kalau boleh melanjutkan pertanyaan yg salah kamar tadi :)
masalah konsep penebusan dosa oleh Tuhan ini, yg saya tdk mengerti mengapa Tuhan berkehendak tuk menebus dosa manusia tapi caranya malah membuat manusia berbuat dosa? (yg saya maksudkan adalah dosa para prajurit yg membunuh Yesus, karena dulu pernah saya tanyakan apakaha para prajurit yg membunuh Yesus itu berdosa, dan jawabannya adalah berdosa).
Mengapa Tuhan tdk melaksanakan nubuatnya sendiri dengan penebusan dosa dengan cara yg lebih baik, yg dilakukan oleh murid2nya sendiri mungkin? Apakah pembunuhan Yesus oleh prajurit2ini juga sdh dinubuatkan sehingga tdk mengakibatkan dosa bagi pelaku2nya?
thanks atas penjelasannya, mohon maaf kalau kurang berkenan pertanyaannya.
Para prajurit itu melakukan penganiayaan dan pembunuhan atas keputusannya sendiri. Tidak ada perintah Tuhan yang menyuruh mereka melakukan pembunuhan itu.
Sebagai umat Muslim, anda pasti mengenal apa itu yang disebut qurban, seperti yang anda lakukan ketika Idul adha, betul? Mengapa koq perintahnya tidak dengan cara yang lebih baik? Dengan cara memelihara domba misalnya, mengapa justru menyembelihnya dan menumpahkan darahnya?
Itu kita samakan dulu persepsinya, agar bahasan kita lebih nyambung.
Salam
Mengapa Tuhan tdk melaksanakan nubuatnya sendiri dengan penebusan dosa dengan cara yg lebih baik, yg dilakukan oleh murid2nya sendiri mungkin?
Yang sedang kita bicarakan ini bukan perbandingan antara mengorbankan dan dikorbankan, mas. Tetapi makna korban itu sendiri.
Bahwa yang dikorbankan haruslah disembelih dan mengeluarkan darah hingga mati.
Sudah sama atau belum konsep korban ini dengan korban yang anda pahami?
Jangan nyasar kemana mana dulu, nanti anda bingung lagi.
Pahami dulu bahwa yang disebut qurban adalah menyembelih hingga darah keluar dan mati.
Setuju?
kalau sudah jelas, maka sepertinya pertanyaan anda yang ini juga sudah terjawab :
Salam
saya rasa njenengan tdk membaca semua reply saya mas, kan sdh saya katakan: yg namanya berqorban tentu dengan cara menyembelih dan menumpahkan darah, saya setuju (kecuali qorban perasaan.. hehe).
Yg menjadi pertanyaan bukan makna dari pengorbanan mas, tapi konsekwensinya.
Mengapa Tuhan tdk melaksanakan nubuatnya sendiri dengan penebusan dosa dengan cara yg lebih baik, yg dilakukan oleh murid2nya sendiri mungkin?
Mengapa pengorbanan Yesus malah berkonsenwensi menjadikan dosa bagi sang pelaku (para prajurit)?
Bukankah seharusnya pengorbanan tdk berkonsekwensi menjadikan dosa, lihat saja pengorbanan yg dilakukan Abraham dan anaknya.
kita semua pasti setuju, bahwa kalau saja sampai pengorbanan/pembunuhan itu terjadi, Abraham tentu tdk bisa dikatakan berdosa karena membunuh anaknya, karena itu perintah Allah.
Jika sudah mengerti pengorbanan itu apa, mengapa anda menuliskan ini :
Tidak, siapa yang memerintahkan para pemimpin agama Yahudi menuntut mati Jesus? Tidak seorangpun. Mereka melakukan dengan keinginannya sendiri. Begitu juga Pilatus, dia punya kesempatan membebaskan Jesus, toh dia memilih lepas tangan.
Seharusnya? Seharusnya menurut siapa? Siapa yang punya hak menentukan? Andakah?
Abraham? Apa yang terjadi kalau Abraham menolak perintah Tuhan? Dosa atau tidak?
Bagaimana kalau Abraham menolak perintah Tuhan?
Maksud saya begini, kalau penyembelihan/pembunhan Yesus dilaksanakan oleh murid2 Yesus, pastilah itu atas perintah Yesus dan tdk akan berakibat dosa bagi murid yg malaksanakan pengorbanan/pembunuhan tersebut.
ya seharusnya menurut Tuhan to mas, karena pengorbanan itu dilakukan atas kehendak Tuhan, jadi sesuatu yg berdasarkan kehendak Tuhan pastilah tdk berakibat dosa.
Atauakah pengorbana Yesus ini bukan atas kehendak Tuhan? tapi atas kehendak para pemimpin agama yahudi?
Kalau pilatus melepaskan Yesus, bukankah penebusan dosa malah tdk terjadi mas?
Yg namanya menolah perintah Tuhan ya pastilah berdosa to mas.
yg menjadi pertanyaan adalah apabila pembunuhan/pengorbanan atas anak Abraham itu terjadi (karena mungkin Allah menghendaki pengorbanan tersebut), apakah Abraham bisa dikatakan berdosa karena membunuh anaknya?
Anda bacanya kurang teliti, mas.
Baca ulang post reply saya. Tidak ada keharusan atau perintah untuk mengorbankan Jesus.
Salam
Kalau tdk ada keharusan atau perintah utk mengorbankan Yesus, artinya tdk ada nubuat tentang pengorbanan Yesus utk menebus dosa manusia dong mas, so darimana datangnya konsep penebusan dosa itu mas?
Apakah konsep itu datang setelah terjadinya pengorbanan Yesus mas?
salam
Nah, di sini kita harus melihat lebih dalam lagi.
Tolong diikuti urutan logika yang saya pakai ya, mas, supaya jelas.
1. Apakah anda percaya bahwa Allah itu Mahatahu?
2. Apakah dengan Mahatahu anda percaya bahwa Allah tahu apa yang akan terjadi?
3. Apakah dengan mengetahui apa yang akan terjadi dalam penebusan, dan seperti disampaikan oleh nubuatan para nabi, berarti Allah yang menentukan siapa saja yang akan menjadi algojo?
Coba diurut sesuai dengan logika itu, nanti kita lanjut lagi.
Salam
1. Saya percaya Allah Maha tahu
2. Allah tahu apa yg akan terjadi, tentu saya percaya
3. Utk menentukan atau tidaknya siapa yg menjadi algojo, bukankah ketika menjadi Yesus (yg katanya Allah menjadi manusia) tentu dia bisa menentukan siapa (misalnya para murid) yg akan menjadi algojo utk membunuh dirinya guna mewujudkan niat baiknya dlm menebus dosa manusia, tanpa harus berkonsekwensi/menjadikan dosa bagi manusia lain, bukankah begitu mas?
Sayangkan kalau niat/rencana baik tuk menebusa dosa, malah mengakibatkan dosa dlm pelaksanaannya.
and Bagaimanakah sih sebenarnya yg disampaikan dlm nubuat para Nabi tentang penebusa dosa itu mas?
salam
Di atas anda sudah sesuai rel, kemudian mulai nyasar lagi di no 3.
Coba jawab dulu, Allah yang mahatahu, sudah mengetahui apa yang akan terjadi kelak, betul ya? Sehingga pada saat penebusan, Ia sudah tahu apa yang akan terjadi, anda setuju?
Kemudian Allah berdasarkan kemahatahuanNya, mewahyukan apa yang akan terjadi kepada para nabi, dan para nabi menyampaikannya kepada umat, seperti yang tertulis di Alkitab.
Mengerti sampai di sini?
Jangan nyasar tentang siapa Jesus, dan tentang Trinitas, anda akan bingung. Sekarang sampai di sini, anda sudah jelas atau belum?
Bahwa Allah tidak menentukan siapa saja yang akan menangkap, menyiksa, menghukum, dan membunuh Jesus. Allah sudah tahu, tetapi Allah tidak menentukan. Jelas?
Salam
yg saya tdk paham adalah apakah Yesus juga tdk berhak menentukan siapa yg akan menjadi algojonya, ataukah Yesus (manusia) menjadi tdk tahu akan pelaksanakan pengorbanan dirinya yg tuk menebus dosa manusia tsb, jadi tdk menyiapkan siapa yg akan menjadi algojonya (yg tdk mengakibatkan dosa lain dlm pelaksanaannya), sehingga Yesus bahkan mengutuk / marah kepada yudas yg menyerahkan beliau waktu itu.
Koq masih berurusan dengan 'menentukan siapa' ? Bahkan Allah pun sebelum bumi ini jai, sudah tahu siapa yang akan menjadi algojo2 itu, tetapi Allah TIDAK MENENTUKAN siapa yang akan menjadi algojo itu.
Paham itu dulu, baru kita lanjut ke pertanyaan berikutnya.
Oke?
:wink:
kan sdh saya jawab: Allah sdh tahu, tapi Allah tdk menentukan, saya paham dan jelas.
so next question....
:):)
yg saya tdk paham adalah apakah Yesus juga tdk berhak menentukan siapa yg akan menjadi algojonya, ataukah Yesus (manusia) menjadi tdk tahu ........ dst
Laa koq masih nanya ini :
Salam
bukankah itu belum menjawab: APAKAH Yesus (manusia) menjadi tdk tahu akan pelaksanakan pengorbanan dirinya yg tuk menebus dosa manusia tsb, jadi tdk menyiapkan siapa yg akan menjadi algojonya (yg tdk mengakibatkan dosa lain dlm pelaksanaannya), sehingga Yesus bahkan mengutuk / marah kepada yudas yg menyerahkan beliau waktu itu?
gitu lho mas
:wink:
Kita bahas ini besok, karena anda mau beristirahat kan?
Ingatkan saya besok ya, kecuali kalau besok anda sudah mendapat jawaban yang memuaskan dari member Kristen yang lain.
Salam
bukankah itu belum menjawab: APAKAH Yesus (manusia) menjadi tdk tahu akan pelaksanakan pengorbanan dirinya yg tuk menebus dosa manusia tsb, jadi tdk menyiapkan siapa yg akan menjadi algojonya (yg tdk mengakibatkan dosa lain dlm pelaksanaannya), sehingga Yesus bahkan mengutuk / marah kepada yudas yg menyerahkan beliau waktu itu?
gitu lho mas
:wink:
Jesus, adalah manusia dan juga adalah Allah, kemanusiaan dan KeallahanNya tidak terpisahkan. Jadi jangan diartikan selama di dunia Jesus itu manusia, kemudian naik ke urga menjadi Allah. Atau Jesus itu manusia dengan jiwa Allah. Bukan seperti itu yang diimani orang Kristen. Yang diimani oleh orang Kristen adalah : Jesus sepenuhnya adalah manusia dan sepenuhnya adalah Allah.
Maka, kalau anda bertanya, apakah Jesus tahu apa yang akan terjadi? Ya, Jesus sudah tahu, bakan sebelum manusia ada. Tetapi dengan kasihNya, dengan kemanusiaanNya, Ia sungguh berharap Yudas bisa berubah, Yudas bisa diselamatkanNya. Tetapi, ketika pada malam terakhir, Ia menyadari bahwa jiwa Yudas tetap memilih kebinasaan, maka Ia sebagai manusia tentu kecewa, sedih, karena selama 3 tahun lebih mereka telah sangat dekat.
Jadi, jelas ya, bahwa Allah (Jesus) tidak menyiapkan siapa yang akan jai algojo, dan juga tidak menyiapkan Yudas untuk berkhianat. Sudah tahu ya, tetapi disiapkan, tentu tidak.
Salam
Terima kasih atas penjelasannya mas :)
tapi memang sungguh disayangkan ya mas, kalau niat/rencana baik tuk menebusa dosa, malah mengakibatkan dosa lain dlm pelaksanaannya.
Andai saja Yesus menyiapkan algojo2nya sendiri utk pengorbanan dirinya, sehingga para tentara tdk perlu berbuat dosa dlm membunuh beliau.
anyway, apa hendak dikata semua sdh terjadi. dan yg terpenting penebusan dosa sdh terlaksana, bukan begitu mas? :wink:
salam
Sepertinya jauh lebih baik memikirkan pertanyaan lain, daripada muter lagi tanpa akhir ke urusan yang sudah di jawab, mas.
Oke?
Terima kasih atas penjelasannya mas :)
tapi memang sungguh disayangkan ya mas, kalau niat/rencana baik tuk menebusa dosa, malah mengakibatkan dosa lain dlm pelaksanaannya.
Andai saja Yesus menyiapkan algojo2nya sendiri utk pengorbanan dirinya, sehingga para tentara tdk perlu berbuat dosa dlm membunuh beliau.
anyway, apa hendak dikata semua sdh terjadi. dan yg terpenting penebusan dosa sdh terlaksana, bukan begitu mas? :wink:
salam
1. Tentara yang membunuh Yesus melakukan tindakan atas perintah atasan nya. Yang di maksud di Alkitab penebusan dosa itu untuk orang2 yang percaya dan menerima Yesus Kristus sebagai Tuhan nya.
Dengan pengorbanan Yesus di kayu salib adalah untuk menebus dosa orang2 yang percaya kepada Nya. Tentara itu tidak percaya dan menerima Yesus Kristus sebagai Tuhan nya. Jadi pengorbanan Yesus tidak ada hubungannya dengan para tentara itu.
2. Penebusan atau pengampunan dosa manusia adalah kuasa Tuhan semata, cara/konsep/waktu diatur oleh Tuhan sendiri.
Saya sudah pernah berandai-andai perihal ini (entah di FK atau AP), sbb:
Sekiranya Yudas tidak pernah berkhianat...
