Author Topic: Bahasa Roh  (Read 59246 times)

0 Members and 9 Guests are viewing this topic.

Offline Leonardo

  • Global Moderator
  • Super Hero
  • *****
  • Posts: 1772
  • Reputation Power:
  • katolik
Re: Bahasa Roh
« Reply #105 on: October 05, 2012, 04:25:32 PM »
Betul.

Ok bro dari saya cukup...

terima kasih atas sharingnya  :afro1:

salam damai  :)
In Omnibus Caritas

Offline St Yopi

  • Non Nobis Domine, Non Nobis, Sed Nomini Tuo Da Gloriam
  • FIK council
  • Hero Member
  • *****
  • Posts: 797
  • Reputation Power:
  • St Yopi
    • styopi.blogspot.com
Re: Bahasa Roh
« Reply #106 on: October 05, 2012, 05:36:01 PM »
Kalo kamu berbohong, kamu potong lidah gak ? kalo kamu mencuri, kamu potong tangan gak ?
Padahal Alkitab nulis begitu. Kalo tangan kamu berbuat dosa, mending tangan kamu dipotong aja. Lebih baik hilang tangan daripada seluruh tubuh kamu. Apa mau dilawan ? Apa benar begitu cara baca Alkitab ?
Kalau Surat Para Rasul tidak ditafsirkan lagi, kalau ucapan dari Tuhan Yesus perlu penafsiran yang mendalam, ataukah kamu tidak setuju?
Quote
Lagipula, syarat yg kamu pakai itu gak pada tempatnya. Berulang kali saya jelaskan, tolong bedakan mana bahasa roh utk jemaat, mana yg pribadi. Bahkan bro sendiri sudah setuju dan menjawab bahwa para rasul berdoa secara pribadi. Konsekuensinya apa kalo berdoa secara pribadi ? Tidak perlu penafsir. Sudah Sepakat diawal, makanya saya sempat bilang "Puji Tuhan".
Tapi sekarang mau dirubah2 lagi
Lho kalo doa pribadi, sendiri2, emang dimana2 gak ada masalah :doh:
Quote
Charisma apa yg dimaksud dlm kalimat itu (No.5) ?
Terjemahan bebas:
Quote
Catholic Encyclopedia

Ensklopedia Katolik
Quote
Nihil Obstat. November 1, 1908. Remy Lafort, S.T.D., Censor. Imprimatur. +John Cardinal Farley, Archbishop of New York.

Telah disahkan oleh Uskup Agung New York bahwa sesuai dan tidak bertentangan dengan Alkitab+Tradisi Suci+Magisterium Gereja
Quote
"The charisma in question was manifested in the speech of St. Peter to the multitude on the day of Pentecost (Acts 2)"

Karisma yang membingungkan semua orang tersebut (bahasa Roh) ditafsirkan dalam khotbah St Petrus kepada orang banyak di Hari Pentakosta (KPR 2)
Masih perlu ditanyakankah? :doh:

« Last Edit: October 06, 2012, 09:47:43 PM by St Yopi »
Inter Esse Et Non Esse

Cogito Ergo Sum

Tuus Totus Ego Sum, Et Omnia Mea Tua Sunt

Extra Ecclesiam Nulla Salus

In Hoc Signo Vinces

With love,

your Yopi

Offline Djo

  • Global Moderator
  • Super Hero
  • *****
  • Posts: 1503
  • Reputation Power:
  • Denominasi: kharismatik
Re: Bahasa Roh
« Reply #107 on: October 05, 2012, 06:15:00 PM »
Lho kalo doa pribadi, sendiri2, emang dimana2 gak ada masalah :
Lha kalo gitu masalahnya dimana ? :)

Lha kalo kira2 anggaplah 120 orang berkumpul berdoa secara pribadi saat pentakosta, lalu apa bedanya dgn saat umat karismatik berkumpul dan berdoa secara pribadi ?

