Menurut saya sebenernya nggak juga jadi 'lari lari' ...
jenis pertanyaan striker itu setara dengan :
Mengapa Tuhan berkehendak baik, TAPI caranya malah membuat Adam berbuat dosa.
Nah... taroh dah saya bikin jadi lari2 pertanyaan yg sebenarnya.
Saya OOT, namun ingin mendapatkan masukan dari striker sbg umat percaya dari pertanyaan yang ijo tsb.
Striker tentu tingkat iman-nya cukup tinggi, krn striker beragama - sedangkan saya tidak beragama.... nah apakah kira kira kamu bisa membantu memberikan saya jawaban dari pertanyaan saya yg ijo ?
Point pertanyaannya saya adalah : Setiap rencana/perbuatan baik, seharusnya tdk mengakibatkan dosa (siapapun pelakunya) pada pelaksanaanya.
maaf tapi tdk setara dengan rencana Allah menciptakan adam, krn pertanyaannya ini seperti mengapa manusia cenderung berbuat dosa, padahal Allah menciptakannya tentu tdk ingin manusia berbuat dosa. (itu akan kita bahas di thread yg baru)
Kamu menyatakan : ---> ini setara dengan : bukankah setiap perintah Allah yg di'maklumatkan'NYA tidak akan berakibat dosa.
Apakah pasti akan selalu begitu ? Bagaimana kalau Abraham nggak mau melakukannya ? Bukankah artinya itu berakibat dosa ?
apakah kita yakin pasti sanggup dgn usaha sendiri utk melunasi hutang2 kita kepadaNYA - TANPA adanya 'pengorbanan'NYA ? (baca : 'uluran tanganNYA' or KasihNYA) disini saya tidak sedang membicarakan Yesus
saya rasa akibat dan konsekwensinya jadi malah terbalik, apa yg dilakukan para prajurit yg membunuh Yesus dengan apa yg terjadi pada abraham, karena:
1. kalau Abraham tidak jadi melaksanakan pengorbanan anaknya itu, pastilah BERAKIBAT DOSA
2. TAPI kalau prajurit2 tidak jadi melaksanakan pengorbanan Yesus tsb, TIDAK AKAN BERAKIBAT DOSA
Insya Allah, kita bisa melunasi hutang2 kita kepada Allah, dengan apa? ya dengan pertobatan dan peribadatan yg sungguh2, atas kehendak Allah pastilah akan diampuni dosa2 kita.
Karena Allah berfirman: memohon ampunlah kepada-Ku dengan sesungguh2 pertobatan, niscaya Aku akan mengampunimu.
Nah... disinilah yang sulit striker.
Kita cuma bisa menilai hasil dari sesuatu kejadian yg telah berlalu, kemudian melontarkan pertanyaan dgn kata tanya "MENGAPA".
MENGAPA Tuhan mencobai seseorang yg saleh (kena tipu habis2an) dgn 'menggunakan' orang laen jadi berdosa (si penipu) ? Nggak beda2 jauh amat kan model pertanyaan tsb dgn pokok permasalahanmu ?
saya malah tidak paham dengan pertanyaan anda yg ini, karena dlm konsep penebusan dosa, Yesus bukanlah dlm masa dicobai (kena tipu habis2an).
Lebih sederhananya seperti ini:
Allah berkendak baik ingin menebus dosa yg dilakukan oleh Adam (yg disebut dosa waris/asal),
nah apabila ketika itu hanya ada Adam dan hawa, lalu Allah turun sebagai anak Hawa yg bermaksud mengorbankan diri-Nya utk menebus dosa Adam, nah ketika Adam membunuh Tuhan yg ketika itu berupa manusia, apakah adam masih dikatakan berdosa ketika adam membunuh Tuhan, meskipun adam memiliki pilihan utk tdk membunuh Tuhan (yg berarti bertentangan dengan rencana Tuhan).
menurut anda, berdosakah Adam, apabila membunuh Tuhan utk mewujudkan niat baik Tuhan tsb?
Sedangkan IMO, pertanyaannya lebih 'nyaman' :
1. Apakah Tuhan mencobai seseorang yg saleh dgn menggunakan orang laen jadi berdosa ?
2. Apakah Allah 'mengorbankan' diri-Nya utk kita, guna melunasi hutang2 kita kepada-Nya?
3. MENGAPA Apakah Tuhan berkehendak tuk menebus dosa manusia tapi caranya malah membuat manusia berbuat dosa ?
Dgn menggunakan kata tanya "MENGAPA", IMO - seberapapun banyaknya jawaban dan penjelasan dari teman2 Kristen disini, saya rasa saya gak akan bisa mengerti/menerima ke-logika-annya - selama saya sendiri belon bisa menjawab : MENGAPA Tuhan yg (tentunya) selalu berkehendak baik, malah membiarkan (atau bahkan membuat) Adam jatuh kedalam dosa.
salam.
kalau menurut keimanan saya:
1. kemungkinan YA bisa terjadi. (karena banyak ulama mendapatkan fitnah dari orang2 yg tdk bertanggung jawab)
2. seharusnya tidak, karena Allah tdk harus mengorbankan diri-Nya utk menebus dosa dan kesalahan kita dengan ke MAHA PENGAMPUNANNYA.
3. Seharusnya tidak, karena Tuhan menebus DOSA manusia, tapi masih berkibat DOSA. analoginya seperti ini:
bagaimana kita menebus hutang tetangga kita . tapi masih membuat dia berhutang kepada kita. seharusnya kan tinggal ihklaskan saja, jadi tetangga kita tdk berhutang lagi kepada kita, bukan begitu?