Forim Iman Kristen
Diskusi Tanya Jawab => Diskusi Dengan non Kristen => Topic started by: odading on July 18, 2013, 02:26:52 AM
-
Berdasarkan diskusi saya dengan onde di thread SOLA FIDE, ada perbedaan pengertian antara saya dgn onde.
Onde :
Iman ada manualnya (melakukan perbuatan baik = manual)
Iman tidak bisa terlepas (terkait) dgn perbuatan2 baik.
Iman tidak berdiri sendiri dgn perbuatan2 baik.
odading :
Iman tidak ada manualnya
Iman bisa terlepas (tidak terkait) dgn perbuatan2 baik.
Iman berdiri sendiri, perbuatan2 baik berdiri sendiri.
Tapi saya sendiri disini juga lagi belajar, jadi versi odading diatas bukan sedang bermaksud menyatakan "ini loh yang bener ..." :D.
Iman tidak ada manualnya
Ada seorang murid Yesus yg jalan diatas aer tapi terus kecebur karena angin kenceng - dan Yesus bilang ke murid tsb : O you of little faith, why did you doubt?
Pertanyaannya :
Apakah SETELAH murid tsb begitu banyak melakukan perbuatan2 baik (manual) akan sertamerta artinya dia pasti gak akan kecebur ? --- Dengan kata lain : gara2 telah banyak melakukan perbuatan2 baik (manual) - maka otomatis Iman dia bertumbuh shg nggak Yesus sebut lagi "little faith" ?
IMO, jawabannya : tidak :).
"why did you doubt ?" disitulah faktor yg berkaitan dgn iman si murid.
Iman sebiji sesawi bisa "memindahkan gunung". Kontras dgn ayat ttg murid kecebur, disini malah kata Yesus "little faith" (sebiji sesawi) pun bisa memindahkan gunung. ("memindahkan gunung" tak istilahin mewujudkan apa yang tampaknya mustahil).
Ke-kontras-an ini biarlah nanti di analisa di lain kesempatan ... namun pernyataan yang ingin saya ajukan adalah : SEKALIPUN sso itu BARU menjadi OP Yesus, belum banyak melakukan (menjalankan manual) perbuatan2 baik namun apabila dia beriman "sebiji sesawi" maka dia bisa mewujudkan apa yang tampaknya mustahil.
Dari situ kesimpulan saya,
FAITH memang ada "kwalitas"nya namun perbuatan2 baik bukan manual utk menjadikan Iman yang berkwalitas (bertumbuh, tidak mati, tidak palsu, dlsb).
Saya akui,
perbuatan2 baik adalah tuntutan manusia dalam menunjukan FAITH tsb benar - baik karena tuntutan secara lingkungan (faktor eksternal) ataupun tuntutan yang datang dari dirsen (faktor internal)... namun (imo) ukuran FAITH itu sendiri bukan berasal dari banyak/sedikit perbuatan baik (menjalankan manual)
dengan kata lain :
sso yg tidak pernah atopun jarang berbuat baik ---> itu dikarenakan kwalitasnya FAITHnya nggak OK (mati/tidak bertumbuh) ataupun akan menyebabkan Imannya mati ---viceversa--- sso yg sering/selalu berbuat baik ---> itu dikarenakan kwalitas FAITH-nya OK (bertumbuh) ataupun akan menjadikan/menyebabkan Imannya bertumbuh.
Saya tidak mengertikannya seperti di alinea ini :D.
Dilain sisi,
makin sso dorongan hatinya menyatakan utk berbelas kasih ---sebelum perbuatan2 baik itu terwujud pada aksinya--- (imo) disini bisa dikatakan Iman ybs itu sedang bertumbuh.
Iman bisa terlepas (tidak terkait) dgn perbuatan2 baik.
IMO, Iman lebih menyangkut apa apa yang gak keliatan, misal : niat/gak niat, nyadar/tidak nyadar, ragu/tidak ragu, takut/tidak takut, harap/tidak berharap, memohon, dorongan hati... pokok semua yang ada didalam hati :D.
pov dunia (manusia) selalu menuntut hal2 nyata.
Saya asumsikan "kondisi" FAITH itu ibarat = LOVE.
Sso bisa begitu besar dan sangat mencintai istri/anaknya, namun perbuatan2nya (dari pov istrinya, anaknya, orang lain) sangat bertentangan dgn apa yg diharapkan/dituntut ungu.
Akan panjang kalo saya jabarkan, namun kalo ada yang sempet nonton film "sanctum" ... begitulah kira2 maksudnya :).
Di film tsb : berbahagialah si anak, karena dia masih mempunyai kesempatan utk akhirnya mengetahui betapa bapaknya mencintai dia sejak semula - dimana dari pov si anak selama ini segala perbuatan2 si bapak tidak memenuhi tuntutan si anak sehingga si anak berasumsi cinta si bapak cinta yg kecil, siasia, palsu, telah mati atopun tidak bertumbuh.
Iman berdiri sendiri, perbuatan2 baik berdiri sendiri.
Allahpun menuntut perbuatan2.
Namun Allah bukan seperti si anak, si istri atopun orang lain yg didalam film tsb. Dalam pengertian saya, Allah tau kesanggupan berbuat tiap2 individu seperti apa oleh karena itu yg Dia justify adalah faith-nya.
Apabila Allah tidak pernah tau ataupun tidak mau tau kesanggupan berbuat tiap2 individu seperti apa, maka ini jadi menuntun ke kesimpulan : cara Allah menilai Iman sso itu idem dgn cara si anak menilai Cinta bapaknya dalam memenuhi tuntutan2 si anak melalui apa yg semestinya bapak perbuat di film tsb. Dari sini, dengan demikian statement perbuatan2 baik adalah manual Faith (Faith ada manualnya) menjadi benar.
Begitu onde maksud pengertian saya.
:)
salam.
-
adakah dantara kita yang percaya dan puas dengan hanya cukup di beri ucapan2 manis tanpa bukti?
kalau mas oda percaya, tolong beri saya duit untuk saya kelola.. saya akan sanggup berikan seribu janji manis saya dengan segala keuntungan yang akan mas oda dapatkan..
Kalo menurut saya, apabila saya sendiri sudah ber"iman" ke onde .. saya akan menyerahkan duit saya utk onde kelola :D.
Saya membedakan kata "percaya iman" dgn kata "percaya IMAN", onde.
Percaya iman (imo) lebih melalui logik dgn apa apa yang kelihatan - sedangkan IMAN menyangkut dgn apa apa yang tidak kelihatan dan sangat sulit di logika-kan :).
Saya bisa percaya ke onde dan menyerahkan uang, melalui logik ---> bagaimana kredibilitas perbuatan2 onde sebelumnya, tingkah laku / perbuatan, dlsb.
iman itu variabel, seperti cinta.
Ya... itulah makanya saya mencoba kasih contoh ttg pengertian saya pada hal ini melalui film "sanctum" :).
bisa tumbuh, mengecil, membesar, menghilang.. muncul tiba-tiba.. dst..
Sependapat ... namun ...
tugas hidup kita adalah TERUS beriman dengan benar sampai akhir perziarahan kita didunia ini
namun kok kenapa saya masih belon "dapet" bhw surat Yakobus tsb yg menyuruh melakukan perbuatan2 baik agar terus beriman dgn benar itu sebagai guna penilaian Tuhan yah onde ? Kok saya cenderung lebih mengertikan "agar terus beriman dgn benar" itu sebagai guna penilaian manusia yah ? (yg uraian-nya ini ada di 2 alinea terakhir pada TS).
Coba tolong onde sampaikan dimana kalo ada yg janggal atopun tidak sependapat dgn onde pada post awal saya ... soalnya saya masih penasaran nih... hehehe :D.
Makasih atas kesabaran onde dan masukan2nya :)
:)
salam.
-
Begini ya bro oda,
kalo bro oda mau pendapat dari teman teman mengenai perselisihan pendapat antara bro oda dengan bro onde, maka segalanya akan bermulai dari awal lagi
maka yang mau di bicarain sebetulnya itu iman apa ??
apakah pengertian iman umum atau mau di batasi iman kristiani saja ???
Tuhan Yesus memberkati
Han
-
Materinya berat. Bikin ngantuk. Sya tidur, ya?
-
Iman itu apa sih?
-
Nggak bisa tidur juga.
Tapi sering, eh, pernah saya dengar lirik lagu, "Hai umat beriman, pujilah Tuhan kita, hallelluya, hallelluya, hallelluyaa...".
Paulus kepada jemaat di Ibrani bilang, "Iman adalah dasar dari segala sesuatu yang kita harapkan dan bukti dari segala sesuatu yang tidak kita lihat."
Ah, puyeng, ngantuk lagi.
-
Kita sering memperdebatkan antara iman Dan perbuatan. Kita (not me) mengatakan, kamu kurang iman, bahkan iman palsu, iman lemah, dst.
Jadi, iman itu apa? apakah iman itu tampak Dan dapat dilihat atau didengar? Sehingga bisa dinilai oleh orang lain?
Atau justru karena abstrak, maka iman digunakan sebagai tempat sembunyi dari d
Ketidak berdayaan Dan kemampuan untuk berbuat?
-
Begini ya bro oda,
kalo bro oda mau pendapat dari teman teman mengenai perselisihan pendapat antara bro oda dengan bro onde, maka segalanya akan bermulai dari awal lagi
idih... si Oom kalimatnya "vulgar" amat deh... "perselisihan" ... :D
maka yang mau di bicarain sebetulnya itu iman apa ??
apakah pengertian iman umum atau mau di batasi iman kristiani saja ???
tadinya saya pikir Iman itu ya sama aja definisinya .. jadi pada awalnya... kata "iman" itu saya rujuk secara general. Namun belakangan emang kayaknya adalah sangat sulit kalo latar belakangnya definisi "iman" itu sudah berbeda antara nonK dengan keKristenan :D.
In general :
Definisi "IMAN" secara spiritual adalah : keyakinan akan adanya suatu eksistansi spiritual (tidak keliatan).
Faith is the confidence or trust in a person, thing, deity, or in the doctrines or teachings of a religion or view. It can also be belief that is not based on proof. http://en.wikipedia.org/wiki/Faith
Adalagi yang "iman" (huruf kecil) :
Faith is the belief in opinion usually based on narrative or circumstantial evidence rather than testable or reliable evidence. For example one may put faith in 'common knowledge' or the truths of religion such as belief in the authenticity of divine revelation. http://en.wikipedia.org/wiki/Faith_%28disambiguation%29
dalam konteks keKristenan, kayaknya kalo ada kalimat "orang berIman" ---> maka ini HANYA ngerujuk ke Yesus Kristus. Diluar Yesus Kristus, maka tidak ada seorangpun yg bisa dikatakan "orang berIman" ... begitu sih yang saya simpulkan dari baca2 di internet bahasa Inggris (biasanya digunakan believers dan non-believers) ... :D.
Namun (imo) ayat dibawah juga mempunyai definisi secara general :
(1) Iman adalah dasar dari segala sesuatu yang kita harapkan dan bukti dari segala sesuatu yang tidak kita lihat.
faith is being sure of what we hope for and certain of what we do not see
:)
salam.
-
Jadi, iman itu apa? apakah iman itu tampak Dan dapat dilihat atau didengar? Sehingga bisa dinilai oleh orang lain?
Atau justru karena abstrak
entah kalo menurut keKristenan ... kalo menurut saya sih iman itu abstrak dan nggak bisa diliat ... yah ibarat kata kayak cinta-lah ... sulit di logika-kan (lagunya vina :D).
IMO, "bukti2" iman itu mlulu hanya bersangkut paut dari diri individu itu sendiri dgn eksistansi yang dia imani (bersifat "nggak keliatan")
Oleh karena itulah pada thread disini, (imo) iman itu terpisah dgn perbuatan2 baik ke sesama manusia ... karena perbuatan2 baik ke sesama manusia itu sudah melibatkan jasmani person kedua (objek yg kena perbuatan2 baik tsb / sesama manusia).
Dilain sisi,
"bukti2" Kasih itu cenderung lebih melibatkan ke adanya perbuatan2 ke sesama manusia. Sangkut paut individu itu sendiri dgn manusia2 jasmani lainnya.
Ibaratnya :
"Kasihilah Tuhan Allahmu dengan segenap hatimu" ---> adalah janggal kalo dimengertikan pada perbuatan2 dengan memberi pakaian atopun sedekah ke Allah ---> dengan demikian ini lebih menyangkut Iman (nggak keliatan)
sedangkan
"Kasihilah sesamamu manusia" ---> ini lebih cenderung ke perbuatan2 baik kepada sesama manusia (keliatan oleh pihak kedua yg sebagai objek yg dikasihi) ---> dengan demikian ini lebih menyangkut ke Kasih.
:)
salam.
-
Iman berdiri sendiri, perbuatan2 baik berdiri sendiri.
Allahpun menuntut perbuatan2.
Namun Allah bukan seperti si anak, si istri atopun orang lain yg didalam film tsb. Dalam pengertian saya, Allah tau kesanggupan berbuat tiap2 individu seperti apa oleh karena itu yg Dia justify adalah faith-nya.
Apabila Allah tidak pernah tau ataupun tidak mau tau kesanggupan berbuat tiap2 individu seperti apa, maka ini jadi menuntun ke kesimpulan : cara Allah menilai Iman sso itu idem dgn cara si anak menilai Cinta bapaknya dalam memenuhi tuntutan2 si anak melalui apa yg semestinya bapak perbuat di film tsb. Dari sini, dengan demikian statement perbuatan2 baik adalah manual Faith (Faith ada manualnya) menjadi benar.
Saya setuju dng pengertian bro oda (yg saya tebali). Allah pasti tahu kemampuan tiap individu hidup dalam dunia sosial yg kompleks ini. Oleh karena itu, Allah melihat "ke dalam", ke bagian yg paling "sederhana dan murni" di balik perilaku setiap individu. Di bagian tsb, Allah melihat "hitam/putih".
Tapi, bro oda, saya kok belum melihat hubungan dari yg saya tebali tsb dng "iman berdiri sendiri, perbuatan berdiri sendiri" yah? Bisa tolong dijelaskan lagi?
Saya pribadi, meskipun sepaham dengan bro oda, tidak melihat iman dan perbuatan sebagai dua hal yg terpisah. Ini bukan berarti bahwa saya melihat bahwa ada semacam daftar checklist "Perbuatan Yg Didasari Iman Kristen" dan "Perbuatan Yg Tidak Didasari Iman Kristen".
Bagi saya pribadi, iman dan perbuatan saling berkaitan dalam artian bahwa iman ditunjukan oleh perbuatan, atau perbuatan menunjukan iman. Misal: Bila si A dan si B melakukan sebuah perbuatan yg sama persis, hal tsb bukan berarti si A dan si B punya iman yg sama. Katakanlah si A melakukan tsb karena ia tahu bahwa allahnya senang bila ia melakukan perbuatan tsb. Dng demikian, perbuatan si A didasari iman kepada allahnya. Begitu juga si B.
Nah, Allah orang Kristen telah mengungkapkan apa yg Ia ingin para pengikutNya lakukan (Kasihilah Tuhan Allahmu....Kasihilah sesamamu manusia...). Dengan demikian, apapun perbuatan yg akan dilakukan seorang Kristen hendaknya didasari atas keinginannya untuk memenuhi keinginan Allah tsb.
Salam
-
Waduhhh seperti biasa ... materi Bro Oda berat2 dan njlimet :headbang:
Ikutan urun pendapat.
Kalo saat berbuat .... tujuannya ke Tuhan ..... Perbuatan didasari iman yang benar.
Kalo saat berbuat..... tanpa ada tujuan ke Tuhan .... Perbuatan berdiri sendiri tanpa iman.
:)
-
idih... si Oom kalimatnya "vulgar" amat deh... "perselisihan" ... :D
masa vulgar ?? rasanya enggak kok , cuma lebih "Indonesia "saja
maksudnya supaya mempertegas saja,bukan provokasi
hehe hehe
In general :
Definisi "IMAN" secara spiritual adalah : keyakinan akan adanya suatu eksistansi spiritual (tidak keliatan).
Yup !!!
dan biasanya rada rada konyol Ya ??
dalam konteks keKristenan, kayaknya kalo ada kalimat "orang berIman" ---> maka ini HANYA ngerujuk ke Yesus Kristus. Diluar Yesus Kristus, maka tidak ada seorangpun yg bisa dikatakan "orang berIman" ... begitu sih yang saya simpulkan dari baca2 di internet bahasa Inggris (biasanya digunakan believers dan non-believers) ... :D.
betul, Iman kristiani dibatasi pada apa yang kristus ajarkan (disesuaikan dengan ajaran kristus)
Namun (imo) ayat dibawah juga mempunyai definisi secara general :
(1) Iman adalah dasar dari segala sesuatu yang kita harapkan dan bukti dari segala sesuatu yang tidak kita lihat.
faith is being sure of what we hope for and certain of what we do not see
:)
salam.
Betul, makanya meskipun tertulis di Alkitab tapi kita harus pandai memilah , mana yang iman kristiani , mana yang Iman general
Tuhan Yesus memberkati
Han
-
betul, Iman kristiani dibatasi pada apa yang kristus ajarkan (disesuaikan dengan ajaran kristus)
Betul, makanya meskipun tertulis di Alkitab tapi kita harus pandai memilah , mana yang iman kristiani , mana yang Iman general
Tuhan Yesus memberkati
Han
Memang apa ada Iman secara Kristiani yang bertentangan dengan Iman general ?
:ballspin:
-
Memang apa ada Iman secara Kristiani yang bertentangan dengan Iman general ?
:ballspin:
Contohnya : Iman kepada sosok ghaib
Tuhan yesys emberkati
Han
-
yup.. tengkyu bro oda.. atas undangannya.. :D
sebelum bahas lebih jauh, saya ingin sedikit menanggapi yang ini:
Berdasarkan diskusi saya dengan onde di thread SOLA FIDE, ada perbedaan pengertian antara saya dgn onde.
Onde :
Iman ada manualnya (melakukan perbuatan baik = manual)
Iman tidak bisa terlepas (terkait) dgn perbuatan2 baik.
Iman tidak berdiri sendiri dgn perbuatan2 baik.
odading :
Iman tidak ada manualnya
Iman bisa terlepas (tidak terkait) dgn perbuatan2 baik.
Iman berdiri sendiri, perbuatan2 baik berdiri sendiri.
ya, meskipun tidak salah sepenuhnya, namun saya khawatirkan ada miss interpretasi...
Onde :
Iman ada manualnya (melakukan perbuatan baik = manual)
sebenernya kurang tepat juga demikian... arah saya lebih kepada bagaimana Definisi Iman hidup versi kristen (menurut saya). memang dengan demikian kita juga bisa atau boleh sebut.. bagaimana sih mengejawantahkan keimanan itu dalam hidup nyata kita? atau beriman dengan cara yang benar itu bagaimana sih (oda menyebut manualnya). yang pada ujungnya sebenernya kita akan temui bahwa ada yang disebut "iman" dan Iman. yang disebut "iman" disini adalah iman-imanan, alias iman OMDO, yang banyak dikritik oleh kitabsuci dan Tuhan Yesus. iman yang tidak membuahkan perbuatan.. kita tau lah banyak hal seperti ini didunia, bukan hanya masalah iman saja, tapi hampir disegala bidang ada banyak kategori OMDO, mulai dari cinta, belas kasihan, dan janji2..
Iman tidak bisa terlepas (terkait) dgn perbuatan2 baik.
absolutely! saya janji bayar hutang segera, namun manakala duit itu belum pernah saya serahkan.. janji saya belum menjadi kenyataan.. demikan juga iman.. jika iman itu tidak di ejawantahkan dalam perbuatan, maka iman itu belumlah nyata.. bahasa kasarnya masih berupa iman kosong/mati. jika sedikit yang di ejawantahkan, maka sedikit pula iman hidupnya, dan itu selalu berbanding lurus.. iman tidak bisa dipisahkan dengan perbuatan.
Iman tidak berdiri sendiri dgn perbuatan2 baik.
yes ! sama seperti jawaban diatas.
so, sebenernya begini:
kita beriman pada Kristus yang adalah Tuhan, dan Putra Allah yang Kuasa.. OK...
namun itu bagi saya hanyalah salah satu aspek dasar dari iman. selanjutnya Yesus yang kita imani itu juga punya aspek2 lain yang mau tidak mau satu paket dan harus pula diimani. yapitu aspek perintahnya..
janji bayar utang itu adalah dasar untuk membayar utang,
sama juga dengan niat memberi itu adalah dasar belas kasih, namun jika belum dilaksanakan pemberian itu secara nyata.. maka belaskasih itu juga masih belum nyata. alias masih kosong, belum ada nilai.
yak 2:16-17
dan seorang dari antara kamu berkata: "Selamat jalan, kenakanlah kain panas dan makanlah sampai kenyang!", tetapi ia tidak memberikan kepadanya apa yang perlu bagi tubuhnya, apakah gunanya itu?
Demikian juga halnya dengan iman: Jika iman itu tidak disertai perbuatan, maka iman itu pada hakekatnya adalah mati.
setidaknya demikianlah model keberimanan kristen yang saya tau..
kalau bahas iman general, menurut saya sesuatu yang imposiblle.. karena iman (dalam kerangka agama) itu memang sifatnya tidak dapat digeneralisir.
-
Iman tidak ada manualnya
Ada seorang murid Yesus yg jalan diatas aer tapi terus kecebur karena angin kenceng - dan Yesus bilang ke murid tsb : O you of little faith, why did you doubt?
Pertanyaannya :
Apakah SETELAH murid tsb begitu banyak melakukan perbuatan2 baik (manual) akan sertamerta artinya dia pasti gak akan kecebur ? --- Dengan kata lain : gara2 telah banyak melakukan perbuatan2 baik (manual) - maka otomatis Iman dia bertumbuh shg nggak Yesus sebut lagi "little faith" ?
IMO, jawabannya : tidak :).
"why did you doubt ?" disitulah faktor yg berkaitan dgn iman si murid.
Iman sebiji sesawi bisa "memindahkan gunung". Kontras dgn ayat ttg murid kecebur, disini malah kata Yesus "little faith" (sebiji sesawi) pun bisa memindahkan gunung. ("memindahkan gunung" tak istilahin mewujudkan apa yang tampaknya mustahil).
Ke-kontras-an ini biarlah nanti di analisa di lain kesempatan ... namun pernyataan yang ingin saya ajukan adalah : SEKALIPUN sso itu BARU menjadi OP Yesus, belum banyak melakukan (menjalankan manual) perbuatan2 baik namun apabila dia beriman "sebiji sesawi" maka dia bisa mewujudkan apa yang tampaknya mustahil.
