Author Topic: penebusan dosa Adam (makan buah) oleh Yesus  (Read 13304 times)

0 Members and 1 Guest are viewing this topic.

Offline odading

  • Super Hero
  • ******
  • Posts: 3314
  • Reputation Power:
  • Denominasi: non-agama
Re: penebusan dosa Adam (makan buah) oleh Yesus
« Reply #75 on: November 18, 2012, 02:58:41 PM »
gak tahu juga sih mengapa iblis minta ditangguhkan hidupnya sampai kiamat
yah... mungkin buat sebagian iblis  .... ini sekedar untuk "hepi hepi" aja kali bisa ngebangkang Allah, sok sok-an / sombong2-an .... nanti disaat ampir deket kiamat, baru deh buru buru bertobat, lalu diampuni Allah ... Kan akhirnya gak jadi diseksa di neraka .... hehehehe :D.

Quote
Jadi masalah umur, Allah lebih sayang kepada iblis,
Bukan sekedar di masalah umur aja donk, tentu di "masalah" lebih panjangnya waktu utk kesempatan bertobat, ini kan artinya Allah emang lebih sayang ke iblis. (gak usah dibahas, nanti kita tambah ngaco belo... hahaha... :D).

Quote
tapi masalah penebusan, mungkin Allah lebih sayang kepada manusia.
mungkin begitu mas. kan cuma kemungkinan  :)
anyway,

Terlepas dari segala kemungkinan2, saya sendiri berpendapat (secara nonK - jadi saya mengabaikan ayat2 Alkitab, tidak berpedoman ayat2 Kristen) : Allah lebih sayang ke manusia daripada ke iblis.

Nah, kalo menurut striker (yah, mungkin tentu berdasarkan pedoman ayat2 Qur'an) : Allah lebih sayang iblis ato manusia ?

:)
salam.

Offline striker

  • Super Hero
  • ******
  • Posts: 1093
  • Reputation Power:
  • Denominasi: Isa Ibnu Mariam
Re: penebusan dosa Adam (makan buah) oleh Yesus
« Reply #76 on: November 18, 2012, 03:46:10 PM »
yah... mungkin buat sebagian iblis  .... ini sekedar untuk "hepi hepi" aja kali bisa ngebangkang Allah, sok sok-an / sombong2-an .... nanti disaat ampir deket kiamat, baru deh buru buru bertobat, lalu diampuni Allah ... Kan akhirnya gak jadi diseksa di neraka .... hehehehe :D.
 Bukan sekedar di masalah umur aja donk, tentu di "masalah" lebih panjangnya waktu utk kesempatan bertobat, ini kan artinya Allah emang lebih sayang ke iblis. (gak usah dibahas, nanti kita tambah ngaco belo... hahaha... :D).
anyway,

kan tidak ada yg tahu kapan akan terjadinya kiamat?

banyak to manusia yg berfikiran demikian, sekarang bersenag2 dulu bermaksiat, nanti pas waktunya mau mati, bertobat.
padahal manusia gak tahu kapan mati   :D

Terlepas dari segala kemungkinan2, saya sendiri berpendapat (secara nonK - jadi saya mengabaikan ayat2 Alkitab, tidak berpedoman ayat2 Kristen) : Allah lebih sayang ke manusia daripada ke iblis.

Nah, kalo menurut striker (yah, mungkin tentu berdasarkan pedoman ayat2 Qur'an) : Allah lebih sayang iblis ato manusia ?

:)
salam.

tergantung  :)

Allah mungkin lebih sayang kepada manusia (Adam) daripada iblis (yg dari kalangan jin ini), karena Adam mau bertobat setelah melakukan kesalahan melanggar perintah Allah dan iblis membangkang perintah Allah dan tdk mau bertobat.

Kalau manusia (pada umumnya) dengan jin (karena dlm Islam banyak jin yg juga bertakwa kepada Allah), Allah lebih menyayangi bagi siapa yg lebih bertakwa kepada Allah.

:)

Offline Jenova

  • Administrator
  • Super Hero
  • *****
  • Posts: 1794
  • Reputation Power:
  • Joining in endless praise...
  • Denominasi: Catholic
Re: penebusan dosa Adam (makan buah) oleh Yesus
« Reply #77 on: November 19, 2012, 03:53:45 PM »
Seperti yg saya bilang bahwa keMUSTAHILan bagi Allah adalah sesuatu yg kontradiksi dengan sifat2-Nya.

Kontradiksi yg Anda maksud adalah “Allah” vs “manusia”?
As I said, kodrat ilahi itu BERBEDA dengan kodrat manusia, tetapi TIDAK bertentangan. :)

Atau kontradiksi ”Allah tidak dapat mati”?
Mari kita lihat di bawah utk point yg ini.

Mati dlm artian ya TIDAK BERDAYA SAMA SEKALI, anda tentu tahu mati itu apa, atau anda ingin memperumit makna mati itu sendiri?

Ya itu dia bedanya, Anda mengartikan Allah Putra mati itu sebagai ketidak-berdayaan Allah.
Sedangkan kami mengartikan kematian Allah Putra itu sebagai kebesaran Allah, yg turun ke alam kematian utk menyatakan kuasaNya, bukan sebaliknya. :)

Yesus adalah Allah, mengapa harus mati hanya utk turun ke dunia orang mati, bukankah Allah sebagai Roh yg ada di surga bisa mengatasinya?

Benar, Allah sebenarnya tidak perlu mati hanya utk turun ke dunia orang mati.
Yesus mati  adalah semata2 utk menyempurnakan penebusan.
Dengan kematianNya, penebusan telah disegel/dimeteraikan, sama seperti mengurbankan anak domba di altar dalam PL, anak domba itu harus dibunuh agar kurban terlaksana sempurna.
Kematian Yesus sekali lagi justru menunjukkan kebesaran Allah, bahwa Allah yg begitu agung rela turun ke dunia orang mati hanya utk memenuhi janji penebusanNya yg telah dinubuatkan di jaman PL melalui nabi2Nya.


Apakah artinya buku (Kitab Sicu) yg anda pegang sekarang itu tdk berperan penting.
Darimana anda tahu akan ajaran2 agama anda kalau bukan dari Kitab Suci anda?
Apakah kalau Pendeta anda mengatakan sesuatu yg tdk terdapat dlm Kitab Suci, lalu mengaku mendapatkan itu dari Roh Kudus maka anda akan langsung percaya begitu saja, atau bagaimana?
bukankah kesaksian seseorang itu harus selaras dengan apa yg tertulis dlm Kitab Suci?

Kami tahu ajaran kami dari Gereja (2 Tes 2 : 15)!
Tentu saja Kitab Suci itu penting, sebagai acuan tertulis ajaran pokok iman dan moral.
Kitab Suci dinyatakan sebagai kumpulan kitab yg merupakan ajaran tertulis yg murni memuat Firman Allah, infallible dan tidak terkontaminasi / mengandung ajaran yg salah.
Tapi di luar Kitab Suci masih ada sumber2 ajaran2 lisan dan tulisan, yg dijaga pengajarannya oleh Gereja. :)

Note: definisi ini AFAIK berlaku setidaknya bagi Gereja Katolik dan Gereja Orthodox.

Saya baca tdk tertulis dlm kitab kejadian tuh?

