Author Topic: Apa benar Petrus pernah ke roma?  (Read 12831 times)

0 Members and 11 Guests are viewing this topic.

Offline solideogloria

  • Super Hero
  • ******
  • Posts: 3803
  • Reputation Power:
  • Denominasi: Protestant
Re: Apa benar Petrus pernah ke roma?
« Reply #105 on: August 23, 2013, 05:24:32 PM »
ada yg aneh bro, masa sudah terkenal dgn sebutan Petrus kok balik lagi ke Simon? namanya nggak menghormati Yesus yg udh mengubah namanya jadi Kefas.

lagian tulisan bar jonah masih diragukan dari sisi grafis dan sejarah :

http://www.uhl.ac/en/projects/talpiot-tomb/shimon-barzillai/

dari grafis lebih dekat ke simon barzillai, juga dari sejarah.

gitu bro


Itukan terserah siapa yang mau percaya akan bukti buktinyanya tsb karena itukan tulisan orang katolik sendiri karena banyak sudah tulisan mengenai makam Petrus tsb dan saya hanya kutip salah satu saja.

Diwebsite tsb sebelah bawah juga banyak judul mengenai hal tsb yang menguatkannya.

Dan memang secara Alkitabiahpun sama sekali tidak ada indikasi Petrus pernah berdiam di Roma apalagi menjadi Paus pertama.

Shalom

BACK TO BIBLE

Offline gorila

  • FIK - Newbie
  • *
  • Posts: 21
  • Reputation Power:
  • Denominasi: Kristen
Re: Apa benar Petrus pernah ke roma?
« Reply #106 on: August 23, 2013, 05:29:45 PM »

Itukan terserah siapa yang mau percaya akan bukti buktinyanya tsb karena itukan tulisan orang katolik sendiri karena banyak sudah tulisan mengenai makam Petrus tsb dan saya hanya kutip salah satu saja.

Diwebsite tsb sebelah bawah juga banyak judul mengenai hal tsb yang menguatkannya.

Dan memang secara Alkitabiahpun sama sekali tidak ada indikasi Petrus pernah berdiam di Roma apalagi menjadi Paus pertama.

Shalom
ok, kalo saya lbh percaya pada web GRII melbourne tadi bro.
krn Pendeta di grj saya jg mengajarkan begitu. gpp kita beda

Offline fantioz

  • Administrator
  • FIK - Full
  • *****
  • Posts: 218
  • Reputation Power:
Re: Apa benar Petrus pernah ke roma?
« Reply #107 on: August 24, 2013, 04:59:29 AM »
Kepada solideogorila, saat ini account Anda kami banned temporary dengan alasan :

1. Melakukan blasphemy dengan nama account Anda
2. Nama account Anda terkesan memprovokasi acount lain (solideogloria)

Di mohon untuk segera mengganti nama account Anda setelah masa banned berakhir (3 hari)

Terima kasih


FIK
When someone understands the Holy Trinity in good faith, then he would be Catholic.

Offline OSAS

  • FIK - Senior
  • ****
  • Posts: 412
  • Reputation Power:
  • Denominasi: Kristen
Re: Apa benar Petrus pernah ke roma?
« Reply #108 on: August 24, 2013, 05:31:22 AM »
Lah memang ada ayat Alkitab yang bilang Petrus tidak pernah ke Roma ... :doh:

Kata babylon pada zaman itu memang ditujukan ke Roma dengan argumentasi yang saya sebutkan di atas...

Alkitab memang banyak bicara tentang lambang...
Yesus sendiri menyatakan Dialah jalan kebenaran dan hidup...

Ini bukan berarti Yesus tidak bisa membedakan antara jalan dan tubuh manusia  :whistle:

Begitu juga ketika kitab wahyu berbicara tentang Yerusalem baru ...tentu nya bukan harus dimaknai dengan Yerusalem yang letaknya di Israel...

Diskusi tidak bisa dibangun jika anda hanya berpikiran sempit dan sibuk menghakimi pendapat orang lain hanya karena orang tersebut berbeda doktrin dengan anda... :whistle:


Bagaimana Babilonia dilambangkan dengan Roma hanya untuk mendukung bahwa Petrus memang pernah berdiam disana sedangkan tidak ada sama sekali indikasi Alkitab tentang hal tsb ?

Jemaat di Roma adalah gereja sedangkan dijaman Babilonia belum ada gereja melainkan hanya agama Yudaisme belaka.

Dalam Sejarah Kitab Suci tidak pernah tertulis bahwa Petrus pergi ke Roma sebagai Paus I di Roma.
Kalau tidak salah hanya Tradisi Katolik saja secara turun temurun berpendapat bahwa Petrus pernah menjabat sebagai Paus di Roma.

