Author Topic: Alkitab atau Gereja?  (Read 7989 times)

0 Members and 6 Guests are viewing this topic.

Offline Shakespeare

  • Global Moderator
  • Super Hero
  • *****
  • Posts: 1868
  • Reputation Power:
  • Denominasi: Injili
Re: Alkitab atau Gereja?
« Reply #15 on: August 25, 2012, 03:29:08 PM »

Pertanyaannya sekarang, apa saja sih yang telah diperintahkan Jesus kepada para muridNya? Saya kira, Injil tidak merincinya, tetapi saya percaya, kalau diselidiki, tentu saja semua yang diperintahkan itu termuat di Injil. Dengan demikian maka menurut pengertian saya, Yoh 21:25 Masih banyak hal-hal lain lagi yang diperbuat oleh Yesus, tetapi jikalau semuanya itu harus dituliskan satu per satu, maka agaknya dunia ini tidak dapat memuat semua kitab yang harus ditulis itu, mendapat tempat. Saya mengartikan bahwa perintah-perintah Jesus tidak semata-mata yang dikatakan secara verbal saja, tetapi termasuk keseharian-keseharian bersama muridNya, yang tidak detil dituliskan dalam Injil. Nah, yang mengetahui keseharian-keseharian bersama Jesus itu ialah para muridNya yang setiap hari bersamaNya, tidak termasuk para pengikutNya yang hanya beramai-ramai ketika Jesus mengadakan penyembuhan atau pembagian makan.

Lebih lanjut, pertanyaannya menjadi, siapa sih mereka yang mengetahui perbuatan Jesus yang ternyata berupa perintah itu? Nah, mungkin dalam hal ini kita akan berbeda. Saya memahami, yang tahu betul apa saja yang diperbuat Jesus, adalah mereka yang senantiasa bersama Jesus. Mereka itu pula yang dikatakan Jesus sebagai Gereja yang akan didirikanNya.

Salam Shakes_peare, damai sejahtera Tuhan Jesus Menyertaimu.

Salam Sdr. Husada.

Sepertinya saya memahami apa yang anda maksudkan. Dan benar, dalam hal ini kita memang berbeda, dan sepertinya akan selalu berbeda. Bagi kami non-Katolik, segala sesuatu yang diperintahkan Yesus sudah cukup tertulis di Injil (atau Alkitab secara keseluruhan) dan sudah cukup untuk membawa kepada iman yang menyelamatkan. Bahkan segala sesuatu yang membuat iman kita semakin bertumbuh untuk menjadi serupa dengan Kristus, juga sudah cukup tertulis dalam Alkitab.

Selebihnya hal2 lain yang sifatnya tradisi hanyalah penunjang ibadah yang tidak berkontribusi terhadap keselamatan. Dan benar seperti yang anda katakan, hal2 lain yang diluar Alkitab hanyalah para murid yang tahu, dan karena itu kami (non-Katolik) tidak ingin berspekulasi untuk mengimaninya yaitu hal2 yang kami tidak tahu persis apakah memang benar berasal dari para Rasul. Kami hanya takut jangan2 hal2 yang tidak tertulis di Alkitab itu bisa saja keliru dan justru bisa menodai iman kami.

Salam sejahtera bagimu juga Sdr. Husada.
πᾶσα γραφὴ θεόπνευστος καὶ ὠφέλιμος πρὸς διδασκαλίαν, πρὸς ἐλεγμόν, πρὸς ἐπανόρθωσιν, πρὸς παιδείαν τὴν ἐν δικαιοσύνῃ

Offline Husada

  • FIK council
  • Super Hero
  • *****
  • Posts: 3585
  • Reputation Power:
  • Gerejaku Didirikan oleh Yesus Kristus
Re: Alkitab atau Gereja?
« Reply #16 on: August 25, 2012, 03:39:44 PM »
Eh, ada yang tertinggal lanjutan posting saya sebelum ini Shakes. Maaf, tanpa membaca responmu, karena sudah saya ketik, saya post saja.

Tentang Efe 4:11 yang termuat dalam Efe 4:1-16 perikop berjudul Kesatuan jemaat dan karunia yang berbeda-beda, secara sederhana saya artikan bahwa setiap orang anggota jemaat, mendapat karunia yang berbeda. Sepengertian dengan itu pula yang sering saya artikan bahwa tiap orang berbeda satu sama lain, meski orang lahir kembar sekalipun. Tiap orang mendapat karunia yang berbeda, jika tidak berbeda pada jenis karunianya, berbeda dari kadarnya. Jadi, meski si A dan si B sama-sama beroleh karunia berbahasa Roh, misalnya, tetapi kadarnya berbeda, sehingga dalam kehidupan sehari-hari akan memperlihatkan perbedaan itu.