Baca dari ayat pertama kitab Kejadian sampai ayat terakhir kitab Wahyu. :)
Hints: Yoh 8 : 44; 1 Yoh : 3 : 8

sebenarnya bukan memperumit, wong pertanyaannya mengapa iblis tidk bisa ditebus?
masa' jawabannya, ya karena memang iblis tdk bisa ditebus.
nanti pertanyaan dan jawaban jadi muter2 dong.  :D

Pertanyaan Anda ini ibarat menanyakan mengapa darah warnanya merah.
Kalopun dijelaskan warna merah ini berasal dari hemoglobin yg warnanya merah, tapi pertanyaan akan diteruskan dengan menanyakan kok hemoglobin warnanya merah, mengapa Allah tidak membuatnya berwarna biru?
IMHO, pertanyaan Anda adalah circular reasoning, jadi jawaban apapun juga akan menjadi infinite loop jika pertanyaannya mau terus2an dilanjutkan.
Pertanyaan Anda sudah dijawab, tapi Anda tidak bisa menerimanya karena (mungkin) jawabannya tidak sesuai dengan yg Anda inginkan. :)

Jadi masalah penebusan ini akan terlihat kelak di hari pengadilan Allah ya mas..

ya kalau gitu kita sama2 menunggulah kalau begitu  :)

Yep, toh Gereja ga pernah menyatakan siapa yg masuk surga atau siapa yg masuk neraka.
Gereja hanya mengajarkan agar kita menanggapi secara positif tawaran keselamatan dari Allah dan bagaimana menanggapinya secara positif.
Mengenai apakah seseorang telah menyambut tawaran keselamatan itu atau telah menolaknya, hanya Allah yg dapat mengadilinya. :)
« Last Edit: November 19, 2012, 04:01:49 PM by Jenova »
Love is not merely a sentiment, it is an act of will.
(Benedict XVI)

Offline striker

  • Super Hero
  • ******
  • Posts: 1093
  • Reputation Power:
  • Denominasi: Isa Ibnu Mariam
Re: penebusan dosa Adam (makan buah) oleh Yesus
« Reply #78 on: November 19, 2012, 05:24:38 PM »
Kontradiksi yg Anda maksud adalah “Allah” vs “manusia”?
As I said, kodrat ilahi itu BERBEDA dengan kodrat manusia, tetapi TIDAK bertentangan. :)

Atau kontradiksi ”Allah tidak dapat mati”?
Mari kita lihat di bawah utk point yg ini.

kontradisi denga isfat2nya yg saya maksud adalah.

Kalau Allah itu KEKAL, jadi mustahil kalau Allah itu MATI atau MUSNAH.
Kalau Allah itu Maha KUAT, jadi mustahil kalau Allah itu lemah.
Kalau Allah itu Maha Pencipta, jadi mustahil kalau Allah itu diciptakan

itulah yg saya maksudkan KEMUSTHILAN bagi Allah adalah kontradiksi dengan sifat2-NYA.

Ya itu dia bedanya, Anda mengartikan Allah Putra mati itu sebagai ketidak-berdayaan Allah.
Sedangkan kami mengartikan kematian Allah Putra itu sebagai kebesaran Allah, yg turun ke alam kematian utk menyatakan kuasaNya, bukan sebaliknya. :)

Tapi pada kenyataannya ketika Allah menajdi manusia, Allah (Yesus) menjadi tak berdaya dan memilki kelemahan seperti halnya manusia biasa, yaitu hidup tergantung kepada yg lain, seperti makan dll?

Benar, Allah sebenarnya tidak perlu mati hanya utk turun ke dunia orang mati.
Yesus mati  adalah semata2 utk menyempurnakan penebusan.
Dengan kematianNya, penebusan telah disegel/dimeteraikan, sama seperti mengurbankan anak domba di altar dalam PL, anak domba itu harus dibunuh agar kurban terlaksana sempurna.
Kematian Yesus sekali lagi justru menunjukkan kebesaran Allah, bahwa Allah yg begitu agung rela turun ke dunia orang mati hanya utk memenuhi janji penebusanNya yg telah dinubuatkan di jaman PL melalui nabi2Nya.

Nah ini juga yg menjadi pertanyaan saya.
ketika Yesus mati, jadi Allah (Roh Allah) keluar dari tubuh Yesus dan masuk ke dunia orang mati, apakh demikian.

lalu setelah menaklukan maut, maka Allah (Roh Allah) ini kembali ke tubuh Yesus lagi atau bagaimana mas?

kalau boleh saya bertanya lg,  saya masih bingung makna dari menaklukan maut ini, mungkin ada penjelasan tentang hal tersebut?

Pertanyaan Anda ini ibarat menanyakan mengapa darah warnanya merah.
Kalopun dijelaskan warna merah ini berasal dari hemoglobin yg warnanya merah, tapi pertanyaan akan diteruskan dengan menanyakan kok hemoglobin warnanya merah, mengapa Allah tidak membuatnya berwarna biru?
IMHO, pertanyaan Anda adalah circular reasoning, jadi jawaban apapun juga akan menjadi infinite loop jika pertanyaannya mau terus2an dilanjutkan.
Pertanyaan Anda sudah dijawab, tapi Anda tidak bisa menerimanya karena (mungkin) jawabannya tidak sesuai dengan yg Anda inginkan. :)

Jadi mengapa Allah menembus dosa manusia, tapi tdk menebus dosa iblis.

jawabannya ya, karena memang sdh dari sononya dosa iblis tdk bisa ditebus, dan manusia dosanya bisa ditebus.
gitu ya mas?

ya udah deh kalau begitu :)

Offline Jenova

  • Administrator
  • Super Hero
  • *****
  • Posts: 1794
  • Reputation Power:
  • Joining in endless praise...
  • Denominasi: Catholic
Re: penebusan dosa Adam (makan buah) oleh Yesus
« Reply #79 on: November 19, 2012, 08:48:29 PM »
kontradisi denga isfat2nya yg saya maksud adalah.

Kalau Allah itu KEKAL, jadi mustahil kalau Allah itu MATI atau MUSNAH.

Allah Putra wafat di kayu salib TIDAK BERARTI Allah musnah.
Mati di sini diartikan sebagai kematian badan, jiwa terpisah dari raga, dan jiwa tersebut turun ke dunia orang mati (Sheol).
So... di mana kontradiksi dari kematian Yesus dengan sifat Allah itu?

Kalau Allah itu Maha KUAT, jadi mustahil kalau Allah itu lemah.

Aku berkali2 memberikan analogi dwinatur Yesus itu dengan dwinatur manusia sbh  makhluk sosial sekaligus makhluk individu. Di saat sisi individu itu dominan (ingin menyendiri), hal ini bukan berarti manusia menjadi tidak sosial. Ketika sisi sosial itu dominan (ingin bersama sesamanya), hal i ni bukan berarti manusia menjadi tidak individu.

Sama halnya dalam memahami dwinatur Yesus. Ketika kodrat manusiaNya yg lemah dominan, sisi ilahiNya yg kuat itu tidak pernah hilang. Ketika kodrat ilahiNya dominan (e.g. Yesus dimuliakan di bukit Tabor bersama Elia dan Musa), kodrat manusia Yesus tidak pernah hilang.

Allah yang Maha KUAT, tidak mustahil menjadi manusia yg lemah, karena kemanusiaan yg lemah itu tidak menghilangkan kodrat ilahiNya yg kuat, malah menunjukkan kebesarannya bahwa kedua kodrat: ilahi dan manusiawi, bisa terjalin dengan sempurna dan harmonis dalam satu Tuhan, satu Anak Manusia, Yesus Kristus. :)

Kalau Allah itu Maha Pencipta, jadi mustahil kalau Allah itu diciptakan

Salah kaprah dalam memahami iman Kristen akan Allah Tritunggal!!  :doh:
Allah Putra itu TIDAK diciptakan, melainkan dilahirkan (begotten) dari Allah Bapa sebelum segala jaman seturut hubungan asal muasalnya dari Ketiga Pribadi Allah, sehakekat dan cosubstantial dengan Bapa.

