Author Topic: Bahasa Roh  (Read 55952 times)

0 Members and 7 Guests are viewing this topic.

Offline St Yopi

  • Non Nobis Domine, Non Nobis, Sed Nomini Tuo Da Gloriam
  • FIK council
  • Hero Member
  • *****
  • Posts: 797
  • Reputation Power:
  • St Yopi
    • styopi.blogspot.com
Re: Bahasa Roh
« Reply #165 on: October 10, 2012, 05:25:57 PM »
Karunia pertama "Word of wisdom (kata2 hikmat/bijak)"  dan karunia kedua "word of knowledge (kata2 pengetahuan)" 

Kedua karunia ini nampaknya mempunyai derajat/level yg sama.   :afro1:

Deal ?
The word of wisdom and the word of knowledge seem to be degrees of the same charisma, viz., the grace of propounding the Faith effectively, of bringing home to the minds and hearts of the listener with Divine persuasiveness, the hidden mysteries and the moral precepts of Christianity.
 :doh:
Inter Esse Et Non Esse

Cogito Ergo Sum

Tuus Totus Ego Sum, Et Omnia Mea Tua Sunt

Extra Ecclesiam Nulla Salus

In Hoc Signo Vinces

With love,

your Yopi

Offline St Yopi

  • Non Nobis Domine, Non Nobis, Sed Nomini Tuo Da Gloriam
  • FIK council
  • Hero Member
  • *****
  • Posts: 797
  • Reputation Power:
  • St Yopi
    • styopi.blogspot.com
Re: Bahasa Roh
« Reply #166 on: October 10, 2012, 05:30:26 PM »
The charisma in question was manifested in the speech of St. Peter to the multitude on the day of Pentecost (Acts 2)

It takes the form of an intelligible address; the explanation was to follow the speech with tongues as regularly as the discerning of spirits succeeded prophecy

Among the Fathers it is sententia communissima that the speaking with tongues was a speaking in foreign languages. Their interpretation is based upon the promise in Mark 16:1, "They shall speak with new tongues", and on its final fulfilment in the gift of tongues to the apostles (Acts 2:4).

:)

Inter Esse Et Non Esse

Cogito Ergo Sum

Tuus Totus Ego Sum, Et Omnia Mea Tua Sunt

Extra Ecclesiam Nulla Salus

In Hoc Signo Vinces

With love,

your Yopi

Offline St Yopi

  • Non Nobis Domine, Non Nobis, Sed Nomini Tuo Da Gloriam
  • FIK council
  • Hero Member
  • *****
  • Posts: 797
  • Reputation Power:
  • St Yopi
    • styopi.blogspot.com
Re: Bahasa Roh
« Reply #167 on: October 10, 2012, 05:32:56 PM »
Saya cuma menganalisa tulisan yg bro beri

"The charisma in question was manifested in the speech of St. Peter to the multitude on the day of Pentecost (Acts 2)"


karisma tersebut diwujudkan dalam pidato St Petrus kepada banyak pada hari Pentakosta (Kisah 2)
(google translate)[/color]

charisma apa yg dimaksud ? Nah tulisan tsb berada di charisma no 5 yaitu

(5) The word of wisdom and the word of knowledge
Kata kebijaksanaan dan kata-kata pengetahuan (google translate)

Berarti karisma yg dimaksud yg diwujudkan oleh St Petrus adalah karunia yg dimaksud di sini
1 Kor 12 :8
(8) Sebab kepada yang seorang Roh memberikan karunia untuk berkata-kata dengan hikmat, dan kepada yang lain Roh yang sama memberikan karunia berkata-kata dengan pengetahuan.

