Author Topic: sexual desire VS sexual pleasure ?  (Read 16383 times)

0 Members and 12 Guests are viewing this topic.

Offline odading

  • Super Hero
  • ******
  • Posts: 3314
  • Reputation Power:
  • Denominasi: non-agama
Re: sexual desire VS sexual pleasure ?
« Reply #60 on: April 03, 2013, 11:56:22 AM »
sama2 bro btw bisa ditulis ulang problemanya seperti apa atau link saja ke posting no berapa supaya lebih mudahnya :)

salam :)
karena masih "muter" pada fokus yang sama dengan phooey, linknya adalah post tepat diatas ini, Leo ..... http://forumimankristen.com/index.php/topic,1374.msg38452.html#msg38452 (reply #59)

:)
salam.

Offline odading

  • Super Hero
  • ******
  • Posts: 3314
  • Reputation Power:
  • Denominasi: non-agama
Re: sexual desire VS sexual pleasure ?
« Reply #61 on: April 03, 2013, 12:33:32 PM »
wah... saya gak pernah main2 ke daerah sini.. ternyata ada topik menarik ya... ehehe...
Nah tuh... "ahli"nya di bidang ini nongol juga .... wkwkwk :D.

Quote
Berpijak dari situ, maka pendapat saya tentang sexual pleasure:

1. mas Phooey menganggap bahwa Sensasi yang ditimbulkan akibat friksi genitalia saat penetrasi: SUDAH termasuk Kategori S.P.
bahkan, i would guess that proses-proses yang terjadi sebelumnya (foreplay, dirty talk, cunnilingus & lawannya, atau kegiatan lainnya) menurut mas Phooey juga SUDAH tmsk kategori S.P.

2. mas Oda menganggap bahwa S.P. adalah satu episode yang di-kulminasi dengan tercapai Orgasme / Ejakulasi oleh KeDUA BELAH PIHAK...
yang, i would guess, justru bisa jadi TIDAK SELALU sbg akibat Friksi Genitalia SEMATA-MATA.. ehehe...
Iyah cadang... terdapat perbedaan antara saya dan phooey.
Namun (imo) sekalipun berbeda, problema xxx tetep aja bisa timbul ---- seperti yg saya reply di #59 buat phooey :).


Quote
soalnya, kalau tadi pake contoh sprite... ijinkan saya pake contoh Buang Air Kecil...
Kalau ibarat suami B.A.K sudah sampai tuntas & kandung kemihnya sudah kosong... --> maka si suami SUDAH melakukan B.A.K
nah.. kalau si istri B.A.K sudah keluar tapi baru SETENGAH JALAN dan berhenti --> maka apakah bisa dibilang bahwa si ISTRI juga SUDAH melakukan B.A.K ? --> padahal mungkin masih setengah kebelet?
ya, kira2 begitulah post saya di #59 :).

Namun disini saya tidak sedang berfokus pada sang suami.
Siapapun, baik sang suami maupun sang istri terbuka kemungkinannya mengalami situasi yg saya istilahkan problema xxx tsb ... dimana (imo) ini seyogyanya menjadi problema mereka berdua, nggak bisa yg satu ---mentang2 udah dapet minum 1 botol sprite--- cuek bebek dgn keinginan/kemauan partnernya sambil tinggal menyuruh "kamu berdoa aja dehh ya say.... biar kamu gak kepingin lagi dapet full 1 botol ... atau mungkin siapa tau ada keajaiban kamu dapet setengah botol namun terasanya dapet 1 botol, kan dear ?".


Quote
Next..
sehubungan dengan Alkitab yg BUKAN sebagai S.O.P...
JIKA Saya menganggap Alkitab ADALAH S.O.P, tentu saya memilih untuk HANYA MELAKUKAN KEGIATAN SEKSUAL yang TERTULIS DI Alkitab SAJA.. dan menganggap Kegiatan Seksual yang TIDAK TERTULIS di Alkitab itu berarti TIDAK SESUAI atau SALAH....
tapi.. saya TIDAK berpandangan demikian.. ehehe...
secara diluar Alkitab (non-biblical) ... dikala pasutri mengalami problema xxx, maka tentu pula pemecahannya secara non-biblical ---> yang kemungkinan besar terjadinya ejakulasi/SP/klimaks/orgasme DILUAR event penetrasi.

Namun pada "kasus" ini, saya sedang fokuskan ke pasutri yang taat pada Alkitab (biblical) ... dimana (imo) sepertinya justru bisa jadi bumerang bagi pasutri ini, dimana pasangan yg sudah dpt 1 botol full bisa menggunakan statement seperti ungu diatas.

Quote
Tentang pro creation:

a. Manusia sbg mahluk yg lebih advance drpd hewan --> maka Seks dapat dimaknai TIDAK SEKEDAR sebagai SARANA PRODUKSI ANAK
Kecuali kedua pasangan memang sudah merasa mencapai SP, maka besar kemungkinan salah satu pasangan akan bisa merasa coklat dikala dia tidak pernah mencapai SP ataupun masih ingin minum ampe 1 botol sprite full.