Ketiga Pribadi Allah (Bapa Putra Roh) adalah berbeda (distinct) menurut hubungan asal muasalnya, tapi masing2 dari keTiganya adalah Allah yang utuh, sehakekat, co-substantial sebagai Allah yg Esa.

itulah yg saya maksudkan KEMUSTHILAN bagi Allah adalah kontradiksi dengan sifat2-NYA.

So… sekali lagi, tidak ada kontradiksi dalam inkarnasi Allah Putra jika dipahami secara benar. :)


Tapi pada kenyataannya ketika Allah menajdi manusia, Allah (Yesus) menjadi tak berdaya dan memilki kelemahan seperti halnya manusia biasa, yaitu hidup tergantung kepada yg lain, seperti makan dll?

Idem jawaban di atas!

Aku berkali2 memberikan analogi dwinatur Yesus itu dengan dwinatur manusia sbh  makhluk sosial sekaligus makhluk individu. Di saat sisi individu itu dominan (ingin menyendiri), hal ini bukan berarti manusia menjadi tidak sosial. Ketika sisi sosial itu dominan (ingin bersama sesamanya), hal i ni bukan berarti manusia menjadi tidak individu.

Sama halnya dalam memahami dwinatur Yesus. Ketika kodrat manusiaNya yg lemah dominan, sisi ilahiNya yg kuat itu tidak pernah hilang. Ketika kodrat ilahiNya dominan (e.g. Yesus dimuliakan di bukit Tabor bersama Elia dan Musa), kodrat manusia Yesus tidak pernah hilang.

Allah yang Maha KUAT, tidak mustahil menjadi manusia yg lemah, karena kemanusiaan yg lemah itu tidak menghilangkan kodrat ilahiNya yg kuat, malah menunjukkan kebesarannya bahwa kedua kodrat: ilahi dan manusiawi, bisa terjalin dengan sempurna dan harmonis dalam satu Tuhan, satu Anak Manusia, Yesus Kristus. :)


Nah ini juga yg menjadi pertanyaan saya.
ketika Yesus mati, jadi Allah (Roh Allah) keluar dari tubuh Yesus dan masuk ke dunia orang mati, apakh demikian.

lalu setelah menaklukan maut, maka Allah (Roh Allah) ini kembali ke tubuh Yesus lagi atau bagaimana mas?

AFAIK, benar demikian iman katolik yg satu, kudus, katolik, dan apostolic.

kalau boleh saya bertanya lg,  saya masih bingung makna dari menaklukan maut ini, mungkin ada penjelasan tentang hal tersebut?

Menaklukkan maut artinya Yesus bangkit lagi dari kematian, dan alam kematian tidak lagi berkuasa atas diri Anak Manusia, i.e. Yesus tidak lagi menjadi bagian dari dunia orang mati.
Dengan mengalahkan maut, maka segala kelemahan duniawi telah hilang, dan Anak Manusia kembali ke kepenuhan kodratNya yg mulia, sebagai Allah, dan tubuh jasmani yg dikenakanNya bukan lagi tubuh duniawi yg lemah, melainkan tubuh surgawi yg mulia.
Yesus dalam kebangkitannya yg mengalahkan maut, menjadi yang sulung dari antara semua umat beriman, yg pada akhir jaman semua orang beriman akan bangkit dan memperoleh tubuh surgawi yg serupa dgn yg dikenakan oleh Anak Manusia dalam kemuliaanNya ini.

Jadi mengapa Allah menembus dosa manusia, tapi tdk menebus dosa iblis.

jawabannya ya, karena memang sdh dari sononya dosa iblis tdk bisa ditebus, dan manusia dosanya bisa ditebus.
gitu ya mas?

ya udah deh kalau begitu :)

Karena dosa iblis itu melekat abadi pada diri iblis, dikarenakan kodratnya yg abadi sbg makhluk roh.
Sekali iblis mengambil keputusan melawan Allah (i.e. berdosa), maka dosa itu adalah abadi.
Makhluk manapun, termasuk  manusia, ketika masuk dalam keabadian sebagai pendosa, maka makhluk itu tidak dapat ditebus lagi.

Kalo penjelasan yg sangat sederhana dan logis di atas masih dirasa membingungkan, maka jawaban simplenya, YA, iblis tidak ditebus karena tidak dapat ditebus (dengan alasan yg aku kemukakan di atas). :)
Love is not merely a sentiment, it is an act of will.
(Benedict XVI)

Offline striker

  • Super Hero
  • ******
  • Posts: 1093
  • Reputation Power:
  • Denominasi: Isa Ibnu Mariam
Re: penebusan dosa Adam (makan buah) oleh Yesus
« Reply #80 on: November 20, 2012, 07:59:44 AM »
Allah Putra wafat di kayu salib TIDAK BERARTI Allah musnah.
Mati di sini diartikan sebagai kematian badan, jiwa terpisah dari raga, dan jiwa tersebut turun ke dunia orang mati (Sheol).
So... di mana kontradiksi dari kematian Yesus dengan sifat Allah itu?

setiap manusia terdiri dari raga Jiwa dan Roh (kalau gak salah).
yg keluar dari raga Yesu dan masuk ke dunia orang mati itu Jiwanya ataua Rohnya?
Kalau yg keluar itu Allah (Roh), dan masuk lagi ke tubuh Yesus, berarti Allah bisa masuk dan keluar dari tubuh Yesus ya mas?
seperti halnya ketika Yesus dikayu Salib, baliau merasa Allah meninggalkannya, apakah pada saat itu Allah sedang keluar meninggalkan dirinya?

Aku berkali2 memberikan analogi dwinatur Yesus itu dengan dwinatur manusia sbh  makhluk sosial sekaligus makhluk individu. Di saat sisi individu itu dominan (ingin menyendiri), hal ini bukan berarti manusia menjadi tidak sosial. Ketika sisi sosial itu dominan (ingin bersama sesamanya), hal i ni bukan berarti manusia menjadi tidak individu.

Sama halnya dalam memahami dwinatur Yesus. Ketika kodrat manusiaNya yg lemah dominan, sisi ilahiNya yg kuat itu tidak pernah hilang. Ketika kodrat ilahiNya dominan (e.g. Yesus dimuliakan di bukit Tabor bersama Elia dan Musa), kodrat manusia Yesus tidak pernah hilang.

Allah yang Maha KUAT, tidak mustahil menjadi manusia yg lemah, karena kemanusiaan yg lemah itu tidak menghilangkan kodrat ilahiNya yg kuat, malah menunjukkan kebesarannya bahwa kedua kodrat: ilahi dan manusiawi, bisa terjalin dengan sempurna dan harmonis dalam satu Tuhan, satu Anak Manusia, Yesus Kristus. :)

Salah kaprah dalam memahami iman Kristen akan Allah Tritunggal!!  :doh:
Allah Putra itu TIDAK diciptakan, melainkan dilahirkan (begotten) dari Allah Bapa sebelum segala jaman seturut hubungan asal muasalnya dari Ketiga Pribadi Allah, sehakekat dan cosubstantial dengan Bapa.

Ketiga Pribadi Allah (Bapa Putra Roh) adalah berbeda (distinct) menurut hubungan asal muasalnya, tapi masing2 dari keTiganya adalah Allah yang utuh, sehakekat, co-substantial sebagai Allah yg Esa.
 
So… sekali lagi, tidak ada kontradiksi dalam inkarnasi Allah Putra jika dipahami secara benar. :)


Idem jawaban di atas!

Aku berkali2 memberikan analogi dwinatur Yesus itu dengan dwinatur manusia sbh  makhluk sosial sekaligus makhluk individu. Di saat sisi individu itu dominan (ingin menyendiri), hal ini bukan berarti manusia menjadi tidak sosial. Ketika sisi sosial itu dominan (ingin bersama sesamanya), hal i ni bukan berarti manusia menjadi tidak individu.