- Dalam surat Petrus juga tidak disebut apa-apa tentang hal itu.

- Dalam Gal 2:7-8, dikatakan bahwa Petrus adalah rasul untuk orang Yahudi, bukan Non Yahudi, ini tidak memungkinkan Petrus untuk menjadi Paus di Roma!

- Surat Roma ditulis oleh Paulus kira-kira pada tahun 58 M (berarti termasuk diantara 'masa jabatan' Petrus, yang menurut gereja Roma Katolik berlangsung tahun 42-67 M), tetapi dalam Roma 1:7, Paulus hanya menujukan suratnya kepada 'kamu sekalian' dan tidak menyebut nama Petrus, juga dalam Roma 1:11-13, ia tidak minta ijin 'Paus Roma' itu untuk mengunjungi jemaatnya diRoma.

Dan juga, apa gunanya Paulus pergi ke Roma kalau disana sudah ada  Petrus?

- Paulus dipenjarakan di Roma selama 2 tahun (mulai 61 M; bdk. Kis 28:30) dan selama itu ia menulis beberapa suratnya, seperti: Efesus, Filipi, Kolose, Filemon. Dan dalam surat-surat itu ia menyebut nama banyak orang-orang yang bekerja dengan dia, tetapi tidak menyebut nama Petrus. Ini adalah sesuatu yang aneh, kalau Petrus menjadi Paus di Roma pada saat itu.

- Dalam Surat 2 Timotius ditulis oleh Paulus pada saat pemenjaraannya yang ke dua sesaat sebelum ia mati pada tahun 67 M (bdk. 2Tim 4:6-8). Dalam 2Tim 4:10-11, Paulus berkata bahwa semua meninggalkan dia kecuali Lukas. Dimana Petrus pada saat itu? Kalau ia sudah mati, mengapa Paulus tidak menyebut-nyebut kematian 'Paus I Roma' itu? Kalau pada saat itu Petrus masih hidup, bagaimana mungkin ia tidak mengunjungi / menyertai Paulus, sehingga Paulus berkata bahwa semua telah meninggalkannya, kecuali Lukas?

Jadi Kesimpulannya:

Bahwa Petrus tidak pernah pergi ke Roma, apalagi menjadi Paus I di Roma !


« Last Edit: August 24, 2013, 05:35:46 AM by OSAS »

Offline solideogloria

  • Super Hero
  • ******
  • Posts: 3803
  • Reputation Power:
  • Denominasi: Protestant
Re: Apa benar Petrus pernah ke roma?
« Reply #109 on: August 25, 2013, 12:57:55 PM »

Bagaimana Babilonia dilambangkan dengan Roma hanya untuk mendukung bahwa Petrus memang pernah berdiam disana sedangkan tidak ada sama sekali indikasi Alkitab tentang hal tsb ?

Jemaat di Roma adalah gereja sedangkan dijaman Babilonia belum ada gereja melainkan hanya agama Yudaisme belaka.

Dalam Sejarah Kitab Suci tidak pernah tertulis bahwa Petrus pergi ke Roma sebagai Paus I di Roma.
Kalau tidak salah hanya Tradisi Katolik saja secara turun temurun berpendapat bahwa Petrus pernah menjabat sebagai Paus di Roma.

- Dalam surat Petrus juga tidak disebut apa-apa tentang hal itu.

- Dalam Gal 2:7-8, dikatakan bahwa Petrus adalah rasul untuk orang Yahudi, bukan Non Yahudi, ini tidak memungkinkan Petrus untuk menjadi Paus di Roma!

- Surat Roma ditulis oleh Paulus kira-kira pada tahun 58 M (berarti termasuk diantara 'masa jabatan' Petrus, yang menurut gereja Roma Katolik berlangsung tahun 42-67 M), tetapi dalam Roma 1:7, Paulus hanya menujukan suratnya kepada 'kamu sekalian' dan tidak menyebut nama Petrus, juga dalam Roma 1:11-13, ia tidak minta ijin 'Paus Roma' itu untuk mengunjungi jemaatnya diRoma.

Dan juga, apa gunanya Paulus pergi ke Roma kalau disana sudah ada  Petrus?

- Paulus dipenjarakan di Roma selama 2 tahun (mulai 61 M; bdk. Kis 28:30) dan selama itu ia menulis beberapa suratnya, seperti: Efesus, Filipi, Kolose, Filemon. Dan dalam surat-surat itu ia menyebut nama banyak orang-orang yang bekerja dengan dia, tetapi tidak menyebut nama Petrus. Ini adalah sesuatu yang aneh, kalau Petrus menjadi Paus di Roma pada saat itu.

