Author Topic: Predestinasi/freewill (lagi)  (Read 44258 times)

0 Members and 18 Guests are viewing this topic.

Offline solideogloria

  • Super Hero
  • ******
  • Posts: 3803
  • Reputation Power:
  • Denominasi: Protestant
Re: Predestinasi/freewill (lagi)
« Reply #240 on: September 27, 2013, 01:35:34 PM »
Quote
@Odading,


Quote
Yak. 1:13 Apabila seorang dicobai, janganlah ia berkata: "Pencobaan ini datang dari Allah!" Sebab Allah tidak dapat dicobai oleh yang jahat, dan Ia sendiri tidak mencobai siapa pun.

Bisakah kamu bantah ayat diatas bahwa Allah menguji bukan mencobai ?
Soli mengajukan ayat yang sama berulang-ulang, namun sepertinya kamu sendiri tidak mengerti ayat tsb deh ... .


Apa kamu menjilat ludah sendiri mengatakan “Dan sekali lagi, Allah tidak menguji dengan FirmanNYA”

Padahal Allah sendiri mengatakan :

Amsal 16:2 Segala jalan orang adalah bersih menurut pandangannya sendiri, tetapi Tuhanlah yang menguji hati.

Wahyu 2:23 Dan anak-anaknya akan Kumatikan dan semua jemaat akan mengetahui, bahwa Akulah yang menguji batin dan hati orang, dan bahwa Aku akan membalaskan kepada kamu setiap orang menurut perbuatannya.


Firman Allah : Aku “menguji” hati manusia dan tidak pernah “mencobai” manusia

Odading : Sama aja-lah. Toh hasilnya cuma Yes/No

Kesimpulan :

Odading merasa diri lebih tinggi dari Allah persis dosa pertama si Iblis dan Adam yang mau menjadi seperti Allah.


Quote
Quote
Kok tidak pernah ditanggapi ayat yang sangat tegas dan jelas tsb ???
Sudah saya post : Allah menguji = iblis mencobai.

Kamu yang tidak menanggapi ilustrasi saya ttg seorang yang saleh diajak teman-nya ber-narkoba ria. JELAS di ilustrasi tsb : Allah menguji = iblis mencobai.

Apabila si saleh menang, tidak terbujuk ke narkoba ---> maka saleh lulus dari ujian Allah = saleh tidak tergoda cobaan dari iblis.

Apabila si saleh kalah, dia terbujuk ke narkoba ---> maka saleh tidak lulus dari ujian Allah = saleh tergoda dan terjatuh dari cobaan iblis.

Dan sekali lagi, Allah tidak menguji dengan FirmanNYA.


Mazmur 105:19 Until the time that his word came: the word of the LORD tried him.

Istilah tried itu dari kata Ibrani “tsaraph” yang berarti to test (and prove true)

They afflicted his feet with fetters, He himself was laid in irons; Until the time that his word came to pass, The word of the LORD tested him. The king sent and released him, The ruler of peoples, and set him free.…

http://biblehub.com/psalms/105-19.htm

Jadi statement mu diatas yg mengatakan  “Dan sekali lagi, Allah tidak menguji dengan FirmanNYA.” ternyata sama sekali salah kaprah alias keliru total.


Amsal 16:2 Segala jalan orang adalah bersih menurut pandangannya sendiri, tetapi Tuhanlah yang menguji hati.

Amsal 21:2 Setiap jalan orang adalah lurus menurut pandangannya sendiri, tetapi Tuhanlah yang menguji hati.

Pengkhotbah 3:18 Tentang anak-anak manusia aku berkata dalam hati: "Allah hendak menguji mereka dan memperlihatkan kepada mereka bahwa mereka hanyalah binatang."


Firman Allah itu merupakan alat ujian bagi ketaatan manusia kepada-Nya,sebab tanpa Firman Tuhan tidak ada alat uji bagi ketaatan manusia.

Arti Pencobaan Adam

Setelah Allah menciptakan manusia, maka Ia menempatkan mereka dalam taman Eden. Di taman inilah Allah “menguji” Adam dan Hawa berkaitan dengan ketaatan mereka. Kita jangan salah mengerti seolah-olah Allahlah penyebab manusia jatuh dalam dosa. Itu sebabnya kita harus membedakan “ujian” dan “cobaan”. Ia mengizinkan pencobaan itu ada tetapi bukan berarti bahwa Allah turut dalam pencobaan itu. Sebab sesungguhnya Allah tidak pernah mencobai siapapun (Yak.1 :13).

Ujian yang diberikan Allah sangat sederhana: hal itu adalah untuk menentukan apakah mereka akan percaya atau tidak pada Allah dan menaati Dia. Namun demikian, ketidaktaatan memiliki akibat yang sangat fatal yaitu kematian, baik secara fisik maupun kematian rohani. Tujuan Allah dalam ujian ini adalah untuk memberikan Adam suatu pengetahuan akan dosa melalui ketaatan tidak memakan buah dari pohon pengetahuan. Tetapi mereka sampai pada pengetahuan yang baik dan salah dengan cara yang salah.

Pencobaan dari setan dalam rupa ular terorganizir dengan baik sampai-sampai manusia yang akrab dengan Allah sekalipun telah masuk dalam perangkapnya.

http://ezra-christian.blogspot.com/2013/02/pencobaan-adam-vs-pencobaan-Yesus.html

Jadi silahkan renungkan apa bedanya antara ujian dan pencobaan !

Firman Allah merupakan alat ujian bagi ketaatan manusia kepada-Nya.


BERSAMBUNG

BACK TO BIBLE

Offline solideogloria

  • Super Hero
  • ******
  • Posts: 3803
  • Reputation Power:
  • Denominasi: Protestant
Re: Predestinasi/freewill (lagi)
« Reply #241 on: September 27, 2013, 01:39:53 PM »

@Odading,

Quote
Quote
Jadi kelemahan argumentasimu adalah tidak bisa membedakan mana perintah yang berlaku khusus secara insidentil dan mana yang berlaku umum kepada semua manusia.
Demikian juga pengajuan soli pada ayat Tesalonika diatas. Itu insidentil ke para "kami" bukan umum kepada sesama manusia (termasuk Adam).


Yeremia 11:20 Tetapi, Tuhan semesta alam, yang menghakimi dengan adil, yang menguji batin dan hati, biarlah aku melihat pembalasan-Mu terhadap mereka, sebab kepada-Mulah kuserahkan perkaraku.

Yeremia 17:10 Aku, Tuhan, yang menyelidiki hati, yang menguji batin, untuk memberi balasan kepada setiap orang setimpal dengan tingkah langkahnya, setimpal dengan hasil perbuatannya."


Baca lagi semua ayat ayat diatas yang sudah begitu banyaknya saya kutip bahwa Allah menguji hati manusia melalui Firman-Nya.

2 Korintus 2:9 Sebab justru itulah maksudnya aku menulis surat kepada kamu, yaitu untuk menguji kamu, apakah kamu taat dalam segala sesuatu.

Jadi jelas sekali Paulus menulis surat suratnya untuk menguji ketaatan jemaat yang ada.


Quote
Quote
Dan kamu menyamakan apa yang tidak sama antara menguji dan mencobai seperti replay # 222 :
Solideo : Ujian berbeda motivasi dengan pencobaan

Odading : Sama aja-lah. Toh hasilnya cuma Yes/No

Sudah kelihatan kan kekeliruanmu !
Silahkan soli tanggapi ilustrasi si saleh tsb. Dan jelaskan ke saya dimana perbedaannya .


Sudah berulang ulang saya jelaskan tetapi kemampuan panalaran anda memang sangat terbatas sebab sudah saya jelaskan bahwa menguji itu sama sekali tidak sama tujuannya dengan mencobai.

Allah “menguji” melalui Firmannya untuk mengetest apakah manusia taat atau tidak kepada-Nya.

Iblis “mencobai” pakai Firman Tuhan juga dengan tujuan untuk menjatuhkan manusia kedalam dosa.

Jadi jangan mempersamakan istilah istilah yang memang tidak sama !

Kalau belum ngerti juga saya tidak tau lagi bagaimana harus menjelaskannya.


Quote
Quote
Kata dasar Ibrani yang dipakai didalam  Kej.22:1 adalah “nasah” yang berarti “to test,try”

1. Terjemahan ini kurang tepat, dan ini bertentangan dengan Yak 1:13, yang mengatakan bahwa Allah tidak mencobai siapapun.
Terjemahan RSV/NIV/NASB, yaitu ‘test’ (= menguji), lebih tepat.
Tidak. Ibrani 11:17 menggunakan kata "peirazo" :

By faith Abraham, when he was tried, offered up Isaac

Seperti yg saya katakan pada post sebelumnya :
Peirazo bisa mempunyai konotasi positif, bisa juga negatif.