Tulisan Bro sendiri yg berkata seperti itu.  :afro1:
Hampir kelewat sama saya  :D :P

Kalau Pidato St Petrus BUKAN MENAFSIRKAN, maka masuk disini (No 4):

(4) The Doctor's office was to preach and teach the Faith permanently in some community assigned to their care. The Apostles themselves and the evangelists mentioned with apostles, prophets, doctors, and pastors (Ephesians 4:11) went from place to place founding new Churches; the Faith could only be maintained by permanent teachers fitted for their work by special gifts. Thus St. Paul writes to Timothy: "The things which thou hast heard of me by many witnesses, the same commend to faithful men, who shall be fit to teach others also" (2 Timothy 2:2). Such faithful men are the catechists in missionary countries.
 :afro: :scold: :doh:
Inter Esse Et Non Esse

Cogito Ergo Sum

Tuus Totus Ego Sum, Et Omnia Mea Tua Sunt

Extra Ecclesiam Nulla Salus

In Hoc Signo Vinces

With love,

your Yopi

Offline Djo

  • Global Moderator
  • Super Hero
  • *****
  • Posts: 1503
  • Reputation Power:
  • Denominasi: kharismatik
Re: Bahasa Roh
« Reply #168 on: October 10, 2012, 05:59:52 PM »
The word of wisdom and the word of knowledge seem to be degrees of the same charisma, viz., the grace of propounding the Faith effectively, of bringing home to the minds and hearts of the listener with Divine persuasiveness, the hidden mysteries and the moral precepts of Christianity.
 :doh:

Still bro....., nggak bilang menafsirkan.

Anda sebenarnya sependapat gak bahwa karunia no 5 itu adalah karunia berkata2 hikmat dan kata2 pengetahuan ?  Apakah menurut anda karunia no.5 itu tetap adalah karunia menafsirkan ?

Btw, jangan keseringan tepok jidat bro.  :D
Trust and Obey....!  Miracle is on the way !!

Offline Djo

  • Global Moderator
  • Super Hero
  • *****
  • Posts: 1503
  • Reputation Power:
  • Denominasi: kharismatik
Re: Bahasa Roh
« Reply #169 on: October 11, 2012, 05:53:47 PM »
Hampir kelewat sama saya  :D :P

Kalau Pidato St Petrus BUKAN MENAFSIRKAN, maka masuk disini (No 4):

(4) The Doctor's office was to preach and teach the Faith permanently in some community assigned to their care. The Apostles themselves and the evangelists mentioned with apostles, prophets, doctors, and pastors (Ephesians 4:11) went from place to place founding new Churches; the Faith could only be maintained by permanent teachers fitted for their work by special gifts. Thus St. Paul writes to Timothy: "The things which thou hast heard of me by many witnesses, the same commend to faithful men, who shall be fit to teach others also" (2 Timothy 2:2). Such faithful men are the catechists in missionary countries.
 :afro: :scold: :doh:

(8) Sebab kepada yang seorang Roh memberikan karunia untuk berkata-kata dengan hikmat, dan kepada yang lain Roh yang sama memberikan karunia berkata-kata dengan pengetahuan.
(10) Kepada yang seorang Roh memberikan kuasa untuk mengadakan mujizat, dan kepada yang lain Ia memberikan karunia untuk bernubuat, dan kepada yang lain lagi Ia memberikan karunia untuk membedakan bermacam-macam roh. Kepada yang seorang Ia memberikan karunia untuk berkata-kata dengan bahasa roh, dan kepada yang lain Ia memberikan karunia untuk menafsirkan bahasa roh itu.

Ada 9 macam karunia yg dijelaskan dlm 1 Kor 12. Masing2 berbeda satu sama lain.

Dan tulisan yg bro beri
"The charisma in question was manifested in the speech of St. Peter to the multitude on the day of Pentecost (Acts 2)"
sedang menjelaskan karunia/karisma no 5 yaitu Kata2 hikmat dan kata2 pengetahuan yg bersumber dr 1 Kor 12:8.

Sedangkan karunia menafsirkan bahasa roh adanya di 1 Kor 12:10.

Berarti jelas bahwa karunia berkata2 hikmat & pengetahuan BERBEDA dgn karunia menafsirkan bahasa roh.  :afro1:
Trust and Obey....!  Miracle is on the way !!

Offline Jenova

  • Administrator
  • Super Hero
  • *****
  • Posts: 1794
  • Reputation Power:
  • Joining in endless praise...
  • Denominasi: Catholic
Re: Bahasa Roh
« Reply #170 on: October 11, 2012, 06:16:57 PM »
Hanya saja, kira2 knp bro Jenova berbeda pandangan dgn anda soal penafsir ini ?
Silahkan tanya dia, dapat darimana pandangan tersebut  :peace:

Entah apakah kita ini sebenarnya sedang membicarakan 2 hal yg berbeda, atau pada dasarnya kita memiliki definisi yg berbeda mengenai "menafsirkan/menerjemahkan bahasa roh" ini.

