Author Topic: Kitab Perjanjian Baru  (Read 9024 times)

0 Members and 1 Guest are viewing this topic.

Offline St Yopi

  • Non Nobis Domine, Non Nobis, Sed Nomini Tuo Da Gloriam
  • FIK council
  • Hero Member
  • *****
  • Posts: 797
  • Reputation Power:
  • St Yopi
    • styopi.blogspot.com
Re: Kitab Perjanjian Baru
« Reply #90 on: January 30, 2014, 07:08:49 PM »
Sayang, klaim Demokrat Perjuangan tidak sesuai fakta yang ada, AD/ART yang telah ditetapkan ribuan tahun yang lalu, dirubah, yaitu mengurangi PL dan hanya menerima PB :D

Jelas, Demokrat Perjuangan layak dan pantas "dihajar" karena kualat :D
Inter Esse Et Non Esse

Cogito Ergo Sum

Tuus Totus Ego Sum, Et Omnia Mea Tua Sunt

Extra Ecclesiam Nulla Salus

In Hoc Signo Vinces

With love,

your Yopi

Offline St Yopi

  • Non Nobis Domine, Non Nobis, Sed Nomini Tuo Da Gloriam
  • FIK council
  • Hero Member
  • *****
  • Posts: 797
  • Reputation Power:
  • St Yopi
    • styopi.blogspot.com
Re: Kitab Perjanjian Baru
« Reply #91 on: January 30, 2014, 07:50:04 PM »
Semoga Demokrat Terbaik adalah Katolik Konservatif, bukan Karismatik Katolik!

Salam
Inter Esse Et Non Esse

Cogito Ergo Sum

Tuus Totus Ego Sum, Et Omnia Mea Tua Sunt

Extra Ecclesiam Nulla Salus

In Hoc Signo Vinces

With love,

your Yopi

Offline ond32lumut

  • Global Moderator
  • Hero Member
  • *****
  • Posts: 960
  • Reputation Power:
  • The Jesuits University
Re: Kitab Perjanjian Baru
« Reply #92 on: January 30, 2014, 09:52:48 PM »
hihihi asik juga bicara demokrat sambil diskusi AD/ART Kristen..
ayo mari bergabung.. bro salt, om phooey... mari ber imajinasi bersama...

apalagi ditambah oleh ilustrasi bro siip yang menarik...
Asik juga nih ilustrasian.

Nah, mari kita liat versi Protestan ya...

Awalnya Demokrat yg bersifat 'nasionalis' mnyusun AD/ART.
Lalu bjalanlah Demokrat selama 1000 tahun.
Pd tahun ke-1000, maka Asep (anggota Demokrat) kmudian mnganggap pimpinan Demokrat saat itu, yakni Rangga telah melenceng dari AD/ART yg dbuat 1000 tahun lalu.

Asep kmudian mmisahkan diri dan mnyebut golongannya sbg Demokrat Perjuangan yg kembali mengacu pada AD/ART Demokrat asal-mula.
Krn Asep mmisahkan diri, maka orang mnyebut Demokrat 'yg bukan Asep' sbg Demokrat Nasionalis.

Maka sejak itu dikenal oranglah Demokrat Nasionalis dan Demokrat Perjuangan.
nah, kemudian saatnya pesta demokrasi dimulai.. ada si otong yang sangat nasionalis, cinta bangsa dan negara, perduli dan ingin sekali ikut menyumbang suaranya.. dengan keadaan demikian, siotong jadi bingung melihat partai kecintaannya berselisih dan terpecah... karena otong hanya orang kecil, susah juga dia menjadi hero untuk mendamaikan.. yang dilakukan siotong adalah menganalisa, menimbang2 dan memilih demokrat mana yang lebih bener diantara dua klaim itu.. otong pusing karena harus milih salah satu, sebab jika keduanya, maka justru surat suaranya dianulir...

