Author Topic: belajar mengertikan event sesudah perpecahan  (Read 11335 times)

0 Members and 1 Guest are viewing this topic.

Offline odading

  • Super Hero
  • ******
  • Posts: 3314
  • Reputation Power:
  • Denominasi: non-agama
belajar mengertikan event sesudah perpecahan
« on: August 30, 2013, 02:15:21 PM »
Topik ini saya buat supaya gak OOT di thread "sola skriptura lagi", berdasarkan tanya-jawab saya sebelumnya di thread tsb.

Saya kopas tanya-jawab di thread tsb di halaman berikut.

:)
salam.



Offline odading

  • Super Hero
  • ******
  • Posts: 3314
  • Reputation Power:
  • Denominasi: non-agama
Re: belajar mengertikan event sesudah perpecahan
« Reply #1 on: August 30, 2013, 02:21:26 PM »
Makasih bro odading atas tanggapannya..

sebelum kita membahas lebih lanjut kita harus mentukan common ground kita..
Berulang kali St. Paulus melukiskan Gereja sebagai "satu tubuh", yang disiratkan oleh keutuhan dan kekhasan tubuh Yesus sendiri (Rm12:5 ; 1Kor10:17 ; 1Kor12:13 ; Ef 2:1-6 ; Ef4:4 ; Kol3:15). Paulus mengakui bahwa umat Kristiani itu banyak dan beragam tetapi ia menekankan kesatuan Gereja
Mungkin bro memandang "Gereja" ini sungguh2 hanya spiritual atau hanya realitas bayangan, tetapi tampaknya bukan itu yang dimaksudkan oleh Paulus, ketika ia bicara tentang Gereja sebagai "tubuh" Kristus. Karena suatu tubuh adalah bagian yg keliatan dari yg tidak terlihat (jiwa). Jika Paulus mau melukiskan Gereja sebagai suatu yang spiritual, percaya deh bahwa dia akan menyebutnya sebagai "jiwa" Kristus. Tetapi Paulus tetap memilih dengan menyebut "tubuh" Kristus
Jadi memang "tubuh" Kristus adalah Gereja yang merupakan sesuatu yang keliatan, tetapi jangan samakan pengertiannya dengan bangunan semen gereja.
Karena bangunan semen gereja semata, belom berarti kalau itu adalah Gereja atau "tubuh" Kristus
analoginya seperti ini : saya mempunyai sepeda balap, tapi blom berarti saya pembalap sepeda, karena itu butuh elemen2 lain
mengerti bro dengan apa yg saya maksud?

untuk batu karang sepertinya sudah banyak dijaelaskan oleh kawan2 yg lain yah..
tapi saya coba untuk menjawab dengan singkat:
Yesus mengubah nama Petrus, yang semula bernama Simon, menjadi Kepha/ Petrus yang artinya, “Batu Karang” untuk menunjukkan penugasan yang baru yang diberikan oleh Kristus kepadanya (Mat 16:13- 20)

*sebagai catatan St Hieronimus adalah sarjana Kitab Suci yg terbesar pada zaman kuno, dialah yang menerjemahkan seluruh Kitab Suci ke dalam bahasa latin


Semoga dapat membantu
Salam Damai Kristus

Offline odading

  • Super Hero
  • ******
  • Posts: 3314
  • Reputation Power:
  • Denominasi: non-agama
Re: belajar mengertikan event sesudah perpecahan
« Reply #2 on: August 30, 2013, 02:22:05 PM »
Kira kira saya nangkep penjelasan dmikael...

Ini ibarat kata yg dalam bahasa inggrisnya "home", kan yah ?
Home = bukan ttg bangunan semen-nya saja - namun termasuk "kehidupan" jiwa2 (anggota keluarga) penghuni bangunan tsb - LENGKAP dengan peraturan2 yg ada di "home" tsb.

Dengan demikian, seperti pada post saya sebelumnya :
Gereja = kumpulan orang2 se iman (ibarat para anggota keluarga di kata "home") LENGKAP dengan peraturan2 yg ada di gereja tsb.

Home dibuat "diatas" sang kepala rumah-tangga (si Suami/Bapak sbg pemula)
Gereja dibuat "diatas batu karang" (Petrus dalam hal ini).

Please CMIIW.

Saya bukan Katolik, namun terus terang - dari baca2 keseluruhan ayat2 tsb, logik saya memang menyatakan bhw Batu = Petrus. Petrus diberikan kelimpahan/otoritas oleh Yesus. Ibarat ekstrimnya ... Petrus = Yesus, dimana Yesus menyatakan (bahasa seharihari) : apa yg elo "iket" (dilarang) di dunia, dilarang/di-iket juga di surga - apa yg elo "lepaskan" (bolehkan) di dunia, diperbolehkan juga di surga.


Please CMIIW.
Kalo bener pengertian saya demikian, boleh donk saya pake buat "senjata" ? hahaha ... :D.

:)
salam.

Offline odading

  • Super Hero
  • ******
  • Posts: 3314
  • Reputation Power:
  • Denominasi: non-agama
Re: belajar mengertikan event sesudah perpecahan
« Reply #3 on: August 30, 2013, 02:22:56 PM »
Yepp..
tetapi "HOME" yang mana?
tentunya yang didirikan oleh Kristus sendiri
Kepala rumah tangga mana yang akan didampingi Yesus sampai akhir jaman?
tentunya Petrus dan para penerusnya yang Yesus angkat sendiri dan diberikan kepadanya Kunci Kerajaan Sorga
Ya memang Mat 16:19 menyatakan seperti itu. Karisma infalibilitas ini diberikan oleh Tuhan Yesus untuk melindungi Gereja dari kesalahan dan perpecahan, yang menghantar Gereja kepada “alam maut” (ay. 18). Tanpa kuasa wewenang mengajar yang dijamin tidak salah ini, maka Gereja tidak mempunyain patokan yang pasti  dalam hal ajaran iman dan moral. Jika demikian halnya, maka kebenaran menjadi sesuatu yang relatif dan tiap pribadi dapat mengklaim pemahamannya yang paling benar, lalu memisahkan diri dari kesatuan Gereja, dan ini tidaklah dikehendaki oleh Kristus, sebab Ia menghendaki agar Gereja-Nya selalu bersatu (lih Yoh 17:20-23)


Salam Damai Kristus

Offline odading

  • Super Hero
  • ******
  • Posts: 3314
  • Reputation Power:
  • Denominasi: non-agama
Re: belajar mengertikan event sesudah perpecahan
« Reply #4 on: August 30, 2013, 02:23:43 PM »
@dmikael,

Makasih atas respondnya.
Oh ya... kalo udah lewat "sekian" menit dari waktu yang ditentukan setelah posting ... memang, tombol edit tidak muncul lagi ... so - nggak bisa melakukan perubahan posting.
 Kalo Petrus ungu, ya dari ayat saya memilih sependapat.... tapi saya kok nggak/belon menemukan bhw seluruh generasi Petrus s/d jaman sekarang itu ungu yah ? Kan Yesus udah mati ?
 Maaf... kok dari ayat 18 tsb... saya nangkepnya nggak seperti bold, yah ?

