Pertanyaan pertama utk Anda klarifikasi, jika tidak terdapat di Alkitab apakah otomatis menjadikan hal tersebut bidaah?
Sudah pastilah bidah kalau ajaran yang tidak terdapat tsb bertentangan dangan apa yang sudah diajarkan di Alkitab !
Kalau istilahnya tidak ada seperti Tritunggal tetapi ajarannya ada maka istilah tsb dapat diterima sebagai kebenaran.
Tetapi kalau ajaran Mariology dan infallibilitas Paus itu sama sekali bertentangan dengan kebenaran yang sudah terdapat didalam Alkitab.
Pertanyaan kedua untuk Anda jawab: tafsiran siapa yg dijadikan landasan untuk menyatakan suatu ajaran bertentangan dgn Alkitab?
Inilah contoh pertanyaan klasik katolik kalau tradisinya dipertanyakan yaitu merelatifkan apa yang absolut diajarkan didalam Alkitab.
Ada hal hal pokok didalam Alkitab yang jelas secara literal tidak bisa dipertentangkan misalnya Yesus sebagai satu satunya pengantara dan juruselamat antara Allah dan manusia sehingga ajaran co-redemptrix dan mediatrix katolik sudah pasti ajaran yang anti Alkitab menurut akal sehat.
Merelatifkan semua penafsiran hanyalah racun postmodernisme yang sangat merusak kekristenan dengan kebebasan menafsirkan seenak perutnya melanggar kaidah kaidah dasar ilmu hermeneutika.
Memonopoli penafsiran Alkitab dengan menganggap hanya mereka sendiri yang berhak dan paling benar dalam menafsirkan Alkitab hanyalah tindakan arogansi rohani belaka dan menghujat peranan dan pekerjaan Roh Kudus didalam diri setiap orang percaya.
Kitab Suci sudah memberikan contoh bagaimana Jemaat di Berea dari gereja perdana tsb bukannya menelan bulat bulat segala macam ajaran/penafsiran seperti di gereja anda malah mereka mengujinya dengan Kitab Suci sesuai dengan perintah Tuhan sendiri.
Dan terbukti didalam sejarah bahwa apa yang ditafsirkan oleh institusi ini ternyata banyak yang antibiblical sama sekali.
A correct interpretation of the Bible will always be consistent with the rest of the Scriptures. Therefore, it is essential for us as students of the Bible to interpret a passage in light of what the rest of the Scriptures say on the topic. There are Scriptures that are somewhat confusing. Peter himself tells us that (2 Ptr. 3:16)! When that is the case, rather than seeking to make an interpretation based on one verse, it is essential to examine other, perhaps more clear, passages of Scripture.Quote from: OSAS on Yesterday at 10:48:27 AM
Apakah tradisi gereja anda lebih berotoritas ketimbang Alkitab sehingga hanya tradisi ajaran gereja anda satu satunya alat pengukur ajaran bidah ?
Tradisi gereja anda sendiri diukur pakai apa kebenarannya ?
Tradisi Suci adalah setara dan selaras dengan Alkitab, keduanya adalah Firman Allah yang mutlak dan infallible, dan tidak dapat dan tidak pernah berubah dari yang diterima oleh para rasul generasi pertama dari Yesus sendiri.
Bagaimana bisa sebuah tradisi diangkat menjadi Firman Allah kalau sumbernya bukan dari Nabi dan Rasul dan bukan yang diwahyukan dan diinspirasikan oleh Allah sendiri ???
Semua wahyu jelas ada copy naskah aslinya sebagai bukti bahwa itu diinspirasikan,tetapi tradisi gereja sama sekali hanya rekayasa gereja untuk membenarkan semua ajaran tambahannya walaupun jelas jelas bertentangan dengan kebenaraan Alkitab.
Tradisi Suci dan Alkitab diukur kebenarannya pakai apa? Ya pakai tafsir dari Tradisi Suci dan Alkitab yg diterima dari Yesus dan diwariskan oleh para rasul dan penerus2nya.
Siapa yg menyimpan dan menjaga tafsir dari Tradisi Suci dan Alkitab, yg mutlak, infallible, tidak dapat dan tidak akan pernah berubah dari pertama diterima para rasul sampai saat ini? Jawab: Magisterium!!
Dengan kuasa apa Magisterium menjamin infallibility dari ajaran tersebut? Dari perlindungan yang dijanjikan oleh Kristus sendiri (Mat 16 : 18-19, Mat 18-18)!
