Author Topic: Bahasa Roh  (Read 58051 times)

0 Members and 1 Guest are viewing this topic.

Offline St Yopi

  • Non Nobis Domine, Non Nobis, Sed Nomini Tuo Da Gloriam
  • FIK council
  • Hero Member
  • *****
  • Posts: 797
  • Reputation Power:
  • St Yopi
    • styopi.blogspot.com
Re: Bahasa Roh
« Reply #210 on: October 16, 2012, 04:48:14 PM »
Bagaimana bisa kita memiliki Kasih jika kita sibuk menghakimi saudara SEIMAN???
Darimana kita bisa meraih Sukacita jika setiap kata yg kita keluarkan selalu menusuk hati saudara2 SEIMAN kita ?
Tugas saudara seiman untuk mengingatkan saudaranya ketika salah
Quote
Apakah peristiwa pentakosta bukan sejarah ?
Apakah Petrus ke Kaisarea bukan sejarah ?
Apakah Paulus ke Efesus bukan sejarah ?
Semua ada aturannya, yang terjadi sekarang kacau balau tidak sesuai aturan Alkitab
Quote
Menurut anda darimana kita tahu itu semua kalo bukan dari Alkitab ?
Nah, apalagi bro berkata seperti itu....
Jika Gereja perdana berbahasa roh, lalu kenapa gereja masa kini LANGSUNG di cap sesat ketika berbahasa roh ?
Justru Alkitab menjadi pedoman, kalau salah ya bilang salah!
Quote
Aturan untuk jemaat Korintus supaya lebih mengejar karunia nubuat.
Aturan ini tidak diterapkan saat pentakosta, saat Petrus di Kaisarea, saat Paulus di Efesus.
Karena waktu Pentakosta, mereka baru tahu mengenai bahasa Roh, dan bahasa Roh mereka dimengerti dan ditafsirkan
Inter Esse Et Non Esse

Cogito Ergo Sum

Tuus Totus Ego Sum, Et Omnia Mea Tua Sunt

Extra Ecclesiam Nulla Salus

In Hoc Signo Vinces

With love,

your Yopi

Offline Phooey

  • Super Hero
  • ******
  • Posts: 5491
  • Reputation Power:
  • Denominasi: Χριστός
Re: Bahasa Roh
« Reply #211 on: October 16, 2012, 04:55:08 PM »
Ini blender, sama saja dengan isi Alkitab tidak dipakai kalau tidak ada masalah lagi :doh:


   Ampunnn Modd.....  Namanya belajar   ...............
Καὶ μὴ κρίνετε, καὶ οὐ μὴ κριθῆτε· καὶ μὴ καταδικάζετε, καὶ οὐ μὴ καταδικασθῆτε. ἀπολύετε, καὶ ἀπολυθήσεσθε· (Luk 6:37 BGT)

Offline Djo

  • Global Moderator
  • Super Hero
  • *****
  • Posts: 1503
  • Reputation Power:
  • Denominasi: kharismatik
Re: Bahasa Roh
« Reply #212 on: October 16, 2012, 05:14:49 PM »
Karena waktu Pentakosta, mereka baru tahu mengenai bahasa Roh, dan bahasa Roh mereka dimengerti dan ditafsirkan
Di kaisarea ? di Efesus ?

Even saat pentakosta pun, cuma bro yg bilang St. Petrus menafsirkan. Bahkan rekan katolik yg lain jg setuju bahwa St. Petrus tidak sedang menafsirkan.   
Trust and Obey....!  Miracle is on the way !!

Offline Djo

  • Global Moderator
  • Super Hero
  • *****
  • Posts: 1503
  • Reputation Power:
  • Denominasi: kharismatik
Re: Bahasa Roh
« Reply #213 on: October 16, 2012, 05:26:54 PM »
Ini blender, sama saja dengan isi Alkitab tidak dipakai kalau tidak ada masalah lagi :doh:
Mungkin maksud om Phooey, bahwa pesan yg diberikan apakah hanya berlaku kepada si penerima pesan saat itu aka jemaat korintus (conditional), atau untuk seluruh pembaca bible (universal) ?

Sama seperti ayat ini yg juga ditujukan kepada jemaat korintus

(5) Tetapi tiap-tiap perempuan yang berdoa atau bernubuat dengan kepala yang tidak bertudung, menghina kepalanya, sebab ia sama dengan perempuan yang dicukur rambutnya.
(6) Sebab jika perempuan tidak mau menudungi kepalanya, maka haruslah ia juga menggunting rambutnya. Tetapi jika bagi perempuan adalah penghinaan, bahwa rambutnya digunting atau dicukur, maka haruslah ia menudungi kepalanya.

