Jika anda pergunakan analogi di atas untuk predestinasi, maka seharusnya gerak pion putih sejak awal hingga dimakan kuda hitam, sudah direncanakan dan tidak ada kemungkinan gerakan yang lain, bro.
Sependapat apabila Predestinasi disitu memang tidak ada keterkaitannya sama sekali dengan keMahaTahuan Allah
.
Jadi dalam hal ini, di Rencana awal (krono non durasi) adalah : Allah memang menentukan siapa2 yang selamat, siapa2 yang tidak selamat. Dari sini logiknya adalah : Allah yang hidup, dari pov manusia disaat ini adalah Allah yang lagi sibuk meng-real-kan (mengaplikasikan rencanaNYA) di setiap aksi kehidupan manusia agar yang Dia pilih bisa selamat.
SBJ - Di benak Allah terdapat rencana
"nanti begini ... nanti begitu ..." ---> nanti tak taroh pohon, oh iya nanti tak taroh iblis juga, nanti tak larang AdamHawa makan buah, nanti iblis tak bikin kayak uler ngerumpi, nanti uler tak bikin menggoda Hawa, nanti Hawa tak bikin kejebak rumpi-an uler, nanti tak bikin Hawa makan buah, nanti tak bikin Adam ikut makan buah, nanti mereka tak hukum, dst dst dst dst, nanti tak kirim Anak semata wayang saya, nanti Yudas bla3x, dst dst dst
.
Saya cenderung sependapat dgn ilustrasi budi ttg permainan catur, namun karena permainan catur lawannya sesama manusia, saya rasa Game komputer dimana player-nya melawan program Game itu sendiri - kayaknya lebih pas
. Disini :
"nanti nanti"nya itu HANYA :
nanti tak ingetin terus itu SEMUA manusia cara2 bermain Game supaya setidaknya mereka jangan kalah .
Sejak AdamHawa, Allah telah menerapkan
ungu ke mereka - dan
dalam berbagai cara, masih terus s/d jaman sekarang ke semua manusia ciptaanNYA.
maap, jadi ngedongeng ... hehehe
salam.