Author Topic: terjemahin donk  (Read 2010 times)

0 Members and 2 Guests are viewing this topic.


Offline ladesman

  • FIK - Junior
  • **
  • Posts: 53
  • Reputation Power:
  • lutheranindonesia.com
    • Pargodungan
  • Denominasi: Lutheran
Re: terjemahin donk
« Reply #1 on: July 22, 2012, 06:54:35 PM »
ha? bantu sundul aja deh  :laughing4: :laughing4: :laughing4: :hello2: :hello2:

bruce

  • Guest
Re: terjemahin donk
« Reply #2 on: July 22, 2012, 07:22:26 PM »
Wuaduh, bro, tega banget. Itu bukan bahasan yang ringan untuk diterjemahkan lho. Pake google transate mau ngga?

He he he, soalnya kalau diterjemahkan tanpa kualifikasi, nanti kalau pengertiannya salah, waduh. He he he, padahal tidak nihil obstat dan tidak imprimatur.

He he he he.


Offline WorldPeace8281

  • FIK - Senior
  • ****
  • Posts: 280
  • Reputation Power:
    • WorldPeace8281
  • Denominasi: Yesusnisme
Re: terjemahin donk
« Reply #3 on: July 25, 2012, 10:05:59 PM »
Wuaduh, bro, tega banget. Itu bukan bahasan yang ringan untuk diterjemahkan lho. Pake google transate mau ngga?

He he he, soalnya kalau diterjemahkan tanpa kualifikasi, nanti kalau pengertiannya salah, waduh. He he he, padahal tidak nihil obstat dan tidak imprimatur.

He he he he.
jangan pake Google Translate :nono:
Google Translate hasilnya acak2an :nono:

tp coba deh diterjemahin :icon_thumright:
kl pake hati & perasaan pasti nerjemahinnya bakalan kerasa ringan :icon_thumright:

Offline WorldPeace8281

  • FIK - Senior
  • ****
  • Posts: 280
  • Reputation Power:
    • WorldPeace8281
  • Denominasi: Yesusnisme
Re: terjemahin donk
« Reply #4 on: July 31, 2012, 06:21:45 PM »
ya udah nieh kebetulan member SarapanPagi ada yg udh terjemahin tuh: http://www.sarapanpagi.org/terjemahin-donk-vt4268.html#p23279

mohon dikoreksi terjemahannya & dibenerin soalnya masih ada yg belum sempurna gitu

Offline WorldPeace8281

  • FIK - Senior
  • ****
  • Posts: 280
  • Reputation Power:
    • WorldPeace8281
  • Denominasi: Yesusnisme
Re: terjemahin donk
« Reply #5 on: August 01, 2012, 01:58:02 PM »
ya udah nieh biar gampang ngoreksinya saya taruh sini ya

Quote
Masalah Kejahatan
Peter Kreeft


Masalah kejahatan adalah masalah yang paling serius di dunia. Itu juga merupakan salah satu keberatan yang serius terhadap keberadaan Tuhan.

Ketika Santo Thomas Aquinas menulis Great Summa Theologica, dia hanya menemukan dua keberatan terhadap keberadaan Tuhan, meskipun ia mencoba daftar setidaknya tiga keberatan terhadap setiap salah satu dari ribuan tesis ia mencoba untuk membuktikan dalam pekerjaan besar. Salah satu dari dua keberatan adalah kemampuan nyata dari ilmu pengetahuan alam untuk menjelaskan segala sesuatu dalam pengalaman kami tanpa Allah, dan yang lainnya adalah masalah kejahatan.

Lebih banyak orang telah meninggalkan iman mereka karena masalah kejahatan daripada untuk alasan lain. Hal ini tentu ujian terbesar dari iman, godaan terbesar bagi ketidakpercayaan. Dan bukan hanya keberatan intelektual. Kami merasakannya. Kita langsung saja. Itu sebabnya Kitab Ayub Begitu memikat.

Masalahnya dapat dinyatakan dengan sangat sederhana: Jika Tuhan itu baik, mengapa Apakah dunianya begitu buruk? Jika Tuhan Yang baik, semua-bijaksana, semua cinta, semua yang adil, dan mahakuasa sedang berjalan acara itu, mengapa dia tampaknya akan melakukan seperti pekerjaan yang menyedihkan itu? Mengapa hal-hal buruk terjadi pada orang baik?

Orang kafir yang bertanya pertanyaan yang biasanya merasa kebencian terhadap dan pemberontakan melawan Allah, bukan hanya kurang bukti keberadaannya. CS Lewis ingat bahwa sebagai seorang ateis ia "tidak percaya Tuhan ada. Saya juga sangat marah padanya karena tidak ada. Saya juga marah padanya karena telah menciptakan dunia. "

Ketika Anda berbicara dengan orang seperti itu, ingat bahwa lebih seperti berbicara dengan perceraian daripada seorang ilmuwan skeptis. Alasan ketidakpercayaan adalah kekasih tidak setia, bukan hipotesis yang tidak memadai. Masalahnya kafir bukan hanya kepala lembut tapi hati yang keras. Dan apologis yang baik tahu bagaimana membiarkan jantung memimpin pusat maupun sebaliknya.