Ayat Yakobus 1:13 sedang bermaksud ngerujuk ke "peirazo" yang berkonotasi negatif ... namun kata "peirazo" itu sendiri tidak bisa disertamertakan artinya TIDAK BOLEH di aplikasikan ke subjek Allah. Sementara itu, kata "nissah" itu sendiri juga bersifat seperti "peirazo", bisa negatif bisa positif (netral) - dimana bahasa aslinya tidak mempunyai kosakata utk "dokimazo".


Sudah saya buktikan bahwa motivasi menguji dari Allah secara umum hanya bertujuan satu saja bukan dua yaitu untuk kebaikan manusia bukan untuk menjatuhkan manusia.

Sedangkan pencobaan oleh si Iblis hanya bertujuan satu saja yaitu untuk menjatuhkan manusia.

Jelas sekali pemahamanmu sangat bias akan penggunaan kata dasar Ibrani dan Gerika tsb.


BERSAMBUNG


BACK TO BIBLE

Offline solideogloria

  • Super Hero
  • ******
  • Posts: 3803
  • Reputation Power:
  • Denominasi: Protestant
Re: Predestinasi/freewill (lagi)
« Reply #242 on: September 27, 2013, 01:45:45 PM »


@Odading,

Quote
Quote
2. Pencobaan diberikan oleh setan dengan maksud menjatuhkan manusia. Ujian diberikan oleh Allah, dengan maksud mengangkat / menguatkan kita.
Sependapat. Dengan demikian, Firman "jangan makan buah" ke Adam BUKAN sebagai ujian.

Baca lagi diatas bahwa Allah menguji ketaatan manusia melalui Firman-Nya !

1 Tesalonika 2:4 Sebaliknya, karena Allah telah menganggap kami layak untuk mempercayakan Injil kepada kami, karena itulah kami berbicara, bukan untuk menyukakan manusia, melainkan untuk menyukakan Allah yang menguji hati kita.

Jelas sekali pemberitaan Injil oleh Paulus dengan maksud sebagai alat uji bagi Allah akan kesetiaan manusia kepada-Nya.

Opinimu sama sekali sudah bertentangan dengan Alkitab dan tidak memiliki nilai apapun bagi kebenaran kekristenan,sebab bersifat paganisme yaitu menyamakan pekerjaan Allah dengan Iblis.

Firman Allah : Aku “menguji” hati manusia dan tidak pernah “mencobai” manusia

Odading : Sama aja-lah. Toh hasilnya cuma Yes/No

Kesimpulan :

Odading merasa lebih tinggi dari Allah persis dosa pertama si Iblis dan Adam yang mau menjadi seperti Allah.


Quote
Quote
Ujian ini betul-betul datang dari Allah (ay 1-2).

Ada orang yang menganggap bahwa tidak mungkin Allah menyuruh Abraham membunuh anaknya. Ini hanyalah sesuatu yang timbul dalam pikiran Abraham. Ia mengira bahwa Allah menghendakinya untuk membunuh anaknya. Tetapi anggapan seperti itu jelas merupakan anggapan yang salah, karena ay 1-2 ini jelas menunjukkan bahwa ujian itu datang dari Allah, karena Allah berfirman kepada Abraham, dan menyuruhnya untuk mengorbankan anaknya.
Saya tidak sedang "cerewet" ataupun berpendapat bhw "bunuh anak" tsb datang dari Allah ato kagak loh .

Yang ingin saya sampaikan adalah, kata "mencobai" (peirazo) itu masih bisa dirujuk ke subjek Allah (Ibrani 11:17) --- dan ini dalam konotasi positif. Sedangkan yg di ayat Yakobus, kata "mencobai" (peirazo) disitu ngerujuk konotasi negatif.


Ayat tsb pakai kata “tried” bukan “tempted” , dan Allah mengatakan Dia tidak pernah mencobai manusia melainkan hanya menguji belaka,jadi Firman Allah tidak mungkin berkontradiksi.

Hanya Iblis yang melakukan pencobaan dari kata dasar “peirazo” yang tujuannya menjatuhkan manusia.

Jadi jangan kamu menyamakan pekerjaan Allah dengan Iblis karena sifatnya sama sekali berbeda.



Quote
Quote
Sudah tentulah kalau berdoa itu ditujukan kepada Allah dong masak kepada si Iblis ???

Mana akal sehatnya ???
Kamu masih tidak mengerti.
"janganlah membawa kami kedalam pencobaan" TIDAK BERARTI bhw itu sebuah permintaan ke Allah utk tidak mencobai ! Jelas ??!!


Itu artinya bukan pencobaan datangnya dari Allah tetapi memohon agar Allah melepaskan dari pencobaan si Iblis / yang jahat Oda!

Hanya ujian yang datang dari Allah melalui Firman-Nya.

Tidak masuk akal kalau Allah mencobai tapi Dia pula yang melepaskannya ???


Quote
Quote
Kalau kamu menganggap Allah yang membawa pencobaan sudah pasti keliru total karena tidak mungkin Allah yang mencobai dan Dia pula yang melepaskan dari cobaan ???
alamaaaaaakkk ..... tulaliit... tulaliit..tulaliiit .

Kenapa mesti perlu berulang-ulang saya katakan yah ?
Allah tidak mencobaiii !!! kok masih tetep berpendapat seperti ungu sih soliiiiiiiiiiiii ???????????????? ---> BOLD orange adalah "milik" saya... pendapat saya DULUAN. Tidak lewat baca ayat, cukup lewat logik. Jadi jangan kamu ikut2an berpendapat = pendapat bold orange saya yg nonK dan tidak berakal sehat yah ... .

Sekarang soli katakan kepada saya, apa pengertianmu yang BUKAN bold orange dan milikmu sendiri secara keKristenan berdasarkan ayat Alkitab dan menurut pengertianmu yang berakal sehat. Inga... inga... IJO, yah .


Bagaimana dengan kalimatmu sbb :

Yang ingin saya sampaikan adalah, kata "mencobai" (peirazo) itu masih bisa dirujuk ke subjek Allah (Ibrani 11:17) --- dan ini dalam konotasi positif. Sedangkan yg di ayat Yakobus, kata "mencobai" (peirazo) disitu ngerujuk konotasi negatif.

Mengapa kamu mengkaitkan istilah pencobaan dengan merujuknya kepada subyek Allah seakan akan Allah melakukan pencobaan kepada manusia sedangkan Allah sendiri mengatakan sbb :

Yakobus  11:13 Apabila seorang dicobai, janganlah ia berkata: "Pencobaan ini datang dari Allah!" Sebab Allah tidak dapat dicobai oleh yang jahat, dan Ia sendiri tidak mencobai siapa pun.

Ayat tsb pakai kata “tried” bukan “tempted” , dan Allah mengatakan Dia tidak pernah mencobai manusia melainkan hanya menguji belaka,jadi Firman Allah tidak mungkin berkontradiksi.

Sudah jelas kekeliruanmu ?


BERSAMBUNG


BACK TO BIBLE

Offline solideogloria

  • Super Hero
  • ******
  • Posts: 3803
  • Reputation Power:
  • Denominasi: Protestant
Re: Predestinasi/freewill (lagi)
« Reply #243 on: September 27, 2013, 01:50:50 PM »


@Odading,


Quote
Quote from: solideogloria on Yesterday at 01:32:55 PM
@Odading,

Saya jelaskan pakai ayat lain yang paralel  :

1 Kor.10:13 There hath no temptation taken you but such as is common to man: but God is faithful, who will not suffer you to be tempted above that ye are able; but will with the temptation also make a way to escape, that ye may be able to bear it.
weleh, kok jadi kamu yang menjelaskan ??

Wong itu ide saya duluan yang menyuruh kamu untuk membaca 1 Kor 10:13 itu agar lebih jelasnya koook .


Idemu dari awal selalu menganggap Allah melakukan pencobaan walau menurutmu tujuannya positif sedangkan Alkitab sudah tegas tegas mengatakan Allah tidak pernah mencobai manusia !

Sudah berkali kali pula saya jelaskan bahwa istilah pencobaan dan ujian itu tidak sama maknanya.

Mengapa ujian didalam sekolah tidak dipakai istilah pencobaan ?


Quote
Quote from: odading
Baca 1 Korintus 10 : 13 yah supaya kamu bisa lebih jelas. Kok jadi nonK yang ngajarin orang Kristen sih ?


