Sisipan majalah Ananda.
Sayang kayaknya ga ada bundel komiknya.
Padahal gambarnya menurut saya lebih seru daripada R. A Kosasih.
Dulu saya termasuk penggemar karya Teguh Santosa
Kalau yang suka menggambarkan adegan yang ngga ngga sepertinya Djair deh, bro, agak rusuh, he he he. Sementara yang gambarnya juga indah indah saya lupa amanya, tetapi banyak menggunakan teknik blocking, warna hitam, saya lupa namanya.
Benar, Djair kadang2 agak vulgar. Karena dulu saya masih kecil, waktu baca jadi malu. Jadinya bagian yang agak vulgar saya lewatkan. Beda ya dengan anak jaman sekarang, kalau ada gitu2 malah pengen lihat...
Tapi yang terakhir2 karya Djair malah sering dakwah, makanya saya kemudian berhenti membaca.