Author Topic: Rencana Allah dan Kemahatahuan Allah  (Read 18624 times)

0 Members and 10 Guests are viewing this topic.

Offline budi

  • FIK - Senior
  • ****
  • Posts: 488
  • Reputation Power:
  • Denominasi: kristen
Re: Rencana Allah dan Kemahatahuan Allah
« Reply #165 on: November 23, 2013, 01:06:25 AM »
Kalau anda yang katanya adalah guru bahasa Inggris, tidak bisa mengetahui bahwa apa yang diucapkan Vicky itu menyalahi habis-habisan kaidah bahasa Inggris, maka saya gak tahu lagi harus ngomong apa, bro. Karena saya yang Inggrisnya pas-pasan tahu kalau Vicky salah total.

 :doh:

Guru bahasa inggris memang bisa mengatakan si vicky menggunakan bahasa inggris secara salah dalam perspektf tertentu. Tapi, mengatakan salah bukanlah makna dari pekerjaan guru. Itu pekerjaan orang yg memeriksa hasil ujian, misalnya. (Dan untuk memeriksa hasil ujian, orang nggak perlu jadi guru dulu).

Tugas guru adalah memeriksa salahnya di mana, kenapa bisa salah, apa yg bisa diperbaiki, bagaimana cara memperbaikinya, bagaimana memotivasi si vicky (dan orang-orang seperti dia) untuk tidak jadi minder oleh karena bully-an orang, kenapa orang membully dia, dll dll. Untuk melakukan itu semua diperlukan assessment. Untuk melakukan assessment diperlukan studi.

"29 my age" --> ini udah lumayan lho. Dari sisi bahasa sebagai alat komunikasi, frasa tsb sudah bisa dimengerti oleh native speaker. Tinggal diasah sedikit saja supaya kalimatnya menjadi grammatikal. Dia udah punya modal yg baik untuk belajar bahasa inggris (PeDe).

Apalah artinya tahu kebenaran kalau pengetahuan itu nggak menyelamatkan? (Dalam Kekristenan, keselamatan itu kalau nggak salah bukan sebuah situasi, melainkan sebuah aktifitas. Ia adalah sesuatu yg dikerjakan (hal-hal seperti melayani, mengasihi, dan semacmnya))


Ah sudahlah. Sori, saya malah jadi OOT hahaha...

Cheers

Offline Phooey

  • Super Hero
  • ******
  • Posts: 5491
  • Reputation Power:
  • Denominasi: Χριστός
Re: Rencana Allah dan Kemahatahuan Allah
« Reply #166 on: November 23, 2013, 06:11:52 AM »
Yg saya tangkap dari bro salt, saya semestinya bisa tahu kalau vicky itu salah tanpa melakukan yg bold itu, bro phooey.

Bagi saya, yg bold itu kan sama saja dengan mempelajari/meriset/menilik/meninjau/menyelidiki. Dalam kasus vicky, hal itu sederhana (nonton di youtube) karena kasusnya memang sederhana. Dalam kasus calvinism, hal itu tidak sederhana (baca/analisa tulisan2nya) karena kasusnya memang tidak sederhana.

Yg saya tangkap dari bro salt, orang mustinya langsung tahu kalo calvin itu salah tanpa perlu mempelajari tulisan-tulisannya.

Waduh, ilmu saya nggak "se-fantastis" itu. Saya cuma manusia biasa yg harus mempelajari sesuatu dulu sebelum mem-vonis-nya dengan kategori "benar/salah" (sebuah kategori yg jarang banget saya pakai).


Cheers


Nahhh ....
Saya setuju sekali dengan yang dibold diatas.   :deal:

Nah silahkan Bro Budi chek di youtube, pengajaran tokoh calvinis di Indonesia yang mendirikan sebuah gerakan.
Ntar keliatan sekali hawanya.
Sekali lagi saya tekankan, hawanya belum sampai mencicipinya.
Beberapa orang yang telah mengikuti gerakan tersebut, yang saya herankan ... karakternya juga bisa berubah seperti sang tokoh.  :doh:

Pendapat pribadi saya.