Ada empat bagian untuk solusi untuk masalah kejahatan. Pertama, kejahatan bukanlah benda, suatu entitas, suatu makhluk. Semua makhluk adalah baik Pencipta atau makhluk yang diciptakan oleh Sang Pencipta. Tetapi setiap hal yang diciptakan Tuhan adalah baik, menurut Kejadian. Kami secara alami cenderung membayangkan jahat sebagai hal-awan hitam, atau badai berbahaya, atau wajah meringis, atau kotoran. Tapi ini menyesatkan gambar kita. Jika Allah adalah Pencipta segala sesuatu dan kejahatan adalah suatu hal, maka Allah adalah Pencipta jahat, dan ia yang harus disalahkan atas keberadaannya. Tidak, jahat bukan hal tetapi pilihan yang salah, atau kerusakan yang dilakukan oleh sebuah pilihan yang salah. Kejahatan adalah tidak lebih hal yang positif dari kebutaan. Tapi hal itu sama nyata. Ini bukan suatu hal, tetapi bukan ilusi ..

Kedua, asal-usul kejahatan adalah tidak Sang Pencipta tapi makhluk yang bebas memilih dosa dan keegoisan. Singkirkan semua dosa dan keegoisan dan Anda akan memiliki surga di bumi. Bahkan kejahatan fisik yang tersisa tidak akan lagi tertanam di hati dan menyakitkan hati kita. Saints bertahan dan bahkan merangkul penderitaan dan kematian sebagai pecinta merangkul tantangan heroik. Tapi mereka tidak memeluk dosa.

Selain itu, penyebab kejahatan adalah kejahatan fisik rohani. Penyebab penderitaan adalah dosa. Setelah Kejadian menceritakan tentang Allah yang baik menciptakan dunia yang baik, di samping menjawab pertanyaan yang jelas "Dari mana kejahatan berasal dari saat itu?" Dengan kisah kejatuhan manusia. Bagaimana kita memahami hal ini? Bagaimana kejahatan rohani (dosa) menyebabkan kejahatan fisik (penderitaan dan kematian)?

Allah adalah sumber dari semua kehidupan dan sukacita. Karena itu, ketika para pemberontak jiwa manusia terhadap Allah, ia kehilangan hidupnya dan sukacita. Sekarang manusia adalah tubuh serta jiwa. Kita adalah makhluk tunggal, tidak ganda: kita bahkan tidak tubuh dan jiwa sebanyak yang kita diwujudkan jiwa, atau tubuh ensouled. Jadi tubuh harus berbagi dalam hukuman-a terelakkan jiwa hukuman sebagai patah tulang alami dan tidak dapat dihindari karena dari melompat dari tebing atau perut yang sakit karena makan makanan busuk daripada hukuman sebagai buatan dan eksternal sebagai kelas untuk kursus atau tamparan di tangan untuk mengambil cookie.

Apakah ini akibat dari dosa adalah perubahan fisik di dunia atau hanya perubahan rohani dalam manusia kesadaran-apakah "duri dan onak" tumbuh di kebun setelah jatuh atau apakah mereka selalu ada tetapi hanya dirasakan sebagai menyakitkan oleh baru jatuh consclousness-pertanyaan lain. Namun dalam kedua kasus hubungan antara jahat jahat dan fisik rohani harus sedekat hubungan antara dua hal mereka mempengaruhi, jiwa manusia dan tubuh manusia.

Jika asal-usul kejahatan adalah kehendak bebas, dan Tuhan adalah asal dari kehendak bebas, bukanlah Allah maka asal mula kejahatan? Hanya sebagai orang tua adalah asal dari kelakuan buruk anak-anak mereka melakukan dengan menjadi asal-usul anak-anak mereka. Yang sangat berkuasa Tuhan memberi kita berbagi dalam kekuasaannya untuk memilih secara bebas. Apakah kita lebih suka ia tidak dan telah membuat kami robot daripada manusia?

Bagian ketiga dari solusi untuk masalah kejahatan adalah bagian paling penting: bagaimana menyelesaikan masalah dalam praktek, bukan hanya dalam teori, dalam kehidupan, bukan hanya dalam pikiran. Meskipun kejahatan adalah masalah serius bagi pikiran (karena tampaknya menyangkal keberadaan Allah), bahkan lebih merupakan masalah dalam hidup (karena itu adalah pengecualian nyata dari Allah). Tetapi bahkan jika Anda berpikir solusi dalam pemikiran tidak jelas dan tidak pasti, solusi dalam praktek adalah sebagai kuat dan jelas saat matahari: adalah Putra. Solusi Allah untuk masalah kejahatan adalah Anak-Nya Yesus Kristus. Bapa `s mencintai mengutus Anak-Nya untuk mati bagi kita untuk mengalahkan kekuatan jahat di alam manusia: itu jantung cerita Kristen. Kami tidak menyembah Tuhan yang ilahiah, seorang tuan tanah absentee yang mengabaikan kumuh Nya, kita menyembah Allah yang tukang sampah yang datang tepat ke dalam sampah kita terburuk untuk membersihkannya. Bagaimana kita mendapatkan Allah lolos karena membiarkan kejahatan? Allah tidak lolos; Allah adalah hook. Itulah titik salib.

