Imam Wahyudiyanta - detikSurabaya
Surabaya - Polisi terus mengembangkan kasus perampasan mobil Honda Accord nopol L 700 00 disertai pembunuhan terhadap Johan Arie Wibowo pada Minggu (18/3/2012) lalu. Setelah 3 pelaku tertangkap, kini 3 orang yang terkait juga ikut tertangkap.
Pelaku yang tertangkap sebelumnya adalah Viki Agusta (30), seorang Letda AL, Viky Borbi (21), dan Sam Rahul (18). Ketiganya warga Perum Deltasari, Sidoarjo.
Kasus ini terungkap secara tidak sengaja saat Viki Agusta terlibat kecelakaan di Malang. Saat diamankan, petugas curiga dengan mobil yang digunakan Viki yang ciri-cirinya mirip dengan mobil Johan. Hanya saja plat mobil itu sudah diganti menjadi L 2008 AL. Viki Agusta akhirnya mengaku setelah dicerca pertanyaan dari polisi. Setelah Viki Agusta, menyusul kemudian dapat ditangkap Viki dan Rahul.
"Ketiganya adalah pelaku langsung yang merampas mobil dan menewaskan Johan Arie Wibowo," kata Kombespol Tri Maryanto kepada wartawan, Rabu (3/10/2012).
Dari 3 orang itu kemudian dapat ditangkap 3 orang lagi yakni Dedy Arianto (34), warga Jalan Mayangan Probolinggo, Reza Cahyadi (25), warga Kedinding dan Robi (29), warga Jalang, Rungkut. Mereka memang tidak terlibat langsung dalam perampasan mobil dan pembunuhan. Tetapi mereka lah yang menampung mobil hasil curian dan pistol para tersangka.
Setelah berhasil mendapatkan mobil Johan, Viki Agusta langsung berusaha menjualnya. Kepada pembeli, perwira pertama itu mengatakan bahwa mobilnya adalah mobil rekanan TNI AL yang disita karena nunggak kredit. Dalam 3 tahun, surat-surat mobil akan dibereskan dengan pemutihan. Mobil akhirnya dijual kepada Dedy. Dedy membelinya dengan menukarkan Honda CR-V nya plus uang Rp 20 juta.
"CR-V dihargai Rp 95 juta," tambah Tri.
Mobil itu pun sudah berganti plat nopol menjadi L 2008 AL. Reza menjadi terlibat karena dia menerima gadai pistol milik Viki Agusta. Viki Agusta yang butuh uang, menggadaikan pistol FN nya kepada Reza. Oleh Reza, pistol itu dihargai Rp 5 juta. Viki yang khawatir jejak kejahatannya terendus dengan masih adanya pistol itu menyuruh Reza agar membuangnya. Namun Reza tidak membuangnya, melainkan dijualnya kepada Robi, seorang penggemar air softgun. Robi membeli pistol itu seharga Rp 9 juta.
"Saat kami menggeledah rumah Robi, kami juga menemukan sebuah pistol FN kaliber 9 mm dengan dua buah magazine," lanjut Tri,
Dalam pengakuannya, para pelaku baru dua kali melakukan aksi. Sebelum merampas dan membunuh Johan, pelaku juga pernah merampas mobil Honda Civic nopol L 2 PP milik David Kurniawan. Meski juga dibuang di tol, namun nasib David masih beruntung tidak sampai dibunuh. Meski begitu polisi tetap menduga komplotan itu beraksi lebih dari dua kali.
"Peluru di pistol yang seharusnya ada 24 tinggal 8. Padahal peluru itu hanya digunakan 3 kali, sekali saat merampas mobil David dan dua kali saat membunuh Johan," tandas Tri.
(iwd/bdh)
Dikutip dari
http://surabaya.detik.com/read/2012/10/03/193400/2054022/466/polisi-kembali-meringkus-3-pembunuh-johanHaduhhh...
Jalan kaki....resiko ditabrak mobil seperti kasus Afriani
Naik sepeda motor .... resiko jatuh atau tersenggol kendaraan lain.
Naik mobil pun tetap tidak aman......resiko dirampok dan dibunuh