Terjemahan bebas:
Masih perlu ditanyakankah? :doh:
Entahlah bro.
Yg saya baca adalah word of wisdom (kata2 bijak dan berhikmat ? )
« Last Edit: October 05, 2012, 06:18:09 PM by Djo »
Trust and Obey....!  Miracle is on the way !!

Offline St Yopi

  • Non Nobis Domine, Non Nobis, Sed Nomini Tuo Da Gloriam
  • FIK council
  • Hero Member
  • *****
  • Posts: 797
  • Reputation Power:
  • St Yopi
    • styopi.blogspot.com
Re: Bahasa Roh
« Reply #108 on: October 05, 2012, 06:32:24 PM »
Lha kalo gitu masalahnya dimana ? :)
Lha kalo kira2 anggaplah 120 orang berkumpul berdoa secara pribadi saat pentakosta, lalu apa bedanya dgn saat umat karismatik berkumpul dan berdoa secara pribadi ?
Masalahnya:

Kalau sedikit, gak masalah :)

Kalau banyak, harus ada yang menafsirkan, kalau tidak ada, silahkan berdiam diri!

Itu sudah diatur dalam Alkitab!
Quote
Entahlah bro.
Yg saya baca adalah word of wisdom (kata2 bijak dan berhikmat ? )
Maaf bro, bukannya bermaksud meremehkan, kalau bro masih kesulitan mentranslate, bisa pake google translate :afro:

"The charisma in question was manifested in the speech of St. Peter to the multitude on the day of Pentecost (Acts 2)"

Kalau ini translate dari saya:

Karisma yang membingungkan semua orang tersebut (bahasa Roh) ditafsirkan dalam khotbah St Petrus kepada orang banyak di Hari Pentakosta (KPR 2)
:)
« Last Edit: October 06, 2012, 09:47:23 PM by St Yopi »
Inter Esse Et Non Esse

Cogito Ergo Sum

Tuus Totus Ego Sum, Et Omnia Mea Tua Sunt

Extra Ecclesiam Nulla Salus

In Hoc Signo Vinces

With love,

your Yopi

Offline Djo

  • Global Moderator
  • Super Hero
  • *****
  • Posts: 1503
  • Reputation Power:
  • Denominasi: kharismatik
Re: Bahasa Roh
« Reply #109 on: October 08, 2012, 02:04:59 PM »
Masalahnya:

Kalau sedikit, gak masalah :)

Kalau banyak, harus ada yang menafsirkan, kalau tidak ada, silahkan berdiam diri!

Itu sudah diatur dalam Alkitab!
Sedikit itu jumlahnya berapa ? 
Banyak itu jumlahnya berapa ?

120 orang banyak atau sedikit ?  12 orang banyak atau sedikit ?

Maaf bro, bukannya bermaksud meremehkan, kalau bro masih kesulitan mentranslate, bisa pake google translate :afro:

"The charisma in question was manifested in the speech of St. Peter to the multitude on the day of Pentecost (Acts 2)"

Kalau ini translate dari saya:

Karisma yang membingungkan semua orang tersebut (bahasa Roh) ditafsirkan dalam khotbah St Petrus kepada orang banyak di Hari Pentakosta (KPR 2)
:)

Saya memang kurang di bhs inggris bro. Thanks for remind.

Cuma sy memang kesulitan utk menangkap bahwa karisma yg dimaksud adalah karisma menafsirkan bhs roh yg dilakukan Petrus saat pentakosta, berhubung disana nggak bicara ttg unknown language, tongue, dsb.

