Author Topic: Mengenal Gereja Orthodox Syriac dari Antiokia (Gereja Orthodox Oriental)  (Read 6292 times)

0 Members and 1 Guest are viewing this topic.

Offline Jenova

  • Administrator
  • Super Hero
  • *****
  • Posts: 1794
  • Reputation Power:
  • Joining in endless praise...
  • Denominasi: Catholic
Sejarah Gereja Orthodox Syriac dari Antiokia

Gereja Syriac Orthodox adalah salah satu Gereja Kristen tertua yang berakar dari Gereja Antiokia. Murid2 Kristus pertama kali disebut “Kristen” di Antiokia (Kis 11 : 26). Petrus pertama kali mendirikan Gereja di Antiokia pada 37 AD, yang sampai saat ini masih dapat ditemukan di Anakya (nama kota Antiokia sekarang), Turki. Setelah kemartiran Rasul Petrus, penerusnya adalah St. Euodius dan St. Ignatius Noorono sebagai gembala jemaat di Antiokia, dan dalam tulisan St. Ignatius lah kita temukan perkembangan struktur gerejawi tentang uskup2 (penerus yang ditahbiskan oleh para rasul untuk meneruskan otoritas spiritual yang mereka terima dari Tuhan Yesus). Keberadaan keuskupan Antiokia dapat dilihat dalam Sinode Ekumenis Nisea (325 AD) sebagai salah satu Ke-patriakh-an Kristen (bersama2 dengan Alexandria dan Roma). Garis suksesi apostoliknya dimulai dari rasul Petrus, yang terus berlangsung hingga saat ini di Gereja Syriac Orthodox.

Antiokia pada jaman Kristus hidup adalah ibukota provinsi romawi Syria dan merupakan pusat perdagangan. Karena kota tersebut banyak dipengaruhi kebudayaan helenisme, bahasa Yunani merupakan bahasa sehari2. Tapi mayoritas penduduk religiusnya, terutama mereka yang tinggal di pinggiran, menggunakan bahasa Syriac - dialek Edessene dari bahasa Aram, bahasa yang digunakan oleh Tuhan kita.
Mudir dari Addai, Mari, Aggai, dan rasul Thomas, dipercaya menyebarkan Injil di daerah Tenggara Antiokia: Edessa (urhoy) dan Nisibis, dan lebih jauh ke bagian utara dari dataran Mesopotamia antara sungai Tigris dan Euprates. Doktrin Syria: Addai, mengajarkan bahwa Kristus mengutus Adday, salah satu dari ketujuh puluh murid, kepada raja Abgar dari Edessa. Dipercaya bahwa rasul Thomas juga merambah ke timus sampai ke India di 52 AD. Banyak kepentingan dan pengaruh dari orang2 kristen berbahasa Syriac di kota2 seperti Edessa (Urhoy), Adiabene (hadyab), dan Nisibis (Nsibin). Antiokia merupakan takhta keuskupan, sedangkan Edessa sering dianggap sebagai pusat kekristenan Syriac.

Gereja Antiokia memainkan peranan penting dalam sejarah awal kekristenan. Gereja Antiokia berperan penting dalam tiga Sinode pertama di Nisea (325), Constantinople (381), dan Efesus (431), yang menghasilkan rumusan dan interpretasi awal doktrin2 kristen. Pada 451 AD, konsili Kalsedon dan rumusan Kristologinya mengakibatkan skisma yang memisahkan jemaat di bawah Tahkta Keuskupan Antiokia menjadi dua: salah satunya yg dikenal saat ini sebagai ”idto suryoyto treeysath shubho” (Gereja Orthodox Syriac/Syrian), dan satunya adalah Gereja Orthodox Timur Antiokia. Gereja Orthodox Timur Antiokia mendapat dukungan dari Kaisar Byzantine: Justinian, yang memanggil konsili Kalsedon. Dalam beberapa tahun berikutnya terjadi pergumulan atas tahkta apostolik, di mana kedua uskup (Gereja Orthodox Syrian dan Gereja Orthodox Antiokia) ”memperebutkan” posisi patriakh Antiokia. Pada 518, Patriakh St. Severus diasingkan dari Antiokia. Kursi kepatriakhan Gereja Orthodox Syriac berpindah2 tempat termasuk Quartmin, Qenneshrin (Chalkis, di dekan Aleppo), Malatya, dan Amid (Diyarbakir), dan akhirnya pada 1293 menetap di Dayro d-Mor Hananyo (juga dikenal sebagai Kurkmo Dayro dalam bahasa Syriac dan Deir Zafaran dalam bahasa Arab) di Mardin.  Kursi kepatriakhan menetap di sana sampai 1933 ketika keadaan politik memaksa untuk pindah ke Homs, Syria, dan akhirnya ke Damaskus di 1959.

Pusat Gereja Orthodox Syriac juga muncul di bekas wilayah Persia, yang dikenal sebagai Easterners (Madnehoyo dalam bahasa Syriac). Komunitas Orthodox Syriac di sana sebagian merupakan korban penculikan penduduk Syrian oleh Persia selama perang denganBizantium dan dipaksa untuk tinggal di wilayah Persia, dan sebagian lainnya merupakan orang2 kristen di Persia yang bereaksi atas tekanan politik mengenai doktrin Gereja Timur. Di jaman Sassanids, para Easterners oleh alasan praktis, mendirikan organisasi gerejawi sendiri, dan memilih metropolitan Tagrit di sungai Tigris sebagai pemimpin mereka pada 629. Kemudian di abad ke11, gelar ini dikenal sebagai Maphryono (yang berarti “yang menghasilkan buah” atau “penyuci”). Maphryono ini dipilih oleh uskup timur, sama seperti patriarch dipilih oleh Barat, tapi ditahbiskan oleh Patriakh. Di kemudian hari, jabatan ini memegang peranan penting, yaitu Maphryonos menahbiskan Patriakh, dan pada saat yg bersamaan Maphryono tidak lagi dipilih dan mulai 793 (dengan Maphryono Sarbelios) mereka diinominasikan oleh Patriakh. Para Maphryonos di antaranya adalah penulis terkenal Mor Gregorius Bar ‘Ebroyo (1226-186). Dayro d-Mor Mattay di Mosul merupakan tempat kursi Maphryono, sampai akhirnya Maphryono tinggal di kepatriakhan di Mardin. Maphryono terakhir meninggal di 1848 dan sejak saat itu posisi ini menjadi tidak berfungsi.

Sejarah Gereja Orthodox Syriac diwarnai oleh keadaaan2 sulit. Tekanan dari pemerintah Bizantine di abad ke6 dan ke7 dan diikuti oleh Perang Salib di abad ke11 dan ke12, lalu kehancuran oleh tangan bangsa Mongolia yang dipimpin oleh Tamerlane (1336-1405) di sekitar tahun 1400, lalu larangan keras di bawah regime Ottoman Sultanate. Perkembangan nasionalisme di awal pemerintahan Ottoman Sultanate memicu pembantaian massal sekitar 25 000 jiwa di daerah yang sekarang ini adalah bagian tenggara Turki pada 1895-96. Peristiwa yang lebih tragis terjadi di 1915, terukir dalam memori komunitas Orthodox Syriac sebagai Sayfo (Tahun Pedang), menewaskan 90 314 orang (termasuk 154 imam) dari 13 350 keluarga di 346 desa yang mewakili sekitar sepertiga dari penduduk Syria Orthodox di wilayah tersebut (menurut catatan Patriakh Aphrem I). Kesedihan selanjutnya datang bersamaan dengan pemberontakan Kurdish di 1925-26, ketika tentara Kurdis menggunakan biara Mor Malke dan Dayro da-Slibo, dan gereja di Basibrin dan di dekat Hbob sebagai markas mereka. Penderitaan dan kerusakan yang parah sejak 1985 dan seterusnya mengakibatkan perubahan dalam demografi komunitas dan imigrasi massal ke daerah di Timur Tengah, terutama Siria, ke Amerika Utara dan Selatan, ke berbagai daerah di Eropa, dan juga ke Australia.

