Author Topic: Bahasa Roh  (Read 58686 times)

0 Members and 8 Guests are viewing this topic.

Offline Jenova

  • Administrator
  • Super Hero
  • *****
  • Posts: 1794
  • Reputation Power:
  • Joining in endless praise...
  • Denominasi: Catholic
Re: Bahasa Roh
« Reply #255 on: October 22, 2012, 06:19:10 PM »
Lha mana pernah Misa ada bahasa Rohnya???

Kamu mau buat aturan sendiri?

Sesat apabila seperti karismatik protestan:Sedangkan di Gereja Katolik sudah ada aturannya:Adapun keputusan tentang tulennya karisma-karisma itu, begitu pula tentang penggunaanya secara layak/teratur, termasuk dalam wewenang mereka yang bertugas memimpin dalam Gereja. Terutama mereka itulah yang berfungsi, bukan untuk memadamkan Roh, melainkan untuk menguji segalanya dan mempertahankan apa yang baik (lih. 1Tes 5:12 dan 19-21).” (Konsili Vatikan II tentang Gereja, Lumen Gentium 12)

dijelaskan dengan baik oleh Kardinal Indonesia:http://katolisitas.org/9453/dokumen-kwi-mengenai-pembaharuan-karismatik-katolik-aneka-karunia-satu-roh

Paham???!!!

Ada!!
Ada kok misa katolik karismatik yg menggunakan bahasa roh.
Kalo Anda belum pernah lihat dan tertarik utk melihatnya, silakan ikuti misa yg diadakan KTM, atau bisa ikut misa di Pertapaan Putri Karmel di Tumpang, Jawa Timur, atau di Lembah Karmel Cikanyere, Jawa Barat.

Pujian dalam (senandung) bahasa roh biasanya dilakukan hanya di akhir lagu ordinarium "Kemuliaan".

Mengenai aturan baku misa, apakah diperbolehkan memasukkan sesi bahasa roh dalam misa, itu sepenuhnya adalah wewenang dari uskup setempat.
Bisa dilihat aturannya di sini:

Lumen Gentium 26
Every legitimate celebration of the Eucharist is regulated by the bishop, to whom is committed the office of offering the worship of Christian religion to the Divine Majesty and of administering it in accordance with the Lord's commandments and the Church's laws, as further defined by his particular judgment for his diocese.


Ini salah satu bukti yg bisa aku temukan, bahwa Uskup Agung Jakarta, Mgr. Ignatius Suharyo, merestui gerakan karismatik dan sesi bahasa rohnya.
http://www.hidupkatolik.com/2012/10/17/tumbuh-dalam-kekudusan
Dapat dibaca di artikel tersebut, bahwa Mgr. Ignatius membuka dan merestui gerakan pembaharuan karismatik Katolik, yg mempraktekkan bahasa roh yg mirip dengan praktek yg dilakukan oleh rekan2 kita dari protestant karismatik.

So... menggaris bawahi sekali lagi, gerakan karismatik katolik yg mirip dgn protestant karismatik itu telah direstui oleh uskup setempat.
Direstui artinya gerakan ini di bawah asuhan keuskupan tersebut, jadi IMHO sebaiknya tidak dicurigai sebagai gerakan sesat karena keuskupan tidak mungkin merestui dan membimbing gerakan2 sesat.
Love is not merely a sentiment, it is an act of will.
(Benedict XVI)

Offline Jenova

  • Administrator
  • Super Hero
  • *****
  • Posts: 1794
  • Reputation Power:
  • Joining in endless praise...
  • Denominasi: Catholic
Re: Bahasa Roh
« Reply #256 on: October 22, 2012, 06:27:37 PM »
Setelah saya pantau, rasanya perlu diluruskan beberapa hal:Maka sudah dijawaba sebelumnya:Sedangkan:Lha saya justru mengambil sumber yang tidak memusuhi bahasa Roh, namun bersikap netral, dari bersikap netral saja sudah begitu referensinya, bagaimana yang anti bahasa Roh seperti:

http://ekaristi.org/forum/viewtopic.php?t=2331
 :doh:

Bro Yopi, tbh aku jadi bingung dgn topik yg sedang kita bahas.
Kita ini sedang membicarakan apa sih sebenarnya?

Apakah kita ini sedang membahas:
1. Petrus dalam perikop Kis 2 itu sedang menerjemahkan nubuatan2 yg dibuat dalam sesi bahasa roh, atau
2. Petrus dalam perikop Kis 2 itu sedang menjelaskan/mengajarkan ttg topik "fenomena bahasa roh"?

Aku kira kita sedang mendiskusikan/menyimpulkan apakah Petrus sedang menerjemahkan nubuatan2 dalam sesi bahasa roh yg berlangsung di perikop tersebut, i.e. point pertama?
Kalo memang ini yg sedang kita bahas, maka kesimpulanku tetap bahwa Petrus TIDAK sedang menerjemahkan nubuatan2 yg dilakukan dalam sesi bahasa roh tersebut.

Artikel yg Anda bawa dari newadvent itu menjabarkan ttg ajaran Petrus ttg fenomena bahasa roh, i.e. point kedua yg aku sebut di atas.
Petrus menjelaskan bahwa fenomena bahasa roh yg sedang terjadi itu adalah fenomena seperti yg dinubuatkan oleh nabi Yoel. Newadvent menjelaskan lebih detail mengenai maksud pengajaran Petrus.
Love is not merely a sentiment, it is an act of will.
(Benedict XVI)

Offline Jenova

  • Administrator
  • Super Hero
  • *****
  • Posts: 1794
  • Reputation Power:
  • Joining in endless praise...
  • Denominasi: Catholic
Re: Bahasa Roh
« Reply #257 on: October 22, 2012, 06:29:55 PM »
Deo Gratias = syukur kepada Allah...
Sekedar sharing juga...metode kontemplasi yang ada dalam GK biasanya dalam retret2...pribadi/ sekolah/keluarga dan lain2...juga mempunyai nikmat yang tak kalah hebatnya menurut saya... :)

Waktu saya SMA, sekolah saya pernah mengadakan semacam retret...
Di dalam suatu session...ada session untuk merenungkan apa saja yang telah orang tua lakukan di dalam hidup.
Saya heran waktu itu kok yang diputar malah lagunya Ebiet G Ade...lho kok malah lagu sekuler ...judulnya ayah...
Tapi waktu saya renungkan syair2...tersebut sesuai dengan arahan si pembawa acara tersebut...tak terasa air mata menetes deras...karena saya teringat semua pengorbanan ortu saya selama ini terutama papa... :)

Begitu juga ketika mengikuti devosi jalan salib...

Jadi sepertinya ketika kita hening, kontemplasi merenungkan sesuatu , masuk ke dalam peristiwa dan konteksnya...perasaan2 tersebut bisa saja datang....

Tapi memang iman >< dengan perasaan
Jadi memang benar apapun yang kita rasakan tidak dapat menggantikan rahmat yang telah diberikan Tuhan melalui apa yang kita dapat dalam sakramen2 Gereja utamanya Ekaristi.  :)

salam damai :)

Praise the Lord!!!

Makasih atas sharingnya yg menguatkan, bro Leo.
I feel blessed by your sharing...  :afro:
Love is not merely a sentiment, it is an act of will.
(Benedict XVI)

Offline Phooey

  • Super Hero
  • ******
  • Posts: 5491
  • Reputation Power:
  • Denominasi: Χριστός
Re: Bahasa Roh
« Reply #258 on: October 22, 2012, 09:16:25 PM »

Ada yang terlintas dalam pikiran saya.

Untuk menghadapi perkembangan bio teknologi maka secara khusus Gereja Katolik mengeluarkan panduan "Donum Vitae".
Donum Vitae is the instruction on Respect for Human Life in Its Origin and on the Dignity of Procreation which was issued on February 22, 1987.

