Author Topic: Sola Scriptura lagi  (Read 81281 times)

0 Members and 14 Guests are viewing this topic.

Offline OSAS

  • FIK - Senior
  • ****
  • Posts: 412
  • Reputation Power:
  • Denominasi: Kristen
Re: Sola Scriptura lagi
« Reply #1080 on: August 07, 2013, 10:07:03 AM »
Sejarah kanonisasi juga menunjukkan bahwa kanon PL sudah lama ada sebelum ada gereja kristen dan kanoniusasi PB bukan dilakukan oleh gereja Katolik seperti saya baca keterangan bro OSAS.

Memang tidakk mungkin ada kesamaan pendapat dalam hal ini.


Tepat sekali penjelasan anda,walau tidak akan disukai oleh pihak tertentu yang mengaku memproduksi Alkitab secara arogan.


Offline sniperX

  • Super Hero
  • ******
  • Posts: 1954
  • Reputation Power:
  • Denominasi: ****
Re: Sola Scriptura lagi
« Reply #1081 on: August 07, 2013, 10:09:16 AM »
Alangkah patut dikasihani jika ada orang yang mengaku Kristen, tetapi menganggap Alkitab turun dari langit. Iman bayi yang dipelihara hingga tahun 2013.
Kasihan.....


Offline OSAS

  • FIK - Senior
  • ****
  • Posts: 412
  • Reputation Power:
  • Denominasi: Kristen
Re: Sola Scriptura lagi
« Reply #1082 on: August 07, 2013, 10:09:27 AM »
Bro OSAS sudah menjabarkan berbagai pusat kekristenan di sekitar Timur Tengah dan para BApa Gereja dari berbagai pusat kekristenan tsb.


Kesombongan gereja yang menuntut semua gereja lain harus tunduk kepada mereka karena pengakuan hanya mereka yang mewarisi ajaran Rasul memang merupakan puncak arogansi yang hanya mengakibatkan perpecahan gereja belaka,dan sejarah sudah membuktikannya.

GBU



Offline OSAS

  • FIK - Senior
  • ****
  • Posts: 412
  • Reputation Power:
  • Denominasi: Kristen
Re: Sola Scriptura lagi
« Reply #1083 on: August 07, 2013, 10:11:12 AM »
Gereja Kristen mula mula sudah ada dijaman kisah para Rasul,dan disemua daerah perkembangannya sesuai daftar yang diberikan bro OSAS tsb.

Jawaban yang jitu sekali karena klaim yang penuh arogansi seolah olah hanya merekalah gereja sedangkan yang lain bukan hanyalah isapan jempol belaka,bro.

GBU


Offline sniperX

  • Super Hero
  • ******
  • Posts: 1954
  • Reputation Power:
  • Denominasi: ****
Re: Sola Scriptura lagi
« Reply #1084 on: August 07, 2013, 10:11:46 AM »

Kesombongan gereja yang menuntut semua gereja lain harus tunduk kepada mereka karena pengakuan hanya mereka yang mewarisi ajaran Rasul memang merupakan puncak arogansi yang hanya mengakibatkan perpecahan gereja belaka,dan sejarah sudah membuktikannya.

GBU

Perpecahan? Perpecahan? Perpecahan gereja siapa yang berjumlah hingga 40ribu gereja sejak 1525? Siapa yang mengajarkan gereja menjadi liar tanpa pimpinan bagai anak ayam tidak berinduk seperti itu? Tongkosong?


Offline OSAS

  • FIK - Senior
  • ****
  • Posts: 412
  • Reputation Power:
  • Denominasi: Kristen
Re: Sola Scriptura lagi
« Reply #1085 on: August 07, 2013, 10:13:17 AM »
Kalau anda tidak baca ya buat apa dipersoalkan lagi karena memang berbeda pendapat.

Memang nasihat saya tidak perlu anda meladeni orang yang menganggap Alkitab hanya cerita dongengan belaka dan komentarnya tidak ada isinya sama sekali alias pokrol bambu.

Buang tempo bro !

GBU


Offline sniperX

  • Super Hero
  • ******
  • Posts: 1954
  • Reputation Power:
  • Denominasi: ****
Re: Sola Scriptura lagi
« Reply #1086 on: August 07, 2013, 10:18:18 AM »
Inilah hasil solascriptura :

Your Total "Christian Denominations" Count for today is 44576
Please pray for Christian unity (John 17; Eph 4:5; Matt 16:18)

http://www.philvaz.com/apologetics/a120.htm


Yud 1:19   Mereka adalah pemecah belah yang dikuasai hanya oleh keinginan-keinginan dunia ini dan yang hidup tanpa Roh Kudus.


