Forim Iman Kristen
Diskusi Tanya Jawab => Diskusi Kristen => Topic started by: St Yopi on September 21, 2012, 09:36:15 AM
-
Bro, kalau mau bahas tentu saja satu persatu, mana ada diskusi langsung pada kesimpulan?
Jelas ketika kita mendiskusikan TULIP, kita mulai membahas T, kemudian U, kemudian L, kemudian I dan terakhir P!
Harusnya bro cukup paham mengenai hal ini, apalagi bro sudah lama malang melintang di forum tetangga...
Dengan pengertian bro bahwa Henokh bisa tidak terkena TD karena perbuatannya, jelas doktrin anda sudah seperti benang ruwet, saling menghancurkan satu sama lain...
Jadi, untuk T pada TULIP yaitu TD, bro harus dapat menjelaskan mengenai Henokh, Abraham, Elia, Musa, Maria dan Yohanes Pembaptis, mereka sudah di Surga lho....
Silahkan...
Silahkan dilanjutkan...
-
shakes,
yang saya merahin, sempet "rame" antara saya dgn pinoq.
Sepertinya (saya gak tau pasti) bagi penganut TULIP, Kedaulatan Allah adalah kedaulatan sesuka suka hati --- TANPA DASAR atopun alasan.
Seperti yg pernah saya contoh analogi, apabila ada seorang Pendeta dihadapi oleh dua pengemis minta makan - maka adalah suka suka Pendeta utk memberi makan satu pengemis, yang lainnya di biarkan.
Inilah yg sepertinya para TULIP menyatakan bhw hal tsb --- demikian pula pada Allah, kedaulatanNYA yang BENAR seperti itu.
Sesuka suka hati Allah (Pendeta didalam analogi) kepada siapa Dia/dia (Pendeta) mau berbelas kasih.
Bagi saya, menurut saya sendiri --- itu BUKAN kedaulatan namanya.
Kedaulatan itu memerlukan "hukum" ... dimana sisi yg berdaulat itu otomatis HARUS bertindak sesuai dgn "hukum" yang dicanangkan --- tanpa pengaruh2 faktor eksternal lainnya.
Sebagai contoh, apabila "hukum" berbunyi : "mintalah maka akan diberikan" --- maka Pendeta tsb akan memberikan makanan kepada kedua pengemis tsb ... sekalipun yg dipunyai Pendeta tinggal sepiring nasi, maka sepiring nasi tsb dibagi dua --- TANPA pengaruh faktor eksternal, misal pengemis yg satu memuji muji si Pendeta itu orang baik, pengemis yang lainnya tidak ... sehingga si Pendeta hanya memberi makan kepada pengemis yg memuji.
Dan sampe sekarang, sungguh saya masih belum bisa memahami --- ada pandangan bahwa Kedaulatan Allah, adalah kedaulatan yg sesuka suka hati. (yang sekali lagi, ---imo--- hal yg sesuka suka hati, itu mah BUKAN dan tidak bisa disebut berdaulat).
:)
salam.
pindahan dari board ajaran ... :)
salam.
-
pindahan dari board ajaran ... :)
salam.
Salam Damai.
Kalo dijawab begini gimana hayoo
"Contoh diatas kan diambil dari cara pandang manusia yang terbatas. Kita tidak akan dapat mengetahui pemikiran Allah yang tidak terbatas"
GBU
:)
-
Salam Damai.
Kalo dijawab begini gimana hayoo
"Contoh diatas kan diambil dari cara pandang manusia yang terbatas. Kita tidak akan dapat mengetahui pemikiran Allah yang tidak terbatas"
itulah phooey...
Kalo sudah tau yg ungu, kenapa kita gak ambil simpel aja dgn berpendapat pada apa yg bisa kita ketahui dari kacamata kita sbg manusia ?
Kenapa kita jadi seolah olah tau --- bhw kedaulatan Allah itu adalah PASTI model "suka suka gue donk" dari sudut pandang ke-Allah-an ?
Sementara kita saja di bumi, sudah sangat tau ---dari kacamata manusia--- bentuk sebuah kedaulatan adalah BUKAN bentuk yg semena-mena "suka suka gue" .... apalagi dari sudut pandang ke-Allah-an ?
:)
salam.
-
itulah phooey...
Kalo sudah tau yg ungu, kenapa kita gak ambil simpel aja dgn berpendapat pada apa yg bisa kita ketahui dari kacamata kita sbg manusia ?
Kenapa kita jadi seolah olah tau --- bhw kedaulatan Allah itu adalah PASTI model "suka suka gue donk" dari sudut pandang ke-Allah-an ?
Sementara kita saja di bumi, sudah sangat tau ---dari kacamata manusia--- bentuk sebuah kedaulatan adalah BUKAN bentuk yg semena-mena "suka suka gue" .... apalagi dari sudut pandang ke-Allah-an ?
:)
salam.
Siippp Bro Oda.
Sekarang menunggu jawaban rekan2 lain. Saya masih menunggu pendapat Bro CT.......mudah2an online :)
GBU
:)
-
Ayo bro CT panggil temen-temennya,... he he he
-
yang saya merahin, sempet "rame" antara saya dgn pinoq.
Sepertinya (saya gak tau pasti) bagi penganut TULIP, Kedaulatan Allah adalah kedaulatan sesuka suka hati --- TANPA DASAR atopun alasan.
Seperti yg pernah saya contoh analogi, apabila ada seorang Pendeta dihadapi oleh dua pengemis minta makan - maka adalah suka suka Pendeta utk memberi makan satu pengemis, yang lainnya di biarkan.
Inilah yg sepertinya para TULIP menyatakan bhw hal tsb --- demikian pula pada Allah, kedaulatanNYA yang BENAR seperti itu.
Sesuka suka hati Allah (Pendeta didalam analogi) kepada siapa Dia/dia (Pendeta) mau berbelas kasih.
Bagi saya, menurut saya sendiri --- itu BUKAN kedaulatan namanya.
Kedaulatan itu memerlukan "hukum" ... dimana sisi yg berdaulat itu otomatis HARUS bertindak sesuai dgn "hukum" yang dicanangkan --- tanpa pengaruh2 faktor eksternal lainnya.
Sebagai contoh, apabila "hukum" berbunyi : "mintalah maka akan diberikan" --- maka Pendeta tsb akan memberikan makanan kepada kedua pengemis tsb ... sekalipun yg dipunyai Pendeta tinggal sepiring nasi, maka sepiring nasi tsb dibagi dua --- TANPA pengaruh faktor eksternal, misal pengemis yg satu memuji muji si Pendeta itu orang baik, pengemis yang lainnya tidak ... sehingga si Pendeta hanya memberi makan kepada pengemis yg memuji.
Dan sampe sekarang, sungguh saya masih belum bisa memahami --- ada pandangan bahwa Kedaulatan Allah, adalah kedaulatan yg sesuka suka hati. (yang sekali lagi, ---imo--- hal yg sesuka suka hati, itu mah BUKAN dan tidak bisa disebut berdaulat).
pindahan dari board ajaran ... :)
salam.
Bro oda ngopi lagi yuk.
Bro oda bilang, "Kedaulatan itu memerlukan "hukum" ... dimana sisi yg berdaulat itu otomatis HARUS bertindak sesuai dgn "hukum" yang dicanangkan --- tanpa pengaruh2 faktor eksternal lainnya."
Dan, saya bilang: ya begitulah yang terjadi. Begitulah Kedaulatan Allah itu ber"hukum": Orang yang berdosa mati. Setiap orang yang percaya kepadaNya diselamatkanNya.
Dan, kedaulatan Allah yang "suka-suka gue" itu juga tidak melanggar hukum ini, kan? Coba lihat:
Allah mengasihi siapa yang mau Ia kasihi, dan membenci siapa yang Ia mau benci --> ini kedaulatan "suka-suka gue". Sekarang kita lihat bagaimana kedaulatan ini bekerja dalam "bahasa" hukum di atas:
Ia mau benci orang yang berdosa <--> Orang yang berdosa mati
Ia mau mengasihi orang yang percaya kepadaNya <--> Orang yang percaya kepadaNya diselamatkanNya.
Klop, kan?
Salam
-
Shallom semua..
Sebagai member baru, salam kenal buat yang ada di thread ini.
Kalau boleh ikut sumbang pikiran dan pendapat..
Doktrin pilihan merupakan doktrin yang sulit dipahami. Namun memang pada akhirnya, saya percaya bahwa itulah salah satu kedaulatan Allah, hak prerogatif Allah.
Memahami kedaulatan Allah, tentu tidak bisa dg menggunakan kacamata manusia yang bernatur dosa. Artinya kita perlu memahami Allah dalam naturNya yang adil dan benar, karena itulah karakter Allah. Pemahaman yg sederhana adalah manusia dg naturnya berusaha untuk melakukan hal yang baik dan benar, sehingga sering kita menempatkan Allah pada konsep pikir yang sama. Karena itu, kita tidak bisa berpikir bahwa Allah melakukan sesuatu dengan asumsi karena hal itu baik, adil dan benar. Kebenarannya adalah Allah selalu melakukan hal baik, adil dan benar karena Dia berkehendak demikian, itulah natur Allah.
(Ayub 8:3 Masakan Allah membengkokkan keadilan? Masakan Yang Mahakuasa membengkokkan kebenaran?),
(Yes 5:16 Tetapi Tuhan semesta alam akan ternyata maha tinggi dalam keadilan-Nya, dan Allah yang maha kudus akan menyatakan kekudusan-Nya dalam kebenaran-Nya).
Alkitab mencatat berulangkali 'doktrin pilihan' sbg kedaulatan Allah sejak awal penciptaan (Kej1:31), pilihanNya atas bangsa Israel (Ul7:6, Rom 9:17-18), rencana penebusan dosa (Yes25:1, 46:10, 55:11), bahkan bagi Kristus Allah sendiri menyatakanNya sbg pilihanNya (Luk9:35). Dan Kristus juga mengkonfirmasi pilihan dan kedaulatan Bapa (Yoh 6:37,44) dan kedaulatanNya sendiri (Yoh15:16) atas manusia. Rasul Paulus menjelaskan doktrin kepada jemaat Efesus (Ef1:4-6) dan Lukas sangat memahami otoritas pilihan Allah.
(Kis13:48 Mendengar itu bergembiralah semua orang yang tidak mengenal Allah dan mereka memuliakan firman Tuhan; dan semua orang yang ditentukan Allah untuk hidup yang kekal, menjadi percaya).
Adakah ini adil?
Tuhan Yesus kembali mengingatkan akan tugasNya dalam menjalankan kehendak Bapa.
(Yoh 6:39 Dan Inilah kehendak Dia yang telah mengutus Aku, yaitu supaya dari semua yang telah diberikan-Nya kepada-Ku jangan ada yang hilang, tetapi supaya Kubangkitkan pada akhir zaman).
Bahkan Paulus pun menampik asumsi akan ketidakadilan Allah dg pernyataan keras
(Roma 9:14-16 Jika demikian, apakah yang hendak kita katakan? Apakah Allah tidak adil? Mustahil! Sebab Ia berfirman kepada Musa: "Aku akan menaruh belas kasihan kepada siapa Aku mau menaruh belas kasihan dan Aku akan bermurah hati kepada siapa Aku mau bermurah hati."
Jadi hal itu tidak tergantung pada kehendak orang atau usaha orang, tetapi kepada kemurahan hati Allah).
Lalu buat apalagi penginjilan, buat apa Yesus datang?
Paulus menjawab dg pernyataan tegas untuk tunduk kepada kedaulatan Allah (Rom9:18-24).
Penginjilan adalah tugas yang diberikan Kristus bagi setiap orang percaya. Dan melalui penginjilan, Firman kebenaran yang adalah penyataan Kristus, menjangkau jiwa-jiwa pilihan Allah, yang melalui karya Roh Kudus menjadi percaya.
(2Tes2:13 Akan tetapi kami harus selalu mengucap syukur kepada Allah karena kamu, saudara-saudara, yang dikasihi Tuhan, sebab Allah dari mulanya telah memilih kamu untuk diselamatkan dalam Roh yang menguduskan kamu dan dalam kebenaran yang kamu percayai).
Roh yang memberi kemampuan untuk mengaku dan percaya dengan iman akan karya salib Kristus sbg tanda keselamatan.
(Rom10:9 Sebab jika kamu mengaku dengan mulutmu, bahwa Yesus adalah Tuhan, dan percaya dalam hatimu, bahwa Allah telah membangkitkan Dia dari antara orang mati, maka kamu akan diselamatkan).
Mohon dikoreksi bila ada yang keliru,
Terima kasih.
Tuhan Yesus memberkati.
-
Doktrin pilihan merupakan doktrin yang sulit dipahami. Namun memang pada akhirnya, saya percaya bahwa itulah salah satu kedaulatan Allah, hak prerogatif Allah.
Memahami kedaulatan Allah, tentu tidak bisa dg menggunakan kacamata manusia yang bernatur dosa. Artinya kita perlu memahami Allah dalam naturNya yang adil dan benar, karena itulah karakter Allah. Pemahaman yg sederhana adalah manusia dg naturnya berusaha untuk melakukan hal yang baik dan benar, sehingga sering kita menempatkan Allah pada konsep pikir yang sama. Karena itu, kita tidak bisa berpikir bahwa Allah melakukan sesuatu dengan asumsi karena hal itu baik, adil dan benar. Kebenarannya adalah Allah selalu melakukan hal baik, adil dan benar karena Dia berkehendak demikian, itulah natur Allah.
(Ayub 8:3 Masakan Allah membengkokkan keadilan? Masakan Yang Mahakuasa membengkokkan kebenaran?),
(Yes 5:16 Tetapi Tuhan semesta alam akan ternyata maha tinggi dalam keadilan-Nya, dan Allah yang maha kudus akan menyatakan kekudusan-Nya dalam kebenaran-Nya).
Alkitab mencatat berulangkali 'doktrin pilihan' sbg kedaulatan Allah sejak awal penciptaan (Kej1:31), pilihanNya atas bangsa Israel (Ul7:6, Rom 9:17-18), rencana penebusan dosa (Yes25:1, 46:10, 55:11), bahkan bagi Kristus Allah sendiri menyatakanNya sbg pilihanNya (Luk9:35). Dan Kristus juga mengkonfirmasi pilihan dan kedaulatan Bapa (Yoh 6:37,44) dan kedaulatanNya sendiri (Yoh15:16) atas manusia. Rasul Paulus menjelaskan doktrin kepada jemaat Efesus (Ef1:4-6) dan Lukas sangat memahami otoritas pilihan Allah.
(Kis13:48 Mendengar itu bergembiralah semua orang yang tidak mengenal Allah dan mereka memuliakan firman Tuhan; dan semua orang yang ditentukan Allah untuk hidup yang kekal, menjadi percaya).
Adakah ini adil?
Tuhan Yesus kembali mengingatkan akan tugasNya dalam menjalankan kehendak Bapa.
(Yoh 6:39 Dan Inilah kehendak Dia yang telah mengutus Aku, yaitu supaya dari semua yang telah diberikan-Nya kepada-Ku jangan ada yang hilang, tetapi supaya Kubangkitkan pada akhir zaman).
Bahkan Paulus pun menampik asumsi akan ketidakadilan Allah dg pernyataan keras
(Roma 9:14-16 Jika demikian, apakah yang hendak kita katakan? Apakah Allah tidak adil? Mustahil! Sebab Ia berfirman kepada Musa: "Aku akan menaruh belas kasihan kepada siapa Aku mau menaruh belas kasihan dan Aku akan bermurah hati kepada siapa Aku mau bermurah hati."
Jadi hal itu tidak tergantung pada kehendak orang atau usaha orang, tetapi kepada kemurahan hati Allah).
4 Maukah engkau menganggap sepi kekayaan kemurahan-Nya, kesabaran-Nya dan kelapangan hati-Nya? Tidakkah engkau tahu, bahwa maksud kemurahan Allah ialah menuntun engkau kepada pertobatan?
11 Sebab Allah tidak memandang bulu.
Lalu buat apalagi penginjilan, buat apa Yesus datang?
Paulus menjawab dg pernyataan tegas untuk tunduk kepada kedaulatan Allah (Rom9:18-24).
Penginjilan adalah tugas yang diberikan Kristus bagi setiap orang percaya. Dan melalui penginjilan, Firman kebenaran yang adalah penyataan Kristus, menjangkau jiwa-jiwa pilihan Allah, yang melalui karya Roh Kudus menjadi percaya.
(2Tes2:13 Akan tetapi kami harus selalu mengucap syukur kepada Allah karena kamu, saudara-saudara, yang dikasihi Tuhan, sebab Allah dari mulanya telah memilih kamu untuk diselamatkan dalam Roh yang menguduskan kamu dan dalam kebenaran yang kamu percayai).
Roh yang memberi kemampuan untuk mengaku dan percaya dengan iman akan karya salib Kristus sbg tanda keselamatan.
(Rom10:9 Sebab jika kamu mengaku dengan mulutmu, bahwa Yesus adalah Tuhan, dan percaya dalam hatimu, bahwa Allah telah membangkitkan Dia dari antara orang mati, maka kamu akan diselamatkan).
Mohon dikoreksi bila ada yang keliru,
Terima kasih.
Tuhan Yesus memberkati.
26 Dan barangsiapa menang dan melakukan pekerjaan-Ku sampai kesudahannya, kepadanya akan Kukaruniakan kuasa atas bangsa-bangsa;
4 Ganjarilah mereka menurut perbuatan mereka dan menurut kelakuan mereka yang jahat; ganjarilah mereka setimpal dengan perbuatan tangan mereka, balaslah kepada mereka apa yang mereka lakukan.
12 (62-13) dan dari pada-Mu juga kasih setia, ya Tuhan; sebab Engkau membalas setiap orang menurut perbuatannya.
11 Celakalah orang fasik! Malapetaka akan menimpanya, sebab mereka akan diperlakukan menurut perbuatannya sendiri.
64 "Engkau akan mengadakan pembalasan terhadap mereka, ya Tuhan, menurut perbuatan tangan mereka.
27 Sebab Anak Manusia akan datang dalam kemuliaan Bapa-Nya diiringi malaikat-malaikat-Nya; pada waktu itu Ia akan membalas setiap orang menurut perbuatannya.
5 Tetapi oleh kekerasan hatimu yang tidak mau bertobat, engkau menimbun murka atas dirimu sendiri pada hari waktu mana murka dan hukuman Allah yang adil akan dinyatakan.
6 Ia akan membalas setiap orang menurut perbuatannya,
8 tetapi murka dan geram kepada mereka yang mencari kepentingan sendiri, yang tidak taat kepada kebenaran, melainkan taat kepada kelaliman.
9 Penderitaan dan kesesakan akan menimpa setiap orang yang hidup yang berbuat jahat, pertama-tama orang Yahudi dan juga orang Yunani,
12 Dan aku melihat orang-orang mati, besar dan kecil, berdiri di depan takhta itu. Lalu dibuka semua kitab. Dan dibuka juga sebuah kitab lain, yaitu kitab kehidupan. Dan orang-orang mati dihakimi menurut perbuatan mereka, berdasarkan apa yang ada tertulis di dalam kitab-kitab itu.
13 Maka laut menyerahkan orang-orang mati yang ada di dalamnya, dan maut dan kerajaan maut menyerahkan orang-orang mati yang ada di dalamnya, dan mereka dihakimi masing-masing menurut perbuatannya.
12 "Sesungguhnya Aku datang segera dan Aku membawa upah-Ku untuk membalaskan kepada setiap orang menurut perbuatannya.
17 Roh dan pengantin perempuan itu berkata: "Marilah!" Dan barangsiapa yang mendengarnya, hendaklah ia berkata: "Marilah!" Dan barangsiapa yang haus, hendaklah ia datang, dan barangsiapa yang mau, hendaklah ia mengambil air kehidupan dengan cuma-cuma!
Dalam Alkitab terbagi menjadi 2 bagian:
1. Keselamatan ditentukan: para Nabi, para Rasul dan orang pilihan lainnya
2. Keselamatan ditawarkan: umat manusia selain orang pilihan
Semoga jelas
-
Dalam Alkitab terbagi menjadi 2 bagian:
1. Keselamatan ditentukan: para Nabi, para Rasul dan orang pilihan lainnya
2. Keselamatan ditawarkan: umat manusia selain orang pilihan
:afro: Nah ini dia ... !
Sependapat dgn Yopi :deal:.
IMO,
point-1 :
Ada "proses" dari mana Yesus lahir.
Yang disebut Yesus tidak lahir dimana mana sehingga ada manusia manusia "Yesus" yg nongol di segala bangsa. Yesus lahir dari suatu bangsa tertentu ---> maka bangsa iniliah yg disebut bangsa terpilih (pilihan).
Demikian juga para Kudus, Nabi, Rasul.
Ada "proses" bagi yang belum mengenalNYA.
Diperlukan manusia-manusia utk memberitakan.
Maka manusia2 warna ungu itulah yg disebut manusia terpilih (pilihan) utk memberitakanNYA.
point-2 :
Bagi yg mendengar kabar, menerima dan percaya by their own natural --- itu bukan karena dipilih, namun menjadi masuk dalam kelompok pilihan tsb (di-adopsi).
nambahin dgn point-3 :
Bagi yg telah di-adopsi tsb, terbuka kemungkinan ... yaitu dia dipilih menjadi PI.
Kayaknya begitu ... (imo loh)... hehehe :)
salam.
-
Berikut terjemahan Gravityblessings dari Ekaristi dot org (http://www.ekaristi.org/forum/viewtopic.php?p=101637&highlight=tulip#101637) atas tulisan James Akin yang berjudul A TIPTOE THROUGH TULIP (http://archive.catholic.com/thisrock/1993/9309fea1.asp):
Catatan: tulisan warna merah adalah tambahan dari Gravityblessings
Predestinasi bermakna banyak bagi banyak orang. Semua Gereja kristen percaya akan adanya predestinasi, karena Injil mengajarkan demikian, bdk rom. 8: 29-30, ef. 1: 5, 11. [Bagi umat katolik, ajaran tentang predestinasi dapat dilihat Ludwig Ott, Fundamentals of Catholic Dogma, 242-244, dan William G. Most, Catholic Apologetics Today, 114-122] Tetapi apa dan bagaimana Predestinasi itu masih diperdebatkan.
Di Gereja protestan ada dua paham utama mengenai Prediestinasi: Calvinisme dan Arminianism. [Calvinist pengikut John Calvin (1509-1564), Armenian pengikut Jacob arminius (1560-1609), bukan penduduk dari republik Armenia]. Calvinisme biasa ditemui di Gereja Presbiterian, Gereja Reformed (nama gereja, bukan paham Gereja), dan beberapa Gereja Baptis. Arminianism biasa ditemui di Gereja Metodis, Pentecostal, dan kebanyakan Gereja Baptis. Di Gereja Katolik, yang dua kelompok utama mendiskusikan Predestinasi, yaitu Thomist dan Molinist, pengikut Thomas aquinas (1225-1274) dan Luis de Molina (1536-1600). Thomist menitikberatkan peran Rahmat, sementara Molinist menitikberatkan peran kehendak bebas. Namun keduanya sama sekali tidak mengabaikan Rahmat maupun kehendak bebas].
sekalipun paham Calvinist adalah minoritas dikalangan protestan belakangan ini, pengaruhnya sangat besar khususnya di negara ini [Maksudnya negara Amerika Serikat]. Ini dikarenakan orang puritan dan orang Baptis yang membantu menemukan Amerika adalah kelompok Calvinist, disamping itu juga dikarenakan Calvinisme secara tradisional ditemukan di antara banyak cendekiawan Protestan sehingga secara khusus punya pengaruh.
Calvinist mengklaim bahwa Tuhan mempredestinasikan orang dengan memilih yang individu akan menerima tawaran keselamatan-Nya. Orang ini dikenal sebagai "yang memilih (the ellect)" dari kata Yunani "Eklekto", yang berarti "memilih." Mereka tidak diselamatkan melawan kehendak bebas mereka. Ini karena Tuhan telah memilih mereka, maka mereka dengan kehendak bebasnya akan datang kepada Allah. Sementara siapa tidak di antara terpilih, yaitu "yang menolak," tidak akan punya keinginan untuk datang kepada Tuhan, dan tidak akan datang kepada Nya, sehingga tidak akan diselamatkan. [Calvinist kadang-kadang dikritik secara keliru seolah2 mengajarkan bahwa seseorang tidak perlu ambil pusing atas keselamatannya sejak dia telah menjadi salah satu di antara "yang memilih" atau "yang menolak." Padahal menurut Calvinist, keliru apabila seseorang mengatakan, " Baik, jika Tuhan memilih saya, saya akan diselamatkan, dan jika dia tidak memilih saya, saya tidak akan selamat, saya dapat duduk tenang-tenang dan tidak perlu melakukan apa-apa. " Siapa yang berkata demikian sampai kematiannya, dia membuktikan bahwa dia bukanlah salah satu dari "yang memilih" karena dia tidak pernah melakukan hal-hal seperti menyesali dosa dan mempercayai Tuhan, yang yang penting bagi keselamatan].
Arminian mengklaim bahwa Tuhan mempredestinasikan orang dengan mengumumkan (tetapi tidak memutuskan) siapa yang akan akan menerima keselamatan. Allah membuat pengumuman ini berdasarkan pengetahuan Allah atas masa lalu orang itu, yang juga memampukan Allah untuk melihat apa yang akan dilakukan orang itu di masa depan. Dia lihat siapa yang akan akan memilih untuk menerima tawaran keselamatan. Orang-orang yang diketahui Tuhan bahwa ia akan bertobat, Dia hormati dengan menyebut mereka "yang memilih" atau orang2 "terpilih."
Perdebatan diantara Calvinist dan Arminian seringkali sengit. kedua-duanya seringkali saling menuduh Injil palsu, setidaknya ditingkat teoritis, meskipun di tingkat praktis ada perbedaan kecil antara keduanya semenjak keduanya adalah kelompok orang yang percaya "hanya iman" bagi keselamatan. [Diantara katolik diskusi jauh lebih damai, semenjak kontroversi mengenai Rahmat diakhir 1500 dan diawal 1600, antara Thomist dan Molinist telah dilarang saling menuduh sesat. Di tahun 1748 Gereja mengumumkan bahwa Thomism, Molinism, dan sudut pandang ketiga yang disebut sebagai Augustinianism menjadi pengajaran katolik dapat diterima].
Bersambung...
-
Perdebatan terpusat pada rumus yang terkenal TULIP. Setiap huruf pada akronim ini mewakili doktrin yang berbeda oleh Calvinist klasik. Namun ada beberapa kelompok Calvinist, dikenal sebagai Amyraldian atau "empat point Calvinist" menahan semua huruf TULIP kecuali "L" ] namun ditolak oleh Arminian. Doktrinnya:
Total Depravity (Kerusakan Total),
Unconditional election (Pemilihan tidak bersyarat),
Limited Atonement (Penebusan terbatas),
Irrestsitable Grace (Anugerah yang tidak dapat ditolak), dan
Preseverence of the Saints (Ketekunan Orang-orang Kudus).
Adalah penting bagi seorang katolik memahami tentang ajaran pokok Calvinist ini: Pertama, katolik seringkali diserang oleh Calvinist yang keliru memahami posisi katolik dalam perkara ini. kedua, katolik seringkali salah memahami ajaran dari Gerejanya (maksudnya Gereja Katolik) mengenai Predestinasi. Ketiga, belakangan ini ada sejumlah besar Calvinist yang menjadi Katolik [termasuk Scott Hahn, Gerry Matatics, Steve Wood, saya sendiri, dan banyak lain]. Dengan memahami Calvinisme lebih baik, umat Katolik dapat membantu banyak Calvinist membuat lompatan.
Total Depravity (Kerusakan total)
Terlepas dari nama yang digunakan, doktrin kerusakan total tidak bermaksud mengajarkan bahwa manusia selalu dan hanya punya dosa (rusak total). Calvinist tidak berpikir bahwa kita berdosa sepenuh kemampuan kita berdosa. Mereka mengklaim bahwa kemauan bebas kita telah terluka oleh dosa asal, maka jika Tuhan memberikan kita rahmat khusus, kita tidak bisa melepaskan diri kita dari dosa dan memilih melayani Tuhan di dalam kasih. Kita bisa saja memilih untuk melayani Dia dengan rasa takut, tetapi tidak dengan kasih yang tak bersyarat. [catatan dari James Akin: Tidak ada salahnya melayani Tuhan dengan rasa takut. Injil sering menggunakan ketakutan atas hukuman dari Allah sebagai motivator. Kasih dan rasa takut tertentu tidak saling bertentangan; seorang anak mungkin punya keduanya, kasih pada orang tuanya dan punya rasa takut yang sehat atas disiplin orang tuanya. Tetapi pelayanan hanya berdasarkan rasa takut saja, untuk kepentingan diri sendiri, tidak menyenangkan Tuhan secara supranatural dan tidak akan membuat si manusia menerima hadiah secara supranatural. Kasih dibutuhkan untuk menyenangkan Tuhan dan menerima hadiah].
Apa yang akan katolik pikirkan tentang ajaran ini? Sementara dia (katolik) tidak akan menggunakan istilah "Kerusakan total" untuk menggambarkan doktrin ini, [istilah itu menyesatkan, sebagian Calvinist bahkan mengakuinya. Contohnya Teolog Calvinist R. C. Sproul mengusulkan istilah alternatif "korupsi radikal," meskipun istilah ini tidak banyak lebih baik. Penulis Lorraine Boettner menggunakan istilah yang banyak lebih baik, yaitu istilah" ketidak-mampuan total."], dia (katolik) sebenarnya setuju dengan hal ini. Ajaran yang Gereja Katolik terima adalah, karena kejatuhan Adam, pria tidak bisa lakukan apapun keluar dari kasih supranatural kecuali Tuhan memberikan dia rahmat khusus untuk melakukan itu. [di Fundamentals of Catholic Dogma, Ludwig Ott memberikan penjelasan berikut untuk menggambarkan artikel keimanan: "untuk setiap tindakan yang sehat, Rahmat Supranatural internal dari Tuhan (gratia elevan) secara mutlak diperlukan" (ott, 229). Dia melanjutkan dengan mengutip Konsili Orange yang kedua, yang menyatakan "setiap kali kita berbuat baik, Tuhan berlaku di dalam diri kita dan bersama kita, sehingga kita bisa berlaku (baik)" (norma 9) dan bahwa "seseorang tidak bisa berlaku baik kalau bukan Tuhan yang membawa kebaikan itu" (norma 20). Konsili Trente mengutuk pernyataan "tanpa adanya pengaruh inspirasi dari Roh Kudus dan tanpa bantuan-Nya, seseorang dapat percaya, berharap, mencintai, atau menyesal sebagaimana dia seharusnya, sehingga Rahmat pembenaran dapat diberikan atas dia" (Dekrit di pembenaran, kanon 3). Gereja (Katolik) mengajarkan kalau Rahmat Tuhan diperlukan untuk memampukan manusia terangkat ke luar dari dosa, menunjukkan kebajikan supranatural yang asli, dan menyenangkan Tuhan].
Thoma Aquinas mengajarkan bahwa rahmat khusus itu yang penting bagi manusia untuk melakukan beberapa perbuatan supranatural yang baik, mencintai Tuhan, mematuhi perintah2 Tuhan, memperoleh hidup abadi, bersiap-siap menghadapi penyelamat, terangkat dari dosa, menghindari dosa, dan bertekun. [Summa Theologica (Hereafter ST) I:II: 109: 2-10.]
Bersambung...
-
Unconditional Ellection (pemilihan tidak bersyarat)
Doktrin pemilihan tidak bersyarat artinya Tuhan tidak mendasarkan pilihan Nya atas individu tertentu pada apa saja selain dari Kehendak baik Allah sendiri. [Arminian, dilain pihak, mengatakan dasar pilihan Tuhan adalah pengetahuan Tuhan atas perbuatan individu tersebut di masa depan]. Tuhan memilih siapa saja yang diselamatkan Nya dan melewati siapa saja sisanya. Orang-orang yang dipilih Tuhan akan dengan keinginannya sendiri datang kepada Tuhan, akan menerima tawaran keselamatan, dan akan melakukan tepat seperti itu karena Tuhan telah memilih mereka.
Untuk menunjukkan bahwa Tuhan itu secara positif memilih, daripada hanya sekedar meramalkan siapa yang akan akan datang kepadanya, Calvinist mengutip teks seperti Roma 9: 15-18, yang mengatakan, "Sebab Ia berfirman kepada Musa: "Aku akan menaruh belas kasihan kepada siapa Aku mau menaruh belas kasihan dan Aku akan bermurah hati kepada siapa Aku mau bermurah hati. Jadi hal itu tidak tergantung pada kehendak orang atau usaha orang, tetapi kepada kemurahan hati Allah." [Katolik memahami text ini dalam kaitannya dengan Roma 1: 20-32, dimana Paulus berkali-kali menyatakan bahwa Tuhan memberikan paganisme pada keinginan penuh dosa mereka setelah mereka menolak mengakui Dia. lihat juga Yakobus 1: 13].
Apa akan katolik Katakan tentang ini? Dia tentunya secara bebas boleh setuju dengan tafsiran Calvinist, tetapi dia juga boleh tidak setuju. (Bagi Katolik yang setuju penjelasannya adalah sebagai berikut) Semua Thomist dan bahkan (sebagian) Molinist seperti Robert Bellarmine dan Francisco Suarez mengajarkan pemilihan tidak bersyarat.
Thomas Aquinas menulis, "Keinginan Tuhan untuk memanifestasikan kebaikanNya di manusia: dalam kaitannya dengan siapa yang dipredestinasikan olehNya, berdasarkan pengampunNya, dengan mengampuni mereka; dan menyangkut manusia lain, yang Dia tolak, berdasarkan keadilanNya, dengan menghukum mereka. ini adalah alasan mengapa Tuhan memilih seseorang dan menolak yang lain. . . . walau demikian mengapa Dia memilih sebagian untuk kemuliaan dan menolak sebagian yang lain, tidak ada alasannya, kecuali keinginan Ilahi. Karena itulah Augustine mengatakan, 'mengapa Dia menarik yang satu, dan lainnya Dia tidak menariknya, janganlah menghakimi, jika engkau tidak mau salah. '" [STI: 23: 5, mengutip augustine, homilie di Injil Yohannes 26: 2. ].
Meskipun katolik mungkin setuju pemilihan tidak bersyarat, dia tidak boleh mengimani "Predestinasi ganda," Doktrin Calvinist sering mengambil kesimpulan ini. Doktrin ini mengajarkan sebagai tambahan bahwa Tuhan telah menetapkan sebagian orang untuk selamat, Tuhan juga menetapkan orang lain untuk dikutuk.
sebagai Alternatif dari predestinasi ganda, adalah mengatakan bahwa sementara Tuhan mempredestinasikan sebagian orang (untuk selamat) , Dia secara sederhana melewati orang lainnya. Mereka tidak datang kepada Tuhan dikarenakan dosa yang tidak mereka tinggalkan, bukan karena Tuhan menetapkan untuk mengutuk mereka. Ini adalah doktrin penolakan passive, yang Aquinas ajarkan. [ST I: 23: 3.]
Konsili Trente menyatakan, "Siapa saja yang mengatakan bahwa seseorang tidak punya kekuatan sendiri untuk berbuat jahat seperti halnya perbuatan baik, tetapi Tuhanlah yang menyebabkan kejahatan itu bekerja dalam dirinya, tidak hanya dengan izin, tetapi juga selayaknya dan pada orang itu sendiri (maksudnya Tuhanlah yang menanamkan secara layak kejahatan di dalam diri orang itu sendiri), sehingga pengkhianatan Yudas tidak kurang sebagai pekerjaannya sendiri daripada kejahatan Paulus, maka terkutuklah dia. . .. Siapa saja yang mengatakan bahwa Rahmat pembenaran diperoleh oleh mereka yang dipredestinasikan untuk hidup, tetapi bagi yang lainnya, yang dipanggil, dan memang dipanggil, tetapi tidak menerima rahmat, seolah-olah mereka dipredestinasikan oleh kekuatan Ilahi untuk menjadi jahat, maka terkutuklah dia." [Dekrit pembenaran, Kanon 6 dan 17. Hal sama diajarkan melalui Konsili Orange yang kedua (531), Konsili Quiersy (853), dan Konsili Valencia yang ketiga (855), meskipun tidak satupun konsili tersebut adalah konsili ekumenis].
Bersambung...
-
Limited Atonement (Penebusan terbatas)
Calvinist percaya penebusan terbatas, yaitu Kristus menawarkan penebusan untuk beberapa orang namun tidak untuk semua orang. Mereka (Calvinist) mengklaim bahwa Kristus wafat hanya untuk "yang terpilih". Untuk membuktikannya, mereka mengutip ayat yang mengatakan Kristus meninggal untuk domba-domba Nya (Yoh 10: 11), untuk sahabat-sahabatNya (Yoh 15: 13-14a), dan untuk Gereja (Kis 20: 28, Ef. 5: 25). [Calvinist memandang kelompok-kelompok ini identik dengan "yang memilih" atau "yang terpilih." Asumsi ini keliru. Tidak semua orang yang pada saat tertentu menjadi "domba Kristus" atau "teman-temnan Kristus" tetap dalam keadaan demikian (lihat di bawah Ketekunan orang-orang Kudus). Dengan cara yang sama, tidak semua yang ada di Gereja adalah "yang terpilih"].
Seseorang tidak dapat menggunakan ayat-ayat ini untuk membuktikan bahwa Kristus meninggal hanya untuk "yang terpilih." Seseorang mungkin mengatakan telah memberikan dirinya sendiri untuk seseorang atau suatu kelompok namun tidak menyangkal bahwa dia juga memberikan diri sendiri untuk yang lain. [Andaikan seorang ayah mengorbankan hidupnya untuk menyelamatkan sekelompok orang yang terdiri dari keluarganya dan dua orang temannya dari bahaya. Dia bisa saja mengatakan telah memberikan diri sendiri untuk keluarganya, sekalipun kelompok yang dia selamatkan juga termasuk didalamnya ada orang lain]. Bukti Alkitabiah atas prinsip ini dapat ditemukan di Galatia 2: 20, dimana Paulus mengatakan itu kristus "mengasihi aku dan menyerahkan diri-Nya untuk aku. " Tidak masalah untuk menyiratkan bahwa Kristus juga tidak memberikan DiriNya sendiri untuk orang lain (Selain Paulus). Bahwa Kristus dikatakan telah memberikan Diri Nya sendiri untuk domba Nya, teman-teman Nya, atau Gereja tidak bisa digunakan untuk membuktikan bahwa Kristus juga tidak memberikan DiriNya sendiri untuk semua orang dengan cara yang lain.
Alkitab mengajarkan bahwa ada penjelasan dimana Kristus wafat untuk semua orang. Yoh 4: 42 menjelaskan kristus sebagai "Juruselamat dunia, " dan 1 Yoh 2: 2 menyatakan Kristus " pendamaian untuk segala dosa kita, dan bukan untuk dosa kita saja, tetapi juga untuk dosa seluruh dunia.." 1 Timotius 4: 10 menjelaskan Tuhan sebagai "Juruselamat semua manusia, terutama mereka yang percaya." kalimat-kalimat ini, seperti halnya ajaran resmi Gereja (Katolik) , (lihat ott, 188), menjelaskan bahwa katolik meyakini Kristus meninggal untuk menebus semua manusia.
Aquinas menyatakan, "Semangat Kristus tidak hanya cukup tetapi juga merupakan pengampunan yang berlimpah-limpah atas dosa umat manusia; menurut 1 Yoh 2: 2, 'Juruselamat semua manusia, terutama mereka yang percaya.'" [ST III: 48: 2].
Hal ini tidak untuk menyatakan bahwa tidak masuk akal mempercayai adanya pembatasan dalam hal penebusan. Sementara Rahmat disediakan dengan cukup untuk membayar dosa seluruh manusia, Rahmat tersebut tidak dibuat efektif (dapat memberikan efek) ke semua orang. Seseorang bisa mengatakan bahwa meskipun suffisiensi (kecukupan) penebusan tidak terbatas, efektifitasnya terbatas. Hal ini adalah hal yang semua orang harus benar-benar akui karena, jika penebusan berlaku efektif bagi semua orang, maka tak ada seorangpun yang akan masuk neraka.
Adanya perbedaan antara "suffisiensi penebusan" dan "efisiensi penebusan" mengikuti ajaran Paulus yang menyatakan bahwa Tuhan adalah "Juruselamat semua manusia, terutama mereka yang percaya." [1 Timotius 4: 10]. Tuhan juruselamat semua manusia karena Dia menentukan bahwa pengorbanan cukup untuk semua manusia. Dia Juruselamat terutama mereka yang percaya dengan cara yang istimewa dan unggul karena hal-hal ini menjadikan pengorbanan menjadi efektif bagi mereka. Menurut Aquinas, "[Kristus] adalah pengangkat dosa-dosa kita, efektif bagi sebagian orang, namun suffisien (cukup) bagi semua orang, karena harga darah Nya cukup untuk menyelamatkan semua orang; tetapi punya efek Nya hanya pada 'yang memilih.' " [Commentary on Titus, I, 2:6.].
Orang Katolik juga bisa mengatakan bahwa, dalam perjalanan Nya menuju salib, Kristus bermaksud menjadikan keselamatan dimungkinkan bagi semua orang, tetapi Dia tidak bermaksud membuat keselamatan benar-benar terjadi bagi semua orang – kalau tidak, kita nantinya harus juga menyatakan bahwa Kristus pergi menuju salib dengan maksud agar semua manusia pada akhirnya akan berada di surga. Jelas bukan ini maksudnya . [Matius 18:7-9, 22:13, 24:40f, 51, 25:30, Markus 9:48, Lukas 3:17, 16:19-31, dan khususnya Matius 7:13f, 26:24, Lukas 13:23ff, dan Kis. 1:25. ]. Orang Katolik oleh karena itu mungkin mengatakan bahwa penebusan terbatas pada efektifitasnya, namun tidak pada kecukupannya, dan bahwa Tuhan menghendaki cara demikian. [Walaupun seseorang harus mempertahankan pendapat bahwa Tuhan menginginkan keselamatan bagi semua manusia, seperti halnya ajaran Gereja Katolik. 1 Timotius 2:4 Tuhan menyatakan "yang menghendaki supaya semua orang diselamatkan dan memperoleh pengetahuan akan kebenaran." bdk. pula juga Yeh. 33:11. Hal ini tidak bertentangan dengan maksud Tuhan untuk menyelamatkan hanya beberapa orang, karena seseorang mungkin saja menginginkan satu hal tetapi memaksudkan hal yang lain. Seorang ayah mungkin punya keinginan untuk tidak menghukum anaknya, namun dia mungkin punya maksud untuk menghukum]. Sementara orang Katolik tidak bisa mengatakan bahwa penebusan dibatasi hanya untuk “yang terpilih,” dia bisa mengatakan bahwa penebusan dibatasi oleh Tuhan dalam pengertian Tuhan menghendaki efektifitasnya bagi “yang terpilih” (walaupun Allah bermaksud cukup bagi semua orang). [beberapa Calvinists tak suka dengan istilah “Penebusan terbatas.” Mereka lebih suka mengatakan bahwa Kristus membuat "penebusan khusus" daripada "penebusan terbatas." Artinya sama, hanya saja istilah yang pertama akan merusak akronim TULIP, oleh sebab itu biasanya istilah yang terakhir yang dipakai].
Bersambung...
-
Irresistable Grace (Anugerah yang tidak dapat ditolak)
Calvinists mengajarkan bahwa kalau Tuhan memberikan anugerah (rahmat) kepada seseorang yang memampukannya berjalan menuju keselamatan, orang tersebut akan selalu menjawab dan tidak pernah menolak rahmat ini. Karena alasan inilah banyak yang menyebutnya doktrin Anugerah yang tidak dapat ditolak.
Penggunaan istilah ini mempunyai kekurangan dimana terdengar seolah-olah Tuhan memaksa seseorang melawan kehendak mereka sendiri untuk datang kepada Tuhan (seperti teriakan polisi, "Perlawanan tidak ada gunanya!" Jatuhkan senjata dan serahkan dirimu! ). Penggunaan istilah juga kedengaran tidak alkitabiah, sejak Alkitab mengajarkan Rahmat bisa dilawan. Di Kis 7:51 Stefanus mengatakan kepada ahli taurat, "kamu selalu menentang Roh Kudus,!" [bdk. pula Sirakh 15:11-20 (Adanya di Alkitab versi Deuterokanonika) , Matius 23:37].
Dengan alasan demikian, banyak Calvinist tidak suka dengan istilah "Anugerah yang tidak dapat ditolak." Beberapa mengajukan alternatif lain. Loraine Boettner, yang mungkin paling dikenal oleh pembaca This Rock (Majalah penginjilan dan apologia Katolik di Amerika) sebagai pengarang Roman Catholicism, memilih istilah "Anugerah yang efektif." [Loraine Boetnerr, The Reformed Doctrine of Predestination (Grand Rapids: Eerdmans, 1932), Ch. 8, "Efficacious Grace."]. Idenya adalah Tuhan memampukan rahmat secara intrinsik efektif, jadi akan selalu menghasilkan keselamatan.
Ini adalah Isu utama antara Thomist dan Molonist. [Beberapa Molonist, seperti Bellarmine dan Suarez, hampir merupakan Thomist]. Mereka setuju dengan semua ajaran Thomist, seperti menyetujui ajaran pemilihan tak terkondisi, tetapi mereka menolak ide bahwa rahmat itu secara intrinsik efektif]. Thomist mengklaim bahwa karunia-yang-memampukan (manusia untuk bertobat) adalah efektif secara intrinsik, oleh sifat alamiah rahmat itu sendiri, karena jenis dari rahmat itu sendiri, dimana rahmat selalu menghasilkan efek dari penyelamatan. Molonist mengklaim bahwa rahmat-yang-memampukan (manusia untuk bertobat) hanyalah cukup (suffisien) namun dibuat efektif oleh kehendak bebas manusia daripada oleh sifat alamiah dari rahmat itu sendiri. Atas alasan ini, Molonist mengatakan bahwa rahmat itu efektif secara ekstrinsik tetapi tidak secara intrinsik. [Patut dicatat bahwa Thomist tetap mempercayai kehendak bebas, meskipun tidak dalam cara Molonist mempercayainya. Mereka mengklaim rahmat Tuhan membangun apa yang akan dipilih secara bebas, namun dengan cara yang tidak mengganggu kehendak bebas manusia. Aquinas mengajarkan, "Tuhan mengubah kehendak manusia tanpa memaksakannya. Namun Tuhan dapat mengubah kehendak berdasarkan kenyataan bahwa Dia dengan sendiri Nya bekerja dalam kehendak itu seperti halnya ia bekerja dalam alam," De Veritatis 22:9.
Seorang Katolik bisa setuju dengan ide bahwa rahmat-yang-memampukan adalah efektif secara intrinsik dan, konsekuensinya, semua yang menerima rahmat ini akan bertobat dan datang kepada Tuhan. Aquinas mengajarkan demikian, "kehendak Tuhan tidak dapat gagal.... Artinya jika Tuhan berkehendak, sementara menggerakannya, bahwa seorang yang mana hatinya Dia gerakkan untuk memperoleh rahmat itu, ia akan memperolehnya secara infallible, sesuai dengan Yohanes 6:45, 'Dan setiap orang, yang telah mendengar dan menerima pengajaran dari Bapa, datang kepada-Ku.'" [ST I:II:112:3.]. Seorang Katolik harus mengatakan bahwa, sementara Tuhan memberikan rahmat efektif hanya kepada beberapa orang, Dia memberikan rahmat cukup untuk semua orang. Hal ini didasarkan pada fakta bahwa Dia menghendaki penebusan cukup bagi semua orang. Vatikan II menyatakan, "Semenjak Yesus mati bagi semua orang, dan semenjak panggilan yang agung bagi manusia adalah suatu fakta dan ilahi, kita harus percaya bahwa Roh Kudus dalam kaitannya hanya dengan Tuhan menawarkan kepada setiap orang kemungkinan untuk berhubungan dengan misteri paskah ini." [Gaudium et Spes 22; "berhubungan dengan misteri paskah ini" artinya dalam proses diselamatkan].
Bersambung...
-
Perservation of the Saints (Ketekunan Orang-orang Kudus)
Calvinists mengajarkan bahwa jika seseorang memasuki keadaan rahmat, dia tidak akan pernah meninggalkannya tetapi akan bertahan hingga akhir hidupnya. Doktrin ini biasanya disebut ketekunan orang-orang kudus. [Banyak Calvinists lebih suka frase "Pemeliharaan orang-orang kudus" semenjak menekanan pada pemeliharaan Tuhan atas orang-orang kudus daripada atas usaha orang kudus itu sendiri untuk bertahan (Yang seringkali akhirnya dianggap "Keselamatan oleh perbuatan"). Hal ini seringkali berakibat adanya sikap "lebih-suci-daripada-Engkau" (Lihat bagaimana sucinya saya; saya menekankan pada tindakan Tuhan, bukan tindakan manusia). Tetapi Alkitab biasanya memakai sudut pandang manusiawi. Memanggil manusia untuk bertobat, percaya, pindah keyakinan, dan bertekun. Saat ada seseorang yang bersikeras untuk menggunakan bahasa-pemeliharaan daripada bahasa-ketekunan, orang itu sebetulnya mengambil sikap lebih-suci-daripada-Engkau, karena yang menulis Alkitab menggunakan bahasa-ketekunan daripada bahasa-pemeliharaan. Akibatnya, seseorang bermain "lebih superior secara spiritual" dengan Alkitab dan yang menulis Alkitab.] Semua orang-orang yang setiap saat masuk ke dalam situasi orang-orang kudus (dalam keadaan rahmat pengudusan, untuk menggunakan terminologi Katolik) akan tetap demikian selamanya. Tidak peduli apapun ujian yang mereka hadapi, mereka akan selalu bertekun, sehingga keselamatan mereka selalu aman. [Ini berbeda dengan paham "sekali selamat, selalu selamat"(OSAS) yang umumnya diajarkan di kalangan Baptis. Menurut teori ini, seseorang tidak pernah bisa kehilangan keselamatan, tidak peduli apapun yang dilakukannya. Bahkan jika dia meninggalkan iman dan membuang Kristus ia akan diselamatkan. Ketekunan orang-orang kudus menyatakan bahwa, sementara seseorang akan kehilangan keselamatannya jika ia gagal untuk bertekun dalam iman dan kekudusan, semua yang datang kepada Tuhan akan bertahan. Jika seseorang tidak bertekun, itu menunjukkan bahwa awalnya ia memang tidak datang kepada Allah. Ayat-ayat seperti 1 Korintus 6:9-10 dan Galatia 5:19-21, yang mengatakan seseorang tidak akan mewarisi kerajaan jika ia melakukan dosa-dosa tertentu, dipahami dengan cara bahwa, jika seseorang terbiasa melakukan dosa-dosa itu, ia tidak pernah merupakan Kristen sejati, tidak peduli terlihat setulus apapun pertobatannya. Baik "sekali selamat, tetap selamat" dan ketekunan orang-orang kudus mengajarkan "keamanan abadi (atas keselamatan)" tetapi mereka tidak sama. Calvinisme mengakui ada dosa-dosa manusia yang mematikan, seperti kegagalan untuk bertahan, tetapi mengatakan bahwa tidak ada orang yang diselamatkan yang akan melakukan dosa ini. "Sekali selamat tetap selamat" mengatakan tidak akan ada dosa yang mematikan bagi orang Kristen, meskipun secara prinsip.]
Analogi digunakan untuk mendukung ajaran ini. Calvinis menekankan bahwa ketika kita menjadi orang Kristen kita menjadi anak-anak Allah. Mereka menyimpulkan bahwa, sama seperti posisi anak dalam keluarga sudah aman, posisi kita dalam keluarga Allah aman. Seorang ayah tidak akan mengusir anaknya keluar, sehingga Allah tidak akan mengusir kita keluar.
Penalaran ini keliru. Analogi ini tidak membuktikan apa yang seharusnya (maksudnya seharusnya dibuktikan oleh Calvinist). Anak-anak tidak memiliki "keamanan kekal" dalam keluarga mereka. Pertama, mereka bisa dikucilkan. Kedua, bahkan jika seorang ayah tidak akan mengusir anaknya keluar, seorang anak dapat meninggalkan rumah sendiri, tidak mengakui orangtuanya, dan memutuskan semua hubungannya dengan keluarga. Ketiga, anak-anak dapat mati; kita, sebagai anak-anak Allah, bisa mati kematian secara rohani setelah kita telah secara rohani "dilahirkan kembali." [unsur-unsur dari sanggahan ini dibawa bersama dalam Lukas 15, di mana si anak yang hilang dimulai sebagai anak, lalu meninggalkan keluarganya dan disebut oleh ayahnya sebagai "mati," lalu ketika hanya kembali ke keluarganya dapat disebut sebagai " hidup kembali "(Lukas 15:24, 32). Kristus mengajarkan bahwa kita bisa menjadi anak-anak, mati secara rohani oleh sebab kita memutus hubungan dengan keluarga, lalu kembali dan menjadi hidup kembali - secara rohani dibangkitkan].
Calvinis juga menggunakan ayat-ayat Alkitab untuk mengajarkan ketekunan orang-orang kudus. Yang utama adalah Yohanes 6:37-39, 10:27-29, dan Roma 8:35-39. Penafsiran Calvinis atas ayat-ayat ini diambil keluar dari konteks, [Yohanes 6:37-38 dan 10:27-29 diambil keluar dari konteksnya dengan Yohanes 15:1-6, yang menyatakan orang Kristen adalah ranting dari pokok anggur yang adalah Kristus ( ay. 5), bahwa Allah menebang setiap ranting Kristus yang tidak berbuah (ay. 2), dan bahwa nasib ranting-ranting ini adalah untuk dibakar (ay. 6). Roma 8:35-39 diambil keluar dari konteksnya dengan Roma 11:20-24, di mana Paulus membandingkan Israel rohani kepada pohon zaitun dan menyatakan bahwa semenjak cabang-cabang tertentu dari Israel rohani dipatahkan karena ketidakpercayaan mereka dalam Kristus (ay. 20) , orang-orang Kristen juga tidak akan luput jika mereka jatuh ke dalam ketidakpercayaan (ay. 21), namun akan dipotong (ay. 22). Cabang-cabang yang telah patah dapat dicangkokkan lagi (vv. 23-24). Roma 8:35-39 juga diambil keluar dari konteksnya dengan Roma 8:12f, 17, dan 14:15, 20.], Dan ada sejumlah masalah penafsiran lain dengan interpretasi mereka [Untuk diskusi lebih lanjut lihat Robert shank, Life in the House (Minneapolis: Bethany House, 1989) dan Dale Moody, The Word of Truth (Grand Rapids: Eerdmans, 1981), 348ff. Kedua penulis adalah orang Baptis yang percaya keamanan bersyarat, bukan keamanan kekal].
Calvinis berasumsi bahwa ketekunan orang-orang kudus terkandung dalam gagasan tentang predestinasi. Jika seseorang dipredestinasikan untuk diselamatkan, bukankan itu berarti dia pasti bertahan hingga akhir? Ini melibatkan kebingungan mengenai orang itu dipredestinasikan untuk apa: Apakah predestinasi keselamatan awal atau keselamatan akhir? Keduanya tidaklah sama. Seseorang mungkin akan dipredestinasikan untuk yang satu, tetapi hal ini tidak perlu berarti dia selalu dipredesitinasikan untuk yang lain. [Sebagai contoh, jika seseorang sudah dipredestinasikan untuk masuk ke ruang tamu, itu tidak berarti dia dipredestinasikan untuk tetap di ruang tamu selamanya]. Seseorang harus menentukan jenis predestinasi yang mana yang sedang dibahas.
Bersambung...
-
Jika seseorang berbicara tentang predestinasi mengenai keselamatan awal, maka fakta bahwa seseorang akan datang kepada Allah tidak dengan sendirinya berarti ia akan terus tinggal bersama Allah. Jika seseorang berbicara tentang predestinasi keselamatan akhir, maka orang yang dipredestinasikan akan terus tinggal bersama Allah, namun hal ini tidak berarti bahwa orang yang dipredestinasikan adalah satu-satunya orang yang mengalami keselamatan awal. Beberapa orang mungkin benar-benar datang kepada Allah (karena mereka dipredestinasikan untuk keselamatan awal) dan kemudian benar-benar meninggalkan Allah (karena mereka tidak dipredestinasikan untuk keselamatan akhir). [Teologi Katolik telah mendefinisikan "dipredestinasikan" berarti "dipredestinasikan untuk keselamatan akhir." Jadi mereka yang pada akhirnya bersama Allah di surgalah dikatakan sebagai "yang dipredestinasikan" atau "terpilih." Pengalaman seseorang atas keselamatan pada saat tertentu tidak berarti bahwa ia adalah di antara yang dipredestinasikan (yang Tuhan pilih untuk terus bertahan hingga akhir)]. Bagaimanapun, predestinasi untuk keselamatan awal tidak berarti predestinasi untuk keselamatan akhir. [Setelah masalah filosofis sudah beres, kita dapat mempelajari Alkitab secara objektif. Ketika kita melakukannya (mempelajari Alkitab), maka jelas ada banyak indikasi dalam Alkitab bahwa seseorang dapat kehilangan keselamatannya. Kita sudah menyinggung Yohanes 15:1-6, Roma 8:12 f, 17, 11:20-24, dan 14:15, 20. Masih ada banyak lagi. Robert shank memberikan daftar delapan puluh lima ayat yang dia percaya, jika ditafsirkan dengan hati-hati sesuai konteksnya, menunjukkan bahwa ada kemungkinan hilangnya keselamatan; bdk. Shank, 333-337]. Tidak ada alasan untuk percaya bahwa seseorang tidak bisa dipredestinasikan untuk "percaya sementara waktu" namun "jatuh pada saat pencobaan" (Lukas 8:13). [Saya mengenali fakta ini bahkan ketika saya adalah seorang Protestan yang penuh semangat].
Seorang Katolik harus menegaskan bahwa ada orang-orang yang mengalami keselamatan awal dan tidak melanjutkan hingga keselamatan akhir, tetapi ia (orang katolik) bebas untuk berpegang pada sebuah bentuk paham ketekunan para kudus. Pertanyaannya adalah bagaimana seseorang mendefinisikan istilah "orang kudus" - dalam cara Calvinis, yaitu semua orang yang pernah memasuki keadaan rahmat pengudusan ("sanctification"), atau dalam cara yang lebih Katolik, yaitu orang-orang yang akan terus menyelesaikan pengudusan mereka ("saintification") hingga selesai. ["Sanctification" dan "saintification" adalah kata yang sama dalam bahasa Yunani. Ketika seseorang telah sepenuhnya dikuduskan ("Sanctified"), orang itu telah menjadi Kudus ("saint") dalam arti sepenuhnya dari kata tersebut ("saint" = "Kudus"). Karena hal ini hanya terjadi di surga, itu sesuai dengan penggunaan umum istilah "kudus" yang dipakai Katolik]. Jika seseorang mendefinisikan "kudus" dalam pengertian yang terakhir, seorang Katolik dapat percaya pada ketekunan orang-orang kudus, karena seseorang dipredestinasikan untuk keselamatan akhir harus dalam pengertian bertahan hingga akhir. Katolik bahkan memiliki nama khusus atas rahmat Allah yang Dia berikan kepada orang-orang ini: "Karunia ketekunan akhir."
Gereja secara resmi mengajarkan bahwa ada suatu karunia ketekunan akhir. [Dekrit Trente tentang Pembenaran, kanon 16, mengenai "Karunia yang besar dan khusus dari ketekunan akhir," dan pasal 13 dari dektrit mengenai "karunia ketekunan dimana ada tertulis: 'orang yang bertahan sampai pada kesudahannya akan selamat.' [Matt. 10:22, 24:13], 'Tetapi ia akan tetap berdiri, karena Tuhan berkuasa menjaga dia terus berdiri.' [Rom. 14:4 ]."]. Aquinas (dan bahkan Molina) menyatakan rahmat ini selalu menjamin bahwa seseorang akan bertahan. [Aquinas mengatakan rahmat ini selalu menyelamatkan seseorang karena jenis dari rahmat itu sendiri; Molina mengatakan rahmat ini selalu menyelamatkan seseorang karena Allah hanya memberikannya kepada orang-orang yang Ia tahu akan menjawab rahmat itu. Tapi efeknya adalah sama: Karunia ketekunan akhir selalu bekerja]. Aquinas berkata, "Predestinasi [untuk keselamatan akhir] mempunyai efek secara pasti dan tidak dapat salah." [ST I:23:6.]. [ST I: 23:6.]. Tapi tidak semua orang yang datang kepada Allah menerima rahmat ini.
Bersambung...
-
Aquinas mengatakan karunia ketekunan terakhir adalah "Diam dalam kebaikan hingga akhir kehidupan. Dalam rangka untuk memiliki ketekunan manusia ini... Dibutuhkan bantuan ilahi untuk membimbing dan menjaganya dari serangan hawa nafsu... Setelah seseorang telah dibenarkan oleh kasih karunia, ia masih harus memohon kepada Allah atas karunia ketekunan tersebut di atas, bahwa ia dapat diselamatkan dari kejahatan hingga akhir kehidupan. Karena kepada orang dimana banyak rahmat diberikan, rahmat ketekunan tidak diberikan. " [ST I:II:109:10]. [ST I: II: 109:10].
Gagasan bahwa seseorang dapat dipredestinasikan untuk datang kepada Allah namun bisa tidak dipredestinasikan untuk tetap pada jalan Keselamatan mungkin baru bagi Calvinis dan mungkin terdengar aneh bagi mereka, tetapi tidak terdengar aneh bagi Agustinus, Aquinas, atau bahkan Luther. Calvinis sering mengutip orang-orang ini (Agustinus, Aquinas, dan Luther) sebagai "Calvinis sebelum Calvin." Sementara mereka (Agustinus, Aquinas, dan Luther) memang berpegang pada pandangan predestinasi yang tinggi, mereka tidak menarik kesimpulan seperti Calvin bahwa semua orang yang pernah diselamatkan dipredestinasikan untuk tetap tinggal dalam rahmat. [Fakta bahwa Calvinis tidak menyadari hal ini menunjukkan kurangnya pendidikan. Teolog Presbiterian RC Sproul mendefinisikan Calvinisme sebagai pandangan "Agustinus." Sementara pandangan Calvin tentang predestinasi mungkin merupakan variasi dari pandangan Agustinus, keduanya tidaklah sama. Agustinus tidak mempercayai pemahaman Calvin tentang "ketekunan orang-orang kudus," dan begitu pula tradisi Augustinian pada umumnya. Pemahaman ini (Ketekunan orang-orang Kudus versi Calvinist) masih baru bersama Calvin. Untuk pembahasan sejarah yang akurat ketekunan orang-orang kudus, lihat artikel JJ Davis "Preseverence of the Saints: A History of the Doctrine," dalam Journal of the Evangelical Theological Society, 34 / 2 (Juni 1991), 213-228. Davis sendiri adalah seorang Calvinis, dan sudah selayaknya seorang Calvinis membantu memperbaiki kekeliruan Calvinis lain tentang sejarah doktrin mereka]. Sebaliknya, mereka (Agustinus, Aquinas, dan Luther) mengimani ajaran Alkitab bahwa beberapa orang yang masuk dalam Rahmat pergi meninggalkan rahmat.
Jika seseorang mendefinisikan "kudus" sebagai seorang yang akan memiliki penyelesaian proses "pengudusan," seorang Katolik bisa mengatakan bahwa ia percaya pada paham "ketekunan orang-orang kudus" (semua dan hanya orang-orang dipredestinasikan untuk menjadi orang kudus yang akan bertahan). Namun mengingat sejarah frase tersebut, dianjurkan untuk membuat beberapa perubahan untuk menghindari kebingungan antara pemahaman Thomis dan Calvinis mengenai ketekunan. Semenjak dalam teologi Katolik, mereka yang akan bertahan disebut "yang dipredestinasikan" atau "yang terpilih," seseorang mungkin saja mengganti "ketekunan orang-orang kudus" dengan "ketekunan orang-orang yang dipredestinasikan" atau, lebih baik lagi, dengan "ketekunan orang-orang yang terpilih."
Dalam pandangan ini, kita dapat mengusulkan TULIP versi Thomis:
T = Total inability [total ketidakmampuan] (untuk menyenangkan Allah tanpa rahmat khusus);
U = Unconditional election [pemilihan tanpa syarat];
L = Limited intent [Maksud terbatas] (untuk efektifitas penebusan);
I = Intrinsically efficacious grace [Rahmat yang efektif secara intrinsik] (untuk keselamatan);
P = Perseverance of the elect [ketekunan orang-orang yang terpilih] (sampai akhir kehidupan).
Tentu saja ada cara lain untuk membangun sebuah versi TULIP dari Thomis, tetapi kenyataannya bahkan ada satu cara untuk menunjukkan bahwa Calvinis tidak perlu menolak pemahamannya tentang predestinasi dan rahmat untuk menjadi Katolik. Dia hanya harus punya keadilan yang lebih besar pada ajaran Kitab Suci dan harus memperbaiki pemahamannya tentang ketekunan. [Hal ini punya implikasi penting bagi Calvinis yang berpikir untuk masuk Gereja Katolik, dan memiliki implikasi bagi umat Katolik yang ingin tahu apa yang Gereja inginkan atas mereka (umat Katolik) untuk percayai dan bagaimana mereka bisa mempertahankan Gereja menghadapi Calvinist anti-Katolik. Contoh mengenai bagaimana Thomism dapat digunakan untuk menyanggah serangan Calvinis mengenai Misa, api penyucian, dan indulgensi, lihat artikel saya "Fatally Flawed Thinking" (This Rock, Juli 1993). Artikel ini mengkritik The Fatal Flaw, sebuah buku yang dibuat oleh James White, seorang Calvinis dan anti-Katolik profesional. Untuk bacaan lebih lanjut mengenai ajaran Katolik di bidang ini, lihat Predestination oleh Reginald Garrigou-Lagrange (St Louis: Herder, 1939). Paus Yohannes Paulus II mempelajari dan menulis disertasinya di bawah bimbingan Garrigou-Lagrange]
Selesai
-
Kamu ngopi, saya minum energen coklat aja yah...
soalnya gak terlalu doyan kopi...hehehe :)
Dan, kedaulatan Allah yang "suka-suka gue" itu juga tidak melanggar hukum ini, kan?
pinoq,
Kedaulatan Allah yg seturut dgn hukumNYA sendiri --- tentu saya tidak sedang menganggap itu adalah bentuk kedaulatan yg "suka suka gue" :).
Allah mengasihi siapa yang mau Ia kasihi, dan membenci siapa yang Ia mau benci
Betul kalimat itu... namun sekali lagi, semua itu selalu didalam lingkup Law/Hukum/Order-NYA.
Seperti pada contoh Pendeta dihadapi 2 pengemis.
Misal kejadian itu diluar biara, si Pendeta ini kebetulan kepala Pendeta dari segala Pendeta-Pendeta penghuni biara tsb. Dia mengeluarkan "Order/Law/Hukum" : kalo ada pengemis YANG meminta makan, maka berilah makan.
Disaat Pendeta ini dihadapi dua pengemis yang kondisinya sama, yaitu minta makan - perut kelaparan ---> maka si Pendeta akan memberi makan kedua pengemis tsb ---> inilah bentuk kedaulatan yang benar.
Namun apabila si Pendeta hanya memberi makan ke salah seorang pengemis tanpa alasan atopun dgn alasan karena si pengemis ini memuji-muji dia ---> maka ini tidak bisa dikatakan sebuah bentuk kedaulatan, apalagi kedaulatan yang benar --- karena si Pendeta sudah tidak seturut dgn "Order/Law/Hukum" yang dia buat sendiri ---> si Pendeta telah bertindak "suka suka gue".
Di kasus lain, apabila ada dua orang pengemis - namun yang satu MINTA ke si Pendeta, sementara yang satunya lagi cuek-bebek malah sibuk berusaha utk nyuri makanan diluar biara ... maka adalah wajar apabila si Pendeta hanya memberi kepada si pengemis yang meminta ... karena semua itu masih seturut "Law"-nya (warna ungu diatas) yg dia keluarkan.
point A :
Ia mau benci orang YANG berdosa <--> Orang yang berdosa mati
point B :
Ia mau mengasihi orang YANG percaya kepadaNya <--> Orang yang percaya kepadaNya diselamatkanNya.
Klop, kan?
Ya tentu... KLOP.
Saya emang nggak sedang "cerewet" didalam hal ini koook... :)
"orang YANG" di quote atas itu setara dgn "pengemis YANG".
Di point B = pengemis YANG meminta
Di point A = pengemis YANG tidak meminta
Dan seperti di thread lain yg kita berdua "rame" diskusikan, saya kan udah sempet post --- bahwa KedaulatanNYA itu pasti didalam hukum SebabAkibat yg menyangkut being ciptaanNYA (dalam hal ini manusia) dimana Cause-nya bersumber dari manusia yang berada didalam hukum tsb --- setara dgn analogi Pendeta, dimana Cause-nya bersumber dari pengemis.
Namun saya tidak sedang berpendapat, bahwa "Hukum" yg dikeluarkan si Pendeta (warna ungu diatas) Cause-nya bersumber dari pengemis. Pengemis disini hanyalah katalis, karena Cause utama-nya adalah KASIH antar sesama manusia dari dalam diri si Pendeta --- setara dengan Allah mengeluarkan Firman (Hukum/Law/Order) itu Cause-nya adalah karena KASIH kepada ciptaanNYA.
:)
salam.
-
Terima kasih untul referensi ayat-ayatnya..
4 Maukah engkau menganggap sepi kekayaan kemurahan-Nya, kesabaran-Nya dan kelapangan hati-Nya? Tidakkah engkau tahu, bahwa maksud kemurahan Allah ialah menuntun engkau kepada pertobatan?
11 Sebab Allah tidak memandang bulu.
Kalau boleh menanggapi..
Pemahaman saya atas ayat ini, secara konteks Paulus memberikan bbrp prinsip yang dipakai Allah dalam menghakimi manusia berdosa. Salah satunya adalah ayat 4 tsb, yaitu kesalahan manusia. Paulus benar2 mengingatkan orang Yahudi yang menganggap diri mereka telat luput dari penghakiman karena kehidupan moral dan rohani mereka yang tinggi (legalistik). Gambarannya seperti yang ditulis nabi Hosea.
Hosea 11:1, 3-4 Ketika Israel masih muda, Kukasihi dia, dan dari Mesir Kupanggil anak-Ku itu.
Padahal Akulah yang mengajar Efraim berjalan dan mengangkat mereka di tangan-Ku, tetapi mereka tidak mau insaf, bahwa Aku menyembuhkan mereka.
Aku menarik mereka dengan tali kesetiaan, dengan ikatan kasih. Bagi mereka Aku seperti orang yang mengangkat kuk dari tulang rahang mereka; Aku membungkuk kepada mereka untuk memberi mereka makan.
Balasannya justru penolakan dalam bentuk penyembahan berhala (ay 7).
Kelihatannya semakin dalam kasih karunia Allah kepada Israel, semakin mereka menolak Allah.
Yang menjadi bukti bahwa hanya oleh karena kasih karunia Allah bangsa Israel akan bertobat adalah oleh karena Allah sendiri melalui nubuatan Yehezkiel.
Yehezkiel 36:26 Kamu akan Kuberikan hati yang baru, dan roh yang baru di dalam batinmu dan Aku akan menjauhkan dari tubuhmu hati yang keras dan Kuberikan kepadamu hati yang taat.
Inilah bentuk kemurahanNya yang diberikan kepada bangsa Israel, kelapangan hatiNya dlm menahan penghakiman atas Israel dan kesabaranNya menuggu pertobatan.
-
2. Keselamatan ditawarkan: umat manusia selain orang pilihan
Pemahaman saya, mungkin belum sampai ke situ. Mohon bisa dijelaskan bila memungkinkan. Terima kasih.
Pengertian saya, Allah yang Omnipotent dan Omnscient dalam sifat kekekalannya tentu mengetahui seluruh ciptaanNya dengan baik. Bahkan ada ciptaanNya yg diciptakan dg tujuan utk dihancurkan/dibinasakan, termasuk manusia.
Kalau Allah menyerahkan pilihan keselamatan kepada manusia yang dikatakan 'tidak ada yang mencari Allah' (Rom3:11-12) secara naturnya, apakah mungkin ada kondisi dimana Allah menjadi pasif, seperti menanti, menunggu atau menerka siapa yang akan menerima keselamatan yang Dia tawarkan?
Bagaimana dengan anggota tubuh Kristus yang terdiri dari orang2 percaya, apakah artinya Allah jadi harus bertanya2 siapa yang akan menjadi anggotaNya?
(Maaf masih belajar mencari fungsi multi quote, barangkali ada bisa membantu? Terima kasih).
-
Pengertian saya, Allah yang Omnipotent dan Omnscient dalam sifat kekekalannya tentu mengetahui seluruh ciptaanNya dengan baik. Bahkan ADA ciptaanNya yg diciptakan dg tujuan utk dihancurkan/dibinasakan, termasuk manusia.
alithea salam kenal :).
Maap saya nyelak...
Berfokus pada kata "ADA" dari yg warna ungu diatas, bisakah alithea tolong jabarkan pengertiannya keseluruhan kalimat ungu ?
salam.
-
Pemahaman saya, mungkin belum sampai ke situ. Mohon bisa dijelaskan bila memungkinkan. Terima kasih.
Pengertian saya, Allah yang Omnipotent dan Omnscient dalam sifat kekekalannya tentu mengetahui seluruh ciptaanNya dengan baik. Bahkan ada ciptaanNya yg diciptakan dg tujuan utk dihancurkan/dibinasakan, termasuk manusia.
Kalau Allah menyerahkan pilihan keselamatan kepada manusia yang dikatakan 'tidak ada yang mencari Allah' (Rom3:11-12) secara naturnya, apakah mungkin ada kondisi dimana Allah menjadi pasif, seperti menanti, menunggu atau menerka siapa yang akan menerima keselamatan yang Dia tawarkan?
Bagaimana dengan anggota tubuh Kristus yang terdiri dari orang2 percaya, apakah artinya Allah jadi harus bertanya2 siapa yang akan menjadi anggotaNya?
(Maaf masih belajar mencari fungsi multi quote, barangkali ada bisa membantu? Terima kasih).
Kejam sekali Allah itu ya? Menciptakan dengan tujuan dihancurkan.
Apa hubungannya dengan : 'Bagaimana dengan anggota tubuh Kristus yang terdiri dari orang2 percaya, apakah artinya Allah jadi harus bertanya2 siapa yang akan menjadi anggotaNya?'
Salam kenal
Syalom
-
alithea salam kenal :).
Maap saya nyelak...
Berfokus pada kata "ADA" dari yg warna ungu diatas, bisakah alithea tolong jabarkan pengertiannya keseluruhan kalimat ungu ?
salam.
Salam kenal jg odading..
Dari peristiwa air bah, seperti yang tertulis dalam Alkitab :
Kejadian 8:21 Ketika Tuhan mencium persembahan yang harum itu, berfirmanlah Tuhan dalam hati-Nya: "Aku takkan mengutuk bumi ini lagi karena manusia, sekalipun yang ditimbulkan hatinya adalah jahat dari sejak kecilnya, dan Aku takkan membinasakan lagi segala yang hidup seperti yang telah Kulakukan.
Salam
-
Pengertian saya, Allah yang Omnipotent dan Omnscient dalam sifat kekekalannya tentu mengetahui seluruh ciptaanNya dengan baik. Bahkan ada ciptaanNya yg diciptakan dg tujuan utk dihancurkan/dibinasakan, termasuk manusia
Halo bro alithea, salam kenal.
Sejauh ini saya belum pernah menemukan referensi alkitabiah yang mengungkapkan bahwa Allah menciptakan ciptaan untuk dibinasakan.
Boleh saya tahu darimana bro alithea memperoleh kesimpulan tsb?
Salam
-
Kejam sekali Allah itu ya? Menciptakan dengan tujuan dihancurkan.
Apa hubungannya dengan : 'Bagaimana dengan anggota tubuh Kristus yang terdiri dari orang2 percaya, apakah artinya Allah jadi harus bertanya2 siapa yang akan menjadi anggotaNya?'
Salam kenal
Syalom
Salam kenal jg bruce..
Memang terlihat kejam ya.. Tapi sbg manusia yg diciptaNya, saya percaya itulah otoritas dan
kedaulatan yang Allah miliki seperti yg dicatat dlm peristiwa air bah.
Dari pihak manusia tentu Allah terlihat begitu kejam dan sadis. Tetapi apabila kita mau mencoba
melihatnya dari 'pihak pencipta' yang begitu murka dan membenci perbuatan dosa manusia,
tentu kita bisa belajar memahami akan arti kekudusan hidup yang Allah inginkan bagi manusia.
Tentang hubungannya dgn pertanyaan diatas, maksud saya adalah tentang 'keselamatan ditawarkan' yang memang belum saya pahami, sehingga timbul 2 pertanyaan saya..
Kalau Allah menyerahkan pilihan keselamatan kepada manusia yang dikatakan 'tidak ada yang mencari Allah' (Rom3:11-12) secara naturnya, apakah mungkin ada kondisi dimana Allah menjadi pasif, seperti menanti, menunggu atau menerka siapa yang akan menerima keselamatan yang Dia tawarkan?
Bagaimana dengan anggota tubuh Kristus yang terdiri dari orang2 percaya, apakah artinya Allah jadi harus bertanya2 siapa yang akan menjadi anggotaNya?
Terima kasih
-
Halo bro alithea, salam kenal.
Sejauh ini saya belum pernah menemukan referensi alkitabiah yang mengungkapkan bahwa Allah menciptakan ciptaan untuk dibinasakan.
Boleh saya tahu darimana bro alithea memperoleh kesimpulan tsb?
Salam
Salam kenal jg Pinoq..
Wah, sdh tengah malam makin rame ya..
Bisa dilihat postingan utk bro odading..
Terima kasih
-
Keselamatan: ditawarkan atau diberikan?
Why 22:17 "Roh dan pengantin perempuan itu berkata: "Marilah!" Dan barangsiapa yang mendengarnya, hendaklah ia berkata: "Marilah!" Dan barangsiapa yang haus, hendaklah ia datang, dan barangsiapa yang mau, hendaklah ia mengambil air kehidupan dengan cuma-cuma!"
Ayat di atas seolah-olah menungkapkan bahwa keselamatan ditawarkan sehingga keputusan berada ditangan manusia. Tapi bila kita mempelajari ayat tsb lebih jauh, kita akan melihat ungkapan yang berbeda.
Air kehidupan" dalam ayat tsb merujuk pada satu peristiwa yang terjadi dalam kehidupan Yesus, yakni percakapan Yesus dengan seorang perempuan Samaria yang tercatat di Yohanes 4. Menurut saya, kondisi kita sama seperti kondisi perempuan Samaria ini (bukan orang Yahudi). Namun dari Yohanes 4 kita bisa melihat bahwa Allah datang kepada bangsa non-Yahudi dan menariknya juga.
Dari percakapan yang terjadi antara Yesus dan perempuan Samaria, kita bisa melihat bahwa Yesus mendominasi dan menuntun arah percakapan. Dari sini, kita sebenarnya sudah bisa melihat bahwa intensi Allah adalah menarik umatNya, bukan sekedar menawarkan.
Melihat detil percakapan tsb, kita membaca perkataan Yesus, "If you knew the gift of God, and who it is that is saying to you, ‘Give me a drink,’ you would have asked him, and he would have given you living water." Yesus bukan sedang mengajukan suatu penawaran di situ, melainkan sedang memberikan pemberitahuan.
“Everyone who drinks of this water will be thirsty again, but whoever drinks of the water that I will give him will never be thirsty forever. The water that I will give him will become in him a spring of water welling up to eternal life.” Di kalimat ini Yesus juga tidak sedang menawarkan air hidup itu kepada perempuan Samaria. Ia sedang memberikan informasi ttg air hidup itu.
Namun, setelah kalimat tsb, tiba-tiba Perempuan Samaria berkata,"Sir, give me this water, so that I will not be thirsty or have to come here to draw water.” Yesus tidak menawarkan, tapi perempuan Samarian itu meminta. Ada sesuatu yang telah terjadi dalam diri perempuan Samaria di sini. Ini adalah sebuah usaha di pihak perempuan Samaria. Apakah Yesus meluluskan permintaannya? Tidak.
Yesus merespon usaha permintaan perempuan Samaria itu dengan melakukan suatu tindakan: melahirbarukan perempuan Samaria tsb (Sebuah tindakan ilahi yang baru saja dijelaskan oleh Yohanes di bab 3. Jadi, bila ditilik secara struktural, Yohanes bab 3 dan bab 4 memiliki hubungan retorik yang jelas: di bab 4, Yohanes memberikan contoh dari penjelasan di bab 3)
Kelahiran baru perempuan Samaria membawa si perempuan tsb kepada pengakuan dosa. Bila di katakan "pengakuan dosa" maka seolah-olah itu merupakan usaha manusia. Tapi dari detil percakapan tsb, kita bisa melihat bahwa pengakuan dosa itu sebenarnya adalah pengungkapan dosa oleh Allah. Perempuan itu cuma bilang "I have no husband". Dan Yesus menjawab "“You are right in saying, ‘I have no husband’; for you have had five husbands, and the one you now have is not your husband. What you have said is true.” Dengan demikian, Allah lah yang bekerja mengakukan dosa bagi si perempuan Samaria.
Setelah Yesus mengungkapkan bahwa Ia tahu soal dosa si perempuan Samaria itu, ada sesuatu yang terjadi lagi dalam diri perempuan Samaria tsb. Dia bilang "“Sir, I perceive that you are a prophet..." Perempuan tsb mulai mempercayai keluarbiasaan Yesus. Namun, apakah usaha si perempuan selanjutnya? Bukan bersungkur, tapi malah "ngetest" Yesus. Ia bilang "...Our fathers worshiped on this mountain, but you say that in Jerusalem is the place where people ought to worship.” Perempuan itu "menantang" Yesus, "menabrakkan" Yesus dengan ajaran tradisi bangsanya.
Yesus menjawab "tantangan" tsb dng bilang, "Woman, believe me, the hour is coming when...." Sampai di sini, apakah usaha perempuan itu? Adakah ia percaya? Ternyata belum juga. Perempuan itu bilang, " The woman said to him, “I know that Messiah is coming (he who is called Christ). When he comes, he will tell us all things.” Akhirnya Yesus menjawabnya "I who speak to you am he.”
Sampai di sini, adakah perempuan itu percaya? Well, perempuan itu masih bilang “Come, see a man who told me all that I ever did. Can this be the Christ?” Pertanyaan tsb menunjukan adanya suatu pergumulan. Di dalam pergumulan ada usaha. Dan, usaha si perempuan Samaria itu terungkap di ayat 39 - 42: Many Samaritans from that town believed in him because of the woman's testimony, “He told me all that I ever did.” So when the Samaritans came to him, they asked him to stay with them, and he stayed there two days. And many more believed because of his word. They said to the woman, “It is no longer because of what you said that we believe, for we have heard for ourselves, and we know that this is indeed John the Savior See of the world.”
Dari penelaahan di atas, terlihat jelas bahwa Allah memegang kendali keselamatan. Begitulah cara Allah menyelamatkan umatNya: bukan dengan menawarkan dan membiarkan si manusia memutuskan sendiri, melainkan dengan menarik manusia ke dalam suatu kondisi kehidupan yang membuat si manusia bisa menemukan dan minum air kehidupan itu secara "natural" (istilah ini saya pinjam dari bro odading). Allah menyelamatkan manusia dengan membuatnya haus akan air kehidupan, meminta air kehidupan, dan minum air kehidupan.
Jadi, "keselamatan adalah sepenuhnya anugerah Allah" bukan berarti Allah memaksa manusia secara coercive, melainkan Allah memampukan manusia untuk menerimaNya (beriman). Manusia sendiri tetap tidak kehilangan perannya/usahanya. If you knew the gift of God, and who it is that is saying to you, ‘Give me a drink,’ you would have asked him, and he would have given you living water. Jadi, manusiapun tetap berusaha.
Kata-kata "you would have asked him" mengungkapkan usaha manusia. Namun, usaha itu merupakan hasil/akibat dari tindakan Allah yang terlebih dulu. Jika Allah tidak pernah menarik manusia, manusia would not have asked him. Jika Yesus tidak pernah mendatangi perempuan Samaria itu, maka usaha perempuan Samaria itu hanya menimba dan minum air sumur untuk menekan kehausan yang tidak akan pernah hilang (sia-sia). Allah adalah memprakarsai sekaligus memberikan keselamatan, bukan memprakarsai dan menawarkan.
=========
Wahyu 22:11-13 "Barangsiapa yang berbuat jahat, biarlah ia terus berbuat jahat ; barangsiapa yang cemar, biarlah ia terus cemar; dan barangsiapa yang benar, biarlah ia terus berbuat kebenaran; barangsiapa yang kudus, biarlah ia terus menguduskan dirinya! "Sesungguhnya Aku datang segera dan Aku membawa upah-Ku untuk membalaskan kepada setiap orang menurut perbuatannya. Aku adalah Alfa dan Omega, Yang Pertama dan Yang Terkemudian, Yang Awal dan Yang Akhir."
Jadi, dalam wacana kehidupan orang Kristen:
1. Allah yang menyelamatkan
2. Manusia mewujudkan imannya dalam perbuatan (mengerjakan keselamatan) --> pun ini pekerjaan Allah (Fil 2:13)
3. Allah mengganjar menurut perbuatan.
Salam
-
Salam kenal jg Pinoq..
Wah, sdh tengah malam makin rame ya..
Bisa dilihat postingan utk bro odading..
Terima kasih
Maaf saya belum paham, bro.
Bagaimana dari ayat "Aku takkan membinasakan lagi segala yang hidup seperti yang telah Kulakukan." bisa muncul kesimpulan bahwa Allah menciptakan ciptaan (manusia) yang untuk dibinasakan?
Salam
Note: dalam hal ini, saya percaya bahwa Allah tidak pernah menciptakan ciptaan (manusia) untuk dibinasakan. Sebab, setelah selesai penciptaan Allah berkata bahwa segala sesuatu yang telah dijadikanNya "sungguh amat baik". Kalau ciptaan dimusnahkan berarti ciptaan itu tidak baik, apalagi amat baik
-
Salam kenal jg bruce..
Memang terlihat kejam ya.. Tapi sbg manusia yg diciptaNya, saya percaya itulah otoritas dan
kedaulatan yang Allah miliki seperti yg dicatat dlm peristiwa air bah.
Apa saat air bah itu, manusia sengaja diciptakan untuk mati terbenam?
Dari pihak manusia tentu Allah terlihat begitu kejam dan sadis. Tetapi apabila kita mau mencoba
melihatnya dari 'pihak pencipta' yang begitu murka dan membenci perbuatan dosa manusia,
tentu kita bisa belajar memahami akan arti kekudusan hidup yang Allah inginkan bagi manusia.
Jika Allah begitu kejam dari pandangan manusia, apakah kemudian tidak menjadi bertentangan yang dilakukan oleh Jesus yang rela mati disalibkan untuk menyelamatkan manusia?
Tentang hubungannya dgn pertanyaan diatas, maksud saya adalah tentang 'keselamatan ditawarkan' yang memang belum saya pahami, sehingga timbul 2 pertanyaan saya..
Kalau Allah menyerahkan pilihan keselamatan kepada manusia yang dikatakan 'tidak ada yang mencari Allah' (Rom3:11-12) secara naturnya, apakah mungkin ada kondisi dimana Allah menjadi pasif, seperti menanti, menunggu atau menerka siapa yang akan menerima keselamatan yang Dia tawarkan?
Bagaimana dengan anggota tubuh Kristus yang terdiri dari orang2 percaya, apakah artinya Allah jadi harus bertanya2 siapa yang akan menjadi anggotaNya?
Terima kasih
Allah tidak menerka, Allah tidak menunggu, Allah tidak meanti proses terjadinya suatu peristiwa untuk mengetahui, karena Allah selalu ada pada setiap proses.
Allah sudah tahu siapa saja yang akan menjadi pengikutNya sejak dunia belum dijadikan.
Syalom
-
Kata-kata "you would have asked him" mengungkapkan usaha manusia. Namun, usaha itu merupakan hasil/akibat dari tindakan Allah yang terlebih dulu. Jika Allah tidak pernah menarik manusia, manusia would not have asked him
IMO, Allah "menarik" semua manusia, pinoq.
Pinoq belum menjawab pertanyaan saya ttg Ayub.
Dimana fungsi Ayub sebagai manusia, kalo semuanya Allah yang mengerjakan ?
Tawar-menawar dgn iblis, Allah yg mengerjakan.
Untuk menjadikan Ayub sadar, Allah yg membuat dia sadar.
Bukankah ini ibarat analogi si anak dibisiki ortunya akan jawaban ulangan matematika ?
Si anak tinggal menulis isinya, si Ayub tinggal berucap memuji Allah, si perempuan tinggal "would have ask", dan si Habil tinggal melakukan sesembahan daging bakaran ?
Allah "menarik" semua orang.
Bagi yg berkesempatan membaca Alkitab ---> disitulah "penarikan"NYA.
Bagi yg gak tau ttg Alkitab ---> di hati manusia itu sendiri "penarikan"NYA.
Dengan kata lain, Allah memberitakan "Hukum/Order/Law/Jalan"NYA ke semua orang.
"Masalah"nya manusia menyadari/tau/merasakan/menerima/mau atau kagak tentang hal tsb ?
Kalo yg ijo, maka manusia akan MEMINTA apabila merasa masih kurang/tidak sanggup --atopun-- menJALANkan apa yang dia tau di hatinya (or dari baca ayat) dalam perbuatan ... tetapi disinipun masih kompleks, karena tergantung juga dgn pertumbuhan iman ybs.
Kalo yg merah, maka manusia tidak akan MEMINTA - atopun-- menJALANkan apa yg dia mau seturut hatinya sendiri dalam perbuatan.
Jadi pada yg ijo dan yg merah itu, ---imo--- BUKAN ttg "penarikan"NYA.
Tetapi Firman/Law/Order itulah yang saya mengertikan "penarikan"NYA.
Dan bagi yg merasa di kelompok ijo, janganlah sombong dan berpendapat itu karena usaha dia sendiri --- tetapi itu semua semata mata karena Kasih Karunia Allah kepada semua orang yaitu dgn memberikan Firman/JalanKebenaran/Law/Order-NYA.
Namun bagi pinoq sepertinya cenderung utk berpendapat sirkular, yang ijo itu karena Allah menariknya ... sedangkan yg merah Allah tidak menariknya.
Oleh karena itu, pertanyaannya juga menjadi sirkular : Kenapa Allah melakukan pemilah-milah-an dalam penarikanNYA ?
Dan jawabannya kembali lagi sirkular : "Itu Kedaulatan Allah, suka suka Die donk" ... :)
salam.
-
Salam kenal jg odading..
Dari peristiwa air bah, seperti yang tertulis dalam Alkitab :
Kejadian 8:21 Ketika Tuhan mencium persembahan yang harum itu, berfirmanlah Tuhan dalam hati-Nya: "Aku takkan mengutuk bumi ini lagi karena manusia, sekalipun yang ditimbulkan hatinya adalah jahat dari sejak kecilnya, dan Aku takkan membinasakan lagi segala yang hidup seperti yang telah Kulakukan.
Salam
alithea,
Bagi saya sendiri, saya selalu menemukan kesulitan dalam berpengertian ttg ke-Allah-an, dari sudut pandang kacamata ke-Allah-an.
Oleh karena itu saya agak "waswas" utk mencernakan/mengertikan/berpendapat pada ayat2 yang saya baca yg menyangkut pribadi Allah itu sendiri.
Dengan berdasarkan pemaparan alithea pada ayat diatas dan dimengertikan secara blek-plek begitu adanya ... maka ini akan menuntun juga jadinya ke pengertian :
1. Allah menyesal literally.
2. Allah menyukai harumnya sate literally
3. Allah cemburu literally.
4. dlsb. :)
Bahkan ada ciptaanNya yg diciptakan dg tujuan UNTUK dihancurkan/dibinasakan, termasuk manusia
Dengan demikian, menurut saya yg di bold tsb BUKAN / TidakBisa dimengertikan dalam pengertian literal.
Logisnya kan begini :
Kalau MahaKuasa = manusia diciptakan UNTUK dibinasakan, maka otomatis istilah MahaTahu tidak bisa lagi disebut MahaTahu. Istilah MahaTahu disini bertabrakan dgn MahaKuasa (apabila MahaKuasa dimengertikan spt yg coklat diatas).
Kalo kita membuat kue dgn sengaja menaruh garam satu bakul (maha-kuasa), maka tidak bisa dikatakan kita ini maha-tahu apabila menyatakan (sebelum kue jadi) : "nanti kuenya ini setelah mateng pasti asin mlekek !" :D.
:)
salam.
-
IMO, Allah "menarik" semua manusia, pinoq.
---cut---
Allah "menarik" semua orang.
Bagi yg berkesempatan membaca Alkitab ---> disitulah "penarikan"NYA.
Bagi yg gak tau ttg Alkitab ---> di hati manusia itu sendiri "penarikan"NYA.
Dengan kata lain, Allah memberitakan "Hukum/Order/Law/Jalan"NYA ke semua orang.
"Masalah"nya manusia menyadari/tau/merasakan/menerima/mau atau kagak tentang hal tsb ?
Kalo yg ijo, maka manusia akan MEMINTA apabila merasa masih kurang/tidak sanggup --atopun-- menJALANkan apa yang dia tau di hatinya (or dari baca ayat) dalam perbuatan ... tetapi disinipun masih kompleks, karena tergantung juga dgn pertumbuhan iman ybs.
Kalo yg merah, maka manusia tidak akan MEMINTA - atopun-- menJALANkan apa yg dia mau seturut hatinya sendiri dalam perbuatan.
Jadi pada yg ijo dan yg merah itu, ---imo--- BUKAN ttg "penarikan"NYA.
Tetapi Firman/Law/Order itulah yang saya mengertikan "penarikan"NYA.
Dan bagi yg merasa di kelompok ijo, janganlah sombong dan berpendapat itu karena usaha dia sendiri --- tetapi itu semua semata mata karena Kasih Karunia Allah kepada semua orang yaitu dgn memberikan Firman/JalanKebenaran/Law/Order-NYA.
Apakah bro oda sedang bicara ttg penarikan Allah seperti yang tercantum dalam Yoh 6:44 (Tidak ada seorangpun yang dapat datang kepada-Ku, jikalau ia tidak ditarik oleh Bapa yang mengutus Aku)?
Bila ya, berarti semua orang ditarik Bapa, dan semua orang akan dibangkitkanNya diakhir zaman ya?
Sebab secara lengkap ayat itu berkata "Tidak ada seorangpun yang dapat datang kepada-Ku, jikalau ia tidak ditarik oleh Bapa yang mengutus Aku, dan ia akan Kubangkitkan pada akhir zaman
Dan secara lebih lengkap lagi ayat itu merupakan lanjutan dari proposisi sebelumnya:
"Akulah roti hidup;barangsiapa datang kepada-Ku, ia tidak akan lapar lagi, dan barangsiapa percaya kepada-Ku, ia tidak akan haus lagi. 6:36 Tetapi Aku telah berkata kepadamu: Sungguhpun kamu telah melihat Aku, kamu tidak percaya. 6:37 Semua yang diberikan Bapa kepada-Ku akan datang kepada-Ku, dan barangsiapa datang kepada-Ku, ia tidak akan Kubuang. 6:38 Sebab Aku telah turun dari sorga bukan untuk melakukan kehendak-Ku, tetapi untuk melakukan kehendak Dia yang telah mengutus Aku. 6:39 Dan Inilah kehendak Dia yang telah mengutus Aku, yaitu supaya dari semua yang telah diberikan-Nya kepada-Ku jangan ada yang hilang, tetapi supaya Kubangkitkan pada akhir zaman. 6:40 Sebab inilah kehendak Bapa-Ku, yaitu supaya setiap orang, yang melihat Anak dan yang percaya kepada-Nya beroleh hidup yang kekal, dan supaya Aku membangkitkannya pada akhir zaman." 6:41 Maka bersungut-sungutlah orang Yahudi tentang Dia, karena Ia telah mengatakan: "Akulah roti yang telah turun dari sorga." 6:42 Kata mereka: "Bukankah Ia ini Yesus, anak Yusuf, yang ibu bapanya kita kenal? Bagaimana Ia dapat berkata: Aku telah turun dari sorga?" 6:43 Jawab Yesus kepada mereka: "Jangan kamu bersungut-sungut. 6:44 Tidak ada seorangpun yang dapat datang kepada-Ku, jikalau ia tidak ditarik oleh Bapa yang mengutus Aku, dan ia akan Kubangkitkan pada akhir zaman."
Jadi, apabila Allah menarik semua orang, bukankah semua orang akan masuk surga?
Salam
-
Maaf saya belum paham, bro.
Bagaimana dari ayat "Aku takkan membinasakan lagi segala yang hidup seperti yang telah Kulakukan." bisa muncul kesimpulan bahwa Allah menciptakan ciptaan (manusia) yang untuk dibinasakan?
Salam
Note: dalam hal ini, saya percaya bahwa Allah tidak pernah menciptakan ciptaan (manusia) untuk dibinasakan. Sebab, setelah selesai penciptaan Allah berkata bahwa segala sesuatu yang telah dijadikanNya "sungguh amat baik". Kalau ciptaan dimusnahkan berarti ciptaan itu tidak baik, apalagi amat baik
Shallom bro pinoq..
Saya pun setuju bahwa Allah setelah waktu penciptaan begitu 'pleased' dengan ciptaanNya.
Tetapi sejak kejatuhan manusia di dalam dosa, kita bisa melihat bahwa manusia yang dicipta menurut gambar dan rupa Allah, kira2 hampir 600 tahun setelahnya, tidak ada yang mencari Allah selain Nuh dan keluarganya. Dalam kurun waktu ini kalau saya boleh meminjam kata 'gaul', Allah yang adalah pencipta 'dikadalin' sama ciptaan. Tidak ada yang taat, patuh apalagi bertobat.
Kej 6:3 mencatat bahkan Allah menarik RohNya sendiri dari manusia. Dan manusia semakin bertambah jahat. Di sini kita bisa melihat bahwa manusia yang sebenarnya memiliki teladan Allah, dgn hati nurani yang baik, justru mengabaikannya dan menyerahkan diri pada kehendak bebas yang jauh dari kehendak Allah (Ef 4:19). Kita bisa bayangkan, apalagi RohNya sama sekali tidak ada didalam kita.
Sampai di sini, saya belum memiliki alasan apakah Allah boleh atau tidak boleh membinasakan ciptaanNya. Tapi kalau Allah sudah menyediakan tempat bagi pendosa-pendosa yang tidak mau bertobat yaitu neraka sebagai tempat hukuman kekal, dalam artian ini juga saya kira Allah memiliki hak atas ciptaanNya yang bukan saja amat baik, tetapi paling mulia diantara ciptaan, untuk dihukum atau vonis langsung, menurut waktu dan kehendakNya yang tak terbantahkan.
Silahkan bro, kalau punya argumen lain
Terima kasih
-
Shallom bro bruce..
Apa saat air bah itu, manusia sengaja diciptakan untuk mati terbenam?
Saya kira murka Allah atas dosa manusia yang membuat Allah 'perlu menata ulang kehidupan' di dunia. Walaupun, setelah itu kita melihat manusia tetap pada kedegilan hatinya dan kebebalan pikirannya yang jauh dari Allah. Ini hanya pemikiran saya, dengan mencoba mengeyampingkan kemahakuasaan dan kemahatahuan Allah
Jika Allah begitu kejam dari pandangan manusia, apakah kemudian tidak menjadi bertentangan yang dilakukan oleh Jesus yang rela mati disalibkan untuk menyelamatkan manusia?
Perlu diluruskan, yang saya tulis 'terlihat kejam dari sudut pandang manusia'.. siapa yang tahu dari sudut pandang Allah..
Kalau boleh dilihat kebalikannya, bukankah 'setiap' dosa yang dilakukan manusia merupakan kekejian bagi Allah?
Analoginya, waktu kecil kita melakukan banyak hal yang mungkin tanpa kita tahu perbuatan itu mendukakan orang tua kita. Setelah kita memiliki anak mungkin kita baru sadar bahwa yang kita lakukan saat kecil, mendukakan hati kita sekarang. Saat kita dihukum, kita pasti menganggap orang tua kita jahat..
Secara singkat, tidak ada pertentangan antara Allah dan Kristus. Kristus dengan 'insiatifNya sendiri', menjadi korban kekal bagi kemurkaan Allah atas dosa manusia.
Gambarannya sendiri sudah terlihat sejak Adam Hawa jatuh dalam dosa, adalah 'inisiatif Allah' menumpahkan darah korban dan mengenakan kulitnya 'menutupi' tubuh mereka..
Allah tidak menerka, Allah tidak menunggu, Allah tidak meanti proses terjadinya suatu peristiwa untuk mengetahui, karena Allah selalu ada pada setiap proses.
Allah sudah tahu siapa saja yang akan menjadi pengikutNya sejak dunia belum dijadikan.
Saya sependapat dengan bruce..
Silahkan kalau punya pendapat lain
Terima kasih
-
alithea,
Bagi saya sendiri, saya selalu menemukan kesulitan dalam berpengertian ttg ke-Allah-an, dari sudut pandang kacamata ke-Allah-an.
Oleh karena itu saya agak "waswas" utk mencernakan/mengertikan/berpendapat pada ayat2 yang saya baca yg menyangkut pribadi Allah itu sendiri.
Dengan berdasarkan pemaparan alithea pada ayat diatas dan dimengertikan secara blek-plek begitu adanya ... maka ini akan menuntun juga jadinya ke pengertian :
1. Allah menyesal literally.
2. Allah menyukai harumnya sate literally
3. Allah cemburu literally.
4. dlsb. :)
Shallom bro odading..
Memang sulit dimengerti bro..
1. Saya sendiri baru mulai sedikit memahaminya setelah membaca Mazmur. Daud begitu sering mengagungkan Allah dengan sebutan Allah yang Adil, bahkan Hakim yang adil.
Kita tahu bagaimana Daud bergaul begitu erat dengan Allah. Mungkin perlu seperti Daud dulu baru mengerti Allah sepenuhNya ya bro..
Saya kira Mazmur Daud tidak sekadar puisi kosong dan figuratif, tetapi profetik tentang Kristus dan simbolis, tergantung konteksnya.
Saya kira kita perlu belajar mengenal Allah dari berbagai perspektif, asalkan tidak bertentangan dengan apa yang tertulis dalam Alkitab.
2. Saya percaya ini metafora. Lebih ke gaya antropomorfis dengan pengertian Allah berkenan dengan hati penyembah. Kita juga bisa lihat dalam Kitab Keluaran, Imamat, Bilangan gambaran Allah 'mencium' persembahan korban bakaran.
3. Masih belajar nih bro.. bisa dibantu barangkali..
Dengan demikian, menurut saya yg di bold tsb BUKAN / TidakBisa dimengertikan dalam pengertian literal.
Logisnya kan begini :
Kalau MahaKuasa = manusia diciptakan UNTUK dibinasakan, maka otomatis istilah MahaTahu tidak bisa lagi disebut MahaTahu. Istilah MahaTahu disini bertabrakan dgn MahaKuasa (apabila MahaKuasa dimengertikan spt yg coklat diatas).
Kalo kita membuat kue dgn sengaja menaruh garam satu bakul (maha-kuasa), maka tidak bisa dikatakan kita ini maha-tahu apabila menyatakan (sebelum kue jadi) : "nanti kuenya ini setelah mateng pasti asin mlekek !" :D.
:)
salam.
Pendapat saya seperti yang saya post ke bro bruce tadi..
Saya kira murka Allah atas dosa manusia yang membuat Allah 'perlu menata ulang kehidupan' di dunia. Walaupun, setelah itu kita melihat manusia tetap pada kedegilan hatinya dan kebebalan pikirannya yang jauh dari Allah. Ini hanya pemikiran saya, dengan mencoba mengeyampingkan kemahakuasaan dan kemahatahuan Allah.
Mungkin kalau boleh saya bertanya, apakah bro odading memiliki pengertian lain apabila pemahamannya secara figuratif.
Terima kasih
-
1. Saya sendiri baru mulai sedikit memahaminya setelah membaca Mazmur.
Apalagi saya alithea .. :).
Saya baru belajar dan cuma baru bisa nyampe, sampai sebatas saya mengertikan sebagai manusia.
Daud begitu sering mengagungkan Allah dengan sebutan Allah yang Adil, bahkan Hakim yang adil
Ya...terus terang disini saya akui bhw saya memilah milah ---> menerima kelogisan akan pernyataan Allah MahaAdil, MahaKasih, MahaPengampun, MahaPenyayang, dlsb ---namun--- tidak bisa menerima kelogisan Allah menyesal, Allah cemburu, Allah murka/marah, Allah senang harumnya sate, dlsb. ...:)
Menurut saya, sebenernya jalan "tengah" yang enak adalah utk berpendapat : banyak kalimat2 yg terdapat pada ayat menggunakan gaya bahasa personifikasi ... namun intinya, apapun itu model gaya bahasa personifikasinya --- yang menjadi dasar utama adalah Allah KASIH dan "Hukum/Order/Law/Firman" Dia karuniakan kepada manusia.
2. Saya percaya ini metafora. Lebih ke gaya antropomorfis dengan pengertian Allah berkenan dengan hati penyembah
Ya... sayapun berrpendapat demikian ...:).
3. Masih belajar nih bro.. bisa dibantu barangkali
sama alithea, sayapun juga masih dalam taraf belajar. Anyway ... saya rasa utk kalimat "Allah cemburu" --- saya cenderung utk memilih mengertikan itu sebuah gaya bahasa personifikasi.
Saya kira murka Allah atas dosa manusia yang membuat Allah 'perlu menata ulang kehidupan' di dunia.
Ya... saya sependapat dgn alithea.
"murka"NYA (saya menaruh tanda petik disitu) adalah dikarenakan suatu hal yg dilakukan oleh manusia. ---> Jadi hal itu terjadi BUKAN karena Allah sengaja menciptakan manusia berdosa dgn tujuan untuk dibinasakan.
apakah bro odading memiliki pengertian lain apabila pemahamannya secara figuratif.
untuk peristiwa air bah Nuh, terus terang saya tidak bisa menjabarkannya.
Namun saya juga tidak bisa menjadikan peristiwa tsb sebagai patokan dijaman sekarang ini, dimana apabila terjadi bencana alam di suatu daerah --- kita berpendapat, itu dikarenakan Allah murka atopun marah marah ... :).
salam.
-
Bila ya, berarti semua orang ditarik Bapa, dan semua orang akan dibangkitkanNya diakhir zaman ya?
Bukankah memang semua orang akan dibangkitkan pada akhir jaman, pinoq ?
"Tidak ada seorangpun yang dapat datang kepada-Ku, jikalau ia tidak ditarik oleh Bapa yang mengutus Aku, dan ia akan Kubangkitkan pada akhir zaman
Kayaknya kita berdua akan menemui kesulitan utk bisa "ketemu" pengertiannya ... :).
Sebab menurut pinoq :
sso secara kebetulan mendengar (literally pake kuping) kabar Injil ---> itu karena ditarik Allah. (entah begimana caranya, pokoknya orang ini "diseret" Allah sampe mempunyai kesempatan mendengar literally suatu berita Injil). Dan pekerjaan "menarik"nya Allah belum selesai, karena setelah org tsb ditarik utk berkesempatan mendengar (literally pake kuping) kabar Injil itu --- maka Allah masih perlu membuat (menarik) orang itu dengan melahir-barukan .... dan setelah lahir-baru, Allah masih juga perlu utk membuat orang ini menjadi percaya. (eh... saya lupa, lahir baru dulu baru percaya, atokah percaya dulu baru lahir baru yah ? ... :)). Anyway... semuanya itu Allah yg bekerja, Manusia tinggal menunggu hasil.
Pengertian pinoq diatas tsb, tidak melibatkan peran sama sekali seorang manusia sebagai manusia. Dan saya mengerti, karena pinoq berpendapat semua manusia setelah AdamHawa berdosa, sudah mati --- mati segalanya, cuma seperti zombie saja. Manusia tidak bisa lagi meminta, berkeinginan, memilih hal hal yg berkenan dgn Allah.
"Akulah roti hidup;barangsiapa datang kepada-Ku, ia tidak akan lapar lagi, dan barangsiapa percaya kepada-Ku, ia tidak akan haus lagi. 6:36 Tetapi Aku telah berkata kepadamu: Sungguhpun kamu telah melihat Aku, kamu tidak percaya. 6:37 Semua yang diberikan Bapa kepada-Ku akan datang kepada-Ku, dan barangsiapa datang kepada-Ku, ia tidak akan Kubuang. 6:38 Sebab Aku telah turun dari sorga bukan untuk melakukan kehendak-Ku, tetapi untuk melakukan kehendak Dia yang telah mengutus Aku. 6:39 Dan Inilah kehendak Dia yang telah mengutus Aku, yaitu supaya dari semua yang telah diberikan-Nya kepada-Ku jangan ada yang hilang, tetapi supaya Kubangkitkan pada akhir zaman. 6:40 Sebab inilah kehendak Bapa-Ku, yaitu supaya setiap orang, yang melihat Anak dan yang percaya kepada-Nya beroleh hidup yang kekal, dan supaya Aku membangkitkannya pada akhir zaman." 6:41 Maka bersungut-sungutlah orang Yahudi tentang Dia, karena Ia telah mengatakan: "Akulah roti yang telah turun dari sorga." 6:42 Kata mereka: "Bukankah Ia ini Yesus, anak Yusuf, yang ibu bapanya kita kenal? Bagaimana Ia dapat berkata: Aku telah turun dari sorga?" 6:43 Jawab Yesus kepada mereka: "Jangan kamu bersungut-sungut. 6:44 Tidak ada seorangpun yang dapat datang kepada-Ku, jikalau ia tidak ditarik oleh Bapa yang mengutus Aku, dan ia akan Kubangkitkan pada akhir zaman."
he-he-he.... ayat diatas sudah kita "rame" bahas di thread sebelumnya pinoq.
Saya gak mao sirkular terus.
Kan saya sudah sempet post di thread yg dulu --- bagi saya terasa janggal--- setelah berkali kali Yesus menyatakan barangsiapa, eh... tau tau ujung ujungnya : "maap maap aja yah... barangsiapa tsb maksud Saya adalah ya cuma orang orang yg ditarik Bapak Saya."
Sementara menurut saya, kalimat ayat 43 dan 44 itu adalah respond kepada mereka yg bersungut-sungut.
Jadi, apabila Allah menarik semua orang, bukankah semua orang akan masuk surga?
Dari pertanyaan pinoq diatas, apakah maksud pinoq bhw orang yang sudah ditarik Allah PASTI masuk surga ? Sepertinya demikian ... kalo tidak pinoq tidak akan mengajukan pertanyaan diatas... :)
Dengan begitu saya mau bertanya :
Apakah pinoq yakin, semua orang di jaman sekarang ini yang menurutmu adalah orang2 yg di tarik Allah PASTI masuk surga ?
Kalo memang sebuah kepastian --- dimanakah keperluannya untuk "mengerjakan keselamatan" tsb ? Toh sudah ditarik Allah, pasti masuk surga ? Toh berbuat dosapun --- pasti nanti Allah tarik lagi, bertobat --- berbuat dosa lagi, Allah tarik lagi, bertobat, dan tidak akan hentinya ?
Kalo gak salah ada ayat penangkalan dari paparan kalimat saya diatas. :)
Nah, kalo ternyata ada ayat penangkalan utk kalimat saya tsb --- jadi apa kesimpulannya ?
salam.
-
Apalagi saya alithea .. :).
Saya baru belajar dan cuma baru bisa nyampe, sampai sebatas saya mengertikan sebagai manusia.
Ya...terus terang disini saya akui bhw saya memilah milah ---> menerima kelogisan akan pernyataan Allah MahaAdil, MahaKasih, MahaPengampun, MahaPenyayang, dlsb ---namun--- tidak bisa menerima kelogisan Allah menyesal, Allah cemburu, Allah murka/marah, Allah senang harumnya sate, dlsb. ...:)
Menurut saya, sebenernya jalan "tengah" yang enak adalah utk berpendapat : banyak kalimat2 yg terdapat pada ayat menggunakan gaya bahasa personifikasi ... namun intinya, apapun itu model gaya bahasa personifikasinya --- yang menjadi dasar utama adalah Allah KASIH dan "Hukum/Order/Law/Firman" Dia karuniakan kepada manusia.
Ya... sayapun berrpendapat demikian ...:).
sama alithea, sayapun juga masih dalam taraf belajar. Anyway ... saya rasa utk kalimat "Allah cemburu" --- saya cenderung utk memilih mengertikan itu sebuah gaya bahasa personifikasi.
Ya... saya sependapat dgn alithea.
"murka"NYA (saya menaruh tanda petik disitu) adalah dikarenakan suatu hal yg dilakukan oleh manusia. ---> Jadi hal itu terjadi BUKAN karena Allah sengaja menciptakan manusia berdosa dgn tujuan untuk dibinasakan.
untuk peristiwa air bah Nuh, terus terang saya tidak bisa menjabarkannya.
Namun saya juga tidak bisa menjadikan peristiwa tsb sebagai patokan dijaman sekarang ini, dimana apabila terjadi bencana alam di suatu daerah --- kita berpendapat, itu dikarenakan Allah murka atopun marah marah ... :).
salam.
Terima kasih bro odading buat pendapatnya..
Saya lebih memilih mencari pemahaman logis, khususnya terhadap kitab-kitab sejarah. Karena pemikiran saya kalau kitab-kitab sejarah 'digampangin' sebagai pengumpamaan, nanti malah dianggap dongeng atau fairy tale.
Kalau melihat ‘Allah yang cemburu’ pada Kitab Keluaran 34:14 pengertian saya seperti ini..
Perlu dipahami bahwa Allah memberikan/mengikat perjanjian dengan bangsa Israel bukan seperti kontrak kerja antara pemilik perusahaan dan pegawai. Allah sebagai pemilik perusahaan, bangsa Israel sebagai pegawai, Sepuluh Perintah sebagai Job description, kalau kerja sesuai job description tentu dapat mendapat janji-janji Allah. Kalau pengertiannya seperti ini artinya perjanjian Allah tsb berdasarkan usaha/kerja manusia dan bukan karena anugerah Allah.
Secara konteks, Allah memberikan ‘job description’ tapi sebelumnya di ayat 7, menyatakan dirinya sebagai Allah yang ‘pengampun, penyayang, sabar dan berlimpah kasih setia’. Artinya, commandments tsb diberikan dengan dasar ‘God’s mercy’ dan bukan berdasarkan ‘men’s merit’.
Isi commandments itu sendiri, saya percaya, bukan saja isinya yang berat dan mustahil dilakukan oleh manusia, tapi lebih bagaimana Allah memperkenalkan sifat, karakter dan keberadaanNya yang adalah kudus. Allah ingin bangsa Israel melihat citraNya. Who God really is..
Hal yang tidak bisa dimengerti oleh bangsa Israel dan mereka tetap saja menyembah patung dan baal bangsa-bangsa taklukan. Sampai masa pembuangan babilonia dimana Allah membalikan hati mereka (Yeh 36:26), barulah mereka benar2 berhenti menyembah baal2. Namun kebebalan/kedegilan tidak berhenti di situ. Mereka malah meng-Allah-kan hukum taurat, sehingga selama sekitar 400 tahun Allah diam, seolah tidur sampai kedatangan Kristus.
Inti perjanjian adalah Allah ingin ‘hati bangsa yang dipilihNya’ mencerminkan gambaran dan citra Allah yang kudus bagi bangsa-bangsa lain di dunia. Tapi mereka selalu gagal.
Analoginya, seorang suami pasti marah kalau ada orang lain ingin merebut ‘hati’ istrinya atau ‘hati’ istrinya mencari orang lain (gambaran ayat 15-16).
Cemburu Allah mungkin tidak untuk diartikan seperti pemilik perusahaan yang khawatir pegawainya kabur karena ada tawaran gaji lebih besar di perusahaan tetangga.
Tetapi Allah cemburu dalam pengertian seperti seorang raja yang mengambil seorang gadis miskin, melunasi hutang2 ayahnya, menikahinya menjadikannya sebagai ratu lalu berpaling dari raja.
Cemburu yang tidak didasari rasa takut atau lemah tetapi dari ‘kemarahan yang kudus’ karena kehormatan dan kekuasaannya yang diinjak2 oleh ratu yang tidak setia.
Mungkin ini pemikiran saya yang masih mencari kebenarannya..
Terima kasih
-
Shallom bro bruce..
Saya kira murka Allah atas dosa manusia yang membuat Allah 'perlu menata ulang kehidupan' di dunia. Walaupun, setelah itu kita melihat manusia tetap pada kedegilan hatinya dan kebebalan pikirannya yang jauh dari Allah. Ini hanya pemikiran saya, dengan mencoba mengeyampingkan kemahakuasaan dan kemahatahuan Allah
Sulit untuk mengenyampingkan fakta bahwa Allah sudah tahu sebelum penciptaan, bro. Bahwa kelak di jaman nabi Nuh, Allah akan membasmi manusia kecuali Nuh.
Syalom
-
Sulit untuk mengenyampingkan fakta bahwa Allah sudah tahu sebelum penciptaan, bro. Bahwa kelak di jaman nabi Nuh, Allah akan membasmi manusia kecuali Nuh.
Syalom
Shalom bro bruce..
Saya sependapat..
Btw, apakah bro memahaminya secara personifikasi ttg air bah ini?
Boleh diberikan pengertiannya?
Terima kasih
-
Pemahaman saya, mungkin belum sampai ke situ. Mohon bisa dijelaskan bila memungkinkan. Terima kasih.
Pengertian saya, Allah yang Omnipotent dan Omnscient dalam sifat kekekalannya tentu mengetahui seluruh ciptaanNya dengan baik. Bahkan ada ciptaanNya yg diciptakan dg tujuan utk dihancurkan/dibinasakan, termasuk manusia.
Kalau Allah menyerahkan pilihan keselamatan kepada manusia yang dikatakan 'tidak ada yang mencari Allah' (Rom3:11-12) secara naturnya, apakah mungkin ada kondisi dimana Allah menjadi pasif, seperti menanti, menunggu atau menerka siapa yang akan menerima keselamatan yang Dia tawarkan?
Bagaimana dengan anggota tubuh Kristus yang terdiri dari orang2 percaya, apakah artinya Allah jadi harus bertanya2 siapa yang akan menjadi anggotaNya?
Ini adalah TD dari T dalam TULIP.
Masalah TD menjadi kontroversial ketika berhadapan dengan Henokh, Abraham, St Yohanes dll.
Silahkan...
-
Shalom bro bruce..
Saya sependapat..
Btw, apakah bro memahaminya secara personifikasi ttg air bah ini?
Boleh diberikan pengertiannya?
Terima kasih
Maksud anda dengan personifikasi itu bagaimana, bro?
Syalom
-
Secara konteks, Allah memberikan ‘job description’ tapi sebelumnya di ayat 7, menyatakan dirinya sebagai Allah yang ‘pengampun, penyayang, sabar dan berlimpah kasih setia’. Artinya, commandments tsb diberikan dengan dasar ‘God’s mercy’ dan bukan berdasarkan ‘men’s merit’.
Ya, saya sependapat.
Yang utama dari situ semata mata adalah KASIH Allah - maka Dia menyampaikan/mengaruniakan FirmanNYA.
BUKAN karena manusia yang minta duluan - bukan karena pengemis minta duluan ke Pendeta --- jadi BUKAN karena ada usaha usaha manusia.
NAMUN...,
seperti "firman" yang dikeluarkan oleh Pendeta : "yang dateng (yang minta) akan diberi makan" ---> disitu jelas menunjukan keterlibatan unsur manusia... dimana disitu ada aplikasi SebabAkibat antar being YANG terkena "firman" dgn being yg mengeluarkan "firman" tsb.
Inti perjanjian adalah Allah ingin ‘hati bangsa yang dipilihNya’ mencerminkan gambaran dan citra Allah yang kudus bagi bangsa-bangsa lain di dunia. Tapi mereka selalu gagal.
Betul, saya juga sependapat.
Hal tentang pemilihan dalam kisah kisah di ayat PL, itu bersangkutan literal dgn bangsa pilihan - bangsa Israel.
Cemburu yang tidak didasari rasa takut atau lemah tetapi dari ‘kemarahan yang kudus’ karena kehormatan dan kekuasaannya yang diinjak2 oleh ratu yang tidak setia.
secara global, dari kacamata pandang manusia - "cemburu" itu itu menghasilkan "kemarahan" (saya kasih tanda petik) bagi Allah.
Sekali lagi, karena saya sendiri masih sukar utk menerima personifikasi Allah yg spt marah, menghukum, ngomel-ngomel, cemburu, dlsb --- maka saya ngambil pengertian secara hukum SebabAkibat.
Apabila ada suatu pemerintah (anggap saja sakti mandraguna) --- mengeluarkan "firman" ---> bagi yang ngebut di jalanan - akan mengalami kecelakaan. ---> dan firman ini FIX. Sebagai padanan "firman" tsb : janganlah kamu ngebut agar tidak mengalami kecelakaan ---> dan firman ini FIX juga.
Maka apabila ada sso mengebut, kecelakaan pasti akan menimpa dirinya.
Namun itu bukan berarti si pemerintah (yg mengeluarkan "firman" tsb) marah-marah/ngomel2 literally sehingga menghukum literally ke si pengendara dgn memberikan kecelakaan dikarenakan si pengendara tidak patuh pada firman warna biru... karena "firman" yang merah tidak pernah bermakna : "bagi yang ngebut dijalanan - akan saya hukum dgn kecelakaan"
Begitu kira kira saya mengertikannya, alithea ... :)
salam.
-
@alithea,
maap nyelak .. :)
'tidak ada yang mencari Allah' (Rom3:11-12)
Saya barusan sempet ngebaca seluruh ayat2 tsb.
IMO - disitu konteksnya sedang membicarakan orang2 yang hidup dibawah hukum Taurat ---> di ungkapkan di ayat 20. Tidak ada satupun orang yg bisa benar2 sempurna melakukan Taurat dgn pernak-perniknya.
Di-ayat2 berikutnya (ayat 21 keatas),
di jelaskan bahwa "perhitungan" Allah ttg kehidupan manusia itu - adalah iman.
Kayaknya begitu ? hehehe... (saya gak yakin juga).
salam.
-
Bukankah memang semua orang akan dibangkitkan pada akhir jaman, pinoq ?
6:39 Dan Inilah kehendak Dia yang telah mengutus Aku, yaitu supaya dari semua yang telah diberikan-Nya kepada-Ku jangan ada yang hilang, tetapi supaya Kubangkitkan pada akhir zaman. 6:40 Sebab inilah kehendak Bapa-Ku, yaitu supaya setiap orang, yang melihat Anak dan yang percaya kepada-Nya beroleh hidup yang kekal, dan supaya Aku membangkitkannya pada akhir zaman."
Yang dimaksud dng orang yang "Kubangkitkan di akhir zaman" dalam teks ini adalah orang yang "telah diberikan-Nya kepadaKu". Jadi bukan dibangkitkan yang dalam artian akan diadili (kalo ini memang semua orang).
Sebab menurut pinoq :
sso secara kebetulan mendengar (literally pake kuping) kabar Injil ---> itu karena ditarik Allah. (entah begimana caranya, pokoknya orang ini "diseret" Allah sampe mempunyai kesempatan mendengar literally suatu berita Injil). Dan pekerjaan "menarik"nya Allah belum selesai, karena setelah org tsb ditarik utk berkesempatan mendengar (literally pake kuping) kabar Injil itu --- maka Allah masih perlu membuat (menarik) orang itu dengan melahir-barukan .... dan setelah lahir-baru, Allah masih juga perlu utk membuat orang ini menjadi percaya. (eh... saya lupa, lahir baru dulu baru percaya, atokah percaya dulu baru lahir baru yah ? ... :)). Anyway... semuanya itu Allah yg bekerja, Manusia tinggal menunggu hasil.
Pengertian pinoq diatas tsb, tidak melibatkan peran sama sekali seorang manusia sebagai manusia. Dan saya mengerti, karena pinoq berpendapat semua manusia setelah AdamHawa berdosa, sudah mati --- mati segalanya, cuma seperti zombie saja. Manusia tidak bisa lagi meminta, berkeinginan, memilih hal hal yg berkenan dgn Allah.
Hehehe... kita sudah pernah panjang lebar diskusi soal hal ini ya, bro. Tapi sepertinya saya belum menyampaikan pandangan saya dengan jelas karena, membaca kutipan post di atas, sepertinya bro oda masih keliru memahami pandangan saya.
Dalam pemahaman saya proses "ditarik Allah" seperti yang terungkap di Yoh 6:44 itu bukan ttg bagaimana orang punya kesempatan mendengar kabar injil, melainkan ttg bagaimana orang bisa [/i]menerima[/i] kabar injil yang diberitakan.
Dalam diskusi kita terdahulu, saya menyamakan ditarik Allah seperti dibuat menjadi tanah yang subur (dalam perumpamaan Penabur Benih). Injil disebar-sebar ke semua orang bagaikan benih-benih disebar. Namun, hanya Injil (benih) yang didengar (benih jatuh) ke orang yang telah ditarik Allah (tanah yg subur) yang kemudian berakar, bertumbuh dan berbuah (menyelamatkan).
Jadi, penarikan Allah pertama-tama dikerjakan oleh Allah (kelahiran baru), kemudian manusia diutus untuk berperan serta dalam penyebaran Injil (melalui omong-omong soal kisah Yesus dan melalui kesaksian iman dalam kehidupan sehari-hari). Di sinilah peran manusia. Ini bukan sekedar sebuah duty/pekerjaan, tapi juga sebuah pendidikan bagi orang yang mejalankannya (...melalui kesaksian iman dalam kehidupan sehari-hari)
he-he-he.... ayat diatas sudah kita "rame" bahas di thread sebelumnya pinoq.
Dari pertanyaan pinoq diatas, apakah maksud pinoq bhw orang yang sudah ditarik Allah PASTI masuk surga ? Sepertinya demikian ... kalo tidak pinoq tidak akan mengajukan pertanyaan diatas... :)
Dengan begitu saya mau bertanya :
Apakah pinoq yakin, semua orang di jaman sekarang ini yang menurutmu adalah orang2 yg di tarik Allah PASTI masuk surga ?
Kalo memang sebuah kepastian --- dimanakah keperluannya untuk "mengerjakan keselamatan" tsb ? Toh sudah ditarik Allah, pasti masuk surga ? Toh berbuat dosapun --- pasti nanti Allah tarik lagi, bertobat --- berbuat dosa lagi, Allah tarik lagi, bertobat, dan tidak akan hentinya ?
Ya, saya percaya bahwa orang yang ditarik Allah pasti masuk Surga dan orang yang ditarik Allah "mengerjakan keselamatan" sebagai ucapan syukur dan pujian kepada Allah yang telah menyelamatkan mereka. Dengan kata lain, orang yang telah ditarik Allah tidak mungkin betah hidup dalam dosa. Penarikan Allah membuat orang haus akan air kehidupan dan lapar akan roti kehidupan. Penarikan Allah membuat orang bergairah untuk melawan dosa (menyangkal diri), menerapkan kebenaran (bertahan dalam cobaan). Ini adalah sebuah kehidupan yang penuh dng aksi nyata.
Perbuatan baik orang Kristen lebih baik daripada perbuatan baik orang non-kristen yang terbaik. Sebab, motivasi dibalik perbuatan baik orang Kristen adalah demi Kemuliaan Allah, sementara motivasi dibalik perbuatan baik orang non-Kristen yang terbaik adalah demi nilai dari perbuatan baik itu sendiri (summum bonum). Lebih parah lagi, ada orang yang melakukan perbuatan baik demi masuk surga.
Salam
-
Ini adalah TD dari T dalam TULIP.
Masalah TD menjadi kontroversial ketika berhadapan dengan Henokh, Abraham, St Yohanes dll.
Silahkan...
Shalom bro St Yopi..
Saya percaya sepanjang sejarah kehidupan manusia yang dicatat dalam Alkitab, tidak ada seorangpun yang oleh kebaikan dan kesalehannya mencapai suatu tingkat kekudusan yang berkenan kepada Allah. Semua orang2 kudus, yang tentu saja seperti yang Paulus gambarkan, adalah orang2 yang sungguh-sungguh mengerjakan keselamatan mereka. Mereka dalam hidupnya begitu mengasihi Allah, mereka serius, tekun, taat, setia, bahkan takut dan gentar mengikuti petunjuk dan perintah Allah. Dan tentu saja, mereka adalah orang2 yang telah dipilih, ditentukan, dibenarkan Allah untuk menjadi orang2 kudusNya.
Kisah Para Rasul 26:18 untuk membuka mata mereka, supaya mereka berbalik dari kegelapan kepada terang dan dari kuasa Iblis kepada Allah, supaya mereka oleh iman mereka kepada-Ku memperoleh pengampunan dosa dan mendapat bagian dalam apa yang ditentukan untuk orang-orang yang dikuduskan.
1 Korintus 6:11 Dan beberapa orang di antara kamu demikianlah dahulu. Tetapi kamu telah memberi dirimu disucikan, kamu telah dikuduskan, kamu telah dibenarkan dalam nama Tuhan Yesus Kristus dan dalam Roh Allah kita.
1 Petrus 1:2 yaitu orang-orang yang dipilih, sesuai dengan rencana Allah, Bapa kita, dan yang dikuduskan oleh Roh, supaya taat kepada Yesus Kristus dan menerima percikan darah-Nya. Kiranya kasih karunia dan damai sejahtera makin melimpah atas kamu.
Dalam Ibrani 11, penulis Ibrani memberi pengertian yang sangat membantu memahami orang2 kudus pilihan Allah, yang mengamini peran Allah sebagai pemberi iman itu.
Satu hal yg mengaggumkan adalah meskipun kualitas iman mereka begitu tinggi, kita bisa melihat bagaimana mereka tetap begitu rendah hati dan berharap penuh kepada Allah. Iman mereka semakin membawa mereka berserah total kepada Allah. Saya kira ini satu bukti bahwa respon dan sikap hati mereka benar2 berada diluar natur manusia. Mungkinkah ini yang dimaksud semakin serupa dg Kristus?