Tentang ayat 11 yang menyatakan, "Dan Ialah yang memberikan baik rasul-rasul maupun nabi-nabi, baik pemberita-pemberita Injil maupun gembala-gembala dan pengajar-pengajar," justru mempertegas pemberian wasiat oleh Jesus Kristus kepada ke 11 murid di 'bukit pertemuan' Galilea itu. Bahwa Tuhanlah yang memberi karunia kepada nabi-nabi, pemberita-pemberita Injil, gembala-gembala, pengajar-pengajar. Ayat itu sebanarnya belum selesai, bukan? Masih diakhiri dengan (,) atau koma. Ternyata di ayat 12 dapat kita baca, untuk memperlengkapi orang-orang kudus bagi pekerjaan pelayanan, bagi pembangunan tubuh Kristus. Saya mengartikannya, bahwa karunia-karunia rasul, nabi, pemberita Injil, gembala, dan pengajar diberikan kepada tiap orang untuk pekerjaan pelayanan, pembangunan tubuh Kristus.

Timbul pertanyaan lanjutan, tubuh Kristus? Tubuh Kritus kan sudah di sorga?

Itulah sharing dariku Shakes. Salam.

Damai sejahtera Tuhan Jesus Krisus menyertai kita. 
« Last Edit: August 25, 2012, 03:44:00 PM by Husada »
PRO ECCLESIA ET PATRIA, PRO PATRIA ET ECCLESIA

Offline Husada

  • FIK council
  • Super Hero
  • *****
  • Posts: 3585
  • Reputation Power:
  • Gerejaku Didirikan oleh Yesus Kristus
Re: Alkitab atau Gereja?
« Reply #17 on: August 26, 2012, 10:30:09 AM »
Salam Sdr. Husada.
Damai sejahtera Tuhan Jesus Kristus menyertaimu Shakes.
Quote
Sepertinya saya memahami apa yang anda maksudkan. Dan benar, dalam hal ini kita memang berbeda, dan sepertinya akan selalu berbeda.
Iya, ya? Terima kasih pengertiannya Shakes.

Karena sejak pendahulu protestantisme memutuskan untuk berkata "Sayonara" kepada organisasi awalnya, maka kelanjutannya, bila masing-masing organisasi eksis, akan seterusnya berbeda, ya? Logis.
Quote
Bagi kami non-Katolik, segala sesuatu yang diperintahkan Yesus sudah cukup tertulis di Injil (atau Alkitab secara keseluruhan) dan sudah cukup untuk membawa kepada iman yang menyelamatkan. Bahkan segala sesuatu yang membuat iman kita semakin bertumbuh untuk menjadi serupa dengan Kristus, juga sudah cukup tertulis dalam Alkitab.
Maksud Shakes, bahwa apa-apa yang dilakukan Jesus Kristus dan tidak dicatat dalam Alkitab (seperti dimaksudkan Yoh 21:25 itu) adalah sesuatu yang kurang berarti?. Bila ada 'keseharian' Tuhan Jesus Kristus bersama muridNya yang dilakukan dan ternyata tidak tercatat dalam Alkitab sehingga orang-orang setelah jaman itu tidak dapat membaca dalam Alkitab dasar pijakan kegiatan itu, apakah menurut Shakes itu suatu penambahan?
Quote
Selebihnya hal2 lain yang sifatnya tradisi hanyalah penunjang ibadah yang tidak berkontribusi terhadap keselamatan. Dan benar seperti yang anda katakan, hal2 lain yang diluar Alkitab hanyalah para murid yang tahu, dan karena itu kami (non-Katolik) tidak ingin berspekulasi untuk mengimaninya yaitu hal2 yang kami tidak tahu persis apakah memang benar berasal dari para Rasul. Kami hanya takut jangan2 hal2 yang tidak tertulis di Alkitab itu bisa saja keliru dan justru bisa menodai iman kami.
Menarik. Dari suatu sisi, saya sangat memahami pikiran seperti itu Shakes.

Entah terkait atau tidak, baru saja saya mengikuti misa, dan bacaan Injil diambil dari Yoh 6:60-66 dengan perikop Murid-murid yang mengundurkan diri di Galilea. Entah benak saya sudah error atau bagaimana, kok melayang ke diskusi kita ini, ya? Makanya, setelah selesai misa, saya ingin langsung menyampaikannya, semoga pas. Kalau tidak pas, yahhh... maafin deh.

Sebelum perikop renungan itu, ada perikop Roti hidup di Yoh 6:25-59. Dalam renungan (homili=khotbah), pastor menyinggung sedikit tentang perikop Roti hidup, khusus ayat 54 Barangsiapa makan daging-Ku dan minum darah-Ku, ia mempunyai hidup yang kekal dan Aku akan membangkitkan dia pada akhir zaman. Mendengar ayat 54 itu, banyak pengikut Jesus Kristus mundur, karena tidak mau menjadi 'kanibal', makan daging Kristus dan minum darah Kristus.

Perikop renungan (Yoh6:60-66) itu mengulas tentang banyak murid-murid yang menilai perkataan Jesus Kristus itu keras. Renungan mengulas juga perikop berikutnya, Pengakuan Petrus pada Yoh 6:67-71, dimana Jesus Kristus 'menantang' para murid dengan bertanya, "Apakah kamu tidak mau pergi juga?". Jawaban murid-murid diwakili Simon Petrus: "Tuhan, kepada siapakah kami akan pergi? Perkataan-Mu adalah perkataan hidup yang kekal; dan kami telah percaya dan tahu, bahwa Engkau adalah Yang Kudus dari Allah."

