Author Topic: upah dosa adalah maut dan keterkaitannya dgn Yesus  (Read 14527 times)

0 Members and 2 Guests are viewing this topic.

Offline St Yopi

  • Non Nobis Domine, Non Nobis, Sed Nomini Tuo Da Gloriam
  • FIK council
  • Hero Member
  • *****
  • Posts: 797
  • Reputation Power:
  • St Yopi
    • styopi.blogspot.com
Re: upah dosa adalah maut dan keterkaitannya dgn Yesus
« Reply #90 on: May 07, 2014, 08:40:44 AM »
Dengan begitu, pada asumsi para tokoh PL (AdamHawa, Abraham, Raja Daud, dlsb) mati jasmani didalam state bertobat (dgn kata lain mati jasmani didalam state tidak mati rohani) ---> bukankah artinya arwah/roh/jiwa mereka saat itu masuk ke state hidup kekal ? (tanpa adanya kematian Yesus)
Tidak bisa, semua manusia tanpa kecuali harus ditebus oleh Yesus.
Quote
Yang masuk neraka itu kan sso yang mati jasmani didalam state tidak bertobat (dgn kata lain mati jasmani didalam state mati rohani). Dengan demikian, pada asumsi para tokoh PL (AdamHawa, Abraham, dlsb) mati jasmani didalam state ini ---> bukankah artinya arwah/roh/jiwa mereka saat itu masuk ke state mati kekal ? (tanpa adanya kematian Yesus)
Tidak bisa, semua manusia tanpa kecuali harus ditebus oleh Yesus.

"Akulah jalan kebenaran dan hidup, tak seorang dapat datang kepada Bapa tanpa melalui Aku"
Quote
tidak secara general kan yop :).
ya, causal dunia yang Allah nyatakan sendiri bhw sso yg tidak menguduskan hari ketujuh (bekerja di hari ketujuh) maka dia harus mati jasmani yg dipercepat.
Masalah cepat atau lambat itu masalah waktu, yang pasti akibat dosa semua manusia harus merasakan kematian
Quote
saya dulu pernah bikin thread ttg hades/sheol, tapi saya lupa gimana akhirnya thread tsb. Ntar malem coba nanti saya korek2 lagi... :).
 Bold, ya... dgn kata lain : mati rohani ...
 dan apabila tokoh2 PL mati jasmani didalam state mati rohani / mati jasmani didalam state terpisah dengan Allah / mati jasmani didalam state tidak bertobat ---> maka arwah/jiwa/roh-nya segera ketika mati jasmani didalam state mati kekal. (tanpa ada sangkut pautnya dgn kematian Yesus)
 dan apabila tokoh2 PL mati jasmani didalam state TIDAKmati rohani / mati jasmani didalam state TIDAKterpisah dengan Allah / mati jasmani didalam state bertobat ---> maka arwah/jiwa/roh-nya segera ketika mati jasmani didalam state hidup kekal. (tanpa ada sangkut pautnya dgn kematian Yesus)
 Nah itu maksud saya yg saya lagi "cerewetin" yop ... :D. Ketika person Adam mati jasmani, dia ini didalam state apa ? mati kekal ? ataukah hidup kekal ?
Tidak bisa, semua manusia tanpa kecuali harus ditebus oleh Yesus.

"Akulah jalan kebenaran dan hidup, tak seorang dapat datang kepada Bapa tanpa melalui Aku"
Quote
Sementara dari tahapan yopi :
A. mati kekal : apabila sso (dalam hal ini Adam) mati jasmani didalam state : mati rohani / terpisah dengan Allah / tidak bertobat ---> masuk neraka
B. hidup kekal : apabila sso (dalam hal ini Adam) mati jasmani didalam state : TIDAKmati rohani / tidak terpisah dengan Allah / bertobat ---> masuk sorga.
Dengan demikian,
tanpa adanya kematian Yesus : sso itu bisa A, bisa juga B - kan ?
Yang B harus melalu penebusan Kristus, sebab mati rohani adalah state berpisah dengan Kristus.

A kalau menolak Kristus.

Salam
Inter Esse Et Non Esse

Cogito Ergo Sum

Tuus Totus Ego Sum, Et Omnia Mea Tua Sunt

Extra Ecclesiam Nulla Salus

In Hoc Signo Vinces

With love,

your Yopi

Offline jesuit_dm

  • FIK - Full
  • ***
  • Posts: 177
  • Reputation Power:
  • Denominasi: Gereja Orthodox Oriental , Shyria Antiokhia
Re: upah dosa adalah maut dan keterkaitannya dgn Yesus
« Reply #91 on: July 29, 2014, 08:04:42 AM »
Iyah siip.

Saya cuma lagi mikirin di benak kalo2 bisa saya ambil sesuatu yg setidaknya terasa lebih "konkrit" dari kematian Yesus. Saya sebenernya nggak sedang "cerewetin" ttg Hidup/Mati kekal-nya, melainkan mencoba ngambil gambaran yg masuk ke dalam ranah duniawi.

Kesimpulan di benak saya dari kalimat "menebus dosa" (yg versi "konkrit") adalah :
LAW di PL emang tidak pernah berubah, misalnya sso gak disunat (tdk hormat ortu, onani, dll) itu emang mestinya-Allah-segera-bikin-ybs-mati-jasmani yg dipercepat entah Dia turun tangan sendiri atopun melalui nyuruh orang laen.

Dengan kematian Yesus, apa yg mestinya-Allah-segera-bikin-ybs-mati-jasmani penanggungnya bukan si manusia ybs lagi, karena itu udah dibebankan ke kematian Yesus.

sbg ilustrasi :
di jaman PL perempuan berzinah mati_dilempari_batu atas perintah/tuntutan dari Allah.
di jaman sekarang, ada perempuan berzinah mati_dilempari_batu atau apapun itu jenis hukumannya BUKAN lagi atas perintah/tuntutan dari Allah, melainkan hukum manusia (tergantung dari negara/sikon/sosbud/jaman dlsb)

Jadi, dijaman sekarang ketika ada perempuan berzinah, ketauan orang laen, dan gak lama kemudian perempuan itu mati ketabrak ---> hal ini tidak lagi bisa dikatakan bhw "nah... itulah tuntutan/ganjaran/hukuman dari Allah" :D.

Demikian pula apabila ada orang tidak bekerja selama 6 hari, tiba2 mati jasmani kepleset ---> ini gak bisa lagi dikatakan bhw "itulah akibatnya dia nggak bekerja selama 6 hari, Allah menghukum dia".

Tapi disini BUKAN sertamerta artinya orang itu nggak mestinya-Allah-segera-bikin-ybs-mati-jasmani melainkan orang-yg-mestinya-mati-jasmani-yg-dipercepat tsb hukumannya udah ditanggung dgn kematian Yesus. Sementara dosa nggak bekerja selama 6 hari itu sendiri tetep ada .... idem dgn dosa si perempuan berzinah itu tetep ada dan tetep akan "diperhitungkan" nanti di PTP.

Sehubungan dgn thread saya yg di FK, makanya saya kaitkan dgn ayat :
Matius 5:19
Karena itu siapa yang meniadakan salah satu perintah hukum Taurat sekalipun yang paling kecil, dan mengajarkannya demikian kepada orang lain, ia akan menduduki tempat yang paling rendah di dalam Kerajaan Sorga; tetapi siapa yang melakukan dan mengajarkan segala perintah-perintah hukum Taurat, ia akan menduduki tempat yang tinggi di dalam Kerajaan Sorga.

So, semisal orang yg nggak bekerja selama 6 hari itu masuk kedalam Kerajaan Sorga, ybs nanti akan menduduki tempat yang paling rendah di dalam Kerajaan Sorga

Begitu maksud saya, siip .

:)
salam.

Maaf, tema diskusi ini sangat menarik dan saya tertarik untuk ikutan nimbrung, boleh kan ? hehhee ..

Tapi sebelum saya memberikan respon pada topik diskusi disini, setelah saya baca2 pembahasannya, saya menarik suatu kesimpulan dan kesimpulan ini, saya akan tanya dahulu kepada anda, apakah maksut dari tema diskusi ini, pada dasarnya mempertanyakan pertanyaan sbb, yaitu .. Apakah Hukum Taurat tetap Berlaku, setelah Kematian Yesus ???

