Batasan Tafsir Alkitab

[odading]

KJV
 Matthew 17:20 And Jesus said unto them, Because of your unbelief: for verily I say unto you, If ye have faith as a grain of mustard seed, ye shall say unto this mountain, Remove hence to yonder place; and it shall remove; and nothing shall be impossible unto you.

NAS
 Matthew 17:20 And He said to them, "Because of the littleness of your faith; for truly I say to you, if you have faith as a mustard seed, you shall say to this mountain, 'Move from here to there,' and it shall move; and nothing shall be impossible to you.

NJB
Matthew 17:20 He answered, 'Because you have so little faith. In truth I tell you, if your faith is the size of a mustard seed you will say to this mountain, "Move from here to there," and it will move; nothing will be impossible for you.'

Maksudnya yang berbeda itu di yang merah, ya phooey ?

anyway,
maksud post saya yg sebelumnya itu,
sso yg mempunyai iman sebesar biji (apalah terserah) ---> bisa "memindahkan gunung" .... sedangkan sso yg mempunyai iman lebih kecil dari yg ungu itu ---> belum/tidak bisa "memindahkan gunung" ...

jadi artinya kukong punya iman sekarang masih lebih kecil dari biji sesawi, kecuali gunung Rinjani sudah kukong bisa pindahin ke jawa . (becanda loooh....).

salam.

[cadangdata]

nahh... sekarang coba test langsung ditopik ini, tapi ngga usah pake ngotot-ngototan
mengenai ayat, jika iman sebesar biji sesawi dapat memindahkan gunung.
silahkan posting menurut pengertian/pemahaman/penafsiran masing-masing.
atau silahkan diganti dengan ayat yang lebih sulit lagi.

anu mas.... ikutan boleh ya...

1. Interpretasi religius:
Bila kita sudah beriman kepada Tuhan/Yesus, maka sekecil apapun iman itu bisa membuat perbedaan yang bermakna bagi diri sendiri maupun bagi lingkungan. (perbedaan positif kali ya asosiasinya...)

2. Interpretasi yg lebih general:
Bila kita YAKIN akan sesuatu, maka kita biasanya punya / merasa punya ENERGI LEBIH BESAR untuk melakukan hal-hal yang tidak terbayangkan... atau... tindakan yg didasari keyakinan tsb bisa ber-impact yg jauh lebih besar drpd yg kita duga...
(asumsinya semua hal-hal ini yg positif lho ya...)

salam

[Phooey]

Maksudnya yang berbeda itu di yang merah, ya phooey ?

anyway,
maksud post saya yg sebelumnya itu,
sso yg mempunyai iman sebesar biji (apalah terserah) ---> bisa "memindahkan gunung" .... sedangkan sso yg mempunyai iman lebih kecil dari yg ungu itu ---> belum/tidak bisa "memindahkan gunung" ...

jadi artinya kukong punya iman sekarang masih lebih kecil dari biji sesawi, kecuali gunung Rinjani sudah kukong bisa pindahin ke jawa . (becanda loooh....).

salam.

Kalo yang versi NAS, iman dikatakan lebih kecil dari biji sesawi
Kalo versi KJV dan NJB mengatakan sebesar biji sesawi.

Btw...........
Jangan ikut2an yang lain.........
I'm still 30 years old ..................
Don't call me grandpa etc

  ................. wkwkwkwk

[Shakespeare]

ehm.. mas Shakes..

mohon ijin ya untuk melengkapi kalimat terakhir mas Shakes:

di Alkitab banyak kebenaran-kebenaran yang mudah untuk ditangkap secara literal dan tidak membutuhkan penafsiran yang jelimet.
walaupun Setiap Jengkal Kalimat yang Paling Mudah Sekalipun PASTI MELEWATI PROSES PENAFISIRAN, dan Yang Kita Anggap Literal itu sesungguhnya adalah Proses Penafsiran oleh kita juga.

jadi mas.. kayanya TIDAK ADA satu KATA-pun di Alkitab maupun Kitab atau Buku atau Primbon manapun yang TIDAK MELALUI PROSES PENAFSIRAN, sebab kan yang membaca kita-kita yang manusia biasa ini...
Kecuali.....kecuali lho mas.... Alkitabnya di bakar, abunya dimasukin air, terus diminum... ehehe...
nah, yg itu TIDAK MELALUI PENAFSIRAN melainkan Melalui PENCERNAAN ehehe...

salam,

Betul mas, saya tidak bilang bahwa itu bukan penafsiran. Coba dibaca sekali lagi kalimat saya. Yang saya katakan adalah banyak kebenaran2 dalam Alkitab sangat mudah dipahami dan tidak membutuhkan penafsiran yang njelimet. 