Sudah jelas ayat tsb bermakna bahwa semua pencobaan datangnya dari si Iblis bukan dari Allah karena pakai istilah “temptation” bukan “tried” atau “trieth” sedangkan Allah selalu akan melindungi anak anak-Nya agar tidak jatuh akibat pencobaan dari si Iblis tsb.

Mungkin kamu rancu karena kadang Allah memang membiarkan si Iblis melakukan pencobaan tetapi itu kadang dianggap sekaligus sebagai ujian Allah bagi manusia sebagaimana Ayub dicobai oleh si Iblis,tetapi sama sekali kita tidak boleh berpikir bahwa pencobaan itu datangnya dari Allah karena itu adalah inisiatif si Iblis bukan Allah.

Allah tidak mungkin berinisiatif mencobai manusia sekaligus melepaskannya pula dari cobaan karena itu hanya pikiran yang absurb belaka.


Quote
Quote
Peristiwa di Taman Eden adalah sebuah ujian bagi Adam dan Hawa, yang disebut ujian “Ketaatan”.
Tidak ada ayat pendukungnya. Ayat tesalonika tidak mendukung peristiwa Eden.


Baca lagi penjelasan saya diatas

God submitted a test to Adam and Eve. The test - whether they would succumb to curiosity (human nature) or remain obedient to God.

http://answers.yahoo.com/question/index?qid=20100618130711AAHwmRi

To try their obedience God commanded Adam and Eve not to eat of a certain fruit which grew in the garden of Paradise.

He told them (Gen. 2) they could take of all the fruits in the garden except the fruit of one tree, and if they disobeyed Him by eating the fruit of that tree, they should surely die. God might have pointed out any tree, because it was simply a test of obedience.


http://www.catholic.net/index.php?option=dedestaca&id=3440

Opini anda itu memang aneh bin keblinger karena setahu saya tidak ada orang kristen yang menolak bahwa Allah menguji Adam melalui pohon terlarang tsb.


Quote
Quote
Perlu kita bedakan antara menguji dan mencobai, Allah melakukan pengujian bukan pencobaan (walaupun kadang salah terjemahan). Menguji , motivasinya baik agar seseorang semakin baik sedangkan pencobaan motivasinya jahat yaitu utk menjatuhkan.
Ini yang ketiga kalinya saya mengulang : kata "peirazo" itu mengandung konotasi negatif dan positif.

Allah "nissah" = Allah "peirazo".
Yang perlu dicermati adalah konteks kalimatnya ataupun subjeknya ... BUKAN kata "peirazo" (mencobai) - nya.


Baca lagi mpenjelasan saya diatas untuk kesekian kalinya pula yang tidak bisa kamu sanggah kebenarannya.


Quote
Quote
Sebagai contoh:
Karena tujuan dari ujian ini adalah bukan untuk menjatuhkan murid tsb melainkan sebagai ujian bagi kenaikan kelasnya.
Tidak.

Ujian bagi kenaikan kelas tsb rujukannya adalah Yes/No.
Lulus ujian, Yes naik kelas - tidak lulus ujian, No naik kelas.


Tanpa ujian murid tidak mungkin akan naik kelas jadi ujian adalah sebagai syarat /alat kenaikan kelas bukan hanya sekedar pilihan kosong.

Mengapa pula pakai kata ujian bukannya pencobaan Oda ?


Quote
Quote
Semoga dengan contoh ini bisa kamu pahami perbedaan dan maksud dari ujian dan cobaan disini.
Soli, saya sudah amat sangat mengerti maksud dari kamu ttg motivasi ujian dan motivasi cobaan sejak awal.


Saya juga sangat mengerti akan kerancuan pemahamanmu yang anti Alkitab itu !

Shalom

BACK TO BIBLE

Offline solideogloria

  • Super Hero
  • ******
  • Posts: 3803
  • Reputation Power:
  • Denominasi: Protestant
Re: Predestinasi/freewill (lagi)
« Reply #244 on: September 27, 2013, 01:55:54 PM »


@Odading,

Quote
Quote
Disitu istilah “prove” dari kata gerika “dokimazo” yang menurut Strong Dictionary berarti :

1.   To test,examine,prove,scrutinine (to see wether a thing is genuine or not),as metals
2.   To Recognize as genuaine after examination,to approve,deem worthy.

Jadi jelas sekali itu bukan “pencobaan” dari si Iblis yang pakai kata dasar gerika “peirazo” karena motivasinya untuk menguji keaslian sesuatu bukan untuk menjatuhkan seseorang kedalam dosa.
Saya sudah mengerti itu. Yang saya maksudkan adalah : tidak perlu berfokus pada kata "peirazo" ataupun "dokimazo" .. namun fokus pada pengertian konteks-nya.

Karena kalo kita/saya/kamu berfokus pada dua kata tsb, bhw dokimazo HANYA positif dan peirazo HANYA negatif - maka ini akan menimbulkan kebingungan pada ayat Ibrani 10:17 yang menggunakan Allah peirazo ke Abraham.


Sudah pula saya jelaskan diatas mengenai perbedaan pemakaian kata “trieth” dengan “temptation” adalah dua kata yang memang berbeda maknanya dan motivasinya.


Quote
Quote
Bisa nggak kamu bantah pakai akal sehat bahwa Allah itu menguji bukan mencobai didalam konteks ayat tersebut diatas ???
Kamu selalu mempermasalahkan kata "mencobai" dan kata "menguji" ... padahal saya tidak sedang ber fokus kesitu .

Silahkan soli bantah ilustrasi Saleh saya, bhw Allah menguji = iblis mencobai. Dari pov si saleh ... tidak menjadi masalah apakah Saleh berpendapat :"wah... gue lagi di uji oleh Allah nih" ataupun "wah.... si iblis lagi mencobai gue nih" ketika temennya ngajak bernarkoba (ato misal pacarnya ngajak ML diluar nikah )..

Apa soli berpendapat kamu layak utk "mengkoreksi" si Saleh ketika dia berpendapat merah bisa = biru juga bisa - dia ini tidak mempunyai akal sehat ?
Inisiatif mencobai tidak pernah datang dari Allah terlepas kamu menganggapnya bisa positif atau negatif melainkan hanya inisiatif menguji saja yang datangnya dari Allah.


Jadi baik si Saleh maupun Ayub akhirnya harus memahami bahwa Allah itu menguji bukan mencobai :

Ayub 23:10 Karena Ia tahu jalan hidupku; seandainya Ia menguji aku, aku akan timbul seperti emas.

Jelas sekali hanya satu sisi saja tujuan Allah menguji yaitu bagi kebaikan manusia berbeda dengan pencobaan si Iblis yang bertujuan untuk menjatuhkan manusia sebagaimana peristiwa Ayub.


Quote
Quote from: solideogloria on Yesterday at 01:36:27 PM
@Odading,

Kamu mengerti apa itu makna predestinasi yaitu pemilihan / penentuan Allah secara bebas / unconditional didalam kekekalan atas sebagian manusia yang akan selamat.
Mudah saja....

Allah membenci Esau sebelum dia lahir - sebelum berbuat apa apa.
Allah mengasihi Yakub sebelum dia lahir - sebelum berbuat apa apa.

Mengapa soli tidak bisa tau, bhw yang dibenci Allah itu tidak akan masuk surga ?

Jangan "dilari-in" ke list siapa2 saja orang jaman sekarang yang masuk surga, yah.... saya nggak urus perihal tsb. Cukup berdasarkan apa yang ada di ayat, apakah kamu berpendapat :

A. orang yang dibenci Allah sebelum dia lahir memang masih terbuka kemungkinannya utk selamat masuk surga ?

B. Apakah orang yang dikasihi Allah sebelum dia lahir memang masih terbuka kemungkinannya utk tidak selamat masuk surga ?

Topik yang dibahas disini adalah mengenai predestinasi dan kalau kamu bertanya apakah sianu itu dulu dipredestinasikan saya pasti bilang secara prinsipil saya tidak tahu karena itu pekerjaan Allah yang terjadi didalam kekekalan dan tidak pernah ada list nama nama dari kitab kehidupan didalam Alkitab.

Tidak ada soal kebencian didalam pemahaman predestinasi karena itu hanya menyangkut pemilihan / penentuan siapa yang akan selamat.

Kalau kamu mengutip ayat mengenai kedaulatan Tuhan berdasarkan kemurahan-Nya didalam memberikan anugerah-Nya kepada seseorang tertentu maka memang demikianlah ajaran Alkitab.

Semoga menjadi jelas.

Shalom

BACK TO BIBLE

Offline solideogloria

  • Super Hero
  • ******
  • Posts: 3803
  • Reputation Power:
  • Denominasi: Protestant
Re: Predestinasi/freewill (lagi)
« Reply #245 on: September 27, 2013, 02:02:58 PM »
Saya kira begini.