si otong ini walaupun orang kecil, tapi cerdas.. kemudian otong mencoba melihat visi dan misi kedua partai yang dulunya satu itu... otong mencoba membuka refrensi, mengolah lagi sebenernya AD/ART demokrat sesungguhnya seperti apa? dan bagaimana pengejawantahannya... ada beberapa hal menarik yang dilihat si otong..
si otong melihat bahwa petinggi2 demokrat dahulu, yang terlibat dalam penyusunan AD/ART itu walaupun sudah meninggal, tapi pemikiran2 mereka masih terdokumentasi oleh petinggi2 demokrat nasionalis, bukan yang perjuangan.. dan otong melihat, bahwa demokrat perjuangan ini sebuah faksi yang muncul, justru bukan dari jajaran petinggi demokrat dulunya.. sehingga memang yang namannya penyusunan AD/ART biasanya tidak melibatkan seluruh anggota di tataran bukan pejabat organisasi demokrat.

nah si otong hanya melihat secara lebih obyektif saja ditengah adu klam tersebut.. otong kurang mahir memang dalam bahasa politik, namun otong hanya melihat bahwa lebih yakin pada si penyusun AD/ART dalam pengejawantahannya.. sebab, alat bantu pengejawantahan, dan penafsiran AD/ARTnya itu masih ada di demokrat nasionalis, demokrat perjuangan tidak mempunyai warisan2 itu.. dan toh sebenernya AD/ART yang dipakai demokrat nasionalis dan perjuangan itu masih sama.. cuma penafsirannya saja yang lain..

yah, ini cerita si otong yang berhati lurus mencintai demokrat, ditengah para elit yang terus bertikai...

- Kedua pihak btengkar-tengkar dan agaknya lupa dg kprihatinan Majelis Tinggi Demokrat Agung, yaitu SBY

wkwkwwkwkwkwk
kedua pihak juga lupa, jika terus2san bertengkar, maka elektabilitas partai makin menurun.. bagaimana orang mau pilih demokrat dan mau terima pak sby jadi presiden, kalau dalam partainya sendiri pada ribut dan ga sejalan... dan ini membuat pak sby makin sedih.. padahal pak sby sudah wanti2 supaya demokrat itu harus tetep solid, agar elektabilitas dan citra partai itu baik. hehehe lanjut....

Apapun juga yang kamu perbuat, perbuatlah dengan segenap hatimu seperti untuk Tuhan dan bukan untuk manusia. Kolose 3 : 23

Offline salt

  • Super Hero
  • ******
  • Posts: 2507
  • Reputation Power:
  • Denominasi: **
Re: Kitab Perjanjian Baru
« Reply #93 on: January 31, 2014, 12:45:35 AM »
Perlu jelas dulu. Apakah demokrat perjuangan mengakui ketua demokrat pertama? Apakah demokrat perjuangan mengakui hasil keputusan2 sebelum terjadi perpisahan? Atau benar benar merasa Baru dilahirkan?

:D :P

Offline ond32lumut

  • Global Moderator
  • Hero Member
  • *****
  • Posts: 960
  • Reputation Power:
  • The Jesuits University
Re: Kitab Perjanjian Baru
« Reply #94 on: January 31, 2014, 07:51:01 AM »
Perlu jelas dulu. Apakah demokrat perjuangan mengakui ketua demokrat pertama?
tentu tidak, demokrat perjuangan ada karena merasa bahwa pemimpin demokrat sudah tidak benar.
Apakah demokrat perjuangan mengakui hasil keputusan2 sebelum terjadi perpisahan?
ada yang diakui ada yang tidak.. demokrat perjuangan menyortir keputusan2 sebelum perpisahan... mana yang dianggap benar diterima, mana yang dianggap salah ditolak. sayangnya sipenyortir ini justru sama sekali bukan panitia perancang UU.

Atau benar benar merasa Baru dilahirkan?

:D :P
dalam hal ini, nampaknya ada beberapa faksi dan pandangan juga dalam demokrat perjuangan..  :D
Apapun juga yang kamu perbuat, perbuatlah dengan segenap hatimu seperti untuk Tuhan dan bukan untuk manusia. Kolose 3 : 23

Offline Phooey

  • Super Hero
  • ******
  • Posts: 5491
  • Reputation Power:
  • Denominasi: Χριστός
Re: Kitab Perjanjian Baru
« Reply #95 on: January 31, 2014, 07:55:01 PM »

Mengenai Demokrat, saya lebih menyoroti pada masalah AD/ART, Penjelasan AD/ART dan Pengurus.
Setelah berjalan selama 1500 tahun, tiba2 muncul Demokrat Perjuangan yang menekankan "hanya" AD/ART.