Salib adalah bagian Tuhan dari solusi praktis untuk kejahatan. Bagian kita, menurut Injil yang sama, adalah bertobat, percaya, dan bekerja dengan Allah dalam memerangi kejahatan dengan kekuatan cinta. Raja telah menyerang, kami telah menyelesaikan operasi sapu bersih.

bersambung...

Offline WorldPeace8281

  • FIK - Senior
  • ****
  • Posts: 280
  • Reputation Power:
    • WorldPeace8281
  • Denominasi: Yesusnisme
Re: terjemahin donk
« Reply #6 on: August 01, 2012, 01:58:30 PM »
terusannya...

Quote
Akhirnya, bagaimana dengan masalah filosofis? Hal ini tidak logis bertentangan dengan mengatakan Allah yang Mahakuasa dan semua yang mencintai mentolerir begitu banyak kejahatan ketika ia bisa memberantas itu? Mengapa hal-hal buruk terjadi pada orang baik? Pertanyaannya membuat tiga asumsi dipertanyakan.

Pertama, siapa bilang kita orang baik? Pertanyaannya seharusnya tidak "Mengapa hal buruk terjadi pada orang baik?" Tetapi "Mengapa hal-hal baik terjadi pada orang jahat?" Jika ibu peri memberitahu Cinderella yang dia bisa memakai gaun sihirnya sampai tengah malam, pertanyaan harus tidak " Mengapa tidak setelah tengah malam? "tapi" Mengapa aku bisa memakainya sama sekali? "Pertanyaannya adalah tidak mengapa segelas air adalah setengah kosong tapi mengapa itu setengah penuh, untuk kebaikan semua adalah hadiah. Orang-orang terbaik adalah orang-orang yang paling enggan untuk menyebut diri mereka orang baik. Orang-orang berdosa berpikir bahwa mereka adalah orang-orang kudus, tetapi orang-orang kudus tahu bahwa mereka adalah orang berdosa. Orang terbaik yang pernah hidup pernah berkata, "Tak seorangpun yang baik selain Allah saja. "

Kedua, siapa bilang penderitaan adalah semua buruk? Hidup tanpa itu akan menghasilkan anak nakal manja dan tiran, orang-orang kudus tidak menyenangkan. Rabi Abraham Heschel kata sederhana, "Orang yang tidak menderita, apa mungkin ia tahu, sih?" Penderitaan dapat bekerja untuk kebaikan yang lebih besar dari kebijaksanaan. Tidak benar bahwa segala sesuatu adalah baik, tetapi memang benar bahwa "segala sesuatu pekerjaan **** ther untuk mendatangkan kebaikan bagi mereka yang mengasihi Dia."

Ketiga, siapa bilang kita harus tahu alasan semua Tuhan? Siapa yang pernah berjanji kepada kita semua jawaban? Hewan tidak dapat mengerti banyak tentang kami, mengapa kita dapat memahami segala sesuatu tentang Tuhan? Para poiint jelas dari kitab Ayub, eksplorasi di dunia terbesar dari masalah kejahatan, adalah bahwa kita tidak tahu apakah Allah itu sampai. Apa pelajaran sulit untuk belajar: Pelajaran Satu, bahwa kita tidak mengetahui, bahwa kita adalah bayi! Tidak heran Socrates dinyatakan oleh Orakel Delphi untuk menjadi orang paling bijaksana di dunia. Beliau mengartikan pernyataan bahwa berarti bahwa ia sendiri tahu bahwa dia tidak memiliki kebijaksanaan, dan itulah hikmat sejati bagi manusia.

Seorang anak pada cerita sepersepuluh dari gedung yang terbakar tidak dapat melihat petugas pemadam kebakaran dengan jaring keselamatan mereka di jalan. Mereka memanggil, "Lompat! Kami akan menangkap Anda. Mempercayai kami. "Objek anak," Tapi aku tidak bisa melihat Anda. "Pemadam kebakaran itu menjawab," Itu semua benar. Saya dapat melihat Anda. "

Kita seperti anak itu, kejahatan adalah seperti api, ketidaktahuan kita seperti asap, Allah adalah seperti pemadam kebakaran, dan Kristus adalah seperti jaring pengaman. Jika ada situasi seperti ini dimana kita harus percaya manusia bahkan bisa salah dengan hidup kita, dimana kita harus percaya apa yang kita dengar, bukan apa yang kita lihat, maka masuk akal bahwa kita harus mempercayai sempurna, semua melihat Allah ketika kita mendengar dari firman-Nya tetapi tidak melihat alasan dari kami atau pengalaman. Kita tidak bisa tahu semua alasan Tuhan, tapi kita bisa tahu mengapa kita tidak bisa tahu.