Offline Husada

  • FIK council
  • Super Hero
  • *****
  • Posts: 3585
  • Reputation Power:
  • Gerejaku Didirikan oleh Yesus Kristus
Re: Sola Scriptura lagi
« Reply #1087 on: August 07, 2013, 11:51:41 AM »
Ada tulisan bagus mengenai kanonisadi dari LAI berikut :
http://www.Alkitab.or.id/index.php?option=com_content&task=view&id=147&Itemid=131
Terima kasih Quovadis. Artikel yang sangat memberikan peneguhan bagi saya.

Saya ingin mencatat hal yang penting bagi pengertian saya:
1. Setelah saya klik link yang Quovadis berikan itu, ternyata artikel itu dimuat pada Lembaga Alkitab Indonesia di seksi Biblika, ditulis Oleh: Pdt. Yusak Tridarmanto, M.Th., (saya tulis YT) dipublikasi pada Friday, 13 November 2009.
2. Alinea I:
Quote from: YT
Sebenarnya, istilah kanon yang dikenakan untuk menyebut daftar kitab-kitab yang dianggap mempunyai otoritas untuk dijadikan dasar kehidupan rohani sehari-hari, diambil dari perbendaharaan kata pada masa kekristenan.
3. Alinea II:
Quote from:  YT
Dari arti yang demikian, maka kata kanon sering pula dipakai untuk menunjuk tali sipat, yaitu sebuah alat yang biasa dipakai oleh seorang tukang kayu ataupun tukang bangunan untuk menetapkan bahwa sepotong kayu ataupun batu merah telah dipasang pada tempat dan arah yang benar.
4. Alinea IV:
Quote from:  YT
Di dalam Perjanjian Baru, kita semua menemukan penggunaan kata kanon di dalam tulisan Rasul Paulus saja. Itupun tidak terlalu banyak, yaitu empat kali saja yaitu tiga kali di dalam surat 2Kor. 10:13-16, dan sekali di dalam surat Gal. 6:16.
5. ALinea V:
Quote from:  YT
Kanon dalam arti aturan dan norma juga dipakai oleh para bapa Gereja.
6. Alinea VI:
Quote from:  YT
Lama kelamaan, kata kanon digunakan di dalam kehidupan Gereja untuk hal-hal yang konkrit, keputusan-keputusan yang jelas, dan bahkan untuk seseorang.
7. Alinea VIII:
Quote from:  YT
Dari penggunaan kata kanon dengan arti yang bervariasi tersebut, maka juga tidak mengherankan apabila akhirnya kata kanon juga dipakai untuk menyebut daftar kitab-kitab yang dianggap otoritatif oleh orang-orang Kristen.
8. Alinea IX:
Quote from:  YT
Penggunaan kata kanon untuk menyebut seluruh kumpulan kitab termasuk di dalamnya kitab Perjanjian Lama, terjadi masih dalam waktu yang lebih kemudian lagi. Penggunaannya yang paling jelas ditemukan di dalam sebuah puisi yang dikarang pada tahun 380 oleh seorang Bishop Ikonium bernama Amphilochius.
9. Alinea XI:
Quote from:  YT
Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa para penulis Gerejawi pada tiga abad pertama menggunakan kata kanon untuk menunjuk kepada apa yang bagi orang-orang Kristen pada waktu itu dianggap sebagai norma kehidupan iman, dan norma kebenaran.
10. Alinea XII:
Quote from:  YT
Kalau dilihat dari sisi latar belakang penulisan setiap kitab di dalam Perjanjian Lama maupun Perjanjian Baru, tentu akan segera disadari bahwa para penulisnya sama sekali tidak bermaksud ataupun menyadari bahwa akhirnya tulisan-tulisan mereka itu terhimpun di dalam sebuah kitab yang diakui sebagai kitab kanonik, dan yang berwibawa untuk dijadikan pedoman hidup beriman sehari-hari.
11. Alinea XIII:
Quote from:  YT
Semakin manusia bergumul dengan Firman Allah yang disampaikan secara manusiawi melalui manusia itu, maka semakin ia mengenal kekayaan dan hikmat Allah yang tak terduga dalamnya.
12. Alinea XIV:
Quote from:  YT
Kehendak ini menimbulkan kebutuhan untuk mewariskan kehidupan berimannya kepada generasi-generasi berikutnya. Oleh sebab itu apa yang mereka percayai sebagai Firman Allah yang semula disampaikan secara lisan melalui para nabi, dirasakan perlu untuk diabadikan  tidak hanya di dalam tradisi lisan saja, melainkan juga di dalam bentuk tulisan-tulisan. ... Bahkan lebih dari itu mereka juga percaya bahwa pengajaran-pengajaran Tuhan Yesus beserta para rasul-Nya itu juga mempunyai kewibawaan yang sama dengan Kitab Suci  Perjanjian Lama yang mereka percayai sebagai Firman Tuhan itu.
13. Alinea XV:
Quote from:  YT