Silahkan anda jawab pertanyaan saya yaitu apakah semua sejarah tradisi bikinan gereja selama ribuan tahun sejak kematian para Rasul yang pernah saya kutip websitenya itu juga merupakan warisan Yesus dan para Rasul ?
http://www.jesus-is-savior.com/False%20Religions/Roman%20Catholicism/catholic_heresies-a_list.htmAdakah salinan naskah aslinya dari semua tradisi yang anda anggap ajaran para Rasul tsb diatas ???
Sekarang aku balik bertanya pada Anda!
Tulisan Alkitab dan tafsiran akan Alkitab lebih berotoritas mana?
Kalo tulisan Alkitab tidak melarang penerusan jabatan rasul, malah mencontohkan ada rasul2 yang dipilih menggantikan rasul2 sebelumnya, lalu ada tafsiran yg melarang penerusan jabatan rasul, mana yang lebih berotoritas?
Saya sudah berikan beberapa kwalifikasi jabatan Rasul berdasarkan ayat ayat Alkitab yang mendukungnya sehingga bikin bikin doktrin sendiri menganggap bishop anda setara dengan Rasul Kristus jelas sekali anda sudah menciptakan doktrin yang bertentangan dengan prinsip kebenaran Alkitab.
Malah bishop anda dianggap setara dengan Yesus sendiri dgn pengertian apa yang dikatakannya dianggap sama dengan Yesus sendiri yang berkata dan menolak mereka dianggap sama dengan menolak Kristus sendiri (Second Vatican Council)
Betapa arogannya klaim ini !
Para Rasul juga bisa keliru seperti yang sering dilakukan Petrus tetapi bishop kepala yaitu Paus dianggap infallible ???
Apakah ini semua sesuai dengan prinsip ajaran Alkitab secara akal sehat ???
Quote from: OSAS on Yesterday at 10:48:27 AM
Mengatakan Petrus (bukan Paulus) yg mendirikan jemaat di Roma sama sekali tidak ada hints didalam Alkitab dan tidak masuk akal,
Siapa yg mengatakan bahwa Petrus dan bukan Paulus yg mendirikan jemaat di Roma?? Hanya orang yg mengingkari sejarah yg mengatakan demikian!
Gereja Katolik menerima dan menjaga kebenaran ini, bahwa Gereja Roma didirikan oleh dua rasul yang agung, yaitu Petrus dan Paulus!!
Tidak ada hint nya di Alkitab? Ya jelas!! Lihat kembali penjelasanku sebelumnya, segala tindakan Yesus saja tidak dituliskan di Alkitab, apa anehnya kalau tidak semua tindakan2 Petrus dan Paulus dicatat di Alkitab?
Tidak masuk akal?? Di mana tidak masuk akalnya? Apa yang membuat mustahil bagi Petrus dan Paulus utk datang ke Roma? Apa yg membuat mustahil bagi Petrus dan Paulus untuk mendirikan Gereja di Roma?
Dalam Sejarah Kitab Suci tidak pernah tertulis bahwa Petrus pergi ke Roma sebagai Paus I di Roma,karena jabatan Paus itu sendiri (penguasa tunggal semua gereja / supreme bishop) sama sekali anti alkitabiah. Hanya Tradisi Katolik saja secara turun temurun berpendapat bahwa Petrus pernah menjabat sebagai Paus1 di Roma.
- Dalam surat Petrus juga tidak disebut apa-apa tentang hal itu.
- Dalam Gal 2:7-8, dikatakan bahwa Petrus adalah rasul untuk orang Yahudi, bukan Non Yahudi, ini tidak logis Petrus untuk menjadi Paus di Roma!
Surat Roma ditulis oleh Paulus kira-kira pada tahun 58 M (berarti termasuk diantara 'masa jabatan' Petrus, yang menurut tradisi berlangsung tahun antara 42-67 M), tetapi dalam Roma 1:7, Paulus hanya menujukan suratnya kepada 'kamu sekalian' dan tidak menyebut nama Petrus, juga dalam Roma 1:11-13, ia tidak minta ijin 'Paus Roma' itu untuk mengunjungi jemaatnya di Roma.
Paulus dipenjarakan di Roma selama 2 tahun (mulai 61 M; bdk. Kis 28:30) dan selama itu ia menulis beberapa suratnya, seperti: Efesus, Filipi, Kolose, Filemon. Dan dalam surat-surat itu ia menyebut nama banyak orang-orang yang bekerja dengan dia, tetapi tidak menyebut nama Petrus. Ini adalah sesuatu yang aneh, kalau Petrus menjadi Paus di Roma pada saat itu.
Jadi kalau Alkitab sendiri “silence” maka menambahi apa yang tidak didukung data-data Alkitab hanyalah pekerjaan yang bersifat “Fallacy Argumentum ex silentio”.
Bersambung