Dari situ kesimpulan saya,
FAITH memang ada "kwalitas"nya namun perbuatan2 baik bukan manual utk menjadikan Iman yang berkwalitas (bertumbuh, tidak mati, tidak palsu, dlsb).
Saya akui,
perbuatan2 baik adalah tuntutan manusia dalam menunjukan FAITH tsb benar - baik karena tuntutan secara lingkungan (faktor eksternal) ataupun tuntutan yang datang dari dirsen (faktor internal)... namun (imo) ukuran FAITH itu sendiri bukan berasal dari banyak/sedikit perbuatan baik (menjalankan manual)
dengan kata lain :
sso yg tidak pernah atopun jarang berbuat baik ---> itu dikarenakan kwalitasnya FAITHnya nggak OK (mati/tidak bertumbuh) ataupun akan menyebabkan Imannya mati ---viceversa--- sso yg sering/selalu berbuat baik ---> itu dikarenakan kwalitas FAITH-nya OK (bertumbuh) ataupun akan menjadikan/menyebabkan Imannya bertumbuh.
Saya tidak mengertikannya seperti di alinea ini :D.
Dilain sisi,
makin sso dorongan hatinya menyatakan utk berbelas kasih ---sebelum perbuatan2 baik itu terwujud pada aksinya--- (imo) disini bisa dikatakan Iman ybs itu sedang bertumbuh.
Iman bisa terlepas (tidak terkait) dgn perbuatan2 baik.
IMO, Iman lebih menyangkut apa apa yang gak keliatan, misal : niat/gak niat, nyadar/tidak nyadar, ragu/tidak ragu, takut/tidak takut, harap/tidak berharap, memohon, dorongan hati... pokok semua yang ada didalam hati :D.
pov dunia (manusia) selalu menuntut hal2 nyata.
Saya asumsikan "kondisi" FAITH itu ibarat = LOVE.
Sso bisa begitu besar dan sangat mencintai istri/anaknya, namun perbuatan2nya (dari pov istrinya, anaknya, orang lain) sangat bertentangan dgn apa yg diharapkan/dituntut ungu.
Akan panjang kalo saya jabarkan, namun kalo ada yang sempet nonton film "sanctum" ... begitulah kira2 maksudnya :).
Di film tsb : berbahagialah si anak, karena dia masih mempunyai kesempatan utk akhirnya mengetahui betapa bapaknya mencintai dia sejak semula - dimana dari pov si anak selama ini segala perbuatan2 si bapak tidak memenuhi tuntutan si anak sehingga si anak berasumsi cinta si bapak cinta yg kecil, siasia, palsu, telah mati atopun tidak bertumbuh.
Iman berdiri sendiri, perbuatan2 baik berdiri sendiri.
Allahpun menuntut perbuatan2.
Namun Allah bukan seperti si anak, si istri atopun orang lain yg didalam film tsb. Dalam pengertian saya, Allah tau kesanggupan berbuat tiap2 individu seperti apa oleh karena itu yg Dia justify adalah faith-nya.
Apabila Allah tidak pernah tau ataupun tidak mau tau kesanggupan berbuat tiap2 individu seperti apa, maka ini jadi menuntun ke kesimpulan : cara Allah menilai Iman sso itu idem dgn cara si anak menilai Cinta bapaknya dalam memenuhi tuntutan2 si anak melalui apa yg semestinya bapak perbuat di film tsb. Dari sini, dengan demikian statement perbuatan2 baik adalah manual Faith (Faith ada manualnya) menjadi benar.
Begitu onde maksud pengertian saya.
:)
salam.
nah untuk yang ini:
saya mencoba menegrucutkan masalah, dari pada melebar dengan imajinasi masing2.. :D
1. iman yang dalam arti keyakinan dalam rasa/emosional (SAJA)
2. atau iman yang dalam arti keyakinan yang mewujud dalam tindakan nyata.
contoh soal.
ada suatu uji keberanian.. yaitu melewati bara api yang menyala dengan kaki telanjang sejauh 6 meter..
si mentr menanyakan keberanian masing2 peserta:
sebelum masuk ke ruangan dimana terdapat bara api itu, masing2 peserta di tanyakan kesanggupan dan keberaniannya:
"apakah kalian berani dan yakin bisa melewati bara api yang ada didalam sana dengan tanpa alas kaki?"
peserta A menjawab dengan sangat emosional dan bersemangat "YA!!! PASTIIII!!!! ITU SEPELE!" lalu giliran peserta b pun menjawab dengan datar saja: "ya.. saya berani"
maka masuklah peserta itu satu persatu..
ketika tiba diruangan peserta A terus berteriak-teriak memberi semangat dirinya sendiri untuk berani "AKU BISA..AKU BISA AKU BISAAA!!!!" tapi, selama lebih dari 30 menit, peserta A ini pun tak kunjung melewati bara api itu... akhirnya si mentor mempersilahkan peserta A untuk mundur terlebih dahulu, lalu kemudian giliran peserta B. dengan sikap tenang, menarik nafas panjang, dan berbekal keyakinan dalam hati bahwa bahwa hal ini pasti sudah diperhitungkan oleh panitia.. mereka tidak akan membuat ini menjadi mencelakakan.. atau kalaupun celaka, pastinya tidak fatal.. maka s peserta B pun melangkahkan kakinya dengan pasti sampai melewati tumpukan bara api itu.
dari cerita tersebut diatas... maka kita bisa memberi penilaian bahwa, yang disebut orang berani itu bukan yang hanya berteriak secara emosional saja, namun yang melakukan! yatu yang melangkahkan kakinya melewati bara api itu.
demikian halnya dengan iman kita.. iman kita akan Yesus Kristus, otomatis akan memasukan kita pada sebuah kondisi dimana kita menjadi pengikut Kristus, dan menjadi pengikut Kristus akan membawa konsekwensi memanggul salib. disamping aspek2 yang lain. maka, bisakah kita memanggul salib.. adakah kita pengikut kristus sejati? dan untuk selanjutnya kita dapat disebut peng iman kristus yang sejati?
disitulah letak komprehensifitas tentang keberimanan, yang bukan hanya bertumpu pada aspek meyakin2kan diri secara emosional, hanya bertumpu pada aspek kehebata Tuhan saja, bertumpu pada aspek menguntungkan sebagai orang kristen nya saja.. namun bertumpu pada semua aspek kekristenan, beserta segala konsekwensinya.
-
Tapi, bro oda, saya kok belum melihat hubungan dari yg saya tebali tsb dng "iman berdiri sendiri, perbuatan berdiri sendiri" yah? Bisa tolong dijelaskan lagi?
Karena saya sendiri jadi bingung utk bisa mengerti - kalo saya nggak ngambil cara dgn menganggap "iman berdiri sendiri" - "perbuatan2 baik thdp sesama berdiri sendiri", budi :D.
Seperti post saya ke Oom Han... saya mengertikan kata "IMAN" itu secara general ... namun menurut saya, sekalipun keKristenan berkata "orang berIman itu ya hanya orang2 yg percaya Yesus" (imo) sebenernya dari Ibrani 11:1 itu sendiri terdapat definisi Iman yg juga sama/mirip2 dgn definisi Iman secara general.
Menurut pengertian saya, Iman itu abstrak, bersifat sangat pribadi - dan merupakan tali yg menghubungi HANYA diri sendiri individu ybs dengan "eksistansi" nggak keliatan yg dia yakini tsb.
Sementara Kasih, walaupun juga abstrak namun "tuangan"nya (aku gak tau mesti pake kata yg tepat apa ..:)) lebih ke perbuatan2 yg keliatan dan setidaknya 1 orang lain mengetahui perbuatan2 tsb - yakni si objek yang dikasihi/disedekahi/dikasih makan-pakaian dlsb.
Saya pribadi, meskipun sepaham dengan bro oda, tidak melihat iman dan perbuatan sebagai dua hal yg terpisah.
yg bold itu sebenernya cara saya ngambil pengertian, bud :).
A. Pada post2 sebelumnya (saya lupa dimana), saya berkesimpulan (dari baca ayat2 Alkitab) bhw Iman itu tidak dihakimi. Iman itu dibenarkan oleh Allah. Jadi Iman itu "verdict"nya HANYA benar (dibenarkan / justified by God) ataukah tidak benar (tidak dibenarkan / tidak di justified by God) yang tidak terpengaruh faktor perbuatan2 baik kepada sesama manusia.
B. Di lain sisi, perbuatan2 baik ke sesama manusia itu dihakimi. Sekalipun "verdict"nya juga benar/salah - namun penghakiman yang ADIL (dalam pengertian saya) melibatkan banyak faktor2 lainnya - misal : kesanggupan individu itu sendiri, sikon, era jaman, sosbud, situasi in reality, dlsb.
saya ilustrasikan 2 contoh berbeda antara A dan B.
A. Terjadi bencana nun jauh disana di kota timbuktu.
Mr.X tinggal di glodog. Dia sangat concern akan nasib2 para korban disana. "bukti" Iman-nya adalah .... tanpa perlu melibatkan manusia lain, mr.X berdoa kepada Allah ttg bencana dan para korban tsb (God justify his faith).
B. Namun, mr.X tidak melakukan aksi perbuatan2 baik dengan segera berangkat ke timbuktu lalu take care para korban ataupun menggalang dana di glodog utk para korban. Ada banyak faktor2 lain yang menyebabkan mr.X "tidak sanggup" berbuat.
Nah di kedua point diatas.... KALAU ternyata memang "beginilah pengertiannya" : Iman yang benar adalah mutlak / otomatis melakukan perbuatan2 baik ke sesama manusia ---> sementara mr.X TIDAK pergi ke timbuktu ... maka jelas2 artinya pada point-A (ketika mr.X berdoa) tidak akan pernah Allah benarkan Imannya karena Allah menuntut juga perbuatan2 baik mr.X yg ternyata tidak terlaksana di point-B.
Saya kasih ilustrasi lain,
situasi ketika bbrp anak minta2 di lampu merah.
Kalau Allah memang menuntut perbuatan2 baik ke sesama manusia, maka mr.X yg kendaraannya lagi stop di lampu merah tsb dituntut utk memberi sedekah tidak satu yg paling dekat dgn kendaraannya melainkan ke semua anak2 tsb.
DAN ketika mr.X berpedoman mutlak "apa yang Allah suruh harus dipenuhi tuntutanNYA - yakni berbuat baik ke sesama manusia" - maka mr.X HARUS memberi sedekah ke semua anak2 tsb. Tidak ada "tawar menawar" lagi - karena kalo cuma sedekah ke satu anak yg terdekat = melakukan perbuatan2 baik kepada sesama ... disaat yang bersamaan mr.X tidak sedang melakukan perbuatan2 baik kepada sesama (anak2 lain yg lagi berkeliaran di lampu merah dan KELIATAN oleh mr.X).
bersambung
-
Disini saya tidak sedang menyangkal, bhw akan bisa ada orang (mr.Z) yang PASTI akan selalu memberi sedekah ke semua anak2 di lampu merah setiap kali mengalami situasi tsb. Namun saya cenderung lebih percaya bhw itu adalah karena KASIH mr.X yg meluap luap .... ketimbang karena mr.X berpedoman "ini saya lakukan buat Tuhan sebagai BUKTI iman saya kepadaNYA".
Saya juga tidak mempunyai alasan utk menyatakan salah, apabila ada OP Yesus bertindak seperti mr.Z dengan pedoman ungu.
Namun bagi diri odading sendiri, saya merasa janggal kalo berpedoman ungu ... karena jelas2 artinya disitu Tuhan memang menuntut BUKTI perbuatan2 baik kepada sesama ... dan ini menimbulkan sirkular (setidaknya bagi odading) yang membingungkan : mana yang duluan ?
setelah ada BUKTI perbuatan2 baik kepada sesama ... maka Iman dibenarkan ? Kalo tidak ada buktinya Iman tidak dibenarkan ?
Ataukah Iman dibenarkan duluan ? Lalu BUKTI perbuatan2 baik diperlukan ? Lah ... kalo di ketika BUKTI itu tidak ada ... terus Iman yang sebelumnya Dia benarkan, di koreksi Allah : "Oh .. kalo gitu iman-nya salah dink nggak ada butinya sih ... " ???
Itulah mengapa saya mencoba mengertikannya : "iman berdiri sendiri - perbuatan2 baik berdiri sendiri" :).
Katakanlah si A melakukan tsb karena ia tahu bahwa allahnya senang bila ia melakukan perbuatan tsb. Dng demikian, perbuatan si A didasari iman kepada allahnya. Begitu juga si B.
Seperti pada ilustrasi bencana dan ilustrasi pengemis, saya percaya bhw ada orang sperti si-A (langsung berangkat ke timbuktu / memberi sedekah ke semua anak) karena di dasari iman ... namun karena saya cenderung berpendapat bhw KASIH "levelnya masih diatas" Iman ... maka ini membuat saya bertanya-tanya : "loh ? si A itu berbuat demikian karena Iman saja ?" ---> dimana dari sini artinya terbuka kemungkinannya perbuatan si A tsb HANYA Patuh (kayak robot :D) tanpa ada dasar Kasih di hatinya.
Odading kalo kaya raya, nggak punya kerjaan laen, nggak punya sanak sodara - juga bisa melakukan demikian ... melakukan perbuatan2 baik yang atas dasar iman Patuh. Setiap kali melakukan perbuatan2 tsb benak odading selalu ngerujuk "Tuhan, saya lagi patuh nih ya melakukan perbuatan2 baik kepada sesama ... saya berIman loh kepada Tuhan, kan saya patuh banget ama perintah Tuhan utk melakukan perbuatan2 baik" :D.
Tapi (seperti yg saya post buat onde di thread laen) --- bagi odading sendiri ya mendingan gak melakukan perbuatan2 tsb ketimbang saya kayak robot begitu ...hehehe :D ---- dan saya nyadar, oleh karena itulah saya dikatakan orang yang tidak berIman karena saya melakukan perbuatan2 baik kepada sesama berdasarkan dorongan rasa iba ... lah imannya gak ada (dikatakan orang laen "tidak berIman"), kan ya gak bisa dikatakan karena dorongan iman :D.
Nah, Allah orang Kristen telah mengungkapkan apa yg Ia ingin para pengikutNya lakukan (Kasihilah Tuhan Allahmu....Kasihilah sesamamu manusia...). Dengan demikian, apapun perbuatan yg akan dilakukan seorang Kristen hendaknya didasari atas keinginannya untuk memenuhi keinginan Allah tsb.
Kalo budi sempet, saya ada post ttg pengertian saya yang di bold tsb di reply #8 (http://forumimankristen.com/index.php/topic,1545.msg47787.html#msg47787).
Ijinkan saya mengulang sedikiiit aja :) :
"Kasihilah Tuhan Allahmu DAN Kasihilah sesamamu manusia".
Digunakan kata sambung "DAN".
Dengan demikian saya tidak mengertikan kalimat diatas seperti sbb :
"Kasihilah Tuhan Allahmu dengan melalui mengasihi sesamamu manusia (melakukan perbuatan2 baik ke sesama)".
IMAN, saya cenderung mengertikan suatu hal yg bersifat personal, hubungan antara individu manusia jasmani dgn entitas yg tidak keliatan. Dengan demikian "bukti" Iman itu sendiri juga bersifat personal dan tidak memerlukan penglihatan literal dari orang lain, misal : berdoa, berharap, memohon, meminta, bertobat, ragu, takut, cemas, kecewa, sedih, senang, bersyukur, dlsb ---> yg semua itu didalam hati individu itu sendiri. Dan sepertinya Iman Kristen BUKAN seperti demikian, dan saya masih mencoba belajar mengertikannya seperti apa Iman Kristen itu .... :D.
Begitulah bud :).
salam.
-
Yup !!!
dan biasanya rada rada konyol Ya ??
secara pov manusia (orang laen) bisa dikatakan demikian ... hehehe :D.
Ibarat Cinta, terkadang sering kita jumpai kekonyolan2 dari individu yg sedang berCinta tsb :). (awas loh Oom... "bercinta" jgn di ngawurin ke yg parno ... wkwkwk :lol:).
Betul, makanya meskipun tertulis di Alkitab tapi kita harus pandai memilah , mana yang iman kristiani , mana yang Iman general
Yang saya baru ketahui sekarang, "Iman Kristen" itu = Iman kepada Yesus ... dan yang saya masih belajar utk mengetahui/mengerti adalah seperti apa definisi Iman kepada Yesus selain percaya Yesus adalah Tuhan dan juruselamat manusia :).
Tuhan Yesus memberkati
Makasih Oom atas masukan-nya.
:)
salam.
-
Kalo saat berbuat .... tujuannya ke Tuhan ..... Perbuatan didasari iman yang benar.
Kalo saat berbuat..... tanpa ada tujuan ke Tuhan .... Perbuatan berdiri sendiri tanpa iman.
phooey, kalo phooey sempet - tolong sempetin baca post saya buat budi yah....
apakah quote phooey itu maksudnya seperti yg saya tulis di part-2 ?
Makasih atas masukan2 phooey.
:)
salam.
-
secara pov manusia (orang laen) bisa dikatakan demikian ... hehehe :D.
Ibarat Cinta, terkadang sering kita jumpai kekonyolan2 dari individu yg sedang berCinta tsb :). (awas loh Oom... "bercinta" jgn di ngawurin ke yg parno ... wkwkwk :lol:).
Bisa nif oda berikan contoh nyata mengenai kekonyolan cinta ??
Yang saya baru ketahui sekarang, "Iman Kristen" itu = Iman kepada Yesus ... dan yang saya masih belajar utk mengetahui/mengerti adalah seperti apa definisi Iman kepada Yesus selain percaya Yesus adalah Tuhan dan juruselamat manusia :).
salam.
Oom tambahin
Iman bahwa Yesus mengasihi semua orang termasuk yang non k
(Jadi nip oda juga dikasihi Yesus walo non agama)
Tuhan Yesus memberkati
Han
-
yup.. tengkyu bro oda.. atas undangannya.. :D
makasih sama sama onde sudah menyempatkan diri mampir ke warung saya ... silakan diminum kopi dan bengbengnya ... (udah kamu beli dan siapkan di depan komputer kaaan ? hahaha :D).
arah saya lebih kepada bagaimana Definisi Iman hidup versi kristen (menurut saya). memang dengan demikian kita juga bisa atau boleh sebut.. bagaimana sih mengejawantahkan keimanan itu dalam hidup nyata kita? atau beriman dengan cara yang benar itu bagaimana sih (oda menyebut manualnya).
onde, karena itulah judul thread saya menekankan "perbuatan2 baik kepada sesama manusia" :).
yang pada ujungnya sebenernya kita akan temui bahwa ada yang disebut "iman" dan Iman. yang disebut "iman" disini adalah iman-imanan, alias iman OMDO, yang banyak dikritik oleh kitabsuci dan Tuhan Yesus. iman yang tidak membuahkan perbuatan..
Mr.X ... dia seorang Kristen. Setiap kali dilampu merah dia memberi sedekah ke SEMUA pengemis2 disitu ---> Iman mr.X membuahkan perbuatan.
Begitukah maksudnya onde ?
Pertanyaannya : apakah mr.X sesaat sebelum terwujud aksi perbuatan baiknya ke sesama manusia tsb, imannya SUDAH dibenarkan (justified by God) ?
absolutely! saya janji bayar hutang segera, namun manakala duit itu belum pernah saya serahkan.. janji saya belum menjadi kenyataan..
Apakah disini maksud onde, kalimat "Kasihilah Tuhan Allahmu DAN kasihilah sesamamu manusia" =
Mr.X orang Kristen berjanji kepada Tuhan akan "membayar hutang2nya" ---> yakni melakukan perbuatan2 baik ke sesama manusia.
Diketika setiap kali mr.X mengalami situasi pengemis di lampu merah - mr.X memberi sedekah ke SEMUA pengemis yang ada disana ---> maka satu event pada janji tsb telah menjadi kenyataan.
Apakah masih terbuka kemungkinannya mr.X ternyata cuma memberi sedekah ke satu anak yg paling dekat dengan kendaraannya ? Dengan demikian mr.X menyadari "hutang-nya" belon lunas dikarenakan baru dibayar secara nyicil.
Saya anggap aja pernah ya... bhw mr.X cuma sedekah ke 1 anak.
Pertanyaannya : apakah "iya ... emang bener, sungguh dan pasti" Allah menuntut BUKTI "janji" mr.X tsb ? yaitu nanti dilain kesempatan, mr.X HARUS "melunasi hutang2nya" dengan melakukan perbuatan2 baik (memberi sedekah) ke SEMUA pengemis di lampu merah setiap kali mr.X berada di situasi tsb ? (kalo onde sempet, tolong baca post2 saya yg laen di thread ini ya.... )
demikan juga iman.. jika iman itu tidak di ejawantahkan dalam perbuatan, maka iman itu belumlah nyata.. bahasa kasarnya masih berupa iman kosong/mati. jika sedikit yang di ejawantahkan, maka sedikit pula iman hidupnya, dan itu selalu berbanding lurus.. iman tidak bisa dipisahkan dengan perbuatan.
Pada asumsi ilustrasi mr.X memberi sedekah ke satu anak saja itu = bold kan yah maksud onde ?
Pertanyaannya :
Bagaimana BISA, mr.X yg sedang berIman patuh pada perintah Allah (memberi sedekah ke satu anak) namun pada saat yang bersamaan tidak berIman patuh pada perintah Allah (tidak memberi sedekah ke yang lainnya) ?
Iman tidak bisa terlepas (terkait) dgn perbuatan2 baik.
Pada ilustrasi yg saya post buat budi ttg bencana di timbuktu :
Bagaimana BISA, orang2 Kristen yang patuh pada perintah Allah utk melakukan perbuatan2 baik ke sesama .... satu gereja di glodog cuma sembahyang doang TANPA melakukan perbuatan2 baik in reality berangkat ke timbuktu utk take care para korban ? melalui kolekte ... ? itulah perbuatan2 baiknya ? dah, beres dah! Iman saya tidak terlepas dari perbuatan2 baik saya ...:D
tetapi ia tidak memberikan kepadanya apa yang perlu bagi tubuhnya, apakah gunanya itu? Kembali lagi ke ilustrasi situasi pengemis di lampu merah .... pada asumsi mr.X cuma ngasih sedekah ke satu anak yg terdekat dgn kendaraannya ---> ini kan berarti dia sudah memberikan kepadanya (anak tsb) apa yang perlu bagi tubuhnya (tubuh si anak) .... maka pertanyaannya, kenapa pada saat yang bersamaan mr.X tidak memberikan kepada-nya (nya = anak2 yg lain) apa yang perlu bagi tubuh-nya (nya = anak2 yg lain) ?
janji bayar utang itu adalah dasar untuk membayar utang
setidaknya demikianlah model keberimanan kristen yang saya tau..
apakah quote diatas mengandung pengertian : apabila "janji membayar hutang" tsb tidak terlunasi - maka ybs tidak selamat ? Please CMIIW.
kalau bahas iman general, menurut saya sesuatu yang imposiblle.. karena iman (dalam kerangka agama) itu memang sifatnya tidak dapat digeneralisir.