Saya memiliki pemikiran bahwa alasan Allah mengangkat Henokh, mungkin..
Karena Allah ingin memberi 'direct reward' atas kesetiaan hati Henokh yang bergaul akrab selama lebih dari 300 tahun dengan Allah.
Atau, Allah merasa perlu untuk 'spare his life'/ menyimpan/memisahkan ciptaan yang menyukakan hatiNya ditengah2 manusia yg bengkok hati pada jamannya.
Ini hanya sebatas pemikiran saya..
-
Ya, saya sependapat.
Yang utama dari situ semata mata adalah KASIH Allah - maka Dia menyampaikan/mengaruniakan FirmanNYA.
BUKAN karena manusia yang minta duluan - bukan karena pengemis minta duluan ke Pendeta --- jadi BUKAN karena ada usaha usaha manusia.
NAMUN...,
seperti "firman" yang dikeluarkan oleh Pendeta : "yang dateng (yang minta) akan diberi makan" ---> disitu jelas menunjukan keterlibatan unsur manusia... dimana disitu ada aplikasi SebabAkibat antar being YANG terkena "firman" dgn being yg mengeluarkan "firman" tsb.
Apabila ada suatu pemerintah (anggap saja sakti mandraguna) --- mengeluarkan "firman" ---> bagi yang ngebut di jalanan - akan mengalami kecelakaan. ---> dan firman ini FIX. Sebagai padanan "firman" tsb : janganlah kamu ngebut agar tidak mengalami kecelakaan ---> dan firman ini FIX juga.
I
Maka apabila ada sso mengebut, kecelakaan pasti akan menimpa dirinya.
Namun itu bukan berarti si pemerintah (yg mengeluarkan "firman" tsb) marah-marah/ngomel2 literally sehingga menghukum literally ke si pengendara dgn memberikan kecelakaan dikarenakan si pengendara tidak patuh pada firman warna biru... karena "firman" yang merah tidak pernah bermakna : "bagi yang ngebut dijalanan - akan saya hukum dgn kecelakaan"
Begitu kira kira saya mengertikannya, alithea ... :)
salam.
Shallom bro odading..
Saya memahaminya bahwa Pendeta tsb hanya menawarkan kepada 'believer/orang yg dipilih'. Kalau harus dimengerti utk semua manusia, ya saya juga ga nyampe pemahamannya bro..
Analoginya bagus banget bro..
Tapi jd menarik nih..
Kalau pemerintah kan cuma bikin aturan doang.. dia ga peduli mau dituruti atau dilanggar..
Bagaimana kalau yg bikin orang tua kita.. kira2 dimarahin kalo ngelanggar aturannya?
Bagaimana dg Allah? Dia yang adalah KASIH, tp jg ga mau anak anakNya hidup seenaknya sendiri.
Ibrani 12:5-6 Dan sudah lupakah kamu akan nasihat yang berbicara kepada kamu seperti kepada anak-anak: "Hai anakku, janganlah anggap enteng didikan Tuhan, dan janganlah putus asa apabila engkau diperingatkan-Nya;
karena Tuhan menghajar orang yang dikasihi-Nya, dan Ia menyesah orang yang diakui-Nya sebagai anak."
Lagian kalau nurut, ya ga usah takut dimarahin atau dihukum kan..
Kadang pikiran kita terlalu jauh utk hal yang simpel seperti TAAT.
Itu pendapat saya bro..
-
Maksud anda dengan personifikasi itu bagaimana, bro?
Syalom
Shallom bro bruce..
Maaf bro.. maksud saya, anda mengartikan/memahami peristiwa air bah bagaimana?
Terima kasih
-
Shalom bro St Yopi..
Saya percaya sepanjang sejarah kehidupan manusia yang dicatat dalam Alkitab, tidak ada seorangpun yang oleh kebaikan dan kesalehannya mencapai suatu tingkat kekudusan yang berkenan kepada Allah. Semua orang2 kudus, yang tentu saja seperti yang Paulus gambarkan, adalah orang2 yang sungguh-sungguh mengerjakan keselamatan mereka. Mereka dalam hidupnya begitu mengasihi Allah, mereka serius, tekun, taat, setia, bahkan takut dan gentar mengikuti petunjuk dan perintah Allah. Dan tentu saja, mereka adalah orang2 yang telah dipilih, ditentukan, dibenarkan Allah untuk menjadi orang2 kudusNya.
Kisah Para Rasul 26:18 untuk membuka mata mereka, supaya mereka berbalik dari kegelapan kepada terang dan dari kuasa Iblis kepada Allah, supaya mereka oleh iman mereka kepada-Ku memperoleh pengampunan dosa dan mendapat bagian dalam apa yang ditentukan untuk orang-orang yang dikuduskan.
1 Korintus 6:11 Dan beberapa orang di antara kamu demikianlah dahulu. Tetapi kamu telah memberi dirimu disucikan, kamu telah dikuduskan, kamu telah dibenarkan dalam nama Tuhan Yesus Kristus dan dalam Roh Allah kita.
1 Petrus 1:2 yaitu orang-orang yang dipilih, sesuai dengan rencana Allah, Bapa kita, dan yang dikuduskan oleh Roh, supaya taat kepada Yesus Kristus dan menerima percikan darah-Nya. Kiranya kasih karunia dan damai sejahtera makin melimpah atas kamu.
Dalam Ibrani 11, penulis Ibrani memberi pengertian yang sangat membantu memahami orang2 kudus pilihan Allah, yang mengamini peran Allah sebagai pemberi iman itu.
Satu hal yg mengaggumkan adalah meskipun kualitas iman mereka begitu tinggi, kita bisa melihat bagaimana mereka tetap begitu rendah hati dan berharap penuh kepada Allah. Iman mereka semakin membawa mereka berserah total kepada Allah. Saya kira ini satu bukti bahwa respon dan sikap hati mereka benar2 berada diluar natur manusia. Mungkinkah ini yang dimaksud semakin serupa dg Kristus?
Saya memiliki pemikiran bahwa alasan Allah mengangkat Henokh, mungkin..
Karena Allah ingin memberi 'direct reward' atas kesetiaan hati Henokh yang bergaul akrab selama lebih dari 300 tahun dengan Allah.
Atau, Allah merasa perlu untuk 'spare his life'/ menyimpan/memisahkan ciptaan yang menyukakan hatiNya ditengah2 manusia yg bengkok hati pada jamannya.
Ini hanya sebatas pemikiran saya..
Dan pemikiran bro bertentangan dengan pemahaman TD pada T dalam TULIP.
-
Shallom bro bruce..
Maaf bro.. maksud saya, anda mengartikan/memahami peristiwa air bah bagaimana?
Terima kasih
Pengertian saya akan air bah itu bisa berbeda, tetapi tentu tidak tepat dibahas di thread ini, karena akan OOT.
Syalom
-
Dan pemikiran bro bertentangan dengan pemahaman TD pada T dalam TULIP.
Shallom bro St Yopi..
Saya sendiri tidak sepenuhnya meng'endorsed' ajaran calvin. Hanya mencoba memahami pemikiran beliau yang menurut saya adalah orang yang sungguh sungguh mencari kebenaran injil Kristus.
Demikian bro..
-
Pengertian saya akan air bah itu bisa berbeda, tetapi tentu tidak tepat dibahas di thread ini, karena akan OOT.
Syalom
Ok bro bruce..
Mungkin saya harus 'keliling dulu ya'
Terima kasih
-
Shallom bro St Yopi..
Saya sendiri tidak sepenuhnya meng'endorsed' ajaran calvin. Hanya mencoba memahami pemikiran beliau yang menurut saya adalah orang yang sungguh sungguh mencari kebenaran injil Kristus.
Demikian bro..
Waduh... Berarti untuk mengkonfirmasi TULIP gak bisa donk... :doh:
-
Waduh... Berarti untuk mengkonfirmasi TULIP gak bisa donk... :doh:
Masih harus banyak belajar bro..
Btw, saya ingat postingan bro ttg keselamatan ditawarkan kepada manusia selain yg dipilih..
Bisa diberikan sedikit pengertiannya?
Pengertian saya belum sampe, kalau harus menerima keselamatan yang yang begitu mulia, agung dan tak ternilai hanya seperti 'barang' yang menunggu dibeli..
Kalau berkenan bro..
Terima kasih
-
Masih harus banyak belajar bro..
Btw, saya ingat postingan bro ttg keselamatan ditawarkan kepada manusia selain yg dipilih..
Bisa diberikan sedikit pengertiannya?
Pengertian saya belum sampe, kalau harus menerima keselamatan yang yang begitu mulia, agung dan tak ternilai hanya seperti 'barang' yang menunggu dibeli..
Kalau berkenan bro..
Terima kasih
http://styopi.blogspot.com/2011/03/predistination-freewill.html
-
Tapi jd menarik nih..
Kalau pemerintah kan cuma bikin aturan doang.. dia ga peduli mau dituruti atau dilanggar..
Bagaimana kalau yg bikin orang tua kita.. kira2 dimarahin kalo ngelanggar aturannya?
Bagaimana dg Allah? Dia yang adalah KASIH, tp jg ga mau anak anakNya hidup seenaknya sendiri.
Sama aja alithea. Di analogi "jangan ngebut" itu --- bagi yg mengeluarkan "order/law/hukum" semua itu demi ketertiban dan kebaikan.
Ibrani 12:5-6 Dan sudah lupakah kamu akan nasihat yang berbicara kepada kamu seperti kepada anak-anak: "Hai anakku, janganlah anggap enteng didikan Tuhan, dan janganlah putus asa apabila engkau diperingatkan-Nya;
karena Tuhan menghajar orang yang dikasihi-Nya, dan Ia menyesah orang yang diakui-Nya sebagai anak."
IMO, saya selalu mengambil pengertian yg agak laen dari pada yang laen ... (maklum, saya suka berkhayal ... dan dalam kasus ini tentu yg menyangkut kelogisan ... :)).
Ada 3 unsur bersangkutan yang saya ambil dalam "kasus" analogi saya tsb.
1. Yang mengeluarkan "hukum"
2. Yang kena dibawah "hukum"
3. "hukuman" yang BUKAN di lakukan oleh si no.1
Jadi... kalo misal mau dikatakan Tuhan marah ... ya memang mungkin masih bisa --- tetapi "menghukum" , saya tidak mengertikan bahwa hal itu dilakukan si no.1.
Ortu bilang : "jangan ngebut, nanti mati ketabrak" <---> padanan-nya "yang ngebut mati ketabrak".
Apabila seorang anak ngebut dan mati ketabrak, maka unsur no.3 "hukuman" itu BUKAN ortu melakukan hal nyewa mata mata utk ngliatin si anak ngebut ato kagak, dan ortu bilang ke mata mata apabila anak ngebut HARUS ditabarak sampai mati itu anak --- APALAGI, ortu itu sendiri tyg urun-tangan, menabrak anaknya sendiri dikarenakan si anak ngebut. Begitu menurut saya.
Dan entah... saya sempet diskusi dgn teman lain di FIK, sepertinya kebalikan yg ungu tsb ---> yg berupa pendapat bhw Firman Allah kepada AdamHawa (misalnya) itu ibarat : "kalo kamu makan itu buah, kamu Saya pateni (bunuh/dibikin mati).
Saya tidak menyangkal, mati-hidup manusia --- Tuhan jua yg menentukan dan saya akui bisa saja memang begitu adanya cara kerja Allah --- TAPI, ini artinya manusia sedang berpendapat dgn memposisikan dirinya sebagai Allah (dari sudut pandang/kacamata ke-Allah-an).
Sedangkan saya, secara pengertian, saya terasa janggal apabila Allah itu sendiri yang melakukan penghukuman.
Adakah ortu yg benar dan baik akan berkata "kalo kamu masukin jarikmu ke colokan listrik, saya gampar atopun saya setrum kamu pake voltage tegangan tinggi" ? --- ADA, namun ---imo--- itu bukan contoh ortu yg benar dan baik ... dan juga saya tidak melihat hal KASIH didalam kalimat ijo itu.
Karunia Firman azasnya adalah Kasih.
Firman disampaikan agar manusia selamat, itu tujuan utamanya.
Kalo kamu .... Maka ... KAMU dekat dgn Saya, Kalo kamu ... Maka ... KAMU jauh dari Saya ---> itulah inti "oder/law/hukum/nasihat"NYA.
Di PL sepertinya pengertiannya sbb : Kalo kamu bla3x, SAYA taro di surga, Kalo kamu bla3x SAYA jeblosin ke neraka --- di surga SAYA sayang sayang kamu, di neraka SAYA siksa kamu.
Oleh karena itu saya juga berpendapat, kedaulatan yang benar adalah selalu menyangkut hukum (yg benar) yg dikeluarkan, dan tidak bersangkut-paut oleh si pengerluar hukum tsb. ( jadi bukan seperti sbb....Presiden : kamu mencuri, kamu SAYA hukum) ---> karena Hukum-lah ---imo--- yang "berbicara".
Lagian kalau nurut, ya ga usah takut dimarahin atau dihukum kan..
Kadang pikiran kita terlalu jauh utk hal yang simpel seperti TAAT.
Ya... sebagai personifikasi yg berupa kata sifat... saya rasa mungkin mungkin saja ... Allah "marah" "cemburu" "kesal" dlsb dikarenakan manusia itu dibilangin demi keselamatannya sendiri, auban terus ..:) --- namun kalo sampai ke sebuah tindakan ---imo--- "hukum" itu sendirilah yg berlaku.
:)
salam.
-
Shallom semua..
Sebagai member baru, salam kenal buat yang ada di thread ini.
Kalau boleh ikut sumbang pikiran dan pendapat..
Doktrin pilihan merupakan doktrin yang sulit dipahami. Namun memang pada akhirnya, saya percaya bahwa itulah salah satu kedaulatan Allah, hak prerogatif Allah.
Memahami kedaulatan Allah, tentu tidak bisa dg menggunakan kacamata manusia yang bernatur dosa. Artinya kita perlu memahami Allah dalam naturNya yang adil dan benar, karena itulah karakter Allah. Pemahaman yg sederhana adalah manusia dg naturnya berusaha untuk melakukan hal yang baik dan benar, sehingga sering kita menempatkan Allah pada konsep pikir yang sama. Karena itu, kita tidak bisa berpikir bahwa Allah melakukan sesuatu dengan asumsi karena hal itu baik, adil dan benar. Kebenarannya adalah Allah selalu melakukan hal baik, adil dan benar karena Dia berkehendak demikian, itulah natur Allah.
(Ayub 8:3 Masakan Allah membengkokkan keadilan? Masakan Yang Mahakuasa membengkokkan kebenaran?),
(Yes 5:16 Tetapi Tuhan semesta alam akan ternyata maha tinggi dalam keadilan-Nya, dan Allah yang maha kudus akan menyatakan kekudusan-Nya dalam kebenaran-Nya).
Alkitab mencatat berulangkali 'doktrin pilihan' sbg kedaulatan Allah sejak awal penciptaan (Kej1:31), pilihanNya atas bangsa Israel (Ul7:6, Rom 9:17-18), rencana penebusan dosa (Yes25:1, 46:10, 55:11), bahkan bagi Kristus Allah sendiri menyatakanNya sbg pilihanNya (Luk9:35). Dan Kristus juga mengkonfirmasi pilihan dan kedaulatan Bapa (Yoh 6:37,44) dan kedaulatanNya sendiri (Yoh15:16) atas manusia. Rasul Paulus menjelaskan doktrin kepada jemaat Efesus (Ef1:4-6) dan Lukas sangat memahami otoritas pilihan Allah.
(Kis13:48 Mendengar itu bergembiralah semua orang yang tidak mengenal Allah dan mereka memuliakan firman Tuhan; dan semua orang yang ditentukan Allah untuk hidup yang kekal, menjadi percaya).
Adakah ini adil?
Tuhan Yesus kembali mengingatkan akan tugasNya dalam menjalankan kehendak Bapa.
(Yoh 6:39 Dan Inilah kehendak Dia yang telah mengutus Aku, yaitu supaya dari semua yang telah diberikan-Nya kepada-Ku jangan ada yang hilang, tetapi supaya Kubangkitkan pada akhir zaman).
Bahkan Paulus pun menampik asumsi akan ketidakadilan Allah dg pernyataan keras
(Roma 9:14-16 Jika demikian, apakah yang hendak kita katakan? Apakah Allah tidak adil? Mustahil! Sebab Ia berfirman kepada Musa: "Aku akan menaruh belas kasihan kepada siapa Aku mau menaruh belas kasihan dan Aku akan bermurah hati kepada siapa Aku mau bermurah hati."
Jadi hal itu tidak tergantung pada kehendak orang atau usaha orang, tetapi kepada kemurahan hati Allah).
Lalu buat apalagi penginjilan, buat apa Yesus datang?
Paulus menjawab dg pernyataan tegas untuk tunduk kepada kedaulatan Allah (Rom9:18-24).
Penginjilan adalah tugas yang diberikan Kristus bagi setiap orang percaya. Dan melalui penginjilan, Firman kebenaran yang adalah penyataan Kristus, menjangkau jiwa-jiwa pilihan Allah, yang melalui karya Roh Kudus menjadi percaya.
(2Tes2:13 Akan tetapi kami harus selalu mengucap syukur kepada Allah karena kamu, saudara-saudara, yang dikasihi Tuhan, sebab Allah dari mulanya telah memilih kamu untuk diselamatkan dalam Roh yang menguduskan kamu dan dalam kebenaran yang kamu percayai).
Roh yang memberi kemampuan untuk mengaku dan percaya dengan iman akan karya salib Kristus sbg tanda keselamatan.
(Rom10:9 Sebab jika kamu mengaku dengan mulutmu, bahwa Yesus adalah Tuhan, dan percaya dalam hatimu, bahwa Allah telah membangkitkan Dia dari antara orang mati, maka kamu akan diselamatkan).
Mohon dikoreksi bila ada yang keliru,
Terima kasih.
Tuhan Yesus memberkati.
Saya setuju dengan doktrin pilihan karena banyak ayatnya didalam Alkitab bro.
-
Ini adalah TD dari T dalam TULIP.
Masalah TD menjadi kontroversial ketika berhadapan dengan Henokh, Abraham, St Yohanes dll.
Silahkan...
Henokh dan Abraham selamat karena iman mereka .
-
Henokh dan Abraham selamat karena iman mereka .
siapakah yang mengatakan abraham dan Henoch selamat ??
apakah ada tetulis ??
Tuhan Yesus memberkati
Han
-
siapakah yang mengatakan abraham dan Henoch selamat ??
apakah ada tetulis ??
Tuhan Yesus memberkati
Han
Silahkan baca Ibrani 11.
-
Saya setuju dengan doktrin pilihan karena banyak ayatnya didalam Alkitab bro.
Salam Damai
Enggak juga Bro. Di Alkitab yang bukan doktrin pilihan banyak juga.
:)
-
Salam Damai
Enggak juga Bro. Di Alkitab yang bukan doktrin pilihan banyak juga.
:)
Alkitab tidak mungkin bertentangan satu sama lain melainkan saling melengkapi.
-
Silahkan baca Ibrani 11.
ibrani 11 :hanya bicara soal iman saja,
bukan soal selamat tidaknya seseorang seblum hari penghakiman
Tuhan Yesus memberkati
Han
-
6 Tetapi tanpa iman tidak mungkin orang berkenan kepada Allah. Sebab barangsiapa berpaling kepada Allah, ia harus percaya bahwa Allah ada, dan bahwa Allah memberi upah kepada orang yang sungguh-sungguh mencari Dia. (Heb 11:6 ITB)
Salam Damai
Enggak juga Bro. Di Alkitab yang bukan doktrin pilihan banyak juga.
:)
Salam Damai.
Itu contohnya....enggak pakai doktrin pilihan melainkan tanggapan manusia atas kasih karunia Allah.
GBU
:)
-
ibrani 11 :hanya bicara soal iman saja,
bukan soal selamat tidaknya seseorang seblum hari penghakiman
Tuhan Yesus memberkati
Han
Iman adalah jalan kepada keselamatan dan tanpa iman tidak ada keselamatan.
Baik iman maupun keselamatan adalah merupakan satu kesatuan yang tidak terpisahkan.
-
Salam Damai.
Itu contohnya....enggak pakai doktrin pilihan melainkan tanggapan manusia atas kasih karunia Allah.
GBU
:)
Iman hanya dianugerahkan kepada siapa yang sudah ditentukan/dipilih sejak kekekalan.
Ef.1:4 Sebab di dalam Dia Allah telah memilih kita sebelum dunia dijadikan, supaya kita kudus dan tak bercacat di hadapan-Nya.
Firman Tuhan tidak bisa ditafsirkan secara sepotong sepotong terlepas dengan ayat ayat lainnya.
-
Iman hanya dianugerahkan kepada siapa yang sudah ditentukan/dipilih sejak kekekalan.
Ef.1:4 Sebab di dalam Dia Allah telah memilih kita sebelum dunia dijadikan, supaya kita kudus dan tak bercacat di hadapan-Nya.
Firman Tuhan tidak bisa ditafsirkan secara sepotong sepotong terlepas dengan ayat ayat lainnya.
13 Tidak ada seorangpun yang telah naik ke sorga, selain dari pada Dia yang telah turun dari sorga, yaitu Anak Manusia.
14 Dan sama seperti Musa meninggikan ular di padang gurun, demikian juga Anak Manusia harus ditinggikan,
15 supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya beroleh hidup yang kekal.
16 Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia telah mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal, supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal.
17 Sebab Allah mengutus Anak-Nya ke dalam dunia bukan untuk menghakimi dunia, melainkan untuk menyelamatkannya oleh Dia.
18 Barangsiapa percaya kepada-Nya, ia tidak akan dihukum; barangsiapa tidak percaya, ia telah berada di bawah hukuman, sebab ia tidak percaya dalam nama Anak Tunggal Allah. (Joh 3:13-18 ITB)
Setuju Bro .... jangan sepotong2....
Allah mengutus Anak-Nya ke dalam dunia bukan untuk menghakimi dunia, melainkan untuk menyelamatkannya oleh Dia.
Kita menjadi kudus dan tak bercacat di hadapan Nya bila kita percaya kepada Nya dan beroleh hidup kekal.
Contoh lain....enggak pakai doktrin pilihan melainkan tanggapan manusia atas kasih karunia Allah.
GBU
:)
-
Setuju Bro .... jangan sepotong2....
Allah mengutus Anak-Nya ke dalam dunia bukan untuk menghakimi dunia, melainkan untuk menyelamatkannya oleh Dia.
Kita menjadi kudus dan tak bercacat di hadapan Nya bila kita percaya kepada Nya dan beroleh hidup kekal.
Contoh lain....enggak pakai doktrin pilihan melainkan tanggapan manusia atas kasih karunia Allah.
GBU
:)
Siapa yang selamat sudah ditentukan/dipilih sejak sebelum jaman dan direalisasikan didalam jaman.
2 Tim. 1:9 Dialah yang menyelamatkan kita dan memanggil kita dengan panggilan kudus, bukan berdasarkan perbuatan kita, melainkan berdasarkan maksud dan kasih karunia-Nya sendiri, yang telah dikaruniakan kepada kita dalam Kristus Yesus sebelum permulaan zaman.
-
Iman adalah jalan kepada keselamatan dan tanpa iman tidak ada keselamatan.
Baik iman maupun keselamatan adalah merupakan satu kesatuan yang tidak terpisahkan.
nah ini juga menarik.. (ijin join ya... :D )
semua orang kristen percaya bahwa untuk selamat haruslah mempunyai iman.
namun
kristen yg satu, memahami bahwa iman saja yg tanpa perbuatan adalah sah.. (dengan memupuk terus keyakinan sebesar2nya guna melebihi dsa2nya)
lalu ada kristen yg memahami bahwa orang2 sudah dipilih sejak awal dunia dijadikanlah yg bisa beriman, pilhan ini tidak bersyarat, artinya sama sekali tidak ada andil manusia.. Tuhan tidak menerapkan sistem if yes then.. dan if else.. maka... untuk kemudian, orang2 pilihan yg sudah pasti beriman ini secara "otomatis" akan menjaga kekudusan, sehingga tentu saja orang ini pasti selamat.
lalu ada kristen yang memahami bahwa tanpa kasih Allah, (anugrah) maka manusia tidak dapat selamat, tidak dapat beriman. namun begitu manusia haruslah mau bekerjasama dengan Allah, agar Anugrah itu dapat terjaga dan bekerja.. dengan cara menerima Allah, dan membuka diri untuk dikuasai sehingga mampu melakukan segala perintah2Nya.. demikianlah maka Iman yang hidup, bukan hanya Iman yang meyakin2kan diri, berseru Tuhan2 saja, melainkan Iman bekerja Oleh Kasih, dan iman yg terpelihara sampai akhir pertandinganlah lah yg akan membawa pada keselamatan.
kalau diperhatikan ketiga pemahaman ini memberi ciri khas yg sangat berbeda dalam hal beribadah, berbeda dalam hal kehidupan menggereja. itu bukan hanya style saja, melainkan fondasi pemahaman lah yg membuatnya berbeda satu sama lain.
CMIIW :D
-
nah ini juga menarik.. (ijin join ya... :D )
lalu ada kristen yang memahami bahwa tanpa kasih Allah, (anugrah) maka manusia tidak dapat selamat, tidak dapat beriman. namun begitu manusia haruslah mau bekerjasama dengan Allah, agar Anugrah itu dapat terjaga dan bekerja.. dengan cara menerima Allah, dan membuka diri untuk dikuasai sehingga mampu melakukan segala perintah2Nya.. demikianlah maka Iman yang hidup, bukan hanya Iman yang meyakin2kan diri, berseru Tuhan2 saja, melainkan Iman bekerja Oleh Kasih, dan iman yg terpelihara sampai akhir pertandinganlah lah yg akan membawa pada keselamatan.
Yang saya bold merah itu tidak Alkitabiah karena Firman Tuhan jelas jelas mengatakan iman keselamatan hanyalah anugerah bukan usaha/perbuatan/jasa manusia.
-
Yang saya bold merah itu tidak Alkitabiah karena Firman Tuhan jelas jelas mengatakan iman keselamatan hanyalah anugerah bukan usaha/perbuatan/jasa manusia.
btw apa anggapan saya ini bener ya tentang 2 jenis kristen ini?
kristen yg satu, memahami bahwa iman saja yg tanpa perbuatan adalah sah.. (dengan memupuk terus keyakinan sebesar2nya guna melebihi dsa2nya)
lalu ada kristen yg memahami bahwa orang2 sudah dipilih sejak awal dunia dijadikanlah yg bisa beriman, pilhan ini tidak bersyarat, artinya sama sekali tidak ada andil manusia.. Tuhan tidak menerapkan sistem if yes then.. dan if else.. maka... untuk kemudian, orang2 pilihan yg sudah pasti beriman ini secara "otomatis" akan menjaga kekudusan, sehingga tentu saja orang ini pasti selamat.
Trus tentang ayat diatas... saya kan sudah ulis juga bahwa tanpa anugrah manusia tdak bisa selamat???
semua kristen meyakini bahwa Anugrahlah yang menyelamatkan, tentu saja melalui iman kan?? nah cara berimannya saja kok yg berbeda.. pemahaman mengenai iman saja yg lain mas broo... :D
kan ada ayat tentang iman yg hidup itu?
kalau di reformed mkn perbuatannya otomatis, kalau di kristen yg katolik dan apostolik sayangnya perbuatannya itu harus melibatkan freewill..
beda lho.... dengan menyatakan karena usaha manusia orang selamat...
-
Siapa yang selamat sudah ditentukan/dipilih sejak sebelum jaman dan direalisasikan didalam jaman.
2 Tim. 1:9 Dialah yang menyelamatkan kita dan memanggil kita dengan panggilan kudus, bukan berdasarkan perbuatan kita, melainkan berdasarkan maksud dan kasih karunia-Nya sendiri, yang telah dikaruniakan kepada kita dalam Kristus Yesus sebelum permulaan zaman.
13 Tidak ada seorangpun yang telah naik ke sorga, selain dari pada Dia yang telah turun dari sorga, yaitu Anak Manusia.
14 Dan sama seperti Musa meninggikan ular di padang gurun, demikian juga Anak Manusia harus ditinggikan,
15 supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya beroleh hidup yang kekal.
16 Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia telah mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal, supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal.
17 Sebab Allah mengutus Anak-Nya ke dalam dunia bukan untuk menghakimi dunia, melainkan untuk menyelamatkannya oleh Dia.
18 Barangsiapa percaya kepada-Nya, ia tidak akan dihukum; barangsiapa tidak percaya, ia telah berada di bawah hukuman, sebab ia tidak percaya dalam nama Anak Tunggal Allah. (Joh 3:13-18 ITB)
Salam Damai.
Kalo Bro meniadakan faktor tanggapan manusia, sudah jelas itu konsep yang salah.
Bila memaksakan hal tersebut, maka kata2 positif "percaya" menjadi kata2 negatif "diberi kepercayaan".
GBU
:)
-
Salam Damai.
Kalo Bro meniadakan faktor tanggapan manusia, sudah jelas itu konsep yang salah.
Bila memaksakan hal tersebut, maka kata2 positif "percaya" menjadi kata2 negatif "diberi kepercayaan".
GBU
:)
Manusia baru bisa menanggapi dengan benar kalau Tuhan sudah lebih dahulu bekerja didalam dirinya :
Fil.2:13 karena Allahlah yang mengerjakan di dalam kamu baik kemauan maupun pekerjaan menurut kerelaan-Nya.
Makanya semua ayat Alkitab saling melengkapi satu sama lain.
-
Manusia baru bisa menanggapi dengan benar kalau Tuhan sudah lebih dahulu bekerja didalam dirinya :
Fil.2:13 karena Allahlah yang mengerjakan di dalam kamu baik kemauan maupun pekerjaan menurut kerelaan-Nya.
Makanya semua ayat Alkitab saling melengkapi satu sama lain.
saya setuju dengan mbak phooey:
Yohanes 3:18 Barangsiapa di-percaya-kan kepada-Nya, ia tidak akan dihukum; barangsiapa tidak di-percaya-kan, ia telah berada di bawah hukuman, sebab ia tidak (DAPAT) percaya dalam nama Anak Tunggal Allah.
-
saya setuju dengan mbak phooey:
Yohanes 3:18 Barangsiapa di-percaya-kan kepada-Nya, ia tidak akan dihukum; barangsiapa tidak di-percaya-kan, ia telah berada di bawah hukuman, sebab ia tidak (DAPAT) percaya dalam nama Anak Tunggal Allah.
:bangry: grrrrrrr
Sejak kapan saya jadi Mbak X(
-
saya setuju dengan mbak phooey:
Yohanes 3:18 Barangsiapa di-percaya-kan kepada-Nya, ia tidak akan dihukum; barangsiapa tidak di-percaya-kan, ia telah berada di bawah hukuman, sebab ia tidak (DAPAT) percaya dalam nama Anak Tunggal Allah.
Manusia bisa percaya juga karunia Allah juga !
-
:bangry: grrrrrrr
Sejak kapan saya jadi Mbak X(
:rofl: :rofl: :rofl: wakakakaa....
-
Manusia bisa percaya juga karunia Allah juga !
19 Barangsiapa Kukasihi, ia Kutegor dan Kuhajar; sebab itu relakanlah hatimu dan bertobatlah!
20 Lihat, Aku berdiri di muka pintu dan mengetok; jikalau ada orang yang mendengar suara-Ku dan membukakan pintu, Aku akan masuk mendapatkannya dan Aku makan bersama-sama dengan dia, dan ia bersama-sama dengan Aku.
21 Barangsiapa menang, ia akan Kududukkan bersama-sama dengan Aku di atas takhta-Ku, sebagaimana Akupun telah menang dan duduk bersama-sama dengan Bapa-Ku di atas takhta-Nya.
22 Siapa bertelinga, hendaklah ia mendengarkan apa yang dikatakan Roh kepada jemaat-jemaat." (Rev 3:19-22 ITB)
Salam Damai.
Keselamatan memang anugerah Allah, tetapi bekerja melalui tanggapan manusia. (bold biru)
Setelah tanggapan positif manusia berjalan maka Anugerah Allah bekerja sempurna. (bold hitam)
(Bold merah) Penegasan ....... mudah2an dpt dipahami.
GBU
:)
-
:bangry: grrrrrrr
Sejak kapan saya jadi Mbak X(
maaf, numpang ngakak juga :giggle: :giggle:
Tuhan Yesus memberkati
Han
-
Salam Damai.
Keselamatan memang anugerah Allah, tetapi bekerja melalui tanggapan manusia. (bold biru)
Setelah tanggapan positif manusia berjalan maka Anugerah Allah bekerja sempurna. (bold hitam)
(Bold merah) Penegasan ....... mudah2an dpt dipahami.
GBU
:)
Manusia tidak mungkin menanggapi kalau dia belum dilahirbarukan karena Alkitab berkata :
Ef.2:8,9 Sebab karena kasih karunia kamu diselamatkan oleh iman; itu bukan hasil usahamu, tetapi pemberian Allah,itu bukan hasil pekerjaanmu: jangan ada orang yang memegahkan diri.
Jadi memahami Alkitab tidak boleh separoh separoh.
-
Manusia tidak mungkin menanggapi kalau dia belum dilahirbarukan karena Alkitab berkata :
---cut---
Salam Damai
Lahir baru.
Ayatnya please.....
GBU
:)
-
Salam Damai
Lahir baru.
Ayatnya please.....
GBU
:)
Yoh.3:3 Yesus menjawab, kata-Nya: "Aku berkata kepadamu, sesungguhnya jika seorang tidak dilahirkan kembali, ia tidak dapat melihat Kerajaan Allah."
-
Yoh.3:3 Yesus menjawab, kata-Nya: "Aku berkata kepadamu, sesungguhnya jika seorang tidak dilahirkan kembali, ia tidak dapat melihat Kerajaan Allah."
ITB John 3
5 Jawab Yesus: "Aku berkata kepadamu, sesungguhnya jika seorang tidak dilahirkan dari air dan Roh, ia tidak dapat masuk ke dalam Kerajaan Allah.
---cut---
---cut---
15 supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya beroleh hidup yang kekal.
16 Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia telah mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal, supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal.
17 Sebab Allah mengutus Anak-Nya ke dalam dunia bukan untuk menghakimi dunia, melainkan untuk menyelamatkannya oleh Dia.
18 Barangsiapa percaya kepada-Nya, ia tidak akan dihukum; barangsiapa tidak percaya, ia telah berada di bawah hukuman, sebab ia tidak percaya dalam nama Anak Tunggal Allah.
19 Dan inilah hukuman itu: Terang telah datang ke dalam dunia, tetapi manusia lebih menyukai kegelapan dari pada terang, sebab perbuatan-perbuatan mereka jahat.
20 Sebab barangsiapa berbuat jahat, membenci terang dan tidak datang kepada terang itu, supaya perbuatan-perbuatannya yang jahat itu tidak nampak;
21 tetapi barangsiapa melakukan yang benar, ia datang kepada terang, supaya menjadi nyata, bahwa perbuatan-perbuatannya dilakukan dalam Allah."
22 Sesudah itu Yesus pergi dengan murid-murid-Nya ke tanah Yudea dan Ia diam di sana bersama-sama mereka dan membaptis.
(Joh 3:1-22 ITB)
Salam Damai.
Terbalik sih :nod:
Kalo dibaca secara keseluruhan, Allah mengutus anak Nya bukan untuk menghakimi dunia akan tetapi menyelamatkan dunia.
Orang percaya memberikan tanggapan terhadap karya keselamatan Allah. Karena itu dikatakan lahir baru.
GBU
:)
-
Salam Damai.
Terbalik sih :nod:
Kalo dibaca secara keseluruhan, Allah mengutus anak Nya bukan untuk menghakimi dunia akan tetapi menyelamatkan dunia.
Orang percaya memberikan tanggapan terhadap karya keselamatan Allah. Karena itu dikatakan lahir baru.
GBU
:)
Kelahiran baru adalah penciptaan ulang dan memberikan hidup yang baru kepada orang percaya yang merupakan pekerjaan Roh Kudus dan Firman.
-
Iman hanya dianugerahkan kepada siapa yang sudah ditentukan/dipilih sejak kekekalan.
Ef.1:4 Sebab di dalam Dia Allah telah memilih kita sebelum dunia dijadikan, supaya kita kudus dan tak bercacat di hadapan-Nya.
Firman Tuhan tidak bisa ditafsirkan secara sepotong sepotong terlepas dengan ayat ayat lainnya.
Salam Damai.
Contoh kontradiksi doktrin pemilihan.
Anugerah Allah tetap membutuhkan tanggapan manusia
3 Sebab apakah dikatakan nas Kitab Suci? "Lalu percayalah Abraham kepada Tuhan, dan Tuhan memperhitungkan hal itu kepadanya sebagai kebenaran." (Rom 4:3 ITB)
GBU
:)
-
Salam Damai.
Contoh kontradiksi doktrin pemilihan.
Anugerah Allah tetap membutuhkan tanggapan manusia
GBU
:)
Tanggapan manusia baru ada setelah Allah bekerja terlebih dahulu melahirbarukan dia bukan sebelumnya karena Allah sudah menentukan siapa yang selamat sejak kekekalan.
Kis.13:48 Mendengar itu bergembiralah semua orang yang tidak mengenal Allah dan mereka memuliakan firman Tuhan; dan semua orang yang ditentukan Allah untuk hidup yang kekal, menjadi percaya.
-
Tanggapan manusia baru ada setelah Allah bekerja terlebih dahulu melahirbarukan dia bukan sebelumnya karena Allah sudah menentukan siapa yang selamat sejak kekekalan.
Kis.13:48 Mendengar itu bergembiralah semua orang yang tidak mengenal Allah dan mereka memuliakan firman Tuhan; dan semua orang yang ditentukan Allah untuk hidup yang kekal, menjadi percaya.
3 Sebab apakah dikatakan nas Kitab Suci? "Lalu percayalah Abraham kepada Tuhan, dan Tuhan memperhitungkan hal itu kepadanya sebagai kebenaran." (Rom 4:3 ITB)
Karena itu saya katakan kontradiksi. Saya sangat setuju .... untuk menelaah jangan sepotong-potong.
Bila sudah sejak awal ditentukan, maka selama proses tidak perlu diperhitungkan.
Tetapi Allah tetap memperhitungkan (adanya faktor tanggapan manusia).
GBU
:)
-
Karena itu saya katakan kontradiksi. Saya sangat setuju .... untuk menelaah jangan sepotong-potong.
Bila sudah sejak awal ditentukan, maka selama proses tidak perlu diperhitungkan.
Tetapi Allah tetap memperhitungkan (adanya faktor tanggapan manusia).
GBU
:)
Nah lho ......????
-
ITB John 1:1 Pada mulanya adalah Firman; Firman itu bersama-sama dengan Allah dan Firman itu adalah Allah.
2 Ia pada mulanya bersama-sama dengan Allah.
3 Segala sesuatu dijadikan oleh Dia dan tanpa Dia tidak ada suatupun yang telah jadi dari segala yang telah dijadikan.
4 Dalam Dia ada hidup dan hidup itu adalah terang manusia.
5 Terang itu bercahaya di dalam kegelapan dan kegelapan itu tidak menguasainya.
6 Datanglah seorang yang diutus Allah, namanya Yohanes;
7 ia datang sebagai saksi untuk memberi kesaksian tentang terang itu, supaya oleh dia semua orang menjadi percaya.
8 Ia bukan terang itu, tetapi ia harus memberi kesaksian tentang terang itu.
9 Terang yang sesungguhnya, yang menerangi setiap orang, sedang datang ke dalam dunia.
10 Ia telah ada di dalam dunia dan dunia dijadikan oleh-Nya, tetapi dunia tidak mengenal-Nya.
11 Ia datang kepada milik kepunyaan-Nya, tetapi orang-orang kepunyaan-Nya itu tidak menerima-Nya.
12 Tetapi semua orang yang menerima-Nya diberi-Nya kuasa supaya menjadi anak-anak Allah, yaitu mereka yang percaya dalam nama-Nya;
13 orang-orang yang diperanakkan bukan dari darah atau dari daging, bukan pula secara jasmani oleh keinginan seorang laki-laki, melainkan dari Allah. (Joh 1:1-13 ITB)
Salam Damai
Menelaah pada Injil Johanes mengenai Terang, sangat jelas disebutkan bahwa Terang yang sesungguhnya yang menerangi setiap orang, sedang datang ke dalam dunia.
Dan hanya orang yang menerima Terang tersebut yang diberi kuasa menjadi anak2 Allah. Jelas sekali adanya tanggapan manusia terhadap Anugerah Allah tersebut.
Bila memaksakan sebagian ayat saja mengenai "pemilihan" maka tentunya kalimat di Injil Johanes menjadi kalimat negatif bukan kalimat positif.
Terhadap Terang yang telah datang....manusia memberikan tanggapan berupa "menerima" kemudian baru "diberi kuasa".
Bila melalui jalan pemikiran pemilihan sebelum kekekalan, terhadap Terang yang datang maka sebelum memberikan tanggapan, tentunya manusia telah "diberi kuasa".
IMHO bertentangan dengan Injil Johanes diatas.
GBU
:)
-
Karena itu saya katakan kontradiksi. Saya sangat setuju .... untuk menelaah jangan sepotong-potong.
Bila sudah sejak awal ditentukan, maka selama proses tidak perlu diperhitungkan.
Tetapi Allah tetap memperhitungkan (adanya faktor tanggapan manusia).
GBU
:)
Kalau prmise 1 mengatakan :
1.Kalau percaya akan selamat
Premise 2 mengatakan :
2.Keselamatan hanya anugerah karena Allah yang ,mengerjakannya didalam diri manusia.
Maka Kesimpulan yang bisa diambil hanyalah :
"PERCAYA ITU MERUPAKAN KARUNIA Tuhan YANG TELAH LEBIH DAHULU BEKERJA DIDALAM DIRI MANUSIA."
Filipi 1:29 Sebab kepada kamu dikaruniakan bukan saja untuk percaya kepada Kristus, melainkan juga untuk menderita untuk Dia,
-
Kalau prmise 1 mengatakan :
1.Kalau percaya akan selamat
Premise 2 mengatakan :
2.Keselamatan hanya anugerah karena Allah yang ,mengerjakannya didalam diri manusia.
Maka Kesimpulan yang bisa diambil hanyalah :
"PERCAYA ITU MERUPAKAN KARUNIA Tuhan YANG TELAH LEBIH DAHULU BEKERJA DIDALAM DIRI MANUSIA."
Filipi 1:29 Sebab kepada kamu dikaruniakan bukan saja untuk percaya kepada Kristus, melainkan juga untuk menderita untuk Dia,
ITB John 1:1 Pada mulanya adalah Firman; Firman itu bersama-sama dengan Allah dan Firman itu adalah Allah.
2 Ia pada mulanya bersama-sama dengan Allah.
3 Segala sesuatu dijadikan oleh Dia dan tanpa Dia tidak ada suatupun yang telah jadi dari segala yang telah dijadikan.
4 Dalam Dia ada hidup dan hidup itu adalah terang manusia.
5 Terang itu bercahaya di dalam kegelapan dan kegelapan itu tidak menguasainya.
6 Datanglah seorang yang diutus Allah, namanya Yohanes;
7 ia datang sebagai saksi untuk memberi kesaksian tentang terang itu, supaya oleh dia semua orang menjadi percaya.
8 Ia bukan terang itu, tetapi ia harus memberi kesaksian tentang terang itu.
9 Terang yang sesungguhnya, yang menerangi setiap orang, sedang datang ke dalam dunia.
10 Ia telah ada di dalam dunia dan dunia dijadikan oleh-Nya, tetapi dunia tidak mengenal-Nya.
11 Ia datang kepada milik kepunyaan-Nya, tetapi orang-orang kepunyaan-Nya itu tidak menerima-Nya.
12 Tetapi semua orang yang menerima-Nya diberi-Nya kuasa supaya menjadi anak-anak Allah, yaitu mereka yang percaya dalam nama-Nya;
13 orang-orang yang diperanakkan bukan dari darah atau dari daging, bukan pula secara jasmani oleh keinginan seorang laki-laki, melainkan dari Allah. (Joh 1:1-13 ITB)
Salam Damai.
Segala sesuatu dijadikan oleh Dia.
Peran manusia lah untuk menanggapi Terang yang datang, menerima atau menolak.
GBU
:)
-
Salam Damai.
Segala sesuatu dijadikan oleh Dia.
Peran manusia lah untuk menanggapi Terang yang datang, menerima atau menolak.
GBU
:)
Peran manusia untuk mampu menanggapi panggilan keselamatan dari Allah setelah rohaninya dihidupkan kembali (lahir baru) dari kematian akibat dosa dosanya,melalui karya Roh Kudus dan Firman.
Ef.2:1 Kamu dahulu sudah mati karena pelanggaran-pelanggaran dan dosa-dosamu.
2:2 Kamu hidup di dalamnya, karena kamu mengikuti jalan dunia ini, karena kamu mentaati penguasa kerajaan angkasa, yaitu roh yang sekarang sedang bekerja di antara orang-orang durhaka.
2:3 Sebenarnya dahulu kami semua juga terhitung di antara mereka, ketika kami hidup di dalam hawa nafsu daging dan menuruti kehendak daging dan pikiran kami yang jahat. Pada dasarnya kami adalah orang-orang yang harus dimurkai, sama seperti mereka yang lain.
2:4 Tetapi Allah yang kaya dengan rahmat, oleh karena kasih-Nya yang besar, yang dilimpahkan-Nya kepada kita,
2:5 telah menghidupkan kita bersama-sama dengan Kristus, sekalipun kita telah mati oleh kesalahan-kesalahan kita -- oleh kasih karunia kamu diselamatkan --
Jadi keselamatan hanya oleh kasih karunia Allah yang telah menghidupkan kembali rohani kita sehingga memampukan kita merespon panggilan Allah.
GRACE IS PRIOR TO RESPOND.
-
Peran manusia untuk mampu menanggapi panggilan keselamatan dari Allah setelah rohaninya dihidupkan kembali (lahir baru) dari kematian akibat dosa dosanya,melalui karya Roh Kudus dan Firman.
Ef.2:1 Kamu dahulu sudah mati karena pelanggaran-pelanggaran dan dosa-dosamu.
2:2 Kamu hidup di dalamnya, karena kamu mengikuti jalan dunia ini, karena kamu mentaati penguasa kerajaan angkasa, yaitu roh yang sekarang sedang bekerja di antara orang-orang durhaka.
2:3 Sebenarnya dahulu kami semua juga terhitung di antara mereka, ketika kami hidup di dalam hawa nafsu daging dan menuruti kehendak daging dan pikiran kami yang jahat. Pada dasarnya kami adalah orang-orang yang harus dimurkai, sama seperti mereka yang lain.
2:4 Tetapi Allah yang kaya dengan rahmat, oleh karena kasih-Nya yang besar, yang dilimpahkan-Nya kepada kita,
2:5 telah menghidupkan kita bersama-sama dengan Kristus, sekalipun kita telah mati oleh kesalahan-kesalahan kita -- oleh kasih karunia kamu diselamatkan --
Jadi keselamatan hanya oleh kasih karunia Allah yang telah menghidupkan kembali rohani kita sehingga memampukan kita merespon panggilan Allah.
GRACE IS PRIOR TO RESPOND.
Saya setuju dengan doktrin pilihan karena banyak ayatnya didalam Alkitab bro.
4 Sebab mereka yang pernah diterangi hatinya, yang pernah mengecap karunia sorgawi, dan yang pernah mendapat bagian dalam Roh Kudus,
5 dan yang mengecap firman yang baik dari Allah dan karunia-karunia dunia yang akan datang,
6 namun yang murtad lagi, tidak mungkin dibaharui sekali lagi sedemikian, hingga mereka bertobat, sebab mereka menyalibkan lagi Anak Allah bagi diri mereka dan menghina-Nya di muka umum. (Heb 6:4-6 ITB)
Salam Damai
Bila telah dipilih sebelum kekekalan.
Bila telah dilahirkan baru oleh Roh Kudus sehingga dapat percaya.
Bila meniadakan faktor tanggapan manusia.
Maka tidak ada manusia yang murtad. Kenyataannya di Ibrani 6 menjelaskan kemurtadan manusia.
Kesimpulan :
Doktrin pilihan dan hal2 yang Bro Solideo paparkan, jelas-jelas bertentangan dengan Ibrani 6.
Faktor tanggapan manusia ikut berperan.
15 Lalu Ia berkata kepada mereka: "Pergilah ke seluruh dunia, beritakanlah Injil kepada segala makhluk.
16 Siapa yang percaya dan dibaptis akan diselamatkan, tetapi siapa yang tidak percaya akan dihukum.
(Mar 16:15-16 ITB)
GBU
:)
-
Salam Damai
Bila telah dipilih sebelum kekekalan.
Bila telah dilahirkan baru oleh Roh Kudus sehingga dapat percaya.
Bila meniadakan faktor tanggapan manusia.
Maka tidak ada manusia yang murtad. Kenyataannya di Ibrani 6 menjelaskan kemurtadan manusia.
Kesimpulan :
Doktrin pilihan dan hal2 yang Bro Solideo paparkan, jelas-jelas bertentangan dengan Ibrani 6.
Faktor tanggapan manusia ikut berperan.
GBU
:)
Bukan tidak ada respon melainkan manusia tidak mampu merespon sebelum dilahirbarukan.
Sebab Alkitab mengatakan tidak ada seorangpun yang mencari Allah.
Alkitab mengajarkan sekali selamat tetap selamat :
Yoh.6:39 Dan Inilah kehendak Dia yang telah mengutus Aku, yaitu supaya dari semua yang telah diberikan-Nya kepada-Ku jangan ada yang hilang, tetapi supaya Kubangkitkan pada akhir zaman.
6:40 Sebab inilah kehendak Bapa-Ku, yaitu supaya setiap orang, yang melihat Anak dan yang percaya kepada-Nya beroleh hidup yang kekal, dan supaya Aku membangkitkannya pada akhir zaman.
-
(6) namun yang murtad lagi, tidak mungkin dibaharui sekali lagi sedemikian, hingga mereka bertobat, sebab mereka menyalibkan lagi Anak Allah bagi diri mereka dan menghina-Nya di muka umum.
saya tertarik dgn ayat diatas.
Barusan sempet saya baca2 bible.cc, katanya kalimat tsb tidak bermaksud menunjukan bahwa pernah ada a true Christian yang murtad.
Kalimat ayat tsb ibarat sedang menyatakan : sso masak kue semangkok kecemplung garem sebakul adalah tidak mungkin kue bisa manis lagi ---> dimana seseorang yg a true Cook, tidak mungkin kecemplung garem sebakul saat masak kue semangkok :).
NAMUN,
kalimat ayat tsb tetap sebagai "warning" - secara kehidupan manusia mempunyai probabilitas tidak terhingga yg sangat rumit dari hubungan SebabAkibat ... dan manusia tidak pernah tau event apa berikutnya.
Jadi memang masih tidak jelas, apakah karena a true Christian membaca ayat tsb (membaca "warning" tsb) sehingga tidak pernah ada kejadian yg menjadi murtad --- ataukah tanpa perlu si penulis ayat menuliskan kalimat tsb-pun PASTI tidak mungkin menjadi murtad (dgn kata lain : NOL probabilitas ke hal tsb).
IMO, logisnya (maap, saya memposisikan diri sebagai si penulis ayat) --- disaat dia menuliskan kalimat2 tsb, benaknya memang sedang bermaksud "warning" pada kalimat tsb bagi para true Christians ---> murtad masih merupakan salah satu dari probabilitas tak terhingga yang tetap terbuka kemungkinannya terjadi.
:)
salam.
-
Bukan tidak ada respon melainkan manusia tidak mampu merespon sebelum dilahirbarukan.
Sebab Alkitab mengatakan tidak ada seorangpun yang mencari Allah.
Alkitab mengajarkan sekali selamat tetap selamat :
Yoh.6:39 Dan Inilah kehendak Dia yang telah mengutus Aku, yaitu supaya dari semua yang telah diberikan-Nya kepada-Ku jangan ada yang hilang, tetapi supaya Kubangkitkan pada akhir zaman.
6:40 Sebab inilah kehendak Bapa-Ku, yaitu supaya setiap orang, yang melihat Anak dan yang percaya kepada-Nya beroleh hidup yang kekal, dan supaya Aku membangkitkannya pada akhir zaman.
Kalau kita mau masuk Gramedia, atau supermarket biasanya di depan ada pelayanan penitipan barang...
Selama kita di dalam situ barang kita tidak hilang di tempat penitipan tersebut tetapi jika telah selesai berbelanja kita mengambil barang tersebut dan sudah keluar dari situ dan kemudian hilang entah karena terjatuh atau kecopetan dll...
Artinya selama manusia mau percaya menanggapi panggilan Tuhan menaruh iman kepercayaannya melakukan semua tuntutan sebagai pengikut Kristus maka dia tidak hilang ....tetapi ketika dia berbalik menjadi tidak percaya berbuat dosa berat dan tidak bertobat dll...maka dia bisa hilang ...
Keselamatan bisa hilang dapat diliat dari cerita penabur benih Matius 13 ...saya ambil bagian akhir dari perumpamaan tersebut
Mat 13:20-23
13:20 Benih yang ditaburkan di tanah yang berbatu-batu ialah orang yang mendengar firman itu dan segera menerimanya dengan gembira.
13:21 Tetapi ia tidak berakar dan tahan sebentar saja. Apabila datang penindasan atau penganiayaan karena firman itu, orang itupun segera murtad.
13:22 Yang ditaburkan di tengah semak duri ialah orang yang mendengar firman itu, lalu kekuatiran dunia ini dan tipu daya kekayaan menghimpit firman itu sehingga tidak berbuah.
13:23 Yang ditaburkan di tanah yang baik ialah orang yang mendengar firman itu dan mengerti, dan karena itu ia berbuah, ada yang seratus kali lipat, ada yang enam puluh kali lipat, ada yang tiga puluh kali lipat.
ayat 21 dan 22 bukti keselamatan itu bisa hilang jika manusia berbalik dari Tuhan.
-
"PERCAYA ITU MERUPAKAN KARUNIA Tuhan YANG TELAH LEBIH DAHULU BEKERJA DIDALAM DIRI MANUSIA."
Filipi 1:29 Sebab kepada kamu dikaruniakan bukan saja untuk percaya kepada Kristus,
memang PERCAYA adalah anugrah
karena percaya tidak bisa dipaksakan
mulut bisa saja mengucapkan percaya,tapi hati tidak bisa dipaksa untuk percaya
Tuhan Yesus memberkati
Han
-
memang PERCAYA adalah anugrah
karena percaya tidak bisa dipaksakan
mulut bisa saja mengucapkan percaya,tapi hati tidak bisa dipaksa untuk percaya
Saya cenderung sependapat dengan Oom Han :).
ImanPercaya ibarat kayak Cinta, gak bisa dipaksakan.
Pertanyaannya, apakah ImanPercaya yg dikaruniakan Allah itu mempunyai berbagai kemungkinan tumbuhnya kayak gimana ato kagak ? Ayat Matius 13 yang Leo sampaikan sepertinya begitu.
Saya teringat diskusi "komedi puter" dgn member disini dimana saya menggunakan ayat Matius ini juga ... namun sepertinya memang ada "perbedaan" pada tiap orang dalam mengartikan ayat tsb ---> sehingga kayaknya memang sulit utk "menyelaraskan" perbedaan pengertian ini :).
salam.
-
saya tertarik dgn ayat diatas.
Barusan sempet saya baca2 bible.cc, katanya kalimat tsb tidak bermaksud menunjukan bahwa pernah ada a true Christian yang murtad.
Kalimat ayat tsb ibarat sedang menyatakan : sso masak kue semangkok kecemplung garem sebakul adalah tidak mungkin kue bisa manis lagi ---> dimana seseorang yg a true Cook, tidak mungkin kecemplung garem sebakul saat masak kue semangkok :).
NAMUN,
kalimat ayat tsb tetap sebagai "warning" - secara kehidupan manusia mempunyai probabilitas tidak terhingga yg sangat rumit dari hubungan SebabAkibat ... dan manusia tidak pernah tau event apa berikutnya.
Jadi memang masih tidak jelas, apakah karena a true Christian membaca ayat tsb (membaca "warning" tsb) sehingga tidak pernah ada kejadian yg menjadi murtad --- ataukah tanpa perlu si penulis ayat menuliskan kalimat tsb-pun PASTI tidak mungkin menjadi murtad (dgn kata lain : NOL probabilitas ke hal tsb).
IMO, logisnya (maap, saya memposisikan diri sebagai si penulis ayat) --- disaat dia menuliskan kalimat2 tsb, benaknya memang sedang bermaksud "warning" pada kalimat tsb bagi para true Christians ---> murtad masih merupakan salah satu dari probabilitas tak terhingga yang tetap terbuka kemungkinannya terjadi.
:)
salam.
Saya sependapat dengan anda karena kalimat tsb bersifat "andaikata"
Sebagaimana Yesus tidak mungkin disalibkan dua kali demikian pulalah manusia tidak mungkin
diselamatkan dua kali karena murtad.
-
Kalau kita mau masuk Gramedia, atau supermarket biasanya di depan ada pelayanan penitipan barang...
Selama kita di dalam situ barang kita tidak hilang di tempat penitipan tersebut tetapi jika telah selesai berbelanja kita mengambil barang tersebut dan sudah keluar dari situ dan kemudian hilang entah karena terjatuh atau kecopetan dll...
Artinya selama manusia mau percaya menanggapi panggilan Tuhan menaruh iman kepercayaannya melakukan semua tuntutan sebagai pengikut Kristus maka dia tidak hilang ....tetapi ketika dia berbalik menjadi tidak percaya berbuat dosa berat dan tidak bertobat dll...maka dia bisa hilang ...
Keselamatan bisa hilang dapat diliat dari cerita penabur benih Matius 13 ...saya ambil bagian akhir dari perumpamaan tersebut
Mat 13:20-23
13:20 Benih yang ditaburkan di tanah yang berbatu-batu ialah orang yang mendengar firman itu dan segera menerimanya dengan gembira.
13:21 Tetapi ia tidak berakar dan tahan sebentar saja. Apabila datang penindasan atau penganiayaan karena firman itu, orang itupun segera murtad.
13:22 Yang ditaburkan di tengah semak duri ialah orang yang mendengar firman itu, lalu kekuatiran dunia ini dan tipu daya kekayaan menghimpit firman itu sehingga tidak berbuah.
13:23 Yang ditaburkan di tanah yang baik ialah orang yang mendengar firman itu dan mengerti, dan karena itu ia berbuah, ada yang seratus kali lipat, ada yang enam puluh kali lipat, ada yang tiga puluh kali lipat.
ayat 21 dan 22 bukti keselamatan itu bisa hilang jika manusia berbalik dari Tuhan.
Keselamatan tidak bersifat penitipan melainkan anugerah yang pasti karena sudah dimeteraikan oleh Roh Kudus dan diadopsi menjadi anak Allah.
Kalau "barang" tidak ada Roh Kudusnya tetapi manusia yang percaya adalah Bait Allah yang ada Roh Kudusnya dan Yesus mengatakan Roh Kudus selamanya tinggal didalam diri orang percaya.
Makanya Sekali selamat tetaplah selamat karena keselamatan itu merupakan pekerjaan Allah sendiri.
-
memang PERCAYA adalah anugrah
karena percaya tidak bisa dipaksakan
mulut bisa saja mengucapkan percaya,tapi hati tidak bisa dipaksa untuk percaya
Tuhan Yesus memberkati
Han
Setuju 100%.
-
Bukan tidak ada respon melainkan manusia tidak mampu merespon sebelum dilahirbarukan.
Sebab Alkitab mengatakan tidak ada seorangpun yang mencari Allah.
Alkitab mengajarkan sekali selamat tetap selamat :
Yoh.6:39 Dan Inilah kehendak Dia yang telah mengutus Aku, yaitu supaya dari semua yang telah diberikan-Nya kepada-Ku jangan ada yang hilang, tetapi supaya Kubangkitkan pada akhir zaman.
6:40 Sebab inilah kehendak Bapa-Ku, yaitu supaya setiap orang, yang melihat Anak dan yang percaya kepada-Nya beroleh hidup yang kekal, dan supaya Aku membangkitkannya pada akhir zaman.
saya tertarik dgn ayat diatas.
Barusan sempet saya baca2 bible.cc, katanya kalimat tsb tidak bermaksud menunjukan bahwa pernah ada a true Christian yang murtad.
Kalimat ayat tsb ibarat sedang menyatakan : sso masak kue semangkok kecemplung garem sebakul adalah tidak mungkin kue bisa manis lagi ---> dimana seseorang yg a true Cook, tidak mungkin kecemplung garem sebakul saat masak kue semangkok :).
NAMUN,
kalimat ayat tsb tetap sebagai "warning" - secara kehidupan manusia mempunyai probabilitas tidak terhingga yg sangat rumit dari hubungan SebabAkibat ... dan manusia tidak pernah tau event apa berikutnya.
Jadi memang masih tidak jelas, apakah karena a true Christian membaca ayat tsb (membaca "warning" tsb) sehingga tidak pernah ada kejadian yg menjadi murtad --- ataukah tanpa perlu si penulis ayat menuliskan kalimat tsb-pun PASTI tidak mungkin menjadi murtad (dgn kata lain : NOL probabilitas ke hal tsb).
IMO, logisnya (maap, saya memposisikan diri sebagai si penulis ayat) --- disaat dia menuliskan kalimat2 tsb, benaknya memang sedang bermaksud "warning" pada kalimat tsb bagi para true Christians ---> murtad masih merupakan salah satu dari probabilitas tak terhingga yang tetap terbuka kemungkinannya terjadi.
:)
salam.
11:17 Karena itu apabila beberapa cabang telah dipatahkan a dan kamu sebagai tunas liar telah dicangkokkan di antaranya b dan turut mendapat bagian dalam akar pohon zaitun yang penuh getah, 11:18 janganlah kamu bermegah terhadap cabang-cabang itu! Jikalau kamu bermegah, ingatlah, bahwa bukan kamu yang menopang akar itu, melainkan akar itu yang menopang kamu. c 11:19 Mungkin kamu akan berkata: ada cabang-cabang yang dipatahkan, supaya aku dicangkokkan di antaranya sebagai tunas. 11:20 Baiklah! Mereka dipatahkan karena ketidakpercayaan 7 mereka, dan kamu tegak tercacak karena iman. d Janganlah kamu sombong, e tetapi takutlah! f 11:21 Sebab kalau Allah tidak menyayangkan cabang-cabang asli, Ia juga tidak akan menyayangkan kamu. 11:22 Sebab itu perhatikanlah kemurahan g Allah dan juga kekerasan-Nya, yaitu kekerasan atas orang-orang yang telah jatuh, tetapi atas kamu kemurahan-Nya, yaitu jika kamu tetap h dalam kemurahan-Nya; jika tidak, kamupun akan dipotong i juga 8 .
Salam Damai.
IMHO mengenai pembahasan pohon zaitun.
Tunas liar telah diingatkan bahwa yang menopang adalah akar.
Tunas asli terdahulu pun juga ditopang oleh akar yang sama.
Akan tetapi mereka dipatahkan karena ketidak percayaan mereka.
Dan ditegaskan lagi pada kalimat berikut :
Janganlah kamu sombong, e tetapi takutlah! f 11:21 Sebab kalau Allah tidak menyayangkan cabang-cabang asli, Ia juga tidak akan menyayangkan kamu.
Faktor tanggapan manusia tetap berperan.
GBU
:)
-
Salam Damai.
IMHO mengenai pembahasan pohon zaitun.
Tunas liar telah diingatkan bahwa yang menopang adalah akar.
Tunas asli terdahulu pun juga ditopang oleh akar yang sama.
Akan tetapi mereka dipatahkan karena ketidak percayaan mereka.
Dan ditegaskan lagi pada kalimat berikut :
Janganlah kamu sombong, e tetapi takutlah! f 11:21 Sebab kalau Allah tidak menyayangkan cabang-cabang asli, Ia juga tidak akan menyayangkan kamu.
Faktor tanggapan manusia tetap berperan.
GBU
:)
Yang anda kutip itu adalah didalam konteks bangsa (kolektivitas) bukan keselamatan individual.
Israel sebagai bangsa karena tidak menerima Yesus sebagai Mesiasnya akhirnya akan dibuang dan diberikan atau dicangkokkan kepada bangsa lain.
Hal ini sesuai dengan nubuat Allah mengenai berkat Abraham bagi bangsa lain.
-
Yang anda kutip itu adalah didalam konteks bangsa (kolektivitas) bukan keselamatan individual.
Israel sebagai bangsa karena tidak menerima Yesus sebagai Mesiasnya akhirnya akan dibuang dan diberikan atau dicangkokkan kepada bangsa lain.
Hal ini sesuai dengan nubuat Allah mengenai berkat Abraham bagi bangsa lain.
11:17 Karena itu apabila beberapa cabang telah dipatahkan a dan kamu sebagai tunas liar telah dicangkokkan di antaranya b dan turut mendapat bagian dalam akar pohon zaitun yang penuh getah, 11:18 janganlah kamu bermegah terhadap cabang-cabang itu! Jikalau kamu bermegah, ingatlah, bahwa bukan kamu yang menopang akar itu, melainkan akar itu yang menopang kamu. c 11:19 Mungkin kamu akan berkata: ada cabang-cabang yang dipatahkan, supaya aku dicangkokkan di antaranya sebagai tunas. 11:20 Baiklah! Mereka dipatahkan karena ketidakpercayaan 7 mereka, dan kamu tegak tercacak karena iman. d Janganlah kamu sombong, e tetapi takutlah! f 11:21 Sebab kalau Allah tidak menyayangkan cabang-cabang asli, Ia juga tidak akan menyayangkan kamu. 11:22 Sebab itu perhatikanlah kemurahan g Allah dan juga kekerasan-Nya, yaitu kekerasan atas orang-orang yang telah jatuh, tetapi atas kamu kemurahan-Nya, yaitu jika kamu tetap h dalam kemurahan-Nya; jika tidak, kamupun akan dipotong i juga 8 .
Salam Damai.
Enggak apa2 Bro.
Itu kan termasuk dinamika akibat penafsiran literal+gramatikal+historical+kontekstual+theological :nod:
Mengenai konteks "bangsa"....saya tidak sependapat. Karena tertulis "beberapa cabang"
Hanya cabang2 yang tidak percaya saja yang dipatahkan karena ketidak percayaan mereka.
GBU
:)
-
Salam Damai.
Enggak apa2 Bro.
Itu kan termasuk dinamika akibat penafsiran literal+gramatikal+historical+kontekstual+theological :nod:
Mengenai konteks "bangsa"....saya tidak sependapat. Karena tertulis "beberapa cabang"
Hanya cabang2 yang tidak percaya saja yang dipatahkan karena ketidak percayaan mereka.
GBU
:)
Tidak ada ajaran Alkitab bahwa keselamatan bersifat Universal atau berdasarkan kebangsaan melainkan individual karena tidak pernah suatu bangsa diselamatkan semua kecuali hanya individu individu saja.
Dan keselamatan dimulai dari pilihan Allah didalam kekekalan dan direalisasikan didalam waktu.
1 Pet.1:2 yaitu orang-orang yang dipilih, sesuai dengan rencana Allah, Bapa kita, dan yang dikuduskan oleh Roh, supaya taat kepada Yesus Kristus dan menerima percikan darah-Nya. Kiranya kasih karunia dan damai sejahtera makin melimpah atas kamu.
1.Dipilih sesuai rencana kekal Allah
2.Digenapkan oleh Yesus diatas Salib didalam waktu
3.Diaplikasikan oleh Roh Kudus didalam waktu
-
Tidak ada ajaran Alkitab bahwa keselamatan bersifat Universal atau berdasarkan kebangsaan melainkan individual karena tidak pernah suatu bangsa diselamatkan semua kecuali hanya individu individu saja.
Dan keselamatan dimulai dari pilihan Allah didalam kekekalan dan direalisasikan didalam waktu.
1 Pet.1:2 yaitu orang-orang yang dipilih, sesuai dengan rencana Allah, Bapa kita, dan yang dikuduskan oleh Roh, supaya taat kepada Yesus Kristus dan menerima percikan darah-Nya. Kiranya kasih karunia dan damai sejahtera makin melimpah atas kamu.
1.Dipilih sesuai rencana kekal Allah
2.Digenapkan oleh Yesus diatas Salib didalam waktu
3.Diaplikasikan oleh Roh Kudus didalam waktu
11:17 Karena itu apabila beberapa cabang telah dipatahkan a dan kamu sebagai tunas liar telah dicangkokkan di antaranya b dan turut mendapat bagian dalam akar pohon zaitun yang penuh getah, 11:18 janganlah kamu bermegah terhadap cabang-cabang itu! Jikalau kamu bermegah, ingatlah, bahwa bukan kamu yang menopang akar itu, melainkan akar itu yang menopang kamu. c 11:19 Mungkin kamu akan berkata: ada cabang-cabang yang dipatahkan, supaya aku dicangkokkan di antaranya sebagai tunas. 11:20 Baiklah! Mereka dipatahkan karena ketidakpercayaan 7 mereka, dan kamu tegak tercacak karena iman. d Janganlah kamu sombong, e tetapi takutlah! f 11:21 Sebab kalau Allah tidak menyayangkan cabang-cabang asli, Ia juga tidak akan menyayangkan kamu. 11:22 Sebab itu perhatikanlah kemurahan g Allah dan juga kekerasan-Nya, yaitu kekerasan atas orang-orang yang telah jatuh, tetapi atas kamu kemurahan-Nya, yaitu jika kamu tetap h dalam kemurahan-Nya; jika tidak, kamupun akan dipotong i juga 8 .
Salam Damai.
Kembali ke Pohon Zaitun. Hanya cabang2 yang tidak percaya saja yang dipatahkan.
Saya kurang sependapat dengan sekali selamat tetap selamat.
Jelas tertulis, bila seseorang tegak tercacak karena iman, dimana mendapatkan makanan dari akar yang kudus..... bila ia mengikuti "jejak ranting asli yang tidak percaya" yang mana juga mendapatkan makanan dari akar kudus yang sama, maka Tuhan tidak segan2 memotongnya.
GBU
:)
-
Salam Damai.
Kembali ke Pohon Zaitun. Hanya cabang2 yang tidak percaya saja yang dipatahkan.
Saya kurang sependapat dengan sekali selamat tetap selamat.
Jelas tertulis, bila seseorang tegak tercacak karena iman, dimana mendapatkan makanan dari akar yang kudus..... bila ia mengikuti "jejak ranting asli yang tidak percaya" yang mana juga mendapatkan makanan dari akar kudus yang sama, maka Tuhan tidak segan2 memotongnya.
GBU
:)
Itu adalah konsep keselamatan didalam PL yang menyangkut bangsa Israel dimana Roh Kudus yang sudah diberikan Allah bisa ditarik kembali.
Tetapi didalam PB Roh Kudus selamanya tinggal didalam diri manusia maka tidak mungkin keselamatan bisa hilang.
Yoh.5:24 Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya barangsiapa mendengar perkataan-Ku dan percaya kepada Dia yang mengutus Aku, ia mempunyai hidup yang kekal dan tidak turut dihukum, sebab ia sudah pindah dari dalam maut ke dalam hidup.
Ayat diatas jelas barang siapa percaya berarti sudah memiliki hidup kekal,berarti tidak mungkin sesuatu yang kekal menjadi tidak kekal dan mendapat hukuman lagi.
Menafsirkan ayat ayat Alkitab tidak boleh kontradiksi satu dengan yang lain.
-
Yoh.5:24 Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya barangsiapa mendengar perkataan-Ku dan percaya kepada Dia yang mengutus Aku, ia mempunyai hidup yang kekal dantidak turut dihukum, sebab ia sudah pindah dari dalam maut ke dalam hidup.
Ayat diatas jelas barang siapa percaya berarti sudah memiliki hidup kekal,berarti tidak mungkin sesuatu yang kekal menjadi tidak kekal dan mendapat hukuman lagi.
solideo,
pada ayat di quote atas itu, kesulitannya adalah : sepertinya juga terdapat "perbedaan" dalam mengertikannya (interpretasinya).
Pada kalimat percaya kepada Dia sepertinya 2 kemungkinan interpretasi : (pov bumi)
A. diketika event sso percaya, itu = melewati sebuah pintu
B. diketika event sso MULAI percaya, itu = melewati sebuah jalan/jembatan
Pada A,
OSAS teraplikasi, Iman sudah BUKAN merupakan ImanPercaya ttg keselamatan lagi (karena literally sudah melewati itu pintu dan di pov bumi literally sudah selamat sampai kapanpun).
Pada B,
OSAS sulit utk teraplikasi, Iman masih tetap merupakan ImanPercaya ttg keselamatan. Sso berImanPercaya bhw dia sudah, sedang dan akan terus diselamatkan s/d saatnya tiba selama ybs keep pace on that Way.
Pada A,
Sebagian FT yg bersifat "warning" sepertinya tidak perlu digubris lagi oleh ybs ---> yang ada adalah cuma usaha usaha menuju kesempurnaan.
Pada B,
Semua FT tetap menjadi pedoman ybs ---> Sepanjang "jalan" keep in that path dan dalam proses menuju kesempurnaan.
Mungkin dari sini solideo bisa menangkap bahwa memang "mao gak mao" harus diakui terdapat perbedaan pengertian/interpretasi pada setiap orang - misal seperti pada contoh point A dan point B diatas.
IMO, terus terang saya tidak menemukan baik point A maupun point B - tidak Alkitabiah ... :).
salam.
-
solideo,
pada ayat di quote atas itu, kesulitannya adalah : sepertinya juga terdapat "perbedaan" dalam mengertikannya (interpretasinya).
Pada kalimat percaya kepada Dia sepertinya 2 kemungkinan interpretasi : (pov bumi)
A. diketika event sso percaya, itu = melewati sebuah pintu
B. diketika event sso MULAI percaya, itu = melewati sebuah jalan/jembatan
Pada A,
OSAS teraplikasi, Iman sudah BUKAN merupakan ImanPercaya ttg keselamatan lagi (karena literally sudah melewati itu pintu dan di pov bumi literally sudah selamat sampai kapanpun).
Pada B,
OSAS sulit utk teraplikasi, Iman masih tetap merupakan ImanPercaya ttg keselamatan. Sso berImanPercaya bhw dia sudah, sedang dan akan terus diselamatkan s/d saatnya tiba selama ybs keep pace on that Way.
Pada A,
Sebagian FT yg bersifat "warning" sepertinya tidak perlu digubris lagi oleh ybs ---> yang ada adalah cuma usaha usaha menuju kesempurnaan.
Pada B,
Semua FT tetap menjadi pedoman ybs ---> Sepanjang "jalan" keep in that path dan dalam proses menuju kesempurnaan.
Mungkin dari sini solideo bisa menangkap bahwa memang "mao gak mao" harus diakui terdapat perbedaan pengertian/interpretasi pada setiap orang - misal seperti pada contoh point A dan point B diatas.
IMO, terus terang saya tidak menemukan baik point A maupun point B - tidak Alkitabiah ... :).
salam.
Kalau orang tidak mau percaya akan panggilan keselamatan dari Allah itu (Yoh.5:39,40) adalah bukti akan natur berdosa manusia yang mati rohani (Ef.2:1,5) sehingga Alkitab mengatakan tidak ada seorangpun yang mencari Allah (Maz.14:2,3 ; Roma 3:10,11)
Kalau seseorang mau percaya kepada panggilan keselamatan dari Allah berarti Allah sudah bekerja terlebih dahulu didalam dirinya dengan memberinya kemauan itu (Fil.2:13),maka-nya percaya itupun merupakan karunia dari Allah (Fil.1:29) sebagaimana iman dan keselamatan (Ef.2:8,9).
-
Kalau seseorang mau percaya kepada panggilan keselamatan dari Allah berarti Allah sudah bekerja terlebih dahulu didalam dirinya dengan memberinya kemauan itu (Fil.2:13),maka-nya percaya itupun merupakan karunia dari Allah (Fil.1:29) sebagaimana iman dan keselamatan (Ef.2:8,9).
Ya, saya juga berpendapat ImanPercaya adalah karunia Allah.
Namun maksud saya disini adalah :
Yang sudah dikaruniai ImanPercaya tsb, masih diperlukan respond si manusia ybs itu lagi ato kagak ttg keselamatan ?
Kalo sso sudah TAU bhw dia SUDAH selamat (sudah hidup kekal di bumi), maka tidak diperlukan lagi itu yg disebut ImanPercaya bhw ybs sudah, sedang, akan terus diselamatkan.
A. Kalo sso anak mendapat boneka dari ortunya, dan si anak SUDAH TAU bhw boneka tidak mungkin akan bisa hilang, akan tetap milik dia sampai selamanya (NOL probabilitas boneka hilang) --- maka tidak bisa dikatakan lagi bahwa anak ini PERCAYA bonekanya tidak bisa hilang.
NAMUN,
B. kalo anak ini sendiri masih BELUM TAU apakah boneka bisa hilang (unlimited probabilitas) tetapi anak PERCAYA janji ortu yang akan membantu menjaga boneka tsb sehingga boneka tidak akan hilang ---> maka anak ini masih mempunyai PERCAYA bhw boneka tidak bisa hilang dikarenakan si anak PERCAYA janji ortu.
IMO, Osas sepertinya berada di A --- sehingga Firman Allah yg bersifat "warning" otomatis tidak berlaku bagi diri ybs.
Begitu maksud saya, solideo :).
salam.
-
Ya, saya juga berpendapat ImanPercaya adalah karunia Allah.
Namun maksud saya disini adalah :
Yang sudah dikaruniai ImanPercaya tsb, masih diperlukan respond si manusia ybs itu lagi ato kagak ttg keselamatan ?
Sudah tentu manusia meresponnya sebab dia sudah percaya didalam hatinya dan mengaku dengan mulutnya.
Tetapi hanya manusia yang sudah lahir baru bisa merespon panggilan keselamatan Allah sehingga menghasilkan iman percaya tsb.
GRACE IS PRIOR TO HUMAN RESPOND
Kalo sso sudah TAU bhw dia SUDAH selamat (sudah hidup kekal di bumi), maka tidak diperlukan lagi itu yg disebut ImanPercaya bhw ybs sudah, sedang, akan terus diselamatkan.
Iman datang hanya sekali untuk selamanya.
A. Kalo sso anak mendapat boneka dari ortunya, dan si anak SUDAH TAU bhw boneka tidak mungkin akan bisa hilang, akan tetap milik dia sampai selamanya (NOL probabilitas boneka hilang) --- maka tidak bisa dikatakan lagi bahwa anak ini PERCAYA bonekanya tidak bisa hilang.
NAMUN,
B. kalo anak ini sendiri masih BELUM TAU apakah boneka bisa hilang (unlimited probabilitas) tetapi anak PERCAYA janji ortu yang akan membantu menjaga boneka tsb sehingga boneka tidak akan hilang ---> maka anak ini masih mempunyai PERCAYA bhw boneka tidak bisa hilang dikarenakan si anak PERCAYA janji ortu.
IMO, Osas sepertinya berada di A --- sehingga Firman Allah yg bersifat "warning" otomatis tidak berlaku bagi diri ybs.
Begitu maksud saya, solideo
Boneka bukan iman karena iman adalah pemberian Allah yang tidak mungkin gagal sebab semua rancangan Allah tidak mungkin gagal.
Ayub 42:2 "Aku tahu, bahwa Engkau sanggup melakukan segala sesuatu, dan tidak ada rencana-Mu yang gagal.
Roh Kudus akan senantiasa membimbing iman kita menuju kepada kedewasaan dan keteguhan.
Mudah mudahan menjawab pertanyaan anda.
-
Itu adalah konsep keselamatan didalam PL yang menyangkut bangsa Israel dimana Roh Kudus yang sudah diberikan Allah bisa ditarik kembali.
Tetapi didalam PB Roh Kudus selamanya tinggal didalam diri manusia maka tidak mungkin keselamatan bisa hilang.
Yoh.5:24 Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya barangsiapa mendengar perkataan-Ku dan percaya kepada Dia yang mengutus Aku, ia mempunyai hidup yang kekal dan tidak turut dihukum, sebab ia sudah pindah dari dalam maut ke dalam hidup.
Ayat diatas jelas barang siapa percaya berarti sudah memiliki hidup kekal,berarti tidak mungkin sesuatu yang kekal menjadi tidak kekal dan mendapat hukuman lagi.
Menafsirkan ayat ayat Alkitab tidak boleh kontradiksi satu dengan yang lain.
11:17 Karena itu apabila beberapa cabang telah dipatahkan a dan kamu sebagai tunas liar telah dicangkokkan di antaranya b dan turut mendapat bagian dalam akar pohon zaitun yang penuh getah, 11:18 janganlah kamu bermegah terhadap cabang-cabang itu! Jikalau kamu bermegah, ingatlah, bahwa bukan kamu yang menopang akar itu, melainkan akar itu yang menopang kamu. c 11:19 Mungkin kamu akan berkata: ada cabang-cabang yang dipatahkan, supaya aku dicangkokkan di antaranya sebagai tunas. 11:20 Baiklah! Mereka dipatahkan karena ketidakpercayaan 7 mereka, dan kamu tegak tercacak karena iman. d Janganlah kamu sombong, e tetapi takutlah! f 11:21 Sebab kalau Allah tidak menyayangkan cabang-cabang asli, Ia juga tidak akan menyayangkan kamu. 11:22 Sebab itu perhatikanlah kemurahan g Allah dan juga kekerasan-Nya, yaitu kekerasan atas orang-orang yang telah jatuh, tetapi atas kamu kemurahan-Nya, yaitu jika kamu tetap h dalam kemurahan-Nya; jika tidak, kamupun akan dipotong i juga 8 .
4 Sebab mereka yang pernah diterangi hatinya, yang pernah mengecap karunia sorgawi, dan yang pernah mendapat bagian dalam Roh Kudus,
5 dan yang mengecap firman yang baik dari Allah dan karunia-karunia dunia yang akan datang,
6 namun yang murtad lagi, tidak mungkin dibaharui sekali lagi sedemikian, hingga mereka bertobat, sebab mereka menyalibkan lagi Anak Allah bagi diri mereka dan menghina-Nya di muka umum. (Heb 6:4-6 ITB)
Salam Damai.
Sama sekali tidak kontradiksi.
Akar yang Kudus menopang cabang2 pohon zaitun.
Bagi cabang yang pernah mengecap karunia surgawi dan pernah mendapat bagian dalam Roh Kudus. Namun bila ia murtad dan tidak percaya maka akan dipatahkan pula.
ITB John 5:24 Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya barangsiapa mendengar perkataan-Ku dan percaya kepada Dia yang mengutus Aku, ia mempunyai hidup yang kekal dan tidak turut dihukum, sebab ia sudah pindah dari dalam maut ke dalam hidup. (Joh 5:24 ITB)
7 Aku telah mengakhiri pertandingan yang baik, aku telah mencapai garis akhir dan aku telah memelihara iman. (2Ti 4:7 ITB)
5 Barangsiapa menang, ia akan dikenakan pakaian putih yang demikian; Aku tidak akan menghapus namanya dari kitab kehidupan, melainkan Aku akan mengaku namanya di hadapan Bapa-Ku dan di hadapan para malaikat-Nya. (Rev 3:5 ITB)
Untuk diperhatikan "Barang siapa". Hanya kepada yang percaya saja yang diberikan hidup kekal.
Tentunya bagi yang percaya s/d garis akhir dan menang.
Semua anugerah dari Allah. Tugas manusia menanggapi dan menjaga s/d garis akhir. Tanggapan manusia mempunyai peranan.
GBU
:)
-
Bukan tidak ada respon melainkan manusia tidak mampu merespon sebelum dilahirbarukan.
Sebab Alkitab mengatakan tidak ada seorangpun yang mencari Allah.
Alkitab mengajarkan sekali selamat tetap selamat :
Yoh.6:39 Dan Inilah kehendak Dia yang telah mengutus Aku, yaitu supaya dari semua yang telah diberikan-Nya kepada-Ku jangan ada yang hilang, tetapi supaya Kubangkitkan pada akhir zaman.
6:40 Sebab inilah kehendak Bapa-Ku, yaitu supaya setiap orang, yang melihat Anak dan yang percaya kepada-Nya beroleh hidup yang kekal, dan supaya Aku membangkitkannya pada akhir zaman.
14 "Sebab hal Kerajaan Sorga sama seperti seorang yang mau bepergian ke luar negeri, yang memanggil hamba-hambanya dan mempercayakan hartanya kepada mereka.
15 Yang seorang diberikannya lima talenta, yang seorang lagi dua dan yang seorang lain lagi satu, masing-masing menurut kesanggupannya, lalu ia berangkat.
16 Segera pergilah hamba yang menerima lima talenta itu. Ia menjalankan uang itu lalu beroleh laba lima talenta.
17 Hamba yang menerima dua talenta itupun berbuat demikian juga dan berlaba dua talenta.
18 Tetapi hamba yang menerima satu talenta itu pergi dan menggali lobang di dalam tanah lalu menyembunyikan uang tuannya.
19 Lama sesudah itu pulanglah tuan hamba-hamba itu lalu mengadakan perhitungan dengan mereka.
20 Hamba yang menerima lima talenta itu datang dan ia membawa laba lima talenta, katanya: Tuan, lima talenta tuan percayakan kepadaku; lihat, aku telah beroleh laba lima talenta.
21 Maka kata tuannya itu kepadanya: Baik sekali perbuatanmu itu, hai hambaku yang baik dan setia; engkau telah setia dalam perkara kecil, aku akan memberikan kepadamu tanggung jawab dalam perkara yang besar. Masuklah dan turutlah dalam kebahagiaan tuanmu.
22 Lalu datanglah hamba yang menerima dua talenta itu, katanya: Tuan, dua talenta tuan percayakan kepadaku; lihat, aku telah beroleh laba dua talenta.
23 Maka kata tuannya itu kepadanya: Baik sekali perbuatanmu itu, hai hambaku yang baik dan setia, engkau telah setia memikul tanggung jawab dalam perkara yang kecil, aku akan memberikan kepadamu tanggung jawab dalam perkara yang besar. Masuklah dan turutlah dalam kebahagiaan tuanmu.
24 Kini datanglah juga hamba yang menerima satu talenta itu dan berkata: Tuan, aku tahu bahwa tuan adalah manusia yang kejam yang menuai di tempat di mana tuan tidak menabur dan yang memungut dari tempat di mana tuan tidak menanam.
25 Karena itu aku takut dan pergi menyembunyikan talenta tuan itu di dalam tanah: Ini, terimalah kepunyaan tuan!
26 Maka jawab tuannya itu: Hai kamu, hamba yang jahat dan malas, jadi kamu sudah tahu, bahwa aku menuai di tempat di mana aku tidak menabur dan memungut dari tempat di mana aku tidak menanam?
27 Karena itu sudahlah seharusnya uangku itu kauberikan kepada orang yang menjalankan uang, supaya sekembaliku aku menerimanya serta dengan bunganya.
28 Sebab itu ambillah talenta itu dari padanya dan berikanlah kepada orang yang mempunyai sepuluh talenta itu.
29 Karena setiap orang yang mempunyai, kepadanya akan diberi, sehingga ia berkelimpahan. Tetapi siapa yang tidak mempunyai, apapun juga yang ada padanya akan diambil dari padanya.
30 Dan campakkanlah hamba yang tidak berguna itu ke dalam kegelapan yang paling gelap. Di sanalah akan terdapat ratap dan kertak gigi." (Mat 25:14-30 ITB)
40 Dan Raja itu akan menjawab mereka: Aku berkata kepadamu, sesungguhnya segala sesuatu yang kamu lakukan untuk salah seorang dari saudara-Ku yang paling hina ini, kamu telah melakukannya untuk Aku.
41 Dan Ia akan berkata juga kepada mereka yang di sebelah kiri-Nya: Enyahlah dari hadapan-Ku, hai kamu orang-orang terkutuk, enyahlah ke dalam api yang kekal yang telah sedia untuk Iblis dan malaikat-malaikatnya.
42 Sebab ketika Aku lapar, kamu tidak memberi Aku makan; ketika Aku haus, kamu tidak memberi Aku minum;
43 ketika Aku seorang asing, kamu tidak memberi Aku tumpangan; ketika Aku telanjang, kamu tidak memberi Aku pakaian; ketika Aku sakit dan dalam penjara, kamu tidak melawat Aku. (Mat 25:40-43 ITB)
Salam Damai.
IMHO
Mengenai sekali selamat tetap selamat dalam hubungan nya dengan iman dan perbuatan dan tanggapan manusia.
Iman adalah kepercayaan manusia terhadap panggilan Allah. Jadi didorong oleh rahmat Allah maka manusia dapat beriman.
Perbuatan adalah ungkapan dari Iman. Hanya beriman saja tanpa diungkapkan dalam perbuatan maka dalam hari penghakiman, ia akan diadili sesuai dengan perbuatan yang merupakan ungkapan imannya.
Contoh mengenai Kerajaan Surga diatas. Telah diberi satu talenta (anugerah iman) dan sang hamba tidak melakukan apapun (perbuatan sebagai ungkapan iman)..... maka ia akhirnya dihukum.
Tanggapan manusia mempunyai peranan.
GBU
:)
-
Salam Damai.
Sama sekali tidak kontradiksi.
Akar yang Kudus menopang cabang2 pohon zaitun.
Bagi cabang yang pernah mengecap karunia surgawi dan pernah mendapat bagian dalam Roh Kudus. Namun bila ia murtad dan tidak percaya maka akan dipatahkan pula.
Untuk diperhatikan "Barang siapa". Hanya kepada yang percaya saja yang diberikan hidup kekal.
Tentunya bagi yang percaya s/d garis akhir dan menang.
Semua anugerah dari Allah. Tugas manusia menanggapi dan menjaga s/d garis akhir. Tanggapan manusia mempunyai peranan.
GBU
:)
Memang iman palsu akan dihakimi oleh Tuhan karena banyak yang mengaku beriman tetapi ternyata palsu.
Kalau iman sejati tidak mungkin agagal karena tidak mungkin karunia Tuhan bisa gagal karena Tuhan Mahakuasa yang sanggup memelihara iman kita.
Yudas 1:24 Bagi Dia, yang berkuasa menjaga supaya jangan kamu tersandung dan yang membawa kamu dengan tak bernoda dan penuh kegembiraan di hadapan kemuliaan-Nya.
Kalau hanya bersandar kepada kemampuan sendiri sudah pasti gagal.
Itulah sebabnya Roh Kudus tinggal didalam diri orang yang sudah percaya.
-
Salam Damai.
IMHO
Mengenai sekali selamat tetap selamat dalam hubungan nya dengan iman dan perbuatan dan tanggapan manusia.
Iman adalah kepercayaan manusia terhadap panggilan Allah. Jadi didorong oleh rahmat Allah maka manusia dapat beriman.
Perbuatan adalah ungkapan dari Iman. Hanya beriman saja tanpa diungkapkan dalam perbuatan maka dalam hari penghakiman, ia akan diadili sesuai dengan perbuatan yang merupakan ungkapan imannya.
Contoh mengenai Kerajaan Surga diatas. Telah diberi satu talenta (anugerah iman) dan sang hamba tidak melakukan apapun (perbuatan sebagai ungkapan iman)..... maka ia akhirnya dihukum.
Tanggapan manusia mempunyai peranan.
GBU
:)
Domba-domba-Ku mendengarkan suara-Ku dan Aku mengenal mereka dan mereka mengikut Aku,
dan Aku memberikan hidup yang kekal kepada mereka dan mereka pasti tidak akan binasa sampai selama-lamanya dan seorangpun tidak akan merebut mereka dari tangan-Ku. Bapa-Ku, yang memberikan mereka kepada-Ku, lebih besar dari pada siapapun, dan seorangpun tidak dapat merebut mereka dari tangan Bapa.Aku dan Bapa adalah satu” (Yohanes 10:27-30).
1.Hidup kekal berarti keselamatan adalah kekal.
2.Pasti tidak binasa selamanya berarti sekali selamat pasti selamanya selamat.
3.Tidak ada yang bisa merebut seseorang dari tangan Yesus dan Allah Bapa karenanya keselamatan adalah pasti dan tidak mungkin hilang.
-
Kalau orang tidak mau percaya akan panggilan keselamatan dari Allah itu (Yoh.5:39,40) adalah bukti akan natur berdosa manusia yang mati rohani (Ef.2:1,5) sehingga Alkitab mengatakan tidak ada seorangpun yang mencari Allah (Maz.14:2,3 ; Roma 3:10,11)
Diluar pembicaraan ttg keselamatan, apakah sso yang tidak mau mendengarkan FT murni HANYA disebabkan natur manusia yg berdosa ?
Sudah tentu manusia meresponnya sebab dia sudah percaya didalam hatinya dan mengaku dengan mulutnya.
apakah ada probabilitas dari respond manusia tsb ?
Apakah pemaham OSAS menggubris FT : "berjaga-jagalah" ?
Ataukah tanpa perlu ada ayat "berjaga-jagalah"-pun - OSAS ?
Boneka bukan iman
Maksud saya tolong jangan disamain boneka = iman... :).
Tetapi antara :
SUDAH TAU pasti tidak bisa hilang ---> tidak memerlukan ImanPercaya
dan
TIDAK/BELUM TAU bisa hilang atau tidak ---> memerlukan ImanPercaya.
karena iman adalah pemberian Allah yang tidak mungkin gagal sebab semua rancangan Allah tidak mungkin gagal.
Ya, saya juga percaya yg bold :).
Pertanyaannya kan : apakah manusia bisa TAU seluruh isi detail proses rancanganNYA ?
Kalo di jawab YA - TAU, maka tidak lagi diperlukan ImanPercaya.
Kalo dijawab TIDAK - tidakTAU, maka ImanPercayalah yg dipegang teguh bahwa secara individual sso yakin rancangan Allah utk diri ybs adalah rancangan kebaikan.
OSAS tidak memerlukan ImanPercaya kalo ybs SUDAH TAU semuanya s/d akhir nafasnya.
Kalo OSAS masih berImanPercaya maka itu artinya ybs masih belum/tidak tau :).
salam.
-
Diluar pembicaraan ttg keselamatan, apakah sso yang tidak mau mendengarkan FT murni HANYA disebabkan natur manusia yg berdosa ?
Memang demikian karena Kitab Suci mengajarkan bahwa semua manusia tidak terkecuali sudah berdosa dan mati secara rohani dan tidak seorangpun yang mencari Allah.
Kalau manusia mampu merespon keselamatan dari Allah maka Alkitab berbohong dengan mengatakan bahwa kselamatan hanya pemberian Allah bukan usaha/jasa atau perbuatan manusia.
Quote from: solideogloria on Yesterday at 02:15:23 PM
Sudah tentu manusia meresponnya sebab dia sudah percaya didalam hatinya dan mengaku dengan mulutnya.
apakah ada probabilitas dari respond manusia tsb ?
Apakah pemaham OSAS menggubris FT : "berjaga-jagalah" ?
Ataukah tanpa perlu ada ayat "berjaga-jagalah"-pun - OSAS ?
Bukan probabilita tetapi bergantung kepada siapa yang memperoleh kemurahan Allah saja.
Berjaga jaga adalah kewajiban semua orang percaya karena si Iblis setiap saat akan menggoda manusia untuk berdosa.
Quote
Boneka bukan iman
Maksud saya tolong jangan disamain boneka = iman....
Tetapi antara :
SUDAH TAU pasti tidak bisa hilang ---> tidak memerlukan ImanPercaya
dan
TIDAK/BELUM TAU bisa hilang atau tidak ---> memerlukan ImanPercaya.
Untuk bisa tahu tidak akan hilang memerlukan iman percaya yaitu percaya kepada semua yang diajarkan oleh Kitab Suci.
Belum tahu bukan berarti tidak tahu tetapi tahunya mungkin terlambat sadarnya.
Quote
karena iman adalah pemberian Allah yang tidak mungkin gagal sebab semua rancangan Allah tidak mungkin gagal.
Ya, saya juga percaya yg bold.
Pertanyaannya kan : apakah manusia bisa TAU seluruh isi detail proses rancanganNYA ?
Kalo di jawab YA - TAU, maka tidak lagi diperlukan ImanPercaya.
Kalo dijawab TIDAK - tidakTAU, maka ImanPercayalah yg dipegang teguh bahwa secara individual sso yakin rancangan Allah utk diri ybs adalah rancangan kebaikan.
Semua rancangan Allah yang perlu diketahui manusia sudah lengkap dan sempurna didalam Alkitab.
Apa yang tidak dinyatakan Allah (tersembunyi) tidak perlu kita bersepekulasi !
Ul.29:29 Hal-hal yang tersembunyi ialah bagi Tuhan, Allah kita, tetapi hal-hal yang dinyatakan ialah bagi kita dan bagi anak-anak kita sampai selama-lamanya, supaya kita melakukan segala perkataan hukum Taurat ini.
OSAS tidak memerlukan ImanPercaya kalo ybs SUDAH TAU semuanya s/d akhir nafasnya.
Kalo OSAS masih berImanPercaya maka itu artinya ybs masih belum/tidak tau.
salam.
Dengan iman orang percaya tahu bahwa dia sudah selamat selamanya bukan sebaliknya.
-
Kalau prmise 1 mengatakan :
1.Kalau percaya akan selamat
Premise 2 mengatakan :
2.Keselamatan hanya anugerah karena Allah yang ,mengerjakannya didalam diri manusia.
Maka Kesimpulan yang bisa diambil hanyalah :
"PERCAYA ITU MERUPAKAN KARUNIA Tuhan YANG TELAH LEBIH DAHULU BEKERJA DIDALAM DIRI MANUSIA."
Filipi 1:29 Sebab kepada kamu dikaruniakan bukan saja untuk percaya kepada Kristus, melainkan juga untuk menderita untuk Dia,
Pake ngomong kata "premise"
ntar ngga nyambung lagi.
-
Pake ngomong kata "premise"
ntar ngga nyambung lagi.
Kalau komentar pakai isi jangan tong kosong nyaring bunyinya !
-
Dengan iman orang percaya tahu bahwa dia sudah selamat selamanya bukan sebaliknya.
Begini maksud saya, soli :
Apa yang sudah diketahui itu tidak lagi memerlukan percaya (ImanPercaya). Tidak janggal kalo menyatakan : saya PERCAYA once saved always saved.
NAMUN,
kalo sso menyatakan dia SUDAH TAU, ini seolah olah dia SUDAH pergi ke masa depan (stlh mati jasmani) dan literally melihat bhw diri dia ada di surga, lalu kembali lagi ke masa sekarang di bumi maka ybs ini tidak memerlukan lagi ImanPercaya.
Berjaga jaga adalah kewajiban semua orang percaya karena si Iblis setiap saat akan menggoda manusia untuk berdosa.
Lalu kalo SUDAH TAU masuk surga, apakah perlu berjaga-jaga lagi ? Ataukah jangan2 ada akibat apabila ada OP (orang percaya) yang tidak pernah mau berjaga-jaga ?
Diluar pembicaraan ttg keselamatan, apakah sso yang tidak mau mendengarkan FT murni HANYA disebabkan natur manusia yg berdosa ?Memang demikian karena Kitab Suci mengajarkan bahwa semua manusia tidak terkecuali sudah berdosa dan mati secara rohani dan tidak seorangpun yang mencari Allah.
Karena saya sudah mengajukan yang ungu... pertanyaannya : bagaimana dgn Adam ?
Sebelum dia berdosa, apakah "kondisi" dia pada state HidupKekal ? ataukah MatiKekal, sehingga dia tidak bisa mendengar FT Allah saat itu ?
Kalau manusia mampu merespon keselamatan dari Allah maka Alkitab berbohong dengan mengatakan bahwa kselamatan hanya pemberian Allah bukan usaha/jasa atau perbuatan manusia.
Siapa yang menyangkal yang di bold ? Saya rasa satupun teman2 disini tidak ada yg pernah menyangkalnya :).
Untuk bisa tahu tidak akan hilang memerlukan iman percaya yaitu percaya kepada semua yang diajarkan oleh Kitab Suci.
ImanPercaya dipegang teguh pada apa yg tidak diketahui... kalo sso SUDAH TAU PASTI tidak akan hilang, maka tidak bisa dikatakan lagi ImanPercaya :) ... namun kalo ybs YAKIN PASTI tidak akan hilang, masih bisa dikatakan itu ImanPercaya :P.
Bukan probabilita tetapi bergantung kepada siapa yang memperoleh kemurahan Allah saja.
Nah.. bisa diliat kan ... dari kata "bergantung" artinya masih tidak diketahui :).
(23) As for what was sown on good soil, this is he who hears the Word and grasps and comprehends it; he indeed bears fruit and yields in one case a hundred times as much as was sown, in another sixty times as much, and in another thirty..
Yang merah adalah bentuk respond dari manusia.
(19) While anyone is hearing the Word of the kingdom and does not grasp and comprehend it, the evil one comes and snatches away what was sown in his heart. This is what was sown along the roadside
(21) Yet it has no real root in him, but is temporary (inconstant, lasts but a little while); and when affliction or trouble or persecution comes on account of the Word, at once he is caused to stumble [he is repelled and begins to distrust and desert Him Whom he ought to trust and obey] and he falls away.
(22) As for what was sown among thorns, this is he who hears the Word, but the cares of the world and the pleasure and delight and glamour and deceitfulness of riches choke and suffocate the Word, and it yields no fruit.
Bukan probabilita tetapi bergantung kepada siapa yang memperoleh kemurahan Allah saja[/b].
YA, dari yang merah diatas --- itu tergantung kepada siapa yang memperoleh kemurahan Allah saja ---> probabilitas respondnya cem-macem kan ? :)
Semua rancangan Allah yang perlu diketahui manusia sudah lengkap dan sempurna didalam Alkitab.
Bukankah adalah kenyataan, yg diketahui manusia itu interpretasinya ada perbedaan ?
:)
salam.
-
Sementara tidak posting yang berat2........
Menikmati detik2 pergantian tahun :dance:
GBU All
:)
-
Memang iman palsu akan dihakimi oleh Tuhan karena banyak yang mengaku beriman tetapi ternyata palsu.
Kalau iman sejati tidak mungkin agagal karena tidak mungkin karunia Tuhan bisa gagal karena Tuhan Mahakuasa yang sanggup memelihara iman kita.
Yudas 1:24 Bagi Dia, yang berkuasa menjaga supaya jangan kamu tersandung dan yang membawa kamu dengan tak bernoda dan penuh kegembiraan di hadapan kemuliaan-Nya.
Kalau hanya bersandar kepada kemampuan sendiri sudah pasti gagal.
Itulah sebabnya Roh Kudus tinggal didalam diri orang yang sudah percaya.
12 Hai saudara-saudaraku yang kekasih, kamu senantiasa taat; karena itu ,tetaplah kerjakan keselamatanmu dengan takut dan gentar bukan saja seperti waktu aku masih hadir, tetapi terlebih pula sekarang waktu aku tidak hadir, 13 karena Allahlah yang mengerjakan di dalam kamu baik kemauan maupun pekerjaan menurut kerelaan-Nya. (Phi 2:12-13 ITB)
Salam Damai.
Tidak ada Keselamatan tanpa adanya rahmat Allah. Rahmat Allah adala yang utama yang bekerja dengan tanggapan manusia.
Bila sudah pasti selamat tentunya tidak perlu gentar. Hal ini kurang benar karena tertulis kerjakanlah keselamatanMu dengan gentar.
GBU
:)
-
Domba-domba-Ku mendengarkan suara-Ku dan Aku mengenal mereka dan mereka mengikut Aku,
dan Aku memberikan hidup yang kekal kepada mereka dan mereka pasti tidak akan binasa sampai selama-lamanya dan seorangpun tidak akan merebut mereka dari tangan-Ku. Bapa-Ku, yang memberikan mereka kepada-Ku, lebih besar dari pada siapapun, dan seorangpun tidak dapat merebut mereka dari tangan Bapa.Aku dan Bapa adalah satu” (Yohanes 10:27-30).
1.Hidup kekal berarti keselamatan adalah kekal.
2.Pasti tidak binasa selamanya berarti sekali selamat pasti selamanya selamat.
3.Tidak ada yang bisa merebut seseorang dari tangan Yesus dan Allah Bapa karenanya keselamatan adalah pasti dan tidak mungkin hilang.
Dan sekarang, saudara-saudara, aku mau mengingatkan kamu kepada Injil yang aku beritakan kepadamu dan yang kamu terima, dan yang di dalamnya kamu teguh berdiri. 2 Oleh Injil itu kamu diselamatkan, asal kamu teguh berpegang padanya, seperti yang telah kuberitakan kepadamu kecuali kalau kamu telah sia-sia saja menjadi percaya. (1Co 15:1-2 ITB)
Salam Damai.
Keselamatan Kekal bagi mereka yang teguh berpegang kepadaNya.
GBU
:)
-
Begini maksud saya, soli :
Apa yang sudah diketahui itu tidak lagi memerlukan percaya (ImanPercaya). Tidak janggal kalo menyatakan : saya PERCAYA once saved always saved.
NAMUN,
kalo sso menyatakan dia SUDAH TAU, ini seolah olah dia SUDAH pergi ke masa depan (stlh mati jasmani) dan literally melihat bhw diri dia ada di surga, lalu kembali lagi ke masa sekarang di bumi maka ybs ini tidak memerlukan lagi ImanPercaya.
OSAS adalah sepenuhnya ajaran Alkitab jadi siapapun dia kalau sudah beriman pasti percaya apa yang diajarkan Alkitab bro.
Semakin dewasa iman seseorang akan semakin teguh kepercayaannya karena iman itu bertumbuh selalu, tidak mandek.
Seseorang tidak perlu ragu kemana dia kelak akan perginya karena iman kristen adalah iman kepastian bukan mudah-mudahan seperti di agama lain sebab keselamatan didalam kekristenan adalah semata-mata pekerjaan Allah saja yang tidak mungkin gagal.
Mereka percaya akan janji Allah sendiri yang menjamin hidup kekal itu.
Quote
Berjaga jaga adalah kewajiban semua orang percaya karena si Iblis setiap saat akan menggoda manusia untuk berdosa.
Lalu kalo SUDAH TAU masuk surga, apakah perlu berjaga-jaga lagi ? Ataukah jangan2 ada akibat apabila ada OP (orang percaya) yang tidak pernah mau berjaga-jaga ?
Orang percaya masih bisa jatuh kedalam dosa tetapi keselamatannya tidak akan hilang karena Tuhan akan mengampuni dosa dosanya.
Quote
Diluar pembicaraan ttg keselamatan, apakah sso yang tidak mau mendengarkan FT murni HANYA disebabkan natur manusia yg berdosa ?
Quote
Memang demikian karena Kitab Suci mengajarkan bahwa semua manusia tidak terkecuali sudah berdosa dan mati secara rohani dan tidak seorangpun yang mencari Allah.
Karena saya sudah mengajukan yang ungu... pertanyaannya : bagaimana dgn Adam ?
Sebelum dia berdosa, apakah "kondisi" dia pada state HidupKekal ? ataukah MatiKekal, sehingga dia tidak bisa mendengar FT Allah saat itu ?
Adam diciptakan dengan kebebasan memilih yang sempurna jadi dia mampu menolak godaan Iblis kalau dia mau.
Tetapi dia ternyata salah menggunakan kebebasannya sehingga semua manusia jadi kecipratan dosa asal sejak didalam rahim ibunya.
Agustinus pernah meringkaskan ada 4 tahapan hubungan manusia dgn dosa.
Quote
Kalau manusia mampu merespon keselamatan dari Allah maka Alkitab berbohong dengan mengatakan bahwa kselamatan hanya pemberian Allah bukan usaha/jasa atau perbuatan manusia.
Siapa yang menyangkal yang di bold ? Saya rasa satupun teman2 disini tidak ada yg pernah menyangkalnya.
Jadi manusia mampu merespon dengan benar setelah dibenarkan (Justification) oleh Allah terlebih dahulu.
Quote
Untuk bisa tahu tidak akan hilang memerlukan iman percaya yaitu percaya kepada semua yang diajarkan oleh Kitab Suci.
ImanPercaya dipegang teguh pada apa yg tidak diketahui... kalo sso SUDAH TAU PASTI tidak akan hilang, maka tidak bisa dikatakan lagi ImanPercaya... namun kalo ybs YAKIN PASTI tidak akan hilang, masih bisa dikatakan itu ImanPercaya .
Paulus sendiri mengatakan aku tahu siapa yang aku percaya :
II Timotius 1:12 Itulah sebabnya aku menderita semuanya ini, tetapi aku tidak malu; karena aku tahu kepada siapa aku percaya dan aku yakin bahwa Dia berkuasa memeliharakan apa yang telah dipercayakan-Nya kepadaku hingga pada hari Tuhan.
Jadi pengetahuan orang percaya berdasarkan imannya kepada Kristus dan janji Allah yang akan terus memelihara imannya sampai hari Tuhan.
Quote
Bukan probabilita tetapi bergantung kepada siapa yang memperoleh kemurahan Allah saja.
Nah.. bisa diliat kan ... dari kata "bergantung" artinya masih tidak diketahui.
(23) As for what was sown on good soil, this is he who hears the Word and grasps and comprehends it; he indeed bears fruit and yields in one case a hundred times as much as was sown, in another sixty times as much, and in another thirty..
Yang merah adalah bentuk respond dari manusia.
(19) While anyone is hearing the Word of the kingdom and does not grasp and comprehend it, the evil one comes and snatches away what was sown in his heart. This is what was sown along the roadside
(21) Yet it has no real root in him, but is temporary (inconstant, lasts but a little while); and when affliction or trouble or persecution comes on account of the Word, at once he is caused to stumble [he is repelled and begins to distrust and desert Him Whom he ought to trust and obey] and he falls away.
(22) As for what was sown among thorns, this is he who hears the Word, but the cares of the world and the pleasure and delight and glamour and deceitfulness of riches choke and suffocate the Word, and it yields no fruit.
Kolose 3:12 Karena itu, sebagai orang-orang pilihan Allah yang dikuduskan dan dikasihi-Nya, kenakanlah belas kasihan, kemurahan, kerendahan hati, kelemahlembutan dan kesabaran.
Roma 9:15,16 Sebab Ia berfirman kepada Musa: "Aku akan menaruh belas kasihan kepada siapa Aku mau menaruh belas kasihan dan Aku akan bermurah hati kepada siapa Aku mau bermurah hati."Jadi hal itu tidak tergantung pada kehendak orang atau usaha orang, tetapi kepada kemurahan hati Allah.
Jadi jelas berdasarkan kedua ayat tsb bahwa orang pilihan hanya bergantung kepada kemurahan hati Allah saja.
Quote
Bukan probabilita tetapi bergantung kepada siapa yang memperoleh kemurahan Allah saja[/b].
YA, dari yang merah diatas --- itu tergantung kepada siapa yang memperoleh kemurahan Allah saja ---> probabilitas respondnya cem-macem kan ?
Quote
Semua rancangan Allah yang perlu diketahui manusia sudah lengkap dan sempurna didalam Alkitab.
Bukankah adalah kenyataan, yg diketahui manusia itu interpretasinya ada perbedaan ?
Perbedaan pemahaman kalau menyangkut hal hal yang tidak bertentangan dengan kebenaran Alkitab tidak menjadi persoalan.
Perbedaan karena bertentangan dengan prinsip prinsip kebenaran yang hakiki dari Alkitab harus ditolak oleh mereka yang setia kepada Alkitab (Sola Acriptura).
"In Essentials, Unity. In Non-essentials, Liberty."
-
Salam Damai.
Tidak ada Keselamatan tanpa adanya rahmat Allah. Rahmat Allah adala yang utama yang bekerja dengan tanggapan manusia.
Bila sudah pasti selamat tentunya tidak perlu gentar. Hal ini kurang benar karena tertulis kerjakanlah keselamatanMu dengan gentar.
GBU
:)
Memang iman yang sudah diperoleh harus dikerjakan bukan begitu percaya lalu duduk tenang tenang saja tidak melakukan tanggungjawabnya sebagai orang yang telah diberikan anugerah keselamatan.
Orang yang sudah percaya harus mengerjakan imannya yaitu menginjili dan berapologetika kepada semua orang yang mempertanyakan kebenaran iman yang dianutnya.
-
Salam Damai.
Keselamatan Kekal bagi mereka yang teguh berpegang kepadaNya.
GBU
:)
Dan mereka yang teguh karena providensia Allah didalam dirinya !
-
Dan mereka yang teguh karena providensia Allah didalam dirinya !
9 dan berada dalam Dia bukan dengan kebenaranku sendiri karena mentaati hukum Taurat, melainkan dengan kebenaran karena kepercayaan kepada Kristus, yaitu kebenaran yang Allah anugerahkan berdasarkan kepercayaan. (Phi 3:9 ITB)
9 Dan apa yang telah kamu pelajari dan apa yang telah kamu terima, dan apa yang telah kamu dengar dan apa yang telah kamu lihat padaku, lakukanlah itu. Maka Allah sumber damai sejahtera akan menyertai kamu. (Phi 4:9 ITB)
Salam Damai.
Penyertaan Allah bekerja selama kita percaya terhadap Anugerahnya.
Keselamatan Kekal bagi mereka yang teguh berpegang kepadaNya.
GBU
:)
-
OSAS adalah sepenuhnya ajaran Alkitab jadi siapapun dia kalau sudah beriman pasti percaya apa yang diajarkan Alkitab bro.
Iyah sildeo, oleh karena itu (imo) penggunaan ungkapan kalimatnya adalah SAYA PERCAYA.
Semakin dewasa iman seseorang akan semakin teguh kepercayaannya karena iman itu bertumbuh selalu, tidak mandek.
Justru yang di bold itu tidak selalu, solideo ---> apabila sso mempercayai bunyi ayat2 yg saya post sebelumnya. IMO, ayat jelas2 sedang menyatakan berbagai kemungkinan type probabilitas .... OrangPercaya (OP) akan PERCAYA bunyi ayat tsb dan respond-nya adalah ybs ini tidak mau sampai berada pada probabilitas selain ayat terakhir.
Semakin dewasa iman seseorang akan semakin teguh kepercayaannya karena iman itu bertumbuh selalu, tidak mandek.
IMO, kalimat pada quote diatas terbalik :).
Semakin teguh OP memegang Iman-nya --- semakin dia tidak mau sampai berada pada probabilitas selain ayat terakhir MAKA semakin imannya tersebut bertumbuh.
Jadi, ayat nggak sedang menyatakan bahwa "iman itu bertumbuh selalu" --- KARENA ayat juga mencantumkan probabilitas selain ayat 23 tsb.
Seseorang tidak perlu ragu kemana dia kelak akan perginya
Nah! yg di bold itulah salah satu bentuk respond-nya, solideo.
Semua manusia mempunyai "level" keraguan.
Semakin ybs memegang teguh ImanPercaya-nya kepada Allah, semakin kecil level keraguan-nya, semakin "takut" dan percaya bunyi ayat, semakin dia MAU sebagai orang yg probabilitasnya di ayat 23 MAKA semakin bertumbuhlah iman-nya. .... Vice-Versa.
Orang percaya masih bisa jatuh kedalam dosa tetapi keselamatannya tidak akan hilang karena Tuhan akan mengampuni dosa dosanya.
Yang di bold itu artinya = terbuka kemungkinan.
OP, selama kehidupannya di bumi terbuka kemungkinan bisa jatuh kedalam dosa ---> tidak di-sempit-kan dgn kalimat : "dosa kecil" ataupun "dosa besar" --->pokoknya bisa jatoh kedalam DOSA .... dimana segala dosa dan hujat manusia akan diampuni, TETAPI hujat terhadap Roh Kudus tidak akan diampuni..
Jadi kalo dikatakan "masih bisa" maka segala kemungkinan jatuh kedalam dosa adalah termasuk dosa menghujat RK. ---- Namun sepertinya, kalimat bold diatas, pengertian-nya "disisipkan" (ditambahin) lagi menjadi :
"Orang percaya masih bisa jatuh kedalam dosa KECUALI Dosa menghujat RK tetapi OLEH KARENA ITU keselamatannya tidak akan hilang karena Tuhan akan mengampuni dosa dosanya". ????? :).
Adam diciptakan dengan kebebasan memilih yang sempurna jadi dia mampu menolak godaan Iblis kalau dia mau.
YA, state "hidup kekal" selama manusia masih hidup dibumi adalah state ImanPercaya. Dan selama manusia masih hidup terbungkus jasmani di bumi ini, segala probabilitas terbuka kemungkinan-nya terjadi (termasuk dosa menghujat RK) --- oleh karena itu "berjaga-jagalah" :).
Paulus sendiri mengatakan aku tahu siapa yang aku percaya :
II Timotius 1:12 for I know Him Whom I have believed, and I am persuaded that He is able to guard and keep that which has been entrusted to me and which I have committed until that day.
Yang merah adalah bentuk respond Iman yang dipegang teguh ... dan terbuka kemungkinan juga I am NOT persuaded sbg bentuk orang yg tidak memegang teguh ImanPercaya-nya :).
Jadi pengetahuan orang percaya berdasarkan imannya kepada Kristus dan janji Allah yang akan terus memelihara imannya sampai hari Tuhan.
YA betul... namun pertanyaannya - seberapa teguh ybs memegang ImanPercaya-nya ? :).
Kolose 3:12 KARENA itu, sebagai orang-orang pilihan Allah yang dikuduskan dan dikasihi-Nya, kenakanlah belas kasihan, kemurahan, kerendahan hati, kelemahlembutan dan kesabaran.
Ya betul, ayat tidak sedang mengatakan :
orang-orang pilihan Allah yang dikuduskan dan dikasihi-Nya, kenakanlah OTOMATIS BER-belas kasihan, kemurahan, kerendahan hati, kelemahlembutan dan kesabaran.
Semakin sso memegang teguh ImanPercayanya, semakin dia percaya bunyi ayat diatas, semakin dia mengenakan coklat ---> MAKA semakin bertumbuh Iman-nya. IMO, inilah hubungan SebabAkibatnya ... mengandung ajaran, bukan sekedar pernyataan.
Jadi jelas berdasarkan kedua ayat tsb bahwa orang pilihan hanya bergantung kepada kemurahan hati Allah saja.
Sekali lagi, saya rasa tidak ada seorangpun teman disini yang sedang menyangkal ijo, solideo :).
Perbedaan pemahaman kalau menyangkut hal hal yang tidak bertentangan dengan kebenaran Alkitab tidak menjadi persoalan.
Pertanyaannya : apakah solideo sedang berpendapat, pemahaman teman2 lain di thread sini sedang bertentangan dgn kebenaran Alkitab ? Nggak kaaan ? :).
salam.
-
Maaf O Dad.
Untuk yang ini, Pertanyaannya : apakah solideo sedang berpendapat, pemahaman teman2 lain di thread sini sedang bertentangan dgn kebenaran Alkitab ? Nggak kaaan? :).
Mengapa memakai yang saya garis bawahi, dan saya tebalkan?
Mengingat bahwa solideogloria ini pernah mengaku mengetahui rencana Allah secara komprehensif melalui memahami Alkitab, saya kira, yang tebal bergaris bawah itu tidak perlu. :grining:
-
Roma 9:15,16 Sebab Ia berfirman kepada Musa: "Aku akan menaruh belas kasihan kepada siapa Aku mau menaruh belas kasihan dan Aku akan bermurah hati kepada siapa Aku mau bermurah hati."Jadi hal itu tidak tergantung pada kehendak orang atau usaha orang, tetapi kepada kemurahan hati Allah.
:deal: :deal: :deal:
-
Iyah sildeo, oleh karena itu (imo) penggunaan ungkapan kalimatnya adalah SAYA PERCAYA.
Asal jangan lupa bahwa “percaya” itu juga adalah anugerah Allah (Fil.1:29) bukan usaha/jasa manusia.
Quote
Semakin dewasa iman seseorang akan semakin teguh kepercayaannya karena iman itu bertumbuh selalu, tidak mandek.
Justru yang di bold itu tidak selalu, solideo ---> apabila sso mempercayai bunyi ayat2 yg saya post sebelumnya. IMO, ayat jelas2 sedang menyatakan berbagai kemungkinan type probabilitas .... OrangPercaya (OP) akan PERCAYA bunyi ayat tsb dan respond-nya adalah ybs ini tidak mau sampai berada pada probabilitas selain ayat terakhir.
Quote
Semakin dewasa iman seseorang akan semakin teguh kepercayaannya karena iman itu bertumbuh selalu, tidak mandek.
IMO, kalimat pada quote diatas terbalik.
Semakin teguh OP memegang Iman-nya --- semakin dia tidak mau sampai berada pada probabilitas selain ayat terakhir MAKA semakin imannya tersebut bertumbuh.
Jadi, ayat nggak sedang menyatakan bahwa "iman itu bertumbuh selalu" --- KARENA ayat juga mencantumkan probabilitas selain ayat 23 tsb.
Karena Allah yang bekerja didalam keselamatan manusia maka Allah tetap akan bekerja didalam pertumbuhan iman orang percaya orang tsb sampai kepada akhirnya.
Fil.1:6 Akan hal ini aku yakin sepenuhnya, yaitu Ia, yang memulai pekerjaan yang baik di antara kamu, akan meneruskannya sampai pada akhirnya pada hari Kristus Yesus
Jadi harus anda bedakan antara orang percaya yang beriman sejati dengan orang yang mengaku percaya tetapi tidak dikenal oleh Yesus kelak (Mat.7 : 22,23).
Pemeliharaan Allah senantiasa akan membimbing manusia semakin dewasa imannya.
Quote
Seseorang tidak perlu ragu kemana dia kelak akan perginya
Nah! yg di bold itulah salah satu bentuk respond-nya, solideo.
Semua manusia mempunyai "level" keraguan.
Q
Semakin ybs memegang teguh ImanPercaya-nya kepada Allah, semakin kecil level keraguan-nya, semakin "takut" dan percaya bunyi ayat, semakin dia MAU sebagai orang yg probabilitasnya di ayat 23 MAKA semakin bertumbuhlah iman-nya. .... Vice-Versa.
Memang sifat ragu itu adalah manusiawi dan akan selalu akan mengganggu keyakinan iman seseorang tetapi semakin dewasa imannya semakin kecil keraguannya karena iman itu ibarat bayi yang setelah lahir akan terus berkembang menjadi dewasa.
Quote
Orang percaya masih bisa jatuh kedalam dosa tetapi keselamatannya tidak akan hilang karena Tuhan akan mengampuni dosa dosanya.
Yang di bold itu artinya = terbuka kemungkinan.
OP, selama kehidupannya di bumi terbuka kemungkinan bisa jatuh kedalam dosa ---> tidak di-sempit-kan dgn kalimat : "dosa kecil" ataupun "dosa besar" --->pokoknya bisa jatoh kedalam DOSA .... dimana segala dosa dan hujat manusia akan diampuni, TETAPI hujat terhadap Roh Kudus tidak akan diampuni..
Jadi kalo dikatakan "masih bisa" maka segala kemungkinan jatuh kedalam dosa adalah termasuk dosa menghujat RK. ---- Namun sepertinya, kalimat bold diatas, pengertian-nya "disisipkan" (ditambahin) lagi menjadi :
"Orang percaya masih bisa jatuh kedalam dosa KECUALI Dosa menghujat RK OLEH KARENA ITU keselamatannya tidak akan hilang karena Tuhan akan mengampuni dosa dosanya". ?????.
Orang percaya tidak mungkin menghujat Roh Kudus karena hidupnya sudah dipimpin oleh Roh Kudus yang ada didalam dirinya yang sekarang berstatus sebagai Bait Allah itu.
Quote
Adam diciptakan dengan kebebasan memilih yang sempurna jadi dia mampu menolak godaan Iblis kalau dia mau.
YA, state "hidup kekal" selama manusia masih hidup dibumi adalah state ImanPercaya. Dan selama manusia masih hidup terbungkus jasmani di bumi ini, segala probabilitas terbuka kemungkinan-nya terjadi (termasuk dosa menghujat RK) --- oleh karena itu "berjaga-jagalah".
Diatas sudah saya jelaskan bedanya orang percaya yang tidak mungkin melakukan dosa penghujatan kepada Roh Kudus,karena OSAS.
Quote
Paulus sendiri mengatakan aku tahu siapa yang aku percaya :
II Timotius 1:12 for I know Him Whom I have believed, and I am persuaded that He is able to guard and keep that which has been entrusted to me and which I have committed until that day.
Yang merah adalah bentuk respond Iman yang dipegang teguh ... dan terbuka kemungkinan juga I am NOT persuaded sbg bentuk orang yg tidak memegang teguh ImanPercaya-nya.
Dalam hal ini saya tidak sependapat dengan anda karena bagi orang percaya berlaku ayat sbb :
1 Pet.1:4,5 untuk menerima suatu bagian yang tidak dapat binasa, yang tidak dapat cemar dan yang tidak dapat layu, yang tersimpan di sorga bagi kamu.Yaitu kamu, yang dipelihara dalam kekuatan Allah karena imanmu sementara kamu menantikan keselamatan yang telah tersedia untuk dinyatakan pada zaman akhir.
Jadi saya jauh lebih percaya apa yang dikatakan Allah didalam Alkitab bahwa sekali selamat akan tetap selamat dibawah pemeliharaan Allah yang tidak mungkin gagal (providensia).
Quote
Jadi pengetahuan orang percaya berdasarkan imannya kepada Kristus dan janji Allah yang akan terus memelihara imannya sampai hari Tuhan.
YA betul... namun pertanyaannya - seberapa teguh ybs memegang ImanPercaya-nya ?.
Keteguhannya akan didukung oleh pemeliharaan Allah seperti sudah saya jelaskan sebelumnya.
Kalau bersandar hanya kepada diri sendiri sudah pasti gagal.
"IF I STAND ON MY FEET I AM TREMBLING,BUT IF I STAND ON MY KNESS I AM STRONG"
Quote
Kolose 3:12 KARENA itu, sebagai orang-orang pilihan Allah yang dikuduskan dan dikasihi-Nya, kenakanlah belas kasihan, kemurahan, kerendahan hati, kelemahlembutan dan kesabaran.
Ya betul, ayat tidak sedang mengatakan :
orang-orang pilihan Allah yang dikuduskan dan dikasihi-Nya, OTOMATIS BER-belas kasihan, kemurahan, kerendahan hati, kelemahlembutan dan kesabaran.
Semakin sso memegang teguh ImanPercayanya, semakin dia percaya bunyi ayat diatas, semakin dia mengenakan coklat ---> MAKA semakin bertumbuh Iman-nya. IMO, inilah hubungan SebabAkibatnya ... mengandung ajaran, bukan sekedar pernyataan.
Makanya Allah mengatakan kita juga harus mengerjakan keselamatan kita dengan teguh berpegang kepada kebenaran Firman Tuhan agar iman senantiasa bertumbuh didalam pergumulan hidup orang percaya.
Tetapi itu tidak menafikan bahwa didalam pergumulan iman akan bisa jatuh kedalam dosa seperti contoh Petrus,tetapi keselamatan adalah tetap.
Quote
Jadi jelas berdasarkan kedua ayat tsb bahwa orang pilihan hanya bergantung kepada kemurahan hati Allah saja.
Sekali lagi, saya rasa tidak ada seorangpun teman disini yang sedang menyangkal ijo, solideo.
Quote
Perbedaan pemahaman kalau menyangkut hal hal yang tidak bertentangan dengan kebenaran Alkitab tidak menjadi persoalan.
Pertanyaannya : apakah solideo sedang berpendapat, pemahama teman2 lain di thread sini sedang bertentangan dgn kebenaran Alkitab ? Nggak kaaan ?.
salam.
Saya senantiasa mengatakan bahwa siapapun dia tidak terkecuali bahwa iman sejati harus diuji oleh kebenaran Alkitab yang absolut itu apapun denominasinya termasuk Protestan sendiri.
Apakah pemahaman seseorang bertentangan atau tidak dengan Alkitab tergantung kepada ajaran apa yang ada didalam pemikirannya apakah sesuai atau tidak dengan kebenaran Alkitab sesuai prinsip "In Essentials, Unity. In Non-essentials, Liberty."
-
Maaf O Dad.
Untuk yang ini, Mengapa memakai yang saya garis bawahi, dan saya tebalkan?
Mengingat bahwa solideogloria ini pernah mengaku mengetahui rencana Allah secara komprehensif melalui memahami Alkitab, saya kira, yang tebal bergaris bawah itu tidak perlu. :grining:
Saya senantiasa mengatakan bahwa siapapun dia tidak terkecuali bahwa iman sejati harus diuji oleh kebenaran Alkitab yang absolut itu apapun denominasinya termasuk Protestan sendiri.
Apakah pemahaman seseorang bertentangan atau tidak dengan Alkitab tergantung kepada ajaran apa yang ada didalam pemikirannya apakah sesuai atau tidak dengan kebenaran Alkitab sesuai prinsip "In Essentials, Unity. In Non-essentials, Liberty."
-
:deal: :deal: :deal:
Yup !
-
Karena Allah yang bekerja didalam keselamatan manusia maka Allah tetap akan bekerja didalam pertumbuhan iman orang percaya orang tsb sampai kepada akhirnya.
MAKANYA Allah mengatakan kita juga harus mengerjakan keselamatan kita dengan teguh berpegang kepada kebenaran Firman Tuhan agar iman senantiasa bertumbuh didalam pergumulan hidup orang percaya.
IMO, Allah tidak mengerjakan keselamatan sorangan-wae, demikian pula OP mengerjakan keselamatan-nya tidak sorangan-wae, solideo. Oleh karena itulah saya pendapati ada kolaborasi :).
Apabila diasumsikan : sso yg tidak mengerjakan keselamatannya itu= Iman palsu ---> dimana vice-versanya sso yg berIman benar OTOMATIS PASTI mengerjakan keselamatannya maka tidak perlu lagi Allah mengatakan ybs juga harus mengerjakan keselamatannya.
Bejibunnya ayat yg berupa ajaran, warning, larangan dan suruhan adalah UNTUK OP kerjakan/taati agar Iman-nya makin bertumbuh.
