Author Topic: Antara Iman dan perbuatan2 baik ke sesama manusia  (Read 7585 times)

0 Members and 3 Guests are viewing this topic.

Offline ond32lumut

  • Global Moderator
  • Hero Member
  • *****
  • Posts: 960
  • Reputation Power:
  • The Jesuits University
Re: Antara Iman dan perbuatan2 baik ke sesama manusia
« Reply #15 on: July 19, 2013, 11:02:34 AM »

Iman tidak ada manualnya
Ada seorang murid Yesus yg jalan diatas aer tapi terus kecebur karena angin kenceng - dan Yesus bilang ke murid tsb : O you of little faith, why did you doubt?

Pertanyaannya :
Apakah SETELAH murid tsb begitu banyak melakukan perbuatan2 baik (manual) akan sertamerta artinya dia pasti gak akan kecebur ? --- Dengan kata lain : gara2 telah banyak melakukan perbuatan2 baik (manual) - maka otomatis Iman dia bertumbuh shg nggak Yesus sebut lagi "little faith" ?

IMO, jawabannya : tidak :).
"why did you doubt ?" disitulah faktor yg berkaitan dgn iman si murid.

Iman sebiji sesawi bisa "memindahkan gunung". Kontras dgn ayat ttg murid kecebur, disini malah kata Yesus "little faith" (sebiji sesawi) pun bisa memindahkan gunung. ("memindahkan gunung" tak istilahin mewujudkan apa yang tampaknya mustahil).

Ke-kontras-an ini biarlah nanti di analisa di lain kesempatan ... namun pernyataan yang ingin saya ajukan adalah : SEKALIPUN sso itu BARU menjadi OP Yesus, belum banyak melakukan (menjalankan manual) perbuatan2 baik namun apabila dia beriman "sebiji sesawi" maka dia bisa mewujudkan apa yang tampaknya mustahil.

Dari situ kesimpulan saya,
FAITH memang ada "kwalitas"nya namun perbuatan2 baik bukan manual utk menjadikan Iman yang berkwalitas (bertumbuh, tidak mati, tidak palsu, dlsb).

Saya akui,
perbuatan2 baik adalah tuntutan manusia dalam menunjukan FAITH tsb benar - baik karena tuntutan secara lingkungan (faktor eksternal) ataupun tuntutan yang datang dari dirsen (faktor internal)... namun (imo) ukuran FAITH itu sendiri bukan berasal dari banyak/sedikit perbuatan baik (menjalankan manual)

dengan kata lain :
sso yg tidak pernah atopun jarang berbuat baik ---> itu dikarenakan kwalitasnya FAITHnya nggak OK (mati/tidak bertumbuh) ataupun akan menyebabkan Imannya mati ---viceversa--- sso yg sering/selalu berbuat baik ---> itu dikarenakan kwalitas FAITH-nya OK (bertumbuh) ataupun akan menjadikan/menyebabkan Imannya bertumbuh.
Saya tidak mengertikannya seperti di alinea ini :D.

Dilain sisi,
makin sso dorongan hatinya menyatakan utk berbelas kasih ---sebelum perbuatan2 baik itu terwujud pada aksinya--- (imo) disini bisa dikatakan Iman ybs itu sedang bertumbuh.

Iman bisa terlepas (tidak terkait) dgn perbuatan2 baik.
IMO, Iman lebih menyangkut apa apa yang gak keliatan, misal : niat/gak niat, nyadar/tidak nyadar, ragu/tidak ragu, takut/tidak takut, harap/tidak berharap, memohon, dorongan hati... pokok semua yang ada didalam hati :D.

pov dunia (manusia) selalu menuntut hal2 nyata.
Saya asumsikan "kondisi" FAITH itu ibarat = LOVE.

Sso bisa begitu besar dan sangat mencintai istri/anaknya, namun perbuatan2nya (dari pov istrinya, anaknya, orang lain) sangat bertentangan dgn apa yg diharapkan/dituntut ungu.

Akan panjang kalo saya jabarkan, namun kalo ada yang sempet nonton film "sanctum" ... begitulah kira2 maksudnya :).

Di film tsb : berbahagialah si anak, karena dia masih mempunyai kesempatan utk akhirnya mengetahui betapa bapaknya mencintai dia sejak semula - dimana dari pov si anak selama ini segala perbuatan2 si bapak tidak memenuhi tuntutan si anak sehingga si anak berasumsi cinta si bapak cinta yg kecil, siasia, palsu, telah mati atopun tidak bertumbuh.


Iman berdiri sendiri, perbuatan2 baik berdiri sendiri.
Allahpun menuntut perbuatan2.
Namun Allah bukan seperti si anak, si istri atopun orang lain yg didalam film tsb. Dalam pengertian saya, Allah tau kesanggupan berbuat tiap2 individu seperti apa oleh karena itu yg Dia justify adalah faith-nya.

Apabila Allah tidak pernah tau ataupun tidak mau tau kesanggupan berbuat tiap2 individu seperti apa, maka ini jadi menuntun ke kesimpulan :  cara Allah menilai Iman sso itu idem dgn cara si anak menilai Cinta bapaknya dalam memenuhi tuntutan2 si anak melalui apa yg semestinya bapak perbuat di film tsb. Dari sini, dengan demikian statement perbuatan2 baik adalah manual Faith (Faith ada manualnya) menjadi benar.

Begitu onde maksud pengertian saya.