IMO, Ibrani 11:1 itu mengandung pengertian general, onde :)
1. iman yang dalam arti keyakinan dalam rasa/emosional (SAJA)
2. atau iman yang dalam arti keyakinan yang mewujud dalam tindakan nyata.
itulah ... mengapa agar nggak melebar saya menekankan pada judul thread bhw maksud saya adalah : "tindakan nyata" itu fokusnya adalah "perbuatan2 baik ke sesama manusia", onde.
Segudang "perbuatan2 baik ke sesama manusia" yang sudah dijalankan mr.X karena didasari Iman sebagai orang Kristen tidak sertamerta artinya mr.X akan melakukan perbuatan jalan diatas bara DAN berhasil. "perbuatan2 baik ke sesama manusia" tidak menjadi dasar kwalitas Iman. Apabila mr.X seorang yg berIman dan tau/nyadar iman-nya sampe mana ... maka dia gak akan berkoar2 "kecillll.. sepelee...." :D.
---> ini menurut versi general ---> versi saya sebagai nonK dimana versi Kristen tentu berbeda :).
Nah yang saya mau tau, secara versi Kristen --- apakah :
"perbuatan2 baik ke sesama manusia" menjadi dasar kwalitas Iman = berIman makin OKE ... dimana semakin Segudang "perbuatan2 baik ke sesama manusia" yang sudah dijalankan mr.X karena didasari Iman sebagai orang Kristen PASTI mr.X akan melakukan perbuatan jalan diatas bara DAN berhasil tanpa dansa diatas bara api karena kepanasan ? :D.
Disinilah "duduk persoalannya" yang saya masih bingung onde ...
"perbuatan2 baik ke sesama manusia" menjadi dasar kwalitas Iman yg OKE --dan secara bersamaan-- kwalitas Iman yang OKE, melakukan "perbuatan2 baik ke sesama manusia". Telor dulu ? ato ayam dulu ? hehehe :D.
:)
salam.
-
Seperti pada ilustrasi bencana dan ilustrasi pengemis, saya percaya bhw ada orang sperti si-A (langsung berangkat ke timbuktu / memberi sedekah ke semua anak) karena di dasari iman ... namun karena saya cenderung berpendapat bhw KASIH "levelnya masih diatas" Iman ... maka ini membuat saya bertanya-tanya : "loh ? si A itu berbuat demikian karena Iman saja ?" ---> dimana dari sini artinya terbuka kemungkinannya perbuatan si A tsb HANYA Patuh (kayak robot :D) tanpa ada dasar Kasih di hatinya.
Odading kalo kaya raya, nggak punya kerjaan laen, nggak punya sanak sodara - juga bisa melakukan demikian ... melakukan perbuatan2 baik yang atas dasar iman Patuh. Setiap kali melakukan perbuatan2 tsb benak odading selalu ngerujuk "Tuhan, saya lagi patuh nih ya melakukan perbuatan2 baik kepada sesama ... saya berIman loh kepada Tuhan, kan saya patuh banget ama perintah Tuhan utk melakukan perbuatan2 baik" :D.
Tapi (seperti yg saya post buat onde di thread laen) --- bagi odading sendiri ya mendingan gak melakukan perbuatan2 tsb ketimbang saya kayak robot begitu ...hehehe :D ---- dan saya nyadar, oleh karena itulah saya dikatakan orang yang tidak berIman karena saya melakukan perbuatan2 baik kepada sesama berdasarkan dorongan rasa iba ... lah imannya gak ada (dikatakan orang laen "tidak berIman"), kan ya gak bisa dikatakan karena dorongan iman :D.
.......
IMAN, saya cenderung mengertikan suatu hal yg bersifat personal, hubungan antara individu manusia jasmani dgn entitas yg tidak keliatan. Dengan demikian "bukti" Iman itu sendiri juga bersifat personal dan tidak memerlukan penglihatan literal dari orang lain, misal : berdoa, berharap, memohon, meminta, bertobat, ragu, takut, cemas, kecewa, sedih, senang, bersyukur, dlsb ---> yg semua itu didalam hati individu itu sendiri. Dan sepertinya Iman Kristen BUKAN seperti demikian, dan saya masih mencoba belajar mengertikannya seperti apa Iman Kristen itu .... :D.
Ya, menurut saya, iman Kristen memang tidak demikian. Saya menyepakati pendapat bro onde di atas, bahwa iman tidak bisa digeneralisir. DAn, bukankah bro oda sendiri mengatakan bahwa iman adalah suatu yg bersifat personal (tidak bisa digeneralisir).
Iman Kristen itu unik, sebagaimana iman2 yg lain itu unik. IMO, keunikan iman Kristen terletak pada karakteristiknya. Ia berkaitan dng Kasih thd Allah dan sesama manusia. Ia terpancar dalam perbuatan2 yg riil. Ia bukan sekedar objek intelektualitas, melainkan objek intelektualitas dan sekaligus objek hati nurani. Kalo intelektualitas saja, itu bukan iman Kristen.
Iman Kristen itu unik. Ia mengubah orang. Ia mengubah orientasi kehendak, perasaan, dan pikirannya. Ia juga memurnikan hal-hal (tidak ada agenda terselubung macam "supaya aku diselamatkan" "supaya aku terkenal" "supaya aku terpilih kembali").
Saya sendri beriman Kristen. Segala keputusan praksis yg saya buat selalu didasari dng pertanyaan2 manual macam: Apakah Tuhan suka ini? Apakah ini baik bagi diri saya sendiri, orang-orang disekitar saya dan orang-orang lain? Saya tidak pernah merasa membutuhkan bukti atau membuktikan iman Kristen saya. Lha wong saya tahu kalo saya orang Kristen kok... Yg saya lakukan adalah menghidupi iman Kristen saya tsb.
Salam
-
iman tidak bisa digeneralisir.
DAn, bukankah bro oda sendiri mengatakan bahwa iman adalah suatu yg bersifat personal (tidak bisa digeneralisir)
Nah itu... yang saya bold adalah pengertian saya secara generalisir loh :).
Dan karena menurut keKristenan Iman nggak bisa digeneralisir, oleh karena itulah saya pingin tau : Seperti apakah iman menurut keKristenan KALAU BUKAN sesuatu yg bersifat personal antara individu manusia dengan Allah ?
Iman Kristen itu unik. Ia mengubah orang. Ia mengubah orientasi kehendak, perasaan, dan pikirannya. Ia juga memurnikan hal-hal (tidak ada agenda terselubung macam "supaya aku diselamatkan"
Nah saya sekarang bingung :D ... bukankah "modal" utama yang di jago-in oleh keKristenan itu keselamatan ? :think1: :think: :what:
Saya tidak pernah merasa membutuhkan bukti atau membuktikan iman Kristen saya. Lha wong saya tahu kalo saya orang Kristen kok...
tapi kan Oom Yakobus menyuruh untuk menunjukan iman ? hehehe .... :D
anyway,
kalo menurut pendapat budi, apakah budi sependapat bhw "DULUAN" Iman yg Allah justify ? Dimana kalo ada seorang Kristen tidak melakukan pekerjaan2 baik kepada sesama, Iman ybs masih terbuka kemungkinannya tetep Allah justify ?
(5) Tetapi kalau ada orang yang tidak bekerja, namun percaya kepada Dia yang membenarkan orang durhaka, imannya diperhitungkan menjadi kebenaran.
:)
salam.
-
Saya kasih ilustrasi lain,
situasi ketika bbrp anak minta2 di lampu merah.
Kalau Allah memang menuntut perbuatan2 baik ke sesama manusia, maka mr.X yg kendaraannya lagi stop di lampu merah tsb dituntut utk memberi sedekah tidak satu yg paling dekat dgn kendaraannya melainkan ke semua anak2 tsb.
DAN ketika mr.X berpedoman mutlak "apa yang Allah suruh harus dipenuhi tuntutanNYA - yakni berbuat baik ke sesama manusia" - maka mr.X HARUS memberi sedekah ke semua anak2 tsb. Tidak ada "tawar menawar" lagi - karena kalo cuma sedekah ke satu anak yg terdekat = melakukan perbuatan2 baik kepada sesama ... disaat yang bersamaan mr.X tidak sedang melakukan perbuatan2 baik kepada sesama (anak2 lain yg lagi berkeliaran di lampu merah dan KELIATAN oleh mr.X).
bersambung
1)
kalau yang kasih uang pada yang terdekat adalah yang ber iman general (umum0
atao malahan kemungkinan tidak ber -iman
2 kalo yang kasih uang pada semua pengemis dilampu merah (apalagi kalo dia sampe turun dari mobil dan bagi bagi uang) itu iman PL
batu tugu dikasihperpuluhan
#3 Iman Pb adalah gerakan Roh, jadi mungkin saja , yangdekat mobil tidak di beri uang tapi dia memanggil yang jauh untuk di beri
Tuhan Yesus memberkati
Han
-
Dan karena menurut keKristenan Iman nggak bisa digeneralisir, oleh karena itulah saya pingin tau : Seperti apakah iman menurut keKristenan KALAU BUKAN sesuatu yg bersifat personal antara individu manusia dengan Allah ?
Iman Kristen itu personal sekaligus sosial. Dimensi man Kristen itu bagaikan tanda salib. Vertikal = antara saya dan Allah (personal). Horizontal = antara saya dan sesama saya (sosial). Kalau cuma vertikal saja, atau horizontal saja, berarti bukan tanda salib (baca: berarti bukan iman Kristen)
Nah saya sekarang bingung :D ... bukankah "modal" utama yang di jago-in oleh keKristenan itu keselamatan ? :think1: :think: :what:
Ya, keselamatan memang modal, bukan tujuan.
tapi kan Oom Yakobus menyuruh untuk menunjukan iman ? hehehe .... :D
Menunjukan iman yg dimaksud oleh Yakobus adalah mengungkapkan iman (kesaksian) dalam perbuatan nyata. Jadi, bukan menunjukan seperti menunjukan KTP sebagai bukti warga negara.
anyway,
kalo menurut pendapat budi, apakah budi sependapat bhw "DULUAN" Iman yg Allah justify ? Dimana kalo ada seorang Kristen tidak melakukan pekerjaan2 baik kepada sesama, Iman ybs masih terbuka kemungkinannya tetep Allah justify ?
(5) Tetapi kalau ada orang yang tidak bekerja, namun percaya kepada Dia yang membenarkan orang durhaka, imannya diperhitungkan menjadi kebenaran.
Nah, pertanyaan yg ini saya belum paham. BIsa tolong dijelaskan lagi? "Duluan" itu maksudnya duluan dari apa yah? "Pekerjaan2 baik" itu maksudnya apa? Terus hubungannya sama ayat di Roma 4 tsb bagaimana?
Salam
-
Iman Kristen itu personal sekaligus sosial. Dimensi man Kristen itu bagaikan tanda salib. Vertikal = antara saya dan Allah (personal). Horizontal = antara saya dan sesama saya (sosial). Kalau cuma vertikal saja, atau horizontal saja, berarti bukan tanda salib (baca: berarti bukan iman Kristen)
saya belum menemukan aliran kepercayaan lain yg hanya bersifat Vertikal (personal) - ataupun hanya bersifat Horisontal (sosial). Salah satu contoh, saudara muslim saya idem kayak iman Kristen, Vertikal dan Horisontal :).
Ya, keselamatan memang modal, bukan tujuan.
bagi budi, tapi tidak semua orang :).
Menunjukan iman yg dimaksud oleh Yakobus adalah mengungkapkan iman (kesaksian) dalam perbuatan nyata. Jadi, bukan menunjukan seperti menunjukan KTP sebagai bukti warga negara.
KTP itu benda, perbuatan itu kata-kerja ... ya tentu beda :).
Nah, pertanyaan yg ini saya belum paham. BIsa tolong dijelaskan lagi? "Duluan" itu maksudnya duluan dari apa yah?
Allah justify Iman sso itu SEBELUM orang itu berbuat kebaikan2 kepada sesama.
"Pekerjaan2 baik" itu maksudnya apa?
antara lain, perbuatan2 yang Yesus bicarain di parabel domba-kambing.
Terus hubungannya sama ayat di Roma 4 tsb bagaimana?
(5) Tetapi kalau ada orang yang tidak bekerja, namun percaya kepada Dia yang membenarkan orang durhaka, imannya diperhitungkan menjadi kebenaran.
SEBELUM sso melakukan perbuatan2 baik kepada sesama - namun hatinya percaya kepada Dia yang membenarkan orang durhaka, imannya diperhitungkan menjadi kebenaran.
Dari situ, saya mengertikannya :
Iman di justifed - perbuatan2 baik/tidak ke sesama di hakimi (two fold).
Perbuatan2 baik/tidak ke sesama ---> manusia bisa menghakimi
Iman ---> cuma Tuhan yg justify/tidak justify.
Perbuatan2 baik/tidak ke sesama manusia --walopun manusia bisa menghakimi-- namun verdictnya Tuhan juga yang menentukan, karena hanya Dia yang tau iman dan kesanggupan tiap individu.
Tapi itu pendapat saya sebagai sso yang tidak beriman dan tentu tidak akan sejalan dengan pengertian iman Kristen itu sendiri.
Nah yang saya mau tau - bagaimana dgn pengertian menurut iman Kristen ? misal, Apakah Allah ngeliat dulu perbuatan2 baik kepada sesama manusia barulah Dia justify iman sso ?
:)
salam.
-
1)
kalau yang kasih uang pada yang terdekat adalah yang ber iman general (umum0
atao malahan kemungkinan tidak ber -iman
Kalo bagi odading, saya nggak bisa menyatakan sso beriman general gara2 dia cuma ngasih ke yang terdekat Oom. Semua orang mempunyai "reason"-nya sendiri2 ... begitu yg ada dipikiran saya ... :).
2 kalo yang kasih uang pada semua pengemis dilampu merah (apalagi kalo dia sampe turun dari mobil dan bagi bagi uang) itu iman PL
Nggak juga Oom. Saya masih membuka kemungkinan, sso terdorong dari Kasih di hati nuraninya yg meluap-luap utk di suatu kesempatan melakukan hal ungu tsb.
batu tugu dikasih perpuluhan
yah kalo yg ini, baru mungkin bisa masuk ke iman PL ... dan (imo) justru itulah yang IMAN (pure without reasoning) (kata IMAN disini adalah dalam pengertian general.. entah juga ... saya juga pingin tau "batu tugu dikasih perpuluhan" itu seperti apa dalam pengertian iman Kristen :)).
#3 Iman Pb adalah gerakan Roh, jadi mungkin saja , yang dekat mobil tidak di beri uang tapi dia memanggil yang jauh untuk di beri
gerakan roh sih ya gerakan roh --- namun tetap, (imo) manusia jaman sekarang sudah sangat sulit utk menghindari "reasoning". Satu2nya cara adalah memohon Tuhan agar "reason"-nya tsb di "cerahkan" Dia :D.
:)
salam.
-
saya belum menemukan aliran kepercayaan lain yg hanya bersifat Vertikal (personal) - ataupun hanya bersifat Horisontal (sosial). Salah satu contoh, saudara muslim saya idem kayak iman Kristen, Vertikal dan Horisontal :).
bagi budi, tapi tidak semua orang :).
Tidak. Hanya iman Kristen yg ada vertikalnya. Yg bukan iman kristen tidak ada vertikalnya.
KTP itu benda, perbuatan itu kata-kerja ... ya tentu beda :).
Exactly! Oleh sebab itu, kurang tepat bila bro oda memikirkan iman Kristen bagaikan iman Patuh ala robot
(".....Tuhan, saya lagi patuh nih ya melakukan perbuatan2 baik kepada sesama ... saya berIman loh kepada Tuhan, kan saya patuh banget ama perintah Tuhan utk melakukan perbuatan2 baik").
Iman yang seperti itu bukan iman Kristen, seperti KTP bukan perbuatan.
(5) Tetapi kalau ada orang yang tidak bekerja, namun percaya kepada Dia yang membenarkan orang durhaka, imannya diperhitungkan menjadi kebenaran.
SEBELUM sso melakukan perbuatan2 baik kepada sesama - namun hatinya percaya kepada Dia yang membenarkan orang durhaka, imannya diperhitungkan menjadi kebenaran.
Dari situ, saya mengertikannya :
Iman di justifed - perbuatan2 baik/tidak ke sesama di hakimi (two fold).
Perbuatan2 baik/tidak ke sesama ---> manusia bisa menghakimi
Iman ---> cuma Tuhan yg justify/tidak justify.
Perbuatan2 baik/tidak ke sesama manusia --walopun manusia bisa menghakimi-- namun verdictnya Tuhan juga yang menentukan, karena hanya Dia yang tau iman dan kesanggupan tiap individu.
Tapi itu pendapat saya sebagai sso yang tidak beriman dan tentu tidak akan sejalan dengan pengertian iman Kristen itu sendiri.
Nah yang saya mau tau - bagaimana dgn pengertian menurut iman Kristen ? misal, Apakah Allah ngeliat dulu perbuatan2 baik kepada sesama manusia barulah Dia justify iman sso ?
Menurut orang Kristen seperti saya, Allah tidak ngeliat dulu perbuatan2 baik kepada sesama manusia baru Dia justify. Dasarnya, ya bacaan di kitab Roma tsb. :grining:
Salam
-
Kalo bagi odading, saya nggak bisa menyatakan sso beriman general gara2 dia cuma ngasih ke yang terdekat Oom. Semua orang mempunyai "reason"-nya sendiri2 ... begitu yg ada dipikiran saya ... :).
Yeah, karena macam macam alasannya juga general maka imannya juga general
kecuali klo dia memang di gerakan oleh roh untuk memberi kepada yang terdekat
Nggak juga Oom. Saya masih membuka kemungkinan, sso terdorong dari Kasih di hati nuraninya yg meluap-luap utk di suatu kesempatan melakukan hal ungu tsb.
tapi kalau kasih tentunya dia juga harus memperhatikan orang orang yang pada klakson di belakangnya ketika dia turun di lampu merah untuk memberi pada smua pemengemis
yah kalo yg ini, baru mungkin bisa masuk ke iman PL ... dan (imo) justru itulah yang IMAN (pure without reasoning) (kata IMAN disini adalah dalam pengertian general.. entah juga ... saya juga pingin tau "batu tugu dikasih perpuluhan" itu seperti apa dalam pengertian iman Kristen :)).
Perpuluhan di berikan pada Batu Tugu yang untung adalah Kuncen
perpuluhan diberikan pada gereja , yang untung adalah para pengusaha bisnis gereja (GACM)
Sbab Tuhan sebenernya gak butuh uang,ato lain lain duniawi
,buktinya Tuhan ditawarin seluruh kekayaan duniawi juga Ogah
gerakan roh sih ya gerakan roh --- namun tetap, (imo) manusia jaman sekarang sudah sangat sulit utk menghindari "reasoning". Satu2nya cara adalah memohon Tuhan agar "reason"-nya tsb di "cerahkan" Dia :D.
:)
salam.
orang orang PL ngga akan mengenal gerakan Roh ,karena dia sering tertipu sosok Ghaib,karena keseringan memberikan perpuluhan pada batu tugu
Tuhan Yesus memberkati
han
-
Sbab Tuhan sebenernya gak butuh uang,ato lain lain duniawi
,buktinya Tuhan ditawarin seluruh kekayaan duniawi juga Ogah
Kalo gitu sebaiknya disarankan kepada Gereja utk menghilangkan Liturgi persembahan dalam Ibadah. Karena tokh Tuhan gak butuh uang.
Utk operasional gereja, sebaiknya gereja menyebarkan no rekening saja, atau menyiapkan mesin EDC di ruang sekretariat gereja bagi yg mau menyumbang.
-
Kalo gitu sebaiknya disarankan kepada Gereja utk menghilangkan Liturgi persembahan dalam Ibadah. Karena tokh Tuhan gak butuh uang.
Saya kurang sependapat dengan saran menghilangkan liturgi persembahan. Sebab, menurut pemahamanku, liturgi persembahan itu merupakan sarana bagi merka yang bekerja di ladang Tuhan untuk mendapatkan upah. Bukankah Matius 10:10 mengatakan Janganlah kamu membawa bekal dalam perjalanan, janganlah kamu membawa baju dua helai, kasut atau tongkat, sebab seorang pekerja patut mendapat upahnya? Kalau seseorang menjadi pekerja di ladang Tuhan (mungkin sebagai imam, sebagai kuncen gedung gereja, sebagai apa saja yang berhubungan dengan kehidupan menggereja), maka dia layak mendapat upah dari pekerjaannya, yaitu persembahan umat.
Damai, damai, damai.
-
Tidak. Hanya iman Kristen yg ada vertikalnya. Yg bukan iman kristen tidak ada vertikalnya.
Nah itu ... karena perbendaharaan kata "iman" menurut keKristenan HANYA dimiliki Kristen. Perbendaharaan kata "iman" tidak bisa berlaku general.
Dan (imo) kalo kita (saya posisikan diri sebagai orang Kristen ... hehehe :)) mau membuka hati sedikiiiiit aja dgn "mengakui" bhw kosakata "iman" itu mempunyai makna general - maka statement bold tsb menjadi posibilitas BUKAN ke-absolutan / kepastian.
Exactly! Oleh sebab itu, kurang tepat bila bro oda memikirkan iman Kristen bagaikan iman Patuh ala robot
budi kayaknya salah menerapkan analoginya deh ... :).
yang perbuatan mengeluarkan (KTP) itulah yang = perbuatan ... BUKAN benda KTP-nya yg = perbuatan.
Dan menurut saya (entah kalo menurut keKristenan dan ini yg saya mau tau - karena pendapat nonK dianggap selalu berbeda dgn pendapat Kristen secara yg satu gak punya iman dan yg satu lagi punya iman :D) : KALAU perbuatan2 baik kepada sesama tsb yg menurut keKristenan tidak adanya keterlibatan "reasoning" at all dari pihak individu ybs itu sendiri, maka itu bisa dikatakan IMAN model PL (pure) ... yang kata-nya Oom Han batu dikasih persembahan :).