 :)
Καὶ μὴ κρίνετε, καὶ οὐ μὴ κριθῆτε· καὶ μὴ καταδικάζετε, καὶ οὐ μὴ καταδικασθῆτε. ἀπολύετε, καὶ ἀπολυθήσεσθε· (Luk 6:37 BGT)

Offline odading

  • Super Hero
  • ******
  • Posts: 3314
  • Reputation Power:
  • Denominasi: non-agama
Re: Rencana Allah dan Kemahatahuan Allah
« Reply #167 on: November 23, 2013, 09:56:27 AM »
Quote
Justru org-org yg mlibatkan free-will-lah yg punya lebih banyak celah utk 'sombong'
Baik konsep freewill dan predestinasi mempunyai celah. "Lebih banyak" ataukah "lebih sedikit" tergantung dari masing2 pov ybs :).

IMO,
CELAH itu kondisi external yg bisa mempengaruhi probabilitas seorang manusia menjadi sombong.

Dilain sisi, Kesombongan itu "dateng" dari manusia itu sendiri - karena manusia diciptakan didalam kondisi ABLE TO sombong (or become sombong).
Dua sisi mata koin, satu sisi tertulis huruf A (tidak sombong) - sisi lainnya tertulis huruf B (sombong). Manusia ibarat koin, ketika diciptakan - kondisi koin itu yg terletak di lantai berada di sisi-A.

Diketika manusia menjalankan hidupnya, itu ibarat koin (yg terletak dilantai dengan kondisi di sisi-A) tsb dilempar ke udara - dimana di saat ngapung2 di udara itu, sisi A dan sisi B itu mempunyai kemungkinan muter bergantian.

Pada ilustrasi koin, CELAH itu mungkin bisa berupa adanya angin, koin saat di udara kesamber burung lagi terbang, dlsb.
Pada konsep predest/freewill, CELAH itu datengnya bisa berupa dari cara si pengajar dan bagaimana cara "menangkap" yang di ajar, dlsb.

Koin benda mati, manusia "benda" hidup.
Koin tidak bisa mengatur agar sisi A terus yg tampil, manusia bisa mempunyai kehendak dgn berusaha agar sisi-A terus yg "tampil" di mata Allah - ataupun "membiarkan" sesuka-sukanya apakah sisi-A ataupun sisi-B yg tampil.

Quote
IMO, tuduhan sombong itu bukan muncul krn nature doktrin calvinisme yg justru sangat mngagungkan kmurahan Tuhan dan menihilkan usaha manusia hingga 0%, mlainkan krn tlalu kekehnya calvinist dlm mbela konsep mreka
sependapat. Bold-lah yg menyebakan timbulnya "rame" :D. Bold  = salah satu celah.

Quote
Juga org-org yg tidak stuju dg doktrin predestinasi calvin akan punya pov bhw Tuhan seolah tidak adil dan swenang-wenang dlm kedaulatanNya
Dari beberapa masukan bro soli dimana dia menggunakan ilustrasi "grasi presiden" --- dari pov saya itu keterima.

Dengan demikian, konsep predestinasi tidak dia mengertikan dalam asumsi : "Allah cap cip cup celebang kuncup dalam memilih". ADA SEBAB-nya, namun tidak diketahui oleh para manusia.

Pada ilustrasi saya ttg guru memberi les privat, maka asumsinya disitu mengapa guru memilih murid2 orange : ADA SEBAB-nya.
Pada ilustrasi bro budi yg katanya dia memberi les privat ke si Cuplis : ADA SEBAB-nya.

Dimana SEBAB itu sendiri BUKAN dikarenakan murid/cuplis tau akan dikasih les privat lalu berbuat manis manis agar dipilih utk dikasih les privat. "SEBAB"nya itu cuma Allah yang tau.

So, sekarang yg tersisa adalah :
Pemilihan Allah itu pada asumsi Allah memilih secara capcipcup celebang kuncup ---tanpa SEBAB--- siapa yg selamat, siapa yg nggak selamat ----> ini-lah yg menyebabkan bagi orang laen (termasuk saya) nggak masuk akal :D.

:)
salam.

Offline Phooey

  • Super Hero
  • ******
  • Posts: 5491
  • Reputation Power:
  • Denominasi: Χριστός
Re: Rencana Allah dan Kemahatahuan Allah
« Reply #168 on: November 23, 2013, 04:26:46 PM »
So, sekarang yg tersisa adalah :
Pemilihan Allah itu pada asumsi Allah memilih secara capcipcup celebang kuncup ---tanpa SEBAB--- siapa yg selamat, siapa yg nggak selamat ----> ini-lah yg menyebabkan bagi orang laen (termasuk saya) nggak masuk akal :D.