Kalo melihat diskusi di sini, sebagian rekan2 (termasuk bro Yopi) sepertinya mengartikan bahwa menafsirkan/menerjemahkan bahasa roh ini sama seperti ketika ada tamu orang asing dan kemudian ada penerjemah yg menerjemahkan kata per kata atau kalimat per kalimat yg diucapkan oleh orang tersebut, CMIIW.

Tidak… tidak demikian yang terjadi dalam penerjemahan bahasa roh ini.
AFAIK, ketika PD memasuki penyembahan dalam bahasa roh, maka orang2 yg memiliki karunia menerjemahkan/menafsirkan bahasa roh tersebut akan menerima/memahami pesan yg disampaikan oleh saudara2nya yg terdorong utk berkata2 dalam bahasa roh itu.
Misal, Jenova berkata ”aiueo aieuo aieuo” dan kebetulan Djo memiliki karunia menerjemahkannya, maka Djo akan memahami bahwa Jenova sedang bernubuat (atau mungkin hanya memuji dan memuliakan Allah), lalu Djo akan menyampaikannya kepada jemaat dengan berkata: ”Pujilah Tuhan yang selalu setia mendampingi kita di saat2 yg paling sulit dalam hidup kita”. Dan memang demikianlah yg sebenarnya dikatakan/dimaksudkan oleh Jenova yg hanya berkata ”aiueo aiueo aiueo” meskipun Jenova (yg tidak memiliki karunia menerjemahkan) juga tidak mengerti maksudnya.
Love is not merely a sentiment, it is an act of will.
(Benedict XVI)

Offline Jenova

  • Administrator
  • Super Hero
  • *****
  • Posts: 1794
  • Reputation Power:
  • Joining in endless praise...
  • Denominasi: Catholic
Re: Bahasa Roh
« Reply #171 on: October 11, 2012, 06:25:48 PM »
Btw, gara2 bro Rusdinech bicara soal macam2 karunia roh, saya malah jadi teringat translate-an bro Yopi.

(5) The word of wisdom and the word of knowledge

Ternyata yg dimaksud adalah ayat ini :
1 Kor 12 :8
(8) Sebab kepada yang seorang Roh memberikan karunia untuk berkata-kata dengan hikmat, dan kepada yang lain Roh yang sama memberikan karunia berkata-kata dengan pengetahuan.

Jadi karunia inilah yg digunakan St.Petrus saat berkhotbah di peristiwa pentakosta, bukan karunia menafsirkan. :afro1:

Wait a minute!!!
IMHO, 1 Kor 12 BUKAN berbicara mengenai bahasa roh, melainkan berbicara mengenai karunia roh.
IMHO, kata2 hikmat dan kata2 pengetahuan ini TIDAK TERBATAS dengan nubuat2 yg disampaikan ketika jemaat terdorong utk berkata2 dalam bahasa roh.
Jemaat yg bernubuat ketika berbahasa roh, dan juga Petrus/Paulus/para rasul (uskup)/pastor/Pendeta/evangelist/kaum awam yg mengajar dan berkotbah, sama2 masuk dalam kategori karunia "kata2 pengetahuan" dan "kata2 hikmat".

Setuju dengan bro Djo, Paulus ketika berkotbah adalah sedang mempraktekkan karunia "kata2 hikmat dan pengetahuan", TAPI BUKAN sedang menerjemahkan bahasa roh.
Jemaat yg sedang menerjemahkan bahasa roh adalah sedang mempraktekkan karunia "kata2 hikmat dan pengetahuan", TAPI BERBEDA dengan berkotbah/mengajar dan menginterpretasikan ajaran Gereja / menginterpretasikan Alkitab.
« Last Edit: October 11, 2012, 06:30:02 PM by Jenova »
Love is not merely a sentiment, it is an act of will.
(Benedict XVI)