Kembali ke 'keseharian' Jesus Kristus bersama para muridNya, yang tidak tercatat dalam Alkitab, yang Shakes setujui bahwa yang mengetahuinya adalah para muridNya. Bila itu diteruskan, diwariskan turun temurun kepada para penerus organisasi itu, menurut pikiran saya, menjadi janggal kalau ada orang jaman berikutnya mengira itu spekulasi. Namun, namanya manusia yang berpikiran dinamis, wajar-wajar saja menganggap mempercayai itu sebagai suatu yang spekulatif.

Saya pikir, sebelum sampai pada kesimpulan bahwa itu spekulatif atau tidak, kita bisa melakukan pengujian dengan mengajukan pertanyaan yang jawabannya kira-kira bisa kita cermati dari keseharian juga. Ayah saya yang sampai pensiun hanya bintara kroco pilek, pernah mengajarkan suatu teori pada saya, yang menurut pengamatan dan pengalaman saya, banyak benarnya. Dikatakannya, "Anakku, kalau kamu mau mengetahui siapa yang merancang suatu kejadian, carilah siapa yang diutungkan secara materi oleh kejadian itu. Kemungkinan besar, pihak itulah yang merekayasa kejadian itu".

Jika teori ayah saya itu saya terapkan pada kegiatan-kegiatan yang dilakukan oleh kelompok pewaris keseharian Jesus Kristus (Katolik, khususnya Roma yang saya anut), jawabannya, tidak ada pihak yang diuntungkan secara materi oleh kegiatan tersebut. Artinya, kegiatan-kegiatan itu bukan kegiatan yang ditambahkan, meskipun tidak mempengaruhi keselamatan. Jadi, menurut saya, mempercayai bahwa kegiatan seperti itu (kegiatan yang tidak tercatat dalam Alkitab tetapi dipraktikkan organisasi yang menyatakan diri pewaris keseharian Jesus Kristus) adalah spekulatif, kurang pas.
Quote
Salam sejahtera bagimu juga Sdr. Husada.
Terima kasih Shakes_peare, sama-sama.
PRO ECCLESIA ET PATRIA, PRO PATRIA ET ECCLESIA

Offline Leonardo

  • Global Moderator
  • Super Hero
  • *****
  • Posts: 1772
  • Reputation Power:
  • katolik
Re: Alkitab atau Gereja?
« Reply #18 on: August 26, 2012, 02:03:30 PM »
Salam Sdr. Husada.

Sepertinya saya memahami apa yang anda maksudkan. Dan benar, dalam hal ini kita memang berbeda, dan sepertinya akan selalu berbeda. Bagi kami non-Katolik, segala sesuatu yang diperintahkan Yesus sudah cukup tertulis di Injil (atau Alkitab secara keseluruhan) dan sudah cukup untuk membawa kepada iman yang menyelamatkan. Bahkan segala sesuatu yang membuat iman kita semakin bertumbuh untuk menjadi serupa dengan Kristus, juga sudah cukup tertulis dalam Alkitab.

Selebihnya hal2 lain yang sifatnya tradisi hanyalah penunjang ibadah yang tidak berkontribusi terhadap keselamatan. Dan benar seperti yang anda katakan, hal2 lain yang diluar Alkitab hanyalah para murid yang tahu, dan karena itu kami (non-Katolik) tidak ingin berspekulasi untuk mengimaninya yaitu hal2 yang kami tidak tahu persis apakah memang benar berasal dari para Rasul. Kami hanya takut jangan2 hal2 yang tidak tertulis di Alkitab itu bisa saja keliru dan justru bisa menodai iman kami.

Salam sejahtera bagimu juga Sdr. Husada.
Bro shakes benar memang Alkitab sudah menulis lengkap kepada siapa kita bertanya jika ada persoalan iman dan moral tentu kepada Gereja sebagai tiang dasar dan pedoman kebenaran : 1 Tim 3 :15 :afro:

sudah terbukti sejak dulu ketika persoalan adat istiadat Yahudi dipermasalahkan sebagian jemaat kristen perdana : Gereja dalam hal ini konsili Yerusalem menjawab dengan tegas persoalan tersebut.

begitu juga ketika ada pergumulan kitab2 mana yang berwibawa apakah Wahyu termasuk kitab kanon : Gereja menjawab dalam konsili Hippo dan Chartago.

ketika Arius mencoba meruntuhkan iman Gereja perdana Konsili Nicea dan Konstatinopel menjawabnya.
Dan
ketika Luther tidak percaya pada kewibawaan kitab Ibrani dan surat Yakobus maka Konsili Trente menjawabnya  :)

salam damai  :)
In Omnibus Caritas

Offline Shakespeare

  • Global Moderator
  • Super Hero
  • *****
  • Posts: 1868
  • Reputation Power:
  • Denominasi: Injili
Re: Alkitab atau Gereja?
« Reply #19 on: August 28, 2012, 12:22:15 PM »