Sekiranya para Penatua, Pemimpin, dan semua orang Yahudi menerima Yesus dan tak pernah berniat utk menghukumNya...
Adakah Yesus akan tetap wafat dan disalibkan untuk kurban penebusan?
Jawaban saya: "Ya"
Dengan cara dan proses bagaimana?
"sebagaimana Allah pernah memerintahkan Abraham utk mengurbankan Ishak"
Hanya saja dalam kasus ini... kurban itu tetap terlaksana dan Yesus sebagai 'kurban' nya. [tidak digantikan oleh hewan kurban sebagaimana yang terjadi di kasus Abraham dan Ishak].
===
Salam,
Yesus yang BERKORBAN untuk jadi KURBAN penebusan adalah untuk semua manusia keturunan Adam; dulu sekarang dan akan datang. Termasuk menebus dosa orang-orang yang menyiksaNya dan menyalibkanNya==> demikian kiranya memandang konsep penebusan dosa ini.
Jadi tentara dan semua orang yang ikut terlibat langsung dalam penderitaan dan wafat Kristus TETAP berpeluang memperoleh rahmat dari penebusan tersebut, jika mereka menerima tawaran rahmat tersebut yaitu dengan percaya dan memeberi diri untuk dibaptis.
====
Salam,
Jadi sepertinya apa yg terjadi diluar rencana ya mas?Saya tidak yakin bahwa bagi Allah ada dan berlaku yang namanya 'rencana'. Sebab DIA sang Maha Hadir, Maha Kuasa, dan Maha Tahu. Yang ada padaNya adalah KEHENDAK yang senantiasa baik, benar, dan suci.
Kalau prosesnya seperti ketika pengorbanan yg dilakukan Abraham, tentu tdk akan mengakibatkan dosa pada pelakaksanaannya / yg melaksanakannya.
thanks atas tambahan penjelasannya :)
Jadi maksudnya sang tentara yg melaksanakan pembunuhan terhadap Yesus tersebut bisa tdk mendapatkan dosa atas perbuatannya mas? dengan sayarat setelah melakukan pembunuhan dia percaya kepada Yesus, apakah demikian?
Dan tentara yg tdk percaya tdk mendapatkan rahmat penebusa tersebut?
salam.
Siapa pun tanpa terkecuali, jika tidak mau percaya dan menerima tawaran keselamatan tersebut, ya tentu saja tidak akan beroleh rahmat tersebut.
Jadi bukan hanya tentara atau orang-orang yang terlibat langsung dengan penyaliban Kristus.
Sejak kejatuhan manusia pertama (Adam dan Hawa), manusia tidak dapat lagi sampai kepada tujuan akhirnya, i.e bersama-sama dengan Sang Khalik.
Kurban Kristus 'memperdamaikan' nya. Kurban Kristus MEMUNGKINKAN (bukan MEMASTIKAN dan MENJAMIN) semua manusia mencapai tujuan akhir hidupnya.
Kalau dianalogikan dengan jembatan yang menghubungkan DUNIA (manusia) dengan SURGA (Allah), maka peristiwanya adalah sbb:
1) Sebelum pelanggaran Adam dan Hawa
Manusia === (jembatan)===> Allah,
2) Setelah pelanggaran Adam dan Hawa
Manusia === XXXX=== Allah
3) Setelah persembahan Kurban Kristus
Manusia === (Jembatan) ===> Allah
Masalahnya, setelah 'jembatan' kembali berdiri (berkat Kurban Kristus), apakah semua manusia pasti mau melaluinya???
- Mereka yang percaya adalah mereka yang mau melalui JEMBATAN tersebut (dengan segala persyaratannya)
- Mereka yang tidak percaya adalah mereka yang tidak mau melalui JEMBATAN tersebut (dengan segala persyaratannya) dan mencoba mencari jalan lain, atau membangun jembatan sendiri.
===
Salam,
Saya tidak yakin bahwa bagi Allah ada dan berlaku yang namanya 'rencana'. Sebab DIA sang Maha Hadir, Maha Kuasa, dan Maha Tahu. Yang ada padaNya adalah KEHENDAK yang senantiasa baik, benar, dan suci.
Ya, sudah tentu bukan dosa.
===
Salam,
tapi kalau penebusan dosa ini merupakan KEHENDAK Allah, mengapa malah berakibat tidak baik, tidak benar, dan tidak suci alias berdosa bagi pelaku/pelaksanaannya ya mas medice?
:wink:
Bukankah di atas sana sudah dijawab mas? Bahwa kelakuan membunuh adalah sepenuhnya pilihan si pelaku. Tidak ada perintah Allah untuk itu.
Seperti juga penciptaan manusia oleh Allah adalah baik. Jika kemudian manusia memilih untuk jatuh dalam dosa, tidak baik, tidak benar, tidak suci, dan berdosa, itu sama sekali lepas dari Kehedak Tuhan yang Maha sempurna dan maha baik.
Salam
bro Striker yang gemar "menyerang secara halus".....jika anda tidak memiliki keyakinan thdp Yesus Kristus jadinya anda selalu mencari-cari kesalahan. Tunggu pada saatnya nanti Tuhan menurunkan nabi Musa dan nabi Elia baru anda tanyakan langsung.
Wah maaf mas, kalau pertanyaan2 saya dianggap sebagai 'penyerangan secara halus' atau mencari2 kesalahan :)
Saya malah baru dengar kalau nabi Musa dan nabi Eliya juga akan turun kedunia ini lagi, boleh disyaring ayat yg menceritakan demikian mas? (ini bukan menyerang lho, murni pertanyaan).
soalnya setahu saya yg akan datang lagi ke dunia ini itu hanya Nabi Isa / Yesus.
salam :)
Tapi saya pikir, mungkin juga itu kehendak Allah, kalau Allah tdk berkehendak kan mungkin Yesus akan terselamatkan dan tdk mati.
bukan begitu? :wink:
tapi kalau boleh disyaring mas, adakah beliau (ketika masih hidup) mengatakan / bersabda tentang penebusan dosa ini, bahwa beliau akan mati dikayu salib guna menebus dosa Adam?.
salam
mohon maap bro, sekarang blom bisa jawab....nabi Musa dan nabi Elia diturunkan sebelum Tuhan Yesus turun ke Bumi ke 2 kalinya....
sekali lagi maap bro....pis....
:icon_thumright:
semoga masih bisa diterima sebagai member dan boleh bertanya (tanpa harus meyakini dulu tentang Yesus kristus) :wink:
mungkin mas bruce bisa membantu tuk syaring akan hal tersebut mas :)
salam and pis
Kan sejak dulu anda tahu saya, mas. Bahwa dalam diskusi, saya tidak menerima pernyataan yang berdasarkan pemikiran sendiri. Jadi, kalau anda pikir, saya pikir tidak.
:grin2:
Banyak ayat yang menyatakan itu, ini diantaranya :
Yoh 1:29 Pada keesokan harinya Yohanes melihat Yesus datang kepadanya dan ia berkata: "Lihatlah Anak domba Allah, yang menghapus dosa dunia.
Salam
tapi bukankah itu perkataan yohanes mas, bukan perkataan Yesus?
tapi bukankah itu perkataan yohanes mas, bukan perkataan Yesus?
Apakah Yohanes lebih tahu dibanding Jesus sendiri, mas?
Jika yang anda butuhkan yang diucapkan oleh Jesus sendiri, saya kebetulan tidak sempat buka Alkitab, tapi saya sampaikan kisahnya saja ya, anda tolong cari sendiri.
- Saat Jesus berkata tentang Anak Manusia akan ditinggikan, perumpamaan tentang ular tembaga yang dipasang pada tombak oleh Musa saat umat Israel terkena penyakit di gurun.
- Saat Jesus berkata Inilah tubuhKu dan DarahKu di perjamuan terakhir.
- Saat Jesus berdoa di taman Zaitun
ada beberapa lainnya lagi. Tapi kira kira seperti itu.
Salam
Damai sejahtera Tuhan Jesus Kristus menyertai FIKers.
Sudah begitu jauh trit ini, menurut pemahaman saya, tersirat dalam benak striker, bahwa striker kurang percaya pada keallahan Jesus Kristus. (Semoga saya salah memahami). Dengan kekurangpercayaan tersebut, striker mencoba meyakini bahwa tidak benar Jesus Kristus adalah penebus dosa manusia. Untuk menguatkan pikiran tersebut, striker menyangka, bahwa bila Jesus Kristus benar Juru Selamat, maka Jesus Kristus tidak akan mengijinkan seseorang berbuat dosa dengan membunuh Jesus Kristus. Secara manusiawi, pikiran tersebut, yaitu kekurangpercayaan tersebut, sangat masuk akal.
Jangankan manusia yang sudah lebih dari seribu tahun hidup setelah jaman ragawi Jesus Kristus, bahkan orang yang selalu bersama Jesus Kristus sendiri ada yang berpikiran kurang percaya pada keallahan Jesus Kristus, yaitu Tomas. Dapat dibaca pada Yoh 20:27-29 begini, Kemudian Ia berkata kepada Tomas: "Taruhlah jarimu di sini dan lihatlah tangan-Ku, ulurkanlah tanganmu dan cucukkan ke dalam lambung-Ku dan jangan engkau tidak percaya lagi, melainkan percayalah." Tomas menjawab Dia: "Ya Tuhanku dan Allahku!" Kata Yesus kepadanya: "Karena engkau telah melihat Aku, maka engkau percaya. Berbahagialah mereka yang tidak melihat, namun percaya."
Peristiwa tersebut terjadi setelah Jesus Kristus bangkit dari anatara orang mati, dan menampakkan diri kepada para muridNya, dan pada penampakan pertama kali, Tomas tidak berada di tengah kawanan para murid Jesus. Sangat mengesankan perkataan Jesus yang ini, "Berbahagialah mereka yang tidak melihat, namun percaya."
Damai, damai, damai.
Thanks mas atas penjelasannya.
Tapi mengapa Adam dan Hawa yg berbuat dosa, jadi semua anak keturunannya ikut menanggung dosanya?
Ibarat Bapak korupsi, anak2 jadi diikut2kan salah and dihukum, wah macam jaman order baru dong mas, sekali ayah PKI, anak keturunannya ikut menaggung dosa dan gak bisa jadi pegawai negeri? it is not fair, isn't it?
padahal sdh tertulis dlm Al kitab:
"Jangan ayah dihukum mati karena anaknya, janganlah juga anak
dihukum mati karena ayahnya; setiap orang harus dihukum mati karena
dosanya sendiri" (Ulangan 24:16).
"Tetapi anak-anak mereka tidak dihukum mati olehnya, melainkan ia
bertindak sesuai dengan apa yang tertulis dalam Taurat, yakni kitab
Musa, di mana Tuhan telah memberi perintah:` Janganlah ayah mati
karena anaknya, melainkan setiap orang harus mati karena dosanya
sendiri." (II Tawarikh 25:4).
"Pada waktu itu orang tidak akan berkata lagi: Ayah-ayah makan buah
mentah, dan gigi anak-anaknya menjadi ngilu, melainkan: Setiap orang
akan mati karena kesalahannya sendiri; setiap orang yang makan buah
mentah, giginya sendiri menjadi ngilu" (Yeremia 31:29,30).
"Orang yang berbuat dosa, itu yang harus mati. Anak tidak akan
turut menanggung kesalahan ayahnya dan ayah tidak akan turut
menanggung kesalahan anaknya. Orang benar akan menerima berkat
kebenarannya, dan kefasikan orang fasik akan tertanggung atasnya.
Tetapi jkalau orang fasik bertobat dari segala dosa yang dilakukannya
dan berpegang pada segala ketetapanKu serta melakukan keadilan dan
kebenaran, ia pasti hidup, ia idak akan mati. Segala durhaka yang
dibuatnya tidak akan diingat lagi terhadap dia; ia akan hidup karena
kebenaran yang dilakukannya" (Yehezkiel 18:20-22).
Kalau boleh tahu mas, apakah ketika Yesus masih hidup, beliau mengatakan / bersabda tentang penebusan dosa ini, bahwa beliau akan mati dikayu salib guna menebus dosa Adam, dosa yg mengakibatkan manusia tdk 'berjembatan' lagi dengan Allah.
Apakah para Rasul terdahulu sebelum Yesus seperti Abraham, Musa, Daud dll, itu bukan merupakan 'jembatan' antara manusia/umat2nya dengan Allah?
salam,
tapi kalau penebusan dosa ini merupakan KEHENDAK Allah, mengapa malah berakibat tidak baik, tidak benar, dan tidak suci alias berdosa bagi pelaku/pelaksanaannya ya mas medice?
:wink:
kan bro striker muslim bro.. kalu stiker percaya Yesus adalah Allah, kita bisa terkaget2.. =))Terkaget-kaget? Saya kira tidak. Adalah sangat pantas. Sebab, striker itu, menurut pengakuan beliau di berbagai posting, sudah lama belajar mengenal Jesus Kristus. Menurut pengakuan beliau yang sempat saya ingat, mengenal Jesus Kristus sudah dimulai dari ketika masih beliau remaja muda, dimana beliau berdiskusi dengan sang ayah yang adalah pengikut Kristus. Selanjutnya, untuk mengikuti pendidikan menengah atas, beliau bersekolah di persekolahan Kristen. Pernah saya tanyakan apakah diskusi beliau dengan sang ayah masih berlangsung, beliau bilang, "Masih."
tul bro ? =))
masalah konsep penebusan dosa oleh Tuhan ini, yg saya tdk mengerti MENGAPA Tuhan berkehendak tuk menebus dosa manusia tapi caranya malah membuat manusia berbuat dosa?Kalau saya.... sebelum berpedoman loncat ke 'urusan' Yesus, saya berpedoman ke 'urusan' awal dulu :
Damai sejahtera Tuhan Jesus Kristus menyertai FIKers.