Dilain sisi, (imo) di jaman sekarang .... pure IMAN itu sudah sangat sulit dilaksanakan ... karena "reason2" DAN sikon2 jaman sekarang sudah bertambah banyak merajalela --- sehingga ini menuntun kependapat saya yg nyleneh ... yakni "menjadi kayak robot" untuk di jaman sekarang... :D.
Emangnya salah "menjadi kayak robot" ? Bukan... bukan begitu yang saya maksudkan ... bukan tentang benar/salah (yg malah saya katakan itu PURE iman), melainkan itu pandangan saya sendiri dikala sso beriman di jaman sekarang melakukan perbuatan2 baik ke sesama itu tanpa adanya keterlibatan "reasoning". Dan (imo) melalui permohonan/doa "reasoning" itu kita mohon pencerahanNYA :).
Iman yang seperti itu bukan iman Kristen, seperti KTP bukan perbuatan.
analoginya bukan yg benda KTPnya bud.... melainkan perbuatan mengeluarkan (KTP) itulah yg = perbuatan :).
Analogi budi pada post sebelumnya setaranya adalah IMAN itulah yg = benda KTP .... makanya saya "koreksi" perbuatan BUKAN benda KTP :).
Menurut orang Kristen seperti saya, Allah tidak ngeliat dulu perbuatan2 baik kepada sesama manusia baru Dia justify.
sependapat :).
Dari situ, bisa/bolehkah saya menyimpulkan : Dia justify faith itu independent dari perbuatan2 baik ke sesama manusia ?
dari kesimpulan saya diatas tsb bagaimana menurut budi secara iman Kristen ?
:)
salam.
-
Yeah, karena macam macam alasannya juga general maka imannya juga general
IMO, statement bold nggak bisa dianggap absolut Oom .. karena ....
kecuali klo dia memang di gerakan oleh roh untuk memberi kepada yang terdekat
karena masih ada kata "kecuali" ... hehehe :D.
tapi kalau kasih tentunya dia juga harus memperhatikan orang orang yang pada klakson di belakangnya ketika dia turun di lampu merah untuk memberi pada smua pemengemis
nggak Oom, dia bilang ke saya dia udah parkir mobilnya di carrefour kok :D.
Perpuluhan di berikan pada Batu Tugu yang untung adalah Kuncen
kalo itu maksudnya menyatakan BUKAN iman yang benar (justified by God), odading rasa ayat tsb tidak akan dicantumkan di Alkitab, Oom (termasuk Abraham berniat membunuh anaknya sendiri) :).
perpuluhan diberikan pada gereja , yang untung adalah para pengusaha bisnis gereja (GACM)
yang biru juga bisa merasa "untung" kok Oom (secara rohani individu), kalo yang merah ya nggak tau juga, karena melibatkan organisasi :).
Sbab Tuhan sebenernya gak butuh uang,ato lain lain duniawi
,buktinya Tuhan ditawarin seluruh kekayaan duniawi juga Ogah
IMO, Djo menerangkannya dengan baik di thread lain ttg hal ini dan saya sependapat :).
orang orang PL ngga akan mengenal gerakan Roh ,karena dia sering tertipu sosok Ghaib,karena keseringan memberikan perpuluhan pada batu tugu
si Om ada ada aja deh ... atuh kalo para nabi PL lagi pada kena tepu ya tentu dijelaskan pula-lah oleh ayat bhw mereka itu lagi pada kena tepu ... wong salomo bini-nya bejibun aja dikasih tau ... hehehe :D.
:)
salam.
-
Tidak. Hanya iman Kristen yg ada vertikalnya. Yg bukan iman kristen tidak ada vertikalnya.
Nah itu ... karena perbendaharaan kata "iman" menurut keKristenan HANYA dimiliki Kristen. Perbendaharaan kata "iman" tidak bisa berlaku general.
Dan (imo) kalo kita (saya posisikan diri sebagai orang Kristen ... hehehe :)) mau membuka hati sedikiiiiit aja dgn "mengakui" bhw kosakata "iman" itu mempunyai makna general - maka statement bold tsb menjadi posibilitas BUKAN ke-absolutan / kepastian.
Ya, bisa saja iman dimaknai secara 'general' (mungkin semacam jadi semacam 'teori', kali ya?). Tapi, as soon as iman dimaknai secara 'general' seperti itu, kata 'vertikal' menjadi tidak ada referensinya. yang ada tinggal yg 'horizontal'.
Hanya iman Kristen yg ada vertikalnya, yg bukan iman Kristen (incl iman yg 'general') tidak ada vertikalnya. Kenapa? Karena hanya iman Kristen yg meng-acknowledge 'titik lain di atas sono' (sehingga membuat sumbu vertikal). Orang yg bukan Kristen mungkin bisa bilang bahwa mereka juga beriman kepada Tuhan. Tapi, bila ditelisik lebih mendalam, sebenarnya mereka tidak beriman kepada apapun kecuali pada diri mereka sendiri. (seandainya bro oda mau membuka pikiran sedikit saja, bro oda akan melihat hal ini :D)
Dan menurut saya (entah kalo menurut keKristenan dan ini yg saya mau tau - karena pendapat nonK dianggap selalu berbeda dgn pendapat Kristen secara yg satu gak punya iman dan yg satu lagi punya iman :D) : KALAU perbuatan2 baik kepada sesama tsb yg menurut keKristenan tidak adanya keterlibatan "reasoning" at all dari pihak individu ybs itu sendiri,[/b] maka itu bisa dikatakan IMAN model PL (pure) ... yang kata-nya Oom Han batu dikasih persembahan :).
Membaca yg saya tebali, saya jadi bingung karena tadinya saya kira malah bro oda yg mengatakan bahwa iman dan perbuatan itu berdiri sendiri2. Kok sekarang malah jadi Kekristenan yg dibilang melihat iman dan perbuatan (berikut reasoningnya) tidak berkaitan? :swt:
Anyway, dalam Kekristenan, iman, cinta, perbuatan, pikiran, hati itu tidak lepas sendiri2, sebagaimana ditunjukan dalam Hukum yg Tuhan Yesus katakan.
Dari situ, bisa/bolehkah saya menyimpulkan : Dia justify faith itu independent dari perbuatan2 baik ke sesama manusia ?
dari kesimpulan saya diatas tsb bagaimana menurut budi secara iman Kristen ?
Ya, nggak independent. Karena realita iman Kristen dan perbuatan emang nggak berdiri sendiri2. Iman Kristen dan perbuatan itu bagaikan sebuah kata dengan maknanya. Nempel.
Salam
-
Ya, bisa saja iman dimaknai secara 'general' (mungkin semacam jadi semacam 'teori', kali ya?)
bukan teori kali ya... melainkan definisi ? :)
Tapi, as soon as iman dimaknai secara 'general' seperti itu, kata 'vertikal' menjadi tidak ada referensinya. yang ada tinggal yg 'horizontal'.
Abraham adalah salah satu contoh IMAN secara definisi. Abraham vertikal dan horizontal.
Hanya iman Kristen yg ada vertikalnya, yg bukan iman Kristen (incl iman yg 'general') tidak ada vertikalnya. Kenapa? Karena hanya iman Kristen yg meng-acknowledge 'titik lain di atas sono' (sehingga membuat sumbu vertikal).
Abraham tidak mengenal "iman Kristen" kan budi ?
Dan tentunya saya nggak sedang mengharapkan jawaban : "oh Abraham itu beriman Kristen ... cuma aja dia nggak/belon tau" loh" ... hehehe :D
Orang yg bukan Kristen mungkin bisa bilang bahwa mereka juga beriman kepada Tuhan. Tapi, bila ditelisik lebih mendalam, sebenarnya mereka tidak beriman kepada apapun kecuali pada diri mereka sendiri.
ini terkait dgn thread phooey, "Adakah ukuran obyektif yang dapat diukurkan bagi iman seseorang ??" :)
(seandainya bro oda mau membuka pikiran sedikit saja, bro oda akan melihat hal ini :D)
justru saya sedang belajar membuka pikiran dgn pedoman dua hal : secara Kristen dan secara general, bud.
Sedangkan yg orang Kristen itu sendiri, kok sepertinya nggak mau ngeliat yg secara general --- melainkan mlulu secara Kristen ?
Membaca yg saya tebali, saya jadi bingung karena tadinya saya kira malah bro oda yg mengatakan bahwa iman dan perbuatan itu berdiri sendiri2.
Kan yg saya maksudkan pada kata "perbuatan" disitu adalah perbuatan2 baik kepada sesama yg melibatkan si objek penderitanya tsb.
Kok sekarang malah jadi Kekristenan yg dibilang melihat iman dan perbuatan (berikut reasoningnya) tidak berkaitan? :swt:
Iman tidak berkaitan dengan perbuatan2 baik kepada sesama tidak berkaitan.
Iman is iman.
Perbuatan2 baik kepada sesama (jaman sekarang) sangat terpengaruh "reasoning" dalam melakukan perbuatan2 tsb.
Anyway, dalam Kekristenan, iman, cinta, perbuatan, pikiran, hati itu tidak lepas sendiri2, sebagaimana ditunjukan dalam Hukum yg Tuhan Yesus katakan.
Biru = didalam, Merah = diluar.
Ya, nggak independent.
kok sepertinya terdapat kontradiksi dengan kalimat budi sbb yah ?
Menurut orang Kristen seperti saya, Allah tidak ngeliat dulu perbuatan2 baik kepada sesama manusia baru Dia justify.
Dari jawaban budi "nggak independet" itu = DEPENDENT.
Dengan begitu kalimatnya (semestinya) menjadi :
"Menurut orang Kristen seperti saya, Allah tidak ngeliat dulu perbuatan2 baik kepada sesama manusia baru Dia justify"
bisa tolong budi jabarkan dua pengertian yg berbeda tsb ? :)
Karena realita iman Kristen dan perbuatan emang nggak berdiri sendiri2. Iman Kristen dan perbuatan itu bagaikan sebuah kata dengan maknanya. Nempel.
Sekarang, kalo iman Kristen dan perbuatan nggak berdiri sendiri2 ... bagaimana dengan murid yg kecebur ?
Secara keKristenan mengukur iman dari perbuatan2 (tidak bisa terlepas) ... apakah keKristenan menyimpulkan/menganggap murid yang kecebur itu dikarenakan KURANG perbuatan2 baiknya kepada sesama ? ---> KURANGnya perbuatan2 baik si murid kepada sesama menyebabkan KURANGnya iman dia, sehingga dia menjadi kecebur ?
:)
salam.
-
Sambil menunggu respon Budi atas pertanyaan Odading, saya ingin tanya kepada kawan-kawan sekalian, siapakah /sesama manusia/ yang dimaksudkan oleh judul trit? Di Lukas 10: 25-37, ada perikop berjudul Orang Samaria yang murah hati. Apakah /sesama manusia/ pada judul trit sama dengan yang dimaksudkan oleh Luk 10:25-37? Tepatnya, Luk 10:29-37.
Ini saya kopikan:
29 Tetapi untuk membenarkan dirinya orang itu berkata kepada Yesus: "Dan siapakah sesamaku manusia?"
30 Jawab Yesus: "Adalah seorang yang turun dari Yerusalem ke Yerikho; ia jatuh ke tangan penyamun-penyamun yang bukan saja merampoknya habis-habisan, tetapi yang juga memukulnya dan yang sesudah itu pergi meninggalkannya setengah mati.
31 Kebetulan ada seorang imam turun melalui jalan itu; ia melihat orang itu, tetapi ia melewatinya dari seberang jalan.
32 Demikian juga seorang Lewi datang ke tempat itu; ketika ia melihat orang itu, ia melewatinya dari seberang jalan.
33 Lalu datang seorang Samaria, yang sedang dalam perjalanan, ke tempat itu; dan ketika ia melihat orang itu, tergeraklah hatinya oleh belas kasihan.
34 Ia pergi kepadanya lalu membalut luka-lukanya, sesudah ia menyiraminya dengan minyak dan anggur. Kemudian ia menaikkan orang itu ke atas keledai tunggangannya sendiri lalu membawanya ke tempat penginapan dan merawatnya.
35 Keesokan harinya ia menyerahkan dua dinar kepada pemilik penginapan itu, katanya: Rawatlah dia dan jika kaubelanjakan lebih dari ini, aku akan menggantinya, waktu aku kembali.
36 Siapakah di antara ketiga orang ini, menurut pendapatmu, adalah sesama manusia dari orang yang jatuh ke tangan penyamun itu?"
37 Jawab orang itu: "Orang yang telah menunjukkan belas kasihan kepadanya." Kata Yesus kepadanya: "Pergilah, dan perbuatlah demikian!"
Mungkin, pemahaman saya agak 'miring' atau bagaimana, menurut pemahaman saya, bercermin dari ayat 36 & 37 kisah itu, maka yang dinamakan dengan sesama manusia ialah orang yang berbuat belas kasihan kepada kita. Bahwa Imam, dan orang Lewi yang berlalu dari jalan dimana orang yang kerampokan itu tergeletak, karena tidak berbuat belas kasihan kepada si terrampok, bukanlah sesama si terrampok.
Meskipun Tuhan Jesus Kristus tidak menjawab dengan frontal atas pertanyaan "siapakah sesama manusia", namun, dari rangkaian kisah itu seakan mengarahkan pemahaman pembacanya, bahwa yang dinamakan sebagai sesama ialah mereka yang berbuat belas kasihan kepada kita. Maka, dapat diartikan, Imam dan orang Lewi yang berlalu saja dari orang yang kerampokan itu, bukan sesama bagi si terrampok.
Demikiankah?
Damai, damai, damai.
-
Husada,
Menarik ! :afro:
secara saya sendiri kan kebetulan emang model orang yg "ribet" dalam mengertikan suatu kalimat ... hehehe :D.
saya ingin tanya kepada kawan-kawan sekalian, siapakah /sesama manusia/ yang dimaksudkan oleh judul trit? Di Lukas 10: 25-37, ada perikop berjudul Orang Samaria yang murah hati. Apakah /sesama manusia/ pada judul trit sama dengan yang dimaksudkan oleh Luk 10:25-37? Tepatnya, Luk 10:29-37.
bagaimana menurut teman2 secara iman Kristen, saya gak tau juga husada.
Dan kalo boleh saya mengemukakan pengertian saya sebagai orang yg nggak beriman .... menurut saya :
kata "sesama manusia" di perikop ilustrasi orang Samaria dgn yg ada di judul thread itu tidak sama pengertiannya.
Yg di thread ini, pengertiannya adalah general --- tidak memfokuskan apakah perbuatan baik ke sesama manusia yg satu aliran ataupun yg berbeda aliran.
Sedangkan yg di ayat ... tebakan saya berfokus ke sesama manusia yg beda aliran... ke sesama manusia yang pokoknya diasumsikan "berbeda dgn saya" (apapun itu jenis perbedaannya).
Mungkin, pemahaman saya agak 'miring' atau bagaimana, menurut pemahaman saya, bercermin dari ayat 36 & 37 kisah itu, maka yang dinamakan dengan sesama manusia ialah orang yang berbuat belas kasihan kepada kita.
sependapat, namun saya mengertikannya lebih terinci ... yakni, ungu tsb BUKAN dari lingkungan "kita" (ataupun "kita" tidak tahu menahu si ungu - ungupun tidak tahu menahu ttg "kita").
Di bahasa inggrisnya digunakan kata "neighbour" (tidak digunakan kata sesama manusia). ---> dengan begitu (imo) ada suatu batasan antara mana yg neighbour dan mana yg bukan neighbour ... ibarat anggota2 keluarga didalam satu rumah tidak bisa dikatakan neighbour.
Lebih luas lagi, (imo) pengertiannya ayat tsb kemungkinan juga ngerujuk ke orang2 tidak dikenal .... ungu tidak mengenal "kita" dan "kita"pun tidak mengenal ungu ---> tidak ada batasan didalam/diluar melainkan : tidak memperdulikan siapapun orangnya (1 aliran ato tidak, 1 keluarga ato tidak, 1 kelompok ato kagak) = "neighbour".
Bahwa Imam, dan orang Lewi yang berlalu dari jalan dimana orang yang kerampokan itu tergeletak, karena tidak berbuat belas kasihan kepada si terrampok, bukanlah sesama si terrampok
Dari yang bold, karena saya sendiri gak tau apakah ada perbedaan antara orang2 yg terlibat di ayat tsb ... saya asumsikan baik Imam, Lewi dan Samaria nggak tahu menahu tentang si pesakitan, si pesakitanpun nggak tahu menahu tentang Imam, Lewi dan Samaria ---> Dan si Samaria-lah yang masuk ke kategori yang LAYAK disebut "neighbour". Jadi.....
Maka, dapat diartikan, Imam dan orang Lewi yang berlalu saja dari orang yang kerampokan itu, bukan sesama bagi si terrampok.
Jadi... --- walaupun Imam dan Lewi bisa juga dikatakan literally neighbour (antara mereka dgn si pesakitan "asing")... namun mereka tidak bersikap sebagaimana seorang "neighbour" yg Yesus ajarkan.
:)
salam.
-
Bahwa Imam, dan orang Lewi yang berlalu dari jalan dimana orang yang kerampokan itu tergeletak, karena tidak berbuat belas kasihan kepada si terrampok, bukanlah sesama si terrampok.
Demikiankah?
Damai, damai, damai.
Imam ,orang lewi masih menganut Taurat. jadi mereka hanya mementingkan Perpuluhan (buat makan mereka )
Tuhan Yesus memberkati
Han
-
bukan teori kali ya... melainkan definisi ? :)
Yang saya maksud sih bukan definisi, melainkan "smacam teori". :D
Abraham adalah salah satu contoh IMAN secara definisi. Abraham vertikal dan horizontal. Abraham tidak mengenal "iman Kristen" kan budi ?
Dan tentunya saya nggak sedang mengharapkan jawaban : "oh Abraham itu beriman Kristen ... cuma aja dia nggak/belon tau" loh" ... hehehe :D
Aduh gimana ya? IMO, iman Abraham itu iman Kristen. Dia percaya pada Allah yg memberikan pengampunan dosa/penylamat/mesias. Hal-hal prinsipil yg ia percaya itu kristen lho. (Jadi, bukan masalah ia udah tau atau belum, melainkan masalah apa yg ia imani itu)
ini terkait dgn thread phooey, "Adakah ukuran obyektif yang dapat diukurkan bagi iman seseorang ??" :)
Kalo saya sih, tanya aja orang itu: "Kamu percaya Allah Tritunggal?", "Kamu percaya dirimu berdosa dan hanya Allah yg dapat menyelamatkanmu?", "Kamu percaya Yesus adalah Allah yg berinkarnasi untuk menyelamatkan manusia?", "Kamu mau hidup dalam Kristus?"
Kalau jawabannya "ya", ya bagi saya dia beriman Kristen. Kalau jawabannya "tidak", ya berarti dia bukan beriman Kristen. Tapi, saya tetep tahu kalo orang bisa bohong. Itu nantinya akan terlihat di perbuatannya sehari-hari. Sebab, iman Kristen dan perbuatan bak kata dan maknanya.
Tapi sebenarnya mau orang itu bohong atau nggak, mau saya dapat info yg obyektif atau nggak (ttg keimanan rang tsb), saya rasa itu not my problem/business. Yang jadi urusan saya adalah menjadi kesaksian hidup bagi semua orang, bukan mendapat obyektifitas dai keimanan orang lain.
justru saya sedang belajar membuka pikiran dgn pedoman dua hal : secara Kristen dan secara general, bud.
Jangan-jangan pedoman macam itu malah menutup pikiran, lho bro oda.
Jangan-jangan pedoman yang satu malah menganulir pedoman yang lain...
IMO, orang yang tahu iman Kristen itu seperti apa hanyalah orang Kristen. Orang yang bukan Kristen bisa tahu juga, tapi ya cuma sebagai "semacam teori" saja :D
Sedangkan yg orang Kristen itu sendiri, kok sepertinya nggak mau ngeliat yg secara general --- melainkan mlulu secara Kristen ?
Yah, namanya juga orang Kristen, kan? :grining: Kalo orang Islam, ya melihat secara Islam. Orang Budha, ya melihat secara Budha. Orang "teori", ya melihat secara "teori"...atau, pinjam istilah bro oda, secara "general".
Iman is iman.
Perbuatan2 baik kepada sesama (jaman sekarang) sangat terpengaruh "reasoning" dalam melakukan perbuatan2 tsb.
"reasoning" itu apa tidak menunjukan iman?
Misal: si A berbuat baik kepada si B. Reason-nya apa? Karena si B galak. Iman si A= orang galak musti dibaikin. (Dan, kalo ditelisik lebih dalam, kenapa orang galak musti dibaikin? Biar diri sendiri nggak digalakin-->"keselamatan")
Hahaha...itu misal saja lho ya... :grining:
kok sepertinya terdapat kontradiksi dengan kalimat budi sbb yah? Dari jawaban budi "nggak independet" itu = DEPENDENT.
Dengan begitu kalimatnya (semestinya) menjadi :
"Menurut orang Kristen seperti saya, Allah tidak ngeliat dulu perbuatan2 baik kepada sesama manusia baru Dia justify"
bisa tolong budi jabarkan dua pengertian yg berbeda tsb ? :)
Masa sih kontradiksi? :oO
Saya bilang,"Iman dan perbuatan itu saling terkait satu sama lain." Trus, saya bilang lagi,"Allah menjustify iman orang tanpa ngeliat dulu perbuatan2nya." Di mana kontradiksinya yah? :swt:
Apakah, menurut bro oda, kalau iman dan perbuatan saling terkait, maka hal tsb mengimplikasikan bahwa Allah pasti lihat dulu perbuatan sebelum menjustify iman orang?
Kita umpamakan iman dan perbuatan bagai dua sisi dari sebuah koin. Lalu, kita umpamakan justifikasi iman bagi aksi menyentuh salah satu sisi uang logam. Nah, apakah untuk menyentuh sisi "iman" maka orang harus melihat dulu sisi "perbuatan"? Tentu nggak, kan?
Sekarang, kalo iman Kristen dan perbuatan nggak berdiri sendiri2 ... bagaimana dengan murid yg kecebur ?
Secara keKristenan mengukur iman dari perbuatan2 (tidak bisa terlepas) ... apakah keKristenan menyimpulkan/menganggap murid yang kecebur itu dikarenakan KURANG perbuatan2 baiknya kepada sesama ? ---> KURANGnya perbuatan2 baik si murid kepada sesama menyebabkan KURANGnya iman dia, sehingga dia menjadi kecebur ?