- Dalam Surat 2 Timotius ditulis oleh Paulus pada saat pemenjaraannya yang ke dua sesaat sebelum ia mati pada tahun 67 M (bdk. 2Tim 4:6-8). Dalam 2Tim 4:10-11, Paulus berkata bahwa semua meninggalkan dia kecuali Lukas. Dimana Petrus pada saat itu? Kalau ia sudah mati, mengapa Paulus tidak menyebut-nyebut kematian 'Paus I Roma' itu? Kalau pada saat itu Petrus masih hidup, bagaimana mungkin ia tidak mengunjungi / menyertai Paulus, sehingga Paulus berkata bahwa semua telah meninggalkannya, kecuali Lukas?

Jadi Kesimpulannya:

Bahwa Petrus tidak pernah pergi ke Roma, apalagi menjadi Paus I di Roma !


Setuju sekali akan argumentasi anda bro !

Shalom

BACK TO BIBLE

Offline gelas bening

  • FIK - Senior
  • ****
  • Posts: 250
  • Reputation Power:
  • Denominasi: Protestan
Re: Apa benar Petrus pernah ke roma?
« Reply #110 on: August 26, 2013, 11:17:43 AM »
aku pernah baca tulisan tua, diperkirakan tulisan itu dibuat abad ke 16-17. tulisan ini menyatakan bahwa Petrus tidak pernah keroma.

ini tulisan tua dan bagian dari sejarah.

Offline salt

  • Super Hero
  • ******
  • Posts: 2507
  • Reputation Power:
  • Denominasi: **
Re: Apa benar Petrus pernah ke roma?
« Reply #111 on: August 26, 2013, 11:33:20 AM »
aku pernah baca tulisan tua, diperkirakan tulisan itu dibuat abad ke 16-17. tulisan ini menyatakan bahwa Petrus tidak pernah keroma.

ini tulisan tua dan bagian dari sejarah.

Abad 16-17 itu masih relatif baru, baca yang lebih tua, tulisan abad pertama hingga abad ke 4.
Mereka lebih tahu dibandig yang setelah 1200 tahun, apalagi yang setelah 2000 tahun.
Semakin dekat dengan masa kejadiannya, lebih bisa dipercaya, itu prinsip sejarah, bro.

Syalom

Offline Husada

  • FIK council
  • Super Hero
  • *****
  • Posts: 3585
  • Reputation Power:
  • Gerejaku Didirikan oleh Yesus Kristus
Re: Apa benar Petrus pernah ke roma?
« Reply #112 on: August 26, 2013, 11:35:34 AM »
aku pernah baca tulisan tua, diperkirakan tulisan itu dibuat abad ke 16-17. tulisan ini menyatakan bahwa Petrus tidak pernah keroma.

ini tulisan tua dan bagian dari sejarah.
Petrus hidup pada abad 1. Mengapa kita harus merefer tulisan abad 16-17 (nyang merah) untuk menilai fakta yang terjadi abad 1 (nyang hijau)?
« Last Edit: August 26, 2013, 11:37:34 AM by Husada »
PRO ECCLESIA ET PATRIA, PRO PATRIA ET ECCLESIA

Offline OSAS

  • FIK - Senior
  • ****
  • Posts: 412
  • Reputation Power:
  • Denominasi: Kristen
Re: Apa benar Petrus pernah ke roma?
« Reply #113 on: August 26, 2013, 01:54:05 PM »

Setuju sekali akan argumentasi anda bro !

Shalom

Thanks bro,semua bukti bukti Alkitab memang sudah berbicara sendiri,tetapi karena kebiasaan gereja memang selalu ingin menambahi saja apa yang sudah selesai diwahyukan Tuhan maka selalu saja ada ajaran ajaran penambahan yang walaupun sudah tidak ada bukti sejarah tetapi dipaksakan terus hanya untuk mendukung semua ambisi mereka untuk meninggikan arwah arwah orang mati itu.

Agar ajaran tambahannya dianggap sah maka direkayasalah sejarah Petrus yang sama sekali bohong belaka.




Syalom


Offline salt

  • Super Hero
  • ******
  • Posts: 2507
  • Reputation Power:
  • Denominasi: **
Re: Apa benar Petrus pernah ke roma?
« Reply #114 on: August 26, 2013, 01:58:14 PM »
Thanks bro,semua bukti bukti Alkitab memang sudah berbicara sendiri,tetapi karena kebiasaan gereja memang selalu ingin menambahi saja apa yang sudah selesai diwahyukan Tuhan maka selalu saja ada ajaran ajaran penambahan yang walaupun sudah tidak ada bukti sejarah tetapi dipaksakan terus hanya untuk mendukung semua ambisi mereka untuk meninggikan arwah arwah orang mati itu.