Penulisan  naskah-naskah itu tidak semata-mata dimaksudkan hanya sekedar upaya untuk mewariskan kehidupan beriman kepada generasi penerus saja, melainkan juga dihayati sebagai yang dikehendaki oleh Tuhan sendiri.
14. Alinea XVI:
Quote from:  YT
Walaupun memang Tuhan Yesus sendiri banyak mengajar, namun ia sendiri tidak pernah meninggalkan tulisan-Nya. Namun Ia menghendaki agar apa yang Ia kerjakan dan ajarkan itu diberitakan tidak hanya kepada orang-orang Yahudi di sekitar Yerusalem saja, melainkan juga kepada orang-orang lain di dunia ini.  Ia menghendaki agar para murid-Nya menjadi saksi-saksi yang hidup bagi dunia tentang Dirinya dan apa yang telah Ia kerjakan bagi dunia ini. Untuk itu maka apa yang telah mereka ketahui dan alami tentang Yesus Kristus itu  perlu diabadikan dalam bentuk tulisan, agar melaluinya banyak orang yang mendengarnya.
15. Alinea XVII:
Quote from:  YT
Dengan demikian maka seluruhnya [kanonisasi] mencakup lima tahap yaitu tahap formasi, tahap sirkulasi, tahap koleksi, tahap redaksi dan tahap seleksi yang terarah kepada pengakuan sebagai kitab kanonik.
16. Alinea XVIII:
Quote from:  YT
Sebagian besar materi yang sekarang yang terdapat dalam kitab khususnya Perjanjian Lama, semula ada dalam bentuk tradisi lisan. ... Rasul Paulus sendiri yang menjadi Kristen kira-kira tahun 36 M. belum menulis suratnya yang paling awal sampai tahun 50 M. Oleh sebab itu maka dapat dipahami apabila dalam waktu yang cukup lama berita-berita Alkitab itu beredar tidak dalam bentuk tulisan melainkan dalam bentuk tradisi lisan. Tidak mengherankan apabila dalam proses transmisi ini dapat terjadi beberapa modifikasi dari berita itu sendiri. Semakin lama proses transmisi ini berlangsung, maka semakin besar kemungkinan terjadinya modifikasi dari berita itu sendiri bahkan tidak mustahil apabila terjadi adanya dua versi atau lebih dari satu pokok berita tertentu. Kenyataan ini tentu akan menimbulkan kesulitan tertentu pada saat dibutuhkan adanya bentuk tulisan dari tradisi lisan tersebut.
17. Alinea XIX:
Quote from:  YT
Tradisi-tradisi lisan yang pada akhirnya ditulis, tidak selalu ditulis oleh sumber pertama berita itu sendiri. Bahkan nama-nama yang pada akhirnya dipakai untuk menyebut naskah kitab tertentu tidak selalu merupakan jaminan bahwa naskah tersebut benar-benar ditulis oleh nama tersebut.
18. Alinea XX:
Quote from:  YT
Kesulitan yang juga tidak sederhana terjadi pula dalam proses seleksi dari antara sekian banyak naskah Alkitab. Kesulitan yang paling besar adalah menentukan apakah kitab tertentu akan diakui sebagai yang kanonik atau tidak. ... Sedangkan para pejabat keagamaan dari jemaat yang satu dengan jemaat yang lain pada waktu itu tidak selalu mempunyai pandangan yang sama dalam menetapkan ukuran untuk menentukan apakah naskah tertentu diakui sebagai kanonik atau tidak. Oleh sebab itu maka dapat dipahami apabila proses kanonisasi itu benar-benar memakan waktu yang sangat lama. Bahkan faktapun juga menunjukkan bahwa pada masa yang awal dapat ditemukan adanya kumpulan-kumpulan kitab kanonik yang berbeda dari kelompok yang satu dengan kelompok yang lain.
19. Alinea XXI:
Quote from:  YT
Dari perjalanan yang panjang tentang proses kanonisasi ini, maka dapat dipahami apabila akhirnya kitab kanonik yang kita miliki sekarang ini diakui dan dipercayai  di samping sebagai  buah pekerjaan manusia, maka serentak dengan itu juga diakui dan dipercayai sebagai buah pekerjaan Allah sendiri, karena tanpa campur tangan pekerjaan-Nya, maka hampir mustahil dapat disepakati adanya jumlah kitab tertentu yang diakui dan dipercaya sebagai yang berwibawa untuk dijadikan pedoman kehidupan beriman.
Mungkin ringkasan saya tidak sempurna, bagi yang ingin meringkas secara berbeda, silahkan.
« Last Edit: August 07, 2013, 11:58:02 AM by Husada »
PRO ECCLESIA ET PATRIA, PRO PATRIA ET ECCLESIA

Offline Husada

  • FIK council
  • Super Hero
  • *****
  • Posts: 3585
  • Reputation Power:
  • Gerejaku Didirikan oleh Yesus Kristus
Re: Sola Scriptura lagi
« Reply #1088 on: August 07, 2013, 01:39:30 PM »
Damai Sejahtera Tuhan Jesus Kristus menyertai FIKer sekalian.