Jd sy copy kesini supaya bro Yopi atau rekan2 FIKers yg lain bisa mentranslate kepada saya (no offense, tlg arti sebenarnya ya bro thx)

(5) The word of wisdom and the word of knowledge (logos sophias, logos gnoseos). Wisdom (sapientia) is in St. Paul the knowledge of the great Christian mysteries: the Incarnation, Passion, and Resurrection of Christ, and the indwelling in the believer of the Spirit of God (1 Corinthians 2; cf. Ephesians 1:17). Knowledge (gnosis, scientia) likewise implies acquaintance with the religion of Christ, though in a lesser degree (1 Corinthians 1:5). In 1 Corinthians 8:1-7, "knowledge" denotes the special knowledge that all heathen religion is vain, that "there is but one God, the Father, of whom are all things, and we unto him; and one Lord Jesus Christ, by whom are all things, and we by him". The word of wisdom and the word of knowledge seem to be degrees of the same charisma, viz., the grace of propounding the Faith effectively, of bringing home to the minds and hearts of the listener with Divine persuasiveness, the hidden mysteries and the moral precepts of Christianity. The charisma in question was manifested in the speech of St. Peter to the multitude on the day of Pentecost (Acts 2) and on many occasions when the heralds of the Faith being delivered up, took "no thought how or what to speak", for it was given them in that hour what to speak" (Matthew 10:19).
« Last Edit: October 08, 2012, 02:19:02 PM by Djo »
Trust and Obey....!  Miracle is on the way !!

Offline St Yopi

  • Non Nobis Domine, Non Nobis, Sed Nomini Tuo Da Gloriam
  • FIK council
  • Hero Member
  • *****
  • Posts: 797
  • Reputation Power:
  • St Yopi
    • styopi.blogspot.com
Re: Bahasa Roh
« Reply #110 on: October 08, 2012, 02:37:45 PM »
Sedikit itu jumlahnya berapa ? 
Banyak itu jumlahnya berapa ?
120 orang banyak atau sedikit ?  12 orang banyak atau sedikit ?
Selama ada yang menafsirkan, bisa berapa saja...

Kalau tidak ada yang menafsirkan, cukup max. 3 orang!
Quote
(5) The word of wisdom and the word of knowledge (logos sophias, logos gnoseos). Wisdom (sapientia) is in St. Paul the knowledge of the great Christian mysteries: the Incarnation, Passion, and Resurrection of Christ, and the indwelling in the believer of the Spirit of God (1 Corinthians 2; cf. Ephesians 1:17). Knowledge (gnosis, scientia) likewise implies acquaintance with the religion of Christ, though in a lesser degree (1 Corinthians 1:5). In 1 Corinthians 8:1-7, "knowledge" denotes the special knowledge that all heathen religion is vain, that "there is but one God, the Father, of whom are all things, and we unto him; and one Lord Jesus Christ, by whom are all things, and we by him". The word of wisdom and the word of knowledge seem to be degrees of the same charisma, viz., the grace of propounding the Faith effectively, of bringing home to the minds and hearts of the listener with Divine persuasiveness, the hidden mysteries and the moral precepts of Christianity. The charisma in question was manifested in the speech of St. Peter to the multitude on the day of Pentecost (Acts 2) and on many occasions when the heralds of the Faith being delivered up, took "no thought how or what to speak", for it was given them in that hour what to speak" (Matthew 10:19).
The word of wisdom and the word of knowledge seem to be degrees of the same charisma, viz., the grace of propounding the Faith effectively, of bringing home to the minds and hearts of the listener with Divine persuasiveness, the hidden mysteries and the moral precepts of Christianity. The charisma in question was manifested in the speech of St. Peter to the multitude on the day of Pentecost (Acts 2).

Kata kebijaksanaan dan kata-kata pengetahuan tampaknya mempunyai level yang sama dengan karisma, yaitu, rahmat mendalami iman yang efektif, mengembalikan pikiran dan hati para pendengar dengan persuasi Ilahi, misteri tersembunyi dan pandangan moral ajaran Kristen. Karisma yang dipertanyakan tersebut diwujudkan dalam pidato St Petrus kepada banyak orang pada hari Pentakosta (Kis 2).

(bold dengan bold)
Quote
The charisma in question was manifested in the speech of St. Peter to the multitude on the day of Pentecost (Acts 2) and on many occasions when the heralds of the Faith being delivered up, took "no thought how or what to speak", for it was given them in that hour what to speak" (Matthew 10:19).

