Forim Iman Kristen
Diskusi Tanya Jawab => Diskusi Kristen => Topic started by: St Yopi on October 17, 2012, 11:58:48 AM
-
(diskusi untuk http://forumimankristen.com/index.php/topic,968.0.html)
Dengan tidak adanya lembaga yang tidak mungkin salah, bagaimana reformed dan protestan bisa menyakini akan Sola Scriptura?
Lalu bagaimana dengan ayat ini:
2Tes. 2:15 Sebab itu, berdirilah teguh dan berpeganglah pada ajaran-ajaran yang kamu terima dari kami, baik secara lisan, maupun secara tertulis.
2Tes. 2:15 Therefore, brethren, stand fast and hold the traditions which you were taught, whether by word or our epistle.
Silahkan....
-
(diskusi untuk http://forumimankristen.com/index.php/topic,968.0.html)
Dengan tidak adanya lembaga yang tidak mungkin salah, bagaimana reformed dan protestan bisa menyakini akan Sola Scriptura?
Yopi, bagaimana kamu tahu bahwa Gereja tidak mungkin salah? Bagaimana kamu tahu bahwa ajaran Paus tidak mungkin salah? Bagaimana kamu tahu bahwa kanon Katolik tidak mungkin salah? Semuanya semata-mata karena iman kan? Begitu kamu tidak yakin akan ketidaksalahan lembaga2 di atas kamu tidak mungkin lagi menjadi Katolik.
Demikian juga Protestan. Kami mengakui Alkitab yang tidak mungkin salah semata-mata karena kami mengimani bahwa Alkitab benar-benar Firman Allah, yang melalui proses yang panjang lewat orang-orang yang "terpilih" sehingga akhirnya menghasilkan kanon seperti sekarang ini. Melalui tangan2 manusia-lah Roh Kudus bekerja sehingga kita menghasilkan Alkitab seperti sekarang ini dan secara iman kita percaya sebagai "Firman Tuhan yang tidak mungkin salah"
Apakah harus ada lembaga tak bersalah yang menetapkan? Sayangnya kami tidak percaya ada lembaga duniawi yang tidak mungkin salah. Tetapi kami percaya ada "orang-orang terpilih" yang dipakai Tuhan untuk pada akhirnya mengasilkan Alkitab.
(diskusi untuk http://forumimankristen.com/index.php/topic,968.0.html)
Lalu bagaimana dengan ayat ini:
2Tes. 2:15 Sebab itu, berdirilah teguh dan berpeganglah pada ajaran-ajaran yang kamu terima dari kami, baik secara lisan, maupun secara tertulis.
2Tes. 2:15 Therefore, brethren, stand fast and hold the traditions which you were taught, whether by word or our epistle.
Silahkan....
Ayat di atas benar-benar Firman Tuhan, dan kami juga percaya kebenaran ayat di atas. Masalahnya, dimanakah sekarang adanya ajaran2 lisan yang benar2 bisa dibuktikan secara terpercaya dan otentik berasal dari ajaran para Rasul...???
Tentu saja kami percaya ada beberapa ajaran Bapa2 Gereja kemungkinan besar berasal dari ajaran Para Rasul (misalnya mengenai Kristologi), dan kami mempercayainya jika ajaran2 tersebut bisa dipertanggungjawabkan sejalan dan selaras dengan ajaran Alkitab sebagai Firman tertulis.
-
Yopi, bagaimana kamu tahu bahwa Gereja tidak mungkin salah? Bagaimana kamu tahu bahwa ajaran Paus tidak mungkin salah? Bagaimana kamu tahu bahwa kanon Katolik tidak mungkin salah? Semuanya semata-mata karena iman kan? Begitu kamu tidak yakin akan ketidaksalahan lembaga2 di atas kamu tidak mungkin lagi menjadi Katolik.
Demikian juga Protestan. Kami mengakui Alkitab yang tidak mungkin salah semata-mata karena kami mengimani bahwa Alkitab benar-benar Firman Allah, yang melalui proses yang panjang lewat orang-orang yang "terpilih" sehingga akhirnya menghasilkan kanon seperti sekarang ini. Melalui tangan2 manusia-lah Roh Kudus bekerja sehingga kita menghasilkan Alkitab seperti sekarang ini dan secara iman kita percaya sebagai "Firman Tuhan yang tidak mungkin salah"
Apakah harus ada lembaga tak bersalah yang menetapkan? Sayangnya kami tidak percaya ada lembaga duniawi yang tidak mungkin salah. Tetapi kami percaya ada "orang-orang terpilih" yang dipakai Tuhan untuk pada akhirnya mengasilkan Alkitab.
Ayat di atas benar-benar Firman Tuhan, dan kami juga percaya kebenaran ayat di atas. Masalahnya, dimanakah sekarang adanya ajaran2 lisan yang benar2 bisa dibuktikan secara terpercaya dan otentik berasal dari ajaran para Rasul...???
Tentu saja kami percaya ada beberapa ajaran Bapa2 Gereja kemungkinan besar berasal dari ajaran Para Rasul (misalnya mengenai Kristologi), dan kami mempercayainya jika ajaran2 tersebut bisa dipertanggungjawabkan sejalan dan selaras dengan ajaran Alkitab sebagai Firman tertulis.
Darimana kamu tahu yang kamu imani benar? Darimana kamu tahu bahwa iman kamu benar?
Mengenai Alkitab, mau dijawab disini boleh, di topic Alkitab atau Gereja juiga boleh, siapa yang mengkanonkan dan kanon mana yang diakui, salah dan benar?
-
Darimana kamu tahu yang kamu imani benar? Darimana kamu tahu bahwa iman kamu benar?
Kalau kita mengakui secara jujur iman kita dimulai dari doktrin keagamaan yang kita terima. Dan bicara doktrin mau tidak mau kita akan mengacu kepada tokoh yang mendoktrinkan sesuatu. Namun bagaimanapun manusia diberikan hikmat oleh Tuhan untuk berpikir dan kemudian mengambil keputusan.
Darimana kami tahu iman kami benar, tentu di dalamnya ada proses berpikir (dan secara spiritual adanya campur tangan Roh Kudus). Kalau kamu bertanya darimana kami tahu Alkitab benar? Kami tahu secara iman bahwa isi Alkitab benar2 menyatakan dan menunjukkan dirinya sebagai Firman Allah sehingga hidup kami diubah? Belajar dari proses sejarah, kami juga belajar dan tahu bahwa proses pengkanonan Alkitab sehingga menjadi seperti sekarang ini, benar2 proses yang bisa dipertanggungjawabkan sehingga menghasilkan Alkitab yang kami percayai tidak bisa salah.
Jadi kamu mengharapkan jawaban apa? Karena dibolak-balik bagaimanapun jawabannya akan tetap berputar-putar ke situ, karena yang jadi masalah adalah: Katolik percaya adanya otoritas duniawi yang tanpa salah, sementara protestan tidak percaya adanya otoritas duniawi yang tanpa salah.
Mengenai Alkitab, mau dijawab disini boleh, di topic Alkitab atau Gereja juiga boleh, siapa yang mengkanonkan dan kanon mana yang diakui, salah dan benar?
Sebenarnya sudah bolak-balik di jawab, tetapi masalahnya kamu enggan menerima jawaban yang diberikan. Begini saja saya berikan runtutannya sekali lagi:
- Protestan tidak percaya adanya otoritas duniawi yang tanpa salah, melainkan hanya percaya pada otoritas illahi yang tanpa salah.
- Berdasarkan keyakinan di atas, Protestan percaya bahwa Roh Kudus sendiri yang bekerja untuk menunjukkan bahwa suatu kitab adalah benar2 Firman Allah.
- Tetapi kami percaya bahwa Roh Kudus bekerja melalui tangan-tangan manusia, sehingga dalam proses kanonisasi Alkitab, manusia memberikan kriteria2 sehingga suatu kitab bisa dipercaya sebagai Firman Allah.
- Dalam proses pemilihan (sesuai kriteria2 tertentu tsb), kami percaya bahwa orang2 tertentu "dipilih" Allah melalui bimbingan Roh Kudus untuk membukakan hikmat mereka sehingga mereka bisa "mendeteksi suara Allah" dalam kitab2 tersebut.
- Dalam proses inilah bagi Katolik proses Kanon selesai di Konsili Kartago, tetapi "belum selesai" bagi Protestan karena adanya kitab2 yang masih diperdebatkan.
- Mereka yang memperdebatkan mungkin akan segera di-anathema oleh GRK, tetapi permasalahan tersebut terus hidup di dunia akademik hingga jaman Luther, seorang Doktor Teologia dalam bidang Kitab2 Suci.
- Dengan adanya masalah2 penyimpangan dalam praktek Gereja, maka kaum Reformis percaya bahwa Luther adalah salah seorang yang "terpilih" dan diberikan hikmat Tuhan, hingga akhirnya mengeluarkan ke 7 kitab kontroversi tersebut dari kanon agar tidak menjadi sandungan (beberapa kitab seperti Yakobus juga mau dikeluarkan, namun terlihat bahwa hikmat Roh Kudus lebih kuat sehingga tetap dimasukkan dalam PB).
- Tokoh2 reformasi lain seperti Calvin, Zwingli, dll, (yang kami percaya juga sebagai orang2 terpilih) setuju dengan kanon Luther tersebut.
- Ketika Gereja Reformasi terbentuk, sidang2 sinode gereja reformasi yang diadakan (seperti di Westminster dan Belgia), meskipun tidak secara khusus menetapkan kanon baru, melainkan memiliki tujuan utama merumuskan Pengakuan Iman, namun dalam konsep iman mengenai Alkitab, maka Alkitab yang diterima adalah Alkitab dengan 66 Kitab sebagaimana dipakai Protestan sekarang ini.
-
Kalau kita mengakui secara jujur iman kita dimulai dari doktrin keagamaan yang kita terima. Dan bicara doktrin mau tidak mau kita akan mengacu kepada tokoh yang mendoktrinkan sesuatu. Namun bagaimanapun manusia diberikan hikmat oleh Tuhan untuk berpikir dan kemudian mengambil keputusan.
Nah itu dia, semua mengaku dari Roh Kudus, 36 ribu denom termasuk yang sesat didalamnya menyebabkan aku skeptis dengan diperbolehkan semua orang menafsir Alkitab
Darimana kami tahu iman kami benar, tentu di dalamnya ada proses berpikir (dan secara spiritual adanya campur tangan Roh Kudus). Kalau kamu bertanya darimana kami tahu Alkitab benar? Kami tahu secara iman bahwa isi Alkitab benar2 menyatakan dan menunjukkan dirinya sebagai Firman Allah sehingga hidup kami diubah? Belajar dari proses sejarah, kami juga belajar dan tahu bahwa proses pengkanonan Alkitab sehingga menjadi seperti sekarang ini, benar2 proses yang bisa dipertanggungjawabkan sehingga menghasilkan Alkitab yang kami percayai tidak bisa salah.
36 ribu denom termasuk sesat menyebabkan aku mempertanyakan apakah Roh Kudus ada 36 ribu?
Jadi kamu mengharapkan jawaban apa? Karena dibolak-balik bagaimanapun jawabannya akan tetap berputar-putar ke situ, karena yang jadi masalah adalah: Katolik percaya adanya otoritas duniawi yang tanpa salah, sementara protestan tidak percaya adanya otoritas duniawi yang tanpa salah.
Setidaknya ada pembuktian bahwa tanpa otoritas yang berkuasa, tidak ada penyesatan
Sebenarnya sudah bolak-balik di jawab, tetapi masalahnya kamu enggan menerima jawaban yang diberikan. Begini saja saya berikan runtutannya sekali lagi:
Bukan cuman saya,. silahkan lihat lagi thread Alkitab atau Gereja
- Protestan tidak percaya adanya otoritas duniawi yang tanpa salah, melainkan hanya percaya pada otoritas illahi yang tanpa salah.
- Berdasarkan keyakinan di atas, Protestan percaya bahwa Roh Kudus sendiri yang bekerja untuk menunjukkan bahwa suatu kitab adalah benar2 Firman Allah.
- Tetapi kami percaya bahwa Roh Kudus bekerja melalui tangan-tangan manusia, sehingga dalam proses kanonisasi Alkitab, manusia memberikan kriteria2 sehingga suatu kitab bisa dipercaya sebagai Firman Allah.
- Dalam proses pemilihan (sesuai kriteria2 tertentu tsb), kami percaya bahwa orang2 tertentu "dipilih" Allah melalui bimbingan Roh Kudus untuk membukakan hikmat mereka sehingga mereka bisa "mendeteksi suara Allah" dalam kitab2 tersebut.
- Dalam proses inilah bagi Katolik proses Kanon selesai di Konsili Kartago, tetapi "belum selesai" bagi Protestan karena adanya kitab2 yang masih diperdebatkan.
- Mereka yang memperdebatkan mungkin akan segera di-anathema oleh GRK, tetapi permasalahan tersebut terus hidup di dunia akademik hingga jaman Luther, seorang Doktor Teologia dalam bidang Kitab2 Suci.
- Dengan adanya masalah2 penyimpangan dalam praktek Gereja, maka kaum Reformis percaya bahwa Luther adalah salah seorang yang "terpilih" dan diberikan hikmat Tuhan, hingga akhirnya mengeluarkan ke 7 kitab kontroversi tersebut dari kanon agar tidak menjadi sandungan (beberapa kitab seperti Yakobus juga mau dikeluarkan, namun terlihat bahwa hikmat Roh Kudus lebih kuat sehingga tetap dimasukkan dalam PB).
- Tokoh2 reformasi lain seperti Calvin, Zwingli, dll, (yang kami percaya juga sebagai orang2 terpilih) setuju dengan kanon Luther tersebut.
- Ketika Gereja Reformasi terbentuk, sidang2 sinode gereja reformasi yang diadakan (seperti di Westminster dan Belgia), meskipun tidak secara khusus menetapkan kanon baru, melainkan memiliki tujuan utama merumuskan Pengakuan Iman, namun dalam konsep iman mengenai Alkitab, maka Alkitab yang diterima adalah Alkitab dengan 66 Kitab sebagaimana dipakai Protestan sekarang ini.
Nah, menjadi pertanyaan:
1. Batu sandungan yang seperti apa? Alasan 7 kanon dibuang kan dijelaskan, dan ternyata merujuk pada pertemuan para Rabbi di Jamnia, yang anti Kristen dan menolak Perjanjian Baru
2. Ternyata Westminster dll tidak mengkanonkan, jadi, kanon tidak ada bagi protestan, bagaimana protestan mengklaim Alkitab yang baku?
3. Siapa atau lembaga mana yang menyatakan bahwa sudah final Alkitab protestan?
4. Dasar apa lembaga atau personal tersebut dipercaya?
-
(diskusi untuk http://forumimankristen.com/index.php/topic,968.0.html)
Dengan tidak adanya lembaga yang tidak mungkin salah, bagaimana reformed dan protestan bisa menyakini akan Sola Scriptura?
Aneh...., padahal kalangan katolik sendiri mengindikasikan bahwa ada kemungkinan bahwa Alkitab itu bisa salah. Jadi kalangan katolik sudah mengambil ancang2 utk siap sedia, seandainya Alkitab ternyata memang salah, maka mereka akan menggunakan Gereja sebagai pegangan.
Pertanyaannya, bagaimana suatu Lembaga yg tidak mungkin salah bisa menciptakan sesuatu yg salah ?
Jadi yg tertulis saja bisa salah, apalagi yg cuma dengar ajaran dan omongan ?
-
Sayangnya kami tidak percaya ada lembaga duniawi yang tidak mungkin salah. Tetapi kami percaya ada "orang-orang terpilih" yang dipakai Tuhan untuk pada akhirnya mengasilkan Alkitab.
Setuju. :afro:
-
Wah Hot topic nih :D
Ok...jadi Protestan tidak percaya bapa Gereja..tidak percaya lisan..hanya tulisan ...yaitu Kitab Suci...
In other words...Protestan tidak sola scriptura/ alkitabiah karena ...tidak menjalankan 2 Tes 2:15...
Apakah begitu...
mohon tanggapan :)
-
Wah Hot topic nih :D
Ok...jadi Protestan tidak percaya bapa Gereja..tidak percaya lisan..hanya tulisan ...yaitu Kitab Suci...
Salah bro.....
Sudah berulang kali dijawab. Pengertian sola scriptura tidak seperti itu. Sayangnya rekan2 katolik jg ngeyel dgn bertanya yg itu2 terus.
Kami tidak ANTI tradisi. Dalam berbagai hal kami biasa memakainya.
Kami tidak ANTI Bapa Gereja. Justru lewat mereka kita bisa mengenal Kristus Yesus.
Yg kami lakukan adalah menempatkan posisi Alkitab sebagai Standard Kebenaran Tertinggi. Maka dari itu, Alkitab berfungsi sebagai FILTER terhadap ajaran2 iman yg tidak tertulis tsb.
Jika sesuai dan sejalan dgn Alkitab, tentu kita jg gunakan. Bukannya kita tolak semua Tradisi mentah2.
Sebenarnya rekan2 katolik jg tidak perlu cemas. Jika kita sama2 meyakini bahwa baik Alkitab maupun Tradisi Suci berasal dari sumber yg sama, maka pasti keduanya sejalan dan searah. Dgn kata lain, tidak akan ada satupun Tradisi yg di "cut" oleh Alkitab. Sekali lagi, Jika keduanya berasal dari sumber yg sama. :peace:
-
Salah bro.....
Sudah berulang kali dijawab. Pengertian sola scriptura tidak seperti itu. Sayangnya rekan2 katolik jg ngeyel dgn bertanya yg itu2 terus.
Kami tidak ANTI tradisi. Dalam berbagai hal kami biasa memakainya.
Kami tidak ANTI Bapa Gereja. Justru lewat mereka kita bisa mengenal Kristus Yesus.
Yg kami lakukan adalah menempatkan posisi Alkitab sebagai Standard Kebenaran Tertinggi. Maka dari itu, Alkitab berfungsi sebagai FILTER terhadap ajaran2 iman yg tidak tertulis tsb.
Jika sesuai dan sejalan dgn Alkitab, tentu kita jg gunakan. Bukannya kita tolak semua Tradisi mentah2.
Sebenarnya rekan2 katolik jg tidak perlu cemas. Jika kita sama2 meyakini bahwa baik Alkitab maupun Tradisi Suci berasal dari sumber yg sama, maka pasti keduanya sejalan dan searah. Dgn kata lain, tidak akan ada satupun Tradisi yg di "cut" oleh Alkitab. Sekali lagi, Jika keduanya berasal dari sumber yg sama. :peace:
Oh jadi tetap pakai ajaran Lisan yah ...cuman istilahnya merubah ranking aja..yah..
kalau Alkitab : ajaran tertulis ...rangking 1
kalau Tradisi suci..ajaran tidak tertulis...rangking 2..
bapa Gereja ..mungkin rangking 3 hehe...
Kalau boleh tau pembagian peringkat bahwa yang satu lebih berwibawa dari yang lain itu ada di ayat berapa bro ?
salam :)
-
kalau Tradisi suci..ajaran tidak tertulis...rangking 2..
Maaf bro Leo saya nyelip sebentar....
Tradisi Suci itu tidak tertulis yah? Maksud saya, tidak didokumentasikan dalam bentuk tulisan? Soalnya, saya pernah dapat info dari rekan katholik bahwa Tradisi Suci juga ditulis/didokumentasikan. Ada juga yang tidak tertulis, atau lebih tepatnya belum tertulis/terdokumentasikan, namanya "deposit iman".
CMIIW karena saya belum sepenuhnya paham ttg hal ini.
+++++++
However, it's an interesting topic!
Saya pribadi memegang pada pandangan yang menyatakan the primacy of writing (tulisan) over speech (lisan) dalam artian writing preserves meaning in the absence of speech. Dengan kata lain, yang lisan naturally bersifat inferior karena yang-lisan terikat unsur ruang dan waktu dan hal2 lain yang pada gilirannya mempengaruhi ke-otoritas-annya.
Namun, saya juga memegang bahwa tulisan saja juga tidak akan menjadi apa-apa bagi manusia kalau tidak dibaca manusia. Nah, dari momen 'membaca' ke momen 'mengerti' ada sebuah proses yang melibatkan tradisi. Tradisi itu sendiri bersifat terikat unsur ruang dan waktu dan hal2 lain yang pada gilirannya mempengaruhi ke-otoritas-annya.
Jadi, yang tertulis 'membatasi' yang lisan (obyektifitas) dan yang lisan 'menghidupkan' yang tertulis (subyektifitas). Yang lisan menyatakan meaning yang tertulis, yang tertulis menyatakan kebenaran dan/atau kesalahan yang lisan.
Menurut hemat saya, kata sola dalam sola scriptura-nya Luther merujuk pada kenyataan bahwa writing preserves meaning in the absence of speech. Jadi protestan tidak salah. Namun, the meaningfulness of writing selalu melibatkan peran suatu tradisi. Jadi katholik tidak salah.
Bagi orang katholik, otoritas ada pada Magisterium (organisasional). Sementara itu, 'magisterium'nya orang protestan adalah dialog antara pengalaman (sejarah) dan Alkitab (thus non-organisasional).
Saya percaya Roh Kudus bisa bekerja melalui Magisterium dan 'magisterium' itu. Saya percaya Roh Kudus membimbing dan menjaga umatNya sampai selama-lamanya.
Salam
-
Maaf bro Leo saya nyelip sebentar....
Tradisi Suci itu tidak tertulis yah? Maksud saya, tidak didokumentasikan dalam bentuk tulisan? Soalnya, saya pernah dapat info dari rekan katholik bahwa Tradisi Suci juga ditulis/didokumentasikan. Ada juga yang tidak tertulis, atau lebih tepatnya belum tertulis/terdokumentasikan, namanya "deposit iman".
CMIIW karena saya belum sepenuhnya paham ttg hal ini.
betul sekali bro...ada Tradisi yang telah tertulis seperti hasil2 konsili ekumenes, Credo iman, kanon Kitab Suci dan ajaran2 dogma dan lain2...
Tetapi dalam diskusi ini supaya diskusi nyambung kita bedakan semua hasil Tradisi suci di luar Kitab Suci adalah Tradisi lisan dan yang tertulis adalah Kitab Suci. :)
+++++++
However, it's an interesting topic!
Saya pribadi memegang pada pandangan yang menyatakan the primacy of writing (tulisan) over speech (lisan) dalam artian writing preserves meaning in the absence of speech. Dengan kata lain, yang lisan naturally bersifat inferior karena yang-lisan terikat unsur ruang dan waktu dan hal2 lain yang pada gilirannya mempengaruhi ke-otoritas-annya.
Namun, saya juga memegang bahwa tulisan saja juga tidak akan menjadi apa-apa bagi manusia kalau tidak dibaca manusia. Nah, dari momen 'membaca' ke momen 'mengerti' ada sebuah proses yang melibatkan tradisi. Tradisi itu sendiri bersifat terikat unsur ruang dan waktu dan hal2 lain yang pada gilirannya mempengaruhi ke-otoritas-annya.
Jadi, yang tertulis 'membatasi' yang lisan (obyektifitas) dan yang lisan 'menghidupkan' yang tertulis (subyektifitas). Yang lisan menyatakan meaning yang tertulis, yang tertulis menyatakan kebenaran dan/atau kesalahan yang lisan.
Dalam hal kanon Kitab Suci ...yang lisan malahan menyatakan kewibawaan yang tertulis... :)
Menurut hemat saya, kata sola dalam sola scriptura-nya Luther merujuk pada kenyataan bahwa writing preserves meaning in the absence of speech. Jadi protestan tidak salah. Namun, the meaningfulness of writing selalu melibatkan peran suatu tradisi. Jadi katholik tidak salah.
Bagi orang katholik, otoritas ada pada Magisterium (organisasional). Sementara itu, 'magisterium'nya orang protestan adalah dialog antara pengalaman (sejarah) dan Alkitab (thus non-organisasional).
As far as I know katolik berpegang kepada Magisterium karena tertulis dalam Kitab Suci...1 Tim 3 :15
Dan jujur saya masih belum tau dasar Kitab Suci untuk "magisterium protestan"
Saya percaya Roh Kudus bisa bekerja melalui Magisterium dan 'magisterium' itu. Saya percaya Roh Kudus membimbing dan menjaga umatNya sampai selama-lamanya.
Salam
Sepakat Roh Kudus bisa bekerja melalui siapa saja...tetapi Roh Kudus tidak mungkin mengajarkan kebenaran yang berbeda satu sama lain... :)
salam damai :)
-
2. Ternyata Westminster dll tidak mengkanonkan, jadi, kanon tidak ada bagi protestan, bagaimana protestan mengklaim Alkitab yang baku?
Yopi, saya mau menanggapi pernyataanmu yang saya bold di atas.
The Westminster Confession of Faith
Chapter I - Of the Holy Scripture.
i. Although the light of nature, and the works of creation and providence do so far manifest the goodness, wisdom, and power of God, as to leave men inexcusable;(1) yet are they not sufficient to give that knowledge of God, and of His will, which is necessary unto salvation:(2) therefore it pleased the Lord, at sundry times, and in divers manners, to reveal Himself, and to declare that His will unto His Church;(3) and afterwards, for the better preserving and propagating of the truth, and for the more sure establishment and comfort of the Church against the corruption of the flesh, and the malice of Satan and of the world, to commit the same wholly unto writing;(4) which maketh the Holy Scripture to be most necessary;(5) those former ways of God's revealing His will unto His people being now ceased.(6)
(1) Ro 2:14,15; Ro 1:19,20; Ps 19:1,2,3; Ro 1:32; Ro 2:1
(2) 1Co 1:21; 1Co 2:13,14
(3) Heb 1:1
(4) Pr 22:19,20,21;Lk 1:3,4; Ro 15:4; Mt 4:4,7,10; Isa 8:19,20
(5) 2Ti 3:15; 2Pe 1:19
(6) Heb 1:1,2
ii. Under the name of Holy Scripture, or the Word of God written, are now contained all the books of the Old and New Testament, which are these:
Of the Old Testament:
Genesis, Exodus, Leviticus, Numbers, Deuteronomy, Joshua, Judges, Ruth, I Samuel, II Samuel, I Kings, II Kings, I Chronicles, II Chronicles, Ezra, Nehemiah, Esther, Job, Psalms, Proverbs, Ecclesiastes, The Song of Songs, Isaiah, Jeremiah, Lamentations, Ezekiel, Daniel, Hosea, Joel, Amos, Obadiah, Jonah, Micah, Nahum, Habakkuk, Zephaniah, Haggai, Zechariah, Malachi
Of the New Testament:
The Gospels according to Matthew, Mark, Luke, John, The Acts of the Apostles, Paul's Epistles to the Romans, Corinthians I, Corinthians II, Galatians, Ephesians, Philippians, Colossians, Thessalonians I, Thessalonians II, To Timothy I, To Timothy II, To Titus, To Philemon, The Epistle to the Hebrews, The Epistle of James, The first and second Epistles of Peter, The first, second, and third Epistles of John, The Epistle of Jude, The Revelation
All which are given by inspiration of God to be the rule of faith and life.(1)
(1) Lk 16:29,31; Eph 2:20; Rev 22:18,19; 2Ti 3:16
iii. The books commonly called Apocrypha, not being of divine inspiration, are no part of the canon of the Scripture; and therefore are of no authority in the Church of God, nor to be any otherwise approved, or made use of, than other human writings.(1)
(1) Lk 24:27,44; Ro 3:2; 2Pe 1:21
iv. The authority of the Holy Scripture, for which it ought to be believed, and obeyed, dependeth not upon the testimony of any man, or Church; but wholly upon God (who is truth itself) the author thereof: and therefore it is to be received, because it is the Word of God.(1)
(1) 2Pe 1:19,21; 2Ti 3:16; 1Jn 5:9; 1Th 2:13
dst................
-
Dalam hal kanon Kitab Suci ...yang lisan malahan menyatakan kewibawaan yang tertulis... :)
Tanpa memperhatikan unsur2 dari yg tertulis (di kitab2 itu) sama sekali?
"As far as I know katolik berpegang kepada Magisterium karena tertulis dalam Kitab Suci...1 Tim 3 :15"
jujur saya masih belum tau dasar Kitab Suci untuk "magisterium protestan"
Kalo mengejar dasar yg tertulis, jawabannya bisa jadi sama: 1 Tim 3:15. Perdebatan yg timbul biasanya mengenai interpretasi dari ayat ini.
Hal ini juga terjadi dalam hal2 lain. Ayatnya sama, interpretasinya beda. Yang lisan `menghidupkan` yg tertulis, yg tertulis `membatasi` yg lisan.
Salam
-
Nah itu dia, semua mengaku dari Roh Kudus, 36 ribu denom termasuk yang sesat didalamnya menyebabkan aku skeptis dengan diperbolehkan semua orang menafsir Alkitab36 ribu denom termasuk sesat menyebabkan aku mempertanyakan apakah Roh Kudus ada 36 ribu?Setidaknya ada pembuktian bahwa tanpa otoritas yang berkuasa, tidak ada penyesatan
Sebenarnya saya paling males nanggapi tuduhan diulang-ulang seperti di atas. Begini saja deh, kalau benar di Protestan ada 36ribu denom, tolong sebutkan satu-persatu, silahkan...... :giggle:
[Karena itulah di trit tentang denominasi saya sarankan membaca bukunya Dr. Jan Aritonang, biar tahu mana2 saja denom dalam Protestan, dan mana2 yang tidak bisa disebut Kristen alias aliran sesat/menyimpang]
Mengenai Roh Kudus, lagi2 saya ulang bahwa saya tidak percaya bahwa Roh Kudus bekerja dengan mendiktekan satu persatu kata per kata dst.... Roh Kudus bekerja melalui "hikmat" manusia, dan hikmat dalam hal ini adalah metode penafsiran yang tepat sesuai dengan akal dan pengetahuan yang diberikan kepada manusia. Jika kita mempergunakan metode tafsir yang tepat dan komprehensif, maka bisa dibilang itulah tafsiran yang benar dan sesuai dengan "penerangan" Roh Kudus. Jika metodenya "ngaco" ya jelas itu bukan berasal dari Roh Kudus melainkan semata-mata "kesombongan" manusia.
Karena itu dalam perbedaan tafsiran kita dihadapkan kepada adu argumen mana yang paling "ilmiah" jika ditinjau dari metode tafsiran yang benar dan komprehensif.
Omong-omong, kalau menurut Yopi Roh Kudus "hanya" berbicara melalui Magisterium, bagaimana kamu "tahu" bahwa Roh Kudus memang berbicara kepada mereka..??? :think:
1. Batu sandungan yang seperti apa? Alasan 7 kanon dibuang kan dijelaskan, dan ternyata merujuk pada pertemuan para Rabbi di Jamnia, yang anti Kristen dan menolak Perjanjian Baru
Sudah disampaikan bahwa masalah 7 kitab tsb terus menjadi perdebatan [meskipun Katolik tidak mau mengakuinya]. Ada peneliti yang
menulis tentang perkembangan perdebatan mengenai kitab2 tsb [nanti saya carikan referensinya] . Dan itu berlangsung sampai jaman Luther. Bukankah ini namanya menjadi sandungan ? Jamnia bukanlah acuan melainkan sebagai "referensi akademis"
2. Ternyata Westminster dll tidak mengkanonkan, jadi, kanon tidak ada bagi protestan, bagaimana protestan mengklaim Alkitab yang baku?
sudah dijawab di atas
3. Siapa atau lembaga mana yang menyatakan bahwa sudah final Alkitab protestan?
4. Dasar apa lembaga atau personal tersebut dipercaya?
no.3 Jawaban sama dengan no. 2
no.4 Katolik tidak perlu percaya kok [lha wong Protestan juga tidak percaya kalau Magisterium adalah lembaga yang tanpa salah], tapi tidak ada urusannya Katolik mempertanyakan mengapa kami mempercayai lembaga tsb. Ini bukan semata-mata soal iman, melainkan ada pertimbangan "nalar dan logika" juga di dalamnya.
-
topik lama yang sering diulang, dengan sanggahan dan jawaban yang hampir sama dari tahun ke tahun........
haduh.......... :doh:
Rekan2, apa Anda tidak bosan?
kebetulan saya menjalani keduanya, ya Katolik ya Protestan. boleh deh diberi label "mendua". toh kenyataannya saya memang melayani di 2 gereja sekaligus. :giggle:
berhubung menjalani keduanya, saya jadi lebih obyektif (atau liberal??) dalam menyerap ajaran Katolik dan Protestan.
Katolik (seperti biasa) --> selalu mengagungkan otoritas Magisterium yang diyakini tidak pernah salah, yang menjaga ajaran iman selalu benar --> saya juga pernah menjadi kaum Katolik aliran fanatik
Protestan (seperti biasa juga) --> tidak mengakui otoritas Magisterium, lebih percaya pada tuntunan Roh Kudus.
yang paling membuat saya nyesek kalau baca pernyataan ini:
kalau memang dituntun Roh Kudus, mengapa hasil penafsiran jadi berbeda2??
:onion13:
sekarang saya malah terpikir begini:
Roh Kudus memang cuma 1, dan hanya mengajarkan 1 ajaran. tidak mungkin Roh Kudus mengajarkan hal berbeda sampai pecah ribuan denom. masalahnya sekarang, dari sekian ribu itu, mana yang benar?????
nah, bukankah jawaban itu relatif?
Katolik akan meng-klaim Magisterium yang benar (karena telah diajarkan bahwa Magisterium tidak akan pernah salah karena Tuhan Yesus melindungi) --> ini lagi2 dipercaya karena iman
kenyataannya? kita tidak tahu, karena saat itu belum lahir. :doh:
ada juga sanggahan begini: bukankah ada Bapa2 gereja yang hidup dekat2 dengan zaman Yesus masih berkarya? informasi mereka kan akurat?
IMO- hidup dekat dengan zaman Yesus bukanlah jaminan akan selalu memberi keterangan yang tepat, toh mereka juga masih manusia. latar belakang dan pemikiran pribadi pasti sangat mempengaruhi suatu penafsiran
kalau disanggah begini: bukankah mereka (bapa2 gereja) lebih bisa dipercaya daripada pengajar zaman sekarang?
IMO - tidak selalu sih, tergantung siapa yang menafsir. toh mereka semua masih manusia, dengan segala keterbatasan.
kesimpulan:
wallahualam........ :doh:
entah siapa yang betul di antara kita. bisa juga malah salah semua :onion13:
ayo damai, damai, damai.......(meniru Bang Hus)
mari belajar menghargai penafsiran orang (gereja) lain, tanpa terus mempertanyakan dengan harapan yang ditanya akan menyetujui pemikiran kita
mustahil bin mustajab...yang ada malah kecewa dan frustrasi
:onion13:
-
Jadi, anda bisa mulai menyusun buku, sis. beri Judul Persamaan dan perbedaan abadi antara Katolik dan Protestan. Dan di sub judulnya tambahkan 'Perdebatan yang selalu terjadi'. Kemudian di sudut, beri tulisan 'Wajib dibaca oleh penggemar forum diskusi'.
Saya rasa akan cukup laku lho, he he he he.
:D
-
Jadi, anda bisa mulai menyusun buku, sis. beri Judul Persamaan dan perbedaan abadi antara Katolik dan Protestan. Dan di sub judulnya tambahkan 'Perdebatan yang selalu terjadi'. Kemudian di sudut, beri tulisan 'Wajib dibaca oleh penggemar forum diskusi'.
Saya rasa akan cukup laku lho, he he he he.
:D
betul, Bro. saya juga terpikir untuk menulis buku itu, untuk mencegah diskusi2 monoton yang terjadi bertahun-tahun. :doh:
mari kita mulai dengan Anda menjadi sekretaris saya........... :dance:
kalau laku keras, kita bagi hasil deh.....
-
ayo damai, damai, damai.......(meniru Bang Hus)
Silahkan saja jeng Kitty. Tidak dipatenkan kok. Pun kalo dipatenkan, kalo ntuk perdamaian, siap memberikan untuk digunakan orang lain, apalagi kawan. Silahkan, silahkan.
-
topik lama yang sering diulang, dengan sanggahan dan jawaban yang hampir sama dari tahun ke tahun........
haduh.......... :doh:
Rekan2, apa Anda tidak bosan?
kebetulan saya menjalani keduanya, ya Katolik ya Protestan. boleh deh diberi label "mendua". toh kenyataannya saya memang melayani di 2 gereja sekaligus. :giggle:
berhubung menjalani keduanya, saya jadi lebih obyektif (atau liberal??) dalam menyerap ajaran Katolik dan Protestan.
Katolik (seperti biasa) --> selalu mengagungkan otoritas Magisterium yang diyakini tidak pernah salah, yang menjaga ajaran iman selalu benar --> saya juga pernah menjadi kaum Katolik aliran fanatik
Protestan (seperti biasa juga) --> tidak mengakui otoritas Magisterium, lebih percaya pada tuntunan Roh Kudus.
yang paling membuat saya nyesek kalau baca pernyataan ini:
kalau memang dituntun Roh Kudus, mengapa hasil penafsiran jadi berbeda2??
:onion13:
sekarang saya malah terpikir begini:
Roh Kudus memang cuma 1, dan hanya mengajarkan 1 ajaran. tidak mungkin Roh Kudus mengajarkan hal berbeda sampai pecah ribuan denom. masalahnya sekarang, dari sekian ribu itu, mana yang benar?????
nah, bukankah jawaban itu relatif?
Katolik akan meng-klaim Magisterium yang benar (karena telah diajarkan bahwa Magisterium tidak akan pernah salah karena Tuhan Yesus melindungi) --> ini lagi2 dipercaya karena iman
kenyataannya? kita tidak tahu, karena saat itu belum lahir. :doh:
ada juga sanggahan begini: bukankah ada Bapa2 gereja yang hidup dekat2 dengan zaman Yesus masih berkarya? informasi mereka kan akurat?
IMO- hidup dekat dengan zaman Yesus bukanlah jaminan akan selalu memberi keterangan yang tepat, toh mereka juga masih manusia. latar belakang dan pemikiran pribadi pasti sangat mempengaruhi suatu penafsiran
kalau disanggah begini: bukankah mereka (bapa2 gereja) lebih bisa dipercaya daripada pengajar zaman sekarang?
IMO - tidak selalu sih, tergantung siapa yang menafsir. toh mereka semua masih manusia, dengan segala keterbatasan.
kesimpulan:
wallahualam........ :doh:
entah siapa yang betul di antara kita. bisa juga malah salah semua :onion13:
ayo damai, damai, damai.......(meniru Bang Hus)
mari belajar menghargai penafsiran orang (gereja) lain, tanpa terus mempertanyakan dengan harapan yang ditanya akan menyetujui pemikiran kita
mustahil bin mustajab...yang ada malah kecewa dan frustrasi
:onion13:
Jujur Sis saya juga sebenarnya bosan....
Kalau anda ingat trit yang saya buat di forum sebelah dulu, dimana anda juga sempat menanggapi, saya juga sudah mengeluhkan masalah serupa... :swt:
Tapi kalau terus-terusan "diserang", dan kalau tidak ditanggapi dianggap pengecut atau lari, ya mau gimana lagi..?? :swt:
Akhirnya ya harus mengulang lagi...mengulang lagi........[padahal kita pasti sudah bisa memprediksi gimana hasilnya kan..???]
-
Tapi kalau terus-terusan "diserang", dan kalau tidak ditanggapi dianggap pengecut atau lari, ya mau gimana lagi..?? :swt:
Akhirnya ya harus mengulang lagi...mengulang lagi........[padahal kita pasti sudah bisa memprediksi gimana hasilnya kan..???]
Memang tampaknya salah seorang mod kita lagi aktif2nya "menyerang" ya..... hehehe.
Kalo soal prediksi, terkadang kita malah sudah tahu kalo lawan diskusi kita akan mengeluarkan ayat apa selanjutnya.......... saking terlalu sering ikut forum2 agama :D :D
-
Tapi kalau terus-terusan "diserang", dan kalau tidak ditanggapi dianggap pengecut atau lari, ya mau gimana lagi..?? :swt:
Akhirnya ya harus mengulang lagi...mengulang lagi........[padahal kita pasti sudah bisa memprediksi gimana hasilnya kan..???]
berdasar pengalaman pribadi, sebenarnya maksud "penyerangan" itu adalah kembali mengajak kaum Protestan untuk bergabung dalam GRK.
konsep ini adalah maksud yang indah (menurut GRK), karena didasarkan pada kenyataan (klaim?) bahwa satu2nya gereja yang didirikan Yesus Kristus hanyalah GRK. ditambah lagi konsep EENS, yang sempat menyebutkan bahwa barang siapa yang mengetahui tentang ajaran GRK, namun dengan sadar menolak kebenaran itu, maka neraka adalah tujuan hidupnya :swt: :swt:
jadi kalau Anda mau berpikir positif, sebenarnya "penyerangan" dilakukan atas dasar kasih, yaitu ingin menyelamatkan jiwa Anda dari siksaan abadi.
cuma fakta ini juga perlu diingat (sebelum "menyerang"):
- sebagian orang sanggup menerima suatu ajaran yang dianggap "kebenaran sejati", mempelajari, dan menyebarkannya --> dia akan menjadi pakar apologetik handal karena yakin penuh dengan kebenaran tersebut (tidak ada keraguan sama sekali)
- sebagian lagi menerima suatu ajaran yang dianggap "kebenaran sejati", meragukannya, dan berpikir ulang --> kemungkinannya ada 2: dia akan menjadi pemikir aliran liberal, atau malah menjadi seorang anti ajaran tertentu
......................
.....................
- dan sebagian lagi menerma suatu ajaran yang dianggap "kebenaran sejati" dan langsung membuangnya, karena merasa tidak butuh :swt: --> dia akan jadi batu sandungan di mana2 dan provokator sejati di dunyat maupun dumay
hehehehe............ :giggle: :giggle:
waspadalah..waspadalah........
-
Kalo soal prediksi, terkadang kita malah sudah tahu kalo lawan diskusi kita akan mengeluarkan ayat apa selanjutnya.......... saking terlalu sering ikut forum2 agama :D :D
Benar juga ya bro... :grining:
berdasar pengalaman pribadi, sebenarnya maksud "penyerangan" itu adalah kembali mengajak kaum Protestan untuk bergabung dalam GRK.
konsep ini adalah maksud yang indah (menurut GRK), karena didasarkan pada kenyataan (klaim?) bahwa satu2nya gereja yang didirikan Yesus Kristus hanyalah GRK. ditambah lagi konsep EENS, yang sempat menyebutkan bahwa barang siapa yang mengetahui tentang ajaran GRK, namun dengan sadar menolak kebenaran itu, maka neraka adalah tujuan hidupnya :swt: :swt:
jadi kalau Anda mau berpikir positif, sebenarnya "penyerangan" dilakukan atas dasar kasih, yaitu ingin menyelamatkan jiwa Anda dari siksaan abadi.
Kalau begitu saya anggap dia sedang "mengasihi" saya.... :grining:
-
Jujur Sis saya juga sebenarnya bosan....
Kalau anda ingat trit yang saya buat di forum sebelah dulu, dimana anda juga sempat menanggapi, saya juga sudah mengeluhkan masalah serupa... :swt:
Tapi kalau terus-terusan "diserang", dan kalau tidak ditanggapi dianggap pengecut atau lari, ya mau gimana lagi..?? :swt:
Akhirnya ya harus mengulang lagi...mengulang lagi........[padahal kita pasti sudah bisa memprediksi gimana hasilnya kan..???]
itulah sebabnya mengapa malas sekali ikut berdiskusi di ForDis, baku hantam, saling serang, memperdebatkan kebenaran yang menurut masing2 pihak benar, lalu masing2 pihak merasa sakit hati atas kata2 pihak lain yg keras / kasar .... sekedar menjadi silent reader juga kadang sampai malas :swt: :swt:
dialog tanpa saling "menyerang" ujung2nya, apakah mungkin ya :think:
kira2 apa reaksi Tuhan melihat dari Surga, koq anak2Nya berbantahan tiada habis
-
jadi kalau Anda mau berpikir positif, sebenarnya "penyerangan" dilakukan atas dasar kasih, yaitu ingin menyelamatkan jiwa Anda dari siksaan abadi.
kalo saya ketemu orang seperti itu malah senang Kit, kalo kita dianggap "tersesat" oleh pihak lain, kan malah didoakan oleh ybs agar kita bertobat... lumayan, di doakan setiap hari gratis :giggle:
-
Benar juga ya bro... :grining:
Kalau begitu saya anggap dia sedang "mengasihi" saya.... :grining:
semoga Anda berhasil, Mas. :afro1:
kalau ada di posisi Anda, terus terang saya sulit merasa sedang dikasihi kalau penjelasan saya dipatahin terus
hehehehehe.............
kalo saya ketemu orang seperti itu malah senang Kit, kalo kita dianggap "tersesat" oleh pihak lain, kan malah didoakan oleh ybs agar kita bertobat... lumayan, di doakan setiap hari gratis
iya kalau didoakan..kalau malah dikutuk, bagaimana? :giggle:
hehehehe.......
terjadilah sesuai harapan Anda ya Ly..
-
itulah sebabnya mengapa malas sekali ikut berdiskusi di ForDis, baku hantam, saling serang, memperdebatkan kebenaran yang menurut masing2 pihak benar, lalu masing2 pihak merasa sakit hati atas kata2 pihak lain yg keras / kasar .... sekedar menjadi silent reader juga kadang sampai malas :swt: :swt:
dialog tanpa saling "menyerang" ujung2nya, apakah mungkin ya :think:
kira2 apa reaksi Tuhan melihat dari Surga, koq anak2Nya berbantahan tiada habis
Kalau saya, seingat saya tidak pernah menyerang pihak manapun, tapi sebatas berapologetika, mempertanggungjawabkan apa yang saya imani. Tetapi kalau dalam "pembelaan" tersebut saya balik melontarkan pertanyaan, itu hanyalah sekedar konsekuensi logis dari "pertanyaan/serangan" si penanya, dan sama sekali jauh dari niat untuk menyerang keyakinan orang lain.
Tapi itu seingat saya lho...kalau ada "khilaf" mohon dimaafkan...... :peace:
O, ya sis Lily, ForDis banyak manfaatnya juga kok, tidak semata-mata saling serang ajaran lain.
Ada juga yang bermanfaat, membangun, dan menambah wawasan dan pengetahuan kita. Jadi jangan segan untuk sekali-kali terlibat di ForDis. :afro:
-
Yopi, saya mau menanggapi pernyataanmu yang saya bold di atas.
The Westminster Confession of Faith
Chapter I - Of the Holy Scripture.
i. Although the light of nature, and the works of creation and providence do so far manifest the goodness, wisdom, and power of God, as to leave men inexcusable;(1) yet are they not sufficient to give that knowledge of God, and of His will, which is necessary unto salvation:(2) therefore it pleased the Lord, at sundry times, and in divers manners, to reveal Himself, and to declare that His will unto His Church;(3) and afterwards, for the better preserving and propagating of the truth, and for the more sure establishment and comfort of the Church against the corruption of the flesh, and the malice of Satan and of the world, to commit the same wholly unto writing;(4) which maketh the Holy Scripture to be most necessary;(5) those former ways of God's revealing His will unto His people being now ceased.(6)
(1) Ro 2:14,15; Ro 1:19,20; Ps 19:1,2,3; Ro 1:32; Ro 2:1
(2) 1Co 1:21; 1Co 2:13,14
(3) Heb 1:1
(4) Pr 22:19,20,21;Lk 1:3,4; Ro 15:4; Mt 4:4,7,10; Isa 8:19,20
(5) 2Ti 3:15; 2Pe 1:19
(6) Heb 1:1,2
ii. Under the name of Holy Scripture, or the Word of God written, are now contained all the books of the Old and New Testament, which are these:
Of the Old Testament:
Genesis, Exodus, Leviticus, Numbers, Deuteronomy, Joshua, Judges, Ruth, I Samuel, II Samuel, I Kings, II Kings, I Chronicles, II Chronicles, Ezra, Nehemiah, Esther, Job, Psalms, Proverbs, Ecclesiastes, The Song of Songs, Isaiah, Jeremiah, Lamentations, Ezekiel, Daniel, Hosea, Joel, Amos, Obadiah, Jonah, Micah, Nahum, Habakkuk, Zephaniah, Haggai, Zechariah, Malachi
Of the New Testament:
The Gospels according to Matthew, Mark, Luke, John, The Acts of the Apostles, Paul's Epistles to the Romans, Corinthians I, Corinthians II, Galatians, Ephesians, Philippians, Colossians, Thessalonians I, Thessalonians II, To Timothy I, To Timothy II, To Titus, To Philemon, The Epistle to the Hebrews, The Epistle of James, The first and second Epistles of Peter, The first, second, and third Epistles of John, The Epistle of Jude, The Revelation
All which are given by inspiration of God to be the rule of faith and life.(1)
(1) Lk 16:29,31; Eph 2:20; Rev 22:18,19; 2Ti 3:16
iii. The books commonly called Apocrypha, not being of divine inspiration, are no part of the canon of the Scripture; and therefore are of no authority in the Church of God, nor to be any otherwise approved, or made use of, than other human writings.(1)
(1) Lk 24:27,44; Ro 3:2; 2Pe 1:21
iv. The authority of the Holy Scripture, for which it ought to be believed, and obeyed, dependeth not upon the testimony of any man, or Church; but wholly upon God (who is truth itself) the author thereof: and therefore it is to be received, because it is the Word of God.(1)
(1) 2Pe 1:19,21; 2Ti 3:16; 1Jn 5:9; 1Th 2:13
dst................
- Ketika Gereja Reformasi terbentuk, sidang2 sinode gereja reformasi yang diadakan (seperti di Westminster dan Belgia), meskipun tidak secara khusus menetapkan kanon baru, melainkan memiliki tujuan utama merumuskan Pengakuan Iman, namun dalam konsep iman mengenai Alkitab, maka Alkitab yang diterima adalah Alkitab dengan 66 Kitab sebagaimana dipakai Protestan sekarang ini.
-
Sebenarnya saya paling males nanggapi tuduhan diulang-ulang seperti di atas. Begini saja deh, kalau benar di Protestan ada 36ribu denom, tolong sebutkan satu-persatu, silahkan...... :giggle:
[Karena itulah di trit tentang denominasi saya sarankan membaca bukunya Dr. Jan Aritonang, biar tahu mana2 saja denom dalam Protestan, dan mana2 yang tidak bisa disebut Kristen alias aliran sesat/menyimpang]
Mengenai Roh Kudus, lagi2 saya ulang bahwa saya tidak percaya bahwa Roh Kudus bekerja dengan mendiktekan satu persatu kata per kata dst.... Roh Kudus bekerja melalui "hikmat" manusia, dan hikmat dalam hal ini adalah metode penafsiran yang tepat sesuai dengan akal dan pengetahuan yang diberikan kepada manusia. Jika kita mempergunakan metode tafsir yang tepat dan komprehensif, maka bisa dibilang itulah tafsiran yang benar dan sesuai dengan "penerangan" Roh Kudus. Jika metodenya "ngaco" ya jelas itu bukan berasal dari Roh Kudus melainkan semata-mata "kesombongan" manusia.
Karena itu dalam perbedaan tafsiran kita dihadapkan kepada adu argumen mana yang paling "ilmiah" jika ditinjau dari metode tafsiran yang benar dan komprehensif.
Omong-omong, kalau menurut Yopi Roh Kudus "hanya" berbicara melalui Magisterium, bagaimana kamu "tahu" bahwa Roh Kudus memang berbicara kepada mereka..??? :think:
Sudah disampaikan bahwa masalah 7 kitab tsb terus menjadi perdebatan [meskipun Katolik tidak mau mengakuinya]. Ada peneliti yang
menulis tentang perkembangan perdebatan mengenai kitab2 tsb [nanti saya carikan referensinya] . Dan itu berlangsung sampai jaman Luther. Bukankah ini namanya menjadi sandungan ? Jamnia bukanlah acuan melainkan sebagai "referensi akademis"
sudah dijawab di atas
no.3 Jawaban sama dengan no. 2
no.4 Katolik tidak perlu percaya kok [lha wong Protestan juga tidak percaya kalau Magisterium adalah lembaga yang tanpa salah], tapi tidak ada urusannya Katolik mempertanyakan mengapa kami mempercayai lembaga tsb. Ini bukan semata-mata soal iman, melainkan ada pertimbangan "nalar dan logika" juga di dalamnya.
Sebenarnya, jujur, saya belum mengerti kenapa seorang protestan bisa menimani Alkitab tanpa mengetahui asal muasal Alkitab itu sendiri (kebanyakan protestan), menuduh Alkitab Katolik sesat, padahal Katoliklah yang menetapkan Perjanjian Baru, dan bagaimana Roh Kudus bisa menyebabkan begitu banyak denom (kalo protes, saya berikan angka 3 denom aja), apakah ketiga denom itu (Calvinis, Lutheran dan White (Advent)) Roh Kudus berbeda?
Tapi sudahlah, saya tidak ingin bertanya iman agama lain, tidak etis :D :doh:
-
Sebenarnya, jujur, saya belum mengerti kenapa seorang protestan bisa menimani Alkitab tanpa mengetahui asal muasal Alkitab itu sendiri (kebanyakan protestan), menuduh Alkitab Katolik sesat, padahal Katoliklah yang menetapkan Perjanjian Baru, dan bagaimana Roh Kudus bisa menyebabkan begitu banyak denom (kalo protes, saya berikan angka 3 denom aja), apakah ketiga denom itu (Calvinis, Lutheran dan White (Advent)) Roh Kudus berbeda?
Tapi sudahlah, saya tidak ingin bertanya iman agama lain, tidak etis :D :doh:
Pertama, mengenai sidang Westminter tidak ada pertentangan dalam penjelasan saya. Seperti saya sampaikan, sidang di Westminter bertujuan merumuskan Pengakuan Iman. Dalam usaha merumuskan tersebut, salah satu yang dibahas (yang kebetulan menjadi pasal 1) adalah mengenai Alkitab. Dan dalam pembahasan mengenai Alkitab ditetapkan kanon gereja2 Reformed dengan 66 Kitab.
Kedua, saya tidak pernah menganggap Alkitab Katolik sesat (demikian juga sebagian Protestan termasuk Luther dan Calvin). Yang benar adalah Protestan mengakui 66 Kitab sebagai Firman Tuhan, sedangkan 7 kitab lainnya adalah hasil karya manusia (apokrif), yang meskipun bermanfaat untuk mengajar, tetapi tetap memiliki wibawa yang berbeda dibanding 66 kitab lainnya.
Sebagai tambahan, bahkan Agustinus sendiri dalam pernyataan2 yang beberapa diantaranya dibuat di tahun2 terakhir hidupnya, ia membedakan wibawa kedua kelompok kitab2 tersebut (berdasar penelitian A.D.R. Polman, De Theologie van Augustinus, 1955 halaman 198-208). Juga B.M. Metzger (An Introduction to the Apocrypha, 1957 halaman 180) menuliskan pandangan beberapa ahli dari GRK abad 16 sebelum Konsili Trente yang juga meragukan kewibawaan kitab2 tsb.
Ketiga, saya heran bahwa kamu tidak juga paham bahwa Protestan tidak mengimani kitab yang jatuh begitu saja dari langit, atau muncul begitu saja entah dari mana. Kami menghargai proses sejarah kanonisasi Alkitab dan percaya penyertaan Roh Kudus dalam proses tersebut. Karena itu kami menghargai "orang2 terpillih" yang telah menghasilkan kanon Alkitab, bahkan jika orang2 tsb berasal dari Gereja Katolik.
Keempat, sudah saya sampaikan bahwa saya tidak percaya Roh Kudus bekerja dengan mengimlakan/mendiktekan kata-perkata tafsiran atas Kitab Suci atau bahkan merumuskan doktrin. Saya percaya bahwa tugas utama Roh Kudus adalah menuntun kepada pertobatan, keselamatan dalam Yesus Kristus dan membimbing manusia agar menghasilkan buah2 pertobatan dan memberikan karunia2 bagi pekerjaan pelayanan. Sementara doktrin/penafsiran semata-mata hasil pekerjaan manusia/dihasilkan manusia. Maka ukuran penyertaan Roh Kudus adalah buah-buah yang dihasilkan.
Di jaman Paulus saja, ada perpecahan antara pengikut Paulus, Kefas dan Apolos. Apakah perpecahan terjadi semata-mata karena ketokohan?? Saya kok yakin tidak, tapi lebih serius menyangkut praktek2 keagamaan/ibadah. Kalau begitu apakah Roh Kudus-nya terpecah-pecah? Saya juga yakin tidak.
Di jemaat Yerusalem ada pertentangan antara Kristen Yahudi dan non-Yahudi mengenai praktek ibadah. Benar, kemudian diputuskan dalam konsili/sidang para Rasul. Tetapi apakah jika sebagian orang Kristen Yahudi tidak mengikuti hasil konsili, melainkan tetap memelihara hukum Taurat dan tetap bersunat berarti Roh Kudus-nya beda? Atau Roh Kudus terpecah-pecah...???
-
Boleh nanya2 dikit yah mas :)
Keempat, sudah saya sampaikan bahwa saya tidak percaya Roh Kudus bekerja dengan mengimlakan/mendiktekan kata-perkata tafsiran atas Kitab Suci atau bahkan merumuskan doktrin. Saya percaya bahwa tugas utama Roh Kudus adalah menuntun kepada pertobatan, keselamatan dalam Yesus Kristus dan membimbing manusia agar menghasilkan buah2 pertobatan dan memberikan karunia2 bagi pekerjaan pelayanan. Sementara doktrin/penafsiran semata-mata hasil pekerjaan manusia/dihasilkan manusia. Maka ukuran penyertaan Roh Kudus adalah buah-buah yang dihasilkan.
Roh Kudus berkerja tidak mendiktekan sepakat tapi kalau segala macam usaha manusia dalam konsili2 ekumenes...dan menghasilkan doktrin2 iman seperti doktrin Trinitas lantas dibilang semuanya pekerjaan manusia semata2...tanpa campur tangan Roh Kudus kok kayaknya rada berlebihan mas...
Monggo ditanggapi...
Di jaman Paulus saja, ada perpecahan antara pengikut Paulus, Kefas dan Apolos. Apakah perpecahan terjadi semata-mata karena ketokohan?? Saya kok yakin tidak, tapi lebih serius menyangkut praktek2 keagamaan/ibadah. Kalau begitu apakah Roh Kudus-nya terpecah-pecah? Saya juga yakin tidak.
Di jemaat Yerusalem ada pertentangan antara Kristen Yahudi dan non-Yahudi mengenai praktek ibadah. Benar, kemudian diputuskan dalam konsili/sidang para Rasul. Tetapi apakah jika sebagian orang Kristen Yahudi tidak mengikuti hasil konsili, melainkan tetap memelihara hukum Taurat dan tetap bersunat berarti Roh Kudus-nya beda? Atau Roh Kudus terpecah-pecah...???
Afaik keputusan hasil konsili Yerusalem casenya juga seperti itu walaupun mereka semua manusia dan merumuskan sendiri lewat sidang diantara mereka tapi hasil keputusannya diyakini sebagai kehendak Tuhan karena Roh Kudus ikut campur tangan dalam penyertaannya.
begitu pendapat saya ....
salam damai :)
-
Boleh nanya2 dikit yah mas :)Roh Kudus berkerja tidak mendiktekan sepakat tapi kalau segala macam usaha manusia dalam konsili2 ekumenes...dan menghasilkan doktrin2 iman seperti doktrin Trinitas lantas dibilang semuanya pekerjaan manusia semata2...tanpa campur tangan Roh Kudus kok kayaknya rada berlebihan mas...
Secara iman kita tentu meyakini campur tangan Roh Kudus. Kalau Mas Leonardo membaca seluruh postingan saya dari awal mungkin bisa menarik garis merah bahwa dalam hal2 tertentu Roh Kudus bekerja melalui "orang-orang terpilih", orang-orang yang memiliki integritas rohani, sehingga melalui hikmat (menyangkut hati dan nalar) yang diberikan Roh Kudus mereka mampu mempergunakan metode penafsiran yang "benar" dan "komprehensif", sehingga menghasilkan doktrin yang benar (dengan kata lain sesuai tuntunan Roh Kudus).
Monggo ditanggapi...
Afaik keputusan hasil konsili Yerusalem casenya juga seperti itu walaupun mereka semua manusia dan merumuskan sendiri lewat sidang diantara mereka tapi hasil keputusannya diyakini sebagai kehendak Tuhan karena Roh Kudus ikut campur tangan dalam penyertaannya.
begitu pendapat saya ....
salam damai :)
Itulah Mas, karena para Rasul adalah orang2 berintegritas yang senantiasa dibimbing oleh Roh Kudus, maka segala keputusan mereka (yang kemungkinan juga didahului dengan diskusi dan mungkin perdebatan) bisa dikatakan dihasilkan oleh tuntunan Roh Kudus. Mereka mampu melihat hikmat dari kebenaran Tuhan sehingga menghasilkan keputusan terbaik.
Salam
-
Secara iman kita tentu meyakini campur tangan Roh Kudus. Kalau Mas Leonardo membaca seluruh postingan saya dari awal mungkin bisa menarik garis merah bahwa dalam hal2 tertentu Roh Kudus bekerja melalui "orang-orang terpilih", orang-orang yang memiliki integritas rohani, sehingga melalui hikmat (menyangkut hati dan nalar) yang diberikan Roh Kudus mereka mampu mempergunakan metode penafsiran yang "benar" dan "komprehensif", sehingga menghasilkan doktrin yang benar (dengan kata lain sesuai tuntunan Roh Kudus).
Ok deh mas...kalau yang ini saya sepakat :afro:
Itulah Mas, karena para Rasul adalah orang2 berintegritas yang senantiasa dibimbing oleh Roh Kudus, maka segala keputusan mereka (yang kemungkinan juga didahului dengan diskusi dan mungkin perdebatan) bisa dikatakan dihasilkan oleh tuntunan Roh Kudus. Mereka mampu melihat hikmat dari kebenaran Tuhan sehingga menghasilkan keputusan terbaik.
Salam
kalau zaman sekarang orang2 tersebut kita jumpai dalam diri siapa yah :)
-
kalau zaman sekarang orang2 tersebut kita jumpai dalam diri siapa yah :)
Kalau saya gambarkan sidang para rasul di Yerusalem dalam bayangan saya begini (mudah2an tidak dianggap menghujat):
Ketika ada masalah mengenai peraturan ibadah, para Rasul bersidang. Lalu mereka bertanya kepada Boss Besar (tentunya dengan asumsi bahwa para Rasul bisa berkomunikasi dengan Boss), "Apakah boleh diberikan keringanan untuk orang Kristen non-yahudi?" Boss Besar mengangguk.
Lalu mereka diskusi, mana2 peraturan yang boleh dihilangkan, dan mana yang harus dipertahankan. Di sini yang bekerja hikmat manusia.
Setelah sepakat mereka berdoa, "Apakah Boss setuju dengan keputusan kami?". Sekali lagi Boss mengangguk.
Keputusan pun dibuat.... :afro:
Kalau jaman sekarang siapa...??? Wah saya gak tahu Mas, kalau saya pilih yang metode tafsirannya paling komprehensif, masuk di akal, dan mengena di hati sehingga membuat hidup saya semakin menghasilkan buah. Itu saja......
-
Kalau saya gambarkan sidang para rasul di Yerusalem dalam bayangan saya begini (mudah2an tidak dianggap menghujat):
Ketika ada masalah mengenai peraturan ibadah, para Rasul bersidang. Lalu mereka bertanya kepada Boss Besar (tentunya dengan asumsi bahwa para Rasul bisa berkomunikasi dengan Boss), "Apakah boleh diberikan keringanan untuk orang Kristen non-yahudi?" Boss Besar mengangguk.
Lalu mereka diskusi, mana2 peraturan yang boleh dihilangkan, dan mana yang harus dipertahankan. Di sini yang bekerja hikmat manusia.
Setelah sepakat mereka berdoa, "Apakah Boss setuju dengan keputusan kami?". Sekali lagi Boss mengangguk.
Keputusan pun dibuat.... :afro:
Ilustrasi menarik bro...hehe...
Kalau pendapat saya begini...
Mereka berkumpul...tentu saja berdoa minta dibimbing penyertaan Roh Kudus dalam keputusannya ...kemudian mereka mengingat2...apa yang diajarkan Guru-Nya ...tentang orang Yahudi dan bukan Yahudi...setelah itu mereka renungkan mereka utarakan di forum...
Si A bilang begini...
Si B bilang begini...
Diskusi seru terjadi sampai ada satu orang bilang ini itu...yang tentu kewibawaannya diakui oleh kedua belah pihak...
Sambil mereka juga memeriksa apakah keputusan bapak satu ini memang sejalan dengan ajaran2 sang Guru...
Akhirnya mereka sepakat kemudian jalan menjadi lancar...tinggal merumuskan hasil2 teknis saja ..yang substansinya sudah dapat...
bagaimana reaksi umat/ jemaat ....mereka taat pada pimpinan mereka ...
begitu menurut saya.
Kalau jaman sekarang siapa...??? Wah saya gak tahu Mas, kalau saya pilih yang metode tafsirannya paling komprehensif, masuk di akal, dan mengena di hati sehingga membuat hidup saya semakin menghasilkan buah. Itu saja......
Jadi ada subjektifitas juga yah... :)
Oke bro ..thanks sharingnya... :)
salam damai :)
-
Pertama, mengenai sidang Westminter tidak ada pertentangan dalam penjelasan saya. Seperti saya sampaikan, sidang di Westminter bertujuan merumuskan Pengakuan Iman. Dalam usaha merumuskan tersebut, salah satu yang dibahas (yang kebetulan menjadi pasal 1) adalah mengenai Alkitab. Dan dalam pembahasan mengenai Alkitab ditetapkan kanon gereja2 Reformed dengan 66 Kitab.
Kedua, saya tidak pernah menganggap Alkitab Katolik sesat (demikian juga sebagian Protestan termasuk Luther dan Calvin). Yang benar adalah Protestan mengakui 66 Kitab sebagai Firman Tuhan, sedangkan 7 kitab lainnya adalah hasil karya manusia (apokrif), yang meskipun bermanfaat untuk mengajar, tetapi tetap memiliki wibawa yang berbeda dibanding 66 kitab lainnya.
Sebagai tambahan, bahkan Agustinus sendiri dalam pernyataan2 yang beberapa diantaranya dibuat di tahun2 terakhir hidupnya, ia membedakan wibawa kedua kelompok kitab2 tersebut (berdasar penelitian A.D.R. Polman, De Theologie van Augustinus, 1955 halaman 198-208). Juga B.M. Metzger (An Introduction to the Apocrypha, 1957 halaman 180) menuliskan pandangan beberapa ahli dari GRK abad 16 sebelum Konsili Trente yang juga meragukan kewibawaan kitab2 tsb.
Ketiga, saya heran bahwa kamu tidak juga paham bahwa Protestan tidak mengimani kitab yang jatuh begitu saja dari langit, atau muncul begitu saja entah dari mana. Kami menghargai proses sejarah kanonisasi Alkitab dan percaya penyertaan Roh Kudus dalam proses tersebut. Karena itu kami menghargai "orang2 terpillih" yang telah menghasilkan kanon Alkitab, bahkan jika orang2 tsb berasal dari Gereja Katolik.
Keempat, sudah saya sampaikan bahwa saya tidak percaya Roh Kudus bekerja dengan mengimlakan/mendiktekan kata-perkata tafsiran atas Kitab Suci atau bahkan merumuskan doktrin. Saya percaya bahwa tugas utama Roh Kudus adalah menuntun kepada pertobatan, keselamatan dalam Yesus Kristus dan membimbing manusia agar menghasilkan buah2 pertobatan dan memberikan karunia2 bagi pekerjaan pelayanan. Sementara doktrin/penafsiran semata-mata hasil pekerjaan manusia/dihasilkan manusia. Maka ukuran penyertaan Roh Kudus adalah buah-buah yang dihasilkan.
Di jaman Paulus saja, ada perpecahan antara pengikut Paulus, Kefas dan Apolos. Apakah perpecahan terjadi semata-mata karena ketokohan?? Saya kok yakin tidak, tapi lebih serius menyangkut praktek2 keagamaan/ibadah. Kalau begitu apakah Roh Kudus-nya terpecah-pecah? Saya juga yakin tidak.
Di jemaat Yerusalem ada pertentangan antara Kristen Yahudi dan non-Yahudi mengenai praktek ibadah. Benar, kemudian diputuskan dalam konsili/sidang para Rasul. Tetapi apakah jika sebagian orang Kristen Yahudi tidak mengikuti hasil konsili, melainkan tetap memelihara hukum Taurat dan tetap bersunat berarti Roh Kudus-nya beda? Atau Roh Kudus terpecah-pecah...???
Jawabannya adalah sudah di anthemakan oleh Gereja semesta, tapi sudahlah, saya tidak ingin membahas ajaran agama non Katolik
-
---cut---
ayo damai, damai, damai.......(meniru Bang Hus)
mari belajar menghargai penafsiran orang (gereja) lain, tanpa terus mempertanyakan dengan harapan yang ditanya akan menyetujui pemikiran kita
mustahil bin mustajab...yang ada malah kecewa dan frustrasi
:onion13:
Kalo saya sih......prinsip lihat pohon dari buahnya dulu.
Kalo cuman daun saja....percuma.................................
:flower:
-
Jadi ada subjektifitas juga yah... :)
Oke bro ..thanks sharingnya... :)
salam damai :)
Bagaimanapun iman bersifat subyektif kan Bro...??
Btw, yang saya maksud metode penafsiran yang komprehensif adalah dengan mempertimbangkan segala aspek baik arti literal, gramatikal (dalam bahasa asli), konsep teologis keseluruhan Kitab, konteks historis, budaya, dan tentu saja mempertimbangkan pendapat Bapa2 Gereja juga.
Salam
-
Kalo saya sih......prinsip lihat pohon dari buahnya dulu.
Kalo cuman daun saja....percuma.................................
:flower:
Begini bro Phooey,
Mungkin buat ajaran2 yang menyangkut moral dan sebagian iman bisa2 saja tetapi ajaran Trinitas, non Trinitas, Modalisme dll...