Offline St Yopi

  • Non Nobis Domine, Non Nobis, Sed Nomini Tuo Da Gloriam
  • FIK council
  • Hero Member
  • *****
  • Posts: 797
  • Reputation Power:
  • St Yopi
    • styopi.blogspot.com
Re: Bahasa Roh
« Reply #172 on: October 11, 2012, 07:58:44 PM »
Still bro....., nggak bilang menafsirkan.
Ada tuch
Quote
Anda sebenarnya sependapat gak bahwa karunia no 5 itu adalah karunia berkata2 hikmat dan kata2 pengetahuan ?  Apakah menurut anda karunia no.5 itu tetap adalah karunia menafsirkan ?
Dicontohkan selain berkarunia kata-kata hikmat dan pengetahuan, juga penafsiran
Inter Esse Et Non Esse

Cogito Ergo Sum

Tuus Totus Ego Sum, Et Omnia Mea Tua Sunt

Extra Ecclesiam Nulla Salus

In Hoc Signo Vinces

With love,

your Yopi

Offline St Yopi

  • Non Nobis Domine, Non Nobis, Sed Nomini Tuo Da Gloriam
  • FIK council
  • Hero Member
  • *****
  • Posts: 797
  • Reputation Power:
  • St Yopi
    • styopi.blogspot.com
Re: Bahasa Roh
« Reply #173 on: October 11, 2012, 08:01:43 PM »
(8) Sebab kepada yang seorang Roh memberikan karunia untuk berkata-kata dengan hikmat, dan kepada yang lain Roh yang sama memberikan karunia berkata-kata dengan pengetahuan.
(10) Kepada yang seorang Roh memberikan kuasa untuk mengadakan mujizat, dan kepada yang lain Ia memberikan karunia untuk bernubuat, dan kepada yang lain lagi Ia memberikan karunia untuk membedakan bermacam-macam roh. Kepada yang seorang Ia memberikan karunia untuk berkata-kata dengan bahasa roh, dan kepada yang lain Ia memberikan karunia untuk menafsirkan bahasa roh itu.

Ada 9 macam karunia yg dijelaskan dlm 1 Kor 12. Masing2 berbeda satu sama lain.

Dan tulisan yg bro beri
"The charisma in question was manifested in the speech of St. Peter to the multitude on the day of Pentecost (Acts 2)"
sedang menjelaskan karunia/karisma no 5 yaitu Kata2 hikmat dan kata2 pengetahuan yg bersumber dr 1 Kor 12:8.

Sedangkan karunia menafsirkan bahasa roh adanya di 1 Kor 12:10.

Berarti jelas bahwa karunia berkata2 hikmat & pengetahuan BERBEDA dgn karunia menafsirkan bahasa roh.  :afro1:
Wait a minute!!!
IMHO, 1 Kor 12 BUKAN berbicara mengenai bahasa roh, melainkan berbicara mengenai karunia roh.
IMHO, kata2 hikmat dan kata2 pengetahuan ini TIDAK TERBATAS dengan nubuat2 yg disampaikan ketika jemaat terdorong utk berkata2 dalam bahasa roh.
Jemaat yg bernubuat ketika berbahasa roh, dan juga Petrus/Paulus/para rasul (uskup)/pastor/Pendeta/evangelist/kaum awam yg mengajar dan berkotbah, sama2 masuk dalam kategori karunia "kata2 pengetahuan" dan "kata2 hikmat".
Sudah dijawab  :D
Inter Esse Et Non Esse

Cogito Ergo Sum

Tuus Totus Ego Sum, Et Omnia Mea Tua Sunt

Extra Ecclesiam Nulla Salus

In Hoc Signo Vinces

With love,

your Yopi

Offline St Yopi

  • Non Nobis Domine, Non Nobis, Sed Nomini Tuo Da Gloriam
  • FIK council
  • Hero Member
  • *****
  • Posts: 797
  • Reputation Power:
  • St Yopi
    • styopi.blogspot.com
Re: Bahasa Roh
« Reply #174 on: October 11, 2012, 08:07:23 PM »
Entah apakah kita ini sebenarnya sedang membicarakan 2 hal yg berbeda, atau pada dasarnya kita memiliki definisi yg berbeda mengenai "menafsirkan/menerjemahkan bahasa roh" ini.