Quote
d. Kalau kegiatan Seksual SEMATA-MATA bertujuan Pro-CREATION, tetapi TANPA MEMPERDULIKAN aspek komunikasi, psikologis & pleasure... maka saya ragu bahwa itu adalah kehidupan SUAMI ISTRI yang SEHAT...
Dilema-nya bagi pasutri yang biblical dan mengalami problema xxx ini adalah : secara biblical dilarang mencapai SP DILUAR event penetrasi, sekalipun mereka sudah bersuami-istri.

Saya rasa saya sudah tau apa yang cadang akan kemukakan (karena cadang kayaknya nonKatolik ? please CMIIW) .... namun disini fokus saya adalah pasutri yg biblical secara keKatolikan.

Betul, secara general ---seperti yang Leo kasih dasar pada kisah Onan--- kisah Onan kesimpulannya adalah setara dgn tercapainya SP diluar event penetrasi.

Onan :
SP-nya tercapai diluar event penetrasi sekalipun sudah beristri, Tuhan marah.

Suami or istri jaman sekarang :
SP-nya tercapai diluar event penetrasi sekalipun sudah beristri/bersuami, Tuhan marah.

Ngerujuk ke SP per individu, secara biblical saya rasa memang begitu-lah keliatannya.
Namun kalo ngerujuk ke SP pasutri, maka di kasus Onan .. tidak melibatkan adegan xxx pasutri. Onan bekerja sendiri, beda dgn problema pasutri dimana adegan xxx tsb adalah berupa team-work.

Quote
Oleh karenanya... karena Partner seks pasti sama terus.... (ehehe... maap.. ini asumsi saya...)
   maka Metode, Gaya, Suasana, Tempat, dan lain-lainnya perlu VARIASI lho.. biar gak bosan dan biar keep the flame alight...
Nah tuh... ilmu dari "ahli"nya di bidang ini, keluar ... wwkwkwk :D.

Makasih cadang atas masukannya.

:)
salam.

Offline Leonardo

  • Global Moderator
  • Super Hero
  • *****
  • Posts: 1772
  • Reputation Power:
  • katolik
Re: sexual desire VS sexual pleasure ?
« Reply #62 on: April 03, 2013, 01:21:49 PM »
Ya... saya mengerti ... namun SP itu dijaman sekarang kayaknya sudah lumrah deh ... gak perlu menikah dulu sso juga sudah bisa "memahaminya" .... hehehe :D.

Justru pada pasutri ... "problema"nya adalah : Memahami partner-nya ... memahami apakah sang partner juga sudah menikmati sprite yg rasanya manis dan bersoda tsb ? sudah mencapai SP ?
 nah disinilah... saya udah sempet nanyain dulu, bagaimana dgn persepsi dari keKristenan ttg SP tsb... tapi phooey belon sempet ngejawab, sehingga saya secara umum (jadi bukan secara keKristenan) ngambil asumsi bhw :

persepsi dari SP adalah klimaks/ejakulasi/orgasme
---> maen-maen xxx, kitik2an, mandi kucing, dlsb BUKAN / TIDAK mencapai SP.


Taroh kata saya sependapat dgn phooey :
SP = minum 1 botol full sprite = minum setengah botol sprite.
---> kitik2an, mandi kucing, dlsb = SP.

Pertanyaannya, apakah salah satu pasangan yg sudah dapet minum 1 botol full sprite itu perduli dengan pasangannya yang baru minum setengah botol ? Laen perkara kalo yang minum setengah botol bilang : "udah gpp, setengah botol udah cukup kok" ... Lah, kalo dia bilang "beloooon... saya masih belon minum full 1 botol niih.... saya mau/ingin ampe 1 botol", gimana ? :).

Dari situ kan tetep aja artinya ada "problema xxx" kan ? :D.

Nah, tersangkut paut dgn keKristenan ... apakah pasangannya yang sudah dapet minum 1 botol sprite tsb bisa/boleh bilang : "maap say..... owe gak kuat lagi ... sementara aturan kepercayaan yang kita taati bersama kan ngelarang sso minum 1 botol sprite full diluar botol. Jadi yah... kamu berdoa aja deh... supaya kemauan/keinginan mu dapet 1 botol - sirna".

Iya kalo cuma kadang2 kejadiannya.... Lah kalo setiap kali kejadiannya kayak begitu terus, bukankah ini bisa menuntun ke kesimpulan bhw pasangan yang dapet minum satu botol itu egois ? :). Bukankah bisa2 menuntun pasangan yg selalu cuma dapet setengah botol itu jadi kayak robot ? objek pemuas ? ataupun sekedar objek prokreasi ?