Apakah "aturan tudung kepala" Paulus ini juga berlaku secara universal sama seperti "aturan bahasa roh" ?

CMIIW om Phooey...
Trust and Obey....!  Miracle is on the way !!

Offline St Yopi

  • Non Nobis Domine, Non Nobis, Sed Nomini Tuo Da Gloriam
  • FIK council
  • Hero Member
  • *****
  • Posts: 797
  • Reputation Power:
  • St Yopi
    • styopi.blogspot.com
Re: Bahasa Roh
« Reply #214 on: October 16, 2012, 10:07:33 PM »
Di kaisarea ? di Efesus ?
Mereka mengerti dan ditafsirkan
Quote
Even saat pentakosta pun, cuma bro yg bilang St. Petrus menafsirkan. Bahkan rekan katolik yg lain jg setuju bahwa St. Petrus tidak sedang menafsirkan.
Yang mana member Katolik blg tidak sedang menafsirkan?
Quote
Mungkin maksud om Phooey, bahwa pesan yg diberikan apakah hanya berlaku kepada si penerima pesan saat itu aka jemaat korintus (conditional), atau untuk seluruh pembaca bible (universal) ?
Jelas untuk seluruh!

Kalau tidak, buat apa kita pakai Alkitab? Bukankah Alkitab tidak menceritakan tentang Indonesia?

Logika sederhana segampang inipun saja kayaknya susah ya? :doh:
Quote
Sama seperti ayat ini yg juga ditujukan kepada jemaat korintus

(5) Tetapi tiap-tiap perempuan yang berdoa atau bernubuat dengan kepala yang tidak bertudung, menghina kepalanya, sebab ia sama dengan perempuan yang dicukur rambutnya.
(6) Sebab jika perempuan tidak mau menudungi kepalanya, maka haruslah ia juga menggunting rambutnya. Tetapi jika bagi perempuan adalah penghinaan, bahwa rambutnya digunting atau dicukur, maka haruslah ia menudungi kepalanya.

Apakah "aturan tudung kepala" Paulus ini juga berlaku secara universal sama seperti "aturan bahasa roh" ?

CMIIW om Phooey...
Ya, lihat saja para Suster dan Katolik Orthodox!
Inter Esse Et Non Esse

Cogito Ergo Sum

Tuus Totus Ego Sum, Et Omnia Mea Tua Sunt

Extra Ecclesiam Nulla Salus

In Hoc Signo Vinces

With love,

your Yopi

Offline Phooey

  • Super Hero
  • ******
  • Posts: 5491
  • Reputation Power:
  • Denominasi: Χριστός
Re: Bahasa Roh
« Reply #215 on: October 17, 2012, 10:02:28 AM »
Ini blender, sama saja dengan isi Alkitab tidak dipakai kalau tidak ada masalah lagi :doh:





Oh...iya....  Mod Yopi    :giggle:
Koreksi yang di bold merah. Yang benar "Blunder".
Kalo Blender itu seperti foto diatas


 :onion8:
Καὶ μὴ κρίνετε, καὶ οὐ μὴ κριθῆτε· καὶ μὴ καταδικάζετε, καὶ οὐ μὴ καταδικασθῆτε. ἀπολύετε, καὶ ἀπολυθήσεσθε· (Luk 6:37 BGT)

Offline Phooey

  • Super Hero
  • ******
  • Posts: 5491
  • Reputation Power:
  • Denominasi: Χριστός
Re: Bahasa Roh
« Reply #216 on: October 17, 2012, 11:16:25 AM »
Mungkin maksud om Phooey, bahwa pesan yg diberikan apakah hanya berlaku kepada si penerima pesan saat itu aka jemaat korintus (conditional), atau untuk seluruh pembaca bible (universal) ?

Sama seperti ayat ini yg juga ditujukan kepada jemaat korintus

(5) Tetapi tiap-tiap perempuan yang berdoa atau bernubuat dengan kepala yang tidak bertudung, menghina kepalanya, sebab ia sama dengan perempuan yang dicukur rambutnya.
(6) Sebab jika perempuan tidak mau menudungi kepalanya, maka haruslah ia juga menggunting rambutnya. Tetapi jika bagi perempuan adalah penghinaan, bahwa rambutnya digunting atau dicukur, maka haruslah ia menudungi kepalanya.

Apakah "aturan tudung kepala" Paulus ini juga berlaku secara universal sama seperti "aturan bahasa roh" ?