Jadi IMO, sso yang Iman-nya tidak bertumbuh ... itu BUKAN dikarenakan sertamerta-pasti dia tidak pernah mempunyai Iman / ber-Iman palsu --- melainkan dia tidak memegang teguh ImanPercayanya - terhimpit hal2 duniawi, keinginan2 daging, dlsb.
Kalimatnya kan Iman-nya tidak bertumbuh ---> artinya ADA Iman, tapi Iman-nya tidak bertumbuh atopun menghasilkan buah. Karena apa ? karena "kurang/tidak dikasih makan". Makanan rohani sudah disediakan (FT), namun ybs lebih suka makanan duniawi :).
Fil.1:6 Akan hal ini aku yakin sepenuhnya, yaitu Ia, yang memulai pekerjaan yang baik di antara kamu, akan meneruskannya sampai pada akhirnya pada hari Kristus Yesus
yang merah adalah sso yg memegang teguh Iman-nya. Kadar keyakinan/keraguan tiap orang berbeda-beda :).
Pemeliharaan Allah senantiasa akan membimbing manusia semakin dewasa imannya.
Ya... saya tidak menyangkalnya :).
"problem"nya, solideo sepertinya tidak melibatkan "kolaborasi" tsb - sedangkan IMO tetap ada kolaborasi, karena Allah mengatakan OP juga harus mengerjakan keselamatannya.
Orang percaya tidak mungkin menghujat Roh Kudus karena hidupnya sudah dipimpin oleh Roh Kudus yang ada didalam dirinya yang sekarang berstatus sebagai Bait Allah itu.
Kalau tidak mungkin, mengapa ayat menyatakannya ?
Bagaimana bisa, sesuatu hal yang TIDAK MUNGKIN terjadi (OP menghujat RK) - namun ayat menyatakannya UNTUK TIDAK DIPERCAYAI ??
kalo boleh bertanya yg bersifat pribadi :
Apakah solideo PERCAYA dan mengImani kalimat sbb ini ? : tetapi barangsiapa menghujat Roh Kudus, ia tidak akan diampuni.
ataukah Iman solideo TIDAK PERLU PERCAYA kalimat tsb, karena toh solideo TAU bhw ayat tsb TIDAK MUNGKIN terjadi pada individu solideo sbg OP ?
Kepada siapakah kalimat tsb fokusnya ditujukan ? OP ataukah yg non-OP ?
IMO, jelas kalimat tsb fokusnya ditujukan utk OP --> mengandung "warning" --- BUKAN sekedar pengumuman, lalu si OP cuma manggut2 aja sambil berpendapat : "ooh... begitu toh ...akh itu mah gak mungkin terjadi pada diri saya" :).
Dalam hal ini saya tidak sependapat dengan anda karena bagi orang percaya berlaku ayat sbb :
1 Pet.1:3-5 (3) Terpujilah Allah dan Bapa Tuhan kita Yesus Kristus, yang karena rahmat-Nya yang besar telah melahirkan kita kembali oleh kebangkitan Yesus Kristus dari antara orang mati, kepada suatu *1. hidup yang penuh pengharapan, untuk menerima suatu bagian yang tidak dapat binasa, yang tidak dapat cemar dan yang tidak dapat layu, yang tersimpan di sorga bagi kamu. Yaitu kamu, yang dipelihara dalam kekuatan Allah *2. KARENA imanmu sementara kamu *3. menantikan keselamatan yang telah tersedia untuk dinyatakan pada zaman akhir
1. "hidup yang penuh pengharapan, untuk menerima suatu bagian"
Harapan2 mendapat bagian yang kayak gimanakah apabila semuanya sudah dikeTAHUi pasti ? Pahala ? Sso berIman utk "mengejar" pahala ?
2. "Karena iman-mu"
Ya, dan itu apabila Iman yg bertumbuh... menghasilkan buah2.
3. "menantikan keselamatan".
Keselamatan yang sudah tersedia tsb MASIH dinanti-nantikan, sepanjang hidup s/d mati seorang OP.
Jadi saya jauh lebih percaya apa yang dikatakan Allah didalam Alkitab bahwa sekali selamat akan tetap selamat dibawah pemeliharaan Allah yang tidak mungkin gagal (providensia).
"hidup yang penuh pengharapan, untuk menerima suatu bagian" :).
Apabila Alkitab literally memang maksudnya menyatakan sekali selamat akan tetap selamat, maka OP tidak lagi perlu mengaplikasikan hidup yang penuh pengharapan, untuk menerima suatu bagian yang tersimpan di sorga :). (apa lagi yg diharap, kalo yang tersimpan di sorga tsb sudah didapat dibumi ?).
Kalau bersandar hanya kepada diri sendiri sudah pasti gagal.
apakah solideo berpendapat bhw saya/teman2 di thread sini (yg beda pendapat) sedang memegang pedoman "bersandar hanya kepada diri sendiri" ? Nggak kaan ? ... :).
bersambung.
-
Tetapi itu tidak menafikan bahwa didalam pergumulan iman akan bisa jatuh kedalam dosa seperti contoh Petrus,tetapi keselamatan adalah tetap.
Lalu maksudnya perintah ("warning") : berjaga-jagalah ?
IMO - 10 gadis yang menantikan pengantin itu, semuanya membawa / mempunyai pelita. Ayat tidak menyatakan bhw 5 gadis bodoh dan ngantuk itu adalah mereka yg ber-Iman palsu atopun tidak mempunyai Iman ... karena justru Pelita = Iman.
IMO - parabel sepuluh gadis tsb fokusnya ditujukan kepada OP, mengandung "warning" : berjaga-jagalah, sebab kamu tidak tahu akan hari maupun akan saatnya
---bagaimana bisa (bagaimana mungkin)--- ayat tercantum begitu, sementara OP sbg si pembaca ayat tsb sudah tau TIDAK MUNGKIN (NOL probabilitas) dia menjadi gadis yg bodoh dan ngantuk ??
kalo boleh saya bertanya secara pribadi lagi :
Bagi solideo, bagaimana Iman solideo memaknai ayat "berjaga-jagalah" tsb ?
A. Ayat mengandung "warning".
Solideo percaya ayat tsb dan solideo berjaga-jaga (mematuhinya) ... --maka ini akan menuntun-- solideo percaya : KALAU solideo tidak berjaga-jaga - solideo JUGA percaya kalimat sbb akan terdengar : Aku berkata kepadamu, sesungguhnya aku tidak mengenal kamu. Tolong jangan di-asumsikan bhw saya sedang bermaksud menyatakan bhw yg coklat semata-mata adalah usaha manusia, melainkan seperti pada awal post : ada kolaborasi ... antara respond manusia dgn pertolongan Allah :).
B. Ayat tsb sekedar pemberitahuan.
Tanpa perlu mematuhi ayat tsb --- Allah (sendirian) PASTI yang mengerjakan semuanya bagi solideo ... si Penganten itu sendiri (sendirian) yang akan berjaga-jaga buat 10 gadis tsb (para OP / solideo) supaya pelita tidak ada yang padam. Ayat tsb tidak dimaksudkan ditujukan pada OP (solideo), karena NOL probabilitas bagi OP, sampe2 Allah berkata : Aku berkata kepadamu, sesungguhnya aku tidak mengenal kamu kepada OP.
Kalo semisal solideo tidak keberatan menjawab pertanyaan pribadi ini, mohon jawaban sederhana yaaa : yang A ataukah yang B ? :).
salam.
-
IMO, Allah tidak mengerjakan keselamatan sorangan-wae, demikian pula OP mengerjakan keselamatan-nya tidak sorangan-wae, solideo. Oleh karena itulah saya pendapati ada kolaborasi :).
Apabila diasumsikan : sso yg tidak mengerjakan keselamatannya itu= Iman palsu ---> dimana vice-versanya sso yg berIman benar OTOMATIS PASTI mengerjakan keselamatannya maka tidak perlu lagi Allah mengatakan ybs juga harus mengerjakan keselamatannya.
Bejibunnya ayat yg berupa ajaran, warning, larangan dan suruhan adalah UNTUK OP kerjakan/taati agar Iman-nya makin bertumbuh.
Jadi IMO, sso yang Iman-nya tidak bertumbuh ... itu BUKAN dikarenakan sertamerta-pasti dia tidak pernah mempunyai Iman / ber-Iman palsu --- melainkan dia tidak memegang teguh ImanPercayanya - terhimpit hal2 duniawi, keinginan2 daging, dlsb.
Kalimatnya kan Iman-nya tidak bertumbuh ---> artinya ADA Iman, tapi Iman-nya tidak bertumbuh atopun menghasilkan buah. Karena apa ? karena "kurang/tidak dikasih makan". Makanan rohani sudah disediakan (FT), namun ybs lebih suka makanan duniawi :).
Mengerjakan iman itu adalah tanggungjawab manusia tetapi mengerjakan disini bukan dalam arti memperoleh iman melainkan melaksanakan tugas dan tanggungjawabnya sebagai orang pilihan Allah yang telah menerima karunia iman.
Setelah seseorang mendapat anugerah iman maka ia menjadi "kawan sekerja Allah" didalam membawa jiwa jiwa kepada Kristus.
Memang kedalaman iman setiap orang berbeda makanyanya Alkitab juga secara implisit sudah mengajarkan bahwa “reward” bagi setiap orang kelak di Surga juga tidak sama walaupun sama sama selamat di Surga.
Quote
Fil.1:6 Akan hal ini aku yakin sepenuhnya, yaitu Ia, yang memulai pekerjaan yang baik di antara kamu, akan meneruskannya sampai pada akhirnya pada hari Kristus Yesus
yang merah adalah sso yg memegang teguh Iman-nya. Kadar keyakinan/keraguan tiap orang berbeda-beda.
Keteguhan juga dalam arti tidak akan mungkin gagal didalam keselamatannya.
Quote
Pemeliharaan Allah senantiasa akan membimbing manusia semakin dewasa imannya.
Ya... saya tidak menyangkalnya.
"problem"nya, solideo sepertinya tidak melibatkan "kolaborasi" tsb - sedangkan IMO tetap ada kolaborasi, karena Allah mengatakan OP juga harus mengerjakan keselamatannya.
Sudah saya jelaskan makna kawan sekerja Allah diatas.
Quote
Orang percaya tidak mungkin menghujat Roh Kudus karena hidupnya sudah dipimpin oleh Roh Kudus yang ada didalam dirinya yang sekarang berstatus sebagai Bait Allah itu.
Kalau tidak mungkin, mengapa ayat menyatakannya ?
Bagaimana bisa, sesuatu hal yang TIDAK MUNGKIN terjadi (OP menghujat RK) - namun ayat menyatakannya UNTUK TIDAK DIPERCAYAI ??
kalo boleh bertanya yg bersifat pribadi :
Apakah solideo PERCAYA dan mengImani kalimat sbb ini ? : tetapi barangsiapa menghujat Roh Kudus, ia tidak akan diampuni.
ataukah Iman solideo TIDAK PERLU PERCAYA kalimat tsb, karena toh solideo TAU bhw ayat tsb TIDAK MUNGKIN terjadi pada individu solideo sbg OP ?
Kepada siapakah kalimat tsb fokusnya ditujukan ? OP ataukah yg non-OP ?
IMO, jelas kalimat tsb fokusnya ditujukan utk OP --> mengandung "warning" --- BUKAN sekedar pengumuman, lalu si OP cuma manggut2 aja sambil berpendapat : "ooh... begitu toh ...akh itu mah gak mungkin terjadi pada diri saya".
Bagi orang percaya tetap saja Hukum Moral Allah berlaku untuk ditaati olehnya tanpa kecuali.
Allah memberikan Hukumnya bukan bermotivasi untuk dilanggar oleh manusia tetapi manusia tetap berdosa apabila melanggar Hukum Allah.
Demikian juga Menghujat Roh Kudus adalah sebagai peringatan bagi orang untuk membedakan mereka yang tidak percaya kepada Kristus seperti Ahli Taurat dijaman Yesus dengan mereka yang sudah beriman kepada-Nya.
Ada yang mengatakan bahwa guru yang terbaik adalah pengalaman sejarah,tetapi ada juga yang berpendapat bahwa manusia tidak pernah belajar dari sejarah.
Sebab Orang yang sudah direncanakan – dipilih – dipanggil - dikuduskan – dibenarkan – dilahirbarukan – diadopsi – dipelihara dan akhirnya dimuliakan oleh Allah tidak akan mungkin bisa gagal keselamatannya karena sudah dijamin dan dimeteraikan oleh Roh Kudus sendiri didalam dirinya.
Quote
Dalam hal ini saya tidak sependapat dengan anda karena bagi orang percaya berlaku ayat sbb :
1 Pet.1:3-5 (3) Terpujilah Allah dan Bapa Tuhan kita Yesus Kristus, yang karena rahmat-Nya yang besar telah melahirkan kita kembali oleh kebangkitan Yesus Kristus dari antara orang mati, kepada suatu *1. hidup yang penuh pengharapan, untuk menerima suatu bagian yang tidak dapat binasa, yang tidak dapat cemar dan yang tidak dapat layu, yang tersimpan di sorga bagi kamu. Yaitu kamu, yang dipelihara dalam kekuatan Allah *2. KARENA imanmu sementara kamu *3. menantikan keselamatan yang telah tersedia untuk dinyatakan pada zaman akhir
1. "hidup yang penuh pengharapan, untuk menerima suatu bagian"
Harapan2 mendapat bagian yang kayak gimanakah apabila semuanya sudah dikeTAHUi pasti ? Pahala ? Sso berIman utk "mengejar" pahala ?
2. "Karena iman-mu"
Ya, dan itu apabila Iman yg bertumbuh... menghasilkan buah2.
3. "menantikan keselamatan".
Keselamatan yang sudah tersedia tsb MASIH dinanti-nantikan, sepanjang hidup s/d mati seorang OP.
Ayat itu berlaku bagi :
1.Orang yang belum percaya agar percaya akan janji Allah apabila ia bertobat dan beriman kepada Kristus umtuk memperoleh keselamatan yang kekal.
2.Kepada Orang percaya untuk meneguhkan imannya akan kepastian janji Allah.
Quote
Jadi saya jauh lebih percaya apa yang dikatakan Allah didalam Alkitab bahwa sekali selamat akan tetap selamat dibawah pemeliharaan Allah yang tidak mungkin gagal (providensia).
"hidup yang penuh pengharapan, untuk menerima suatu bagian".
Apabila Alkitab literally memang maksudnya menyatakan sekali selamat akan tetap selamat, maka OP tidak lagi perlu mengaplikasikan hidup yang penuh pengharapan, untuk menerima suatu bagian yang tersimpan di sorga. (apa lagi yg diharap, kalo yang tersimpan di sorga tsb sudah didapat dibumi ?).
Suatu pengharapan adalah konsekwensi dari kodrat hidup manusia yang terikat didalam dimensi ruang dan waktu yaitu DULU – SEKARANG – YANG AKAN DATANG.
Jadi selama ada dimensi “waktu yang akan datang” maka pengharapan tidak mungkin tidak ada.
Istilah penantian adalah konsekwensi dari adanya sesuatu yang akan datang.
Pengharapan tidak diperlukan lagi didalam kekekalan karena sudah tidak ada ikatan waktu disana.
Quote
Kalau bersandar hanya kepada diri sendiri sudah pasti gagal.
apakah solideo berpendapat bhw saya/teman2 di thread sini (yg beda pendapat) sedang memegang pedoman "bersandar hanya kepada diri sendiri" ? Nggak kaan ? .
Itu adalah peringatan Tuhan (bukan saya) kepada siapapun termasuk saya,agar senantiasa ingat akan bahayanya bersandar kepada manusia bukan kebenaran Tuhan.
-
Lalu maksudnya perintah ("warning") : berjaga-jagalah ?
IMO - 10 gadis yang menantikan pengantin itu, semuanya membawa / mempunyai pelita. Ayat tidak menyatakan bhw 5 gadis bodoh dan ngantuk itu adalah mereka yg ber-Iman palsu atopun tidak mempunyai Iman ... karena justru Pelita = Iman.
IMO - parabel sepuluh gadis tsb fokusnya ditujukan kepada OP, mengandung "warning" : berjaga-jagalah, sebab kamu tidak tahu akan hari maupun akan saatnya
---bagaimana bisa (bagaimana mungkin)--- ayat tercantum begitu, sementara OP sbg si pembaca ayat tsb sudah tau TIDAK MUNGKIN (NOL probabilitas) dia menjadi gadis yg bodoh dan ngantuk ??
kalo boleh saya bertanya secara pribadi lagi :
Bagi solideo, bagaimana Iman solideo memaknai ayat "berjaga-jagalah" tsb ?
A. Ayat mengandung "warning".
Solideo percaya ayat tsb dan solideo berjaga-jaga (mematuhinya) ... --maka ini akan menuntun-- solideo percaya : KALAU solideo tidak berjaga-jaga - solideo JUGA percaya kalimat sbb akan terdengar : Aku berkata kepadamu, sesungguhnya aku tidak mengenal kamu. Tolong jangan di-asumsikan bhw saya sedang bermaksud menyatakan bhw yg coklat semata-mata adalah usaha manusia, melainkan seperti pada awal post : ada kolaborasi ... antara respond manusia dgn pertolongan Allah :).
B. Ayat tsb sekedar pemberitahuan.
Tanpa perlu mematuhi ayat tsb --- Allah (sendirian) PASTI yang mengerjakan semuanya bagi solideo ... si Penganten itu sendiri (sendirian) yang akan berjaga-jaga buat 10 gadis tsb (para OP / solideo) supaya pelita tidak ada yang padam. Ayat tsb tidak dimaksudkan ditujukan pada OP (solideo), karena NOL probabilitas bagi OP, sampe2 Allah berkata : Aku berkata kepadamu, sesungguhnya aku tidak mengenal kamu kepada OP.
Kalo semisal solideo tidak keberatan menjawab pertanyaan pribadi ini, mohon jawaban sederhana yaaa : yang A ataukah yang B ? :).
salam.
Sulit bagi saya menjawab kalau dibatasi oleh pola pikir yang masih berbeda,makanya saya akan jawab sbb :
Perumpamaan 10 Gadis menunjukkan bahwa tidak semua orang beriman itu memiliki iman yang sejati,karena memang walau SSO sudah merasa telah melakukan sesuatu bagi Tuhan belum tentu Tuhan berkenan seperti pada Mat.7 : 22,23
Demikian juga Yesus sudah memperingatkan pada kesempatan lain bahwa walaupun seseorang seolah olah sudah berada didalam koridor orang selamat ternyata rupanya bukan demikian adanya sebab akhirnya seperti sebagian dari gadis itu ada yang memang tidak sungguh sungguh termasuk didalam bagian keselamatan Kristus (1 Yoh.2:19 )
Peringatan peringatan yang diberikan Yesus itu merupakan bukti bahwa iman yang sejati bukan apa yang diklaim manusia melainkan apa yang sudah dikerjakan oleh Allah didalam diri manusia.
Hanya mereka yang sudah mendapat anugerah dilahirbarukan – dicipta ulang – diberi hidup baru – diberi hati yg baru….maka memampukan mereka tetap bertahan menanti kedatangan Yesus kedua kali seperti sebagian dari gadis didalam perumpamaan tsb.
-
Sulit bagi saya menjawab kalau dibatasi oleh pola pikir yang masih berbeda,makanya saya akan jawab sbb :
Justru sebaliknya ....anda melihat Alkitab dengan kacamata doktrin anda sendiri...
Let the scripture interpete it self ....dan hasilnya akan berbeda... :D
Perumpamaan 10 Gadis menunjukkan bahwa tidak semua orang beriman itu memiliki iman yang sejati,karena memang walau SSO sudah merasa telah melakukan sesuatu bagi Tuhan belum tentu Tuhan berkenan seperti pada Mat.7 : 22,23
di bagian mana kata iman tertulis di situ... :D
justru jelas mereka melakukan sesuatu yang 5 orang membawa minyak yang 5 lagi tidak.
Demikian juga Yesus sudah memperingatkan pada kesempatan lain bahwa walaupun seseorang seolah olah sudah berada didalam koridor orang selamat ternyata rupanya bukan demikian adanya sebab akhirnya seperti sebagian dari gadis itu ada yang memang tidak sungguh sungguh termasuk didalam bagian keselamatan Kristus (1 Yoh.2:19 )
ayat yang satu ditabrakkan dengan ayat yang lain...
di ayat tentang 10 gadis itu yang ditekankan adalah sikap berjaga2...bukan siapa yang masuk list orang selamat :doh:
Peringatan peringatan yang diberikan Yesus itu merupakan bukti bahwa iman yang sejati bukan apa yang diklaim manusia melainkan apa yang sudah dikerjakan oleh Allah didalam diri manusia.
Peringatan itu ditulis di Alkitab agar para pengikutnya dapat membaca dan mengerti serta melaksanakan apa yang diajarkanNya yaitu sikap berjaga2 tersebut...bukan siapa masuk daftar list selamat dan siapa yang tidak
Hanya mereka yang sudah mendapat anugerah dilahirbarukan – dicipta ulang – diberi hidup baru – diberi hati yg baru….maka memampukan mereka tetap bertahan menanti kedatangan Yesus kedua kali seperti sebagian dari gadis didalam perumpamaan tsb.
Yang berkenan adalah sikap gadis yang bijaksana membawa minyak yang cukup sebagai tindakan berjaga2...karena kita tidak tau kapan saatnya akan tiba...
-
Mengerjakan iman itu adalah tanggungjawab manusia tetapi mengerjakan disini bukan dalam arti memperoleh iman melainkan melaksanakan tugas dan tanggungjawabnya sebagai orang pilihan Allah yang telah menerima karunia iman.
Ya... itulah maksud saya ttg "kolaborasi" tsb, solideo :).
Setelah seseorang mendapat anugerah iman maka ia menjadi "kawan sekerja Allah" didalam membawa jiwa jiwa kepada Kristus.
Yah... mau dibilang "kawan sekerja" juga bisa --- namun ---apapun itu istilahnya--- : manusia adalah yang diperintah, dan Allah yang berfirman. :)
Allah tidak akan perlu berfirman "berjaga-jagalah" kalo literally memang benar di "benak" Dia = SEMUA rencanaNYA pada sso - Dia sendiri (sendirian) yang akan mengerjakan.
Memang kedalaman iman setiap orang berbeda
IMO - yg mengukur "kedalaman" adalah Allah :).
“reward” bagi setiap orang kelak di Surga juga tidak sama walaupun sama sama selamat di Surga.
Maksudnya, statement saya pada post sebelumnya bhw sso berIman itu dalam rangka mengejar "reward" adalah memang benar ??
---pada parabel talenta--- IMO, semua pegawai dikasih talenta.
Saya tidak tau bagi solideo pada kata "talenta" adalah perumpamaan utk kata apa --- namun IMO, kata "talenta" adalah perumpamaan dari Iman.
Dari pengertian saya, fokus ayat adalah tanggung-jawab para penerima talenta ... berapa besarnya talenta yg diberikan bukanlah fokusnya.
Jadi IMO, entah siapapun jua dia --- baik yg mendapat 5, 2, 1 talenta --- apabila salah satu dari mereka tidak mengerjakan talenta yg diberikan maka Allah akan berkata : siapa yang tidak mempunyai, apapun juga yang ada padanya akan diambil dari padanya. (30) Dan campakkanlah hamba yang tidak berguna itu ke dalam kegelapan yang paling gelap. Di sanalah akan terdapat ratap dan kertak gigi."
Sudah saya jelaskan makna kawan sekerja Allah diatas.
dimana bagi yg tidak mau mengerjakan, ya tetep aja selamat cuma reward-nya "diluar pintu" ??
Demikian juga Menghujat Roh Kudus adalah sebagai peringatan bagi orang untuk membedakan mereka yang tidak percaya kepada Kristus seperti Ahli Taurat dijaman Yesus dengan mereka yang sudah beriman kepada-Nya.
Jadi statement saya pada post sebelumnya, orang Kristen yg membaca ayat tsb cuma sekedar manggut2 : "ooh... begitu toh bedanya ..." adalah memang benar ?
Jadi selama ada dimensi “waktu yang akan datang” maka pengharapan tidak mungkin tidak ada. Istilah penantian adalah konsekwensi dari adanya sesuatu yang akan datang.
Dengan demikian kan artinya ayat tsb bermaksud menyatakan bhw OP-pun (solideo) dalam berkehidupan di bumi terbungkus jasmani state-nya adalah hidup berpengharapan dalam penantian untuk menerima suatu bagian yang tersimpan di sorga.
Perumpamaan 10 Gadis menunjukkan bahwa tidak semua orang beriman itu memiliki iman yang sejati
Jadi parabel 10 gadis itu memang benar maksudnya utk sekedar pemberitahuan ? Tidak mengandung ajaran sama sekali bagi OP ?
Demikian juga Yesus sudah memperingatkan
Yesus memperingatkan "berjaga-jagalah" itu ke (untuk) siapa ?
pada kesempatan lain
maksud saya pada parabel 10 gadis ini, solideo --- bukan pada "kesempatan lain" :).
Peringatan peringatan yang diberikan Yesus itu merupakan bukti bahwa iman yang sejati bukan apa yang diklaim manusia melainkan apa yang sudah dikerjakan oleh Allah didalam diri manusia.
Iman yg ingin diliat Allah adalah Iman yang bertumbuh
Peringatan peringatan yang diberikan Yesus itu merupakan bukti
"merupakan bukti" ??? --- sungguh saya tidak mengerti .... peringatan2 Yesus itu cuma sekedar utk bukti-buktian ? BUKAN SEBAGAI AJARAN yg utk ditaati ????
IMO -- FT (larangan, peringatan, dlsb) adalah ajaran/perintah yg utk ditaati agar sso Iman-nya semakin bertumbuh, bukan sekedar utk pemberitahuan perbedaan antara OP dgn nonOP atopun sebagai bukti-buktian :).
Hanya mereka yang sudah mendapat anugerah dilahirbarukan – dicipta ulang – diberi hidup baru – diberi hati yg baru….maka memampukan mereka tetap bertahan menanti kedatangan Yesus kedua kali seperti sebagian dari gadis didalam perumpamaan tsb
saya disini nggak sedang berpendapat bhw Allah tidak memampukan manusia utk bertahan menanti kedatangan Yesus loh :) --- yang saya fokuskan : kalo SEMUAnya sudah Allah yang kerjakan sendiri (sendirian) : mengapa OP masih disuruh "berjaga-jagalah" ??
IMO, respond manusia selalu juga terlibat.
Sso percaya kalimat "berjaga-jagalah" dan dengan Iman dia tulus ingin mematuhinya dan secara simultan memohon pertolongan Allah sepanjang jalan kehidupannya di bumi --- maka Allah "melihat" Iman tsb dan Dia bantu memampukan manusia berIman tsb.
Saya jadi bertanya-tanya : apakah OSAS memohon pertolongan Allah itu tujuan utamanya adalah sekedar agar "reward"nya (mendapat bagian yg tersimpan di surga) tambah moantep ? atau jangan2 memohon pertolongan Allah agar hidup duniawinya senang ? ataukah jangan2 memang nggak pernah memohon pertolongan Allah karena SUDAH SELAMAT ? Please CMIIW :).
salam.
-
Justru sebaliknya ....anda melihat Alkitab dengan kacamata doktrin anda sendiri...
Let the scripture interpete it self ....dan hasilnya akan berbeda... :
Daripada anda hanya menuduh silahkan saja tunjukkan mana pemahaman saya yang salah berikut alasannya dan apa yg anda anggap benar itu.
Quote
Perumpamaan 10 Gadis menunjukkan bahwa tidak semua orang beriman itu memiliki iman yang sejati,karena memang walau SSO sudah merasa telah melakukan sesuatu bagi Tuhan belum tentu Tuhan berkenan seperti pada Mat.7 : 22,23
di bagian mana kata iman tertulis di situ...
justru jelas mereka melakukan sesuatu yang 5 orang membawa minyak yang 5 lagi tidak.
Kata iman ditafsirkan oleh bro odading dari istilah pelita,baca post 135 !
Quote
Demikian juga Yesus sudah memperingatkan pada kesempatan lain bahwa walaupun seseorang seolah olah sudah berada didalam koridor orang selamat ternyata rupanya bukan demikian adanya sebab akhirnya seperti sebagian dari gadis itu ada yang memang tidak sungguh sungguh termasuk didalam bagian keselamatan Kristus (1 Yoh.2:19 )
ayat yang satu ditabrakkan dengan ayat yang lain...
di ayat tentang 10 gadis itu yang ditekankan adalah sikap berjaga2...bukan siapa yang masuk list orang selamat
Orang yang sudah selamat juga tidak luput dari peringatan agar jangan jatuh lagi kedalam dosa !
Quote
Peringatan peringatan yang diberikan Yesus itu merupakan bukti bahwa iman yang sejati bukan apa yang diklaim manusia melainkan apa yang sudah dikerjakan oleh Allah didalam diri manusia.
Peringatan itu ditulis di Alkitab agar para pengikutnya dapat membaca dan mengerti serta melaksanakan apa yang diajarkanNya yaitu sikap berjaga2 tersebut...bukan siapa masuk daftar list selamat dan siapa yang tidak
Berjaga-jaga adalah tanggungjawab dari mereka yang “sudah” dikaruniai iman keselamatan,sedangkan yang belum selamat seruan Yesus dan Yohanes Pembaptis hanya “ BERTOBATLAH.”
Keselamatan hanya berdasarkan orang pilihan yang masuk kedalam list kitab kehidupan.
Quote
Hanya mereka yang sudah mendapat anugerah dilahirbarukan – dicipta ulang – diberi hidup baru – diberi hati yg baru….maka memampukan mereka tetap bertahan menanti kedatangan Yesus kedua kali seperti sebagian dari gadis didalam perumpamaan tsb.
Yang berkenan adalah sikap gadis yang bijaksana membawa minyak yang cukup sebagai tindakan berjaga2...karena kita tidak tau kapan saatnya akan tiba...
Memang Hari Tuhan tidak ada yang tahu tetapi setiap orang percaya sudah diperingatkan untuk berjaga jaga dari segala kuasa roh jahat diangkasa yang selalu ingin mencobai manusia untuk berbuat dosa.
Oleh karena itu iman harus senantiasa dipertumbuhkan dengan semakin mendalami Firman Tuhan di Alkitab.
Lukas 21:34 "Jagalah dirimu, supaya hatimu jangan sarat oleh pesta pora dan kemabukan serta kepentingan-kepentingan duniawi dan supaya hari Tuhan jangan dengan tiba-tiba jatuh ke atas dirimu seperti suatu jerat.
-
lalu kalau jatuh lagi kedalam dosa apa akibatnya ?
apakah menjadi tidak selamat ?
Tuhan Yesus memberkati
Han
-
Ya... itulah maksud saya ttg "kolaborasi" tsb, solideo :).
Ok no problemo !
Quote
Setelah seseorang mendapat anugerah iman maka ia menjadi "kawan sekerja Allah" didalam membawa jiwa jiwa kepada Kristus.
Yah... mau dibilang "kawan sekerja" juga bisa --- namun ---apapun itu istilahnya--- : manusia adalah yang diperintah, dan Allah yang berfirman.
Allah tidak akan perlu berfirman "berjaga-jagalah" kalo literally memang benar di "benak" Dia = SEMUA rencanaNYA pada sso - Dia sendiri (sendirian) yang akan mengerjakan.
Ada pekerjaan Allah didalam keselamatan dan ada pula konsekwensinya yaitu tanggungjawab manusia yang sudah diselamatkan,itu jelas diajarkan didalam Alkitab.
Keselamatan adalah suatu proses yang dimulai didalam kekekalan dan berakhir (konsumasi) didalam kekekalan yaitu glorifikasi.
Quote
Memang kedalaman iman setiap orang berbeda
IMO - yg mengukur "kedalaman" adalah Allah.
Kedalaman iman bergantung kepada pertumbuhan iman berdasarkan pengisian nutrisi iman yaitu Firman Allah yang tertulis.
Iman seseorang pasti akan terbukti sejati atau tidak berdasarkan buah roh yang dihasilkannya
Quote
“reward” bagi setiap orang kelak di Surga juga tidak sama walaupun sama sama selamat di Surga.
Maksudnya, statement saya pada post sebelumnya bhw sso berIman itu dalam rangka mengejar "reward" adalah memang benar ??
---pada parabel talenta--- IMO, semua pegawai dikasih talenta.
Saya tidak tau bagi solideo pada kata "talenta" adalah perumpamaan utk kata apa --- namun IMO, kata "talenta" adalah perumpamaan dari Iman.
Dari pengertian saya, fokus ayat adalah tanggung-jawab para penerima talenta ... berapa besarnya talenta yg diberikan bukanlah fokusnya.
Jadi IMO, entah siapapun jua dia --- baik yg mendapat 5, 2, 1 talenta --- apabila salah satu dari mereka tidak mengerjakan talenta yg diberikan maka Allah akan berkata : siapa yang tidak mempunyai, apapun juga yang ada padanya akan diambil dari padanya. (30) Dan campakkanlah hamba yang tidak berguna itu ke dalam kegelapan yang paling gelap. Di sanalah akan terdapat ratap dan kertak gigi."
Saya percaya bahwa siapa yang mendapat karunia keselamatan pasti akan dipimpin oleh Roh Kudus untuk berlomba melaksanakan tanggungjawabnya dihadapan Allah seperti kata Paulus sbb :
Ibrani 12:1 Karena kita mempunyai banyak saksi, bagaikan awan yang mengelilingi kita, marilah kita menanggalkan semua beban dan dosa yang begitu merintangi kita, dan berlomba dengan tekun dalam perlombaan yang diwajibkan bagi kita.
Quote
Sudah saya jelaskan makna kawan sekerja Allah diatas.
dimana bagi yg tidak mau mengerjakan, ya tetep aja selamat cuma reward-nya "diluar pintu" ??
Rewardnya tetap didalam pintu (OSAS) tetapi tidak sama satu dengan yang lain.
Quote
Demikian juga Menghujat Roh Kudus adalah sebagai peringatan bagi orang untuk membedakan mereka yang tidak percaya kepada Kristus seperti Ahli Taurat dijaman Yesus dengan mereka yang sudah beriman kepada-Nya.
Jadi statement saya pada post sebelumnya, orang Kristen yg membaca ayat tsb cuma sekedar manggut2 : "ooh... begitu toh bedanya ..." adalah memang benar ?
Membuat mereka seharusnya bersyukur tidak melakukan dosa yang sedemikian dahsyat itu !
Quote
Jadi selama ada dimensi “waktu yang akan datang” maka pengharapan tidak mungkin tidak ada. Istilah penantian adalah konsekwensi dari adanya sesuatu yang akan datang.
Dengan demikian kan artinya ayat tsb bermaksud menyatakan bhw OP-pun (solideo) dalam berkehidupan di bumi terbungkus jasmani state-nya adalah hidup berpengharapan dalam penantian untuk menerima suatu bagian yang tersimpan di sorga.
Diatas sudah saya jelaskan bahwa keselamatan adalah suatu proses dan reward belum diterima sepenuhnya baru mencicipi sebagian di bumi.
Keselamatan didalam Kerajaan Allah adalah suatu “tension” antara ALREADY AND NOT YET.”
The Kingdom of God: Already but Not Yet
That fulfillment was taking place in Jesus, but without the eschatological consummation. The OT prophetic hope of the coming Messianic kingdom of God as promised to Israel is being fulfilled in the person and ministry of Jesus, but not consummated. The Jews of our Lord’s day, in keeping with what they saw in the OT, expected the consummation of the kingdom, the complete and final overthrow of Israel’s political enemies and the ushering in of the age of blessed peace and prosperity in the land. Our Lord, however, came with the message that before the kingdom would come in its eschatological consummation it has come in his own person and work in spirit and power. The kingdom, therefore, is both the present spiritual reign of God and the future realm over which He will rule in power and glory.
Quote
Perumpamaan 10 Gadis menunjukkan bahwa tidak semua orang beriman itu memiliki iman yang sejati
Jadi parabel 10 gadis itu memang benar maksudnya utk sekedar pemberitahuan ? Tidak mengandung ajaran sama sekali bagi OP ?
Semua ajaran Alkitab adalah berguna sebagai bekal pertumbuhan iman orang percaya.
Bersambung
-
@Odading
Quote
Demikian juga Yesus sudah memperingatkan
Yesus memperingatkan "berjaga-jagalah" itu ke (untuk) siapa ?
• Kepada orang yang sudah percaya Yesus memperingatkan “berjaga-jagalah.”
• Kepada orang yg belum percaya Yesus memperingatkan “bertobatlah.”
Quote
pada kesempatan lain
maksud saya pada parabel 10 gadis ini, solideo --- bukan pada "kesempatan lain".
Sudah saya jawab diatas !
Quote
Peringatan peringatan yang diberikan Yesus itu merupakan bukti bahwa iman yang sejati bukan apa yang diklaim manusia melainkan apa yang sudah dikerjakan oleh Allah didalam diri manusia.
Iman yg ingin diliat Allah adalah Iman yang bertumbuh
Demikianlah ajaran Alkitab !
Quote
Peringatan peringatan yang diberikan Yesus itu merupakan bukti
"merupakan bukti" ??? --- sungguh saya tidak mengerti .... peringatan2 Yesus itu cuma sekedar utk bukti-buktian ? BUKAN SEBAGAI AJARAN yg utk ditaati ????
IMO -- FT (larangan, peringatan, dlsb) adalah ajaran/perintah yg utk ditaati agar sso Iman-nya semakin bertumbuh, bukan sekedar utk pemberitahuan perbedaan antara OP dgn nonOP atopun sebagai bukti-buktian.
Saya mengutip ayat ayat tsb sebagai bukti bahwa memang Alkitab mengajarkan ada iman yang palsu dan ada yang tulen.
Ini adalah fakta yang tidak mungkin dipungkiri.
Quote
Hanya mereka yang sudah mendapat anugerah dilahirbarukan – dicipta ulang – diberi hidup baru – diberi hati yg baru….maka memampukan mereka tetap bertahan menanti kedatangan Yesus kedua kali seperti sebagian dari gadis didalam perumpamaan tsb
saya disini nggak sedang berpendapat bhw Allah tidak memampukan manusia utk bertahan menanti kedatangan Yesus loh --- yang saya fokuskan : kalo SEMUAnya sudah Allah yang kerjakan sendiri (sendirian) : mengapa OP masih disuruh "berjaga-jagalah" ??
Karena orang yang sudah selamat masih banyak tugasnya didalam dunia ini dimana senantiasa dia akan dirintangi dan digoda oleh si Iblis untuk berbuat dosa lagi dan merintangi orang untuk bertobat
I Petrus 5:8 Sadarlah dan berjaga-jagalah! Lawanmu, si Iblis, berjalan keliling sama seperti singa yang mengaum-aum dan mencari orang yang dapat ditelannya.
IMO, respond manusia selalu juga terlibat.
Sso percaya kalimat "berjaga-jagalah" dan dengan Iman dia tulus ingin mematuhinya dan secara simultan memohon pertolongan Allah sepanjang jalan kehidupannya di bumi --- maka Allah "melihat" Iman tsb dan Dia bantu memampukan manusia berIman tsb.
Memang orang percaya selalu berada didalam pemeliharaan Allah !
1 Pet. 1:5 Yaitu kamu, yang dipelihara dalam kekuatan Allah karena imanmu sementara kamu menantikan keselamatan yang telah tersedia untuk dinyatakan pada zaman akhir.
Jadi iman orang percaya dipelihara oleh kekuatan Allah sendiri sampai kepada akhir jaman (OSAS).
Saya jadi bertanya-tanya : apakah OSAS memohon pertolongan Allah itu tujuan utamanya adalah sekedar agar "reward"nya (mendapat bagian yg tersimpan di surga) tambah moantep ? atau jangan2 memohon pertolongan Allah agar hidup duniawinya senang ? ataukah jangan2 memang nggak pernah memohon pertolongan Allah karena SUDAH SELAMAT ? Please CMIIW.
salam.
Manusia yang sudah selamat hanya bisa mengucap syukur atas keselamatan kekal yang sudah diterimanya.
Adapun panggilan hidupnya adalah untuk setiap saat siap menderita bagi Kristus.
Filipi 1:29 Sebab kepada kamu dikaruniakan bukan saja untuk percaya kepada Kristus, melainkan juga untuk menderita untuk Dia,
I Petrus 2:21 Sebab untuk itulah kamu dipanggil, karena Kristus pun telah menderita untuk kamu dan telah meninggalkan teladan bagimu, supaya kamu mengikuti jejak-Nya.
Oleh karena itu orang percaya senantiasa berdoa agar diberikan kekuatan dari Allah didalam menuaikan tugas dan tanggungjawabnya sebagai orang percaya yang masih hidup didunia ini.
-
lalu kalau jatuh lagi kedalam dosa apa akibatnya ?
apakah menjadi tidak selamat ?
Tuhan Yesus memberkati
Han
Tetap selamat karena Tuhan akan mengampuni dosa dosanya.
I Yohanes 1:9 Jika kita mengaku dosa kita, maka Ia adalah setia dan adil, sehingga Ia akan mengampuni segala dosa kita dan menyucikan kita dari segala kejahatan.
-
TULIP bukanlah Alkitab melainkan merupakan kristalisasi prinsip prinsip kebenaran Alkitab yang dituangkan "sebagian" didalam istilah tsb yang menyangkut hal hal yang sangat prinsipil didalam proses keselamatan manusia.
-
Tetap selamat karena Tuhan akan mengampuni dosa dosanya.
ya, karena dosa menghujat RK bukan kategori probabilitas dosa bagi OSAS :).
I Yohanes 1:9 JIKA kita mengaku dosa kita, maka Ia adalah setia dan adil, sehingga Ia akan mengampuni segala dosa kita dan menyucikan kita dari segala kejahatan.[/quote] yang merah adalah bentuk respond manusia.
pertanyaannya, apakah OSAS menggubris yg merah ? :).
Apabila menggubris yg merah, maka artinya OSAS percaya : JIKA ybs (osas) TIDAK mengaku dosa, MAKA ... lawan dari yg biru.
salam.
-
Tetap selamat karena Tuhan akan mengampuni dosa dosanya.
I Yohanes 1:9 Jika kita mengaku dosa kita, maka Ia adalah setia dan adil, sehingga Ia akan mengampuni segala dosa kita dan menyucikan kita dari segala kejahatan.
kalau setelah jatuh lagi kedalam dosa tapi tidak mengaku dosa lagi apa selamat atau tidak
Tuhan Yesus memberkati
Han
-
kalau setelah jatuh lagi kedalam dosa tapi tidak mengaku dosa lagi apa selamat atau tidak
Tuhan Yesus memberkati
Han
dosanya dimpuni walau tidak minta ampun krn osas.
-
:flower:
Berikut cuplikan kotbah seorang pdt.yg membahas ttg doktrin ini.
Sesudah mengerti hal ini barulah kita bisa memahami apa yg tertulis di ayat 14.Org reformed (Nemo:maksudnya adalah jemaat dari Gereja Reformed Injili indonesia/GRII)perlu mendengar dgn seksama,jgn hanya gembar-gembor dirinya punya iman yg benar,kebenaran yg bagus tapi kelakuannya tak lbh baik dari org lain.Tuhan sendiri menegur kita:Apa kau kira karena kau mengerti teologi reformed,maka kau boleh hidup semaumu?Kau punya pengertian iman yg bagus,but only reformed faith isn't enough,you should show your trust,karena iman adalah taat pada Tuhan,bersandar padaNya.Faith bukanlah agreement of confession only.Karena iman itu selain mengerti kebenaran juga taat pada pimpinan Tuhan. Ayat 14b merupakan kalimat berbahaya.Karena sejak Yesus sampai Paulus,prinsip diselamatkan karena iman sudah dibakukan.Kata Yesus:imanmu menyelamatkan.Kata Paulus:kamu yg tidak bisa menggenapi Taurat lewat kelakuan,dgn beriman pada kristus akan diselamatkan (Roma3).Diselamatkan lewat apa,kelakuan?tidak melainkan lewat iman (efesus2:8).Lalu mengapa Yakobus berkata dapatkah iman menyelamatkan?Apakah dia bertentangan dgn Paulus?Hari ini kita hrs menyelesaikan dua prinsip yg sepertinya berkonflik besar ini:justified by faith atau justified by deed?.Org reformed menekankan sola fide tapi menurut katolik iman perlu ditambah dgn perbuatan baik. Perhatikan:Paulus dan Yakobus menggunakan istilah yg sama iman dan kelakuan dgn konotasi yg berbeda.Baruch Spinoza yg hidup 300 thn lampau di Amsterdam mengatakan:all debates started from the same terminology used in different understanding or definition.
1.yg dimaksud Paulus dgn kelakuan tak bisa menyelamatkan adalah:tak seorangpun yg perbuatan baiknya bisa diperhitungkan sbg jasa yg bisa dia tukar dgn keselamatan Yesus Kristus.Karena di hadapan Allah perbuatan baik kita bagaikan pakaian yg compang-camping (yes 64).Org yg kira dirinya sanggup menggenapkan semua tuntutan taurat akhirnya gagal,dia datang dan percaya kpd Yesus karena hanya Dia yg bisa menyelamatkan.Kita diselamatkan oleh iman.Terjemahan indonesia kurang tepat,seharusnya justified through(melalui) faith.Perampok yg disebelah Yesus diselamatkan hanya dgn satu doa:oh Yesus ingatlah aku waktu Kau memperoleh kerajaanMu.Jawab Yesus:Dengan sesungguh-sungguhnya Aku berkata kepadamu Aku akan bersamamu in paradise even today. Perhatikan: Iman Paulus dan Yakobus maksudkan itu ternyata berbeda.Iman yg Paulus maksud adalah bersandar pada kristus utk beroleh keselamatan,sementara yg Yakobus maksudkan adalah kepercayaan secara intelek dan lisan saja,iman yg berbentuk confession.
2.Kelakuan yg Paulus maksudkan berbeda dgn yg Yakobus maksudkan.Yg Paulus maksudkan adalah tidak mau menerima Yesus,hanya membangga-banggakan diri,kelakuan seperti itu tak mungkin menyelamatkan.Sementara kelakuan yg Yakobus maksudkan adalah result,fruit of a true faith.Jadi yg Yakobus maksudkan dgn kelakuan adalah buah keselamatan sementara yg Paulus maksudkan dgn kelakuan adalah syarat utk menerima keselamatan. (Kotbah by:Pdt.Dr.Stephen Tong.)
-
ya, karena dosa menghujat RK bukan kategori probabilitas dosa bagi OSAS :).
I Yohanes 1:9 JIKA kita mengaku dosa kita, maka Ia adalah setia dan adil, sehingga Ia akan mengampuni segala dosa kita dan menyucikan kita dari segala kejahatan. yang merah adalah bentuk respond manusia.
pertanyaannya, apakah OSAS menggubris yg merah ? :).
Apabila menggubris yg merah, maka artinya OSAS percaya : JIKA ybs (osas) TIDAK mengaku dosa, MAKA ... lawan dari yg biru.
salam.
OSAS hanya berlaku bagi mereka yang sudah selamat dan sinkron dengan yang anda merahin itu,karena Roh Kudus akan menginsafkan dia melalui hati nuraninya bahwa dia sudah berbuat dosa.
Yoh.16:7,8 Namun benar yang Kukatakan ini kepadamu: Adalah lebih berguna bagi kamu, jika Aku pergi. Sebab jikalau Aku tidak pergi, Penghibur itu tidak akan datang kepadamu, tetapi jikalau Aku pergi, Aku akan mengutus Dia kepadamu.Dan kalau Ia datang, Ia akan menginsafkan dunia akan dosa, kebenaran dan penghakiman;
-
OSAS hanya berlaku bagi mereka yang sudah selamat dan sinkron dengan yang anda merahin itu,karena Roh Kudus akan menginsafkan dia melalui hati nuraninya bahwa dia sudah berbuat dosa.
Yoh.16:7,8 Namun benar yang Kukatakan ini kepadamu: Adalah lebih berguna bagi kamu, jika Aku pergi. Sebab jikalau Aku tidak pergi, Penghibur itu tidak akan datang kepadamu, tetapi jikalau Aku pergi, Aku akan mengutus Dia kepadamu.Dan kalau Ia datang, Ia akan menginsafkan dunia akan dosa, kebenaran dan penghakiman;
27 sebab Bapa sendiri mengasihi kamu, karena kamu telah mengasihi Aku dan percaya, bahwa Aku datang dari Allah.
28 Aku datang dari Bapa dan Aku datang ke dalam dunia; Aku meninggalkan dunia pula dan pergi kepada Bapa."
29 Kata murid-murid-Nya: "Lihat, sekarang Engkau terus terang berkata-kata dan Engkau tidak memakai kiasan.
30 Sekarang kami tahu, bahwa Engkau mengetahui segala sesuatu dan tidak perlu orang bertanya kepada-Mu. Karena itu kami percaya, bahwa Engkau datang dari Allah."
31 Jawab Yesus kepada mereka: "Percayakah kamu sekarang?
32 Lihat, saatnya datang, bahkan sudah datang, bahwa kamu diceraiberaikan masing-masing ke tempatnya sendiri dan kamu meninggalkan Aku seorang diri. Namun Aku tidak seorang diri, sebab Bapa menyertai Aku.
33 Semuanya itu Kukatakan kepadamu, supaya kamu beroleh damai sejahtera dalam Aku. Dalam dunia kamu menderita penganiayaan, tetapi kuatkanlah hatimu, Aku telah mengalahkan dunia." (Joh 16:27-33 ITB)
Salam Damai.
Maaf menyela. Uraian Johanes 16:7-8 bila dibaca sepenggal seolah2 meniadakan tanggapan manusia.
Bila dibaca secara keseluruhan, ada faktor tanggapan manusia, seperti yang bold hitam diatas.
GBU
:)
-
Salam Damai.
Maaf menyela. Uraian Johanes 16:7-8 bila dibaca sepenggal seolah2 meniadakan tanggapan manusia.
Bila dibaca secara keseluruhan, ada faktor tanggapan manusia, seperti yang bold hitam diatas.
GBU
:)
Tanggapan manusia selalu datang setelah Allah lebih dahulu bekerja/bertindak termasuk didalam hal kasih :
1 Yoh.4:10 Inilah kasih itu: Bukan kita yang telah mengasihi Allah, tetapi Allah yang telah mengasihi kita dan yang telah mengutus Anak-Nya sebagai pendamaian bagi dosa-dosa kita
-
OSAS hanya berlaku bagi mereka yang sudah selamat dan sinkron dengan yang anda merahin itu,karena Roh Kudus akan menginsafkan dia melalui hati nuraninya bahwa dia sudah berbuat dosa.
Jadi RK "nunggu dulu" OP berbuat dosa, baru menginsafkan hati nuraninya ? Kenapa RK tidak "buru buru" mengingatkan OP sebelum ybs berbuat dosa ?
Pertanyaan diatas saya akui pertanyaan "ngaco" :).
IMO, tidak mungkin RK tidak mengingatkan OP sblm ybs berbuat dosa.
Dan apabila dinyatakan OP masih bisa berbuat dosa --- maka itu= ybs mendukakan RK.
Apabila sudah terbuka kemungkinan OP masih bisa mendukakan RK, maka artinya terbuka pula kemungkinan RK kembali di-duka-kan OP disaat mengingatkan OP utk bertobat.
IMO, RK tidak menginsyafkan literally .... RK bukan ibarat "tukang service" - OP bukan ibarat "benda mati", yang dimana benda mati kalo rusak, dibenerin tukang service - rusak lagi, dibenerin lagi oleh tukang service, rusak lagi, dibenerin lagi, dst ...:).
RK menuduh/mengingatkan/memimpin/menolong/menghibur/meyakinkan OP.
Apa yg "keluar" dari RK ketika mengingatkan/menuduh .... ---respond ybs--- bisa menjadi insyaf ataupun bisa juga tidak insyaf2 :).
Dan kalau Ia datang, Ia akan menginsafkan DUNIA akan dosa, kebenaran dan penghakiman
(8) And when He comes, He will convict and convince the world and bring demonstration to it about sin and about righteousness and about judgment:
OSAS hanya berlaku bagi mereka yang sudah selamat
IMO, OSAS hanya bisa ditinjau dari kacamata Allah, karena hanya Allah yang tau akhir hidup tiap manusia dan akhir jaman.
:)
salam.
-
Tanggapan manusia selalu datang setelah Allah lebih dahulu bekerja/bertindak termasuk didalam hal kasih :
1 Yoh.4:10 Inilah kasih itu: Bukan kita yang telah mengasihi Allah, tetapi Allah yang telah mengasihi kita dan yang telah mengutus Anak-Nya sebagai pendamaian bagi dosa-dosa kita
14 Dan kami telah melihat dan bersaksi, bahwa Bapa telah mengutus Anak-Nya menjadi Juruselamat dunia.
15 Barangsiapa mengaku, bahwa Yesus adalah Anak Allah, Allah tetap berada di dalam dia dan dia di dalam Allah.
16 Kita telah mengenal dan telah percaya akan kasih Allah kepada kita. Allah adalah kasih, dan barangsiapa tetap berada di dalam kasih, ia tetap berada di dalam Allah dan Allah di dalam dia. (1Jo 4:14-16 ITB)
Salam Damai.
Tentu dooongg.....
Enggak ada manusia dapat berusaha tanpa Allah.
Naahh diatas menjelaskan bahwa Tuhan Yesus menjadi Juruselamat Dunia.
Juruselamat Dunia lhoo ya....bukan sebagian manusia saja.
Dan tanggapan manusia berupa pengakuan bahwa Yesus adalah anak Allah, maka Allah tetap berada dalam dia.
Ingat perkataan "Barang siapa"
Jangan lupa :nod:
GBU
:)
-
Ada pekerjaan Allah didalam keselamatan dan ada pula konsekwensinya yaitu tanggungjawab manusia yang sudah diselamatkan,itu jelas diajarkan didalam Alkitab.
maksud saya begini solideo,
Konsekwensi tanggung-jawab tsb adalah memang kolaborasi antara "faktor" manusia dgn "faktor" pertolongan Allah atau bukan ?
Dalam pengertian saya dari masukan2 OSAS, sepertinya samasekali tidak ada "faktor" manusia. Semuanya serba otomatis dan NOL probabilitas.
Sekali selamat --- otomatis ybs pasti bertanggung-jawab karena Allah membikin (jadi bukan menolong) ybs utk bertanggung-jawab.
Giliran kalo ada "error" (ternyata ada faktor-manusia ... dimana menurut OSAS manusia masih bisa jatuh berbuat dosa, kan ???) --- namun errornya otomatis dan NOL probabilitas pada error yg menghujat RK.
Keselamatan adalah suatu proses yang dimulai didalam kekekalan dan berakhir (konsumasi) didalam kekekalan yaitu glorifikasi.
Dalam pengertian saya, proses tsb adalah sudah-sedang-akan DIselamatkan ... dalam kehidupan OP secara jasmani di bumi, event-nya adalah selalu NOW (present) sepanjang ybs bernafas.
Demikian pula ayat2 FT bagi OP selalu bersifat NOW (present).
"barangsiapa percaya" --- sudah percaya ? keep that until I die
"Iman" --- sudah berIman ? keep and work that until I die
"berjaga-jagalah" --- sudah berjaga-jaga ? keep that until I die
"bertobatlah" --- sudah bertobat ? keep that until I die
To keep adalah "faktor" manusia dan Allah pasti selalu akan menjaga/menolong.
Dan bukan sekedar "pahalanya" jadi sedikit bahkan lebih jauh lagi kehilangan semuanya itu apabila konsekwensi tanggung-jawab tsb tidak di keep.
Keselamatan adalah suatu proses yang dimulai didalam kekekalan dan berakhir (konsumasi) didalam kekekalan yaitu glorifikasi.
Sedangkan dari masukan OSAS, (imo) sepertinya : proses tsb sudah selesai ---> SUDAH selamat, sudah bisa TAU/menerawang ungu ... jadi "sisanya" ya tinggal mengejar ngumpulin sebanyak-banyaknya pahala selama hidup di bumi.
"dipilih" --- sudah dipilih ? YA sudah.
otomatis :
"barangsiapa percaya" --- sudah percaya Done
"Iman" --- sudah berIman Done
"berjaga-jagalah" --- sudah berjaga-jaga Done
"bertobatlah" --- sudah bertobat Done
Saya percaya bahwa siapa yang mendapat karunia keselamatan pasti akan dipimpin oleh Roh Kudus untuk berlomba melaksanakan tanggungjawabnya dihadapan Allah
Saya percaya kalimat solideo pada quote diatas :). Namun ....
seperti kata Paulus sbb :
Ibrani 12:1 Karena kita mempunyai banyak saksi, bagaikan awan yang mengelilingi kita, marilah kita menanggalkan semua beban dan dosa yang begitu merintangi kita, dan berlomba dengan tekun dalam perlombaan yang diwajibkan bagi kita.
Namun pada ayat 3 :
(3) Ingatlah selalu akan Dia, yang tekun menanggung bantahan yang sehebat itu terhadap diri-Nya dari pihak orang-orang berdosa, supaya jangan kamu menjadi lemah dan putus asa.
Yang merah adalah bentuk perintah/anjuran/suruhan yg melibatkan respond (faktor) manusia.
Apabila "Ingatlah" --- sudah ingat, DONE, otomatis selamanya ingat - NOL probabilitas utk tidak ingat, maka ayat tidak perlu lagi menyuruh "ingatlah selalu akan Dia" :).
di ayat 4 :
(4) Dalam pergumulan kamu melawan dosa kamu belum sampai mencucurkan darah.
saya nggak nemuin pengertian yg menuntun bhw kalimat merah itu sedang mengecualikan dosa menghujat RK. Misal kalimatnya :
(4) Dalam pergumulan kamu melawan dosa kamu ---kecuali dosa menghujat RK yang gak mungkin kamu lakukan--- belum sampai mencucurkan darah :).
Keselamatan didalam Kerajaan Allah adalah suatu “tension” antara ALREADY AND NOT YET.”
Wah ini baru, saya baru tau dan belon ngerti tentang hal ini ... jadi gak bisa respond... hehehe :P
Semua ajaran Alkitab adalah berguna sebagai bekal pertumbuhan iman orang percaya.
Iyah sependapat --- pada parabel 10 gadis, ayat tsb berguna agar OP jangan sampai seperti gadis yg bodoh dan ngantuk itu. Pada parabel talenta, ayat tsb berguna agar OP jangan sampai spt yg dikasih 1 talenta tsb.
Apakah betul begitu kegunaan parabel2 tsb bagi OSAS ? :).
Kepada orang yang sudah percaya Yesus memperingatkan “berjaga-jagalah.”
Lalu kalo OP nggak berjaga-jaga ?
btw, bagaimana dgn parabel talenta ?
Bagi OSAS, apakah yg dimaksud kata "talenta" ?
(5) Akulah pokok anggur dan kamulah ranting-rantingnya. Barangsiapa tinggal di dalam Aku dan Aku di dalam dia, ia berbuah banyak, sebab di luar Aku kamu tidak dapat berbuat apa-apa. (6) Barangsiapa tidak tinggal di dalam Aku, ia dibuang ke luar seperti ranting dan menjadi kering, kemudian dikumpulkan orang dan dicampakkan ke dalam api lalu dibakar.
IMO, baik yg biru maupun merah adalah ranting2 yg sudah nempel pada pokok anggur tsb.
Yesus sedang memberi ajaran kepada murid2NYA.
namun pada OSAS sepertinya dimengertikan bhw Yesus sedang sekedar memberi tahu bhw yg biru adalah OP dan yang merah adalah non-OP .... (padahal yg merah itu dikatakan Yesus : "dibuang keluar" ibarat ranting kering ... ranting yg nggak tumbuh dan berbuah yg nempel pada pokok anggur itu).
(22) Sebab itu perhatikanlah kemurahan Allah dan juga kekerasan-Nya, yaitu kekerasan atas orang-orang yang telah jatuh, tetapi atas kamu kemurahan-Nya, yaitu jika kamu tetap dalam kemurahan-Nya; jika tidak, kamupun akan dipotong juga. (23) Tetapi merekapun akan dicangkokkan kembali, jika mereka tidak tetap dalam ketidakpercayaan mereka, sebab Allah berkuasa untuk mencangkokkan mereka kembali.
sungguh saya masih belon mengerti OSAS solideo.
Ayat diatas sepertinya "nggak digubris" oleh OSAS bhw disitu terdapat probabilitas yang melibatkan respond (faktor) manusia OP.
Manusia yang sudah selamat hanya bisa mengucap syukur atas keselamatan kekal yang sudah diterimanya.
Jadi udah nggak pernah (nggak perlu) memohon (NOW - present) pertolongan Tuhan lagi ya - agar sepanjang event kehidupannya selalu berada didalamNYA ? . Please CMIIW.
:)
salam.
-
Jadi RK "nunggu dulu" OP berbuat dosa, baru menginsafkan hati nuraninya ? Kenapa RK tidak "buru buru" mengingatkan OP sebelum ybs berbuat dosa ?
Karena orang percaya masih memiliki kebebasan berkehendak bukan robot,dan kadang pengalaman merupakan guru yang terbaik didalam pendidikan.
Pertanyaan diatas saya akui pertanyaan "ngaco".
IMO, tidak mungkin RK tidak mengingatkan OP sblm ybs berbuat dosa.
Dan apabila dinyatakan OP masih bisa berbuat dosa --- maka itu= ybs mendukakan RK.
Apabila sudah terbuka kemungkinan OP masih bisa mendukakan RK, maka artinya terbuka pula kemungkinan RK kembali di-duka-kan OP disaat mengingatkan OP utk bertobat.
Kalau orang percaya berdosa dia akan mendukakan Roh Kudus tetapi bukan menghujat Roh Kudus.
IMO, RK tidak menginsyafkan literally .... RK bukan ibarat "tukang service" - OP bukan ibarat "benda mati", yang dimana benda mati kalo rusak, dibenerin tukang service - rusak lagi, dibenerin lagi oleh tukang service, rusak lagi, dibenerin lagi, dst ....
RK menuduh/mengingatkan/memimpin/menolong/menghibur/meyakinkan OP.
Apa yg "keluar" dari RK ketika mengingatkan/menuduh .... ---respond ybs--- bisa menjadi insyaf ataupun bisa juga tidak insyaf2.
Dan kalau Ia datang, Ia akan menginsafkan DUNIA akan dosa, kebenaran dan penghakiman
(8) And when He comes, He will convict and convince the world and bring demonstration to it about sin and about righteousness and about judgment:
Alkitab mengatakan menginsafkan berarti menyatakan bahwa apa yang “telah” dilakukan orang tersebut adalah dosa.
Kadang kadang orang tua juga membiarkan anak yg bandel bermain api agar tangannya kena bakar baru dia kapok,baru setelah itu anak tsb sadar apa makna peringatan orang tua dan apa bahayanya api.
Perngalaman adalah guru yang baik dan merupakan bagian dari pendidikan.
Quote from: solideogloria on Yesterday at 03:01:11 PM
OSAS hanya berlaku bagi mereka yang sudah selamat
IMO, OSAS hanya bisa ditinjau dari kacamata Allah, karena hanya Allah yang tau akhir hidup tiap manusia dan akhir jaman.
Semua Hukum Allah berlaku bagi manusia dan harus dipatuhi oleh semua manusia tanpa kecuali.
Kalau manusia tidak mau jatuh kedalam dosa maka dia harus memahami apa yang baik dan jahat menurut pandangan Allah karena itulah standar kebenaran yang tertinggi.
Kalau cara pandang manusia tidak disesuaikan dengan cara pandang Allah maka dosa setiap saat siap menanti.
-
Salam Damai.
Tentu dooongg.....
Enggak ada manusia dapat berusaha tanpa Allah.
Naahh diatas menjelaskan bahwa Tuhan Yesus menjadi Juruselamat Dunia.
Juruselamat Dunia lhoo ya....bukan sebagian manusia saja.
Dan tanggapan manusia berupa pengakuan bahwa Yesus adalah anak Allah, maka Allah tetap berada dalam dia.
Ingat perkataan "Barang siapa"
Jangan lupa :nod:
GBU :)
Juruselamat dunia bukan berarti keselamatan bersifat Universal,karena kalau demikian berarti Yesus telah gagal menyelamatkan semua manusia.
Dunia diartikan segala bangsa bukan seluruh manusia.
Allah tidak pernah merencanakan menyelamatkan semua manusia karena keselamatan berdasarkan predestinasi Allah.
-
maksud saya begini solideo,
Konsekwensi tanggung-jawab tsb adalah memang kolaborasi antara "faktor" manusia dgn "faktor" pertolongan Allah atau bukan ?
Tanggungjawab adalah konsekwensi manusia yang sudah mendapat kasih karunia keselamatan dari Allah.
Kolaborasi tidak membuat manusia sederajat dengan Allah melainkan mematuhi apa yang sudah diperintahkan Allah untuk dilakukan manusia.
Kolaborasi harus dimengerti bahwa manusia harus melaksanakan tugas dan tanggungjawabnya sebagai manusia yg telah "diselamatkan" bukan yang telah "menyelamatkan" dirinya sendiri.
Dalam pengertian saya dari masukan2 OSAS, sepertinya samasekali tidak ada "faktor" manusia. Semuanya serba otomatis dan NOL probabilitas.
Sekali selamat --- otomatis ybs pasti bertanggung-jawab karena Allah membikin (jadi bukan menolong) ybs utk bertanggung-jawab.
Giliran kalo ada "error" (ternyata ada faktor-manusia ... dimana menurut OSAS manusia masih bisa jatuh berbuat dosa, kan ???) --- namun errornya otomatis dan NOL probabilitas pada error yg menghujat RK.
Dari semula saya sudah mengatakan bahwa manusia adalah kawan sekerja Allah didalam membawa jiwa jiwa kepada kristus.
Apakah ini menafikan peranan manusia ?
Kolaborasi dalam pengertian mengisi keselamatan yang “sudah” diterimanya sih OK.
Kolaborasi didalam memperoleh keselamatan sudah bertentangan dengan prinsip Firman Tuhan yang mengatakan bahwa keselamatan hanya merupakan kasih karunia Tuhan saja dan sama sekali bukan usaha atau perbuatan manusia.
Kalau Tuhan yang memberikan anugerah keselamatan maka tidak mungkin pemberian Tuhan bisa gagal karena Dia Mahakuasa dan Mahatahu,juga pemelihara orang percaya.
Apakah manusia bisa mengagalkan rencana keselamatan Tuhan ?
Quote
Keselamatan adalah suatu proses yang dimulai didalam kekekalan dan berakhir (konsumasi) didalam kekekalan yaitu glorifikasi.
Dalam pengertian saya, proses tsb adalah sudah-sedang-akan DIselamatkan ... dalam kehidupan OP secara jasmani di bumi, event-nya adalah selalu NOW (present) sepanjang ybs bernafas.
Bagi manusia yang kodratnya terikat oleh dimensi waktu maka dia dibatasi oleh masa yang akan datang yang belum tiba waktunya.
Manusia tidak mungkin melawan Hukum Alam.
Bagi Tuhan proses itu sudah dimulai-Nya sejak kekekalan karena Tuhan selalu bekerja berdasarkan rancangan-Nya.
Demikian pula ayat2 FT bagi OP selalu bersifat NOW (present).
"barangsiapa percaya" --- sudah percaya ? keep that until I die
"Iman" --- sudah berIman ? keep and work that until I die
"berjaga-jagalah" --- sudah berjaga-jaga ? keep that until I die
"bertobatlah" --- sudah bertobat ? keep that until I die
To keep adalah "faktor" manusia dan Allah pasti selalu akan menjaga/menolong.
Dan bukan sekedar "pahalanya" jadi sedikit bahkan lebih jauh lagi kehilangan semuanya itu apabila konsekwensi tanggung-jawab tsb tidak di keep.
Kematian bukan akhir dari hidup manusia karena jiwanya bersifat kekal.
Alkitab penuh dengan janji Allah akan "reward" dimasa yang akan datang dimana waktu sudah tiada.
Kerajaan Allah didalam Surga dan hukuman kekal didalam Neraka jelas sekali merupakan apa yang akan dihadapi manusia kelak diakhir jaman.
Mengatakan tidak ada masa depan didalam Alkitab hanyalah pernyataan yang absurb.
Quote
Keselamatan adalah suatu proses yang dimulai didalam kekekalan dan berakhir (konsumasi) didalam kekekalan yaitu glorifikasi.
Sedangkan dari masukan OSAS, (imo) sepertinya : proses tsb sudah selesai ---> SUDAH selamat, sudah bisa TAU/menerawang ungu ... jadi "sisanya" ya tinggal mengejar ngumpulin sebanyak-banyaknya pahala selama hidup di bumi.
"dipilih" --- sudah dipilih ? YA sudah.
otomatis :
"barangsiapa percaya" --- sudah percaya Done
"Iman" --- sudah berIman Done
"berjaga-jagalah" --- sudah berjaga-jaga Done
"bertobatlah" --- sudah bertobat Done
Tetapi masih ada reward yang menanti didalam Surga yang belum pernah dialami dan terpikirkan oleh manusia bagaimana bahagianya kelak disana.
I Korintus 2:9 Tetapi seperti ada tertulis: "Apa yang tidak pernah dilihat oleh mata, dan tidak pernah didengar oleh telinga, dan yang tidak pernah timbul di dalam hati manusia: semua yang disediakan Allah untuk mereka yang mengasihi Dia."
Quote
Saya percaya bahwa siapa yang mendapat karunia keselamatan pasti akan dipimpin oleh Roh Kudus untuk berlomba melaksanakan tanggungjawabnya dihadapan Allah
Saya percaya kalimat solideo pada quote diatas. Namun ....
Quote
seperti kata Paulus sbb :
Ibrani 12:1 Karena kita mempunyai banyak saksi, bagaikan awan yang mengelilingi kita, marilah kita menanggalkan semua beban dan dosa yang begitu merintangi kita, dan berlomba dengan tekun dalam perlombaan yang diwajibkan bagi kita.
Namun pada ayat 3 :
(3) Ingatlah selalu akan Dia, yang tekun menanggung bantahan yang sehebat itu terhadap diri-Nya dari pihak orang-orang berdosa, supaya jangan kamu menjadi lemah dan putus asa.
Yang merah adalah bentuk perintah/anjuran/suruhan yg melibatkan respond (faktor) manusia.
Apabila "Ingatlah" --- sudah ingat, DONE, otomatis selamanya ingat - NOL probabilitas utk tidak ingat, maka ayat tidak perlu lagi menyuruh "ingatlah selalu akan Dia".
Kata "ingat" berarti selalu harus menjadi perhatian kita akan peringatan peringatan Allah agar kita teguh beriman dan jangan jatuh lagi kedalam dosa.
Perintah “ingat” akan berlaku terus selama manusia hidup didunia.
Kalau sudah di Sorga tidak perlu ingat lagi larangan larangan Tuhan karena sudah tidak mungkin berdosa lagi.
di ayat 4 :
(4) Dalam pergumulan kamu melawan dosa kamu belum sampai mencucurkan darah.
saya nggak nemuin pengertian yg menuntun bhw kalimat merah itu sedang mengecualikan dosa menghujat RK. Misal kalimatnya :
(4) Dalam pergumulan kamu melawan dosa kamu ---kecuali dosa menghujat RK yang gak mungkin kamu lakukan--- belum sampai mencucurkan darah.
Dosa orang percaya pasti diampuni oleh Allah sesuai dengan Firman-Nya sendiri :
I Yohanes 1:9 Jika kita mengaku dosa kita, maka Ia adalah setia dan adil, sehingga Ia akan mengampuni segala dosa kita dan menyucikan kita dari segala kejahatan.
Dosa yang menghilangkan keselamatan tidak mungkin dilakukan oleh orang percaya karena ada pimpinan Roh Kudus didalam dirinya dan pemeliharaan oleh Yesus kristus sendiri terhadap domba domba-Nya dan juga kuasa Allah Bapa yang melindunginya.
Yoh. 10:28,29 dan Aku memberikan hidup yang kekal kepada mereka dan mereka pasti tidak akan binasa sampai selama-lamanya dan seorang pun tidak akan merebut mereka dari tangan-Ku.Bapa-Ku, yang memberikan mereka kepada-Ku, lebih besar dari pada siapa pun, dan seorang pun tidak dapat merebut mereka dari tangan Bapa.
Bayangkan,kalau Allah Tritunggal sendiri yang melindungi siapa yang bisa menggagalkan keselamatannya ?
Roma 8:31 Sebab itu apakah yang akan kita katakan tentang semuanya itu? Jika Allah di pihak kita, siapakah yang akan melawan kita?
Saya jauh lebih percaya pernyataan Allah ini ketimbang opini anda.
Quote
Keselamatan didalam Kerajaan Allah adalah suatu “tension” antara ALREADY AND NOT YET.”
Wah ini baru, saya baru tau dan belon ngerti tentang hal ini ... jadi gak bisa respond... hehehe
Silahkan didalami lagi bro karena itu menyangkut hubungan antara waktu dan kekekalan !
Bersambung
-
@Odading,
Quote
Semua ajaran Alkitab adalah berguna sebagai bekal pertumbuhan iman orang percaya.
Iyah sependapat --- pada parabel 10 gadis, ayat tsb berguna agar OP jangan sampai seperti gadis yg bodoh dan ngantuk itu. Pada parabel talenta, ayat tsb berguna agar OP jangan sampai spt yg dikasih 1 talenta tsb.
Apakah betul begitu kegunaan parabel2 tsb bagi OSAS ?.
Prinsip OSAS akan berlaku didalam keadaan yang bagaimanapun karena sudah tidak ada lagi penghukuman bagi orang percaya :
Roma 8:33,34 Siapakah yang akan menggugat orang-orang pilihan Allah? Allah, yang membenarkan mereka? Siapakah yang akan menghukum mereka? Kristus Yesus, yang telah mati? Bahkan lebih lagi: yang telah bangkit, yang juga duduk di sebelah kanan Allah, yang malah menjadi Pembela bagi kita.
Bayangkan !... Yesus yang memegang seluruh kuasa di Bumi dan di Surga sudah menjadi pembela orang percaya siapa lagi yang bisa menggagalkanya ?
Masih belum yakin akan OSAS ???
Kalau keselamatan ada ditangan manusia pasti OSAS tidak berlaku.
Quote
Kepada orang yang sudah percaya Yesus memperingatkan “berjaga-jagalah.”
Lalu kalo OP nggak berjaga-jaga ?
btw, bagaimana dgn parabel talenta ?
Bagi OSAS, apakah yg dimaksud kata "talenta" ?
Berjaga jaga agar jangan jatuh kedalam dosa !
Talenta adalah karunia yang diberikan Allah yang menimbulkan tanggungjawab kita untuk mengembangkannya guna memenuhi semua rancangan kekal Allah bagi keselamatan manusia.
(5) Akulah pokok anggur dan kamulah ranting-rantingnya. Barangsiapa tinggal di dalam Aku dan Aku di dalam dia, ia berbuah banyak, sebab di luar Aku kamu tidak dapat berbuat apa-apa. (6) Barangsiapa tidak tinggal di dalam Aku, ia dibuang ke luar seperti ranting dan menjadi kering, kemudian dikumpulkan orang dan dicampakkan ke dalam api lalu dibakar.
IMO, baik yg biru maupun merah adalah ranting2 yg sudah nempel pada pokok anggur tsb.
Yesus sedang memberi ajaran kepada murid2NYA.
namun pada OSAS sepertinya dimengertikan bhw Yesus sedang sekedar memberi tahu bhw yg biru adalah OP dan yang merah adalah non-OP .... (padahal yg merah itu dikatakan Yesus : "dibuang keluar" ibarat ranting kering ... ranting yg nggak tumbuh dan berbuah yg nempel pada pokok anggur itu).
1 Yoh.2:19 Memang mereka berasal dari antara kita, tetapi mereka tidak sungguh-sungguh termasuk pada kita; sebab jika mereka sungguh-sungguh termasuk pada kita, niscaya mereka tetap bersama-sama dengan kita. Tetapi hal itu terjadi, supaya menjadi nyata, bahwa tidak semua mereka sungguh-sungguh termasuk pada kita.
Ayat diatas sudah menjawab bahwa walaupun pernah bersama Kristus misalnya seperti Yudas toch tidak menjamin bahwa mereka memang orang yang beriman.
Jadi walau masih bersama (ranting menempel di pokok anggur) bukanlah jaminan bagi keselamatan karena ibarat lalang dan gandum yang sementara dibiarkan bersama sebelum akhirnya dihakimi.
Matius 13:24 - 30 Yesus membentangkan suatu perumpamaan lain lagi kepada mereka, kata-Nya: "Hal Kerajaan Sorga itu seumpama orang yang menaburkan benih yang baik di ladangnya.Tetapi pada waktu semua orang tidur, datanglah musuhnya menaburkan benih lalang di antara gandum itu, lalu pergi.Ketika gandum itu tumbuh dan mulai berbulir, nampak jugalah lalang itu.Maka datanglah hamba-hamba tuan ladang itu kepadanya dan berkata: Tuan, bukankah benih baik, yang tuan taburkan di ladang tuan? Dari manakah lalang itu?Jawab tuan itu: Seorang musuh yang melakukannya. Lalu berkatalah hamba-hamba itu kepadanya: Jadi maukah tuan supaya kami pergi mencabut lalang itu?Tetapi ia berkata: Jangan, sebab mungkin gandum itu ikut tercabut pada waktu kamu mencabut lalang itu.Biarkanlah keduanya tumbuh bersama sampai waktu menuai. Pada waktu itu aku akan berkata kepada para penuai: Kumpulkanlah dahulu lalang itu dan ikatlah berberkas-berkas untuk dibakar; kemudian kumpulkanlah gandum itu ke dalam lumbungku.
Jadi jelas kebersamaan tidak menjamin kesejatian !
(22) Sebab itu perhatikanlah kemurahan Allah dan juga kekerasan-Nya, yaitu kekerasan atas orang-orang yang telah jatuh, tetapi atas kamu kemurahan-Nya, yaitu jika kamu tetap dalam kemurahan-Nya; jika tidak, kamupun akan dipotong juga. (23) Tetapi merekapun akan dicangkokkan kembali, jika mereka tidak tetap dalam ketidakpercayaan mereka, sebab Allah berkuasa untuk mencangkokkan mereka kembali.
sungguh saya masih belon mengerti OSAS solideo.
Ayat diatas sepertinya "nggak digubris" oleh OSAS bhw disitu terdapat probabilitas yang melibatkan respond (faktor) manusia OP.
Saya tidak pernah menolak tanggungjawab manusia untuk merespon,hanya saja kemampuan untuk bisa merespon dengan benar hanya melalui karunia Allah baru bisa,karena manusia yg belum percaya masih dalam keadaan mati kerohaniannya. (dead in trespasses in sins).
Roma 11:24 Sebab jika kamu telah dipotong sebagai cabang dari pohon zaitun liar, dan bertentangan dengan keadaanmu itu kamu telah dicangkokkan pada pohon zaitun sejati, terlebih lagi mereka ini, yang menurut asal mereka akan dicangkokkan pada pohon zaitun mereka sendiri.
Itulah gambaran rohani bangsa Israel sebagai bangsa (bukan individual) telah gagal mengakui Yesus sebagai Mesias yang dikirim Allah sehingga berkat keselamatan akhirnya sampai kepada segala bangsa (bukan semua manusia/universalisme) sesuai nubuat dan janji Allah kepada Abaraham bahwa melalui dia berkat akan sampai kepada segala bangsa.
Dengan demikian semua orang percaya sudah menjadi anak anak Abraham secara rohani bukan seperti Israel yang hanya menjadi anak Abraham secara heriditas.
Quote
Manusia yang sudah selamat hanya bisa mengucap syukur atas keselamatan kekal yang sudah diterimanya.
Jadi udah nggak pernah (nggak perlu) memohon (NOW - present) pertolongan Tuhan lagi ya - agar sepanjang event kehidupannya selalu berada didalamNYA ? . Please CMIIW.
salam.
Sudah tentu orang percaya masih sangat membutuhkan pertolongan Roh Kudus untuk :
1. Bertumbuh didalam imannya
2. Mengiluminasikan pemahaman Firman Tuhan
3. Memberikan peringatan akan dosa
4. Karunia karunia roh untuk pelayanannya
Masih banyak lagi terlalu panjang kalau diperinci.
-
Juruselamat dunia bukan berarti keselamatan bersifat Universal,karena kalau demikian berarti Yesus telah gagal menyelamatkan semua manusia.
Dunia diartikan segala bangsa bukan seluruh manusia.
Allah tidak pernah merencanakan menyelamatkan semua manusia karena keselamatan berdasarkan predestinasi Allah.
15 Tetapi karunia Allah tidaklah sama dengan pelanggaran Adam. Sebab, jika karena pelanggaran satu orang semua orang telah jatuh di dalam kuasa maut, jauh lebih besar lagi kasih karunia Allah dan karunia-Nya, yang dilimpahkan-Nya atas semua orang karena satu orang, yaitu Yesus Kristus. (Rom 5:15 ITB)
14 Dan kami telah melihat dan bersaksi, bahwa Bapa telah mengutus Anak-Nya menjadi Juruselamat dunia.
15 Barangsiapa mengaku, bahwa Yesus adalah Anak Allah, Allah tetap berada di dalam dia dan dia di dalam Allah.
16 Kita telah mengenal dan telah percaya akan kasih Allah kepada kita. Allah adalah kasih, dan barangsiapa tetap berada di dalam kasih, ia tetap berada di dalam Allah dan Allah di dalam dia. (1Jo 4:14-16 ITB)
Salam Damai.
Roma secara tegas menjelaskan bahwa kasih karunia Allah dilimpahkan ke semua orang.
Silahkan dipadankan kata semua orang yang biru dan merah.
Tanggapan manusia terhadap kasih karunia Allah lah yang membedakan.
GBU
:)
-
Daripada anda hanya menuduh silahkan saja tunjukkan mana pemahaman saya yang salah berikut alasannya dan apa yg anda anggap benar itu.
Kata iman ditafsirkan oleh bro odading dari istilah pelita,baca post 135 !
Orang yang sudah selamat juga tidak luput dari peringatan agar jangan jatuh lagi kedalam dosa !
Berjaga-jaga adalah tanggungjawab dari mereka yang “sudah” dikaruniai iman keselamatan,sedangkan yang belum selamat seruan Yesus dan Yohanes Pembaptis hanya “ BERTOBATLAH.”
Keselamatan hanya berdasarkan orang pilihan yang masuk kedalam list kitab kehidupan.
Memang Hari Tuhan tidak ada yang tahu tetapi setiap orang percaya sudah diperingatkan untuk berjaga jaga dari segala kuasa roh jahat diangkasa yang selalu ingin mencobai manusia untuk berbuat dosa.
Oleh karena itu iman harus senantiasa dipertumbuhkan dengan semakin mendalami Firman Tuhan di Alkitab.
Lukas 21:34 "Jagalah dirimu, supaya hatimu jangan sarat oleh pesta pora dan kemabukan serta kepentingan-kepentingan duniawi dan supaya hari Tuhan jangan dengan tiba-tiba jatuh ke atas dirimu seperti suatu jerat.
10 gadis mempunyai peranan yang sama tidak yang satu sudah masuk list dan yang lain tidak...
Tapi semuanya mempunyai peran sama dan modal yang sama yaitu pelita.
Itu artinya semua mendapat kasih karunia agar mereka semua dapat masuk dalam perjamuan kawin sang mempelai.
Jika pelita diartikan iman maka pelita itu perlu minyak , jika tidak pelita itu akan mati.
Yang membedakan 10 orang gadis adalah sikap/ tindakan berjaga2 dari para gadis tersebut.
Sikap dan tindakan dari para gadis jelas merupakan tindakan/ tanggapan dari manusia.
Sekalipun 5 orang gadis mempunyai peran yang sama, modal yang sama yaitu pelita tetapi karena sikap para gadis bodoh itu tidak membawa minyak maka ke 5 gadis itu tidak masuk pesta artinya tidak selamat.
Jadi sekali selamat tidak selamat sangat berkontradiksi dengan perumpamaan 10 orang gadis yang diajarkan Yesus.
-
Salam Damai.
Maaf menyela. Uraian Johanes 16:7-8 bila dibaca sepenggal seolah2 meniadakan tanggapan manusia.
Bila dibaca secara keseluruhan, ada faktor tanggapan manusia, seperti yang bold hitam diatas.
GBU
:)
cinta segi tiga ya ?
bapa mengasihi kamu
kamu mengasihi aku
lalu aku mengasihi siapa ?
Tuhan Yesus memberkati
Han
-
Karena orang percaya masih memiliki kebebasan berkehendak bukan robot
begitulah menurut pendapat saya, solideo.
Namun, sepertinya pada OSAS --- "kebebasan berkehendak" yang sehingga masih bisa menimbulkan dosa itu dipendapati TIDAK MUNGKIN (NOL probabilitas) sampe berlarut-larut .... (kebablasan) ataupun bisa saya katakan serba otomatis :).
Dimana justru (IMO) ayat2 yg seperti "berjaga-jagalah" tsb jelas2 suatu perintah/warning agar OP selalu berjaga-jaga - jangan sampai "kebablasan" spt gadis bodoh dan ngantuk tsb --- dimana akibat dari parabel gadis tsb adalah fatal ... "digabrukin" pintu didepan muka .. hehehe :)
Alkitab mengatakan menginsafkan berarti menyatakan bahwa apa yang “telah” dilakukan orang tersebut adalah dosa.
Ya benar pada terjemahan bahasa Indo-nya begitu, namun terjemahan bahasa Inggrisnya tidak demikian solideo. He will convict and convince the WORLD.
Kadang kadang orang tua juga membiarkan anak yg bandel bermain api agar tangannya kena bakar baru dia kapok,baru setelah itu anak tsb sadar apa makna peringatan orang tua dan apa bahayanya api.
saya mengerti pada contoh ortu dgn anak ini solideo.
Namun : gadis bodoh ngantuk itu tidak lagi bisa ikut pesta perjamuan --- mereka sudah mempunyai pelita (yg IMO pelita = Iman), tapi mereka tidak berjaga-jaga sehingga pelita yang SUDAH menyala itu kehabisan minyak.
Si pegawai SUDAH dikasih talenta (yg IMO talenta = Iman), namun talenta itu cuma dikubur begitu aja sehingga tidak menghasilkan ... akibatnya talenta tsb diambil dan si pegawai dengerin kertak gigi :).
Dari semula saya sudah mengatakan bahwa manusia adalah kawan sekerja Allah didalam membawa jiwa jiwa kepada kristus.
Apakah ini menafikan peranan manusia ?
Saya sebenernya bukan sedang kekeuh ber-asumsi bhw OSAS itu menafikan peran manusia. Solideo sendiri sudah menjelaskannya ... dan saya mengerti.
Yang saya masih gak ngerti, probabilitas2 dalam event kehidupan manusia di bumi - sepertinya oleh OSAS di"kunci" ... disatu sisi mengakui OP masih bisa jatuh kedalam dosa, disisi lain - jatuh kedalam dosanya "dikunci" (otomatisasi) tidak mungkin sampai berlarut-larut (ataupun tidak mungkin sampai menghujat RK).
Sedangkan menurut saya, segalanya mungkin --- karena itu "berjaga-jagalah" :).
Kematian bukan akhir dari hidup manusia karena jiwanya bersifat kekal.
Oleh karena itulah, selama ybs masih hidup : berjaga-jagalah - karena disaat dia mati semuanya bisa menjadi sudah terlambat. :)
Kata "ingat" berarti selalu harus menjadi perhatian kita akan peringatan peringatan Allah agar kita teguh beriman dan jangan jatuh lagi kedalam dosa.
IMO, kalimat yg di bold masih bisa berkembang ke : "jangan jatuh lagi, dan jatuh lagi dan jatuh lagi" dst sepanjang kehidupan ybs. Namun pada OSAS, sepertinya "dikunci" ..... entah itu ke pengertian : ribuan kali jatuh kedalam dosa tidak ada ngaruh apa apa ---ataupun--- tidak mungkin jatuh lagi dan jatuh lagi, jatuh lagi dst :).
Dosa orang percaya pasti diampuni oleh Allah sesuai dengan Firman-Nya sendiri :
I Yohanes 1:9 Jika kita mengaku dosa kita, maka Ia adalah setia dan adil, sehingga Ia akan mengampuni segala dosa kita dan menyucikan kita dari segala kejahatan.
IMO, kata "JIKA" ---> menunjukan probabilitas ---sekalipun OP--- sebagai faktor manusia bisa mempunyai respond mengaku dosa, bisa pula tidak mengaku dosa.
Pada OSAS, sepertinya kata JIKA itu "dikunci" ---> tidak mungkin tidak mengaku dosa ---> ayat tidak mengandung ajaran, melainkan pemberitahuan.
(27) Domba-domba-Ku mendengarkan suara-Ku dan Aku mengenal mereka dan mereka mengikut Aku (28) dan Aku memberikan hidup yang kekal kepada mereka dan mereka pasti tidak akan binasa sampai selama-lamanya dan seorangpun tidak akan merebut mereka dari tangan-Ku.
Yang merah IMO, bukan bentuk otomatisasi ---> domba-dombaKU PASTI mendengarkan dan mengikut. Yang merah adalah bentuk kontinuitas respond faktor manusia sepanjang hidupnya.
Pada OSAS, sepertinya itu bentuk otomatisasi --- padahal masih terbuka kemungkinan tidak mendengarkan ataupun tidak mengikuti sehingga masih bisa jatuh kedalam dosa --- namun "dikunci" lagi pada ketidak-mungkinan jatuh lagi, jatuh lagi dan jatuh lagi :).
Kalau keselamatan ada ditangan manusia pasti OSAS tidak berlaku.
Sebenernya saya nggak sedang berpendapat seperti yg bold, solideo :).
Jadi menurut saya : ---ada kemungkinan keselamatan dicabut dan ada pula kemungkinan keselamatan dicabut lalu dipasang lagi ---> itu dikarenakan gara2 respond faktor manusia. Dan semua itu tidak bisa kita ketahui karena sso tidak pernah tau kapan dia mati ---> oleh karena itu "berjaga-jagalah" sepanjang kehidupan dia agar selalu siap kalo2 seketika itu juga dia mati :).
Kalau Tuhan yang memberikan anugerah keselamatan maka tidak mungkin pemberian Tuhan bisa gagal ]karena Dia Mahakuasa dan Mahatahu,juga pemelihara orang percaya.
menggunakan kacamata Allah, ya tentu rencana Allah tidak mungkin gagal :).
Namun IMO, Alkitab adalah panduan di pov bumi. Ayat2 banyak yang menggunakan kalimat2 yg utk dimengertikan dari pov bumi ... dimana kolaborasi faktor manusia tsb "mempengaruhi" tindakan2 Allah (pov bumi).
Berjaga jaga agar jangan jatuh kedalam dosa !
Bagi OSAS kalau jatuh kedalam dosa lagi - emang bisa kenapa ? takut nanti "reward"nya disurga sedikit (jadi berkurang) ? Please CMIIW.
(19) Memang mereka berasal dari antara kita, tetapi mereka tidak sungguh-sungguh termasuk pada kita; sebab JIKA mereka sungguh-sungguh termasuk pada kita, niscaya mereka tetap bersama-sama dengan kita. Tetapi hal itu terjadi, supaya menjadi nyata, bahwa tidak semua mereka sungguh-sungguh termasuk pada kita.
IMO - Kata "kita" disitu maksudnya si penulis adalah dirinya + teman2nya sebagai Rasul :). Pada yang bold ayat tsb bisa dinyatakan karena sudah diketahui ada yang "membelot". Namun ayat ini sedang ngomongin AntiKris - bukan OP ... dimana kata "KITA" disitu (imo) lebih cenderung ke pengertian para Rasul (jaman itu) ataupun para Kudus (jaman sekarang ... misal Pendeta, pastor, santo/santa).
Kalo boleh saya "rujuk", apabila ayat itu sedang ngomongin OP ---> masih terbuka kemungkinan pada kata "JIKA" : (23) Tetapi merekapun akan dicangkokkan kembali, JIKA mereka tidak tetap dalam ketidakpercayaan mereka.
Ayat diatas sudah menjawab bahwa walaupun pernah bersama Kristus misalnya seperti Yudas toch tidak menjamin bahwa mereka memang orang yang beriman.
Ini jadi menuntun saya berpendapat bhw menurut OSAS, Yesus sengaja memilih Yudas yang tidak berIman ? Please CMIIW.
Matius 13:24 - 30
IMO - parabel gandum dan lalang tidak sama dengan ayat Yohanes ttg AntiKris itu, solideo.
Parabel gandum dan lalang IMO, orang jahat dan orang baik dibiarkan Allah utk hidup bersama-sama di bumi ini (tidak langsung dibikin mati) --- dimana nanti masa menuai (akhir jaman) :).
Sudah tentu orang percaya masih sangat membutuhkan pertolongan Roh Kudus untuk :
hehehe... abis solideo jawabnya begini siih : Manusia yang sudah selamat HANYA bisa mengucap syukur atas keselamatan kekal yang sudah diterimanya
solideo, saya akhiri diskusi kita... karena buat saya - saya rasa sudah cukup.
Makasih banyak atas penjelasan2 pengertian OSAS dari solideo - saya menghargai waktu dan niat solideo.
:)
salam.
-
Salam Damai.
Roma secara tegas menjelaskan bahwa kasih karunia Allah dilimpahkan ke semua orang.
Silahkan dipadankan kata semua orang yang biru dan merah.
Tanggapan manusia terhadap kasih karunia Allah lah yang membedakan.
GBU
:)
Kalau Allah menghendaki semua manusia selamat maka berarti Allah sudah gagal menyelamatkan semua manusia karena kebebasan manusia lebih berkuasa dari kedaulatan Allah.
Kalau keselamatan atas tanggapan manusia berarti keselamatan adalah hasil usahanya bukan pemberian atau kasih karunia Allah.
Kalau keselamatan berdasarkan tanggapan manusia maka semua ajaran dibawah ini anda anggap palsu :
Ef.2:8,9 Sebab karena kasih karunia kamu diselamatkan oleh iman; itu bukan hasil usahamu, tetapi pemberian Allah,itu bukan hasil pekerjaanmu: jangan ada orang yang memegahkan diri.
Titus 2:11 Karena kasih karunia Allah yang menyelamatkan semua manusia sudah nyata
Titus 3:5 pada waktu itu Dia telah menyelamatkan kita, bukan karena perbuatan baik yang telah kita lakukan, tetapi karena rahmat-Nya oleh permandian kelahiran kembali dan oleh pembaharuan yang dikerjakan oleh Roh Kudus.
Roma 4:6 Seperti juga Daud menyebut berbahagia orang yang dibenarkan Allah bukan berdasarkan perbuatannya
Roma 9:11 Sebab waktu anak-anak itu belum dilahirkan dan belum melakukan yang baik atau yang jahat, -- supaya rencana Allah tentang pemilihan-Nya diteguhkan, bukan berdasarkan perbuatan, tetapi berdasarkan panggilan-Nya -
Roma 11:6 Tetapi jika hal itu terjadi karena kasih karunia, maka bukan lagi karena perbuatan, sebab jika tidak demikian, maka kasih karunia itu bukan lagi kasih karunia.
Keselamatan hanya berdasarkan pemberian dan kasih karunia Allah dan kasih karunia hanya merupakan pemberian atas orang yang tidak berlayak menerimanya bukan karena jasa atau usaha manusia.
Tidak ada ajaran bahwa kasih karunia Allah bisa gagal karena Dia Mahakuasa dan Mahatahu,bagaimana mungkin Allah tidak tahu bahwa kasih karuniaNya akan ditolak oleh manusia ???
Keselamatan adalah pemberian Allah kepada siapa Dia berkenan (unconditional).
Roma 9:16 Jadi hal itu tidak tergantung pada kehendak orang atau usaha orang, tetapi kepada kemurahan hati Allah.
Jadi istilah semua tidak berarti semua manusia melainkan semua mereka yang sudah dipredestinasi Allah untuk selamat sejak kekekalan.
-
10 gadis mempunyai peranan yang sama tidak yang satu sudah masuk list dan yang lain tidak...
Tapi semuanya mempunyai peran sama dan modal yang sama yaitu pelita.
Itu artinya semua mendapat kasih karunia agar mereka semua dapat masuk dalam perjamuan kawin sang mempelai.
Jika pelita diartikan iman maka pelita itu perlu minyak , jika tidak pelita itu akan mati.
Yang membedakan 10 orang gadis adalah sikap/ tindakan berjaga2 dari para gadis tersebut.
Sikap dan tindakan dari para gadis jelas merupakan tindakan/ tanggapan dari manusia.
Sekalipun 5 orang gadis mempunyai peran yang sama, modal yang sama yaitu pelita tetapi karena sikap para gadis bodoh itu tidak membawa minyak maka ke 5 gadis itu tidak masuk pesta artinya tidak selamat.
Jadi sekali selamat tidak selamat sangat berkontradiksi dengan perumpamaan 10 orang gadis yang diajarkan Yesus.
Sudah saya jawab pada post 164 diatas bahwa keselamatan adalah pemberian dan anugerah Allah bukan usaha manusia sehingga bisa gagal lagi.
Silahkan dibantah,karena apa yang sudah diselamatkan oleh Allah tidak mungkin digagalkan oleh manusia sebab kedaulatan Allah jauh lebih besar dari kebebasan manusia yang dicipta.
-
begitulah menurut pendapat saya, solideo.
Namun, sepertinya pada OSAS --- "kebebasan berkehendak" yang sehingga masih bisa menimbulkan dosa itu dipendapati TIDAK MUNGKIN (NOL probabilitas) sampe berlarut-larut .... (kebablasan) ataupun bisa saya katakan serba otomatis :).
Dimana justru (IMO) ayat2 yg seperti "berjaga-jagalah" tsb jelas2 suatu perintah/warning agar OP selalu berjaga-jaga - jangan sampai "kebablasan" spt gadis bodoh dan ngantuk tsb --- dimana akibat dari parabel gadis tsb adalah fatal ... "digabrukin" pintu didepan muka .. hehehe :)
Kebebasan manusia ada batasnya yaitu kedaulatan Allah,jadi setiap orang yang berada didalam pemeliharaan Allah tidak mungkin jatuh yang mengakibatkan keselamatannya hilang.
1 Pet.1:5 Yaitu kamu, yang dipelihara dalam kekuatan Allah karena imanmu sementara kamu menantikan keselamatan yang telah tersedia untuk dinyatakan pada zaman akhir.
Hanya pandangan Anthroposentris Humanisme saja yang menganggap kebebasan manusia bisa lebih menentukan ketimbang kedaulatan Allah,dan itu sama sekali berlawanan dengan kebenaran Alkitab.
Quote
Alkitab mengatakan menginsafkan berarti menyatakan bahwa apa yang “telah” dilakukan orang tersebut adalah dosa.
Ya benar pada terjemahan bahasa Indo-nya begitu, namun terjemahan bahasa Inggrisnya tidak demikian solideo. He will convict and convince the WORLD.
CONVICTION : the act of convincing a person of error or of compelling the admission of a truth (merriam-webster.com/dictionary)
Jadi argumentasi saya masih valid bahwa Roh Kudus menginsafkan atau menegor atau memperingatkan seseorang akan dosa yang sudah menyimpang dari apa yang benar.
Quote
Kadang kadang orang tua juga membiarkan anak yg bandel bermain api agar tangannya kena bakar baru dia kapok,baru setelah itu anak tsb sadar apa makna peringatan orang tua dan apa bahayanya api.
saya mengerti pada contoh ortu dgn anak ini solideo.
Namun : gadis bodoh ngantuk itu tidak lagi bisa ikut pesta perjamuan --- mereka sudah mempunyai pelita (yg IMO pelita = Iman), tapi mereka tidak berjaga-jaga sehingga pelita yang SUDAH menyala itu kehabisan minyak.
Si pegawai SUDAH dikasih talenta (yg IMO talenta = Iman), namun talenta itu cuma dikubur begitu aja sehingga tidak menghasilkan ... akibatnya talenta tsb diambil dan si pegawai dengerin kertak gigi.
Baca post 164,165 saya diatas mengenai ajaran keselamatan.
Quote
Dari semula saya sudah mengatakan bahwa manusia adalah kawan sekerja Allah didalam membawa jiwa jiwa kepada kristus.
Apakah ini menafikan peranan manusia ?
Saya sebenernya bukan sedang kekeuh ber-asumsi bhw OSAS itu menafikan peran manusia. Solideo sendiri sudah menjelaskannya ... dan saya mengerti.
Yang saya masih gak ngerti, probabilitas2 dalam event kehidupan manusia di bumi - sepertinya oleh OSAS di"kunci" ... disatu sisi mengakui OP masih bisa jatuh kedalam dosa, disisi lain - jatuh kedalam dosanya "dikunci" (otomatisasi) tidak mungkin sampai berlarut-larut (ataupun tidak mungkin sampai menghujat RK).
Sedangkan menurut saya, segalanya mungkin --- karena itu "berjaga-jagalah".
Quote
Kematian bukan akhir dari hidup manusia karena jiwanya bersifat kekal.
Oleh karena itulah, selama ybs masih hidup : berjaga-jagalah - karena disaat dia mati semuanya bisa menjadi sudah terlambat.
Quote
Kata "ingat" berarti selalu harus menjadi perhatian kita akan peringatan peringatan Allah agar kita teguh beriman dan jangan jatuh lagi kedalam dosa.
IMO, kalimat yg di bold masih bisa berkembang ke : "jangan jatuh lagi, dan jatuh lagi dan jatuh lagi" dst sepanjang kehidupan ybs. Namun pada OSAS, sepertinya "dikunci" ..... entah itu ke pengertian : ribuan kali jatuh kedalam dosa tidak ada ngaruh apa apa ---ataupun--- tidak mungkin jatuh lagi dan jatuh lagi, jatuh lagi dst.
Gal.5:16,17 Maksudku ialah: hiduplah oleh Roh, maka kamu tidak akan menuruti keinginan daging.Sebab keinginan daging berlawanan dengan keinginan Roh dan keinginan Roh berlawanan dengan keinginan daging -- karena keduanya bertentangan -- sehingga kamu setiap kali tidak melakukan apa yang kamu kehendaki.
Saya sudah memberikan pemahaman mengenai “Already and Not Yet” dimana manusia yang sudah diselamatkan masih hidup didalam tubuh kedagingannya didunia ini untuk melaksanakan tugas dan tanggungjawabnya sebagai duta Kristus.
Keselamatan didunia adalah karena penebusan Kristus atas “jiwanya” belum tubuh kedagingannya sehingga walau jiwanya sudah selamat selamanya tetapi dia masih bisa jatuh kedalam dosa kedagingan karena kelemahan daging.
Roma 8:23 Dan bukan hanya mereka saja, tetapi kita yang telah menerima karunia sulung Roh, kita juga mengeluh dalam hati kita sambil menantikan pengangkatan sebagai anak, yaitu pembebasan tubuh kita.
Tetapi kelak pada kedatangan Tuhan Yesus yang kedua,maka Tuhan akan memberikan tubuh rohani atau tubuh kemuliaan sehingga manusia tidak akan mungkin bisa berdosa lagi selamanya.
1 Kor.15:52 55 dalam sekejap mata, pada waktu bunyi nafiri yang terakhir. Sebab nafiri akan berbunyi dan orang-orang mati akan dibangkitkan dalam keadaan yang tidak dapat binasa dan kita semua akan diubah.Karena yang dapat binasa ini harus mengenakan yang tidak dapat binasa, dan yang dapat mati ini harus mengenakan yang tidak dapat mati.Dan sesudah yang dapat binasa ini mengenakan yang tidak dapat binasa dan yang dapat mati ini mengenakan yang tidak dapat mati, maka akan genaplah firman Tuhan yang tertulis: "Maut telah ditelan dalam kemenangan.Hai maut di manakah kemenanganmu? Hai maut, di manakah sengatmu?
Quote
Dosa orang percaya pasti diampuni oleh Allah sesuai dengan Firman-Nya sendiri :
I Yohanes 1:9 Jika kita mengaku dosa kita, maka Ia adalah setia dan adil, sehingga Ia akan mengampuni segala dosa kita dan menyucikan kita dari segala kejahatan.
IMO, kata "JIKA" ---> menunjukan probabilitas ---sekalipun OP--- sebagai faktor manusia bisa mempunyai respond mengaku dosa, bisa pula tidak mengaku dosa.
Pada OSAS, sepertinya kata JIKA itu "dikunci" ---> tidak mungkin tidak mengaku dosa ---> ayat tidak mengandung ajaran, melainkan pemberitahuan.
Sorry to say,didalam Firman Tuhan,keselamatan tidak mengenal probabilitas karena semua rancangan Allah pasti 100% terjadi sebab Allah sendiri yang mengerjakan keselamatan itu sehingga tidak mungkin gagal.
Ingat penjelasan saya diatas akan pekerjaan Roh Kudus yang memperingatkan seseorang akan dosanya ?
Itulah sebabnya Roh Kudus senantiasa menjaga kita ajar menjauhkan diri dari dosa :
2 Tim. 4:17,18 tetapi Tuhan telah mendampingi aku dan menguatkan aku, supaya dengan perantaraanku Injil diberitakan dengan sepenuhnya dan semua orang bukan Yahudi mendengarkannya. Dengan demikian aku lepas dari mulut singa.Dan Tuhan akan melepaskan aku dari setiap usaha yang jahat. Dia akan menyelamatkan aku, sehingga aku masuk ke dalam Kerajaan-Nya di sorga. Bagi-Nyalah kemuliaan selama-lamanya! Amin.
Itulah contohnya mereka yang sudah didampingi oleh Roh Kudus didalam dirinya.
Bersambung
-
Quote
(27) Domba-domba-Ku mendengarkan suara-Ku dan Aku mengenal mereka dan mereka mengikut Aku (28) dan Aku memberikan hidup yang kekal kepada mereka dan mereka pasti tidak akan binasa sampai selama-lamanya dan seorangpun tidak akan merebut mereka dari tangan-Ku.
Yang merah IMO, bukan bentuk otomatisasi ---> domba-dombaKU PASTI mendengarkan dan mengikut. Yang merah adalah bentuk kontinuitas respond faktor manusia sepanjang hidupnya.
Pada OSAS, sepertinya itu bentuk otomatisasi --- padahal masih terbuka kemungkinan tidak mendengarkan ataupun tidak mengikuti sehingga masih bisa jatuh kedalam dosa --- namun "dikunci" lagi pada ketidak-mungkinan jatuh lagi, jatuh lagi dan jatuh lagi.
Bagaimana dengan kalimat Tuhan Yesus yang mengatakan “pasti tidak akan binasa sampai selama-lamanya” itu ???
Apakah anda anggap Tuhan Yesus berbohong ?
Apakah tidak ada kepastian didalam perkataan Tuhan Yesus ?
Quote
Kalau keselamatan ada ditangan manusia pasti OSAS tidak berlaku.
Sebenernya saya nggak sedang berpendapat seperti yg bold, solideo.
Jadi menurut saya : ---ada kemungkinan keselamatan dicabut dan ada pula kemungkinan keselamatan dicabut lalu dipasang lagi ---> itu dikarenakan gara2 respond faktor manusia. Dan semua itu tidak bisa kita ketahui karena sso tidak pernah tau kapan dia mati ---> oleh karena itu "berjaga-jagalah" sepanjang kehidupan dia agar selalu siap kalo2 seketika itu juga dia mati.
Masak Roh Kudus kerjanya keluar masuk terus menerus kedalam diri manusia akibat sistim “on-off” keselamatan ?
Emangnya Roh Kudus seperti stop kontak ???
Dimana letaknya Kemahakuasaan dan Kemahatahuan Allah kalau begitu ?
Dimana letaknya kedaulatan Allah yang absolut itu ?
Masak Allah seperti Penjaga Pintu Gerbang hanya bereaksi secara “ad-hoc” tanpa rencana,hanya berdasarkan respon manusia datang kepadanya dan keluar lagi berulang ulang ???
Quote
Kalau Tuhan yang memberikan anugerah keselamatan maka tidak mungkin pemberian Tuhan bisa gagal ]karena Dia Mahakuasa dan Mahatahu,juga pemelihara orang percaya.
menggunakan kacamata Allah, ya tentu rencana Allah tidak mungkin gagal.
Namun IMO, Alkitab adalah panduan di pov bumi. Ayat2 banyak yang menggunakan kalimat2 yg utk dimengertikan dari pov bumi ... dimana kolaborasi faktor manusia tsb "mempengaruhi" tindakan2 Allah (pov bumi).
Emangnya apa yang ada didalam pandangan Allah tidak berlaku didunia ?
Emangnya apa yang sudah dirancangkan Allah didalam kekekalan tidak pernah digenapi didunia ?
Emangnya apa yang di Firmankan Allah bukan merupakan panduan hidup manusia didunia ?
Emangya apa yang sudah diperintahkan Allah bukan merupakan sesuatu yang harus ditaati oleh seluruh manusia ?
Justru pandangan seperti anda itulah yang membuat manusia merasa dirinya Tuhan didunia ini dan tidak mau taat kepada apa yang sudah di Firmankan Allah seperti siasat Iblis ditaman Eden.
Kejadian 3:5 tetapi Allah mengetahui, bahwa pada waktu kamu memakannya matamu akan terbuka, dan kamu akan menjadi seperti Allah, tahu tentang yang baik dan yang jahat."
Quote
Berjaga jaga agar jangan jatuh kedalam dosa !
Bagi OSAS kalau jatuh kedalam dosa lagi - emang bisa kenapa ? takut nanti "reward"nya disurga sedikit (jadi berkurang) ? Please CMIIW.
(19) Memang mereka berasal dari antara kita, tetapi mereka tidak sungguh-sungguh termasuk pada kita; sebab JIKA mereka sungguh-sungguh termasuk pada kita, niscaya mereka tetap bersama-sama dengan kita. Tetapi hal itu terjadi, supaya menjadi nyata, bahwa tidak semua mereka sungguh-sungguh termasuk pada kita.
IMO - Kata "kita" disitu maksudnya si penulis adalah dirinya + teman2nya sebagai Rasul. Pada yang bold ayat tsb bisa dinyatakan karena sudah diketahui ada yang "membelot". Namun ayat ini sedang ngomongin AntiKris - bukan OP ... dimana kata "KITA" disitu (imo) lebih cenderung ke pengertian para Rasul (jaman itu) ataupun para Kudus (jaman sekarang ... misal Pendeta, pastor, santo/santa).
“Kita” didalam ayat tsb berarti semua orang tanpa kecuali yang sudah menjadi murid Kristus yaitu mereka orang yang sudah beriman kepada-Nya.
Matius 28:19 Karena itu pergilah, jadikanlah semua bangsa murid-Ku dan baptislah mereka dalam nama Bapa dan Anak dan Roh Kudus.
Contoh lalang dan gandum serta Yudas sudah membuktikan argumentasi saya yang tidak bisa anda bantah.
Ayat tsb sama sekali tidak ada kaitannya dengan AntiChrist karena itu hanya spekulasi penafsiran dari anda saja.
Kalo boleh saya "rujuk", apabila ayat itu sedang ngomongin OP ---> masih terbuka kemungkinan pada kata "JIKA" : (23) Tetapi merekapun akan dicangkokkan kembali, JIKA mereka tidak tetap dalam ketidakpercayaan mereka.
Tidak mungkin ada pencangkokkan keselamatan diluar iman karena tanpa iman tidak ada yang berkenan bagi Allah (Ibrani 11:6).
Hanya dengan iman percaya (bukan ketidakpercayaan) yang menghasilkan keselamatan.
Quote
Ayat diatas sudah menjawab bahwa walaupun pernah bersama Kristus misalnya seperti Yudas toch tidak menjamin bahwa mereka memang orang yang beriman.
Ini jadi menuntun saya berpendapat bhw menurut OSAS, Yesus sengaja memilih Yudas yang tidak berIman ? Please CMIIW.
Quote
Matius 13:24 - 30
IMO - parabel gandum dan lalang tidak sama dengan ayat Yohanes ttg AntiKris itu, solideo.
Parabel gandum dan lalang IMO, orang jahat dan orang baik dibiarkan Allah utk hidup bersama-sama di bumi ini (tidak langsung dibikin mati) --- dimana nanti masa menuai (akhir jaman).
Anda tidak menanggapi secara fokus akan bukti yang saya berikan bahwa kebersamaan tidak menjamin keselamatan.
Jadi argumentasi anda mengenai “ranting menempel di pokok anggur” sudah terpatahkan,baik anda akui atau tidak.
Yudas berdosa bukan karena dipilih oleh Yesus sebagai murid tetapi karena ketamakannya dan perbuatannya sendiri.
Quote
Sudah tentu orang percaya masih sangat membutuhkan pertolongan Roh Kudus untuk :
hehehe... abis solideo jawabnya begini siih :
Lho itukan fakta dan ajaran Alkitab yang tidak mungkin anda sanggah !
Quote from: solideo
Manusia yang sudah selamat HANYA bisa mengucap syukur atas keselamatan kekal yang sudah diterimanya
solideo, saya akhiri diskusi kita... karena buat saya - saya rasa sudah cukup.
Makasih banyak atas penjelasan2 pengertian OSAS dari solideo - saya menghargai waktu dan niat solideo.
salam.
Terima kasih kembali dan setiap saat saya siap menjawab pertanyaan anda akan iman kristen.
Shalom
-
Kalau Allah menghendaki semua manusia selamat maka berarti Allah sudah gagal menyelamatkan semua manusia karena kebebasan manusia lebih berkuasa dari kedaulatan Allah.
Kalau keselamatan atas tanggapan manusia berarti keselamatan adalah hasil usahanya bukan pemberian atau kasih karunia Allah.
Kalau keselamatan berdasarkan tanggapan manusia maka semua ajaran dibawah ini anda anggap palsu :
Ef.2:8,9 Sebab karena kasih karunia kamu diselamatkan oleh iman; itu bukan hasil usahamu, tetapi pemberian Allah,itu bukan hasil pekerjaanmu: jangan ada orang yang memegahkan diri.
Titus 2:11 Karena kasih karunia Allah yang menyelamatkan semua manusia sudah nyata
Titus 3:5 pada waktu itu Dia telah menyelamatkan kita, bukan karena perbuatan baik yang telah kita lakukan, tetapi karena rahmat-Nya oleh permandian kelahiran kembali dan oleh pembaharuan yang dikerjakan oleh Roh Kudus.
Roma 4:6 Seperti juga Daud menyebut berbahagia orang yang dibenarkan Allah bukan berdasarkan perbuatannya
Roma 9:11 Sebab waktu anak-anak itu belum dilahirkan dan belum melakukan yang baik atau yang jahat, -- supaya rencana Allah tentang pemilihan-Nya diteguhkan, bukan berdasarkan perbuatan, tetapi berdasarkan panggilan-Nya -
Roma 11:6 Tetapi jika hal itu terjadi karena kasih karunia, maka bukan lagi karena perbuatan, sebab jika tidak demikian, maka kasih karunia itu bukan lagi kasih karunia.
Keselamatan hanya berdasarkan pemberian dan kasih karunia Allah dan kasih karunia hanya merupakan pemberian atas orang yang tidak berlayak menerimanya bukan karena jasa atau usaha manusia.
---cut---
Salam Damai.
Pemahaman kita berbeda Bro.
Semua yang Bro paparkan diatas adalah teguran bagi orang2 yang berpikir bahwa mereka mendapatkan keselamatan hanya dengan melakukan perbuatan2 saja tanpa melibatkan kasih karunia Allah. Teguran tersebut terutama ditujukan pada orang2 yang berpikir dengan melakukan apa yang tertulis di taurat, mereka dapat selamat. :doh:
13 Tetapi sekarang di dalam Kristus Yesus kamu, yang dahulu "jauh", sudah menjadi "dekat" oleh darah Kristus. 14 Karena Dialah damai sejahtera kita, yang telah mempersatukan kedua pihak dan yang telah merubuhkan tembok pemisah, yaitu perseteruan,
15 sebab dengan mati-Nya sebagai manusia Ia telah membatalkan hukum Taurat dengan segala perintah dan ketentuannya, untuk menciptakan keduanya menjadi satu manusia baru di dalam diri-Nya, dan dengan itu mengadakan damai sejahtera, 16 dan untuk memperdamaikan keduanya, di dalam satu tubuh, dengan Allah oleh salib, dengan melenyapkan perseteruan pada salib itu. 17 Ia datang dan memberitakan damai sejahtera kepada kamu yang "jauh" dan damai sejahtera kepada mereka yang "dekat", 18 karena oleh Dia kita kedua pihak dalam satu Roh beroleh jalan masuk kepada Bapa. (Eph 2:13-18 ITB)
20 dan oleh Dialah Ia memperdamaikan segala sesuatu dengan diri-Nya, baik yang ada di bumi, maupun yang ada di sorga, sesudah Ia mengadakan pendamaian oleh darah salib Kristus. 21 Juga kamu yang dahulu hidup jauh dari Allah dan yang memusuhi-Nya dalam hati dan pikiran seperti yang nyata dari perbuatanmu yang jahat, 22 sekarang diperdamaikan-Nya, di dalam tubuh jasmani Kristus oleh kematian-Nya, untuk menempatkan kamu kudus dan tak bercela dan tak bercacat di hadapan-Nya. (Col 1:20-22 ITB)
7 Aku telah mengakhiri pertandingan yang baik, aku telah mencapai garis akhir dan aku telah memelihara iman. (2Ti 4:7 ITB)
Tuhan Yesus memperdamaikan semua orang dengan Bapa. Sehingga dahulunya jalan buntu menjadi jalan masuk yang dekat.
Dan hanya orang yang menanggapi kasih karunia Allah saja, yang percaya kepadaNya, yang mencapai garis akhir, yang memelihara iman lah yang mendapatkan keselamatan kekal.
Saya gambarkan kembali ilustrasi yang sering dijelaskan diberbagai forum2 sbb :
Orang berdosa diibaratkan menderita sakit kanker dan hanya dapat disembuhkan dengan dioperasi di rumah sakit yang berperalatan lengkap. Dengan penebusan Kristus, tiap2 orang mendapat tiket berobat gratis, mendapatkan jalan masuk ke rumah sakit tersebut.
Dan tentunya orang tersebut harus menanggapi dengan berjalan ke rumah sakit tersebut, menyerahkan tiket kemudian dioperasi.
Setelah dioperasi, tentunya orang tersebut harus hidup dengan petunjuk yang diberikan oleh Dokter rumah sakit tersebut.
Bila ia melakukan hal2 tersebut ia akan mendapatkan keselamatan kekal. Tidak ada seorang pun yang dapat merebutnya.
Jadi sekali lagi, tanggapan manusia bukan lah dianggap sepertinya orang berdosa dapat mengobati dirinya sendiri tanpa melibatkan rumah sakit.
GBU
:)
-
---cut---
Tidak ada ajaran bahwa kasih karunia Allah bisa gagal karena Dia Mahakuasa dan Mahatahu,bagaimana mungkin Allah tidak tahu bahwa kasih karuniaNya akan ditolak oleh manusia ???
Keselamatan adalah pemberian Allah kepada siapa Dia berkenan (unconditional).
Roma 9:16 Jadi hal itu tidak tergantung pada kehendak orang atau usaha orang, tetapi kepada kemurahan hati Allah.
Jadi istilah semua tidak berarti semua manusia melainkan semua mereka yang sudah dipredestinasi Allah untuk selamat sejak kekekalan.
20 Dan dengan berani Yesaya mengatakan: "Aku telah berkenan ditemukan mereka yang tidak mencari Aku, Aku telah menampakkan diri kepada mereka yang tidak menanyakan Aku." 21 Tetapi tentang Israel ia berkata: "Sepanjang hari Aku telah mengulurkan tangan-Ku kepada bangsa yang tidak taat dan yang membantah." (Rom 10:20-21 ITB)
20 Lihat, Aku berdiri di muka pintu dan mengetok; jikalau ada orang yang mendengar suara-Ku dan membukakan pintu, Aku akan masuk mendapatkannya dan Aku makan bersama-sama dengan dia, dan ia bersama-sama dengan Aku. 21 Barangsiapa menang, ia akan Kududukkan bersama-sama dengan Aku di atas takhta-Ku, sebagaimana Akupun telah menang dan duduk bersama-sama dengan Bapa-Ku di atas takhta-Nya. (Rev 3:20-21 ITB)
40 Sebab inilah kehendak Bapa-Ku, yaitu supaya setiap orang, yang melihat Anak dan yang percaya kepada-Nya beroleh hidup yang kekal, dan supaya Aku membangkitkannya pada akhir zaman." (Joh 6:40 ITB)
Salam Damai.
Contoh diatas adalah tanggapan manusia terhadap kasih karunia Allah.
Dan kasih karunia tersebut tidak untuk orang pilihan tetapi kepada setiap orang dan yang percaya kepada Nya.
GBU
:)
-
Apakah anda anggap Tuhan Yesus berbohong ?
Apakah tidak ada kepastian didalam perkataan Tuhan Yesus ?
coba bro soli pertanyakan hal diatas pada hal dbawah ini
P. Baru: Matius: 27
27:46 Kira-kira jam tiga berserulah Yesus dengan suara nyaring: "Eli, Eli, lama sabakhtani?" Artinya: Allah-Ku, Allah-Ku, mengapa Engkau meninggalkan Aku?
Tuhan Yesus mmberkati
Han
-
Masak Roh Kudus kerjanya keluar masuk terus menerus kedalam diri manusia akibat sistim “on-off” keselamatan ?
Emangnya Roh Kudus seperti stop kontak ???
lagi lagi :
coba bro soli pertanyakan hal diatas pada hal dbawah ini
P. Baru: Matius: 27
27:46 Kira-kira jam tiga berserulah Yesus dengan suara nyaring: "Eli, Eli, lama sabakhtani?" Artinya: Allah-Ku, Allah-Ku, mengapa Engkau meninggalkan Aku?
Tuhan Yesus mmberkati
Han
-
Dimana letaknya Kemahakuasaan dan Kemahatahuan Allah kalau begitu ?
untuk beberapa hal kemaha kuasaan tidak dapat berjalan bersamaan dengan ke mahatahuan
Tuhan Yesus memberkati
han
-
Salam Damai.
Pemahaman kita berbeda Bro.
Semua yang Bro paparkan diatas adalah teguran bagi orang2 yang berpikir bahwa mereka mendapatkan keselamatan hanya dengan melakukan perbuatan2 saja tanpa melibatkan kasih karunia Allah. Teguran tersebut terutama ditujukan pada orang2 yang berpikir dengan melakukan apa yang tertulis di taurat, mereka dapat selamat. :doh:
Ayat ayat tersebut bukan berbicara bagaimana "setelah" SSO memperoleh iman melainkan bagaimana iman tersebut "diperoleh",jadi jangan dibalik-balik pengertiannya.
Kalau mengkaitkan antara iman dan perbuatan dapat anda baca didalam kitab Yakobus.
Tuhan Yesus memperdamaikan semua orang dengan Bapa. Sehingga dahulunya jalan buntu menjadi jalan masuk yang dekat.
Dan hanya orang yang menanggapi kasih karunia Allah saja, yang percaya kepadaNya, yang mencapai garis akhir, yang memelihara iman lah yang mendapatkan keselamatan kekal.
GBU
Dan orang baru bisa menanggapinya setelah Allah bekerja lebih dahulu didalam dirinya memberikan "kemauan" itu sebab rohaninya masih dalam keadaan mati.
Fil.2:13 karena Allahlah yang mengerjakan di dalam kamu baik kemauan maupun pekerjaan menurut kerelaan-Nya.
-
Salam Damai.
Contoh diatas adalah tanggapan manusia terhadap kasih karunia Allah.
Dan kasih karunia tersebut tidak untuk orang pilihan tetapi kepada setiap orang dan yang percaya kepada Nya.
GBU
:)
"Percaya" itupun tidak mungkin dilakukan manusia kalau tidak dikaruniakan Allah lebih dahulu :
Filipi 1:29 Sebab kepada kamu dikaruniakan bukan saja untuk percaya kepada Kristus, melainkan juga untuk menderita untuk Dia,
Jadi kalau anda tidak memahami apa itu kematian rohani maka akan selalu memiliki opini manusia bisa menyelamatkan dirinya sendiri atas usahanya.
-
coba bro soli pertanyakan hal diatas pada hal dbawah ini
P. Baru: Matius: 27
27:46 Kira-kira jam tiga berserulah Yesus dengan suara nyaring: "Eli, Eli, lama sabakhtani?" Artinya: Allah-Ku, Allah-Ku, mengapa Engkau meninggalkan Aku?
Tuhan Yesus mmberkati
Han
Apa kaitannya dengan komentar saya ?
-
lagi lagi :
coba bro soli pertanyakan hal diatas pada hal dbawah ini
P. Baru: Matius: 27
27:46 Kira-kira jam tiga berserulah Yesus dengan suara nyaring: "Eli, Eli, lama sabakhtani?" Artinya: Allah-Ku, Allah-Ku, mengapa Engkau meninggalkan Aku?
Tuhan Yesus mmberkati
Han
Tuhan Yesus dengan Roh Kudus adalah oknum yang berbeda bro.
Saya berbicara Roh Kudus yang diam didalam diri orang yang sudah selamat,jadi jangan keluar dari jalur diskusi.
-
untuk beberapa hal kemaha kuasaan tidak dapat berjalan bersamaan dengan ke mahatahuan
Tuhan Yesus memberkati
han
Contohnya ?
-
Orang berdosa diibaratkan menderita sakit kanker dan hanya dapat disembuhkan dengan dioperasi di rumah sakit yang berperalatan lengkap. Dengan penebusan Kristus, tiap2 orang mendapat tiket berobat gratis, mendapatkan jalan masuk ke rumah sakit tersebut.
Dan tentunya orang tersebut harus menanggapi dengan berjalan ke rumah sakit tersebut, menyerahkan tiket kemudian dioperasi.
Setelah dioperasi, tentunya orang tersebut harus hidup dengan petunjuk yang diberikan oleh Dokter rumah sakit tersebut.
Bila ia melakukan hal2 tersebut ia akan mendapatkan keselamatan kekal. Tidak ada seorang pun yang dapat merebutnya.
Jadi sekali lagi, tanggapan manusia bukan lah dianggap sepertinya orang berdosa dapat mengobati dirinya sendiri tanpa melibatkan rumah sakit.
Kalau ilustrasi saya adalah orang yang jatuh kedalam jurang yang dalam (dosa) sehingga tangan dan kakinya patah patah sehingga tidak berdaya dan lumpuh total hanya terkulai dibawah jurang.
Ini gambaran orang yang sudah mati rohani yang sudah tidak mampu dan tidak berdaya lagi menyelamatkan dirinya.
Lalu seorang datang mengulurkan talinya kebawah dengan mengatakan peganglah erat erat tali nya agar saya tarik kamu keatas !
Inilah gambaran usaha manusia yang sia sia karena orang tersebut sudah tidak berdaya lagi karena lumpuh total.
Maka datanglah seorang dokter penolong yang turun kedalam jurang lalu menggendongnya keatas serta mengobatinya sampai sembuh.
Dokter penolong inilah gambaran Yesus yang datang mengerjakan semua pekerjaan keselamatan itu karena orang tersebut sudah tidak berdaya sama sekali (mati rohani).
Saya kira ilustrasi ini lebih menggambarkan kebenaran Alkitab bagaimana keselamatan itu adalah merupakan pekerjaan Allah berdasarkan kasih karunia-Nya semata-mata tanpa usaha/jasa manusia yang sudah mati rohaninya itu (lumpuh total).
-
Tuhan Yesus dengan Roh Kudus adalah oknum yang berbeda bro.
Saya berbicara Roh Kudus yang diam didalam diri orang yang sudah selamat,jadi jangan keluar dari jalur diskusi.
jadi ada berapa macam Roh Kudus menurut bro soli ???
Tuhan Yesus memberkti
Han
-
Sudah saya jawab pada post 164 diatas bahwa keselamatan adalah pemberian dan anugerah Allah bukan usaha manusia sehingga bisa gagal lagi.
Silahkan dibantah,karena apa yang sudah diselamatkan oleh Allah tidak mungkin digagalkan oleh manusia sebab kedaulatan Allah jauh lebih besar dari kebebasan manusia yang dicipta.
post 164 adalah post yang tidak menjawab perumpamaan 10 orang gadis...
jadi apanya yang sudah dijawab ...
10 orang gadis mendapat karunia sama
yaitu karunia pelita juga mempunyai peran yang sama dan sama2 diundang dalam pesta perjamuan...
Tidak ada indikasi ada perlakuan yang berbeda dari 5 orang gadis bodoh dan 5 orang bijaksana tersebut.
Yang membedakan adalah tanggapan gadis2 tersebut ada yang membawa pelita dengan minyaknya dan ada yang tidak.
Ini jelas perumpamaan yang menohok langsung pada pemahaman TULIP utamanya once saved always saved :D
-
Ini jelas perumpamaan yang menohok langsung pada pemahaman TULIP utamanya once saved always saved :D
kalo dalam pengertian saya utk aplikasi kalimat yg bold, saya cenderung berpendapat : ONCE saved, --then what??-- to always be saved.
IMO, mati rohani ibarat pelita yg apinya sekarat kehabisan minyak, bukan literally mati roh-nya. Selama sso masih hidup, rohaninya masih terus ada sekalipun dalam kondisi "mati" rohani (ibarat pelita redup tsb) sehingga masih bisa terus mempunyai kesempatan utk berkehidupan rohani selama ybs bernafas ... namun sayang-nya tidak ada satupun manusia yang bisa tau KAPAN dia mati jasmani. Dan tatkala ybs literally mati jasmani, maka literally mati pula-lah kehidupan rohaninya yg sudah sekarat tsb ... tidak mempunyai lagi kesempatan utk "menghidupkan" api pelita yg hampir padam tsb.
Ilustrasi orang yg sekarat didasar jurang adalah orang yg literally jasmani-nya hampir mati --- tidak bisa respond apa apa lagi --- dan apabila di ibaratkan ybs ini adalah orang yg belum diselamatkan (pada state "mati" rohani) --- maka rohani orang tsb redup tapi masih hidup selama jasmaninya hidup.
Tim SAR dan dokter diatas jurang ngeliat kepala orang tsb tidak terpisah dari tubuhnya ... maka segera mereka turun ke jurang dan memberi pertolongan ke si korban. Korban still has the chance to live .... org yg belum "diselamatkan" ini rohaninya masih bisa kembali "hidup" --- dan setelah "diselamatkan" ---> itu ONCE SAVED.