Tidak selamanya bisa kita bilang begitu....
Sekalipun Arius itu lemah lembut seperti mother Theresa...menurut saya ajaran Arius atau sekarang SSY tetap sesat karena bertentangan dengan Tradisi suci dan penapsiran Kitab Suci oleh para bapa Gereja/ para magisterium Gereja .
Imho Kitab Suci sudah memberi jawaban siapa yang berwenang menjadi TIang Penopang dan Pedoman kebenaran....jadi tinggal liat pelajari, mengerti , yakini dan jalankan saja.. :)
salam damai :)
-
Bagaimanapun iman bersifat subyektif kan Bro...??
Btw, yang saya maksud metode penafsiran yang komprehensif adalah dengan mempertimbangkan segala aspek baik arti literal, gramatikal (dalam bahasa asli), konsep teologis keseluruhan Kitab, konteks historis, budaya, dan tentu saja mempertimbangkan pendapat Bapa2 Gereja juga.
Salam
Iman memang subjektif bro, kebenaran menurut saya harus objektif... :)
Dan apa yang kita jalani dalam hidup ini adalah pilihan... :)
salam :)
-
Yopi, bagaimana kamu tahu bahwa Gereja tidak mungkin salah? Bagaimana kamu tahu bahwa ajaran Paus tidak mungkin salah? Bagaimana kamu tahu bahwa kanon Katolik tidak mungkin salah? Semuanya semata-mata karena iman kan? Begitu kamu tidak yakin akan ketidaksalahan lembaga2 di atas kamu tidak mungkin lagi menjadi Katolik.
Demikian juga Protestan. Kami mengakui Alkitab yang tidak mungkin salah semata-mata karena kami mengimani bahwa Alkitab benar-benar Firman Allah, yang melalui proses yang panjang lewat orang-orang yang "terpilih" sehingga akhirnya menghasilkan kanon seperti sekarang ini. Melalui tangan2 manusia-lah Roh Kudus bekerja sehingga kita menghasilkan Alkitab seperti sekarang ini dan secara iman kita percaya sebagai "Firman Tuhan yang tidak mungkin salah"
Apakah harus ada lembaga tak bersalah yang menetapkan? Sayangnya kami tidak percaya ada lembaga duniawi yang tidak mungkin salah. Tetapi kami percaya ada "orang-orang terpilih" yang dipakai Tuhan untuk pada akhirnya mengasilkan Alkitab.
Shakes,
Yang jadi pertanyaan kan begini loh:
Katolik percaya bahwa Ajaran yg keluar dari Paus dkk, adalah tidak mungkin salah.
Sedangkan, Protestan itu bagaimana ?
Apa Protestan juga percaya ajaran yang keluar dari para pengajar protestan, juga tidak mungkin salah...?
Kalau jawabannya YA, maka, pertanyaan lanjutannya "Lalu mengapa percaya pada mereka, tetapi MENOLAK percaya pada Paus dkk?" (ini dalam konteks ajaran yg di-filter oleh protestan)
-
Ayat di atas benar-benar Firman Tuhan, dan kami juga percaya kebenaran ayat di atas. Masalahnya, dimanakah sekarang adanya ajaran2 lisan yang benar2 bisa dibuktikan secara terpercaya dan otentik berasal dari ajaran para Rasul...???
Tentu saja kami percaya ada beberapa ajaran Bapa2 Gereja kemungkinan besar berasal dari ajaran Para Rasul (misalnya mengenai Kristologi), dan kami mempercayainya jika ajaran2 tersebut bisa dipertanggungjawabkan sejalan dan selaras dengan ajaran Alkitab sebagai Firman tertulis.
Ajaran Maria tetap perawan, Maria the theotokos, ajaran Maria dikandung tanpa noda, ajaran Maria diangkat ke surga (assumption of mary),.. itu adalah beberapa ajaran lisan dari para rasul.
Ajaran lisan (seperti namanya , lisan = tak tertulis di Alkitab),... bisa dirunut asal/historynya, tertulis di buku sejarah gereja awal.
Ajaran2 ini mentah2 ditolak oleh protestan, karena mereka menganggap ajaran2 ini tidak ada tertulis di Alkitab.
Aneh sekali, sebab "tidak ada tertulis" kok bisa diartikan "bertentangan".
Lalu mengapa protestan bisa PERCAYA / mengimani ajaran pengajar protestan (yg mengajarkan bahwa ajaran2 lisan di atas adalah salah),.. adalah ajaran yang benar...?
Mengapa shakes, misalnya, percaya bahwa Paus mengajar hal yg salah, tetapi pengajar protestan mengajar hal yg benar (yaitu mengatakan bahwa ajaran paus itu salah)......?
mengapa Shakes lebih percaya ke pengajar protestan daripada ke pengajar katolik (dalam hal ini paus dkk)..?
-
Aneh...., padahal kalangan katolik sendiri mengindikasikan bahwa ada kemungkinan bahwa Alkitab itu bisa salah. Jadi kalangan katolik sudah mengambil ancang2 utk siap sedia, seandainya Alkitab ternyata memang salah, maka mereka akan menggunakan Gereja sebagai pegangan.
Pertanyaannya, bagaimana suatu Lembaga yg tidak mungkin salah bisa menciptakan sesuatu yg salah ?
Jadi yg tertulis saja bisa salah, apalagi yg cuma dengar ajaran dan omongan ?
Mengindikasikan apa , Djo..?
Apa yg bisa salah ??? Alkitab.....?
Tentu saja Alkitab bisa salah ketik, dll.
Tapi gereja katolik punya bukti2 otentik mengenai sejarah dibuatnya sebuah AYAT dalam Kitab Suci.
Sehingga mereka bisa saja melihat kemballi dalam bahasa asli dan latar belakang keluarnya suatu ayat Alkitab.
itulah mengapa umat katolik lebih percaya pengajaran para bapa gereja dari pada Alkitab.
-
Salah bro.....
Sudah berulang kali dijawab. Pengertian sola scriptura tidak seperti itu. Sayangnya rekan2 katolik jg ngeyel dgn bertanya yg itu2 terus.
Kami tidak ANTI tradisi. Dalam berbagai hal kami biasa memakainya.
Kami tidak ANTI Bapa Gereja. Justru lewat mereka kita bisa mengenal Kristus Yesus.
Yg kami lakukan adalah menempatkan posisi Alkitab sebagai Standard Kebenaran Tertinggi. Maka dari itu, Alkitab berfungsi sebagai FILTER terhadap ajaran2 iman yg tidak tertulis tsb.
Jika sesuai dan sejalan dgn Alkitab, tentu kita jg gunakan. Bukannya kita tolak semua Tradisi mentah2.
Memang benar ini.
Tetapi S I A P A K A H... yang berhak memfilter ajaran2 iman yg tertulis tsb...?
Anda ?
Pendeta anda...?
Para guru besar sekolah tinggi protestan...?
Para pendiri bapa gereja ?
Siapa yg berhak....?
Apakah mereka berhak...?
Kalau mereka saja berhak,,, mengapa PAUS "dikatakan" tidak berhak.
-
Memang benar ini.
Tetapi S I A P A K A H... yang berhak memfilter ajaran2 iman yg tertulis tsb...?
Anda ?
Pendeta anda...?
Para guru besar sekolah tinggi protestan...?
Para pendiri bapa gereja ?
Siapa yg berhak....?
Apakah mereka berhak...?
Kalau mereka saja berhak,,, mengapa PAUS "dikatakan" tidak berhak.
Nanti dibilang ditanya berulang2 :lol: :rofl: :doh:
-
Iman memang subjektif bro, kebenaran menurut saya harus objektif... :)
Dan apa yang kita jalani dalam hidup ini adalah pilihan... :)
salam :)
Saya setuju :afro:
Salam
Shakes,
Yang jadi pertanyaan kan begini loh:
Katolik percaya bahwa Ajaran yg keluar dari Paus dkk, adalah tidak mungkin salah.
Sedangkan, Protestan itu bagaimana ?
Apa Protestan juga percaya ajaran yang keluar dari para pengajar protestan, juga tidak mungkin salah...?
Kalau jawabannya YA, maka, pertanyaan lanjutannya "Lalu mengapa percaya pada mereka, tetapi MENOLAK percaya pada Paus dkk?" (ini dalam konteks ajaran yg di-filter oleh protestan)
Saya tidak percaya ada manusia yang tidak bisa salah, baik pengajar2, teolog2 Protestan, maupun Paus
Rom_3:23 Karena semua orang telah berbuat dosa dan telah kehilangan kemuliaan Allah,
Kami percaya Alkitab tidak bisa salah karena berdasarkan uji kanonitas yang diterapkan padanya, bisa dibuktikan bahwa "Alkitab adalah benar Firman Allah" Siapa yang telah menguji? Semua orang yang telah dipakai Tuhan.
Siapa yang membuktikan bahwa dia (kitab2) tsb adalah Firman Allah? Kitab2 tsb membuktikan dirinya sebagai Firman Allah (inilah yang kami sebut dengan istilah kewibawaan). Secara iman, kami percaya Roh Kudus bekerja untuk "memancarkan" kewibawaan tsb sehingga manusia (dengan iman) mampu mengenalinya sebagai Firman Allah.
Kaum Protestan bukan percaya kepada "Lembaga/Orang2" yang mengkanonkan, melainkan percaya kepada "Proses Historis" (dalam penyertaan Roh Kudus), dan proses historis tidak mungkin salah (= Roh Kudus tidak mungkin salah).
Bagaimana dengan doktrin, ajaran2, dll, apakah bisa salah? Jika tidak sesuai/selaras dengan Alkitab ya bisa saja salah. Termasuk ajaran Protestan, bisa saja salah (jika bertentangan dengan Alkitab).
Bagaimanapun ini faktor pilihan, seperti dikatakan Bro Leonardo. Protestan memilih untuk percaya "hanya" ajaran2 yang terdapat dalam Alkitab dan yang tidak bertentangan dengan Alkitab.
Ajaran Maria tetap perawan, Maria the theotokos, ajaran Maria dikandung tanpa noda, ajaran Maria diangkat ke surga (assumption of mary),.. itu adalah beberapa ajaran lisan dari para rasul.
Ajaran lisan (seperti namanya , lisan = tak tertulis di Alkitab),... bisa dirunut asal/historynya, tertulis di buku sejarah gereja awal.
Ajaran2 ini mentah2 ditolak oleh protestan, karena mereka menganggap ajaran2 ini tidak ada tertulis di Alkitab.
Aneh sekali, sebab "tidak ada tertulis" kok bisa diartikan "bertentangan".
Lalu mengapa protestan bisa PERCAYA / mengimani ajaran pengajar protestan (yg mengajarkan bahwa ajaran2 lisan di atas adalah salah),.. adalah ajaran yang benar...?
Mengapa shakes, misalnya, percaya bahwa Paus mengajar hal yg salah, tetapi pengajar protestan mengajar hal yg benar (yaitu mengatakan bahwa ajaran paus itu salah)......?
mengapa Shakes lebih percaya ke pengajar protestan daripada ke pengajar katolik (dalam hal ini paus dkk)..?
Pernah mengikuti permainan kata berantai? Satu orang membisikkan kalimat ke orang berikut, lalu orang tsb membisikkan ke temannya, begitu seterusnya. Peserta terakhir diminta menyampaikan kalimat yang diterimanya. Ternyata.....kalimat tsb sudah jauh berubah. Terutama karena adanya degradasi waktu, ruang, pengaruh lingkungan, dll....
Itulah lemahnya yang namanya "berita/ajaran lisan" Ketika telah melalui rentang waktu, ruang, adanya "noisy" budaya, sejarah, politik, dsb....maka berita lisan tsb semakin sulit dibuktikan kebenarannya. Seperti warisan, legalitasnya lebih mudah dibuktikan jika ada dokumen tertulis daripada sekedar "katanya...katanya...."
Kami tidak bilang bahwa ajaran di luar Alkitab (tradisi) adalah palsu, tetapi masalahnya kami tidak tahu ajaran itu benar2 asli atau bukan. Dan karena tidak tahu, kami memilih untuk percaya kepada pasti saja, yaitu berita Alkitab (yang telah diidentifikasi dan dibuktikan benar2 berasal dari para Rasul dan orang2 dekat Rasul).
Kami tidak memilih untuk lebih percaya pengajar Protestan atau Paus karena kedudukan mereka, kami memilih mana yang menurut kami "paling masuk akal dan hati" kami bahwa ajaran tersebut sesuai dengan apa yang disampaikan Alkitab. Makanya kami percaya ajaran Tritunggal, meskipun dirumuskan oleh Bapa2 Gereja Katolik.
Kenapa ya sulit untuk menerima bahwa ada sebagian orang lebih percaya hanya kepada "dokumen tertulis" daripada ajaran lisan yang berumur ratusan/ribuan tahun..??
Salam
-
Saya setuju :afro:
Salam
Saya tidak percaya ada manusia yang tidak bisa salah, baik pengajar2, teolog2 Protestan, maupun Paus
Rom_3:23 Karena semua orang telah berbuat dosa dan telah kehilangan kemuliaan Allah,
Kami percaya Alkitab tidak bisa salah karena berdasarkan uji kanonitas yang diterapkan padanya, bisa dibuktikan bahwa "Alkitab adalah benar Firman Allah" Siapa yang telah menguji? Semua orang yang telah dipakai Tuhan.
Siapa yang membuktikan bahwa dia (kitab2) tsb adalah Firman Allah? Kitab2 tsb membuktikan dirinya sebagai Firman Allah (inilah yang kami sebut dengan istilah kewibawaan). Secara iman, kami percaya Roh Kudus bekerja untuk "memancarkan" kewibawaan tsb sehingga manusia (dengan iman) mampu mengenalinya sebagai Firman Allah.
Kaum Protestan bukan percaya kepada "Lembaga/Orang2" yang mengkanonkan, melainkan percaya kepada "Proses Historis" (dalam penyertaan Roh Kudus), dan proses historis tidak mungkin salah (= Roh Kudus tidak mungkin salah).
Bagaimana dengan doktrin, ajaran2, dll, apakah bisa salah? Jika tidak sesuai/selaras dengan Alkitab ya bisa saja salah. Termasuk ajaran Protestan, bisa saja salah (jika bertentangan dengan Alkitab).
Bagaimanapun ini faktor pilihan, seperti dikatakan Bro Leonardo. Protestan memilih untuk percaya "hanya" ajaran2 yang terdapat dalam Alkitab dan yang tidak bertentangan dengan Alkitab.
Pernah mengikuti permainan kata berantai? Satu orang membisikkan kalimat ke orang berikut, lalu orang tsb membisikkan ke temannya, begitu seterusnya. Peserta terakhir diminta menyampaikan kalimat yang diterimanya. Ternyata.....kalimat tsb sudah jauh berubah. Terutama karena adanya degradasi waktu, ruang, pengaruh lingkungan, dll....
Itulah lemahnya yang namanya "berita/ajaran lisan" Ketika telah melalui rentang waktu, ruang, adanya "noisy" budaya, sejarah, politik, dsb....maka berita lisan tsb semakin sulit dibuktikan kebenarannya. Seperti warisan, legalitasnya lebih mudah dibuktikan jika ada dokumen tertulis daripada sekedar "katanya...katanya...."
Kami tidak bilang bahwa ajaran di luar Alkitab (tradisi) adalah palsu, tetapi masalahnya kami tidak tahu ajaran itu benar2 asli atau bukan. Dan karena tidak tahu, kami memilih untuk percaya kepada pasti saja, yaitu berita Alkitab (yang telah diidentifikasi dan dibuktikan benar2 berasal dari para Rasul dan orang2 dekat Rasul).
Kami tidak memilih untuk lebih percaya pengajar Protestan atau Paus karena kedudukan mereka, kami memilih mana yang menurut kami "paling masuk akal dan hati" kami bahwa ajaran tersebut sesuai dengan apa yang disampaikan Alkitab. Makanya kami percaya ajaran Tritunggal, meskipun dirumuskan oleh Bapa2 Gereja Katolik.
Kenapa ya sulit untuk menerima bahwa ada sebagian orang lebih percaya hanya kepada "dokumen tertulis" daripada ajaran lisan yang berumur ratusan/ribuan tahun..??
Salam
Sederhana bro, karena Alkitab yang bro kenal, merupakan Tradisi Suci yang dituliskan setelah beberapa tahun dari waktu kejadian, dan murid-murid dari para Rasul yang menulis, bukan para Rasul itu sendiri:
4 Injil Perjanjian Baru ditulis oleh murid dari Para Rasul, sedangkan Alkitab disusun oleh murid dari murid Para Rasul pada abad ke 5.
Berbagai ahli theologi rata2 menyatakan sebagai berikut:
Markus: Tahun 73 (40 tahun setelah Tuhan Yesus naik kesurga)
Matius: 100 (70 tahun setelah Tuhan Yesus naik kesurga)
Lukas: 100 (70 tahun setelah Tuhan Yesus naik kesurga)
Johanes: 110 (80 tahun setelah Tuhan Yesus naik kesurga)
Jadi ke 4 Injil tersebut ditulis dengan rentang waktu 40-80 tahun setelah Kenaikan Tuhan Yesus.
Bandingkan dengan Paulus yaitu wafat pada tahun 64, berarti rata2 Injil ditulis 30 tahun setelah Paulus wafat
Yakobus Wafat tahun 44, berarti wafat 60 tahun sebelum Injil ditulis
Yohanes wafat tahun 100, sedangkan Injil Yohanes ditulis tahun 110
Andreas wafat tahun 60, sedangkan rata2 Injil ditulis tahun 100, berarti wafat 40 sebelum Injil ditulis
Barnabas wafat tahun 61
Matias wafat tahun 80
Petrus wafat tahun 64
Filipus wafat tahun 80
Thomas wafat tahun 72
Markus wafat tahun 68
Nah, jelaslah bahwa Injil ditulis oleh murid Para Rasul tersebut, salah satu contohnya adalah Titus Flavius Sabinus II yang bergelar Teofilus atau Sahabat Allah yang menulis Injil Lukas dan Kisah Para Rasul
http://styopi.blogspot.com/2011/03/Alkitab.html
Nah loh... :doh:
-
Sederhana bro, karena Alkitab yang bro kenal, merupakan Tradisi Suci yang dituliskan setelah beberapa tahun dari waktu kejadian, dan murid-murid dari para Rasul yang menulis, bukan para Rasul itu sendiri:Nah loh... :doh:
Itu yang saya katakan proses sejarah. Alkitab ditulis para Rasul dan murid para Rasul, semua telah dibuktikan historisitasnya. Fakta bahwa Bapa-bapa Gereja mula2 (ketika kekristenan masih menjadi "dosa" di mata orang2 dunia, sehingga orang2 Kristen dikejar dan dibunuh) mengkonfirmasi kebenarannya (bahwa tulisan2 tsb adalah tulisan para Rasul/murid para Rasul). Jemaat mula2 juga mengkonfirmasinya.... Memangnya ketika injil baru selesai ditulis sudah ada lembaga resmi yang menentukan asli tidaknya? Tidak ada. Keasliannya dikenali oleh jemaat yang menerimanya.
Proses sejarah demikian jelas tidak bisa diabaikan untuk menerima dengan iman bahwa tulisan2 tersebut benar2 berasal dari ajaran Kristus dan benar2 Firman Allah.
-
Itu yang saya katakan proses sejarah. Alkitab ditulis para Rasul dan murid para Rasul, semua telah dibuktikan historisitasnya. Fakta bahwa Bapa-bapa Gereja mula2 (ketika kekristenan masih menjadi "dosa" di mata orang2 dunia, sehingga orang2 Kristen dikejar dan dibunuh) mengkonfirmasi kebenarannya (bahwa tulisan2 tsb adalah tulisan para Rasul/murid para Rasul). Jemaat mula2 juga mengkonfirmasinya.... Memangnya ketika injil baru selesai ditulis sudah ada lembaga resmi yang menentukan asli tidaknya? Tidak ada. Keasliannya dikenali oleh jemaat yang menerimanya.
Proses sejarah demikian jelas tidak bisa diabaikan untuk menerima dengan iman bahwa tulisan2 tersebut benar2 berasal dari ajaran Kristus dan benar2 Firman Allah.
Hal yang sama terjadi dengan Tradisi Suci yang sekarang (Katolik), bukankah hal tersebut menjadikan bro sebagai double standart? :doh:
-
Hal yang sama terjadi dengan Tradisi Suci yang sekarang (Katolik), bukankah hal tersebut menjadikan bro sebagai double standart? :doh:
Bukankah sudah sering disampaikan bahwa kami tidak anti Tradisi? Tetapi "mengkritisi" yaitu membandingkan dengan Alkitab. Itulah sebabnya tidak semua tradisi ditolak...!!
Bagaimanapun juga kami (atau setidaknya saya), jika menemukan ada "Tradisi" yang benar2 bisa dibuktikan benar2 berasal dari para Rasul, pasti tidak ada alasan untuk menolak kok...
Kalau ajaran (yang katanya) lisan tersebut baru didokumentasikan ratusan tahun kemudian.....??? Kembali ke kisah permainan "kata berantai" di atas....
-
Saya tidak percaya ada manusia yang tidak bisa salah, baik pengajar2, teolog2 Protestan, maupun Paus
Rom_3:23 Karena semua orang telah berbuat dosa dan telah kehilangan kemuliaan Allah,
Kami percaya Alkitab tidak bisa salah karena berdasarkan uji kanonitas yang diterapkan padanya, bisa dibuktikan bahwa "Alkitab adalah benar Firman Allah" Siapa yang telah menguji? Semua orang yang telah dipakai Tuhan.
Bukankah yg membuat /mengkanon Alkitab adalah manusia yg juga bisa salah....?
Jika yg membuat Alkitab adalah manusia, tentu Alkitab juga bisa salah.
Logikanya kan begitu :
1. Manusia bisa salah.
2. Hasil dari buatan manusia bisa salah.
3. Akitab buatan manusia
4. Kesimpulan : Alkitab bisa salah.
Jika protestan percaya Alkitab TIDAK BISA SALAH, maka konsekuensi logisnya, manusia pembuatnya tidak bisa salah.
Jika ada manusia yg tidak bisa salah,.. maka,.. manusia macam apakah itu ?
Jika protestan percaya Alkitab TIDAK BISA SALAH tetapi percaya juga bahwa manusia BISA SALAH, itu kan namanya tidak logis.
Proses historis Alkitab.
----------------------
Jika Alkitab melibatkan manusia, tentu proses historis Alkitab jg melibatkan manusia.
Jika manusia bisa salah, tentu proses historis juga bisa salah.
Jadi, protestan dalam hal ini terlihat aneh karena menganggap proses historis tidak mungkin salah.
Peran serta Roh Kudus.
-------------------------
Jika proses historis pembuatan Alkitab melibatkan Roh Kudus sehingga dikatakan tidak mungkin salah, maka haruslah pula dikatakan bahwa proses historis pembuatan ajaran lisan dan tradisi suci juga melibatkan Roh Kudus, sehingga harus juga dikatakan ajaran lisan dan Tradisi Suci TIDAK MUNGKIN SALAH.
Mengapa ? sebab orang-orang yg terlibat di dalam pembuatan ajaran lisan dan Tradisi Suci tsb. juga orang-orang yg sama (yaitu bapa-bapa gereja awal) yg membuat kanon Alkitab.
Kemudian hal lain tentang peran Roh Kudus adalah :
Jika penyertaan Roh Kudus membuat manusia tidak bisa salah dalam hal mengajarkan Alkitab, maka, sebaliknya, pengajar yg bisa salah adalah pengajar yg TIDAK DISERTAI Roh Kudus.
Jika protestan mengatakan bahwa pengajar2 mereka bisa saja salah, itu berarti sama saja umat protestan berkata bahwa pengajar-pengajar tsb. TIDAK DISERTAI Roh Kudus ketika mereka mengajar tentang iman kristen.
Jadi Shakes, selama ini mendengarkan ajaran dari orang-orang yg sama sekali tidak disertai Roh Kudus.
Iman shake sendirilah yg berkata demikian.
-
Bagaimanapun ini faktor pilihan, seperti dikatakan Bro Leonardo. Protestan memilih untuk percaya "hanya" ajaran2 yang terdapat dalam Alkitab dan yang tidak bertentangan dengan Alkitab.
APakah ajaran Maria di angkat ke surga itu bertentangan dengan Alkitab ?
Tidak kan ?
Berarti protestan seharusnya MENERIMA ajaran ini.
Apakah ajaran Maria tetap perawan itu bertentangan di Alkitab ?
TIDAK.
Berarti seharusnya protestan menerima ajaran ini. (kecuali jika protestan lebih percaya pada pengajar YG BISA SALAH, yg tidak disertai Roh Kudus ketika berusaha menterjemahkan ayat Alkitab yg berkenaan dengan ajaran ini).
Pernah mengikuti permainan kata berantai? Satu orang membisikkan kalimat ke orang berikut, lalu orang tsb membisikkan ke temannya, begitu seterusnya. Peserta terakhir diminta menyampaikan kalimat yang diterimanya. Ternyata.....kalimat tsb sudah jauh berubah. Terutama karena adanya degradasi waktu, ruang, pengaruh lingkungan, dll....
Itulah lemahnya yang namanya "berita/ajaran lisan" Ketika telah melalui rentang waktu, ruang, adanya "noisy" budaya, sejarah, politik, dsb....maka berita lisan tsb semakin sulit dibuktikan kebenarannya. Seperti warisan, legalitasnya lebih mudah dibuktikan jika ada dokumen tertulis daripada sekedar "katanya...katanya...."
Ajaran Lisan itu bukan seperti permainan bisik-bisik itu. :giggle:
Ajaran lisan itu ajaran yg ketika proses kanon sudah selesai, tidak sempat dibukukan.
Jadi ajaran lisan itu jelas TERTULIS di dokumen resmi gereja, cuma tidak tertulis dalam Alkitab. itu saja kok.
Kalau anda bisa lihat logika, Alkitab itu kan sebenarnya juga AJARAN LISAN, yg dikanonkan menjadi Alkitab.
-
Logikanya kan begitu :
1. Manusia bisa salah.
2. Hasil dari buatan manusia bisa salah.
3. Akitab buatan manusia
4. Kesimpulan : Alkitab bisa salah.
Manusianya bisa salah, tetapi Alkitab tidak bisa salah karena Roh Kudus menjamin bahwa dia tidak mungkin salah. Matius 5:17-18; 2 Timotius 3:16; 2 Petrus 1:21. mengapa percaya perkataan Petrus dan Paulus? Karena mereka rasul2 yang dipilih langsung oleh Yesus Kristus.
Kalau saya menulis buku tentang Bapak saya, sementara Bapak saya mengawasi, meski saya bisa saja keliru menggambarkan pikiran Bapak saya, tetapi karena Bapak saya mengawasi, pastilah tulisan saya tidak akan salah. Tetapi dalam hal2 yang lain, saya bisa saja salah.
Proses historis Alkitab.
----------------------
Jika Alkitab melibatkan manusia, tentu proses historis Alkitab jg melibatkan manusia.
Jika manusia bisa salah, tentu proses historis juga bisa salah.
Jadi, protestan dalam hal ini terlihat aneh karena menganggap proses historis tidak mungkin salah.
Proses historis memang melibatkan manusia yang bisa salah, tetapi prosesnya sendiri bisa diamati secara objektif. Kalau kita mengamati proses pembuatan tempe, si pembuat tempe bisa saja salah mencampur tempe dengan bahan lain, misalnya kacang hijau. Tetapi selama kita merekonstruksi kembali proses tersebut, akan bisa diketahui dimana kesalahannya.
Dalam hal ini, secara rekonstruksi historis, kita bisa melihat bahwa proses pengkanonan Alkitab bisa dipercaya "kesahihannya" bahwa pesan Firman Tuhan yang dituliskan para Rasul dkk, masih terpelihara hingga proses kanon selesai.
Peran serta Roh Kudus.
-------------------------
Jika proses historis pembuatan Alkitab melibatkan Roh Kudus sehingga dikatakan tidak mungkin salah, maka haruslah pula dikatakan bahwa proses historis pembuatan ajaran lisan dan tradisi suci juga melibatkan Roh Kudus, sehingga harus juga dikatakan ajaran lisan dan Tradisi Suci TIDAK MUNGKIN SALAH.
Mengapa ? sebab orang-orang yg terlibat di dalam pembuatan ajaran lisan dan Tradisi Suci tsb. juga orang-orang yg sama (yaitu bapa-bapa gereja awal) yg membuat kanon Alkitab.
Kemudian hal lain tentang peran Roh Kudus adalah :
Jika penyertaan Roh Kudus membuat manusia tidak bisa salah dalam hal mengajarkan Alkitab, maka, sebaliknya, pengajar yg bisa salah adalah pengajar yg TIDAK DISERTAI Roh Kudus.
Jika protestan mengatakan bahwa pengajar2 mereka bisa saja salah, itu berarti sama saja umat protestan berkata bahwa pengajar-pengajar tsb. TIDAK DISERTAI Roh Kudus ketika mereka mengajar tentang iman kristen.
Jadi Shakes, selama ini mendengarkan ajaran dari orang-orang yg sama sekali tidak disertai Roh Kudus.
Iman shake sendirilah yg berkata demikian.
Saya ulang lagi deh.....
Saya tidak percaya Roh Kudus mendiktekan doktrin, kanon, ajaran atau entah apapun sejenisnya.....!! Manusia yang disertai Roh Kudus diberikan hikmat, akal, pikiran, rasio dan hati untuk mengenali ajaran Firman Tuhan dan merumuskan ajaran tersebut.
Penyertaan Roh Kudus menjadikan suatu ajaran menghasilkan buah-buah sesuai dengan buah2 Roh.... Di luar itu, semata-mata hanyalah hikmat/pengetahuan/pemahaman (dan kadang2 kesombongan) manusia.
Para pengajar2 entah Paus, entah Pendeta, entah Bapa2 Protestan bisa salah. Tetapi terlalu banyak kebenaran Alkitab yang begitu gamblang dan jelas untuk membawa kita kepada kebenaran dan keselamatan, yang tidak bisa salah.
Seorang awam bodoh yang membaca Alkitab, percaya kepada Kristus sebagai Tuhan dan Juruselamat, lalu hidupnya menghasilkan buah2 Roh sepertinya lebih disertai Roh Kudus meskipun dia tidak paham doktrin2 teologia.
Sebaliknya seorang ahli teologia yang sibuk meributkan doktrin dan ritual2 Gerejawi tetapi tidak menghasilkan buah, barangkali justru tidak disertai Roh Kudus.
-
APakah ajaran Maria di angkat ke surga itu bertentangan dengan Alkitab ?
Tidak kan ?
Berarti protestan seharusnya MENERIMA ajaran ini.
Apakah ajaran Maria tetap perawan itu bertentangan di Alkitab ?
TIDAK.
Berarti seharusnya protestan menerima ajaran ini. (kecuali jika protestan lebih percaya pada pengajar YG BISA SALAH, yg tidak disertai Roh Kudus ketika berusaha menterjemahkan ayat Alkitab yg berkenaan dengan ajaran ini).
Membahas ajaran tentang Maria di sini terlalu OOT, tetapi saya komentari sedikit.
Ajaran tentang Maria, menurut Katolik tidak bertentangan dengan Alkitab dengan alasan ayat sekian...tradisi suci....bla...bla...bla... [komentar Shake: mungkin benar, tetapi bisakah "ajaran lisan" tsb dibuktikan benar2 berasal dari para Rasul...???]
Menurut anti-Katolik, bertentangan dengan Alkitab ayat sekian....berasal dari tradisi pagan....bla..bla...bla....
[komentar Shake: bisa jadi benar juga.....tetapi bagaimana kalau salah...????]
Pilihan Shake:
Saya tidak tahu, tetapi saya punya Alkitab (yang sudah teruji kebenarannya), dan berdasarkan Alkitab, apakah konsekuensi dari ajaran itu....??? Apakah akan membuat saya berdosa atau tidak jika diukur dari kebenaran Alkitab...??? Apakah jika saya meninggalkan ajaran yang "meragukan" tersebut karena saya benar2 tidak tahu, dan tidak bisa memilih mana yang benar, saya menjadi berdosa...???
Bagaimana jika saya memilih (devosi kepada Maria) tetapi ternyata ajaran itu salah....???? Saya BERDOSA.
Bagaimana jika saya memilih tidak berdevosi tetapi ajaran itu ternyata benar...???? Kalau Alkitab memandang hal itu penting untuk keselamatan, pastilah hal itu akan tercatat di Injil atau kitab2 lain Alkitab. Jadi kalaupun ajaran itu benar, saya tidak bersalah karena tidak menghujat Maria, dan tetap menyembah Allah yang Benar.
Jadi Shake memilih untuk "hanya" mengikuti apa yang tertulis di Alkitab, menghormati Maria sebagai ibu Yesus, dan menyembah Allah Bapa di dalam Yesus Kristus.
-
Manusianya bisa salah, tetapi Alkitab tidak bisa salah karena Roh Kudus menjamin bahwa dia tidak mungkin salah. Matius 5:17-18; 2 Timotius 3:16; 2 Petrus 1:21
Kenapa Alkitab tidak bisa salah? Karena Alkitab itu sendiri yang menjaminnya!
Kenapa Alquran tidak bisa salah? Karena Alquran itu sendiri yang menjaminnya!
:doh:
"Adalah sebuah kebodohan, kalau membenarkan sebuah kitab, berdasarkan kitab itu sendiri" (St Yopi)
-
Begini bro Phooey,
Mungkin buat ajaran2 yang menyangkut moral dan sebagian iman bisa2 saja tetapi ajaran Trinitas, non Trinitas, Modalisme dll...
Tidak selamanya bisa kita bilang begitu....
Sekalipun Arius itu lemah lembut seperti mother Theresa...menurut saya ajaran Arius atau sekarang SSY tetap sesat karena bertentangan dengan Tradisi suci dan penapsiran Kitab Suci oleh para bapa Gereja/ para magisterium Gereja .
Imho Kitab Suci sudah memberi jawaban siapa yang berwenang menjadi TIang Penopang dan Pedoman kebenaran....jadi tinggal liat pelajari, mengerti , yakini dan jalankan saja.. :)
salam damai :)
Yess Mod.
Saya sudah memilih karena sudah melihat buahnya :afro:
Serius lho, ada yang demikian ber-api api mengenai scriptura......tapi buahnya enggak nampak.
Karena itu saya sampaikan, melihat pohon dari buahnya.
Karena inti dari Alkitab adalah Kasih kepada Allah dan Kasih kepada sesama manusia.
Kasih tidak berkesudahan seperti ditulis 1 Korintus 13:8
Kalo ada pihak lain yang memenuhi kriteria diatas = bersaudara dalam Kristus (walaupun tidak dalam kepenuhan)
Tapi kalo cuman teori saja = males....mending jauh2 saja :'o
:dance:
-
Kenapa Alkitab tidak bisa salah? Karena Alkitab itu sendiri yang menjaminnya!
Kenapa Alquran tidak bisa salah? Karena Alquran itu sendiri yang menjaminnya!
:doh:
"Adalah sebuah kebodohan, kalau membenarkan sebuah kitab, berdasarkan kitab itu sendiri" (St Yopi)
Kenapa Gereja/Paus tidak bisa salah? Siapa yang menjaminnya...???? :rofl: :rofl:
Jangan memutilasi pernyataan orang dan mengambil kesimpulan seenaknya kalau tidak mau disebut "licik"
Perhatikan pernyataan saya secara utuh:
1. Siapa yang menyatakan Alkitab tidak bisa salah? Petrus dan Paulus
2. Tidak mungkinkah Paulus/Petrus salah? Mungkin saja, tetapi mereka dipilih Tuhan sendiri dan dibimbing Roh Kudus sehingga pernyataan mereka tidak mungkin salah.
3. Dimana jaminan/pernyataan itu terdapat? Di dalam Alkitab
4. Bagaimana kamu tahu bahwa tuisan tsb (dalam Alkitab) benar2 asli tulisan Paulus dan Petrus? Rekonstruksi sejarah oleh orang2 yang ahli telah membuktikan bahwa tulisan2 tsb adalah asli sehingga BISA DIPERCAYA.
-
Kenapa Gereja/Paus tidak bisa salah? Siapa yang menjaminnya...???? :rofl:
1. Alkitab
2. Tradisi Suci
3. Sejarah Dunia
:takethat: :giggle: :hi: :frantic: :dance: :whistle:
-
1. Alkitab
2. Tradisi Suci
3. Sejarah Dunia
:takethat: :giggle: :hi: :frantic: :dance: :whistle:
No. 1 Mana ayatnya yang berbunyi "Paus tdk bisa salah"..??? :rofl:
No. 2 Kenapa Gereja Orthodox yang sama2 memegang Tradisi Suci sepertinya tdk sependapat ya, sampai2 harus berpisah selama berabad-abad..???
No. 3 Katakan kepada sejarawan2 sekuler (yang netral), pasti cuma akan ditertawakan... :lol:
Tapi sudahlah, daripada nanti jadinya saling ejek, saya sudahi di sini saja. Silakan kalau yang lain mau melanjutkan..
-
Manusianya bisa salah, tetapi Alkitab tidak bisa salah karena Roh Kudus menjamin bahwa dia tidak mungkin salah. Matius 5:17-18; 2 Timotius 3:16; 2 Petrus 1:21. mengapa percaya perkataan Petrus dan Paulus? Karena mereka rasul2 yang dipilih langsung oleh Yesus Kristus.
Kalau saya menulis buku tentang Bapak saya, sementara Bapak saya mengawasi, meski saya bisa saja keliru menggambarkan pikiran Bapak saya, tetapi karena Bapak saya mengawasi, pastilah tulisan saya tidak akan salah. Tetapi dalam hal2 yang lain, saya bisa saja salah.
Proses historis memang melibatkan manusia yang bisa salah, tetapi prosesnya sendiri bisa diamati secara objektif. Kalau kita mengamati proses pembuatan tempe, si pembuat tempe bisa saja salah mencampur tempe dengan bahan lain, misalnya kacang hijau. Tetapi selama kita merekonstruksi kembali proses tersebut, akan bisa diketahui dimana kesalahannya.
Dalam hal ini, secara rekonstruksi historis, kita bisa melihat bahwa proses pengkanonan Alkitab bisa dipercaya "kesahihannya" bahwa pesan Firman Tuhan yang dituliskan para Rasul dkk, masih terpelihara hingga proses kanon selesai.
Saya ulang lagi deh.....
Saya tidak percaya Roh Kudus mendiktekan doktrin, kanon, ajaran atau entah apapun sejenisnya.....!! Manusia yang disertai Roh Kudus diberikan hikmat, akal, pikiran, rasio dan hati untuk mengenali ajaran Firman Tuhan dan merumuskan ajaran tersebut.
Penyertaan Roh Kudus menjadikan suatu ajaran menghasilkan buah-buah sesuai dengan buah2 Roh.... Di luar itu, semata-mata hanyalah hikmat/pengetahuan/pemahaman (dan kadang2 kesombongan) manusia.
Para pengajar2 entah Paus, entah Pendeta, entah Bapa2 Protestan bisa salah. Tetapi terlalu banyak kebenaran Alkitab yang begitu gamblang dan jelas untuk membawa kita kepada kebenaran dan keselamatan, yang tidak bisa salah.
Seorang awam bodoh yang membaca Alkitab, percaya kepada Kristus sebagai Tuhan dan Juruselamat, lalu hidupnya menghasilkan buah2 Roh sepertinya lebih disertai Roh Kudus meskipun dia tidak paham doktrin2 teologia.
Sebaliknya seorang ahli teologia yang sibuk meributkan doktrin dan ritual2 Gerejawi tetapi tidak menghasilkan buah, barangkali justru tidak disertai Roh Kudus.
Alkitab tidak bisa salah. Oke lah.
Tapi si pembaca Alkitab bisa saja salah.
Anda boleh saja menulis buku tentan bapak anda dan bapak anda mengawasi sehingga tak bisa salah.
Tapi orang yg membaca buku tulisan anda tentunya juga bisa salah.
Duh kok jadi melebar ke sini...?
Mari kita balik lagi.
Kalau anda percaya bahwa pengajaran bapa gereja anda bisa saja salah, itu saya jadi bingung sekali.
Coba ketika di gereja anda mendengarkan tafsir Pendeta anda, dan sambil mendengarkan, hati kecil anda berkata "Yang bener nih? apa benar tafsir seperti itu ?"
Coba baca doktrin gereja injili, sambil dibandingkan lagi perkataan anda bahwa pengajaran bapa gereja bisa saja salah.
Itu berarti doktrin gereja injili juga bisa salah.
Lalu apa mau berkata doktrin gereja injili dijaga agar tidak bisa salah.
-
Alasan Reformed & Protestan ber Sola Scriptura:
Alasan Mula-mula:
1. Tidak bisa MEMBUANG konteks Historis & sosial Politik tahun 1550 itu..
Yaitu, kondisi korup oknum institusi gereja yang bla-bla bla.. (udah pada tau semua kan)
Salah satu yang dianggap sbg penyebab kekacauan sosial politik adalah karena HIPER-OTORITAS dari para "Pemuka/Ulama" gereja itu yang sesuai kepentingannya membuat tafsir-tafsir & Juklak-juklak Alkitab..
2. Tentu ibarat Pendulum, bila goyang ke-kanan, maka dinetralkan dengan goyang ke-kiri
Maka, karena Juklak-Juklak Alkitab yang kalo dicari tulisannya di Alkitab NGGAK ADA, alias Ulama ini pada ngarang...
Sudah tentu, penetralisir-nya adalah: JUKLAK harus yang ADA TULISANNYA di Alkitab..
as simple as that kok...
3. Contoh analogi lain:
- Sistem totalitarian yang makin lama makin rusak & korup --> rakyat demo ingin demokrasi
- Sistem demokrasi liberal yang khaos & berhukum rimba (yg kaya yg menang) --> rakyat demo ingin sistem sosialisme & totaliter..
- dan lainnya... spt pendulum kan..
ALASAN DERIVATIF:
a. Sebagai identitas pembeda KELOMPOK BARU terhadap Kelompok Lama --> membantu indentifikasi bagi rakyat awam, supaya dengan cepat bisa membedakan --> ini yg baru, itu yg lama..
b. Dengan suatu Guidance yang sudah disepakati dianggap paling benar & tidak mungkin salah selama 1500 tahun, maka tentu Prinsip Sola-Alkitab itu mempermudah proses konsolidasi organisasi & membuat level playing field yang "relatif jelas" bagi siapapun yang hendak pindah bergabung ke organisasi baru-nya.
c. dan lainnya...
Kesimpulan:
- Saya berpendapat Sola Script TIDAKLAH LEBIH JELEK dan TIDAKLAH LEBIH BAGUS dari yang ada sebelumnya
- Melainkan hanya suatu Reaksi & Respons atas Fenomena Sosial Politik yang terjadi
-
Alasan Reformed & Protestan ber Sola Scriptura:
Alasan Mula-mula:
1. Tidak bisa MEMBUANG konteks Historis & sosial Politik tahun 1550 itu..
Yaitu, kondisi korup oknum institusi gereja yang bla-bla bla.. (udah pada tau semua kan)
Salah satu yang dianggap sbg penyebab kekacauan sosial politik adalah karena HIPER-OTORITAS dari para "Pemuka/Ulama" gereja itu yang sesuai kepentingannya membuat tafsir-tafsir & Juklak-juklak Alkitab..
...
Memang benar sih.. ada OKNUM (sekali lagi OKNUM,... dan BUKAN GEREJA) .. yang nyasar..
Tetapi apakah sekarang ini akibat lahirnya sola scriptura..?
OKNUM2 tsb. yang hiper-otoritas juga muncul.
CUma bedanya, dahulu, oknum2 gereja katolik telah ditindak dengan tegas, dan sekarang sudah tidak ada lagi.
Tetapi akibat sola scriputra, oknum2 yg muncul di gereja reformed dan protestant terus tumbuh hingga sekarang sudah ada 32,000 agama kristen baru. Semua ini akibat hiper-otoritas dalam menafsir Alkitab.
-
Mari kita balik lagi.
Kalau anda percaya bahwa pengajaran bapa gereja anda bisa saja salah, itu saya jadi bingung sekali.
Coba ketika di gereja anda mendengarkan tafsir Pendeta anda, dan sambil mendengarkan, hati kecil anda berkata "Yang bener nih? apa benar tafsir seperti itu ?"
Coba baca doktrin gereja injili, sambil dibandingkan lagi perkataan anda bahwa pengajaran bapa gereja bisa saja salah.
Itu berarti doktrin gereja injili juga bisa salah.
Lalu apa mau berkata doktrin gereja injili dijaga agar tidak bisa salah.
Khotbah di Protestan lebih mengutamakan praktek hidup org kristen/aplikasi Firman Tuhan dlm kehidupan, bagaimana berdasarkan Firman Tuhan, manusia bisa menghasilkan buah2 roh....jarang bicara doktrin. Dan inilah karya Roh Kudus yang terpenting: bagaimana agar orang kristen menghasilkan buah.
Para pengajar2 entah Paus, entah Pendeta, entah Bapa2 Protestan bisa salah. Tetapi terlalu banyak kebenaran Alkitab yang begitu gamblang dan jelas untuk membawa kita kepada kebenaran dan keselamatan, yang tidak bisa salah.
Tetapi kalau toh bicara doktrin....Anda ketinggalan berita.
Di Protestan tidak ada indoktrinasi apalagi cuci otak (meskipun saya akui banyak gereja yang demikian). Org boleh mengkritisi, bahkan tdk sependapat pun boleh. Di kelompok2 studi Alkitab, PA, komsel, dll kita boleh berdiskusi FT.
Pendeta juga manusia, bisa salah. Ajarannya belum tentu benar.
Contoh: kalau Pendeta berkhotbah "berikan perpuluhan, maka akan diberikan berkat; tahan perpuluhan, maka berkat juga akan ditahan..." saya tidak harus percaya kan..?? Tapi saya uji dulu dengan kebenaran Alkitab.
Secara pribadi bagaimana kita tahu penafsiran mana yang paling benar?
- Cara mudah, mengikuti tafsiran orang yang paling anda percaya integritasnya (baik integritas rohani, moral maupun intelektual)
- Cara sulit: menggunakan metode tafsir yang benar dan komprehensif: literal, gramatikal, historikal, kontekstual, dan jangan lupa membanding2kan beberapa commentary.
-
Tetapi kalau toh bicara doktrin....Anda ketinggalan berita.
Di Protestan tidak ada indoktrinasi apalagi cuci otak (meskipun saya akui banyak gereja yang demikian). Org boleh mengkritisi, bahkan tdk sependapat pun boleh. Di kelompok2 studi Alkitab, PA, komsel, dll kita boleh berdiskusi FT.
Pendeta juga manusia, bisa salah. Ajarannya belum tentu benar.
Contoh: kalau Pendeta berkhotbah "berikan perpuluhan, maka akan diberikan berkat; tahan perpuluhan, maka berkat juga akan ditahan..." saya tidak harus percaya kan..?? Tapi saya uji dulu dengan kebenaran Alkitab.
Secara pribadi bagaimana kita tahu penafsiran mana yang paling benar?
- Cara mudah, mengikuti tafsiran orang yang paling anda percaya integritasnya (baik integritas rohani, moral maupun intelektual)
- Cara sulit: menggunakan metode tafsir yang benar dan komprehensif: literal, gramatikal, historikal, kontekstual, dan jangan lupa membanding2kan beberapa commentary.
Ya itu tadi.
Jika Pendeta bisa salah, otomatis,... ajarannya juga belum tentu benar.
Dengan demikian guru dari si Pendeta juga bisa salah.
Dan guru dari guru si Pendeta juga bisa salah.
Akhirnya,... sampai pada guru besar dari guru-guru.. yaitu bapa gereja injili. (yang mengeluarkan doktrin).
Apakah anda sebagai jemaat injili akan mengatakan bahwa ajaran yg dikeluarkan dari guru besar gereja injili (doktrinnya) adalah PASTI BENAR ?
silahkan.
-
Ya itu tadi.
Jika Pendeta bisa salah, otomatis,... ajarannya juga belum tentu benar.
Dengan demikian guru dari si Pendeta juga bisa salah.
Dan guru dari guru si Pendeta juga bisa salah.
Akhirnya,... sampai pada guru besar dari guru-guru.. yaitu bapa gereja injili. (yang mengeluarkan doktrin).
Apakah anda sebagai jemaat injili akan mengatakan bahwa ajaran yg dikeluarkan dari guru besar gereja injili (doktrinnya) adalah PASTI BENAR ?
silahkan.
Kebenaran manusia itu RELATIF Bro [kebenaran manusia lho...bukan kebenaran Allah], tergantung sudut pandang siapa? Dan sudut pandang itu banyak dipengaruhi oleh lingkungan. Misal orang yang dilahirkan dari orangtua Katolik hampir pasti akan menjadi Katolik dan percaya bahwa ajaran Paus adalah yang paling benar. Anak yang besar di lingkungan islam mungkin akan ikut2an temannya ke mesjid lalu menjadi islam karena percaya bahwa ajaran si ustad adalah kebenaran.
Tetapi kadang2 pilihan itu bersifat personal, yaitu ketika seseorang atas keinginan sendiri memilih untuk percaya kepada sesuatu dengan alasannya sendiri. Alasannya nisa saja karena pertimbangan nalar maupun hati nurani sehingga ia memilih untuk percaya ajaran si A daripada si B. Dalam hal ini dia membuat keputusan [berdasarkan nalarnya sendiri, yang pasti belum tentu disetujui orang lain], bahwa ajaran (tafsiran/doktrin) si A adalah benar sedangkan doktrin si B keliru.
Dan, ya.....dalam konteks RELATIFITAS tersebut saya percaya, misalnya bahwa doktrin Calvin adalah benar, sedangkan doktrin Arminian keliru, tetapi tetap percaya bahwa Roh Kudus bekerja dalam kedua orang tsb, dan bahkan bekerja pada PAUS Katolik, karena sekali lagi saya TIDAK PERCAYA bahwa concern Roh Kudus adalah mendiktekan Doktrin, melainkan yang utama adalah Membawa seseorang kepada pertobatan melalui iman dalam Yesus KRISTUS, percaya kepada Allah TRITUNGGAL, kemudian membawa seseorang kepada buah2 pertobatan yaitu menghasilkan buah2 Roh, serta menganugerahkan karunia2 untuk memperlengkapi mereka bagi pelayanan.
Dan sampai di sini doktrinnya sama.... di luar itu, berarti ajaran sesat, bukan dari Roh Kudus.
-
IMHO
Menurut pemikiran saya :
Kebenaran yang tidak dapat diukur dengan suatu pembanding tetap = kebenaran subyektif
Kebenaran yang dapat diukur dengan suatu pembanding tetap = kebenaran obyektif.
Bagi yang ber sola scriptura, maka pembanding tetap tersebut adalah Alkitab.
Walau sudah menggunakan pembanding tetap dalam hal ini adalah Alkitab sehingga seharusnya merupakan kebenaran Obyektif, mengapa masih menimbulkan banyak sekali intepretasi ??
Any comment ?? (mr. Singa style) :swt:
-
IMHO
Menurut pemikiran saya :
Kebenaran yang tidak dapat diukur dengan suatu pembanding tetap = kebenaran subyektif
Kebenaran yang dapat diukur dengan suatu pembanding tetap = kebenaran obyektif.
Bagi yang ber sola scriptura, maka pembanding tetap tersebut adalah Alkitab.
Walau sudah menggunakan pembanding tetap dalam hal ini adalah Alkitab sehingga seharusnya merupakan kebenaran Obyektif, mengapa masih menimbulkan banyak sekali intepretasi ??
Any comment ?? (mr. Singa style) :swt:
Mungkin, ini hanya mungkin lho ya, karena Alkitab itu sendiri tidak mungkin menginterpretasi. Alkitab itu diinterpretasi. Pada saat menginterpretasi Alkitab itulah tersusupi oleh faktor subyektivitas, sehingga tidak lagi obyektif. Dengan demikian, interpretasi oleh si A, sangat cenderung berbeda dengan interpretasi si B. Maka, muncullah berbagai interpretasi, meski atas hal yang satu atau sama.
-
Mungkin, ini hanya mungkin lho ya, karena Alkitab itu sendiri tidak mungkin menginterpretasi. Alkitab itu diinterpretasi. Pada saat menginterpretasi Alkitab itulah tersusupi oleh faktor subyektivitas, sehingga tidak lagi obyektif. Dengan demikian, interpretasi oleh si A, sangat cenderung berbeda dengan interpretasi si B. Maka, muncullah berbagai interpretasi, meski atas hal yang satu atau sama.
Saya setuju pendapat ini.
Sebagai tambahan, sulitnya penafsiran juga disebabkan karena adanya gap, baik gap waktu, bahasa maupun budaya. Ini yang menjadikan penafsiran cukup sulit untuk menjadi benar2 objektif.
-
Mungkin, ini hanya mungkin lho ya, karena Alkitab itu sendiri tidak mungkin menginterpretasi. Alkitab itu diinterpretasi. Pada saat menginterpretasi Alkitab itulah tersusupi oleh faktor subyektivitas, sehingga tidak lagi obyektif. Dengan demikian, interpretasi oleh si A, sangat cenderung berbeda dengan interpretasi si B. Maka, muncullah berbagai interpretasi, meski atas hal yang satu atau sama.
Gue suka gaya lo, bro....!!! :afro:
Oleh karena itu, IMHO, beriman seyogianya rendah hati, karena menyadari keterbatasan manusia paling pintar sekalipun dalam meng-interpretasi firman Tuhan yang Maha segala..
Jadi, menurut saya: Kalimat: Kebenaran yang GAMBLANG dan TERANG BENDERANG itu --> adalah Gamblang berdasarkan Tafsiran Manusia Tersebut.. BUKANLAH Gamblang an-sich.
Alias, tidak mungkin TANPA INTERPRETASI, dan lebih menyedihkan lagi.. Kagak Mau Ngaku kalau sudah melakukan Interpretasi... Hhhhh sedihnya... kok sombong amat gitu lho..
padahal kata Pak Raden, Sombong pangkal Miskin ehehe..
-
Gue suka gaya lo, bro....!!! :afro:
Oleh karena itu, IMHO, beriman seyogianya rendah hati, karena menyadari keterbatasan manusia paling pintar sekalipun dalam meng-interpretasi firman Tuhan yang Maha segala..
Jadi, menurut saya: Kalimat: Kebenaran yang GAMBLANG dan TERANG BENDERANG itu --> adalah Gamblang berdasarkan Tafsiran Manusia Tersebut.. BUKANLAH Gamblang an-sich.
Alias, tidak mungkin TANPA INTERPRETASI, dan lebih menyedihkan lagi.. Kagak Mau Ngaku kalau sudah melakukan Interpretasi... Hhhhh sedihnya... kok sombong amat gitu lho..
padahal kata Pak Raden, Sombong pangkal Miskin ehehe..
Betul Bro.
Jadi inget forum tetangga.
Person2 tertentu memaksa banget.
Mengaku-ngaku dapat membaca dari sudut pandang Allah.
Memangnya sudah setara dengan Allah :headbang:
.............
..............
.................
:onion15:
-
Memang benar sih.. ada OKNUM (sekali lagi OKNUM,... dan BUKAN GEREJA) .. yang nyasar..
Tetapi apakah sekarang ini akibat lahirnya sola scriptura..?
OKNUM2 tsb. yang hiper-otoritas juga muncul.
CUma bedanya, dahulu, oknum2 gereja katolik telah ditindak dengan tegas, dan sekarang sudah tidak ada lagi.
Mas Gavin, sampeyan terlalu bersemangat nih kayanya hehehe...
Sekarang pasti deh... pasti masih ada kok... Darimana sampeyan bisa menjustifikasi bahwa sudah ZERO? gak mungkin ah rasanya..
Di-setiap Aliran / Ajaran / -isme, pasti AKAN SELALU ada (walau dikit pun) sekelompok manusia yang berpemahaman Literal & Radikal, yang memaksa untuk memenuhi semesta pikirannya sendiri dengan satu sisi hal yang dia anggap paling betul, dan mengeliminasi paradigma ikutan & sampingan yang menurut dia bisa mengganggu pendapat yang udah dia susun tersebut.
Yang kemudian dibungkus dengan istilah BERIMAN dengan TEGUH, SETIA sampai MATI, TIDAK TERGODA, IMAN-nya MURNI, dan bla-bla-bla yang maha dashyat lainnya ehehe..
Pasti ada kok bro.. tanpa kecuali.. coba:
- Diktatorian Totalitarian radikal: ada kan?
- Demokrat Liberalis hardliner: ada kan?
- Kristen: Katolik/Protestan/dll fundamentalis: ada kan?
- Confucian radikal: ada kan?
- Atheisme hardcore: ada juga kan?
- Berpandangan moderat tapi ngotot: ada juga kan?
- dan lainnya..
-
Kebenaran manusia itu RELATIF Bro [kebenaran manusia lho...bukan kebenaran Allah], tergantung sudut pandang siapa? Dan sudut pandang itu banyak dipengaruhi oleh lingkungan. Misal orang yang dilahirkan dari orangtua Katolik hampir pasti akan menjadi Katolik dan percaya bahwa ajaran Paus adalah yang paling benar. Anak yang besar di lingkungan islam mungkin akan ikut2an temannya ke mesjid lalu menjadi islam karena percaya bahwa ajaran si ustad adalah kebenaran.
Tetapi kadang2 pilihan itu bersifat personal, yaitu ketika seseorang atas keinginan sendiri memilih untuk percaya kepada sesuatu dengan alasannya sendiri. Alasannya nisa saja karena pertimbangan nalar maupun hati nurani sehingga ia memilih untuk percaya ajaran si A daripada si B. Dalam hal ini dia membuat keputusan [berdasarkan nalarnya sendiri, yang pasti belum tentu disetujui orang lain], bahwa ajaran (tafsiran/doktrin) si A adalah benar sedangkan doktrin si B keliru.
Dan, ya.....dalam konteks RELATIFITAS tersebut saya percaya, misalnya bahwa doktrin Calvin adalah benar, sedangkan doktrin Arminian keliru, tetapi tetap percaya bahwa Roh Kudus bekerja dalam kedua orang tsb, dan bahkan bekerja pada PAUS Katolik, karena sekali lagi saya TIDAK PERCAYA bahwa concern Roh Kudus adalah mendiktekan Doktrin, melainkan yang utama adalah Membawa seseorang kepada pertobatan melalui iman dalam Yesus KRISTUS, percaya kepada Allah TRITUNGGAL, kemudian membawa seseorang kepada buah2 pertobatan yaitu menghasilkan buah2 Roh, serta menganugerahkan karunia2 untuk memperlengkapi mereka bagi pelayanan.
Dan sampai di sini doktrinnya sama.... di luar itu, berarti ajaran sesat, bukan dari Roh Kudus.
yah.. kalau dalam konteks RELATIFITAS, maka sama saja anda berkata bahwa doktrin SSY juga benar (menurut bapa gereja SSY).
Kalau anda setuju ini. Saya sudahkan saja sampai di sini diskusi ini.
Toh concern Roh Kudus sama pada semua pengikut ajaran (apapun), yaitu menghasilkan buah-buah pertobatan.
Termasuk juga agama islam, agama hindu, budha, animisme.
COncern Roh Kudus pada pengikut agama-agama ini ternyata juga agar menghasilkan buah-buah pertobatan.
He he he..(lama-lama saya berpikir anda ini bukan injili tapi katolik. ..)
salam.
-
yah.. kalau dalam konteks RELATIFITAS, maka sama saja anda berkata bahwa doktrin SSY juga benar (menurut bapa gereja SSY).
Kalau anda setuju ini. Saya sudahkan saja sampai di sini diskusi ini.
Toh concern Roh Kudus sama pada semua pengikut ajaran (apapun), yaitu menghasilkan buah-buah pertobatan.
Termasuk juga agama islam, agama hindu, budha, animisme.
COncern Roh Kudus pada pengikut agama-agama ini ternyata juga agar menghasilkan buah-buah pertobatan.
He he he..(lama-lama saya berpikir anda ini bukan injili tapi katolik. ..)
salam.
Ikutan diskusi ya Bro Gavin (soalnya penggangguran dari pagi) :swt:
Karena itu Mod Shakes menjelaskan :
yang utama adalah Membawa seseorang kepada pertobatan melalui iman dalam Yesus KRISTUS, percaya kepada Allah TRITUNGGAL, kemudian membawa seseorang kepada buah2 pertobatan yaitu menghasilkan buah2 Roh, serta menganugerahkan karunia2 untuk memperlengkapi mereka bagi pelayanan.
Konsep Tritunggal SSY berbeda dengan Konsep Tritunggal Kristen Katolik/Protestan.
Sedangkan agama2 lain tidak memiliki konsep Tritunggal.
CMIIW
GBU
:)
-
Ikutan diskusi ya Bro Gavin (soalnya penggangguran dari pagi) :swt:
Karena itu Mod Shakes menjelaskan :
yang utama adalah Membawa seseorang kepada pertobatan melalui iman dalam Yesus KRISTUS, percaya kepada Allah TRITUNGGAL, kemudian membawa seseorang kepada buah2 pertobatan yaitu menghasilkan buah2 Roh, serta menganugerahkan karunia2 untuk memperlengkapi mereka bagi pelayanan.
Konsep Tritunggal SSY berbeda dengan Konsep Tritunggal Kristen Katolik/Protestan.
Sedangkan agama2 lain tidak memiliki konsep Tritunggal.
CMIIW
GBU
:)
Shakes berkata kebenaran itu RELATIF.
Jadi ajaran SSY itu juga BENAR (menurut pengikutnya).
Terlepas dari konsep tritunggal itu dimiliki SSY atau tidak, ajaran SSY tetap BENAR (menurut pengikutnya).
Terlepas dari konsep tritungal itu dimiliki agama lain atau tidak, ajaran agama lain tetap BENAR (menurut pengikutnya).
Karena Shakes berkata bahwa kebenaran itu RELATIF.
Demikian juga pekerjaan Roh Kudus bisa dililhat kok.
Jika seorang muslim selalu berbuat baik, maka itulah buah-buah Roh Kudus. Dan dapat dikatakan Roh Kudus pun beracara pada manusia muslim ini.
Jika seorang SSY berbuat kebajikan, maka itu juga disebut buah-buah Roh Kudus.
Mari kembali ke topik.
Jika shakes percaya bahwa Roh Kudus bekerja pada arminian dan calvin, mengapa kedua ajaran ini berseberangan (kalau tidak ingin disebut bertolak belakang).
Masak ajaran satu berkata A, yang lain berkata BUKAN A,.. lalu bro shakes berkata kedua ajaran ini hasil bimbingan Roh Kudus.
Yang benar aja lah.
-
Shakes berkata kebenaran itu RELATIF.
Jadi ajaran SSY itu juga BENAR (menurut pengikutnya).
Terlepas dari konsep tritunggal itu dimiliki SSY atau tidak, ajaran SSY tetap BENAR (menurut pengikutnya).
Terlepas dari konsep tritungal itu dimiliki agama lain atau tidak, ajaran agama lain tetap BENAR (menurut pengikutnya).
Karena Shakes berkata bahwa kebenaran itu RELATIF.
Demikian juga pekerjaan Roh Kudus bisa dililhat kok.
Jika seorang muslim selalu berbuat baik, maka itulah buah-buah Roh Kudus. Dan dapat dikatakan Roh Kudus pun beracara pada manusia muslim ini.
Jika seorang SSY berbuat kebajikan, maka itu juga disebut buah-buah Roh Kudus.
Mari kembali ke topik.
Jika shakes percaya bahwa Roh Kudus bekerja pada arminian dan calvin, mengapa kedua ajaran ini berseberangan (kalau tidak ingin disebut bertolak belakang).
Masak ajaran satu berkata A, yang lain berkata BUKAN A,.. lalu bro shakes berkata kedua ajaran ini hasil bimbingan Roh Kudus.
Yang benar aja lah.
Oooo begitu maksudnya .........
Paham deh Bro maksudnya ............ :nod: :nod: :nod:
Silahkan Mod Shakes........
GBU
:)
-
Gue suka gaya lo, bro....!!! :afro:
Tersipu :blush:
Cadangdata sangat pintar bikin tersipu. Padahal, saya tidak hebat-hebat bangat. Bagaimanapun, terima kasih atas perhatian Cadangdata. Tuhan memberkatimu.
-
yah.. kalau dalam konteks RELATIFITAS, maka sama saja anda berkata bahwa doktrin SSY juga benar (menurut bapa gereja SSY).
Kalau anda setuju ini. Saya sudahkan saja sampai di sini diskusi ini.
Toh concern Roh Kudus sama pada semua pengikut ajaran (apapun), yaitu menghasilkan buah-buah pertobatan.
Termasuk juga agama islam, agama hindu, budha, animisme.
COncern Roh Kudus pada pengikut agama-agama ini ternyata juga agar menghasilkan buah-buah pertobatan.
He he he..(lama-lama saya berpikir anda ini bukan injili tapi katolik. ..)
salam.
Aduh Bro, bacanya yang komplet dong....saya kutip sekali lagi ya...
Dan, ya.....dalam konteks RELATIFITAS tersebut saya percaya, misalnya bahwa doktrin Calvin adalah benar, sedangkan doktrin Arminian keliru, tetapi tetap percaya bahwa Roh Kudus bekerja dalam kedua orang tsb, dan bahkan bekerja pada PAUS Katolik, karena sekali lagi saya TIDAK PERCAYA bahwa concern Roh Kudus adalah mendiktekan Doktrin, melainkan yang utama adalah Membawa seseorang kepada pertobatan melalui iman dalam Yesus KRISTUS, percaya kepada Allah TRITUNGGAL, kemudian membawa seseorang kepada buah2 pertobatan yaitu menghasilkan buah2 Roh, serta menganugerahkan karunia2 untuk memperlengkapi mereka bagi pelayanan.
Dan sampai di sini doktrinnya sama.... di luar itu, berarti ajaran sesat, bukan dari Roh Kudus.
Pertama, baca dulu yang biru....terus baca yang merah.
Kalau ngomong relativitas, ya memang SSY benar menurut Bapa2 SSY, tetapi menurut Alkitab (yang saya yakini sebagai kebenaran mutlak dan Absolut), jelas tidak benar, karena tidak mengakui Ketuhanan Yesus dan tritunggal, yang jelas2 tersirat dalam Alkitab.
Jadi di sini saya bedakan: Alkitab adalah kebenaran absolut, sedangkan tafsiran/dogma adalah kebenaran relatif. Jadi pengukur kebenaran2 relatif haruslah standar yang ditetapkan si kebenaran Absolut.
Bisakah dipahami sampai di sini?
Demikian juga agama2 lain menghasilkan buah2 pertobatan, tetapi tidak memenuhi syarat yang saya warnai merah, yaitu pertobatan melalui iman dalam Yesus Kristus sang Juruselamat dan Allah Tritunggal. :afro:
-
Aduh Bro, bacanya yang komplet dong....saya kutip sekali lagi ya...
Pertama, baca dulu yang biru....terus baca yang merah.
Kalau ngomong relativitas, ya memang SSY benar menurut Bapa2 SSY, tetapi menurut Alkitab (yang saya yakini sebagai kebenaran mutlak dan Absolut), jelas tidak benar, karena tidak mengakui Ketuhanan Yesus dan tritunggal, yang jelas2 tersirat dalam Alkitab.
Jadi di sini saya bedakan: Alkitab adalah kebenaran absolut, sedangkan tafsiran/dogma adalah kebenaran relatif. Jadi pengukur kebenaran2 relatif haruslah standar yang ditetapkan si kebenaran Absolut.
Bisakah dipahami sampai di sini?
Demikian juga agama2 lain menghasilkan buah2 pertobatan, tetapi tidak memenuhi syarat yang saya warnai merah, yaitu pertobatan melalui iman dalam Yesus Kristus sang Juruselamat dan Allah Tritunggal. :afro:
---cut---
Mari kembali ke topik.
Jika shakes percaya bahwa Roh Kudus bekerja pada arminian dan calvin, mengapa kedua ajaran ini berseberangan (kalau tidak ingin disebut bertolak belakang).
Masak ajaran satu berkata A, yang lain berkata BUKAN A,.. lalu bro shakes berkata kedua ajaran ini hasil bimbingan Roh Kudus.
Yang benar aja lah.
Mod Shakes......mau ikutan nimbrung.
Apakah dapat dikatakan bahwa Roh Kudus dalam bekerja, memberikan kebenaran secara parsial.
Karena itu walaupun sama2 tidak sesat, tetapi terdapat perbedaan antara Arminian dan Calvinis.
Ataukah sebaliknya Roh Kudus memberikan kebenaran utuh, hanya manusia dengan segala keterbatasannya membutuhkan waktu untuk mencerna bahasa Ilahi. Dan saat ini masih dalam proses.
GBU
:)
-
Mod Shakes......mau ikutan nimbrung.
Apakah dapat dikatakan bahwa Roh Kudus dalam bekerja, memberikan kebenaran secara parsial.
Karena itu walaupun sama2 tidak sesat, tetapi terdapat perbedaan antara Arminian dan Calvinis.
Ataukah sebaliknya Roh Kudus memberikan kebenaran utuh, hanya manusia dengan segala keterbatasannya membutuhkan waktu untuk mencerna bahasa Ilahi. Dan saat ini masih dalam proses.
GBU
:)
Saya lebih setuju yang kedua Bro. Dan justru dalam keterbatasan manusia itulah, seringkali terdapat ketidaksepakatan. Akhirnya di antara2 ketidaksepakatan2 itu, kita hanya bisa memilih mana yang menurut kita paling mendekati kebenaran, dan pada waktu yang sama kita sendiri juga berproses untuk memahami kebenaran tersebut.
Faktanya, apa yang kita yakini juga belum tentu benar, dan baru ketahuan nanti pada akhirnya kan..?? :grining:
-
Saya lebih setuju yang kedua Bro. Dan justru dalam keterbatasan manusia itulah, seringkali terdapat ketidaksepakatan. Akhirnya di antara2 ketidaksepakatan2 itu, kita hanya bisa memilih mana yang menurut kita paling mendekati kebenaran, dan pada waktu yang sama kita sendiri juga berproses untuk memahami kebenaran tersebut.