Dari ringkasan yang Husada sajikan di Rely#1089, ditarik pemahaman, sebagai berikut:
1. Istilah kanon adalah untuk daftar kitab yang mempunyai otoritas dijadikan dasar kehidupan rohani; (Lepas dari apakah proto ataupun deutro)

2. Di Perjanjian Baru terjemahan ke dalam Bahasa Indonesia, istilah kanon disebut 'patok';

3. Istila kanon sudah dipakai oleh para bapa Gereja;

4. Kanon untuk seluruh kitab termasuk Perjanjian Lama, terjadi pada sebuah tulisan tahun 380 oleh Bishop Ikonium bernama Amphilochius;

5. Dapat disimpulkan bahwa penulis Gerejawi pada tiga abad pertama menggunakan 'kanon' untuk apa saja norma kehidupan iman, dan norma kebenaran;

6. Penulisan Perjanjian Lama dan Perjanjian Baru sama sekali tidak dimaksudkan untuk dihimpun dalam kitab kanonik dan berwibawa untuk dijadikan pedoman hidup beriman sehari-hari;

7. Semakin manusia bergumul dengan Firman Allah yang disampaikan secara manusiawi melalui manusia itu, maka semakin ia mengenal kekayaan dan hikmat Allah yang tak terduga dalamnya;

8. Kehendak ini menimbulkan kebutuhan untuk mewariskan kehidupan berimannya kepada generasi-generasi berikutnya. Maka apa yang dipercayai sebagai Firman Allah yang semula disampaikan secara lisan, dirasakan perlu dituliskan.
Bahkan, pengajaran Tuhan Yesus beserta para rasul-Nya yang disampaikan secara lisan dipandang berwibawa sama dengan Kitab Suci  Perjanjian Lama;
Khusus untuk ini, mengingat bahwa Perjanjian Lama adalah isyarat akan kedatangan Tuhan Jesus Kristus, maka Perjanjian Lama harus dilihat dari terang Perjanjian Baru (dimana Tuhan Jesus Kristus terlibat secara ragawi di dalamnya);

9. Penulisan  naskah-naskah itu dihayati sebagai yang dikehendaki oleh Tuhan sendiri;

10. Tuhan Jesus mengajar tidak meninggalkan tulisan. Namun Ia menghendaki agar apa yang Ia kerjakan dan ajarkan itu diberitakan kepada semua orang.  Ia menghendaki agar para murid-Nya menjadi saksi-saksi yang hidup bagi dunia tentang Dirinya dan apa yang telah Ia kerjakan bagi dunia.
Untuk itu maka apa yang telah mereka ketahui dan alami tentang Yesus Kristus, diabadikan dalam bentuk tulisan.
Poin 10 ini membawa ingatan saya pada ayat, Masih banyak hal-hal lain lagi yang diperbuat oleh Yesus, tetapi jikalau semuanya itu harus dituliskan satu per satu, maka agaknya dunia ini tidak dapat memuat semua kitab yang harus ditulis itu. Pengertian saya selanjutnya, bahwa masih banyak yang perlu dicontohkan oleh para rasul untuk mengaplikasikan kehidupan rohani;

11. Dengan demikian maka kanonisasi seluruhnya mencakup lima tahap yaitu tahap formasi, tahap sirkulasi, tahap koleksi, tahap redaksi dan tahap seleksi yang terarah kepada pengakuan sebagai kitab kanonik.
12. Sebagian besar materi yang sekarang yang terdapat Perjanjian Lama, semula ada dalam bentuk tradisi lisan;
Rasul Paulus sendiri yang menjadi Kristen kira-kira tahun 36 M belum menulis suratnya yang paling awal sampai tahun 50 M. Maka dapat dipahami apabila cukup lama berita-berita Alkitab itu beredar tidak dalam bentuk tulisan melainkan dalam bentuk tradisi lisan;

13. Tradisi-tradisi lisan yang pada akhirnya ditulis, tidak selalu ditulis oleh sumber pertama berita itu sendiri. Bahkan nama-nama yang pada akhirnya dipakai untuk menyebut naskah kitab tertentu tidak selalu merupakan jaminan bahwa naskah tersebut benar-benar ditulis oleh nama tersebut.
Mungkin pemahaman kawan-kawan penganut Sola Scriptura mengacu pada pemahaman seperti poin 13 ini, dimana pemahaman tersebut dimodifikasi dengan menambahkan kata SELURUH pada awala kalimatnya hingga berkata: "Seluruh tradisi-tradisi lisan..."
Padahal, kesimpulan YT itu tidak mengungkapkan demikian, dan di Injil sendiri masih tercatat Yoh 21:25;