Apakah untuk Bahasa Roh ini, bagi Gereja Katolik telah pernahkah dikeluarkan panduan semacam Donum Vitae diatas ?

Thanks

GBU
 :)
Καὶ μὴ κρίνετε, καὶ οὐ μὴ κριθῆτε· καὶ μὴ καταδικάζετε, καὶ οὐ μὴ καταδικασθῆτε. ἀπολύετε, καὶ ἀπολυθήσεσθε· (Luk 6:37 BGT)

Offline r3ck0rd

  • FIK - Full
  • ***
  • Posts: 191
  • Reputation Power:
  • Calvin Limuel - Jesus Freak
    • Bible Apple
  • Denominasi: Pentecostal/Foursquare (GPdI)
Re: Bahasa Roh
« Reply #259 on: October 31, 2012, 02:55:12 PM »
panjang yah threadnya.... but this is my stance in speaking in tongues... let's see how I can keep up.

Dalam Alkitab terdokumentasi 2 macam bahasa roh (yang adalah terminologi yang salah, yang benar adalah speaking in tongues > berkata dalam bahasa-bahasa asing). adalah pertama bahasa Roh sebagai tanda orang kepenuhan Roh Kudus (bd Kis 2:4, 2:16, 10:44-46, 11:15-17, 19:6) dan semua boleh berkata-kata sekaligus, serentak, tanpa terjemahan. hal ini sebagai studi Charles Fox Parham dengan murid-muridnya dan sebagai percikan awal berdirinya gerakan Pantekosta tahun 1900, di Topeka, Kansas. Yang kedua ialah bahasa roh sebagai karunia, dan diatur dalam surat Korintus dengan jelas bahwa tidak boleh menyebabkan kegaduhan, harus ada yang menerjemahkan.

ada lagi yang membagi secara praktis bahasa roh menjadi 3:
1. bahasa roh dibuat-buat, asal2an. dalam Alkitab tertulis dengan jelas: bahasa. jadi berupa bahasa. bukan asal-asalan.
2. bahasa roh tetapi "devil-inspired". ada orang-orang yang dikaruniai dengan karunia mengartikan bahasa-bahasa ini, dan benar saja isinya menghujat Allah. berberapa kasus seperti di KKR Jeff Jansen di Tanzania, (banyak praktik satanis, voodoo, dll) banyak orang kerasukan setan mrk menghujat Allah dalam bahasa2 tidak dikenal.
3. bahasa roh yang benar-benar diinspirasikan dari Roh Kudus.

jika ada yang menjawab bahwa karunia-karunia Roh tidak ada lagi, tidak ada lagi bahasa Roh (cessassionist), saya bisa katakan saya kenal berberapa org yang bisa berbahasa bahasa lain, termasuk jepang, arab, urdu, mandarin dll padahal kalo diajak ngomong mereka ga ngerti. ada kesaksian orang Cina mendengar seseorang mendengar seseorang berbahasa Roh dalam bahasa Mandarin, dia bilang "itu adalah kalimat-kalimat terindah yang pernah saya dengar". ada juga yang berbahasa Roh... dalam bahasa Inggris! signs and wonders do not cease, but often falsified. saya mengalami sendiri dan melihat dengan mata kepala sendiri.

1 Tes 5:21 - Ujilah segala sesuatu.
Calvin Limuel
@CalvinLimuel13 - twitter
@GenOfLight
http://www.bibleapple.com

Session musician (piano/keyboards, drums), music arranger/teacher/composer, Christian songwriter, web designer, security troubleshooter.
Genre: Christian Music, Gospel, Jazz, Blues, Funk, R&B, Pop, Rock, Alt rock, Techno.

Offline r3ck0rd

  • FIK - Full
  • ***
  • Posts: 191
  • Reputation Power:
  • Calvin Limuel - Jesus Freak
    • Bible Apple
  • Denominasi: Pentecostal/Foursquare (GPdI)
Re: Bahasa Roh
« Reply #260 on: November 18, 2012, 03:47:16 AM »
ini ada yang saya post  dari thread lain..

ini artikel yang lumayan menarik karena banyak penafsiran yang unik. coba saya telusuri. yang nomornya diskip artinya saya no comment.

Quote from: Jenova on October 08, 2012, 03:35:50 PM
Artikel Iman : Roh Kudus
KARUNIA BERBICARA DALAM BAHASA ROH(I KOR. 12: 10, 28)

...

3. Ada 3 Jenis dalam Karunia  Bahasa Roh.

A. Karunia mukjizat / Karunia berkata-kata dalam bahasa asing (Kis.2: 6-11, I Kor.14:22)
berbagai macam orang yang hadir di Yerusalem pada waktu Pentakosta, mereka mendengar para Rasul berkata-kata dalam bahasa yang dipakai di negeri asalnya, misalnya, misalnya yang hadir, ada oarng Partia, Media, Elam, Kapadokia,…Mesir dan daerah sekiarnya. Selain itu juga hadir orang penganut agama Yahudi, orang Kreta dan juga orang Arab.

B.Berupa pesan, untuk karunia ini harus ada yang menafsirkan (I Kor.14: 26-27),
dalam hal ini dapat dikatakan bahwa pesan Allah yang berupa nubuat ini disampaikan dalam bentuk kata-kata bahasa roh, yang perlu ditafsirkan agar orang-orang mendengarkan pesan itu dapat mengerti.

C. Berupa Doa,
mengenai hal ini ada dua sifat, yaitu: 1). didoakan secara lantang (tidak didoakan dalam hati), dan (2) tidak verbal atau tidak dimengerti (I Kor. 14: 2). Doa dalam bahasa roh ini dapat disampaikan dengan kata-kata yang dapat didengar oleh orang-orang yang hadir, tetapi tidak dimengerti (non verbal), dan doa ini juga dapat disampaikan secara  diam (dalam hati).
 
(bersambung ... ...)
Kurang tepat...
Bahasa Roh yang tercatat dalam Alkitab:
1. Sebagai Karunia (1 Kor 12:10), dan harus ada yang mengerti (1 Kor 14:2-33) karena berfungsi untuk membangun jemaat.
2. Tanda orang sedang kepenuhan Roh Kudus (Kis 2:6-11, 10:44-46, 19:1-7) dan karena ini bukan "karunia" maka mau 100 orang kepenuhah Roh Kudus lalu berbahasa Roh tidak apa-apa, tidak ada keperluan untuk menafsirkan.
Ini menurut ajaran Pantekosta tentang Roh Kudus, yang pertama dirumuskan di sekolah Alkitab Charles Fox Parham di Topeka Kansas tahun 1899, dan di sana pencurahan Roh Kudus yang pertamakali setelah sekian lama jaman kitab Ester terulang, tanggal 1 Januari 1900.
Tetapi ada juga berberapa teolog yang menambahkan poin ke 3 berdasarkan 1 Kor 14:2,4,18, bahasa Roh sebagai bahasa doa pribadi.