Faktanya, apa yang kita yakini juga belum tentu benar, dan baru ketahuan nanti pada akhirnya kan..?? :grining:
Okee Dehhh........Deal.... :deal:
-
Saya lebih setuju yang kedua Bro. Dan justru dalam keterbatasan manusia itulah, seringkali terdapat ketidaksepakatan. Akhirnya di antara2 ketidaksepakatan2 itu, kita hanya bisa memilih mana yang menurut kita paling mendekati kebenaran, dan pada waktu yang sama kita sendiri juga berproses untuk memahami kebenaran tersebut.
Faktanya, apa yang kita yakini juga belum tentu benar, dan baru ketahuan nanti pada akhirnya kan..?? :grining:
mas shakes...
ketahuan pada akhrinya itu untuk doktrin mana aja hehe...apa doktrin Trinitas belum pasti benar juga dan harus menunggu pada akhir dunia... :)
mungkin bisa diperjelas bro ...maksudnya
salam :)
-
mas shakes...
ketahuan pada akhrinya itu untuk doktrin mana aja hehe...apa doktrin Trinitas belum pasti benar juga dan harus menunggu pada akhir dunia... :)
mungkin bisa diperjelas bro ...maksudnya
salam :)
Maaf Mas Leo, dengan background kita yang berbeda, tentunya tetap akan ada perbedaan pemahaman di antara kita kan, hehe.... :giggle:
Mengenai doktrin Trinitas, saya rasa sudah sering saya sampaikan bahwa doktrin itu sangat Alkitabiah dan dari Protestan mainstream juga tidak membantah doktrin tersebut, jadi ya kita yakini benar sajalah...hehe....
Saya yakin Trinitas benar, tetapi faktanya saya benar2 tidak tahu. Dari sudut pandang saya, saya punya alasan untuk yakin bahwa doktrin itu benar, tapi dari sudut pandang universal kita tidak tahu, dan baru bisa dibuktikan pada akhirnya nanti kan...??? :giggle:
Coba kita lihat contoh yang lain:
Saya menjadi Kristen, percaya Yesus Tuhan dan Juruselamat saya, saya yakin 100% bahkan 1000% bahwa itu benar. Keyakinan saya bukan keyakinan buta tanpa alasan, melainkan melalui proses yang "masuk akal" bagi saya. tapi bagi orang islam, keyakinan saya akan dipandang konyol dan tidak masuk akal. Setelah melayani perdebatan/diskusi dengan mereka dan tidak mencapai kesamaan pemahaman, akhirnya kita kan cuma bisa bilang, "ya sudah, kita buktikan kelak saja lah..." :rofl:
-
Maaf Mas Leo, dengan background kita yang berbeda, tentunya tetap akan ada perbedaan pemahaman di antara kita kan, hehe.... :giggle:
benar mas...dan disini kita hanya saling sharing aja kok :)
Mengenai doktrin Trinitas, saya rasa sudah sering saya sampaikan bahwa doktrin itu sangat Alkitabiah dan dari Protestan mainstream juga tidak membantah doktrin tersebut, jadi ya kita yakini benar sajalah...hehe....
Saya yakin Trinitas benar, tetapi faktanya saya benar2 tidak tahu. Dari sudut pandang saya, saya punya alasan untuk yakin bahwa doktrin itu benar, tapi dari sudut pandang universal kita tidak tahu, dan baru bisa dibuktikan pada akhirnya nanti kan...??? :giggle:
Coba kita lihat contoh yang lain:
Saya menjadi Kristen, percaya Yesus Tuhan dan Juruselamat saya, saya yakin 100% bahkan 1000% bahwa itu benar. Keyakinan saya bukan keyakinan buta tanpa alasan, melainkan melalui proses yang "masuk akal" bagi saya. tapi bagi orang islam, keyakinan saya akan dipandang konyol dan tidak masuk akal. Setelah melayani perdebatan/diskusi dengan mereka dan tidak mencapai kesamaan pemahaman, akhirnya kita kan cuma bisa bilang, "ya sudah, kita buktikan kelak saja lah..." :rofl:
Afaik sampai saat ini kita juga belum melihat Yesus...lalu kenapa kita bisa yakin dan percaya hehe...
kita percaya Kitab Suci walau bukan bapak kita yang nulis hehe..
kita percaya doktrin Trinitas...walau ada pihak lain juga yang tidak sepaham walaupun dengan Kitab Suci yang sama...
Jadi sebenarnya apa yah yang melandasi iman dan kepercayaan kita :think1:
-
benar mas...dan disini kita hanya saling sharing aja kok :)
Afaik sampai saat ini kita juga belum melihat Yesus...lalu kenapa kita bisa yakin dan percaya hehe...
kita percaya Kitab Suci walau bukan bapak kita yang nulis hehe..
kita percaya doktrin Trinitas...walau ada pihak lain juga yang tidak sepaham walaupun dengan Kitab Suci yang sama...
Jadi sebenarnya apa yah yang melandasi iman dan kepercayaan kita :think1:
Nah, apakah perlu buat trit baru....???? :rofl:
Kalau saya pribadi, mencoba untuk "ilmiah" meskipun ilmiah dalam kacamata iman pasti tidak benar2 murni ilmiah. Dan dalam hal ini, saya mencoba memahami dari proses sejarah. Ketika mempelajari dan mendapatkan cukup bukti bahwa manusia Yesus benar2 ada dalam sejarah (historis), selanjutnya tinggal melanjutkan ke proses lainnya untuk menemukan kebenaran sesungguhnya.
Tapi kalau diukur dengan Alkitab, saya mungkin terhitung yang "kurang iman" karena ada ucapan Yesus: "berbahagialah mereka yang percaya meskipun tidak melihat.." :giggle:
Saya pikir, ini semua yang dilakukan kebanyakan orang, yaitu "berproses" untuk menemukan kebenaran. Dalam proses inilah "iman" juga bertumbuh.
-
Nah, apakah perlu buat trit baru....???? :rofl:
wah menarik juga nih ...judulnya kira2 apa mas :)
Apakah Iman perlu bukti
atau
Mengapa kita percaya
atau yang lain ....monggo mas...saya ikut aja ... :D
Kalau saya pribadi, mencoba untuk "ilmiah" meskipun ilmiah dalam kacamata iman pasti tidak benar2 murni ilmiah. Dan dalam hal ini, saya mencoba memahami dari proses sejarah. Ketika mempelajari dan mendapatkan cukup bukti bahwa manusia Yesus benar2 ada dalam sejarah (historis), selanjutnya tinggal melanjutkan ke proses lainnya untuk menemukan kebenaran sesungguhnya.
Tapi kalau diukur dengan Alkitab, saya mungkin terhitung yang "kurang iman" karena ada ucapan Yesus: "berbahagialah mereka yang percaya meskipun tidak melihat.." :giggle:
Yesus hitoris diakui di saudara2 muslim, atau bahkan Yahudi kita juga kok ...hehe...tapi kenapa kita percaya yang versi lainnya.. :D
Saya pikir, ini semua yang dilakukan kebanyakan orang, yaitu "berproses" untuk menemukan kebenaran. Dalam proses inilah "iman" juga bertumbuh.
kembali kepada doktrin...
doktrin mana saja yang masih berproses untuk menemukan kebenaran...
doktrin mana saja yang sudah final...
atau malah semua doktrin belum masih berproses... :swt:
-
wah menarik juga nih ...judulnya kira2 apa mas :)
Apakah Iman perlu bukti
atau
Mengapa kita percaya
atau yang lain ....monggo mas...saya ikut aja ... :D
Hehe...belum ada ide nih....
Yesus hitoris diakui di saudara2 muslim, atau bahkan Yahudi kita juga kok ...hehe...tapi kenapa kita percaya yang versi lainnya.. :D
Karena kebanyakan orang terpenjara dalam doktrin, sehingga tidak mau menggali kebenaran lebih lanjut. Orang Islam terpenjara dalam doktrin Yesus versi quran mereka, dan mereka enggan membanding2kan dengan sumber lain. Orang Yahudi terpenjara dalam doktrin rabi2 Yahudi yang melihat sosok Yesus sebagai "anak haram" yang tidak jelas bapaknya. Coba mereka mau membuka pikiran mereka, membanding2kan sumber2 lain, tentu kebenaran yang mereka temukan akan lebih utuh. Karena mereka terpenjara dalam doktrin pemuka2 agama mereka sendiri, maka gambaran kebenaran yang mereka temukan ya cuma secuil saja.
kembali kepada doktrin...
doktrin mana saja yang masih berproses untuk menemukan kebenaran...
doktrin mana saja yang sudah final...
atau malah semua doktrin belum masih berproses... :swt:
Kalau saya sih...memakai istilah hukum saja lah, selama belum ada novum (bukti baru), maka keputusan bersifat final dan mengikat tidak peduli ramainya perdebatan di luar sana. :giggle:
Misal, mengenai doktrin Tritunggal, segala perdebatan di masa kini mengenai Tritunggal sebenarnya hanyalah pengulangan2 dari perdebatan2 di masa lalu yang sudah diselesaikan di Konsili Nicaea. Yang terjadi sekarang hanyalah pengulangan, ibaratnya tidak ada bukti2 baru yang menolak konsep Tritunggal. Jadi, ya sudah selesai menurut saya.. :afro:
-
Kalau ngomong relativitas, ya memang SSY benar menurut Bapa2 SSY, tetapi menurut Alkitab (yang saya yakini sebagai kebenaran mutlak dan Absolut), jelas tidak benar, karena tidak mengakui Ketuhanan Yesus dan tritunggal, yang jelas2 tersirat dalam Alkitab.
---- STOP DI SINI DULU ----------
Yaa namanya RELATIF,.. ha ha... ya ngga perlu pendapat anda, shakes...ha ha ha..
Nurut anda SSY salah.
Nurut SSY, anda yang salah.
ITulah Relatif.
Ha ha ha..
Sehingga kalau ngomong RELATIVITAS,.. semua denom itu adalah benar.
Anehnya , shakes..
-
Sekarang nyata bahwa argument RELATIVITAS anda itu udah ngga bisa dipertahankan lagi.
Mari kembali ke pertanyaan saya .
Ya itu tadi.
Jika Pendeta bisa salah, otomatis,... ajarannya juga belum tentu benar.
Dengan demikian guru dari si Pendeta juga bisa salah.
Dan guru dari guru si Pendeta juga bisa salah.
Akhirnya,... sampai pada guru besar dari guru-guru.. yaitu bapa gereja injili. (yang mengeluarkan doktrin).
Apakah anda sebagai jemaat injili akan mengatakan bahwa ajaran yg dikeluarkan dari guru besar gereja injili (doktrinnya) adalah PASTI BENAR ?
silahkan.
-
Yaa namanya RELATIF,.. ha ha... ya ngga perlu pendapat anda, shakes...ha ha ha..
Nurut anda SSY salah.
Nurut SSY, anda yang salah.
ITulah Relatif.
Ha ha ha..
Sehingga kalau ngomong RELATIVITAS,.. semua denom itu adalah benar.
Anehnya , shakes..
Anda yang salah menangkap kalimat saya (tidak memahami secara utuh).
kalau ngomong relativitas tidak ada yang salah ====> benar, memang demikian adanya
Tetapi anda kemudian bicara mengenai Roh Kudus, bahwa semua yang menghasilkan buah pertobatan (termasuk islam) anda simpulkan sebagai buah Roh Kudus juga ====> ini yang tidak sesuai dengan pernyataan saya, karena dalam konteks Roh Kudus, saya jelas mengatakan bahwa Roh Kudus concernnya menghasilkan pertobatan dalam iman melalui Yesus Kristus, sedangkan doktrin2 yang lain (tafsiran) hanyalah relatif pemikiran manusia.
Jadi dimana gugurnya......????
Alkitab/Firman Allah = Kebenaran Mutlak/Absolut, standar dan pengukur semua kebenaran
Doktrin/Tafsiran = Kebenaran relatif (tergantung iman, pengetahuan, rasio, hati nurani, dll)
Kebenaran relatif diukur dengan standar kebenaran absolut, jika bertentangan jelas-jelas kebenaran tersebut gugur dengan sendirinya. Tetapi kadang2 ada kebenaran relatif yang ketika diukur dengan kebenaran absolut masih samar-samar sehingga menimbulkan perbedaan penafsiran, dan ini semata2 akibat ketidaksempurnaan manusia (bukan kesalahan Roh Kudus yang sempurna). Bukan Roh Kudusnya yang berbeda, melainkan manusianya yang salah menanggapi. Sama2 anak dari satu Bapak saja bisa beda pendapat kok, tapi toh mereka tetap anak2 dari Bapak-nya.
Tetapi beberapa kebenaran begitu jelas diukur melalui kebenaran absolut, misalnya keselamatan dalam Yesus Kristus, serta keberadaan Allah Tritunggal. Dari sini kebenaran relatifnya SSY jelas menjadi gugur karena bertentangan dengan kebenaran absolut tersebut.
-
Hehe...belum ada ide nih....
Ok deh bro...yang ini nanti kita bicarakan kemudian :)
Karena kebanyakan orang terpenjara dalam doktrin, sehingga tidak mau menggali kebenaran lebih lanjut. Orang Islam terpenjara dalam doktrin Yesus versi quran mereka, dan mereka enggan membanding2kan dengan sumber lain. Orang Yahudi terpenjara dalam doktrin rabi2 Yahudi yang melihat sosok Yesus sebagai "anak haram" yang tidak jelas bapaknya. Coba mereka mau membuka pikiran mereka, membanding2kan sumber2 lain, tentu kebenaran yang mereka temukan akan lebih utuh. Karena mereka terpenjara dalam doktrin pemuka2 agama mereka sendiri, maka gambaran kebenaran yang mereka temukan ya cuma secuil saja.
Sebenarnya tidak sesederhana itu mas shakes_peare :)
Mungkin saja karena kita telah terbiasa dengan Tradisi Kristen kita melihat Yesus seperti itu...untuk sampai pada Yesus adalah Guru yang bijak...dsb,dsb...ini mungkin bisa dicerna dengan membandingkan ajaran2 Beliau...tetapi kalau sudah masalah Inkarnasi...misteri 2 kodrat dalam 1 pribadi...atau Allah Tritunggal...tidak sesederhana itu...
Dan judgement kita terhadap mereka dapat juga berbalik kepada kita dalam artian kita pun mengikut pada para pimpinan kita dalam menapsirkan Alkitab...
Kita tidak mengikut pada cara para bidat : Arius atau Marcion atau yang lain ...
Kita mengikut tapsiran otoritas..bapa Gereja Nicea...dalam hal ini St Athanasius dkk...
Kira2 seperti itu saya melihatnya mas...
Kalau saya sih...memakai istilah hukum saja lah, selama belum ada novum (bukti baru), maka keputusan bersifat final dan mengikat tidak peduli ramainya perdebatan di luar sana. :giggle:
Misal, mengenai doktrin Tritunggal, segala perdebatan di masa kini mengenai Tritunggal sebenarnya hanyalah pengulangan2 dari perdebatan2 di masa lalu yang sudah diselesaikan di Konsili Nicaea. Yang terjadi sekarang hanyalah pengulangan, ibaratnya tidak ada bukti2 baru yang menolak konsep Tritunggal. Jadi, ya sudah selesai menurut saya.. :afro:
hehe...berarti memakai otoritas konsili juga yah dalam menentukan suatu tapsiran Kitab Suci...
sebenarnya banyak juga yang merupakan case lama...seperti apakah Yesus mempunyai saudara kandung?
Ini adalah case lama yang dikutip dari perbincangan bapa Gereja Hironemus dan Helvidus...bahkan para bapa reformasi protestan pun mengklaim tapsiran Helvidus adalah kebodohan...
Kembali lagi sepertinya kepada masalah pilihan ...dimana di satu titik kita tunduk kepada otoritas konsili, atau di satu sisi kita menempatkan diri kita sendiri untuk menjadi otoritas menapsir Kitab Suci...
salam damai :)
-
Sebenarnya tidak sesederhana itu mas shakes_peare :)
Mungkin saja karena kita telah terbiasa dengan Tradisi Kristen kita melihat Yesus seperti itu...untuk sampai pada Yesus adalah Guru yang bijak...dsb,dsb...ini mungkin bisa dicerna dengan membandingkan ajaran2 Beliau...tetapi kalau sudah masalah Inkarnasi...misteri 2 kodrat dalam 1 pribadi...atau Allah Tritunggal...tidak sesederhana itu...
Dan judgement kita terhadap mereka dapat juga berbalik kepada kita dalam artian kita pun mengikut pada para pimpinan kita dalam menapsirkan Alkitab...
Kita tidak mengikut pada cara para bidat : Arius atau Marcion atau yang lain ...
Kita mengikut tapsiran otoritas..bapa Gereja Nicea...dalam hal ini St Athanasius dkk...
Bisa jadi begitu Mas, tapi meskipun pada akhirnya kita mengikuti doktrin pimpinan kita, kita masih diberikan nalar, logika, pengetahuan untuk mengukur apakah doktrin tersebut bisa dipercaya.
Sebagai contoh, kalau saja orang Yahudi mau mempelajari Yesus sejarah, membandingkan dengan nubuat2 PL (yang mereka percayai juga), kesaksian2 orang di jaman Yesus, maka mereka akan menemukan Yesus secara lebih utuh.
Begitu juga jika orang Muslim mau membanding2kan Yesus versi Quran dan Yesus versi Injil, bandingkan dengan kesaksian2 sejarah mengenai Yesus, mereka bisa memilih mana yang lebih benar. Tapi kalau sudah terpenjara doktrin bahwa kesaksian Kitabku yang pasti benar tidak mungkin salah, ya bisa ngomong apa...???
Satu contoh fakta sejarah Indonesia tahun 1965 ada peristiwa G 30 S. Ini adalah fakta sejarah. Tetapi selama masa Orba kita terpenjara dalam doktrin bahwa pelaku G 30 S adalah PKI dan bahwa orang2 PKI memang layak dihukum bahkan dibunuh. Tetapi sekarang setelah kita dibukakan berbagai versi kebenaran, (asal pikiran kita mau terbuka) kita akan lebih mampu melihat peristiwa tersebut secara lebih objektif.
Kira2 seperti itu saya melihatnya mas...
hehe...berarti memakai otoritas konsili juga yah dalam menentukan suatu tapsiran Kitab Suci...
sebenarnya banyak juga yang merupakan case lama...seperti apakah Yesus mempunyai saudara kandung?
Ini adalah case lama yang dikutip dari perbincangan bapa Gereja Hironemus dan Helvidus...bahkan para bapa reformasi protestan pun mengklaim tapsiran Helvidus adalah kebodohan...
Kembali lagi sepertinya kepada masalah pilihan ...dimana di satu titik kita tunduk kepada otoritas konsili, atau di satu sisi kita menempatkan diri kita sendiri untuk menjadi otoritas menapsir Kitab Suci...
salam damai :)
Hehehe....saya akui bahwa sejak Protestan menolak kuasa Paus atas gereja, dan lebih percaya bahwa Yesus sendiri adalah Kepala Gereja, dan bahwa Roh Kudus yang bekerja dalam memberikan pemahaman akan kebenaran......maka memang pilihan orang Kristen (Protestan) tidak mutlak pada pimpinan/orang/lembaga apapun.
Secara iman kami percaya otoritas kami adalah Roh Kudus, secara faktual kami percaya bahwa otoritas tersebut bekerja melalui hati nurani, nalar, pengetahuan yang kami miliki. Jadi jujur saja....kami bisa saja percaya doktrin hasil suatu konsili (karena pertimbangan nalar dan hati nurani kami mengakui kebenarannya), dan sebaliknya menolak doktrin yang lain (karena pertimbangan nalar dan hati nurani menolaknya).
Kalau dari sudut pandang Injili, oleh karena kita sudah dipilih sejak sebelum dunia dijadikan, maka Roh Kudus akan terus-menerus membawa kita kepada pengenalan akan Kristus. Hanya saja karena manusia itu terbatas, maka pemahaman kita juga terbatas sampai akhirnya nanti Roh Kudus akan membawa kita kepada pengenalan yang sempurna. [tapi kalau saya ngomong ini, nanti perdebatannya jadi panjang deh.... :giggle:]
-
Bisa jadi begitu Mas, tapi meskipun pada akhirnya kita mengikuti doktrin pimpinan kita, kita masih diberikan nalar, logika, pengetahuan untuk mengukur apakah doktrin tersebut bisa dipercaya.
Nggak ada masalah mas : akal budi, logika dll...itu kan anugrah Tuhan pun disamping itu semua kita juga punya free will...jangankan doktrin pimpinan ...wong kata2 Yesus sendiri saja bebas untuk ditaati atau tidak ditaati jika semuanya itu dikembalikan kepada free will... :)
Sebagai contoh, kalau saja orang Yahudi mau mempelajari Yesus sejarah, membandingkan dengan nubuat2 PL (yang mereka percayai juga), kesaksian2 orang di jaman Yesus, maka mereka akan menemukan Yesus secara lebih utuh.
Begitu juga jika orang Muslim mau membanding2kan Yesus versi Quran dan Yesus versi Injil, bandingkan dengan kesaksian2 sejarah mengenai Yesus, mereka bisa memilih mana yang lebih benar. Tapi kalau sudah terpenjara doktrin bahwa kesaksian Kitabku yang pasti benar tidak mungkin salah, ya bisa ngomong apa...???
as far as I know...ada juga kitab2 gnostik bertebaran dengan Tradisi Kristen tentu saja kita bisa serta merta mencap kitab2 tersebut tidak sesuai dengan iman Kristen...tetapi dari kaca mata yang lain bisa saja sebaliknya... :D
Satu contoh fakta sejarah Indonesia tahun 1965 ada peristiwa G 30 S. Ini adalah fakta sejarah. Tetapi selama masa Orba kita terpenjara dalam doktrin bahwa pelaku G 30 S adalah PKI dan bahwa orang2 PKI memang layak dihukum bahkan dibunuh. Tetapi sekarang setelah kita dibukakan berbagai versi kebenaran, (asal pikiran kita mau terbuka) kita akan lebih mampu melihat peristiwa tersebut secara lebih objektif.
Nah itu dia...masalahnya karena tradisi Kristen kita telah mencap kanon Kitab Suci PB adalah Matius sampai Wahyu..bukan kitab2 apokripa atau malah kitab2 gnostik... :D
Hehehe....saya akui bahwa sejak Protestan menolak kuasa Paus atas gereja, dan lebih percaya bahwa Yesus sendiri adalah Kepala Gereja, dan bahwa Roh Kudus yang bekerja dalam memberikan pemahaman akan kebenaran......maka memang pilihan orang Kristen (Protestan) tidak mutlak pada pimpinan/orang/lembaga apapun.
Secara iman kami percaya otoritas kami adalah Roh Kudus, secara faktual kami percaya bahwa otoritas tersebut bekerja melalui hati nurani, nalar, pengetahuan yang kami miliki. Jadi jujur saja....kami bisa saja percaya doktrin hasil suatu konsili (karena pertimbangan nalar dan hati nurani kami mengakui kebenarannya), dan sebaliknya menolak doktrin yang lain (karena pertimbangan nalar dan hati nurani menolaknya).
Kalau dari sudut pandang Injili, oleh karena kita sudah dipilih sejak sebelum dunia dijadikan, maka Roh Kudus akan terus-menerus membawa kita kepada pengenalan akan Kristus. Hanya saja karena manusia itu terbatas, maka pemahaman kita juga terbatas sampai akhirnya nanti Roh Kudus akan membawa kita kepada pengenalan yang sempurna. [tapi kalau saya ngomong ini, nanti perdebatannya jadi panjang deh.... :giggle:]
Pertanyaan kritisnya apakah memang demikian yang diajarkan Kitab Suci...bahwa dengan Roh Kudus menyertai kita semua maka kita tidak perlu lagi otoritas?
kalau kita cek ke PB sidang konsili Yerusalem membuktikan bahwa keputusan2 tentang doktrin..sekali lagi dipercayakan pada otoritas waktu itu.
salam damai :)
-
Anda yang salah menangkap kalimat saya (tidak memahami secara utuh).
kalau ngomong relativitas tidak ada yang salah ====> benar, memang demikian adanya
Tetapi anda kemudian bicara mengenai Roh Kudus, bahwa semua yang menghasilkan buah pertobatan (termasuk islam) anda simpulkan sebagai buah Roh Kudus juga ====> ini yang tidak sesuai dengan pernyataan saya, karena dalam konteks Roh Kudus, saya jelas mengatakan bahwa Roh Kudus concernnya menghasilkan pertobatan dalam iman melalui Yesus Kristus, sedangkan doktrin2 yang lain (tafsiran) hanyalah relatif pemikiran manusia.
Jadi dimana gugurnya......????
Alkitab/Firman Allah = Kebenaran Mutlak/Absolut, standar dan pengukur semua kebenaran
Doktrin/Tafsiran = Kebenaran relatif (tergantung iman, pengetahuan, rasio, hati nurani, dll)
Kebenaran relatif diukur dengan standar kebenaran absolut, jika bertentangan jelas-jelas kebenaran tersebut gugur dengan sendirinya. Tetapi kadang2 ada kebenaran relatif yang ketika diukur dengan kebenaran absolut masih samar-samar sehingga menimbulkan perbedaan penafsiran, dan ini semata2 akibat ketidaksempurnaan manusia (bukan kesalahan Roh Kudus yang sempurna). Bukan Roh Kudusnya yang berbeda, melainkan manusianya yang salah menanggapi. Sama2 anak dari satu Bapak saja bisa beda pendapat kok, tapi toh mereka tetap anak2 dari Bapak-nya.
Tetapi beberapa kebenaran begitu jelas diukur melalui kebenaran absolut, misalnya keselamatan dalam Yesus Kristus, serta keberadaan Allah Tritunggal. Dari sini kebenaran relatifnya SSY jelas menjadi gugur karena bertentangan dengan kebenaran absolut tersebut.
Yaaa ya ya.. oke..
Kembali ke laptop.
Jika Pendeta bisa salah, otomatis,... ajarannya juga belum tentu benar.
Dengan demikian guru dari si Pendeta juga bisa salah.
Dan guru dari guru si Pendeta juga bisa salah.
Akhirnya,... sampai pada guru besar dari guru-guru.. yaitu bapa gereja injili. (yang mengeluarkan doktrin).
Apakah anda sebagai jemaat injili akan mengatakan bahwa ajaran yg dikeluarkan dari guru besar gereja injili (doktrinnya) adalah PASTI BENAR ?
silahkan.
--satu lagi yg ini : --
Tetapi beberapa kebenaran begitu jelas diukur melalui kebenaran absolut, misalnya keselamatan dalam Yesus Kristus, serta keberadaan Allah Tritunggal. Dari sini kebenaran relatifnya SSY jelas menjadi gugur karena bertentangan dengan kebenaran absolut tersebut.
==> bertentangan dengan kebenaran absolut HASIL TAFSIRAN GEREJA INJILI. :afro:
-
as far as I know...ada juga kitab2 gnostik bertebaran dengan Tradisi Kristen tentu saja kita bisa serta merta mencap kitab2 tersebut tidak sesuai dengan iman Kristen...tetapi dari kaca mata yang lain bisa saja sebaliknya... :D
Nah itu dia...masalahnya karena tradisi Kristen kita telah mencap kanon Kitab Suci PB adalah Matius sampai Wahyu..bukan kitab2 apokripa atau malah kitab2 gnostik... :D
Benar. Tetapi ada proses sejarah, dimana kitab2 tersebut telah diuji dan kemudian dinyatakan tidak lolos uji sebagai kitab berwibawa (Firman Tuhan). Dari segi iman, kita percaya bahwa Roh Kudus berkarya melalui "orang2 pilihan" sehingga dengan segala bekal yang diberikan Roh Kudus (baik nalar, pengetahuan, hati nurani, ketaatan, dsb) mereka mampu memilih kitab2 mana yang benar2 Firman Tuhan.
Dan kita yang hidup di jaman modern ini sebenarnya bisa kok kalau mau ikut menguji kitab2 tsb (tentu saja kalau memiliki aksesnya), apakah benar2 Firman Tuhan atau bukan. Termasuk kita bisa menguji Quran, Weda, Tripitaka, dsb (dengan pengetahuan, nalar, hati nurani, dll). :grining:
Pertanyaan kritisnya apakah memang demikian yang diajarkan Kitab Suci...bahwa dengan Roh Kudus menyertai kita semua maka kita tidak perlu lagi otoritas?
Setahu saya yang diajarkan di Kitab Suci, yang menjadi otoritas kita adalah:
1. Roh Kudus
2. Gembala dan Pemimpin2 Jemaat sesuai dengan peraturan yang ditetapkan Kitab Suci.
Problemnya kan cuma masalah Gembala/pemimpin mana yang mau kita percaya.
kalau kita cek ke PB sidang konsili Yerusalem membuktikan bahwa keputusan2 tentang doktrin..sekali lagi dipercayakan pada otoritas waktu itu.
Gimana ya Mas, kalau sesuatu itu masih dekat ke sumbernya, maka dia semakin bisa dipercayai. Semakin jauh dari sumbernya kadang2 ada kontaminasi2 sosial budaya, politik, kekuasaan, bahkan religi... :shrug:
Saya percaya bahwa otoritas itu ada, apalagi di jaman para Rasul. Tetapi semakin jauh kok otoritas itu semakin membingungkan apakah masih bisa dipercaya. Jadi, ya wajar kalau kadang2 orang memilih otoritas lain... :rofl:
-
Yaaa ya ya.. oke..
Kembali ke laptop.
Jika Pendeta bisa salah, otomatis,... ajarannya juga belum tentu benar.
Dengan demikian guru dari si Pendeta juga bisa salah.
Dan guru dari guru si Pendeta juga bisa salah.
Akhirnya,... sampai pada guru besar dari guru-guru.. yaitu bapa gereja injili. (yang mengeluarkan doktrin).
Apakah anda sebagai jemaat injili akan mengatakan bahwa ajaran yg dikeluarkan dari guru besar gereja injili (doktrinnya) adalah PASTI BENAR ?
silahkan.
--satu lagi yg ini : --
==> bertentangan dengan kebenaran absolut HASIL TAFSIRAN GEREJA INJILI. :afro:
Begini saja deh, daripada terus2an bolak-balik ke situ2 juga, saya berikan sebuah analogi. Kalau tidak paham atau tidak mau mengerti juga ya sudah lah.... wassalam...
Analogi ini untuk menjelaskan tentang "kebenaran absolut dan relatif", jadi bukan untuk menjelaskan tentang "Keselamatan"
Ada sebuah wilayah yang kacau balau, dimana binatang2 buas bebas berkeliaran dan siap memangsa manusia yang tinggal di sana. Sebaliknya, di dekatnya ada wilayah yang makmur, aman, damai dan tenteram yang dikuasai seorang Penguasa yang baik hati.
Sayangnya kedua wilayah tersebut dipisahkan oleh sebuah sungai yang lebar, dalam dan arusnya deras, juga dipenuhi binatang berbahaya seperti buaya dan ikan piranha.
Tetapi Sang Penguasa yang baik hati ingin menolong orang2, sehingga dia terus memanggil-manggil untuk datang ke wilayahnya. Melalui utusannya Dia terus menyerukan,"Datanglah kemari maka kalian akan damai sejahtera. Tetapi kalian memerlukan sarana untuk menyeberang"
Dua orang menanggapi dengan gembira, dan bukan hanya itu, mereka juga ingin menolong orang2 untuk menyeberang. Yang satu tukang perahu dan satunya pembuat jembatan. Keduanya sama2 mentaati (atau dipimpin oleh seruan/sabda) sang Penguasa. Tetapi keduanya menafsirkan "sarana" dengan cara yang berbeda. Tidak salah, karena semuanya menunjukkan ketaatan, hanya saja karena informasi tentang sarana tersebut kurang jelas, maka tafsiran mereka jadi berbeda.
Ada orang2 yang tidak percaya seruan utusan Sang Penguasa, dan tetap mengandalkan diri sendiri untuk bertahan hidup.
Ada orang2 yang percaya bahwa tempat di seberang sungai adalah tempat yang aman, tetapi dia mengandalkan diri sendiri untuk berenang menyeberangi sungai.
Ada yang percaya semua yang dikatakan utusan Sang Penguasa, masalahnya hanya ada satu kesempatan untuk menyeberang sehingga dia harus memilih. Dia tidak tahu mana yang lebih benar, apakah si tukang perahu atau si tukang jembatan. Tetapi dia juga mendengar seruan tentang tempat yang aman dan sarana yang diperlukan untuk menyeberang.
Maka dia harus membuat pilihan mana yang menurut keyakinannya PALING BENAR. Dalam memilih tentu saja dia mempertimbangkan beberapa aspek dengan menggunakan nalar, pengetahuan, hati nurani, dsb:
- Kalau perahunya penuh tambal2an akibat kebocoran, tentu dia layak untuk ragu mengikuti si tukang perahu
- Kalau jembatannya kelihatan lapuk dan rapuh, dia juga akan ragu lewat jembatan
- Kalaupun keduanya nampak aman, integritas orangnya juga akan dipertimbangkan: apakah orangnya jujur, tidak mata duitan, benar2 ahli di bidangnya (kalau tukang perahu ya ngerti soal perahu, misalnya)..
- Atau kalau dia tidak percaya akan keduanya, dia boleh saja (kalau punya kemampuan) untuk mencoba cara lain, misalnya membuat pesawat terbang :giggle:
Intinya, ketika dia mengambil keputusan, maka dia harus melangkah dengan yakin bahwa pilihan yang dia ambil adalah BENAR.
-
Benar. Tetapi ada proses sejarah, dimana kitab2 tersebut telah diuji dan kemudian dinyatakan tidak lolos uji sebagai kitab berwibawa (Firman Tuhan). Dari segi iman, kita percaya bahwa Roh Kudus berkarya melalui "orang2 pilihan" sehingga dengan segala bekal yang diberikan Roh Kudus (baik nalar, pengetahuan, hati nurani, ketaatan, dsb) mereka mampu memilih kitab2 mana yang benar2 Firman Tuhan.
Dan kita yang hidup di jaman modern ini sebenarnya bisa kok kalau mau ikut menguji kitab2 tsb (tentu saja kalau memiliki aksesnya), apakah benar2 Firman Tuhan atau bukan. Termasuk kita bisa menguji Quran, Weda, Tripitaka, dsb (dengan pengetahuan, nalar, hati nurani, dll). :grining:
Imho yang bisa kita uji adalah apakah Yesus historis itu pernah ada atau ajaran2nya...tapi kalau sudah apakah Dia pernah bangkit lagi , dll...
Jangankan mengenai hal bangkit mengenai apakah Dia punya adik kandung aja...menurut Gereja satu begini yang lain begitu... :D
Akhirnya terpulang kembali pada iman pada Tradisi/ otoritas mana yang menyatakan ini dan itu...termasuk ke dalam misteri2 iman...Trinitas, 2 kodrat..dll... :)
Setahu saya yang diajarkan di Kitab Suci, yang menjadi otoritas kita adalah:
1. Roh Kudus
2. Gembala dan Pemimpin2 Jemaat sesuai dengan peraturan yang ditetapkan Kitab Suci.
Problemnya kan cuma masalah Gembala/pemimpin mana yang mau kita percaya.
Setau saya jemaat2 kristen pada zaman kristen perdana itu semuanya disertai Roh Kudus...tetapi pada saat ada masalah ..jemaat2 yang disertai Roh Kudus itu tidak memutuskan sendiri...
akan tetapi mereka menyerahkan pada otoritas mereka waktu itu. :)
Gimana ya Mas, kalau sesuatu itu masih dekat ke sumbernya, maka dia semakin bisa dipercayai. Semakin jauh dari sumbernya kadang2 ada kontaminasi2 sosial budaya, politik, kekuasaan, bahkan religi... :shrug:
Saya percaya bahwa otoritas itu ada, apalagi di jaman para Rasul. Tetapi semakin jauh kok otoritas itu semakin membingungkan apakah masih bisa dipercaya. Jadi, ya wajar kalau kadang2 orang memilih otoritas lain... :rofl:
Menurut saya jauh dekatnya itu tidak menjadi pembenaran bagi kita untuk mengangkat diri kita sendiri sebagai pengganti otoritas penapsir Kitab Suci.
At least belum saya juga belum menemukan ayat yang mengatakan bahwa otoritas hanya berhenti sampai para rasul dan setelah ribuan tahun kemudian otoritas diserahkan kepada masing2 umat... :D
-
Imho yang bisa kita uji adalah apakah Yesus historis itu pernah ada atau ajaran2nya...tapi kalau sudah apakah Dia pernah bangkit lagi , dll...
Jangankan mengenai hal bangkit mengenai apakah Dia punya adik kandung aja...menurut Gereja satu begini yang lain begitu... :D
Saya tanggapi soal bangkit ya Mas. Itupun masih bisa kita uji dengan kesaksian2 orang2 sejamannya. Kita mengujinya tinggal mempelajari dan menyimpulkan apakah kesaksian2 tersebut layak dan bisa dipercaya..?? :grining:
Akhirnya terpulang kembali pada iman pada Tradisi/ otoritas mana yang menyatakan ini dan itu...termasuk ke dalam misteri2 iman...Trinitas, 2 kodrat..dll... :)
Setau saya jemaat2 kristen pada zaman kristen perdana itu semuanya disertai Roh Kudus...tetapi pada saat ada masalah ..jemaat2 yang disertai Roh Kudus itu tidak memutuskan sendiri...
akan tetapi mereka menyerahkan pada otoritas mereka waktu itu. :)
Menurut saya jauh dekatnya itu tidak menjadi pembenaran bagi kita untuk mengangkat diri kita sendiri sebagai pengganti otoritas penapsir Kitab Suci.
Begini lho Mas Leo, maksud saya bukan menjadikan pembenaran bagi diri kita sendiri untuk menjadi otoritas sebagai penafsir Kitab Suci. Tapi, misalnya, suatu otoritas ternyata tidak lagi bisa dipercaya, apakah kita akan terus tunduk pada otoritas tersebut..?? Otoritas tentu perlu, tetapi apakah benar bahwa "otoritas" tersebut datangnya harus selalu diwariskan..??
Contoh saja: Ketika Salomo meninggal, otoritas penggantinya adalah Rehabeam putranya. Tetapi karena ternyata Rehabeam korup dan jahat, Tuhan menunjuk otoritas lain (Yerubeam, yang ternyata sama korupnya). Atau kalau mau contoh di bidang agama, Eli dan putra2nya atau Samuel dan putra2nya...Apakah Tuhan keliru..??
Bagaimanapun manusia punya kehendak bebas untuk memilih langsung taat kepada Allah, tanpa melalui otoritas2 tsb, jika dirasa otoritas tersebut korup...atau memilih otoritas lain yang dipandang lebih bersih.. :grining:
At least belum saya juga belum menemukan ayat yang mengatakan bahwa otoritas hanya berhenti sampai para rasul dan setelah ribuan tahun kemudian otoritas diserahkan kepada masing2 umat... :D
sama.... :grining:
-
Saya tanggapi soal bangkit ya Mas. Itupun masih bisa kita uji dengan kesaksian2 orang2 sejamannya. Kita mengujinya tinggal mempelajari dan menyimpulkan apakah kesaksian2 tersebut layak dan bisa dipercaya..?? :grining:
Mas Shakespeare benar... :afro:
Tetapi perlu kita ingat mas...Yesus tidak menampakkan diri ke semua orang tetapi kepada para pengikut-Nya.
Dia tidak menampakkan diri ke kaisar romawi, atau semua imam Yahudi atau sejarahwan Yahudi seperti Josephus tetapi kepada para rasul dan pengikut-Nya saja.
Jadi kalau rasul sekelas Thomas saja baru percaya ketika dia melihat Yesus maka kita tidak bisa mengharapkan orang2 yang tidak mendapatkan penampakkan Yesus juga menjadi percaya bahwa Yesus telah bangkit. :D
Begini lho Mas Leo, maksud saya bukan menjadikan pembenaran bagi diri kita sendiri untuk menjadi otoritas sebagai penafsir Kitab Suci. Tapi, misalnya, suatu otoritas ternyata tidak lagi bisa dipercaya, apakah kita akan terus tunduk pada otoritas tersebut..?? Otoritas tentu perlu, tetapi apakah benar bahwa "otoritas" tersebut datangnya harus selalu diwariskan..??
Contoh saja: Ketika Salomo meninggal, otoritas penggantinya adalah Rehabeam putranya. Tetapi karena ternyata Rehabeam korup dan jahat, Tuhan menunjuk otoritas lain (Yerubeam, yang ternyata sama korupnya). Atau kalau mau contoh di bidang agama, Eli dan putra2nya atau Samuel dan putra2nya...Apakah Tuhan keliru..??
Mas Shakespeare berarti ...tinggal ditelusuri tidak layak dipercayanya karena Tuhan sudah menggantinya atau karena kita sendiri yang tidak yakin...hehe...
Kalau yang pertama sih ok2...aja ...tapi kalau yang kedua bisa jadi kita yang ke PD an...untuk menahbiskan diri kita sebagai otoritas baru... :D
Bagaimanapun manusia punya kehendak bebas untuk memilih langsung taat kepada Allah, tanpa melalui otoritas2 tsb, jika dirasa otoritas tersebut korup...atau memilih otoritas lain yang dipandang lebih bersih.. :grining:
sama.... :grining:
Ada ayat menarik mas bagus untuk kita renungkan bersama...
Mat 23 :2-3
23:2 "Ahli-ahli Taurat dan orang-orang Farisi telah menduduki kursi Musa.
23:3 Sebab itu turutilah dan lakukanlah segala sesuatu yang mereka ajarkan kepadamu, tetapi janganlah kamu turuti perbuatan-perbuatan mereka, karena mereka mengajarkannya tetapi tidak melakukannya
hope that helps :)
salam damai :)
-
Begini saja deh, daripada terus2an bolak-balik ke situ2 juga, saya berikan sebuah analogi. Kalau tidak paham atau tidak mau mengerti juga ya sudah lah.... wassalam...
Analogi ini untuk menjelaskan tentang "kebenaran absolut dan relatif", jadi bukan untuk menjelaskan tentang "Keselamatan"
Ada sebuah wilayah yang kacau balau, dimana binatang2 buas bebas berkeliaran dan siap memangsa manusia yang tinggal di sana. Sebaliknya, di dekatnya ada wilayah yang makmur, aman, damai dan tenteram yang dikuasai seorang Penguasa yang baik hati.
Sayangnya kedua wilayah tersebut dipisahkan oleh sebuah sungai yang lebar, dalam dan arusnya deras, juga dipenuhi binatang berbahaya seperti buaya dan ikan piranha.
Tetapi Sang Penguasa yang baik hati ingin menolong orang2, sehingga dia terus memanggil-manggil untuk datang ke wilayahnya. Melalui utusannya Dia terus menyerukan,"Datanglah kemari maka kalian akan damai sejahtera. Tetapi kalian memerlukan sarana untuk menyeberang"
Dua orang menanggapi dengan gembira, dan bukan hanya itu, mereka juga ingin menolong orang2 untuk menyeberang. Yang satu tukang perahu dan satunya pembuat jembatan. Keduanya sama2 mentaati (atau dipimpin oleh seruan/sabda) sang Penguasa. Tetapi keduanya menafsirkan "sarana" dengan cara yang berbeda. Tidak salah, karena semuanya menunjukkan ketaatan, hanya saja karena informasi tentang sarana tersebut kurang jelas, maka tafsiran mereka jadi berbeda.
Ada orang2 yang tidak percaya seruan utusan Sang Penguasa, dan tetap mengandalkan diri sendiri untuk bertahan hidup.
Ada orang2 yang percaya bahwa tempat di seberang sungai adalah tempat yang aman, tetapi dia mengandalkan diri sendiri untuk berenang menyeberangi sungai.
Ada yang percaya semua yang dikatakan utusan Sang Penguasa, masalahnya hanya ada satu kesempatan untuk menyeberang sehingga dia harus memilih. Dia tidak tahu mana yang lebih benar, apakah si tukang perahu atau si tukang jembatan. Tetapi dia juga mendengar seruan tentang tempat yang aman dan sarana yang diperlukan untuk menyeberang.
Maka dia harus membuat pilihan mana yang menurut keyakinannya PALING BENAR. Dalam memilih tentu saja dia mempertimbangkan beberapa aspek dengan menggunakan nalar, pengetahuan, hati nurani, dsb:
- Kalau perahunya penuh tambal2an akibat kebocoran, tentu dia layak untuk ragu mengikuti si tukang perahu
- Kalau jembatannya kelihatan lapuk dan rapuh, dia juga akan ragu lewat jembatan
- Kalaupun keduanya nampak aman, integritas orangnya juga akan dipertimbangkan: apakah orangnya jujur, tidak mata duitan, benar2 ahli di bidangnya (kalau tukang perahu ya ngerti soal perahu, misalnya)..
- Atau kalau dia tidak percaya akan keduanya, dia boleh saja (kalau punya kemampuan) untuk mencoba cara lain, misalnya membuat pesawat terbang :giggle:
Intinya, ketika dia mengambil keputusan, maka dia harus melangkah dengan yakin bahwa pilihan yang dia ambil adalah BENAR.
Sebenarnya ceritanya kurang tepat sebab ada satu hal yg terlupa dituliskan di situ:
Cuma satu orang yg ditugasi / diangkat oleh penguasa itu untuk membuat sarana.
Entah dia buat jembatan atau perahu ngga tau lah.
Entah dia itu tukang jembatan atau tukang perahu.. nggatau lah.
Orang yg satu lagi adalah orang yg ngga ditugasi secara resmi oleh si penguasa untuk membuat atau menafsir sarana.
Karena tidak diberikan mandat oleh sipenguasa, maka, orang ini tidak pernah PD gitu loh..
Nah, orang-orang yg sedang bingung memilih mana yg paling benar,.. itu termasuk orang yg kedua ini.
Jadi sampai sekarang orang-orang ini memang masih bingung,.. memilih,.. mana yang paling benar.
Kesimpulannya orang-orang ini engga nyebrang-nyebrang...
Kata si mandra : "Mikir mulu kagak jalan-jalan,.. kapan nyampenyeeeeee!!"
Intinya, ketika dia mengambil keputusan, maka dia harus melangkah dengan yakin bahwa pilihan yang dia ambil adalah BENAR.
BENAR menurut siapa...? diri sendiri ...?
Menurut sarana hasil terjemahan dari si tukang jembatan yg masih bingung... ?
:think:
-
Sebenarnya ceritanya kurang tepat sebab ada satu hal yg terlupa dituliskan di situ:
Cuma satu orang yg ditugasi / diangkat oleh penguasa itu untuk membuat sarana.
Entah dia buat jembatan atau perahu ngga tau lah.
Entah dia itu tukang jembatan atau tukang perahu.. nggatau lah.
Orang yg satu lagi adalah orang yg ngga ditugasi secara resmi oleh si penguasa untuk membuat atau menafsir sarana.
Karena tidak diberikan mandat oleh sipenguasa, maka, orang ini tidak pernah PD gitu loh..
Nah, orang-orang yg sedang bingung memilih mana yg paling benar,.. itu termasuk orang yg kedua ini.
Jadi sampai sekarang orang-orang ini memang masih bingung,.. memilih,.. mana yang paling benar.
Kesimpulannya orang-orang ini engga nyebrang-nyebrang...
Kata si mandra : "Mikir mulu kagak jalan-jalan,.. kapan nyampenyeeeeee!!"
BENAR menurut siapa...? diri sendiri ...?
Menurut sarana hasil terjemahan dari si tukang jembatan yg masih bingung... ?
:think:
Ya suka-suka anda lah.... "Father always right..!!!" kata istrinya..... :rofl: :rofl:
-
Ya suka-suka anda lah.... "Father always right..!!!" kata istrinya..... :rofl: :rofl:
Kembali ke laptop.
Jika Pendeta bisa salah, otomatis,... ajarannya juga belum tentu benar.
Dengan demikian guru dari si Pendeta juga bisa salah.
Dan guru dari guru si Pendeta juga bisa salah.
Dengan demikian para perumus DOKTRIN gereja juga bisa salah.
Apakah anda sebagai jemaat injili (atau juga jemaat reformed yg lain)akan mengatakan bahwa ajaran yg dikeluarkan dari guru besar gereja injili/reformed (doktrinnya) adalah PASTI BENAR ?
silahkan. :think:
Menghitung hariiiii.... (krisdayanti's song)
-
Alkitab tidak dapat salah disetujui oleh katolik maupun protestan.
namun kenyataannya Alkitab itu merupakan "bahan baku" pembentuk ajaran. kenapa disebut bahan baku? ya karena Alkitab perlu di telaah, dicerna, ditapsir dengan berbagai instrumen. oleh karenanya Alkitab disebut sebagai deposit iman.
dan hasil "olahan" FT kitabsuci itu kita sebut ajaran.
Nah, Ajaran inilah yang menjadi pegangan hidup kita. kalau ajaran itu sekarang dipegang, besok dilepas itu urusan lain. yang jelas ajaran a akan di anulir oleh ajaran B.
jadi, secara konseptual sebenernya tidak pernah ada yang namanya berpegang pada kitabsuci saja. pernyataan seperti itu adalah pernyataan pengunci dari berbagai kritikan, tameng dipersalahkan, dan pembenaran secara praktis akan ajaran tertentu,
lalu mungkin ada yang akan bilang maksud dari solascriptura adalah bahwa dalam menyusun ajaran hanya menggunakan Kitab Suci saja sebagai dasar.
iya, namun faktor penapsir, pencerna, penelaah ini sungguh sangat menentukan rupa, dan suara dari kitabsuci itu.
buktinya adalah, adanya perbedaan diantara pengguna kitab yang sama.
masalah yang kedua, katolik mengimani ada magisterium yang tidak dapat salah, sementara protestan tidak mengimani ada magisterium yg tidak dapat salah. semua bisa salah kecuali Alkitab.
protestan dan katolik secara konseptual sama-sama punya magisterium.
orang katolik percaya magisteriumnya tidak dapat salah, sementara orang protestan percaya bahwa magisteriumnya dapat salah.
namun orang protestan percaya bahwa magisterium gereja bahwa magisterium katolik adalah magisterium yang salah (maka protestan) sementara orang protestan percaya bahwa magisteriumnya saat ini masih benar (entah besok, entah lusa) jika kelak didapatinya magisterium gereja yg dianutnya sekarang salah, maka orang protestan ini akan pindah gereja memilih magisterium yg dianggapnya benar.
iman adalah keyakinan..
setidaknya dengan kombinasi kitabsuci infaliblle + magisterium infallible = menghasilkan ajaran infallible.
dengan berpegang pada ajaran yang infallible maka iman seseorang dimungkinkan bisa 100%
namun,
kombinasi: Alkitab tidak dapat salah + magisterium yang dapat salah = menghasilkan ajaran yang dapat salah.
dengan berpegang pada ajaran yang dapat salah maka iman seseorang tidak dimungkinkan bisa 100%
karena disatu sisi dia yakin namun dalam keyakinannya itu ada pula keyakinan akan ke dapat salahan.
jadi didalam keyakinan akan kebenaran ajaran, ada juga keyakinan akan kedapat salahan ajaran yg diimaninya tersebut.
itu konsepnya, namun pada prakteknya, penganut ajaran yang dapat salah ini dapat lebih yakin akan kebenaran ajarannya dari yang penganut ajaran yg tidak dapat salah. ironis ya.. hehehe....
salam...
-
Terserah bagaimana penilaian Katolik, saya tambahkan satu hal saja (yang sudah berkali-kali disampaikan tapi nampaknya selalu diabaikan):
Terlalu banyak kebenaran di Alkitab yang begitu gamblang, lugas, mudah ditafsirkan, yang mampu membawa dan menuntun orang kepada Keselamatan, menghasilkan buah-buah pertobatan dan buah-buah Roh. Firman Tuhan tidaklah sulit bagi orang yang mau menundukkan diri di bawah kuasa Firman Tuhan.
Tidak perlu doktrin2 yang rumit, belibet, bikin ribut, untuk seorang awam sekalipun diselamatkan Tuhan. Apakah Tuhan begitu bodoh sehingga tidak mampu menyelamatkan. Sebenarnya apa sih yang diributkan? Ajaran remeh-temeh soal siapa yang diselamatkan, soal perantara, soal keimaman....bla...bla...bla.
Entah ya, kalau buat Katolik semua itu penting bagi keselamatan... :shrug:
Bagi Protestan keselamatan hanya iman kepada Yesus KRISTUS (saja) sebagai Tuhan dan Juruselamat. Iman disini bukan cuma percaya, tetapi juga taat, bertumbuh dan menghasilkan buah. That's it....!!!! Selesai.....
Kebenaran seperti di atas (begitu gamblang di Alkitab) kok masih mau diributkan bisa salah, pasti benar....bla...bla...bla... Silakan sajalah yang mau ribut mana infalible mana bukan.... Cuma Tuhan satu-satunya yang infalible. Manusia yang merasa dirinya infalible hanyalah manusia angkuh, sombong, yang ingin menyamakan dirinya sama dengan Allah.
Dan, saya rasa sudah cukup bagi saya, karena saya enggan terus-terusan berbantah-bantah hal yang bodoh. Silakan kalau yang lain mau terus melanjutkan...
Salam
-
Terserah bagaimana penilaian Katolik, saya tambahkan satu hal saja (yang sudah berkali-kali disampaikan tapi nampaknya selalu diabaikan):
Terlalu banyak kebenaran di Alkitab yang begitu gamblang, lugas, mudah ditafsirkan, yang mampu membawa dan menuntun orang kepada Keselamatan, menghasilkan buah-buah pertobatan dan buah-buah Roh. Firman Tuhan tidaklah sulit bagi orang yang mau menundukkan diri di bawah kuasa Firman Tuhan.
Tidak perlu doktrin2 yang rumit, belibet, bikin ribut, untuk seorang awam sekalipun diselamatkan Tuhan. Apakah Tuhan begitu bodoh sehingga tidak mampu menyelamatkan. Sebenarnya apa sih yang diributkan? Ajaran remeh-temeh soal siapa yang diselamatkan, soal perantara, soal keimaman....bla...bla...bla.
Entah ya, kalau buat Katolik semua itu penting bagi keselamatan... :shrug:
Bagi Protestan keselamatan hanya iman kepada Yesus KRISTUS (saja) sebagai Tuhan dan Juruselamat. Iman disini bukan cuma percaya, tetapi juga taat, bertumbuh dan menghasilkan buah. That's it....!!!! Selesai.....
Kebenaran seperti di atas (begitu gamblang di Alkitab) kok masih mau diributkan bisa salah, pasti benar....bla...bla...bla... Silakan sajalah yang mau ribut mana infalible mana bukan.... Cuma Tuhan satu-satunya yang infalible. Manusia yang merasa dirinya infalible hanyalah manusia angkuh, sombong, yang ingin menyamakan dirinya sama dengan Allah.
Dan, saya rasa sudah cukup bagi saya, karena saya enggan terus-terusan berbantah-bantah hal yang bodoh. Silakan kalau yang lain mau terus melanjutkan...
Salam
nah lo mas shakes_peare ngambek :swt:
btw...karena saya, mas shakes_peare juga sebagai member diskusi disini...mohon moderator / global moderator yang lain...memonitor thread ini ...
Di sini kita hanya sharing dilarang merendahkan iman orang lain... :afro:
Mas shakses-peare :peace:
salam damai :)
-
nah lo mas shakes_peare ngambek :swt:
btw...karena saya, mas shakes_peare juga sebagai member diskusi disini...mohon moderator / global moderator yang lain...memonitor thread ini ...
Di sini kita hanya sharing dilarang merendahkan iman orang lain... :afro:
Mas shakses-peare :peace:
salam damai :)
Enggak kok Mas Leo.
Anda sendiri tahu, saya paling tidak suka melecehkan atau merendahkan iman orang lain seberapapun ketidaksetujuan saya terhadap ajaran tersebut dan sebesar apapun alasan yang saya miliki untuk mengejek/merendahkan.
Karena itu, saya memilih mundur dari diskusi ini daripada terpancing untuk melakukan hal yang sama.
Terima kasih Mas.
Salam damai juga... :)
-
Terserah bagaimana penilaian Katolik, saya tambahkan satu hal saja (yang sudah berkali-kali disampaikan tapi nampaknya selalu diabaikan):
Terlalu banyak kebenaran di Alkitab yang begitu gamblang, lugas, mudah ditafsirkan, yang mampu membawa dan menuntun orang kepada Keselamatan, menghasilkan buah-buah pertobatan dan buah-buah Roh. Firman Tuhan tidaklah sulit bagi orang yang mau menundukkan diri di bawah kuasa Firman Tuhan.
Sepertinya hal ini memang perlu diperhatikan bersama, karena dalam beberapa "kasus" ayat-ayat yang begitu gamblang tersebut justeru menjadi rumit bagi pihak tertentu. Seperti misalnya, ketika Kristus mengatakan "inilah TubuhKu....inilah DarahKu" dengan gamblang Gereja-Gereja Apostolik mengajarkan bahwa roti dan anggur dalam perjamuan Tuhan benar-benar Tubuh dan Darah Kristus, sementara komunitas Kristen lainnya mengatakan "Tubuh dan Darah Kristus hadir bersama-sama dengan roti dan anggur" atau "roti dan anggur hanya perlambang saja, bukan sungguh-sungguh Tubuh dan Darah Kristus." Ketika Gereja-Gereja Apostolik menafsirkan ayat Kitab Suci apa adanya/literal, itu kemudian dianggap memperumit apa yang dimaksudkan oleh Kitab Suci. Mari sama-sama direnungkan.
-
Terserah bagaimana penilaian Katolik, saya tambahkan satu hal saja (yang sudah berkali-kali disampaikan tapi nampaknya selalu diabaikan):
Terlalu banyak kebenaran di Alkitab yang begitu gamblang, lugas, mudah ditafsirkan, yang mampu membawa dan menuntun orang kepada Keselamatan, menghasilkan buah-buah pertobatan dan buah-buah Roh. Firman Tuhan tidaklah sulit bagi orang yang mau menundukkan diri di bawah kuasa Firman Tuhan.
kalau memang demikian adanya, mungkin menjadi tidak masuk akal manakala ada berbagai aliran yg berbeda.. bahkan tentang konsepsi keselamatan.
lugas dan gamblang, itu karena anda sudah menganut agama anda itu.. anda sudah menerima pengajaran tentang Kitab Suci itu sedemikian rupa dari kecil. dan tentu saja kegamblangan anda itu berlaku di kalangan penganut yang sama dengan anda. jika kegamblangan itu anda komunikasikan kepada penganut yang kebetulan berbeda dengan anda, bisa jadi akan banyak kerumitan. :D
Tidak perlu doktrin2 yang rumit, belibet, bikin ribut, untuk seorang awam sekalipun diselamatkan Tuhan. Apakah Tuhan begitu bodoh sehingga tidak mampu menyelamatkan. Sebenarnya apa sih yang diributkan? Ajaran remeh-temeh soal siapa yang diselamatkan, soal perantara, soal keimaman....bla...bla...bla.
Entah ya, kalau buat Katolik semua itu penting bagi keselamatan... :shrug:
Bagi Protestan keselamatan hanya iman kepada Yesus KRISTUS (saja) sebagai Tuhan dan Juruselamat. Iman disini bukan cuma percaya, tetapi juga taat, bertumbuh dan menghasilkan buah. That's it....!!!! Selesai.....
Kebenaran seperti di atas (begitu gamblang di Alkitab) kok masih mau diributkan bisa salah, pasti benar....bla...bla...bla... Silakan sajalah yang mau ribut mana infalible mana bukan.... Cuma Tuhan satu-satunya yang infalible. Manusia yang merasa dirinya infalible hanyalah manusia angkuh, sombong, yang ingin menyamakan dirinya sama dengan Allah.
Dan, saya rasa sudah cukup bagi saya, karena saya enggan terus-terusan berbantah-bantah hal yang bodoh. Silakan kalau yang lain mau terus melanjutkan...
Salam
sebenernya yang mas shakes ungkapkan itu sudah merupakan ajaran.. yang kebetulan sudah diterima secara umum.
Kitab Suci sudah ditelaah oleh bapa2 gereja mas shakes misalnya.. sehingga itu menjadikan mas shakes punya gambaran tentang Kitab Suci yang begitu jelas itu. Kitab Suci menurut gereja mas shakes.. tapi apakah hakikatnya begitu jelas???
coba saja mas shakes suruh baca kitabsuci kepada orang islam, lalu suruh dia menjelaskan apa keselamatan menurut Kitab Suci? maka... sangat besar kemungkinan anda akan menemui jawaban yang diluar pikiran anda.
anda berkata Kitab Suci jelas karena anda sudah punya knowledge base yg sudah tertanam dalam diri anda.
sesungguhnya tidaklah demikian.. Kitab Suci tidak jelas, sehingga perlu pengajar, bahkan perlu sekolah kitabsuci.
fakta lain, kita bisa melihat kesesatan-kesesatan dalam kekristenan yang menggunakan Kitab Suci yang sama dengan Kitab Suci yang kita pakai.
selain tidak mungkin, dengan Kitab Suci saja, tanpa otoritas, Kitab Suci bisa membahayakan.. anda bisa tersesat.
jika Kitab Suci mudah, jelas tidak perlu debat yang berujung pada perpecahan membuat aliran sendiri.
dan mari kita pikir, jika perbedaan tapsir itu tidak penting, dan tidak mempengaruhi keselamatan.. apa alasan seseorang hingga memisahkan diri dan membuat aliran sendiri. apa alasan calvinis tidak bersatu dengan lutheran? bukankah perbedaan tidak penting? kalau tidak penting apa susahnya bersatu?
ini bukan menilai kebenaran iman atau ajaran yang mana.. saya hanya coba mengajak berfikir tentang konsespsi yang kita pakai dengan realistik.
sejauh ini saya masih melihat konsepsi tentang penempatan kitabsuci yang tidak realistik dan menimbulkan error logic. itu saja..
tapi memang bener kata mas shakes.. bagi kita kristen mainstream, imani kristus dan imannya itu berbuah kasih , selesai.. selamat. kita sepakat..
namun setidaknya kami ingin menerima wahyu Tuhan secara untuh. dan demikianlah gereja katolik melihat kristen2 lain.. mereka bukan tidak selamat, mereka bukan tidak punya kebenaran.. hanya saja mereka tidak dapat menerima rahmat dan anugrah yang perlu (misal sakramen) dan juga kepenuhan wahyu Tuhan secara penuh.
-
dan demikianlah gereja katolik melihat kristen2 lain.. mereka bukan tidak selamat, mereka bukan tidak punya kebenaran.. hanya saja mereka tidak dapat menerima rahmat dan anugrah yang perlu (misal sakramen) dan juga kepenuhan wahyu Tuhan secara penuh.
Puji Tuhan..... :afro:
Ternyata kami masih dianggap memperoleh keselamatan oleh rekan2 katolik.
Tadinya saya berpikir karena ada teori EENS, maka protestan2 si pembangkang Gereja akan langsung highway trip to hell.
Bisa selamat sudah anugrah bagi kami. Cukuplah kasih karunia itu buat saya :pray3:
-
Puji Tuhan..... :afro:
Ternyata kami masih dianggap memperoleh keselamatan oleh rekan2 katolik.
Tadinya saya berpikir karena ada teori EENS, maka protestan2 si pembangkang Gereja akan langsung highway trip to hell.
Bisa selamat sudah anugrah bagi kami. Cukuplah kasih karunia itu buat saya :pray3:
tentu saja tidak.. EENS harus di mengerti dengan perpektif yang benar..
menurut ajaran katolik, maka kita semua orang kristen BISA selamat... tentu saja kalau ada kata bisa selamat, maka bisa juga tidak selamat.. sebagai orang kristen kita harus tetep berjuang (kalau versi protestan menjaga, atau mempertahankan keselamatan) nah!, dalam rangka itulah kita masih butuh anugrah2.. dan rahmat2 yang perlu, misalnya saja sakramen-sakramen. sakramen-sakramen itu sangat berguna untuk kita bisa memenangkan pertandingan sampai akhir.. bukankah itu yg dikatakan injil? kita harus menang? :)
-
Enggak kok Mas Leo.
Anda sendiri tahu, saya paling tidak suka melecehkan atau merendahkan iman orang lain seberapapun ketidaksetujuan saya terhadap ajaran tersebut dan sebesar apapun alasan yang saya miliki untuk mengejek/merendahkan.
Karena itu, saya memilih mundur dari diskusi ini daripada terpancing untuk melakukan hal yang sama.
Terima kasih Mas.
Salam damai juga... :)
Shakes,
Beda tipis antara bersikap kritis dan melecehkan.
Beda tipis..
Tapi meski tipis... itu BEDA...
Kalau orang mempertanyakan argument orang lain dianggap sebagai melecehkan, itu namanya kita tidak bisa berpikir kritis.
Jadi jangan anggap semua kritik itu sebagai musuh.
The world doesn't revolve around you.
-
Shakes,
Beda tipis antara bersikap kritis dan melecehkan.
Beda tipis..
Tapi meski tipis... itu BEDA...
Kalau orang mempertanyakan argument orang lain dianggap sebagai melecehkan, itu namanya kita tidak bisa berpikir kritis.
Jadi jangan anggap semua kritik itu sebagai musuh.
The world doesn't revolve around you.
Mau dibilang kritis ataupun melecehkan, intinya bagi saya: pada akhirnya sangat berat menahan diri melawan godaan untuk melakukan hal yang sama.
Memangnya cuma anda yang bisa meng"kritisi" ajaran kami, dan sebaliknya kami tidak punya puluhan alasan untuk mengkritisi ajaran anda? Tetapi sesuatu yang tidak saya lakukan di forum lain manapun, tidak akan saya mulai di sini.
-
Mau dibilang kritis ataupun melecehkan, intinya bagi saya: pada akhirnya sangat berat menahan diri melawan godaan untuk melakukan hal yang sama.
Memangnya cuma anda yang bisa meng"kritisi" ajaran kami, dan sebaliknya kami tidak punya puluhan alasan untuk mengkritisi ajaran anda? Tetapi sesuatu yang tidak saya lakukan di forum lain manapun, tidak akan saya mulai di sini.
Shakes,
Jadi ceritanya anda ini tidak mau ajarannya di kritisi,...??
Kalau tidak mau berarti shakes ini sudah PASRAH mengenai kebenaran doktrin gerejanya ya...?
dengan kata lain shakes sudah beriman bahwa ajaran doktrin gereja milik shakes ini PASTI BENAR.
Yahh.. sama dong dengan teman-teman yg katolik.. :think:
-
Dear Gavin...dan all members... :)
Saya rasa untuk argumen mas shakes_peare sudah diberikan ...yah tidak usah kita desak lagi yah...
saya harap semua pihak menghargai masing2 pendapat...bro Gavin pun sudah mengklarifikasi niat nya bertanya mohon mas shakes_peare tidak salah pengertian yah terhadap pertanyaan2 kritis beliau :)
Monggo kalau ada member lain yang mau melanjutkan diskusinya...
seperti saya bilang sebelumnya untuk thread ini saya ikutan sebagai member dan otoritas modie saya serahkan pada modie/ global modie yang lain..
salam damai :)
-
Tetapi sesuatu yang tidak saya lakukan di forum lain manapun, tidak akan saya mulai di sini.
Hmm...., kalimat yg berkelas... :afro:
Kelas Pujangga :flower:
-
Hmm...., kalimat yg berkelas... :afro:
Kelas Pujangga :flower:
Mas shakespeare 11 -12 dengan my brother Djo :afro:
-
Mas shakespeare 11 -12 dengan my brother Djo :afro:
:blush: :blush: :blush:
Jujur, entah mengapa bro Shakes mengingatkan saya pada bro Siip di forum sebelah.
Bro Leo jg tentu kenal kan ?
-
Hmm...., kalimat yg berkelas... :afro:
Kelas Pujangga :flower:
hahaha...Mas Djo bisa aja... :blush:
:blush: :blush: :blush:
Jujur, entah mengapa bro Shakes mengingatkan saya pada bro Siip di forum sebelah.
Bro Leo jg tentu kenal kan ?
Saya bukan brother Siip kok Mas Djo :grining:
-
:blush: :blush: :blush:
Jujur, entah mengapa bro Shakes mengingatkan saya pada bro Siip di forum sebelah.
Bro Leo jg tentu kenal kan ?
Iya kenal tapi seperti klarifikasi mas shakespeare dia bukan bro siip.
Btw kalau bro Djo masih bisa contact dengan bro Siip ajak2 kemari yah :)
-
hahaha...Mas Djo bisa aja... :blush:
Saya bukan brother Siip kok Mas Djo :grining:
Hahaha... bro Shake kenal jg dgn bro Siip ?
iya bro, hanya teringat saja entah kenapa.
Soalnya Gaya2nya hampir sama...
-
Iya kenal tapi seperti klarifikasi mas shakespeare dia bukan bro siip.
Btw kalau bro Djo masih bisa contact dengan bro Siip ajak2 kemari yah :)
oke mod, noted.
cuma punya alamat email doang mod...., entah masih aktif atau tidak.
-
Hahaha... bro Shake kenal jg dgn bro Siip ?
iya bro, hanya teringat saja entah kenapa.
Soalnya Gaya2nya hampir sama...
Kenal pribadi sih enggak bro, sebatas kenal tulisan2/posting2nya.. :afro:
-
Walah… Ga pernah surut, ya, gairah mempertanyakan SS. Makin intens saja pembicaraannya …
Walaupun saya tidak secanggih Bro. Shakes_peare dalam menjelaskan SS, tapi krn punya HARAPAN bahwa thread ini bisa menjawab judulnya, yaitu menyajikan ‘ALASAN Reformed dan Protestan Bersolascriptura”… , maka saya ingin ikut nimbrung, nih...
kalau memang demikian adanya, mungkin menjadi tidak masuk akal manakala ada berbagai aliran yg berbeda.. bahkan tentang konsepsi keselamatan.