Di tengah2 semua kesulitan2 ini, Gereja menghasilkan beberapa santo/santa yang cemerlang, yang hidup dan hasil karyanya memiliki dampak yang besar, bukan hanya pada tradisi Syriac tapi juga pada kekristenan. Warisan liturgi yang kaya dari Gereja Orthodox Syriac merupakan warisan terbesar mereka. Cendekiawan Gereja seperti Mor Ya’qub dari Edessa, George uskup dari Arabians, dan Moses Bar Kepha memainkan peranan penting dalam meneruskan pengetahuan Yunani mereka kepada dunia Arab. Banyak penulis Orthodox Syriac juga mencatat berbagai catatan sejarah penting. Di antaranya adalah ”Sejarah Gereja” oleh Yohanes dari Efesus, Kisah Jacob dari Edessa, Kisah Zuqnin (yg salah-kaprah diasosiasikan dengan Patriakh Dionysius dari Tel-Mahre), Kisah Patriakh Mihayel Rebo, Kronologis dan Sejarah Gereja Maphryono Gregorius Bar ’Ebroyo.

Banyak peristiwa2 sejarah yang dicatat dalam bahasa Inggris ditulis oleh penulis2 yang dari Gereja Katolik dan Gereja Inggris (i.e. Anglican). Meskipun banyak dari karya tulis ini memberikan informasi yang mudah dipahami bagi pembaca berbahasa Inggris, tapi kerancuan denominasi banyak ditemukan dalam tulisan2 ini.

Berikut ini adalah adalah referensi2 berbahasa Inggris yang ditulis oleh Kepatriakhan Orthodox Syriac dari Antiokia.

(terjemahan bebas dari: http://sor.cua.edu/History/index.html
Oleh Jenova, 02/08/2012)
« Last Edit: August 08, 2012, 01:41:24 PM by Jenova »
Love is not merely a sentiment, it is an act of will.
(Benedict XVI)

Offline Jenova

  • Administrator
  • Super Hero
  • *****
  • Posts: 1794
  • Reputation Power:
  • Joining in endless praise...
  • Denominasi: Catholic
Iman dan Doktrin

Iman Gereja Orthodox Syriac adalah iman yang sejalan dengan Syahadat Nisea. Gereja mengimani Tritunggal, yaitu Satu Tuhan, terdiri dari Tiga Pribadi yang terpisah: Bapa, Putra, dan Roh Kudus. Ketiganya adalah satu esensi, satu Ke-Alah-an (Godhead), memiliki satu Kehendak, satu Karya, dan satu Ketuhanan (Lordship). Aspek istimewa dari Pribadi Pertama adalah sebagai Bapa, Pribadi Kedua adalah sebagai Anak, dan Pribadi Ketiga adalah Yang Diturunkan.

Gereja Orthodox Syriac mengimani misteri inkarnasi. Bahwa, Anak Tunggal Allah, Pribadi Kedua dari Tritunggal Maha Kudus, mengambil tubuh daging untuk diriNya dan menjadi manusia. Gereja juga mengimani bahwa pada peristiwa kabar gembira, ketika malaikat Gabriel diutus kepada Perawan Maria, Roh Kudus turun atas dirinya dan menyucikannya dari semua ketidak-sempurnaan, memenuhinya dengan rahmat. Lalu Anak Tunggal Allah turun dan memasuki rahimnya yang kudus, dan mengambil tubuh daging untuk diriNya melalui Maria, lalu menjadi Manusia sempurna dengan Jiwa yang sempurna. Setelah sembilan bulan, Dia dilahirkan oleh Maria, dan keperawanan Maria tetap utuh tidak mengikuti hukum kodrat alami. Selanjutnya Gereja juga mengimani bahwa Ke-Alah-an (Godhead) Sejati Yesus dan Kemanusiaan Sejati Yesus, di dalam Dia benar2 bersatu, Dia menjadi Satu Tuhan dan Satu Anak Manusia, dan setelah penyatuan itu terjadi, Dia hanya memiliki satu Kodrat Inkarnasi, adalah satu Pribadi, memiliki satu Kehendak dan satu Karya. Penyatuan ini ditandai dengan penjelmaannya dalam pernyatuan alami dari pribadi-pribadi, terlepas dari pemisahan2, percampur-adukan, kebingungan, setengah2, perubahan dan transformasi.

Gereja Syriac Orthodox menyebut Maria sebagai ”yodath aloho”, ”Yang melahirkan Allah”, karena dia telah melahirkan Kristus, Allah yang benar2 berinkarnasi.

Gereja Syriac Orthodox mengimani bahwa kematian Kristus berarti JiwaNya terpisah dari TubuhNya, tapi keilahianNya tidak pernah meninggalkan baik Jiwa maupun TubuhNya. Lebih jauh, Gereja juga mengimani bahwa dengan kematianNya untuk kita, dia menurunkan atas kita keselamatan dari kematian kekal dan perdamaian dengan Bapa Surgawi.

Gereja Syriac Orthodox mengimani bahwa Roh Kudus adalah Pribadi Ketiga dari Tritunggal Maha Kudus, Roh Kebenaran, turun dari Bapa. Roh Kudus adalah setara dengan Bapa dan Anak.
(Catatan: kata ”roh” dalam bahasa Syriac, ruho – yang juga berarti ”angin”, secara gramatical bersifat feminim. Roh Kudus mengacu  sebagai kata feminim di hampir semua tulisan2 awal ajaran Syriac, meskipun di kemudian hari tulisan2 yang ada mengacu sebagai maskulin)

Mengenai Gereja, Gereja Orthodox Syriac mengimani bahwa Gereja adalah Tubuh Kristus yang terdiri dari orang2 yang percaya, dan kepala dari Gereja adalah Tuhan kita Yesus Kristus. Uskup pemimpin Gereja Orthodox Syriac adalah patriakh Antiokia.

Mengenai sakramen2, Gereja Orthodox Syriac mengimani bahwa Sakramen Kudus adalah tanda yang nyata yang diciptakan oleh Tuhan Yesus untuk menyatakan Rahmat IlahiNya, yang diberikanNya untuk menguduskan kita. Sakramen2 Gereja adalah: Baptis, Krisma, Ekaristi, Tobat, Imamat, Pengurapan orang sakit, dan Pernikahan. Sakramen Kudus diberikan oleh uskup dan imam. Hanya orang2 percaya yang dapat menerima Sakramen. Hanya 4 Sakramen  yang mutlak diperlukan untuk keselamatan: Baptis, Krisma, Tobat, dan Ekaristi. Dari semua sakramen2, hanya baptis, krisma, dan imamat yang diterimakan hanya sekali saja.