Agar ajaran tambahannya dianggap sah maka direkayasalah sejarah Petrus yang sama sekali bohong belaka.




Syalom

Tidak ada gunanya merekayasa keberadaan Petrus di Roma.
Tetapi tulisan para Bapa Gereja awal lah yang menyatakan itu.
Masalah percaya atau tidak kepada tulisan Bapa Gereja Awal, tentu terserah pembaca.
Karena tidak ada paksaan sama sekali.

Cuma menjadi aneh, jika menyangkal keberadaan Petrus di Roma.
Apa perlunya?

Syalom

Offline gelas bening

  • FIK - Senior
  • ****
  • Posts: 250
  • Reputation Power:
  • Denominasi: Protestan
Re: Apa benar Petrus pernah ke roma?
« Reply #115 on: August 26, 2013, 03:38:36 PM »
Abad 16-17 itu masih relatif baru, baca yang lebih tua, tulisan abad pertama hingga abad ke 4.
Mereka lebih tahu dibandig yang setelah 1200 tahun, apalagi yang setelah 2000 tahun.
Semakin dekat dengan masa kejadiannya, lebih bisa dipercaya, itu prinsip sejarah, bro.

Syalom

coba kamu tunjukan tulisan abad pertama mana ?
paling paling tulisan abad ke 20..

Offline salt

  • Super Hero
  • ******
  • Posts: 2507
  • Reputation Power:
  • Denominasi: **
Re: Apa benar Petrus pernah ke roma?
« Reply #116 on: August 26, 2013, 03:46:02 PM »
coba kamu tunjukan tulisan abad pertama mana ?
paling paling tulisan abad ke 20..

Silahkan dibaca dengan teliti, bro :

Bukti- bukti bahwa Rasul Petrus mendirikan gereja Roma dan akhirnya mati di sana

1. St. Klemens dari Roma, dalam suratnya yang pertama kepada jemaat di Korintus (96):[4]

“…. Perhatikanlah teladan yang luhur dari generasi kita sendiri… Pilar yang terbaik [yaitu Gereja Roma] telah dianiaya…. Mari memusatkan mata hati kita kepada Rasul-rasul yang baik itu: Petrus, yang menderita… tidak hanya mengalami satu atau dua kali tetapi banyak kesulitan, dan karenanya pergi ke tempat kemuliaan yang sesuai…. Paulus menunjukkan jalan kepada penghargaan atas ketahanan [iman]… telah beralih dari dunia ini ke tempat yang suci… Terhadap kedua orang ini yang telah hidup dalam kekudusan harus ditambahkan banyak sekali orang yang menderita penganiayaan… yang menjadi contoh yang bersinar di tengah-tengah kita.”
Kesaksian St. Klemens ini penting, karena St. Klemens adalah Paus yang ketiga setelah Rasul Petrus. Urutan Paus: Petrus (sampai 67), Linus (67-79, lih. 2 Tim 4:21),  Anacletus (79-85) dan Klemens (85-96).[5]

2. St. Ignatius dari Antiokhia (35-107), Uskup Antiokhia, yang adalah murid Rasul Yohanes, dan kemungkinan juga adalah murid rasul Petrus, karena Petruspun pernah tinggal di Antiokhia. Sebelum wafatnya sebagai martir di Roma, ia menulis 7 surat yaitu kepada gereja- gereja di Ephesus, Magnesia, Tralles, Philadelphia, Smyrna, kepada Polycarpus, dan  juga gereja Roma. Topik suratnya antara lain mengenai kelahiran Yesus, hirarki, Ekaristi, Kehadiran Yesus yang nyata dalam Ekaristi. St Ignatius adalah Bapa Gereja pertama yang menggunakan istilah “katolik” untuk menjelaskan Gereja universal untuk membedakannya dari gereja heretik yang bersifat lokal. Kepada semua gereja itu, ia memerintahkan kesatuan dan harmoni, kecuali kepada gereja di Roma, karena ia mengetahui bahwa gereja Roma telah mempunyai otoritas dari para Rasul:

“Ignatius, yang juga disebut Theoforus, kepada Gereja yang telah menerima belas kasihan di dalam Kemuliaan yang transenden… yang juga memimpin di tempat utama di daerah kekuasaan Roma… Tidak seperti Petrus dan Paulus, saya tidak mengeluarkan perintah kepadamu….”