:)
salam.

Aneh ya Bro.
Unconditional Election ?
Banyak bertentangan dengan Alkitab

 :D
Καὶ μὴ κρίνετε, καὶ οὐ μὴ κριθῆτε· καὶ μὴ καταδικάζετε, καὶ οὐ μὴ καταδικασθῆτε. ἀπολύετε, καὶ ἀπολυθήσεσθε· (Luk 6:37 BGT)

Offline odading

  • Super Hero
  • ******
  • Posts: 3314
  • Reputation Power:
  • Denominasi: non-agama
Re: Rencana Allah dan Kemahatahuan Allah
« Reply #169 on: November 24, 2013, 11:04:59 PM »
Aneh ya Bro.
Unconditional Election ?
Banyak bertentangan dengan Alkitab

 :D
IMO, nggak aneh kalo kita mencoba melihat di 2 pov, phooey.

Dari pov Allah : conditional (ada sebab)
Dari pov manusia : unconditional (diasumsikan tidak ada sebab, karena manusia tidak mengetahui "sebab"nya itu) :D.

Gak bisa disamakan secara blekplek, ibarat ilustrasi analoginya (pada pengertian dua pov) adalah :

Ahmad adalah staff mr.X
mr.X bawaannya gembira karena istri melahirkan dengan selamat - namun Ahmad tidak mengetahui hal tsb. Mr.X mengajak makan Ahmad di resto mewah.

Di pov Ahmad :
Diri Ahmad tidak menyebabkan mr.X mengajak dia makan di resto : "aneh, gue gak ngapa2in kok tiba2 boss ngajak gue makan enak yah ?" (mr.X "tau2" ngajak dia makan)

Di pov mr.X :
penyebabnya adalah ungu dgn ungkapan yg berupa tindakan ke Ahmad.

:)
salam.

Offline Leonardo

  • Global Moderator
  • Super Hero
  • *****
  • Posts: 1772
  • Reputation Power:
  • katolik
Re: Rencana Allah dan Kemahatahuan Allah
« Reply #170 on: November 25, 2013, 12:58:42 PM »
IMO, nggak aneh kalo kita mencoba melihat di 2 pov, phooey.

Dari pov Allah : conditional (ada sebab)
Dari pov manusia : unconditional (diasumsikan tidak ada sebab, karena manusia tidak mengetahui "sebab"nya itu) :D.

Gak bisa disamakan secara blekplek, ibarat ilustrasi analoginya (pada pengertian dua pov) adalah :

Ahmad adalah staff mr.X
mr.X bawaannya gembira karena istri melahirkan dengan selamat - namun Ahmad tidak mengetahui hal tsb. Mr.X mengajak makan Ahmad di resto mewah.

Di pov Ahmad :
Diri Ahmad tidak menyebabkan mr.X mengajak dia makan di resto : "aneh, gue gak ngapa2in kok tiba2 boss ngajak gue makan enak yah ?" (mr.X "tau2" ngajak dia makan)

Di pov mr.X :
penyebabnya adalah ungu dgn ungkapan yg berupa tindakan ke Ahmad.

:)
salam.
bro oda,

setau saya dalam Alkitab diberikan tuntunan untuk perbuatan baik yang bagiamana yang berkenan kepada Tuhan juga dikisahkan bahwa Tuhan baik kepada semua orang dll...

Jadi kalau dibilang untuk selamat  harus cap cip cup karena kita ndak tau criterianya Allah ...kayaknya nggak deh... :D

salam :)
In Omnibus Caritas

Offline Leonardo

  • Global Moderator
  • Super Hero
  • *****
  • Posts: 1772
  • Reputation Power:
  • katolik
Re: Rencana Allah dan Kemahatahuan Allah
« Reply #171 on: November 25, 2013, 01:01:47 PM »
Aneh ya Bro.
Unconditional Election ?
Banyak bertentangan dengan Alkitab

 :D
betul sekali kalau sama sekali unconditional kayaknya para penulis suci tidak perlu repot2 menuliskan Alkitab bagi kita... :D

salam  :)
In Omnibus Caritas

Offline siip

  • Super Hero
  • ******
  • Posts: 1721
  • Reputation Power:
  • Denominasi: Karismatik
Re: Rencana Allah dan Kemahatahuan Allah
« Reply #172 on: November 25, 2013, 01:34:58 PM »
Aneh ya Bro.
Unconditional Election ?
Banyak bertentangan dengan Alkitab

 :D

Ada ayat-ayat yg mdukungnya juga bro. Maka itulah calvinism bisa bertahan sampai skrg.