Karena sejak pendahulu protestantisme memutuskan untuk berkata "Sayonara" kepada organisasi awalnya, maka kelanjutannya, bila masing-masing organisasi eksis, akan seterusnya berbeda, ya? Logis.Maksud Shakes, bahwa apa-apa yang dilakukan Jesus Kristus dan tidak dicatat dalam Alkitab (seperti dimaksudkan Yoh 21:25 itu) adalah sesuatu yang kurang berarti?. Bila ada 'keseharian' Tuhan Jesus Kristus bersama muridNya yang dilakukan dan ternyata tidak tercatat dalam Alkitab sehingga orang-orang setelah jaman itu tidak dapat membaca dalam Alkitab dasar pijakan kegiatan itu, apakah menurut Shakes itu suatu penambahan? Menarik. Dari suatu sisi, saya sangat memahami pikiran seperti itu Shakes.



Salam Sdr. Husada

Tentu saja kami tidak memandang bahwa apa-apa yang dikatakan dan dilakukan Yesus diluar yang tercatat di Alkitab tidak penting. Tentu saja semua sama pentingnya. Tetapi ketika Yohanes menuliskan Injilnya dan mencatat demikian:

Masih banyak hal-hal lain lagi yang diperbuat oleh Yesus, tetapi jikalau semuanya itu harus dituliskan satu per satu, maka agaknya dunia ini tidak dapat memuat semua kitab yang harus ditulis itu. (Yohanes 21:25)

maka kami melihat bahwa di sini Yohanes menyadari keterbatasan dirinya sebagai manusia dan di sisi lain juga keterbatasan pembacanya. Kenyataan bahwa ia "menyeleksi" apa2 yang perlu ditulis di Injil-nya sepertinya menunjukkan bahwa inilah hal2 penting yang perlu diketahui murid2 Kristus. Selebihnya jika hal2 lain yang tidak tertulis tidak diketahui oleh para pembacanya, tidak menjadi masalah karena pesan utama yaitu Yesus adalah Tuhan dan Juruselamat sudah tersampaikan.



Kembali ke 'keseharian' Jesus Kristus bersama para muridNya, yang tidak tercatat dalam Alkitab, yang Shakes setujui bahwa yang mengetahuinya adalah para muridNya. Bila itu diteruskan, diwariskan turun temurun kepada para penerus organisasi itu, menurut pikiran saya, menjadi janggal kalau ada orang jaman berikutnya mengira itu spekulasi. Namun, namanya manusia yang berpikiran dinamis, wajar-wajar saja menganggap mempercayai itu sebagai suatu yang spekulatif.

Saya pikir, sebelum sampai pada kesimpulan bahwa itu spekulatif atau tidak, kita bisa melakukan pengujian dengan mengajukan pertanyaan yang jawabannya kira-kira bisa kita cermati dari keseharian juga. Ayah saya yang sampai pensiun hanya bintara kroco pilek, pernah mengajarkan suatu teori pada saya, yang menurut pengamatan dan pengalaman saya, banyak benarnya. Dikatakannya, "Anakku, kalau kamu mau mengetahui siapa yang merancang suatu kejadian, carilah siapa yang diutungkan secara materi oleh kejadian itu. Kemungkinan besar, pihak itulah yang merekayasa kejadian itu".

Jika teori ayah saya itu saya terapkan pada kegiatan-kegiatan yang dilakukan oleh kelompok pewaris keseharian Jesus Kristus (Katolik, khususnya Roma yang saya anut), jawabannya, tidak ada pihak yang diuntungkan secara materi oleh kegiatan tersebut. Artinya, kegiatan-kegiatan itu bukan kegiatan yang ditambahkan, meskipun tidak mempengaruhi keselamatan. Jadi, menurut saya, mempercayai bahwa kegiatan seperti itu (kegiatan yang tidak tercatat dalam Alkitab tetapi dipraktikkan organisasi yang menyatakan diri pewaris keseharian Jesus Kristus) adalah spekulatif, kurang pas.Terima kasih Shakes_peare, sama-sama.

Sudah jamak dalam sejarah peradaban manusia yang namanya tradisi (apalagi jika berdasarkan ajaran lisan) sering mengalami pergeseran makna. Saya ambil sebagai contoh tradisi Muslim di Jawa ketika ada yang meninggal kemudian mengadakan peringatan 7 hari, 40 hari, setahun, 1000 hari dan seterusnya...mereka mengira sedang mengamalkan ajaran mereka. Padahal dalam Kitab Suci mereka tidak ada tuntutan demikian, dan bahwa tradisi tersebut sebenarnya diwarisi dari tradisi Hindu.

Maka menjadi wajar ketika suatu tradisi keagamaan usianya semakin panjang, maka bagi generasi2 berikutnya akan mulai mempertanyakan kebenaran tradisi2 tersebut. Apalagi ketika tidak ada bukti otentik bahwa pengajaran2 tersebut benar2 diwariskan dari para Rasul.