Quote from: Jenova on October 08, 2012, 03:36:26 PM

5. Penggunaan Karunia Bahasa Roh.

a.    Karunia doa pribadi (I Kor. 14: 2, 4).
Dalam I. Kor.14: 2 disebutkan bahwa siapa yang berkata-kata dengan bahasa roh tidak berkata-kata kepada manusia, tetapi kepada Allah. Sedangkan dalam I Kor.14: 4, dikatakan bahwa siapa berkata-kata dengan bahasa roh, ia membangun dirinya sendiri, dan pada saat seseorang berdoa dalam bahasa roh, maka rohlah yang berdoa dan akal budi tidak turut berdoa (I Kor. 14: 14, Bandingkan juga dengan Roma 8: 26-27).
b. Menyanyi dalam roh (I Kor. 14: 15).
Karunia ini merupakan karunia doa pujian, yang seringkali diwujudkan dalam bentuk nyanyian yang disebut menyanyi dalam roh atau disebut juga bersenandung dalam roh. Dalam I Kor. 14: 15 Paulus menulis bahwa selain ia berdoa dengan akal budi, dia juga akan menyanyi dan memuji Allah dalam rohnya.
c.   Dalam wujud bahasa malaikat (I Kor. 13: 1).
Berdoa dalam bahasa roh seringkali berbentuk kata-kata yang disampaikan pada Allah tetapi tidak dimengerti oleh yang mendoakan ataupun orang lain yang mendengarnya, hal inilah yang disebut berkata-kata dengan bahasa malaikat. (Bandingkan I Kor. 14: 2).
d. Berkata-kata dalam bahasa roh (I Kor.14: 26-28).
Berkata-kata dengan bahasa roh, seringkali juga dimksudkan sebagai karunia bernubuat, yang mana dalam hal ini orang yang mengucapkan kata-kata tersebut tidak mengerti apa yang dikatakan dan yang mendengar juga tidak mengerti, maka untuk itu dibutuhkan karunia penafsiran. Karunia berkata-kata dalam bahasa roh ini harus ditafsirkan karena kata-kata berupa pesan yang disampaikan berguna untuk membangun jemaat. (I Kor. 14: 4).
b. Kurang tepat. Menyanyi, memuji, ataupun bersenandung dalam Roh, bukan karunia berbahasa Roh, bukan tidak mungkin tiba2 seseorang dapat bernyanyi dalam bahasa lain, tetapi ayat ini ikut dijelaskan di Yohanes 4:23-24 "Tetapi saatnya akan datang dan sudah tiba sekarang, bahwa penyembah-pnyembah benar akan menyembah Bapa dalam roh dan kebenaran; sebaba Bapa menghendaki penyebah-penyembah demikian. Allah itu Roh dan barang siapa menyembah Dia, harus menyembah-Nya dalam roh dan kebenaran." Jadi ini bukan karunia tetapi memang sudah seharusnya kita semua menyembah Tuhan dalam Roh. Lebih luas lagi, menyembah Tuhan bukan hanya dalam ibadah, bukan hanya dalam nyanyian pujian, tetapi dalam hidup (bd. Yoh 14:12), maka Paulus menulis dalam Efesus 5:18 untuk penuh dengan Roh dan jika kita lihat dalam teks Yunani dan terjemahan Amplified penuh di sini merupakan satu continuity/perpetually, terus menerus, setiap saat penuh dengan Roh.

c. Saya bukan ahli taurat garis keras, dan akan bilang ajaran ini bidat/heresy, tetapi penulis artikel ini (atau perumus ajaran ini, siapapun) sepertinya tidak membaca kata pertama dalam ayat 1 Korintus 13:1, yaitu "SEKALIPUN/IF". Ini adalah kalimat pengandaian. Bukan berarti Paulus bisa berbahasa Malaikat. Paulus sedang menjelaskan jika ia berbicara dalam semua bahasa yang diketahui di dunia tetapi ga punya kasih, ga ada artinya. Ia bukan menjelaskan tentang bahasa Malaikat. Dan kalau definisi bahasa malaikat adalah kata-kata yang tidak dimengerti siapapun, apakah hal tersebut akan membangun baik orang yang mendoakan maupun yang didoakan? Kembali ke ayat 9-12.

(to be continued)
Calvin Limuel
@CalvinLimuel13 - twitter
@GenOfLight
http://www.bibleapple.com

Session musician (piano/keyboards, drums), music arranger/teacher/composer, Christian songwriter, web designer, security troubleshooter.
Genre: Christian Music, Gospel, Jazz, Blues, Funk, R&B, Pop, Rock, Alt rock, Techno.

Offline r3ck0rd

  • FIK - Full
  • ***
  • Posts: 191
  • Reputation Power:
  • Calvin Limuel - Jesus Freak
    • Bible Apple
  • Denominasi: Pentecostal/Foursquare (GPdI)
Re: Bahasa Roh
« Reply #261 on: November 18, 2012, 03:47:37 AM »
Quote from: Jenova on October 08, 2012, 03:36:26 PM


6.   Manfaat Bahasa Roh.

a. Doa dalam bahasa roh sangat bermnanfaat untuk memuji Allah secara lebih mantap dan konsisten, serta mendalam (Kontemplasi).   
b. Berdoa dalam bahasa roh yang bersifat adikodrati ini dapat membantu dan memyemangati seseorang untuk memenuhi panggilan Allah guna berdoa secara terus-menerus.
c. Berdoa dalam bahasa roh menjadikan seseorang yang secara teratur/ tekun mendoakannya semakin peka akan bimbingan Roh Kudus.
d. Merupakan “pintu” untuk memasuki karunia karismatik lainnya secara lebih efektif.
e. Memberi perasaan tenang, damai, dan hening terutama pada saat seseorang dalam keadaan sedih atau bingung.
f. Doa dalam bahasa roh merupakan suatu bentuk doa permohonan yang sangat efektif terutama pada saat seseorang tidak tahu secara pasti apa yang harus didoakan, misalnya pada saat seseorang mendoakan orang sakit yang belum tahu pasti sumber penyakitnya.
g.   Dan lain-lain.
ada Pendeta yang bilang "seenggaknya sekali setiap hari berdoalah dalam bahasa Roh". I don't feel a need to do that, dan saya ga pernah baca di Alkitab ada kalimat seperti itu. Yang ada hanyalah setiap hari penuh dengan Roh. Ga harus berbahasa Roh. Yang membawa dekat kita kepada hadirat Allah bukan bahasa Roh, tetapi Roh Kudus. Gerakan Kharismatik sangat menekankan pada Karunia/KHARISMA dalam pengajarannya, sehingga terkadang melupakan Roh Kudus yang memberikannya.

b. yang bikin semangat bukan bahasa Roh, tetapi Roh Kudus!

c. berdoa bahasa roh menjadikan seseorang jadi lebih teratur berdoa? bukan Roh Kudus nya? hmm...

d. ups.... karunia karismatik, bukan karunia roh ya? Dan kayaknya redundant yah? Karismatik sendiri asal katanya dari kata Kharisma, yang artinya karunia. jadi kalo mau diEYD kan, karunia karuniatik? hmm..
Dan bahasa Roh bukan "pintu" memasuki karunia lainnya secara lebih efektif. Karunia Roh digunakan untuk membangun jemaat, memberkati orang lain. Tetapi Roh Kudus baru akan menaruh kepercayaan bahwa kita bertanggung jawab untuk menerimanya jika kita sudah bertumbuh dewasa dalam Roh, dalam pengenalan, dalam persekutuan/hubungan yang pribadi dengan Bapa. Bukan bahasa Roh.

e. bukan bahasa Roh yang memberi perasaan tenang dan damai, tetapi Roh Penghibur/Parakletos yaitu Roh Kudus. dan tidak mungkin hening karena sesuai tulisan di awal, bahasa Roh diucapkan bukan di dalam hati kan (ada juga yang di dalam hati, well, entahlah dengan artikel ini)? Dan apakah orang yang mendengarnya akan merasa tenang dan damai juga?

f. Ketika saya berdoa dan tidak tahu apa yang harus didoakan, karena Roh Kudus yang selalu menjadi kekuatan ketika kita berdoa, maka Roh Kudus sendirilah yang akan membantu kita, entah Ia menyuarakan bahasa Roh, atau Ia memberikan perkataan hikmat (yang juga merupakan karunia Roh, baca 1 Kor 12:8). Bukan berdoa dalam bahasa Roh, emang orang yang didoain ngerti?