(18) Dan Akupun berkata kepadamu: Engkau adalah Petrus dan di atas batu karang ini Aku akan mendirikan jemaat-Ku dan alam maut tidak akan menguasainya.

New International Version
And I tell you that you are Peter, and on this rock I will build my church, and the gates of Hades will not overcome it.

Yang saya tangkep, merah itu adalah kalimat peng-ibaratan ... BUKAN tentang yang diluar/keluar Church akan menjadi dikuasai alam maut (masuk neraka) ... melainkan : apapun itu, sampe dunia kiamatpun, goncangan dari siapapun, pintu Hades menganga lebar2pun - Church tsb tidak akan bisa dikuasai/digoyahkan karenanya.
 Kalau maksud dari kalimat dmikael pada quote diatas adalah Petrus tidak mungkin salah ... kok benak saya nggak sependapat yah ? :)

Yang saya mengertikan,
Petrus ataupun 1000 generasi berikutnya bisa saja salah (tetep terbuka kemungkinannya utk salah) ... namun Church itu sendiri gak mungkin "lari" (menyimpang) dari Kristus.

ilustrasi dari yg saya mengertikan :
mr.X membuat peraturan "dilarang melewati lampu merah, harus berhenti  ketika lampu merah" dan menetapkan peraturan ini tidak mengandung kesalahan ---> ya, peraturan tsb tidak mengandung kesalahan - namun mr.X itu sendiri masih terbuka kemungkinannya melanggar peraturan tsb in many possibilities, reason why...

Kalau Petrus ataupun 1000 generasi berikutnya tidak 'mampu' salah ---> maka mereka tidak pernah melakukan pengakuan dosa, kaan ? :D. (ataukah di Katolik, para petinggi gerejanya emang tidak ada melakukan pengakuan dosa kepada Tuhan ? ---> maap... ini saya bener2 belon/tidak tau --- Please CMIIW).
 Entah ya... kalo menurut saya sih, "kebenaran" tentang hal rohani itu emang relatif  --- karena "kebenaran" disini bukan tentang ibarat 1+1 = 2, namun "kebenaran" yang masih misteri .... makanya "tool"nya iman :).

Maap jadi OOT.
Makasih atas masukan2 dmikael.

:)
salam.

Offline odading

  • Super Hero
  • ******
  • Posts: 3314
  • Reputation Power:
  • Denominasi: non-agama
Re: belajar mengertikan event sesudah perpecahan
« Reply #5 on: August 30, 2013, 02:25:18 PM »
Makasih mas oda penjelasannya.. maap nubi  :swt:
Sudah mati? Bukankah dia Alpha dan Omega? Yesus adalah Tuhan yg hidup mas.. dan diayat terakhir injil Matius Yesus mengatakan "Aku menyertai kamu senantiasa sampai akhir zaman."
Apakah setelah St. Petrus dan para rasul mati disitulah "akhir zaman" yang Yesus maksud? Tidak sama sekali


 
Nah justru itu bro.. karena itu lah Yesus mendirikan Gereja-Nya dan akan menyertainya sampai akhir jaman sehingga menjamin bahwa Gereja-Nya tersebut tidak salah dalah hal iman dan moral Kristiani..
bagaimana kalo Yesus tidak menyertai Gereja-Nya? sudah tentu Gereja dapat bersalah sehingga gereja tersebut akan menjadi dikuasai oleh alam maut
mengerti hubungannya ga mas oda?

Oh tentu St. Petrus dan para penerusnya bisa salah, wong hanya manusia kok..
Disinilah kebanyakan orang2 yang diluar Gereja Katolik memiliki pengertian yang salah tentang karisma infalibilitas..
Karena Rahmat Allah St. Petrus dan para penerusnya HANYA tidak bisa bersalah dalam permasalahan yang menyangkut soal iman dan moral Kristiani

 Maaf mas oda kalo ini saya kurang sependapat..
iman itu harus diuji dulu.. karena banyak orang yg mengaku melakukan sesuatu dengan iman tetapi itu sebenernya dari setan (masih relatif toh?)
dan kalo relatif, itu sama saja gambling.. karena tidak ada patokan pasti..
Apakah ketika Yesus mengatakan agar kita berlomba memasuki pintu yang sempit dengan gambling? Saya pikir itu tidak mungkin. oleh karena itu perlu sesuatu yang berlawanan dengan relatif
Karena Allah itu absolut (mutlak)
Allah mengadakan covenant (perjanjian) yang baru dan kekal melalui Yesus pun itu merupakan sesuatu yang absolut
dan sangat tidak mungkin Tuhan kita yg mahakasih membiarkan kita untuk luntang-lantung dan ga punya kepastian


Semoga mencerahkan mas oda
Salam Damai Kristus

Offline odading

  • Super Hero
  • ******
  • Posts: 3314
  • Reputation Power:
  • Denominasi: non-agama
Re: belajar mengertikan event sesudah perpecahan
« Reply #6 on: August 30, 2013, 02:27:55 PM »
oke oke... saya mengerti sekarang :D.
 Ya... sependapat :).
 nggak... hehehe :D.

Sungguh, saya belon mengerti hubungannya dengan kalimat dmikael sbb :

(imo) antara ungu dan ijo, kok nggak sinkron ya ?
Perasaan jadi janggal ... karena kalo saya padukan :

  • Yesus memberikan Karisma infabilitas UNTUK melindungi Gereja dari kesalahan DAN perpecahan.
  • Kenyataannya "pecah"
  • Dengan begitu artinya Yesus tidak menyertai Gereja
  • makanya "pecah"

Please CMIIW.
 hore.... jadi saya boleh dibilang orang yg diluar GK yg memiliki pengertian Tidak-Salah donk ya.... hehehe :D.
 Saya nggak sedang berpendapat bhw "relatif" itu ibarat Ta-Siaw / benar-salah / jelek-cakep ---> (gambling), dmikael :).