Sama halnya dalam memahami dwinatur Yesus. Ketika kodrat manusiaNya yg lemah dominan, sisi ilahiNya yg kuat itu tidak pernah hilang. Ketika kodrat ilahiNya dominan (e.g. Yesus dimuliakan di bukit Tabor bersama Elia dan Musa), kodrat manusia Yesus tidak pernah hilang.

Allah yang Maha KUAT, tidak mustahil menjadi manusia yg lemah, karena kemanusiaan yg lemah itu tidak menghilangkan kodrat ilahiNya yg kuat, malah menunjukkan kebesarannya bahwa kedua kodrat: ilahi dan manusiawi, bisa terjalin dengan sempurna dan harmonis dalam satu Tuhan, satu Anak Manusia, Yesus Kristus. :)

disini kita membiacarkan bahwa ada yg mustahil bagi Allah, tapi anda berbicara doktrin yg ada dlm ajararan anda tentang Trinitas  :)

simple saja kok, Mustahil gak Allah lemah, musthil gak Allah diciptakan, mutahil gak Allah mati?
gak usah dihubungkan ke Yesus atau kemana saja dulu.

AFAIK, benar demikian iman katolik yg satu, kudus, katolik, dan apostolic.

Menaklukkan maut artinya Yesus bangkit lagi dari kematian, dan alam kematian tidak lagi berkuasa atas diri Anak Manusia, i.e. Yesus tidak lagi menjadi bagian dari dunia orang mati.
Dengan mengalahkan maut, maka segala kelemahan duniawi telah hilang, dan Anak Manusia kembali ke kepenuhan kodratNya yg mulia, sebagai Allah, dan tubuh jasmani yg dikenakanNya bukan lagi tubuh duniawi yg lemah, melainkan tubuh surgawi yg mulia.
Yesus dalam kebangkitannya yg mengalahkan maut, menjadi yang sulung dari antara semua umat beriman, yg pada akhir jaman semua orang beriman akan bangkit dan memperoleh tubuh surgawi yg serupa dgn yg dikenakan oleh Anak Manusia dalam kemuliaanNya ini.

yg keluar dari diri Yesus adalah Allah, mengapa harus masuk ke dunia orang mati hanya utk mengalahkan maut?
emang dunia orang mati mampu menampung Allah?  :what:

Yesus bangkit dengan tubuhnya masih ada bekas tusukan paku, bagimana dengan kebangkitan manusia?
apakah nanti akan dibangkitkan sama ketika kita meninggal? yg tua ya dibangkitkan tua, dan yg muda akan dibangkitkan muda?

Karena dosa iblis itu melekat abadi pada diri iblis, dikarenakan kodratnya yg abadi sbg makhluk roh.
Sekali iblis mengambil keputusan melawan Allah (i.e. berdosa), maka dosa itu adalah abadi.
Makhluk manapun, termasuk  manusia, ketika masuk dalam keabadian sebagai pendosa, maka makhluk itu tidak dapat ditebus lagi.

Kalo penjelasan yg sangat sederhana dan logis di atas masih dirasa membingungkan, maka jawaban simplenya, YA, iblis tidak ditebus karena tidak dapat ditebus (dengan alasan yg aku kemukakan di atas). :)

bukankah dosa Adam juga melekat pada dirinya, sampai dia menjadi ROH (menunggu ditebus oleh Yesus)?

Apakah dosa adam itu melekat hanya sampai kematiannya saja?

Offline Lily

  • Super Hero
  • ******
  • Posts: 1395
  • Reputation Power:
  • Denominasi: Katolik
Re: penebusan dosa Adam (makan buah) oleh Yesus
« Reply #81 on: November 20, 2012, 11:11:47 AM »
Karena dosa iblis itu melekat abadi pada diri iblis, dikarenakan kodratnya yg abadi sbg makhluk roh.
Sekali iblis mengambil keputusan melawan Allah (i.e. berdosa), maka dosa itu adalah abadi.
Makhluk manapun, termasuk  manusia, ketika masuk dalam keabadian sebagai pendosa, maka makhluk itu tidak dapat ditebus lagi.

Kalo penjelasan yg sangat sederhana dan logis di atas masih dirasa membingungkan, maka jawaban simplenya, YA, iblis tidak ditebus karena tidak dapat ditebus (dengan alasan yg aku kemukakan di atas). :)

mau menambahkan .... dan karena Allah sudah berFirman demikian, dan Firman Allah adalah Kekal.

Kej 1:1-4     
Pada mulanya Allah menciptakan langit dan bumi.
Bumi belum berbentuk dan kosong; gelap gulita menutupi samudera raya, dan Roh Allah melayang-layang di atas permukaan air.
Berfirmanlah Allah: "Jadilah terang." Lalu terang itu jadi.
Allah melihat bahwa terang itu baik, lalu dipisahkan-Nyalah terang itu dari gelap.


Kej 1:14-19     
Berfirmanlah Allah: "Jadilah benda-benda penerang pada cakrawala untuk memisahkan siang dari malam. Biarlah benda-benda penerang itu menjadi tanda yang menunjukkan masa-masa yang tetap dan hari-hari dan tahun-tahun, dan sebagai penerang pada cakrawala biarlah benda-benda itu menerangi bumi." Dan jadilah demikian.
Maka Allah menjadikan kedua benda penerang yang besar itu, yakni yang lebih besar untuk menguasai siang dan yang lebih kecil untuk menguasai malam, dan menjadikan juga bintang-bintang. Allah menaruh semuanya itu di cakrawala untuk menerangi bumi, dan untuk menguasai siang dan malam, dan untuk memisahkan terang dari gelap. Allah melihat bahwa semuanya itu baik. Jadilah petang dan jadilah pagi, itulah hari keempat.


terang pada Penciptaan hari pertama [Kej Kej 1:1-4] itu berbeda dengan terang [tata surya] pada Penciptaan hari keempat [Kej 1:14-19].  Gereja mengajarkan terang yang pertama adalah menceritakan mengenai penciptaan malaikat [penghuni Surga]. Dan sesaat setelah diciptakan, sebagian malaikat tersebut melawan Allah dan jatuh dalam dosa. oleh karena Allah melihat Terang  itu baik, maka difirmankan Terang [penghuni Surga termasuk Malaikat yang setia pada Allah] harus dipisahkan dari Gelap [malaikat yang jatuh / iblis].


Quote from: striker link=topic=1066.msg26253#msg26253 date=1353114699
bukankah dosa asal Adam itu melekat pada diri Adam sampai Adam menjadi roh sampai saat Yesus menebusnya?

Kalau ukurannya pertobatan, mengapa harus ada penebusan?

apakah tanpa penebusan maka pertobatan tdk akan berlaku?

hubungan Allah dan manusia rusak karena dosa. kalo mau dibaca lebih lanjut dalam Perjanjian Lama [Kejadian, Imamat, Ulangan, dll], murka Allah belum lah reda walau manusia menyesal dan memberikan berbagai persembahan hasil bumi & kurban sembelihan.
 
untuk memulihkan hubungan manusia dan Allah, diperlukan suatu Kurban Kudus yaitu Penebusan Kristus di kayu salib. Allah menerima kurban Kudus itu, sehingga memberi anugerah keselamatan kepada manusia lewat pembaptisan.
FirmanNya : tidak ada seorangpun yang dapat datang kepada Bapa, kalau tidak melalui Aku ...



btw, koq banyak kemiripan nama2 tokoh dalam Alquran dengan Kitab Suci yah walau ceritanya lain sama sekali [i.e sebagian jin / iblis mau bertobat, Adam disembah jin, dll] ...  :think:
“If you are humble nothing will touch you, neither praise nor disgrace, because you know what you are.” 
[Mother Teresa]

Offline Jenova

  • Administrator
  • Super Hero
  • *****
  • Posts: 1794
  • Reputation Power:
  • Joining in endless praise...
  • Denominasi: Catholic
Re: penebusan dosa Adam (makan buah) oleh Yesus
« Reply #82 on: November 20, 2012, 03:04:20 PM »
setiap manusia terdiri dari raga Jiwa dan Roh (kalau gak salah).
yg keluar dari raga Yesu dan masuk ke dunia orang mati itu Jiwanya ataua Rohnya?
Kalau yg keluar itu Allah (Roh), dan masuk lagi ke tubuh Yesus, berarti Allah bisa masuk dan keluar dari tubuh Yesus ya mas?