Masuk akal? Ya dan tidak. Perbedaan tafsir bisa terjadi karena melibatkan subjektifitas penafsir. Sudah menjadi rahasia umum, bahwa manusia terkadang terjerumus pada motif-motif untuk ‘membela’ doktrin/dogma, dan bukannya ‘membela’ Alkitab.
lugas dan gamblang, itu karena anda sudah menganut agama anda itu.. anda sudah menerima pengajaran tentang Kitab Suci itu sedemikian rupa dari kecil. dan tentu saja kegamblangan anda itu berlaku di kalangan penganut yang sama dengan anda. jika kegamblangan itu anda komunikasikan kepada penganut yang kebetulan berbeda dengan anda, bisa jadi akan banyak kerumitan. :D
Itu bukan monopoli Protestan. Bahkan dapat dikatakan inheren dalam religiositas/spiritualitas individu.
coba saja mas shakes suruh baca kitabsuci kepada orang islam, lalu suruh dia menjelaskan apa keselamatan menurut Kitab Suci? maka... sangat besar kemungkinan anda akan menemui jawaban yang diluar pikiran anda.
2 kemungkinan: tergantung intelektualitas si muslim: dia bisa menjelaskannya dengan ‘baik’ karena menganggap materi yang dibacanya hanyalah materi literatur sastra. Atau: ia pasti keliru karena tdk percaya kpd Roh Kudus yang akan memimpin dia kpd kebenaran yang dibacanya. Meminta muslim menjelaskan keselamatan dari Alkitab adalah contoh ttg ketidak-realistikan penafsiran Kitab Suci.
fakta lain, kita bisa melihat kesesatan-kesesatan dalam kekristenan yang menggunakan Kitab Suci yang sama dengan Kitab Suci yang kita pakai.
selain tidak mungkin, dengan Kitab Suci saja, tanpa otoritas, Kitab Suci bisa membahayakan.. anda bisa tersesat.
1. Kesesatan bukan monopoli non-Katolik. Persoalannya: “apakah kesesatan itu disadari/diakui atau tidak”. Bukti2 disajikan dan didiskusikan, tergantung pada keterbukaan masing-masing (bahkan terhadap usulan ‘ukuran’ yang akan digunakan untuk mengujinya). Tapi hal itu tentu perlu mendapat ijin khusus dari rekan mod-min disini.
3. Ttg otoritas. Dari pengamatan, nampaknya sudah sangat gamblang diungkapkan oleh kalangan Protestan, baik dalam thread ini, maupun thread lainnya, juga di tetangga sebelah, bahwa mereka memiliki ‘instrumen’ untuk menguji tafsiran, ajaran, teologi, bahkan doktrin dan dogma. Sayangnya, hal demikian diabaikan oleh rekan-rekan yang mempertanyakan SS.
Dari pengamatan itu, hal otoritas ada dua, yaitu:
1. Kalangan Katolik: Magisterium
2. Kalangan Protestan: ‘instrumen’ yang disebut “Prinsip Hermeneutika” (bedakan ‘metode’ hermeneutika).
Pengabaian oleh rekan Katolik terhadap indikasi otoritas (yaitu ‘istrumen’) tersebut mungkin karena ketidak-tahuan akan kelebihan dari ‘instrumen’ ini (sebaliknya, yang diketahui hanya tentang ‘kelemahan’-nya saja). Karena itu perlu dipaparkan disini tentang ‘mengapa’ Protestan terus saja nyaman dalam posisi mereka (tentang banyaknya denom dan ajaran) sekalipun banyak keberatan dan fakta-fakta negatif telah diungkapkan oleh kalangan Katolik.
Dari analisis saya terhadap ‘instrumen’ mereka, maka ada kemungkinan mereka menganggap bahwa ‘instrumen’ itu CUKUP dapat diandalkan untuk menguji dan mempertahankan kebenaran (tentu versi mereka). ‘Keuntungan dari ‘instrumen’ ini setidaknya adalah:
1. Ia dapat difungsikan oleh siapa saja (elit rohaniwan, akademisi/teolog, hingga orang awam), bahkan dari penganut agama lain (sifat universalitas).
2. Ia dapat digunakan untuk menguji ajaran/teologi/doktrin/dogma siapa pun (termasuk Magisterium).
Tentu kelemahan ‘intrumen’ ini adalah: orang tidak percaya kepada ‘instrumen’ yang masih bisa keliru (tidak infallible) dan terus mengalami perkembangan.
Dan memang dalil yang diajukan tentang ‘instrumen’ itu kurang lebih adalah demikian: “Sesuatu dapat ‘diyakini sebagai mutlak benar dan infallible, sampai ia dibuktikan keliru”.
Mungkin kita bisa bersama-sama -- sebagai simulasi -- mencoba menafsirkan Mat 16:18 dengan menggunakan ‘instrumen’ tersebut. Tentu saja ‘instrumen’ ini harus didiskusikan lebih dahulu untuk disetujui penggunaannya disini.
3. “Anda bisa tersesat…” Kayaknya siapapun yang berkata begitu tdk kebal hal demikian, ‘kan? Kalau tdk salah, Mas Ond32lumut pernah berkata (kurang lebih): “Kalau gereja saya mengatakan hitam itu adalah putih, maka saya akan percaya itu adalah putih”. Dalam posisi demikian, bagaimana seseorang bisa menyadari kalau ia sedang tersesat? Instrumen apa yang ia gunakan untuk mengujinya? Tentu perlu orang lain yang ‘berani’ untuk mengungkapkannya. Soalnya ada resiko besar, yaitu “dengan mengatakan ‘kebenaran’ apakah orang lain itu akan dianggap musuh?”.
jika Kitab Suci mudah, jelas tidak perlu debat yang berujung pada perpecahan membuat aliran sendiri.
Bagi saya ‘itu’ mudah-mudah sulit. Anak-anak bisa membacanya dan menerapkannya. Teolog punya porsinya sendiri. Tiap manusia tidak dapat disamakan. Allah menghadirkan Kebenaran dalam ‘bahasa manusia’. Kedua pihak sebaiknya jangan polarisasi ekstrim…
dan mari kita pikir, jika perbedaan tapsir itu tidak penting, dan tidak mempengaruhi keselamatan.. apa alasan seseorang hingga memisahkan diri dan membuat aliran sendiri. apa alasan calvinis tidak bersatu dengan lutheran? bukankah perbedaan tidak penting? kalau tidak penting apa susahnya bersatu?
1. Perbedaan tafsir itu penting karena akan melahirkan dan mengimprove ‘instrumen’ penguji tafsiran/ajaran/doktrin/dogma.
2. Bersatu tidak berarti harus ‘sama’. Desain-NYA adalah kesatuan dalam keragaman.
ini bukan menilai kebenaran iman atau ajaran yang mana.. saya hanya coba mengajak berfikir tentang konsespsi yang kita pakai dengan realistik.
sejauh ini saya masih melihat konsepsi tentang penempatan kitabsuci yang tidak realistik dan menimbulkan error logic. itu saja..
Dari perspektif Protestan, ada kemungkinan mereka pun akan berkata sama: konsepsi Katolik tidak realistik karena membuat seseorang percaya “hitam adalah putih”. Atau: bagaimana mungkin ada lembaga (Magisterium) dan produknya (misal: EENS) yang infalibel? Itu akan dianggap sebagai konsep yang tidak realistik. Tentu bisa ditambahkan beberapa hal lain lagi untuk ini yang intinya sama, yaitu menimbulkan error-logic.
namun setidaknya kami ingin menerima wahyu Tuhan secara untuh. dan demikianlah gereja katolik melihat kristen2 lain.. mereka bukan tidak selamat, mereka bukan tidak punya kebenaran.. hanya saja mereka tidak dapat menerima rahmat dan anugrah yang perlu (misal sakramen) dan juga kepenuhan wahyu Tuhan secara penuh
Dari perspektif Protestan, “kepenenuhan wahyu Tuhan secara penuh’ itu, mungkin bisa dianggap sebagai ukuran yang tidak realitstik jika Alkitab ternyata HARUS plus Tradisi Lisan (salah seorang dari mereka mengatakan bahwa EENS sebanding Kis 15:1,2).
Salam,
Jesus cares
-
1. Perbedaan tafsir itu penting karena akan melahirkan dan mengimprove ‘instrumen’ penguji tafsiran/ajaran/doktrin/dogma.
2. Bersatu tidak berarti harus ‘sama’. Desain-NYA adalah kesatuan dalam keragaman.
Mau bertanya kepada rekan2 untuk hal yang ini....
Kesatuan dalam keragaman.
Apakah tidak berkontradiksi dengan nasehat rasul Paulus mengenai perpecahan jemaat di Korintus ?
10 Tetapi aku menasihatkan kamu, saudara-saudara, demi nama Tuhan kita Yesus Kristus, supaya kamu seia sekata dan jangan ada perpecahan di antara kamu, tetapi sebaliknya supaya kamu erat bersatu dan sehati sepikir.
11 Sebab, saudara-saudaraku, aku telah diberitahukan oleh orang-orang dari keluarga Kloe tentang kamu, bahwa ada perselisihan di antara kamu.
12 Yang aku maksudkan ialah, bahwa kamu masing-masing berkata: Aku dari golongan Paulus. Atau aku dari golongan Apolos. Atau aku dari golongan Kefas. Atau aku dari golongan Kristus.
13 Adakah Kristus terbagi-bagi? Adakah Paulus disalibkan karena kamu? Atau adakah kamu dibaptis dalam nama Paulus?
(1Co 1:10-13 ITB)
Salam Damai
:)
-
Walah… Ga pernah surut, ya, gairah mempertanyakan SS. Makin intens saja pembicaraannya …
Walaupun saya tidak secanggih Bro. Shakes_peare dalam menjelaskan SS, tapi krn punya HARAPAN bahwa thread ini bisa menjawab judulnya, yaitu menyajikan ‘ALASAN Reformed dan Protestan Bersolascriptura”… , maka saya ingin ikut nimbrung, nih...
Saya komentari yang ini saja..
Bro Epafras sangat merendah nih, karena penjelasan Bro Epafras justru lebih canggih dari saya... :giggle:
:afro:
Salam
-
Saya komentari yang ini saja..
Bro Epafras sangat merendah nih, karena penjelasan Bro Epafras justru lebih canggih dari saya... :giggle:
:afro:
Salam
Walah… Ga pernah surut, ya, gairah mempertanyakan SS. Makin intens saja pembicaraannya …
Walaupun saya tidak secanggih Bro. Shakes_peare dalam menjelaskan SS, tapi krn punya HARAPAN bahwa thread ini bisa menjawab judulnya, yaitu menyajikan ‘ALASAN Reformed dan Protestan Bersolascriptura”… , maka saya ingin ikut nimbrung, nih...
Memang karakter para Pakar :afro:
Semakin berisi semakin merunduk .... seperti padi :afro:
Semakin canggih .... daya selamnya semakin dalam ..... seperti kapal selam :afro:
-
Mau bertanya kepada rekan2 untuk hal yang ini....
Kesatuan dalam keragaman.
Apakah tidak berkontradiksi dengan nasehat rasul Paulus mengenai perpecahan jemaat di Korintus ?
Salam Damai
:)
Ayat-ayat tentang ‘Keragaman’:
I Kor 12: 4 Ada rupa-rupa karunia, tetapi satu Roh.
5 Dan ada rupa-rupa pelayanan, tetapi satu Tuhan.
6 Dan ada berbagai-bagai perbuatan ajaib, tetapi Allah adalah satu yang mengerjakan semuanya dalam semua orang.
7 Tetapi kepada tiap-tiap orang dikaruniakan penyataan Roh untuk kepentingan bersama.
I Kor 12:17 Andaikata tubuh seluruhnya adalah mata, di manakah pendengaran? Andaikata seluruhnya adalah telinga, di manakah penciuman?
18 Tetapi Allah telah memberikan kepada anggota, masing-masing secara khusus, suatu tempat pada tubuh, seperti yang dikehendaki-Nya.
19 Andaikata semuanya adalah satu anggota, di manakah tubuh?
20 Memang ada banyak anggota, tetapi hanya satu tubuh.
Efs 4: 11 Dan Ialah yang memberikan baik rasul-rasul maupun nabi-nabi, baik pemberita-pemberita Injil maupun gembala-gembala dan pengajar-pengajar,
12 untuk memperlengkapi orang-orang kudus bagi pekerjaan pelayanan, bagi pembangunan tubuh Kristus,
16 Dari pada-Nyalah seluruh tubuh, — yang rapi tersusun dan diikat menjadi satu oleh pelayanan semua bagiannya, sesuai dengan kadar pekerjaan tiap-tiap anggota — menerima pertumbuhannya dan membangun dirinya dalam kasih.
Jadi kaitannya dengan ayat-ayat tentang ‘perpecahan’ dalam I Kor 1:10-13 yang Anda sajikan di atas, menurut saya penjelasannya dalam bahasa kita sehari-hari, adalah: sekalipun ada keragaman, jangan sampai menimbulkan semangat ‘tidak mau bekerjasama’, melainkan tetap melayani bersama dengan sehati dan sepikir. … gitu, kali, ya, Bro… (CMIIW)
Salam,
Jesus cares :nod:
-
Saya komentari yang ini saja..
Walah… Ga pernah surut, ya, gairah mempertanyakan SS. Makin intens saja pembicaraannya …
Walaupun saya tidak secanggih Bro. Shakes_peare dalam menjelaskan SS, tapi krn punya HARAPAN bahwa thread ini bisa menjawab judulnya, yaitu menyajikan ‘ALASAN Reformed dan Protestan Bersolascriptura”… , maka saya ingin ikut nimbrung, nih...
Bro Epafras sangat merendah nih, karena penjelasan Bro Epafras justru lebih canggih dari saya... :giggle:
:afro:
Salam
Bro, Shakespeare, saya bicara serius, lho… :nod:
Saya kenal kalangan Injili dengan banyak kelebihan yang unik: kecanggihan dalam paparan konseptual tentang hal-hal yang prinsipiil, baik tentang Trinitas, keselamatan, Kristologi, maupun SS, dll. :afro1: Saya tidak akan pernah bisa menyajikan kalimat2 yang ditampilkan kalangan Injili termasuk Anda, Bro Siip, Petra, dkk., tentang topik2 tersebut. :nod: Itu sebabnya saya belum ikutan nimbrung sampai tiba di titik ‘sunyi’.
Terlebih lagi Bro. Sandpiper dan Bro. Salutis… (dikit curhat, nih…)… wuihhh… bagi saya mereka ada di papan atas, yang setingkat dengan Bro. CosmicBoy94, Mas Ond32lumut (karena itu, saya masih dibawah mereka2 itu. Mudah2n kali ini mas Ond32lumut mau membantu saya hingga saya bisa menjawab judul thread ini :peace:). Jadi saya tidak merendah. Itu memang faktanya.
Kalau sekarang saya ikut nimbrung, saya hanya ingin menambahkan bagian-bagian yang saya pikir belum pernah disentuh di berbagai thread tentang topik ini, paling tidak ‘belum’ secara mendalam. Tapi kalau ada pertanyaan-pertanyaan yang ‘unik’, yang merupakan kelebihan dari kalangan Injili, ya saya pasti tidak bisa jawab… itu bagiannya rekan2 Injili seperti Anda... hehehe… :deal: :afro:
Salam, ya, mod Shakes…
Jesus cares
-
Maaf, Mas Ond32, ada ralat sedikit tapi signifikan sekali... (dan yang sangat mengganggu)... :takethat:
Tentu kelemahan ‘intrumen’ ini adalah: orang tidak percaya kepada ‘instrumen’ yang masih bisa keliru (tidak infallible) dan terus mengalami perkembangan.
Dan memang dalil yang diajukan tentang ‘instrumen’ itu kurang lebih adalah demikian: “Sesuatu dapat ‘diyakini sebagai mutlak benar dan infallible, sampai ia dibuktikan keliru”.
Seharusnya dalilnya adalah demikian:
“Sesuatu dapat ‘diyakini' sebagai mutlak benar (tetapi TIDAK infallible], sampai ia dibuktikan keliru”.
Dengan demikian kesalahan sudah diperbaiki...
Dan dengan posisi demikian, maka Alkitab tetap menjadi instrumen penguji primer (karena diyakini infallible), sedangkan 'Prinsip Hermeneutika' menjadi instrumen sekunder (karena tidak infallible).
Salam,
Jesus cares
-
Walah… Ga pernah surut, ya, gairah mempertanyakan SS. Makin intens saja pembicaraannya …
waahh.. halo, saam bro epafras, kawan lama kayaknya nih.. :) ya, membicarakan hal yg berbeda dan tidak seide, memamglah yg bisa membuat menarik suatu pembicaraan bro.. yah, salah satunya tentang SS ini..
Walaupun saya tidak secanggih Bro. Shakes_peare dalam menjelaskan SS, tapi krn punya HARAPAN bahwa thread ini bisa menjawab judulnya, yaitu menyajikan ‘ALASAN Reformed dan Protestan Bersolascriptura”… , maka saya ingin ikut nimbrung, nih...
memang bro shakes canggih... saya setuju.. :)
Masuk akal? Ya dan tidak. Perbedaan tafsir bisa terjadi karena melibatkan subjektifitas penafsir. Sudah menjadi rahasia umum, bahwa manusia terkadang terjerumus pada motif-motif untuk ‘membela’ doktrin/dogma, dan bukannya ‘membela’ Alkitab.
coba kalau yg terjadi begini: manusia yang sedang membela doktrin/dogma, tapi mengatakan bahwa dia sedang membela Alkitab? saya rasa semua kaan bilang bahwa alkitablah yang saya bela, tidak mungkin orang mengatakan, saya membela doktrin saya, walaupun tida sesuai Alkitab. yang ada adalah: doktrin saya paling alkitabiyah, menentang doktrin saya adalah menentang Alkitab. lagian apasih korelasi doktrin/dogma dengan Alkitab? bukankah semua doktrin dan dogma adalah segala pengertian dan tapsir yg didasarkan pada Alkitab? jujur saya kurang paham mengapa kaumprotestan masih saja menggunakan argumen seperti itu?
Itu bukan monopoli Protestan. Bahkan dapat dikatakan inheren dalam religiositas/spiritualitas individu.
nah itu da, semua orang penganut SS khususnya mengatakan bahwa KS sudah Gamblang.
KS nya sudah gamblang, KS nya juga sama. kok jadi berbeda2 ajaran? lagian semua ajaran mengklaim 100% Alkitab// hmmmm.... ini dia... :think:
2 kemungkinan: tergantung intelektualitas si muslim: dia bisa menjelaskannya dengan ‘baik’ karena menganggap materi yang dibacanya hanyalah materi literatur sastra. Atau: ia pasti keliru karena tdk percaya kpd Roh Kudus yang akan memimpin dia kpd kebenaran yang dibacanya. Meminta muslim menjelaskan keselamatan dari Alkitab adalah contoh ttg ketidak-realistikan penafsiran Kitab Suci.
ada 100 umat meminta petnjuk Roh Kudus dalam telaah kitabsuci, dan kemudian hasilnya ada 3 perbedaan pendapat akan satu ayat.. hmmm itu lagi.. itu lagi... :think1:
1. Kesesatan bukan monopoli non-Katolik. Persoalannya: “apakah kesesatan itu disadari/diakui atau tidak”. Bukti2 disajikan dan didiskusikan, tergantung pada keterbukaan masing-masing (bahkan terhadap usulan ‘ukuran’ yang akan digunakan untuk mengujinya). Tapi hal itu tentu perlu mendapat ijin khusus dari rekan mod-min disini.
ya, sesat atau tidak kan tergantung perpektif masing2.. protestan a bilang protestan b sesat, sementara protestan c mengatakan katolik sesat, demikian juga sebaliknya.. ya tentu saja kejadian saling menyalahkan itu pasti ada dalam rangka mempertahankan pendapat yang "dibimbing Rohkudus" tadi.. :D
tapi gini deh bro, hanya Gereja Katoliklah yang berani menyatakan dirinya infallible, yang lain semua nya rendah hati.. dan tidak takabur, walaupun kenyataannya mereka menyesatkan yang lain. tapi, kembali sebuah keanehan, manakala kita disuruh mengimani sebuah ajaran yang tidak dijamin benar.. percaya ajaran bisa salah, adalah mengkontradiksi dan mereduksi iman itu sendiri. :think1:
3. Ttg otoritas. Dari pengamatan, nampaknya sudah sangat gamblang diungkapkan oleh kalangan Protestan, baik dalam thread ini, maupun thread lainnya, juga di tetangga sebelah, bahwa mereka memiliki ‘instrumen’ untuk menguji tafsiran, ajaran, teologi, bahkan doktrin dan dogma. Sayangnya, hal demikian diabaikan oleh rekan-rekan yang mempertanyakan SS.
apalah otoritas tanpa infabilitas..???
otoritas, tapi bisa ditolak? itu namanya bukan otoritas. :nod:
-
lanjut...
Dari pengamatan itu, hal otoritas ada dua, yaitu:
1. Kalangan Katolik: Magisterium
2. Kalangan Protestan: ‘instrumen’ yang disebut “Prinsip Hermeneutika” (bedakan ‘metode’ hermeneutika).
no mer satu itu otoritas, kalau nomer dua itu hanya alat bantu.. :)
-
@ Bro Ond32lumut,
coba kalau yg terjadi begini: manusia yang sedang membela doktrin/dogma, tapi mengatakan bahwa dia sedang membela Alkitab? saya rasa semua kaan bilang bahwa alkitablah yang saya bela, tidak mungkin orang mengatakan, saya membela doktrin saya, walaupun tida sesuai Alkitab. yang ada adalah: doktrin saya paling alkitabiyah, menentang doktrin saya adalah menentang Alkitab. lagian apasih korelasi doktrin/dogma dengan Alkitab? bukankah semua doktrin dan dogma adalah segala pengertian dan tapsir yg didasarkan pada Alkitab? jujur saya kurang paham mengapa kaumprotestan masih saja menggunakan argumen seperti itu?
Pernyataan yang saya bold itu adalah pernyataan para pemula (bayi rohani) dalam For-dis. Orang lama pasti mengatakan Bapa Reformator tidak infallible (lihat dalil di atas).
Orang sekaliber Anda seharusnya bisa proporsional. Opini bayi banyak kelirunya, dan tidak layak diajukan untuk berdiskusi dengan mereka yang sudah lebih lama berkancah di for-dis. Kalau Anda terus mengulang-ulang gaya demikian, itu akan meruntuhkan reputasi Anda, Bro…
Kalau saya, sih, hanya bilang: menentang doktrin saya, dan membuktikan doktrin saya keliru, tidak berarti menentang KS dan tidak berarti KS keliru. Ya, karena doktrin/dogma merupakan tafsir dari KS, maka ia tidak infallible.
Dari beberapa diskusi Anda di forum lain, masa’kan tidak ada yang mengatakan: “Doktrin/dogma Calvin tidak infalible…, dan bahwa KS sajalah yang infallible?”
Saya yakin debaters dari kalangan Injili sudah mengatakannya, tapi Anda yang kurang menyimak perspektif mereka itu.
nah itu da, semua orang penganut SS khususnya mengatakan bahwa KS sudah Gamblang.
KS nya sudah gamblang, KS nya juga sama. kok jadi berbeda2 ajaran? lagian semua ajaran mengklaim 100% Alkitab// hmmmm.... ini dia... :think:
ada 100 umat meminta petnjuk Roh Kudus dalam telaah kitabsuci, dan kemudian hasilnya ada 3 perbedaan pendapat akan satu ayat.. hmmm itu lagi.. itu lagi... :think1:
Main ‘klaim’ itu ‘kan ciri khas orang beragama. Wajar, toh…? Anda pun mengkalim dogma Anda infallible… Yang perlu diperhatikan adalah kesediaan untuk menguji dan diuji. Saya mengajak Anda untuk menguji Mat 16:18, tapi tidak ada resposns.
Lagi pula, sudah saya nyatakan sebelumnya bahwa ajaran berbeda-beda itu tidak selamanya merugikan. Salah satu keuntungannya adalah munculnya dorongan untuk menemukan ‘instrumen’ penguji ajaran. Harapan saya Anda dapat lebih menyimak lebih serius lagi, Bro…
Tapi agar bisa mendapat perhatian Anda, baiklah saya nyatakan dengan cara berbeda…
Menjawab judul thread: ALASAN-1
MENEMUKAN ‘INSTRUMEN’ UNTUK MENGUJI TAFSIRAN/AJARAN/DOKTRIN/DOGMA.
Dari pengamatan, nampaknya sudah sangat gamblang diungkapkan oleh kalangan Protestan, baik dalam thread ini, maupun thread lainnya, juga di tetangga sebelah, bahwa mereka memiliki ‘instrumen’ untuk menguji tafsiran, ajaran, teologi, bahkan doktrin dan dogma. Sayangnya, hal demikian diabaikan oleh rekan-rekan yang mempertanyakan SS.
Dari pengamatan itu, hal otoritas ada dua, yaitu:
1. Kalangan Katolik: Magisterium
2. Kalangan Protestan: ‘instrumen’ yang disebut “Prinsip Hermeneutika” (bedakan ‘metode’ hermeneutika).
Pengabaian oleh rekan Katolik terhadap indikasi otoritas (yaitu ‘istrumen’) tersebut mungkin karena ketidak-tahuan akan kelebihan dari ‘instrumen’ ini (sebaliknya, yang diketahui hanya tentang ‘kelemahan’-nya saja). Karena itu perlu dipaparkan disini tentang ‘mengapa’ Protestan terus saja nyaman dalam posisi mereka (tentang banyaknya denom dan ajaran) sekalipun banyak keberatan dan fakta-fakta negatif telah diungkapkan oleh kalangan Katolik.
Dari analisis saya terhadap ‘instrumen’ mereka, maka ada kemungkinan mereka menganggap bahwa ‘instrumen’ itu CUKUP dapat diandalkan untuk menguji dan mempertahankan kebenaran (tentu versi mereka). ‘Keuntungan dari ‘instrumen’ ini setidaknya adalah:
1. Ia dapat difungsikan oleh siapa saja (elit rohaniwan, akademisi/teolog, hingga orang awam), bahkan dari penganut agama lain (sifat universalitas).
2. Ia dapat digunakan untuk menguji ajaran/teologi/doktrin/dogma siapa pun (termasuk Magisterium).
Tentu kelemahan ‘intrumen’ ini adalah: orang tidak percaya kepada ‘instrumen’ yang masih bisa keliru (tidak infallible) dan terus mengalami perkembangan.
Dan memang dalil yang diajukan tentang ‘instrumen’ itu kurang lebih adalah demikian: “Sesuatu dapat ‘diyakini sebagai mutlak benar dan infallible, sampai ia dibuktikan keliru”.
Selanjutnya, Anda mengutip: “KS nya sudah gamblang, KS nya juga sama.” Menurut saya, sebenarnya Katolik pun mengatakan hal yang sama, lho... hanya saja… hehehe....
Menjawab judul thread: ALASAN-2
UNTUK MENGINGATKAN KATOLIK BAHWA…
“KATOLIK PUN PERCAYA Kitab Suci CUKUP… (Hanya saja….) “
I. Kitab Suci: Tidak boleh ditambahi sesuatu…
Perkara yang tidak akan dilakukan Katolik (CMIIW):
1. Jika ada ‘kebenaran’ (atau apa pun istilahnya, ketetapan/peraturan/dogma/doktrin, dll) yang baru ditemukan dari Deposit Iman, maka hal itu tidak akan dimasukkan atau ditambahkan ke dalam Kitab Suci.
Jika ada sesuatu yang ditambahkan kepada Kitab Suci, maka hal itu berarti menganggap Kanon tidak cukup dan tidak infallible. Dengan demikian Konsili yang menghasilkan Kanon pun tidak infallible.
Dengan kata lain, bagi Katolik, Kitab Suci SUDAH CUKUP, tidak boleh ditambahi, dan tidak boleh dikurangi.
2. Jika penelitian arkeologis menemukan bagian-bagian atau keseluruhan dari salah satu surat rasul (Paulus, misalnya), dan kemudian ternyata seluruh Uskup, dan para pejabat strutural dalam Katolik, serta para sarjana teologia, mengakui keabsahannya sebagai tulisan rasul, maka hal itu tetap tidak akan ditambahkan ke dalam Kanon PB. Itu berarti Kitab Suci SUDAH CUKUP.
Alasannya? Sama seperti di atas: Jika ada sesuatu yang ditambahkan kepada Kitab Suci, maka hal itu berarti menganggap Kanon tidak cukup dan tidak infallible. Dengan demikian Konsili yang menghasilkan Kanon pun tidak infallible. Kalau ini terjadi, maka akan berakibat fatal.
Dengan kata lain, bagi Katolik, Kitab Suci SUDAH CUKUP, tidak boleh ditambahi, dan tidak boleh dikurangi.
3. Jika material pada dua poin di atas dipandang/dinilai sebagai ‘kebenaran’ (atau apa pun istilahnya), bahkan yang ‘mutlak benar’ dan… ‘infallible’… maka oleh kalangan Katolik -- karena tidak akan dimasukkan ke dalam Kitab Suci -- maka akan dimasukkan dalam jalur lain, yaitu: Tradisi Lisan.
Dengan demikian, bagi Katolik, Kitab Suci SUDAH CUKUP, tidak boleh ditambahi, dan tidak boleh dikurangi.
II. Kesimpulan
1. Bagi Katolik, Kitab Suci di dalam dirinya sendiri ‘SUDAH CUKUP’.
2. Kanonisasi dilakukan (salah satunya) untuk menyediakan sumber primer dan sekaligus menjadi instrumen berotoritas dalam menyajikan bukti-bukti bahwa “Kitab Suci SUDAH CUKUP”.
III. Implikasi
Ayat-ayat dalam Kanon PB yang selama ini SELALU dijadikan landasan pembenaran bagi keberadaan “Tradisi Lisan”, sebaiknya diperlakukan dengan hormat, mulia, dan agung, dengan cara: TIDAK DIGUNAKAN UNTUK MENOLAK ‘Kecukupan’ Kitab Suci. 'Kan, ayat-ayat Kitab Suci dihadirkan Allah bukan untuk saling dibenturkan... Iya, gak? :grining:
IV. Hanya saja…
(Lanjut di bawah … )
-
Mnrt saya,
Sola Scriptura itu tidak pernah benar-benar Sola Scriptura...
Krn jika benar-benar Sola Scriptura, maka ngga akan ada denominasi sbanyak ini dalam kalangan Protestan.
Mnrt saya,
Suka atau tidak, setiap denominasi akan mengartikan Scriptura sesuai tafsiran magisteriumnya.
Beruntung, utk doktrin fundamental spt keselamatan dalam iman pd Yesus Kristus, ke-Tuhan-an Yesus, kedatanganNya sbg Manusia dan Allah, kematian dan kebangkitanNya, serta ke-tritunggal-an Allah, kalangan Katolik dan Prostestan sependapat.
(saya udah siap-siap kabur kl dilempari batu)
-
Mnrt saya,
Sola Scriptura itu tidak pernah benar-benar Sola Scriptura...
Krn jika benar-benar Sola Scriptura, maka ngga akan ada denominasi sbanyak ini dalam kalangan Protestan.
Mnrt saya,
Suka atau tidak, setiap denominasi akan mengartikan Scriptura sesuai tafsiran magisteriumnya.
Beruntung, utk doktrin fundamental spt keselamatan dalam iman pd Yesus Kristus, ke-Tuhan-an Yesus, kedatanganNya sbg Manusia dan Allah, kematian dan kebangkitanNya, serta ke-tritunggal-an Allah, kalangan Katolik dan Prostestan sependapat.
(saya udah siap-siap kabur kl dilempari batu)
lha ini baru cakep mas siipp.....
Itu kan dalam konteks diferensiasi & positioning organisasi/denom-nya dibanding aliran/institusi saingannya.
Dalam tataran praksis nya mah... teuteup wae... jelas tidak mungkin tidak melibatkan interpretasi otak manusia... kecuali kalao yg mengartikan itu "Bukan Manusia" ehehe..
-
Lanjut….
IV. Hanya saja…
Selain Kitab Suci, Katolik masih menambahkan infalibilitas pada Tradisi Lisan.
Artinya, ada dua yang menjadi sumber hukum legal-formal dalam Katolik dengan nilai otoritas yang setara. Dengan kata lain terdapat standard ganda yang KEKAL dalam sumber hukum gereja ini.
Tentu ini ‘tidak dapat bersaing’ dengan (jika enggan disebut ‘kalah’ oleh) filsafat hukum positif yang selalu berjuang agar memiliki STANDAR HUKUM TUNGGAL.
Dari situ maka muncullah alasan berikutnya untuk menjawab judul thread ini…
Menjawab judul thread: ALASAN-3
AGAR DAPAT MENYATAKAN BAHWA NILAI KEBENARAN DALAM KRISTEN TIDAK KALAH OLEH NILAI YANG BERLAKU DALAM FILSAFAT HUKUM
++++++++++++++++++
ya, sesat atau tidak kan tergantung perpektif masing2.. protestan a bilang protestan b sesat, sementara protestan c mengatakan katolik sesat, demikian juga sebaliknya.. ya tentu saja kejadian saling menyalahkan itu pasti ada dalam rangka mempertahankan pendapat yang "dibimbing Rohkudus" tadi.. :D
Waduh, Bro… dari banyak rekan yang ber-comment dalam thread ini, saya melihat Andalah yang paling kreatif tapi sayangnya sekaligus provokatif pula. Berulang-ulang Anda menggunakan istilah ‘sesat’ saat merujuk kepada fenomena tafsiran/ajaran dalam Protestan.
Anehnya, saat rekan Protestan (khususnya dari kalangan Injili) menyatakan argumen-argumen mereka, justru Anda tidak menyimaknya, dan tetap menyajikan ‘sesat’. Jadi, agar agak Anda mawas diri dan tidak mengulang-ulang lagi stigma ‘sesat’, saya sampaikan saja satu hal berikut ini:
“Malapetaka terbesar dalam kekristenan adalah saat Paus dan Magisterium membiarkan kata ‘Katolik’ dan ‘Apostolik’ itu berubah dari ‘kata sifat’ menjadi ‘nama diri’”.
Dengan demikian…,
Menjawab judul thread: ALASAN-4
UNTUK MENGINGATKAN GEREJA AGAR MENGEMBALIKAN KATA ‘KATOLIK’ DAN ‘APOSTOLIK’ MENJADI ‘KATA SIFAT’.
+++++++++++++++++++++
tapi gini deh bro, hanya Gereja Katoliklah yang berani menyatakan dirinya infallible, yang lain semua nya rendah hati.. dan tidak takabur, walaupun kenyataannya mereka menyesatkan yang lain.
“Mengaku infallible, tapi bisa dibuktikan fallible…”,
BANDINGKAN DENGAN:
“Mengaku tidak infallible, tapi berhasil menemukan ‘instumen’ untuk menguji infalibilitas suatu tafsiran/ajaran/doktrin/dogma…”
mana yang lebih rasional?
Mana yang lebih mudah untuk dapat diterima sebagai ‘sahih’ oleh agama lain (dalam berapologetika) sebagai variabel penguji kebenaran: klaim infalibilitas atau ‘instrumen’ pengujinya?
percaya ajaran bisa salah, adalah mengkontradiksi dan mereduksi iman itu sendiri.
Tidak selamanya iman itu harus rasional, ‘kan, Bro...
Ingat ilustrasi ‘hitam-putih’ dari Anda yang saya kutip di atas? Itu adalah masalah ‘iman’. Sekalipun dunia ilmiah menyatakan hitam adalah hitam (dan itu adalah kebenaran), tetapi jika Gereja Anda mengatakan itu adalah putih (sekalipun sudah dibuktikan bahwa hitam adalah hitam, dan bukan putih), Anda akan tetap mengakui ‘putih’, ‘kan? Kontradiksi? Mereduksi iman?
Pernyataan “percaya ajaran bisa salah” adalah sisi rasionalitas, yang terbuka bagi pengujian ‘objektif-ilmiah’. Sedangkan ‘iman’ umumnya adalah sisi esoteris (‘percaya’ kepada hal suprarasional, melibatkan hati, bukan rasio).
Keduanya (rasional dan suprarasional) bisa saja tidak saling kontradiksi dan bisa saja tidak saling mereduksi karena masing-masing memiliki ranahnya sendiri-sendiri.
Yang membuat pemutlakkanlah (spt yang Anda lakukan itu) yang justru sudah ‘keliru-tempat’ (salah-kaprah? Rancu?). Wah, nampaknya Anda hanya dibingungkan oleh konsep-konsep Anda sendiri yang ‘keliru-tempat’ itu, Bro…
apalah otoritas tanpa infabilitas..???
Dalam kehidupan sehari-hari Anda banyak menemukan dan bahkan bersinggungan dengan fenomena demikian, tapi toh, Anda menerimanya juga.
‘Pemerintah pun datang dari Allah’, tapi apakah mereka infalible? Namun, toh, Anda menerimanya, bukan? Siapa berotoritas di keluarga Anda? Apakah mereka infallible? Kalau mereka tidak infallible, apakah Anda menganggap mereka tidak berotoritas?
Ada hirarki otoritas, ‘kan...
Tanggapan atas pernyataan Anda itu itu adalah: itu membuktikan bahwa hanya SATU yang berotoritas, yaitu KS. Apakah doktrin Katolik infallible?
otoritas, tapi bisa ditolak?
Faktanya memang demikian, ‘kan? Gereja Timur menolak Otoritas Universal Gereja Barat (Roma). Mereka juga menolak fllioque… padahal GKR menyatakan itu adalah infallible.
itu namanya bukan otoritas
Otoritas di Katolik ternyata hanya diakui dan berlaku internal. Bagi kalangan non-Katolik itu tidak. Apakah Anda akan menyimpulkan pula bahwa “itu namanya bukan otoritas…”?
no mer satu itu otoritas, kalau nomer dua itu hanya alat bantu
‘Otoritas’ adalah nilai.
‘Alat bantu’ adalah fungsi.
Apakah Otoritas tidak dapat berfungsi sebagai ‘alat bantu’ dalam menafsirkan dan menghasilkan ajaran/doktrin/dogma yang infaliblle? Tentu bisa.
KS nilainya adalah Otoritas yang infalible. Tapi juga (bagi Protestan) merupakan instrumen primer (yang berfungsi) untuk menguji tafsiran/ajaran/doktrin/dogma.
‘Prinsip Hermeneutika’ pun demikian (wlp bernilai sekunder). Sekali lagi, kayaknya Anda dibingungkan oleh konsep-konsep Anda yang campur-aduk, Bro…
Ini lho, bukti yang lainnya…
PROTESTAN:
‘Highest’ hierarchy: Kitab Suci = Infallible.
’Lower’ Hierarchy: Doktrin dan ‘Instrumen’ = Tidak Infallible
KATOLIK:
‘Highest’ Hierarchy: Dogma (tentu juga Paus dalam ex-cathedra, Magisterium, Deposit Iman) = Infallible
’Lower’ Hierarchy: Doktrin = Tidak infallible
Sekarang, pertanyaan yang Anda ajukan kepada Protestan, coba ajukan terhadap DOKTRIN KATOLIK yang tidak dijamin benar (tidak infallible), yaitu:
tapi, kembali sebuah keanehan, manakala kita disuruh mengimani sebuah ajaran yang tidak dijamin benar .. percaya ajaran bisa salah, adalah mengkontradiksi dan mereduksi iman itu sendiri. :think1:
Sekali lagi, Bro… Anda dibingungkan dengan ‘salah-tempat’… Kalau menurut saya, hirarki otoritas harus ditempatkan pada tempatnya masing-masing …
KS (yang bernilai primer karena infallible) jangan ditukar-tempatkan dengan doktrin dan ‘instrumen’ (yang bernilai sekunder).
Doktrin (dalam Protestan dan Katolik) serta ‘instrumen’ (dalam Protestan) adalah tidak infalible, dan itu diuji oleh hirarki yang berada di atasnya (KS).
Jadi,
Menjawab judul thread: ALASAN-5
UNTUK MENGINGATKAN GEREJA BAHWA OTORITAS MEMILIKI HIRARKI DAN BAHWA ‘DOKTRIN’ BAGI KATOLIK MAUPUN PROTESTAN ADALAH TIDAK-INFALLIBLE
Sekalipun tidak infallible, namun kemungkinan besar kedua pihak memiliki keyakinan bahwa doktrin mereka adalah ‘benar’ sampai ia dibuktikan ‘keliru’.
Dengan demikian,
Menjawab judul thread: ALASAN-6
UNTUK MENYATAKAN KEPADA SEGENAP KOMPONEN GEREJA BAHWA SEKALIPUN TIDAK-INFALIBLE, SUATU ‘KEYAKINAN’ (MISALNYA DOKTRIN) DAPAT ‘DIYAKINI’ SEBAGAI “BENAR”, SAMPAI IA DIBUKTIKAN “KELIRU”.
Begitu, Bro Ond32lumut…
Salam
-
Paling suka saya kalau bertemu rekan protestan yg teksbook macam epafras ini.
Sampailah saya pada suatu kalimat yang saya baca Demikian :
“Mengaku infallible, tapi bisa dibuktikan fallible…”,
Hmmm.......................................................... :think:
Saya ulang lagi : "TAPI BISA DIBUKTIKAN FALLIBLE..."
Lalu saya buat contohnya begini, :
Katolik : "Maria teotokos ajaran yg infalible"
Protestan : "Saya bisa buktikan bahwa maria bukan teotokos"
Katolik : "Apa anda YAKIN bahwa pembuktian anda itu tidak bisa salah lagi - alias infallible ...?"
Protestan : "Ya yakin dong...!"
Katolik "Berarti pembuktian anda adalah ajaran yg Infalible ?
Protestan : "ya ini ayatnya sebagai pembuktian..bla bla bla"
Katolik: "Kalau gitu, terhadap ajaran anda yg anda klaim bersifat infalible itu,.. kami juga bisa membuktikan itu adalah fallible"
Protestan: "apa itu"
Katolik : "Ya ayat yg menurut kami mendukung Maria Teotokos"
Duh.
Sangat mudah bagi saya menentukan seseorang kompeten atau tidak dalam berdiskusi : temukan argument yg lucu seperti di atas.
(jangan repot baca tulisan seperti teks)
No offense...
-
BANDINGKAN DENGAN:
“Mengaku tidak infallible, tapi berhasil menemukan ‘instumen’ untuk menguji infalibilitas suatu tafsiran/ajaran/doktrin/dogma…”
mana yang lebih rasional?
Memang benar protestan BERHASIL menemukan "instrumen"
Tapi sayang sekali "istrumen"-nya juga di klaim sebagai INFALIBLE.
Ya jadi sama dengan katolik yg ngaku-ngaku infalible. :whistle:
-
Tidak selamanya iman itu harus rasional, ‘kan, Bro...
Ingat ilustrasi ‘hitam-putih’ dari Anda yang saya kutip di atas? Itu adalah masalah ‘iman’. Sekalipun dunia ilmiah menyatakan hitam adalah hitam (dan itu adalah kebenaran), tetapi jika Gereja Anda mengatakan itu adalah putih (sekalipun sudah dibuktikan bahwa hitam adalah hitam, dan bukan putih), Anda akan tetap mengakui ‘putih’, ‘kan? Kontradiksi? Mereduksi iman?
Pernyataan “percaya ajaran bisa salah” adalah sisi rasionalitas, yang terbuka bagi pengujian ‘objektif-ilmiah’. Sedangkan ‘iman’ umumnya adalah sisi esoteris (‘percaya’ kepada hal suprarasional, melibatkan hati, bukan rasio).
Keduanya (rasional dan suprarasional) bisa saja tidak saling kontradiksi dan bisa saja tidak saling mereduksi karena masing-masing memiliki ranahnya sendiri-sendiri.
Kalau bicara IMAN... ya IMAN saja... Jangan disatukan dengan RASIONALITAS.
Makanya dikatakan : Kalau gereja berkata putih, meskipun kenyataannya hitam, maka kita harus beriman bahwa itu adalah putih.
NAH ITULAH IMAN.
No offense
-
Memang benar protestan BERHASIL menemukan "instrumen"
Tapi sayang sekali "istrumen"-nya juga di klaim sebagai INFALIBLE.
Ya jadi sama dengan katolik yg ngaku-ngaku infalible. :whistle:
Waduh, Bro... maaf, ya, kalau kurang jelas..
Tapi coba baca ulang lagi, deh, postingan di atas, Bro.... 'instrumen'-nya tidak diklaim INFALLIBLE, koq...
Karena itu maka kata 'BERHASIL' pun masih bisa digugat lagi... Misalnya tentang kalangan siapa penemunya, Injili atau non-Kristen, kalangan mana saja yang telah menyepakati kesahihannya... dst...
Yah... setidaknya, kalau ada dua pihak berdiskusi tentang suatu ajaran/tafsiran, sekarang sudah mulai pula diskusi ttg 'prinsip' hermeneutika yang akan mereka gunakan untuk mengujinya...
Kalau bicara IMAN... ya IMAN saja... Jangan disatukan dengan RASIONALITAS.
Makanya dikatakan : Kalau gereja berkata putih, meskipun kenyataannya hitam, maka kita harus beriman bahwa itu adalah putih.
NAH ITULAH IMAN.
No offense
Mau tanya, nih, Bro...
Jadi, menurut Anda bisakah keduanya saling kontradiksi atau saling mereduksi?
Lalu, SEANDAINYA dalam satu kasus, ternyata Kitab Suci mengatakan 'hitam', tapi gereja (atau katakanlah magisterium dari salah satu denom) menafsirkan/mengajarkan/mengatakan 'putih', Anda akan percaya yang mana?
(No offense)
-
Waduh, Bro... maaf, ya, kalau kurang jelas..
Tapi coba baca ulang lagi, deh, postingan di atas, Bro.... 'instrumen'-nya tidak diklaim INFALLIBLE, koq...
Karena itu maka kata 'BERHASIL' pun masih bisa digugat lagi... Misalnya tentang kalangan siapa penemunya, Injili atau non-Kristen, kalangan mana saja yang telah menyepakati kesahihannya... dst...
Nah kan ketahuan sekarang,
Bahwa anda (protestan) selalu menggunakan "instrument" yang FALIBLE...?
Duh.
"Instrumen" nya saja udah ngga jelas kebenarannya ?
BAGAIMANA MUNGKIN ??? sesuatu yg BELUM TENTU BENAR, dijadikan sebagai ALAT PENGUJI ("instrument").....?
BAGAIMANA MUNGKIN anda Menimbang dengan benar,.. jika alat timbangannya (instrument penimbangnya) saja diragukan kebenarannya....???
Anda ke pasar beli terigu.
Lalu anda ragu terigu itu beratnya satu kilo atau tidak
Anda mau cari tahu BENAR NGGA TERIGU INI BERATNYA SATU KILO.
Lalu anda gunakan timbangan YG ANDA KETAHUI tidak akurat (tidak pasti benar),...
Pertanyaannya : BAGAIMANA MUNGKIN ANDA MENGETAHUI BERAT TERIGU ITU SATU KILO ATAU BUKAN, jika timbangan yg anda gunakan sebagai pengukur adalah timbangan yg rusak ???
Bukan anda yg kurang jelas menjelaskannya,..
Tapi anda bro yg ngga nangkap maksud saya.
Saya sih sudah sangat jelas menangkap maksud anda tentang instrument itu.
no offense.
-
Mau tanya, nih, Bro...
Jadi, menurut Anda bisakah keduanya saling kontradiksi atau saling mereduksi?
DUH.
Masih belum mengerti ya bro.. ha ha..
Iman dan rasional itu dua hal yg berbeda bro..... itu loh maksud ku...
Lalu, SEANDAINYA dalam satu kasus, ternyata Kitab Suci mengatakan 'hitam', tapi gereja (atau katakanlah magisterium dari salah satu denom) menafsirkan/mengajarkan/mengatakan 'putih', Anda akan percaya yang mana?
(No offense)
Dalam gereja katolik , kalau Kitab Suci berkata hitam, tapi gereja berkata putih, maka saya akan percaya magisterium gereja (putih)
Itulah sebabnya saya katolik, *bukan muslim*... (sebab hanya muslim yg bisa membaca Alkitab secara literal - hitam dibaca hitam, putih dibaca putih ).
Jadi bro saya sarankan jangan ikutan muslim (tidak bisa membedakan).
No offense.
-
Mnrt saya,
Sola Scriptura itu tidak pernah benar-benar Sola Scriptura...
Krn jika benar-benar Sola Scriptura, maka ngga akan ada denominasi sbanyak ini dalam kalangan Protestan.
Mnrt saya,
Suka atau tidak, setiap denominasi akan mengartikan Scriptura sesuai tafsiran magisteriumnya.
Beruntung, utk doktrin fundamental spt keselamatan dalam iman pd Yesus Kristus, ke-Tuhan-an Yesus, kedatanganNya sbg Manusia dan Allah, kematian dan kebangkitanNya, serta ke-tritunggal-an Allah, kalangan Katolik dan Prostestan sependapat.
(saya udah siap-siap kabur kl dilempari batu)
Ngga usah takut, saya dibelakangmu, ehhh salah, didepan dong...
-
Nah kan ketahuan sekarang,
Bahwa anda (protestan) selalu menggunakan "instrument" yang FALIBLE...?
Duh.
"Instrumen" nya saja udah ngga jelas kebenarannya ?
BAGAIMANA MUNGKIN ??? sesuatu yg BELUM TENTU BENAR, dijadikan sebagai ALAT PENGUJI ("instrument").....?
BAGAIMANA MUNGKIN anda Menimbang dengan benar,.. jika alat timbangannya (instrument penimbangnya) saja diragukan kebenarannya....???
Anda ke pasar beli terigu.
Lalu anda ragu terigu itu beratnya satu kilo atau tidak
Anda mau cari tahu BENAR NGGA TERIGU INI BERATNYA SATU KILO.
Lalu anda gunakan timbangan YG ANDA KETAHUI tidak akurat (tidak pasti benar),...
Pertanyaannya : BAGAIMANA MUNGKIN ANDA MENGETAHUI BERAT TERIGU ITU SATU KILO ATAU BUKAN, jika timbangan yg anda gunakan sebagai pengukur adalah timbangan yg rusak ???
Bukan anda yg kurang jelas menjelaskannya,..
Tapi anda bro yg ngga nangkap maksud saya.
Saya sih sudah sangat jelas menangkap maksud anda tentang instrument itu.
no offense.
Bagi saya....
Alkitab itu infalible
Dogma2 Gereja saya juga infalible.
Bukan berarti kalau ada dogma2 gereja saya yg tidak ada dalam dogma2 Katolik langsung Katolik divonis sesat/heretik, no, no, no...misalnya Maria dilahirkan tanpa noda, atau purgatory atau Maria terangkat ke sorga dll. Itu dogma2 yang tidak ada dalam Alkitab tetapi bukan berarti dogma2 ini bertentangan dengan Alkitab.
Damai, damai.
-
3. “Anda bisa tersesat…” Kayaknya siapapun yang berkata begitu tdk kebal hal demikian, ‘kan? Kalau tdk salah, Mas Ond32lumut pernah berkata (kurang lebih): “Kalau gereja saya mengatakan hitam itu adalah putih, maka saya akan percaya itu adalah putih”. Dalam posisi demikian, bagaimana seseorang bisa menyadari kalau ia sedang tersesat? Instrumen apa yang ia gunakan untuk mengujinya? Tentu perlu orang lain yang ‘berani’ untuk mengungkapkannya. Soalnya ada resiko besar, yaitu “dengan mengatakan ‘kebenaran’ apakah orang lain itu akan dianggap musuh?”.
Sedikit koment buat quotenya st. ignatius yg terkenal ini.
Bro Epafras,
Ketika anda bro Epafaras beriman bahwa Yesus adalah Tuhan,.. apakah anda sadar bahwa anda sedang tidak tersesat ?
Pasti anda akan jawab : Tidak dong bung,.. saya percaya, kan ada ayatnya tertulis di KS.
Kemudian saya akan tanya lagi : Apa ngga mungkin tafsir anda di ayat tsb. salah ?
Nanti pasti anda akan terpojok dan tidak akan bisa jawab lagi.
nah, Kalau anda tidak bisa jawab lagi, maka saya beritahu jawabannya ini : ITULAH IMAN...!
IMAN = PERCAYA SAJA apapun itu (baik benar atau salah, anda akan menganggapnya sebagai kebenaran).
Kalau iman saya itu iman katolik bro.
Apa kata magisterium, saya harus ikut. Saya menggantungkan diri saya pada gereja.
Kalau gerejanya jatuh, yaa saya ikutan jatuh (udah nasib! titik).
Ibarat pesawat, saya cuman penumpang. Kemanapun pesawat pergi, saya harus ikut.
Itulah iman yg sejati alias iman yang 100% alias iman yg ngga ragu-ragu.
Bagaimana saya bisa tau saya ngga tersesat ?
Ini jawabnya : "Jika iman saya sudah 100%, maka, tidak pernah saya akan bertanya seperti itu"
Sebab bertanya-tanya, berarti ragu-ragu.
Ragu-ragu berarti tidak 100%.
Tidak 100% berarti bukan iman.
Nah, sekarang anda toh masih bertanya-tanya apakah pengajaran yg anda terima saat ini adalah pengajaran yang benar , toh ??
Itu berarti anda ragu-ragu.
Kalau ragu-ragu berarti bukan iman namanya.
Dan Yesus sudah berkata bro : "Iman mu menyelamatkanmu"
Bagaimana anda yakin anda bisa selamat, jika anda tidak punya iman (alias ragu-ragu)...?
Nanti orang-orang sudah terangkat ke surga, anda masih mencari-cari : "BENARKAH AJARAN YG SAYA ANUT INI SUDAH INFALIBLE"
Hati-hati bro..
-
Bagi saya....
Alkitab itu infalible
Dogma2 Gereja saya juga infalible.
Bukan berarti kalau ada dogma2 gereja saya yg tidak ada dalam dogma2 Katolik langsung Katolik divonis sesat/heretik, no, no, no...misalnya Maria dilahirkan tanpa noda, atau purgatory atau Maria terangkat ke sorga dll. Itu dogma2 yang tidak ada dalam Alkitab tetapi bukan berarti dogma2 ini bertentangan dengan Alkitab.
Damai, damai.
Ini yang bagus, yaitu bahwa anda mengaku bahwa dogma gereja anda sendiri adalah infalible.
Memang secara tidak langsung denominasi lain sudah mengatakan itu kok, bro cosmic.
Cuma mereka gengsi saja mengakuinya, karena dengan mengatakan dogma gerejanya infallible berarti mereka tidak lagi bersola scriptura.
Dan dengan tidak bersola, bukan lagi termasuk protestan.
Dan karena bukan protestan (dan hanya ada dua : katolik dan protestan), maka secara tidak langsung mereka mengakui diri sebagai bagian dari gereja katolik.
Cuma sekali lagi gengsi aja...
gitu aja kok.
-
Mnrt saya,
Sola Scriptura itu tidak pernah benar-benar Sola Scriptura...
Krn jika benar-benar Sola Scriptura, maka ngga akan ada denominasi sbanyak ini dalam kalangan Protestan.
Mnrt saya,
Suka atau tidak, setiap denominasi akan mengartikan Scriptura sesuai tafsiran magisteriumnya.
Beruntung, utk doktrin fundamental spt keselamatan dalam iman pd Yesus Kristus, ke-Tuhan-an Yesus, kedatanganNya sbg Manusia dan Allah, kematian dan kebangkitanNya, serta ke-tritunggal-an Allah, kalangan Katolik dan Prostestan sependapat.
(saya udah siap-siap kabur kl dilempari batu)
Itu 'kan fenomena faktual...
SETUJU... Memang begitu faktanya...
Lalu, solusi Anda terhadap keberatan Katolik tentang Sola Scriptura dan 'ekeses'-nya?
-
Bagi saya....
Alkitab itu infalible
Dogma2 Gereja saya juga infalible.
Bukan berarti kalau ada dogma2 gereja saya yg tidak ada dalam dogma2 Katolik langsung Katolik divonis sesat/heretik, no, no, no...misalnya Maria dilahirkan tanpa noda, atau purgatory atau Maria terangkat ke sorga dll. Itu dogma2 yang tidak ada dalam Alkitab tetapi bukan berarti dogma2 ini bertentangan dengan Alkitab.
Damai, damai.
Satu yang sama dengan saya sebagai protestan, tapi satu juga yang berbeda...
Ini yang berbeda:
Sebagai penganut SS, saya meyakini Alkitab infallible, tapi dogma saya yakini adalah mutlak benar, tapi tidak infallible.
Ini yang sama:
"Tidak ada dalam Alkitab, tidak otomatis berarti bertentangan dengan Alkitab..." SETUJU....
Tapi bagaimana Anda TAHU dan bagaimana Anda MENGUJI bahwa sesuatu yang TIDAK ADA DALAM Alkitab itu TIDAK BERTENTANGAN dengan Alkitab?
Beri tahu saya, dong, Bro....
Salam
-
Itu 'kan fenomena faktual...
SETUJU... Memang begitu faktanya...
Lalu, solusi Anda terhadap keberatan Katolik tentang Sola Scriptura dan 'ekeses'-nya?
Sbnrnya kberatan Protestan thd Katolik dan kberatan Katolik thd Protestan bukan di konsep Scriptura, mlainkan di Magisterium.
Protestan tdk mpercayai magisterium Katolik dan Katolik tdk mpercayai magisterium(-magisterium) Protestan.
Solusinya?
Klise sih Bro...
Hadapkan kedua magisterium pd konflik bersama alias common enemy.
Nanti akan muncul orang-orang kunci yg dihormati kedua pihak (krn mreka telah teruji mlalui rangkaian pnganiayaan dan telah dikuatkan Tuhan oleh bragam tanda-tanda).
Orang-orang kunci inilah yg kelak akan mngikat Gereja menjadi satu jaringan (bukan satu nama).
Makanya Gereja itu lebih bersinar (dlm arti ssungguhnya) ktika dalam penganiayaan.
-
Sbnrnya kberatan Protestan thd Katolik dan kberatan Katolik thd Protestan bukan di konsep Scriptura, mlainkan di Magisterium.
Protestan tdk mpercayai magisterium Katolik dan Katolik tdk mpercayai magisterium(-magisterium) Protestan.
Solusinya?
Klise sih Bro...
Hadapkan kedua magisterium pd konflik bersama alias common enemy.
Makanya Gereja itu lebih bersinar (dlm arti ssungguhnya) ktika dalam penganiayaan.
Solusi common enemy itu memangnya realistik, Bro?
Bukankah di for-dis seperti inilah yang lebih realistik? Jadi, bukan di aras magisterium, melainkan di atas umat...
Kalau perbedaan makin sering didiskusikan, 'kan lama kelamaan bisa saling menerima perspektif masing-masing... hingga kualitas dan kuantitas tingkat 'pertikaian' (karena adanya perbedaan), dapat diturunkan.... Tapi usulan seperti ini mungkin klise juga, ya....
-
Solusi common enemy itu memangnya realistik, Bro?
Bukankah di for-dis seperti inilah yang lebih realistik? Jadi, bukan di aras magisterium, melainkan di atas umat...
Kalau perbedaan makin sering didiskusikan, 'kan lama kelamaan bisa saling menerima perspektif masing-masing... hingga kualitas dan kuantitas tingkat 'pertikaian' (karena adanya perbedaan), dapat diturunkan.... Tapi usulan seperti ini mungkin klise juga, ya....
Toleransi memang iya Bro, tp mngubah opini tidak semudah itu.
Misalnya saya, saya tidak setuju dg mayoritas doktrin dan dogma Gereja Katolik Roma, tp saya brusaha mhormati pandangan mereka.
Jikapun saya debat dengan saudara dari Gereja Katolik Roma, maka saya akan hentikan debatnya sampai batas tertentu walau tidak tcapai ksepakatan. Jika saya keukeuh dan mreka keukeuh, maka jadinya debat kusir.
Dan mnrt saya Bro, kelak Jemaat akan disatukan Tuhan menjadi satu tubuh. Tp smua itu akan didahului masa aniaya.
-
Toleransi memang iya Bro, tp mngubah opini tidak semudah itu.
Misalnya saya, saya tidak setuju dg mayoritas doktrin dan dogma Gereja Katolik Roma, tp saya brusaha mhormati pandangan mereka.
Jikapun saya debat dengan saudara dari Gereja Katolik Roma, maka saya akan hentikan debatnya sampai batas tertentu walau tidak tcapai ksepakatan. Jika saya keukeuh dan mreka keukeuh, maka jadinya debat kusir.
Dan mnrt saya Bro, kelak Jemaat akan disatukan Tuhan menjadi satu tubuh. Tp smua itu akan didahului masa aniaya.
Bagi saya, itu normatif dalam berdiskusi, Bro… :afro1: Memang harus begitu… :deal: Tapi kadang batasan-batasannya subjektif. :think1: :nod:
Namun, satu hal yang pasti, saya tidak pernah punya niat/keinginan untuk mengubah opini orang tentang pendirian-pendirian iman/keyakinan mereka. Tujuan saya hanya berbagi perspektif (syukur kalau dimengerti, walaupun tidak diterima), sehingga pembaca lainnya punya wawasan tambahan.
-
Sedikit koment buat quotenya st. ignatius yg terkenal ini.
Bro Epafras,
Ketika anda bro Epafaras beriman bahwa Yesus adalah Tuhan,.. apakah anda sadar bahwa anda sedang tidak tersesat ?
Pasti anda akan jawab : Tidak dong bung,.. saya percaya, kan ada ayatnya tertulis di KS.
Kemudian saya akan tanya lagi : Apa ngga mungkin tafsir anda di ayat tsb. salah ?
Nanti pasti anda akan terpojok dan tidak akan bisa jawab lagi.
nah, Kalau anda tidak bisa jawab lagi, maka saya beritahu jawabannya ini : ITULAH IMAN...!
IMAN = PERCAYA SAJA apapun itu (baik benar atau salah, anda akan menganggapnya sebagai kebenaran).
Kalau iman saya itu iman katolik bro.
Apa kata magisterium, saya harus ikut. Saya menggantungkan diri saya pada gereja.
Kalau gerejanya jatuh, yaa saya ikutan jatuh (udah nasib! titik).
Ibarat pesawat, saya cuman penumpang. Kemanapun pesawat pergi, saya harus ikut.
Itulah iman yg sejati alias iman yang 100% alias iman yg ngga ragu-ragu.
Bagaimana saya bisa tau saya ngga tersesat ?
Ini jawabnya : "Jika iman saya sudah 100%, maka, tidak pernah saya akan bertanya seperti itu"
Sebab bertanya-tanya, berarti ragu-ragu.
Ragu-ragu berarti tidak 100%.
Tidak 100% berarti bukan iman.
Nah, sekarang anda toh masih bertanya-tanya apakah pengajaran yg anda terima saat ini adalah pengajaran yang benar , toh ??
Itu berarti anda ragu-ragu.
Kalau ragu-ragu berarti bukan iman namanya.
Dan Yesus sudah berkata bro : "Iman mu menyelamatkanmu"
Bagaimana anda yakin anda bisa selamat, jika anda tidak punya iman (alias ragu-ragu)...?
Nanti orang-orang sudah terangkat ke surga, anda masih mencari-cari : "BENARKAH AJARAN YG SAYA ANUT INI SUDAH INFALIBLE"
Hati-hati bro..
Waduhhh, maaf, Bro... karena Anda tidak mencantumkan denom dalam profile Anda, jadi saya pikir Anda non-Katolik.
Tentang perspektif dan opini Anda, itu baik, Bro...
Terima kasih buat pesan-pesannya...
Salam
-
Waduhhh, maaf, Bro... karena Anda tidak mencantumkan denom dalam profile Anda, jadi saya pikir Anda non-Katolik.
Tentang perspektif dan opini Anda, itu baik, Bro...
Terima kasih buat pesan-pesannya...
Salam
Jadi sekarang sudah tau toh dimana letak salahnya sola scriptura itu ?
bagus kalau gitu.
Ini ilustrasi:
Anda ke pasar beli terigu.
Lalu anda ragu terigu itu beratnya satu kilo atau tidak
Anda mau cari tahu BENAR NGGA TERIGU INI BERATNYA SATU KILO.
Lalu anda gunakan timbangan YG ANDA KETAHUI tidak akurat (tidak pasti benar),...
Pertanyaannya : BAGAIMANA MUNGKIN ANDA MENGETAHUI BERAT TERIGU ITU SATU KILO ATAU BUKAN, jika timbangan yg anda gunakan sebagai pengukur adalah timbangan yg rusak ???
Timbangan rusak = "instrument" anda itu
Terigu satu kilo = dogma yg akan anda uji.
Sudah mengerti sekarang bro ...?
-
Jadi sekarang sudah tau toh dimana letak salahnya sola scriptura itu ?
bagus kalau gitu.
Ini ilustrasi:
Anda ke pasar beli terigu.
Lalu anda ragu terigu itu beratnya satu kilo atau tidak
Anda mau cari tahu BENAR NGGA TERIGU INI BERATNYA SATU KILO.
Lalu anda gunakan timbangan YG ANDA KETAHUI tidak akurat (tidak pasti benar),...
Pertanyaannya : BAGAIMANA MUNGKIN ANDA MENGETAHUI BERAT TERIGU ITU SATU KILO ATAU BUKAN, jika timbangan yg anda gunakan sebagai pengukur adalah timbangan yg rusak ???
Timbangan rusak = "instrument" anda itu
Terigu satu kilo = dogma yg akan anda uji.
Sudah mengerti sekarang bro ...?
Wah... mau dilanjut, ya, Bro...
Anda nampaknya kurang menyimak...
Tentang 'instrumen', diakui sebagai 'benar', sampai ia dibuktikan keliru.... sehingga sekalipun diyakini sebagai 'benar', tetapi TIDAK INFALLIBLE.
Misalnya:
1. "Dalam pengujian literatur (tulisan, bukan lisan) secara ilmiah, maka harus dipilah mana sumber litaratur primer, mana sumber literatur sekunder dan mana sumber litaratur tersier, dst..."
Menurut Anda pernyataan itu 'benar' atau 'tidak benar'?
Menurut saya pernyataan itu 'benar', sampai Anda membuktikannya sebagai 'tidak benar', alias 'keliru'.
Setujukah Anda?
-
Wah... mau dilanjut, ya, Bro...
Anda nampaknya kurang menyimak...
Tentang 'instrumen', diakui sebagai 'benar', sampai ia dibuktikan keliru.... sehingga sekalipun diyakini sebagai 'benar', tetapi TIDAK INFALLIBLE.
Misalnya:
1. "Dalam pengujian literatur (tulisan, bukan lisan) secara ilmiah, maka harus dipilah mana sumber litaratur primer, mana sumber literatur sekunder dan mana sumber litaratur tersier, dst..."
Menurut Anda pernyataan itu 'benar' atau 'tidak benar'?
Menurut saya pernyataan itu 'benar', sampai Anda membuktikannya sebagai 'tidak benar', alias 'keliru'.
Setujukah Anda?
"Kebenaran yg masih bisa salah"
wow.. konsep anda ini bagus sekali bro....he he he he
Maaf ya bro,.. saya mau juga sekolah teologia kalau begini caranya... tolong tunjukkan dong sekolah teologi yg bagus..
becanda aja anda ini... :grining:
-
"Kebenaran yg masih bisa salah"
wow.. konsep anda ini bagus sekali bro....he he he he
Maaf ya bro,.. saya mau juga sekolah teologia kalau begini caranya... tolong tunjukkan dong sekolah teologi yg bagus..
becanda aja anda ini... :grining:
Saya tidak becanda... Kalau keseriusan saya dianggap becanda, wah... saya harus cari rekan diskusi lain yang levelnya tidak setinggi Anda....
Tapi saya koq jadi bertanya-tanya... mengapa Anda lebih senang menuduh postingan yang ditulis dengan serius (dalam rangka menanggapi dan menghargai postingan Anda) sebagai 'becanda', sementara 'pertanyaan' yang dianggap penting oleh netter rekan diskusi Anda ini tidak Anda respon?
Apakah Anda tidak sedang mematikan roh diskusi? Apakah Anda lebih senang memberi stigma ('becanda') untuk menghindari pertanyaan daripada memperagakan 'keseriusan' Anda?
-
Saya tidak becanda... Kalau keseriusan saya dianggap becanda, wah... saya harus cari rekan diskusi lain yang levelnya tidak setinggi Anda....
Tapi saya koq jadi bertanya-tanya... mengapa Anda lebih senang menuduh postingan yang ditulis dengan serius (dalam rangka menanggapi dan menghargai postingan Anda) sebagai 'becanda', sementara 'pertanyaan' yang dianggap penting oleh netter rekan diskusi Anda ini tidak Anda respon?
Apakah Anda tidak sedang mematikan roh diskusi? Apakah Anda lebih senang memberi stigma ('becanda') untuk menghindari pertanyaan daripada memperagakan 'keseriusan' Anda? Atau niat Anda untuk sekolah teologia itu pun harus dianggap 'becanda'?
"kebenaran yang masih bisa salah"
Kebenaran yg bagaimana yg masih bisa salah ....?
-
"kebenaran yang masih bisa salah"
Kebenaran yg bagaimana yg masih bisa salah ....?
Mohon baca lagi, Bro... postingan2 sebelumnya.... Pelan-pelan bacanya... baru tanggapi dan pertanyakan...
Dogma adalah kebenaran yang tidak bisa salah (Infallible).
Doktrin adalah kebenaran yang TIDAK infallibel, alias masih bisa salah/keliru....
Lalu saya ajak Anda masuk ke hal praktis tentang pengujian literatur secara ilmiah (tentang kebenaran yang TIDAK infallibel, alias masih bisa keliru), ehh... malah dibilang 'becanda'...
Nah, saya sudah jawab pertanyaan Anda...
Salam
-
Balik lagi biar pembaca jelas.
“Mengaku tidak infallible, tapi berhasil menemukan ‘instumen’ untuk menguji infalibilitas suatu tafsiran/ajaran/doktrin/dogma…”
mana yang lebih rasional?
Pertanyaan :
Apakah instrument yg berhasil di temukan tsb... (yg digunakan untuk menguji infalibilitas suatu tafsir./ajaran/doktrin/dogma),......adalah INFALIBEL ....?
Dijawab oleh anda : TIDAK.
Istrument nya TIDAK INFALIBLE
Alias Intrument tsb. FALIBLE alias masih bisa salah.