Gereja Orthodox Syriac mengikuti ajaran2 dari ketiga Konsili Ekumenis: Nise (325 AD), Konstantinople (381 AD), dan Efesus (431 AD). Gereja Orthodox Syriac menolak ajaran Konsili Kalsedon (451 AD).


(Terjemahan bebas dari: http://sor.cua.edu/Intro/index.html
Oleh Jenova, 08/08/2012)
« Last Edit: August 08, 2012, 05:33:09 PM by Jenova »
Love is not merely a sentiment, it is an act of will.
(Benedict XVI)

Offline Jenova

  • Administrator
  • Super Hero
  • *****
  • Posts: 1794
  • Reputation Power:
  • Joining in endless praise...
  • Denominasi: Catholic
Skisma dalam Gereja Antiokia

Gereja Antiokia (Gereja Syrian) menderita banyak kejadian menyakitkan dalam sejarah,  yang memecah umatnya menjadi beberapa dominasi dalam waktu yang berbeda2. Peristiwa2 ini, yang beberapa di antaranya akan diuraikan di bawah, dalam berbagai cara telah melemahkan Gereja Antiokia.

Skisma Pasca Konsili Ekumenis Ketiga (Konsili Ekumenis Efesus)
Pada 431 AD, Konsili Efesus menolak ajaran Nestorius (patriakh/uskup Konstantinopel), yang mengajarkan bahwa ada dua pribadi dan dua kodrat yang berbeda dalam diri Kristus. Patriakh/uskup Yuhana dari Antiokia juga mendukung Nestorius. Penerus beliau adalah keponakannya, Domnos, yang sayangnya jg menerima ajaran bidaat tersebut. Dia dicopot dari jabatannya pada tahun 449 AD oleh Konsili Efesus II dan digantikan oleh Maximus. Ajaran Nestorius ini diterima oleh sebagian umat Syria di kerajaan Persia, di beberapa daerah di Syria, Palestina, dan Cyprus. Mereka ini membentuk “gereja” tersendiri yang terpisah dari Takhta Antiokia pada 498 AD. Mereka memilih seorang pemimpin dari antara mereka yang menyebut dirinya sebagai Catholicos. Catholicos pertama adalah Babai, yang berpusat di Selucia, dekat Madaen di Irak. Pusat “gereja” ini kemudian dipindahkan ke Baghdad pada tahun 762 AD. Di awal abad ke15, markasnya dipindah ke Al-Kosh, dan pada tahun 1561 dipindah ke Erumia, dua2nya berada di Irak.

Skisma Chaldeans  dalam Gereja Antiokia (yang bergabung kembali dengan Takhta Roma)
Sebagai akibat dari hasil Konsili Kalsedon pada 451 AD, keempat Takhta Agung terbagi dalam dua kubu dan kebingungan mendominasi Gereja, melemahkan umatNya. Campur tangan yang illegal terjadi pada beberapa keuskupan, dan memancing di air keruh dianggap sebagai usaha yang mendatangkan manfaat. Takhta Roma berhasil menggandeng seorang uskup Nestorian bernama Timotheos, uskup Cyprus. Pada tahun 1445 AD dia bergabung kembali dengan Gereja Katolik bersama sekelompok umat dari gerejanya. Perlu diingat bahwa kelompok ini terdiri dari jemaat Gereja Syrian yang telah memeluk ajaran2 Nestorian. Paus Ojanius IV menyatakan: ”Dilarang memperlakukan jemaat Syrian yang telah meninggalkan ajaran Nestorianism dan bergabung kembali dengan Gereja Katolik Roma sebagai bidaat, namun mereka harus dibedakan dengan menggunakan sebutan Chaldeans”. Lima tahun kemudian pada 1450 AD, mereka kembali ke gereja asal mereka. Tapi perseteruan muncul dalam gereja tersebut ketika sinode yang dipimpin patriakh/uskup Shemoun mengeluarkan sebuah resolusi yang menyatakan bahwa patriakh/uskup gereja tersebut tidak boleh berasal dari luar sukunya. Ketika keputusan ini  diambil oleh sinode yang dipimpin oleh Shemoun, sebuah sinode tandingan yang menentangnya diadakan di Mosul. Sejumlah besar umat meninggalkan Shemoun dan kembali bergabung dengan Takhta Roma pada 1553. Sebagai kelanjutannya, paus Julius III menahbiskan seorang patriakh/uskup untuk mereka, yaitu patriakh Yuhana Sulaqa. Perpecahan dalam Chaldeans ini tidak berlangsung lama karena patriakh Yuhana Sulaqa dibunuh pada 1555 AD, dan hubungan dengan tahkta Roma kemudian terputus.

Sampai tahun 1827, terdapat dua kepatriakhan Chaldeans: kepatriakhan Amed dan kepatriakhan Babylon. Pada tahun yang sama, perbedaan antara keduanya dihapus oleh Paus Leo XII. Lalu pada 1830, pada masa kepemimpinan patriakh Yuhanna Hermezd, hanya terdapat satu kepatriakhan Babylon. Yuhana Hermezd merupakan patriakh pertama dari kepatriakhan Babylon yang bersatu ini. Pada pertengahan abad 19, patriakh Yousef Odo57, yang berbeda dengan pendahulunya, yang terkenal menyukai Gereja Oriental dan tradisi kunonya, ditahbiskan sebagai patriakh dari kepatriakhan Babylon.

(bersambung...)
Love is not merely a sentiment, it is an act of will.
(Benedict XVI)

Offline Jenova

  • Administrator
  • Super Hero
  • *****
  • Posts: 1794
  • Reputation Power:
  • Joining in endless praise...
  • Denominasi: Catholic
(...sambungan)

Skisma dalam Gereja Antiokia pasca Konsili Ekumenis Keempat: Konsili Kalsedon
Kembali ke Takhta Antiokia, kita akan melihat bahwa sejak kepemimpinan Maximos (449-512 AD, beliau diangkat oleh Konsili Efesus), kepatriakhan Antiokia telah dikuasai oleh patriakh2 yang menerima rumusan konsili Kalsedon dan oleh pihak2 lain yang mengombang-ambingkan kepatriakhan. Dalam kurun waktu yang kritis ini, patriakh terkenal Peter II the Fuller diangkat sebagai pemimpin Takhta Suci Antiokia.

Pada 512 AD, Mor Severus dinobatkan sebagai patriakh Antiokia meneruskan Philibianos yang dicopot karena imannya yang lemah. Mor Severus memimpin takhta suci dalam damai sampai 518 ketika dia dikirim ke pengasingan. Ketika kaisar orthodox Anastas meninggal, penerusnya adalah Justinos I yang merupakan pendukung Konsili Kalsedon. Justinos I mengasingkan sebagian besar uskup orthodox termasuk patriakh Mor Severus yang meninggal pada 538 AD dalam pengasingan di Mesir. Mor Serjis menjadi penerus Mor Severus menduduki Takhta Suci Antiokia. Melalui badai besar ini, Takhta Suci Antiokia berjuang keras untuk meneruskan garis suksesi kepatriakhannya sampai hari ini.