Salam ..

Offline odading

  • Super Hero
  • ******
  • Posts: 3314
  • Reputation Power:
  • Denominasi: non-agama
Re: upah dosa adalah maut dan keterkaitannya dgn Yesus
« Reply #92 on: July 29, 2014, 12:44:06 PM »
Maaf, tema diskusi ini sangat menarik dan saya tertarik untuk ikutan nimbrung, boleh kan ? hehhee ..
tentu aja boleh ...  malah dengan senang hati, jesuit :).

Quote
Tapi sebelum saya memberikan respon pada topik diskusi disini, setelah saya baca2 pembahasannya, saya menarik suatu kesimpulan dan kesimpulan ini, saya akan tanya dahulu kepada anda, apakah maksut dari tema diskusi ini, pada dasarnya mempertanyakan pertanyaan sbb, yaitu .. Apakah Hukum Taurat tetap Berlaku, setelah Kematian Yesus ???
jujur saya belon bisa mengacu ke satu thema, jesuit.
Ada bbrp pertanyaan yg masing2 "berdiri sendiri" yg masih belon saya dapet secara penangkepan saya.... dan dr bbrp pertanyaan tsb itu saling berkaitan.

So, mengenai pertanyaan bold diatas - masih sebagai pertanyaan yg "berdiri sendiri" yg belon sbg konklusi akhir sekalipun saya sudah dpt jawabannya karena nanti masih juga berkaitan dengan pertanyaan2 yg "berdiri sendiri" lainnya. (bingung yah ? ... hehehe.... :D).

anyway,
secara general topik ini sebenernya bermaksud kepingin tau apakah : person Allah literally melakukan aksi duniawi kepada manusia (misal mati mendadak, bangkrut ekonomi, rumah kebakaran, kehilangan HP, kecelakaan, dibacok orang, ditabrak orang, bisulan, tsunami, ketiban duren, rumah di garong orang, dlsb) = TRUE dari jaman baheula s/d jaman sekarang.

IMO, Yesus mati demi mempertahankan pengertianNYA, yakni : BapakNYA tidak melakukan aksi duniawi yg seperti abu2 diatas dari jaman dulu s/d sekarang, baik itu person BapakNYA yg turun tangan sendiri maupun person BapakNYA menyuruh orang lain utk melakukannya.

Lalu kata Yesus: "Akupun tidak menghukum engkau. Pergilah, dan jangan berbuat dosa lagi mulai dari sekarang."

"Aku" di ayat tsb = person Yesus
"menghukum" di ayat tsb = aksi duniawi.

Quote
Apakah Hukum Taurat tetap Berlaku, setelah Kematian Yesus ???
IMO, Taurat yang dari Allah tidak melibatkan person Allah melakukan aksi duniawi dari jaman dulu s/d jaman sekarang - dan untuk sementara ini kesimpulan saya, YA... hukum Taurat masih berlaku setelah kematian Yesus, namun "penalty" dari Taurat itu sendiri eksisnya secara rohani - bukan berupa person Allah melakukan aksi spt abu2 diatas .... dilain sisi, manusia-lah karena diberi kuasa oleh Allah ? yg membuat "penalty"-nya yg secara duniawi/jasmani.

Karena itu siapa yang meniadakan salah satu perintah hukum Taurat sekalipun yang paling kecil, dan mengajarkannya demikian kepada orang lain, ia akan menduduki tempat yang paling rendah di dalam Kerajaan Sorga; tetapi siapa yang melakukan dan mengajarkan segala perintah-perintah hukum Taurat, ia akan menduduki tempat yang tinggi di dalam Kerajaan Sorga.

Kalo menurut pandangan Jesuit gimana ?

:)
salam.

Offline odading

  • Super Hero
  • ******
  • Posts: 3314
  • Reputation Power:
  • Denominasi: non-agama
Re: upah dosa adalah maut dan keterkaitannya dgn Yesus
« Reply #93 on: July 29, 2014, 12:59:47 PM »
@jesuit :

Dilain sisi,

pada asumsi person Allah melakukan aksi punishment duniawi = TRUE,

maka artinya kematian Yesus itu utk menebus aksi duniawi tsb ---> seharusnya semua manusia yg eksis di jaman sekarang tidak eksis di bumi (krn generasi2 sebelonnya semua udah pada mati jasmani di jaman baheula) - namun dengan lahirnya Yesus, manusia masih bisa eksis di bumi.

Namun jadi timbul pertanyaan :
apakah person Allah melakukan aksi punishment duniawi = TRUE itu s/d jaman sekarang ?

IMO, berdasarkan kematian Yesus .... jawabannya :
dulu iya, tapi di jaman sekarang (setelah kematian Yesus) : person Allah melakukan aksi punishment duniawi = FALSE

:)
salam.
« Last Edit: July 29, 2014, 01:03:03 PM by odading »

Offline odading

  • Super Hero
  • ******
  • Posts: 3314
  • Reputation Power:
  • Denominasi: non-agama
Re: upah dosa adalah maut dan keterkaitannya dgn Yesus
« Reply #94 on: July 29, 2014, 01:35:21 PM »
Quote from: odading
Sementara dari tahapan yopi :
A. mati kekal : apabila sso (dalam hal ini Adam) mati jasmani didalam state : mati rohani / terpisah dengan Allah / tidak bertobat ---> masuk neraka
B. hidup kekal : apabila sso (dalam hal ini Adam) mati jasmani didalam state : TIDAKmati rohani / tidak terpisah dengan Allah / bertobat ---> masuk sorga.
Dengan demikian,
tanpa adanya kematian Yesus : sso itu bisa A, bisa juga B - kan ?

Yang B harus melalu penebusan Kristus, sebab mati rohani adalah state berpisah dengan Kristus.
Saya gak ngerti, kenapa berrbeda yah ?

State Adam itu segera setelah makan buah itu = mati rohani.
Nah, "mati rohani" ini state terpisah dengan Kristus ataukah terpisah dengan Allah ?

Nuh, Musa, Abraham, para nabi, dlsb itu mati jasmani didalam state apa ?
A. mati kekal ?
B. hidup kekal ?
C. mati rohani ?
D. hidup rohani ? (TIDAKmati rohani)

apakah yg mati rohani itu TIDAK= mati kekal ?
apakah yg hidup rohani (tidak mati rohani) itu TIDAK= hidup kekal ?

apakah person Allah jaman dulu TIDAK= person Allah jaman sekarang ?

Kalo menurut pengertian saya :
yg mati rohani = mati kekal = mati rohani
yg hidup rohani (TIDAKmati rohani) itu = hidup kekal = hidup rohani
person Allah jaman dulu = person Allah jaman sekarang.

So, pabila dijaman dulu Nuh, Musa, Abraham, para nabi, (ato taro kata Bunda Maria meninggal duluan sebelum Yesus mati) dlsb itu mati jasmani didalam state hidup rohani di pov Allah, ya state mereka hidup kekal di pov Allah.

Kenapa jadi
Quote
Tidak bisa, semua manusia tanpa kecuali harus ditebus oleh Yesus
Padahal sementara Yesus itu sendiri di pov keKristenan person Allah ?

:)
salam.

Offline jesuit_dm

  • FIK - Full
  • ***
  • Posts: 177
  • Reputation Power:
  • Denominasi: Gereja Orthodox Oriental , Shyria Antiokhia
Re: upah dosa adalah maut dan keterkaitannya dgn Yesus
« Reply #95 on: August 04, 2014, 09:14:57 AM »
@jesuit :

Dilain sisi,

pada asumsi person Allah melakukan aksi punishment duniawi = TRUE,

maka artinya kematian Yesus itu utk menebus aksi duniawi tsb ---> seharusnya semua manusia yg eksis di jaman sekarang tidak eksis di bumi (krn generasi2 sebelonnya semua udah pada mati jasmani di jaman baheula) - namun dengan lahirnya Yesus, manusia masih bisa eksis di bumi.

Namun jadi timbul pertanyaan :
apakah person Allah melakukan aksi punishment duniawi = TRUE itu s/d jaman sekarang ?