3. St. Papias (60-130) murid Rasul Yohanes yang menjadi Uskup Hieropolis, dan St. Klemens dalam bukunya Hypotyposes, seperti dikutip oleh Eusebius (325), menyetujui bahwa Markus disebut dalam surat Rasul Petrus yang pertama, yang ditulis di Roma, yang disebut sebagai Babilon.[6]

4. Phlegon (117-138 masa Kaisar Hadrian) seperti dikutip oleh Origen.

“Phlegon, (Kaisar Hadrian diperkirakan menulis dengan nama budak yang dikasihinya ini) dikatakan oleh Origen sebagai “salah sangka/ mencampur adukkan” antara Yesus dengan Petrus di dalam tulisannya. Ini adalah sangat penting karena itu membuktikan bahwa Petrus pada saat itu telah dikenal luas di Roma, sampai kaisarpun menyangka bahwa Petrus adalah yang mendirikan iman Kristiani.[7].

5. St. Dionisius (166-174) Uskup Korintus, menulis kepada Paus Soter di Roma, seperti yang dikutip oleh Eusebius:

“Bahwa keduanya baik Petrus dan Paulus sama-sama wafat sebagai martir … ditegaskan kembali oleh Uskup Dionisius, kepada suratnya kepada gereja Roma, “Kamu juga telah, dengan teguranmu, menghasilkan tanaman yang telah ditaburkan oleh Petrus dan Paulus di Roma dan Korintus, sebab mereka berdua telah menanam di Korintus dan mengajar kami, dan keduanya juga mengajar di Italia, dan wafat sebagai martir pada saat yang sama.”[8]

6. Gaius (Caius, 198-217) seorang Imam Roma:

“…Ia (Nero) membantai para rasul. Oleh karena itu, tertulis bahwa Paulus dipenggal kepalanya di Roma dan demikian juga Petrus disalibkan di bawah kepemimpinan Nero. Tentang Petrus dan Paulus ini sesuai dengan fakta bahwa nama mereka tetap ada di kuburan sampai saat ini. Ini juga dikonfirmasikan oleh Caius, anggota gereja Roma, di bawah kepemimpinan Zephyrinus, Uskup Roma (198-217)…..Saya dapat menunjukkan kubur para rasul itu, sebab jika kamu ke Vatikan atau ke jalan Ostian, kamu akan menemukan kubur mereka yang meletakkan dasar Gereja ini.”[9]
Dari tulisan ini kita ketahui bahwa lokasi kuburan dua rasul tersebut telah dihormati dan dikenal cukup luas di Roma. Ia tidak mungkin mengatakan hal ini dengan begitu yakin jika fakta yang sesungguhnya tidak demikian.

7. St. Irenaeus (130-200), murid Polikarpus yang adalah murid Rasul Yohanes, Uskup Gaul:

“….Tradisi diperoleh dari para rasul, dari Gereja yang sangat besar, sangat ancient, sangat luas dikenal, yang didirikan dan diatur di Roma oleh kedua rasul yang sangat mulia, Petrus dan Paulus …. Para rasul yang terberkati ini, setelah mendirikan dan membangun Gereja, mempercayakannya ke tangan Linus jabatan episkopat….”[10]

8. Tertullian (160-225).[11].

“Bergabunglah dengan Gereja- gereja para rasul, di mana kursi (cathedrae) Rasul masih ada; di mana tulisan-tulisan mereka yang otentik dibacakan…. Jika kamu ada di dekat Italia, kamu mempunyai Roma, yang dari mana otoritas kami berasal. Betapa bahagianya Gereja itu, yang kepadanya para Rasul menumpahkan darah mereka, Petrus menjalani kisah sengsara seperti Tuhan kita [disalibkan] dan Paulus dimahkotai dengan mati dipenggal seperti Yohanes Pembaptis.”[12].
“Di Roma Nero adalah yang pertama untuk menodai iman yang berkembang dengan darah. Petrus diikat oleh orang lain (Yoh 21:18), ketika ia dipaku di kayu salib. Paulus memperoleh kelahiran yang sesuai dengan kewarganegaraan Roma, ketika di kota itu ia dilahirkan kembali dengan kemartiran yang luhur.”[13]

9. Origen dari Alexandria (185-254)

“Sementara itu para rasul yang kudus dan para murid Penyelamat kita tersebar ke seluruh dunia…. Parthia… ditentukan untuk Thomas, …Scythia untuk Andreas, Asia untuk Yohanes… Petrus…telah berkthotbah di Pontus, Galatia, Bitinia, Kapadosia, dan Asia kepada umat Yahudi yang tercerai berai. Dan akhirnya, setelah datang ke Roma, ia [Petrus] disalibkan terbalik, sebab ia memohon untuk disalibkan dengan cara demikian…. Paulus,[juga] menjadi martir di Roma, di bawah kekuasaan Nero. Fakta- fakta ini dikumpulkan oleh Origen…”[14].