Sudah begitu jauh trit ini, menurut pemahaman saya, tersirat dalam benak striker, bahwa striker kurang percaya pada keallahan Jesus Kristus. (Semoga saya salah memahami). Dengan kekurangpercayaan tersebut, striker mencoba meyakini bahwa tidak benar Jesus Kristus adalah penebus dosa manusia. Untuk menguatkan pikiran tersebut, striker menyangka, bahwa bila Jesus Kristus benar Juru Selamat, maka Jesus Kristus tidak akan mengijinkan seseorang berbuat dosa dengan membunuh Jesus Kristus. Secara manusiawi, pikiran tersebut, yaitu kekurangpercayaan tersebut, sangat masuk akal.
Jangankan manusia yang sudah lebih dari seribu tahun hidup setelah jaman ragawi Jesus Kristus, bahkan orang yang selalu bersama Jesus Kristus sendiri ada yang berpikiran kurang percaya pada keallahan Jesus Kristus, yaitu Tomas. Dapat dibaca pada Yoh 20:27-29 begini, Kemudian Ia berkata kepada Tomas: "Taruhlah jarimu di sini dan lihatlah tangan-Ku, ulurkanlah tanganmu dan cucukkan ke dalam lambung-Ku dan jangan engkau tidak percaya lagi, melainkan percayalah." Tomas menjawab Dia: "Ya Tuhanku dan Allahku!" Kata Yesus kepadanya: "Karena engkau telah melihat Aku, maka engkau percaya. Berbahagialah mereka yang tidak melihat, namun percaya."
Peristiwa tersebut terjadi setelah Jesus Kristus bangkit dari anatara orang mati, dan menampakkan diri kepada para muridNya, dan pada penampakan pertama kali, Tomas tidak berada di tengah kawanan para murid Jesus. Sangat mengesankan perkataan Jesus yang ini, "Berbahagialah mereka yang tidak melihat, namun percaya."
Damai, damai, damai.
Maaf lama gak mampir :)
Mas Husada,
Kalau Yesus sebagai Juru selamat tentu saya percaya, seperti sepercayaanya saya kepada Abraham, Musa, Daud dan Muhammad.
Karena semua rasul adalah juru selamat bagi umat2nya :)
Tapi kalu penebusan dosa, maaf kalau memang belum masuk dlm kepercayaan saya, karena dosa saya anggap adalah sebagai hutang kita kepada Allah, kalau kita berhutang mengapa Allah yg mengorbankan diri-Nya utk kita, guna melunasi hutang2 kita kepada-Nya?
Dan cara pelaksanaan penebusan itu jg yg tdk masukbuat saya, karena mengapa utk niat suci menebus dosa, malah berakibat dosa dlm pelaksanaannya, contohlah korban bakaran, bukankah yg melaksanakan korban tsb tdk mendapatkan dosa, tapi mengapa dengan pelaksanaan penebusan dosa Yesus malah sebaliknya, itu saja mas.
Tapi sdh dijelaskan ama mas bruce kok, meskipun masih belum masuk juga buat saya :D
@ bro Striker : selamat menunaikan ibadah puasa, cuma mau kasih saran...kalo bro memang mau mengenal Tuhan Yesus lebih baik dalam setiap doa yg bro panjatkan minta juga kepada Tuhan Yesus untuk "menghampiri" bro dgn cara Nya sendiri agar bro bisa mendapatkan pengalaman spiritual. Tuhan Yesus bisa melihat bro tulus atau tidak ingin mengenal Nya.
Kalo bro bertanya kpd manusia bro hanya mendapatkan jawaban manusia yg bro terima dan olah dengan logika. Tapi kalo bertanya kepada Tuhan Yesus bro mungkin mendapatkan jawaban yg bro terima dengan hati.
Coba aje bro selagi bro terus bertanya kepada forum ini.
Striker,
Posisimu sama seperti saya, sebagai nonKristen... :)
Jadi disini saya terus terang nggak bisa menjawab pertanyaan2 striker - namun setidaknya saya mungkin bisa kasih masukan atopun pendapat2 atopun panduan ... hehehe :)
Kalau saya.... sebelum berpedoman loncat ke 'urusan' Yesus, saya berpedoman ke 'urusan' awal dulu :
1. Apakah Tuhan itu baik ?
2. Apakah (bukan MENGAPA) Tuhan berkehendak Adam jatuh kedalam dosa ?
Jawaban buat diri saya sendiri dari pertanyaan itu,
YA... Tuhan itu baik - dan TIDAK, Tuhan tidak berkehendak Adam jatuh kedalam dosa.
Oleh karena itu, striker mungkin bisa coba ajukan bertanya pada diri sendiri,
dgn menggunakan kata tanya yg mana yg lebih 'nyaman' kalo kita bertanya pada diri sendiri :
MENGAPA Tuhan berkehendak Adam jatuh kedalam dosa ?
ataukah
APAKAH Tuhan berkehendak Adam jatuh kedalam dosa ?
Buat diri saya sendiri, menjadi sangat berbeda inti kalimat tsb dalam penggunaan kata "mengapa" dan "apakah".
Dengan menggunakan kata "mengapa" ---> menjadikan seolah olah saya TAU PASTI bhw itu-lah KehendakTuhan... dan saya akan menjadi bingung - apabila saya bertanya pada diri sendiri dgn menggunakan kata tanya "mengapa".
Nah... karena striker menggunakan kata tanya "mengapa", IMO ada baiknya striker coba ke awal dulu (jgn langsung loncat ke 'urusan' Yesus) dgn bertanya pada diri sendiri :
MENGAPA Tuhan berkehendak Adam jatuh kedalam dosa ?
Kalau striker sudah bisa menjawab pertanyaan ijo tsb -
maka jawaban tsb mungkin kira kira bisa menjadi panduan dalam menjawab atas pertanyaanmu pada quote diatas (yg warna merah).
Kalau striker belon bisa dapet jawaban atas pertanyaan ijo tsb -
maka IMO, akan sulit juga utk bisa mengerti suatu jawaban dari pertanyaan kamu di quote atas tsb (yg warna merah)
salam.
@ bro striker : bukan berdoa dan menyembah bro, cuma minta aja supaya Yesus Kristus menghampiri bro dgn caranya sendiri entah lewat mimpi atau lainnya.....
saya takutnya yg datang malah 'sesuatu' yg nyamar menjadi Yesus mas :(
saya takutnya yg datang malah 'sesuatu' yg nyamar menjadi Yesus mas :(
maap bro kalo jin bisa menyamar menjadi binatang atau orang yg sudah mati....tapi menurut saya jin tidak bisa menyamar atau menyerupai Yesus Kristus....
Apa ada yg tau ttg hal ini? Tentang jin menyamar menjadi Yesus.....
Saya kan tdk pernah tahu wujud Yesus mas, bagaimana saya bisa mengenalinya?
Saya takutnya iblis yg menyamar seperti yg dilkukannya kepada seorang ulama besar sheikh-abdul-qadir-al-jailani.
/riwayat-hidup-sheikh-abdul-qadir-al-jailani:
ketika sang Syaikh sedang berada di rimba belantara, tanpa makanan dan minuman, untuk waktu yang lama, awan menggumpal di angkasa, dan turunlah hujan. Sang Syaikh meredakan dahaganya. Muncullah sosok terang di cakrawala dan berseru: “Akulah Tuhanmu, kini Kuhalalkan bagimu segala yang haram.” Sang Syaikh berucap: “Aku berlindung kepada Allah dari godaan setan yang terkutuk.” Sosok itu pun segera pergi berubah menjadi awan, dan terdengar berkata: “Dengan ilmumu dan rahmat Allah, engkau selamat dari tipuanku.”
Lalu setan bertanya tentang kesigapan sang Syaikh dalam mengenalinya. Sang Syaikh menyahut bahwa pernyataannya menghalalkan segala yang haramlah yang membuatnya tahu, sebab pernyataan semacam itu tentu bukan dari Allah.
banyak manusia tergelincir dengan tipu daya iblis, saya hanya orang awam dan kurang ilmu semoga tdk mendapatan cobaan yg serupa. “Aku berlindung kepada Allah dari godaan setan yang terkutuk.”
He he he he, seandainya benar Jesus datang kepada anda, saya pastikan anda PASTI mengenalNya. Percayalah, ini bisa saya pastikan.
Salam
Nanti kalau Jesus datang, saya foto dulu ah and konfirmasi ke njenengan ya mas :)
ngomong2 by the way bus way, mas bruce sdh pernah ketemu Yesus? kalau sdh, bisa disyaring disini mas ceritanya? bagaimana wujudnya dll, yach buat gambaran saya kalau2 nanti Yesus benar2 dateng :)
Sulit dikatakan jika anda belum pernah. Seperti anda membayangkan wajah nabi junjungan anda, anda hanya tahu ciri cirinya kan? Bagaimana kalau kelak anda ketemu beliau? Bagaimana kalau anda tidak mengenalinya?
Kira kira seperti itu.
:wink:
saya kira kita malah berlari2 dari pertanyaan yg sebenarnya mas.Menurut saya sebenernya nggak juga jadi 'lari lari' ... :)
MENGAPA Tuhan berkehendak tuk menebus dosa manusia TAPI caranya malah membuat manusia berbuat dosa?
point pertanyaannya adalah pada setiap rencana/perbuatan baik, seharusnya tdk mengakibatkan dosa pada pelaksanaannya.Point pertanyaannya saya adalah : Setiap rencana/perbuatan baik, seharusnya tdk mengakibatkan dosa (siapapun pelakunya) pada pelaksanaanya.
bukankah setiap pelaksanaan korban kepada Allah tdk akan berkaibat dosa---> ini setara dengan : bukankah setiap perintah Allah yg di'maklumatkan'NYA tidak akan berakibat dosa.
kalau kita berhutang mengapa Allah yg mengorbankan diri-Nya utk kita, guna melunasi hutang2 kita kepada-Nya?apakah kita yakin pasti sanggup dgn usaha sendiri utk melunasi hutang2 kita kepadaNYA - TANPA adanya 'pengorbanan'NYA ? (baca : 'uluran tanganNYA' or KasihNYA) disini saya tidak sedang membicarakan Yesus :)
Striker,
Posisimu sama seperti saya, sebagai nonKristen... :)
Jadi disini saya terus terang nggak bisa menjawab pertanyaan2 striker - namun setidaknya saya mungkin bisa kasih masukan atopun pendapat2 atopun panduan ... hehehe :)
Kalau saya.... sebelum berpedoman loncat ke 'urusan' Yesus, saya berpedoman ke 'urusan' awal dulu :
1. Apakah Tuhan itu baik ?
2. Apakah (bukan MENGAPA) Tuhan berkehendak Adam jatuh kedalam dosa ?
Jawaban buat diri saya sendiri dari pertanyaan itu,
YA... Tuhan itu baik - dan TIDAK, Tuhan tidak berkehendak Adam jatuh kedalam dosa.
Oleh karena itu, striker mungkin bisa coba ajukan bertanya pada diri sendiri,
dgn menggunakan kata tanya yg mana yg lebih 'nyaman' kalo kita bertanya pada diri sendiri :
MENGAPA Tuhan berkehendak Adam jatuh kedalam dosa ?
ataukah
APAKAH Tuhan berkehendak Adam jatuh kedalam dosa ?
Buat diri saya sendiri, menjadi sangat berbeda inti kalimat tsb dalam penggunaan kata "mengapa" dan "apakah".
Dengan menggunakan kata "mengapa" ---> menjadikan seolah olah saya TAU PASTI bhw itu-lah KehendakTuhan... dan saya akan menjadi bingung - apabila saya bertanya pada diri sendiri dgn menggunakan kata tanya "mengapa".
Nah... karena striker menggunakan kata tanya "mengapa", IMO ada baiknya striker coba ke awal dulu (jgn langsung loncat ke 'urusan' Yesus) dgn bertanya pada diri sendiri :
MENGAPA Tuhan berkehendak Adam jatuh kedalam dosa ?
Kalau striker sudah bisa menjawab pertanyaan ijo tsb -
maka jawaban tsb mungkin kira kira bisa menjadi panduan dalam menjawab atas pertanyaanmu pada quote diatas (yg warna merah).
Kalau striker belon bisa dapet jawaban atas pertanyaan ijo tsb -
maka IMO, akan sulit juga utk bisa mengerti suatu jawaban dari pertanyaan kamu di quote atas tsb (yg warna merah)
salam.
untuk itu, biar lebih terfokus,..John,
bagaimana kalau kita split topic untuk posting bro yang ini, dengan judul : Apakah Tuhan berkehendak untuk menjadikan adam berdosa ? - Bagaimana ? setuju ?Saya sih setuju2 aja... namun saya jadi bingung nanti mesti nulis apa... secara saya pribadi merasa sudah mempunyai jawaban dgn pertanyaan coklat tsb ---> jawabannya : TIDAK. Bahkan sekalipun kata tanya "apakah"nya diganti "mengapa", ya saya tetep kekeuh : Tuhan TIDAK berkehendak menjadikan Adam utk berdosa - jadi jangan ditanya "mengapa" .... hehehe :)
MENGAPA Tuhan berkehendak tuk menebus dosa manusia tapi caranya malah membuat manusia berbuat dosa?---> jadi jangan ditanya "mengapa" ... :)
Karena pertanyaan tsb bersangkutan dgn Yesus (PB) dan berhubungan dgn iman Kristen - menurut saya, adalah lebih baik striker mendapatkan jawaban dulu apa yg terdapat pada Kitab Kejadian (yg kan kebetulan kira2 mirip 'jalan ceritanya' pada kedua aliran samawi ini) pada pertanyaan saya yg warna ijo ttg Adam.