***

On the day of Pentecost the Apostles did indeed speak the various languages of their hearers, but the still unbaptized Gentiles in the house of Cornelius "speaking with tongues, and magnifying God" (Acts 10:46) and the twelve newly baptized Ephesians speaking with tongues and prophesying (Acts 19:6) had no reason for using any strange tongue.

***

It takes the form of an intelligible address; the explanation was to follow the speech with tongues as regularly as the discerning of spirits succeeded prophecy

***

Matthew 10:19-20
10:19   Apabila mereka menyerahkan kamu, janganlah kamu kuatir akan bagaimana dan akan apa yang harus kamu katakan, karena semuanya itu akan dikaruniakan kepadamu pada saat itu juga.
10:20   Karena bukan kamu yang berkata-kata, melainkan Roh Bapamu; Dia yang akan berkata-kata di dalam kamu.
Silahkan yang lain memberikan terjemahannya  :afro:
« Last Edit: October 08, 2012, 03:35:12 PM by St Yopi »
Inter Esse Et Non Esse

Cogito Ergo Sum

Tuus Totus Ego Sum, Et Omnia Mea Tua Sunt

Extra Ecclesiam Nulla Salus

In Hoc Signo Vinces

With love,

your Yopi

Offline Jenova

  • Administrator
  • Super Hero
  • *****
  • Posts: 1794
  • Reputation Power:
  • Joining in endless praise...
  • Denominasi: Catholic
Re: Bahasa Roh
« Reply #111 on: October 08, 2012, 03:17:55 PM »
Ijin ikut dalam diskusinya.

@Bro Yopi,
Mungkin perlu dibedakan dulu antara "berkata2 dalam bahasa roh" dengan "bernubuat dalam bahasa roh".
Paulus menyebutkan 2 karunia yg berbeda ini dalam 1 kor 14 : 4.
Paulus memang lebih  menyukai  karunia bernubuat, karena karunia ini tidak hanya membangun pribadi seseorang, tetapi juga membangun jemaat.
Tetapi Paulus jg memuji karunia berkata2 dalam roh, karena karunia ini sekalipun tidak dimengerti oleh orang lain dapat membangun rohani pribadi yang berkata2 dalam roh tersebut.

Paulus tidak pernah melarang seseorang utk berkata2/berdoa dalam bahasa roh.
Yang dilarang adalah mengeluarkan suara ketika berkata2/berdoa dalam bahasa roh ketika berada dalam pertemuan jemaat, tapi tetap diperbolehkan utk melakukannya dengan berdiam diri (berkata2 kepada dirinyaa sendiri dan kepada Allah), Kor 1 : 14 : 28. IMHO, dan berdasar pengalaman pribadi, hal ini dapat dilakukan dengan berbisik2 pada diri sendiri atau berbicara dalam ati.
Tapi lain lagi kasusnya kalo dalam jemaat itu ada yg memiliki karunia utk menerjemahkan, baik kata2 roh, maupun nubuat dalam bahasa roh. Dalam kasus ini, ya karunia berdoa/bernubuat itu harus diucapkan dengan lantang agar yg memiliki karunia itu dapat menerjemahkannya.

Kalo pengalamanku, biasa dalam P&W, ketika kita masuk dalam pujian/penyembahan dalam bahasa roh, kita mulai dengan berbicara secara lantang, kalo setelah bbrp menit tidak ada yg menafsirkan, ya lalu kita masuk ke saat hening, di mana tiap2 orang melanjutkan berkata2 dalam bahasa roh itu kepada diri sendiri dan kepada Allah, sampai moment2 dari karunia itu berlalu.
IMHO, ajaran Paulus di sini masih diikuti dan tidak dilanggar.
IMHO, mengejar dan mempraktekkan karunia bahasa roh itu TIDAK SAMA dengan ajaran sesat/praktek bidaat.
Love is not merely a sentiment, it is an act of will.
(Benedict XVI)

Offline St Yopi

  • Non Nobis Domine, Non Nobis, Sed Nomini Tuo Da Gloriam
  • FIK council
  • Hero Member
  • *****
  • Posts: 797
  • Reputation Power:
  • St Yopi
    • styopi.blogspot.com
Re: Bahasa Roh
« Reply #112 on: October 08, 2012, 03:20:21 PM »
Ijin ikut dalam diskusinya.