Petrus jadi kecebur karena ia takut sama angin yg tiba-tiba datang. Ada empat partisipan penting dalam teks ini: Petrus, Yesus, angin, air(danau)
Waktu Yesus bilang "Ayo sini", fokus Petrus hanya ada pada Yesus (bayangkan anak kecil yang dipanggil papa/mamanya untuk masuk ke, misalnya, rumah baru). Waktu angin tiba-tiba muncul, fokus Petrus tsb terpecah dan ia pun kecebur. Mungkin dalam hatinya ia berkata "Aduh, mati aku!" yang mengimplikasikan bahwa, baginya, kuasa angin lebih riil dari kuasa Yesus. Padahal, sebelumnya ia sudah pernah melihat dengan mata kepalanya sendiri bagaimana kuasa Yesus itu riil dan lebih besar daripada kuasa angin dan ia juga sudah pernah mendengar, dalam peristiwa yg hampir serupa, Yesus berkata "You of little faith.." (IMO, di kali kedua Yesus mengucapkan kata-kata tsb, ada semacam sindiran yg mengingatkan).
Apa artinya? Beriman Kristen berarti senantiasa setiap saat percaya bahwa kuasa Allah lebih besar dari segala kuasa yang ada di depan mata (baca: di dunia ini). Petrus kecebur karena ia kurang percaya/meragukan kebesaran kuasa Allah. Jadi, bukan karena ia kurang berbuat baik, seperti yg ada dalam pertanyan bro oda di atas.
IMO, teks tsb tidak bicara apa-apa soal aspek 'horizontal' dari iman Krsiten. Teks tsb bicara soal aspek 'vertikal' dari iman Kristen. (Tapi, jangan terus diartikan bahwa aspek vertikal dan horizontal itu terpisah sendiri-sendiri ya... :grining:)
Salam
-
Sambil menunggu respon Budi atas pertanyaan Odading, saya ingin tanya kepada kawan-kawan sekalian, siapakah /sesama manusia/ yang dimaksudkan oleh judul trit? Di Lukas 10: 25-37, ada perikop berjudul Orang Samaria yang murah hati. Apakah /sesama manusia/ pada judul trit sama dengan yang dimaksudkan oleh Luk 10:25-37? Tepatnya, Luk 10:29-37.
Ini saya kopikan:
29 Tetapi untuk membenarkan dirinya orang itu berkata kepada Yesus: "Dan siapakah sesamaku manusia?"
30 Jawab Yesus: "Adalah seorang yang turun dari Yerusalem ke Yerikho; ia jatuh ke tangan penyamun-penyamun yang bukan saja merampoknya habis-habisan, tetapi yang juga memukulnya dan yang sesudah itu pergi meninggalkannya setengah mati.
31 Kebetulan ada seorang imam turun melalui jalan itu; ia melihat orang itu, tetapi ia melewatinya dari seberang jalan.
32 Demikian juga seorang Lewi datang ke tempat itu; ketika ia melihat orang itu, ia melewatinya dari seberang jalan.
33 Lalu datang seorang Samaria, yang sedang dalam perjalanan, ke tempat itu; dan ketika ia melihat orang itu, tergeraklah hatinya oleh belas kasihan.
34 Ia pergi kepadanya lalu membalut luka-lukanya, sesudah ia menyiraminya dengan minyak dan anggur. Kemudian ia menaikkan orang itu ke atas keledai tunggangannya sendiri lalu membawanya ke tempat penginapan dan merawatnya.
35 Keesokan harinya ia menyerahkan dua dinar kepada pemilik penginapan itu, katanya: Rawatlah dia dan jika kaubelanjakan lebih dari ini, aku akan menggantinya, waktu aku kembali.
36 Siapakah di antara ketiga orang ini, menurut pendapatmu, adalah sesama manusia dari orang yang jatuh ke tangan penyamun itu?"
37 Jawab orang itu: "Orang yang telah menunjukkan belas kasihan kepadanya." Kata Yesus kepadanya: "Pergilah, dan perbuatlah demikian!"
Mungkin, pemahaman saya agak 'miring' atau bagaimana, menurut pemahaman saya, bercermin dari ayat 36 & 37 kisah itu, maka yang dinamakan dengan sesama manusia ialah orang yang berbuat belas kasihan kepada kita. Bahwa Imam, dan orang Lewi yang berlalu dari jalan dimana orang yang kerampokan itu tergeletak, karena tidak berbuat belas kasihan kepada si terrampok, bukanlah sesama si terrampok.
Meskipun Tuhan Jesus Kristus tidak menjawab dengan frontal atas pertanyaan "siapakah sesama manusia", namun, dari rangkaian kisah itu seakan mengarahkan pemahaman pembacanya, bahwa yang dinamakan sebagai sesama ialah mereka yang berbuat belas kasihan kepada kita. Maka, dapat diartikan, Imam dan orang Lewi yang berlalu saja dari orang yang kerampokan itu, bukan sesama bagi si terrampok.
Demikiankah?
Damai, damai, damai.
IMO, ya begitu. Sesama si terampok adalah orang yang menolongnya, orang Samaria. Imam dan orang Lewi itu bukan sesama si terampok.
Tapi, bila ditarik ke konteks kita, maka teks tsb lebih menunjukan bahwa sesama kita tidak terbatasi oleh kesamaan ras atau agama atau profesi dll, bukan menunjukan bahwa sesama kita adalah orang yg berbelas kasih kepada kita.
Perlu diperhatikan juga bahwa dalam konteks komunikasinya, perumpamaan tsb dipakai Yesus untuk menjawab seorang Yahudi. Yesus memakai orang Samaria sebagai tokoh utamanya. Orang Yahudi kan merendahkan orang Samaria tuh. Jadi, isu kesamaan ras atau agama menjadi "marked" atau "targeted" dalam wacana "siapakah sesamaku?" di sini.
Salam
-
Dia (Abraham) percaya pada Allah yg memberikan pengampunan dosa/penylamat/mesias. Hal-hal prinsipil yg ia percaya itu kristen lho. (Jadi, bukan masalah ia udah tau atau belum, melainkan masalah apa yg ia imani itu)
Nah... kalo Abraham aja bisa "merumuskan" bahwa Allah yang dia kenal adalah Allah pengampun/penyelamat/tempat berharap/memohon bagi diri Abraham --- KENAPA "rumusan" ini jadi dianggap nggak bisa di aplikasikan ke manusia lainnya oleh keKristenan yah ?
IMO, iman Abraham itu iman Kristen.
begimana bisa disebut iman Kristen siiiiiii ???? :'o :think1: :shrug: :what: :what: :what:
Bagi saya sudah cukup jelas contoh iman Abraham adalah definisi IMAN secara general yang dari wiki tsb ... lagian toh Alkitab sendiri gak pernah menyatakan Abraham beriman Kristen, kaan ? :).
Kalo saya sih, tanya aja orang itu: "Kamu percaya Allah Tritunggal?", "Kamu percaya dirimu berdosa dan hanya Allah yg dapat menyelamatkanmu?", "Kamu percaya Yesus adalah Allah yg berinkarnasi untuk menyelamatkan manusia?", "Kamu mau hidup dalam Kristus?"
Kalau jawabannya "ya", ya bagi saya dia beriman Kristen.
Nah, kalo Abraham menjawab coklat dgn YA, barulah dia bisa dikatakan beriman Kristen - kaaan ?
Dilain sisi, pada yang coklat .... JELAS Abraham tidak mengetahui ttg inkarnasi ... namun (imo) cukup jelas, Abraham percaya bhw FIRMAN yg keluar dari Allah-nya itu adalah penyelamat hidupnya.
Sekali lagi, sementara sudah cukup jelas Abraham nggak tau ttg doktrin Tritunggal dan inkarnasi .... bagaimana bisa dikatakan Abraham beriman Kristen ? :think1:
Kalau mau "dipaksa" ke aliran kepercayaan lain (muslim) --- maka bukankah mereka juga akan berkata Abraham beriman Islam ?
Nah, ketimbang gontok2an antara kedua aliran kepercayaan ini --- kenapa nggak ambil definisi generalnya aja bhw Iman Abraham adalah Iman secara definisi general :deal: :flower1: ?
Daripada ngeributin, yg satu bilang ... "oh nggak... itu Abraham beriman Kristen" . :scold: ... yang satu lagi bilang "oh nggak.... itu Abraham beriman Islam" :takethat: :D.
Kalau jawabannya "tidak", ya berarti dia bukan beriman Kristen. Tapi, saya tetep tahu kalo orang bisa bohong.
yang bold maksud budi itu kepastian mutlak absolut ?
Yang jadi urusan saya adalah menjadi kesaksian hidup bagi semua orang
Nah... budi sendiri secara gak sadar sudah menuliskannya... hehehe :D ---> YA... saya sependapat ... kesaksian hidup bagi ORANG ... bukan Allah :dance: :giggle:
bukan mendapat obyektifitas dai keimanan orang lain
Nah disini sedikit beda ... (imo) JELAS secara gak sadar juga, kita juga sedang MAU menunjukan bhw kita orang yang beriman kepada ORANG.
Jangan-jangan pedoman macam itu malah menutup pikiran, lho bro oda.
Jangan-jangan pedoman yang satu malah menganulir pedoman yang lain...
Nggak... saya sendiri nyadar kok, saya membedakan pengertian IMAN secara general dengan yg kayak begimana iman Kristen, yang kayak begimana iman buddha, yang kayak bgimana iman Islam, dlsb :D.
Dengan "memisahkan" kata orange ... maka didapat definisi general ---> dan dari definisi general ini - maka tidaklah mengherankan perbuatan2 baik kepada sesama terbuka kemungkinannya dilakukan para manusia (apapun aliran kepercayaannya) berdasarkan KASIH :flower1:
IMO, orang yang tahu iman Kristen itu seperti apa hanyalah orang Kristen.
YA... saya sependapat kok bud.
Sama sependapatnya apabila ada kalimat "orang yang tahu iman Islam itu seperti apa hanyalah orang Islam".
Dan secara generalnya :
"yang tahu iman sso itu hanyalah Allah".
Dan kalo "dipaksa" dengan adanya iman Kristen, iman Buddha, iman Islam ---> maka kalimatnya menjadi : yg tahu iman Kristen itu hanyalah Allah Kristen --- yang tahu iman Islam itu hanyalah Allah Islam
Orang yang bukan Kristen bisa tahu juga, tapi ya cuma sebagai "semacam teori" saja :D
Saya sebenernya nggak sedang ber-teori kok... sekarang tinggal dibuka sedikiiiiiit aja bhw kosakata "IMAN" itu ADA dan definisinya memang berlaku secara general ... hehehe :D.
Yah, namanya juga orang Kristen, kan? :grining: Kalo orang Islam, ya melihat secara Islam. Orang Budha, ya melihat secara Budha. Orang "teori", ya melihat secara "teori"...atau, pinjam istilah bro oda, secara "general".
Bukan begitu bud, maksud saya adalah definisi dari kata IMAN tsb itu sendiri diakui keKristenan mempunyai definisi general atau kagak ?
Alkitab sendiri (imo) sepertinya "mengaku" definisi kata IMAN secara general kaan ?
"reasoning" itu apa tidak menunjukan iman?
Saya agak kesulitan menjabarkan pengertian saya... maap... hehehe :D.
Anyway bukan begitu yang saya maksudkan pada quote budi diatas. Yang saya maksud adalah kepatuhan atas perintah Allah itulah yg di jaman sekarang sudah cukup banyak tersangkut paut dgn "reasoning".
Kolose 3 : 23
Apapun juga yang kamu perbuat, perbuatlah dengan segenap hatimu seperti untuk Tuhan dan bukan untuk manusia.
Yang merah itu tidak bisa di judge - tidak usah oleh orang lain - bahkan ke diri sendiripun masih dipertanyakan "apakah saya sudah berbuat dgn segenap hati untuk Tuhan" ??
Karena apa sehingga bisa timbul pertanyaan demikian ?
Karena tuntutan ... tuntutan Kasihilah sesamamu manusia --- dan ketika pengemis yang deket dikasih sedekah bersamaan itu juga anak2 yang jauh tidak dikasih sedekah.
Disatu sisi dengan segenap hati memberi sedekah ke anak yang deket --- bersamaan itu pula tidak sedang menjalankan "Kasihilah sesamamu manusia" ke anak2 yang jauh.
Dari situlah saya berpendapat bhw IMAN tidak tergantung dari situ, karena (menurut saya yah) Allah tidak menuntut lebih dan Dia TAU perbuatan2 sso terpengaruh oleh reasoning --- NAMUN "segenap hati" tidak tersangkut reasoning, dan inilah yg Allah justify - BUKAN perbuatan-nya :).
bersambung
-
Misal: si A berbuat baik kepada si B. Reason-nya apa? Karena si B galak. Iman si A= orang galak musti dibaikin. (Dan, kalo ditelisik lebih dalam, kenapa orang galak musti dibaikin? Biar diri sendiri nggak digalakin-->"keselamatan")
bukan itu loh yang saya maksudkan ...:)
Reasonnya itu ngerujuk ke Allah atas kepatuhan pada perintah "Kasihilah sesamamu manusia" ---> wujud perbuatan baik ke sesama manusia itu NGGAK diliat jadi satu dengan iman oleh Allah ---> karena kalo diliat jadi satu dgn perbuatan2 (yg mengandung reason2) ... maka akan banyak sekali orang2 Kristen yang tidak pernah Allah justify their faith :).
Masa sih kontradiksi? :oO
Saya bilang,"Iman dan perbuatan itu saling terkait satu sama lain." Trus, saya bilang lagi,"Allah menjustify iman orang tanpa ngeliat dulu perbuatan2nya." Di mana kontradiksinya yah? :swt:
begini loh bud ...
odading :
Dia justify faith itu independent dari perbuatan2 baik ke sesama manusia ?
budi :
Ya, nggak independent
Dengan begitu dari percakapan diatas kita nggak sejalan.
Odading bilang "indendent" (tidak tergantung / berdiri sendiri) --- budi bilang "nggak independent" (nggak tidak tergantung = tergantung / tidak berdiri sendiri).
versi kalimat budi menjadi :
Dia justify faith itu dependent dari perbuatan2 baik ke sesama manusia ?
Sementara kalimat ijo mengandung pengertian independent (tidak tergantung). Bukankah itu "kontradiksi" ? hehehe :D.
Apakah, menurut bro oda, kalau iman dan perbuatan saling terkait, maka hal tsb mengimplikasikan bahwa Allah pasti lihat dulu perbuatan sebelum menjustify iman orang?
Loh kok ? ... hehehe...:D.
JUSTRU saya sedang mempelajari bagaimana mengertikan "kok imanKristen dan perbuatan2 baiknya bisa dikatakan saling terkait siiih ???" --- karena secara pengertian saya : Allah justify faith itu tanpa melihat dulu perbuatan2 baik ke sesama manusia ---> sehingga, mau dia itu imanKristen kek, imanIslam kek, imanBuddha kek, imanAbraham kek ... masih tetep terbuka kemungkinannya di justify Allah.
Kita umpamakan iman dan perbuatan bagai dua sisi dari sebuah koin
sungguh... maap... saya masih nggak/belon bisa mengerti iman dan perbuatan bagai dua sisi koin :D.
Manusia hidup dan perbuatan bagai dua sisi koin ----> YA.
Perbuatan2nya ada yang baik, ada yang jahat, setengah2, ada yang berdasarkan kasih, ada yg sekedar unjuk gigi, dlsb.
Manusia hidup dan beriman bagai dua sisi koin ---> YA.
Iman2nya itu, ada yg imanKristen, imanKatolik, imanCalvin, imanIslam, imanAbraham, imanNyaiLoroKidul, dlsb dlsb.
Petrus jadi kecebur karena ia takut sama angin yg tiba-tiba datang. Ada empat partisipan penting dalam teks ini: Petrus, Yesus, angin, air(danau)
Ya... dan dari sini tidak "terungkapkan" bhw iman dan perbuatan2 baik kepada sesama manusia bagai 2 sisi mata koin ... iya kaaan ? :D.
Apa artinya? Beriman Kristen berarti senantiasa setiap saat percaya bahwa kuasa Allah lebih besar dari segala kuasa yang ada di depan mata
YA... sependapat. Iman itu tidak menyangkut hal2 yang keliatan atau saya gunakan istilah personal antara individu ybs dgn Allah atau apapun yg dia percayai.
Tetapi tidak sertamerta artinya itu berlaku bagi yang beriman Kristen. Kalau sso spesifik menggunakan kata Kristen, maka artinya dia tidak akan pernah (ataupun tidak bisa) mengakui bhw masih terbuka kemungkinannya bahwa ada orang lain (yang bukan Kristen) yg percaya bahwa Kuasa Allah lebih besar dari segalanya.
IMO, teks tsb tidak bicara apa-apa soal aspek 'horizontal' dari iman Krsiten. Teks tsb bicara soal aspek 'vertikal' dari iman Kristen. (Tapi, jangan terus diartikan bahwa aspek vertikal dan horizontal itu terpisah sendiri-sendiri ya... :grining:)
Nah, bukankah penilaian Allah (justifying) itu berdiri sendiri pada aspek vertikal ? hehehe :D.
Sekarang begini aja deh,
mr.X dan mr.Y .... keduanya adalah orang Kristen ---> Iman dan perbuatan bagai 2 sisi mata koin.
- A. apakah mr.X dan mr.Y pasti SAMA perbuatan2 baiknya kepada sesama manusia di setiap sikon yg sama ?
- B. ataukah berbeda ? dikarenakan "reasoning" mr.X dan mr.Y ketika di sikon yang sama tsb berbeda secara individual ?
- C. Taruh kata mr.X jauuuuh lebih sering melakukan perbuatan2 baik ke sesama - ketimbang mr.Y yang hampir tidak pernah melakukan hal tsb
- D. keduanya mati bersamaan, apakah mr.X masuk surga - mr.Y masuk neraka ?
- E. ataukah masih terbuka kemungkinannya keduanya masuk surga ?
Nah itu dulu deh ya bud, saya perlu tau jawaban atas pertanyaan diatas :D.
Makasih atas masukan2 budi.
:)
salam.
-
makasih sama sama onde sudah menyempatkan diri mampir ke warung saya ... silakan diminum kopi dan bengbengnya ... (udah kamu beli dan siapkan di depan komputer kaaan ? hahaha :D).
onde, karena itulah judul thread saya menekankan "perbuatan2 baik kepada sesama manusia" :).
Mr.X ... dia seorang Kristen. Setiap kali dilampu merah dia memberi sedekah ke SEMUA pengemis2 disitu ---> Iman mr.X membuahkan perbuatan.
Begitukah maksudnya onde ?
Pertanyaannya : apakah mr.X sesaat sebelum terwujud aksi perbuatan baiknya ke sesama manusia tsb, imannya SUDAH dibenarkan (justified by God) ?
Apakah disini maksud onde, kalimat "Kasihilah Tuhan Allahmu DAN kasihilah sesamamu manusia" =
Mr.X orang Kristen berjanji kepada Tuhan akan "membayar hutang2nya" ---> yakni melakukan perbuatan2 baik ke sesama manusia.
Diketika setiap kali mr.X mengalami situasi pengemis di lampu merah - mr.X memberi sedekah ke SEMUA pengemis yang ada disana ---> maka satu event pada janji tsb telah menjadi kenyataan.
Apakah masih terbuka kemungkinannya mr.X ternyata cuma memberi sedekah ke satu anak yg paling dekat dengan kendaraannya ? Dengan demikian mr.X menyadari "hutang-nya" belon lunas dikarenakan baru dibayar secara nyicil.
Saya anggap aja pernah ya... bhw mr.X cuma sedekah ke 1 anak.
Pertanyaannya : apakah "iya ... emang bener, sungguh dan pasti" Allah menuntut BUKTI "janji" mr.X tsb ? yaitu nanti dilain kesempatan, mr.X HARUS "melunasi hutang2nya" dengan melakukan perbuatan2 baik (memberi sedekah) ke SEMUA pengemis di lampu merah setiap kali mr.X berada di situasi tsb ? (kalo onde sempet, tolong baca post2 saya yg laen di thread ini ya.... )
Pada asumsi ilustrasi mr.X memberi sedekah ke satu anak saja itu = bold kan yah maksud onde ?
Pertanyaannya :
Bagaimana BISA, mr.X yg sedang berIman patuh pada perintah Allah (memberi sedekah ke satu anak) namun pada saat yang bersamaan tidak berIman patuh pada perintah Allah (tidak memberi sedekah ke yang lainnya) ?
Pada ilustrasi yg saya post buat budi ttg bencana di timbuktu :
Bagaimana BISA, orang2 Kristen yang patuh pada perintah Allah utk melakukan perbuatan2 baik ke sesama .... satu gereja di glodog cuma sembahyang doang TANPA melakukan perbuatan2 baik in reality berangkat ke timbuktu utk take care para korban ? melalui kolekte ... ? itulah perbuatan2 baiknya ? dah, beres dah! Iman saya tidak terlepas dari perbuatan2 baik saya ...:D
tetapi ia tidak memberikan kepadanya apa yang perlu bagi tubuhnya, apakah gunanya itu? Kembali lagi ke ilustrasi situasi pengemis di lampu merah .... pada asumsi mr.X cuma ngasih sedekah ke satu anak yg terdekat dgn kendaraannya ---> ini kan berarti dia sudah memberikan kepadanya (anak tsb) apa yang perlu bagi tubuhnya (tubuh si anak) .... maka pertanyaannya, kenapa pada saat yang bersamaan mr.X tidak memberikan kepada-nya (nya = anak2 yg lain) apa yang perlu bagi tubuh-nya (nya = anak2 yg lain) ?
apakah quote diatas mengandung pengertian : apabila "janji membayar hutang" tsb tidak terlunasi - maka ybs tidak selamat ? Please CMIIW.
IMO, Ibrani 11:1 itu mengandung pengertian general, onde :)
itulah ... mengapa agar nggak melebar saya menekankan pada judul thread bhw maksud saya adalah : "tindakan nyata" itu fokusnya adalah "perbuatan2 baik ke sesama manusia", onde.
Segudang "perbuatan2 baik ke sesama manusia" yang sudah dijalankan mr.X karena didasari Iman sebagai orang Kristen tidak sertamerta artinya mr.X akan melakukan perbuatan jalan diatas bara DAN berhasil. "perbuatan2 baik ke sesama manusia" tidak menjadi dasar kwalitas Iman. Apabila mr.X seorang yg berIman dan tau/nyadar iman-nya sampe mana ... maka dia gak akan berkoar2 "kecillll.. sepelee...." :D.
