saya akan mencoba kemukakan "alesan" saya utk berpendapat bold .
Dalam pengertian saya,
Natur Ilahi Yesus itu tidak sertamerta artinya = Allah yang OMNI.
Postingan saya sebelumnya membahas soal apa yang dimaksud dengan
NATURE; i.e.
WHAT WE ARE.
Nah, jika Natur Ilahi tidak meliputi ke-omnipotent-an, lantas; seperti apakah sesuatu yg ber-natur ilahi tsb?
sempet saya gugel, dan saya sering menemukan kalimat2 sbb :
- Allah rela memberikan hidupnya menjadi setara dengan manusia
- Demi kasih-Nya kepada kita Dia rela menjadi manusia
- Allah rela TURUN kedunia
dsb yang senada.
Entah kalimat2 tsb dari pov keKristenan sebenernya adalah kalimat yg tidak benar atau yang benar... namun karena kalimat2 tsb keluar dari keKristenan, maka saya anggap benar .
Terlepas ungkapannya bagaimana tapi intinya memang demikian, sesuai Alkitab. Misalnya ini:
John 3:16 "Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia telah mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal, supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal".
Sebenernya saya sudah sempet post (entah lupa di thread mana) --- kata "rela" dalam pengertian saya bener2 mengharukan (menohok benak saya) apabila memang ada unsur dari Natur Ilahi "seorang" Allah yang Dia "tanggalkan".
Berangkat dari situ, maka saya tertuntun ke pengertian unsur tsb adalah ke-OMNI-an Allah. Sebelum Yesus bangkit, Yesus tidak MahaKuasa.
Dan apabila saya "memaksakan" pengertian bhw Yesus JUGA Allah sebelum Dia bangkit, maka kata "rela" tsb bagi saya terasa meaningless ---> (imo) itu gak bisa disebut "rela" --- karena "ternyata" semua unsur/atribut Allah tetap lalu ditambahin unsur manusia .
Sebenarnya saya menjanjikan kepada
Sdr. Fantioz untuk membahas soal
Inkarnasi suatu saat nanti. Tapi berhubung postingan Anda secara tak langsung 'menuntut' nya sekarang, maka baiklah saya bahas sekilas. [masih dari sumber yg sama:
Frank J Sheed,
Theology for beginners]
Sbb:
John1:1 In the beginning was the Word, and the Word was with God, and
the Word was
God.
1:14 And the
Word was made flesh, and dwelt among u
Akibat dari inkarnasi adalah "munculnya" suatu PERSON (si PERSON ini dinamai Yesus) yang mempunyai dua natur.
1) Ilahi2) Manusiawi====
Saya, Medice_curateipsum (a
person) diskusi dengan Anda di FIK ini. Tapi saya dapat berdiskusi disini dengan Anda karena dimungkinkan oleh
natur saya. [Sekiranya saya seekor kucing, sudah pasti saya tidak akan dapat berdiskusi dengan Anda]
Into every action, nature and person enter.====
Karena Yesus memiliki
dua natur, maka:
Segala sesuatu yang mungkin bagi manusia ==> dapat dilakukan Yesus, dan
Segala sesuatu yang mungkin bagi Allah ==> dapat dilakukan Yesus.
====
- Yesus dapat berjalan di atas air ==> natur manusia tidak mungkin melakukan hal tersebut. Natur ilahi Yesus lah yang memungkin DIA dapat berjalan di atas air.
- Yesus membangkitkan orang mati (Lazarus) ==> natur manusia Yesus tidak memungkinkan hal tersebut. Natur ilahi-Nya lah yang memungkinkan DIA dapat membangkitkan Lazarus.
- Yesus lahir, lapar, haus, menderita, dan mati ==> natur Ilahi-nya tidak memungkinkan hal tersebut; natur manusiawinya lah yang memungkin hal tersebut dapat terjadi.
=====
Sebelumnya saya sudah menjelaskan pula apa yang dimaksud dengan
PERSON, yaitu 'pihak' yang melakukan apa yang dimungkinkan oleh 'pihak' Natur.
Nah, siapakah yang melakukan (operating) segala yang dimungkinkan oleh
dua natur Yesus tadi?
Yang melakukannya adalah SATU PERSON. PERSON yang itu-itu juga.
-
berjalan di atas air,
membangkitkan orang mati, tahu bahwa Yudas akan berhianat, tahu bahwa Petrus akan menyangkal tiga kali, etc +
Lahir,
lapar,
haus,
menderita, etc ===> dilakukan oleh PERSON yang sama dan satu.
Inkaranasi adalah:
Allah menjadi MANUSIA. (God-made-man alias GODMAN===>
bukan MANUSIA menjadi Allah.(Man-made-God alias MANGOD).
The conclusion:
The Person is GOD (- made man). NOT MAN (-made God)Jadi:
Segala yang dilakukan Yesus, God did.
- Saat Yesus 'bertindak' dalam natur ilahiNya (as when He raised the dead to life), itu adalah Allah yang melakukan.
- Saat Yesus 'bertindak' dalam natur manusiawiNya (as when He was born, hungry, suffered and died), itu adalah Allah yang melakukannya. [Allah lahir, Allah haus, Allah mati, Allah menderita]
Karena apa?
Karena yang melakukan itu semua adalah PERSON yang sama, yang itu-itu juga. Dan si Person tersebut adalah Allah (yang menjadi manusia).
=====
Mungkin akan muncul pertanyaan lain: Koq, Allah bisa
lahir,
haus,
lapar,
menderita, dan
mati??? it
Jawaban saya adalah:
Silakan, baca kembali apa yang dimaksud dengan natur dan person seperti saya jelaskan di atas.
======
Sekiranya Yesus itu adalah manusia yang dijadikan Allah (Man-made-God), maka kejadiannya adalah: The Person is MAN (not GOD), sehingga:
Manusia membangkitkan orang mati, manusia berjalan di atas air, manusia mengetahui yang belum terjadi.
======
Sampai, disini sudah bisakah dipahami sedikit bahwa Allah tidak pernah menanggalkan sedikitpun natur Ilahi-nya?? Kecuali membuatnya nyata bagi manusia???
Dengan kemanusiawian yang 'dikenakan' Nya, Allah menjadi nyata hadir dan bergaul bersama dengan mahluk ciptaannya.
======
Dulu sekali, di FK, pernah saya katakan:
Untuk bisa mati, lahir, lapar, haus, menderita, etc ===> Allah menjadi manusia; karena secara default NATUR ilahi-nya Allah tidak memungkinkan DIA untuk terlibat langsung dengan hal-hal seperti itu.Inilah, kurang lebih yang dimaksudkan dengan
emptied himself (kenosis) di Kitab
Filiipi 2:7.
Allah tidak mau
bertahan pada form defaultNya i.e. Allah, sebab jika DIA bertahan demikian, maka DIA menjadi tidak mungkin mengalami apa yang dapat dialami oleh mahluk-mahluk ciptaanNya. Dan mahluk ciptaannya menjadi tidak dapat mengetahui secara nyata betap besar kasih Allah kepada mereka.
=====
Salam,