Kalo melihat diskusi di sini, sebagian rekan2 (termasuk bro Yopi) sepertinya mengartikan bahwa menafsirkan/menerjemahkan bahasa roh ini sama seperti ketika ada tamu orang asing dan kemudian ada penerjemah yg menerjemahkan kata per kata atau kalimat per kalimat yg diucapkan oleh orang tersebut, CMIIW.
Ya
Quote
Tidak… tidak demikian yang terjadi dalam penerjemahan bahasa roh ini.
AFAIK, ketika PD memasuki penyembahan dalam bahasa roh, maka orang2 yg memiliki karunia menerjemahkan/menafsirkan bahasa roh tersebut akan menerima/memahami pesan yg disampaikan oleh saudara2nya yg terdorong utk berkata2 dalam bahasa roh itu.
Misal, Jenova berkata ”aiueo aieuo aieuo” dan kebetulan Djo memiliki karunia menerjemahkannya, maka Djo akan memahami bahwa Jenova sedang bernubuat (atau mungkin hanya memuji dan memuliakan Allah), lalu Djo akan menyampaikannya kepada jemaat dengan berkata: ”Pujilah Tuhan yang selalu setia mendampingi kita di saat2 yg paling sulit dalam hidup kita”. Dan memang demikianlah yg sebenarnya dikatakan/dimaksudkan oleh Jenova yg hanya berkata ”aiueo aiueo aiueo” meskipun Jenova (yg tidak memiliki karunia menerjemahkan) juga tidak mengerti maksudnya.
Itu bukan tafsiran, hanya sekedar bersyukur doank...  :doh:
Inter Esse Et Non Esse

Cogito Ergo Sum

Tuus Totus Ego Sum, Et Omnia Mea Tua Sunt

Extra Ecclesiam Nulla Salus

In Hoc Signo Vinces

With love,

your Yopi

Offline Jenova

  • Administrator
  • Super Hero
  • *****
  • Posts: 1794
  • Reputation Power:
  • Joining in endless praise...
  • Denominasi: Catholic
Re: Bahasa Roh
« Reply #175 on: October 11, 2012, 08:22:52 PM »
Itu bukan tafsiran, hanya sekedar bersyukur doank...  :doh:

See... ketahuan sekarang akar permasalahannya, ternyata kita mengacu pada dua hal yg berbeda..  :grining:

Anda bilang bukan, tapi bagi kami ini adalah tafsiran/terjemahan dari bahasa roh itu.
Dalam PDKK yg aku ikuti, biasanya tidak hanya ada 1 orang yg memiliki karunia menerjemahkan itu.
Biasanya mereka yg memiliki karunia ini akan saling meneguhkan dan mengkonfirmasi bahwa mereka jg menerjemahkan demikian.
Setelah PDKK pun, biasanya ada semacam sharing utk evaluasi, dan biasanya ketahuan kalo beberapa orang merasa / memberi kesaksian bahwa nubuat2 atau pesan2 itu memang ditujukan utk mereka.

Contoh konkret, ada yg menerjemahkan: "saat ini juga Allah Roh Kudus menjamah seorang saudara di sini yang sedang sakit vertigo".
Saat sharing, ada saudara yg, Puji Tuhan, berbagi bahwa pada saat nubuat itu diterjemahkan dia merasakan kesembuhan dari sakitnya.

Contoh lain, ada yg menerjemahkan dan menunjuk kasus yg lebih specific, misal: "Saat ini ada seorang ibu yang sedang berbeban berat dan kesepian. Allah Roh Kudus saat ini sedang memeluk Anda dan memberi kekuatan kepada Anda."
Saat sharing, si ibu ini bersaksi bahwa dia merasakan hiburan dan kedamaian ketika nubuat itu diterjemahkan.