Suppose si korban ini adalah pencinta pendaki gunung dan "mempraktekan" (berpedoman) keyakinan : "ah... toh setiap kali saya jatuh ke jurang, saya TIDAK MUNGKIN akan mati dan PASTI (otomatis) tim SAR akan datang menolong - mereka tidak akan membiarkan saya mati kelaparan didasar jurang" --- maka (imo) orang ini playing games about his life.
Dilain sisi, bisa juga si pendaki ini lebih value his life dia akan selalu lebih berhati-hati (berjaga-jaga) agar jangan sampai jatuh kedalam jurang lagi, karena dia TIDAK pernah bisa TAU apakah dia akan mati atau tidak kalau2 dia sampai jatuh ke jurang lagi, bahkan dia tidak bisa tau krn mungkin saja saat mendaki tiba2 dia mati --- dimana tim SAR -pun sudah tidak bisa menghidupkannya kembali kalau dia mati.
Suppose si pendaki adalah org yg telah "diselamatkan" (OP) - karena rohaninya sudah selalu menerapkan (once saved --- then what ??) perintah "berjaga-jagalah" --- maka sekalipun semisal dia jatuh lagi ke jurang dan bener2 mati jasmani, namun api rohaninya tetap "hidup" ---> alinea ini = ilustrasi gadis yg berjaga-jaga.
Adalah "amat sangat sulit dimengerti" buat saya, sso yg ijo namun berpedoman coklat.
Dan dari yang saya "tangkep" pengertiannya, OSAS seperti-nya demikian :).
salam.
-
Ayat ayat tersebut bukan berbicara bagaimana "setelah" SSO memperoleh iman melainkan bagaimana iman tersebut "diperoleh",jadi jangan dibalik-balik pengertiannya.
Kalau mengkaitkan antara iman dan perbuatan dapat anda baca didalam kitab Yakobus.
Salam Damai.
Tetap saja Bro.....
Ayat2 yang Bro berikan merupakan teguran bagi mereka2 yang berpikir bahwa mereka mendapatkan keselamatan hanya dengan melakukan perbuatan2 saja tanpa melibatkan kasih karunia Allah.
Surat Yakobus justru merupakan tolok ukur iman seseorang, bahwa tidak ada seseorang yang dapat mengatakan dirinya beriman tanpa iman tersebut diungkapkan dalam perbuatan. Berteriak2 bahwa dirinya merupakan pohon yang baik tapi tidak berbuah apapun.
Dan orang baru bisa menanggapinya setelah Allah bekerja lebih dahulu didalam dirinya memberikan "kemauan" itu sebab rohaninya masih dalam keadaan mati.
Fil.2:13 karena Allahlah yang mengerjakan di dalam kamu baik kemauan maupun pekerjaan menurut kerelaan-Nya.
14 Apabila bangsa-bangsa lain yang tidak memiliki hukum Taurat oleh dorongan diri sendiri melakukan apa yang dituntut hukum Taurat, maka, walaupun mereka tidak memiliki hukum Taurat, mereka menjadi hukum Taurat bagi diri mereka sendiri. 15 Sebab dengan itu mereka menunjukkan, bahwa isi hukum Taurat ada tertulis di dalam hati mereka dan suara hati mereka turut bersaksi dan pikiran mereka saling menuduh atau saling membela. (Rom 2:14-15 ITB)
8 Tuhan itu pengasih dan penyayang, panjang sabar dan besar kasih setia-Nya. 9 Tuhan itu baik kepada semua orang, dan penuh rahmat terhadap segala yang dijadikan-Nya. (Psa 145:8-9 ITB)
Bro beranggapan dengan jatuhnya manusia kedalam dosa, maka ia rusak total. Ia hanya berbuat yang jahat saja.
Kenyataannya tidaklah demikian. Mereka masih mempunyai nurani. Itupun semuanya juga berasal dari kasih Allah pula.
Karena itu hanya orang yang menanggapi kasih karunia Allah saja, yang percaya kepadaNya, yang mencapai garis akhir, yang memelihara iman lah yang mendapatkan keselamatan kekal.
GBU
:)
-
Bro beranggapan dengan jatuhnya manusia kedalam dosa, maka ia rusak total. Ia hanya berbuat yang jahat saja.
Kenyataannya tidaklah demikian. Mereka masih mempunyai nurani. Itupun semuanya juga berasal dari kasih Allah pula.
Karena itu hanya orang yang menanggapi kasih karunia Allah saja, yang percaya kepadaNya, yang mencapai garis akhir, yang memelihara iman lah yang mendapatkan keselamatan kekal.
GBU
biasanya ayat ini yg jd senjata :)
Rom 3:10 seperti ada tertulis: "Tidak ada yang benar, seorangpun tidak.
Rom 3:11 Tidak ada seorangpun yang berakal budi, tidak ada seorangpun yang mencari Allah.
Rom 3:12 Semua orang telah menyeleweng, mereka semua tidak berguna, tidak ada yang berbuat baik, seorangpun tidak.
:D
-
(http://i1165.photobucket.com/albums/q592/phooey777/tanggapan.jpg)
ambil gambar dari http://thedextercolin.blogspot.com/2011/08/tetapkan-iman-kita-hanya-pada-kristus.html
Salam Damai.
Ilustrasi mengenai tanggapan manusia. Sekaligus tidak OSAS.
GBU
:)
-
biasanya ayat ini yg jd senjata :)
Rom 3:10 seperti ada tertulis: "Tidak ada yang benar, seorangpun tidak.
Rom 3:11 Tidak ada seorangpun yang berakal budi, tidak ada seorangpun yang mencari Allah.
Rom 3:12 Semua orang telah menyeleweng, mereka semua tidak berguna, tidak ada yang berbuat baik, seorangpun tidak.
:D
Salam Damai.
Kalo bertitik tolak hanya dari ayat tersebut ya persepsi nya seperti itu. :)
GBU
:)
-
jadi ada berapa macam Roh Kudus menurut bro soli ???
Tuhan Yesus memberkti
Han
Hanya satu Oknum Roh Kudus diajarkan di Alkitab saya,nggak tahu kalau di Alkitab anda ?
-
post 164 adalah post yang tidak menjawab perumpamaan 10 orang gadis...
jadi apanya yang sudah dijawab ...
10 orang gadis mendapat karunia sama
yaitu karunia pelita juga mempunyai peran yang sama dan sama2 diundang dalam pesta perjamuan...
Tidak ada indikasi ada perlakuan yang berbeda dari 5 orang gadis bodoh dan 5 orang bijaksana tersebut.
Yang membedakan adalah tanggapan gadis2 tersebut ada yang membawa pelita dengan minyaknya dan ada yang tidak.
Ini jelas perumpamaan yang menohok langsung pada pemahaman TULIP utamanya once saved always saved :D
Pemahaman anda dengan ayat tersebut sudah bertentangan dengan semua ayat OSAS yang begitu banyak sudah saya berikan.
Jadi anda bukan meng-eksegesis melainkan eisegesis yaitu memasukkan opini anda kedalam Alkitab bukan menafsirkannya secara harmonis dengan ayat ayat lainnya.
Ayat ayat Alkitab tidak mungkin bertentangan satu dengan lainnya.
Ayat ayat OSAS tidak satupun bisa anda bantah.
-
Salam Damai.
Tetap saja Bro.....
Ayat2 yang Bro berikan merupakan teguran bagi mereka2 yang berpikir bahwa mereka mendapatkan keselamatan hanya dengan melakukan perbuatan2 saja tanpa melibatkan kasih karunia Allah.
Surat Yakobus justru merupakan tolok ukur iman seseorang, bahwa tidak ada seseorang yang dapat mengatakan dirinya beriman tanpa iman tersebut diungkapkan dalam perbuatan. Berteriak2 bahwa dirinya merupakan pohon yang baik tapi tidak berbuah apapun.
Pemahaman anda terbalik karena yang benar adalah bahwa iman yang sejati harus dibuktikan oleh perbuatannya,sedangkan iman bukan hasil perbuatan manusia melainkan hanya pemberian Allah saja.
Hubungan kausalitas anda sudah terbalik.
Iman jauh lebih penting dari perbuatan karena perbuatan baik hanyalah buah dari iman yang benar.
Bro beranggapan dengan jatuhnya manusia kedalam dosa, maka ia rusak total. Ia hanya berbuat yang jahat saja.
Kenyataannya tidaklah demikian. Mereka masih mempunyai nurani. Itupun semuanya juga berasal dari kasih Allah pula.
Karena itu hanya orang yang menanggapi kasih karunia Allah saja, yang percaya kepadaNya, yang mencapai garis akhir, yang memelihara iman lah yang mendapatkan keselamatan kekal.
GBU
Alkitab mengatakan tidak ada seorang manusiapun yang mencari Allah karena dosa dosa mereka :
Roma 3:10 - 12 seperti ada tertulis: "Tidak ada yang benar, seorang pun tidak. Tidak ada seorang pun yang berakal budi, tidak ada seorang pun yang mencari Allah. Semua orang telah menyeleweng, mereka semua tidak berguna, tidak ada yang berbuat baik, seorang pun tidak.
Hati nurani manusia berdosa sudah menjauh dari Tuhan :
Mat.15:8 Bangsa ini memuliakan Aku dengan bibirnya, padahal hatinya jauh dari pada-Ku.
-
Pemahaman anda terbalik karena yang benar adalah bahwa iman yang sejati harus dibuktikan oleh perbuatannya,sedangkan iman bukan hasil perbuatan manusia melainkan hanya pemberian Allah saja.
Hubungan kausalitas anda sudah terbalik.
Iman jauh lebih penting dari perbuatan karena perbuatan baik hanyalah buah dari iman yang benar.
Alkitab mengatakan tidak ada seorang manusiapun yang mencari Allah karena dosa dosa mereka :
Roma 3:10 - 12 seperti ada tertulis: "Tidak ada yang benar, seorang pun tidak. Tidak ada seorang pun yang berakal budi, tidak ada seorang pun yang mencari Allah. Semua orang telah menyeleweng, mereka semua tidak berguna, tidak ada yang berbuat baik, seorang pun tidak.
Hati nurani manusia berdosa sudah menjauh dari Tuhan :
Mat.15:8 Bangsa ini memuliakan Aku dengan bibirnya, padahal hatinya jauh dari pada-Ku.
Salam Damai.
Kalo secara literal berarti ditujukan kepada Bangsa Yahudi saja ya Bro.
Kan tidak seperti itu maksudnya.
GBU
:)
-
Rom 3:10 seperti ada tertulis: "Tidak ada yang benar, seorangpun tidak.
Rom 3:11 Tidak ada seorangpun yang berakal budi, tidak ada seorangpun yang mencari Allah.
Rom 3:12 Semua orang telah menyeleweng, mereka semua tidak berguna, tidak ada yang berbuat baik, seorangpun tidak.
Salam Damai.
Kalo bertitik tolak hanya dari ayat tersebut ya persepsi nya seperti itu. :)
GBU
:)
Pdhl di ayat itu Paulus sdg kutip Mazmur :
Maz 14:1 Untuk pemimpin biduan. Dari Daud. Orang bebal berkata dalam hatinya: "Tidak ada Allah." Busuk dan jijik perbuatan mereka, tidak ada yang berbuat baik.
Maz 14:2 Tuhan memandang ke bawah dari sorga kepada anak-anak manusia untuk melihat, apakah ada yang berakal budi dan yang mencari Allah.
Maz 14:3 Mereka semua telah menyeleweng, semuanya telah bejat; tidak ada yang berbuat baik, seorangpun tidak.
domain dr ayat2 ini adlah untuk orang bebal (di sebut di ayat 1), bukan semua orang.
trims
-
Kalau ilustrasi saya adalah orang yang jatuh kedalam jurang yang dalam (dosa) sehingga tangan dan kakinya patah patah sehingga tidak berdaya dan lumpuh total hanya terkulai dibawah jurang.
Ini gambaran orang yang sudah mati rohani yang sudah tidak mampu dan tidak berdaya lagi menyelamatkan dirinya.
Lalu seorang datang mengulurkan talinya kebawah dengan mengatakan peganglah erat erat tali nya agar saya tarik kamu keatas !
Inilah gambaran usaha manusia yang sia sia karena orang tersebut sudah tidak berdaya lagi karena lumpuh total.
Maka datanglah seorang dokter penolong yang turun kedalam jurang lalu menggendongnya keatas serta mengobatinya sampai sembuh.
Dokter penolong inilah gambaran Yesus yang datang mengerjakan semua pekerjaan keselamatan itu karena orang tersebut sudah tidak berdaya sama sekali (mati rohani).
Saya kira ilustrasi ini lebih menggambarkan kebenaran Alkitab bagaimana keselamatan itu adalah merupakan pekerjaan Allah berdasarkan kasih karunia-Nya semata-mata tanpa usaha/jasa manusia yang sudah mati rohaninya itu (lumpuh total).
Salam Damai.
Ilustrasi inilah yang saya tunggu2, karena mencerminkan kekurang-selarasan dengan Alkitab.
Karena hanya sebagian saja yang tercakup.
Saya minta ijin evaluasi ya Bro :nod:
CMIIW :nod:
20 Lihat, Aku berdiri di muka pintu dan mengetok; jikalau ada orang yang mendengar suara-Ku dan membukakan pintu, Aku akan masuk mendapatkannya dan Aku makan bersama-sama dengan dia, dan ia bersama-sama dengan Aku. 21 Barangsiapa menang, ia akan Kududukkan bersama-sama dengan Aku di atas takhta-Ku, sebagaimana Akupun telah menang dan duduk bersama-sama dengan Bapa-Ku di atas takhta-Nya. (Rev 3:20-21 ITB)
Ayat ini tidak dapat diterapkan di contoh diatas.
7 Aku telah mengakhiri pertandingan yang baik, aku telah mencapai garis akhir dan aku telah memelihara iman. (2Ti 4:7 ITB)
Contoh diatas, semua pemeliharaan dari dokter. Pasiennya diam saja. Unsur pasien mengakhiri pertandingan dengan baik tidak tergambar.
20 dan oleh Dialah Ia memperdamaikan segala sesuatu dengan diri-Nya, baik yang ada di bumi, maupun yang ada di sorga, sesudah Ia mengadakan pendamaian oleh darah salib Kristus. 21 Juga kamu yang dahulu hidup jauh dari Allah dan yang memusuhi-Nya dalam hati dan pikiran seperti yang nyata dari perbuatanmu yang jahat, 22 sekarang diperdamaikan-Nya, di dalam tubuh jasmani Kristus oleh kematian-Nya, untuk menempatkan kamu kudus dan tak bercela dan tak bercacat di hadapan-Nya. (Col 1:20-22 ITB)
Yang diperdamaikan hanyalah yang dipilih sang dokter, padahal Alkitab menjelaskan bahwa memperdamaikan segala sesuatu baik dibumi maupun disurga.
14 Dan kami telah melihat dan bersaksi, bahwa Bapa telah mengutus Anak-Nya menjadi Juruselamat dunia. 15 Barangsiapa mengaku, bahwa Yesus adalah Anak Allah, Allah tetap berada di dalam dia dan dia di dalam Allah. 16 Kita telah mengenal dan telah percaya akan kasih Allah kepada kita. Allah adalah kasih, dan barangsiapa tetap berada di dalam kasih, ia tetap berada di dalam Allah dan Allah di dalam dia. (1Jo 4:14-16 ITB)
Unsur "barang siapa" tidak tergambar dalam contoh diatas. Kalo lumpuh total maka perkataan "barang siapa" tidak berlaku.
15 Tetapi karunia Allah tidaklah sama dengan pelanggaran Adam. Sebab, jika karena pelanggaran satu orang semua orang telah jatuh di dalam kuasa maut, jauh lebih besar lagi kasih karunia Allah dan karunia-Nya, yang dilimpahkan-Nya atas semua orang karena satu orang, yaitu Yesus Kristus. (Rom 5:15 ITB)
Pelanggaran seseorang menyebabkan semua jatuh, demikian pula pertolongan juga berlaku untuk semua orang. Tidak tergambar dalam contoh, hanya yang dipilih dokter saja yang diselamatkan. Bertentangan dengan Alkitab.
33 Semuanya itu Kukatakan kepadamu, supaya kamu beroleh damai sejahtera dalam Aku. Dalam dunia kamu menderita penganiayaan, tetapi kuatkanlah hatimu, Aku telah mengalahkan dunia." (Joh 16:27-33 ITB)
Unsur mengalahkan dunia, tidak tergambar. Yang dikalahkan hanya sebagian saja
9 Dan apa yang telah kamu pelajari dan apa yang telah kamu terima, dan apa yang telah kamu dengar dan apa yang telah kamu lihat padaku, lakukanlah itu. Maka Allah sumber damai sejahtera akan menyertai kamu. (Phi 4:9 ITB)
Bagaimana melakukan karena lumpuh total.
9 dan berada dalam Dia bukan dengan kebenaranku sendiri karena mentaati hukum Taurat, melainkan dengan kebenaran karena kepercayaan kepada Kristus, yaitu kebenaran yang Allah anugerahkan berdasarkan kepercayaan. (Phi 3:9 ITB)
Bagaimana dapat "percaya", karena tidak berbuat apa2 sudah dikerjakan seluruhnya oleh sang Dokter.
bersambung....
-
Salam Damai.
Kalo bertitik tolak hanya dari ayat tersebut ya persepsi nya seperti itu. :)
GBU
:)
Pdhl di ayat itu Paulus sdg kutip Mazmur :
Maz 14:1 Untuk pemimpin biduan. Dari Daud. Orang bebal berkata dalam hatinya: "Tidak ada Allah." Busuk dan jijik perbuatan mereka, tidak ada yang berbuat baik.
Maz 14:2 Tuhan memandang ke bawah dari sorga kepada anak-anak manusia untuk melihat, apakah ada yang berakal budi dan yang mencari Allah.
Maz 14:3 Mereka semua telah menyeleweng, semuanya telah bejat; tidak ada yang berbuat baik, seorangpun tidak.
domain dr ayat2 ini adlah untuk orang bebal (di sebut di ayat 1), bukan semua orang.
trims
Salam Damai.
Thanks pencerahannya Brother..... (http://www.cute-factor.com/images/smilies/onion/088.gif)
Perjanjian Baru terselubung dalam Perjanjian Lama, sedangkan Perjanjian Lama tersingkap dalam Perjanjian Baru :afro:
GBU
:)
-
dia ngga akan nyambung..
-
Saya gambarkan kembali ilustrasi yang sering dijelaskan diberbagai forum2 sbb :
Orang berdosa diibaratkan menderita sakit kanker dan hanya dapat disembuhkan dengan dioperasi di rumah sakit yang berperalatan lengkap. Dengan penebusan Kristus, tiap2 orang mendapat tiket berobat gratis, mendapatkan jalan masuk ke rumah sakit tersebut.
Dan tentunya orang tersebut harus menanggapi dengan berjalan ke rumah sakit tersebut, menyerahkan tiket kemudian dioperasi.
Setelah dioperasi, tentunya orang tersebut harus hidup dengan petunjuk yang diberikan oleh Dokter rumah sakit tersebut.
Bila ia melakukan hal2 tersebut ia akan mendapatkan keselamatan kekal. Tidak ada seorang pun yang dapat merebutnya.
Jadi sekali lagi, tanggapan manusia bukan lah dianggap sepertinya orang berdosa dapat mengobati dirinya sendiri tanpa melibatkan rumah sakit.
Salam Damai.
Perbandingannya :
CMIIW :nod:
20 Lihat, Aku berdiri di muka pintu dan mengetok; jikalau ada orang yang mendengar suara-Ku dan membukakan pintu, Aku akan masuk mendapatkannya dan Aku makan bersama-sama dengan dia, dan ia bersama-sama dengan Aku. 21 Barangsiapa menang, ia akan Kududukkan bersama-sama dengan Aku di atas takhta-Ku, sebagaimana Akupun telah menang dan duduk bersama-sama dengan Bapa-Ku di atas takhta-Nya. (Rev 3:20-21 ITB)
Ayat ini dapat diterapkan di contoh diatas, mengetuk hati orang sakit kanker tersebut untuk datang ke rumah sakit
7 Aku telah mengakhiri pertandingan yang baik, aku telah mencapai garis akhir dan aku telah memelihara iman. (2Ti 4:7 ITB)
Contoh diatas, ada faktor tanggapan manusia berupa minum obat berkala, menjaga kesehatan dst.
20 dan oleh Dialah Ia memperdamaikan segala sesuatu dengan diri-Nya, baik yang ada di bumi, maupun yang ada di sorga, sesudah Ia mengadakan pendamaian oleh darah salib Kristus. 21 Juga kamu yang dahulu hidup jauh dari Allah dan yang memusuhi-Nya dalam hati dan pikiran seperti yang nyata dari perbuatanmu yang jahat, 22 sekarang diperdamaikan-Nya, di dalam tubuh jasmani Kristus oleh kematian-Nya, untuk menempatkan kamu kudus dan tak bercela dan tak bercacat di hadapan-Nya. (Col 1:20-22 ITB)
Yang diperdamaikan semua orang berupa rumah sakit dan tiket berobat untuk semua orang dan berlaku bagi yang percaya dan melakukan ketentuan berobat.
14 Dan kami telah melihat dan bersaksi, bahwa Bapa telah mengutus Anak-Nya menjadi Juruselamat dunia. 15 Barangsiapa mengaku, bahwa Yesus adalah Anak Allah, Allah tetap berada di dalam dia dan dia di dalam Allah. 16 Kita telah mengenal dan telah percaya akan kasih Allah kepada kita. Allah adalah kasih, dan barangsiapa tetap berada di dalam kasih, ia tetap berada di dalam Allah dan Allah di dalam dia. (1Jo 4:14-16 ITB)
Unsur "barang siapa" berlaku. Barang siapa percaya dan datang berobat serta patuh aturan berobat maka ia sembuh.
15 Tetapi karunia Allah tidaklah sama dengan pelanggaran Adam. Sebab, jika karena pelanggaran satu orang semua orang telah jatuh di dalam kuasa maut, jauh lebih besar lagi kasih karunia Allah dan karunia-Nya, yang dilimpahkan-Nya atas semua orang karena satu orang, yaitu Yesus Kristus. (Rom 5:15 ITB)
Pelanggaran seseorang menyebabkan semua jatuh, demikian pula pertolongan juga berlaku untuk semua orang. Tergambar dengan pemberian tiket berobat yang tidak pilih2.
33 Semuanya itu Kukatakan kepadamu, supaya kamu beroleh damai sejahtera dalam Aku. Dalam dunia kamu menderita penganiayaan, tetapi kuatkanlah hatimu, Aku telah mengalahkan dunia." (Joh 16:27-33 ITB)
Unsur mengalahkan dunia tergambar. Siapa saja yang percaya dan datang ke rumah sakit
9 Dan apa yang telah kamu pelajari dan apa yang telah kamu terima, dan apa yang telah kamu dengar dan apa yang telah kamu lihat padaku, lakukanlah itu. Maka Allah sumber damai sejahtera akan menyertai kamu. (Phi 4:9 ITB)
Unsur "melakukan" tercermin dengan datang kerumah sakit, minum obat dll.
9 dan berada dalam Dia bukan dengan kebenaranku sendiri karena mentaati hukum Taurat, melainkan dengan kebenaran karena kepercayaan kepada Kristus, yaitu kebenaran yang Allah anugerahkan berdasarkan kepercayaan. (Phi 3:9 ITB)
Unsur "percaya" nampak dengan datangnya orang percaya kerumah sakit, tentunya dimulai dari Anugerah Allah berupa tiket berobat gratis dll.
bersambung....
-
Saya gambarkan kembali ilustrasi yang sering dijelaskan diberbagai forum2 sbb :
Orang berdosa diibaratkan menderita sakit kanker dan hanya dapat disembuhkan dengan dioperasi di rumah sakit yang berperalatan lengkap. Dengan penebusan Kristus, tiap2 orang mendapat tiket berobat gratis, mendapatkan jalan masuk ke rumah sakit tersebut.
Dan tentunya orang tersebut harus menanggapi dengan berjalan ke rumah sakit tersebut, menyerahkan tiket kemudian dioperasi.
Setelah dioperasi, tentunya orang tersebut harus hidup dengan petunjuk yang diberikan oleh Dokter rumah sakit tersebut.
Bila ia melakukan hal2 tersebut ia akan mendapatkan keselamatan kekal. Tidak ada seorang pun yang dapat merebutnya.
Jadi sekali lagi, tanggapan manusia bukan lah dianggap sepertinya orang berdosa dapat mengobati dirinya sendiri tanpa melibatkan rumah sakit.
Salam Damai.
Perbandingannya (from Bro SolideoGloria) :
CMIIW :nod:
Roma 11:6 Tetapi jika hal itu terjadi karena kasih karunia, maka bukan lagi karena perbuatan, sebab jika tidak demikian, maka kasih karunia itu bukan lagi kasih karunia.
Roma 9:11 Sebab waktu anak-anak itu belum dilahirkan dan belum melakukan yang baik atau yang jahat, -- supaya rencana Allah tentang pemilihan-Nya diteguhkan, bukan berdasarkan perbuatan, tetapi berdasarkan panggilan-Nya
Si pasien tidak sembuh atas perbuatannya sendiri. Tiket, rumah sakit, dokter yang mengoperasi, obat2an semua berasal dari Allah.
Roma 4:6 Seperti juga Daud menyebut berbahagia orang yang dibenarkan Allah bukan berdasarkan perbuatannya
Siapa tidak bahagia, tiket gratis, obat2an gratis, biaya gratis.....cukup percaya kepada Allah saja.
Titus 3:5 pada waktu itu Dia telah menyelamatkan kita, bukan karena perbuatan baik yang telah kita lakukan, tetapi karena rahmat-Nya oleh permandian kelahiran kembali dan oleh pembaharuan yang dikerjakan oleh Roh Kudus.
Jelas....yang mengoperasi si Dokter, yang punya rumah sakit sang Dokter, yang pny obat2an sang dokter. Perbuatan penyembuhan yang utama adalah operasi yang dilakukan Allah.
Ef.2:8,9 Sebab karena kasih karunia kamu diselamatkan oleh iman; itu bukan hasil usahamu, tetapi pemberian Allah,itu bukan hasil pekerjaanmu: jangan ada orang yang memegahkan diri.
Bagaimana berani bermegah diri, karena yang melakukan operasi adalah Allah. Pasien cukup percaya, melakukan ketentuan pengobatan dst.
1 Yoh.4:10 Inilah kasih itu: Bukan kita yang telah mengasihi Allah, tetapi Allah yang telah mengasihi kita dan yang telah mengutus Anak-Nya sebagai pendamaian bagi dosa-dosa kita
Jelassss, berupa tiket gratis...rumah sakit gratis....obat2an gratissss..... Itu bukti Allah mengasihi kita.
1 Pet.1:4,5 untuk menerima suatu bagian yang tidak dapat binasa, yang tidak dapat cemar dan yang tidak dapat layu, yang tersimpan di sorga bagi kamu.Yaitu kamu, yang dipelihara dalam kekuatan Allah karena imanmu sementara kamu menantikan keselamatan yang telah tersedia untuk dinyatakan pada zaman akhir.
Selama kita percaya, kita datang kerumah sakit, dioperasi dan berobat...diri kita selalu dipelihara Allah.
Fil.1:6 Akan hal ini aku yakin sepenuhnya, yaitu Ia, yang memulai pekerjaan yang baik di antara kamu, akan meneruskannya sampai pada akhirnya pada hari Kristus Yesus
Jelas....Allah memulai dengan memberi tiket gratis, Ia melanjutkan dengan operasi gratis, obat gratis dll.
Domba-domba-Ku mendengarkan suara-Ku dan Aku mengenal mereka dan mereka mengikut Aku, dan Aku memberikan hidup yang kekal kepada mereka dan mereka pasti tidak akan binasa sampai selama-lamanya dan seorangpun tidak akan merebut mereka dari tangan-Ku. Bapa-Ku, yang memberikan mereka kepada-Ku, lebih besar dari pada siapapun, dan seorangpun tidak dapat merebut mereka dari tangan Bapa.Aku dan Bapa adalah satu” (Yohanes 10:27-30).
Pasien yang percaya, menggunakan tiket berobat, dioperasi, minum obat.....pasti sembuh. Tidak mungkin tidak sembuh. Tetapi kalo tidak minum obat, tidak dioperasi ..... ya tetap tidak sembuh.
Sementara ini dulu.
GBU
:)
-
Salam Damai.
Perbandingannya (from Bro SolideoGloria) :
CMIIW :nod:
Roma 11:6 Tetapi jika hal itu terjadi karena kasih karunia, maka bukan lagi karena perbuatan, sebab jika tidak demikian, maka kasih karunia itu bukan lagi kasih karunia.
Roma 9:11 Sebab waktu anak-anak itu belum dilahirkan dan belum melakukan yang baik atau yang jahat, -- supaya rencana Allah tentang pemilihan-Nya diteguhkan, bukan berdasarkan perbuatan, tetapi berdasarkan panggilan-Nya
Si pasien tidak sembuh atas perbuatannya sendiri. Tiket, rumah sakit, dokter yang mengoperasi, obat2an semua berasal dari Allah.
Semua yang ada didunia ini hanya milik Allah dan semua yang mendapat berkat hanya dari Allah.
Kalau dari dukun itu satanisme namanya.
Roma 4:6 Seperti juga Daud menyebut berbahagia orang yang dibenarkan Allah bukan berdasarkan perbuatannya
Siapa tidak bahagia, tiket gratis, obat2an gratis, biaya gratis.....cukup percaya kepada Allah saja.
Maka mengucap syukurlah dalam segala hal karena Allah senantiasa memelihara anak anak-Nya.
I Korintus 1:4 Aku senantiasa mengucap syukur kepada Allahku karena kamu atas kasih karunia Allah yang dianugerahkan-Nya kepada kamu dalam Kristus Yesus.
Titus 3:5 pada waktu itu Dia telah menyelamatkan kita, bukan karena perbuatan baik yang telah kita lakukan, tetapi karena rahmat-Nya oleh permandian kelahiran kembali dan oleh pembaharuan yang dikerjakan oleh Roh Kudus.
Jelas....yang mengoperasi si Dokter, yang punya rumah sakit sang Dokter, yang pny obat2an sang dokter. Perbuatan penyembuhan yang utama adalah operasi yang dilakukan Allah.
Memang keselamatan hanyalah dari Allah datangnya bukan inisiatif manusia.
Yunus 2:9 Tetapi aku, dengan ucapan syukur akan kupersembahkan korban kepada-Mu; apa yang kunazarkan akan kubayar. Keselamatan adalah dari Tuhan!
Ef.2:8,9 Sebab karena kasih karunia kamu diselamatkan oleh iman; itu bukan hasil usahamu, tetapi pemberian Allah,itu bukan hasil pekerjaanmu: jangan ada orang yang memegahkan diri.
Bagaimana berani bermegah diri, karena yang melakukan operasi adalah Allah. Pasien cukup percaya, melakukan ketentuan pengobatan dst.
Karena Allahlah yang bekerja bagi keselamatan manusia sedangkan manusia bertanggungjawab atas apa yang sudah diterimanya.
1 Yoh.4:10 Inilah kasih itu: Bukan kita yang telah mengasihi Allah, tetapi Allah yang telah mengasihi kita dan yang telah mengutus Anak-Nya sebagai pendamaian bagi dosa-dosa kita
Jelassss, berupa tiket gratis...rumah sakit gratis....obat2an gratissss..... Itu bukti Allah mengasihi kita.
Memang obatnya adalah darah Kristus yang gratis tetapi tidak murah
1 Pet.1:4,5 untuk menerima suatu bagian yang tidak dapat binasa, yang tidak dapat cemar dan yang tidak dapat layu, yang tersimpan di sorga bagi kamu.Yaitu kamu, yang dipelihara dalam kekuatan Allah karena imanmu sementara kamu menantikan keselamatan yang telah tersedia untuk dinyatakan pada zaman akhir.
Selama kita percaya, kita datang kerumah sakit, dioperasi dan berobat...diri kita selalu dipelihara Allah.
Memang demikianlah pemeliharaan Allah atas anak anak-Nya menurut ajaran Alkitab.
1 Pet. 1:5 Yaitu kamu, yang dipelihara dalam kekuatan Allah karena imanmu sementara kamu menantikan keselamatan yang telah tersedia untuk dinyatakan pada zaman akhir
Fil.1:6 Akan hal ini aku yakin sepenuhnya, yaitu Ia, yang memulai pekerjaan yang baik di antara kamu, akan meneruskannya sampai pada akhirnya pada hari Kristus Yesus
Jelas....Allah memulai dengan memberi tiket gratis, Ia melanjutkan dengan operasi gratis, obat gratis dll.
Roma 8:28 Kita tahu sekarang, bahwa Allah turut bekerja dalam segala sesuatu untuk mendatangkan kebaikan bagi mereka yang mengasihi Dia, yaitu bagi mereka yang terpanggil sesuai dengan rencana Allah
Domba-domba-Ku mendengarkan suara-Ku dan Aku mengenal mereka dan mereka mengikut Aku, dan Aku memberikan hidup yang kekal kepada mereka dan mereka pasti tidak akan binasa sampai selama-lamanya dan seorangpun tidak akan merebut mereka dari tangan-Ku. Bapa-Ku, yang memberikan mereka kepada-Ku, lebih besar dari pada siapapun, dan seorangpun tidak dapat merebut mereka dari tangan Bapa.Aku dan Bapa adalah satu” (Yohanes 10:27-30).
Pasien yang percaya, menggunakan tiket berobat, dioperasi, minum obat.....pasti sembuh. Tidak mungkin tidak sembuh. Tetapi kalo tidak minum obat, tidak dioperasi ..... ya tetap tidak sembuh.
Sementara ini dulu.
GBU
Kalau Tuhan yang menyembuhkan pasti tuntas tidak separoh separoh melainkan sembuh total atas dosa dosanya.
-
Saya gambarkan kembali ilustrasi yang sering dijelaskan diberbagai forum2 sbb :
Orang berdosa diibaratkan menderita sakit kanker dan hanya dapat disembuhkan dengan dioperasi di rumah sakit yang berperalatan lengkap. Dengan penebusan Kristus, tiap2 orang mendapat tiket berobat gratis, mendapatkan jalan masuk ke rumah sakit tersebut.
Dan tentunya orang tersebut harus menanggapi dengan berjalan ke rumah sakit tersebut, menyerahkan tiket kemudian dioperasi.
Setelah dioperasi, tentunya orang tersebut harus hidup dengan petunjuk yang diberikan oleh Dokter rumah sakit tersebut.
Bila ia melakukan hal2 tersebut ia akan mendapatkan keselamatan kekal. Tidak ada seorang pun yang dapat merebutnya.
Jadi sekali lagi, tanggapan manusia bukan lah dianggap sepertinya orang berdosa dapat mengobati dirinya sendiri tanpa melibatkan rumah sakit.
Kalau Tuhan yang menyembuhkan pasti tuntas tidak separoh separoh melainkan sembuh total atas dosa dosanya.
4 Sebab mereka yang pernah diterangi hatinya, yang pernah mengecap karunia sorgawi, dan yang pernah mendapat bagian dalam Roh Kudus, 5 dan yang mengecap firman yang baik dari Allah dan karunia-karunia dunia yang akan datang, 6 namun yang murtad lagi, tidak mungkin dibaharui sekali lagi sedemikian, hingga mereka bertobat, sebab mereka menyalibkan lagi Anak Allah bagi diri mereka dan menghina-Nya di muka umum. (Heb 6:4-6 ITB)
Salam Damai.
Dari yang saya baca diatas.....Bro tidak ada keberatan dengan ilustrasi orang sakit yang telah saya berikan.
Keberatan hanya statement yang bold biru diatas.
Nah dalam hal ini bertentangan dengan Ibrani. Sang pasien yang sudah dioperasi tetapi ia tidak mengikuti ketentuan berobat, malah memiliki pola hidup yang tidak baik sehingga kanker timbul kembali.
Silahkan dipertimbangkan dahulu. :nod:
Cat : Saya melihat keberatan Bro hanya untuk ayat bold biru dan telah saya jawab.
Untuk ilustrasi yang Bro berikan...saya masih keberatan karena bertentangan dengan Alkitab. :nod:
GBU
:)
-
Salam Damai.
Dari yang saya baca diatas.....Bro tidak ada keberatan dengan ilustrasi orang sakit yang telah saya berikan.
Keberatan hanya statement yang bold biru diatas.
Manusia yang belum percaya memang ibarat orang yang mati kerohaniannya sehingga memerlukan Tabib Agung yaitu Yesus Kristus.
Kalau Kesembuhan sakit penyakit secara mujizat sekarang banyak yang palsu karena bisa kambuh kembali berbeda dengana kesembuhan oleh Yesus yang tuntas.
Nah dalam hal ini bertentangan dengan Ibrani. Sang pasien yang sudah dioperasi tetapi ia tidak mengikuti ketentuan berobat, malah memiliki pola hidup yang tidak baik sehingga kanker timbul kembali.
Silahkan dipertimbangkan dahulu. :nod:
Orang percaya juga masih bisa jatuh kedalam dosa tetapi keselamatan-nya tidak pernah hilang karena keselamatan adalah pekerjaan Allah bukan manusia.
Kalau orang percaya mati karena penyakit kanker sih banyak tetapi tidak berarti keselamatannya hilang.
Cat : Saya melihat keberatan Bro hanya untuk ayat bold biru dan telah saya jawab.
Untuk ilustrasi yang Bro berikan...saya masih keberatan karena bertentangan dengan Alkitab. :nod:
GBU
Sudah pula saya buktikan bahwa opini bro mengenai keselamatan itu tidak alkitabiah,karena pekerjaan Tuhan tidak mungkin gagal dan tidak ada rencana-Nya yang gagal:
Ayub 42:2 "Aku tahu, bahwa Engkau sanggup melakukan segala sesuatu, dan tidak ada rencana-Mu yang gagal.
Kecuali kalau anda menganggap keselamatan itu adalah hasil uasaha manusia bro.
-
Manusia yang belum percaya memang ibarat orang yang mati kerohaniannya sehingga memerlukan Tabib Agung yaitu Yesus Kristus.
Kalau Kesembuhan sakit penyakit secara mujizat sekarang banyak yang palsu karena bisa kambuh kembali berbeda dengana kesembuhan oleh Yesus yang tuntas.
Orang percaya juga masih bisa jatuh kedalam dosa tetapi keselamatan-nya tidak pernah hilang karena keselamatan adalah pekerjaan Allah bukan manusia.
Kalau orang percaya mati karena penyakit kanker sih banyak tetapi tidak berarti keselamatannya hilang.
Sudah pula saya buktikan bahwa opini bro mengenai keselamatan itu tidak alkitabiah,karena pekerjaan Tuhan tidak mungkin gagal dan tidak ada rencana-Nya yang gagal:
Ayub 42:2 "Aku tahu, bahwa Engkau sanggup melakukan segala sesuatu, dan tidak ada rencana-Mu yang gagal.
Kecuali kalau anda menganggap keselamatan itu adalah hasil uasaha manusia bro.
4 Sebab mereka yang pernah diterangi hatinya, yang pernah mengecap karunia sorgawi, dan yang pernah mendapat bagian dalam Roh Kudus, 5 dan yang mengecap firman yang baik dari Allah dan karunia-karunia dunia yang akan datang, 6 namun yang murtad lagi, tidak mungkin dibaharui sekali lagi sedemikian, hingga mereka bertobat, sebab mereka menyalibkan lagi Anak Allah bagi diri mereka dan menghina-Nya di muka umum. (Heb 6:4-6 ITB)
Salam Damai
Karena Bro hanya meninjau secara parsial maka mendapatkan kesimpulan yang kurang tepat.
Silahkan di compare dengan ayat dari kitab Ibrani diatas .
Sekali lagi saya tekankan bahwa keselamatan adalah berasal dari Anugerah Allah dan berkait dengan tanggapan manusia.
Tidak pernah pekerjaan manusia dapat menyelamatkan dirinya. Contoh sudah jelas, yang mengoperasi adalah Dokter. Tetapi kalo sang pasien tidak datang memanfaatkan tiket gratis yang telah diberikan, ia tidak selamat.
Tidak mungkin si pasien mengoperasi dirinya sendiri. :nod:
GBU
:)
-
Salam Damai.
Ilustrasi inilah yang saya tunggu2, karena mencerminkan kekurang-selarasan dengan Alkitab.
Karena hanya sebagian saja yang tercakup.
Saya minta ijin evaluasi ya Bro :nod:
CMIIW :nod:
20 Lihat, Aku berdiri di muka pintu dan mengetok; jikalau ada orang yang mendengar suara-Ku dan membukakan pintu, Aku akan masuk mendapatkannya dan Aku makan bersama-sama dengan dia, dan ia bersama-sama dengan Aku. 21 Barangsiapa menang, ia akan Kududukkan bersama-sama dengan Aku di atas takhta-Ku, sebagaimana Akupun telah menang dan duduk bersama-sama dengan Bapa-Ku di atas takhta-Nya. (Rev 3:20-21 ITB)
Ayat ini tidak dapat diterapkan di contoh diatas.
7 Aku telah mengakhiri pertandingan yang baik, aku telah mencapai garis akhir dan aku telah memelihara iman. (2Ti 4:7 ITB)
Contoh diatas, semua pemeliharaan dari dokter. Pasiennya diam saja. Unsur pasien mengakhiri pertandingan dengan baik tidak tergambar.
20 dan oleh Dialah Ia memperdamaikan segala sesuatu dengan diri-Nya, baik yang ada di bumi, maupun yang ada di sorga, sesudah Ia mengadakan pendamaian oleh darah salib Kristus. 21 Juga kamu yang dahulu hidup jauh dari Allah dan yang memusuhi-Nya dalam hati dan pikiran seperti yang nyata dari perbuatanmu yang jahat, 22 sekarang diperdamaikan-Nya, di dalam tubuh jasmani Kristus oleh kematian-Nya, untuk menempatkan kamu kudus dan tak bercela dan tak bercacat di hadapan-Nya. (Col 1:20-22 ITB)
Yang diperdamaikan hanyalah yang dipilih sang dokter, padahal Alkitab menjelaskan bahwa memperdamaikan segala sesuatu baik dibumi maupun disurga.
14 Dan kami telah melihat dan bersaksi, bahwa Bapa telah mengutus Anak-Nya menjadi Juruselamat dunia. 15 Barangsiapa mengaku, bahwa Yesus adalah Anak Allah, Allah tetap berada di dalam dia dan dia di dalam Allah. 16 Kita telah mengenal dan telah percaya akan kasih Allah kepada kita. Allah adalah kasih, dan barangsiapa tetap berada di dalam kasih, ia tetap berada di dalam Allah dan Allah di dalam dia. (1Jo 4:14-16 ITB)
Unsur "barang siapa" tidak tergambar dalam contoh diatas. Kalo lumpuh total maka perkataan "barang siapa" tidak berlaku.
15 Tetapi karunia Allah tidaklah sama dengan pelanggaran Adam. Sebab, jika karena pelanggaran satu orang semua orang telah jatuh di dalam kuasa maut, jauh lebih besar lagi kasih karunia Allah dan karunia-Nya, yang dilimpahkan-Nya atas semua orang karena satu orang, yaitu Yesus Kristus. (Rom 5:15 ITB)
Pelanggaran seseorang menyebabkan semua jatuh, demikian pula pertolongan juga berlaku untuk semua orang. Tidak tergambar dalam contoh, hanya yang dipilih dokter saja yang diselamatkan. Bertentangan dengan Alkitab.
33 Semuanya itu Kukatakan kepadamu, supaya kamu beroleh damai sejahtera dalam Aku. Dalam dunia kamu menderita penganiayaan, tetapi kuatkanlah hatimu, Aku telah mengalahkan dunia." (Joh 16:27-33 ITB)
Unsur mengalahkan dunia, tidak tergambar. Yang dikalahkan hanya sebagian saja
9 Dan apa yang telah kamu pelajari dan apa yang telah kamu terima, dan apa yang telah kamu dengar dan apa yang telah kamu lihat padaku, lakukanlah itu. Maka Allah sumber damai sejahtera akan menyertai kamu. (Phi 4:9 ITB)
Bagaimana melakukan karena lumpuh total.
9 dan berada dalam Dia bukan dengan kebenaranku sendiri karena mentaati hukum Taurat, melainkan dengan kebenaran karena kepercayaan kepada Kristus, yaitu kebenaran yang Allah anugerahkan berdasarkan kepercayaan. (Phi 3:9 ITB)
Bagaimana dapat "percaya", karena tidak berbuat apa2 sudah dikerjakan seluruhnya oleh sang Dokter.
bersambung....
Kalau ilustrasi saya adalah orang yang jatuh kedalam jurang yang dalam (dosa) sehingga tangan dan kakinya patah patah sehingga tidak berdaya dan lumpuh total hanya terkulai dibawah jurang.
Ini gambaran orang yang sudah mati rohani yang sudah tidak mampu dan tidak berdaya lagi menyelamatkan dirinya.
Lalu seorang datang mengulurkan talinya kebawah dengan mengatakan peganglah erat erat tali nya agar saya tarik kamu keatas !
Inilah gambaran usaha manusia yang sia sia karena orang tersebut sudah tidak berdaya lagi karena lumpuh total.
Maka datanglah seorang dokter penolong yang turun kedalam jurang lalu menggendongnya keatas serta mengobatinya sampai sembuh.
Dokter penolong inilah gambaran Yesus yang datang mengerjakan semua pekerjaan keselamatan itu karena orang tersebut sudah tidak berdaya sama sekali (mati rohani).
Saya kira ilustrasi ini lebih menggambarkan kebenaran Alkitab bagaimana keselamatan itu adalah merupakan pekerjaan Allah berdasarkan kasih karunia-Nya semata-mata tanpa usaha/jasa manusia yang sudah mati rohaninya itu (lumpuh total).
Salam Damai.
Konsep pilihan yang Bro gambarkan.....setelah dipaparkan dengan ayat2 Alkitab seperti diatas...banyak memiliki kontradiksi.
IMHO sebaiknya jangan dipaksakan.
GBU
:)
-
4 Sebab mereka yang pernah diterangi hatinya, yang pernah mengecap karunia sorgawi, dan yang pernah mendapat bagian dalam Roh Kudus, 5 dan yang mengecap firman yang baik dari Allah dan karunia-karunia dunia yang akan datang, 6 namun yang murtad lagi, tidak mungkin dibaharui sekali lagi sedemikian, hingga mereka bertobat, sebab mereka menyalibkan lagi Anak Allah bagi diri mereka dan menghina-Nya di muka umum. (Heb 6:4-6 ITB)
Salam Damai
Karena Bro hanya meninjau secara parsial maka mendapatkan kesimpulan yang kurang tepat.
Silahkan di compare dengan ayat dari kitab Ibrani diatas .
Sekali lagi saya tekankan bahwa keselamatan adalah berasal dari Anugerah Allah dan berkait dengan tanggapan manusia.
Tidak pernah pekerjaan manusia dapat menyelamatkan dirinya. Contoh sudah jelas, yang mengoperasi adalah Dokter. Tetapi kalo sang pasien tidak datang memanfaatkan tiket gratis yang telah diberikan, ia tidak selamat.
Tidak mungkin si pasien mengoperasi dirinya sendiri. :nod:
GBU
:)
Ayat yang anda kutip diatas merupakan gaya bahasa "if clause" atau "andaikata" yang berarti karena tidak mungkin Yesus disalibkan dua kali demikian juga manusia tidak mungkin murtad sehingga harus diselamatkan melalui penyaliban Yesus kedua kalinya.
Anda tidak mengutip satu perikop secara lengkap karena ayat 7,8,9 menafikan bahwa keselamatan itu bisa hilang lagi.
Terbukti andalah yang memahami Alkitab secara parsial.
-
Salam Damai.
Konsep pilihan yang Bro gambarkan.....setelah dipaparkan dengan ayat2 Alkitab seperti diatas...banyak memiliki kontradiksi.
IMHO sebaiknya jangan dipaksakan.
GBU
:)
Ayat ayat yang mendukung pilihan dan ketetatan Allah atas keselamatan berjibun jumlahnya antara lain :
1. Mazmur 105:43 Dituntun-Nya umat-Nya keluar dengan kegirangan dan orang-orang pilihan-Nya dengan sorak-sorai.
2. Yesaya 42:1 Lihat, itu hamba-Ku yang Kupegang, orang pilihan-Ku, yang kepadanya Aku berkenan. Aku telah menaruh Roh-Ku ke atasnya, supaya ia menyatakan hukum kepada bangsa-bangsa.
3. Matius 24:22 Dan sekiranya waktunya tidak dipersingkat, maka dari segala yang hidup tidak akan ada yang selamat; akan tetapi oleh karena orang-orang pilihan waktu itu akan dipersingkat.
4. Matius 4:24 Sebab Mesias-mesias palsu dan nabi-nabi palsu akan muncul dan mereka akan mengadakan tanda-tanda yang dahsyat dan mujizat-mujizat, sehingga sekiranya mungkin, mereka menyesatkan orang-orang pilihan juga.
5. Matius 24:31 Dan Ia akan menyuruh keluar malaikat-malaikat-Nya dengan meniup sangkakala yang dahsyat bunyinya dan mereka akan mengumpulkan orang-orang pilihan-Nya dari keempat penjuru bumi, dari ujung langit yang satu ke ujung langit yang lain.
6. Matius 22:14 Sebab banyak yang dipanggil, tetapi sedikit yang dipilih."
7. Markus 13:20 Dan sekiranya Tuhan tidak mempersingkat waktunya, maka dari segala yang hidup tidak akan ada yang selamat; akan tetapi oleh karena orang-orang pilihan yang telah dipilih-Nya, Tuhan mempersingkat waktunya.
8. Markus 13:22 Sebab Mesias-mesias palsu dan nabi-nabi palsu akan muncul dan mereka akan mengadakan tanda-tanda dan mujizat-mujizat dengan maksud, sekiranya mungkin, menyesatkan orang-orang pilihan.
9. Markus 13:27 Dan pada waktu itu pun Ia akan menyuruh keluar malaikat-malaikat-Nya dan akan mengumpulkan orang-orang pilihan-Nya dari keempat penjuru bumi, dari ujung bumi sampai ke ujung langit.
10. Lukas 18:7 Tidakkah Allah akan membenarkan orang-orang pilihan-Nya yang siang malam berseru kepada-Nya? Dan adakah Ia mengulur-ulur waktu sebelum menolong mereka.
11. Roma 8:33 Siapakah yang akan menggugat orang-orang pilihan Allah? Allah, yang membenarkan mereka? Siapakah yang akan menghukum mereka.
12. Roma 16:13 Salam kepada Rufus, orang pilihan dalam Tuhan, dan salam kepada ibunya, yang bagiku adalah juga ibu.
13. Roma 8:29 Sebab semua orang yang dipilih-Nya dari semula, mereka juga ditentukan-Nya dari semula untuk menjadi serupa dengan gambaran Anak-Nya, supaya Ia, Anak-Nya itu, menjadi yang sulung di antara banyak saudara.
14. Roma 11:7 Jadi bagaimana? Israel tidak memperoleh apa yang dikejarnya, tetapi orang-orang yang terpilih telah memperolehnya. Dan orang-orang yang lain telah tegar hatinya.
15. Roma 9:11 - 16 Sebab waktu anak-anak itu belum dilahirkan dan belum melakukan yang baik atau yang jahat, -- supaya rencana Allah tentang pemilihan-Nya diteguhkan, bukan berdasarkan perbuatan, tetapi berdasarkan panggilan-Nya -- dikatakan kepada Ribka: "Anak yang tua akan menjadi hamba anak yang muda,"seperti ada tertulis: "Aku mengasihi Yakub, tetapi membenci Esau. Jika demikian, apakah yang hendak kita katakan? Apakah Allah tidak adil? Mustahil! Sebab Ia berfirman kepada Musa: "Aku akan menaruh belas kasihan kepada siapa Aku mau menaruh belas kasihan dan Aku akan bermurah hati kepada siapa Aku mau bermurah hati." Jadi hal itu tidak tergantung pada kehendak orang atau usaha orang, tetapi kepada kemurahan hati Allah
16. Kolose 3:12 Karena itu, sebagai orang-orang pilihan Allah yang dikuduskan dan dikasihi-Nya, kenakanlah belas kasihan, kemurahan, kerendahan hati, kelemahlembutan dan kesabaran.
17. 2 Tim. 1:9 Dialah yang menyelamatkan kita dan memanggil kita dengan panggilan kudus, bukan berdasarkan perbuatan kita, melainkan berdasarkan maksud dan kasih karunia-Nya sendiri, yang telah dikaruniakan kepada kita dalam Kristus Yesus sebelum permulaan zaman.
18. 2 Tim.2:10 Karena itu aku sabar menanggung semuanya itu bagi orang-orang pilihan Allah, supaya mereka juga mendapat keselamatan dalam Kristus Yesus dengan kemuliaan yang kekal.
19. Titus 1:1 Dari Paulus, hamba Allah dan rasul Yesus Kristus untuk memelihara iman orang-orang pilihan Allah dan pengetahuan akan kebenaran seperti yang nampak dalam ibadah kita.
20. 1 Petrus 1:2 yaitu orang-orang yang dipilih, sesuai dengan rencana Allah, Bapa kita, dan yang dikuduskan oleh Roh, supaya taat kepada Yesus Kristus dan menerima percikan darah-Nya. Kiranya kasih karunia dan damai sejahtera makin melimpah atas kamu
21. 2 Pet.1:10 Karena itu, saudara-saudaraku, berusahalah sungguh-sungguh, supaya panggilan dan pilihanmu makin teguh. Sebab jikalau kamu melakukannya, kamu tidak akan pernah tersandung.
22. Yoh. 15:16 Bukan kamu yang memilih Aku, tetapi Akulah yang memilih kamu. Dan Aku telah menetapkan kamu, supaya kamu pergi dan menghasilkan buah dan buahmu itu tetap, supaya apa yang kamu minta kepada Bapa dalam nama-Ku, diberikan-Nya kepadamu.
23. Yoh. 15:19 Sekiranya kamu dari dunia, tentulah dunia mengasihi kamu sebagai miliknya. Tetapi karena kamu bukan dari dunia, melainkan Aku telah memilih kamu dari dunia, sebab itulah dunia membenci kamu.
24. Galatia 1:15 Tetapi waktu Ia, yang telah memilih aku sejak kandungan ibuku dan memanggil aku oleh kasih karunia-Nya.
25. Efesus 1:4 Sebab di dalam Dia Allah telah memilih kita sebelum dunia dijadikan, supaya kita kudus dan tak bercacat di hadapan-Nya.
26. Efesus 1:11 Aku katakan "di dalam Kristus", karena di dalam Dialah kami mendapat bagian yang dijanjikan -- kami yang dari semula ditentukan untuk menerima bagian itu sesuai dengan maksud Allah, yang di dalam segala sesuatu bekerja menurut keputusan kehendak-Nya -
27. 1 Tes. 1:4 Dan kami tahu, hai saudara-saudara yang dikasihi Allah, bahwa Ia telah memilih kamu.
28. 1 Tes. 5:9 Karena Allah tidak menetapkan kita untuk ditimpa murka, tetapi untuk beroleh keselamatan oleh Yesus Kristus, Tuhan kita.
29. 2 Tes. 2:13 Akan tetapi kami harus selalu mengucap syukur kepada Allah karena kamu, saudara-saudara, yang dikasihi Tuhan, sebab Allah dari mulanya telah memilih kamu untuk diselamatkan dalam Roh yang menguduskan kamu dan dalam kebenaran yang kamu percayai.
30. 1 Kor. 1:27,28 Tetapi apa yang bodoh bagi dunia, dipilih Allah untuk memalukan orang-orang yang berhikmat, dan apa yang lemah bagi dunia, dipilih Allah untuk memalukan apa yang kuat,dan apa yang tidak terpandang dan yang hina bagi dunia, dipilih Allah, bahkan apa yang tidak berarti, dipilih Allah untuk meniadakan apa yang berarti.
31. Kis. 15:7 Sesudah beberapa waktu lamanya berlangsung pertukaran pikiran mengenai soal itu, berdirilah Petrus dan berkata kepada mereka: "Hai saudara-saudara, kamu tahu, bahwa telah sejak semula Allah memilih aku dari antara kamu, supaya dengan perantaraan mulutku bangsa-bangsa lain mendengar berita Injil dan menjadi percaya.
32. Kis. 13:48 Mendengar itu bergembiralah semua orang yang tidak mengenal Allah dan mereka memuliakan Firman Tuhan; dan semua orang yang ditentukan Allah untuk hidup yang kekal, menjadi percaya.
33. Yakobus 2:5 Dengarkanlah, hai saudara-saudara yang kukasihi! Bukankah Allah memilih orang-orang yang dianggap miskin oleh dunia ini untuk menjadi kaya dalam iman dan menjadi ahli waris Kerajaan yang telah dijanjikan-Nya kepada barangsiapa yang mengasihi Dia.
34. Matius 26:28 Sebab inilah darah-Ku, darah perjanjian, yang ditumpahkan bagi banyak orang untuk pengampunan dosa.
Bersambung
-
Salam Damai.
Konsep pilihan yang Bro gambarkan.....setelah dipaparkan dengan ayat2 Alkitab seperti diatas...banyak memiliki kontradiksi.
IMHO sebaiknya jangan dipaksakan.
GBU
:)
Sambungan...
Ayat-ayat yang menunjukkan / menyebutkan adanya orang pilihan (elect).
Mat 22:14 - "Sebab banyak yang dipanggil, tetapi sedikit yang dipilih".
Mat 24:22,24 - "Dan sekiranya waktunya tidak dipersingkat, maka dari segala yang hidup tidak akan ada yang selamat; akan tetapi oleh karena orang-orang pilihan waktu itu akan dipersingkat. Sebab Mesias-mesias palsu dan nabi-nabi palsu akan muncul dan mereka akan mengadakan tanda-tanda yang dahsyat dan mujizat-mujizat, sehingga sekiranya mungkin, mereka menyesatkan orang-orang pilihan juga".
Mat 24:31 - "Dan Ia akan menyuruh keluar malaikat-malaikatNya de-ngan meniup sangkakala yang dahsyat bunyinya dan mereka akan me-ngumpulkan orang-orang pilihanNya dari keempat penjuru bumi, dari ujung langit yang satu ke ujung langit yang lain".
Luk 18:7a - "Tidakkah Allah akan membenarkan orang-orang pilihan-Nya yang siang malam berseru kepadaNya?"
Ro 8:33 - "Siapakah yang akan menggugat orang-orang pilihan Allah? Allah, yang membenarkan mereka? Siapakah yang akan menghukum mereka?"
Ro 11:5-8 - "Demikian juga pada waktu ini ada tinggal suatu sisa, menurut pilihan kasih karunia. Tetapi jika hal itu terjadi karena kasih karunia, maka bukan lagi karena perbuatan, sebab jika tidak demikian, maka kasih karunia itu bukan lagi kasih karunia. Jadi bagaimana? Israel tidak memperoleh apa yang dikejarnya, tetapi orang-orang yang terpilih telah memperolehnya. Dan orang-orang yang lain telah tegar hatinya, seperti ada tertulis: ‘Allah membuat mereka tidur nyenyak, memberikan mata untuk tidak melihat dan telinga untuk tidak mendengar, sampai kepada hari sekarang ini.’"
Ro 16:13 - "Salam kepada Rufus, orang pilihan dalam Tuhan, dan salam kepada ibunya, yang bagiku adalah juga ibu".
Kol 3:12 - "Karena itu, sebagai orang-orang pilihan Allah yang diku-duskan dan dikasihiNya, kenakanlah belas kasihan, kemurahan, keren-dahan hati, kelemahlembutan dan kesabaran".
1Tes 1:4-5 - "Dan kami tahu, hai saudara-saudara yang dikasihi Allah, bahwa Ia telah memilih kamu. Sebab Injil yang kami beritakan bukan disampaikan kepada kamu dengan kata-kata saja, tetapi juga dengan kekuatan oleh Roh Kudus dan dengan suatu kepastian yang kokoh. Memang kamu tahu, bagaimana kami bekerja di antara kamu oleh karena kamu".
2Tim 2:10 - "Karena itu aku sabar menanggung semuanya itu bagi orang-orang pilihan Allah, supaya mereka juga mendapat keselamatan dalam Kristus Yesus dengan kemuliaan yang kekal".
Tit 1:1 - "Dari Paulus, hamba Allah dan rasul Yesus Kristus untuk me-melihara iman orang-orang pilihan Allah dan pengetahuan akan kebe-naran seperti yang nampak dalam ibadah kita".
1Pet 1:1-2 - "Dari Petrus, rasul Yesus Kristus, kepada orang-orang pendatang, yang tersebar di Pontus, Galatia, Kapadokia, Asia Kecil dan Bitinia, yaitu orang-orang yang dipilih, sesuai dengan rencana Allah, Bapa kita, dan yang dikuduskan oleh Roh, supaya taat kepada Yesus Kristus dan menerima percikan darahNya. Kiranya kasih karunia dan damai sejahtera makin melimpah atas kamu".
1Pet 2:8-9 - "Mereka tersandung padanya, karena mereka tidak taat kepada Firman Allah; dan untuk itu mereka juga telah disediakan. Tetapi kamulah bangsa yang terpilih, imamat yang rajani, bangsa yang kudus, umat kepunyaan Allah sendiri, supaya kamu memberitakan perbuatan-perbuatan yang besar dari Dia, yang telah memanggil kamu keluar dari kegelapan kepada terangNya yang ajaib".
1Pet 5:13 - "Salam kepada kamu sekalian dari kawanmu yang terpilih yang di Babilon, dan juga dari Markus, anakku".
2Yoh 1 - "Dari penatua kepada Ibu yang terpilih dan anak-anaknya yang benar-benar aku kasihi. Bukan aku saja yang mengasihi kamu, tetapi juga semua orang yang telah mengenal kebenaran".
2Yoh 13 - "Salam kepada kamu dari anak-anak saudaramu yang ter-pilih".
2) Ayat-ayat yang menunjukkan bahwa Allah memilih / menetapkan / menentukan orang-orang tertentu untuk diselamatkan.
Kis 13:48 - "Mendengar itu bergembiralah semua orang yang tidak mengenal Allah dan mereka memuliakan Firman Tuhan; dan semua orang yang ditentukan Allah untuk hidup yang kekal, menjadi percaya".
Kis 22:14 - "Lalu katanya: Allah nenek moyang kita telah menetapkan engkau untuk mengetahui kehendakNya, untuk melihat Yang Benar dan untuk mendengar suara yang keluar dari mulutNya".
Ro 8:29-30 - "Sebab semua orang yang dipilihNya dari semula, mereka juga ditentukanNya dari semula untuk menjadi serupa dengan gambaran AnakNya, supaya Ia, AnakNya itu, menjadi yang sulung di antara ba-nyak saudara. Dan mereka yang ditentukanNya dari semula, mereka itu juga dipanggilNya. Dan mereka yang dipanggilNya, mereka itu juga di-benarkanNya. Dan mereka yang dibenarkanNya, mereka itu juga dimu-liakanNya".
Ef 1:4-5 - "Sebab di dalam Dia Allah telah memilih kita sebelum dunia dijadikan, supaya kita kudus dan tak bercacat di hadapanNya. Dalam kasih Ia telah menentukan kita dari semula oleh Yesus Kristus untuk menjadi anak-anakNya, sesuai dengan kerelaan kehendakNya".
Ef 1:11 - "Aku katakan ‘di dalam Kristus’, karena di dalam Dialah kami mendapat bagian yang dijanjikan - kami yang dari semula ditentukan untuk menerima bagian itu sesuai dengan maksud Allah, yang di dalam segala sesuatu bekerja menurut keputusan kehendakNya".
1Tes 5:9 - "Karena Allah tidak menetapkan kita untuk ditimpa murka, tetapi untuk beroleh keselamatan oleh Yesus Kristus, Tuhan kita".
2Tes 2:12-13 - "supaya dihukum semua orang yang tidak percaya akan kebenaran dan yang suka kejahatan. Akan tetapi kami harus selalu mengucap syukur kepada Allah karena kamu, saudara-saudara, yang dikasihi Tuhan, sebab Allah dari mulanya telah memilih kamu untuk diselamatkan dalam Roh yang menguduskan kamu dan dalam kebenaran yang kamu percayai".
Yak 2:5 - "Dengarkanlah, hai saudara-saudara yang kukasihi! Bukankah Allah memilih orang-orang yang dianggap miskin oleh dunia ini untuk menjadi kaya dalam iman dan menjadi ahli waris Kerajaan yang telah dijanjikanNya kepada barangsiapa yang mengasihi Dia?"
Bersambung
-
Salam Damai.
Konsep pilihan yang Bro gambarkan.....setelah dipaparkan dengan ayat2 Alkitab seperti diatas...banyak memiliki kontradiksi.
IMHO sebaiknya jangan dipaksakan.
GBU
:)
Sambungan...
Ayat-ayat yang menunjukkan bahwa kehendak / rencana Allahlah yang menentukan / menyebabkan keselamatan seseorang.
Mat 11:25-27 - "Pada waktu itu berkatalah Yesus: ‘Aku bersyukur kepadaMu, Bapa, Tuhan langit dan bumi, karena semuanya itu Engkau sembunyikan bagi orang bijak dan orang pandai, tetapi Engkau nyatakan kepada orang kecil. Ya Bapa, itulah yang berkenan kepadaMu. Semua telah diserahkan kepadaKu oleh BapaKu dan tidak seorangpun mengenal Anak selain Bapa, dan tidak seorangpun mengenal Bapa selain Anak dan orang yang kepadanya Anak itu berkenan menyatakannya".
Yoh 5:21 - "Sebab sama seperti Bapa membangkitkan orang-orang mati dan menghidupkannya, demikian juga Anak menghidupkan barangsiapa yang dikehendakiNya".
Ro 10:20 - "Dan dengan berani Yesaya mengatakan: ‘Aku telah berkenan ditemukan mereka yang tidak mencari Aku, Aku telah menampakkan diri kepada mereka yang tidak menanyakan Aku’".
2Tim 1:9 - "Dialah yang menyelamatkan kita dan memanggil kita de-ngan panggilan kudus, bukan berdasarkan perbuatan kita, melainkan berdasarkan maksud dan kasih karuniaNya sendiri, yang telah dikaru-niakan kepada kita dalam Kristus Yesus sebelum permulaan zaman".
Yak 1:18 - "Atas kehendakNya sendiri Ia telah menjadikan kita oleh firman kebenaran, supaya kita pada tingkat yang tertentu menjadi anak sulung di antara semua ciptaanNya".
Ayat-ayat yang menunjukkan bahwa orang-orang tertentu diselamatkan karena karunia Tuhan,
Mat 13:10-15 - "Maka datanglah murid-muridNya dan bertanya kepa-daNya: ‘Mengapa Engkau berkata-kata kepada mereka dalam perum-pamaan?’ Jawab Yesus: ‘Kepadamu diberi karunia untuk mengetahui rahasia Kerajaan Sorga, tetapi kepada mereka tidak. Karena siapa yang mempunyai, kepadanya akan diberi, sehingga ia berkelimpahan; tetapi siapa yang tidak mempunyai, apapun juga yang ada padanya akan diambil dari padanya. Itulah sebabnya Aku berkata-kata dalam perum-pamaan kepada mereka; karena sekalipun melihat, mereka tidak melihat dan sekalipun mendengar, mereka tidak mendengar dan tidak mengerti. Maka pada mereka genaplah nubuat Yesaya, yang berbunyi: Kamu akan mendengar dan mendengar, namun tidak mengerti, kamu akan melihat dan melihat, namun tidak menanggap. Sebab hati bangsa ini telah mene-bal, dan telinganya berat mendengar, dan matanya melekat tertutup; supaya jangan mereka melihat dengan matanya dan mendengar dengan telinganya dan mengerti dengan hatinya, lalu berbalik sehingga Aku me-nyembuhkan mereka".
Yoh 12:39-40 - "Karena itu mereka tidak dapat percaya, sebab Yesaya telah berkata juga: ‘Ia telah membutakan mata dan mendegilkan hati mereka, supaya mereka jangan melihat dengan mata, dan menanggap dengan hati, lalu berbalik, sehingga Aku menyembuhkan mereka’".
Ayat-ayat yang menunjukkan bahwa Allah menyediakan Kerajaan surga / tempat di surga untuk orang-orang tertentu.
Mat 20:23 - "Yesus berkata kepada mereka: ‘CawanKu memang akan kamu minum, tetapi hal duduk di sebelah kananKu atau di sebelah kiriKu, Aku tidak berhak memberikannya. Itu akan diberikan kepada orang-orang bagi siapa BapaKu telah menyediakannya’".
Mat 25:34 - "Dan Raja itu akan berkata kepada mereka yang di sebelah kananNya: Mari, hai kamu yang diberkati oleh BapaKu, terimalah Kerajaan yang telah disediakan bagimu sejak dunia dijadikan".
Ayat-ayat lain yang mendukung adanya Predestinasi.
Yoh 15:16 - "Bukan kamu yang memilih Aku, tetapi Akulah yang memilih kamu. Dan Aku telah menetapkan kamu, supaya kamu pergi dan menghasilkan buah dan buahmu itu tetap, supaya apa yang kamu minta kepada Bapa dalam namaKu, diberikanNya kepadamu".
Yoh 15:19 - "Sekiranya kamu dari dunia, tentulah dunia mengasihi kamu sebagai miliknya. Tetapi karena kamu bukan dari dunia, melainkan Aku telah memilih kamu dari dunia, sebab itulah dunia membenci kamu".
Kis 9:15 - "Tetapi Firman Tuhan kepadanya: ‘Pergilah, sebab orang ini adalah alat pilihan bagiKu untuk memberitakan namaKu kepada bang-sa-bangsa lain serta raja-raja dan orang-orang Israel".
Kis 18:10 - "Sebab Aku menyertai engkau dan tidak ada seorangpun yang akan menjamah dan menganiaya engkau, sebab banyak umatKu di kota ini".
Ro 11:25 - "Sebab, saudara-saudara, supaya kamu jangan menganggap dirimu pandai, aku mau agar kamu mengetahui rahasia ini: Sebagian dari Israel telah menjadi tegar sampai jumlah yang penuh dari bangsa-bangsa lain telah masuk".
1Kor 1:27-30 - "Tetapi apa yang bodoh bagi dunia, dipilih Allah untuk memalukan orang-orang yang berhikmat, dan apa yang lemah bagi dunia, dipilih Allah untuk memalukan apa yang kuat, dan apa yang tidak terpandang dan yang hina bagi dunia, dipilih Allah, bahkan apa yang tidak berarti, dipilih Allah untuk meniadakan apa yang berarti, supaya jangan ada seorang manusiapun yang memegahkan diri di hadapan Allah. Tetapi oleh Dia kamu berada dalam Kristus Yesus, yang oleh Allah telah menjadi hikmat bagi kita. Ia membenarkan dan mengu-duskan dan menebus kita".
Kitab Suci menyatakan bahwa Rencana Allah memang bersifat kekal / sudah ada sejak kekekalan.
2Raja-raja 19:25 - "Bukankah telah kaudengar, bahwa Aku telah me-nentukannya dari jauh hari, dan telah merancangnya pada zaman pur-bakala? Sekarang Aku mewujudkannya, bahwa engkau membuat sunyi senyap kota-kota yang berkubu menjadi timbunan batu".
Maz 139:16 - "mataMu melihat selagi aku bakal anak, dan dalam kitab-Mu semuanya tertulis hari-hari yang akan dibentuk, sebelum ada satu-pun dari padanya".
Yes 37:26 - "Bukankah telah kaudengar, bahwa Aku telah menentukan-nya dari jauh hari dan telah merancangnya dari zaman purbakala? Sekarang Aku mewujudkannya, bahwa engkau membuat sunyi senyap kota-kota yang berkubu menjadi timbunan batu".
Yes 46:10-11 - "yang memberitahukan dari mulanya hal yang kemudian dan dari zaman purbakala apa yang belum terlaksana, yang berkata: KeputusanKu akan sampai, dan segala kehendakKu akan Kulaksana-kan, yang memanggil burung buas dari timur, dan orang yang melak-sanakan putusanKu dari negeri yang jauh. Aku telah mengatakannya, maka Aku hendak melangsungkannya, Aku telah merencanakannya, maka Aku hendak melaksanakannya".
Bersambung
-
Salam Damai.
Konsep pilihan yang Bro gambarkan.....setelah dipaparkan dengan ayat2 Alkitab seperti diatas...banyak memiliki kontradiksi.
IMHO sebaiknya jangan dipaksakan.
GBU
:)
Dalam persoalan Predestinasipun, Kitab Suci menyatakan bahwa Allah telah merencanakannya sejak kekekalan.
2Tim 1:9 - "Dialah yang menyelamatkan kita dan memanggil kita dengan panggilan kudus, bukan berdasarkan perbuatan kita, melainkan berdasarkan maksud dan kasih karuniaNya sendiri, yang telah dikaru-niakan kepada kita dalam Kristus Yesus sebelum permulaan zaman".
Ef 1:4-5,11 - "Sebab di dalam Dia Allah telah memilih kita sebelum dunia dijadikan, supaya kita kudus dan tak bercacat di hadapanNya. Dalam kasih Ia telah menentukan kita dari semula oleh Yesus Kristus untuk menjadi anak-anakNya, sesuai dengan kerelaan kehendakNya, ... Aku katakan ‘di dalam Kristus’, karena di dalam Dialah kami mendapat bagian yang dijanjikan - kami yang dari semula ditentukan untuk mene-rima bagian itu sesuai dengan maksud Allah, yang di dalam segala sesuatu bekerja menurut keputusan kehendakNya".
2Tes 2:13 - "Akan tetapi kami harus selalu mengucap syukur kepada Allah karena kamu, saudara-saudara, yang dikasihi Tuhan, sebab Allah dari mulanya telah memilih kamu untuk diselamatkan dalam Roh yang menguduskan kamu dan dalam kebenaran yang kamu percayai".
Ro 9:11-13 - "Sebab waktu anak-anak itu belum dilahirkan dan belum melakukan yang baik atau yang jahat, - supaya rencana Allah tentang pemilihanNya diteguhkan, bukan berdasarkan perbuatan, tetapi berda-sarkan panggilanNya - dikatakan kepada Ribka: ‘Anak yang tua akan menjadi hamba anak yang muda,’ seperti ada tertulis: ‘Aku mengasihi Yakub, tetapi membenci Esau.’".
Ro 8:29-30 - "Sebab semua orang yang dipilihNya dari semula, mereka juga ditentukanNya dari semula untuk menjadi serupa dengan gambaran AnakNya, supaya Ia, AnakNya itu, menjadi yang sulung di antara banyak saudara. Dan mereka yang ditentukanNya dari semula, mereka itu juga dipanggilNya. Dan mereka yang dipanggilNya, mereka itu juga dibenarkanNya. Dan mereka yang dibenarkanNya, mereka itu juga dimuliakanNya".
Wah 13:8 - "Dan semua orang yang diam di atas bumi akan menyem-bahnya, yaitu setiap orang yang namanya tidak tertulis sejak dunia dijadikan di dalam kitab kehidupan dari Anak Domba, yang telah disem-belih".
Wah 17:8 - "Dan mereka yang diam di bumi, yaitu mereka yang tidak tertulis di dalam kitab kehidupan sejak dunia dijadikan, akan heran, apabila ....".
Bisa anda bayangkan demikian banyaknya ayat yang mendukung rencana kekal keselamatan Allah,pilihan dan penetapan-Nya atas siapa yang akan diselamatkan.
-
Dalam persoalan Predestinasipun, Kitab Suci menyatakan bahwa Allah telah merencanakannya sejak kekekalan.
2Tim 1:9 - "Dialah yang menyelamatkan kita dan memanggil kita dengan panggilan kudus, bukan berdasarkan perbuatan kita, melainkan berdasarkan maksud dan kasih karuniaNya sendiri, yang telah dikaru-niakan kepada kita dalam Kristus Yesus sebelum permulaan zaman".
Ef 1:4-5,11 - "Sebab di dalam Dia Allah telah memilih kita sebelum dunia dijadikan, supaya kita kudus dan tak bercacat di hadapanNya. Dalam kasih Ia telah menentukan kita dari semula oleh Yesus Kristus untuk menjadi anak-anakNya, sesuai dengan kerelaan kehendakNya, ... Aku katakan ‘di dalam Kristus’, karena di dalam Dialah kami mendapat bagian yang dijanjikan - kami yang dari semula ditentukan untuk mene-rima bagian itu sesuai dengan maksud Allah, yang di dalam segala sesuatu bekerja menurut keputusan kehendakNya".
2Tes 2:13 - "Akan tetapi kami harus selalu mengucap syukur kepada Allah karena kamu, saudara-saudara, yang dikasihi Tuhan, sebab Allah dari mulanya telah memilih kamu untuk diselamatkan dalam Roh yang menguduskan kamu dan dalam kebenaran yang kamu percayai".
Ro 9:11-13 - "Sebab waktu anak-anak itu belum dilahirkan dan belum melakukan yang baik atau yang jahat, - supaya rencana Allah tentang pemilihanNya diteguhkan, bukan berdasarkan perbuatan, tetapi berda-sarkan panggilanNya - dikatakan kepada Ribka: ‘Anak yang tua akan menjadi hamba anak yang muda,’ seperti ada tertulis: ‘Aku mengasihi Yakub, tetapi membenci Esau.’".
Ro 8:29-30 - "Sebab semua orang yang dipilihNya dari semula, mereka juga ditentukanNya dari semula untuk menjadi serupa dengan gambaran AnakNya, supaya Ia, AnakNya itu, menjadi yang sulung di antara banyak saudara. Dan mereka yang ditentukanNya dari semula, mereka itu juga dipanggilNya. Dan mereka yang dipanggilNya, mereka itu juga dibenarkanNya. Dan mereka yang dibenarkanNya, mereka itu juga dimuliakanNya".
Wah 13:8 - "Dan semua orang yang diam di atas bumi akan menyem-bahnya, yaitu setiap orang yang namanya tidak tertulis sejak dunia dijadikan di dalam kitab kehidupan dari Anak Domba, yang telah disem-belih".
Wah 17:8 - "Dan mereka yang diam di bumi, yaitu mereka yang tidak tertulis di dalam kitab kehidupan sejak dunia dijadikan, akan heran, apabila ....".
Bisa anda bayangkan demikian banyaknya ayat yang mendukung rencana kekal keselamatan Allah,pilihan dan penetapan-Nya atas siapa yang akan diselamatkan.
Ini sih namanya ICIP-ICIP scriptura (ngambil dikit-dikit cuma untuk dicicip cicip..)..
pantas lah...
-
Ini sih namanya ICIP-ICIP scriptura (ngambil dikit-dikit cuma untuk dicicip cicip..)..
pantas lah...
Mana bukti perpecahan kristen menjadi 32.000 hasil bualanmu itu ??
-
Ayat yang anda kutip diatas merupakan gaya bahasa "if clause" atau "andaikata" yang berarti karena tidak mungkin Yesus disalibkan dua kali demikian juga manusia tidak mungkin murtad sehingga harus diselamatkan melalui penyaliban Yesus kedua kalinya.
Anda tidak mengutip satu perikop secara lengkap karena ayat 7,8,9 menafikan bahwa keselamatan itu bisa hilang lagi.
Terbukti andalah yang memahami Alkitab secara parsial.
4 Sebab mereka yang pernah diterangi hatinya, yang pernah mengecap karunia sorgawi, dan yang pernah mendapat bagian dalam Roh Kudus, 5 dan yang mengecap firman yang baik dari Allah dan karunia-karunia dunia yang akan datang, 6 namun yang murtad lagi, tidak mungkin dibaharui sekali lagi sedemikian, hingga mereka bertobat, sebab mereka menyalibkan lagi Anak Allah bagi diri mereka dan menghina-Nya di muka umum.
7 Sebab tanah yang menghisap air hujan yang sering turun ke atasnya, dan yang menghasilkan tumbuh-tumbuhan yang berguna bagi mereka yang mengerjakannya, menerima berkat dari Allah; 8 tetapi jikalau tanah itu menghasilkan semak duri dan rumput duri, tidaklah ia berguna dan sudah dekat pada kutuk, yang berakhir dengan pembakaran. 9 Tetapi, hai saudara-saudaraku yang kekasih, sekalipun kami berkata demikian tentang kamu, kami yakin, bahwa kamu memiliki sesuatu yang lebih baik, yang mengandung keselamatan. (Heb 6:4-9 ITB)
Salam Damai.
Ibrani ayat 4-6 jelas menyebutkan seseorang yang pernah mengecap karunia surgawi tapi kalo murtad akhirnya pasti tidak selamat.
Ibrani ayat 7-9 malah menegaskan bila tanah yang menerima air hujan (karunia surgawi) tetapi menghasilkan semak duri akhirnya pasti tidak selamat.
Malah menegaskan tidak ada yang namanya pilihan dan tidak ada OSAS pula. :nod:
Sangat jelas ..... pertama2 haruslah Anugerah Allah (air hujan) ..... sekaligus dengan tanggapan manusia. :nod:
Tanah sama2 mendapat karunia surgawi (air hujan) ... ada yang memberikan tanggapan sayur mayur ada yang menanggapi semak duri. CMIIW
4 As for those people who were once brought into the light, and tasted the gift from heaven, and received a share of the Holy Spirit,
5 and tasted the goodness of God's message and the powers of the world to come 6 and yet in spite of this have fallen away -- it is impossible for them to be brought to the freshness of repentance a second time, since they are crucifying the Son of God again for themselves, and making a public exhibition of him. (Heb 6:4-6 NJB)
Menurut saya perkataan tersebut bukan lah if clause/andaikata. Chek yang bold tebal.
GBU
:)
-
---cut---
Bisa anda bayangkan demikian banyaknya ayat yang mendukung rencana kekal keselamatan Allah,pilihan dan penetapan-Nya atas siapa yang akan diselamatkan.
---cut---
Yes 46:10-11 - "yang memberitahukan dari mulanya hal yang kemudian dan dari zaman purbakala apa yang belum terlaksana, yang berkata: KeputusanKu akan sampai, dan segala kehendakKu akan Kulaksana-kan, yang memanggil burung buas dari timur, dan orang yang melak-sanakan putusanKu dari negeri yang jauh. Aku telah mengatakannya, maka Aku hendak melangsungkannya, Aku telah merencanakannya, maka Aku hendak melaksanakannya".
Bersambung
Salam Damai.
Dengan banyaknya ayat2 yang diberikan ...... IMHO saya hendak memberikan ilustrasi dalam bentuk cerita dan gambar sebagai berikut :
Ilustrasi Cerita :
Ada pesawat dengan pilot dan copilot yang bernama Tom & Jerry yang melintas gunung himalaya. Kemudian pesawat tersebut mengalami kerusakan mesin dan mendarat darurat dipuncak gunung himalaya tersebut.
Tom : Waduhh gimana ini ... dipuncak gunung ini siapa yang bakal menolong kita ????
Jerry : Jangan khawatir Tom, saya membawa handphone satelite Byru. Lihat.... ini Brosurnya menjelaskan bahwa tidak perlu bingung kalo enggak ada signal BTS atau blankspot. Karena langsung menembak satelit. Disamping itu handphone satelite ini merupakan standard militer yang tangguh dll. Sanggup bekerja di cuaca panas, dingin dan walaupun terendam air tetap bekerja dengan fit. (bermacam2 penjelasan dikemukakan).
Tom : Wahhhhh hebattt ..... ayooo cepat dipakai untuk minta pertolongan....(kata Tom penuh harap).
Kemudian mereka berdua berusaha memakai alat tersebut....ternyata tetap tidak berfungsi.
Setelah dibaca lagi brosur handphone tersebut.......hampir semua sudah memenuhi kriteria.....tetapi ada satu item yang tidak terpenuhi.
Baterai ketinggalan dirumah. :doh:
Ilustrasi Gambar :
(http://i1165.photobucket.com/albums/q592/phooey777/15_Tangram-Picture.jpg) (http://i1165.photobucket.com/albums/q592/phooey777/14_Tangram-Picture.jpg)
Tangram terdiri dari 7 keping. Bila 6 sudah terpasang tetapi menghilangkan satu keping....tetap namanya bukan tangram.
Jadi hendak saya sampaikan, walau sekian banyak ayat menegaskan sudah diberikan.....tetapi tidak memperhatikan ayat yang lain....hasilnya menjadi tidak benar.
CMIIW
GBU
:)
-
Kalau ilustrasi saya adalah orang yang jatuh kedalam jurang yang dalam (dosa) sehingga tangan dan kakinya patah patah sehingga tidak berdaya dan lumpuh total hanya terkulai dibawah jurang.
Ini gambaran orang yang sudah mati rohani yang sudah tidak mampu dan tidak berdaya lagi menyelamatkan dirinya.
Lalu seorang datang mengulurkan talinya kebawah dengan mengatakan peganglah erat erat tali nya agar saya tarik kamu keatas !
Inilah gambaran usaha manusia yang sia sia karena orang tersebut sudah tidak berdaya lagi karena lumpuh total.
Maka datanglah seorang dokter penolong yang turun kedalam jurang lalu menggendongnya keatas serta mengobatinya sampai sembuh.
Dokter penolong inilah gambaran Yesus yang datang mengerjakan semua pekerjaan keselamatan itu karena orang tersebut sudah tidak berdaya sama sekali (mati rohani).
Saya kira ilustrasi ini lebih menggambarkan kebenaran Alkitab bagaimana keselamatan itu adalah merupakan pekerjaan Allah berdasarkan kasih karunia-Nya semata-mata tanpa usaha/jasa manusia yang sudah mati rohaninya itu (lumpuh total).
Dalam persoalan Predestinasipun, Kitab Suci menyatakan bahwa Allah telah merencanakannya sejak kekekalan.
2Tim 1:9 - "Dialah yang menyelamatkan kita dan memanggil kita dengan panggilan kudus, bukan berdasarkan perbuatan kita, melainkan berdasarkan maksud dan kasih karuniaNya sendiri, yang telah dikaru-niakan kepada kita dalam Kristus Yesus sebelum permulaan zaman".
Ef 1:4-5,11 - "Sebab di dalam Dia Allah telah memilih kita sebelum dunia dijadikan, supaya kita kudus dan tak bercacat di hadapanNya. Dalam kasih Ia telah menentukan kita dari semula oleh Yesus Kristus untuk menjadi anak-anakNya, sesuai dengan kerelaan kehendakNya, ... Aku katakan ‘di dalam Kristus’, karena di dalam Dialah kami mendapat bagian yang dijanjikan - kami yang dari semula ditentukan untuk mene-rima bagian itu sesuai dengan maksud Allah, yang di dalam segala sesuatu bekerja menurut keputusan kehendakNya".
2Tes 2:13 - "Akan tetapi kami harus selalu mengucap syukur kepada Allah karena kamu, saudara-saudara, yang dikasihi Tuhan, sebab Allah dari mulanya telah memilih kamu untuk diselamatkan dalam Roh yang menguduskan kamu dan dalam kebenaran yang kamu percayai".
---cut---
---cut---
Wah 17:8 - "Dan mereka yang diam di bumi, yaitu mereka yang tidak tertulis di dalam kitab kehidupan sejak dunia dijadikan, akan heran, apabila ....".
Bisa anda bayangkan demikian banyaknya ayat yang mendukung rencana kekal keselamatan Allah,pilihan dan penetapan-Nya atas siapa yang akan diselamatkan.
Sambungan...
Ayat-ayat yang menunjukkan bahwa kehendak / rencana Allahlah yang menentukan / menyebabkan keselamatan seseorang.
---cut---
---cut---
Yes 37:26 - "Bukankah telah kaudengar, bahwa Aku telah menentukan-nya dari jauh hari dan telah merancangnya dari zaman purbakala? Sekarang Aku mewujudkannya, bahwa engkau membuat sunyi senyap kota-kota yang berkubu menjadi timbunan batu".
Yes 46:10-11 - "yang memberitahukan dari mulanya hal yang kemudian dan dari zaman purbakala apa yang belum terlaksana, yang berkata: KeputusanKu akan sampai, dan segala kehendakKu akan Kulaksana-kan, yang memanggil burung buas dari timur, dan orang yang melak-sanakan putusanKu dari negeri yang jauh. Aku telah mengatakannya, maka Aku hendak melangsungkannya, Aku telah merencanakannya, maka Aku hendak melaksanakannya".
Bersambung
dst dst
20 Lihat, Aku berdiri di muka pintu dan mengetok; jikalau ada orang yang mendengar suara-Ku dan membukakan pintu, Aku akan masuk mendapatkannya dan Aku makan bersama-sama dengan dia, dan ia bersama-sama dengan Aku. 21 Barangsiapa menang, ia akan Kududukkan bersama-sama dengan Aku di atas takhta-Ku, sebagaimana Akupun telah menang dan duduk bersama-sama dengan Bapa-Ku di atas takhta-Nya. (Rev 3:20-21 ITB)
Ayat ini tidak dapat diterapkan di contoh diatas.
7 Aku telah mengakhiri pertandingan yang baik, aku telah mencapai garis akhir dan aku telah memelihara iman. (2Ti 4:7 ITB)
Contoh diatas, semua pemeliharaan dari dokter. Pasiennya diam saja. Unsur pasien mengakhiri pertandingan dengan baik tidak tergambar.
20 dan oleh Dialah Ia memperdamaikan segala sesuatu dengan diri-Nya, baik yang ada di bumi, maupun yang ada di sorga, sesudah Ia mengadakan pendamaian oleh darah salib Kristus. 21 Juga kamu yang dahulu hidup jauh dari Allah dan yang memusuhi-Nya dalam hati dan pikiran seperti yang nyata dari perbuatanmu yang jahat, 22 sekarang diperdamaikan-Nya, di dalam tubuh jasmani Kristus oleh kematian-Nya, untuk menempatkan kamu kudus dan tak bercela dan tak bercacat di hadapan-Nya. (Col 1:20-22 ITB)
Yang diperdamaikan hanyalah yang dipilih sang dokter, padahal Alkitab menjelaskan bahwa memperdamaikan segala sesuatu baik dibumi maupun disurga.
14 Dan kami telah melihat dan bersaksi, bahwa Bapa telah mengutus Anak-Nya menjadi Juruselamat dunia. 15 Barangsiapa mengaku, bahwa Yesus adalah Anak Allah, Allah tetap berada di dalam dia dan dia di dalam Allah. 16 Kita telah mengenal dan telah percaya akan kasih Allah kepada kita. Allah adalah kasih, dan barangsiapa tetap berada di dalam kasih, ia tetap berada di dalam Allah dan Allah di dalam dia. (1Jo 4:14-16 ITB)
Unsur "barang siapa" tidak tergambar dalam contoh diatas. Kalo lumpuh total maka perkataan "barang siapa" tidak berlaku.
15 Tetapi karunia Allah tidaklah sama dengan pelanggaran Adam. Sebab, jika karena pelanggaran satu orang semua orang telah jatuh di dalam kuasa maut, jauh lebih besar lagi kasih karunia Allah dan karunia-Nya, yang dilimpahkan-Nya atas semua orang karena satu orang, yaitu Yesus Kristus. (Rom 5:15 ITB)
Pelanggaran seseorang menyebabkan semua jatuh, demikian pula pertolongan juga berlaku untuk semua orang. Tidak tergambar dalam contoh, hanya yang dipilih dokter saja yang diselamatkan. Bertentangan dengan Alkitab.
33 Semuanya itu Kukatakan kepadamu, supaya kamu beroleh damai sejahtera dalam Aku. Dalam dunia kamu menderita penganiayaan, tetapi kuatkanlah hatimu, Aku telah mengalahkan dunia." (Joh 16:27-33 ITB)
Unsur mengalahkan dunia, tidak tergambar. Yang dikalahkan hanya sebagian saja
9 Dan apa yang telah kamu pelajari dan apa yang telah kamu terima, dan apa yang telah kamu dengar dan apa yang telah kamu lihat padaku, lakukanlah itu. Maka Allah sumber damai sejahtera akan menyertai kamu. (Phi 4:9 ITB)
Bagaimana melakukan karena lumpuh total.
9 dan berada dalam Dia bukan dengan kebenaranku sendiri karena mentaati hukum Taurat, melainkan dengan kebenaran karena kepercayaan kepada Kristus, yaitu kebenaran yang Allah anugerahkan berdasarkan kepercayaan. (Phi 3:9 ITB)
Bagaimana dapat "percaya", karena tidak berbuat apa2 sudah dikerjakan seluruhnya oleh sang Dokter.
bersambung....
Salam Damai.
IMHO....
Walaupun contoh yang Bro berikan didukung oleh sangat banyak ayat, akan tetapi bila bertentangan dengan ayat bold coklat yang saya sampaikan ..... tetap saja pedoman yang Bro berikan, tidak tepat untuk dipaksakan.
Seperti ilustrasi gambar dan ilustrasi cerita pada posting sebelumnya
CMIIW
GBU
:)
-
Salam Damai.
Ibrani ayat 4-6 jelas menyebutkan seseorang yang pernah mengecap karunia surgawi tapi kalo murtad akhirnya pasti tidak selamat.
Ibrani ayat 7-9 malah menegaskan bila tanah yang menerima air hujan (karunia surgawi) tetapi menghasilkan semak duri akhirnya pasti tidak selamat.
Mat.7 : 22,23 juga mengatakan banyak yang sudah merasa mengecap karunia surgawi atau sudah merasa selamat tetapi ternyata imannya palsu.
Ibrani ayat 7-9 malah menegaskan bila tanah yang menerima air hujan (karunia surgawi) tetapi menghasilkan semak duri akhirnya pasti tidak selamat.
Ibr.6:9 But, beloved, we are persuaded better things of you, and things that accompany salvation, though we thus speak.
Jelas Paulus meyakinkan mereka bahwa mereka memiliki keselamatan itu.
Kalimat mana yang mengatakan bahwa mereka “pasti tidak selamat” ?
Malah menegaskan tidak ada yang namanya pilihan dan tidak ada OSAS pula.
Sangat jelas ..... pertama2 haruslah Anugerah Allah (air hujan) ..... sekaligus dengan tanggapan manusia.
Tanah sama2 mendapat karunia surgawi (air hujan) ... ada yang memberikan tanggapan sayur mayur ada yang menanggapi semak duri. CMIIW
Konteks ayat ayat Ibrani 6 adalah teguran oleh Rasul kepada orang Ibrani yang sudah bertobat didalam nama Yesus KRISTUS tetapi masih,mau kembali kepada tatacara keagamaanYudaisme lama. Iman mereka masih bayi terus karena tidak konsisten dan bertumbuh didalam pengajaran Yesus. Masa transisi ini dari Yudaisme kepada ajaran gereja memang membingungkan bangsa Yahudi termasuk Petrus sendiri yang juga pernah ditegur oleh Paulus.
Kalau kita menganggap murtad itu berarti seseorang yang sudah selamat tetapi akhirnya keselamatan itu akan hilang maka akan banyak sekali menabrak rambu rambu kebenaran ayat lainnya seperti :
Yoh.10:28,29 dan Aku memberikan hidup yang kekal kepada mereka dan mereka pasti tidak akan binasa sampai selama-lamanya dan seorang pun tidak akan merebut mereka dari tangan-Ku. Bapa-Ku, yang memberikan mereka kepada-Ku, lebih besar dari pada siapa pun, dan seorang pun tidak dapat merebut mereka dari tangan Bapa
Yoh. 6:39,40 Dan Inilah kehendak Dia yang telah mengutus Aku, yaitu supaya dari semua yang telah diberikan-Nya kepada-Ku jangan ada yang hilang, tetapi supaya Kubangkitkan pada akhir zaman. Sebab inilah kehendak Bapa-Ku, yaitu supaya setiap orang, yang melihat Anak dan yang percaya kepada-Nya beroleh hidup yang kekal, dan supaya Aku membangkitkannya pada akhir zaman."
bagaimana anda menanggapi ayat tsb ?
Jaminan keselamatan kita berada didalam tangan Tuhan yang tidak pernah gagal didalam memelihara kita sebab kalau tergantung kepada manusia sudah pasti bisa gagal.
Yudas 1:24 Bagi Dia, yang berkuasa menjaga supaya jangan kamu tersandung dan yang membawa kamu dengan tak bernoda dan penuh kegembiraan di hadapan kemuliaan-Nya
-
Salam Damai.
IMHO....
Walaupun contoh yang Bro berikan didukung oleh sangat banyak ayat, akan tetapi bila bertentangan dengan ayat bold coklat yang saya sampaikan ..... tetap saja pedoman yang Bro berikan, tidak tepat untuk dipaksakan.
Seperti ilustrasi gambar dan ilustrasi cerita pada posting sebelumnya
CMIIW
GBU
:)
Tidak ada yang bertentangan karena tidak mungkin Alkitab kontradiksi didalam dirinya.
Yang membuat pertentangan adalah pemahaman anda yang hanya melihat kebenaran separoh tetapi melupakan parohan lainnya.
Silahkan dijelaskan lebih kongkrit satu persatu :
1.Apanya yang bertentangan ?
2.Mengapa bertentangan ?
3.Apa yang benar ?
4.Mengapa itu benar ?
-
Salam Damai.
IMHO....
Walaupun contoh yang Bro berikan didukung oleh sangat banyak ayat, akan tetapi bila bertentangan dengan ayat bold coklat yang saya sampaikan ..... tetap saja pedoman yang Bro berikan, tidak tepat untuk dipaksakan.
Seperti ilustrasi gambar dan ilustrasi cerita pada posting sebelumnya
CMIIW
GBU
:)
20 Lihat, Aku berdiri di muka pintu dan mengetok; jikalau ada orang yang mendengar suara-Ku dan membukakan pintu, Aku akan masuk mendapatkannya dan Aku makan bersama-sama dengan dia, dan ia bersama-sama dengan Aku. 21 Barangsiapa menang, ia akan Kududukkan bersama-sama dengan Aku di atas takhta-Ku, sebagaimana Akupun telah menang dan duduk bersama-sama dengan Bapa-Ku di atas takhta-Nya. (Rev 3:20-21 ITB)
Ayat ini tidak dapat diterapkan di contoh diatas.
Bagaimana bisa menang kalau rohaninya masih mati dan tidak ada seorangpun yang mencari Allah menurut Firman Tuhan.
Roma 3:10,11 seperti ada tertulis: "Tidak ada yang benar, seorang pun tidak.Tidak ada seorang pun yang berakal budi, tidak ada seorang pun yang mencari Allah.
7 Aku telah mengakhiri pertandingan yang baik, aku telah mencapai garis akhir dan aku telah memelihara iman. (2Ti 4:7 ITB)
Contoh diatas, semua pemeliharaan dari dokter. Pasiennya diam saja. Unsur pasien mengakhiri pertandingan dengan baik tidak tergambar.
Pemeliharaan iman tanpa kekuatan dari Roh Kudus akan sia sia saja,karena Roh Kuduslah yang memelihara orang percaya agar tidak jatuh.
Yudas 1:24 Bagi Dia, yang berkuasa menjaga supaya jangan kamu tersandung dan yang membawa kamu dengan tak bernoda dan penuh kegembiraan di hadapan kemuliaan-Nya
20 dan oleh Dialah Ia memperdamaikan segala sesuatu dengan diri-Nya, baik yang ada di bumi, maupun yang ada di sorga, sesudah Ia mengadakan pendamaian oleh darah salib Kristus. 21 Juga kamu yang dahulu hidup jauh dari Allah dan yang memusuhi-Nya dalam hati dan pikiran seperti yang nyata dari perbuatanmu yang jahat, 22 sekarang diperdamaikan-Nya, di dalam tubuh jasmani Kristus oleh kematian-Nya, untuk menempatkan kamu kudus dan tak bercela dan tak bercacat di hadapan-Nya. (Col 1:20-22 ITB)
Yang diperdamaikan hanyalah yang dipilih sang dokter, padahal Alkitab menjelaskan bahwa memperdamaikan segala sesuatu baik dibumi maupun disurga.
Kalau semua diperdamaikan mengapa ada yang ke Neraka ?
Apa Allah gagal memperdamaikan semua orang ?
Kristus hanya datang untuk domba-domba-Nya saja yaitu yang sudah direncanakan keselamatannya oleh Allah Bapa.
Yoh.10:26 - 28 tetapi kamu tidak percaya, karena kamu tidak termasuk domba-domba-Ku. Domba-domba-Ku mendengarkan suara-Ku dan Aku mengenal mereka dan mereka mengikut Aku,dan Aku memberikan hidup yang kekal kepada mereka dan mereka pasti tidak akan binasa sampai selama-lamanya dan seorang pun tidak akan merebut mereka dari tangan-Ku
Siapa yang bisa merebut orang percaya dari tangan Yesus ?
Apa anda lebih berkuasa dari Yesus ?
Dan kami telah melihat dan bersaksi, bahwa Bapa telah mengutus Anak-Nya menjadi Juruselamat dunia. 15 Barangsiapa mengaku, bahwa Yesus adalah Anak Allah, Allah tetap berada di dalam dia dan dia di dalam Allah. 16 Kita telah mengenal dan telah percaya akan kasih Allah kepada kita. Allah adalah kasih, dan barangsiapa tetap berada di dalam kasih, ia tetap berada di dalam Allah dan Allah di dalam dia. (1Jo 4:14-16 ITB)
Unsur "barang siapa" tidak tergambar dalam contoh diatas. Kalo lumpuh total maka perkataan "barang siapa" tidak berlaku.
Barang siapa tidak berarti kekuatan atau kemampuan itu otomatis ada didalam diri manusia yang sudah mati secara rohani.
Pengakuan percaya manusia itupun kalau tidak dikaruniakan Allah tidak mungkin terjadi.
Filipi 1:29 Sebab kepada kamu dikaruniakan bukan saja untuk percaya kepada Kristus, melainkan juga untuk menderita untuk Dia,
Jadi Allah yang bekerja terlebih dahulu didalam diri SSO yang memungkinkannya mampu mengaku percaya.
15 Tetapi karunia Allah tidaklah sama dengan pelanggaran Adam. Sebab, jika karena pelanggaran satu orang semua orang telah jatuh di dalam kuasa maut, jauh lebih besar lagi kasih karunia Allah dan karunia-Nya, yang dilimpahkan-Nya atas semua orang karena satu orang, yaitu Yesus Kristus. (Rom 5:15 ITB)
Pelanggaran seseorang menyebabkan semua jatuh, demikian pula pertolongan juga berlaku untuk semua orang. Tidak tergambar dalam contoh, hanya yang dipilih dokter saja yang diselamatkan. Bertentangan dengan Alkitab.
Kalau keselamatan bersifat universal berarti
1. Allah gagal mencapai tujuan / RencanaNya, karena dalam faktanya nanti akan ada banyak orang yang masuk ke neraka
2. Allah berhasil mencapai tujuanNya, dan ini menghasilkan Universalism.
Tidak ada orang kristen yang alkitabiah / injili yang mau menerima yang manapun dari 2 kemungkinan tersebut!
33 Semuanya itu Kukatakan kepadamu, supaya kamu beroleh damai sejahtera dalam Aku. Dalam dunia kamu menderita penganiayaan, tetapi kuatkanlah hatimu, Aku telah mengalahkan dunia." (Joh 16:27-33 ITB)
Unsur mengalahkan dunia, tidak tergambar. Yang dikalahkan hanya sebagian saja
Kata ‘dunia’ (Yunani: KOSMOS) dalam Kitab Suci mempunyai banyak arti:
• Seluruh alam semesta (Kis 17:24)
• bumi (Yoh 13:1)
• keduniawian (Mat 4:8 Yak 4:4 1Yoh 2:15)
• semua umat manusia di dunia ini (Ro 3:19)
• semua orang yang tidak percaya (Yoh 15:18 1Kor 11:32)
• semua orang non Yahudi (Ro 11:12)
• semua orang yang percaya (Yoh 3:17 6:33 2.Kor 5:19).
Dalam ayat-ayat seperti Yoh 6:33,51 dan 2Kor 5:19, kalau ‘dunia’ diartikan ‘semua orang di dunia’, maka akan menjadi Universalism.
9 Dan apa yang telah kamu pelajari dan apa yang telah kamu terima, dan apa yang telah kamu dengar dan apa yang telah kamu lihat padaku, lakukanlah itu. Maka Allah sumber damai sejahtera akan menyertai kamu. (Phi 4:9 ITB)
Bagaimana melakukan karena lumpuh total.
Tentunya harus disembuhkan dulu rohaninya yaitu melalui :
1. Kelahiran baru (Titus 3:5)
2. Hidup baru (Roma 6:4)
3. Hati yang baru (Yeh.11:19)
4. Ciptaan baru ( 2Kor.5:17)
9 dan berada dalam Dia bukan dengan kebenaranku sendiri karena mentaati hukum Taurat, melainkan dengan kebenaran karena kepercayaan kepada Kristus, yaitu kebenaran yang Allah anugerahkan berdasarkan kepercayaan. (Phi 3:9 ITB)
Bagaimana dapat "percaya", karena tidak berbuat apa2 sudah dikerjakan seluruhnya oleh sang Dokter.
Kalau Tuhan tidak bekerja didalam diri manusia memberikan kemauan maka tidak ada seorang manusiapun yang rohaninya sudah mati itu mampu merespon panggilan keselamatan dari Allah.
Fil. 2:13 karena Allahlah yang mengerjakan di dalam kamu baik kemauan maupun pekerjaan menurut kerelaan-Nya.
Menafsirkan Alkitab harus konsisten dengan semua ayat lainnya jangan membuat kontradiksi bro.
-
Mat.7 : 22,23 juga mengatakan banyak yang sudah merasa mengecap karunia surgawi atau sudah merasa selamat tetapi ternyata imannya palsu.
4 Sebab mereka yang pernah diterangi hatinya, yang pernah mengecap karunia sorgawi, dan yang pernah mendapat bagian dalam Roh Kudus, 5 dan yang mengecap firman yang baik dari Allah dan karunia-karunia dunia yang akan datang, 6 namun yang murtad lagi, tidak mungkin dibaharui sekali lagi sedemikian, hingga mereka bertobat, sebab mereka menyalibkan lagi Anak Allah bagi diri mereka dan menghina-Nya di muka umum.
7 Sebab tanah yang menghisap air hujan yang sering turun ke atasnya, dan yang menghasilkan tumbuh-tumbuhan yang berguna bagi mereka yang mengerjakannya, menerima berkat dari Allah; 8 tetapi jikalau tanah itu menghasilkan semak duri dan rumput duri, tidaklah ia berguna dan sudah dekat pada kutuk, yang berakhir dengan pembakaran. 9 Tetapi, hai saudara-saudaraku yang kekasih, sekalipun kami berkata demikian tentang kamu, kami yakin, bahwa kamu memiliki sesuatu yang lebih baik, yang mengandung keselamatan. (Heb 6:4-9 ITB)
Salam Damai.
Bro.... Coba dimengerti perlahan2 ayat 7 s/d 9.
Sangat jelas dapat kita mengerti bahwa air hujan adalah berkat Allah.
Air hujan tidak memilih2...apakah jatuh ke tanah yang nantinya menghasilkan tumbuh2an berguna ataupun semak duri.
Tanah itu ibarat tanggapan manusia terhadap karunia Allah. Apakah kita hendak menghasilkan tumbuh2an berguna atau menghasilkan semak duri.
Ataukah Bro hendak berpendapat bahwa tanah yang mendapat air hujan akan menghasilkan tumbuh2an berguna dan tanah yang tidak mendapat air hujan menghasilkan semak duri ??
Ibrani 6:7-9 dengan sangat jelas menampakkan faktor tanggapan manusia.
Ibrani 6:7-9 memperjelas apa yang tertulis di Ibrani 6:4-6
GBU
:)
-
Ibr.6:9 But, beloved, we are persuaded better things of you, and things that accompany salvation, though we thus speak.
Jelas Paulus meyakinkan mereka bahwa mereka memiliki keselamatan itu.
Kalimat mana yang mengatakan bahwa mereka “pasti tidak selamat” ?
9 But you, my dear friends -- in spite of what we have just said, we are sure you are in a better state and on the way to salvation.
10 God would not be so unjust as to forget all you have done, the love that you have for his name or the services you have done, and are still doing, for the holy people of God. (Heb 6:9-10 NJB)
Salam Damai.
Bila dilanjutkan dengan ayat 10, mengenai tumbuh2an berguna.........akan jelas bila telah dibaca yang bold biru.
Tuhan memperhatikan tanggapan manusia....dari apa yang telah kita lakukan. :nod:
IMHO mencerminkan tidak OSAS dan tidak hanya Iman.
GBU
:)
-
---cut---
Kalau keselamatan bersifat universal berarti
1. Allah gagal mencapai tujuan / RencanaNya, karena dalam faktanya nanti akan ada banyak orang yang masuk ke neraka
2. Allah berhasil mencapai tujuanNya, dan ini menghasilkan Universalism.
Tidak ada orang kristen yang alkitabiah / injili yang mau menerima yang manapun dari 2 kemungkinan tersebut!
---cut---
15 Tetapi karunia Allah tidaklah sama dengan pelanggaran Adam. Sebab, jika karena pelanggaran satu orang semua orang telah jatuh di dalam kuasa maut, jauh lebih besar lagi kasih karunia Allah dan karunia-Nya, yang dilimpahkan-Nya atas semua orang karena satu orang, yaitu Yesus Kristus. (Rom 5:15 ITB)
Salam Damai.
Bila Bro hendak mengatakan bahwa semua orang yang dibold biru dan bold coklat bukanlah "semua orang universal" dalam artian "hanya sebagian orang saja".
Berarti semua orang yang bold biru memiliki arti sebagian orang saja yang mengalami kuasa maut akibat pelanggaran Adam ??
Berarti memiliki kontradiksi dengan "Total Depravity" yang Bro yakini ?
IMHO Bro memakai cara pandang yang bertentangan dengan ayat2 tersebut. :nod:
Ingat ..... yang dilimpahkan Tuhan adalah kasih karunia....dan diibaratkan air hujan yang menyirami tanah.
Ada manusia yang menanggapi dengan berbuah semak duri ..... maka ia gagal selamat.
Ada manusia yang menanggapi dengan berbuah tanaman berguna .... maka ia selamat.
Air hujan tidak memilih2. :nod:
GBU
:)
-
20 Lihat, Aku berdiri di muka pintu dan mengetok; jikalau ada orang yang mendengar suara-Ku dan membukakan pintu, Aku akan masuk mendapatkannya dan Aku makan bersama-sama dengan dia, dan ia bersama-sama dengan Aku. 21 Barangsiapa menang, ia akan Kududukkan bersama-sama dengan Aku di atas takhta-Ku, sebagaimana Akupun telah menang dan duduk bersama-sama dengan Bapa-Ku di atas takhta-Nya. (Rev 3:20-21 ITB)
Ayat ini tidak dapat diterapkan di contoh diatas.
Bagaimana bisa menang kalau rohaninya masih mati dan tidak ada seorangpun yang mencari Allah menurut Firman Tuhan.
Roma 3:10,11 seperti ada tertulis: "Tidak ada yang benar, seorang pun tidak.Tidak ada seorang pun yang berakal budi, tidak ada seorang pun yang mencari Allah.
---cut---
(http://i1165.photobucket.com/albums/q592/phooey777/17_frescoes.jpg)
Salam Damai.
Bro Solideo ..... yang Bro jelaskan diatas adalah salah satu cara pandang yang kurang tepat .... atau mohon maaf sebelumnya saya ibaratkan fanatisme. Pada ayat2 sebelumnya dijelaskan bahwa Allah lah yang memberikan kasih karunia. Manusia lah yang menerima ... dan memberikan tanggapan.
Kitab Wahyu menjelaskan bahwa Tuhan Yesuslah yang mengetuk.... dan saya perjelas dengan gambar.
Berarti Tuhan Yesus lah yang datang.....yang mencari semua manusia.....Juru selamat manusia ..... bukan juru selamat sebagian manusia yang dipilih saja.
Tanggapan manusia ikut berperan dalam proses ini. Apakah manusia mendengar dan membukakan pintu ???
Ayat Roma 3:10-11 memperkuat apa yang dijelaskan di Kitab Wahyu tersebut :afro:
GBU
:)
-
(http://i1165.photobucket.com/albums/q592/phooey777/17_frescoes.jpg)
Salam Damai.
Bro Solideo ..... yang Bro jelaskan diatas adalah salah satu cara pandang yang kurang tepat .... atau mohon maaf sebelumnya saya ibaratkan fanatisme. Pada ayat2 sebelumnya dijelaskan bahwa Allah lah yang memberikan kasih karunia. Manusia lah yang menerima ... dan memberikan tanggapan.
Kitab Wahyu menjelaskan bahwa Tuhan Yesuslah yang mengetuk.... dan saya perjelas dengan gambar.
Berarti Tuhan Yesus lah yang datang.....yang mencari semua manusia.....Juru selamat manusia ..... bukan juru selamat sebagian manusia yang dipilih saja.
Tanggapan manusia ikut berperan dalam proses ini. Apakah manusia mendengar dan membukakan pintu ???
Ayat Roma 3:10-11 memperkuat apa yang dijelaskan di Kitab Wahyu tersebut :afro:
GBU
:)
Mantap gambarnya Phooey. Sangat disayangkan, gambar seperti itu tidak berarti bagi orang yang mengerti rencana Allah secara komprehensif hanya dengan membaca Alkitab. :nod: :grining: :D
Eh, ngomong-ngomong, ayah saya pernah mengatakan kepada saya, bahwa akan sangat puyeng kalo bertemu dengan orang yang g***ok tapi ndak mau dijadikan murid, pintar tapi andak dapat dijadikan guru. :drool: :drool: :drool:
-
Kayaknya mungkin yang dimaksud solideo... kayaknya loooh... (please CMIIW)
Yang Yesus ketok2 itu adalah orang yg SUDAH dipilih.
Yesus gak mungkin ngetok2 orang yang tidak mau membuka pintu (yg tidak dipilih).
Apabila itu ditinjau dari keKekalan ---> SIMPLE & LOGIK (masuk akal).
Pertanyaannya :
kenapa KS ampe segitul tebal-nya ? :lol:
Sekedar panduan OP agar pahala-nya tambah banyak ?
:)
salam.
-
Mantap gambarnya Phooey. Sangat disayangkan, gambar seperti itu tidak berarti bagi orang yang mengerti rencana Allah secara komprehensif hanya dengan membaca Alkitab. :nod: :grining: :D
Eh, ngomong-ngomong, ayah saya pernah mengatakan kepada saya, bahwa akan sangat puyeng kalo bertemu dengan orang yang g***ok tapi ndak mau dijadikan murid, pintar tapi andak dapat dijadikan guru. :drool: :drool: :drool:
Salam Damai Mod :)
GBU
:)
-
Kayaknya mungkin yang dimaksud solideo... kayaknya loooh... (please CMIIW)
Yang Yesus ketok2 itu adalah orang yg SUDAH dipilih.
Yesus gak mungkin ngetok2 orang yang tidak mau membuka pintu (yg tidak dipilih).
Apabila itu ditinjau dari keKekalan ---> SIMPLE & LOGIK (masuk akal).
Pertanyaannya :
kenapa KS ampe segitul tebal-nya ? :lol:
Sekedar panduan OP agar pahala-nya tambah banyak ?
:)
salam.
20 Lihat, Aku berdiri di muka pintu dan mengetok; jikalau ada orang yang mendengar suara-Ku dan membukakan pintu, Aku akan masuk mendapatkannya dan Aku makan bersama-sama dengan dia, dan ia bersama-sama dengan Aku. 21 Barangsiapa menang, ia akan Kududukkan bersama-sama dengan Aku di atas takhta-Ku, sebagaimana Akupun telah menang dan duduk bersama-sama dengan Bapa-Ku di atas takhta-Nya. (Rev 3:20-21 ITB)
Ayat ini tidak dapat diterapkan di contoh diatas.
Salam Damai Bro Oda ...
Alternatif 1 :
Kalo memang yang di ketuk pintunya adalah orang yang "dipilih" ...... dan pasti mau membukakan pintu ....
Enggak sesuai dengan ayat "jikalau ada orang yang mendengar suara-Ku dan membukakan pintu"
Alternatif 2 :
Kalo memang yang di ketuk pintunya adalah orang yang "dipilih" ...... dan belum tentu mau membukakan pintu ....
Ini yang lebih mengherankan lagi......menusia sudah dipilih ...... masih dapat menolak.
IMHO
Karena itu saya tidak menggunakan sudut pandang "dipilih".
GBU
:)
-
Alternatif 1 :
Kalo memang yang di ketuk pintunya adalah orang yang "dipilih" ...... dan pasti mau membukakan pintu ....
Enggak sesuai dengan ayat "jikalau ada orang yang mendengar suara-Ku dan membukakan pintu"
mari kita "menerima" pengertian OSAS ...
yang dari yg saya tangkep berdasarkan respond : kata "JIKALAU" disitu, interpretasi OSAS adalah "SEANDAINYA".
Ibarat, saya rakyat dan mempunyai statement "jikalau saya raja" :).
Jadi ayat tsb memang tidak mempunyai makna apa apa, melainkan hanya sekedar pengumuman ... yang apabila saya boleh "lengkapin" kalimatnya ... menjadi :
20 Lihat, Aku berdiri di muka pintu dan mengetok; jikalau SEANDAINYA ada orang yang mendengar suara-Ku dan membukakan pintu, Aku akan masuk mendapatkannya dan Aku makan bersama-sama dengan dia, dan ia bersama-sama dengan Aku. --- namun maaf maaf saja, itu kan "seandainya"... karena kamu semua sudah mati-rohani, kamu tidak akan bisa melihat Aku berdiri di muka pintu dan bisa mendengar bunyi ketokan SEANDAINYA kamu tidak dipilih sebelum bumi jadi.
21 Barangsiapa SEANDAINYA menang, ia akan Kududukkan bersama-sama dengan Aku di atas takhta-Ku, sebagaimana Akupun telah menang dan duduk bersama-sama dengan Bapa-Ku di atas takhta-Nya --- namun maaf maaf saja, kamu tidak akan pernah bisa menang SEANDAINYA bukan yang dipilih sebelum bumi jadi. Dan SEANDAINYA kamu memang yang dipilih (pasti menang), duduknya nggak sama loh ... ada yg di ujung meja, ada yg deket Bapa ... akh... tapi pokoknya kan sama sama duduk di meja bersama Bapa. :giggle:
Semua ayat di KS yg terdapat kata "jikalau" ataupun "barangsiapa" ---> itu pengertiannya di OSAS adalah SEANDAINYA, phoeey --- bersifat "pengumuman/pemberi-tahuan" :).
Alternatif 2 :
Kalo memang yang di ketuk pintunya adalah orang yang "dipilih" ...... dan belum tentu mau membukakan pintu ....
Ini yang lebih mengherankan lagi......menusia sudah dipilih ...... masih dapat menolak.
karena tinjauan OSAS di keKekalan ... (imo) adalah masuk akal (LOGIK) Yesus tidak akan mengetok-ngetok (apalagi mendobrak yg kayak gambar phoeey tsb :D) "pintu" orang apabila Dia sendiri sudah tau ybs tidak akan membukakan pintu (krn ybs bukan orang yg dipilih). ---> Apakah tim SAR ngeliat orang dibawah jurang kepala terpisah, masih juga "memanggil2" pake TOA dari atas ---ataupun--- turun ke jurang untuk menyelamatkan orang tsb ? :).
Jadi terus terang saya sependapat dgn solideo apabila SEMUA diliat dari pov keKekalan (absolut, NOL probabilitas) dan KS setebel itu isinya BUKAN jalan keselamatan, bukan pula sebuah probabilitas IF ... THEN ... melainkan sekedar pemberitahuan "SEANDAINYA".
Coba deh phooey mencoba utk memposisikan diri utk berpendapat spt yg ungu, saya yakin phoeey juga akan sependapat dgn solideo :).
:)
salam.
-
Salam Damai.
Bro.... Coba dimengerti perlahan2 ayat 7 s/d 9.
Sangat jelas dapat kita mengerti bahwa air hujan adalah berkat Allah.
Air hujan tidak memilih2...apakah jatuh ke tanah yang nantinya menghasilkan tumbuh2an berguna ataupun semak duri.
Tanah itu ibarat tanggapan manusia terhadap karunia Allah. Apakah kita hendak menghasilkan tumbuh2an berguna atau menghasilkan semak duri.
Anda harus membedakan antara "common grace" seperti hujan,oksigen,air,tanah,api,dll yang diberikan Tuhan kepada semua manusia tanpa terkecuali,dengan "saving grace" yaitu karunia keselamatan yang hanya diberikan kepada mereka yang sudah dipilih dan ditentukan sejak kekekalan (Ef.1:4)
Allah adalah Allah yang hidup yang memang "memilih" seperti puluhan ayat yang sudah saya berikan sebelumnya.
Kalau Allah tidak memilih mengapa ada demikian banyaknya ayat yang mengatakannya demikian ?
Air hujan hanyalah benda mati yang tidak bisa memilih.
Tanah itu ibarat tanggapan manusia terhadap karunia Allah. Apakah kita hendak menghasilkan tumbuh2an berguna atau menghasilkan semak duri.
Ataukah Bro hendak berpendapat bahwa tanah yang mendapat air hujan akan menghasilkan tumbuh2an berguna dan tanah yang tidak mendapat air hujan menghasilkan semak duri ??
Ibrani 6:7-9 dengan sangat jelas menampakkan faktor tanggapan manusia.
Ibrani 6:7-9 memperjelas apa yang tertulis di Ibrani 6:4-6
Tanah itu ibarat hati manusia yang kalau tidak dilahirbarukan dan diberikan hati yang baru (Yeh.36:26) tidak mungkin bisa menumbuhkan benih iman yang benar dari kekuatannya sendiri.
Titus 1:15 Bagi orang suci semuanya suci; tetapi bagi orang najis dan bagi orang tidak beriman suatu pun tidak ada yang suci, karena baik akal maupun suara hati mereka najis.
Yesaya 64:6 Demikianlah kami sekalian seperti seorang najis dan segala kesalehan kami seperti kain kotor; kami sekalian menjadi layu seperti daun dan kami lenyap oleh kejahatan kami seperti daun dilenyapkan oleh angin.
Amsal 16:1 Manusia dapat menimbang-nimbang dalam hati, tetapi jawaban lidah berasal dari pada Tuhan.
Jelas sekali tanpa Tuhan yang bekerja terlebih dahulu didalam diri manusia tidak ada seorang manusiapun yang mampu percaya didalam hatinya dan mengaku dengan mulutnya bahwa Yesus adalah Juruselamatnya.
Anda tidak bisa memahami keselamatan manusia secara naturalistik melainkan harus secara spiritualistik.
-
Salam Damai.
Bila dilanjutkan dengan ayat 10, mengenai tumbuh2an berguna.........akan jelas bila telah dibaca yang bold biru.
Tuhan memperhatikan tanggapan manusia....dari apa yang telah kita lakukan. :nod:
IMHO mencerminkan tidak OSAS dan tidak hanya Iman.
GBU
:)
Ayat tersebut membicarakan nasihat Paulus kepada orang yang sudah selamat yang harus mengerjalan keselamatan yang sudah diperolehnya bukan kepada orang yang belum selamat.
Kalau anda membaca dari ayat pertama jelas sudah konteknya yaitu Kitab ini tema utamanya adalah agar mereka meningkatkan kedewasaan imannya jangan melakukan pekerjaan yang sia sia dengan melakukan ritual Yudaisme. Jadi ini tidak ada hubungannya dengan murtad ! Ayat 9 konfirmasi bahwa mereka masih selamat. Ayat 1 menjelaskan konteks dari perikop ini yaitu mereka bangsa Yahudi harus meninggalkan dasar dasar pertobatan yang sia sia.
-
Salam Damai.
Bila Bro hendak mengatakan bahwa semua orang yang dibold biru dan bold coklat bukanlah "semua orang universal" dalam artian "hanya sebagian orang saja".
Berarti semua orang yang bold biru memiliki arti sebagian orang saja yang mengalami kuasa maut akibat pelanggaran Adam ??
Berarti memiliki kontradiksi dengan "Total Depravity" yang Bro yakini ?
Tidak ada yang kontradiksi kalau bro memahami penjelasan saya berikut ini.
1.Bahwa semua manusia keturunan Adam tidak terkecuali sudah berdosa dan sedang menuju kepada kematian kekal
2.Bahwa manusia tidak bisa menyelamatkan dirinya sendiri karena dosa asal dan dosa perbuatannya
3.Bahwa Allah sejak kekal sudah merencanakan keselamatan manusia dengan mengutus Anak-Nya yang Tunggal untuk menebus dosa manusia.
4.Bahwa sekarang Anak-Nya yang Tunggal tersebut sudah inkarnasi menjadi manusia untuk menebus dosa manusia sehingga manusia memperoleh berdasarkan kasih karunia (bukan usaha manusia) jalan keselamatan melalui iman.
5.Dengan demikian Rencana keselamatan Allah Bapa sudah digenapkan oleh Allah Anak dan diaplikasikan oleh Allah Roh Kudus melalui kelahiran baru bagi setiap orang percaya.
Semua orang keturunan Adam tidak terkecuali sudah berdosa sejak didalam rahim ibunya (dosa asal) ditambah lagi dengan dosa perbuatannya selama hidupnya dan sedang menuju kebinasaan kekal karena natur dosa mereka kalau Yesus tidak datang menebus dosa dosa mereka.
Dan Yesus hanya datang kepada domba dombanya saja yang sudah diberikan oleh Allah Bapa kepada-Nya.
Yoh.6:39 Dan Inilah kehendak Dia yang telah mengutus Aku, yaitu supaya dari semua yang telah diberikan-Nya kepada-Ku jangan ada yang hilang, tetapi supaya Kubangkitkan pada akhir zaman.
IMHO Bro memakai cara pandang yang bertentangan dengan ayat2 tersebut.
Ingat ..... yang dilimpahkan Tuhan adalah kasih karunia....dan diibaratkan air hujan yang menyirami tanah.
Ada manusia yang menanggapi dengan berbuah semak duri ..... maka ia gagal selamat.
Ada manusia yang menanggapi dengan berbuah tanaman berguna .... maka ia selamat.
Air hujan tidak memilih2.
Sudah saya jawab diatas bahwa keselamatan tidak bisa dipahami secara naturalistik melainkan secara spiritualistik karena Allah adalah Allah yang hidup dan “memilih” (aktif) sedangkan air hujan hanya benda mati yang tidak bisa memilih (pasif).
Manusia secara naturalistik adalah berdosa (sinful nature) dan sudah mati secara rohani.
Matius 22:14 Sebab banyak yang dipanggil, tetapi sedikit yang dipilih.
-
Salam Damai.
Bro Solideo ..... yang Bro jelaskan diatas adalah salah satu cara pandang yang kurang tepat .... atau mohon maaf sebelumnya saya ibaratkan fanatisme. Pada ayat2 sebelumnya dijelaskan bahwa Allah lah yang memberikan kasih karunia. Manusia lah yang menerima ... dan memberikan tanggapan.
Kitab Wahyu menjelaskan bahwa Tuhan Yesuslah yang mengetuk.... dan saya perjelas dengan gambar.
Berarti Tuhan Yesus lah yang datang.....yang mencari semua manusia.....Juru selamat manusia ..... bukan juru selamat sebagian manusia yang dipilih saja.
Tanggapan manusia ikut berperan dalam proses ini. Apakah manusia mendengar dan membukakan pintu ???
Ayat Roma 3:10-11 memperkuat apa yang dijelaskan di Kitab Wahyu tersebut :afro:
GBU
:)
Keselamatan adalah suatu proses yaitu dari "luar" ada panggilan keselamatan (mengetok pintu) tetapi dari "dalam" dirinya Allah sudah melahirbarukan dirinya yang tadinya mati rohani sekarang sudah memiliki hidup baru dan hati yang baru yang memampukannya menjawab panggilan keselamatan (ketokan pintu) itu.
Kelahiran baru itu adalah pekerjaan Roh Kudus (internal) dan Firman (external) sekaligus.
Sangat jelas ajaran Sola Scriptura mengenai keselamatan kalau kita melihatnya secara komprehensif bukan hanya sepotong sepotong (half truth).
-
Kayaknya mungkin yang dimaksud solideo... kayaknya loooh... (please CMIIW)
Yang Yesus ketok2 itu adalah orang yg SUDAH dipilih.
Yesus gak mungkin ngetok2 orang yang tidak mau membuka pintu (yg tidak dipilih).
Apabila itu ditinjau dari keKekalan ---> SIMPLE & LOGIK (masuk akal).
Pertanyaannya :
kenapa KS ampe segitul tebal-nya ? :lol:
Sekedar panduan OP agar pahala-nya tambah banyak ?
:)
salam.
Silahkan baca replay 226 saya bro.
-
Mantap gambarnya Phooey. Sangat disayangkan, gambar seperti itu tidak berarti bagi orang yang mengerti rencana Allah secara komprehensif hanya dengan membaca Alkitab. :nod: :grining: :D
Eh, ngomong-ngomong, ayah saya pernah mengatakan kepada saya, bahwa akan sangat puyeng kalo bertemu dengan orang yang g***ok tapi ndak mau dijadikan murid, pintar tapi andak dapat dijadikan guru. :drool: :drool: :drool:
Makanya belajar Alkitab yang bener seperti jawaban saya di replay 226 supaya nggak puyeng dan ngaco komentarnya.
-
Salam Damai Bro Oda ...
Alternatif 1 :
Kalo memang yang di ketuk pintunya adalah orang yang "dipilih" ...... dan pasti mau membukakan pintu ....
Enggak sesuai dengan ayat "jikalau ada orang yang mendengar suara-Ku dan membukakan pintu"
Alternatif 2 :
Kalo memang yang di ketuk pintunya adalah orang yang "dipilih" ...... dan belum tentu mau membukakan pintu ....
Ini yang lebih mengherankan lagi......menusia sudah dipilih ...... masih dapat menolak.
IMHO
Karena itu saya tidak menggunakan sudut pandang "dipilih".
GBU
:)
Mengetok "pintu hati" manusia kalau hatinya sudah mati secara rohani (Ef.2:1,5) yang bisanya hanya membuahkan kejahatan semata-mata,mana ada kemampuan merespon ?
Kejadian 6:5 Ketika dilihat Tuhan, bahwa kejahatan manusia besar di bumi dan bahwa segala kecenderungan hatinya selalu membuahkan kejahatan semata-mata,
Makanya kudu diberikan hati dan roh yang baru didalam proses kelahiran baru makanya manusia mampu merespon dengan benar.