Membicarakan “ jiwa dan roh” Yesus, maka harus kita bahas dulu definisi “jiwa (soul)” dan “roh (spirit)” dalam teologi Kristen (katolik).
Gereja katolik mengajarkan bahwa jiwa (soul) adalah kekuatan yg menggerakkan suatu makhluk; sedangkan roh (spirit) adalah esensi kodrat ilahi (divine essence) yg diberikan hanya kepada manusia, yg menjadikan manusia makhluk yg unik memiliki jiwa (soul) sekaligus roh (spirit).

Tanaman memiliki jiwa animatif (animative soul) yg hanya memberi kekuatan dasar utk menopang kehidupannya, binatang memiliki jiwa sensitive (sensitive soul) yg memberinya kehidupan dan dapat bereaksi thd lingkungannya melalui indera2nya.
Tapi manusia memiliki roh (spirit), yaitu jiwa (soul) yg dianugerahi kodrat ilahi sehingga kita memiliki budi dan emosi, diciptakan serupa dengan Sang Pencipta.

Jika membicarakan ttg manusia, maka roh itu identik (interchangeable) dengan jiwa.
Yesus adalah benar2 Allah benar2 manusia. Maka berbicara ttg roh Yesus sama saja berbicara ttg jiwa Yesus, dan sebaliknya (vice versa).

Dari definisi ini, semua manusia memiliki elemen material (tubuh) dan elemen spiritual (jiwa sekaligus roh).
Ketika Yesus wafat, maka baik jiwa maupun roh Nya meninggalkan tubuhNya.
Allah yang berinkarnasi sebagai manusia, benar2 manusia, selama hidupnya mengenakan tubuh duniawi, maka Allah Putra sama seperti manusia lainnya, yaitu dapat terpisah jiwa dan rohNya dari tubuhNya, i.e. mati. Ini lah yg terjadi ketika Yesus wafat di kayu salib.

Ajaran GK ini dapat dilihat dalam Summa Theologica i-II, Q78, article 1-2; yg ditulis oleh St. Thomas Aquinas.

seperti halnya ketika Yesus dikayu Salib, baliau merasa Allah meninggalkannya, apakah pada saat itu Allah sedang keluar meninggalkan dirinya?

Pertanyaan Anda ini dapat dijawab dengan analogi manusia sbg makhluk individu sekaligus makhluk sosial.
Sama seperti kita ini tetaplah 100% makhluk sosial ketika sisi individu kita mendominasi (ingin menyendiri), maupun kita ini tetaplah 100% makhluk individu ketika sisi sosial kita mendominasi (ingin bersama sesama), begitu pula analoginya dgn yg dialami Yesus.

Ketika kodrat  manusiawi Yesus mendominasi, ketika dia merasa ditinggalkan Allah, pada dasarnya kodrat ilahi Yesus itu tetap 100% melekat pada diriNya dan tidak pernah meninggalkanNya. Sekalipun Yesus berteriak minta tolong, tidak ada Roh Allah yg meninggalkan diriNya, karena Roh Yesus itu (yg sedang berteriak) adalah Roh Allah itu sendiri yg sedang berinkarnasi.

disini kita membiacarkan bahwa ada yg mustahil bagi Allah, tapi anda berbicara doktrin yg ada dlm ajararan anda tentang Trinitas  :)

simple saja kok, Mustahil gak Allah lemah, musthil gak Allah diciptakan, mutahil gak Allah mati?
gak usah dihubungkan ke Yesus atau kemana saja dulu.

Allah mustahil lemah. Allah mustahil diciptakan. Allah mustahil mati (musnah).

Apakah Yesus bukan Allah kalo demikian? Apakah Allah berkontradiksi ketika berinkarnasi menjadi manusia? SALAH!!
Yesus dalam kodrat manusiawiNya (ketika mengenakan tubuh duniawi) adalah lemah, tapi dalam kodrat ilahiNya tetaplah kuat.
Yesus dalam kodrat manusiawiNya memang dilahirkan dari rahim seorang wanita, tetapi kodrat ilahiNya TIDAK diciptakan karena telah ada bersama Bapa dan dilahirkan (seturut hubungan asal-muasalnya) dalam kekekalan.
Yesus dalam kodrat manusiawiNya memang mati (i.e. terpisah jiwa dan rohNya dari tubuhNya), tetapi dalam kodrat ilahiNya tidak dapat mati (musnah).

yg keluar dari diri Yesus adalah Allah, mengapa harus masuk ke dunia orang mati hanya utk mengalahkan maut?
emang dunia orang mati mampu menampung Allah?  :what:

Utk mewartakan Injil kepada orang2 beriman yg telah beristirahat sebelum kedatangan Penebus.
Utk menjemput jiwa2 orang benar ke surga karena Penebus mereka telah datang.

Dunia orang mati tentu saja dapat dikunjungi (bukan menampung) Allah, wong Allah yg menciptakan dunia itu kok.
Pertanyaan yg aneh, IMHO. Mosok Anda mau bertanya apakah dunia/surga/kota Jakarta dapat menampung Allah? Allah bukan ditampung di surga/dunia/sheol, tapi jika Allah berkenan datang, maka tentu saja Allah dapat datang dan tinggal di sana kalo memang Dia berkenan. Allah adalah penguasa, bukan pengungsi yg harus ditampung di tempat2 yg notabene adalah ciptaanNya.

Yesus bangkit dengan tubuhnya masih ada bekas tusukan paku, bagimana dengan kebangkitan manusia?
apakah nanti akan dibangkitkan sama ketika kita meninggal? yg tua ya dibangkitkan tua, dan yg muda akan dibangkitkan muda?

Tbh, aku tidak tahu.
Bisa jadi dengan bekas luka sebagai bukti/tanda kehormatan, bisa jadi dlm kondisi seperti kita meninggal, bisa jadi dalam keadaan usia muda, cantik dan rupawan.
Ini semua tidak penting dalam iman kami, yg penting adalah ketika dianugerahi tubuh surgawi yg serupa dgn tubuh Yesus, maka orang2 beriman memiliki tubuh yg sempurna dan mulia, tidak lagi merasakan sakit dan tidak dapat dihancurkan / mati.

bukankah dosa Adam juga melekat pada dirinya, sampai dia menjadi ROH (menunggu ditebus oleh Yesus)?

Apakah dosa adam itu melekat hanya sampai kematiannya saja?

