Tampaknya keduanya saling bertolak belakang.
ho oh.... saya juga sempet mikir demikian .... lalu nyari2 jalan keluar supaya ketemu dimana harmonisnya...
Kalau kita berdosa tentu kita akan dihukum
Jaman PL, tertulis di ayat yg menuntun ke kesimpulan punishment duniawi (termasuk death penalty) adalah punishment personally dari Allah.
Berdasarkan yg tertulis, lama2 jadi ibarat sebuah tradisi lisan bahwa manusia yg menjalankan punishment duniawi ya itu karena atas perintah Allah personally ... kejadian negatif pd hidup seseorang, ya karena punishment duniawi personally dari Allah.
Pola pemikiran demikian mulai dirombak di PL, yaitu dengan ...
tetapi Tuhan maha kasih yang artinya dosa dimaafkan.
dengan pernyataan bold.
So, di jaman sekarang pabila ada orang menipu lalu ketabrak motor - tidak lagi didalam pola pemikiran :
"nah... rasain tuh, Tuhan personally menghukum si penipu". Berdasarkan bold, dosa si penipu dimaafkan Tuhan ---> no more
pola pemikiran Allah personally melakukan punishment duniawi. No more manusia memukuli si penipu dengan atas nama
"Tuhan menyuruh saya melakukan aksi demikian".
Tapi kalau dosa dimaafkan berarti Tuhan tidak adil.
IMO, dosa dimaafkan namun tetep diperhitungkan NANTI. Mungkin ini yang secara pov keKatolikan yg di istilahkan Purgatori ?
Kalau membiarkan umat dihukum Tuhan menjadi kehilangan sifat maha pemaaf
pola pemikiran Event punishment duniawi itu dari Tuhan
---berdasarkan pengertian saya diatas--- is no more.
Tuhan gak menghukum - tidak pula mengutuk ataupun bersumpah serapah
Law-NYA yang berjalan ... "menghukum"
dgn tanda petik .... dan mungkin secara pov keKatolikan, "hukuman"
dgn tanda petik ini NANTI adalah api penyucian (Purgatori).
Gimana ini ?
IMO, di pengertian saya .... Tuhan Maha Kasih itu BUKAN tentang perihal menghukum / tidak menghukum. Tuhan Maha Kasih itu : dia "
ngebocorin" sistem Law-NYA kepada manusia, dalam berbagai cara dalam berbagai model .... dinamis - sesuai sikon, lokasi dalam kurun masa yg sedang berlangsung - kurun hidup manusia di bumi.
So ... logik yang ada dari kisah AdamHawa
terlepas apakah kisah AdamHawa itu literal ato bukan :
- 1. Tuhan memberi tau AdamHawa jangan makan buah = Kasih
- 2. AdamHawa keluar dari Eden = LawNYA berjalan = Adil.
Saya mengertikan secara tidak sakelek, leterlek, bleketek tulisan ayat "Allah MENGUSIR"
mohon jangan diambil ati yah, Gavin
.
salam.