CMIIW om Phooey...

Yaaa....maksud saya seperti itu Bro Djo.   :afro:

Bersifat conditional. Thanks diperjelas.

BTW, jangan panggil Om, karena umur saya masih lebih muda bila dibanding Mod Bruce  :swt:
Saya tidak berjambang seperti avatar Mod Bruce  :swt:
Καὶ μὴ κρίνετε, καὶ οὐ μὴ κριθῆτε· καὶ μὴ καταδικάζετε, καὶ οὐ μὴ καταδικασθῆτε. ἀπολύετε, καὶ ἀπολυθήσεσθε· (Luk 6:37 BGT)

bruce

  • Guest
Re: Bahasa Roh
« Reply #217 on: October 17, 2012, 11:18:58 AM »
Yaaa....maksud saya seperti itu Bro Djo.   :afro:

Bersifat conditional. Thanks diperjelas.

BTW, jangan panggil Om, karena umur saya masih lebih muda bila dibanding Mod Bruce  :swt:
Saya tidak berjambang seperti avatar Mod Bruce
  :swt:

Itu di atas fitnah yang kejam sekali.

 :frantic:

Offline St Yopi

  • Non Nobis Domine, Non Nobis, Sed Nomini Tuo Da Gloriam
  • FIK council
  • Hero Member
  • *****
  • Posts: 797
  • Reputation Power:
  • St Yopi
    • styopi.blogspot.com
Re: Bahasa Roh
« Reply #218 on: October 17, 2012, 11:27:49 AM »

Oh...iya....  Mod Yopi    :giggle:
Koreksi yang di bold merah. Yang benar "Blunder".
Kalo Blender itu seperti foto diatas :onion8:
Walaupun telat, dibahas juga  :D sengaja biar rame terus  :takethat: :doh:

BTT

Bahasa Roh diakui oleh Gereja Katolik, namun untuk menjaga keaslian dan tidak sesat, maka aturan dalam 1 Kor 14 WAJIB DITAATI :scold:
Inter Esse Et Non Esse

Cogito Ergo Sum

Tuus Totus Ego Sum, Et Omnia Mea Tua Sunt

Extra Ecclesiam Nulla Salus

In Hoc Signo Vinces

With love,

your Yopi

Offline Djo

  • Global Moderator
  • Super Hero
  • *****
  • Posts: 1503
  • Reputation Power:
  • Denominasi: kharismatik
Re: Bahasa Roh
« Reply #219 on: October 17, 2012, 12:10:41 PM »
Mereka mengerti dan ditafsirkan
Ayat please...

Yang mana member Katolik blg tidak sedang menafsirkan?
Bro Jenova

Jelas untuk seluruh!
Kalau tidak, buat apa kita pakai Alkitab? Bukankah Alkitab tidak menceritakan tentang Indonesia?

Logika sederhana segampang inipun saja kayaknya susah ya?
Nggak juga. 613 aturan hukum Taurat hanya berlaku utk bangsa Israel. Tapi ada di Alkitab.

lihat saja para Suster dan Katolik Orthodox!
Memangnya umat katolik yg perempuan cuma suster doang ??

Istri anda pake kerudung gak ?
Istri anda pernah berdoa gak ?

(5) Tetapi tiap-tiap perempuan yang berdoa atau bernubuat dengan kepala yang tidak bertudung, menghina kepalanya, sebab ia sama dengan perempuan yang dicukur rambutnya.

Tiap2 perempuan berarti SEMUA perempuan. nggak cuma suster doang.
Trust and Obey....!  Miracle is on the way !!

Offline St Yopi

  • Non Nobis Domine, Non Nobis, Sed Nomini Tuo Da Gloriam
  • FIK council
  • Hero Member
  • *****
  • Posts: 797
  • Reputation Power:
  • St Yopi
    • styopi.blogspot.com
Re: Bahasa Roh
« Reply #220 on: October 17, 2012, 12:43:55 PM »
Ayat please...
Selamat datang di FIK, disini kami mengakui bukan hanya Alkitab
Bro Jenova
Kamu salah, saya bilang, kalau tidak ada penafsir, maka MAX 2-3 org saja!

14:27 Jika ada yang berkata-kata dengan bahasa roh, biarlah dua atau sebanyak-banyaknya tiga orang, seorang demi seorang, dan harus ada seorang lain untuk menafsirkannya.