@OdaMaksud saya bukan tentang dosa asal bruce, tetapi ajaran Kitab keyakinan striker itu - ada berkisah Adam melanggar perintah Allah ? ataukah tidak ada kisah bhw Adam melanggar perintah ?
Bro, dalam hal ini antara Kristen dan Islam memang berbeda secara mendasar.
Islam meyakini bahwa tidak ada dosa asal.
Nah, jika kita menjelaskan secara Kristen kepada mas Striker yang muslim, tentu sulit dimengerti olehnya.Oleh karena itu, agar tidak sulit dimengertikan - saya menghimbau striker utk coba mempertanyakan pada diri sendiri dulu dgn membuat pertanyaan yg ijo (dua post sebelumnya) dimana kan 'kebetulan' kisahnya sama pada samawi, yaitu Adam berbuat dosa.
Menurut saya sebenernya nggak juga jadi 'lari lari' ... :)
jenis pertanyaan striker itu setara dengan :
Mengapa Tuhan berkehendak baik, TAPI caranya malah membuat Adam berbuat dosa.
Nah... taroh dah saya bikin jadi lari2 pertanyaan yg sebenarnya.
Saya OOT, namun ingin mendapatkan masukan dari striker sbg umat percaya dari pertanyaan yang ijo tsb.
Striker tentu tingkat iman-nya cukup tinggi, krn striker beragama - sedangkan saya tidak beragama.... nah apakah kira kira kamu bisa membantu memberikan saya jawaban dari pertanyaan saya yg ijo ? :)
Point pertanyaannya saya adalah : Setiap rencana/perbuatan baik, seharusnya tdk mengakibatkan dosa (siapapun pelakunya) pada pelaksanaanya.
Kamu menyatakan : ---> ini setara dengan : bukankah setiap perintah Allah yg di'maklumatkan'NYA tidak akan berakibat dosa.
Apakah pasti akan selalu begitu ? Bagaimana kalau Abraham nggak mau melakukannya ? Bukankah artinya itu berakibat dosa ?
apakah kita yakin pasti sanggup dgn usaha sendiri utk melunasi hutang2 kita kepadaNYA - TANPA adanya 'pengorbanan'NYA ? (baca : 'uluran tanganNYA' or KasihNYA) disini saya tidak sedang membicarakan Yesus :)
Nah... disinilah yang sulit striker.
Kita cuma bisa menilai hasil dari sesuatu kejadian yg telah berlalu, kemudian melontarkan pertanyaan dgn kata tanya "MENGAPA".
MENGAPA Tuhan mencobai seseorang yg saleh (kena tipu habis2an) dgn 'menggunakan' orang laen jadi berdosa (si penipu) ? Nggak beda2 jauh amat kan model pertanyaan tsb dgn pokok permasalahanmu ? :)
Sedangkan IMO, pertanyaannya lebih 'nyaman' :
1. Apakah Tuhan mencobai seseorang yg saleh dgn menggunakan orang laen jadi berdosa ?
2. Apakah Allah 'mengorbankan' diri-Nya utk kita, guna melunasi hutang2 kita kepada-Nya?
3.MENGAPAApakah Tuhan berkehendak tuk menebus dosa manusia tapi caranya malah membuat manusia berbuat dosa ?
Dgn menggunakan kata tanya "MENGAPA", IMO - seberapapun banyaknya jawaban dan penjelasan dari teman2 Kristen disini, saya rasa saya gak akan bisa mengerti/menerima ke-logika-annya - selama saya sendiri belon bisa menjawab : MENGAPA Tuhan yg (tentunya) selalu berkehendak baik, malah membiarkan (atau bahkan membuat) Adam jatuh kedalam dosa.
:)
salam.
Ada penjelasannya sedikit bro.
"Seperti yang terjadi pada kisah Adam as, disaat beliau di bujuk iblis melalui rayuan Siti Hawa untuk memakan buah khuldi, ulama sufi menafsirkan hikmah dari penyelewengan Adam tersebut sangat besar : seandainya saja Adam as tahu bahwa pengusirannya dari surga ke alam dunia akan melahirkan keturunan-keturunan berupa para Nabi niscaya Adam as akan lebih banyak makan buah tersebut agar lebih banyak nabi yang di lahirkan dari keturunannya nanti."
Astaganagabonar
Bukannya menyesal malah mau bikin dosa lebih banyak lagi.
Ampun deh, he he he he
kalau boleh melanjutkan pertanyaan yg salah kamar tadi :)
masalah konsep penebusan dosa oleh Tuhan ini, yg saya tdk mengerti mengapa Tuhan berkehendak tuk menebus dosa manusia tapi caranya malah membuat manusia berbuat dosa? (yg saya maksudkan adalah dosa para prajurit yg membunuh Yesus, karena dulu pernah saya tanyakan apakaha para prajurit yg membunuh Yesus itu berdosa, dan jawabannya adalah berdosa).
Mengapa Tuhan tdk melaksanakan nubuatnya sendiri dengan penebusan dosa dengan cara yg lebih baik, yg dilakukan oleh murid2nya sendiri mungkin? Apakah pembunuhan Yesus oleh prajurit2ini juga sdh dinubuatkan sehingga tdk mengakibatkan dosa bagi pelaku2nya?
thanks atas penjelasannya, mohon maaf kalau kurang berkenan pertanyaannya.
bro Striker yang gemar "menyerang secara halus".....jika anda tidak memiliki keyakinan thdp Yesus Kristus jadinya anda selalu mencari-cari kesalahan. Tunggu pada saatnya nanti Tuhan menurunkan nabi Musa dan nabi Elia baru anda tanyakan langsung.
Mencoba ikut sumbang pendapat,Pengertian Jenova mirip saya, namun Jenova lebih bisa memaparkan secara singkat, padat, tegas dan lugas... kalo pemaparan saya saya akui mungkin membingungkan :)
IMO, solusi "pengorbanan Anak Domba Allah", atau dalam bahasa sehari2: pengorbanan Yesus di kayu salib, adalah "win-win solution" yg diambil oleh Allah.
Sudah berkali2 Allah mengirim nabi2Nya, dan nabi2 ini berakhir dengan dibunuh oleh umatNya yg tidak mau percaya.
Allah sudah tahu hal ini, bahkan sudah menubuatkan melalui para nabiNya sebelum Yesus datang.
Dan IMO, solusi ini luar biasa pintar dan jenius, bahwa Allah berinkarnasi dan memenuhi nubuatNya sendiri utk mengakhiri darah nabi2Nya yg tertumpah, dengan menumpahkan darahNya sendiri yang dapat menebus segala dosa2 manusia.
Apakah membunuh Yesus itu (dosa membunuh) diperlukan agar Anak Domba dapat dikurbankan? IMHO, TIDAK!!
Kalo Yesus tidak dibunuh dan disalib, aku percaya 100% dengan cara yg lain Allah dapat menebus umat manusia melalui kehadiran Yesus (entah bagaimanapun caranya).
Tapi hal ini (penyaliban Yesus) tidak dapat dihindari, jadi ya... win-win solution, Anak Domba dikorbankan, agar semua manusia, termasuk orang2 yg menyalibkan Yesus, dapat ditebus dan beroleh keselamatan...
maaf tapi tdk setara dengan rencana Allah menciptakan adam, krn pertanyaannya ini seperti mengapa manusia cenderung berbuat dosa, padahal Allah menciptakannya tentu tdk ingin manusia berbuat dosa.Nah... yang saya ungu-in itu sebenernya IMO sudah bisa jadi bahan acuan utk jawaban pertanyaan striker di awal post... :)
MENGAPA Tuhan berkehendak tuk menebus dosa manusia tapi caranya malah membuat manusia berbuat dosa?
1. kalau Abraham tidak jadi melaksanakan pengorbanan anaknya itu, pastilah BERAKIBAT DOSASementara JELAS - Abraham memang diperintahkan Allah utk mengorbankan anaknya.... Apakah Kitab Kristen ada kisah "Allah memerintahkan para prajurit itu untuk membunuh Yesus" ? :)
2. TAPI kalau prajurit2 tidak jadi melaksanakan pengorbanan Yesus tsb, TIDAK AKAN BERAKIBAT DOSA
Insya Allah, kita bisa melunasi hutang2 kita kepada Allah, dengan apa? ya dengan pertobatan dan peribadatan yg sungguh2, atas kehendak Allah pastilah akan diampuni dosa2 kita.Sebenernya memang akan sulit utk pengertian yg berseberangan utk saling ketemu ...:)
saya malah tidak paham dengan pertanyaan anda yg ini, karena dlm konsep penebusan dosa, Yesus bukanlah dlm masa dicobai (kena tipu habis2an).Wew.... dalam konsep korban bakaran, Abraham itu dalam masa dicobai loh ... disuruh membunuh anaknya ... sedangkan para prajurit bukan dalam masa dicobai - karena tidak mendapat 'titah' utk membunuh Yesus. (kayaknya gitu deh... saya soalnya bukan tukang baca Alkitab :)). Tapi kalo striker ketemu ayat bhw para prajurit memang dalam masa dicobai karena ada ayat yg menyatakan mereka ini disuruh Allah utk bunuh Yesus, mohon dilampirkan ya... :).
Lebih sederhananya seperti ini:Tergantung... tergantung skenariomu begimana... kalo skenariomu ada tertulis : Allah memerintahkan Adam untuk bunuh Yesus, maka Adam gak berdosa. Tapi kalo skenariomu gak ada tertulis seperti yg italic itu, ya Adam berdosa-lah.... :)
Allah berkendak baik ingin menebus dosa yg dilakukan oleh Adam (yg disebut dosa waris/asal),
nah apabila ketika itu hanya ada Adam dan hawa, lalu Allah turun sebagai anak Hawa yg bermaksud mengorbankan diri-Nya utk menebus dosa Adam, nah ketika Adam membunuh Tuhan yg ketika itu berupa manusia, apakah adam masih dikatakan berdosa ketika adam membunuh Tuhan, meskipun adam memiliki pilihan utk tdk membunuh Tuhan (yg berarti bertentangan dengan rencana Tuhan).
menurut anda, berdosakah Adam, apabila membunuh Tuhan utk mewujudkan niat baik Tuhan tsb?
Nah, kalo gitu kenapa nggak kemungkinan YA bisa terjadi - (seandainya) Tuhan menggunakan para prajurit jadi berdosa ?Quote1. Apakah Tuhan mencobai seseorang yg saleh dgn menggunakan orang laen jadi berdosa ?kalau menurut keimanan saya:
1. kemungkinan YA bisa terjadi. (karena banyak ulama mendapatkan fitnah dari orang2 yg tdk bertanggung jawab)
2. seharusnya tidak, karena Allah tdk harus mengorbankan diri-Nya utk menebus dosa dan kesalahan kita dengan ke MAHA PENGAMPUNANNYA.Seperti yg diatas saya paparkan, disinilah kesulitannya.
3. Seharusnya tidak, karena Tuhan menebus DOSA manusia, tapi masih berkibat DOSA. analoginya seperti ini:Kok jadi dimengertikan literal, tebus-menebus ibarat utang-piutang uang ??? :)
bagaimana kita menebus hutang tetangga kita . tapi masih membuat dia berhutang kepada kita. seharusnya kan tinggal ihklaskan saja, jadi tetangga kita tdk berhutang lagi kepada kita, bukan begitu? :)
Mencoba ikut sumbang pendapat,
IMO, solusi "pengorbanan Anak Domba Allah", atau dalam bahasa sehari2: pengorbanan Yesus di kayu salib, adalah "win-win solution" yg diambil oleh Allah.
Sudah berkali2 Allah mengirim nabi2Nya, dan nabi2 ini berakhir dengan dibunuh oleh umatNya yg tidak mau percaya.
Allah sudah tahu hal ini, bahkan sudah menubuatkan melalui para nabiNya sebelum Yesus datang.
Dan IMO, solusi ini luar biasa pintar dan jenius, bahwa Allah berinkarnasi dan memenuhi nubuatNya sendiri utk mengakhiri darah nabi2Nya yg tertumpah, dengan menumpahkan darahNya sendiri yang dapat menebus segala dosa2 manusia.
Apakah membunuh Yesus itu (dosa membunuh) diperlukan agar Anak Domba dapat dikurbankan? IMHO, TIDAK!!
Kalo Yesus tidak dibunuh dan disalib, aku percaya 100% dengan cara yg lain Allah dapat menebus umat manusia melalui kehadiran Yesus (entah bagaimanapun caranya).
Tapi hal ini (penyaliban Yesus) tidak dapat dihindari, jadi ya... win-win solution, Anak Domba dikorbankan, agar semua manusia, termasuk orang2 yg menyalibkan Yesus, dapat ditebus dan beroleh keselamatan...
Nah... yang saya ungu-in itu sebenernya IMO sudah bisa jadi bahan acuan utk jawaban pertanyaan striker di awal post... :)
IMO, Tuhan TIDAKmelakukan cara dgn membuat manusia berdosa (siapapun dan apapun situasi kondisinya, mao lagi urusan Yesus kek atopun urusan orang laen) - karena pada dasarnya adalah manusia cenderung berbuat dosa.
