Forim Iman Kristen

Diskusi Tanya Jawab => Diskusi Dengan non Kristen => Topic started by: odading on August 30, 2012, 12:53:46 AM

Title: keKristenan pada pengertian kata "domba" ??
Post by: odading on August 30, 2012, 12:53:46 AM
Pada beberapa ayat, saya menemukan istilah kata "domba".
Istilah ini sempet saya "ributin" di thread laen.
Sampe sekarangpun saya masih belon bisa ngambil kesimpulan ttg apa/siapa/bagaimana asal muasal "domba2" tsb.

Apakah ada temen2 yg bisa bantu menjelaskan dan secara sederhana dan LOGIS ttg "domba" ini ?

Di Yohanes 10 : Yesus menyatakan bahwa Dia adalah PINTU ---namun pada saat yg bersamaan--- Dia juga adalah Sang Gembala yg baik. Disini saya bingung... jadi Yesus itu Pintu atokah Gembala ? (lupakan  :giggle:)

saya akan fokus ke domba.
Quote
(14) Akulah gembala yang baik dan Aku mengenal domba-domba-Ku dan domba-domba-Ku mengenal Aku
Pada ayat diatas : Domba2 sudah ada, dan Yesus mengatakan bhw domba2 pasti akan mengenal Dia.

Quote
(15) sama seperti Bapa mengenal Aku dan Aku mengenal Bapa, dan Aku memberikan nyawa-Ku bagi domba-domba-Ku].
---> disinipun terkesan bahwa Domba2 sudah ada --- dan sangat jelas, Yesus memberikan nyawaNYA HANYA kepada domba2NYA. (bukan utk seluruh dunia,  spt yg saya mengertikan sebelumnya !)

Jadi disitu, Yesus SUDAH memiliki domba2.
Siapakah domba2 ini? yang sudah bisa langsung mendengar suara Yesus - tanpa perlu di angon atopun diseret-seret ?

Teringat saya pada Yeremia 31:31 --- apakah benar kalo saya berpendapat bhw domba2 ini adalah bangsa Israel ?

Quote
Aku akan mengadakan perjanjian baru dengan kaum Israel (I) dan kaum Yehuda (Y)...//cut//
---> Allah tidak menyatakan segala bangsa, melainkan spesifik spt di ayat tsb.

Quote
...//cut// Aku akan menjadi Allah mereka dan mereka akan menjadi umat-Ku. (34) Dan tidak usah lagi orang mengajar sesamanya atau mengajar saudaranya dengan mengatakan: Kenallah Tuhan! Sebab mereka semua, besar kecil, akan mengenal Aku, demikianlah firman Tuhan, //cut//
---> dari kalimat2 di ayat atas, IMO --- cukup jelas Y dan I (domba2 ?) sudah tidak perlu di ajar ajar lagi ttg keTuhanan.

Dari situ, kesimpulan saya --- perkataan Yesus yang ini :
Quote
(26) tetapi kamu tidak percaya, karena kamu tidak termasuk domba-domba-Ku.
---> orang2 Yahudi tsb BUKAN termasuk dari keturunan Y dan I.

Karena HANYA yg keturunan Y dan I, maka perkataan Yesus menjadi bisa di aplikasikan :
Quote
(27) Domba-domba-Ku mendengarkan suara-Ku dan Aku mengenal mereka dan mereka mengikut Aku
Dan perkataan Yesus itu konsisten pada perkataan bhw Dia memang datang utk domba2 Israel yg lagi pada kesasar. (jadi artinya saat Dia panggil, maka domba2 itu akan bisa langsung mendengarnya).

Apa yg selama ini saya mengertikan, sepertinya salah .... karena YA, Yesus mati HANYA utk domba2NYA.

Pertanyaan :
Mengapa para Rasul ada menyatakan di ayat bhw Yesus mati utk setiap umat dunia ? sementara jelas perkataan yg keluar dari mulut Yesus sendiri Dia mati utk domba2NYA ?

Quote
//cut// sebab Aku akan mengampuni kesalahan mereka dan tidak lagi mengingat dosa mereka." //cut//
(36) Sesungguhnya, seperti ketetapan-ketetapan ini tidak akan beralih dari hadapan-Ku, demikianlah firman Tuhan, demikianlah keturunan Israel juga tidak akan berhenti menjadi bangsa di hadapan-Ku untuk sepanjang waktu. (37) Beginilah firman Tuhan: Sesungguhnya, seperti langit di atas tidak terukur dan dasar-dasar bumi di bawah tidak terselidiki, demikianlah juga Aku tidak akan menolak segala keturunan Israel, karena segala apa yang dilakukan mereka, demikianlah firman Tuhan

Apakah benar kesimpulan saya :
Apabila ternyata BENAR ... kalimat2 merah ditujukan kepada para manusia yg disebut domba2 --- maka IMO, logisnya adalah pengertian ttg OSAS itu juga benar. Please CMIIW.

salam.
Title: Re: keKristenan pada pengertian kata "domba" ??
Post by: pinoq on August 30, 2012, 02:21:41 AM
HI bro oda. Saya ke sini juga ga pa pa kan? :D


Siapakah yg dimaksud dengan "domba-dombaKu" (Ku = Yesus)?
Apakah "domba-dombaKu" hanya umat Israel?
Kita lihat di Yohanes 10:

14 "I am the good shepherd; I know my sheep and my sheep know me-- 15 just as the Father knows me and I know the Father--and I lay down my life for the sheep. 16 I have other sheep that are not of this sheep pen. I must bring them also. They too will listen to my voice, and there shall be one flock and one shepherd. 17 The reason my Father loves me is that I lay down my life--only to take it up again. 18 No one takes it from me, but I lay it down of my own accord. I have authority to lay it down and authority to take it up again. This command I received from my Father."

Dari kutipan di atas (terutama bagian yg saya bold), jelas bahwa domba-domba yg dimaksud Yesus adalah manusia yang diserahkan Bapa kepada Yesus untuk ditebus/diselamatkan dari tuntutan dosa. Hal ini akan terlihat lebih jelas bila kita membaca juga doa Yesus di Yohanes 17 berikut:

6 "I have revealed you to those whom you gave me out of the world. They were yours; you gave them to me and they have obeyed your word. 7 Now they know that everything you have given me comes from you. 8 For I gave them the words you gave me and they accepted them. They knew with certainty that I came from you, and they believed that you sent me. 9 I pray for them. I am not praying for the world, but for those you have given me, for they are yours. 10 All I have is yours, and all you have is mine.

14 I have given them your word and the world has hated them, for they are not of the world any more than I am of the world. 15 My prayer is not that you take them out of the world but that you protect them from the evil one. 16 They are not of the world, even as I am not of it. 17 Sanctify them by the truth; your word is truth. 18 As you sent me into the world, I have sent them into the world.

20 "My prayer is not for them alone. I pray also for those who will believe in me through their message, 21 that all of them may be one, Father, just as you are in me and I am in you.

Kita bisa melihat hal-hal yg paralel antara Yohanes 10 dan Yohanes 17:
1. Domba-domba Yesus adalah mereka yang ditarik Bapa dari dunia dan diberikan kepada Yesus (17:6, 17:9).
2. Domba-domba Yesus adalah mereka yang menjadi bukan dari dunia karena mereka menerima firman Bapa yang dikabarkan oleh Yesus.(17:14, 17:16) (jadi Bapa juga memakai Yesus untuk menarik domba-dombaNya untuk kemudian diberikan kepada Yesus)
3. Domba-domba Yesus adalah mereka yang beriman kepada Yesus melalui pekabaran yang dilakukan domba-domba di atas (no.2).

No.1 adalah definisi domba secara umum. No.2 adalah definisi domba-domba yg secara spesifik merujuk pada orang-orang tertentu (12 murid Tuhan Yesus). No.3 adalah definisi domba-domba yg secara spesifik merujuk pada orang-orang hasil pemuridan 12 murid Tuhan Yesus.

Apakah domba-domba hanya umat Israel saja? Tidak. Ada beberapa alasan:
1. Di doaNYa, Tuhan Yesus tidak menyebutkan secara tersurat "umatMu, bangsa Israel".
2. Di Yohanes 10 ada ayat 16, yg berparalel dng Yoh 17:20.
3. Bagian lain di Alkitab secara jelas bahwa orang percaya bukan bangsa Yahudi saja tapi juga non-Yahudi.


Salam

Title: Re: keKristenan pada pengertian kata "domba" ??
Post by: bruce on August 30, 2012, 07:04:56 AM
Mt 25:31-34:

31 “Apabila Anak Manusia datang dalam kemuliaan-Nya dan semua malaikat bersama-sama dengan Dia, maka Ia akan bersemayam di atas takhta kemuliaan-Nya.
32 Lalu semua bangsa akan dikumpulkan di hadapan-Nya dan Ia akan memisahkan mereka seorang dari pada seorang, sama seperti gembala memisahkan domba dari kambing,
33 dan Ia akan menempatkan domba-domba di sebelah kanan-Nya dan kambing-kambing di sebelah kiri-Nya.
34 Dan Raja itu akan berkata kepada mereka yang di sebelah kanan-Nya: Mari, hai kamu yang diberkati oleh Bapa-Ku, terimalah Kerajaan yang telah disediakan bagimu sejak dunia dijadikan.

Dari ayat-ayat di atas, maka kita meliihat bahwa ayat-ayat tersebut merupakan kejadian yang akan dialami oleh seluruh manusia pada saat terjadi pengadilan terakhir (lih. ay. 31). Kita tahu bahwa pada saat itu, Tuhan akan memisahkan orang yang baik dan orang yang jahat. Pertanyaannya adalah mengapa orang yang baik digambaran sebagai domba sedangkan yang jahat digambarkan sebagai kambing dan yang sebelah kanan masuk Sorga dan sebelah kiri masuk neraka?

1) Domba dan kambing digembalakan oleh gembala yang sama, makan dari rumput yang sama. Namun, pada waktu masuk kandang atau dijual di pasar, mereka akan dipisahkan. Sama seperti semua manusia digembalakan oleh Gembala yang baik – Yesus -, hanya tidak semua manusia masuk dalam kawanan domba dan hanya domba-domba yang mendengarkan Sang Gembala akan masuk dalam Kerajaan Sorga. Domba adalah binatang yang cenderung untuk berkelompok dalam satu kawanan, sedangkan kambing lebih sendiri-sendiri. Oleh karena itu, domba-domba yang tetap berada dalam satu kawanan akan masuk dalam Kerajaan Sorga.

2) Domba memang banyak sekali dipakai di dalam Alkitab untuk menggambarkan sifatnya yang lemah lembut, sehingga menggambarkan Kristus yang mengatakan “Aku lemah lembut dan rendah hati” (Mt 11:29). Dan domba-domba juga sering dipakai untuk korban, sehingga merupakan imitasi Kristus, yang dituntun sebagai domba ke tempat pembantaian (lih. Yes 53:7). Hal ini juga menggambarkan bagaimana domba-domba adalah yang menghasilkan buah-buah yang limpah, karena domba-domba menghasilkan susu, wol, dll. Demikian juga orang-orang yang masuk ke dalam Kerajaan Allah adalah orang-orang yang menghasilkan buah-buah yang limpah (silakan melihat perumpamaan talenta) dan buah-buah yang limpah ini hanya mungkin terjadi kalau orang-orang tersebut hidup di dalam Kristus, karena di luar Kristus, manusia tidak dapat berbuat apa-apa (lih. Yoh 15:5).

3) Mungkin alasan terkuat adalah karena Kristus sendiri disebut Anak Domba Allah (lih. Yoh 1:36; Why 7). Dengan demikian domba-domba menggambarkan orang-orang yang mengikuti Kristus. Jadi orang yang diselamatkan adalah orang-orang yang mengikuti Kristus, bukan hanya mengetahui ajaran-Nya, namun menjadi seperti Kristus, yaitu senantiasa melakukan kehendak Bapa. (Mt 7:21).

4) Tentang kanan dan kiri, memang terkesan bahwa kanan mempunyai konotasi lebih dipercayai dan lebih berkuasa. Dituliskan bahwa Anak Manusia duduk di sebelah kanan yang Mahakuasa (lih. Mt 26:64; Mk 14:62; Mk 16:19; Lk 22:69). Dengan demikian orang-orang yang berada di sebelah kanan mengikuti Kristus, Sang Gembala Agung masuk dalam Kerajaan Allah. Bahkan menurut tradisi, pencuri yang baik – yang bernama Dimas – disalibkan di sebelah kanan Yesus.

Syalom
Title: Re: keKristenan pada pengertian kata "domba" ??
Post by: odading on August 30, 2012, 12:04:47 PM
pinoq,

17 The reason my Father loves me is that I lay down my life--only to take it up again. 18 No one takes it from me, but I lay it down of my own accord. I have authority to lay it down and authority to take it up again. This command I received from my Father."

======OOT sebentar=======

Yang pinoq bold : This command I received from my Father.
Apa commandnya ?
Ini kan : "I have authority to lay it down and authority to take it up again" ?

versi liarnya :
Bapa : "Yesus, Kamu punya otoritas utk memberi nyawaMu bagi domba2KU dan punya otoritas utk mengambil nyawaMu.

Dan Yesus mempunyai kehendak : "I lay it down of my own accord"

Dan Bapa punya alasan : "The reason my Father loves me is that I lay down my life"

nggak usah dibahas, saya cuma mao njelasin - kenapa saya kekeuh di thread pinoq, bahwa Bapa punya/ada alasan ... :)

======OOT OFF=======

Quote
domba-domba yg dimaksud Yesus adalah manusia yang diserahkan Bapa

Ya... jadi domba sudah ada.
Domba adalah yg saat dipanggil Yesus --- cepat ato lambat - mendengar, menerima dan percaya.

Domba adalah : "they have obeyed your word"
---> secara spesifik, murid2 dan orang2 percaya semasa Yesus hidup
---> secara umum, keturunan Israel dimana Allah mengadakan perjanjian dimasa PL, yaitu mereka2 yg ditaruh "Taurat" di hati.

Quote
Kita bisa melihat hal-hal yg paralel antara Yohanes 10 dan Yohanes 17:
1. Domba-domba Yesus adalah mereka yang ditarik Bapa dari dunia dan diberikan kepada Yesus (17:6, 17:9).
yg di bold : there we go again ... hehehe :) (saya ngetik sambil senyam senyum sendiri nih).

versi pinoq : domba2 adalah yg ditarik Bapa ...
odad nanya : Kapan ? setelah ketauan ada orang menjadi percaya ?

versi odad : domba2 SUDAH ADA, ditentukan sejak jaman PL.
Domba2 adalah bangsa perjanjian, dimana agreementnya dinyatakan Allah di Yeremia 31 tsb. Dan --imo-- kalo mao dikatakan istilah "ditarik Bapa", ya disaat Yeremia 31 itulah nubuatannya.

Di jaman Yesus atopun setelahnya : ---imo--- domba tidak perlu ditarik2 lagi oleh Bapa ... karena domba PASTI (cepat atau lambat) akan mendengar & menerima Firman/Ajaran Yesus. Karena : "mereka semua, besar kecil, akan mengenal Aku" .... dan Yesus juga bilang : "They were Yours, and You gave them to Me, and they have obeyed and kept Your word." Oleh karena itulah "My own know and recognize Me".

versi liar :
Bapa : Yesus, domba2 Bapak pada tersesat tuh, perlu penolong. Bapak kasih otoritas ke kamu utk ngangon domba2 tsb yaa. Domba2 PASTI denger deh saat kamu panggil.  :giggle:

Dari paparan saya diatas, apakah pinoq bisa ketemu utk menyimpulkan bahwa "Bapa masih perlu narik narik lagi" ? :)

Quote
2. Domba-domba Yesus adalah mereka yang menjadi bukan dari dunia karena mereka menerima firman Bapa yang dikabarkan oleh Yesus.(17:14, 17:16)
Betul.... dari kacamata sudut pandang manusia : domba baru bisa ketauan setelah ADA yg ungu.

Tetapi istilah "domba" ---imo--- tidak tercipta setelah yg ungu. Bukan terjadi spt stlh orang di wisuda mendapat gelar SH. Justru karena mereka "domba"-lah ... maka bisa yang ungu.

Quote
3. Domba-domba Yesus adalah mereka yang beriman kepada Yesus melalui pekabaran yang dilakukan domba-domba di atas (no.2).
sependapat.

Dan ---imo--- diantara para kawanan domba2 perjanjian ini, ada domba2 yg di-adopsi. Mereka sudah domba, namun mereka bukan domba2 perjanjian. Mereka sudah anak2 Allah (who have obeyed Father's word), namun mereka belum anak2 Yesus.
Disaat mereka mendengar, menerima dan percaya Injil - maka mereka turut menjadi satu dgn domba2 Yesus yg asli yaitu domba2 perjanjian.

Dan apa yg pinoq paparkan di threadmu bhw Yesus mati hanya utk sebagian orang adalah benar. Karena Dia mati HANYA utk domba2NYA.

Walo saya sendiri "gak bisa terima" ... karena menurut saya : "apa hebatnya seorang gembala mati utk domba2 milik sendiri ? Kalo mati demi utk domba dan kambing yg lagi di keroyok serigala... itu baru wow!". --- namun kayaknya memang cukup jelas bhw Yesus mati HANYA utk domba2 BapakNYA ... plus domba2 yg di adopsi menjadi domba BapakNYA.

:)
salam.
Title: Re: keKristenan pada pengertian kata "domba" ??
Post by: odading on August 30, 2012, 12:24:17 PM
Bruce,
makasih atas penjelasan2nya.

Ada satu yang saya mau tanya :
hanya tidak semua manusia masuk dalam kawanan domba dan hanya domba-domba yang mendengarkan Sang Gembala akan masuk dalam Kerajaan Sorga
saya bingung disini : Kenapa "tidak semua manusia" ?
IMO, kalo manusia itu adalah domba - PASTI akan mendengarkan Gembalanya.

Di ayat : (14) Akulah gembala yang baik dan Aku mengenal domba-domba-Ku dan domba-domba-Ku mengenal Aku
---> tidakkah menurut bruce yg coklat itu menunjukan bhw Domba2 Bapak Yesus (krn diserahkan kepada Yesus, maka menjadi domba2 Yesus) PASTI mengenal Gembalanya ?

:)
salam.
Title: Re: keKristenan pada pengertian kata "domba" ??
Post by: bruce on August 30, 2012, 12:53:18 PM
Bruce,
makasih atas penjelasan2nya.

Ada satu yang saya mau tanya :saya bingung disini : Kenapa "tidak semua manusia" ?
IMO, kalo manusia itu adalah domba - PASTI akan mendengarkan Gembalanya.

Di ayat : (14) Akulah gembala yang baik dan Aku mengenal domba-domba-Ku dan domba-domba-Ku mengenal Aku
---> tidakkah menurut bruce yg coklat itu menunjukan bhw Domba2 Bapak Yesus (krn diserahkan kepada Yesus, maka menjadi domba2 Yesus) PASTI mengenal Gembalanya ?

:)
salam.

Saya konsekuen dengan freewill yang menyertai manusia, bro.
Maka hanya manusia yang memilih selamat saja yang akan menjadi domba.

Jangan artikan ada manusia yang memang domba, atau manusia yang memang kambing, tiak, doba dan kambing itu hanya untuk membedakan antara manusia yang MAU taat pada perintah Allah dan manusia yang MENOLAK untuk taat pada perintah Allah. Allah tidak menjaikan manusia menjadi domba atau kambing, tidak juga menentukan si A menjadi domba atau si B menjadi kambing. Allah ingin semua manusia selamat.

Tetapi, kalau atas pilihannya sendiri, manusia memilih untuk menolak Allah, maka ia menjadi kambing akibat pilihannya sendiri.

Nah, dengan pengertian itu, saya akan pakai pada analogi berikut :

Saya berkata kepada murid murid saya, domba akan lulus ujian dan kambing akan tinggal kelas. Saya mengatakan bahwa saya mengenal siapa domba saya, dan para domba saya mengenal saya. Saya tidak menentukan siapa saja murid saya yang menjadi domba, dan tidak pula menentukan siapa murid saya yang jadi kambing.
Tetapi persamaannya adalah ini :
domba = taat aturan dan mau belajar
kambng = tidak tertib dan tidak mau belajar.

Syalom
Title: Re: keKristenan pada pengertian kata "domba" ??
Post by: odading on August 30, 2012, 01:19:44 PM
Quote from: pinoq
Karena pribadi masing-masing manusia sudah jatuh dalam dosa. Artinya, tidak ada sesuatu yang cukup baik dalam pribadi manusia itu sendiri di mata Allah sehingga Allah tergerak untuk menyelamatkannya.
BETUL.

Tapi --imo-- itu sudah sejak dulu Dia tetapkan di Yeremia 31 tsb. Bahwa bangsa perjanjian akan diselamatkan dgn cara membuat "mereka semua, besar kecil, akan mengenal Aku".

Disitulah perjanjiannya, disitulah saat Allah mengetahui bahwa bangsa Israel tidak akan mampu utk melaksanakan Taurat.

Quote from: pinoq
Alasan yang ada adalah karena Allah mengasihi domba-dombaNya
Sependapat ... dan domba2 itu adalah domba2 perjanjianNYA.

Dan ---imo--- pernyataan pinoq dibawah ini kurang tepat utk di aplikasikan di jaman sekarang :
Quote from: pinoq
Manusia yg sejak kekekalan memang tidak pernah dikehendakiNya untuk musnah
. Karena yg logis, bangsa pilihan Allah memang tidak pernah dikehendakiNYA utk musnah.

Dan dari PL kita bisa tau, bhw bangsa pilihan itu adalah bangsa Israel, bangsa perjanjian ---> Aku akan mengadakan perjanjian baru dengan kaum Israel dan kaum Yehuda .

Allah tidak berkata perjanjian tsb dgn kaum Babilon, Mesir, dlsb.

Dengan demikian pendapat pinoq bahwa :
Quote
Orang yang berdosa adalah orang yang mati di hadapan Allah. Apapun yg dilakukan orang yang mati di hadapan Allah tidak akan membuahkan hasil apapun yg baik dan yg benar di hadapan Allah
---imo--- juga kurang tepat utk di aplikasikan jaman sekarang.

Karena diantara umat manusia di bumi ini, ADA orang2 (bangsa) perjanjian. Dimana dosa2 mereka sudah bukan hal yg diperhitungkan lagi : Aku akan mengampuni kesalahan mereka dan tidak lagi mengingat dosa mereka.

Jadi kalo pinoq sekarang adalah orang Kristen, ---imo--- itu bukan karena pinoq nggak mampu sbg manusia yg berdosa warisan sehingga Allah masih perlu tarik2 lagi. Tetapi karena pinoq adalah domba ... dimana domba SUDAH dimampukan utk mendengar suara Gembala sesuai digulirkannya NewCovenant di PL tsb.

Quote
Manusia keturunan Adam dan Hawa dilahirkan dalam kondisi berdosa. Artinya, ia adalah budak dosa.
Tidak semua, KHUSUS bagi domba perjanjian - mereka sudah bukan budak dosa lagi, baik bagi yg belon sempet denger Injil maupun yg sudah denger Injil dan menerimanya.

Apakah pinoq sekarang sependapat dgn saya ? :)
BTW, apakah pinoq pribadi - juga memegang azas OSAS ?

salam.
Title: Re: keKristenan pada pengertian kata "domba" ??
Post by: odading on August 30, 2012, 01:44:26 PM
domba dan kambing itu hanya untuk membedakan antara manusia yang MAU taat pada perintah Allah dan manusia yang MENOLAK untuk taat pada perintah Allah.
ngerti.. ngerti saya, bruce :)
Toh bruce sendiri kan juga tau "riwayat" saya dan seperti apa pandangan saya.

Quote
Allah tidak menjaikan manusia menjadi domba atau kambing, tidak juga menentukan si A menjadi domba atau si B menjadi kambing. Allah ingin semua manusia selamat.
saya cuma menempatkan kemungkinan2 yang ada, pada yg di bold diatas sbb :

The House of Israel & Judah di Yeremia 31 itu apabila dimengertikan :
A. Semua umat manusia, maka Allah memang ingin semua manusia selamat.
B. Spesifik literally bangsa Israel, maka Allah yg sebagai The God of Israel, memang hanya ingin milikNYA saja yang selamat ---> yaitu bangsa Israel, bangsa yg sudah ingkar pada hukum Taurat yg tertulis saat itu... inilah bangsa yg Allah ingin selamatkan. Bukan bangsa Mesir, Babilon, dlsb.

Dimana point A, semua manusia adalah milik Yesus.... sementara di point B, hanya sebagian manusia adalah milik Yesus.

Sementara ini, atas kebingungan saya ... saya bisanya cuma ngambil jalan keluar dgn bepengertian :

Disaat Yesus masih hidup (belum mati) aplikasinya adalah pada point B (the lost sheep of the house of Israel), setelah mati/bangkit/naik --- maka aplikasinya adalah pada kedua point tsb.

Tapi apa pengertian saya tsb Alkitabiah ato nggak yah ?
Kok perasaan saya nggak konsisten ? hehehe :)

salam.
Title: Re: keKristenan pada pengertian kata "domba" ??
Post by: pinoq on August 30, 2012, 04:07:27 PM

======OOT OFF=======

Ya... jadi domba sudah ada.
Domba adalah yg saat dipanggil Yesus --- cepat ato lambat - mendengar, menerima dan percaya.

Domba adalah : "they have obeyed your word"
---> secara spesifik, murid2 dan orang2 percaya semasa Yesus hidup
---> secara umum, keturunan Israel dimana Allah mengadakan perjanjian dimasa PL, yaitu mereka2 yg ditaruh "Taurat" di hati.

Ya begitu.

 
Quote
versi pinoq : domba2 adalah yg ditarik Bapa ...
odad nanya : Kapan ? setelah ketauan ada orang menjadi percaya ?

versi odad : domba2 SUDAH ADA, ditentukan sejak jaman PL.
Domba2 adalah bangsa perjanjian, dimana agreementnya dinyatakan Allah di Yeremia 31 tsb. Dan --imo-- kalo mao dikatakan istilah "ditarik Bapa", ya disaat Yeremia 31 itulah nubuatannya.

Di jaman Yesus atopun setelahnya : ---imo--- domba tidak perlu ditarik2 lagi oleh Bapa ... karena domba PASTI (cepat atau lambat) akan mendengar & menerima Firman/Ajaran Yesus. Karena : "mereka semua, besar kecil, akan mengenal Aku" .... dan Yesus juga bilang : "They were Yours, and You gave them to Me, and they have obeyed and kept Your word." Oleh karena itulah "My own know and recognize Me".

versi liar :
Bapa : Yesus, domba2 Bapak pada tersesat tuh, perlu penolong. Bapak kasih otoritas ke kamu utk ngangon domba2 tsb yaa. Domba2 PASTI denger deh saat kamu panggil.  :giggle:

Ya memang begitu yang saya sampaikan selama ini.Di trhead saya itu, kalo bro oda masih ingat, saya pernah bilang bahwa domba2 = mereka yang "telah mendengar dan menerima pengajaran Bapa" = manusia yang dikehendaki Allah sejak sebelum dunia dijadikan. Jadi, domba2 sudah ada sejak kekekalan, atau dengan kata lain, sejak kekekalan manusia yang dikehendaki Allah adalah manusia yang kemudian (setelah peristiwa Taman eden) disebut domba.

Tapi, tentunya di kekekalan tsb istilahnya bukan domba, karena di kekekalan tidak ada kambing. Allah tidak menciptakan kambing.

Quote
Dari paparan saya diatas, apakah pinoq bisa ketemu utk menyimpulkan bahwa "Bapa masih perlu narik narik lagi" ? :)
Lah, saya tidak pernah berkesimpulan seperti itu kok. Saya bilang, domba-domba adalah mereka yg ditarik Bapa. Saya tidak pernah bilang Bapa masih perlu menarik-narik lagi.

Quote
Tetapi istilah "domba" ---imo--- tidak tercipta setelah yg ungu. Bukan terjadi spt stlh orang di wisuda mendapat gelar SH. Justru karena mereka "domba"-lah ... maka bisa yang ungu.

Yak, dan saya pun tidak pernah mengatakan bahwa istilah domba tercipta setelah yg ungu. Di thread saya itu, saya pernah bilang bahwa istilah domba dan kambing muncul setelah Adam dan Hawa jatuh ke dalam dosa.

Quote
Dan apa yg pinoq paparkan di threadmu bhw Yesus mati hanya utk sebagian orang adalah benar. Karena Dia mati HANYA utk domba2NYA.

Walo saya sendiri "gak bisa terima" ... karena menurut saya : "apa hebatnya seorang gembala mati utk domba2 milik sendiri ? Kalo mati demi utk domba dan kambing yg lagi di keroyok serigala... itu baru wow!". --- namun kayaknya memang cukup jelas bhw Yesus mati HANYA utk domba2 BapakNYA ... plus domba2 yg di adopsi menjadi domba BapakNYA.

Baiklah, saya menerima itu sebagai posisi bro oda. Mengerti memang belum tentu menerima. :)
Title: Re: keKristenan pada pengertian kata "domba" ??
Post by: odading on August 30, 2012, 05:14:31 PM
pinoq,
sabar yach... saya belon kelar nih.... :D

Jadi, domba2 sudah ada sejak kekekalan, atau dengan kata lain, sejak kekekalan manusia yang dikehendaki Allah adalah manusia yang kemudian (setelah peristiwa Taman eden) disebut domba.
pinoq, menurut saya setelah tragedi Edenpun ... masih belum ada domba.

Karena dosa warisan AdamHawa... bangsa Israel masih Allah perhitungkan atas dosa dosa mereka. Masih perlu di"seret-seret", dikasih Taurat tertulis, bahkan ampe di "takut2"in akan hukuman2nya... dan semua itu tetep aja ternyata tidak merubah suasana jadi kondusif. Bangsa Israel tetep aja ngedableg .... ibarat Allah udah putus asa - akhirnya Dia ambil keputusan utk menggulirkan NewCovenant ... dimana bangsa Israel itu tidak akan Dia perhitungkan lagi akan dosa dosa mereka.

IMO --- disinilah baru logis istilah "domba" --- yaitu manusia2 yang Allah taruh Taurat di hati mereka masing2 yg dgn sendirinya PASTI akan mengenal Dia.
Sebelum NewCovenant, tidak ada satupun manusia yg bisa selamat karena Allah masih memperhitungkan dosa warisan AdamHawa serta dosa2 yg mereka perbuat.

Jadi peristiwa "penarikan" tsb BUKAN dijaman AdamHawa, KainHabil atopun para Nabi PL.
"Penarikan" adalah suatu istilah yg setara dgn : Allah menaruh Taurat di hati di bangsa Israel pada masa NewCovenant.

Quote
saya pernah bilang bahwa istilah domba dan kambing muncul setelah Adam dan Hawa jatuh ke dalam dosa.
YA, setelah AdamHawa ... NAMUN bukan se-segera setelah AdamHawa, KainHabil, nabi2 PL --- melainkan setelahnya itu.

Apakah pinoq sependapat dgn paparan saya diatas ?
Saya mau akurin dulu sampe disini, sebelum nanya yg laen :)

salam.
Title: Re: keKristenan pada pengertian kata "domba" ??
Post by: pinoq on August 30, 2012, 08:23:09 PM
pinoq, menurut saya setelah tragedi Edenpun ... masih belum ada domba.

Karena dosa warisan AdamHawa... bangsa Israel masih Allah perhitungkan atas dosa dosa mereka. Masih perlu di"seret-seret", dikasih Taurat tertulis, bahkan ampe di "takut2"in akan hukuman2nya... dan semua itu tetep aja ternyata tidak merubah suasana jadi kondusif. Bangsa Israel tetep aja ngedableg .... ibarat Allah udah putus asa - akhirnya Dia ambil keputusan utk menggulirkan NewCovenant ... dimana bangsa Israel itu tidak akan Dia perhitungkan lagi akan dosa dosa mereka.

IMO --- disinilah baru logis istilah "domba" --- yaitu manusia2 yang Allah taruh Taurat di hati mereka masing2 yg dgn sendirinya PASTI akan mengenal Dia.
Sebelum NewCovenant, tidak ada satupun manusia yg bisa selamat karena Allah masih memperhitungkan dosa warisan AdamHawa serta dosa2 yg mereka perbuat.

Jadi peristiwa "penarikan" tsb BUKAN dijaman AdamHawa, KainHabil atopun para Nabi PL.
"Penarikan" adalah suatu istilah yg setara dgn : Allah menaruh Taurat di hati di bangsa Israel pada masa NewCovenant.
 YA, setelah AdamHawa ... NAMUN bukan se-segera setelah AdamHawa, KainHabil, nabi2 PL --- melainkan setelahnya itu.

Apakah pinoq sependapat dgn paparan saya diatas ?
Saya mau akurin dulu sampe disini, sebelum nanya yg laen :)

Saya sependapat, bro, bahwa New Covenant dalam Jer 31.

Tapi, saya tidak sependapat kalau dikatakan bahwa "penarikan" BELUM terjadi sebelum New Covenant diwujudkan dalam sejarah (sebelum Jer 31).

Secara prinsip, "penarikan" adalah "penulisan" Hukum Allah dalam diri manusia. Hukum Allah bersifat perjanjian (covenant). Dalam sejarah bangsa Yahudi, Hukum Allah itu tertuang secara formal sebagai Hukum Musa (Taurat). Dalam bangsa-bangsa non-Yahudi, Hukum Allah itu terekspresikan dalam kompas moral nurani mereka. Jadi, yang "ditarik" adalah bangsa Yahudi dan non-Yahudi (alias semua bangsa). Hukum ini membuat manusia tahu yang baik dan benar, dan akhirnya tahu bahwa mereka melanggarnya (Roma 1).

