Anda melihatnya secara terbalik.
Yg saya pertanyakan adalah ajaran Bahasa Roh yang Anda sebutkan sebagai ajaran yg Katolik walaupun tidak ada referensi Katolik yg jelas mengenai itu.
Ketika saya menyanggahnya, Anda membuat penekanan keabsahan ajaran bahasa Roh tersebut sebagai ajaran yg Katolik, karena adanya restu dari beberapa pihak hierarki Gereja dan stempel nihil obstat dan imprimatur.
sbb:
Nihil obstat dan imprimatur hanyalah pernyataan tidak bertentangan dengan iman dan moral [pada waktu itu]. Bukan pernyataan bahwa itu adalah ajaran yang Katolik.===> semoga Anda bisa melihat bedanya.
Ya, sepertinya kita memang memiliki sudut pandang yg berbeda.
Dalam FIK ini, yang dimaksud dengan ajaran denominasi (e.g. ajaran katolik) adalah segala pengajaran, baik berupa ajaran resmi, dogma, doktrin, atau sebatas artikel2 atau interpretasi2 pribadi individu atau golongan tertentu yg berkaitan dengan denominasi tersebut (e.g. dapat diasosiasikan dgn ajaran katolik).
Postingan2 dalam board ajaran TIDAK dibatasi hanya utk ajaran infallible atau ajaran resmi denominasi yg bersangkutan. Selama ajaran tersebut bernafaskan / berkaitan dengan denominasi tersebut, meskipun hanya berupa kotbah Pendeta/pastor atau sekedar karya tulis dari seorang awam, selama bisa dipertanggung-jawabkan sumbernya, dan tidak bertentangan dengan ajaran resmi atau ajaran infallible denominasi tersebut, maka FIK memperbolehkan ajaran tsb utk dipostingkan di board ajaran.
Sanggahan dan diskusi utk ajaran tersebut diperkenankan utk dilakukan di board diskusi, dan jika ditemukan bertentangan dgn ajaran resmi (e.g. dogma / ajaran infallible), maka postingan di board ajaran dapat dilock / dihapus / dipindahkan dari board ajaran.
Anda boleh tidak setuju dengan definisi ini, tapi berhubung ini adalah konsep yg kami bawa dalam FIK, mohon utk Anda menerimanya utk saat ini.
Kembali mengenai topik yg aku bawa, aku klarifikasi saja, bahwa jika aku mengatakan suatu ajaran adalah katolik, BUKAN otomatis berarti bahwa ajaran tersebut adalah ajaran resmi GK, i.e. ajaran dogmatik yg mutlak dan infallible.Karena dalam FIK, suatu ajaran/postingan dikategorikan sbg ajaran denominasi tertentu artinya bahwa ajaran tersebut memiliki asosiasi dgn denominasi tersebut dan tidak bertentangan dgn ajaran resmi denominasi tersebut. Artikel yg aku bawa itu bernafaskan katolik, mencantumkan sumber2 katolik, dan AFAIK tidak ada ajaran resmi/dogma yg menolak / berlawanan dgn artikel tersebut. By FIK rules, artikel tersebut memenuhi syarat utk ditampilkan di board ajaran katolik.
Jika benar ajaran-ajaran yg Anda posting tersebut dapat dipertanggungjawabkan secara Katolik sebutkan satu saja ajaran Katolik yg menyatakan bahwa ada 4 (a-d) cara memperoleh karunia berbahasa roh,?
Aku katakana ajaran tersebut katolik, karena berasosiasikan dengan Gereja Katolik.
Aku tidak mengatakan ajaran2 tersebut adalah ajaran dogmatik GK, melainkan ajaran2 tersebut adalah interpretasi si penulis dikaitkan dgn pemahamannya dalam kerangka teologi GK.
Aku ambil contoh yg lain, ketika St. Theresa dari Avila berkata / mengajarkan: “Arahkanlah matamu ke dalam batin dan lihatlah di dalam dirimu…. Engkau akan menemukan Tuhanmu”, IMHO kita dapat mengatakan bahwa ajakan St. Theresa dari Avila ini adalah ajaran katolik, meskipun kita tidak perlu menanyakan keabsahannya sbg ajaran Katolik dgn menanyakan mana ajaran resmi yg menyatakan bahwa cara berdoa adalah demikian.
Dalam GK memang tidak ada ajaran resmi yg mengatakan ada 4 (a-d) cara utk memperoleh karunia bahasa roh. Tapi dalam GK ada ada ajaran resmi utk mengejar karunia Roh Kudus dlm berbagai2 rupa (Lumen Gentium, n12), dan karunia2 karismatik (e.g. bahasa roh) oleh Paus Yohanes Paulus II diacu sebagai salah satu dari rupa2 karunia Roh Kudus ini (
http://www.vatican.va/holy_father/john_paul_ii/speeches/1998/may/documents/hf_jp-ii_spe_19980530_riflessioni_en.html).
Jika ada yg merefleksikan bahwa ada 4 cara memperoleh karunia bahasa roh, IMHO, sah2 saja kalo mau diterima atau ditolak. Dan berhubung refleksi yg aku bawa itu, sekali lagi, memiliki asosiasi dengan GK, maka aku sengaja taruh di board ajaran katolik.
Anda atau siapa pun bisa mengajarkan jutaan hal dan praktek yang tidak bertentangan dengan ajaran iman dan moral Katolik tetapi itu bukan ajaran Katolik.
Setuju!! Tapi ajaran2 dalam agama Islam, misalnya, yg tidak bertentangan dgn ajaran iman dan moral katolik tidak pernah dinyatakan sebagai nihil obstat dan imprimatur bukan?
Tapi AFAIK, nihil obstat dan imprimatur hanya diberikan kepada ajaran2 yg berasosiasikan dengan ajaran GK:
AFAIK, tidak ada ajaran filsafat atau ajaran agama lain yg diberi status nihil obstat / imprimatur.
Jadi IMHO, jika sudah memperoleh nihil obstat / imprimatur, artinya ajaran tsb bernafas katolik, dan memenuhi syarat utk ditaruh di board ajaran katolik di FIK ini.
Banyak gerakan dan organisasi yg diretui Gereja serta buku2 dan pendapat para individu Katolik yg dilabeli nihil obstat yg kemudian dinyatakan sesat oleh Gereja. Buku-bukunya Anthony De Mello salah satunya.
Mengacu pada kasus De Mello, apakah lalu semua ajaran nihil obstat dan imprimatur harus ditolak sebagai ajaran / doktrin katolik?