Pemenang ratu kontes kecantikan dari India. (anggap saja kontes ini tidak ada penilaian how smart, behaviour, etc ... melainkan pure cantik).

state "cantik"nya sudah benar, namun dari pov orang/kelompok ... "cantik" itu relatif ... karena masih terbuka kemungkinan ada kelompok/orang yg berpendapat si miss yg dari Jepang LEBIHcantik daripada si pemenang :D ---> dan adalah janggal, kalo ada pov orang/kelompok menyatakan "ih ... orang jelek begitu kok menang ?" :lol:

So, maksud saya pada kalimat "kebenaran tentang hal rohani itu emang relatif" adalah : state "benar" tsb sudah benar, namun dari pov (point of view) dari tiap individu/kelompok itu relatif ---> tidak ada gambling disini... tidak ada cantik/jelek .... tidak pula ttg benar/salah :).

Kalo boleh nanya, saya ingin tau berdasarkan pendapat dmikael bhw Pohonnya ada dua di jaman sekarang (dua aja yah dulu, jangan banyak2... hehehe :D).

Pertanyaannya, apakah 2 pohon ini tentang :
yg satu salah, dikuasai alam maut, tidak Yesus sertai ?
yg satu lagi benar, tidak dikuasai alam maut, Yesus menyertai ?

Makasih atas masukan2 dmikael dan pencerahannya.

:)
salam.

Offline odading

  • Super Hero
  • ******
  • Posts: 3314
  • Reputation Power:
  • Denominasi: non-agama
Re: belajar mengertikan event sesudah perpecahan
« Reply #7 on: August 30, 2013, 02:30:27 PM »
Salam damai mas oda :dance: :frantic:

Gereja induk (Katolik) tidak menganggap Katolik pecah tetapi lebih ke adanya pemberontakan
dan pemberontakan yang keluar dari Ajaran pokok dipersilahkan keluar dan (mungkin) dianggap heresy
untung bukan karena penilaian fisik mas.. kalo engga saya udah dibuang jauh2  :lol:
maklum saya dibawah standard  :giggle:

Okay,
menurut apa yang telah saya pelajari dan imani dengan pikiran dan hati terbuka,
pohon induklah (yang didirikan oleh Yesus sendiri) akan selalu disertai oleh Yesus dan tidak akan dikuasai oleh alam maut

nah, tentang pohon yg satu lagi, setau saya tidak pernah ada di Alkitab ataupun pengajaran Bapa Gereja bahwa Tuhan akan menyertai pohon yg berada diluar pohon induk tsb..
jadi bukan posisi dan porsi saya untuk menilai dan memutuskan kalo itu tidak akan selamat..
saya personal sih mengharapkan semua org selamat..  :pray3:
jadi kalo di analogikan seperti ini mas oda :

saya mau ke rumah (A)
dan si empunya rumah (A) mengajarkan saya untuk ambil jalan nomer 1
ketika saya ingin menuju ke rumah (A) saya dihadapkan pada pilihan jalan nomer 1, 2, 3 ,4
Tentu saya akan memilih untuk ambil jalan nomer 1 (sesuai yang diajarkan oleh empunya rumah)
perihal jalan nomer 2, 3, 4 itu akan sampai juga ke rumah (A), saya tidak tau dan tidak bisa memastikan



Sekiam dulu mas oda
Salam Damai Kristus

Offline odading

  • Super Hero
  • ******
  • Posts: 3314
  • Reputation Power:
  • Denominasi: non-agama
Re: belajar mengertikan event sesudah perpecahan
« Reply #8 on: August 30, 2013, 02:51:24 PM »
Salam damai mas oda :dance: :frantic:

Gereja induk (Katolik) tidak menganggap Katolik pecah tetapi lebih ke adanya pemberontakan
dan pemberontakan yang keluar dari Ajaran pokok dipersilahkan keluar dan (mungkin) dianggap heresy
Mengapa bisa jadi ada pemberontakan ? Bukankah boleh dikatakan karena ada Sebabnya ? :)

Quote
Okay,
menurut apa yang telah saya pelajari dan imani dengan pikiran dan hati terbuka,
pohon induklah (yang didirikan oleh Yesus sendiri) akan selalu disertai oleh Yesus dan tidak akan dikuasai oleh alam maut
Saya agak puyeng kalo menggunakan metafora pohon, dmikael ... hehehe :D. Karena ini akan selalu menuntun saya utk ngerujuk ke parabel2 Yesus yang ada mengandung kata "pohon" ... sementara kata "pohon" di parabel Yesus itu sendiri buat saya masih rancu ... ini ngerujuk ke Iman seseorang (individu) ? ataukah ajaran Gereja (global) ?

Anyway, saya tidak menampik pada statement :
pohon induklah Gereja Awal (yang didirikan oleh Yesus sendiri) akan selalu disertai oleh Yesus dan tidak akan dikuasai oleh alam maut

Quote
nah, tentang pohon yg satu lagi, setau saya tidak pernah ada di Alkitab ataupun pengajaran Bapa Gereja bahwa Tuhan akan menyertai pohon yg berada diluar pohon induk tsb..
namun bukankah statement Katolik di histori adalah : "Outside the Church there is no salvation" ?

Quote
jadi bukan posisi dan porsi saya untuk menilai dan memutuskan kalo itu tidak akan selamat..
Memang bukan utk di nilai ataupun diputuskan oleh manusia kok :) ---> namun setidaknya masih bisa dibuatkan sebuah statementnya bhw "Outside the Church there is no salvation" ? :).

Selanjutnya dinyatakan (dalam bahasa sehari hari saya) "kecuali bagi yang emang belon pernah tau ttg Church"

Bukankah dengan demikian artinya pemberontak  (yg tentu saja jelas2 TAU ttg Church) itu terkena aplikasi statement "Outside the Church there is no salvation" ?

Quote
saya mau ke rumah (A)
dan si empunya rumah (A) mengajarkan saya untuk ambil jalan nomer 1
ketika saya ingin menuju ke rumah (A) saya dihadapkan pada pilihan jalan nomer 1, 2, 3 ,4
Tentu saya akan memilih untuk ambil jalan nomer 1 (sesuai yang diajarkan oleh empunya rumah)
perihal jalan nomer 2, 3, 4 itu akan sampai juga ke rumah (A), saya tidak tau dan tidak bisa memastikan
IMO, kok kayaknya nggak sejalan pada bunyi statement ungu diatas yah, dmikael ?