Allah memberikan Hukum itu kepada Adam dan Hawa. Hukum itu merupakan perjanjian jalan kehidupan (covenant of works). Begini bunyinya:

“You are free to eat from any tree in the garden; but you must not eat from the tree of the knowledge of good and evil, for when you eat from it you will certainly die.”. Dari hukum ini Adam dan Hawa tahu jalan kehidupan kekal(tidak makan buah itu). Dan, dari hukum ini pula Adam dan Hawa tahu apa konsekuensinya bila ia tidak menjalani jalan kehidupan yang dijanjikan Allah, kematian kekal.

Sesegera setelah Adam dan Hawa jatuh dalam dosa, Allah kembali menegaskan HukumNya, yang juga bersifat perjanjian. Namun, perjanjianNya kali ini merupakan perjanjian anugerah (covenant of grace). Artinya, manusia telah mati dan Allah berjanji akan menyelamatkanNya sendiri. Begini bunyinya:

“Cursed are you above all livestock
    and all wild animals!
You will crawl on your belly
    and you will eat dust
    all the days of your life.
And I will put enmity
    between you and the woman,
    and between your offspring and hers;
he will crush your head,
    and you will strike his heel.”

Covenant of works dan covenant of grace tidak bertolak belakang (Allah tidak berubah). Bila ktia lihat dengan seksama, dua perjanjian tsb memiliki satu "blue print": perjanjian ttg jalan kehidupan kekal dan ttg jalan kematian kekal. Begini skemanya:

Di jaman sebelum Adam dan Hawa jatuh --> tidak makan buah (works) = kehidupan kekal, makan buah = kematian kekal
Di jaman setelah   Adam dan HAwa jatuh --> percaya Kristus (grace) = kehidupan kekal, tidak percaya Kristus = kematian kekal


Demikianlah penjelasan bagaimana saya melihat "penarikan Bapa" sudah sejak awal manusia diciptakan, BUKAN baru mulai di Jer 31.

Bila dikaitkan dengan masalah kambing/domba, kita tahu bahwa kambing adalah orang-orang yang tidak dikenal Allah (Mat 7:23). Mereka tidak dikenal Allah berarti mereka sejak awal tidak pernah dikehendaki Allah. Allah tidak pernah menciptakan mereka. Allah tidak pernah menginginkan mereka ada. Bahwa mereka sekarang ada di dunia ini, itu adalah karena Adam dan Hawa (yg telah jatuh dalam dosa) beranakcucu dan bertambah banyak, dan Allah membiarkan kambing-kambing terlahir karena Allah mau pakai mereka untuk menunjukan kemuliaanNya (Roma 9:14-29).


Salam
Title: Re: keKristenan pada pengertian kata "domba" ??
Post by: odading on August 31, 2012, 12:37:04 PM
Secara prinsip, "penarikan" adalah "penulisan" Hukum Allah dalam diri manusia. Hukum Allah bersifat perjanjian (covenant).
Allah memberikan Hukum itu kepada Adam dan Hawa. Hukum itu merupakan perjanjian jalan kehidupan (covenant of works).
Saya sempet mengemukakan pendapat spt quote diatas ke member lain disini.

Saya bilang : "penarikan" itu adalah salah satu Bentuk Kasih Allah yang berupa di "karuniakan"nya Firman. Pada AdamHawa berupa "nasehat/perintah/pemberi-tahuan" atopun apalah istilahnya --- di jaman Musa berupa 10P dan pernakpernik Taurat lainnya, dan di jaman setelah PL berupa Yesus.

Sementara pinoq berpendapat sama dengan saya, member lain (yg = pinoq menggunakan azas pandangan-2) justru bilang : "buat apa AdamHawa ditarik2 - mereka gak perlu ditarik2 Allah, karena kondisi mereka suci mulia, belon jatoh kedalam dosa"

Nah... bagaimana pendapat pinoq mengenai hal ini ?

Berdasarkan yang coklat itu-lah saya cuma ingin konsisten, makanya saya kemukakan ke pinoq ---penarikan itu (dimana ada domba dan kambing)--- TIDAK/BELUM terjadi di AdamHawa, KainHabil, Nabi2 PL, dlsb s/d digulirkannya NewCovenant tsb.

Quote
Bila dikaitkan dengan masalah kambing/domba, kita tahu bahwa kambing adalah orang-orang yang tidak dikenal Allah (Mat 7:23). Mereka tidak dikenal Allah berarti mereka sejak awal tidak pernah dikehendaki Allah
Mengapa Allah TIDAK MAU (tidak berkehendak) ama itu yang namanya kambing ? adakah alasannya ?

Quote
Allah tidak pernah menciptakan mereka
Lalu siapa pencipta kambing ??
Yang saya tau, bukankah SEMUA manusia itu ciptaan Allah ?

Quote
Bahwa mereka sekarang ada di dunia ini, itu adalah karena Adam dan Hawa (yg telah jatuh dalam dosa) beranakcucu dan bertambah banyak, dan Allah membiarkan kambing-kambing terlahir karena Allah mau pakai mereka untuk menunjukan kemuliaanNya (Roma 9:14-29).
Sementara SEMUA manusia setelah AdamHawa berdosa warisan .... bagaimana bisa, diantara mereka ada yg menjadi kambing dan ada yg menjadi domba ?

Pinoq, kita akan berkomedi-putar ria disini, sabar yah... :)

Jelas semua manusia diciptakan Allah.

versi pinoq :
SEMUA manusia setelah AdamHawa berdosa, mempunyai dosa turunan.
Namun dari semua yg telah berdosa turunan tsb, TANPA ALASAN Allah memilih yg mana yg domba, yg mana yg kambing. Tanpa alasan, Allah menarik yg domba, membiarkan yg kambing. (btw, pinoq belum menjawab pertanyaan saya pada KainHabil)

versi saya :
Ada Alasan, yang saya tidak bisa tau secara pasti. Saya cuma bisa menduga-duganya dan itupun juga gak tau mana yang duluan :

Dari sudut pandang Allah (keKekalan) :
Dari semua manusia yg telah berdosa warisan tsb, Allah menetapkan satu garis keturunan (GK) dimana dari GK ini akan lahir Penyelamat.

Dari sudut pandang manusia (dunia berkronologi) :
Dari semua manusia yg telah berdosa warisan tsb, Dia menetapkan Penyelamat akan lahir dari satu GK berdasarkan foreknowledgeNYA.

Nah, GK inilah yg disebut domba2 milik Allah. (GK = bangsa perjanjian, Israel).

btw, saya mau ulang pertanyaan ttg KainHabil :
KainHabil sama sama berdosa warisan.
Disaat Allah senang persembahan Habil dan tidak senang persembahan Kain, bagaimana penjelasana pinoq berkenaan dgn "penarikan Allah" ?

:)
salam.
Title: Re: keKristenan pada pengertian kata "domba" ??
Post by: pinoq on August 31, 2012, 05:01:51 PM
Sementara pinoq berpendapat sama dengan saya, member lain (yg = pinoq menggunakan azas pandangan-2) justru bilang : "buat apa AdamHawa ditarik2 - mereka gak perlu ditarik2 Allah, karena kondisi mereka suci mulia, belon jatoh kedalam dosa"

Nah... bagaimana pendapat pinoq mengenai hal ini ?

Berdasarkan yang coklat itu-lah saya cuma ingin konsisten, makanya saya kemukakan ke pinoq ---penarikan itu (dimana ada domba dan kambing)--- TIDAK/BELUM terjadi di AdamHawa, KainHabil, Nabi2 PL, dlsb s/d digulirkannya NewCovenant tsb.

Ya betul juga kalo dibilang :"buat apa AdamHawa ditarik2 - mereka gak perlu ditarik2 Allah, karena kondisi mereka suci mulia, belon jatoh kedalam dosa"

Kalo kita melihat dari sisi sebelah "sono" (sisi sebelum jatuh), maka kata "penarikan" tidak ada artinya, dengan alasan "ditarik dari mana?". Jadi, seperti yg bro oda bilang, dan saya juga di thread saya, istilah 'ditarik' belum ada artinya di masa sebelum Kejatuhan, demikian juga dengan istilah 'domba/kambing'.  Tapi, kalo kita melihat dari sisi sebelah "sini" (sisi setelah Kejatuhan), maka istilah 'ditarik' jadi make sense (ditarik dari kematian), demikian juga dengan istilah 'domba/kambing'.

Jadi, apa yang di sisi sebelah "sini" disebut "penarikan" sebenarnya sudah terjadi juga di sisi sebelah "sono", yaitu "penulisan" atau "pengajaran" atau "penanaman" Hukum Allah. Setelah Adam dan Hawa jatuh dalam dosa, Hukum Allah ini menunjukan bahwa manusia telah berada dalam posisi melanggar/mati. Nah, segera setelah Adam dan Hawa jatuh, Allah mengucapkan janji keselamatan.

Perlu dicatat: Janji keselamatan ini TIDAK MENGUBAH Hukum Allah. Ketika Allah mengucapkan janji keselamatan kepada Adam dan Hawa, Allah tidak sedang menghapus Hukum yg menunjukan bahwa manusia gagal dan menggantinya dengan Hukum baru yg membuat manusia bisa mulai dari awal lagi. Allah tidak plin-plan. Allah tidak berubah. Bro oda bisa kembali ke skema covenant di post saya di atas untuk melihat bahwa janji keselamatan tidak mengubah Hukum Allah, melainkan memenuhinya.

Quote
Mengapa Allah TIDAK MAU (tidak berkehendak) ama itu yang namanya kambing ? adakah alasannya ?

Alasannya logis:

Kita tahu bahwa manusia diciptakan menurut image-Nya. Kalo "kambing' juga diciptakan Allah, berarti sifat-sifat 'kambing' merupakan image Allah dong (tidak percaya bahwa Kristus adalah Allah dan Juruselamat, jahat, masuk neraka). Kalo 'kambing' dikehendaki Allah, berarti sifat kambing yang tidak percaya bahwa Kristus adalah Allah dan Juruselamat juga dikehendaki Allah dong. Dengan demikian, 'kambing' pastilah tidak pernah dikehendaki Allah untuk diciptakan.

Lagipula, ttg 'kambing', Allah (dalam pribadi Yesus) mengatakan bahwa Ia TIDAK KENAL mereka. Ia bukan hanya tidak suka, atau tidak menerima, tapi tidak kenal. Artinya, 'kambing' tidak dikenal Allah karena sejak kekekalan Allah memang tidak pernah berkehendak untuk menciptakan 'kambing'. Allah itu kan Kasih, Kebenaran, Keadilan. Sudah pasti bahwa sejak kekekalan Allah tidak pernah berkehendak untuk menciptakan manusia yg tidak kasih, tidak benar, tidak adil. Sudah pasti bahwa sejak kekekalan Allah tidak menghendaki manusia yg hanya untuk dilemparkanNya ke dalam neraka.

TAPI, manusia ternyata malah memilih untuk jadi 'kambing' (dalam peristiwa Adam dan Hawa jatuh ke dalam dosa). Jeggeeeerrrr!

Quote
Lalu siapa pencipta kambing ?? Yang saya tau, bukankah SEMUA manusia itu ciptaan Allah ?

Hmmm...sebelum saya jawab, saya perlu tahu dulu apa yang bro oda maksudkan dng : "SEMUA manusia itu ciptaan Allah" Apakah maksud bro oda Allah menciptakan orang per orang seperti yg terjadi di Kej 1?

Quote
Sementara SEMUA manusia setelah AdamHawa berdosa warisan .... bagaimana bisa, diantara mereka ada yg menjadi kambing dan ada yg menjadi domba ?

Kalo dalam pandangan saya, bukan "menjadi domba/kambing". tapi "menjadi disebut domba/kambing".
Bagaimana mereka menjadi disebut domba/kambing? Karena peristiwa Kejatuhan, Adam dan Hawa tidak hanya melahirkan keturunan yang domba saja (seperti kehendak Allah mula-mula), tapi juga yg kambing (karena pengaruh dosa). Oleh sebab itu, di Hari Penghakiman nanti, Allah akan memisahkan antara domba dan kambing.

Quote
Jelas semua manusia diciptakan Allah.

versi pinoq :
SEMUA manusia setelah AdamHawa berdosa, mempunyai dosa turunan.
Namun dari semua yg telah berdosa turunan tsb, TANPA ALASAN Allah memilih yg mana yg domba, yg mana yg kambing. Tanpa alasan, Allah menarik yg domba, membiarkan yg kambing. (btw, pinoq belum menjawab pertanyaan saya pada KainHabil)

Tidak. Versi saya bukan seperti itu. Ini versi saya (coba lihat bedanya dng apa yg bro oda tulis di atas):

Namun dari semua yg telah berdosa tsb, Allah menyelamatkan domba-dombaNya, yaitu mereka yang dipilihNya sejak kekekalan, karena Allah berbelas kasihan pada mereka, tidak mau mereka mati atas kesalahan mereka sendiri. Sementara yang kambing, well, Allah tidak pernah mengenal mereka.

Bisa bro oda lihat bedanya?

Jadi, dalam pandangan saya, pemilihan Allah BUKAN seperti memilih dari kerumunan manusia yang sudah ada duluan. Kalo pemilihan Allah seperti itu, wajarlah kita katakan bahwa Allah itu kejam. Pemilihan Allah adalah pemilihan di masa sebelum dunia dijadikan (belum ada kerumunan manusia). Pemilihan Allah adalah pemilihan yang berdasarkan kehendakNya.

Analogi:
Bro oda mau menciptakan cookies karena bro oda suka cookies. Bro oda berkehendak untuk menciptakan cookies yang bro oda suka. Akhirnya, bro oda pun melakukan penciptaan tsb.

Dengan menggunakan analogi di atas, pemilihan Allah adalah seperti pemilihan bro oda "untuk menciptakan cookies yang bro oda suka". (pemilihan berdasakan kehendak)

(note: analogi diatas tidak sempurna, jadi jangan ditarik-tarik keluar dari konteks analogi tsb ya...)

Quote
btw, saya mau ulang pertanyaan ttg KainHabil :
KainHabil sama sama berdosa warisan.
Disaat Allah senang persembahan Habil dan tidak senang persembahan Kain, bagaimana penjelasana pinoq berkenaan dgn "penarikan Allah" ?

Sampai pada titik ini, bro oda sudah tahu pemahaman saya ttg "penarikan Allah" ya. Sewaktu membaca jawaban saya di bawah, tolong referensikan ke pemahaman saya.

Dari Alkitab saya tahu bahwa Allah menerima kurban Habil. Dengan demikian, saya tahu bahwa cara Habil berkurban sesuai kehendakNya. Sementara, dari Alkitab juga saya tahu bahwa Allah tidak menerima kurban Kain. Dengan demikian, saya tahu bahwa cara Kain berkurban tidak sesuai kehendakNya.

Habil tahu dan melakukan cara berkurban yg benar. Dari situ saya tahu bahwa Habil adalah domba. Karena Habil adalah milikNya, Allah mengenal dia dan dia mengenal Allah.

Kain tahu tapi tidak melakukan cara berkurban yg benar. Dari situ saya tahu bahwa Kain bukan domba, melainkan kambing. Allah tidak mengenalnya karena ia bukan milikNya.

Apakah logika saya tsb biblical? Kita cek:

By faith Abel brought God a better offering than Cain did. By faith he was commended as righteous, when God spoke well of his offerings. And by faith Abel still speaks, even though he is dead. (Ibrani 11:4)

Do not be like Cain, who belonged to the evil one and murdered his brother. And why did he murder him? Because his own actions were evil and his brother’s were righteous. (1 Yoh 3:12)

Habil adalah domba <--> “by faith he was commended as righteous…”
Kain adalah kambing <--> “..Cain, who belonged to the evil one…”

Jadi, Habil adalah orang yang ditarik Allah karena ia memang milikNya. Kain bukan orang yang ditarik Allah karena ia memang bukan milikNya.


Salam
Title: Re: keKristenan pada pengertian kata "domba" ??
Post by: St Yopi on August 31, 2012, 05:48:16 PM
(14) Akulah gembala yang baik dan Aku mengenal domba-domba-Ku dan domba-domba-Ku mengenal Aku

Di Yohanes 10 : Yesus menyatakan bahwa Dia adalah PINTU ---namun pada saat yg bersamaan--- Dia juga adalah Sang Gembala yg baik. Disini saya bingung... jadi Yesus itu Pintu atokah Gembala ? (lupakan  :giggle:)

saya akan fokus ke domba.Pada ayat diatas : Domba2 sudah ada, dan Yesus mengatakan bhw domba2 pasti akan mengenal Dia.
---> disinipun terkesan bahwa Domba2 sudah ada --- dan sangat jelas, Yesus memberikan nyawaNYA HANYA kepada domba2NYA. (bukan utk seluruh dunia,  spt yg saya mengertikan sebelumnya !)

Jadi disitu, Yesus SUDAH memiliki domba2.
Siapakah domba2 ini? yang sudah bisa langsung mendengar suara Yesus - tanpa perlu di angon atopun diseret-seret ?

Teringat saya pada Yeremia 31:31 --- apakah benar kalo saya berpendapat bhw domba2 ini adalah bangsa Israel ?
---> Allah tidak menyatakan segala bangsa, melainkan spesifik spt di ayat tsb.
---> dari kalimat2 di ayat atas, IMO --- cukup jelas Y dan I (domba2 ?) sudah tidak perlu di ajar ajar lagi ttg keTuhanan.

Dari situ, kesimpulan saya --- perkataan Yesus yang ini :---> orang2 Yahudi tsb BUKAN termasuk dari keturunan Y dan I.

Karena HANYA yg keturunan Y dan I, maka perkataan Yesus menjadi bisa di aplikasikan :Dan perkataan Yesus itu konsisten pada perkataan bhw Dia memang datang utk domba2 Israel yg lagi pada kesasar. (jadi artinya saat Dia panggil, maka domba2 itu akan bisa langsung mendengarnya).

Apa yg selama ini saya mengertikan, sepertinya salah .... karena YA, Yesus mati HANYA utk domba2NYA.

Pertanyaan :
Mengapa para Rasul ada menyatakan di ayat bhw Yesus mati utk setiap umat dunia ? sementara jelas perkataan yg keluar dari mulut Yesus sendiri Dia mati utk domba2NYA ?

Apakah benar kesimpulan saya :
Apabila ternyata BENAR ... kalimat2 merah ditujukan kepada para manusia yg disebut domba2 --- maka IMO, logisnya adalah pengertian ttg OSAS itu juga benar. Please CMIIW.

salam.
Domba-domba yg langsung mengenali Tuhan Yesus adalah kedua belas Rasul, itulah sebabnya ketika Tuhan Yesus memanggil dan memilih mereka, mereka tanpa bicara langsung mengikuti Tuhan Yesus.
Title: Re: keKristenan pada pengertian kata "domba" ??
Post by: striker on August 31, 2012, 06:42:37 PM
Kalau saya boleh ikut nimbrung, mengapa istilah yg dipakai itu domba? bukan kuda, sapi atau kerbau?  :D
Title: Re: keKristenan pada pengertian kata "domba" ??
Post by: Husada on August 31, 2012, 06:48:58 PM
Damai sejahtera Tuhan Jesus Kristus menyertaimua O Dad.
Apakah ada temen2 yg bisa bantu menjelaskan dan secara sederhana dan LOGIS ttg "domba" ini ?
salam.
Bantuan dari saya, begini. Saya masuki http://www.jesoes.com/index.php?hal=cari&kata=domba&cara=1&bagian=3&bahasa=1&submit=+CARI+, dengan memasukkan kata domba, saya disodorin ini Hasil pencarian kata domba dari Seluruh Alkitab dalam Terjemahan Baru menghasilkan 610 ayat.

Saran saya, cari saja semua ayat Alkitab yang menakai kata domba, baca dan cermati, semoga O Dad menangkap pengertian domba. Sederhana dan LOGIS, kan?  :grining:  :pray3:  :signofcross:
Title: Re: keKristenan pada pengertian kata "domba" ??
Post by: odading on September 01, 2012, 12:52:51 AM
Ya betul juga kalo dibilang :"buat apa AdamHawa ditarik2 - mereka gak perlu ditarik2 Allah, karena kondisi mereka suci mulia, belon jatoh kedalam dosa"

Kalo kita melihat dari sisi sebelah "sono" (sisi sebelum jatuh), maka kata "penarikan" tidak ada artinya, dengan alasan "ditarik dari mana?".
jadi pengertian kata "ditarik" itu berubah rubah ?

Kalo belon jatoh kedalam dosa :
Quote from: pinoq
Secara prinsip, "penarikan" adalah "penulisan" Hukum Allah dalam diri manusia.

Kalo sudah jatoh kedalam dosa :
Menurut pinoq : ibarat orang kecebur sumur "ditarik" utk ditolongin.

Begitu ya ?
Kok berubah-rubah siiih ? :)

Quote
Hmmm...sebelum saya jawab, saya perlu tahu dulu apa yang bro oda maksudkan dng : "SEMUA manusia itu ciptaan Allah" Apakah maksud bro oda Allah menciptakan orang per orang seperti yg terjadi di Kej 1?
Bukan atuh... maksud saya ... semua manusia yg berasal dari AdamHawa itupun "ciptaan" Allah.

Quote
Artinya, 'kambing' tidak dikenal Allah karena sejak kekekalan Allah memang tidak pernah berkehendak untuk menciptakan 'kambing'
Oke... jadi AdamHawa belum kambing, belum juga domba.

Lanjut,
Quote
TAPI, manusia ternyata malah memilih untuk jadi 'kambing'
setelah AdamHawa berdosa, maka mereka dan semua keturunannya berdosa warisan (kambing).

Gimana pinoq ? Bener kan sampe sini saya ? :)

Quote
Pemilihan Allah adalah pemilihan di masa sebelum dunia dijadikan (belum ada kerumunan manusia). Pemilihan Allah adalah pemilihan yang berdasarkan kehendakNya
Oke oke... dipilih sejak keKekalan (sblm hari hari Penciptaan).
Manusia mau menyatakan suatu tafsiran a'la manusia dgn menggunakan kata "dipilih/memilih" ... Oke... saya jabanin...  :giggle:

Caution :
Yang namanya/disebut "memilih/dipilih" itu --- TENTU HARUS ADA setidaknya dua ato lebih pilihan. :)

odading tanya : apakah domba dan kambing sudah ada di keKekalan ?
Pinoq jawab : tidak ada --- karena kambing baru ada setelah AdamHawa berdosa.

Nah ... lalu bagaimana Allah memilih domba milikNYA, kalo di keKekalan tidak ada pilihan kambing ?

Quote
Pemilihan Allah adalah pemilihan yang berdasarkan kehendakNya
Bagaimana Allah bisa berkehendak memilih, kalo tidak ada pilihan kambing di keKekalan ? (jangan lupa caution saya :)).

Quote
Analogi:
Bro oda mau menciptakan cookies karena bro oda suka cookies. Bro oda berkehendak untuk menciptakan cookies yang bro oda suka. Akhirnya, bro oda pun melakukan penciptaan tsb
Sayangnya semua cookies tercemar semut2 nakal.
Maka odading mengambil sebagian kue utk dibuang semutnya, sisa kue lainnya dibuang.
Hm... tidak bisa diaplikasikan, krn pinoq bilang : Allah BUKAN memilih dari kerumunan. :)

Quote
Jadi, Habil adalah orang yang ditarik Allah karena ia memang milikNya
Baiklah...
Jadi Habil sejak keKekalan (sebelum lahir) memang sebagai domba milikNYA.
Kalo ada yg menjadi milikNYA sejak keKekalan, tentu ada yg BUKAN menjadi milikNYA donk ?
Kalo ada Habil sejak keKekalan, tentu ada Kain juga donk sejak keKekalan ?
Nah dari situ, bukankah artinya Kain sejak keKekalan (sebelum lahir) memang BUKAN domba ? melainkan kambing ?

DAN,
karena Allah sumber pencipta --- maka otomatis (walopun dalam keKekalan / belum ada jasmaninya) artinya Allah menciptakan "Kain" sbg kambing dan "Habil" sbg domba.

ATAU,
Allah menciptakan "Kain" dan "Habil" (belum terlahir) BELUM sebagai apa apa.
Dan sebelum mereka terlahir, Allah pilih2 capcipcup tanpa alasan dan akhirnya berkehendak : Habil sebagai domba --- Kain sebagai Kambing. Bonus bagi yg menang undian domba adalah menjadi milikNYA dan nanti setelah terlahir pasti akan Allah tarik.

BUKAN karena kehendak atopun usaha Habil, Habil itu TIDAK mungkin bisa berImanPercaya secara natural sebagai manusia ---melainkan--- karena "Habil" di keKekalan adalah domba milikNYA, oleh sebab itulah Allah menarik dia dgn memberikan ImanPercaya kepada Habil.

Sebagai manusia berdosa warisan Habil sudah mati - orang yang mati tidak bisa mendengar dan menerima Firman Allah --- syukurlah, Habil sejak keKekalan adalah dombaNYA - oleh karena itu Habil ditarikNYA agar bisa mengerti dan menurut FirmanNYA sehingga kehendak Habil dalam persembahan disukaiNYA.

Malang gak bisa ditolak, Kain terlahir sebagai kambing ...silakan gigit jari :D.

Begitukah pinoq mengertikannya ????
(pemaparan saya diatas, semua konsisten sejajar dgn pemaparan2 pinoq loh :)).

:)
salam.
Title: Re: keKristenan pada pengertian kata "domba" ??
Post by: odading on September 01, 2012, 01:09:35 AM
Damai sejahtera Tuhan Jesus Kristus menyertaimua O Dad.Bantuan dari saya, begini. Saya masuki http://www.jesoes.com/index.php?hal=cari&kata=domba&cara=1&bagian=3&bahasa=1&submit=+CARI+, dengan memasukkan kata domba, saya disodorin ini Hasil pencarian kata domba dari Seluruh Alkitab dalam Terjemahan Baru menghasilkan 610 ayat.

Saran saya, cari saja semua ayat Alkitab yang menakai kata domba, baca dan cermati,  :grining:  :pray3:  :signofcross:
hehehe... ya sudah atuh, husada.
Wong hobby saya memang masukin kata kunci di Alkitab Online disaat ada yang kepingin saya belajar/tau.

Quote
semoga O Dad menangkap pengertian domba. Sederhana dan LOGIS, kan?
Sebenernya sii...pengertian saya sendiri kan memang sudah cenderung pada yg sederhana dan logis.

Cuma karena saya ini masih taraf belajar - sayapun ingin mencoba utk mencari "ke-logis-an" apabila saya berpengertian = pinoq ... :).

anyway,
makasih Husada atas bantuannya ya.

salam.
Title: Re: keKristenan pada pengertian kata "domba" ??
Post by: odading on September 01, 2012, 01:17:27 AM
Domba-domba yg langsung mengenali Tuhan Yesus adalah kedua belas Rasul, itulah sebabnya ketika Tuhan Yesus memanggil dan memilih mereka, mereka tanpa bicara langsung mengikuti Tuhan Yesus.
Ya Yopi, sayapun sebenernya bepengertian demikian.
IMO setidaknya yang bisa di aplikasikan pada kata "dipilih" itu adalah Nabi2, Rasul2, dan para Kudus.... BUKAN para manusia secara general (umum).

:)
salam.
Title: Re: keKristenan pada pengertian kata "domba" ??
Post by: pinoq on September 01, 2012, 02:57:09 AM
jadi pengertian kata "ditarik" itu berubah rubah ?

Kalo belon jatoh kedalam dosa :
Kalo sudah jatoh kedalam dosa :
Menurut pinoq : ibarat orang kecebur sumur "ditarik" utk ditolongin.

Begitu ya ?
Kok berubah-rubah siiih ? :)
Hehehe...nggak berubah-ubah kok bro. Kan sebelumnya sudah pernah saya sampaikan ke bro oda bahwa “ditarik Bapa”=”telah mendengar dan menerima pengajaran Bapa” = “dilahirbarukan”. Bro oda tahu dong arti tanda “=” ?

Analogi (dan sekali lagi note: analogi jangan ditarik-tarik keluar dari konteksnya)
Pada suatu siang bro oda menyalakan lampu teras rumah.(sebutlah karena bro oda mau pergi menginap di rumah teman). Di saat bro oda menyalakan lampu tsb, lampu itu menyala tapi terangnya tidak berfungsi apa-apa karena hari masih siang. Tapi, ketika hari sudah gelap, terang dari lampu itu berfungsi menerangi bagian-bagian yang gelap.

Apakah karena tadinya tidak menerangi kemudian jadi menerangi, maka itu berarti ada yang berubah dengan lampu tsb? Tidak. Lampu itu tetap menyala sejak bro oda menyalakannya.

Apakah karena tadinya tidak menerangi kemudian jadi menerangi, maka itu berarti ada yang berubah dengan maksud/rencana/kehendak bro oda menyalakan lampu tsb? Tidak juga. Maksud/rencana/kehendak bro oda menyalakan lampu tsb tetap seperti sediakala.

Lalu, mengapa tadinya disebut tidak menerangi kemudian disebut menerangi? Bro oda tahu dong jawabannya...

(note: inspirasi analogi tsb adalah dari Roma 5:13 " To be sure, sin was in the world before the law was given, but sin is not charged against anyone’s account where there is no law.")

Quote
Bukan atuh... maksud saya ... semua manusia yg berasal dari AdamHawa itupun "ciptaan" Allah.

Sori banget,saya masih perlu tahu dulu apa yang bro oda maksud dengan semua manusia yg berasal dari AdamHawa itupun "ciptaan" Allah. Kalo saya sudah tahu, ntar saya jawab pertanyaan bro oda itu.
 
Quote
Oke... jadi AdamHawa belum kambing, belum juga domba.Lanjut, setelah AdamHawa berdosa, maka mereka dan semua keturunannya berdosa warisan (kambing).Gimana pinoq ? Bener kan sampe sini saya ? :)
Ya, bener. :nod:
Quote
Caution :
Yang namanya/disebut "memilih/dipilih" itu --- TENTU HARUS ADA setidaknya dua ato lebih pilihan. :)

odading tanya : apakah domba dan kambing sudah ada di keKekalan ?
Pinoq jawab : tidak ada --- karena kambing baru ada setelah AdamHawa berdosa.

Nah ... lalu bagaimana Allah memilih domba milikNYA, kalo di keKekalan tidak ada pilihan kambing ? Bagaimana Allah bisa berkehendak memilih, kalo tidak ada pilihan kambing di keKekalan ? (jangan lupa caution saya :)).

Kata "memilih" muncul dari tulisan Paulus di Efesus 1:4. Dan seperti bro oda bilang penggunaan kata ini adalah "a'la manusia". Sebenarnya ini sudah saya jelaskan di thread saya. JAdi, saya taruh lagi tulisan saya itu di bawah ini:

Sejak kekekalan, atau sebelum dunia dijadikan, Allah menginginkan manusia yg benar (Efesus 1: 4), yakni manusia yang sesuai dengan kehendakNya. Ketika manusia yang sesuai dengan kehendakNya ini (adam dan Hawa) jatuh ke dalam kuasa dosa, manusia-manusia keturunannya menjadi pewaris dosa sehingga akhirnya muncullah konsep domba/kambing yang ribet ini. Dari perspektif konsep domba/kambing inilah dikatakan bahwa sejak kekekalan Allah hanya menginginkan domba, bukan kambing. Logis, kan?

Ketika Paulus berkata di Efesus 1: 4, “he hath chosen us in him before the foundation of the world..”, seolah-olah sejak kekekalan sudah ada domba dan kambing dan Allah pilih domba. Padahal, bukan seperti itu, dengan alasan yang saya kemukakan di atas. Paulus memakai kata “he hath chosen” dan itu benar karena Paulus menulis ttg “he” (Allah) yang berhadapan dengan sebuah dunia yg di dalamnya ada dua opsi, domba dan kambing.

Dengan kata lain, seandainya Adam dan Hawa tidak pernah jatuh dalam dosa, seandainya Adam dan Hawa selalu berkehendak untuk melakukan hal-hal yg sesuai dengan kehendakNya, akan adakah domba/kambing? Tentunya tidak. Sayang berjuta sayang....Adam dan Hawa berkehendak lain

Quote
Sayangnya semua cookies tercemar semut2 nakal.
Maka odading mengambil sebagian kue utk dibuang semutnya, sisa kue lainnya dibuang.
Hm... tidak bisa diaplikasikan, krn pinoq bilang : Allah BUKAN memilih dari kerumunan. :)
Iya bro analogi saya kan memang nggak untuk dipakai sejauh itu. (makanya saya kasih note supaya analogi saya jangan ditarik-tarik keluar konteks)
 
Quote
Jadi Habil sejak keKekalan (sebelum lahir) memang sebagai domba milikNYA.
Kalo ada yg menjadi milikNYA sejak keKekalan, tentu ada yg BUKAN menjadi milikNYA donk ?
Kalo ada Habil sejak keKekalan, tentu ada Kain juga donk sejak keKekalan ?
Nah dari situ, bukankah artinya Kain sejak keKekalan (sebelum lahir) memang BUKAN domba ? melainkan kambing ?

Waduh ya nggak gitu dong, bro oda. Kalo bro oda menciptakan cookies dan bro oda taruh semua cookies ke dalam toples yg kosong, maka semua cookies dalam toples itu milik bro oda dong. Masa tiba-tiba ada cookies yang bukan milik bro oda dalam toples itu?

Quote
DAN,karena Allah sumber pencipta --- maka otomatis (walopun dalam keKekalan / belum ada jasmaninya) artinya Allah menciptakan "Kain" sbg kambing dan "Habil" sbg domba.

Nah, ini berkaitan dengan apa yang saya perlu tahu dulu dari bro oda (seperti di atas). Bagaimana pemahaman bro oda atas "Allah menciptakan manusia"?