Jd ada ayat-ayat soal unconditional election, juga banyak ayat-ayat soal conditional election.
Maka itulah mnrt saya kedua-duanya benar. Ada yg elected unconditionally, ada juga yg elected conditionally.
Tetapi siapa yang termasuk orang hidup mempunyai harapan, karena anjing yang hidup lebih baik dari pada singa yang mati (Pkh 9:4)

Offline Phooey

  • Super Hero
  • ******
  • Posts: 5491
  • Reputation Power:
  • Denominasi: Χριστός
Re: Rencana Allah dan Kemahatahuan Allah
« Reply #173 on: November 25, 2013, 04:12:43 PM »
Ada ayat-ayat yg mdukungnya juga bro. Maka itulah calvinism bisa bertahan sampai skrg.

Jd ada ayat-ayat soal unconditional election, juga banyak ayat-ayat soal conditional election.
Maka itulah mnrt saya kedua-duanya benar. Ada yg elected unconditionally, ada juga yg elected conditionally.

Setuju Bro Siip.
Memang ada juga ayat2 pendukungnya.
Tetapi bukan berarti meniadakan ayat2 yang bertentangan.

 :D
Καὶ μὴ κρίνετε, καὶ οὐ μὴ κριθῆτε· καὶ μὴ καταδικάζετε, καὶ οὐ μὴ καταδικασθῆτε. ἀπολύετε, καὶ ἀπολυθήσεσθε· (Luk 6:37 BGT)

Offline odading

  • Super Hero
  • ******
  • Posts: 3314
  • Reputation Power:
  • Denominasi: non-agama
Re: Rencana Allah dan Kemahatahuan Allah
« Reply #174 on: November 25, 2013, 09:39:24 PM »
bro oda,

setau saya dalam Alkitab diberikan tuntunan untuk perbuatan baik yang bagiamana yang berkenan kepada Tuhan juga dikisahkan bahwa Tuhan baik kepada semua orang dll...
Setau saya (entah bener ato kagak penangkapan saya) dalam konsep predestinasi tuntunan diberikan HANYA kepada yang dipilih selamat, Leo :).

Quote
Jadi kalau dibilang untuk selamat  harus cap cip cup
Nah... sepenangkapan saya dalam konsep predestinasi yang dipilih selamat maupun yg tidak selamat itu, didalam pemilihannya berdaulat ---> semisal rancanganNYA pada SBJ total ciptaan ada 100, maka sejumlah N dipilih utk selamat ... 100 minus N dipilih utk tidak selamat SBJ.

Bukankah kayaknya begitu konsep predestinasi ?  :hug:

:)
salam.
« Last Edit: November 25, 2013, 09:41:39 PM by odading »

Offline Leonardo

  • Global Moderator
  • Super Hero
  • *****
  • Posts: 1772
  • Reputation Power:
  • katolik
Re: Rencana Allah dan Kemahatahuan Allah
« Reply #175 on: December 05, 2013, 11:08:23 AM »
Setau saya (entah bener ato kagak penangkapan saya) dalam konsep predestinasi tuntunan diberikan HANYA kepada yang dipilih selamat, Leo :).

betul sekali pandangan predestinasi setau saya seperti itu...
Padahal ada ayat berbunyi  seperti : "Barang siapa tidak mau menyangkal dirinya dan memikul salibnya dan mengikut Aku ia tidak layak bagi-Ku."

kata barang siapa sepengetahuan saya adalah siapa saja no metter who...
tetapi rupanya ada kata2 barangsiapa bisa menjadi limited hanya kepada orang pilihan saja  :D
Quote
Nah... sepenangkapan saya dalam konsep predestinasi yang dipilih selamat maupun yg tidak selamat itu, didalam pemilihannya berdaulat ---> semisal rancanganNYA pada SBJ total ciptaan ada 100, maka sejumlah N dipilih utk selamat ... 100 minus N dipilih utk tidak selamat SBJ.