@Bro Yopi,
Mungkin perlu dibedakan dulu antara "berkata2 dalam bahasa roh" dengan "bernubuat dalam bahasa roh".
Paulus menyebutkan 2 karunia yg berbeda ini dalam 1 kor 14 : 4.
Paulus memang lebih  menyukai  karunia bernubuat, karena karunia ini tidak hanya membangun pribadi seseorang, tetapi juga membangun jemaat.
Tetapi Paulus jg memuji karunia berkata2 dalam roh, karena karunia ini sekalipun tidak dimengerti oleh orang lain dapat membangun rohani pribadi yang berkata2 dalam roh tersebut.

Paulus tidak pernah melarang seseorang utk berkata2/berdoa dalam bahasa roh.
Yang dilarang adalah mengeluarkan suara ketika berkata2/berdoa dalam bahasa roh ketika berada dalam pertemuan jemaat, tapi tetap diperbolehkan utk melakukannya dengan berdiam diri (berkata2 kepada dirinyaa sendiri dan kepada Allah), Kor 1 : 14 : 28. IMHO, dan berdasar pengalaman pribadi, hal ini dapat dilakukan dengan berbisik2 pada diri sendiri atau berbicara dalam ati.
Tapi lain lagi kasusnya kalo dalam jemaat itu ada yg memiliki karunia utk menerjemahkan, baik kata2 roh, maupun nubuat dalam bahasa roh. Dalam kasus ini, ya karunia berdoa/bernubuat itu harus diucapkan dengan lantang agar yg memiliki karunia itu dapat menerjemahkannya.

Kalo pengalamanku, biasa dalam P&W, ketika kita masuk dalam pujian/penyembahan dalam bahasa roh, kita mulai dengan berbicara secara lantang, kalo setelah bbrp menit tidak ada yg menafsirkan, ya lalu kita masuk ke saat hening, di mana tiap2 orang melanjutkan berkata2 dalam bahasa roh itu kepada diri sendiri dan kepada Allah, sampai moment2 dari karunia itu berlalu.
IMHO, ajaran Paulus di sini masih diikuti dan tidak dilanggar.
IMHO, mengejar dan mempraktekkan karunia bahasa roh itu TIDAK SAMA dengan ajaran sesat/praktek bidaat.
Bukannya itu yang aku maksudkan bro?

Kalau dalam gereja karismatik protestan, mereka tidak berdiam diri bro, melainkan bersahut2an :)
Inter Esse Et Non Esse

Cogito Ergo Sum

Tuus Totus Ego Sum, Et Omnia Mea Tua Sunt

Extra Ecclesiam Nulla Salus

In Hoc Signo Vinces

With love,

your Yopi

Offline Jenova

  • Administrator
  • Super Hero
  • *****
  • Posts: 1794
  • Reputation Power:
  • Joining in endless praise...
  • Denominasi: Catholic
Re: Bahasa Roh
« Reply #113 on: October 08, 2012, 03:40:25 PM »
Bukannya itu yang aku maksudkan bro?

Kalau dalam gereja karismatik protestan, mereka tidak berdiam diri bro, melainkan bersahut2an :)

AFAIU,
Bro djo jg menjelaskan demikian, sama seperti pemahamanku yg aku tulis di atas.

Ada WL yg memimpin memasuki pujian dalam bahasa roh, dilanjutkan dengan adanya penafsiran.
Penafsiran ini bisa dilakukan oleh WL, oleh Pendeta, atau oleh siapapun dalam jemaat yg memiliki karunia ini.
Penafsiran bahasa roh ini berbeda dengan penafsiran ajaran/Alkitab seperti yg dicontohkan oleh Petrus dalam ayat2 yg Anda berdua diskusikan.