Kemudian sudah dapat ditebak ...
Untuk selanjutnya muncul Demokrat Perjuangan1, 2, 3, 4,  ..... 33.000 karena "hanya" punya AD/ART.

Setiap anggota Demokrat Perjuangan, bahkan bukan anggota Demokrat Perjuangan pun mengklaim AD/ART tersebut dan dijelaskan berdasarkan versi nya sendiri2.



 :m09:...............kabuurrr.....
Καὶ μὴ κρίνετε, καὶ οὐ μὴ κριθῆτε· καὶ μὴ καταδικάζετε, καὶ οὐ μὴ καταδικασθῆτε. ἀπολύετε, καὶ ἀπολυθήσεσθε· (Luk 6:37 BGT)

Offline Husada

  • FIK council
  • Super Hero
  • *****
  • Posts: 3585
  • Reputation Power:
  • Gerejaku Didirikan oleh Yesus Kristus
Re: Kitab Perjanjian Baru
« Reply #96 on: February 12, 2014, 02:39:18 PM »
AD/ART-nya masih yang pertama, kan? AD/ART itu yang dijelaskan berdasarkan versi sendiri-sendiri?  Kalo demikian, seharusnya duduk bersama untuk lebih dahulu menyamakan pemahaman terhadap setiap kata yang dicantumkan dalam AD/ART tersebut. Sebab, kalo masing-masing menjelaskan dengan versinya, pasti akan berbeda, meski mengaku berlandaskan pada AD/ART yang itu-itu saja.
PRO ECCLESIA ET PATRIA, PRO PATRIA ET ECCLESIA

Offline siip

  • Super Hero
  • ******
  • Posts: 1721
  • Reputation Power:
  • Denominasi: Karismatik
Re: Kitab Perjanjian Baru
« Reply #97 on: February 12, 2014, 05:25:30 PM »
Krn titik tolaknya beda.

Kl Demokrat Nasionalis itu bpendapat bhw Majelis Tinggi Demokrat mnurunkan spirit kpd Pengurus Demokrat mula-mula, lalu Pengurus Demokrat mula-mula membuat AD/ART.
Suksesor dari Pengurus Demokrat mwarisi spirit tsb.
Maka utk seterusnya otoritas ssungguhnya brada di tangan Pengurus Demokrat utk menentukan interpretasi dari AD/ART.

Kl Demokrat Perjuangan myakini bhw Majelis Tinggi Demokrat mnurunkan spirit scr istimewa kpd Pengurus Demokrat mula-mula utk membuat materi-materi AD/ART. Spirit istimewa ini hanya diberikan pada Pengurus Demokrat mula-mula.
Lalu Pengurus Demokrat tkemudian mngumpulkan materi ini menjadi satu kitab AD/ART.
Namun krn spirit istimewa hanya dbrikan kpd Pengurus Demokrat mula-mula, maka Pengurus Demokrat tkemudian harus mdasarkan sgala ssuatu pd AD/ART istimewa ini.
Tetapi siapa yang termasuk orang hidup mempunyai harapan, karena anjing yang hidup lebih baik dari pada singa yang mati (Pkh 9:4)

Offline ond32lumut

  • Global Moderator
  • Hero Member
  • *****
  • Posts: 960
  • Reputation Power:
  • The Jesuits University
Re: Kitab Perjanjian Baru
« Reply #98 on: February 13, 2014, 01:14:33 AM »
lalu pertanyaan para pemilih dan petugas KPU... jadi siapa yang jadi pengurus demokrat perjuangan sekarang ini nih??? si a, si b atau si c? kok banyak klaim nih? yang mana?   :onion6:

 :D

 
Apapun juga yang kamu perbuat, perbuatlah dengan segenap hatimu seperti untuk Tuhan dan bukan untuk manusia. Kolose 3 : 23