Ketika manusia meninggal dalam keadaan bertobat (tidak berdosa berat), dosa (berat) itu tidak lagi melekat pada rohnya, i.e. ia dapat diselamatkan.
Tetapi selama belum ditebus, maka rohnya tidak dapat bersatu dengan Allah. Oleh sebab ini, Adam dan Hawa, dan juga semua orang2 kudus sebelum kedatangan Penebus, tinggal di Sheol menunggu utk dapat bersatu dengan Allah di surga. Yesus datang ke sana (dalam kurun waktu kematianNya) utk memenuhi janjiNya dan menyelamatkan sekaligus menjemput mereka ke surga.
« Last Edit: November 20, 2012, 03:06:44 PM by Jenova »
Love is not merely a sentiment, it is an act of will.
(Benedict XVI)

Offline striker

  • Super Hero
  • ******
  • Posts: 1093
  • Reputation Power:
  • Denominasi: Isa Ibnu Mariam
Re: penebusan dosa Adam (makan buah) oleh Yesus
« Reply #83 on: November 20, 2012, 07:32:00 PM »
Membicarakan “ jiwa dan roh” Yesus, maka harus kita bahas dulu definisi “jiwa (soul)” dan “roh (spirit)” dalam teologi Kristen (katolik).
Gereja katolik mengajarkan bahwa jiwa (soul) adalah kekuatan yg menggerakkan suatu makhluk; sedangkan roh (spirit) adalah esensi kodrat ilahi (divine essence) yg diberikan hanya kepada manusia, yg menjadikan manusia makhluk yg unik memiliki jiwa (soul) sekaligus roh (spirit).

Tanaman memiliki jiwa animatif (animative soul) yg hanya memberi kekuatan dasar utk menopang kehidupannya, binatang memiliki jiwa sensitive (sensitive soul) yg memberinya kehidupan dan dapat bereaksi thd lingkungannya melalui indera2nya.
Tapi manusia memiliki roh (spirit), yaitu jiwa (soul) yg dianugerahi kodrat ilahi sehingga kita memiliki budi dan emosi, diciptakan serupa dengan Sang Pencipta.

Jika membicarakan ttg manusia, maka roh itu identik (interchangeable) dengan jiwa.
Yesus adalah benar2 Allah benar2 manusia. Maka berbicara ttg roh Yesus sama saja berbicara ttg jiwa Yesus, dan sebaliknya (vice versa).

Dari definisi ini, semua manusia memiliki elemen material (tubuh) dan elemen spiritual (jiwa sekaligus roh).
Ketika Yesus wafat, maka baik jiwa maupun roh Nya meninggalkan tubuhNya.
Allah yang berinkarnasi sebagai manusia, benar2 manusia, selama hidupnya mengenakan tubuh duniawi, maka Allah Putra sama seperti manusia lainnya, yaitu dapat terpisah jiwa dan rohNya dari tubuhNya, i.e. mati. Ini lah yg terjadi ketika Yesus wafat di kayu salib.


Ajaran GK ini dapat dilihat dalam Summa Theologica i-II, Q78, article 1-2; yg ditulis oleh St. Thomas Aquinas.

artinya Yesus bisa saja terpisah dengan Allah.
Tubuh Yesus hanyalah wadah bagi Allah?
 
Pertanyaan Anda ini dapat dijawab dengan analogi manusia sbg makhluk individu sekaligus makhluk sosial.
Sama seperti kita ini tetaplah 100% makhluk sosial ketika sisi individu kita mendominasi (ingin menyendiri), maupun kita ini tetaplah 100% makhluk individu ketika sisi sosial kita mendominasi (ingin bersama sesama), begitu pula analoginya dgn yg dialami Yesus.

Ketika kodrat  manusiawi Yesus mendominasi, ketika dia merasa ditinggalkan Allah, pada dasarnya kodrat ilahi Yesus itu tetap 100% melekat pada diriNya dan tidak pernah meninggalkanNya. Sekalipun Yesus berteriak minta tolong, tidak ada Roh Allah yg meninggalkan diriNya, karena Roh Yesus itu (yg sedang berteriak) adalah Roh Allah itu sendiri yg sedang berinkarnasi.

artinya Yesus bisa disconect dengan Allah sehingga dia merasa ditinggalkan oleh dirinya sendiri (Allah)

Allah mustahil lemah. Allah mustahil diciptakan. Allah mustahil mati (musnah).

Apakah Yesus bukan Allah kalo demikian? Apakah Allah berkontradiksi ketika berinkarnasi menjadi manusia? SALAH!!
Yesus dalam kodrat manusiawiNya (ketika mengenakan tubuh duniawi) adalah lemah, tapi dalam kodrat ilahiNya tetaplah kuat.
Yesus dalam kodrat manusiawiNya memang dilahirkan dari rahim seorang wanita, tetapi kodrat ilahiNya TIDAK diciptakan karena telah ada bersama Bapa dan dilahirkan (seturut hubungan asal-muasalnya) dalam kekekalan.
Yesus dalam kodrat manusiawiNya memang mati (i.e. terpisah jiwa dan rohNya dari tubuhNya), tetapi dalam kodrat ilahiNya tidak dapat mati (musnah).

terjawab: Allah mustahil lemah. Allah mustahil diciptakan. Allah mustahil mati (musnah), berati ada yg mustahil bagi Allah  :)

Kalau begitu Yesus manusia (kodrat kemanusiawiannya) merupakan kemustahilan bagi Allah  :)

Utk mewartakan Injil kepada orang2 beriman yg telah beristirahat sebelum kedatangan Penebus.
Utk menjemput jiwa2 orang benar ke surga karena Penebus mereka telah datang.

Dunia orang mati tentu saja dapat dikunjungi (bukan menampung) Allah, wong Allah yg menciptakan dunia itu kok.
Pertanyaan yg aneh, IMHO. Mosok Anda mau bertanya apakah dunia/surga/kota Jakarta dapat menampung Allah? Allah bukan ditampung di surga/dunia/sheol, tapi jika Allah berkenan datang, maka tentu saja Allah dapat datang dan tinggal di sana kalo memang Dia berkenan. Allah adalah penguasa, bukan pengungsi yg harus ditampung di tempat2 yg notabene adalah ciptaanNya.

masalahnya karena ditulis demikian mas:

(1 Raja-raja 8:27).Tetapi benarkah Allah hendak diam di atas bumi? Sesungguhnya langit, bahkan langit yang mengatasi segala langitpun tidak dapat memuat Engkau, terlebih lagi rumah yang kudirikan ini."

Jadi dunia orang mati itu melebihi langit dan segala mengatasi langit, karena mampu memuat Allah disana  :)


Tbh, aku tidak tahu.
Bisa jadi dengan bekas luka sebagai bukti/tanda kehormatan, bisa jadi dlm kondisi seperti kita meninggal, bisa jadi dalam keadaan usia muda, cantik dan rupawan.
Ini semua tidak penting dalam iman kami, yg penting adalah ketika dianugerahi tubuh surgawi yg serupa dgn tubuh Yesus, maka orang2 beriman memiliki tubuh yg sempurna dan mulia, tidak lagi merasakan sakit dan tidak dapat dihancurkan / mati.

Ketika manusia meninggal dalam keadaan bertobat (tidak berdosa berat), dosa (berat) itu tidak lagi melekat pada rohnya, i.e. ia dapat diselamatkan.
Tetapi selama belum ditebus, maka rohnya tidak dapat bersatu dengan Allah. Oleh sebab ini, Adam dan Hawa, dan juga semua orang2 kudus sebelum kedatangan Penebus, tinggal di Sheol menunggu utk dapat bersatu dengan Allah di surga. Yesus datang ke sana (dalam kurun waktu kematianNya) utk memenuhi janjiNya dan menyelamatkan sekaligus menjemput mereka ke surga.

jadi kelak kita dibangkitkan dengan tubiuh / daging (yg sempurna dan mulia dan tidak lagi merasakan sakit dan tidak dapat dihancurkan / mati) ya mas?

sekarang Adam sdh berada di surga, karena dijemput oleh Yesus daro Sheol.

Sheol itu dunia orang mati yg dikunjungi oleh Allah mas?