Manusia itu sendirilah yang cenderung berbuat dosa .... BUKAN (imo) Tuhan melakukan cara utk pelaksanaan sesuatu hal yang baik dgn membuat manusia berdosa.
Sementara JELAS - Abraham memang diperintahkan Allah utk mengorbankan anaknya.... Apakah Kitab Kristen ada kisah "Allah memerintahkan para prajurit itu untuk membunuh Yesus" ? :)
Sebenernya memang akan sulit utk pengertian yg berseberangan utk saling ketemu ...:)
Karena sepertinya bagi orang Kristen, KehendakAllah itu bentuknya berupa 'uluran tangan KasihNYA' (rumit dan banyak cerita utk dijabarkan). Please CMIIW temen2 Kristen.
Sedangkan menurut keimanan striker, KehendakAllah itu bentuknya berupa pengampunan atas usaha usaha sendiri manusia tanpa perlu 'uluran tangan KasihAllah' (simpel). Please CMIIW striker.
Wew.... dalam konsep korban bakaran, Abraham itu dalam masa dicobai loh ... disuruh membunuh anaknya ... sedangkan para prajurit bukan dalam masa dicobai - karena tidak mendapat 'titah' utk membunuh Yesus. (kayaknya gitu deh... saya soalnya bukan tukang baca Alkitab :)). Tapi kalo striker ketemu ayat bhw para prajurit memang dalam masa dicobai karena ada ayat yg menyatakan mereka ini disuruh Allah utk bunuh Yesus, mohon dilampirkan ya... :).
Tergantung... tergantung skenariomu begimana... kalo skenariomu ada tertulis : Allah memerintahkan Adam untuk bunuh Yesus, maka Adam gak berdosa. Tapi kalo skenariomu gak ada tertulis seperti yg italic itu, ya Adam berdosa-lah.... :)
kalau menurut keimanan saya:
1. kemungkinan YA bisa terjadi. (karena banyak ulama mendapatkan fitnah dari orang2 yg tdk bertanggung jawab) Nah, kalo gitu kenapa nggak kemungkinan YA bisa terjadi - (seandainya) Tuhan menggunakan para prajurit jadi berdosa ?
Tujuan Tuhan mencobai sso itu - kehendakNYA baik kan ?
Tujuan Tuhan menyelamatkan manusia dgn Penebusan - kehendakNYA baik juga kan ?
Seperti yg diatas saya paparkan, disinilah kesulitannya.
Sepertinya iman Kristen itu : Bahkan utk sso bisa ampe mao memohon ampun / bertobatpun ITU hasil dari 'uluran tangan KasihNYA' ---> kadang terdengar kalimat spt ini : "Puji Tuhan !, akhirnya saya sadar akan perbuatan buruk tsb dan saya tidak akan mengulanginya lagi (bertobat)". Please CMIIW temen2 Kristen :laughing7:
Sedangkan keimanan striker : hasil usaha manusia sendirilah utk mau bertobat.
Kok jadi dimengertikan literal, tebus-menebus ibarat utang-piutang uang ??? :)
salam.
terima kasih atas sumbangan pendapatnya mas jenova :)
Tapi Nabi2 yg manakah yg dibunuh oleh pengikut2nya yg tdk percaya sebelum kelahiran Yesus mas? setahu saya para Nabi/Rasul terdahulu sebelum Yesus, mereka wafat karena usia mas (mohon dokoreksi kalau mungkin saya yg salah).
Kalaupun benar adanya berarti nasib Allah tdklah beda dengan Nabi2-Nya dong mas, dibunuh oleh umatNya yg tidak mau percaya.
artinya prajurit2 yg membunuh Yesus juga itu dianggap tdk berdosa, karena ikut ditebus dosanya dengan kematian Yesus ya mas?
Hanya syaring saja, kalau dlm islam, Allah menebus dosa manusia ya dengan cara manusia mau bertobat kepada Allah, dan Isa mengajarkan kita utk selalu berdo'a dan memohon ampun kepada Allah.
dengan pertobatan manusia itulah cara Allah 'menebus' (dlm Islam maknanya mengampuni) dosa2 manusia.
just syaring saja mas :)
Sama2...
It's a pleasure to have discussion with you.. :):)
1 Raja 18 : 13 Tidakkah diberitahukan kepada tuanku apa yang telah kulakukan pada waktu Izebel membunuh nabi-nabi Tuhan, bagaimana aku menyembunyikan seratus orang nabi-nabi Tuhan dalam gua, lima puluh lima puluh sekelompok dan mengurus makanan dan minuman mereka?
2 Taw 25 : 16 Waktu nabi sedang berbicara, berkatalah Amazia kepadanya: "Apakah kami telah mengangkat engkau menjadi penasihat raja? Diamlah! Apakah engkau mau dibunuh?" Lalu diamlah nabi itu setelah berkata: "Sekarang aku tahu, bahwa Allah telah menentukan akan membinasakan engkau, karena engkau telah berbuat hal ini, dan tidak mendengarkan nasihatku!"
Neh 9 : 26 Tetapi mereka mendurhaka dan memberontak terhadap-Mu. Mereka membelakangi hukum-Mu dan membunuh nabi-nabi-Mu yang memperingatkan mereka dengan maksud membuat mereka berbalik kepada-Mu. Mereka berbuat nista yang besar.
Rat 2 : 20 Lihatlah, Tuhan, dan tiliklah, kepada siapakah Engkau telah berbuat ini? Apakah perempuan harus makan anak kandungnya, anak-anak yang masih dibuai? Apakah dalam tempat kudus Tuhan harus dibunuh imam dan nabi?
Nama2 nabi yg terkenal memang kebanyakan meninggal karena usia tua. Tapi jumlah nabi2 Allah di jaman PL tidak dapat dihitung dengan jari, banyak yg nama2nya tidak tercatat di Alkitab dan tidak sedikit yg meninggal karena dibunuh oleh umat yg tidak percaya.
AFAIK, bahkan di Islam sendiri mengakui ada nabi2 yg tidak dikenal, bukan? CMIIW.
Ironis memang, tetapi emang begitulah sifat dari manusia yg durhaka terhadap Tuhannya.
Bukan tanpa alasan Yesus memberikan "perumpamaan ttg penggarap2 kebun anggur" dalam Mat 21:33-46, Mrk 12:1-12, Luk 20:9-19.
Anda salah paham mengenai konsep penebusan dalam iman kristen.
Penebusan pertama2 adalah rahmat Allah, tetapi tanggapan/response/usaha manusia juga diperlukan utk menyambut uluran tangan Allah agar penebusan itu dapat terjadi.
Kami selalu mengatakan bahwa dengan adanya kurban Yesus di kayu salib, maka SEMUA umat manusia DAPAT ditebus.
Kami katakan "DAPAT ditebus", bukan "DITEBUS", karena konsep penebusan itu kembali kepada konsep yg aku tuliskan di atas.
Konsep dasarnya sama kok...
Bedanya, bagi kami penebusan itu dapat terjadi karena adanya Kurban Anak Domba Allah.
Tanpa Yesus yg berkorban di kayu salib, maka manusia tidak dapat bersatu kembali dengan Allah dikarenakan dosa2 yg telah dilakukan manusia.
Allah mengampuni dosa2 memang, tapi tanpa kurban Yesus, sekalipun diampuni, tapi manusia tetap terpisah dan tidak dapat bersatu dengan Allah.
Sama seperti Adam dan Hawa, setelah memakan buah terlarang, mereka mendapat pengampunan dari Allah, tapi tetap tidak dapat bersatu dengan Allah sehingga harus diusir dari taman Eden. :):)
Kalau tanpa kematian Yesus, manusia tetap terpisah dan tidak dapat bersatu dengan Allah.
saya masih belum paham maksud terpisah disini mas, lalu apakah artinya manusia selama Adam sampai generasi sebelum Yesus mati mereka semua terpisah dari Allah mas?
lalu dimanakah mereka (Adam sampai generasi sebelum kematian Yesus) ketika mereka terpisah dari Allah?
Mungkin Anda akan mendapat penjelasan yg berbeda dari pihak katolik dan protestan mengenai topik ini.
Di sini, aku akan mencoba menjawab pertanyaan Anda ini melalui teologi Katolik, yang AFAIK masih sama konsepnya dengan teologi Gereja Orthodox (Timur dan Oriental).
Dalam teologi kami, penebusan utk semua orang hanya melalui Satu Juru Selamat.
Orang2 di jaman Perjanjian Lama, penebusan dalam diri mereka juga bersumber pada jasa2 Yesus di kayu salib. Mereka jg bergantung pada penebus yg akan datang utk mereka.
Berhubung manusia terikat oleh dimensi waktu, maka orang2 saleh yg ditebus (i.e. menanggapi penebusan Allah) dan akhirnya diselamatkan, mereka belum dapat bersatu dengan Allah karena Penebus itu belum datang, jadi mereka tinggal di Limbos Patrum, atau dalam Alkitab dikenal sebagai "pangkuan Abraham", tempat yg terpisah dengan tempat utk jiwa2 terkutuk di Sheol.
Itulah sebabnya dalam syahadat iman kami, kami mengucapkan bahwa Yesus pada kurun waktu 3 hari kematianNya telah turun ke tempat penantian (Sheol) utk mewartakan injil kepada jiwa2 di Limbus Patrum ini dan menjemput mereka ke Surga.
Setelah Kurban Kristus di kayu salib, kami mengimani bahwa jiwa orang2 beriman akan langsung ke surga utk bersatu dengan Sang Khalik, melalui jasa2 Kristus.
Perbedaan antara teologi Katolik (latin) dan teologi timur (byzantine), kami mengenal konsep purgatory, sedangkan mereka mengenal konsep theosis (CMIIW).
Semoga memperjelas konsep Penebusan Kristus ini... :):)
kalau dlm protestan ada disebut firdaus (surga sementara), di katolik ada purgatorium (pangkuan abraham), mungkin seperti itu ya mas?
kalau Setelah Kurban Kristus di kayu salib, jiwa orang2 beriman akan langsung ke surga utk bersatu dengan Sang Khalik, melalui jasa2 Kristus.
apakah artinya mereka tdk akan lagi dibangkitkan dan diadili lagi ya mas, kan sudah di surga sekarang?
AFAIK, protestant tidak mengenal surga sementara (atau yg Anda sebut sebagai firdaus).
Selama ini aku menemui 2 kubu protestant, yg satu mengatakan bahwa jiwa2 orang yg telah paripurna akan tertidur menunggu utk dibangkitkan di akhir jaman, satu lagi mengatakan bahwa jiwa2 orang benar langsung ke surga tanpa melalui proses pemurnian terakhir (purgatory atau theosis). CMIIW.
Mungkin rekan2 dari protestant lebih bisa menjelaskannya kepada Anda.
Ah... maaf, aku mengasumsikan bahwa Anda telah mengetahui konsep after life dalam ajaran Kristen.
Tentu saja semua jiwa menantikan kebangkitan badan di akhir jaman, baik jiwa2 yg diselamatkan maupun jiwa2 yg menolak keselamatan tersebut. Yang selamat akan memperoleh tubuh surgawi seperti tubuh yang dikenakan oleh Yesus, sedangkan orang2 yg terkutuk akan dilemparkan ke neraka utk selamanya.
Jadi dlm katolik juga dikenal dengan kebangkitan jasmani ya mas? apakah maksudnya memiliki daging (seperti kebangkitan Yesus di bumi) ataukah badan bagaimana yg dimaksudkan?
artinya orang2 yg tdk menganggap Yesus sebagai Allah (non kristen dan non katolik) akan dianggap terkutuk dan langsung dimasukan neraka tanpa pengadilan?
jadi dlm pengadilan itu hanya memisahkan yg percaya dan tdk percaya saja mas, atau bagaimanakah proses dlm pengadilan tersebut? apakah manusia masih dimintai pertanggung jawaban atas apa yg dilakukannya selama hidup atau langsung dipisahkan saja bagi yg percaya dan yg tdk percaya gitu?
Aku coba jawab dengan mengutip Katekismus Gereja Katolik:
CoCC #990
The term "flesh" refers to man in his state of weakness and mortality. The "resurrection of the flesh" (the literal formulation of the Apostles' Creed) means not only that the immortal soul will live on after death, but that even our "mortal body" will come to life again.
CoCC #999
Christ is raised with his own body: "See my hands and my feet, that it is I myself"; but he did not return to an earthly life. So, in him, "all of them will rise again with their own bodies which they now bear," but Christ "will change our lowly body to be like his glorious body," into a "spiritual body"
Mungkin berbeda dgn ajaran beberapa denominasi protestant, tapi di dalam GK, kami mengimani bahwa Allah mengasihi semua orang.
Utk dapat mengakui dan menerima Jesus sebagai Tuhan dan Juru Selamat, semata2 adalah anugrah 1 Kor 12 :3.
Itulah sebabnya dalam Katekismus kami diajarkan:
CoCC #847
Those who, through no fault of their own, do not know the Gospel of Christ or his Church, but who nevertheless seek God with a sincere heart, and, moved by grace, try in their actions to do his will as they know it through the dictates of their conscience - those too may achieve eternal salvation.
Mereka yg bukan karena kesalahan mereka sendiri tidak mengenal Kristus dan GerejaNya, tapi dengan tulus hati mencari Allah, mereka dapat diselamatkan!