IMO, berdasarkan kematian Yesus .... jawabannya :
dulu iya, tapi di jaman sekarang (setelah kematian Yesus) : person Allah melakukan aksi punishment duniawi = FALSE

:)
salam.

Saudara ku, setelah saya baca berulang-ulang penjelasan anda, maka menurut pendapat saya, pemahaman anda itu sudah mendekati kebenaran, tetapi sedikit saya akan tambahkan dan tegaskan, intinya adalah: "Allah akan campur tangan secara langsung dan tidak langsung, pada setiap orang yang percaya pada-Nya ( dari sudut pandang Kristen ), maksutnya pada setiap orang yang percaya dan menerima Yesus sebagai Tuhan dan Juruselamatnya dan Allah tidak akan campur tangan terhadap kehidupan orang2 yang tidak percaya pada-Nya", dan hal ini berlaku juga pada permasalahan Hukum Taurat, yaitu:"Hukum Taurat tetap berlaku sampai kesudahan jaman, bagi orang-orang yang tidak percaya dan tidak menerima Yesus sebagai Tuhan dan Juruselamatnya, tetapi Hukum Taurat telah dipenuhi segala tuntutannya, sehingga Hukum Taurat tidak ada lagi gunanya, bagi setiap orang yang telah percaya dan menerima Yesus sebagai Tuhan dan Juruselamatnya", itulah sebabnya FT mengatakan, bahwa setiap orang yang percaya pada Yesus adalah Orang2 yang merdeka dan orang2 yang tidak percaya pada Yesus adalah Hamba, artinya telah merdeka dari Kutukan Hukum Taurat (bagi yang percaya) dan Diperhamba oleh Hukum Taurat (bagi yang tidak percaya).


Salam ..

Offline odading

  • Super Hero
  • ******
  • Posts: 3314
  • Reputation Power:
  • Denominasi: non-agama
Re: upah dosa adalah maut dan keterkaitannya dgn Yesus
« Reply #96 on: August 04, 2014, 12:41:15 PM »
Saudara ku, setelah saya baca berulang-ulang penjelasan anda, maka menurut pendapat saya, pemahaman anda itu sudah mendekati kebenaran, tetapi sedikit saya akan tambahkan dan tegaskan, intinya adalah: "Allah akan campur tangan secara langsung dan tidak langsung, pada setiap orang yang percaya pada-Nya ( dari sudut pandang Kristen )
IMO, bukan hanya dari pov agama Kristen aja deh Jesuit .... melainkan dari semua pov para theist adalah wajar pabila berpendapat bhw Allah campur tangan baik langsung maupun secara tidak langsung dalam kehidupan personal mereka.

Namun (imo) yg kadang kita jumpai adalah terjadinya "cross boundary" ---> yakni, "campur tangan" Allah tsb diaplikasikan juga ke kehidupan personal orang laen, ke peristiwa alam, peristiwa Causal umum, dlsb. Ungu ini pabila di acu ke ajaran PL (isi dari kisah2 PL) menjadi logically TRUE, karena ada dari isi PL yang "mengajarkan" (berkisah) bhw person Allah bekerja secara kontradiksi.

Quote
maksutnya pada setiap orang yang percaya dan menerima Yesus sebagai Tuhan dan Juruselamatnya dan Allah tidak akan campur tangan terhadap kehidupan orang2 yang tidak percaya pada-Nya"
state Kain itu begimana kalo menurut Jesuit ? Allah masih campur tangan gak dari eksisnya kisah Dia memperingatkan Kain ? sekalipun state Kain kita kategorikan - kita judge sebagai orang yg tidak percaya kepada-NYA ?

Quote
itulah sebabnya FT mengatakan, bahwa setiap orang yang percaya pada Yesus adalah Orang2 yang merdeka dan orang2 yang tidak percaya pada Yesus adalah Hamba, artinya telah merdeka dari Kutukan Hukum Taurat (bagi yang percaya Yesus) dan Diperhamba oleh Hukum Taurat (bagi yang tidak percaya Yesus).
IMO, semua manusia hidup di bumi ini pasti "diperhamba" (baca : dibawah) suatu Hukum (Law & Order), apapun itu nama hukumnya, Jesuit.

IMO, "kutukan" itu tidak terjadi secara Aksi jasmani dari person Allah, melainkan "bunyi" dari Law itu sendiri.
Dengan adanya Law, pengertian person Allah sering cenderung tertuntun ke dualitas duniawi "I form light and create darkness, I make peace and create calamity"

Dan sekali lagi, (imo) ayat Yesaya itu pas-nya cuma utk dimengertikan secara personal (person ybs dgn person Allah), kehidupan diri sendiri ---- tidak pas kalo di "cross boundary" yakni di aplikasikan ke person orang lain, alam, peristiwa causal yg menyangkut orang lain, dlsb.

Dilain sisi, kalo mau dimengertikan secara umum (tidak personal) - maka itu bukan tentang person Allah, melainkan "bunyi" dari isi Law (personifikasi) .... dimana isi dari Law (serta punishment jasmaninya) itu sendiri berubah-rubah sesuai masa/sikon yg berlangsung.

Quote
Diperhamba oleh Hukum Taurat (bagi yang tidak percaya Yesus)
Saya kasih pertanyaan ya Jesuit ... :
mereka2 yg di jaman sekarang ini pelaku hukum Taurat, bisa dikatakan karena mereka beriman-percaya YHWH ato kagak ?

Kalo dijawab : kagak
pertanyaannya : lalu kenapa mereka menjalankan Taurat ?

Kalo dijawab : iya
pertanyaannya : emang YHWH dgn Yesus itu berbeda ? emang person Allah PL berbeda dgn person Allah PB ?

:)
salam.
« Last Edit: August 04, 2014, 12:44:20 PM by odading »

Offline jesuit_dm

  • FIK - Full
  • ***
  • Posts: 177
  • Reputation Power:
  • Denominasi: Gereja Orthodox Oriental , Shyria Antiokhia
Re: upah dosa adalah maut dan keterkaitannya dgn Yesus
« Reply #97 on: August 05, 2014, 04:55:34 AM »
IMO, bukan hanya dari pov agama Kristen aja deh Jesuit .... melainkan dari semua pov para theist adalah wajar pabila berpendapat bhw Allah campur tangan baik langsung maupun secara tidak langsung dalam kehidupan personal mereka.

Namun (imo) yg kadang kita jumpai adalah terjadinya "cross boundary" ---> yakni, "campur tangan" Allah tsb diaplikasikan juga ke kehidupan personal orang laen, ke peristiwa alam, peristiwa Causal umum, dlsb. Ungu ini pabila di acu ke ajaran PL (isi dari kisah2 PL) menjadi logically TRUE, karena ada dari isi PL yang "mengajarkan" (berkisah) bhw person Allah bekerja secara kontradiksi.
 state Kain itu begimana kalo menurut Jesuit ? Allah masih campur tangan gak dari eksisnya kisah Dia memperingatkan Kain ? sekalipun state Kain kita kategorikan - kita judge sebagai orang yg tidak percaya kepada-NYA ?
 IMO, semua manusia hidup di bumi ini pasti "diperhamba" (baca : dibawah) suatu Hukum (Law & Order), apapun itu nama hukumnya, Jesuit.

IMO, "kutukan" itu tidak terjadi secara Aksi jasmani dari person Allah, melainkan "bunyi" dari Law itu sendiri.
Dengan adanya Law, pengertian person Allah sering cenderung tertuntun ke dualitas duniawi "I form light and create darkness, I make peace and create calamity"

Dan sekali lagi, (imo) ayat Yesaya itu pas-nya cuma utk dimengertikan secara personal (person ybs dgn person Allah), kehidupan diri sendiri ---- tidak pas kalo di "cross boundary" yakni di aplikasikan ke person orang lain, alam, peristiwa causal yg menyangkut orang lain, dlsb.

Dilain sisi, kalo mau dimengertikan secara umum (tidak personal) - maka itu bukan tentang person Allah, melainkan "bunyi" dari isi Law (personifikasi) .... dimana isi dari Law (serta punishment jasmaninya) itu sendiri berubah-rubah sesuai masa/sikon yg berlangsung.
 Saya kasih pertanyaan ya Jesuit ... :
mereka2 yg di jaman sekarang ini pelaku hukum Taurat, bisa dikatakan karena mereka beriman-percaya YHWH ato kagak ?