Tuhan melalui Jesus Kristus menyediakan jalan, kebenaran, dan hidup untuk selamat. Meskipun manusia dengan freewill-nya] memilih selamat, tetapi kalau tidak disediakan jalan keselamatan, manusia itu tidak akan bisa selamat. Karena itu, maka Tuhan menyediakan jalan, kebenaran, dan hidup.


DILEMA

1.   KALAU KESELAMATAN ADALAH PENAWARAN / PENYEDIAAN MENGAPA BERJUTA JUTA MANUSIA TIDAK PERNAH MENDAPAT KESEMPATAN MENERIMA PENAWARAN INI SELAMA HIDUPNYA SETELAH INKARNASI KRISTUS ?

2.   KALAU KESELAMATAN BERDASARKAN RESPON MANUSIA BAGAIMANA BERJUTA JUTA MANUSIA BISA MERESPON KALAU SELAMA HIDUPNYA TIDAK PERNAH MENDENGAR INJIL ?

Tidak pernah ada ajaran Alkitab bahwa iman keselamatan merupakan penawaran atau penyediaan Allah melainkan merupakan pemberian Tuhan berdasarkan kasih karunianya kepada orang orang pilihan-Nya:

Efesus 2:8,9 Sebab karena kasih karunia kamu diselamatkan oleh iman; itu bukan hasil usahamu, tetapi pemberian Allah,itu bukan hasil pekerjaanmu: jangan ada orang yang memegahkan diri.

Roma 8:29,30 Sebab semua orang yang dipilih-Nya dari semula, mereka juga ditentukan-Nya dari semula untuk menjadi serupa dengan gambaran Anak-Nya, supaya Ia, Anak-Nya itu, menjadi yang sulung di antara banyak saudara.Dan mereka yang ditentukan-Nya dari semula, mereka itu juga dipanggil-Nya. Dan mereka yang dipanggil-Nya, mereka itu juga dibenarkan-Nya. Dan mereka yang dibenarkan-Nya, mereka itu juga dimuliakan-Nya.


Semua orang telah berdosa di dalam Adam, dan patut menerima hukuman, yaitu kutuk Allah dan kematian yang kekal. Oleh karena itu, Allah tidak akan berbuat tidak adil terhadap siapapun, seandainya Dia telah memutuskan untuk membiarkan segenap umat manusia dalam dosa dan kutuk serta menghukumnya karena dosa, sesuai dengan perkataan Sang Rasul, 'Seluruh dunia jatuh ke bawah hukuman Allah. Karena semua orang telah berbuat dosa dan telah kehilangan kemuliaan Allah.' (Rom 3:19,23). Dan, 'Upah dosa ialah maut.'(Rom 6:23)
Tetapi sejak kekekalan Allah yang kasih sudah menentukan pilihan-Nya atas siapa yang akan selamat berdasarkan anugerah kasih karunia-Nya semata (unconditional).

Quote
Roma 3:24 dan oleh kasih karunia telah dibenarkan dengan cuma-cuma karena penebusan dalam Kristus Yesus.

Manusia bebas menggunakan freewill-nya untuk datang dan melalui jalan keselamatan itu, dan juga bebas untuk menghindar dari jalan keselamatan itu. Bagi yang memilih jalan keselamatan tiu, maka selamatlah dia. Bagi yang menghindari jalan keselamatan itu, binasalah dia. Bagi mereka yang dengan tulus mencari jalan, kebenaran, dan hidup, tetapi tetap tidak menemukannya, pada akhir zaman, akan bertemu dengan jalan, kebenaran, dan hidup yaitu Jesus Kristus sendiri, maka dimungkinkan orang itu untuk selamat.

Keselamatan, benar merupakan anugrah. Sebab, manusia hanya debu, gombal, kotoran di mata Tuhan. Apabila Tuhan tidak menganugerahkan jalan, kebenaran, dan hidup, maka manusia akan tetap sebagai debu, gombal, dan kotoran. Karena itu pula maka dapat dibaca di Yoh 3:16, Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia telah mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal, supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal.


Kita tidak dapat menjadi sebab pertama dari proses keselamatan.

Apa artinya anugerah?

a.   Tidak didapat karena layak.

b.   Tidak didapat sebagai upah kerja.

c.   Tidak didapat karena jasa apapun .

Di hadapan Tuhan, kita tidak layak, tidak mengerjakan sesuatu yang patuh mendapatkan upah, tidak berjasa apa-apa. Jadi anugerah diberikan kepada seseorang, bukan karena dia baik, bukan karena dia melakukan sesuatu, juga bukan karena dia berjasa, melainkan karena kerelaan Dia yang memberi, dan cinta kasih yang dinyatakan pada orang yang menerimanya.

Meski telah dikaruniakan, tetapi manusia tidak dipaksa menerima Tuhan Jesus Kristus. Manusia masih dengan freewill-nya. Mau menerima dan mengikut Jesus Kristus, bebas merdeka. Mau menghindari Jesus Kristus, bebas merdeka. Masing-masing penggunaan freewill itu mempunyai konsekuensi, yang telah dipaparkan oleh Tuhan.

Sejak kejatuhan Adam ke dalam dosa, maka manusia selalu condong kepada dosa dan tidak akan mau / bisa bertobat, kalau Allah tidak bekerja di dalam dirinya. Manusia itu mati secara rohani (Yoh 10:10 Ef 2:1-3) dan karena itulah maka ia tidak akan mau dan tidak akan bisa bertobat dari dirinya sendiri. Hanya kalau Allah bekerja dalam diri manusia, maka barulah manusia itu bisa percaya / bertobat (Kis 16:14 Yoh 6:44,65 Mat 16:17 1Kor 12:3).

Sama seperti keadaan manusia Adam setelah ia jatuh, demikian pula keadaan anak-anaknya; manusia yang rusak memperanakkan anak-anak yang rusak. Dengan cara ini menurut hukuman Allah yang adil kerusakan menjalar dari Adam kepada semua anak cucunya - kecuali Yesus - bukan karena peniruan, sebagaimana dulu telah dikatakan oleh kaum Pelagian, melainkan karena pembiakan kodrat yang rusak itu.

Oleh karena itu, semua orang dikandung dalam dosa dan murka Allah sudah berada pada mereka saat mereka lahir. Mereka tidak sanggup berbuat kebaikan apa pun demi keselamatannya, tetapi mereka cenderung pada kejahatan, mereka mati di tengah dosa, dan menjadi hamba dosa. Mereka tidak mau dan tidak sanggup kembali kepada Allah dan membenahi kodrat mereka yang bejat ataupun menyiapkan diri untuk pembenahannya, tanpa karunia Roh Kudus yang melahirkan kembali.


Shalom

BACK TO BIBLE

Offline odading

  • Super Hero
  • ******
  • Posts: 3314
  • Reputation Power:
  • Denominasi: non-agama
Re: Predestinasi/freewill (lagi)
« Reply #246 on: September 28, 2013, 02:11:26 AM »
2.   Pohon pengetahuan tentang yang baik dan yang jahat - dirancang untuk menguji iman dan ketaatan Adam kepada Allah dan Firman-Nya.
Tidak.
Firman "jangan makan buah" bukan utk menguji Adam, tetapi untuk keselamatan Adam.

Allah yang kasih ke Adam adalah lebih baik, ketimbang Allah yang menguji Adam :D

Quote
Jadi jelas sekali itu bukan “pencobaan” dari si Iblis yang pakai kata dasar gerika “peirazo” karena motivasinya untuk menguji keaslian sesuatu bukan untuk menjatuhkan seseorang kedalam dosa.
Lagi lagi kamu ngotot menyatakan kata "peirazo" HANYA diaplikasikan ke iblis.  Ibrani 11:17 menggunakan kata "peirazo".

Quote
Jadi jelas menguji tujuannya untuk melihat apakah manusia taat kepada Firman Tuyhan sedangkan mencobai tujuannya untuk menjatuhkan manusia kedalam dosa.
Ibrani 11:17 menggunakan kata "peirazo".

Jangan dilari-in puter balik lagi ke kata "menguji" dan "mencobai" donk. Gara gara kamu ngajuin kata "peirazo" dan "dokimazo" saya ampe begadang ngubek internet :D.

So, sekarang berpegang pada kata "peirazo" dan "dokimazo" saja (dan juga kata "nissah") - jangan lari2 lagi ke bahasa indonesianya ataupun inggrisnya:D.

Quote
Jadi jangan menyamakan apa yang tidak sama karena kata dasarnya saja didalam bahasa Gerika memang berbeda berarti tujuannya dan maknanya juga berbeda,kalau tidak mengapa pula dibedakan kata dasarnya.
Ibrani 11:17 menggunakan kata "peirazo".