14. Para pejabat keagamaan dari jemaat yang satu dengan jemaat yang lain pada waktu itu (SAMPAI SEKARANGKAN???) tidak selalu mempunyai pandangan yang sama. Maka timbullah kelompok-kelompok yang merasa benar sendiri;

15.Maka, dapat dipahami, kitab kanonik milik kita sekarang diakui dan dipercayai sebagai buah pekerjaan manusia, serentak sebagai buah pekerjaan Allah sendiri.
PRO ECCLESIA ET PATRIA, PRO PATRIA ET ECCLESIA

Offline Husada

  • FIK council
  • Super Hero
  • *****
  • Posts: 3585
  • Reputation Power:
  • Gerejaku Didirikan oleh Yesus Kristus
Re: Sola Scriptura lagi
« Reply #1089 on: August 07, 2013, 02:45:26 PM »
Damai sejahtera Tuhan Jesus Kristus menyertai FIKers sekalian.

Terinspirasi oleh beberapa hal yang muncul di diskusi, ingin saya sampaikan hal berikut:

Sudah berulang kali seorang partisipan diskusi ini menyatakan dengan gamblang bahwa ada pihak yang menambah Firman Tuhan (Alkitab), tetapi ketika diminta menunjukkan di kitab ato ayat mana penambahan yang dimaksud, sampai saat ini belum ditunjukkan. Menurut akal sehat, partisipan seperti itu dapat dikatakan partisipan omong kosong.

Ada partisipan diskusi ini mencoba mendikotomi antara Jesus Kristus dan Roh Kudus, terbukti dari perkataan Jesus Kristus pada Mat 28:20 Dan ketahuilah, Aku menyertai kamu senantiasa sampai kepada akhir zaman tidak direken, sementara penjelasan Paulus di 1 Kor.2:12 Kita tidak menerima roh dunia, tetapi roh yang berasal dari Allah, supaya kita tahu, apa yang dikaruniakan Allah kepada kita, sangat dipahami dan dijadikan referensi. Selaku seorang yang mengaku pengikut Kristus, seharusnya tidak mendikotomi pribadi-pribadi Allah Tritunggal, ya? Kelihatannya yang bersangkutan ingin membuka sekte kekristenan baru, gejalanya tampak dari bahwa yang bersangkutan mempersamakan diri dengan Tuhan, yang mengetahui persis apa kehendak Tuhan.

Partisipan bersangkutan, dengan percaya diri yang mantap (mungkin karena merasa diri sebagai Tuhan), tidak percaya bahwa yang diberi kewenangan mengajar adalah ke-11 murid perdana dengan penerusnya, meskipun di Scriptura jelas tertulis bahwa Tuhan Jesus Kristus berkata, "Ajarlah mereka ..." kepada 11 murid. Konyolnya, yang bersangkutan menyatakan diri sebagai penganut Sola Scriptura, tetapi tidak percaya pada yang tertulis di Scriptura. Audzubuneeeengngng....

Partisipan bersangkutan menyadari kemungkinan terjadi perbedaan penafsiran antar orang per orang, namun aneh, itu pula membuat yang bersangkutan mengamini lahirnya perkumpulan baru yang menamakan diri Kristen, sementara Tuhan Jesus Kristus bilang bahwa jemaat yang didirikan hanya satu. Lagi-lagi, karena merasa diri setara dengan Tuhan, yang bersangkutan menuduh serampangan bahwa kumpulan yang disertai oleh Jesus Kristus sampai akhir zaman telah mengajarkan sesuatu yang bertentangan dengan ajaran Jesus Kristus. Konyolnya lagi, ketika diminta menunjukkan ajaran yang dinilainya salah itu, yang bersangkutan memberi link yang hanya berupa pernyataan. Seharusnya, dengan pikiran normal, itu sangat mempermalukan diri sendiri.

Yang bersangkutan dengan gagah berani menyatakan diri penganut Sola Scriptura, tetapi ada ayat yang Scriptura yang tidak direken. Konyol, bener-bener konyol.

Yang bersangkutan juga berprasangka, bahwa walaupun seseorang tidak diberi kewenangan mengajar, sepanjang percaya kepada Jesus Kristus, berhak mengajarkan Injil. Yang bersangkutan tidak sadar, bahwa iblispun percaya pada Jesus Kristus tetapi tidak mempunyai kewenangan mengajarkan Injil.