Allah telah beritahu kami banyak. Dia telah mengangkat tirai pada masalah kejahatan dengan Kristus. Di sana, kejahatan terbesar yang pernah terjadi, baik kejahatan spiritual terbesar dan kejahatan fisik terbesar, baik dosa terbesar (Deicide) dan penderitaan terbesar (cinta yang sempurna dibenci dan disalibkan), dinyatakan sebagai rencananya bijaksana dan penuh kasih untuk membawa kebaikan terbesar, keselamatan dunia dari dosa dan penderitaan abadi. Di sana, ketidakadilan terbesar sepanjang diintegrasikan ke dalam rencana keselamatan bahwa Santo Paulus menyebut "kebenaran (Keadilan) Allah". Cinta menemukan jalan. Cinta sangat rumit. Tapi cinta perlu dipercaya.

bruce

  • Guest
Re: terjemahin donk
« Reply #7 on: August 02, 2012, 09:02:55 PM »
@WP

Sesuai permintaan anda, saya terjemahkan bagian bawahnya.
Walau jauh dari sempurna, mudah mudahan bermanfaat.

Syalom

Third, who's to say we have to know all God's reasons? Who ever promised us all the answers? Animals can't understand much about us; why should we be able to understand everything about God? The obvious poiint of the Book of Job, the world's greatest exploration of the problem of evil, is that we just don't know what God is up to. What a hard lesson to learn: Lesson One, that we are ignorant, that we are infants! No wonder Socrates was declared by the Delphic oracle to be the wisest man in the world. He interpreted that declaration to mean that he alone knew that he did not have wisdom, and that was true wisdom for man.

Ketiga, Siapa yan berkata bahwa kita harus mengetahui semua alasan Allah? Siapa yang pernah menjanjikan kita semua jawaban? Hewan tidak dapat mengerti banyak mengenai kita; mengapa kita harus mampu mengerti segalanya mengenai Allah? Kitab Ayub memperlihatkan, pencarian akar masalah kejahatan, bahwa kita tidak tahu apa tujuan Allah. Betapa pelajaran yang berat: Pelajaran pertama, bahwa kita tidak peduli, bahwa kita semua belum dewasa! Tidak heran jika Socrates dinyatakan oleh peramal sebagai orang paling bijaksana sedunia. Ia menyatakan bahwa ia sendiri tidak memiliki kebijaksanaan, dan itulah kebijaksanaan manusia yang sebenarnya.


A child on the tenth story of a burning building cannot see the firefighters with their safety net on the street. They call up, “Jump! We'll catch you. Trust us. “ The child objects, “But I can't see you.” The firefighter replies, “That's all right. I can see you.”

Seorang anak yang berada pada lantai 10 gedung yang sedang terbakar tidak bisa melihat petugas pemadam kebakaran dengan jaring pengaman di jalan. Mereka berterika, "Lompatlah! Kami akan menangkap kamu. Percayalah." Tetapi si anak menolak, "Tetapi saya tidak dapat melihat kalian." Petugas pemadam kebakaran menjawab, "Betul. Tetapi kami bisa belihat kamu."


We are like that child, evil is like the fire, our ignorance is like the smoke, God is like the firefighter, and Christ is like the safety net. If there are situations like this where we must trust even fallible human beings with our lives, where we must trust what we hear, not what we see, then it is reasonable that we must trust the infallible, all-seeing God when we hear from his word but do not see from our reason or experience. We cannot know all God's reasons, but we can know why we cannot know.

Kita semua mirip seperti si anak kecil itu, iblis mirip seperti api itu, ketidak pedulian kita ibarat asap, Allah ibarat petugas pemadam kebakaran, Kristus ibarat jaring pengaman. Jika situasinya sampai pada kita harus percaya pada manusia yang bisa salah untuk keselamatan jiwa kita, dimana kita harus percaya pada apa yang kita dengar, bukan pada yang kita lihat, maka seharusnya sungguh masuk akal bahwa kita percaya pada yang tidak mungkin salah, kita mendengar ucapanNya tetapi kita tidak melihatNya. Kita tidak selalu tahu semua alasan Allah, tetapi kita bisa tahu bahwa kita tidak mampu mengetahuinya.


God has let us know a lot. He has lifted the curtain on the problem of evil with Christ. There, the greatest evil that ever happened, both the greatest spiritual evil and the greatest physical evil, both the greatest sin (deicide) and the greatest suffering (perfect love hated and crucified), is revealed as his wise and loving plan to bring about the greatest good, the salvation of the world from sin and suffering eternally. There, the greatest injustice of all time is integrated into the plan of salvation that Saint Paul calls “the righteousness (Justice) of God”. Love finds a way. Love is very tricky. But love needs to be trusted.