Kalo dijawab : kagak
pertanyaannya : lalu kenapa mereka menjalankan Taurat ?

Kalo dijawab : iya
pertanyaannya : emang YHWH dgn Yesus itu berbeda ? emang person Allah PL berbeda dgn person Allah PB ?

:)
salam.

Begini saudara ku, FT mengatakan .. bahwa cobaan yang datang pada manusia itu, adalah akibat dari keinginan atau perbuatan manusia itu sendiri, sebab Allah tidak pernah mencobai manusia, mengapa ?? tidak ada satu mahluk pun yang dapat bertahan, jika Allah mencobainya, sebaliknya jika Allah tidak berhasil dalam melakukan pencobaan terhadap suatu mahluk, maka artinya adalah Allah itu bukan maha kuasa, sebab Allah itu telah gagal dalam melakukan pencobaan, itulah sebabnya FT mengatakan .. Allah tidak pernah mencobai siapapun, sebab Ia tidak pernah gagal.

Nah .. kembali ketopik pertama, seperti penjelasan anda, apakah bencana alam merupakan campur tangan Tuhan terhadap kehidupan manusia ?? saya jawab tidak, sebab segala bencana alama yang menimpa manusia, bukan karena campur tangan Tuhan, tetapi sebagai akibat dari ulah perbuatan manusia itu sendiri.

Contoh : ketamakan manusia melakukan penebangan hutan secara membabi buta, sehingga mengakibatkan hutan gundul, lalu beberapa dekade kemudian, terjadi bencana kebanjiran, nah .. apakah bencana alam yang timbul sebagai akibat campur tangan Tuhan ataukah sebagai akibat ulah manusia ?? maka sudah pasti sebagai akibat ulah manusia.

contoh selanjutnya : ketamakan manusia melakukan uji coba nuklir bawah tanah dan mengakibatkan terjadinya pergeseran lempengan tanah, kemudian terjadi bencana alam, baik gempa ataupun tsunami..nah, apakah bencana tersebut akibat dari campur tangan Tuhan terhadap hidup manusia ataukah akibat dari ulah manusia itu sendiri.

contoh yang lain : Si A baru beli sepeda motor dan kemudian mengendarai sepeda motornya tersebut, lalu timbul kecelakaan, nah .. apakah kecelakaan terjadi, sebagai akibat dari campur tangan Tuhan atas kehidupan si A, ataukah karena ulah si A sendiri , karena jika Si A tidak membeli  sepeda motor, maka sudah pasti ia tidak akan mendapatkan kecelakaan.

contoh lainya : Si B memiliki isteri sedang hamil dan akan melahirkan, tetapi karena ketiadaan biaya, akibatnya si B melakukan perampokan, namun nahas .. si B ditangkap masa dan kemudian di penjarakan, nah .. apakah kejadian  yang menimpa si B adalah akibat campur tangan Tuhan atas si B ataukah akibat dari perbuatan ataupun ulah si B sendiri ??

Contoh lebih lanjut : Si C mengalami sakit lever, karena si C suka minum-minum beralkohol, lalu kemudian si C sakit dan mati, nah .. apakah penyakit yang membawa kematian pada si C adalah akibat dari campur tangan Tuhan ataukah akibat dari ulah perbuatan si C itu sendiri.

Jadi saudara ku, berdasarkan contoh2 diatas yang merupakan fakta kejadian sehari-hari, jika kita teliti denga seksama, maka dapat kita ketahui, bahwa Tuhan tidak lagi campur tangan atas segala kejadian yang ada di bumi ini, sejak kebangkitan Yesus. Anda dapat membandingkan peristiwa yang ada sekarang dengan peristiwa yang ada di Alkitab PL, dimana sebelum kedatangan Yesus, Allah sering campur tangan atas kehidupan manusia itu, terutama dalam sejarah Israel dan para nabi, campur tangan Allah dalam kehidupan manusia itu, terutama dapat dilihat dari Nubuatan-Nubuatan yang Allah berikan pada nabinya, sebelum sesuatu itu terjadi.

Jadi saudara ku, setelah kebangkitan Yesus, maka campur tangan Allah terhadap manusia ini, tinggal dalam penentuan batas akhir kehidupan, dimana dalam mencapai batas akhir kehidupan itu, manusia benar-benar bebas untuk berbuat apapun berdasarkan kemauannya sendiri, itulah sebabnya FT mengatakan .. biarlah yang berbuat jahat, tetap berbuat jahat .. dan biarlah yang berbuat baik, tetap berbuat baik..

sebaliknya, setelah kebangkitan Yesus, campur tangan Allah dapat terjadi, hanya pada manusia yang percaya pada-Nya, dan campur tangan inilah yang dikenal dengan istilah "keajaiban", artinya :"Allah dapat turun tangan atas hidup dan kehidupan manusia itu, jika manusia itu meminta Allah campur tangan, tetapi selama manusia itu tidak meminta Allah untuk turut campur tangan dalam hidup dan kehidupannya, maka Allah itu akan membiarkan manusia itu, untuk hidup berdasarkan kemauannya sendiri. Mengapa ??? Sebab misi penyelamatan terhadap manusia itu, telah selesai semenjak Yesus bangkit dari kematian.

Nah .. untuk point kedua permasalahan hukum Taurat, saya akan jelaskan terpisah setelah ini, agar kita tidak melebar kemana-mana dan fokus pada pokok2 yang dibahas.

Salam ..

Offline jesuit_dm

  • FIK - Full
  • ***
  • Posts: 177
  • Reputation Power:
  • Denominasi: Gereja Orthodox Oriental , Shyria Antiokhia
Re: upah dosa adalah maut dan keterkaitannya dgn Yesus
« Reply #98 on: August 05, 2014, 05:50:29 AM »
Quote from: odading link=topic=1826.msg60515#msg60515 date=1407130875
:)
salam.
[/quote

Permasalahan Hukum Taurat ..

Saudara ku, dari penjelasan anda diatas, saya tarik suatu kesimpulan adalah .. anda tidak dapat menerima, bahwa Hukum Taurat itu sudah tidak berlaku lagi, pada setiap orang yang percaya pada Yesus, tetapi anda dapat menerima, bahwa Hukum Taurat itu, tetap akan berlaku sampai kesudahan jaman.

Begingi saudara ku .. walaupun Hukum Taurat itu, diberikan Allah kepada manusia melalui musa, namun Jiwa dari Hukum Taurat itu, telah ditetapkan Allah, sejak Allah menciptakan manusia yang pertama, yaitu :"Adam". Dari mana kita dapat melihat jiwa dari Hukum Taurat itu ?? Pada saat Allah memberikan perintah kepada adam, agar tidak memakan buah terlarang, maka pada saat itulah .. Allah telah menetapkan Jiwa dari Hukum Taurat, sebab dalam perintah Allah pada adam, ada tersirat larangan yang didasarkan pada hukum taurat, yaitu ... Jangan tamak dan sombong ( inti sari hukum ke-10, itulah sebabnya dikatakan Iri atau sombong adalah akar segala dosa ).

Nah .. untuk permasalahan Perintah Allah ini, maka Allah menetapkan sanksi dan upah, pada setiap manusia yang melakukan pelanggaran ataupun yang mentaati setiap perintah Allah tersebut, Sanksinya adalah .. setiap orang yang melanggar perintah Allah akan jatuh kedalam maut, dan upahnya adalah setiap orang yang mentaati perintah Allah, akan beroleh hidup kekal.

Lalu, sejak adam diciptakan hingga Hukum Taurat diturunkan melalui musa, ternyata tidak ada seorang manusiapun yang dapat mentaati perintah Allah itu tanpa cacat, hingga Yesus datang kedunia dan berhasil mentaati semua perintah Allah tanpa cacat.

Nah .. dalam hal ini, Allah tidak pernah meminta pada semua manusia untuk dapat melaksanakan perintah-Nya, sebab dimata Allah semua manusia adalah satu, jadi karena semua manusia adalah satu dan akibat satu manusia pula, maka semua manusia jatuh kedalam dosa, maka Allah juga menginginkan, agar ada satu saja manusia yang mampu untuk melaksanakan perintah Allah itu, tanpa cacat dan melalui manusia yang mampu itu, maka Allah akan menyelamatkan manusia lainnya.