Quote from: Jenova on October 08, 2012, 03:36:26 PM
7. Cara Memperolehnya.

a. Bekerjasama antara manusia dengan Roh Kudus.
b. Menyingkirkan halangan, dan melakukan faal iman, dasn percaya Tuhan memberikannya. 
c. Orang  yang mendoakan, berdoa dalam bahasa roh dengan suara yang  keras, sedangkan orang yang didoakan menirukannya dengan mengucapkan beberapa kata dalam bahasa roh yang pertama, yang mana hal ini berarti bahwa orang tersebut telah menyerahkan diri keapada karunia ini!
d. Orang tersebut dapat berdoa dalam bahasa roh yang berbeda dari orang yang mendoakannya!
“Bahasa roh juga sepeerti karunia lainnya,bukan tanda kesucian atau tanda keunggulan iman!”
a. Kis 3:20 Lihat, Aku berdiri di muka pintu dan mengetok; jikalau ada orang yang mendengar suara-Ku dan membukakan pintu, akau akan masuk mendapatkannya dan Aku makan bersama-sama dengan dia, dan ia bersama-sama dengan Aku.
Not exactly kerjasama, karena kita sebenarnya tidak sanggup berbuat apa-apa, semua hanya karena pekerjaan kuasa Allah. Bagian dari kita, kita cuma bisa berserah.
b. not sure what it means by faal iman, tetapi memang mencabut akar-akar pahit dalam hati itu perlu, tetapi bukan kita yang mencabutnya, minta Roh Kudus untuk membantu mencabut semua akar-akar pahit.
c. "Orang  yang mendoakan, berdoa dalam bahasa roh dengan suara yang  keras, sedangkan orang yang didoakan menirukannya dengan mengucapkan beberapa kata dalam bahasa roh yang pertama, yang mana hal ini berarti bahwa orang tersebut telah menyerahkan diri keapada karunia ini!"
jadi menyerahkan diri pada, karunia? Bukan dipenuhi Roh? Ini aja udah ga bener, lalu mendoakan orang lain dalam bahasa Roh, entah orang itu mengerti atau tidak, lalu orang yang didoakan disuruh meniru yang artinya udah berserah. apa yang BENAR dan SESUAI DENGAN Alkitab dari poin ini?
d. wait, ini proses?

Quote from: Jenova on October 08, 2012, 03:36:26 PM
Sumber Referensi:
•Kitab Suci
•Bahan Retret Pengembangan Karunia, Kamis s.d. Minggu, 19 s.d. 22 Nopember 1992, Ngadireso – Tumpang, Malang.
•Bertumbuh dalam Karunia-karunia Roh Kudus, Sebuah Buku Panduan yang disusun oleh Komunitas Tritunggal Mahakudus.
•Kemitraan Allah dengan Manusia, Rteret Imam Sumatera III, 1998 oleh Fr. Fio Mascarenhas, SJ.
•Pembaharuan Karismatik Katolik, Buku Pegangan Untuk Para Pemimpin dan Peminat PKK, 1996 Fr. Fio Mascarenhas, SJ., terjemahan Rm. F.X. Soekarno, OSC.
•Aneka Karunia, Satu Roh Surat Gembala Mengenai Pembaharuan Karismatik Katolik
•Konferensi Waligereja Indonesia, 2006
•Karunia Sabda Pengetahuan, Penuntun Praktis Pemecahan Masalah Kehidupan,  oleh Fr. Robert DeGrandis, S.S.J. 1993
•Discerment, Karunia Membeda-bedakan Roh, oleh Rm. L. Sugiri v.d. Heuvel, SJ dan Rm. B. S. Mardiatmadja, SJ, 2006.
•Mungkinkah Karismatik Sungguh Katolik? Sebuah Pencarian, oleh Rm. Deshi Ramadhani, SJ. 2007.
•The Gift of Tongues, Fr. Robert DeGrandis, S.S.J, USA., 1983.
•Suara-Suara Surgawi, Sumakud, Hendra Ignatius, A. Centra Print, 2005.
•Glossa, DR. Yohanes Indrakusuma, O.Carm, Batu, 1979.
Andreas Sardjono
Sumber: WS 03/th VI/Mei-Juni/2010

dikutip dari: http://www.karismatikkatolik.org/detailArticle.asp?id=3&id2=8&id3=228
08/10/2012
gak yakin sih, apa ajaran dari aliran Kharismatik denom lainnya sama dengan ajaran katolik karismatik ini, tetapi yang pasti saya memandang artikel ataupun ajaran ini Alkitabiah. Artikel ini juga banyak inkonsistensi, misalnya bahasa Roh udah ditulis hendaknya berdoa membangun jemaat dalam bahasa yang dimengerti, tetapi juga menulis mendoakan orang lain dalam bahasa Roh atau bahasa malaikat. piye toh iki

Saya dapat dibilang orang yang sangat sound dengan karunia-karunia ini karena saya dibesarkan dalam lingkungan Kristen Pantekosta (Gereja Pantekosta di Indonesia, gereja Pantekosta pertama di Indonesia sebelum GISI dan GBI), dan karena saya melihat banyak false 'prophet' dari kalangan ajaran Kharismatik dan Word of Faith seperti Kenneth Copeland dan Rodney Howard-Browne dan pengikut2 gerakan Toronto Blessing lainnya, sehingga banyak ajaran-ajaran dalam Alkitab termasuk Karunia Roh diacak-acak, sehingga muncul orang-orang seperti John MacArthur yang menyangkal Roh Kudus masih bekerja, karena adanya orang-orang ini.
Calvin Limuel
@CalvinLimuel13 - twitter
@GenOfLight
http://www.bibleapple.com

Session musician (piano/keyboards, drums), music arranger/teacher/composer, Christian songwriter, web designer, security troubleshooter.
Genre: Christian Music, Gospel, Jazz, Blues, Funk, R&B, Pop, Rock, Alt rock, Techno.

Offline Jenova

  • Administrator
  • Super Hero
  • *****
  • Posts: 1794
  • Reputation Power:
  • Joining in endless praise...
  • Denominasi: Catholic
Re: Bahasa Roh
« Reply #262 on: November 19, 2012, 02:17:32 PM »
Nihil Obstat dan imprimatur hanyalah sekedar pernyataan bahwa tidak ada yang merusak iman dan moral dari suatu tulisan sehingga boleh dipublikasi. Sama sekali tidak menyatakan bahwa isi buku tersebut adalah ajaran Katolik. Nihil Obstat dan di-Imprimatur hanya pernyataan lokal [dan bukan dalam ranah ajaran sehingga uskup dalam hal ini bukan dalam kapasitas Magisterium]

Selain tidak inffallible... jika ternyata ada yg salah dari buku tersebut, ya harus ditolak dan justru akan sesat bisa tidak menolaknya.

Ya, jika ditemukan bertentangan dengan dogma atau ajaran infallible GK, maka ajaran itu harus ditolak, sekalipun telah memperoleh status nihil obstat.
Masalahnya sekarang yg berkaitan dengan ajaran bahasa roh, apakah ada ajaran infallible GK yg menolak / bertentangan dengan ajaran/praktek bahasa roh dalam PKK?
Kalo tidak ada ajaran infallible GK yg bertentangan / mengutuk ajaran / praktek bahasa roh dalam PKK, mengapa kita harus mempertanyakan keabsahan nihil obstat dalam ajaran bahasa roh PKK?

Ambil contoh buku-buku De Mello  dinotifikasi oleh CDF. Buku-buku tsb AFAIK adalah NIHIL OBSTAT dan direstui untuk dipublikasi oleh Uskup (Imprimatur).

Maaf, aku tidak paham.
Ada apa dengan buku2 De Mello ini?  :what:

Yg membuat saya keberatan dengan postingan Anda adalah karena tempatnya di Board Ajaran Katolik. Sementara postingan di Board tersebut TIDAK BOLEH disanggah. [Entah sengaja atau tidak, Anda seperti bermaksud 'membuat' postingan Anda dan PKK Anda terbebas dari sanggahan.

Jika toh, sudah ada topiknya di ruang disksusi.... kenapa masih Anda buat juga di Board Ajaran Katolik???? Supaya tidak ada yg menyanggah???

