@Jenova,
saya puyeng nyari analogi yg setidaknya bisa dibilang "ya boleh-lah... kira2 begitu" ... namun biar bagaimanapun juga, saya mau coba ... hehehe .
Misal :
A. Natur air, benda cair - bening, tidak berbau, tidak ada rasanya. (terpisah, berdiri sendiri).
B. Natur daun teh yg sudah dikeringkan, benda solid - berwarna coklat, mempunyai aroma dan rasa teh (terpisah, berdiri sendiri).
Dikala "inkarnasi" ... yaitu Union ... penggabungan A dan B, maka hasilnya adalah satu substansi yang disebut AirTeh.
Mari kita abaikan dulu perbedaan-nya antara AirTeh yg natur-nya jadi dissolve dgn Person Yesus yg each retain it's own nature / tidak dissolve. Anyway, for the sake of the discussion ... anggep aja saya bisa katakan : AirTeh mempunyai 2 natur .
Barusan tak tengok lagi ke post saya diatas, saya ada revisi ... saya salah memberi respond.
Di post sebelumnya saya menulis ini :
Namun maksud saya adalah :
because of the Union ... maka Yesus berDwiNatur.
Dimana the Union itu saya anggap adalah peristiwa inkarnasi dalam penggabungan Natur2 Allah dgn Natur2 manusia (seperti ilustrasi air teh diatas).
Namun kayaknya masih belon "kena" juga ilustrasi air-teh saya tsb.
Karena Jenova menjelaskan, the Union tsb murni Allah menjadi manusia (inkarnasi) ---> The Union itu adalah hanya penggabungan Roh Allah bergabung dgn Jiwa+Tubuh manusia .... Barulah setelah the Union ini .... disimpulkan Yesus berDwiNatur (Hypostatic Union).
Sementara pengertian saya : the Union tsb = inkarnasi = ya karena disebut the Union ... ya makanya saya berpikir the Union (penggabungan) antara natur2 Ilahi (basically Roh, laennya menyusul / sifat2) dgn natur2 Manusia (basically jiwa+tubuh, laennya menyusul / sifat2) ----> dimana hasilnya adalah Hypostatic Union (Person Yesus yg berDwiNatur .... AirTeh yg ber "DwiNatur").
Bingung saya... kok kayaknya mirip2... tapi yah kok ternyata sepertinya masih beda, yah ? hahaha ... .
Bentar... saya masih lagi mikir nyari dimana perbedaannya .... hehehe .
bersambung.
Bro oda,
Analogi daun teh kok sepertinya aku tidak bisa terima juga , maaf...
Bukan berarti Anda salah dan aku benar atau sebaliknya lho.
Kalo mau menganalogikan dengan daun teh, aku ingin memberikan analogiku juga.
1. Air --> analogi sebagai roh --> memiliki natur antara lain: ”relatif” tidak berasa, ”relatif” tidak berwarna, ”relatif” tidak berbau.
2. Air murni (H2O) --> analogi sebagai Roh Allah --> memiliki natur antara lain: “mutlak” tidak berasa, “mutlak” tidak berwarna, “mutlak” tidak berbau.
3. Teh manis --> analogi sebagai manusia, yg terdiri dari air (analogi roh), teh (analogi jiwa), dan gula (analogi tubuh) --> memiliki natur antara lain: rasa manis, warna coklat, bau wangi.
Ketika air murni (Roh Allah / Roh Yesus / Firman) mengambil teh (jiwa) dan gula (tubuh) dan mengambil natur sebagai teh manis (manusia), maka “teh manis istimewa” (manusia istimewa alias Yesus) itu memiliki natur teh manis yg sesungguhnya (misal: manis, coklat, wangi).
Tapi pada saat yg bersamaan, natur ”air murni” (mutlak tidak berasa, mutlak tidak berwarna, mutlak tidak wangi) itu tidak pernah hilang dan tetap melekat pada diri "teh manis istimewa" itu, tidak pernah melebur, tidak pernah bercampur dengan natur ”teh manis”.
Ketika ”teh manis istimewa” itu bersumber pada naturnya sebagai teh manis, maka dia akan benar2 manis, coklat, dan wangi. Ketika “teh manis istimewa” itu bersumber pada naturnya sebagai air murni, maka dia akan benar2 mutlak tidak berasa, mutlak tidak berwarna, mutlak tidak berbau.
Namun demikian, baik ketika bersumber pada naturnya sebagai teh manis atau bersumber pada naturnya sebagai air murni, entitas dan keberadaan "teh manis istimewa" itu tetap sama yaitu sebagai teh manis. Tidak peduli ketika sedang bersumber pada natur yg mana, "teh manis istemewa" itu tetap merupakan 1 Person yg sama, yg awalnya adalah air murni dan telah berinkarnasi menjadi teh manis.
Di sini dapat kita katakana juga bahwa ”teh manis istimewa” itu merupakan ”hypostatic union” dari natur sebagai air murni dan natur sebagai teh manis, sebagai akibat (urutan logika) dari peristiwa "inkarnasi" ketika air murni itu mengambil teh dan gula utk menjadikan dirinya sendiri sebagai teh manis.