Para pengikut Konsili Kalsedon memanfaatkan peristiwa pengasingan Mor Severious untuk mendirikan sebuah kepatriakhan untuk mereka dengan nama ”Kepatriakhan Antiokia”. Sejak saat itu (518 AD), jaman Kepatriakhan Bizantine dimulai. Patriakh yang paling terkenal di antaranya adalah Ephrem dari Amed. Kebanyakan dari patriakh Bizantine ini adalah orang Syrian dan beberapa dari koloni Yunani. Patriakh2 ini dan pengikut2nya disebut sebagai ”Melkites”, yang artinya adalah ”pengikut raja”. Mereka disebut demikian karena mereka mengikuti doktrin Konsili Kalsedon yang diadakan oleh seorang raja. Mereka menggunakan ritus Syrian sampai abad ke10, sampai mereka berpindah ke ritus Yunani. Tapi, karena ketidak-tahuan mereka akan bahasa Yunani, mereka menggunakan ritus Yunani yang diterjemahkan dalam bahasa Syria. Pada abad2 berikutnya, setelah mereka mempelajari bahasa Yunani, mereka mulai menggunakan ritus Yunani, baik dalam bahasa Yunani maupun bahasa Arab. Mereka mengumpulkan kitab2 Syriac, yang disimpan dalam perpustakaan di biara St. Mary (biara Syrian  yang kemudian dikuasai oleh orang2 Yunani), di desa Saidna, dekat Damaskus, lalu membakar kitab2 tersebut.

Pada awal abad ke7, perseteruan kembali muncul di antara pengikut2 Konsili Kalsedon di bawah yuridiksi Takhta Antiokia, berkaitan dengan dogma baru tentang ”dua kehendak dalam diri Yesus kristus”. Akibatnya, perpisahan terjadi di antara biarawan2 Maronite di Lebanon, yang menyebabkan didirikannya kepatriakhan terpisah. Pada abad ke12, mereka bergabung kembali dengan Roma dan mulai menyebut diri mereka sebagai ”Kepatriakhan Antiokia”.

Dari sini kita lihat bahwa telah  muncul Kepatriakhan Antiokia baru yang berbeda dari Kepatriakhan Antiokia yang lama. Pada awal abad ke12, dipengaruhi beberapa biarawan Capuchin, dan dengan bantuan Konsulat Perancis, sekelompok jemaat di Aleppo, Syria, meninggalkan Takhta Suci Antiokia. Mereka mendatangi uskup Maronite pada tahun 1657 untuk mentahbiskan bagi mereka seorang imam Armenian bernama Anraos Akhijian dari Mardin sebagai uskup mereka, yang mereka sebut sebagai patriakh. Kepatriakhan Syrian Katolik dimulai dari beliau. Mereka juga menyebut diri mereka sebagai ”Kepatriakhan Antiokia”.

Pada awal abad ke18, perpisahan terjadi di antar Gereja Yunani Orthodox, yang mengakibatkan sebagian umat meninggalkan kepatriakhan mereka dan bergabung dengan Takhta Roma. Mereka juga mendirikan kepatriakhan terpisah yang mereka sebut ”Kepatriakhan Antiokia”. Mereka ini dikenal sbagai Katolik Yunani.

Pada perempatan terakhir abad ke18, sekelompok Syrian Orthodox di Irak dipaksa untuk bergabung dengan Takhta Roma, melalui keputusan Konsulat Perancis, yang menyarankan pemerintah Ottoman untuk memberlakukan pajak besar kepada orang2 Syrian Orthodox. Konsulat ini mendesak misionaris Dominican yang telah berakar di Irak untuk meyakinkan orang2 Syrian Orthodox yang terbelakang agar meminta perlindngan dari Perancis untuk mengurangi beban pajak mereka. Tapi ketika mereka mendatangi pemerintah Perancis untuk meminta bantuan, mereka diberitahu bahwa kecuali mereka mengikuti Paus Roma, mereka tidak akan dibantu. Beginilah proses ajaran katolik berkembang di Irak. Kelompok pertama yang menerimanya adalah pendukuk Karakoush pada 1761 AD. Selanjutnya, pada pertengahan abad ke19, kelompok2 lain dari dari Bartelleh dan Mosul mengikut jejak mereka.

(terjemahan bebas dari: http://sor.cua.edu/Pub/PZakka1/SOCAtAGlance.html
Oleh Jenova, 08/08/2012)
Love is not merely a sentiment, it is an act of will.
(Benedict XVI)

Offline jesuit_dm

  • FIK - Full
  • ***
  • Posts: 177
  • Reputation Power:
  • Denominasi: Gereja Orthodox Oriental , Shyria Antiokhia
Saudara ku, seperti dalam tulisan anda diatas, bahwa Gereja Orthodox Syiriach adalah Gereja yang mengakar pada Gereja Pertama yang didirikan oleh Rasul Petrus dan Yohanes, maka pokok2 Ajaran Iman yang paling penting untuk dipahami (seperti dalam penjelasan anda diatas ) adalah sbb :

1. Pemahaman Tritunggal, TIDAK seperti yang dipahami oleh Gereja Katholik Roma dan semua Gereja yang berasal dari turunan Katholik Roma, dimana Pemahaman Tritunggal adalah : Satu Hakekat / Substansi Allah ( Allah itu Esa atau Tunggal ) dalam 3 ( Tiga ) Kepribadian yang terpisah ( Personality ), dimana Kepribadian Bapa, berbeda dengan Kepribadian Anak, demikian juga dengan Kepribadian Roh Kudus, TETAPI  Hakekat mereka semua adalah SATU dan Bukan TIGA dalam satu kesatuan Tunggal, tetapi SATU.==> Seperti yang dituangkan dalam penjelasan anda diatas dan dalam Kredo Nicea, yaitu : Una Substantia Tress Personae ( Satu Hakikat / Substansi dalam 3 Kepribadian ).

2. Karena Baik Bapa, Anak dan Roh Kudus memiliki Hakikat / Substansi yang sama, maka Ketiga Kepribadian ( Bapa, Anak dan Roh Kudus ), memiliki Kesetaraan yang sama, dimana yang satu tidak melebihi yang lainnya ataupun sebaliknya.

3. Karena Hakekat Bapa, Anak dan Roh Kudus adalah Sama, maka Yesus selama hidupnya didunia ini, TIDAK terdiri dari DWI  NATURE, tetapi Hakikat Allah melebur atau menyatu dengan Hakekat Manusia, dimana hakikat yang satu tidak melebihi hakikat yang lainnya, peleburan kedua Hakikat menjadi satu, melalui jalan Inkarnasinya Allah menjadi Manusia yang sama dengan saya dan saudara semua. ==> Inilah Makna MIA  FISIT ( BUKAN  MONOFISIT )==> Hakekat Allah Inkarnasi menjadi Manusia Yesus. ==> Jadi, selama Yesus hidup di dunia ini, Yesus tidak memiliki DWI  NATURE ( seperti Ajaran Katholik Roma dan turunannya ), tetapi Yesus memiliki Nature Tunggal, sebagai peleburan ataupun Inkarnasinya Allah menjadi Manusia.