Namun, seiring perjalanan waktu, ternyata tidak ada satupun manusia yang dapat melaksanakan perintah Allah dengan sempurna, hingga Yesus dilahirkan.

Nah .. dalam perjalanan Hidup Yesus, sejak ia dilahirkan hingga ia mati, Yesus tidak pernah melakukan perbuatan dosa, sehingga berdasarkan Janji Allah, bahwa setiap orang yang melaksanakan perintah Allah dengan sempurna, maka orang tersebut akan beroleh hidup kekal, jadi .. berdasarkan janji Allah inilah, maka Yesus itu bangkit dari kematian, untuk memperoleh hidup yang kekal, artinya .. kebangkitan Yesus dari kematian, bukan karena Yesus itu Tuhan, tetapi karena janji Allah yang akan memberikan hidup kekal pada setiap orang yang melaksanakan perintah Allah tanpa cacat.

Nah .. Kebangkitan Yesus ini, telah membuktikan bahwa manusia telah melaksanakan semua perintah Allah ( Hukum Taurat ), tanpa cacat, sehingga dengan kebangkitannya, maka setiap orang yang telah percaya dan menerima Yesus sebagai Tuhan dan Juruselamatnya, akan juga memperoleh janji Allah itu yaitu :"Hidup Kekal".

Timbul pertanyaan .. mengapa orang yang telah percaya dan menerima Yesus itu, dapat disertakan dengan Yesus telah bersama-sama melaksanakan hukum taurat tersebut, pada hal .. orang itu lahir ribuan tahun setelah kebangkitan Yesus ???

Jawabnya adalah sederhana .. FT mengatakan, setiap orang yang telah dibabtis dan telah meminum darah Yesus dan telah memakan tubuh Yesus ( Perjamuan Suci ), artinya .. orang tersebut telah bersatu dengan Yesus, baik dalam kehidupan ataupun dalam kematian, hal ini sesuai dengan FT  yang berbunyi .. jika kita hidup dengan Yesus, maka kita pun akan mati bersama dia..

Jadi, menerima Yesus sebagai Tuhan dan Juruselamatnya, bukanlah merupakan suatu persekutuan "simbolik", tetapi merupakan suatu persekutuan yang rill dan utuh, sebab setiap orang yang benar-benar telah menerima Yesus, maka orang itu akan disertai Yesus dengan Roh-Nya, yaitu :"Roh Kudus".

Jadi kembali kepermasalahan disini, berdasarkan penjelasan diatas, maka hukum taurat itu, tidak berlaku lagi kepada setiap orang yang percaya, sebab konsekwensi ataupun sanksi dari Hukum taurat itu, tidak berlaku bagi orang2 yang percaya, sebab orang2 yang percaya telah memperoleh upah yang dijanjikan oleh Allah, yaitu :"Hidup Kekal".

Tetapi sebaliknya, Hukum Taurat itu tetap berlaku sampai kesudahan jaman, bagi setiap orang yang tidak percaya, artinya .. setiap orang yang tidak percaya, agar ia dapat masuk kedalam surga atau agar ia dapat beroleh hidup kekal ( janji Tuhan) , maka orang tersebut "Harus" dapat mentaati semua perintah Hukum Taurat ( Tanpa Cacat ), seperti yang dilakukan oleh Yesus, dan jika orang tersebut berhasil melakukannya, maka orang tersebut tidak memerlukan Yesus sebagai Tuhan dan Juruselamatnya, sebab Ia telah Setara dengan Yesus.

Selanjutnya, akan timbu pertanyaan baru, yaitu .. mengapa demikian keras aturan Tuhan akan keselamatan ??? mengapa  Tuhan tidak akan selamat kan kita, jika kita hanya melanggar satu saja dari hukum taurat tersebut ???

Nah .. untuk menjawab pertanyaan ini adalah sederhana.. Surga itu adalah tempat yang maha kudus, jadi Tuhan tidak akan mentolerir adanya dosa disana, dimana jika kita melanggar satu titik saja perintah Allah, maka artinya adalah .. kita akan disebut juga sebagai pelanggar hukum dan pelanggar hukum tidak dapat masuk kedalam surga, jadi .. supaya kita dapat kedalam surga, maka kita tidak diperbolehkan satu titik sajapun melanggar hukum Allah, artinya .. hukum Allah itu harus benar2 dilaksanakan tanpa cacat.

Jadi kesimpulannya adalah :

1). Hukum Taurat tetap akan berlaku sampai kesudahan Jaman, bagi mereka yang tidak percaya Yesus. Mengapa ?? Karena mereka yang tidak percaya, supaya dapat masuk surga, maka mereka harus dapat melaksanakan semua perintah Allah tanpa cacat.

2). Hukum Taurat tidak ada lagi gunanya atau tidak berlaku lagi, bagi setiap orang yang percaya pada Yesus, Mengapa ?? sebab dalam persekutuan dengan Yesus, orang percaya itu.. telah ikut serta melaksanakan semua tuntutan hukum taurat, artinya dalam persekutuan dengan Yesus, orang percaya itu telah melaksanakan perintah Allah dengan sempurna dan tanpa cacat.


Salam ...


Offline odading

  • Super Hero
  • ******
  • Posts: 3314
  • Reputation Power:
  • Denominasi: non-agama
Re: upah dosa adalah maut dan keterkaitannya dgn Yesus
« Reply #99 on: August 05, 2014, 01:44:20 PM »
Jesuit, makasih atas masukan2nya.

Permasalahan Hukum Taurat ..

Saudara ku, dari penjelasan anda diatas, saya tarik suatu kesimpulan adalah ..
1. anda tidak dapat menerima, bahwa Hukum Taurat itu sudah tidak berlaku lagi, pada setiap orang yang percaya pada Yesus,
2. tetapi anda dapat menerima, bahwa Hukum Taurat itu, tetap akan berlaku sampai kesudahan jaman.

Pada point-1
1A. pabila OP Yesus itu adalah keturunan AbrahamIshakYakub (AIY), ya saya menerima kalimat ungu - mengingat seseorang yg genetically keturunan AIY itu berada dibawah Hukum Taurat.
1B. namun pabila OP Yesus itu BUKAN keturunan AIY, kalimat ungu itu tidak bisa diaplikasikan - mengingat Taurat itu memang tidak pernah berlaku bagi orang2 yang bukan keturunan AIY.

Pada point-2
Hukum (Law and Order dalam ranah duniawi yg beserta point2 hukuman2 duniawi/jasmaninya), apapun itu disebutnya --- tetap akan berlaku sampai kesudahan jaman.

Quote
Pada saat Allah memberikan perintah kepada adam, agar tidak memakan buah terlarang, maka pada saat itulah .. Allah telah menetapkan Jiwa dari Hukum Taurat, sebab dalam perintah Allah pada adam, ada tersirat larangan yang didasarkan pada hukum taurat
sependapat... bisa Jesuit liat dari tulisan saya di point-2 atas.  Tapi mungkin kita beda pengertiannya :D.

Quote
Nah .. untuk permasalahan Perintah Allah ini, maka Allah menetapkan sanksi dan upah, pada setiap manusia yang melakukan pelanggaran ataupun yang mentaati setiap perintah Allah tersebut, Sanksinya adalah .. setiap orang yang melanggar perintah Allah akan jatuh kedalam maut, dan upahnya adalah setiap orang yang mentaati perintah Allah, akan beroleh hidup kekal.
Nah mungkin disini beda pengertiannya...  :peace:

Bisa tolong Jesuit define dulu kata "maut" di quote atas ?
Apakah maksudnya, mati jasmani ? ataukah mati kekal dalam pengertian rohani ?

Quote
Lalu, sejak adam diciptakan hingga Hukum Taurat diturunkan melalui musa, ternyata tidak ada seorang manusiapun yang dapat mentaati perintah Allah itu tanpa cacat, hingga Yesus datang kedunia dan berhasil mentaati semua perintah Allah tanpa cacat.
mengenai bold, ini masih menjadi pertanyaan saya sehubungan dengan Bunda Maria.