---> ini menurut versi general ---> versi saya sebagai nonK dimana versi Kristen tentu berbeda :).
Nah yang saya mau tau, secara versi Kristen --- apakah :
"perbuatan2 baik ke sesama manusia" menjadi dasar kwalitas Iman = berIman makin OKE ... dimana semakin Segudang "perbuatan2 baik ke sesama manusia" yang sudah dijalankan mr.X karena didasari Iman sebagai orang Kristen PASTI mr.X akan melakukan perbuatan jalan diatas bara DAN berhasil tanpa dansa diatas bara api karena kepanasan ? :D.
Disinilah "duduk persoalannya" yang saya masih bingung onde ...
"perbuatan2 baik ke sesama manusia" menjadi dasar kwalitas Iman yg OKE --dan secara bersamaan-- kwalitas Iman yang OKE, melakukan "perbuatan2 baik ke sesama manusia". Telor dulu ? ato ayam dulu ? hehehe :D.
:)
salam.
halo bro oda, apa kabar?? :D
saya rangkum semua diskusi kita ya?
jadi disini sepertinya saya melihat bahwa ada pemisahan iman dan perbuatan oleh bro oda..
ya disinilah poin yang seharusnya kita ulas terlebih dulu..
saya pakai analogi seorang yang disebut bener2 berani, bro oda pakai analogi pengemis.. memisahkan iman dan perbuatan, bahkan sampai dalam kerangka waktunya..
:D
sori ya bro oda, saya mulai dari analogi saya dulu, nanti saya sinkrinkan dengan analogi bro oda dengan mr x nya itu.
pendeknya.. ada si A yang menyatakan berani dan dengan emosional begitu semangatnya untuk mengikuti uji keberanian. namun saat menghadapi real nya, ternyata si A takut.. dan si B yang tetep tenang dan berani melangkahkan kaki diatas bara api..
disni kita bisa menarik kesimpulan bahwa ternyata model si A ini sesungguhnya bukan pemberani.. ia sebenernya penakut, namun dengan gaya yang sok berani dan menggebu-gebu.. manakala dihadapkan pada situasi yg sebenernya, si a ini terbukti takut.
sama halnya dengan iman seseorang.. ada orang yang setiap hari baca KS, rajin kegiatan gereja, menyanyi dan memuji Tuhan paling lantang.. katanya" kuserahkan hidupku untukMU" namun dalam situasi real life, saat harus berkurban demi kasihNya pada Tuhan, ia mundur...
lalu, dalam kerangkan mr X, kita tidak bisa memisahkan dan menilainya dalam kerangka waktu... kita melihat dalam keseluruhannya.. jika mr X ini memang melakukan kasih pada pengemis itu.. berarti mr x ini memang sungguh orang beriman yg hidup.. demikian juga sebaliknya .
jadi bukan dalam kerangka waktu per waktu... namun kadangkala waktulah yang membuktikan... apakah bener kita itu beriman pada Tuhan dengan benar../sempurna? :D
Tuhan tau sesudah dan sebelum, tapi nasihat ini bukan untuk justifikasi orang lain, melaikan sebagai sarana kontrol bagi diri kita sendiri.. sudahkah kita beriman dengan benar dan bertanggungjawab, ataukah iman kita hanya sebatas iman farisi dan ahli taurat, atau imam2 lewi dalam kasus diatas ?
-
Aduh bro oda, panjang bangeeet :grining:
Maaf, saya nggak sanggup respon satu persatu semuanya. Saya respon dua posts bro oda di bawah ini saja ya...sorry :D
Tetapi tidak sertamerta artinya itu berlaku bagi yang beriman Kristen. Kalau sso spesifik menggunakan kata Kristen, maka artinya dia tidak akan pernah (ataupun tidak bisa) mengakui bhw masih terbuka kemungkinannya bahwa ada orang lain (yang bukan Kristen) yg percaya bahwa Kuasa Allah lebih besar dari segalanya.
Orang non-Kristen mungkin percaya bahwa ada entitas supranatural yg menjadi semacam pencipta, atau energi, atau penggerak utama, atau fondasi, yg sifatnya serba maha. Namun, kepercayaan mereka itu tidak lengkap, dalam artian mereka tidak mengenal Allahnya Adam dan Hawa, Allahnya Nuh, Allahnya Abraham, Allahnya para rasul. Mereka tidak mengenal Yesus Kristus. Bila dikenalkan, belum tentu mereka percaya bahwa Yesus Kristus adalah Allah. Jadi, kemungkinan memang selalu ada (mereka toh juga manusia, sama seperti orang Kristen adalah manusia), tapi iman Kristen tidak berhenti sampai di titik kemungkinan saja seperti halnya "iman general" yg bro oda sampaikan.
Beda dng "iman general"nya bro oda yg konseptual atau teoritikal itu, iman Kristen bersifat personal karena ia adalah hubungan antara dua persons (seorang manusia dan Allah). Hubungan personal itu terwujud dalam dimensi kasih, pengharapan, kekecewaan, ketakutan, keraguan, kejatuhan, kebangkitan. Dalam hidup manusia, semua hal itu terwujud dalam kehidupan sehari-harinya (perbuatan2nya).
Sekarang begini aja deh,
mr.X dan mr.Y .... keduanya adalah orang Kristen ---> Iman dan perbuatan bagai 2 sisi mata koin.
- A. apakah mr.X dan mr.Y pasti SAMA perbuatan2 baiknya kepada sesama manusia di setiap sikon yg sama ?
- B. ataukah berbeda ? dikarenakan "reasoning" mr.X dan mr.Y ketika di sikon yang sama tsb berbeda secara individual ?
- C. Taruh kata mr.X jauuuuh lebih sering melakukan perbuatan2 baik ke sesama - ketimbang mr.Y yang hampir tidak pernah melakukan hal tsb
- D. keduanya mati bersamaan, apakah mr.X masuk surga - mr.Y masuk neraka ?
- E. ataukah masih terbuka kemungkinannya keduanya masuk surga ?
Nah itu dulu deh ya bud, saya perlu tau jawaban atas pertanyaan diatas :D.
Jawab saya:
A & B. tidak pasti sama. Bisa sama, bisa beda.
C & D. Yang masuk surga adalah yg diselamatkan Allah. Yang masuk neraka adlah yg tidak diselamatkan Allah. Jadi, semuanya bergantung pada keputusan Allah.
E. Kemungkinannya terbuka semua: Satu saja yg masuk surga. Keduanya masuk surga. Keduanya masuk neraka. Jadi, kembali ke "semuanya bergantung pada keputusan Allah"
bener, kan? :D
Salam
-
Aduh gimana ya? IMO, iman Abraham itu iman Kristen. Dia percaya pada Allah yg memberikan pengampunan dosa/penylamat/mesias.
Iman Abraham bukanlah iman kRisten , karena Kristus belum lagi turun ke dunia.
iman Abraham adalah iman General
Tuhan Yesus memberkati
Han
-
Iman Abraham bukanlah iman kRisten , karena Kristus belum lagi turun ke dunia.
iman Abraham adalah iman General
Tuhan Yesus memberkati
Han
Bisa berikan ayatnya apakah iman general itu ada ajarannya di Alkitab ?
-
halo quovadis,
karena bukan Oom Han yg "memulai" pengertian bhw Iman Abraham itu pada kata "iman"-nya disitu adalah dalam definisi general, melainkan saya ... :
Bisa berikan ayatnya apakah iman general itu ada ajarannya di Alkitab ?
Iman secara definisi general di Alkitab :
Iman percaya Yesus Kristus adalah dasar dari segala sesuatu yang kita harapkan dan bukti dari segala sesuatu yang tidak kita lihat
:)
salam.
-
Bisa berikan ayatnya apakah iman general itu ada ajarannya di Alkitab ?
Iman yang diluar ajaran kasih karunia bukanlah iman kristiani ,melainkan iman general
Tuhan Yesus memberkati
Han
-
halo bro oda, apa kabar?? :D
halo onde... sori lama baru saya sempet respond :).
jadi disini sepertinya saya melihat bahwa ada pemisahan iman dan perbuatan oleh bro oda..
Ya.. dalam pengertian saya, Perbuatan2 baik kepada sesama dihakimi, Iman dibenarkan ---> Works are judged, Faith is justified.
pendeknya.. ada si A yang menyatakan berani dan dengan emosional begitu semangatnya untuk mengikuti uji keberanian.
namun saat menghadapi real nya, ternyata si A takut.. dan si B yang tetep tenang dan berani melangkahkan kaki diatas bara api..
disitu kalimatnya "menyatakan berani" = mempunyai keberanian .. dalam diskusi kita, = mempunyai Iman.
disni kita bisa menarik kesimpulan bahwa ternyata model si A ini sesungguhnya bukan pemberani.. ia sebenernya penakut, namun dengan gaya yang sok berani dan menggebu-gebu.. manakala dihadapkan pada situasi yg sebenernya, si a ini terbukti takut.
ilustrasi onde buat odading sulit. Saya mencoba ilustrasi lain yang mirip2 dgn ilustrasi onde :
mr.X berjalan di seutas tali di ketinggian 1 km... menenteng 100 kg karung beras dan berhasil nyebrang. Penonton bersorak.
mr.X : kalian percaya saya mampu ?
penonton : ya ya ya... kami percaya
mr.X : nah saya minta salah satu dari kalian maju utk saya tenteng sambil nyebrang seutas tali tsb.
Disini "reasoning" (rasio) para penonton mulai bermain.
Dari sekian banyak penonton, ternyata cuma 1 ataupun beberapa yang maju ---> tidak semua penonton berebutan utk minta ditenteng mr.X
Pertanyaannya :
bagi penonton yg tidak maju ... apakah bisa dikatakan itu artinya mereka adalah orang2 yang tidak percaya ?
sama halnya dengan iman seseorang.. ada orang yang setiap hari baca KS, rajin kegiatan gereja, menyanyi dan memuji Tuhan paling lantang.. katanya" kuserahkan hidupku untukMU" namun dalam situasi real life, saat harus berkurban demi kasihNya pada Tuhan, ia mundur...
Nah katakan itu kepada gereja (seluruh isi isi orangnya) yang dikala ada bencana di timbuktu - kerjanya cuma berdoa :D. (mohon jangan lupa, fokus saya disini adalah perbuatan2 baik kepada sesama dimana objek ybs literally mengalami / mengetahui subjek yg berbuat).
Dari seluruh orang gereja, ternyata cuma bbrp orang yg bener2 pergi ke timbuktu utk berbuat ...taroh kata saya jemaat Kristen ... saya beriman Kristen dan saya adalah salah satu orang dari sisanya yg tidak ke timbuktu.
Apakah disini saya jadi menyimpulkan diri saya sendiri bhw tidak beriman / beriman palsu / beriman mati ?
lalu, dalam kerangka mr X, kita tidak bisa memisahkan dan menilainya dalam kerangka waktu... kita melihat dalam keseluruhannya..
terus terang saya masih nggak bisa melihat dalam keseluruhannya apabila tidak dipisahkan antara Iman dan perbuatan2 baik kepada sesama.
jika mr X ini memang melakukan kasih pada pengemis itu.. berarti mr x ini memang sungguh orang beriman yg hidup.. demikian juga sebaliknya.
Statementnya kan : Iman dan perbuatan2 baik kepada sesama adalah satu.
Lalu bagaimana bisa saya mengertikan secara menyeluruh, apabila didalam kerangka waktu (spesifik) itu sendiri aplikasinya berkontradiksi pada saat yang bersamaan ? ---> berbuat ngasih ke anak yg terdekat - tidak berbuat ngasih ke anak2 yg lainnya.
Tuhan tau sesudah dan sebelum, tapi nasihat ini bukan untuk justifikasi orang lain, melaikan sebagai sarana kontrol bagi diri kita sendiri..
Ya.... onde sudah menjelaskannya tentang hal ini... namun seperti yg sudah saya sempet post - bagaimana diri kita sendiri jadi bisa tau ? sementara perbuatan2 baik kita kepada sesama tsb masih cenderung melibatkan reasoning ? belon lagi kalo saat itu uang di kantong semua cepe ceng-an ... :D
Saya patuh pada perintah "kasihilah sesamamu manusia" (ke si anak yg disamping kendaraan) pada saat yang bersamaan saya tidak patuh pada perintah "kasihilah sesamamu manusia" (ke anak2 yg lain yang juga keliatan saat itu)
Oleh karena itulah "jalan keluar" saya adalah memisahkan pengertian antara Iman dan perbuatan2 baik kepada sesama, onde :).
Yang dibenarkan adalah Iman dan yang dihakimi adalah perbuatan2, karena perbuatan2 baik ke sesama cenderung melibatkan reasoning.
Faith is justified ---> tidak ada "tawar menawar"
Works are judged ---> ada "tawar menawar"
Beda.
karena beda, saya mengertikan secara terpisah :D.
:)
salam.
-
halo quovadis,
karena bukan Oom Han yg "memulai" pengertian bhw Iman Abraham itu pada kata "iman"-nya disitu adalah dalam definisi general, melainkan saya ... :
Iman secara definisi general di Alkitab :
Iman percaya Yesus Kristus adalah dasar dari segala sesuatu yang kita harapkan dan bukti dari segala sesuatu yang tidak kita lihat
:)
salam.
Itu setahu saya kan iman kristen bukan iman general bro ?
-
Iman yang diluar ajaran kasih karunia bukanlah iman kristiani ,melainkan iman general
Tuhan Yesus memberkati
Han
Kelihatannya bikin terminologi sendiri ya ?
-
Aduh bro oda, panjang bangeeet :grining:
Maaf, saya nggak sanggup respon satu persatu semuanya. Saya respon dua posts bro oda di bawah ini saja ya...sorry :D
Duh si budi... gpp kok... jangan bilang "sorry" donk... wong udah dibales aja udah bagus... hehehe :D
Orang non-Kristen mungkin percaya bahwa ada entitas supranatural yg menjadi semacam pencipta, atau energi, atau penggerak utama, atau fondasi, yg sifatnya serba maha.
nggak "semacam" loh... di yakini entitas tsb adalah YME :).
Namun, kepercayaan mereka itu tidak lengkap, dalam artian mereka tidak mengenal Allahnya Adam dan Hawa, Allahnya Nuh, Allahnya Abraham, Allahnya para rasul.
hehehe... ini tanggepan saya pada quote diatas jadi komedi-puter loh... :
Bagaimana bisa tau bhw :
- Allahnya AdamHawa = kepercayaan mrk itu lengkap ?
- Allahnya Nuh = kepercayaan Nuh itu lengkap ?
- selain "kelengkapan" itu sendiri berdasarkan lisan turun temurun ? ataukah Adam sudah bikin skriptura yg lalu dipake seterusnya ampe ke Nuh ?
Beda dng "iman general"nya bro oda yg konseptual atau teoritikal itu, iman Kristen bersifat personal karena ia adalah hubungan antara dua persons (seorang manusia dan Allah).
idiih... budi... wong saya duluan kok yang menyatakan definisi Iman secara general itu bersifat personal dari pov ybs ... hehehe.. :D
Definisi general KASIH antar 2 being, bersifat personal dari pov ybs.
budi :
iman Kristen bersifat personal
odading :
iman bersifat personal
karena bersifat personal makanya ada iman Kristen, iman Katolik, iman Abraham, iman NyaiLoroKidul, dlsb :D.
Hubungan personal itu terwujud dalam dimensi kasih, pengharapan, kekecewaan, ketakutan, keraguan, kejatuhan, kebangkitan.
kecuali yang merah ... kalimat pada quote diatas itu definisi general bud.
Menjadi personal karena ada yang merah dan ada pula yg tidak merah :). Iya kaaan ? :D.
Jawab saya:
A & B. tidak pasti sama. Bisa sama, bisa beda.
C & D. Yang masuk surga adalah yg diselamatkan Allah. Yang masuk neraka adlah yg tidak diselamatkan Allah. Jadi, semuanya bergantung pada keputusan Allah.
E. Kemungkinannya terbuka semua: Satu saja yg masuk surga. Keduanya masuk surga. Keduanya masuk neraka. Jadi, kembali ke "semuanya bergantung pada keputusan Allah"
bener, kan? :D
odading bingung... hahaha :D.
boleh gak kalo ilustrasi mr.X dan mr.Y itu saya ganti dengan personal budi sendiri dengan personal teman budi yang sama2 Kristen ? hehehe ... :D.
Makasih atas masukan2 budi.
:)
salam.
-
Itu setahu saya kan iman kristen bukan iman general bro ?
begini quovadis ...
semisal kalimat ayat sbb :
Iman adalah dasar dari segala sesuatu yang kita harapkan dan bukti dari segala sesuatu yang tidak kita lihat
kita ajukan ke sso yang non-K (setidaknya tamat SMA atau kuliah atau dewasa dalam berpikir), lalu non-K ini sependapat dgn kalimat tsb ... mosok kita jadi berkesimpulan non-K ini beriman Kristen ? :lol: :D
Apabila sso yg non-K bisa sependapat (dan saya cukup yakin bisa ada banyak non-K yg sependapat dgn kalimat tsb), maka bukankah bisa disimpulkan statement tsb adalah definisi general ? :)
Terus terang saya masih belon nangkep/mengerti begimana bisa dikatakan iman si Abraham tsb adalah imanKristen ... :blush:
:)
salam.
-
Terus terang saya masih belon nangkep/mengerti begimana bisa dikatakan iman si Abraham tsb adalah imanKristen ... :blush:
:)
salam.
:deal: :deal: :deal:
Betul . iman abraham adaolah bukan Iman Kristen
Tuhan yesusvmemberkati
Han
-
Atau sebut saja beriman Islam ya? Sepertinya itu claim Muslim deh.
-
Kelihatannya bikin terminologi sendiri ya ?
Tidak juga,
iman general adalah percaya pada yang tidak terlihat (bisa pada sosok ghaib)
tapi iman kristen padalah percaya (walo belum melihat ) pada kristus dan perkataannya sesuai hukumnya (kasih karunia)
mungkin kalu iman Islam percaya bahwa muhammad adalah utusan Allah (rasul Allah)
Tuhan Yesus memberkati
han
-
nggak "semacam" loh... di yakini entitas tsb adalah YME :).
Ya, mereka bisa saja menyebut Allah mereka YME. Tapi, Allah mereka itu bukan Allahnya Abraham, Allahnya Nuh, Allahnya para rasul, atau Allahnya penulis kitab Ibrani. Allah mereka bukan Allah Pencipta, meski mungkin mereka bisa tahu/merasa bahwa Pencipta itu ada.
Begitulah cara saya memandang the so-called 'iman' mereka. Kesimpulan saya, pada akhirnya 'iman' mereka itu (atau yg bro oda sebut 'iman general') bukan sebuah hubungan antar dua person. Hubungan antar dua person yg mereka bayangkan itu hanya proyeksi diri mereka sendiri saja.
hehehe... ini tanggepan saya pada quote diatas jadi komedi-puter loh... :
Bagaimana bisa tau bhw :
- Allahnya AdamHawa = kepercayaan mrk itu lengkap ?
- Allahnya Nuh = kepercayaan Nuh itu lengkap ?
- selain "kelengkapan" itu sendiri berdasarkan lisan turun temurun ? ataukah Adam sudah bikin skriptura yg lalu dipake seterusnya ampe ke Nuh ?
Karena saya tahu bahwa ada komunikasi antara orang-orang itu dng Allah. Mereka bercakap-cakap dng Allah (walau tidak bertatap muka).
Misal: katakanlah saya berada di ruang yg gelap banget. Saya nggak bisa lihat apa-apa. Bagaimana saya bisa tahu apakah ada orang lain selain saya di ruang itu? Ya, saya tanya saja,"halo, ada orang di sini?" Terus kalau ada suara, "ya, saya di sini. kamu di mana?" berarti ada orang lain di ruang itu. Inilah dasar dari segala sesuatu yg saya harapkan dan bukti dari segala sesuatu yg tidak saya lihat. (ada unsur perbuatan di situ: komunikasi)
Tapi, kalau nggak ada yang nyahut, dan karena takut, saya berusaha membayangkan bahwa ada orang lain di situ...ya tidak ada dasar, tidak ada bukti. 'Iman' saya menjadi proyeksi pikiran saya sendiri saja.
idiih... budi... wong saya duluan kok yang menyatakan definisi Iman secara general itu bersifat personal dari pov ybs ... hehehe.. :D
Definisi general KASIH antar 2 being, bersifat personal dari pov ybs.
budi :
iman Kristen bersifat personal
odading :
iman bersifat personal
karena bersifat personal makanya ada iman Kristen, iman Katolik, iman Abraham, iman NyaiLoroKidul, dlsb :D.
kecuali yang merah ... kalimat pada quote diatas itu definisi general bud.
Hehehe bener juga. Kata 'personal' bisa juga berarti 'sendirian'.
Tapi, bukan itu yg saya maksud. Hubungan personal yg saya maksud adalah hubungan antar dua pribadi saja. Jadi, 'personal' yang saya maksud artinya 'privat', atau 'antara Kau dan aku saja'. Ada dua partisipan yang riil dan berkomunikasi di situ.
Nah, menyambung apa yg saya sampaikan di post saya seblumnya, yg ingin saya sampaikan adalah bahwa iman Kristen adalah iman yg personal seperti itu. Iman Kristen bukan iman dalam artian teoritis, atau dalam istilah bro oda general.
boleh gak kalo ilustrasi mr.X dan mr.Y itu saya ganti dengan personal budi sendiri dengan personal teman budi yang sama2 Kristen ? hehehe ... :D.
Boleh. Dan, jawabannya tetep sama. :D
Salam
-
Ya, mereka bisa saja menyebut Allah mereka YME. Tapi, Allah mereka itu bukan Allahnya Abraham, Allahnya Nuh, Allahnya para rasul, atau Allahnya penulis kitab Ibrani.
Lalu ada berapa banyak emangnya Allah YME, bud ?
Allah mereka bukan Allah Pencipta, meski mungkin mereka bisa tahu/merasa bahwa Pencipta itu ada.
Kecuali budi punya satu entitas keliatan visually literally liwat biji mata ... bagaimana bisa budi menyatakan Allah mereka bukan Allah Pencipta ?
Begitulah cara saya memandang the so-called 'iman' mereka. Kesimpulan saya, pada akhirnya 'iman' mereka itu (atau yg bro oda sebut 'iman general') bukan sebuah hubungan antar dua person.
Kok jadi dibalik yah :D ? Iman definisi general itu adalah hubungan antar person loh bud...