Board ajaran boleh disanggah, tapi disanggah di board diskusi.
Salah satu caranya ya seperti ini, postingan di board ajaran yg mau disanggah di-quote dan dibawa ke thread diskusi.
Cara ini dimaksudkan agar penyampaian ajaran apapun, selama dapat dipertanggung-jawabkan, tidak terinterupsi oleh sanggahan2.
Jika dari sanggahan2 dalam diskusi ditemukan bahwa ajaran tersebut menyimpang dari ajaran resmi denominasi yg bersangkutan, maka FIK akan memindahkan / mengunci / menghapus ajaran yg salah itu dari board ajaran diskusi.

Silakan, jika Anda mau  menyanggah keabsahan ajaran bahasa roh PKK, bisa Anda bagikan ajaran resmi GK yg menolak gerakan karismatik PKK. :)

Love is not merely a sentiment, it is an act of will.
(Benedict XVI)

Offline Jenova

  • Administrator
  • Super Hero
  • *****
  • Posts: 1794
  • Reputation Power:
  • Joining in endless praise...
  • Denominasi: Catholic
Re: Bahasa Roh
« Reply #263 on: November 19, 2012, 02:24:30 PM »
ini artikel yang lumayan menarik karena banyak penafsiran yang unik. coba saya telusuri. yang nomornya diskip artinya saya no comment.
Kurang tepat...
Bahasa Roh yang tercatat dalam Alkitab:
1. Sebagai Karunia (1 Kor 12:10), dan harus ada yang mengerti (1 Kor 14:2-33) karena berfungsi untuk membangun jemaat.
2. Tanda orang sedang kepenuhan Roh Kudus (Kis 2:6-11, 10:44-46, 19:1-7) dan karena ini bukan "karunia" maka mau 100 orang kepenuhah Roh Kudus lalu berbahasa Roh tidak apa-apa, tidak ada keperluan untuk menafsirkan.
Ini menurut ajaran Pantekosta tentang Roh Kudus, yang pertama dirumuskan di sekolah Alkitab Charles Fox Parham di Topeka Kansas tahun 1899, dan di sana pencurahan Roh Kudus yang pertamakali setelah sekian lama jaman kitab Ester terulang, tanggal 1 Januari 1900.
Tetapi ada juga berberapa teolog yang menambahkan poin ke 3 berdasarkan 1 Kor 14:2,4,18, bahasa Roh sebagai bahasa doa pribadi.

------

b. Kurang tepat. Menyanyi, memuji, ataupun bersenandung dalam Roh, bukan karunia berbahasa Roh, bukan tidak mungkin tiba2 seseorang dapat bernyanyi dalam bahasa lain, tetapi ayat ini ikut dijelaskan di Yohanes 4:23-24 "Tetapi saatnya akan datang dan sudah tiba sekarang, bahwa penyembah-pnyembah benar akan menyembah Bapa dalam roh dan kebenaran; sebaba Bapa menghendaki penyebah-penyembah demikian. Allah itu Roh dan barang siapa menyembah Dia, harus menyembah-Nya dalam roh dan kebenaran." Jadi ini bukan karunia tetapi memang sudah seharusnya kita semua menyembah Tuhan dalam Roh. Lebih luas lagi, menyembah Tuhan bukan hanya dalam ibadah, bukan hanya dalam nyanyian pujian, tetapi dalam hidup (bd. Yoh 14:12), maka Paulus menulis dalam Efesus 5:18 untuk penuh dengan Roh dan jika kita lihat dalam teks Yunani dan terjemahan Amplified penuh di sini merupakan satu continuity/perpetually, terus menerus, setiap saat penuh dengan Roh.

c. Saya bukan ahli taurat garis keras, dan akan bilang ajaran ini bidat/heresy, tetapi penulis artikel ini (atau perumus ajaran ini, siapapun) sepertinya tidak membaca kata pertama dalam ayat 1 Korintus 13:1, yaitu "SEKALIPUN/IF". Ini adalah kalimat pengandaian. Bukan berarti Paulus bisa berbahasa Malaikat. Paulus sedang menjelaskan jika ia berbicara dalam semua bahasa yang diketahui di dunia tetapi ga punya kasih, ga ada artinya. Ia bukan menjelaskan tentang bahasa Malaikat. Dan kalau definisi bahasa malaikat adalah kata-kata yang tidak dimengerti siapapun, apakah hal tersebut akan membangun baik orang yang mendoakan maupun yang didoakan? Kembali ke ayat 9-12.

(to be continued)

IMHO, sah2 saja kalo memiliki interpretasi yg berbeda dalam menafsirkan jenis2 karunia bahasa roh.
Tafsiran Anda tidak salah, dan IMHO tafsiran dalam artikel yg aku bawa juga TIDAK bisa dibilang kurang tepat, karena toh masing2 tafsiran itu tidak ada yg infallible alias mutlak benar sehingga bisa menyatakan tafsiran yg lainnya salah.
IMHO, kita hanya memiliki tafsiran yg berbeda, dan masing2 bisa dipertanggung-jawabkan. :)
Love is not merely a sentiment, it is an act of will.
(Benedict XVI)

Offline Jenova

  • Administrator
  • Super Hero
  • *****
  • Posts: 1794
  • Reputation Power:
  • Joining in endless praise...
  • Denominasi: Catholic
Re: Bahasa Roh
« Reply #264 on: November 19, 2012, 02:46:40 PM »
ada Pendeta yang bilang "seenggaknya sekali setiap hari berdoalah dalam bahasa Roh". I don't feel a need to do that, dan saya ga pernah baca di Alkitab ada kalimat seperti itu. Yang ada hanyalah setiap hari penuh dengan Roh. Ga harus berbahasa Roh. Yang membawa dekat kita kepada hadirat Allah bukan bahasa Roh, tetapi Roh Kudus. Gerakan Kharismatik sangat menekankan pada Karunia/KHARISMA dalam pengajarannya, sehingga terkadang melupakan Roh Kudus yang memberikannya.

b. yang bikin semangat bukan bahasa Roh, tetapi Roh Kudus!

Setuju!!!  :afro:

c. berdoa bahasa roh menjadikan seseorang jadi lebih teratur berdoa? bukan Roh Kudus nya? hmm...

Bukan, silakan dibaca sekali lagi kalimatnya. :)
Yg dituliskan di artikel tersebut adalah jika seseorang  berdoa dlm bahasa roh secara teratur maka ia akan semakin peka akan bimbingan Roh Kudus.

d. ups.... karunia karismatik, bukan karunia roh ya? Dan kayaknya redundant yah? Karismatik sendiri asal katanya dari kata Kharisma, yang artinya karunia. jadi kalo mau diEYD kan, karunia karuniatik? hmm..
Dan bahasa Roh bukan "pintu" memasuki karunia lainnya secara lebih efektif. Karunia Roh digunakan untuk membangun jemaat, memberkati orang lain. Tetapi Roh Kudus baru akan menaruh kepercayaan bahwa kita bertanggung jawab untuk menerimanya jika kita sudah bertumbuh dewasa dalam Roh, dalam pengenalan, dalam persekutuan/hubungan yang pribadi dengan Bapa. Bukan bahasa Roh.

Maksud dari statement ”(bahasa roh) merupakan “pintu” untuk memasuki karunia karismatik lainnya secara lebih efektif” adalah demikian: bahwa dalam karunia karismatik itu dapat membangun diri sendiri dengan kata2 hikmat yg tidak dimengerti oleh budi dan dapat membangun jemaat jika ditafsirkan. Dalam PKK, kami mengimani bahwa utk dapat memahami atau menerjemahkan bahasa roh, maka seseorang harus mendapat karunia utk berbahasa roh itu dulu. Inilah mengapa kami katakan bahwa ”berbahasa roh menjadi pintu”, karena tanpa memperoleh karunia bahasa roh itu, maka akan sulit (jika bukan mustahil) utk memasuki karunia2 karismatik lainnya seperti bernubuat ataupun menerjemahkan nubuat.

e. bukan bahasa Roh yang memberi perasaan tenang dan damai, tetapi Roh Penghibur/Parakletos yaitu Roh Kudus.