Kalo dalam pemahaman saya, Allah menciptakan manusia sesuai image-Nya. Jadi, nggak mungkin kambing itu ciptaan Allah. Saya sudah menjelaskan hal ini di post saya sebelumnya.

Quote
ATAU,
Allah menciptakan "Kain" dan "Habil" (belum terlahir) BELUM sebagai apa apa.
Dan sebelum mereka terlahir, Allah pilih2 capcipcup tanpa alasan dan akhirnya berkehendak : Habil sebagai domba --- Kain sebagai Kambing. Bonus bagi yg menang undian domba adalah menjadi milikNYA dan nanti setelah terlahir pasti akan Allah tarik.

BUKAN karena kehendak atopun usaha Habil, Habil itu TIDAK mungkin bisa berImanPercaya secara natural sebagai manusia ---melainkan--- karena "Habil" di keKekalan adalah domba milikNYA, oleh sebab itulah Allah menarik dia dgn memberikan ImanPercaya kepada Habil.

Sebagai manusia berdosa warisan Habil sudah mati - orang yang mati tidak bisa mendengar dan menerima Firman Allah --- syukurlah, Habil sejak keKekalan adalah dombaNYA - oleh karena itu Habil ditarikNYA agar bisa mengerti dan menurut FirmanNYA sehingga kehendak Habil dalam persembahan disukaiNYA.

Malang gak bisa ditolak, Kain terlahir sebagai kambing ...silakan gigit jari :D.

Begitukah pinoq mengertikannya ????
(pemaparan saya diatas, semua konsisten sejajar dgn pemaparan2 pinoq loh :)).
Hehehe...bukan seperti itu pengertian saya, bro. Pemaparan bro oda di atas juga belum konsisten sejajar dengan pemaparan saya. Tuh, yang saya beri warna biru bukan dari pemaparan saya, kan? Itu dari mana, bro?

Anyway, pemaparan bro oda di atas sudah logis, tapi belum sejajar dengan pemaparan saya.Sepertinya, titik perbedaannya ada di bagian warna biru itu, karena saya TIDAK memahami penciptaan manusia seperti itu.

Apakah seperti itu pemahaman bro oda atas penciptaan manusia?


Salam.
Title: Re: keKristenan pada pengertian kata "domba" ??
Post by: odading on September 01, 2012, 11:12:29 PM
Lalu, mengapa tadinya disebut tidak menerangi kemudian disebut menerangi? Bro oda tahu dong jawabannya...

(note: inspirasi analogi tsb adalah dari Roma 5:13 " To be sure, sin was in the world before the law was given, but sin is not charged against anyone’s account where there is no law.")
maap pinoq... saya belon 'nangkep' quote diatas. Tapi gapapa deh... laen kali ajah yg ini, yah... :)

Quote
Sori banget,saya masih perlu tahu dulu apa yang bro oda maksud dengan semua manusia yg berasal dari AdamHawa itupun "ciptaan" Allah. Kalo saya sudah tahu, ntar saya jawab pertanyaan bro oda itu.
Gimana yah saya ngejelasinnya... saya juga bingung nih...  :think1:  :blush:  :)

Maksud saya gini : Segala yg bernafas itu ada karena Allah memberikan kehidupan.
Sedangkan karakter, lahir dgn jasmani komplit/gak komplit, sifat, cakep/tdk cakep, dlsb itu gak ada urusannya dgn Allah - melainkan bisa kemungkinan dari hukum SebabAkibat.

Dari begitu banyak keragaman yg ungu tsb pada setiap pribadi manusia, maka dari situlah "tercipta" dua jenis kelompok manusia, yg mendengar & menerima Taurat dihatinya serta bertanggung jawab (disinilah muncul istilah domba)  --- dan yg disebut kambing adalah lawan dari coklat.

SEMUA (domba2 + kambing2) tidak ada sangkut pautnya dgn dosa warisan tidak ada sangkut pautnya pula dgn "penarikan" Allah.

Pokok, didalam kondisi yg SAMA SAMA berdosa warisan --- para manusia MASIH BISA dgn sendirinya bertanggung-jawab atopun TIDAKbertanggung jawab pada kata hati nuraninya (Taurat dihati) --- tidak ada sangkut pautnya dgn kitab2 suci.

Sekali lagi saya tekankan... ---imo--- manusia yg bisa coklat, itu BUKAN karena mereka "ditarikNYA" = BUKAN karena Allah tetapkan/tentukan dan dijadikan sbg domba milikNYA sejak keKekalan.

Demikian juga manusia yg lawan dari coklat, itu BUKAN karena Allah tidak menariknya.

Yang Allah tentukan sejak keKekalan adalah : manusia2 yg bisa coklat itulah yang menjadi domba milikNYA ---- jadi, ADA ALASAN.

Disaat manusia2 (domba2+kambing2) berkesempatan mendengar berita Injil... disitulah digunakan istilah "ditarik". Dimana apabila manusia2 disitu jenis domba, mereka akan mendengar-menerima dan percaya berita Injil .... namun ini tidak sertamerta semua pasti terjadi instantly ... melainkan ada yg bisa instantly, ada juga yg perlu proses.

Yang tadinya kambingpun... pada suatu proses --- masih terbuka kemungkinannya menjadi domba ... atopun bahkan terbuka juga kemungkinan mendadak jadi domba (instantly).

Semua ini kembali dikarenakan tergantung dari beragam-nya yang ungu pada setiap umat manusia. Dan semua itu gak akan bisa terjadi, apabila mereka belum pernah berkesempatan mendengar lebih jauh ttg kabar Injil ---> aka "ditarik" Allah, IMO. :)

Quote
Kalo dalam pemahaman saya, Allah menciptakan manusia sesuai image-Nya. Jadi, nggak mungkin kambing itu ciptaan Allah.
hehehe.... sebenernya ini sederhana aja pinoq, kalo pinoq nggak mengazaskan pernyataan pinoq berikut ini :
Quote
Alasan yang ada adalah karena Allah mengasihi domba-dombaNya

atopun yang ini :
Quote
Allah menyelamatkan domba-dombaNya, yaitu mereka yang dipilihNya sejak kekekalan, karena Allah berbelas kasihan pada mereka, tidak mau mereka mati atas kesalahan mereka sendiri

padahal maksud pertanyaan saya :
APA ALASAN-nya Allah berbelas kasihan kepada domba2.

dijawab pinoq :
ya karena mereka domba2 milikNYA --- ya karena Allah berbelas kasihan kepada domba2.

alhasil itu kan komedi-puter ria ... :D

Dan saya tidak pernah mendapat jawaban dari pinoq (yg sebetulnya saya harap2kan... hehehe) yg kira kira begini :
ya karena manusia2 tsb hidup sesuai dgn kehendak Allah... inilah yg menjadi domba2 milikNYA, sedangkan manusia2 yg hidup bertentangan dgn kehendak Allah, inilah yg disebut kambing --- Allah tidak mengingini mereka.

dan tentu saya tau... pinoq gak mungkin mengemukakan pendapat ijo tsb --- karena akan berbenturan dgn pengertian pinoq sendiri bhw : semua manusia berdosa warisan, orang mati sudah tidak bisa mendengar lagi.... semua usaha dan kehendak mereka adalah sia sia, kalo tidak ditarik Allah.

Berbekal pernyataan yg orange diatas,
odading tanya : "bagaimana dgn KainHabil ?" spt sbb :

Quote
BUKAN karena kehendak atopun usaha Habil, Habil itu TIDAK mungkin bisa berImanPercaya secara natural sebagai manusia ---melainkan--- karena "Habil" di keKekalan adalah domba milikNYA, oleh sebab itulah Allah menarik dia dgn memberikan ImanPercaya kepada Habil.

Sebagai manusia berdosa warisan Habil sudah mati - orang yang mati tidak bisa mendengar dan menerima Firman Allah --- syukurlah, Habil sejak keKekalan adalah dombaNYA - oleh karena itu Habil ditarikNYA agar bisa mengerti dan menurut FirmanNYA sehingga kehendak Habil dalam persembahan disukaiNYA.
Maka saya rasa, pinoq akan kembali menjawab "komedi-puter" : Ya... itu karena Habil adalah domba milikNYA, dan Allah berbelas kasih kepada domba2NYA. :D

Quote from: pinoq
Jadi, Habil adalah orang yang ditarik Allah karena ia memang milikNya

sekedar mau tanya :

apakah pinoq tidak pernah terlintas di benak, bahwa Habil itu BUKAN karena gara gara ditarik Allah sehingga kehendak dan aksi dalam persembahan bisa benar dihadapan Allah dan Dia menyukainya ?

apakah pinoq tidak pernah terlintas dibenak, bahwa ---BY FAITH--- itu BUKAN serta merta artinya gara gara ditarik Allah ... Melainkan murni/natural dari seseorang yg bernama Habil sebagai manusia  ?

Sepertinya akan susah bagi pinoq utk menyatakan yg ijo --- karena itu jadi bertentangan dgn yang orange... iya kaaaan ? :)

salam.
Title: Re: keKristenan pada pengertian kata "domba" ??
Post by: pinoq on September 02, 2012, 04:19:32 AM
Gimana yah saya ngejelasinnya... saya juga bingung nih...  :think1:  :blush:  :)
Maksud saya gini : Segala yg bernafas itu ada karena Allah memberikan kehidupan.

Bro oda bilang "Segala yg bernafas ada karena Allah memberikan kehidupan". Nah, saya perlu tahu dulu bagaimana pemahaman bro oda ttg cara Allah memberikan kehidupan itu. Dan, saya rasa saya belum dapat jawabannya. Saya perlu tahu pemahaman bro oda tsb supaya saya bisa beri jawaban dengan cara yang pas atas pertanyaan bro oda yang ini: "Lalu siapa pencipta kambing ?? Yang saya tau, bukankah SEMUA manusia itu ciptaan Allah?"

(note:Menilik ke belakang, selama ini bro oda menangkap bahwa di balik pandangan saya ada asumsi bahwa kambing dan domba ada sejak kekekalan dan Allah capcipcup pilih domba. Sementara itu, selama ini saya cuma bilang kalo pandangan saya tidak seperti itu karena Allah tidak menciptakan kambing dan saya belum memberi penjelasan ttg hal ini.)

Quote
Pokok, didalam kondisi yg SAMA SAMA berdosa warisan --- para manusia MASIH BISA dgn sendirinya bertanggung-jawab atopun TIDAKbertanggung jawab pada kata hati nuraninya (Taurat dihati) --- tidak ada sangkut pautnya dgn kitab2 suci.

Apa bentuk tanggungjawab (atau tidak tanggungjawab) itu?
Lalu, dengan standar apa/siapa, sso dapat dikatakan betanggungjawab atau tidak bertanggungjawab?

Quote
Sekali lagi saya tekankan... ---imo--- manusia yg bisa coklat, itu BUKAN karena mereka "ditarikNYA" = BUKAN karena Allah tetapkan/tentukan dan dijadikan sbg domba milikNYA sejak keKekalan. Demikian juga manusia yg lawan dari coklat, itu BUKAN karena Allah tidak menariknya.

Yang Allah tentukan sejak keKekalan adalah : manusia2 yg bisa coklat itulah yang menjadi domba milikNYA ---- jadi, ADA ALASAN.

Ada beberapa asumsi dasar yang saya tangkap di balik pemahaman bro oda tsb:
Asumsi 1: Allah butuh alasan untuk tindakanNya. Dengan kata lain, tindakan Allah adalah akibat dari suatu penyebab.
Asumsi 2: Alasan atau penyebab yg men-drive tindakan Allah tsb bisa bersumber dari sesuatu di luar Allah, yang independen dari Allah
Asumsi 3: Ada sesuatu yang independen dari Allah, yg bisa men-drive Allah.

Pertanyaan: benarkah bro oda memiliki asumsi-asumsi tsb? Bila benar, darimana bro oda mendapatkannya? Dan, bagaimana ceritanya sehingga bro oda bisa percaya bahwa asumsi-asumsi tsb benar?

Quote
Yang Allah tentukan sejak keKekalan adalah : manusia2 yg bisa coklat itulah yang menjadi domba milikNYA.

Dengan kata lain, menurut bro oda, manusia2 yang bisa  mendengar & menerima Taurat dihatinya serta bertanggungjawab adalah manusia2 yang menjadi domba milikNya.

Pertanyaan2 saya:
1. Mengapa ada manusia yang bisa dan ada manusia yang tidak bisa? Apa yg menyebabkannya?
2. Kapan batas waktunya tiba ketika sso akan dinilai sebagai bisa/tidak bisa? Siapa yang menentukan batas waktu tsb dan siapa yang menilai?
3. Bicara soal manusia yang kemudian dinilai TIDAK mendengar & menerima Taurat dihatinya serta bertanggungjawab, mengapa Allah -- bila Allah itu Kasih -- membiarkannya gagal ketika Allah tahu bahwa hal tsb akan membawanya ke neraka?
4. Dalam sejarah, Allah pernah TIDAK membiarkan begitu saja manusia yg melawanNya musnah di neraka (Adam dan Hawa). Mengapa nanti Allah akan melemparkan manusia yg melawanNya ke neraka? Apakah Allah berubah? 
5. Bro oda sudah katakan di atas bahwa "mendengar & menerima Taurat dihatinya serta bertanggungjawab" merupakan murni hasil dari usaha manusia sendiri (tidak ada kaitan dng dosa warisan, tarikan Allah,atau kitab2 suci). Pertanyaannya: mengapa Allah melemparkan orang yang TIDAK PERCAYA dengan "Taurat dihati" tsb ke neraka ? Padahal, bila dari awal orang tsb memang TIDAK PERCAYA dng Taurat di hati tsb (menganggapnya hanya sebagai trik sosiopsikologis, misalnya), bukankah ia otomatis juga tidak akan pernah meresponnya? Di mana keadilan Allah kalo begitu?

Quote
Semua ini kembali dikarenakan tergantung dari beragam-nya yang ungu pada setiap umat manusia. Dan semua itu gak akan bisa terjadi, apabila mereka belum pernah berkesempatan mendengar lebih jauh ttg kabar Injil ---> aka "ditarik" Allah, IMO. :)


Kalo gitu, orang2 yg mati saat masih bayi, orang2 gila, orang2 imbecile, korban2 pembunuhan yg belum pernah dengar Injil, dan semacamnya, tidak diselamatkan yah? Ataukah, Allah menyediakan semacam "jalur khusus" buat mereka?

Quote
padahal maksud pertanyaan saya : APA ALASAN-nya Allah berbelas kasihan kepada domba2.
dijawab pinoq : ya karena mereka domba2 milikNYA --- ya karena Allah berbelas kasihan kepada domba2. Alhasil itu kan komedi-puter ria ... :D

Yap! In a way, kekristenan yang saya anut memang bisa dilihat sebagai komedi-putar ria, kok. :nod: Lihat saja gagasan2nya berikut ini: From eternity to eternity (Wahyu 22:13); From glory to glory (2 Korintus 3:16-18); From faith to faith (Roma 1:17); "For from him and through him and for him are all things. To him be the glory forever! Amen."[color] (Roma 11:36).

Apakah bagi bro oda, "komedi-putar ria" ini nggak make sense?

Quote
....karena akan berbenturan dgn pengertian pinoq sendiri bhw : semua manusia berdosa warisan, orang mati sudah tidak bisa mendengar lagi.... semua usaha dan kehendak mereka adalah sia sia, kalo tidak ditarik Allah.

koreksi: saya tidak pernah bilang "orang mati sudah tidak bisa mendengar lagi.." lho bro. Yang saya bilang ttg orang mati: tidak bisa beriman yang benar, tidak bisa berkehendak yg benar, tidak bisa menyelamatkan diri sendiri, selalu melenceng (budak dosa), mendengar dan mengerti tapi tidak bisa menerima (alias melawan).

Quote
sekedar mau tanya :
apakah pinoq tidak pernah terlintas dibenak, bahwa ---BY FAITH--- itu BUKAN serta merta artinya gara gara ditarik Allah ... Melainkan murni/natural dari seseorang yg bernama Habil sebagai manusia  ?

Dulu (lumayan lama dulunya), saya pernah berpikiran seperti itu. Kehidupan kristen saya bahkan berangkat dari kepercayaan seperti itu. Sekarang saya juga masih berpikiran seperti itu, hanya saja bukan untuk diterapkan pada Habil dan Kain dan manusia2 keturunannya, melainkan pada Adam dan Hawa saja.

Jadi, saya akui bahwa apa yang bro oda kemukakan ttg dorongan yang natural dan kemampuan berkehendak dan berusaha untuk taat pada Allah yg tidak bersangkut-paut dng dosa warisan, tarikan Allah, dan kitab-Kitab Suci adalah memang sebuah realita, buka sekedar angan-angan atau ide belaka. Tapi, dalam sejarah ini, realita itu ada di masa lampau, hanya menjadi sebuah kenangan, sebuah arch-memory. Pemikiran bro oda tsb berasal dari arch-memory ini.

Dan menurut pengamatan saya, dalam diri beberapa orang, kenangan atau arch-memory ini intact dan mempengaruhi asumsi-asumsi pemikirannya untuk menghidupi dunia sekarang. Bahasa 'pop'nya: living in the past. Di thread saya, saya pernah bilang ke bro Phooey bahwa ide ttg “kehendak bebas” sepertinya didorong dari suatu hasrat primodial, yaitu hasrat untuk menjadi seperti Allah. Dan, sekarang, dalam diri beberapa orang, hasrat ini bersifat sub-conscious yg men-drive pola pikir. (note: bagi saya kondisi ini lebih baik daripada kondisi orang-orang yang nggak pernah memikirkan hal ini sama sekali).


Salam.
Title: Re: keKristenan pada pengertian kata "domba" ??
Post by: John Paul III on September 02, 2012, 09:19:16 AM
Pada beberapa ayat, saya menemukan istilah kata "domba".
Istilah ini sempet saya "ributin" di thread laen.
Sampe sekarangpun saya masih belon bisa ngambil kesimpulan ttg apa/siapa/bagaimana asal muasal "domba2" tsb.

Apakah ada temen2 yg bisa bantu menjelaskan dan secara sederhana dan LOGIS ttg "domba" ini ?


-omitted-

Hi bro Oda, salam jumpa lagi di thread ini,...
Coba bantu ya ...


Saya sepakat dengan bro Bruce di atas.

Kalau menurut saya,.. ayat ini "Akulah gembala yang baik dan Aku mengenal domba-domba-Ku dan domba-domba-Ku mengenal Aku"

Sangatlah melengceng jika diartikan seabgai "Yesus sudah memilih domba-dombaNYA"....

Melainkan (kalau menurut saya),

Ayat tersebut lebih dekat jika diartikan sebagai : HUBUNGAN KHUSUS yg terjadi antara domba dan sang gembala.
Lebih jauh,artinya : Kalau engkau mengenal Yesus, Engkau haruslah mengenalNYA secara KHUSUS (secara intim).

Kalau bahasa brodcastingnya :  Gembala dan domba itu TUNING di frekuensi yg sama ...(jadi keduanya saling mendengar dan saling mengenal).   :giggle:

--
Demikian juga dengan ayat ini :

Quote
(15) sama seperti Bapa mengenal Aku dan Aku mengenal Bapa, dan Aku memberikan nyawa-Ku bagi domba-domba-Ku

Ayat ini tidaklah berkata bahwa Yesus ingin menebus domba-dombaNYA saja,.. melainkan lebih dekat ke arah HUBUNGAN KHUSUS tersebut.

Gembala yang baik itu tidak memperlakukan dombanya sebagai barang, melainkan sebagai sesuatu yg berharga : seperti Bapa menyayangi anak.

--

Jadi sekali menurut saya, kedua ayat tersebut TIDAK berkata mengenai "Yesus memilih dan menebus domba2NYA saja",.. melainkan,...

kedua ayat tsb. ingin menjelaskan kepada pembaca mengenai HUBUNGAN yg erat/intim/khusus antara Yesus dan Orang beriman.

"Jika engkau adalah domba yg memiliki gembala bernama Yesus,.. tentu engkau harus mengenalNYA secara intim"


begitu bro Oda, menurut saya.
Title: Re: keKristenan pada pengertian kata "domba" ??
Post by: odading on September 02, 2012, 01:46:58 PM
Bro oda bilang "Segala yg bernafas ada karena Allah memberikan kehidupan". Nah, saya perlu tahu dulu bagaimana pemahaman bro oda ttg cara Allah memberikan kehidupan itu. Dan, saya rasa saya belum dapat jawabannya.
manusia bisa bernafas, kali ? (hehehe, terus terang ... saya sendiri gak mampu menjelaskan dgn kata kata ... :)).

Quote
(note:Menilik ke belakang, selama ini bro oda menangkap bahwa di balik pandangan saya ada asumsi bahwa kambing dan domba ada sejak kekekalan dan Allah capcipcup pilih domba.Sementara itu, selama ini saya cuma bilang kalo pandangan saya tidak seperti itu karena Allah tidak menciptakan kambing dan saya belum memberi penjelasan ttg hal ini.)
secara garis besar, saya mengertikan pendapat pinoq itu adalah : Allah TIDAK menciptakan kambing. Pinoq jelaskan, AdamHawa-lah yg pertama kali ingin menjadi kambing.

Saya mencoba berpikiran seperti = pinoq.

Sekarang saya revisi :
Allah TIDAK menciptakan domba dan kambing.
Allah menciptakan AdamHawa.... dan Allah berkehendak AdamHawa bersifat sebagai domba (penurut, patuh, dlsb) --- sayangnya :
Quote from: pinoq
manusia ternyata malah MEMILIH untuk jadi 'kambing' (dalam peristiwa Adam dan Hawa jatuh ke dalam dosa).

Pada yang merah .... dengan demikian AdamHawa telah menjadi kambing KARENA mereka tidak memilih utk menjadi domba. (seperti yg dikehendaki Allah).

Apakah pengertian saya sampe sini = pinoq ?

Lanjut,
Pinoq memaparkan, stlh AdamHawa menjadi kambing --- ternyata keturunan mereka, ada yg menjadi domba - ada pula yg menjadi kambing.

Dengan azas contoh AdamHawa yg MEMILIH jadi kambing .... maka saya tarik kesimpulan bahwa keturunan2 AdamHawa itupun artinya ada yg kehidupannya MEMILIH hidup sebagai domba (sesuai dgn kehendak Allah) - dan ada yg MEMILIH hidup sebagai kambing.

Apakah pengertian saya sampe sini = pinoq ?
(jgn lupa, kalo disebut dgn penggunaan a'la manusia pada kata "berkehendak memilih" --- maka itu aplikasinya adalah ada dua atau lebih pilihan).

Quote
Apa bentuk tanggungjawab (atau tidak tanggungjawab) itu?
Lalu, dengan standar apa/siapa, sso dapat dikatakan betanggungjawab atau tidak bertanggungjawab?
Standardnya sudah sejak awal Allah nyatakan ... sebuah konsekwensi (hubungan SebabAkibat) ---> yaitu dikaruniakanNYA Firman.

Kepada AdamHawa : Firman (jangan makan buah, Kalo ... Maka ...).
Kepada keturunan AdamHawa s/d sblm Musa : saya tidak tau (namun Kalo...Maka... tetep)
Kepada bgs Israel melalui Musa : Firman berupa Taurat tertulis
Kepada gak tau siapa (Israel ?) : Firman yg berupa manusia.

Manusia dikatakan bertanggung-jawab / tdk bertanggung-jawab itu disaat sudah commit pada sesuatu. Apabila dia commit dgn Imannya utk sbg domba, maka dia bertanggung jawab atas komitmen tsb.

Quote
Ada beberapa asumsi dasar yang saya tangkap di balik pemahaman bro oda tsb:
Asumsi 1: Allah butuh alasan untuk tindakanNya. Dengan kata lain, tindakan Allah adalah akibat dari suatu penyebab.
Asumsi 2: Alasan atau penyebab yg men-drive tindakan Allah tsb bisa bersumber dari sesuatu di luar Allah, yang independen dari Allah
Asumsi 3: Ada sesuatu yang independen dari Allah, yg bisa men-drive Allah.
YA ... kalo Dia sendiri telah menciptakan Hukum SebabAkibat pada dunia ciptaanNYA, maka saya sbg manusia dr sudut pandang disini (bukan keKekalan) berpendapat demikian.

Dan alasan utama Allah adalah : Hukum itu sendiri = Kalo...Maka...
Dia kasih tau Hukum Kalo-Maka tsb ... saya analogikan ibarat :
"Kalo you pilih jadi kambing, Maka .... --- Kalo you pilih jadi domba, Maka ...."

Namun tidak serta merta artinya bahwa yang kambing akan tetap selamanya kambing.
Karena kambing-pun selama dia hidup, masih terbuka kesempatan utk memilih menjadi domba.

Quote
Pertanyaan: benarkah bro oda memiliki asumsi-asumsi tsb? Bila benar, darimana bro oda mendapatkannya? Dan, bagaimana ceritanya sehingga bro oda bisa percaya bahwa asumsi-asumsi tsb benar?
Ya... saya sih utk sementara berpendapat pada paparan saya diatas itu... :). Ceritanya, ini saya dapatkan dari tragedi AdamHawa ... :D.

Tidakkah pinoq sendiri menyatakan AdamHawa memilih jadi kambing ?

Quote
Dengan kata lain, menurut bro oda, manusia2 yang bisa  mendengar & menerima Taurat dihatinya serta bertanggungjawab adalah manusia2 yang menjadi domba milikNya.
YA... benar begitu.

Dan kalo saya mencoba memasuki lingkup pengertian keKristenan :
Sayang sekali ... sekalipun manusia2 tsb berkehendak utk jadi domba, namun dalam perwujudan aksinya sering berupa tindakan kambing ... sehingga dia tidak bisa menjadi domba tulen ... (tidak mampu bertanggung-jawab 100% sesuai kehendaknya sebagai domba).

Oleh karena itu, ---pada NewCovenant---- Tindakan2 kambing yg dilakukan oleh domba - tidak Allah perhitungkan lagi ---> "Aku akan mengampuni kesalahan mereka dan tidak lagi mengingat dosa mereka.".

(bersambung)
Title: Re: keKristenan pada pengertian kata "domba" ??
Post by: odading on September 02, 2012, 01:47:36 PM
Quote
Pertanyaan2 saya:
1. Mengapa ada manusia yang bisa dan ada manusia yang tidak bisa? Apa yg menyebabkannya?
Kan udah saya paparkan di warna ungu pada post sebelumnya ... :)

Menurut pinoq sendiri : kenapa Habil bisa - Kain tidak bisa ?
Gak usah dijawab, kayaknya saya sudah bisa menduga jawabannya :
Karena Habil domba milikNYA, karena Allah mengasihi Habil sbg dombaNYA
hehehe :)

Quote
2. Kapan batas waktunya tiba ketika sso akan dinilai sebagai bisa/tidak bisa? Siapa yang menentukan batas waktu tsb dan siapa yang menilai?
Disaat manusia mati jasmani.
Yang menilai, kan juga udah sering saya kemukakan... HANYA Allah yg bisa menilai.

Quote
3. Bicara soal manusia yang kemudian dinilai TIDAK mendengar & menerima Taurat dihatinya serta bertanggungjawab, mengapa Allah -- bila Allah itu Kasih -- membiarkannya gagal ketika Allah tahu bahwa hal tsb akan membawanya ke neraka?
Loh kok ? Jadi kacau pengertian pinoq ttg pendapat saya ?  :giggle:

IMO - JELAS ... sangat2 jelas udah dikasih tau, itu hukum SebabAkibat sejak AdamHawa berupa Firman. itu artinya Allah TIDAK MEMBIARKAN manusia ... Allah tidak ingin manusia sampe masuk neraka. Karunia Firman tsb adalah dorongan dari wujud KasihNYA kepada manusia.

Quote
4. Dalam sejarah, Allah pernah TIDAK membiarkan begitu saja manusia yg melawanNya musnah di neraka (Adam dan Hawa). Mengapa nanti Allah akan melemparkan manusia yg melawanNya ke neraka? Apakah Allah berubah? 
Allah nggak pernah berubah.
Firman yg Dia nyatakan ---yg mengandung hukum SebabAkibat--- tetap berlaku.

Quote
5. Bro oda sudah katakan di atas bahwa "mendengar & menerima Taurat dihatinya serta bertanggungjawab" merupakan murni hasil dari usaha manusia sendiri (tidak ada kaitan dng dosa warisan, tarikan Allah,atau kitab2 suci).
pinoq tolong beda-in antara :

"mendengar" (not literally) + menerima ---> ini saya singkat dgn berImanPercaya (BY FAITH).

VS

Bertanggung-jawab.

Sepertinya cukup berulang-ulang, namun mungkin pinoq belum "nangkep" penjelasan saya... :)
Saya ulang lagi yah ... :

BY FAITH adalah BUKAN dari hasil kehendak/keinginan, diusahakan, dipaksakan atopun dibuat buat. (mohon diliat post2 sebelumnya kalo pinoq belum jelas ... ada post2 saya yg mendefinisikan BY FAITH itu ibarat Cinta, datangnya dari mana tidak ada yg tau --- dan bisa muncul hanya apabila ada tali-hubungan spiritual antar dua being).

VS

Bertanggung-jawab adalah wujud suatu aksi. Entah berdasarkan BY FAITH atopun tidak.

Quote
Pertanyaannya: mengapa Allah melemparkan orang yang TIDAK PERCAYA dengan "Taurat dihati" tsb ke neraka ? Padahal, bila dari awal orang tsb memang TIDAK PERCAYA dng Taurat di hati tsb (menganggapnya hanya sebagai trik sosiopsikologis, misalnya), bukankah ia otomatis juga tidak akan pernah meresponnya? Di mana keadilan Allah kalo begitu?
Salah dan adalah bohong BESAR, kalo sso mengatakan TIDAK PERCAYA adanya "Taurat di hati".

Karena dia TAHU ada "taurat di hati" --- tetapi TIDAK MAU MENDENGAR dan MENERIMAnya.

Quote
Pertanyaannya: mengapa Allah melemparkan orang yang TIDAK PERCAYA dengan "Taurat dihati" tsb ke neraka ?
Loh ? Sejak kapan saya berpendapat Allah melempar-lempar kedalam neraka ?

Gimana siii ... ?? ...:)
Kan saya udah katakan pada hukum SebabAkibat.

Quote
Kalo gitu, orang2 yg mati saat masih bayi, orang2 gila, orang2 imbecile, korban2 pembunuhan yg belum pernah dengar Injil, dan semacamnya, tidak diselamatkan yah?
Lah kalo mau masuk lingkup keKristenan ... saya gak tau juga siii.

Namun saya kan tidak berpengertian pada kata "menarik" itu secara literal peristiwanya akan hanya di bumi. Jadi bisa bisa saja "penarikan" tsb dilakukan nanti setelah yg jenis domba dan belum sempat mendengar berita Injil itu mati jasmani.

bayi, orang gila ? imbasil ? idiot ?
Apakah pinoq berpendapat mereka masuk neraka ? (tidak diselamatkan ?).
Kalo IMO, hukum SebabAkibat gak bisa diterapkan kepada mereka ... jadi ya gak tau juga yah... mereka akan kena akibat yg neraka atokah yg surga. :)

Quote
Yap! In a way, kekristenan yang saya anut memang bisa dilihat sebagai komedi-putar ria, kok. :nod: Lihat saja gagasan2nya berikut ini: From eternity to eternity (Wahyu 22:13); From glory to glory (2 Korintus 3:16-18); From faith to faith (Roma 1:17); "For from him and through him and for him are all things. To him be the glory forever! Amen."[color] (Roma 11:36).

Apakah bagi bro oda, "komedi-putar ria" ini nggak make sense?
ya ... bagi saya ... saya sama sekali gak bisa 'nangkep' yang merah itu. Biarkanlah yg merah tetep yg merah, yg saya gak bisa tau ya tetep gak tau.

Dan disaat menggunakan kalimat a'la manusia : "dipilih" "ditarik" --- saya gunakan logika pada kata yg digunakan tsb agar make sense ..:)

Quote
dorongan yang natural dan kemampuan berkehendak dan berusaha untuk taat pada Allah yg tidak bersangkut-paut dng dosa warisan, tarikan Allah, dan kitab-Kitab Suci adalah memang sebuah realita, buka sekedar angan-angan atau ide belaka. [/i]. Pemikiran bro oda tsb berasal dari arch-memory ini.
tidak juga... karena yang ungu di post saya sebelumnya itulah penyebabnya. ---> Adalah realita masa kini, bhw segala macem manusia itu berbeda beda.

Quote
Tapi, dalam sejarah ini, realita itu ada di masa lampau, hanya menjadi sebuah kenangan, sebuah arch-memory
Lalu realita SOON after AdamHawa berdosa spt apa ? (KainHabil). Bisa tolong pinoq jabarkan ?

Quote
ide ttg “kehendak bebas” sepertinya didorong dari suatu hasrat primodial, yaitu hasrat untuk menjadi seperti Allah
IMO ... tidak ada itu yang bisa disebut BEBAS apabila pilihan yg dihadapi sudah FINAL .... hanya tinggal ada dua : negatif or positif.
Lakukan or tidak lakukan.
Patuh or tidak patuh.
bertanggung jawab ato tidak bertanggung jawab.

:)
salam.
Title: Re: keKristenan pada pengertian kata "domba" ??
Post by: odading on September 02, 2012, 06:44:01 PM
Hi bro Oda, salam jumpa lagi di thread ini,...
Coba bantu ya ...
Halo JP, jumpa lagi ... :)

Secara "umum" (garis besar) --- saya rasa sayapun juga berpendapat yg sama dgn bruce atopun temen temen lain ttg domba tsb ... :)

Quote
Ayat tersebut lebih dekat jika diartikan sebagai : HUBUNGAN KHUSUS yg terjadi antara domba dan sang gembala.
Lebih jauh,artinya : Kalau engkau mengenal Yesus, Engkau haruslah mengenalNYA secara KHUSUS (secara intim).
Ya... saya sependapat secara general.