Quote
Apa kamu menjilat ludah sendiri mengatakan “Dan sekali lagi, Allah tidak menguji dengan FirmanNYA”
Tidak, saya tidak menjilat ludah sendiri ... Firman "jangan makan buah" BUKAN sebuah ujian buat Adam, tetapi agar Adam selamat, agar Adam jangan mati ---> Allah tidak menguji Adam dengan FirmanNYA sbb :

(16) Lalu Tuhan Allah memberi perintah ini kepada manusia: "Semua pohon dalam taman ini boleh kaumakan buahnya dengan bebas (17) tetapi pohon pengetahuan tentang yang baik dan yang jahat itu, janganlah kaumakan buahnya, sebab pada hari engkau memakannya, pastilah engkau mati."

Quote
Kesimpulan :

Odading merasa diri lebih tinggi dari Allah persis dosa pertama si Iblis dan Adam yang mau menjadi seperti Allah.
Saya tersanjung ! :D.
Mari kita lihat, apakah soli bisa bertahan pencobaan dari saya sang iblis pertama :lol:.

Wahyu 2:23
Akulah yang menguji batin dan hati orangbahwa Akulah yang menguji batin dan hati orang

Yeremia 17:10
Aku, Tuhan, yang menyelidiki hati, yang menguji batin

Yang di PL, Yeremia ... kata "menguji" disitu menggunakan kata apa yah ? Tak ubek2 di gugel gak ketemu temu euy :D.

Quote
Mazmur 105:19 Until the time that his word came: the word of the LORD tried him.

Istilah tried itu dari kata Ibrani “tsaraph” yang berarti to test (and prove true)
kenapa jadi lari ke "tsaraph" sih ?

Quote
Jadi statement mu diatas yg mengatakan  “Dan sekali lagi, Allah tidak menguji dengan FirmanNYA.” ternyata sama sekali salah kaprah alias keliru total.
Yang lagi di omongin "nasah" - dimana kata ini diterjemahkan ke baik peirazo maupun dokimazo.

Saya kagak/belon tau karena saya sendiri baru ngubek2 internet, nyari kata "nasah" tapi gak ketemu, silahkan ajuin ayat yg berbunyi "FirmanNYA digunakan untuk menguji manusia" yg menggunakan kata "nasah".

Quote
Di taman inilah Allah “menguji” Adam dan Hawa berkaitan dengan ketaatan mereka. Kita jangan salah mengerti seolah-olah Allahlah penyebab manusia jatuh dalam dosa
Terimakasih atas anjurannya. Dari awal saya nggak pernah berpendapat spt ungu :D.

Quote
Ia mengizinkan pencobaan itu ada tetapi bukan berarti bahwa Allah turut dalam pencobaan itu
Kenapa kamu mengajukan statement pada quote diatas ? itu statement saya beberapa post sebelumnya, soli. He just allow it.

Quote
Baca lagi semua ayat ayat diatas yang sudah begitu banyaknya saya kutip bahwa Allah menguji hati manusia melalui Firman-Nya.
Jangan ajukan saya ayat yang menggunakan kata "tsaraph", tetapi ajukan yang menggunakan kata "nasah".

Quote
Sudah berulang ulang saya jelaskan tetapi kemampuan panalaran anda memang sangat terbatas sebab sudah saya jelaskan bahwa menguji itu sama sekali tidak sama tujuannya dengan mencobai.
Sudah berulang-ulang saya katakan ... dari hasil nge-gugel saya ... kata "nasah" itu TIDAK MEMBEDAKAN antara menguji dan mencobai ! ---> to test = menguji = to try = mencobai = to examine = menyelidik. JELAS ?

Di jaman sekarang sense antara kata "mencobai" dan "menguji" sudah berbeda. "mencobai" berkonotasi negatif - "menguji" berkonotasi positif.
JELAS ?

Quote
Jadi jangan mempersamakan istilah istilah yang memang tidak sama !
Oke yah ... artinya kamu punya pedoman bhw "peirazo" tidak mungkin sama pengertiannya dengan "dokimazo". Peirazo : SELALU HANYA mengandung negatif. Silahkan tanggapi Ibrani 11:17, dimana "bunuh anakmu" ke Abraham oleh Allah - disitu digunakan "peirazo".

Soli : "peirazo" ALWAYS in a bad/negative sense

odading : "peirazo" can be either positive(good) / negative(bad) sense.

Rupanya ada tanggapanmu di post berikutnya ttg Ibrani tsb :

Quote
Ayat tsb pakai kata “tried” bukan “tempted
Kamu ini gak konsisten amat sih ?

Giliran saya aju-in ayat yg bahasa inggris, kau rujukin ke peirazo dan dokimazo. Giliran saya rujukin yg peirazo - eh malah kau balikin lagi ke yang bahasa inggris ? Hadeh ... :D.

Quote
Mengapa kamu mengkaitkan istilah pencobaan dengan merujuknya kepada subyek Allah seakan akan Allah melakukan pencobaan kepada manusia sedangkan Allah sendiri mengatakan sbb :
Gdubrag !!! :D :lol:  :frantic:  :rofl:

Bold itu adalah hasil penangkapan otakmu itu yg ber-akal-sehat tidak terbatas hingga ngacir kemana mana, soli :D

odading yang tidak berakal sehat memberi tahu :
Allah ber"peirazo" ke manusia TIDAK MASALAH ! Karena "peirazo" mempunyai kandungan either in a bad sense or good sense. Dan saya sudah ajarin kamu ... JANGAN FOKUS KE KATA PEIRAZO TSB, tetapi lihat siapa subjeknya ataupun konteks kalimatnya ... dari situ saya/kamu/kita bisa ketahui bhw Allah ber"peirazo" tentunya dalam pengertian in a good sense. JELASSSSSSSSSSS ???????????

:)
salam.

Offline budi

  • FIK - Senior
  • ****
  • Posts: 488
  • Reputation Power:
  • Denominasi: kristen
Re: Predestinasi/freewill (lagi)
« Reply #247 on: September 28, 2013, 09:21:38 AM »
@solideogloria

Sori nyelak. Saya pengen tanya sama bo Soli.

Allah kan menguji manusia. Apakah manusia bisa gak lulus ujian Allah?


Cheers

Offline solideogloria

  • Super Hero
  • ******
  • Posts: 3803
  • Reputation Power:
  • Denominasi: Protestant
Re: Predestinasi/freewill (lagi)
« Reply #248 on: September 28, 2013, 03:39:37 PM »
Tidak.
Firman "jangan makan buah" bukan utk menguji Adam, tetapi untuk keselamatan Adam.

Allah yang kasih ke Adam adalah lebih baik, ketimbang Allah yang menguji Adam :D


Baca lagi ayatnya bahwa Firman Tuhan dipakai untuk menguji manusia yg sudah pernah saya kutip :

2 Korintus 2:9 Sebab justru itulah maksudnya aku menulis surat kepada kamu, yaitu untuk menguji kamu, apakah kamu taat dalam segala sesuatu.

1 Tesalonika 2:4 Sebaliknya, karena Allah telah menganggap kami layak untuk mempercayakan Injil kepada kami, karena itulah kami berbicara, bukan untuk menyukakan manusia, melainkan untuk menyukakan Allah yang menguji hati kita.


Dan sudah saya kutip pula beberapa bukti penafsiran bahwa Adam memang diuji oleh Allah ditaman Eden yang tidak perlu saya ulang ulang lagi disini,dan kamu memang tidak sanggup menyanggahnya secara rasional.

Pengujian itu bersifat khusus kepada orang tertentu dan tidak kepada semua manusia lainnya berbeda dengan Hukum Tuhan yang berlaku bagi seluruh manusia.

Ujian Allah kepada Adam dan ujian kepada Abraham hanya berlaku spesifik bagi mereka tidak kepada semua manusia karena itu bersifat pengujian khusus bagi mereka saja.

God gives commands for different reasons. Some of his commands reflect absolute moral principles (e.g. "Don't commit adultery"). Other commands are given to specific individuals in specific situations. For instance, God's commandment to Noah to build an ark doesn't apply to the rest of us, nor does it mean that shipbuilders and sailors are holier than those who stay on land. God's command to Adam and Eve was not a command to avoid all knowledge, nor was it a command to all of humanity to avoid learning about morality. It was the command God chose to give in order to test Adam and Eve, to give them a free choice whether to obey him or not.

http://www.rationalchristianity.net/eden.html


Tanpa Firman Allah tidak mungkin manusia bisa diuji karena tidak ada standard  pengujian apa yang benar sebagaimana tanpa ilmu pelajaran tidak mungkin murid murid diuji disekolah.