AFAIU, karismatik dalam protestant prakteknya ga beda dengan gerakan karismatik dalam katolik. CMIIW.
Love is not merely a sentiment, it is an act of will.
(Benedict XVI)

Offline Djo

  • Global Moderator
  • Super Hero
  • *****
  • Posts: 1503
  • Reputation Power:
  • Denominasi: kharismatik
Re: Bahasa Roh
« Reply #114 on: October 08, 2012, 04:39:53 PM »
Selama ada yang menafsirkan, bisa berapa saja...
Mereka sedang berkata2 kepada Allah, BUKAN KEPADA MANUSIA. Jadi buat apa ditafsirkan ? 
kecuali nubuat atau pesan kpd jemaat melalui mekanisme bahasa roh.

Kalau tidak ada yang menafsirkan, cukup max. 3 orang!
Contoh lain

Kis 10:46
(46) sebab mereka mendengar orang-orang itu berkata-kata dalam bahasa roh dan memuliakan Allah. Lalu kata Petrus:
Kis 19:6-7
(6) Dan ketika Paulus menumpangkan tangan di atas mereka, turunlah Roh Kudus ke atas mereka, dan mulailah mereka berkata-kata dalam bahasa roh dan bernubuat.
7) Jumlah mereka adalah kira-kira dua belas orang.

Kata kebijaksanaan dan kata-kata pengetahuan tampaknya mempunyai level yang sama dengan karisma, yaitu, rahmat mendalami iman yang efektif, mengembalikan pikiran dan hati para pendengar dengan persuasi Ilahi, misteri tersembunyi dan pandangan moral ajaran Kristen. Karisma yang dipertanyakan tersebut diwujudkan dalam pidato St Petrus kepada banyak orang pada hari Pentakosta (Kis 2).
Kalo menurut saya, lebih kepada bahwa Petrus sedang menjelaskan (explain) peristiwa pentakosta itu sendiri, dimana peristiwa itu membuat bingung orang banyak dan bertanya2.

Tapi ya sudahlah, kalau bro tetap berpikir ke arah sana.
Trust and Obey....!  Miracle is on the way !!

Offline Djo

  • Global Moderator
  • Super Hero
  • *****
  • Posts: 1503
  • Reputation Power:
  • Denominasi: kharismatik
Re: Bahasa Roh
« Reply #115 on: October 08, 2012, 04:44:48 PM »
Kalau dalam gereja karismatik protestan, mereka tidak berdiam diri bro, melainkan bersahut2an :)
Saya sudah jelaskan jg kpd bro Leo.
Dalam penyembahan, terkadang umat berdiam diri, mengangkat tangan, menangis, atau berbahasa roh.
Jadi salah kalau bro katakan tidak berdiam diri. Apalagi kata "bersahut2an" ini malah terkesan aneh.
Mereka masing2 berdoa dalam roh, bukannya lagi ngobrol berbalas pantun.
 
 
Trust and Obey....!  Miracle is on the way !!

Offline Djo

  • Global Moderator
  • Super Hero
  • *****
  • Posts: 1503
  • Reputation Power:
  • Denominasi: kharismatik
Re: Bahasa Roh
« Reply #116 on: October 08, 2012, 04:54:22 PM »
Mungkin perlu dibedakan dulu antara "berkata2 dalam bahasa roh" dengan "bernubuat dalam bahasa roh".
Ya betul. Nubuatan memang seringkali didapatkan melalui mekanisme bahasa roh. inilah yg perlu ditafsirkan utk menguatkan iman jemaat. Beda dgn bahasa roh yg utk konsumsi pribadi.