Offline Husada

  • FIK council
  • Super Hero
  • *****
  • Posts: 3585
  • Reputation Power:
  • Gerejaku Didirikan oleh Yesus Kristus
Re: Kitab Perjanjian Baru
« Reply #99 on: February 13, 2014, 10:01:35 AM »
lalu pertanyaan para pemilih dan petugas KPU... jadi siapa yang jadi pengurus demokrat perjuangan sekarang ini nih??? si a, si b atau si c? kok banyak klaim nih? yang mana?   :onion6:
 :D
Padahal, kalo mau obyektif sesuai eksistensi yang masih eksis, KPU tidak perlu bingung. Hanya dengan melihat kesinambungan organisasi sejak awal organisasi sampai sekarang, seharusnya sudah dapat mengetahui, siapa yang demokrat nasionalis, dan siapa yang demokrat perjuangan. Begitu, kan?

Sesuatu yang membuat semakin runyam, ada sempalan demokrat yang baru eksis ratusan tahun, namun mengklaim sebagai pewaris demokrat paling mula-mula. Dia bukan demokrat nasionalis, bukan demokrat perjuangan. Begitu saja organisasinya secara sim salabim, nongol, klaim diri sebagai penerus demokrat mula-mula. Padahal, kalo menurut garis waktunya manusia, terjadi keterputusan dari demokrat mula-mula ke klaimer pewaris demokrat mula-mula.

 :drool:
PRO ECCLESIA ET PATRIA, PRO PATRIA ET ECCLESIA

Offline ond32lumut

  • Global Moderator
  • Hero Member
  • *****
  • Posts: 960
  • Reputation Power:
  • The Jesuits University
Re: Kitab Perjanjian Baru
« Reply #100 on: February 13, 2014, 03:49:43 PM »
Padahal, kalo mau obyektif sesuai eksistensi yang masih eksis, KPU tidak perlu bingung. Hanya dengan melihat kesinambungan organisasi sejak awal organisasi sampai sekarang, seharusnya sudah dapat mengetahui, siapa yang demokrat nasionalis, dan siapa yang demokrat perjuangan. Begitu, kan?
ya namanya perpecahan..

maka sekarang demokrat ada dua.. yaitu demokrat perjuangan dan demokrat nasionalis..
saat verifikasi administrasi partai peserta pemilu.. KPU dan Pemilih menjadi bingung..
siapa pengurus demokrat perjuangan, dan bagaimana ideologi dan ADARTnya.. karena dalam demokrat perjuangan sendiripun tidak bisa didefinisikan dengan pasti, apa ideologi dan arah dasar, serta visi dan misinya..

ini yang menjadi masalah kebingungan KPU dan para konstituen.

nah, yang lebih menarik adalah... alih2 demokrat perjuangan ini bekerja keras dan konsen terhadap kejelasan dalam berbagai hal didalam komunitasnya sendiri.. tapi malah justru sibuk terus mengembangkan propaganda, dan meyakinkan publik bahwa demokrat nasionalis telah berhiatat terhadap cita2 luhur dan AD/ART Demokrat mula2... 

saya pikir, jika demokrat perjuangan ini berhasil jelas dan mendefinisikan komunitasnya sendiri, maka kemudian baru layaklah mereka bersaing dengan demokrat nasionalis perihal klaim sebagai penerus yang sah demokrat mula-mula... demokrat-demokrat... kalau begini terus, seiring konstituen yang makin cerdas, bisa-bisa elektabilitasnya meurun drastis...  :grining:

sebenernya saya bisa saja tertarik kepada demokrat perjuangan ini.. tapi melihat ketidak jelasan dalam khasanah demokrat perjuangannya sendiri sudah bisa dipastikan bahwa ada masalah dan ada yang salah dalam sistem demokrasi demokrat perjuangan ini...
« Last Edit: February 13, 2014, 03:51:48 PM by ond32lumut »
Apapun juga yang kamu perbuat, perbuatlah dengan segenap hatimu seperti untuk Tuhan dan bukan untuk manusia. Kolose 3 : 23

Offline Husada

  • FIK council
  • Super Hero
  • *****
  • Posts: 3585
  • Reputation Power:
  • Gerejaku Didirikan oleh Yesus Kristus
Re: Kitab Perjanjian Baru
« Reply #101 on: February 19, 2014, 10:55:10 AM »
ya namanya perpecahan..
Perpecahan? Kenapa bisa terjadi? Apakah penggagas Demokrat yang paling mula-mula memberikan arahan yang kurang lengkap dalam membuat AD/ART? Atau, AD/ART yang dihasilkan itu multi tafsir?