Quote
Nah .. dalam perjalanan Hidup Yesus, sejak ia dilahirkan hingga ia mati, Yesus tidak pernah melakukan perbuatan dosa
YA... berdasarkan logic kisah, karena Yesus itu juga Divine, HOLY baik sebagai human being maupun sebagai divine being.

Sedangkan kalo menurut saya, Bunda Maria itu holy as a human being dari lahir s/d mati jasmaninya.
Jadi yang namanya human being itu (imo) TIDAK errorless, karena yang errorless itu ya cuma Allah/Yesus (Divine).
So, secara diri sendiri Bunda Maria itu tidak errorless, tidak absolute clean - namun terhadap Hukum Taurat, Bunda Maria errorless ... misal ketika menstruasi, Bunda Maria patuh melaksanakan pentahiran dengan Iman ... iman yang percaya bhw dirinya unclean/defile dihadapan Allah ketika menstruasi. Melaksanakan pentahiran dengan iman spt demikian  ---> inilah yang errorless dihadapan Allah, dia holy dihadapan Allah ... sekalipun di pov manusia dan dirinya sendiri Maria pernah unclean.

Quote
FT mengatakan, setiap orang yang telah dibabtis dan telah meminum darah Yesus dan telah memakan tubuh Yesus ( Perjamuan Suci )
Saya gak ngerti Jesuit .... kenapa OP Yesus yang bukan keturunan AIY itu diasumsikannya bersamasama melaksanakan Hukum Taurat, sementara ybs itu sendiri tidak pernah berada didalam Hukum Taurat setelah meminum darah dan memakan daging Yesus ?

Quote
Jadi, menerima Yesus sebagai Tuhan dan Juruselamatnya, bukanlah merupakan suatu persekutuan "simbolik", tetapi merupakan suatu persekutuan yang rill dan utuh
Saya disini nggak lagi cerewetin ttg minum/makan darah/daging Yesus, Jesuit ... namun KENAPA asumsinya telah melaksanakan semua isi perintah Hukum Taurat, sementara ybs yg bukan keturunan genetik AIY itu sendiri tidak pernah dibawah Hukum Taurat ?

Quote
Jadi kembali kepermasalahan disini, berdasarkan penjelasan diatas, maka hukum taurat itu, tidak berlaku lagi kepada setiap orang yang percaya, sebab konsekwensi ataupun sanksi dari Hukum taurat itu, tidak berlaku bagi orang2 yang percaya, sebab orang2 yang percaya telah memperoleh upah yang dijanjikan oleh Allah, yaitu :"Hidup Kekal".
ya itu dah... kenapa dikatakan "tidak berlaku LAGI" sementara ybs yg bukan keturunan AIY itu sendiri tidak pernah dibawah Hukum YANG disebut Taurat itu ?

bersambung

Offline odading

  • Super Hero
  • ******
  • Posts: 3314
  • Reputation Power:
  • Denominasi: non-agama
Re: upah dosa adalah maut dan keterkaitannya dgn Yesus
« Reply #100 on: August 05, 2014, 01:44:49 PM »
Quote
Tetapi sebaliknya, Hukum Taurat itu tetap berlaku sampai kesudahan jaman, bagi setiap orang yang tidak percaya, artinya .. setiap orang yang tidak percaya, agar ia dapat masuk kedalam surga atau agar ia dapat beroleh hidup kekal ( janji Tuhan) , maka orang tersebut "Harus" dapat mentaati semua perintah Hukum Taurat ( Tanpa Cacat )
Siapa yang mengharuskan, Jesuit ? Selain itu, dari mana dapetnya bhw keharusan itu adalah berupa taat pada SEMUA isi Taurat ?

Sementara Yesus sendiri bilang :
(19) Karena itu siapa yang meniadakan salah satu perintah hukum Taurat sekalipun yang paling kecil, dan mengajarkannya demikian kepada orang lain, ia akan menduduki tempat yang paling rendah di dalam Kerajaan Sorga; tetapi siapa yang melakukan dan mengajarkan segala perintah-perintah hukum Taurat, ia akan menduduki tempat yang tinggi di dalam Kerajaan Sorga.

Ayat diatas tidak ada tertulis yg menuntun kependapat bhw adalah suatu keharusan utk memenuhi SEMUA/SEGALA perintah2 Taurat. Ayat diatas adalah statement :
A. yang memenuhi segala perintah2 Taurat akan menduduki tempat yang tinggi di Kerajaan Sorga.
B. yang tidak memenuhi segala perintah2 Taurat  akan menduduki tempat yang rendah di Kerajaan Sorga.

Pada point-B adalah impossible pabila kalimat Kerajaan Sorga itu maksudnya adalah Kerajaan Neraka, kan Jesuit ?

Quote
seperti yang dilakukan oleh Yesus, dan jika orang tersebut berhasil melakukannya, maka orang tersebut tidak memerlukan Yesus sebagai Tuhan dan Juruselamatnya, sebab Ia telah Setara dengan Yesus.
Makanya saya tanya, emang person Yesus sebagai Allah itu berbeda dengan person YHWH sebagai Allah ? Apakah di pov keKristenan person Allah PL itu berbeda dgn person Allah PB ?

Bunda Maria itu merasa memerlukan person Allah sebagai juruselamatnya ato kagak sebelum melahirkan Yesus ?
Entah jawaban keKristenan, namun jawaban menurut pendapat saya : YA, sepanjang hidupnya Bunda Maria merasa bhw person Allah adalah sebagai juruselamatnya dan dia selalu memerlukanNYA. So, pabila Yesus itu = Allah ... kenapa pula harus dirujuk ke peristiwa historis kelahiran dan kematian Yesus ?

Quote
Selanjutnya, akan timbu pertanyaan baru, yaitu .. mengapa demikian keras aturan Tuhan akan keselamatan ??? mengapa  Tuhan
X. tidak akan selamat kan kita,
Y. jika kita hanya melanggar satu saja dari hukum taurat tersebut ???

point-X
bisa tolong Jesuit define apa itu maksud kalimat "tidak selamat" ?
Apakah "tidak selamat" =  tidak mempunyai tempat didalam Kerajaan Sorga ? (tidak masuk Sorga)

point-Y
Apabila jawaban point X = YA.
Kata siapa bhw yg melanggar satu saja, tidak mendapat tempat didalam Kerajaan Sorga ? Sementara Yesus sendiri bilang mendapat tempat namun rendah didalam Kerajaan Sorga ?

Pabila jawaban point X = TIDAK.
Apa maksud kata "tidak selamat" kalo bukan dalam pengertian tidak mendapat tempat didalam Kerajaan Sorga ?

(20) Maka Aku berkata kepadamu: Jika hidup keagamaanmu tidak lebih benar dari pada hidup keagamaan ahli-ahli Taurat dan orang-orang Farisi, sesungguhnya kamu tidak akan masuk ke dalam Kerajaan Sorga

Bunda Maria, ataupun para tokoh nabi2 PL yang sudah mati, ataupun siapa saja yg saat itu hidup dan baru aja dalam minggu2 tsb mati jasmani - di antara mereka2 semua ini, apakah tidak ada satupun yg hidup keagamaannya lebih benar dari pada hidup keagamaan ahli-ahli Taurat dan orang-orang Farisi ?

:)
salam.

Offline Gavin Tuturuga

  • Super Hero
  • ******
  • Posts: 1276
  • Reputation Power:
  • Denominasi: -
Re: upah dosa adalah maut dan keterkaitannya dgn Yesus
« Reply #101 on: August 06, 2014, 07:53:49 AM »
Semakin mantap diskusinya... ngikutin dulu ah..
Back to TOPIC!

Offline jesuit_dm

  • FIK - Full
  • ***
  • Posts: 177
  • Reputation Power:
  • Denominasi: Gereja Orthodox Oriental , Shyria Antiokhia
Re: upah dosa adalah maut dan keterkaitannya dgn Yesus
« Reply #102 on: August 08, 2014, 11:23:37 AM »
Jesuit, makasih atas masukan2nya.