Paulus menyebutkan 2 karunia yg berbeda ini dalam 1 kor 14 : 4.
Paulus memang lebih  menyukai  karunia bernubuat, karena karunia ini tidak hanya membangun pribadi seseorang, tetapi juga membangun jemaat.
Tetapi Paulus jg memuji karunia berkata2 dalam roh, karena karunia ini sekalipun tidak dimengerti oleh orang lain dapat membangun rohani pribadi yang berkata2 dalam roh tersebut.
Setuju bro  :deal:

Paulus tidak pernah melarang seseorang utk berkata2/berdoa dalam bahasa roh.
Yang dilarang adalah mengeluarkan suara ketika berkata2/berdoa dalam bahasa roh ketika berada dalam pertemuan jemaat, tapi tetap diperbolehkan utk melakukannya dengan berdiam diri (berkata2 kepada dirinyaa sendiri dan kepada Allah), Kor 1 : 14 : 28. IMHO, dan berdasar pengalaman pribadi, hal ini dapat dilakukan dengan berbisik2 pada diri sendiri atau berbicara dalam ati.
Tapi lain lagi kasusnya kalo dalam jemaat itu ada yg memiliki karunia utk menerjemahkan, baik kata2 roh, maupun nubuat dalam bahasa roh. Dalam kasus ini, ya karunia berdoa/bernubuat itu harus diucapkan dengan lantang agar yg memiliki karunia itu dapat menerjemahkannya.

Kalo pengalamanku, biasa dalam P&W, ketika kita masuk dalam pujian/penyembahan dalam bahasa roh, kita mulai dengan berbicara secara lantang, kalo setelah bbrp menit tidak ada yg menafsirkan, ya lalu kita masuk ke saat hening, di mana tiap2 orang melanjutkan berkata2 dalam bahasa roh itu kepada diri sendiri dan kepada Allah, sampai moment2 dari karunia itu berlalu.
IMHO, ajaran Paulus di sini masih diikuti dan tidak dilanggar.
IMHO, mengejar dan mempraktekkan karunia bahasa roh itu TIDAK SAMA dengan ajaran sesat/praktek bidaat.
Bro Jenova dari katolik kharismatik ya ?
Untuk yg saya bold diatas, itu di dalam ibadah misa atau di dalam persekutuan doa ?

Thanks atas sharenya bro
Trust and Obey....!  Miracle is on the way !!

Offline Jenova

  • Administrator
  • Super Hero
  • *****
  • Posts: 1794
  • Reputation Power:
  • Joining in endless praise...
  • Denominasi: Catholic
Re: Bahasa Roh
« Reply #117 on: October 08, 2012, 05:33:29 PM »
Bro Jenova dari katolik kharismatik ya ?
Untuk yg saya bold diatas, itu di dalam ibadah misa atau di dalam persekutuan doa ?

Thanks atas sharenya bro

Sebetulnya agak aneh kalo dibilang dari katolik karismatik, karena dalam katolik itu ga dibeda2kan antara karismatik dan non karismatik. Mungkin lebih tepat kalo dikatakan aku adalah seorang katolik yg menyukai gaya ibadah karismatik. :)

Dulu aku sempat bergabung dengan Komunitas Tritunggal Mahakudus, yaitu komunitas katolik awam di bawah asuhan Rm. Yohanes Indrakusuma O. Carm. Dalam komunitas ini kami beribadah dengan menggunakan tata cara ibadah karismatik, e.g. puji2an  meriah (kadang disertai dengan tepuk tangan), doa dalam bahasa roh, dsb.
Tata cara ibadah karismatik ini digunakan baik dalam misa maupun ibadat.

Tapi penerapan tata cara ibadah karismatik dalam misa itu sangat terbatas, mengingat misa memiliki rumusan baku yg tidak bisa diubah2 sesuka hati, jadi implementasinya hanya menerapkan lagu2 karismatik dalam lagu2 pujian misa, dan kadang melanjutkan ordinarium "Kemuliaan" dengan PW dalam bahasa roh.

