Saya rasa kita sudah pernah membahas hal ini (kalo nggak salah di thread Kejanggalan OS). Dan di situ saya sudah mengatakan bahwa saya percaya bahwa bayi itu terlahir suci. Jadi, sama seperti bro oda.
Namun, saya tetap tidak mau mengatakan bahwa kepercayaan saya tsb berasal dari pembacaan atas ayat "Did not he that made me in the womb make him? and did not one fashion us in the womb?".
Idem bud....
Apa kata benak saya adalah yang duluan.
Tetapi saya nggak tau apakah ini benar ato kagak, karena non-alkitabiah - melainkan cuma "apa kata hati"
. Setelah berpegang pada "apa kata hati" ini, barulah saya cross-check ke gugel, apakah ada ayat yg mungkin kira2 mendukung
.
Analisa yg bagus sekali, bro oda. Tapi, saya rasa kita tetap harus mengingat bahwa dalam ayat tsb tidak ada keterangan "by man" atau "by God". Artinya, kita harus tetap terbuka akan dua kemungkinan tsb. Bahwa saya lebih memilih yg satu daripada yg lain, itu masih belum berdasarkan analisis, tapi berdasarkan selera alias suka-suka.
Bold, YA... betul, sependapat.
Saya tidak sedang mengatakan bhw ayat yg saya sodorin MUTLAK mendukung "apa kata hati" saya, bud.
Namun dilain sisi,
ketika saya merasa tidak yakin bhw ayat tsb mendukung AKH (apa kata hati) saya ... maka tentu saya mesti menganalisa lebih jauh bener ato tidaknya. Cara termudah adalah dengan membuat kalimat :
God made me and fashion me dalam keadaan cacat inner.KETIKA saya menjadi bertanya-tanya atas kalimat ungu, maka diketika itulah saya jadi "lari" ke predestinasi dan saya tidak menghendakinya .... KARENA :
who knows ?? and who cares ?? whether God is really actually personally deliberately made me dalam keadaan cacat OR tidak dalam keadaan cacat SBJ ??
Lo, this only have I found, that God hath made man upright; but they have sought out many inventions.odading :
cuma ini yang saya dapetin/ketahuin/pendapati/kata hati, bahwa Allah made me upright diketika saya lahir ... bukan diri person Adam, bukan pula diri person ortu/kakek nenekmoyang saya tetapi DIRSEN saya-lah yang mencari macem2 "penemuan" yang saya anggap menyenangkan dirsen saya ketika memasuki usia rasio (youth).
Manusialah yg membuat manusia jadi berdosa dan Allah tahu dan membiarkan
Predestinasi : YA... bisa aja bold Allah membiarkan"... who knows ? who cares ?
.
Yang "saya tau" adalah Allah tidak membiarkan.
Sudah terbukti sejak Adam - Dia kasih tau agar AdamHawa tetep in the state tidak bercela dimataNYA.... Kain juga dikasih tau tuh nggak dicuekin
.
IMO, Allah tidak membiarkan, Dia terus kasih tau dalam berbagai cara.
Entah ngomong di hati individu, entah ngomong literally audible ke Adam, entah nulis di dua loh batu, entah ngirim AnakNYA, entah ke-eksisan kitab2 suci segala aliran kepercayaan s/d hari ini ---> manusianya
(in general yah) aja yg
suka2 eke donk..... hehehe....
.
salam.