Pada point-1
1A. pabila OP Yesus itu adalah keturunan AbrahamIshakYakub (AIY), ya saya menerima kalimat ungu - mengingat seseorang yg genetically keturunan AIY itu berada dibawah Hukum Taurat.
1B. namun pabila OP Yesus itu BUKAN keturunan AIY, kalimat ungu itu tidak bisa diaplikasikan - mengingat Taurat itu memang tidak pernah berlaku bagi orang2 yang bukan keturunan AIY.

Pada point-2
Hukum (Law and Order dalam ranah duniawi yg beserta point2 hukuman2 duniawi/jasmaninya), apapun itu disebutnya --- tetap akan berlaku sampai kesudahan jaman.
 sependapat... bisa Jesuit liat dari tulisan saya di point-2 atas.  Tapi mungkin kita beda pengertiannya :D.
 Nah mungkin disini beda pengertiannya...  :peace:

Bisa tolong Jesuit define dulu kata "maut" di quote atas ?
Apakah maksudnya, mati jasmani ? ataukah mati kekal dalam pengertian rohani ?
 mengenai bold, ini masih menjadi pertanyaan saya sehubungan dengan Bunda Maria.
 YA... berdasarkan logic kisah, karena Yesus itu juga Divine, HOLY baik sebagai human being maupun sebagai divine being.

Sedangkan kalo menurut saya, Bunda Maria itu holy as a human being dari lahir s/d mati jasmaninya.
Jadi yang namanya human being itu (imo) TIDAK errorless, karena yang errorless itu ya cuma Allah/Yesus (Divine).
So, secara diri sendiri Bunda Maria itu tidak errorless, tidak absolute clean - namun terhadap Hukum Taurat, Bunda Maria errorless ... misal ketika menstruasi, Bunda Maria patuh melaksanakan pentahiran dengan Iman ... iman yang percaya bhw dirinya unclean/defile dihadapan Allah ketika menstruasi. Melaksanakan pentahiran dengan iman spt demikian  ---> inilah yang errorless dihadapan Allah, dia holy dihadapan Allah ... sekalipun di pov manusia dan dirinya sendiri Maria pernah unclean.
 Saya gak ngerti Jesuit .... kenapa OP Yesus yang bukan keturunan AIY itu diasumsikannya bersamasama melaksanakan Hukum Taurat, sementara ybs itu sendiri tidak pernah berada didalam Hukum Taurat setelah meminum darah dan memakan daging Yesus ?
 Saya disini nggak lagi cerewetin ttg minum/makan darah/daging Yesus, Jesuit ... namun KENAPA asumsinya telah melaksanakan semua isi perintah Hukum Taurat, sementara ybs yg bukan keturunan genetik AIY itu sendiri tidak pernah dibawah Hukum Taurat ?
 ya itu dah... kenapa dikatakan "tidak berlaku LAGI" sementara ybs yg bukan keturunan AIY itu sendiri tidak pernah dibawah Hukum YANG disebut Taurat itu ?

bersambung

Saudara ku, pertanyaan anda sangat kompleks, kalau bisa .. boleh kah kita bedah satu-persatu, maksutnya adalah .. tolong anda ajukan pertanyaan setahap-demi setahap, supaya kita dapat membahas dengan detail, tetapi tidak bermaksut untk meninggakan semua pertanyaan2 anda.

Terus, perlu saya sampaikan sedikit kepada anda, bahwa Pemahaman saya terhadap Alkitab, memiliki beberapa perbedaan dengan pemahaman dari Gereja Roma Katholik ataupun dengan Protestan ataupun dengan Aliran Kharismatis lain-nya, sekalipun saya mengiman bahwa Yesus adalah Tuhan dan Allah yang sejati.

Jadi, saya sangat yakin .. perbedaan pemahaman saya terhadap Alkitab, akan memberikan jawaban yang rasional kepada anda, sebab banyak sekali non-kristen, kesulitan dalam memahami iman Kristens


Salam ...

Offline odading

  • Super Hero
  • ******
  • Posts: 3314
  • Reputation Power:
  • Denominasi: non-agama
Re: upah dosa adalah maut dan keterkaitannya dgn Yesus
« Reply #103 on: August 09, 2014, 02:36:37 AM »
Saudara ku, pertanyaan anda sangat kompleks, kalau bisa .. boleh kah kita bedah satu-persatu, maksutnya adalah .. tolong anda ajukan pertanyaan setahap-demi setahap, supaya kita dapat membahas dengan detail, tetapi tidak bermaksut untk meninggakan semua pertanyaan2 anda.
Jesuit, mohon maap atas kebiasaan buruk saya.... yakni : ngebrondong pertanyaan dan ngebrondong pendapat2/pengertian2 saya.... hehehe... :D.

Quote
Terus, perlu saya sampaikan sedikit kepada anda, bahwa Pemahaman saya terhadap Alkitab, memiliki beberapa perbedaan dengan pemahaman dari Gereja Roma Katholik ataupun dengan Protestan ataupun dengan Aliran Kharismatis lain-nya, sekalipun saya mengiman bahwa Yesus adalah Tuhan dan Allah yang sejati.
Tidak apa apa. Saya senang atas segala macam masukan dari siapa saja. Makasih Jesuit.

Baiklah, kita satu per satu ya...

Quote
Permasalahan Hukum Taurat ..

Saudara ku, dari penjelasan anda diatas, saya tarik suatu kesimpulan adalah ..
1. anda tidak dapat menerima, bahwa Hukum Taurat itu sudah tidak berlaku lagi, pada setiap orang yang percaya pada Yesus,
1a. Saya bisa mengerti (menerima), pabila dikatakan : Hukum Taurat itu sudah tidak berlaku lagi bagi orang2 penganut Hukum Taurat yang kemudian convert ke penganut Hukum Yesus.

1b. Saya tidak bisa mengerti, pabila dikatakan : Hukum Taurat itu sudah tidak berlaku lagi bagi orang2 bukan penganut Hukum Taurat yang kemudian convert ke penganut Hukum Yesus.

Mungkin perlu saya info-kan ke Jesuit bhw saya tidak berpendapat bhw Hukum Taurat itu = murni God's Law.
Hukum Taurat itu di pov (point of view) saya udah kecampur ama hukum manusia (man made Law).
Didalam Hukum Taurat mengandung God's Law yang tidak sertamerta artinya seluruh isi Hukum Taurat = God's Law.

Quote
2. tetapi anda dapat menerima, bahwa Hukum Taurat itu, tetap akan berlaku sampai kesudahan jaman.
Mengenai berlaku s/d kesudahan jaman, saya tidak bisa memastikannya ... namun saya menerima bhw Hukum Taurat itu s/d saat ini masih berlaku, baik bagi para pemeluknya (Jewish) maupun bagi orang2 non-Jewish yg ingin melaksanakannya :).

Dilain sisi,
dalam pengertian saya, yg terkandung didalam Hukum Taurat yg murni God's Law itu adalah 10P ---> tidak ada hukuman jasmani ---> inilah yang berlaku s/d kesudahan jaman.

Nah sampe sini dulu, mungkin ada respond dari Jesuit ?

:)
salam.
« Last Edit: August 09, 2014, 02:38:15 AM by odading »

Offline jesuit_dm

  • FIK - Full
  • ***
  • Posts: 177
  • Reputation Power:
  • Denominasi: Gereja Orthodox Oriental , Shyria Antiokhia
Re: upah dosa adalah maut dan keterkaitannya dgn Yesus
« Reply #104 on: August 09, 2014, 04:43:36 AM »
Respon untuk Odading .
Saudara ku, permasalahan hukum taurat ini, saya sependapat dengan anda, bahwa Hukum Taurat yang sebenarnya adalah ke-10 Perintah Allah, yang disarikan Yesus menjadi 2, yaitu : Kasih pada Allah dan Kasih pada Manusia.