Pertanyaan lanjutan:
Jika Instrumentnya (yg dipakai untuk menguji suatu tafsir/ajaran/doktrin/dogma ) .. BISA SALAH..... bagaimana hasil pengujiannya bisa dikatakan sebagai benar.
Ilustrasi: Kita beli beras 1 kilo.
Kita ingin menguji apakah penjual menimbang dengan benar (curang atau tidak)
Dalam menguji, kita gunakan timbangan lain,....
Sayang sekali timbangan kita itu belum tentu benar (ngga yakin rusak atau ngga)
Bagaimana mungkin mengatakan si penjual beras sudah berbuat curang, jika timbangan yg kita pakai tidak jelas (rusak atau tidak).
Sampai di sini jelas bro..?
Kalau belum, nanti saya bantu jelaskan.
-
Mohon baca lagi, Bro... postingan2 sebelumnya.... Pelan-pelan bacanya... baru tanggapi dan pertanyakan...
Dogma adalah kebenaran yang tidak bisa salah (Infallible).
Doktrin adalah kebenaran yang TIDAK infallibel, alias masih bisa salah/keliru....
Lalu saya ajak Anda masuk ke hal praktis tentang pengujian literatur secara ilmiah (tentang kebenaran yang TIDAK infallibel, alias masih bisa keliru), ehh... malah dibilang 'becanda'...
Nah, saya sudah jawab pertanyaan Anda...
Salam
salam bro Epafras dan bro Gavin :)
saya ikut nimbrung yah...sepertinya ada miss persepsi dalam pembicaraan anda berdua...
Dari sudut pandang bro Gavin ....kebenaran itu selalu merujuk pada infallibel karena berlawanan term dengan salah...
Saya mengerti maksud bro Epafras...maksudnya mengatakan doktrin bisa salah tetapi Dogma (dalam hal ini juga bisa dikatakan Alkitab) pasti benar begitu kan.. :)
Nah dalam terminologi bro Gavin...maka anda maksud tersebut dikatakan sebagai berikut...
Pengajaran Doktrin Gereja bisa salah atau tidak infallibel
Tetapi Dogma adalah pasti benar atau infallibel..
Akan berbeda bunyinya jika anda katakan :
Doktrin adalah kebenaran fallibel
Dogma adalah kebenaran infallibel
karena namanya benar tidak mungkin salah...
That's all ini salah persepsi aja kok...
oke silahkan dilanjutkan diskusinya
salam damai :)
-
Balik lagi biar pembaca jelas.
Pertanyaan :
Apakah instrument yg berhasil di temukan tsb... (yg digunakan untuk menguji infalibilitas suatu tafsir./ajaran/doktrin/dogma),......adalah INFALIBEL ....?
Dijawab oleh anda : TIDAK.
Istrument nya TIDAK INFALIBLE
Alias Intrument tsb. FALIBLE alias masih bisa salah.
Pertanyaan lanjutan:
Jika Instrumentnya (yg dipakai untuk menguji suatu tafsir/ajaran/doktrin/dogma ) .. BISA SALAH..... bagaimana hasil pengujiannya bisa dikatakan sebagai benar.
Ilustrasi: Kita beli beras 1 kilo.
Kita ingin menguji apakah penjual menimbang dengan benar (curang atau tidak)
Dalam menguji, kita gunakan timbangan lain,....
Sayang sekali timbangan kita itu belum tentu benar (ngga yakin rusak atau ngga)
Bagaimana mungkin mengatakan si penjual beras sudah berbuat curang, jika timbangan yg kita pakai tidak jelas (rusak atau tidak).
Sampai di sini jelas bro..?
Kalau belum, nanti saya bantu jelaskan.
Pada prinsipnya Anda sudah tahu bahwa ada "KEBENARAN YANG MASIH BISA SALAH", 'kan. Tapi saat kategori 'DOKTRIN' itu saya sejajarkan dengan 'instrumen' Anda mengajukan ilustrasi timbangan beras. Lalu mengapa Anda tidak mempertanyakan kategori 'DOKTRIN', itu sebagai 'pembanding' yang masih bisa salah?
Tentang ilstrasi Anda:
'Timbangan' dan 'membeli beras' adalah hal praktis.
Untuk menanggapinya, saya ajak Anda untuk langsung masuk ke hal praktis melalui postingan yang saya bold merah yang Anda anggap 'becanda' itu...
Nah, kalau mau lanjut, silahkan tanggapi postingan saya itu...
Nanti saya berikan contoh instrumen nomer #2 dan #3 serta penerapannya... yaitu 'menerapkan' instrumen itu...
Begitu, Bro...
-
Pada prinsipnya Anda sudah tahu bahwa ada "KEBENARAN YANG MASIH BISA SALAH", 'kan. Tapi saat kategori 'DOKTRIN' itu saya sejajarkan dengan 'instrumen' Anda mengajukan ilustrasi timbangan beras. Lalu mengapa Anda tidak mempertanyakan kategori 'DOKTRIN', itu sebagai 'pembanding' yang masih bisa salah?
Tentang ilstrasi Anda:
'Timbangan' dan 'membeli beras' adalah hal praktis.
Untuk menanggapinya, saya ajak Anda untuk langsung masuk ke hal praktis melalui postingan yang saya bold merah yang Anda anggap 'becanda' itu...
Nah, kalau mau lanjut, silahkan tanggapi postingan saya itu...
Nanti saya berikan contoh instrumen nomer #2 dan #3 serta penerapannya... yaitu 'menerapkan' instrumen itu...
Begitu, Bro...
Saya tidak perlu membuktikan bahwa instrument anda (Yg di bold merah tsb) benar.. (karena jawaban saya ngga penting alias IRRELEVANT )
YAng saya mau tau, dan anda harus jawab pada diri anda sendiri adalah ini :
"Apakah yg di bold merah itu MASIH BISA SALAH ?"
Dan anda sudah jawab : YA. Instrument tsb FALIBLE,....(kata anda).
Nah,
JIKA ALAT PENGUKURNYA/INSTRUMENTNYA/TIMBANGANNYA saja sudah ngga valid (masih bisa salah),.. bagaimana hasil pengukurannya bisa dinyatakan VALID.
Ini bagaikan mengukur menggunakan timbangan yg tidak di calibrasi (alias timbangan ngga valid).
Jelas kah sampai di sini bro..?
btw.,,.. saya ngga tau mengapa anda menganggap saya tau ADA KEBENARAN YG MASIH BISA SALAH.. ha ha ha
Malah saya ini bingung,.. kok ada orang yg berkata ADA KEBENARAN YG MASIH BISA SALAH.... ha ha ha
KEBENARAN mana ada sih yg masih bisa salah... ?
Kalau masih bisa salah itu sih bukan kebenaran namanya...
-
Saya tidak perlu membuktikan bahwa instrument anda (Yg di bold merah tsb) benar.. (karena jawaban saya ngga penting alias IRRELEVANT )
YAng saya mau tau, dan anda harus jawab pada diri anda sendiri adalah ini :
"Apakah yg di bold merah itu MASIH BISA SALAH ?"
Dan anda sudah jawab : YA. Instrument tsb FALIBLE,....(kata anda).
Nah,
JIKA ALAT PENGUKURNYA/INSTRUMENTNYA/TIMBANGANNYA saja sudah ngga valid (masih bisa salah),.. bagaimana hasil pengukurannya bisa dinyatakan VALID.
Ini bagaikan mengukur menggunakan timbangan yg tidak di calibrasi (alias timbangan ngga valid).
Jelas kah sampai di sini bro..?
btw.,,.. saya ngga tau mengapa anda menganggap saya tau ADA KEBENARAN YG MASIH BISA SALAH.. ha ha ha
Malah saya ini bingung,.. kok ada orang yg berkata ADA KEBENARAN YG MASIH BISA SALAH.... ha ha ha
KEBENARAN mana ada sih yg masih bisa salah... ?
Kalau masih bisa salah itu sih bukan kebenaran namanya...
1. Lalu menurut Anda, kalau dogma tidak bisa salah, apakah doktrin juga tidak bisa salah?
2. Lalu apa bedanya dogma dengan doktrin?
3. Salahkah kalau orang mengatakan dogma adalah infallible, tapi doktrin tidak infallible? Salahnya dimana?
-
1. Lalu menurut Anda, kalau dogma tidak bisa salah, apakah doktrin juga tidak bisa salah?
2. Lalu apa bedanya dogma dengan doktrin?
3. Salahkah kalau orang mengatakan dogma adalah infallible, tapi doktrin tidak infallible? Salahnya dimana?
Dalam hal ini saya lebih sependapat dgn mas epafras.
Doktrin / Dogma / Kitab Suci / Postulat / Hukum / Apalah namanya itu adalah hasil Rumusan yang disepakati untuk dilaksanakan bersama..
siapa yang menyepakati & melaksanakan??? ya manusia-manusia juga...
oleh karena nya, dengan kesadaran bahwa manusia ini amat terbatas dibandingkan Tuhan yang Serba Maha,
maka tentu Segala hal yang kita anggap sebagai KEBENARAN ini SESUNGGUHNYA adalah PERSEPSI atas KEBENARAN (yang tentu bisa salah), dan BUKANNYA KEBENARAN itu sendiri AN SICH.
-
Dalam hal ini saya lebih sependapat dgn mas epafras.
Doktrin / Dogma / Kitab Suci / Postulat / Hukum / Apalah namanya itu adalah hasil Rumusan yang disepakati untuk dilaksanakan bersama..
siapa yang menyepakati & melaksanakan??? ya manusia-manusia juga...
oleh karena nya, dengan kesadaran bahwa manusia ini amat terbatas dibandingkan Tuhan yang Serba Maha,
maka tentu Segala hal yang kita anggap sebagai KEBENARAN ini SESUNGGUHNYA adalah PERSEPSI atas KEBENARAN (yang tentu bisa salah), dan BUKANNYA KEBENARAN itu sendiri AN SICH.
Saya sebaliknya. Dalam hal ini saya sependapat dengan mas GT.
Mana mungkin yang namanya KEBENARAN itu bisa salah apalagi menyangkut soal2 iman.
Iman bukan hal remeh temeh melainkan sesuatu yg sudah ditetapkan oleh Roh Kudus dan baik doktrin mahupun dogma ialah bagian drpd iman yg harus diyakini kebenarannya karena kebenaran kita berasal dari Roh Kudus bukan sesuatu yg dibuat dibuat2 atau hasil pemikiran manusia semata2.
Mungkin tujuan Protestan berkata demikian ialah utk membenarkan doktrin2 lain dalam kelompok mereka yg diperkirakan sebanyak 36, 000 denom sedangkan Katolik berkata demikian untuk menegaskan bahwa Gereja merekalah tiang penopang dan dasar kebenaran dan diluar itu ialah heretik/kesesatan.
Sekadar pandangan saja. Mohon maaf kalau ada yg tersinggung.
Damai, damai.
-
Saya pikir, kita bisa mempertimbangkan (atau tidak mempertimbangkan) ayat ini guna membuktikan bahwa ‘sesuatu’ yang kita yakini sebagai kebenaran (baca: doktrin dan/atau dogma) adalah sudah final dan infallible ... atau sebaliknya: belum final alias tidak-infallible.
I Kor 13: 9 Sebab pengetahuan kita tidak lengkap dan nubuat kita tidak sempurna.
10 Tetapi jika yang sempurna tiba, maka yang tidak sempurna itu akan lenyap.
11 Ketika aku kanak-kanak, aku berkata-kata seperti kanak-kanak, aku merasa seperti kanak-kanak, aku berpikir seperti kanak-kanak. Sekarang sesudah aku menjadi dewasa, aku meninggalkan sifat kanak-kanak itu.
12 Karena sekarang kita melihat dalam cermin suatu gambaran yang samar-samar, tetapi nanti kita akan melihat muka dengan muka. Sekarang aku hanya mengenal dengan tidak sempurna, tetapi nanti aku akan mengenal dengan sempurna, seperti aku sendiri dikenal.
BENAR, apa yang kita yakini atau imani (iman itu sendiri) harus diyakini kebenarannya. Kebenaran yang kita yakini itu dirumuskan dalam dogma dan doktrin. Tapi pembedaan antara dogma dengan doktrin telah menjadi indikator bahwa ada kebenaran yang infallible dan ada kebenaran yang tidak infallible.
SELAIN ITU, kebenaran yang disajikan dalam Kitab Suci (DAN JUGA dalam doktrin DAN/ATAU dogma ... ???) bukan hanya untuk konsumsi hati (esoteris) saja, melainkan juga (dalam batas-batas tertentu, yang mungkin bisa subjektif), untuk konsumsi rasio, sehingga ada bentuk-bentuk apologetis di dalam KS.
I Pet 3: 15,16a Tetapi kuduskanlah Kristus di dalam hatimu sebagai Tuhan! Dan siap sedialah pada segala waktu untuk memberi pertanggungan jawab kepada tiap-tiap orang yang meminta pertanggungan jawab dari kamu tentang pengharapan yang ada padamu, tetapi haruslah dengan lemah lembut dan hormat, dengan hati nurani yang murni…,
Karena itu ada bagian dari kebenaran yang kita ‘imani’ itu (yaitu kebenaran yang terdapat hanya dalam Kitab Suci saja, atau PLUS dalam doktrin, atau PLUS dalam dogma ??? ) seharusnya layak untuk ‘terbuka’ bagi pengujian-pengujian rasional.
Adalah aneh kalau kita mau masuk dalam For-dis dan berani memberikan penilaian dan stigma terhadap ajaran denom lain, tapi kita sendiri tidak ‘terbuka’ untuk paparan penjelasan pihak yang kita kritik. Bukankah kita harus mengijinkan pihak lain untuk menerapkan I Pet 3:15-16a itu kepada kita?
Pertanyaan berikutnya yang mungkin layak untuk kita renungkan tentang KEMUNGKINAN adanya kebenaran yang masih bisa salah, dan selayaknya terbuka untuk dibuktikan sebagai ‘salah/keliru’:
“Mengapa materi dalam doktrin tidak secepatnya dialihkan menjadi materi dalam dogma agar ada ‘kepastian’ dalam infalibilitasnya?”
“Kalau KEBENARAN TIDAK BOLEH ‘MASIH ADA YANG BISA SALAH’ mengapa ada kategori ‘doktrin’? Mengapa ‘doktin’ itu tidak dihilangkan atau disatukan saja dengan ‘dogma’?”
“Apakah mungkin salah satu alasan mengapa Magisetrium tetap meng-ada-kan ‘doktrin’ adalah karena ayat dalam I Kor 13: 9-13 di atas?”
Kemudian, bicara soal peran Roh Kudus dalam 'diskusi', ayat berikut ini (Kis 15:28):
Sebab adalah keputusan Roh Kudus dan keputusan kami…,
Berbeda (walaupun tipis-tipis) dengan:
Adalah keputusan kami dan keputusan Roh Kudus…,
-
Kalau saya amati sebenarnya protestan dan katolik hampir mirip dalam penentuan doktrin. Ini salah satu sumber reformed yang merupakan bagian dari 16 dokumen dasar calvinisme :
3. Sinode-sinode dan konsili-konsili bertugas menyelesaikan perselisihan paham mengenai iman dan kasus-kasus yang menyangkut hati nurani, dengan cara yang pantas bagi para pelayan gereja, menetapkan peraturan-peraturan dan petunjuk- petunjuk bagi penertiban ibadah umum kepada Allah dan bagi pemerintah Gereja- Nya, menerima keluhan-keluhan bila seseorang menjalankan jabatannya dengan cara kurang baik dan untuk menyelesaikan keluhan itu. Kalau dekret-dekret dan keputusan-keputusan itu sesuai dengan Firman Allah, orang harus menerimanya dengan rasa hormat dan takluk, bukan hanya karena memang sesuai dengan Firman, tetapi juga karena wewenang badan yang mengeluarkannya, karena Allah telah menetapkan wewenang itu dalam Firman-Nya khusus untuk tujuan itu.[a]
a. Kis 15:15, 19, 24, 27-31; 16:4; Mat 18:17-20.
Bisa dillihat ayat yang dirujuk, seperti Mat 18:17-20.
Mat 18:17 Jika ia tidak mau mendengarkan mereka, sampaikanlah soalnya kepada jemaat. Dan jika ia tidak mau juga mendengarkan jemaat, pandanglah dia sebagai seorang yang tidak mengenal Allah atau seorang pemungut cukai.
Mat 18:18 Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya apa yang kamu ikat di dunia ini akan terikat di sorga dan apa yang kamu lepaskan di dunia ini akan terlepas di sorga.
Mat 18:19 Dan lagi Aku berkata kepadamu: Jika dua orang dari padamu di dunia ini sepakat meminta apapun juga, permintaan mereka itu akan dikabulkan oleh Bapa-Ku yang di sorga.
Mat 18:20 Sebab di mana dua atau tiga orang berkumpul dalam Nama-Ku, di situ Aku ada di tengah-tengah mereka."
Bisa dilihat di Mat 18:17-18 disitu Tuhan Yesus memberikan otoritas kepada gerejaNya. Apa yang diikat dan dilepas di dunia, dijamin akan diikat dan dilepas di Sorga. Itulah salah satu dasar magisterium.
Yang saya bold merah, disitulah gereja sebagai rujukan terakhir penopang kebenaran jika terjadi perselisihan doktrinal. Gereja dalam arti melalui keputusan konsili.
Shalom
-
Kalau saya amati sebenarnya protestan dan katolik hampir mirip dalam penentuan doktrin. Ini salah satu sumber reformed yang merupakan bagian dari 16 dokumen dasar calvinisme :
Quote from: http://reformed.sabda.org/book/export/html/139
3. Sinode-sinode dan konsili-konsili bertugas menyelesaikan perselisihan paham mengenai iman dan kasus-kasus yang menyangkut hati nurani, dengan cara yang pantas bagi para pelayan gereja, menetapkan peraturan-peraturan dan petunjuk- petunjuk bagi penertiban ibadah umum kepada Allah dan bagi pemerintah Gereja- Nya, menerima keluhan-keluhan bila seseorang menjalankan jabatannya dengan cara kurang baik dan untuk menyelesaikan keluhan itu. Kalau dekret-dekret dan keputusan-keputusan itu sesuai dengan Firman Allah, orang harus menerimanya dengan rasa hormat dan takluk, bukan hanya karena memang sesuai dengan Firman, tetapi juga karena wewenang badan yang mengeluarkannya, karena Allah telah menetapkan wewenang itu dalam Firman-Nya khusus untuk tujuan itu.[a]
a. Kis 15:15, 19, 24, 27-31; 16:4; Mat 18:17-20.
Bisa dillihat ayat yang dirujuk, seperti Mat 18:17-20.
Bisa dilihat di Mat 18:17-18 disitu Tuhan Yesus memberikan otoritas kepada gerejaNya. Apa yang diikat dan dilepas di dunia, dijamin akan diikat dan dilepas di Sorga. Itulah salah satu dasar magisterium.
Yang saya bold merah, disitulah gereja sebagai rujukan terakhir penopang kebenaran jika terjadi perselisihan doktrinal. Gereja dalam arti melalui keputusan konsili.
Shalom
Thanks', Bro Fantioz, buat sharingnya...
Kalau boleh saya comment, ya...
1. Memang sudah menjadi kenyataan bahwa tiap denom umumnya memiliki badan/lembaga (magiteriumnya) masing-masing dengan hak/wewenang dan tugas/kewajibannya.
2. Seperti yang Anda nyatakan sendiri, kutipan itu adalah 'doktrin' (bukan dogma? Apakah mereka punya 'dogma', ya?).
3. Frasa "kalau... sesuai dengan Firman Allah" nampaknya bukan hanya merujuk kepada penyelesaian perselisihan 'iman' akibat 'penafsiran' atas KS/dekrit/keputusan teologis/organisasional saja, melainkan juga perselisihan akibat penafsiran atas doktrin yang dihasilkan oleh magisterium/konsili mereka itu sendiri. Saya berpendapat demikian, karena Reformed Injili juga adalah penganut SS (sehingga logikanya hanya KS yang Infallible, sedangkan doktrin tidak infallible).... CMIIW... :)
4. Saat sinode atau konsili mereka bersidang, kemungkinan besar mereka memiliki 'instrumen' untuk menguji 'iman' yang sedang diperselisihkan itu. 'Instrumen' itulah yang sekarang sedang dipopulerkan oleh kalangan akademisi mereka untuk dapat digunakan oleh (pada aras) umat (mengingat yang sekolah teologia bukan hanya pejabat gereja saja, melainkan juga jemaat) untuk menguji tafsiran/ajaran bahkan juga doktrin mereka.... CMIIW :)
Begitu. Bro...
Salam....
(kalau ada FIKers dari Reformed Injili, mohon koreksi saya jika keliru, ya... Trim's.) :flower1:
-
salam bro Epafras dan bro Gavin :)
saya ikut nimbrung yah...sepertinya ada miss persepsi dalam pembicaraan anda berdua...
Dari sudut pandang bro Gavin ....kebenaran itu selalu merujuk pada infallibel karena berlawanan term dengan salah...
Saya mengerti maksud bro Epafras...maksudnya mengatakan doktrin bisa salah tetapi Dogma (dalam hal ini juga bisa dikatakan Alkitab) pasti benar begitu kan.. :)
Nah dalam terminologi bro Gavin...maka anda maksud tersebut dikatakan sebagai berikut...
Pengajaran Doktrin Gereja bisa salah atau tidak infallibel
Tetapi Dogma adalah pasti benar atau infallibel..
Akan berbeda bunyinya jika anda katakan :
Doktrin adalah kebenaran fallibel
Dogma adalah kebenaran infallibel
karena namanya benar tidak mungkin salah...
That's all ini salah persepsi aja kok...
oke silahkan dilanjutkan diskusinya
salam damai :)
Terima kasih untuk masukannya, Bro...
Memang 'pengajaran doktrin gereja' tidak terlalu berbeda makna dengan 'doktrin gereja', ya...
Salam damai :)
-
Saya sebaliknya. Dalam hal ini saya sependapat dengan mas GT.
Mana mungkin yang namanya KEBENARAN itu bisa salah apalagi menyangkut soal2 iman.
Iman bukan hal remeh temeh melainkan sesuatu yg sudah ditetapkan oleh Roh Kudus dan baik doktrin mahupun dogma ialah bagian drpd iman yg harus diyakini kebenarannya karena kebenaran kita berasal dari Roh Kudus bukan sesuatu yg dibuat dibuat2 atau hasil pemikiran manusia semata2.
Mungkin tujuan Protestan berkata demikian ialah utk membenarkan doktrin2 lain dalam kelompok mereka yg diperkirakan sebanyak 36, 000 denom sedangkan Katolik berkata demikian untuk menegaskan bahwa Gereja merekalah tiang penopang dan dasar kebenaran dan diluar itu ialah heretik/kesesatan.
Sekadar pandangan saja. Mohon maaf kalau ada yg tersinggung.
Damai, damai.
Betul mas..
KEBENARAN itu sih kayaknya GAK BISA SALAH...
hanya masalahnynya...
yang selama ini Kita MERASA udah MENGERTI tentang KEBENARAN...
padahal sesungguhnya yang kita upayakan untuk mengerti adalah PERSEPSI KITA terhadap KEBENARAN, dan BUKANNYA KEBENARAN itu AN SICH..
beda lho mas..
Nah PERSEPSI ini.. karena merupakan hasil olahan rasio, emosi, dan spiritualitas manusia yang serba terbatas ini, tentu PASTI BISA SALAH.
Jadi, mau sola scriptura, atau interpretasi magisterium, atau siapapun lah..
tetap saja ada PROSES INTERPRETASI untuk sampai di otak & hati kita, kemudian kita re-phrase keluar...
Nah.. Proses INTERPRETASI ini lah yang amat sangat pasti bisa salah.... siapalah kita manusia ini.. dibanding dengan yg berfirman itu..
salam,
-
1. Lalu menurut Anda, kalau dogma tidak bisa salah, apakah doktrin juga tidak bisa salah?
2. Lalu apa bedanya dogma dengan doktrin?
3. Salahkah kalau orang mengatakan dogma adalah infallible, tapi doktrin tidak infallible? Salahnya dimana?
JIKA ALAT PENGUKURNYA/INSTRUMENTNYA/TIMBANGANNYA saja sudah ngga valid (masih bisa salah),.. bagaimana hasil pengukurannya bisa dinyatakan VALID.
Ini bagaikan mengukur menggunakan timbangan yg tidak di kalibrasi (alias timbangan ngga valid).
Dengan menggunakan instrument yg belum tentu benar, anda ingin mengatakan ajaran gereja Katolik adalah ajaran salah.
Bagaimana mungkin pemikiran seperti ini dapat diterima?
Anda ingin mengatakan dogma gereja katolik salah dengan menggunakan instrument penguji yg anda imani belum tentu benar ?
Itu berarti hasil pengujian anda nanti juga akan diragukan kebenarannya oleh anda sendiri.
Lalu kapan anda akan percaya bahwa pengujian anda sudah final..?
Kapan anda akan mendapatkan iman sejati itu ? Iman yg 100%.
-
Saya pikir, kita bisa mempertimbangkan (atau tidak mempertimbangkan) ayat ini guna membuktikan bahwa ‘sesuatu’ yang kita yakini sebagai kebenaran (baca: doktrin dan/atau dogma) adalah sudah final dan infallible ... atau sebaliknya: belum final alias tidak-infallible.
I Kor 13: 9 Sebab pengetahuan kita tidak lengkap dan nubuat kita tidak sempurna.
10 Tetapi jika yang sempurna tiba, maka yang tidak sempurna itu akan lenyap.
11 Ketika aku kanak-kanak, aku berkata-kata seperti kanak-kanak, aku merasa seperti kanak-kanak, aku berpikir seperti kanak-kanak. Sekarang sesudah aku menjadi dewasa, aku meninggalkan sifat kanak-kanak itu.
12 Karena sekarang kita melihat dalam cermin suatu gambaran yang samar-samar, tetapi nanti kita akan melihat muka dengan muka. Sekarang aku hanya mengenal dengan tidak sempurna, tetapi nanti aku akan mengenal dengan sempurna, seperti aku sendiri dikenal.
BENAR, apa yang kita yakini atau imani (iman itu sendiri) harus diyakini kebenarannya. Kebenaran yang kita yakini itu dirumuskan dalam dogma dan doktrin. Tapi pembedaan antara dogma dengan doktrin telah menjadi indikator bahwa ada kebenaran yang infallible dan ada kebenaran yang tidak infallible.
Setahu saya, doktrin tidak infalible, tetapi dogma infalible.
Semua dogma adalah doktrin, tapi tidak semua doktrin adalah dogma.
Doktrin itu pengajaran alias teaching, yang berlandaskan dogma.
Dogma itu tidak bisa diganggu gugat lagi. tetapi doktrin masih bisa (CMIIW).
Sekarang keberatan teman protestan kan mengenai dogma (bukan doktrin).
Mereka tidak bisa menerima bahwa ada dogma yg dikeluarkan magisterium itu infallible.
Jadi baiknya kita fokur di sini saja (keberatan terhadap dogma) , dan tidak pada doktrin.
----
Mengenai 1 korintus 9.
================
Kalau ayat dibaca dari 1 sampai 13 saya rasa akan dimengerti bahwa perikop tsb. adalah untuk menekankan bahwa yg paling penting antara iman, pengharapan dan kasih,.... adalah : Kasih.
Perikop bukan berbicara mengenai masih bisa salahnya kemampuan manusia akan pengajaran.
Kalau boleh di analogikan.
Dari jakarta , Kita mau ke bandung.
Perjalanan dari jakarta bandung = 100 KM.
Nah, kita ini sekarang sedang berada di KM ke 75 atau 80 (misalnya)
Artinya kita ini BELUM SAMPAI di KM 100 (kota bandung).
Nah itu maksud dari ayat 9: Pengetahuan kita tidak sempurna, sebab masih ada hal-hal yg tidak/belum kita ketahui (kita belum sampai ke sana).
Jadi CMIIW jangan diartikan "Karena manusia tidak sempurna, maka dogma bapa gereja pun masih bisa salah"
Tetapi diartikan "Dogma bapa gereja PASTI BENAR,... tetapi memang belum semua ajaran dogma itu disampaikan, sebab, manusia belum sempurna"
mungkin begitu..
salam.
-
JIKA ALAT PENGUKURNYA/INSTRUMENTNYA/TIMBANGANNYA saja sudah ngga valid (masih bisa salah),.. bagaimana hasil pengukurannya bisa dinyatakan VALID.
Ini bagaikan mengukur menggunakan timbangan yg tidak di kalibrasi (alias timbangan ngga valid).
Dengan menggunakan instrument yg belum tentu benar, anda ingin mengatakan ajaran gereja Katolik adalah ajaran salah.
Bagaimana mungkin pemikiran seperti ini dapat diterima?
Anda ingin mengatakan dogma gereja katolik salah dengan menggunakan instrument penguji yg anda imani belum tentu benar ?
Itu berarti hasil pengujian anda nanti juga akan diragukan kebenarannya oleh anda sendiri.
Lalu kapan anda akan percaya bahwa pengujian anda sudah final..?
Kapan anda akan mendapatkan iman sejati itu ? Iman yg 100%.
Persoalan dengan timbangan:
1. Dalilnya mengatakan: ‘instrumen’ (dan dengan demikian juga ‘doktrin’) diyakini BENAR, sampai DIBUKTIKAN keliru. Persoalannya, Anda TIDAK MAU menguji timbangannya…
2. Kalibarasi = pengujian, DAN ‘alat’ yang digunakan untuk mengkalibarasi disebut ‘instrumen’.
3. Jika timbangan tidak diuji, maka tetap ada KEYAKINAN di pihak konsumen (termasuk Anda) bahwa timbangan itu BENAR (iman 100%), sampai Anda MAU dan berhasil membuktikannya keliru. Sementara Anda BELUM MAU membuktikannya, maka Anda pun akhirnya tetap membeli beras, emas, atau bahan bakar minyak, dengan timbangannya masing-masing, bukan? Artinya, beban pembuktian ada pada Anda. Jika tidak mau membuktikan, maka konsumen HARUS hidup dengan KEYAKINAN (100% IMAN) bahwa timbangan itu BENAR.
4. Karena konsumen (Anda) TIDAK MAU MENGUJINYA - dan dengan demikian harus meyakini bahwa timbangan adalah BENAR - maka konsumen pun harus pula meyakini bahwa HASIL pengukuran oleh timbangan yang 'benar' itu adalah VALID, bukan? Nah, keyaninan akan validitasnya ini pun tetap merupakan 100% iman.
5. Dari pengalaman hidup sehari-hari (CMIIW), pengakuan pihak produsen timbangan (Magisterium?), tentu (?) akan mengatakan bahwa timbangan mereka SUDAH dikalibrasi (sebagaimana sistem nilai/kriteria Anda). Apakah ini berarti produk magisterium seharusnya terbuka untuk kalibarasi/pengujian atas produk-produk mereka? Tapi siapa pihak yang mengkalibrasi dan apa istrumennya? Akhirnya terpulang pada KS sebagai alat penguji yang valid? Atau Magisterium akan membuat keputusan untuk mengeluarkan instrumen kalibrasinya?
6. Dengan demikian, untuk ‘timbangan’ yang TIDAK DIUJI (padahal terbuka untuk pengujian), atau JIKA konsumen TIDAK MAU MENGUJI timbangannya, maka LOGIS jika dikatakan bahwa konsumen tidak boleh hidup dengan asumsi, “Karena masih bisa salah, maka SEUMUR HIDUP saya tidak akan menggunakan timbangan…”. Sebaliknya, konsumen JUSTRU harus hidup dengan ‘iman’ (100%), bahwa timbangan itu BENAR dan bahwa hasil pengukurannya pun BENAR/valid. Memangnya kita mau hidup di belahan bumi mana atau di dunia/dimensi apa kalau tidak menggunakan timbangan? Lulus sekolah saja harus dengan ‘timbangan’.
-
Salam kenal, Bro. John Paul-III,
Setahu saya, doktrin tidak infalible, tetapi dogma infalible.
Semua dogma adalah doktrin, tapi tidak semua doktrin adalah dogma.
Doktrin itu pengajaran alias teaching, yang berlandaskan dogma.
Dogma itu tidak bisa diganggu gugat lagi. tetapi doktrin masih bisa (CMIIW).
Tentang yang hijau: dari pihak saya, memang benar demikian. Tapi saya tidak tahu bagaimana pandangan dari pihak rekan Katolik.
Tapi, yang merah itu tidak kontradiktif dengan yang biru? Tapi saya mengerti maksud Anda, koq, Bro.
Mungkin dari segi infallibilitas, pernyataan Anda ini perlu lebih hati-hati, Bro: "Semua dogma adalah doktrin"
Sekarang keberatan teman protestan kan mengenai dogma (bukan doktrin).
Mereka tidak bisa menerima bahwa ada dogma yg dikeluarkan magisterium itu infallible.
Ya, kurang lebih begitu… Itu keberatan pihak Katolik. Sedangkan keberatan pihak Katolik, utamanya dalam thread ini adalah tentang ‘nilai’ doktrin yang disetarakan dengan nilai ‘instumen’.
Jadi baiknya kita fokur di sini saja (keberatan terhadap dogma) , dan tidak pada doktrin.
Saya, sih, ikut Anda saja, Bro… Bgaimana baiknya menurut Anda… saya setuju…
Mengenai 1 korintus 9.
================
Kalau ayat dibaca dari 1 sampai 13 saya rasa akan dimengerti bahwa perikop tsb. adalah untuk menekankan bahwa yg paling penting antara iman, pengharapan dan kasih,.... adalah : Kasih.
Perikop bukan berbicara mengenai masih bisa salahnya kemampuan manusia akan pengajaran.
Kalau boleh di analogikan.
Dari jakarta , Kita mau ke bandung.
Perjalanan dari jakarta bandung = 100 KM.
Nah, kita ini sekarang sedang berada di KM ke 75 atau 80 (misalnya)
Artinya kita ini BELUM SAMPAI di KM 100 (kota bandung).
Nah itu maksud dari ayat 9: Pengetahuan kita tidak sempurna, sebab masih ada hal-hal yg tidak/belum kita ketahui (kita belum sampai ke sana).
Jadi CMIIW jangan diartikan "Karena manusia tidak sempurna, maka dogma bapa gereja pun masih bisa salah"
Tetapi diartikan "Dogma bapa gereja PASTI BENAR,... tetapi memang belum semua ajaran dogma itu disampaikan, sebab, manusia belum sempurna"
mungkin begitu..
salam.
Persoalan utamanya adalah pada kata “mungkin begitu…”,
Yaitu: bagaimana Anda dapat memastikan bahwa tafsiran Anda itu – katakanlah – yang lebih mendekati kebenaran dibandingkan tafsiran lainnya?
Begitu, Bro…
Salam.
-
Persoalan dengan timbangan:
1. Dalilnya mengatakan: ‘instrumen’ (dan dengan demikian juga ‘doktrin’) diyakini BENAR, sampai DIBUKTIKAN keliru. Persoalannya, Anda TIDAK MAU menguji timbangannya…
2. Kalibarasi = pengujian, DAN ‘alat’ yang digunakan untuk mengkalibarasi disebut ‘instrumen’.
3. Jika timbangan tidak diuji, maka tetap ada KEYAKINAN di pihak konsumen (termasuk Anda) bahwa timbangan itu BENAR (iman 100%), sampai Anda MAU dan berhasil membuktikannya keliru. Sementara Anda BELUM MAU membuktikannya, maka Anda pun akhirnya tetap membeli beras, emas, atau bahan bakar minyak, dengan timbangannya masing-masing, bukan? Artinya, beban pembuktian ada pada Anda. Jika tidak mau membuktikan, maka konsumen HARUS hidup dengan KEYAKINAN (100% IMAN) bahwa timbangan itu BENAR.
4. Karena konsumen (Anda) TIDAK MAU MENGUJINYA - dan dengan demikian harus meyakini bahwa timbangan adalah BENAR - maka konsumen pun harus pula meyakini bahwa HASIL pengukuran oleh timbangan yang 'benar' itu adalah VALID, bukan? Nah, keyaninan akan validitasnya ini pun tetap merupakan 100% iman.
5. Dari pengalaman hidup sehari-hari (CMIIW), pengakuan pihak produsen timbangan (Magisterium?), tentu (?) akan mengatakan bahwa timbangan mereka SUDAH dikalibrasi (sebagaimana sistem nilai/kriteria Anda). Apakah ini berarti produk magisterium seharusnya terbuka untuk kalibarasi/pengujian atas produk-produk mereka? Tapi siapa pihak yang mengkalibrasi dan apa istrumennya? Akhirnya terpulang pada KS sebagai alat penguji yang valid? Atau Magisterium akan membuat keputusan untuk mengeluarkan instrumen kalibrasinya?
6. Dengan demikian, untuk ‘timbangan’ yang TIDAK DIUJI (padahal terbuka untuk pengujian), atau JIKA konsumen TIDAK MAU MENGUJI timbangannya, maka LOGIS jika dikatakan bahwa konsumen tidak boleh hidup dengan asumsi, “Karena masih bisa salah, maka SEUMUR HIDUP saya tidak akan menggunakan timbangan…”. Sebaliknya, konsumen JUSTRU harus hidup dengan ‘iman’ (100%), bahwa timbangan itu BENAR dan bahwa hasil pengukurannya pun BENAR/valid. Memangnya kita mau hidup di belahan bumi mana atau di dunia/dimensi apa kalau tidak menggunakan timbangan? Lulus sekolah saja harus dengan ‘timbangan’.
DUH!
Bingung membaca tulisan anda bro. :think1:
Kenapa sih ...Kok anda malah ngomongin tentang saya sih...?????????
Bukankah Yang sedang kita bicarakan itu adalah ANDA!.
Kalau saya itu memang TIDAK AKAN PERNAH MENGATAKAN timbangan magisterium gereja katolik memiliki kemungkinan salah.
Saya meng-imani 100% BENAR.
Saya AKAN PERNAH MAU menguji timbangan magisterium gereja katolik.
Atau mengkalibrasi timbangan itu.
Saya udah pasrah dengan tafsir keluaran magisterium.
Jadi SAYA ngga usah diutik-utik lagi bro.
PIJAKAN saya sudah jelas.
Kita ngomongin ANDA dan IMAN ANDA saja yaaa...... :)
Anda kan berkata : "DOGMA KATOLIK INFALIBEL adalah SALAH"
Sebab manusia itu falibel, lanjut anda.
Kalau manusia itu falibel, maka ajarannya (DOGMA) juga harusnya bisa salah, begitu kata anda kan ?
Terus anda katakan lagi : DOGMA KATOLIK itu ternyata tidak infalibel, karena protestant memiliki instrument yg bisa membuktikannya.
Lalu saya tanya : "BRO EPAf, APA ANDA YAKIN INTSTRUMENT YG ANDA GUNAKAN UNTUK MENGUJI ITU,.. SUDAH PASTI BENAR??"
Anda jawab : "TIDAK BRO,... INTRUMENT YG SAYA GUNAKAN ITU BELUM TENTU BENAR"
Kemudian kata anda lagi : "SAYA YAKIN instrument itu BENAR, SAMPAI DIBUKTIKAN KELIRU GAVIN TUTURUGA"
------>> Tolong stop dulu sampai di sini <<---
Saya pengin jelasin dulu yah bro Epafras,.....
NGAPAIiiN saya musti repot-repot membuktikan kalau instrument anda itu keliru.....?
Bukan kah TUGAS ANDA SENDIRI UNTUK MEMBUKTIKAN BAHWA INSTRUMENT ANDA ITU TIDAK KELIRU LAGI ?
kan anda ini sedang bersola-scriptura .....???
orang yg bersola-scriptura, itu orang yg selalu bertanya : "APAKAH INSTRUMENT YG SAYA GUNAKAN ITU SUDAH BENAR"
Kira-kira mengerti tidak bro masalah ini...?
Sebab sepertinya, diskusi kita tidak nyambung-nyambung....
No offense please.
-
5. Dari pengalaman hidup sehari-hari (CMIIW), pengakuan pihak produsen timbangan (Magisterium?), tentu (?) akan mengatakan bahwa timbangan mereka SUDAH dikalibrasi (sebagaimana sistem nilai/kriteria Anda). Apakah ini berarti produk magisterium seharusnya terbuka untuk kalibarasi/pengujian atas produk-produk mereka? Tapi siapa pihak yang mengkalibrasi dan apa istrumennya? Akhirnya terpulang pada KS sebagai alat penguji yang valid? ...
NGGA SALAH TUH *yg saya bold merah*
Bukankah pihak protestan lah yg selalu MENGUJI dengan dalil Kitab Suci,... akan dogma-dogma katolik...?
Jadi jangan katakan KS sebagai alat penguji,.. tetapi TAFSIR PROTESTANT AKAN KS - sebagai alat penguji.
Tapi anehnya kan ya itu tadi : TAFSIR PROTESTANT SENDIRI DIYAKINI TIDAK BENAR oleh umat protestan sendiri.
Bukankah begitu bro Epafras ? :grining:
-
@ Bro Gavin...
Kenapa sih ...Kok anda malah ngomongin tentang saya sih...?????????
Bukankah Yang sedang kita bicarakan itu adalah ANDA!.
Lho, ‘kan, Anda yang sedang bingung dalam menyelaraskan dalil saya dengan timbangan Anda… Anda bingung karena menganggap dalil saya tidak berlaku untuk ilustrasi timbangan yang Anda ajukan. Makanya pembicaraan (khusus ilustrasi timbangan) memang berkaitan dengan Anda. Justru saya memperhalusnya dengan ‘konsumen’.
Mungkin Anda keberatan dengan perluasan yang saya lakukan pada point #5 tentang ‘produsen’ timbangan (yang dalam hal ini mengilustrasikan Magisterium, walaupun itu hanya merupakan ilustrasi dari ‘keharusan’ memiliki ‘instrumen’… Tanya: bukankah Magisterium pun memiliki ‘instrumen’ sewaktu mereka bersidang?). Tapi kalau Anda keberatan dengan ilustrasi itu, ya… saya minta maaf, ya, Bro…
Kalau saya itu memang TIDAK AKAN PERNAH MENGATAKAN timbangan magisterium gereja katolik memiliki kemungkinan salah.
Saya meng-imani 100% BENAR.
Saya AKAN PERNAH MAU menguji timbangan magisterium gereja katolik.
Atau mengkalibrasi timbangan itu.
Saya udah pasrah dengan tafsir keluaran magisterium.
Jadi SAYA ngga usah diutik-utik lagi bro.
PIJAKAN saya sudah jelas.
Kita ngomongin ANDA dan IMAN ANDA saja yaaa...... :)
Oooo, begitu, ya, Bro…
Boleh-boleh saja, sejauh yang bisa saya jelaskan…
(Mau tanya, Bro… sorry kalau agak pribadi, ya… apakah dalam diskusi di for-dis ini orang lain tidak boleh mempertanyakan keyakinan Anda, dan hanya Anda yang boleh mempertanyakan keyakinan orang lain?)
Anda kan berkata : "DOGMA KATOLIK INFALIBEL adalah SALAH"
Walah… walah… Bro, tolong, deh, berikan quote-nya, supaya saya bisa tahu bahwa saya mengatakan demikian…
Sebab manusia itu falibel, lanjut anda.
Kalau manusia itu falibel, maka ajarannya (DOGMA) juga harusnya bisa salah, begitu kata anda kan ?
Tidak… saya tidak mengatakan kalimat kedua itu …
Kalau boleh saya saran, sebaiknya gunakan fasilitas ‘quote’ saja, Bro… supaya tidak dituding ‘strawman’, atau supaya diskusi kita ‘nyambung’.
Terus anda katakan lagi : DOGMA KATOLIK itu ternyata tidak infalibel, karena protestant memiliki instrument yg bisa membuktikannya.
Sekali lagi, saya tidak mengatakan demikian, Bro…
Lalu saya tanya : "BRO EPAf, APA ANDA YAKIN INTSTRUMENT YG ANDA GUNAKAN UNTUK MENGUJI ITU,.. SUDAH PASTI BENAR??"
Anda jawab : "TIDAK BRO,... INTRUMENT YG SAYA GUNAKAN ITU BELUM TENTU BENAR"
Saya tidak pernah menjawab demikian…
Kemudian kata anda lagi : "SAYA YAKIN instrument itu BENAR, SAMPAI DIBUKTIKAN KELIRU…"
Nah… itu baru benar…
5. Dari pengalaman hidup sehari-hari (CMIIW), pengakuan pihak produsen timbangan (Magisterium?), tentu (?) akan mengatakan bahwa timbangan mereka SUDAH dikalibrasi (sebagaimana sistem nilai/kriteria Anda). Apakah ini berarti produk magisterium seharusnya terbuka untuk kalibarasi/pengujian atas produk-produk mereka? Tapi siapa pihak yang mengkalibrasi dan apa istrumennya? Akhirnya terpulang pada KS sebagai alat penguji yang valid?...
NGGA SALAH TUH *yg saya bold merah*
Bukankah pihak protestan lah yg selalu MENGUJI dengan dalil Kitab Suci,... akan dogma-dogma katolik...?
Jadi jangan katakan KS sebagai alat penguji,.. tetapi TAFSIR PROTESTANT AKAN KS - sebagai alat penguji.
Tapi anehnya kan ya itu tadi : TAFSIR PROTESTANT SENDIRI DIYAKINI TIDAK BENAR oleh umat protestan sendiri.
Bukankah begitu bro Epafras ? :grining:
Coba lihat lahi, Bro… saya tidak mengatakan atau membicarakan “TAFSIR PROTESTANT AKAN KS – sebagai alat penguji…” Andalah yang jump to conclusion… Saya masih membicarakan ‘instrumen’ sebagai alat penguji, koq…
Sedangkan yang di bold merah yang Anda tanyakan itu masih diakhiri dengan tanda tanya (?), Bro Gavin... Artinya, ‘belum tentu demikian’, yaitu belum tentu hanya KS saja yang menjadi pengujinya. Mohon bacanya pelan-pelan, ya...
Bukan… bukan… bukan…. TAFSIR PROTESTAN bukannya diyakini TIDAK BENAR, melainkan DIYAKINI sebagai BENAR... Coba, deh, Bro, baca-baca lagi postingan sebelum-sebelumnya... , tapi jangan buru-buru...
Alat penguji digunakan untuk menguji semua tafsiran...
‘Instrumen’ memang harus se-universal mungkin, sehingga dapat digunakan dan diterima penggunaannya oleh seluas mungkin pihak (kalau bisa juga dari kalangan yang berbeda agama) yang terlibat dalam diskusi pencarian kebenaran.
Saya pengin jelasin dulu yah bro Epafras,.....
NGAPAIiiN saya musti repot-repot membuktikan kalau instrument anda itu keliru.....?
Bukan kah TUGAS ANDA SENDIRI UNTUK MEMBUKTIKAN BAHWA INSTRUMENT ANDA ITU TIDAK KELIRU LAGI ?
kan anda ini sedang bersola-scriptura .....???
orang yg bersola-scriptura, itu orang yg selalu bertanya : "APAKAH INSTRUMENT YG SAYA GUNAKAN ITU SUDAH BENAR"
Kira-kira mengerti tidak bro masalah ini...?
Sebab sepertinya, diskusi kita tidak nyambung-nyambung....
Nah, setelah saya mempertanyakan hal itu kepada diri saya sendiri, ternyata saya yakin bahwa instrumen saya itu benar. Lalu saya ajukan pada Anda untuk mengujinya, tapi Anda tidak mau, malah menganggapnya sebagai ‘becandaan’.
Kalau saya sudah menyakini instrumen saya sebagai “BENAR”, tetapi tetap TERBUKA untuk dibuktikan kekeliruannya, apakah itu berarti HARUS pihak saya ‘lagi’ yang membuktikan kekeliruannya? ‘Kan saya sudah yakin (setelah mempertanyakan ulang) bahwa ‘itu’ adalah BENAR?
Kalau Anda tidak ingin repot-repot membuktikan bahwa istrumen itu TIDAK BENAR alias keliru, ya, logikanya, Anda SUDAH menganggap bahwa ‘instrumen’ itu adalah BENAR (lihat poin #3 di atas), dan HASIL pengukuran (dari timbangan) itu pun Anda anggap benar/valid pula (poin #4). Istilahnya menerima ‘instrumen’ itu sebagai kebenaran, berikut HASIL pengukurannya yang valid, dengan iman 100%... Begitu, Bro…
Oya, kalau diskusi tidak nyambung-nyambung, ya, Anda tetap bebas untuk menghentikan diskusi kita berdua, Bro…
Salam,
-
Yang ini saja yg saya komentari yaa bro...
(sebab yg lain.. terus terang... capek deh! )
@ Bro Gavin...
..
Kalau saya sudah menyakini instrumen saya sebagai “BENAR”, tetapi tetap TERBUKA untuk dibuktikan kekeliruannya, apakah itu berarti HARUS pihak saya ‘lagi’ yang membuktikan kekeliruannya? ‘Kan saya sudah yakin (setelah mempertanyakan ulang) bahwa ‘itu’ adalah BENAR?
...
"TETAPI TETAP TERBUKA UNTUK DIBUKTIKAN KEKELIRUANNYA..".
Nah.. ini dia...
Kalau bro percaya bahwa INSTRUMENT ANDA MASIH TERBUKA,... anda harus tanya lagi pada diri anda : APAKAH INSTRUMENT INI PASTI BENAR, DAN SUDAH FINAL BENAR,,,??"
dan anda sudah jawab : "BELUM PASTI BENAR!" alias MASIH ADA PELUANG UNTUK SALAH.
he he he.. begitu saja sulit sekali dimengerti.
YAKIN BENAR TAPI MASIH TERBUKA UNTUK DIBUKTIKAN KESALAHANNYA.
Bahasa premannya : "KEBENARAN YG MASIH BISA SALAH"
Tanya diri sendiri bro : "INI INSTRUMENT SUDAH BENAR BELUM?!"
Makan pisang goreng dulu...
-
Kalau Anda tidak ingin repot-repot membuktikan bahwa istrumen itu TIDAK BENAR alias keliru, ya, logikanya, Anda SUDAH menganggap bahwa ‘instrumen’ itu adalah BENAR (lihat poin #3 di atas), dan HASIL pengukuran (dari timbangan) itu pun Anda anggap benar/valid pula (poin #4). Istilahnya menerima ‘instrumen’ itu sebagai kebenaran, berikut HASIL pengukurannya yang valid, dengan iman 100%... Begitu, Bro…
Dogma gereja katolik telah membuktikan bahwa instrument yg anda gunakan untuk mempersalahkan dogma katolik, adalah salah.
Nah itu.
Sangat mudah.
Bedanya adalah disini :
"SAYA (GAVIN TUTURUGA) PERCAYA bahwa dogma gereja katolik lah yg pasti benar"
sedangkan anda EPAFRAS masih bertanya2 : "Bener ngga yaaaa instrument yg kugunakan ini...????"
nah itu..
-
(diskusi untuk http://forumimankristen.com/index.php/topic,968.0.html)
Dengan tidak adanya lembaga yang tidak mungkin salah, bagaimana reformed dan protestan bisa menyakini akan Sola Scriptura?
Lalu bagaimana dengan ayat ini:
2Tes. 2:15 Sebab itu, berdirilah teguh dan berpeganglah pada ajaran-ajaran yang kamu terima dari kami, baik secara lisan, maupun secara tertulis.
2Tes. 2:15 Therefore, brethren, stand fast and hold the traditions which you were taught, whether by word or our epistle.
Silahkan....
Alasan bersola scriptura karena iman hanya datang melalui pendengaran akan scriptura bukan tradisi gereja.
-
Alasan bersola scriptura karena iman hanya datang melalui pendengaran akan scriptura bukan tradisi gereja.
Salam Damai.
Apakah iman harus datang melalui pendengaran scriptura? (dibacakan) Bagaimana dengan membaca scriptura ?
GBU
:)
-
Salam Damai.
Apakah iman harus datang melalui pendengaran scriptura? (dibacakan) Bagaimana dengan membaca scriptura ?
GBU
:)
Membaca adalah mendengar dengan hati ya sama saja efeknya.
-
Membaca adalah mendengar dengan hati ya sama saja efeknya.
17 Jadi, iman timbul dari pendengaran, dan pendengaran oleh firman Kristus. (Rom 10:17 ITB)
Salam Damai.
Berarti penafsiran Alkitab tidak harus literal....
:nod:
-
Salam Damai.
Berarti penafsiran Alkitab tidak harus literal....
:nod:
literal plus gramatikal plus historical plus constektual plus theological
-
Alasan bersola scriptura karena iman hanya datang melalui pendengaran akan scriptura bukan tradisi gereja.
dan scriptura berbicara tentang Tradisi 2 Tes 2 :15 :D
Btw baru2 ini umat protestan merayakan natal pada tanggal 25 Desember itu diambil dari ayat mana yah :whistle:
-
dan scriptura berbicara tentang Tradisi 2 Tes 2 :15 :D
Btw baru2 ini umat protestan merayakan natal pada tanggal 25 Desember itu diambil dari ayat mana yah :whistle:
Natal bukan kewajiban menurut Alkitab,mau rayakan mau tidak ya ok ok saja.
-
Natal bukan kewajiban menurut Alkitab,mau rayakan mau tidak ya ok ok saja.
tanggal 25 desembernya itu copy paste dari ayat mana??
atau bukan dari Alkitab yah :whistle:
-
tanggal 25 desembernya itu copy paste dari ayat mana??
atau bukan dari Alkitab yah :whistle:
Saya tidak tahu dan menurut saya hal itu tidak penting karena bukan perintah Alkitab.
-
Saya tidak tahu dan menurut saya hal itu tidak penting karena bukan perintah Alkitab.
Keseimpulannya gampang saja bro..berarti umat protestan yang merayakan natal 25 desember itu tidak sola scriptura karena tidak ada ayat Alkitab untuk merayakan natal 25 Desember :D
-
Keseimpulannya gampang saja bro..berarti umat protestan yang merayakan natal 25 desember itu tidak sola scriptura karena tidak ada ayat Alkitab untuk merayakan natal 25 Desember :D
Sola Scriptura berarti taat kepada apa yang diajarkan Alkitab,tetapi kalau sesuatu yang tidak diajarkan sepanjang tidak menyimpang dari prinsip kebenaran Alkitab ya boleh boleh saja.
-
Sola Scriptura berarti taat kepada apa yang diajarkan Alkitab,tetapi kalau sesuatu yang tidak diajarkan sepanjang tidak menyimpang dari prinsip kebenaran Alkitab ya boleh boleh saja.
Jadi ngikut Tradisi boleh juga yah :D
-
Jadi ngikut Tradisi boleh juga yah :D
Asalkan tidak bertentangan dengan prinsip kebenaran Alkitab tidak masalah.
Kalau bertentangan wajib ditolak.
-
Asalkan tidak bertentangan dengan prinsip kebenaran Alkitab tidak masalah.
Kalau bertentangan wajib ditolak.
Termasuk Tradisi dari Gereja lain yah :whistle:
-
Termasuk Tradisi dari Gereja lain yah :whistle:
Kalau masih mengaku kristen ya harus berdiri diatas kebenaran Alkitab.
Kecuali kalau tidak menganggap diri sebagai gereja kristen.
-
literal plus gramatikal plus historical plus constektual plus theological
Salam Damai.
Subyektif sekali.....
GBU
:)
-
Kalau masih mengaku kristen ya harus berdiri diatas kebenaran Alkitab.
Kecuali kalau tidak menganggap diri sebagai gereja kristen.
Apakah mau bilang yang merayakan natal itu tidak kristen karena tidak berdiri di atas kebenaran Alkitab...
sikap dan pandangan kamu terhadap orang2 kristen yang merayakan natal itu apa :whistle:
-
Salam Damai.
Subyektif sekali.....
GBU
:)
Itulah seharusnya cara penafsiran yang obyektif dan menghindarkan banyak kesalahan penafsiran.
-
Apakah mau bilang yang merayakan natal itu tidak kristen karena tidak berdiri di atas kebenaran Alkitab...
sikap dan pandangan kamu terhadap orang2 kristen yang merayakan natal itu apa :whistle:
Saya hanya mengatakan kalau mau rayakan tidak salah berarti saya tidak mengatakan seperti yang anda tuduhkan itu.
-
literal plus gramatikal plus historical plus constektual plus theological
PLUS HISTORICAL ?
PLUS THEOLOGICAL ?
Sola scriptura = HANYA Alkitab.
Kalau plus ini dan plus itu...maka... bukan lagi SOLA........
:whistle:
-
PLUS HISTORICAL ?
PLUS THEOLOGICAL ?
Sola scriptura = HANYA Alkitab.
Kalau plus ini dan plus itu...maka... bukan lagi SOLA........
:whistle:
Sola dalam arti hanya satu sumber wahyu Tuhan yaitu Alkitab tetapi cara menafsirkannya yang literal plus gramatikal plus historikal plus teologikal sebab semua ayat Alkitab merupakan satu kesatuan kebenaran satu sama lain.
-
Sola dalam arti hanya satu sumber wahyu Tuhan yaitu Alkitab tetapi cara menafsirkannya yang literal plus gramatikal plus historikal plus teologikal sebab semua ayat Alkitab merupakan satu kesatuan kebenaran satu sama lain.
"..tetapi cara menafsirkannya..."
Sekarang tambah satu PLUS lagi : "cara menafsirkan"
Tambah jauh dari istilah "SOLA".......
:whistle:
-
"..tetapi cara menafsirkannya..."
Sekarang tambah satu PLUS lagi : "cara menafsirkan"
Tambah jauh dari istilah "SOLA".......
:whistle:
Tidak ada prinsip Sola didalam cara menafsir karena itu bukan wahyu.
-
Tidak ada prinsip Sola didalam cara menafsir karena itu bukan wahyu.
jadi seorang kristen yg protestan hanya memakai alktab (saja) sebagai refrensi dan dasar pemahaman itu namanya solascriptura.
namun, dalam rangka membangun iman, atau dalam rangka memperoleh pengertian tentang wahyu Tuhan, orang kristen manapun (termasuk yang protestan) tidak ada yang melakukan Solascriptura, sebab hal itu tidak mungkin, buktinya mereka semua masih memakai Pendeta dalam belajar dan mengerti tentang wahyu Tuhan yang menjadi dasar iman.
jadi, FAKTANYA adalah dalam hal deposit iman ni ya..
protestan: Alkitab saja + Magisterium
katolik: Alkitab+Tradisi Suci+Magisterium
trus magisterium ini juga punya sifat yang berbeda:
magisterium protestan: (penafsir yg bisa salah dan boleh diprotes, dan tanpa otoritas)
Magisterium Katolik: (yang mutlak tidak bisa salah, tidak bisa diprotes, kecuali kalau mau jadi protestan)
nah setuju ngga tuh... jangan bingung terus tentang hal ini... :)
-
jadi seorang kristen yg protestan hanya memakai alktab (saja) sebagai refrensi dan dasar pemahaman itu namanya solascriptura.
namun, dalam rangka membangun iman, atau dalam rangka memperoleh pengertian tentang wahyu Tuhan, orang kristen manapun (termasuk yang protestan) tidak ada yang melakukan Solascriptura, sebab hal itu tidak mungkin, buktinya mereka semua masih memakai Pendeta dalam belajar dan mengerti tentang wahyu Tuhan yang menjadi dasar iman.
jadi, FAKTANYA adalah dalam hal deposit iman ni ya..
protestan: Alkitab saja + Magisterium
katolik: Alkitab+Tradisi Suci+Magisterium
trus magisterium ini juga punya sifat yang berbeda:
magisterium protestan: (penafsir yg bisa salah dan boleh diprotes, dan tanpa otoritas)
Magisterium Katolik: (yang mutlak tidak bisa salah, tidak bisa diprotes, kecuali kalau mau jadi protestan)
nah setuju ngga tuh... jangan bingung terus tentang hal ini... :)
Sola Scriptura maksudnya bahwa segala kebenaran itu wajib mengacu kepada prinsip kebenaran Alkitab siapapun dia yang memberitakan Firman itu apakah Pendeta,Majelis dll.
Kalau kita mendengar siapapun yang membawa Firman tidak sesuai kebenaran Alkitab maka wajib ditolak karena Alkitab lebih berwibawa/berotoritas ketimbang manusia siapapun dia.
-
Sola Scriptura maksudnya bahwa segala kebenaran itu wajib mengacu kepada prinsip kebenaran Alkitab siapapun dia yang memberitakan Firman itu apakah Pendeta,Majelis dll.
ealah.. kok mbulet disini saja ya... :D
nah, ini kan sangat subyektif to bro... sekarang siapa sih yang berhak mengatakan bahwa ajaran A mengacu pada kitab dan ajaran B tidak mengacu pada kitab?
kalau anda mengatakan ajaran gereja A tidak sesuai kitab, namun Pendeta A mengatakan andalah yg tidak mengacu pada kitab? ayolah... rasional bro... :)
protestan solascriptura itu bener, karena memang hanya pake kitabsuci saja sebagai acuan.. namun apakah ajarannya sola? apakah ajarannya sama? apakah pemahamannya sama antara para solascripturist? mau ga merenungkan sejenak..? coba dilihat lagi posting diatas.. hehehe...
Kalau kita mendengar siapapun yang membawa Firman tidak sesuai kebenaran Alkitab maka wajib ditolak karena Alkitab lebih berwibawa/berotoritas ketimbang manusia siapapun dia.
waduh dari otoritas mana anda menolak?? kalau alkitabnya yang berkata langsung mengeluarkan suara "maksud ku bukan itu, tapi ini, kamu telah salah tapsir" barulah masuk akal konsep anda ini bro... toh Alkitab berkata MENURUT Pendeta A, B, C? iya kan???
Alkitab memang brotoritas, tapi tak berdaya untuk memberikan pemahaman yg fix, Alkitab memang berotoritas, namun Alkitab juga tak berdaya diterjemahkan, ditapsir menjadi beraneka ragam pemahaman.. dan ironisnya mengatasnamakan nya (Alkitab)
Alkitab itu buku, Alkitab itu benda mati.. tidak punya otoritas. otoritas Alkitab justru diberikan oleh manusia. :D
-
kristen yang protestan dan kristen yang katolik secara konseptual itu bedanya cuma di Tradisi Suci saja kok...
KP: Alkitab + Magsterium (pengajar, Pendeta, dll)
KK: Alkitab + Tradisi Suci + Magisterium (konsili dan ex cathedra)
catatan: sifat Magisterium nya berbeda antara KP dan KK seperti tertulis diatas.
-
ealah.. kok mbulet disini saja ya... :D
Bukan mbulet melainkan konsisten.
nah, ini kan sangat subyektif to bro... sekarang siapa sih yang berhak mengatakan bahwa ajaran A mengacu pada kitab dan ajaran B tidak mengacu pada kitab?
kalau anda mengatakan ajaran gereja A tidak sesuai kitab, namun Pendeta A mengatakan andalah yg tidak mengacu pada kitab? ayolah... rasional bro...
protestan solascriptura itu bener, karena memang hanya pake kitabsuci saja sebagai acuan.. namun apakah ajarannya sola? apakah ajarannya sama? apakah pemahamannya sama antara para solascripturist? mau ga merenungkan sejenak..? coba dilihat lagi posting diatas.. hehehe...
Lho jemaat dahulu kala yang di-Berea saja kok bisa melakukannya sedangkan kita dijaman modern ini malah bergantung kepada manusia ?
Kis. 17:11 Orang-orang Yahudi di kota itu lebih baik hatinya dari pada orang-orang Yahudi di Tesalonika, karena mereka menerima firman itu dengan segala kerelaan hati dan setiap hari mereka menyelidiki Kitab Suci untuk mengetahui, apakah semuanya itu benar demikian.
Quote from: solideogloria on Today at 02:52:11 PM
Kalau kita mendengar siapapun yang membawa Firman tidak sesuai kebenaran Alkitab maka wajib ditolak karena Alkitab lebih berwibawa/berotoritas ketimbang manusia siapapun dia.
waduh dari otoritas mana anda menolak?? kalau alkitabnya yang berkata langsung mengeluarkan suara "maksud ku bukan itu, tapi ini, kamu telah salah tapsir" barulah masuk akal konsep anda ini bro... toh Alkitab berkata MENURUT Pendeta A, B, C? iya kan???
Alkitab memang brotoritas, tapi tak berdaya untuk memberikan pemahaman yg fix, Alkitab memang berotoritas, namun Alkitab juga tak berdaya diterjemahkan, ditapsir menjadi beraneka ragam pemahaman.. dan ironisnya mengatasnamakan nya (Alkitab)
Alkitab itu buku, Alkitab itu benda mati.. tidak punya otoritas. otoritas Alkitab justru diberikan oleh manusia.
Adalah pekerjaan Roh Kudus yang tinggal didalam diri manusia memberikan iluminasi dan pencerahan sehingga memampukan kita melakukan perintah Tuhan sbb :
1 Tes. 5:21 Ujilah segala sesuatu dan peganglah yang baik.
Makanya kita harus senantiasa penuh dengan Roh Kudus.
Bersandar kepada manusia dikutuk Tuhan bro !
-
Bukan mbulet melainkan konsisten.
Lho jemaat dahulu kala yang di-Berea saja kok bisa melakukannya sedangkan kita dijaman modern ini malah bergantung kepada manusia ?
Kis. 17:11 Orang-orang Yahudi di kota itu lebih baik hatinya dari pada orang-orang Yahudi di Tesalonika, karena mereka menerima firman itu dengan segala kerelaan hati dan setiap hari mereka menyelidiki Kitab Suci untuk mengetahui, apakah semuanya itu benar demikian.
Adalah pekerjaan Roh Kudus yang tinggal didalam diri manusia memberikan iluminasi dan pencerahan sehingga memampukan kita melakukan perintah Tuhan sbb :
1 Tes. 5:21 Ujilah segala sesuatu dan peganglah yang baik.
Makanya kita harus senantiasa penuh dengan Roh Kudus.
Bersandar kepada manusia dikutuk Tuhan bro !
gini saja deh...
kan semua protestan solascriptura nih??? sekarang saya mau nanya, bener mana gereja anda dengan gereja lutheran? :D
-
kristen yang protestan dan kristen yang katolik secara konseptual itu bedanya cuma di Tradisi Suci saja kok...
KP: Alkitab + Magsterium (pengajar, Pendeta, dll)
KK: Alkitab + Tradisi Suci + Magisterium (konsili dan ex cathedra)
catatan: sifat Magisterium nya berbeda antara KP dan KK seperti tertulis diatas.
Kalau menurut saya bedanya hanya mau taat sepenuhnya kepada ajaran Alkitab saja atau menambah nambah ajaran dengan tradisi yang tidak Alkitabiah bro.
-
gini saja deh...
kan semua protestan solascriptura nih??? sekarang saya mau nanya, bener mana gereja anda dengan gereja lutheran? :D
Saya tidak menilai gerejanya tetapi ajarannya apakah sesuai Alkitab atau tidak,karena siapapun dia yang mengaku gereja kalau bukan memberitakan Firman Tuhan dengan benar bukan gereja tubuh Kristus namanya.
-
Saya hanya mengatakan kalau mau rayakan tidak salah berarti saya tidak mengatakan seperti yang anda tuduhkan itu.
Kalau merayakan berarti tidak alkitabiah/ sola scriptura karena alktiab tidak menyuruh orang merayakan natal terlebih untuk tanggal 25 Desember.
Dan dengan merayakan natal berarti mengikuti tradisi karena merayakan natal tanggal 25 desember berarti mengikuti Tradisi
Tambahan lagi mengikuti Tradisi Gereja lain yaitu Gereja yang mengamalkan 2 Tes 2:15 :D
-
...
Kalau kita mendengar siapapun yang membawa Firman tidak sesuai kebenaran Alkitab maka wajib ditolak karena Alkitab lebih berwibawa/berotoritas ketimbang manusia siapapun dia.
tunggu-...tunggu...
Mendengar kata "KITA" dalam kalimat di atas,.. saya jadi pengin dengar lebih lanjut.
siapakah "KITA"...???
Kalau si dani yg lulusan SD berkata bahwa firman yg dinyatakan Pendeta solagratia (Yg lulusan Master sekolah tologi) adalah SALAH,.. maka berarti.. yg benar adalah si dani itu...?
:think1:
-
...
Kalau kita mendengar siapapun yang membawa Firman tidak sesuai kebenaran Alkitab maka wajib ditolak karena Alkitab lebih berwibawa/berotoritas ketimbang manusia siapapun dia.
Kalau solideogratia menganggap firman yg disampaikan pendetanya melenceng,.. maka kotbah sang Pendeta wajib ditolak.
Jadi sekarang solideogratia yg jadi Pendeta.
Lucu banget nih.. :grining:
-
Kalau merayakan berarti tidak alkitabiah/ sola scriptura karena alktiab tidak menyuruh orang merayakan natal terlebih untuk tanggal 25 Desember.
Dan dengan merayakan natal berarti mengikuti tradisi karena merayakan natal tanggal 25 desember berarti mengikuti Tradisi
Tambahan lagi mengikuti Tradisi Gereja lain yaitu Gereja yang mengamalkan 2 Tes 2:15 :D
Kalau tradisi Natal mau ikut atau tidak tidak menjadi masalah karena tidak melanggar kebenaran Alkitab.
Tetapi kalau tradisi bertentangan dengan Alkitab wajib ditolak.
-
tunggu-...tunggu...
Mendengar kata "KITA" dalam kalimat di atas,.. saya jadi pengin dengar lebih lanjut.
siapakah "KITA"...???
Kalau si dani yg lulusan SD berkata bahwa firman yg dinyatakan Pendeta solagratia (Yg lulusan Master sekolah tologi) adalah SALAH,.. maka berarti.. yg benar adalah si dani itu...?
:think1:
Kita adalah orang percaya yang sudah mendapat anugerah iman berdasarkan pendengaran akan Firman Kristus.
-
Kalau solideogratia menganggap firman yg disampaikan pendetanya melenceng,.. maka kotbah sang Pendeta wajib ditolak.
Jadi sekarang solideogratia yg jadi Pendeta.
Lucu banget nih.. :grining:
Menolak ajaran salah adalah kewajiban setiap orang percaya tanpa harus merubah statusnya sebagai orang percaya yang taat kepada kebenaran Alkitab.