Okay, ini memang adalah peraturan yg dianjurkan oleh Paulus.
Aku akui, memang anjuran ini tidak dipraktekkan dalam ibadah PDKK yg aku tahu.
Clear?
Nggak juga. 613 aturan hukum Taurat hanya berlaku utk bangsa Israel. Tapi ada di Alkitab.
Dari 613, 10nya bukan hanya untuk Israel!
Memangnya umat katolik yg perempuan cuma suster doang ??

Istri anda pake kerudung gak ?
Istri anda pernah berdoa gak ?

(5) Tetapi tiap-tiap perempuan yang berdoa atau bernubuat dengan kepala yang tidak bertudung, menghina kepalanya, sebab ia sama dengan perempuan yang dicukur rambutnya.

Tiap2 perempuan berarti SEMUA perempuan. nggak cuma suster doang.
Kitab Hukum Kanonik Gereja Katolik

Perempuan harus mengenakan tutup kepala dan berpakaian sopan terutama ketika mereka mendekati altar Tuhan (KHK 1917 kan. 1262, 2).

Berzinahpun dilarang oleh Gereja Katolik, kalau ada umat Katolik yang berzinah, apakah larangan itu batal? Tentu tidak!!!
Inter Esse Et Non Esse

Cogito Ergo Sum

Tuus Totus Ego Sum, Et Omnia Mea Tua Sunt

Extra Ecclesiam Nulla Salus

In Hoc Signo Vinces

With love,

your Yopi

Offline Phooey

  • Super Hero
  • ******
  • Posts: 5491
  • Reputation Power:
  • Denominasi: Χριστός
Re: Bahasa Roh
« Reply #221 on: October 17, 2012, 01:01:09 PM »
Walaupun telat, dibahas juga  :D sengaja biar rame terus  :takethat: :doh:

BTT

Bahasa Roh diakui oleh Gereja Katolik, namun untuk menjaga keaslian dan tidak sesat, maka aturan dalam 1 Kor 14 WAJIB DITAATI :scold:


  .....  kondisi terakhir setelah dipentung'i


Mod....... setelah saya search, di KGK dan KHK kog enggak menemukan aturan khusus yang mengatur pada bahasa Roh.
Barangkali Momod Yopi dapat membantu...

Thanks

 :dance:
Καὶ μὴ κρίνετε, καὶ οὐ μὴ κριθῆτε· καὶ μὴ καταδικάζετε, καὶ οὐ μὴ καταδικασθῆτε. ἀπολύετε, καὶ ἀπολυθήσεσθε· (Luk 6:37 BGT)

Offline St Yopi

  • Non Nobis Domine, Non Nobis, Sed Nomini Tuo Da Gloriam
  • FIK council
  • Hero Member
  • *****
  • Posts: 797
  • Reputation Power:
  • St Yopi
    • styopi.blogspot.com
Re: Bahasa Roh
« Reply #222 on: October 17, 2012, 02:00:48 PM »
Mod....... setelah saya search, di KGK dan KHK kog enggak menemukan aturan khusus yang mengatur pada bahasa Roh.
Barangkali Momod Yopi dapat membantu...

Thanks

 :dance:
Gereja Katolik mengajarkan bahwa penilaian akan otentisitas suatu karunia karisma dan pengaturan-nya harus tunduk kepada karisma apostolik/ rasuli yang diberikan kepada Magisterium Gereja, agar karunia tersebut dapat diberdayakan di dalam kesatuan seluruh Gereja- (lihat Konsili Vatikan II tentang Gereja, Lumen Gentium 12)]. Di 1 Kor 14 kembali Rasul Paulus menyebutkan adanya karunia berkata- kata dalam bahasa roh, namun ia mengajarkan bahwa yang lebih penting adalah karunia untuk menafsirkannya (lih. 1 Kor 14:5,13) dan karunia nubuat untuk membangun, menasihati dan menghibur jemaat (lih. 1 Kor 14:3).