Disini saya tidak sedang meng-generalisasi bhw kejadian tsb pasti selalu terjadi di pasutri, phooey.... saya sekedar nggak menutup mata bahwa ADA terbuka kemungkinannya problema xxx tsb terjadi :).

salam.
walah mak...sampai ke botol sprite segala  :D

patokannya begini aja bro odading...as long as pada saat hubungan intim yang cowok menumpahkan spermanya di rahim isterinya yah berarti sudah prokreatif dengan catatan tidak memakai obat2 an kontrasepsi atau alat2 kontrasepsi buatan yang lain...

Untuk masalah SP bisa dilakukan dengan foreplay yang cukup untuk dapat klimaks bersama atau mungkin yang cowok bisa mendahulukan yang perempuan dahulu yang mencapai klimaks...

Kalau salah satu pihak tidak bisa merasakan klimaks yah tidak apa2...sepanjang prokreatif dan dikomunikasikan dengan baik oleh kedua belah pihak.

salam  :)
In Omnibus Caritas

Offline Djo

  • Global Moderator
  • Super Hero
  • *****
  • Posts: 1503
  • Reputation Power:
  • Denominasi: kharismatik
Re: sexual desire VS sexual pleasure ?
« Reply #63 on: April 03, 2013, 02:12:16 PM »
Ngomong2 soal prokreasi...... dasar ayatnya dari sini kan ?
Kej 1:28
Allah memberkati mereka, lalu Allah berfirman kepada mereka: "Beranakcuculah dan bertambah banyak; penuhilah bumi dan taklukkanlah itu, berkuasalah atas ikan-ikan di laut dan burung-burung di udara dan atas segala binatang yang merayap di bumi."

Pertama, apakah perintah Allah saat itu kpd adam juga berlaku untuk kita sekarang ini ? Secara saat itu memang adam dan hawa adalah satu2nya pasangan manusia di bumi..

Kedua, seandainya memang jg berlaku utk kita, saat ini bumi sudah penuh sesak, orang2 kekurangan tempat tinggal. Apakah perintah "penuhilah bumi" masih relevan dgn kehidupan kita saat ini ?

Thanks...
Trust and Obey....!  Miracle is on the way !!

Offline Phooey

  • Super Hero
  • ******
  • Posts: 5491
  • Reputation Power:
  • Denominasi: Χριστός
Re: sexual desire VS sexual pleasure ?
« Reply #64 on: April 03, 2013, 03:29:40 PM »

---cut---

Taroh kata saya sependapat dgn phooey :
SP = minum 1 botol full sprite = minum setengah botol sprite.
---> kitik2an, mandi kucing, dlsb = SP.

Pertanyaannya, apakah salah satu pasangan yg sudah dapet minum 1 botol full sprite itu perduli dengan pasangannya yang baru minum setengah botol ? Laen perkara kalo yang minum setengah botol bilang : "udah gpp, setengah botol udah cukup kok" ... Lah, kalo dia bilang "beloooon... saya masih belon minum full 1 botol niih.... saya mau/ingin ampe 1 botol", gimana ? :).

Dari situ kan tetep aja artinya ada "problema xxx" kan ? :D.

---cut---



---cut---

Saat melakukan hubungan, tidak memakai suatu benda yang menghalangi terjadinya prokreasi.
Dan merupakan persembahan total kepada masing2 pasangannya.
Dari kesimpulan diatas didapat bahwa hubungan suami istri adalah dua2 nya ada baik prokreasi maupun sexual pleasure.

---cut---







 :onion18:


Jadi begini Bro Oda.
Sprite milik suami ... suami mempersembahkan total kepada sang istri.
Demikian pula sebaliknya, sprite sang istri dipersembahkan total kepada sang suami.

Namanya mempersembahkan total, sprite sang istri dihabiskan oleh sang suami, justru sang istri semakin bahagia ....   :swt:
Demikian sebaliknya.  Jadi enggak adalah perkataan wwaaa gimana nih, saya baru menghabiskan sprite saya setengah gelas.


Justru yang terjadi .... waduhhhh .... betapa bahagianya aku karena sprite yang saya persembahkan kepada pasangan saya ternyata dihabiskan pasangan saya.


Kembali lagi ... filosofi diatas baru dapat dipahami oleh orang2 yang telah merasakan sprite ..............          :rofl:
Καὶ μὴ κρίνετε, καὶ οὐ μὴ κριθῆτε· καὶ μὴ καταδικάζετε, καὶ οὐ μὴ καταδικασθῆτε. ἀπολύετε, καὶ ἀπολυθήσεσθε· (Luk 6:37 BGT)

Offline Leonardo

  • Global Moderator
  • Super Hero
  • *****
  • Posts: 1772
  • Reputation Power:
  • katolik
Re: sexual desire VS sexual pleasure ?
« Reply #65 on: April 03, 2013, 04:04:35 PM »




 :onion18:


Jadi begini Bro Oda.
Sprite milik suami ... suami mempersembahkan total kepada sang istri.
Demikian pula sebaliknya, sprite sang istri dipersembahkan total kepada sang suami.