-
Kita adalah orang percaya yang sudah mendapat anugerah iman berdasarkan pendengaran akan Firman Kristus.
Berarti dalam contoh ini bisa dikatakan si dani lah yg benar.
Karena ia mendapat anugrah iman berdasar pendengaran akan firman.
sedangkan Pendeta lulusan master teologi bisa dikatakan tidak dengar firman.
:think1:
-
Berarti dalam contoh ini bisa dikatakan si dani lah yg benar.
Karena ia mendapat anugrah iman berdasar pendengaran akan firman.
sedangkan Pendeta lulusan master teologi bisa dikatakan tidak dengar firman.
:think1:
Hanya karunia dan pimpinan Roh Kudus memampukan manusia memahami Firman Tuhan dengan benar.
-
Menolak ajaran salah adalah kewajiban setiap orang percaya tanpa harus merubah statusnya sebagai orang percaya yang taat kepada kebenaran Alkitab.
Menolak ajaran yg salah....
menurut situ salah, menurut Pendeta situ benar.
keduanya statusnya sama-sama orang percaya.
jadi lucu nih. :grining:
-
Hanya karunia dan pimpinan Roh Kudus memampukan manusia memahami Firman Tuhan dengan benar.
iya si dhani dikatakan mendapat karunia pimpinan Roh Kudus.
Sedangkan si Pendeta lulusan master dikatakan TIDAK menerima pimpinan Roh Kudus.
Yang menentukan siapa yg mendapat dan siapa yg tidak mendapat... itu siapa ?
Anda..?
:think:
-
iya si dhani dikatakan mendapat karunia pimpinan Roh Kudus.
Sedangkan si Pendeta lulusan master dikatakan TIDAK menerima pimpinan Roh Kudus.
Yang menentukan siapa yg mendapat dan siapa yg tidak mendapat... itu siapa ?
Anda..?
:think:
Tinggal lihat yang mana yang sesuai dengan prinsip Alkitab.
-
Tinggal lihat yang mana yang sesuai dengan prinsip Alkitab.
Yang melihat siapa ?
Situ..?
Jika ya , situasinya menjadi :
Pendeta ahli teologia = tidak dikarunia Roh Kudus
si dani lulusan SD = tidak dikaruniai Roh Kudus
Anda (solideogratia) = DIPIMPIN oleh Roh Kudus .. dalam menentukan mana ajaran yg benar dan mana ajaran yg tidak benar.
he he hehe he...
jadi lucu.. :grining:
-
Yang melihat siapa ?
Situ..?
Jika ya , situasinya menjadi :
Pendeta ahli teologia = tidak dikarunia Roh Kudus
si dani lulusan SD = tidak dikaruniai Roh Kudus
Anda (solideogratia) = DIPIMPIN oleh Roh Kudus .. dalam menentukan mana ajaran yg benar dan mana ajaran yg tidak benar.
he he hehe he...
jadi lucu.. :grining:
Kebenaran Alkitab adalah absolut tidak relatif.
-
Kebenaran Alkitab adalah absolut tidak relatif.
tapi yg menafsirkan itu relatif.
-
tapi yg menafsirkan itu relatif.
Ayat Alkitab satu sama lain saling mendukung.
Alkitab adalah penafsir terbaik dari Alkitab.
-
Ayat Alkitab satu sama lain saling mendukung.
Alkitab adalah penafsir terbaik dari Alkitab.
Alkitab membaca dan menafsir untuk dirinya sendiri. he he
becanda.
-
Alkitab membaca dan menafsir untuk dirinya sendiri. he he
becanda.
Semua ayat Alkitab saling melengkapi satu sama lain sehingga tidak "half Truth."
-
Semua ayat Alkitab saling melengkapi satu sama lain sehingga tidak "half Truth."
Alkitab membacakan pada Alkitab sendiri.
becanda.
-
Alkitab membacakan pada Alkitab sendiri.
becanda.
Ayat ayat Alkitab saling mendukung dan melengkapi dengan ayat lainnya.
-
Ayat ayat Alkitab saling mendukung dan melengkapi dengan ayat lainnya.
Alkitab menterjemahkan untuk Alkitab sendiri ?
buku menterjemahkan untuk buku ?
becanda terus atau ngga nyambung beneran ?
-
Alkitab menterjemahkan untuk Alkitab sendiri ?
buku menterjemahkan untuk buku ?
becanda terus atau ngga nyambung beneran ?
Kamu yang mengatakan Alkitab menterjemahkan Alkitab !
Saya mengatakan ayat Alkitab satu sama lain saling melengkapi dan mendukung.
jadi jangan biasakan memalsukan komentar orang !
-
Kamu yang mengatakan Alkitab menterjemahkan Alkitab !
Saya mengatakan ayat Alkitab satu sama lain saling melengkapi dan mendukung.
jadi jangan biasakan memalsukan komentar orang !
hhe he Jadi sudah sadar sekarang bahwa biarpun saling melengkapi tetap saja harus ada MANUSIA yg menenterjemahkan dan menghubungkan satu ayat dengan lainnya.
GOOD!
mari teruskan...
FAKTOR MANUSIA itulah yg menjadi keberatan akan SOLA SCRIPTURA.
sudah mulai nyambung sekarang ...? kalau belum tolong beritahu saya lagi.
-
Alkitab menterjemahkan untuk Alkitab sendiri ?
buku menterjemahkan untuk buku ?
becanda terus atau ngga nyambung beneran ?
So, be careful not to base your conclusions, or build your interpretation of a Scripture on a single Scripture, but on Scripture as a whole. Scripture is the best interpreter of itself. Because that is the case, the first commentary you should consult on a passage is what the rest of the Scriptures have to say on the topic being examined. Commentaries, concordances, indexes in the back of your Bible and books on systematic theology can be very helpful in pointing out other verses on topics that you may be unfamiliar with.
So, let Scripture interpret Scripture; incredibly simple and yet so important to put into practice!
http://1peter315.blogspot.com/2009/05/hermeneutics-101-interpret-scripture.html
-
hhe he Jadi sudah sadar sekarang bahwa biarpun saling melengkapi tetap saja harus ada MANUSIA yg menenterjemahkan dan menghubungkan satu ayat dengan lainnya.
GOOD!
mari teruskan...
FAKTOR MANUSIA itulah yg menjadi keberatan akan SOLA SCRIPTURA.
sudah mulai nyambung sekarang ...? kalau belum tolong beritahu saya lagi.
Bukan manusia yang menentukan kebenaran melainkan Alkitab itu sendiri menyatakan apa yang benar walau dibaca oleh siapapun.
Jelas !
-
Bukan manusia yang menentukan kebenaran melainkan Alkitab itu sendiri menyatakan apa yang benar walau dibaca oleh siapapun.
Jelas !
Jadi Alkitab menyatakan kebenaran pada Alkitab itu sendiri ?
Buku menerangkan buku.
balik lagi nih anak. :think1:
-
Jadi Alkitab menyatakan kebenaran pada Alkitab itu sendiri ?
Buku menerangkan buku.
balik lagi nih anak. :think1:
Baca post 231 makanya jangan keras kepala kalau tidak paham !
-
Baca post 231 makanya jangan keras kepala kalau tidak paham !
Penulis Blog tersebutlah yg selama ini bermasalah.
sudah nyambung belum sekarang...? :think1:
-
Penulis Blog tersebutlah yg selama ini bermasalah.
sudah nyambung belum sekarang...? :think1:
Pikiranmu yang nggak nyambung bahwa siapapun kalau baca Yesus adalah Mesias di Alkitab maka siapapun ngerti bahwa Yesus memang adalah Mesias bukan kamu yang mesias.
-
Pikiranmu yang nggak nyambung bahwa siapapun kalau baca Yesus adalah Mesias di Alkitab maka siapapun ngerti bahwa Yesus memang adalah Mesias bukan kamu yang mesias.
Nah..
"SIAPAPUN YG MEMBACA DI Alkitab"
inilah yg sedang dipermasalahkan.
Siapapun itu = MANUSIA.
Manusia rawan kesalahan.
Jadi sola scriptura = KONSEP AMBURADUL
sebab Alkitab tidak bisa menafsirkan dirinya sendiri.
Harus ada FAKTOR MANUSIA-NYA.
sudah..?
-
Nah..
"SIAPAPUN YG MEMBACA DI Alkitab"
inilah yg sedang dipermasalahkan.
Siapapun itu = MANUSIA.
Manusia rawan kesalahan.
Jadi sola scriptura = KONSEP AMBURADUL
sebab Alkitab tidak bisa menafsirkan dirinya sendiri.
Harus ada FAKTOR MANUSIA-NYA.
sudah..?
Manusia kalau berpegang kepada apa yang dikatakan Alkitab pasti benar.
-
Manusia kalau berpegang kepada apa yang dikatakan Alkitab pasti benar.
Oyaa...?
baru tau saya..
Apakah pernyataanmu itu kali ini sesuai dengan Alkitab ?
ayatnya please..
-
Oyaa...?
baru tau saya..
Apakah pernyataanmu itu kali ini sesuai dengan Alkitab ?
ayatnya please..
Karena Alkitab Firman Tuhan adalah kebenaran.
Kalau kamu tidak percaya Alkitab adalah kebenaran maka kamu bukan kristen.
-
Karena Alkitab Firman Tuhan adalah kebenaran.
Kalau kamu tidak percaya Alkitab adalah kebenaran maka kamu bukan kristen.
Makanya saksi Yehova juga benar kok..
ya.?
-
Makanya saksi Yehova juga benar kok..
ya.?
SSY hanya kristen palsu karena memalsukan Alkitab.
-
SSY hanya kristen palsu karena memalsukan Alkitab.
Kata anda :
Karena Alkitab Firman Tuhan adalah kebenaran.
Kalau kamu tidak percaya Alkitab adalah kebenaran maka kamu bukan kristen.
Saya :
SSY percaya Alkitab adalah kebenaran.
Maka ajaran SSY juga kebenaran. (mengikuti logika anda)
Nah inilah,.. makanya logika jangan ikutan dipakai,.. gunakan Alkitab SUAJAA... sola scriptura.. hhe he he
-
Kata anda :
Karena Alkitab Firman Tuhan adalah kebenaran.
Kalau kamu tidak percaya Alkitab adalah kebenaran maka kamu bukan kristen.
Saya :
SSY percaya Alkitab adalah kebenaran.
Maka ajaran SSY juga kebenaran. (mengikuti logika anda)
Nah inilah,.. makanya logika jangan ikutan dipakai,.. gunakan Alkitab SUAJAA... sola scriptura.. hhe he he
Alkitab mereka berbeda dengan yang dipegang oleh mainstream kristen.
-
Alkitab mereka berbeda dengan yang dipegang oleh mainstream kristen.
APa masalahnya ?
Alkitab anda toh berbeda dengan yg dimiliki katolik..?
Toh anda mengklaim sebagai yg benar juga..
-
APa masalahnya ?
Alkitab anda toh berbeda dengan yg dimiliki katolik..?
Toh anda mengklaim sebagai yg benar juga..
Alkitab sendiri yang menyatakan dirinya adalah kebenaran,makanya saya pegang pernyataan itu !
-
Alkitab sendiri yang menyatakan dirinya adalah kebenaran,makanya saya pegang pernyataan itu !
Sama dengan SSY.
Mereka memegan kebenraan yg berasal dari Alkitab mereka juga.
Jadi apa masalahnya dengan Alkitab yg berlainan ini ?
-
Sama dengan SSY.
Mereka memegan kebenraan yg berasal dari Alkitab mereka juga.
Jadi apa masalahnya dengan Alkitab yg berlainan ini ?
Bedanya kamu menganggap ajaran sesat sama saja dengan yang sejati.
-
(http://i1165.photobucket.com/albums/q592/phooey777/tangram.jpg)
IMHO....
Walaupun Sola Scriptura ....... dapat menimbulkan penafsiran yang berbeda2 tergantung sudut pandang masing2.
Bandingan nya dengan gambar Tangram diatas.
GBU
:)
-
(http://i1165.photobucket.com/albums/q592/phooey777/tangram.jpg)
IMHO....
Walaupun Sola Scriptura ....... dapat menimbulkan penafsiran yang berbeda2 tergantung sudut pandang masing2.
Bandingan nya dengan gambar Tangram diatas.
GBU
:)
Berbeda sudut pandang asal tidak kontradiksi dengan prinsip prinsip kebenaran Alkitab tidak merupakan masalah,karena kebenaran bersifat absolut walau banyak manifestasinya.
-
Berbeda sudut pandang asal tidak kontradiksi dengan prinsip prinsip kebenaran Alkitab tidak merupakan masalah,karena kebenaran bersifat absolut walau banyak manifestasinya.
Salam Damai
Yang ini jelas2 ditentang oleh Rasul Paulus.
Rasul Paulus tidak menyisakan celah dan harus "sekata".
CMIIW
10 Tetapi aku menasihatkan kamu, saudara-saudara, demi nama Tuhan kita Yesus Kristus, supaya kamu seia sekata dan jangan ada perpecahan di antara kamu, tetapi sebaliknya supaya kamu erat bersatu dan sehati sepikir. (1Co 1:10 ITB)
GBU
:)
-
Bedanya kamu menganggap ajaran sesat sama saja dengan yang sejati.
Yang menganggap ajaran SSY itu sesat adalah kamu.
Alkitab SSY anda katakan berbeda.
Mengapa tidak berkata hal yg sama pada Alkitab protestan .
Toh Alkitab protestan berbeda dengan Alkitab pendahulunya yaitu Alkitab milik katolik ?
-
Yang menganggap ajaran SSY itu sesat adalah kamu.
Alkitab SSY anda katakan berbeda.
Mengapa tidak berkata hal yg sama pada Alkitab protestan .
Toh Alkitab protestan berbeda dengan Alkitab pendahulunya yaitu Alkitab milik katolik ?
Kamu menanyakan mengapa ajaran bisa berbeda karena memang ada yang sesat dan ada yang tidak sejak Paulus memperingatkan didalam Kitab Galatia bahwa akan ada Injil palsu.
-
Yang menganggap ajaran SSY itu sesat adalah kamu.
Alkitab SSY anda katakan berbeda.
Mengapa tidak berkata hal yg sama pada Alkitab protestan .
Toh Alkitab protestan berbeda dengan Alkitab pendahulunya yaitu Alkitab milik katolik ?
Cuma mau interupsi sebentar...
Alkitab SSY jelas beda karena kandungan isinya berbeda, kata2nya juga berbeda.
Sedangkan Alkitab protestan dan katolik hanya masalah jumlah kitab saja. Jadi bukan berbeda, tapi kurang lengkap saja :D
kalo isi Alkitab protestan salah, maka isi Alkitab katolik jg salah. Karena SELURUH isi kitab protestan adalah juga isi kitab katolik.
Monggo dilanjutkan.
-
Berbeda sudut pandang asal tidak kontradiksi dengan prinsip prinsip kebenaran Alkitab tidak merupakan masalah,karena kebenaran bersifat absolut walau banyak manifestasinya.
yang satu bilang makan babi haram yang lain tidak dan mereka sama2 sola scriptura bisa anda jelaskan apanya yang absolut di situ :D
-
yang satu bilang makan babi haram yang lain tidak dan mereka sama2 sola scriptura bisa anda jelaskan apanya yang absolut di situ :D
Absolut terhadap hal hal yang prinsipil yaitu Kerajaan Allah bukan soal makanan atau minuman melainkan soal kebenaran.
-
Absolut terhadap hal hal yang prinsipil yaitu Kerajaan Allah bukan soal makanan atau minuman melainkan soal kebenaran.
Jadi untuk soal makanan saja Alkitab gagal memberikan kebenaran absolut :think1:
-
Jadi untuk soal makanan saja Alkitab gagal memberikan kebenaran absolut :think1:
Bukan soal gagal tetapi bukan fokus !
-
Bukan soal gagal tetapi bukan fokus !
haha...
katanya satu roh dan selama sola scriptura itu cukup buktinya yang satu menyatakan sebaliknya dari yang lain ini baru soal makan babi haram belum menyentuh yang lain
-
haha...
katanya satu roh dan selama sola scriptura itu cukup buktinya yang satu menyatakan sebaliknya dari yang lain ini baru soal makan babi haram belum menyentuh yang lain
Kalau hal hal yang tidak prinsipil bukan masalah.
-
Saya tidak menilai gerejanya tetapi ajarannya apakah sesuai Alkitab atau tidak,karena siapapun dia yang mengaku gereja kalau bukan memberitakan Firman Tuhan dengan benar bukan gereja tubuh Kristus namanya.
karena menganut teologi A maka sebuah gereja disebut gereja A.
masalahnya gereja A bilang gereja anda tidak memberitakan Alkitab dengan benar, dan gereja anda mengatakan gereja A lah yang tidak memberitakan Alkitab dengan benar.
tapi terlepas dari semua itu, maka yang menentukan gereja A atau B yang benar adalah anda.. anda hakimnya.. anda jelas telah menilai. sekarang pertanyaannya berankah anda mnyatakan diri bahwa penilaian anda itu adalah benar? tak bisa salah? trus dari otoritas mana anda berhak mengatakan ajaran gereja A yg sola scriptura itu sesungguhnya tidak alkitabiyah? anda telah saling menghakimi... bener atau salahnya itu tergantung dari diri anda, dan tergantung dari siapa yang menilai. so, dalam hal pemahaman mana mungkin bisa solascriptura? pake iluminasi Roh Kudus? berarti ngga solascriptura lagi dalam hal keimanan. scriptura+iluminasi RK. walaupun entah RK yang mana.
masak fakta begini saja harus di ingkari terus?? sampai kapan?? :D
jadi, sebenernya memang benar bahwa protestan itu SOLASCRIPTURA.
dengan pengertian sbb:
Bahwa pedoman dalam memahami wahyu Tuhan dan menghakimi hanyalah Alkitab SAJA.
namun dalam hal result pembangunan keimanan (deposit iman, pembentuk ajaran) maka tidak pernah ada kristen yang solascriptura.
atau dengan kata lain, tidak pernah ada kristen yang ajarannya merupakan hasil solascriptura.
krn yg ada adalah scriptura dan interpretasi. itu faktanya... dan saatnya menyudahi polapikir inkonsistensi, inkoherensi logis, untuk bisa naik ke tahap selanjutnya.. :)
-
Kalau hal hal yang tidak prinsipil bukan masalah.
kalau masalah konsep yang OSAS dan non OSAS gimana lagi tuh yakin tuh masih satu roh :whistle:
-
masalahnya gereja A bilang gereja anda tidak memberitakan Alkitab dengan benar, dan gereja anda mengatakan gereja A lah yang tidak memberitakan Alkitab dengan benar.
tapi terlepas dari semua itu, maka yang menentukan gereja A atau B yang benar adalah anda.. anda hakimnya.. anda jelas telah menilai. sekarang pertanyaannya berankah anda mnyatakan diri bahwa penilaian anda itu adalah benar? tak bisa salah? trus dari otoritas mana anda berhak mengatakan ajaran gereja A yg sola scriptura itu sesungguhnya tidak alkitabiyah? anda telah saling menghakimi... bener atau salahnya itu tergantung dari diri anda, dan tergantung dari siapa yang menilai. so, dalam hal pemahaman mana mungkin bisa solascriptura? pake iluminasi Roh Kudus? berarti ngga solascriptura lagi dalam hal keimanan. scriptura+iluminasi RK. walaupun entah RK yang mana.
masak fakta begini saja harus di ingkari terus?? sampai kapan?? :D
jadi, sebenernya memang benar bahwa protestan itu SOLASCRIPTURA.
dengan pengertian sbb:
Bahwa pedoman dalam memahami wahyu Tuhan dan menghakimi hanyalah Alkitab SAJA.
namun dalam hal result pembangunan keimanan (deposit iman, pembentuk ajaran) maka tidak pernah ada kristen yang solascriptura.
krn yg ada adalah scriptura dan interpretasi. itu faktanya... dan saatnya menyudahi polapikir inkonsistensi, inkoherensi logis, untuk bisa naik ke tahap selanjutnya.. :)
Ada benang merah yang terus diturunkan sejak para Rasul mengenai apa itu kebenaran berdasarkan prinsip prinsip Alkitab,pimpinan Roh Kudus.
Makanya perlu belajar hermeneutika yang baik kalau menafsir.
-
kalau masalah konsep yang OSAS dan non OSAS gimana lagi tuh yakin tuh masih satu roh :whistle:
Alkitab mengajarkan OSAS !
-
Ada benang merah yang terus diturunkan sejak para Rasul mengenai apa itu kebenaran berdasarkan prinsip prinsip Alkitab,pimpinan Roh Kudus.
Makanya perlu belajar hermeneutika yang baik kalau menafsir.
jadi ga solascriptura dalam hal deposit iman kan?? :D
-
jadi ga solascriptura kan?? :D
Benang merah didasarkan pada Sola Scriptura.
-
Alkitab mengajarkan OSAS !
menurut??? ya menurut gereja OSAS.
kalau menurut Gereja lain misal karismatik.. ya mereka akan bilang begini: "Alkitab tidak mengajarkan OSAS!"
nah lo..? itu fakta kan???
catatan:
karismatik dan gereja anda penganut SOLASCRIPTURA lho..
-
menurut??? ya menurut gereja OSAS.
kalau menurut Gereja lain misal karismatik.. ya mereka akan bilang begini: "Alkitab tidak mengajarkan OSAS!"
nah lo..? itu fakta kan???
Makanya Paulus mengatakan :
1 Kor.11:19 Sebab di antara kamu harus ada perpecahan, supaya nyata nanti siapakah di antara kamu yang tahan uji.
-
Benang merah didasarkan pada Sola Scriptura.
lha iya, kan hanya dalam hal benang merahnya to? untuk mencapai result kan ga sola lagi kan?? :D
-
lha iya, kan hanya dalam hal benang merahnya to? untuk mencapai result kan ga sola lagi kan?? :D
Benang merah yang hanya bersumber dari ajaran Scriptura (Back to Bible).
-
Cuma mau interupsi sebentar...
Alkitab SSY jelas beda karena kandungan isinya berbeda, kata2nya juga berbeda.
Sedangkan Alkitab protestan dan katolik hanya masalah jumlah kitab saja. Jadi bukan berbeda, tapi kurang lengkap saja :D
kalo isi Alkitab protestan salah, maka isi Alkitab katolik jg salah. Karena SELURUH isi kitab protestan adalah juga isi kitab katolik.
Monggo dilanjutkan.
Yang namanya beda.. yaaa beda.
biarpun hanya jumlah kitab. tetap kita sebut itu PERBEDAAN.
Jika SSY dikatakan sesat karena alkitabnya berbeda dengan Alkitab kristen pendahulunya.
Maka, prostestan bisa juga dikatakan sesat, sebab alkitabnya berbeda dengan Alkitab pendahulunya.
-
Yang namanya beda.. yaaa beda.
biarpun hanya jumlah kitab. tetap kita sebut itu PERBEDAAN.
Jika SSY dikatakan sesat karena alkitabnya berbeda dengan Alkitab kristen pendahulunya.
Maka, prostestan bisa juga dikatakan sesat, sebab alkitabnya berbeda dengan Alkitab pendahulunya.
SSY sesat karena menganggap Yesus adalah Tuhan kelas dua yang diciptakan.
-
SSY sesat karena menganggap Yesus adalah Tuhan kelas dua yang diciptakan.
kalau begitu,
Calvinist sesat karena menganggap TULIP doktrin yg benar.
-
kalau begitu,
Calvinist sesat karena menganggap TULIP doktrin yg benar.
Itu terserah penilaian anda dan saya bukan Calvinist melainkan Sola Scripturalist.
-
Itu terserah penilaian anda dan saya bukan Calvinist melainkan Sola Scripturalist.
sola scripturist itu sesat.
sebab tidak ada orang yg bisa melaksanakan ide aneh tsb.
akibat yg ditimbulkan juga sesat, yaitu : Perpecahan.
Paulus mengingatkan akan hal ini : AWAS ati-ati dengan ajaran yg menimbulkan perpecahan.
-
sola scripturist itu sesat.
sebab tidak ada orang yg bisa melaksanakan ide aneh tsb.
akibat yg ditimbulkan juga sesat, yaitu : Perpecahan.
Paulus mengingatkan akan hal ini : AWAS ati-ati dengan ajaran yg menimbulkan perpecahan.
Paulus sudah memperingatkan akan perpecahan karena tidak setia kepada Injil yang asli.
-
Paulus sudah memperingatkan akan perpecahan karena tidak setia kepada Injil yang asli.
ngga nyambung lagi.. ha ha
-
ngga nyambung lagi.. ha ha
Nggak becus lagi !
-
sola scripturist itu sesat.
sebab tidak ada orang yg bisa melaksanakan ide aneh tsb.
akibat yg ditimbulkan juga sesat, yaitu : Perpecahan.
Paulus mengingatkan akan hal ini : AWAS ati-ati dengan ajaran yg menimbulkan perpecahan.
-
sola scripturist itu sesat.
sebab tidak ada orang yg bisa melaksanakan ide aneh tsb.
akibat yg ditimbulkan juga sesat, yaitu : Perpecahan.
Paulus mengingatkan akan hal ini : AWAS ati-ati dengan ajaran yg menimbulkan perpecahan.
Menyimpang dari Alkitablah yang sesat karena Scriptura adalah kebenaran dan Firman Tuhan.
-
Menyimpang dari Alkitablah yang sesat karena Scriptura adalah kebenaran dan Firman Tuhan.
scriptura adalah kebenaran. setuju itu.
tapi ajaran sola scriptura adalah ajaran sesat.
sola scripturist itu sesat.
sebab tidak ada orang yg bisa melaksanakan ide aneh tsb.
akibat yg ditimbulkan juga sesat, yaitu : Perpecahan.
Paulus mengingatkan akan hal ini : AWAS ati-ati dengan ajaran yg menimbulkan perpecahan.
-
scriptura adalah kebenaran. setuju itu.
tapi ajaran sola scriptura adalah ajaran sesat.
sola scripturist itu sesat.
sebab tidak ada orang yg bisa melaksanakan ide aneh tsb.
akibat yg ditimbulkan juga sesat, yaitu : Perpecahan.
Paulus mengingatkan akan hal ini : AWAS ati-ati dengan ajaran yg menimbulkan perpecahan.
Sola Scriptura berarti setia kepada Scriptura yang merupakan kebenaran itu.
Scriptura bahasa Indonesianya Alkitab Firman Tuhan.
-
Sola Scriptura berarti setia kepada Scriptura yang merupakan kebenaran itu.
Scriptura bahasa Indonesianya Alkitab Firman Tuhan.
http://en.wikipedia.org/wiki/Sola_scriptura
saking setianya makanya pecah belah sampai 32 ribu denom.
padahal Paulus sudah mengingatkan : HATI-HATI terhadap ajaran yg menyebabkan perpecahan.
-
http://en.wikipedia.org/wiki/Sola_scriptura
saking setianya makanya pecah belah sampai 32 ribu denom.
padahal Paulus sudah mengingatkan : HATI-HATI terhadap ajaran yg menyebabkan perpecahan.
Unity is not Uniformity !
-
Unity is not Uniformity !
pahami dulu artinya kata-kata tsb. jangan asal copas.
ha ha ha..
ngga tau artinya.. main comot.
perpecahan karena sola scriptura bukanlah bentuk unity.
(mudah-mudahan nyambung)
-
pahami dulu artinya kata-kata tsb. jangan asal copas.
ha ha ha..
ngga tau artinya.. main comot.
perpecahan karena sola scriptura bukanlah bentuk unity.
(mudah-mudahan nyambung)
Gereja ibarat Tubuh Kristus satu tubuh tapi banyak beragam anggotanya.
Paham !
-
Gereja ibarat Tubuh Kristus satu tubuh tapi banyak beragam anggotanya.
Paham !
beragamnya anggota dalam kalimat itu bukan berarti PERTENTANGAN sebagai akibat sola scriptura..
ha ha ha
-
beragamnya anggota dalam kalimat itu bukan berarti PERTENTANGAN sebagai akibat sola scriptura..
ha ha ha
Kalau yang bertentangan dengan Alkitab namanya sesat.
Kelihatan sekali kedangkalan pikiranmu !
-
Kalau yang bertentangan dengan Alkitab namanya sesat.
Kelihatan sekali kedangkalan pikiranmu !
hi hi hi
ngga nyambung lagi.
sekali lagi ya menanggapi kaliamat mu,...
yg dimaksud "beragamnya anggota" dalam kalimat mu bukan TIDAK SAMA dengan "PERTENTANGAN sebagai akibat solav scriptura".
mudah.. mudahan..kali ini nyambung.
-
hi hi hi
ngga nyambung lagi.
sekali lagi ya menanggapi kaliamat mu,...
yg dimaksud "beragamnya anggota" dalam kalimat mu bukan TIDAK SAMA dengan "PERTENTANGAN sebagai akibat solav scriptura".
mudah.. mudahan..kali ini nyambung.
Kalau keberagaman dalam satu ajaran dengan keberagaman tapi diluar ajaran bisa bedakan maka kelihatan kedangkalamu berpikir !
-
Kalau keberagaman dalam satu ajaran dengan keberagaman tapi diluar ajaran bisa bedakan maka kelihatan kedangkalamu berpikir !
Sola scriptura tidak mengakibatkan keberagaman dalam satu ajaran, melainkan keberagaman di luar ajaran.
Makanya Paulus menolak hal ini.
jelas ?
*kayaknya kurang...*
-
Sola scriptura tidak mengakibatkan keberagaman dalam satu ajaran, melainkan keberagaman di luar ajaran.
Makanya Paulus menolak hal ini.
jelas ?
*kayaknya kurang...*
Terjadinya ajaran sesat karena tidak Sola Scriptura atau Sola Alkitab.
Jelas !
-
Terjadinya ajaran sesat karena tidak Sola Scriptura atau Sola Alkitab.
Jelas !
Terjadinya ajaran sesat karena sola scriptura.jelas!
-
Terjadinya ajaran sesat karena sola scriptura.jelas!
Buktikan omonganmu janga ngoceh tanpa bukti !
-
Buktikan omonganmu janga ngoceh tanpa bukti !
Buktikan omonganmu jangan ngoceh tanpa bukti.
Sola scriptura tak ada di Alkitab. itu buktinya
-
Buktikan omonganmu jangan ngoceh tanpa bukti.
Sola scriptura tak ada di Alkitab. itu buktinya
Tritunggal juga tidak ada di Alkitab tetapi itu kebenaran.
-
Tritunggal juga tidak ada di Alkitab tetapi itu kebenaran.
Karena Kami bukan penganut SOLA SCRIPTURA, sehingga sah-sah saja meng anggap sesuatu yg tak tertulis di Alkitab menjadi suatu kebenaran termasuk tritunggal.
ANDA SEHARUSNYA menolak konsep tritunggal. sebab anda seorang sola scripturist!
jelas !
(*mudah2an)
-
Karena Kami bukan penganut SOLA SCRIPTURA, sehingga sah-sah saja meng anggap sesuatu yg tak tertulis di Alkitab menjadi suatu kebenaran termasuk tritunggal.
ANDA SEHARUSNYA menolak konsep tritunggal. sebab anda seorang sola scripturist!
jelas !
(*mudah2an)
Makanya Sola Scriptura yang berarti setia kepada ajaran Alkitab juga kamu tidak bisa buktikan apa salahnya .
-
Makanya Sola Scriptura yang berarti setia kepada ajaran Alkitab juga kamu tidak bisa buktikan apa salahnya .
loh kan sudah tadi.. he he he
kesalahan sola scriptura.... adalah.. perhatiin bae-bae yeee...:
kata SOLA SCRIPTURA sendiri tidak pernah ada tertulis dalam Alkitab.
ha ha ha
-
loh kan sudah tadi.. he he he
kesalahan sola scriptura.... adalah.. perhatiin bae-bae yeee...:
kata SOLA SCRIPTURA sendiri tidak pernah ada tertulis dalam Alkitab.
ha ha ha
Itu hanya kesimpulan konyol karena Tritunggal juga tidak tertulis tetapi adalah kebenaran.
Demikian juga kalau setia kepada Alkitab (Sola Scriptura).
-
Itu hanya kesimpulan konyol karena Tritunggal juga tidak tertulis tetapi adalah kebenaran.
Demikian juga kalau setia kepada Alkitab (Sola Scriptura).
loh kan sudah tadi dibahas.
kamu kan penganut sola scriptura toh..?
Tritunggal harusnya dikeluarkan dari ajaran kamu sebab tritunggal tidak tertulis di Alkitab.
-
loh kan sudah tadi dibahas.
kamu kan penganut sola scriptura toh..?
Tritunggal harusnya dikeluarkan dari ajaran kamu sebab tritunggal tidak tertulis di Alkitab.
Sola Scriptura berarti taat kepada Alkitab makanya tidak mungkin ada salahnya.
Sampai sekarang kamu tidak sekalipun bisa menunjukkan apa yang salah dengan Sola Scriptura kecuali kesimpulan yang tidak konsisten.
-
Sola Scriptura berarti taat kepada Alkitab makanya tidak mungkin ada salahnya.
Sampai sekarang kamu tidak sekalipun bisa menunjukkan apa yang salah dengan Sola Scriptura kecuali kesimpulan yang tidak konsisten.
loh kan sudah tadi.. he he he
kesalahan sola scriptura.... adalah.. perhatiin bae-bae yeee...:
kata SOLA SCRIPTURA sendiri tidak pernah ada tertulis dalam Alkitab.
ha ha ha
-
loh kan sudah tadi.. he he he
kesalahan sola scriptura.... adalah.. perhatiin bae-bae yeee...:
kata SOLA SCRIPTURA sendiri tidak pernah ada tertulis dalam Alkitab.
ha ha ha
Apakah prinsipmu kalau tidak tertulis didalam Alkitab berarti tidak benar ?
-
Apakah prinsipmu kalau tidak tertulis didalam Alkitab berarti tidak benar ?
Sudah dinasehati kalau sebelum menulis di pikir dulu... ehh.. masih saja asal-asalan.
Yg berprinsip seperti itu BUKAN SAYA melainkan KAMU.. karena kamu BERSOLA SCRIPTURA.
:grining:
-
Sudah dinasehati kalau sebelum menulis di pikir dulu... ehh.. masih saja asal-asalan.
Yg berprinsip seperti itu BUKAN SAYA melainkan KAMU.. karena kamu BERSOLA SCRIPTURA.
:grining:
Kamu sendiri yang mengatakan kalau tidak ada di Alkitab berarti tidak benar ?
Kok ngalor ngidul komentarnya ???
-
Kamu sendiri yang mengatakan kalau tidak ada di Alkitab berarti tidak benar ?
Kok ngalor ngidul komentarnya ???
Nah itu.
Makanya kalau ngomong dipikir dulu.
Ngomong sendiri tapi bingung sendiri.. hahaha
Gini deh.
Saya bimbing pelan-pelan dengan pertanyaan yaaa....
Kamu bersola scriptura..atau tidak ..?
-
Nah itu.
Makanya kalau ngomong dipikir dulu.
Ngomong sendiri tapi bingung sendiri.. hahaha
Gini deh.
Saya bimbing pelan-pelan dengan pertanyaan yaaa....
Kamu bersola scriptura..atau tidak ..?
Saya percaya Sola Scriptura yang berarti taat azas kepada ajaran Alkitab.
Silahkan dilanjutkan
-
Saya percaya Sola Scriptura yang berarti taat azas kepada ajaran Alkitab.
Silahkan dilanjutkan
lanjutkan gimana..
lah wong situ bingung sama tulisan sendiri..
-
lanjutkan gimana..
lah wong situ bingung sama tulisan sendiri..
Apa yang salah dengan taat kepada ajaran Alkitab ?????
Siapa yang bingung disini ?????
-
Saya percaya Sola Scriptura yang berarti taat azas kepada ajaran Alkitab.
Ayatnya yang mana mas..
yang menyebutkan Sola SCriptura adalah TAAT ASAZ kpd Alkitab?
-
Ayatnya yang mana mas..
yang menyebutkan Sola SCriptura adalah TAAT ASAZ kpd Alkitab?
Itu pengertian Sola Scriptura sama seperti pengertian Tritunggal yang juga tidak ada ayatnya di Alkitab.
Matius 22:29 Yesus menjawab mereka: "Kamu sesat, sebab kamu tidak mengerti Kitab Suci maupun kuasa Allah.
-
Alkitab mengajarkan OSAS !
Alkitab ditapsirkan osas oleh golongan kamu tapi tidak oleh golongan yang lain walaupun sama2 protestan.
-
Itu pengertian Sola Scriptura sama seperti pengertian Tritunggal yang juga tidak ada ayatnya di Alkitab.
Matius 22:29 Yesus menjawab mereka: "Kamu sesat, sebab kamu tidak mengerti Kitab Suci maupun kuasa Allah.
berarti membaca Kitab Suci sekalipun bisa tidak mengerti dan sesat :whistle:
-
Itu pengertian Sola Scriptura sama seperti pengertian Tritunggal yang juga tidak ada ayatnya di Alkitab.
Matius 22:29 Yesus menjawab mereka: "Kamu sesat, sebab kamu tidak mengerti Kitab Suci maupun kuasa Allah.
Lho.. ini kayanya kemampuan Reading saya yang ngaco atau gimana ya?
mohon bantuan rekan-rekan lain ya..
atau monitor saya lagi rusak ya??
Dibagian sebelah mana dari Mat 22:29 yg dikutip diatas yang mengandung kata "Sola Scriptura" maupun "Tritunggal" ??
Bagaimana mungkin seorang Penganut Sola Scriptura bisa mengambil kesimpulan bahwa "Sola Scriptura" dan "Tritunggal" adalah Benar, padahal TIDAK TERTULIS di Alkitab?
kecuali memang monitor saya yang lagi ngadat.... tidak men-display khusus pada kata "sola Scriptura" dan "Tritunggal" ehehe...
Saya mau berdoa kepada Tuhan minta bimbingan Roh Kudus dulu ah... supaya Monitornya menjadi NORMAL KEMBALI..
sebab alangkah TIDAK SOLA SCRIPTURA-nya saya, kalau saya berani-berani memanggil Teknisi Monitor..
padahal jelas-jelas di Alkitab dituliskan kita harus bergantung kepada Tuhan ketika kita dalam kesusahan..
bukannya menduakan Tuhan dengan seorang Teknisi belaka....
mudah-mudahan doa saya terjawab ya...
siapa tahu Tuhan langsung mengkaruniakan monitor baru 15 inch lebih besar dari yg skrg...
amin...
-
Bro cadangdata ,
dalam seluruh Alkitab dapat ditemukan tulisan tentang Kitab Suci tetapi tidak pernah akan ditemukan hanya Kitab Suci =sola scriptura.
Dan kenyataannya hampir seluruh denom Protestan merayakan natal tanggal 25 Desember yang juga tidak tercatat dalam Kitab Suci... :whistle:
-
Bro cadangdata ,
dalam seluruh Alkitab dapat ditemukan tulisan tentang Kitab Suci tetapi tidak pernah akan ditemukan hanya Kitab Suci =sola scriptura.
Dan kenyataannya hampir seluruh denom Protestan merayakan natal tanggal 25 Desember yang juga tidak tercatat dalam Kitab Suci... :whistle:
Terima kasih mas leo atas bantuannya..
whew.. leganya... ternyata monitor saya tidak rusak ya....
oleh karena itu lah, saya sedang berusaha keras menempatkan diri saya seolah-olah sebagai seorang sola-scripturist, tetapi sayang nya masih gagal untuk mencari justifikasi bahwa Sola-Scriptura itu adalah suatu Konsep yang Scripturist (alkitabiah)..
Sehingga dengan kata lain, apabila seorang Sola-Scripturist tetap meyakini bahwa Sola-Scriptura adalah Benar, maka pada saat yg bersamaan, dia sedang mengingkari Prinsip Sola-Scriptura-nya sendiri..
iya gak sih??
atau saya yang kurang teliti membulak-balik majumundur kan Alkitab ya?
-
Lho.. ini kayanya kemampuan Reading saya yang ngaco atau gimana ya?
mohon bantuan rekan-rekan lain ya..
atau monitor saya lagi rusak ya??
Dibagian sebelah mana dari Mat 22:29 yg dikutip diatas yang mengandung kata "Sola Scriptura" maupun "Tritunggal" ??
Bagaimana mungkin seorang Penganut Sola Scriptura bisa mengambil kesimpulan bahwa "Sola Scriptura" dan "Tritunggal" adalah Benar, padahal TIDAK TERTULIS di Alkitab?
kecuali memang monitor saya yang lagi ngadat.... tidak men-display khusus pada kata "sola Scriptura" dan "Tritunggal" ehehe...
Saya mau berdoa kepada Tuhan minta bimbingan Roh Kudus dulu ah... supaya Monitornya menjadi NORMAL KEMBALI..
sebab alangkah TIDAK SOLA SCRIPTURA-nya saya, kalau saya berani-berani memanggil Teknisi Monitor..
padahal jelas-jelas di Alkitab dituliskan kita harus bergantung kepada Tuhan ketika kita dalam kesusahan..
bukannya menduakan Tuhan dengan seorang Teknisi belaka....
mudah-mudahan doa saya terjawab ya...
siapa tahu Tuhan langsung mengkaruniakan monitor baru 15 inch lebih besar dari yg skrg...
amin...
Sola Scriptura berarti memahami dan taat kepada Alkitab.
Yesus mengatakan kalau tidak paham dan taat kepada Alkitab berarti sesat.
Kalau kamu tidak memahami Sola Scriptura yang berarti taat kepada ajaran Alkitab maka kamulah yang dimaksud Yesus tsb.
-
Sola Scriptura berarti memahami dan taat kepada Alkitab.
Yesus mengatakan kalau tidak paham dan taat kepada Alkitab berarti sesat.
Kalau kamu tidak memahami Sola Scriptura yang berarti taat kepada ajaran Alkitab maka kamulah yang dimaksud Yesus tsb.
Makanya saya heran,.. orang protestan tetapi tidak tahu arti sola scriptura.
yaaa pantes ngga nyambung dari dulu....
Sola scriptura BUKAN berarti memahami dan taat kepada Alkitab.
tetapi berarti memahami dan taat kepada Alkitab SUAJAAAA..
ada kata SAJA di situ.... yg membentuk kata SOLA didepan SCRIPTURA.
mengerti ?
jelas ?
tampaknya tidak.
-
Makanya saya heran,.. orang protestan tetapi tidak tahu arti sola scriptura.
yaaa pantes ngga nyambung dari dulu....
Sola scriptura BUKAN berarti memahami dan taat kepada Alkitab.
tetapi berarti memahami dan taat kepada Alkitab SUAJAAAA..
ada kata SAJA di situ.... yg membentuk kata SOLA didepan SCRIPTURA.
mengerti ?
jelas ?
tampaknya tidak.
Kalau iman tidak taat kepada prinsip kebenaran Alkitab saja berarti sesat tahu !
Untuk apa Tuhan memberikan Kitab Suci kalau tidak ditaati sepenuhnya ?
-
Makanya saya heran,.. orang protestan tetapi tidak tahu arti sola scriptura.
yaaa pantes ngga nyambung dari dulu....
Sola scriptura BUKAN berarti memahami dan taat kepada Alkitab.
tetapi berarti memahami dan taat kepada Alkitab SUAJAAAA..
ada kata SAJA di situ.... yg membentuk kata SOLA didepan SCRIPTURA.
mengerti ?
jelas ?
tampaknya tidak.
Kalau tidak taat kepada Alkitab saja apa kamu mau tambahkan dengan Kitab Mormon,Menara Pengawal,dll ?
-
Makanya saya heran,.. orang protestan tetapi tidak tahu arti sola scriptura.
yaaa pantes ngga nyambung dari dulu....
Sola scriptura BUKAN berarti memahami dan taat kepada Alkitab.
tetapi berarti memahami dan taat kepada Alkitab SUAJAAAA..
ada kata SAJA di situ.... yg membentuk kata SOLA didepan SCRIPTURA.
mengerti ?
jelas ?
tampaknya tidak.
Kalau bukan berdasarkan ajaran Alkitab kamu mau menguji ajaran gereja pakai apa ?
Pakai Google ?
Patut !
-
Bro cadangdata ,
dalam seluruh Alkitab dapat ditemukan tulisan tentang Kitab Suci tetapi tidak pernah akan ditemukan hanya Kitab Suci =sola scriptura.
Dan kenyataannya hampir seluruh denom Protestan merayakan natal tanggal 25 Desember yang juga tidak tercatat dalam Kitab Suci... :whistle:
Sola Scriptura berarti taat kepada semua prinsip kebenaran Alkitab bukan memperlakukan
Scriptura sebagai kamus literal,melainkan memahami makna semua ajaran Tuhan didalam Scriptura.
Tritunggal juga tidak ada disebutkan di Alkitab tetapi tidak berarti ajaran mengenai itu salah.
-
Sola Scriptura berarti taat kepada semua prinsip kebenaran Alkitab bukan memperlakukan
Scriptura sebagai kamus literal,melainkan memahami makna semua ajaran Tuhan didalam Scriptura.
Tritunggal juga tidak ada disebutkan di Alkitab tetapi tidak berarti ajaran mengenai itu salah.
mas soli...
(yg saya bold merah..)
pertanyaan saya: Ah masa sih... becanda elo bro?? ehehe...
yang paling hobi mencukil-cukil kutipan depan belakang digabung maju mundur bolak balik siapa hayo....
yang paling hobi bilang bahwa suatu pemikiran / tindakan TIDAK ALKITABIAH karena TIDAK TERTULIS di Alkitab siapa hayo....
sekarang malah men-justifikasi PEMIKIRAN TRITUNGGAL yang TIDAK ALKITABIAH sebagai hal yang BENAR gara-gara Pendeta sampeyan bilang itu SESUAI Alkitab..
hayo... itu SOLA-nya dimana mas?
itu mnrt saya BUKAN SOLA, tapi INTREPRETATIO-SCRIPTURA
Kalo saya sih setuju konsep Interpretative Itu... tapi kan menurut mas soli TIDAK SOLA kan? jadi saya sesat kan?
-
mas soli...
(yg saya bold merah..)
pertanyaan saya: Ah masa sih... becanda elo bro?? ehehe...
yang paling hobi mencukil-cukil kutipan depan belakang digabung maju mundur bolak balik siapa hayo....
yang paling hobi bilang bahwa suatu pemikiran / tindakan TIDAK ALKITABIAH karena TIDAK TERTULIS di Alkitab siapa hayo....
sekarang malah men-justifikasi PEMIKIRAN TRITUNGGAL yang TIDAK ALKITABIAH sebagai hal yang BENAR gara-gara Pendeta sampeyan bilang itu SESUAI Alkitab..
hayo... itu SOLA-nya dimana mas?
itu mnrt saya BUKAN SOLA, tapi INTREPRETATIO-SCRIPTURA
Kalo saya sih setuju konsep Interpretative Itu... tapi kan menurut mas soli TIDAK SOLA kan? jadi saya sesat kan?
Sola Scritura bukan berarti Sola Kamus melainkan menilai semua kebenaran hanya berdasarkan prinsip prinsip kebenaran yang mutlak dari Tuhan yaitu Kitab Suci.
-
Kalau iman tidak taat kepada prinsip kebenaran Alkitab saja berarti sesat tahu !
Untuk apa Tuhan memberikan Kitab Suci kalau tidak ditaati sepenuhnya ?
Tampaknya tidak.
(tidak nyambung juga) ha ha
-
Tampaknya tidak.
(tidak nyambung juga) ha ha
Kamu pakai Alkitab atau Google didalam menguji ajaran gereja ?
-
Kamu pakai Alkitab atau Google didalam menguji ajaran gereja ?
Kamu pakai Alkitab atau tafsir pastor dalam menguji ajaran gereja ?
-
Kamu pakai Alkitab atau tafsir pastor dalam menguji ajaran gereja ?
Kalau pakai Google patut nggak nyambung terus !
-
Kalau pakai Google patut nggak nyambung terus !
Ikuti saja pastormu yg sola scriptura itu (sola scriptura = ide gila).
-
Ikuti saja pastormu yg sola scriptura itu (sola scriptura = ide gila).
Yang gila pakai ajaran Google bukan hanya bersandar kepada Alkitab saja.
-
Yang gila pakai ajaran Google bukan hanya bersandar kepada Alkitab saja.
Google lebih berwawasan , lebih fleksibel, daripada pendetamu yg cuma solascriptura (tapi juga nyari bahan kotbah dari google) ha ha ha ha....
Dan kemudian ditelan bulat-bulat oleh kamu.. ha ha ha.
jadi secara taklangsung kamu juga bersandar pada google. ha ha ha
-
Google lebih berwawasan , lebih fleksibel, daripada pendetamu yg cuma solascriptura (tapi juga nyari bahan kotbah dari google) ha ha ha ha....
Dan kemudian ditelan bulat-bulat oleh kamu.. ha ha ha.
jadi secara taklangsung kamu juga bersandar pada google. ha ha ha
Saya selalu berdiskusi pakai Alkitab makanya kritikanmu tidak ada yang bisa meruntuhkan konsep Sola Scriptura.
Kalau pakai Google maka selalu bisa berubah opininya.
-
Saya selalu berdiskusi pakai Alkitab makanya kritikanmu tidak ada yang bisa meruntuhkan konsep Sola Scriptura.
Kalau pakai Google maka selalu bisa berubah opininya.
Kamu diskusi selalu pakai Alkitab...?\
Ah masak sih....???
coba tolong tunjukkan di bagian mana dalam Alkitab (ayatnya please).. yg menulis tentang kata SOLA SCRIPTURA...?
-
Kamu diskusi selalu pakai Alkitab...?\
Ah masak sih....???
coba tolong tunjukkan di bagian mana dalam Alkitab (ayatnya please).. yg menulis tentang kata SOLA SCRIPTURA...?
Coba tunjukkan juga Tritunggal yang kamu percayai itu mana istilahnya didalam Alkitab ?
Makanya jangan mencla mencle pikirannya tapi konsisten !
Apa kalau tidak ada istilahnya di Alkitab kamu anggap salah ?????\
-
Coba tunjukkan juga Tritunggal yang kamu percayai itu mana istilahnya didalam Alkitab ?
Makanya jangan mencla mencle pikirannya tapi konsisten !
Apa kalau tidak ada istilahnya di Alkitab kamu anggap salah ?????\
Tritunggal tidak tertulis di Alkitab tapi saya memahami sebagai kebenaran, karena diajarkan bapa gereja saya.
Sola scriptura TIDAK DIAJARKAN oleh bapa gereja saya jadi saya tolak.
Sekarang silahkan kamu konsisten.
Sola scriptura tidak tertulis dialkitab, apakah kamu terima atau tolak ?
Tritunggal tidak tertulis di Alkitab , apakah kamu terima atau tolak ?
-
Tritunggal tidak tertulis di Alkitab tapi saya memahami sebagai kebenaran, karena diajarkan bapa gereja saya.
Sola scriptura TIDAK DIAJARKAN oleh bapa gereja saya jadi saya tolak.
Sekarang silahkan kamu konsisten.
Sola scriptura tidak tertulis dialkitab, apakah kamu terima atau tolak ?
Tritunggal tidak tertulis di Alkitab , apakah kamu terima atau tolak ?
Sola Scriptura juga diajarkan didalam Alkitab karena semua ajaran gereja harus diuji dengan Alkitab :
Kis.17:11 Orang-orang Yahudi di kota itu lebih baik hatinya dari pada orang-orang Yahudi di Tesalonika, karena mereka menerima firman itu dengan segala kerelaan hati dan setiap hari mereka menyelidiki Kitab Suci untuk mengetahui, apakah semuanya itu benar demikian.
-
Sola Scriptura juga diajarkan didalam Alkitab karena semua ajaran gereja harus diuji dengan Alkitab :
Kis.17:11 Orang-orang Yahudi di kota itu lebih baik hatinya dari pada orang-orang Yahudi di Tesalonika, karena mereka menerima firman itu dengan segala kerelaan hati dan setiap hari mereka menyelidiki Kitab Suci untuk mengetahui, apakah semuanya itu benar demikian.
Ayat tsb. bukan bicara mengenai HANYA Alkitab, melainkan berbicara bahwa semua ajaran yg diterima harus di uji.
Makanya saya katakan kamu itu jangan suka ikuti ajaran sola scriptura yg ngga bener itu.
-
Ayat tsb. bukan bicara mengenai HANYA Alkitab, melainkan berbicara bahwa semua ajaran yg diterima harus di uji.
Makanya saya katakan kamu itu jangan suka ikuti ajaran sola scriptura yg ngga bener itu.
Kalau bukan pakai Alkitab apa kamu pakai Google menguji ajaran gereja ?
Silahkan dijawab !
-
Kalau bukan pakai Alkitab apa kamu pakai Google menguji ajaran gereja ?
Silahkan dijawab !
Loh kan sudah dijawab:
Ayat tsb. bukan bicara mengenai HANYA Alkitab, melainkan berbicara bahwa semua ajaran yg diterima harus di uji. :grining:
-
Loh kan sudah dijawab:
Ayat tsb. bukan bicara mengenai HANYA Alkitab, melainkan berbicara bahwa semua ajaran yg diterima harus di uji. :grining:
Pakai apa kamu uji,pakai Alkitab atau Google sesuai dengan ayat dikitab tsb ?
-
Pakai apa kamu uji,pakai Alkitab atau Google sesuai dengan ayat dikitab tsb ?
LOh...?
Ya memang di ayat tsb. TIDAK TERTULIS "HANYA Alkitab".
Gimana sih.. ? bisa baca ngga ...?
Masak udah diterjemahin masih salah juga...?
sola scriptura sih.....
-
LOh...?
Ya memang di ayat tsb. TIDAK TERTULIS "HANYA Alkitab".
Gimana sih.. ? bisa baca ngga ...?
Masak udah diterjemahin masih salah juga...?
sola scriptura sih.....
Baca baik baik bahwa mereka menguji pakai Kitab Suci.
Apa kamu tidak ngerti Kitab Suci adalah Scriptura ?
-
Baca baik baik bahwa mereka menguji pakai Kitab Suci.
Apa kamu tidak ngerti Kitab Suci adalah Scriptura ?
Oiya... iya ya..?
Tapi ngga ada TERTULIS SOLA SCRIPTURA di ayat itu..
Bisa baca ngga sih ya.?
ck ..ck..ck..
-
Oiya... iya ya..?
Tapi ngga ada TERTULIS SOLA SCRIPTURA di ayat itu..
Bisa baca ngga sih ya.?
ck ..ck..ck..
Tritunggal juga tidak ada tetapi saya percaya !
Makanya saya konsisten sedangkan kamu munafik !
-
Tritunggal juga tidak ada tetapi saya percaya !
Ya itu buktinya kamu munafik.
Sebab kamu menolak ajaranmu sendiri (sola scriptura mengajarkan untuk jangan percaya ajaran yg tidak ada di Alkitab, tetapi kamu percaya tritunggal, yg adalah ajaran tak tertulis di Alkitab)
ha ha ha ha :rofl:
-
Ya itu buktinya kamu munafik.
Sebab kamu menolak ajaranmu sendiri (sola scriptura mengajarkan untuk jangan percaya ajaran yg tidak ada di Alkitab, tetapi kamu percaya tritunggal, yg adalah ajaran tak tertulis di Alkitab)
ha ha ha ha :rofl:
Saya tidak munafik karena Tritunggal dan Sola Scriptura sama sama tidak ada di Alkitab tetapi saya percaya sedangklan kamu munafuik karena hanya percaya satu menolak yang lain.
Definisi Sola Scripturamu palsu karanganmu sendiri sedangkan saya mengatakan Sola Scriptura adalah taat kepada semua prinsip ajaran Alkitab !
Jadi Alkitab bukan kamus seperti Alkitab Google mu itu !
-
Saya tidak munafik karena Tritunggal dan Sola Scriptura sama sama tidak ada di Alkitab tetapi saya percaya sedangklan kamu munafuik karena hanya percaya satu menolak yang lain.
Definisi Sola Scripturamu palsu karanganmu sendiri sedangkan saya mengatakan Sola Scriptura adalah taat kepada semua prinsip ajaran Alkitab !
Jadi Alkitab bukan kamus seperti Alkitab Google mu itu !
Makanya jangan belajar hanya pada pendetamu saja.
Sola scriptura saja tidak tahu.. ehh.. mau coba membela ...
tau medan dulu baru maju perang dong ah..
-
Makanya jangan belajar hanya pada pendetamu saja.
Sola scriptura saja tidak tahu.. ehh.. mau coba membela ...
tau medan dulu baru maju perang dong ah..
Saya tidak mengatakan belajar ke Pendeta tetapi berdasarkan Alkitab.
Tetapi kamu berbohong mengatakan Bapa Gereja menolak Soia Scriptura tapi tidak ada buktinya sama sekali.
-
Tetapi kamu berbohong mengatakan Bapa Gereja menolak Soia Scriptura tapi tidak ada buktinya sama sekali.
UDAH BACA SEMUA AJARAN BAPA GEREJA SAYA ?
-
UDAH BACA SEMUA AJARAN BAPA GEREJA SAYA ?
Buktikan omonganmu yang bohong besar itu yang mengatakan ajaran Bapa Gerejamu menolak Sola Scriptura !
-
Buktikan omonganmu yang bohong besar itu yang mengatakan ajaran Bapa Gerejamu menolak Sola Scriptura !
UDAH BACA SEMUA AJARAN BAPA GEREJA SAYA ?
-
UDAH BACA SEMUA AJARAN BAPA GEREJA SAYA ?
Saya masih menunggu bukti bahwa kamu bukan pembohong !
kalau munafik sudah saya buktikan !
-
Saya masih menunggu bukti bahwa kamu bukan pembohong !
kalau munafik sudah saya buktikan !
UDAH BACA SEMUA AJARAN BAPA GEREJA SAYA ?
-
UDAH BACA SEMUA AJARAN BAPA GEREJA SAYA ?
TIDAK SANGGUP MEMBUKTIKAN OMONGAN SENDIRI ARTINYA BOHONG BESAR !
-
TIDAK SANGGUP MEMBUKTIKAN OMONGAN SENDIRI ARTINYA BOHONG BESAR !
UDAH BACA SEMUA AJARAN BAPA GEREJA SAYA ?
-
UDAH BACA SEMUA AJARAN BAPA GEREJA SAYA ?
SAYA SUDAH BACA SEMUA KEBOHONGANMU DAN KEMUNAFIKANMU !
-
SAYA SUDAH BACA SEMUA KEBOHONGANMU DAN KEMUNAFIKANMU !
bukannya jawab malahan resorting to personal attack
UDAH BACA SEMUA AJARAN BAPA GEREJA SAYA ?
-
bukannya jawab malahan resorting to personal attack
UDAH BACA SEMUA AJARAN BAPA GEREJA SAYA ?
KAMU YANG MENGATAKAN BAPA GEREJAMU MENOLAK SS PADAHAL KAMU TIDAK BISA BUKTIKAN.
KALAU BUKAN BOHONG APA NAMANYA ?
-
KAMU YANG MENGATAKAN BAPA GEREJAMU MENOLAK SS PADAHAL KAMU TIDAK BISA BUKTIKAN.
KALAU BUKAN BOHONG APA NAMANYA ?
Sudah dibuktikan.
Buktinya : TIDAK ADA SATUPUN DOGMA GEREJA SAYA YG MENGAJARKAN TENTANG SOLA SCRIPTURA.
silahkan chek.
Nah sekarang saya jawab: UDAH BACA SEMUA AJARAN BAPA GEREJA SAYA ?
-
Sudah dibuktikan.
Buktinya : TIDAK ADA SATUPUN DOGMA GEREJA SAYA YG MENGAJARKAN TENTANG SOLA SCRIPTURA.
silahkan chek.
Nah sekarang saya jawab: UDAH BACA SEMUA AJARAN BAPA GEREJA SAYA ?
Sebelumnya katanya Bapa Gereja sekarang dogma gereja,kelihatan sekali tidak konsisten.
MANA AJARAN BAPA GEREJAMU YANG MENOLAK SS ITU ?
SILAHKAN DIBUKTIKAN.
-
Sebelumnya katanya Bapa Gereja sekarang dogma gereja,kelihatan sekali tidak konsisten.
MANA AJARAN BAPA GEREJAMU YANG MENOLAK SS ITU ?
SILAHKAN DIBUKTIKAN.
Ajaran bapa gereja dituangkan dalam dogma gereja.
Makanya belajar jangan dari Pendeta.
Jadi bulan-bulan-an
Sudah dibuktikan.
Buktinya : TIDAK ADA SATUPUN DOGMA GEREJA SAYA YG MENGAJARKAN TENTANG SOLA SCRIPTURA.
silahkan chek.
Nah sekarang saya jawab: UDAH BACA SEMUA AJARAN BAPA GEREJA SAYA ?
-
Ajaran bapa gereja dituangkan dalam dogma gereja.
Makanya belajar jangan dari Pendeta.
Jadi bulan-bulan-an
Sudah dibuktikan.
Buktinya : TIDAK ADA SATUPUN DOGMA GEREJA SAYA YG MENGAJARKAN TENTANG SOLA SCRIPTURA.
silahkan chek.
Nah sekarang saya jawab: UDAH BACA SEMUA AJARAN BAPA GEREJA SAYA ?
OMONGAN TIDAK ADA BUKTI LAGI !
PERTANYAAN SAYA BAPA GEREJAMU YANG MANA YANG MENOLAK ITU BUKAN DOGMA GEREJAMU YANG SAYA TANYA !
-
OMONGAN TIDAK ADA BUKTI LAGI !
PERTANYAAN SAYA BAPA GEREJAMU YANG MANA YANG MENOLAK ITU BUKAN DOGMA GEREJAMU YANG SAYA TANYA !
St. Vincent of lerins.
http://www.ccel.org/ccel/schaff/npnf211.toc.html#P1448_636526
-
St. Vincent of lerins.
http://www.ccel.org/ccel/schaff/npnf211.toc.html#P1448_636526
Mana komentarnya kok cuman kasi google lagi ?
-
Mana komentarnya kok cuman kasi google lagi ?
Loh makanya saya tanya udah baca SEMUA AJARAN gereja saya atau belum
-
Loh makanya saya tanya udah baca SEMUA AJARAN gereja saya atau belum
Omong kosong lagi kerjamu tidak ada isinya.
Mana komentarnya yg menolak SS ?
-
Omong kosong lagi kerjamu tidak ada isinya.
Mana komentarnya yg menolak SS ?
Bisa bahasa inggris ngga .. ?
-
Bisa bahasa inggris ngga .. ?
Jangan banyak omonglah tunjukkan komentar yang anti SS itu dan apa kriteriamu bapa gereja itu ?
-
Jangan banyak omonglah tunjukkan komentar yang anti SS itu dan apa kriteriamu bapa gereja itu ?
Jangan banyak FITNAH,... tunjukkan komentar yg BUKAN anti SS dan tunjukan kriteriamu yg BUKAN bapa gereja itu.
-
Jangan banyak FITNAH,... tunjukkan komentar yg BUKAN anti SS dan tunjukan kriteriamu yg BUKAN bapa gereja itu.
Sudah nyerah ya tidak sanggup membuktikan omong kosongmu !
-
Sudah nyerah ya tidak sanggup membuktikan omong kosongmu !
Jangan banyak omong,,. tunjukkan tulisan saya itu tidak mengandung kalimat anti sola scriptura.
Tunjukan st Vincent. of Lerin tidak memiliki kriteria sebagai bapa gereja.
-
Jangan banyak omong,,. tunjukkan tulisan saya itu tidak mengandung kalimat anti sola scriptura.
Tunjukan st Vincent. of Lerin tidak memiliki kriteria sebagai bapa gereja.
Tugas itu ada padamu karena kamu yang mengeluarkan kalimat ada bapa gerejamu yg menolak SS itu !
jadi jangan banyak omong kosong tunjukkan saja mana komentarnya !
-
Tugas itu ada padamu karena kamu yang mengeluarkan kalimat ada bapa gerejamu yg menolak SS itu !
jadi jangan banyak omong kosong tunjukkan saja mana komentarnya !
Tugas juga ada padamu karena kamu menganggap link tsb. tidak ada kalimat yg anti SS
Jadi kamu jangan jadi tukang tepu fitnah dan pembohong ulung di forum ini.
-
Tugas juga ada padamu karena kamu menganggap link tsb. tidak ada kalimat yg anti SS
Jadi kamu jangan jadi tukang tepu fitnah dan pembohong ulung di forum ini.
kamu menjilat ludah sendiri karena tidak becus mempertahankan komentar sendiri !
-
kamu menjilat ludah sendiri karena tidak becus mempertahankan komentar sendiri !
Kamu lah yg tak becus mempertahankan komentarmu sendiri.
Tunjukkan kalau dalam link itu tidak ada kalimat anti SS.
Jangan sibuk memfitnah orang bung... he he he
-
Kamu lah yg tak becus mempertahankan komentarmu sendiri.
Tunjukkan kalau dalam link itu tidak ada kalimat anti SS.
Jangan sibuk memfitnah orang bung... he he he
Bukan tugas saya karena link tidak bicara apa apa tanpa komentar yg jelas.
kamu hanya melempar batu sembunyi tangan saja.
-
Bukan tugas saya karena link tidak bicara apa apa tanpa komentar yg jelas.
kamu hanya melempar batu sembunyi tangan saja.
Buktikan bahwa link tsb tidak bicara apa-apa.
Link dengan tulisan segitu banyak dikatakan tidak bicara apa-apa.. ha ha ha...
BISA BAHASA INGGRIS ATAU TIDAK ...?
Kalau tidak bisa inggris, belajar,,, jangan ikuti kata Pendeta pastormu itu
-
Buktikan bahwa link tsb tidak bicara apa-apa.
Link dengan tulisan segitu banyak dikatakan tidak bicara apa-apa.. ha ha ha...
BISA BAHASA INGGRIS ATAU TIDAK ...?
Kalau tidak bisa inggris, belajar,,, jangan ikuti kata Pendeta pastormu itu
Makanya silahkan dikopas saja yang mana komentar anti SS itu ketimbang omong gede !
-
Makanya silahkan dikopas saja yang mana komentar anti SS itu ketimbang omong gede !
Nah ini saya kopas untuk ke sekian kalinya :
http://www.ccel.org/ccel/schaff/npnf211.toc.html#P1448_636526
-
Nah ini saya kopas untuk ke sekian kalinya :
http://www.ccel.org/ccel/schaff/npnf211.toc.html#P1448_636526
Tujukkan yg mana komentarnya !
-
Tujukkan yg mana komentarnya !
Kamu bisa bahasa inggris atau tidak ???? :think1:
-
Kamu bisa bahasa inggris atau tidak ???? :think1:
Jangan menjawab pertanyaan dgn pertanyaan !
Tujukkan saja mana komentarnya !
-
Jangan menjawab pertanyaan dgn pertanyaan !
Tujukkan saja mana komentarnya !
Linknya sudah saya berikan,.. silahkan lihat (of course menggunakan bahasa inggris, bukan bahasa tegal)
-
Sola Scriptura juga diajarkan didalam Alkitab karena semua ajaran gereja harus diuji dengan Alkitab :
Kis.17:11 Orang-orang Yahudi di kota itu lebih baik hatinya dari pada orang-orang Yahudi di Tesalonika, karena mereka menerima firman itu dengan segala kerelaan hati dan setiap hari mereka menyelidiki Kitab Suci untuk mengetahui, apakah semuanya itu benar demikian.
Kitab Suci yes hanya Kitab Suci no...
liat 2 Tes 2:15
Sebab itu, berdirilah teguh dan berpeganglah pada ajaran-ajaran yang kamu terima dari kami, baik secara lisan, maupun secara tertulis.
KJV
Therefore, brethren, stand fast, and hold the traditions which ye have been taught, whether by word, or our epistle
-
Dan anehnya Tuhan Yesus sendiri memberi persetujuan pada ajaran lisan kursi musa
Mat 23:2-3
23:2 "Ahli-ahli Taurat dan orang-orang Farisi telah menduduki kursi Musa.
23:3 Sebab itu turutilah dan lakukanlah segala sesuatu yang mereka ajarkan kepadamu, tetapi janganlah kamu turuti perbuatan-perbuatan mereka, karena mereka mengajarkannya tetapi tidak melakukannya.
Tidak ada suatu ayat atau bab dalam Kitab Suci PL yang menulis tentang "kursi musa". :D
-
Kitab Suci yes hanya Kitab Suci no...
liat 2 Tes 2:15
Sebab itu, berdirilah teguh dan berpeganglah pada ajaran-ajaran yang kamu terima dari kami, baik secara lisan, maupun secara tertulis.
KJV
Therefore, brethren, stand fast, and hold the traditions which ye have been taught, whether by word, or our epistle
Pada waktu itu belum semua tradisi suci tertulis berbeda dengan sekarang.
I Korintus 4:6 Saudara-saudara, kata-kata ini aku kenakan pada diriku sendiri dan pada Apolos, karena kamu, supaya dari teladan kami kamu belajar apakah artinya ungkapan: "Jangan melampaui yang ada tertulis", supaya jangan ada di antara kamu yang menyombongkan diri dengan jalan mengutamakan yang satu dari pada yang lain.
-
Dan anehnya Tuhan Yesus sendiri memberi persetujuan pada ajaran lisan kursi musa
Mat 23:2-3
23:2 "Ahli-ahli Taurat dan orang-orang Farisi telah menduduki kursi Musa.
23:3 Sebab itu turutilah dan lakukanlah segala sesuatu yang mereka ajarkan kepadamu, tetapi janganlah kamu turuti perbuatan-perbuatan mereka, karena mereka mengajarkannya tetapi tidak melakukannya.
Tidak ada suatu ayat atau bab dalam Kitab Suci PL yang menulis tentang "kursi musa". :D
Memang Tuhan Yesus tidak pernah membatalkan Hukum Taurat melainkan menggenapinya dan semua kebenaran Hukum Taurat bersifat kekal.
-
Damai bagimu Soli.
Menurut pemahaman saya, Leonardo mempost ini,Dan anehnya Tuhan Yesus sendiri memberi persetujuan pada ajaran lisan kursi musa
Mat 23:2-3
23:2 "Ahli-ahli Taurat dan orang-orang Farisi telah menduduki kursi Musa.