Yah... kalo Anda bilang ini bukan terjemahan dari nubuat dalam bahasa roh itu, ya memang ga bs diperdebatkan, karena ini adalah masalah iman.
Kami yg percaya (dan mengalaminya) akan mengatakan hal ini adalah penerjemahan bahasa roh itu, mengikuti yg diajarkan Paulus.
Bagi yg tidak percaya, ya mungkin mereka itu akan seperti yg dikisahkan dalam Alkitab.
Mereka akan mengatakan bahwa kami itu sedang mabuk, atau meragukan bahwa Allah Roh Kudus benar2 bekerja, dan akan memberikan penilaian2 skeptis yg mengatakan itu hanya sugesti, hanya histeria, hanya puji2an yg dibuat2/dicocok2kan.

Again, ini sudah kembali ke masalah iman.
Mengenai mengapa kami mengimani demikian, kiranya sudah kami jelaskan apa yg kami rasakan, kami alami, dan kami ketahui/imani sebagai kebenaran. :)
« Last Edit: October 11, 2012, 08:31:46 PM by Jenova »
Love is not merely a sentiment, it is an act of will.
(Benedict XVI)

Offline Jenova

  • Administrator
  • Super Hero
  • *****
  • Posts: 1794
  • Reputation Power:
  • Joining in endless praise...
  • Denominasi: Catholic
Re: Bahasa Roh
« Reply #176 on: October 11, 2012, 08:26:30 PM »
YaItu bukan tafsiran, hanya sekedar bersyukur doank...  :doh:

Btw, bisa tolong dibagikan di sini definisi dari "menerjemahkan" bahasa roh ini dari sudut pandang Anda?
Atau bagaimana menurut Anda seharusnya bahasa roh itu diterjemahkan?

Selain dari 1 Kor 12 itu tentunya, karena IMHO perikop itu tidak sedang berbicara mengenai peristiwa menerjemahkan bahasa roh dalam ibadah jemaat.
Love is not merely a sentiment, it is an act of will.
(Benedict XVI)

Offline St Yopi

  • Non Nobis Domine, Non Nobis, Sed Nomini Tuo Da Gloriam
  • FIK council
  • Hero Member
  • *****
  • Posts: 797
  • Reputation Power:
  • St Yopi
    • styopi.blogspot.com
Re: Bahasa Roh
« Reply #177 on: October 11, 2012, 08:44:57 PM »
Btw, bisa tolong dibagikan di sini definisi dari "menerjemahkan" bahasa roh ini dari sudut pandang Anda?
Atau bagaimana menurut Anda seharusnya bahasa roh itu diterjemahkan?

Selain dari 1 Kor 12 itu tentunya, karena IMHO perikop itu tidak sedang berbicara mengenai peristiwa menerjemahkan bahasa roh dalam ibadah jemaat.
14:16   Sebab, jika engkau mengucap syukur dengan rohmu saja, bagaimanakah orang biasa yang hadir sebagai pendengar dapat mengatakan "amin" atas pengucapan syukurmu? Bukankah ia tidak tahu apa yang engkau katakan?
14:24   Tetapi kalau semua bernubuat, lalu masuk orang yang tidak beriman atau orang baru, ia akan diyakinkan oleh semua dan diselidiki oleh semua;
14:25   segala rahasia yang terkandung di dalam hatinya akan menjadi nyata, sehingga ia akan sujud menyembah Allah dan mengaku: "Sungguh, Allah ada di tengah-tengah kamu."
Inter Esse Et Non Esse

Cogito Ergo Sum

Tuus Totus Ego Sum, Et Omnia Mea Tua Sunt

Extra Ecclesiam Nulla Salus

In Hoc Signo Vinces

With love,

your Yopi

Offline St Yopi

  • Non Nobis Domine, Non Nobis, Sed Nomini Tuo Da Gloriam
  • FIK council
  • Hero Member
  • *****
  • Posts: 797
  • Reputation Power:
  • St Yopi
    • styopi.blogspot.com
Re: Bahasa Roh
« Reply #178 on: October 11, 2012, 08:46:55 PM »
See... ketahuan sekarang akar permasalahannya, ternyata kita mengacu pada dua hal yg berbeda..  :grining:

Anda bilang bukan, tapi bagi kami ini adalah tafsiran/terjemahan dari bahasa roh itu.
Dalam PDKK yg aku ikuti, biasanya tidak hanya ada 1 orang yg memiliki karunia menerjemahkan itu.
Biasanya mereka yg memiliki karunia ini akan saling meneguhkan dan mengkonfirmasi bahwa mereka jg menerjemahkan demikian.
Setelah PDKK pun, biasanya ada semacam sharing utk evaluasi, dan biasanya ketahuan kalo beberapa orang merasa / memberi kesaksian bahwa nubuat2 atau pesan2 itu memang ditujukan utk mereka.