Namun disaat saya "teliti" lebih jauh lagi, sepertinya perkataan Yesus tsb adalah sehubungan selama inkarnasi hidupnya di bumi.

Quote
"Akulah gembala yang baik dan Aku mengenal domba-domba-Ku dan domba-domba-Ku mengenal Aku"

Sangatlah melengceng jika diartikan seabgai "Yesus sudah memilih domba-dombaNYA"
Apabila perkataan Yesus tsb aplikasinya pada saat itu ... maka --imo-- domba2 memang sudah ada.

(15) sama seperti Bapa mengenal Aku dan Aku mengenal Bapa, dan Aku memberikan nyawa-Ku bagi domba-domba-Ku

Dan istilah "domba" tsb makin mengerucut pengertiannya dgn adanya perkataan Yesus :
"I was sent ONLY to the lost sheep of the house of Israel"

Domba sudah ada.
Tapi domba yang mana ?
Domba yg dari the house of Israel.
Siapa/Apa, the house of Israel ini ?
Bangsa pilihan Allah, bangsa perjanjian.

Misi Yesus selama hidup itu sebenernya adalah bagi jenis domba2 diatas. Domba2 yang bernenek moyang-kan Abraham, Ishak, Yakub (AIY). Namun itu tidak artinya serta merta Yesus mengabaikan domba yg BUKAN bernenek-moyang-kan AIY.

Lebih jauh lagi, disaat masa inkarnasi Yesus hidup secara jasmani di bumi --- Dia berkata kepada para murid : "But go rather to the lost sheep of the house of Israel"/

Menurut saya kalimat tsb cukup jelas, Yesus tidak menyuruh murid utk pergi ke domba hilang yg dari Mesir, Jepang, Babilon, apalagi All Nations. :). (saya camkan di hati --- bahwa hal ini terjadi SELAMA inkarnasi di bumi, BELUM mati, bangkit apalagi naik).

Beginilah firman Tuhan Allah: Pada hari Aku MEMILIH Israel, Aku bersumpah kepada keturunan kaum Yakub dan menyatakan diri kepada mereka di tanah Mesir; Aku bersumpah kepada mereka: Akulah Tuhan Allahmu!

Jadi menurut saya --- Misi Yesus selama hidupNYA di bumi (belum mati/naik/bangkit), Dia memang datang KHUSUS utk domba2 yg dari the house of Israel.

Barulah menjelang saat kematianNYA, Yesus menyatakan :
(32) dan Aku, apabila Aku ditinggikan dari bumi, Aku akan menarik semua orang datang kepada-Ku."

Bagaimana caranya ? Setelah kebangkitanNYA, Dia menyuruh para rasulNYA sebagai titik-awal pelaksana "penarikan" tsb... :)
(19) Karena itu pergilah, jadikanlah semua bangsa murid-Ku dan baptislah mereka dalam nama Bapa dan Anak dan Roh Kudus

Itu kalo saya memposisikan diri pada ayat2 yg ada, dan saya rasa - saya sendiri gak bisa memungkiri bhw memang begitulah ayatnya berkata.

Namun entahlah... mungkin pengertian tsb dikarenakan saya nonK sehingga bisa saja itu adalah pengertian yang tidak tepat.

mohon jangan lupa,
saya tidak sedang berpendapat bahwa Allah memilah milah pemilihan para domba - loh :).
Karena dari paparan saya diatas, yg domba BUKAN milikNYApun bisa menjadi kawanan domba2 milikNYA ... bahkan yg kambingpun, masih terbuka kesempatan utk berubah menjadi domba dimana akhirnya bisa bergabung dgn kawanan domba2 milikNYA.

(8) Sebab karena kasih karunia kamu diselamatkan oleh IMAN; itu bukan hasil usahamu, tetapi pemberian Allah

Firman dikaruniakan tidak memerlukan usaha usaha manusia.
Sejak AdamHawapun, sebelum mereka berusaha ngapa-ngapain, Firman sudah "buru buru" Allah berikan. Namun Iman seseorang berperan (kolaborasi) pada Kasih Karunia tsb.

Dan Iman itu "terlahir" --- imo, tergantung dari kira2 mirip yg JP quote dibawah ini :
Quote from: JP
HUBUNGAN KHUSUS yg terjadi antara domba dan sang gembala.
---> odading : Tali hubungan spiritual (yg tidak bisa saya jelaskan bagaimana/seperti apa) antara dua being. Dan hanya ybs saja yg bisa mengetahui & merasakannya.

Makasih atas masukan2 JP.

:)
salam.
Title: Re: keKristenan pada pengertian kata "domba" ??
Post by: pinoq on September 03, 2012, 01:41:01 AM
manusia bisa bernafas, kali ? (hehehe, terus terang ... saya sendiri gak mampu menjelaskan dgn kata kata ... :)).

Kalo pemahaman saya ttg cara Allah menciptakan orang-orang begini bro: Allah menciptakan satu laki-laki dan satu perempuan. Allah memerintahkan mereka untuk beranakcucu dan memenuhi bumi. Jadi, Allah melakukan penciptaan umat manusia dengan cara tindakan kreasiNya (Adam dan Hawa) dan tindakan prokreasi manusia (keturunan2 Adam dan Hawa).

Nah, sekarang bro oda sudah bisa lihat bahwa dalam pandangan saya, Allah tidak menciptakan kambing. Allah juga tidak memilih-milih dari kerumunan orang-orang yang sudah ada sejak kekekalan. Allah hanya menciptakan (yg warna hijau) manusia2 domba. Lalu, siapa yg menciptakan kambing? Bukan Allah, melainkan manusia berdosa (melalui proses yang coklat, bukan yg hijau).

Jadi, kalo Paulus bilang “Allah pilih domba sejak kekekalan”, itu bener, kan? Karena domba berarti milikNya, dan berarti juga yang dikehendakiNya sejak kekekalan. Dan, memang nyatanya Allah hanya melakukan yg hijau saja kan?

Quote
Saya mencoba berpikiran seperti = pinoq.
----cut---
Apakah pengertian saya sampe sini = pinoq ?
Lanjut,
Pinoq memaparkan, stlh AdamHawa menjadi kambing --- ternyata keturunan mereka, ada yg menjadi domba - ada pula yg menjadi kambing.
Dengan azas contoh AdamHawa yg MEMILIH jadi kambing .... maka saya tarik kesimpulan bahwa keturunan2 AdamHawa itupun artinya ada yg kehidupannya MEMILIH hidup sebagai domba (sesuai dgn kehendak Allah) - dan ada yg MEMILIH hidup sebagai kambing.
Apakah pengertian saya sampe sini = pinoq ?
(jgn lupa, kalo disebut dgn penggunaan a'la manusia pada kata "berkehendak memilih" --- maka itu aplikasinya adalah ada dua atau lebih pilihan).
Pertanyaan yg biru saya jawab: “ya, sama”. Tapi, pertanyaan yg hijau saya jawab: “tidak, tidak sama” Seperti yg telah saya katakan di post saya di atas (post #12), manusia2 pasca kejatuhan Adam dan Hawa BUKAN “ada yg jadi domba & ada yg jadi kambing”, MELAINKAN “ada yang disebut domba & ada yg disebut kambing.”

Adam dan Hawa memang dalam kondisi natural yg sesuai dengan image-Nya sehingga mereka bisa melakukan pemilihan (dan, sayang, hasilnya membuat mereka menjadi kambing), Namun keturunan2 Adam dan Hawa terlahir SUDAH TIDAK dalam kondisi natural yg sesuai dng kehendak Penciptanya sehingga mereka pada dirinya sendiri sudah tidak bisa melakukan pemilihan apapun dalam hal keselamatannya. Jadi, umat manusia setelah Adam dan Hawa sudah dipastikan terlahir dalam status kambing (baca: terlahir dalam natur yang tidak sesuai dengan kehendak Pencipta manusia), BUKAN sebagai pribadi2 yang kemudian dengan atas kehendaknya sendiri bisa pilih antara mau jadi domba atau kambing.

Dengan demikian, jika Allah itu Adil saja, maka seharusnya manusia sudah musnah karena setelah Adam dan Hawa berdosa, mereka hanya bisa menghasilkan keturunan2 yg tidak sesuai dng kehendakNya. Tapi, Allah itu juga Kasih dan Ia mencintai ciptaanNya yg bernama manusia ini (“dunia ini”) sehingga Ia pun memberikan covenant of grace itu. Kalo Allah nggak pernah memberikan covenant of grace ini, nggak akan ada kisah bangsa Israel sebagai umat pilihan Allah karena species manusia pun nggak pernah akan ada.

Jadi, kalo bro oda ingin memahami pandangan saya ttg domba/kambing dan keselamatan, pastikan dulu hal yang satu ini tepat.
 
Quote
Standardnya sudah sejak awal Allah nyatakan ... sebuah konsekwensi (hubungan SebabAkibat) ---> yaitu dikaruniakanNYA Firman.

Jadi, menurut bro oda standard utk menilai bahwa sso mendengar & menerima Taurat dihatinya serta bertanggung jawab adalah Allah, yakni ketika Ia menyatakan FirmanNya – yg berupa Hukum Sebab-Akibat. Begitu?
Lalu, kenapa bro oda bilang  bahwa keberadaan domba2 dan kambing2 tidak ada sangkut pautnya dng dosa warisan, tidak ada sangkut pautnya dengan “penarikan” Allah, dan tidak ada sangkut pautnya dng Kitab Suci? (lihat post bro oda yg #20 di atas)
Bukankah “Hukum Sebab-Akibat” itu adalah aturan main dari Allah, yg kemudian mengungkap dosa manusia, dan tercantum dalam kitab2 suci? Dan, dengan demikian, bukankah akhirnya kehendak Allah lah yg berperan penting, bukan kehendak manusia?

Quote
Manusia dikatakan bertanggung-jawab / tdk bertanggung-jawab itu disaat sudah commit pada sesuatu. Apabila dia commit dgn Imannya utk sbg domba, maka dia bertanggung jawab atas komitmen tsb.
Iya, bertanggungjawab = commit pada sesuatu. Tapi, pertanyaan saya bukan menanyakan definisi tanggungjawab. Pertanyaan saya: “Apa bentuk tanggungjawab (atau tidak tanggungjawab) itu?”. Dengan kata lain, “Commit yang seperti apa yg disebut bertanggungjawab sbg domba/kambing?”

(By the way, dalam pandangan bro oda, bisa ada orang yg atas kehendaknya sendiri pilih jadi kambing nggak (karena setelah menerima Taurat dihati itu dan memikirkannya, ternyata dia tidak suka :giggle:) ?)


bersambung ke bawah ya...
Title: Re: keKristenan pada pengertian kata "domba" ??
Post by: pinoq on September 03, 2012, 01:45:08 AM
Quote
Quote
Ada beberapa asumsi dasar yang saya tangkap di balik pemahaman bro oda tsb:
Asumsi 1: Allah butuh alasan untuk tindakanNya. Dengan kata lain, tindakan Allah adalah akibat dari suatu penyebab.
Asumsi 2: Alasan atau penyebab yg men-drive tindakan Allah tsb bisa bersumber dari sesuatu di luar Allah, yang independen dari Allah
Asumsi 3: Ada sesuatu yang independen dari Allah, yg bisa men-drive Allah.

YA ... kalo Dia sendiri telah menciptakan Hukum SebabAkibat pada dunia ciptaanNYA, maka saya sbg manusia dr sudut pandang disini (bukan keKekalan) berpendapat demikian.

Dan alasan utama Allah adalah : Hukum itu sendiri = Kalo...Maka...
Dia kasih tau Hukum Kalo-Maka tsb ... saya analogikan ibarat :
"Kalo you pilih jadi kambing, Maka .... --- Kalo you pilih jadi domba, Maka ...."

Namun tidak serta merta artinya bahwa yang kambing akan tetap selamanya kambing.
Karena kambing-pun selama dia hidup, masih terbuka kesempatan utk memilih menjadi domba.
Quote
Pertanyaan: benarkah bro oda memiliki asumsi-asumsi tsb? Bila benar, darimana bro oda mendapatkannya? Dan, bagaimana ceritanya sehingga bro oda bisa percaya bahwa asumsi-asumsi tsb benar?
  Ya... saya sih utk sementara berpendapat pada paparan saya diatas itu... :). Ceritanya, ini saya dapatkan dari tragedi AdamHawa ... :D. Tidakkah pinoq sendiri menyatakan AdamHawa memilih jadi kambing ?
Wow, saya sungguh sangat menghargai kejujuran bro odading!
Tiga asumsi di atas adalah asumsi atheistik. Selama bro oda memakai asumsi atheistik tsb, bro oda tidak akan mendapatkan kebenaran ketika mempelajari kekristenan. Sebab, asumsi kekristenan itu (mono)theistik (“Allah itu Uncaused cause”, Tidak ada being lain yg setara denganNya”)

Kalo bro oda bilang bahwa bro oda mendapatkan dan mempercayai asumsi2 itu dari kisah Adam dan Hawa, pasti kisah Adam dan Hawa yg bro oda dengar/baca bukan dari Alkitab. Atau, kalau memang dari Alkitab, pasti bro oda kurang teliti atau tidak membaca kisah tsb sebagai bagian dari sebuah sistem (kesuluruhan Alkitab).

Saya ingin menunjukan kekurangtelitian itu. Bro oda mengatakan bahwa Allah adalah Hukum itu sendiri (Kalo...Maka). Ini benar, dan kisah Adam dan Hawa juga mengungkapkan itu. Dari sinilah dasar dari konsep “Allah itu MahaAdil”. Namun, kesimpulan bro oda seharusnya tidak berhenti sampai di situ saja. DI kisah Adam dan Hawa masih ada satu Hukum yang bukan “Kalo...Maka”, yaitu Hukum yang mendasari konsep “Allah itu Kasih”. Coba cek ayat-ayat berikut:

Kejadian 2:16-17 mengungkapkan apa yang bro oda sebut Hukum Sebab-Akibat (“Kalo..Maka..”)
Kejadian 3:8-15 mengungkapkan apa yg sepertinya belum bro oda tangkap, yaitu Hukum Kasih

Dan, lihat dalam Hukum Kasih Allah itu, apakah kasih Allah terwujud atas dasar alasan “karena manusia bertanggungjawab”? TIDAK. Ketika Allah mengucapkan janji keselamatan itu, Ia tidak punya alasan/dasar/penyebab APAPUN. Ia bertindak atas kehendakNya sendiri, atas kasihNya sendiri, bukan atas “komitmen atau tanggungjawab manusia”.

Dan itu semua (Hukum Sebab-Akibat+Hukum Kasih Allah) adalah Allah sendiri. Sejak kekekalan Hukum ini tidak berubah karena Allah tidak berubah. Oleh sebab itu, karya keselamatan jangan dibaca dengan kacamata Hukum Sebab-Akibat saja, tapi harus dengan kacamata Hukum Kasih Allah juga. Apabila bro oda hanya membaca dng kacamata Hukum Sebab-Akibat saja, maka bro oda akan terus menemukan kejanggalan-kejanggalan dalam Alkitab.

Bro oda pernah bilang ke saya bahwa bro oda sedang mempelajari kekristenan. Saya katakan: bro oda hanya akan sampai pada kesimpulan bahwa kekristenan juga sama dengan sistem2 kepercayaan lain jika bro oda hanya menangkap Hukum Sebab-Akibat saja. Tapi, kekristenan itu sebenarnya beda sendiri oleh karena Hukum Kasih Allah itu.

Hampir semua sistem2 kepercayaan di dunia aspire to Hukum Sebab-Akibat saja (“Kalo kita begini, maka kita akan begitu”). Bahkan dalam “pohon” kekristenan sendiri ada “cabang2” yang hanya aspire to Hukum Sebab-Akibat saja (bahkan telah bertahan selama beratus2 tahun dan terus bertahan sampai sekarang demi men-secure-kan posisi manusia (bebas!)). Meskipun “cabang2” ini mengaku bahwa mereka juga mengenal Hukum Kasih Allah, tapi dalam sistem kepercayaannya, mereka menempatkan Hukum Kasih Allah itu di bawah sistem Hukum Sebab-Akibat. Jadi, bagi “cabang2” ini Hukum Sebab-Akibat lah yang terutama, bukan Hukum Kasih seperti yg dikatakan Yesus.

Ketika suatu sistem kepercayaan/pemikiran tidak memahami Allah sbg Hukum Sebab-Akibat dan Hukum Kasih Allah, maka sistem kepercayaan/pemikiran tsb pasti berpusat pada manusia. Dan ini BUKAN kekristenan. Sebab, kekristenan itu berpusat pada Allah. Paulus berkata di 2 Korintus 10:5 “Kami menawan segala pikiran dan menaklukkannya kepada Kristus”, BUKAN “....menaklukannya kepada prinsip 'kehendak bebas manusia'”. 

Quote
---cut---
Oleh karena itu, ---pada NewCovenant---- Tindakan2 kambing yg dilakukan oleh domba - tidak Allah perhitungkan lagi ---> "Aku akan mengampuni kesalahan mereka dan tidak lagi mengingat dosa mereka.".
Lah, ini bro oda menangkap Hukum Kasih Allah! Dan, ini sudah terungkap sejak jaman Kejadian 3 lho, bukan baru Yeremia 31 saja.

Mari kita bandingkan Kejadian 3 dan Yeremia 31 itu:
Yeremia 31:33 paralel dng Kej 2:16-17 ---> Allah mengfirmankan Hukum Sebab-Akibat
Yeremia 31:34 paralel dng Kej 3:8-15 ---> Allah mengfirmankan Hukum KasihNya

Dan, bila kita lihat Yeremia 31:34 (dan juga paralelnya di Kej 3;8-15), tidak ada yang menunjukan bahwa kasihNya didasarkan prinsip “Kalo...Maka”.

Di Yeremia 31:34 bahkan tertulis “Dan tidak usah lagi orang mengajar sesamanya atau mengajar saudaranya dengan mengatakan: Kenallah Tuhan!”. Artinya, Allah tidak menunggu dulu atau mengecek dulu apakah si domba menghasilkan alasan yang tepat bagiNYa untuk mengefektifkan penebusan Kristus ke atasnya.

Apa yang dikatakan Allah adalah (masih di ayat 34) “...Sebab mereka semua, besar kecil, akan mengenal Aku, demikianlah firman Tuhan, sebab Aku akan mengampuni kesalahan mereka dan tidak lagi mengingat dosa mereka” Bila bro oda mengikuti rantai “sebab...sebab...” di situ,maka bro oda tidak menemukan sebab (atau alasan) yang paling ujung berakhir seperti misalnya “... sebab mereka semua akan Aku lihat sejauh apa mereka bertanggungjawab atas firman yang telah Aku tulis dalam batin mereka itu.” Apa yang bro oda temukan sebagai penyebab/alasan adalah “...sebab Aku akan mengampuni kesalahan mereka dan tidak lagi mengingat dosa mereka”. Alasan itu adalah Kasih Allah sendiri. Alasan itu adalah karena Allah mengasihi domba-dombaNya sejak kekekalan.

Jadi, BUKAN Hukum Sebab-Akibat lagi yang berlaku di sini, melainkan Hukum Kasih Allah. Hukum Sebab-Akibat bukan Hukum Kasih Allah. Hukum Kasih Allah bukan Hukum Sebab-Akibat. Itu adalah dua Hukum yang berbeda [/b]tapi tidak bertolakbelakang, melainkan saling melengkapi. Sekali lagi, saya ingin katakan: ini hanya ada dalam kekristenan, tidak ada dalam sistem2 kepercayaan/pemikiran lain. Sebab, hanya dalam kekristenan Hukum itu mengungkapkan diriNya sebagai kepribadian, yaitu Tritunggal (bukan konsep, bukan 'higher consciousness', bukan 'sesuatu yg natural/alamiah', bukan 'Allah yang tunggal, bukan Allah yang jamak, dll).


Salam
Title: Re: keKristenan pada pengertian kata "domba" ??
Post by: odading on September 03, 2012, 01:31:29 PM
manusia2 pasca kejatuhan Adam dan Hawa BUKAN “ada yg jadi domba & ada yg jadi kambing”, MELAINKAN “ada yang disebut domba & ada yg disebut kambing.”
Bisa tolong pinoq define domba dan kambing ? seperti bagaimanakah org yg disebut domba dan seperti bagaimanakah org yg disebut kambing ?

(mohon jangan dijawab : "domba adalah orang yg dikasihi Allah  --- kambing adalah orang yg tidak dikasihi Allah" karena jawaban tsb akan menimbulkan hal yg berputar putar :)).

analogi :
guru menginginkan "domba".
Definisi domba : domba adalah murid2 yg rajin dan MAU mendengar apa kata sang guru ... kambing adalah murid2 yg males dan TIDAK MAU mendengar kata sang guru.
Kata disampaikan oleh guru ke semua murid.

Quote
Namun keturunan2 Adam dan Hawa terlahir SUDAH TIDAK dalam kondisi natural yg sesuai dng kehendak Penciptanya sehingga mereka pada dirinya sendiri sudah tidak bisa melakukan pemilihan apapun dalam hal keselamatannya
Saya mengabaikan pembicaraan "keselamatan" --- karena menurut saya Firman itu sendiri adalah JALAN keselamatan yang sudah terus menerus disampaikan Allah.

Sebelum jauh, saya mau tau dulu maksud pinoq pada yang merah diatas. Itu maksudnya :

Pilihan itu tidak ada ?
Karena emak-bapaknya memilih hidup yg disebut sebagai kambing ... (sementara wkt sblm berdosa, masih mempunyai pilihan) --- maka keturunannya otomatis tidak mempunyai pilihan laen (memilih utk hidup sbg domba), karena yang ada HANYA hidup mereka yg disebut kambing.

Supaya lebih mudah, saya analogikan :
Dimeja makan tersedia sambel, hanya sambel.
Dalam kondisi harus makan - maka yang saya dan kakak saya makan cuma bisa sambel itu aja. Tidak ada pilihan. :)

ataukah

pilihan masih ada ?,
Dimana KainHabil sudah tidak bisa melakukan pemilihan, Karena emak-bapaknya memilih hidup yg disebut sebagai kambing ... maka otomatis keturunannya akan tidak bisa memilih ... but hidup sebagai yg disebut kambing.

analogi :
Dimeja makan ada sambel dan ayam goreng.
Dalam kondisi harus makan, saya dan kakak saya bagaimanapun juga tidak bisa memilih ayam goreng --- but makan sambel. :)

Dalam kondisi yg seperti apakah KainHabil saat itu, pinoq ?

(bersambung)
Title: Re: keKristenan pada pengertian kata "domba" ??
Post by: odading on September 03, 2012, 02:55:40 PM
Quote
Lalu, kenapa bro oda bilang  bahwa keberadaan domba2 dan kambing2 tidak ada sangkut pautnya dng dosa warisan
AdamHawa tanpa dosa warisanpun kena hukum SebabAkibat, kan ? :)

Quote
tidak ada sangkut pautnya dengan “penarikan” Allah
Habil BUKAN krn ditarik Allah shg persembahannya disukaiNYA --- demikian pula Kain BUKAN krn TIDAKditarik Allah shg persembahannya dibenciNYA.

Quote
dan tidak ada sangkut pautnya dng Kitab Suci?
Semua orang menyadari bahwa dia kena dibawah hukum SebabAkibat.

Quote
Bukankah “Hukum Sebab-Akibat” itu adalah aturan main dari Allah
YA.

Quote
yg kemudian mengungkap dosa manusia, dan tercantum dalam kitab2 suci?
Kitab Suci hanya mengungkap seperti apa hukum SebabAkibat itu. Kalo ... Maka ..., BUKAN mengungkap dosa manusia.

Semua manusia tau akan kesalahan yg mereka lakukan. Kitab Suci (Firman) adalah panduan agar jangan sampai dilakukan kesalahan2 tsb.

Firman BUKAN utk mengungkap dosa.
IMO, fokus Firman adalah agar manusia selamat.

Quote
bukankah akhirnya kehendak Allah lah yg berperan penting, bukan kehendak manusia?
Ya... betul ..:)

Quote
Apa bentuk tanggungjawab (atau tidak tanggungjawab) itu?
kan contohnya keliatan pada peristiwa sesembahan KainHabil ?

Quote
Commit yang seperti apa yg disebut bertanggungjawab sbg domba/kambing?
BY FAITH --- dan sekali lagi hanya 2 being ybs sajalah yang tau.

Yang orang laen bisa tau, cuma kesimpulan berdasarkan penglihatan adanya wujud aksi ybs (tanggung jawab ato tidak tanggung jawab).

Quote
bisa ada orang yg atas kehendaknya sendiri pilih jadi kambing nggak (karena setelah menerima Taurat dihati itu dan memikirkannya, ternyata dia tidak suka)
Bisa.
Kan emang udah nggak diperhitungkan oleh Allah lagi di Yeremia 31:31 tsb ? Dan jangan lupa --- di ayat tsb literally adalah HANYA bagi bangsa pilihan - bangsa Israel :).

Quote
Tiga asumsi di atas adalah asumsi atheistik
Mungkin ... :)

Quote
Asumsi 1: Allah butuh alasan untuk tindakanNya
Apabila Dia yang menciptakan hukum SebabAkibat --- maka konsekwensinya adalah : pada penerapan kehidupan ciptaan2NYA di bumi PUN berdasarkan hukum SebabAkibat.

Apakah pinoq sedang berpengertian :
Kalo ada suatu rule (misal) : melanggar lampu merah di hukum cambuk --- dan disaat ada seorang pengendara melanggar lampu merah ... maka hukuman cambuk tsb dilakukan TANPA ALASAN oleh Hukum itu sendiri ?

Jelas ADA ALASAN.
Wong sudah dikasih tau yg ungu koook ... :).

Quote
Asumsi 2: Alasan atau penyebab yg men-drive tindakan Allah tsb bisa bersumber dari sesuatu di luar Allah, yang independen dari Allah
Ya !

Apakah masuk akal, (dalam analogi tsb) sso yg tidak melanggar lampu merah tiba2 kena hukum cambuk ?

Quote
Asumsi 3: Ada sesuatu yang independen dari Allah, yg bisa men-drive Allah.
pinoq... saya merasa aneh dgn cara pikir pinoq ... (hehehe... maap ...).

Jelas ada sesuatu yg dari luar Allah donk yaitu para manusia sebagai para pelaku hukum. Manusia itu kan bukan Allah ?

Kenapa sepertinya aneh bagi pinoq, apabila saya berpendapat gara gara Allah menciptakan manusia, dan karena dia sayang pada ciptaanNYA - maka dia mengeluarkan Hukum/Firman/Nasehat/pemberi-tahuan/SebabAkibat ato apalah itu.

Apakah aneh, kalo saya katakan SEBAB ada manusia-lah (faktor independent ... manusia bukan Allah) AKIBATnya Firman diturunkanNYA ?

Mohon diperhatikan ... saya tidak sedang berpandangan gara gara KEHENDAK manusialah maka Firman diturunkan. Walopun demikian ... TETAP, Hukum tsb adalah SebabAkibat ... dan karena Hukum diberikan ---maka konsekwensinya--- Hukum akan berjalan secara SebabAkibat pula.

Siapa yg men-drive sehingga Hukum berjalan ? Manusia ... sebagai pelaku hukum... sbg faktor indenpendent, karena manusia itu BUKAN hukum itu sendiri.

Quote
Sebab, asumsi kekristenan itu (mono)theistik (“Allah itu Uncaused cause”, Tidak ada being lain yg setara denganNya”)
Being itu mencipta gak pinoq ?

Dan bisakah ciptaanNYA (manusia) menjabarkan istilah "Uncaused cause" dgn PASTI, DETAIL dan YAKIN 100% benar ?

Quote
DI kisah Adam dan Hawa masih ada satu Hukum yang bukan “Kalo...Maka”, yaitu Hukum yang mendasari konsep “Allah itu Kasih”
Sudah saya paparkan diatas ...
KALO Allah tidak mencipta MAKA tidak mungkin terjadi "dorongan" Kasih kepada ciptaanNYA.

YA, saya percaya Allah itu Kasih sekalipun tidak ada ciptaan.
Seorang ibu bisa bersifat kasih - sekalipun belum mempunyai bayi. Dan disaat dia bikin bayi dan bayi terlahir, konsekwensinya adalah : Kasih ibu tercurah kepada bayi.

Apakah atas kehendak bayi, sang ibu mengasihinya ? BUKAN !
Tetapi tetep jelas --- KARENA ibu bikin bayi MAKA konsekwensinya adalah ibu mengasihi bayi.

Quote
Dan itu semua (Hukum Sebab-Akibat+Hukum Kasih Allah) adalah Allah sendiri
Lah... siapa yg sedang berpikiran bhw hukum Kasih (SebabAkibat) itu bukan Allah itu sendiri ?

Quote
bro oda hanya akan sampai pada kesimpulan bahwa kekristenan juga sama dengan sistem2 kepercayaan lain jika bro oda hanya menangkap Hukum Sebab-Akibat saja. Tapi, kekristenan itu sebenarnya beda sendiri oleh karena Hukum Kasih Allah itu.
pinoq, wujud Kasih itu adalah Firman "nasehat/warning/pemberitahuan" akan adanya hukum SebabAkibat !

Kalo ... Maka ...
Kalo makan buah ... Maka mati
Kalo tidak makan buah ... Maka hidup.

Kalo percaya .. Maka ...
Kalo tidak percaya ... Maka ...

Kalo nurut ... Maka ...
Kalo tidak nurut ... Maka ...

Kalo bertanggung-jawab .. maka ...
Kalo tidak bertanggung-jawab .. maka ...

dst dst.

Itulah perwujudan Kasih.
Dan "Kalo..Maka" itulah isi Hukum Kasih.
Yang di jaman PL berfokus pada "Maka"-nya
di jaman PB berfokus pada "Kalau"-nya.

Mungkin pinoq tolong saya, dgn menjabarkan seperti apa definisi Hukum Kasih TANPA ada kaitannya dgn SebabAkibat ?

serta penerapan Hukum Kasih pada yg terkena dibawah hukum tsb (manusia), TANPA ada kaitannya dgn SebabAkibat ?

:)
bersambung.
Title: Re: keKristenan pada pengertian kata "domba" ??
Post by: odading on September 03, 2012, 03:38:56 PM
Quote
Lah, ini bro oda menangkap Hukum Kasih Allah! Dan, ini sudah terungkap sejak jaman Kejadian 3 lho, bukan baru Yeremia 31 saja
he he he... pinoq... pengertian kita memang berbeda ...

IMO --- Hukum Kasih itu sudah terwujudkan bahkan sejak Kejadian 2 : 16. (thread saya : Adam dan "nasehat" Allah).

sedangkan menurut pinoq :
Quote
Kej 2:16-17 ---> Allah mengfirmankan Hukum Sebab-Akibat

Quote
tidak ada yang menunjukan bahwa kasihNya didasarkan prinsip “Kalo...Maka”.
sudah saya paparkan pada analogi ibu dan bayi yg ibu buat ... :)

Quote
sebab Aku akan mengampuni kesalahan mereka dan tidak lagi mengingat dosa mereka
Kalimat ini penerapannya pada NewCovenant dan sekali lagi --- "terkena" SebabAkibat. (ingat pula... saya tidak sedang berpengertian bhw disebabkan kehendak manusia).

Ini bukti bahwa NewCovenant itu ada berkaitan dgn hubungan SebabAkibat : "perjanjian-Ku itu telah mereka ingkari".

Sepertinya sudah bbrp kali saya nge-post ttg pemahaman saya ini... (mungkin ke orang laen, jadi pinoq tidak baca) bahwa Kasih itu tidak henti hentinya. Wujud Kasihnya itu adalah Hukum Kasih berupa Firman dan sudah dinyatakan sejak AdamHawa di Kej 2:16.

Quote
tapi dalam sistem kepercayaannya, mereka menempatkan Hukum Kasih Allah itu di bawah sistem Hukum Sebab-Akibat
Kalo pinoq berpikiran bhw saya berpengertian seperti di quote atas ... maka itu salah ... :)

Hukum Kasih itu JUSTRU memberi tau adanya SebabAkibat pada hidup manusia di bumi. Itulah perwujudan KasihNYA.

Quote
Hukum Kasih Allah bukan Hukum Sebab-Akibat
Jelas BUKAN ... :).
Karena Kasih ... maka manusia diberi tahu itu hukum SebabAkibat-nya melalui Firman.

Sejak kapan hukum SebabAkibat ada ?
IMO - Sejak Allah menciptakan yg tidak ada menjadi ada.

Duluan mana atribut Allah ini ?
Kasih duluan atokah SebabAkibat duluan ? saya tidak tau :)
Namun ditinjau dari kronologi penciptaan ... IMO --- SebabAkibat ADA duluan.... dan karena Kasih .... disampaikanlah HukumKasih yg pertama kali yg berupa Firman di Kejadian 2:16.

Saya tunggu jawaban pinoq atas
- definisi domba dan kambing
- Kasih yg tidak tersangkut paut SebabAkibat
- HukumKasih yg tidak tersangkut paut SebabAkibat
- pada pembicaraan "tidak bisa memilih" : pilihan ada ataukah tidak ada ?

:)
salam.
Title: Re: keKristenan pada pengertian kata "domba" ??
Post by: pinoq on September 04, 2012, 03:44:20 PM
he he he... pinoq... pengertian kita memang berbeda ...
IMO --- Hukum Kasih itu sudah terwujudkan bahkan sejak Kejadian 2 : 16. (thread saya : Adam dan "nasehat" Allah).

Ya, memang beda bro, bro :)
Bro oda melihat Hukum Sebab-Akibat itu ekspresi Kasih Allah. Dan, saya sama sekali tidak menyalahkan itu. Tapi, sepertinya itu saja (Hukum Sebab-Akibat) yang bro lihat ttg Kasih Allah.