Saya kira, kalo penggagas Demokrat yang paling mula-mula itu tidak memberikan arahan yang njelimet sehingga AD/ART yang dihasilkan petinggi mula-mula dapat diartikan 'seenak perut', maka penafsiran kemudian harus berdasarkan sinyal-sinyal yang dinamis, diikat oleh kebiasaan Demokrat mula-mula. Bukan berarti tiap penafsiran atas AD/ART mula-mula dapat diterima. Dan yang pasti, Demokrat itu didirikan bukan untuk perpecahan. Demokrat didirikan hanya satu. Setiap upaya yang menginginkan menciptakan Demokrat menjadi lebih dari satu, itu sudah melanggar semangat perdana yang ingin mendirikan Demokrat yang satu saja.

Quote
maka sekarang demokrat ada dua.. yaitu demokrat perjuangan dan demokrat nasionalis..
saat verifikasi administrasi partai peserta pemilu.. KPU dan Pemilih menjadi bingung..
siapa pengurus demokrat perjuangan, dan bagaimana ideologi dan ADARTnya.. karena dalam demokrat perjuangan sendiripun tidak bisa didefinisikan dengan pasti, apa ideologi dan arah dasar, serta visi dan misinya..
Saya kira, dengan mendirikan Demokrat 'Tandingan' sehingga Demokrat bukan lagi hanya satu, sudah menyalahi gagasan awal pendirian Demokrat. Kelanjutan setelah menghasilkan Demokrat 'Tandingan', pasti diikuti oleh kesalahan-kelasalahan yang mengikuti.

Quote
ini yang menjadi masalah kebingungan KPU dan para konstituen.
Karena KPU dan konstituen tidak konsisten. Kalo mereka konsisten, hanya dengan menyadari bahwa Demokrat yang didirikan tidak lebih dari satu, maka, seburuk apapun kondisinya, mereka tidak akan bercita-cita mendirikan Demokrat 'Tandingan'. Wong penggagas yang paling mula-mula menginginkan untuk mendirikan Demokrat yang satu saja, kok.

Quote
nah, yang lebih menarik adalah... alih2 demokrat perjuangan ini bekerja keras dan konsen terhadap kejelasan dalam berbagai hal didalam komunitasnya sendiri.. tapi malah justru sibuk terus mengembangkan propaganda, dan meyakinkan publik bahwa demokrat nasionalis telah berhiatat terhadap cita2 luhur dan AD/ART Demokrat mula2...
Mengapa demikian? Pasti ada sebabnya. Dugaan saya, karena para pengambil kebijakan di Demokrat 'Tandingan' itu menikmati berbagai fasilitas yang diperoleh, mungkin dana, kehormatan, ato kenikmatan-kenikmatan lainnya.

Quote
saya pikir, jika demokrat perjuangan ini berhasil jelas dan mendefinisikan komunitasnya sendiri, maka kemudian baru layaklah mereka bersaing dengan demokrat nasionalis perihal klaim sebagai penerus yang sah demokrat mula-mula... demokrat-demokrat... kalau begini terus, seiring konstituen yang makin cerdas, bisa-bisa elektabilitasnya meurun drastis...  :grining:
Saya sependapat dengan pemikiran ini. Dan menurut saya, melorotnya elektabilitas Demokrat Perjuangan itu merupakan suatu keniscayaan. Sebab, zaman sudah sedemikian maju, sehingga transparansi sudah semakin mencuat. Dengan demikian maka tidak ada lagi yang tersembunyi. Masing-masing konstituen ato calon konstituen sudah dapat menelusuri berbagai issu yang belum disepakati. Setelah ditelusuri, obyektivitas akan mengemuka, maka konstituen dan calon konstituen akan menentukan pilihan apakah mengikuti Demokrat Nasionalis, ato Demokrat Perjuangan. Maksud saya, meskipun sebagai lembaga kedua Demokrat itu eksis, namun dengan kebebasan yang merdeka, maka konstiruen dan calon konstituen akan memilih yang paling sesuai dengan logikanya, dikaitkan dengan hasil penelusuran dan praktik lapangan yang diterapkan oleh Demokrat Nasionalis maupun yang diterapkan Demokrat Perjuangan.