Bukankah kayaknya begitu konsep predestinasi ?  :hug:

:)
salam.
Nah ini dia kriteria pemilihannya yang seperti cap cip cup hehe...padahal sperti ayat di atas requirementnya sudah jelas : Yang mau menyangkal diri, memikul salib dan mengikut Tuhan...

salam  :)
In Omnibus Caritas

Offline budi

  • FIK - Senior
  • ****
  • Posts: 488
  • Reputation Power:
  • Denominasi: kristen
Re: Rencana Allah dan Kemahatahuan Allah
« Reply #176 on: December 05, 2013, 07:47:51 PM »
  :DNah ini dia kriteria pemilihannya yang seperti cap cip cup hehe...padahal sperti ayat di atas requirementnya sudah jelas : Yang mau menyangkal diri, memikul salib dan mengikut Tuhan...


Bro Leo,

Saya pernah baca ayat "karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini,...".
Trus di thread lain saya juga membaca ayat (dari bro phooey) ,"....dan all flesh will see the salvation of God"
Lalu, seingat saya, ada ayat yg kurang lebih isinya ttg Allah yg datang untuk orang berdosa"

Itu semua membuat saya punya pemahaman bahwa Allah itu Maha Kasih. Namun setelah membaca post bro leo di atas, saya jadi merenung "Kalo Allah Maha Kasih kok Dia buat requirement ya?" Jadi, ada semacam pertentangan di dalam kepala saya.

Kalo orang nggak mau menyangkal diri, memikul salib dan mengikut Tuhan --> ini kan orang berdosa yah? Jadi, Allah itu kan datang untuk orang-orang berdosa ini yah? TApi kenapa justru Allah menerapkan suatu requirement yg berkaitan dng hal-hal yg justru telah membuat orang2 tsb disebut orang berdosa?

Terus terang, saya pribadi sulit menerima ide "Allah menerapkan requirement" karena ide tsb bertabrakan deng pemahaman pribadi saya selama ini ttg Allah. Dalam pemahaman saya, Allah itu mengasihi anak-anakNya. Allah itu mengampuni dosa-dosa anak-anakNya. Kalau yg seperti ini, saya bisa memahaminya dan mengenalinya karena saya sendiri mengasihi anak saya dan mengampuni anak saya no matter what she has done.

Ataukah memang seperti itu cara Gereja memahami Allah (God requires...)?


Cheers

Offline odading

  • Super Hero
  • ******
  • Posts: 3314
  • Reputation Power:
  • Denominasi: non-agama
Re: Rencana Allah dan Kemahatahuan Allah
« Reply #177 on: December 05, 2013, 09:03:43 PM »
IMO,

Anak di ampuni oleh bapaknya,
"requirement" (dgn tanda petik) tetep : "jangan ulangi lagi ya nak..."
LAW diulang lagi oleh si bapak "jangan bohong ya nak...".

Bapak panjang sabar  .... seberapa jauh Allah panjang sabar ?
Brapa ribu kali Allah akan (ibarat si bapak)  "jangan ulangi lagi ya nak ..." ?
Nggak ada yang tau euy ! :D.

IMO juga,
Yang menyangkal diri, memikul salib dan mengikut Tuhan = tobat.
Akan menjadi aneh kalo tobat itu sendiri ya Allah juga yang "nobatin" karena ybs sudah dipilih SBJ :D

:)
salam.

Offline budi

  • FIK - Senior
  • ****
  • Posts: 488
  • Reputation Power:
  • Denominasi: kristen
Re: Rencana Allah dan Kemahatahuan Allah
« Reply #178 on: December 06, 2013, 12:34:02 AM »
IMO,

Anak di ampuni oleh bapaknya,
"requirement" (dgn tanda petik) tetep : "jangan ulangi lagi ya nak..."
LAW diulang lagi oleh si bapak "jangan bohong ya nak...".

Kebetulan itu pernah terjadi sama saya. Anak saya berbohong. Terus ketahuan. Terus saya bilangin "jangan bohong ya nak...jangan diulangi lagi". Trus dia mengulanginya lagi.

Kalau dalam kasus saya, yg ijo itu bukan requirement untuk mendapatkan pengampunan ("keselamatan" dng tanda petik). Itu lebih seperti ajaran supaya anak saya jadi orang yg baik. Jadi, nggak ada hubungannya sama sekali dng pengampunan ("keselamatan" dng tanda petik). Kalo mau bicara pengampunan, saya berani mengatakan bahwa saya telah mengampuni "dosa" anak saya kepada saya sejak sebelum dia lahir. Saya telah slalu mencintainya sejak sebelum ia lahir sampai selama-lamanya. "Dosa"nya kepada saya bahkan tidak pernah saya lihat sebagai sesuatu yg melukai/merugikan saya. Itu saya lihat sebagai bagian dari proses jalan hidupnya yg harus ia lalui sehingga ia bisa bekembang jadi manusia yg baik.

