Damai bagimu striker.
setuju..
gak mungkinlah nenek moyangku seekor monyet.
bukankah nenek moyangku seorang pelaut, and monyet itu takut ama laut
Tepat, dan sangat tepat strik. Monyet yang striker maksudkan itu juga merupakan hasil evolusi (eh, ini menurut pemahaman saya, lo, ya?) Yang ingin saya katakan, begini, (untuk contoh ringkas saja):
Asumsikan saja bahwa perekrutan Adam dari sosok seangkatannya terjadi pada generasi ke n di garis evolusi.
Kemudian, adam menurunkan generasi berikutnya, katakanlah generasi ke n+1. Demikian juga sosok seangkatannya menurunkan generasi, untuk membedakan, katakanlah generasi ke m+1.
Kemudian, generasi ke n+1 menurunkan generasi ke n+2. Demikian juga sosok seangkatan Adam tadi menurunkan generasi ke m+2.
Demikian seterusnya, anggaplah manusia sekarang sebagai generasi ke n+x, dan keturunan sosok seangkatan Adam tadi sudah sampai pada generasi ke m+X yang kita sebut monyet.
Maka, tentu saja bahwa manusia (generasi ke n+X) bukan berleluhur atau bernenek moyang ke keturunan sosok seangkatan Adam yang sudah generasi ke m+x yaitu monyet. Tetapi kedua-duanyanya berleluhur kepada generasi sebelum generasi ke n tersebut, dimana pada generasi ke n itulah perekrutan Adam.
Begitu striker. Kembali lagi, dalam hal ini, kita tidak harus sepemahaman lo?
Damai, damai, damai.