Yang bersangkutan memandang bahwa Scriptura sebagai tolok ukur untuk menguji Tradisi Gereja, sementara Scriptura itu sendiri adalah hasil dari Tradisi Suci Gereja. Tradisi Suci Gereja yang telah menetapkan apakah suatu kitab pantas disebut kanonik ato tidak, kenapa malah yang ditentukan menguji yang menentukan? Terbolak-balik pemahaman partisipan ini.

Yang bersangkutan mengatakan "Kitab Suci harus ditafsirkan berdasarkan keharmonisannya dengan ayat ayat lainnya didalam Scriptura", entah dari ayat Scriptura mana itu dicuplik, sementara itu dia melupakan perkataan Tuhan Jesus Kristus "Dan ajarlah mereka melakukan segala sesuatu yang telah Kuperintahkan kepadamu. Dan ketahuilah, Aku menyertai kamu senantiasa sampai kepada akhir zaman."

Partisipan yang begitu, bisa dibilang, LUAR BIASA BEBAL.

Semoga saja orang seperti itu cepat disentuh Roh Kudus.

Damai, damai, damai.
PRO ECCLESIA ET PATRIA, PRO PATRIA ET ECCLESIA

Offline Husada

  • FIK council
  • Super Hero
  • *****
  • Posts: 3585
  • Reputation Power:
  • Gerejaku Didirikan oleh Yesus Kristus
Re: Sola Scriptura lagi
« Reply #1090 on: August 07, 2013, 02:58:24 PM »
Siap, bro husada Catatan telah dicatat baik-baik. :nod:

Dan terima kasih.

Salam
Sama-sama, Bud. Damai sejahtera Tuhan Jesus Kristus menyertaimu.
PRO ECCLESIA ET PATRIA, PRO PATRIA ET ECCLESIA

Offline Husada

  • FIK council
  • Super Hero
  • *****
  • Posts: 3585
  • Reputation Power:
  • Gerejaku Didirikan oleh Yesus Kristus
Re: Sola Scriptura lagi
« Reply #1091 on: August 07, 2013, 03:28:03 PM »
Damai sejahtera Tuhan Jesus Kristus menyertaimu, Bud.

Ijinkan saya komentari yang berikut, meskipun tadinya posting Budi tidak ditujukan kepada Husada.
Namun, terus terang saya heran: mengapa ada wacana yg mempertentangkan antara mekanisme interpretasi Alkitab secara sistem katholik roma (lembaga Magisterium) dan secara sistem protestan (individual).  Bukankah prinsipnya tetep sama: Roh Kudus bekerja dalam diri setiap umatNya?
Menurut pikiran saya, perbedaan interpretasi itu merupakan hanya karena ingin membuktikan bahwa ternyata protes kepada Gereja dimungkinkan.

Protes terbuka pertama kali kepada Gereja dilakukan oleh Marthin Luther. Hal yang menjadi poin protesnya Martin Luther adalah Penjualan Surat Pengakuan Dosa. Poin-poin seperti yang terdapat di situs-situs penentang Katolik (seperti link kebanggaan OSAS), tidak seluruhnya terdapat di 95 tesis Martin Luther. Tetapi, dengan protesnya Luther, membuka pikiran orang-orang lain, bahwa protes kepada Gereja bisa dilakukan.

Oleh karena itu, maka protes-protes berikutnya ditujukan kepada Gereja. Segala sesuatu ingin diprotes. Hingga sampai kepada Magisterium. Khusus untuk itu, berhubung banyak ayat yang memberi kewenangan kepada pribadi untuk menginterpretasi Scriptura, maka timbul pikiran para pemrotes untuk 'mengebiri' Magisteiurm yang diberikan oleh Jesus Kristus kepada 11 murid perdanaNya.

Begitu dalam benak saya, Bud.

Damai, damai, damai.

Lagi-lagi, jangan jadikan sebagai referensi atas nama kekatolikan. :drool:
PRO ECCLESIA ET PATRIA, PRO PATRIA ET ECCLESIA

Offline cadangdata

  • Super Hero
  • ******
  • Posts: 1065
  • Reputation Power:
  • Denominasi: -
Re: Sola Scriptura lagi
« Reply #1092 on: August 07, 2013, 07:49:35 PM »
Penjelasannya jelas sekali, bro OSAS. Saya rasa sekarang saya paham apa maksud bro OSAS ttg interpretasi sebagai bagian inheren dari Sola Scriptura.