Namanya mempersembahkan total, sprite sang istri dihabiskan oleh sang suami, justru sang istri semakin bahagia ....   :swt:
Demikian sebaliknya.  Jadi enggak adalah perkataan wwaaa gimana nih, saya baru menghabiskan sprite saya setengah gelas.


Justru yang terjadi .... waduhhhh .... betapa bahagianya aku karena sprite yang saya persembahkan kepada pasangan saya ternyata dihabiskan pasangan saya.


Kembali lagi ... filosofi diatas baru dapat dipahami oleh orang2 yang telah merasakan sprite ..............          :rofl:
nah ternyata jam terbang sangat berpengaruh untuk masalah ini...wkkk...

saya sependapat dengan kung Phooey  :D
In Omnibus Caritas

Offline Leonardo

  • Global Moderator
  • Super Hero
  • *****
  • Posts: 1772
  • Reputation Power:
  • katolik
Re: sexual desire VS sexual pleasure ?
« Reply #66 on: April 03, 2013, 04:10:42 PM »
Ngomong2 soal prokreasi...... dasar ayatnya dari sini kan ?
Kej 1:28
Allah memberkati mereka, lalu Allah berfirman kepada mereka: "Beranakcuculah dan bertambah banyak; penuhilah bumi dan taklukkanlah itu, berkuasalah atas ikan-ikan di laut dan burung-burung di udara dan atas segala binatang yang merayap di bumi."

Pertama, apakah perintah Allah saat itu kpd adam juga berlaku untuk kita sekarang ini ? Secara saat itu memang adam dan hawa adalah satu2nya pasangan manusia di bumi..

Kedua, seandainya memang jg berlaku utk kita, saat ini bumi sudah penuh sesak, orang2 kekurangan tempat tinggal. Apakah perintah "penuhilah bumi" masih relevan dgn kehidupan kita saat ini ?

Thanks...
maksudnya bro Djo gimana nih...apakah sekarang perintahNya sudah berubah dari penuhilah bumi menjadi mengosongkan bumi   :D

sekarang ini di negara2 eropa sudah mulai kewalahan karena banyak pasangan yang memutuskan untuk tidak mempunyai anak sama sekali sehingga laju pertumbuhan penduduk menjadi menurun dan mengurangi tenaga2 produktif...oleh karena itu mulailah banyak berbagai tunjangan yang diberikan negara bagi keluarga2 yang mau mempunyai anak.

salam  :)
In Omnibus Caritas

Offline cadangdata

  • Super Hero
  • ******
  • Posts: 1065
  • Reputation Power:
  • Denominasi: -
Re: sexual desire VS sexual pleasure ?
« Reply #67 on: April 03, 2013, 04:47:17 PM »
Jadi begini Bro Oda.
Sprite milik suami ... suami mempersembahkan total kepada sang istri.
Demikian pula sebaliknya, sprite sang istri dipersembahkan total kepada sang suami.

Namanya mempersembahkan total, sprite sang istri dihabiskan oleh sang suami, justru sang istri semakin bahagia ....   :swt:
Demikian sebaliknya.  Jadi enggak adalah perkataan wwaaa gimana nih, saya baru menghabiskan sprite saya setengah gelas.


Justru yang terjadi .... waduhhhh .... betapa bahagianya aku karena sprite yang saya persembahkan kepada pasangan saya ternyata dihabiskan pasangan saya.


Kembali lagi ... filosofi diatas baru dapat dipahami oleh orang2 yang telah merasakan sprite ..............          :rofl:

kalo sejauh pengetahuan saya mas...

barangkali Tuhan menciptakan proses ORGASME pada pria dan wanita, siapa tahu memang sebagai INDIKATOR selesai-nya satu episode komunikasi non vebal tersebut...

Dari berbagai penelitian yang pernah ada, ketika Orgasme,
baik pria maupun wanita, melepaskan Neurotransmitter "kebahagiaan", spt serotonin dan konco-konco-nya sehingga dipersepsi sebagai sensasi klimaks, dan lainnya..
sekaligus memerintahkan otot motorik untuk melakukan kontraksi ritmik pada ductus-ductus di sekitar situ...
dimana pada pria.. fungsi reproduksi nya sudah cukup jelas diketahui, yaitu memompa kan semen & sperma keluar...
tetapi pada wanita... fungsi reproduksi-nya belum begitu jelas.. karena gak usah kontraksi-pun, tetep bisa jadi zygote..

Mungkinkah...
konsep dasar "jadul" ini yang melatarbelakangi kesimpulan bahwa kalo wanita gak usah orgasme, asal udah "enak" berarti udah...
sementara kalo pria, yang menentukan "udahan / belum-nya" adalah ejakulasi / orgasme-nya...
bahkan rasanya film bokep mutakhir-pun masih mempertontonkan Gender-unequality ini.. ehehe......