Suppose ada mr.X dan mr.Y adalah dua bersaudara, mau ke rumah mr.A
Keduanya dikasih tau oleh mr.A utk ambil HANYA pilihan jalan nomor-1 agar BISA SAMPAI ke rumahnya.
Mr.X mengambil jalan nomor-1 ... dan dia juga mengetahui bhw ternyata mr.Y mengambil jalan selain nomor-1.

Dari ilustrasi diatas, adalalah janggal kalau mr.X bilang : tidak tau / tidak bisa memastikan apakah mr.Y akan bisa sampai dirumah mr.A atau tidak ... karena dari orange, tentu jelas2 mr.X harusnya bisa bilang : "mr.Y TIDAK AKAN BISA sampai ke rumah mr.A" :).

Dilain sisi, ada mr.Z (teman mr.A dan bukan siapa2 bagi mr.X dan mr.Y)
Mr.Z tidak pernah mendengar orange dari mr.A
Namun dikatakan masih terbuka kemungkinan mr.Z sampai di rumah mr-A.
So dari sini bisa diambil kesimpulan :
1. mr.Z secara tidak sengaja (mujur) mengambil jalan nomor-1
2. ada jalan selain nomor-1 yang bisa sampai ke rumah mr-A.

ilustrasi ini bagi odading menjadi janggal... karena :
mr.X harus mengatakan bhw saudaranya sendiri si mr.Y tidak akan pernah sampai di rumah mr.A ... sementara orang laen (dalam ilustrasi ini si mr.Z) yg bukan siapa2 bagi mr.X - dia masih memberi peluang kemungkinan utk bisa sampai dirumah mr.A

Apakah sampe sekarang mr.X masih ngomong ke mr.Y liwat HP utk memberi tahu bahwa mr.Y itu salah jalan dan nggak akan pernah sampe ke rumah mr.A karena mr.Y mengambil jalan selain nomor-1 ?

Apakah pengertian mr.X bhw "kalo orang laen yg belon denger orange dari mr.A terbuka kemungkinannya nyampe di rumah mr.A" MAKA mr.Z (si orang laen) itu aja yg artinya capcipcup kebetulan mujur mengambil jalan nomor-1 ?

Ataukah jangan2 ternyata memang bukan hanya jalan nomor-1 saja yang memang bisa nyampe ke rumah mr.A ?

Bagaimana "mendamaikan" hal ini, dmikael ?

:)
salam.

Offline dmikael

  • FIK - Newbie
  • *
  • Posts: 47
  • Reputation Power:
  • Denominasi: Rome Sweet Home
Re: belajar mengertikan event sesudah perpecahan
« Reply #9 on: September 04, 2013, 08:30:42 PM »
Waduh ada thread ini toh..  :doh:
maaf mas oda saya jarang buka subforum ini, lagipula setau saya mas oda ga ngundang saya kesini
sebentar yah mas.. saya baca ulang baru nanti saya kasih tanggapan  :deal:


Terimakasih kesabarannya
Salam Damai Kristus

Offline dmikael

  • FIK - Newbie
  • *
  • Posts: 47
  • Reputation Power:
  • Denominasi: Rome Sweet Home
Re: belajar mengertikan event sesudah perpecahan
« Reply #10 on: September 04, 2013, 09:10:19 PM »
Mengapa bisa jadi ada pemberontakan ? Bukankah boleh dikatakan karena ada Sebabnya ? :)
Sudah dibahas di thread sebelah  :deal:

Quote
Saya agak puyeng kalo menggunakan metafora pohon, dmikael ... hehehe :D. Karena ini akan selalu menuntun saya utk ngerujuk ke parabel2 Yesus yang ada mengandung kata "pohon" ... sementara kata "pohon" di parabel Yesus itu sendiri buat saya masih rancu ... ini ngerujuk ke Iman seseorang (individu) ? ataukah ajaran Gereja (global) ?
Sepertinya yang dibahas pada saat itu kalo ga salah tentang ajaran Gereja.. Makanya om husa juga mengatakan tidak mungkin satu pohon.. karena ajaran pokoknya berbeda..

Quote
Anyway, saya tidak menampik pada statement :
pohon induklah Gereja Awal (yang didirikan oleh Yesus sendiri) akan selalu disertai oleh Yesus dan tidak akan dikuasai oleh alam maut
 namun bukankah statement Katolik di histori adalah : "Outside the Church there is no salvation" ?
 Memang bukan utk di nilai ataupun diputuskan oleh manusia kok :) ---> namun setidaknya masih bisa dibuatkan sebuah statementnya bhw "Outside the Church there is no salvation" ? :).

Selanjutnya dinyatakan (dalam bahasa sehari hari saya) "kecuali bagi yang emang belon pernah tau ttg Church"

Bukankah dengan demikian artinya pemberontak  (yg tentu saja jelas2 TAU ttg Church) itu terkena aplikasi statement "Outside the Church there is no salvation" ?
 IMO, kok kayaknya nggak sejalan pada bunyi statement ungu diatas yah, dmikael ?
CMIIW
Masalah ni berarti berkenaan dengan ajaran EENS (Extra Ecclesiam Nulla Salus)
karena banyak sekali yang salah menginterpretasikan sehingga menganggap Gereja terlalu arogan untuk mengeluarkan ajaran ini..
Kita harus mengerti dulu prinsip dari EENS (Extra Ecclesiam Nulla Salus), yaitu :
(1) Gereja tidak pernah terlepas dari Kristus;
(2) Ajaran iman dan baptisan yang diperlukan untuk keselamatan dipercayakan kepada Gereja;
(3) Gereja menjadi sarana keselamatan.

Kristus menyatakan bahwa Dia adalah kepala dan Gereja adalah Tubuh mistik Kristus, serta Dia adalah mempelai pria dan Gereja adalah mempelai wanita (lih. Kol 1:18; Ef 5:22-33). Dengan demikian, kalau Kristus sendiri mendirikan Gereja di atas rasul Petrus (lih. Mat 16:16-19) dan Kristus sendiri mengajarkan monogami – satu pria dan satu wanita dalam perkawinan (lih. Ef 5:31; bdk. Why 21:9) – maka Gereja hanya mungkin satu dan tidak mungkin terpisahkan dari Kristus, sama seperti tubuh tidak terpisahkan dari kepalanya (lih. Ef 5:23).

Kristus mengajarkan perlunya iman dan Pembaptisan untuk keselamatan (lih. Mrk 16:16, Yoh 3:5, Mat 28:19). Dengan demikian Kristus menegaskan perlunya Gereja -yaitu Gereja yang didirikan oleh-Nya di atas Rasul Petrus- yang melaluinya kita memperoleh ajaran iman, baptisan dan mengambil bagian dalam kehidupan-Nya serta menjadi anggota-anggota Tubuh-Nya. Namun demikian, ajaran ini tidak untuk dipertentangkan dengan kehendak Allah untuk menyelamatkan semua umat manusia (lih. 1 Tim 2:4).