4. Dalam Kemataian Yesus, maka Hakikat Allah itu TIDAK  PERNAH  meninggalkan Tubuh kedagingan Yesus, sebab Hakikat Allah itu telah Inkarnasi menjadi Tubuh Manusia Yesus yang sama dengan saya dan saudara semua, tetapi JIWA  Yesus yang terpisah sebagai Akibat dari Kematian-Nya. ==> Manusia itu terdiri dari Tubuh, Jiwa dan Roh.

5. Dalam Hal Maria, diyakini bahwa Maria BUKAN melahirkan Allah, tetapi melahirkan Tuhan ( Kristus ), karena itu dipercaya bahwa Maria itu BUKAN  BUNDA  Allah, tetapi  BUNDA  KRISTUS., Namun oleh Orthodox Antiokhia yang tunduk pada Vatikan, diyakini bahwa Maria adalah Bunda Allah.


Tolong dibaca pelan2 apa yang telah anda jelaskan diatas, karena secara sepintas akan mirip dengan Ajaran Tritunggal yang lahir dari Katholik Roma dan Turunannya, tetapi jika anda baca dengan teliti tulisan anda diatas, maka anda akan menemukan perbedaan besar, antara Ajaran Katholik Roma dan Ajaran Orthodox Oriental Syiriac., Orthodox Orientar Syiriac, memiliki Keyakinan Iman berdasarkan Kredo Nicea, yaitu : Satu Hakikat / Substansi Allah dalam 3 Kepribadian ( Una Substantia Tress Personae ) dan BUKAN  TIga HAKIKAT / SUBSTANSI  Allah dalam Kesatuan Tunggal (SESAT) dan BUKAN pula 3 Hakikat / Substansi Allah dalam Satu Pribadi Tunggal ( SESAT ).


Salam ...

Offline jesuit_dm

  • FIK - Full
  • ***
  • Posts: 177
  • Reputation Power:
  • Denominasi: Gereja Orthodox Oriental , Shyria Antiokhia
Saudara ku, dalam topik yang lain, anda mengatakan meminta Refrensi Kepada saya, tentang pokok Ajaran Orthodox Oriental, dimana saya katakan pada anda, permasalahan apa yang anda ingin tanyakan kepada saya, kalau anda menginginkan buku, silahkan anda cari dan baca buku2 yang dituliskan sebagai Karya Mar Ignatius Zaka, karena semua tulisan saya, mempergunakan Nama Mar Ignatius Zaka (maaf, Mar Ignatius Zaka tidak pernah menulis sebuah buku pun, sebab semua buku yang ditulis atas nama beliau adalah buah tulisan saya), jadi saya bingung .. apakah anda menginginkan Refrensi yang diambil dari Tulisan2 Anak didik saya ataukah saya harus mengambil Refrensi dari Alkitab, Anak didik saya itu sudah ribuan orang dan sudah Ratusan yang bergelar Profesor, Haruskah saya mengambil Refrensi dari Mereka, yang saya adalah Bapak Pembimbing mereka ???

Saya pikir, adalah lebih baik, jika ada permasalahan yang anda tidak pahami, maka marilah kita memakai Alkitab Sebagai Refrensinya, sebab Alkitab adalah Refrensi yang paling benar dan Kudus.


Salam ...

Offline Jenova

  • Administrator
  • Super Hero
  • *****
  • Posts: 1794
  • Reputation Power:
  • Joining in endless praise...
  • Denominasi: Catholic
Saudara ku, seperti dalam tulisan anda diatas, bahwa Gereja Orthodox Syiriach adalah Gereja yang mengakar pada Gereja Pertama yang didirikan oleh Rasul Petrus dan Yohanes, maka pokok2 Ajaran Iman yang paling penting untuk dipahami (seperti dalam penjelasan anda diatas ) adalah sbb :

1. Pemahaman Tritunggal, TIDAK seperti yang dipahami oleh Gereja Katholik Roma dan semua Gereja yang berasal dari turunan Katholik Roma, dimana Pemahaman Tritunggal adalah : Satu Hakekat / Substansi Allah ( Allah itu Esa atau Tunggal ) dalam 3 ( Tiga ) Kepribadian yang terpisah ( Personality ), dimana Kepribadian Bapa, berbeda dengan Kepribadian Anak, demikian juga dengan Kepribadian Roh Kudus, TETAPI  Hakekat mereka semua adalah SATU dan Bukan TIGA dalam satu kesatuan Tunggal, tetapi SATU.==> Seperti yang dituangkan dalam penjelasan anda diatas dan dalam Kredo Nicea, yaitu : Una Substantia Tress Personae ( Satu Hakikat / Substansi dalam 3 Kepribadian ).

2. Karena Baik Bapa, Anak dan Roh Kudus memiliki Hakikat / Substansi yang sama, maka Ketiga Kepribadian ( Bapa, Anak dan Roh Kudus ), memiliki Kesetaraan yang sama, dimana yang satu tidak melebihi yang lainnya ataupun sebaliknya.

3. Karena Hakekat Bapa, Anak dan Roh Kudus adalah Sama, maka Yesus selama hidupnya didunia ini, TIDAK terdiri dari DWI  NATURE, tetapi Hakikat Allah melebur atau menyatu dengan Hakekat Manusia, dimana hakikat yang satu tidak melebihi hakikat yang lainnya, peleburan kedua Hakikat menjadi satu, melalui jalan Inkarnasinya Allah menjadi Manusia yang sama dengan saya dan saudara semua. ==> Inilah Makna MIA  FISIT ( BUKAN  MONOFISIT )==> Hakekat Allah Inkarnasi menjadi Manusia Yesus. ==> Jadi, selama Yesus hidup di dunia ini, Yesus tidak memiliki DWI  NATURE ( seperti Ajaran Katholik Roma dan turunannya ), tetapi Yesus memiliki Nature Tunggal, sebagai peleburan ataupun Inkarnasinya Allah menjadi Manusia.

4. Dalam Kemataian Yesus, maka Hakikat Allah itu TIDAK  PERNAH  meninggalkan Tubuh kedagingan Yesus, sebab Hakikat Allah itu telah Inkarnasi menjadi Tubuh Manusia Yesus yang sama dengan saya dan saudara semua, tetapi JIWA  Yesus yang terpisah sebagai Akibat dari Kematian-Nya. ==> Manusia itu terdiri dari Tubuh, Jiwa dan Roh.

5. Dalam Hal Maria, diyakini bahwa Maria BUKAN melahirkan Allah, tetapi melahirkan Tuhan ( Kristus ), karena itu dipercaya bahwa Maria itu BUKAN  BUNDA  Allah, tetapi  BUNDA  KRISTUS., Namun oleh Orthodox Antiokhia yang tunduk pada Vatikan, diyakini bahwa Maria adalah Bunda Allah.


Tolong dibaca pelan2 apa yang telah anda jelaskan diatas, karena secara sepintas akan mirip dengan Ajaran Tritunggal yang lahir dari Katholik Roma dan Turunannya, tetapi jika anda baca dengan teliti tulisan anda diatas, maka anda akan menemukan perbedaan besar, antara Ajaran Katholik Roma dan Ajaran Orthodox Oriental Syiriac., Orthodox Orientar Syiriac, memiliki Keyakinan Iman berdasarkan Kredo Nicea, yaitu : Satu Hakikat / Substansi Allah dalam 3 Kepribadian ( Una Substantia Tress Personae ) dan BUKAN  TIga HAKIKAT / SUBSTANSI  Allah dalam Kesatuan Tunggal (SESAT) dan BUKAN pula 3 Hakikat / Substansi Allah dalam Satu Pribadi Tunggal ( SESAT ).