Nah .. sedikit saya mau menjelaskan perbedaan Hukum Taurat dengan Hukum Kasih, walaupun ke-dua Hukum ini memiliki "Inti" yang sama, namun "segi pandangnya berbeda", yaitu :

1). Hukum Taurat "menuntut" manusia untuk melakukan penerapan pelaksanaan dengan sempurna dan tanpa cacat, dimana ada Sanksi dan Upah disana, yaitu "Maut dan Hidup Kekal". Ilustrasi Tuntutan Pelaksanaan Hukum Taurat ( SD - SMU, merupakan dasar-dasar pendidikan, atau dengan kata lain, Hukum Taurat adalah Dasar Hukum Kasih ).
2). Hukum Kasih , "tidak lagi menuntut"  manusia untuk melakukan pelaksanaan semua tuntutan Hukum Taurat, sebab dalam Hukum Kasih, manusia itu sudah dianggab melaksanakan semua tuntutan Hukum Taurat dengan sempurna dan tanpa cacat. Ilustrasi Pelaksanaan Hukum Kasih ( Kuliah di Perguruan Tinggi, hinga Mencapai Tahapan S-3 ).

Nah .. Jika kita lihat Proses perjalanan Hukum Taurat dan Hukum Kasih, maka dapat kita simpulkan, bahwa Allah itu sedang mengajarkan kepada manusia, tentang Hukum dan Tahapan2 yang harus dilalui manusia, supaya manusia itu dapat berkenan di hadapan Allah atau supaya manusia itu dapat masuk dalam kerajaan surga.

Pada Ajaran yang pertama, Allah melihat bahwa kejatuhan manusia kedalam dosa, telah membawa manusia itu kondisi yang tidak "beradab", sehingga untuk merubah manusia itu, maka Allah menetapkan Peraturan dan Hukumnya yang kita kenal dengan Hukum Taurat, melalui Musa .. mengapa melalui Musa ?? Karena pada saat musa membawa Bani Israel menuju Kanaan dari mesir, pada saat itulah ada "kesempatan besar ( yang kemungkinan telah direncanakan Allah)", untuk menurunkan Hukum dan Aturan Allah, supaya manusia itu dapat berubah dari "Ketidak Beradaban menuju Keberadaban yang sesuai kehendak Allah". Namun se-iring dengan perjalanan waktu, ternyata manusia itu tidak mampu untuk menerapkan Tuntutan Hukum Taurat tersebut, sehingga manusia yang tidak beradab sebelumnya, yang tidak tahu apakah perbuatan yang dilakukannya adalah dosa atau tidak (pada saat mereka tidak beradab atau belum mengenal Hukum Allah), setelah adanya Hukum Taurat, akhirnya manusia itu mengenal makna dosa, sebab Hukum Taurat mengajarkan .. Jangan Membunuh, nah .. sebelum Hukum Taurat itu ada, manusia yang melakukan pembunuhan terhadap sesamanya, tidak mengetahui bahwa membunuh itu adalah dosa, dan setelah adanya Hukum Taurat, aka akhirnya manusia itu mengenal dosa.

Setelah manusia itu mengenal dosa, maka berdasarkan Aturan Ketetapan Tuhan pada Bangsa Yahudi ( sebab Hukum Taurat di Turunkan atas Bangsa Yahudi), maka manusia yang telah melakukan dosa itu, harus menebus kesalahan-kesalahannya berdasarkan Aturan yang telah ditetapkan Oleh Musa, seperti harus membawa korban bakaran pada Tuhan. Tetapi setelah Allah melihat bahwa manusia itu, ternyata tidak ada yang mampu untuk melakukan tuntutan Hukum Taurat dan bahkan Allah melihat, bahwa Hukum Taurat telah membawa manusia menjadi mengenal dosa, maka kemudian Allah Turun Kedunia dan menjadi manusia, untuk menggenabi semua tuntutan Hukum Taurat tersebut.

Nah .. Karena Hukum Taurat diperuntukan untuk manusia, maka "Manusialah" yang harus melaksanakan tuntutan Hukum Taurat tersebut, dan karena apa yang telah ditetapkan Allah tidak dapat dicabut kembali, maka untuk melaksanakan Hukum Taurat tersebut, Allah Harus "MENJADI" manusia, supaya Allah itu tidak melanggar ketetapan_Nya sendiri, disinilah keadilan Allah, dimana Allah itu harus bertindak adil terhadap Aturan-nya sendiri, dimana sekalipun dia Adalah Allah, Ia tidak dapat berbuat semena-mena atas aturan2 yang telah ditetapkan-Nya, permasalahan keadilan Allah inilah yang juga merupakan salah-satu, yang membedakan Allah Yahudi dan Kristen, dengan Allah lain yang ada di bumi ini, Allah lain .. dapat bertindak "Otoriter", Allah Yahudi dan Kristen, tidak dapat bertindak "Otoriter", tetapi Ia akan bertindak sesuai ketetapan dan Rencana yang telah ditetapkan-Nya sendiri. Sehingga, sekalipun Ia adalah Allah, Ia tetap harus "Tunduk" pada aturan yang telah ditetapkan-Nya, jika Ia tidak tunduk pada aturan yang telah ditetapkan-Nya, maka Ia akan jatuh kedalam dosa .. sebab Dosa adalah perbuatan melanggar Perintah atau Hukum Allah..

Jadi saudara ku, kalau selama ini kita mengenal bahwa "Allah" adalah pemegang otoritas tertinggi, namum setelah kita mencapai tahapan pemahaman Theologia yang lebih dewasa, maka kita akan mengetahui .. bahwa sekalipun Allah adalah penyebab segala yang ada, tetapi Allah itu tunduk juga pada Hukum dan Ketentuan yang telah ditetapkan-Nya sendiri, disinilah Keadilan Allah yang luar biasa itu, dan pemahaman terhadap hal ini, hanya akan anda jumpai di Ajaran Kristen dan Yahudi, sebab pada Ajaran selain Kristen dan Yahudi, maka Allah itu adalah pemegang "Otoritas" tertinggi, dimana Allah itu dapat dengan semena-mena merubah Hukum dan Ketetapan-Nya, jika Ia merasa bahwa Hukum dan Ketetapan-Nya itu "Merugikan" diri-Nya, artinya .. Allah diluar Kristen dan Yahudi, adalah Allah yang Otoriter.

Kembali kepermasalahan, setelah Allah menjadi mausia dalam diri Yesus, maka manusia Yesus itu "Harus" tunduk dan taat pada semua Tuntutan Hukum Taurat dan Ketetapan Allah, inilah maksut penjelasan saya diatas, yaitu .. sekalipun Yesus adalah Allah yang menjadi manusia, Yesus tetap "Harus" tunduk pada aturan dan ketetapan yang telah ditetapkan-Nya semula ( aturan Hukum Taurat yang telah ditetapkan Yesus, sebelum Ia menjadi Manusia ), dimana dalam perjalanan hidup Yesus sebagai manusia, berlakulah aturan dan ketetapan, Sanksi dan Upah pada setiap orang yang melanggar atau mentaati Hukum Taurat tersebut.

Nah .. setiap orang yang melanggar perintah Allah, maka orang tersebut akan masuk kedalam Kerajaan Maut dan Maut akan berkuasa atas orang tersebut, sebaliknya setiap orang yang melaksanakan semua perintah Allah ( hukum Taurat ) dengan sempurna dan tanpa cacat, maka orang tersebut akan memperoleh Hidup yang kekal atau akan keluar dari Kerajaan Maut.

Kemudian didalam Hidupnya Yesus sebagai manusia, Yesus tidak pernah melakukan perbuatan dosa atau Yesus tidak pernah melanggar perintah Allah ( Hukum Taurat ), sehingga pada saat Yesus mati dan masuk kedalam Kerajaan Maut, maka kematian Yesus adalah Matinya orang benar yang tidak berbuat dosa dan berlakulah "Janji Allah", yaitu setiap orang yang melaksanakan semua perintah Allah, maka Ia akan beroleh Hidup Kekal, sehingga berdasarkan "Janji dan Ketetapan" Allah inilah, Yesus itu bangkit dari maut, jadi .. Yesus itu bangkit dari Kerajaan Maut, bukan karena Yesus itu adalah Tuhan, atau bukan Karena Yesus adalah Allah yang menjadi manusia, tetapi Yesus itu bangkit dari Kerajaan Maut, karena Ia adalah orang benar yang tidak pernah melakukan dosa atau dengan kata lain, karena Ia telah berhasil melaksanakan semua tuntutan Hukum Taurat dengan sempurna, maka dianugerahkanlah kepada Yesus "Hidup Kekal", seperti Janji dan Ketetapan Allah.

Berlanjut ...
Salam..