Allah membiarkan kita mengetahui banyak hal, Ia telah mengangkat tirai kejahatan dengan kehadiran Kristus. Disana, kejahatan terbesar yang pernah terjadi, lengkap dengan kejahatan secara spiritual dan kejahatan fisikal, lengkap dengan dosa terbesar (keputusan) dan penderitaan terbesar (dibenci dan disalibkan), terungkap rencana penuh kasih Nya  untuk membawa kebaikan terbesar, penyelamatan dunia dari dosa dan penderitaan kekal. Disana, ketidak adilan terbesar yang pernah terjadi digabungkan dengan rencana penyelamatan yang diucapkan oleh Paulus dengan "Kebenaran (keadilan) Allah". Kasih menemukan jalannya. Kasih sangat rumit. Tetapi kasih butuh kepercayaan.


The worst aspect of the problem of evil is eternal evil, hell. Does hell not contradict a loving and omnipotent God? No, for hell is the consequence of free will. We freely choose hell for ourselves; God does not cast anyone into hell against his will. If a creature is really free to say yes or no to the Creator's offer of love and spiritual marriage, then it must be possible for the creature to say no. And that is what hell is, essentially. Free will, in turn, was created out of God's love. Therefore hell is a result of God's love. Everything is.

Sisi terburuk dari masalah kejahatan adalah kejahatan kekal, neraka. Apakah neraka tidak bertentangan dengan Allah yang Mahakuasa dan Mahakasih? Tidak, karena neraka adalah akibat dari kehendak bebas. Kita bebas memilih neraka; Allah tidak merancang siapapun untuk masuk neraka. Jika sebuah ciptaan benar benar bebas untuk berkata ya atau tidak terhadap tawaran kasih Sang Pencipta dan penyatuan kasih dalam pernikahan sriritual, maka seharusnya memungkinkan juga bagi Sang Pencipta untuk berkata tidak. Dan itulah neraka sebenarnya. Kehendak bebas, sebaliknya diciptakan dari kasih Allah. Karenanya neraka adalah akibat dari kasih Allah.Sepenuhnya.


No sane person wants hell to exist. No sane person wants evil to exist. But hell is just evil eternalized. If there is evil and if there is eternity, there can be hell. If it is intellectually dishonest to disbelieve in evil just because it is shocking and uncomfortable, it is the same with hell. Reality has hard corners, surprises, and terrible dangers in it. We desperately need a true road map, not nice feelings, if we are to get home. It is true, as people often say, that “hell just feels unreal, impossible.” Yes. So does Auschwitz. So does Calvary.

Tidak ada orang waras ingin neraka ada. Tidak ada orang waras ingin kejahatan itu ada. Tetapi neraka adalah kejahatan yang diabadikan. Jika terdapat kejahatan dan jika ada keabadian, maka neraka itu pastilah ada. Adalah ketidak-jujuran logika menolak keberadaan kejahatan hanya karena mengejutkan dan membuat tidak nyaman, begitu juga dengan keberadaan neraka. Kenyataan memiliki sudut yang keras, mengejutkan, dan bahaya yang menakutkan. Kita sungguh sungguh membutuhkan peta yang bisa dipercaya, bukan kenyamanan perasaan, jika kita ingin sampai di rumah. Adalah benar, bahwa ada orang yang berkata, bahwa 'neraka sepertinya tidak nyata, mustahil.' Ya, begitu juga Auscwitz (kamp konsentrasi yahudi jaman Nazi). Begitu juga Calvary.

 :deal:

Offline WorldPeace8281

  • FIK - Senior
  • ****
  • Posts: 280
  • Reputation Power:
    • WorldPeace8281
  • Denominasi: Yesusnisme
Re: terjemahin donk
« Reply #8 on: August 03, 2012, 12:10:06 PM »
aduh bung bruce :doh: udh jelas2 saya omongin "2 bagian terbawah" BUKANNYA "yg paling bawah" :doh:

yg atasnya juga donk :doh:

bruce

  • Guest
Re: terjemahin donk
« Reply #9 on: August 03, 2012, 03:40:48 PM »
aduh bung bruce :doh: udh jelas2 saya omongin "2 bagian terbawah" BUKANNYA "yg paling bawah" :doh:

yg atasnya juga donk :doh:

Jiaaah, udah diterjemahin masih protes dia?  :scold:

Post aja deh yang mana yang ada mau terjemahin.

 :'o

Offline WorldPeace8281

  • FIK - Senior
  • ****
  • Posts: 280
  • Reputation Power:
    • WorldPeace8281
  • Denominasi: Yesusnisme
Re: terjemahin donk
« Reply #10 on: August 03, 2012, 05:04:42 PM »
Jiaaah, udah diterjemahin masih protes dia?  :scold:

Post aja deh yang mana yang ada mau terjemahin.