Penafsiran tidak njelimet di sini maksudnya, dengan membaca kalimat dalam Alkitab, misalnya "Jangan Membunuh", tanpa harus memlalui proses panjang studi kata, gramatika, historis, dll...orang awam bisa langsung menangkap maksudnya dan mengaplikasikannya dalam hidup mereka.

Jadi yang saya katakan BUKAN: Tidak membutuhkan PENAFSIRAN, melainkan:
Mudah dipahami meskipun tanpa PENAFSIRAN YANG JELIMET (Rumit)... 

[Phooey]

Betul mas, saya tidak bilang bahwa itu bukan penafsiran. Coba dibaca sekali lagi kalimat saya. Yang saya katakan adalah banyak kebenaran2 dalam Alkitab sangat mudah dipahami dan tidak membutuhkan penafsiran yang njelimet. 

Penafsiran tidak njelimet di sini maksudnya, dengan membaca kalimat dalam Alkitab, misalnya "Jangan Membunuh", tanpa harus memlalui proses panjang studi kata, gramatika, historis, dll...orang awam bisa langsung menangkap maksudnya dan mengaplikasikannya dalam hidup mereka.

Jadi yang saya katakan BUKAN: Tidak membutuhkan PENAFSIRAN, melainkan:
Mudah dipahami meskipun tanpa PENAFSIRAN YANG JELIMET (Rumit)...

Hmmm...
Ada lho yang kalo justru dilakukan tanpa penafsiran yang jelimet (rumit) malah berbahaya 


27 Kamu telah mendengar firman: Jangan berzinah.
 28 Tetapi Aku berkata kepadamu: Setiap orang yang memandang perempuan serta menginginkannya, sudah berzinah dengan dia di dalam hatinya.
 29 Maka jika matamu yang kanan menyesatkan engkau, cungkillah dan buanglah itu, karena lebih baik bagimu jika satu dari anggota tubuhmu binasa, dari pada tubuhmu dengan utuh dicampakkan ke dalam neraka.
 30 Dan jika tanganmu yang kanan menyesatkan engkau, penggallah dan buanglah itu, karena lebih baik bagimu jika satu dari anggota tubuhmu binasa dari pada tubuhmu dengan utuh masuk neraka.
 (Mat 5:27-30 ITB)


Nanti nasibnya seperti Origenes, mengebiri dirinya.
http://id.wikipedia.org/wiki/Origenes


GBU
 

[Shakespeare]

Hmmm...
Ada lho yang kalo justru dilakukan tanpa penafsiran yang jelimet (rumit) malah berbahaya 


27 Kamu telah mendengar firman: Jangan berzinah.
 28 Tetapi Aku berkata kepadamu: Setiap orang yang memandang perempuan serta menginginkannya, sudah berzinah dengan dia di dalam hatinya.
 29 Maka jika matamu yang kanan menyesatkan engkau, cungkillah dan buanglah itu, karena lebih baik bagimu jika satu dari anggota tubuhmu binasa, dari pada tubuhmu dengan utuh dicampakkan ke dalam neraka.
 30 Dan jika tanganmu yang kanan menyesatkan engkau, penggallah dan buanglah itu, karena lebih baik bagimu jika satu dari anggota tubuhmu binasa dari pada tubuhmu dengan utuh masuk neraka.
 (Mat 5:27-30 ITB)


Nanti nasibnya seperti Origenes, mengebiri dirinya.
http://id.wikipedia.org/wiki/Origenes


GBU
 

Untungnya bagian yang itu tidak saya tafsirkan mentah-mentah...

[odading]

Untungnya bagian yang itu tidak saya tafsirkan mentah-mentah...

belon lagi yg pegang uler, eh malah jadi kecelakaan dipatok uler ... 

[Phooey]

belon lagi yg pegang uler, eh malah jadi kecelakaan dipatok uler ... 

Naah Tuhhh, sudah ditambahkan oleh Bro Oda.


Berarti Alkitab tidaklah dapat ditafsir seperti semudah yang dibayangkan oleh banyak orang.


Any comment ...     

[Shakespeare]

Naah Tuhhh, sudah ditambahkan oleh Bro Oda.


Berarti Alkitab tidaklah dapat ditafsir seperti semudah yang dibayangkan oleh banyak orang.


Any comment ...     