Setuju!!

dan tidak mungkin hening karena sesuai tulisan di awal, bahasa Roh diucapkan bukan di dalam hati kan (ada juga yang di dalam hati, well, entahlah dengan artikel ini)? Dan apakah orang yang mendengarnya akan merasa tenang dan damai juga?

IMHO, ketika pertama kali mendengar doa dalam senandung roh, aku merasakan damai lho, padahal waktu itu aku belum mendapat karunia utk berbahasa roh.
Dan doa bahasa roh dalam hening itu dilakukan jika (sesuai ajaran Paulus) tidak ada yg memiliki karunia menafsirkan dalam jemaat itu, sehingga bahasa roh tidak menjadi batu sandungan bagi orang2 tidak percaya yg menyaksikan fenomena bahasa roh itu. Dan jika didoakan dalam hening, aku percaya Roh Kudus memberikan kedamaian setidaknya pada masing2 pribadi yg berdoa. At least that was my experience. :)

f. Ketika saya berdoa dan tidak tahu apa yang harus didoakan, karena Roh Kudus yang selalu menjadi kekuatan ketika kita berdoa, maka Roh Kudus sendirilah yang akan membantu kita, entah Ia menyuarakan bahasa Roh, atau Ia memberikan perkataan hikmat (yang juga merupakan karunia Roh, baca 1 Kor 12:8). Bukan berdoa dalam bahasa Roh, emang orang yang didoain ngerti?

Setuju!! Dan aku rasa sama maksudnya dengan yg dituliskan dalam artikel tersebut?

Love is not merely a sentiment, it is an act of will.
(Benedict XVI)

Offline Jenova

  • Administrator
  • Super Hero
  • *****
  • Posts: 1794
  • Reputation Power:
  • Joining in endless praise...
  • Denominasi: Catholic
Re: Bahasa Roh
« Reply #265 on: November 19, 2012, 02:46:51 PM »
a. Kis 3:20 Lihat, Aku berdiri di muka pintu dan mengetok; jikalau ada orang yang mendengar suara-Ku dan membukakan pintu, akau akan masuk mendapatkannya dan Aku makan bersama-sama dengan dia, dan ia bersama-sama dengan Aku.
Not exactly kerjasama, karena kita sebenarnya tidak sanggup berbuat apa-apa, semua hanya karena pekerjaan kuasa Allah. Bagian dari kita, kita cuma bisa berserah.

Kerja sama di sini maksudnya adalah kita mau menerima rahmat dari Allah.
Kalo Allah mengaruniakan, tetapi kita menolak (i.e. tidak bekerja sama), maka karunia itu tidak akan termanifestasi dalam diri kita.

b. not sure what it means by faal iman, tetapi memang mencabut akar-akar pahit dalam hati itu perlu, tetapi bukan kita yang mencabutnya, minta Roh Kudus untuk membantu mencabut semua akar-akar pahit.

Setuju!!

c. "Orang  yang mendoakan, berdoa dalam bahasa roh dengan suara yang  keras, sedangkan orang yang didoakan menirukannya dengan mengucapkan beberapa kata dalam bahasa roh yang pertama, yang mana hal ini berarti bahwa orang tersebut telah menyerahkan diri keapada karunia ini!"
jadi menyerahkan diri pada, karunia? Bukan dipenuhi Roh? Ini aja udah ga bener, lalu mendoakan orang lain dalam bahasa Roh, entah orang itu mengerti atau tidak, lalu orang yang didoakan disuruh meniru yang artinya udah berserah. apa yang BENAR dan SESUAI DENGAN Alkitab dari poin ini?

Menyerahkan diri ya artinya menyerahkan pada Allah Roh Kudus, Sang Pemberi karunia. :)
Metode ini adalah praktek yg umum dilakukan di PKK, dan mungkin berbeda dgn cara jemaat dalam gereja Anda utk mengejar karunia ini. IMHO, sekali lagi ini hanya beda dalam hal interpretasi dan praktek, tapi bukan utk saling membenarkan/menyalahkan.
Atau, jika Anda punya interpretasi lain ttg cara mengejar karunia bahasa roh, mungkin bisa dibagikan di sini?

d. wait, ini proses?

d. Orang tersebut dapat berdoa dalam bahasa roh yang berbeda dari orang yang mendoakannya!
“Bahasa roh juga sepeerti karunia lainnya,bukan tanda kesucian atau tanda keunggulan iman!”

Err… hubungannya dengan point yg dbahas apa ya?

gak yakin sih, apa ajaran dari aliran Kharismatik denom lainnya sama dengan ajaran katolik karismatik ini, tetapi yang pasti saya memandang artikel ataupun ajaran ini Alkitabiah.

IMHO, artikel di atas itu alkitabiah. :)

Artikel ini juga banyak inkonsistensi, misalnya bahasa Roh udah ditulis hendaknya berdoa membangun jemaat dalam bahasa yang dimengerti, tetapi juga menulis mendoakan orang lain dalam bahasa Roh atau bahasa malaikat. piye toh iki

Bahasa roh itu bagaikan sekeping mata uang dgn 2 sisi.
Di satu sisi dapat dimengerti jika diterjemahkan dan dapat membangun jemaat; di sisi lain bahasa ini pada dasarnya tidak dimengerti oleh manusia tetapi dimengerti oleh Allah, makanya disebut (seibarat) bahasa malaikat.

Saya dapat dibilang orang yang sangat sound dengan karunia-karunia ini karena saya dibesarkan dalam lingkungan Kristen Pantekosta (Gereja Pantekosta di Indonesia, gereja Pantekosta pertama di Indonesia sebelum GISI dan GBI), dan karena saya melihat banyak false 'prophet' dari kalangan ajaran Kharismatik dan Word of Faith seperti Kenneth Copeland dan Rodney Howard-Browne dan pengikut2 gerakan Toronto Blessing lainnya, sehingga banyak ajaran-ajaran dalam Alkitab termasuk Karunia Roh diacak-acak, sehingga muncul orang-orang seperti John MacArthur yang menyangkal Roh Kudus masih bekerja, karena adanya orang-orang ini.

Ya, sungguh ironis.
IMHO, banyak umat katolik yg “anti” gerakan karismatik dikarenakan terlanjur paranoid dengan praktek2 karismatik palsu yg mengejar ketenaran dan sensasi saja seperti yg Anda sebutkan ini. :(
Love is not merely a sentiment, it is an act of will.
(Benedict XVI)

Offline Djo

  • Global Moderator
  • Super Hero
  • *****
  • Posts: 1503
  • Reputation Power:
  • Denominasi: kharismatik
Re: Bahasa Roh
« Reply #266 on: November 19, 2012, 04:40:06 PM »
Diskusi yg sangat menarik. Bukan saja dari isinya, tapi justru dari latar belakang peserta diskusi.
Seperti ada yg terbalik disini, seorang katolik yg pro bahasa roh dan seorang aliran pentakosta yg (tampak terlihat) mengcounter karunia bahasa roh di hari2 ini.

Nice FIK.. !
Trust and Obey....!  Miracle is on the way !!