 :'o

bukannya saya protes, cuman menyampaikan kl ada yg belum diterjemahin yakni post tepat diatasnya post yg bung bruce koreksi terjemahannya yg merupakan sambungannya :console: tepatnya disini nih :nod: : http://forumimankristen.com/index.php/topic,264.msg5309.html#msg5309

udh ngerti kan :hug:

bruce

  • Guest
Re: terjemahin donk
« Reply #11 on: August 03, 2012, 07:15:38 PM »
bukannya saya protes, cuman menyampaikan kl ada yg belum diterjemahin yakni post tepat diatasnya post yg bung bruce koreksi terjemahannya yg merupakan sambungannya :console: tepatnya disini nih :nod: : http://forumimankristen.com/index.php/topic,264.msg5309.html#msg5309

udh ngerti kan :hug:

Anda lampirkan saja di thread ini, bro, yang mana yang ingin diterjemahkan, supaya jelas dan pas.

 :takethat:

Offline WorldPeace8281

  • FIK - Senior
  • ****
  • Posts: 280
  • Reputation Power:
    • WorldPeace8281
  • Denominasi: Yesusnisme
Re: terjemahin donk
« Reply #12 on: August 03, 2012, 08:15:02 PM »
Anda lampirkan saja di thread ini, bro, yang mana yang ingin diterjemahkan, supaya jelas dan pas.

 :takethat:

ya udh nih tolong dikoreksi hasil terjemahannya dr netter SP:

Quote
Masalah Kejahatan
Peter Kreeft


Masalah kejahatan adalah masalah yang paling serius di dunia. Itu juga merupakan salah satu keberatan yang serius terhadap keberadaan Tuhan.

Ketika Santo Thomas Aquinas menulis Great Summa Theologica, dia hanya menemukan dua keberatan terhadap keberadaan Tuhan, meskipun ia mencoba daftar setidaknya tiga keberatan terhadap setiap salah satu dari ribuan tesis ia mencoba untuk membuktikan dalam pekerjaan besar. Salah satu dari dua keberatan adalah kemampuan nyata dari ilmu pengetahuan alam untuk menjelaskan segala sesuatu dalam pengalaman kami tanpa Allah, dan yang lainnya adalah masalah kejahatan.

Lebih banyak orang telah meninggalkan iman mereka karena masalah kejahatan daripada untuk alasan lain. Hal ini tentu ujian terbesar dari iman, godaan terbesar bagi ketidakpercayaan. Dan bukan hanya keberatan intelektual. Kami merasakannya. Kita langsung saja. Itu sebabnya Kitab Ayub Begitu memikat.

Masalahnya dapat dinyatakan dengan sangat sederhana: Jika Tuhan itu baik, mengapa Apakah dunianya begitu buruk? Jika Tuhan Yang baik, semua-bijaksana, semua cinta, semua yang adil, dan mahakuasa sedang berjalan acara itu, mengapa dia tampaknya akan melakukan seperti pekerjaan yang menyedihkan itu? Mengapa hal-hal buruk terjadi pada orang baik?

Orang kafir yang bertanya pertanyaan yang biasanya merasa kebencian terhadap dan pemberontakan melawan Allah, bukan hanya kurang bukti keberadaannya. CS Lewis ingat bahwa sebagai seorang ateis ia "tidak percaya Tuhan ada. Saya juga sangat marah padanya karena tidak ada. Saya juga marah padanya karena telah menciptakan dunia. "

Ketika Anda berbicara dengan orang seperti itu, ingat bahwa lebih seperti berbicara dengan perceraian daripada seorang ilmuwan skeptis. Alasan ketidakpercayaan adalah kekasih tidak setia, bukan hipotesis yang tidak memadai. Masalahnya kafir bukan hanya kepala lembut tapi hati yang keras. Dan apologis yang baik tahu bagaimana membiarkan jantung memimpin pusat maupun sebaliknya.

Ada empat bagian untuk solusi untuk masalah kejahatan. Pertama, kejahatan bukanlah benda, suatu entitas, suatu makhluk. Semua makhluk adalah baik Pencipta atau makhluk yang diciptakan oleh Sang Pencipta. Tetapi setiap hal yang diciptakan Tuhan adalah baik, menurut Kejadian. Kami secara alami cenderung membayangkan jahat sebagai hal-awan hitam, atau badai berbahaya, atau wajah meringis, atau kotoran. Tapi ini menyesatkan gambar kita. Jika Allah adalah Pencipta segala sesuatu dan kejahatan adalah suatu hal, maka Allah adalah Pencipta jahat, dan ia yang harus disalahkan atas keberadaannya. Tidak, jahat bukan hal tetapi pilihan yang salah, atau kerusakan yang dilakukan oleh sebuah pilihan yang salah. Kejahatan adalah tidak lebih hal yang positif dari kebutaan. Tapi hal itu sama nyata. Ini bukan suatu hal, tetapi bukan ilusi ..