Quote
sebenernya saya bisa saja tertarik kepada demokrat perjuangan ini.. tapi melihat ketidak jelasan dalam khasanah demokrat perjuangannya sendiri sudah bisa dipastikan bahwa ada masalah dan ada yang salah dalam sistem demokrasi demokrat perjuangan ini...
Itu tadi, kan? Bandingan antara apa yang diteorikan, dan apa yang dilaksanakan. Sinkronkah? Kalo sinkron, ikuti. Kalau tidak sinkron, tinggalkan. Begitu, kan?
PRO ECCLESIA ET PATRIA, PRO PATRIA ET ECCLESIA

Offline ond32lumut

  • Global Moderator
  • Hero Member
  • *****
  • Posts: 960
  • Reputation Power:
  • The Jesuits University
Re: Kitab Perjanjian Baru
« Reply #102 on: February 21, 2014, 05:56:49 PM »
Perpecahan? Kenapa bisa terjadi? Apakah penggagas Demokrat yang paling mula-mula memberikan arahan yang kurang lengkap dalam membuat AD/ART? Atau, AD/ART yang dihasilkan itu multi tafsir?

Saya kira, kalo penggagas Demokrat yang paling mula-mula itu tidak memberikan arahan yang njelimet sehingga AD/ART yang dihasilkan petinggi mula-mula dapat diartikan 'seenak perut', maka penafsiran kemudian harus berdasarkan sinyal-sinyal yang dinamis, diikat oleh kebiasaan Demokrat mula-mula. Bukan berarti tiap penafsiran atas AD/ART mula-mula dapat diterima. Dan yang pasti, Demokrat itu didirikan bukan untuk perpecahan. Demokrat didirikan hanya satu. Setiap upaya yang menginginkan menciptakan Demokrat menjadi lebih dari satu, itu sudah melanggar semangat perdana yang ingin mendirikan Demokrat yang satu saja.
Saya kira, dengan mendirikan Demokrat 'Tandingan' sehingga Demokrat bukan lagi hanya satu, sudah menyalahi gagasan awal pendirian Demokrat. Kelanjutan setelah menghasilkan Demokrat 'Tandingan', pasti diikuti oleh kesalahan-kelasalahan yang mengikuti.
Karena KPU dan konstituen tidak konsisten. Kalo mereka konsisten, hanya dengan menyadari bahwa Demokrat yang didirikan tidak lebih dari satu, maka, seburuk apapun kondisinya, mereka tidak akan bercita-cita mendirikan Demokrat 'Tandingan'. Wong penggagas yang paling mula-mula menginginkan untuk mendirikan Demokrat yang satu saja, kok.
Mengapa demikian? Pasti ada sebabnya. Dugaan saya, karena para pengambil kebijakan di Demokrat 'Tandingan' itu menikmati berbagai fasilitas yang diperoleh, mungkin dana, kehormatan, ato kenikmatan-kenikmatan lainnya.
Saya sependapat dengan pemikiran ini. Dan menurut saya, melorotnya elektabilitas Demokrat Perjuangan itu merupakan suatu keniscayaan. Sebab, zaman sudah sedemikian maju, sehingga transparansi sudah semakin mencuat. Dengan demikian maka tidak ada lagi yang tersembunyi. Masing-masing konstituen ato calon konstituen sudah dapat menelusuri berbagai issu yang belum disepakati. Setelah ditelusuri, obyektivitas akan mengemuka, maka konstituen dan calon konstituen akan menentukan pilihan apakah mengikuti Demokrat Nasionalis, ato Demokrat Perjuangan. Maksud saya, meskipun sebagai lembaga kedua Demokrat itu eksis, namun dengan kebebasan yang merdeka, maka konstiruen dan calon konstituen akan memilih yang paling sesuai dengan logikanya, dikaitkan dengan hasil penelusuran dan praktik lapangan yang diterapkan oleh Demokrat Nasionalis maupun yang diterapkan Demokrat Perjuangan.
Itu tadi, kan? Bandingan antara apa yang diteorikan, dan apa yang dilaksanakan. Sinkronkah? Kalo sinkron, ikuti. Kalau tidak sinkron, tinggalkan. Begitu, kan?