Tetapi begini Sdr. Husada, ada perbedaan antara saya (dan sebagian Protestan) dengan ABK (anti Katolik) dalam memandang tradisi2 Katolik. Para ABK biasanya akan menyerang, mencela dan menghujat habis2an, tetapi kami yang bukan ABK memandang secara lebih positif: kami tidak melakukan karena tidak ada perintah tersebut dalam Alkitab. Kalau ditanyakan apa ruginya melakukan? Ya sekali lagi kami takut jika ternyata keliru malah akan menodai iman kami; tetapi di sisi lain kami juga tidak mencela karena kami juga berprasangka baik, jangan2 itu benar sehingga ketika kami mencela justru kami menjadi salah. Intinya, kami lebih bersikap, bahwa diyakini dan dilakukan atau tidak, itu tidak berpengaruh terhadap keselamatan.

O, ya mengenai pertanyaan ini


Timbul pertanyaan lanjutan, tubuh Kristus? Tubuh Kritus kan sudah di sorga?


Dalam pemahaman kami Tubuh Kristus bukanlah harafiah tubuh jasmani Kristus, melainkan secara simbolik melambangkan Gereja (nanti saya carikan ayatnya). dan Gereja, tentu saja dalam pemahaman kami bukanlah organisasi gereja, melainkan sekumpulan2/persekutuan  orang2 percaya yang tunduk kepada Kristus sebagai Kepala.

Tapi mengenai ini mungkin Sdr. Husada bisa membuat trit baru saja?

Salam damai sejahtera bagi kita semua
 
πᾶσα γραφὴ θεόπνευστος καὶ ὠφέλιμος πρὸς διδασκαλίαν, πρὸς ἐλεγμόν, πρὸς ἐπανόρθωσιν, πρὸς παιδείαν τὴν ἐν δικαιοσύνῃ

Offline Shakespeare

  • Global Moderator
  • Super Hero
  • *****
  • Posts: 1868
  • Reputation Power:
  • Denominasi: Injili
Re: Alkitab atau Gereja?
« Reply #20 on: August 28, 2012, 12:28:12 PM »
Bro shakes benar memang Alkitab sudah menulis lengkap kepada siapa kita bertanya jika ada persoalan iman dan moral tentu kepada Gereja sebagai tiang dasar dan pedoman kebenaran : 1 Tim 3 :15 :afro:

sudah terbukti sejak dulu ketika persoalan adat istiadat Yahudi dipermasalahkan sebagian jemaat kristen perdana : Gereja dalam hal ini konsili Yerusalem menjawab dengan tegas persoalan tersebut.

begitu juga ketika ada pergumulan kitab2 mana yang berwibawa apakah Wahyu termasuk kitab kanon : Gereja menjawab dalam konsili Hippo dan Chartago.

ketika Arius mencoba meruntuhkan iman Gereja perdana Konsili Nicea dan Konstatinopel menjawabnya.
Dan
ketika Luther tidak percaya pada kewibawaan kitab Ibrani dan surat Yakobus maka Konsili Trente menjawabnya  :)

salam damai  :)

@Bro Leo

Sebenarnya hanya orang bodoh dan buta sejarah yang menyatakan dirinya anti tradisi dalam Gereja.
Protestanisme sendiri sebenarnya tidak serta merta menghapus semua tradisi, tetapi lebih kepada memahami tradisi secara kritis, dan dalam hal ini Protestan tetap menghormati usaha2 yang dilakukan Gereja (Gereja Katolik sekalipun) yang telah menyelesaikan persoalan2 teologis yang muncul sebagai akibat penafsiran Alkitab yang berbeda-beda atau munculnya bidat2.

Bahkan Prostestan juga tidak mendewakan Martin Luther sang Bapak Reformator. Terbukti sampai hari ini, pada akhirnya kami tetap mengakui kewibawaan kitab Ibrani dan surat Yakobus sebagai Firman yang Terilham oleh Roh Kudus.

Salam
πᾶσα γραφὴ θεόπνευστος καὶ ὠφέλιμος πρὸς διδασκαλίαν, πρὸς ἐλεγμόν, πρὸς ἐπανόρθωσιν, πρὸς παιδείαν τὴν ἐν δικαιοσύνῃ

Offline Leonardo

  • Global Moderator
  • Super Hero
  • *****
  • Posts: 1772
  • Reputation Power:
  • katolik
Re: Alkitab atau Gereja?
« Reply #21 on: August 28, 2012, 01:23:57 PM »
@Bro Leo

Sebenarnya hanya orang bodoh dan buta sejarah yang menyatakan dirinya anti tradisi dalam Gereja.
Protestanisme sendiri sebenarnya tidak serta merta menghapus semua tradisi, tetapi lebih kepada memahami tradisi secara kritis, dan dalam hal ini Protestan tetap menghormati usaha2 yang dilakukan Gereja (Gereja Katolik sekalipun) yang telah menyelesaikan persoalan2 teologis yang muncul sebagai akibat penafsiran Alkitab yang berbeda-beda atau munculnya bidat2.