Itulah sebabnya bro oda akan selalu melihat kekristenan hanya sebagai satu dari sekian alternatif agama yg ada di dunia.

Quote
Saya tunggu jawaban pinoq atas
- definisi domba dan kambing
- Kasih yg tidak tersangkut paut SebabAkibat
- HukumKasih yg tidak tersangkut paut SebabAkibat
- pada pembicaraan "tidak bisa memilih" : pilihan ada ataukah tidak ada ?

1.Definisi domba dan kambing
Domba =
-orang-orang keturunan Adam dan Hawa (baca: terhukum mati)
-orang-orang keturunan Adam dan Hawa yg dilahirbarukan Allah sehingga bisa percaya kepada Kristus
-orang-orang keturunan Adam dan Hawa yg hidup di dunia ini dalam iman kepada Kristus (hidupnya merupakan perjuangan melawan dosa yang masih bercokol di tubuhnya)
-orang-orang keturunan Adam dan Hawa yg akan menerima pengampunan dosa pada saat Penghakiman Terakhir nanti.

Kambing =
-orang-orang keturunan Adam dan Hawa (baca; terhukum mati)
-orang-orang keturunan Adam dan Hawa yg diijinkan Allah untuk ada di dunia ini (terlahir).
-orang-orang keturunan Adam dan Hawa yang tidak mengalami hal-hal yang dialami domba di atas.

2.Kasih yang tidak tersangkut paut Sebab-Akibat
Kasih yang tidak tersangkut Sebab-Akibat = Kasih yang muncul dan beraksi tanpa dilandaskan sesuatu yang dimiliki oleh pihak yang dikasihi (unconditional love).

Dalam bahasa Yunani, Kasih yg seperti ini disebut Agape, bukan Eros atau Philea

2.Hukum Kasih yang tidak tersangkut Hukum Sebab-Akibat
Hukum kasih yg tidak tersangkut Hukum Sebab-Akibat = Hukum Kasih Allah seperti yg tereskpresikan di Kej 3:8-15.

Di Kej 3:8-15 tsb, Allah mengucapkan janji keselamatan untuk manusia. Padahal seharusnya manusia itu mati, berdasarkan Hukum di Kej 2:16-17. Jadi, ketika Allah mengucapkan janji keselamatan itu, Allah tidak sedang melakukan suatu aksi sebagai akibat dari suatu sebab yang dilakukan oleh pihak manusia. Penyebab aksi Allah tsb adalah kehendak diriNya sendiri, belas kasihNya sendiri (Agape).

4.Pada pembicaraan "tidak bisa memilih" : pilihan ada ataukah tidak ada?
Semua manusia sudah mati. Mati berarti tidak bisa melakukan apa-apa lagi, termasuk pemilihan. Jadi, ketika saya bicara kambing “tidak bisa memilih” bukan karena ada atau tidak ada pilihan melainkan karena si kambing itu sudah dalam kondisi mati. (note: dalam pandangan saya, keselamatan bukan pilihan)

Bila saya boleh meminjam analagi yang dibuat bro oda:
1. Di meja makan ada sambel dan ayam goreng. Manusia tidak bisa memilih sambel atau memilih ayam goreng, atau (misalnya) memilih ayam goreng dan sambel. → ini yg terjadi dng kambing (Kain).

2. Di meja makan ada sambel dan ayam goreng. Manusia bisa memilih sambel atau memilih ayam goreng, atau (misalnya) memilih ayam goreng dan sambel. → ini yg terjadi dng domba (Habil).


Demikian jawaban saya. Mudah-mudahan cukup singkat dan jelas, Tapi kalo belum jelas, silahkan ditanyakan lagi. You got great questions!! :afro:



Salam
Title: Re: keKristenan pada pengertian kata "domba" ??
Post by: odading on September 04, 2012, 09:15:57 PM
pinoq,

Baiklah, pinoq tidak mengertikan bhw Firman di Kejadian 2 tsb adalah wujud Kasih Allah (dimana pinoq bilang KasihNYA itu dinyatakan di Kejadian 3).

saya ada pertanyaan :

1. Kalo BUKAN karena Kasih, utk apa Allah melarang AdamHawa makan buah di Kej 2 ?
2. Kalo --iyo (in your opinion)-- Kejadian 3 adl pertama kali pemaparan wujud Kasih Allah, mengapa Allah nunggu AdamHawa berdosa dulu, maka KasihNYA baru Dia nyatakan ?

Quote
Tapi, sepertinya itu saja (Hukum Sebab-Akibat) yang bro lihat ttg Kasih Allah
Pinoq salah nangkep, ---karena--- : BUKAN hubungan SebabAkibat itu yang Kasih Allah, melainkan FIRMAN itulah yg wujud penerapan Kasih Allah ---> itulah pengertian saya :).

Quote from: pinoq
Quote from: odading
2.Hukum Kasih yang tidak tersangkut Hukum Sebab-Akibat
Hukum kasih yg tidak tersangkut Hukum Sebab-Akibat = Hukum Kasih Allah seperti yg tereskpresikan di Kej 3:8-15.
Di Kej 3:8-15 tsb, Allah mengucapkan janji keselamatan untuk manusia. Padahal seharusnya manusia itu mati
Lah ? manusia itu memang mati koook ... :)
Kamu sendiri bilang : "Semua manusia sudah mati."

Kalo pinoq bilang bhw HukumKasih itu tidak ada sangkut pautnya dgn SebabAkibat, ...saya mao tanya :
KENAPA Allah mengucapkan janji keselamatan untuk manusia. ?

Jangan lupa, kalo pinoq baca analogi ibu+bayi saya --- maka pinoq jangan mengulang dgn pernyataan spt ini lagi loh ..:) : "Kasih Allah itu tidak ber-SebabAkibat garagara kehendak manusia".
Toh analogi saya : ibu menyayangi bayi BUKAN krn kehendak bayi.

KARENA ibu Kasih, MAKA dia menyayangi bayinya.
Inilah yg menurut saya HukumKasih ada kaitan dgn SebabAkibat. (perhatikan disitu ada KarenaMaka, ada SebabAkibat).

Quote from: pinoq
Kasih yang tidak tersangkut Sebab-Akibat = Kasih yang muncul dan beraksi tanpa dilandaskan sesuatu yang dimiliki oleh pihak yang dikasihi (unconditional love)
hm...yang saya tanyakan PENERAPAN HukumKasih-nya, pinoq :)

Quote from: odading
penerapan Hukum Kasih pada yg terkena dibawah hukum tsb (manusia), TANPA ada kaitannya dgn SebabAkibat ?

bersambung.
Title: Re: keKristenan pada pengertian kata "domba" ??
Post by: odading on September 04, 2012, 09:39:58 PM
Quote
4.Pada pembicaraan "tidak bisa memilih" : pilihan ada ataukah tidak ada?
Semua manusia sudah mati. Mati berarti tidak bisa melakukan apa-apa lagi, termasuk pemilihan.
Apa yg saya 'tangkep' pada penjelasan pinoq itu ---> Kain dan Habil sudah mati. Mereka sudah tidak bisa memilih lagi.

Bisa pinoq tolong jabarkan pengertian dari kalimat "semua manusia tidak bisa memilih lagi" ? tentu yg saya harapkan bukan dalam analogi sambel dan ayam goreng yg seperti pinoq paparkan pada analogi tsb .... Karena saya belon bisa mem-formulasi, ---bagaimana--- ada manusia yg hidup di bumi namun hidupnya tidak bisa memilih ??  :think1:

Jadi yg saya harapkan, paparannya ttg hal yg bersangkutan dgn keTuhanan dgn mengambil contohnya cukup Kain dan Habil saja :)

Quote
Jadi, ketika saya bicara kambing “tidak bisa memilih” bukan karena ada atau tidak ada pilihan melainkan karena si kambing itu sudah dalam kondisi mati.
---Sekali lagi---  karena dosa warisan ayahbunda, Kain dan Habil itu tentu sudah mati. Betul ?

Quote
1. Di meja makan ada sambel dan ayam goreng. Manusia tidak bisa memilih sambel atau memilih ayam goreng, atau (misalnya) memilih ayam goreng dan sambel. → ini yg terjadi dng kambing (Kain)
Sementara Kain keadaannya tidak bisa memilih, kenapa ... :

Quote
2. Di meja makan ada sambel dan ayam goreng. Manusia bisa memilih sambel atau memilih ayam goreng, atau (misalnya) memilih ayam goreng dan sambel. → ini yg terjadi dng domba (Habil).
Kenapa Habil bisa memilih ?

Tentu jawaban pinoq sbb :
Quote
domba :-orang-orang keturunan Adam dan Hawa yg dilahirbarukan Allah.

Jadi dalam hal ini, Kain dan Habil yang sama sama mati (kambing) --- Allah melahirbarukan Habil ---> SEKARANG (setelah dilahir-barukan), Habil oleh Allah disebut domba, DAN sekarang Habil sudah bisa memilih.

Pada kasus persembahan : Habil bisa memilih antara berkehendak & melakukan persembahan yg benar --- dan JUGA bisa memilih utk tidak berkehendak dan tidak melakukan persembahan yg benar.

Betul kan saya sampe sini ? :)

bersambung.
Title: Re: keKristenan pada pengertian kata "domba" ??
Post by: odading on September 04, 2012, 09:44:25 PM
Quote
(note: dalam pandangan saya, keselamatan bukan pilihan)

Bisa pinoq tolong define : Keselamatan ?
Definisi keselamatan-nya dgn analogi pada aplikasi kehidupan manusia (tidak menyangkut keTuhanan) --- lalu kesetaraan analogi tsb di aplikasi keTuhanan pada Kain dan Habil. (kalo pinoq kapok... ya gpp... gak usah... hehehe :)).

Bisakah pinoq tolong juga :
kronologi keselamatan tsb mulai dari AdamHawa s/d KainHabil ?

salam.
Title: Re: keKristenan pada pengertian kata "domba" ??
Post by: pinoq on September 06, 2012, 02:42:12 AM
Baiklah, pinoq tidak mengertikan bhw Firman di Kejadian 2 tsb adalah wujud Kasih Allah (dimana pinoq bilang KasihNYA itu dinyatakan di Kejadian 3).
saya ada pertanyaan :
===cut===
Waduh, saya nggak bilang begitu lho, bro. Saya bilang begini: “Bro oda melihat Hukum Sebab-Akibat itu ekspresi Kasih Allah. Dan, saya sama sekali tidak menyalahkan itu.”. Artinya, saya juga melihat ungkapan kasih Allah di firman di Kej 2 itu, tapi ungkapannya tidak sesempurna di Kej 3:8-15 itu. Jadi, saya nggak perlu jawab pertanyaannya ya..

Quote
Pinoq salah nangkep, ---karena--- : BUKAN hubungan SebabAkibat itu yang Kasih Allah, melainkan FIRMAN itulah yg wujud penerapan Kasih Allah ---> itulah pengertian saya :).
O begitu to. Maaf ya, saya salah tangkap
.
Quote
Kalo pinoq bilang bhw HukumKasih itu tidak ada sangkut pautnya dgn SebabAkibat, ...saya mao tanya: KENAPA Allah mengucapkan janji keselamatan untuk manusia.?

Karena Allah tidak terkalahkan. Hehehe... itu jawaban serius lho bro. Maksud saya adalah kehendak Allah pasti jadi. Dalam kasus ini, kehendak Allah adalah menciptakan manusia yang sesuai dengan imageNya. Iblis seolah-olah menggugurkan kehendak Allah ketika ia berhasil memperdaya manusia. Pada momen itu, manusia kan harus musnah berdasarkan diri Allah sendiri (Hukum Sebab-Akibat di Kej 2 itu), sehingga seolah-olah kehendak Allah (menciptakan manusia) terjegal. Tapi, Allah adalah Allah (baca: tidak kehabisan cara). Allah, berdasarkan diriNya sendiri, merancang suatu proyek keselamatan bagi manusia, yang sekaligus merupakan pukulan telak bagi Iblis. Dan proyek itu dimulai di Kej 3:8-15.

Quote
Quote
Kasih yang tidak tersangkut Sebab-Akibat = Kasih yang muncul dan beraksi tanpa dilandaskan sesuatu yang dimiliki oleh pihak yang dikasihi (unconditional love)
hm...yang saya tanyakan PENERAPAN HukumKasih-nya, pinoq :)

Penerapannya: Di Kej 3:8-15 tsb, Allah mengucapkan janji keselamatan untuk manusia. Padahal seharusnya manusia itu mati berdasarkan Hukum di Kej 2:16-17. Namun, bukannya mati, manusia malah menerima janji keselamatan dari Allah. Jadi, janji keselamatan bukan aksi Allah yg merupakan akibat dari suatu penyebab yang dilakukan oleh pihak manusia (sekali lagi, pada titik ini Adam dan Hawa sudah berstatus terhukum). Penyebab aksi Allah tsb adalah kehendak diriNya sendiri, belas kasihNya sendiri (Agape) → berarti masih terikat Sebab-Akibat dong ya? Hahaha...ya bener juga, tapi kan Sebab dan Akibatnya dari satu pihak, yaitu Allah, bukan dari pihak lain yg independen dari Allah, seperti yg diasumsikan bro oda di depan (asumsi 1-3)

Bisa pinoq tolong jabarkan pengertian dari kalimat "semua manusia tidak bisa memilih lagi" ? tentu yg saya harapkan bukan dalam analogi sambel dan ayam goreng yg seperti pinoq paparkan pada analogi tsb .... Karena saya belon bisa mem-formulasi, ---bagaimana--- ada manusia yg hidup di bumi namun hidupnya tidak bisa memilih ?? :think1:

==cut==

---Sekali lagi---  karena dosa warisan ayahbunda, Kain dan Habil itu tentu sudah mati. Betul ?
Sementara Kain keadaannya tidak bisa memilih, kenapa ... :Kenapa Habil bisa memilih ?

Oo dalam kehidupan sehari-hari manusia ya tetep bisa memilih, bro. Tapi, bukan dalam hal keselamatan karena keselamatan bukan pilihan, melainkan anugerah yg efektif. Keefektifan anugerah keselamatan ini bukan hasil dari pemilihan manusia.

Misalnya dalam kasus Habil dan Kain. Baik Habil maupun Kain dalam kehidupan sehari-hari mereka melakukan pemilihan2. Habil memilih untuk melakukan kurban sesuai dengan amanat dari Allah. Kain memilih untuk melakukan kurban sesuai dengan kehendaknya sendiri.

Nah, apa yg membuat Habil memilih untuk berkurban dengan cara yang pas dng kehendak Allah? Itu karena Habil percaya kepada Allah. Habil adalah milik dosa yang ditarik oleh Allah dari kuasa dosa itu.

Lalu, bagaimana dng Kain? Apa yang membuat Kain memilih untuk berkurban dengan caranya sendiri (tidak pas dng kehendak Allah)? Itu karena Kain percaya bukan kepada Allah, melainkan kepada dirinya sendiri. Kain adalah milik dosa dan dia tidak ditarik Allah dari kuasa dosa itu.

Bila ditanyakan:
Apakah Habil bisa memilih untuk melakukan kurban dng cara yang tidak pas dng kehendak Allah? Jawab saya: bisa.
Apakah Kain bisa memilih untuk melakukan kurban dng cara yg pas dng kehendak Allah? Jawab saya: tidak bisa.

Bila Habil berkurban dng cara yg salah, dia pasti tahu kalau caranya itu salah dan dia tidak tentram dan dia bertobat. Mengapa bisa begitu? Kembali ke atas: Habil sudah dibebaskan dari kuasa dosa (ditarik Allah).

Sementara, bila Kain berkurban dng caranya sendiri, dia pasti tidak pernah gelisah, tidak pernah merasa salah. Mengapa bisa begitu? Kembali ke atas juga: Kain berada di dalam kuasa dosa (tidak ditarik Allah).

Kalo ditanyakan: kenapa yg ditarik Habil, bukan Kain atau dua-duanya sekalian?
Jawab saya: Nggak tahu, bro. ...Yang saya tahu penarikan Allah terjadi bukan karena Habil memenuhi syarat2 tertentu, atau Kain tidak memenuhi syarat-syarat tertentu. Kan Kain dan Habil awalnya sudah sama-sama mati. Penarikan Allah didasarkan atas kehendakNya sendiri (kedaulatanNya).

Kalo gitu Allah nggak hebat dong karena Dia nggak tarik semuanya? Respon saya bagi pertanyaan macam ini: Hehehe....silahkan kembali ke hati nurani masing-masing, and do what you want to do.

Bisa pinoq tolong define : Keselamatan ?
Definisi keselamatan-nya dgn analogi pada aplikasi kehidupan manusia (tidak menyangkut keTuhanan) --- lalu kesetaraan analogi tsb di aplikasi keTuhanan pada Kain dan Habil. (kalo pinoq kapok... ya gpp... gak usah... hehehe :)).

Bisakah pinoq tolong juga :
kronologi keselamatan tsb mulai dari AdamHawa s/d KainHabil ?

Keselamatan = bebas dari kuasa dosa sehingga bisa beriman kepada Allah dan melakukan kehendakNya. Pada saat Penghakiman Terakhir menerima justifikasi dan selamat dari kematian kekal. Terus dikuduskan dan menikmati hidup kekal yang suci bersama Allah di dunia yang baru.

Kronologi: Adam dan Hawa diciptakan Allah menurut imageNya. Adam dan Hawa memilih untuk percaya pada si ular sehingga jatuh ke dalam kuasa dosa (mati). Allah mengucapkan janji keselamatan. Adam dan Hawa dipelihara Allah (tidak dimusnahkanNya) demi janjiNya tsb. Kain lahir. Habil lahir. Allah menarik Habil dan tidak menarik Kain. Habil bisa mendengar Allah dan taat. Kain bisa mendengar Allah dan nglawan. Habil mati dan selamat. Kain mati dan mati kekal.


Salam.
Title: Re: keKristenan pada pengertian kata "domba" ??
Post by: odading on September 06, 2012, 03:27:25 PM
Quote from: pinoq
Quote from: odading
KENAPA Allah mengucapkan janji keselamatan untuk manusia.
KARENA Allah tidak terkalahkan
Kalau saya, jawaban-nya sederhana aja ... : Karena Allah Kasih.
Nah ... apapun jawabannya, tentu kita bisa lihat ada hubungan SebabAkibat kan ? :)

Quote
Pada momen itu, manusia kan harus musnah berdasarkan diri Allah sendiri (Hukum Sebab-Akibat di Kej 2 itu)
Sepertinya pinoq sedang berpendapat yg di garis-bawahi itu adalah ibarat...

ortu : Kalo kamu makan, Maka kamu tak gampar ?
Allah : Kalo kamu makan, Maka kamu Saya bikin mati ?

please CMIIW.

Quote from: pinoq
Quote from: odading
hm...yang saya tanyakan PENERAPAN HukumKasih-nya, pinoq
Penerapannya: Di Kej 3:8-15 tsb, Allah mengucapkan janji keselamatan untuk manusia
Saya masih bingung disini...
Tidakkah Firman di Kej 2 tsb, JUGA merupakan sebuah ucapan janji keselamatan bagi AdamHawa ?

Penerapan HukumKasihNYA (menurut saya) tidak tersangkut paut dgn  "berdosa/tidak"-nya manusia. AdamHawa dalam kondisi blm berdosa PUN - Allah TETEP beri-tahukan itu jalan keselamatan bagi mereka. Walo AdamHawa telah berdosaPUN ... Allah tetep menginginkan keturunan mereka selamat ---> inilah yg (imo) HukumKasih.

Sepertinya pinoq tidak berpendapat yg ungu pada Firman di Kej 2 tsb ?

Quote
penyebab aksi Allah tsb adalah kehendak diriNya sendiri, belas kasihNya sendiri (Agape) → berarti masih terikat Sebab-Akibat dong ya? Hahaha...ya bener juga, tapi kan Sebab dan Akibatnya dari satu pihak, yaitu Allah.
YA ! Benar ... saya juga demikian mengertikannya.
Tetapi TETAP, HukumKasih itu tersangkut paut dgn SebabAkibat.
Kalau suatu being Kasih ... Maka .... --- ini semua karena : baru bisa disebut Kasih, apabila terjalin antar being.

Quote from: pinoq
bukan dari pihak lain yg independen dari Allah, seperti yg diasumsikan bro oda di depan (asumsi 1-3)
Dari quote pinoq diatas, sepertinya saya makin jelas - bahwa pinoq sedang berpendapat : "Kalo kamu makan .. Maka kamu Saya bikin mati" ? pleassseee CMIIW :).

Quote
Asumsi 1: Allah butuh alasan untuk tindakanNya
Bukankah pinoq sendiripun kan akhirnya menyadarinya juga kan ?
ADA ALASAN dalam tindakanNYA.
Karena Allah Kasih ... Maka Dia....

Apakah menurut pemikiran pinoq tindakanNYA itu tanpa alasan sama sekali ?
Tidakkah pernah pinoq berpengertian : bhw KARENA Kasih MAKA Allah berFirman ?

Quote
Asumsi 2: Alasan atau penyebab yg men-drive tindakan Allah tsb bisa bersumber dari sesuatu di luar Allah, yang independen dari Allah
Ya ... tidakkah pinoq melihat bahwa SebabAkibat men-drive Allah utk bertindak dalam penerapan KasihNYA ? Karena Allah Kasih...Maka Dia ...

Quote
Asumsi 3: Ada sesuatu yang independen dari Allah, yg bisa men-drive Allah
sepertinya pinoq juga belon 'nangkep' dari apa yg saya maksudkan.

Saya jelaskan sedikit, yaaa... :).

KASIH, itu BUKAN krn drive-drive-an atopun apalah terserah.

KASIH disebut ADA ... itu karena tersangkut SebabAkibat.
Segera dilakukan penerapan HukumKasih tsb ... maka tentu ada pula tersangkut SebabAkibat.

Pinoq kan awalnya tidak sependapat, makanya di post sebelumnya saya tanyakan dgn minta tolong pinoq kasih contoh penerapan HukumKasih yg tidak ada sangkut pautnya dgn SebabAkibat. Dan ternyata pinoq-pun menyadari, biar bagaimanapun PASTI tersangkut SebabAkibat :)

Mao pinoq katakan bhw asumsi 1-2-3 tsb adalah asumsi para atheis, terserah :). Saya manusia... bukan Allah..., jelas paparan2 saya pada tiap asumsi 1-2-3 tsb adalah dari sudut pandang manusia ... namun saya rasa paparan2 tsb semua logis, dan tidak bisa disangkal. (dimana pinoq sendiri akhirnyapun menyadari tersangkut SebabAkibat...hehehe :)).

pertanyaannya :
1. yang saya nggak ngerti, disaat pinoq sendiripun akhirnya menyadari bhw penerapan HukumKasih itu tersangkut SebabAkibat ... kenapa pinoq masih tetep nggak mau menerimanya ?

2. apakah pinoq bisa menangkal paparan2 saya pada tiap asumsi 1-2-3 tsb dgn menggunakan (dari kacamata) sudut pandang keAllah-an ? :)

Quote
bila Kain berkurban dng caranya sendiri, dia PASTI tidak pernah gelisah, tidak pernah merasa salah.
Dari mana pinoq bisa memastikan kalimat bold diatas ?

Quote
Mengapa bisa begitu? Kembali ke atas juga: Kain berada di dalam kuasa dosa (tidak ditarik Allah).
Berdasarkan quote pinoq diatas, tentu yg coklat BUKAN sebuah jawaban --- karena kenyataanya Kain dan Habil sama sama berdosa warisan.

Jadi, jawaban pinoq adalah : (kalimat yg duluan, sesuai kronologinya) :
KARENA Allah menarik Habil, MAKA persembahannya benar.
KARENA Allah tidak menarik Kain, MAKA persembahannya salah.

Quote
Penarikan Allah didasarkan atas kehendakNya sendiri.
Apabila penarikan tsb DASARnya adalah Kasih --- YA ! sekali lagi.. YA !, sayapun mengertikannya demikian :).
Karena Allah Kasih...Maka ....
Karena Allah Kasih ...Maka Dia memberi Firman.
Firman pun juga berisi : Kalo...Maka...

Tetapi saya juga tidak melupakan bahwa Firman itu sendiri berisi ttg SebabAkibat.

Quote
(kedaulatanNya)
Bisa tolong pinoq definisikan kedaulatan ?

(bersambung).
Title: Re: keKristenan pada pengertian kata "domba" ??
Post by: odading on September 06, 2012, 03:46:10 PM
Quote
Keselamatan = bebas dari kuasa dosa sehingga bisa beriman kepada Allah dan melakukan kehendakNya
Terimakasih atas definisi ttg Keselamatan dari pinoq. :)
Boleh saya nanya yg laen lagi ? Boleh yaaa... (hehehe... maksa).

Menurut pinoq, apakah Firman itu ?

Pilih salah satu :
Firman = JALAN Keselamatan
Firman = Keselamatan

Quote
Kronologi: Adam dan Hawa diciptakan Allah menurut imageNya. Adam dan Hawa memilih untuk percaya pada si ular sehingga jatuh ke dalam kuasa dosa (mati). Allah mengucapkan janji keselamatan. Adam dan Hawa dipelihara Allah (tidak dimusnahkanNya) demi janjiNya tsb
Dari yg saya bold.... kayaknya semakin yakin saya --- : sepertinya pinoq sedang mengertikan : Kalo makan ... Maka kamu Saya bunuh ? please CMIIW.

:)
salam
Title: Re: keKristenan pada pengertian kata "domba" ??
Post by: pinoq on September 06, 2012, 07:57:04 PM
KARENA Allah tidak terkalahkan Kalau saya, jawaban-nya sederhana aja ... : Karena Allah Kasih.
Nah ... apapun jawabannya, tentu kita bisa lihat ada hubungan SebabAkibat kan ? :)

Iya bener juga sih, bro (hehehe... :giggle: :peace:)

Tapi, jangan lupa note saya ya: dalam kasih Allah, faktor Sebab dan faktor Akibat nya berasal dari satu sumber yang sama: Allah sendiri.

Quote
Sepertinya pinoq sedang berpendapat yg di garis-bawahi itu adalah ibarat...

ortu : Kalo kamu makan, Maka kamu tak gampar ?
Allah : Kalo kamu makan, Maka kamu Saya bikin mati ?

please CMIIW.

Ya.

Quote
Penerapannya: Di Kej 3:8-15 tsb, Allah mengucapkan janji keselamatan untuk manusiaSaya masih bingung disini...
Tidakkah Firman di Kej 2 tsb, JUGA merupakan sebuah ucapan janji keselamatan bagi AdamHawa ?

Mmm bukan bro. Janji keselamatan ya janji ttg keselamatan saja (selamat dari sesuatu). Kalo yg di Kej 2 itu janji ttg kehidupan kekal dan kematian kekal (jadi nggak ada wacana keselamatan di situ).

Quote
Penerapan HukumKasihNYA (menurut saya) tidak tersangkut paut dgn  "berdosa/tidak"-nya manusia. AdamHawa dalam kondisi blm berdosa PUN - Allah TETEP beri-tahukan itu jalan keselamatan bagi mereka. Walo AdamHawa telah berdosaPUN ... Allah tetep menginginkan keturunan mereka selamat ---> inilah yg (imo) HukumKasih.

Sepertinya pinoq tidak berpendapat yg ungu pada Firman di Kej 2 tsb ?

Ada hal yang belum saya tangkap dari yang ungu itu, bro: "AdamHawa dalam kondisi blm berdosa PUN - Allah TETEP beri-tahukan itu jalan keselamatan bagi mereka". Yang bro oda maksud dengan "itu" firman di Kej 2 ya?

Kalo ya...mmm ketika firman tsb diturunkan Adam dan HAwa kan tidak dalam kondisi berdosa bro?

Quote
YA ! Benar ... saya juga demikian mengertikannya.
Tetapi TETAP, HukumKasih itu tersangkut paut dgn SebabAkibat.
Kalau suatu being Kasih ... Maka .... --- ini semua karena : baru bisa disebut Kasih, apabila terjalin antar being.

Kompak lah kita kalo gitu  :D. Maaf ya, tadinya saya kira yang bro oda maksudkan dengan "kasih Allah tersangkut paut dng Sebab-Akibat" adalah bahwa kasih Allah digerakkan/di-drive oleh suatu being yang independen dari Allah (which is impossible because no being is independent from God).

Quote
Dari quote pinoq diatas, sepertinya saya makin jelas - bahwa pinoq sedang berpendapat : "Kalo kamu makan .. Maka kamu Saya bikin mati" ? pleassseee CMIIW :).
Iyaaa seperti itu bro.  :grining:

Quote
Bukankah pinoq sendiripun kan akhirnya menyadarinya juga kan ?
ADA ALASAN dalam tindakanNYA.
Karena Allah Kasih ... Maka Dia....

Apakah menurut pemikiran pinoq tindakanNYA itu tanpa alasan sama sekali ?
Tidakkah pernah pinoq berpengertian : bhw KARENA Kasih MAKA Allah berFirman ?
Ya ... tidakkah pinoq melihat bahwa SebabAkibat men-drive Allah utk bertindak dalam penerapan KasihNYA ? Karena Allah Kasih...Maka Dia ...
sepertinya pinoq juga belon 'nangkep' dari apa yg saya maksudkan.

Saya jelaskan sedikit, yaaa... :).

KASIH, itu BUKAN krn drive-drive-an atopun apalah terserah.

KASIH disebut ADA ... itu karena tersangkut SebabAkibat.
Segera dilakukan penerapan HukumKasih tsb ... maka tentu ada pula tersangkut SebabAkibat.

Pinoq kan awalnya tidak sependapat, makanya di post sebelumnya saya tanyakan dgn minta tolong pinoq kasih contoh penerapan HukumKasih yg tidak ada sangkut pautnya dgn SebabAkibat. Dan ternyata pinoq-pun menyadari, biar bagaimanapun PASTI tersangkut SebabAkibat :)

Iya bro sekarang saya menyadarinya, hiks..hiks... :swt:

Tapi asumsi 2 dan 3 nggak ikutan ya.

Quote
Mao pinoq katakan bhw asumsi 1-2-3 tsb adalah asumsi para atheis, terserah :). Saya manusia... bukan Allah..., jelas paparan2 saya pada tiap asumsi 1-2-3 tsb adalah dari sudut pandang manusia ... namun saya rasa paparan2 tsb semua logis, dan tidak bisa disangkal. (dimana pinoq sendiri akhirnyapun menyadari tersangkut SebabAkibat...hehehe :)).

 :grining:

Quote
pertanyaannya :
1. yang saya nggak ngerti, disaat pinoq sendiripun akhirnya menyadari bhw penerapan HukumKasih itu tersangkut SebabAkibat ... kenapa pinoq masih tetep nggak mau menerimanya ?

2. apakah pinoq bisa menangkal paparan2 saya pada tiap asumsi 1-2-3 tsb dgn menggunakan (dari kacamata) sudut pandang keAllah-an ? :)

1. Iya sekarang saya sadar bahwa penyebab Allah mengasihi domba-dombaNya adalah karena Allah mengasihi domba-dombaNya (tapi, kayaknya saya sudah sadar soal hal ini sejak awal deh...Mmm kalo nggak salah ini yang disebut bro oda sbg "komedi putar ria". Bro oda ingat?  :hi:).

2. Bisa.

Quote
Quote
bila Kain berkurban dng caranya sendiri, dia PASTI tidak pernah gelisah, tidak pernah merasa salah.
Dari mana pinoq bisa memastikan kalimat bold diatas ?


Dari pengalaman pribadi, dari observasi perilaku orang-orang non-Kristen, dari Alkitab (misal: Roma 1:18-32)

Quote
Berdasarkan quote pinoq diatas, tentu yg coklat BUKAN sebuah jawaban --- karena kenyataanya Kain dan Habil sama sama berdosa warisan.

Jadi, jawaban pinoq adalah : (kalimat yg duluan, sesuai kronologinya) :
KARENA Allah menarik Habil, MAKA persembahannya benar.
KARENA Allah tidak menarik Kain, MAKA persembahannya salah.

Ya begitu bro  :afro:
Kalo boleh saya beri versi komplitnya:
Karena Allah menarik Habil dari kuasa dosa warisan, maka Habil bisa memilih untuk melakukan persembahan yang benar.
Karena Allah tidak menarik Kain dari kuasa dosa warisan, maka Kain tidak bisa melakukan persembahan yang benar.

Quote
Apabila penarikan tsb DASARnya adalah Kasih --- YA ! sekali lagi.. YA !, sayapun mengertikannya demikian :).
Karena Allah Kasih...Maka ....
Karena Allah Kasih ...Maka Dia memberi Firman.
Firman pun juga berisi : Kalo...Maka...

Tetapi saya juga tidak melupakan bahwa Firman itu sendiri berisi ttg SebabAkibat.

Ya, bener juga bro.
- Firman yg berisi janji keselamatan Allah turun merupakan akibat dari kejatuhan manusia (penyebab).
- Kemauan Allah untuk menyelamatkan manusia merupakan akibat dari sifatNya sendiri, yaitu Kasih (penyebab).
- Iman orang kepada Kristus merupakan akibat dari tarikan Allah (penyebab).
- Orang tidak beriman kepada Kristus merupakan akibat dari dosa warisan dan Allah tidak menariknya (penyebab)

Quote
Bisa tolong pinoq definisikan kedaulatan ?


Saya pake kata-kata Allah saja ya: "Aku akan menaruh belas kasihan kepada siapa Aku mau menaruh belas kasihan dan Aku akan bermurah hati kepada siapa Aku mau bermurah hati."
Title: Re: keKristenan pada pengertian kata "domba" ??
Post by: pinoq on September 06, 2012, 07:59:51 PM
Terimakasih atas definisi ttg Keselamatan dari pinoq. :)
Boleh saya nanya yg laen lagi ? Boleh yaaa... (hehehe... maksa).