Coba kalo dibalik.....
gimana kalo "udahan" nya itu ketika wanita sudah orgasme, sementara pria-nya asal udah "enak" walaupun belum ejakulasi.. terus UDAHAN....
(tapi untuk tercipta kondisi itu susah kali ya...  ehehehehe...... soalnya dari survey, dalam kurva distribusi normalnya, memang modusnya adalah profil seksual pria memang cepet naik & cepet udah.. ehehe.. sementara wanita: lambat naik & sekalinya naik agak lamaan udahnya.. ehehe..)
coba.. kira-kira para pria protes gak ya.... ehehehehe....


Dan cukup memprihatinkan-nya ternyata bahwa Persentasi Wanita yang PERNAH mengalami Orgasme itu jauh lebih rendah daripada pria lho...
(itu survey dulu & berlaku bagi yg sekarang berusia 50-60an tahun gitu kali ya....tapi gak tahu ya kalo mayoritas di tahun 2013 ini..??)

Tentu, kalao sekelompok Wanita yang BELUM PERNAH tahu bgm rasanya ORGASME..
ketika ditanya... apakah SUDAH MERASA "ENAK" ketika berhubungan seks dgn suaminya?
Tentu jawabnya: SUDAAAHHHHH.....

Nah, gimana kalau survey-nya dipertajam...
- Populasi-nya: Wanita yang SUDAH PERNAH / RUTIN mengalami ORGASME..
- ditanya: Kalau anda melakukan kegiatan seks tapi TIDAK SAMPAI anda orgasme.. apakah menurut anda itu "Sudah Enak" ?

saya ragu jawabnya sama... ehehehehe...

Offline sniperX

  • Super Hero
  • ******
  • Posts: 1954
  • Reputation Power:
  • Denominasi: ****
Re: sexual desire VS sexual pleasure ?
« Reply #68 on: April 03, 2013, 05:04:03 PM »
Addduh, ini thread khusus dewasa yah?

Jadi maluuuu

Offline Djo

  • Global Moderator
  • Super Hero
  • *****
  • Posts: 1503
  • Reputation Power:
  • Denominasi: kharismatik
Re: sexual desire VS sexual pleasure ?
« Reply #69 on: April 03, 2013, 06:09:05 PM »
maksudnya bro Djo gimana nih...apakah sekarang perintahNya sudah berubah dari penuhilah bumi menjadi mengosongkan bumi   :D
Maksud saya kan diperintahkannya sampai buminya penuh. Nah kalo sudah penuh gimana ?
Apakah perintahnya tetap dijalankan ? Atau at least perintahnya stop sampai disitu bro, bukan berarti mengosongkan bumi kan ? :D

sekarang ini di negara2 eropa sudah mulai kewalahan karena banyak pasangan yang memutuskan untuk tidak mempunyai anak sama sekali sehingga laju pertumbuhan penduduk menjadi menurun dan mengurangi tenaga2 produktif...oleh karena itu mulailah banyak berbagai tunjangan yang diberikan negara bagi keluarga2 yang mau mempunyai anak.
Tapi indonesia dan cina sudah hampir tenggelam bro  :D

Trust and Obey....!  Miracle is on the way !!

Offline odading

  • Super Hero
  • ******
  • Posts: 3314
  • Reputation Power:
  • Denominasi: non-agama
Re: sexual desire VS sexual pleasure ?
« Reply #70 on: April 03, 2013, 06:59:31 PM »
walah mak...sampai ke botol sprite segala  :D
kung-kung dulu tuh yang mulai pake sprite ... :D.

Quote
as long as pada saat hubungan intim yang cowok menumpahkan spermanya di rahim isterinya yah berarti sudah prokreatif
entah begimana, saya masih kurang nangkep ... kenapa arah respond-nya temen2 disini cenderung ke ttg para cowo / suami, ya ? ...  :what:

Disini sebenernya saya nggak lagi memfokuskan apakah si pria ataupun si wanita, Leo.... karena siapapun terbuka kemungkinan-nya tidak mencapai SP (klimaks) dikala penetrasi.

Quote
dengan catatan tidak memakai obat2 an kontrasepsi atau alat2 kontrasepsi buatan yang lain...
Bukan catatan ungu yang fokus dari maksud saya, melainkan catatan : SP/klimaks/orgasme/ejakulasi HARUS dikala event penetrasi, Leo :).

Mungkin saya mesti mundur dulu sedikit dengan bertanya dulu :
apakah catatan coklat secara biblical memang HANYA berlaku pada sang suami ?

atau mungkin,

karena gak ada rujukannya ttg yg cewe di KS ... ya itu artinya memang CUMA buat para cowo ?