10. Eusebius, (260- 340) Uskup Caesarea dan Bapa Sejarah Gereja.

“Tahun kedua dari duaratus lima olympiad: Rasul Petrus, setelah mendirikan Gereja di Antiokhia, dikirim ke Roma, di mana ia tinggal sebagai uskup di kota tersebut, berkhotbah selama dua puluh lima tahun… Tahun ketiga dari duaratus lima olympiad: Markus Penginjil, interpreter Rasul Petrus mengabarkan Kristus ke Mesir dan Alexandria…. Tahun keempat dari duaratus sebelas olympiad: Nero adalah yang pertama… mengadakan penganiayaan umat Kristen, yang karenanya Petrus dan Paulus wafat dengan mulia di Roma.”[15]
“Di  jaman Claudius [Kaisar Roma, 41-54 AD], penyelenggaraan alam semesta…. membawa kepada Roma seorang rasul yang terkuat dan terbesar, yang dipilih untuk menjadi juru bicara dari rasul-rasul yang lain, yaitu Rasul Petrus… ”[16]
“Para pendengar Petrus di Roma yang yakin akan terang agama yang sejati, tidak puas dengan mendengarkan ajaran lisan tentang pesan ilahi, mereka memohon dengan secala cara untuk mempengaruhi Markus (yang Injilnya kita punyai sekarang), kerena ia adalah murid Petrus, untuk meninggalkan kepada mereka ringkasan tertulis tentang perintah-perintah yang telah mereka terima secara lisan,……dan oleh karena itu [ia] bertanggungjawab menuliskan apa yang kita kenal sebagai Injil Markus….. Klemens mengutip kisah ini dalam Outline buku VI, dan dikonfirmasi oleh Uskup Papias dari Hierapolis…, bahwa Markus disebut oleh Petrus di suratnya yang pertama, yang dikatakannya ditulis di Roma itu sendiri, seperti yang diindikasikan olehnya ketika ia menyebutkan kota itu secara figuratif sebagai Babilon.”[17]


-bersambung-

Offline salt

  • Super Hero
  • ******
  • Posts: 2507
  • Reputation Power:
  • Denominasi: **
Re: Apa benar Petrus pernah ke roma?
« Reply #117 on: August 26, 2013, 03:48:24 PM »
-lanjutan-

11. Petrus dari Alexandria (d. 311)

“Petrus, Rasul yang dipilih pertama dari antara para rasul, setelah sering ditangkap dan dibuang di penjara, dan diperlakukan denga kejam, akhirnya disalibkan di Roma. Dan Paulus…, yang tahan dalam menghadapi berbagai kejahatan,…diserahkan kepada pedang dan dipenggal di kota yang sama.”[18]

12. Lactantius dari Afrika (240-320)

“Ketika Nero memerintah, Petrus datang ke Roma, melakukan banyak mukjizat yang dikerjakan oleh kuasa Tuhan yang diberikan kepadanya, mempertobatkan banyak orang kepada kebenaran dan mendirikan bait Allah yang kokoh dan teguh. Ketika hal ini dilaporkan kepada Nero, ia melihat bahwa tak hanya di Roma, tetapi dimana-mana sejumlah besar orang telah mencampakkan penyembahan berhala, dan… memeluk agama yang baru tersebut…. Ia [Nero] menugaskan untuk menghancurkan bait Allah dan kebenarannya. Ialah yang pertama-tama menganiaya para pelayan Tuhan. Petrus disalibkannya, dan Paulus dipancungnya.”[19].
13. St. Cyril dari Yerusalem (315- 386)

“[Simon Magus], setelah diusir oleh para rasul, datang ke Roma …. Ia menipu kota Roma sehingga Claudius mendirikan patungnya yang bertuliskan, “Simoni Deo Sancto” (kepada Simon Tuhan yang kudus). Ketika penipuan meluas, Petrus dan Paulus, pasangan yang luhur, pemimpin Gereja, tiba [di Roma] dan meluruskan kesalahan …. Sebab Petrus ada di sana, yang membawa kunci-kunci Kerajaan Surga.”[20]

14. Paus St. Damasus I ( 304- 384)

“Rasul Paulus yang terberkati… dimahkotai dengan kematian yang agung bersama dengan Petrus di kota Roma pada jaman Kaisar Nero… keduanya sama-sama mengkonsekrasikan Gereja Roma kepada Kristus Tuhan; dan dengan kehadiran mereka  dan dengan kemenangan yang mereka capai di barisan terdepan mengatasi semua yang lain di semua kota di dunia. Oleh karena itu, keuskupan/ tahta suci yang utama adalah yang dipimpin Rasul Petrus di Gereja Roma, yang tidak mempunyai noda, atau cacat atau apapun yang sejenisnya.”[21]
15. Doktrin Addai (Dokumen gereja Siria 400).