Jadi sebagaimana pelajaran adalah sebagai alat uji kecerdasan murid  disekolah demikian juga Firman Tuhan sebagai alat uji kerohanian manusia.

Kelak semua manusia akan diuji / dihakimi didalam penghakiman akhir berdasarkan Firman Kristus :

Yohanes 12:48 Barangsiapa menolak Aku, dan tidak menerima perkataan-Ku, ia sudah ada hakimnya, yaitu firman yang telah Kukatakan, itulah yang akan menjadi hakimnya pada akhir zaman.

Kamu belum menjawab pertanyaan saya mengapa ujian disekolah tidak disebut pencobaan kalau kamu menganggapnya sama ???


Quote
Quote
Jadi jelas sekali itu bukan “pencobaan” dari si Iblis yang pakai kata dasar gerika “peirazo” karena motivasinya untuk menguji keaslian sesuatu bukan untuk menjatuhkan seseorang kedalam dosa.
Lagi lagi kamu ngotot menyatakan kata "peirazo" HANYA diaplikasikan ke iblis.  Ibrani 11:17 menggunakan kata "peirazo".


Baca lagi argumen saya bahwa apa yang saya bahas dan analisa adalah berdasarkan ayat yang saya kutip,dan dibawah saya jelaskan pula kemampuan hermeneutikamu yang tidak memadai didalam menafsirkan ayat ayat Alkitab.


Quote
Quote
Jadi jelas menguji tujuannya untuk melihat apakah manusia taat kepada Firman Tuyhan sedangkan mencobai tujuannya untuk menjatuhkan manusia kedalam dosa.
Ibrani 11:17 menggunakan kata "peirazo".

Jangan dilari-in puter balik lagi ke kata "menguji" dan "mencobai" donk. Gara gara kamu ngajuin kata "peirazo" dan "dokimazo" saya ampe begadang ngubek internet .

So, sekarang berpegang pada kata "peirazo" dan "dokimazo" saja (dan juga kata "nissah") - jangan lari2 lagi ke bahasa indonesianya ataupun inggrisnya:D.


Baca lagi penjelasan saya dibawah akan ketidakmampuanmu didalam ilmu menafsirkan ayat ayat Alkitab sehingga membuat ayat ayat Alkitab berkontradiksi yang mana tidak mungkin terjadi karena mindsetmulah yang berkontradiksi.

Menguji dan mencobai itu sama sekali berbeda total motivasinya.


Quote
Quote
Jadi jangan menyamakan apa yang tidak sama karena kata dasarnya saja didalam bahasa Gerika memang berbeda berarti tujuannya dan maknanya juga berbeda,kalau tidak mengapa pula dibedakan kata dasarnya.
Ibrani 11:17 menggunakan kata "peirazo".


Menguji dan mencobai itu sama sekali berbeda total motivasinya.

Menafsirkan itu jangan sembarangan karena istilah “tried” berbeda dengan “temptation.”

BERSAMBUNG


BACK TO BIBLE

Offline solideogloria

  • Super Hero
  • ******
  • Posts: 3803
  • Reputation Power:
  • Denominasi: Protestant
Re: Predestinasi/freewill (lagi)
« Reply #249 on: September 28, 2013, 03:44:56 PM »

@Odading,


Quote
Quote
Apa kamu menjilat ludah sendiri mengatakan “Dan sekali lagi, Allah tidak menguji dengan FirmanNYA”
Tidak, saya tidak menjilat ludah sendiri ... Firman "jangan makan buah" BUKAN sebuah ujian buat Adam, tetapi agar Adam selamat, agar Adam jangan mati ---> Allah tidak menguji Adam dengan FirmanNYA sbb :

(16) Lalu Tuhan Allah memberi perintah ini kepada manusia: "Semua pohon dalam taman ini boleh kaumakan buahnya dengan bebas (17) tetapi pohon pengetahuan tentang yang baik dan yang jahat itu, janganlah kaumakan buahnya, sebab pada hari engkau memakannya, pastilah engkau mati."


Baca lagi semua bukti bukti yang sudah saya berikan bahwa Adam memang diuji ditaman Eden yang tidak mungkin kamu sanggup menyanggahnya kecuali bertentangan dengan penafsiran gereja pada umumnya.

Pohon pengetahuan tentang yang baik dan yang jahat - dirancang untuk menguji iman dan ketaatan Adam kepada Allah dan Firman-Nya.

http://pemulihanseutuhnya.blogspot.com/2012/11/dua-pohon-di-taman-eden.html

Setelah Allah menciptakan manusia, maka Ia menempatkan mereka dalam taman Eden. Di taman inilah Allah “menguji” Adam dan Hawa berkaitan dengan ketaatan mereka. Kita jangan salah mengerti seolah-olah Allahlah penyebab manusia jatuh dalam dosa. Itu sebabnya kita harus membedakan “ujian” dan “cobaan”. Ia mengizinkan pencobaan itu ada tetapi bukan berarti bahwa Allah turut dalam pencobaan itu. Sebab sesungguhnya Allah tidak pernah mencobai siapapun (Yak.1 :13).

http://ezra-christian.blogspot.com/2013/02/pencobaan-adam-vs-pencobaan-Yesus.html

God submitted a test to Adam and Eve. The test - whether they would succumb to curiosity (human nature) or remain obedient to God.

http://answers.yahoo.com/question/index?qid=20100618130711AAHwmRi

To try their obedience God commanded Adam and Eve not to eat of a certain fruit which grew in the garden of Paradise.

He told them (Gen. 2) they could take of all the fruits in the garden except the fruit of one tree, and if they disobeyed Him by eating the fruit of that tree, they should surely die. God might have pointed out any tree, because it was simply a test of obedience.

http://www.catholic.net/index.php?option=dedestaca&id=3440

God's command to Adam and Eve was not a command to avoid all knowledge, nor was it a command to all of humanity to avoid learning about morality. It was the command God chose to give in order to test Adam and Eve, to give them a free choice whether to obey him or not.

http://www.rationalchristianity.net/eden.html

Jadi jelas opinimu itu hanyalah anti Alkitab belaka Oda karena baik Alkitab maupun gereja mengakui bahwa Tuhan menguji ketaatan Adam dan Hawa. !



Quote
Quote
Kesimpulan :

Odading merasa diri lebih tinggi dari Allah persis dosa pertama si Iblis dan Adam yang mau menjadi seperti Allah.
Saya tersanjung ! .
Mari kita lihat, apakah soli bisa bertahan pencobaan dari saya sang iblis pertama .

Wahyu 2:23
Akulah yang menguji batin dan hati orangbahwa Akulah yang menguji batin dan hati orang

Yeremia 17:10
Aku, Tuhan, yang menyelidiki hati, yang menguji batin

Yang di PL, Yeremia ... kata "menguji" disitu menggunakan kata apa yah ? Tak ubek2 di gugel gak ketemu temu euy .

Yeremia 17:10 I the LORD search the heart, I try the reins, even to give every man according to his ways, and according to the fruit of his doings.


Istilah “Try” disitu pakai kata dasar Ibrani “Bachan” yang berarti  “to examine,try,prove,scrutinise (H-974 Strong Dictionary).

Jadi jelas motivasi Allah menguji hati manusia adalah untuk membuktikan apakah hatinya taat kepada apa yang sudah difirmankan-Nya.

Rasul Yakobus menyatakan bahwa pada hakikatnya Allah tidak pernah mencobai siapapun. Yang mencobai Tuhan Yesus di padang gurun bukanlah Allah, tetapi Iblis. Arti “mencobai” (peirazō) menunjuk kepada suatu upaya menjebak dan membuat perangkap agar seseorang mengalami hal yang buruk. Jadi bilamana Allah “mencobai” seseorang berarti Allah dianggap memiliki maksud yang tidak baik (jahat). Padahal Allah pada diriNya adalah kudus dan benar. Lebih tepat Allah disebut “menguji”, bukan mencobai. Karena “menguji” menunjuk suatu proses pelatihan, pembinaan dan pembentukan rohani kepada umat yang dicintaiNya seperti seorang guru menguji kemampuan para muridNya dalam suatu bidang ilmu pengetahuan.


Quote
Quote
Mazmur 105:19 Until the time that his word came: the word of the LORD tried him.

Istilah tried itu dari kata Ibrani “tsaraph” yang berarti to test (and prove true)
kenapa jadi lari ke "tsaraph" sih ?


Karena itu kata dasar Ibrani yang berarti Tuhan itu menguji bukan mencobai !