Yehezkiel 36:26 Kamu akan Kuberikan hati yang baru, dan roh yang baru di dalam batinmu dan Aku akan menjauhkan dari tubuhmu hati yang keras dan Kuberikan kepadamu hati yang taat.
-
Makanya belajar Alkitab yang bener seperti jawaban saya di replay 226 supaya nggak puyeng dan ngaco komentarnya.
Saya kira, yang ngaco itu ialah orang yang 'merasa' sudah mengerti rencana Allah secara komprehensif dengan membaca Alkitab, tetapi masih bertanya tentang Alkitab. Yang ngaco itu ialah yang dengan lantang mengatakan bahwa tidak ada dosa yang tidak dapat diampuni Jesus Kristus, sementara Jesus Kristus sendiri bilang Apabila seorang mengucapkan sesuatu menentang Anak Manusia, ia akan diampuni, tetapi jika ia menentang Roh Kudus, ia tidak akan diampuni, di dunia ini tidak, dan di dunia yang akan datangpun tidak.
-
Tidak ada yang kontradiksi kalau bro memahami penjelasan saya berikut ini.
1.Bahwa semua manusia keturunan Adam tidak terkecuali sudah berdosa dan sedang menuju kepada kematian kekal
2.Bahwa manusia tidak bisa menyelamatkan dirinya sendiri karena dosa asal dan dosa perbuatannya
3.Bahwa Allah sejak kekal sudah merencanakan keselamatan manusia dengan mengutus Anak-Nya yang Tunggal untuk menebus dosa manusia.
4.Bahwa sekarang Anak-Nya yang Tunggal tersebut sudah inkarnasi menjadi manusia untuk menebus dosa manusia sehingga manusia memperoleh berdasarkan kasih karunia (bukan usaha manusia) jalan keselamatan melalui iman.
5.Dengan demikian Rencana keselamatan Allah Bapa sudah digenapkan oleh Allah Anak dan diaplikasikan oleh Allah Roh Kudus melalui kelahiran baru bagi setiap orang percaya.
Semua orang keturunan Adam tidak terkecuali sudah berdosa sejak didalam rahim ibunya (dosa asal) ditambah lagi dengan dosa perbuatannya selama hidupnya dan sedang menuju kebinasaan kekal karena natur dosa mereka kalau Yesus tidak datang menebus dosa dosa mereka.
Dan Yesus hanya datang kepada domba dombanya saja yang sudah diberikan oleh Allah Bapa kepada-Nya.
Yoh.6:39 Dan Inilah kehendak Dia yang telah mengutus Aku, yaitu supaya dari semua yang telah diberikan-Nya kepada-Ku jangan ada yang hilang, tetapi supaya Kubangkitkan pada akhir zaman.
Sudah saya jawab diatas bahwa keselamatan tidak bisa dipahami secara naturalistik melainkan secara spiritualistik karena Allah adalah Allah yang hidup dan “memilih” (aktif) sedangkan air hujan hanya benda mati yang tidak bisa memilih (pasif).
Manusia secara naturalistik adalah berdosa (sinful nature) dan sudah mati secara rohani.
Matius 22:14 Sebab banyak yang dipanggil, tetapi sedikit yang dipilih.
Yang dikutip cuman ayat 22:14 yah pantes aja :D
nih masih perikop yang sama liat ayat sebelumnya ayat 5
Mat 22:5
Tetapi orang-orang yang diundang itu tidak mengindahkannya; ada yang pergi ke ladangnya, ada yang pergi mengurus usahanya
masih ada lagi nih ayat 11-12
Mat 22;11-12
Ketika raja itu masuk untuk bertemu dengan tamu-tamu itu, ia melihat seorang yang tidak berpakaian pesta
22:12 Ia berkata kepadanya: Hai saudara, bagaimana engkau masuk ke mari dengan tidak mengenakan pakaian pesta? Tetapi orang itu diam saja.
dan setelah melihat tindakan tamu2 tersebut reaksi sang Raja adalah
Mat 22:13
Lalu kata raja itu kepada hamba-hambanya: Ikatlah kaki dan tangannya dan campakkanlah orang itu ke dalam kegelapan yang paling gelap, di sanalah akan terdapat ratap dan kertak gigi
begitu bro jadi tidak ujuk2 langsung di ayat Mat 22:14.
Jadi jelaslah orang2 yang tidak dipilih itu bukan karena orang2 tersebut tidak direncanakan tidak selamat tetapi orang2 tersebut tidak mengindahkan undangan atau tidak memakai pakaian pesta.
Jangan mengurangi apa yang ditulis dalam Alkitab bro...berbahaya :doh:
-
---cut---
Coba deh phooey mencoba utk memposisikan diri utk berpendapat spt yg ungu, saya yakin phoeey juga akan sependapat dgn solideo :).
:)
salam.
Salam Damai Bro Oda.
Ini yang saya kurang sependapat.
Bila dalam membaca Alkitab, seseorang sudah memakai kaca mata berwarna ungu.
Sehingga apapun terlihat ungu.
Usul saya jangan memakai kacamata apapun :)
GBU
:)
-
Anda harus membedakan antara "common grace" seperti hujan,oksigen,air,tanah,api,dll yang diberikan Tuhan kepada semua manusia tanpa terkecuali,dengan "saving grace" yaitu karunia keselamatan yang hanya diberikan kepada mereka yang sudah dipilih dan ditentukan sejak kekekalan (Ef.1:4)
Allah adalah Allah yang hidup yang memang "memilih" seperti puluhan ayat yang sudah saya berikan sebelumnya.
Kalau Allah tidak memilih mengapa ada demikian banyaknya ayat yang mengatakannya demikian ?
Air hujan hanyalah benda mati yang tidak bisa memilih.
Tanah itu ibarat hati manusia yang kalau tidak dilahirbarukan dan diberikan hati yang baru (Yeh.36:26) tidak mungkin bisa menumbuhkan benih iman yang benar dari kekuatannya sendiri.
Titus 1:15 Bagi orang suci semuanya suci; tetapi bagi orang najis dan bagi orang tidak beriman suatu pun tidak ada yang suci, karena baik akal maupun suara hati mereka najis.
Yesaya 64:6 Demikianlah kami sekalian seperti seorang najis dan segala kesalehan kami seperti kain kotor; kami sekalian menjadi layu seperti daun dan kami lenyap oleh kejahatan kami seperti daun dilenyapkan oleh angin.
Amsal 16:1 Manusia dapat menimbang-nimbang dalam hati, tetapi jawaban lidah berasal dari pada Tuhan.
Jelas sekali tanpa Tuhan yang bekerja terlebih dahulu didalam diri manusia tidak ada seorang manusiapun yang mampu percaya didalam hatinya dan mengaku dengan mulutnya bahwa Yesus adalah Juruselamatnya.
Anda tidak bisa memahami keselamatan manusia secara naturalistik melainkan harus secara spiritualistik.
4 Sebab mereka yang pernah diterangi hatinya, yang pernah mengecap karunia sorgawi, dan yang pernah mendapat bagian dalam Roh Kudus, 5 dan yang mengecap firman yang baik dari Allah dan karunia-karunia dunia yang akan datang, 6 namun yang murtad lagi, tidak mungkin dibaharui sekali lagi sedemikian, hingga mereka bertobat, sebab mereka menyalibkan lagi Anak Allah bagi diri mereka dan menghina-Nya di muka umum.
7 Sebab tanah yang menghisap air hujan yang sering turun ke atasnya, dan yang menghasilkan tumbuh-tumbuhan yang berguna bagi mereka yang mengerjakannya, menerima berkat dari Allah; 8 tetapi jikalau tanah itu menghasilkan semak duri dan rumput duri, tidaklah ia berguna dan sudah dekat pada kutuk, yang berakhir dengan pembakaran. 9 Tetapi, hai saudara-saudaraku yang kekasih, sekalipun kami berkata demikian tentang kamu, kami yakin, bahwa kamu memiliki sesuatu yang lebih baik, yang mengandung keselamatan. (Heb 6:4-9 ITB)
Salam Damai.
Sejak awal kita sudah sependapat, bahwa segala sesuatu berasal dari kasih karunia Allah. :deal:
Perbedaannya, Bro berpendapat bahwa kasih karunia diberikan pada orang pilihan dan tidak perlu tanggapan manusia, sedangkan saya berpendapat diberikan kepada semua orang dan adanya faktor tanggapan manusia terhadap rahmat Allah. :)
Jadi yang warna orange diatas tidak perlu ditampilkan berulang2.
Kembali ke Ibrani 6:4-9 saya tampilkan lagi yang di bold biru sebagai faktor tanggapan manusia terhadap rahmat Allah.
Ayat 7-9 memiliki makna teologis.....dan saya tidak sependapat bila Bro Solideo mengartikan air hujan sebagai makna naturalistik.
Ibrani 6:4-9 akan kehilangan makna teologis sebenarnya bila dalam membaca ayat tersebut sudah menggunakan kacamata/sudut pandang OSAS, manusia pilihan dan semua orang mati rohani. Cobalah selubung OSAS, manusia pilihan dan semua orang mati rohani untuk disimpan dahulu, maka makna sebenarnya dari ayat tersebut akan tampak.
GBU
:)
-
Keselamatan adalah suatu proses yaitu dari "luar" ada panggilan keselamatan (mengetok pintu) tetapi dari "dalam" dirinya Allah sudah melahirbarukan dirinya yang tadinya mati rohani sekarang sudah memiliki hidup baru dan hati yang baru yang memampukannya menjawab panggilan keselamatan (ketokan pintu) itu.
Kelahiran baru itu adalah pekerjaan Roh Kudus (internal) dan Firman (external) sekaligus.
Sangat jelas ajaran Sola Scriptura mengenai keselamatan kalau kita melihatnya secara komprehensif bukan hanya sepotong sepotong (half truth).
Salam Damai.
Yang bold hitam diatas memberikan suatu persepsi seolah2 pekerjaan Roh Kudus dan Sabda/Firman memiliki dimensi yang berbeda dan berasal dari pribadi yang berbeda pula. :think:
Saya baca2 dulu ya Bro .....
GBU
:)
-
Saya kira, yang ngaco itu ialah orang yang 'merasa' sudah mengerti rencana Allah secara komprehensif dengan membaca Alkitab, tetapi masih bertanya tentang Alkitab. Yang ngaco itu ialah yang dengan lantang mengatakan bahwa tidak ada dosa yang tidak dapat diampuni Jesus Kristus, sementara Jesus Kristus sendiri bilang Apabila seorang mengucapkan sesuatu menentang Anak Manusia, ia akan diampuni, tetapi jika ia menentang Roh Kudus, ia tidak akan diampuni, di dunia ini tidak, dan di dunia yang akan datangpun tidak.
Sekali lagi saya tegaskan bahwa yang komprehensif adalah Alkitab bukan pemahaman saya.
Jangan memanipulasi komentar orang karena itu diskusi yang tidak sehat sama sekali.
Contoh yang kongkrit dari mereka yang menghujat Roh Kudus didalam Alkitab adalah orang orang Ahli Taurat yang menolak kemesiasan Yesus kristus.
Ayat mengenai penghujatan Roh Kudus itu adalah kecaman Yesus yang ditujukan kepada para Ahli Taurat tsb karena tidak percaya kuasa Roh Kudus didalam mujizat yang dilakukan Yesus.
Tidak pernah Alkitab mencatat orang beriman melakukan penghujatan kepada Roh Kudus karena Roh Kudus sudah tinggal didalam diri mereka dan memelihara iman mereka.
Jadi menganggap orang yang sudah beriman bisa menghujat Roh Kusua adalah pernyataan yang absurb dan tidak alkitabiah sama sekali,karena keselamatan adalah suatu kepastian yaitu sekali selamat tetap akan selamat selamanya.
-
Yang dikutip cuman ayat 22:14 yah pantes aja :D
nih masih perikop yang sama liat ayat sebelumnya ayat 5
Mat 22:5
Tetapi orang-orang yang diundang itu tidak mengindahkannya; ada yang pergi ke ladangnya, ada yang pergi mengurus usahanya
masih ada lagi nih ayat 11-12
Mat 22;11-12
Ketika raja itu masuk untuk bertemu dengan tamu-tamu itu, ia melihat seorang yang tidak berpakaian pesta
22:12 Ia berkata kepadanya: Hai saudara, bagaimana engkau masuk ke mari dengan tidak mengenakan pakaian pesta? Tetapi orang itu diam saja.
dan setelah melihat tindakan tamu2 tersebut reaksi sang Raja adalah
Mat 22:13
Lalu kata raja itu kepada hamba-hambanya: Ikatlah kaki dan tangannya dan campakkanlah orang itu ke dalam kegelapan yang paling gelap, di sanalah akan terdapat ratap dan kertak gigi
begitu bro jadi tidak ujuk2 langsung di ayat Mat 22:14.
Jadi jelaslah orang2 yang tidak dipilih itu bukan karena orang2 tersebut tidak direncanakan tidak selamat tetapi orang2 tersebut tidak mengindahkan undangan atau tidak memakai pakaian pesta.
Jangan mengurangi apa yang ditulis dalam Alkitab bro...berbahaya :doh:
Tidak mengindahkan undangan dan tidak memakai pakaian pesta adalah sifat manusia yang sinful nature karena mereka sudah dalam keadaan mati rohaninya.
Hanya mereka yang mendapat kasih karunia saja yang mampu memahami panggilan atau undangan keselamatan dari Allah karena keselamatan hanya berdasarkan pemberian Allah saja dan sama sekali bukan hasil usaha atau jasa atau perbuatan manusia.
Roma 8:30 Dan mereka yang ditentukan-Nya dari semula, mereka itu juga dipanggil-Nya. Dan mereka yang dipanggil-Nya, mereka itu juga dibenarkan-Nya. Dan mereka yang dibenarkan-Nya, mereka itu juga dimuliakan-Nya.
-
Salam Damai Bro Oda.
Ini yang saya kurang sependapat.
Bila dalam membaca Alkitab, seseorang sudah memakai kaca mata berwarna ungu.
Sehingga apapun terlihat ungu.
Usul saya jangan memakai kacamata apapun :)
GBU
:)
Membaca Alkitab harus pakai kacamata Alkitab juga yaitu "Scripture interpret Scripture.
A correct interpretation of the Bible will always be consistent with the rest of the Scriptures.
Therefore, it is essential for us as students of the Bible to interpret a passage in light of what the rest of the Scriptures say on the topic.
It simply means that the scriptures must harmonize. The orthodox Christian view of the Bible is that it is not in error and does not contradict itself. Therefore when trying to examine one passage we must approach it with an eye to what the whole Bible says about that topic.
-
Keselamatan adalah suatu proses yaitu dari "luar" ada panggilan keselamatan (mengetok pintu) tetapi dari "dalam" dirinya Allah sudah melahirbarukan dirinya yang tadinya mati rohani sekarang sudah memiliki hidup baru dan hati yang baru yang memampukannya menjawab panggilan keselamatan (ketokan pintu) itu.
Kelahiran baru itu adalah pekerjaan Roh Kudus (internal) dan Firman (external) sekaligus.
Sangat jelas ajaran Sola Scriptura mengenai keselamatan kalau kita melihatnya secara komprehensif bukan hanya sepotong sepotong (half truth).
10 Karena engkau menuruti firman-Ku, untuk tekun menantikan Aku, maka Akupun akan melindungi engkau dari hari pencobaan yang akan datang atas seluruh dunia untuk mencobai mereka yang diam di bumi.
11 Aku datang segera. Peganglah apa yang ada padamu, supaya tidak seorangpun mengambil mahkotamu.
12 Barangsiapa menang, ia akan Kujadikan sokoguru di dalam Bait Suci Allah-Ku, dan ia tidak akan keluar lagi dari situ; dan padanya akan Kutuliskan nama Allah-Ku, nama kota Allah-Ku, yaitu Yerusalem baru, yang turun dari sorga dari Allah-Ku, dan nama-Ku yang baru.
13 Siapa bertelinga, hendaklah ia mendengarkan apa yang dikatakan Roh kepada jemaat-jemaat."
14 "Dan tuliskanlah kepada malaikat jemaat di Laodikia: Inilah firman dari Amin, Saksi yang setia dan benar, permulaan dari ciptaan Allah:
15 Aku tahu segala pekerjaanmu: engkau tidak dingin dan tidak panas. Alangkah baiknya jika engkau dingin atau panas!
16 Jadi karena engkau suam-suam kuku, dan tidak dingin atau panas, Aku akan memuntahkan engkau dari mulut-Ku.
17 Karena engkau berkata: Aku kaya dan aku telah memperkayakan diriku dan aku tidak kekurangan apa-apa, dan karena engkau tidak tahu, bahwa engkau melarat, dan malang, miskin, buta dan telanjang,
18 maka Aku menasihatkan engkau, supaya engkau membeli dari pada-Ku emas yang telah dimurnikan dalam api, agar engkau menjadi kaya, dan juga pakaian putih, supaya engkau memakainya, agar jangan kelihatan ketelanjanganmu yang memalukan; dan lagi minyak untuk melumas matamu, supaya engkau dapat melihat.
19 Barangsiapa Kukasihi, ia Kutegor dan Kuhajar; sebab itu relakanlah hatimu dan bertobatlah!
20 Lihat, Aku berdiri di muka pintu dan mengetok; jikalau ada orang yang mendengar suara-Ku dan membukakan pintu, Aku akan masuk mendapatkannya dan Aku makan bersama-sama dengan dia, dan ia bersama-sama dengan Aku.
21 Barangsiapa menang, ia akan Kududukkan bersama-sama dengan Aku di atas takhta-Ku, sebagaimana Akupun telah menang dan duduk bersama-sama dengan Bapa-Ku di atas takhta-Nya.
22 Siapa bertelinga, hendaklah ia mendengarkan apa yang dikatakan Roh kepada jemaat-jemaat." (Rev 3:10-22 ITB)
Salam Damai.
IMHO saya intrepetasikan postingan Bro Solideo bahwa ketuk pintu/eksternal (Firman) dan internal (Roh Kudus). :think:
Bila membaca kitab wahyu diatas, yang saya bold Biru .....
Ayat 10 disebutkan firman-Ku
Ayat 20 disebutkan Aku
Kesimpulannya adalah sudah jelas bahwa bukan Firman yang mengetuk pintu. :nod:
IMHO saya tetap berpendapat bahwa kasih karunia Allah adalah bagi semua orang berupa ketukan pintu yang bekerja terlebih dahulu dan adanya faktor tanggapan manusia.
GBU
:)
-
Salam Damai.
Sejak awal kita sudah sependapat, bahwa segala sesuatu berasal dari kasih karunia Allah. :deal:
Perbedaannya, Bro berpendapat bahwa kasih karunia diberikan pada orang pilihan dan tidak perlu tanggapan manusia, sedangkan saya berpendapat diberikan kepada semua orang dan adanya faktor tanggapan manusia terhadap rahmat Allah. :)
Jadi yang warna orange diatas tidak perlu ditampilkan berulang2.
Anda yang tidak memahami penjelasan saya bahwa :
1. Keselamatan hanyalah pemberian Allah bukan usaha atau perbuatan manusia (Ef.2:8,9)
2. Manusia yang masih dalam keadaan mati rohani tidak mungkin mencari Allah (Roma.3:10,11)
3. Manusia yang tadinya tidak mampu menanggapi panggilan keselamatan dari Allah sekarang dimampukan oleh Allah setelah dia dilahirbarukan oleh Roh dan Firman (Yoh.3:5)
4. Jadi hanya mereka yang sudah diberikan kemauan dari Allah yang mampu menanggapi panggilan keselamatan dari Allah ( Fil.2:13)
Jadi perbedaannya adalah anda menganggap manusia bisa mananggapi panggilan keselamatan Allah sebelum dilahirbarukan sedangkan Alkitab mengajarkan sebaliknya.
Perbuatan baik adalah hasil dari iman bukan menghasilkan iman.
Kembali ke Ibrani 6:4-9 saya tampilkan lagi yang di bold biru sebagai faktor tanggapan manusia terhadap rahmat Allah.
Sudah saya jawab diatas soal tanggapan manusia.
Ayat 7-9 memiliki makna teologis.....dan saya tidak sependapat bila Bro Solideo mengartikan air hujan sebagai makna naturalistik.
Saya mengatakan naturalistik karena anda mempersamakan kasih karunia Tuhan yang memilih dengan air hujan yang memang tidak mungkin memilih.
Ibrani 6:4-9 akan kehilangan makna teologis sebenarnya bila dalam membaca ayat tersebut sudah menggunakan kacamata/sudut pandang OSAS, manusia pilihan dan semua orang mati rohani. Cobalah selubung OSAS, manusia pilihan dan semua orang mati rohani untuk disimpan dahulu, maka makna sebenarnya dari ayat tersebut akan tampak.
OSAS adalah ajaran inti Alkitab karena Tuhan tidak mungkin gagal didalam merencanakan,memilih dan menentukan siapa yang selamat.
Anda yang harus menanggalkan filsafat antrhoposentris humanistik anda yang menganggap manusia mampu mengusahakan keselamatannya diluar kasih karunia Allah.
Roma 11:6 Tetapi jika hal itu terjadi karena kasih karunia, maka bukan lagi karena perbuatan, sebab jika tidak demikian, maka kasih karunia itu bukan lagi kasih karunia.
-
Salam Damai.
IMHO saya intrepetasikan postingan Bro Solideo bahwa ketuk pintu/eksternal (Firman) dan internal (Roh Kudus). :think:
Bila membaca kitab wahyu diatas, yang saya bold Biru .....
Ayat 10 disebutkan firman-Ku
Ayat 20 disebutkan Aku
Kesimpulannya adalah sudah jelas bahwa bukan Firman yang mengetuk pintu. :nod:
Yesus memang mengetuk pintu hati manusia melalui Firmannya karena iman datang memang hanya melalui pendengaran akan Firman Kristus :
Roma 10:17 Jadi, iman timbul dari pendengaran, dan pendengaran oleh firman Kristus.
IMHO saya tetap berpendapat bahwa kasih karunia Allah adalah bagi semua orang berupa ketukan pintu yang bekerja terlebih dahulu dan adanya faktor tanggapan manusia.
GBU:)
Kalau karunia Allah bagi semua orang mengapa Allah tidak memberikan kesempatan kepada semua orang yang pernah hidup sejak Kristus datang untuk mendengar Injil seperti orang orang primitif dipedalaman yang terpencil karena hanya melalui pendengaran akan Injil saja iman keselamatan datang ???
Kalau kasih karunia Allah bagi semua orang kenapa Allah sudah memberikannya tetapi bisa ditolak oleh manusia ?
Apa Allah tidak Mahatahu kalau memang manusia akan menolaknya ???
Kalau Dia tahu mengapa pula diberikan kasih karunia ???
Sulit bisa dipercaya argumentasi anda.
-
Anda yang tidak memahami penjelasan saya bahwa :
1. Keselamatan hanyalah pemberian Allah bukan usaha atau perbuatan manusia (Ef.2:8,9)
2. Manusia yang masih dalam keadaan mati rohani tidak mungkin mencari Allah (Roma.3:10,11)
3. Manusia yang tadinya tidak mampu menanggapi panggilan keselamatan dari Allah sekarang dimampukan oleh Allah setelah dia dilahirbarukan oleh Roh dan Firman (Yoh.3:5)
4. Jadi hanya mereka yang sudah diberikan kemauan dari Allah yang mampu menanggapi panggilan keselamatan dari Allah ( Fil.2:13)
Jadi perbedaannya adalah anda menganggap manusia bisa mananggapi panggilan keselamatan Allah sebelum dilahirbarukan sedangkan Alkitab mengajarkan sebaliknya.
Perbuatan baik adalah hasil dari iman bukan menghasilkan iman.
Sudah saya jawab diatas soal tanggapan manusia.
Salam Damai.
Coba Bro telaah dengan perlahan2. Terminologi "tanggapan manusia" dengan terminologi "perbuatan baik" :)
Apakah keduanya sama. Jelas beda Bro. Kalo anda sepakat ..... ntar kita lanjutkan diskusi mengenai terminologi ini.
22 yaitu kebenaran Allah karena iman dalam Yesus Kristus bagi semua orang yang percaya. (Rom 3:22 ITB)
Saya perjelas lagi mengenai "tanggapan manusia"
17 Jadi, iman timbul dari pendengaran, dan pendengaran oleh firman Kristus.
18 Tetapi aku bertanya: Adakah mereka tidak mendengarnya? Memang mereka telah mendengarnya: "Suara mereka sampai ke seluruh dunia, dan perkataan mereka sampai ke ujung bumi."
19 Tetapi aku bertanya: Adakah Israel menanggapnya? Pertama-tama Musa berkata: "Aku menjadikan kamu cemburu terhadap orang-orang yang bukan umat dan membangkitkan amarahmu terhadap bangsa yang bebal."
20 Dan dengan berani Yesaya mengatakan: "Aku telah berkenan ditemukan mereka yang tidak mencari Aku, Aku telah menampakkan diri kepada mereka yang tidak menanyakan Aku."
21 Tetapi tentang Israel ia berkata: "Sepanjang hari Aku telah mengulurkan tangan-Ku kepada bangsa yang tidak taat dan yang membantah." (Rom 10:17-21 ITB)
IMHO
Coba deh pelan2 ditelaah apa yang Bro tafsirkan di bold orange. Meniadakan tanggapan manusia.
Dan perhatikan khusus ayat 21 yang bold coklat. Apakah Bro masih mau meniadakan tanggapan manusia ??? :nod:
Paling2 Bro paksakan lagi dengan mengeluarkan ayat2 "mati rohani" :sad_bye:
Cobalah buang dulu selubung Mati rohani, pilihan dll.
Kalo sudah fanatisme terhadap yang saya sebutkan diatas, apapun ayat yang dibaca, dipaksakan menggunakan kacamata warna selubung yang saya maksud. Sehingga arti sebenarnya dari ayat tersebut akan hilang. :nod:
GBU
:)
-
Tidak mengindahkan undangan dan tidak memakai pakaian pesta adalah sifat manusia yang sinful nature karena mereka sudah dalam keadaan mati rohaninya.
Hanya mereka yang mendapat kasih karunia saja yang mampu memahami panggilan atau undangan keselamatan dari Allah karena keselamatan hanya berdasarkan pemberian Allah saja dan sama sekali bukan hasil usaha atau jasa atau perbuatan manusia.
Roma 8:30 Dan mereka yang ditentukan-Nya dari semula, mereka itu juga dipanggil-Nya. Dan mereka yang dipanggil-Nya, mereka itu juga dibenarkan-Nya. Dan mereka yang dibenarkan-Nya, mereka itu juga dimuliakan-Nya.
Sudah menjadi kebiasaan anda bahwa karena kacamata anda tersebut anda tidak bisa menerangkan ayat2 yang lain dan lari ke ayat yang lain tanpa mempedulikan perikop ayat tersebut.
Dikatakan dalam perikop undangan tersebut ada orang2 yang dipanggil...
Ini berarti orang2 itu diundang oleh Tuhan ...
Tuhan memilih mereka dengan mengirimkan undangan..tanpa undangan dari Tuhan mereka tidak bisa datang.
Jadi perikop undangan tidak bertentangan dengan ayat yang anda kutip karena konteksnya sudah jelas orang2 tersebut sama2 diundang.
Tuhan sebagai tuan pesta pasti tau apakah mereka mau datang atau tidak tapi kenyataannya mereka tetap diundang.
Setelah dipanggil dibenarkan...nah pada proses pembenaran ini diterangkan oleh perikop undangan tersebut.
Orang2 yang dibenarkan adalah orang2 yang mau datang / menerima undangan Tuhan sekaligus menggunakan pakaian pesta.
Tanggapan orang2 inilah yang kamu hilangkan karena kamu memakai selalu memakai kacamata predestinasi dalam mengartikan seluruh ayat Alkitab .
-
Keselamatan adalah suatu proses yaitu dari "luar" ada panggilan keselamatan (mengetok pintu) tetapi dari "dalam" dirinya Allah sudah melahirbarukan dirinya yang tadinya mati rohani sekarang sudah memiliki hidup baru dan hati yang baru yang memampukannya menjawab panggilan keselamatan (ketokan pintu) itu.
Kelahiran baru itu adalah pekerjaan Roh Kudus (internal) dan Firman (external) sekaligus.
20 Lihat, Aku berdiri di muka pintu dan mengetok; jikalau ada orang yang mendengar suara-Ku dan membukakan pintu, Aku akan masuk mendapatkannya dan Aku makan bersama-sama dengan dia, dan ia bersama-sama dengan Aku.
21 Barangsiapa menang, ia akan Kududukkan bersama-sama dengan Aku di atas takhta-Ku, sebagaimana Akupun telah menang dan duduk bersama-sama dengan Bapa-Ku di atas takhta-Nya.
22 Siapa bertelinga, hendaklah ia mendengarkan apa yang dikatakan Roh kepada jemaat-jemaat." (Rev 3:20-22 ITB)
Salam Damai.
:think:
1. Allah bekerja internal, pemilik rumah lahir baru + Allah bekerja eksternal, ketukan pintu, pemilik rumah menanggapi = selamat ??
2. Allah bekerja internal, pemilik rumah lahir baru + Allah tidak bekerja eksternal, tidak ada ketukan pintu = selamat ??
3. Allah tidak bekerja internal, pemilik rumah tidak lahir baru + Allah bekerja eksternal, ketukan pintu, pemilik rumah menanggapi = selamat ??
4. Allah tidak bekerja internal, pemilik rumah tidak lahir baru + Allah tidak bekerja eksternal, tidak ada ketukan pintu = selamat ??
Apakah konsep Bro seperti alternatif 1-4 diatas ?
Sangat jelas ajaran Sola Scriptura mengenai keselamatan kalau kita melihatnya secara komprehensif bukan hanya sepotong sepotong (half truth).
IMHO
Untuk Wahyu 3:20-22 justru makna nya menjadi bias bila Bro membacanya dengan menggunakan kacamata "mati rohani dst".
Ayat tersebut sudah 100% benar kemudian dipaksakan ditambahkan pengertian yang berbeda sehingga merubah makna aslinya
GBU
:)
-
Contoh yang kongkrit dari mereka yang menghujat Roh Kudus didalam Alkitab adalah orang orang Ahli Taurat yang menolak kemesiasan Yesus kristus.
---diluar TULIP--- mungkin perlu disamakan dulu persepsinya dari kalimat "menghujat RK" itu, apa maksudnya ? seperti apa aplikasinya ?
Ayat mengenai penghujatan Roh Kudus itu adalah kecaman Yesus yang ditujukan kepada para Ahli Taurat tsb
Disinilah sepertinya terjadi perbedaan antara yg OSAS dgn non-OSAS.
ayat2 Alkitab yg misalnya : menghujat RK, 5 gadis bodoh, pegawai dgn 1 talenta, benih yang tidak tumbuh :
OSAS :
---> dimengertikan bhw itu ditujukan sbg pemberitahuan bedanya antara manusia OP dan nonOP.
non-OSAS :
---> dimengertikan bhw itu sebuah peringatan/larangan utk SIAPA SAJA.
Jadi menganggap orang yang sudah beriman bisa menghujat Roh Kusua adalah pernyataan yang absurb dan tidak alkitabiah sama sekali
pertanyaannya : mengapa Alkitab mencantumkan ttg hal "menghujat RK" ini --- yang lingkup pelakunya adalah memang HANYA pada orang2 yg bukan pilihan Allah ?
mari kita sama2 "membedahnya" :
menurut OSAS : HANYA non-OP yg menghujat RK, dan tidak diampuni.
Pertanyaannya :
Apa perlu-nya lagi utk tidak diampuni, kalo non-OP adalah memang orang yg tidak dipilih Allah sebelum bumi jadi ?
Berpedoman pada dipilih/tidak dipilih ---> ini kan artinya JELAS, orang yang tidak dipilih adalah orang yang tidak akan pernah mendapat pengampunan karena sebelum dunia jadiPUN mereka adalah orang yang tidak dipilih --- sejak bumi belum adaPUN, mereka adalah orang2 yang memang dibiarkan Allah dalam state mati-rohani.
IMO, kok perasaan ayat2 Alkitab itu jadi seperti sebuah buku cerita antara si miskin dan si kaya, ya ? Yang isinya cuma sekedar kasih tau perbedaan : kalo si miskin itu pakaian-nya compangcamping, sering kelaperan, kadang perlu mencuri ataupun meminta-minta sesuap nasi, dlsb dlsb .... kalo si kaya TIDAK MUNGKIN lah pakaiannya compangcamping, kelaperan, apalagi mencuri/meminta-minta ... semua itu NOL probabilitas. Oh iya.... Di buku cerita ini juga terdapat pedoman2 buat si kaya agar tambah kaya. loh :D.
:)
salam.
-
Salam Damai.
Sejak awal kita sudah sependapat, bahwa segala sesuatu berasal dari kasih karunia Allah. :deal:
Perbedaannya, Bro berpendapat bahwa kasih karunia diberikan pada orang pilihan dan tidak perlu tanggapan manusia, sedangkan saya berpendapat diberikan kepada semua orang dan adanya faktor tanggapan manusia terhadap rahmat Allah. :)
OSAS adalah ajaran inti Alkitab karena Tuhan tidak mungkin gagal didalam merencanakan,memilih dan menentukan siapa yang selamat.
Anda yang harus menanggalkan filsafat antrhoposentris humanistik anda yang menganggap manusia mampu mengusahakan keselamatannya diluar kasih karunia Allah.
Salam Damai.
Yang bold seperti diatas ini yang saya katakan "fanatisme"
Kalo boleh saya simpulkan .... sepertinya prinsip "Pokoknya"
Untuk kesekian kalinya saya sampaikan bahwa segala sesuatu harus melalui kasih karunia Allah. Ada yang menanggapi dan ada yang tidak menanggapi.
Tidak pernah ada seseorang tanpa kasih karunia Allah dapat mengusahakan keselamatannya sendiri.
:nod:
GBU
:)
-
Posting saya ini,
Saya kira, yang ngaco itu ialah orang yang 'merasa' sudah mengerti rencana Allah secara komprehensif dengan membaca Alkitab, tetapi masih bertanya tentang Alkitab. Yang ngaco itu ialah yang dengan lantang mengatakan bahwa tidak ada dosa yang tidak dapat diampuni Jesus Kristus, sementara Jesus Kristus sendiri bilang Apabila seorang mengucapkan sesuatu menentang Anak Manusia, ia akan diampuni, tetapi jika ia menentang Roh Kudus, ia tidak akan diampuni, di dunia ini tidak, dan di dunia yang akan datangpun tidak.
solideogloria komentari dengan ini,Sekali lagi saya tegaskan bahwa yang komprehensif adalah Alkitab bukan pemahaman saya.
Jangan memanipulasi komentar orang karena itu diskusi yang tidak sehat sama sekali.
Contoh yang kongkrit dari mereka yang menghujat Roh Kudus didalam Alkitab adalah orang orang Ahli Taurat yang menolak kemesiasan Yesus kristus.
Ayat mengenai penghujatan Roh Kudus itu adalah kecaman Yesus yang ditujukan kepada para Ahli Taurat tsb karena tidak percaya kuasa Roh Kudus didalam mujizat yang dilakukan Yesus.
Tidak pernah Alkitab mencatat orang beriman melakukan penghujatan kepada Roh Kudus karena Roh Kudus sudah tinggal didalam diri mereka dan memelihara iman mereka.
Jadi menganggap orang yang sudah beriman bisa menghujat Roh Kusua adalah pernyataan yang absurb dan tidak alkitabiah sama sekali,karena keselamatan adalah suatu kepastian yaitu sekali selamat tetap akan selamat selamanya.
Saya kira, kalau pembaca postingan solideogloria menafsirkan atau menginterpretasi atau mengartikan postinganmu yang bagaimana, yang perlu solideogloria lakukan adalah memeriksa lagi mengapa pembaca postinganmu itu mengartikan, menafsir, menginterpretasi begitu itu. Bukan lantas mencari pembenaran sendiri.
Kalau solideogloria mencari pembenaran sendiri, maka diskusi akan OOT. Bila ada respon atas postinganmu yang engkau rasakan, artikan, terjemahkan, tafsirkan, interpretasikan berbeda dari yang engkau maksudkan semula, maka yang sebaiknya engkau tempuh adalah menanyakan mengapa postinganmu direspon begitu. Bila si perespon memberitahukan latar pikirnya, maka diskusi akan kembali ke rel yang semestinya, dipahami bersama.
Karna solideogloria mencari pembenaran sendiri, maka kesan yang saya tangkap, solideogloria mengungkapkan sesuatu yang tidak solideogloria mengerti, alias asbun. Catatan lagi bagi solideogloria, agar postingan solideogloria tidak disalahtafsirkan, tidak disalahinterpretasikan, tidak disalahartikan, maka ketika posting sebaiknya solideogloria tidak mengungkapkan sesuatu yang dapat disalahartikan, sesuatu yang dapat disalahtafsirkan, sesuatu yang dapat disalahinterpretasikan.
Ngomong-ngomong, sekolah formalmu sampai tingkat mana? SDkah, SLTPkah, SLTAkah, S1kah, S2kah, atau lebih?
-
6 namun yang murtad lagi, tidak mungkin dibaharui sekali lagi sedemikian, hingga mereka bertobat, sebab mereka menyalibkan lagi Anak Allah bagi diri mereka dan menghina-Nya di muka umum. 7 Sebab tanah yang menghisap air hujan yang sering turun ke atasnya, dan yang menghasilkan tumbuh-tumbuhan yang berguna bagi mereka yang mengerjakannya, menerima berkat dari Allah; 8 tetapi jikalau tanah itu menghasilkan semak duri dan rumput duri, tidaklah ia berguna dan sudah dekat pada kutuk, yang berakhir dengan pembakaran. 9 Tetapi, hai saudara-saudaraku yang kekasih, sekalipun kami berkata demikian tentang kamu, kami yakin, bahwa kamu memiliki sesuatu yang lebih baik, yang mengandung keselamatan. (Heb 6:6-9 ITB)
Saya mengatakan naturalistik karena anda mempersamakan kasih karunia Tuhan yang memilih dengan air hujan yang memang tidak mungkin memilih.
Salam Damai.
Saya mempercayai setiap kata/tulisan Alkitab ditulis oleh para penulis dengan diilhami oleh Roh Kudus.
Saya percaya penggunaan frase kata "air hujan" memiliki makna teologis.
Penulis dengan ilham dari Roh Kudus pasti memiliki tujuan menggunakan frase kata "air hujan".
Dan tentu memiliki makna teologis lain pula andaikata menggunakan frasa kata "petani menyiram air"
Bro menggunakan kaca mata "pemilihan" sehingga meniadakan makna teologis yang saya maksudkan itu.
Karena itu diskusi akan lebih berjalan timbal balik bila kaca mata "pemilihan, mati rohani dll" ditanggalkan dulu.
Selama kaca mata tersebut dipakai, ibarat membawa bocoran jawaban (no. 1 jawaban A, no. 2 jawaban D dst) sebelum membaca soal ujian. :nod:
GBU
:)
-
Contoh yang dapat saya kemukakan untuk menghindari kesalahinterpretasian, atau kesalahmengertian, atau kesalahtafsiran, saya ambil dari ini:
Membaca Alkitab harus pakai kacamata Alkitab juga yaitu "Scripture interpret Scripture.
A correct interpretation of the Bible will always be consistent with the rest of the Scriptures.
Therefore, it is essential for us as students of the Bible to interpret a passage in light of what the rest of the Scriptures say on the topic.
It simply means that the scriptures must harmonize. The orthodox Christian view of the Bible is that it is not in error and does not contradict itself. Therefore when trying to examine one passage we must approach it with an eye to what the whole Bible says about that topic.
Perhatikan yang saya tebalkan itu.
Apa yang soli artikan dengan itu? Saya mengartikannya, "Alkitab mengartikan Alkitab". Demikiankan pengertianmu? Kalau "TIDAK", lantas, yang bagaimana pengertianmu? Kalau "YA", saya tidak dapat memahaminya. Sebab, Alkitab tidak mungkin mengartikan. Alkitab itu adalah kitab, yang tidak dapat berbuat apa-apa (termasuk menginterpretasi) untuk dirinya. Sebab, dia hanya kitab.
Nah, kalau kelanjutannya, solideogloria mencari pembenaran sendiri, maka diskusi akan bergerak OOT.
Paham?
Renungkan lagi interaksimu dengan berbagai partisipan forum ini.
-
Silahkan baca replay 226 saya bro.
reoly #226
Keselamatan adalah suatu proses yaitu dari "luar" ada panggilan keselamatan (mengetok pintu) tetapi dari "dalam" dirinya Allah SUDAH melahirbarukan dirinya yang tadinya mati rohani sekarang sudah memiliki hidup baru dan hati yang baru yang memampukannya menjawab panggilan keselamatan (ketokan pintu) itu.
yg bold merah, KAPAN ? apakah itu maksudnya sebelum bumi jadi ?
Kelahiran baru itu adalah pekerjaan Roh Kudus (internal) dan Firman (external) sekaligus.
jadi pada kata "SUDAH", yang bener yang mana ya ?
SUDAH dilahirbarukan sebelum dunia jadi (pov keKekalan) ? ataukah
SEKALIGUS disaat nonK mendengar FT ("luar") dan lahir baru ("dalam") ---> pov bumi ?
Karena kalo pov bumi, gak bisa nggak tentu harus ada kronologi --- mana yg duluan, mana yg blakangan :
proposal OSAS sepertinya :
1. di ketok2 dulu
2. di lahir barukan
3. ybs buka pintu
1. dilahir barukan dulu
2. nggak perlu diketok2
3. ybs otomatis buka pintu sendiri
sedangkan proposal non-OSAS sepertinya :
1. di ketok2 dulu
2. ditanggapi (ybs buka pintu)
3. dilahir barukan.
please CMIIW.
:)
salam.
-
Yesus memang mengetuk pintu hati manusia melalui Firmannya karena iman datang memang hanya melalui pendengaran akan Firman Kristus :
Roma 10:17 Jadi, iman timbul dari pendengaran, dan pendengaran oleh firman Kristus.
Kalau karunia Allah bagi semua orang mengapa Allah tidak memberikan kesempatan kepada semua orang yang pernah hidup sejak Kristus datang untuk mendengar Injil seperti orang orang primitif dipedalaman yang terpencil karena hanya melalui pendengaran akan Injil saja iman keselamatan datang ???
Kalau kasih karunia Allah bagi semua orang kenapa Allah sudah memberikannya tetapi bisa ditolak oleh manusia ?
Apa Allah tidak Mahatahu kalau memang manusia akan menolaknya ???
Kalau Dia tahu mengapa pula diberikan kasih karunia ???
Sulit bisa dipercaya argumentasi anda.
9 Terang yang sesungguhnya, yang menerangi setiap orang, sedang datang ke dalam dunia.
10 Ia telah ada di dalam dunia dan dunia dijadikan oleh-Nya, tetapi dunia tidak mengenal-Nya.
11 Ia datang kepada milik kepunyaan-Nya, tetapi orang-orang kepunyaan-Nya itu tidak menerima-Nya.
12 Tetapi semua orang yang menerima-Nya diberi-Nya kuasa supaya menjadi anak-anak Allah, yaitu mereka yang percaya dalam nama-Nya; (Joh 1:9-12 ITB)
Salam Damai.
Dari bacaan Injil Johanes 1:9-12 yang saya bold biru.
Sudah percayakah anda ?? orang2 kepunyaan-Nya tidak menerima-Nya ??
Dan yang saya bold merah, adanya tanggapan manusia terhadap kasih karunia Allah.
GBU
:)
-
Tidak ada yang kontradiksi kalau bro memahami penjelasan saya berikut ini.
1.Bahwa semua manusia keturunan Adam tidak terkecuali sudah berdosa dan sedang menuju kepada kematian kekal
---cut---
15 Tetapi karunia Allah tidaklah sama dengan pelanggaran Adam. Sebab, jika karena pelanggaran satu orang semua orang telah jatuh di dalam kuasa maut, jauh lebih besar lagi kasih karunia Allah dan karunia-Nya, yang dilimpahkan-Nya atas semua orang karena satu orang, yaitu Yesus Kristus. (Rom 5:15 ITB)
Salam Damai.
Kembali ke terminologi "Semua Orang".
Kalo Bro setuju semua orang memiliki dosa asal, maka Bro juga harus setuju kasih karunia Allah dilimpahkan ke semua orang (bold biru).
9 Terang yang sesungguhnya, yang menerangi setiap orang, sedang datang ke dalam dunia.
10 Ia telah ada di dalam dunia dan dunia dijadikan oleh-Nya, tetapi dunia tidak mengenal-Nya.
11 Ia datang kepada milik kepunyaan-Nya, tetapi orang-orang kepunyaan-Nya itu tidak menerima-Nya.
12 Tetapi semua orang yang menerima-Nya diberi-Nya kuasa supaya menjadi anak-anak Allah, yaitu mereka yang percaya dalam nama-Nya; (Joh 1:9-12 ITB)
Pertanyaan lanjutnya.....mengapa tidak semua "Selamat"
Karena adanya faktor tanggapan manusia terhadap kasih karunia yang telah diberikan (bold biru).
Kalau keselamatan bersifat universal berarti
1. Allah gagal mencapai tujuan / RencanaNya, karena dalam faktanya nanti akan ada banyak orang yang masuk ke neraka
2. Allah berhasil mencapai tujuanNya, dan ini menghasilkan Universalism.
Tidak ada orang kristen yang alkitabiah / injili yang mau menerima yang manapun dari 2 kemungkinan tersebut!
Silahkan ditelaah ulang uraian diatas.
GBU
:)
-
---diluar TULIP--- mungkin perlu disamakan dulu persepsinya dari kalimat "menghujat RK" itu, apa maksudnya ? seperti apa aplikasinya ?
menghujat rohkudus adalah jika mengatakan orang yang kepenuhan Roh Kudus sebagai mabuk anggur
atau
mengatakan orang yang mabuk anggur sebagai kepenuhan rohkudus
Tuhan Yesus memberkati
Han
-
menghujat rohkudus adalah jika mengatakan orang yang kepenuhan Roh Kudus sebagai mabuk anggur
atau
mengatakan orang yang mabuk anggur sebagai kepenuhan rohkudus
Tuhan Yesus memberkati
Han
he-he-he... si Oom bisa aja.
Anyway, kalo menurut saya ... ---menghujat RK--- adalah bisa = mendukakan RK berkali kali
Who would sin again and again crucify The Son of God, and become contemptible, cannot be renewed to conversion.
salam.
-
Salam Damai.
Coba Bro telaah dengan perlahan2. Terminologi "tanggapan manusia" dengan terminologi "perbuatan baik" :)
Apakah keduanya sama. Jelas beda Bro. Kalo anda sepakat ..... ntar kita lanjutkan diskusi mengenai terminologi ini.
Kalau soal tanggapan atau respon itu menyangkut bagaimana keselamatan tiba bagi manusia yaitu setelah ia lahir baru makanya memiliki kemampuan untuk menanggapi panggilan kebenaran Allah (Yoh.3:3)
Soal berbuat baik adalah kewajiban seseorang setelah menerima iman keselamatan tsb dari Allah yaitu buah roh yang harus dihasilkan-nya.
Iman hasil tanggapan setelah lahir baru itu dan perbuatan baik ibarat satu koin dengan 2 permukaan.
Quote
22 yaitu kebenaran Allah karena iman dalam Yesus Kristus bagi semua orang yang percaya. (Rom 3:22 ITB)
Saya perjelas lagi mengenai "tanggapan manusia"
Quote
17 Jadi, iman timbul dari pendengaran, dan pendengaran oleh firman Kristus.
18 Tetapi aku bertanya: Adakah mereka tidak mendengarnya? Memang mereka telah mendengarnya: "Suara mereka sampai ke seluruh dunia, dan perkataan mereka sampai ke ujung bumi."
19 Tetapi aku bertanya: Adakah Israel menanggapnya? Pertama-tama Musa berkata: "Aku menjadikan kamu cemburu terhadap orang-orang yang bukan umat dan membangkitkan amarahmu terhadap bangsa yang bebal."
20 Dan dengan berani Yesaya mengatakan: "Aku telah berkenan ditemukan mereka yang tidak mencari Aku, Aku telah menampakkan diri kepada mereka yang tidak menanyakan Aku."
21 Tetapi tentang Israel ia berkata: "Sepanjang hari Aku telah mengulurkan tangan-Ku kepada bangsa yang tidak taat dan yang membantah." (Rom 10:17-21 ITB)
IMHO
Coba deh pelan2 ditelaah apa yang Bro tafsirkan di bold orange. Meniadakan tanggapan manusia.
Dan perhatikan khusus ayat 21 yang bold coklat. Apakah Bro masih mau meniadakan tanggapan manusia ???
Paling2 Bro paksakan lagi dengan mengeluarkan ayat2 "mati rohani"
Memang demikianlah karena Allah sendiri mengatakan sbb :
Roma 3:10 - 12 seperti ada tertulis: "Tidak ada yang benar, seorang pun tidak. Tidak ada seorang pun yang berakal budi, tidak ada seorang pun yang mencari Allah. Semua orang telah menyeleweng, mereka semua tidak berguna, tidak ada yang berbuat baik, seorang pun tidak.
Apa anda juga menyangkal Firman Allah tsb yang mengatakan “seorangpun” tidak ada yang mencari Allah ?
Tanggapan dari manusia yang belum lahir baru memang ada tetapi hanyalah kejahatan saja karena memang mereka masih seteru dengan Allah dalam arti belum mengalami perdamaian didalam darah Kristus.
Roma 5:10 Sebab jikalau kita, ketika masih seteru, diperdamaikan dengan Allah oleh kematian Anak-Nya, lebih-lebih kita, yang sekarang telah diperdamaikan, pasti akan diselamatkan oleh hidup-Nya!
Keselamatan tidak pernah bersifat otomatis karena harus melalui percaya didalam hati dan mengaku dengan mulutnya dan itu semua hanya produk dari kelahiran baru yang dilakukan oleh Roh dan Firman.
Jadi semua ayat Kitab Suci harus ditafsirkan tidak sepotong sepotong tetapi merupakan satu pengertian yang terintegritas.
Cobalah buang dulu selubung Mati rohani, pilihan dll.
Kalo sudah fanatisme terhadap yang saya sebutkan diatas, apapun ayat yang dibaca, dipaksakan menggunakan kacamata warna selubung yang saya maksud. Sehingga arti sebenarnya dari ayat tersebut akan hilang.
Saya bukan fanatis buta melainkan konsisten didalam memegang teguh kebenaran Kitab Suci yang absolut.
Saya tidak melihat ayat Alkitab hanya sepotong sepotong karena itu bisa menyesatkan pemahamannya melainkan harus harmonis didalam memahami semua ayat sehingga tidak bertentangan satu sama lain.
Dan buktinya satupun anda tidak bisa membantah ayat ayat yang sudah saya kutip.
Menurut saya pre-saposisi anda yang masih harus diuji karena melihat bahwa keselamatan adalah hasil freewill manusia berdosa yang dalam keadaan rohaninya yang mati.
Shalom
-
Roma 3:10 - 12 seperti ada tertulis: "Tidak ada yang benar, seorang pun tidak. Tidak ada seorang pun yang berakal budi, tidak ada seorang pun yang mencari Allah. Semua orang telah menyeleweng, mereka semua tidak berguna, tidak ada yang berbuat baik, seorang pun tidak.
Kok perasaan... pengertian saya laen ya ?
Menurut pengertian saya, ayat tsb sedang menunjukan sikon pra-Yesus.
Ayat lagi bicara ttg bgs pilihan dgn non-pilihan (Yahudi vs Gentiles).
Yahudi mempunyai "kelebihan" karena mendapat Janji Allah ---NAMUN--- penulis menegaskan state/kondisi mereka tidak lebih baik dari Gentiles (terungkap pada ayat diatas).
(23) Karena semua orang telah berbuat dosa dan telah kehilangan kemuliaan Allah, (24) dan oleh kasih karunia telah dibenarkan dengan cuma-cuma karena penebusan dalam Kristus Yesus.
Dengan adanya penebusan Yesus, SEMUA orang yg telah berbuat dosa TELAH dibenarkan dengan cuma cuma.
Apa anda juga menyangkal Firman Allah tsb yang mengatakan “seorangpun” tidak ada yang mencari Allah ?
Kalo saya sih nggak menyangkal, namun penebusan Yesus justru utk mendamaikan hal tsb ---> tidak ada seorangpun yang benar namun telah DIBENARKAN dgn kematianNYA.
Tanggapan dari manusia yang belum lahir baru memang ada tetapi hanyalah kejahatan saja karena memang mereka masih seteru dengan Allah dalam arti belum mengalami perdamaian didalam darah Kristus.
(23) Karena SEMUA ORANG telah berbuat dosa dan telah kehilangan kemuliaan Allah, (24) dan oleh kasih karunia telah dibenarkan dengan cuma-cuma karena penebusan dalam Kristus Yesus.
Keselamatan tidak pernah bersifat otomatis karena harus melalui percaya didalam hati dan mengaku dengan mulutnya dan itu semua hanya produk dari kelahiran baru yang dilakukan oleh Roh dan Firman.
Saya nggak ngerti ... apanya yang jadi "tidak bersifat otomatis" apabila percaya didalam hati BUKAN produk natural manusia itu sendiri ?
sepertinya solideo mencampur-aduk-kan antara : iman - lahir baru - keselamatan, ya ? ---> dimana Iman = keselamatan, Lahir Baru = Keselamatan, mengaku percaya = keselamatan (please CMIIW).
salam.
-
Kalau soal tanggapan atau respon itu menyangkut bagaimana keselamatan tiba bagi manusia yaitu setelah ia lahir baru makanya memiliki kemampuan untuk menanggapi panggilan kebenaran Allah (Yoh.3:3)
Soal berbuat baik adalah kewajiban seseorang setelah menerima iman keselamatan tsb dari Allah yaitu buah roh yang harus dihasilkan-nya.
Iman hasil tanggapan setelah lahir baru itu dan perbuatan baik ibarat satu koin dengan 2 permukaan.
Memang demikianlah karena Allah sendiri mengatakan sbb :
Roma 3:10 - 12 seperti ada tertulis: "Tidak ada yang benar, seorang pun tidak. Tidak ada seorang pun yang berakal budi, tidak ada seorang pun yang mencari Allah. Semua orang telah menyeleweng, mereka semua tidak berguna, tidak ada yang berbuat baik, seorang pun tidak.
Apa anda juga menyangkal Firman Allah tsb yang mengatakan “seorangpun” tidak ada yang mencari Allah ?
Tanggapan dari manusia yang belum lahir baru memang ada tetapi hanyalah kejahatan saja karena memang mereka masih seteru dengan Allah dalam arti belum mengalami perdamaian didalam darah Kristus.
Roma 5:10 Sebab jikalau kita, ketika masih seteru, diperdamaikan dengan Allah oleh kematian Anak-Nya, lebih-lebih kita, yang sekarang telah diperdamaikan, pasti akan diselamatkan oleh hidup-Nya!
Keselamatan tidak pernah bersifat otomatis karena harus melalui percaya didalam hati dan mengaku dengan mulutnya dan itu semua hanya produk dari kelahiran baru yang dilakukan oleh Roh dan Firman.
Jadi semua ayat Kitab Suci harus ditafsirkan tidak sepotong sepotong tetapi merupakan satu pengertian yang terintegritas.
Saya bukan fanatis buta melainkan konsisten didalam memegang teguh kebenaran Kitab Suci yang absolut.
Saya tidak melihat ayat Alkitab hanya sepotong sepotong karena itu bisa menyesatkan pemahamannya melainkan harus harmonis didalam memahami semua ayat sehingga tidak bertentangan satu sama lain.
Dan buktinya satupun anda tidak bisa membantah ayat ayat yang sudah saya kutip.
Menurut saya pre-saposisi anda yang masih harus diuji karena melihat bahwa keselamatan adalah hasil freewill manusia berdosa yang dalam keadaan rohaninya yang mati.
Shalom
(http://i1165.photobucket.com/albums/q592/phooey777/17_frescoes.jpg)
Hahahahaaaa............jangan salah Bro.
Semua ayat yang Bro kutip malah memperkuat apa yang telah saya sampaikan :afro:
Roma 3:10 - 12 seperti ada tertulis: "Tidak ada yang benar, seorang pun tidak. Tidak ada seorang pun yang berakal budi, tidak ada seorang pun yang mencari Allah. Semua orang telah menyeleweng, mereka semua tidak berguna, tidak ada yang berbuat baik, seorang pun tidak.
Memang betul....sesuai dengan gambar yang saya tunjukkan. Tuhan Yesus yang mencari manusia. Bukan manusia mencari Tuhan Yesus.
Roma 5:10 Sebab jikalau kita, ketika masih seteru, diperdamaikan dengan Allah oleh kematian Anak-Nya, lebih-lebih kita, yang sekarang telah diperdamaikan, pasti akan diselamatkan oleh hidup-Nya!
Memang betul....coba dibaca lengkap s/d Roma 3:15 15 Tetapi karunia Allah tidaklah sama dengan pelanggaran Adam. Sebab, jika karena pelanggaran satu orang semua orang telah jatuh di dalam kuasa maut, jauh lebih besar lagi kasih karunia Allah dan karunia-Nya, yang dilimpahkan-Nya atas semua orang karena satu orang, yaitu Yesus Kristus. (Rom 5:15 ITB) dan jangan lupa...
12 Tetapi semua orang yang menerima-Nya diberi-Nya kuasa supaya menjadi anak-anak Allah, yaitu mereka yang percaya dalam nama-Nya; (Joh 1:12 ITB)
Semua orang dilimpahi kasih karunia Allah dan hanya bagi mereka yang percaya dalam nama-Nya diangkat menjadi anak2 Allah :afro:
Diresapi pelan2 Bro :nod:
GBU
:)
-
Yang dikutip cuman ayat 22:14 yah pantes aja :D
nih masih perikop yang sama liat ayat sebelumnya ayat 5
Mat 22:5
Tetapi orang-orang yang diundang itu tidak mengindahkannya; ada yang pergi ke ladangnya, ada yang pergi mengurus usahanya
masih ada lagi nih ayat 11-12
Mat 22;11-12
Ketika raja itu masuk untuk bertemu dengan tamu-tamu itu, ia melihat seorang yang tidak berpakaian pesta
22:12 Ia berkata kepadanya: Hai saudara, bagaimana engkau masuk ke mari dengan tidak mengenakan pakaian pesta? Tetapi orang itu diam saja.
dan setelah melihat tindakan tamu2 tersebut reaksi sang Raja adalah
Mat 22:13
Lalu kata raja itu kepada hamba-hambanya: Ikatlah kaki dan tangannya dan campakkanlah orang itu ke dalam kegelapan yang paling gelap, di sanalah akan terdapat ratap dan kertak gigi
begitu bro jadi tidak ujuk2 langsung di ayat Mat 22:14.
Jadi jelaslah orang2 yang tidak dipilih itu bukan karena orang2 tersebut tidak direncanakan tidak selamat tetapi orang2 tersebut tidak mengindahkan undangan atau tidak memakai pakaian pesta.
Jangan mengurangi apa yang ditulis dalam Alkitab bro...berbahaya :doh:
Maaf, Bro Leonardo
sekedar memberi pendapat..
Pengertian saya, dalam perumpamaan tentang 10 gadis dalam Matius 25 sejalan dengan Mat 22:11-13 ini.
Pengertiannya,
kalau dipahami secara hati2, 5 gadis bodoh yang tidak membawa minyak sama kondisinya dengan orang yang diajak ikut masuk ke dalam pesta
tapi tidak mau mengenakan pakaian yang disediakan oleh raja.
Obor tanpa minyak tentu saja menjadi tidak ada gunanya jika minyak sudah habis.
Obor menggambarkan pernyataan iman.
Minyak menggambarkan hubungan dengan pemberi iman, yang adalah anugerah Allah, dalam Kristus.
Artinya, 5 gadis yang bijak tentunya digambarkan, selain memiliki iman, mereka tentu memiliki 'inner relation' dengan Kristus sebagai 'pengantin pria'.
Bagaimana hubungan pribadi kita dengan Allah dalam Kristus lah yang memberi kita endurance 'minyak' untuk siaga dan berjaga-jaga menantikan
kedatangan Kristus, sang mempelai pria.
Gambaran 'minyak' sama dengan gambaran 'pakaian' yang telah raja sediakan. Pakaian disini merupakan suatu simbol identitas dari karunia Allah.
Hanya melalui kasih karunia Allah, hanya melalui pakaian khusus yang disiapkan sendiri oleh raja, kita di'kenakan' pakaian baru, tubuh baru, pikiran baru.
Dan tentu saja, semakin hubungan kita lekat dengan Kristus, semakin dewasa iman percaya kita, semakin kita meninggalkan hal-hal duniawi melalui
tuntunan dan pertolongan Roh Kudus.
Intinya :
Orang yang ikut pesta namun tidak mau mengenakan pakaian pesta dan 5 gadis bodoh adalah gambaran yang sama dengan gandum dan ilalang.
Mereka adalah orang2 yang tidak memiliki iman. Mereka tidak mengerti hakekat keselamatan.
2 Tim 3-5
Secara lahiriah mereka menjalankan ibadah mereka, tetapi pada hakekatnya mereka memungkiri kekuatannya. Jauhilah mereka itu!
Mereka tidak dilahirkan baru oleh Roh Kudus, sehingga hati mereka sesungguhnya mati.
-
Kok perasaan... pengertian saya laen ya ?
Menurut pengertian saya, ayat tsb sedang menunjukan sikon pra-Yesus.
Ayat lagi bicara ttg bgs pilihan dgn non-pilihan (Yahudi vs Gentiles).
Yahudi mempunyai "kelebihan" karena mendapat Janji Allah ---NAMUN--- penulis menegaskan state/kondisi mereka tidak lebih baik dari Gentiles (terungkap pada ayat diatas).
Keselamatan hanya bersifat pribadi / individual bukan bangsa sebab tidak ada satu bangsapun yang seluruh penduduknya selamat.
Tidak pernah ajaran Alkitab mengatakan keselamatan bersifat borongan,kebangsaan,dll.
Malah bangsa Israel merupakan bangsa yang paling menderita dan diserakkan oleh Tuhan keseluruh penjuru dunia (diaspora) akibat penolakan mereka kepada Mesias-nya yang sejati.
Zakharia 12:10 "Aku akan mencurahkan roh pengasihan dan roh permohonan atas keluarga Daud dan atas penduduk Yerusalem, dan mereka akan memandang kepada dia yang telah mereka tikam, dan akan meratapi dia seperti orang meratapi anak tunggal, dan akan menangisi dia dengan pedih seperti orang menangisi anak sulung.
Bangsa Israel sekarangpun masih hidup didalam dosa karena masih tidak percaya Yesus adalah Mesias,hanya sisa bangsa ini (remnant) yang kelak selamat setelah mereka akhirnya sadar dan meratapi Dia yang pernah mereka tikam itu seperti yang sudah dinubuatkan oleh Zakharia tsb.
Roma 5:12 Sebab itu, sama seperti dosa telah masuk ke dalam dunia oleh satu orang, dan oleh dosa itu juga maut, demikianlah maut itu telah menjalar kepada semua orang, karena semua orang telah berbuat dosa.
Jelas dosa sudah menjalar kepda semua orang tanpa kecuali kalau dia itu turunan Adam.
Roma 6:23 Sebab upah dosa ialah maut; tetapi karunia Allah ialah hidup yang kekal dalam Kristus Yesus, Tuhan kita.
Dan upah dosa adalah maut berarti semua manusia sejak didalam rahim ibunya sudah berdosa dan sedang menghadapi maut akibat hukuman Tuhan (kematian rohani).
Mazmur 51:7 Sesungguhnya, dalam kesalahan aku diperanakkan, dalam dosa aku dikandung ibuku.
Seorang Nabi dan Raja sekaligus seperti Daud juga sudah berdosa sejak didalam rahim ibunya,inilah dosa asal akibat kutukan Tuhan kepada Adam sebagai representatif dari seluruh kemanusiaan.
(23) Karena semua orang telah berbuat dosa dan telah kehilangan kemuliaan Allah, (24) dan oleh kasih karunia telah dibenarkan dengan cuma-cuma karena penebusan dalam Kristus Yesus.
Dengan adanya penebusan Yesus, SEMUA orang yg telah berbuat dosa TELAH dibenarkan dengan cuma cuma.
Quote
Apa anda juga menyangkal Firman Allah tsb yang mengatakan “seorangpun” tidak ada yang mencari Allah ?
Kalo saya sih nggak menyangkal, namun penebusan Yesus justru utk mendamaikan hal tsb ---> tidak ada seorangpun yang benar namun telah DIBENARKAN dgn kematianNYA.
Quote
Tanggapan dari manusia yang belum lahir baru memang ada tetapi hanyalah kejahatan saja karena memang mereka masih seteru dengan Allah dalam arti belum mengalami perdamaian didalam darah Kristus.
(23) Karena SEMUA ORANG telah berbuat dosa dan telah kehilangan kemuliaan Allah, (24) dan oleh kasih karunia telah dibenarkan dengan cuma-cuma karena penebusan dalam Kristus Yesus.
Kalau anda menganggap semua orang maksudnya seluruh manusia telah dibenarkannya maka ini pastilah kebohongan karena Allah sendiri mengatakan :
Matius 22:14 Sebab banyak yang dipanggil, tetapi sedikit yang dipilih."
Dan juga Neraka sudah disediakan bagi mereka yang tidak selamat.
Matius 25:41 Dan Ia akan berkata juga kepada mereka yang di sebelah kiri-Nya: Enyahlah dari hadapan-Ku, hai kamu orang-orang terkutuk, enyahlah ke dalam api yang kekal yang telah sedia untuk Iblis dan malaikat-malaikatnya.
Keselamatan tidak pernah bersifat universal karena itu hanyalah ajaran yang menyesatkan penuh utopia.
Quote
Keselamatan tidak pernah bersifat otomatis karena harus melalui percaya didalam hati dan mengaku dengan mulutnya dan itu semua hanya produk dari kelahiran baru yang dilakukan oleh Roh dan Firman.
Saya nggak ngerti ... apanya yang jadi "tidak bersifat otomatis" apabila percaya didalam hati BUKAN produk natural manusia itu sendiri ?
sepertinya solideo mencampur-aduk-kan antara : iman - lahir baru - keselamatan, ya ? ---> dimana Iman = keselamatan, Lahir Baru = Keselamatan, mengaku percaya = keselamatan (please CMIIW).
Yesus sudah mengatakan tanpa kelahiran baru tidak ada seorangpun yang masuk kedalam Kerajaan Allah :
Yoh.3:3 Yesus menjawab, kata-Nya: "Aku berkata kepadamu, sesungguhnya jika seorang tidak dilahirkan kembali, ia tidak dapat melihat Kerajaan Allah.
Keselamatan adalah merupakan rangkaian dari rencana dan pilihan kekal Allah Bapa – penggenapan Yesus dikayu salib dan peng-aplikasian Roh Kudus kepada mereka yang sudah direncanakan tsb melalui proses kelahiran baru.
1 Petrus 1:2 yaitu orang-orang yang dipilih, sesuai dengan rencana Allah, Bapa kita, dan yang dikuduskan oleh Roh, supaya taat kepada Yesus Kristus dan menerima percikan darah-Nya. Kiranya kasih karunia dan damai sejahtera makin melimpah atas kamu
Semoga jelas bagi anda rangkaian proses keselamatan yang dimulai dari kekekalan dan digenapkan didalam waktu sampai kepada konsumasi didalam kekekalan kembali (glorifikasi).
-
Maaf, Bro Leonardo
sekedar memberi pendapat..
Pengertian saya, dalam perumpamaan tentang 10 gadis dalam Matius 25 sejalan dengan Mat 22:11-13 ini.
Pengertiannya,
kalau dipahami secara hati2, 5 gadis bodoh yang tidak membawa minyak sama kondisinya dengan orang yang diajak ikut masuk ke dalam pesta
tapi tidak mau mengenakan pakaian yang disediakan oleh raja.
Obor tanpa minyak tentu saja menjadi tidak ada gunanya jika minyak sudah habis.
Obor menggambarkan pernyataan iman.
Minyak menggambarkan hubungan dengan pemberi iman, yang adalah anugerah Allah, dalam Kristus.
Artinya, 5 gadis yang bijak tentunya digambarkan, selain memiliki iman, mereka tentu memiliki 'inner relation' dengan Kristus sebagai 'pengantin pria'.
Bagaimana hubungan pribadi kita dengan Allah dalam Kristus lah yang memberi kita endurance 'minyak' untuk siaga dan berjaga-jaga menantikan
kedatangan Kristus, sang mempelai pria.
Gambaran 'minyak' sama dengan gambaran 'pakaian' yang telah raja sediakan. Pakaian disini merupakan suatu simbol identitas dari karunia Allah.
Hanya melalui kasih karunia Allah, hanya melalui pakaian khusus yang disiapkan sendiri oleh raja, kita di'kenakan' pakaian baru, tubuh baru, pikiran baru.
Dan tentu saja, semakin hubungan kita lekat dengan Kristus, semakin dewasa iman percaya kita, semakin kita meninggalkan hal-hal duniawi melalui
tuntunan dan pertolongan Roh Kudus.
Intinya :
Orang yang ikut pesta namun tidak mau mengenakan pakaian pesta dan 5 gadis bodoh adalah gambaran yang sama dengan gandum dan ilalang.
Mereka adalah orang2 yang tidak memiliki iman. Mereka tidak mengerti hakekat keselamatan.
2 Tim 3-5
Secara lahiriah mereka menjalankan ibadah mereka, tetapi pada hakekatnya mereka memungkiri kekuatannya. Jauhilah mereka itu!
Mereka tidak dilahirkan baru oleh Roh Kudus, sehingga hati mereka sesungguhnya mati.
Baru sekali ini saya lihat di forum ini yang benar benar memahami proses keselamatan berdasarkan Alkitab.
Thanks bro atas sumbangan pemikirannya.
-
Sudah menjadi kebiasaan anda bahwa karena kacamata anda tersebut anda tidak bisa menerangkan ayat2 yang lain dan lari ke ayat yang lain tanpa mempedulikan perikop ayat tersebut.
Dikatakan dalam perikop undangan tersebut ada orang2 yang dipanggil...
Ini berarti orang2 itu diundang oleh Tuhan ...
Tuhan memilih mereka dengan mengirimkan undangan..tanpa undangan dari Tuhan mereka tidak bisa datang.
Jadi perikop undangan tidak bertentangan dengan ayat yang anda kutip karena konteksnya sudah jelas orang2 tersebut sama2 diundang.
Tuhan sebagai tuan pesta pasti tau apakah mereka mau datang atau tidak tapi kenyataannya mereka tetap diundang.
Setelah dipanggil dibenarkan...nah pada proses pembenaran ini diterangkan oleh perikop undangan tersebut.
Orang2 yang dibenarkan adalah orang2 yang mau datang / menerima undangan Tuhan sekaligus menggunakan pakaian pesta.
Tanggapan orang2 inilah yang kamu hilangkan karena kamu memakai selalu memakai kacamata predestinasi dalam mengartikan seluruh ayat Alkitab .
Sudah dijawab bro Alithea !
Saya sepaham dengan penjelasannya.
-
Salam Damai.
:think:
1. Allah bekerja internal, pemilik rumah lahir baru + Allah bekerja eksternal, ketukan pintu, pemilik rumah menanggapi = selamat ??
2. Allah bekerja internal, pemilik rumah lahir baru + Allah tidak bekerja eksternal, tidak ada ketukan pintu = selamat ??
3. Allah tidak bekerja internal, pemilik rumah tidak lahir baru + Allah bekerja eksternal, ketukan pintu, pemilik rumah menanggapi = selamat ??
4. Allah tidak bekerja internal, pemilik rumah tidak lahir baru + Allah tidak bekerja eksternal, tidak ada ketukan pintu = selamat ??
Apakah konsep Bro seperti alternatif 1-4 diatas ?
Pada prinsipnya keselamatan adalah :
1.Direncanakan dan dipilih Allah Bapa sejak kekekalan.
2.Digenapkan oleh Yesus Kristus dikayu Salib didunia
3.Diaplikasikan oleh Roh Kudus didunia melalui proses kelahiran baru oleh Roh dan Firman.
Roh Kudus bekerja didalam diri manusia dengan menciptanya ulang dan memberikan hidup yang baru,sehingga dia mampu merespon panggilan keselamatan dari pendengaran akan Firman Kristus.
1 Pet.1:2 yaitu orang-orang yang dipilih, sesuai dengan rencana Allah, Bapa kita, dan yang dikuduskan oleh Roh, supaya taat kepada Yesus Kristus dan menerima percikan darah-Nya. Kiranya kasih karunia dan damai sejahtera makin melimpah atas kamu
Anda tidak mungkin bisa membantah bahwa keselamatan itu penentuan dan pilihan Allah sejak kekekalan yang digenapkan didalam waktu karena sudah demikian banyaknya ayat ayat yang saya kutip mendukungnya.
Quote
Sangat jelas ajaran Sola Scriptura mengenai keselamatan kalau kita melihatnya secara komprehensif bukan hanya sepotong sepotong (half truth).
IMHO
Untuk Wahyu 3:20-22 justru makna nya menjadi bias bila Bro membacanya dengan menggunakan kacamata "mati rohani dst".
Ayat tersebut sudah 100% benar kemudian dipaksakan ditambahkan pengertian yang berbeda sehingga merubah makna aslinya
Sudah dijawab oleh bro Alithea diatas dan saya sepaham dengan dia.
Shalom
-
---diluar TULIP--- mungkin perlu disamakan dulu persepsinya dari kalimat "menghujat RK" itu, apa maksudnya ? seperti apa aplikasinya ?
Kalau dilihat perikop dan konteknya adalah peringatan Yesus kepada para Ahli Taurat yang mengingkari kuasa Roh Kudus didalam mujizat yang dibuat oleh Yesus.
Dan hanya orang yang belum beriman saja yang mungkin melakukan hal tsb.
Tidak mungkin siapapun selamat kalau mengingkari kuasa Roh Kudus karena keselamatan hanya tiba kalau Roh Kudus sudah melahirbarukan dia (Yoh.3:3),berarti Roh Kudus sudah tinggal didalam dirinya sebagai meterai keselamatan dari Allah.
Itulah inti pemahaman akan penghujatan tsb menurut penafsiran saya bro.
Quote
Ayat mengenai penghujatan Roh Kudus itu adalah kecaman Yesus yang ditujukan kepada para Ahli Taurat tsb
Disinilah sepertinya terjadi perbedaan antara yg OSAS dgn non-OSAS.
ayat2 Alkitab yg misalnya : menghujat RK, 5 gadis bodoh, pegawai dgn 1 talenta, benih yang tidak tumbuh :
OSAS :
---> dimengertikan bhw itu ditujukan sbg pemberitahuan bedanya antara manusia OP dan nonOP.
non-OSAS :
---> dimengertikan bhw itu sebuah peringatan/larangan utk SIAPA SAJA.
Kurang lebih demikianlah sama seperti perumpamaan lalang dan gandum.
Quote
Jadi menganggap orang yang sudah beriman bisa menghujat Roh Kusua adalah pernyataan yang absurb dan tidak alkitabiah sama sekali
pertanyaannya : mengapa Alkitab mencantumkan ttg hal "menghujat RK" ini --- yang lingkup pelakunya adalah memang HANYA pada orang2 yg bukan pilihan Allah ?
mari kita sama2 "membedahnya" :
menurut OSAS : HANYA non-OP yg menghujat RK, dan tidak diampuni.
Pertanyaannya :
Apa perlu-nya lagi utk tidak diampuni, kalo non-OP adalah memang orang yg tidak dipilih Allah sebelum bumi jadi ?
Berpedoman pada dipilih/tidak dipilih ---> ini kan artinya JELAS, orang yang tidak dipilih adalah orang yang tidak akan pernah mendapat pengampunan karena sebelum dunia jadiPUN mereka adalah orang yang tidak dipilih --- sejak bumi belum adaPUN, mereka adalah orang2 yang memang dibiarkan Allah dalam state mati-rohani.
Bukan soal perlu atau tidak diampuni yang ditekankan disitu melainkan Yesus sedang memberikan pelajaran kepada semua orang percaya segala jaman yang belajar Alkitab bahwa hanya mereka yang tidak percaya kepada pekerjaan Roh Kudus pasti tidak akan selamat.
IMO, kok perasaan ayat2 Alkitab itu jadi seperti sebuah buku cerita antara si miskin dan si kaya, ya ? Yang isinya cuma sekedar kasih tau perbedaan : kalo si miskin itu pakaian-nya compangcamping, sering kelaperan, kadang perlu mencuri ataupun meminta-minta sesuap nasi, dlsb dlsb .... kalo si kaya TIDAK MUNGKIN lah pakaiannya compangcamping, kelaperan, apalagi mencuri/meminta-minta ... semua itu NOL probabilitas. Oh iya.... Di buku cerita ini juga terdapat pedoman2 buat si kaya agar tambah kaya. loh
Pertama,..ajaran mengenai si kaya dan simiskin meneguhkan prinsip keselamatan bahwa kalau sudah mati tidak mungkin manusia bisa mengusahakan keselamatan dirinya lagi maupun keselamatan orang lain.
Kedua,... bahwa keselamatan itu cukup dengan mendengarkan Firman Tuhan yang di Alkitab bukan dengan segala fenomena mistik yang tidak alkitabiah.
Makanya kalau anda tidak mempergunakan kesempatan selagi masih hidup ini tidak beriman kepada Kristus pasti sama nasibnya dengan si orang kaya tsb.
II Petrus 3:15 Anggaplah kesabaran Tuhan kita sebagai kesempatan bagimu untuk beroleh selamat, seperti juga Paulus, saudara kita yang kekasih, telah menulis kepadamu menurut hikmat yang dikaruniakan kepadanya.
-
Contoh yang dapat saya kemukakan untuk menghindari kesalahinterpretasian, atau kesalahmengertian, atau kesalahtafsiran, saya ambil dari ini:Perhatikan yang saya tebalkan itu.
Apa yang soli artikan dengan itu? Saya mengartikannya, "Alkitab mengartikan Alkitab". Demikiankan pengertianmu? Kalau "TIDAK", lantas, yang bagaimana pengertianmu? Kalau "YA", saya tidak dapat memahaminya. Sebab, Alkitab tidak mungkin mengartikan. Alkitab itu adalah kitab, yang tidak dapat berbuat apa-apa (termasuk menginterpretasi) untuk dirinya. Sebab, dia hanya kitab.
Nah, kalau kelanjutannya, solideogloria mencari pembenaran sendiri, maka diskusi akan bergerak OOT.
Paham?
Alkitab menafsirkan Alkitab maksudnya jangan mencomot suatu ayat lalu ditafsirkan terpisah dengan ayat ayat lainnya sehingga ayat yang satu berkontradiksi dengan ayat lainnya akibat penafsiran anda.
Hermeneutics 101: Interpret Scripture with Scripture
A correct interpretation of the Bible will always be consistent with the rest of the Scriptures. Therefore, it is essential for us as students of the Bible to interpret a passage in light of what the rest of the Scriptures say on the topic.
http://1peter315.blogspot.com/2009/05/hermeneutics-101-interpret-scripture.html
Sudah jelas pengertiannya ?
Renungkan lagi interaksimu dengan berbagai partisipan forum ini.
Apa maksud kata kata ancaman anda ini ???
Apakah tidak boleh mengkritik ajaran Katolik ???
Apakah hanya doktrin Protestan yang boleh dikritik ???
Silahkan jawaban anda supaya saya tahu apa yang ada dialam benak anda !
-
Salam Damai.
Saya mempercayai setiap kata/tulisan Alkitab ditulis oleh para penulis dengan diilhami oleh Roh Kudus.
Saya percaya penggunaan frase kata "air hujan" memiliki makna teologis.
Penulis dengan ilham dari Roh Kudus pasti memiliki tujuan menggunakan frase kata "air hujan".
Dan tentu memiliki makna teologis lain pula andaikata menggunakan frasa kata "petani menyiram air"
Bro menggunakan kaca mata "pemilihan" sehingga meniadakan makna teologis yang saya maksudkan itu.
Karena itu diskusi akan lebih berjalan timbal balik bila kaca mata "pemilihan, mati rohani dll" ditanggalkan dulu.
Selama kaca mata tersebut dipakai, ibarat membawa bocoran jawaban (no. 1 jawaban A, no. 2 jawaban D dst) sebelum membaca soal ujian. :nod:
GBU
:)
Anda sudah mencampur-adukkan antara wahyu umum dan wahyu khusus sehingga tidak bisa membedakan makna naturalistik dengan spiritualistik.
Keselamatan berdasarkan pilihan Allah sudah berjibun saya kutip ayatnya dan tidak satupun yang bisa anda sanggah.
1 Pet.1:2 yaitu orang-orang yang dipilih, sesuai dengan rencana Allah, Bapa kita, dan yang dikuduskan oleh Roh, supaya taat kepada Yesus Kristus dan menerima percikan darah-Nya. Kiranya kasih karunia dan damai sejahtera makin melimpah atas kamu.
Keselamatan adalah pekerjaan Allah Tritunggal sendiri sejak kekekalan dan digenapkan didalam waktu dan berakhir pada kekekalan (komsumasi)
Kematian rohani adalah salah satu inti ajaran kristen karena sudah dimulai dari kitab kejadian selanjutnya sudah penuh dengan pembuktian akan hal tersebut.
Silahkan anda sanggah saja bahwa kematian rohani itu bukan ajaran Alkitab maka akan semakin afdol diskusinya.
-
Salam Bro Phooey..
Kalau boleh memberi pendapat utk Wahyu 3:18-20
Secara singkat melalui penglihatan Yohanes kepada 7 jemaat yang sesungguhnya dikasihi Kristus, saya memahami bahwa 5 dari 7 jemaat tsb ( kecuali jemaat Smirna dan jemaat Filadelfia ) adalah jemaat yang ditegur karena mentolerir berbagai perbuatan dosa yang menjadi bagian dalam kehidupan ke-5 jemaat tsb, baik kehidupan pribadi, sosial dan bergereja. Suatu fakta yang terjadi pada kehidupan jemaat saat itu, namun tidak dapat dipungkiri bahwa hal tsb sesungguhnya terjadi dalam sepanjang sejarah kehidupan gereja sampai sekarang.
Problema pelik yang terjadi dalam kehidupan ke-5 jemaat begitu beragam mulai dari jemaat yang kehilangan kasih mula-mula di Efesus sampai kemurtadan dalam jemaat di Laodikia.
Perbedaan pandangan yang mungkin menjadi meruncing dalam diskusi ini, mungkin terletak dari bagaimana kita melihat pengertian Wahyu 3:20.
Apa yang saya pahami diatas dan juga panggilan untuk ‘bertobat’ pada akhir ayat 19, akan menjadi sejalan apabila pengertian ayat 20 TIDAK diartikan kepada hati setiap pribadi TETAPI kepada gereja Laodikia keseluruhan.
Artinya,
Pertama :
Kristus saat itu tidak berdiri mengetok ‘pintu’ hati pribadi2 jemaat Laodikia, melainkan ‘pintu’ gereja jemaat Laodikia yang murtad/suam-suam kuku dan ingin masuk ke dalamnya. Suatu hal yang hanya mungkin terjadi jika jemaatnya ‘bertobat’ (ayat 19).
Keselamatan tentu saja bersifat individu. Tapi di sini kita melihat Kristus mengetok ‘pintu’ gereja yang suam-suam kuku, memanggil lebih banyak orang ‘jemaat’ Laodikia kepada iman yang menyelamatkan, supaya DIA boleh masuk ke dalam gereja Laodikia. Gambarannya, jika saja, satu orang bertobat dan beriman membuka ‘pintu’ gereja bagi Kristus, tentu DIA akan masuk ke dalam gereja melalui orang yang bertobat, yang telah membukakan bagiNYA ‘pintu’ tsb.
Namun, pada gambarannya, tidak seorangpun yang percaya, tidak ada seorangpun yang membukakan pintu bagi Kristus. Hal yang begitu berbeda dengan yang terjadi pada jemaat Sardis.
Kedua :
Ayat 19 menunjukkan hanya orang-orang yang percaya dan beriman yang akan ditegor dan dididik oleh Tuhan.
Dan ayat 18 menunjukkan bahwa jemaat Laodikia belum mengalami pertobatan dan kelahiran baru.
Saya yakin kita semua di sini tahu latar belakang dan proses pertobatan Paulus.
Seorang Farisi, taat ketat pada Taurat dan kaum yang dijadikan panutan oleh bangsa Yahudi namun ditolak oleh Kristus (Mat23)
Allah mengerjakan seluruh proses pertobatannya, untuk menerima keselamatan kekal yang telah dikerjakan oleh Kristus. Dan melalui karya Roh Kudus memeteraikan iman percayanya kepada Kristus.
Apakah ada perbuatan baik atau tanggapan/respon Paulus dalam menerima seluruh proses keselamatannya?
Saya kira jawabannya adalah siapapun yang oleh BAPA telah dikaruniakan keselamatan kekal sebagai orang yang seharusnya menerima hukuman kekal, akan hancur hatinya dengan syukur yang mendalam. Dan hanya oleh karya Roh Kudus mata hati kita terbuka untuk melihat ketidak-layakkan kita dihadapan Allah yang Maha Kudus. Itulah pertobatan yang sejati.
Jadi menurut saya, respon/tanggapan manusia terhadap panggilan keselamatan sebagai ‘orang yang telah dipilihNYA’ baru terjadi setelah proses keselamatan selesai. Yaitu, seperti pada ayat 22, apabila kita mendengar, hendaklah kita TAAT. Jika tidak, maka ayat 19 berlaku ‘hanya’ bagi kita ‘orang yang telah dipilihNYA’
-
Pada prinsipnya keselamatan adalah :
1.Direncanakan dan dipilih Allah Bapa sejak kekekalan.
2.Digenapkan oleh Yesus Kristus dikayu Salib didunia
3.Diaplikasikan oleh Roh Kudus didunia melalui proses kelahiran baru oleh Roh dan Firman.
Roh Kudus bekerja didalam diri manusia dengan menciptanya ulang dan memberikan hidup yang baru,sehingga dia mampu merespon panggilan keselamatan dari pendengaran akan Firman Kristus.
1 Pet.1:2 yaitu orang-orang yang dipilih, sesuai dengan rencana Allah, Bapa kita, dan yang dikuduskan oleh Roh, supaya taat kepada Yesus Kristus dan menerima percikan darah-Nya. Kiranya kasih karunia dan damai sejahtera makin melimpah atas kamu
Anda tidak mungkin bisa membantah bahwa keselamatan itu penentuan dan pilihan Allah sejak kekekalan yang digenapkan didalam waktu karena sudah demikian banyaknya ayat ayat yang saya kutip mendukungnya.
Sudah dijawab oleh bro Alithea diatas dan saya sepaham dengan dia.
Shalom
Salam Damai.
Sejak awal sudah saya katakan, bahwa semua berasal dari kasih karunia Allah. Tidak ada manusia dapat menyelamatkan dirinya sendiri tanpa dimulainya dari kasih karunia Allah terlebih dahulu.
Dan dalam prosesnya mengikut sertakan tanggapan manusia. :nod:
51 Hai orang-orang yang keras kepala dan yang tidak bersunat hati dan telinga, kamu selalu menentang Roh Kudus, sama seperti nenek moyangmu, demikian juga kamu. (Act 7:51 ITB)
Silahkan dipahami secara pelan2 bahwa kasih karunia Allah mengikut sertakan tanggapan manusia.
38 Jawab Petrus kepada mereka: "Bertobatlah dan hendaklah kamu masing-masing memberi dirimu dibaptis dalam nama Yesus Kristus untuk pengampunan dosamu, maka kamu akan menerima karunia Roh Kudus. (Act 2:38 ITB)
Silahkan dipahami adanya faktor tanggapan manusia terhadap kasih karunia Allah dan bandingkan dengan postingan Bro yang saya bold biru. :nod:
GBU
:)
-
Anda sudah mencampur-adukkan antara wahyu umum dan wahyu khusus sehingga tidak bisa membedakan makna naturalistik dengan spiritualistik.
Keselamatan berdasarkan pilihan Allah sudah berjibun saya kutip ayatnya dan tidak satupun yang bisa anda sanggah.
1 Pet.1:2 yaitu orang-orang yang dipilih, sesuai dengan rencana Allah, Bapa kita, dan yang dikuduskan oleh Roh, supaya taat kepada Yesus Kristus dan menerima percikan darah-Nya. Kiranya kasih karunia dan damai sejahtera makin melimpah atas kamu.
Keselamatan adalah pekerjaan Allah Tritunggal sendiri sejak kekekalan dan digenapkan didalam waktu dan berakhir pada kekekalan (komsumasi)
Kematian rohani adalah salah satu inti ajaran kristen karena sudah dimulai dari kitab kejadian selanjutnya sudah penuh dengan pembuktian akan hal tersebut.
Silahkan anda sanggah saja bahwa kematian rohani itu bukan ajaran Alkitab maka akan semakin afdol diskusinya.
Salam Damai.
Kalo hanya melihat sebagian ayat2 yang disukai......itulah half truth.
Silahkan dilihat lagi ayat2 dibawah.
9 Tetapi Dia, yang untuk waktu yang singkat dibuat sedikit lebih rendah dari pada malaikat-malaikat, yaitu Yesus, kita lihat, yang oleh karena penderitaan maut, dimahkotai dengan kemuliaan dan hormat, supaya oleh kasih karunia Allah Ia mengalami maut bagi semua manusia. (Heb 2:9 ITB)
17 Itulah sebabnya, maka dalam segala hal Ia harus disamakan dengan saudara-saudara-Nya, supaya Ia menjadi Imam Besar yang menaruh belas kasihan dan yang setia kepada Allah untuk mendamaikan dosa seluruh bangsa. (Heb 2:17 ITB)
Kristus Juru Selamat Dunia......
Dengan penebusan-Nya, Ia memperdamaikan dosa kita semua.
9 dan sesudah Ia mencapai kesempurnaan-Nya, Ia menjadi pokok keselamatan yang abadi bagi semua orang yang taat kepada-Nya, (Heb 5:9 ITB)
Keselamatan abadi bagi orang2 yang taat kepada-Nya. (Kasih karunia Allah mengikut-sertakan tanggapan Manusia). :nod:
GBU
-
Salam Bro Phooey..
Kalau boleh memberi pendapat utk Wahyu 3:18-20
Secara singkat melalui penglihatan Yohanes kepada 7 jemaat yang sesungguhnya dikasihi Kristus, saya memahami bahwa 5 dari 7 jemaat tsb ( kecuali jemaat Smirna dan jemaat Filadelfia ) adalah jemaat yang ditegur karena mentolerir berbagai perbuatan dosa yang menjadi bagian dalam kehidupan ke-5 jemaat tsb, baik kehidupan pribadi, sosial dan bergereja. Suatu fakta yang terjadi pada kehidupan jemaat saat itu, namun tidak dapat dipungkiri bahwa hal tsb sesungguhnya terjadi dalam sepanjang sejarah kehidupan gereja sampai sekarang.
Problema pelik yang terjadi dalam kehidupan ke-5 jemaat begitu beragam mulai dari jemaat yang kehilangan kasih mula-mula di Efesus sampai kemurtadan dalam jemaat di Laodikia.
Perbedaan pandangan yang mungkin menjadi meruncing dalam diskusi ini, mungkin terletak dari bagaimana kita melihat pengertian Wahyu 3:20.
Apa yang saya pahami diatas dan juga panggilan untuk ‘bertobat’ pada akhir ayat 19, akan menjadi sejalan apabila pengertian ayat 20 TIDAK diartikan kepada hati setiap pribadi TETAPI kepada gereja Laodikia keseluruhan.
Artinya,
Pertama :
Kristus saat itu tidak berdiri mengetok ‘pintu’ hati pribadi2 jemaat Laodikia, melainkan ‘pintu’ gereja jemaat Laodikia yang murtad/suam-suam kuku dan ingin masuk ke dalamnya. Suatu hal yang hanya mungkin terjadi jika jemaatnya ‘bertobat’ (ayat 19).
Keselamatan tentu saja bersifat individu. Tapi di sini kita melihat Kristus mengetok ‘pintu’ gereja yang suam-suam kuku, memanggil lebih banyak orang ‘jemaat’ Laodikia kepada iman yang menyelamatkan, supaya DIA boleh masuk ke dalam gereja Laodikia. Gambarannya, jika saja, satu orang bertobat dan beriman membuka ‘pintu’ gereja bagi Kristus, tentu DIA akan masuk ke dalam gereja melalui orang yang bertobat, yang telah membukakan bagiNYA ‘pintu’ tsb.
Namun, pada gambarannya, tidak seorangpun yang percaya, tidak ada seorangpun yang membukakan pintu bagi Kristus. Hal yang begitu berbeda dengan yang terjadi pada jemaat Sardis.
Kedua :
Ayat 19 menunjukkan hanya orang-orang yang percaya dan beriman yang akan ditegor dan dididik oleh Tuhan.
Dan ayat 18 menunjukkan bahwa jemaat Laodikia belum mengalami pertobatan dan kelahiran baru.
Saya yakin kita semua di sini tahu latar belakang dan proses pertobatan Paulus.
Seorang Farisi, taat ketat pada Taurat dan kaum yang dijadikan panutan oleh bangsa Yahudi namun ditolak oleh Kristus (Mat23)
Allah mengerjakan seluruh proses pertobatannya, untuk menerima keselamatan kekal yang telah dikerjakan oleh Kristus. Dan melalui karya Roh Kudus memeteraikan iman percayanya kepada Kristus.
Apakah ada perbuatan baik atau tanggapan/respon Paulus dalam menerima seluruh proses keselamatannya?
Saya kira jawabannya adalah siapapun yang oleh BAPA telah dikaruniakan keselamatan kekal sebagai orang yang seharusnya menerima hukuman kekal, akan hancur hatinya dengan syukur yang mendalam. Dan hanya oleh karya Roh Kudus mata hati kita terbuka untuk melihat ketidak-layakkan kita dihadapan Allah yang Maha Kudus. Itulah pertobatan yang sejati.
Jadi menurut saya, respon/tanggapan manusia terhadap panggilan keselamatan sebagai ‘orang yang telah dipilihNYA’ baru terjadi setelah proses keselamatan selesai. Yaitu, seperti pada ayat 22, apabila kita mendengar, hendaklah kita TAAT. Jika tidak, maka ayat 19 berlaku ‘hanya’ bagi kita ‘orang yang telah dipilihNYA’
Salam Damai.
Bro Alithea...... Saya kurang sependapat dengan penafsiran yang bro kemukakan diatas.
9 Tetapi Dia, yang untuk waktu yang singkat dibuat sedikit lebih rendah dari pada malaikat-malaikat, yaitu Yesus, kita lihat, yang oleh karena penderitaan maut, dimahkotai dengan kemuliaan dan hormat, supaya oleh kasih karunia Allah Ia mengalami maut bagi semua manusia. (Heb 2:9 ITB)
17 Itulah sebabnya, maka dalam segala hal Ia harus disamakan dengan saudara-saudara-Nya, supaya Ia menjadi Imam Besar yang menaruh belas kasihan dan yang setia kepada Allah untuk mendamaikan dosa seluruh bangsa. (Heb 2:17 ITB)
9 dan sesudah Ia mencapai kesempurnaan-Nya, Ia menjadi pokok keselamatan yang abadi bagi semua orang yang taat kepada-Nya, (Heb 5:9 ITB)
Saya kurang sependapat dengan term "pilihan".
IMHO seperti quote ayat yang saya posting diatas, kasih karunia Allah bagi kita semua yang mengikutsertakan tanggapan manusia dan efektif bagi yang taat kepada-Nya. :nod:
GBU
:)
-
Kalau ilustrasi saya adalah orang yang jatuh kedalam jurang yang dalam (dosa) sehingga tangan dan kakinya patah patah sehingga tidak berdaya dan lumpuh total hanya terkulai dibawah jurang.
Ini gambaran orang yang sudah mati rohani yang sudah tidak mampu dan tidak berdaya lagi menyelamatkan dirinya.
Lalu seorang datang mengulurkan talinya kebawah dengan mengatakan peganglah erat erat tali nya agar saya tarik kamu keatas !
Inilah gambaran usaha manusia yang sia sia karena orang tersebut sudah tidak berdaya lagi karena lumpuh total.
Maka datanglah seorang dokter penolong yang turun kedalam jurang lalu menggendongnya keatas serta mengobatinya sampai sembuh.
Dokter penolong inilah gambaran Yesus yang datang mengerjakan semua pekerjaan keselamatan itu karena orang tersebut sudah tidak berdaya sama sekali (mati rohani).
Saya kira ilustrasi ini lebih menggambarkan kebenaran Alkitab bagaimana keselamatan itu adalah merupakan pekerjaan Allah berdasarkan kasih karunia-Nya semata-mata tanpa usaha/jasa manusia yang sudah mati rohaninya itu (lumpuh total).
Salam Damai.
Bro ... ijinkan saya memodifikasi contoh keselamatan (diandaikan banyak orang) yang Bro berikan diatas dengan menggunakan alur berpikir dari yang saya rangkum dari postingan Bro. CMIIW.
Anggap seorang bapak memiliki 3 anak, kwik, kwak dan kwek.
Sejak semula mereka diberi kebebasan untuk bermain dimanapun asal jangan didekat sumur.
Ternyata kemudian mereka menyalah gunakan kebebasan tersebut dan bermain disekitar sumur.
Akhir kata mereka bertiga jatuh kedalam lubang, dimana mereka pingsan, lumpuh, tidak dapat berbicara.
Sang bapak .... yang juga seorang dokter ... tahu kalau anaknya melanggar larangannya sehingga mereka jatuh kedalam sumur.
Dan dalam hal ini sang bapak tahu bahwa para anaknya pingsan.....tidak dapat mencari sang bapak.
Maka sang bapak telah menetapkan sebelum bertindak.....ia menyelamatkan satu anak saja yang dipilihnya yaitu kwek.
Dan ia turun ke sumur, menggendong kwek (anak yang dipilih sebelum ia bertindak) membawanya ke rumah sakit dan memastikan si kwek sembuh total dan dididik secara keras agar tidak melanggar larangan sang bapak lagi dan diawasi 24 jam terus menerus.
Sedangkan kwik dan kwak dibiarkan didalam sumur dan meninggal.
Menurut saya, contoh diatas sudah merangkum konsep TULIP dan OSAS.
Total Depravaty : kwik kwak kwek rusak total....tidak respons...pingsan.
Unconditional Election : sang bapak menolong berdasarkan kemurahan hatinya tanpa memperhatikan sang anak.
Limited Atonement : sang bapak hanya menolong yang ingin ditolongnya saja yaitu kwek.
Irresistable Grace : sang bapak menolong kwek ... kwek dalam kondisi pingsan ... tidak dapat menolak.
Perservation of the Saints : kwek dididik secara keras.
OSAS : setelah diselamatkan maka kwek diawasi 24 jam terus menerus. Enggak mungkin enggak selamat.
Nah...... sekarang saya konfrontasikan dengan kebenaran Alkitab.
Dalam Alkitab, tidak dikatakan bahwa Allah adalah iman atau Allah adalah pengharapan, tetapi Allah adalah Kasih atau Allah itu Kasih. Kasih adalah 'atribut' Allah :
37 Jawab Yesus kepadanya: "Kasihilah Tuhan, Allahmu, dengan segenap hatimu dan dengan segenap jiwamu dan dengan segenap akal budimu. 38 Itulah hukum yang terutama dan yang pertama. 39 Dan hukum yang kedua, yang sama dengan itu, ialah: Kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri. (Mat 22:37-39 ITB)
8 Barangsiapa tidak mengasihi, ia tidak mengenal Allah, sebab Allah adalah kasih. (1Jo 4:8 ITB)
11 Jadi jika kamu yang jahat tahu memberi pemberian yang baik kepada anak-anakmu, apalagi Bapamu yang di sorga! Ia akan memberikan yang baik kepada mereka yang meminta kepada-Nya." (Mat 7:11 ITB)
Silahkan di resapi perlahan2......
IMHO contoh dengan berdasarkan konsep TULIP dan OSAS tersebut diatas tidak memenuhi standard kasih manusia ..... apalagi hendak disandingkan dengan standard kasih Allah !!
Bila contoh modifikasi yang saya sesuaikan dengan konsep TULIP dan OSAS dirasa tidak benar.....silahkan Bro membuat contoh yang lain berdasarkan konsep TULIP dan OSAS versi Bro. Mari kita telaah bersama2 dan saya kog mempunyai keyakinan bahwa tidak akan memenuhi standard kasih Allah dan tidak mencerminkan kebenaran Alkitab.
CMIIW
GBU
:)
-
Salam Damai.
Sejak awal sudah saya katakan, bahwa semua berasal dari kasih karunia Allah. Tidak ada manusia dapat menyelamatkan dirinya sendiri tanpa dimulainya dari kasih karunia Allah terlebih dahulu.
Dan dalam prosesnya mengikut sertakan tanggapan manusia. :nod:
Benar ! … karena karunia Allah mendahului tanggapan manusia yang sudah mati rohani itu.
Efesus 2:1,5 Kamu dahulu sudah mati karena pelanggaran-pelanggaran dan dosa-dosamu.....telah menghidupkan kita bersama-sama dengan Kristus, sekalipun kita telah mati oleh kesalahan-kesalahan kita -- oleh kasih karunia kamu diselamatkan --
Jelas rohani yang mati bagaimana bisa menanggapi kalau tidak dihidupkan dulu.
Quote
51 Hai orang-orang yang keras kepala dan yang tidak bersunat hati dan telinga, kamu selalu menentang Roh Kudus, sama seperti nenek moyangmu, demikian juga kamu. (Act 7:51 ITB)
Silahkan dipahami secara pelan2 bahwa kasih karunia Allah mengikut sertakan tanggapan manusia.
Dan anda pahami juga bahwa “GRACE IS PRIOR TO RESPOND.”
Ef.2:8,9 Sebab karena kasih karunia kamu diselamatkan oleh iman; itu bukan hasil usahamu, tetapi pemberian Allah,itu bukan hasil pekerjaanmu: jangan ada orang yang memegahkan diri.
Jadi tanggapan manusia didalam usahanya tidak mungkin menyelamatkan dirinya kalau bukan dikaruniakan Allah terlebih dahulu.
Manusia tidak mungkin mampu menanggapi dengan benar kalau belum diberikan hidup yang baru didalam dirinya,karena tanpa karunia Allah yang mendahului tidak ada seorang manusiapun yang mencari Tuhan :
Roma 3:10,11 seperti ada tertulis: "Tidak ada yang benar, seorang pun tidak.Tidak ada seorang pun yang berakal budi, tidak ada seorang pun yang mencari Allah.
Quote
38 Jawab Petrus kepada mereka: "Bertobatlah dan hendaklah kamu masing-masing memberi dirimu dibaptis dalam nama Yesus Kristus untuk pengampunan dosamu, maka kamu akan menerima karunia Roh Kudus. (Act 2:38 ITB)
Silahkan dipahami adanya faktor tanggapan manusia terhadap kasih karunia Allah dan bandingkan dengan postingan Bro yang saya bold biru.
Benar ! dengan syarat bahwa tanggapan manusia itu setelah ia diberikan kemampuan untuk percaya bukan sebelumnya (Grace is prior to human respond).
Filipi 1:29 Sebab kepada kamu dikaruniakan bukan saja untuk percaya kepada Kristus, melainkan juga untuk menderita untuk Dia,
Shalom
-
icip-icip scriptura (kutip sedikit disana, kutip sedikit di sini) :giggle: :lol:
-
Salam Damai.
Kalo hanya melihat sebagian ayat2 yang disukai......itulah half truth.
Silahkan dilihat lagi ayat2 dibawah.
Kristus Juru Selamat Dunia......
Dengan penebusan-Nya, Ia memperdamaikan dosa kita semua.
Kalau Kristus sudah menebus semua manusia kok tidak semua manusia selamat ?
Apakah darah Kristus menjadi sia sia atau tidak berdaya menebus dosanya ?
Kalau Kristus sudah menebus dosa manusia mengapa tidak semua manusia diberikan kesempatan mendengar Injil keselamatan,karena penebusan Kristus tidak bisa otomatis menyelamatkan manusia tanpa iman yang lahir dari pendengaran akan Injil.
Ibrani 11:6 Tetapi tanpa iman tidak mungkin orang berkenan kepada Allah. Sebab barangsiapa berpaling kepada Allah, ia harus percaya bahwa Allah ada, dan bahwa Allah memberi upah kepada orang yang sungguh-sungguh mencari Dia.
Roma 10:17 Jadi, iman timbul dari pendengaran, dan pendengaran oleh firman Kristus.
Seluruh bangsa tidak otomatis berarti seluruh manusia karena bangsa Israel saja sebagian besar malah tidak selamat.
Kristus Juru Selamat Dunia......
Dengan penebusan-Nya, Ia memperdamaikan dosa kita semua.
Kata “semua” dapat dipakai dalam arti ‘universal’ maupun ‘terbatas’.
Kata ”semua” atau ”setiap” dipakai dalam Alkitab sama seperti yang dipergunakan dalam pembicaraan dan tulisan sehari-hari, untuk mengartikan ”semua tanpa pengecualian” atau ”semua di dalam kategori khusus.” Konteks akan menentukan artinya.
Kalau Kristus mati untuk semua orang, maka hanya ada 2 kemungkinan:
• Allah gagal mencapai tujuan / RencanaNya, karena dalam faktanya nanti akan ada banyak orang yang masuk ke neraka
• Allah berhasil mencapai tujuanNya, dan ini menghasilkan Universalism. Tidak ada orang kristen yang alkitabiah / injili yang mau menerima yang manapun dari 2 kemungkinan tersebut!
Kata ‘semua’ juga tidak harus berarti ‘semua orang dalam dunia ini’.
Yoel 2:28a / Kis 2:17a - “Kemudian dari pada itu akan terjadi, bahwa Aku akan mencurahkan RohKu ke atas semua manusia”.
Ternyata tidak semua manusia selamat dan menerima Roh Kudus (Universalisme) karena banyak yang masuk Neraka.
Kristus hanya datang untuk domba domba-Nya saja yang diberikan oleh Allah Bapa kepada-Nya.
Yoh.10:26 – 29 tetapi kamu tidak percaya, karena kamu tidak termasuk domba-domba-Ku. Domba-domba-Ku mendengarkan suara-Ku dan Aku mengenal mereka dan mereka mengikut Aku,dan Aku memberikan hidup yang kekal kepada mereka dan mereka pasti tidak akan binasa sampai selama-lamanya dan seorang pun tidak akan merebut mereka dari tangan-Ku.Bapa-Ku, yang memberikan mereka kepada-Ku, lebih besar dari pada siapa pun, dan seorang pun tidak dapat merebut mereka dari tangan Bapa.
Quote
9 dan sesudah Ia mencapai kesempurnaan-Nya, Ia menjadi pokok keselamatan yang abadi bagi semua orang yang taat kepada-Nya, (Heb 5:9 ITB)
Keselamatan abadi bagi orang2 yang taat kepada-Nya. (Kasih karunia Allah mengikut-sertakan tanggapan Manusia).
Benar ! yaitu ketaatan ‘setelah’ pembaharuan hidup didalam dirinya yang dikerjakan oleh Roh dan Firman bukan ‘sebelumnya’.
Kemauan untuk taat juga diberikan oleh Allah :
Fil. 2:13 karena Allahlah yang mengerjakan di dalam kamu baik kemauan maupun pekerjaan menurut kerelaan-Nya
Shalom
-
Benar ! … karena karunia Allah mendahului tanggapan manusia yang sudah mati rohani itu.
Efesus 2:1,5 Kamu dahulu sudah mati karena pelanggaran-pelanggaran dan dosa-dosamu.....telah menghidupkan kita bersama-sama dengan Kristus, sekalipun kita telah mati oleh kesalahan-kesalahan kita -- oleh kasih karunia kamu diselamatkan --
Jelas rohani yang mati bagaimana bisa menanggapi kalau tidak dihidupkan dulu.
Dalam hal ini, kita ada perbedaan ya Bro. Kalo anda....dengan kejatuhan Adam maka kodrat manusia rusak total. Kalo saya berpendapat bahwa kodrat manusia terluka. Karena manusia sebagai citra/gambar rupa Allah masih memiliki nurani yang memungkinkan perbuatan baik. Kalo kodrat manusia rusak total, pasti ia berbuat jahat saja. :nod:
Silahkan dilihat realita, apakah manusia yang belum mengenal Injil apakah berbuat jahat, bejat, rusak melulu ?
Dan anda pahami juga bahwa “GRACE IS PRIOR TO RESPOND.”
Ef.2:8,9 Sebab karena kasih karunia kamu diselamatkan oleh iman; itu bukan hasil usahamu, tetapi pemberian Allah,itu bukan hasil pekerjaanmu: jangan ada orang yang memegahkan diri.
Jadi tanggapan manusia didalam usahanya tidak mungkin menyelamatkan dirinya kalau bukan dikaruniakan Allah terlebih dahulu.
Manusia tidak mungkin mampu menanggapi dengan benar kalau belum diberikan hidup yang baru didalam dirinya,karena tanpa karunia Allah yang mendahului tidak ada seorang manusiapun yang mencari Tuhan :
(http://i1165.photobucket.com/albums/q592/phooey777/22_frescoes.jpg)
20 Lihat, Aku berdiri di muka pintu dan mengetok; jikalau ada orang yang mendengar suara-Ku dan membukakan pintu, Aku akan masuk mendapatkannya dan Aku makan bersama-sama dengan dia, dan ia bersama-sama dengan Aku. 21 Barangsiapa menang, ia akan Kududukkan bersama-sama dengan Aku di atas takhta-Ku, sebagaimana Akupun telah menang dan duduk bersama-sama dengan Bapa-Ku di atas takhta-Nya. 22 Siapa bertelinga, hendaklah ia mendengarkan apa yang dikatakan Roh kepada jemaat-jemaat." (Rev 3:20-22 ITB)
Roma 3:10 - 12 seperti ada tertulis: "Tidak ada yang benar, seorang pun tidak. Tidak ada seorang pun yang berakal budi, tidak ada seorang pun yang mencari Allah. Semua orang telah menyeleweng, mereka semua tidak berguna, tidak ada yang berbuat baik, seorang pun tidak.
Memang betul....sesuai dengan gambar yang saya tunjukkan. Tuhan Yesus yang mencari manusia. Bukan manusia mencari Tuhan Yesus.
Roma 5:10 Sebab jikalau kita, ketika masih seteru, diperdamaikan dengan Allah oleh kematian Anak-Nya, lebih-lebih kita, yang sekarang telah diperdamaikan, pasti akan diselamatkan oleh hidup-Nya!
Memang betul....coba dibaca lengkap s/d Roma 3:15
15 Tetapi karunia Allah tidaklah sama dengan pelanggaran Adam. Sebab, jika karena pelanggaran satu orang semua orang telah jatuh di dalam kuasa maut, jauh lebih besar lagi kasih karunia Allah dan karunia-Nya, yang dilimpahkan-Nya atas semua orang karena satu orang, yaitu Yesus Kristus. (Rom 5:15 ITB)
dan jangan lupa...
12 Tetapi semua orang yang menerima-Nya diberi-Nya kuasa supaya menjadi anak-anak Allah, yaitu mereka yang percaya dalam nama-Nya; (Joh 1:12 ITB)
Semua orang dilimpahi kasih karunia Allah dan hanya bagi mereka yang percaya dalam nama-Nya diangkat menjadi anak2 Allah
Kasih karunia Allah mengikut sertakan tanggapan manusia. :afro:
Roma 3:10,11 seperti ada tertulis: "Tidak ada yang benar, seorang pun tidak.Tidak ada seorang pun yang berakal budi, tidak ada seorang pun yang mencari Allah.
Benar ! dengan syarat bahwa tanggapan manusia itu setelah ia diberikan kemampuan untuk percaya bukan sebelumnya (Grace is prior to human respond).
Filipi 1:29 Sebab kepada kamu dikaruniakan bukan saja untuk percaya kepada Kristus, melainkan juga untuk menderita untuk Dia,
Shalom
Semua orang dilimpahi kasih karunia Allah dan hanya bagi mereka yang percaya dalam nama-Nya diangkat menjadi anak2 Allah
Kasih karunia Allah mengikut sertakan tanggapan manusia. :afro:
GBU
:)
-
Kalau Kristus sudah menebus semua manusia kok tidak semua manusia selamat ?
Apakah darah Kristus menjadi sia sia atau tidak berdaya menebus dosanya ?
Kalau Kristus sudah menebus dosa manusia mengapa tidak semua manusia diberikan kesempatan mendengar Injil keselamatan,karena penebusan Kristus tidak bisa otomatis menyelamatkan manusia tanpa iman yang lahir dari pendengaran akan Injil.
Ibrani 11:6 Tetapi tanpa iman tidak mungkin orang berkenan kepada Allah. Sebab barangsiapa berpaling kepada Allah, ia harus percaya bahwa Allah ada, dan bahwa Allah memberi upah kepada orang yang sungguh-sungguh mencari Dia.
Roma 10:17 Jadi, iman timbul dari pendengaran, dan pendengaran oleh firman Kristus.
Seluruh bangsa tidak otomatis berarti seluruh manusia karena bangsa Israel saja sebagian besar malah tidak selamat.
Bro....kalo mengikuti berpedoman literal seperti anda, maka orang2 sebelum Kristus pada enggak selamat semua itu. :think:
GBU
:)
-
Kata “semua” dapat dipakai dalam arti ‘universal’ maupun ‘terbatas’.
Kata ”semua” atau ”setiap” dipakai dalam Alkitab sama seperti yang dipergunakan dalam pembicaraan dan tulisan sehari-hari, untuk mengartikan ”semua tanpa pengecualian” atau ”semua di dalam kategori khusus.” Konteks akan menentukan artinya.
Kalau Kristus mati untuk semua orang, maka hanya ada 2 kemungkinan:
• Allah gagal mencapai tujuan / RencanaNya, karena dalam faktanya nanti akan ada banyak orang yang masuk ke neraka
• Allah berhasil mencapai tujuanNya, dan ini menghasilkan Universalism. Tidak ada orang kristen yang alkitabiah / injili yang mau menerima yang manapun dari 2 kemungkinan tersebut!
Kata ‘semua’ juga tidak harus berarti ‘semua orang dalam dunia ini’.
Yoel 2:28a / Kis 2:17a - “Kemudian dari pada itu akan terjadi, bahwa Aku akan mencurahkan RohKu ke atas semua manusia”.
Ternyata tidak semua manusia selamat dan menerima Roh Kudus (Universalisme) karena banyak yang masuk Neraka.
IMHO
Itulah perbedaan prinsipil kita. Saya mengacu pada hakekat Allah adalah Kasih. Ayat terlampir dibawah ini Bro.
:nod:
37 Jawab Yesus kepadanya: "Kasihilah Tuhan, Allahmu, dengan segenap hatimu dan dengan segenap jiwamu dan dengan segenap akal budimu. 38 Itulah hukum yang terutama dan yang pertama. 39 Dan hukum yang kedua, yang sama dengan itu, ialah: Kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri. (Mat 22:37-39 ITB)
8 Barangsiapa tidak mengasihi, ia tidak mengenal Allah, sebab Allah adalah kasih. (1Jo 4:8 ITB)
11 Jadi jika kamu yang jahat tahu memberi pemberian yang baik kepada anak-anakmu, apalagi Bapamu yang di sorga! Ia akan memberikan yang baik kepada mereka yang meminta kepada-Nya." (Mat 7:11 ITB)
Tidak benar bila ada manusia tidak selamat, seolah2 ditetapkan sebelum dunia dijadikan tanpa adanya tanggapan manusia.
11 Ia datang kepada milik kepunyaan-Nya, tetapi orang-orang kepunyaan-Nya itu tidak menerima-Nya. 12 Tetapi semua orang yang menerima-Nya diberi-Nya kuasa supaya menjadi anak-anak Allah, yaitu mereka yang percaya dalam nama-Nya; Joh 1:11-12 ITB)
GBU
:)
-
Kristus hanya datang untuk domba domba-Nya saja yang diberikan oleh Allah Bapa kepada-Nya.
Yoh.10:26 – 29 tetapi kamu tidak percaya, karena kamu tidak termasuk domba-domba-Ku. Domba-domba-Ku mendengarkan suara-Ku dan Aku mengenal mereka dan mereka mengikut Aku,dan Aku memberikan hidup yang kekal kepada mereka dan mereka pasti tidak akan binasa sampai selama-lamanya dan seorang pun tidak akan merebut mereka dari tangan-Ku.Bapa-Ku, yang memberikan mereka kepada-Ku, lebih besar dari pada siapa pun, dan seorang pun tidak dapat merebut mereka dari tangan Bapa.
Benar ! yaitu ketaatan ‘setelah’ pembaharuan hidup didalam dirinya yang dikerjakan oleh Roh dan Firman bukan ‘sebelumnya’.
Kemauan untuk taat juga diberikan oleh Allah :
Fil. 2:13 karena Allahlah yang mengerjakan di dalam kamu baik kemauan maupun pekerjaan menurut kerelaan-Nya
Shalom
Salam Damai.
Di Injil Johanes tertera juga...
9 Terang yang sesungguhnya, yang menerangi setiap orang, sedang datang ke dalam dunia. 10 Ia telah ada di dalam dunia dan dunia dijadikan oleh-Nya, tetapi dunia tidak mengenal-Nya. 11 Ia datang kepada milik kepunyaan-Nya, tetapi orang-orang kepunyaan-Nya itu tidak menerima-Nya. 12 Tetapi semua orang yang menerima-Nya diberi-Nya kuasa supaya menjadi anak-anak Allah, yaitu mereka yang percaya dalam nama-Nya; (Joh 1:9-12 ITB)
16 Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia telah mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal, supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal. 17 Sebab Allah mengutus Anak-Nya ke dalam dunia bukan untuk menghakimi dunia, melainkan untuk menyelamatkannya oleh Dia. 18 Barangsiapa percaya kepada-Nya, ia tidak akan dihukum; barangsiapa tidak percaya, ia telah berada di bawah hukuman, sebab ia tidak percaya dalam nama Anak Tunggal Allah.
(Joh 3:16-18 ITB)
Kasih Allah kepada dunia...kepada semua orang. Ia mengutus Anak-Nya bukan untuk menghakimi melainkan untuk menyelamatkan. Dan keselamatan efektif bagi mereka yang percaya kepada Nya. Jangan lupa Bro....kasih karunia Allah mengikut-sertakan tanggapan manusia :nod:
-
Anggap seorang bapak memiliki 3 anak, kwik, kwak dan kwek.
Sejak semula mereka diberi kebebasan untuk bermain dimanapun asal jangan didekat sumur.
Ternyata kemudian mereka menyalah gunakan kebebasan tersebut dan bermain disekitar sumur.
Akhir kata mereka bertiga jatuh kedalam lubang, dimana mereka pingsan, lumpuh, tidak dapat berbicara.
Sang bapak .... yang juga seorang dokter ... tahu kalau anaknya melanggar larangannya sehingga mereka jatuh kedalam sumur.
Dan dalam hal ini sang bapak tahu bahwa para anaknya pingsan.....tidak dapat mencari sang bapak.
Maka sang bapak telah menetapkan sebelum bertindak.....ia menyelamatkan satu anak saja yang dipilihnya yaitu kwek.
Dan ia turun ke sumur, menggendong kwek (anak yang dipilih sebelum ia bertindak) membawanya ke rumah sakit dan memastikan si kwek sembuh total dan dididik secara keras agar tidak melanggar larangan sang bapak lagi dan diawasi 24 jam terus menerus.
Sedangkan kwik dan kwak dibiarkan didalam sumur dan meninggal.
Menurut saya, contoh diatas sudah merangkum konsep TULIP dan OSAS.
Total Depravaty : kwik kwak kwek rusak total....tidak respons...pingsan.
Unconditional Election : sang bapak menolong berdasarkan kemurahan hatinya tanpa memperhatikan sang anak.
Limited Atonement : sang bapak hanya menolong yang ingin ditolongnya saja yaitu kwek.
Irresistable Grace : sang bapak menolong kwek ... kwek dalam kondisi pingsan ... tidak dapat menolak.
Perservation of the Saints : kwek dididik secara keras.
OSAS : setelah diselamatkan maka kwek diawasi 24 jam terus menerus. Enggak mungkin enggak selamat.
Salam Damai.
Bro SDG, ijinkan saya meneruskan telaah konsep TULIP yang saya buat. CMIIW.
Dengan adanya contoh, akan memudahkan telaah doktrin tersebut apakah mencerminkan Kasih Allah. :nod:
9 Terang yang sesungguhnya, yang menerangi setiap orang, sedang datang ke dalam dunia. 10 Ia telah ada di dalam dunia dan dunia dijadikan oleh-Nya, tetapi dunia tidak mengenal-Nya. 11 Ia datang kepada milik kepunyaan-Nya, tetapi orang-orang kepunyaan-Nya itu tidak menerima-Nya. 12 Tetapi semua orang yang menerima-Nya diberi-Nya kuasa supaya menjadi anak-anak Allah, yaitu mereka yang percaya dalam nama-Nya; (Joh 1:9-12 ITB)
16 Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia telah mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal, supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal. 17 Sebab Allah mengutus Anak-Nya ke dalam dunia bukan untuk menghakimi dunia, melainkan untuk menyelamatkannya oleh Dia. 18 Barangsiapa percaya kepada-Nya, ia tidak akan dihukum; barangsiapa tidak percaya, ia telah berada di bawah hukuman, sebab ia tidak percaya dalam nama Anak Tunggal Allah.
(Joh 3:16-18 ITB)
IMHO contoh dengan berdasarkan konsep TULIP dan OSAS tersebut diatas tidak memenuhi standard kasih manusia ..... apalagi hendak disandingkan dengan standard kasih Allah !!
GBU
:)
-
Saya gambarkan kembali ilustrasi yang sering dijelaskan diberbagai forum2 sbb :
Orang berdosa diibaratkan menderita sakit kanker dan hanya dapat disembuhkan dengan dioperasi di rumah sakit yang berperalatan lengkap. Dengan penebusan Kristus, tiap2 orang mendapat tiket berobat gratis, mendapatkan jalan masuk ke rumah sakit tersebut.
Dan tentunya orang tersebut harus menanggapi dengan berjalan ke rumah sakit tersebut, menyerahkan tiket kemudian dioperasi.
Setelah dioperasi, tentunya orang tersebut harus hidup dengan petunjuk yang diberikan oleh Dokter rumah sakit tersebut.
Bila ia melakukan hal2 tersebut ia akan mendapatkan keselamatan kekal. Tidak ada seorang pun yang dapat merebutnya.
Jadi sekali lagi, tanggapan manusia bukan lah dianggap sepertinya orang berdosa dapat mengobati dirinya sendiri tanpa melibatkan rumah sakit.
Salam Damai.
Ijinkan pula saya menelaah dengan cara yang sama terhadap contoh Non Tulip. :nod:
9 Terang yang sesungguhnya, yang menerangi setiap orang, sedang datang ke dalam dunia. 10 Ia telah ada di dalam dunia dan dunia dijadikan oleh-Nya, tetapi dunia tidak mengenal-Nya. 11 Ia datang kepada milik kepunyaan-Nya, tetapi orang-orang kepunyaan-Nya itu tidak menerima-Nya. 12 Tetapi semua orang yang menerima-Nya diberi-Nya kuasa supaya menjadi anak-anak Allah, yaitu mereka yang percaya dalam nama-Nya; (Joh 1:9-12 ITB)
Penebusan Kristus, menerangi setiap orang berupa tiket gratis berobat. :nod:
16 Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia telah mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal, supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal. 17 Sebab Allah mengutus Anak-Nya ke dalam dunia bukan untuk menghakimi dunia, melainkan untuk menyelamatkannya oleh Dia. 18 Barangsiapa percaya kepada-Nya, ia tidak akan dihukum; barangsiapa tidak percaya, ia telah berada di bawah hukuman, sebab ia tidak percaya dalam nama Anak Tunggal Allah.
(Joh 3:16-18 ITB)
Kristus datang untuk menyelamatkan bukan menghakimi. Setiap orang dapat tiket. :nod:
Barang siapa percaya...menggunakan tiket untuk berobat. :afro:
Fil. 2:13 karena Allahlah yang mengerjakan di dalam kamu baik kemauan maupun pekerjaan menurut kerelaan-Nya.
Memang benar, siapa saja yang percaya dan datang ke rumah sakit, dioperasi dengan kerelaan sang dokter. :nod:
Efesus 2:1,5 Kamu dahulu sudah mati karena pelanggaran-pelanggaran dan dosa-dosamu.....telah menghidupkan kita bersama-sama dengan Kristus, sekalipun kita telah mati oleh kesalahan-kesalahan kita -- oleh kasih karunia kamu diselamatkan --
Sebelumnya sakit kanker.....nah dengan pembagian kasih karunia berupa tiket maka ia diselamatkan. Tentunya bagi mereka yang menanggapi dan percaya. :nod:
Ef.2:8,9 Sebab karena kasih karunia kamu diselamatkan oleh iman; itu bukan hasil usahamu, tetapi pemberian Allah,itu bukan hasil pekerjaanmu: jangan ada orang yang memegahkan diri.
Jelas....yang mengoperasi sang dokter. Siapa bilang sang pasien dapat mengobati dirinya sendiri. Tapi berlaku hanya orang yang percaya dan menggunakan tiket berobat saja. :nod:
Roma 3:10,11 seperti ada tertulis: "Tidak ada yang benar, seorang pun tidak.Tidak ada seorang pun yang berakal budi, tidak ada seorang pun yang mencari Allah.
Benar.....sang Dokterlah yang menemui orang yang mengalami sakit kanker dan memberinya tiket berobat gratis. Cukup percaya dan datang berobat maka ia sembuh.
Sekian banyak ayat2 Alkitab yang harmonis dengan contoh non Tulip diatas.
Silahkan dibandingkan dengan contoh Tulip, manakah yang mencerminkan hakekat Allah adalah kasih. :afro:
GBU
:)
-
Salam Damai.
Bro SDG, ijinkan saya meneruskan telaah konsep TULIP yang saya buat. CMIIW.
Dengan adanya contoh, akan memudahkan telaah doktrin tersebut apakah mencerminkan Kasih Allah. :nod:
9 Terang yang sesungguhnya, yang menerangi setiap orang, sedang datang ke dalam dunia. 10 Ia telah ada di dalam dunia dan dunia dijadikan oleh-Nya, tetapi dunia tidak mengenal-Nya. 11 Ia datang kepada milik kepunyaan-Nya, tetapi orang-orang kepunyaan-Nya itu tidak menerima-Nya. 12 Tetapi semua orang yang menerima-Nya diberi-Nya kuasa supaya menjadi anak-anak Allah, yaitu mereka yang percaya dalam nama-Nya; (Joh 1:9-12 ITB)
16 Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia telah mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal, supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal. 17 Sebab Allah mengutus Anak-Nya ke dalam dunia bukan untuk menghakimi dunia, melainkan untuk menyelamatkannya oleh Dia. 18 Barangsiapa percaya kepada-Nya, ia tidak akan dihukum; barangsiapa tidak percaya, ia telah berada di bawah hukuman, sebab ia tidak percaya dalam nama Anak Tunggal Allah.
(Joh 3:16-18 ITB)
IMHO contoh dengfan berdasarkan konsep TULIP dan OSAS tersebut diatas tidak memenuhi standard kasih manusia ..... apalagi hendak disandingkan dengan standard kasih Allah !!
GBU
:)
Salam damai Bro Phooey,
Menurut saya analoginya agak pincang karena tidak mengakomodasi karya keselamatan Kristus yang menjadi
inti pemahaman TULIP. Konsep Tulip menurut saya, bisa dipahami dengan menyeluruh kalau kita sungguh memahami arti pengorbanan Kristus sebagai bukti Kasih dan keadilan Allah.
Kalau kita bisa memahami karakter Allah bukan hanya sebagai Allah yang kasih semata, tetapi secara utuh sebagai Allah yang adil dan berotoritas penuh. Jika kita bisa mengerti dan menerima juga tunduk dibawahnya, akan lebih mudah memahami konsep ini.
Konsep Tulip sejalan dengan konsep Tritunggal dimana Bapa merancangkan keselamatan kekal, Kristus mengerjakan keselamatan kekal dan Roh Kudus memelihara keselamatan kekal bagi umat pilihanNYA.
-
Salam damai Bro Phooey,
Menurut saya analoginya agak pincang karena tidak mengakomodasi karya keselamatan Kristus yang menjadi
inti pemahaman TULIP. Konsep Tulip menurut saya, bisa dipahami dengan menyeluruh kalau kita sungguh memahami arti pengorbanan Kristus sebagai bukti Kasih dan keadilan Allah.
Kalau kita bisa memahami karakter Allah bukan hanya sebagai Allah yang kasih semata, tetapi secara utuh sebagai Allah yang adil dan berotoritas penuh. Jika kita bisa mengerti dan menerima juga tunduk dibawahnya, akan lebih mudah memahami konsep ini.
Konsep Tulip sejalan dengan konsep Tritunggal dimana Bapa merancangkan keselamatan kekal, Kristus mengerjakan keselamatan kekal dan Roh Kudus memelihara keselamatan kekal bagi umat pilihanNYA.
Memang banyak saudara kita seiman yang belum bisa memahami bahwa semua atribut Allah itu harus berjalan selaras dan harmonis satu dengan lainnya.
Biasanya pemahaman mereka masih dipengaruhi ajaran antroposentris yang humanistik.
Shalom
-
Memang banyak saudara kita seiman yang belum bisa memahami bahwa semua atribut Allah itu harus berjalan selaras dan harmonis satu dengan lainnya.
Biasanya pemahaman mereka masih dipengaruhi ajaran antroposentris yang humanistik.
Shalom
Shalom Bro Solideogloria,
Setuju Bro..
Saya kira sangat humanis bahwasanya natur kita jadi merasa seperti 'tidak berarti' jika tidak
terlibat dalam proses keselamatan yang Bapa 'sediakan'.
