Dalam nama Bapa, dan Putra, dan Roh Kudus In nomine Patris et Filii et Spiritus Sancti Bismil-Abb, wal-ibn, war-Rohil Quddus, Al-Ilahu-Ahad Amin
0 Members and 4 Guests are viewing this topic.
Gak bisa, dong.Kalo perlu asah pedang dan samurai, bantai habis para pelaku pencemaran itu....
NAh ini dia masalahnya....Karena kadang-kadang... kita merasa bahwa dengan melakukan itu kita merasa telah menghakimi sesama manusia.gimana dong.
Kalo Bro, ogah "menghentikan" si non Katolik tsb utk menyambut komuni dengan alasan 'sungkan' atau 'takut bikin ribut' masih rada-rada beralasan buat saya, tapi kalau dikatakan 'merasa menghakimi', sungguh saya gak mudeng kenapa dikatakan menghakimi jika kita menghentikan orang tsb.Salam,
Setuju OmDihentikan saja tanpa ragu2
Betul, jegal saja kakinya saat antri
Jangan dongDiberitahu dengan kasih
Betul, kasih peringatan dan kasih pelajaran, biar kapok...
Hayoo ... enggak pernah doa Bapa Kami ya
Hak 15:16 Berkatalah Simson: "Dengan rahang keledai bangsa keledai itu kuhajar, dengan rahang keledai seribu orang kupukul."
Why 3:19 Barangsiapa Kukasihi, ia Kutegor dan Kuhajar; sebab itu relakanlah hatimu dan bertobatlah!
Kita kan bukan bangsa keledai
Pembalasan adalah hak Tuhan
Betul, maka kita pakai rahang keledai (baca : popor senapan) untuk menghajar dengan kasih, eeeh kasih pelajaran.
Betul, tugas kita hanya mempercepat perjumpaan mereka kepada Tuhan.
Jadi bingung nih ....
Enggak usah bingung .... tetap ditegur dengan landasan kasih.Tapi implementasi nya ga mudah lho.Kalo si non GK sudah ikut dalam antrian, apa kita nyerobot kedepan untuk mengingatkan orang tersebut ??