Offline r3ck0rd

  • FIK - Full
  • ***
  • Posts: 191
  • Reputation Power:
  • Calvin Limuel - Jesus Freak
    • Bible Apple
  • Denominasi: Pentecostal/Foursquare (GPdI)
Re: Bahasa Roh
« Reply #267 on: November 19, 2012, 10:55:12 PM »
Setuju!!!  :afro:

Bukan, silakan dibaca sekali lagi kalimatnya. :)
Yg dituliskan di artikel tersebut adalah jika seseorang  berdoa dlm bahasa roh secara teratur maka ia akan semakin peka akan bimbingan Roh Kudus.
sama aja yang kayak saya bilang di atas, bahasa Roh ga bikin orang peka dengan bimbingan Roh Kudus. baik secara alkitabiah, maupun secara pengalaman, I don't find that to be true.
Maksud dari statement ”(bahasa roh) merupakan “pintu” untuk memasuki karunia karismatik lainnya secara lebih efektif” adalah demikian: bahwa dalam karunia karismatik itu dapat membangun diri sendiri dengan kata2 hikmat yg tidak dimengerti oleh budi dan dapat membangun jemaat jika ditafsirkan. Dalam PKK, kami mengimani bahwa utk dapat memahami atau menerjemahkan bahasa roh, maka seseorang harus mendapat karunia utk berbahasa roh itu dulu. Inilah mengapa kami katakan bahwa ”berbahasa roh menjadi pintu”, karena tanpa memperoleh karunia bahasa roh itu, maka akan sulit (jika bukan mustahil) utk memasuki karunia2 karismatik lainnya seperti bernubuat ataupun menerjemahkan nubuat.
ada dasar atau bukti?
Setuju!!

IMHO, ketika pertama kali mendengar doa dalam senandung roh, aku merasakan damai lho, padahal waktu itu aku belum mendapat karunia utk berbahasa roh.
Dan doa bahasa roh dalam hening itu dilakukan jika (sesuai ajaran Paulus) tidak ada yg memiliki karunia menafsirkan dalam jemaat itu, sehingga bahasa roh tidak menjadi batu sandungan bagi orang2 tidak percaya yg menyaksikan fenomena bahasa roh itu. Dan jika didoakan dalam hening, aku percaya Roh Kudus memberikan kedamaian setidaknya pada masing2 pribadi yg berdoa. At least that was my experience. :)
Roh Kudus memang namanya "Comforter" maka pasti membawa damai. Itu sebabnya orang tertarik untuk memiliki Yesus, untuk memiliki Roh Kudus. setiap kita memiliki sebahagian dari Roh Kudus meskipun belum penuh, yang memungkinkan kita memuji Allah. Setelah dipenuhi Roh Kudus dan bertumbuh secara rohani, hubungan pribadi dengan Allah Bapa, baru karunia-karunia akan dipercayakan.
Senandung Roh bukan karunia. maksudnya mungkin bersenandung tapi dalam konteks memuji menyembah Allah, singing simple melodies for the most high God. dan setiap saat memang kita harus menyembah Allah dalam Roh dan Kebenaran.
Setuju!! Dan aku rasa sama maksudnya dengan yg dituliskan dalam artikel tersebut?


saya mengomentari kata2 terakhir di akhir poin f -> "misalnya pada saat seseorang mendoakan orang sakit yang belum tahu pasti sumber penyakitnya."
Kerja sama di sini maksudnya adalah kita mau menerima rahmat dari Allah.
Kalo Allah mengaruniakan, tetapi kita menolak (i.e. tidak bekerja sama), maka karunia itu tidak akan termanifestasi dalam diri kita.
I'm talking from a John Calvin view, but is also true from an Arminian view.
Setuju!!

Menyerahkan diri ya artinya menyerahkan pada Allah Roh Kudus, Sang Pemberi karunia. :)
Metode ini adalah praktek yg umum dilakukan di PKK, dan mungkin berbeda dgn cara jemaat dalam gereja Anda utk mengejar karunia ini. IMHO, sekali lagi ini hanya beda dalam hal interpretasi dan praktek, tapi bukan utk saling membenarkan/menyalahkan.
Atau, jika Anda punya interpretasi lain ttg cara mengejar karunia bahasa roh, mungkin bisa dibagikan di sini?
kita TIDAK PERNAH MENGEJAR KARUNIA BAHASA ROH MAUPUN KARUNIA-KARUNIA LAINNYA, tetapi PENGENALAN AKAN Allah!!

Hosea 6:6
Sebab Aku menyukai kasih setia, dan bukan korban sembelihan, dan menyukai pengenalan akan Allah, lebih dari pada korban-korban bakaran.

kita udah pernah baca dalam Matius 7:21-23 Yesus mengatakan kepada orang-orang yang bisa bikin mukjizat2, punya karunia-karunia, tapi Yesus bilang Dia ga kenal mereka.

Apa yang kita kejar? Pengenalan akan Allah. Tapi ga bisa dengan kekuatan sendiri, kita butuh Roh Kudus. Yesus menjanjikan Roh Kudus sebagai penolong et al, sebelum Yesus diangkat Yesus bilang kepada murid2nya agar tunggu sampai Kuasa itu turun atas mereka. Yang kita kejar adalah kepenuhan Roh Kudus, bukan karunia Roh atau hanya karunia bahasa Roh.

saya tidak tahu apa dasar praktek tersebut but that's certainly not right. saya bahkan tidak tahu apakah "karunia" tsb asli atau tidak. most likely not, karena saya membaca kata "meniru". menyerahkan diri bukan pada kata-kata orang yang punya karunia bahasa roh, tetapi Roh Kudus.

we can argue from the scriptures, and I found many of your practices don't go according to the Scriptures.
d. Orang tersebut dapat berdoa dalam bahasa roh yang berbeda dari orang yang mendoakannya!
“Bahasa roh juga sepeerti karunia lainnya,bukan tanda kesucian atau tanda keunggulan iman!”

Err… hubungannya dengan point yg dbahas apa ya?
itu bukan dari artikel?
IMHO, artikel di atas itu alkitabiah. :)
ralat. maksud saya tidak Alkitabiah.

Bahasa roh itu bagaikan sekeping mata uang dgn 2 sisi.
Di satu sisi dapat dimengerti jika diterjemahkan dan dapat membangun jemaat; di sisi lain bahasa ini pada dasarnya tidak dimengerti oleh manusia tetapi dimengerti oleh Allah, makanya disebut (seibarat) bahasa malaikat.
^ gak sesuai dengan yang saya baca dari artikel
Ya, sungguh ironis.
IMHO, banyak umat katolik yg “anti” gerakan karismatik dikarenakan terlanjur paranoid dengan praktek2 karismatik palsu yg mengejar ketenaran dan sensasi saja seperti yg Anda sebutkan ini. :(

they're clouding the works, making many people feel ill about it.
Diskusi yg sangat menarik. Bukan saja dari isinya, tapi justru dari latar belakang peserta diskusi.
Seperti ada yg terbalik disini, seorang katolik yg pro bahasa roh dan seorang aliran pentakosta yg (tampak terlihat) mengcounter karunia bahasa roh di hari2 ini.

Nice FIK.. !

First and foremost, I am totally not against gift of tongues. But what I am against, are the false teachings of the whole Bible, not just about the gift of tongues. I do acknowledge different interpretation, but can also decide if the interpretation seem to disagree with a different part of the Bible. I've been trying to write, like an article about "Bridging Calvinism and Arminianism", it's just a mater of their interpretation of the issue of salvation, but I know they're talking the same thing, but from a different point of view. And this kind of interpretation, nope.

Saya pun sudah dibaptis dengan Roh Kudus, bahasa Roh keluar ketika Roh Kudus yang memampukan saya melakukannya, juga karunia-karunia lain seperti perkataan hikmat, karunia iman, dlsb. So at this matter, I can argue from theological/scriptural aspect, as well as my own experience.
Calvin Limuel
@CalvinLimuel13 - twitter
@GenOfLight
http://www.bibleapple.com

Session musician (piano/keyboards, drums), music arranger/teacher/composer, Christian songwriter, web designer, security troubleshooter.
Genre: Christian Music, Gospel, Jazz, Blues, Funk, R&B, Pop, Rock, Alt rock, Techno.