Menurut pinoq, apakah Firman itu ?

Pilih salah satu :
Firman = JALAN Keselamatan
Firman = Keselamatan

Mmm bisa diperjelas lagi pertanyaannya? Saya belum mudeng? Apa yang dimaksud dengan "Firman"? Apa yang dimaksud dengan "JALAN Keselamatan"? Apa yang dimaksud dengan "Keselamatan"?
Title: Re: keKristenan pada pengertian kata "domba" ??
Post by: odading on September 07, 2012, 03:17:17 AM
Mmm bukan bro. Janji keselamatan ya janji ttg keselamatan saja (selamat dari sesuatu). Kalo yg di Kej 2 itu janji ttg kehidupan kekal dan kematian kekal (jadi nggak ada wacana keselamatan di situ).
Baiklah... jadi, pinoq berpendapat : Allah berFirman di Kej 2 itu BUKAN karena Allah ingin AdamHawa selamat.

Allah berFirman ke AdamHawa, ya cuma sekedar janji aja,
Kalo kamu tidak makan itu buah - kamu tak biarinin Hidup, kalo kamu makan itu buah - kamu tak bunuh.

Quote from: pinoq
Quote from: odading
Sepertinya pinoq sedang berpendapat yg di garis-bawahi itu adalah ibarat...
Allah : Kalo kamu makan, Maka kamu Saya bikin mati ? please CMIIW.
Ya
Adakah seorang ayah yang baik dan sayang anak, berniat demikian ?
(kalo kamu tidak masukin obeng ketelingamu, ayah gak apa apain --- kalo kamu masukin obeng ketelingamu, maka kamu tak gampar).

Entahlah... mungkin bagi pinoq itu hal wajar, secara Allah (menurut pinoq) PUN juga seperti demikian.
Namun bagi saya itu janggal ..., sang ayah BUKANnya kuatir si anak menjadi tuli --- eh kok malah meng-ultimatum dgn gamparan...  :think1:.

Kalo anak gak nurut kata ayah ... dan dia menjadi tuli --- udah menjadi tuli digampar pula oleh babenya... :D.

Quote
Kalo ya...mmm ketika firman tsb diturunkan Adam dan HAwa kan tidak dalam kondisi berdosa bro?
Jia i lah... apakah Allah mesti nunggu AdamHawa berdosa dulu, barulah janji keselamatan Dia Firmankan ?
Sepertinya pinoq berpendapat yg ungu ... makanya pinoq berpendapat bhw disaat Kej 3 - lah, Allah menunjukan KasihNYA.

Coba pinoq liat contoh saya pada analogi ayah+anak diatas tsb .... tapi "kamu tak gampar"nya, diganti dengan "nanti kamu tuli, nak".

Sebelum anak menjadi tuli, jelas sang ayah buru buru kasih tau ke si anak - agar jangan masukin obeng ke kupingnya. Inilah yang namanya Kasih ... bukannya udah anak menjadi tuli malah di gampar - lalu belakangan baru ditolongin, atuh .. :)

Ayah punya dua anak, Kayin dan Habol.
Ayah : "hey anak anak ... jangan masukin itu obeng ke telingamu ... kalo kamu masukin jarimu ke colokan listrik, ayah gampar kalian".

Kedua anak tsb masukin obeng ke kuping mereka - keduanya menjadi tuli dan menerima gamparan sang ayah.

Karena kasih sayang (kasih ????), sang ayah membelikan Habol sebuah alat bantu dengar - Kayin tidak dibelikan.

Lalu ayah berkata "hey anak anak ... jangan masukin itu piso kedalam mulutmu, kalo kamu masukin itu piso kemulutmu ..akan ayah gampar".

Maka Habol mendengar apa kata ayah - Kayin ... silakan terima gamparan ayah terus menerus .... (jangan harap dibelikan alat bantu dengar deh Kayin ... kamu kan kambing)  :D

Analogi saya tidak melenceng dari pengertian pinoq yg dari sudut pandang keAllahan. Bagi pinoq adalah wajar ... bagi saya super duper amat tidak wajar ... :).

Quote
Kompak lah kita kalo gitu  :D. Maaf ya, tadinya saya kira yang bro oda maksudkan dengan "kasih Allah tersangkut paut dng Sebab-Akibat" adalah bahwa kasih Allah digerakkan/di-drive oleh suatu being yang independen dari Allah (which is impossible because no being is independent from God).
yg saya bold, demikian juga Allah. No God is independent from human ... No LOVE without two beings. (jangan lupa loh... orange tsb adalah dari sudut pandang saya sebagai manusia dunia).

Kalo pinoq gak sependapat --- apabila berkenan (maap... kayaknya saya kebanyakan minta deh... hehehe) - tolong kasih analogi dr sudut pandang manusia yang setara dgn pengertian pinoq ttg keAllah-an pada ketidak-sependapatan yg orange tsb.

Quote
2. Bisa
Bagaimana ?

Tentu saya gak sedang ngarepin jawaban seperti ini :
Quote from: quote
Quote from: odading
Kalo ditanyakan: kenapa yg ditarik Habil, bukan Kain atau dua-duanya sekalian?
Jawab saya: Nggak tahu, bro. ...
--- karena jawaban spt yg coklat itu... ya sama aja artinya dari sudut pandang manusia :).

sehingga,
Quote from: pinoq
Yang saya tahu penarikan Allah terjadi bukan karena Habil memenuhi syarat2 tertentu, atau Kain tidak memenuhi syarat-syarat tertentu
tidak bisa dikatakan sebuah kepastian .. :P

(bersambung)
Title: Re: keKristenan pada pengertian kata "domba" ??
Post by: odading on September 07, 2012, 03:22:13 AM
- Firman yg berisi janji keselamatan Allah turun merupakan akibat dari kejatuhan manusia (penyebab)
Apa isi janji keselamatan utk KainHabil ? saya kagak tau ... :)

Quote
- Kemauan Allah untuk menyelamatkan manusia merupakan akibat dari sifatNya sendiri, yaitu Kasih (penyebab).
gak salah ketik tuh quote pinoq diatas ? :).

Begini kali maksud pinoq :
- Kemauan Allah untuk menyelamatkan SEBAGIAN manusia merupakan akibat dari sifatNya sendiri, yaitu Kasih (penyebab).

padahal :
(3) Itulah yang baik dan yang berkenan kepada Allah, Juruselamat kita (4) yang menghendaki supaya SEMUA ORANG diselamatkan dan memperoleh pengetahuan akan kebenaran.

Quote
"Aku akan menaruh belas kasihan kepada siapa Aku mau menaruh belas kasihan dan Aku akan bermurah hati kepada siapa Aku mau bermurah hati."
Ya... dengan alasan yg dari sudut keAllahan menurut pinoq  yg komedi puter ria .... :)
Begitukah model kedaulatan yg benar, menurut pinoq ?

Apabila seorang hamba Tuhan didatangi dua pengemis memohon belas kasihan, maka hamba Tuhan ini ---berpegang teguh pada pengertian keAllahannya yg komedi puter itu pada ayat diatas--- hanya memberi makan ke salah satu pengemis, yang lain dibiarkan saja.

Seorang presiden yg berdaulat menjatuhkan hukuman mati ke salah satu orang dan "menarik" yang lainnya agar gak kena hukuman mati, padahal keduanya sama sama pencuri ayam ---> begitukah kedaulatan yg benar ?

Quote
Apa yang dimaksud dengan "Firman"? Apa yang dimaksud dengan "JALAN Keselamatan"? Apa yang dimaksud dengan "Keselamatan"?
pinoq :
Keselamatan = bebas dari kuasa dosa sehingga bisa beriman kepada Allah dan melakukan kehendakNya

odading nanya ... Firman itu, apakah :
Jalan untuk ijo ?
atokah yg ijo ?

:)

(bersambung)
Title: Re: keKristenan pada pengertian kata "domba" ??
Post by: odading on September 07, 2012, 03:25:04 AM
pinoq,
Kita maen komedi puter lagi yuk ... :D.

(7) Apakah mukamu tidak akan berseri, jika engkau berbuat baik? Tetapi jika engkau tidak berbuat baik, dosa sudah mengintip di depan pintu; ia sangat menggoda engkau, tetapi engkau harus berkuasa atasnya.

Bisa tolong kasih penjelasan... Allah yang pinoq bilang tidak menarik Kain krn kambing --- kenapa masih juga berFirman ayat 7 ke Kain ?

Pinoq yg berpendapat dari sudut keAllah-an : "Kain PASTI tidak pernah gelisah, tidak pernah merasa salah." --- kok malah Allah yg jelas sebagai Allah itu sendiri masih juga berFirman kepada Kain ?

(10) Firman-Nya: "Apakah yang telah kauperbuat ini?
Dan pinoq mengertikannya itu karena Allah tidak menarik Kain ?

??????  :think1:  :think1:  :think1: ?????

Quote
Dari pengalaman pribadi, dari observasi perilaku orang-orang non-Kristen, dari Alkitab (misal: Roma 1:18-32)
Kok jawabannya bukan : karena Kain tidak ditarik Allah ? Anyway... tentu maksud pinoq, ya karena Kain tidak ditarik Allah, kan ? :).

Pinoq menggunakan ayat Roma 1 : 18-32 tsb.
Saya yakin pinoq membaca keseluruh ayat tsb.
Namun saya gak ngerti, kenapa pinoq tidak "menangkap" bhw di ayat tsb ada terkait SebabAkibat ?

Dari ayat disitu, ADA :
Karena tingkah laku manusia ..., Maka Allah ...
Maap .... kenapa pinoq tidak bisa/mau mengakuinya ya ?  :think1:

:)
salam.
Title: Re: keKristenan pada pengertian kata "domba" ??
Post by: striker on September 07, 2012, 07:51:10 PM
sepertinya asyik menyimak diskusi ini, tapi maaf striker belum ingin ikut berkomentar ya, nanti malah jadi rancu dan kacau diskusi yg sdh menarik ini striker campuri.

monggo dilanjut.. :)
Title: Re: keKristenan pada pengertian kata "domba" ??
Post by: pinoq on September 08, 2012, 06:28:23 PM
Jia i lah... apakah Allah mesti nunggu AdamHawa berdosa dulu, barulah janji keselamatan Dia Firmankan ?
Sepertinya pinoq berpendapat yg ungu ... makanya pinoq berpendapat bhw disaat Kej 3 - lah, Allah menunjukan KasihNYA.
Lha, kalo Adam dan Hawa nggak berdosa ya nggak perlu keselamatan kan? Kalo memang nggak berdosa, terus mau selamat dari apa?

Ceritanya kan begini: Allah kasih tahu ke Adam dan Hawa: Kalo nggak makan buah itu, maka mereka hidup. Kalo makan buah itu, maka mereka mati. (Ingat Allah udah kasih tahu duluan lho. Berarti Allah kasih kan?)

Nah, Adam dan Hawa nggak percaya (lebih percaya sama omongan si ular) dan mereka makan buah itu. Mati deh mereka. Tapi, karena Allah mengasihi mereka, Allah menyelamatkan mereka dng firman yg berisi janji keselamatan itu.

Jadi, Allah nggak nunggu-nunggu kok. Kasih Allah dari awal sampai akhir itu jelas. Allah juga nggak suruh Adam dan Hawa makan buah itu. Mereka sendiri yang memilih untuk makan buah itu.

Quote
Coba pinoq liat contoh saya pada analogi ayah+anak diatas tsb .... tapi "kamu tak gampar"nya, diganti dengan "nanti kamu tuli, nak".

Sebelum anak menjadi tuli, jelas sang ayah buru buru kasih tau ke si anak - agar jangan masukin obeng ke kupingnya. Inilah yang namanya Kasih ... bukannya udah anak menjadi tuli malah di gampar - lalu belakangan baru ditolongin, atuh .. :)

Lha, Allah kan juga sudah kasih tahu duluan sama Adam dan Hawa bahwa kalo mereka makan buah itu mereka mati?

Ini gimana sih bro oda??? Saya jadi bingung....

Quote
Ayah punya dua anak, Kayin dan Habol.
Ayah : "hey anak anak ... jangan masukin itu obeng ke telingamu ... kalo kamu masukin jarimu ke colokan listrik, ayah gampar kalian".

Kedua anak tsb masukin obeng ke kuping mereka - keduanya menjadi tuli dan menerima gamparan sang ayah.

Karena kasih sayang (kasih ????), sang ayah membelikan Habol sebuah alat bantu dengar - Kayin tidak dibelikan.

Lalu ayah berkata "hey anak anak ... jangan masukin itu piso kedalam mulutmu, kalo kamu masukin itu piso kemulutmu ..akan ayah gampar".

Maka Habol mendengar apa kata ayah - Kayin ... silakan terima gamparan ayah terus menerus .... (jangan harap dibelikan alat bantu dengar deh Kayin ... kamu kan kambing)  :D

Analogi saya tidak melenceng dari pengertian pinoq yg dari sudut pandang keAllahan. Bagi pinoq adalah wajar ... bagi saya super duper amat tidak wajar ... :).
Beneran deh, saya bingung... 
Analogi ini ttg “obeng” atau “colokan listrik” atau “piso”?
Terus ada “alat bantu dengar” pula. Ini menganalogikan apa?
Terus ada “keduanya jadi tuli dan menerima gamparan sang ayah”. Ini menganalogikan apa?

Quote
No God is independent from human ... No LOVE without two beings. (jangan lupa loh... orange tsb adalah dari sudut pandang saya sebagai manusia dunia).

“No love without two beings” → ini saya sependapat. Karena love bersifat relationship, jadi harus ada lebih dari satu subyek yang terlibat dalam love.

“No God is independent from human” → ini saya tidak sependapat. God is independent. Bapa mencintai Anak, Anak mencintai Bapa, Roh bersaksi akan cinta-cintaan ini “di dalam” mereka. Bapa, Anak, Roh adalah tiga pribadi, satu hakikat.

(Tapi, kalo “God” yg bro oda maksud tidak tritunggal, ya mungkin asumsi bro oda tsb benar. Nggak tahu juga sih...soalnya buat saya, God yg nggak tritunggal itu nggak masuk akal)

Quote
Bagaimana ?

Dng Alkitab.

Quote
Quote
Yang saya tahu penarikan Allah terjadi bukan karena Habil memenuhi syarat2 tertentu, atau Kain tidak memenuhi syarat-syarat tertentu
sehingga,  tidak bisa dikatakan sebuah kepastian .. :P

Yang saya katakan itu pasti, karena berasal dari Alkitab. Dan, Alkitab itu wahyu Allah.
Title: Re: keKristenan pada pengertian kata "domba" ??
Post by: pinoq on September 08, 2012, 06:29:39 PM
gak salah ketik tuh quote pinoq diatas ? :).

Begini kali maksud pinoq :
- Kemauan Allah untuk menyelamatkan SEBAGIAN manusia merupakan akibat dari sifatNya sendiri, yaitu Kasih (penyebab).

padahal :
(3) Itulah yang baik dan yang berkenan kepada Allah, Juruselamat kita (4) yang menghendaki supaya SEMUA ORANG diselamatkan dan memperoleh pengetahuan akan kebenaran.

Oo kalo mau pake keterangan jumlah, ya memang begitu maksud saya, bro (sebagian manusia dari total umat manusia)

Dan, ya, Paulus benar. Allah memang menghendaki semua orang diselamatkan. Jadi, bukan cuma bangsanya Timotius saja, atau gendernya Timotius saja, atau golongannya Timotius saja ---> Paulus memang gencar banget ngomong yang beginian nih, sampe pake marahan sama Petrus segala soal hal ini. (Hmm...ini membuat saya berpikir kenapa Paulus menegaskan hal ini ke Timotius, tapi OOT ah)

Quote
Begitukah model kedaulatan yg benar, menurut pinoq ?

Apabila seorang hamba Tuhan didatangi dua pengemis memohon belas kasihan, maka hamba Tuhan ini ---berpegang teguh pada pengertian keAllahannya yg komedi puter itu pada ayat diatas--- hanya memberi makan ke salah satu pengemis, yang lain dibiarkan saja.

Seorang presiden yg berdaulat menjatuhkan hukuman mati ke salah satu orang dan "menarik" yang lainnya agar gak kena hukuman mati, padahal keduanya sama sama pencuri ayam ---> begitukah kedaulatan yg benar ?

Ya begitu bentuk kedaulatan yang benar, kalau:

- si hamba Tuhan memang mau memberi makan hanya kepada salah satu pengemis saja, dan tidak mau memberi makan kepada pengemis yang lain.
- si presiden memang mau memberi grasi ke satu pencuri ayam, dan tidak mau memberikannya kepada yang lain.

Itu bentuk kedaulatan yg salah, kalau:

- si hamba Tuhan sebenarnya mau kasih makan ke dua-duanya, tapi karena dia terpukau dng usaha pengemis A (misal: sanjung2 si monyet...eh si hamba Tuhan itu) maka ia beri makan ke pengemis A saja, dan pengemis B ditinggalkannya.
- si presiden sebenarnya mau beri grasi kepada dua pencuri ayam tsb, tapi karena si presiden terima duit dari keluarga si pencuri A, maka si presiden beri grasi ke A, dan si pencuri B ga jadi diberi grasi karena keluarganya ga bisa kasih duit ke dia. (b@ngs@t neh presiden! X(...)
Title: Re: keKristenan pada pengertian kata "domba" ??
Post by: pinoq on September 08, 2012, 06:33:12 PM
Quote
Keselamatan = bebas dari kuasa dosa sehingga bisa beriman kepada Allah dan melakukan kehendakNya

odading nanya ... Firman itu, apakah :
Jalan untuk ijo ?
atokah yg ijo ?

Bagi domba-dombaNya (baik yg Yahudi maupun non-Yahudi), Firman menyelamatkan mereka (menyadarkan akan dosa mereka dan keselamatan mereka dari dosa tsb)

Bagi yang bukan domba-dombaNya, Firman tsb (yg sama dng yg di atas) mendakwa dan menghukum mereka.

(7) Apakah mukamu tidak akan berseri, jika engkau berbuat baik? Tetapi jika engkau tidak berbuat baik, dosa sudah mengintip di depan pintu; ia sangat menggoda engkau, tetapi engkau harus berkuasa atasnya.

Bisa tolong kasih penjelasan... Allah yang pinoq bilang tidak menarik Kain krn kambing --- kenapa masih juga berFirman ayat 7 ke Kain ?

Pinoq yg berpendapat dari sudut keAllah-an : "Kain PASTI tidak pernah gelisah, tidak pernah merasa salah." --- kok malah Allah yg jelas sebagai Allah itu sendiri masih juga berFirman kepada Kain ?

(10) Firman-Nya: "Apakah yang telah kauperbuat ini?
Dan pinoq mengertikannya itu karena Allah tidak menarik Kain?

??????  :think1:  :think1:  :think1: ?????

Hmm sepertinya saya bisa mengerti arah pertanyaan bro oda.

Sebelum saya jawab, ada yang perlu saya koreksi dulu dari tulisan bro oda di atas, tepatnya yang ini:
“Allah yang pinoq bilang tidak menarik Kain krn kambing”

Bro oda, saya nggak pernah bilang begitu lho... Coba lihat  lagi tulisan saya ttg kronologi keselamatan Kain dan Habil di atas (post #35). Dan, coba dicek, adakah saya bilang bahwa Allah tidak menarik Kain karena Kain adl kambing? (Kan sudah saya jelaskan sebelumnya bahwa domba dan kambing tidak berada sejak kekekalan, lalu Allah capcipcup pilih domba...)

Apa yang saya bilang di situ: “Allah menarik Habil dan tidak menarik Kain. Habil bisa mendengar Allah dan taat. Kain bisa mendengar Allah dan nglawan.” Tolong, pastikan bro oda bisa memahami ini dengan tepat dulu ya.....

=====

Nah, sekarang saya jawab pertanyaan bro oda: Mengapa Allah berfirman kepada Kain seperti itu (ayat 7)?

Jawab saya: Mengapa tidak? Bukankah Allah tahu isi hati orang? Allah tahu Kain itu busuk, dan Dia katakan itu kepadaNya, “Apakah mukamu tidak akan berseri, jika engkau berbuat baik?” Dengan kata lain, Allah mengungkapkan kepada Kain bahwa kegalauan Kain adalah karena perbuatannya sendiri, karena kebusukan dirinya sendiri. Tidak hanya berhenti sampai pada pengungkapan, Allah juga menunjukan kepada Kain hukumnya, “Tetapi jika engkau tidak berbuat baik, dosa sudah mengintip di depan pintu; ia sangat menggoda engkau, tetapi engkau harus berkuasa atasnya.”

Jadi, apa yang dikatakan Allah kepada Kain sebenarnya serupa dengan apa yang dikatakan Allah pada Adam dan Hawa ttg buah itu, dalam artian Allah sudah menunjukan hukumnya terlebih dulu.

Tapi, apa yg terjadi pada diri Kain setelah ia mendengar firman Allah tsb? Well, sama seperti yang terjadi dng bapak dan emaknya dulu: nggak percaya.

Allah menghakimi, dan penghakiman Allah itu adil. Allah mendakwa manusia berdasarkan Hukum yang sudah Ia tanamkan sehingga tidak ada manusia yang bisa mengelak.

Quote
Pinoq menggunakan ayat Roma 1 : 18-32 tsb.
Saya yakin pinoq membaca keseluruh ayat tsb.
Namun saya gak ngerti, kenapa pinoq tidak "menangkap" bhw di ayat tsb ada terkait SebabAkibat ?

Dari ayat disitu, ADA :
Karena tingkah laku manusia ..., Maka Allah ...
Maap .... kenapa pinoq tidak bisa/mau mengakuinya ya ?  :think1:

Ketika saya membawa Roma 1:18-32 itu, saya kan sedang menunjukan darimana saya dapat kepastian soal sifat orang berdosa (tidak pernah gelisah dengan dosanya). Lha, kok jadi jadi belok ke saya tidak menangkap Sebab-Akibat di situ yah?

(Lagipula... kapan saya bilang kalo saya tidak mengakui adanya Sebab-Akibat di Rom 1:18-32?)



Salam
Title: Re: keKristenan pada pengertian kata "domba" ??
Post by: odading on September 09, 2012, 01:50:12 AM
Lha, kalo Adam dan Hawa nggak berdosa ya nggak perlu keselamatan kan? Kalo memang nggak berdosa, terus mau selamat dari apa?
pinoq mengertikannya, Kasih Allah yg berupa Firman di Kej 2 itu - cuma utk nunjukin : kalo dimakan Allah bunuh, kalo nggak makan Allah biarkan mereka hidup.

Quote
Ceritanya kan begini: Allah kasih tahu ke Adam dan Hawa: Kalo nggak makan buah itu, maka mereka hidup. Kalo makan buah itu, maka mereka mati. (Ingat Allah udah kasih tahu duluan lho. Berarti Allah kasih kan?)
Sepertinya pinoq TIDAK mengertikan bahwa dikasih tau dulu itu = dikarenakan Allah ingin AdamHawa selamat. Melainkan karena Allah tidak menginginkan utk membunuh AdamHawa ?

Sementara saya mengertikannya dikasih tau dulu itu karena Allah ingin AdamHawa selamat SEKALIPUN kondisi AdamHawa saat itu sedang selamat.

Quote
Ini gimana sih bro oda??? Saya jadi bingung....
Beneran deh, saya bingung... 
Analogi ini ttg “obeng” atau “colokan listrik” atau “piso”?
Terus ada “alat bantu dengar” pula. Ini menganalogikan apa?
Terus ada “keduanya jadi tuli dan menerima gamparan sang ayah”. Ini menganalogikan apa?
he-he-he... saya ajak ber-imajinasi yaa ...:)

==========================

Pinoq bilang disaat Allah berkata : kalo dimakan kamu mati --- itu = kalo kamu makan saya bikin kamu mati. (ibarat ortu bilang : kalo dimakan saya bikin mukamu lebam).

Saya tidak menemukan sama sekali hal yg bersangkutan dgn Kasih pada kalimat tsb. (3 x saya tanyakan utk memastikan --- apakah pinoq sedang berpendapat demikian ... dan 2 x kamu jawab, YA).

Karena menurut saya, Firman di Kej 2 itu BUKAN ttg : Kehendak Allah membiarkan AdamHawa hidup atopun Kehendak Allah utk membuat mati AdamHawa.

Dan pinoq mengertikannya kebalikan dari pendapat saya diatas.
Allah sekedar kasih tau, bhw kalo dimakan Allah biarkan hidup - kalo tidak dimakan Allah buat mati AdamHawa.

Oleh karena itu saya analogikan pada ayah+anak.
Kalo si anak nurutin kata ayah --- maka ayah tidak akan apa apain si anak, Kalo si anak tidak nurut kata ayah --- maka ayah akan menggampar si anak.

Jadi sampe sini sudah jelas ya...
Allah membuat mati AdamHawa = ayah membuat lebam muka anak.

berikut saya jelaskan pada analogi tuli.
Tuli adalah akibat dari kesalahan si anak.
Dosa warisan adalah akibat dari kesalahan AdamHawa.

Pinoq mengatakan bahwa setelah AdamHawa berdosa, semua keturunannya mati, tidak bisa mendengar lagi apa kata Allah (FirmanNYA).

Dua anak ayah itu telah menjadi tuli --- keduanya tidak bisa mendengar lagi apa kata sang ayah.

Setara kan analoginya ?
Sampe sini udah jelas kan yaaa ... :)

Berikutnya : alat bantu dengar.

Allah menarik Habil, sehingga bisa mendengar dan memilih lagi apa kata Allah (FirmanNYA).

Ayah membelikan Habol alat bantu dengar, sehingga Habol bisa mendengar lagi apa kata ayah.

jelas pinoq sampe sini ?

Allah tidak menarik Kain, sehingga Kain tidak akan pernah bisa mendengar apalagi memilih dari apa yang Allah Firmankan.

Ayah tidak membelikan Kayin alat bantu dengar, sehingga Kayin tidak akan pernah bisa mendengar apa kata ayah.

Masih setara kan analoginya, pinoq ? :)

Dan yang terakhir, nasehat ayah yang lainnya adalah : jangan masukin piso kedalam mulut

Firman Allah kan bukan cuma satu ...
Maka ketika Allah berFirman yg lain, Habil bisa mendengar (karena dia ditarik Allah), menerima dan memilih utk melakukannya ato tidak melakukannya --- Kain tidak bisa spt kondisi yg dimiliki Habil.

Maka ketika ayah mengeluarkan nasehat yang lain, Habol bisa mendengar (karena dia dibelikan alat bantu dengar) nasehat ayah, Kayin tidak bisa.

==========================

Dimana yg pinoq bingung dari analogi tsb ?
Bukankah itu semua setara dgn yg pinoq mengertikan ? :).

Pinoq : Firman di Kej 2 : Allah cuma sekedar kasih tau :
Kalo tidak makan, SAYA biarkan hidup <--->  Kalo dimakan, SAYA bikin kamu mati.

odading : Firman di Kej 2 : Allah INGIN AdamHawa selamat.
Kalo tidak dimakan, KAMU dekat dgn Saya <---> Kalo dimakan, KAMU lepas dari Saya.

pinoq :
pengertian dari kata "KASIH" itu, lebih bersifat ke : saya, saya dan saya ... :).

odading :
pengertian dari kata "KASIH" itu, lebih bersifat ke : kamu, kamu, dan kamu ...(Ruth Sahanaya "Kaulah Segalanya") :).

Quote
“No God is independent from human” → ini saya tidak sependapat. God is independent. Bapa mencintai Anak, Anak mencintai Bapa, Roh bersaksi akan cinta-cintaan ini “di dalam” mereka. Bapa, Anak, Roh adalah tiga pribadi, satu hakikat.
Bukankah antara yg biru dgn yg ijo terlihat suatu dependensi ?

btw, kok pinoq nulis anak, pake kapital A(nak) ? ini maksudnya pinoq siapa ya ? manusia (human) atokah Yesus ?

Quote
God is independent
pinoq,
bagaimana bisa Allah itu independent ?
Disaat Dia melakukan 6 hari penciptaan --- maka semuanya, ada saling dependensi antara Pencipta dgn yg diciptakanNYA, kan ?

Mohon jangan pinoq mengertikan bhw saya sedang berpendapat "dependensi" tsb adalah : Allah berketergantungan kepada manusia ---> (helpless).

Karena saya mengertikan "dependensi" tsb adalah Mutual ---> Saling.

Quote
Dng Alkitab.
Nah... kalo gitu tolong kasih tau donk ...:).
Sekalian juga pertanyaan yg sebelumnya :
Quote
Kalo ditanyakan: kenapa yg ditarik Habil, bukan Kain atau dua-duanya sekalian?

bersambung
Title: Re: keKristenan pada pengertian kata "domba" ??
Post by: odading on September 09, 2012, 02:36:03 AM
Oo kalo mau pake keterangan jumlah, ya memang begitu maksud saya, bro (sebagian manusia dari total umat manusia)

Dan, ya, Paulus benar. Dan, ya, Paulus benar. Allah memang menghendaki semua orang diselamatkan
jadi maksud pinoq, yang benar adalah Allah menghendaki sebagian manusia saja yg selamat ?

Quote
Ya begitu bentuk kedaulatan yang benar, kalau:

- si hamba Tuhan memang mau memberi makan hanya kepada salah satu pengemis saja, dan tidak mau memberi makan kepada pengemis yang lain.
- si presiden memang mau memberi grasi ke satu pencuri ayam, dan tidak mau memberikannya kepada yang lain
ADAKAH ??   :think1:

Quote
Itu bentuk kedaulatan yg salah, kalau:

- si hamba Tuhan sebenarnya mau kasih makan ke dua-duanya, tapi karena dia terpukau dng usaha pengemis A (misal: sanjung2 si monyet...eh si hamba Tuhan itu) maka ia beri makan ke pengemis A saja, dan pengemis B ditinggalkannya.
- si presiden sebenarnya mau beri grasi kepada dua pencuri ayam tsb, tapi karena si presiden terima duit dari keluarga si pencuri A, maka si presiden beri grasi ke A, dan si pencuri B ga jadi diberi grasi karena keluarganya ga bisa kasih duit ke dia. (b@ngs@t neh presiden! X(...)
Nah ... disini pinoq ngelupain hukum SebabAkibat ... :).

Disaat,
kedaulatan disebut salah --- itu terjadi Karena...Maka... antar kedua belah pihak ybs.

maka aplikasi hukum SebabAkibat itu juga berlaku, disaat :

kedaulatan disebut benar --- itu terjadi Karena...Maka... antar kedua belah pihak ybs.

Quote
Bagi domba-dombaNya
domba = orang yang SETELAH ditarik Allah BARULAH gelar domba didapatkan, kan ?

Quote from: pinoq
Quote from: odading
“Allah yang pinoq bilang tidak menarik Kain krn kambing”
Bro oda, saya nggak pernah bilang begitu lho...
--- iyah iyah... saya salah... saya minta maap ... (jadi malu... hehehe).

Quote
Apa yang saya bilang di situ: “Allah menarik Habil dan tidak menarik Kain. Habil bisa mendengar Allah dan taat. Kain bisa mendengar Allah dan nglawan.” Tolong, pastikan bro oda bisa memahami ini dengan tepat dulu ya.....
ya.... ya... saya ngaku salah ... maapin saya ya... :).

Tapi... (hehehe... auban ya si odading ?  :blush:) :
bukankah penarikan itu sendiri juga terkesan cap cip cup ?  :P
(dimana pinoq sendiri bilang tidak tau jawabannya --- namun tidak sependapat apabila saya berpendapat : ada alasan ... :)).

Quote
Jawab saya: Mengapa tidak? Bukankah Allah tahu isi hati orang? Allah TAHU Kain itu busuk
BINGO ! ---> Allahpun TAHU isi hati Habil ---- dan itulah alasannya.  :dance:

Pinoq...
Saya rasa saya nggak mau ngeganggu pinoq lagi di thread sini. (mungkin di thread laen.... hahahaha :D ... becandaaa...).
Saya ucapkan banyak terimakasih atas kesabaran pinoq dalam menjelaskan dan memaparkan pengertian2 menurut pinoq ... jarang saya ketemu orang sesabar kamu...  :afro:.

Saya mohon maap, kalo terkesan saya keras kepala... namun seperti yg pinoq sudah ketahui, posisi saya adalah belajar.
Saya mencoba menempatkan diri = pengertian pinoq, lalu timbul pertanyaan2. Pada akhirnya saya rasa saya belum/tidak bisa mengertikannya, dikala saya "tempatkan" pendapat2 pinoq pada analogi ke-logisan saya sbg manusia... :).

Makasih sekali lagi ...
kopinya sekarang baru boleh diminum ...  :giggle:

salam.
Title: Re: keKristenan pada pengertian kata "domba" ??
Post by: pinoq on September 09, 2012, 06:38:26 AM
pinoq mengertikannya, Kasih Allah yg berupa Firman di Kej 2 itu - cuma utk nunjukin : kalo dimakan Allah bunuh, kalo nggak makan Allah biarkan mereka hidup.

Ya (dan, seperti bro oda bilang, itupun sebenarnya sudah menunjukan KasihNya, kan? Dengan kata lain, kalo Allah nggak kasih, Dia nggak akan kasih tahu apa-apa soal buah itu ke Adam sama Hawa.)

Quote
Sepertinya pinoq TIDAK mengertikan bahwa dikasih tau dulu itu = dikarenakan Allah ingin AdamHawa selamat. Melainkan karena Allah tidak menginginkan utk membunuh AdamHawa ?

Sementara saya mengertikannya dikasih tau dulu itu karena Allah ingin AdamHawa selamat SEKALIPUN kondisi AdamHawa saat itu sedang selamat.