“Selain itu, tidak hanya melalui sakramen- sakramen dan pelayanan Gereja saja, bahwa Roh Kudus menyucikan dan membimbing Umat Allah dan menghiasinya dengan kebajikan- kebajikan, melainkan, Ia juga “membagi-bagikan” kurnia-kurnia-Nya “kepada masing-masing menurut kehendak-Nya” (1Kor 12:11). Di kalangan umat dari segala lapisan Ia membagi-bagikan rahmat istimewa pula, yang menjadikan mereka cakap dan bersedia untuk menerima pelbagai karya atau tugas, yang berguna untuk membaharui Gereja serta meneruskan pembangunannya, menurut ayat berikut : “Kepada setiap orang dianugerahkan pernyataan Roh demi kepentingan bersama” (1Kor 12:7). Karisma-karisma itu, entah yang amat istimewa, entah yang lebih sederhana dan tersebar lebih luas, hendaknya diterima dengan rasa syukur dan gembira, sebab karunia- karunia tersebut sangat sesuai dan berguna untuk menanggapi kebutuhan-kebutuhan Gereja. Namun kurnia-kurnia yang luar biasa janganlah dikejar-kejar begitu saja; jangan pula terlalu banyak hasil yang pasti diharapkan daripadanya untuk karya kerasulan. Adapun keputusan tentang tulennya karisma-karisma itu, begitu pula tentang penggunaanya secara layak/teratur, termasuk dalam wewenang mereka yang bertugas memimpin dalam Gereja. Terutama mereka itulah yang berfungsi, bukan untuk memadamkan Roh, melainkan untuk menguji segalanya dan mempertahankan apa yang baik (lih. 1Tes 5:12 dan 19-21).” (Konsili Vatikan II tentang Gereja, Lumen Gentium 12)

Doa Mohon Tujuh Karunia Roh Kudus (Puji Syukur, no.93)

“Datanglah Roh Kudus, penuhilah hati umat-Mu, dan nyalakanlah di dalamnya Api cinta-Mu. Utuslah Roh-Mu, maka semua akan dijadikan baru….”
Datanglah, ya Roh Hikmat, turunlah atas diri kami, ajarlah kami menjadi orang bijak, terutama agar kami dapat menghargai, mencintai, dan mengutamakan cita-cita surgawi. Semoga kami Kau lepaskan dari belenggu dosa dunia ini.
Datanglah, ya Roh Pengertian, turunlah atas diri kami. Terangilah budi kami, agar dapat memahami ajaran Yesus, Sang Putra, dan melaksanakannya dalam hidup sehari-hari.
Datanglah, ya Roh Nasihat, dampingilah kami dalam perjalanan hidup yang penuh gejolak ini. Semoga kami melakukan yang baik dan menjauhi yang jahat.
Datanglah, ya Roh Keperkasaan, kuatkanlah hamba-Mu yang lemah ini, agar tabah menghadapi segala kesulitan dan derita. Semoga kami Kau kuatkan dengan memegang tangan-Mu yang senantiasa menuntun kami.
Datanglah, ya Roh Pengenalan akan Allah. Ajarlah kami mengetahui bahwa semua yang ada di dunia ini sifatnya sementara saja. Bimbinglah kami agar dapat menggunakan hal-hal duniawi untuk kemulian-Mu.
Datanglah, ya Roh Kesalehan, bimbinglah kami untuk terus berbakti kepada-Mu. Ajarlah kami untuk menjadi orang yang tahu berterima kasih atas segala kebaikan-Mu dan berani menjadi teladan kesalehan bagi orang-orang di sekitar kami.
Datanglah, ya Roh Takut akan Allah, ajarlah kami untuk takut dan tunduk kepada-Mu dimana pun kami berada. Tegakkanlah kami agar selalu berusaha melakukan hal-hal yang berkenan kepada-Mu. Amin.

1) Bahasa Roh bukanlah materai bagi umat Kristus. Penertian materai disini adalah  “imprint character“, yang memberikan karakter yang baru dan tak terhapuskan oleh kuasa apapun juga. Di dalam Gereja Katolik, salah satu yang memberikan karakter yang baru adalah Sakramen Baptis. Rasul Paulus mengatakan “Selanjutnya janganlah ada orang yang menyusahkan aku, karena pada tubuhku ada tanda-tanda milik Yesus.” (Gal 6:17). Dan tanda ini dijelaskan lebih lanjut oleh rasul Paulus “Kami senantiasa membawa kematian Yesus di dalam tubuh kami, supaya kehidupan Yesus juga menjadi nyata di dalam tubuh kami.” (2 Cor 4:10).
Pada waktu rasul Paulus mengatakan bahwa dia senantiasa membawa kematian Yesus, dia berbicara tentang Sakramen Baptis, karena dengan Sakramen Baptis, maka seseorang telah dibaptis dalam kematian Kristus dan diberi kekuatan untuk hidup menurut perintah Kristus.