Faith is confidence or trust in a person, thing, deity, or in the doctrines or teachings of a religion or view --- It can also be belief that is not based on proof http://en.wikipedia.org/wiki/Faith
Hubungan antar dua person yg mereka bayangkan itu hanya proyeksi diri mereka sendiri saja.
Wadah.... kok bisa2nya budi sebagai person ketiga menyatakan demikian ? padahal nyata2 disitu tertulis "dua person" ... :D.
Apa maksud budi, iman selain ImanKristen itu mereka mentalnya sedang terganggu ? berhalusinasi ? DID (Dissociative identity disorder) ? :D
Karena saya tahu bahwa ada komunikasi antara orang-orang itu dng Allah. Mereka bercakap-cakap dng Allah (walau tidak bertatap muka).
Tau dari mana bud ? :P
Misal: katakanlah saya berada di ruang yg gelap banget. Saya nggak bisa lihat apa-apa. Bagaimana saya bisa tahu apakah ada orang lain selain saya di ruang itu? Ya, saya tanya saja,"halo, ada orang di sini?" Terus kalau ada suara, "ya, saya di sini. kamu di mana?" berarti ada orang lain di ruang itu. Inilah dasar dari segala sesuatu yg saya harapkan dan bukti dari segala sesuatu yg tidak saya lihat. (ada unsur perbuatan di situ: komunikasi)
Itu yg di bold ... kata "saya" disitu ... mau di ganti Ahmad Budi Charles ataupun bahkan diganti secara general dgn kata "manusia" kalimat2 tsb tetep masuk secara general bud :).
(ada unsur perbuatan di situ: komunikasi)
Kan topik saya adalah perbuatan2 baik ke sesama loh bud --- adanya suatu animasi tubuh literal dari si subjek dimana objeknya mengetahui langsung.
(ada unsur perbuatan di situ: komunikasi)
Karena disini yang kita bicarakan adalah being yg nggak keliatan maka komunikasi itu tidak melulu perlu bersifat audio/visual ... kecuali sso menganggap Tuhan PERLU BUKTI (menuntut bukti) audio/visual.
Namun dari sini, saya jadi bisa menyimpulkan ... sepertinya orang Kristen itu beranggapan : Tuhan menuntut bukti baik secara audible maupun visible (duniawi) :).
Tapi, kalau nggak ada yang nyahut, dan karena takut, saya berusaha membayangkan bahwa ada orang lain di situ...ya tidak ada dasar, tidak ada bukti. 'Iman' saya menjadi proyeksi pikiran saya sendiri saja.
Dari yang bold, jadi iman selain Kristen itu menurut keKristenan mereka sedang berhalusinasi ?????
Hehehe bener juga. Kata 'personal' bisa juga berarti 'sendirian'.
YA... secara duniawi terlihatnya "sendirian" ... namun secara rohani, antar person :
Faith is confidence or trust in a person, thing, deity, or in the doctrines or teachings of a religion or view --- It can also be belief that is not based on proof http://en.wikipedia.org/wiki/Faith
Tapi, bukan itu yg saya maksud. Hubungan personal yg saya maksud adalah hubungan antar dua pribadi saja. Jadi, 'personal' yang saya maksud artinya 'privat', atau 'antara Kau dan aku saja'. Ada dua partisipan yang riil dan berkomunikasi di situ.
Kok "yang RIIL" ???
Yang RIIL itu kalo sso percaya pada sesuatu yang riil /nyata/KELIHATAN/KEDENGARAN (audible/visible).
Iman adalah dasar dari segala sesuatu yang kita harapkan dan bukti dari segala sesuatu yang tidak kita lihat
Berkomunikasi yang riil adalah yang audible.
Sso yang beriman dan berpendapat kalo berdoa TIDAKkeluar swara bisik2 atopun komat-kamit mulutnya kayak dukun maka Tuhannya nggak mau denger atau jangan2 malah dia pikir Tuhannya nggak bisa denger ???... kok dipandangan saya hal itu menyedihkan banget ya ? :D.
DAN kalau ternyata iman Kristen emang berpendapat ungu ... yah saya akui dah : Tuhan Kristen itu beda dengan Tuhan YME .... karena Tuhan YME (secara definisi general) sekalipun seluruh anggota tubuh umatNYA tidak berfungsi namun ketika jiwa ybs berseru kepadaNYA maka Dia pasti dengar :D.
Ini input baru buat saya tentang dunia keKristenan, Tuhannya memerlukan semua yg berbau duniawi audible/visible... hehehe :lol:
bersambung.
-
Lalu ada berapa banyak emangnya Allah YME, bud ?
Ya cuma satu. Namanya juga Yang Maha Esa.
Kecuali budi punya satu entitas keliatan visually literally liwat biji mata ... bagaimana bisa budi menyatakan Allah mereka bukan Allah Pencipta ?
"mereka" di sini orang non-Kristen, kan? Ya, saya bisa tahu karena mereka tidak beriman pada Allahnya orang Kristen. Kan Allahnya orang Kristen (Allah Tritunggal) yg adalah Pencipta.
Kok jadi dibalik yah :D ? Iman definisi general itu adalah hubungan antar person loh bud...
Faith is confidence or trust in a person, thing, deity, or in the doctrines or teachings of a religion or view --- It can also be belief that is not based on proof http://en.wikipedia.org/wiki/Faith
Nah, bila bro oda membaca definisi wikipedia yang ini melalui pemahaman saya (bahwa iman yg sesungguhnya adalah hubungan antara dua persons), maka dapat disimpulkan bahwa faith seperti yg di bilang wikipedia itu hanya nyata dalam iman Kristen.
Yang non-Kristen bisa bilang bahwa mereka juga punya iman seperti itu. Namun, bila didekonstruksi, maka yg didapat adalah sesuatu yg berbeda. Dalam diri orang non-Kristen tidak ada unsur partisipan lain, yg ada hanya dirinya sendiri (bukan dua persons, tapi hanya satu person).
Namun ada bagian dari definisi wikipedia itu juga tidak secara tepat mewakili iman Kristen. Dalam kekristenan (sumber: ayat di kitab Ibrani itu) Iman itulah bukti, sementara wikipedia bilang iman itu belief yg tidak butuh bukti.
Apa maksud budi, iman selain ImanKristen itu mereka mentalnya sedang terganggu ? berhalusinasi ? DID (Dissociative identity disorder) ? :D
Boleh juga disebut mental terganggu, atau halusinasi, atau DID. Tapi, tipe yg radikal, alias tidak bisa diobati/diperbaiki.
Tau dari mana bud ? :P
Diberitahu Tuhan lewat Alkitab. :D
Kan topik saya adalah perbuatan2 baik ke sesama loh bud --- adanya suatu animasi tubuh literal dari si subjek dimana objeknya mengetahui langsung.
Iya. Masih ingat kok. :D
Di situ saya cuma mau bilang bahwa iman Kristen tidak bermula dari suatu "kesendirian" atau "kekosongan", tapi dimulai dari suatu "aksi" (yaitu: komunikasi).
Karena disini yang kita bicarakan adalah being yg nggak keliatan maka komunikasi itu tidak melulu perlu bersifat audio/visual
Betul. Komunikasi Allah dng umatNya dng mode audio/visual sudah pernah terjadi ketika jaman PL, ketika Yesus ada di bumi, dan ketika Ia berbicara dng Saulus. Mode komunikasi yg sekarang berjalan adalah pengajaran oleh orang-orang yg dipimpin Roh Kudus.
Namun dari sini, saya jadi bisa menyimpulkan ... sepertinya orang Kristen itu beranggapan : Tuhan menuntut bukti baik secara audible maupun visible (duniawi) :).
"menuntut bukti" di situ maksudnya menuntut bukti untuk apa yah?
Kalau 'menuntut bukti' yg dimaksud adalah menuntut orang untuk menunjukan imannya secara audio dan visual (perbuatan sehari-hari), ya memang benar bahwa Tuhan menuntut bukti itu. Dalam kekristenan, iman tanpa perbuatan disebut iman mati, alias palsu, alias bukan iman Kristen.
Dari yang bold, jadi iman selain Kristen itu menurut keKristenan mereka sedang berhalusinasi ?????
Ya. Sama seperti orang Islam (atau agama lain) akan menganggap orang Kristen sedang berhalusinasi.
Kok "yang RIIL" ???
Yang RIIL itu kalo sso percaya pada sesuatu yang riil /nyata/KELIHATAN/KEDENGARAN (audible/visible).
Iman adalah dasar dari segala sesuatu yang kita harapkan dan bukti dari segala sesuatu yang tidak kita lihat
Lha masa yg nggak riil? Kalo nggak riil, ya imannya bo'ongan dong?
Iman adalah dasar dari segala sesuatu yang kita harapkan dan bukti dari segala sesuatu yang tidak kita lihat.
Ayat tsb bicara ttg sesuatu yg nggak kita liat dan yg juga riil. Oleh sebab itu, dikatakan ada buktinya, yaitu iman.
Nah, ini sekaligus bisa menjadi poin yg membedakan iman Kristen dan iman teoritis, atau dalam istilah bro oda iman general. Iman dalam kekristenan adalah bukti. Adanya iman kepada Kristus dalam diri seseorang adalah bukti adanya Kristus, meskipun Kristus sudah tidak terlihat mata lagi. Dengan demikian, iman dalam kekristenan bukan human initiative atau human undertaking, melainkan God initiative atau God's undertaking. Makanya dikatakan di Alkitab (lupa ayatnya) bahwa iman itu pemberian Tuhan. Orang Kristen kemudian merespon iman itu dalam perbuatan, dan ini menjadi satu 'set' yg disebut percaya.
Sementara itu, iman yang teoritis adalah human undertaking. Penyebab utamanya (causa prima) adalah si orang itu sendiri. Ada motif yg human di situ.
Sso yang beriman dan berpendapat kalo berdoa TIDAKkeluar swara bisik2 atopun komat-kamit mulutnya kayak dukun maka Tuhannya nggak mau denger atau jangan2 malah dia pikir Tuhannya nggak bisa denger ???... kok dipandangan saya hal itu menyedihkan banget ya ? :D.
DAN kalau ternyata iman Kristen emang berpendapat ungu ... yah saya akui dah : Tuhan Kristen itu beda dengan Tuhan YME .... karena Tuhan YME (secara definisi general) sekalipun seluruh anggota tubuh umatNYA tidak berfungsi namun ketika jiwa ybs berseru kepadaNYA maka Dia pasti dengar :D.
Hehehe... kalo masalah komat-kamit sih terserah orangnya. DAlam kekristenan, komunikasi antara Allah dan manusia tidak terbatas pada audio/visual. :D
Ini input baru buat saya tentang dunia keKristenan, Tuhannya memerlukan semua yg berbau duniawi audible/visible... hehehe :lol:
Ya. Tuhan orang Kristen sangat concern dng dunia yg audible/visual ini. Untuk menjalankan misiNya yg paling dahsyat, Ia bahkan harus meng-audio/visual-kan diriNya sendiri. :D
***
Bro oda, ijinkan saya buat semacam disclaimer di sini ya:
Apa yg saya katakan di atas adalah statement saya pribadi. Saya menyebut diri saya orang Kristen karena saya tahu bahwa saya beriman kepada Kristus, bukan karena saya anggota gereja tertentu. Jadi, statement2 saya tidak mewakili pendapat gereja-gereja tertentu. Kata 'kekristenan' yg saya pakai dalam statement2 saya tidak merujuk pada komunitas gerejawi, melainkan pada pemahaman saya sendiri ttg kekristenan. :D
Salam
-
ilustrasi onde buat odading sulit. Saya mencoba ilustrasi lain yang mirip2 dgn ilustrasi onde :
mr.X berjalan di seutas tali di ketinggian 1 km... menenteng 100 kg karung beras dan berhasil nyebrang. Penonton bersorak.
mr.X : kalian percaya saya mampu ?
penonton : ya ya ya... kami percaya
mr.X : nah saya minta salah satu dari kalian maju utk saya tenteng sambil nyebrang seutas tali tsb.
Disini "reasoning" (rasio) para penonton mulai bermain.
Dari sekian banyak penonton, ternyata cuma 1 ataupun beberapa yang maju ---> tidak semua penonton berebutan utk minta ditenteng mr.X
Pertanyaannya :
bagi penonton yg tidak maju ... apakah bisa dikatakan itu artinya mereka adalah orang2 yang tidak percaya ?
Nah buat penonton yang tidak maju untuk ditenteng, mereka bukan tidak pecaya bahwa mr X tidak mampu menenteng sampe sebrang.
akan tetapi mereka tidak percaya bahwa mr X mao menentengnya sampe sebrang, mereka khawatir mr X menjatuhkannya ditengah jalan karena mr x tidak ber iman kristen yang megacu kepada hukum kasih Karunia ,tapi beriman PL (kristen palsu)
Tuhan Yesus memberkati
Han
-
Ya cuma satu. Namanya juga Yang Maha Esa.
Ya, mereka bisa saja menyebut Allah mereka YME. Tapi, Allah mereka itu bukan Allahnya Abraham, Allahnya Nuh, Allahnya para rasul, atau Allahnya penulis kitab Ibrani.
Saya masih belon nangkep dengan kalimat budi diatas loh... :).
Saya setarakan ke sebuah ilustrasi kalimat lain ya bud ya ... :
mereka bisa saja menyebut pemimpin negara mereka Presiden, tapi pimpinan negara mereka itu bukan pimpinan negara Amerika.
Begitu bukan maksud budi ? Allah YME ada banyak ?
Please CMIIW.
"mereka" di sini orang non-Kristen, kan? Ya, saya bisa tahu karena mereka tidak beriman pada Allahnya orang Kristen. Kan Allahnya orang Kristen (Allah Tritunggal) yg adalah Pencipta.
kalau jangan2 pengetahuan mereka ttg Allah "kalah lengkap" dengan Allah YANG SAMA pada pengetahuan orang Kristen ? :).
Nah, bila bro oda membaca definisi wikipedia yang ini melalui pemahaman saya (bahwa iman yg sesungguhnya adalah hubungan antara dua persons), maka dapat disimpulkan bahwa faith seperti yg di bilang wikipedia itu hanya nyata dalam iman Kristen.
Maksud budi, yg menulis definisi faith di wiki tsb orang Kristen ? :think1:
Kalau YA memang yg nulis itu orang Kristen ... yah, saya akui : makanya dia menulis di wiki tsb demikian, karena tentu HANYA orang Kristen yang bisa mendefinisikan iman secara Kristen ---> namun wiki tsb jadi misleading bagi semua orang secara umum, kan ? :D.
Yang non-Kristen bisa bilang bahwa mereka juga punya iman seperti itu.
Iman seperti definisi wiki ?
Iman definisi wiki tsb TIDAK memfokuskan ke Allah YME loh bud :).
Faith is confidence or trust in a person, thing, deity
"person" disitu orang/manusia jasmani
"thing" disitu batu, pohon, dlsb
"deity" disitu bisa Allah YME, nyai loro kidul, julaihut, dlsb :D :lol: :giggle:
Namun, bila didekonstruksi, maka yg didapat adalah sesuatu yg berbeda. Dalam diri orang non-Kristen tidak ada unsur partisipan lain, yg ada hanya dirinya sendiri (bukan dua persons, tapi hanya satu person)
saya tertarik utk mendengar detail penjabaran dekonstruksi budi dimana akhirnya bisa disimpulkan ungu :).
Definisi wiki itu general loh bud ... antar dua entitas, yang pertama adalah manusia ybs dan yang kedua bisa orang jasmani - bisa benda - bisa juga hal2 berbau roh tidak kelihatan / tidak nyata / tidak riil.
Namun ada bagian dari definisi wikipedia itu juga tidak secara tepat mewakili iman Kristen. Dalam kekristenan (sumber: ayat di kitab Ibrani itu) Iman itulah bukti, sementara wikipedia bilang iman itu belief yg tidak butuh bukti
Faith can also be belief that is not based on proof
Iman adalah keyakinan yang tidak berdasarkan bukti (bukti = audible/visible/real/nyata/kelihatan materi pake biji mata ---> seluruh manusia secara general juga bisa mendengar swara tsb dan melihat materi tsb)
dalam hal kepercayaan pada roh2 :
Apabila sso mempunyai keyakinan yang tidak berdasarkan coklat dan berharap tidak berdasarkan coklat ---> inilah bukti-nya bhw iman itu ADA.
Iman adalah dasar dari segala sesuatu yang kita harapkan dan bukti dari segala sesuatu yang tidak kita lihat.
Ayat tsb bicara ttg sesuatu yg nggak kita liat dan yg juga riil. Oleh sebab itu, dikatakan ada buktinya, yaitu iman.
YA ... dan kenyataannya bukti tsb tidak terlihat melalui biji mata karena bukan benda materi dan kedengaran berbunyi liwat kuping .... ipod ... hehehe :D.
Mode komunikasi yg sekarang berjalan adalah pengajaran oleh orang-orang yg dipimpin Roh Kudus.
Kok jadi tersangkut paut dengan orang ke-3, bud ?
IMAN itu sangkut pautnya HANYA antar dua entitas.
Yang satu entitas-nya adalah being individu manusia itu sendiri, entitas yang satu lagi adalah being tidak kelihatan lewat biji mata yang individu tsb yakini/percayai.
bersambung.
-
"menuntut bukti" di situ maksudnya menuntut bukti untuk apa yah?
dikala berkomunikasi antar dua entitas tsb.
Apakah entitas being individu manusia menuntut bukti swara audible dimana liwat kuping semua orang atopun orang ketiga kedengaran DAN bukti materi kelihatan dimana semua biji mata orang atopun biji mata orang ketiga juga melihatnya ?
Apakah entitas being yg tidak kelihatan itu menuntut bukti swara audible dimana liwat kuping being tidak kelihatan ini kedengaran DAN terlihat pula mulut komatkamit liwat biji mata being tidak kelihatan ini ?
Nggak kaaaann ? :).
Lha masa yg nggak riil? Kalo nggak riil, ya imannya bo'ongan dong?
Riil bagi siapa bud ? bagi being individu ybs itu sendiri ? ataukah terlihat juga liwat biji mata orang ketiga atopun kedengaran liwat kuping orang ketiga ? :).
Kalau 'menuntut bukti' yg dimaksud adalah menuntut orang untuk menunjukan imannya secara audio dan visual (perbuatan sehari-hari), ya memang benar bahwa Tuhan menuntut bukti itu.
Selain pergi ke gereja, berbicara Tuhan Tuhan Tuhan! ke orang lain setiap hari, bisa tolong budi jabarkan secara detail apa apa saja perbuatan sehari hari tsb ?
saya permudah dari pertanyaan diatas...
tidak berkata kasar, tidak membunuh, tidak membenci, tidak melawan ortu, sabar, kasih, hormat orang tua, tidak freesex, tidak cabul, menghargai orang lain, menolong, tidak memukul, tidak menilai sembarangan, tidak judi, tidak merokok, tidak mabuk, bekerja dengan senang hati, memberi dan menerima dengan tulus ikhlas, tidak kemaruk harta benda, rendah hati tidak sombong, tidak menghina
Apakah orange = perbuatan2 NYATA (bisa dengan mudah terlihat oleh orang lain) sehari hari sebagai bukti yang dituntut ?
Mohon tambahkan kalo budi mempunyai masukan2 lain selain yg di orange (tapi jangan lupa yg ditambahin itu yang bisa dan dgn mudah diketahui/dilihat oleh orang lain yaaa... :)).
Dalam kekristenan, iman tanpa perbuatan disebut iman mati, alias palsu
Orang hidup tanpa berbuat apa apa juga bisa disebut orang mati loh bud ...hehehe...:D.
alias bukan iman Kristen.
Nah... perbuatan2 orang Kristen yang manakah yang tidak ada di orange ?
Ya. Sama seperti orang Islam (atau agama lain) akan menganggap orang Kristen sedang berhalusinasi.
Penilaian Generalisasi ??
Maap... kalo menurut saya cuma orang bodoh aja yg tidak ngerti definisi kata "iman" di wiki sehingga ketika sso mempunyai iman berbeda dianggap berhalusinasi :D. (disini saya tidak bermaksud ngerujuk ke budi ... namun pada segala pihak/kelompok/aliran kepercayaan per individunya)
Nah, ini sekaligus bisa menjadi poin yg membedakan iman Kristen dan iman teoritis, atau dalam istilah bro oda iman general.
Budi sepertinya belon menangkap maksud saya deh... :D.
Saya tidak sedang menyatakan iman general.
Namun DEFINISI kata "iman" secara general.
Ada kata "baju"
Saya pedomankan definisi kata "baju" secara general.
Selanjutnya saya bisa mengertikan kalimat "baju putih" "baju robek" "baju kotor" dst dst. Dimana kata "putih/robek/kotor" itu sendiri saya perlu juga ketahui/mengertikannya.
Begitu loh bud ... :).
Makanya dikatakan di Alkitab (lupa ayatnya) bahwa iman itu pemberian Tuhan.
Lalu biji mata hati jantung kaki tangan pemberian siapa bud ? :)
Lalu kasih sabar sukacita dukacita senang sedih damai pemberian siapa bud ? :)
Sementara itu, iman yang teoritis adalah human undertaking
nggak ngerti nih ...
sebelum budi pernah membaca Akitab, theoretically budi udah tau vocab kata "iman" dan arti/maksudnya belum yah ? ataukah seumur-umur hidup baru ketemu vocab kata "iman" di Alkitab ? :).
Sebelum ketemu kata "baju pelangi", theoretically budi udah tau/ngerti dulu kata "baju" belum yah ? :)
Apakah definisi kata "baju" itu sendiri menjadi berubah ketika bunyinya "baju pelangi" ? :D.
Hehehe... kalo masalah komat-kamit sih terserah orangnya. DAlam kekristenan, komunikasi antara Allah dan manusia tidak terbatas pada audio/visual
Nah itu, artinya ketika bold ... artinya tidak ada tuntutan bukti audio kaaan ? (bandingkan dgn ilustrasi budi di kamar gelap.... tidak ada visual, namun ada audio bunyi literal yg memanggil dan menjawab).
Bro oda, ijinkan saya buat semacam disclaimer di sini ya:
Apa yg saya katakan di atas adalah statement saya pribadi. Saya menyebut diri saya orang Kristen karena saya tahu bahwa saya beriman kepada Kristus, bukan karena saya anggota gereja tertentu. Jadi, statement2 saya tidak mewakili pendapat gereja-gereja tertentu. Kata 'kekristenan' yg saya pakai dalam statement2 saya tidak merujuk pada komunitas gerejawi, melainkan pada pemahaman saya sendiri ttg kekristenan. :D
Sebenernya saya agak kesulitan apabila masukan2 budi secara statement pribadi. Tetapi baiklah... saya tidak akan meng-generalisasi-nya secara keKristenan/Gereja, melainkan kita berdua ibarat lagi ngobrol2 tentang pengertian kita masing2 :D.
