Damai sejahtera dari Tuhan Jesus Kristus menyertai FIKers.
Mengenai "Apakah Roh Kudus tidak berasal juga dari Allah Anak," dengan membaca Yoh 15:26 Jikalau Penghibur yang akan Kuutus dari Bapa datang, yaitu Roh Kebenaran yang keluar dari Bapa, Ia akan bersaksi tentang Aku, saya berpikir begini:
Bahagian ayat itu,
1) "dari Bapa datang" menyatakan dengan jelas bahwa, Roh Kudus dari Bapa. Ini tidak dapat diinterpretasikan lain selain bahwa Roh Kudus dari Bapa.
2) "yang akan Kuutus", mengartikan bahwa pihak pengutus adalah Jesus Kristus. Jika Roh Kudus hanya dari Bapa, tidak termasuk dari Jesus Kristus, timbul pertanyaan, mengapa bisa Roh Kudus diutus oleh Jesus Kristus sementara Roh Kudus itu hanya dari Bapa?
Bila dikaitkan dengan ayat lainnya, yaitu Yoh 10:30 Aku dan Bapa adalah satu, maka didapat pengertian bahwa baik Jesus Kristus selaku pengutus Roh Kudus, dan Bapa sebagai asal Roh Kudus, adalah satu. Pada Yoh 15:26 itu, menurut pemahaman saya, Jesus Kristus mempertegas bahwa walaupun Bapa dan Jesus Kristus adalah dua pribadi yang sehakekat, namun mengingat Yoh 10:30, dan Jesus Kristus berkuasa mengutus Roh Kudus, maka Roh Kudus yang akan diutus oleh Jesus Kristus pada Yoh 15:26 adalah juga dari Jesus Kristus. Maka, pemahaman saya, Roh Kudus keluar dari Bapa dan Anak.
Namun, itu adalah pemahaman saya. Mungkin teman-teman lain mempunyai pemahaman berbeda, mari, sharing-kan.
Salam sejahtera dari Tuhan Jesus Kristus menyertai FIKers sekalian.
Saudara - saudara semua, menurut saya .. agar kita dapat memahami makna Firman Allah pada Kitab Yohanes diatas tersebut, maka terlebih dahulu kita harus memahami "Hakikat" Allah itu sendiri, sebab jika kita keliru dalam memahami "Hakikat" Allah itu sendiri, maka sudah pasti kita akan dibawa pada kekeliruan dalam memahami makna Firman Allah yang ada dalam Kitab Yohanes diatas tersebut.
Allah itu adalah sesuatu yang
"TIDAK TERBATAS", ini dahulu yang harus dipahami dengan benar, sehingga karena Allah adalah sesuatu yang
"TIDAK TERBATAS", maka segala sesuatu yang ada ..
semuanya ada didalam Allah. Nah, karena segala sesuatu yang ada, semuanya ada didalam Allah, maka Firman Allah yang mengatakan, bahwa ada sesuatu yang
"KELUAR" dari dalam diri Allah,
TIDAK DAPAT dan TIDAK BOLEH diartikan, bahwa sesuatu itu
"Benar-benar Keluar" dari dalam diri Allah, sebab jika kita memahami perkataan, bahwa ada sesuatu yang benar2 keluar dan terpisah dari Allah,
sebagai benar2 keluar dan terpisah dari Allah, maka artinya :
Allah ITU MEMILIKI KETERBATASAN, sehingga dengan keterbatasan ini, maka ada sesuatu yang bisa keluar ataupun terpisah dari Allah.,
pemahaman ini adalah suatu pemahaman yang keliru., karena itulah dalam Bahasa Inggris, tidak dikatakan Believi to God, tetapi
Believe in God..
Nah .. jika kita sudah dapat memahami Hakikat Allah, seperti penjelasan diatas, maka tidak akan timbul lagi perdebatan2 yang membawa kita pada suatu kekeliruan, sebab dengan pemahaman bahwa Allah itu
"TIDAK TERBATAS", maka Kitab Yohanes tersebut diatas, sudah dapat kita pahami dengan mudah dan benar, yaitu : Sekalipun dikatakan pada Kitab Yohanes, bahwa Roh Kudus itu datang dan pergi ataupun keluar dari Bapa, tidak
"BERARTI" bahwa Roh Kudus itu
"TERPISAH" dari Bapa,
artinya : Hakikat Allah itu tidak dapat Dipisahkan dan tidak dapat terpisahkan, sebab
JIKA Hakikat Allah itu dapat dipisahkan ataupun dapat terpisahkan, maka artinya :
Allah ITU MEMILIKI KETERBATASAN.Sehingga dengan pemahaman ini, maka tepatlah apa yang dikatakan oleh Yesus, bahwa Ia dan Bapa adalah
SATU, artinya : Hakikat yang dimiliki oleh Yesus dan Bapa adalah
SAMA, itulah sebabnya dalam Kredo Nicea dinyatakan dengan
"TEGAS", bahwa Yesus adalah
Sehakikat dengan Bapa.
Jadi, berdasarkan penjelasan diatas, maka sekarang dapat diketahui bahwa Hakikat Allah itu adalah ESA atau TUNGGAL atau SATU, dimana jika Hakikat Allah itu lebih dari satu dalam suatu kesatuan, maka adalah sama artinya : Allah itu memiliki keterbatasan, dimana hakikat yang satu
"SUDAH PASTI" akan terbatas terhadap hakikat yang lainnya, pemahaman ini adalah sama dengan pemahaman Kepercayaan Duniawi ( pagan )., dimana pemahaman ini sangat bertentangan dengan Kitab Suci.
Salam ..