Case 1.
Si Yudas sangat berputus asa terhadap kehidupannya, maka ia meminum racun baygon.
Kesimpulan : Pasti masuk neraka.
Menurut saya, BUNUH DIRI adalah kegigihan menolak rahmat kehidupan hingga akhir hayatnya.KGK 2280 Tiap orang bertanggung jawab atas kehidupannya. Allah memberikan hidup kepadanya. Allah ada dan tetap merupakan Tuhan kehidupan yang tertinggi. Kita berkewajiban untuk berterima kasih karena itu dan mempertahankan hidup demi kehormatan-Nya dan demi keselamatan jiwa kita. Kita hanya pengurus, bukan pemilik kehidupan, dan Allah mempercayakannya itu kepada kita. Kita tidak mempunyai kuasa apa pun atasnya.
KGK 2281 Bunuh diri bertentangan dengan kecondongan kodrati manusia supaya memelihara dan mempertahankan kehidupan. Itu adalah pelanggaran berat terhadap cinta diri yang benar. Bunuh diri juga melanggar cinta kepada sesama, karena merusak ikatan solidaritas dengan keluarga, dengan bangsa, dan dengan umat manusia, kepada siapa kita selalu mempunyai kewajiban. Akhirnya bunuh diri bertentangan dengan cinta kepada Allah yang hidup.
1. Karena tiap orang mendapat bertanggung jawab atas rahmat kehidupan ini maka, orang bunuh diri adalah orang yang menolak bertanggung jawab. Orang bunuh diri umumnya karena putus asa, tidak tahan menanggung malu (samurai jepang), ketakutan mendapat siksa yang lebih besar dan ditambah rasa malu (samurai jepang juga & pulung gantung gunung kidul), kehilangan makna dan peran dalam hidup, ketakutan membebani orang lain.
2. Orang bunuh diri adalah orang yang tidak berterimakasih dan tidak bersyukur. Orang yang penuh syukur pasti tidak merasa terbebani dengan hilangnya harta pendukung hidup, hilangnya martabat sosial dsb karena percaya pada penyelenggaraan illahi.
3. Orang bunuh diri umumnya karena hanya melihat kepentingan diri sendiri.
4. Orang bunuh diri itu orang yang kejam karena tega membunuh orang yang tidak berdaya melawan yakni dirinya sendiri.
Case 2.
Beberapa tentara menunjukkan cara pemakaian granat dikelas akademi militer yang berjumlah 100 orang siswa.
Tetapi secara tidak sengaja, salah satu granat terlepas pinnya jatuh dilantai.
Bejo bunuh diri mengorbankan dirinya dengan melopmat menelungkupi granat tersebut agar tidak timbul korban jiwa ke 100 orang siswa tersebut.
Kesimpulan : ?? Nahhh case Bejo yang ini gimana
1. Ini kasus bunuh diri yang bisa disebut mengorbankan diri bagi keselamatan orang lain. tujuannya bukan bunuh diri, melainkan menyelamatkan orang lain. bunuh diri adalah conditio sine qua non. resiko tak terhindarkan yang pasti terjadi. (masalah ini terjadi karena yang melakukan adalah Bejo, jika dia Clark Kent atau Batman pasti menemukan cara lain...
)
2. terhadap hal ini harus dilihat kasus per kasus secara jelas dan hendaknya tidak menjadi prinsip umum yang semena-mena diterapkan.
3. lihat juga
KGK 2282 Kalau bunuh diri dilakukan dengan tujuan untuk memakainya sebagai contoh - terutama bagi orang-orang muda - maka itu pun merupakan satu skandal yang besar. Bantuan secara sukarela dalam hal bunuh diri, melawan hukum moral. Gangguan psikis yang berat, ketakutan besar, atau kekhawatiran akan suatu musibah, akan suatu kesusahan, atau suatu penganiayaan, dapat mengurangi tanggung jawab pelaku bunuh diri.
Akan tetapi KGK 2283 Orang tidak boleh kehilangan harapan akan keselamatan abadi bagi mereka yang telah mengakhiri kehidupannya. Dengan cara yang diketahui Allah, Ia masih dapat memberi kesempatan kepada mereka untuk bertobat supaya diselamatkan. Gereja berdoa bagi mereka yang telah mengakhiri kehidupannya.
1. Tugas Gereja adalah berdoa! Ingat pesan Kerahiman Illahi dan pesan Maria Fatima: "Ya Yesus yang baik, ampunilah kesalahan kami, jauhkanlah kami dari api neraka, hantarkanlah jiwa-jiwa ke dalam surga
terlebih jiwa-jiwa yang sangat mengharapkan kerahimanMu."
2. Tidak ada predestinasi dalam hal bunuh diri!!! Orang bunuh diri karena menolak tawaran rahmat Allah bukan karena Allah ingin dia bunuh diri. Ingatlah maut hanya terjadi karena dosa (dirinya sendiri atau orang lain), bukan kehendak Allah! Bahkan Yesus pun bisa menghindari salib jika Dia mengikuti kehendakNya sendiri. Yudas bukan sejak semula ditakdirkan untuk mati usai mengkhianati Yesus. Kasus Yudas adalah contoh beratnya pewartaan Kerajaan Allah. Jika ada predestinasi ketidakselamatan, hal ini sangat bertentangan dengan prinsip keselamatan universal yang ditawarkan Kristus.
3. Nasib manusia setidaknya ditentukan oleh lima hal berikut menurut saya: 1. Takdir Allah terkait konsepsi awal manusia (yang tentunya amat berpengaruh), 2. Tempat lahir dan lingkungan sekitar tempat tinggal, 3. Teman sekitarnya, 4. Pekerjaannya, 5. Keputusan-keputusan yang diambilnya... Hanya satu hal yang praktis tidak bisa diganggu gugat takdir Allah seperti: orang tua ku, suku ku, kebangsaanku yang melekat karena kelahiran. Yang lainnya masih suatu pilihan, apakah akan ikut penyelenggaraan Allah atau tidak.
Undangan: Sabtu, 5 Oktober 2013, 09.00 - 12.00 Aula Paroki St. Ign. Loyola, Jl.Malang seminar tentang "Sikap Iman dalam Kematian Tak Wajar"