Offline Jenova

  • Administrator
  • Super Hero
  • *****
  • Posts: 1794
  • Reputation Power:
  • Joining in endless praise...
  • Denominasi: Catholic
Re: penebusan dosa Adam (makan buah) oleh Yesus
« Reply #84 on: November 20, 2012, 09:52:17 PM »
artinya Yesus bisa saja terpisah dengan Allah.
Tubuh Yesus hanyalah wadah bagi Allah?

Kok Yesus bisa terpisah dari Allah gimana caranya? Yesus itu adalah Allah yg berinkarnasi, bagaimana caranya Allah bisa terpisah dari diriNya sendiri?

Baca sekali lagi, aku tuliskan: Jiwa sekaligus Roh Yesus terpisah dari tubuhNya.
Manusia hidup itu terdiri dari tubuh dan jiwa sekaligus roh. Jika tubuh terpisah dari jiwa dan rohnya, maka manusia itu dikatakan mati.
Yesus yg adalah Allah yg berinkarnasi, benar2 menjadi manusia, mengalami kematian badan di mana jiwa dan rohNya terpisah dari tubuhNya, bukan Yesus terpisah dari Allah.

artinya Yesus bisa disconect dengan Allah sehingga dia merasa ditinggalkan oleh dirinya sendiri (Allah)

IMHO, Anda ini senang menggunakan istilah yg “nyleneh” ya.  :grining:

Analogikan saja deh dengan diri Anda sendiri. Ketika Anda ingin menyendiri maka Anda mengatakan bahwa Anda ini sedang ditinggalkan oleh Striker (makhluk sosial); atau ketika Anda ingin ditemani sesama Anda maka Anda mengatakan bahwa Anda ini sedang ditinggalkan oleh Striker (makhluk individu). Kalo Anda mau menggunakan istilah yg IMHO sangat janggal ini, silakan saja kalo mau menerapkan analogi ini pada pemahaman dwinatur Yesus.

Kalo Anda sudah paham hakekat dwinatur Yesus sesuai analogi di atas, tapi Anda tetap mau menggunakan istilah “nyleneh” Yesus ditinggalkan diriNya sendiri, ya silakan aja....
Istilah / nama / sebutan tidak penting di sini selama Anda memahami maksud ajarannya. :)

terjawab: Allah mustahil lemah. Allah mustahil diciptakan. Allah mustahil mati (musnah), berati ada yg mustahil bagi Allah  :)

Mengenai omnipotence paradox, kami katakana bahwa tiada yg mustahil bagi Allah selama hal tersebut tidak mengandung kontradiksi.
Mengenai hal2 yg mengandung kontradiksi, kami katakan bahwa memang ada hal2 yg tidak dapat dilakukan (i.e. logical fallacy, paradox) daripada mengatakan ada yang mustahil bagi Allah. :)

Kalau begitu Yesus manusia (kodrat kemanusiawiannya) merupakan kemustahilan bagi Allah  :)

Apakah dengan berinkarnasi maka Allah menjadi lemah? TIDAK!!
Apakah dengan berinkarnasi Allah menjadi diciptakan? TIDAK!!
Apakah dengan berinkarnasi Allah menjadi mati (musnah)? TIDAK!!!

Tidak ada kontradiksi / paradox dari Allah yg berinkarnasi, jadi tidak mustahil jika Allah berinkarnasi menjadi manusia. :)

masalahnya karena ditulis demikian mas:

(1 Raja-raja 8:27).Tetapi benarkah Allah hendak diam di atas bumi? Sesungguhnya langit, bahkan langit yang mengatasi segala langitpun tidak dapat memuat Engkau, terlebih lagi rumah yang kudirikan ini."

Jadi dunia orang mati itu melebihi langit dan segala mengatasi langit, karena mampu memuat Allah disana  :)

Penggunaan ayat secara out of context!!
Ayat di atas itu menunjukkan kebesaran Allah, bukan menjadi indikasi keterbatasan Allah utk tinggal di bumi atau di manapun. Allah bahkan pernah tinggal di bumi selama beberapa hari dalam Kemah Pertemuan yg didirikan Musa (Kel 40 : 34 - 38). Allah Putra turun ke dunia orang matu adalah BUKAN hal yg mustahil, sama seperti Allah yg turun dan diam di Kemah Pertemuan selama beberapa hari di tengah2 orang2 Israel.

jadi kelak kita dibangkitkan dengan tubiuh / daging (yg sempurna dan mulia dan tidak lagi merasakan sakit dan tidak dapat dihancurkan / mati) ya mas?

Benar. :)

sekarang Adam sdh berada di surga, karena dijemput oleh Yesus daro Sheol.

Benar. :)

Sheol itu dunia orang mati yg dikunjungi oleh Allah mas?

Dalam konteks bahwa Yesus turun ke Sheol dalam kurun 3 hari kematiannya, utk mewartakan Injil kepada mereka di Sheol, maka YA, Anda benar.. :)
Love is not merely a sentiment, it is an act of will.
(Benedict XVI)

Offline striker

  • Super Hero
  • ******
  • Posts: 1093
  • Reputation Power:
  • Denominasi: Isa Ibnu Mariam
Re: penebusan dosa Adam (makan buah) oleh Yesus
« Reply #85 on: November 21, 2012, 08:19:12 AM »
Kok Yesus bisa terpisah dari Allah gimana caranya? Yesus itu adalah Allah yg berinkarnasi, bagaimana caranya Allah bisa terpisah dari diriNya sendiri?

Baca sekali lagi, aku tuliskan: Jiwa sekaligus Roh Yesus terpisah dari tubuhNya.
Manusia hidup itu terdiri dari tubuh dan jiwa sekaligus roh. Jika tubuh terpisah dari jiwa dan rohnya, maka manusia itu dikatakan mati.
Yesus yg adalah Allah yg berinkarnasi, benar2 menjadi manusia, mengalami kematian badan di mana jiwa dan rohNya terpisah dari tubuhNya, bukan Yesus terpisah dari Allah.

Bukankah yg dikatakan yg turun ke seol itu Allah, Nah ketika Yesus mati, bukankah artinya Allah keluar / terpisah dari diri tubuh Yesus, atau bagaimana?

IMHO, Anda ini senang menggunakan istilah yg “nyleneh” ya.  :grining:

Analogikan saja deh dengan diri Anda sendiri. Ketika Anda ingin menyendiri maka Anda mengatakan bahwa Anda ini sedang ditinggalkan oleh Striker (makhluk sosial); atau ketika Anda ingin ditemani sesama Anda maka Anda mengatakan bahwa Anda ini sedang ditinggalkan oleh Striker (makhluk individu). Kalo Anda mau menggunakan istilah yg IMHO sangat janggal ini, silakan saja kalo mau menerapkan analogi ini pada pemahaman dwinatur Yesus.

Kalo Anda sudah paham hakekat dwinatur Yesus sesuai analogi di atas, tapi Anda tetap mau menggunakan istilah “nyleneh” Yesus ditinggalkan diriNya sendiri, ya silakan aja....
Istilah / nama / sebutan tidak penting di sini selama Anda memahami maksud ajarannya. :)

ketika Yesus berteriak Eli, Eli lamasbakhtani, bukankah dia merasa tdk terkoneksi lagi dengan Allah yg juga diri-Nya?

Mengenai omnipotence paradox, kami katakana bahwa tiada yg mustahil bagi Allah selama hal tersebut tidak mengandung kontradiksi.
Mengenai hal2 yg mengandung kontradiksi, kami katakan bahwa memang ada hal2 yg tidak dapat dilakukan (i.e. logical fallacy, paradox) daripada mengatakan ada yang mustahil bagi Allah. :)

anda masih tdk menegrti akan kemustahilan bagi Allah ini.