23:3 Sebab itu turutilah dan lakukanlah segala sesuatu yang mereka ajarkan kepadamu, tetapi janganlah kamu turuti perbuatan-perbuatan mereka, karena mereka mengajarkannya tetapi tidak melakukannya.
Tidak ada suatu ayat atau bab dalam Kitab Suci PL yang menulis tentang "kursi musa". :D
adalah untuk menunjukkan bahwa Jesus Kristus sendiri memerintahkan agar muridNya mematuhi apa yang diajarkan oleh Ahli Taurat dan orang-orang Farisi, tetapi tidak mengikuti perbuatan Ahli Taurat dan orang Farisi.
Sementara itu, posting Soli ini,Memang Tuhan Yesus tidak pernah membatalkan Hukum Taurat melainkan menggenapinya dan semua kebenaran Hukum Taurat bersifat kekal.
menginformasikan mengenai penggenapan Hukum Taurat oleh Jesus Kristus.
Ini tidak nyambung, Leonardo bicara mengenai perintah untuk menuruti ajaran, solideogloria bicara mengenai penggenapan Hukum Taurat.
Damai, damai, damai.
-
Damai bagimu Soli.
Menurut pemahaman saya, Leonardo mempost ini,adalah untuk menunjukkan bahwa Jesus Kristus sendiri memerintahkan agar muridNya mematuhi apa yang diajarkan oleh Ahli Taurat dan orang-orang Farisi, tetapi tidak mengikuti perbuatan Ahli Taurat dan orang Farisi.
Setuju dengan penafsiran tsb,tetapi kita sekarang tidak lagi hidup dijaman Hukum Taurat tetapi dijaman Anugerah sehingga pemahaman Hukum Taurat harus dari kacamata PB baru tepat.
Sementara itu, posting Soli ini,
Quote from: solideogloria on Today at 08:44:30 AM
Memang Tuhan Yesus tidak pernah membatalkan Hukum Taurat melainkan menggenapinya dan semua kebenaran Hukum Taurat bersifat kekal.
menginformasikan mengenai penggenapan Hukum Taurat oleh Jesus Kristus.
Ini tidak nyambung, Leonardo bicara mengenai perintah untuk menuruti ajaran, solideogloria bicara mengenai penggenapan Hukum Taurat.
Damai, damai, damai.
Saya hanya menjelaskan agar apa yang dikatakan Yesus itu jangan sampai disalahtafsirkan bahwa kita juga sekarang harus menerima pandangan agama Yudaisme mengenai Hukum Taurat,karena mereka tidak percaya Injil.
Demikianlah agar jelas apa motivasi saya.
-
Ini tidak nyambung, Leonardo bicara mengenai perintah untuk menuruti ajaran, solideogloria bicara mengenai penggenapan Hukum Taurat.
Yah begitulah.
-
Damai bagimu Soli.
Maksud Soli, dengan ini,Saya hanya menjelaskan agar apa yang dikatakan Yesus itu jangan sampai disalahtafsirkan bahwa kita juga sekarang harus menerima pandangan agama Yudaisme mengenai Hukum Taurat,karena mereka tidak percaya Injil.
Demikianlah agar jelas apa motivasi saya.
Ooo... dengan kata lain, solideogloria ingin meluruskan pemahaman Leonardo yang termuat di posting ini, Dan anehnya Tuhan Yesus sendiri memberi persetujuan pada ajaran lisan kursi musa
Mat 23:2-3
23:2 "Ahli-ahli Taurat dan orang-orang Farisi telah menduduki kursi Musa.
23:3 Sebab itu turutilah dan lakukanlah segala sesuatu yang mereka ajarkan kepadamu, tetapi janganlah kamu turuti perbuatan-perbuatan mereka, karena mereka mengajarkannya tetapi tidak melakukannya.
Tidak ada suatu ayat atau bab dalam Kitab Suci PL yang menulis tentang "kursi musa". :D
Menurut solideogloria, Leonardo melalui postingnya itu ingin menafsirkan Yudaisme dari sudut pandang Hukum Taurat, sehingga solideogloria memperjelasnya melalui postingmu itu? Bahwa solideogloria curiga Leonardo menafsirkan ayat-ayat Injil Matius dari sudut Hukum Taurat atau Yudaisme, sehingga solideogloria perlu menegaskan motivasi solideogloria?
Kalau benar demikian, saya kira solideogloria terlalu maju dan terlalu percaya diri. Sebab, sub pokok bahasan sedang berkisar pada mempercayai ajaran tertulis dan ajaran tidak tertulis. Karena sub pokok bahasan sedang dalam ajaran tertulis dan ajaran tidak tertulis, maka Leonaro mengutip Mat 23:3 dan sengaja menebalkan frasa segala sesuatu yang mereka ajarkan kepadamu. Leonardo ingin mengatakan bahwa Tuhan Jesus Kristus, sekali lagi Tuhan Jesus Kristus, memerintahkan agar para pengikutNya menuruti ajaran Ahli Taurat dan Orang Farisi, baik yang tertulis maupun yang tidak tertulis. Mengapa pula solideogloria menggeser sub pokok bahasannya ke penafsiran Hukum Taurat dan Yudaisme? Ayat-ayat yang dikutip oleh Leonardo sendiri adalah ayat Injil, mengapa harus digeser ke penafsiran menurut Hukum Taurat atau agama Yudaisme?
Penjelasan penegasan motivasi solideogloria ini memperjelas ketidaknyambungan pikiran solideogloria. Leonardos bicara penerimaan terhadap ajaran tertulis dan ajaran tidak tertulis, solideogloria bicara tentang penafsiran menurut Hukum Taurat dan Yudaisme. Nah, yang begini ini maka menurut saya menampilkan kesan bahwa solideogloria menanggapi sesuatu yang tidak solideogloria pahami dengan benar, sementara dengan pongahnya solideogloria mengaku mengetahui rencana Allah secara komprehensif hanya dengan membaca Alkitab. Coba merenung dan introspeksi, Soli.
Damai bagimu.
-
Memang Tuhan Yesus tidak pernah membatalkan Hukum Taurat melainkan menggenapinya dan semua kebenaran Hukum Taurat bersifat kekal.
Kenapa jadi ke masalah penggenapan :doh:
Masalahnya adalah ajaran Kursi Musa...ajaran Kursi Musa ini bukan ajaran kitab2 PL melainkan ajaran dari produk Lisan.
Tuhan Yesus memberikan persetujuannya untuk ajaran lisan jadi bukan hanya ajaran tertulis saja.
-
Pada waktu itu belum semua tradisi suci tertulis berbeda dengan sekarang.
I Korintus 4:6 Saudara-saudara, kata-kata ini aku kenakan pada diriku sendiri dan pada Apolos, karena kamu, supaya dari teladan kami kamu belajar apakah artinya ungkapan: "Jangan melampaui yang ada tertulis", supaya jangan ada di antara kamu yang menyombongkan diri dengan jalan mengutamakan yang satu dari pada yang lain.
Pada waktu ayat itu ditulis belum ada injil Markus , Lukas, Yohanes, Matius, kitab Wahyu dll...
Yang tertulis pada waktu itu adalah surat2 Paulus dan Kitab PL...
apakah ini yang kita mau Alkitab tanpa kitab2 Injil :oO :doh:
-
Damai bagimu Soli.
Maksud Soli, dengan ini,Ooo... dengan kata lain, solideogloria ingin meluruskan pemahaman Leonardo yang termuat di posting ini, Menurut solideogloria, Leonardo melalui postingnya itu ingin menafsirkan Yudaisme dari sudut pandang Hukum Taurat, sehingga solideogloria memperjelasnya melalui postingmu itu? Bahwa solideogloria curiga Leonardo menafsirkan ayat-ayat Injil Matius dari sudut Hukum Taurat atau Yudaisme, sehingga solideogloria perlu menegaskan motivasi solideogloria?
Kalau benar demikian, saya kira solideogloria terlalu maju dan terlalu percaya diri. Sebab, sub pokok bahasan sedang berkisar pada mempercayai ajaran tertulis dan ajaran tidak tertulis. Karena sub pokok bahasan sedang dalam ajaran tertulis dan ajaran tidak tertulis, maka Leonaro mengutip Mat 23:3 dan sengaja menebalkan frasa segala sesuatu yang mereka ajarkan kepadamu. Leonardo ingin mengatakan bahwa Tuhan Jesus Kristus, sekali lagi Tuhan Jesus Kristus, memerintahkan agar para pengikutNya menuruti ajaran Ahli Taurat dan Orang Farisi, baik yang tertulis maupun yang tidak tertulis. Mengapa pula solideogloria menggeser sub pokok bahasannya ke penafsiran Hukum Taurat dan Yudaisme? Ayat-ayat yang dikutip oleh Leonardo sendiri adalah ayat Injil, mengapa harus digeser ke penafsiran menurut Hukum Taurat atau agama Yudaisme?
Penjelasan penegasan motivasi solideogloria ini memperjelas ketidaknyambungan pikiran solideogloria. Leonardos bicara penerimaan terhadap ajaran tertulis dan ajaran tidak tertulis, solideogloria bicara tentang penafsiran menurut Hukum Taurat dan Yudaisme. Nah, yang begini ini maka menurut saya menampilkan kesan bahwa solideogloria menanggapi sesuatu yang tidak solideogloria pahami dengan benar, sementara dengan pongahnya solideogloria mengaku mengetahui rencana Allah secara komprehensif hanya dengan membaca Alkitab. Coba merenung dan introspeksi, Soli.
Damai bagimu.
Itulah yang saya maksud dengan kontekstualisasi didalam menafsir.
Apa yang dikatakan Yesus memang tepat pada saat itu karena Injil memang belum ada dan Yesus belum menggenapkan nubuatan PL tentang karya penebusan-Nya.
Tetapi sekarang apakah anda juga menerima misalnya di Sinagoga mereka mengkotbahkan Hukum Taurat dari kursi Musa bagi keselamatan manusia sesuai ajaran mereka ?
Kalau saya sih menolak !
-
Kenapa jadi ke masalah penggenapan :doh:
Masalahnya adalah ajaran Kursi Musa...ajaran Kursi Musa ini bukan ajaran kitab2 PL melainkan ajaran dari produk Lisan.
Tuhan Yesus memberikan persetujuannya untuk ajaran lisan jadi bukan hanya ajaran tertulis saja.
Sudah saya jelaskan didalam post 395 mengengai validitas ajaran kursi Musa itu dijaman sekarang.
Menurut saya apa yang dibacakan dikursi Musa adalah Taurat yang tertulis bukan lisan karena semua kitab PL sudah tertulis pada saat itu.
-
Pada waktu ayat itu ditulis belum ada injil Markus , Lukas, Yohanes, Matius, kitab Wahyu dll...
Yang tertulis pada waktu itu adalah surat2 Paulus dan Kitab PL...
apakah ini yang kita mau Alkitab tanpa kitab2 Injil :oO :doh:
Sudah tentu pada masa itu kitab kitab PL tertulis yang dimaksud sesuai atau berkaitan dengan perkataan Yesus tentang kursi Musa.
Apa yang sudah tertulis itulah yang sudah digenapkan oleh Kristus didalam PB.
Ul.30:10 apabila engkau mendengarkan suara Tuhan, Allahmu, dengan berpegang pada perintah dan ketetapan-Nya, yang tertulis dalam kitab Taurat ini dan apabila engkau berbalik kepada Tuhan, Allahmu, dengan segenap hatimu dan dengan segenap jiwamu.
Yosua 1:8 Janganlah engkau lupa memperkatakan kitab Taurat ini, tetapi renungkanlah itu siang dan malam, supaya engkau bertindak hati-hati sesuai dengan segala yang tertulis di dalamnya, sebab dengan demikian perjalananmu akan berhasil dan engkau akan beruntung.
Matius 4:4 Tetapi Yesus menjawab: "Ada tertulis: Manusia hidup bukan dari roti saja, tetapi dari setiap firman yang keluar dari mulut Allah."
Matius 4:7 Yesus berkata kepadanya: "Ada pula tertulis: Janganlah engkau mencobai Tuhan, Allahmu!"
Matius 4:10 Maka berkatalah Yesus kepadanya: "Enyahlah, Iblis! Sebab ada tertulis: Engkau harus menyembah Tuhan, Allahmu, dan hanya kepada Dia sajalah engkau berbakti!"
Inilah inti dari pemahaman Sola Scriptura yaitu ketaatan kepada otoritas wahyu Allah yang tertulis.
-
Sudah saya jelaskan didalam post 395 mengengai validitas ajaran kursi Musa itu dijaman sekarang.
Menurut saya apa yang dibacakan dikursi Musa adalah Taurat yang tertulis bukan lisan karena semua kitab PL sudah tertulis pada saat itu.
lah terus ayat tentang kursi Musa nya itu di mana dalam PL?
ajaran kursi musa itu ajaran lisan bukan ajaran tertulis karena tidak ada ayat PL yang menulis tentang kursi musa ...as simple as that :)
-
Sudah tentu pada masa itu kitab kitab PL tertulis yang dimaksud sesuai atau berkaitan dengan perkataan Yesus tentang kursi Musa.
Apa yang sudah tertulis itulah yang sudah digenapkan oleh Kristus didalam PB.
Ul.30:10 apabila engkau mendengarkan suara Tuhan, Allahmu, dengan berpegang pada perintah dan ketetapan-Nya, yang tertulis dalam kitab Taurat ini dan apabila engkau berbalik kepada Tuhan, Allahmu, dengan segenap hatimu dan dengan segenap jiwamu.
Yosua 1:8 Janganlah engkau lupa memperkatakan kitab Taurat ini, tetapi renungkanlah itu siang dan malam, supaya engkau bertindak hati-hati sesuai dengan segala yang tertulis di dalamnya, sebab dengan demikian perjalananmu akan berhasil dan engkau akan beruntung.
Matius 4:4 Tetapi Yesus menjawab: "Ada tertulis: Manusia hidup bukan dari roti saja, tetapi dari setiap firman yang keluar dari mulut Allah."
Matius 4:7 Yesus berkata kepadanya: "Ada pula tertulis: Janganlah engkau mencobai Tuhan, Allahmu!"
Matius 4:10 Maka berkatalah Yesus kepadanya: "Enyahlah, Iblis! Sebab ada tertulis: Engkau harus menyembah Tuhan, Allahmu, dan hanya kepada Dia sajalah engkau berbakti!"
Inilah inti dari pemahaman Sola Scriptura yaitu ketaatan kepada otoritas wahyu Allah yang tertulis.
Ada tertulis tidak sama artinya dengan Hanya tertulis...
Menurut Kitab Suci tidak sama artinya dengan Hanya Kitab Suci...
2 Tes 2 :15 telah membuktikan adanya ajaran lisan
Dan Yesus pun meng approve ajaran lisan mengenai otoritas kursi musa..
-
Damai bagimu Soli.
Saya hanya mengikuti interaksi dari Anda dengan partisipan lain. Pada saat saya melihat ada ketidaknyambungan, saya berkomentar.
Tentang ini, Tetapi sekarang apakah anda juga menerima misalnya di Sinagoga mereka mengkotbahkan Hukum Taurat dari kursi Musa bagi keselamatan manusia sesuai ajaran mereka ?
Kalau saya sih menolak !
Sampai sekarang belum pernah terpikir oleh saya untuk masuk sinagoga. Dulu, dulu sekali, saya pernah bersekolah di sekolah Adventist, hanya satu semester, kepada saya diperkenalkan Hukum Sabat yang merupakan bagian dari Hukum Taurat. Tidak saya ikuti, karena Hukum Taurat hanya berlaku sampai zaman Yohanes.
Damai, damai, damai.
-
lah terus ayat tentang kursi Musa nya itu di mana dalam PL?
ajaran kursi musa itu ajaran lisan bukan ajaran tertulis karena tidak ada ayat PL yang menulis tentang kursi musa ...as simple as that :)
Yang dimaksud dengan kursi Musa adalah pembacaan Taurat didalam kebaktian di-Sinagoga.
-
Ada tertulis tidak sama artinya dengan Hanya tertulis...
Menurut Kitab Suci tidak sama artinya dengan Hanya Kitab Suci...
2 Tes 2 :15 telah membuktikan adanya ajaran lisan
Dan Yesus pun meng approve ajaran lisan mengenai otoritas kursi musa..
Alkitab sudah lengkap dan sempurna sehingga tidak mungkin ada wahyu yang tercecer belum tertulis.
Anda tidak mungkin bisa membuktikan adanya wahyu Tuhan yang belum tertulis.
Pada jaman Paulus memang belum semua tertulis tetapi sekarang kalau semua wahyu sudah tertulis tidak ada lagi wahyu lisan karena jaman Nabi dan Rasul sudah lewat.
Anda hidup dijaman sekarang dimana semua wahyu sudah selesai ditulis dengan lengkap.
-
Damai bagimu Soli.
Saya hanya mengikuti interaksi dari Anda dengan partisipan lain. Pada saat saya melihat ada ketidaknyambungan, saya berkomentar.
Tentang ini, Sampai sekarang belum pernah terpikir oleh saya untuk masuk sinagoga. Dulu, dulu sekali, saya pernah bersekolah di sekolah Adventist, hanya satu semester, kepada saya diperkenalkan Hukum Sabat yang merupakan bagian dari Hukum Taurat. Tidak saya ikuti, karena Hukum Taurat hanya berlaku sampai zaman Yohanes.
Damai, damai, damai.
Jadi yang dimaksud oleh Yesus dengan kursi Musa itu adalah pembacaan Taurat didalam kebaktian di Mimbar Sinagoga Yahudi seperti yang pernah dilakukan Yesus pada masa kecilnya di Yerusalem.
-
Jadi yang dimaksud oleh Yesus dengan kursi Musa itu adalah pembacaan Taurat didalam kebaktian di Mimbar Sinagoga Yahudi seperti yang pernah dilakukan Yesus pada masa kecilnya di Yerusalem.
Agar lebih berterima dan sesuai dengan ke-sola-scriptura-an Anda, silahkan menunjukkan dari ayat-ayat mana saja Anda menyimpulkan yang tebal dan bergaris bawah itu.
Damai bagimu.
-
Agar lebih berterima dan sesuai dengan ke-sola-scriptura-an Anda, silahkan menunjukkan dari ayat-ayat mana saja Anda menyimpulkan yang tebal dan bergaris bawah itu.
Damai bagimu.
Matius 23:2 "Ahli-ahli Taurat dan orang-orang Farisi telah menduduki kursi Musa.
Jelas bahwa Ahli Taurat menduduki kursi Musa karena merekalah ahli Hukum Taurat itu yang ditulis oleh Musa.
Merekalah representative Musa didalam Hukum Taurat.
Dan didalam Sinagoga kebaktian Yahudi (Yudaisme) sudah jelas yang dikumandangkan adalah Hukum Taurat bukan Injil Kristus.
-
Jadi yang dimaksud oleh Yesus dengan kursi Musa itu adalah pembacaan Taurat didalam kebaktian di Mimbar Sinagoga Yahudi seperti yang pernah dilakukan Yesus pada masa kecilnya di Yerusalem.
Kursi Musa = pembacaan Taurat didalam kebaktian di Mimbar Sinagoga. Dengan menggunakan terminologi itu, maka seharusnya, ini, Matius 23:2 "Ahli-ahli Taurat dan orang-orang Farisi telah menduduki kursi Musa.
dapat dibaca sebagai berikut:
Ahli-ahli Taurat dan orang-orang Farisi telah menduduki pembacaan Taurat didalam kebaktian di Mimbar Sinagoga, dan bukan
Jelas bahwa Ahli Taurat menduduki kursi Musa karena merekalah ahli Hukum Taurat itu yang ditulis oleh Musa.
Merekalah representative Musa didalam Hukum Taurat.
Dan didalam Sinagoga kebaktian Yahudi (Yudaisme) sudah jelas yang dikumandangkan adalah Hukum Taurat bukan Injil Kristus.
Kedua postingan Anda itu menimbulkan pertanyaan di benak saya, apakah Matius 23:2 diartikan sebagai:
Ahli Taurat dan Orang Farisi dikatakan telah menduduki kursi Musa,
atau
Ahli Taurat dan Orang Farisi dikatakan telah menduduki pembacaan Taurat didalam kebaktian di Mimbar Sinagoga?
Jika Ahli Taurat dan Orang Farisi dikatakan telah menduduki kursi Musa, ini masih memerlukan penjelasan lain, yaitu harus mencari terminologi atau definisi atau arti dari kursi Musa.
Jika Ahli Taurat dan Orang Farisi dikatakan telah menduduki pembacaan Taurat didalam kebaktian di Mimbar Sinagoga, justru menjadi agak janggal di pemahaman saya. Apa artinya? Apakah hanya Ahli Taurat dan Orang Farisi yang dapat membacakan Taurat dalam kebaktian Yahudi? Atau ada pengertian lain? Jika memang demikian, apa pengaruhnya kepada bangsa-bangsa Non Yahudi? Saya kira, siapa saja yang membacakan Taurat pada kebaktian Yahudi, tidak masalah bagi Non Yahudi. Lalu, untuk apa ayat itu dituliskan oleh Matius?
Di benak saya justru tersimpul begini,
Ooo... karena saya masih manusia biasa, maka saya akan sulit dan takkan dapat memahami kalimat solideogloria yang sudah sama dengan Allah, karena solideogloria itu mampu mengerti secara komprehensif rncana Allah hanya dengan membaca Alkitab.
-
Tugas itu ada padamu karena kamu yang mengeluarkan kalimat ada bapa gerejamu yg menolak SS itu !
jadi jangan banyak omong kosong tunjukkan saja mana komentarnya !
mas gavin dan mas solideogloria mari kita berdisksusi dengan lebih baik lagi, jangan terbawa emosi.. :)
mkn yg diminta mas soli ini?
"I should not believe the Gospel except as moved by the authority of the Catholic Church." (St. Augustine, Against the Epistle of Manichaeus Called Fundamental, 5,6)
"Aku tidak akan mempercayai Injil kalau tidak di gerakkan oleh otoritas Gereja Katolik"
santo agustinus ini termasuk santo yang dikenal dan dihormati oleh theolog reformed.
-
Kursi Musa = pembacaan Taurat didalam kebaktian di Mimbar Sinagoga. Dengan menggunakan terminologi itu, maka seharusnya, ini, dapat dibaca sebagai berikut:
Ahli-ahli Taurat dan orang-orang Farisi telah menduduki pembacaan Taurat didalam kebaktian di Mimbar Sinagoga, dan bukanKedua postingan Anda itu menimbulkan pertanyaan di benak saya, apakah Matius 23:2 diartikan sebagai:
Ahli Taurat dan Orang Farisi dikatakan telah menduduki kursi Musa,
atau
Ahli Taurat dan Orang Farisi dikatakan telah menduduki pembacaan Taurat didalam kebaktian di Mimbar Sinagoga?
Jika Ahli Taurat dan Orang Farisi dikatakan telah menduduki kursi Musa, ini masih memerlukan penjelasan lain, yaitu harus mencari terminologi atau definisi atau arti dari kursi Musa.
Jika Ahli Taurat dan Orang Farisi dikatakan telah menduduki pembacaan Taurat didalam kebaktian di Mimbar Sinagoga, justru menjadi agak janggal di pemahaman saya. Apa artinya? Apakah hanya Ahli Taurat dan Orang Farisi yang dapat membacakan Taurat dalam kebaktian Yahudi? Atau ada pengertian lain? Jika memang demikian, apa pengaruhnya kepada bangsa-bangsa Non Yahudi? Saya kira, siapa saja yang membacakan Taurat pada kebaktian Yahudi, tidak masalah bagi Non Yahudi. Lalu, untuk apa ayat itu dituliskan oleh Matius?
Di benak saya justru tersimpul begini,
Ooo... karena saya masih manusia biasa, maka saya akan sulit dan takkan dapat memahami kalimat solideogloria yang sudah sama dengan Allah, karena solideogloria itu mampu mengerti secara komprehensif rncana Allah hanya dengan membaca Alkitab.
Kalau cara anda membaca Alkitab secara/seperti kamus bukannya pemahaman maka anda juga tidak seharusnya menerima ajaran Tritunggal,Ekaristi,Infallible,hosti,Immaculate,Assumption dll yang sama sekali tidak pernah disebutkan didalam Alkitab.
Kalau demikian anda juga menyamakan diri dengan Allah kalau masih percaya apa yang tidak ada istilahnya didalam Alkitab !
-
mas gavin dan mas solideogloria mari kita berdisksusi dengan lebih baik lagi, jangan terbawa emosi.. :)
mkn yg diminta mas soli ini?
"I should not believe the Gospel except as moved by the authority of the Catholic Church." (St. Augustine, Against the Epistle of Manichaeus Called Fundamental, 5,6)
"Aku tidak akan mempercayai Injil kalau tidak di gerakkan oleh otoritas Gereja Katolik"
santo agustinus ini termasuk santo yang dikenal dan dihormati oleh theolog reformed.
Saya juga percaya Scriptura tetapi tidak bersandar kepada orang yang bisa salah didalam menafsirkannya.
Kalau Agustinus menafsirkan dengan benar saya juga akan terima.
Otoritas menafsir Scriptura ada pada semua orang percaya dan tidak pernah dibatasi oleh Allah.
-
Kursi Musa = pembacaan Taurat didalam kebaktian di Mimbar Sinagoga. Dengan menggunakan terminologi itu, maka seharusnya, ini, dapat dibaca sebagai berikut:
Ahli-ahli Taurat dan orang-orang Farisi telah menduduki pembacaan Taurat didalam kebaktian di Mimbar Sinagoga, dan bukanKedua postingan Anda itu menimbulkan pertanyaan di benak saya, apakah Matius 23:2 diartikan sebagai:
Ahli Taurat dan Orang Farisi dikatakan telah menduduki kursi Musa,
atau
Ahli Taurat dan Orang Farisi dikatakan telah menduduki pembacaan Taurat didalam kebaktian di Mimbar Sinagoga?
Jika Ahli Taurat dan Orang Farisi dikatakan telah menduduki kursi Musa, ini masih memerlukan penjelasan lain, yaitu harus mencari terminologi atau definisi atau arti dari kursi Musa.
Jika Ahli Taurat dan Orang Farisi dikatakan telah menduduki pembacaan Taurat didalam kebaktian di Mimbar Sinagoga, justru menjadi agak janggal di pemahaman saya. Apa artinya? Apakah hanya Ahli Taurat dan Orang Farisi yang dapat membacakan Taurat dalam kebaktian Yahudi? Atau ada pengertian lain? Jika memang demikian, apa pengaruhnya kepada bangsa-bangsa Non Yahudi? Saya kira, siapa saja yang membacakan Taurat pada kebaktian Yahudi, tidak masalah bagi Non Yahudi. Lalu, untuk apa ayat itu dituliskan oleh Matius?
Di benak saya justru tersimpul begini,
Ooo... karena saya masih manusia biasa, maka saya akan sulit dan takkan dapat memahami kalimat solideogloria yang sudah sama dengan Allah, karena solideogloria itu mampu mengerti secara komprehensif rncana Allah hanya dengan membaca Alkitab.
Ini saya kutip apa pengertian orang Yahudi mengenai kursi Musa :
What is Moses' Seat?
Moses' Seat is a symbolic physical seat within ancient Synagogues where the Chief or Elder Priest would sit. It is a seat of authority and judgment within Pharisaical Judaism, usually beautifully and ornately carved and in a very prominent position within the Synagogue. It was, in that day, where the LAW and judgments came forth.
When a Chief or Elder Priest sat in Moses' Seat and spoke, it was received as the FINAL WORD, similar to when a King or Pharaoh sits upon his throne for official decrees.
http://www.wwyd.org/Studies/Moses_Seat.htm
Semoga jelas penjelasan saya.
-
Jika Ahli Taurat dan Orang Farisi dikatakan telah menduduki kursi Musa, ini masih memerlukan penjelasan lain, yaitu harus mencari terminologi atau definisi atau arti dari kursi Musa.
Jika Ahli Taurat dan Orang Farisi dikatakan telah menduduki pembacaan Taurat didalam kebaktian di Mimbar Sinagoga, justru menjadi agak janggal di pemahaman saya. Apa artinya? Apakah hanya Ahli Taurat dan Orang Farisi yang dapat membacakan Taurat dalam kebaktian Yahudi? Atau ada pengertian lain? Jika memang demikian, apa pengaruhnya kepada bangsa-bangsa Non Yahudi? Saya kira, siapa saja yang membacakan Taurat pada kebaktian Yahudi, tidak masalah bagi Non Yahudi. Lalu, untuk apa ayat itu dituliskan oleh Matius?
Di benak saya justru tersimpul begini,
Ooo... karena saya masih manusia biasa, maka saya akan sulit dan takkan dapat memahami kalimat solideogloria yang sudah sama dengan Allah, karena solideogloria itu mampu mengerti secara komprehensif rncana Allah hanya dengan membaca Alkitab.
"By 'the seat of Moses' we are to understand authority to teach the law" [Adam Clarke, Clarke's Commentary, vol. 5, p. 217]. It had long been the custom of the Jewish teachers to sit as they taught from the Law and the Prophets, but to stand as they read from these works [see: Luke 4:16, 20-21]. Therefore, "the expression is a metaphor referring to the fact that the Pharisees had assumed the role of being the Law's interpreters" [Noel S. Rabbinowitz, Journal of the Evangelical Theological Society, September, 2003].
http://www.zianet.com/maxey/reflx284.htm
Jadi itu bukan hanya penjelasan dari saya saja.
-
Saya juga percaya Scriptura tetapi tidak bersandar kepada orang yang bisa salah didalam menafsirkannya.
Kalau Agustinus menafsirkan dengan benar saya juga akan terima.
ok deh.. namun memang ada bapa gerreja yang tidak sepakat dengan solacriptura.nyata bahwa st agustinus sendiri menyandarkan tapsirnya kepada gerreja. bukan pada yg lain atau pad diri sendiri. beda dengan mas solidan rrekan protestan yg lain, yg tidak maua bersandar pada siapapun, alaias bersandar pada diri sendiri. seperti kata mas soli, 'kalau agusti us menafsir benar saya percaya' dengan demikian mas soli telah menilai tapsir agustinus, dengan standar mas soli pribadi..sungguh hebeat anda.. :-) dan sungguh ampuhlah solacripturis...
Otoritas menafsir Scriptura ada pada semua orang percaya dan tidak pernah dibatasi oleh Allah.
benearkah? apa dassarnya? hasilnya perpecahan krizten?
-
Yang dimaksud dengan kursi Musa adalah pembacaan Taurat didalam kebaktian di-Sinagoga.
Yang dimaksud kursi musa adalah otoritas pengajaran ,
Otoritas ajaran ada di ahli2 Taurat dan para Farisi bukan yang lain itu kata Yesus dan itu adalah Tradisi karena tidak pernah ada ayat kursi Musa di dalam kitab PL :)
-
Matius 23:2 "Ahli-ahli Taurat dan orang-orang Farisi telah menduduki kursi Musa.
Jelas bahwa Ahli Taurat menduduki kursi Musa karena merekalah ahli Hukum Taurat itu yang ditulis oleh Musa.
Merekalah representative Musa didalam Hukum Taurat.
Dan didalam Sinagoga kebaktian Yahudi (Yudaisme) sudah jelas yang dikumandangkan adalah Hukum Taurat bukan Injil Kristus.
Pertanyaannya adakah ayat kursi Musa dalam Alkitab PL...
Apakah anda mengakui bahwa kursi Musa adalah ajaran lisan :D
-
"By 'the seat of Moses' we are to understand authority to teach the law" [Adam Clarke, Clarke's Commentary, vol. 5, p. 217]. It had long been the custom of the Jewish teachers to sit as they taught from the Law and the Prophets, but to stand as they read from these works [see: Luke 4:16, 20-21]. Therefore, "the expression is a metaphor referring to the fact that the Pharisees had assumed the role of being the Law's interpreters" [Noel S. Rabbinowitz, Journal of the Evangelical Theological Society, September, 2003].
http://www.zianet.com/maxey/reflx284.htm
Jadi itu bukan hanya penjelasan dari saya saja.
adakah ayat kursi musa dalam Alkitab PL ...jawabannya adalah it had long been the custom of the Jewish...
custom itu Kitab Suci apa ajaran lisan :D
-
Sol, coba Anda bandingkan postingan Anda ini:
Yang dimaksud dengan kursi Musa adalah pembacaan Taurat didalam kebaktian di-Sinagoga.
Ini saya kutip apa pengertian orang Yahudi mengenai kursi Musa :What is Moses' Seat?
Moses' Seat is a symbolic physical seat within ancient Synagogues where the Chief or Elder Priest would sit. It is a seat of authority and judgment within Pharisaical Judaism, usually beautifully and ornately carved and in a very prominent position within the Synagogue. It was, in that day, where the LAW and judgments came forth.
When a Chief or Elder Priest sat in Moses' Seat and spoke, it was received as the FINAL WORD, similar to when a King or Pharaoh sits upon his throne for official decrees.
http://www.wwyd.org/Studies/Moses_Seat.htm
Semoga jelas penjelasan saya.
"By 'the seat of Moses' we are to understand authority to teach the law" [Adam Clarke, Clarke's Commentary, vol. 5, p. 217]. It had long been the custom of the Jewish teachers to sit as they taught from the Law and the Prophets, but to stand as they read from these works [see: Luke 4:16, 20-21]. Therefore, "the expression is a metaphor referring to the fact that the Pharisees had assumed the role of being the Law's interpreters" [Noel S. Rabbinowitz, Journal of the Evangelical Theological Society, September, 2003].
http://www.zianet.com/maxey/reflx284.htm
Jadi itu bukan hanya penjelasan dari saya saja.
Pertanyaan saya kepada solideogloria yang memahami rencana Allah secara komprehensif hanya dengan membaca Alkitab: "Masih konsistenkah Anda mengartikan kursi Musa?
Apakah solideogloria yang memahami rencana Allah secara komprehensif hanya dengan membaca Alkitab, memandang sama pembacaan Taurat di sinagoda dengan authority to teach the law = otoritas mengajarkan hukum?
solideogloria akan berkecil hati kalau ada partisipan yang meminta solideogloria mempelajari Bahasa Inggris lebih tekun. Namun, faktanya memang permintaan seperti itu harus dimintakan kepada solideogloria. Jangan bungkus kekerdilan pemahamanmu dengan kecongkakan.
-
ok deh.. namun memang ada bapa gerreja yang tidak sepakat dengan solacriptura.nyata bahwa st agustinus sendiri menyandarkan tapsirnya kepada gerreja. bukan pada yg lain atau pad diri sendiri. beda dengan mas solidan rrekan protestan yg lain, yg tidak maua bersandar pada siapapun, alaias bersandar pada diri sendiri. seperti kata mas soli, 'kalau agusti us menafsir benar saya percaya' dengan demikian mas soli telah menilai tapsir agustinus, dengan standar mas soli pribadi..sungguh hebeat anda.. :-) dan sungguh ampuhlah solacripturis... benearkah? apa dassarnya? hasilnya perpecahan krizten?
Emangnya gereja tidak berdiri diatas Scriptura ?
Kalau gereja bukan berpondasi kepada Scriptura bukan gereja lagi namanya.
Efesus 2:19,20 Demikianlah kamu bukan lagi orang asing dan pendatang, melainkan kawan sewarga dari orang-orang kudus dan anggota-anggota keluarga Allah,yang dibangun di atas dasar para rasul dan para nabi, dengan Kristus Yesus sebagai batu penjuru.
Gereja itu adalah kumpulan orang percaya (jemaat) bukan organisasi,gedung,institusi dll.
-
Sol, coba Anda bandingkan postingan Anda ini:Pertanyaan saya kepada solideogloria yang memahami rencana Allah secara komprehensif hanya dengan membaca Alkitab: "Masih konsistenkah Anda mengartikan kursi Musa?
Apakah solideogloria yang memahami rencana Allah secara komprehensif hanya dengan membaca Alkitab, memandang sama pembacaan Taurat di sinagoda dengan authority to teach the law = otoritas mengajarkan hukum?
solideogloria akan berkecil hati kalau ada partisipan yang meminta solideogloria mempelajari Bahasa Inggris lebih tekun. Namun, faktanya memang permintaan seperti itu harus dimintakan kepada solideogloria. Jangan bungkus kekerdilan pemahamanmu dengan kecongkakan.
Penafsiran saya mengenai kursi Musa memang tidak bisa anda bantah bahwa itu memang otoritas Ahli Taurat yang membecakan Hukum Taurat didalam Mimbar di Sinagoga.
Soal otoritas Alkitab,agama yang anda anut memang sama dengan Yudaisme tetapi sangat berbeda dengan Protestan yang menekankan bahwa otoritas Alkitab lebih besar dari manusia siapapun dia karena kuasa Allah ada padanya.
Otoritas Allah melekat pada Firmannya yang hidup dan berkuasa dan setiap orang percaya berhak memahaminya dibawah pimpinan Roh Kudus.
-
adakah ayat kursi musa dalam Alkitab PL ...jawabannya adalah it had long been the custom of the Jewish...
custom itu Kitab Suci apa ajaran lisan :D
Semua kitab PL sudah lengkap ditulis dan semua tradisi yang ditambah tambahkan oleh Ahli Taurat sudah dikecam habis oleh Yesus.
Matius 15:3 Tetapi jawab Yesus kepada mereka: "Mengapa kamu pun melanggar perintah Allah demi adat istiadat nenek moyangmu?
Tidak mengikuti perintah Allah berarti tidak ber-Sola Scriptura.
-
Pertanyaannya adakah ayat kursi Musa dalam Alkitab PL...
Apakah anda mengakui bahwa kursi Musa adalah ajaran lisan :D
Sudah saya jelaskan makna kursi Musa adalah otoritas Ahli taurat didalam membaca Taurat yang tertulis didalam Sinagoga mereka.
-
Emangnya gereja tidak berdiri diatas Scriptura ?
Kalau gereja bukan berpondasi kepada Scriptura bukan gereja lagi namanya.
Efesus 2:19 20 Demikianlah kamu bukan lagi orang asing dan pendatang, melainkan kawan sewarga dari orang-orang kudus dan anggota-anggota keluarga Allah,yang dibangun di atas dasar para rasul dan para nabi, dengan Kristus Yesus sebagai batu penjuru.
Gereja itu adalah kumpulan orang percaya (jemaat) bukan organisasi,gedung,institusi dll.
nah itu benear.. diatas para rasul, bukan diatas scriptura.. dan yg jelas tidak solascriptura.. ga ada ajaran seperti itu, bahkan di scriptura sekalipun. :-)
-
Matius 23:2 "Ahli-ahli Taurat dan orang-orang Farisi telah menduduki kursi Musa.
yang berebut kursi musa dizaman ini adalah mereka yang ingin taurat tetap berlaku walaupun sudah dibatalkan Yesus melalui kematiannya
Dasar pikiran : buat apa capai lelah mempertahan taurat yang telah dibatalkan jika tidak ada maunya -----> kursi musa
Tuhan Yesus memberkati
Han
-
Damai bagimu Sol.
Penafsiran saya mengenai kursi Musa memang tidak bisa anda bantah bahwa itu memang otoritas Ahli Taurat yang membecakan Hukum Taurat didalam Mimbar di Sinagoga.
Apakah solideogloria ingin mengatakan bahwa kompetensi membaca (bukan membecak, bukan?) Taurat di sinagoga adalah otoritas Ahli Taurat? Jika itu yang solideogloria maksudkan, tidak ada masalah apa-apa bagi saya. Sebab, saya bukan penganut agama Yahudi. Jadi, memang tidak perlu saya bantah, dan juga tidak perlu saya setujui. Itu sudah diberlakukan sejak sebelum Jesus Kristus datang di dunia.
Soal otoritas Alkitab,agama yang anda anut memang sama dengan Yudaisme tetapi sangat berbeda dengan Protestan yang menekankan bahwa otoritas Alkitab lebih besar dari manusia siapapun dia karena kuasa Allah ada padanya.
Sol, saya ajukan suatu contoh sederhana. Ambil Alkitab, dan taruh di bagian kepala tempat tidur. Kira-kira menurut solideogloria, apakah Alkitab itu akan bisa berbuat? Menurut saya, Alkitab itu akan tetap di sana sampai kapanpun jika tidak dipindahkan sesuatu atau seseorang. Artinya, menurut pemahaman saya, Alkitab tidak dapat berbuat apa-apa untuk kepentingannya. Alkitab itu harus dibaca, dan pembacanya yang berbuat sesuai dengan apa yang didapat dari bacaan itu. (Jadi ingat Pak Brengos di FK).
Otoritas Allah melekat pada Firmannya yang hidup dan berkuasa dan setiap orang percaya berhak memahaminya dibawah pimpinan Roh Kudus.
Sejak semula memang demikian adanya. Bahwa Firman Allah itu memiliki otoritas tunggal. Alkitab/Scriptura yang sering disebut oleh orang percaya sebagai Firman Tuhan, sebenarnya hanya dokumentasi kejadian-kejadian (termasuk komunikasi verbal Jesus Kristus) yang melukiskan Kasih Allah kepada manusia dalam bentuk tulisan. Maka, bila hanya atau sola scriptura, itu sama dengan menaruh Alkitab sebagai sesuatu yang menggerakkan. Pada saat Alkitab (Scriptura) itu dibaca, dan diinterpretasi, seketika itu pula bukan lagi hanya(sola) Alkitab/(Scrptura), tetapi sudah Alkitab/Scriptura + interpretasi. Dapat tertangkap oleh solideogloria yang mengerti rencana Allah secara komprehensif hanya dengan membaca Alkitab?
Damai bagimu.
-
nah itu benear.. diatas para rasul, bukan diatas scriptura.. dan yg jelas tidak solascriptura.. ga ada ajaran seperti itu, bahkan di scriptura sekalipun. :-)
Semua tulisan Nabi dan Rasul itulah Scriptura atau Bible atau Alkitab atau Kitab Suci namanya.
Sola Scriptura berarti hanya taat kepada prinsip kebenaran Scriptura/Bible/Alkitab/Kitab Suci dengan tidak menambah nambah atau mengurangi apa yang sudah tertulis didalamnya.
-
yang berebut kursi musa dizaman ini adalah mereka yang ingin taurat tetap berlaku walaupun sudah dibatalkan Yesus melalui kematiannya
Dasar pikiran : buat apa capai lelah mempertahan taurat yang telah dibatalkan jika tidak ada maunya -----> kursi musa
Tuhan Yesus memberkati
Han
Yang tidak mengerti Alkitab adalah mereka yang memecahkan PL dengan PB padahal semua merupakan wahyu Tuhan yang merupakan satu kesatuan yang tidak terpisahkan.
-
Damai bagimu Sol.Apakah solideogloria ingin mengatakan bahwa kompetensi membaca (bukan membecak, bukan?) Taurat di sinagoga adalah otoritas Ahli Taurat? Jika itu yang solideogloria maksudkan, tidak ada masalah apa-apa bagi saya. Sebab, saya bukan penganut agama Yahudi. Jadi, memang tidak perlu saya bantah, dan juga tidak perlu saya setujui. Itu sudah diberlakukan sejak sebelum Jesus Kristus datang di dunia.
Memang demikianlah makna kursi Musa itu.
Quote
Soal otoritas Alkitab,agama yang anda anut memang sama dengan Yudaisme tetapi sangat berbeda dengan Protestan yang menekankan bahwa otoritas Alkitab lebih besar dari manusia siapapun dia karena kuasa Allah ada padanya.
Sol, saya ajukan suatu contoh sederhana. Ambil Alkitab, dan taruh di bagian kepala tempat tidur. Kira-kira menurut solideogloria, apakah Alkitab itu akan bisa berbuat? Menurut saya, Alkitab itu akan tetap di sana sampai kapanpun jika tidak dipindahkan sesuatu atau seseorang. Artinya, menurut pemahaman saya, Alkitab tidak dapat berbuat apa-apa untuk kepentingannya. Alkitab itu harus dibaca, dan pembacanya yang berbuat sesuai dengan apa yang didapat dari bacaan itu. (Jadi ingat Pak Brengos di FK).
Saya tidak memberhalakan kitabnya tetapi Firman Tuhan yang tertulis didalamnya itulah yang berotoritas karena dinafaskan oleh Allah sendiri (theopneustos: God-breathed)
Iman percaya juga timbul dari kuasa mendengar Firman yang tertulis tersebut bukan kitabnya.
Roh Kudus juga senantiasa bekerja selaras dengan Firman Tuhan yang tertulis di Alkitab.
Quote
Otoritas Allah melekat pada Firmannya yang hidup dan berkuasa dan setiap orang percaya berhak memahaminya dibawah pimpinan Roh Kudus.
Sejak semula memang demikian adanya. Bahwa Firman Allah itu memiliki otoritas tunggal. Alkitab/Scriptura yang sering disebut oleh orang percaya sebagai Firman Tuhan, sebenarnya hanya dokumentasi kejadian-kejadian (termasuk komunikasi verbal Jesus Kristus) yang melukiskan Kasih Allah kepada manusia dalam bentuk tulisan. Maka, bila hanya atau sola scriptura, itu sama dengan menaruh Alkitab sebagai sesuatu yang menggerakkan. Pada saat Alkitab (Scriptura) itu dibaca, dan diinterpretasi, seketika itu pula bukan lagi hanya(sola) Alkitab/(Scrptura), tetapi sudah Alkitab/Scriptura + interpretasi. Dapat tertangkap oleh solideogloria yang mengerti rencana Allah secara komprehensif hanya dengan membaca Alkitab?
Damai bagimu.
Anda secara tidak sadar sudah menganut ajaran “Neo Orthodox” dari Karl Barth yang menganggap Firman Tuhan baru menjadi Firman kalau sudah diterima atau dipahami oleh manusia.
Alkitab adalah Firman Tuhan dan akan tetap menjadi Firman Tuhan apakah manusia memahaminya atau tidak.
Hanya mereka yang mendapat iluminasi dari Roh Kudus yang mampu memahami Alkitab secara benar,dan semua gereja Protestan mengakui bahwa hanya Alkitab saja yang merupakan sumber kebenaran yang berotoritas didalam ajaran gereja (Sola Scriptura) bukan ajaran bikinan gereja/manusia.
-
Sudah saya jelaskan makna kursi Musa adalah otoritas Ahli taurat didalam membaca Taurat yang tertulis didalam Sinagoga mereka.
Yang kamu belum jelaskan ada di ayat dan bab berapa dalam Perjanjian lama ajaran tentang kursi Musa tersebut ?
Silahkan buktikan kalau Yesus mengutuk semua Tradisi lisan seharusnya Yesus tidak memberikan persetujuannya pada ajaran2 yang tidak tertulis dalam Kitab Suci bangsa Israel waktu itu : Perjanjian Lama.
-
Semua kitab PL sudah lengkap ditulis dan semua tradisi yang ditambah tambahkan oleh Ahli Taurat sudah dikecam habis oleh Yesus.
Matius 15:3 Tetapi jawab Yesus kepada mereka: "Mengapa kamu pun melanggar perintah Allah demi adat istiadat nenek moyangmu?
Tidak mengikuti perintah Allah berarti tidak ber-Sola Scriptura.
Yah buktikan saja kalau semua Tradisi lisan dikutuk dengan memaparkan ayat kursi musa dalam Perjanjian Lama :whistle:
Dan Kitab Suci baik perjanjian lama dan baru tidak didiktekan tapi diturunkan dari ajaran lisan.
kitab2 PB banyak diturunkan dari ajaran2 Yesus 30-70 tahun setelah Yesus naik ke Sorga.
begitu juga kitab2 PL contoh kitab Kejadian , Keluaran, Imamat, Bilangan dan Ulangan yang diajarkan oleh Musa baru dituliskan setelah beratus2 tahun kemudian...
Jadi Kitab Suci sendiri pun adalah hasi dari Tradisi lisan bangsa Israel. :D
-
Damai bagimu Sol.
Saya tidak memberhalakan kitabnya tetapi Firman Tuhan yang tertulis didalamnya itulah yang berotoritas karena dinafaskan oleh Allah sendiri (theopneustos: God-breathed)
Tentang terbitnya Alkitab, Leonardo sudah memaparkan sangat bagus, bahwa ayat-ayat Alkitab bukan didiktekan oleh Allah kemudian dicatat. Nah, bagaimana pula cara Firman Tuhan yang tertulis itu mempunyai otoritas? Firman Tuhan yang tertulis itu akan tetap menjadi tulisan sampai kapanpun. Jadi, bukan Firman Allah yang tertulis itu yang berotoritas, tetapi proses penginterpretasian terhadap Firman Tuhan itulah yang berotoritas.
Iman percaya juga timbul dari kuasa mendengar Firman yang tertulis tersebut bukan kitabnya.
Coba simak frasa solideogloria yang saya tebalkan dan saya garisbawahi itu. Apakah mungkin mendengar terhadap tulisan? Bukankah suara yang didengar? Bagaimana mendengar sesuatu yang tertulis?
Firman Tuhan yang tertulis itu tidak berotoritas. Otoritas timbul ketika proses penginterpretasian Firman Tuhan yang tertulis itu. Ketika Firman Tuhan yang tertulis dibaca, kemudian diinterpretasi, saat itu pula timbulnya otoritas. Jadi, bila sudah mengandalkan Alkitab (Firman Tuhan yang tertulis) dan interpretasi, itu bukan lagi hanya/sola Alkitab, tetai sudah Alkitab+interpretasinya. Sudah nangkep?
Roh Kudus juga senantiasa bekerja selaras dengan Firman Tuhan yang tertulis di Alkitab.
Bagaimana mungkin selaras? Tulisan di Alkitab sebagai Firman Tuhan yang tertulis, hanyalah tulisan. Nah, interpretasi atas Firman Tuhan yang tertulis itu, selaras dengan pekerjaan Roh Kudus. BETUL. Kalo hanya Firman Tuhan yang tertulis tanpa dibaca dan tanpa diinterpretasi, itu hanya tulisan saja, hanya benda mati saja. Ketika dibaca dan diinterpretasi, maka otoritas muncul dari penginterpretasian itu. Sudah nangkep?
Anda secara tidak sadar sudah menganut ajaran “Neo Orthodox” dari Karl Barth yang menganggap Firman Tuhan baru menjadi Firman kalau sudah diterima atau dipahami oleh manusia.
Saya kurang pasti apakah pemahaman kita terhadap orthodox itu sama atau berbeda. Tentang orthodoxy dari pemahaman yang pernah saya ketahui, jangankan yang neo, yang paling tuapun saya percaya.
Alkitab adalah Firman Tuhan dan akan tetap menjadi Firman Tuhan apakah manusia memahaminya atau tidak.
sependapat. Firman Tuhan itu adalah lukisan tentang Kasih Allah kepada manusia. Sebagai tujuan dari kasih itu, maka manusia harus memahaminya, lepas dari apakah menuruti kasih itu atau tidak. Jadi, Firman Tuhan yang tertulis itu, akan tetap menjadi Firman Tuhan sampai kapanpun, bila tidak diutak-atik.
Hanya mereka yang mendapat iluminasi dari Roh Kudus yang mampu memahami Alkitab secara benar,dan semua gereja Protestan mengakui bahwa hanya Alkitab saja yang merupakan sumber kebenaran yang berotoritas didalam ajaran gereja (Sola Scriptura) bukan ajaran bikinan gereja/manusia.
Karena menganut pemahaman seperti itu pula maka solideogloria sempat terlanjur yang sampai sekarang belum solideogloria ralat, bahwa solideogloria mengerti secara komprehensif atas rencana Allah hanya dengan membaca Alkitab.
Camkan itu.
Damai bagimu.
-
putar-puter putar-puter putar-puter.......
Yg katolik memaksa protestan cuma menjalankan Alkitab thok....
yg protestan memaksa katolik untuk membuang semua tradisi.....
Jadi deh diskusi kayak begini............. :doh: :doh: :doh:
-
Damai bagimu Sol.Tentang terbitnya Alkitab, Leonardo sudah memaparkan sangat bagus, bahwa ayat-ayat Alkitab bukan didiktekan oleh Allah kemudian dicatat. Nah, bagaimana pula cara Firman Tuhan yang tertulis itu mempunyai otoritas? Firman Tuhan yang tertulis itu akan tetap menjadi tulisan sampai kapanpun. Jadi, bukan Firman Allah yang tertulis itu yang berotoritas, tetapi proses penginterpretasian terhadap Firman Tuhan itulah yang berotoritas.
Sepuluh Perintah Allah sudah pasti bersifat dikte bukan hasil karangan Musa.
Mengatakan semua ayat Alkitab bukan dikte sudah menyalahi apa yang dikatakan Tuhan didalam ayat sbb:
Yesaya 8:1 Berfirmanlah Tuhan kepadaku: "Ambillah sebuah batu tulis besar dan tuliskanlah di atasnya dengan tulisan biasa: Maher-Syalal Hash-Bas."
Yehezkiel 24:2 "Hai anak manusia, tuliskanlah tanggal hari ini, ya, tanggal hari ini. Pada hari ini juga raja Babel mulai menyerang Yerusalem.
Dan banyak lagi ayat yang jelas jelas Allah menyuruh “tuliskanlah.”
Memang tidak semua bersifat dikte tetapi semua penulis Alkitab diinspirasikan oleh Roh Kudus setiap kali menulis wahyu Tuhan.
Otoritas Firman Tuhan ada pada dirinya sendiri bukan penginterpretasinya :
Kis.20:32 Dan sekarang aku menyerahkan kamu kepada Tuhan dan kepada firman kasih karunia-Nya, yang berkuasa membangun kamu dan menganugerahkan kepada kamu bagian yang ditentukan bagi semua orang yang telah dikuduskan-Nya.
Roma 1:16 Sebab aku mempunyai keyakinan yang kokoh dalam Injil, karena Injil adalah kekuatan Allah yang menyelamatkan setiap orang yang percaya, pertama-tama orang Yahudi, tetapi juga orang Yunani.
Quote from: solideogloria on Yesterday at 06:05:25 AM
Iman percaya juga timbul dari kuasa mendengar Firman yang tertulis tersebut bukan kitabnya.
Coba simak frasa solideogloria yang saya tebalkan dan saya garisbawahi itu. Apakah mungkin mendengar terhadap tulisan? Bukankah suara yang didengar? Bagaimana mendengar sesuatu yang tertulis?
Kalau seseorang membaca Alkitab dan akhirnya bertobat maka ia mendengar berita Injil itu didalam hatinya bukan dengan kupingnya,seperti sejarah Agustinus dan Martin Luther yang bertobat dari apa yang dibacanya bukan apa yg dikotbahkan gerejanya.
Firman Tuhan yang tertulis itu tidak berotoritas. Otoritas timbul ketika proses penginterpretasian Firman Tuhan yang tertulis itu. Ketika Firman Tuhan yang tertulis dibaca, kemudian diinterpretasi, saat itu pula timbulnya otoritas. Jadi, bila sudah mengandalkan Alkitab (Firman Tuhan yang tertulis) dan interpretasi, itu bukan lagi hanya/sola Alkitab, tetai sudah Alkitab+interpretasinya. Sudah nangkep?
Sudah saya jelaskan bahwa kuasa dan kekuatan Allah ada didalam Firman tertulis itu sendiri bukan seperti ajaran Neo Orthodox nya Karl Barth yang anda anut.
Pemahaman Firman Tuhan merupakan iluminasi Roh Kudus yang menyebabkan seseorang lahir baru dan memperoleh iman.
Quote from: solideogloria on Yesterday at 06:05:25 AM
Roh Kudus juga senantiasa bekerja selaras dengan Firman Tuhan yang tertulis di Alkitab.
Bagaimana mungkin selaras? Tulisan di Alkitab sebagai Firman Tuhan yang tertulis, hanyalah tulisan. Nah, interpretasi atas Firman Tuhan yang tertulis itu, selaras dengan pekerjaan Roh Kudus. BETUL. Kalo hanya Firman Tuhan yang tertulis tanpa dibaca dan tanpa diinterpretasi, itu hanya tulisan saja, hanya benda mati saja. Ketika dibaca dan diinterpretasi, maka otoritas muncul dari penginterpretasian itu. Sudah nangkep?
Otoritas Firman Tuhan melekat didalam Firmannya bukan berpindah kepada manusia !
Hanya dengan bantuan iluminasi Roh Kudus saja seseorang bisa memahami Firman Tuhan dengan benar.
Ajaran anda inilah yang mengakibatkan manusia sering mencuri kemuliaan Tuhan dengan menganggap hanya institusi atau manusia tertentu saja yang berhak menafsirkan Alkitab secara benar.
Bersandar kepada manusia inilah yang dikutuk oleh Tuhan.
Quote from: solideogloria on Yesterday at 06:05:25 AM
Anda secara tidak sadar sudah menganut ajaran “Neo Orthodox” dari Karl Barth yang menganggap Firman Tuhan baru menjadi Firman kalau sudah diterima atau dipahami oleh manusia.
Saya kurang pasti apakah pemahaman kita terhadap orthodox itu sama atau berbeda. Tentang orthodoxy dari pemahaman yang pernah saya ketahui, jangankan yang neo, yang paling tuapun saya percaya.
Memang cara anda memandang Alkitab persis ajaran Neo Orthodox Karl Barth yang menganggap Alkitab hanya tulisan mengenai Firman Allah bukan Firman Allah itu sendiri,silahkan anda pelajari sendiri.
Quote from: solideogloria on Yesterday at 06:05:25 AM
Alkitab adalah Firman Tuhan dan akan tetap menjadi Firman Tuhan apakah manusia memahaminya atau tidak.
sependapat. Firman Tuhan itu adalah lukisan tentang Kasih Allah kepada manusia. Sebagai tujuan dari kasih itu, maka manusia harus memahaminya, lepas dari apakah menuruti kasih itu atau tidak. Jadi, Firman Tuhan yang tertulis itu, akan tetap menjadi Firman Tuhan sampai kapanpun, bila tidak diutak-atik.
Firman Tuhan bukan sekedar lukisan ataupun tulisan tetapi adalah representasi dari kebenaran Allah sendiri yang harus ditaati pebuh oleh manusia.
Quote from: solideogloria on Yesterday at 06:05:25 AM
Hanya mereka yang mendapat iluminasi dari Roh Kudus yang mampu memahami Alkitab secara benar,dan semua gereja Protestan mengakui bahwa hanya Alkitab saja yang merupakan sumber kebenaran yang berotoritas didalam ajaran gereja (Sola Scriptura) bukan ajaran bikinan gereja/manusia.
Karena menganut pemahaman seperti itu pula maka solideogloria sempat terlanjur yang sampai sekarang belum solideogloria ralat, bahwa solideogloria mengerti secara komprehensif atas rencana Allah hanya dengan membaca Alkitab.
Camkan itu.
Damai bagimu.
Kalau bukan dari Alkitab emangya dari mana anda memahami semua rencana keselamatan yang komprehensif dari Allah ?
Apakah tradisi bikinan gereja ?
Apakah magisterium ?
Silahkan baca “The Sufficiency of Scripture” pada : http://forumimankristen.com/index.php/board,9.0.html
-
Yang kamu belum jelaskan ada di ayat dan bab berapa dalam Perjanjian lama ajaran tentang kursi Musa tersebut ?
Silahkan buktikan kalau Yesus mengutuk semua Tradisi lisan seharusnya Yesus tidak memberikan persetujuannya pada ajaran2 yang tidak tertulis dalam Kitab Suci bangsa Israel waktu itu : Perjanjian Lama.
Mengenai ayat kursi Musa sudah pernah saya kutip.
Yesus mengutuk tradisi Yahudi contohnya :
Matius 15:3 Tetapi jawab Yesus kepada mereka: "Mengapa kamu pun melanggar perintah Allah demi adat istiadat nenek moyangmu?
-
Yah buktikan saja kalau semua Tradisi lisan dikutuk dengan memaparkan ayat kursi musa dalam Perjanjian Lama :whistle:
Dan Kitab Suci baik perjanjian lama dan baru tidak didiktekan tapi diturunkan dari ajaran lisan.
kitab2 PB banyak diturunkan dari ajaran2 Yesus 30-70 tahun setelah Yesus naik ke Sorga.
begitu juga kitab2 PL contoh kitab Kejadian , Keluaran, Imamat, Bilangan dan Ulangan yang diajarkan oleh Musa baru dituliskan setelah beratus2 tahun kemudian...
Jadi Kitab Suci sendiri pun adalah hasi dari Tradisi lisan bangsa Israel. :D
Kamu hidup diabad ke 21 dimana semua wahyu Tuhan sudah tertulis,jadi jangan kembali kepada jaman dimana Alkitab belum tertulis sehingga jadi menyeleweng penafsiranmu.
-
putar-puter putar-puter putar-puter.......
Yg katolik memaksa protestan cuma menjalankan Alkitab thok....
yg protestan memaksa katolik untuk membuang semua tradisi.....
Jadi deh diskusi kayak begini............. :doh: :doh: :doh:
Bukan..
kebanyakan ngga nyambung-nya..
-
Bukan..
kebanyakan ngga nyambung-nya..
Karena pemahamanmu yang terputus-putus ditengah jalan.
-
Mengenai ayat kursi Musa sudah pernah saya kutip.
Yesus mengutuk tradisi Yahudi contohnya :
Matius 15:3 Tetapi jawab Yesus kepada mereka: "Mengapa kamu pun melanggar perintah Allah demi adat istiadat nenek moyangmu?
mengutuk sebagian tradisi tapi tidak SEMUA TRADISI
karena Tradisi penulisan Kitab Suci dan Tradisi otoritas kursi Musa oleh para ahli Taurat tidak dikutuk Yesus malah Yesus memberikan persetujuannya pada Tradisi tersebut.
In other words dengan ayat kursi Musa tersebut membuktikan bahwa...
Yesus tidak menganut SOLA Scriptura
-
Kamu hidup diabad ke 21 dimana semua wahyu Tuhan sudah tertulis,jadi jangan kembali kepada jaman dimana Alkitab belum tertulis sehingga jadi menyeleweng penafsiranmu.
Segala yang kamu tulis ini tidak bisa membantah fakta penulisan Kitab Suci yang merupakan Tradisi lisan bangsa Israel dan Yesus sendiri.
Musa mengajarkan Taurat ....beratus2 tahun kemudian baru dituliskan
Yesus mengajarkan Injil ........berpuluh2 tahun kemudian baru dituliskan...
Inilah Fakta yang tidak terbantahkan :D
-
Semua tulisan Nabi dan Rasul itulah Scriptura atau Bible atau Alkitab atau Kitab Suci namanya.
Sola Scriptura berarti hanya taat kepada prinsip kebenaran Scriptura/Bible/Alkitab/Kitab Suci dengan tidak menambah nambah atau mengurangi apa yang sudah tertulis didalamnya.
kalau ada org yg mmenambaah tulisab ks gimanana? Atau ada ora g yg memottong tulisan aatau kitab2 di ks? Kira2 ada ngga yg demikian?
-
kalau ada org yg mmenambaah tulisab ks gimanana? Atau ada ora g yg memottong tulisan aatau kitab2 di ks? Kira2 ada ngga yg demikian?
lha kalau tambahan ester itu apa sebabnya
apa ada yang nambahin dari aslinya ,atau karena ada yang ngurangin jadi perlu ditambahkan supaya kembali ke aslinya ???
Tuhan Yesus memberkati
han
-
lha kalau tambahan ester itu apa sebabnya
apa ada yang nambahin dari aslinya ,atau karena ada yang ngurangin jadi perlu ditambahkan supaya kembali ke aslinya ???
Tuhan Yesus memberkati
han
saya jadi bertanya dulu, sebenernya Kitab Suci itu yg beneer berisi berapa kitab, berapa ayat? siapa sih yg menyatakan Kitab Suci itu adaalah berisi sekian ayat dan sekian surat? jawabnya adalah kanaonisasi om han.. kallau esteer adalah tambahan, emangnya amenambaha kitab yg mana? kalau ada orang mengedit atau menamabak kalimat dlm suautu kitaba suci yg sudah kanaon, itu jelas menambah kitaba suci.. adakah orang yg berani mengedit kitab yg sudah dikanon bahkan setelah kanaon dinyataakan ditutup?
-
saya jadi bertanya dulu, sebenernya Kitab Suci itu yg beneer berisi berapa kitab, berapa ayat? siapa sih yg menyatakan Kitab Suci itu adaalah berisi sekian ayat dan sekian surat? jawabnya adalah kanaonisasi om han.. kallau esteer adalah tambahan, emangnya amenambaha kitab yg mana? kalau ada orang mengedit atau menamabak kalimat dlm suautu kitaba suci yg sudah kanaon, itu jelas menambah kitaba suci.. adakah orang yg berani mengedit kitab yg sudah dikanon bahkan setelah kanaon dinyataakan ditutup?
yang asli itu katanya sih enga pake ayat ayatan
Tuhan Yesus memberkati
Han
-
yang asli itu katanya sih enga pake ayat ayatan
Tuhan Yesus memberkati
Han
ayat dan bab memang adalah tambahan yang dibuat kemudian untuk mempermudah pembacaan Alkitab.
Tetapi maksud bro Ond3 kitab2 itu adalah kitab2 yang terpisah sampai suatu otoritas yang diakui oleh jemaat kristen yang satu mengkanon nya dalam sebuah sinode Gereja.
-
Bukan..
kebanyakan ngga nyambung-nya..
Masalahnya, yg katolik jg nggak mengerti dan memang nggak mau berusaha untuk mengerti posisi sola scriptura yg dimaksud.
Dan yg protestan, gaya bicaranya sok paling bener sendiri dan menganggap yg lain pasti salah.
-----------------------------------------------------
Saya ulang singkat ya...
Katolik menempatkan Alkitab, Tradisi, Magisterium sebagai 3 pilar kebenarannya. Dgn kata lain, ketiganya dalam level yg sama dan setara. Jadi setiap Tradisi dan keputusan Magisterium "kekuatan hukumnya" sama dgn Firman Allah. Keputusan Paus dan para kardinal dlm magisterium sederajat dgn keputusan Allah sendiri. Suara Paus adalah suara Allah. Begitu pula halnya dgn Tradisi.
Dalam protestan, ketiganya tetap ada. Sekali lagi, ketiganya tetap ada dan digunakan. Yg berbeda adalah, level Alkitab sbg kebenaran tertinggi, sedangkan Tradisi dan Magisterium ada dibawah Alkitab. Dgn demikian Protestan mengimani Alkitab sbg satu2nya kebenaran yg hakiki (sola scriptura), sehingga baik Tradisi maupun Magisterium harus selaras dan sejalan dgn kebenaran Alkitab. Bukan berarti Tradisi dan Magisterium salah, tapi keduanya tidak bisa dan tidak boleh berbeda dgn kebenaran Alkitab. Ibaratnya Alkitab itu adalah UUD 1945, maka Tradisi dan Magisterium mungkin seperti UU, PP, Perda atau sejenisnya. Yg jelas peraturan2 ini tidak boleh melanggar UUD 1945 sbg Dasar dari segala undang2 di Indonesia.
Jadi kalo protestan merayakan natal kemudian dianggap menyimpang krn 25 Des tidak ada di Alkitab, itu tandanya mereka tidak (mau) memahami maksud sola scriptura. Karena apa ? Karena protestan tidak membuang tradisi dan magisterium, tapi menempatkannya pada posisi yg berbeda.
Salam.
-
Masalahnya, yg katolik jg nggak mengerti dan memang nggak mau berusaha untuk mengerti posisi sola scriptura yg dimaksud.
Dan yg protestan, gaya bicaranya sok paling bener sendiri dan menganggap yg lain pasti salah.
-----------------------------------------------------
Saya ulang singkat ya...
Katolik menempatkan Alkitab, Tradisi, Magisterium sebagai 3 pilar kebenarannya. Dgn kata lain, ketiganya dalam level yg sama dan setara. Jadi setiap Tradisi dan keputusan Magisterium "kekuatan hukumnya" sama dgn Firman Allah. Keputusan Paus dan para kardinal dlm magisterium sederajat dgn keputusan Allah sendiri. Suara Paus adalah suara Allah. Begitu pula halnya dgn Tradisi.
Dalam protestan, ketiganya tetap ada. Sekali lagi, ketiganya tetap ada dan digunakan. Yg berbeda adalah, level Alkitab sbg kebenaran tertinggi, sedangkan Tradisi dan Magisterium ada dibawah Alkitab. Dgn demikian Protestan mengimani Alkitab sbg satu2nya kebenaran yg hakiki (sola scriptura), sehingga baik Tradisi maupun Magisterium harus selaras dan sejalan dgn kebenaran Alkitab. Bukan berarti Tradisi dan Magisterium salah, tapi keduanya tidak bisa dan tidak boleh berbeda dgn kebenaran Alkitab. Ibaratnya Alkitab itu adalah UUD 1945, maka Tradisi dan Magisterium mungkin seperti UU, PP, Perda atau sejenisnya. Yg jelas peraturan2 ini tidak boleh melanggar UUD 1945 sbg Dasar dari segala undang2 di Indonesia.
Jadi kalo protestan merayakan natal kemudian dianggap menyimpang krn 25 Des tidak ada di Alkitab, itu tandanya mereka tidak (mau) memahami maksud sola scriptura. Karena apa ? Karena protestan tidak membuang tradisi dan magisterium, tapi menempatkannya pada posisi yg berbeda.
Salam.
kalau boleh tau apa kata Alkitab tentang Tradisi suci dan magisterium ....
dan apakah kanon Alkitab dapat dirubah2 karena tidak ada ayat kanon dalam Kitab Suci...
-
kalau boleh tau apa kata Alkitab tentang Tradisi suci dan magisterium ....
Tradisi suci dalam arti ajaran lisan dari para rasul. Alkitab mengisyaratkan kita utk jg berpegang pada ajaran lisan para rasul.
Namun seiring berjalannya waktu, ada kemungkinan / kecenderungan tercampurnya ajaran para rasul dgn ajaran tradisi lokal dsb, sehingga sulit utk mencari kebenarannya karena ajaran ini hanyalah ajaran dari mulut ke mulut yg amat sangat mungkin terjadi kesalahpahaman.
Praktek2 Magisterium jg dapat kita temui di Alkitab, saat para rasul bersidang misalnya.