Contoh konkret, ada yg menerjemahkan: "saat ini juga Allah Roh Kudus menjamah seorang saudara di sini yang sedang sakit vertigo".
Saat sharing, ada saudara yg, Puji Tuhan, berbagi bahwa pada saat nubuat itu diterjemahkan dia merasakan kesembuhan dari sakitnya.

Contoh lain, ada yg menerjemahkan dan menunjuk kasus yg lebih specific, misal: "Saat ini ada seorang ibu yang sedang berbeban berat dan kesepian. Allah Roh Kudus saat ini sedang memeluk Anda dan memberi kekuatan kepada Anda."
Saat sharing, si ibu ini bersaksi bahwa dia merasakan hiburan dan kedamaian ketika nubuat itu diterjemahkan.

Yah... kalo Anda bilang ini bukan terjemahan dari nubuat dalam bahasa roh itu, ya memang ga bs diperdebatkan, karena ini adalah masalah iman.
Kami yg percaya (dan mengalaminya) akan mengatakan hal ini adalah penerjemahan bahasa roh itu, mengikuti yg diajarkan Paulus.
Bagi yg tidak percaya, ya mungkin mereka itu akan seperti yg dikisahkan dalam Alkitab.
Mereka akan mengatakan bahwa kami itu sedang mabuk, atau meragukan bahwa Allah Roh Kudus benar2 bekerja, dan akan memberikan penilaian2 skeptis yg mengatakan itu hanya sugesti, hanya histeria, hanya puji2an yg dibuat2/dicocok2kan.

Again, ini sudah kembali ke masalah iman.
Mengenai mengapa kami mengimani demikian, kiranya sudah kami jelaskan apa yg kami rasakan, kami alami, dan kami ketahui/imani sebagai kebenaran. :)
Seingat saya (saya tidak aktif di PDKK, hanya beberapa kali ikut Misa Karismatik), bahkan dalam Misa untuk PDKK sekalipun tidak ada sesi bahasa roh, gak tau kalo sekarang berubah :D :doh:
Inter Esse Et Non Esse

Cogito Ergo Sum

Tuus Totus Ego Sum, Et Omnia Mea Tua Sunt

Extra Ecclesiam Nulla Salus

In Hoc Signo Vinces

With love,

your Yopi

Offline Jenova

  • Administrator
  • Super Hero
  • *****
  • Posts: 1794
  • Reputation Power:
  • Joining in endless praise...
  • Denominasi: Catholic
Re: Bahasa Roh
« Reply #179 on: October 11, 2012, 08:55:26 PM »
14:16   Sebab, jika engkau mengucap syukur dengan rohmu saja, bagaimanakah orang biasa yang hadir sebagai pendengar dapat mengatakan "amin" atas pengucapan syukurmu? Bukankah ia tidak tahu apa yang engkau katakan?
14:24   Tetapi kalau semua bernubuat, lalu masuk orang yang tidak beriman atau orang baru, ia akan diyakinkan oleh semua dan diselidiki oleh semua;
14:25   segala rahasia yang terkandung di dalam hatinya akan menjadi nyata, sehingga ia akan sujud menyembah Allah dan mengaku: "Sungguh, Allah ada di tengah-tengah kamu."

Perikop di atas tidak menjelaskan secara rinci mengenai bagaimana penerjemahan itu dilakukan.

IMO, apa yg aku contohkan di atas juga telah memenuhi yg dianjurkan oleh Paulus bukan?
Banyak jemaat berbahasa roh, ada yg menerjemahkan (biarpun dengan cara yg berbeda dgn yg Anda harapkan), dan ajaran Paulus dipenuhi, bahwa orang baru itu percaya (melalui sharing dan kesaksian) bahwa yg terjadi itu benar2 mujizat bahasa roh dan telah diterjemahkan.
Love is not merely a sentiment, it is an act of will.
(Benedict XVI)