Namun tetap ada perbedaan keadaan anggota Gereja dgn orang2 kudus yg tidak mengenal Gereja ini di surga kelak, yaitu mereka yg tidak menerima pembaptisan tidak bisa menikmati kepenuhan Beatific Vision dengan Allah. Tapi jelas mereka tidak termasuk golongan orang2 yg akan dilempar ke neraka, dan IMHO lebih mirip dengan keadaan bayi2 yg meninggal sebelum sempat dibaptis. Utk lebih jelasnya mungkin bisa dilihat di artikel berikut ttg "unbaptized infants": http://www.newadvent.org/cathen/02258b.htm#XI
Pastinya seperti apa, tbh aku tidak tahu soalnya belum pernah mengalaminya... :laughing6:
Tapi yg pasti, setelah kita mati, akan ada "particular judgment", jiwa orang benar akan langsung ke surga (setelah melalui pemurnian terakhir jika memang diperlukan), jiwa orang terkutuk akan ke neraka.
Di pengadilan terakhir, semua orang dibangkitkan dan diadili lagi, orang2 benar akan tetap di surga, orang2 terkutuk akan kembali ke neraka. :):)
so artinya di katolik juga ada kebangkitan daging yg kekal dan tdk bisa mati ya mas? The "resurrection of the flesh"
Jadi sama ya dengan Islam :)
kelak waktu kebangkitan kita akan dibangkitkan dlm kaeadaan umur berapa mas, apakah kita akan dibangkitkan umurnya sama ketika kita mati (yg mati tua ya akan dibangkitkan tua) atau bagaimana mas?
saya masih belum paham dengan kalimat ini mas (yg saya warnai biru).
Apakah maksudnya itu mereka yg diluar kristen atau diluar katolik? Islam, hindu, budha misalnya? apakah demikian, ataukah mereka yg dimaksud itu kristen tapi tdk pernah beribadah dan ke gereja?
hehe kalau itu sih sama dengan saya mas, tapi setidaknya ada penjelasan sedikit dari gereja atau Pendeta tentang hal tersebut. :)
apa beda jiwa orang benar dengan jiwa terkutuk ini mas? apakah jiwa orang kristen adalah jiwa benar dan jiwa non kristen adalah jiwa terkutuk?
Bagaimana dengan orang kristen yg jahat (misal koruptor atau pezina sampai matinya) apakah jiwanya masih termasuk jiwa yg benar?
Kalo di Islam juga mengimani demikian, ya berarti sama… :)
Hmm… pertanyaan menarik…
Tapi tbh, aku tidak tahu jawabnya, dan jujur aku belum pernah menemukan ajaran Gereja yg menyatakan hal ini.
AFAIK, biarpun kita akan mendapatkan tubuh lagi, tapi kita telah meninggalkan kehidupan duniawi.
Jadi IMHO, penampilan2 duniawi seperti umur berapa, terlihat tua atau muda, terlihat ganteng atau tidak, gemuk atau kurus, dsb, hal2 ini tidak penting karena “tubuh kemuliaan” sudah melebihi semua kesempurnaan tubuh jasmani.
Yang aku pahami, selama orang tersebut (tidak peduli dia itu Muslim, Hindu, Budha, bahkan atheis sekalipun), selama bukan karena kesalahannya sendiri dia tidak mengenal Kristus dan GerejaNya tapi dia sungguh2 mencari Allah dan menjalankan kehendakNya, melalui tuntunan suara hati orang tersebut, maka orang itu dapat diselamatkan.
Contoh konkret, jika Jenova adalah seorang penganut agama Shinto, dan tidak pernah mengenal ajaran Kristen, tapi dalam hidup sehari2nya Jenova mengasihi sesamanya, sering beramal, tidak berbuat jahat, dst, maka tentu saja Jenova dapat selamat.
Contoh lain, jika Jenova dibesarkan dalam lingkungan extreme atheis, bisa dikatakan sudah “dicuci otak” utk tidak menerima adanya Tuhan, bertemu dengan misionaris dan tidak menerima Yesus sebagai Tuhan dan Juru Selamat, tetapi dalam hidup sehari2nya Jenova mengasihi sesamanya, sering beramal, tidak berbuat jahat, dst. Lalu sebelum sempat dia menerima anugrah utk menerima Yesus (e.g. mempelajari dgn sungguh2 ajaran Kristen) dan dia keburu meninggal, IMO dia masih dapat diselamatkan.
Perlu dipahami, tidak semua orang Kristen berarti diselamatkan. Seorang kristen yg telah dibaptis dan diberi tawaran keselamatan, masih harus berjuang keras utk tetap menyambut dan mempertahankan tawaran keselamatan itu. Bukan berarti setelah dibaptis seorang kristen otomatis selamat dan bisa seenaknya berbuat dosa.
Dilihat dari konsep pemurnian terakhir, jika dosa2 minor saja harus dibayar lunas di purgatory (utk katolik) sebelum dapat bersatu dengan Allah, apalagi jika seorang kristen berada dalam keadaan dosa2 berat ketika dia meninggal. Dia dapat kehilangan keselamatan tersebut.
Perlu dipahami bahwa tidak semua non-kristen / non-katolik pasti tidak selamat (terkutuk). Kita harus kembali ke ajaran GK di KGK #847 di atas... :)
terima kasih atas penjelasannya mas jenova :)
kalau di protestan setahu saya, yg penting kristen (percaya kepada Yesus, jahat ataupun tidak) pasti selamat masuk surga, apakah benar demikian mas?
mungkin ada rekan protestan lain yg sudi syaring disini, monggo..
@mas jenova,
anyway, berapa lama manusia akan berada di purgatorium (api penyucian)? apakah tergantung banyak sedikitnya dosa ataukah bagaimana mas?
maaf mas odading, sekali lagi pertanyaanya bukanlah mengapa manusia cenderung berbuat dosa :)betul striker, yg ungu itu bukan pertanyaannya - pertanyaannya kan : kenapa Tuhan malah membuat prajurit2 berdosa (dgn membunuh Yesus) ---> pertanyaan ini berangkat dari penilaian striker bahwa prajurit2 melakukan dosa (dgn membunuh Yesus) karena kehendak Tuhan.
sekali lagi mas, ini bukan masalah diperintah dan tdk diperintah, tapi keduanya sama2 kehendak Allah.Apakah striker memang sudah yakin merasa pasti, bahwa (walopun tidak diperintah) para prajurit &the gang yg ngebunuh Yesus itu adalah kehendak Allah ? (Allah menggunakan orang laen dlm hal ini para prajurit utk berbuat dosa )
ini kembali lagi seperti anda menyamakan kehendak Allah dlm menciptakan manusia tapi manusia berbuat dosa :)Sebenernya imo, prinsip pertanyaanmu bukankah : "mengapa Allah berkehendak bla bla bla (suatu hal yg baik - apapun itu bentuknya : mencobai kek, menebus dosa kek, menolong kek, dlsb) - TAPI kok caranya malah membuat orang laen berbuat dosa ?
yg saya tdk mengerti mengapa Tuhan berkehendak tuk menebus dosa manusia TAPI caranya malah membuat manusia berbuat dosa? (yg saya maksudkan adalah dosa para prajurit yg membunuh Yesus, karena dulu pernah saya tanyakan apakaha para prajurit yg membunuh Yesus itu berdosa, dan jawabannya adalah berdosa).
betul striker, yg ungu itu bukan pertanyaannya - pertanyaannya kan : kenapa Tuhan malah membuat prajurit2 berdosa (dgn membunuh Yesus) ---> pertanyaan ini berangkat dari penilaian striker bahwa prajurit2 melakukan dosa (dgn membunuh Yesus) karena kehendak Tuhan.
Apakah striker memang sudah yakin merasa pasti, bahwa (walopun tidak diperintah) para prajurit &the gang yg ngebunuh Yesus itu adalah kehendak Allah ? (Allah menggunakan orang laen dlm hal ini para prajurit utk berbuat dosa )
Sebenernya imo, prinsip pertanyaanmu bukankah : "mengapa Allah berkehendak bla bla bla (suatu hal yg baik - apapun itu bentuknya : mencobai kek, menebus dosa kek, menolong kek, dlsb) - TAPI kok caranya malah membuat orang laen berbuat dosa ?
Dari pertanyaan pada awal topik striker - saya 'nangkep' nya begini :
1. striker mengerti Tuhan berkehendak menebus dosa manusia
2. TAPI yg striker gak mengerti : "kok caranya begitu siiih ? bikin orang laen jadi berbuat dosa ?"
Supaya saya nggak salah dalam mengertikan - apakah apa yg saya tangkep dari pertanyaan di awal topikmu itu sudah benar ? Please CMIIW.
:)
salam.
saya hanya mengatakan bahwa masalah penebusan dosa dengan membunuh diri-Nya, bukankah itu kehendak Tuhan (menurut kristen)? ataukah saya yg salah, itu bukan kehendak Tuhan?striker, sebagai sama sama nonK --- kamu gak salah apabila mengertikan bahwa istilah penebusan dosa (maap temen2 Kristen, saya gunakan kata 'istilah' krn saya sendiri nonK) itu adalah kehendak Tuhan. (adakah Kehendak Allah yg FINALnya membawa akibat buruk bagi manusia ? nggak ada kaan ? :))
Nah saya tanya lagi, lho bukankah SEHARUSNYA pada setiap pengorbanan kepada Allah itu tdk mengakibatkan dosa bagi pelaku dan pelaksanaannya?Namun, menurut saya pada yg saya bold merah tsb... disitulah yg kita perlu 'menyelidik' lebih jauh lagi... :)
Apakah striker memang sudah yakin merasa pasti, bahwa para prajurit &the gang yg ngebunuh Yesus itu adalah kehendak Allah ? cara Allah ? (Allah menggunakan orang laen dlm hal ini para prajurit utk berbuat dosa)
jadi gak ada hubungannya dengan penciptaan manusia yg membuat manusia berbuat dosa, atau Tuhan mencobai orang dengan manusia yg berdosa. karena konsepnya lain mas :)entahlah... karena menurut saya ... kalo saya berpendpt seperti striker, yaitu fine fine aja utk mengertikan bhw sso dicobai itu, Allah melakukan dgn Cara & KehendakNYA membuat orang laen berdosa utk melaksanakan pencobaanNYA - maka sayapun fine fine ajah kalo Allah juga membuat/berkehendak para prajurit berdosa utk melaksanakan niat baikNYA ... hehehe :)
nanti malah lari ke masalah mengapa Yesus yg notabene Tuhan kok malah dicobai Iblis dan mungkin malah bisa jauh kemana2 :)Dan saya cepat ato lambat akhirnyaPUN akan mempertanyakan yg bold diatas...:)
Bro Striker, saya paham maksud pertanyaan anda...menurut saya memang itu sudah menjadi kehendak Allah...pengorbanan Yesus Kristus adalah bentuk kasih Allah kepada manusia dengan mengorbankan Anak Nya sendiri....memang dengan cara pembunuhan yg dilakukan oleh para tentara sehingga mungkin menurut anda menjadi hilang nilai kekudusannya atau nilai pengorbanannya. Allah menentukan dengan cara spt itu karna Tuhan Yesus tidak bisa membunuh dirinya sendiri. Tapi jangan lupa, pada saat Tuhan Yesus disalibkan Ia berdoa kepada Allah disorga : "Ya Bapa, ampunilah mereka sebab mereka tidak tahu apa yang mereka perbuat". Dengan doa Tuhan Yesus tsb sudah pasti Allah mengampuni dosa mereka. Kita tidak berhak mempertanyakan cara yang dilakukan Allah untuk menebus dosa manusia, karna itu adalah kehendak Allah sendiri. Jika anda merasa cara itu kurang tepat atau salah silahkan anda tanya sendiri kepada Allah karna itu bukan cerita karangan murid Tuhan Yesus.
striker, sebagai sama sama nonK --- kamu gak salah apabila mengertikan bahwa istilah penebusan dosa (maap temen2 Kristen, saya gunakan kata 'istilah' krn saya sendiri nonK) itu adalah kehendak Tuhan. (adakah Kehendak Allah yg FINALnya membawa akibat buruk bagi manusia ? nggak ada kaan ? :))
Namun,
Namun, menurut saya pada yg saya bold merah tsb... disitulah yg kita perlu 'menyelidik' lebih jauh lagi... :)
Apakah kita bisa yakin akan apa yg kita pendapati : "Mestinya begini dooonk ... kok malah begitu siii ?" itulah yg memang SEHARUSNYA ?
Oleh karena itu saya sempet tanyakan ke striker :
Kalo striker memang sudah yakin merasa pasti - ya saya nggak menyalahkan pertanyaanmu pada awal topik ... :)
entahlah... karena menurut saya ... kalo saya berpendpt seperti striker, yaitu fine fine aja utk mengertikan bhw sso dicobai itu, Allah melakukan dgn Cara & KehendakNYA membuat orang laen berdosa utk melaksanakan pencobaanNYA - maka sayapun fine fine ajah kalo Allah juga membuat/berkehendak para prajurit berdosa utk melaksanakan niat baikNYA ... hehehe :)
Dan saya cepat ato lambat akhirnyaPUN akan mempertanyakan yg bold diatas...:)
salam.
kita disini cuma murni berdikusi....
Murid2 Tuhan Yesus tidak bisa membunuh Tuhan nya sendiri, apa kata dunia....