Inilah yang didiskusikan oleh rasul Paulus. “3 Atau tidak tahukah kamu, bahwa kita semua yang telah dibaptis dalam Kristus, telah dibaptis dalam kematian-Nya? 4 Dengan demikian kita telah dikuburkan bersama-sama dengan Dia oleh baptisan dalam kematian, supaya, sama seperti Kristus telah dibangkitkan dari antara orang mati oleh kemuliaan Bapa, demikian juga kita akan hidup dalam hidup yang baru. 5 Sebab jika kita telah menjadi satu dengan apa yang sama dengan kematian-Nya, kita juga akan menjadi satu dengan apa yang sama dengan kebangkitan-Nya. 6 Karena kita tahu, bahwa manusia lama kita telah turut disalibkan, supaya tubuh dosa kita hilang kuasanya, agar jangan kita menghambakan diri lagi kepada dosa. 7 Sebab siapa yang telah mati, ia telah bebas dari dosa. 8 Jadi jika kita telah mati dengan Kristus, kita percaya, bahwa kita akan hidup juga dengan Dia. 9 Karena kita tahu, bahwa Kristus, sesudah Ia bangkit dari antara orang mati, tidak mati lagi: maut tidak berkuasa lagi atas Dia. 10 Sebab kematian-Nya adalah kematian terhadap dosa, satu kali dan untuk selama-lamanya, dan kehidupan-Nya adalah kehidupan bagi Allah. 11 Demikianlah hendaknya kamu memandangnya: bahwa kamu telah mati bagi dosa, tetapi kamu hidup bagi Allah dalam Kristus Yesus.“(Rm 6:3-11)

Katekismus Gereja Katolik (KGK) 1274 mengatakan “Meterai Tuhan (“Dominicus character”: Agustinus, ep. 98,5) adalah meterai yang dengannya Roh Kudus telah memeteraikan kita “untuk hari penyelamatan” (Ef 4:30) Bdk. Ef 1:13-14; 2 Kor 1:21-22.. “Pembaptisan adalah meterai kehidupan abadi” (Ireneus, dem. 3). Orang beriman, yang mempertahankan “meterai” sampai akhir, artinya setia kepada tuntutan yang diberikan bersama Pembaptisannya, dapat mati “ditandai dengan meterai iman” (MR, Doa Syukur Agung Romawi 97), dalam iman Pembaptisannya, dalam harapan akan memandang Allah yang membahagiakan – penyempurnaan iman – dan dalam harapan akan kebangkitan.“

Semoga jelas
Inter Esse Et Non Esse

Cogito Ergo Sum

Tuus Totus Ego Sum, Et Omnia Mea Tua Sunt

Extra Ecclesiam Nulla Salus

In Hoc Signo Vinces

With love,

your Yopi

Offline Djo

  • Global Moderator
  • Super Hero
  • *****
  • Posts: 1503
  • Reputation Power:
  • Denominasi: kharismatik
Re: Bahasa Roh
« Reply #223 on: October 17, 2012, 05:06:30 PM »
Selamat datang di FIK, disini kami mengakui bukan hanya Alkitab
Nggak ketemu jawabannya di Alkitab ?
Susah kalo diskusi di daerah abu2 begini, parameternya berbeda.

Clear?
Lihat post #171 dari Bro Jenova.

Dari 613, 10nya bukan hanya untuk Israel!
603 aturan ?? Amat sangat lebih dari cukup untuk membuktikan kalo kamu salah.
Terbukti bahwa ada 603 (seperti km bilang) aturan yg bersifat conditional di Alkitab dan TIDAK universal.

Maka dari itu Om Phooey bertanya, apakah aturan di korintus itu conditional atau universal ?
Karena TIDAK SEMUA aturan di Alkitab berlaku universal.

Sederhana kan ?  :D

Kitab Hukum Kanonik Gereja Katolik

Perempuan harus mengenakan tutup kepala dan berpakaian sopan terutama ketika mereka mendekati altar Tuhan (KHK 1917 kan. 1262, 2).

Berzinahpun dilarang oleh Gereja Katolik, kalau ada umat Katolik yang berzinah, apakah larangan itu batal? Tentu tidak!!!
Tidak valid lagi.

Ketika KHK 1983 dipromulgasikan, kanon ini tidak dinyatakan kembali. Kanon 6, 1 (KHK 1983) menyatakan bahwa jika suatu kanon tidak dimasukkan dalam KHK yang baru ini, artinya sudah tidak diberlakukan lagi.

Itulah sebabnya istri anda tidak lagi berkerudung.  Paham ?

Setelah peraturan berkerudung dihapus, mungkin sebentar lagi peraturan berbahasa roh jg dihapus...... kita tunggu saja  :D

Trust and Obey....!  Miracle is on the way !!