Salam ...


Bro jesuit_dm,
Terima kasih atas response Anda.

Ajaran Gereja Syriac Antiokia memang benar demikian: Una Substantia Tress Personae, persis sama dengan ajaran GK dan GO Bizantine.
Aku sudah memberikan pernyataan bahwa aku hanya menerjemahkan ajaran resmi Gereja Syriac Antiokia, sudah aku berikan juga link ke website resmi mereka, sumber tulisan aslinya yg aku terjemahkan di sini.
Kalo Anda memiliki ajaran yg berbeda dengan yg di atas, silakan diberikan di sini referensinya.   :)
« Last Edit: August 10, 2012, 10:06:53 PM by Jenova »
Love is not merely a sentiment, it is an act of will.
(Benedict XVI)

Offline Jenova

  • Administrator
  • Super Hero
  • *****
  • Posts: 1794
  • Reputation Power:
  • Joining in endless praise...
  • Denominasi: Catholic
Saudara ku, dalam topik yang lain, anda mengatakan meminta Refrensi Kepada saya, tentang pokok Ajaran Orthodox Oriental, dimana saya katakan pada anda, permasalahan apa yang anda ingin tanyakan kepada saya, kalau anda menginginkan buku, silahkan anda cari dan baca buku2 yang dituliskan sebagai Karya Mar Ignatius Zaka, karena semua tulisan saya, mempergunakan Nama Mar Ignatius Zaka (maaf, Mar Ignatius Zaka tidak pernah menulis sebuah buku pun, sebab semua buku yang ditulis atas nama beliau adalah buah tulisan saya), jadi saya bingung .. apakah anda menginginkan Refrensi yang diambil dari Tulisan2 Anak didik saya ataukah saya harus mengambil Refrensi dari Alkitab, Anak didik saya itu sudah ribuan orang dan sudah Ratusan yang bergelar Profesor, Haruskah saya mengambil Refrensi dari Mereka, yang saya adalah Bapak Pembimbing mereka ???

Untuk yang aku bold dan warnai merah, dengan segala kerendahan hati, bisa aku minta tolong untuk Anda membuktikan claim Anda ini?
Maaf bro jesuit_dm, dalam dunia maya ini, semua orang bisa mengklaim apa saja.
Aku bisa saja mengklaim sebagai rasul Paulus, atau mengklaim sebagai Tuhan sendiri.
Tapi masalahnya, ketika klaim ini bertentangan dengan ajaran resmi dari (misalnya) ajaran GK, dan ketika aku dihadapkan pada referensi resmi ajaran GK, jelas tidak mungkin aku dapat meyakinkan pembaca thread ini utk mempercayai tulisan2ku jika aku tidak bisa membuktikannya...

Saya pikir, adalah lebih baik, jika ada permasalahan yang anda tidak pahami, maka marilah kita memakai Alkitab Sebagai Refrensinya, sebab Alkitab adalah Refrensi yang paling benar dan Kudus.

Maaf, ini bukan aturan main di FIK, apalagi dalam board ajaran.

Peraturan Posting:
  • Segala bentuk plagiarism dilarang keras di FIK. Setiap tulisan dan kutipan yg bukan merupakan karya pribadi wajib untuk dicantumkan sumber referensinya.

Memposting ajaran suatu denominasi, jelas2 bukan merupakan karya pribadi member, jadi WAJIB memberikan referensinya.
Love is not merely a sentiment, it is an act of will.
(Benedict XVI)

Offline Husada

  • FIK council
  • Super Hero
  • *****
  • Posts: 3585
  • Reputation Power:
  • Gerejaku Didirikan oleh Yesus Kristus
Damai sejahtera Tuhan Jesus Kristus menyertai FIKers.

Ketika saya masih ngantor di Jakarta, kantor kami mengadakan kebaktian oikumenis sekali dalam sebulan, yang mengundang berbagai denominasi sebagai konselebran utama secara bergantian, meski pergantiannya tidak reguler. Suatu ketika, konselebran utama dari Gereja Siriak Timur. Sejauh yang dapat saya tangkap, kok tidak seperti yang digambarkan oleh jesuit_dm yah? Saya sependapat dengan Jenova (dalam hal pengutaraan niat dalam suatu posting), betapa elegannya kalau jesuit_dm bersedia menjelaskan lebih jauh, dilengkapi dengan referensinya.

Damai, damai, damai.
PRO ECCLESIA ET PATRIA, PRO PATRIA ET ECCLESIA

Offline jesuit_dm

  • FIK - Full
  • ***
  • Posts: 177
  • Reputation Power:
  • Denominasi: Gereja Orthodox Oriental , Shyria Antiokhia
Bro jesuit_dm,
Terima kasih atas response Anda.

Ajaran Gereja Syriac Antiokia memang benar demikian: Una Substantia Tress Personae, persis sama dengan ajaran GK dan GO Bizantine.
Aku sudah memberikan pernyataan bahwa aku hanya menerjemahkan ajaran resmi Gereja Syriac Antiokia, sudah aku berikan juga link ke website resmi mereka, sumber tulisan aslinya yg aku terjemahkan di sini.
Kalo Anda memiliki ajaran yg berbeda dengan yg di atas, silakan diberikan di sini referensinya.   :)

Saudara ku, saya sudah cek refrensi yang anda kutip, tetapi sayang .. anda tidak menterjemahkan dengan sebenar-benarnya refrensi tersebut, terutama yang menyangkut Iman Ke-Allahan yang berdasdarkan Kredo Nicea .. disana dikatakan, Mengimani Allah yang Esa yang terpisah menjadi 3 Kepribadian, "YANG  DISEBUT / DIPANGGIL" : Bapa, Anak dan Roh Kudus.

Nah .. yang saya "bold" diatas mengapa tidak anda terjemahkan ? Jika anda terjemahkan dengan benar, maka berdasarkan Kredo Nicea, Hakkat Allah itu adalah Esa atau Tunggal, yang terpersonifikasi menjadi 3 Kepribadian, yang "Disebut / dipaggil", sebagai Bapa, Anak dan Roh Kudus, tetapi Hakikat / Substansinya adalah : Sama atau Satu atau Esa atau Tunggal dan BUKAN  Tiga dalam Kesatuan Tunggal, seperti yang diajarkan oleh Konsili Khalsedon.

Hakikat Allah itu Esa / Tunggal, dimana Sang Hakikat itu dipanggil dengan sebutan :

1. Bapa ==> Sebab dari padanya segala sesuatu ini ada.
2. Anak ==> Sebab Sang Hakikat telah menjadi manusia untuk selamatkan manusia.
3. Roh Kudus ==> yang merupakan Hakikat Allah yang sejati, yang bertugas untuk menghibur dan menolong.

Ke-Tiga Pribadi tersebut diataslah yang disebut sebagai Tritunggal Maha Kudus, artinya : Satu Hakikat Allah / Substansi Allah, yang terpersonifikasi dalam 3 Kepribadian, yang disebut sebagai : Bapa, Anak dan Roh Kudus.

