setiap manusia terdiri dari raga Jiwa dan Roh (kalau gak salah).
yg keluar dari raga Yesu dan masuk ke dunia orang mati itu Jiwanya ataua Rohnya?
Kalau yg keluar itu Allah (Roh), dan masuk lagi ke tubuh Yesus, berarti Allah bisa masuk dan keluar dari tubuh Yesus ya mas?
Membicarakan “ jiwa dan roh” Yesus, maka harus kita bahas dulu definisi “jiwa (soul)” dan “roh (spirit)” dalam teologi Kristen (katolik).
Gereja katolik mengajarkan bahwa jiwa (soul) adalah kekuatan yg menggerakkan suatu makhluk; sedangkan roh (spirit) adalah esensi kodrat ilahi (divine essence) yg diberikan hanya kepada manusia, yg menjadikan manusia makhluk yg unik memiliki jiwa (soul) sekaligus roh (spirit).
Tanaman memiliki jiwa animatif (animative soul) yg hanya memberi kekuatan dasar utk menopang kehidupannya, binatang memiliki jiwa sensitive (sensitive soul) yg memberinya kehidupan dan dapat bereaksi thd lingkungannya melalui indera2nya.
Tapi manusia memiliki roh (spirit), yaitu jiwa (soul) yg dianugerahi kodrat ilahi sehingga kita memiliki budi dan emosi, diciptakan serupa dengan Sang Pencipta.
Jika membicarakan ttg manusia, maka roh itu identik (interchangeable) dengan jiwa.
Yesus adalah benar2 Allah benar2 manusia. Maka berbicara ttg roh Yesus sama saja berbicara ttg jiwa Yesus, dan sebaliknya (vice versa).
Dari definisi ini, semua manusia memiliki elemen material (tubuh) dan elemen spiritual (jiwa sekaligus roh).
Ketika Yesus wafat, maka baik jiwa maupun roh Nya meninggalkan tubuhNya.
Allah yang berinkarnasi sebagai manusia, benar2 manusia, selama hidupnya mengenakan tubuh duniawi, maka Allah Putra sama seperti manusia lainnya, yaitu dapat terpisah jiwa dan rohNya dari tubuhNya, i.e. mati. Ini lah yg terjadi ketika Yesus wafat di kayu salib.
Ajaran GK ini dapat dilihat dalam Summa Theologica i-II, Q78, article 1-2; yg ditulis oleh St. Thomas Aquinas.
seperti halnya ketika Yesus dikayu Salib, baliau merasa Allah meninggalkannya, apakah pada saat itu Allah sedang keluar meninggalkan dirinya?
Pertanyaan Anda ini dapat dijawab dengan analogi manusia sbg makhluk individu sekaligus makhluk sosial.
Sama seperti kita ini tetaplah 100% makhluk sosial ketika sisi individu kita mendominasi (ingin menyendiri), maupun kita ini tetaplah 100% makhluk individu ketika sisi sosial kita mendominasi (ingin bersama sesama), begitu pula analoginya dgn yg dialami Yesus.
Ketika kodrat manusiawi Yesus mendominasi, ketika dia merasa ditinggalkan Allah, pada dasarnya kodrat ilahi Yesus itu tetap 100% melekat pada diriNya dan tidak pernah meninggalkanNya. Sekalipun Yesus berteriak minta tolong, tidak ada Roh Allah yg meninggalkan diriNya, karena Roh Yesus itu (yg sedang berteriak) adalah Roh Allah itu sendiri yg sedang berinkarnasi.
disini kita membiacarkan bahwa ada yg mustahil bagi Allah, tapi anda berbicara doktrin yg ada dlm ajararan anda tentang Trinitas
simple saja kok, Mustahil gak Allah lemah, musthil gak Allah diciptakan, mutahil gak Allah mati?
gak usah dihubungkan ke Yesus atau kemana saja dulu.
Allah mustahil lemah. Allah mustahil diciptakan. Allah mustahil mati (musnah).
Apakah Yesus bukan Allah kalo demikian? Apakah Allah berkontradiksi ketika berinkarnasi menjadi manusia? SALAH!!
Yesus dalam kodrat manusiawiNya (ketika mengenakan tubuh duniawi) adalah lemah, tapi dalam kodrat ilahiNya tetaplah kuat.
Yesus dalam kodrat manusiawiNya memang dilahirkan dari rahim seorang wanita, tetapi kodrat ilahiNya TIDAK diciptakan karena telah ada bersama Bapa dan dilahirkan (seturut hubungan asal-muasalnya) dalam kekekalan.
Yesus dalam kodrat manusiawiNya memang mati (i.e. terpisah jiwa dan rohNya dari tubuhNya), tetapi dalam kodrat ilahiNya tidak dapat mati (musnah).
yg keluar dari diri Yesus adalah Allah, mengapa harus masuk ke dunia orang mati hanya utk mengalahkan maut?
emang dunia orang mati mampu menampung Allah?
Utk mewartakan Injil kepada orang2 beriman yg telah beristirahat sebelum kedatangan Penebus.
Utk menjemput jiwa2 orang benar ke surga karena Penebus mereka telah datang.
Dunia orang mati tentu saja dapat dikunjungi (bukan menampung) Allah, wong Allah yg menciptakan dunia itu kok.
Pertanyaan yg aneh, IMHO. Mosok Anda mau bertanya apakah dunia/surga/kota Jakarta dapat menampung Allah? Allah bukan ditampung di surga/dunia/sheol, tapi jika Allah berkenan datang, maka tentu saja Allah dapat datang dan tinggal di sana kalo memang Dia berkenan. Allah adalah penguasa, bukan pengungsi yg harus ditampung di tempat2 yg notabene adalah ciptaanNya.
Yesus bangkit dengan tubuhnya masih ada bekas tusukan paku, bagimana dengan kebangkitan manusia?
apakah nanti akan dibangkitkan sama ketika kita meninggal? yg tua ya dibangkitkan tua, dan yg muda akan dibangkitkan muda?
Tbh, aku tidak tahu.
Bisa jadi dengan bekas luka sebagai bukti/tanda kehormatan, bisa jadi dlm kondisi seperti kita meninggal, bisa jadi dalam keadaan usia muda, cantik dan rupawan.
Ini semua tidak penting dalam iman kami, yg penting adalah ketika dianugerahi tubuh surgawi yg serupa dgn tubuh Yesus, maka orang2 beriman memiliki tubuh yg sempurna dan mulia, tidak lagi merasakan sakit dan tidak dapat dihancurkan / mati.
bukankah dosa Adam juga melekat pada dirinya, sampai dia menjadi ROH (menunggu ditebus oleh Yesus)?
Apakah dosa adam itu melekat hanya sampai kematiannya saja?
Ketika manusia meninggal dalam keadaan bertobat (tidak berdosa berat), dosa (berat) itu tidak lagi melekat pada rohnya, i.e. ia dapat diselamatkan.
Tetapi selama belum ditebus, maka rohnya tidak dapat bersatu dengan Allah. Oleh sebab ini, Adam dan Hawa, dan juga semua orang2 kudus sebelum kedatangan Penebus, tinggal di Sheol menunggu utk dapat bersatu dengan Allah di surga. Yesus datang ke sana (dalam kurun waktu kematianNya) utk memenuhi janjiNya dan menyelamatkan sekaligus menjemput mereka ke surga.