:)
salam.
nah untuk yang ini:

saya mencoba menegrucutkan masalah, dari pada melebar dengan imajinasi masing2.. :D

1. iman yang dalam arti keyakinan dalam rasa/emosional (SAJA)
2. atau iman yang dalam arti keyakinan yang mewujud dalam tindakan nyata.

contoh soal.

ada suatu uji keberanian.. yaitu melewati bara api yang menyala dengan kaki telanjang sejauh 6 meter..
si mentr menanyakan keberanian masing2 peserta:
sebelum masuk ke ruangan dimana terdapat bara api itu, masing2 peserta di tanyakan kesanggupan dan keberaniannya:

"apakah kalian berani dan yakin bisa melewati bara api yang ada didalam sana dengan tanpa alas kaki?"

peserta A menjawab dengan sangat emosional dan bersemangat "YA!!! PASTIIII!!!! ITU SEPELE!" lalu giliran peserta b pun menjawab dengan datar saja: "ya.. saya berani"

maka masuklah peserta itu satu persatu..

ketika tiba diruangan peserta A terus berteriak-teriak memberi semangat dirinya sendiri untuk berani "AKU BISA..AKU BISA AKU BISAAA!!!!" tapi, selama lebih dari 30 menit, peserta A ini pun tak kunjung melewati bara api itu... akhirnya si mentor mempersilahkan peserta A untuk mundur terlebih dahulu, lalu kemudian giliran peserta B. dengan sikap tenang, menarik nafas panjang, dan berbekal keyakinan dalam hati bahwa bahwa hal ini pasti sudah diperhitungkan oleh panitia.. mereka tidak akan membuat ini menjadi mencelakakan.. atau kalaupun celaka, pastinya tidak fatal.. maka s peserta B pun melangkahkan kakinya dengan pasti sampai melewati tumpukan bara api itu.

dari cerita tersebut diatas... maka kita bisa memberi penilaian bahwa, yang disebut orang berani itu bukan yang hanya berteriak secara emosional saja, namun yang melakukan! yatu yang melangkahkan kakinya melewati bara api itu.

demikian halnya dengan iman kita.. iman kita akan Yesus Kristus, otomatis akan memasukan kita pada sebuah kondisi dimana kita menjadi pengikut Kristus, dan menjadi pengikut Kristus akan membawa konsekwensi memanggul salib. disamping aspek2 yang lain. maka, bisakah kita memanggul salib.. adakah kita pengikut kristus sejati? dan untuk selanjutnya kita dapat disebut peng iman kristus yang sejati?

disitulah letak komprehensifitas tentang keberimanan, yang bukan hanya bertumpu pada aspek meyakin2kan diri secara emosional, hanya bertumpu pada aspek kehebata Tuhan saja, bertumpu pada aspek menguntungkan sebagai orang kristen nya saja.. namun bertumpu pada semua aspek kekristenan, beserta segala konsekwensinya.
« Last Edit: July 19, 2013, 11:08:18 AM by ond32lumut »
Apapun juga yang kamu perbuat, perbuatlah dengan segenap hatimu seperti untuk Tuhan dan bukan untuk manusia. Kolose 3 : 23

Offline odading

  • Super Hero
  • ******
  • Posts: 3314
  • Reputation Power:
  • Denominasi: non-agama
Re: Antara Iman dan perbuatan2 baik ke sesama manusia
« Reply #16 on: July 19, 2013, 11:23:17 AM »
Tapi, bro oda, saya kok belum melihat hubungan dari yg saya tebali tsb dng "iman berdiri sendiri, perbuatan berdiri sendiri" yah? Bisa tolong dijelaskan lagi?
Karena saya sendiri jadi bingung utk bisa mengerti - kalo saya nggak ngambil cara dgn menganggap "iman berdiri sendiri" - "perbuatan2 baik thdp sesama berdiri sendiri", budi :D.

Seperti post saya ke Oom Han... saya mengertikan kata "IMAN" itu secara general ... namun menurut saya, sekalipun keKristenan berkata "orang berIman itu ya hanya orang2 yg percaya Yesus" (imo) sebenernya dari Ibrani 11:1 itu sendiri terdapat definisi Iman yg juga sama/mirip2 dgn definisi Iman secara general.

Menurut pengertian saya, Iman itu abstrak, bersifat sangat pribadi - dan merupakan tali yg menghubungi HANYA diri sendiri individu ybs dengan "eksistansi" nggak keliatan yg dia yakini tsb.

Sementara Kasih, walaupun juga abstrak namun "tuangan"nya (aku gak tau  mesti pake kata yg tepat apa ..:)) lebih ke perbuatan2 yg keliatan dan setidaknya 1 orang lain mengetahui perbuatan2 tsb - yakni si objek yang dikasihi/disedekahi/dikasih makan-pakaian dlsb.

Quote
Saya pribadi, meskipun sepaham dengan bro oda, tidak melihat iman dan perbuatan sebagai dua hal yg terpisah.
yg bold itu sebenernya cara saya ngambil pengertian, bud :).

A. Pada post2 sebelumnya (saya lupa dimana), saya berkesimpulan (dari baca ayat2 Alkitab) bhw Iman itu tidak dihakimi. Iman itu dibenarkan oleh Allah. Jadi Iman itu "verdict"nya HANYA benar (dibenarkan / justified by God) ataukah tidak benar (tidak dibenarkan / tidak di justified by God) yang tidak terpengaruh faktor perbuatan2 baik kepada sesama manusia.

B. Di lain sisi, perbuatan2 baik ke sesama manusia itu dihakimi. Sekalipun "verdict"nya juga benar/salah - namun penghakiman yang ADIL (dalam pengertian saya) melibatkan banyak faktor2 lainnya - misal : kesanggupan individu itu sendiri, sikon, era jaman, sosbud, situasi in reality, dlsb.

saya ilustrasikan 2 contoh berbeda antara A dan B.
A. Terjadi bencana nun jauh disana di kota timbuktu.
Mr.X tinggal di glodog. Dia sangat concern akan nasib2 para korban disana. "bukti" Iman-nya adalah .... tanpa perlu melibatkan manusia lain, mr.X berdoa kepada Allah ttg bencana dan para korban tsb (God justify his faith).

B. Namun, mr.X tidak melakukan aksi perbuatan2 baik dengan segera berangkat ke timbuktu lalu take care para korban ataupun menggalang dana di glodog utk para korban. Ada banyak faktor2 lain yang menyebabkan mr.X "tidak sanggup" berbuat.

Nah di kedua point diatas.... KALAU ternyata memang "beginilah pengertiannya" : Iman yang benar adalah mutlak / otomatis melakukan perbuatan2 baik ke sesama manusia ---> sementara mr.X TIDAK pergi ke timbuktu ... maka jelas2 artinya pada point-A (ketika mr.X berdoa) tidak akan pernah Allah benarkan Imannya karena Allah menuntut juga perbuatan2 baik mr.X yg ternyata tidak terlaksana di point-B.

Saya kasih ilustrasi lain,
situasi ketika bbrp anak minta2 di lampu merah.
Kalau Allah memang menuntut perbuatan2 baik ke sesama manusia, maka mr.X yg kendaraannya lagi stop di lampu merah tsb dituntut utk memberi sedekah tidak satu yg paling dekat dgn kendaraannya melainkan ke semua anak2 tsb.