Apakah dengan berinkarnasi maka Allah menjadi lemah? TIDAK!!
Apakah dengan berinkarnasi Allah menjadi diciptakan? TIDAK!!
Apakah dengan berinkarnasi Allah menjadi mati (musnah)? TIDAK!!!

Tidak ada kontradiksi / paradox dari Allah yg berinkarnasi, jadi tidak mustahil jika Allah berinkarnasi menjadi manusia. :)

Bukankh sebagai manusia Yesus memiliki kelemahan? sebagai manausia Yesus juga bisa mati kan?

lemah dan mati itu kemustahilan bagi Allah mas  :)

Penggunaan ayat secara out of context!!
Ayat di atas itu menunjukkan kebesaran Allah, bukan menjadi indikasi keterbatasan Allah utk tinggal di bumi atau di manapun. Allah bahkan pernah tinggal di bumi selama beberapa hari dalam Kemah Pertemuan yg didirikan Musa (Kel 40 : 34 - 38). Allah Putra turun ke dunia orang matu adalah BUKAN hal yg mustahil, sama seperti Allah yg turun dan diam di Kemah Pertemuan selama beberapa hari di tengah2 orang2 Israel.

Kalau Allah bisa turun langsung ke dunia ini, mengapa harus lahir dan menjadi bayi yg tdk berdaya mas?

kalau Allah bisa turun langsung ke dunia ini mengapa dituliskan:
“Dialah satu-satunya yang tidak takluk kepada maut, bersemayam dalam terang yang tak terhampiri. Seorangpun tak pernah melihat Dia dan memang manusia tidak dapat melihat Dia. Bagi-Nyalah hormat dan kuasa yang kekal! Amin."[1 Timotius 6: 16]
Yohanes 5:(37) Bapa yang mengutus Aku, Dialah yang bersaksi tentang Aku. Kamu tidak pernah mendengar suara-Nya, rupa-Nyapun tidak pernah kamu lihat,
(Keluaran 33: 20)."Dan Tuhan berfirman: Engkau tidak tahan me-mandang wajah-Ku, sebab tidak ada orang yang memandang Aku yang dapat hidup."
(1 Raja-raja 8:27).Tetapi benarkah Allah hendak diam di atas bumi? Sesungguhnya langit, bahkan langit yang mengatasi segala langitpun tidak dapat memuat Engkau, terlebih lagi rumah yang kudirikan ini."


Benar. :)
Artimya kelak manusia dibangkitkan bukan hanya roh saja tapi memiliki daging?

Benar. :)

Kalau Adam sekarang sdh disurga, apakah kelak ikut dibangkitkan lagi di dunia ini waktu hari kebangkitan?

Dalam konteks bahwa Yesus turun ke Sheol dalam kurun 3 hari kematiannya, utk mewartakan Injil kepada mereka di Sheol, maka YA, Anda benar.. :)

emang orang2 yg sdh mati masih bisa diwartakan injil?
biar bisa bertobat gitu?  :)

Offline Lily

  • Super Hero
  • ******
  • Posts: 1395
  • Reputation Power:
  • Denominasi: Katolik
Re: penebusan dosa Adam (makan buah) oleh Yesus
« Reply #86 on: November 21, 2012, 09:24:41 AM »
ya mungkin akan timbul lagi pertanyaan seperti pertanyaan mas Oda:

Mungkin Allah lebih sayang kepada manusia ? Mengapa Allah lebih sayang kepada manusia drpd iblis ?

 :D

Mzm 8:4-6     
apakah manusia, sehingga Engkau mengingatnya? Apakah anak manusia, sehingga Engkau mengindahkannya?
Namun Engkau telah membuatnya hampir sama seperti Allah, dan telah memahkotainya dengan kemuliaan dan hormat.
Engkau membuat dia berkuasa atas buatan tangan-Mu; segala-galanya telah Kauletakkan di bawah kakinya:

Ibr 2:6     
Ada orang yang pernah memberi kesaksian di dalam suatu nas, katanya: "Apakah manusia, sehingga Engkau mengingatnya, atau anak manusia, sehingga Engkau mengindahkannya?

Ibr 2:16     
Sebab sesungguhnya, bukan malaikat-malaikat yang Ia kasihani, tetapi keturunan Abraham yang Ia kasihani.

semoga menjawab pertanyaan Anda  :)
“If you are humble nothing will touch you, neither praise nor disgrace, because you know what you are.” 
[Mother Teresa]

Offline striker

  • Super Hero
  • ******
  • Posts: 1093
  • Reputation Power:
  • Denominasi: Isa Ibnu Mariam
Re: penebusan dosa Adam (makan buah) oleh Yesus
« Reply #87 on: November 21, 2012, 09:27:06 AM »
Mzm 8:4-6     
apakah manusia, sehingga Engkau mengingatnya? Apakah anak manusia, sehingga Engkau mengindahkannya?
Namun Engkau telah membuatnya hampir sama seperti Allah, dan telah memahkotainya dengan kemuliaan dan hormat.
Engkau membuat dia berkuasa atas buatan tangan-Mu; segala-galanya telah Kauletakkan di bawah kakinya:

Ibr 2:6     
Ada orang yang pernah memberi kesaksian di dalam suatu nas, katanya: "Apakah manusia, sehingga Engkau mengingatnya, atau anak manusia, sehingga Engkau mengindahkannya?

Ibr 2:16     
Sebab sesungguhnya, bukan malaikat-malaikat yang Ia kasihani, tetapi keturunan Abraham yang Ia kasihani.

semoga menjawab pertanyaan Anda  :)

Jadi terjawab, mengapa iblis tdk ditebus, karena Allah mengasihani manusia tapi tdk mengasihani malaikat.

kasihan juga ya malaikat, tdk mendapat kasih Allah  :(

Offline Frodo

  • FIK - Senior
  • ****
  • Posts: 268
  • Reputation Power:
  • Denominasi: ?????
Re: penebusan dosa Adam (makan buah) oleh Yesus
« Reply #88 on: November 21, 2012, 09:39:28 AM »
Jadi terjawab, mengapa iblis tdk ditebus, karena Allah mengasihani manusia tapi tdk mengasihani malaikat.

kasihan juga ya malaikat, tdk mendapat kasih Allah  :(

Keliatan banget kagak ngerti apa apa, wkwkwkwkwkwk

 :rofl:

Offline Lily

  • Super Hero
  • ******
  • Posts: 1395
  • Reputation Power:
  • Denominasi: Katolik
Re: penebusan dosa Adam (makan buah) oleh Yesus
« Reply #89 on: November 21, 2012, 09:47:08 AM »
Jadi terjawab, mengapa iblis tdk ditebus, karena Allah mengasihani manusia tapi tdk mengasihani malaikat.

kasihan juga ya malaikat, tdk mendapat kasih Allah  :(

Malaikat itu makhluk spiritual yang kuat dan sudah sempurna pengetahuan Ilahi nya mas,
sudah tahu siapa itu Tuhan, apa itu Terang, sangat dekat dengan Tuhan di Surga...

Mat 18:10    Ingatlah, jangan menganggap rendah seorang dari anak-anak kecil ini. Karena Aku berkata kepadamu: Ada malaikat mereka di sorga yang selalu memandang wajah Bapa-Ku yang di sorga. 

jadi Malaikat ngga perlu bersusah payah berjuang seperti manusia yang lemah, untuk mengenal Tuhan dan menjadi penghuni Surga ... 11-12 lah  :)

kalo iblis (ex malaikat Allah yang jatuh dalam dosa) memang sudah memutuskan untuk menolak kasih Allah   :swt:

“If you are humble nothing will touch you, neither praise nor disgrace, because you know what you are.” 
[Mother Teresa]