Perasaan inilah yang akhirnya menghasilkan berbagai macam konsep yang antroposentris dalam bentuk berbagai ritual, legalistik dan misticsm sebagai peran dan andil manusia dalam keselamatan yang akhirnya bertentangan dengan konsep Kristosentris. Contoh nyata, seperti para ahli taurat, orang2 farisi dan saduki.
Kalau kita bisa melihat bagaimana natur asli manusia dalam cerita Ester, Haman dan Mordekhai, siapapun kita, tanpa campur tangan Allah lewat karya Roh Kudus akan membuat 'semua
manusia' baik pilihan maupun bukan pilihan 'pada dasarnya' adalah jahat karena memang kita berada dibawah kutuk dosa.
Btw, salam kenal Bro Solideogloria.
-
Dalam hal ini, kita ada perbedaan ya Bro. Kalo anda....dengan kejatuhan Adam maka kodrat manusia rusak total. Kalo saya berpendapat bahwa kodrat manusia terluka. Karena manusia sebagai citra/gambar rupa Allah masih memiliki nurani yang memungkinkan perbuatan baik. Kalo kodrat manusia rusak total, pasti ia berbuat jahat saja. :nod:
Silahkan dilihat realita, apakah manusia yang belum mengenal Injil apakah berbuat jahat, bejat, rusak melulu ?
Tuhan sendiri mengatakan bahwa kecenderungan manusia adalah berbuat jahat :
Kejadian 6:5 Ketika dilihat Tuhan, bahwa kejahatan manusia besar di bumi dan bahwa segala kecenderungan hatinya selalu membuahkan kejahatan semata-mata,
Kejadian 8:21 Ketika Tuhan mencium persembahan yang harum itu, berfirmanlah Tuhan dalam hati-Nya: "Aku takkan mengutuk bumi ini lagi karena manusia, sekalipun yang ditimbulkan hatinya adalah jahat dari sejak kecilnya, dan Aku takkan membinasakan lagi segala yang hidup seperti yang telah Kulakukan.
Karena kejatuhan Adam semua manusia sudah berdosa dan mati secara rohani :
Ef. 2:1 Kamu dahulu sudah mati karena pelanggaran-pelanggaran dan dosa-dosamu.
2:5 telah menghidupkan kita bersama-sama dengan Kristus, sekalipun kita telah mati oleh kesalahan-kesalahan kita -- oleh kasih karunia kamu diselamatkan -
Sesuatu yang mati itu tidak memiliki kemampuan kalau tidak dihidupkan kembali sama seperti orang yang mati syaraf (lumpuh) didalam jurang kita minta untuk mengulurkan tangannya,ini adalah usaha yang sia sia belaka.
Penjelasan paling tepat dan komprehensif tentang kerusakan total dapat ditemukan dalam
Pengakuan Iman Westminster yaitu manusia, melalui kejatuhannya ke dalam suatu keadaan
dosa, telah kehilangan seluruh kemampuan kehendak kepada kebaikan spiritual apapun yang
menyertai keselamatan; sebagai manusia alamiah - yang menolak kebaikan dan mati di dalam
dosa – tidak mampu mempertobatkan diri sendiri maupun menyiapkan diri untuk itu dengan
kekuatan sendiri”.
Quote
Dan anda pahami juga bahwa “GRACE IS PRIOR TO RESPOND.”
Ef.2:8,9 Sebab karena kasih karunia kamu diselamatkan oleh iman; itu bukan hasil usahamu, tetapi pemberian Allah,itu bukan hasil pekerjaanmu: jangan ada orang yang memegahkan diri.
Jadi tanggapan manusia didalam usahanya tidak mungkin menyelamatkan dirinya kalau bukan dikaruniakan Allah terlebih dahulu.
Manusia tidak mungkin mampu menanggapi dengan benar kalau belum diberikan hidup yang baru didalam dirinya,karena tanpa karunia Allah yang mendahului tidak ada seorang manusiapun yang mencari Tuhan :
20 Lihat, Aku berdiri di muka pintu dan mengetok; jikalau ada orang yang mendengar suara-Ku dan membukakan pintu, Aku akan masuk mendapatkannya dan Aku makan bersama-sama dengan dia, dan ia bersama-sama dengan Aku. 21 Barangsiapa menang, ia akan Kududukkan bersama-sama dengan Aku di atas takhta-Ku, sebagaimana Akupun telah menang dan duduk bersama-sama dengan Bapa-Ku di atas takhta-Nya. 22 Siapa bertelinga, hendaklah ia mendengarkan apa yang dikatakan Roh kepada jemaat-jemaat." (Rev 3:20-22 ITB)
Roma 3:10 - 12 seperti ada tertulis: "Tidak ada yang benar, seorang pun tidak. Tidak ada seorang pun yang berakal budi, tidak ada seorang pun yang mencari Allah. Semua orang telah menyeleweng, mereka semua tidak berguna, tidak ada yang berbuat baik, seorang pun tidak.
Memang betul....sesuai dengan gambar yang saya tunjukkan. Tuhan Yesus yang mencari manusia. Bukan manusia mencari Tuhan Yesus.
Roma 5:10 Sebab jikalau kita, ketika masih seteru, diperdamaikan dengan Allah oleh kematian Anak-Nya, lebih-lebih kita, yang sekarang telah diperdamaikan, pasti akan diselamatkan oleh hidup-Nya!
Memang betul....coba dibaca lengkap s/d Roma 3:15
15 Tetapi karunia Allah tidaklah sama dengan pelanggaran Adam. Sebab, jika karena pelanggaran satu orang semua orang telah jatuh di dalam kuasa maut, jauh lebih besar lagi kasih karunia Allah dan karunia-Nya, yang dilimpahkan-Nya atas semua orang karena satu orang, yaitu Yesus Kristus. (Rom 5:15 ITB)
dan jangan lupa...
12 Tetapi semua orang yang menerima-Nya diberi-Nya kuasa supaya menjadi anak-anak Allah, yaitu mereka yang percaya dalam nama-Nya; (Joh 1:12 ITB)
Semua orang dilimpahi kasih karunia Allah dan hanya bagi mereka yang percaya dalam nama-Nya diangkat menjadi anak2 Allah
Kasih karunia Allah mengikut sertakan tanggapan manusia.
Benar dan percaya hasil tanggapan manusia itupun karena karunia Allah yang bekerja lebih dahulu didalam dirinya :
Filipi 1:29 Sebab kepada kamu dikaruniakan bukan saja untuk percaya kepada Kristus, melainkan juga untuk menderita untuk Dia,
Karunia Allah selalu mendahului rspon atau tanggapan manusia karena dia dalam keadaan mati secara rohani.
Berdasarkan ajaran Alkitab, semua manusia – bahkan bayi sekalipun – sudah berdosa
(Mazmur 51:7 “dalam kesalahan aku diperanakan, dalam dosa aku dikandung ibuku”). Di
tempat lain Paulus menyebut orang-orang di luar Kristus dengan sebutan “secara natur, manusia
adalah orang orang yang harus dimurkai” (Ef 2:3). Kecenderungan hati manusia pada kejahatan dimulai sejak kecil (Kej 8:21).
Quote
Roma 3:10,11 seperti ada tertulis: "Tidak ada yang benar, seorang pun tidak.Tidak ada seorang pun yang berakal budi, tidak ada seorang pun yang mencari Allah.
Benar ! dengan syarat bahwa tanggapan manusia itu setelah ia diberikan kemampuan untuk percaya bukan sebelumnya (Grace is prior to human respond).
Filipi 1:29 Sebab kepada kamu dikaruniakan bukan saja untuk percaya kepada Kristus, melainkan juga untuk menderita untuk Dia,
Shalom
Semua orang dilimpahi kasih karunia Allah dan hanya bagi mereka yang percaya dalam nama-Nya diangkat menjadi anak2 Allah
Kasih karunia Allah mengikut sertakan tanggapan manusia.
GBU
Tidak semua manusia menerima anugerah keselamatan karena buktinya tidak semua manusia akan selamat dan mereka yang selamat hanyalah yang dipilih atau ditentukan oleh Allah saja :
Kis. 13:48 Mendengar itu bergembiralah semua orang yang tidak mengenal Allah dan mereka memuliakan firman Tuhan; dan semua orang yang ditentukan Allah untuk hidup yang kekal, menjadi percaya.
1 Pet.1:2 yaitu orang-orang yang dipilih, sesuai dengan rencana Allah, Bapa kita, dan yang dikuduskan oleh Roh, supaya taat kepada Yesus Kristus dan menerima percikan darah-Nya. Kiranya kasih karunia dan damai sejahtera makin melimpah atas kamu.
Manusia yang mati rohani tidak mungkin mampu menanggapi kalau rohaninya tidak dihidupkan lebih dahulu didalam proses kelahiran baru oleh Roh dan Firman.
Shalom
-
Shalom Bro Solideogloria,
Setuju Bro..
Saya kira sangat humanis bahwasanya natur kita jadi merasa seperti 'tidak berarti' jika tidak
terlibat dalam proses keselamatan yang Bapa 'sediakan'.
Perasaan inilah yang akhirnya menghasilkan berbagai macam konsep yang antroposentris dalam bentuk berbagai ritual, legalistik dan misticsm sebagai peran dan andil manusia dalam keselamatan yang akhirnya bertentangan dengan konsep Kristosentris. Contoh nyata, seperti para ahli taurat, orang2 farisi dan saduki.
Kalau kita bisa melihat bagaimana natur asli manusia dalam cerita Ester, Haman dan Mordekhai, siapapun kita, tanpa campur tangan Allah lewat karya Roh Kudus akan membuat 'semua
manusia' baik pilihan maupun bukan pilihan 'pada dasarnya' adalah jahat karena memang kita berada dibawah kutuk dosa.
Btw, salam kenal Bro Solideogloria.
Salam kenal juta bro Alithea Tuhan memberkati.
Memang kalau sudah dipengaruhi oleh ajaran humanisme sulit manusia bisa menerima kedaulatan Allah melainkan hanya percaya kepada frewillnya saja.
Shalom
-
Bro....kalo mengikuti berpedoman literal seperti anda, maka orang2 sebelum Kristus pada enggak selamat semua itu. :think:
GBU
:)
Semua keselamatan hanya berdasarkan prinsip iman karena tanpa iman tidak ada yang berkenan kepada Allah :
Ibrani 11:6 Tetapi tanpa iman tidak mungkin orang berkenan kepada Allah. Sebab barangsiapa berpaling kepada Allah, ia harus percaya bahwa Allah ada, dan bahwa Allah memberi upah kepada orang yang sungguh-sungguh mencari Dia.
Orang orang didalam PL juga selamat karena iman percaya mereka :
Ibrani 11:4 Karena iman Habel telah mempersembahkan kepada Allah korban yang lebih baik dari pada korban Kain. Dengan jalan itu ia memperoleh kesaksian kepadanya, bahwa ia benar, karena Allah berkenan akan persembahannya itu dan karena iman ia masih berbicara, sesudah ia mati.
11:5 Karena iman Henokh terangkat, supaya ia tidak mengalami kematian, dan ia tidak ditemukan, karena Allah telah mengangkatnya. Sebab sebelum ia terangkat, ia memperoleh kesaksian, bahwa ia berkenan kepada Allah
11:7 Karena iman, maka Nuh -- dengan petunjuk Allah tentang sesuatu yang belum kelihatan -- dengan taat mempersiapkan bahtera untuk menyelamatkan keluarganya; dan karena iman itu ia menghukum dunia, dan ia ditentukan untuk menerima kebenaran, sesuai dengan imannya.
11:8 Karena iman Abraham taat, ketika ia dipanggil untuk berangkat ke negeri yang akan diterimanya menjadi milik pusakanya, lalu ia berangkat dengan tidak mengetahui tempat yang ia tujui
11:11 Karena iman ia juga dan Sara beroleh kekuatan untuk menurunkan anak cucu, walaupun usianya sudah lewat, karena ia menganggap Dia, yang memberikan janji itu setia.
11:20 Karena iman maka Ishak, sambil memandang jauh ke depan, memberikan berkatnya kepada Yakub dan Esau.
11:21 Karena iman maka Yakub, ketika hampir waktunya akan mati, memberkati kedua anak Yusuf, lalu menyembah sambil bersandar pada kepala tongkatnya.
11:22 Karena iman maka Yusuf menjelang matinya memberitakan tentang keluarnya orang-orang Israel dan memberi pesan tentang tulang-belulangnya.
11:23 Karena iman maka Musa, setelah ia lahir, disembunyikan selama tiga bulan oleh orang tuanya, karena mereka melihat, bahwa anak itu elok rupanya dan mereka tidak takut akan perintah raja.
11:24 Karena iman maka Musa, setelah dewasa, menolak disebut anak puteri Firaun,Dan iman hanya pemberian kasih karunia Allah bukan hasil tanggapan manusia berdosa yang belum lahir baru karena mereka sudah mati secara rohsani.
Akibat dari keberdosaan Adam, setiap manusia lahir dalam kesalahan (guilt) dan pencemaran
(pollution). Istilah pertama lebih berkaitan dengan aspek legal (hukum), sedangkan istilah
kedua berhubungan dengan aspek moral . Dalam kalimat lain, istilah pertama merujuk pada status manusia dihadapan Allah sebagai orang berdosa (karena diwakili Adam), sedangkan istilah kedua lebih ke arah natur manusia yang sudah dicemari dosa.
Itulah sebabnya Tuhan mengatakan bahwa semua manusia sudah berdosa dan tidak seorngpun yang mencari Allah :
Roma 3:10 - 12 seperti ada tertulis: "Tidak ada yang benar, seorang pun tidak.Tidak ada seorang pun yang berakal budi, tidak ada seorang pun yang mencari Allah.Semua orang telah menyeleweng, mereka semua tidak berguna, tidak ada yang berbuat baik, seorang pun tidak.
Shalom
-
IMHO
Itulah perbedaan prinsipil kita. Saya mengacu pada hakekat Allah adalah Kasih. Ayat terlampir
Allah adalah kasih tetapi kasih Allah bersifat memilih bukan universal :
2 Tim.1:9 Dialah yang menyelamatkan kita dan memanggil kita dengan panggilan kudus, bukan berdasarkan perbuatan kita, melainkan berdasarkan maksud dan kasih karunia-Nya sendiri, yang telah dikaruniakan kepada kita dalam Kristus Yesus sebelum permulaan zaman.
Sebelum ada waktu / zaman Allah sudah menentukan siapa yang beroleh kasih karunia-Nya,jadi jelas pemberian kasih karunia-Nya yaitu keselamatan tidak mungkin berdasarkan tanggapan manusia yang memang belum diciptakan.
Lagipula istilah pilihan berarti tidak mungkin artinya bersifat universal karena itu bukan memilih tetapi memborong namanya.
Penebusan Kristus ditujukan hanya bagi orang-orang yang sudah dipilih sejak kekekalan. “...karena itu mereka yang dipilih...ditebus dalam Kristus, dipanggil kepada iman secara efektual...dibenarkan, diangkat menjadi anak, dikuduskan dan dipelihara oleh kuasa-Nya melalui iman menuju keselamatan. Tidak ada yang lain yang ditebus oleh Kristus, dipanggil secara efektual, dibenarkan, diangkat menjadi anak, dikuduskan dan diselamatkan kecuali orang-orang pilihan saja”.
Penebusan Kristus sebenarnya bernilai tanpa batas dan dapat menyelamatkan setiap manusia jika hal itu memang adalah rencana Allah. Kenyataannya, Allah tidak merencanakan untuk menyelamatkan semua orang, sehingga penebusan itu tidak berlaku untuk semua orang. Jadi, “terbatas” di sini hanya dalam arti cakupan tujuan atau aplikasi dari penebusan tersebut, yaitu dibatasi pada orang-orang yang sudah dipilih. Istilah populer yang dipakai untuk menjelaskan ini adalah “penebusan Kristus cukup (sufficient) untuk semua orang, tetapi efektif (efficient) hanya bagi orang-orang pilihan saja”.
Quote
37 Jawab Yesus kepadanya: "Kasihilah Tuhan, Allahmu, dengan segenap hatimu dan dengan segenap jiwamu dan dengan segenap akal budimu. 38 Itulah hukum yang terutama dan yang pertama. 39 Dan hukum yang kedua, yang sama dengan itu, ialah: Kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri. (Mat 22:37-39 ITB)
8 Barangsiapa tidak mengasihi, ia tidak mengenal Allah, sebab Allah adalah kasih. (1Jo 4:8 ITB)
11 Jadi jika kamu yang jahat tahu memberi pemberian yang baik kepada anak-anakmu, apalagi Bapamu yang di sorga! Ia akan memberikan yang baik kepada mereka yang meminta kepada-Nya." (Mat 7:11 ITB)
Tidak benar bila ada manusia tidak selamat, seolah2 ditetapkan sebelum dunia dijadikan tanpa adanya tanggapan manusia.
Quote
11 Ia datang kepada milik kepunyaan-Nya, tetapi orang-orang kepunyaan-Nya itu tidak menerima-Nya. 12 Tetapi semua orang yang menerima-Nya diberi-Nya kuasa supaya menjadi anak-anak Allah, yaitu mereka yang percaya dalam nama-Nya; Joh 1:11-12 ITB)
GBU
Berarti anda sudah menyimpang dari ajaran Alkitab bahwa anugerah keselamatan hanya berdasarkan pilihan / penentuan Allah sebelum zaman / dunia diciptakan :
Efesus 1:4 Sebab di dalam Dia Allah telah memilih kita sebelum dunia dijadikan, supaya kita kudus dan tak bercacat di hadapan-Nya.
2 Tim.1:9 Dialah yang menyelamatkan kita dan memanggil kita dengan panggilan kudus, bukan berdasarkan perbuatan kita, melainkan berdasarkan maksud dan kasih karunia-Nya sendiri, yang telah dikaruniakan kepada kita dalam Kristus Yesus sebelum permulaan zaman.
2 Tes. 2:13 Akan tetapi kami harus selalu mengucap syukur kepada Allah karena kamu, saudara-saudara, yang dikasihi Tuhan, sebab Allah dari mulanya telah memilih kamu untuk diselamatkan dalam Roh yang menguduskan kamu dan dalam kebenaran yang kamu percayai
Efesus 3:11,12 According to the eternal purpose which he purposed in Christ Jesus our Lord: In whom we have boldness and access with confidence by the faith of him.
Titus Titus 1:2 dan berdasarkan pengharapan akan hidup yang kekal yang sebelum permulaan zaman sudah dijanjikan oleh Allah yang tidak berdusta,
Shalom
-
Salam Damai.
Di Injil Johanes tertera juga...
Kasih Allah kepada dunia...kepada semua orang. Ia mengutus Anak-Nya bukan untuk menghakimi melainkan untuk menyelamatkan. Dan keselamatan efektif bagi mereka yang percaya kepada Nya. Jangan lupa Bro....kasih karunia Allah mengikut-sertakan tanggapan manusia :nod:
Yoh.3:16 Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia telah mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal, supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal
Tujuan atau rencana-Nya adalah keselamatan dari semua orang yang percaya kepada Yesus,bukan semua orang yang pernah hidup (universalisme).
Dan semua yang percaya hanya berdasarkan anugerah percaya yang diberikan kepadanya bukan hasil usahanya sendiri.
Tujuan atau rencana ini dicapai secara sempurna karena jelas dikatakan “ tidak binasa tetapi beroleh hidup yang kekal.”
Jadi akhirnya tidak ada sesuatu dalam ayat tsb mendukung apa yang seringkali diduga ditegaskan oleh text tsb,yaitu penebusan universal.
Apa yang benar benar dikatakan oleh text tsb sama dengan penebusan tertentu atau terbatas. Sesuatu dibuat pasti secara tidak bisa salah – semua orang percaya akan mendapat hidup yang kekal.
Apa yang dipercaya oleh penebusan terbatas tsb adalah bahwa Allah memberikan Anak-Nya untuk membuat sesuatu menjadi pasti secara tidak bisa salah hanya kepada siapa yang sudah direncanakan Allah Bapa didalam kekekalan.
Shalom
-
Menurut saya, contoh diatas sudah merangkum konsep TULIP dan OSAS.
Total Depravaty : kwik kwak kwek rusak total....tidak respons...pingsan.
Unconditional Election : sang bapak menolong berdasarkan kemurahan hatinya tanpa memperhatikan sang anak.
Limited Atonement : sang bapak hanya menolong yang ingin ditolongnya saja yaitu kwek.
Irresistable Grace : sang bapak menolong kwek ... kwek dalam kondisi pingsan ... tidak dapat menolak.
Perservation of the Saints : kwek dididik secara keras.
OSAS : setelah diselamatkan maka kwek diawasi 24 jam terus menerus. Enggak mungkin enggak selamat.
Yang benar Roh Kudus senantiasa menjaganya agar jangan jatuh :
Yudas 1:24 Bagi Dia, yang berkuasa menjaga supaya jangan kamu tersandung dan yang membawa kamu dengan tak bernoda dan penuh kegembiraan di hadapan kemuliaan-Nya.
Semua manusia sudah mengalami kerusakan total, sehingga kesalehan manusia pun di mata Allah hanya seperti kain kotor (Yes 64:6a). Dengan demikian alasan bagi pilihan ini murni terletak dalam diri Allah: kedaulatan dan kebaikan-Nya. Karena Allah tidak berubah, maka pilihan ini juga tidak akan berubah (Mal 3:6; Ibr 13:8).
Semua rencana Allah tidak mungkin gagal khususnya rencana keselamatan bagiu orang orang pilihan-Nya :
Ayub 42:2 "Aku tahu, bahwa Engkau sanggup melakukan segala sesuatu, dan tidak ada rencana-Mu yang gagal.
Semua manusia sudah mengalami kerusakan total, sehingga
kesalehan manusia pun di mata Allah hanya seperti kain kotor (Yes 64:6a). Dengan demikian
alasan bagi pilihan ini murni terletak dalam diri Allah: kedaulatan dan kebaikan-Nya. Karena
Allah tidak berubah, maka pilihan ini juga tidak akan berubah (Mal 3:6; Ibr 13:8).
Salam Damai.
Bro SDG, ijinkan saya meneruskan telaah konsep TULIP yang saya buat. CMIIW.
Dengan adanya contoh, akan memudahkan telaah doktrin tersebut apakah mencerminkan Kasih Allah.
9 Terang yang sesungguhnya, yang menerangi setiap orang, sedang datang ke dalam dunia. 10 Ia telah ada di dalam dunia dan dunia dijadikan oleh-Nya, tetapi dunia tidak mengenal-Nya. 11 Ia datang kepada milik kepunyaan-Nya, tetapi orang-orang kepunyaan-Nya itu tidak menerima-Nya. 12 Tetapi semua orang yang menerima-Nya diberi-Nya kuasa supaya menjadi anak-anak Allah, yaitu mereka yang percaya dalam nama-Nya; (Joh 1:9-12 ITB)
Dengan catatan pengakuan percaya itupun berdasarkan karunia Allah yang mendahului :
Filipi 1:29 Sebab kepada kamu dikaruniakan bukan saja untuk percaya kepada Kristus, melainkan juga untuk menderita untuk Dia,
Menerangi setiap orang tidak otomatis melahirkan iman kalau bukan didahului oleh karunia Allah yang bekerja didalam dirinya :
Fil.2:13 karena Allahlah yang mengerjakan di dalam kamu baik kemauan maupun pekerjaan menurut kerelaan-Nya.
Kita juga sudah mengetahui bahwa Allah bukan hanya memilih, tetapi Dia juga aktif untuk
merealisasikan pilihan tersebut melalui rentetan proses keselamatan, misalnya penebusan
Kristus dan panggilan efektif. Ketika seseorang mampu memiliki iman yang sejati kepada
Kristus, maka hal itu membuktikan bahwa dia adalah orang pilihan yang sudah berada dalam
beberapa tahap realisasi rencana kekal Allah.
Kalau Allah mampu dan sudah memimpin dia sedemikian jauh sampai dia dimampukan untuk beriman, mengapa Allah yang sama tidak mampu untuk menjaga iman itu sehingga tetap tidak akan gugur? Bukankah Allah yang telah memulai pekerjaan yang baik akan mampu meneruskannya sampai pada hari Kristus Yesus (Flp 1:6)?
16 Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia telah mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal, supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal. 17 Sebab Allah mengutus Anak-Nya ke dalam dunia bukan untuk menghakimi dunia, melainkan untuk menyelamatkannya oleh Dia. 18 Barangsiapa percaya kepada-Nya, ia tidak akan dihukum; barangsiapa tidak percaya, ia telah berada di bawah hukuman, sebab ia tidak percaya dalam nama Anak Tunggal Allah.
(Joh 3:16-18 ITB)
Ayat ayat berikut menunjukkan Yesus dating bukan untuk menyelamatkan semua orang :
• Mat 1:21 - untuk umatNya
• Mat 20:28 - banyak orang
• Yoh 10:11,15 - untuk domba-dombaNya
• Yoh 17:9,20 - hanya berdoa untuk orang yang percaya atau yang akan percaya, yang jelas menunjuk kepada orang-orang pilihan.
• Kis 20:28 - untuk gereja
• Ro 8:32-35 - untuk orang-orang pilihan
• Ef 5:25-27 - untuk gereja
• Yang diberikan oleh Allah Bapa (Yoh.6:39)
• Yang ditarik oleh Allah Bapa ( Yoh.6:44)
Jadi jelas tidak mungkin semua orang menjadi percaya kalau bukan karunia Allah bekerja terlebih dahulu didalam dirinya.
IMHO contoh dengan berdasarkan konsep TULIP dan OSAS tersebut diatas tidak memenuhi standard kasih manusia ..... apalagi hendak disandingkan dengan standard kasih Allah !!
Karena Bapa telah memberikan kepada Yesus sejumlah orang yang diselamatkan, maka Yesus datang ke dunia untuk mengorbankan diriNya bagi mereka (Yohanes 6:37-40). Yesus mempunyai tujuan yang tertentu dan pasti, yang selaras dengan tujuan Bapa. Yesus menyatakan bahwa tujuanNya bukan untuk mati bagi setiap orang di dunia, tetapi supaya “semua yang diberikan Bapa kepadaKu akan datang kepadaKu” (ayat 37).
Tujuan Yesus turun dari sorga (ayat 38), serta kehendak Allah bukanlah supaya senua orang diselamatkan, tetapi supaya dari semua yang diberikan Bapa kepada Yesus, jangan ada yang hilang (ayat 39).
Kasih manusia pasti mengandung unsur kepentingan yang berkaitan dengan dirinya sendiri seperti kasih yang bersifat eros,philia,storge dll.
Hanya Yesus yang menunjukkan kasih sejati yaitu kasih yang mengorbankan dirinya bagi orang berdosa yang dikasihi-Nya,inilah kasih yang kita kenal dengan istilah “agape.”
Shalom
-
Salam Damai.
Ijinkan pula saya menelaah dengan cara yang sama terhadap contoh Non Tulip. :nod:
Ijinkan pula saya menyanggahnya berdasarkan kebenaran Alkitab !
9 Terang yang sesungguhnya, yang menerangi setiap orang, sedang datang ke dalam dunia. 10 Ia telah ada di dalam dunia dan dunia dijadikan oleh-Nya, tetapi dunia tidak mengenal-Nya. 11 Ia datang kepada milik kepunyaan-Nya, tetapi orang-orang kepunyaan-Nya itu tidak menerima-Nya. 12 Tetapi semua orang yang menerima-Nya diberi-Nya kuasa supaya menjadi anak-anak Allah, yaitu mereka yang percaya dalam nama-Nya; (Joh 1:9-12 ITB)
Penebusan Kristus, menerangi setiap orang berupa tiket gratis berobat.
Terang itu tidak otomatis menyelamatkan melainkan melalui pengakuan iman percaya dan ‘iman’ serta ‘percaya’ itupun bukan dari hasil kemampuan manusia melainkan karunia Allah yang mendahukui juga.
Keselamatan tidak pernah bersifat tawaran melainkan merupakan pemberian Allah saja :
Efesus 2:8 Sebab karena kasih karunia kamu diselamatkan oleh iman; itu bukan hasil usahamu, tetapi pemberian Allah
Filipi 1:29 Sebab kepada kamu dikaruniakan bukan saja untuk percaya kepada Kristus, melainkan juga untuk menderita untuk Dia,
Yesus tidak mungkin menyelamatkan setiap orang karena bukan itu rencana Allah :
Yesus hanya datang untuk menebus :
• Mat 1:21 - untuk umatNya
• Mat 20:28 - banyak orang
• Yoh 10:11,15 - untuk domba-dombaNya
• Yoh 17:9,20 - hanya berdoa untuk orang yang percaya atau yang akan percaya, yang jelas menunjuk kepada orang-orang pilihan.
• Ro 8:32-35 - untuk orang-orang pilihan
• Yang diberikan oleh Allah Bapa (Yoh.6:39)
• Yang ditarik oleh Allah Bapa ( Yoh.6:44)
Ajaran keselamatan universalisme hanya half truth karena tidak sesuai realitas.
16 Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia telah mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal, supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal. 17 Sebab Allah mengutus Anak-Nya ke dalam dunia bukan untuk menghakimi dunia, melainkan untuk menyelamatkannya oleh Dia. 18 Barangsiapa percaya kepada-Nya, ia tidak akan dihukum; barangsiapa tidak percaya, ia telah berada di bawah hukuman, sebab ia tidak percaya dalam nama Anak Tunggal Allah.
(Joh 3:16-18 ITB)
Kristus datang untuk menyelamatkan bukan menghakimi. Setiap orang dapat tiket.
Barang siapa percaya...menggunakan tiket untuk berobat.
Keselamatan tidak bersifat pembelian tiket seperti nonton bioskop melainkan hanya pilihan dan penentuan Allah berdasarkan kasih karunia-Nya saja,lain tidak.
Matius24:31 Dan Ia akan menyuruh keluar malaikat-malaikat-Nya dengan meniup sangkakala yang dahsyat bunyinya dan mereka akan mengumpulkan orang-orang pilihan-Nya dari keempat penjuru bumi, dari ujung langit yang satu ke ujung langit yang lain.
Fil. 2:13 karena Allahlah yang mengerjakan di dalam kamu baik kemauan maupun pekerjaan menurut kerelaan-Nya.
Memang benar, siapa saja yang percaya dan datang ke rumah sakit, dioperasi dengan kerelaan sang dokter.
Siapapun tidak bisa datang sendiri kepada dokter kalau syarafnya yang mati (lumpuh) tidak disembuhkan dulu.
Demikian juga rohani yg mati tidak mampu menanggapi panggilan keselamatan Allah kalau tidak dihidupkan terlebih dahulu (Ef.2:1,5)
Yoh 8:34b - "setiap orang yang berbuat dosa adalah hamba dosa".
Istilah ‘hamba’ perlu ditekankan di sini. Dengan manusia dinyatakan sebagai ‘hamba dosa’, itu jelas menunjukkan bahwa ia selalu / terus menerus menuruti dosa, dan tidak bisa berbuat baik. Ini dinyatakan secara lebih jelas oleh Ro 6:16-17,20-21. Perhatikan khususnya Ro 6:20 yang berbunyi: "Sebab waktu kamu hamba dosa, kamu bebas dari kebenaran". Istilah ‘bebas dari kebenaran’ itu jelas menunjukkan bahwa manusia berdosa itu tidak bisa berbuat apapun yang benar!
Efesus 2:1,5 Kamu dahulu sudah mati karena pelanggaran-pelanggaran dan dosa-dosamu.....telah menghidupkan kita bersama-sama dengan Kristus, sekalipun kita telah mati oleh kesalahan-kesalahan kita -- oleh kasih karunia kamu diselamatkan --
Sebelumnya sakit kanker.....nah dengan pembagian kasih karunia berupa tiket maka ia diselamatkan. Tentunya bagi mereka yang menanggapi dan percaya.
Baca jawaban saya diatas !
Ro 8:7-8 berbunyi: "Sebab keinginan daging adalah perseteruan terha-dap Allah, karena ia tidak takluk kepada hukum Allah; hal ini memang tidak mungkin baginya. Mereka yang hidup dalam daging, tidak mungkin berkenan kepada Allah".
Ef.2:8,9 Sebab karena kasih karunia kamu diselamatkan oleh iman; itu bukan hasil usahamu, tetapi pemberian Allah,itu bukan hasil pekerjaanmu: jangan ada orang yang memegahkan diri.
Jelas....yang mengoperasi sang dokter. Siapa bilang sang pasien dapat mengobati dirinya sendiri. Tapi berlaku hanya orang yang percaya dan menggunakan tiket berobat saja.
Orang juga nggak mungkin bisa percaya dari dirinya sendiri karena percaya itupun anugerah Allah baru manusia mampu percaya :
Filipi 1:29 Sebab kepada kamu dikaruniakan bukan saja untuk percaya kepada Kristus, melainkan juga untuk menderita untuk Dia,
Mengatakan manusia bisa percaya dari dirinya sendiri hanya ajaran absurb belaka karena Tuhan mengatakan tidak ada seorngpun yang mencari Tuhan (Roma 3:10,11).
Roma 3:10,11 seperti ada tertulis: "Tidak ada yang benar, seorang pun tidak.Tidak ada seorang pun yang berakal budi, tidak ada seorang pun yang mencari Allah.
Benar.....sang Dokterlah yang menemui orang yang mengalami sakit kanker dan memberinya tiket berobat gratis. Cukup percaya dan datang berobat maka ia sembuh.
Keselamatan bersifat langsung tidak pakai tiket segala macam,cukup beriman kepada Kristus langsung selamat,tetapi iman bukan hasil pekerjaan manusia melainkan karunia Allah saja.
Manusia yang sudah mati rohani bagaimana bisa percaya kalau tidak dihidupkan dulu ibarat orang yang sudah koma,tidak mampu menanggapi si dokter.
Lazarus yang mati juga harus dihidupkan dulu oleh seruan Yesus baru dia bisa keluar dari kuburananya.
Sekian banyak ayat2 Alkitab yang harmonis dengan contoh non Tulip diatas.
Silahkan dibandingkan dengan contoh Tulip, manakah yang mencerminkan hakekat Allah adalah kasih.
Sekian banyak pemahaman yang tidak alkitabiah karena melihat keselamatan hanya secara pola pikir anthroposentris bukan dari sudut pandang Allah yang paling menentukan itu,melainkan hanya half truth karena hanya dari sudut pandang manusia saja.
Shalom
-
icip-icip scriptura (kutip sedikit disana, kutip sedikit di sini) :giggle: :lol:
Itu artinya caramu berTUTUR RUsak dan GAgal,tuturuga !
-
Anggap seorang bapak memiliki 3 anak, kwik, kwak dan kwek.
Sejak semula mereka diberi kebebasan untuk bermain dimanapun asal jangan didekat sumur.
Ternyata kemudian mereka menyalah gunakan kebebasan tersebut dan bermain disekitar sumur.
Akhir kata mereka bertiga jatuh kedalam lubang, dimana mereka pingsan, lumpuh, tidak dapat berbicara.
Sang bapak .... yang juga seorang dokter ... tahu kalau anaknya melanggar larangannya sehingga mereka jatuh kedalam sumur.
Dan dalam hal ini sang bapak tahu bahwa para anaknya pingsan.....tidak dapat mencari sang bapak.
Maka sang bapak telah menetapkan sebelum bertindak.....ia menyelamatkan satu anak saja yang dipilihnya yaitu kwek.
Dan ia turun ke sumur, menggendong kwek (anak yang dipilih sebelum ia bertindak) membawanya ke rumah sakit dan memastikan si kwek sembuh total dan dididik secara keras agar tidak melanggar larangan sang bapak lagi dan diawasi 24 jam terus menerus.
Sedangkan kwik dan kwak dibiarkan didalam sumur dan meninggal.
Menurut saya, contoh diatas sudah merangkum konsep TULIP dan OSAS.
Total Depravaty : kwik kwak kwek rusak total....tidak respons...pingsan.
Unconditional Election : sang bapak menolong berdasarkan kemurahan hatinya tanpa memperhatikan sang anak.
Limited Atonement : sang bapak hanya menolong yang ingin ditolongnya saja yaitu kwek.
Irresistable Grace : sang bapak menolong kwek ... kwek dalam kondisi pingsan ... tidak dapat menolak.
Perservation of the Saints : kwek dididik secara keras.
OSAS : setelah diselamatkan maka kwek diawasi 24 jam terus menerus. Enggak mungkin enggak selamat.
Saya gambarkan kembali ilustrasi yang sering dijelaskan diberbagai forum2 sbb :
Orang berdosa diibaratkan menderita sakit kanker dan hanya dapat disembuhkan dengan dioperasi di rumah sakit yang berperalatan lengkap. Dengan penebusan Kristus, tiap2 orang mendapat tiket berobat gratis, mendapatkan jalan masuk ke rumah sakit tersebut.
Dan tentunya orang tersebut harus menanggapi dengan berjalan ke rumah sakit tersebut, menyerahkan tiket kemudian dioperasi.
Setelah dioperasi, tentunya orang tersebut harus hidup dengan petunjuk yang diberikan oleh Dokter rumah sakit tersebut.
Bila ia melakukan hal2 tersebut ia akan mendapatkan keselamatan kekal. Tidak ada seorang pun yang dapat merebutnya.
Jadi sekali lagi, tanggapan manusia bukan lah dianggap sepertinya orang berdosa dapat mengobati dirinya sendiri tanpa melibatkan rumah sakit.
Salam Damai.
IMHO, semua teori wajib diuji dengan suatu mock up didalam kehidupan yang nyata.
Teori Tulip sejak semula diuji dimulai dengan Injil Johanes sudah mengalami kegagalan.
37 Jawab Yesus kepadanya: "Kasihilah Tuhan, Allahmu, dengan segenap hatimu dan dengan segenap jiwamu dan dengan segenap akal budimu. 38 Itulah hukum yang terutama dan yang pertama. 39 Dan hukum yang kedua, yang sama dengan itu, ialah: Kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri. (Mat 22:37-39 ITB)
8 Barangsiapa tidak mengasihi, ia tidak mengenal Allah, sebab Allah adalah kasih. (1Jo 4:8 ITB)
11 Jadi jika kamu yang jahat tahu memberi pemberian yang baik kepada anak-anakmu, apalagi Bapamu yang di sorga! Ia akan memberikan yang baik kepada mereka yang meminta kepada-Nya." (Mat 7:11 ITB)
Tidak benar bila ada manusia tidak selamat, seolah2 ditetapkan sebelum dunia dijadikan tanpa adanya tanggapan manusia.
Quote
11 Ia datang kepada milik kepunyaan-Nya, tetapi orang-orang kepunyaan-Nya itu tidak menerima-Nya. 12 Tetapi semua orang yang menerima-Nya diberi-Nya kuasa supaya menjadi anak-anak Allah, yaitu mereka yang percaya dalam nama-Nya; Joh 1:11-12 ITB)
GBU
Mungkin Bro Alithea dan Bro SDG dapat membantu memberikan contoh mock up untuk TULIP versi Bro sendiri yang nantinya dapat kita uji secara bersama-sama :nod:
GBU
:)
-
Tuhan sendiri mengatakan bahwa kecenderungan manusia adalah berbuat jahat :
Kejadian 6:5 Ketika dilihat Tuhan, bahwa kejahatan manusia besar di bumi dan bahwa segala kecenderungan hatinya selalu membuahkan kejahatan semata-mata,
Kejadian 8:21 Ketika Tuhan mencium persembahan yang harum itu, berfirmanlah Tuhan dalam hati-Nya: "Aku takkan mengutuk bumi ini lagi karena manusia, sekalipun yang ditimbulkan hatinya adalah jahat dari sejak kecilnya, dan Aku takkan membinasakan lagi segala yang hidup seperti yang telah Kulakukan.
Karena kejatuhan Adam semua manusia sudah berdosa dan mati secara rohani :
Ef. 2:1 Kamu dahulu sudah mati karena pelanggaran-pelanggaran dan dosa-dosamu.
2:5 telah menghidupkan kita bersama-sama dengan Kristus, sekalipun kita telah mati oleh kesalahan-kesalahan kita -- oleh kasih karunia kamu diselamatkan -
Sesuatu yang mati itu tidak memiliki kemampuan kalau tidak dihidupkan kembali sama seperti orang yang mati syaraf (lumpuh) didalam jurang kita minta untuk mengulurkan tangannya,ini adalah usaha yang sia sia belaka.
Penjelasan paling tepat dan komprehensif tentang kerusakan total dapat ditemukan dalam
Pengakuan Iman Westminster yaitu manusia, melalui kejatuhannya ke dalam suatu keadaan
dosa, telah kehilangan seluruh kemampuan kehendak kepada kebaikan spiritual apapun yang
menyertai keselamatan; sebagai manusia alamiah - yang menolak kebaikan dan mati di dalam
dosa – tidak mampu mempertobatkan diri sendiri maupun menyiapkan diri untuk itu dengan
kekuatan sendiri”.
Disatu sisi Bro menekankan penafsiran literal.....tetapi IMHO tidak memiliki kekonsistenan terhadap penafsiran yang lain.
Bagaimana dengan ayat2 dibawah ini :nod:
29 Maka jika matamu yang kanan menyesatkan engkau, cungkillah dan buanglah itu, karena lebih baik bagimu jika satu dari anggota tubuhmu binasa, dari pada tubuhmu dengan utuh dicampakkan ke dalam neraka. (Mat 5:29 ITB)
8 Ia bukan terang itu, tetapi ia harus memberi kesaksian tentang terang itu. 9 Terang yang sesungguhnya, yang menerangi setiap orang, sedang datang ke dalam dunia. 10 Ia telah ada di dalam dunia dan dunia dijadikan oleh-Nya, tetapi dunia tidak mengenal-Nya.
11 Ia datang kepada milik kepunyaan-Nya, tetapi orang-orang kepunyaan-Nya itu tidak menerima-Nya. 12 Tetapi semua orang yang menerima-Nya diberi-Nya kuasa supaya menjadi anak-anak Allah, yaitu mereka yang percaya dalam nama-Nya; (Joh 1:8-12 ITB)
15 Tetapi karunia Allah tidaklah sama dengan pelanggaran Adam. Sebab, jika karena pelanggaran satu orang semua orang telah jatuh di dalam kuasa maut, jauh lebih besar lagi kasih karunia Allah dan karunia-Nya, yang dilimpahkan-Nya atas semua orang karena satu orang, yaitu Yesus Kristus. (Rom 5:15 ITB)
:nod:
Benar dan percaya hasil tanggapan manusia itupun karena karunia Allah yang bekerja lebih dahulu didalam dirinya :
Filipi 1:29 Sebab kepada kamu dikaruniakan bukan saja untuk percaya kepada Kristus, melainkan juga untuk menderita untuk Dia,
Karunia Allah selalu mendahului rspon atau tanggapan manusia karena dia dalam keadaan mati secara rohani.
Berdasarkan ajaran Alkitab, semua manusia – bahkan bayi sekalipun – sudah berdosa
(Mazmur 51:7 “dalam kesalahan aku diperanakan, dalam dosa aku dikandung ibuku”). Di
tempat lain Paulus menyebut orang-orang di luar Kristus dengan sebutan “secara natur, manusia
adalah orang orang yang harus dimurkai” (Ef 2:3). Kecenderungan hati manusia pada kejahatan dimulai sejak kecil (Kej 8:21).
Tidak semua manusia menerima anugerah keselamatan karena buktinya tidak semua manusia akan selamat dan mereka yang selamat hanyalah yang dipilih atau ditentukan oleh Allah saja :
Kis. 13:48 Mendengar itu bergembiralah semua orang yang tidak mengenal Allah dan mereka memuliakan firman Tuhan; dan semua orang yang ditentukan Allah untuk hidup yang kekal, menjadi percaya.
1 Pet.1:2 yaitu orang-orang yang dipilih, sesuai dengan rencana Allah, Bapa kita, dan yang dikuduskan oleh Roh, supaya taat kepada Yesus Kristus dan menerima percikan darah-Nya. Kiranya kasih karunia dan damai sejahtera makin melimpah atas kamu.
Manusia yang mati rohani tidak mungkin mampu menanggapi kalau rohaninya tidak dihidupkan lebih dahulu didalam proses kelahiran baru oleh Roh dan Firman.
Shalom
Tentu kasih karunia berasal dari Allah. Tidak ada manusia yang dapat menyelamatkan dirinya. Allahlah yang mendatangi manusia dengan lemah lembut. Silahkan chek bold hitam.
Tetapi kasih karunia tetap mengikut-sertakan tanggapan manusia. Silahkan chek yang bold biru.
@ Bro Alithea....Sorry sebelumnya, krn saya tidak sependapat dengan tafsiran Bro untuk ayat ini.
19 Barangsiapa Kukasihi, ia Kutegor dan Kuhajar; sebab itu relakanlah hatimu dan bertobatlah! 20 Lihat, Aku berdiri di muka pintu dan mengetok; jikalau ada orang yang mendengar suara-Ku dan membukakan pintu, Aku akan masuk mendapatkannya dan Aku makan bersama-sama dengan dia, dan ia bersama-sama dengan Aku. 21 Barangsiapa menang, ia akan Kududukkan bersama-sama dengan Aku di atas takhta-Ku, sebagaimana Akupun telah menang dan duduk bersama-sama dengan Bapa-Ku di atas takhta-Nya. 22 Siapa bertelinga, hendaklah ia mendengarkan apa yang dikatakan Roh kepada jemaat-jemaat." (Rev 3:19-22 ITB)
Alkitab membuktikan bahwa keselamatan tidak ditetapkan.
Adanya manusia tidak percaya menolak uluran kasih karunia Allah. :nod:
51 Hai orang-orang yang keras kepala dan yang tidak bersunat hati dan telinga, kamu selalu menentang Roh Kudus, sama seperti nenek moyangmu, demikian juga kamu. (Act 7:51 ITB)
• Menolak Roh Kudus.
20 Dan dengan berani Yesaya mengatakan: "Aku telah berkenan ditemukan mereka yang tidak mencari Aku, Aku telah menampakkan diri kepada mereka yang tidak menanyakan Aku." 21 Tetapi tentang Israel ia berkata: "Sepanjang hari Aku telah mengulurkan tangan-Ku kepada bangsa yang tidak taat dan yang membantah." (Rom 10:20-21 ITB)
• Menolak uluran tangan Allah.
IMHO, karena itu saya mempunyai gambaran bahwa Bro menggunakan ayat2 ketetapan saja tetapi tidak mengikut-sertakan ayat2 Alkitab secara keseluruhan. "Half Truth" :nod:
GBU
:)
-
Salam damai Bro Phooey,
Menurut saya analoginya agak pincang karena tidak mengakomodasi karya keselamatan Kristus yang menjadi
inti pemahaman TULIP. Konsep Tulip menurut saya, bisa dipahami dengan menyeluruh kalau kita sungguh memahami arti pengorbanan Kristus sebagai bukti Kasih dan keadilan Allah.
Kalau kita bisa memahami karakter Allah bukan hanya sebagai Allah yang kasih semata, tetapi secara utuh sebagai Allah yang adil dan berotoritas penuh. Jika kita bisa mengerti dan menerima juga tunduk dibawahnya, akan lebih mudah memahami konsep ini.
Konsep Tulip sejalan dengan konsep Tritunggal dimana Bapa merancangkan keselamatan kekal, Kristus mengerjakan keselamatan kekal dan Roh Kudus memelihara keselamatan kekal bagi umat pilihanNYA.
Salam Damai Bro Alithea.
Saya sependapat 100% dengan postingan Bro Alithea yang saya bold.
Dimana Allah bersifat Kasih, Adil dan berotoritas penuh.
Kita uji ya Bro contoh Non Tulip :
Berdasarkan Kasih
9 Terang yang sesungguhnya, yang menerangi setiap orang, sedang datang ke dalam dunia. 10 Ia telah ada di dalam dunia dan dunia dijadikan oleh-Nya, tetapi dunia tidak mengenal-Nya. 11 Ia datang kepada milik kepunyaan-Nya, tetapi orang-orang kepunyaan-Nya itu tidak menerima-Nya. 12 Tetapi semua orang yang menerima-Nya diberi-Nya kuasa supaya menjadi anak-anak Allah, yaitu mereka yang percaya dalam nama-Nya; (Joh 1:9-12 ITB)
16 Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia telah mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal, supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal. 17 Sebab Allah mengutus Anak-Nya ke dalam dunia bukan untuk menghakimi dunia, melainkan untuk menyelamatkannya oleh Dia. 18 Barangsiapa percaya kepada-Nya, ia tidak akan dihukum; barangsiapa tidak percaya, ia telah berada di bawah hukuman, sebab ia tidak percaya dalam nama Anak Tunggal Allah.
(Joh 3:16-18 ITB)
Berdasarkan Adil & Otoritas penuh :
9 Terang yang sesungguhnya, yang menerangi setiap orang, sedang datang ke dalam dunia. 10 Ia telah ada di dalam dunia dan dunia dijadikan oleh-Nya, tetapi dunia tidak mengenal-Nya. 11 Ia datang kepada milik kepunyaan-Nya, tetapi orang-orang kepunyaan-Nya itu tidak menerima-Nya. 12 Tetapi semua orang yang menerima-Nya diberi-Nya kuasa supaya menjadi anak-anak Allah, yaitu mereka yang percaya dalam nama-Nya; (Joh 1:9-12 ITB)
16 Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia telah mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal, supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal. 17 Sebab Allah mengutus Anak-Nya ke dalam dunia bukan untuk menghakimi dunia, melainkan untuk menyelamatkannya oleh Dia. 18 Barangsiapa percaya kepada-Nya, ia tidak akan dihukum; barangsiapa tidak percaya, ia telah berada di bawah hukuman, sebab ia tidak percaya dalam nama Anak Tunggal Allah.
(Joh 3:16-18 ITB)
:nod:
Salah satu keberatan saya pada Tulip adalah meniadakan Kasih....yang justru merupakan hakekat dari Allah.
Kasih ibarat Terang..... Bagi saya, mengabaikan Kasih sama saja meniadakan Terang.
8 Barangsiapa tidak mengasihi, ia tidak mengenal Allah, sebab Allah adalah kasih. (1Jo 4:8 ITB)
GBU
:)
-
Memang banyak saudara kita seiman yang belum bisa memahami bahwa semua atribut Allah itu harus berjalan selaras dan harmonis satu dengan lainnya.
Biasanya pemahaman mereka masih dipengaruhi ajaran antroposentris yang humanistik.
Shalom
Shalom Bro Solideogloria,
Setuju Bro..
Saya kira sangat humanis bahwasanya natur kita jadi merasa seperti 'tidak berarti' jika tidak
terlibat dalam proses keselamatan yang Bapa 'sediakan'.
Perasaan inilah yang akhirnya menghasilkan berbagai macam konsep yang antroposentris dalam bentuk berbagai ritual, legalistik dan misticsm sebagai peran dan andil manusia dalam keselamatan yang akhirnya bertentangan dengan konsep Kristosentris. Contoh nyata, seperti para ahli taurat, orang2 farisi dan saduki.
Kalau kita bisa melihat bagaimana natur asli manusia dalam cerita Ester, Haman dan Mordekhai, siapapun kita, tanpa campur tangan Allah lewat karya Roh Kudus akan membuat 'semua
manusia' baik pilihan maupun bukan pilihan 'pada dasarnya' adalah jahat karena memang kita berada dibawah kutuk dosa.
Btw, salam kenal Bro Solideogloria.
Salam Damai.
Ahhh ........... itu kan perasaan Bro2 saja ... :swt: :swt: :swt:
Bahwa segala sesuatu tidak melibatkan "tanggapan manusia".
Seperti robot saja. :nod:
Menurut Bro.....bahwa dengan "menetapkan tanpa tanggapan" maka Bro seolah2 menempatkan kemuliaan disisi Allah.
Dan bersikeras tidak melihat sisi yang lain.
3 anak nakal tercebur ke jurang.....lumpuh tidak berdaya apa2.
Donald "menetapkan" dengan konsep Adil, Kasih dan otoritas penuh untuk menolong kwek saja.
Kwik dan Kwak tidak ditetapkan untuk diselamatkan.
Apakah Donald mulia berdasarkan standard kasih manusia ??
Apalagi kemuliaan Donald disandingkan dengan standard kasih Allah. :nod:
Coba deh Bro2 sekalian pelajari sejarah penciptaan dan kejatuhan manusia di kitab kejadian. :nod:
Perlahan2 saja. Bandingkan proses kejatuhan dan proses keselamatan. :nod:
Seperti membandingkan karya Musa dan karya Tuhan Yesus. :nod:
Semoga anda mendapatkan pencerahan.
GBU
:)
-
Semua keselamatan hanya berdasarkan prinsip iman karena tanpa iman tidak ada yang berkenan kepada Allah :
Ibrani 11:6 Tetapi tanpa iman tidak mungkin orang berkenan kepada Allah. Sebab barangsiapa berpaling kepada Allah, ia harus percaya bahwa Allah ada, dan bahwa Allah memberi upah kepada orang yang sungguh-sungguh mencari Dia.
Orang orang didalam PL juga selamat karena iman percaya mereka :
Ibrani 11:4 Karena iman Habel telah mempersembahkan kepada Allah korban yang lebih baik dari pada korban Kain. Dengan jalan itu ia memperoleh kesaksian kepadanya, bahwa ia benar, karena Allah berkenan akan persembahannya itu dan karena iman ia masih berbicara, sesudah ia mati.
11:5 Karena iman Henokh terangkat, supaya ia tidak mengalami kematian, dan ia tidak ditemukan, karena Allah telah mengangkatnya. Sebab sebelum ia terangkat, ia memperoleh kesaksian, bahwa ia berkenan kepada Allah
11:7 Karena iman, maka Nuh -- dengan petunjuk Allah tentang sesuatu yang belum kelihatan -- dengan taat mempersiapkan bahtera untuk menyelamatkan keluarganya; dan karena iman itu ia menghukum dunia, dan ia ditentukan untuk menerima kebenaran, sesuai dengan imannya.
11:8 Karena iman Abraham taat, ketika ia dipanggil untuk berangkat ke negeri yang akan diterimanya menjadi milik pusakanya, lalu ia berangkat dengan tidak mengetahui tempat yang ia tujui
11:11 Karena iman ia juga dan Sara beroleh kekuatan untuk menurunkan anak cucu, walaupun usianya sudah lewat, karena ia menganggap Dia, yang memberikan janji itu setia.
11:20 Karena iman maka Ishak, sambil memandang jauh ke depan, memberikan berkatnya kepada Yakub dan Esau.
11:21 Karena iman maka Yakub, ketika hampir waktunya akan mati, memberkati kedua anak Yusuf, lalu menyembah sambil bersandar pada kepala tongkatnya.
11:22 Karena iman maka Yusuf menjelang matinya memberitakan tentang keluarnya orang-orang Israel dan memberi pesan tentang tulang-belulangnya.
11:23 Karena iman maka Musa, setelah ia lahir, disembunyikan selama tiga bulan oleh orang tuanya, karena mereka melihat, bahwa anak itu elok rupanya dan mereka tidak takut akan perintah raja.
11:24 Karena iman maka Musa, setelah dewasa, menolak disebut anak puteri Firaun,Dan iman hanya pemberian kasih karunia Allah bukan hasil tanggapan manusia berdosa yang belum lahir baru karena mereka sudah mati secara rohsani.
Akibat dari keberdosaan Adam, setiap manusia lahir dalam kesalahan (guilt) dan pencemaran
(pollution). Istilah pertama lebih berkaitan dengan aspek legal (hukum), sedangkan istilah
kedua berhubungan dengan aspek moral . Dalam kalimat lain, istilah pertama merujuk pada status manusia dihadapan Allah sebagai orang berdosa (karena diwakili Adam), sedangkan istilah kedua lebih ke arah natur manusia yang sudah dicemari dosa.
Itulah sebabnya Tuhan mengatakan bahwa semua manusia sudah berdosa dan tidak seorngpun yang mencari Allah :
Roma 3:10 - 12 seperti ada tertulis: "Tidak ada yang benar, seorang pun tidak.Tidak ada seorang pun yang berakal budi, tidak ada seorang pun yang mencari Allah.Semua orang telah menyeleweng, mereka semua tidak berguna, tidak ada yang berbuat baik, seorang pun tidak.
Shalom
Salam Damai,
Ditinjau dari segi bahasa .....
Iman berkonotasi kata benda .... sedangkan ....
Percaya bersifat kata kerja ......... secara aktif dilakukan oleh personal :nod:
Asal tahu saja, di Injil Johanes tidak tercantum kata "Iman".
Semuanya menggunakan kata "Percaya"
Tentu hal ini bukan kebetulan semata. :nod:
Alkitab Versi BIS
Kata "Percaya" = ditemukan 606 kali.
Kata "Iman" = ditemukan 42 kali.
Kata "Beriman" = ditemukan 27 kali.
Tentu hal ini bukan kebetulan semata. :nod:
Alkitab Versi ITB
Kata "Percaya" = ditemukan 369 kali.
Kata "Iman" = ditemukan 170 kali.
Kata "Beriman" = ditemukan 18 kali.
Tentu hal ini bukan kebetulan semata. :nod:
CMIIW
GBU
:)
-
Allah adalah kasih tetapi kasih Allah bersifat memilih bukan universal :
2 Tim.1:9 Dialah yang menyelamatkan kita dan memanggil kita dengan panggilan kudus, bukan berdasarkan perbuatan kita, melainkan berdasarkan maksud dan kasih karunia-Nya sendiri, yang telah dikaruniakan kepada kita dalam Kristus Yesus sebelum permulaan zaman.
Sebelum ada waktu / zaman Allah sudah menentukan siapa yang beroleh kasih karunia-Nya,jadi jelas pemberian kasih karunia-Nya yaitu keselamatan tidak mungkin berdasarkan tanggapan manusia yang memang belum diciptakan.
Lagipula istilah pilihan berarti tidak mungkin artinya bersifat universal karena itu bukan memilih tetapi memborong namanya.
Penebusan Kristus ditujukan hanya bagi orang-orang yang sudah dipilih sejak kekekalan. “...karena itu mereka yang dipilih...ditebus dalam Kristus, dipanggil kepada iman secara efektual...dibenarkan, diangkat menjadi anak, dikuduskan dan dipelihara oleh kuasa-Nya melalui iman menuju keselamatan. Tidak ada yang lain yang ditebus oleh Kristus, dipanggil secara efektual, dibenarkan, diangkat menjadi anak, dikuduskan dan diselamatkan kecuali orang-orang pilihan saja”.
Penebusan Kristus sebenarnya bernilai tanpa batas dan dapat menyelamatkan setiap manusia jika hal itu memang adalah rencana Allah. Kenyataannya, Allah tidak merencanakan untuk menyelamatkan semua orang, sehingga penebusan itu tidak berlaku untuk semua orang. Jadi, “terbatas” di sini hanya dalam arti cakupan tujuan atau aplikasi dari penebusan tersebut, yaitu dibatasi pada orang-orang yang sudah dipilih. Istilah populer yang dipakai untuk menjelaskan ini adalah “penebusan Kristus cukup (sufficient) untuk semua orang, tetapi efektif (efficient) hanya bagi orang-orang pilihan saja”.
Berarti anda sudah menyimpang dari ajaran Alkitab bahwa anugerah keselamatan hanya berdasarkan pilihan / penentuan Allah sebelum zaman / dunia diciptakan :
Efesus 1:4 Sebab di dalam Dia Allah telah memilih kita sebelum dunia dijadikan, supaya kita kudus dan tak bercacat di hadapan-Nya.
2 Tim.1:9 Dialah yang menyelamatkan kita dan memanggil kita dengan panggilan kudus, bukan berdasarkan perbuatan kita, melainkan berdasarkan maksud dan kasih karunia-Nya sendiri, yang telah dikaruniakan kepada kita dalam Kristus Yesus sebelum permulaan zaman.
2 Tes. 2:13 Akan tetapi kami harus selalu mengucap syukur kepada Allah karena kamu, saudara-saudara, yang dikasihi Tuhan, sebab Allah dari mulanya telah memilih kamu untuk diselamatkan dalam Roh yang menguduskan kamu dan dalam kebenaran yang kamu percayai
Efesus 3:11,12 According to the eternal purpose which he purposed in Christ Jesus our Lord: In whom we have boldness and access with confidence by the faith of him.
Titus Titus 1:2 dan berdasarkan pengharapan akan hidup yang kekal yang sebelum permulaan zaman sudah dijanjikan oleh Allah yang tidak berdusta,
Shalom
Salam Damai.
IMHO Bro kurang tepat menafsirkan (bahasa Arab: اصطلاح, iṣṭilāḥ) "sejak semula+dipilih dst".
Seolah2 pada saat ini......orang terpilih......sudah ditetapkan sejak semula tanpa mengikut-sertakan tanggapan manusia. :frantic:
Sehingga ketidak-selamatan manusia dibebankan kepada Allah semua :frantic:
3 anak nakal tercebur ke jurang.....lumpuh tidak berdaya apa2.
Donald "menetapkan" dengan konsep Adil, Kasih dan otoritas penuh untuk menolong kwek saja.
Kwik dan Kwak tidak ditetapkan untuk diselamatkan.
Teori Tulip CMIIW
Jangan salahkah Donald, karena kesalahan 3 anak nakal sendiri yang tidak taat pada Donald.
Hanya Kwek saja yang diselamatkan...itu adalah kasih karunia.
Tanpa menolong Kwik dan Kwak pun tidak ada masalah karena kejatuhan mereka sendiri !!!
Padahal realitanya....jelas2 Donald tidak menolong Kwik dan Kwak.
Bagaimana dengan kasih....adil......otoritas penuh ???
GBU
:)
-
Yoh.3:16 Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia telah mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal, supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal
Tujuan atau rencana-Nya adalah keselamatan dari semua orang yang percaya kepada Yesus,bukan semua orang yang pernah hidup (universalisme).
Dan semua yang percaya hanya berdasarkan anugerah percaya yang diberikan kepadanya bukan hasil usahanya sendiri.
Tujuan atau rencana ini dicapai secara sempurna karena jelas dikatakan “ tidak binasa tetapi beroleh hidup yang kekal.”
Jadi akhirnya tidak ada sesuatu dalam ayat tsb mendukung apa yang seringkali diduga ditegaskan oleh text tsb,yaitu penebusan universal.
Apa yang benar benar dikatakan oleh text tsb sama dengan penebusan tertentu atau terbatas. Sesuatu dibuat pasti secara tidak bisa salah – semua orang percaya akan mendapat hidup yang kekal.
Apa yang dipercaya oleh penebusan terbatas tsb adalah bahwa Allah memberikan Anak-Nya untuk membuat sesuatu menjadi pasti secara tidak bisa salah hanya kepada siapa yang sudah direncanakan Allah Bapa didalam kekekalan.
Shalom
Salam Damai.
16 Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia telah mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal,
supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal. (Joh 3:16 ITB)
Induk Kalimat :
Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia telah mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal,
Jelas sekali bahwa kasih Allah adalah pada dunia. :nod:
Anak Kalimat :
supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal.
Jelas sekali bahwa dari dunia....hanya yang percaya yang tidak binasa. :nod:
Kasih Allah = Universal (Allah menyediakan Jalan).
Yang selamat = Tidak universal/yang percaya saja (Manusia yang menanggapi dengan memikul salib Kristus melalui jalan yang disediakan).
GBU
:)
-
Salam Damai.
16 Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia telah mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal,
supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal. (Joh 3:16 ITB)
Induk Kalimat :
Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia telah mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal,
Jelas sekali bahwa kasih Allah adalah pada dunia. :nod:
Anak Kalimat :
supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal.
Jelas sekali bahwa dari dunia....hanya yang percaya yang tidak binasa. :nod:
Kasih Allah = Universal (Allah menyediakan Jalan Keselamatan bagi semua orang).
Yang Selamat = Tidak universal/yang percaya saja (Manusia percaya yang menanggapi dengan memikul salib Kristus melalui jalan keselamatan yang disediakan).
GBU
:)
Salam Damai.
Saya ada tambahan yang bold merah ... :walkman: :walkman:
GBU
:)
-
Salam Damai.
IMHO, semua teori wajib diuji dengan suatu mock up didalam kehidupan yang nyata.
Teori Tulip sejak semula diuji dimulai dengan Injil Johanes sudah mengalami kegagalan.
Silahkan tunjukkan apanya yang gagal bro,karena semua komentar anda sudah saya buktikan kesalahannya !
Mungkin Bro Alithea dan Bro SDG dapat membantu memberikan contoh mock up untuk TULIP versi Bro sendiri yang nantinya dapat kita uji secara bersama-sama :nod:
Terlalu luas kalau dibeberkan semua,sebaiknya anda yang mengkritik TULIP silahkan dibahas apanya yang salah dan mengapa demikian berdasarkan kebenaran Alkitab,dan saya akan menanggapinya.
Shalom
-
---cut---
Sekian banyak pemahaman yang tidak alkitabiah karena melihat keselamatan hanya secara pola pikir anthroposentris bukan dari sudut pandang Allah yang paling menentukan itu,melainkan hanya half truth karena hanya dari sudut pandang manusia saja.
Shalom
11:33 O, alangkah dalamnya kekayaan, y hikmat dan pengetahuan Allah! z Sungguh tak terselidiki keputusan-keputusan-Nya dan sungguh tak terselami a jalan-jalan-Nya!
Salam Damai Bro.
IMHO tidak ada satu manusia pun yang dapat mengklaim dirinya dapat melihat dari sudut pandang Allah.
Karena Allah sendiri sudah menyatakan bahwa jalan2Nya tidak terselami. :nod:
GBU
:)
-
Disatu sisi Bro menekankan penafsiran literal.....tetapi IMHO tidak memiliki kekonsistenan terhadap penafsiran yang lain.
Bisa dijelaskan dan dibuktikan yang mana yang tidak konsisten ?
Tentu kasih karunia berasal dari Allah. Tidak ada manusia yang dapat menyelamatkan dirinya. Allahlah yang mendatangi manusia dengan lemah lembut. Silahkan chek bold hitam.
Tetapi kasih karunia tetap mengikut-sertakan tanggapan manusia. Silahkan chek yang bold biru.
@ Bro Alithea....Sorry sebelumnya, krn saya tidak sependapat dengan tafsiran Bro untuk ayat ini.
Allah adalah kasih tetapi Allah juga adalah Adil yang harus menghukum dosa dosa manusia.
Kasih karunia adalah pemberian kepada orang yang tidak berlayak,kalau Tuhan mengasihi karena perbuatan / tanggapan manusia yang dianggap layak maka bukan kasih karunia lagi namanya :
Roma 11:6 Tetapi jika hal itu terjadi karena kasih karunia, maka bukan lagi karena perbuatan, sebab jika tidak demikian, maka kasih karunia itu bukan lagi kasih karunia.
Manusia hanya mampu menanggapi dengan benar kalau sudah lahir baru bukan sebelumnya karena rohaninya yang dalam keadaan mati.
Sebelum lahir baru semua manusia tidak seorangpun yang mencari Allah dimata Allah.
Alkitab membuktikan bahwa keselamatan tidak ditetapkan.
Alkitab mengatakan ditentukan :
Kis. 13:48 Mendengar itu bergembiralah semua orang yang tidak mengenal Allah dan mereka memuliakan firman Tuhan; dan semua orang yang ditentukan Allah untuk hidup yang kekal, menjadi percaya
Adanya manusia tidak percaya menolak uluran kasih karunia Allah. :nod:
Semua manusia sebelum lahir baru memang didalam keadaan mati secara rohani sehingga tidak mungkin mampu percaya kalau bukan dianugerahkan.
IMHO, karena itu saya mempunyai gambaran bahwa Bro menggunakan ayat2 ketetapan saja tetapi tidak mengikut-sertakan ayat2 Alkitab secara keseluruhan. "Half Truth" :nod:
Justru saya selalu melengkapi ayat ayat anda yang half-truth itu karena hanya menggambarkan kebenaran secara separoh yaitu kacamata manusia belaka tetapi tidak menyadari bagaimana Allah bekerja didalam diri manusia yang bersifat mendahului.
Shalom
-
Ahhh ........... itu kan perasaan Bro2 saja ... :swt: :swt: :swt:
Bahwa segala sesuatu tidak melibatkan "tanggapan manusia".
Seperti robot saja. :nod:
Sebelum lahir baru rohani manusia dalam keadaan mati akibat dosa asal dan dosa perbuatannya semasa hidup,jadi lebih gawat dari robot karena sesuatu yang mati tidak mungkin bereaksi sebelum dihidupkan kembali.
Menurut Bro.....bahwa dengan "menetapkan tanpa tanggapan" maka Bro seolah2 menempatkan kemuliaan disisi Allah.
Dan bersikeras tidak melihat sisi yang lain.
Saya tidak pernah menyangkal tanggapan atau respon manusia,melainkan menekankan bahwa kemampuan manusia untuk menanggapi itu setelah Allah bekerja terlebih dahulu didalam dirinya yaitu memberikan dia hidup baru/hati yg baru/menciptakan baru sehingga kemampuan yang dikaruniakan itu menyebabkan manusia bisa menanggapi dengan benar.
Jadi saya hanya meletakkan tanggapan manusia pada proporsi yang benar.
Respon manusia adalah manifestasi dari tanggungjawabnya terhadap ‘apa yang sudah’ diterimanya dari anugerah keselamatan Allah bagi dirinya.
Coba deh Bro2 sekalian pelajari sejarah penciptaan dan kejatuhan manusia di kitab kejadian. Perlahan2 saja. Bandingkan proses kejatuhan dan proses keselamatan.
Seperti membandingkan karya Musa dan karya Tuhan Yesus.
Karya Musa adalah membawa bangsa Israel dari perhambaan di Mesir sebagaimana Yesus juga menyelamatkan manusia dari perhambaan dosa didunia.
Roma 6:17 Tetapi syukurlah kepada Allah! Dahulu memang kamu hamba dosa, tetapi sekarang kamu dengan segenap hati telah mentaati pengajaran yang telah diteruskan kepadamu.
Musa adalah salah satu typelogi dari Kristus.
Semoga anda mendapatkan pencerahan.
Demikian juga kiranya dengan anda.
Shalom
-
Salam Damai,
Ditinjau dari segi bahasa .....
Iman berkonotasi kata benda .... sedangkan ....
Percaya bersifat kata kerja ......... secara aktif dilakukan oleh personal :nod:
Asal tahu saja, di Injil Johanes tidak tercantum kata "Iman".
Semuanya menggunakan kata "Percaya"
Tentu hal ini bukan kebetulan semata. :nod:
Alkitab Versi BIS
Kata "Percaya" = ditemukan 606 kali.
Kata "Iman" = ditemukan 42 kali.
Kata "Beriman" = ditemukan 27 kali.
Tentu hal ini bukan kebetulan semata. :nod:
Alkitab Versi ITB
Kata "Percaya" = ditemukan 369 kali.
Kata "Iman" = ditemukan 170 kali.
Kata "Beriman" = ditemukan 18 kali.
Tentu hal ini bukan kebetulan semata. :nod:
CMIIW
GBU
:)
Iman selalu berkaitan dengan percaya karena keduanya merupakan satu rangkaian kesatuan sebagaimana dengan koin yang bermuka dua.
Matius 17:20 Ia berkata kepada mereka: "Karena kamu kurang percaya. Sebab Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya sekiranya kamu mempunyai iman sebesar biji sesawi saja kamu dapat berkata kepada gunung ini: Pindah dari tempat ini ke sana, --maka gunung ini akan pindah, dan takkan ada yang mustahil bagimu.
Yohanes 20:31 tetapi semua yang tercantum di sini telah dicatat, supaya kamu percaya, bahwa Yesuslah Mesias, Anak Allah, dan supaya kamu oleh imanmu memperoleh hidup dalam nama-Nya.
Roma 3:22 yaitu kebenaran Allah karena iman dalam Yesus Kristus bagi semua orang yang percaya. Sebab tidak ada perbedaan.
Roma 4:5 Tetapi kalau ada orang yang tidak bekerja, namun percaya kepada Dia yang membenarkan orang durhaka, imannya diperhitungkan menjadi kebenaran.
Roma 11:20 Baiklah! Mereka dipatahkan karena ketidakpercayaan mereka, dan kamu tegak tercacak karena iman. Janganlah kamu sombong, tetapi takutlah!
2 Korintus 4:13 Namun karena kami memiliki roh iman yang sama, seperti ada tertulis: "Aku percaya, sebab itu aku berkata-kata", maka kami juga percaya dan sebab itu kami juga berkata-kata.
Jadi jelas iman adalah kepercayaan kepada Kristus.
Shalom
-
Salam Damai.
IMHO Bro kurang tepat menafsirkan (bahasa Arab: اصطلاح, iṣṭilāḥ) "sejak semula+dipilih dst".
Seolah2 pada saat ini......orang terpilih......sudah ditetapkan sejak semula tanpa mengikut-sertakan tanggapan manusia. :frantic:
Bagaimana mengikutsertakan orangnya kalau mereka memang belum diciptakan ?
Makanya tanggapan manusia itu baru ada setelah mereka diciptakan baru :
II Korintus 5:17 Jadi siapa yang ada di dalam Kristus, ia adalah ciptaan baru: yang lama sudah berlalu, sesungguhnya yang baru sudah datang.
Sehingga ketidak-selamatan manusia dibebankan kepada Allah semua
Yang membebankan kan anda sedangkan Alkitab mengajarkan bahwa manusia dihukum karena dosa dosanya bukan karena tidak dipilih Allah.
Bukan Allah yang harus mempertanggungjawabkan dosa manusia melainkan manusianya yang harus dihakimi berdasarkan keadilan Allah.
Shalom
-
Salah satu keberatan saya pada Tulip adalah meniadakan Kasih....yang justru merupakan hakekat dari Allah.
Kasih ibarat Terang..... Bagi saya, mengabaikan Kasih sama saja meniadakan Terang.
TULIP juga mengajarkan kasih Allah tetapi kita harus taat kepada ajaran Alkitab bahwa kasih Allah adalah kasih yang memilih siapa yang akan selamat dari semua yang akan binasa karena dosa dosa mereka sendiri.
Konsep kasih anda bersifat 'obralan' sehingga tidak sesuai dengan ajaran Alkitab.
Terang tidak mungkin mampu dilihat oleh manusia yang pikirannya sudah dibutakan oleh dosa / Iblis :
II Korintus 4:4 yaitu orang-orang yang tidak percaya, yang pikirannya telah dibutakan oleh ilah zaman ini, sehingga mereka tidak melihat cahaya Injil tentang kemuliaan Kristus, yang adalah gambaran Allah.
Yohanes 3:19 Dan inilah hukuman itu: Terang telah datang ke dalam dunia, tetapi manusia lebih menyukai kegelapan dari pada terang, sebab perbuatan-perbuatan mereka jahat.
Makanya kudu harus dicelikkan lagi mata hatinya dengan memberikan dia hati dan roh yang baru didalam proses kelahiran baru oleh Roh dan Firman.
Yehezkiel 36:26 Kamu akan Kuberikan hati yang baru, dan roh yang baru di dalam batinmu dan Aku akan menjauhkan dari tubuhmu hati yang keras dan Kuberikan kepadamu hati yang taat.
Inilah inti pokok dari ajaran kasih karunia itu,yaitu Allah yang berinisiatif didalam keselamatan, barulah manusia mampu menanggapinya.
1 Yoh.4:10 Inilah kasih itu: Bukan kita yang telah mengasihi Allah, tetapi Allah yang telah mengasihi kita dan yang telah mengutus Anak-Nya sebagai pendamaian bagi dosa-dosa kita
Shalom
-
Salam Damai.
16 Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia telah mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal,
supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal. (Joh 3:16 ITB)
Induk Kalimat :
Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia telah mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal,
Jelas sekali bahwa kasih Allah adalah pada dunia. :nod:
TULIP juga mengajarkan kasih Allah tetapi kita harus taat kepada ajaran Alkitab bahwa kasih Allah adalah kasih yang memilih siapa yang akan selamat dari semua yang akan binasa karena dosa dosa mereka sendiri.
Konsep kasih anda bersifat 'obralan' (universal) sehingga tidak sesuai dengan ajaran Alkitab.
Istilah “dunia” tidak berarti bahwa Allah mengasihi semua manusia karena banyak yang dihakimi dan dibinasakan oleh Allah didalam air bah,Sodom dan Gomorah dan ribuan bangsa Israel sendiri dipadang gurun.
Anak Kalimat :
supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal.
Jelas sekali bahwa dari dunia....hanya yang percaya yang tidak binasa.
Tentu tetapi “percaya” itupun pemberian dari Allah :
Filipi 1:29 Sebab kepada kamu dikaruniakan bukan saja untuk percaya kepada Kristus, melainkan juga untuk menderita untuk Dia,
Jadi manusia tidak mungkin bisa percaya dari dirinya sendiri yang dalam keadaan mati secara rohani tsb.
Kasih Allah = Universal (Allah menyediakan Jalan).
Yang selamat = Tidak universal/yang percaya saja (Manusia yang menanggapi dengan memikul salib Kristus melalui jalan yang disediakan).
Kasih Allah tidak universal karena berjuta-juta manusia yang sudah mati dihakimi oleh Allah.
Kalau kasih Allah universal mengapa pula Allah tidak memberikan kesempatan bagi semua orang secara universal untuk mendengar Injil bagi keselamatan mereka ???
Makanya argumentasi anda tidak ada dasar Alkitabnya dan sampai sekarang anda tidak bisa membantah argumentasi saya ini.
Tidak ada konsep keselamatan "disediakan" didalam Alkitab melainkan "dianugerahkan / pemberian "
Shalom
-
Salam Damai Bro.
IMHO tidak ada satu manusia pun yang dapat mengklaim dirinya dapat melihat dari sudut pandang Allah.
Karena Allah sendiri sudah menyatakan bahwa jalan2Nya tidak terselami. :nod:
GBU
:)
Kalau hanya berdasarkan kemampuan manusianya yang dalam keadaan mati rohani akibat dosanya memang demikian,tetapi berbeda kalau mendapat pengajaran dan pencerahan dari Roh Kudus :
I Yohanes 2:27 Sebab di dalam diri kamu tetap ada pengurapan yang telah kamu terima dari pada-Nya. Karena itu tidak perlu kamu diajar oleh orang lain. Tetapi sebagaimana pengurapan-Nya mengajar kamu tentang segala sesuatu -- dan pengajaran-Nya itu benar, tidak dusta -- dan sebagaimana Ia dahulu telah mengajar kamu, demikianlah hendaknya kamu tetap tinggal di dalam Dia.
Lukas 8:17 Sebab tidak ada sesuatu yang tersembunyi yang tidak akan dinyatakan, dan tidak ada sesuatu yang rahasia yang tidak akan diketahui dan diumumkan.
Inilah ajaran yang full truth.
Shalom
-
Salam Damai Bro.
IMHO tidak ada satu manusia pun yang dapat mengklaim dirinya dapat melihat dari sudut pandang Allah.
Karena Allah sendiri sudah menyatakan bahwa jalan2Nya tidak terselami. :nod:
GBU
:)
1 Kor.2:9,10 Tetapi seperti ada tertulis: "Apa yang tidak pernah dilihat oleh mata, dan tidak pernah didengar oleh telinga, dan yang tidak pernah timbul di dalam hati manusia: semua yang disediakan Allah untuk mereka yang mengasihi Dia."Karena kepada kita Allah telah menyatakannya oleh Roh, sebab Roh menyelidiki segala sesuatu, bahkan hal-hal yang tersembunyi dalam diri Allah.
Anda tidak bisa membedakan kondisi mereka yang belum selamat dengan yang sudah selamat bro.
Makanya menafsirkan ayat Alkitab jangan sepotong sepotong tetapi periksa ayat lainnya yang berkaitan dan saking menjelaskan secara full truth.
Shalom
-
Salam damai Bro Phooey..
Jujur saya pribadi tidak berani beranalogi khususnya yang berhubungan dengan Kedaulatan Allah. Saat saya berusaha memahami Kedaulatan Allah, saya tahu pikiran saya terlalu terbatas untuk mengerti seluruhnya.
Begitu banyak pertanyaan 'mengapa' yang timbul, yang pada akhirnya hanya melalui suatu kesadaran bahwa keberdosaan saya berakibat pada kebinasaan kekal yang tanpa pertolongan Bapa tidak mungkin saya luput daripadanya. Mengapa Allah memberikan kesadaran itu? Atau Bagaimana jika Allah tidak memberikan kesadaran itu? Saya yakin itulah Kedaulatan Allah.
Maaf, saya tidak sepaham dgn analogi Bro Phooey tentang Donald dan 3 anak yang jatuh. Karena saya yakin tidak ada analogi yang begitu sederhana dan dangkal yang mampu menggambarkan begitu besar dan mulianya Kedaulatan Allah yang Maha Tinggi apalagi dari sudut pandang dan pemikiran manusia yang sangat terbatas.
Kalau Bro Phooey suka beranalogi atau lebih mengerti melalui mock-up, saya kira Bro bisa melihat dari orang banyak yang mengikuti Yesus saat DIA melayani dan memberitakan Kebenaran. Berapa dari mereka yang ikut mendengar pengajaran Kristus? Berapa dari mereka yang melihat langsung perbuatan2 ajaib yang Yesus buat untuk menunjukkan Ke-Ilahi-annya? Berapa dari mereka yang percaya apalagi beriman? Dari 9000 orang lebih yang diberi makan, adakah mereka semua percaya apalagi beriman? Ironisnya, berapa dari mereka yang ikut juga berteriak 'salibkan Dia'? Apakah semua orang yang melihat langsung mujizat2 yang telah Yesus perbuat ikut menangisi kematian Kristus? Kristus ditolak dan mati ditengah2 umat dan bangsa pilihan BapaNya sendiri. Bagaimana mungkin? Itulah Kedaulatan Allah. Dan Kristus tunduk dan taat sampai mati dibawah Kedaulatan Bapa.
Analogi, logika dan alasan yang bagaimana yang bisa menjelaskan dari pikiran yang begitu terbatas?
Itulah Kedaulatan dan Otoritas Allah.
Bro Solideogloria sudah begitu detail dan banyak memberikan penjelasan yang menunjukkan doktrin pilihan sebagai salah satu unsur kecil Kedaulatan Allah dalam proses keselamatan manusia.
Kalau kita masuk lebih dalam, kita bisa melihat bahwa seberapa kecil/besar atau benar/salah 'tanggapan/respon manusia' tidak berarti apapun jika manusia tidak 'dibenarkan' oleh Allah sendiri.
Yakobus mengajarkan bahwa iman yang juga adalah anugerah Allah harus disertai dengan perbuatan-perbuatan yang menghasilkan buah-buah.
Disinilah peran setiap kita yang telah 'dipilih dan dibenarkan' Allah lewat karya salib Kristus melalui tuntunan Roh Kudus, bukan saja dimulai tapi dituntut untuk 'berbuah banyak' yang tentu saja melalui perbuatan kasih kita kepada sesama terutama kepada Allah.
Saya kira sangat jelas, kalau kita bisa mengerti terlebih memaknai arti setiap karya keselamatan, dari kedatangan, pengorbanan hingga kebangkitan dan kenaikan Kristus secara utuh. Anugerah yang begitu berharga dan mulia buat kita yang selayaknya binasa.
Kalau Bro Phooey mengikuti bbrp berita tragis di Amerika bbrp waktu lalu, mgkn bisa menjadi bahan perenungan yang baik.
Seorang narapidana kasus pembunuhan telah menjalani 20 thn masa tahanan dan melakukan kejahatan yang sama bbrp hari setelah bebas sebelum kemudian mati ditembak. Kasus pembunuhan lain, bebas setelah masa tahanan lalu membakar seisi rumahnya sendiri dan menembak bbrp petugas pemadam kebakaran dan pula mati ditembak.
Adakah manusia yang mampu membangkitkan kesadarannya sendiri akan dosa utk merespon 'tawaran keeselamatan' tanpa karya Allah sendiri lewat RohNya?
Kalau Bro Phooey menganggap konsep Tulip membuat kita seperti robot, saya berpendapat justru bukan hanya robot tapi karena memang kita sudah mati sehingga tidak mampu merespon kebenaran apapun. Mati rohani dalam tubuh yang fana (Rom 8:10-13). Dan hanya oleh kuasa kebangkitan Kristus dan oleh RohNYA, roh kita dihidupkan bukan supaya kita bisa menikmati hidup tapi supaya roh kita mematikan perbuatan tubuh yang menghasilkan dosa. Robot tidak memiliki roh, tapi kita bersyukur oleh RohNya, roh kita dihidupkan kembali.
Jauh dari sekadar perasaan Bro, jika kita mau tunduk dan menyerahkan kepada Kedaulatan Allah sepenuhnya. Penting utk kita ingat, seperti para ahli Taurat, Farisi dan Saduki, saat kita mulai mengandalkan rasio kita, saat itu juga kita mulai meragukan Kedaulatan Allah.
Menjadi anak-anak Bapa, tentu tidak hanya mengenal Kasih dan KebaikanNya. Karakter Bapa yang Suci, Kudus, Agung, Mulia dan Berdaulat menuntun kita mengerjakan keselamatan yang sudah kita peroleh dengan hati2, takut dan gentar dalam sikap tunduk dan taat sepenuh (Fil 2:12).
-
Salam damai Bro Phooey..
---cut---
Kalau Bro Phooey suka beranalogi atau lebih mengerti melalui mock-up, saya kira Bro bisa melihat dari orang banyak yang mengikuti Yesus saat DIA melayani dan memberitakan Kebenaran. Berapa dari mereka yang ikut mendengar pengajaran Kristus? Berapa dari mereka yang melihat langsung perbuatan2 ajaib yang Yesus buat untuk menunjukkan Ke-Ilahi-annya? Berapa dari mereka yang percaya apalagi beriman? Dari 9000 orang lebih yang diberi makan, adakah mereka semua percaya apalagi beriman? Ironisnya, berapa dari mereka yang ikut juga berteriak 'salibkan Dia'? Apakah semua orang yang melihat langsung mujizat2 yang telah Yesus perbuat ikut menangisi kematian Kristus? Kristus ditolak dan mati ditengah2 umat dan bangsa pilihan BapaNya sendiri. Bagaimana mungkin? Itulah Kedaulatan Allah. Dan Kristus tunduk dan taat sampai mati dibawah Kedaulatan Bapa.
Analogi, logika dan alasan yang bagaimana yang bisa menjelaskan dari pikiran yang begitu terbatas?
Itulah Kedaulatan dan Otoritas Allah.
Bro Solideogloria sudah begitu detail dan banyak memberikan penjelasan yang menunjukkan doktrin pilihan sebagai salah satu unsur kecil Kedaulatan Allah dalam proses keselamatan manusia.
Kalau kita masuk lebih dalam, kita bisa melihat bahwa seberapa kecil/besar atau benar/salah 'tanggapan/respon manusia' tidak berarti apapun jika manusia tidak 'dibenarkan' oleh Allah sendiri.
Salam Damai Bro Alithea.
Mungkin untuk kesekian kalinya saya perlu menegaskan bahwa proses keselamatan dimulai dari Kasih Karunia Allah.
Yang mana Kasih Karunia Allah tersebut mengikut-sertakan tanggapan manusia. :nod:
Dilain sisi, Bro Alithea juga menegaskan bahwa proses keselamatan dimulai dari Kasih Karunia Allah.
Tetapi pemberian kasih karunia Allah tersebut melulu hanya diberikan kepada orang2 yang ditetapkan Allah sebelum dunia dijadikan, tanpa mengikut-sertakan tanggapan manusia didalamnya. :think:
Kemudian kita implementasikan contoh Bro diatas....
Apakah saat Kristus berkarya, yang percaya kepadaNya, semuanya telah ditetapkan tanpa mengikut-sertakan tanggapan mereka?
Misal :
Setelah Yesus selesai berbicara di depan orang banyak, masuklah Ia ke Kapernaum. 2 Di situ ada seorang perwira yang mempunyai seorang hamba, yang sangat dihargainya. Hamba itu sedang sakit keras dan hampir mati. 3 Ketika perwira itu mendengar tentang Yesus, ia menyuruh beberapa orang tua-tua Yahudi kepada-Nya untuk meminta, supaya Ia datang dan menyembuhkan hambanya.
4 Mereka datang kepada Yesus dan dengan sangat mereka meminta pertolongan-Nya, katanya: "Ia layak Engkau tolong, 5 sebab ia mengasihi bangsa kita dan dialah yang menanggung pembangunan rumah ibadat kami." 6 Lalu Yesus pergi bersama-sama dengan mereka. Ketika Ia tidak jauh lagi dari rumah perwira itu, perwira itu menyuruh sahabat-sahabatnya untuk mengatakan kepada-Nya: "Tuan, janganlah bersusah-susah, sebab aku tidak layak menerima Tuan di dalam rumahku; 7 sebab itu aku juga menganggap diriku tidak layak untuk datang kepada-Mu. Tetapi katakan saja sepatah kata, maka hambaku itu akan sembuh. 8 Sebab aku sendiri seorang bawahan, dan di bawahku ada pula prajurit. Jika aku berkata kepada salah seorang prajurit itu: Pergi!, maka ia pergi, dan kepada seorang lagi: Datang!, maka ia datang, ataupun kepada hambaku: Kerjakanlah ini!, maka ia mengerjakannya." 9 Setelah Yesus mendengar perkataan itu, Ia heran akan dia, dan sambil berpaling kepada orang banyak yang mengikuti Dia, Ia berkata: "Aku berkata kepadamu, iman sebesar ini tidak pernah Aku jumpai, sekalipun di antara orang Israel!" 10 Dan setelah orang-orang yang disuruh itu kembali ke rumah, didapatinyalah hamba itu telah sehat kembali. (Luk 7:1-10 ITB)
Apakah Bro Alithea masih bersikukuh bahwa Kasih Karunia Tuhan Yesus tidak mengikut-sertakan tanggapan manusia seperti kalimat yang bold biru?
Yakobus mengajarkan bahwa iman yang juga adalah anugerah Allah harus disertai dengan perbuatan-perbuatan yang menghasilkan buah-buah.
Disinilah peran setiap kita yang telah 'dipilih dan dibenarkan' Allah lewat karya salib Kristus melalui tuntunan Roh Kudus, bukan saja dimulai tapi dituntut untuk 'berbuah banyak' yang tentu saja melalui perbuatan kasih kita kepada sesama terutama kepada Allah.
22 Kamu lihat, bahwa iman bekerjasama dengan perbuatan-perbuatan dan oleh perbuatan-perbuatan itu iman menjadi sempurna.
23 Dengan jalan demikian genaplah nas yang mengatakan: "Lalu percayalah Abraham kepada Allah, maka Allah memperhitungkan hal itu kepadanya sebagai kebenaran." Karena itu Abraham disebut: "Sahabat Allah."(Jam 2:22-23 ITB)
Ada sedikit perbedaan persepsi. Bro berprinsip dibenarkan dahulu, sedangkan perbuatan bersifat tuntutan yang tidak memiliki efek terhadap pembenaran. :think:
Sedangkan Surat Yakobus menegaskan, iman menjadi sempurna oleh perbuatan. Dan oleh Allah yang iman yang menjadi sempurna karena perbuatan itu diperhitungkan sebagai kebenaran. :nod:
Jelas kan bedanya Bro .... :nod:
Saya kira sangat jelas, kalau kita bisa mengerti terlebih memaknai arti setiap karya keselamatan, dari kedatangan, pengorbanan hingga kebangkitan dan kenaikan Kristus secara utuh. Anugerah yang begitu berharga dan mulia buat kita yang selayaknya binasa.
Kalau Bro Phooey mengikuti bbrp berita tragis di Amerika bbrp waktu lalu, mgkn bisa menjadi bahan perenungan yang baik.
Seorang narapidana kasus pembunuhan telah menjalani 20 thn masa tahanan dan melakukan kejahatan yang sama bbrp hari setelah bebas sebelum kemudian mati ditembak. Kasus pembunuhan lain, bebas setelah masa tahanan lalu membakar seisi rumahnya sendiri dan menembak bbrp petugas pemadam kebakaran dan pula mati ditembak.
Adakah manusia yang mampu membangkitkan kesadarannya sendiri akan dosa utk merespon 'tawaran keeselamatan' tanpa karya Allah sendiri lewat RohNya?
Dalam contoh diatas, jalan keselamatan telah diberikan oleh Allah, manusianya yang tidak menanggapi jalan keselamatan tersebut.
Kalau Bro Phooey menganggap konsep Tulip membuat kita seperti robot, saya berpendapat justru bukan hanya robot tapi karena memang kita sudah mati sehingga tidak mampu merespon kebenaran apapun. Mati rohani dalam tubuh yang fana (Rom 8:10-13). Dan hanya oleh kuasa kebangkitan Kristus dan oleh RohNYA, roh kita dihidupkan bukan supaya kita bisa menikmati hidup tapi supaya roh kita mematikan perbuatan tubuh yang menghasilkan dosa. Robot tidak memiliki roh, tapi kita bersyukur oleh RohNya, roh kita dihidupkan kembali.
Jauh dari sekadar perasaan Bro, jika kita mau tunduk dan menyerahkan kepada Kedaulatan Allah sepenuhnya. Penting utk kita ingat, seperti para ahli Taurat, Farisi dan Saduki, saat kita mulai mengandalkan rasio kita, saat itu juga kita mulai meragukan Kedaulatan Allah.
Menjadi anak-anak Bapa, tentu tidak hanya mengenal Kasih dan KebaikanNya. Karakter Bapa yang Suci, Kudus, Agung, Mulia dan Berdaulat menuntun kita mengerjakan keselamatan yang sudah kita peroleh dengan hati2, takut dan gentar dalam sikap tunduk dan taat sepenuh (Fil 2:12).
Karena itu ijinkan saya sampaikan, bawah konsep Tulip tidak dapat diimplementasikan dalam bentuk analogi kehidupan sehari2, karena contoh tersebut akan banyak sekali bertentangan dengan Alkitab sendiri. Kasih Allah tidak mungkin dapat bertentangan dengan Kedaulatan Allah. Dan contoh non Tulip dapat menyelaraskan Kasih Allah berikut Kedaulatan Allah.
GBU
:)
-
Silahkan tunjukkan apanya yang gagal bro,karena semua komentar anda sudah saya buktikan kesalahannya !
Terlalu luas kalau dibeberkan semua,sebaiknya anda yang mengkritik TULIP silahkan dibahas apanya yang salah dan mengapa demikian berdasarkan kebenaran Alkitab,dan saya akan menanggapinya.
Shalom
Anggap seorang bapak memiliki 3 anak, kwik, kwak dan kwek.
Sejak semula mereka diberi kebebasan untuk bermain dimanapun asal jangan didekat sumur.
Ternyata kemudian mereka menyalah gunakan kebebasan tersebut dan bermain disekitar sumur.
Akhir kata mereka bertiga jatuh kedalam lubang, dimana mereka pingsan, lumpuh, tidak dapat berbicara.
Sang bapak .... yang juga seorang dokter ... tahu kalau anaknya melanggar larangannya sehingga mereka jatuh kedalam sumur.
Dan dalam hal ini sang bapak tahu bahwa para anaknya pingsan.....tidak dapat mencari sang bapak.
Maka sang bapak telah menetapkan sebelum bertindak.....ia menyelamatkan satu anak saja yang dipilihnya yaitu kwek.
Dan ia turun ke sumur, menggendong kwek (anak yang dipilih sebelum ia bertindak) membawanya ke rumah sakit dan memastikan si kwek sembuh total dan dididik secara keras agar tidak melanggar larangan sang bapak lagi dan diawasi 24 jam terus menerus.
Sedangkan kwik dan kwak dibiarkan didalam sumur dan meninggal.
Menurut saya, contoh diatas sudah merangkum konsep TULIP dan OSAS.
Total Depravaty : kwik kwak kwek rusak total....tidak respons...pingsan.
Unconditional Election : sang bapak menolong berdasarkan kemurahan hatinya tanpa memperhatikan sang anak.
Limited Atonement : sang bapak hanya menolong yang ingin ditolongnya saja yaitu kwek.
Irresistable Grace : sang bapak menolong kwek ... kwek dalam kondisi pingsan ... tidak dapat menolak.
Perservation of the Saints : kwek dididik secara keras.
OSAS : setelah diselamatkan maka kwek diawasi 24 jam terus menerus. Enggak mungkin enggak selamat.
Salam Damai.
Silahkan Bro telaah contoh keselamatan versi Tulip yang saya gambarkan diatas.
Baru melangkah ke standard kasih manusia saja sudah mengalami banyak sekali kejanggalan.
Apalagi hendak disandingkan dengan Kasih Allah.
Apalagi Allah telah menyatakan bahwa hakekatnya adalah Kasih, dan Kasih Allah jauh lebih besar dari kasih manusia.
37 Jawab Yesus kepadanya: "Kasihilah Tuhan, Allahmu, dengan segenap hatimu dan dengan segenap jiwamu dan dengan segenap akal budimu. 38 Itulah hukum yang terutama dan yang pertama. 39 Dan hukum yang kedua, yang sama dengan itu, ialah: Kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri. (Mat 22:37-39 ITB)
8 Barangsiapa tidak mengasihi, ia tidak mengenal Allah, sebab Allah adalah kasih. (1Jo 4:8 ITB)
11 Jadi jika kamu yang jahat tahu memberi pemberian yang baik kepada anak-anakmu, apalagi Bapamu yang di sorga! Ia akan memberikan yang baik kepada mereka yang meminta kepada-Nya." (Mat 7:11 ITB)
GBU
:)
-
Bisa dijelaskan dan dibuktikan yang mana yang tidak konsisten ?
IMHO, terkadang literal....terkadang non literal...terkadang literal.....dst. Subyektif tergantung manusianya.
Allah adalah kasih tetapi Allah juga adalah Adil yang harus menghukum dosa dosa manusia.
Kasih karunia adalah pemberian kepada orang yang tidak berlayak,kalau Tuhan mengasihi karena perbuatan / tanggapan manusia yang dianggap layak maka bukan kasih karunia lagi namanya :
Roma 11:6 Tetapi jika hal itu terjadi karena kasih karunia, maka bukan lagi karena perbuatan, sebab jika tidak demikian, maka kasih karunia itu bukan lagi kasih karunia.
IMHO Bro kurang tepat menafsirkan ayat tersebut.
Ayat tersebut ditujukan kepada orang Israel yang merasa dapat mencapai keselamatan dengan hanya melalui perbuatan saja.
Manusia hanya mampu menanggapi dengan benar kalau sudah lahir baru bukan sebelumnya karena rohaninya yang dalam keadaan mati.
Sebelum lahir baru semua manusia tidak seorangpun yang mencari Allah dimata Allah.
51 Hai orang-orang yang keras kepala dan yang tidak bersunat hati dan telinga, kamu selalu menentang Roh Kudus, sama seperti nenek moyangmu, demikian juga kamu. (Act 7:51 ITB)
• Menolak Roh Kudus.
20 Dan dengan berani Yesaya mengatakan: "Aku telah berkenan ditemukan mereka yang tidak mencari Aku, Aku telah menampakkan diri kepada mereka yang tidak menanyakan Aku." 21 Tetapi tentang Israel ia berkata: "Sepanjang hari Aku telah mengulurkan tangan-Ku kepada bangsa yang tidak taat dan yang membantah." (Rom 10:20-21 ITB)
• Menolak uluran tangan Allah.
Mereka menolak Roh Kudus dan menolak uluran tangan Allah.
Bro masih mengatakan bahwa mereka menolak Roh Kudus dan menolak uluran tangan Allah karena belum lahir baru.
Saya menjadi bingung sekarang, lahir baru diberikan oleh siapa ???? Bukan oleh Allah ?? Bukan oleh Roh Kudus ??
Alkitab mengatakan ditentukan :
Kis. 13:48 Mendengar itu bergembiralah semua orang yang tidak mengenal Allah dan mereka memuliakan firman Tuhan; dan semua orang yang ditentukan Allah untuk hidup yang kekal, menjadi percaya
Semua manusia sebelum lahir baru memang didalam keadaan mati secara rohani sehingga tidak mungkin mampu percaya kalau bukan dianugerahkan.
Justru saya selalu melengkapi ayat ayat anda yang half-truth itu karena hanya menggambarkan kebenaran secara separoh yaitu kacamata manusia belaka tetapi tidak menyadari bagaimana Allah bekerja didalam diri manusia yang bersifat mendahului.
Shalom
51 Hai orang-orang yang keras kepala dan yang tidak bersunat hati dan telinga, kamu selalu menentang Roh Kudus, sama seperti nenek moyangmu, demikian juga kamu. (Act 7:51 ITB)
• Menolak Roh Kudus.
20 Dan dengan berani Yesaya mengatakan: "Aku telah berkenan ditemukan mereka yang tidak mencari Aku, Aku telah menampakkan diri kepada mereka yang tidak menanyakan Aku." 21 Tetapi tentang Israel ia berkata: "Sepanjang hari Aku telah mengulurkan tangan-Ku kepada bangsa yang tidak taat dan yang membantah." (Rom 10:20-21 ITB)
• Menolak uluran tangan Allah.
31 Jawab mereka: "Percayalah kepada Tuhan Yesus Kristus dan engkau akan selamat, engkau dan seisi rumahmu." (Act 16:31 ITB)
• Tanggapan manusia terhadap Kasih Karunia Allah.
Sudah jelas kan Bro..... Ada yang menolak...ada yang menanggapi. :nod:
Tidak mengambil ayat2 Pilihan saja. (half truth).
GBU
:)
-
Demikian juga kiranya dengan anda.
Shalom
Salam Damai.
Hehehehee....
Semoga kita sama2 dicerahkan :afro:
GBU
:)
-
Roma 4:5 Tetapi kalau ada orang yang tidak bekerja, namun percaya kepada Dia yang membenarkan orang durhaka, imannya diperhitungkan menjadi kebenaran.
Shalom
Salam Damai.
IMHO saya mencoba menelaah ayat diatas. :nod:
Roma 4:5
Tetapi kalau ada orang yang tidak bekerja, namun percaya kepada Dia yang membenarkan orang durhaka, imannya diperhitungkan menjadi kebenaran.
Kesimpulan :
Setiap orang mempunyai Iman, baik yang percaya maupun tidak percaya.
Allah telah memberikan jalan keselamatan berupa Iman kepada semua orang.
Tetapi orang yang percaya kepada Allah saja, maka Iman yang dipunyai orang tersebut diperhitungkan menjadi kebenaran.
Dan tentunya juga harus merujuk juga pada Surat Yakobus dimana Iman yang diperhitungkan menjadi kebenaran adalah Iman yang menjadi sempurna oleh perbuatan.
CMIIW
GBU
:)
-
Anggap seorang bapak memiliki 3 anak, kwik, kwak dan kwek.
Sejak semula mereka diberi kebebasan untuk bermain dimanapun asal jangan didekat sumur.
Ternyata kemudian mereka menyalah gunakan kebebasan tersebut dan bermain disekitar sumur.
Akhir kata mereka bertiga jatuh kedalam lubang, dimana mereka pingsan, lumpuh, tidak dapat berbicara.
Sang bapak .... yang juga seorang dokter ... tahu kalau anaknya melanggar larangannya sehingga mereka jatuh kedalam sumur.
Dan dalam hal ini sang bapak tahu bahwa para anaknya pingsan.....tidak dapat mencari sang bapak.
Maka sang bapak telah menetapkan sebelum bertindak.....ia menyelamatkan satu anak saja yang dipilihnya yaitu kwek.
Dan ia turun ke sumur, menggendong kwek (anak yang dipilih sebelum ia bertindak) membawanya ke rumah sakit dan memastikan si kwek sembuh total dan dididik secara keras agar tidak melanggar larangan sang bapak lagi dan diawasi 24 jam terus menerus.
Sedangkan kwik dan kwak dibiarkan didalam sumur dan meninggal.
Menurut saya, contoh diatas sudah merangkum konsep TULIP dan OSAS.
Total Depravaty : kwik kwak kwek rusak total....tidak respons...pingsan.
Unconditional Election : sang bapak menolong berdasarkan kemurahan hatinya tanpa memperhatikan sang anak.
Limited Atonement : sang bapak hanya menolong yang ingin ditolongnya saja yaitu kwek.
Irresistable Grace : sang bapak menolong kwek ... kwek dalam kondisi pingsan ... tidak dapat menolak.
Perservation of the Saints : kwek dididik secara keras.
OSAS : setelah diselamatkan maka kwek diawasi 24 jam terus menerus. Enggak mungkin enggak selamat.
Yang membebankan kan anda sedangkan Alkitab mengajarkan bahwa manusia dihukum karena dosa dosanya bukan karena tidak dipilih Allah.
Bukan Allah yang harus mempertanggungjawabkan dosa manusia melainkan manusianya yang harus dihakimi berdasarkan keadilan Allah.
Shalom
Salam Damai.
Coba deh....kita telaah contoh Tulip memakai standard kasih manusia.
Memang bener, kwik, kwak, kwek nakal.
Mereka jatuh ke sumur karena kenakalan mereka sendiri.
Bukan tanggung-jawab sang bapak, bila anaknya jatuh ke sumur.
Tetapi apakah benar, dengan standard kasih manusia.....sang bapak memilih kwek saja yang diselamatkan.
Kalo saya (phooey), bila ke 3 anak saya jatuh kedalam sumur, walaupun karena mereka nakal....pasti saya berusaha menolong mereka semua.
Bagaimana kalo anda (SDG) ?? Saya kog jadi kepingin tahu ?? :nod:
37 Jawab Yesus kepadanya: "Kasihilah Tuhan, Allahmu, dengan segenap hatimu dan dengan segenap jiwamu dan dengan segenap akal budimu. 38 Itulah hukum yang terutama dan yang pertama. 39 Dan hukum yang kedua, yang sama dengan itu, ialah: Kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri. (Mat 22:37-39 ITB)
8 Barangsiapa tidak mengasihi, ia tidak mengenal Allah, sebab Allah adalah kasih. (1Jo 4:8 ITB)
11 Jadi jika kamu yang jahat tahu memberi pemberian yang baik kepada anak-anakmu, apalagi Bapamu yang di sorga! Ia akan memberikan yang baik kepada mereka yang meminta kepada-Nya." (Mat 7:11 ITB)
GBU
:)
-
Salam damai Bro Phooey,
Saya mengerti perbedaan kita terletak pada 'waktu' tanggapan manusia terhadap 'tawaran' keselamatan. Sebenarnya, saya tidak setuju dengan kata 'tawaran', karena mengesankan Allah sedang berjualan suatu produk yang bisa 'dicoba', 'dikembalikan jika tidak puas', 'dikomplain jika tidak sesuai keinginan'. Suatu hal yang tidak mencerminkan Sifat dan Karakter Allah.
Saya coba sekali ini saja untuk memberikan makna keselamatan seutuhnya dari Allah lewat peristiwa Lazarus.
Kalau kita melihat peristiwa Lazarus dibangkitkan (Yoh 11), terlepas dari mujizat dimana Yesus membangkitkan Lazarus, ada gambaran yang bisa kita pelajari.
Mati memiliki arti tidak mampu melakukan apapun termasuk merespon apapun.
Paulus mendefinisikan mati dalam Efesus 2:1-3 sebagai mati secara rohani, terputus dengan Allah, buta akan kebenaran dan hilang hati nurani.
Yesus berkata dalam Matius 8:22 "Ikutlah Aku dan biarlah orang-orang mati menguburkan orang-orang mati mereka." Mengapa Yesus berkata demikian kepada orang yang mau mengikutNya tapi ingin terlebih dahulu menguburkan ayahnya yang mati? Bisa diartikan 'biarlah orang-orang yang mati rohaninya menguburkan orang-orang yang juga mati secara fisik'. Mereka yang mati secara rohani layaknya orang mati. Tidak mampu merespon dan melakukan apapun.
Yohanes 11:43 Dan sesudah berkata demikian, berserulah Ia dengan suara keras: "Lazarus, marilah ke luar!"
Kita melihat bagaimana Yesus 'memanggil' Lazarus dan 'memberi perintah' marilah ke luar. Kita lihat inisiasi dimulai dari pihak Allah.
Filipi 1:6 Akan hal ini aku yakin sepenuhnya, yaitu Ia, yang memulai pekerjaan yang baik di antara kamu, akan meneruskannya sampai pada akhirnya pada hari Kristus Yesus.
Apakah Lazarus mampu merespon panggilan Kristus?
Tentu tidak! Layaknya orang mati fisik, demikianlah orang yang mati rohani. Buta akan kebenaran bahkan kehilangan kepekaan nurani.
Lazarus bangkit karena kuasa kebangkitan yang ada pada Kristus (Yoh 11:24-25) yang memberikan hidup.
Yesus bukan hanya 'memanggil', namun juga memberi 'kuasa kebangkitan' supaya kita dapat merespon panggilan Kristus.
Demikian halnya orang yang mati rohani, Allah bukan 'menawarkan' tetapi 'memanggil' dan memberikan hidup supaya orang tsb mampu merespon panggilan Allah sebagai orang yang 'dikehendakiNya'.
Yohanes 5:21 Sebab sama seperti Bapa membangkitkan orang-orang mati dan menghidupkannya, demikian juga Anak menghidupkan barangsiapa yang dikehendaki-Nya.
Selaras dengan Efesus 2:4-5
Tetapi Allah yang kaya dengan rahmat, oleh karena kasih-Nya yang besar, yang dilimpahkan-Nya kepada kita,
telah menghidupkan kita bersama-sama dengan Kristus, sekalipun kita telah mati oleh kesalahan-kesalahan kita -- oleh kasih karunia kamu diselamatkan --
Tentu akan ada pertanyaan, bagaimana dengan iman?
Ef 2:8 Paulus menyatakan, bahkan iman percaya adalah anugerah Allah. Jangan kita berpikir bahwa respon awal iman kita timbul atas kesadaran kita yang mati.
Petrus dan Paulus menekankan dan mengakui bahwa iman yang menyelamatkan mereka hanya karena kedaulatan Allah yang adil.
2 Petrus 1:1 Dari Simon Petrus, hamba dan rasul Yesus Kristus, kepada mereka yang bersama-sama dengan kami memperoleh iman oleh karena keadilan Allah dan Juruselamat kita, Yesus Kristus.
Filipi 1:29 Sebab kepada kamu dikaruniakan bukan saja untuk percaya kepada Kristus, melainkan juga untuk menderita untuk Dia,
Demikian pemahaman saya, Bro..
Shalom
-
Saya coba sekali ini saja untuk memberikan makna keselamatan seutuhnya dari Allah lewat peristiwa Lazarus.
Kalau kita melihat peristiwa Lazarus dibangkitkan (Yoh 11), terlepas dari mujizat dimana Yesus membangkitkan Lazarus, ada gambaran yang bisa kita pelajari.
Mati memiliki arti tidak mampu melakukan apapun termasuk merespon apapun.
Paulus mendefinisikan mati dalam Efesus 2:1-3 sebagai mati secara rohani, terputus dengan Allah, buta akan kebenaran dan hilang hati nurani.
Yesus berkata dalam Matius 8:22 "Ikutlah Aku dan biarlah orang-orang mati menguburkan orang-orang mati mereka." Mengapa Yesus berkata demikian kepada orang yang mau mengikutNya tapi ingin terlebih dahulu menguburkan ayahnya yang mati? Bisa diartikan 'biarlah orang-orang yang mati rohaninya menguburkan orang-orang yang juga mati secara fisik'. Mereka yang mati secara rohani layaknya orang mati. Tidak mampu merespon dan melakukan apapun.
Yohanes 11:43 Dan sesudah berkata demikian, berserulah Ia dengan suara keras: "Lazarus, marilah ke luar!"
Kita melihat bagaimana Yesus 'memanggil' Lazarus dan 'memberi perintah' marilah ke luar. Kita lihat inisiasi dimulai dari pihak Allah.
Filipi 1:6 Akan hal ini aku yakin sepenuhnya, yaitu Ia, yang memulai pekerjaan yang baik di antara kamu, akan meneruskannya sampai pada akhirnya pada hari Kristus Yesus.
Apakah Lazarus mampu merespon panggilan Kristus?
Tentu tidak! Layaknya orang mati fisik, demikianlah orang yang mati rohani. Buta akan kebenaran bahkan kehilangan kepekaan nurani.
Lazarus bangkit karena kuasa kebangkitan yang ada pada Kristus (Yoh 11:24-25) yang memberikan hidup.
Yesus bukan hanya 'memanggil', namun juga memberi 'kuasa kebangkitan' supaya kita dapat merespon panggilan Kristus.
Demikian halnya orang yang mati rohani, Allah bukan 'menawarkan' tetapi 'memanggil' dan memberikan hidup supaya orang tsb mampu merespon panggilan Allah sebagai orang yang 'dikehendakiNya'.
Yohanes 5:21 Sebab sama seperti Bapa membangkitkan orang-orang mati dan menghidupkannya, demikian juga Anak menghidupkan barangsiapa yang dikehendaki-Nya.
Selaras dengan Efesus 2:4-5
WOOWW....
Memang benar, protestant senang sekali menggunakan satu ayat untuk mendukung ajarannya, tetapi mengabaikan ayat-ayat lain di Alkitab.
Kisah lazarus di artikan sebagai Yesus membuktikan KEKUASAANNYA didepan orang banyak.
dan bukannya diartikan sebagai kesamaan orang mati fisik dan rohani.
ORANG MATI FISIK tidak lah sama dengan ORANG MATI ROHANI.
Jadi jangan samakan kisah lazarus itu dengan orang mati rohani. Wow..
Orang mati fisik tidak lagi punya kemampuan untuk merespon (baik respon rohani maupun fisik)
Orang mati rohani masih punya kemampuan untuk respon positif (sebab dia masih punya otak, masih punya hati, kemauan, pikiran dlll)
Jangan disamakan itu.
Pertanyaan yg pokok itu adalah ini nih : "APAKAH ORANG YG HIDUP (FISIK) MEMILIKI KEMAMPUAN UNTUK MERESPON "
Anda sudah menjawab : TIDAK,, rohani dari mereka yg masih hidup di dunia sama dengan mereka yg mati fisik.
Hebat banget menyamakan orang hidup dengan orang mati.
Orang mati itu tidak bisa : Mikir, jalan, bicara, memukul, pendeknya sudah final, tidak bisa apa-apa lagi.
Orang hidup itu masih bisa : mikir, jalan, bicara, memukul, dll, pendeiknya masih bisa melakukan banyak hal...
Jadi adalah naif/absurd jika menyamakan keduanya dengan mengatakan : "Oooow .. orang mati rohani itu sama dengan orang mati fisik, .. tidak bisa jalan, tidak bisa bicara, tidak bisa mikir, tidak punya jiwa, tidak punya roh, tidak punya kehidupan, tidak bisa merespon"
---------
Saatnya kita merenung.......
-
Salam damai Bro Gavin,
Saya kira saya tidak hanya menggunakan satu ayat untuk mendukung ajaran apapun.
Silahkan Bro baca ulang, ada beberapa ayat yang kalau ditelaah dengan pikiran jernih akan
menjadi jelas arti dan maksudnya dan sesuai dengan konteks lain dalam Kitab Suci.
Ada banyak ayat yang menuliskan tentang mati, tapi tidak semua dimaksud mati secara fisik.
Coba Bro baca lagi.. hanya bbrp ayat yang saya angkat (Mat 8:22) Yesus menunjuk kpd orang yang mati rohani, demikian pula Yohanes (Yoh 5:21).
Saya tahu betul Yoh 11 berbicara soal Kuasa Kristus spt yang saya tulis diawalnya.
Saya hanya mencoba merunut pola kerja Allah dalam diri Kristus saat itu.
Saya yakin Bro Gavin mengerti bagaimana Allah senantiasa bekerja dalam suatu pola, sehingga kita dapat mengerti dan mengenal sifat dan karakter Allah.
Bukankah lebih bermakna menggali dan mencari analogi dalam Kitab Suci daripada membangun pikiran pribadi dan mempersepsikannya dalam bentuk analogi yang sebenarnya tidak sepadan dengan kedudukan, sifat dan karakter Pencipta kita.
Kalau Bro membaca postingan sebelumnya, dari begitu banyak orang yang melihat sendiri, bahkan merasakan sendiri kuasa mujizat Yesus, baik menyembuhkan orang sakit, mencelikkan orang buta, membangkitkan Lazarus, memberi makan 9000 orang.. berapa banyak dari mereka yang menolakNYA juga? Mereka yang sesungguhnya begitu beruntung, bisa melihat dan merasakan kehadiran SANG MESIAS yang dijanjikan, mereka juga yang berteriak dengan lantang 'Salibkan DIA!'.
Menurut Bro Gavin, bagaimana keadaan rohani mereka?
Mereka yang menolak Kristus, mampukah mereka melihat Kebenaran walaupun mereka sudah melihat dan menikmatinya?
Mohon dibedakan, pemahaman saya adalah orang hidup yang mati rohaninya. Dan rohani yang mati sama seperti orang yang mati secara fisik.
Efesus 2:1
Kamu dahulu sudah mati karena pelanggaran-pelanggaran dan dosa-dosamu.
Demikian, sesuai anjuran Bro, saya akan berusaha terus merenungkan KebenaranNYA dalam tuntunan Roh Kudus yang sudah Kristus berikan buat setiap kita yang percaya.
Shalom.
-
Salam damai Bro Gavin,
Saya kira saya tidak hanya menggunakan satu ayat untuk mendukung ajaran apapun.
Silahkan Bro baca ulang, ada beberapa ayat yang kalau ditelaah dengan pikiran jernih akan
menjadi jelas arti dan maksudnya dan sesuai dengan konteks lain dalam Kitab Suci.
Ada banyak ayat yang menuliskan tentang mati, tapi tidak semua dimaksud mati secara fisik.
Coba Bro baca lagi.. hanya bbrp ayat yang saya angkat (Mat 8:22) Yesus menunjuk kpd orang yang mati rohani, demikian pula Yohanes (Yoh 5:21).
Saya tahu betul Yoh 11 berbicara soal Kuasa Kristus spt yang saya tulis diawalnya.
Saya hanya mencoba merunut pola kerja Allah dalam diri Kristus saat itu.
Saya yakin Bro Gavin mengerti bagaimana Allah senantiasa bekerja dalam suatu pola, sehingga kita dapat mengerti dan mengenal sifat dan karakter Allah.
Bukankah lebih bermakna menggali dan mencari analogi dalam Kitab Suci daripada membangun pikiran pribadi dan mempersepsikannya dalam bentuk analogi yang sebenarnya tidak sepadan dengan kedudukan, sifat dan karakter Pencipta kita.
Kalau Bro membaca postingan sebelumnya, dari begitu banyak orang yang melihat sendiri, bahkan merasakan sendiri kuasa mujizat Yesus, baik menyembuhkan orang sakit, mencelikkan orang buta, membangkitkan Lazarus, memberi makan 9000 orang.. berapa banyak dari mereka yang menolakNYA juga? Mereka yang sesungguhnya begitu beruntung, bisa melihat dan merasakan kehadiran SANG MESIAS yang dijanjikan, mereka juga yang berteriak dengan lantang 'Salibkan DIA!'.
Menurut Bro Gavin, bagaimana keadaan rohani mereka?
Mereka yang menolak Kristus, mampukah mereka melihat Kebenaran walaupun mereka sudah melihat dan menikmatinya?
Mohon dibedakan, pemahaman saya adalah orang hidup yang mati rohaninya. Dan rohani yang mati sama seperti orang yang mati secara fisik.
Efesus 2:1
Kamu dahulu sudah mati karena pelanggaran-pelanggaran dan dosa-dosamu.
Demikian, sesuai anjuran Bro, saya akan berusaha terus merenungkan KebenaranNYA dalam tuntunan Roh Kudus yang sudah Kristus berikan buat setiap kita yang percaya.
Shalom.
Sebelum Yesus mati di salib, tentu semua orang sudah mati (rohani)
Setelah Yesus mati di salib, Semua orang TIDAK LAGI berada dalam kuasa maut.
Itu maksud Efesus 2:1.
-------
Pertanyaan yg pokok itu adalah ini nih : "APAKAH ORANG YG HIDUP (FISIK) MEMILIKI KEMAMPUAN UNTUK MERESPON "
Anda sudah menjawab: TIDAK.
Sekarang saya gunakan ayat kutipan anda ini, Matius 8:22 "Ikutlah Aku dan biarlah orang-orang mati menguburkan orang-orang mati mereka."
Nah, terlihat di situ, bahwa manusia yg dipanggil Yesus tersebut me-RESPON...
Sampai di sini jelas, Alithea..??
Orang yg berbicara dengan Yesus tsb. MERESPON....
sekali lagi : MERESPON...
Baik itu Respon nya positip (yaitu mengikuti Yesus dan meninggalkan ayahnya yg belum di kubur),... Atau.... respon negatip (yaitu sebaliknya, meninggalkan Yesus untuk pergi menguburkan ayahnya).
Disini terbukti bahwa manusia itu memiliki RESPON terhadap suatu AJAKAN..
sampai disini mengerti, Alithea..?
Manusia MEMILIH, untuk MERESPON ajakan Yesus,.. atau MERESPON untuk MENOLAK AJAKAN Yesus.
Manusia MEMILIH....!
Itulah MANUSIA YG MASIH HIDUP SECARA FISIK.
(kalau manusia sudah di dalam kubur, tentu tidak bisa jawab ketika ditanya : MAU IKUT ATAU TIDAK).
Jadi disinilah keberatan saya, Alithea : BAHWASANNYA, adalah ABSURD jika anda mengatakan bahwa orang yg hidup tapi mati rohani sama dengan orang yg sudah masuk kubur, tidak bisa merespon.
Ini tidak benar sama sekali.
--------
Saatnya merenung....
-
Salam Damai.
Silahkan Bro telaah contoh keselamatan versi Tulip yang saya gambarkan diatas.
Baru melangkah ke standard kasih manusia saja sudah mengalami banyak sekali kejanggalan.
Apalagi hendak disandingkan dengan Kasih Allah.
Apalagi Allah telah menyatakan bahwa hakekatnya adalah Kasih, dan Kasih Allah jauh lebih besar dari kasih manusia.
GBU
:)
Ilustrasi keselamatan versi TULIP kan sudah saya berikan yaitu mereka yang jatuh kedalam jurang sehingga lumpuh tidak berdaya apapun (mati secara rohani) untuk menyelamatkan dirinya sendiri.
Jadi hayati saja apa yang sudah saya berikan dengan jelas ilustrasi TULIP tsb bro.
Shalom
-
IMHO, terkadang literal....terkadang non literal...terkadang literal.....dst. Subyektif tergantung manusianya.
Memang ada bermacam macam gaya bahasa didalam Alkitab selain literal,parabola,perumpamaan,alegoris,tipologi,chiasm, dll sehingga kita tidak boileh sembarangan menafsoirkan kalau tidak memahami gramatika Alkitab.
Kalau anda misalnya mau memahami literatur berbahasa Inggris tentu harus mengikuti semua kaidah bahasa Inggris dong.
Janganlah anda membuat kebenaran Alkitab menjadi relatif hanya karena penafsiran manusia bro,karena ada kaidah kaidah baku sehingga kita tidak mungkin bisa memanipulasi penafsiran Alkitab sedemikian rupa kalau kita memang sungguh sungguh mau memahaminya.
Quote
Allah adalah kasih tetapi Allah juga adalah Adil yang harus menghukum dosa dosa manusia.
Kasih karunia adalah pemberian kepada orang yang tidak berlayak,kalau Tuhan mengasihi karena perbuatan / tanggapan manusia yang dianggap layak maka bukan kasih karunia lagi namanya :
Roma 11:6 Tetapi jika hal itu terjadi karena kasih karunia, maka bukan lagi karena perbuatan, sebab jika tidak demikian, maka kasih karunia itu bukan lagi kasih karunia.
IMHO Bro kurang tepat menafsirkan ayat tersebut.
Ayat tersebut ditujukan kepada orang Israel yang merasa dapat mencapai keselamatan dengan hanya melalui perbuatan saja.
Emangya prinsip kebenaran Allah hanya berlaku bagi orang Israel tetapi tidak bagi bangsa lain ?
Emangnya perintah Tuhan didalam “Decalog” itu tidak berlaku bagi anda ?
Semua Hukum Tuhan itu berlaku bagi semua manusia walau Allah pada tahap awalnya menggunakan bangsa Israel sebagai alat atau sarana bagi pelaksanaan semua rencana kekal-Nya bagi keselamatan manusia.
Quote
Manusia hanya mampu menanggapi dengan benar kalau sudah lahir baru bukan sebelumnya karena rohaninya yang dalam keadaan mati.
Sebelum lahir baru semua manusia tidak seorangpun yang mencari Allah dimata Allah.
Quote
51 Hai orang-orang yang keras kepala dan yang tidak bersunat hati dan telinga, kamu selalu menentang Roh Kudus, sama seperti nenek moyangmu, demikian juga kamu. (Act 7:51 ITB)
• Menolak Roh Kudus.
20 Dan dengan berani Yesaya mengatakan: "Aku telah berkenan ditemukan mereka yang tidak mencari Aku, Aku telah menampakkan diri kepada mereka yang tidak menanyakan Aku." 21 Tetapi tentang Israel ia berkata: "Sepanjang hari Aku telah mengulurkan tangan-Ku kepada bangsa yang tidak taat dan yang membantah." (Rom 10:20-21 ITB)
• Menolak uluran tangan Allah.
Mereka menolak Roh Kudus dan menolak uluran tangan Allah.
Bro masih mengatakan bahwa mereka menolak Roh Kudus dan menolak uluran tangan Allah karena belum lahir baru.
Saya menjadi bingung sekarang, lahir baru diberikan oleh siapa ???? Bukan oleh Allah ?? Bukan oleh Roh Kudus ??
Jangan cepat bingung bro karena memang adalah sinful nature manusia yang sudah kena kutukan Allah akibat dosa Adam yang membuat semua manusia itu berdosa dan mati secara rohani sehingga kalau belum dilahirbarukan tidak mungkin ada seorangpun yang mencari Allah.
Allah hanya berkenan kepada mereka yang beriman karena tanpa iman tidak ada yang berkenan bagi Tuhan (Ibr.11:6).
Kelahiran baru adalah pekerjaan Roh Kudus dan Firman Tuhan.
Titus 3:5 pada waktu itu Dia telah menyelamatkan kita, bukan karena perbuatan baik yang telah kita lakukan, tetapi karena rahmat-Nya oleh permandian kelahiran kembali dan oleh pembaharuan yang dikerjakan oleh Roh Kudus.
Quote
Alkitab mengatakan ditentukan :
Kis. 13:48 Mendengar itu bergembiralah semua orang yang tidak mengenal Allah dan mereka memuliakan firman Tuhan; dan semua orang yang ditentukan Allah untuk hidup yang kekal, menjadi percaya
Semua manusia sebelum lahir baru memang didalam keadaan mati secara rohani sehingga tidak mungkin mampu percaya kalau bukan dianugerahkan.
Justru saya selalu melengkapi ayat ayat anda yang half-truth itu karena hanya menggambarkan kebenaran secara separoh yaitu kacamata manusia belaka tetapi tidak menyadari bagaimana Allah bekerja didalam diri manusia yang bersifat mendahului.
Shalom
Quote
51 Hai orang-orang yang keras kepala dan yang tidak bersunat hati dan telinga, kamu selalu menentang Roh Kudus, sama seperti nenek moyangmu, demikian juga kamu. (Act 7:51 ITB)
• Menolak Roh Kudus.
20 Dan dengan berani Yesaya mengatakan: "Aku telah berkenan ditemukan mereka yang tidak mencari Aku, Aku telah menampakkan diri kepada mereka yang tidak menanyakan Aku." 21 Tetapi tentang Israel ia berkata: "Sepanjang hari Aku telah mengulurkan tangan-Ku kepada bangsa yang tidak taat dan yang membantah." (Rom 10:20-21 ITB)
• Menolak uluran tangan Allah.
31 Jawab mereka: "Percayalah kepada Tuhan Yesus Kristus dan engkau akan selamat, engkau dan seisi rumahmu." (Act 16:31 ITB)
• Tanggapan manusia terhadap Kasih Karunia Allah.
Sudah jelas kan Bro..... Ada yang menolak...ada yang menanggapi.
Tidak mengambil ayat2 Pilihan saja. (half truth).
Total Depravity menunjukkan sifat berdosa manusia keturunan Adam sehingga memang secara naturnya semua manusia sudah mati rohani sehingga tidak ada seorangpun yang benar dimata Allah kecuali kalau sudah dibenarkan melalui iman kepada Kristus.
Dan kalaupun manusia bisa percaya itupun hanya karena anugerah Allah saja yang mendahului kesadaran manusia yang dalam keadaan sedang mati secara rohani tsb.
Jadi tanggapan manusia setelah ia dilahirbarukan bukan sebelumnya bro.
Salah satu kelemahan ajaran Gereja Katolik adalah didalam memahami proses kelahiran baru ini karena mereka mengajarkan keselamatan hanya ada didalam gereja mereka saja.
Shalom
-
Salam Damai.
Hehehehee....
Semoga kita sama2 dicerahkan :afro:
GBU
:)
Puji Tuhan !
-
Salam Damai.
IMHO saya mencoba menelaah ayat diatas. :nod:
Roma 4:5
Tetapi kalau ada orang yang tidak bekerja, namun percaya kepada Dia yang membenarkan orang durhaka, imannya diperhitungkan menjadi kebenaran.
Kesimpulan :
Setiap orang mempunyai Iman, baik yang percaya maupun tidak percaya.
Allah telah memberikan jalan keselamatan berupa Iman kepada semua orang.
Tetapi orang yang percaya kepada Allah saja, maka Iman yang dipunyai orang tersebut diperhitungkan menjadi kebenaran.
Dan tentunya juga harus merujuk juga pada Surat Yakobus dimana Iman yang diperhitungkan menjadi kebenaran adalah Iman yang menjadi sempurna oleh perbuatan.
CMIIW
GBU
:)
Semua manusia memang diciptakan memiliki "iman secara natural" karena mereka diciptakan menurut gambar Allah dan diberikan hati nurani didalam dirinya sebagai kesadaran bahwa Allah itu ada.
Malah dikatakan Hukum Taurat sudah tertulis didalam hati mereka :
Roma 2:15 Sebab dengan itu mereka menunjukkan, bahwa isi hukum Taurat ada tertulis di dalam hati mereka dan suara hati mereka turut bersaksi dan pikiran mereka saling menuduh atau saling membela.