DAN ketika mr.X berpedoman mutlak "apa yang Allah suruh harus dipenuhi tuntutanNYA - yakni berbuat baik ke sesama manusia" - maka mr.X HARUS memberi sedekah ke semua anak2 tsb. Tidak ada "tawar menawar" lagi - karena kalo cuma sedekah ke satu anak yg terdekat = melakukan perbuatan2 baik kepada sesama ... disaat yang bersamaan mr.X tidak sedang melakukan perbuatan2 baik kepada sesama (anak2 lain yg lagi berkeliaran di lampu merah dan KELIATAN oleh mr.X).

bersambung

Offline odading

  • Super Hero
  • ******
  • Posts: 3314
  • Reputation Power:
  • Denominasi: non-agama
Re: Antara Iman dan perbuatan2 baik ke sesama manusia
« Reply #17 on: July 19, 2013, 11:23:28 AM »
Disini saya tidak sedang menyangkal, bhw akan bisa ada orang (mr.Z) yang PASTI akan selalu memberi sedekah ke semua anak2 di lampu merah setiap kali mengalami situasi tsb. Namun saya cenderung lebih percaya bhw itu adalah karena KASIH mr.X yg meluap luap .... ketimbang karena mr.X berpedoman "ini saya lakukan buat Tuhan sebagai BUKTI iman saya kepadaNYA".

Saya juga tidak mempunyai alasan utk menyatakan salah, apabila ada OP Yesus bertindak seperti mr.Z dengan pedoman ungu.

Namun bagi diri odading sendiri, saya merasa janggal kalo berpedoman ungu ... karena jelas2 artinya disitu Tuhan memang menuntut BUKTI perbuatan2 baik kepada sesama ... dan ini menimbulkan sirkular (setidaknya bagi odading) yang membingungkan : mana yang duluan ?
setelah ada BUKTI perbuatan2 baik kepada sesama ... maka Iman dibenarkan ? Kalo tidak ada buktinya Iman tidak dibenarkan ?

Ataukah Iman dibenarkan duluan ? Lalu BUKTI perbuatan2 baik diperlukan ? Lah ... kalo di ketika BUKTI itu tidak ada ... terus Iman yang sebelumnya Dia benarkan, di koreksi Allah : "Oh .. kalo gitu iman-nya salah dink nggak ada butinya sih ... " ???

Itulah mengapa saya mencoba mengertikannya : "iman berdiri sendiri - perbuatan2 baik berdiri sendiri" :).

Quote
Katakanlah si A melakukan tsb karena ia tahu bahwa allahnya senang bila ia melakukan perbuatan tsb. Dng demikian, perbuatan si A didasari iman kepada allahnya. Begitu juga si B.
Seperti pada ilustrasi bencana dan ilustrasi pengemis, saya percaya bhw ada orang sperti si-A (langsung berangkat ke timbuktu / memberi sedekah ke semua anak) karena di dasari iman ... namun karena saya cenderung berpendapat bhw KASIH "levelnya masih diatas" Iman ... maka ini membuat saya bertanya-tanya : "loh ? si A itu berbuat demikian karena Iman saja ?" ---> dimana dari sini artinya terbuka kemungkinannya perbuatan si A tsb HANYA Patuh (kayak robot :D) tanpa ada dasar Kasih di hatinya.

Odading kalo kaya raya, nggak punya kerjaan laen, nggak punya sanak sodara - juga bisa melakukan demikian ... melakukan perbuatan2 baik yang atas dasar iman Patuh. Setiap kali melakukan perbuatan2 tsb benak odading selalu ngerujuk "Tuhan, saya lagi patuh nih ya melakukan perbuatan2 baik kepada sesama ... saya berIman loh kepada Tuhan, kan saya patuh banget ama perintah Tuhan utk melakukan perbuatan2 baik" :D.

Tapi (seperti yg saya post buat onde di thread laen) --- bagi odading sendiri ya mendingan gak melakukan perbuatan2 tsb ketimbang saya kayak robot begitu ...hehehe :D ---- dan saya nyadar, oleh karena itulah saya dikatakan orang yang tidak berIman karena saya melakukan perbuatan2 baik kepada sesama berdasarkan dorongan rasa iba ... lah imannya gak ada (dikatakan orang laen "tidak berIman"), kan ya gak bisa dikatakan karena dorongan iman :D.

Quote
Nah, Allah orang Kristen telah mengungkapkan apa yg Ia ingin para pengikutNya lakukan (Kasihilah Tuhan Allahmu....Kasihilah sesamamu manusia...). Dengan demikian, apapun perbuatan yg akan dilakukan seorang Kristen hendaknya didasari atas keinginannya untuk memenuhi keinginan Allah tsb.
Kalo budi sempet,  saya ada post ttg pengertian saya yang di bold tsb di reply #8 (http://forumimankristen.com/index.php/topic,1545.msg47787.html#msg47787).

Ijinkan saya mengulang sedikiiit aja :) :
"Kasihilah Tuhan Allahmu DAN Kasihilah sesamamu manusia".
Digunakan kata sambung "DAN".
Dengan demikian saya tidak mengertikan kalimat diatas seperti sbb :
"Kasihilah Tuhan Allahmu dengan melalui mengasihi sesamamu manusia (melakukan perbuatan2 baik ke sesama)".

IMAN, saya cenderung mengertikan suatu hal yg bersifat personal, hubungan antara individu manusia jasmani dgn entitas yg tidak keliatan. Dengan demikian "bukti" Iman itu sendiri juga bersifat personal dan tidak memerlukan penglihatan literal dari orang lain, misal : berdoa, berharap, memohon, meminta, bertobat, ragu, takut, cemas, kecewa, sedih, senang, bersyukur, dlsb ---> yg semua itu didalam hati individu itu sendiri. Dan sepertinya Iman Kristen BUKAN seperti demikian, dan saya masih mencoba belajar mengertikannya seperti apa Iman Kristen itu .... :D.

Begitulah bud :).

salam.