Namun, terus terang saya heran: mengapa ada wacana yg mempertentangkan antara mekanisme interpretasi Alkitab secara sistem katholik roma (lembaga Magisterium) dan secara sistem protestan (individual).  Bukankah prinsipnya tetep sama: Roh Kudus bekerja dalam diri setiap umatNya?


yah mas bud....

harap dimaklumi...

namanya orang jualan....
produk yang sama pun, harus di advertise secara berbeda.
dan harus meyakinkan calon konsumen bahwa itu MEMANG BEDA...
jadi... yang sama pun HARUS DIBIKIN SEOLAH-OLAH BEDA...
dan agar LEBIH MEYAKINKAN bahwa ITU BENAR-BENAR BEDA, maka Salah Satu Teknik Selling nya adalah MEM-POINT OUT bahwa BETAPA AMAT SALAH dan NGAWURNYA KOMPETITOR ITU, sehingga membangun Logika Persepsi berarti Saya ini BENAR LHO, karena DIA SALAH... ehehe....

inilah yang memprihatinkan saya (dan mungkin banyak orang lain... barangkali tmsk mas bud juga....)
bahwa Firman Tuhan yang Agung semata-mata di-reduksi menjadi Bahan DAGANGAN IMAN dan JUALAN Yesus
yang dengan AMAT MENGGEBU-GEBU berusaha MENUNJUKKAN BETAPA SALAHNYA suatu Institusi --> yg artinya apa?? Institusi saya lah yang BENAR .... ehehe....
padahal kalo dilihat SUBSTANSI-nya banyak yg mirip...
Tapi, memang sesuai Teknik Salesmanship: PERBEDAANnya lah yang harus di-EKSPOSE sehingga terjadi MIGRASI KONSUMEN..hehe...

barangkali semakin banyak kita membaca postingan bro OSAS dan segelintir teman-teman sejenisnya...
semakin lebih tampak big picture yang sebenarnya mereka coba Konstruksi-kan...
yaitu: Consumer Acquisition... dan.. In order to be most effective.. the acquisition should come from the leading brand having the most number of consumer..

Saya rasa amat jelas kok mas.. Strategi Marketing dan Selling Method -nya...

oleh karenanya...
to some extent, saya cukup setuju dgn mas Bud, bahwa INSTITUSIONALISASI iman yang seharusnya bersifat Privat, mengandung RESIKO-RESIKO REDUKSIONAL IMAN semacam ini...

demikian imho mas bud...

Offline budi

  • FIK - Senior
  • ****
  • Posts: 488
  • Reputation Power:
  • Denominasi: kristen
Re: Sola Scriptura lagi
« Reply #1093 on: August 08, 2013, 04:40:22 AM »

Mengenai pimpinan Roh Kudus haruslah anda pahami :

1.   Tidak  mungkin ada pimpinan Roh Kudus kalau gereja mengajarkan ajaran yang bertentangan dengan Firman Tuhan yang diwahyukan oleh Roh Kudus itu sendiri.

2.   Penafsir yang sempurna dari Scriptura hanyalah Roh Kudus (1 Yoh.2:27 ; 1 Kor.2:12,13)

3.   Roh Kudus ada didalam diri setiap orang percaya sehingga tidak benar kalau ada segolongan orang mengajarkan hanya mereka penafsir yang paling benar seolah-olah pencerahan Roh Kudus hanya ada pada mereka,dan terbukti memang banyak ajarannya ternyata dusta dan isapan jempol belaka.

4.   Perbedaan penafsiran memang dimungkinkan oleh Allah karena memang tidak semua orang berada didalam satu Roh dpl imannya hanya dimulut belaka,sebab walau mengaku beragama tetapi menganggap Alkitab Firman Tuhan hanya cerita dongengan belaka maka jelas imannya palsu,sebab iman datangnya dari pendengaran akan Firman Tuhan (Roma 10:17).

5.   Perbedaan penafsiran sepanjang tidak bertentangan dengan prinsip kebenaran Scriptura tidak menjadi masalah,seperti misalnya cara baptisan,perayaan Natal,dll.

6.   Penafsiran yang bersifat indoktrinasi gereja beserta sanksinya kalau dilanggar ini juga dilakukan didalam denominasi SSY.

7.   Semua orang percaya adalah murid-murid Kristus,kawan sekerja Kristus,anak-anak Allah dan imam imam bagi Allah tanpa kecuali dan bertanggungjawab untuk memberitakan dan mengajarkan Injil kepada orang keseluruh dunia.

8.   Scriptura yang menguji tradisi gereja bukan sebaliknya,karena Scriptura lebih berotoritas dari tradisi,magisterium dan Roman Pontif,karena kuasa/kekuatan keselamatan dari Allah ada didalam Injil (Roma 1:16 ; 1 Kor.1:18),bukan organisasi atau petinggi gereja.

9.   Kitab Suci harus ditafsirkan berdasarkan keharmonisannya dengan ayat ayat lainnya didalam Scriptura bukan berdasarkan tradisi atau ajaran ex-cathedra bikinan manusia itu.

Demikian sedikit bisa saya jelaskan apa yang anda persoalkan tsb diatas.