Ya, saya memang tidak mengartikan firman di Kej 2 itu seperti pengertian bro oda. Alasannya: (kembali ke atas) kalo nggak berdosa, mau diselamatkan dari apa?
 
Quote
he-he-he... saya ajak ber-imajinasi yaa ...:)

==========================

Pinoq bilang disaat Allah berkata : kalo dimakan kamu mati --- itu = kalo kamu makan saya bikin kamu mati. (ibarat ortu bilang : kalo dimakan saya bikin mukamu lebam).

Saya tidak menemukan sama sekali hal yg bersangkutan dgn Kasih pada kalimat tsb. (3 x saya tanyakan utk memastikan --- apakah pinoq sedang berpendapat demikian ... dan 2 x kamu jawab, YA).

Karena menurut saya, Firman di Kej 2 itu BUKAN ttg : Kehendak Allah membiarkan AdamHawa hidup atopun Kehendak Allah utk membuat mati AdamHawa.

Dan pinoq mengertikannya kebalikan dari pendapat saya diatas.
Allah sekedar kasih tau, bhw kalo dimakan Allah biarkan hidup - kalo tidak dimakan Allah buat mati AdamHawa.

Oleh karena itu saya analogikan pada ayah+anak.
Kalo si anak nurutin kata ayah --- maka ayah tidak akan apa apain si anak, Kalo si anak tidak nurut kata ayah --- maka ayah akan menggampar si anak.

Jadi sampe sini sudah jelas ya...

Ya, sampai sini sudah jelas, bro  :afro:

Tapi, ada koreksi sedikit di bagian yg saya beri warna biru. Saya tidak pernah bilang bahwa Allah berkehendak untuk membuat mati Adam dan Hawa.

Yang pernah saya bilang justru sebaliknya: “Allah itu kan Kasih, Kebenaran, Keadilan. Sudah pasti bahwa sejak kekekalan Allah tidak pernah berkehendak untuk menciptakan manusia yg tidak kasih, tidak benar, tidak adil. Sudah pasti bahwa sejak kekekalan Allah tidak menghendaki manusia yg hanya untuk dilemparkanNya ke dalam neraka.” (silahkan rujuk ke post #12 di page 1)

Ketika Adam dan Hawa makan buah itu, berarti Adam dan Hawa melanggar Hukum Allah, yaitu ketetapan ttg Kehidupan dan Kematian. Jadi, kematian Adam dan Hawa pasca makan buah itu merupakan konsekuensi Hukum, dan bukan karena Allah menghendaki Adam dan Hawa mati. Bro oda perlu melihat perbedaan antara ketetapan dan kehendak.

Kalau bicara kehendak, ya jelas Allah menghendaki Adam dan Hawa tidak makan buah itu. Ini terlihat jelas dari cara Allah berfirman di kej 2 itu: “Semua pohon dalam taman ini boleh kaumakan buahnya dengan bebas, tetapi pohon pengetahuan tentang yang baik dan yang jahat itu, janganlah kaumakan buahnya, sebab pada hari engkau memakannya, pastilah engkau mati." Perhatikan kata yang saya garis bawah. Motif di balik kata “janganlah” adalah sebuah kehendak. Nah, kalau Allah berfirman dengan cara “Kalo...Maka...”, bro oda dan saya bisa bilang bahwa Allah cuek.

Tapi, sekali lagi, Allah tidak cuek. Allah tidak menghendaki Adam dan Hawa – yang adalah manusia ciptaanNya, rancanganNya – mati. Selain dari bukti di atas, kita juga bisa menjumpai bukti lain, yaitu apa yang Allah lakukan setelah Adam dan Hawa makan buah itu.

Quote
berikut saya jelaskan pada analogi tuli.
Tuli adalah akibat dari kesalahan si anak.
Dosa warisan adalah akibat dari kesalahan AdamHawa.

Pinoq mengatakan bahwa setelah AdamHawa berdosa, semua keturunannya mati, tidak bisa mendengar lagi apa kata Allah (FirmanNYA).

Dua anak ayah itu telah menjadi tuli --- keduanya tidak bisa mendengar lagi apa kata sang ayah.

Setara kan analoginya ?
Sampe sini udah jelas kan yaaa ... :)

Ya, sudah jelas bro :afro:

Tapi, saya koreksi sedikit di bagian yang warna biru. Saya tidak pernah mengatakan bahwa setelah makan buah itu, Adam dan Hawa dan keturunannya tidak bisa mendengar lagi apa kata Allah

Yang pernah saya bilang: “Adam dan Hawa diciptakan Allah menurut imageNya. Adam dan Hawa memilih untuk percaya pada si ular sehingga jatuh ke dalam kuasa dosa (mati). Allah mengucapkan janji keselamatan. Adam dan Hawa dipelihara Allah (tidak dimusnahkanNya) demi janjiNya tsb. Kain lahir. Habil lahir. Allah menarik Habil dan tidak menarik Kain. Habil bisa mendengar Allah dan taat. Kain bisa mendengar Allah dan nglawan. Habil mati dan selamat. Kain mati dan mati kekal.” (silahkan rujuk ke post #35 di page 3)

Jadi, dosa warisan tidak membuat manusia jadi “tuli”. Di Alkitab jelas terlihat bahwa setelah jatuh dalam dosa, manusia masih bisa mendengarkan Allah. Dengan demikian, analogi bro oda di atas tidak bisa saya sebut setara.

Allah menuliskan dalam HukumNya batin orang. Orang tidak bisa mengelak dan berkata “aku nggak tahu apa-apa soal Hukum Allah”. Orang Yahudi/Islam/Kristen punya Taurat. Orang non-Yahudi/Islam/Kristen punya hukum-hukum mereka sendiri yang dirumuskan dari suara Hati Nurani. Jadi, semua manusia mendengarNya. Efek dosa warisan itu bukan “ketulian”, melainkan kelaliman.

Hal ini terlihat jelas di Roma 1:18-19 “For the wrath of God is revealed from heaven against all ungodliness and unrighteousness of men, who by their unrighteousness suppress the truth.For what can be known about God is plain to them, because God has shown it to them.” Jadi, dosa warisan tidak menghalangi manusia untuk mendengar Allah. Apa yang dirusak oleh dosa warisan adalah kemampuan untuk percaya kepadaNya dan berkehendak yang sesuai dengan kehendakNya (perhatikan kata yang saya garis bawah: suppress). Lihat saja apa yang terjadi dengan Kain setelah Allah menghardik sungut-sungutnya.

Kesimpulan: anak jadi tuli tidak menganalogikan kondisi Adam dan Hawa jatuh dalam dosa.


-bersambung-
Title: Re: keKristenan pada pengertian kata "domba" ??
Post by: pinoq on September 09, 2012, 06:41:03 AM
Quote
Berikutnya : alat bantu dengar.

Allah menarik Habil, sehingga bisa mendengar dan memilih lagi apa kata Allah (FirmanNYA).

Ayah membelikan Habol alat bantu dengar, sehingga Habol bisa mendengar lagi apa kata ayah.

jelas pinoq sampe sini ?

Allah tidak menarik Kain, sehingga Kain tidak akan pernah bisa mendengar apalagi memilih dari apa yang Allah Firmankan.

Ayah tidak membelikan Kayin alat bantu dengar, sehingga Kayin tidak akan pernah bisa mendengar apa kata ayah.

Masih setara kan analoginya, pinoq ? :)

Tidak, sudah tidak setara sama sekali, bro.... :sweat:

Allah menarik Habil → Habil bebas dari kuasa dosa sehingga bisa memilih untuk taat (atau tidak taat).
Allah tidak menarik Kain → Kain tidak bebas dari kuasa dosa sehingga ga bisa taat (gimana bisa taat, udah di kasih yang bener juga nggak percaya...malah nglawan lagi)
Kain dan Habil sama-sama bisa dengar Allah (bukti: Allah mengajarkan ttg persembahan kurban dan dua-duanya pun melakukan persembahan, bukan Habil saja)

Quote
Dan yang terakhir, nasehat ayah yang lainnya adalah : jangan masukin piso kedalam mulut

Firman Allah kan bukan cuma satu ...
Maka ketika Allah berFirman yg lain, Habil bisa mendengar (karena dia ditarik Allah), menerima dan memilih utk melakukannya ato tidak melakukannya --- Kain tidak bisa spt kondisi yg dimiliki Habil.

Maka ketika ayah mengeluarkan nasehat yang lain, Habol bisa mendengar (karena dia dibelikan alat bantu dengar) nasehat ayah, Kayin tidak bisa.

Yak....tidak seperti itu (lihat uraian saya sebelumnya)

“Tarikan Allah” tidak bisa dianalogikan dengan “membuat bisa dengar” karena “tarikan Allah” = “mendengar dan menerima pengajaran Bapa” (kita pernah membahas ini, kan?)
 
Quote

 Bukankah antara yg biru dgn yg ijo terlihat suatu dependensi ?

btw, kok pinoq nulis anak, pake kapital A(nak) ? ini maksudnya pinoq siapa ya ? manusia (human) atokah Yesus ?

Ya, antara yg biru dan yg ijo itu dependensi, dan, ya, Anak di situ maksudnya Allah Anak alias Yesus.
Jadi, Allah Bapa mencintai Allah Anak; Allah Anak mencintai Allah Bapa; Roh Kudus testifies the truth about the love to one another.

Jadi, benar kata bro oda bahwa love adalah suatu relationship (dibutuhkan paling sedikit tiga pihak untuk mengkonfirmasi keberadaan love). Kasih Allah pun sebuah relationship, yakni relationship yang ada antara pribadi-pribadiNya.

Allah itu kan Tritunggal, bro. Ini bukan karena saya Kristen maka saya bilang Allah itu Tritunggal lho ya. Maksud saya, Allah itu kan ya cuma satu, dan Allah yang satu itu nggak mungkin nggak Tritunggal. Sebab, Allah itu Kasih, dan Kasih itu relationship. Kalo Allah itu tunggal saja dan dia bilang dirinya Kasih......idih

Quote
pinoq,
bagaimana bisa Allah itu independent ?
Disaat Dia melakukan 6 hari penciptaan --- maka semuanya, ada saling dependensi antara Pencipta dgn yg diciptakanNYA, kan ?

Mohon jangan pinoq mengertikan bhw saya sedang berpendapat "dependensi" tsb adalah : Allah berketergantungan kepada manusia ---> (helpless).

Karena saya mengertikan "dependensi" tsb adalah Mutual ---> Saling.

Ya, ada relationship antara ciptaan dan Pencipta, yaitu ciptaan bergantung kepada Pencipta, bukan Pencipta bergantung pada ciptaan Hubungan mutual juga ada, yaitu hubungan antar ciptaan saja atau dependensi antar pribadi2 Allah saja.

Hubungan antara ciptaan dan Pencipta bukan hubungan mutual. “ I do not receive glory from people.” kata Tuhan Yesus. Segala sesuatu yang ditetapkan, dikehendaki dan dilakukan Allah berangkat dari diriNya sendiri.  For from him and through him and to him are all things.

Quote
Nah... kalo gitu tolong kasih tau donk ...:).
Sekalian juga pertanyaan yg sebelumnya :
bersambung

Asumsi 1: Allah butuh alasan untuk tindakanNya. Dengan kata lain, tindakan Allah adalah akibat dari suatu penyebab.
Asumsi 2: Alasan atau penyebab yg men-drive tindakan Allah tsb bisa bersumber dari sesuatu di luar Allah, yang independen dari Allah
Asumsi 3: Ada sesuatu yang independen dari Allah, yg bisa men-drive Allah.

Asumsi-asumsi di atas salah karena....lihat uraian saya di atas ttg hubungan Pencipta dan ciptaan.

For by him all things were created, in heaven and on earth, visible and invisible, whether thrones or dominions or rulers or authorities—all things were created through him and for him. And he is before all things, and in him all things hold together. → ini dari Alkitab. Tidak ada yang “lebih tinggi” dari Allah karena Allah adalah yang “tertinggi”.

For I the Lord do not change → ini dari Alkitab. Kalo Allah bergantung pada manusia, Allah bisa berubah-ubah dong

for the one who doubts is like a wave of the sea that is driven and tossed by the wind. For that person must not suppose that he will receive anything from the Lord; → ini dari Alkitab. Allah tidak dipengaruhi oleh manusia

dll.

Quote
kenapa yg ditarik Habil, bukan Kain atau dua-duanya sekalian?

Jawab:  “I will have mercy on whom I have mercy, and I will have compassion on whom I have compassion.” So then it depends not on human will or exertion, but on God, who has mercy. ”
Title: Re: keKristenan pada pengertian kata "domba" ??
Post by: pinoq on September 09, 2012, 06:44:31 AM
jadi maksud pinoq, yang benar adalah Allah menghendaki sebagian manusia saja yg selamat ?
Ya
 
Quote
ADAKAH ??   :think1:
Lha, yang bikin perumpamaan itu kan bro oda sendiri? Kok tanya ke saya?

 
Quote
Nah ... disini pinoq ngelupain hukum SebabAkibat ... :).

Disaat,
kedaulatan disebut salah --- itu terjadi Karena...Maka... antar kedua belah pihak ybs.

maka aplikasi hukum SebabAkibat itu juga berlaku, disaat :

kedaulatan disebut benar --- itu terjadi Karena...Maka... antar kedua belah pihak ybs.

Eits, ada kok prinsip Sebab-Akibat di dalam penjelasan saya ttg kedaulatan yang disebut benar . Coba deh cek lagi:

- si hamba Tuhan memang mau memberi makan hanya kepada salah satu pengemis saja, dan tidak mau memberi makan kepada pengemis yang lain.
- si presiden memang mau memberi grasi ke satu pencuri ayam, dan tidak mau memberikannya kepada yang lain

Yang saya bold itukan berfungsi sebagai faktor Sebab yang menyebabkan tindakan-tindakan si hamba Tuhan dan si presiden (Akibat).

Quote
Tapi... (hehehe... auban ya si odading ?  :blush:) :
bukankah penarikan itu sendiri juga terkesan cap cip cup ?  :P
(dimana pinoq sendiri bilang tidak tau jawabannya --- namun tidak sependapat apabila saya berpendapat : ada alasan ... :)).

Hehehe...yang saya tidak tahu kan kenapa Habil dan bukan Kain, bro. Kalo kenapa alasan dibalik penarikan Allah ya saya tahu (dan sudah saya ungkapkan ke bro oda, tapi bro oda ga mau terima :peace:) -->“I will have mercy on whom I have mercy, and I will have compassion on whom I have compassion.” 

Quote
BINGO ! ---> Allahpun TAHU isi hati Habil ---- dan itulah alasannya.  :dance:

YA BETUL! Allah tahu isi hati Habil...ya iyalah wong Dia sendiri (Allah Roh Kudus) yang ada di hati Habil ---> Truly, truly, I say to you, unless one is born of water and the Spirit, he cannot enter the kingdom of God. That which is born of the flesh is flesh, and that which is born of the Spirit is spirit.

Quote
Pinoq...
Saya rasa saya nggak mau ngeganggu pinoq lagi di thread sini. (mungkin di thread laen.... hahahaha :D ... becandaaa...).
Saya ucapkan banyak terimakasih atas kesabaran pinoq dalam menjelaskan dan memaparkan pengertian2 menurut pinoq ... jarang saya ketemu orang sesabar kamu...  :afro:.

Saya mohon maap, kalo terkesan saya keras kepala... namun seperti yg pinoq sudah ketahui, posisi saya adalah belajar.
Saya mencoba menempatkan diri = pengertian pinoq, lalu timbul pertanyaan2. Pada akhirnya saya rasa saya belum/tidak bisa mengertikannya, dikala saya "tempatkan" pendapat2 pinoq pada analogi ke-logisan saya sbg manusia... :).

Halah sante aja, bro :afro:. Saya juga baru belajar kok. Kalo bro oda nggak tanya-tanya saya, mungkin semua yang saya bilang di sini nggak pernah kepikiran.

Diskusi kita ini memperkuat iman saya, bro. Mudah-mudahan bro oda juga mendapatkan sesuatu yang baik dari diskusi ini. Dan juga sesuatu yang baru....ttg logika.

Jadi....ayo dong gangguin ane lagi  :drool: :giggle:


Salam
Title: Re: keKristenan pada pengertian kata "domba" ??
Post by: St Yopi on September 09, 2012, 02:21:02 PM
For by him all things were created, in heaven and on earth, visible and invisible, whether thrones or dominions or rulers or authorities—all things were created through him and for him. And he is before all things, and in him all things hold together. → ini dari Alkitab. Tidak ada yang “lebih tinggi” dari Allah karena Allah adalah yang “tertinggi”.

Asumsi 1: Allah butuh alasan untuk tindakanNya. Dengan kata lain, tindakan Allah adalah akibat dari suatu penyebab.
1. Silahkan lihat di Alkitab: Kalau kalian berbuat ..., maka AKU akan ..
Quote
For I the Lord do not change → ini dari Alkitab. Kalo Allah bergantung pada manusia, Allah bisa berubah-ubah dong

Asumsi 2: Alasan atau penyebab yg men-drive tindakan Allah tsb bisa bersumber dari sesuatu di luar Allah, yang independen dari Allah
2. Silahkan lihat di Alkitab: Raja Daud telah diberitahu kalau Tuhan Allah telah menentukan bahwa Raja Daud harus dihukum mati, namun karena bertobat, berpuasa dan berpantang, maka Tuhan melakukan perubahan.
Quote
for the one who doubts is like a wave of the sea that is driven and tossed by the wind. For that person must not suppose that he will receive anything from the Lord; → ini dari Alkitab. Allah tidak dipengaruhi oleh manusia

Asumsi 3: Ada sesuatu yang independen dari Allah, yg bisa men-drive Allah.
Silahkan lihat di Alkitab, perhatiakan Raja Daud, kemudian bagaimana proses iblis mencobai Ayub, setelah cek mengenai proses Lucifer menjadi iblis (silahkan belajar dari Katolik karena tidak ada di Protestan), bagaimana iblis Vs Malaikat, bagaimana iman bertumbuh didalam pencobaan, bagaimana dimana dosa berlimpah maka berkatpun melimpah dsb...
Quote
Asumsi-asumsi di atas salah karena....lihat uraian saya di atas ttg hubungan Pencipta dan ciptaan.
Theology tidak segampang bicara di pasar, Theology juga bukan ilmu pasti seperti Matematika, kalau tidak, tentu tidak ada denom maupun agama lain bukan?

Theology juga bukan hanya asal lihat Alkitab dan jawaban pun tersaji dengan manisnya...!

Theology butuh pendalaman luar biasa, bahkan tingkatan Theology yang level tertinggipun seperti Theology Mistis, belum tentu seorang doktor bisa menjelaskan, jangankan menjelaskan, memahami dengan baik den benar saja sulit!

Jangan menggampangkan sesuatu, namun jangan pula mempersulitnya.
Title: Re: keKristenan pada pengertian kata "domba" ??
Post by: pinoq on September 09, 2012, 05:50:35 PM
1. Silahkan lihat di Alkitab: Kalau kalian berbuat ..., maka AKU akan ..2. Silahkan lihat di Alkitab: Raja Daud telah diberitahu kalau Tuhan Allah telah menentukan bahwa Raja Daud harus dihukum mati, namun karena bertobat, berpuasa dan berpantang, maka Tuhan melakukan perubahan.Silahkan lihat di Alkitab, perhatiakan Raja Daud, kemudian bagaimana proses iblis mencobai Ayub, setelah cek mengenai proses Lucifer menjadi iblis (silahkan belajar dari Katolik karena tidak ada di Protestan), bagaimana iblis Vs Malaikat, bagaimana iman bertumbuh didalam pencobaan, bagaimana dimana dosa berlimpah maka berkatpun melimpah dsb...
Singkat kata, prinsip Sebab -Akibat. Bro oda sudah menyampaikan hal ini. Saya jg sudah memberikan respon saya. Faktor penyebab aksi Allah bersumber dr diriNya sendiri, bukan dr sumber lain yg independen dari Allah.

Quote
Theology tidak segampang bicara di pasar, Theology juga bukan ilmu pasti seperti Matematika, kalau tidak, tentu tidak ada denom maupun agama lain bukan?

Theology juga bukan hanya asal lihat Alkitab dan jawaban pun tersaji dengan manisnya...!

Theology butuh pendalaman luar biasa, bahkan tingkatan Theology yang level tertinggipun seperti Theology Mistis, belum tentu seorang doktor bisa menjelaskan, jangankan menjelaskan, memahami dengan baik den benar saja sulit!

Jangan menggampangkan sesuatu, namun jangan pula mempersulitnya.

Hehehe untung saya bukan tukang teologi, atau doktor. Boro2 doktor, sekolah teologi aja nggak pernah. :grining:

Tapi, kalo yg bro yopi bilang soal teologi memang benar, maka saya nggak berniat sekolah teologi. Bagi saya, "God has made it plain to them" dan "by faith, we understand".

Kalo Allah bilang dng sebuah kalimat yg sederhana dan jelas, "I, the Lord,do not change", lalu ada kasus di Alkitab yg seolah-olah mengasumsikan bahwa Allah berubah, mana yg akan saya pakai sebagai pusat berpikir saya?

Ya jelas yg pertama. Sebab, yg pertama itu merupakan obyek dari faith (either I believe that God changes or doesn't change), sementara yag kedua adl obyek dari analysis atau significations.

Jadi, hal ihwal Allah, bagi saya, bukan soal sulit atau gampang, tapi soal believe or not believe. Dan, itu semua ada di bwh kedaulatanNya.


Salam.
Title: Re: keKristenan pada pengertian kata "domba" ??
Post by: bruce on September 09, 2012, 05:58:57 PM
@Pinoq

Quote
Tapi, kalo yg bro yopi bilang soal teologi memang benar, maka saya nggak berniat sekolah teologi. Bagi saya, "God has made it plain to them" dan "by faith, we understand".

Dalam hal ini, saya sangat tidak sependapat dengan anda, bro.
Tanpa bermaksud menjadi OOT, tetapi pengertian kita tentang Tuhan, Ketuhanan, Iman, tidaklah sederhana. Karena apa yang sderhana bagi Tuhan, tidaklah sederhana bagi kita. Begitu juga yang kita sebut iman, tidaklah sesederhana 'yang penting percaya'

Pada kesempatan lain, kita bicarakan, karena kalau di thread ini nanti akan menjadi OOT.

Syalom
Title: Re: keKristenan pada pengertian kata "domba" ??
Post by: St Yopi on September 09, 2012, 07:55:38 PM
Singkat kata, prinsip Sebab -Akibat. Bro oda sudah menyampaikan hal ini. Saya jg sudah memberikan respon saya. Faktor penyebab aksi Allah bersumber dr diriNya sendiri, bukan dr sumber lain yg independen dari Allah.
Berarti semuanya Tuhan yang tentukan, termasuk iblis, dosa dll!

Sebab, semua yang terjadi akibat faktor aksi internal Tuhan, bukan faktor eksternal!

Apakah anda setuju sampai disini?
Quote
Hehehe untung saya bukan tukang teologi, atau doktor. Boro2 doktor, sekolah teologi aja nggak pernah. :grining:

Tapi, kalo yg bro yopi bilang soal teologi memang benar, maka saya nggak berniat sekolah teologi. Bagi saya, "God has made it plain to them" dan "by faith, we understand".

Kalo Allah bilang dng sebuah kalimat yg sederhana dan jelas, "I, the Lord,do not change", lalu ada kasus di Alkitab yg seolah-olah mengasumsikan bahwa Allah berubah, mana yg akan saya pakai sebagai pusat berpikir saya?

Ya jelas yg pertama. Sebab, yg pertama itu merupakan obyek dari faith (either I believe that God changes or doesn't change), sementara yag kedua adl obyek dari analysis atau significations.

Jadi, hal ihwal Allah, bagi saya, bukan soal sulit atau gampang, tapi soal believe or not believe. Dan, itu semua ada di bwh kedaulatanNya.


Salam.
Mengutip St Yakobus dari Alkitab:

19 Engkau percaya, bahwa hanya ada satu Allah saja? Itu baik! Tetapi setan-setanpun juga percaya akan hal itu dan mereka gemetar.

Trus, apa bedanya kamu dengan setan-setan kalau hanya percaya dan beriman?
Title: Re: keKristenan pada pengertian kata "domba" ??
Post by: St Yopi on September 09, 2012, 07:59:31 PM
@Pinoq

Dalam hal ini, saya sangat tidak sependapat dengan anda, bro.
Tanpa bermaksud menjadi OOT, tetapi pengertian kita tentang Tuhan, Ketuhanan, Iman, tidaklah sederhana. Karena apa yang sderhana bagi Tuhan, tidaklah sederhana bagi kita. Begitu juga yang kita sebut iman, tidaklah sesederhana 'yang penting percaya'

Pada kesempatan lain, kita bicarakan, karena kalau di thread ini nanti akan menjadi OOT.

Syalom
Benar bro, sepertinya akan OOT ♡̬ "̮ ƗƗɐƗƗɐƗƗɐ "̮ ƗƗɐƗƗɐƗƗɐ "̮ ♡̬
Title: Re: keKristenan pada pengertian kata "domba" ??
Post by: pinoq on September 09, 2012, 10:52:44 PM
@Pinoq

Dalam hal ini, saya sangat tidak sependapat dengan anda, bro.
Tanpa bermaksud menjadi OOT, tetapi pengertian kita tentang Tuhan, Ketuhanan, Iman, tidaklah sederhana. Karena apa yang sderhana bagi Tuhan, tidaklah sederhana bagi kita. Begitu juga yang kita sebut iman, tidaklah sesederhana 'yang penting percaya'

Pada kesempatan lain, kita bicarakan, karena kalau di thread ini nanti akan menjadi OOT.

Syalom

Hi bro bruce,

Iya bro bruce benar. Yg sederhana bagi Tuhan belum tentu sederhana bagi kita dan iman juga tidak sesederhana 'yg penting percaya'.

Dan saya pun nggak pernah bilang kalo yg sederhana bagi Tuhan sederhana bagi kita. Saya juga ga pernah bilang bahwa iman sesederhana 'yg penting percaya'

Stop putting words into my mouth guys.


Salam
Title: Re: keKristenan pada pengertian kata "domba" ??
Post by: pinoq on September 09, 2012, 11:00:48 PM
Berarti semuanya Tuhan yang tentukan, termasuk iblis, dosa dll!

Sebab, semua yang terjadi akibat faktor aksi internal Tuhan, bukan faktor eksternal!

Apakah anda setuju sampai disini?

Saya belum bisa bilang setuju ato tidak setuju karena saya belum jelas dng yg disampaikan bro yopi itu.

[
Quote
mengutip St Yakobus dari Alkitab:

19 Engkau percaya, bahwa hanya ada satu Allah saja? Itu baik! Tetapi setan-setanpun juga percaya akan hal itu dan mereka gemetar.

Trus, apa bedanya kamu dengan setan-setan kalau hanya percaya dan beriman?

Kalo saya hanya percaya saja, ya saya ga ada bedanya dng setan.

Tapi, saya beda dng setan lho karena saya ga hanya percaya saja.

Cuma dalam pikiran bro yopi sptnya saya sdg di"design" supaya jadi sama dng setan (hanya percaya saja). Well, silahkan lakukan apa yg ingin bro yopi lakukan.

But stop putting words into my mouth, man.



Salam
Title: Re: keKristenan pada pengertian kata "domba" ??
Post by: St Yopi on September 10, 2012, 03:56:01 AM
Saya belum bisa bilang setuju ato tidak setuju karena saya belum jelas dng yg disampaikan bro yopi itu.
Kalau faktor internal Tuhan, semua yg terjadi, apapun itu, adalah kehendak Tuhan sendiri,

Lalu, bagaimana dengan dosa dan iblis?
Quote
Kalo saya hanya percaya saja, ya saya ga ada bedanya dng setan.
Tapi, saya beda dng setan lho karena saya ga hanya percaya saja.
Bagaimana dengan ayat tersebut?
Quote
Cuma dalam pikiran bro yopi sptnya saya sdg di"design" supaya jadi sama dng setan (hanya percaya saja). Well, silahkan lakukan apa yg ingin bro yopi lakukan.
Silahkan jelaskan posisi anda
Quote
But stop putting words into my mouth, man.
Berarti kamu tidak ingin berdiskusi?
Title: Re: keKristenan pada pengertian kata "domba" ??
Post by: bruce on September 10, 2012, 07:32:48 AM
Hi bro bruce,

Iya bro bruce benar. Yg sederhana bagi Tuhan belum tentu sederhana bagi kita dan iman juga tidak sesederhana 'yg penting percaya'.

Dan saya pun nggak pernah bilang kalo yg sederhana bagi Tuhan sederhana bagi kita. Saya juga ga pernah bilang bahwa iman sesederhana 'yg penting percaya'

Stop putting words into my mouth guys.


Salam

Saya tidak mengerti apa yang anda maksud dengan "Stop putting words into my mouth guys."

Karena saya hanya menyatakan ketidak sependapatan saya dengan pendapat anda. Dan adalah hak saya untuk tidak sependapat dengan anda, bro.

Syalom
Title: Re: keKristenan pada pengertian kata "domba" ??
Post by: pinoq on September 10, 2012, 02:51:33 PM
@Yopi

Kalau faktor internal Tuhan, semua yg terjadi, apapun itu, adalah kehendak Tuhan sendiri,

"Faktor penyebab aksi Allah bersumber dr diriNya sendiri, bukan dr sumber lain yg independen dari Allah." --> ini perkataan saya. (please refer to post #53)

Apakah menurut bro yopi, perkataan saya tsb bermakna sama dengan kalimat yang saya quote itu?

Quote
Lalu, bagaimana dengan dosa dan iblis?

Allah tidak menghendaki dosa. Allah tidak menghendaki Iblis. Dosa dan Iblis bukan ciptaan Allah. Apa yang dari bersumber Allah -- yg berkaitan dengan dosa dan Iblis ini -- adalah Hukum dan Malaikat itu (siapa tuh namanya..).

Quote
Bagaimana dengan ayat tersebut?
Ayat yang di kitab Yakobus itu? Mmmm..ya baik-baik saja. Saya tidak ada masalah dengan ayat tsb, dan sebaliknya. (Yang mau ditanyakan apa sih?)

Quote
Silahkan jelaskan posisi anda
Saya orang Kristen. Saya percaya saya ini orang berdosa dan membutuhkan keselamatan. Saya percaya bahwa Yesus adalah Allah dan satu-satunya Juruselamat bagi semua orang. Saya percaya Allah itu Tritunggal (satu hakikat, tiga pribadi). Saya percaya Alkitab adalah tulisan2 manusia yang diilhamkan Roh Kudus sehingga Alkitab tidak mengandung kesalahan.

Apa lagi yah?

Quote
Berarti kamu tidak ingin berdiskusi?
Saya selalu menyambut diskusi. Tapi, diskusi lho ya..... bukan "role-playing".

@bruce

Ya, tentunya bro bruce bisa dan boleh tidak sependapat dng saya, dan saya juga tidak pernah berusaha memotong hak bro bruce untuk beda pendapat.

Tapi, waktu bro bruce bilang beda pendapat dng saya, pendapat saya yang mana sih?

"pengertian kita tentang Tuhan, Ketuhanan, Iman, tidaklah sederhana. Karena apa yang sderhana bagi Tuhan, tidaklah sederhana bagi kita. Begitu juga yang kita sebut iman, tidaklah sesederhana 'yang penting percaya'"--> ini kata-kata bro bruce.

@Yopi & bruce

'putting words in/into someone's mouth" adalah idiom dalam khasanah bahasa inggris, yang berarti "to interpret what someone said so that the words mean what you want and not what the speaker wanted."



Salam
Title: Re: keKristenan pada pengertian kata "domba" ??
Post by: bruce on September 10, 2012, 04:28:45 PM
@pinoq

Quote
"pengertian kita tentang Tuhan, Ketuhanan, Iman, tidaklah sederhana. Karena apa yang sderhana bagi Tuhan, tidaklah sederhana bagi kita. Begitu juga yang kita sebut iman, tidaklah sesederhana 'yang penting percaya'"--> ini kata-kata bro bruce.

Siapa yang bilang itu kata kata bukan saya?
Bukankah sejak dulu saya tidak suka melakukan seperti yang anda lakukan, membuat ringkasan dari ucapan orang, yang berakibat pengertiannya berbeda? Anda ingat?

Jadi itu kata kata saya, yang bertentangan dengan kata kata anda yang ini :

Quote
Tapi, kalo yg bro yopi bilang soal teologi memang benar, maka saya nggak berniat sekolah teologi. Bagi saya, "God has made it plain to them" dan "by faith, we understand".

Apakah sudah jelas masalahnya?

Syalom
Title: Re: keKristenan pada pengertian kata "domba" ??
Post by: St Yopi on September 10, 2012, 04:38:54 PM
@Yopi

"Faktor penyebab aksi Allah bersumber dr diriNya sendiri, bukan dr sumber lain yg independen dari Allah." --> ini perkataan saya. (please refer to post #53)

Apakah menurut bro yopi, perkataan saya tsb bermakna sama dengan kalimat yang saya quote itu?
Bukankah segala sesuatu yang terjadi didunia ini adalah atas ijin Allah?
Quote
Allah tidak menghendaki dosa. Allah tidak menghendaki Iblis. Dosa dan Iblis bukan ciptaan Allah. Apa yang dari bersumber Allah -- yg berkaitan dengan dosa dan Iblis ini -- adalah Hukum dan Malaikat itu (siapa tuh namanya..).
Mengapa ada Malaikat dan hukuman tersebut?