Offline odading

  • Super Hero
  • ******
  • Posts: 3314
  • Reputation Power:
  • Denominasi: non-agama
Re: Antara Iman dan perbuatan2 baik ke sesama manusia
« Reply #18 on: July 19, 2013, 11:35:50 AM »
Yup  !!!
dan biasanya rada rada konyol  Ya ??
secara pov manusia (orang laen) bisa dikatakan demikian ... hehehe :D.

Ibarat Cinta, terkadang sering kita jumpai kekonyolan2 dari individu yg sedang berCinta tsb :). (awas loh Oom... "bercinta" jgn di ngawurin ke yg parno ... wkwkwk :lol:).


Quote
  Betul, makanya meskipun tertulis di Alkitab tapi kita harus pandai memilah , mana yang iman kristiani , mana yang Iman general
Yang saya baru ketahui sekarang, "Iman Kristen" itu = Iman kepada Yesus ... dan yang saya masih belajar utk mengetahui/mengerti adalah seperti apa definisi Iman kepada Yesus selain percaya Yesus adalah Tuhan dan juruselamat manusia :).

Quote
Tuhan Yesus memberkati
Makasih Oom atas masukan-nya.

:)
salam.


Offline odading

  • Super Hero
  • ******
  • Posts: 3314
  • Reputation Power:
  • Denominasi: non-agama
Re: Antara Iman dan perbuatan2 baik ke sesama manusia
« Reply #19 on: July 19, 2013, 11:39:14 AM »
Kalo saat berbuat .... tujuannya ke Tuhan ..... Perbuatan didasari iman yang benar.
Kalo saat berbuat..... tanpa ada tujuan ke Tuhan .... Perbuatan berdiri sendiri tanpa iman.
phooey, kalo phooey sempet - tolong sempetin baca post saya buat budi yah....

apakah quote phooey itu maksudnya seperti yg saya tulis di part-2 ?

Makasih atas masukan2 phooey.

:)
salam.


Offline hanhalim2

  • Super Hero
  • ******
  • Posts: 4084
  • Reputation Power:
  • Denominasi: R.katholik
Re: Antara Iman dan perbuatan2 baik ke sesama manusia
« Reply #20 on: July 19, 2013, 11:49:05 AM »
secara pov manusia (orang laen) bisa dikatakan demikian ... hehehe :D.

Ibarat Cinta, terkadang sering kita jumpai kekonyolan2 dari individu yg sedang berCinta tsb :). (awas loh Oom... "bercinta" jgn di ngawurin ke yg parno ... wkwkwk :lol:).

Bisa  nif oda berikan contoh nyata mengenai kekonyolan cinta ??

 Yang saya baru ketahui sekarang, "Iman Kristen" itu = Iman kepada Yesus ... dan yang saya masih belajar utk mengetahui/mengerti adalah seperti apa definisi Iman kepada Yesus selain percaya Yesus adalah Tuhan dan juruselamat manusia :).

salam.

Oom tambahin
Iman bahwa Yesus mengasihi semua orang  termasuk yang non k
(Jadi nip oda juga dikasihi Yesus walo non agama)

Tuhan Yesus memberkati


Han
Bukan semua nas/ayat  yang tertulis dalam Alkitab adalah Firman Allah dan juga Tidak seluruh Firman Allah tertulis lengkap dalam Alkitab.

( mudah mudahan dimengerti penjelasannya )

Offline odading

  • Super Hero
  • ******
  • Posts: 3314
  • Reputation Power:
  • Denominasi: non-agama
Re: Antara Iman dan perbuatan2 baik ke sesama manusia
« Reply #21 on: July 19, 2013, 01:22:07 PM »
yup.. tengkyu bro oda.. atas undangannya.. :D
makasih sama sama onde sudah menyempatkan diri mampir ke warung saya ... silakan diminum kopi dan bengbengnya ... (udah kamu beli dan siapkan di depan komputer kaaan ? hahaha :D).


Quote
arah saya lebih kepada bagaimana Definisi Iman hidup versi kristen (menurut saya). memang dengan demikian kita juga bisa atau boleh sebut.. bagaimana sih mengejawantahkan keimanan itu dalam hidup nyata kita? atau beriman dengan cara yang benar itu bagaimana sih (oda menyebut manualnya).
onde, karena itulah judul thread saya menekankan "perbuatan2 baik kepada sesama manusia" :).

Quote
yang pada ujungnya sebenernya kita akan temui bahwa ada yang disebut "iman" dan Iman. yang disebut "iman" disini adalah iman-imanan, alias iman OMDO, yang banyak dikritik oleh kitabsuci dan Tuhan Yesus. iman yang tidak membuahkan perbuatan..
Mr.X ... dia seorang Kristen. Setiap kali dilampu merah dia memberi sedekah ke SEMUA pengemis2 disitu ---> Iman mr.X membuahkan perbuatan.

Begitukah maksudnya onde ?
Pertanyaannya : apakah mr.X sesaat sebelum terwujud aksi perbuatan baiknya ke sesama manusia tsb, imannya SUDAH dibenarkan (justified by God) ?

Quote
absolutely! saya janji bayar hutang segera, namun manakala duit itu belum pernah saya serahkan.. janji saya belum menjadi kenyataan..
Apakah disini maksud onde, kalimat "Kasihilah Tuhan Allahmu DAN kasihilah sesamamu manusia" =

Mr.X orang Kristen berjanji kepada Tuhan akan "membayar hutang2nya"  ---> yakni melakukan perbuatan2 baik ke sesama manusia.

Diketika setiap kali mr.X mengalami situasi pengemis di lampu merah - mr.X memberi sedekah ke SEMUA pengemis yang ada disana ---> maka satu event pada janji tsb telah menjadi kenyataan.

Apakah masih terbuka kemungkinannya mr.X ternyata cuma memberi sedekah ke satu anak yg paling dekat dengan kendaraannya ? Dengan demikian mr.X menyadari "hutang-nya" belon lunas dikarenakan baru dibayar secara nyicil.