Quote
IMO juga,
Yang menyangkal diri, memikul salib dan mengikut Tuhan = tobat.
Akan menjadi aneh kalo tobat itu sendiri ya Allah juga yang "nobatin" karena ybs sudah dipilih SBJ :

Lho?? wait a minute... kayaknya saya belum jelas nih. JAdi "tobat" itu requirement yah? Soalnya selama ini saya berpikir bahwa tobat itu adalah hasil/efek/akibat dari pengampunan dan ajaran (berkat)...


Cheers

Offline odading

  • Super Hero
  • ******
  • Posts: 3314
  • Reputation Power:
  • Denominasi: non-agama
Re: Rencana Allah dan Kemahatahuan Allah
« Reply #179 on: December 06, 2013, 02:44:38 AM »
Kebetulan itu pernah terjadi sama saya. Anak saya berbohong. Terus ketahuan. Terus saya bilangin "jangan bohong ya nak...jangan diulangi lagi". Trus dia mengulanginya lagi.

Kalau dalam kasus saya, yg ijo itu bukan requirement untuk mendapatkan pengampunan ("keselamatan" dng tanda petik).
Emang bukan bold, kok bud :).

Ijo itu "requirement" (dalam tanda petik) sebagai anak si ortu.

Quote
Itu lebih seperti ajaran supaya anak saya jadi orang yg baik.
Ya bisa juga begitu. Ajaran = "requirement" supaya anak jadi orang baik.

Quote
Jadi, nggak ada hubungannya sama sekali dng pengampunan ("keselamatan" dng tanda petik).
Iyah emang gak ada :D

Keselamatan dalam pengertian saya adalah NANTI.... ibarat achievement :).
Sedangkan "keselamatan" yg instant itu, ya tergantung apakah si anak terkena suatu akibat yg tidak mengenakan ato kagak setelah dia berbohong ... ataupun apakah si ortu memberikan hukuman/kagak ke si anak.

Quote
Kalo mau bicara pengampunan, saya berani mengatakan bahwa saya telah mengampuni "dosa" anak saya kepada saya sejak sebelum dia lahir. Saya telah slalu mencintainya sejak sebelum ia lahir sampai selama-lamanya. "Dosa"nya kepada saya bahkan tidak pernah saya lihat sebagai sesuatu yg melukai/merugikan saya. Itu saya lihat sebagai bagian dari proses jalan hidupnya yg harus ia lalui sehingga ia bisa bekembang jadi manusia yg baik.
Nah... disini saya sendiri terus terang masih belon "terang" :D.

Yang anak itu bangsa Israel, dan dari info yang saya dapet - katanya kan adalagi yg "anak" hasil adopsi.... ("Israel" dgn tanda petik) ... Nah, orang2 Indonesia Kristen itu anak yg mana ya ?

Quote
Lho?? wait a minute... kayaknya saya belum jelas nih. JAdi "tobat" itu requirement yah?
Tobat sekali ? ataukah mempertahankan terus kondisinya yg didalam pertobatan ?
Kalo yang kedua, dalam pengertian saya - ya, itu "requirement" sebagai anak ortu ataupun sbg anak baik diketika dia mati dimana yang menilai tentu bukan dirsen si anak itu sendiri bhw dia anak baik :).

Quote
Soalnya selama ini saya berpikir bahwa tobat itu adalah hasil/efek/akibat dari pengampunan dan ajaran (berkat)...
Pertanyaannya, ijo-nya budi itu bisa dikatakan termasuk model pengampunan/ajaran gak ya bud ? ... Kalo ya itu bisa dikatakan pengampunan/ajaran ... apakah maksud budi pada quote diatas : setelah anak budi dikasih ijo itu, otomatis pasti anak budi terkena efek tobat ? (ibarat anak dikasih cabe, otomatis pasti hasilnya si anak terkena efek/akibat kepedesan ... ataupun anak dikasih gula, si anak hasilnya pasti terkena efek kemanisan.... mao gak mao :D) Please CMIIW.

:)
salam.
« Last Edit: December 06, 2013, 02:51:53 AM by odading »