Kedua, asal-usul kejahatan adalah tidak Sang Pencipta tapi makhluk yang bebas memilih dosa dan keegoisan. Singkirkan semua dosa dan keegoisan dan Anda akan memiliki surga di bumi. Bahkan kejahatan fisik yang tersisa tidak akan lagi tertanam di hati dan menyakitkan hati kita. Saints bertahan dan bahkan merangkul penderitaan dan kematian sebagai pecinta merangkul tantangan heroik. Tapi mereka tidak memeluk dosa.

Selain itu, penyebab kejahatan adalah kejahatan fisik rohani. Penyebab penderitaan adalah dosa. Setelah Kejadian menceritakan tentang Allah yang baik menciptakan dunia yang baik, di samping menjawab pertanyaan yang jelas "Dari mana kejahatan berasal dari saat itu?" Dengan kisah kejatuhan manusia. Bagaimana kita memahami hal ini? Bagaimana kejahatan rohani (dosa) menyebabkan kejahatan fisik (penderitaan dan kematian)?

Allah adalah sumber dari semua kehidupan dan sukacita. Karena itu, ketika para pemberontak jiwa manusia terhadap Allah, ia kehilangan hidupnya dan sukacita. Sekarang manusia adalah tubuh serta jiwa. Kita adalah makhluk tunggal, tidak ganda: kita bahkan tidak tubuh dan jiwa sebanyak yang kita diwujudkan jiwa, atau tubuh ensouled. Jadi tubuh harus berbagi dalam hukuman-a terelakkan jiwa hukuman sebagai patah tulang alami dan tidak dapat dihindari karena dari melompat dari tebing atau perut yang sakit karena makan makanan busuk daripada hukuman sebagai buatan dan eksternal sebagai kelas untuk kursus atau tamparan di tangan untuk mengambil cookie.

Apakah ini akibat dari dosa adalah perubahan fisik di dunia atau hanya perubahan rohani dalam manusia kesadaran-apakah "duri dan onak" tumbuh di kebun setelah jatuh atau apakah mereka selalu ada tetapi hanya dirasakan sebagai menyakitkan oleh baru jatuh consclousness-pertanyaan lain. Namun dalam kedua kasus hubungan antara jahat jahat dan fisik rohani harus sedekat hubungan antara dua hal mereka mempengaruhi, jiwa manusia dan tubuh manusia.

Jika asal-usul kejahatan adalah kehendak bebas, dan Tuhan adalah asal dari kehendak bebas, bukanlah Allah maka asal mula kejahatan? Hanya sebagai orang tua adalah asal dari kelakuan buruk anak-anak mereka melakukan dengan menjadi asal-usul anak-anak mereka. Yang sangat berkuasa Tuhan memberi kita berbagi dalam kekuasaannya untuk memilih secara bebas. Apakah kita lebih suka ia tidak dan telah membuat kami robot daripada manusia?

Bagian ketiga dari solusi untuk masalah kejahatan adalah bagian paling penting: bagaimana menyelesaikan masalah dalam praktek, bukan hanya dalam teori, dalam kehidupan, bukan hanya dalam pikiran. Meskipun kejahatan adalah masalah serius bagi pikiran (karena tampaknya menyangkal keberadaan Allah), bahkan lebih merupakan masalah dalam hidup (karena itu adalah pengecualian nyata dari Allah). Tetapi bahkan jika Anda berpikir solusi dalam pemikiran tidak jelas dan tidak pasti, solusi dalam praktek adalah sebagai kuat dan jelas saat matahari: adalah Putra. Solusi Allah untuk masalah kejahatan adalah Anak-Nya Yesus Kristus. Bapa `s mencintai mengutus Anak-Nya untuk mati bagi kita untuk mengalahkan kekuatan jahat di alam manusia: itu jantung cerita Kristen. Kami tidak menyembah Tuhan yang ilahiah, seorang tuan tanah absentee yang mengabaikan kumuh Nya, kita menyembah Allah yang tukang sampah yang datang tepat ke dalam sampah kita terburuk untuk membersihkannya. Bagaimana kita mendapatkan Allah lolos karena membiarkan kejahatan? Allah tidak lolos; Allah adalah hook. Itulah titik salib.

Salib adalah bagian Tuhan dari solusi praktis untuk kejahatan. Bagian kita, menurut Injil yang sama, adalah bertobat, percaya, dan bekerja dengan Allah dalam memerangi kejahatan dengan kekuatan cinta. Raja telah menyerang, kami telah menyelesaikan operasi sapu bersih.

sumber asal terjemahannya berasal dr sini :) : http://www.catholiceducation.org/articles/religion/re0019.html

Offline John Paul III

  • Administrator
  • Hero Member
  • *****
  • Posts: 797
  • Reputation Power:
  • Denominasi: Katolik
Re: terjemahin donk
« Reply #13 on: August 04, 2012, 08:55:21 PM »
Kaum atheis bertanya kepada orang kristen, begini :

Jika Tuhan itu maha baik, mengapa dunia ciptaannya ini begitu buruk?
Jika Tuhan (Yang maha baik, maha bijaksana, maha kasih, maha adil, dan mahakuasa ini), memegang kendali atas segala sesuatu yang terjadi di dunia ini, .... lalu mengapa hasilnya begitu menyedihkan ?
Menyedihkan, karena banyak terjadi hal-hal buruk pada orang-orang baik?
Contohnya orang baik mati terkena banjir dll..