Quote
Untuk masalah SP bisa dilakukan dengan foreplay yang cukup untuk dapat klimaks bersama atau mungkin yang cowok bisa mendahulukan yang perempuan dahulu yang mencapai klimaks...
Ya... yang bold itu tetap kan secara biblical didalam catatan coklat ?

Quote
Kalau salah satu pihak tidak bisa merasakan klimaks yah tidak apa2...sepanjang prokreatif dan dikomunikasikan dengan baik oleh kedua belah pihak.
weleh.... justru maksud saya adanya problema xxx itu karena timbul kenapa-napa pada salah satu pasutri tsb. Atuh mah kalo keduanya merasa tidak apa2 ... ya tentu tidak akan juga timbul problema xxx, kaaan ? :).

salam.

Offline odading

  • Super Hero
  • ******
  • Posts: 3314
  • Reputation Power:
  • Denominasi: non-agama
Re: sexual desire VS sexual pleasure ?
« Reply #71 on: April 03, 2013, 07:48:46 PM »
Jadi begini Bro Oda.
Sprite milik suami ... suami mempersembahkan total kepada sang istri.
Demikian pula sebaliknya, sprite sang istri dipersembahkan total kepada sang suami.
akan menjadi sulit disini - kalo berpendapat : "pokok dengan terjadinya penetrasi ....ENTAH itu mau sampe SP/klimaks/orgasme/ejakulasi kek, nggak ada klimaks kek,  itu artinya masing2 pihak sudah mempersembahkan secara total kepada masing2 pasangannya.",  phooey :).

Bukankah pengikatan dalam perkawinan sudah menandai bhw masing2 memang akan mempersembahkan total kepada pasangannya ?

Quote
Namanya mempersembahkan total, sprite sang istri dihabiskan oleh sang suami, justru sang istri semakin bahagia ....   :swt:
Demikian sebaliknya.
---> dari quote diatas, ini jadi menuntut saya ke pendapat/kesimpulan : Masing2 pasangan harus rela berkorban dimana dikala event penetrasi, apabila terjadi kemungkinan salah satu pasangan kelar duluan dan segera setelah kelar (mencapai SP/klimaks) BOLEH/BISA men-terminasi event penetrasi tsb. Begitu bener gak, phooey ?

Harusnya bener kesimpulan saya diatas, loh .... tapiiiiiii ... ini kembali lagi kejedot ama statement phooey :
Quote from: phooey
Semisal hanya pada prokreasi tanpa adanya sexual pleasure ..... kan sama saja berarti "pemerkosaan"

IMHO keduanya harus ada.
Baik prokreasi maupun sexual pleasure.
"keduanya harus ada" .... bagi siapa ? bagi cowo-nya aja kan ? ---berdasarkan respond2 temen2 disini--- :)

Kesulitannya disini,
phooey berpedoman : pokok event penetrasi itu = SP ... mao nyampe klimaks kek, nggak ada klimaks kek ... itu tetep disebut SP. maaf, saya gunakan ilustrasi vulgar : ibarat sso yg "maen2"nin burungnya setiap hari, tanpa pernah klimaks maka itu (kalo berdasarkan pedoman phooey) = SP :D.

Sedangkan imo, statement orange mah atuh gak bisa dibilang sexual pleasure - melainkan baru di sexual activity .... :D ---> event penetrasi = SA (sexual activity).

Quote
Justru yang terjadi .... waduhhhh .... betapa bahagianya aku karena sprite yang saya persembahkan kepada pasangan saya ternyata dihabiskan pasangan saya.
Ya... jadi bener kan kesimpulan saya ... POKOK masing2 pasangan tidak boleh/tidak bisa menuntut terpenuhinya keinginan diri sendiri ... karena yang penting adalah partner-nya puas.

Kalo buat cowo, jelas ketauan SP-nya tercapai di event ejakulasi .... dan menjadi mudah apabila sang istri type malu-malu, dikala sang suami segera setelah men-terminasi event penetrasi karena dirinya telah SP menanyakan : "kamu udah merasa total ngabisin sprite saya ?" ... "udah mas" jawab sang istri berbohong karena malu utk mengungkapkannya.

Coba deh phooey perhatikan yang di bold ... saya ada pertanyaan :
Apakah biblical bhw HANYA SUAMI yang ber-hak menterminasi event penetrasi ?

Quote
Kembali lagi ... filosofi diatas baru dapat dipahami oleh orang2 yang telah merasakan sprite
phooey, secara general tentu saya mengerti maksud "filosofi" phooey.

Namun disini yang saya ajukan adalah problema xxx.
Problema ini terbuka kemungkinan-nya terjadi pada pasutri ---apapun aliran kepercayaannya---.
KECUALI, memang secara ajaib pasutri Kristen/Katolik tidak akan pernah mungkin (NOL probabilitas) mengalami problema xxx :).