Ikut Yesus pasti selamat. Ada Amen.....???  [eh, kok ikut2an Pak Brengos...  ]

[Phooey]

Ikut Yesus pasti selamat. Ada Amen.....???  [eh, kok ikut2an Pak Brengos...  ]

Ameennnn   


Pak Brengos jangan diganggu....karena lagi sibuk menyusun ulang Alkitab   

[pinoq]

Tafsiran pada akhirnya juga berupa sebuah teks (baik tertulis maupun tidak tertulis) yang, untuk memahaminya, juga butuh suatu penafsiran, yang pada akhirnya juga menghasilkan sebuah tafsiran yang kemudian perlu ditafsir juga, dst dst....

Itu sebabnya saya yakin bahwa tafsiran itu tidak berbatas. Tafsiran adalah kehidupan itu sendiri, dialog abadi antara penafsir (manusia) dengan kebenaran.




 

[cadangdata]

Tafsiran pada akhirnya juga berupa sebuah teks (baik tertulis maupun tidak tertulis) yang, untuk memahaminya, juga butuh suatu penafsiran, yang pada akhirnya juga menghasilkan sebuah tafsiran yang kemudian perlu ditafsir juga, dst dst....

Itu sebabnya saya yakin bahwa tafsiran itu tidak berbatas. Tafsiran adalah kehidupan itu sendiri, dialog abadi antara penafsir (manusia) dengan kebenaran.

Naaaa..... cucoookkkk deee  eike......
 

[Phooey]

Tafsiran pada akhirnya juga berupa sebuah teks (baik tertulis maupun tidak tertulis) yang, untuk memahaminya, juga butuh suatu penafsiran, yang pada akhirnya juga menghasilkan sebuah tafsiran yang kemudian perlu ditafsir juga, dst dst....

Itu sebabnya saya yakin bahwa tafsiran itu tidak berbatas. Tafsiran adalah kehidupan itu sendiri, dialog abadi antara penafsir (manusia) dengan kebenaran.

Naaaa..... cucoookkkk deee  eike......
 

Masa enggak perlu batasan sama sekali Bro ?
Minimal buah2 yang didapat dari hasil penafsiran ?


 

[pinoq]

Masa enggak perlu batasan sama sekali Bro ?
Minimal buah2 yang didapat dari hasil penafsiran ?


 

Betul, bro phooey. Kita dapat melihat buah-buah yang di dapat dari hasil suatu penafsiran. Namun apakah kita bisa mengidentifikasikan secara pasti bahwa buah-buah tsb adalah efek langsung dari tafsiran orang ybs? Apakah orang ybs sendiri bisa mengatakan bahwa perilakunya dalam kehidupan sehari-hari merupakan buah2 dari tafsirannya?

Saya pikir Kehidupan manusia terlalu "besar" dan "multidimensinal" untuk bisa dikotak-kotakan seperti itu. Ditambah lagi, manusia bisa berubah (dan dunia juga berubah), dan perubahannya tidak serta merta dapat diidentifikasikan secara pasti bagaikan dalam matematika murni.

Bagaimana kita bisa secara pasti mengatakan bahwa tafsir Alkitab si A membuat dia berperilaku ini/itu dalam hal ini/itu?

Saya percaya, keselamatan manusia bukan bersumber dari suatu tafsiran yang sempurna (apapun artinya itu), melainkan oleh pekerjaan Roh Kudus. Seorang bisa saja memiliki tafsiran yang tidak sempurna (apapun itu artinya) namun hidupnya diberkati oleh Roh Kudus.


Salam

[cadangdata]

Masa enggak perlu batasan sama sekali Bro ?
Minimal buah2 yang didapat dari hasil penafsiran ?
 

Kalo saya batasannya adalah Standar Moral dan Value yang berlaku di lingkungan kita..
dan malah sukur-sukur bisa diperkuat dengan ilmu pengetahuan yang semakin membimbing kita dalam implementasi nya dalam kehidupan sehari-hari kok..

Saya kurang setuju dan agak aneh kalau:
Tafsiran Alkitab yang diuji dengan Alkitab itu sendiri ????
lha kok jeruk makan jeruk??? ehehe....

itu kan ibarat Tafsiran Saya tentang suatu ayat di cocokkan / dikontradiksikan dengan tafsiran saya ttg ayat lainnya
padahal kemampuan tafsir saya ya segitu-gitu-nya doang... lha gimana ngujinya?
ibarat anak SD kelas 1 ulangan matematik di-uji oleh anak kelas 1 SD lainnya... ehehe...