“[.... Aggai yang mentahbiskan imam-imam di Siria, dibunuh sebagai martir pada saat mengajar di gereja oleh anak Abgar. Penerusnya, Palut, diharuskan ke Antiokhia untuk menerima konsekrasi episkopal, yang diterimanya dari Uskup Serapion, Uskup Antiokhia] yang juga menerima penumpangan tangan dari Zephyrinus, Uskup dari kota Roma dari penerusan penumpangan tangan dari imamat  Simon Petrus (Kepha), yang diterimanya dari Tuhan kita, ia [Petrus] yang menjadi Uskup di Roma selama 25 tahun pada masa Kaisar Nero yang bertahta di sana selama 13 tahun lamanya.”[22]

Di sini terlihat bahwa sejak awal Gereja Siria mempunyai garis apostolik, dan pemimpinnya tidak saja menerima penumpangan tangan dari keuskupan Antiokhia, tetapi juga Roma.

16. Liber Pontificalis (abad 4, disusun sekitar abad 6,7) memuat kisah Kepausan

“Pada saat yang sama Kaisar Konstantin Agustus membangun, atas permohonan Uskup Silvester, sebuah basilika bagi Rasul Petrus yang terberkati…dibaringkan di sana jenazah Petrus… Peti mati ditutup di semua sisinya dengan tembaga…. Dan di atasnya ia membangun tiang-tiang porphyry… Ia membuat atap kubah di basilika, yang dilapis emas, dan di atas jenazah Petrus yang terberkati, di atas tembaga yang menutupinya, ia memasang sebuah salib dari emas murni, dengan berat 50 lbs…”

Adalah sangat tidak mungkin untuk meragukan bahwa pada abad ke- 4 Kaisar Konstantin memang telah membangun basilika bagi Rasul Petrus. Sebab pada saat abad 15-16, ketika basilika ini dirubuhkan untuk dibangun kembali menjadi basilika yang kita kenal sekarang, terlihat bahwa batu- batu bata yang digunakan memiliki cap Kaisar Konstantin abad ke-4. Pada tahun 1594, saat sedang menggali untuk pondasi untuk altar, para penggali menemukan lubang yang dalam, dan ketika disinari, terlihatlah sebuah salib emas [seperti deskripsi di atas] yang terletak di dasar lantai yang gelap. Paus Klemens VIII, yang dipanggil untuk menyaksikannya, memerintahkan agar lubang ditutup kembali …. Penemuan itu menunjukkan bahwa basilika tersebut memang telah dibangun di abad ke-4, untuk menghormati tempat Petrus dibunuh sebagai martir.[23].

17. Catalogus Liberianus (ditulis 354)

“….setelah kenaikan-Nya Petrus yang terberkati mendirikan episkopat…. Petrus, 25 tahun, 1 bulan, 9 hari, adalah Uskup dalam pemerintahan Kaisar Tiberius, dan Gaius, dan Tiberius Claudius dan Nero…. Ia [ Petrus] menderita bersama Paulus, 29 Juni, dalam pemerintahan Nero.”[24]

18. Optatus dari Milevis (370)

“Kita harus mengetahui siapa yang mendirikan tahta suci dan di mana. Kalau kamu tidak tahu, akuilah… Tetapi kamu tidak dapat memungkiri bahwa tahta suci keuskupan didirikan pertama kali di kota Roma oleh Petrus dan bahwa di sana duduklah Petrus, pemimpin dari semua rasul, yang mana ia disebut sebagai Kepha.”[25].

-bersambung-

Offline salt

  • Super Hero
  • ******
  • Posts: 2507
  • Reputation Power:
  • Denominasi: **
Re: Apa benar Petrus pernah ke roma?
« Reply #118 on: August 26, 2013, 03:48:57 PM »
-lanjutan-