Nah pertanyaan ini terkenal dengan nama "THE PROBLEM OF EVIL"

Peter Kreeft,... salah satu filsuf katolik,.. berusaha menjawabnya dengan menulis artikel tsb.

Isi tulisan si Peter itu kira-kira begini :

Ada 4 hal dalam menjawab pertanyaan tsb.:

Pertama.
(disini Peter Kreeft ingin meluruskan bahwa kejahatan itu bukanlah "SESUATU". artinya, yang kelihatan, bisa dipegang)
Sebab Entitas itu hanya ada dua jenis : Pencipta dan Ciptaan.

Kita sering menggambarkan kejahatan itu sebagai sesuatu/entitas: misalnya, awan hitam, kilat, muka yang seram dll.
Penggambaran ini adalah salah. Kejahatan bukan sesuatu yang kelihatan seperti itu.

Kejahatan itu bukanlah sebuah entitas.

Kejahatan adalah suatu hasil dari kesalahan kita dalam hal memutuskan.
Misalnya,
Si joko disuruh memilih : mau Ikut Tuhan,.. atau ikut Setan,.. lalu si joko memutuskan untuk ikut Setan.
Nah,.. si joko salah langkah,.. dan akibatnya adalah kejahatan.

Jadi kejahatan itu adalah hasil dari kesalahan kita dalam mengambil keputusan.
Keputusan yg salah dari si joko telah menghasilkan KEJAHATAN.

Jika Tuhan adalah sang pencipta kejahatan, maka kejahatan itu haruslah sebuah entitas.
SAyangnya kejahatan itu BUKANLAH sebuah entitas,.. jadi disini, Tuhan bukanlah yang harus disalahkan.

Menurut kitab kejadian, segala sesuatu yg diciptakan oleh pencipta (Tuhan) itu adalah baik semuanya adanya.

Kejahatan itu ada, tapi bukanlah sesuatu (a thing)/entity.

Sampai di sini jelas bro/sis ?

« Last Edit: August 04, 2012, 08:56:57 PM by John Paul III »

Offline John Paul III

  • Administrator
  • Hero Member
  • *****
  • Posts: 797
  • Reputation Power:
  • Denominasi: Katolik
Re: terjemahin donk
« Reply #14 on: August 04, 2012, 09:21:51 PM »
Kedua,

Menjawab pertanyaan : Mengapa dunia ciptaan Tuhan itu penuh dengan penderitaan seperti banyaknya bencana alam banjir, taufan, gempa, dll..

Berdasar uraian yang pertama,.. asal mula kejahatan itu BUKANLAH dari sang pencipta, melainkan dari CIPTAAN (manusia) itu sendiri.
Manusia telah salah memilih sehingga menghasilkan kejahatan itu sendiri.
Manusia lebih mementingkan ego diri sendiri dan inilah yang menghasilkan kejahatan itu.

Tuhan menciptakan alam semesta baik adanya.
Pernahkan terpikirkan bahwa Bencana alam yg terjadi itu adalah cara Tuhan untuk menyeimbangkan alam semesta.
Dan pernahkah terpikirkan bahwa tempat manusia itu sebenarnya BUKAN di BUMI, melainkan, taman eden(di surga) bersama Tuhan, tempat yang bebas dari bencana alam dan selalu aman dan penuh nikmat.

Jadi semunya diciptakan Tuhan baik adanya.

Bumi diciptakan dengan segala bencananya, taman eden dicipta untuk manusia tinggal.

Tetapi,..akibat dari salah keputusan dari Adam,.. maka...Adam diusir dari taman eden,.. dan harus tinggal di bumi yang penuh bencana itu.

Tuhan adalah sumber dari segala kehidupan dan kenikmatan.
Jika Adam tetap tinggal bersama Tuhan,.. maka .. adam akan terus hidup.
Tetapi sayang,.. adam MEMILIH untuk meninggalkan Tuhan (dengan cara menggunakan free willnya dan memilih untuk melanggar perintah Tuhan).

Pada saat adam melanggar, dia jadi sadar bahwa dia melakukan kesalahan (mungkin inilah sebabnya pohon di tengah taman eden disebut sebagai : pohon pengetahuan, sebab ketika makan, maka rasa bersalah akan timbul).

Jadi di sini, ADAMLAH yang memilih untuk MENINGGALKAN Tuhan.
Karena adam memilih untuk meninggalkan Tuhan, maka adam hidup dalam dunia yg penuh bencana ini (yg pada mulanya bukan diciptakan untuk manusia).

Karena adam meninggalkan Tuhan, maka kita semua keturunan adam jadi terkena akibatnya. (IMHO)
« Last Edit: August 04, 2012, 09:29:30 PM by John Paul III »