Saya anggap aja pernah ya... bhw mr.X cuma sedekah ke 1 anak.
Pertanyaannya : apakah "iya ... emang bener, sungguh dan pasti" Allah menuntut BUKTI "janji" mr.X tsb ? yaitu nanti dilain kesempatan, mr.X HARUS "melunasi hutang2nya" dengan melakukan perbuatan2 baik (memberi sedekah) ke SEMUA pengemis di lampu merah setiap kali mr.X berada di situasi tsb ? (kalo onde sempet, tolong baca post2 saya yg laen di thread ini ya.... )

Quote
demikan juga iman.. jika iman itu tidak di ejawantahkan dalam perbuatan, maka iman itu belumlah nyata.. bahasa kasarnya masih berupa iman kosong/mati. jika sedikit yang di ejawantahkan, maka sedikit pula iman hidupnya, dan itu selalu berbanding lurus.. iman tidak bisa dipisahkan dengan perbuatan.
Pada asumsi ilustrasi mr.X memberi sedekah ke satu anak saja itu = bold kan yah maksud onde ?

Pertanyaannya :
Bagaimana BISA, mr.X yg sedang berIman patuh pada perintah Allah (memberi sedekah ke satu anak) namun pada saat yang bersamaan tidak berIman patuh pada perintah Allah (tidak memberi sedekah ke yang lainnya) ?

Quote
Iman tidak bisa terlepas (terkait) dgn perbuatan2 baik.

Pada ilustrasi yg saya post buat budi ttg bencana di timbuktu :
Bagaimana BISA, orang2 Kristen yang patuh pada perintah Allah utk melakukan perbuatan2 baik ke sesama .... satu gereja di glodog cuma sembahyang doang TANPA melakukan perbuatan2 baik in reality berangkat ke timbuktu utk take care para korban ? melalui kolekte ... ? itulah perbuatan2 baiknya ? dah, beres dah! Iman saya tidak terlepas dari perbuatan2 baik saya ...:D

tetapi ia tidak memberikan kepadanya apa yang perlu bagi tubuhnya, apakah gunanya itu? Kembali lagi ke ilustrasi situasi pengemis di lampu merah .... pada asumsi mr.X cuma ngasih sedekah ke satu anak yg terdekat dgn kendaraannya ---> ini kan berarti dia sudah memberikan kepadanya (anak tsb) apa yang perlu bagi tubuhnya (tubuh si anak) .... maka pertanyaannya, kenapa pada saat yang bersamaan mr.X tidak memberikan kepada-nya (nya = anak2 yg lain) apa yang perlu bagi tubuh-nya (nya = anak2 yg lain) ?

Quote
janji bayar utang itu adalah dasar untuk membayar utang
setidaknya demikianlah model keberimanan kristen yang saya tau..
apakah quote diatas mengandung pengertian : apabila "janji membayar hutang" tsb tidak terlunasi - maka ybs tidak selamat ? Please CMIIW.

Quote
kalau bahas iman general, menurut saya sesuatu yang imposiblle.. karena iman (dalam kerangka agama) itu memang sifatnya tidak dapat digeneralisir.
IMO, Ibrani 11:1 itu mengandung pengertian general, onde :)

Quote
1. iman yang dalam arti keyakinan dalam rasa/emosional (SAJA)
2. atau iman yang dalam arti keyakinan yang mewujud dalam tindakan nyata.
itulah ... mengapa agar nggak melebar saya menekankan pada judul thread bhw maksud saya adalah : "tindakan nyata" itu fokusnya adalah "perbuatan2 baik ke sesama manusia", onde.

Segudang "perbuatan2 baik ke sesama manusia" yang sudah dijalankan mr.X karena didasari Iman sebagai orang Kristen tidak sertamerta artinya mr.X akan melakukan perbuatan jalan diatas bara DAN berhasil. "perbuatan2 baik ke sesama manusia" tidak menjadi dasar kwalitas Iman. Apabila mr.X seorang yg berIman dan tau/nyadar iman-nya sampe mana ... maka dia gak akan berkoar2 "kecillll.. sepelee...." :D.
---> ini menurut versi general ---> versi saya sebagai nonK dimana versi Kristen tentu berbeda :).

Nah yang saya mau tau, secara versi Kristen --- apakah :
"perbuatan2 baik ke sesama manusia" menjadi dasar kwalitas Iman = berIman makin OKE ... dimana semakin Segudang "perbuatan2 baik ke sesama manusia" yang sudah dijalankan mr.X karena didasari Iman sebagai orang Kristen PASTI mr.X akan melakukan perbuatan jalan diatas bara DAN berhasil tanpa dansa diatas bara api karena kepanasan ? :D.

Disinilah "duduk persoalannya" yang saya masih bingung onde ...
"perbuatan2 baik ke sesama manusia" menjadi dasar kwalitas Iman yg OKE --dan secara bersamaan-- kwalitas Iman yang OKE, melakukan "perbuatan2 baik ke sesama manusia". Telor dulu ? ato ayam dulu ? hehehe :D.

:)
salam.

Offline budi

  • FIK - Senior
  • ****
  • Posts: 488
  • Reputation Power:
  • Denominasi: kristen
Re: Antara Iman dan perbuatan2 baik ke sesama manusia
« Reply #22 on: July 19, 2013, 01:53:20 PM »
Seperti pada ilustrasi bencana dan ilustrasi pengemis, saya percaya bhw ada orang sperti si-A (langsung berangkat ke timbuktu / memberi sedekah ke semua anak) karena di dasari iman ... namun karena saya cenderung berpendapat bhw KASIH "levelnya masih diatas" Iman ... maka ini membuat saya bertanya-tanya : "loh ? si A itu berbuat demikian karena Iman saja ?" ---> dimana dari sini artinya terbuka kemungkinannya perbuatan si A tsb HANYA Patuh (kayak robot :D) tanpa ada dasar Kasih di hatinya.

Odading kalo kaya raya, nggak punya kerjaan laen, nggak punya sanak sodara - juga bisa melakukan demikian ... melakukan perbuatan2 baik yang atas dasar iman Patuh. Setiap kali melakukan perbuatan2 tsb benak odading selalu ngerujuk "Tuhan, saya lagi patuh nih ya melakukan perbuatan2 baik kepada sesama ... saya berIman loh kepada Tuhan, kan saya patuh banget ama perintah Tuhan utk melakukan perbuatan2 baik" :D.