19. St. Agustinus dari Hippo (400)

“Jika urutan episkopal secara turun temurun adalah sesuatu yang harus dipertimbangkan, adalah lebih lagi dalam hal kepastian, kebenaran dan keamanan, kita mengurutkannya dari Petrus sendiri, yang kepadanya, sebagai seorang yang mewakili seluruh Gereja, Tuhan Yesus berkata, “Engkau adalah Petrus dan di atas batu karang ini Aku akan mendirikan jemaat-Ku dan alam maut tidak akan menguasainya.” Petrus digantikan oleh Linus, Linus oleh Klemens, Klemens oleh Anacletus, Anacletus oleh Evaristus, Evaristus oleh Sixtus, Sixtus oleh Telesforus, Telesforus oleh Hyginus, Hyginus oleh Anicetus, Anicetus oleh Pius, Pius oleh Soter. Soter oleh, Alexander, Alexander oleh Victor, Victor oleh Zephyrinus oleh Callistus, Callistus oleh Urban, Urban oleh Pontianus, Pontianus oleh Anterus, Anterus oleh Fabian, Fabian oleh Cornelius, Cornelius oleh Lucius, Lucius oleh Stephen, Stephen oleh Sixtus, Sixtus oleh Dionisius, Dionisius oleh Felix, Felix oleh Eutychian, Eutychian oleh Caius, Caius oleh Marcellus, Marcellus oleh Eusebius, Eusebius oleh Melchiades, Melchiades oleh Sylvester oleh Markus, Markus oleh Julius, Julius oleh Liberius, Liberius oleh Damasus, Damasus oleh Siricius, Siricius oleh Anastasius. Dalam urutan ini tidak ada satupun uskup Donatist ditemukan.”[26]

Fakta bahwa Rasul Petrus pernah ke Roma tidak pernah dipertanyakan oleh St. Agustinus. Ia malah menggunakan fakta ini untuk mendukung argumennya melawan bidaah Donatism. Suatu pertanyaan mengapa Luther dan Calvin yang sama- sama merupakan ‘murid’ St. Agustinus dan mempelajari tulisan-tulisannya, dapat mempunyai pandangan berbeda dengan St. Agustinus ini.

20. St. Hieronimus /Jerome (342- 420) yang disebut sebagai Doctor of the Church, dan ahli Kitab Suci yang terbaik di masa Gereja awal.

“Simon Petrus,… saudara Andreas Rasul, dan ia sendiri adalah pemimpin para rasul, setelah menjadi uskup di Antiokhia dan pemberitaan kepada kaum Yahudi yang tersebar… di Pontus, Galatia, Kapadosia, Asia dan Bitinia, di tahun kedua pemerintahan Kaisar Claudius, pergi ke Roma untuk mengusir Simon Magus, dan mendirikan di sana tahta suci selama dua puluh lima tahun sampai tahun terakhir Nero, yaitu ke-empat belas. Oleh Nero ia dipaku di kayu salib dan dimahkotai dengan kemartiran, kepalanya di bawah terarah pada tanah, sedangkan kakinya terangkat tinggi, sebab ia berkeras bahwa ia tidak layak untuk disalibkan dengan cara yang sama dengan Tuhan-nya….Ia dikuburkan di Roma di Vatikan, dekat  Via Triumphalis, dan dirayakan dengan penghormatan seluruh dunia.”[27]
Tidak ada seorangpun saat itu yang menantang/ menolak pernyataan historis St. Jerome. St. Jerome adalah seorang terpelajar yang sempurna (par excellence) yang belajar di Roma dan menjelajahi dunia Kristen. Ia mempunyai akses kepada dokumen-dokumen sejarah dan keterangan yang sekarang sudah punah. Maka masa 25 tahun masa kepemimpinan Petrus di Roma tidaklah dipermasalahkan oleh para ahli sejarah, yang dipersoalkan hanya kapan tepatnya masa tersebut dimulai, dan berkaitan dengan kejadian apa.[28] Nampaknya Rasul Petrus berada di Roma secara sporadis antara tahun 42 sampai 62; ia memimpin Gereja bahkan saat ia aktif melakukan perjalanan untuk menyebarkan Injil, dan melakukan tugasnya sebagai pengurus rumah tangga dari Kerajaan Allah.

-bersambung-

Offline gelas bening

  • FIK - Senior
  • ****
  • Posts: 250
  • Reputation Power:
  • Denominasi: Protestan
Re: Apa benar Petrus pernah ke roma?
« Reply #119 on: August 26, 2013, 03:49:18 PM »
Thanks bro,semua bukti bukti Alkitab memang sudah berbicara sendiri,tetapi karena kebiasaan gereja memang selalu ingin menambahi saja apa yang sudah selesai diwahyukan Tuhan maka selalu saja ada ajaran ajaran penambahan yang walaupun sudah tidak ada bukti sejarah tetapi dipaksakan terus hanya untuk mendukung semua ambisi mereka untuk meninggikan arwah arwah orang mati itu.

Agar ajaran tambahannya dianggap sah maka direkayasalah sejarah Petrus yang sama sekali bohong belaka.

Syalom

betul bro, aku lebih percaya tulisan sejarah abad ke 16-17 yang menyatakan Petrus tidak pernah ke roma..
member katolik ada yang membawa tulisan abad ke -1. mereka tidak akan dapat menujukannya, tulisan abad ke16-17 yang paling tua dalam referensi Petrus di roma..