Apa penyebabnya?
Quote
Ayat yang di kitab Yakobus itu? Mmmm..ya baik-baik saja. Saya tidak ada masalah dengan ayat tsb, dan sebaliknya. (Yang mau ditanyakan apa sih?)
Kamu bilang kamu gak sama karena gak hanya percaya saja, nah, selain percaya apalagi?
Quote
Saya orang Kristen. Saya percaya saya ini orang berdosa dan membutuhkan keselamatan. Saya percaya bahwa Yesus adalah Allah dan satu-satunya Juruselamat bagi semua orang. Saya percaya Allah itu Tritunggal (satu hakikat, tiga pribadi). Saya percaya Alkitab adalah tulisan2 manusia yang diilhamkan Roh Kudus sehingga Alkitab tidak mengandung kesalahan.
Apa lagi yah?
Kis 8:4-18, semuanya persis seperti yang kamu sebutkan, namun Roh Kudus belum turun diantara mereka, mengapa?

Silahkan baca baik2 ayat2 tersebut.
Quote
Saya selalu menyambut diskusi. Tapi, diskusi lho ya..... bukan "role-playing".
Silahkan dilanjutkan
Quote
@Yopi & bruce

'putting words in/into someone's mouth" adalah idiom dalam khasanah bahasa inggris, yang berarti "to interpret what someone said so that the words mean what you want and not what the speaker wanted."
Lha kamu silahkan berikan pembelaanmu to... :doh:
Title: Re: keKristenan pada pengertian kata "domba" ??
Post by: pinoq on September 10, 2012, 08:08:24 PM
@pinoq

Siapa yang bilang itu kata kata bukan saya?
Bukankah sejak dulu saya tidak suka melakukan seperti yang anda lakukan, membuat ringkasan dari ucapan orang, yang berakibat pengertiannya berbeda? Anda ingat?

Ya saya ingat. Dan, saya juga ingat kalo saya selalu bertanya dulu apakah pengertian saya tsb sudah sesuai dengan yang dimaksudkan bro bruce. (Ingat?)

Quote
Jadi itu kata kata saya, yang bertentangan dengan kata kata anda yang ini :

Apakah sudah jelas masalahnya?

Ya, sekarang sudah jelas di mana masalahnya.

Jadi, menurut bro bruce, ayat "God has made it plain to them" sama dengan mengatakan bahwa pengertian kita tentang Tuhan sederhana? Begitu?

Bila begitu, saya ingin mengatakan bahwa "plain" tidak sama dengan "sederhana". Alkitab bahasa Indonesia menerjemahkannya dengan kata "nyata". Jadi "plain" itu "nyata", "jelas", "blak-blakan" dan sama sekali tidak menyinggung soal sederhana di situ. ("sederhana" itu "simple")

Lalu, bro bruce menganggap bahwa mengatakan "by faith, we understand" berarti sama dengan berkata iman adalah "yang penting percaya". Begitu?

Bila begitu, saya ingin mengatakan bahwa saya sama sekali tidak menunjukan bahwa iman adalah "yang penting percaya". Justru sebaliknya, dari ayat tsb, kita bisa lihat iman adalah sesuatu yang diterapkan, yang diwujudkan dalam, salah satunya, pola pikir ---> "By faith, we understand"


Salam

Title: Re: keKristenan pada pengertian kata "domba" ??
Post by: bruce on September 10, 2012, 08:28:37 PM
@pinoq

Saya tidak mempermasalahkan dan tidak mencoba merumuskan apa yang anda sampaikan. Tetapi saya sampaikan apa yang ada di dalam pikiran saya tentang theology, dan tentang iman.

Semoga dipahami.
Title: Re: keKristenan pada pengertian kata "domba" ??
Post by: striker on September 10, 2012, 08:46:20 PM
meskipun mumet bin bingung,  saya masih terus mencoba tuk memahami arah dan maksud dari diskusi ini.

sambil belajar lah  :)

Title: Re: keKristenan pada pengertian kata "domba" ??
Post by: pinoq on September 10, 2012, 08:46:39 PM
Bukankah segala sesuatu yang terjadi di dunia ini adalah atas ijin Allah?

Ya, dalam artian segala sesuatu yang terjadi di dunia ini tidak lolos dari hikmat dan rencana Allah. Bukan dalam artian, Allah mengingini/menghendaki segala sesuatu yang terjadi di dunia.

Quote
Mengapa ada Malaikat dan hukuman tersebut? Apa penyebabnya?
Malaikat ada ya karena diciptakan Allah. Allah menciptakan malaikat untuk melayaniNya.

Kalo, hukuman....tunggu, hukuman yang mana yah?

Quote
Kamu bilang kamu gak sama karena gak hanya percaya saja, nah, selain percaya apalagi?
Saya menerapkan kepercayaan tsb dalam pola pikir dan pola perilaku saya sehari-hari.

Quote
Kis 8:4-18, semuanya persis seperti yang kamu sebutkan, namun Roh Kudus belum turun diantara mereka, mengapa?

Ketika rasul-rasul di Yerusalem mendengar, bahwa tanah Samaria telah menerima firman Allah, mereka mengutus Petrus dan Yohanes ke situ. Setibanya di situ kedua rasul itu berdoa, supaya orang-orang Samaria itu beroleh Roh Kudus. Sebab Roh Kudus belum turun di atas seorangpun di antara mereka, karena mereka hanya dibaptis dalam nama Tuhan Yesus. Kemudian keduanya menumpangkan tangan di atas mereka, lalu mereka menerima Roh Kudus. Ketika Simon melihat, bahwa pemberian Roh Kudus terjadi oleh karena rasul-rasul itu menumpangkan tangannya, ia menawarkan uang kepada mereka,  serta berkata: "Berikanlah juga kepadaku kuasa itu, supaya jika aku menumpangkan tanganku di atas seseorang, ia boleh menerima Roh Kudus." Tetapi Petrus berkata kepadanya: "Binasalah kiranya uangmu itu bersama dengan engkau, karena engkau menyangka, bahwa engkau dapat membeli karunia Allah dengan uang.Tidak ada bagian atau hakmu dalam perkara ini, sebab hatimu tidak lurus di hadapan Allah.  (Kis 8:14-21)

Dari kutipan di atas terlihat bahwa Roh Kudus, yakni yang diperkarakan oleh Simon, belum turun atas orang-orang Samaria meskipun mereka telah menerima keselamatan. Roh Kudus itu belum turun karena rasul (murid Tuhan Yesus) belum menumpangkan tangan atas mereka.

Turunnya Roh Kudus yang diperkarakan oleh Simon ini apa? Seperti yang terjadi di hari pentakosta (Karunia-karunia roh). Simon pengen bisa kayak begitu (mungkin karena latar belakang dia sebagai tukang sihir).

Quote
Lha kamu silahkan berikan pembelaanmu to... :doh:
 
Yeah right...
Title: Re: keKristenan pada pengertian kata "domba" ??
Post by: pinoq on September 10, 2012, 08:47:27 PM
meskipun mumet bin bingung,  saya masih terus mencoba tuk memahami arah dan maksud dari diskusi ini.

sambil belajar lah  :)

Diskusinya sudah beda dengan yang dilakukan oleh saya dan bro oda, mas. Ini sudah OOT.
Title: Re: keKristenan pada pengertian kata "domba" ??
Post by: St Yopi on September 11, 2012, 08:41:25 AM
Ya, dalam artian segala sesuatu yang terjadi di dunia ini tidak lolos dari hikmat dan rencana Allah. Bukan dalam artian, Allah mengingini/menghendaki segala sesuatu yang terjadi di dunia.
Sebelum mencipta dan pada akhirnya Tuhan ada, sampai disini mengerti maksudku?
Quote
Malaikat ada ya karena diciptakan Allah. Allah menciptakan malaikat untuk melayaniNya.
Tuhan nantinya tahu atau tidak kalau Malaikat akan berkhianat?
Quote
Kalo, hukuman....tunggu, hukuman yang mana yah?
Nah, setan awalnya bagaimana?
Quote
Ketika rasul-rasul di Yerusalem mendengar, bahwa tanah Samaria telah menerima firman Allah, mereka mengutus Petrus dan Yohanes ke situ. Setibanya di situ kedua rasul itu berdoa, supaya orang-orang Samaria itu beroleh Roh Kudus. Sebab Roh Kudus belum turun di atas seorangpun di antara mereka, karena mereka hanya dibaptis dalam nama Tuhan Yesus. Kemudian keduanya menumpangkan tangan di atas mereka, lalu mereka menerima Roh Kudus. Ketika Simon melihat, bahwa pemberian Roh Kudus terjadi oleh karena rasul-rasul itu menumpangkan tangannya, ia menawarkan uang kepada mereka,  serta berkata: "Berikanlah juga kepadaku kuasa itu, supaya jika aku menumpangkan tanganku di atas seseorang, ia boleh menerima Roh Kudus." Tetapi Petrus berkata kepadanya: "Binasalah kiranya uangmu itu bersama dengan engkau, karena engkau menyangka, bahwa engkau dapat membeli karunia Allah dengan uang.Tidak ada bagian atau hakmu dalam perkara ini, sebab hatimu tidak lurus di hadapan Allah.  (Kis 8:14-21)

Dari kutipan di atas terlihat bahwa Roh Kudus, yakni yang diperkarakan oleh Simon, belum turun atas orang-orang Samaria meskipun mereka telah menerima keselamatan. Roh Kudus itu belum turun karena rasul (murid Tuhan Yesus) belum menumpangkan tangan atas mereka.
Lha trus artinya? Bukankah mereka sudah sama seperti umat protestan, percaya, beriman dan telah dibaptis dalam Nama Tuhan Yesus?
Title: Re: keKristenan pada pengertian kata "domba" ??
Post by: pinoq on September 11, 2012, 07:08:45 PM
Sebelum mencipta dan pada akhirnya Tuhan ada, sampai disini mengerti maksudku?

??? Sori, bro. Beneran saya belum ngerti maksud bro yopi. Bisa dijelaskan lagi?

Quote
Tuhan nantinya tahu atau tidak kalau Malaikat akan berkhianat?

Tuhan tahu mana malaikat yang nantinya berkhianat.

Quote
Nah, setan awalnya bagaimana?

Setan awalnya malaikat. Terus dia berontak/melawan Allah. Terus dia dihancurkan oleh Allah.

Quote
Lha trus artinya? Bukankah mereka sudah sama seperti umat protestan, percaya, beriman dan telah dibaptis dalam Nama Tuhan Yesus?

Ya artinya mereka (orang-orang Samaria itu) sudah jadi orang Kristen (anggota Gereja) melalui pemberitaan Filipus.

Para rasul denger soal apa yang terjadi dng orang-orang Samaria, dan mengutus Petrus dan Yohanes. Petrus dan Yohanes berdoa supaya orang-orang Samaria itu beroleh Roh Kudus. Sebab, Roh Kudus belum turun di atas seorangpun di antara mereka.

"Roh Kudus belum turun di atas seorangpun di antara mereka" di sini merujuk pada pekerjaan Roh Kudus dalam hal memberikan kuasa kepada orang2 Kristen untuk menjadi saksiNya di seluruh dunia (Kis 1:8), bukan merujuk pada pekerjaan Roh Kudus dalam hal melahirbarukan orang sehingga menikmati karya penebusan dosa Yesus Kristus.

(Ini mau ke mana sih, bro?)


Salam
Title: Re: keKristenan pada pengertian kata "domba" ??
Post by: St Yopi on September 12, 2012, 05:30:58 AM
??? Sori, bro. Beneran saya belum ngerti maksud bro yopi. Bisa dijelaskan lagi?

Tuhan tahu mana malaikat yang nantinya berkhianat.

Setan awalnya malaikat. Terus dia berontak/melawan Allah. Terus dia dihancurkan oleh Allah.
Sebenarnya kamu sudah tahu, lihat psotingan kamu diatas:

1. Tuhan (A): Ada pada awal penciptaan (kemarin)

2. Tuhan (B): Ada pada saat ini

3. Tuhan (C): Ada pada akhir dunia (besok/masa depan)

Nah, Tuhan baik pada saat A, B dan C adalah Tuhan yang sama (kekekalan), sampai disini paham?
Quote
Ya artinya mereka (orang-orang Samaria itu) sudah jadi orang Kristen (anggota Gereja) melalui pemberitaan Filipus.
Para rasul denger soal apa yang terjadi dng orang-orang Samaria, dan mengutus Petrus dan Yohanes. Petrus dan Yohanes berdoa supaya orang-orang Samaria itu beroleh Roh Kudus. Sebab, Roh Kudus belum turun di atas seorangpun di antara mereka.
"Roh Kudus belum turun di atas seorangpun di antara mereka" di sini merujuk pada pekerjaan Roh Kudus dalam hal memberikan kuasa kepada orang2 Kristen untuk menjadi saksiNya di seluruh dunia (Kis 1:8), bukan merujuk pada pekerjaan Roh Kudus dalam hal melahirbarukan orang sehingga menikmati karya penebusan dosa Yesus Kristus.
Lha trus apa to? Yang namanya belum mendapat Roh Kudus ya berarti belum dapat Roh Kudus!

Susah amat menerima kebenaran Alkitab?
Quote
Ini mau ke mana sih, bro?
Hasil diskusi akan menunjukkan arahnya
Title: Re: keKristenan pada pengertian kata "domba" ??
Post by: pinoq on September 12, 2012, 07:48:50 AM
Sebenarnya kamu sudah tahu, lihat psotingan kamu diatas:

1. Tuhan (A): Ada pada awal penciptaan (kemarin)

2. Tuhan (B): Ada pada saat ini

3. Tuhan (C): Ada pada akhir dunia (besok/masa depan)

Nah, Tuhan baik pada saat A, B dan C adalah Tuhan yang sama (kekekalan), sampai disini paham?
Ooo gitu maksudnya. Ya sekarang saya paham setelah ditulis dng jelas begitu. Sebelumnya tulisan bro yopi ga saya pahami. ("Sebelum mencipta dan pada akhirnya Tuhan ada.." --> ga jelas)

Quote
Lha trus apa to? Yang namanya belum mendapat Roh Kudus ya berarti belum dapat Roh Kudus!

Susah amat menerima kebenaran Alkitab?
Hahaha... jng marah2 dan pakai bahasa yg merendahkan dong. Percuma. Lha wong saya sudah paling rendah kok. Ntar malah kamu rugi sendiri lho..

Anyway,saya kan memang bilang bahwa Roh Kudus belum turun ke atas mereka, sama seperti sewaktu Petrus ditanya Yesus ttg siapa Dia menurutnya, pada saat itu Roh Kudus juga belum turun atas Petrus dan murid2, walaupun Petrus sudah bisa menyebut Yesus sebagai Mesias (Allah sudah melahirbarukan Petrus).

Quote
Hasil diskusi akan menunjukkan arahnya
Diskusi yg mana? Yang terjadi sejauh ini sepertinya cuma role-playing deh. Kamu jadi semacam inkuisitor dan saya penjahatnya.

Well, go ahead. I'll satisfy your desire. Hihihi...
Title: Re: keKristenan pada pengertian kata "domba" ??
Post by: St Yopi on September 12, 2012, 07:54:46 AM
Ooo gitu maksudnya. Ya sekarang saya paham setelah ditulis dng jelas begitu. Sebelumnya tulisan bro yopi ga saya pahami. ("Sebelum mencipta dan pada akhirnya Tuhan ada.." --> ga jelas)
Jadi, dosa dan iblis berasal darimana?
Quote
Anyway,saya kan memang bilang bahwa Roh Kudus belum turun ke atas mereka, sama seperti sewaktu Petrus ditanya Yesus ttg siapa Dia menurutnya, pada saat itu Roh Kudus juga belum turun atas Petrus dan murid2, walaupun Petrus sudah bisa menyebut Yesus sebagai Mesias (Allah sudah melahirbarukan Petrus).
Ya, berarti hanya percaya dan beriman belum mendapat Roh Kudus kan?
Title: Re: keKristenan pada pengertian kata "domba" ??
Post by: pinoq on September 12, 2012, 11:30:53 AM
Jadi, dosa dan iblis berasal darimana?
Dosa adl kondisi kehendak, pemikiran, dan tindakan mahluk ciptaan (manusia dan malaikat) yang melawan Allah. Jadi, dosa diciptakan oleh dari mahluk ciptaan.

Iblis adalah malaikat yg jatuh ke dalam dosa. Jadi, iblis adalah ciptaan si malaikat ybs.


Quote
berarti hanya percaya dan beriman belum mendapat Roh Kudus kan?
Belum, dalam artian belum mendapatkan karunia Allah yang "memanggil" atau "membekali" seorang untuk bersaksi.

Sudah, dalam artian mendapatkan kelahiran baru yg menyelamatkan.

Contoh:
Petrus bisa mengatakan bahwa Yesus adl Mesias --> telah menerima kelahiranbaru oleh Roh Kudus, tapi belum menerima karunia utk bersaksi.
Petrus menerima Roh Kudus di hari Pentakosta --> Petrus menerima karunia utk bersaksi.

Title: Re: keKristenan pada pengertian kata "domba" ??
Post by: bruce on September 12, 2012, 12:20:51 PM
@Pinoq

Quote
Dosa adl kondisi kehendak, pemikiran, dan tindakan mahluk ciptaan (manusia dan malaikat) yang melawan Allah. Jadi, dosa diciptakan oleh dari mahluk ciptaan.

Jadi anda percaya bahwa mahluk ciptaan dapat menciptakan ya, bro?

Syalom
Title: Re: keKristenan pada pengertian kata "domba" ??
Post by: St Yopi on September 12, 2012, 12:38:52 PM
Dosa adl kondisi kehendak, pemikiran, dan tindakan mahluk ciptaan (manusia dan malaikat) yang melawan Allah. Jadi, dosa diciptakan oleh dari mahluk ciptaan.
Kenapa mereka melawan Allah?
Quote
Iblis adalah malaikat yg jatuh ke dalam dosa. Jadi, iblis adalah ciptaan si malaikat ybs.
Kenapa Malaikat tersebut jatuh kedalam dosa?
Quote
Belum, dalam artian belum mendapatkan karunia Allah yang "memanggil" atau "membekali" seorang untuk bersaksi.
Hubungannya apa?
Quote
Sudah, dalam artian mendapatkan kelahiran baru yg menyelamatkan.
Sejak kapan tanpa Roh Kudus bisa selamat?

Itu sama saja dengan menghujat Roh Kudus!
Quote
Petrus bisa mengatakan bahwa Yesus adl Mesias --> telah menerima kelahiranbaru oleh Roh Kudus, tapi belum menerima karunia utk bersaksi.
Petrus menerima Roh Kudus di hari Pentakosta --> Petrus menerima karunia utk bersaksi.
Salah! St Petrus dkk menerima Roh Kudus dari Tuhan Yesus yaitu dengan cara menghembusi mereka.

Cobalah baca Alkitab dengan baik dan benar ya...
Title: Re: keKristenan pada pengertian kata "domba" ??
Post by: pinoq on September 12, 2012, 01:08:28 PM
@Pinoq

Jadi anda percaya bahwa mahluk ciptaan dapat menciptakan ya, bro?

Syalom

Iya, bro.
Tapi,tentunya, bukan seperti Allah mencipta.

Salam
Title: Re: keKristenan pada pengertian kata "domba" ??
Post by: pinoq on September 12, 2012, 01:18:43 PM
Kenapa mereka melawan Allah?
Mereka ingin jadi sama seperti Allah.
Quote
Kenapa Malaikat tersebut jatuh kedalam dosa?
Ia ingin jadi sama seperti Allah
Quote
Hubungannya apa?
silahkan rujuk ke pekerjaan2 Roh Kudus

Quote
Sejak kapan tanpa Roh Kudus bisa selamat?

Itu sama saja dengan menghujat Roh Kudus!
Saya tidak mengatakan demikian. Silahkan cek lagi dan tunjukan kepada saya kalau memang saya mengatakan demikian. Saya menunggu kamu untuk menjawab yg satu ini karena kamu telah dua kali merendahkan saya.

Quote
St Petrus dkk menerima Roh Kudus dari Tuhan Yesus yaitu dengan cara menghembusi mereka.

Cobalah baca Alkitab dengan baik dan benar ya...
Iya saya tahu itu, dan saya juga tidak pernah menyangkalnya.
Title: Re: keKristenan pada pengertian kata "domba" ??
Post by: St Yopi on September 12, 2012, 02:06:45 PM
Mereka ingin jadi sama seperti Allah. Ia ingin jadi sama seperti Allah
Kenapa mereka ingin seperti Allah?
Quote
silahkan rujuk ke pekerjaan2 Roh Kudus
Dalam Alkitab disebut belum mendapat Roh Kudus, bukan pekerjaan-pekerjaan Roh Kudus
Quote
Saya tidak mengatakan demikian. Silahkan cek lagi dan tunjukan kepada saya kalau memang saya mengatakan demikian. Saya menunggu kamu untuk menjawab yg satu ini karena kamu telah dua kali merendahkan saya.
Anda mengatakan:

"Belum, dalam artian belum mendapatkan karunia Allah yang "memanggil" atau "membekali" seorang untuk bersaksi. Sudah, dalam artian mendapatkan kelahiran baru yg menyelamatkan."

Nah, belum mendpata Roh Kudus tapi sudah mendapat karena sudah lahir baru yang menyelamatkan!

Menurutmu, Roh Kudus itu apa sehingga kamu mendefinisikan sesuka hatimu?
Quote
Iya saya tahu itu, dan saya juga tidak pernah menyangkalnya.
Okelah kalo begitu
Title: Re: keKristenan pada pengertian kata "domba" ??
Post by: pinoq on September 12, 2012, 02:53:44 PM
Kenapa mereka ingin seperti Allah?
IMO karena mereka melihat bahwa Allah itu berkuasa dan lebih berkuasa daripada mereka sehingga mereka ingin menjadi seperti Allah.

Quote
Dalam Alkitab disebut belum mendapat Roh Kudus, bukan pekerjaan-pekerjaan Roh Kudus

Anda mengatakan:

"Belum, dalam artian belum mendapatkan karunia Allah yang "memanggil" atau "membekali" seorang untuk bersaksi. Sudah, dalam artian mendapatkan kelahiran baru yg menyelamatkan."

Nah, belum mendpata Roh Kudus tapi sudah mendapat karena sudah lahir baru yang menyelamatkan!

Menurutmu, Roh Kudus itu apa sehingga kamu mendefinisikan sesuka hatimu?

Hati saya suka mendefinisikan Roh Kudus seperti ini:

Pribadi ketiga Allah Tritunggal, Pengilham Ilahi Alkitab, yang menginsyafkan manusia akan dosa mereka melalui Firman-Nya, yang melahirbarukan mereka, sehingga tumbuh iman dan pertobatan kepada Yesus Kristus untuk keselamatan; Dia memperlengkapi orang-orang beriman dengan kuasa untuk menaati hukum-hukum Allah; Dia memberikan karunia-karunia kepada Gereja Yesus Kristus untuk pelayanan orang kudus; Dia bersyafaat bagi orang beriman dengan keluh kesah yang tak terucapkan untuk dan sampai hari pemuliaan umat Allah.

Di bawah ini cara saya membaca Kis 8

Kis 8:12 "Tetapi sekarang mereka percaya kepada Filipus yang memberitakan Injil tentang Kerajaan Allah dan tentang nama Yesus Kristus, dan mereka memberi diri mereka dibaptis, baik laki-laki maupun perempuan." ---> kelahiran baru yang menyelamatkan. (bandingkan dng Kis 2:38)


Kis 8:16 -17 "Sebab Roh Kudus belum turun di atas seorangpun di antara mereka, karena mereka hanya dibaptis dalam nama Tuhan Yesus. Kemudian keduanya menumpangkan tangan di atas mereka, lalu mereka menerima Roh Kudus." ---> Roh Kudus belum turun sebagaimana Ia turun pada hari Pentakosta (Kis 2:4). Dia belum datang atas mereka sebagaimana dijanjikan Bapa (Kis 1:4) dan seperti dinubuatkan Kristus "kamu akan dibaptis dengan Roh Kudus" (Kis 1:5).


Jadi, bukan berarti Roh Kudus turun dan naik lagi dan turun lagi.
Title: Re: keKristenan pada pengertian kata "domba" ??
Post by: St Yopi on September 12, 2012, 03:55:09 PM
IMO karena mereka melihat bahwa Allah itu berkuasa dan lebih berkuasa daripada mereka sehingga mereka ingin menjadi seperti Allah.
Mengapa setelah mereka melihat hal tersebut kemudian mereka menginginkannya?
Quote
Hati saya suka mendefinisikan Roh Kudus seperti ini:
Pribadi ketiga Allah Tritunggal, Pengilham Ilahi Alkitab, yang menginsyafkan manusia akan dosa mereka melalui Firman-Nya, yang melahirbarukan mereka, sehingga tumbuh iman dan pertobatan kepada Yesus Kristus untuk keselamatan; Dia memperlengkapi orang-orang beriman dengan kuasa untuk menaati hukum-hukum Allah; Dia memberikan karunia-karunia kepada Gereja Yesus Kristus untuk pelayanan orang kudus; Dia bersyafaat bagi orang beriman dengan keluh kesah yang tak terucapkan untuk dan sampai hari pemuliaan umat Allah.
Di bawah ini cara saya membaca Kis 8
Kis 8:12 "Tetapi sekarang mereka percaya kepada Filipus yang memberitakan Injil tentang Kerajaan Allah dan tentang nama Yesus Kristus, dan mereka memberi diri mereka dibaptis, baik laki-laki maupun perempuan." ---> kelahiran baru yang menyelamatkan. (bandingkan dng Kis 2:38)
Kis 8:16 -17 "Sebab Roh Kudus belum turun di atas seorangpun di antara mereka, karena mereka hanya dibaptis dalam nama Tuhan Yesus. Kemudian keduanya menumpangkan tangan di atas mereka, lalu mereka menerima Roh Kudus." ---> Roh Kudus belum turun sebagaimana Ia turun pada hari Pentakosta (Kis 2:4). Dia belum datang atas mereka sebagaimana dijanjikan Bapa (Kis 1:4) dan seperti dinubuatkan Kristus "kamu akan dibaptis dengan Roh Kudus" (Kis 1:5).
Lalu, mengapa harus menumpangkan tangan baru mendapat Roh Kudus? Bukankah mereka sudah dibaptis dan mereka percaya?
Quote
Jadi, bukan berarti Roh Kudus turun dan naik lagi dan turun lagi.
Tidak ada Roh Kudus seperti itu, sekali mendapat Roh Kudus tentu akan dijaga dalam Roh Allah.
Title: Re: keKristenan pada pengertian kata "domba" ??
Post by: pinoq on September 12, 2012, 05:43:51 PM
Mengapa setelah mereka melihat hal tersebut kemudian mereka menginginkannya?
Ya, karena mereka menginginkannya (ingin jadi sama seperti Allah); karena mereka tidak puas dengan diri mereka sendiri.

Quote
Lalu, mengapa harus menumpangkan tangan baru mendapat Roh Kudus? Bukankah mereka sudah dibaptis dan mereka percaya?
Tidak harus menumpangkan tangan dulu kok. (Kis 10:43-44)

Quote
Tidak ada Roh Kudus seperti itu, sekali mendapat Roh Kudus tentu akan dijaga dalam Roh Allah.
Saya juga percaya seperti itu.
Title: Re: keKristenan pada pengertian kata "domba" ??
Post by: St Yopi on September 12, 2012, 06:26:44 PM
Ya, karena mereka menginginkannya (ingin jadi sama seperti Allah); karena mereka tidak puas dengan diri mereka sendiri.
Mengapa mereka bisa tidak puas?
Quote
Tidak harus menumpangkan tangan dulu kok. (Kis 10:43-44)
44 Ketika Petrus sedang berkata demikian, turunlah Roh Kudus ke atas semua orang yang mendengarkan pemberitaan itu.

Dlm Alkitab, ada 4 cara mendapat Roh Kudus:

1. Melalui hembusan: Tuhan Yesus
2. Melalui salam: Bunda Maria
3. Melalui perkataan/kotbah: St Petrus
4. Melalui penumpangan tangan: Para Rasul yang Uskup
Quote
Saya juga percaya seperti itu.
Nah, berarti memang tidak karena baptis, mendengar firman  dan percaya saja, melainkan melalui Sakramen
Title: Re: keKristenan pada pengertian kata "domba" ??
Post by: pinoq on September 12, 2012, 07:40:03 PM
Mengapa mereka bisa tidak puas?
Karena mereka lihat diri mereka tidak lebih berkuasa daripada Allah.

Quote
Dlm Alkitab, ada 4 cara mendapat Roh Kudus:

1. Melalui hembusan: Tuhan Yesus
2. Melalui salam: Bunda Maria
3. Melalui perkataan/kotbah: St Petrus
4. Melalui penumpangan tangan: Para Rasul yang Uskup

Yak, saya lihat semua itu ada di Alkitab.
Quote
Nah, berarti memang tidak karena baptis, mendengar firman  dan percaya saja, melainkan melalui Sakramen

Yap, betul. Baptis itu sakramen, kan?
Title: Re: keKristenan pada pengertian kata "domba" ??
Post by: St Yopi on September 12, 2012, 11:28:07 PM
Karena mereka lihat diri mereka tidak lebih berkuasa daripada Allah.
Kenapa hanya dengan melihat mereka ingin?
Quote
Yak, saya lihat semua itu ada di Alkitab.
Tidak ada bukti dalam Alkitab bahwa hanya dengan percaya mendapat Roh Kudus
Quote
Yap, betul. Baptis itu sakramen, kan?
Yang dimaksud adalah Sakramen Krisma
Title: Re: keKristenan pada pengertian kata "domba" ??
Post by: pinoq on September 13, 2012, 03:25:17 PM
Kenapa hanya dengan melihat mereka ingin?
Karena mereka diciptakan dengan sempurna --> dalam hal ini maksudnya: dengan pengetahuan akan nilai.

Quote
Tidak ada bukti dalam Alkitab bahwa hanya dengan percaya mendapat Roh Kudus
Yap, tidak ada.

Quote
Yang dimaksud adalah Sakramen Krisma
Apa itu Sakramen Krisma?
Title: Re: keKristenan pada pengertian kata "domba" ??
Post by: St Yopi on September 13, 2012, 06:35:09 PM
Karena mereka diciptakan dengan sempurna --> dalam hal ini maksudnya: dengan pengetahuan akan nilai.
Seingat saya Adam tidak seperti itu.
Quote
Yap, tidak ada.
Kita sudah sepaham sampai disini. Case closed!
Quote
Apa itu Sakramen Krisma?
Penumpangan tangan Rasuli (Uskup)
Title: Re: keKristenan pada pengertian kata "domba" ??
Post by: pinoq on September 13, 2012, 07:12:47 PM
Seingat saya Adam tidak seperti itu.

Alkitab memang tidak menjelaskan secara eksplisit hal ttg pengetahuan akan nilai ini. Tapi bila kita baca ayat ini:

Lalu sahut perempuan itu kepada ular itu: "Buah pohon-pohonan dalam taman ini boleh kami makan, tetapi tentang buah pohon yang ada di tengah-tengah taman, Allah berfirman: Jangan kamu makan ataupun raba buah itu, nanti kamu mati."

atau yang ini

Perempuan itu melihat, bahwa buah pohon itu baik untuk dimakan dan sedap kelihatannya, lagipula pohon itu menarik hati karena memberi pengertian. Lalu ia mengambil dari buahnya dan dimakannya dan diberikannya juga kepada suaminya yang bersama-sama dengan dia, dan suaminyapun memakannya.

maka kita dapat melihat bahwa Adam dan Hawa memiliki konsep nilai (lihat bagian yang saya garis bawahi). Konsep nilai itu cuma memberitahu mana yang baik dan tidak baik, dan gradasi di antaranya (kurang baik, lebih baik, dll)

Apa yang lahir dari proses penilaian ini yang kemudian menjadi objek keinginan.

Quote
Kita sudah sepaham sampai disini. Case closed
Good.

Tidak ada orang yang bisa percaya bahwa Yesus adalah Allah dan Juruselamat tanpa pekerjaan Roh Kudus. Yang ada paling orang ngaku-ngaku percaya tapi di mulut saja. Dan kepada orang-orang seperti ini, Tuhan Yesus bilang ;"Enyahlah!" dan Yakobus menunjukan dakwaannya.

Quote
Penumpangan tangan Rasuli (Uskup)
Itu beda dng sakramen baptis yah? Bedanya di mana? (Saya bener-bener nggak tahu nih)
Title: Re: keKristenan pada pengertian kata "domba" ??
Post by: St Yopi on September 13, 2012, 08:21:21 PM
Alkitab memang tidak menjelaskan secara eksplisit hal ttg pengetahuan akan nilai ini. Tapi bila kita baca ayat ini:
Lalu sahut perempuan itu kepada ular itu: "Buah pohon-pohonan dalam taman ini boleh kami makan, tetapi tentang buah pohon yang ada di tengah-tengah taman, Allah berfirman: Jangan kamu makan ataupun raba buah itu, nanti kamu mati."
atau yang ini
Perempuan itu melihat, bahwa buah pohon itu baik untuk dimakan dan sedap kelihatannya, lagipula pohon itu menarik hati karena memberi pengertian. Lalu ia mengambil dari buahnya dan dimakannya dan diberikannya juga kepada suaminya yang bersama-sama dengan dia, dan suaminyapun memakannya.
maka kita dapat melihat bahwa Adam dan Hawa memiliki konsep nilai (lihat bagian yang saya garis bawahi). Konsep nilai itu cuma memberitahu mana yang baik dan tidak baik, dan gradasi di antaranya (kurang baik, lebih baik, dll)
Apa yang lahir dari proses penilaian ini yang kemudian menjadi objek keinginan.
1. Kenapa mereka mempunyai keinginan?

2. Disebutkan mereka tidak punya pengetahuan, berarti ya tidak punya pengetahuan!
Quote
Itu beda dng sakramen baptis yah? Bedanya di mana? (Saya bener-bener nggak tahu nih)
Bedanya bandingkan dengan Kisah Para Rasul tersebut