Tetapi iman seperti ini sama sekali tidak menyelamatkan,melainkan hanya iman kepada Kristus yang diberikan Allah berdasarkan anugerah kasih karunianya saja bukan karena perbuatan manusia :
Efesus 2:8,9 Sebab karena kasih karunia kamu diselamatkan oleh iman; itu bukan hasil usahamu, tetapi pemberian Allah,itu bukan hasil pekerjaanmu: jangan ada orang yang memegahkan diri.
Jadi perbuatan yang baik dan benar adalah produk dari iman yang sejati bukan sebaliknya bro.
KITA BERBUAT BAIK/BENAR KARENA SUDAH DISELAMATKAN BUKAN SUPAYA SELAMAT.
Shalom
-
Salam Damai.
Coba deh....kita telaah contoh Tulip memakai standard kasih manusia.
Memang bener, kwik, kwak, kwek nakal.
Mereka jatuh ke sumur karena kenakalan mereka sendiri.
Bukan tanggung-jawab sang bapak, bila anaknya jatuh ke sumur.
Tetapi apakah benar, dengan standard kasih manusia.....sang bapak memilih kwek saja yang diselamatkan.
Kalo saya (phooey), bila ke 3 anak saya jatuh kedalam sumur, walaupun karena mereka nakal....pasti saya berusaha menolong mereka semua.
Bagaimana kalo anda (SDG) ?? Saya kog jadi kepingin tahu ?? :nod:
GBU
:)
Memang demikianlah Allah menyatakan kasih-Nya yang memang memilih :
Roma 9:13 - 16 seperti ada tertulis: "Aku mengasihi Yakub, tetapi membenci Esau." Jika demikian, apakah yang hendak kita katakan? Apakah Allah tidak adil? Mustahil! Sebab Ia berfirman kepada Musa: "Aku akan menaruh belas kasihan kepada siapa Aku mau menaruh belas kasihan dan Aku akan bermurah hati kepada siapa Aku mau bermurah hati." Jadi hal itu tidak tergantung pada kehendak orang atau usaha orang, tetapi kepada kemurahan hati Allah.
Keadilan Allah tidak bisa anda ukur dengan ukuran manusia karena Allah juga "Berdaulat" penuh didalam menentukan siapa yang yang berkenan bagi kemurahannya hati-Nya saja.
Mungkin lebih mendekati kalau anda memahami proses "Hak Grasi" seorang presiden.
Siapapun tidak bisa membantah dan menuduh tidak adil bagi seorang Presiden kalau memberikan hak istimewanya (grasi) untuk mengampuni si A tetapi tidak si B karena itu hanya hak exclusive milik Presiden saja.
Tidak ada seorangpun yang menuduh Presiden tidak adil karena hanya memilih seorang tidak semua terhukum mati karena mereka memang selayaknya dihukum mati karena kesalahan mereka sendiri.
Demikian juga semua manusia sudah mati secara rohani dihadapan Allah karena dosa dosa mereka sendiri dan sedang menuju kepada kebinasaan kekal,tetapi ada sejumlah orang yang memperoleh anugerah keselamatan dari Allah berdasarkan kedaulatan-Nya sebagai Allah,sebagaimana juga mereka yang menerima grasi (pengampunan) dari seorang Presiden.
Jadi pahamilah semua sifat sifat Allah yang harus berada secara harmonis jangan hanya memegang satu dan mengabaikan yang lainnya.
Jadi kalau manusia saja bisa diberikan hak khusus tersebut apalagi Allah yang Mahakuasa dan berdaulat penuh itu ?
Apakah sudah cukup jelas ?
Shalom
-
Roma 9:13 - 16 seperti ada tertulis: "Aku mengasihi Yakub, tetapi membenci Esau." Jika demikian, apakah yang hendak kita katakan? Apakah Allah tidak adil? Mustahil! Sebab Ia berfirman kepada Musa: "Aku akan menaruh belas kasihan kepada siapa Aku mau menaruh belas kasihan dan Aku akan bermurah hati kepada siapa Aku mau bermurah hati." Jadi hal itu tidak tergantung pada kehendak orang atau usaha orang, tetapi kepada kemurahan hati Allah.
Roma 9:13 BUKAN BERBICARA TENTANG PREDESTINASI SIAPA YG MASUK SURGA DAN NERAKA, MELAINKAN BERBICARA TENTANG JANJI MESIANIC YG JUGA BISA DIDAPAT OLEH MEREKA YG BUKAN YAHUDI.
SURAT ROMA DITUJUKAN UNTUK PENYATUAN YAHUDI DAN NON YAHUDI.
ANAK SULUNG = ESAU = YAHUDI
ANAK BUNGSU = YAKUB = NON YAHUDI (GENTILES)
BACA MALAKHI 1:3
GENESIS 28:23
LIHAT KORELASINYA.....
PENDEKNYA AYAT ROMA 9:13 BERKATA BAHWA BAIK YAHUDI DAN GENTILES SEKARANG SAMA-SAMA MEMILIKI KESEMPATAN UNTUK DISELAMATKAN. KESELAMATAN TIDAK LAGI DIMONOPOLI OLEH YAHUDI SAJA, TETAPI GENTILES(UMAT ROMA YG KAFIR) SEKARANG SUDAH BISA.
MAKANYA JANGAN FANAITIK BUTA NGIKUTIN AJARAN KIBUL MENGIBUL..
TAPI UJILAH SETIAP AJARAN......
--------------
saatnya merenung...
-
Salam damai Bro Phooey,
Saya mengerti perbedaan kita terletak pada 'waktu' tanggapan manusia terhadap 'tawaran' keselamatan. Sebenarnya, saya tidak setuju dengan kata 'tawaran', karena mengesankan Allah sedang berjualan suatu produk yang bisa 'dicoba', 'dikembalikan jika tidak puas', 'dikomplain jika tidak sesuai keinginan'. Suatu hal yang tidak mencerminkan Sifat dan Karakter Allah.
Saya coba sekali ini saja untuk memberikan makna keselamatan seutuhnya dari Allah lewat peristiwa Lazarus.
Kalau kita melihat peristiwa Lazarus dibangkitkan (Yoh 11), terlepas dari mujizat dimana Yesus membangkitkan Lazarus, ada gambaran yang bisa kita pelajari.
Mati memiliki arti tidak mampu melakukan apapun termasuk merespon apapun.
Paulus mendefinisikan mati dalam Efesus 2:1-3 sebagai mati secara rohani, terputus dengan Allah, buta akan kebenaran dan hilang hati nurani.
Yesus berkata dalam Matius 8:22 "Ikutlah Aku dan biarlah orang-orang mati menguburkan orang-orang mati mereka." Mengapa Yesus berkata demikian kepada orang yang mau mengikutNya tapi ingin terlebih dahulu menguburkan ayahnya yang mati? Bisa diartikan 'biarlah orang-orang yang mati rohaninya menguburkan orang-orang yang juga mati secara fisik'. Mereka yang mati secara rohani layaknya orang mati. Tidak mampu merespon dan melakukan apapun.
Yohanes 11:43 Dan sesudah berkata demikian, berserulah Ia dengan suara keras: "Lazarus, marilah ke luar!"
Kita melihat bagaimana Yesus 'memanggil' Lazarus dan 'memberi perintah' marilah ke luar. Kita lihat inisiasi dimulai dari pihak Allah.
Filipi 1:6 Akan hal ini aku yakin sepenuhnya, yaitu Ia, yang memulai pekerjaan yang baik di antara kamu, akan meneruskannya sampai pada akhirnya pada hari Kristus Yesus.
Apakah Lazarus mampu merespon panggilan Kristus?
Tentu tidak! Layaknya orang mati fisik, demikianlah orang yang mati rohani. Buta akan kebenaran bahkan kehilangan kepekaan nurani.
Lazarus bangkit karena kuasa kebangkitan yang ada pada Kristus (Yoh 11:24-25) yang memberikan hidup.
Yesus bukan hanya 'memanggil', namun juga memberi 'kuasa kebangkitan' supaya kita dapat merespon panggilan Kristus.
Demikian halnya orang yang mati rohani, Allah bukan 'menawarkan' tetapi 'memanggil' dan memberikan hidup supaya orang tsb mampu merespon panggilan Allah sebagai orang yang 'dikehendakiNya'.
Yohanes 5:21 Sebab sama seperti Bapa membangkitkan orang-orang mati dan menghidupkannya, demikian juga Anak menghidupkan barangsiapa yang dikehendaki-Nya.
Selaras dengan Efesus 2:4-5
Tetapi Allah yang kaya dengan rahmat, oleh karena kasih-Nya yang besar, yang dilimpahkan-Nya kepada kita,
telah menghidupkan kita bersama-sama dengan Kristus, sekalipun kita telah mati oleh kesalahan-kesalahan kita -- oleh kasih karunia kamu diselamatkan --
Tentu akan ada pertanyaan, bagaimana dengan iman?
Ef 2:8 Paulus menyatakan, bahkan iman percaya adalah anugerah Allah. Jangan kita berpikir bahwa respon awal iman kita timbul atas kesadaran kita yang mati.
Petrus dan Paulus menekankan dan mengakui bahwa iman yang menyelamatkan mereka hanya karena kedaulatan Allah yang adil.
2 Petrus 1:1 Dari Simon Petrus, hamba dan rasul Yesus Kristus, kepada mereka yang bersama-sama dengan kami memperoleh iman oleh karena keadilan Allah dan Juruselamat kita, Yesus Kristus.
Filipi 1:29 Sebab kepada kamu dikaruniakan bukan saja untuk percaya kepada Kristus, melainkan juga untuk menderita untuk Dia,
Demikian pemahaman saya, Bro..
Shalom
3 Dan Lazarus yang sakit itu adalah saudaranya. Kedua perempuan itu mengirim kabar kepada Yesus: "Tuhan, dia yang Engkau kasihi, sakit." 4 Ketika Yesus mendengar kabar itu, Ia berkata: "Penyakit itu tidak akan membawa kematian, tetapi akan menyatakan kemuliaan Allah, sebab oleh penyakit itu Anak Allah akan dimuliakan." (Joh 11:3-4 ITB)
Salam Damai.
Untuk kisah Lazarus, IMHO telah ditetapkan bahwa kisah tersebut untuk memuliakan Anak Allah. :nod:
IMHO menyatakan tanggapan manusia dapat kita lihat pada perumpamaan dibawah ini :
Kasih karunia Allah mengikut-sertakan tanggapan manusia. Seperti tanggapan dari pohon ara tersebut.
6 Lalu Yesus mengatakan perumpamaan ini: "Seorang mempunyai pohon ara yang tumbuh di kebun anggurnya, dan ia datang untuk mencari buah pada pohon itu, tetapi ia tidak menemukannya. 7 Lalu ia berkata kepada pengurus kebun anggur itu: Sudah tiga tahun aku datang mencari buah pada pohon ara ini dan aku tidak menemukannya. Tebanglah pohon ini! Untuk apa ia hidup di tanah ini dengan percuma! 8 Jawab orang itu: Tuan, biarkanlah dia tumbuh tahun ini lagi, aku akan mencangkul tanah sekelilingnya dan memberi pupuk kepadanya, 9 mungkin tahun depan ia berbuah; jika tidak, tebanglah dia!" (Luk 13:6-9 ITB)
GBU
:)
-
Salam damai Bro Gavin,
Saya kira saya tidak hanya menggunakan satu ayat untuk mendukung ajaran apapun.
Silahkan Bro baca ulang, ada beberapa ayat yang kalau ditelaah dengan pikiran jernih akan
menjadi jelas arti dan maksudnya dan sesuai dengan konteks lain dalam Kitab Suci.
Ada banyak ayat yang menuliskan tentang mati, tapi tidak semua dimaksud mati secara fisik.
Coba Bro baca lagi.. hanya bbrp ayat yang saya angkat (Mat 8:22) Yesus menunjuk kpd orang yang mati rohani, demikian pula Yohanes (Yoh 5:21).
Saya tahu betul Yoh 11 berbicara soal Kuasa Kristus spt yang saya tulis diawalnya.
Saya hanya mencoba merunut pola kerja Allah dalam diri Kristus saat itu.
Saya yakin Bro Gavin mengerti bagaimana Allah senantiasa bekerja dalam suatu pola, sehingga kita dapat mengerti dan mengenal sifat dan karakter Allah.
Bukankah lebih bermakna menggali dan mencari analogi dalam Kitab Suci daripada membangun pikiran pribadi dan mempersepsikannya dalam bentuk analogi yang sebenarnya tidak sepadan dengan kedudukan, sifat dan karakter Pencipta kita.
Kalau Bro membaca postingan sebelumnya, dari begitu banyak orang yang melihat sendiri, bahkan merasakan sendiri kuasa mujizat Yesus, baik menyembuhkan orang sakit, mencelikkan orang buta, membangkitkan Lazarus, memberi makan 9000 orang.. berapa banyak dari mereka yang menolakNYA juga? Mereka yang sesungguhnya begitu beruntung, bisa melihat dan merasakan kehadiran SANG MESIAS yang dijanjikan, mereka juga yang berteriak dengan lantang 'Salibkan DIA!'.
Menurut Bro Gavin, bagaimana keadaan rohani mereka?
Mereka yang menolak Kristus, mampukah mereka melihat Kebenaran walaupun mereka sudah melihat dan menikmatinya?
Mohon dibedakan, pemahaman saya adalah orang hidup yang mati rohaninya. Dan rohani yang mati sama seperti orang yang mati secara fisik.
Efesus 2:1
Kamu dahulu sudah mati karena pelanggaran-pelanggaran dan dosa-dosamu.
Demikian, sesuai anjuran Bro, saya akan berusaha terus merenungkan KebenaranNYA dalam tuntunan Roh Kudus yang sudah Kristus berikan buat setiap kita yang percaya.
Shalom.
6 Lalu Yesus mengatakan perumpamaan ini: "Seorang mempunyai pohon ara yang tumbuh di kebun anggurnya, dan ia datang untuk mencari buah pada pohon itu, tetapi ia tidak menemukannya. 7 Lalu ia berkata kepada pengurus kebun anggur itu: Sudah tiga tahun aku datang mencari buah pada pohon ara ini dan aku tidak menemukannya. Tebanglah pohon ini! Untuk apa ia hidup di tanah ini dengan percuma! 8 Jawab orang itu: Tuan, biarkanlah dia tumbuh tahun ini lagi, aku akan mencangkul tanah sekelilingnya dan memberi pupuk kepadanya, 9 mungkin tahun depan ia berbuah; jika tidak, tebanglah dia!" (Luk 13:6-9 ITB)
Salam Damai.
IMHO, bagi saya lebih tepat bila disandingkan dengan perumpamaan pohon ara.
Dari pohon ara yang dirawat, bila tidak berbuah.....faktor pohon ara sendiri.
GBU
:)
-
Ilustrasi keselamatan versi TULIP kan sudah saya berikan yaitu mereka yang jatuh kedalam jurang sehingga lumpuh tidak berdaya apapun (mati secara rohani) untuk menyelamatkan dirinya sendiri.
Jadi hayati saja apa yang sudah saya berikan dengan jelas ilustrasi TULIP tsb bro.
Shalom
Salam Damai.
Lha ya itu Bro.....
Dari contoh yang Bro berikan, saya merasa banyak kejanggalan.... :nod:
GBU
:)
-
Sebelum Yesus mati di salib, tentu semua orang sudah mati (rohani)
Setelah Yesus mati di salib, Semua orang TIDAK LAGI berada dalam kuasa maut.
Itu maksud Efesus 2:1.
-------
Pertanyaan yg pokok itu adalah ini nih : "APAKAH ORANG YG HIDUP (FISIK) MEMILIKI KEMAMPUAN UNTUK MERESPON "
Anda sudah menjawab: TIDAK.
Sekarang saya gunakan ayat kutipan anda ini, Matius 8:22 "Ikutlah Aku dan biarlah orang-orang mati menguburkan orang-orang mati mereka."
Nah, terlihat di situ, bahwa manusia yg dipanggil Yesus tersebut me-RESPON...
Sampai di sini jelas, Alithea..??
Orang yg berbicara dengan Yesus tsb. MERESPON....
sekali lagi : MERESPON...
Baik itu Respon nya positip (yaitu mengikuti Yesus dan meninggalkan ayahnya yg belum di kubur),... Atau.... respon negatip (yaitu sebaliknya, meninggalkan Yesus untuk pergi menguburkan ayahnya).
Disini terbukti bahwa manusia itu memiliki RESPON terhadap suatu AJAKAN..
sampai disini mengerti, Alithea..?
Manusia MEMILIH, untuk MERESPON ajakan Yesus,.. atau MERESPON untuk MENOLAK AJAKAN Yesus.
Manusia MEMILIH....!
Itulah MANUSIA YG MASIH HIDUP SECARA FISIK.
(kalau manusia sudah di dalam kubur, tentu tidak bisa jawab ketika ditanya : MAU IKUT ATAU TIDAK).
Jadi disinilah keberatan saya, Alithea : BAHWASANNYA, adalah ABSURD jika anda mengatakan bahwa orang yg hidup tapi mati rohani sama dengan orang yg sudah masuk kubur, tidak bisa merespon.
Ini tidak benar sama sekali.
--------
Saatnya merenung....
Salam damai Bro Gavin..
Bro masih belum menangkap maksud saya. Sekali lagi, orang yang mati rohaninya SEPERTI orang yang mati secara fisik.
ROHANI manusianya yang mati SEPERTI orang yang mati secara fisik.
Jadi BUKAN orang yang hidup saya anggap seperti orang mati.
Jelas sekali perbedaannya, bukan?
Pertanyaan Bro, apakah orang hidup (fisik) mampu memberi respon? Tentu saja berbeda dengan apa yang saya maksudkan diatas.
Kalau sekadar respon tentu saja BISA.
Tetapi respon terhadap KEBENARAN, hanya ROHANI yang telah DIHIDUPKAN kembali yang mampu merespon panggilan BAPA.
Makanya saya mengangkat situasi saat Yesus melayani. Ribuan orang yang mendengar, melihat dan merasakan langsung kehadiran Mesias dengan mata kepala sendiri, tetapi berapa banyak yang menolakNYA? Berapa sedikit yang menerimaNYA?
Coba Bro renungkan kembali, mengapa begitu banyak orang, yang sudah melihat, menyaksikan, merasakan dan menikmati mujizat Yesus yang menunjukkan Ke-Tuhan-anNYA, mereka juga yang menolakNYA?
Bahkan membunuhNYA?
Mereka tentu orang hidup secara FISIK, tetapi bagaimana ROHANI mereka?
Bukankah ini bukti bahwa ROHANI mereka MATI, sampai tidak sadar siapa yang mereka Salibkan?
Natur manusia selalu mencintai hal2 yang kelihatan, legalistik, ritual, seremonial. Tetapi Allah hanya berkenan kepada hal2 yang internal, hati manusia. Dan hanya oleh Kuasa Roh Kudus, hati manusia DIHIDUPKAN kembali.
-
Memang demikianlah Allah menyatakan kasih-Nya yang memang memilih :
Roma 9:13 - 16 seperti ada tertulis: "Aku mengasihi Yakub, tetapi membenci Esau." Jika demikian, apakah yang hendak kita katakan? Apakah Allah tidak adil? Mustahil! Sebab Ia berfirman kepada Musa: "Aku akan menaruh belas kasihan kepada siapa Aku mau menaruh belas kasihan dan Aku akan bermurah hati kepada siapa Aku mau bermurah hati." Jadi hal itu tidak tergantung pada kehendak orang atau usaha orang, tetapi kepada kemurahan hati Allah.
Keadilan Allah tidak bisa anda ukur dengan ukuran manusia karena Allah juga "Berdaulat" penuh didalam menentukan siapa yang yang berkenan bagi kemurahannya hati-Nya saja.
Mungkin lebih mendekati kalau anda memahami proses "Hak Grasi" seorang presiden.
Siapapun tidak bisa membantah dan menuduh tidak adil bagi seorang Presiden kalau memberikan hak istimewanya (grasi) untuk mengampuni si A tetapi tidak si B karena itu hanya hak exclusive milik Presiden saja.
Tidak ada seorangpun yang menuduh Presiden tidak adil karena hanya memilih seorang tidak semua terhukum mati karena mereka memang selayaknya dihukum mati karena kesalahan mereka sendiri.
Demikian juga semua manusia sudah mati secara rohani dihadapan Allah karena dosa dosa mereka sendiri dan sedang menuju kepada kebinasaan kekal,tetapi ada sejumlah orang yang memperoleh anugerah keselamatan dari Allah berdasarkan kedaulatan-Nya sebagai Allah,sebagaimana juga mereka yang menerima grasi (pengampunan) dari seorang Presiden.
Jadi pahamilah semua sifat sifat Allah yang harus berada secara harmonis jangan hanya memegang satu dan mengabaikan yang lainnya.
Jadi kalau manusia saja bisa diberikan hak khusus tersebut apalagi Allah yang Mahakuasa dan berdaulat penuh itu ?
Apakah sudah cukup jelas ?
Shalom
Shalom Bro Solideogloria..
Saya baru mendapat pelajaran lagi nih dari penjabaran Bro dari Roma 9:13-16.
Semakin mencerahkan bahwasannya, Allah yang Setia dan Adil dalam rencana keselamatanNYA yang ajaib.
Di tengah umat PILIHAN-NYA yang tidak setia, Allah SETIA kepada JANJI-NYA (ayat 6-13), SETIA kepada INTEGRITAS orang-orang PILIHAN-NYA (ay 14-24), SETIA kepada NUBUATAN yang diberikan lewat para nabi (ay 25-29) dan SETIA kepada PRASYARAT keselamatan hanya oleh IMAN (ay 30-33).
Thanks Bro..
-
Roma 9:13 - 16 seperti ada tertulis: "Aku mengasihi Yakub, tetapi membenci Esau." Jika demikian, apakah yang hendak kita katakan? Apakah Allah tidak adil? Mustahil! Sebab Ia berfirman kepada Musa: "Aku akan menaruh belas kasihan kepada siapa Aku mau menaruh belas kasihan dan Aku akan bermurah hati kepada siapa Aku mau bermurah hati." Jadi hal itu tidak tergantung pada kehendak orang atau usaha orang, tetapi kepada kemurahan hati Allah.
Roma 9:13 BUKAN BERBICARA TENTANG PREDESTINASI SIAPA YG MASUK SURGA DAN NERAKA, MELAINKAN BERBICARA TENTANG JANJI MESIANIC YG JUGA BISA DIDAPAT OLEH MEREKA YG BUKAN YAHUDI.
SURAT ROMA DITUJUKAN UNTUK PENYATUAN YAHUDI DAN NON YAHUDI.
ANAK SULUNG = ESAU = YAHUDI
ANAK BUNGSU = YAKUB = NON YAHUDI (GENTILES)
BACA MALAKHI 1:3
GENESIS 28:23
LIHAT KORELASINYA.....
PENDEKNYA AYAT ROMA 9:13 BERKATA BAHWA BAIK YAHUDI DAN GENTILES SEKARANG SAMA-SAMA MEMILIKI KESEMPATAN UNTUK DISELAMATKAN. KESELAMATAN TIDAK LAGI DIMONOPOLI OLEH YAHUDI SAJA, TETAPI GENTILES(UMAT ROMA YG KAFIR) SEKARANG SUDAH BISA.
MAKANYA JANGAN FANAITIK BUTA NGIKUTIN AJARAN KIBUL MENGIBUL..
TAPI UJILAH SETIAP AJARAN......
--------------
saatnya merenung...
Salam damai Bro Gavin
Penafsiran Bro bahwa Yakub menggambarkan Israel dan Esau menggambarkan Gentile tidak tepat.
Konteks Roma 9:1-33 Paulus menggambarkan bagaimana konsistensi Allah, kesetiaan dan keadilan Allah terhadap janjiNYA (ay 6-13), pilihanNYA (ay 14-24), penyataan rencana keselamatanNYA lewat Nubuatan (ay 25-29) dan prasyarat keselamatan hanya lewat iman (ay 30-33) di tengah umat pilihan-NYA yang menolak SANG MESIAS.
Allah yang memilih dan menetapkan Yakub dan keturunannya menjadi bangsa pilihan Allah. Allah telah memberitahu pilihanNYA kepada Ribka saat masih mengandung mereka. Dan Esau jelas bukan gambaran gentile, karena jelas tertulis dua bangsa. Yang menjadi garis keturunan Esau yaitu bangsa Edom adalah bangsa yang akan menjadi hamba/melayani bangsa Israel, keturunan Yakub (Kej 25:23).
Amos dan Obaja menceritakan bagaimana Allah menyatakan murkaNYA atas bangsa Edom untuk membebaskan dan membela bangsa Israel dari kekuasaan bangsa Edom (Amos 1:11, Obaja 1:10).
Maleakhi 1:1-3 justru mengukuhkan favoritism Allah yang memilih Yakub yang senantiasa mencari Allah dan membenci Esau yang menolakNYA karena lebih mementingkan kegagahan dan kehebatannya, dan meremehkan apa yang menjadi hak kesulungannya, suatu hal yang menjadi ketetapan Allah.
Demikian Bro..
@Bro Solideogloria, maaf Bro kalau saya jawab dulu..
Salam damai
-
Salam damai Bro Gavin..
Bro masih belum menangkap maksud saya. Sekali lagi, orang yang mati rohaninya SEPERTI orang yang mati secara fisik.
ROHANI manusianya yang mati SEPERTI orang yang mati secara fisik.
Jadi BUKAN orang yang hidup saya anggap seperti orang mati.
Jelas sekali perbedaannya, bukan?
Pertanyaan Bro, apakah orang hidup (fisik) mampu memberi respon? Tentu saja berbeda dengan apa yang saya maksudkan diatas.
Kalau sekadar respon tentu saja BISA.
Tetapi respon terhadap KEBENARAN, hanya ROHANI yang telah DIHIDUPKAN kembali yang mampu merespon panggilan BAPA.
Makanya saya mengangkat situasi saat Yesus melayani. Ribuan orang yang mendengar, melihat dan merasakan langsung kehadiran Mesias dengan mata kepala sendiri, tetapi berapa banyak yang menolakNYA? Berapa sedikit yang menerimaNYA?
Coba Bro renungkan kembali, mengapa begitu banyak orang, yang sudah melihat, menyaksikan, merasakan dan menikmati mujizat Yesus yang menunjukkan Ke-Tuhan-anNYA, mereka juga yang menolakNYA?
Bahkan membunuhNYA?
Mereka tentu orang hidup secara FISIK, tetapi bagaimana ROHANI mereka?
Bukankah ini bukti bahwa ROHANI mereka MATI, sampai tidak sadar siapa yang mereka Salibkan?
Natur manusia selalu mencintai hal2 yang kelihatan, legalistik, ritual, seremonial. Tetapi Allah hanya berkenan kepada hal2 yang internal, hati manusia. Dan hanya oleh Kuasa Roh Kudus, hati manusia DIHIDUPKAN kembali.
Anda ini sama dengan si soli yg sola itu ?
sama-sama srimulat...
Saya : "Jadi disinilah keberatan saya, Alithea : BAHWASANNYA, adalah ABSURD jika anda mengatakan bahwa orang yg hidup tapi mati rohani sama dengan orang yg sudah masuk kubur, tidak bisa merespon."
Anda: "Bro masih belum menangkap maksud saya. Sekali lagi, orang yang mati rohaninya SEPERTI orang yang mati secara fisik.
ROHANI manusianya yang mati SEPERTI orang yang mati secara fisik."
-------------------------
Sekali lagi neh....
Saya : "..adalah ABSURD jika anda mengatakan bahwa orang yg hidup tapi mati rohani sama dengan orang yg sudah masuk kubur, tidak bisa merespon."
Anda : "... orang yang mati rohaninya SEPERTI orang yang mati secara fisik. ROHANI manusianya yang mati SEPERTI orang yang mati secara fisik."
-----------------
Kira-kira sampai sini mengerti tidak ?
-
Salam damai Bro Gavin
Penafsiran Bro bahwa Yakub menggambarkan Israel dan Esau menggambarkan Gentile tidak tepat.
Penganut sola scriptura kalau sudah mengatakan "tafsir anda tidak tepat", itu ibarat Paus mengatakan 95 tesis Martin Luther salah..
waooww
-
Salam Damai.
Untuk kisah Lazarus, IMHO telah ditetapkan bahwa kisah tersebut untuk memuliakan Anak Allah. :nod:
IMHO menyatakan tanggapan manusia dapat kita lihat pada perumpamaan dibawah ini :
Kasih karunia Allah mengikut-sertakan tanggapan manusia. Seperti tanggapan dari pohon ara tersebut.
GBU
:)
Salam damai Bro Phooey
Saya sangat setuju kisah Lazarus adalah untuk memuliakan Kristus. Seperti yang saya tulis,
lewat semua karya mujizatNYA adalah untuk menunjukkan sifat Ke-Tuhan-an Yesus.
Yang mau saya tekankan adalah bagaimana prosesi cara kerja Yesus dalam membangkitkan
Lazarus yang bisa kita pelajari dan renungkan bersama.
-
Salam Damai.
IMHO, bagi saya lebih tepat bila disandingkan dengan perumpamaan pohon ara.
Dari pohon ara yang dirawat, bila tidak berbuah.....faktor pohon ara sendiri.
GBU
:)
Salam damai Bro Phooey..
Imho,
Lukas 13:6-9 Yesus mengilustrasikan bangsa Israel yang masih diberikan waktu/kesempatan utk bertobat. Ini menunjukkan bagaimana Kemurahan Allah dinyatakan dalam KesabaranNYA yang tidak terbatas.
Perumpamaan yang selaras dalam makna yang berbeda diberikan Yesus dalam Lukas 20:9-15 dimana bangsa Israel berkali2 berpaling dari Allah, berkali2 diperingatkan utk bertobat lewat para nabi, tp nabi-nabi selalu dipermalukan bahkan dibunuh. Yesus bahkan secara profetik menyatakan bahwa DiriNYA sebagai Anak Bapa yang diutuspun akan ditolak dan dibunuh oleh bangsa Israel.
Dalam Injil kita melihat Yesus sering menggunakan pohon ara sebagai ilustrasi bangsa Israel yang tidak mau bertobat. Markus lebih jeli dan tajam menuliskannya dalam Markus 11:13,20-21 di akhir pelayananNYA, Kristus menubuatkan bangsa Israel (pohon ara itu) akan ditinggalkan (dikutuk) walaupun menurut batas Kemurahaan dan Kesabaran Allah, Bapa sendiri yang akan menghidupkan dan memulihkan hati bangsa pilihanNYA untuk berbalik kepada Allah sesuai waktu dan rencanaNYA.
Saya kira doktrin ini sungguh2 mencerminkan seluruh unsur sifat dan karakter Allah secara utuh.
Demikian Bro..
Shalom
-
Anda ini sama dengan si soli yg sola itu ?
sama-sama srimulat...
Saya : "Jadi disinilah keberatan saya, Alithea : BAHWASANNYA, adalah ABSURD jika anda mengatakan bahwa orang yg hidup tapi mati rohani sama dengan orang yg sudah masuk kubur, tidak bisa merespon."
Anda: "Bro masih belum menangkap maksud saya. Sekali lagi, orang yang mati rohaninya SEPERTI orang yang mati secara fisik.
ROHANI manusianya yang mati SEPERTI orang yang mati secara fisik."
-------------------------
Sekali lagi neh....
Saya : "..adalah ABSURD jika anda mengatakan bahwa orang yg hidup tapi mati rohani sama dengan orang yg sudah masuk kubur, tidak bisa merespon."
Anda : "... orang yang mati rohaninya SEPERTI orang yang mati secara fisik. ROHANI manusianya yang mati SEPERTI orang yang mati secara fisik."
-----------------
Kira-kira sampai sini mengerti tidak ?
Salam damai Bro Gavin..
Ya sudah.. kalau Bro memang tidak sependapat..
Coba sekarang Bro yang memberi pendapat..
Silahkan gantian..
Efesus 2:1
Kamu dahulu sudah mati karena pelanggaran-pelanggaran dan dosa-dosamu.
Apa maksud Paulus dengan kata 'sudah mati' dalam ayat ini?
Dan pengertiannya secara konteks keseluruhan dalam Efesus 2:1-10?
-
Damai sejahtera Tuhan Jesus Kristus menyertai FIKers sekalian.
Kalau tidak salah tangkap, menurut saya, penganut TULIP mengimani Predestinasi, yaitu akhir hidup dari seluruh manusia sudah ditentukan sejak semula. Demikiankah?
Jika demikian adanya, pokok pikiran alithea di posting di atas, yaitu mengemukakan Lukas 13:6-9 dimana Jesus Kristus mengilustrasikan bangsa Israel yang masih diberikan waktu/kesempatan utk bertobat, menjadi kurang pas. Menurut saya, tidak ada guna pertobatan bagi mereka yang sudah ditetapkan sejak permulaan. Ada yang berkenan memberi pencerahan?
Terima kasih.
Damai, damai, damai.
-
Penganut sola scriptura kalau sudah mengatakan "tafsir anda tidak tepat", itu ibarat Paus mengatakan 95 tesis Martin Luther salah..
waooww
Salam damai Bro Gavin,
Kalau memang penafsiran saya keliru, silahkan dikoreksi Bro.
Anda tidak cukup dewasa dalam berdiskusi dan hanya mengkritik tanggapan orang lain,
tapi tidak memberi pandangan jika pendapat Anda sendiri dikritik
Paulus saja selalu mengingatkan jemaat utk saling mengingatkan dan menasihati dalam berbagai hal.
Silahkan ditanggapi dahulu Bro, Roma 9:13-16.
Jangan dilupakan Bro
Roma 9:11
Sebab waktu anak-anak itu belum dilahirkan dan belum melakukan yang baik atau yang jahat, -- supaya rencana Allah tentang pemilihan-Nya diteguhkan, bukan berdasarkan perbuatan, tetapi berdasarkan panggilan-Nya --
Bagaimana Bro, mau menyangkali favoritism Bapa dalam memilih?
Manusia menuntut kebebasan utk memilih..
Mengapa Penciptanya dibatasi dan terkesan tidak boleh memilih?
Mari kita renungkan bersama-sama
-
Salam damai Bro Phooey
Saya sangat setuju kisah Lazarus adalah untuk memuliakan Kristus. Seperti yang saya tulis,
lewat semua karya mujizatNYA adalah untuk menunjukkan sifat Ke-Tuhan-an Yesus.
Yang mau saya tekankan adalah bagaimana prosesi cara kerja Yesus dalam membangkitkan
Lazarus yang bisa kita pelajari dan renungkan bersama.
15 Lagipula orang tidak menyalakan pelita lalu meletakkannya di bawah gantang, melainkan di atas kaki dian sehingga menerangi semua orang di dalam rumah itu. 16 Demikianlah hendaknya terangmu bercahaya di depan orang, supaya mereka melihat perbuatanmu yang baik dan memuliakan Bapamu yang di sorga." (Mat 5:15-16 ITB)
9 Terang yang sesungguhnya, yang menerangi setiap orang, sedang datang ke dalam dunia (Joh 1:9 ITB)
Salam Damai Bro Alithea.
Melanjutkan mengenai TULIP yang terkait erat dengan predestinasi.
Dari bacaan Matius diatas secara eksplisit disebutkan bahwa pelita hendaknya ditempatkan di atas kaki dian sehingga menerangi semua orang. Kemudian bila simbolisme terang dihubungkan dengan Johanes 1:9, saya berkeyakinan bahwa Kristus datang untuk semua orang. :nod:
Saya berkeyakinan karena tidaklah mungkin Tuhan Yesus mengajar kepada kita agar menempatkan pelita agar setiap orang menerima terangnya tetapi Ia sendiri memberikan terangNya hanya kepada orang2 "pilihan" saja. :nod:
Air tawar pasti menghasilkan air tawar, tidak mungkin tercampur dengan air asin.
Sumber air tawar pasti menghasilkan air tawar.
Begitu keyakinan saya Bro Alithea.
GBU
:)
-
51 Hai orang-orang yang keras kepala dan yang tidak bersunat hati dan telinga, kamu selalu menentang Roh Kudus, sama seperti nenek moyangmu, demikian juga kamu. (Act 7:51 ITB)
• Menolak Roh Kudus.
20 Dan dengan berani Yesaya mengatakan: "Aku telah berkenan ditemukan mereka yang tidak mencari Aku, Aku telah menampakkan diri kepada mereka yang tidak menanyakan Aku." 21 Tetapi tentang Israel ia berkata: "Sepanjang hari Aku telah mengulurkan tangan-Ku kepada bangsa yang tidak taat dan yang membantah." (Rom 10:20-21 ITB)
• Menolak uluran tangan Allah.
24 "Setiap orang yang mendengar perkataan-Ku ini dan melakukannya, ia sama dengan orang yang bijaksana, yang mendirikan rumahnya di atas batu. 25 Kemudian turunlah hujan dan datanglah banjir, lalu angin melanda rumah itu, tetapi rumah itu tidak rubuh sebab didirikan di atas batu. 26 Tetapi setiap orang yang mendengar perkataan-Ku ini dan tidak melakukannya, ia sama dengan orang yang bodoh, yang mendirikan rumahnya di atas pasir. 27 Kemudian turunlah hujan dan datanglah banjir, lalu angin melanda rumah itu, sehingga rubuhlah rumah itu dan hebatlah kerusakannya." 28 Dan setelah Yesus mengakhiri perkataan ini, takjublah orang banyak itu mendengar pengajaran-Nya, (Mat 7:24-28 ITB)
19 Barangsiapa Kukasihi, ia Kutegor dan Kuhajar; sebab itu relakanlah hatimu dan bertobatlah! 20 Lihat, Aku berdiri di muka pintu dan mengetok; jikalau ada orang yang mendengar suara-Ku dan membukakan pintu, Aku akan masuk mendapatkannya dan Aku makan bersama-sama dengan dia, dan ia bersama-sama dengan Aku. (Rev 3:19-20 ITB)
Salam Damai.
Didalam Alkitab terdapat banyak sekali contoh yang menyatakan bahwa kasih karunia Allah mengikut-sertakan tanggapan manusia.
Salah satu ketidak-sepahaman saya dengan Tulip adalah menyatakan bahwa mati rohani harus dihidupkan dahulu oleh Allah. Baru mereka dapat merespons panggilan Allah. Seolah2 proses tersebut dilakukan oleh Pribadi yang berbeda dan dalam waktu yang berbeda.
Yang benar adalah dilakukan oleh Pribadi yang sama dalam hal ini adalah Allah Tritunggal dimana pertama2 Allah memberikan kasih karunia Nya terlebih dahulu. Ada manusia yang menanggapi dan ada yang tidak menanggapi. :nod:
Sebaliknya dengan proses Tulip, seseorang dilahir-barukan terlebih dahulu oleh Allah kemudian ia baru dapat menanggapi panggilan Allah.
Di Kisah 7:51 jelas disebutkan bahwa manusia dapat menentang Roh Kudus. Bila dapat menentang Roh Kudus apakah manusia juga dapat menentang proses lahir baru ? :think: Jauh lebih Alkitabiah bilamana tanggapan manusia diikut-sertakan. :nod:
Lanjut pula dengan pengajaran Tuhan Yesus mengenai 2 macam dasar (Matius 7:24-28), jelas yang dibold diatas adalah proses kasih karunia yang mengikut-sertakan tanggapan manusia. :nod: Klopp dengan Wahyu 3:19-20.
GBU
:)
-
Memang ada bermacam macam gaya bahasa didalam Alkitab selain literal,parabola,perumpamaan,alegoris,tipologi,chiasm, dll sehingga kita tidak boileh sembarangan menafsoirkan kalau tidak memahami gramatika Alkitab.
Kalau anda misalnya mau memahami literatur berbahasa Inggris tentu harus mengikuti semua kaidah bahasa Inggris dong.
Janganlah anda membuat kebenaran Alkitab menjadi relatif hanya karena penafsiran manusia bro,karena ada kaidah kaidah baku sehingga kita tidak mungkin bisa memanipulasi penafsiran Alkitab sedemikian rupa kalau kita memang sungguh sungguh mau memahaminya.
Emangya prinsip kebenaran Allah hanya berlaku bagi orang Israel tetapi tidak bagi bangsa lain ?
Emangnya perintah Tuhan didalam “Decalog” itu tidak berlaku bagi anda ?
Semua Hukum Tuhan itu berlaku bagi semua manusia walau Allah pada tahap awalnya menggunakan bangsa Israel sebagai alat atau sarana bagi pelaksanaan semua rencana kekal-Nya bagi keselamatan manusia.
Salam Damai.
Konteksnya dimana surat tersebut ditujukan kepada bangsa Yahudi yang keras kepala. :nod:
Jangan cepat bingung bro karena memang adalah sinful nature manusia yang sudah kena kutukan Allah akibat dosa Adam yang membuat semua manusia itu berdosa dan mati secara rohani sehingga kalau belum dilahirbarukan tidak mungkin ada seorangpun yang mencari Allah.
Allah hanya berkenan kepada mereka yang beriman karena tanpa iman tidak ada yang berkenan bagi Tuhan (Ibr.11:6).
Kelahiran baru adalah pekerjaan Roh Kudus dan Firman Tuhan.
Titus 3:5 pada waktu itu Dia telah menyelamatkan kita, bukan karena perbuatan baik yang telah kita lakukan, tetapi karena rahmat-Nya oleh permandian kelahiran kembali dan oleh pembaharuan yang dikerjakan oleh Roh Kudus.
Total Depravity menunjukkan sifat berdosa manusia keturunan Adam sehingga memang secara naturnya semua manusia sudah mati rohani sehingga tidak ada seorangpun yang benar dimata Allah kecuali kalau sudah dibenarkan melalui iman kepada Kristus.
Dan kalaupun manusia bisa percaya itupun hanya karena anugerah Allah saja yang mendahului kesadaran manusia yang dalam keadaan sedang mati secara rohani tsb.
Jadi tanggapan manusia setelah ia dilahirbarukan bukan sebelumnya bro.
Silahkan dibaca2 reply 339. :nod:
9 Terang yang sesungguhnya, yang menerangi setiap orang, sedang datang ke dalam dunia.
10 Ia telah ada di dalam dunia dan dunia dijadikan oleh-Nya, tetapi dunia tidak mengenal-Nya.
11 Ia datang kepada milik kepunyaan-Nya, tetapi orang-orang kepunyaan-Nya itu tidak menerima-Nya.
12 Tetapi semua orang yang menerima-Nya diberi-Nya kuasa supaya menjadi anak-anak Allah, yaitu mereka yang percaya dalam nama-Nya; (Joh 1:9-12 ITB)
Kembali ke Injil Johanes. Sangat jelas sekali.
Allah telah memberikan terang bagi semua orang. :nod:
Tetapi ada yang menerima dan ada yang tidak menerima (faktor tanggapan manusia).
Bagi yang menanggapi/menerima/percaya maka diberi kuasa sebagai anak2 Allah :nod:
Caranya : lahir baru dengan dibabtis.
4 Tetapi ketika nyata kemurahan Allah, Juruselamat kita, dan kasih-Nya kepada manusia,
5 pada waktu itu Dia telah menyelamatkan kita, bukan karena perbuatan baik yang telah kita lakukan, tetapi karena rahmat-Nya oleh permandian kelahiran kembali dan oleh pembaharuan yang dikerjakan oleh Roh Kudus, (Tit 3:4-5 ITB)
Dengan dibaptis, kita menyatakan iman kita dengan Credo (Aku Percaya).
Saat dibabtis itulah kita lahir baru, dimana kita diangkat sebagai anak Allah dan kita dapat memanggil Allah sebagai Bapa. :nod:
5 Jawab Yesus: "Aku berkata kepadamu, sesungguhnya jika seorang tidak dilahirkan dari air dan Roh, ia tidak dapat masuk ke dalam Kerajaan Allah. (Joh 3:5 ITB)
6 Dan karena kamu adalah anak, maka Allah telah menyuruh Roh Anak-Nya ke dalam hati kita, yang berseru: "ya Abba, ya Bapa!"
7 Jadi kamu bukan lagi hamba, melainkan anak; jikalau kamu anak, maka kamu juga adalah ahli-ahli waris, oleh Allah. (Gal 4:6-7 ITB)
Jelas kan Bro .... step2nya.
Kasih karunia Allah menggapai manusia ...... manusia menanggapi ..... dibabtis sehingga lahir baru.
Salah satu kelemahan ajaran Gereja Katolik adalah didalam memahami proses kelahiran baru ini karena mereka mengajarkan keselamatan hanya ada didalam gereja mereka saja.
Shalom
Bukan kelemahan....tetapi kenyataan :nod:
15 but in case I should be delayed, I want you to know how people ought to behave in God's household -- that is, in the Church of the living God, pillar and support of the truth. (1Ti 3:15 NJB)
Porsi yang ini disudahi saja ... kalo diteruskan nanti saling enggak enak. :)
GBU
:)
-
Semua manusia memang diciptakan memiliki "iman secara natural" karena mereka diciptakan menurut gambar Allah dan diberikan hati nurani didalam dirinya sebagai kesadaran bahwa Allah itu ada.
Malah dikatakan Hukum Taurat sudah tertulis didalam hati mereka :
Roma 2:15 Sebab dengan itu mereka menunjukkan, bahwa isi hukum Taurat ada tertulis di dalam hati mereka dan suara hati mereka turut bersaksi dan pikiran mereka saling menuduh atau saling membela.
Tetapi iman seperti ini sama sekali tidak menyelamatkan,melainkan hanya iman kepada Kristus yang diberikan Allah berdasarkan anugerah kasih karunianya saja bukan karena perbuatan manusia :
Efesus 2:8,9 Sebab karena kasih karunia kamu diselamatkan oleh iman; itu bukan hasil usahamu, tetapi pemberian Allah,itu bukan hasil pekerjaanmu: jangan ada orang yang memegahkan diri.
Jadi perbuatan yang baik dan benar adalah produk dari iman yang sejati bukan sebaliknya bro.
KITA BERBUAT BAIK/BENAR KARENA SUDAH DISELAMATKAN BUKAN SUPAYA SELAMAT.
Shalom
11 Sebab Allah tidak memandang bulu.
12 Sebab semua orang yang berdosa tanpa hukum Taurat akan binasa tanpa hukum Taurat; dan semua orang yang berdosa di bawah hukum Taurat akan dihakimi oleh hukum Taurat.
13 Karena bukanlah orang yang mendengar hukum Taurat yang benar di hadapan Allah, tetapi orang yang melakukan hukum Tauratlah yang akan dibenarkan.
14 Apabila bangsa-bangsa lain yang tidak memiliki hukum Taurat oleh dorongan diri sendiri melakukan apa yang dituntut hukum Taurat, maka, walaupun mereka tidak memiliki hukum Taurat, mereka menjadi hukum Taurat bagi diri mereka sendiri.
15 Sebab dengan itu mereka menunjukkan, bahwa isi hukum Taurat ada tertulis di dalam hati mereka dan suara hati mereka turut bersaksi dan pikiran mereka saling menuduh atau saling membela.
16 Hal itu akan nampak pada hari, bilamana Allah, sesuai dengan Injil yang kuberitakan, akan menghakimi segala sesuatu yang tersembunyi dalam hati manusia, oleh Kristus Yesus.(Rom 2:11-16 ITB)
35 Sebab ketika Aku lapar, kamu memberi Aku makan; ketika Aku haus, kamu memberi Aku minum; ketika Aku seorang asing, kamu memberi Aku tumpangan; 36 ketika Aku telanjang, kamu memberi Aku pakaian; ketika Aku sakit, kamu melawat Aku; ketika Aku di dalam penjara, kamu mengunjungi Aku. 37 Maka orang-orang benar itu akan menjawab Dia, katanya: Tuhan, bilamanakah kami melihat Engkau lapar dan kami memberi Engkau makan, atau haus dan kami memberi Engkau minum? 38 Bilamanakah kami melihat Engkau sebagai orang asing, dan kami memberi Engkau tumpangan, atau telanjang dan kami memberi Engkau pakaian?
39 Bilamanakah kami melihat Engkau sakit atau dalam penjara dan kami mengunjungi Engkau? 40 Dan Raja itu akan menjawab mereka: Aku berkata kepadamu, sesungguhnya segala sesuatu yang kamu lakukan untuk salah seorang dari saudara-Ku yang paling hina ini, kamu telah melakukannya untuk Aku. (Mat 25:35-40 ITB)
Salam Damai.
Pendapat pribadi. :swt:
Manusia tidaklah benar2 rusak dalam arti berbuat jahat melulu. Manusia sebagai gambar dan rupa Allah, saat kejatuhan maka kodrat mereka luka dan manusia masih memiliki nurani.
Karena itu bagi yang tidak mengenal Kristus, maka mereka menjadi hukum taurat bagi mereka sendiri.
Dan mereka yang tidak mengenal Kristus akan dihakimi oleh Kristus dan tentunya terdeskripsikan pada Matius 25:35-40. :nod:
GBU
:)
-
Memang demikianlah Allah menyatakan kasih-Nya yang memang memilih :
Roma 9:13 - 16 seperti ada tertulis: "Aku mengasihi Yakub, tetapi membenci Esau." Jika demikian, apakah yang hendak kita katakan? Apakah Allah tidak adil? Mustahil! Sebab Ia berfirman kepada Musa: "Aku akan menaruh belas kasihan kepada siapa Aku mau menaruh belas kasihan dan Aku akan bermurah hati kepada siapa Aku mau bermurah hati." Jadi hal itu tidak tergantung pada kehendak orang atau usaha orang, tetapi kepada kemurahan hati Allah.
Keadilan Allah tidak bisa anda ukur dengan ukuran manusia karena Allah juga "Berdaulat" penuh didalam menentukan siapa yang yang berkenan bagi kemurahannya hati-Nya saja.
Mungkin lebih mendekati kalau anda memahami proses "Hak Grasi" seorang presiden.
Siapapun tidak bisa membantah dan menuduh tidak adil bagi seorang Presiden kalau memberikan hak istimewanya (grasi) untuk mengampuni si A tetapi tidak si B karena itu hanya hak exclusive milik Presiden saja.
Tidak ada seorangpun yang menuduh Presiden tidak adil karena hanya memilih seorang tidak semua terhukum mati karena mereka memang selayaknya dihukum mati karena kesalahan mereka sendiri.
Demikian juga semua manusia sudah mati secara rohani dihadapan Allah karena dosa dosa mereka sendiri dan sedang menuju kepada kebinasaan kekal,tetapi ada sejumlah orang yang memperoleh anugerah keselamatan dari Allah berdasarkan kedaulatan-Nya sebagai Allah,sebagaimana juga mereka yang menerima grasi (pengampunan) dari seorang Presiden.
Jadi pahamilah semua sifat sifat Allah yang harus berada secara harmonis jangan hanya memegang satu dan mengabaikan yang lainnya.
Jadi kalau manusia saja bisa diberikan hak khusus tersebut apalagi Allah yang Mahakuasa dan berdaulat penuh itu ?
Apakah sudah cukup jelas ?
Shalom
Salam Damai.
Sedikit koreksi terhadap analogi diatas.
Presiden dan Allah/Bapa adalah 2 personifikasi yang berbeda.
Presiden dan Allah/Bapa, sama2 dapat menyatakan otoritas kedaulatan mereka.....saya setuju :afro:
8 Barangsiapa tidak mengasihi, ia tidak mengenal Allah, sebab Allah adalah kasih. (1Jo 4:8 ITB)
Tetapi Allah dapat menyatakan dirinya Kasih.
Seorang bapa dapat menyatakan dirinya kasih bagi anak2nya.
Tetapi seorang presiden tidak dapat menyatakan kasih (sebagaimana Allah ataupun seorang bapa) bagi orang hukuman nya. :nod:
Salah satu ketidak-sepakatan saya terhadap Tulip adalah perihal diatas.
Begitu Bro.
GBU
:)
-
Good night ......
(http://www.cute-factor.com/images/smilies/onion/b210e58c.gif)
-
Salam Damai.
Didalam Alkitab terdapat banyak sekali contoh yang menyatakan bahwa kasih karunia Allah mengikut-sertakan tanggapan manusia.
Salah satu ketidak-sepahaman saya dengan Tulip adalah menyatakan bahwa mati rohani harus dihidupkan dahulu oleh Allah. Baru mereka dapat merespons panggilan Allah. Seolah2 proses tersebut dilakukan oleh Pribadi yang berbeda dan dalam waktu yang berbeda.
Memang demikian karena manusia yang menerima anugerah keselamatan harus bertanggungjawab merespon panggilan keselamatan dari Tuhan (Grace sd prior to respond).
Tetapi iman yang mati tidak mungkin memberikan respon yang benar sebelum dilahirkan kembali seperti kata Yesus :
Yoh.3:3 Yesus menjawab, kata-Nya: "Aku berkata kepadamu, sesungguhnya jika seorang tidak dilahirkan kembali, ia tidak dapat melihat Kerajaan Allah.
Kelahiran kembali itu adalah pekerjaan Roh dan Firman.
Alasan bahwa kita butuh kelahiran kembali secara rohani adalah karena roh-roh kita telah terkotori dengan sifat jahat dan dosa. Sifat dosa itu sering disebut dalam Alkitab sebagai kematian. Untuk lebih memahami, kita sebut sifat jahat itu sebagai kematian rohani sehingga kita dapat bedakan antara kematian rohani dan kematian tubuh (ketika tubuh jasmani tak berfungsi).
Yang benar adalah dilakukan oleh Pribadi yang sama dalam hal ini adalah Allah Tritunggal dimana pertama2 Allah memberikan kasih karunia Nya terlebih dahulu. Ada manusia yang menanggapi dan ada yang tidak menanggapi.
Orang yang belum selamat mati secara rohani, maka ia tak dapat diselamatkan melalui pembaruan-diri, tak peduli betapa kerasnya ia berusaha. Orang yang belum selamat memerlukan sifat baru, bukan hanya perbuatan baru secara lahiriah.
Anda dapat mendandani seekor babi, dan membersihkannya, menyemprotkan parfum, dan memberi pita merah muda di lehernya, tetapi yang anda dapatkan hanyalah babi yang dibersihkan! Sifatnya tetap sama. Dan keadaan itu tak akan lama berlangsung sebelum baunya hilang dan akhirnya ia berkubang di becek lagi.
Hal yang sama terjadi pada orang-orang religius yang tak pernah dilahirkan kembali. Mereka dapat saja dibersihkan sedikit di bagian luar, tetapi di dalamnya tetap kotor seperti sebelumnya. Yesus berkata kepada sejumlah orang yang sangat religius pada zamanNya,
Celakalah kamu, hai ahli-ahli Taurat dan orang-orang Farisi, hai kamu orang-orang munafik, sebab cawan dan pinggan kamu bersihkan sebelah luarnya, tetapi sebelah dalamnya penuh rampasan dan kerakusan.
Hai orang Farisi yang buta, bersihkanlah dahulu sebelah dalam cawan itu, maka sebelah luarnya juga akan bersih.
Celakalah kamu, hai ahli-ahli Taurat dan orang-orang Farisi, hai kamu orang-orang munafik, sebab kamu sama seperti kuburan yang dilabur putih, yang sebelah luarnya memang bersih tampaknya, tetapi yang sebelah dalamnya penuh tulang belulang dan pelbagai jenis kotoran.
Demikian jugalah kamu, di sebelah luar kamu tampaknya benar di mata orang, tetapi di sebelah dalam kamu penuh kemunafikan dan kedurjanaan. (Matius 23:25-28).
Perkataan Yesus adalah gambaran yang sesuai bagi semua orang religius tetapi tak pernah mengalami kelahiran baru dari Roh Kudus. Peristiwa kelahiran baru menjadikan orang bersih di dalam dirinya, tidak hanya di bagian luar.
Itulah sebabnya Tuhan mengatakan tidak ada seorangpun yang mencari Allah sebelum dia lahir baru.
Sebaliknya dengan proses Tulip, seseorang dilahir-barukan terlebih dahulu oleh Allah kemudian ia baru dapat menanggapi panggilan Allah.
Di Kisah 7:51 jelas disebutkan bahwa manusia dapat menentang Roh Kudus. Bila dapat menentang Roh Kudus apakah manusia juga dapat menentang proses lahir baru ? Jauh lebih Alkitabiah bilamana tanggapan manusia diikut-sertakan.
Lanjut pula dengan pengajaran Tuhan Yesus mengenai 2 macam dasar (Matius 7:24-28), jelas yang dibold diatas adalah proses kasih karunia yang mengikut-sertakan tanggapan manusia. Klopp dengan Wahyu 3:19-20.
Kis. 7:51 Hai orang-orang yang keras kepala dan yang tidak bersunat hati dan telinga, kamu selalu menentang Roh Kudus, sama seperti nenek moyangmu, demikian juga kamu
Orang yang menentang Roh Kudus adalah apa yang digambarkan sebagai orang yang memang belum lahir baru sehingga hidupnya hanyalah hamba dosa.
Roma 6:17 Tetapi syukurlah kepada Allah! Dahulu memang kamu hamba dosa, tetapi sekarang kamu dengan segenap hati telah mentaati pengajaran yang telah diteruskan kepadamu.
Tidak bersunat hati artinya memang hatinya masih dikuasai oleh hidup lamanya yang didalam status dosa dan upah dosa adalah maut alias dia sudah mati secara rohani.
Bersunat telinga berarti memang dia belum beriman karena iman lahir dari pendengaran akan firman Kristus.
Sebagaimana suatu kematian yang tidak mungkin mempunyai kemampuan untuk merespon demikian juga rohani manusia yang mati tidak mungkin bisa merespon kalau tidak dihidupkan kembali didqalam proses kelahiran baru.
Orang percaya hanya mendukakan Roh Kudus karena memang s imannya masih harus bertumbuh maka sesekali ia masih bisa melakukan dosa.
Dasar dari ajaran perlunya hidup baru (regeneration) adalah anggapan tentang natur keberdosaan manusia.
Manusia telah mati secara rohani sehingga memerlukan kelahiran kembali atau hidup baru secara rohani. Akibat dari dosa pertama Adam dan Hawa, citra Allah dalam diri manusia telah tercoreng dan mengakibatkan dosa masuk dan menjalar kepada setiap manusia (Roma 3:10-12, 23; 5:12). Adam dan Hawa telah membuat dosa menjadi aktual pada saat pertama kalinya di Taman Eden, sejak saat itu natur dosa telah diwariskan kepada semua manusia (Roma 5:12; 1 Korintus 15:22).
Manusia telah rusak total (total depravity). Yang dimaksud dengan kerusakan total adalah (1) kerusakan akibat dosa asal menjangkau setiap aspek natur dan kemampuan manusia: termasuk pikiran, hati nurani, kehendak, hati, emosinya dan keberadaannya secara menyeluruh (2 Korintus 4:4, 1Timotius 4:2; Roma 1:28; Efesus 4:18; Titus 1:15), dan (2) secara natur, tidak ada sesuatu dalam diri manusia yang membuatnya layak untuk berhadapan dengan Allah yang benar (Roma 3:10-12). Yang dimaksud dengan kerusakan total bukanlah berarti (1) bahwa setiap orang telah menunjukkan kerusakannya secara keseluruhan dalam perbuatan, (2) bahwa orang berdosa tidak lagi memiliki hati nurani dan dorongan alamiah untuk berhubungan dengan Allah, (3) bahwa orang berdosa akan selalu menuruti setiap bentuk dosa, dan (4) bahwa orang berdosa tidak lagi mampu melakukan hal-hal yang baik dalam pandangan Allah maupun manusia.
Jadi, manusia dalam natur lamanya yang berdosa tidak menyadari dan tidak mampu menanggapi hal-hal rohani dari Allah.
Manusia bukan hanya tidak mampu melakukan apapun untuk mengubah natur maupun keadaan keberdosaannya (Roma 3:9-20).
Maka jelaslah bahwa manusia memerlukan suatu perubahan yang radikal dan menyeluruh yang memampukannya untuk dapat kembali melakukan hal yang benar menurut pandangan Tuhan.
Shalom
-
Salam Damai.
Konteksnya dimana surat tersebut ditujukan kepada bangsa Yahudi yang keras kepala. :nod:
Semua Hukum Allah didalam PL seperti "Decalog” adalah tetap berlaku dan mengikat bagi manusia kapanpun dia berada dan hidup.
Yesus sudah menunjukkan didalam PB bagaimana Ia tidak pernah membatalkan Hukum Taurat melah menggenapinya dan tidak satu iotapun dari Hukum Taurat yang ditiadakan (Mat.5:18)
Silahkan dibaca2 reply 339.
Sudah saya jawab didalam replay 344
Quote
9 Terang yang sesungguhnya, yang menerangi setiap orang, sedang datang ke dalam dunia.
10 Ia telah ada di dalam dunia dan dunia dijadikan oleh-Nya, tetapi dunia tidak mengenal-Nya.
11 Ia datang kepada milik kepunyaan-Nya, tetapi orang-orang kepunyaan-Nya itu tidak menerima-Nya.
12 Tetapi semua orang yang menerima-Nya diberi-Nya kuasa supaya menjadi anak-anak Allah, yaitu mereka yang percaya dalam nama-Nya; (Joh 1:9-12 ITB)
Kembali ke Injil Johanes. Sangat jelas sekali.
Allah telah memberikan terang bagi semua orang.
Tetapi ada yang menerima dan ada yang tidak menerima (faktor tanggapan manusia).
Bagi yang menanggapi/menerima/percaya maka diberi kuasa sebagai anak2 Allah
Caranya : lahir baru dengan dibabtis.
Ayat ke-11 adalah gambaran manusia yang memang sudah mati rohani dan tidak mungkin mengenal Yesus sebelum kelahiran baru.
Ayat 12 adalah mereka domba domba Yesus yang sudah menerima anugerah keselamatan melalui kelahiran baru yang memberikan dia hidup baru atau dia sudah menjadi ciptaan yang baru.
Dan anugerah keselamatan itu bukan hasil pekerjaan,usaha atau jasa manusia sama sekali (Ef.2:8,9)
Dan Yesus hanya datang bagi doma dombanya saja bukan kepada semua manusia yang pernah hidup.
Jadi, manusia dalam natur lamanya yang berdosa tidak menyadari dan tidak mampu menanggapi hal-hal rohani dari Allah. Manusia bukan hanya tidak mampu melakukan apapun untuk mengubah natur maupun keadaan keberdosaannya (Roma 3:9-20).
Maka jelaslah bahwa manusia memerlukan suatu perubahan yang radikal dan menyeluruh yang memampukannya untuk dapat kembali melakukan hal yang benar menurut pandangan Tuhan.
Quote
4 Tetapi ketika nyata kemurahan Allah, Juruselamat kita, dan kasih-Nya kepada manusia,
5 pada waktu itu Dia telah menyelamatkan kita, bukan karena perbuatan baik yang telah kita lakukan, tetapi karena rahmat-Nya oleh permandian kelahiran kembali dan oleh pembaharuan yang dikerjakan oleh Roh Kudus, (Tit 3:4-5 ITB)
Dengan dibaptis, kita menyatakan iman kita dengan Credo (Aku Percaya).
Saat dibabtis itulah kita lahir baru, dimana kita diangkat sebagai anak Allah dan kita dapat memanggil Allah sebagai Bapa.
Keselamatan tidak pernah karena baptisan melainkan hanya iman yang dikaruniakan Allah.
Tidak ada ayat Alkitab mengajarkan keselamatan karena baptisan,buktinya penjahat yang disalib disamping Yesus juga selamat karena iman percayanya kepada Yesus walau dia tidak dibaptis.
Baptisan hanya sebagai tanda bagi orang percaya yang taat kepada perintah Yesus sebagaimana Perjamuan Kudus.
Quote
5 Jawab Yesus: "Aku berkata kepadamu, sesungguhnya jika seorang tidak dilahirkan dari air dan Roh, ia tidak dapat masuk ke dalam Kerajaan Allah. (Joh 3:5 ITB)
6 Dan karena kamu adalah anak, maka Allah telah menyuruh Roh Anak-Nya ke dalam hati kita, yang berseru: "ya Abba, ya Bapa!"
7 Jadi kamu bukan lagi hamba, melainkan anak; jikalau kamu anak, maka kamu juga adalah ahli-ahli waris, oleh Allah. (Gal 4:6-7 ITB)
Jelas kan Bro .... step2nya.
Kasih karunia Allah menggapai manusia ...... manusia menanggapi ..... dibabtis sehingga lahir baru.
Markus 16:16 Siapa yang percaya dan dibaptis akan diselamatkan, tetapi siapa yang tidak percaya akan dihukum.
Step yang benar adalah percaya mendahului baptisan seperti ayat diatas bukan sebaliknya dan percaya itu merupakan karunia Allah yang mendahului kemampuan manusia yang mati rohani untuk merespon panggilan keselamatan Allah.
Filipi 1:29 Sebab kepada kamu dikaruniakan bukan saja untuk percaya kepada Kristus, melainkan juga untuk menderita untuk Dia,
Kalau seseorang selamat karena baptisan berarti keselamatan adalah pekerjaan manusia dan siapapun bisa selamat kalau sudah dibaptis ???
Gereja bidat juga membaptis apakah mereka selamat ???
Quote
Salah satu kelemahan ajaran Gereja Katolik adalah didalam memahami proses kelahiran baru ini karena mereka mengajarkan keselamatan hanya ada didalam gereja mereka saja.
Shalom
Bukan kelemahan....tetapi kenyataan
15 but in case I should be delayed, I want you to know how people ought to behave in God's household -- that is, in the Church of the living God, pillar and support of the truth. (1Ti 3:15 NJB)
Porsi yang ini disudahi saja ... kalo diteruskan nanti saling enggak enak.
Keselamatan hanya berdasarkan iman kepada Kristus saja bukan gereja ,dan gereja hanya melakukan ritual baptisan setelah seseorang selamat karena anugerah iman yang sudah diterimanya,bukan supaya beroleh keselamatan.
Shalom
-
Salam Damai.
Pendapat pribadi. :swt:
Manusia tidaklah benar2 rusak dalam arti berbuat jahat melulu. Manusia sebagai gambar dan rupa Allah, saat kejatuhan maka kodrat mereka luka dan manusia masih memiliki nurani.
Karena itu bagi yang tidak mengenal Kristus, maka mereka menjadi hukum taurat bagi mereka sendiri.
Dan mereka yang tidak mengenal Kristus akan dihakimi oleh Kristus dan tentunya terdeskripsikan pada Matius 25:35-40. :nod:
GBU
:)
Yang dimaksud kerusakan total bukan berarti keburukan atau kebobrokan manusia sudah mencapai taraf yang maksimal - bahwa manusia sudah menjadi sejahat yang dapat dilakukan olehnya, kurang lebih seperti Iblis.
Kerusakan Mutlak berarti seseorang menyatakan kerusakan atau kebobrokannya telah sampai tingkat paling maksimal sepanjang waktu. Bukan saja semua pikiran, perkataan, dan perbuatannya penuh dengan dosa, tetapi juga sangat jahat- sejahat yang dapat dilakukannya.
Jadi kerusakan total bukan berarti ia tidak dapat menjadi lebih jahat lagi, melainkan bahwa tidak ada satupun perbuatannya yang baik. Karena Dosa telah merusak setiap aspek kehidupannya.
Walaupun seseorang yang berada dalam kerusakan Total masih dapat berbuat kebaikan yang relative, namun kebaikan itu bukan kebaikan sejati dalam pandangan Allah. Karena tidak adanya motivasi kasih dan iman dalam kebaikan tersebut.
Yesaya 64:6 Demikianlah kami sekalian seperti seorang najis dan segala kesalehan kami seperti kain kotor; kami sekalian menjadi layu seperti daun dan kami lenyap oleh kejahatan kami seperti daun dilenyapkan oleh angin.
Kerusakan Total berarti manuia tidak pernah dapat melakukan kebaikan secara fundamental menyenangkan Allah. Dan pada kenyataannya manusia selalu berbuat jahat.
Jadi manusia tidak melakukan dosa dengan semua cara yang ada, dan juga tidak sampai pada cara yang terburuk, dan bahkan manusia mampu melakukan sejumlah kebaikan yang relative tetapi dalam semua yang dilakukannya itu ia berbuat dosa. Ia tidak dapat melakukan satu hal pun yang benar-benar menyenangkan Allah.
Orang yang belum lahir kembali tidak dapat melakukan apa yang benar-benar baik.
1 Kor 12:3 Karena itu aku mau meyakinkan kamu, bahwa tidak ada seorangpun yang berkata-kata oleh Roh Allah, dapat berkata: "Terkutuklah Yesus!" dan tidak ada seorangpun, yang dapat mengaku: "Yesus adalah Tuhan", selain oleh Roh Kudus.
Jadi jelas bahwa Roh Kudus harus bekerja terlebih dahulu melahirbarukan dia baru sso dapat mengaku Yesus sebagai Tuhan didalam iman yang benar.
Shalom
-
Salam Damai.
Sedikit koreksi terhadap analogi diatas.
Presiden dan Allah/Bapa adalah 2 personifikasi yang berbeda.
Presiden dan Allah/Bapa, sama2 dapat menyatakan otoritas kedaulatan mereka.....saya setuju :afro:
Keduanya memang berbeda karena saya hanya memberikan ilustrasi yang memakai prinsip yang sama / identik yaitu baik Allah maupun seorang Presiden memilik hak exclusive atau prerogatif didalam mengampuni sso secara unconditional hanya berdasarkan siapa yang mereka pilih tanpa bisa digganggu-gugat dengan tuduhan ketidakadilan.
Quote
8 Barangsiapa tidak mengasihi, ia tidak mengenal Allah, sebab Allah adalah kasih. (1Jo 4:8 ITB)
Tetapi Allah dapat menyatakan dirinya Kasih.
Seorang bapa dapat menyatakan dirinya kasih bagi anak2nya.
Tetapi seorang presiden tidak dapat menyatakan kasih (sebagaimana Allah ataupun seorang bapa) bagi orang hukuman nya.
Salah satu ketidak-sepakatan saya terhadap Tulip adalah perihal diatas.
Begitu Bro.GBU
Manusia bisa menerapkan prinsip kasih Allah didalam dirinya karena itu merupakan jejak sifat Allah yang ada didalam diri setiap manusia secara natural
Jadi karena Allah adalah kasih maka setiap manusia yang diciptakan didalam gambar Allah juga memiliki potensi sifat kasih didalam dirinya.
Seorang Presiden yang juga manusia tentu juga memberikan grasi karena sebagian dari kasih yang ada didalam dirinya.
Tidaklah wajar seorang Presiden memberikan grasi begitu saja terlepas dari rasa kasih atau belas kasihan.
Shalom
-
Good night ......
(http://www.cute-factor.com/images/smilies/onion/b210e58c.gif)
Good Morning Friend !
-
Memang demikian karena manusia yang menerima anugerah keselamatan harus bertanggungjawab merespon panggilan keselamatan dari Tuhan (Grace sd prior to respond).
Tetapi iman yang mati tidak mungkin memberikan respon yang benar sebelum dilahirkan kembali seperti kata Yesus :
Yoh.3:3 Yesus menjawab, kata-Nya: "Aku berkata kepadamu, sesungguhnya jika seorang tidak dilahirkan kembali, ia tidak dapat melihat Kerajaan Allah.
Kelahiran kembali itu adalah pekerjaan Roh dan Firman.
Alasan bahwa kita butuh kelahiran kembali secara rohani adalah karena roh-roh kita telah terkotori dengan sifat jahat dan dosa. Sifat dosa itu sering disebut dalam Alkitab sebagai kematian. Untuk lebih memahami, kita sebut sifat jahat itu sebagai kematian rohani sehingga kita dapat bedakan antara kematian rohani dan kematian tubuh (ketika tubuh jasmani tak berfungsi).
Salam Damai.
Bro Solideo berpedoman bahwa manusia belum mendapat kasih karunia dari Roh Kudus. Belum diperdamaikan.
Kemudian yang dipilih sebelum dunia dijadikan sajalah yang diperdamaikan yang dilaksanakan sesuai dengan waktu.
20 dan oleh Dialah Ia memperdamaikan segala sesuatu dengan diri-Nya, baik yang ada di bumi, maupun yang ada di sorga, sesudah Ia mengadakan pendamaian oleh darah salib Kristus. (Col 1:20 ITB)
Padahal sejak Penebusan melalui Salib, maka semua yang ada di bumi dan di surga telah diperdamaikan. :nod:
Semua telah diperdamaikan, menerima kasih uluran kasih karunia. Selanjutnya adalah mengikut-sertakan tanggapan manusia terhadap uluran kasih karunia tersebut. :nod:
Kita kan di bumi ya Bro .... jadi berlaku ketentuan kolose 1:20. :nod:
Orang yang belum selamat mati secara rohani, maka ia tak dapat diselamatkan melalui pembaruan-diri, tak peduli betapa kerasnya ia berusaha. Orang yang belum selamat memerlukan sifat baru, bukan hanya perbuatan baru secara lahiriah.
Anda dapat mendandani seekor babi, dan membersihkannya, menyemprotkan parfum, dan memberi pita merah muda di lehernya, tetapi yang anda dapatkan hanyalah babi yang dibersihkan! Sifatnya tetap sama. Dan keadaan itu tak akan lama berlangsung sebelum baunya hilang dan akhirnya ia berkubang di becek lagi.
Hal yang sama terjadi pada orang-orang religius yang tak pernah dilahirkan kembali. Mereka dapat saja dibersihkan sedikit di bagian luar, tetapi di dalamnya tetap kotor seperti sebelumnya. Yesus berkata kepada sejumlah orang yang sangat religius pada zamanNya,
Celakalah kamu, hai ahli-ahli Taurat dan orang-orang Farisi, hai kamu orang-orang munafik, sebab cawan dan pinggan kamu bersihkan sebelah luarnya, tetapi sebelah dalamnya penuh rampasan dan kerakusan.
Hai orang Farisi yang buta, bersihkanlah dahulu sebelah dalam cawan itu, maka sebelah luarnya juga akan bersih.
Celakalah kamu, hai ahli-ahli Taurat dan orang-orang Farisi, hai kamu orang-orang munafik, sebab kamu sama seperti kuburan yang dilabur putih, yang sebelah luarnya memang bersih tampaknya, tetapi yang sebelah dalamnya penuh tulang belulang dan pelbagai jenis kotoran.
Demikian jugalah kamu, di sebelah luar kamu tampaknya benar di mata orang, tetapi di sebelah dalam kamu penuh kemunafikan dan kedurjanaan. (Matius 23:25-28).
Perkataan Yesus adalah gambaran yang sesuai bagi semua orang religius tetapi tak pernah mengalami kelahiran baru dari Roh Kudus. Peristiwa kelahiran baru menjadikan orang bersih di dalam dirinya, tidak hanya di bagian luar.
Itulah sebabnya Tuhan mengatakan tidak ada seorangpun yang mencari Allah sebelum dia lahir baru.
Kis. 7:51 Hai orang-orang yang keras kepala dan yang tidak bersunat hati dan telinga, kamu selalu menentang Roh Kudus, sama seperti nenek moyangmu, demikian juga kamu
Orang yang menentang Roh Kudus adalah apa yang digambarkan sebagai orang yang memang belum lahir baru sehingga hidupnya hanyalah hamba dosa.
Roma 6:17 Tetapi syukurlah kepada Allah! Dahulu memang kamu hamba dosa, tetapi sekarang kamu dengan segenap hati telah mentaati pengajaran yang telah diteruskan kepadamu.
Tidak bersunat hati artinya memang hatinya masih dikuasai oleh hidup lamanya yang didalam status dosa dan upah dosa adalah maut alias dia sudah mati secara rohani.
Bersunat telinga berarti memang dia belum beriman karena iman lahir dari pendengaran akan firman Kristus.
Sebagaimana suatu kematian yang tidak mungkin mempunyai kemampuan untuk merespon demikian juga rohani manusia yang mati tidak mungkin bisa merespon kalau tidak dihidupkan kembali didqalam proses kelahiran baru.
Orang percaya hanya mendukakan Roh Kudus karena memang s imannya masih harus bertumbuh maka sesekali ia masih bisa melakukan dosa.
Dasar dari ajaran perlunya hidup baru (regeneration) adalah anggapan tentang natur keberdosaan manusia.
Manusia telah mati secara rohani sehingga memerlukan kelahiran kembali atau hidup baru secara rohani. Akibat dari dosa pertama Adam dan Hawa, citra Allah dalam diri manusia telah tercoreng dan mengakibatkan dosa masuk dan menjalar kepada setiap manusia (Roma 3:10-12, 23; 5:12). Adam dan Hawa telah membuat dosa menjadi aktual pada saat pertama kalinya di Taman Eden, sejak saat itu natur dosa telah diwariskan kepada semua manusia (Roma 5:12; 1 Korintus 15:22).
Manusia telah rusak total (total depravity). Yang dimaksud dengan kerusakan total adalah (1) kerusakan akibat dosa asal menjangkau setiap aspek natur dan kemampuan manusia: termasuk pikiran, hati nurani, kehendak, hati, emosinya dan keberadaannya secara menyeluruh (2 Korintus 4:4, 1Timotius 4:2; Roma 1:28; Efesus 4:18; Titus 1:15), dan (2) secara natur, tidak ada sesuatu dalam diri manusia yang membuatnya layak untuk berhadapan dengan Allah yang benar (Roma 3:10-12). Yang dimaksud dengan kerusakan total bukanlah berarti (1) bahwa setiap orang telah menunjukkan kerusakannya secara keseluruhan dalam perbuatan, (2) bahwa orang berdosa tidak lagi memiliki hati nurani dan dorongan alamiah untuk berhubungan dengan Allah, (3) bahwa orang berdosa akan selalu menuruti setiap bentuk dosa, dan (4) bahwa orang berdosa tidak lagi mampu melakukan hal-hal yang baik dalam pandangan Allah maupun manusia.
Jadi, manusia dalam natur lamanya yang berdosa tidak menyadari dan tidak mampu menanggapi hal-hal rohani dari Allah.
Manusia bukan hanya tidak mampu melakukan apapun untuk mengubah natur maupun keadaan keberdosaannya (Roma 3:9-20).
Maka jelaslah bahwa manusia memerlukan suatu perubahan yang radikal dan menyeluruh yang memampukannya untuk dapat kembali melakukan hal yang benar menurut pandangan Tuhan.
Shalom
37 Maka orang-orang benar itu akan menjawab Dia, katanya: Tuhan, bilamanakah kami melihat Engkau lapar dan kami memberi Engkau makan, atau haus dan kami memberi Engkau minum? (Mat 25:37 ITB)
Contoh orang parisi itu bukanlah orang religius, karena mereka memang rusak didalamnya. Dan mereka berpikir dapat menghapus kerusakan melalui perbuatan saja.
Lebih tepat mengacu pada Matius 25:37, dimana orang2 yang tidak mengenal Kristus tetapi dihakimi oleh Kristus.
GBU
:)
-
Semua Hukum Allah didalam PL seperti "Decalog” adalah tetap berlaku dan mengikat bagi manusia kapanpun dia berada dan hidup.
Yesus sudah menunjukkan didalam PB bagaimana Ia tidak pernah membatalkan Hukum Taurat melah menggenapinya dan tidak satu iotapun dari Hukum Taurat yang ditiadakan (Mat.5:18)
Salam Damai.
......
Sudah saya jawab didalam replay 344
.........
Ayat ke-11 adalah gambaran manusia yang memang sudah mati rohani dan tidak mungkin mengenal Yesus sebelum kelahiran baru.
Ayat 12 adalah mereka domba domba Yesus yang sudah menerima anugerah keselamatan melalui kelahiran baru yang memberikan dia hidup baru atau dia sudah menjadi ciptaan yang baru.
Dan anugerah keselamatan itu bukan hasil pekerjaan,usaha atau jasa manusia sama sekali (Ef.2:8,9)
Dan Yesus hanya datang bagi doma dombanya saja bukan kepada semua manusia yang pernah hidup.
Jadi, manusia dalam natur lamanya yang berdosa tidak menyadari dan tidak mampu menanggapi hal-hal rohani dari Allah. Manusia bukan hanya tidak mampu melakukan apapun untuk mengubah natur maupun keadaan keberdosaannya (Roma 3:9-20).
Maka jelaslah bahwa manusia memerlukan suatu perubahan yang radikal dan menyeluruh yang memampukannya untuk dapat kembali melakukan hal yang benar menurut pandangan Tuhan.
Keselamatan tidak pernah karena baptisan melainkan hanya iman yang dikaruniakan Allah.
Tidak ada ayat Alkitab mengajarkan keselamatan karena baptisan,buktinya penjahat yang disalib disamping Yesus juga selamat karena iman percayanya kepada Yesus walau dia tidak dibaptis.
Baptisan hanya sebagai tanda bagi orang percaya yang taat kepada perintah Yesus sebagaimana Perjamuan Kudus.
Markus 16:16 Siapa yang percaya dan dibaptis akan diselamatkan, tetapi siapa yang tidak percaya akan dihukum.
Step yang benar adalah percaya mendahului baptisan seperti ayat diatas bukan sebaliknya dan percaya itu merupakan karunia Allah yang mendahului kemampuan manusia yang mati rohani untuk merespon panggilan keselamatan Allah.
Filipi 1:29 Sebab kepada kamu dikaruniakan bukan saja untuk percaya kepada Kristus, melainkan juga untuk menderita untuk Dia,
Kalau seseorang selamat karena baptisan berarti keselamatan adalah pekerjaan manusia dan siapapun bisa selamat kalau sudah dibaptis ???
Gereja bidat juga membaptis apakah mereka selamat ???
Keselamatan hanya berdasarkan iman kepada Kristus saja bukan gereja ,dan gereja hanya melakukan ritual baptisan setelah seseorang selamat karena anugerah iman yang sudah diterimanya,bukan supaya beroleh keselamatan.
Shalom
51 Hai orang-orang yang keras kepala dan yang tidak bersunat hati dan telinga, kamu selalu menentang Roh Kudus, sama seperti nenek moyangmu, demikian juga kamu. (Act 7:51 ITB)
• Menolak Roh Kudus.
20 Dan dengan berani Yesaya mengatakan: "Aku telah berkenan ditemukan mereka yang tidak mencari Aku, Aku telah menampakkan diri kepada mereka yang tidak menanyakan Aku." 21 Tetapi tentang Israel ia berkata: "Sepanjang hari Aku telah mengulurkan tangan-Ku kepada bangsa yang tidak taat dan yang membantah." (Rom 10:20-21 ITB)
• Menolak uluran tangan Allah.
Kembali ke terminologi mati rohani.
Saya perjelas dengan analogi.
Kwik, kwak dan kwek tidak mau mandi.
Mereka tidak mau mandi karena belum mengalami lahir baru yang dilakukan oleh Donald.
Analogi statement diatas berulang kali Bro SDG utarakan.
Kemudian lanjut ke analogi menolak Roh Kudus.
Hai Kwik, Kwak dan Kwek yang keras kepala, kamu selalu menentang Donald, sama seperti nenek moyangmu, demikian juga kamu.
Donald sudah menggapai kasih karunia akan tetapi selalu ditentang oleh Kwik, Kwak dan Kwek.
Bagaimana Donald dapat menjadikan lahir baru Kwik, Kwak dan Kwek.
Mereka keras kepala dan selalu menentang ??
Jelas enggak Bro .....
Kesimpulannya kasih karunia mengikut-sertakan tanggapan manusia. :nod:
GBU
:)
-
Kalau seseorang selamat karena baptisan berarti keselamatan adalah pekerjaan manusia dan siapapun bisa selamat kalau sudah dibaptis ???
Gereja bidat juga membaptis apakah mereka selamat ???
Keselamatan hanya berdasarkan iman kepada Kristus saja bukan gereja ,dan gereja hanya melakukan ritual baptisan setelah seseorang selamat karena anugerah iman yang sudah diterimanya,bukan supaya beroleh keselamatan.
Shalom
Baptisan sebagai Tanda adalah Baptisan Yohanes. ==> Mat 3:11
Kisah Para Rasul 19
19:3 Lalu kata Paulus kepada mereka: "Kalau begitu dengan baptisan manakah kamu telah dibaptis?" Jawab mereka: "Dengan baptisan Yohanes."
===
Kisah Para Rasul 2
2:38 Jawab Petrus kepada mereka: "Bertobatlah dan hendaklah kamu masing-masing memberi dirimu dibaptis dalam nama Yesus Kristus untuk pengampunan dosamu, maka kamu akan menerima karunia Roh Kudus.
===
Markus 16
16:16 Siapa yang percaya dan dibaptis akan diselamatkan, tetapi siapa yang tidak percaya akan dihukum.
Galatia 3
3:27 Karena kamu semua, yang dibaptis dalam Kristus, telah mengenakan Kristus.
Yohanes 3
3:5 Jawab Yesus: "Aku berkata kepadamu, sesungguhnya jika seorang tidak dilahirkan dari air dan Roh, ia tidak dapat masuk ke dalam Kerajaan Allah.
====
Salam,
Salam Damai.
Lha jelas2 tertera pada Alkitab kog bisanya disebut ritual. :nod:
GBU
:)
-
Yang dimaksud kerusakan total bukan berarti keburukan atau kebobrokan manusia sudah mencapai taraf yang maksimal - bahwa manusia sudah menjadi sejahat yang dapat dilakukan olehnya, kurang lebih seperti Iblis.
Kerusakan Mutlak berarti seseorang menyatakan kerusakan atau kebobrokannya telah sampai tingkat paling maksimal sepanjang waktu. Bukan saja semua pikiran, perkataan, dan perbuatannya penuh dengan dosa, tetapi juga sangat jahat- sejahat yang dapat dilakukannya.
Jadi kerusakan total bukan berarti ia tidak dapat menjadi lebih jahat lagi, melainkan bahwa tidak ada satupun perbuatannya yang baik. Karena Dosa telah merusak setiap aspek kehidupannya.
Walaupun seseorang yang berada dalam kerusakan Total masih dapat berbuat kebaikan yang relative, namun kebaikan itu bukan kebaikan sejati dalam pandangan Allah. Karena tidak adanya motivasi kasih dan iman dalam kebaikan tersebut.
Yesaya 64:6 Demikianlah kami sekalian seperti seorang najis dan segala kesalehan kami seperti kain kotor; kami sekalian menjadi layu seperti daun dan kami lenyap oleh kejahatan kami seperti daun dilenyapkan oleh angin.
Kerusakan Total berarti manuia tidak pernah dapat melakukan kebaikan secara fundamental menyenangkan Allah. Dan pada kenyataannya manusia selalu berbuat jahat.
Jadi manusia tidak melakukan dosa dengan semua cara yang ada, dan juga tidak sampai pada cara yang terburuk, dan bahkan manusia mampu melakukan sejumlah kebaikan yang relative tetapi dalam semua yang dilakukannya itu ia berbuat dosa. Ia tidak dapat melakukan satu hal pun yang benar-benar menyenangkan Allah.
Orang yang belum lahir kembali tidak dapat melakukan apa yang benar-benar baik.
1 Kor 12:3 Karena itu aku mau meyakinkan kamu, bahwa tidak ada seorangpun yang berkata-kata oleh Roh Allah, dapat berkata: "Terkutuklah Yesus!" dan tidak ada seorangpun, yang dapat mengaku: "Yesus adalah Tuhan", selain oleh Roh Kudus.
Jadi jelas bahwa Roh Kudus harus bekerja terlebih dahulu melahirbarukan dia baru sso dapat mengaku Yesus sebagai Tuhan didalam iman yang benar.
Shalom
51 Hai orang-orang yang keras kepala dan yang tidak bersunat hati dan telinga, kamu selalu menentang Roh Kudus, sama seperti nenek moyangmu, demikian juga kamu. (Act 7:51 ITB)
• Menolak Roh Kudus.
20 Dan dengan berani Yesaya mengatakan: "Aku telah berkenan ditemukan mereka yang tidak mencari Aku, Aku telah menampakkan diri kepada mereka yang tidak menanyakan Aku." 21 Tetapi tentang Israel ia berkata: "Sepanjang hari Aku telah mengulurkan tangan-Ku kepada bangsa yang tidak taat dan yang membantah." (Rom 10:20-21 ITB)
• Menolak uluran tangan Allah.
Kembali ke terminologi mati rohani.
Saya perjelas dengan analogi.
Kwik, kwak dan kwek tidak mau mandi.
Mereka tidak mau mandi karena belum mengalami lahir baru yang dilakukan oleh Donald.
Analogi statement diatas berulang kali Bro SDG utarakan.
Kemudian lanjut ke analogi menolak Roh Kudus.
Hai Kwik, Kwak dan Kwek yang keras kepala, kamu selalu menentang Donald, sama seperti nenek moyangmu, demikian juga kamu.
Donald sudah menggapai kasih karunia akan tetapi selalu ditentang oleh Kwik, Kwak dan Kwek.
Bagaimana Donald dapat menjadikan lahir baru Kwik, Kwak dan Kwek.
Mereka keras kepala dan selalu menentang ??
Jelas enggak Bro .....
Kesimpulannya kasih karunia mengikut-sertakan tanggapan manusia. :nod:
Salam Damai.
Kasih karunia Allah mengikut-sertakan tanggapan manusia.
GBU
:)
-
Keduanya memang berbeda karena saya hanya memberikan ilustrasi yang memakai prinsip yang sama / identik yaitu baik Allah maupun seorang Presiden memilik hak exclusive atau prerogatif didalam mengampuni sso secara unconditional hanya berdasarkan siapa yang mereka pilih tanpa bisa digganggu-gugat dengan tuduhan ketidakadilan.
Manusia bisa menerapkan prinsip kasih Allah didalam dirinya karena itu merupakan jejak sifat Allah yang ada didalam diri setiap manusia secara natural
Jadi karena Allah adalah kasih maka setiap manusia yang diciptakan didalam gambar Allah juga memiliki potensi sifat kasih didalam dirinya.
Seorang Presiden yang juga manusia tentu juga memberikan grasi karena sebagian dari kasih yang ada didalam dirinya.
Tidaklah wajar seorang Presiden memberikan grasi begitu saja terlepas dari rasa kasih atau belas kasihan.
Shalom
Salam Damai.
Allah telah menyatakan diri-Nya Kasih.
Presiden tidak pernah menyatakan dirinya Kasih.
Beda Bro....
GBU
:)
-
Good Morning Friend !
Salam Damai.
About God’s Values
1. The Two Sons (Matthew 21:28-32)
2. The Evil Farmers (Matthew 21:33, 34; Mark 12:1-9; Luke 20:9-16)
3. The Unproductive Fig Tree (Luke 13:6-9)
4. The Wedding Feast (Matthew 22:1-14)
5. The Unforgiving Servant (Matthew 18:23-35)
Membaca Perumpamaan2 diatas, semuanya menerangkan kasih karunia mengikut-sertakan tanggapan manusia.
CMIIW
GBU
:)
-
Salam Damai.
Bro Solideo berpedoman bahwa manusia belum mendapat kasih karunia dari Roh Kudus. Belum diperdamaikan.
Kemudian yang dipilih sebelum dunia dijadikan sajalah yang diperdamaikan yang dilaksanakan sesuai dengan waktu.
Demikianlah kata Alkitab :
Efesus 1:4 Sebab di dalam Dia Allah telah memilih kita sebelum dunia dijadikan, supaya kita kudus dan tak bercacat di hadapan-Nya.
Dipilih sebelum dunia dijadikan berarti sebelum manusia dicipta.
Supaya kudus maksudnya mereka sudah dipilih itu kelak akan dikuduskan oleh Roh Kudus dan darah Kristus dpl menerima keselamatan didalam dunia / waktu.
Padahal sejak Penebusan melalui Salib, maka semua yang ada di bumi dan di surga telah diperdamaikan. :nod:
Semua telah diperdamaikan, menerima kasih uluran kasih karunia. Selanjutnya adalah mengikut-sertakan tanggapan manusia terhadap uluran kasih karunia tersebut. :nod:
Kita kan di bumi ya Bro .... jadi berlaku ketentuan kolose 1:20. :nod:
Memang realisasinya bagi manusia itu dibumi tetapi rencana keselamatannya sudah dilakukan didalam kekekalan oleh Allah karena Allah adalah Allah yang merencanakan keselamatan bagi umat pilihan-Nya sejak kekekalan.
Mazmur 33:11 tetapi rencana Tuhan tetap selama-lamanya, rancangan hati-Nya turun-temurun
Respon manusia tentunya setelah dia dimampukan untuk merespon yaitu setelah Roh Kudus bekerja menghidupkan kembali rohaninya yang dalam keadaan mati itu.
Contoh orang parisi itu bukanlah orang religius, karena mereka memang rusak didalamnya. Dan mereka berpikir dapat menghapus kerusakan melalui perbuatan saja.
Lebih tepat mengacu pada Matius 25:37, dimana orang2 yang tidak mengenal Kristus tetapi dihakimi oleh Kristus.
GBU
Tidak ada kecuali bagi Allah bahwa semua manusia itu sudah berdosa dan tidak ada seorangpun yang mencari Allah (Roma 3:10,11).
Shalom
-
Salam Damai.
Kembali ke terminologi mati rohani.
Saya perjelas dengan analogi.
Kwik, kwak dan kwek tidak mau mandi.
Mereka tidak mau mandi karena belum mengalami lahir baru yang dilakukan oleh Donald.
Analogi statement diatas berulang kali Bro SDG utarakan.
Kemudian lanjut ke analogi menolak Roh Kudus.
Hai Kwik, Kwak dan Kwek yang keras kepala, kamu selalu menentang Donald, sama seperti nenek moyangmu, demikian juga kamu.
Donald sudah menggapai kasih karunia akan tetapi selalu ditentang oleh Kwik, Kwak dan Kwek.
Bagaimana Donald dapat menjadikan lahir baru Kwik, Kwak dan Kwek.
Mereka keras kepala dan selalu menentang ??
Jelas enggak Bro .....
Kesimpulannya kasih karunia mengikut-sertakan tanggapan manusia. :nod:
GBU
:)
Analogi saya adalah Kwik, kwak dan kwek sudah divonis hukuman mati karena Narkoba,tinggal menunggu eksekusi saja.
Tetapi Presiden Esbeye memberikan grasi pengampunannya kepada kwek saja menurut pilihan / penentuan nya sendiri.
Jadi Kwek selamat karena dipilih sedangkan Kwik dan Kwak menerima kematian karena dosa dosa / kesalahan mereka sendiri.
Shalom
-
Salam Damai.
Lha jelas2 tertera pada Alkitab kog bisanya disebut ritual. :nod:
GBU
:)
Baptisan maksud saya merupakan ritual sakramen yang diselenggarakan oleh gereja setelah seorang bertobat dan beriman bukan supaya dia bertobat dan beriman.
Shalom
-
Salam Damai.
Kasih karunia Allah mengikut-sertakan tanggapan manusia.
GBU
:)
Kasih karunia mendahului tanggapan manusia karena rohaninya yang dalam keadaan mati :
2:1,5 Kamu dahulu sudah mati karena pelanggaran-pelanggaran dan dosa-dosamu.......telah menghidupkan kita bersama-sama dengan Kristus, sekalipun kita telah mati oleh kesalahan-kesalahan kita -- oleh kasih karunia kamu diselamatkan --
Shalom
-
Salam Damai.
Allah telah menyatakan diri-Nya Kasih.
Presiden tidak pernah menyatakan dirinya Kasih.
Beda Bro....
GBU
:)
Baik Allah maupun Presiden memiliki hak prerogatif yang tidak bisa diganggu gugat dan dituduh tidak adil didalam menggunakan haknya tersebut.
Presiden menggunakan hak prerogatif tentunya juga berdasarkan belas kasihannya.
Shalom
-
Salam Damai.
About God’s Values
1. The Two Sons (Matthew 21:28-32)
2. The Evil Farmers (Matthew 21:33, 34; Mark 12:1-9; Luke 20:9-16)
3. The Unproductive Fig Tree (Luke 13:6-9)
4. The Wedding Feast (Matthew 22:1-14)
5. The Unforgiving Servant (Matthew 18:23-35)
Membaca Perumpamaan2 diatas, semuanya menerangkan kasih karunia mengikut-sertakan tanggapan manusia.
CMIIW
GBU
:)
Benar sekali ,dengan catatan " GOD'S GRACE IS PRIOR TO HUMAN RESPOND"
Shalom
-
Benar sekali ,dengan catatan " GOD'S GRACE IS PRIOR TO HUMAN RESPOND"
Shalom
Salam Damai.
Hahahahahaa..... nakalannnn
Oke .... sekarang bahas satu demi satu perumpamaannya.
28 "Tetapi apakah pendapatmu tentang ini: Seorang mempunyai dua anak laki-laki. Ia pergi kepada anak yang sulung dan berkata: Anakku, pergi dan bekerjalah hari ini dalam kebun anggur. 29 Jawab anak itu: Baik, bapa. Tetapi ia tidak pergi. 30 Lalu orang itu pergi kepada anak yang kedua dan berkata demikian juga. Dan anak itu menjawab: Aku tidak mau. Tetapi kemudian ia menyesal lalu pergi juga. 31 Siapakah di antara kedua orang itu yang melakukan kehendak ayahnya?" Jawab mereka: "Yang terakhir." Kata Yesus kepada mereka: "Aku berkata kepadamu, sesungguhnya pemungut-pemungut cukai dan perempuan-perempuan sundal akan mendahului kamu masuk ke dalam Kerajaan Allah. 32 Sebab Yohanes datang untuk menunjukkan jalan kebenaran kepadamu, dan kamu tidak percaya kepadanya. Tetapi pemungut-pemungut cukai dan perempuan-perempuan sundal percaya kepadanya. Dan meskipun kamu melihatnya, tetapi kemudian kamu tidak menyesal dan kamu tidak juga percaya kepadanya." (Mat 21:28-32 ITB)
Silahkan dilihat ...
Sang bapak tidak pilih2 .... yang bungsu dan yang sulung semuanya diberikan tugas. Hanya yang menanggapi yang melakukannya.
Demikian pula iman dan tua2 bangsa Yahudi serta pemungut cukai dan perempuan sundal.
Allah memberikan kasih karuniaNya tanpa memilih2. Justru pemungut cukai dan perempuan sundal yang masuk kerajaan Allah karena mereka menanggapi kasih karunia Allah.
Tidak tersirat sedikitpun adanya doktrin pilihan.
GBU
:)
-
Salam Damai.
Lanjutt ke perumpaan berikutnya.
Lalu Yesus mulai berbicara kepada mereka dalam perumpamaan: "Adalah seorang membuka kebun anggur dan menanam pagar sekelilingnya. Ia menggali lobang tempat memeras anggur dan mendirikan menara jaga. Kemudian ia menyewakan kebun itu kepada penggarap-penggarap lalu berangkat ke negeri lain. 2 Dan ketika sudah tiba musimnya, ia menyuruh seorang hamba kepada penggarap-penggarap itu untuk menerima sebagian dari hasil kebun itu dari mereka. 3 Tetapi mereka menangkap hamba itu dan memukulnya, lalu menyuruhnya pergi dengan tangan hampa. 4 Kemudian ia menyuruh pula seorang hamba lain kepada mereka. Orang ini mereka pukul sampai luka kepalanya dan sangat mereka permalukan. 5 Lalu ia menyuruh seorang hamba lain lagi, dan orang ini mereka bunuh. Dan banyak lagi yang lain, ada yang mereka pukul dan ada yang mereka bunuh. 6 Sekarang tinggal hanya satu orang anaknya yang kekasih. Akhirnya ia menyuruh dia kepada mereka, katanya: Anakku akan mereka segani. 7 Tetapi penggarap-penggarap itu berkata seorang kepada yang lain: Ia adalah ahli waris, mari kita bunuh dia, maka warisan ini menjadi milik kita.
8 Mereka menangkapnya dan membunuhnya, lalu melemparkannya ke luar kebun anggur itu. 9 Sekarang apa yang akan dilakukan oleh tuan kebun anggur itu? Ia akan datang dan membinasakan penggarap-penggarap itu, lalu mempercayakan kebun anggur itu kepada orang-orang lain. (Mar 12:1-9 ITB)
Dari perumpamaan diatas dapat disimpulkan...
Allah melaksanakan rencana keselamatan.
Dimulai dari hamba (Nabi).... tetapi mereka menangkap dan membunuh hamba.
Sampai akhirnya Allah mengirim anak-Nya sendiri. Dan mereka tidak menanggapi kasih karunia yang diberikan Allah.
Kemudian Allah mempercayakan kepada mereka2 yang menanggapi kasih karunia Allah saja.
Yang tidak menanggapi semuanya dihukum.
Jelas sekali faktor tanggapan manusia. Jelas sekali faktor Allah menggapai manusia.
Dan terakhir, jelas sekali tidak ada pilih memilih.
GBU
:)
-
Salam Damai
Lanjuttt perumpamaannya.
6 Lalu Yesus mengatakan perumpamaan ini: "Seorang mempunyai pohon ara yang tumbuh di kebun anggurnya, dan ia datang untuk mencari buah pada pohon itu, tetapi ia tidak menemukannya. 7 Lalu ia berkata kepada pengurus kebun anggur itu: Sudah tiga tahun aku datang mencari buah pada pohon ara ini dan aku tidak menemukannya. Tebanglah pohon ini! Untuk apa ia hidup di tanah ini dengan percuma! 8 Jawab orang itu: Tuan, biarkanlah dia tumbuh tahun ini lagi, aku akan mencangkul tanah sekelilingnya dan memberi pupuk kepadanya, 9 mungkin tahun depan ia berbuah; jika tidak, tebanglah dia!" (Luk 13:6-9 ITB)
Jelas....
Allah telah memberikan kasih karunia-Nya. Tetapi bila pohon Ara nya tidak menanggapi maka ia akan ditebang.
Kita periksa memakai metodologi lahir baru dari Allah = dipupuk
mungkin tahun depan berbuah; jika tidak tebanglah dia.
Walau dipupuk pun tidak menjamin berbuah.
Kesimpulan : Kasih karunia Allah mengikut-sertakan tanggapan manusia :nod:
GBU
:)
-
Salam Damai.
Lanjuttt perumpamaannya.
Lalu Yesus berbicara pula dalam perumpamaan kepada mereka: 2 "Hal Kerajaan Sorga seumpama seorang raja, yang mengadakan perjamuan kawin untuk anaknya. 3 Ia menyuruh hamba-hambanya memanggil orang-orang yang telah diundang ke perjamuan kawin itu, tetapi orang-orang itu tidak mau datang. 4 Ia menyuruh pula hamba-hamba lain, pesannya: Katakanlah kepada orang-orang yang diundang itu: Sesungguhnya hidangan, telah kusediakan, lembu-lembu jantan dan ternak piaraanku telah disembelih; semuanya telah tersedia, datanglah ke perjamuan kawin ini. 5 Tetapi orang-orang yang diundang itu tidak mengindahkannya; ada yang pergi ke ladangnya, ada yang pergi mengurus usahanya, 6 dan yang lain menangkap hamba-hambanya itu, menyiksanya dan membunuhnya.
7 Maka murkalah raja itu, lalu menyuruh pasukannya ke sana untuk membinasakan pembunuh-pembunuh itu dan membakar kota mereka. 8 Sesudah itu ia berkata kepada hamba-hambanya: Perjamuan kawin telah tersedia, tetapi orang-orang yang diundang tadi tidak layak untuk itu. 9 Sebab itu pergilah ke persimpangan-persimpangan jalan dan undanglah setiap orang yang kamu jumpai di sana ke perjamuan kawin itu. 10 Maka pergilah hamba-hamba itu dan mereka mengumpulkan semua orang yang dijumpainya di jalan-jalan, orang-orang jahat dan orang-orang baik, sehingga penuhlah ruangan perjamuan kawin itu dengan tamu. 11 Ketika raja itu masuk untuk bertemu dengan tamu-tamu itu, ia melihat seorang yang tidak berpakaian pesta. 12 Ia berkata kepadanya: Hai saudara, bagaimana engkau masuk ke mari dengan tidak mengenakan pakaian pesta? Tetapi orang itu diam saja. 13 Lalu kata raja itu kepada hamba-hambanya: Ikatlah kaki dan tangannya dan campakkanlah orang itu ke dalam kegelapan yang paling gelap, di sanalah akan terdapat ratap dan kertak gigi. 14 Sebab banyak yang dipanggil, tetapi sedikit yang dipilih." (Mat 22:1-14 ITB)
Ayat 1-7.
Allah sendiri mengundang. Tetapi tanggapan mereka adalah mereka menolakNya. Jelas sekali "faktor tanggapan manusia terhadap kasih karunia Allah".
Ayat 8-13
Semua orang diundang tanpa terkecuali. Mereka yang datang adalah yang menanggapi-Nya.
Tapi ada yang tidak berpakaian pesta, ia akhirnya dihukum. (Non Osas).
Mereka yang datang tapi tidak bertahan sampai akhir....jelas adalah Non Osas.
Ayat 14.
Semuanya diundang. Sekali lagi semuanya diundang.
Tetapi yang dipilih adalah :
1. Yang menanggapi undangan.
2. Yang bertahan sampai garis akhir dan menang.
GBU
:)
-
Salam Damai.
Lanjuttttt........
23 Sebab hal Kerajaan Sorga seumpama seorang raja yang hendak mengadakan perhitungan dengan hamba-hambanya. 24 Setelah ia mulai mengadakan perhitungan itu, dihadapkanlah kepadanya seorang yang berhutang sepuluh ribu talenta. 25 Tetapi karena orang itu tidak mampu melunaskan hutangnya, raja itu memerintahkan supaya ia dijual beserta anak isterinya dan segala miliknya untuk pembayar hutangnya. 26 Maka sujudlah hamba itu menyembah dia, katanya: Sabarlah dahulu, segala hutangku akan kulunaskan. 27 Lalu tergeraklah hati raja itu oleh belas kasihan akan hamba itu, sehingga ia membebaskannya dan menghapuskan hutangnya. 28 Tetapi ketika hamba itu keluar, ia bertemu dengan seorang hamba lain yang berhutang seratus dinar kepadanya. Ia menangkap dan mencekik kawannya itu, katanya: Bayar hutangmu! 29 Maka sujudlah kawannya itu dan memohon kepadanya: Sabarlah dahulu, hutangku itu akan kulunaskan. 30 Tetapi ia menolak dan menyerahkan kawannya itu ke dalam penjara sampai dilunaskannya hutangnya. 31 Melihat itu kawan-kawannya yang lain sangat sedih lalu menyampaikan segala yang terjadi kepada tuan mereka. 32 Raja itu menyuruh memanggil orang itu dan berkata kepadanya: Hai hamba yang jahat, seluruh hutangmu telah kuhapuskan karena engkau memohonkannya kepadaku. 33 Bukankah engkaupun harus mengasihani kawanmu seperti aku telah mengasihani engkau? 34 Maka marahlah tuannya itu dan menyerahkannya kepada algojo-algojo, sampai ia melunaskan seluruh hutangnya. 35 Maka Bapa-Ku yang di sorga akan berbuat demikian juga terhadap kamu, apabila kamu masing-masing tidak mengampuni saudaramu dengan segenap hatimu." (Mat 18:23-35 ITB)
Jelas sekali disebutkan bahwa Kerajaan Sorga seperti Perhitungan.
Dengan penebusan, maka Allah mengampuni dosa manusia.
Pada contoh diatas, jelas2 ia telah mendapatkan kasih karunia Allah (Grace)
Ia sudah diampuni tetapi ia tidak bertahan sampai garis akhir. (Non Osas).
Akhirnya ia dihukum.
Kesimpulan :
1. Kasih karunia Allah mengikut-sertakan tanggapan manusia.
2. Non Osas.
3. Bukan pilihan ... seolah2 sudah dipilih, menerima Grace dan pasti selamat.
yang benar :
Kerajaan Sorga : seumpama seorang raja yang hendak mengadakan perhitungan dengan hamba-hambanya. :nod:
GBU
:)
-
Salam Damai.
Contoh2 perumpamaan Tuhan Yesus yang mengajarkan Non Tulip dan Non Osas sudah saya tampilkan.
Giliran Bro SDG dan teman2 lain yang menghadirkan perumpamaan TULIP dan OSAS. :nod:
(walau perasaan enggak ada sih)
GBU
:)
-
@phoeey,
Sebenernya saya sependapat-sependapat aja utk digunakan metode Pemilihan.
Namun "problem"nya adalah dari perbedaan dalam mengertikan kalimat "sebelum bumi jadi".
Pada OSAS, ungu ditafsirkan : tidak melibatkan keMahaTahu-an Allah pada aspek lain but membatasi keMahaTahuan Allah dimana dikatakan oleh OSAS pengetahuanNYA tsb hanya pada aspek bhw semua manusia berdosa.
didalam konteks predestinasi bukan berdasarkan kepada kemahatahuan Allah melainkan kedaulatan Allah didalam pemilihan dan penentuan keselamatan.
Sedangkan kalo dalam pengertian saya, kalimat ungu itu nggak cocok utk dipake buat "senjata" secara pov keKekalan .... karena mao sebelon bumi jadi kek, sesudah dunia jadi kek ato nanti sampe kiamat --- ya tetep aja gak ada bedanya di pov Allah ... oleh karena itu di posisi saya sependapat pada dipilih/tidak dipilih --- (imo) seyogyanya juga melibatkan keMahaTahuan Allah pada segala aspek (pov keKekalan) dan ini adalah misteri Allah, dimana sebagian misteri tsb reveal di Alkitab ---> jadi terbatas pada sejauh mana manusia bisa mengertikan kalimat2 ayat (pov bumi).
sayangnya saya belon mendapat jawaban eksplisit dari penganut OSAS, kronologi pov Allah itu jadi kayak gimana kalo menurut mereka :
A. Sebelum bumi jadi, sebelum manusia2 diciptakan --- Allah SUDAH mempunyai konsep bhw tiap2 individu yang akan "diciptakan" (yg nanti lahir dan hidup di bumi) ditentukan sebagian selamat, sebagian tidak ---> jadi disini self-caused Allah.
Saya mengakui statement point.A ini sejalan dan konsisten pada pernyataan : didalam konteks predestinasi bukan berdasarkan kepada kemahatahuan Allah
Namun sepertinya statement point.A ini BUKAN begitu yang didalam pentafsiran OSAS.... melainkan :
B. Sebelum bumi jadi, sebelum manusia2 diciptakan --- Allah SUDAH MENGETAHUI DULUAN bhw semua nanti manusia2 ciptaanNYA (semua yg terlahir di bumi) berdosa dan pantesnya semua masuk neraka. "Mengetahui" akan hal coklat tsb... maka "buru2" Allah melakukan Pemilihan .... sebagian ada yang dipilih utk diselamatkan, sebagian lagi dibiarkanNYA utk di barbekyu :).
Nah pada statement point.B inilah yang bikin saya bingung .... karena statement tsb tidak sejalan dan tidak konsisten pada pernyataan : didalam konteks predestinasi bukan berdasarkan kepada kemahatahuan Allah
.
Dan sepertinya karena para OSAS sendiri "mentok" dan terlanjur dgn pernyataan tsb, maka dibuatlah suatu asumsi dgn membatasi keMahaTahuan Allah ... yaitu melalui pernyataan semacam : "anu... maksudnya emang berdasarkan kemahatahuan Allah.... tapi ya cuma sampe sebates keMahaTahuan-NYA bhw semua manusia berdosa".
C. Sebelum bumi jadi, sebelum manusia2 diciptakan --- Allah SUDAH mengetahui SEMUA "jalan cerita"-nya kehidupan para manusia di bumi. Maka secara pov Allah memang bisa termaktub kalimat siapa yg dipilih, siapa yang tidak dipilih --- tapi ini BUKAN utk diketahui oleh para manusia (pov bumi) ataupun di-ajarin melalui ayat2. IMO, itu adalah misteri Allah di keKekalan.
Penyangkut-pautan dalam hal predestinasi yg saya bisa saya sependapati adalah statement point.C --- walau statement point.A saya juga setuju, cuma terasa janggal :).
Kesimpulan sementara saya, OSAS berada pada statement point.B .... dimana kalo menurut saya sih, point-B itu BUKAN suatu hal yang bermakna pada kata dipilih/tidak dipilih ... melainkan lebih bermakna capcipcup celebang kuncup (lempar koin) :).
OSAS : 100 orang mendapat hukuman tanpa grasi karena narkoba, Esbeye capcipcup celebang kuncup ... dan "pilihan" jatoh pada Corby utk mendapatkan grasi.
:)
salam.
-
Salam Damai Bro Odading :hi:
Kekurang-sepahaman saya terhadap TULIP salah satunya sebagai berikut :
TULIP meniadakan faktor kehendak bebas manusia.
Pada kisah penciptaan di Kitab Kejadian..... Allah menciptakan manusia.
Manusia diberi kehendak bebas. Manusia diberikan karunia oleh Allah.
Kemudian manusia jatuh oleh kehendak bebasnya sendiri.
Kemudian Allah menyelamatkan manusia (versi TULIP) tanpa mengikut-sertakan kehendak bebas manusia. :oO
Dengan mengandaikan "Kedaulatan Allah".
IMHO manusia sejak awal menerima kasih karunia Allah dan mereka jatuh oleh kehendak bebasnya.
Kemudian Kristus mati di kayu salib menebus dosa seluruh manusia, tetapi apakah semua manusia selamat ?
Sekali lagi yang pertama2 adalah kasih karunia/rahmat Allah dan tentunya melibatkan tanggapan manusia.
Semuanya tercermin pada perumpamaan2 yang terpaparkan diatas.
Dengan mengambil pemikiran secara pararelisme.
Bila konsep hidup manusia 100% ditetapkan oleh Allah tanpa melibatkan kehendak bebas manusia dalam artian secara khusus keselamatan 100% ditetapkan oleh Allah tanpa melibatkan kehendak bebas manusia.
Bagaimana dengan kejatuhan manusia ? Melibatkan kehendak bebas manusia ataukah 100% ditetapkan oleh Allah ??
Biasanya sih jawabannya (TULIP) menyatakan bahwa manusia berdosa, mati rohani, lumpuh total, masuk jurang.
Kemudian Allah dengan kedaulatanNya, memilih sebagian saja yang mati rohani tanpa melibatkan kehendak bebas manusia.
Coba dipararelisme dengan Allah menyatakan diriNya adalah Kasih ?
Coba dipararelisme dengan Kisah orang Samaria yang baik hati dibawah ini.
Gambaran pertolongan Allah yang memilih2 memberikan pertolongan tergambar pada personifikasi imam ?? lewi ?? ataukah samaria ??
Jawaban ditegaskan oleh Tuhan Yesus pada ayat 36-37.
Allah tidak dapat berkontradiksi dengan diriNya ataupun SabdaNya. :nod:
25 Pada suatu kali berdirilah seorang ahli Taurat untuk mencobai Yesus, katanya: "Guru, apa yang harus kuperbuat untuk memperoleh hidup yang kekal?" 26 Jawab Yesus kepadanya: "Apa yang tertulis dalam hukum Taurat? Apa yang kaubaca di sana?"
27 Jawab orang itu: "Kasihilah Tuhan, Allahmu, dengan segenap hatimu dan dengan segenap jiwamu dan dengan segenap kekuatanmu dan dengan segenap akal budimu, dan kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri." 28 Kata Yesus kepadanya: "Jawabmu itu benar; perbuatlah demikian, maka engkau akan hidup." 29 Tetapi untuk membenarkan dirinya orang itu berkata kepada Yesus: "Dan siapakah sesamaku manusia?" 30 Jawab Yesus: "Adalah seorang yang turun dari Yerusalem ke Yerikho; ia jatuh ke tangan penyamun-penyamun yang bukan saja merampoknya habis-habisan, tetapi yang juga memukulnya dan yang sesudah itu pergi meninggalkannya setengah mati. 31 Kebetulan ada seorang imam turun melalui jalan itu; ia melihat orang itu, tetapi ia melewatinya dari seberang jalan. 32 Demikian juga seorang Lewi datang ke tempat itu; ketika ia melihat orang itu, ia melewatinya dari seberang jalan. 33 Lalu datang seorang Samaria, yang sedang dalam perjalanan, ke tempat itu; dan ketika ia melihat orang itu, tergeraklah hatinya oleh belas kasihan. 34 Ia pergi kepadanya lalu membalut luka-lukanya, sesudah ia menyiraminya dengan minyak dan anggur. Kemudian ia menaikkan orang itu ke atas keledai tunggangannya sendiri lalu membawanya ke tempat penginapan dan merawatnya.
35 Keesokan harinya ia menyerahkan dua dinar kepada pemilik penginapan itu, katanya: Rawatlah dia dan jika kaubelanjakan lebih dari ini, aku akan menggantinya, waktu aku kembali. 36 Siapakah di antara ketiga orang ini, menurut pendapatmu, adalah sesama manusia dari orang yang jatuh ke tangan penyamun itu?" 37 Jawab orang itu: "Orang yang telah menunjukkan belas kasihan kepadanya." Kata Yesus kepadanya: "Pergilah, dan perbuatlah demikian!" (Luk 10:25-37 ITB)
CMIIW
GBU
:)
-
Dengan mengambil pemikiran secara pararelisme.
Bila konsep hidup manusia 100% ditetapkan oleh Allah tanpa melibatkan kehendak bebas manusia dalam artian secara khusus keselamatan 100% ditetapkan oleh Allah tanpa melibatkan kehendak bebas manusia.
Bagaimana dengan kejatuhan manusia ? Melibatkan kehendak bebas manusia ataukah 100% ditetapkan oleh Allah ??
yg ungu itu maksudnya AdamHawa ya phooey ?
Dari masukan temen OSAS yg sempet diskusi saya, AdamHawa masih mempunyai kehendak bebas .... setelah mereka berdosa, keturunan mereka semua sudah tidak bisa mempunyai kehendak lain lagi selain selalu berbuat dosa. (ya, selalu .... bukan cenderung :)). Setelah sso di-lahir-baru-kan .... barulah mereka mempunyai kehendak bebas lagi ... begitu kalo gak salah yg saya tangkep dari penjelasan OSAS :).
IMO, bisa jadi menarik kalo dibikin pertanyaan :
Apakah AdamHawa masuk surga ato dapet neraka ? :)
Apapun jua itu jawabannya, maka JELAS jawaban tsb BUKAN berdasarkan Alkitab-Saja ... (karena tidak pernah ada ayat yg menyatakan ttg hal tsb), melainkan Alkitab PLUS kesimpulan seorang manusia :P :lol: ...
tetapi coklat bagi sola-scripturist sepertinya ya tetep aja itu di-"iman"-i bhw coklat itu= sola-scriptura = THE TRUTH (pasti/absolut/mutlak) apapun jua itu jawaban mereka (AdamHawa masuk surga or masuk neraka).
Biasanya sih jawabannya (TULIP) menyatakan bahwa manusia berdosa, mati rohani, lumpuh total, masuk jurang.
Kemudian Allah dengan kedaulatanNya, memilih sebagian saja yang mati rohani tanpa melibatkan kehendak bebas manusia.
IMO, kedaulatan Allah tentu memang mutlak dan berperan disitu. Namun "konflik" yg juga timbul : pada metode OSAS, pemilihanNYA itu self-caused ... sedang kalo menurut saya ... pemilihanNYA itu ibarat ilustrasi Esbeye memilih/menetapkan Corby dapet grasi ... (jadi nggak self-caused, melainkan ada faktor eksternal dari pihak Corby). Dan saya akui, "pemilihan" Esbeye memberi grasi Corby adalah berdaulat - rakyat mau protes tereret-jungkir balikpun ... tetep aja presiden berdaulat :).
statement2 saya pada post ini adalah sedang menempatkan diri pada metode predestinasi dan lagi coba belajar nyari logik-nya .... hehehe :).
salam.
-
Salam Damai.
Hahahahahaa..... nakalannnn
Oke .... sekarang bahas satu demi satu perumpamaannya.
Silahkan dilihat ...
Sang bapak tidak pilih2 .... yang bungsu dan yang sulung semuanya diberikan tugas. Hanya yang menanggapi yang melakukannya.
Demikian pula iman dan tua2 bangsa Yahudi serta pemungut cukai dan perempuan sundal.
Allah memberikan kasih karuniaNya tanpa memilih2. Justru pemungut cukai dan perempuan sundal yang masuk kerajaan Allah karena mereka menanggapi kasih karunia Allah.
Tidak tersirat sedikitpun adanya doktrin pilihan.
GBU
:)
28 "Tetapi apakah pendapatmu tentang ini: Seorang mempunyai dua anak laki-laki. Ia pergi kepada anak yang sulung dan berkata: Anakku, pergi dan bekerjalah hari ini dalam kebun anggur. 29 Jawab anak itu: Baik, bapa. Tetapi ia tidak pergi. 30 Lalu orang itu pergi kepada anak yang kedua dan berkata demikian juga. Dan anak itu menjawab: Aku tidak mau. Tetapi kemudian ia menyesal lalu pergi juga. 31 Siapakah di antara kedua orang itu yang melakukan kehendak ayahnya?" Jawab mereka: "Yang terakhir." Kata Yesus kepada mereka: "Aku berkata kepadamu, sesungguhnya pemungut-pemungut cukai dan perempuan-perempuan sundal akan mendahului kamu masuk ke dalam Kerajaan Allah. 32 Sebab Yohanes datang untuk menunjukkan jalan kebenaran kepadamu, dan kamu tidak percaya kepadanya. Tetapi pemungut-pemungut cukai dan perempuan-perempuan sundal percaya kepadanya. Dan meskipun kamu melihatnya, tetapi kemudian kamu tidak menyesal dan kamu tidak juga percaya kepadanya." (Mat 21:28-32 ITB)
Memang hanya ada dua macam manusia saja dalam kaitannya dengan keselamatan :
1. Mereka yang percaya dan selamat
2. Mereka yang tidak percaya dan binasa
Mereka yang tidak percaya adalah memang natur manusia yang berdosa yang belum lahir baru. , keadaan natur manusia yang berdosa dan patut mendapatkan hukuman Allah. Paulus menegaskan “seperti ada tertulis: "Tidak ada yang benar, seorang pun tidak. Tidak ada seorang pun yang berakal budi, tidak ada seorang pun yang mencari Allah. Semua orang telah menyeleweng, mereka semua tidak berguna, tidak ada yang berbuat baik, seorang pun tidak” (Roma 3:10-12). Keadaan ini disebut dengan kerusakan total (total depravity).
Mereka yang percaya tentunya mereka yang sudah dipilih oleh Allah sejak dunia belum diciptakan (Ef.1:4) sehingga kemampuan percaya itu merupakan karunia Allah (Fil.1:29) bukan karena usaha manusia. Bila pemilihan Allah didasarkan hanya pada satu kebaikan yang terdapat dalam diri kita, maka tak ada seorang pun yang akan dipilih. Tak ada seorang pun yang dapat masuk ke surga. Semua akan masuk ke neraka, karena tak ada seorang pun yang baik. Maka bersyukurlah kepada Allah atas pemilihan-Nya yang tanpa syarat.
Iman dan keselamatan hanya dapat terjadi setelah Roh Kudus berkarya melahirbarukan kembali manusia. Dan keputusan kepada siapa Roh Kudus berkarya pastilah tergantung sepenuhnya (100%) pada Allah, karena manusia yang telah mati secara Rohani tidak mungkin dapat meminta tolong. Inilah pemilihan tanpa syarat; pemilihan Allah tak berdasarkan pada apa yang manusia lakukan.
Shalom
-
Salam Damai.
Lanjutt ke perumpaan berikutnya.
Dari perumpamaan diatas dapat disimpulkan...
Allah melaksanakan rencana keselamatan.
Dimulai dari hamba (Nabi).... tetapi mereka menangkap dan membunuh hamba.
Sampai akhirnya Allah mengirim anak-Nya sendiri. Dan mereka tidak menanggapi kasih karunia yang diberikan Allah.
Kemudian Allah mempercayakan kepada mereka2 yang menanggapi kasih karunia Allah saja.
Yang tidak menanggapi semuanya dihukum.
Jelas sekali faktor tanggapan manusia. Jelas sekali faktor Allah menggapai manusia.
Dan terakhir, jelas sekali tidak ada pilih memilih.
GBU
:)
Lalu Yesus mulai berbicara kepada mereka dalam perumpamaan: "Adalah seorang membuka kebun anggur dan menanam pagar sekelilingnya. Ia menggali lobang tempat memeras anggur dan mendirikan menara jaga. Kemudian ia menyewakan kebun itu kepada penggarap-penggarap lalu berangkat ke negeri lain. 2 Dan ketika sudah tiba musimnya, ia menyuruh seorang hamba kepada penggarap-penggarap itu untuk menerima sebagian dari hasil kebun itu dari mereka. 3 Tetapi mereka menangkap hamba itu dan memukulnya, lalu menyuruhnya pergi dengan tangan hampa. 4 Kemudian ia menyuruh pula seorang hamba lain kepada mereka. Orang ini mereka pukul sampai luka kepalanya dan sangat mereka permalukan. 5 Lalu ia menyuruh seorang hamba lain lagi, dan orang ini mereka bunuh. Dan banyak lagi yang lain, ada yang mereka pukul dan ada yang mereka bunuh. 6 Sekarang tinggal hanya satu orang anaknya yang kekasih. Akhirnya ia menyuruh dia kepada mereka, katanya: Anakku akan mereka segani. 7 Tetapi penggarap-penggarap itu berkata seorang kepada yang lain: Ia adalah ahli waris, mari kita bunuh dia, maka warisan ini menjadi milik kita.
8 Mereka menangkapnya dan membunuhnya, lalu melemparkannya ke luar kebun anggur itu. 9 Sekarang apa yang akan dilakukan oleh tuan kebun anggur itu? Ia akan datang dan membinasakan penggarap-penggarap itu, lalu mempercayakan kebun anggur itu kepada orang-orang lain. (Mar 12:1-9 ITB)
Perhatikan yang saya bold merah !
Ayat ini menggambarkan bagaimana keselamatan Allah yang semula ditawarkan kepada bangsa Israel akhirnya karena mereka menolak kemesiasan Yesus akhirnya keselamatan menjangkau bangsa bangsa lain.
Roma 11:12,17 Sebab jika pelanggaran mereka berarti kekayaan bagi dunia, dan kekurangan mereka kekayaan bagi bangsa-bangsa lain, terlebih-lebih lagi kesempurnaan mereka………Karena itu apabila beberapa cabang telah dipatahkan dan kamu sebagai tunas liar telah dicangkokkan di antaranya dan turut mendapat bagian dalam akar pohon zaitun yang penuh getah,
Jadi jelas bahwa walau Israel merupakan bangsa pilihan Allah tidak menjamin bahwa semua orangnya akan selamat melaiankan hanya sisa saja (Roma 11:5)
Roma 11:5 Demikian juga pada waktu ini ada tinggal suatu sisa, menurut pilihan kasih karunia.
Jadi semakin kuatlah bukti ajaran pemilihan Allah atas keselamatan itu.
Shalom
-
Salam Damai
Lanjuttt perumpamaannya.
Jelas....
Allah telah memberikan kasih karunia-Nya. Tetapi bila pohon Ara nya tidak menanggapi maka ia akan ditebang.
Kita periksa memakai metodologi lahir baru dari Allah = dipupuk
mungkin tahun depan berbuah; jika tidak tebanglah dia.
Walau dipupuk pun tidak menjamin berbuah.
Kesimpulan : Kasih karunia Allah mengikut-sertakan tanggapan manusia :nod:
GBU
:)
Lalu Yesus mengatakan perumpamaan ini: "Seorang mempunyai pohon ara yang tumbuh di kebun anggurnya, dan ia datang untuk mencari buah pada pohon itu, tetapi ia tidak menemukannya. Lalu ia berkata kepada pengurus kebun anggur itu: Sudah tiga tahun aku datang mencari buah pada pohon ara ini dan aku tidak menemukannya. Tebanglah pohon ini! Untuk apa ia hidup di tanah ini dengan percuma! Jawab orang itu: Tuan, biarkanlah dia tumbuh tahun ini lagi, aku akan mencangkul tanah sekelilingnya dan memberi pupuk kepadanya, mungkin tahun depan ia berbuah; jika tidak, tebanglah dia!" (Luk 13:6-9 ITB)
Buah mencerminkan kesejatian iman seseorang karena Alkitab mengatakan :
Matius 7:20 Jadi dari buahnyalah kamu akan mengenal mereka.
Jadi memang banyak orang mengaku kristen tetapi belum tentu sudah lahir baru alias belum selamat karena iman mereka sebenarnya palsu.
1 Yoh. 2:19 Memang mereka berasal dari antara kita, tetapi mereka tidak sungguh-sungguh termasuk pada kita; sebab jika mereka sungguh-sungguh termasuk pada kita, niscaya mereka tetap bersama-sama dengan kita. Tetapi hal itu terjadi, supaya menjadi nyata, bahwa tidak semua mereka sungguh-sungguh termasuk pada kita.
Kasih karunia itu memang ada batasnya sebab kalau memang bukan merupakan obyek kasih karunia Allah,maka tidak mungkin keselamatan akan tiba padanya.
Roma 4:16 Karena itulah kebenaran berdasarkan iman supaya merupakan kasih karunia, sehingga janji itu berlaku bagi semua keturunan Abraham, bukan hanya bagi mereka yang hidup dari hukum Taurat, tetapi juga bagi mereka yang hidup dari iman Abraham. Sebab Abraham adalah bapa kita semua, --
Shalom
-
Salam Damai.
Lanjuttt perumpamaannya.
Ayat 1-7.
Allah sendiri mengundang. Tetapi tanggapan mereka adalah mereka menolakNya. Jelas sekali "faktor tanggapan manusia terhadap kasih karunia Allah".
Ayat 8-13
Semua orang diundang tanpa terkecuali. Mereka yang datang adalah yang menanggapi-Nya.
Tapi ada yang tidak berpakaian pesta, ia akhirnya dihukum. (Non Osas).
Mereka yang datang tapi tidak bertahan sampai akhir....jelas adalah Non Osas.
Ayat 14.
Semuanya diundang. Sekali lagi semuanya diundang.
Tetapi yang dipilih adalah :
1. Yang menanggapi undangan.
2. Yang bertahan sampai garis akhir dan menang.
GBU
:)
Raja tersebut melambangkan Allah, dan perjamuan kawin tersebut melambangkan Surga. Para undangan melambangkan umat pilihan Allah, yakni bangsa Israel. Allah mengundang umat pilihannya, namun mereka tidak mau datang. Allah lalu mengutus Yesus kepada orang Israel, namun orang Israel tetap tidak mau percaya, dan bahkan menangkap, menyiksa dan membunuh Yesus. Maka Allah lalu menghukum mereka dengan menghancurkan Israel oleh bangsa Romawi dan bangsa-bangsa lainnya sehingga bangsa Israel tercerai-berai hingga abad ke-20.