Offline cadangdata

  • Super Hero
  • ******
  • Posts: 1065
  • Reputation Power:
  • Denominasi: -
Re: Bahasa Roh
« Reply #268 on: November 20, 2012, 01:38:40 PM »
ehehehe.. Bahasa Roh...

ehehe....hehe...

Offline Jenova

  • Administrator
  • Super Hero
  • *****
  • Posts: 1794
  • Reputation Power:
  • Joining in endless praise...
  • Denominasi: Catholic
Re: Bahasa Roh
« Reply #269 on: November 20, 2012, 04:01:17 PM »
sama aja yang kayak saya bilang di atas, bahasa Roh ga bikin orang peka dengan bimbingan Roh Kudus. baik secara alkitabiah, maupun secara pengalaman, I don't find that to be true.

1 Kor 14 : 2
Siapa yang berkata-kata dengan bahasa roh, tidak berkata-kata kepada manusia, tetapi kepada Allah. Sebab tidak ada seorangpun yang mengerti bahasanya; oleh Roh ia mengucapkan hal-hal yang rahasia.


Aku yakin Anda akan setuju bahwa berdoa  itu membuat seseorang semakin dekat dengan Allah, i.e. semakin peka dengan bimbingan Roh Kudus.  Berdoa dalam bahasa roh itu kita mengucapkah hal2 yg rahasia kepada Allah, in a way we have an advantage by praying in tongue compared to normal praying.
Kalo berdoa dgn cara biasa saja bisa membuat kita semakin peka thd bimbingan Roh Kudus, mosok berdoa dgn bahasa roh tidak dapat membuat kita peka terhadap bimbingan Roh Kudus?

ada dasar atau bukti?

1 Kor 14 : 2
Tanpa memiliki karunia berbahasa roh, bagaimana kita bisa mengucapkan hal2 yg rahasia kepada Allah?

1 Kor 14 : 3
Nubuat biasanya terjadi ketika karunia berbahas roh dimanifestasikan. Bagaimana kita dapat membangun jemaat dengan nubuatan2 jika kita tidak tidak/belum berbahasa roh?

1 Kor 14 : 5
Bahasa roh itu harus diterjemakan agar dapat membangun jemaat. Bagaimana kita dapat menerjemahkan kalo bahasa roh itu sendiri msh asing bagi kita, i.e. kita belum berbahasa roh?

Roh Kudus memang namanya "Comforter" maka pasti membawa damai. Itu sebabnya orang tertarik untuk memiliki Yesus, untuk memiliki Roh Kudus. setiap kita memiliki sebahagian dari Roh Kudus meskipun belum penuh, yang memungkinkan kita memuji Allah. Setelah dipenuhi Roh Kudus dan bertumbuh secara rohani, hubungan pribadi dengan Allah Bapa, baru karunia-karunia akan dipercayakan.

Agree!!!

Senandung Roh bukan karunia. maksudnya mungkin bersenandung tapi dalam konteks memuji menyembah Allah, singing simple melodies for the most high God. dan setiap saat memang kita harus menyembah Allah dalam Roh dan Kebenaran.

Senandung roh memang bukan karunia. Bersenandung tidak dalam roh memang bukan karunia.
Tetapi ketika kita berbahasa roh, dan bahasa itu disenandungkan, maka sejatinya kita sedang mempraktekkan karunia yg kita peroleh.

saya mengomentari kata2 terakhir di akhir poin f -> "misalnya pada saat seseorang mendoakan orang sakit yang belum tahu pasti sumber penyakitnya."

1 Kor 14 : 2
Penyakit yg kita tidak tahu penyebabnya, IMHO merupakan contoh2 hal2 yg rahasia.
Dengan berbahasa roh, maka hal yg rahasia ini terungkap, dan kita dapat mendoakan secara lebih specific utk kesembuhan dari penyakit ”misterius” ini.

I'm talking from a John Calvin view, but is also true from an Arminian view.

Hmm… berkaitan dgn single predestination dalam TULIPnya Calvin ya?
Makanya tidak diperlukan kerja sama manusia, salvation by grace only.

Let’s agree to disagree then, that we have different doctrines here regarding human cooperation to salvation. :)

kita TIDAK PERNAH MENGEJAR KARUNIA BAHASA ROH MAUPUN KARUNIA-KARUNIA LAINNYA, tetapi PENGENALAN AKAN Allah!!

Hosea 6:6
Sebab Aku menyukai kasih setia, dan bukan korban sembelihan, dan menyukai pengenalan akan Allah, lebih dari pada korban-korban bakaran.

kita udah pernah baca dalam Matius 7:21-23 Yesus mengatakan kepada orang-orang yang bisa bikin mukjizat2, punya karunia-karunia, tapi Yesus bilang Dia ga kenal mereka.

Apa yang kita kejar? Pengenalan akan Allah. Tapi ga bisa dengan kekuatan sendiri, kita butuh Roh Kudus. Yesus menjanjikan Roh Kudus sebagai penolong et al, sebelum Yesus diangkat Yesus bilang kepada murid2nya agar tunggu sampai Kuasa itu turun atas mereka. Yang kita kejar adalah kepenuhan Roh Kudus, bukan karunia Roh atau hanya karunia bahasa Roh.

saya tidak tahu apa dasar praktek tersebut but that's certainly not right. saya bahkan tidak tahu apakah "karunia" tsb asli atau tidak. most likely not, karena saya membaca kata "meniru". menyerahkan diri bukan pada kata-kata orang yang punya karunia bahasa roh, tetapi Roh Kudus.

1 Kor 14 : 1, 5
Paulus mengajarkan utk mengejar karunia2 Roh Kudus, dan bahasa roh termasuk sebagai salah satu karunia itu. Paulus menyukai kita berbahasa roh.

Mengejar karunia2 Roh Kudus adalah alkitabiah menurut 1 Kor 14 : 1, 5 :)


itu bukan dari artikel?

Dari artikel, chapter 7, point d.
http://forumimankristen.com/index.php/topic,887.0.html
:)

ralat. maksud saya tidak Alkitabiah.
-------------
we can argue from the scriptures, and I found many of your practices don't go according to the Scriptures.

Not according to the Scriptures based on whose interpretation? :)
I have my arguments based on Scriptures, as do yours. If my interpretation is not according to your interpretation, that doesn’t mean that mine is not according to scripture. :)

^ gak sesuai dengan yang saya baca dari artikel

Bahasa roh ibarat bahasa malaikat: chapter 5, point c.
Bahasa roh dlm bahasa yg dimengerti (diterjemahkan): chapter 5, point d.

they're clouding the works, making many people feel ill about it.

Agree!! But this doesn’t mean that there are no true glossolalia as a gift from the Holy Spirit. :)

First and foremost, I am totally not against gift of tongues. But what I am against, are the false teachings of the whole Bible, not just about the gift of tongues. I do acknowledge different interpretation, but can also decide if the interpretation seem to disagree with a different part of the Bible. I've been trying to write, like an article about "Bridging Calvinism and Arminianism", it's just a mater of their interpretation of the issue of salvation, but I know they're talking the same thing, but from a different point of view. And this kind of interpretation, nope.

IMHO, you can disagree with different interpretation, but you can’t judge that an interpretation is according or not according to the Scripture. Doing so means that you are infallible, that your interpretation is infallible thus any others not according to yours are not according to the Scripture, i.e. false interpretation.

Unless you claim that you are infallible, I suggest you not to judge others as according / not according to Scripture. :)

Saya pun sudah dibaptis dengan Roh Kudus, bahasa Roh keluar ketika Roh Kudus yang memampukan saya melakukannya, juga karunia-karunia lain seperti perkataan hikmat, karunia iman, dlsb. So at this matter, I can argue from theological/scriptural aspect, as well as my own experience.

My question now is: are you against or with the idea that there are true gift of tongues in the world nowadays?
Love is not merely a sentiment, it is an act of will.
(Benedict XVI)