Jadi, berdasarkan Kredo Nicea .. Hakikat / Substansi Allah itu adalah ESA / TUNGGAL ==> Berbeda dengan Katholik Roma dan Turunannya, yang mengakui bahwa Hakikat Allah  Substansi Allah itu adalah Tiga dalam Kesatuan Tunggal. ==> BERBEDA dan Tidak berdasarkan Kredo Nicea.


Salam ..

Offline jesuit_dm

  • FIK - Full
  • ***
  • Posts: 177
  • Reputation Power:
  • Denominasi: Gereja Orthodox Oriental , Shyria Antiokhia
Re: Mengenal Gereja Orthodox Syriac dari Antiokia (Gereja Orthodox Oriental)
« Reply #10 on: August 24, 2012, 02:01:06 PM »
Sejarah Gereja Orthodox Syriac dari Antiokia
(terjemahan bebas dari: http://sor.cua.edu/History/index.html
Oleh Jenova, 02/08/2012)

Saran .. kalau anda menterjemahkan sesuatu, saya mengharapkan agar anda menterjemahkan seluruh terjemahan tersebut, dengan tidak menyuntingnya, sehingga pembaca dapat memahami dengan benar, sebab jika anda tidak menterjemahkan dengan benar, maka dapat membawa pembaca pada pemahaman yang keliru, seperti terjemahan anda disini.

Kutipan yang anda kutip : .. That is one God, subsisting in three seperate persons "CALLED" the Father, The Son and The Holly Spirit. The Three being of One Essence, One Godhead ..

Lihat terjemahan anda yang keliru dalam menterjemahkannya : Satu Tuhan, terdiri dari 3 pribadi yang terpisah : Bapa, Putra dan Roh Kudus ...

Terjemahan yang "BENAR" adalah : Satu Tuhan, terdiri dari 3 Pribadi yang terpisah, yang "Disebut / Dipanggil" : Bapa, Anak dan Roh Kudus.

Nah .. Terjemahan anda yang "KELIRU", melahirkan pengertian, bahwa Hakikat Allah yang Tunggal itu terdiri dari : Bapa, Anak dan Roh Kudus, tetapi terjemahan yang "BENAR" melahirkan pengertian, bahwa Hakikat Allah yang Tunggal itu, dipanggil atau disebut dengan panggilan / sebutan : Sebagai Bapa, Sebagai Anak dan Sebagai Roh Kudus.



Salam ...


Offline St Yopi

  • Non Nobis Domine, Non Nobis, Sed Nomini Tuo Da Gloriam
  • FIK council
  • Hero Member
  • *****
  • Posts: 797
  • Reputation Power:
  • St Yopi
    • styopi.blogspot.com
Re: Mengenal Gereja Orthodox Syriac dari Antiokia (Gereja Orthodox Oriental)
« Reply #11 on: August 24, 2012, 03:43:56 PM »
Saudara ku, saya sudah cek refrensi yang anda kutip, tetapi sayang .. anda tidak menterjemahkan dengan sebenar-benarnya refrensi tersebut, terutama yang menyangkut Iman Ke-Allahan yang berdasdarkan Kredo Nicea .. disana dikatakan, Mengimani Allah yang Esa yang terpisah menjadi 3 Kepribadian, "YANG  DISEBUT / DIPANGGIL" : Bapa, Anak dan Roh Kudus.

Nah .. yang saya "bold" diatas mengapa tidak anda terjemahkan ? Jika anda terjemahkan dengan benar, maka berdasarkan Kredo Nicea, Hakkat Allah itu adalah Esa atau Tunggal, yang terpersonifikasi menjadi 3 Kepribadian, yang "Disebut / dipaggil", sebagai Bapa, Anak dan Roh Kudus, tetapi Hakikat / Substansinya adalah : Sama atau Satu atau Esa atau Tunggal dan BUKAN  Tiga dalam Kesatuan Tunggal, seperti yang diajarkan oleh Konsili Khalsedon.

Hakikat Allah itu Esa / Tunggal, dimana Sang Hakikat itu dipanggil dengan sebutan :

1. Bapa ==> Sebab dari padanya segala sesuatu ini ada.
2. Anak ==> Sebab Sang Hakikat telah menjadi manusia untuk selamatkan manusia.
3. Roh Kudus ==> yang merupakan Hakikat Allah yang sejati, yang bertugas untuk menghibur dan menolong.

Ke-Tiga Pribadi tersebut diataslah yang disebut sebagai Tritunggal Maha Kudus, artinya : Satu Hakikat Allah / Substansi Allah, yang terpersonifikasi dalam 3 Kepribadian, yang disebut sebagai : Bapa, Anak dan Roh Kudus.

Jadi, berdasarkan Kredo Nicea .. Hakikat / Substansi Allah itu adalah ESA / TUNGGAL ==> Berbeda dengan Katholik Roma dan Turunannya, yang mengakui bahwa Hakikat Allah  Substansi Allah itu adalah Tiga dalam Kesatuan Tunggal. ==> BERBEDA dan Tidak berdasarkan Kredo Nicea.


Salam ..
http://www.newadvent.org/cathen/15047a.htm
Inter Esse Et Non Esse

Cogito Ergo Sum

Tuus Totus Ego Sum, Et Omnia Mea Tua Sunt

Extra Ecclesiam Nulla Salus

In Hoc Signo Vinces

With love,

your Yopi

Offline Jenova

  • Administrator
  • Super Hero
  • *****
  • Posts: 1794
  • Reputation Power:
  • Joining in endless praise...
  • Denominasi: Catholic
Re: Mengenal Gereja Orthodox Syriac dari Antiokia (Gereja Orthodox Oriental)
« Reply #12 on: August 24, 2012, 04:14:21 PM »
Saudara ku, saya sudah cek refrensi yang anda kutip, tetapi sayang .. anda tidak menterjemahkan dengan sebenar-benarnya refrensi tersebut, terutama yang menyangkut Iman Ke-Allahan yang berdasdarkan Kredo Nicea .. disana dikatakan, Mengimani Allah yang Esa yang terpisah menjadi 3 Kepribadian, "YANG  DISEBUT / DIPANGGIL" : Bapa, Anak dan Roh Kudus.

Nah .. yang saya "bold" diatas mengapa tidak anda terjemahkan ? Jika anda terjemahkan dengan benar, maka berdasarkan Kredo Nicea, Hakkat Allah itu adalah Esa atau Tunggal, yang terpersonifikasi menjadi 3 Kepribadian, yang "Disebut / dipaggil", sebagai Bapa, Anak dan Roh Kudus, tetapi Hakikat / Substansinya adalah : Sama atau Satu atau Esa atau Tunggal dan BUKAN  Tiga dalam Kesatuan Tunggal, seperti yang diajarkan oleh Konsili Khalsedon.

Hakikat Allah itu Esa / Tunggal, dimana Sang Hakikat itu dipanggil dengan sebutan :

1. Bapa ==> Sebab dari padanya segala sesuatu ini ada.
2. Anak ==> Sebab Sang Hakikat telah menjadi manusia untuk selamatkan manusia.
3. Roh Kudus ==> yang merupakan Hakikat Allah yang sejati, yang bertugas untuk menghibur dan menolong.

Ke-Tiga Pribadi tersebut diataslah yang disebut sebagai Tritunggal Maha Kudus, artinya : Satu Hakikat Allah / Substansi Allah, yang terpersonifikasi dalam 3 Kepribadian, yang disebut sebagai : Bapa, Anak dan Roh Kudus.