Offline Phooey

  • Super Hero
  • ******
  • Posts: 5491
  • Reputation Power:
  • Denominasi: Χριστός
Re: Bahasa Roh
« Reply #224 on: October 18, 2012, 06:54:31 AM »
Gereja Katolik mengajarkan bahwa penilaian akan otentisitas suatu karunia karisma dan pengaturan-nya harus tunduk kepada karisma apostolik/ rasuli yang diberikan kepada Magisterium Gereja, agar karunia tersebut dapat diberdayakan di dalam kesatuan seluruh Gereja- (lihat Konsili Vatikan II tentang Gereja, Lumen Gentium 12)]. Di 1 Kor 14 kembali Rasul Paulus menyebutkan adanya karunia berkata- kata dalam bahasa roh, namun ia mengajarkan bahwa yang lebih penting adalah karunia untuk menafsirkannya (lih. 1 Kor 14:5,13) dan karunia nubuat untuk membangun, menasihati dan menghibur jemaat (lih. 1 Kor 14:3).

“Selain itu, tidak hanya melalui sakramen- sakramen dan pelayanan Gereja saja, bahwa Roh Kudus menyucikan dan membimbing Umat Allah dan menghiasinya dengan kebajikan- kebajikan, melainkan, Ia juga “membagi-bagikan” kurnia-kurnia-Nya “kepada masing-masing menurut kehendak-Nya” (1Kor 12:11). Di kalangan umat dari segala lapisan Ia membagi-bagikan rahmat istimewa pula, yang menjadikan mereka cakap dan bersedia untuk menerima pelbagai karya atau tugas, yang berguna untuk membaharui Gereja serta meneruskan pembangunannya, menurut ayat berikut : “Kepada setiap orang dianugerahkan pernyataan Roh demi kepentingan bersama” (1Kor 12:7). Karisma-karisma itu, entah yang amat istimewa, entah yang lebih sederhana dan tersebar lebih luas, hendaknya diterima dengan rasa syukur dan gembira, sebab karunia- karunia tersebut sangat sesuai dan berguna untuk menanggapi kebutuhan-kebutuhan Gereja. Namun kurnia-kurnia yang luar biasa janganlah dikejar-kejar begitu saja; jangan pula terlalu banyak hasil yang pasti diharapkan daripadanya untuk karya kerasulan. Adapun keputusan tentang tulennya karisma-karisma itu, begitu pula tentang penggunaanya secara layak/teratur, termasuk dalam wewenang mereka yang bertugas memimpin dalam Gereja. Terutama mereka itulah yang berfungsi, bukan untuk memadamkan Roh, melainkan untuk menguji segalanya dan mempertahankan apa yang baik (lih. 1Tes 5:12 dan 19-21).” (Konsili Vatikan II tentang Gereja, Lumen Gentium 12)

Doa Mohon Tujuh Karunia Roh Kudus (Puji Syukur, no.93)

“Datanglah Roh Kudus, penuhilah hati umat-Mu, dan nyalakanlah di dalamnya Api cinta-Mu. Utuslah Roh-Mu, maka semua akan dijadikan baru….”
Datanglah, ya Roh Hikmat, turunlah atas diri kami, ajarlah kami menjadi orang bijak, terutama agar kami dapat menghargai, mencintai, dan mengutamakan cita-cita surgawi. Semoga kami Kau lepaskan dari belenggu dosa dunia ini.
Datanglah, ya Roh Pengertian, turunlah atas diri kami. Terangilah budi kami, agar dapat memahami ajaran Yesus, Sang Putra, dan melaksanakannya dalam hidup sehari-hari.
Datanglah, ya Roh Nasihat, dampingilah kami dalam perjalanan hidup yang penuh gejolak ini. Semoga kami melakukan yang baik dan menjauhi yang jahat.
Datanglah, ya Roh Keperkasaan, kuatkanlah hamba-Mu yang lemah ini, agar tabah menghadapi segala kesulitan dan derita. Semoga kami Kau kuatkan dengan memegang tangan-Mu yang senantiasa menuntun kami.
Datanglah, ya Roh Pengenalan akan Allah. Ajarlah kami mengetahui bahwa semua yang ada di dunia ini sifatnya sementara saja. Bimbinglah kami agar dapat menggunakan hal-hal duniawi untuk kemulian-Mu.
Datanglah, ya Roh Kesalehan, bimbinglah kami untuk terus berbakti kepada-Mu. Ajarlah kami untuk menjadi orang yang tahu berterima kasih atas segala kebaikan-Mu dan berani menjadi teladan kesalehan bagi orang-orang di sekitar kami.
Datanglah, ya Roh Takut akan Allah, ajarlah kami untuk takut dan tunduk kepada-Mu dimana pun kami berada. Tegakkanlah kami agar selalu berusaha melakukan hal-hal yang berkenan kepada-Mu. Amin.