Abraham disuruh Allah untuk mengurbankan anaknya untuk Allah....itu seperti kurban bakaran dan hanya behubungan dengan Abraham dan Allah sendiri....Tapi Tuhan Yesus tidak untuk dikurbankan seperti kurban sembelihan atau kurban bakaran....seperti seorang ibu yang sedang melakukan persalinan, dia diberikan pilihan oleh dokter untuk menyelamatkan nyawanya atau nyawa anaknya....maka si ibu lebih memilih untuk mengorbankan dirinya agar anaknya selamat....Tuhan Yesus mengorbankan dirinya untuk menyelamatkan manusia....
sayang sekali anda tdk beragama,Ya striker... sayang sekali ... :)
karena anda mungkin tdk mengetahui makna pengorbanan kepada Allah.Iyah... saya masih gak ngerti...
Dengan demikian, prajurit2 tersebut tdk bisa dikatakan berdosa ya mas?Kalo menurut striker sendiri, berdosa ato nggak itu para prajurit & the gang yg ngebunuh Yesus ? :)
Ya striker... sayang sekali ... :)
Iyah... saya masih gak ngerti...
Kalo yg dilakukan para petinggi agama (nabi, rasul, kyai, Pendeta, wali, pastor, biksu, dlsb) mungkin masih bisa diliat 'pengorbanan' mereka ---> misal : literally meninggalkan hal hal berbau duniawi ---> nggak kawin, hidup suci mulia, nggak makan, pokok hidup sepenuhnya rohani utk Allah deh.
seperti apakah 'bentuk pelaksanaan' pengorbanan kepada Allah yg dilakukan orang orang beragama pada umumnya ? Kalo dibilang "nurut perintah Allah" yg secara duniawi (sehubungan dgn manusia2 lain secara hidup bersosialisasi), ya itu mah 'pengorbanan' kepada manusia menurut saya ... :) ---> misal : berbuat baik, berderma, kawin, sayang istri melihara anak, gak mau nipu ngebunuh dlsb.
Kalo menurut striker sendiri, berdosa ato nggak itu para prajurit & the gang yg ngebunuh Yesus ? :)
salam.
wah kalau saya pribadi tdk mengimani penebusan dosa tersebut, ya menganggap para prajurit2 itu berdosa karena membunuh Yesus (meskipun dlm kepercayaan saya bahwa yg dibunuh itu adalah murid Isa yg berkhianat yg diserupakan oleh Allah seperti Isa utk menggantikan posisi Isa)
Kalau utk pertanyaan yg saya bold, bentuk pengorbanan manusia kepada Allah, ya seperti beribadah berpuasa, dan berkorban dlm bentuk riil seperti pada waktu hari raya kurban (Idul Adha).
salam
Mas, untuk yang warna biru itu, tanpa bermaksud mencampuri kepercayaan anda, apakah pernah terpikirkan, mengapa Allah SWT tidak menjadikan sang Nabi Isa AS tidak bisa dibunuh saja? Kebal misalnya, bukankah dengan begitu lebih hebat efeknya dibanding digantikan oleh muridNya saja? Kalau digantikan dengan muridNya, tentunya itu juga suatu perbuatan tidak terpuji dan terkesan tidak berani mempertanggung jawabkan ajaranNya.
Silahkan..
Tapi Allah Maha mengetahui, mungkin dengan cara tsblah sang penghianat bisa merasakan hasil penghianatannya, jadi bukan lari dari ajarannya.
Apakah njenengan juga menganggap kebangkitan (terangkatnya Yesus ke surga) itu juga terkesan tidak berani mempertanggung jawabkan ajaranNya? tidak to?
Naik ke surga koq tidak berani mempertanggung jawabkan? Gimana logikanya, mas?
Kalau ketika hendak di salib terus melarikan diri dan digantikan, itu baru lari dari tanggung jawab, kan gitu tho?
Ini belum menyangkut ke masalah tekniknya lho. Gimana cranya dalam pengawalan prajurit romawi diganti orang lain. Diganti saat di penjara atau saat hendak di salibkan? Cara gantinya secara mistik (gaib) atau secara teknik pasukan komando.
:'o
loginkanya sederhana saja mas,
bukankah dengan bukti kebangkitannya (hidup kembali dari kubur), Yesus bisa membuktikan kehebatan dan kebenarannya kepada penguasa Roma dan bisa meneruskan perjuangannya/pengajarannya yg sempat tertunda karena ada nubuat yg harus diseleseikan yaitu penebusan dosa manusia.
kenapa harus kesusu naik ke surga? bukankah itu bisa dianggap lari dari tanggung jawab, sedangkan urusan Yesus di dunia masih belum kelar yaitu membuat orang2 Isarel percaya kepada ajarannya.
Kalau menurut ajaran yg saya terima, murid Isa tersebut (mungkin yg dimaksud adalah judas) ketika masuk rumah Isa (karena dia masuk duluan), dia langsung diserupakan rupanya oleh Allah seperti Isa, dan Isa asli diselamatkan oleh Allah. (hal itu sangatlah mudah bagi Allah)
Nah ketika para prajurit masuk para prajurit hanya mendapatkan murid Isa yg serupa dengan Isa, dan dialah yg digelandang dan diadili oleh para penguasa tsb.
demikianlah sedikit yg bisa saya syaring :)
Sudah terbukti koq. Anda toh tahu bahwa sekarang Roma yang dulu menjadi pusat penentang Kekristenan sekarang sudah menjadi pusat agama Kristen terbesar di dunia.
Oh kalau di Quran peristiwa penangkapannya di rumah ya?
Jadi peristiwanya bukan dengan unsur magic, tetapi berdasarkan salahnya orang Romawi sendiri yang nangkap tanpa lihat siapa yang ditangkap ya, mas?
Oke oke.
:frantic:
sepertinya njenengan tdk membaca dengan seksama postingan saya mas :)
- Yg saya maksudkan adalah membuat orang2 Israel percaya. bukankah pada masa kehidupannya beliau pernah bersabda kalau diutus hanya utk bangsa Isarel?
Halo mas striker. Saya ijin nimbrung ya.
Saya tidak ingat kalau Yesus pernah berkata bahwa ia datang hanya untuk bangsa israel. Mungkin mas striker, atau rekan2 lain, bisa mengingatkan saya.
Yg saya ingat betul adalah Yesus pernah dijumpai seorang perwira romawi dan ia berkata bhw tidak ada orang israel yg punya iman lebih besar dari iman si perwira tsb. Yesus juga menyebut seorang perempuan kanaan sebagai orang yg beriman (padahal org Yahudi menyebut bangsa kanaan kafir). Dan terakhir, persis sebelum naik ke surga, Yesus memberi amanat pada murid2nya untuk menjadikan semua bangsa muridnya.
Jadi, Tuhan Yesus datang untuk umatNya, baik yg berbangsa israel maupun yg non-israel.
Mengenai mengapa Tuhan Yesus tidak tinggal saja dan menunjukan kehebatanNya, yah karena itu bukan seperti itu kehendakNya mas. Saya yakin Yesus bisa tetep tinggal, dan melakukan lebih banyak keajaiban setelah bangkit dari kubur. Tapi fakta bahwa hal tsb tidak dilakukanNya mengungkapkan bahwa Ia tidak menghendaki hal semacam itu, tidak menghendaki iman yg tumbuh dari hal2 semacam itu (keajaiban, kekuasaan, kemakmuran jasmani)
Lagipula, fakta bahwa Yesus naik ke surga bukan berarti Allah meninggalkan umatNya. Sebab, Allah tetep menyertai umatNya di dunia ini dalam pribadiNya yg ketiga, Roh Kudus.
sepertinya njenengan tdk membaca dengan seksama postingan saya mas
Kalau menurut ajaran yg saya terima, murid Isa tersebut (mungkin yg dimaksud adalah judas) ketika masuk rumah Isa (karena dia masuk duluan), dia langsung diserupakan rupanya oleh Allah seperti Isa, dan Isa asli diselamatkan oleh Allah. (hal itu sangatlah mudah bagi Allah)
Nah ketika para prajurit masuk para prajurit hanya mendapatkan murid Isa yg serupa dengan Isa, dan dialah yg digelandang dan diadili oleh para penguasa tsb.
demikianlah sedikit yg bisa saya syaring
Oh kalau di Quran peristiwa penangkapannya di rumah ya?
Jadi peristiwanya bukan dengan unsur magic, tetapi berdasarkan salahnya orang Romawi sendiri yang nangkap tanpa lihat siapa yang ditangkap ya, mas?
Oke oke.
@striker
Lho, apa komen saya di atas tidak sesuai dengan post anda, mas?
Coba baca lagi, ini tulisan anda :
dan saya komentari ini :
Dimana yang tidak saya bacanya?
:think:
loginkanya sederhana saja mas,
bukankah dengan bukti kebangkitannya (hidup kembali dari kubur), Yesus bisa membuktikan kehebatan dan kebenarannya kepada penguasa Roma dan bisa meneruskan perjuangannya/pengajarannya yg sempat tertunda karena ada nubuat yg harus diseleseikan yaitu penebusan dosa manusia.
kenapa harus kesusu naik ke surga? bukankah itu bisa dianggap lari dari tanggung jawab, sedangkan urusan Yesus di dunia masih belum kelar yaitu membuat orang2 Isarel percaya kepada ajarannya.
Sudah terbukti koq. Anda toh tahu bahwa sekarang Roma yang dulu menjadi pusat penentang Kekristenan sekarang sudah menjadi pusat agama Kristen terbesar di dunia.
bukan itu yg saya maksudkan tdk njenengan baca dng seksama mas tapi yg ini:
dan njenengan malah jawab:
yg saya maksud orang2 Israel tapi njenengan jawabnya malah kota Roma sekarang ini.
bagaimana dengan orang2 Israel sekarang ini (yg mayoritas yahudi)? bukankah masih belum percaya kepada Yesus?
Dan saya rasa para penguasa roma yg dulu menentang Yesus dan menyalibkannya masih tetap tdk percaya (menjadi kristen) sampai akhir hayatnya.
salam.
Wah kriteria dan logika anda agak aneh mas.
Anda ingin sulapan ala master tarno, apa??
Segala sesuatu kan butuh proses. Jika Tuhan anda harapkan melakukan sulapan, bukankah bagiNya lebih mudah menjadikan semua manusia secara tiba tiba percaya, tanpa sebab apapun? Sulitnya apa bagi Tuhan?
:think1:
jadi artinya Israel sekarang baru dlm proses menuju ke kristenan ya mas (percaya kepada ketuhanan Yesus), meskipun entah kapan?
kalau logikanya seperti itu berarti semua negara di dunia ini bisa dikatakan dlm proses menuju percaya kepada ketuhanan Yesus ya mas (entah kapan juga)? :think:
atau mungkin para murid sdh gagal menjalankan perintah Yesus utk membuat orang2 israel percaya? karena seperti kita ketahui sampai ke 12 murid Yesus wafat, dan sampai sekarang ternyata Israel masih juga tersesat (tdk percaya).
atau memang isarel itu yg ndablek alias bandel ya mas, jadi sampai kapanpun ya tdk akan percaya. :shrug:
Coba tengok thread Fakta Bicara di board Pengetahuan Kristen, mas, sehingga jelas, oke?
:think1:
monggo silahkan, malah lebih rame dan bersemangat diskusinya :)
berikut saya bantu tuk mengingatkan yg terdapat dlm injil:
Mat 15:(24) Jawab Yesus: "Aku diutus hanya kepada domba-domba yang hilang dari umat Israel."
kalau dlm injil bahsa sehari2:
Mat 15:(24) Yesus menjawab, "Aku diutus hanya kepada bangsa Israel, khususnya kepada mereka yang sesat."
ada juga perintah uti tdk mengajar ke bangsa lain:
Mat 10: (5) Kedua belas murid itu diutus oleh Yesus dan Ia berpesan kepada mereka: "Janganlah kamu menyimpang ke jalan bangsa lain atau masuk ke dalam kota orang Samaria,
Mat 10:(6) melainkan pergilah kepada domba-domba yang hilang dari umat Israel.
kalau dlm injil bahsa sehari2:
mat 10:(5) Kedua belas rasul itu kemudian diutus oleh Yesus dengan mendapat petunjuk-petunjuk ini, "Janganlah pergi ke daerah orang-orang yang bukan Yahudi. Jangan juga ke kota-kota orang Samaria.
(6) Tetapi pergilah kepada orang-orang Israel, khususnya kepada mereka yang sesat.
Dengan demikian, bisa dipastikan bahwa waktu mas striker dengar atau baca bahwa Yesus hanya datang untuk bangsa Israel, maka mas striker sedang dengar atau baca sumber yang nggak benar.
Trima kasih replynya, mas striker.
Ooo ayat yg itu to...
Mas, sebenarnya ayat-ayat itu sama sekali tidak menunjukan bahwa Yesus diutus hanya untuk bangsa Israel. Malah sebaliknya, ayat-ayat tsb menunjukan bahwa Yesus juga datang bagi bangsa non-Israel. Lho kok bisa?
Matius 15: 24 yg mas kutip itu adalah bagian dari kutipan berikut ini:
Maka datanglah seorang perempuan Kanaan dari daerah itu dan berseru: "Kasihanilah aku, ya Tuhan, Anak Daud, karena anakku perempuan kerasukan setan dan sangat menderita." Tetapi Yesus sama sekali tidak menjawabnya. Lalu murid-murid-Nya datang dan meminta kepada-Nya: "Suruhlah ia pergi, ia mengikuti kita dengan berteriak-teriak." Jawab Yesus: "Aku diutus hanya kepada domba-domba yang hilang dari umat Israel." Tetapi perempuan itu mendekat dan menyembah Dia sambil berkata: "Tuhan, tolonglah aku." Tetapi Yesus menjawab: "Tidak patut mengambil roti yang disediakan bagi anak-anak dan melemparkannya kepada anjing." Kata perempuan itu: "Benar Tuhan, namun anjing itu makan remah-remah yang jatuh dari meja tuannya." Maka Yesus menjawab dan berkata kepadanya: "Hai ibu, besar imanmu, maka jadilah kepadamu seperti yang kaukehendaki." Dan seketika itu juga anaknya sembuh.