Saya mengerti dan yakin phooey tidak mengalami problem ini ... dan saya akui secara general, tidak semua pasutri (apalagi orang asia, kalo bule masih besar kemungkinan) akan bisa begitu saling terbuka dalam membicarakan SP masing2 ---> sehingga secara general pula di anggap/di asumsikan bhw masing2 pasangan sudah mencapai SP  (entah benar atau tidaknya, walahualam :))dikala event penetrasi pasutri..

Tanpa memerlukan siapa yang sudah menikah, siapa yang belon menikah ---- siapa yang belon nyobain sprite dan siapa yang sudah nyobain sprite .... saya ajak phooey utk coba deh memposisikan diri ibarat sso/pasutri yang mengalami problem xxx tsb :D.

:)
salam.
« Last Edit: April 03, 2013, 07:53:19 PM by odading »

Offline odading

  • Super Hero
  • ******
  • Posts: 3314
  • Reputation Power:
  • Denominasi: non-agama
Re: sexual desire VS sexual pleasure ?
« Reply #72 on: April 03, 2013, 08:27:58 PM »
Coba kalo dibalik.....
Nah, cadang kayaknya mirip saya ... karena quote diatas juga salah satu yang menjadi dasar pertanyaan saya :).

Oleh karena itu saya nggak mau berfokus pada SP cowo aja ... karena mesti adil, saya juga masukin fokus ke SP cewe .... dgn kata lain, saya tidak mementingkan SIAPA ---yg suami atopun yang istri --- melainkan problem tsb adalah problem milik mereka BERDUA.

Quote
gimana kalo "udahan" nya itu ketika wanita sudah orgasme, sementara pria-nya asal udah "enak" walaupun belum ejakulasi.. terus UDAHAN....
(tapi untuk tercipta kondisi itu susah kali ya)
Ya susah, namun tetap terbuka kemungkinannya dan PERNAH ADA hal demikian kan ya cadang ? :).

Dan gak usah jauh2, teman saya yg sudah menikah dan setelah punya bbrp anak - hampir tidak pernah lagi mencapai SP dikala penetrasi. Beruntung dia nggak dibawah "aturan" kepercayaannya, sehingga SP-nya dikelarin diluar penetrasi dengan "bantuan" istrinya :).

salam.

Offline cadangdata

  • Super Hero
  • ******
  • Posts: 1065
  • Reputation Power:
  • Denominasi: -
Re: sexual desire VS sexual pleasure ?
« Reply #73 on: April 03, 2013, 08:43:53 PM »
Saya rasa saya sudah tau apa yang cadang akan kemukakan (karena cadang kayaknya nonKatolik ? please CMIIW) .... namun disini fokus saya adalah pasutri yg biblical secara keKatolikan.

mas oda,
as far as i would really like to correct you...  tapi mohon maaf bahwa semua pendapat saya adalah PRIBADI sifatnya lho mas..
shg tentu pendapat saya itu TIDAK MEREPRESENTASIKAN atau spoken behalf of Institusi dimana saya berafiliasi..

& yg paling penting... ehehe.. kalo dari kacamata biblikal literal... saya kayaknya amat tidak qualified banget ke dalam situ deh.. ehehe...
mohon maaf bro..


Quote
Ya susah, namun tetap terbuka kemungkinannya dan PERNAH ADA hal demikian kan ya cadang ? :).

Dan gak usah jauh2, teman saya yg sudah menikah dan setelah punya bbrp anak - hampir tidak pernah lagi mencapai SP dikala penetrasi. Beruntung dia nggak dibawah "aturan" kepercayaannya, sehingga SP-nya dikelarin diluar penetrasi dengan "bantuan" istrinya :).

kayanya sekarang semakin banyak lho mas..
apalagi kalo sudah pernah coba & beberapa kali makan aphrodisiac atau erectile dysfunctional medication, padahal sebenernya tidak termasuk golongan yg dysfunctional.. ehehe..
shg "sensitifitas" syaraf-syaraf di sekitar situ jadi lebih "numb" yang berakibat sensasi "nikmat" nya terasa berkurang....

atau..
bisa jadi karena faktor Psikologis, yg lebih tepatnya.. Psikosomatis.
yg bisa jadi karena banyak pikiran, merasa bersalah, bosan dgn gaya & posisi yg itu-itu aja, atau tadinya pasangannya six-pack & seksi --> terus makin tua makin one-pack & menggelambir dimana-mana, atau sebab2 lainnya...

btw...
masih untung mas.. yang "menuntaskan" masalahnya itu istrinya SENDIRI..... bukan istri tetangga.. ehehe...

Offline Phooey

  • Super Hero
  • ******
  • Posts: 5491
  • Reputation Power:
  • Denominasi: Χριστός
Re: sexual desire VS sexual pleasure ?
« Reply #74 on: April 04, 2013, 11:38:39 AM »
akan menjadi sulit disini - kalo berpendapat : "pokok dengan terjadinya penetrasi ....ENTAH itu mau sampe SP/klimaks/orgasme/ejakulasi kek, nggak ada klimaks kek,  itu artinya masing2 pihak sudah mempersembahkan secara total kepada masing2 pasangannya.",  phooey :).