Kita melihat bahwa Kristus ingin menjadikan Gereja menjadi sarana keselamatan. Namun demikian, EENS ini juga harus dimengerti dengan benar, yaitu seperti yang dimengerti oleh Gereja: (a) kemungkinan yang nyata akan keselamatan di dalam Kristus untuk semua umat manusia; dan (b) pentingnya Gereja untuk keselamatan manusia

Dua hal tersebut harus dimengerti secara seimbang, karena menekankan yang satu dan melupakan yang lain dapat menyebabkan pengertian yang salah. Di satu sisi, memang kita harus melihat bahwa Kristus menginginkan keselamatan bagi seluruh umat manusia (lih. 1Tim 2:4), namun di sisi yang lain, Kristus menghendaki agar keselamatan itu disampaikan kepada semua bangsa oleh Gereja-Nya (lih. Mat 28:1-20). Keselamatan itu diperoleh karena kasih karunia Allah, oleh iman (Ef 2:8) yang bekerja oleh kasih (Gal 5:6); sebab tanpa iman, tidak ada seorangpun yang dapat menyenangkan Allah (lih. Ibr 11:1). Iman yang menjadi syarat mutlak keselamatan ini adalah iman yang adikodrati, yaitu percaya akan adanya Tuhan, yang memberi upah bagi orang yang dengan tulus mencari Dia (lih. Ibr 11:6). Maka orang yang dengan tulus seturut hati nuraninya mencari Allah -yang bukan karena kesalahannya sendiri tidak sampai kepada pengenalan akan Kristus dan Gereja-Nya, namun hidup dalam kasih yang sempurna – dapat diselamatkan oleh jasa Kristus, karena orang tersebut juga tergabung dalam Gereja-Nya, dalam keinginan (lih. KGK 847; bdk. LG 16).

Namun demikian kita menyadari bahwa Gereja, sebagai Tubuh mistik Kristus – diperlukan untuk keselamatan, karena persatuannya dengan Kristus. Oleh karena itu, bagi orang yang mengetahui bahwa Gereja Katolik didirikan oleh Kristus dan diperlukan untuk keselamatan, namun tidak mau masuk atau tinggal di dalamnya, maka ia tidak dapat diselamatkan (lih. KGK 846; bdk. LG 14).

KGK 846   
“Berdasarkan Kitab Suci dan Tradisi, konsili mengajarkan, bahwa Gereja yang sedang mengembara ini perlu untuk keselamatan. Sebab hanya satulah Pengantara dan jalan keselamatan, yakni Kristus. Ia hadir bagi kita dalam Tubuh-Nya, yakni Gereja. Dengan jelas-jelas menegaskan perlunya iman dan baptis, Kristus sekaligus menegaskan perlunya Gereja, yang dimasuki orang melalui baptis bagaikan pintunya. Maka dari itu andaikata ada orang, yang benar-benar tahu, bahwa Gereja Katolik itu didirikan oleh Allah melalui Yesus Kristus sebagai upaya yang perlu, namun tidak mau masuk ke dalamnya atau tetap tinggal di dalamnya, ia tidak dapat diselamatkan” (Lumen Gentium 14).
KGK 847    Penegasan ini tidak berlaku untuk mereka, yang tanpa kesalahan sendiri tidak mengenal Kristus dan Gereja-Nya:
Sebab mereka yang tanpa bersalah tidak mengenal Injil Kristus serta Gereja-Nya, tetapi dengan hati tulus mencari Allah, dan berkat pengaruh rahmat berusaha melaksanakan kehendak-Nya yang mereka kenal melalui suara hati dengan perbuatan nyata, dapat memperoleh keselamatan kekal” (Lumen Gentium 16; Bdk. DS 3866 – 3872).
KGK 848    “Meskipun Allah melalui jalan yang diketahui-Nya dapat menghantar manusia, yang tanpa bersalah tidak mengenal Injil, kepada iman yang merupakan syarat mutlak untuk berkenan kepada-Nya, namun Gereja mempunyai keharusan sekaligus juga hak yang suci, untuk mewartakan Injil” (Ad Gentes 7) kepada semua manusia.

Ajaran tentang EENS inilah yang mendorong Gereja Katolik untuk melakukan karya-karya misi ke seluruh dunia.


Semoga pemahaman tentang EENS (Extra Ecclesiam Nulla Salus) bisa dimengerti dengan baik oleh mas oda  :peace:


Offline dmikael

  • FIK - Newbie
  • *
  • Posts: 47
  • Reputation Power:
  • Denominasi: Rome Sweet Home
Re: belajar mengertikan event sesudah perpecahan
« Reply #11 on: September 04, 2013, 09:11:06 PM »
Quote
Suppose ada mr.X dan mr.Y adalah dua bersaudara, mau ke rumah mr.A
Keduanya dikasih tau oleh mr.A utk ambil HANYA pilihan jalan nomor-1 agar BISA SAMPAI ke rumahnya.
Mr.X mengambil jalan nomor-1 ... dan dia juga mengetahui bhw ternyata mr.Y mengambil jalan selain nomor-1.

Dari ilustrasi diatas, adalalah janggal kalau mr.X bilang : tidak tau / tidak bisa memastikan apakah mr.Y akan bisa sampai dirumah mr.A atau tidak ... karena dari orange, tentu jelas2 mr.X harusnya bisa bilang : "mr.Y TIDAK AKAN BISA sampai ke rumah mr.A" :).

Dilain sisi, ada mr.Z (teman mr.A dan bukan siapa2 bagi mr.X dan mr.Y)
Mr.Z tidak pernah mendengar orange dari mr.A
Namun dikatakan masih terbuka kemungkinan mr.Z sampai di rumah mr-A.
So dari sini bisa diambil kesimpulan :
1. mr.Z secara tidak sengaja (mujur) mengambil jalan nomor-1
2. ada jalan selain nomor-1 yang bisa sampai ke rumah mr-A.

ilustrasi ini bagi odading menjadi janggal... karena :
mr.X harus mengatakan bhw saudaranya sendiri si mr.Y tidak akan pernah sampai di rumah mr.A ... sementara orang laen (dalam ilustrasi ini si mr.Z) yg bukan siapa2 bagi mr.X - dia masih memberi peluang kemungkinan utk bisa sampai dirumah mr.A

Apakah sampe sekarang mr.X masih ngomong ke mr.Y liwat HP utk memberi tahu bahwa mr.Y itu salah jalan dan nggak akan pernah sampe ke rumah mr.A karena mr.Y mengambil jalan selain nomor-1 ?

