Memang tidak setiap ranting (orang Kristen) itu memiliki iman yang sejati
Tidak ada itu yang bisa dikatakan iman tidak sejati ataupun iman sejati, osas
(emangnya rokok bentoel sejati ? hehehe )..
Mungkin baiknya tanya dulu ke diri kita :
adakah seorang manusia BISA justify orang lain by his faith ALONE ?
Kalo bisa :
maka manusia itu layak menyatakan iman yg sejati ataupun yang tidak sejati - iman yang benar ataupun iman yg salah ---> justifikasi Allah bisa di take over oleh manusia.
sebab terbukti didalam sejarah banyak orang Kristen yang ternyata imannya palsu sehingga tidak bertahan lama sebagai anak anak Allah yang sejati.
Perhatikan yang bold merah deh ... itu artinya sso sudah mengalami pen-justify-an oleh manusia by his faith.
1 Yoh.2:19 Memang mereka berasal dari antara kita, tetapi mereka tidak sungguh-sungguh termasuk pada kita; sebab jika mereka sungguh-sungguh termasuk pada kita, niscaya mereka tetap bersama-sama dengan kita. Tetapi hal itu terjadi, supaya menjadi nyata, bahwa tidak semua mereka sungguh-sungguh termasuk pada kita.
Itu Alkitab yang bilang bukan saya.
ayat diatas kan bukannya lagi ngomongin AntiKristus, osas ?
Dan yang merah itu bahasa inggrisnya :
they did not belong to us. Mereka itu penyusup - dan penyusup ini otomatis sejak awalnya tidak pernah mengalami dibenarkan karena Iman.
(20) Tetapi kamu telah beroleh pengurapan dari Yang Kudus, dan dengan demikian kamu semua mengetahuinya. Sejak dari awal mereka memang berniatan pura pura menjadi Kristen - dan tidak pernah beroleh pengurapan dari Yang Kudus.
(22) Siapakah pendusta itu? Bukankah dia yang menyangkal bahwa Yesus adalah Kristus? Dia itu adalah antikristus, yaitu dia yang menyangkal baik Bapa maupun Anak Jadi nggak bisa kita gunakan kalimat
si anu berIman palsu - si una berIman tidak palsu .... karena kata2 itu sendiri baru bisa di ungkapkan setelah diketahui through their works - not by their faith alone.
Memang tidak setiap ranting (orang Kristen) itu memiliki iman yang sejati, sebab terbukti didalam sejarah
Nah... coba deh liat kalimat diatas ... kita sedang men-justify faith orang
through something else ---> yakni "terbukti didalam sejarah" - apabila "bukti sejarah" sesuai dengan benak iman kita ... maka kita justify (benarkan) faithnya - apabila "bukti sejarah" nggak sesuai dengan benak iman kita ... maka kita tidak justify(benarkan) faithnya.
saya OOT sebentar.
Pada diskusi ttg Bunda Maria perawan/nggak --- itu menyangkut faith sso, osas. Dan kalo kita bisa mau lebih terbuka bahwa "bukti sejarah" itu sendiri AMBIGU
(duren/pete itu enak dan harum atau nggak ? "brothers" itu bisa ngerujuk satu ibu saja ato nggak ? "sampai" itu cuma mengandung pengertian sebelum/sesudah ato nggak ?) maka tidak pula bisa di canangkan mana yang bener mana yang salah --- yang bisa cuma di IMANi.
Dan dikala kita bersikeras bahwa
duren itu harum dan enak, "brothers" itu artinya cuma ttg saudara satu ibu dan "sampai" itu pengertiannya cuma ttg sebelum/sesudah maka diri kita sedang "justify" diri sendiri ---- akibatnya ... "diluar" pen-justify-an kita tsb, yang lainnya salah
.
Bukan saya mengabaikan yang lain tetapi menyanggah secara langsung komentar anda bahwa iman dan keselamatan merupakan hal yang terpisah
IMO, Iman dan Keselamatan memang merupakan hal yang terpisah.
Kasih, Iman dan Pengharapan = karunia Allah kepada setiap manusia.
Sedangkan Keselamatan tidak diberikan sebelum sso yg berIman - Allah justify his faith --- namun tidak sertamerta artinya SEKALI Allah justify his faith keselamatan ybs nempel selamanya. Justified by faith adalah proses, bukan ibarat sekedar melewati pintu / borderline ... melainkan melewati jembatan/jalan panjang selama ybs masih bernafas.
Kalau iman merupakan karunia Allah maka tidak mnungkin akan gagal karena Allah tidak pernah bekerja separoh separoh.
YA ... Iman memang karunia Allah ... dimiliki setiap manusia. Iman yang kayak begimana ... CUMA Allah yg justify (benarkan).
Tidak memerlukan kalimat "justified by faith" apabila Iman itu sendiri dikaruniai Allah tanpa terbuka kemungkinannya error
.
Filipi 1:6 Akan hal ini aku yakin sepenuhnya, yaitu Ia, yang memulai pekerjaan yang baik di antara kamu, akan meneruskannya sampai pada akhirnya pada hari Kristus Yesus.Nah tuh... ayat diatas yg merah juga nyangkut pautin causal kan ?
Apa penjabaran dari "yakin sepenuhnya" ?
Apakah setelah "yakin sepenuhnya" sso tidak perlu lagi KEEP that ?
Apakah setelah "yakin sepenuhnya" sso tidak perlu lagi
berharap meminta memohon karena sudah cukup dgn SEKALI "yakin sepenuhnya" Allah kerja bakti meneruskannya sampai pada akhirnya pada hari Kristus Yesus ? Tentu nggak kan ?
Alkitab gak akan setebel-gabruk begitu kalo memang manusia SEKALI "justified by faith" - setelahnya Allah doank yang bekerja dan tidak ada tuntutan2 ke si manusia itu sendiri, osas
.
salam.