Jadi, matius 15:24 itu berkonteks pada percakapan Yesus kepada seorang ibu non-Yahudi, yg ujung-ujungnya berakhir pada pujian dan pengakuan Yesus atas iman si ibu tsb.
Lalu, bagaimana dng matius 10: 5 & 6? Ya, benar bahwa Yesus bilang seperti itu pada murid-muridnya persis setelah mereka ditunjuk oleh Yesus untuk jadi rasul-rasulNya. Mengapa? Karena pada saat itu rasul-rasul itu belum berkompeten untuk mengajar bangsa lain. Untuk saat itu, Yesus sendiri yg akan turun tangan untuk mengajar bangsa non-Yahudi (misal: bangsa Samaria)
Buktinya? Ada di injil Yohanes 4: 1-42 (Yesus mengajar orang Samaria dan membuat orang-orang Samaria muridNya).
Dengan demikian, bisa dipastikan bahwa waktu mas striker dengar atau baca bahwa Yesus hanya datang untuk bangsa Israel, maka mas striker sedang dengar atau baca sumber yang nggak benar.
Begitu, mas.
Salam.
Itulah mengapa saya selalu katakan, saat mempelajari agama lain, lepaskan sejenak kacamata kita.
Mas striker lupa melepas kacamata Islamnya. Karena dalam ajaran islam, dikatakan bahwa Isa AS itu diutus untuk bangsa Israel SAJA. Dan di situlah mas striker terjerat sendiri dengan pemahaman yang tidak tepat.
Syalom
Itulah mengapa saya selalu katakan, saat mempelajari agama lain, lepaskan sejenak kacamata kita.
Mas striker lupa melepas kacamata Islamnya. Karena dalam ajaran islam, dikatakan bahwa Isa AS itu diutus untuk bangsa Israel SAJA. Dan di situlah mas striker terjerat sendiri dengan pemahaman yang tidak tepat.
Syalom
yg saya maksud orang2 Israel tapi njenengan jawabnya malah kota Roma sekarang ini.Nah... kan akhirnya "nyampe" juga kesini .... :)
bagaimana dengan orang2 Israel sekarang ini (yg mayoritas yahudi)? bukankah masih belum percaya kepada Yesus?
dan sampai sekarang ternyata Israel masih juga tersesat (tdk percaya).Lalu siapakah yg dimaksud Israel disitu kalo BUKAN yg ungu ?
atau memang isarel itu yg ndablek alias bandel ya mas, jadi sampai kapanpun ya tdk akan percaya.
jadi ayat yg anda berikan itu benar dan ayat yg saya berikan itu salah? :)ayat tsb ---imo--- pasti benar gak mungkin salah.
jadi ayat yg anda berikan itu benar dan ayat yg saya berikan itu salah? :)
padahal ayat yg saya baca dan postingkan bersumber dari kitab anda.
bagaimana anda berani bilang itu sumber yg nggak benar? :think1:
lho padahal saya sama sekali tdk menggunakan kacamata Islam, karena saya sama sekali tdk memberikan ayat yg terdapat dlm AL Qur'an yg menyatakan Yesus hanya utk bangsa israel :)
saya malah menggunakan ayat2 dlm injil, eh malah dikatakan mas pinoq apa yg saya baca adalah sumber yg salah.. :think:
mungkin mas bruce bisa bantu saya utk menemukan ayat dlm Al qur'an yg menyatakan demikian (bahwa Isa hanya utk bangsa Israel), please, monggo.. :)
Nah... kan akhirnya "nyampe" juga kesini .... :)
Mumpung lagi di obrolin, sementara warung saya yg topiknya "Israel, Yehuda, dan org keturunan Yahudi" gak laku... saya ikutan disini aja yah... :D
Striker, dalam pandangan saya --juga sama-- dgn pernyataanmu : Yesus diutus hanya untuk the lost sheep of the House of Israel ---> dan Israel disini (ternyata...dari baca2 internet) BUKAN ttg bgs Yahudi berkewarganegaraan Israel yg tinggal di negara Israel maupun tidak tinggal di negara Israel.
Saya belum mendapat konfirmasi ttg kepastian pada yg saya garis bawahi dari teman2 Kristen di FIK sini.
Dan kalo striker berpendapat bhw Israel itu adalah yg ungu --- maka pendapatmu itu IDEM dgn saya (sblm saya dpt info dr internet tsb) ... :)
Lalu siapakah yg dimaksud Israel disitu kalo BUKAN yg ungu ?
Supaya saya gak do-post, coba kalo sempet striker baca2 warung memble saya... hehehe :)
http://forumimankristen.com/index.php/topic,299.0.html (http://forumimankristen.com/index.php/topic,299.0.html).
Secara singkat, stlh membaca artikel tsb (dan ternyata saya sependapat krn 'masuk akal') : Yesus selama kehidupannya di bumi waktu itu sebelum mati, bangkit, terangkat --- memang misinya diperuntukkan the lost sheep of The House of Israel (Israel).
:)
salam.
=========== OOT mode ON ===========ayat tsb ---imo--- pasti benar gak mungkin salah.
Berulang-ulang saya baca lagi dan baca lagi pada kalimat2 ini :
"Tidak patut mengambil roti yang disediakan bagi anak-anak dan melemparkannya kepada anjing." Kata perempuan itu: "Benar Tuhan, namun anjing itu makan remah-remah yang jatuh dari meja tuannya.".
Dan ketika akhirnya saya ngerasa saya ngerti maksud kalimat tsb. merindink loh jadinya :) (terutama yg di bold tsb)
Pertanyaannya :
Apakah perempuan itu adalah bgs Israel berdarah Yahudi ? - Bukan.
Apakah ayat memberi pengertian bhw Yesus membatasi 'misi'NYA (hanya utk Israel) ? - YA.
Lalu kenapa 'akhir'nya Yesus akhirnya A C C ke perempuan itu ?
IMO, kunci jawabannya ada di ayat biru diatas.... yg dalam benak saya : perempuan itu adalah gentile (org diluar Israel) dan 'diadopsi' oleh Yesus.... sehingga layak menyandang "The House of Israel".
namun entahlah... ini cuma menurut pengertian saya yg nonK :giggle:=========== OOT mode OFF ===========
:)
salam.
O bukan begitu maksud saya mas.
Ayat yg saya berikan sama dengan ayat mas striker berikan sebelumnya. Yg saya maksud sebagai sumber yg tidak benar adalah sumber yg membuat Anda berpikir bahwa ayat2 tsb menunjukan bahwa Yesus datang hanya untuk bangsa Israel.
begitu, mas
Salam
Sekedar mengingatkan, kita tidak sedang membicarakan Alquran, karena diluar topik. Yang kita bicarakan adalah tanggapan terhadap pernyataan anda yang mengatakan bahwa Jesus datang hanya untuk bangsa Israel, dan itu sudah dibantah. Saya berani menyatakan tidak seorang Kristen pun di dunia ini yang setuju dengan pernyataan anda. Apakah sudah terjawab? Bukankah berarti anda yang tidak memahami apa yang anda tanyakan itu, mas? Dan dalam hal ini anda sudah diberi penjelasan, berikut ayat ayat Alkitabnya.
Jika anda masih memiliki pemahaman berbeda dengan orang Kristen, maka apa yang saya katakan di atas menjadi terbukti (tanpa perlu saya tampilkan ayat Quran nya). Dan karena memang berbeda, adalah tidak pada tempatnya anda ngeyel, karena akan membawa diskusi ke arah debat kusir yang akan segera berakibat sanksi bagi yang ngeyel dan OOT.
Mudah mudahan dipahami, oke?
mungkin seperti itu mas.Nah... sepertinya disitulah letak kesalahan kita mengertikannya striker... :)
kalau menurut saya Isarel yg dimaksud adalah orang2 yahudi yg masih sebangsa dengan Yesus.
ya seperti anda mendeskripsikan bangsa Indonesia. :peace:
Jadi, apakah ayat tsb memberi pengertian bhw Yesus membatasi 'misi'NYA (hanya utk Israel) ?secara lahiriah/jasmaniah the House of Israel, Yesus 'membatasi' misinya ---> gak pantes, roti buat anak dikasih ke anjing. (tentu saya tau... Yesus disini bukan dalam konotasi menghina :))
kalau dlm injil bahsa sehari2:apakah striker sempet baca ayat ini ? :
mat 10:(5) Kedua belas rasul itu kemudian diutus oleh Yesus dengan mendapat petunjuk-petunjuk ini, "Janganlah pergi ke daerah orang-orang yang bukan Yahudi. Jangan juga ke kota-kota orang Samaria.
(6) Tetapi pergilah kepada orang-orang Israel, khususnya kepada mereka yang sesat.
tapi yg jelas tertulis dlm injil seperti yg saya postingkan ini (kalau ayat yg saya postingkan salah ya berarti web yg saya copas yg salah) :)
Mat 10: (5) Kedua belas murid itu diutus oleh Yesus dan Ia berpesan kepada mereka: "Janganlah kamu menyimpang ke jalan bangsa lain atau masuk ke dalam kota orang Samaria,
Mat 10:(6) melainkan pergilah kepada domba-domba yang hilang dari umat Israel.
kalau dlm injil bahsa sehari2:
mat 10:(5) Kedua belas rasul itu kemudian diutus oleh Yesus dengan mendapat petunjuk-petunjuk ini, "Janganlah pergi ke daerah orang-orang yang bukan Yahudi. Jangan juga ke kota-kota orang Samaria.
(6) Tetapi pergilah kepada orang-orang Israel, khususnya kepada mereka yang sesat.
begitu mas... :)
salam
Halo mas striker,
Ayat-ayatnya nggak salah kok mas :). Penafsiran mas saja yang salah....atau lebih tepatnya belum benar.
Ttg ayat di injil Matius 10: 5 - 6, saya sudah jelaskan di post saya sebelumnya (mungkin dng kurang jelas ya... :giggle:) bahwa Yesus berkata demikian karena murid-murid itu belum berkompeten untuk mengajar bangsa non-Yahudi (lebih tepatnya:pada saat itu belum dikompetenkan Allah). Sebelum murid-murid itu dikompetenkan, Yesus sendiri yang turun tangan dalam mengajar bangsa lain.
Kok saya bisa bilang begitu? Karena saya sedikit meneruskan pembacaan Matius 10 tsb hingga ke ayat 20, di mana tertulis:
"Tetapi waspadalah terhadap semua orang; karena ada yang akan menyerahkan kamu kepada majelis agama dan mereka akan menyesah kamu di rumah ibadatnya. Dan karena Aku, kamu akan digiring ke muka penguasa-penguasa dan raja-raja sebagai suatu kesaksian bagi mereka dan bagi orang-orang yang tidak mengenal Allah. Apabila mereka menyerahkan kamu, janganlah kamu kuatir akan bagaimana dan akan apa yang harus kamu katakan, karena semuanya itu akan dikaruniakan kepadamu pada saat itu juga. Karena bukan kamu yang berkata-kata, melainkan Roh Bapamu; Dia yang akan berkata-kata di dalam kamu."
Yang saya beri warna biru merujuk pada orang Yahudi dari kalangan agama, yang merah merujuk pada orang Yahudi dari kalangan politisi dan orang non-Yahudi ("orang-orang yang tidak mengenal Allah").
Nah, selama Yesus masih di bumi, masa itu belum tiba. Ketika Yesus masih bersama para murid di bumi, murid-murid tidak mengalami hal-hal tsb. Tapi, mereka akan mengalami hal-hal tsb setelah Yesus tidak bersama mereka di bumi (karena Ia naik ke surga), yakni setelah mereka dikompetenkan oleh Allah (kali ini dalam pribadi Roh Kudus).
Jadi, Yesus mengutus murid-muridNya tidak hanya untuk bangsa Yahudi tetapi juga untuk bangsa non-Yahudi. Dalam kata-kata Yesus sendiri: "Jadikanlah semua bangsa muridKu...". Mas striker akan menjumpai kata-kata tsb kalo membaca injil Matius sampai habis.
Begitu. :)
Salam
menyimak kalimat njengan yg ini: "Nah, selama Yesus masih di bumi, masa itu belum tiba."
Jadi bisa disimpulkan seperti ini ya mas;
Yesus memang hanya utk bangsa Israel, tapi murid2 Yesus mengajarkan ajaran Yesus utk bangsa2 lain.
Apakah demikian?
salam.
menyimak kalimat njengan yg ini: "Nah, selama Yesus masih di bumi, masa itu belum tiba."
Jadi bisa disimpulkan seperti ini ya mas;
Yesus memang hanya utk bangsa Israel, tapi murid2 Yesus mengajarkan ajaran Yesus utk bangsa2 lain.
Apakah demikian?
salam.
Sebelum murid-murid itu dikompetenkan, Yesus sendiri yang turun tangan dalam mengajar bangsa lain.
Sepertinya pertanyaan anda ini hanya mengulang pertanyaan anda yang sudah dijawab mas.
Apakah ada pertanyaan lain ?