Sedangkan dalam ibadat (misal ibadat sabda, ibadat tobat, dsb), tata cara ibadah karismatik lebih leluasa utk dipraktekkan, jadi ibadat2 dalam KTM itu IMHO sangat mirip dengan susunan kebaktian mingguan dalam protestant karismatik.
Love is not merely a sentiment, it is an act of will.
(Benedict XVI)

Offline St Yopi

  • Non Nobis Domine, Non Nobis, Sed Nomini Tuo Da Gloriam
  • FIK council
  • Hero Member
  • *****
  • Posts: 797
  • Reputation Power:
  • St Yopi
    • styopi.blogspot.com
Re: Bahasa Roh
« Reply #118 on: October 09, 2012, 01:48:13 PM »
AFAIU,
Bro djo jg menjelaskan demikian, sama seperti pemahamanku yg aku tulis di atas.

Ada WL yg memimpin memasuki pujian dalam bahasa roh, dilanjutkan dengan adanya penafsiran.
Penafsiran ini bisa dilakukan oleh WL, oleh Pendeta, atau oleh siapapun dalam jemaat yg memiliki karunia ini.
Penafsiran bahasa roh ini berbeda dengan penafsiran ajaran/Alkitab seperti yg dicontohkan oleh Petrus dalam ayat2 yg Anda berdua diskusikan.

AFAIU, karismatik dalam protestant prakteknya ga beda dengan gerakan karismatik dalam katolik. CMIIW.
Silahkan bro lihat sendiri di youtube, kalau aku ikut di GSJA
Saya sudah jelaskan jg kpd bro Leo.
Dalam penyembahan, terkadang umat berdiam diri, mengangkat tangan, menangis, atau berbahasa roh.
Jadi salah kalau bro katakan tidak berdiam diri. Apalagi kata "bersahut2an" ini malah terkesan aneh.
Mereka masing2 berdoa dalam roh, bukannya lagi ngobrol berbalas pantun.
Perhatikan yang dibold  :doh:
Inter Esse Et Non Esse

Cogito Ergo Sum

Tuus Totus Ego Sum, Et Omnia Mea Tua Sunt

Extra Ecclesiam Nulla Salus

In Hoc Signo Vinces

With love,

your Yopi

Offline St Yopi

  • Non Nobis Domine, Non Nobis, Sed Nomini Tuo Da Gloriam
  • FIK council
  • Hero Member
  • *****
  • Posts: 797
  • Reputation Power:
  • St Yopi
    • styopi.blogspot.com
Re: Bahasa Roh
« Reply #119 on: October 09, 2012, 01:51:03 PM »
Mereka sedang berkata2 kepada Allah, BUKAN KEPADA MANUSIA. Jadi buat apa ditafsirkan ?
Kepada Allah ketika berdiam diri, ketika terdengar oleh orang lain, ditafsirkan
Quote
kecuali nubuat atau pesan kpd jemaat melalui mekanisme bahasa roh.
Ya
Quote
Contoh lain

Kis 10:46
(46) sebab mereka mendengar orang-orang itu berkata-kata dalam bahasa roh dan memuliakan Allah. Lalu kata Petrus:
Kis 19:6-7
(6) Dan ketika Paulus menumpangkan tangan di atas mereka, turunlah Roh Kudus ke atas mereka, dan mulailah mereka berkata-kata dalam bahasa roh dan bernubuat.
7) Jumlah mereka adalah kira-kira dua belas orang.
Perhatikan yang dibold biru
Quote
Kalo menurut saya, lebih kepada bahwa Petrus sedang menjelaskan (explain) peristiwa pentakosta itu sendiri, dimana peristiwa itu membuat bingung orang banyak dan bertanya2.
Itulah gunanya menafsirkan, supaya yang bingung menjadi tidak bingung
Quote
Tapi ya sudahlah, kalau bro tetap berpikir ke arah sana.
:deal:
Inter Esse Et Non Esse

Cogito Ergo Sum

Tuus Totus Ego Sum, Et Omnia Mea Tua Sunt

Extra Ecclesiam Nulla Salus

In Hoc Signo Vinces

With love,

your Yopi