Bahkan Prostestan juga tidak mendewakan Martin Luther sang Bapak Reformator. Terbukti sampai hari ini, pada akhirnya kami tetap mengakui kewibawaan kitab Ibrani dan surat Yakobus sebagai Firman yang Terilham oleh Roh Kudus.Salam

tidak salah memang anda berada di sini bro... :)
open mind dan sangat berwawasan...
andai saja banyak saudara2ku protestan yang sperti anda... :)

Gbu
In Omnibus Caritas

Offline Husada

  • FIK council
  • Super Hero
  • *****
  • Posts: 3585
  • Reputation Power:
  • Gerejaku Didirikan oleh Yesus Kristus
Re: Alkitab atau Gereja?
« Reply #22 on: August 28, 2012, 03:17:24 PM »
Salam Sdr. Husada
:deal: Damai sejahtera Tuhan Jesus Kristus menyertai kita. :afro: :flower1: :pray3: :signofcross:
PRO ECCLESIA ET PATRIA, PRO PATRIA ET ECCLESIA

Offline Shakespeare

  • Global Moderator
  • Super Hero
  • *****
  • Posts: 1868
  • Reputation Power:
  • Denominasi: Injili
Re: Alkitab atau Gereja?
« Reply #23 on: August 29, 2012, 08:14:59 AM »
@ Bro Leonardo & Husada

 :deal:

Salam damai sejahtera bagi kita semua juga...
πᾶσα γραφὴ θεόπνευστος καὶ ὠφέλιμος πρὸς διδασκαλίαν, πρὸς ἐλεγμόν, πρὸς ἐπανόρθωσιν, πρὸς παιδείαν τὴν ἐν δικαιοσύνῃ

Offline Medice_curateipsum

  • FIK - Senior
  • ****
  • Posts: 389
  • Reputation Power:
  • Denominasi: Katolik
Re: Alkitab atau Gereja?
« Reply #24 on: September 03, 2012, 09:25:55 AM »
@Roderick

Dalam konteks masa kini, dimana Gereja sudah terlembaga, dan Alkitab sudah tersedia, tentu saja semuanya harus dipahami sebagai satu kesatuan yang saling melengkapi. Yesus tetaplah satu-satunya Penyelamat, tetapi pengenalan  yang benar akan Yesus tidak mungkin dilepaskan dari Alkitab sebagai sumber pengenalan kita akan Firman Allah dan Gereja sebagai wadah persekutuan kita dalam membentuk Tubuh Kristus yang utuh.

Dalam situasi2 khusus/tertentu, iman kepada Yesus saja sudah menyelamatkan. Contohnya penjahat yang disalibkan di samping Yesus.

@St. Yopi

Jawabannya sama dengan di atas. Tetapi maaf, kalau yang anda maksudkan GRK satu2nya yang menyelamatkan saya tidak percaya  :grining:

Bagi saya Gereja itu sendiri (sebagai lembaga/organisasi) tidak menyelamatkan. Gereja hanyalah persekutuan orang2 percaya yang menundukkan diri kepada Kristus, dan yang bersama2 belajar untuk hidup sesuai dengan kebenaran Kristus. Melalui Gereja kita bersama2 belajar lebih mengenali Firman Tuhan di dalam Alkitab, sehingga kita semakin bertumbuh dalam pengenalan kita akan Kristus, Sang Juruselamat satu-satunya.

Salam

Jika Gereja hanyalah persekutuan orang2 percaya yang menundukkan diri kepada Kristus, dan yang bersama2 belajar untuk hidup sesuai dengan kebenaran Kristus.

Lalu, apa gerangan yang dimaksudkan St. Paulus dengan menuliskan kepada Timotius bahwa Gereja adalah tiang penopang dan dasar kebenaran?

==> Bagaimana mungkin suatu kelompok yang belajar akan kebenaran Kristus (kelompok belajar) menjadi tiang penopang dan dasar kebenaran???

Dan apa pula apa gerangan yang dimaksudkan Kristus dengan berkata: "Aku akan mendirikan Gereja-Ku"?

==> Apakah DIA bermaksud mengatakan "Saya akan mendirikan kelompok belajar"

===

Salam,

Offline Shakespeare

  • Global Moderator
  • Super Hero
  • *****
  • Posts: 1868
  • Reputation Power:
  • Denominasi: Injili
Re: Alkitab atau Gereja?
« Reply #25 on: September 03, 2012, 09:31:58 AM »
Jika Gereja hanyalah persekutuan orang2 percaya yang menundukkan diri kepada Kristus, dan yang bersama2 belajar untuk hidup sesuai dengan kebenaran Kristus.

Lalu, apa gerangan yang dimaksudkan St. Paulus dengan menuliskan kepada Timotius bahwa Gereja adalah tiang penopang dan dasar kebenaran?

==> Bagaimana mungkin suatu kelompok yang belajar akan kebenaran Kristus (kelompok belajar) menjadi tiang penopang dan dasar kebenaran???

Dan apa pula apa gerangan yang dimaksudkan Kristus dengan berkata: "Aku akan mendirikan Gereja-Ku"?

==> Apakah DIA bermaksud mengatakan "Saya akan mendirikan kelompok belajar"

===

Salam,

Pertanyaan anda keras juga ya...
Bisakah anda berikan ayatnya terlebih dahulu supaya bisa kita diskusikan sesuai dengan konteksnya?