Tapi (seperti yg saya post buat onde di thread laen) --- bagi odading sendiri ya mendingan gak melakukan perbuatan2 tsb ketimbang saya kayak robot begitu ...hehehe :D ---- dan saya nyadar, oleh karena itulah saya dikatakan orang yang tidak berIman karena saya melakukan perbuatan2 baik kepada sesama berdasarkan dorongan rasa iba ... lah imannya gak ada (dikatakan orang laen "tidak berIman"), kan ya gak bisa dikatakan karena dorongan iman :D.
.......
IMAN, saya cenderung mengertikan suatu hal yg bersifat personal, hubungan antara individu manusia jasmani dgn entitas yg tidak keliatan. Dengan demikian "bukti" Iman itu sendiri juga bersifat personal dan tidak memerlukan penglihatan literal dari orang lain, misal : berdoa, berharap, memohon, meminta, bertobat, ragu, takut, cemas, kecewa, sedih, senang, bersyukur, dlsb ---> yg semua itu didalam hati individu itu sendiri. Dan sepertinya Iman Kristen BUKAN seperti demikian, dan saya masih mencoba belajar mengertikannya seperti apa Iman Kristen itu .... :D.

Ya, menurut saya, iman Kristen memang tidak demikian. Saya menyepakati pendapat bro onde di atas, bahwa iman tidak bisa digeneralisir. DAn, bukankah bro oda sendiri mengatakan bahwa iman adalah suatu yg bersifat personal (tidak bisa digeneralisir).

Iman Kristen itu unik, sebagaimana iman2 yg lain itu unik. IMO, keunikan iman Kristen terletak pada karakteristiknya. Ia berkaitan dng Kasih thd Allah dan sesama manusia. Ia terpancar dalam perbuatan2 yg riil. Ia bukan sekedar objek intelektualitas, melainkan objek intelektualitas dan sekaligus objek hati nurani. Kalo intelektualitas saja, itu bukan iman Kristen.

Iman Kristen itu unik. Ia mengubah orang. Ia mengubah orientasi kehendak, perasaan, dan pikirannya. Ia juga memurnikan hal-hal (tidak ada agenda terselubung macam "supaya aku diselamatkan" "supaya aku terkenal" "supaya aku terpilih kembali").

Saya sendri beriman Kristen. Segala keputusan praksis yg saya buat selalu didasari dng pertanyaan2 manual macam: Apakah Tuhan suka ini? Apakah ini baik bagi diri saya sendiri, orang-orang disekitar saya dan orang-orang lain? Saya tidak pernah merasa membutuhkan bukti atau membuktikan iman Kristen saya. Lha wong saya tahu kalo saya orang Kristen kok... Yg saya lakukan adalah menghidupi iman Kristen saya tsb.

Salam

Offline odading

  • Super Hero
  • ******
  • Posts: 3314
  • Reputation Power:
  • Denominasi: non-agama
Re: Antara Iman dan perbuatan2 baik ke sesama manusia
« Reply #23 on: July 20, 2013, 02:13:45 AM »
iman tidak bisa digeneralisir.
DAn, bukankah bro oda sendiri mengatakan bahwa iman adalah suatu yg bersifat personal (tidak bisa digeneralisir)
Nah itu... yang saya bold adalah pengertian saya secara generalisir loh :).

Dan karena menurut keKristenan Iman nggak bisa digeneralisir, oleh karena itulah saya pingin tau : Seperti apakah iman menurut keKristenan KALAU BUKAN sesuatu yg bersifat personal antara individu manusia dengan Allah ?

Quote
Iman Kristen itu unik. Ia mengubah orang. Ia mengubah orientasi kehendak, perasaan, dan pikirannya. Ia juga memurnikan hal-hal (tidak ada agenda terselubung macam "supaya aku diselamatkan"
Nah saya sekarang bingung :D ... bukankah "modal" utama yang di jago-in oleh keKristenan itu keselamatan ?  :think1: :think: :what:

Quote
Saya tidak pernah merasa membutuhkan bukti atau membuktikan iman Kristen saya. Lha wong saya tahu kalo saya orang Kristen kok...
tapi kan Oom Yakobus menyuruh untuk menunjukan iman ? hehehe .... :D

anyway,
kalo menurut pendapat budi, apakah budi sependapat bhw "DULUAN" Iman yg Allah justify ? Dimana kalo ada seorang Kristen tidak melakukan pekerjaan2 baik kepada sesama, Iman ybs masih terbuka kemungkinannya tetep Allah justify ?

(5) Tetapi kalau ada orang yang tidak bekerja, namun percaya kepada Dia yang membenarkan orang durhaka, imannya diperhitungkan menjadi kebenaran.

:)
salam.


Offline hanhalim2

  • Super Hero
  • ******
  • Posts: 4084
  • Reputation Power:
  • Denominasi: R.katholik
Re: Antara Iman dan perbuatan2 baik ke sesama manusia
« Reply #24 on: July 20, 2013, 04:15:37 AM »


Saya kasih ilustrasi lain,
situasi ketika bbrp anak minta2 di lampu merah.
Kalau Allah memang menuntut perbuatan2 baik ke sesama manusia, maka mr.X yg kendaraannya lagi stop di lampu merah tsb dituntut utk memberi sedekah tidak satu yg paling dekat dgn kendaraannya melainkan ke semua anak2 tsb.

DAN ketika mr.X berpedoman mutlak "apa yang Allah suruh harus dipenuhi tuntutanNYA - yakni berbuat baik ke sesama manusia" - maka mr.X HARUS memberi sedekah ke semua anak2 tsb. Tidak ada "tawar menawar" lagi - karena kalo cuma sedekah ke satu anak yg terdekat = melakukan perbuatan2 baik kepada sesama ... disaat yang bersamaan mr.X tidak sedang melakukan perbuatan2 baik kepada sesama (anak2 lain yg lagi berkeliaran di lampu merah dan KELIATAN oleh mr.X).

bersambung
1)
kalau yang kasih uang pada yang terdekat adalah yang ber iman general (umum0
atao malahan  kemungkinan tidak ber -iman

2 kalo yang kasih uang pada semua pengemis dilampu merah (apalagi kalo dia sampe turun dari mobil dan bagi bagi uang) itu iman PL

batu tugu dikasihperpuluhan

#3 Iman Pb adalah gerakan Roh, jadi mungkin saja , yangdekat mobil tidak di beri uang tapi dia memanggil yang jauh untuk di beri

Tuhan Yesus memberkati


Han
Bukan semua nas/ayat  yang tertulis dalam Alkitab adalah Firman Allah dan juga Tidak seluruh Firman Allah tertulis lengkap dalam Alkitab.