Apakah pengertian mr.X bhw "kalo orang laen yg belon denger orange dari mr.A terbuka kemungkinannya nyampe di rumah mr.A" MAKA mr.Z (si orang laen) itu aja yg artinya capcipcup kebetulan mujur mengambil jalan nomor-1 ?

Ataukah jangan2 ternyata memang bukan hanya jalan nomor-1 saja yang memang bisa nyampe ke rumah mr.A ?

Perumpaan yg mas oda kasih berbeda dengan saya , karena di saya mr.A cuma kasih tau jalan ke saya aja..
kalo perumpamaan yg mas oda kasih :
mr.X dan mr.Y dimana keduanya dikasih tau oleh mr.A untuk mengambil jalan nomer 1, dan ternyata mr.Y tidak mengambil jalan nomer 1, maka kalo begitu dia tidak akan sampai ke rumah mr.A

Tetapi seandainya ada mr.Z yang bukan karena kesalahannya tidak tau arah jalan ke rumah mr.A tetapi dengan hati tulus mencari dan berkat pengaruh rahmat berusaha melaksanakan kehendak-Nya yang mereka kenal melalui suara hati dengan perbuatan nyata, maka mr.Z akan dapat sampai ke rumah mr.A


Begitu kira2 semoga mencerahkan
Salam Damai Kristus mas oda

Offline odading

  • Super Hero
  • ******
  • Posts: 3314
  • Reputation Power:
  • Denominasi: non-agama
Re: belajar mengertikan event sesudah perpecahan
« Reply #12 on: September 05, 2013, 03:05:32 AM »
@dmikael,

alamaaaakkk... reply #10 ternyata rumit banget ya ? :D.
Sori banget dmikael, saya kayaknya belon sanggup kesitu ... jadi saya skip dulu ya penjelasan2 dmikael di post #10 tsb.... jangan ngambeg ya... hehehe :D.

Perumpaan yg mas oda kasih berbeda dengan saya , karena di saya mr.A cuma kasih tau jalan ke saya aja..
Iya ngerti... cuma disini kan saya "ceritanya" lagi mao ngebahas : apabila ada seorang saudara lain yang awalnya memang juga dikasih tau oleh mr.A utk ambil jalan nomor-1 :)

Quote
kalo perumpamaan yg mas oda kasih :
mr.X dan mr.Y dimana keduanya dikasih tau oleh mr.A untuk mengambil jalan nomer 1, dan ternyata mr.Y tidak mengambil jalan nomer 1, maka kalo begitu dia tidak akan sampai ke rumah mr.A

Quote
Tetapi seandainya ada mr.Z yang bukan karena kesalahannya tidak tau arah jalan ke rumah mr.A tetapi dengan hati tulus mencari dan berkat pengaruh rahmat berusaha melaksanakan kehendak-Nya yang mereka kenal melalui suara hati dengan perbuatan nyata, maka mr.Z akan dapat sampai ke rumah mr.A

Dari dua quote diatas :
  • 1. Ungu itu jalan nomor-1 atau bukan yah - dari pov dmikael ?
  • 2. Kalo YA, ungu = jalan nomor-1 ---> kan artinya tanpa mesti mr.A kasih taupun, mr.Z ternyata bisa menemukannya
  • 3. Kalo ungu = jalan selain nomor-1 - Kalo mr.Z bisa ungu, bukankah bisa saja terbuka kemungkinan mr.Y juga ungu ? 

Ilustrasi :
Anto dan Anti kakak beradik.
Mereka berdua adalah Katolik sejak kecil.
Entah kenapa... setelah mereka dewasa, Anti akhirnya memenuhi panggilan jiwa-nya utk pindah ke Protestan.

Berdasarkan ada 2 pohon,
artinya Anti sudah pindah ke pohon laen ---> tidak selamat.

Berdasarkan ilustrasi mr.Y,
artinya Anti sudah mengambil jalan selain jalan nomor-1 ---> tidak akan sampai ke rumah mr.A

Nah, sekarang bagaimana "mendamaikan" sikon kakak-beradik Anto dan Anti ini, dmikael ?

Anto setiap hari ngieng ke Anti untuk kembali ke jalan nomor-1 ? Dan karena sudah tidak ada tanda2 lagi bhw Anti akan kembali ke jalan nomor-1, maka adalah sah dan wajib bagi Anto untuk condemn Anti sebagai heretic ?

Ilustrasi diatas bukan khayalan.
Ini kisah nyata dari keluarga teman saya loh ...  :ballspin:

Makasih atas masukan2 dmikael.

:)
salam.

Offline Husada

  • FIK council
  • Super Hero
  • *****
  • Posts: 3585
  • Reputation Power:
  • Gerejaku Didirikan oleh Yesus Kristus
Re: belajar mengertikan event sesudah perpecahan
« Reply #13 on: September 05, 2013, 07:58:32 AM »
Damai sejahtera Tuhan Jesus Kristus menyertaimu, O Dad.

Mohon izin nimbrung, ingin memberikan pikiran, yang semoga saja sesuai dengan kehendak Tuhan. :giggle:
Ilustrasi :
Anto dan Anti kakak beradik.
Mereka berdua adalah Katolik sejak kecil.
Entah kenapa... setelah mereka dewasa, Anti akhirnya memenuhi panggilan jiwa-nya utk pindah ke Protestan.

Berdasarkan ada 2 pohon,
artinya Anti sudah pindah ke pohon laen ---> tidak selamat.

Berdasarkan ilustrasi mr.Y,
artinya Anti sudah mengambil jalan selain jalan nomor-1 ---> tidak akan sampai ke rumah mr.A

Nah, sekarang bagaimana "mendamaikan" sikon kakak-beradik Anto dan Anti ini, dmikael ?

Anto setiap hari ngieng ke Anti untuk kembali ke jalan nomor-1 ? Dan karena sudah tidak ada tanda2 lagi bhw Anti akan kembali ke jalan nomor-1, maka adalah sah dan wajib bagi Anto untuk condemn Anti sebagai heretic?
Menurut hemat saya, meskipun tidak memiliki referensi literatur (kerna hanya berdasar logika), dulu, sebelum Konsili Vatikan II, Gereja (Katolik Roma) mengambil sikap meng-heretic-kan semua 'pembangkang' atau 'pembelot' atau 'pemberontak' dari ajaran Gereja (Katolik Roma).