Salam
πᾶσα γραφὴ θεόπνευστος καὶ ὠφέλιμος πρὸς διδασκαλίαν, πρὸς ἐλεγμόν, πρὸς ἐπανόρθωσιν, πρὸς παιδείαν τὴν ἐν δικαιοσύνῃ

Offline Djo

  • Global Moderator
  • Super Hero
  • *****
  • Posts: 1503
  • Reputation Power:
  • Denominasi: kharismatik
Re: Alkitab atau Gereja?
« Reply #26 on: September 03, 2012, 05:48:28 PM »
Saya agak bingung dgn judul thread ini, karena spertinya Alkitab dan Gereja malah dibenturkan ?

Jadi seperti Alkitab vs Gereja, begitu ?  Padahal Alkitab dan Gereja saling menopang iman kekristenan.
Trust and Obey....!  Miracle is on the way !!

Offline Medice_curateipsum

  • FIK - Senior
  • ****
  • Posts: 389
  • Reputation Power:
  • Denominasi: Katolik
Re: Alkitab atau Gereja?
« Reply #27 on: September 03, 2012, 08:07:02 PM »
Pertanyaan anda keras juga ya...
Bisakah anda berikan ayatnya terlebih dahulu supaya bisa kita diskusikan sesuai dengan konteksnya?

Salam

1 Tim 3:15
Mat 16:18

Oh ya, maksud Anda dengan keras, gimana ya?

===

Salam,

Offline Shakespeare

  • Global Moderator
  • Super Hero
  • *****
  • Posts: 1868
  • Reputation Power:
  • Denominasi: Injili
Re: Alkitab atau Gereja?
« Reply #28 on: September 04, 2012, 08:24:25 AM »
@Medice


Jika Gereja hanyalah persekutuan orang2 percaya yang menundukkan diri kepada Kristus, dan yang bersama2 belajar untuk hidup sesuai dengan kebenaran Kristus.

Lalu, apa gerangan yang dimaksudkan St. Paulus dengan menuliskan kepada Timotius bahwa Gereja adalah tiang penopang dan dasar kebenaran?

==> Bagaimana mungkin suatu kelompok yang belajar akan kebenaran Kristus (kelompok belajar) menjadi tiang penopang dan dasar kebenaran???



Maaf sebelumnya saya minta disertakan ayat, karena Alkitab elektronik saya kehilangan versi bahasa Indonesia, jadi agak kesulitan mencari ayat berdasar kata kunci.  :)
Yang saya maksudkan pernyataan keras yang anda bold di atas. Pertama, tentu saja kita tidak bisa mempersempit suatu istilah begitu saja. Hanya karena saya menuliskan kata2 "bersama2 belajar" kemudian disimpulkan sebagai "kelompok belajar", saya rasa itu terlalu dangkal. Bukankah dalam hidup manusia selalu mengalami proses pembelajaran? Bukankah pertumbuhan dan kedewasaan diperoleh melalui proses pembelajaran? Apalagi dari sisi rohani sebagai orang Kristen, dimana lagi kita belajar kebenaran Firman Allah jika bukan di Gereja. Jangan sampai ketika seseorang menyatakan "di dalam jemaat kita saling melayani" kemudian disimpulkan bahwa jemaat adalah sekumpulan pelayan/jongos/budak. Begitu bukan?
Mengenai fungsi saling belajar juga jangan dipahami secara sempit sebagai sharing, diskusi atau sejenisnya, melainkan jemaat yang bertekun menerima pengajaran secara aktif.  mengenai hal ini kita bisa lihat bagaimana persekutuan jemaat (gereja) mula-mula:

Kis 2:42
Mereka bertekun dalam pengajaran rasul-rasul dan dalam persekutuan. Dan mereka selalu berkumpul untuk memecahkan roti dan berdoa.

Efesus 4:11-13
Dan Ialah yang memberikan baik rasul-rasul maupun nabi-nabi, baik pemberita-pemberita Injil maupun gembala-gembala dan pengajar-pengajar,   untuk memperlengkapi orang-orang kudus bagi pekerjaan pelayanan, bagi pembangunan tubuh Kristus, sampai kita semua telah mencapai kesatuan iman dan pengetahuan yang benar tentang Anak Allah, kedewasaan penuh, dan tingkat pertumbuhan yang sesuai dengan kepenuhan Kristus,

Mengenai tiang penopang dan dasar kebenaran, tiang penopang dan dasar (pondasi) berfungsi sebagai penyangga, penjaga dan pemelihara. Tetapi tiang penopang bukanlah sumber kebenaran. Sumber kebenaran hanyalah Allah dan FirmanNya, sedangkan Gereja sudah berfungsi sebagai tiang kebenaran ketika memelihara, menjaga, menyampaikan dan mengajarkan kebenaran Firman Tuhan.


Dan apa pula apa gerangan yang dimaksudkan Kristus dengan berkata: "Aku akan mendirikan Gereja-Ku"?