1) Bahasa Roh bukanlah materai bagi umat Kristus. Penertian materai disini adalah  “imprint character“, yang memberikan karakter yang baru dan tak terhapuskan oleh kuasa apapun juga. Di dalam Gereja Katolik, salah satu yang memberikan karakter yang baru adalah Sakramen Baptis. Rasul Paulus mengatakan “Selanjutnya janganlah ada orang yang menyusahkan aku, karena pada tubuhku ada tanda-tanda milik Yesus.” (Gal 6:17). Dan tanda ini dijelaskan lebih lanjut oleh rasul Paulus “Kami senantiasa membawa kematian Yesus di dalam tubuh kami, supaya kehidupan Yesus juga menjadi nyata di dalam tubuh kami.” (2 Cor 4:10).
Pada waktu rasul Paulus mengatakan bahwa dia senantiasa membawa kematian Yesus, dia berbicara tentang Sakramen Baptis, karena dengan Sakramen Baptis, maka seseorang telah dibaptis dalam kematian Kristus dan diberi kekuatan untuk hidup menurut perintah Kristus.

Inilah yang didiskusikan oleh rasul Paulus. “3 Atau tidak tahukah kamu, bahwa kita semua yang telah dibaptis dalam Kristus, telah dibaptis dalam kematian-Nya? 4 Dengan demikian kita telah dikuburkan bersama-sama dengan Dia oleh baptisan dalam kematian, supaya, sama seperti Kristus telah dibangkitkan dari antara orang mati oleh kemuliaan Bapa, demikian juga kita akan hidup dalam hidup yang baru. 5 Sebab jika kita telah menjadi satu dengan apa yang sama dengan kematian-Nya, kita juga akan menjadi satu dengan apa yang sama dengan kebangkitan-Nya. 6 Karena kita tahu, bahwa manusia lama kita telah turut disalibkan, supaya tubuh dosa kita hilang kuasanya, agar jangan kita menghambakan diri lagi kepada dosa. 7 Sebab siapa yang telah mati, ia telah bebas dari dosa. 8 Jadi jika kita telah mati dengan Kristus, kita percaya, bahwa kita akan hidup juga dengan Dia. 9 Karena kita tahu, bahwa Kristus, sesudah Ia bangkit dari antara orang mati, tidak mati lagi: maut tidak berkuasa lagi atas Dia. 10 Sebab kematian-Nya adalah kematian terhadap dosa, satu kali dan untuk selama-lamanya, dan kehidupan-Nya adalah kehidupan bagi Allah. 11 Demikianlah hendaknya kamu memandangnya: bahwa kamu telah mati bagi dosa, tetapi kamu hidup bagi Allah dalam Kristus Yesus.“(Rm 6:3-11)

Katekismus Gereja Katolik (KGK) 1274 mengatakan “Meterai Tuhan (“Dominicus character”: Agustinus, ep. 98,5) adalah meterai yang dengannya Roh Kudus telah memeteraikan kita “untuk hari penyelamatan” (Ef 4:30) Bdk. Ef 1:13-14; 2 Kor 1:21-22.. “Pembaptisan adalah meterai kehidupan abadi” (Ireneus, dem. 3). Orang beriman, yang mempertahankan “meterai” sampai akhir, artinya setia kepada tuntutan yang diberikan bersama Pembaptisannya, dapat mati “ditandai dengan meterai iman” (MR, Doa Syukur Agung Romawi 97), dalam iman Pembaptisannya, dalam harapan akan memandang Allah yang membahagiakan – penyempurnaan iman – dan dalam harapan akan kebangkitan.“

Semoga jelas

Mod.....kalo boleh nanya lebih lanjut.
Memang betul, dengan dibabtis kita dimaterai oleh Tuhan.
Dan materai ini tidak dapat hilang. Saya setuju   :nod:

Untuk yang Mod Yopi info kan diatas, kan tidak tertulis larangan secara spesifik mengenai Bahasa Roh.


 :m09:  Kabur Dulu................
Καὶ μὴ κρίνετε, καὶ οὐ μὴ κριθῆτε· καὶ μὴ καταδικάζετε, καὶ οὐ μὴ καταδικασθῆτε. ἀπολύετε, καὶ ἀπολυθήσεσθε· (Luk 6:37 BGT)