BERSAMBUNG
BACK TO BIBLE

Offline solideogloria

  • Super Hero
  • ******
  • Posts: 3803
  • Reputation Power:
  • Denominasi: Protestant
Re: Predestinasi/freewill (lagi)
« Reply #250 on: September 28, 2013, 03:52:05 PM »

@Odading,

Quote
Quote
Jadi statement mu diatas yg mengatakan  “Dan sekali lagi, Allah tidak menguji dengan FirmanNYA.” ternyata sama sekali salah kaprah alias keliru total.
Yang lagi di omongin "nasah" - dimana kata ini diterjemahkan ke baik peirazo maupun dokimazo.

Saya kagak/belon tau karena saya sendiri baru ngubek2 internet, nyari kata "nasah" tapi gak ketemu, silahkan ajuin ayat yg berbunyi "FirmanNYA digunakan untuk menguji manusia" yg menggunakan kata "nasah".


Allah menguji hati manusia itu sudah berjubel saya berikan ayat Alkitabnya kok sibuk sendiri dengan istilah yang memang berarti menguji.

Mana mungkin Allah menguji tanpa Firman-Nya karena itulah satu satunya dasar pengujian kerohanian seseorang !

Istilah “tsaraph”  lainnya menurut Lexicon Ibrani :

1.   2 Samuel 22:31 As for God, his way is perfect; the word of the LORD is tried : he is a buckler to all them that trust in him.

2.   Psalms 18:30 As for God, his way is perfect: the word of the LORD is tried : he is a buckler to all those that trust  in him.

3.   Psalms 105:19 Until the time that his word came : the word of the LORD tried him.

Perhatikan yang saya bold merah tsb,jangan banyak protes lagi !


Quote
Quote
Ia mengizinkan pencobaan itu ada tetapi bukan berarti bahwa Allah turut dalam pencobaan itu
Kenapa kamu mengajukan statement pada quote diatas ? itu statement saya beberapa post sebelumnya, soli. He just allow it.
Supaya kamu memahami bahwa jangan menggunakan istilah secara keliru menafsirkannya !

Quote
Baca lagi semua ayat ayat diatas yang sudah begitu banyaknya saya kutip bahwa Allah menguji hati manusia melalui Firman-Nya.
Jangan ajukan saya ayat yang menggunakan kata "tsaraph", tetapi ajukan yang menggunakan kata "nasah".


Istilah itu dari ayat yang mana ?


Quote
Quote
Sudah berulang ulang saya jelaskan tetapi kemampuan panalaran anda memang sangat terbatas sebab sudah saya jelaskan bahwa menguji itu sama sekali tidak sama tujuannya dengan mencobai.
Sudah berulang-ulang saya katakan ... dari hasil nge-gugel saya ... kata "nasah" itu TIDAK MEMBEDAKAN antara menguji dan mencobai ! ---> to test = menguji = to try = mencobai = to examine = menyelidik. JELAS ?

Di jaman sekarang sense antara kata "mencobai" dan "menguji" sudah berbeda. "mencobai" berkonotasi negatif - "menguji" berkonotasi positif.
JELAS ?


Baca lagi replay # 225 yang saya persoalkan adalah istilah dokimazo dan peirazo

Istilah “nasah” itu saya tidak tau dari ayat mana ?


Quote
Quote
Jadi jangan mempersamakan istilah istilah yang memang tidak sama !
Oke yah ... artinya kamu punya pedoman bhw "peirazo" tidak mungkin sama pengertiannya dengan "dokimazo". Peirazo : SELALU HANYA mengandung negatif. Silahkan tanggapi Ibrani 11:17, dimana "bunuh anakmu" ke Abraham oleh Allah - disitu digunakan "peirazo".

Soli : "peirazo" ALWAYS in a bad/negative sense

odading : "peirazo" can be either positive(good) / negative(bad) sense.

Rupanya ada tanggapanmu di post berikutnya ttg Ibrani tsb :

Baca lagi komentar saya baik baik dalam ayat apa saya menjelaskan perbedaan tsb :

1 Tes. 2:4 But as we were allowed of God to be put in trust with the gospel, even so we speak; not as pleasing men, but God, which trieth our hearts.

Yakobus 1:13 Let no man say when he is tempted, I am tempted of God: for God cannot be tempted with evil, neither tempteth he any man:

Didalam ayat 1 Tes.2:4 istilah “menguji” atau “ trieth” menggunakan kata dasar Yunani “ dokimazo.”

Didalam Yakobus 1:13 istilah “mencobai” atau “ tempted” berasal dari kata dasar Yunani “ peirazo.”

Jelas sekali Alkitab didalam bahasa aslinya membedakan antara menguji dengan mencobai,jadi jangan sembarangan memanipulasi makna Alkitab pakai pikiranmu yang sangat terbatas itu oda !


Quote
Quote
Ayat tsb pakai kata “tried” bukan “tempted”
Kamu ini gak konsisten amat sih ?

Giliran saya aju-in ayat yg bahasa inggris, kau rujukin ke peirazo dan dokimazo. Giliran saya rujukin yg peirazo - eh malah kau balikin lagi ke yang bahasa inggris ? Hadeh ... .

Makanya pahami dong bagaimana ilmu menafsir (hermeneutika)  yang benar karena ada kata dasar yang multi makna sehingga didalam menafsirkannya tidak boleh bertentangan dengan ayat ayat Alkitab lainnya.

Kalau pakai caramu yang kaku didalam menafsirkan maka akan banyak sekali ayat Alkitab akan berkontradiksi karena ulahmu sebab mindsetmu yang terbatas itu.

Ada beberapa faktor penting yang menentukan setiap penafsiran secara hermeneutika (bukan seenak odel) :

1.   Gramatikal
2.   Historikal
3.   Teologikal
4.   Kontekstual
5.   Variasi dalam Gaya Bahasa

Menafsirkan Alkitab tidak semudah seperti pikiranmu Oda !


Quote
Quote
Mengapa kamu mengkaitkan istilah pencobaan dengan merujuknya kepada subyek Allah seakan akan Allah melakukan pencobaan kepada manusia sedangkan Allah sendiri mengatakan sbb :
Gdubrag !!!     

Bold itu adalah hasil penangkapan otakmu itu yg ber-akal-sehat tidak terbatas hingga ngacir kemana mana, soli

odading yang tidak berakal sehat memberi tahu :
Allah ber"peirazo" ke manusia TIDAK MASALAH ! Karena "peirazo" mempunyai kandungan either in a bad sense or good sense. Dan saya sudah ajarin kamu ... JANGAN FOKUS KE KATA PEIRAZO TSB, tetapi lihat siapa subjeknya ataupun konteks kalimatnya ... dari situ saya/kamu/kita bisa ketahui bhw Allah ber"peirazo" tentunya dalam pengertian in a good sense. JELASSSSSSSSSSS ???????????

Berkali kali pula saya sanggah opinimu karena kamu tidak bisa membedakan antara pengujian dengan pencobaab sebab rancu dengan cara menafsirkanmu yang anti Alkitab.

Baca lagi sanggahan saya baik baik jangan memaksakan pendapatmu seperti berikut ini :

Firman Allah : Aku “menguji” hati manusia dan tidak pernah “mencobai” manusia

Odading : Sama aja-lah. Toh hasilnya cuma Yes/No

Mana mungkin pengujian kamu persamakan saja artinya dengan pencobaan.

Tuhan tidak mencobai kita (Yak 1:13), namun pada sisi lain kita dapat melihat bahwa Tuhan memang menguji kita (seperti pada kasus Abraham dan Musa). Namun, Tuhan tidak pernah mencobai atau lebih tepatnya menguji kita agar kita terjatuh (seperti setan mencobai kita), tetapi hanya untuk memberikan pada kita sesuatu yang lebih baik, untuk maksud membuat kita lebih kudus, melalui kesetiaan kita dalam menghadapi ujian tersebut. Dalam hal ini kita melihat bahwa seluruh hidup kita terdiri dari banyak ujian dan jika kita setia dalam iman, maka kita beroleh hidup yang kekal seperti yang dijanjikan-Nya.

Jadi komentarmu dibawah ini hanyalah omong kosong belaka Oda :

“Dan sekali lagi, Allah tidak menguji dengan FirmanNYA”

Kalau bukan melalui Firman-Nya pakai apa Allah mempersalahkan atau membenarkan siapa uang diuji-Nya Oda ?

Kalau bukan berdasarkan Firman Tuhan pakai apa kamu mempersalahkan apa yang dimanipulasi oleh si Iblis Oda ???

Shalom


BACK TO BIBLE

Offline solideogloria

  • Super Hero
  • ******
  • Posts: 3803
  • Reputation Power:
  • Denominasi: Protestant
Re: Predestinasi/freewill (lagi)
« Reply #251 on: September 28, 2013, 03:53:02 PM »
@solideogloria

Sori nyelak. Saya pengen tanya sama bo Soli.