GBU

Dari poin-poin di atas, saya menyimpulkan beberapa hal.

1. Roh Kudus bekerja dalam setiap individu. Dalam pekerjaanNya tsb, Ia memampukan individu ybs untuk menghasilkan suatu tafsiran.
2. Tafsiran orang bisa beda-beda dan perbedaan ini tidak jadi masalah selama "...tidak bertentangan dengan prinsip kebenaran Scriptura.." (poin 5.)

Pertama, tolong dicek apakah kesimpulan saya itu tepat atau tidak.

Berikutnya, saya ingin tanya: apa yg dimaksud dng "prinsip Kebenaran Scriptura" (poin 5)?

Kemudian, ijinkan saya memberikan pendapat. Saya lihat apa  yg menjadi sistem penafsiran Alkitab dalam gereja Katholik Roma masih selaras dng poin2 bro OSAS di atas. Demikian uraiannya:

ttg poin 1 --> toh dalam sudut pandangnya, mereka (orang Katholik) tidak mengajarkan ajaran yg bertentangan dng Firman Tuhan.
ttg poin 2 --> bukankah hal ini juga diamini oleh orang Katholk?
ttg poin 3 --> bukankah fenomena perilaku "seolah-olah pencerahan Roh Kudus hanya ada pada mereka" selalu bisa didapat dalam baik gereja protestan maupun orang Katholik? (ini salah satu alasan saya enggan bergereja... :D)
ttg poin 4 --> fenomena ini juga terjadi di kedua pihak.
ttg poin 5 --> ini juga ada di kedua pihak.
ttg poin 6 --> ..... SSY itu apa yah? :swt: dan apa yg dimaksud dng "sanksi"? Apakah seperti ekskomunikasi? Bukankah itu juga terjadi dalam gereja protestan? (Dalam gereja Katholik Roma, lembaga mengekskomunikasi individu. DAlam gereja protestan, individu mengekskomunikasi lembaga)
ttg poin 7 --> ini juga diamini oleh orang Katholik, kan? (beberapa hari lalu, saat berkunjung ke Brazil, Paus bahkan mengatakan hal yg senada --> saya baca di Yahoo News)
ttg poin 8 --> Ini juga terjadi di gereja Katholik. Tidak semua ajaran Bapa-bapa gereja "sah", seperti yg pernah dikatakan bro Medice di atas (jauh di atas).
ttg poin 9 --> metode eksegese ini apakah tidak dilakukan dalam gereja Katholik? Saya tahu istilah 'eksegese" bahkan dari seorang pastur Katholik.

Demikian yg saya pikirkan. Jadi, saya masih belum melihat bagaimana poin2 bro OSAS tsb menunjukan bahwa gereja Katholik melakukan hal yg berbeda dng gereja protestan tempat bro OSAS bergereja.

Bisa tolong diperjelas?



Salam



Offline budi

  • FIK - Senior
  • ****
  • Posts: 488
  • Reputation Power:
  • Denominasi: kristen
Re: Sola Scriptura lagi
« Reply #1094 on: August 08, 2013, 04:44:11 AM »
Damai sejahtera Tuhan Jesus Kristus menyertaimu, Bud.

Ijinkan saya komentari yang berikut, meskipun tadinya posting Budi tidak ditujukan kepada Husada.Menurut pikiran saya, perbedaan interpretasi itu merupakan hanya karena ingin membuktikan bahwa ternyata protes kepada Gereja dimungkinkan.

Protes terbuka pertama kali kepada Gereja dilakukan oleh Marthin Luther. Hal yang menjadi poin protesnya Martin Luther adalah Penjualan Surat Pengakuan Dosa. Poin-poin seperti yang terdapat di situs-situs penentang Katolik (seperti link kebanggaan OSAS), tidak seluruhnya terdapat di 95 tesis Martin Luther. Tetapi, dengan protesnya Luther, membuka pikiran orang-orang lain, bahwa protes kepada Gereja bisa dilakukan.

Oleh karena itu, maka protes-protes berikutnya ditujukan kepada Gereja. Segala sesuatu ingin diprotes. Hingga sampai kepada Magisterium. Khusus untuk itu, berhubung banyak ayat yang memberi kewenangan kepada pribadi untuk menginterpretasi Scriptura, maka timbul pikiran para pemrotes untuk 'mengebiri' Magisteiurm yang diberikan oleh Jesus Kristus kepada 11 murid perdanaNya.

Begitu dalam benak saya, Bud.

Ya, bisa jadi begitu. Tapi, saya pikir kita tidak tahu pasti kalo belum dapat konfirmasi dari pihak protestan. Artinya, hal tsb masih berupa pendapat/hipotesa saja, dan kita patut berhati-hati supaya jangan sampai pendapat/hipotesa jadi judgment..


Salam