Terima kasih atas koreksinya, saya kira sudah jelas di sini bahwa Gereja Orthodox Syriac mengimani Allah Tritunggal, yaitu Satu Allah dalam Satu Substansi yang menyatakan diri dalam Tiga Pribadi yang berbeda (distinct).

Mengenai perbandingan dengan iman Tritunggal GK (dan GOT), alangkah bijaknya jika Anda berhenti membandingkan (berhenti menyatakan iman kita berbeda) karena Anda sendiri saya lihat tidak memahami iman kami akan Allah Tritunggal. Silakan berikan pernyataan yg mewakili ajaran Gereja Anda saja.  :)

Jadi, berdasarkan Kredo Nicea .. Hakikat / Substansi Allah itu adalah ESA / TUNGGAL ==> Berbeda dengan Katholik Roma dan Turunannya, yang mengakui bahwa Hakikat Allah  Substansi Allah itu adalah Tiga dalam Kesatuan Tunggal. ==> BERBEDA dan Tidak berdasarkan Kredo Nicea.

NOTE:
1. Konsili Kalsedon TIDAK mendogmakan iman Tritunggal yang berbeda dengan rumusan iman Nisea. IN FACT, rumusan iman Tritunggal TIDAK dibahas dalam Konsili Kalsedon.
2. Konsili Kalsedon merumuskan iman akan kodrat Yesus:
Definition of Fith
So, following the saintly fathers, we all with one voice teach the confession of one and the same Son, our Lord Jesus Christ: the same perfect in divinity and perfect in humanity, the same truly God and truly man, of a rational soul and a body; consubstantial with the Father as regards his divinity, and the same consubstantial with us as regards his humanity; like us in all respects except for sin; begotten before the ages from the Father as regards his divinity, and in the last days the same for us and for our salvation from Mary, the virgin God-bearer as regards his humanity; one and the same Christ, Son, Lord, only-begotten, acknowledged in two natures which undergo no confusion, no change, no division, no separation; at no point was the difference between the natures taken away through the union, but rather the property of both natures is preserved and comes together into a single person and a single subsistent being; he is not parted or divided into two persons, but is one and the same only-begotten Son, God, Word, Lord Jesus Christ, just as the prophets taught from the beginning about him, and as the Lord Jesus Christ himself instructed us, and as the creed of the fathers handed it down to us.
-Council of Chalcedon, 451 AD-

http://www.papalencyclicals.net/Councils/ecum04.htm#Definition of the faith[/color]
3. Skisma Gereja Orthodox Syriac Antiokia dikarenakan mereka menolak rumusan iman dwi-natur Yesus, SAMA SEKALI TIDAK TERKAIT DENGAN RUMUSAN IMAN TRITUNGGAL.

Jika ajaran Anda mengatakan bahwa Gereja Orthodox Syriac Antiokia menolak rumusan iman Tritunggal dari Konsili Kalsedon, silakan ditunjukkan canon/rumusan iman dari Konsili Kalsedon yang merumuskan iman Tritunggal yang berbeda dengan iman Nisea.
Love is not merely a sentiment, it is an act of will.
(Benedict XVI)

Offline Jenova

  • Administrator
  • Super Hero
  • *****
  • Posts: 1794
  • Reputation Power:
  • Joining in endless praise...
  • Denominasi: Catholic
Re: Mengenal Gereja Orthodox Syriac dari Antiokia (Gereja Orthodox Oriental)
« Reply #13 on: August 24, 2012, 04:20:13 PM »
Saran .. kalau anda menterjemahkan sesuatu, saya mengharapkan agar anda menterjemahkan seluruh terjemahan tersebut, dengan tidak menyuntingnya, sehingga pembaca dapat memahami dengan benar, sebab jika anda tidak menterjemahkan dengan benar, maka dapat membawa pembaca pada pemahaman yang keliru, seperti terjemahan anda disini.

Kutipan yang anda kutip : .. That is one God, subsisting in three seperate persons "CALLED" the Father, The Son and The Holly Spirit. The Three being of One Essence, One Godhead ..

Lihat terjemahan anda yang keliru dalam menterjemahkannya : Satu Tuhan, terdiri dari 3 pribadi yang terpisah : Bapa, Putra dan Roh Kudus ...

Terjemahan yang "BENAR" adalah : Satu Tuhan, terdiri dari 3 Pribadi yang terpisah, yang "Disebut / Dipanggil" : Bapa, Anak dan Roh Kudus.

Nah .. Terjemahan anda yang "KELIRU", melahirkan pengertian, bahwa Hakikat Allah yang Tunggal itu terdiri dari : Bapa, Anak dan Roh Kudus, tetapi terjemahan yang "BENAR" melahirkan pengertian, bahwa Hakikat Allah yang Tunggal itu, dipanggil atau disebut dengan panggilan / sebutan : Sebagai Bapa, Sebagai Anak dan Sebagai Roh Kudus.



Salam ...

Terima kasih atas koreksi Anda.
Aku tidak akan berpura2 sebagai ahli bahasa, makanya sudah aku nyatakan bahwa yg aku tuliskan di atas adalah terjemahan bebas.
Jika ada keraguan dengan terjemahanku, maka silakan mengacu ke tulisan aslinya, itulah sebabnya aku sertakan juga link ke website resmi ajaran Gereja Orthodox Syriac Antiokia.  :)

That is one God, subsisting in three seperate persons "CALLED" the Father, The Son and The Holly Spirit. The Three being of One Essence, One Godhead ..
Terjemahan Jenova: "Satu Tuhan, terdiri dari 3 pribadi yang terpisah : Bapa, Putra dan Roh Kudus."
Terjemahan dari Jesuit_dm: "Satu Tuhan, terdiri dari 3 Pribadi yang terpisah, yang "Disebut / Dipanggil" : Bapa, Anak dan Roh Kudus."


Aku sih tidak melihat perbedaaannya, bahwa Allah adalah Satu Substansi yang menyatakan diri dalam Tiga Pribadi yang berbeda (dipanggil) Bapa, Putra, Roh Kudus.
Kalo terjemahanku dirasakan rancu/missleading, silakan kembali ke tulisan dalam bahasa aslinya.  :)
Love is not merely a sentiment, it is an act of will.
(Benedict XVI)

Offline Jenova

  • Administrator
  • Super Hero
  • *****
  • Posts: 1794
  • Reputation Power:
  • Joining in endless praise...
  • Denominasi: Catholic
Re: Mengenal Gereja Orthodox Syriac dari Antiokia (Gereja Orthodox Oriental)
« Reply #14 on: August 25, 2012, 03:41:13 AM »
@bro jesuit_dm:

Berhubung board ini adalah board ajaran, maka diskusi kita aku pindahkan ke: http://forumimankristen.com/index.php/topic,484.0.html
Mari kita lanjutkan diskusinya di sana, dan aku undang juga rekan2 yg lain utk ikut berdiskusi di sana.

Untuk selanjutnya, silakan hanya menyampaikan ajaran2 Gereja Orthodox Syriac Antiokia di thread ini DENGAN DISERTAI REFERENSI2.
Love is not merely a sentiment, it is an act of will.
(Benedict XVI)