Allah kan menguji manusia. Apakah manusia bisa gak lulus ujian Allah?


Cheers

Buktinya Abraham dan Nuh tetap taat kepada apa yang diperintahkan Tuhan.

Shalom

BACK TO BIBLE

Offline budi

  • FIK - Senior
  • ****
  • Posts: 488
  • Reputation Power:
  • Denominasi: kristen
Re: Predestinasi/freewill (lagi)
« Reply #252 on: September 28, 2013, 04:47:28 PM »
Buktinya Abraham dan Nuh tetap taat kepada apa yang diperintahkan Tuhan.

Shalom

Jadi, manusia bisa nggak lulus ujian Allah, ya? Atau, pasti lulus?

Cheers.

Offline cadangdata

  • Super Hero
  • ******
  • Posts: 1065
  • Reputation Power:
  • Denominasi: -
Re: Predestinasi/freewill (lagi)
« Reply #253 on: September 28, 2013, 09:53:55 PM »
Jadi, manusia bisa nggak lulus ujian Allah, ya? Atau, pasti lulus?

Cheers.

oh mas budi...

i wouldnt have hoped too much kalao mas soli bisa/mampu/sudi menjawab pertanyaan mas budi dengan relevan..#

hehe..
sorry mas... cuma berdasar experience pribadi saya & temen2 disini aja sih... hehe..

Offline odading

  • Super Hero
  • ******
  • Posts: 3314
  • Reputation Power:
  • Denominasi: non-agama
Re: Predestinasi/freewill (lagi)
« Reply #254 on: September 30, 2013, 02:32:15 AM »
Baca lagi ayatnya bahwa Firman Tuhan dipakai untuk menguji manusia yg sudah pernah saya kutip :
Nggak akh... saya nggak mao baca, ayat yg kamu sajikan cuma itu lagi, itu lagi siiih ... :D.

Quote
Pengujian itu bersifat khusus kepada orang tertentu dan tidak kepada semua manusia lainnya berbeda dengan Hukum Tuhan yang berlaku bagi seluruh manusia.
Nah tuh, yg bold - soli ngikut2 saya lagi. Kan di post sebelumnya saya udah bilang bhw ayat Tesalonika itu ngerujuk ke orang2 tertentu ... yakni para "kami".

Quote
Ujian Allah kepada Adam dan ujian kepada Abraham hanya berlaku spesifik bagi mereka tidak kepada semua manusia karena itu bersifat pengujian khusus bagi mereka saja.
Ujian kepada Adam adalah hasil interpretasi, karena tidak ada ayat eksplisitnya. Ujian kepada Abraham tertulis jelas di ayat. Dan di Ibrani 11:17 digunakan kata "peirazo" ---> MENCOBAI.

Quote
God gives commands for different reasons. Some of his commands reflect absolute moral principles (e.g. "Don't commit adultery"). Other commands are given to specific individuals in specific situations. For instance, God's commandment to Noah to build an ark doesn't apply to the rest of us, nor does it mean that shipbuilders and sailors are holier than those who stay on land. God's command to Adam and Eve was not a command to avoid all knowledge, nor was it a command to all of humanity to avoid learning about morality. It was the command God chose to give in order to test Adam and Eve, to give them a free choice whether to obey him or not.

http://www.rationalchristianity.net/eden.html
Saya tidak akan bergeming : Firman "jangan makan buah" BUKAN ujian buat Adam - melainkan untuk keselamatan Adam.

Ada yang bilangin : "hey.... awas ! kamu jangan makan buah itu, nanti kamu mati loh" ---> kok di interpretasikan itu = ujian ???? Apa yang jadi rasional sih ? :D.

Nuh.
Ada yang bilangin : "hey kamu, nanti ada banjir bandang - cepet bikin kapal segede lapangan sepak bola ... agar kalian pada gak mati kelelep" ---> kok di interpretasikan itu = ujian ??? Tega banget untuk berpendapat bhw subjek yg bilangin tsb dibilang lagi menguji ... :D.

Nah, kalo Abraham ... ini baru masuk, toh ayatnya emang ada mengatakan Abraham di cobai oleh Allah (dicobai ---> peirazo in a good sense).

Quote
Tanpa Firman Allah tidak mungkin manusia bisa diuji karena tidak ada standard  pengujian apa yang benar sebagaimana tanpa ilmu pelajaran tidak mungkin murid murid diuji disekolah.
Oalaahh.... muter lagi :D.

Tadi diatas ngajuin link yang katamu bhw Firman yg dipake sebagai ujian itu spesifik ke orang2 tertentu, seperti Adam, Nuh dan Abraham.

Dulu di post sebelonnya kan saya udah bilang : coba dah sekarang ada orang Kristen bilang ke pendetanya : "Allah berfirman kepada saya untuk membasmi keluarga saya ... ini sebuah ujian kan ya pak Pendeta ?" - tak jamin Pendeta tsb kebingungan :D.

Quote
Tanpa Firman Allah tidak mungkin manusia bisa diuji
---> nah sekarang di jaman ini ... FT yg bunyinya kayak gimana yg dipakai Allah untuk menguji manusia tertentu ? 10P / 2P tentu bukan jawabannya :).

Quote
Jadi sebagaimana pelajaran adalah sebagai alat uji kecerdasan murid  disekolah demikian juga Firman Tuhan sebagai alat uji kerohanian manusia.
Di jaman sekarang, FT yang bunyinya kayak begimana ? Manusia tertentu yang mana ? Which the words are given to specific individuals in specific situations ?

Quote
Pengujian itu bersifat khusus kepada orang tertentu
Kelak semua manusia akan diuji / dihakimi didalam penghakiman akhir berdasarkan Firman Kristus :
Ngeri saya ngliat cara soli ngajarin saya .... :D.

Quote
Kelak semua manusia akan diuji / dihakimi
sekarang kata "di-uji" malah disandingkan dengan kata "dihakimi" ... :lol:

Quote
Kamu belum menjawab pertanyaan saya mengapa ujian disekolah tidak disebut pencobaan kalau kamu menganggapnya sama ???
percuma aja saya jawab, karena pengetahuan dan akal sehat soli yang tidak terbatas itu ngacir kemana mana ... sampe2 kamu nggak sanggup lagi nangkep apa yang saya maksudkan :D.

Quote
Baca lagi argumen saya bahwa apa yang saya bahas dan analisa adalah berdasarkan ayat yang saya kutip,dan dibawah saya jelaskan pula kemampuan hermeneutikamu yang tidak memadai didalam menafsirkan ayat ayat Alkitab.
Jelas saya bold ... wong cuma bbrp malem begadang ngubek2 internet utk cari tau :D.

Quote
Baca lagi argumen saya bahwa apa yang saya bahas dan analisa adalah berdasarkan ayat yang saya kutip
Berdasarkan dua ayat yang kamu kutip itu (yg ada dokimazo dan peirazo) lalu kamu meng-generalisasi bhw Allah TIDAK MUNGKIN ber"peirazo" ? Dimana jelas2 (menurutmu) "menguji" (dokimazo - positif) dan "mencobai" (peirazo - negatif) SELALU berbeda ---> peirazo  HANYA SELALU berkonotasi negatif dan Allah TIDAK MUNGKIN ber"peirazo".

Quote
Baca lagi penjelasan saya dibawah akan ketidakmampuanmu didalam ilmu menafsirkan ayat ayat Alkitab sehingga membuat ayat ayat Alkitab berkontradiksi yang mana tidak mungkin terjadi karena mindsetmulah yang berkontradiksi.
Ya... bold adalah alam pikiranmu ... ngacir kemanamana sehingga tidak menangkap apa yang saya maksudkan :D.

Quote
Menguji dan mencobai itu sama sekali berbeda total motivasinya.
Konsisten gak dengan statement diatas ? jangan pake yg bahasa indo / inggris lagi-nya donk... kan soli yang ngajak "duel" saya dengan bahasa dewa-nya ---> dokimazo dan peirazo :D.

Nah kalo soli konsisten dengan statement di quote diatas, silahkan tanggapi Ibrani 11:17..... Hiks! saya kuatir nanti kamu balikin lagi dengan kalimat sbb :
Quote
Baca lagi argumen saya bahwa apa yang saya bahas dan analisa adalah berdasarkan ayat yang saya kutip


Quote
Menafsirkan itu jangan sembarangan karena istilah “tried” berbeda dengan “temptation.”
Lagi kamu pake yang inggris, pake yang peirazo donk, soli :D.

bersambung
« Last Edit: September 30, 2013, 02:35:58 AM by odading »