Nah, entah apa latar belakang, atau landasan pikir, atau alas kebijakannya, saya tidak tahu dan tidak ingin mencari tahu, bahwa pada Konsili Vatikan II, 'hasrat' meng-heretic-kan banyak kelompok dihilangkan, namun dipakai gaya ra urus. Artinya, menurut hemat saya, setelah Konsili Vatikan II, Gereja (Katolik Roma) menarik diri dari mengurusi doktrin kelompok lain, kembali ke 'kandang', ingin hanya mengabarkan Injil dan mengajarkan segala sesuatu yang telah diperintahkan oleh Tuhan Jesus Kristus saja. Hendak didengar oleh kelompok lain, syukur, pun kalau tidak didengar atau malah ditentang, ra po-po. Pokoke, pengabaran Injil dan pengajaran akan segala sesuatu yang diperintahkan Tuhan Jesus Kristus menjadi misi utama dan terutama. Pengajaran doktrinal, hanya diberikan kepada umat (Gereja Katolik Roma) saja. Umumnya melalui surat gembala.

Kemabali kepada ilustrasi Odading.

Saya kira, EENS itu adalah bahasa lain dari perkataan Jesus Kristus yang bilang begini: "Akulah jalan dan kebenaran dan hidup. Tidak ada seorangpun yang datang kepada Bapa, kalau tidak melalui Aku". Sebab, seperti penjelasan Dmikael, Jesus Kristus itu adalah Kepala Gereja, dan ecclesiam itu adalah Tubuh Kristus. Kepala tidak lepas dari tubuh, maka tidak ada keselamatan di luar ecclesiam, tidak ada yang sampai kepada Bapa kalau tidak melalui Jesus Kristus.

Jadi, kalau seseorang keluar dari Gereja, berdasarkan pandangan manusia, orang itu tidak akan selamat, sebab orang itu membuang apa-apa yang seharusnya sudah diterimanya melalui pegajaran Gereja. Namun, tidak dipungkiri, bahwa meski seseorang menyatakan diri sebagai warga suatu kumpulan, orang itu tidak menyadari sepenuhnya keanggotaannya sebagai warga kelompok itu, maka bagi orang seperti itu, tidak merasa berbeda apakah dia anggota kelompok manapun sepanjang 'dirasakan' sebagai dikepalai oleh Jesus Kristus.

Itu pandangan manusia. Bagaimana dengan pandangan Tuhan? Hanya Tuhan yang tahu. Apakah kepada orang seperti itu (ilustrasi Odading menamainya Anti) diberikan keselamatan, Tuhan sajalah yang tahu. Tetapi perlu ditegaskan, ada ayat tentang menasihati saudara yang disampaikan kepada Petrus, bilang, "Sesungguhnya apa yang kamu ikat di dunia ini akan terikat di sorga dan apa yang kamu lepaskan di dunia ini akan terlepas di sorga".

Kalau tidak salah menangkap, Odading pernah mengarahkan pertanyaannya (semoga saya tidak salah tangkap, dan itu entah di trit mana) kelihatannya Gereja lebih kejam kepada 'mantan' Katolik daripada kepada yang tidak tahu menahu tentang Katolik, dimana orang yang tidak tahu menahu tentang Katolik dimungkinkan mendapat keselamatan kalau nyata-nyata orang itu dengan tulus ikhlas mencari Tuhan (sesuai KGK). Saya kira, itu logis saja. Kalau dianalogikan kepada tindak pidana, menurut saya, hukuman tindak pidana kepada seorang polisi idealnya lebih berat daripada hukuman tindak pidana kepada seorang awam meskipun tindak pidananya sama jenis. Sebab, seorang polisi dipandang sudah tahu tetapi tetap melanggar, sementara si awam bisa berargumen bahwa dia belum tahu.

Nah, jadi, seorang Katolik, yang idealnya sudah mendapat pengajaran Gereja, seharusnya sudah kenal dengan Tuhan Jesus Kristus dan segala sesuatu yang diajarkanNya melalui para rasul yang diwariskan turun temurun. Bila orang itu keluar dari Katolik dan bergabung dengan mereka yang belum menerima Gereja, saya sangat menerima kalau berdasarkan pengenalan Gereja dikenakan hukuman, maka hukuman orang itu lebih berat daripada hukuman mereka yang sejak semula tidak mengenal Gereja.

Ah, Husada soh tahu ya? :giggle:

Damai, damai, damai. 
PRO ECCLESIA ET PATRIA, PRO PATRIA ET ECCLESIA

Offline dmikael

  • FIK - Newbie
  • *
  • Posts: 47
  • Reputation Power:
  • Denominasi: Rome Sweet Home
Re: belajar mengertikan event sesudah perpecahan
« Reply #14 on: September 05, 2013, 02:46:01 PM »
@dmikael,

alamaaaakkk... reply #10 ternyata rumit banget ya ? :D.
Sori banget dmikael, saya kayaknya belon sanggup kesitu ... jadi saya skip dulu ya penjelasan2 dmikael di post #10 tsb.... jangan ngambeg ya... hehehe :D.
Oke mas oda..
gapapa  :afro:

Quote
Iya ngerti... cuma disini kan saya "ceritanya" lagi mao ngebahas : apabila ada seorang saudara lain yang awalnya memang juga dikasih tau oleh mr.A utk ambil jalan nomor-1 :)

Dari dua quote diatas :
  • 1. Ungu itu jalan nomor-1 atau bukan yah - dari pov dmikael ?
bener mas.. karena barangsiapa bukan karena kesalahannya tidak tau arah jalan ke rumah mr.A Jalan ungu tetapi dengan hati tulus mencari dan berkat pengaruh rahmat berusaha melaksanakan kehendak-Nya yang mereka kenal melalui suara hati dengan perbuatan nyata, maka suara hati itu akan membimbing ke jalan nomer 1 (dari ilustrasi diatas)

Quote
  • 2. Kalo YA, ungu = jalan nomor-1 ---> kan artinya tanpa mesti mr.A kasih taupun, mr.Z ternyata bisa menemukannya
Bisa mas.. tp apakah kita di hidup ini ingin terlunta - lunta tanpa rasa ingin tau kebenaran itu sendiri?