( mudah mudahan dimengerti penjelasannya )

Offline budi

  • FIK - Senior
  • ****
  • Posts: 488
  • Reputation Power:
  • Denominasi: kristen
Re: Antara Iman dan perbuatan2 baik ke sesama manusia
« Reply #25 on: July 21, 2013, 01:48:40 AM »
Dan karena menurut keKristenan Iman nggak bisa digeneralisir, oleh karena itulah saya pingin tau : Seperti apakah iman menurut keKristenan KALAU BUKAN sesuatu yg bersifat personal antara individu manusia dengan Allah ?

Iman Kristen itu personal sekaligus sosial. Dimensi man Kristen itu bagaikan tanda salib. Vertikal = antara saya dan Allah (personal). Horizontal = antara saya dan sesama saya (sosial). Kalau cuma vertikal saja, atau horizontal saja, berarti bukan tanda salib (baca: berarti bukan iman Kristen)

Quote
Nah saya sekarang bingung :D ... bukankah "modal" utama yang di jago-in oleh keKristenan itu keselamatan ?  :think1: :think: :what:

Ya, keselamatan memang modal, bukan tujuan.

Quote
tapi kan Oom Yakobus menyuruh untuk menunjukan iman ? hehehe .... :D
Menunjukan iman yg dimaksud oleh Yakobus adalah mengungkapkan iman (kesaksian) dalam perbuatan nyata. Jadi, bukan menunjukan seperti menunjukan KTP sebagai bukti warga negara.

Quote
anyway,
kalo menurut pendapat budi, apakah budi sependapat bhw "DULUAN" Iman yg Allah justify ? Dimana kalo ada seorang Kristen tidak melakukan pekerjaan2 baik kepada sesama, Iman ybs masih terbuka kemungkinannya tetep Allah justify ?

(5) Tetapi kalau ada orang yang tidak bekerja, namun percaya kepada Dia yang membenarkan orang durhaka, imannya diperhitungkan menjadi kebenaran.

Nah, pertanyaan yg ini saya belum paham. BIsa tolong dijelaskan lagi? "Duluan" itu maksudnya duluan dari apa yah? "Pekerjaan2 baik" itu maksudnya apa? Terus hubungannya sama ayat di Roma 4 tsb bagaimana?


Salam

Offline odading

  • Super Hero
  • ******
  • Posts: 3314
  • Reputation Power:
  • Denominasi: non-agama
Re: Antara Iman dan perbuatan2 baik ke sesama manusia
« Reply #26 on: July 21, 2013, 08:49:40 AM »
Iman Kristen itu personal sekaligus sosial. Dimensi man Kristen itu bagaikan tanda salib. Vertikal = antara saya dan Allah (personal). Horizontal = antara saya dan sesama saya (sosial). Kalau cuma vertikal saja, atau horizontal saja, berarti bukan tanda salib (baca: berarti bukan iman Kristen)
saya belum menemukan aliran kepercayaan lain yg hanya bersifat Vertikal (personal) - ataupun hanya bersifat Horisontal (sosial). Salah satu contoh, saudara muslim saya idem kayak iman Kristen, Vertikal dan Horisontal :).

Quote
Ya, keselamatan memang modal, bukan tujuan.
bagi budi, tapi tidak semua orang :).

Quote
Menunjukan iman yg dimaksud oleh Yakobus adalah mengungkapkan iman (kesaksian) dalam perbuatan nyata. Jadi, bukan menunjukan seperti menunjukan KTP sebagai bukti warga negara.
KTP itu benda, perbuatan itu kata-kerja ... ya tentu beda :).

Quote
Nah, pertanyaan yg ini saya belum paham. BIsa tolong dijelaskan lagi? "Duluan" itu maksudnya duluan dari apa yah?
Allah justify Iman sso itu SEBELUM orang itu berbuat kebaikan2 kepada sesama.

Quote
"Pekerjaan2 baik" itu maksudnya apa?
antara lain, perbuatan2 yang Yesus bicarain di parabel domba-kambing.

Quote
Terus hubungannya sama ayat di Roma 4 tsb bagaimana?
(5) Tetapi kalau ada orang yang tidak bekerja, namun percaya kepada Dia yang membenarkan orang durhaka, imannya diperhitungkan menjadi kebenaran.

SEBELUM sso melakukan perbuatan2 baik kepada sesama - namun hatinya percaya kepada Dia yang membenarkan orang durhaka, imannya diperhitungkan menjadi kebenaran.

Dari situ, saya mengertikannya :
Iman di justifed - perbuatan2 baik/tidak ke sesama di hakimi (two fold).

Perbuatan2 baik/tidak ke sesama ---> manusia bisa menghakimi
Iman ---> cuma Tuhan yg justify/tidak justify.
Perbuatan2 baik/tidak ke sesama manusia --walopun manusia bisa menghakimi-- namun verdictnya Tuhan juga yang menentukan, karena hanya Dia yang tau iman dan kesanggupan tiap individu.

Tapi itu pendapat saya sebagai sso yang tidak beriman dan tentu tidak akan sejalan dengan pengertian iman Kristen itu sendiri.

Nah yang saya mau tau - bagaimana dgn pengertian menurut iman Kristen ?  misal, Apakah Allah ngeliat dulu perbuatan2 baik kepada sesama manusia barulah Dia justify iman sso ?

:)
salam.
« Last Edit: July 21, 2013, 08:53:07 AM by odading »

Offline odading

  • Super Hero
  • ******
  • Posts: 3314
  • Reputation Power:
  • Denominasi: non-agama
Re: Antara Iman dan perbuatan2 baik ke sesama manusia
« Reply #27 on: July 21, 2013, 09:52:18 AM »
1)
kalau yang kasih uang pada yang terdekat adalah yang ber iman general (umum0
atao malahan  kemungkinan tidak ber -iman
Kalo bagi odading, saya nggak bisa menyatakan sso beriman general gara2 dia cuma ngasih ke yang terdekat Oom. Semua orang mempunyai "reason"-nya sendiri2 ... begitu yg ada dipikiran saya ... :).