Lalu Allah berpaling kepada bangsa-bangsa lain dan memberikan anugerah keselamatan kepada segala bangsa. Ia mengutus hamba-hambanya yang lain, yaitu para misionaris-misionaris ke seluruh dunia untuk mengundang orang-orang masuk ke dalam kerajaan Surga.
Banyak orang jahat maupun baik yang mendengar undangan tersebut dan mau datang, namun orang-orang yang jahat datang tanpa mempersiapkan diri, yang dilambangkan dengan tidak berpakaian pesta. Allah akan menghukum mereka dengan melemparkan mereka ke neraka (kegelapan yang paling gelap).
Di akhir perumpamaan itu Yesus memberi konklusi:
Sebab banyak yang dipanggil, tetapi sedikit yang dipilih. (Matius 22:14)
Jelas memang hanya yang dipilih Allah saja yang mampu memahami kehendak Allah kartena mereka sudah diperlengkapi secara rohani.
2 Tim. 3:16,17 Segala tulisan yang diilhamkan Allah memang bermanfaat untuk mengajar, untuk menyatakan kesalahan, untuk memperbaiki kelakuan dan untuk mendidik orang dalam kebenaran.Dengan demikian tiap-tiap manusia kepunyaan Allah diperlengkapi untuk setiap perbuatan baik.
Firman Allah merupakan sarana kelahiran baru bagi umat pilihan Allah yang sudah dipilihnya sejak kekekalan sebelum dunia dijadikan.
Shalom
-
Salam Damai.
Lanjuttttt........
Jelas sekali disebutkan bahwa Kerajaan Sorga seperti Perhitungan.
Dengan penebusan, maka Allah mengampuni dosa manusia.
Pada contoh diatas, jelas2 ia telah mendapatkan kasih karunia Allah (Grace)
Ia sudah diampuni tetapi ia tidak bertahan sampai garis akhir. (Non Osas).
Akhirnya ia dihukum.
Kesimpulan :
1. Kasih karunia Allah mengikut-sertakan tanggapan manusia.
2. Non Osas.
3. Bukan pilihan ... seolah2 sudah dipilih, menerima Grace dan pasti selamat.
yang benar :
Kerajaan Sorga : seumpama seorang raja yang hendak mengadakan perhitungan dengan hamba-hambanya. :nod:
GBU
:)
Perumpamaan perumpamaan yang anda angkat itu hanya mengajarkan bahwa iman yang palsu pasti akan menghadapi penghukuman seperti postingan saya sebelumnya.
Matius 7:22,23 Pada hari terakhir banyak orang akan berseru kepada-Ku: Tuhan, Tuhan, bukankah kami bernubuat demi nama-Mu, dan mengusir setan demi nama-Mu, dan mengadakan banyak mujizat demi nama-Mu juga?Pada waktu itulah Aku akan berterus terang kepada mereka dan berkata: Aku tidak pernah mengenal kamu! Enyahlah dari pada-Ku, kamu sekalian pembuat kejahatan!
Jadi bisa saja seseorang seolah olah sudah menerima karunia keselamatan dan mampu melakukan mujizat sebagaimana orang beriman,tetapi ternyata kelak imannya ternyata palsu.
Buat apa pakai ayat ayat perumpamaan kalau memang banyak ayat yang sangat jelas,terang dan gamblang serta to the point mengenai OSAS.
Coba anda bantah kalau mampu bagaimana ayat ayat dibawah ini masih memungkinkan adanya kegagalan didalam keselamatan :
Yoh.5:24 Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya barangsiapa mendengar perkataan-Ku dan percaya kepada Dia yang mengutus Aku, ia mempunyai hidup yang kekal dan tidak turut dihukum, sebab ia sudah pindah dari dalam maut ke dalam hidup
Yoh. 6:39,40 Dan Inilah kehendak Dia yang telah mengutus Aku, yaitu supaya dari semua yang telah diberikan-Nya kepada-Ku jangan ada yang hilang, tetapi supaya Kubangkitkan pada akhir zaman.Sebab inilah kehendak Bapa-Ku, yaitu supaya setiap orang, yang melihat Anak dan yang percaya kepada-Nya beroleh hidup yang kekal, dan supaya Aku membangkitkannya pada akhir zaman.
Yoh.6:47 Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya barangsiapa percaya, ia mempunyai hidup yang kekal.
Yoh. 10:28,29 dan Aku memberikan hidup yang kekal kepada mereka dan mereka pasti tidak akan binasa sampai selama-lamanya dan seorang pun tidak akan merebut mereka dari tangan-Ku.Bapa-Ku, yang memberikan mereka kepada-Ku, lebih besar dari pada siapa pun, dan seorang pun tidak dapat merebut mereka dari tangan Bapa.
Roma 8:1,2 Demikianlah sekarang tidak ada penghukuman bagi mereka yang ada di dalam Kristus Yesus.Roh, yang memberi hidup telah memerdekakan kamu dalam Kristus dari hukum dosa dan hukum maut.
Roma16:25 Bagi Dia, yang berkuasa menguatkan kamu, -- menurut Injil yang kumasyhurkan dan pemberitaan tentang Yesus Kristus, sesuai dengan pernyataan rahasia, yang didiamkan berabad-abad lamanya
Yudas 1:24 Bagi Dia, yang berkuasa menjaga supaya jangan kamu tersandung dan yang membawa kamu dengan tak bernoda dan penuh kegembiraan di hadapan kemuliaan-Nya
Ibrani 10:39 Tetapi kita bukanlah orang-orang yang mengundurkan diri dan binasa, tetapi orang-orang yang percaya dan yang beroleh hidup
1 Pet. 1:3 - 5 Terpujilah Allah dan Bapa Tuhan kita Yesus Kristus, yang karena rahmat-Nya yang besar telah melahirkan kita kembali oleh kebangkitan Yesus Kristus dari antara orang mati, kepada suatu hidup yang penuh pengharapan,untuk menerima suatu bagian yang tidak dapat binasa, yang tidak dapat cemar dan yang tidak dapat layu, yang tersimpan di sorga bagi kamu. Yaitu kamu, yang dipelihara dalam kekuatan Allah karena imanmu sementara kamu menantikan keselamatan yang telah tersedia untuk dinyatakan pada zaman akhir.
2 Pet. 3:9 Tuhan tidak lalai menepati janji-Nya, sekalipun ada orang yang menganggapnya sebagai kelalaian, tetapi Ia sabar terhadap kamu, karena Ia menghendaki supaya jangan ada yang binasa, melainkan supaya semua orang berbalik dan bertobat
Sekarang giliran anda membantah 9 kutipan ayat saya diatas supaya fair diskusinya.
Saya tunggu sanggahan anda !
Shalom
-
Salam Damai.
Contoh2 perumpamaan Tuhan Yesus yang mengajarkan Non Tulip dan Non Osas sudah saya tampilkan.
Giliran Bro SDG dan teman2 lain yang menghadirkan perumpamaan TULIP dan OSAS. :nod:
(walau perasaan enggak ada sih)
GBU
:)
Rasanya sudah ratusan ayat mengenai pilihan Allah atas keselamatan sudah pernah saya kutip tetapi satupun tidak ada yang bisa anda bantah melainkan hanya mencari cari segala macam ayat yang tidak relevan sama sekali dengan kedaulatan Allah didalam mementukan keselamatan seseorang melainkan hanya freewill manusia belaka persis ajaran antrhoposentris yang humanistik.
Jadi percuma saja menanggapi ayat ayat yang tidak relevan.
Agar diskusinya fair cobalah bantah semua kutipan ayat predestinasi yang pernah saya sampaikan ketimbang mencari cari ayat dengan sia sia belaka.
Shalom
-
yg ungu itu maksudnya AdamHawa ya phooey ?
Dari masukan temen OSAS yg sempet diskusi saya, AdamHawa masih mempunyai kehendak bebas .... setelah mereka berdosa, keturunan mereka semua sudah tidak bisa mempunyai kehendak lain lagi selain selalu berbuat dosa. (ya, selalu .... bukan cenderung :)). Setelah sso di-lahir-baru-kan .... barulah mereka mempunyai kehendak bebas lagi ... begitu kalo gak salah yg saya tangkep dari penjelasan OSAS :).
IMO, bisa jadi menarik kalo dibikin pertanyaan :
Apakah AdamHawa masuk surga ato dapet neraka ? :)
Semua keselamatan hanya berdasarkan prinsip iman karena tanpa iman tidak ada yang berkenan kepada Allah :
Ibrani 11:6 Tetapi tanpa iman tidak mungkin orang berkenan kepada Allah. Sebab barangsiapa berpaling kepada Allah, ia harus percaya bahwa Allah ada, dan bahwa Allah memberi upah kepada orang yang sungguh-sungguh mencari Dia.
Orang orang didalam PL juga selamat karena iman percaya mereka :
---cut---
Kalau Kristus sudah menebus semua manusia kok tidak semua manusia selamat ?
Apakah darah Kristus menjadi sia sia atau tidak berdaya menebus dosanya ?
Kalau Kristus sudah menebus dosa manusia mengapa tidak semua manusia diberikan kesempatan mendengar Injil keselamatan,karena penebusan Kristus tidak bisa otomatis menyelamatkan manusia tanpa iman yang lahir dari pendengaran akan Injil.
Ibrani 11:6 Tetapi tanpa iman tidak mungkin orang berkenan kepada Allah. Sebab barangsiapa berpaling kepada Allah, ia harus percaya bahwa Allah ada, dan bahwa Allah memberi upah kepada orang yang sungguh-sungguh mencari Dia.
Roma 10:17 Jadi, iman timbul dari pendengaran, dan pendengaran oleh firman Kristus.
Seluruh bangsa tidak otomatis berarti seluruh manusia karena bangsa Israel saja sebagian besar malah tidak selamat.
---cut---
Salam Damai Bro Oda
Saya mencoba menjawab pertanyaan Bro Oda apakah Adam & Hawa masuk Sorga dengan referensi Bro SDG ?
Orang orang didalam PL juga selamat karena iman percaya mereka
Roma 10:17 Jadi, iman timbul dari pendengaran, dan pendengaran oleh firman Kristus :think:
Dalam PL Tuhan Yesus belum mengajar ??
Kita tunggu penjelasan Bro SDG. :nod:
Apapun jua itu jawabannya, maka JELAS jawaban tsb BUKAN berdasarkan Alkitab-Saja ... (karena tidak pernah ada ayat yg menyatakan ttg hal tsb), melainkan Alkitab PLUS kesimpulan seorang manusia :P :lol: ...
:D no comment ........ hehehehe
tetapi coklat bagi sola-scripturist sepertinya ya tetep aja itu di-"iman"-i bhw coklat itu= sola-scriptura = THE TRUTH (pasti/absolut/mutlak) apapun jua itu jawaban mereka (AdamHawa masuk surga or masuk neraka).
:D no comment ........ hehehehe
IMO, kedaulatan Allah tentu memang mutlak dan berperan disitu. Namun "konflik" yg juga timbul : pada metode OSAS, pemilihanNYA itu self-caused ... sedang kalo menurut saya ... pemilihanNYA itu ibarat ilustrasi Esbeye memilih/menetapkan Corby dapet grasi ... (jadi nggak self-caused, melainkan ada faktor eksternal dari pihak Corby). Dan saya akui, "pemilihan" Esbeye memberi grasi Corby adalah berdaulat - rakyat mau protes tereret-jungkir balikpun ... tetep aja presiden berdaulat :).
statement2 saya pada post ini adalah sedang menempatkan diri pada metode predestinasi dan lagi coba belajar nyari logik-nya .... hehehe :).
salam.
Sudah berulang kali saya sampaikan paradoksnya.
Contoh 1 : Kedaulatan.
Saya mengajar kepada Bro SDG, Bro Oda dan Bro Alithea, kita harus menolong semua orang.
Tapi saya sendiri hanya menolong sebagian orang dengan excuse/alasan bahwa itu kedaulatan saya. :giggle:
Contoh 2 :
Bro SDG, Bro Oda dan Bro Alithea hanya dapat percaya bila mendapat kelahiran baru dari saya.
Tetapi saya sendiri sudah mengulurkan tangan sepanjang hari ke Bro sekalian tetapi ditolak oleh Bro2 semua. :giggle:
Demikian pula contoh2 lainnya.
Sangat banyak paradoks2 yang ditampilkan. Dan biasanya memaksakan ayat2 yang dipilihnya sendiri sehingga terlihat logic.
Tetapi bila disandingkan dengan ayat2 yang lain menjadi unlogical. Kurang harmonisasi.....terlalu dipaksakan.
Sehingga seperti menyatukan kepingan2 yang tidak menjadi kesatuan yang harmonis.
GBU
:)
-
28 "Tetapi apakah pendapatmu tentang ini: Seorang mempunyai dua anak laki-laki. Ia pergi kepada anak yang sulung dan berkata: Anakku, pergi dan bekerjalah hari ini dalam kebun anggur. 29 Jawab anak itu: Baik, bapa. Tetapi ia tidak pergi. 30 Lalu orang itu pergi kepada anak yang kedua dan berkata demikian juga. Dan anak itu menjawab: Aku tidak mau. Tetapi kemudian ia menyesal lalu pergi juga. 31 Siapakah di antara kedua orang itu yang melakukan kehendak ayahnya?" Jawab mereka: "Yang terakhir." Kata Yesus kepada mereka: "Aku berkata kepadamu, sesungguhnya pemungut-pemungut cukai dan perempuan-perempuan sundal akan mendahului kamu masuk ke dalam Kerajaan Allah. 32 Sebab Yohanes datang untuk menunjukkan jalan kebenaran kepadamu, dan kamu tidak percaya kepadanya. Tetapi pemungut-pemungut cukai dan perempuan-perempuan sundal percaya kepadanya. Dan meskipun kamu melihatnya, tetapi kemudian kamu tidak menyesal dan kamu tidak juga percaya kepadanya." (Mat 21:28-32 ITB)
Memang hanya ada dua macam manusia saja dalam kaitannya dengan keselamatan :
1. Mereka yang percaya dan selamat
2. Mereka yang tidak percaya dan binasa
Mereka yang tidak percaya adalah memang natur manusia yang berdosa yang belum lahir baru. , keadaan natur manusia yang berdosa dan patut mendapatkan hukuman Allah. Paulus menegaskan “seperti ada tertulis: "Tidak ada yang benar, seorang pun tidak. Tidak ada seorang pun yang berakal budi, tidak ada seorang pun yang mencari Allah. Semua orang telah menyeleweng, mereka semua tidak berguna, tidak ada yang berbuat baik, seorang pun tidak” (Roma 3:10-12). Keadaan ini disebut dengan kerusakan total (total depravity).
Mereka yang percaya tentunya mereka yang sudah dipilih oleh Allah sejak dunia belum diciptakan (Ef.1:4) sehingga kemampuan percaya itu merupakan karunia Allah (Fil.1:29) bukan karena usaha manusia. Bila pemilihan Allah didasarkan hanya pada satu kebaikan yang terdapat dalam diri kita, maka tak ada seorang pun yang akan dipilih. Tak ada seorang pun yang dapat masuk ke surga. Semua akan masuk ke neraka, karena tak ada seorang pun yang baik. Maka bersyukurlah kepada Allah atas pemilihan-Nya yang tanpa syarat.
Iman dan keselamatan hanya dapat terjadi setelah Roh Kudus berkarya melahirbarukan kembali manusia. Dan keputusan kepada siapa Roh Kudus berkarya pastilah tergantung sepenuhnya (100%) pada Allah, karena manusia yang telah mati secara Rohani tidak mungkin dapat meminta tolong. Inilah pemilihan tanpa syarat; pemilihan Allah tak berdasarkan pada apa yang manusia lakukan.
Shalom
Salam Damai.
Hahahahahaa..... nakalannnn
Oke .... sekarang bahas satu demi satu perumpamaannya.
Silahkan dilihat ...
Sang bapak tidak pilih2 .... yang bungsu dan yang sulung semuanya diberikan tugas. Hanya yang menanggapi yang melakukannya.
Demikian pula iman dan tua2 bangsa Yahudi serta pemungut cukai dan perempuan sundal.
Allah memberikan kasih karuniaNya tanpa memilih2. Justru pemungut cukai dan perempuan sundal yang masuk kerajaan Allah karena mereka menanggapi kasih karunia Allah.
Tidak tersirat sedikitpun adanya doktrin pilihan.
GBU
:)
Salam Damai.
Kalo doktrin pilihan versi TULIP dilakukan, pastilah sang Bapak hanya menugaskan ke yang bungsu saja atau yang sulung saja. :nod:
Kan tidak menyelamatkan semua orang :nod:
Kenyataan dalam perumpamaan tersebut, dapat disimpulkan bahwa kasih karunia Allah untuk semua orang.
Yang mendapat keselamatan adalah yang menanggapi kasih karunia Allah yang mana justru terjadi pada pemungut cukai dan orang sundal.
Silahkan disanggah mengenai pilih-memilihnya Bro :nod:
GBU
:)
-
Lalu Yesus mulai berbicara kepada mereka dalam perumpamaan: "Adalah seorang membuka kebun anggur dan menanam pagar sekelilingnya. Ia menggali lobang tempat memeras anggur dan mendirikan menara jaga. Kemudian ia menyewakan kebun itu kepada penggarap-penggarap lalu berangkat ke negeri lain. 2 Dan ketika sudah tiba musimnya, ia menyuruh seorang hamba kepada penggarap-penggarap itu untuk menerima sebagian dari hasil kebun itu dari mereka. 3 Tetapi mereka menangkap hamba itu dan memukulnya, lalu menyuruhnya pergi dengan tangan hampa. 4 Kemudian ia menyuruh pula seorang hamba lain kepada mereka. Orang ini mereka pukul sampai luka kepalanya dan sangat mereka permalukan. 5 Lalu ia menyuruh seorang hamba lain lagi, dan orang ini mereka bunuh. Dan banyak lagi yang lain, ada yang mereka pukul dan ada yang mereka bunuh. 6 Sekarang tinggal hanya satu orang anaknya yang kekasih. Akhirnya ia menyuruh dia kepada mereka, katanya: Anakku akan mereka segani. 7 Tetapi penggarap-penggarap itu berkata seorang kepada yang lain: Ia adalah ahli waris, mari kita bunuh dia, maka warisan ini menjadi milik kita.
8 Mereka menangkapnya dan membunuhnya, lalu melemparkannya ke luar kebun anggur itu. 9 Sekarang apa yang akan dilakukan oleh tuan kebun anggur itu? Ia akan datang dan membinasakan penggarap-penggarap itu, lalu mempercayakan kebun anggur itu kepada orang-orang lain. (Mar 12:1-9 ITB)
Perhatikan yang saya bold merah !
Ayat ini menggambarkan bagaimana keselamatan Allah yang semula ditawarkan kepada bangsa Israel akhirnya karena mereka menolak kemesiasan Yesus akhirnya keselamatan menjangkau bangsa bangsa lain.
Roma 11:12,17 Sebab jika pelanggaran mereka berarti kekayaan bagi dunia, dan kekurangan mereka kekayaan bagi bangsa-bangsa lain, terlebih-lebih lagi kesempurnaan mereka………Karena itu apabila beberapa cabang telah dipatahkan dan kamu sebagai tunas liar telah dicangkokkan di antaranya dan turut mendapat bagian dalam akar pohon zaitun yang penuh getah,
Jadi jelas bahwa walau Israel merupakan bangsa pilihan Allah tidak menjamin bahwa semua orangnya akan selamat melaiankan hanya sisa saja (Roma 11:5)
Roma 11:5 Demikian juga pada waktu ini ada tinggal suatu sisa, menurut pilihan kasih karunia.
Jadi semakin kuatlah bukti ajaran pemilihan Allah atas keselamatan itu.
Shalom
Salam Damai.
Lanjutt ke perumpaan berikutnya.
Dari perumpamaan diatas dapat disimpulkan...
Allah melaksanakan rencana keselamatan.
Dimulai dari hamba (Nabi).... tetapi mereka menangkap dan membunuh hamba.
Sampai akhirnya Allah mengirim anak-Nya sendiri. Dan mereka tidak menanggapi kasih karunia yang diberikan Allah.
Kemudian Allah mempercayakan kepada mereka2 yang menanggapi kasih karunia Allah saja.
Yang tidak menanggapi semuanya dihukum.
Jelas sekali faktor tanggapan manusia. Jelas sekali faktor Allah menggapai manusia.
Dan terakhir, jelas sekali tidak ada pilih memilih.
GBU
:)
Salam Damai.
Ijinkan saya menyampaikan beberapa paradox.
1. Sekarang Bro percaya bahwa Allah menawarkan keselamatan ? Apakah tidak bertentangan dengan Kedaulatan Allah ?
2. Bagaimana bangsa Israel dapat menolak tawaran keselamatan ? Apakah tidak bertentangan dengan Kedaulatan Allah ?
Bukankah mereka sudah dipilih ?
3. Dengan mempercayakan kepada penggarap lain, berarti Allah memperhatikan apa yang dilakukan oleh penggarap lain tersebut.
Bukan kah ini merupakan tanggapan manusia ?
4. Bila penggarap lain juga melakukan hal yang tidak baik seperti penggarap yang pertama, akan kah mereka tetap selamat ?
Bila Bro menjawab bahwa kalo sudah dipilih tidak dapat menolak, bagaimana dengan penggarap pertama yang juga dipilih ?
Bukankah mereka menolak ? Apakah kedaulatan Allah tidak berlaku ?
GBU
:)
-
Lalu Yesus mengatakan perumpamaan ini: "Seorang mempunyai pohon ara yang tumbuh di kebun anggurnya, dan ia datang untuk mencari buah pada pohon itu, tetapi ia tidak menemukannya. Lalu ia berkata kepada pengurus kebun anggur itu: Sudah tiga tahun aku datang mencari buah pada pohon ara ini dan aku tidak menemukannya. Tebanglah pohon ini! Untuk apa ia hidup di tanah ini dengan percuma! Jawab orang itu: Tuan, biarkanlah dia tumbuh tahun ini lagi, aku akan mencangkul tanah sekelilingnya dan memberi pupuk kepadanya, mungkin tahun depan ia berbuah; jika tidak, tebanglah dia!" (Luk 13:6-9 ITB)
Buah mencerminkan kesejatian iman seseorang karena Alkitab mengatakan :
Matius 7:20 Jadi dari buahnyalah kamu akan mengenal mereka.
Jadi memang banyak orang mengaku kristen tetapi belum tentu sudah lahir baru alias belum selamat karena iman mereka sebenarnya palsu.
1 Yoh. 2:19 Memang mereka berasal dari antara kita, tetapi mereka tidak sungguh-sungguh termasuk pada kita; sebab jika mereka sungguh-sungguh termasuk pada kita, niscaya mereka tetap bersama-sama dengan kita. Tetapi hal itu terjadi, supaya menjadi nyata, bahwa tidak semua mereka sungguh-sungguh termasuk pada kita.
Kasih karunia itu memang ada batasnya sebab kalau memang bukan merupakan obyek kasih karunia Allah,maka tidak mungkin keselamatan akan tiba padanya.
Roma 4:16 Karena itulah kebenaran berdasarkan iman supaya merupakan kasih karunia, sehingga janji itu berlaku bagi semua keturunan Abraham, bukan hanya bagi mereka yang hidup dari hukum Taurat, tetapi juga bagi mereka yang hidup dari iman Abraham. Sebab Abraham adalah bapa kita semua, --
Shalom
Salam Damai
Lanjuttt perumpamaannya.
Jelas....
Allah telah memberikan kasih karunia-Nya. Tetapi bila pohon Ara nya tidak menanggapi maka ia akan ditebang.
Kita periksa memakai metodologi lahir baru dari Allah = dipupuk
mungkin tahun depan berbuah; jika tidak tebanglah dia.
Walau dipupuk pun tidak menjamin berbuah.
Kesimpulan : Kasih karunia Allah mengikut-sertakan tanggapan manusia :nod:
GBU
:)
Salam Damai.
IMHO saya menafsirkan Tuan pemilik kebun = Allah Bapa. Pengurus kebun = Roh Kudus.
Roh Kudus sudah bekerja menolong tanaman ara tersebut.
Dari pembicaraan tersebut "jelas sekali faktor tanggapan pohon ara" berperan.
Bila meniadakan faktor tanggapan pohon ara, melulu pada kedaulatan Allah......betapa terbatasnya Roh Kudus ?
Bila dikatakan iman palsu sehingga mereka tidak berbuah, terus hasil apa yang dikerjakan oleh pengurus kebun selama 3 tahun ?
Itulah paradoksnya ..
GBU
:)
-
Raja tersebut melambangkan Allah, dan perjamuan kawin tersebut melambangkan Surga. Para undangan melambangkan umat pilihan Allah, yakni bangsa Israel. Allah mengundang umat pilihannya, namun mereka tidak mau datang. Allah lalu mengutus Yesus kepada orang Israel, namun orang Israel tetap tidak mau percaya, dan bahkan menangkap, menyiksa dan membunuh Yesus. Maka Allah lalu menghukum mereka dengan menghancurkan Israel oleh bangsa Romawi dan bangsa-bangsa lainnya sehingga bangsa Israel tercerai-berai hingga abad ke-20.
Lalu Allah berpaling kepada bangsa-bangsa lain dan memberikan anugerah keselamatan kepada segala bangsa. Ia mengutus hamba-hambanya yang lain, yaitu para misionaris-misionaris ke seluruh dunia untuk mengundang orang-orang masuk ke dalam kerajaan Surga.
Banyak orang jahat maupun baik yang mendengar undangan tersebut dan mau datang, namun orang-orang yang jahat datang tanpa mempersiapkan diri, yang dilambangkan dengan tidak berpakaian pesta. Allah akan menghukum mereka dengan melemparkan mereka ke neraka (kegelapan yang paling gelap).
Di akhir perumpamaan itu Yesus memberi konklusi:
Sebab banyak yang dipanggil, tetapi sedikit yang dipilih. (Matius 22:14)
Jelas memang hanya yang dipilih Allah saja yang mampu memahami kehendak Allah kartena mereka sudah diperlengkapi secara rohani.
2 Tim. 3:16,17 Segala tulisan yang diilhamkan Allah memang bermanfaat untuk mengajar, untuk menyatakan kesalahan, untuk memperbaiki kelakuan dan untuk mendidik orang dalam kebenaran.Dengan demikian tiap-tiap manusia kepunyaan Allah diperlengkapi untuk setiap perbuatan baik.
Firman Allah merupakan sarana kelahiran baru bagi umat pilihan Allah yang sudah dipilihnya sejak kekekalan sebelum dunia dijadikan.
Shalom
Salam Damai.
Lanjuttt perumpamaannya.
Ayat 1-7.
Allah sendiri mengundang. Tetapi tanggapan mereka adalah mereka menolakNya. Jelas sekali "faktor tanggapan manusia terhadap kasih karunia Allah".
Ayat 8-13
Semua orang diundang tanpa terkecuali. Mereka yang datang adalah yang menanggapi-Nya.
Tapi ada yang tidak berpakaian pesta, ia akhirnya dihukum. (Non Osas).
Mereka yang datang tapi tidak bertahan sampai akhir....jelas adalah Non Osas.
Ayat 14.
Semuanya diundang. Sekali lagi semuanya diundang.
Tetapi yang dipilih adalah :
1. Yang menanggapi undangan.
2. Yang bertahan sampai garis akhir dan menang.
GBU
:)
Salam Damai...
Bro setuju kan, bahwa Allah mengundang dan Israel menolak.
Menunjukkan bahwa kasih karunia Allah mengikut-sertakan tanggapan manusia. :nod:
Yang diundang pun tapi bila tidak bertahan maka ia dihukum (non Osas). :nod:
Banyak yang dipanggil tetapi sedikit yang dipilih.
Yang dipilih adalah :
1. Yang menanggapi undangan.
2. Yang bertahan sampai garis akhir dan menang.
GBU
:)
-
Salam Damai.
Kalo doktrin pilihan versi TULIP dilakukan, pastilah sang Bapak hanya menugaskan ke yang bungsu saja atau yang sulung saja. :nod:
Kan tidak menyelamatkan semua orang :nod:
Kenyataan dalam perumpamaan tersebut, dapat disimpulkan bahwa kasih karunia Allah untuk semua orang.
Yang mendapat keselamatan adalah yang menanggapi kasih karunia Allah yang mana justru terjadi pada pemungut cukai dan orang sundal.
Silahkan disanggah mengenai pilih-memilihnya Bro :nod:
GBU
:)
Kok postingan saya no 374 tidak dijawab bro ?
Dijawab dong bro supaya diskusinya fair dan tidak pincang !
Roma 8:30 Dan mereka yang ditentukan-Nya dari semula, mereka itu juga dipanggil-Nya. Dan mereka yang dipanggil-Nya, mereka itu juga dibenarkan-Nya. Dan mereka yang dibenarkan-Nya, mereka itu juga dimuliakan-Nya.
Jadi jelas setiap proses keselamatan itu melalui :
1. Ditentukan dari semula (sebelum dunia dijadikan)
2. Dipanggil (panggilan keselamatan)
3. Dibenarkan,akhirmya
4. Dimuliakan.
Semua proses tsb merupakan pekerjaan Allah saja bukan usaha atau perbuatan manusia.
Inilah inti ajaran Alkitab mengenai keselamatan yang jelas dan gamblang.
Shalom
-
Sudah berulang kali saya sampaikan paradoksnya.
Contoh 1 : Kedaulatan.
Saya mengajar kepada Bro SDG, Bro Oda dan Bro Alithea, kita harus menolong semua orang.
Tapi saya sendiri hanya menolong sebagian orang dengan excuse/alasan bahwa itu kedaulatan saya. :giggle:
Contoh 2 :
Bro SDG, Bro Oda dan Bro Alithea hanya dapat percaya bila mendapat kelahiran baru dari saya.
Tetapi saya sendiri sudah mengulurkan tangan sepanjang hari ke Bro sekalian tetapi ditolak oleh Bro2 semua. :giggle:
Demikian pula contoh2 lainnya.
Sangat banyak paradoks2 yang ditampilkan. Dan biasanya memaksakan ayat2 yang dipilihnya sendiri sehingga terlihat logic.
Tetapi bila disandingkan dengan ayat2 yang lain menjadi unlogical. Kurang harmonisasi.....terlalu dipaksakan.
Sehingga seperti menyatukan kepingan2 yang tidak menjadi kesatuan yang harmonis.
GBU
:)
Kalau Allah mau menyelamatkan semua orang kenapa Allah tidak memberikan kesempatan kepada semua orang setelah PB untuk mendengar Injil ?
Kalau Allah mau semua manusia selamat mengapa Allah yang berdaulat bisa ternyata gagal karena banyak manusia yang akan masuk Neraka ?
Apakah kedaulatan Allah lebih rendah dari freewill manusia ?
Pertanyaan ini tidak pernah anda bisa jawab sampai sekarang ?
Shalom
-
Salam Damai.
Ijinkan saya menyampaikan beberapa paradox.
1. Sekarang Bro percaya bahwa Allah menawarkan keselamatan ? Apakah tidak bertentangan dengan Kedaulatan Allah ?
2. Bagaimana bangsa Israel dapat menolak tawaran keselamatan ? Apakah tidak bertentangan dengan Kedaulatan Allah ?
Bukankah mereka sudah dipilih ?
3. Dengan mempercayakan kepada penggarap lain, berarti Allah memperhatikan apa yang dilakukan oleh penggarap lain tersebut.
Bukan kah ini merupakan tanggapan manusia ?
4. Bila penggarap lain juga melakukan hal yang tidak baik seperti penggarap yang pertama, akan kah mereka tetap selamat ?
Bila Bro menjawab bahwa kalo sudah dipilih tidak dapat menolak, bagaimana dengan penggarap pertama yang juga dipilih ?
Bukankah mereka menolak ? Apakah kedaulatan Allah tidak berlaku ?
GBU
:)
Saya tidak pernah mengatakan keselamatan merupakan penawaran kepada “pribadi / individually”melainkan kepada Israel sebagai suatu bangsa yaitu bangsa Yesus sendiri dan milik kepunyaan-Nya sebab keselamatan hanya bersifat “pribadi / individually” dan merupakan pemberian Allah berdasarkan kasih karunia-Nya saja.
Yohanes 1:11 He came unto his own, and his own received him not.
Jadi hati hati anda membaca komentar saya bahwa keselamatan itu bersifat pribadi atau individually bukan berdasarkan kebangsaan.
Bangsa Israel hanya sebagai sarana bagi Tuhan untuk menggenapkan tujuannya bagi keselamatan bangsa bangsa lain.
Jadi harus anda bedakan rencana Allah bagi Israel sebagai bangsa dengan rencana keselamatan Allah yang bersifat individually bukan berdasarkan kebangsaan.
Saya masih menunggu jawaban anda atas replay 374 saya !
Shalom
-
Salam Damai.
IMHO saya menafsirkan Tuan pemilik kebun = Allah Bapa. Pengurus kebun = Roh Kudus.
Roh Kudus sudah bekerja menolong tanaman ara tersebut.
Dari pembicaraan tersebut "jelas sekali faktor tanggapan pohon ara" berperan.
Bila meniadakan faktor tanggapan pohon ara, melulu pada kedaulatan Allah......betapa terbatasnya Roh Kudus ?
Bila dikatakan iman palsu sehingga mereka tidak berbuah, terus hasil apa yang dikerjakan oleh pengurus kebun selama 3 tahun ?
Itulah paradoksnya ..
GBU
:)
Tidak tepat kalau pengurus kebun dianggap Roh Kudus karena kalau Roh Kudus yang adalah diri-Nya Allah itu bekerja mana mungkin gagal.
Tuhan Yesus sendiri mengatakan Roh Kudus akan tinggal selamanya didalam diri manusia,jadi mana mungkin keselamatan bisa hilang kalau sudah ada Roh Kudus didalam dirinya.
Setiap keselamatan sudah dimeteraikan dan dijamin oleh Roh Kudus makanya pasti penafsiran anda keliru.
Ada jaminan keselamatan didalam orang percaya yaitu dirinya Roh Kudus sendiri.
Efesus 1:14 Dan Roh Kudus itu adalah jaminan bagian kita sampai kita memperoleh seluruhnya, yaitu penebusan yang menjadikan kita milik Allah, untuk memuji kemuliaan-Nya
Shalom
-
Salam Damai...
Bro setuju kan, bahwa Allah mengundang dan Israel menolak.
Menunjukkan bahwa kasih karunia Allah mengikut-sertakan tanggapan manusia. :nod:
Yang diundang pun tapi bila tidak bertahan maka ia dihukum (non Osas). :nod:
Banyak yang dipanggil tetapi sedikit yang dipilih.
Yang dipilih adalah :
1. Yang menanggapi undangan.
2. Yang bertahan sampai garis akhir dan menang.
GBU
:)
1.Mereka yang menolak adalah memang natur berdosa manusia yaitu mereka yang tidak mendapat anugerah dari Tuhan sehingga kondisi hatinya masih :
Kej 6 : 5 Ketika dilihat Tuhan, bahwa kejahatan manusia besar di bumi dan bahwa segala kecenderungan hatinya selalu membuahkan kejahatan semata-mata,
Kej 8 : 21 Ketika Tuhan mencium persembahan yang harum itu, berfirmanlah Tuhan dalam hati-Nya: "Aku takkan mengutuk bumi ini lagi karena manusia, sekalipun yang ditimbulkan hatinya adalah jahat dari sejak kecilnya, dan Aku takkan membinasakan lagi segala yang hidup seperti yang telah Kulakukan.
Pkh 9 : 3 Inilah yang celaka dalam segala sesuatu yang terjadi di bawah matahari; nasib semua orang sama. Hati anak-anak manusiapun penuh dengan kejahatan, dan kebebalan ada dalam hati mereka seumur hidup, dan kemudian mereka menuju alam orang mati.
Itulah 3 kebenaran yang tercatat di dalam Alkitab.
1. Hati manusia cenderung untuk membuahkan kejahatan.
2. hati manusia adalah jahat sejak kecilnya.
3. Kebebalan ada di dalam hati manusia seumur hidup.
2.Dan mereka yang percaya adalah karena kemauan mereka sudah dikerjakan oleh Allah didalam diri mereka :
Fil.2:13 karena Allahlah yang mengerjakan di dalam kamu baik kemauan maupun pekerjaan menurut kerelaan-Nya
Saya masih menunggu jawaban anda atas replay 374 saya !
Shalom
-
Kalau Allah mau menyelamatkan semua orang kenapa Allah tidak memberikan kesempatan kepada semua orang setelah PB untuk mendengar Injil ?
God our Savior, Who wishes ALL MEN to be saved and to perceive and recognize and discern and know precisely and correctly the Truth
Kalau Allah mau semua manusia selamat mengapa Allah yang berdaulat bisa ternyata gagal karena banyak manusia yang akan masuk Neraka ?
God our Savior, Who wishes ALL MEN to be saved and to perceive and recognize and discern and know precisely and correctly the Truth
Apakah kedaulatan Allah lebih rendah dari freewill manusia ?
apakah ayat disitu sedang bermaksud memberikan makna ambigu ? bhw ALL MEN itu = SOME ?
salam.
-
God our Savior, Who wishes ALL MEN to be saved and to perceive and recognize and discern and know precisely and correctly the Truth
God our Savior, Who wishes ALL MEN to be saved and to perceive and recognize and discern and know precisely and correctly the Truth
apakah ayat disitu sedang bermaksud memberikan makna ambigu ? bhw ALL MEN itu = SOME ?
salam.
kalau di protestan semua ayat bisa bermakna ambigu mas.
ALL bisa = SOME.
SOME bisa = ALL.
NOT ALL bisa = ALL
Unreal..
Saatnya kita merenung..
-
kalau di protestan semua ayat bisa bermakna ambigu mas.
ALL bisa = SOME.
SOME bisa = ALL.
NOT ALL bisa = ALL
Unreal..
Saatnya kita merenung..
Ya... :).
Dan Dia juga wishes ALL MEN to perceive and recognize and discern and know precisely and correctly the Truth.
IMO, ajaran2 ayat semua-nya didalam waktu dan untuk dimengertikan didalam waktu.
Kalo maksud ayat2 adalah agar pembacanya ngerujuk semua ke sebelon bumi jadi (keKekalan) maka Alkitab gak perlu tebel2 ... toh yang dipilih PASTI perceive, recognize, discern and know precisely and correctly the Truth --- ngapain juga di wish-wish lagi, ya ? :D.
salam.
-
Kok postingan saya no 374 tidak dijawab bro ?
Dijawab dong bro supaya diskusinya fair dan tidak pincang !
---cut---
Salam Damai.
Sabar doonngg Bro. :nod:
Kemarin jam sudah menunjukkan 17.00 lebih. Kalo saya tidak pulang tepat waktu ......
Bisa berabe nanti dirumah :giggle:
Disamping itu, mata tua jangan disamakan dengan anda.
Sudah enggak kuat diajak berlama2 didepan komputer. :walkman:
GBU
:)
-
23 Sebab hal Kerajaan Sorga seumpama seorang raja yang hendak mengadakan perhitungan dengan hamba-hambanya. 24 Setelah ia mulai mengadakan perhitungan itu, dihadapkanlah kepadanya seorang yang berhutang sepuluh ribu talenta. 25 Tetapi karena orang itu tidak mampu melunaskan hutangnya, raja itu memerintahkan supaya ia dijual beserta anak isterinya dan segala miliknya untuk pembayar hutangnya. 26 Maka sujudlah hamba itu menyembah dia, katanya: Sabarlah dahulu, segala hutangku akan kulunaskan. 27 Lalu tergeraklah hati raja itu oleh belas kasihan akan hamba itu, sehingga ia membebaskannya dan menghapuskan hutangnya. 28 Tetapi ketika hamba itu keluar, ia bertemu dengan seorang hamba lain yang berhutang seratus dinar kepadanya. Ia menangkap dan mencekik kawannya itu, katanya: Bayar hutangmu! 29 Maka sujudlah kawannya itu dan memohon kepadanya: Sabarlah dahulu, hutangku itu akan kulunaskan. 30 Tetapi ia menolak dan menyerahkan kawannya itu ke dalam penjara sampai dilunaskannya hutangnya. 31 Melihat itu kawan-kawannya yang lain sangat sedih lalu menyampaikan segala yang terjadi kepada tuan mereka. 32 Raja itu menyuruh memanggil orang itu dan berkata kepadanya: Hai hamba yang jahat, seluruh hutangmu telah kuhapuskan karena engkau memohonkannya kepadaku. 33 Bukankah engkaupun harus mengasihani kawanmu seperti aku telah mengasihani engkau? 34 Maka marahlah tuannya itu dan menyerahkannya kepada algojo-algojo, sampai ia melunaskan seluruh hutangnya. 35 Maka Bapa-Ku yang di sorga akan berbuat demikian juga terhadap kamu, apabila kamu masing-masing tidak mengampuni saudaramu dengan segenap hatimu." (Mat 18:23-35 ITB)
Perumpamaan perumpamaan yang anda angkat itu hanya mengajarkan bahwa iman yang palsu pasti akan menghadapi penghukuman seperti postingan saya sebelumnya.
Salam Damai.
IMHO menurut saya tidaklah seperti itu Bro.
Jelas di perumpamaan2 yang saya kutip : "Mengenai Kerajaan Sorga"
Diperumpamaan diatas, telah jelas disebutkan bahwa sang Raja telah memberikan kasih karunianya kepada orang yang berhutang.
Jelas sekali "faktor tanggapan manusia". :nod:
Oh iya .... Non Osas.
Karena si penghutang awalnya sudah "once saved" tetapi ia tidak bertahan sampai garis akhir, karenanya dihapus dari kitab kehidupan. Akhirnya "not saved".
Kalo pake TULIP tentunya sudah enggak pake "hitung2an".
GBU
:)
-
Matius 7:22,23 Pada hari terakhir banyak orang akan berseru kepada-Ku: Tuhan, Tuhan, bukankah kami bernubuat demi nama-Mu, dan mengusir setan demi nama-Mu, dan mengadakan banyak mujizat demi nama-Mu juga?Pada waktu itulah Aku akan berterus terang kepada mereka dan berkata: Aku tidak pernah mengenal kamu! Enyahlah dari pada-Ku, kamu sekalian pembuat kejahatan!
Jadi bisa saja seseorang seolah olah sudah menerima karunia keselamatan dan mampu melakukan mujizat sebagaimana orang beriman,tetapi ternyata kelak imannya ternyata palsu.
Buat apa pakai ayat ayat perumpamaan kalau memang banyak ayat yang sangat jelas,terang dan gamblang serta to the point mengenai OSAS.
---cut---
15 "Waspadalah terhadap nabi-nabi palsu yang datang kepadamu dengan menyamar seperti domba, tetapi sesungguhnya mereka adalah serigala yang buas. 16 Dari buahnyalah kamu akan mengenal mereka. Dapatkah orang memetik buah anggur dari semak duri atau buah ara dari rumput duri? 17 Demikianlah setiap pohon yang baik menghasilkan buah yang baik, sedang pohon yang tidak baik menghasilkan buah yang tidak baik. 18 Tidak mungkin pohon yang baik itu menghasilkan buah yang tidak baik, ataupun pohon yang tidak baik itu menghasilkan buah yang baik. 19 Dan setiap pohon yang tidak menghasilkan buah yang baik, pasti ditebang dan dibuang ke dalam api. 20 Jadi dari buahnyalah kamu akan mengenal mereka. 21 Bukan setiap orang yang berseru kepada-Ku: Tuhan, Tuhan! akan masuk ke dalam Kerajaan Sorga, melainkan dia yang melakukan kehendak Bapa-Ku yang di sorga. 22 Pada hari terakhir banyak orang akan berseru kepada-Ku: Tuhan, Tuhan, bukankah kami bernubuat demi nama-Mu, dan mengusir setan demi nama-Mu, dan mengadakan banyak mujizat demi nama-Mu juga? 23 Pada waktu itulah Aku akan berterus terang kepada mereka dan berkata: Aku tidak pernah mengenal kamu! Enyahlah dari pada-Ku, kamu sekalian pembuat kejahatan!" (Mat 7:15-23 ITB)
Salam Damai.
Saya kutipkan secara lengkap seperti diatas ya Bro. .........
Dan point2 dibawah ini :
1. Tidak mungkin pohon yang baik itu menghasilkan buah yang tidak baik, ataupun pohon yang tidak baik itu menghasilkan buah yang baik.
2. Jadi dari buahnyalah kamu akan mengenal mereka.
3. Kamu sekalian pembuat kejahatan!"
Tuhan Yesus telah berfirman, 2 hukum kasih. Kasih kepada Allah dan kasih kepada sesama.
Perhatikan dengan jelas Bro ...... 2 (dua) hukum kasih.
Diakhir jaman, Tuhan Yesus menolak orang2 yang berkata : Bukan setiap orang yang berseru kepada-Ku: Tuhan, Tuhan! akan masuk ke dalam Kerajaan Sorga, melainkan dia yang melakukan kehendak Bapa-Ku yang di sorga. 22 Pada hari terakhir banyak orang akan berseru kepada-Ku: Tuhan, Tuhan, bukankah kami bernubuat demi nama-Mu, dan mengusir setan demi nama-Mu, dan mengadakan banyak mujizat demi nama-Mu juga?
Karena mereka tidak melakukan kehendak Bapa !!!
Mereka hanya melakukan hukum kasih pertama tetapi melupakan hukum kasih kedua, "kasihilah sesama" :nod:
Silahkan dipahami no. 1 s/d 3 bold biru.
Karena buah mereka semua adalah kejahatan belaka.
Dan juga Tuhan tidak dapat ber paradox terhadap Firman-Nya. Tidak mungkin pohon yang baik itu menghasilkan buah yang tidak baik, ataupun pohon yang tidak baik itu menghasilkan buah yang baik.
Tidak mungkin Tuhan berfirman, menginginkan keselamatan semua manusia tetapi justru Ia sendiri memilih2 dan menyelamatkan sebagian orang saja. :nod:
GBU
:)
-
Coba anda bantah kalau mampu bagaimana ayat ayat dibawah ini masih memungkinkan adanya kegagalan didalam keselamatan :
Salam Damai.
Saya lebih merasa nyaman menggunakan kalimat2 positif dalam diskusi. :nod:
Marilah kita diskusikan ayat2 dibawah ini masih memungkinkan adanya kegagalan didalam keselamatan.
Yoh.5:24 Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya barangsiapa mendengar perkataan-Ku dan percaya kepada Dia yang mengutus Aku, ia mempunyai hidup yang kekal dan tidak turut dihukum, sebab ia sudah pindah dari dalam maut ke dalam hidup
22 Bapa tidak menghakimi siapapun, melainkan telah menyerahkan penghakiman itu seluruhnya kepada Anak, 23 supaya semua orang menghormati Anak sama seperti mereka menghormati Bapa. Barangsiapa tidak menghormati Anak, ia juga tidak menghormati Bapa, yang mengutus Dia. 24 Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya barangsiapa mendengar perkataan-Ku dan percaya kepada Dia yang mengutus Aku, ia mempunyai hidup yang kekal dan tidak turut dihukum, sebab ia sudah pindah dari dalam maut ke dalam hidup.
25 Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya saatnya akan tiba dan sudah tiba, bahwa orang-orang mati akan mendengar suara Anak Allah, dan mereka yang mendengarnya, akan hidup. 26 Sebab sama seperti Bapa mempunyai hidup dalam diri-Nya sendiri, demikian juga diberikan-Nya Anak mempunyai hidup dalam diri-Nya sendiri. 27 Dan Ia telah memberikan kuasa kepada-Nya untuk menghakimi, karena Ia adalah Anak Manusia. 28 Janganlah kamu heran akan hal itu, sebab saatnya akan tiba, bahwa semua orang yang di dalam kuburan akan mendengar suara-Nya, 29 dan mereka yang telah berbuat baik akan keluar dan bangkit untuk hidup yang kekal, tetapi mereka yang telah berbuat jahat akan bangkit untuk dihukum. 30 Aku tidak dapat berbuat apa-apa dari diri-Ku sendiri; Aku menghakimi sesuai dengan apa yang Aku dengar, dan penghakiman-Ku adil, sebab Aku tidak menuruti kehendak-Ku sendiri, melainkan kehendak Dia yang mengutus Aku. (Joh 5:22-30 ITB)
Salam Damai.
Saya kutipkan secara lengkap ya Bro....
Yoh.5:24 Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya barangsiapa mendengar perkataan-Ku dan percaya kepada Dia yang mengutus Aku, ia mempunyai hidup yang kekal dan tidak turut dihukum, sebab ia sudah pindah dari dalam maut ke dalam hidup
Saya sangat setuju terhadap ayat diatas, tetapi perlu diingat kelanjutannya.
dan mereka yang telah berbuat baik akan keluar dan bangkit untuk hidup yang kekal, tetapi mereka yang telah berbuat jahat akan bangkit untuk dihukum.
Aku menghakimi sesuai dengan apa yang Aku dengar, dan penghakiman-Ku adil,
Jelas kan Bro.... Pertama2 pasti kasih karunia Allah....sudah pasti. Kemudian tanggapan berupa percaya.
Dan harus dijaga sampai garis akhir, supaya menang. Bila tidak dijaga ... kemudian berbuat dosa ... maka penghakiman Tuhan Yesus adil, sesuai dengan yang didengarNya.
GBU
:)
-
Yoh. 6:39,40 Dan Inilah kehendak Dia yang telah mengutus Aku, yaitu supaya dari semua yang telah diberikan-Nya kepada-Ku jangan ada yang hilang, tetapi supaya Kubangkitkan pada akhir zaman.Sebab inilah kehendak Bapa-Ku, yaitu supaya setiap orang, yang melihat Anak dan yang percaya kepada-Nya beroleh hidup yang kekal, dan supaya Aku membangkitkannya pada akhir zaman.
36 Tetapi Aku telah berkata kepadamu: Sungguhpun kamu telah melihat Aku, kamu tidak percaya. 37 Semua yang diberikan Bapa kepada-Ku akan datang kepada-Ku, dan barangsiapa datang kepada-Ku, ia tidak akan Kubuang. 38 Sebab Aku telah turun dari sorga bukan untuk melakukan kehendak-Ku, tetapi untuk melakukan kehendak Dia yang telah mengutus Aku. 39 Dan Inilah kehendak Dia yang telah mengutus Aku, yaitu supaya dari semua yang telah diberikan-Nya kepada-Ku jangan ada yang hilang, tetapi supaya Kubangkitkan pada akhir zaman. 40 Sebab inilah kehendak Bapa-Ku, yaitu supaya setiap orang, yang melihat Anak dan yang percaya kepada-Nya beroleh hidup yang kekal, dan supaya Aku membangkitkannya pada akhir zaman." (Joh 6:36-40 ITB)
Salam Damai.
Saya kutipkan secara lengkap ya Bro....
IMHO menurut pendapat saya pribadi .... mereka sudah datang dan melihat Tuhan Yesus tetapi tidak percaya. Jelas sekali merupakan faktor tanggapan manusia terhadap tawaran kasih karunia Allah.
Kemudian yang saya bold, merupakan penekanan sekali lagi perihal faktor tanggapan manusia. Faktor non OSAS.
Tertulis "barangsiapa", yang merupakan terminologi non OSAS.
Bila OSAS maka kata2nya tentunya menghilangkan "barangsiapa".
Semua yang diberikan Bapa kepada-Ku akan datang kepada-Ku, dan barangsiapa datang kepada-Ku, ia tidak akan Kubuang. (non OSAS)
Semua yang diberikan Bapa kepada-Ku akan datang kepada-Ku, dan pasti ia tidak akan Kubuang. (OSAS)
CMIIW
GBU
:)
-
Enak membaca postingan Phooey ini, dan mudah difahami.
Terima kasih Phooey. Diberkatilah engkau dan orang-orang yang engkau kasihi.
-
Enak membaca postingan Phooey ini, dan mudah difahami.
Terima kasih Phooey. Diberkatilah engkau dan orang-orang yang engkau kasihi.
Salam Damai.
Lhoo .... Ini kan hasil belajar dari Mod Rambo juga ............ :bsmile:
GBU
:)
-
Yoh.6:47 Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya barangsiapa percaya, ia mempunyai hidup yang kekal.
Yoh. 10:28,29 dan Aku memberikan hidup yang kekal kepada mereka dan mereka pasti tidak akan binasa sampai selama-lamanya dan seorang pun tidak akan merebut mereka dari tangan-Ku.Bapa-Ku, yang memberikan mereka kepada-Ku, lebih besar dari pada siapa pun, dan seorang pun tidak dapat merebut mereka dari tangan Bapa.
12 Waspadalah, hai saudara-saudara, supaya di antara kamu jangan terdapat seorang yang hatinya jahat dan yang tidak percaya oleh karena ia murtad dari Allah yang hidup. 13 Tetapi nasihatilah seorang akan yang lain setiap hari, selama masih dapat dikatakan "hari ini", supaya jangan ada di antara kamu yang menjadi tegar hatinya karena tipu daya dosa. 14 Karena kita telah beroleh bagian di dalam Kristus, asal saja kita teguh berpegang sampai kepada akhirnya pada keyakinan iman kita yang semula. 15 Tetapi apabila pernah dikatakan: "Pada hari ini, jika kamu mendengar suara-Nya, janganlah keraskan hatimu seperti dalam kegeraman", 16 siapakah mereka yang membangkitkan amarah Allah, sekalipun mereka mendengar suara-Nya? Bukankah mereka semua yang keluar dari Mesir di bawah pimpinan Musa? 17 Dan siapakah yang Ia murkai empat puluh tahun lamanya? Bukankah mereka yang berbuat dosa dan yang mayatnya bergelimpangan di padang gurun? 18 Dan siapakah yang telah Ia sumpahi, bahwa mereka takkan masuk ke tempat perhentian-Nya? Bukankah mereka yang tidak taat? 19 Demikianlah kita lihat, bahwa mereka tidak dapat masuk oleh karena ketidakpercayaan mereka. (Heb 3:12-19 ITB)
Salam Damai.
Untuk ayat yang Bro sampaikan diatas, saya sangat setuju bahwa bila seseorang telah dianugerahi hidup kekal....tentunya tidak binasa. Dan bila telah dianugerahi hidup kekal ... tentu saja maut tidak dapat menguasainya.
Kemudian justru point yang perlu kita diskusikan adalah "faktor percaya".
Di kitab Ibrani, saat bangsa Israel keluar dari Mesir.....pastilah saat tersebut mereka "percaya". Bangsa Israel memberikan tanggapan terhadap keselamatan yang diberikan oleh Allah melalui Musa.
Tetapi seperti kita ketahui, sekalipun didalam perjalanan.....mereka melihat perbuatan2 Allah....tetapi mereka menjadi tidak percaya.
Sehingga mereka murtad dari Allah yang hidup. Kisah ini justru menunjukkan "Non Osas". :nod:
Kalo percayanya hanya pada permulaan saja ...... tetapi tidak bertahan sampai garis akhir ..... nasibnya sama seperti bangsa Israel yang keluar dari Mesir. Non Osas. :nod:
Tetapi bila sudah mencapai garis akhir dan menang. Mereka diberikan hidup kekal ..... inilah yang dimaksud Always Save. Tidak ada yang dapat merebut, bahkan kematian pun.
CMIIW
GBU
:)
-
Roma 8:1,2 Demikianlah sekarang tidak ada penghukuman bagi mereka yang ada di dalam Kristus Yesus.Roh, yang memberi hidup telah memerdekakan kamu dalam Kristus dari hukum dosa dan hukum maut.
17 Dan jika kita adalah anak, maka kita juga adalah ahli waris, maksudnya orang-orang yang berhak menerima janji-janji Allah, yang akan menerimanya bersama-sama dengan Kristus, yaitu jika kita menderita bersama-sama dengan Dia, supaya kita juga dipermuliakan bersama-sama dengan Dia. (Rom 8:17 ITB)
Roma16:25 Bagi Dia, yang berkuasa menguatkan kamu, -- menurut Injil yang kumasyhurkan dan pemberitaan tentang Yesus Kristus, sesuai dengan pernyataan rahasia, yang didiamkan berabad-abad lamanya
17 Tetapi aku menasihatkan kamu, saudara-saudara, supaya kamu waspada terhadap mereka, yang bertentangan dengan pengajaran yang telah kamu terima, menimbulkan perpecahan dan godaan. Sebab itu hindarilah mereka! (Rom 16:17 ITB)
15 Anggaplah kesabaran Tuhan kita sebagai kesempatan bagimu untuk beroleh selamat, seperti juga Paulus, saudara kita yang kekasih, telah menulis kepadamu menurut hikmat yang dikaruniakan kepadanya. 16 Hal itu dibuatnya dalam semua suratnya, apabila ia berbicara tentang perkara-perkara ini. Dalam surat-suratnya itu ada hal-hal yang sukar difahami, sehingga orang-orang yang tidak memahaminya dan yang tidak teguh imannya, memutarbalikkannya menjadi kebinasaan mereka sendiri, sama seperti yang juga mereka buat dengan tulisan-tulisan yang lain. (2Pe 3:15-16 ITB)
Salam Damai.
Mengenai OSAS ..... rupanya Bro SDG masih menyimpan pemikiran2 lainnya ya Bro (Roma 9 & 10) :nod:
Terhadap ayat2 tersebut diatas, pendapat saya pribadi bahwa ayat2 tersebut tetap tidak murni OSAS :nod:
Untuk Roma 8:1,2 .... setelah dibaca perlahan2 terdapat unsur non OSAS yang disebutkan pada ayat 8:17. (bold biru).
Berarti bila kita tidak menderita ..... berarti kita tidak selamat ??
Untuk Roma 16:25, bila 100% OSAS, ternyata pada ayat unsur non OSAS sebelumnya yaitu 16:17.
Peringatan Paulus mengenai orang2 yang menimbulkan perpecahan.
Menurut saya pribadi, kalo memang pasti OSAS, tidak perlu peringatan ataupun terminologi "jika".
IMHO dalam membaca Kitab Roma untuk tidak dibaca secara parsial. Tetapi dibaca secara keseluruhan dalam terang Perjanjian Baru.
Ke 4 Injil, Kitab Ibrani, Kitab Wahyu dll.
Kemudian setelah disandingkan dengan perumpamaan2 Tuhan Yesus, prinsip OSAS yang seolah2 tertera disebagian di Kitab Roma, akan jelas terbukti tidak benar.
Justru saya tidak menyakini OSAS karena tidak terbukti pada perumpamaan2 yang diberikan Tuhan Yesus. :nod:
GBU
:)
-
Yudas 1:24 Bagi Dia, yang berkuasa menjaga supaya jangan kamu tersandung dan yang membawa kamu dengan tak bernoda dan penuh kegembiraan di hadapan kemuliaan-Nya
Shalom
20 Akan tetapi kamu, saudara-saudaraku yang kekasih, bangunlah dirimu sendiri di atas dasar imanmu yang paling suci dan berdoalah dalam Roh Kudus. 21 Peliharalah dirimu demikian dalam kasih Allah sambil menantikan rahmat Tuhan kita, Yesus Kristus, untuk hidup yang kekal. 22 Tunjukkanlah belas kasihan kepada mereka yang ragu-ragu, 23 selamatkanlah mereka dengan jalan merampas mereka dari api. Tetapi tunjukkanlah belas kasihan yang disertai ketakutan kepada orang-orang lain juga, dan bencilah pakaian mereka yang dicemarkan oleh keinginan-keinginan dosa. (Jud 1:20-23 ITB)
Salam Damai.
IMHO kalo dilihat dari ayat sebelumnya, jelas terdapat faktor "tanggapan manusia" terhadap uluran kasih karunia Allah.
Terminologi "bangunlah dirimu sendiri & Peliharalah dirimu demikian dalam kasih Allah".
IMHO tetap non OSAS.
GBU
:)
-
Ibrani 10:39 Tetapi kita bukanlah orang-orang yang mengundurkan diri dan binasa, tetapi orang-orang yang percaya dan yang beroleh hidup
35 Sebab itu janganlah kamu melepaskan kepercayaanmu, karena besar upah yang menantinya. (Heb 10:35 ITB)
Ayat sebelumnya non OSAS, mengindikasikan bahwa ada yang melepas kepercayaannya
1 Pet. 1:3 - 5 Terpujilah Allah dan Bapa Tuhan kita Yesus Kristus, yang karena rahmat-Nya yang besar telah melahirkan kita kembali oleh kebangkitan Yesus Kristus dari antara orang mati, kepada suatu hidup yang penuh pengharapan,untuk menerima suatu bagian yang tidak dapat binasa, yang tidak dapat cemar dan yang tidak dapat layu, yang tersimpan di sorga bagi kamu. Yaitu kamu, yang dipelihara dalam kekuatan Allah karena imanmu sementara kamu menantikan keselamatan yang telah tersedia untuk dinyatakan pada zaman akhir.
4 Sebab mereka yang pernah diterangi hatinya, yang pernah mengecap karunia sorgawi, dan yang pernah mendapat bagian dalam Roh Kudus, 5 dan yang mengecap firman yang baik dari Allah dan karunia-karunia dunia yang akan datang, 6 namun yang murtad lagi, tidak mungkin dibaharui sekali lagi sedemikian, hingga mereka bertobat, sebab mereka menyalibkan lagi Anak Allah bagi diri mereka dan menghina-Nya di muka umum. (Heb 6:4-6 ITB)
Setuju Bro, asal tidak murtad (Non OSAS). :nod:
2 Pet. 3:9 Tuhan tidak lalai menepati janji-Nya, sekalipun ada orang yang menganggapnya sebagai kelalaian, tetapi Ia sabar terhadap kamu, karena Ia menghendaki supaya jangan ada yang binasa, melainkan supaya semua orang berbalik dan bertobat
Walahhh ...... kog ayat yang jelas2 Non TULIP kog dipake. :afro:
Setuju Bro, asal tidak murtad dan tentunya Iman & Perbuatan. :afro:
GBU
:)
Sekarang giliran anda membantah 9 kutipan ayat saya diatas supaya fair diskusinya.
Saya tunggu sanggahan anda !
Shalom
Salam Damai.
IMHO apa yang Bro lakukan justru terbalik.
Yang seharusnya dilakukan adalah membuktikan ke 9 kutipan ayat yang seolah2 mengandung makna OSAS yang diutarakan diatas, diuji kebenarannya di perumpamaan yang diajarkan Tuhan Yesus.
Tetapi kenyataanya, OSAS dan Tulip "tidak nampak" pada perumpamaan yang diajarkan Tuhan Yesus.
Jadi kesimpulannya adalah bukan ayatnya yang kurang benar tetapi penafsirannya (TULIP & OSAS) yang kurang benar.
GBU
:)
-
Salam Damai.
Haduhhh capeekkk.....
Istirahat dulu ................. (http://www.cute-factor.com/images/smilies/onion/b6b25dc6.gif)
GBU
:)
-
Salam Damai.
IMHO menurut saya tidaklah seperti itu Bro.
Jelas di perumpamaan2 yang saya kutip : "Mengenai Kerajaan Sorga"
Diperumpamaan diatas, telah jelas disebutkan bahwa sang Raja telah memberikan kasih karunianya kepada orang yang berhutang.
Jelas sekali "faktor tanggapan manusia". :nod:
Oh iya .... Non Osas.
Karena si penghutang awalnya sudah "once saved" tetapi ia tidak bertahan sampai garis akhir, karenanya dihapus dari kitab kehidupan. Akhirnya "not saved".
Kalo pake TULIP tentunya sudah enggak pake "hitung2an".
GBU
:)
Salam damai Bro Phooey
Saya tidak sependapat dengan penafsiran Bro dalam Mat 18:23-35.
Perumpamaan yang Yesus berikan ini tidak menunjukkan soal keselamatan.
Akan kontradiksi apabila raja ditafsirkan sebagai Allah yang memberikan keselamatan lewat pengampunan.
Ayat 27 menunjukkan raja yang tidak tahu bahwa hambanya yang baru saja diampuninya ternyata tidak melakukan yang hal yang sama kepada sesama hamba yang lain.
Artinya, kalau raja ditafsirkan sebagai Allah, apakah Allah jadi tidak tahu bahwa orang yang diampuniNya tidak menuruti kehendakNya atau seperti apa yang dilakukanNya?
Apakah Yesus akan memberikan perumpamaan yang kontradiksi dengan sifat Allah yang Maha Tahu?
Menurut saya, dalam perumpamaan ini Yesus sedang menunjukkan bagaimana sebagai orang yang telah menerima Kristus, menerima pengampunan dosa tanpa syarat apapun (ayat 27), dituntut juga melakukan hal yang sama yaitu mengampuni kepada sesama 'anggota tubuh Kristus', saudara seiman.
Jadi perumpamaan ini bukan soal tanggapan kepada tawaran keselamatan, tapi bagaimana karya salib Kristus memungkinkan pengampunan dosa diberikan tanpa syarat kepada orang-orang yang telah dipilihNya (hamba-hamba raja). Dan orang-orang pilihanNya dituntut juga untuk saling mengampuni.
Ayat 34 pun tidak menunjukkan bahwa si hamba tsb akhirnya jadi binasa kalau kita hati2 membaca dan menafsirkannya.
Dalam Ibrani 12:5 dikatakan Allah akan mendidik dengan memperingati, menghajar bahkan sampai menyesah anak-anakNya.
Mat 18:34 menunjukkan hamba tsb masuk dalam proses penyempurnaan sifat dan karakter (sampai mampu memberikan pengampunan dengan tulus) sehingga semakin sempurna dihadapan Allah.
Artinya, Allah terlibat langsung dalam mengubah 'manusia lama' orang-orang pilihanNya 'sampai' menjadi 'manusia baru' di dalam Kristus.
-
Salam damai Bro Gavin..
Ya sudah.. kalau Bro memang tidak sependapat..
Coba sekarang Bro yang memberi pendapat..
Silahkan gantian..
Efesus 2:1
Kamu dahulu sudah mati karena pelanggaran-pelanggaran dan dosa-dosamu.
Apa maksud Paulus dengan kata 'sudah mati' dalam ayat ini?
Dan pengertiannya secara konteks keseluruhan dalam Efesus 2:1-10?
Arti efesus 2:1
Sebelum Yesus datang dan mati di salib, manusia berada dalam cengraman maut. ((tidak ada pilihan, kecuali mati )
Setelah Yesus, manusia bisa memiliki kehidupan (pilihan terbuka jadi dua : Mati dan hidup).
Arti keseluruhan efesus 2:1-10
Bahwa keselamatan manusa tidak didapat dari usaha manusia itu , melainkan pemberian / karunia Tuhan.
Saya perjelas kalimatnya sekali lagi :
Bahwa keselamatan manusia (yaitu datangnya Yesus ke dunia dan mati disalib), itu tidak di dapat dari usaha manusia, melainkan karunia Tuhan semata.
Awas:
Ayat efesus 2:1-10 sama sekali TIDAK berbicara mengenai Tuhan memberi keselamatan kepada siapa saja yg Ia mau. (seperti doktrin predestination protestan dan doktrin OSAS).
-------------------------------
Jadi,
Orang yg masih hidup tidak sama dengan orang yg sudah mati, sebab orang yg masih hidup masih bisa merespon panggilan Allah, sedangkan orang yg sudah masuk kubur itu sudah finish.
Dan tidak benar jika dikatakan orang mati rohani = orang yg sudah masuk kubur.
Tuhan sudah menjalankan bagianNYA , yaitu mengirim Yesus untuk menyelamatkan SEMUA manusia.
Tinggal sekarang gilliran manusia untuk meresponnya.
Respon inilah yg dinamakan USAHA manusia (dan ini tidak ada sangkutpautnya dengan kata 'USAHA' dalam efesus 2:8 )
-
Salam damai Bro Gavin,
Kalau memang penafsiran saya keliru, silahkan dikoreksi Bro.
Anda tidak cukup dewasa dalam berdiskusi dan hanya mengkritik tanggapan orang lain,
tapi tidak memberi pandangan jika pendapat Anda sendiri dikritik
Paulus saja selalu mengingatkan jemaat utk saling mengingatkan dan menasihati dalam berbagai hal.
Silahkan ditanggapi dahulu Bro, Roma 9:13-16.
Jangan dilupakan Bro
Roma 9:11
Sebab waktu anak-anak itu belum dilahirkan dan belum melakukan yang baik atau yang jahat, -- supaya rencana Allah tentang pemilihan-Nya diteguhkan, bukan berdasarkan perbuatan, tetapi berdasarkan panggilan-Nya --
Bagaimana Bro, mau menyangkali favoritism Bapa dalam memilih?
Protestan ini kalau sudah yakin tentang kesimpulan suatu ayat, mirip dengan Paus, yg tidak bisa salah (infalible) :giggle:
Saya tanya : Apakah anda yakin seyakin yakin-nya (100 persen yakin) bahwa Ayat roma 9:11 itu berbicara mengenai favoritisme Bapa dalam memilih...?
Bagaimana anda bisa berkesimpulan seperti itu dan yakin bahwa kesimpulan anda itu 100 persen benar..(alias tidak bisa salah lagi) ?
Manusia menuntut kebebasan utk memilih..
Mengapa Penciptanya dibatasi dan terkesan tidak boleh memilih?
Mari kita renungkan bersama-sama
Manusia tidak MENUNTUT kebebasan untuk memilih, melainkan, manusia DIBERI/DIANUGERAHKAN kebebasan untuk memilih.
Sehingga lebih masuk akal jika manusia diberikan kebebasan memilih, maka, doktrin predestinasi ala protestan menjadi absurd.
-
God our Savior, Who wishes ALL MEN to be saved and to perceive and recognize and discern and know precisely and correctly the Truth
Semua berarti mereka semua yang sudah ada didalam rencana keselamatan Allah :
Yoh. 6:39 Dan Inilah kehendak Dia yang telah mengutus Aku, yaitu supaya dari semua yang telah diberikan-Nya kepada-Ku jangan ada yang hilang, tetapi supaya Kubangkitkan pada akhir zaman
Kalau Allah berkehendak semua manusia selamat (universalisme) berarti sama sekali bukan berdasarkan fakta sebab banyak yang masuk Neraka.
Quote
Kalau Allah mau semua manusia selamat mengapa Allah yang berdaulat bisa ternyata gagal karena banyak manusia yang akan masuk Neraka ?
God our Savior, Who wishes ALL MEN to be saved and to perceive and recognize and discern and know precisely and correctly the Truth
Kalau Allah berkehendak semua manusia selamat (universalisme) berarti sama sekali bukan berdasarkan fakta sebab banyak yang masuk Neraka.
Quote
Apakah kedaulatan Allah lebih rendah dari freewill manusia ?
apakah ayat disitu sedang bermaksud memberikan makna ambigu ? bhw ALL MEN itu = SOME ?
salam.
Memanglah demikian misalnya kalau Seorang Presiden mengatakan kita semua harus berazaskan Pancasila didalam bernegara tidaklah berarti semua manusia didunia ini tanpa kecuali harus tunduk kepada Pancasila didalam bernegara.
Suatu istilah itu tergantung konteks kalimatnya karena tidak bisa berdiri sendiri.
Menganggap semua berarti seluruh manusia begitu saja hanyalah penafsiran yang sempit dan absurb belaka.
Shalom
-
kalau di protestan semua ayat bisa bermakna ambigu mas.
ALL bisa = SOME.
SOME bisa = ALL.
NOT ALL bisa = ALL
Unreal..
Saatnya kita merenung..
Kalau yang mengaku Katolik tetapi ternyata gurunya seorang bidat maka jelaslah semua perkataannya bohong belaka.
-
Salam Damai.
Sabar doonngg Bro. :nod:
Kemarin jam sudah menunjukkan 17.00 lebih. Kalo saya tidak pulang tepat waktu ......
Bisa berabe nanti dirumah :giggle:
Disamping itu, mata tua jangan disamakan dengan anda.
Sudah enggak kuat diajak berlama2 didepan komputer. :walkman:
GBU
:)
Mari kita lihat janjinya apakah ditepati ?
-
Salam Damai.
IMHO menurut saya tidaklah seperti itu Bro.
Jelas di perumpamaan2 yang saya kutip : "Mengenai Kerajaan Sorga"
Diperumpamaan diatas, telah jelas disebutkan bahwa sang Raja telah memberikan kasih karunianya kepada orang yang berhutang.
Jelas sekali "faktor tanggapan manusia". :nod:
Oh iya .... Non Osas.
Karena si penghutang awalnya sudah "once saved" tetapi ia tidak bertahan sampai garis akhir, karenanya dihapus dari kitab kehidupan. Akhirnya "not saved".
Kalo pake TULIP tentunya sudah enggak pake "hitung2an".
GBU
:)
Rupanya cara diskusi anda sangat mengecewakan bro,janji tinggal janji tapi ternyata tidak ditepati.
Supaya diskusinya fair maka saya menunggu tanggapan anda atas pertanyaan saya didalam replay 374.
Setelah itu baru saya akan menanggapi komentar anda selanjutnya.
Please be fair in discussion !
Saya ulangi pertanyaannya :
Perumpamaan perumpamaan yang anda angkat itu hanya mengajarkan bahwa iman yang palsu pasti akan menghadapi penghukuman seperti postingan saya sebelumnya.
Matius 7:22,23 Pada hari terakhir banyak orang akan berseru kepada-Ku: Tuhan, Tuhan, bukankah kami bernubuat demi nama-Mu, dan mengusir setan demi nama-Mu, dan mengadakan banyak mujizat demi nama-Mu juga?Pada waktu itulah Aku akan berterus terang kepada mereka dan berkata: Aku tidak pernah mengenal kamu! Enyahlah dari pada-Ku, kamu sekalian pembuat kejahatan!
Jadi bisa saja seseorang seolah olah sudah menerima karunia keselamatan dan mampu melakukan mujizat sebagaimana orang beriman,tetapi ternyata kelak imannya ternyata palsu.
Buat apa pakai ayat ayat perumpamaan kalau memang banyak ayat yang sangat jelas,terang dan gamblang serta to the point mengenai OSAS.
Coba anda bantah kalau mampu bagaimana ayat ayat dibawah ini masih memungkinkan adanya kegagalan didalam keselamatan :
Yoh.5:24 Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya barangsiapa mendengar perkataan-Ku dan percaya kepada Dia yang mengutus Aku, ia mempunyai hidup yang kekal dan tidak turut dihukum, sebab ia sudah pindah dari dalam maut ke dalam hidup
Yoh. 6:39,40 Dan Inilah kehendak Dia yang telah mengutus Aku, yaitu supaya dari semua yang telah diberikan-Nya kepada-Ku jangan ada yang hilang, tetapi supaya Kubangkitkan pada akhir zaman.Sebab inilah kehendak Bapa-Ku, yaitu supaya setiap orang, yang melihat Anak dan yang percaya kepada-Nya beroleh hidup yang kekal, dan supaya Aku membangkitkannya pada akhir zaman.
Yoh.6:47 Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya barangsiapa percaya, ia mempunyai hidup yang kekal.
Yoh. 10:28,29 dan Aku memberikan hidup yang kekal kepada mereka dan mereka pasti tidak akan binasa sampai selama-lamanya dan seorang pun tidak akan merebut mereka dari tangan-Ku.Bapa-Ku, yang memberikan mereka kepada-Ku, lebih besar dari pada siapa pun, dan seorang pun tidak dapat merebut mereka dari tangan Bapa.
Roma 8:1,2 Demikianlah sekarang tidak ada penghukuman bagi mereka yang ada di dalam Kristus Yesus.Roh, yang memberi hidup telah memerdekakan kamu dalam Kristus dari hukum dosa dan hukum maut.
Roma16:25 Bagi Dia, yang berkuasa menguatkan kamu, -- menurut Injil yang kumasyhurkan dan pemberitaan tentang Yesus Kristus, sesuai dengan pernyataan rahasia, yang didiamkan berabad-abad lamanya
Yudas 1:24 Bagi Dia, yang berkuasa menjaga supaya jangan kamu tersandung dan yang membawa kamu dengan tak bernoda dan penuh kegembiraan di hadapan kemuliaan-Nya
Ibrani 10:39 Tetapi kita bukanlah orang-orang yang mengundurkan diri dan binasa, tetapi orang-orang yang percaya dan yang beroleh hidup
1 Pet. 1:3 - 5 Terpujilah Allah dan Bapa Tuhan kita Yesus Kristus, yang karena rahmat-Nya yang besar telah melahirkan kita kembali oleh kebangkitan Yesus Kristus dari antara orang mati, kepada suatu hidup yang penuh pengharapan,untuk menerima suatu bagian yang tidak dapat binasa, yang tidak dapat cemar dan yang tidak dapat layu, yang tersimpan di sorga bagi kamu. Yaitu kamu, yang dipelihara dalam kekuatan Allah karena imanmu sementara kamu menantikan keselamatan yang telah tersedia untuk dinyatakan pada zaman akhir.
2 Pet. 3:9 Tuhan tidak lalai menepati janji-Nya, sekalipun ada orang yang menganggapnya sebagai kelalaian, tetapi Ia sabar terhadap kamu, karena Ia menghendaki supaya jangan ada yang binasa, melainkan supaya semua orang berbalik dan bertobat
Sekarang giliran anda membantah 9 kutipan ayat saya diatas supaya fair diskusinya.
Jadi kalau anda memang mau berdiskusi secara fair dan serius yaitu jangan hanya maunya menanya tetapi tidak mau menjawab pertanyaan maka silahkan dibantah pertanyaan saya diatas bro.
Saya tunggu apakah anda serius mau berdiskusi secara fair dan tidak pincang sebelah.
Shalom
-
Salam Damai.
Saya kutipkan secara lengkap seperti diatas ya Bro. .........
Dan point2 dibawah ini :
1. Tidak mungkin pohon yang baik itu menghasilkan buah yang tidak baik, ataupun pohon yang tidak baik itu menghasilkan buah yang baik.
2. Jadi dari buahnyalah kamu akan mengenal mereka.
3. Kamu sekalian pembuat kejahatan!"
Tuhan Yesus telah berfirman, 2 hukum kasih. Kasih kepada Allah dan kasih kepada sesama.
Perhatikan dengan jelas Bro ...... 2 (dua) hukum kasih.
Diakhir jaman, Tuhan Yesus menolak orang2 yang berkata : Bukan setiap orang yang berseru kepada-Ku: Tuhan, Tuhan! akan masuk ke dalam Kerajaan Sorga, melainkan dia yang melakukan kehendak Bapa-Ku yang di sorga. 22 Pada hari terakhir banyak orang akan berseru kepada-Ku: Tuhan, Tuhan, bukankah kami bernubuat demi nama-Mu, dan mengusir setan demi nama-Mu, dan mengadakan banyak mujizat demi nama-Mu juga?
Karena mereka tidak melakukan kehendak Bapa !!!
Mereka hanya melakukan hukum kasih pertama tetapi melupakan hukum kasih kedua, "kasihilah sesama" :nod:
Silahkan dipahami no. 1 s/d 3 bold biru.
Karena buah mereka semua adalah kejahatan belaka.
Dan juga Tuhan tidak dapat ber paradox terhadap Firman-Nya. Tidak mungkin pohon yang baik itu menghasilkan buah yang tidak baik, ataupun pohon yang tidak baik itu menghasilkan buah yang baik.
Tidak mungkin Tuhan berfirman, menginginkan keselamatan semua manusia tetapi justru Ia sendiri memilih2 dan menyelamatkan sebagian orang saja. :nod:
GBU
:)
BACA REPLAY 407
-
Salam Damai.
Saya lebih merasa nyaman menggunakan kalimat2 positif dalam diskusi. :nod:
Marilah kita diskusikan ayat2 dibawah ini masih memungkinkan adanya kegagalan didalam keselamatan.
Salam Damai.
Saya kutipkan secara lengkap ya Bro....
Yoh.5:24 Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya barangsiapa mendengar perkataan-Ku dan percaya kepada Dia yang mengutus Aku, ia mempunyai hidup yang kekal dan tidak turut dihukum, sebab ia sudah pindah dari dalam maut ke dalam hidup
Saya sangat setuju terhadap ayat diatas, tetapi perlu diingat kelanjutannya.
dan mereka yang telah berbuat baik akan keluar dan bangkit untuk hidup yang kekal, tetapi mereka yang telah berbuat jahat akan bangkit untuk dihukum.
Aku menghakimi sesuai dengan apa yang Aku dengar, dan penghakiman-Ku adil,
Jelas kan Bro.... Pertama2 pasti kasih karunia Allah....sudah pasti. Kemudian tanggapan berupa percaya.
Dan harus dijaga sampai garis akhir, supaya menang. Bila tidak dijaga ... kemudian berbuat dosa ... maka penghakiman Tuhan Yesus adil, sesuai dengan yang didengarNya.
GBU
:)
BACA REPLAY 407
-
Salam Damai.
Saya kutipkan secara lengkap ya Bro....
IMHO menurut pendapat saya pribadi .... mereka sudah datang dan melihat Tuhan Yesus tetapi tidak percaya. Jelas sekali merupakan faktor tanggapan manusia terhadap tawaran kasih karunia Allah.
Kemudian yang saya bold, merupakan penekanan sekali lagi perihal faktor tanggapan manusia. Faktor non OSAS.
Tertulis "barangsiapa", yang merupakan terminologi non OSAS.
Bila OSAS maka kata2nya tentunya menghilangkan "barangsiapa".
Semua yang diberikan Bapa kepada-Ku akan datang kepada-Ku, dan barangsiapa datang kepada-Ku, ia tidak akan Kubuang. (non OSAS)
Semua yang diberikan Bapa kepada-Ku akan datang kepada-Ku, dan pasti ia tidak akan Kubuang. (OSAS)
CMIIW
GBU
:)
BACA REPLAY 407
-
Salam Damai.
Untuk ayat yang Bro sampaikan diatas, saya sangat setuju bahwa bila seseorang telah dianugerahi hidup kekal....tentunya tidak binasa. Dan bila telah dianugerahi hidup kekal ... tentu saja maut tidak dapat menguasainya.
Kemudian justru point yang perlu kita diskusikan adalah "faktor percaya".
Di kitab Ibrani, saat bangsa Israel keluar dari Mesir.....pastilah saat tersebut mereka "percaya". Bangsa Israel memberikan tanggapan terhadap keselamatan yang diberikan oleh Allah melalui Musa.
Tetapi seperti kita ketahui, sekalipun didalam perjalanan.....mereka melihat perbuatan2 Allah....tetapi mereka menjadi tidak percaya.
Sehingga mereka murtad dari Allah yang hidup. Kisah ini justru menunjukkan "Non Osas". :nod:
Kalo percayanya hanya pada permulaan saja ...... tetapi tidak bertahan sampai garis akhir ..... nasibnya sama seperti bangsa Israel yang keluar dari Mesir. Non Osas. :nod:
Tetapi bila sudah mencapai garis akhir dan menang. Mereka diberikan hidup kekal ..... inilah yang dimaksud Always Save. Tidak ada yang dapat merebut, bahkan kematian pun.
CMIIW
GBU
:)
BACA REPLAY 407
-
Salam Damai.
Mengenai OSAS ..... rupanya Bro SDG masih menyimpan pemikiran2 lainnya ya Bro (Roma 9 & 10) :nod:
Terhadap ayat2 tersebut diatas, pendapat saya pribadi bahwa ayat2 tersebut tetap tidak murni OSAS :nod:
Untuk Roma 8:1,2 .... setelah dibaca perlahan2 terdapat unsur non OSAS yang disebutkan pada ayat 8:17. (bold biru).
Berarti bila kita tidak menderita ..... berarti kita tidak selamat ??
Untuk Roma 16:25, bila 100% OSAS, ternyata pada ayat unsur non OSAS sebelumnya yaitu 16:17.
Peringatan Paulus mengenai orang2 yang menimbulkan perpecahan.
Menurut saya pribadi, kalo memang pasti OSAS, tidak perlu peringatan ataupun terminologi "jika".
IMHO dalam membaca Kitab Roma untuk tidak dibaca secara parsial. Tetapi dibaca secara keseluruhan dalam terang Perjanjian Baru.
Ke 4 Injil, Kitab Ibrani, Kitab Wahyu dll.
Kemudian setelah disandingkan dengan perumpamaan2 Tuhan Yesus, prinsip OSAS yang seolah2 tertera disebagian di Kitab Roma, akan jelas terbukti tidak benar.
Justru saya tidak menyakini OSAS karena tidak terbukti pada perumpamaan2 yang diberikan Tuhan Yesus. :nod:
GBU
:)
BACA REPLAY 407
-
Salam Damai.
IMHO kalo dilihat dari ayat sebelumnya, jelas terdapat faktor "tanggapan manusia" terhadap uluran kasih karunia Allah.
Terminologi "bangunlah dirimu sendiri & Peliharalah dirimu demikian dalam kasih Allah".
IMHO tetap non OSAS.
GBU
:)
BACA REPLAY 407
-
Salam Damai.
IMHO apa yang Bro lakukan justru terbalik.
Yang seharusnya dilakukan adalah membuktikan ke 9 kutipan ayat yang seolah2 mengandung makna OSAS yang diutarakan diatas, diuji kebenarannya di perumpamaan yang diajarkan Tuhan Yesus.
Tetapi kenyataanya, OSAS dan Tulip "tidak nampak" pada perumpamaan yang diajarkan Tuhan Yesus.
Jadi kesimpulannya adalah bukan ayatnya yang kurang benar tetapi penafsirannya (TULIP & OSAS) yang kurang benar.
GBU
:)
Ke-9 ayat tsb jelas sekali dan gamblang akan kebenaran ajaran OSAS didalam Alkitab.
Anda hanya menuduh penafsiran tidak benar tetapi tidak jelas :
1.Apanya yang tidak benar ?
2.Mengapa tidak benar ?
3.Apa yang menurut anda benar ?
4.Mengapa anda katakan itu benar ?
Silahkan menjawab secara jelas bukan hanya melempar tuduhan umum seperti komentar anda diatas itu karena itu sama sekali bukan argumentasi namanya melainkan malas menjawab secara tuntas.
Saya nantikan jawaban yang berbobot !
Shalom
-
Kalau yang mengaku Katolik tetapi ternyata gurunya seorang bidat maka jelaslah semua perkataannya bohong belaka.
Kalau yg terus menerus melempar tuduhan palsu berkata guru saya bidat itu namanya pitna. :giggle: :lol:
-
Arti efesus 2:1
Sebelum Yesus datang dan mati di salib, manusia berada dalam cengraman maut. ((tidak ada pilihan, kecuali mati )
Setelah Yesus, manusia bisa memiliki kehidupan (pilihan terbuka jadi dua : Mati dan hidup).
Salam damai Bro Gavin
Jadi, maksudnya sebelum Yesus datang dan mati di salib, manusia PL tidak punya pilihan dan yang tidak taat pasti mati, begitu bro?
Ya sudah kalau begitu penafsirannya..
Terus, 'pasti mati' maksudnya bagaimana?
Langsung mati, langsung dihukum, langsung binasa atau bagaimana?
Kemudian, apa arti Allah berkata
Kejadian 2:17 tetapi pohon pengetahuan tentang yang baik dan yang jahat itu, janganlah kaumakan buahnya, sebab pada hari engkau memakannya, pastilah engkau mati."
'pastilah engkau mati'. Maksud 'mati' di sini, bagaimana?
Btw, 'mati' itu akibat atau konsekuensi dari apa?
-
23 Sebab hal Kerajaan Sorga seumpama seorang raja yang hendak mengadakan perhitungan dengan hamba-hambanya. 24 Setelah ia mulai mengadakan perhitungan itu, dihadapkanlah kepadanya seorang yang berhutang sepuluh ribu talenta. 25 Tetapi karena orang itu tidak mampu melunaskan hutangnya, raja itu memerintahkan supaya ia dijual beserta anak isterinya dan segala miliknya untuk pembayar hutangnya. 26 Maka sujudlah hamba itu menyembah dia, katanya: Sabarlah dahulu, segala hutangku akan kulunaskan. 27 Lalu tergeraklah hati raja itu oleh belas kasihan akan hamba itu, sehingga ia membebaskannya dan menghapuskan hutangnya. 28 Tetapi ketika hamba itu keluar, ia bertemu dengan seorang hamba lain yang berhutang seratus dinar kepadanya. Ia menangkap dan mencekik kawannya itu, katanya: Bayar hutangmu! 29 Maka sujudlah kawannya itu dan memohon kepadanya: Sabarlah dahulu, hutangku itu akan kulunaskan. 30 Tetapi ia menolak dan menyerahkan kawannya itu ke dalam penjara sampai dilunaskannya hutangnya. 31 Melihat itu kawan-kawannya yang lain sangat sedih lalu menyampaikan segala yang terjadi kepada tuan mereka. 32 Raja itu menyuruh memanggil orang itu dan berkata kepadanya: Hai hamba yang jahat, seluruh hutangmu telah kuhapuskan karena engkau memohonkannya kepadaku. 33 Bukankah engkaupun harus mengasihani kawanmu seperti aku telah mengasihani engkau? 34 Maka marahlah tuannya itu dan menyerahkannya kepada algojo-algojo, sampai ia melunaskan seluruh hutangnya. 35 Maka Bapa-Ku yang di sorga akan berbuat demikian juga terhadap kamu, apabila kamu masing-masing tidak mengampuni saudaramu dengan segenap hatimu." (Mat 18:23-35 ITB)
Salam damai Bro Phooey
Saya tidak sependapat dengan penafsiran Bro dalam Mat 18:23-35.
Perumpamaan yang Yesus berikan ini tidak menunjukkan soal keselamatan.
Akan kontradiksi apabila raja ditafsirkan sebagai Allah yang memberikan keselamatan lewat pengampunan.
Ayat 27 menunjukkan raja yang tidak tahu bahwa hambanya yang baru saja diampuninya ternyata tidak melakukan yang hal yang sama kepada sesama hamba yang lain.
Artinya, kalau raja ditafsirkan sebagai Allah, apakah Allah jadi tidak tahu bahwa orang yang diampuniNya tidak menuruti kehendakNya atau seperti apa yang dilakukanNya?
Apakah Yesus akan memberikan perumpamaan yang kontradiksi dengan sifat Allah yang Maha Tahu?
9 Tetapi Tuhan Allah memanggil manusia itu dan berfirman kepadanya: "Di manakah engkau?" 10 Ia menjawab: "Ketika aku mendengar, bahwa Engkau ada dalam taman ini, aku menjadi takut, karena aku telanjang; sebab itu aku bersembunyi." 11 Firman-Nya: "Siapakah yang memberitahukan kepadamu, bahwa engkau telanjang? Apakah engkau makan dari buah pohon, yang Kularang engkau makan itu?" (Gen 3:9-11 ITB)
Salam Damai Bro Alithea.
Kalo mengenai Allah tahu dan tidak tahu, di Kitab Kejadian juga menyatakan seperti itu. :nod:
Menurut saya, dalam perumpamaan ini Yesus sedang menunjukkan bagaimana sebagai orang yang telah menerima Kristus, menerima pengampunan dosa tanpa syarat apapun (ayat 27), dituntut juga melakukan hal yang sama yaitu mengampuni kepada sesama 'anggota tubuh Kristus', saudara seiman.
Jadi perumpamaan ini bukan soal tanggapan kepada tawaran keselamatan, tapi bagaimana karya salib Kristus memungkinkan pengampunan dosa diberikan tanpa syarat kepada orang-orang yang telah dipilihNya (hamba-hamba raja). Dan orang-orang pilihanNya dituntut juga untuk saling mengampuni.
Ayat 34 pun tidak menunjukkan bahwa si hamba tsb akhirnya jadi binasa kalau kita hati2 membaca dan menafsirkannya.
Dalam Ibrani 12:5 dikatakan Allah akan mendidik dengan memperingati, menghajar bahkan sampai menyesah anak-anakNya.
Mat 18:34 menunjukkan hamba tsb masuk dalam proses penyempurnaan sifat dan karakter (sampai mampu memberikan pengampunan dengan tulus) sehingga semakin sempurna dihadapan Allah.
Artinya, Allah terlibat langsung dalam mengubah 'manusia lama' orang-orang pilihanNya 'sampai' menjadi 'manusia baru' di dalam Kristus.
Oh ya.... Thanks infonya.... Namanya saja mengadakan perhitungan.
Memang statement nya menyatakan "diserahkan kepada Algojo2 sampai lunas hutangnya." :afro:
Kalo begitu .... namanya perhitungan pasti probabilitasnya :
1. Lunas = bebas
2. Tidak lunas = tidak bebas
IMHO, kalo enggak lunas2 ya hasilnya tetap enggak OSAS Bro. CMIIW
GBU
:)
-
Rupanya cara diskusi anda sangat mengecewakan bro,janji tinggal janji tapi ternyata tidak ditepati.
BACA REPLAY 407
BACA REPLAY 407
Dst.
Ya sudah Bro .... maafkan saya mengecewakan anda .....
Saya tidak bisa memuaskan anda ................................... :rofl:
Oke sampai disini saja. Anyway ..... thanks for the discussion.
Saya diskusi sama yang lain saja ..... :walkman:
GBU
:)
-
Salam Damai Bro Alithea.
Kalo mengenai Allah tahu dan tidak tahu, di Kitab Kejadian juga menyatakan seperti itu. :nod:
Oh ya.... Thanks infonya.... Namanya saja mengadakan perhitungan.
Memang statement nya menyatakan "diserahkan kepada Algojo2 sampai lunas hutangnya." :afro:
Kalo begitu .... namanya perhitungan pasti probabilitasnya :
1. Lunas = bebas
2. Tidak lunas = tidak bebas
IMHO, kalo enggak lunas2 ya hasilnya tetap enggak OSAS Bro. CMIIW
GBU
:)
Salam Bro Phooey..
Begini Bro..
Kalau kita melihat perumpamaannya secara luas, diartikan bahwa Yesus sedang menggambarkan keadaan dalam Kerajaan Sorga.
Kita orang2 tebusan, nantinya adalah orang2 yang melayani Allah Bapa di sorga, yang disebut Yesus sebagai hamba-hamba dalam perumpamaan ini.
Kalau kita berbicara hamba2 dalam Kerajaan Sorga berarti orang2 yang telah menerima keselamatan kekal yang berada dalam konteks perumpamaan Yesus ini.
Artinya, orang2 yang telah dipilih Allah, akan diproses untuk menjadi segambar dan serupa dengan Anak Tunggal-Nya, yaitu Kristus.
Allah terlibat langsung dalam proses penyempurnaan sifat dan karakter 'manusia lama yang mati' menjadi 'manusia baru yang dihidupkan'.
Dalam perumpamaan ini, tentu Yesus dengan tepat menyorot tentang 'pengampunan' yang menjadi salah satu elemen menuju kesempurnaanNya yang sangat sulit untuk dilakukan oleh 'manusia lama'.
Jadi menurut saya bukan lagi pengartian secara paradoks bahwa kalau lunas jadi bebas, atau tidak lunas jadi tidak bebas/dihukum.
Karena setiap orang yang sudah menerima dan ada dalam Kasih Anugerah Allah, tidak ada yang disia-siakan atau hilang atau terbuang.
Yesus mengatakan :
Yohanes 6:37
Semua yang diberikan Bapa kepada-Ku akan datang kepada-Ku, dan barangsiapa datang kepada-Ku, ia tidak akan Kubuang.
Matius 18:34
... sampai melunaskan seluruh hutangnya.
Allah membantu kita dalam kuat kuasa Roh Kudus untuk menjadi sempurna (mengampuni dengan tulus) sebagai anak-anakNYA.
Tidak ada seorangpun yang bisa mengklaim dirinya adalah anggota Kerajaan Sorga tanpa Kasih Karunia Allah yang memanggil dan membenarkan kita terlebih dahulu. Dan saat kita menerima Kasih KaruniaNYA, kita yang telah dihidupkan secara rohani, mulai belajar menjadi sempurna seperti Allah yang adalah Sempurna dan Kudus.
Tidak ada seorangpun yang telah dipilih Allah yang dibuang, tidak ada yang disia-siakan. Tetapi dalam Kasih Karunia Allah, Dia akan dengan serius mendidik, menghajar dan menyesah kita untuk menjadi sempurna. Dan karena kita telah dihidupkan kembali, oleh RohNya, 'seperti pohon ara' kita mampu menghasilkan 'buah-buah pertobatan' yang adalah perbuatan-perbuatan yang berkenan di Hati Allah Bapa kita.
-
Salam Bro Phooey..
Begini Bro..
Kalau kita melihat perumpamaannya secara luas, diartikan bahwa Yesus sedang menggambarkan keadaan dalam Kerajaan Sorga.
Kita orang2 tebusan, nantinya adalah orang2 yang melayani Allah Bapa di sorga, yang disebut Yesus sebagai hamba-hamba dalam perumpamaan ini.
Kalau kita berbicara hamba2 dalam Kerajaan Sorga berarti orang2 yang telah menerima keselamatan kekal yang berada dalam konteks perumpamaan Yesus ini.
Artinya, orang2 yang telah dipilih Allah, akan diproses untuk menjadi segambar dan serupa dengan Anak Tunggal-Nya, yaitu Kristus.
Allah terlibat langsung dalam proses penyempurnaan sifat dan karakter 'manusia lama yang mati' menjadi 'manusia baru yang dihidupkan'.
Dalam perumpamaan ini, tentu Yesus dengan tepat menyorot tentang 'pengampunan' yang menjadi salah satu elemen menuju kesempurnaanNya yang sangat sulit untuk dilakukan oleh 'manusia lama'.
Jadi menurut saya bukan lagi pengartian secara paradoks bahwa kalau lunas jadi bebas, atau tidak lunas jadi tidak bebas/dihukum.
Karena setiap orang yang sudah menerima dan ada dalam Kasih Anugerah Allah, tidak ada yang disia-siakan atau hilang atau terbuang.
Yesus mengatakan :
Yohanes 6:37
Semua yang diberikan Bapa kepada-Ku akan datang kepada-Ku, dan barangsiapa datang kepada-Ku, ia tidak akan Kubuang.
Matius 18:34
... sampai melunaskan seluruh hutangnya.
Allah membantu kita dalam kuat kuasa Roh Kudus untuk menjadi sempurna (mengampuni dengan tulus) sebagai anak-anakNYA.
Tidak ada seorangpun yang bisa mengklaim dirinya adalah anggota Kerajaan Sorga tanpa Kasih Karunia Allah yang memanggil dan membenarkan kita terlebih dahulu. Dan saat kita menerima Kasih KaruniaNYA, kita yang telah dihidupkan secara rohani, mulai belajar menjadi sempurna seperti Allah yang adalah Sempurna dan Kudus.
Tidak ada seorangpun yang telah dipilih Allah yang dibuang, tidak ada yang disia-siakan. Tetapi dalam Kasih Karunia Allah, Dia akan dengan serius mendidik, menghajar dan menyesah kita untuk menjadi sempurna. Dan karena kita telah dihidupkan kembali, oleh RohNya, 'seperti pohon ara' kita mampu menghasilkan 'buah-buah pertobatan' yang adalah perbuatan-perbuatan yang berkenan di Hati Allah Bapa kita.
6 Lalu Yesus mengatakan perumpamaan ini: "Seorang mempunyai pohon ara yang tumbuh di kebun anggurnya, dan ia datang untuk mencari buah pada pohon itu, tetapi ia tidak menemukannya. 7 Lalu ia berkata kepada pengurus kebun anggur itu: Sudah tiga tahun aku datang mencari buah pada pohon ara ini dan aku tidak menemukannya. Tebanglah pohon ini! Untuk apa ia hidup di tanah ini dengan percuma! 8 Jawab orang itu: Tuan, biarkanlah dia tumbuh tahun ini lagi, aku akan mencangkul tanah sekelilingnya dan memberi pupuk kepadanya, 9 mungkin tahun depan ia berbuah; jika tidak, tebanglah dia!" (Luk 13:6-9 ITB)
Salam Damai.
Kalo perumpamaan pohon ara, bila tahun depan tidak berbuah ... ditebang lho Bro.
Kan klop dengan ayat :
4 Sebab mereka yang pernah diterangi hatinya, yang pernah mengecap karunia sorgawi, dan yang pernah mendapat bagian dalam Roh Kudus, 5 dan yang mengecap firman yang baik dari Allah dan karunia-karunia dunia yang akan datang, 6 namun yang murtad lagi, tidak mungkin dibaharui sekali lagi sedemikian, hingga mereka bertobat, sebab mereka menyalibkan lagi Anak Allah bagi diri mereka dan menghina-Nya di muka umum. (Heb 6:4-6 ITB)
Sudah pernah dipilih untuk dirawat (menerima Roh Kudus) .... tetapi tidak berbuah. :nod:
GBU
:)
-
Kalau yg terus menerus melempar tuduhan palsu berkata guru saya bidat itu namanya pitna. :giggle: :lol:
Baca komentarmu :
http://forumimankristen.com/index.php/topic,971.msg30312.html#msg30312
saking setianya makanya pecah belah sampai 32 ribu denom.
padahal Paulus sudah mengingatkan : HATI-HATI terhadap ajaran yg menyebabkan perpecahan.
Ternyata sampai hari ini tuduhanmu itu hanya kebohongan besar karena tidak ada buktinya sama sekali bahwa Protestan pecah menkjadi 32.000.
Baca lagi siapa Bapa Gerejamu berdasarkan komentarmu :
http://forumimankristen.com/index.php/topic,971.360.html
Quote from: solideogloria on December 31, 2012, 03:34:00 PM
OMONGAN TIDAK ADA BUKTI LAGI !
PERTANYAAN SAYA BAPA GEREJAMU YANG MANA YANG MENOLAK ITU BUKAN DOGMA GEREJAMU YANG SAYA TANYA !
St. Vincent of lerins.
http://www.ccel.org/ccel/schaff/npnf211.toc.html#P1448_636526
Ternyata St.Vincent of lerins adalah penganut ajaran Semi Pelagian yang dilawan oleh Agustinus ajaran bidatnya.
Masih membangkang lagi bukti kebohongan dan bidatmu ?
-
Dst.
Ya sudah Bro .... maafkan saya mengecewakan anda .....
Saya tidak bisa memuaskan anda ................................... :rofl:
Oke sampai disini saja. Anyway ..... thanks for the discussion.
Saya diskusi sama yang lain saja ..... :walkman:
GBU
:)
Saya juga ,mengerti bahwa anda memang tidak sanggup menyanggah semua bukti Alkitab mengenai ajaran OSAS yang memang jelas dan gamblang diajarkan didalam Kitab Suci itu,sesuai dengan semua bukti dan penjelasan yang sudah saya sampaikan selama ini.
Saya sudah menjawab semua postingan anda secara beralasan dengan lengkap berikut segala bukti argumentasi,tetapi satu saja postingan saya anda tidak mau menjawab secara jelas dan fokus.'
Makanya dengan sangat menyesal kalau saya menganggap anda hanya berdiskusi secara pincang dan berat sebelah saja.
Saya juga mengucapkan makasih atas diskusinya.
Shalom
-
Salam Damai.
Kalo perumpamaan pohon ara, bila tahun depan tidak berbuah ... ditebang lho Bro.
Kan klop dengan ayat :
Sudah pernah dipilih untuk dirawat (menerima Roh Kudus) .... tetapi tidak berbuah. :nod:
GBU
:)
Salam damai Bro Phooey
Lukas 13:6-9
Begini Bro Phooey
Inti perumpamaan Yesus dalam Lukas 13:6-9 adalah kesempatan bertobat dalam waktu tertentu.
Ini suatu ilustrasi sederhana dan tidak ada kiasan atau alegori.
Sang pemilik ingin menebang pohon ara yang tidak berbuah.
Sang pengurus kebun ingin mempertahankan sampai 'batas waktu tertentu'.
Gambarannya seperti Bangsa Israel.
Kepada bangsa ini Allah menyatakan diriNya. Lewat bangsa ini firman dan wahyu Allah diberikan. Dari mereka muncul Nabi Nabi Allah. Mereka menerima Janj-Janji Allah. Dan melalui mereka, Jurus Selamat, Sang Mesias datang ke dalam dunia.
Tetapi mereka tidak 'menghasilkan buah' yang diinginkan 'Sang Pemilik'.
Sampai kapan?
Apakah mereka akan ditebang?
Allah Setia akan Janji dan Mengasihi umat pilihanNya.
Menurut 'waktu tertentu'Nya, Allah akan memulihkan Bangsa PilihanNya.
Sementara dalam 'waktu tertentu' ini bangsa lain, kita yang percaya, boleh menerima Kasih Karunia dan Kemurahan Allah.
-
Salam damai Bro Gavin
Jadi, maksudnya sebelum Yesus datang dan mati di salib, manusia PL tidak punya pilihan dan yang tidak taat pasti mati, begitu bro?
Ya sudah kalau begitu penafsirannya..
Terus, 'pasti mati' maksudnya bagaimana?
Langsung mati, langsung dihukum, langsung binasa atau bagaimana?
Kemudian, apa arti Allah berkata
Kejadian 2:17 tetapi pohon pengetahuan tentang yang baik dan yang jahat itu, janganlah kaumakan buahnya, sebab pada hari engkau memakannya, pastilah engkau mati."
'pastilah engkau mati'. Maksud 'mati' di sini, bagaimana?
Btw, 'mati' itu akibat atau konsekuensi dari apa?
Sebelum Yesus mati di salib, semua manusia menuju kematian baik yg taat maupun tidak taat, baik yg masih hidup maupun yg sudah mati.
Setelah Yesus mati di salib, semua manusia TIDAK LAGI menuju kematian. Yang taat masih bisa kembali ke pangkuan Bapa setelah ia masuk kubur.
-------
Kejadian 2:17 tetapi pohon pengetahuan tentang yang baik dan yang jahat itu, janganlah kaumakan buahnya, sebab pada hari engkau memakannya, pastilah engkau mati."
Arti ayat itu :
"mati" berarti tidak lagi bersama Allah.
Alias terlepas dari Allah.
Karena terlepas dari Allah, ya berarti bisa mati masuk kubur dan rohnya juga mati.
-
Kejadian 2:17 tetapi pohon pengetahuan tentang yang baik dan yang jahat itu, janganlah kaumakan buahnya, sebab pada hari engkau memakannya, pastilah engkau mati."
Arti ayat itu :
"mati" berarti tidak lagi bersama Allah.
Alias terlepas dari Allah
Karena terlepas dari Allah, ya berarti bisa mati masuk kubur dan rohnya juga mati.
Salam damai Bro Gavin
Tapi, mengapa Hawa dan Adam tidak langsung 'mati' ya?
Masih 'hidup' seribu tahun kalau ngga salah ya?
Rohnya mati juga?
Kalau begitu yang dihukum siapa ya?
-
Salam damai Bro Gavin
Tapi, mengapa Hawa dan Adam tidak langsung 'mati' ya?
Masih 'hidup' seribu tahun kalau ngga salah ya?
Rohnya mati juga?
Kalau begitu yang dihukum siapa ya?
adoh alithea ini bagaimana sih...
KAn udah dibilangi : Karena terlepas dari Allah, ya berarti bisa mati masuk kubur dan rohnya juga mati.
-
Salam damai Bro Phooey
Lukas 13:6-9
Begini Bro Phooey
Inti perumpamaan Yesus dalam Lukas 13:6-9 adalah kesempatan bertobat dalam waktu tertentu.
Ini suatu ilustrasi sederhana dan tidak ada kiasan atau alegori.
Sang pemilik ingin menebang pohon ara yang tidak berbuah.
Sang pengurus kebun ingin mempertahankan sampai 'batas waktu tertentu'.
Gambarannya seperti Bangsa Israel.
Kepada bangsa ini Allah menyatakan diriNya. Lewat bangsa ini firman dan wahyu Allah diberikan. Dari mereka muncul Nabi Nabi Allah. Mereka menerima Janj-Janji Allah. Dan melalui mereka, Jurus Selamat, Sang Mesias datang ke dalam dunia.
Tetapi mereka tidak 'menghasilkan buah' yang diinginkan 'Sang Pemilik'.
Sampai kapan?
Apakah mereka akan ditebang?
Allah Setia akan Janji dan Mengasihi umat pilihanNya.
Menurut 'waktu tertentu'Nya, Allah akan memulihkan Bangsa PilihanNya.
Sementara dalam 'waktu tertentu' ini bangsa lain, kita yang percaya, boleh menerima Kasih Karunia dan Kemurahan Allah.
6 Lalu Yesus mengatakan perumpamaan ini: "Seorang mempunyai pohon ara yang tumbuh di kebun anggurnya, dan ia datang untuk mencari buah pada pohon itu, tetapi ia tidak menemukannya. 7 Lalu ia berkata kepada pengurus kebun anggur itu: Sudah tiga tahun aku datang mencari buah pada pohon ara ini dan aku tidak menemukannya. Tebanglah pohon ini! Untuk apa ia hidup di tanah ini dengan percuma! 8 Jawab orang itu: Tuan, biarkanlah dia tumbuh tahun ini lagi, aku akan mencangkul tanah sekelilingnya dan memberi pupuk kepadanya, 9 mungkin tahun depan ia berbuah; jika tidak, tebanglah dia!" (Luk 13:6-9 ITB)
Salam Damai Bro Alithea.
Kalo dari pandangan saya, pemilik telah menunggu (tanggapan manusia) selama 3 tahun.
Dan pengurus meminta waktu (menunggu tanggapan manusia) selama 1 tahun lagi.
Bila tidak berbuah (tetap tidak ada tanggapan manusia), baik pemilik maupun pengurus akan menebang pohon tersebut.
Yang jelas, pohon ara tersebut sudah menerima kasih karunia, dan bila tidak berbuah maka "pasti" ditebang dimana time frame nya telah ditetapkan (tahun depan). :nod:
Kalo yang di perumpamaan sebelumnya yang diserahkan algojo, memang masih ada kemungkinan bebas sampai membayar hutang. :nod:
GBU
:)
-
Salam Damai Bro Alithea.
Kalo dari pandangan saya, pemilik telah menunggu (tanggapan manusia) selama 3 tahun.
Dan pengurus meminta waktu (menunggu tanggapan manusia) selama 1 tahun lagi.
Bila tidak berbuah (tetap tidak ada tanggapan manusia), baik pemilik maupun pengurus akan menebang pohon tersebut.
Yang jelas, pohon ara tersebut sudah menerima kasih karunia, dan bila tidak berbuah maka "pasti" ditebang dimana time frame nya telah ditetapkan (tahun depan). :nod:
Kalo yang di perumpamaan sebelumnya yang diserahkan algojo, memang masih ada kemungkinan bebas sampai membayar hutang. :nod:
GBU
:)
Salam damai Bro Phooey..
Mari kita lihat pelan2 tafsiran Luk 13:6-9.
Perumpamaan yang Yesus berikan dalam Luk 13:6-9 secara konteks masih berhubungan dengan Luk 13:1-5 dimana Yesus mengingatkan untuk bertobat.
Sekarang, mari kita lihat arti perkataan Yesus secara konteks dalam Luk 13:6-9.
Tafsiran perumpamaan ini adalah bangsa Israel yang tidak menghasilkan buah, yang tidak bertobat, bisa kita lihat melalui tulisan Paulus dalam Roma 11.
Kita perlu hati2 membaca perumpamaan Yesus ini.
Yesus tidak secara detail mengatakan 'Iya, tebang saja! Jika pohon ara ini tidak berbuah dalam waktu satu tahun, bukan?
Permohonan itu keluar dari si pengurus kebun, bukan?
Dan Yesus tidak melanjutkan dalam perumpamaan tsb bagaimana tanggapan si pemilik kebun, apakah mengiyakan atau tidak..
Kita bisa melihat secara singkat gambaran bangsa Israel yang berkali2 berbalik dari Allah, mulai dari Musa dan para Nabi2 sampai Yesus datang. Dan Para Nabi selalu memohon kemurahan dan kesabaran Allah untuk tidak melepaskan MurkaNya atas bangsa Israel, umat pilihanNya, saat mereka murtad, tidak berbuah atau mati secara rohani.
Jadi, perumpamaan ini bukan soal tanggapan manusia, tapi kesempatan yang selalu diberikan untuk bertobat bagi umat yang telah dipilihNya, dalam 'waktu tertentu'.
Roma 11:5-6
Demikian juga pada waktu ini ada tinggal suatu sisa, menurut pilihan kasih karunia.
Tetapi jika hal itu terjadi karena kasih karunia, maka bukan lagi karena perbuatan, sebab jika tidak demikian, maka kasih karunia itu bukan lagi kasih karunia.
Mohon diperhatikan ayat 5,
... pada waktu ini ada tinggal suatu sisa, menurut pilihan kasih karunia.
Bukankah 'satu tahun' dalam perumpamaan Yesus, secara jeli diartikan Paulus bahwasannya kesempatan untuk bertobat, semata-mata hanya karena Kasih Karunia Allah menurut waktu Allah sendiri dalam 'waktu tertentu'.
Arti 'waktu tertentu' ini adalah waktu di dalam Kasih Karunia Allah. Hanya Allah yang menentukan kapan waktunya bagi Dia untuk memulihkan umat pilihanNya.
Bukti kedua..
Soal 'Tebang'.
Tebang tidak sama dengan cabut, bukan?
Tebang masih menyisakan akar, batang atau mungkin cabang yang baik, dan pohon masih tetap hidup.
Ditebang bukan berarti binasa/mati. Ditebang, agar supaya 'cabang yang baru' atau 'hidup yang baru' boleh bertumbuh dan berbuah bagi Allah sebagai hasil dari 'pencangkokan' atau sebagai hasil dari 'pertobatan' yang Allah kerjakan juga bagi kita (Roma 11:11-24).
Bangsa Israel akan bertobat suatu saat nanti, menurut kehendak Bapa.
Mereka adalah 'penerima Janji Allah'. Mereka adalah 'akar' pohon ara tsb.
Penolakan mereka kepada Yesus, membuat 'cabang' mereka harus di'tebang' / dipatahkan supaya kita 'bangsa lain' boleh dicangkokkan kepada pohon ara tsb supaya kita boleh menerima bagian keselamatan kekal juga dalam Kristus Yesus.
Demikian penafsiran saya..
-
Salam damai Bro Phooey..
Mari kita lihat pelan2 tafsiran Luk 13:6-9.
Perumpamaan yang Yesus berikan dalam Luk 13:6-9 secara konteks masih berhubungan dengan Luk 13:1-5 dimana Yesus mengingatkan untuk bertobat.
Sekarang, mari kita lihat arti perkataan Yesus secara konteks dalam Luk 13:6-9.
Tafsiran perumpamaan ini adalah bangsa Israel yang tidak menghasilkan buah, yang tidak bertobat, bisa kita lihat melalui tulisan Paulus dalam Roma 11.
Kita perlu hati2 membaca perumpamaan Yesus ini.
Yesus tidak secara detail mengatakan 'Iya, tebang saja! Jika pohon ara ini tidak berbuah dalam waktu satu tahun, bukan?
Permohonan itu keluar dari si pengurus kebun, bukan?
Dan Yesus tidak melanjutkan dalam perumpamaan tsb bagaimana tanggapan si pemilik kebun, apakah mengiyakan atau tidak..
Kita bisa melihat secara singkat gambaran bangsa Israel yang berkali2 berbalik dari Allah, mulai dari Musa dan para Nabi2 sampai Yesus datang. Dan Para Nabi selalu memohon kemurahan dan kesabaran Allah untuk tidak melepaskan MurkaNya atas bangsa Israel, umat pilihanNya, saat mereka murtad, tidak berbuah atau mati secara rohani.
Jadi, perumpamaan ini bukan soal tanggapan manusia, tapi kesempatan yang selalu diberikan untuk bertobat bagi umat yang telah dipilihNya, dalam 'waktu tertentu'.
Roma 11:5-6
Demikian juga pada waktu ini ada tinggal suatu sisa, menurut pilihan kasih karunia.
Tetapi jika hal itu terjadi karena kasih karunia, maka bukan lagi karena perbuatan, sebab jika tidak demikian, maka kasih karunia itu bukan lagi kasih karunia.
Mohon diperhatikan ayat 5,
... pada waktu ini ada tinggal suatu sisa, menurut pilihan kasih karunia.
Bukankah 'satu tahun' dalam perumpamaan Yesus, secara jeli diartikan Paulus bahwasannya kesempatan untuk bertobat, semata-mata hanya karena Kasih Karunia Allah menurut waktu Allah sendiri dalam 'waktu tertentu'.
Arti 'waktu tertentu' ini adalah waktu di dalam Kasih Karunia Allah. Hanya Allah yang menentukan kapan waktunya bagi Dia untuk memulihkan umat pilihanNya.
Bukti kedua..
Soal 'Tebang'.
Tebang tidak sama dengan cabut, bukan?
Tebang masih menyisakan akar, batang atau mungkin cabang yang baik, dan pohon masih tetap hidup.
Ditebang bukan berarti binasa/mati. Ditebang, agar supaya 'cabang yang baru' atau 'hidup yang baru' boleh bertumbuh dan berbuah bagi Allah sebagai hasil dari 'pencangkokan' atau sebagai hasil dari 'pertobatan' yang Allah kerjakan juga bagi kita (Roma 11:11-24).
Bangsa Israel akan bertobat suatu saat nanti, menurut kehendak Bapa.
Mereka adalah 'penerima Janji Allah'. Mereka adalah 'akar' pohon ara tsb.
Penolakan mereka kepada Yesus, membuat 'cabang' mereka harus di'tebang' / dipatahkan supaya kita 'bangsa lain' boleh dicangkokkan kepada pohon ara tsb supaya kita boleh menerima bagian keselamatan kekal juga dalam Kristus Yesus.
Demikian penafsiran saya..
ITB Luke 13:1 Pada waktu itu datanglah kepada Yesus beberapa orang membawa kabar tentang orang-orang Galilea, yang darahnya dicampurkan Pilatus dengan darah korban yang mereka persembahkan.
2 Yesus menjawab mereka: "Sangkamu orang-orang Galilea ini lebih besar dosanya dari pada dosa semua orang Galilea yang lain, karena mereka mengalami nasib itu?
3 Tidak! kata-Ku kepadamu. Tetapi jikalau kamu tidak bertobat, kamu semua akan binasa atas cara demikian.
4 Atau sangkamu kedelapan belas orang, yang mati ditimpa menara dekat Siloam, lebih besar kesalahannya dari pada kesalahan semua orang lain yang diam di Yerusalem?
5 Tidak! kata-Ku kepadamu. Tetapi jikalau kamu tidak bertobat, kamu semua akan binasa atas cara demikian."
(Luk 13:1-5 ITB)
Salam Damai Bro Alithea.
Kalo merujuk pada ayat sebelumnya, malah secara jelas menyatakan tidak OSAS, karena Tuhan Yesus menunjuk pada orang mati yang tertimpa menara. Kesimpulan yang dapat dipararelkan, ditebang = mati ditimpa menara dekat Siloam.
Tapi dari definisi tebang, memang enggak selalu mati Bro. Tapi perintahnya adalah tebanglah pohon ini, yang menunjuk dimatikan secara keseluruhan.
Dan bila dibaca secara keseluruhan, dengan dirawat saya yakin adanya pemangkasan.
Sehingga saya berkesimpulan kalo ditebang berarti dimatikan/dibinasakan bukan dipangkas.
Untuk Surat Roma mengenai ranting yang dicangkok kan, saya yakin awalnya pohon ara tersebut sebagian ranting telah berbuah, dan yang dipangkas adalah ranting2 yang tidak berbuah.
Sedangkan perumpamaan diatas menyatakan keseluruhan pohon ara tersebut tidak pernah berbuah (selama 3 tahun).
Begitu Bro Alithea.
GBU
:)
-
@phoeey,
Kalo ayat sbb, apakah mengandung syarat ato kagak ya ?
(23) Tetapi merekapun akan dicangkokkan kembali, JIKA mereka tidak tetap dalam ketidakpercayaan mereka, sebab Allah berkuasa untuk mencangkokkan mereka kembali.
IMO,
biru terpenuhi (mungkin disitu maksudnya bertobat ?) --- MAKA merah.
biru tidak terpenuhi --- MAKA tidak-merah.
pada metode OSAS :
biru PASTI terpenuhi... --or--- biru TIDAK MUNGKIN tidak terpenuhi ... :)
kalimat :
JIKA mereka tidak tetap dalam ketidakpercayaan mereka, yang sebenernya dimaksudkan oleh penulis adalah = "KARENA mereka PASTI tidak akan tetap dalam ketidakpercayaan mereka" ---or--- "KARENA TIDAK MUNGKIN mereka akan tetap dalam ketidakpercayaan mereka".
:)
salam.
-
@phoeey,
Kalo ayat sbb, apakah mengandung syarat ato kagak ya ?
(23) Tetapi merekapun akan dicangkokkan kembali, JIKA mereka tidak tetap dalam ketidakpercayaan mereka, sebab Allah berkuasa untuk mencangkokkan mereka kembali.
IMO,
biru terpenuhi (mungkin disitu maksudnya bertobat ?) --- MAKA merah.
biru tidak terpenuhi --- MAKA tidak-merah.
pada metode OSAS :
biru PASTI terpenuhi... --or--- biru TIDAK MUNGKIN tidak terpenuhi ... :)
kalimat :
JIKA mereka tidak tetap dalam ketidakpercayaan mereka, yang sebenernya dimaksudkan oleh penulis adalah = "KARENA mereka PASTI tidak akan tetap dalam ketidakpercayaan mereka" ---or--- "KARENA TIDAK MUNGKIN mereka akan tetap dalam ketidakpercayaan mereka".
:)
salam.
Salam Damai.
Kan ada kata "JIKA"......yang secara otomatis merupakan kalimat bersyarat.
Begitu Bro Oda
GBU
:) :)
-
Salam Damai.
Kan ada kata "JIKA"......yang secara otomatis merupakan kalimat bersyarat.
Begitu Bro Oda
GBU
:) :)
kata "JIKA" itu kayaknya/sepertinya dimengertikan = suatu pemberitahuan, bukan peringatan ... phooey :).
kira2 begini ilustrasinya :
Sso sedang berkendaraan di jalan tol.
KARENA orang ini sedang berada di jalan tol jagorawi, PASTI dia akan sampai lebih cepat dari jakarta ke bogor .... JIKA orang ini liwat parung, dia akan lebih lambat sampe di bogor.
Kalimat ungu = kalimat pemberitahuan, karena kenyataannya kan ybs emang lagi di jalan tol :).
IMO, kayaknya/sepertinya semua ayat2 Alkitab yang mengandung kata "JIKA" ... itu semua = kalimat pemberitahuan ... BUKAN kalimat peringatan dan tidak pula mengandung suatu ajaran bagi kehidupan seorang OP.
Oops... mengandung ajaran juga dink kayaknya ... ayat mengajarkan :
orang2 yang nggak di jalan tol keburu mati, pasti gak akan sampe bogor.
mungkin perlu konfirmasi ttg hal ini dari temen2 reform ... please CMIIW.
salam.
-
sementara kalo menurut saya sih ...
kayaknya/sepertinya ayat2 yang mengandung kata "JIKA" itu justru panduan sso yang ada di jalan tol tsb.
JIKA ngebut di jalan tol, MAKA bla bla bla
JIKA ngantuk, MAKA ....
JIKA menggunakan bahu jalan, MAKA ....
dst.
Dan sepertinya/kayaknya pada metode reform ---kembali lagi--- kata "JIKA" tsb = sekedar pemberitahuan.
Karena TIDAK MUNGKIN ybs ngebut, ngantuk, menggunakan bahu jalan, dlsb.
ataupun ... PASTI ybs tidak akan ngebut, ngantuk, dlsb.
ataupun ... ybs bisa ngebut, ngantuk, dlsb tapi PASTI nanti gak ngebut lagi, gak ngantuk lagi, dlsb :)
:)
salam.
-
sementara kalo menurut saya sih ...
kayaknya/sepertinya ayat2 yang mengandung kata "JIKA" itu justru panduan sso yang ada di jalan tol tsb.
JIKA ngebut di jalan tol, MAKA bla bla bla
JIKA ngantuk, MAKA ....
JIKA menggunakan bahu jalan, MAKA ....
dst.
Dan sepertinya/kayaknya pada metode reform ---kembali lagi--- kata "JIKA" tsb = sekedar pemberitahuan.
Karena TIDAK MUNGKIN ybs ngebut, ngantuk, menggunakan bahu jalan, dlsb.
ataupun ... PASTI ybs tidak akan ngebut, ngantuk, dlsb.
ataupun ... ybs bisa ngebut, ngantuk, dlsb tapi PASTI nanti gak ngebut lagi, gak ngantuk lagi, dlsb :)
:)
salam.
Salam Damai Bro Oda
Memang betul sih, Bro Oda sudah berada di jalur tol.
Karena berdasarkan pengalaman saya terdahulu, biasanya selalu saja ada yang nyungsep di tol karena ngantuk dll.
Karena itu saya memperingatkan kepada Bro Oda bahwa ada kemungkinan Bro Oda nyungsep karena ngantuk.
Jika Bro Oda ngantuk maka akan nyungsep di jalan tol.
:giggle:
GBU
:)
-
Karena itu saya memperingatkan kepada Bro Oda bahwa ada kemungkinan Bro Oda nyungsep karena ngantuk.
Jika Bro Oda ngantuk maka akan nyungsep di jalan tol.
ya, "peringatan" phoeey akan saya camkan ... makasih phooey ... :).
salam.
-
Salam Damai Bro Alithea.
Kalo merujuk pada ayat sebelumnya, malah secara jelas menyatakan tidak OSAS, karena Tuhan Yesus menunjuk pada orang mati yang tertimpa menara. Kesimpulan yang dapat dipararelkan, ditebang = mati ditimpa menara dekat Siloam.
Tapi dari definisi tebang, memang enggak selalu mati Bro. Tapi perintahnya adalah tebanglah pohon ini, yang menunjuk dimatikan secara keseluruhan.
Dan bila dibaca secara keseluruhan, dengan dirawat saya yakin adanya pemangkasan.
Sehingga saya berkesimpulan kalo ditebang berarti dimatikan/dibinasakan bukan dipangkas.
Untuk Surat Roma mengenai ranting yang dicangkok kan, saya yakin awalnya pohon ara tersebut sebagian ranting telah berbuah, dan yang dipangkas adalah ranting2 yang tidak berbuah.
Sedangkan perumpamaan diatas menyatakan keseluruhan pohon ara tersebut tidak pernah berbuah (selama 3 tahun).
Begitu Bro Alithea.
GBU
:)
Salam damai Bro Phooey
Senang ada waktu lagi, setelah kesibukan yang cukup panjang..
Luk 13:1-5
Secara singkat, pada saat itu, salah satu doktrin dalam teologi yahudi yang begitu kuat dipegang adalah bahwa orang yang benar tidak akan mati dalam 'kecelakaan, musibah, malapetaka atau penyakit'. Orang yang benar itu sendiri tentu saja didefinisikan oleh para ahli taurat dan farisi sebagai orang yang melakukan seluruh hukum taurat termasuk ordinan2nya.
Ada 3 kondisi yang bisa kita lihat dalam konteks tsb.
Kejadiaan saat 'paskah orang yahudi' mempersembahkan korban, ada beberapa orang galilea yang sedang berdoa dan menyembah dibunuh oleh tentara romawi. Tidak jelas alasannya, tapir kemungkinan mereka telah melakukan perbuatan yang melanggar peraturan pemerintah romawi. Sehingga mereka yang kemungkinan datang dalam perayaan paskah untuk minta pengampunan, telah diburu dan dieksekusi langsung ditempat oleh pasukan romawi.
Kedua,
Musibah runtuhnya menara dekat Siloam yang mengakibatkan 18 orang mati.
Respon Yesus terhadap 2 kejadian dan musibah ini sama yaitu kita harus bertobat dan apakah kita siap saat kita harus berhadapan dengan kematian yang tidak seorangpun tahu kapan waktunya.
Yesus mengangkat musibah kedua dengan tujuan untuk membuka pemahaman mereka yang berpegang pada doktrin dalam teologi yahudi yang salah.
Mereka fokus kepada orang galilea yang tertutup, tidak bergaul, tidak berpengetahuan dan tidak berpendidikan. Bahkan diantara kaum yahudi, orang galilea dianggap yang paling rendah sampai2 mereka berani menolak Yesus dengan mengatakan tidak ada nabi yang muncul dari galilea.
Ketiga,
Yesus mengatakan dalam ayat 3 dan 5, jikalau kamu tidak bertobat, kamu semua akan binasa..
Inilah kejadian, malapetaka dan musibah yang sesungguhnya.
Siapapun yang tidak bertobat akan binasa.
Dan Bro Phooey jangan kuatir..
Orang orang yang telah ditetapkan dan dipilih Allah akan masuk 'dapur pertobatan'. Tidak ada yang luput bro..
Artinya, mereka menerima karunia keselamatan namun mereka 'harus mengalami perubahan sifat, karakter dan cara hidup' sehingga sesuai dengan kehendak Allah.
Siapapun yang telah 'diundang' datang dalam pesta raja harus 'mengenakan pakaian' yang disiapkan raja, suka atau tidak suka.
Artinya, kita yang telah 'dibenarkan' harus 'mengenakan baju yang baru dan menanggalkan baju yang lama'.
Dan proses 'mengenakan dan menanggalkan' dari manusia lama menjadi manusia baru inilah yang dimaksud Yesus dgn proses pertobatan dalam ayat 5.
Jadi bukan bagaimana matinya seseorang yang menentukan benar atau tidaknya orang tsb. Tapi hidup yang terus disempurnakan, yang tentunya melalui berbagai proses pertobatan yang Bapa kerjakan sendiri dalam setiap orang percaya.
Demikian bro..
-
Shalom Bro Phooey..
Tentang Ibrani 6:4-6
Bahasannya saya kira akan sangat panjang..
Namun secara singkat, menurut pandangan saya, penulis Ibrani sedang
menyoroti perbedaan antara mereka (orang yahudi) yang menganggap dirinya telah menerima dan percaya kepada Yesus, tapi masih berpegang pada elemen2; aturan2 agama yahudi (Ibr 5:11 - 6:8);
Dengan, secara kontras, mereka (orang yahudi) yang sungguh2 percaya, mengerti dan menerima Yesus sebagai Tuhan dan Mesias (Ibr 6:9-12).
Jadi konteksnya adalah orang yahudi yang melihat, menyaksikan dan menikmati berbagai karya Ilahi yang telah Yesus lakukan, namun ada yang percaya dan tidak percaya. Ada yang percaya dan menerima dengan sepenuh hati, ada yang dengan setengah hati namun tidak percaya.
Demikian Bro...