==> Apakah DIA bermaksud mengatakan "Saya akan mendirikan kelompok belajar"



Matius 16:18

"Aku akan mendirikan Gereja-Ku...." Gereja = ekklesia = jemaat, di sini Yesus memaksudkan bahwa akan ada kelompok baru (jemaat) yang Ia hadirkan, yaitu Israel baru dimana ke-12 rasul akan menjadi pemimpin2nya yang memimpin dengan melayani, bukan mendikte.

mengenai pernyataan yang anda bold, sudah saya jawab di atas.


Salam

πᾶσα γραφὴ θεόπνευστος καὶ ὠφέλιμος πρὸς διδασκαλίαν, πρὸς ἐλεγμόν, πρὸς ἐπανόρθωσιν, πρὸς παιδείαν τὴν ἐν δικαιοσύνῃ

Offline Medice_curateipsum

  • FIK - Senior
  • ****
  • Posts: 389
  • Reputation Power:
  • Denominasi: Katolik
Re: Alkitab atau Gereja?
« Reply #29 on: September 04, 2012, 10:36:10 AM »
@Medice


Maaf sebelumnya saya minta disertakan ayat, karena Alkitab elektronik saya kehilangan versi bahasa Indonesia, jadi agak kesulitan mencari ayat berdasar kata kunci.  :)
Yang saya maksudkan pernyataan keras yang anda bold di atas. Pertama, tentu saja kita tidak bisa mempersempit suatu istilah begitu saja. Hanya karena saya menuliskan kata2 "bersama2 belajar" kemudian disimpulkan sebagai "kelompok belajar", saya rasa itu terlalu dangkal. Bukankah dalam hidup manusia selalu mengalami proses pembelajaran? Bukankah pertumbuhan dan kedewasaan diperoleh melalui proses pembelajaran? Apalagi dari sisi rohani sebagai orang Kristen, dimana lagi kita belajar kebenaran Firman Allah jika bukan di Gereja. Jangan sampai ketika seseorang menyatakan "di dalam jemaat kita saling melayani" kemudian disimpulkan bahwa jemaat adalah sekumpulan pelayan/jongos/budak. Begitu bukan?
Mengenai fungsi saling belajar juga jangan dipahami secara sempit sebagai sharing, diskusi atau sejenisnya, melainkan jemaat yang bertekun menerima pengajaran secara aktif.  mengenai hal ini kita bisa lihat bagaimana persekutuan jemaat (gereja) mula-mula:

Kis 2:42
Mereka bertekun dalam pengajaran rasul-rasul dan dalam persekutuan. Dan mereka selalu berkumpul untuk memecahkan roti dan berdoa.

Efesus 4:11-13
Dan Ialah yang memberikan baik rasul-rasul maupun nabi-nabi, baik pemberita-pemberita Injil maupun gembala-gembala dan pengajar-pengajar,   untuk memperlengkapi orang-orang kudus bagi pekerjaan pelayanan, bagi pembangunan tubuh Kristus, sampai kita semua telah mencapai kesatuan iman dan pengetahuan yang benar tentang Anak Allah, kedewasaan penuh, dan tingkat pertumbuhan yang sesuai dengan kepenuhan Kristus,

Di satu sisi.... saya justru sengaja menggunakan istilah itu, kelompok belajar, supaya orang tidak lagi mengecilkan peran Gereja.

Quote
Mengenai tiang penopang dan dasar kebenaran, tiang penopang dan dasar (pondasi) berfungsi sebagai penyangga, penjaga dan pemelihara. Tetapi tiang penopang bukanlah sumber kebenaran. Sumber kebenaran hanyalah Allah dan FirmanNya, sedangkan Gereja sudah berfungsi sebagai tiang kebenaran ketika memelihara, menjaga, menyampaikan dan mengajarkan kebenaran Firman Tuhan.

Menjadi penyangga, penjaga dan pemelihara adalah karena kebenaran itu sendiri oleh si Sumber (Allah) sudah diserahkan kepada Gereja.

Quote
Matius 16:18

"Aku akan mendirikan Gereja-Ku...." Gereja = ekklesia = jemaat, di sini Yesus memaksudkan bahwa akan ada kelompok baru (jemaat) yang Ia hadirkan, yaitu Israel baru dimana ke-12 rasul akan menjadi pemimpin2nya yang memimpin dengan melayani, bukan mendikte.
Dalam hal ini Anda hanya memandangnya sebagai anggota atau pengurus dari Gereja....> bukan GEREJA itu sendiri.

Kalau diibaratkan dengan BADAN HUKUM, maka Yesus disini berkata mengenai suatu BADAN HUKUM, bukan dewan direksi, pemegang saham, atau anggota-anggotanya.

Quote
mengenai pernyataan yang anda bold, sudah saya jawab di atas.

Salam

Sepertinya Anda baru menjelaskan apa yang Anda maksudkan dengan 'bersama-sama belajar' tetapi tidak menyentuh ke maksud yang saya angkat mengenai Tiang Penopang dan Dasar Kebenaran + Yesus akan mendirikan Gereja-Nya.

===

Salam,