Quote
2 kalo yang kasih uang pada semua pengemis dilampu merah (apalagi kalo dia sampe turun dari mobil dan bagi bagi uang) itu iman PL
Nggak juga Oom. Saya masih membuka kemungkinan, sso terdorong dari Kasih di hati nuraninya yg meluap-luap utk di suatu kesempatan melakukan hal ungu tsb.

Quote
batu tugu dikasih perpuluhan
yah kalo yg ini, baru mungkin bisa masuk ke iman PL ... dan (imo) justru itulah yang IMAN (pure without reasoning) (kata IMAN disini adalah dalam pengertian general.. entah juga ... saya juga pingin tau "batu tugu dikasih perpuluhan" itu seperti apa dalam pengertian iman Kristen :)).

Quote
#3 Iman Pb adalah gerakan Roh, jadi mungkin saja , yang dekat mobil tidak di beri uang tapi dia memanggil yang jauh untuk di beri
gerakan roh sih ya gerakan roh --- namun tetap, (imo) manusia jaman sekarang sudah sangat sulit utk menghindari "reasoning". Satu2nya cara adalah memohon Tuhan agar "reason"-nya tsb di "cerahkan" Dia :D.

:)
salam.


Offline budi

  • FIK - Senior
  • ****
  • Posts: 488
  • Reputation Power:
  • Denominasi: kristen
Re: Antara Iman dan perbuatan2 baik ke sesama manusia
« Reply #28 on: July 21, 2013, 02:35:21 PM »
saya belum menemukan aliran kepercayaan lain yg hanya bersifat Vertikal (personal) - ataupun hanya bersifat Horisontal (sosial). Salah satu contoh, saudara muslim saya idem kayak iman Kristen, Vertikal dan Horisontal :).
 bagi budi, tapi tidak semua orang :).

Tidak. Hanya iman Kristen yg ada vertikalnya. Yg bukan iman kristen tidak ada vertikalnya.

 
Quote
KTP itu benda, perbuatan itu kata-kerja ... ya tentu beda :).

Exactly! Oleh sebab itu, kurang tepat bila bro oda memikirkan iman Kristen bagaikan iman Patuh ala robot
(".....Tuhan, saya lagi patuh nih ya melakukan perbuatan2 baik kepada sesama ... saya berIman loh kepada Tuhan, kan saya patuh banget ama perintah Tuhan utk melakukan perbuatan2 baik").

Iman yang seperti itu bukan iman Kristen, seperti KTP bukan perbuatan.

Quote
(5) Tetapi kalau ada orang yang tidak bekerja, namun percaya kepada Dia yang membenarkan orang durhaka, imannya diperhitungkan menjadi kebenaran.

SEBELUM sso melakukan perbuatan2 baik kepada sesama - namun hatinya percaya kepada Dia yang membenarkan orang durhaka, imannya diperhitungkan menjadi kebenaran.

Dari situ, saya mengertikannya :
Iman di justifed - perbuatan2 baik/tidak ke sesama di hakimi (two fold).

Perbuatan2 baik/tidak ke sesama ---> manusia bisa menghakimi
Iman ---> cuma Tuhan yg justify/tidak justify.
Perbuatan2 baik/tidak ke sesama manusia --walopun manusia bisa menghakimi-- namun verdictnya Tuhan juga yang menentukan, karena hanya Dia yang tau iman dan kesanggupan tiap individu.

Tapi itu pendapat saya sebagai sso yang tidak beriman dan tentu tidak akan sejalan dengan pengertian iman Kristen itu sendiri.

Nah yang saya mau tau - bagaimana dgn pengertian menurut iman Kristen ?  misal, Apakah Allah ngeliat dulu perbuatan2 baik kepada sesama manusia barulah Dia justify iman sso ?


Menurut orang Kristen seperti saya, Allah tidak ngeliat dulu perbuatan2 baik kepada sesama manusia baru Dia justify. Dasarnya, ya bacaan di kitab Roma tsb. :grining:

Salam

Offline hanhalim2

  • Super Hero
  • ******
  • Posts: 4084
  • Reputation Power:
  • Denominasi: R.katholik
Re: Antara Iman dan perbuatan2 baik ke sesama manusia
« Reply #29 on: July 22, 2013, 12:35:56 PM »
Kalo bagi odading, saya nggak bisa menyatakan sso beriman general gara2 dia cuma ngasih ke yang terdekat Oom. Semua orang mempunyai "reason"-nya sendiri2 ... begitu yg ada dipikiran saya ... :).
Yeah, karena  macam macam alasannya  juga general maka imannya juga general
kecuali klo dia memang  di gerakan oleh roh untuk memberi kepada yang terdekat

Nggak juga Oom. Saya masih membuka kemungkinan, sso terdorong dari Kasih di hati nuraninya yg meluap-luap utk di suatu kesempatan melakukan hal ungu tsb.

tapi kalau kasih tentunya dia juga harus memperhatikan orang orang yang pada klakson di belakangnya ketika dia turun di lampu merah untuk memberi pada  smua pemengemis


yah kalo yg ini, baru mungkin bisa masuk ke iman PL ... dan (imo) justru itulah yang IMAN (pure without reasoning) (kata IMAN disini adalah dalam pengertian general.. entah juga ... saya juga pingin tau "batu tugu dikasih perpuluhan" itu seperti apa dalam pengertian iman Kristen :)).

Perpuluhan di berikan pada Batu Tugu yang untung adalah Kuncen
perpuluhan diberikan pada gereja , yang untung adalah para pengusaha  bisnis gereja (GACM)

Sbab Tuhan sebenernya gak butuh uang,ato lain lain duniawi
,buktinya Tuhan ditawarin seluruh kekayaan duniawi juga Ogah



 gerakan roh sih ya gerakan roh --- namun tetap, (imo) manusia jaman sekarang sudah sangat sulit utk menghindari "reasoning". Satu2nya cara adalah memohon Tuhan agar "reason"-nya tsb di "cerahkan" Dia :D.

:)
salam.

orang orang PL ngga akan mengenal gerakan Roh ,karena dia sering  tertipu sosok  Ghaib,karena keseringan memberikan perpuluhan pada batu tugu


Tuhan Yesus memberkati

han
Bukan semua nas/ayat  yang tertulis dalam Alkitab adalah Firman Allah dan juga Tidak seluruh Firman Allah tertulis lengkap dalam Alkitab.

( mudah mudahan dimengerti penjelasannya )