ya, menurut saya perpecahan sebenernya adalah manusiawi.. karena masing-masing orang mempunyai ego. ada kategori perpecahan, ada pula kategori kelompok "sayap kiri" atau gerakan anti pemerintah yang ber otoritas.


apa AD/ART kurang lengkap? saya kira tidak mungkin lengkap, itulah keterbatasan bahasa, apalagi tulisan.. dalam mendeskripsikan sesuatu. sehingga bisa multi tapsir... mau secanggih apapun AD/ART pastilah bisa multi tapsir.. satu kata saja bisamulti tapsir, apalagi ribuan kata. maka tidak ada jalan lain jika hendak menjadikan satu pemahaman, dan  menghilangkan multi tapsir, alatya hanyalah otoritas.

sebenernya gerakan anti pemerintah itu manusiawi juga, sebab, bisa saja pemerintah itu melakukan suatu kesalahan, atau perbuatan yang tidak adil... kebijakan2 yang keliru dan merugikan.. bisa saja...

namun, seharusnya perjuangan itu juga lebih baik jika dilakukan secara konsitusional... bukan pemberontakan in konstitusional, atau bahkan membubarkan dan menafikan secara radikal sistem pemerintahan, mengobrak-abrik perpu, tau menafsir undang-undang sesuai kepercayaannya dan keinginan sendiri yang tentu saja tanpa melalui rapat dewan, sehingga ujung2nya tapsirnya pun tidak mengikat siapa-siapa.. tak terkecuali mengikat dirinya sendiri.. kalau dikemudian hari dirasa memberatkan diri sendiri dan sudah tidak sesuai, maka boleh direvisi.. kembali lagi, untuk apa direvisi kalau toh ini juga tidak megikat apa-apa lagi.. hehehe...

nyatanya dalam bermasyarakat itu perlu adanya sistim pemerintahan, demi tertatanya kehidupan yang baik. bisa dibayangkan suatu tatanan masyarakat tanpa otoritas? masyarakat yang begitu multi kepentingan? pasti hancur peradaban.

nah, kesalahan besarnya adalah; bahwa ingin menurunkan suharto tapi sampai harus membubarkan indonesia.. ini tidak mungkin.. untung saja masih ada masyarakat yang pro pemerintahan.. masyarakat yang masih menginginkan tatanan hidup bernegara.. sehingga munculah kelompok masyarakat yang bernegara, dan kelompok2 anti pemerintahan, dan tidak mau terikat pada tetek bengek urusan tata negara. mereka super liberal, bebas, dan bersifat super lokal. tapi uniknya mereka masih ingin menggunakan UUD 45 yang nota bene dasar sebuah bangsa.. jadi kesimpulannya, masyarakat jenis ini bukan bangsa (tidak mau berbangsa), tapi tetep mau pake dasar berbangsa.. ini cukup aneh.. :)

loh kok jadi bukan bicara demokrat lagi ya? hehehehe.....
« Last Edit: February 21, 2014, 06:03:46 PM by ond32lumut »
Apapun juga yang kamu perbuat, perbuatlah dengan segenap hatimu seperti untuk Tuhan dan bukan untuk manusia. Kolose 3 : 23

Offline dantono

  • FIK - Full
  • ***
  • Posts: 234
  • Reputation Power:
  • Denominasi: Catholic
Re: Kitab Perjanjian Baru
« Reply #103 on: February 21, 2014, 06:09:30 PM »
Sebuah ilustrasi yang sangat bagus  :afro:

Offline siip

  • Super Hero
  • ******
  • Posts: 1721
  • Reputation Power:
  • Denominasi: Karismatik
Re: Kitab Perjanjian Baru
« Reply #104 on: February 24, 2014, 12:42:27 PM »
Emang yg relevan itu kl yg nyerempet pemilu
Tetapi siapa yang termasuk orang hidup mempunyai harapan, karena anjing yang hidup lebih baik dari pada singa yang mati (Pkh 9:4)