Makasih atas masukan2 budi.
:)
salam.
-
begini quovadis ...
semisal kalimat ayat sbb :
Iman adalah dasar dari segala sesuatu yang kita harapkan dan bukti dari segala sesuatu yang tidak kita lihat
kita ajukan ke sso yang non-K (setidaknya tamat SMA atau kuliah atau dewasa dalam berpikir), lalu non-K ini sependapat dgn kalimat tsb ... mosok kita jadi berkesimpulan non-K ini beriman Kristen ? :lol: :D
Apabila sso yg non-K bisa sependapat (dan saya cukup yakin bisa ada banyak non-K yg sependapat dgn kalimat tsb), maka bukankah bisa disimpulkan statement tsb adalah definisi general ? :)
Terus terang saya masih belon nangkep/mengerti begimana bisa dikatakan iman si Abraham tsb adalah imanKristen ... :blush:
:)
salam.
Iman Abraham sama dengan iman kristen dalam arti kalau Abraham menantikan Mesias Juruselamat manusia sedangkan iman kristen berdasarkan pekerjaan Juruselamat yang sudah selesai.
Jadi kedua jenis iman tsb bertumpu kepada Juruselamat yang sama dan satu satunya yaitu Yesus Kristus.
-
Iman Abraham sama dengan iman kristen dalam arti kalau Abraham menantikan Mesias Juruselamat manusia sedangkan iman kristen berdasarkan pekerjaan Juruselamat yang sudah selesai.
Jadi kedua jenis iman tsb bertumpu kepada Juruselamat yang sama dan satu satunya yaitu Yesus Kristus.
Bukan , Iman abraham bukan iman kristen
Abraham belum lagi mengenal kristus karena kristus sendiri belum turun kedunia
Tuhan Yesus memberkati
Han
-
Iman Abraham sama dengan iman kristen dalam arti kalau Abraham menantikan Mesias Juruselamat manusia sedangkan iman kristen berdasarkan pekerjaan Juruselamat yang sudah selesai.
Jadi kedua jenis iman tsb bertumpu kepada Juruselamat yang sama dan satu satunya yaitu Yesus Kristus.
IMO, iman is iman quovadis.
Iman Abraham adalah Iman milik Abraham.
Iman Kristen adalah individu yang percaya Yesus itu Tuhan dan Juruselamat
Iman Kristen Protestan mengacu dari ungu dgn ke-"unik"-an-nya
Iman Kristen Katolik mengacu dari ungu dgn ke-"unik"-an-nya
Iman Kristen Freewill mengacu dari ungu dgn ke-"unik"-an-nya
Iman Kristen Predestinasi mengacu dari ungu dgn ke-"unik"-an-nya
Iman agama selain Kristen, lain lagi.
Perlu tau definisi kata "iman"
Perlu tau definisi kata "Freewill/Predestinasi".
Perlu tau definisi kata "Kristen/Katolik/Protestan"
Perlu tau definisi dari agama "selain Kristen" tsb.
Kalau definisi kata "iman" secara general selalu berubahrubah tergantung kata yang mengikutinya ---> perang dunia :D.
Yang beriman Kristen freewill bilang selain beriman freewill = tidak beriman, beriman salah, beriman palsu, dlsb
Yang beriman Kristen predest bilang selain beriman predest = tidak beriman, beriman salah, beriman palsu, dlsb
Yang beriman Kristen bilang selain beriman Kristen = tidak beriman, beriman salah, beriman palsu, dlsb
perang terus ampe tua ... hehehe :D.
:)
salam.
-
IMO, iman is iman quovadis.
Iman Abraham adalah Iman milik Abraham.
Iman Kristen adalah individu yang percaya Yesus itu Tuhan dan Juruselamat
Yang beriman Kristen freewill bilang selain beriman freewill = tidak beriman, beriman salah, beriman palsu, dlsb
Yang beriman Kristen predest bilang selain beriman predest = tidak beriman, beriman salah, beriman palsu, dlsb
Yang beriman Kristen bilang selain beriman Kristen = tidak beriman, beriman salah, beriman palsu, dlsb
perang terus ampe tua ... hehehe :D.
:)
salam.
Yang beriman pada sosok ghaib , kalo kete,u sosok ghaib akan di bilang Tuhan
Tuhan Yesus memberkati
Han
-
Bukan , Iman abraham bukan iman kristen
Abraham belum lagi mengenal kristus karena kristus sendiri belum turun kedunia
Tuhan Yesus memberkati
Han
Saya tidak mengatakan iman Abraham adalah iman kristen tetapi sama dengan iman yang dianut kristen yaitu bertumpu hanya kepada Mesias.
Abraham beriman kepada Mesias yg akan datang sedangkan iman kristen bersandar kepada Mesias yg sudah datang.
-
IMO, iman is iman quovadis.
Iman Abraham adalah Iman milik Abraham.
Iman Kristen adalah individu yang percaya Yesus itu Tuhan dan Juruselamat
Iman Kristen Protestan mengacu dari ungu dgn ke-"unik"-an-nya
Iman Kristen Katolik mengacu dari ungu dgn ke-"unik"-an-nya
Iman Kristen Freewill mengacu dari ungu dgn ke-"unik"-an-nya
Iman Kristen Predestinasi mengacu dari ungu dgn ke-"unik"-an-nya
Iman agama selain Kristen, lain lagi.
Perlu tau definisi kata "iman"
Perlu tau definisi kata "Freewill/Predestinasi".
Perlu tau definisi kata "Kristen/Katolik/Protestan"
Perlu tau definisi dari agama "selain Kristen" tsb.
Kalau definisi kata "iman" secara general selalu berubahrubah tergantung kata yang mengikutinya ---> perang dunia :D.
Yang beriman Kristen freewill bilang selain beriman freewill = tidak beriman, beriman salah, beriman palsu, dlsb
Yang beriman Kristen predest bilang selain beriman predest = tidak beriman, beriman salah, beriman palsu, dlsb
Yang beriman Kristen bilang selain beriman Kristen = tidak beriman, beriman salah, beriman palsu, dlsb
perang terus ampe tua ... hehehe :D.
:)
salam.
Memang panggilan hidup orang kristen adalah peperangan bro :
Efesus 6:12 karena perjuangan kita bukanlah melawan darah dan daging, tetapi melawan pemerintah-pemerintah, melawan penguasa-penguasa, melawan penghulu-penghulu dunia yang gelap ini, melawan roh-roh jahat di udara.
Jadi kuasa kegelapan memang sedang banyak menguasai hati dan pikiran manusia bro.
-
Saya tidak mengatakan iman Abraham adalah iman kristen tetapi sama dengan iman yang dianut kristen yaitu bertumpu hanya kepada Mesias.
Abraham beriman kepada Mesias yg akan datang sedangkan iman kristen bersandar kepada Mesias yg sudah datang.
Tapi mesias abaraham bulan Yesus Kristus , sebab imannya general
Tuhan Yesus memberkati
han
-
@quovadis
Memang panggilan hidup orang kristen adalah peperangan bro :
Efesus 6:12 karena perjuangan kita bukanlah melawan darah dan daging, tetapi melawan pemerintah-pemerintah, melawan penguasa-penguasa, melawan penghulu-penghulu dunia yang gelap ini, melawan roh-roh jahat di udara.
Jadi kuasa kegelapan memang sedang banyak menguasai hati dan pikiran manusia bro.
Bro,
Apakah anda pernah membaca apa latar belakang dan tujuan ditulisnya surat Rasul Paulus kepada umat di Efesus?
Syalom
-
Tapi mesias abaraham bulan Yesus Kristus , sebab imannya general
Tuhan Yesus memberkati
han
Setahu saya hanya satu Mesias yang dipercaya sejak Kitab Kejadian dan baru didalam PB jelas siapa Mesias itu.
-
@quovadis
Bro,
Apakah anda pernah membaca apa latar belakang dan tujuan ditulisnya surat Rasul Paulus kepada umat di Efesus?
Syalom
Itu paralel dengan peringatan dari Tuhan Yesus sendiri bro :
Matius 10:16 Lihat, Aku mengutus kamu seperti domba ke tengah-tengah serigala, sebab itu hendaklah kamu cerdik seperti ular dan tulus seperti merpati.
Matius 7:15 Waspadalah terhadap nabi-nabi palsu yang datang kepadamu dengan menyamar seperti domba, tetapi sesungguhnya mereka adalah serigala yang buas.
Serigala maksudnya hanyalah kiasan akan manusia yang kerjanya melawan kebenaran Alkitab.
-
Itu paralel dengan peringatan dari Tuhan Yesus sendiri bro :
Matius 10:16 Lihat, Aku mengutus kamu seperti domba ke tengah-tengah serigala, sebab itu hendaklah kamu cerdik seperti ular dan tulus seperti merpati.
Matius 7:15 Waspadalah terhadap nabi-nabi palsu yang datang kepadamu dengan menyamar seperti domba, tetapi sesungguhnya mereka adalah serigala yang buas.
Serigala maksudnya hanyalah kiasan akan manusia yang kerjanya melawan kebenaran Alkitab.
Bukan itu maksud saya, bro.
Tetapi apakah anda pernah membaca latar belakang dari penulisan surat Rasul Paulus kepada umat di Efesus?
Saya mengajak anda untuk menengok lebih jauh tentang surat surat Rasul Paulus :
http://ltb1.indonesianforum.net/t475-surat-rasul-Paulus
Silahkan, bro
-
Setahu saya hanya satu Mesias yang dipercaya sejak Kitab Kejadian dan baru didalam PB jelas siapa Mesias itu.
Itulah sebabnya iman tokoh tokoh PL adalah iman yang general karena percaya pada sosok yang tidak jelas , sama seperti musa yang menyangka sosok ghaib yang berusaha membunuh musa sebagai Tuhan
Tuhan Yesus memberkati
Han
-
Memang panggilan hidup orang kristen adalah peperangan bro :
Efesus 6:12 karena perjuangan kita bukanlah melawan darah dan daging, tetapi melawan pemerintah-pemerintah, melawan penguasa-penguasa, melawan penghulu-penghulu dunia yang gelap ini, melawan roh-roh jahat di udara.
Jadi kuasa kegelapan memang sedang banyak menguasai hati dan pikiran manusia bro.
tapi saya jadi nggak tau YANG MANA yg kuasa kegelapan tsb, quovadis.
Yang imanKristen predest ?
Yang imanKristen freewill ?
Yang imanKristen sola-skriptura ?
Yang imanKristen OSAS ?
Yang imanKristen Protestan ?
Yang imanKristen Katolik ?
Yang iman selain imanKristen ?
Saya belum menemukan perbedaan iman adalah "biang" peng-gara2 timbulnya perang/debat komediputer/tuding-menuding bro, melainkan WILL rasio individu-lah "biang"nya ... :). Dan (imo) yang digaris-bawahi inilah yang saya mengertikan sbg "penghulu2"/"pemerintah2"/"penguasa2" "dunia yang gelap" semua dalam tanda petik
:)
salam.
-
tapi saya jadi nggak tau YANG MANA yg kuasa kegelapan tsb, quovadis.
Yang imanKristen predest ?
Yang imanKristen freewill ?
Yang imanKristen sola-skriptura ?
Yang imanKristen OSAS ?
Yang imanKristen Protestan ?
Yang imanKristen Katolik ?
Yang iman selain imanKristen ?
Saya belum menemukan perbedaan iman adalah "biang" peng-gara2 timbulnya perang/debat komediputer/tuding-menuding bro, melainkan WILL rasio individu-lah "biang"nya ... :). Dan (imo) yang digaris-bawahi inilah yang saya mengertikan sbg "penghulu2"/"pemerintah2"/"penguasa2" "dunia yang gelap" semua dalam tanda petik
:)
salam.
Kegelapan itu berarti tidak mengenal Kristus yang terang dunia itu dengan benar.
Dan si Iblis selalu akan mencobai manusia untuk memanipulasi Firman Tuhan yang satu satunya jalan menuju keselamatan itu.
Perbedaan pendapat selalu akan terjadi sampai akhir dunia ini karena kemanusiaan sudah jatuh kedalam dosa dan si Iblis seperti singa yang mengaum-ngaum siap menerkam mereka yang tidak teguh berpegang kepada Alkitab.
-
kuasa kegelapan memang sedang banyak menguasai hati dan pikiran manusia
Kegelapan itu berarti tidak mengenal Kristus yang terang dunia itu dengan benar.
Antara post yg ungu dan yg coklat ... ,
saya masih nggak/belum bisa nangkep quovadis.
Apabila ada seseorang, katakanlah mr.X men-statementkan ungu, apakah kata "manusia" disitu mr.X maksudkan termasuk dirinya ? ataukah mr.X tidak termasuk didalamnya ?
Dilain sisi,
pada post yg coklat apabila statement tsb menuntun ke pengertian bhw ADA orang2 yang mengenal Kristus yang terang dunia itu dengan benar, maka statement ungu mr.X dia maksudkan bhw dirinya tidak termasuk orang yg ada didalam kata "manusia" tsb ---> dan statement ungu dari mr.X selengkapnya adalah sbb :
kuasa kegelapan memang sedang banyak menguasai hati dan pikiran manusia, KECUALI SAYA.
selanjutnya, statement coklat secara lengkapnya menjadi :
Kegelapan itu berarti tidak mengenal Kristus yang terang dunia itu dengan benar, tetapi ini BUKAN SAYA
Assumed, mr.X mewakili suatu KelompokSependapat - maka kata "saya" disitu menjadi "kelompok kami" or "orang2 di kelompok kami".
Dan sinkronisasi antara kedua statement tsb adalah :
orang2 dikelompok kami, hati dan pikirannya tidak sedang dikuasai KuasaKegelapan karena orang2 dikelompok kami mengenal Kristus yang terang dunia itu dengan benar
ataupun vice-versa :
orang2 dikelompok kami mengenal Kristus yang terang dunia itu dengan benar oleh karena itu orang2 dikelompok kami, hati dan pikirannya tidak sedang dikuasai KuasaKegelapan
Apakah "analisa" saya diatas memang demikian maksud dari kedua post quovadis diatas ? Please CMIIW.
:)
salam.
-
Nah buat penonton yang tidak maju untuk ditenteng, mereka bukan tidak pecaya bahwa mr X tidak mampu menenteng sampe sebrang.
akan tetapi mereka tidak percaya bahwa mr X mao menentengnya sampe sebrang, mereka khawatir mr X menjatuhkannya ditengah jalan
Nah... yang bold itulah yang (imo) berkenaan dgn perbuatan, Oom Han :).
Rasio manusia, kwatir, takut, ragu, termasuk didalamnya kehendak (will) berperan ke hal berikutnya - yakni perbuatan. "iman" si penonton dalam contoh ilustrasi mr.X tetep ada, mereka tetep percaya mr.X bisa nyebrang seutas tali sambil bawa beras 2 ton :D.
:)
salam.
-
Antara post yg ungu dan yg coklat ... ,
saya masih nggak/belum bisa nangkep quovadis.
Apabila ada seseorang, katakanlah mr.X men-statementkan ungu, apakah kata "manusia" disitu mr.X maksudkan termasuk dirinya ? ataukah mr.X tidak termasuk didalamnya ?
Dilain sisi,
pada post yg coklat apabila statement tsb menuntun ke pengertian bhw ADA orang2 yang mengenal Kristus yang terang dunia itu dengan benar, maka statement ungu mr.X dia maksudkan bhw dirinya tidak termasuk orang yg ada didalam kata "manusia" tsb ---> dan statement ungu dari mr.X selengkapnya adalah sbb :
kuasa kegelapan memang sedang banyak menguasai hati dan pikiran manusia, KECUALI SAYA.
selanjutnya, statement coklat secara lengkapnya menjadi :
Kegelapan itu berarti tidak mengenal Kristus yang terang dunia itu dengan benar, tetapi ini BUKAN SAYA
Assumed, mr.X mewakili suatu KelompokSependapat - maka kata "saya" disitu menjadi "kelompok kami" or "orang2 di kelompok kami".
Dan sinkronisasi antara kedua statement tsb adalah :
orang2 dikelompok kami, hati dan pikirannya tidak sedang dikuasai KuasaKegelapan karena orang2 dikelompok kami mengenal Kristus yang terang dunia itu dengan benar
ataupun vice-versa :
orang2 dikelompok kami mengenal Kristus yang terang dunia itu dengan benar oleh karena itu orang2 dikelompok kami, hati dan pikirannya tidak sedang dikuasai KuasaKegelapan
Apakah "analisa" saya diatas memang demikian maksud dari kedua post quovadis diatas ? Please CMIIW.
:)
salam.
Jawabannya pendek saja bro :
Prinsip itu tentu berlaku bagi siapa saja yang tidak menyadari bahwa Sang Firman itu adalah terang dunia dan Firman Tuhan adalah pelita bagi kaki manusia dan terang bagi jalannya :
Mazmur 119:105 Firman-Mu itu pelita bagi kakiku dan terang bagi jalanku.
Dan siapa yang tidak mendapat pencerahan dari Roh Kudus tidak mungkin mengenal apa,siapa dan bagaimana terang itu.
-
Jawabannya pendek saja bro :
Prinsip itu tentu berlaku bagi siapa saja yang tidak menyadari bahwa Sang Firman itu adalah terang dunia dan Firman Tuhan adalah pelita bagi kaki manusia dan terang bagi jalannya :
Mazmur 119:105 Firman-Mu itu pelita bagi kakiku dan terang bagi jalanku.
Dan siapa yang tidak mendapat pencerahan dari Roh Kudus tidak mungkin mengenal apa,siapa dan bagaimana terang itu.
Kalo begitu, pertanyaannya saya juga pendek aja deh ... hehehe :D
Adakah seorang manusia di jaman sekarang ini (ataupun seseorang yg mewakili kelompok tertentu) BISA MENUNJUK orang lain (ataupun kelompok lain) bhw orang lain/kelompok lain ini hati dan pikiran nya/mereka sedang dikuasai KuasaKegelapan ?
Adakah seorang manusia di jaman sekarang ini (ataupun seseorang yg mewakili kelompok tertentu) BISA MENUNJUK orang lain (ataupun kelompok lain) bhw orang lain/kelompok lain ini tidak/belum mengenal Kristus yang terang dunia itu dengan benar ?
:)
salam.
-
Kalo begitu, pertanyaannya saya juga pendek aja deh ... hehehe :D
Adakah seorang manusia di jaman sekarang ini (ataupun seseorang yg mewakili kelompok tertentu) BISA MENUNJUK orang lain (ataupun kelompok lain) bhw orang lain/kelompok lain ini hati dan pikiran nya/mereka sedang dikuasai KuasaKegelapan ?
Adakah seorang manusia di jaman sekarang ini (ataupun seseorang yg mewakili kelompok tertentu) BISA MENUNJUK orang lain (ataupun kelompok lain) bhw orang lain/kelompok lain ini tidak/belum mengenal Kristus yang terang dunia itu dengan benar ?
:)
salam.
wah.. mas oda...
kemungkinan besar pertanyaan spt ini TIDAK DIJAWAB sesuai dgn pertanyaannya... atau malah bikin Kalimat-kalimat baru yang kurang begitu nyambung, dan diawali dengan: "makanya harus dengan iman"
hehe...
sama juga dgn kalo saya nanya pertanyaan yg lebih pendek ini:
"Apakah mas quovadis termasuk yang MENDAPAT PENCERAHAN Roh Kudus itu?"
dijawab sesuai pertanyaan gak ya?
saya berdoa: Ya Tuhan, please prove me wrong...... hehe...
-
Kalo begitu, pertanyaannya saya juga pendek aja deh ... hehehe :D
Adakah seorang manusia di jaman sekarang ini (ataupun seseorang yg mewakili kelompok tertentu) BISA MENUNJUK orang lain (ataupun kelompok lain) bhw orang lain/kelompok lain ini hati dan pikiran nya/mereka sedang dikuasai KuasaKegelapan ?
Adakah seorang manusia di jaman sekarang ini (ataupun seseorang yg mewakili kelompok tertentu) BISA MENUNJUK orang lain (ataupun kelompok lain) bhw orang lain/kelompok lain ini tidak/belum mengenal Kristus yang terang dunia itu dengan benar ?
:)
salam.
Tentu saja banyak karena tugas orang kristen adalah memperingatkan kalau saudaranya berada didalam kekeliruan / dosa .
Matius 18:15 "Apabila saudaramu berbuat dosa, tegorlah dia di bawah empat mata. Jika ia mendengarkan nasihatmu engkau telah mendapatnya kembali.
Justru kalau dia tahu saudaranya berdosa dan diam saja maka darinya akan dituntut Tuhan kelak mengapa diam saja.
Yang penting dia harus menegornya atau menasihatkannya berdasarkan kebenaran Akitab yang absolut itu.
-
Tentu saja banyak karena tugas orang kristen adalah memperingatkan kalau saudaranya berada didalam kekeliruan / dosa .
Matius 18:15 "Apabila saudaramu berbuat dosa, tegorlah dia di bawah empat mata. Jika ia mendengarkan nasihatmu engkau telah mendapatnya kembali.
Justru kalau dia tahu saudaranya berdosa dan diam saja maka darinya akan dituntut Tuhan kelak mengapa diam saja.
Yang penting dia harus menegornya atau menasihatkannya berdasarkan kebenaran Akitab yang absolut itu.
Yang di bold itu, bro:
Berdasarkan yang tertulis, atau berdasarkan melalui penafsiran?
Dan di mana ayatnya di Alkitab?
Syalom
-
Tentu saja banyak karena tugas orang kristen adalah memperingatkan kalau saudaranya berada didalam kekeliruan / dosa .
Peringatan !!
Segala perintah dan ketentuan Hukum taurat sudah dibatalkan Yesus
Dan Kitab para nabi berlaku sampai Zaman yohanes
P Baru: Efesus
2:15 sebab dengan mati-Nya sebagai manusia Ia(Yesus) telah membatalkan hukum Taurat dengan segala perintah dan ketentuannya,
P. Baru: Lukas: 16
16:16 Hukum Taurat dan KITAB PARA NABI berlaku sampai kepada zaman Yohanes;
NB : perpuluhan adalah aturan Taurat
Tuhan Yesus memberkati
Han