Bukankah pengikatan dalam perkawinan sudah menandai bhw masing2 memang akan mempersembahkan total kepada pasangannya ?
 ---> dari quote diatas, ini jadi menuntut saya ke pendapat/kesimpulan : Masing2 pasangan harus rela berkorban dimana dikala event penetrasi, apabila terjadi kemungkinan salah satu pasangan kelar duluan dan segera setelah kelar (mencapai SP/klimaks) BOLEH/BISA men-terminasi event penetrasi tsb. Begitu bener gak, phooey ?



Bro Oda ....
Saya mendefinisikan sexual pleasure adalah kenikmatan dalam berhubungan sex.
Sedangkan klimaks adalah salah satu bentuk dari sexual pleasure.
Jadi saya setuju dengan statement Bro Oda diatas.    :blush:


Quote
Harusnya bener kesimpulan saya diatas, loh .... tapiiiiiii ... ini kembali lagi kejedot ama statement phooey :  "keduanya harus ada" .... bagi siapa ? bagi cowo-nya aja kan ? ---berdasarkan respond2 temen2 disini--- :)

Kesulitannya disini,
phooey berpedoman : pokok event penetrasi itu = SP ... mao nyampe klimaks kek, nggak ada klimaks kek ... itu tetep disebut SP. maaf, saya gunakan ilustrasi vulgar : ibarat sso yg "maen2"nin burungnya setiap hari, tanpa pernah klimaks maka itu (kalo berdasarkan pedoman phooey) = SP :D.

Sedangkan imo, statement orange mah atuh gak bisa dibilang sexual pleasure - melainkan baru di sexual activity .... :D ---> event penetrasi = SA (sexual activity).
 Ya... jadi bener kan kesimpulan saya ... POKOK masing2 pasangan tidak boleh/tidak bisa menuntut terpenuhinya keinginan diri sendiri ... karena yang penting adalah partner-nya puas.

Kalo buat cowo, jelas ketauan SP-nya tercapai di event ejakulasi .... dan menjadi mudah apabila sang istri type malu-malu, dikala sang suami segera setelah men-terminasi event penetrasi karena dirinya telah SP menanyakan : "kamu udah merasa total ngabisin sprite saya ?" ... "udah mas" jawab sang istri berbohong karena malu utk mengungkapkannya.


Yang saya maksud dalam hubungan suami istri adalah mencakup :

1. Pro kreasi  =  penetrasi ditempat semestinya tanpa penghalang
2. Sexual Pleasure = karena masing2 mempersembahkan kepada pasangannya maka dinikmati bersama2.


Bukan dalam arti sempit bahwa ke 2 pasangan harus saling mencapai klimaks.   :blush:


Quote

Coba deh phooey perhatikan yang di bold ... saya ada pertanyaan :
Apakah biblical bhw HANYA SUAMI yang ber-hak menterminasi event penetrasi ?
 phooey, secara general tentu saya mengerti maksud "filosofi" phooey.

Namun disini yang saya ajukan adalah problema xxx.
Problema ini terbuka kemungkinan-nya terjadi pada pasutri ---apapun aliran kepercayaannya---.
KECUALI, memang secara ajaib pasutri Kristen/Katolik tidak akan pernah mungkin (NOL probabilitas) mengalami problema xxx :).

Saya mengerti dan yakin phooey tidak mengalami problem ini ... dan saya akui secara general, tidak semua pasutri (apalagi orang asia, kalo bule masih besar kemungkinan) akan bisa begitu saling terbuka dalam membicarakan SP masing2 ---> sehingga secara general pula di anggap/di asumsikan bhw masing2 pasangan sudah mencapai SP  (entah benar atau tidaknya, walahualam :))dikala event penetrasi pasutri..

Tanpa memerlukan siapa yang sudah menikah, siapa yang belon menikah ---- siapa yang belon nyobain sprite dan siapa yang sudah nyobain sprite .... saya ajak phooey utk coba deh memposisikan diri ibarat sso/pasutri yang mengalami problem xxx tsb :D.

:)
salam.


Mengenai problem xxx seperti kekhawatiran Bro Oda diatas, seharusnya dibicarakan terbuka oleh para pasangannya.
Begitu Bro Oda.

Coba dibandingkan dengan pendapat Bro Detik, Bro Sniper X dan yang lain.

 :ballspin:
Καὶ μὴ κρίνετε, καὶ οὐ μὴ κριθῆτε· καὶ μὴ καταδικάζετε, καὶ οὐ μὴ καταδικασθῆτε. ἀπολύετε, καὶ ἀπολυθήσεσθε· (Luk 6:37 BGT)