Baiklah.
Menurut pemahamanan saya, dengan mendengar kata-kata konselebran pemakaman yang bilang, "Engkau berasal dari tanah, dan kembalilah ke tanah" atau kalimat serupa itu, maka sangat berterima di akal saya bahwa raga manusia berasal dari tanah. Tanah yang unsur haranya diserap oleh tumbuhan menjadi buah dan daun dan segala yang dapat dipetik dari tumbuhan. Tumbuhan itu dimakan oleh hewan, metabolismenya merubah tumbuhan tadi menjadi tenaga dan fisik hewan. Hewan buas memakan hewan lain, dengan metabolisme tubuhnya, menjadikan tenaga dan fisik. Demikian juga manusia, memakan tumbuhan dan hewan, melalui metabolisme tubuh, jadilah raga manusia. Sumber raganya, sungguh dari tanah, yang sudah melalui rantai makanan, menjadikan raga manusia. Ketika raga manusia itu mati, diingatkan kepada yang ditinggal, manusia itu berasal dari tanah, dan kembali ke tanah.
Proses metabolisme tubuh manusia itulah yang digambarkan oleh
Kitab Kejadian, dimana 'tangan Tuhan' mengambil tanah lempung, mengadonnya, dan membentuk tubuh 'Adam". Pembentukan oleh Tuhan terhadap 'Adam' itulah yang merupakan ringkasan dari proses [tanah-->tumbuhan&hewan-->raga manusia 'Adam']. Tapi sayang, tidak ada referensinya.
Rentang waktu yang sedemikian lama
proses evolusi itu, diringkas hanya beberapa saat di hari keenam menurut
Kitab Kejadian, Tuhan mencipta 'Adam' dan 'Hawa'.
Pertanyaan di benak saya sekarang, mengapa harus 'Adam' ditidurkan lebih dahulu, kemudian diambil rusuknya, untuk menjadikan 'Hawa' (ibu semua yang hidup, Kej 3:20)?
Damai, damai, damai.