wah, rupanya Anda lebih senang dijajah daripada merdeka ya...
kalau mau jujur, bangsa kita kerasan dijajah Belanda karena memang hidup aman dan nyaman.
hampir semua sisi kehidupan berjalan dengan lancar di bawah pemerintahan Belanda.
pendidikan yang maju dan disiplin, perekonomian maju pesat, bahan pangan tersedia dengan melimpah.
SATU YANG TIDAK ADA: kebebasan mengolah sendiri
Nah, lantas untuk apa merdeka?
mungkin bangsa kita memang belum siap (atau tidak pernah siap) mengolah sendiri, sehingga kehidupan rakyat jadi tidak nyaman seperti ini. akibatnya banyak orang malah berpikiran mending dijajah saja, daripada mengolah sendiri tapi hasilnya tragis
..dan kebetulan Anda termasuk di dalamnya
Tidak, saya lebih suka merdeka, tetapi bukan merdeka dari satu pihak dan dijajah oleh pihak lain. Itu namanya lepas dari mulut macan masuk mulut buaya.
ehmm..saya lihat dari sudut pandang yang lain ya.
para pahlawan itu baru BERGERAK KETIKA HIDUPNYA DITEKAN OLEH JEPANG.
maklum saat zaman penjajahan Jepang, mereka cuma dapat pahitnya, tapi tidak merasakan manisnya. coba kalau Jepang se-keren Belanda ketika menjajah, (kemungkinan besar) tidak ada yang berpikir untuk merdeka.
Di jaman Belanda juga banyak yang berontak, sis. Jepang, juga tidak fair jika dibanding dengan Belanda, karena kita dijajah Jepang hanya singkat, itupun masa perang, jadi yang terasa pahitnya saja.
sebenarnya mental (sebagian dari) mereka hampir sama dengan mental (sebagian dari) kita.
baru terpikir untuk bergerak ketika hidupnya tergencet.
hehehehe..
Malah sebagian dari kita tidak sadar koq kalau saat itu kita dijajah Belanda, begitupun para raja dan penguasa. Yang berontak (berjuang) biasanya justru adalah pihak raja/pangeran yang tertindas oleh raja/pangeran lainnya.
Dan itu dikatakan adalah politik devide et impera Belanda? Kan aneh, karena pada dasarnya bangsa kita sendiri aalah bangsa yang senang memecah belah diri sendiri, mirip amoeba.
Ngga percaya? Coba lihat faktanya, apa sih yang ngga bisa jadi alasan perang dan tawuran? Antar agama ada, antar suku ada, antar etnis ada, antar kampung ada, antar sekolah ada, antar fakultas ada, antar RT ada, antar pendukung bola ada.
Jadi, kalau ditanya bangsa apa yang pandai mencari alasan untuk tawuran, tak lain adalah bangsa Indonesia.
Lucu atau sedih ya? Hadeeeeh