Quote
  • 3. Kalo ungu = jalan selain nomor-1 - Kalo mr.Z bisa ungu, bukankah bisa saja terbuka kemungkinan mr.Y juga ungu ? 
Tidak mas.. ketika kita tau kebenaran dan menolak kebenaran itu sendiri, maka dari ilustrasi diatas dimana mr.Y menolak jalan nomer 1, maka tidak akan sampai ke rumah mr.A

Quote
Ilustrasi :
Anto dan Anti kakak beradik.
Mereka berdua adalah Katolik sejak kecil.
Entah kenapa... setelah mereka dewasa, Anti akhirnya memenuhi panggilan jiwa-nya utk pindah ke Protestan.

Berdasarkan ada 2 pohon,
artinya Anti sudah pindah ke pohon laen ---> tidak selamat.

Berdasarkan ilustrasi mr.Y,
artinya Anti sudah mengambil jalan selain jalan nomor-1 ---> tidak akan sampai ke rumah mr.A

Begini mas, saya tanggepin ini dari penalaran pribadi aja yah (bukan mewakili Gereja)
Tetapi seperti om husa bilang, semoga saja sesuai dengan kehendak Tuhan

dimana di ilustrasi diatas, 'anti' berpindah keyakinan
ini biasanya ada dua penyebab :
1. Menolak ajaran kebenaran Gereja
2. Tidak tahu / Kurang tahu / Salah pemahaman dari ajaran Gereja
dimana nomer 2 ini banyak sekali penyebabnya, keterpencilan suatu daerah, salah bimbingan, salah pengajaran dan pengertian dari pengajar dan masih banyak lagi faktor2 lainnya..
Jadi apakah 'anti' meninggalkan keselamatan? IMHO, kita tidak akan pernah tahu.. karena disposisi hati seseorang hanya Tuhan yang tahu..
Sebagai contoh, mungkin 'anti' mendapat kesalahan pengajaran dari pembimbing atau lingkungan sekitar.. Sehingga 'anti' berpindah keyakinan..  Tetapi 'anti' mempunyai hati yang tulus untuk mencari jalan Tuhan, dan Tuhan melihat ketulusan hati 'anti', jadi bisa saja 'anti' akan memperoleh keselamatan..
Tetapi jika 'anti' sudah tahu kebenaran Gereja itu sendiri dan dengan keras hati menolak, maka dia disebut keluar dari keselamatan itu..

Saya jadi ingin bercerita sedikit tentang pengalaman diri saya (curcol :P)
Saya terlahir di keluarga yang jauh dari sempurna.. Ada perbedaan agama dan akhirnya org tua berpisah dari saya kecil.. Meskipun saya dari kecil dibaptis sebagai Katolik, tetapi bimbingan selama saya bertumbuh itu jauh dari memadai.. sehingga akhirnya saya jatuh kedalam hal duniawi yg penuh dengan dosa.. dan sampai pada saat dimana pada saat remaja, pencarian jati diri, saya terombang ambing dan masuk ke dalam banyak sekali masalah.. disitulah dimana saya pertama kali "mencari Tuhan"
Karena lingkungan pada saat itu banyak muslim, akhirnya saya mencoba mempelajari apa itu islam, sampai pada titik dimana banyak akal sehat dan hati nurani saya menolak (tidak selaras)
Kemudian ga berapa lama ada seorang temen saya dari protestan mengajak saya ikut komsel. komsel ada kelompok kecil dimana kita bisa saling berbagi, membahas firman Tuhan, dan melakukan kegiatan sosial. pada saat itu saya mendapatkan sukacita, karena kedekatan kami satu sama lain. ini berlangsung cukup lama, sampe pada satu ketika ada sharing iman tentang sola fide, yang susah sekali masuk ke akal sehat saya (karena iman tanpa perbuatan tidak ada artinya)
Pada saat itu saya berusaha mempelajari Alkitab lagi terlepas dari komunitas tersebut, dan menemukan banyak kebenaran..
Yang pertama saya temukan adalah kebenaran tentang Ekaristi Kudus, dan setelah itu gairah saya akan Gereja seperti dilahirkan kembali..
Muncul suatu sukacita yang jauh lebih besar, dan berbeda drpd sukacita yang saya temukan sebelumnya..
sukacita sebelumnya dikarenakan hub kedekatan sesama anggota komsel, tetapi sukacita Ekaristi Kudus adalah dimana kita yang menerima Ekaristi bersatu di seluruh dunia menjadi satu persekutuan yang kudus.. Dan membiarkan Tuhan bekerja di dalam dan melalui diri saya..
dan puji Tuhan, kebenaran tentang Gereja satu persatu dibukakan oleh-Nya.. mulai dari ikut ekaristi.org, katolisitas, forumkristen, dan yang paling banyak membuka mata saya adalah karya2nya dan ceramah2 Prof. Dr. Scott Hahn (beliau adalah profesor teologi dan bekas Pendeta Presbyterian yang dulunya sangat anti Katolik dan telah menemukan kebenaran di dalam Gereja Katolik)
udah ah curhatnya, nanti pada bosen dan banyak yg protes  :P

intinya, jika kita dengan disposisi hati yang tulus, maka niscaya Tuhan akan menyentuh hidup kita dan membawa hidup  kita ke jalan keselamatan-Nya
Tentang bagaimana Tuhan akan menyelamatkan kita? Biarlah itu menjadi misteri Allah, kita cukup berpasrah, beriman dan berusaha semampu kita..
nyontek quote dari Padre Pio "Pray, Hope, and Don't Worry"  :afro:

Quote
Nah, sekarang bagaimana "mendamaikan" sikon kakak-beradik Anto dan Anti ini, dmikael ?

Anto setiap hari ngieng ke Anti untuk kembali ke jalan nomor-1 ? Dan karena sudah tidak ada tanda2 lagi bhw Anti akan kembali ke jalan nomor-1, maka adalah sah dan wajib bagi Anto untuk condemn Anti sebagai heretic ?

Menurut saya bagus sekali jika 'anto' mencoba meraih 'anti' kembali ke pangkuan Gereja..
tetapi (imho) sebaiknya 'anto' menyelam lebih jauh dulu mengenai ajaran Gereja, sehingga dapat merubah diri sendiri, sehingga perubahan diri sendiri tsb yang akan terpancar keluar.. lebih nyata daripada hanya sebuah kata2..
Dan yang paling utama ada penyatuan diri 'anto' di dalam Ekaristi Kudus, dimana didalam Ekaristi Kudus, Tuhan menyerahkan diri-Nya dan dapat bersatu degan 'anto'. Sehingga Yesus dapat menjamah lebih jauh dan nyata 'anti' melalui kehadiran-Nya di dalam diri 'anto'..



Semoga dapat membantu
Salam Damai Kristus