Namun seiring berjalannya waktu, beberapa keputusan magisterium dirasa tidak mencerminkan kebenaran yg sejati. Praktek2 pengangkatan "penerus St.Petrus" dimana semua "rasul modern" berkumpul di satu tempat terkadang malah berujung pada sebuah konflik. Sempat adanya 3 penerus Petrus jg patut dipertanyakan, walaupun kita semua percaya masalah ini telah diselesaikan dgn baik.
Namun tetap saja akan ada terbesit pertanyaan, apa yg terjadi didalam Magisterium ? Tentu Kekhawatiran akan muncul mengingat keputusan Magisterium ini setingkat dgn keputusan Allah semesta alam.
dan apakah kanon Alkitab dapat dirubah2 karena tidak ada ayat kanon dalam Kitab Suci...
Mengenai perubahan kanon Alkitab, mungkin lebih baik ditanyakan langsung kepada Sang Pengilham itu sendiri, yaitu Roh Kudus. Apakah memang pekerjaan Roh Kudus (pengkanonan Alkitab) saat itu belum selesai sehingga masih diperlukan perubahan disana-sini, atau sudah rampung.
Salam.
-
ayat dan bab memang adalah tambahan yang dibuat kemudian untuk mempermudah pembacaan Alkitab.
Tetapi maksud bro Ond3 kitab2 itu adalah kitab2 yang terpisah sampai suatu otoritas yang diakui oleh jemaat kristen yang satu mengkanon nya dalam sebuah sinode Gereja.
-
mengutuk sebagian tradisi tapi tidak SEMUA TRADISI
karena Tradisi penulisan Kitab Suci dan Tradisi otoritas kursi Musa oleh para ahli Taurat tidak dikutuk Yesus malah Yesus memberikan persetujuannya pada Tradisi tersebut.
In other words dengan ayat kursi Musa tersebut membuktikan bahwa...
Yesus tidak menganut SOLA Scriptura
Alkitab tidak mengatakan Yesus mengutuk sebagian tradisi melainkan cara memandang bangsa Yahudi yang salah yaitu menambah nambah Hukum Taurat dengan segala macam tradisi tambahan yang akhirnya mengesampingkan kebenaran Firman Allah.
Tradisi suci yang diajarkan Nabi,Rasul dan Yesus sendiri sudah semua tertulis kedalam Alkitab sebagai pegangan orang percaya.
Alkitab adalah sempurna dan lengkap sehingga tidak perlu harus ditambah dengan ajaran ajaran lain apalagi yang bertentangan dengannya.
Tidak mungkin Alkitab yang di-inspirasikan oleh Roh Kudus ketinggalan sesuatu yang penting sehingga harus disempurnakan/ditambah oleh tradisi bikinan manusia.
Paulus sendiri sudah memperingatkan segala macam tradisi buatan manusia yang tidak benar :
Kolose 22:8 Beware lest any man spoil you through philosophy and vain deceit, after the tradition of men, after the rudiments of the world, and not after Christ.
-
Masalahnya, yg katolik jg nggak mengerti dan memang nggak mau berusaha untuk mengerti posisi sola scriptura yg dimaksud.
Dan yg protestan, gaya bicaranya sok paling bener sendiri dan menganggap yg lain pasti salah.
Komentar anda mengatakan "sok paling bener" itu apa buktinya dan apa maksudnya ?
Kalau ada komentar saya yang salah silahkan dijelaskan yang mana dan kenapa salah ?
Jangan menuduh sembarangan tanpa bukti.
Dalam protestan, ketiganya tetap ada. Sekali lagi, ketiganya tetap ada dan digunakan. Yg berbeda adalah, level Alkitab sbg kebenaran tertinggi, sedangkan Tradisi dan Magisterium ada dibawah Alkitab. Dgn demikian Protestan mengimani Alkitab sbg satu2nya kebenaran yg hakiki (sola scriptura), sehingga baik Tradisi maupun Magisterium harus selaras dan sejalan dgn kebenaran Alkitab. Bukan berarti Tradisi dan Magisterium salah, tapi keduanya tidak bisa dan tidak boleh berbeda dgn kebenaran Alkitab. Ibaratnya Alkitab itu adalah UUD 1945, maka Tradisi dan Magisterium mungkin seperti UU, PP, Perda atau sejenisnya. Yg jelas peraturan2 ini tidak boleh melanggar UUD 1945 sbg Dasar dari segala undang2 di Indonesia.
Inilah pemahaman yang keliru besar karena didalam Protestan tidak ada sistim magisterium seperti di Katolik yang :
1.Memegang otoritas tunggal didalam menafsir
2.Boleh menambah ajaran gereja dengan bermacam macam tradisi/ajaran baru
Jadi kalo protestan merayakan natal kemudian dianggap menyimpang krn 25 Des tidak ada di Alkitab, itu tandanya mereka tidak (mau) memahami maksud sola scriptura. Karena apa ? Karena protestan tidak membuang tradisi dan magisterium, tapi menempatkannya pada posisi yg berbeda.
Salam.
Perayaan Natal tidak diwajibkan oleh Alkitab jadi mau rayakan atau tidak bukan hal yang esensial.
-
Tradisi suci dalam arti ajaran lisan dari para rasul. Alkitab mengisyaratkan kita utk jg berpegang pada ajaran lisan para rasul.
Namun seiring berjalannya waktu, ada kemungkinan / kecenderungan tercampurnya ajaran para rasul dgn ajaran tradisi lokal dsb, sehingga sulit utk mencari kebenarannya karena ajaran ini hanyalah ajaran dari mulut ke mulut yg amat sangat mungkin terjadi kesalahpahaman.
Praktek2 Magisterium jg dapat kita temui di Alkitab, saat para rasul bersidang misalnya.
Namun seiring berjalannya waktu, beberapa keputusan magisterium dirasa tidak mencerminkan kebenaran yg sejati. Praktek2 pengangkatan "penerus St.Petrus" dimana semua "rasul modern" berkumpul di satu tempat terkadang malah berujung pada sebuah konflik. Sempat adanya 3 penerus Petrus jg patut dipertanyakan, walaupun kita semua percaya masalah ini telah diselesaikan dgn baik.
Namun tetap saja akan ada terbesit pertanyaan, apa yg terjadi didalam Magisterium ? Tentu Kekhawatiran akan muncul mengingat keputusan Magisterium ini setingkat dgn keputusan Allah semesta alam.
Bro Djo,
Pada waktu Yesus memilih 12 rasul sekalipun ada Yudas iskariot kan :)
Jadi kasus 3 paus bukan ajaran magisterium tapi perbuatan oknum Gereja ...
Tidak ada ajaran iman yang memilih 3 paus yang ada 1 paus karena sebagai penerus St Petrus.
Makanya saya tanya apa kata Alkitab tentang keputusan2 magisterium...sehingga kita meragukannya...atau hingga kita meninggalkannya..
Mengenai perubahan kanon Alkitab, mungkin lebih baik ditanyakan langsung kepada Sang Pengilham itu sendiri, yaitu Roh Kudus. Apakah memang pekerjaan Roh Kudus (pengkanonan Alkitab) saat itu belum selesai sehingga masih diperlukan perubahan disana-sini, atau sudah rampung.
Salam.
Maksudnya pekerjaan Roh Kudus dalam Tradisi Gereja di sinode hippo dan Chartago yah :D
karena pekerjaan Roh Kudus dalam penulis2 suci Kitab Suci tidak pernah menulis ayat tentang kanonisasi.
Kalau bro Djo percaya kanon Kitab Suci tidak boleh berubah berarti bro Djo juga percaya Tradisi kanonisasi yang diinspirasikan oleh Roh Kudus melalui Gereja yang satu itu setara dengan isi Alkitab itu sendiri. :afro:
-
Bro Djo,
Pada waktu Yesus memilih 12 rasul sekalipun ada Yudas iskariot kan :)
Yesus memilih yudas ada alasannya, dan kita semua tahu itu.
Jadi kasus 3 paus bukan ajaran magisterium tapi perbuatan oknum Gereja ...
Tidak ada ajaran iman yang memilih 3 paus yang ada 1 paus karena sebagai penerus St Petrus.
Bagaimana bisa ketetapan Magisterium (baca : ketetapan Allah semesta alam) dipermainkan oleh segelintir oknum gereja (baca : manusia) ? Dimana kekuatan"Nya" ? Dimana infabilitas"Nya" ?
Bahkan Magisterium bisa melakukan sesuatu yg tidak ada dalam Ajaran Iman ?
Itulah sebabnya kemudian protestan meletakkan Magisterium dibawah Alkitab, sbg simbol bahwa Magisterium harus tunduk kepada kebenaran Alkitab.
Maksudnya pekerjaan Roh Kudus dalam Tradisi Gereja di sinode hippo dan Chartago yah :D
karena pekerjaan Roh Kudus dalam penulis2 suci Kitab Suci tidak pernah menulis ayat tentang kanonisasi.
Kalau bro Djo percaya kanon Kitab Suci tidak boleh berubah berarti bro Djo juga percaya Tradisi kanonisasi yang diinspirasikan oleh Roh Kudus melalui Gereja yang satu itu setara dengan isi Alkitab itu sendiri. :afro:
Begini bro....
Saya percaya kepada Roh Kudus.
Saya percaya kepada pekerjaan Roh Kudus.
Saya percaya bahwa Roh Kudus bisa bekerja dgn cara apa saja dan melalui siapa saja.
Roh Kudus mengilhami para penulis kitab sehingga mereka bisa menulis kitab2.
Roh Kudus mengilhami Gereja sehingga Gereja bisa menyeleksi kitab2.
Jadi setiap pekerjaan yg didasari dan diilhami oleh Roh Kudus tentu kita imani, bukan karena manusianya, tapi karena Sumbernya sendiri yaitu Roh Kudus.
-
Inilah pemahaman yang keliru besar karena didalam Protestan tidak ada sistim magisterium seperti di Katolik yang :
1.Memegang otoritas tunggal didalam menafsir
2.Boleh menambah ajaran gereja dengan bermacam macam tradisi/ajaran baru
Anda dari denom apa bro ?
Lazimnya, protestan tetap mempunyai magisterium. Hanya saja memang fungsinya berbeda dgn GRK.
Perayaan Natal tidak diwajibkan oleh Alkitab jadi mau rayakan atau tidak bukan hal yang esensial.
lha iya memang tidak wajib... kristen yg tidak merayakan natal juga banyakk...
-
Yesus memilih yudas ada alasannya, dan kita semua tahu itu.Bagaimana bisa ketetapan Magisterium (baca : ketetapan Allah semesta alam) dipermainkan oleh segelintir oknum gereja (baca : manusia) ? Dimana kekuatan"Nya" ? Dimana infabilitas"Nya" ?
Bahkan Magisterium bisa melakukan sesuatu yg tidak ada dalam Ajaran Iman ?
Itulah sebabnya kemudian protestan meletakkan Magisterium dibawah Alkitab, sbg simbol bahwa Magisterium harus tunduk kepada kebenaran Alkitab.
Begini bro....
mas djo,
kalo imho,
1. Klaim Infallibilitas saya maknai sebagai usaha organisatoris untuk memudahkan law & order yang hendak diciptakan di dalam organisasi itu.
Tentu hal spt ini ada dampak positif dan negatif-nya, yang semuanya sudah dapat kita lihat selama 2000 tahun terakhir.
2. Klaim Magisterium dibawah Alkitab-pun saya maknai juga sbg upaya organisatoris, yang juga tentu sebagai anti-tesis dari organisasi sebelumnya yang dianggap menyimpang..
Tentu klaim ini pun pasti ada dampak positf dan negatif-nya.. yang juga sudah kita ketahui bersama selama 500 tahun terakhir.
3. Masalah mana yang lebih benar --> saya rasa usaha organisatoris ini tentu adalah usaha manusia yang tidak mungkin melampaui nilai kebenaran relatif.
dan oleh karenanya tidak mungkin masuk ke ranah kebenaran absolut.
4. Demikan juga dengan konsep Sola Scriptura, saya maknai sebagai Antitesis dari Persepsi negatif publik th 1500 atas kelakuan bejat dan koruptif elit keagamaan pd waktu itu yang mengatasnamakan KS dan membajak nama Tuhan.
(point ini adalah jawaban versi saya atas pertanyaan TS)
5. Sekali lagi, kalo ditanya mana yg lebih Benar, apakah Sola Skriptura atau non sola? --> maka semua diskusi ini pasti masih berada dalam ranah kebenaran relatif, dan BUKAN absolut.
Walaupun yg dibahas adalah hal-hal ke-Tuhan-an, tetapi sampai kapan-pun, yang membahas kan manusia spt saya & anda juga kan
--> mungkinkah saya & anda sampai pada posisi sebagai judge atas suatu kebenaran absolut?
salam,
-
Anda dari denom apa bro ?
Lazimnya, protestan tetap mempunyai magisterium. Hanya saja memang fungsinya berbeda dgn GRK.
lha iya memang tidak wajib... kristen yg tidak merayakan natal juga banyakk...
Denom saya sudah jelas terpampang diavatar saya.
Aturan harus ada magisterium itu anda peroleh darimana dan apa definisi anda akan magisterium itu ?
Kalau tidak ada magisterium apakah bukan gereja lagi namanya ?
-
mas djo,
kalo imho,
1. Klaim Infallibilitas saya maknai sebagai usaha organisatoris untuk memudahkan law & order yang hendak diciptakan di dalam organisasi itu.
Tentu hal spt ini ada dampak positif dan negatif-nya, yang semuanya sudah dapat kita lihat selama 2000 tahun terakhir.
Tidak ada yang infallible selain Allah dan Firman-Nya yang tertulis (Scriptura).
-
Tidak ada yang infallible selain Allah dan Firman-Nya yang tertulis (Scriptura).
Wow..
tau nggak yang dimaksud infalible itu apa ?
jangan2 icip2 scriptura lagi.
-
Wow..
tau nggak yang dimaksud infalible itu apa ?
jangan2 icip2 scriptura lagi.
Mana bukti perpecahan denominasi 32.000 seperti karanganmu itu,kok sampai sekarang ngibul melulu seperti kebiasaanmu ?
-
Mana bukti perpecahan denominasi 32.000 seperti karanganmu itu,kok sampai sekarang ngibul melulu seperti kebiasaanmu ?
Infalible.. kok lari ke 32 000... ?
-
Infalible.. kok lari ke 32 000... ?
Jawab dulu komentarmu yang tanpa bukti itu !
-
“MENERUSKAN AJARAN LISAN PARA RASUL ATAU MENAFSIRKAN DAN MENAMBAHINYA?”
jadi, sebenernya memang benar bahwa protestan itu SOLASCRIPTURA.
dengan pengertian sbb:
Bahwa pedoman dalam memahami wahyu Tuhan dan menghakimi hanyalah Alkitab SAJA.
namun dalam hal result pembangunan keimanan (deposit iman, pembentuk ajaran) maka tidak pernah ada kristen yang solascriptura.
atau dengan kata lain, tidak pernah ada kristen yang ajarannya merupakan hasil solascriptura.
krn yg ada adalah scriptura dan interpretasi. itu faktanya... dan saatnya menyudahi polapikir inkonsistensi, inkoherensi logis, untuk bisa naik ke tahap selanjutnya.. :)
Saya jadi ingin tahu, apakah Katolik (bapa gereja dan Magisterium) pun melakukan interpretasi dalam Tradisi Sucinya dan kemudian interpretasi ini dinyatakan infallible pula...
Untuk ini saya mendapati dari katolisitas.org (http://katolisitas.org/3542/apakah-sola-scriptura-kitab-suci-saja-cukup) sebagai berikut:
Bu Inggrid (saat menanggapi Sdr. Dave) mengatakan:
“Segala ajaran Gereja Katolik itu ada rujukannya, yaitu ajaran tertulis dalam Kitab Suci, dan ajaran lisan para rasul (yang kemudian dituliskan oleh para penerus mereka, dalam Tradisi Suci). Dengan demikian bagi Gereja Katolik, kami berpegang kepada ajaran para rasul, baik yang lisan maupun tertulis (lih 2 Tes 2:15).”
Sedangkan Pa Stef (dalam menanggapi Sdr. Feri) mengatakan:
“Tulisan-tulisan dari Bapa Gereja hanya mempertegas apa yang telah dikatakan dalam Kitab Suci dan Magisterium Gereja hanya memberikan interpretasi dan memberikan dogma dan doktrin yang tidak mungkin bertentangan dengan Kitab Suci. “
Kitab Suci jelas dinilai sebagai infallible, baik bagi SS maupun Katolik.
Fakta: Ada ajaran lisan para rasul yang tidak dimasukkan dalam Kitab Suci, ada pula ‘tafsiran’ atas ajaran lisan para rasul itu.
Apakah sudah terjadi penyamaan atau pengaburan yang disengaja antara keduanya selama berabad-abad? Termasuk juga tentang infalibilitas keduanya?
Untuk mempertajam, coba kita telaah, mana yang infallible:
1. Ajaran lisan para rasul yang tidak dimasukkan dalam Kanon PB.
2. Penafsiran atas ajaran lisan para rasul oleh para bapa gereja, untuk mempertegas ajaran lisan para rasul (yang tidak ditulis dalam Kanon PB) itu.
3. Penafsiran atas ajaran lisan para rasul oleh Paus dalam posisi yang tidak-excathedra.
4. Penafsiran oleh Magisterium atas Kitab Suci, dan/atau atas ajaran lisan para rasul.
Pertanyaan selanjutnya:
5. JIKA pendirianprinsip universal dalam interpretasi fakta sejarah (arkeologis) dan sastra (literatur) adalah:
“sumber primer lebih berotoritas dibandingkan ‘tafsiran’ atas sumber primer”,
maka apakah Anda setuju dengannya?”
JIKA sumber primer itu infallible, maka setujukah Anda jika ‘tafsiran’ atas sumber primer itu harus tidak infallible (tidak dapat bersifat SETARA dengan sumber primernya)? Mengapa?
6. Apa kriteria untuk ‘bapa gereja’? Apakah Paus/Uskup tertentu dapat disebut sebagai Bapa Gereja tapi Paus/Uskup tertentu lainnya tidak dapat disebut demikian? Sampai abad atau jaman atau generasi manakah seorang pemimpin atau tokoh gereja (Paus dan non-Paus) tidak dapat disebut sebagai bapa gereja? Mengapa?
7. Jika Magisterium bersidang dan menginterpretasikan Kitab Suci dan/atau tulisan bapa gereja (termasuk juga ajaran lisan para rasul), apakah Magisterium tidak menggunakan ‘instrumen’ untuk menafsirkannya? Apakah ‘instrumen’ ini infallible pula? Kalau instrumen ini infallible, tidakkah itu berarti bahwa instrumen yang diandalkan dalam menghasilkan tafsiran yang infallible itu menjadi lebih berotoritas dari Magisterium yang menggunakannya?
8. Contoh EENS (LG-14 (KGK-846): “Andaikata ada orang, yang benar-benar tahu, bahwa Gereja Katolik itu didirikan oleh Allah melalui Yesus Kristus sebagai upaya yang perlu, namun tidak mau masuk ke dalamnya atau tetap tinggal di dalamnya, ia tidak dapat diselamatkan”.
Pertanyaan: Dapatkah ditunjukkan ‘ajaran lisan’ eksplisit para rasul (bukan bapa gereja atau tafsiran mereka atasnya) yang memasukkan frasa “Gereja Katolik” yang terkait dengan keselamatan seperti dalam EENS itu?
Kalau tidak dapat menunjukkannya, apakah EENS itu bukan merupakan bukti bahwa bapa gereja dan/atau Magisterium telah menambah-nambahi ajaran lisan para rasul?
Sekarang saya ganti 'scriptura' dengan 'tafsiran atas ajaran lisan para rasul', sehingga menjadi seperti ini:
krn yg ada adalah 'tafsiran atas ajaran lisan para rasul' dan interpretasi. itu faktanya... dan saatnya menyudahi polapikir inkonsistensi, inkoherensi logis, untuk bisa naik ke tahap selanjutnya.. :)
-
“MENERUSKAN AJARAN LISAN PARA RASUL ATAU MENAFSIRKAN DAN MENAMBAHINYA?”
Sekarang saya ganti 'scriptura' dengan 'tafsiran atas ajaran lisan para rasul', sehingga menjadi seperti ini:
mas epa,
saya sependapat dgn mas..
bahwa baik solascriptura/fide/deo ataupun magisterium, infallibility of paus dll... semuanya adalah HASIL INTERPRETASI manusia atas Sumber Referensi Kebenaran Primer.
Oleh karenanya jelas pasti ada potensi kesalahan dalam interpretasi itu..
itu jelas banget sih mas...
yang gak jelas dan bikin bingung adalah: (berhubung topik ini tentang solascriptura..)
1. Implementasi ke-SOLA-an dari Sola Scriptura itu yang sesungguhnya tidak akan pernah bisa SOLA, dan dengan demikian mengingkari ke-Sola-an Sola-Scriptura itu sendiri.
2. Sola Scriptura sebagai suatu Konsep ANTITESIS yg merupakan reaksi atas fenomena sejarah & politik 500 tahun yang lalu sih Baik-Baik aja mas..
3. yang membingungkan adalah: 500 tahun kemudian, Sola Scriptura masih dijadikan barang dagang-an untuk rebutan massa dengan cara menyalah-nyalah-kan kelompok lain yang implementasi skriptura-nya dianggap tidak se-sola dirinya sendiri --> padahal dimana letak ke-sola-scriptura-an tindakan semacam ini?
itu aja sih yang masih bikin bingung..
-
mas epa,
saya sependapat dgn mas..
bahwa baik solascriptura/fide/deo ataupun magisterium, infallibility of paus dll... semuanya adalah HASIL INTERPRETASI manusia atas Sumber Referensi Kebenaran Primer.
Oleh karenanya jelas pasti ada potensi kesalahan dalam interpretasi itu..
itu jelas banget sih mas...
yang gak jelas dan bikin bingung adalah: (berhubung topik ini tentang solascriptura..)
1. Implementasi ke-SOLA-an dari Sola Scriptura itu yang sesungguhnya tidak akan pernah bisa SOLA, dan dengan demikian mengingkari ke-Sola-an Sola-Scriptura itu sendiri.
2. Sola Scriptura sebagai suatu Konsep ANTITESIS yg merupakan reaksi atas fenomena sejarah & politik 500 tahun yang lalu sih Baik-Baik aja mas..
3. yang membingungkan adalah: 500 tahun kemudian, Sola Scriptura masih dijadikan barang dagang-an untuk rebutan massa dengan cara menyalah-nyalah-kan kelompok lain yang implementasi skriptura-nya dianggap tidak se-sola dirinya sendiri --> padahal dimana letak ke-sola-scriptura-an tindakan semacam ini?
itu aja sih yang masih bikin bingung..
Boleh tau apa pengertian anda tentang istilah "Sola Scriptura" itu mas ?
-
Boleh tau apa pengertian anda tentang istilah "Sola Scriptura" itu mas ?
nanya lagi...
udah ada di trhead lain & udah dijelaskan bolak balik...
search ndiri ah...
eh.. atau elo penderita memory loss ya? ehehe.. alias anemia tersamar?
-
Denom saya sudah jelas terpampang diavatar saya.
Aturan harus ada magisterium itu anda peroleh darimana dan apa definisi anda akan magisterium itu ?
Kalau tidak ada magisterium apakah bukan gereja lagi namanya ?
Anda dari GPIB ? GKI ? atau apa ?
Tau dong kalo GPIB punya Majelis Sinode ? Atau Akta Gereja GPIB, yg berisi ttg ketetapan2 Gereja thdp berbagai hal dalam kehidupan bergereja ?
Masih mau bilang gak punya Magisterium ?
-
Anda dari GPIB ? GKI ? atau apa ?
Tau dong kalo GPIB punya Majelis Sinode ? Atau Akta Gereja GPIB, yg berisi ttg ketetapan2 Gereja thdp berbagai hal dalam kehidupan bergereja ?
Masih mau bilang gak punya Magisterium ?
DIa itu ngga ada alirannya.
Lhawong gereja suka-suka dia sendiri koqq...
jadi namanya itu GSAA => Gereja suka-suka Aku Ahhhh.... :lol:
-
nanya lagi...
udah ada di trhead lain & udah dijelaskan bolak balik...
search ndiri ah...
eh.. atau elo penderita memory loss ya? ehehe.. alias anemia tersamar?
Kok keberatan menjawab pertanyaan yang sederhana saja?
Anda ngerti nggak apa yang dimaksud dengan Sola Scriptura itu ???
-
Anda dari GPIB ? GKI ? atau apa ?
Tau dong kalo GPIB punya Majelis Sinode ? Atau Akta Gereja GPIB, yg berisi ttg ketetapan2 Gereja thdp berbagai hal dalam kehidupan bergereja ?
Masih mau bilang gak punya Magisterium ?
Protestan tidak pernah menggunakan nama magisterium untuk Sinode karena istilah itu memiliki konotasi yang sangat berbeda dengan majelis atau sinode di gereja Protestan.
-
DIa itu ngga ada alirannya.
Lhawong gereja suka-suka dia sendiri koqq...
jadi namanya itu GSAA => Gereja suka-suka Aku Ahhhh.... :lol:
Yang nggak ada aliran adalah mereka yang suka membual bikin komentar tanpa bukti alias fitnah busuk !
-
Protestan tidak pernah menggunakan nama magisterium untuk Sinode karena istilah itu memiliki konotasi yang sangat berbeda dengan majelis atau sinode di gereja Protestan.
Ya berarti kamu memang kagak ngarti maksudnya Magisterium itu apa.....
Istilahnya memang beda, tapi maksudnya sama.
Kita masih perlu belajar banyak bro.
-
Ya berarti kamu memang kagak ngarti maksudnya Magisterium itu apa.....
Istilahnya memang beda, tapi maksudnya sama.
Kita masih perlu belajar banyak bro.
kalo saya dan anda memang merasa masih perlu belajar banyak mas...
tapi mas soli kayanya udah gak perlu belajar lagi lho..
udah tahu semua kok dia..
sering nanya-nanyain orang & nyalah-nyalahin orang: "makanya belajar Alkitab..."
coba mana berani kita ini ngomong gitu.. kalau gak bener-bener udah master-nya Alkitab dan sudah paham firman Tuhan sepaham & sepandai yang memfirmankannya sendiri..
gak perlu deh kayanya mas soli belajar apa-apa lagi..
udah pahammmm banget kok..
Tuhan aja kalau keliru pasti diingatkan oleh mas soli... ehehe..
-
Ya berarti kamu memang kagak ngarti maksudnya Magisterium itu apa.....
Istilahnya memang beda, tapi maksudnya sama.
Kita masih perlu belajar banyak bro.
LHooooH..?
Memang dia itu mikir magisterium itu kuliah lagi (S2) alias magister manajemen...
ngga nyambung MULU.. :giggle:
-
Ya berarti kamu memang kagak ngarti maksudnya Magisterium itu apa.....
Istilahnya memang beda, tapi maksudnya sama.
Kita masih perlu belajar banyak bro.
Apa anda pakai istilah ekaristi,misa atau hosti didalam ritual Perjamuan Kudus gereja anda ?
Apakah anda anggap sama konsep Ekaristsi/Misa Katolik dengan Perjamuan Kudus Protestan ?
-
LHooooH..?
Memang dia itu mikir magisterium itu kuliah lagi (S2) alias magister manajemen...
ngga nyambung MULU.. :giggle:
Yang nggak nyambung itu yang orang yang nggak ngerti apa perbedaan antara ajaran Protestan dan Roma Katolik tapi berani ngomong gede !
-
Yang nggak nyambung itu yang orang yang nggak ngerti apa perbedaan antara ajaran Protestan dan Roma Katolik tapi berani ngomong gede !
oooo... Jadi Mas Soli ini TAHU ya?
Mas Soli ini juga NGERTI dan PAHAM tentang isi Alkitab kan ya?
Lebih paham dari pada yang memfirmankannya sendiri kan ya?
makany setiap ada interpretasi yang SALAH(mnrt soli), maka dengan semangat keimanan yang tinggi segera DINYATAKAN "KELIRU" dan dikasih tahu yang "BENAR"nya...
wow...
koprol dulu ah...
-
Apa anda pakai istilah ekaristi,misa atau hosti didalam ritual Perjamuan Kudus gereja anda ?
Apakah anda anggap sama konsep Ekaristsi/Misa Katolik dengan Perjamuan Kudus Protestan ?
maksudnya bro Djo Gereja kamu ada pemimpin2nya nggak?
ada Pendeta kan.., ada Pendeta wilayah ada pengurus sinode...ada ketua sinodenya dan lain2...
Tugas mereka ini kurang lebih sama dengan apa yang terdapat dalam magisterium Gereja katolik.
Ini yang mau ditonjolkan oleh bro Djo mengenai konsep magisterium atau istilah magisterium memang tidak sama lah doktrin imannya saja lain kok ...
-
Apa anda pakai istilah ekaristi,misa atau hosti didalam ritual Perjamuan Kudus gereja anda ?
Apakah anda anggap sama konsep Ekaristsi/Misa Katolik dengan Perjamuan Kudus Protestan ?
Lho ? Yg sedang kita bicarakan ini kan esensinya, bukan sekedar penggunaan istilah.
Jangan terlalu fanatik dan alergi dgn istilah2 gereja orang lain bro..... :D
btw saya jg sering menyebut hosti utk roti perjamuan kudus. So what ?
Katolik bilang itu magisterium, protestan bilang itu sinode. tapi ya prinsipnya sama utk membuat ketetapan2 yg belaku dalam gereja dan umat.
Bedanya ?
kalo dalam katolik ketetapan ini sejajar dan sama tinggi dgn Alkitab (ketetapan Allah), sedangkan dalam protestan ketetapan ini berada dibawah wibawa Alkitab dan karena itu harus sejalan dan berpegang pada kebenaran Alkitab.
Kira2 Bisa dipahami ?
-
maksudnya bro Djo Gereja kamu ada pemimpin2nya nggak?
ada Pendeta kan.., ada Pendeta wilayah ada pengurus sinode...ada ketua sinodenya dan lain2...
Tugas mereka ini kurang lebih sama dengan apa yang terdapat dalam magisterium Gereja katolik.
Ini yang mau ditonjolkan oleh bro Djo mengenai konsep magisterium atau istilah magisterium memang tidak sama lah doktrin imannya saja lain kok ...
Nah...sudah dijelaskan tuh sama Romo Leo...
Terima kasih romo... :grining:
-
Kira2 Bisa dipahami ?
mari kita tunggu komen berikkutnya...
dijamin gak nyambung... ehehe...
-
mari kita tunggu komen berikkutnya...
dijamin gak nyambung... ehehe...
Yah saya memang tidak bisa berharap banyak... meskipun pengharapan itu tetap mesti ada :)
-
Yah saya memang tidak bisa berharap banyak... meskipun pengharapan itu tetap mesti ada :)
Berharaplah hanya kepada Allah
bukan kaepada manusia yang sering ngeles
Tuhan Yesus memberkati
-
Berharaplah hanya kepada Allah
bukan kaepada manusia yang sering ngeles
Tuhan Yesus memberkati
hahahahaha :D
-
oooo... Jadi Mas Soli ini TAHU ya?
Mas Soli ini juga NGERTI dan PAHAM tentang isi Alkitab kan ya?
Lebih paham dari pada yang memfirmankannya sendiri kan ya?
makany setiap ada interpretasi yang SALAH(mnrt soli), maka dengan semangat keimanan yang tinggi segera DINYATAKAN "KELIRU" dan dikasih tahu yang "BENAR"nya...
wow...
koprol dulu ah...
Inikan forum diskusi maka semua orang boleh saja berargumentasi dan saling menasihati.
Apa yang benar dan salah itu ada standarnya yaitu Alkitab.
Kalau standarnya opini manusia pasti semua kebenaran itu relatif sifatnya.
Saya juga terbuka untuk dikritik tetapi berdasarkan Alkitab bukan cuman bisanya melempar tuduhan kosong doang seperti ente.
Makanya ente belajar Alkitab yang baik.
-
maksudnya bro Djo Gereja kamu ada pemimpin2nya nggak?
ada Pendeta kan.., ada Pendeta wilayah ada pengurus sinode...ada ketua sinodenya dan lain2...
Tugas mereka ini kurang lebih sama dengan apa yang terdapat dalam magisterium Gereja katolik.
Ini yang mau ditonjolkan oleh bro Djo mengenai konsep magisterium atau istilah magisterium memang tidak sama lah doktrin imannya saja lain kok ...
Istilah magisterium tidak pernah dipakai didalam gereja Protestan karena konotasinya sangat berbeda dengan ajaran Protestan yang Sola Scriptura,
-
Lho ? Yg sedang kita bicarakan ini kan esensinya, bukan sekedar penggunaan istilah.
Jangan terlalu fanatik dan alergi dgn istilah2 gereja orang lain bro..... :D
btw saya jg sering menyebut hosti utk roti perjamuan kudus. So what ?
Katolik bilang itu magisterium, protestan bilang itu sinode. tapi ya prinsipnya sama utk membuat ketetapan2 yg belaku dalam gereja dan umat.
Bedanya ?
kalo dalam katolik ketetapan ini sejajar dan sama tinggi dgn Alkitab (ketetapan Allah), sedangkan dalam protestan ketetapan ini berada dibawah wibawa Alkitab dan karena itu harus sejalan dan berpegang pada kebenaran Alkitab.
Kira2 Bisa dipahami ?
Bagi anda yang sudah memahami perbedaan istilah istilah itu sih nggak masalah tetapi bagi orang awam yang pengertiannya terbatas yang tidak bisa membedakannya kan bisa membahayakan iman mereka kalau dipakai digereja mereka.
Banyak orang awam yang tidak tahu apa bedanya ajaran Protestan dengan Roma Katolik.
Misalnya mereka menganggap Perjamuan Kudus sama dengan yang di Roma Katolik yaitu menyalibkan Yesus berulang-ulang diatas altar.
-
mari kita tunggu komen berikkutnya...
dijamin gak nyambung... ehehe...
Pasti nyambung dong !
Yang nggak nyambung itu hanya mereka yang suka melempar tuduhan kosong melulu tetapi tidak pernah ikut berdiskusi secara alkitabiah.
-
Pasti nyambung dong !
Yang nggak nyambung itu hanya mereka yang suka melempar tuduhan kosong melulu tetapi tidak pernah ikut berdiskusi secara alkitabiah.
tuh kan... bener... apa kata gue.. ehehehe....
-
Makanya ente belajar Alkitab yang baik.
Jadi mas soli SUDAH belajar Alkitab dengan baik nih mas?
wow.... koprol dulu ah....
Siapa lagi menurut mas Soli yg SUDAH belajar Alkitab dengan BAIK juga?
dan siapa lagi yang blum blajar dengan baik spt saya ini?
tolong di sebutkan mas... supaya orang-orang bodoh spt saya ini bisa terpacu untuk semakin belajar Alkitab dengan "baik".. ehehe...
-
Bagi anda yang sudah memahami perbedaan istilah istilah itu sih nggak masalah tetapi bagi orang awam yang pengertiannya terbatas yang tidak bisa membedakannya kan bisa membahayakan iman mereka kalau dipakai digereja mereka.
Banyak orang awam yang tidak tahu apa bedanya ajaran Protestan dengan Roma Katolik.
Misalnya mereka menganggap Perjamuan Kudus sama dengan yang di Roma Katolik yaitu menyalibkan Yesus berulang-ulang diatas altar.
Padahal ajaran katolik tidak pernah mengajarkan ajaran menyalibkan Yesus diulang2...makanya banyak belajar dulu sebelum melemparkan tuduhan
:shrug:
Dan ajaran perjamuan kudus mempunyai variasi di antara Gereja2 protestan.
Apakah ini buah ajaran sola scriptura yang tidak punya kepastian ajaran tersebut :D
-
Istilah magisterium tidak pernah dipakai didalam gereja Protestan karena konotasinya sangat berbeda dengan ajaran Protestan yang Sola Scriptura,
Tapi ada pemimpin2 juga kan dalam Gereja Protestan lah tugas mereka : Pendeta, penatua, majelis, sinode dsb nya itu apa...?
-
Bagi anda yang sudah memahami perbedaan istilah istilah itu sih nggak masalah tetapi bagi orang awam yang pengertiannya terbatas yang tidak bisa membedakannya kan bisa membahayakan iman mereka kalau dipakai digereja mereka.
Banyak orang awam yang tidak tahu apa bedanya ajaran Protestan dengan Roma Katolik.
Misalnya mereka menganggap Perjamuan Kudus sama dengan yang di Roma Katolik yaitu menyalibkan Yesus berulang-ulang diatas altar.
Diskusinya kan antara kita berdua.. ? nggak bawa2 orang awam.
Jadi intinya gereja anda juga memiliki "semacam" magisterium juga kan ? cuma kalo anda bilang istilahnya Majelis sinode. Tetapi kita sama2 tahu bahwa baik magisterium maupun majelis sinode adalah mengacu kepada ketetapan2 para pemimpin gereja kita masing2.
-
Jadi mas soli SUDAH belajar Alkitab dengan baik nih mas?
wow.... koprol dulu ah....
Siapa lagi menurut mas Soli yg SUDAH belajar Alkitab dengan BAIK juga?
dan siapa lagi yang blum blajar dengan baik spt saya ini?
tolong di sebutkan mas... supaya orang-orang bodoh spt saya ini bisa terpacu untuk semakin belajar Alkitab dengan "baik".. ehehe...
Siapapun dia harus belajar Alkitab karena iman keselamatan hanya datangnya dari sana.
-
Padahal ajaran katolik tidak pernah mengajarkan ajaran menyalibkan Yesus diulang2...makanya banyak belajar dulu sebelum melemparkan tuduhan
:shrug:
Dan ajaran perjamuan kudus mempunyai variasi di antara Gereja2 protestan.
Apakah ini buah ajaran sola scriptura yang tidak punya kepastian ajaran tersebut :D
Kalau bukan diulang ulang mengapa menganggap roti dan anggur berubah menjadi darah dan tubuh Kristus ?
Yesus saja tidak memberikan contoh Perjamuan Kudus yang "real" seperti ajaran gereja anda.
-
Tapi ada pemimpin2 juga kan dalam Gereja Protestan lah tugas mereka : Pendeta, penatua, majelis, sinode dsb nya itu apa...?
Itulah nama nama yg anda sebut sbg pejabat yang digunakan di gereja Protestan tetapi tidak pernah saya dengar gereja Protestan menggunakan istilah magisterium karena itu konsep yang berbeda dengan jabatan gereja tsb diatas.
-
Diskusinya kan antara kita berdua.. ? nggak bawa2 orang awam.
Jadi intinya gereja anda juga memiliki "semacam" magisterium juga kan ? cuma kalo anda bilang istilahnya Majelis sinode. Tetapi kita sama2 tahu bahwa baik magisterium maupun majelis sinode adalah mengacu kepada ketetapan2 para pemimpin gereja kita masing2.
Itu sih terserah pribadi anda sendiri tetapi saya tidak akan pernah menggunakan istilah itu dan setahu saya juga tidak ada gereja Protestan yang menggunakan istilah itu didalam jabatan gerejawinya.
-
Kalau bukan diulang ulang mengapa menganggap roti dan anggur berubah menjadi darah dan tubuh Kristus ?
Yesus saja tidak memberikan contoh Perjamuan Kudus yang "real" seperti ajaran gereja anda.
Emangnya Yesus pernah memberikan Contoh Perjamuan Kudus yang Real pakai Piano, Band, LCD Proyektor, Micorphone, Powerpoint, AC di gereja??
kok orang-orang bidat ini berani menambah-nambahi contoh Perjamuan Kudus yang ASLI yang dicontohkan oleh Yesus sendiri?
mas... harus disadarkan lho mas .... orang-orang bidat ini...
-
Kalau bukan diulang ulang mengapa menganggap roti dan anggur berubah menjadi darah dan tubuh Kristus ?
Yesus saja tidak memberikan contoh Perjamuan Kudus yang "real" seperti ajaran gereja anda.
Sol, apakah Anda mengerti apa yang Anda post? Kalau Anda tidak mengerti, sebaiknya Anda bertanya, bukan menyimpulkan. Atau itukah pengertian yang Anda peroleh dari ber-sola scriptura?
Kalau boleh tahu, berdasarkan sola scriptura yang Anda laksanakan, bagaimana Anda mengartikan yang bergaris bawah dan cetak tebal berikut?
(1) Lukas 22:19 Lalu Ia mengambil roti, mengucap syukur, memecah-mecahkannya dan memberikannya kepada mereka, kata-Nya: "Inilah tubuh-Ku yang diserahkan bagi kamu; perbuatlah ini menjadi peringatan akan Aku."
(2) 1 Kor 11: 23-24 Sebab apa yang telah kuteruskan kepadamu, telah aku terima dari Tuhan, yaitu bahwa Tuhan Yesus, pada malam waktu Ia diserahkan, mengambil roti dan sesudah itu Ia mengucap syukur atasnya; Ia memecah-mecahkannya dan berkata: "Inilah tubuh-Ku, yang diserahkan bagi kamu; perbuatlah ini menjadi peringatan akan Aku!"
Pertanyaan bagimu, menurut sola scriptura, berdasarkan ayat-ayat terkutip itu, bagaimana mengartikan yang tebal bergaris bawah?
-
Siapapun dia harus belajar Alkitab karena iman keselamatan hanya datangnya dari sana.
iya, tapi kalau karena keterbatasan manusia menjadi keliru dalam memahami kitab ya jadi nya ga selamat..
Yesus yang menyelamatkan mas, bukan Alkitab.. :D
-
Kalau bukan diulang ulang mengapa menganggap roti dan anggur berubah menjadi darah dan tubuh Kristus ?
Yesus saja tidak memberikan contoh Perjamuan Kudus yang "real" seperti ajaran gereja anda.
Pada waktu perjamuan terakhir Yesus mengatakan inilah TUbuhku bukannya inilah roti yang melambangkan tubuh-Ku.
Masalahnya imanmu yang meragukan kata2 Yesus tersebut :think1:
Yang jelas GK tidak mengajarkan penyaliban berulang2 jadi apa yang kamu utarakan sebelumnya adalah tidak benar .
btw kalau mau membahas ajaran perjamuan kudus dibuat thread sendiri aja biar lebih fokus.
sekarang bahas masalah sola2 an nya aja...yang merupakan hobi dan kegemaran anda :D
-
iya, tapi kalau karena keterbatasan manusia menjadi keliru dalam memahami kitab ya jadi nya ga selamat..
Yesus yang menyelamatkan mas, bukan Alkitab.. :D
bener juga tuh bro kalau yang menapsirkan Alkitab kayak david koresh bahaya juga :D
-
bener juga tuh bro kalau yang menapsirkan Alkitab kayak david koresh bahaya juga :D
David koresh ada karena luther sok tau mengeluarkan sola scriptura..
Bentar lagi ada david koresh baru di indonesia.. Namanya solideo.. :giggle:
-
Emangnya Yesus pernah memberikan Contoh Perjamuan Kudus yang Real pakai Piano, Band, LCD Proyektor, Micorphone, Powerpoint, AC di gereja??
kok orang-orang bidat ini berani menambah-nambahi contoh Perjamuan Kudus yang ASLI yang dicontohkan oleh Yesus sendiri?
mas... harus disadarkan lho mas .... orang-orang bidat ini...
Kalau komentar itu yang fokus jangan ngaco kesana kemari !
Yesus saja pakai roti dan anggur beneran didalam Perjamuan Kudus mengapa pula sekarang roti dan anggur jadi tubuh dan darah Yesus beneran.
Makanya pakai akal sehat saja.
-
Sol, apakah Anda mengerti apa yang Anda post? Kalau Anda tidak mengerti, sebaiknya Anda bertanya, bukan menyimpulkan. Atau itukah pengertian yang Anda peroleh dari ber-sola scriptura?
Kalau boleh tahu, berdasarkan sola scriptura yang Anda laksanakan, bagaimana Anda mengartikan yang bergaris bawah dan cetak tebal berikut?
(1) Lukas 22:19 Lalu Ia mengambil roti, mengucap syukur, memecah-mecahkannya dan memberikannya kepada mereka, kata-Nya: "Inilah tubuh-Ku yang diserahkan bagi kamu; perbuatlah ini menjadi peringatan akan Aku."
(2) 1 Kor 11: 23-24 Sebab apa yang telah kuteruskan kepadamu, telah aku terima dari Tuhan, yaitu bahwa Tuhan Yesus, pada malam waktu Ia diserahkan, mengambil roti dan sesudah itu Ia mengucap syukur atasnya; Ia memecah-mecahkannya dan berkata: "Inilah tubuh-Ku, yang diserahkan bagi kamu; perbuatlah ini menjadi peringatan akan Aku!"
Pertanyaan bagimu, menurut sola scriptura, berdasarkan ayat-ayat terkutip itu, bagaimana mengartikan yang tebal bergaris bawah?
Sudah saya jawab didalam replay 500.
Perjamuan Kudus adalah wajib karena merupakan sakramen tetapi maknanya berbeda karena bagi Protestan itu hanya merupakan peringatan saja seperti kata Yesus bukan mengulangi lagi berkali kali penyaliban dengan tubuh dan darah beneran.
-
iya, tapi kalau karena keterbatasan manusia menjadi keliru dalam memahami kitab ya jadi nya ga selamat..
Yesus yang menyelamatkan mas, bukan Alkitab.. :D
Yesus adalah satu satunya Juruselamat manusia tetapi iman keselamatan datang dari pendengaran akan Firman Kristus yang ada di Alkitab.
Yesus sekarang ada di Sorga duduk disebelah kanan Allah Bapa.
Dan kebenaran Alkitab adalah absolut tidak bisa direlatifisasikan oleh penafsiran manusia.
-
Pada waktu perjamuan terakhir Yesus mengatakan inilah TUbuhku bukannya inilah roti yang melambangkan tubuh-Ku.
Masalahnya imanmu yang meragukan kata2 Yesus tersebut :think1:
Yang jelas GK tidak mengajarkan penyaliban berulang2 jadi apa yang kamu utarakan sebelumnya adalah tidak benar .
btw kalau mau membahas ajaran perjamuan kudus dibuat thread sendiri aja biar lebih fokus.
sekarang bahas masalah sola2 an nya aja...yang merupakan hobi dan kegemaran anda :D
Yesus mengatakan demikian dalam arti simbol karena memang bukan tubuh dan darah-Nya yang digunakan didalam Perjamuan tersebut melainkan itu hanya sebagai simbol akan pengorbanan-Nya diatas salib.
Jadi mengapa pula Perjamuan Kudus sekarang dianggap darah dan tubuh beneran dari Yesus ?
Itukan sama saja dengan menyalibkan Yesus berkali kali ?
-
David koresh ada karena luther sok tau mengeluarkan sola scriptura..
Bentar lagi ada david koresh baru di indonesia.. Namanya solideo.. :giggle:
Silahkan jawab apa yang salah dengan pemahaman Sola Scriptura kalau memang kamu ngerti apa itu Sola Scriptura !
Jangan ngoceh sumbang doang nggak ada buktinya !
-
Silahkan jawab apa yang salah dengan pemahaman Sola Scriptura kalau memang kamu ngerti apa itu Sola Scriptura !
Jangan ngoceh sumbang doang nggak ada buktinya !
Buktinya,..??
kan udah..
32,000 denom hasil dari sola scriptura.
Belum tau yaa...?? ... Kasian.. :giggle:
-
Buktinya,..??
kan udah..
32,000 denom hasil dari sola scriptura.
Belum tau yaa...?? ... Kasian.. :giggle:
Sudah saya buktikan ocehanmu bohong semua karena pengaruh bapa gerejamu yang bidat itu !
-
Silahkan jawab apa yang salah dengan pemahaman Sola Scriptura kalau memang kamu ngerti apa itu Sola Scriptura !
Kejadian 28
28:22 Dan batu yang kudirikan sebagai tugu ini akan menjadi rumah Allah. Dari segala sesuatu yang Engkau berikan kepadaku akan selalu kupersembahkan sepersepuluh kepada-Mu."
Tuhan Yesus memberkati
Han
-
Dan kebenaran Alkitab adalah absolut tidak bisa direlatifisasikan oleh penafsiran manusia.
Hanya masalahnya...
Manusia mana yang bisa MAMPU & bisa NYANDAK memahami kebenaran Alkitab yang Absolut itu?
sebab seberapa sedikitnya pun kadarnya... Manusia pasti me-reduksi / meng-eksagerasi / men-distorsi Kebenaran Absolut Alkitab tersebut,
sehingga 0,00001% pun Distorsinya, dan betapa sub-consciousnya & un-intentionally-nya pun distorsi tsb..... Tetaplah Suatu Distorsi...
Dan sesuatu yang Absolut, ketika telah ter-Distorsi seberapapun minimnya, Telah MENGGUGUR-kan ke-Absolut-annya tersebut...
-
Sudah saya jawab didalam replay 500.
Perjamuan Kudus adalah wajib karena merupakan sakramen tetapi maknanya berbeda karena bagi Protestan itu hanya merupakan peringatan saja seperti kata Yesus bukan mengulangi lagi berkali kali penyaliban dengan tubuh dan darah beneran.
Ufphss... Jaka Sembung naik ojek.
-
Pada waktu perjamuan terakhir Yesus mengatakan inilah TUbuhku bukannya inilah roti yang melambangkan tubuh-Ku.
Masalahnya imanmu yang meragukan kata2 Yesus tersebut :think1:
Yang jelas GK tidak mengajarkan penyaliban berulang2 jadi apa yang kamu utarakan sebelumnya adalah tidak benar .
btw kalau mau membahas ajaran perjamuan kudus dibuat thread sendiri aja biar lebih fokus.
sekarang bahas masalah sola2 an nya aja...yang merupakan hobi dan kegemaran anda :D
Yesus mengatakan demikian dalam arti simbol karena memang bukan tubuh dan darah-Nya yang digunakan didalam Perjamuan tersebut melainkan itu hanya sebagai simbol akan pengorbanan-Nya diatas salib.
Jadi mengapa pula Perjamuan Kudus sekarang dianggap darah dan tubuh beneran dari Yesus ?
Itukan sama saja dengan menyalibkan Yesus berkali kali ?
Sol, buktikan bahwa kamu itu penganut sola scriptura. Di scriptura yang mana solideogloria membaca yang warna hijau itu? Kalau memang tidak Anda temukan di scriptura sementara Anda mengatakan seperti yang hijau itu, artinya, Anda mengingkari ke-sola-scripturaan Anda. Atau, memang demikia itu ajaran sola scriptura menurut pemahaman Anda?
Istirahat dulu, Sol. Tenangkan batinmu.
-
Buktinya,..??
kan udah..
32,000 denom hasil dari sola scriptura.
Belum tau yaa...?? ... Kasian.. :giggle:
Buktinya membuktikan kebohonganmu bahwa Protestan pecah menjadi 32.000.
Terima kasih atas pembuktian kebohongan diri sendiri ini sehingga sudah sah kebohonganmu itu.
-
Kejadian 28
28:22 Dan batu yang kudirikan sebagai tugu ini akan menjadi rumah Allah. Dari segala sesuatu yang Engkau berikan kepadaku akan selalu kupersembahkan sepersepuluh kepada-Mu."
Tuhan Yesus memberkati
Han
Diskusi nya yang fokus saja oom jangan OOT melulu.
-
Hanya masalahnya...
Manusia mana yang bisa MAMPU & bisa NYANDAK memahami kebenaran Alkitab yang Absolut itu?
sebab seberapa sedikitnya pun kadarnya... Manusia pasti me-reduksi / meng-eksagerasi / men-distorsi Kebenaran Absolut Alkitab tersebut,
sehingga 0,00001% pun Distorsinya, dan betapa sub-consciousnya & un-intentionally-nya pun distorsi tsb..... Tetaplah Suatu Distorsi...
Dan sesuatu yang Absolut, ketika telah ter-Distorsi seberapapun minimnya, Telah MENGGUGUR-kan ke-Absolut-annya tersebut...
Makanya setiap manusia kelak akan dihakimi apakah dia sudah benar atau tidak didalam menjalankan kebenaran Allah yang absolut tsb.
Silahkan anda nantikan saja kelak didalam penghakiman akhir !
-
Ufphss... Jaka Sembung naik ojek.
Berikan contoh yang benar kalau berdiskusi sebagai moderator agar tidak mempermalukan diri sendiri.
-
Sol, buktikan bahwa kamu itu penganut sola scriptura. Di scriptura yang mana solideogloria membaca yang warna hijau itu? Kalau memang tidak Anda temukan di scriptura sementara Anda mengatakan seperti yang hijau itu, artinya, Anda mengingkari ke-sola-scripturaan Anda. Atau, memang demikia itu ajaran sola scriptura menurut pemahaman Anda?
Istirahat dulu, Sol. Tenangkan batinmu.
Apa Yesus tidak menggunakan simbol ketika mengatakan roti sebagai tubuh-Nya dan anggur sebagai darah-Nya ???
Apa anda bisa membedakan mana roti mana daging manusia dan mana anggur dan mana darah manusia ?
Kalau belum ngerti silahkan belajar kepada ahli Biology dan Fisika mas !
-
Makanya setiap manusia kelak akan dihakimi apakah dia sudah benar atau tidak didalam menjalankan kebenaran Allah yang absolut tsb.
Silahkan anda nantikan saja kelak didalam penghakiman akhir !
Kalo mas soli apakah SUDAH BENAR dalam Menjalankan Kebenaran Allah yang absolut tsb??
dan apakah mas soli yakin bahwa sebagai manusia, mas soli MAMPU BENAR-BENAR ABSOLUTELY BENAR dalam menjalankan kebenaran Allah yang absolut tsb?
ataukah.....
sebagai manusia biasa yang serba taksempurna ini, kita HANYA mampunya RELATIF BENAR dalam menjalankan kebenaran Allah yang Absolut tsb?
iya mas..
sebenernya kan tinggal ditunggu aja ketika tiba waktunya...
percuma juga kita merasa sudah tahu / sok tahu tentang checklist & parameter serta rumus hitungan yang dipakai pada hari penghakiman nanti..
toh yang kita udah yakini pasti benar aja..... belum tentu benar & bisa salah kan ya?
Saya tahu diri & sadar diri bahwa apa yang saya yakini benar pada hari ini, ternyata BISA SALAH, walaupun Sumbernya Sumber yang Tdkbisa Salah... tapi kan udah nasib kita jadi manusia...(soalnya kita bukan malaekat atau Tuhan sih...)
Nah, demikian juga apa yang Anda yakini benar pada hari ini & bersumber pada Referensi yang Infallible, ternyata MUNGKIN BISA SALAH kan ya?
(sori lho... asumsi saya mas soli juga manusia biasa spt saya & member lainnya... kalo bukan.. berarti kalimat saya tadi tidak berlaku mas.. ehehe..)
-
Scriptura nya sama...
Pnafsirannya beda...tergantung siapa magisterium yg dpercayai
-
Scriptura nya sama...
Pnafsirannya beda...tergantung siapa magisterium yg dpercayai
Setahu saya setiap orang percaya bebas menafsirkan Alkitab menurut pimpinan Roh Kudus bukan harus bergantung kepada manusia.
Alkitab adalah bagi semua orang bukan hanya bagi magisterium.
-
Apa Yesus tidak menggunakan simbol ketika mengatakan roti sebagai tubuh-Nya dan anggur sebagai darah-Nya ???
Apa anda bisa membedakan mana roti mana daging manusia dan mana anggur dan mana darah manusia ?
Kalau belum ngerti silahkan belajar kepada ahli Biology dan Fisika mas !
Iya, ya. Tapi, saya percaya bahwa Jesus Kristus itu Tuhan. Karena itu, seperti yang tercatat di scriptura, Dia tidak mengatakan bahwa perbuatanNya pada malam perjamuan itu, bahwa itu hanya simbol. Selaku penganut sola scriptura, seharusnya solideogloria tidak menyimpulkan bahwa Jesus Kristus menggunakan simbol ketika itu, ya, karean Jesus Kristus tidak dicatat dalam scriptura sedang melakukan simbol. Scriptura yang mana yang solideogloria gunakan?
Sepertinya, yang tercatat dalam scriptura ialah seperti 1 Kor 11:25 Demikian juga Ia mengambil cawan, sesudah makan, lalu berkata: "Cawan ini adalah perjanjian baru yang dimeteraikan oleh darah-Ku; perbuatlah ini, setiap kali kamu meminumnya, menjadi peringatan akan Aku!" dan ayat-ayat paralel lainnya. Jadi, sebagai peringatan kepada Jesus Kristus, para pengikutNya melakukan perjamuan seperti yang dilakukan Jesus Kristus. Dan scriptura tidak ada mencatat bahwa roti dan anggur itu ialah simbol.
Damai bagimu Sol.
-
Ini reply#500
Kalau komentar itu yang fokus jangan ngaco kesana kemari !
Yesus saja pakai roti dan anggur beneran didalam Perjamuan Kudus mengapa pula sekarang roti dan anggur jadi tubuh dan darah Yesus beneran.
Makanya pakai akal sehat saja.
yang solidoegloria gunakan untuk merespon postingan cadangdata yang ini,Emangnya Yesus pernah memberikan Contoh Perjamuan Kudus yang Real pakai Piano, Band, LCD Proyektor, Micorphone, Powerpoint, AC di gereja??
kok orang-orang bidat ini berani menambah-nambahi contoh Perjamuan Kudus yang ASLI yang dicontohkan oleh Yesus sendiri?
mas... harus disadarkan lho mas .... orang-orang bidat ini...
Lalu, solideogloria posting yang ini,Sudah saya jawab didalam replay 500.
untuk merespon postinganku yang ini, Sol, apakah Anda mengerti apa yang Anda post? Kalau Anda tidak mengerti, sebaiknya Anda bertanya, bukan menyimpulkan. Atau itukah pengertian yang Anda peroleh dari ber-sola scriptura?
Kalau boleh tahu, berdasarkan sola scriptura yang Anda laksanakan, bagaimana Anda mengartikan yang bergaris bawah dan cetak tebal berikut?
(1) Lukas 22:19 Lalu Ia mengambil roti, mengucap syukur, memecah-mecahkannya dan memberikannya kepada mereka, kata-Nya: "Inilah tubuh-Ku yang diserahkan bagi kamu; perbuatlah ini menjadi peringatan akan Aku."
(2) 1 Kor 11: 23-24 Sebab apa yang telah kuteruskan kepadamu, telah aku terima dari Tuhan, yaitu bahwa Tuhan Yesus, pada malam waktu Ia diserahkan, mengambil roti dan sesudah itu Ia mengucap syukur atasnya; Ia memecah-mecahkannya dan berkata: "Inilah tubuh-Ku, yang diserahkan bagi kamu; perbuatlah ini menjadi peringatan akan Aku!"
Pertanyaan bagimu, menurut sola scriptura, berdasarkan ayat-ayat terkutip itu, bagaimana mengartikan yang tebal bergaris bawah?
Kemudian saya posting ini:Ufphss... Jaka Sembung naik ojek.
Maafkan, itu memang pantun populer, saya kira Anda memahaminya, tetapi ternyata tidak (atau pura-pura?) memahami. Seharusnya memang langsung saya lanjutkan dengan Nggak nyambung Jek, gitu.
Mengapa tidak nyambuang?
Wong yang saya tanya adalah bagaimana Anda mengartikan, "perbuatlah ini menjadi peringatan akan Aku" yang dikatakan Jesus Kristus di Lukas 22:19 dan 1 Kor 11:24, yang Anda jawab dengan Sudah saya jawab didalam replay 500.
.
Anehnya, itu solideogloria pandang sebagai contoh yang tidak benar, terbukti dari postinganmu ini, Berikan contoh yang benar kalau berdiskusi sebagai moderator agar tidak mempermalukan diri sendiri.
Ah, periksa alur pikirmu dengan sola scripturamu itu Sol.
Benar-benar semakin memuakkan bertukar-pikir denganmu. Tapi, demi mengasihimu, akan saya coba sepanjang masih dalam batas toleransiku. Sekali lagi saya ingatkan, coba renungkan interaksimu dengan semua partisipan forum ini, semoga logikamu terbuka.
Damai bagimu.
-
Kalo mas soli apakah SUDAH BENAR dalam Menjalankan Kebenaran Allah yang absolut tsb??
dan apakah mas soli yakin bahwa sebagai manusia, mas soli MAMPU BENAR-BENAR ABSOLUTELY BENAR dalam menjalankan kebenaran Allah yang absolut tsb?
ataukah.....
sebagai manusia biasa yang serba taksempurna ini, kita HANYA mampunya RELATIF BENAR dalam menjalankan kebenaran Allah yang Absolut tsb?
iya mas..
sebenernya kan tinggal ditunggu aja ketika tiba waktunya...
percuma juga kita merasa sudah tahu / sok tahu tentang checklist & parameter serta rumus hitungan yang dipakai pada hari penghakiman nanti..
toh yang kita udah yakini pasti benar aja..... belum tentu benar & bisa salah kan ya?
Saya tahu diri & sadar diri bahwa apa yang saya yakini benar pada hari ini, ternyata BISA SALAH, walaupun Sumbernya Sumber yang Tdkbisa Salah... tapi kan udah nasib kita jadi manusia...(soalnya kita bukan malaekat atau Tuhan sih...)
Nah, demikian juga apa yang Anda yakini benar pada hari ini & bersumber pada Referensi yang Infallible, ternyata MUNGKIN BISA SALAH kan ya?
(sori lho... asumsi saya mas soli juga manusia biasa spt saya & member lainnya... kalo bukan.. berarti kalimat saya tadi tidak berlaku mas.. ehehe..)
Hanya didalam kekristenan ada kepastian keselamatan bukan mudah mudahan seperti didalam agama ente atau pikiran ente.
Orang kristen percaya sekali selamat tetap selamat berdasarkan kepastian Firman Tuhan itu sendiri.
Hanya orang yang sombong saja yang mengucapkan kata kata seolah-olah rendah hati tetapi didalam hatinya melawan kebenaran Firman Tuhan yang absolut itu.
-
Hanya didalam kekristenan ada kepastian keselamatan bukan mudah mudahan seperti didalam agama ente atau pikiran ente.
Orang kristen percaya sekali selamat tetap selamat berdasarkan kepastian Firman Tuhan itu sendiri.
Hanya orang yang sombong saja yang mengucapkan kata kata seolah-olah rendah hati tetapi didalam hatinya melawan kebenaran Firman Tuhan yang absolut itu.
mas-mas moderator,
mohon ijin OOT dikit ya...
Jadi apakah mas solideo ini mengimani Kekristenan, GARA-GARA ter-iming-iming-i dengan Keselamatan yang Pasti..
Jadi andaikata Kekristenan ini tidak menuliskan teks "Keselamatan Hanya melalui Aku" dan diartikan sebagai Jaminan Pasti Selamat atau Memegang Hak Tagih atas Janji Tuhan...
maka mas solideo juga pasti ogah mengimani Kekristenan, walaupun substansi ajarannya sedemikian baik & mulia-nya?
Alias... Ngapain saya (solideo) memeluk suatu Agama kalau TIDAK PASTI upah/gaji/komisi/reward-nya yaitu Surga..
Maka saya (solideo) akan memilih Agama yang paling Jelas Roadmap to Reward-nya..
supaya TIDAK-SIA-SIA-lah segala pembatasan / doa / ritual / perbuatan yang sudah capek-capek saya (solideo) lakukan, tapi gak jelas reward-nya, walaupun hal-hal tersebut adalah hal yang baik dan beneficial to mankind & others?
Kira-kira alur pemikiran demikianlah yang saya terminologikan sebagai HEAVEN-MUPENG THEOLOGY....
sori mas mbak mod, oot dikit.... habis gateeelllll banget...
yuk BTT.. ehehe..
-
Jadi apakah mas solideo ini mengimani Kekristenan, GARA-GARA ter-iming-iming-i dengan Keselamatan yang Pasti..
Jadi andaikata Kekristenan ini tidak menuliskan teks "Keselamatan Hanya melalui Aku" dan diartikan sebagai Jaminan Pasti Selamat atau Memegang Hak Tagih atas Janji Tuhan...
maka mas solideo juga pasti ogah mengimani Kekristenan, walaupun substansi ajarannya sedemikian baik & mulia-nya?
Kalau anda tidak menyadari bahwa semua manusia akan dihakimi kelak maka memang bagi anda agama atau iman itu tidak penting.
Tetapi bagi mereka yang menyadari akan penghakiman itu dan sadar akan dosa dosanya serta konsekwensinya kelak,pasti merasa penting akan keselamatan kekal itu.
-
Kalau anda tidak menyadari bahwa semua manusia akan dihakimi kelak maka memang bagi anda agama atau iman itu tidak penting.
Tetapi bagi mereka yang menyadari akan penghakiman itu dan sadar akan dosa dosanya serta konsekwensinya kelak,pasti merasa penting akan keselamatan kekal itu.
mas-mas mod..
ijin lagi ya oot dikit...
Mari dibedakan mas, apakah kita sedang diskusi dalam semesta Manusia secara UNIVERSAL, ataukah dalam Sudut Pandang Dari DALAM suatu Agama tertentu (SEKTARIAN)..
Kalo dicampur-campur... ya tambah pusing mas...
Yang mas sebut di post di atas adalah:
1. SUDUT PANDANG MAS sebagai Ssorg yang BERADA DI DALAM suatu Ajaran Tertentu, dan menggunakan Alat Ukur Ajaran itu Sendiri...
Jadi kata-kata "Semua Manusia" yang dimaksud tentu adalah manusia-manusia yang sudah ikut organisasi itu, atau Sedang Akan (calon prospekan), atau pernah mendengar Ajaran itu..
2. Soalnya kalo mas betul-betul mengartikan SEMUA Homo Sapiens yang ada di Planet Bumi, apalagi termasuk Extra Terrestrial Life yang belum terexplore oleh kita, maka Alat Ukur & Kabar "Selamat" itu adalah SALAH-SATU TOOLS yang dapat dipilih oleh para Homo Sapiens & Mahkluk berakalbudi lainnya dalam rangka Never-Ending Improvement of Quality of Life-nya..
3. Tentu hampir pasti ada TOOLS-TOOLS yang lain yang tersedia dan sudah / akan / sudah tidak digunakan oleh mahluk-mahluk ber-akal-budi itu..
misalnya: Kalo di ajaran Timur (spt Buddha & teman2nya), maka Penghakiman juga ada & istilahnya Karma...
dan "Keselamatan Kekal" disitu istilahnya reinkarnasi menjadi manusia yang lebih baik, atau jadi mahluk yang lebih tinggi..
sementara "Neraka" istilahanya adalah reinkarnasi jadi manusia jahat / jadi binatang, atau jadi pohon gitu lah...
dan juga, tentu "the Judge" yang menentukan reinkarnasinya jadi kucing atau monyet, itu pasti ISTILAHNYA bukan Tuhan, apalagi Yesus, yang orang Timur tengah itu... kan gak mungkin??
4. Sehingga kata-kata "MENYADARI" itu menurut saya MISLEADING lho mas..
bisa saja seseorang bukannya Tidak Menyadari melainkan TIDAK MEMPERCAYAI adanya Proses Penghakiman yang disambung dgn kehidupan kekal atau apa lah istilahnya...
karena org tsb MENYAKINI jenis ATRIBUT Budaya / Ajaran yang berbeda ORNAMEN-nya... walaupun kalo dipikir scr ESENSIAL, sbnrnya mirip-mirip...
5. Seperti halnya ada FRASE yang menurut saya amat IRRITATING dan MISLEADING yang sering saya dengar, yaitu... Si X itu soalnya "BELUM KRISTEN" karena "MASIH menganut PQRST"...
Lho kok belum dan Masih???
Biarin aja kan kalo si X itu "MEMANG BUKAN KRISTEN" atau "Memilih untuk TIDAK KRISTEN" atau "SUDAH TIDAK KRISTEN" atau "Sekarang MASIH KRISTEN", dsb...
sori lho mas... kalo oot..
Jadi mas,
kalo IMHO,
Saya Bukan masalah Sadar / Tidak Sadar / Belum Sadar bahw akan dihakimi kelak..
Melainkan Saya MENYERAHKAN Proses Penghakiman dan Nilai / IP /Skor berapapun yang diberikan kpd saya oleh "si Hakim" tsb...
karena toh itu semua diluar kuasa saya untuk menentukan, apalagi berusaha menyuap siHakim dengan "menyenangkan Hatinya Tuhan, biar Skor saya jadi bagus?"
lha emang saya ini siapa? & masa Tuhan bisa tergoda & tersenangkan hatinya terus jadi KELIRU memberi nilai terlalu tinggi?
Saya sudah berusaha mengimplementasikan & meneladani Core Values yang baik yang ada di Ajaran yg saya yakini...
nah.. masalah apakah nilai saya 5 atau 7 atau 10 atau malah 2.... wah itu saya gak tahu & gak berkuasa atasnya... & ngapain gue pikirin?
Jadi, saya melaksanakan nilai-nilai & moralitas yang terkandung di Alkitab itu BUKAN DIDASARI MOTIVASI agar Tuhan Senang, atau agar dimasukkin surga, atau agar Sudah menjalankan Perintah-Nya walaupun saya gak ngerti apa itu... dsb...
Saya melaksanakan itu & berusaha terus-menerus untuk improve, adalah karena memang Core Value positif yang ada di Alkitab adalah Guidance saya untuk Never-Ending Improvement of the Quality of LIfe of Saya sendiri & lingkungan di sekitar saya & surrounding yang makin membesar lagi..
gitu aja sih...
perkara itu sudah dianggap layak ke surga atau malah layaknya ke neraka...
bisa apa saya ini?
Masa mau nagih-nagih Janji Tuhan? emang saya Debt Collector? dan emangnya Tuhan berHUTANG ke saya, pake ditagih-tagih segala? ehehe...
dikasih hidup aja sukur.... malah mau nagih janji Tuhan segala.. ehehe...
-
Jiyahhahhaahhaaahhaaaa... mantap juga kalau tiap orang marah justru memberi pencerahan yang sangat baik. Puji Jesus.
-
Jiyahhahhaahhaaahhaaaa... mantap juga kalau tiap orang marah justru memberi pencerahan yang sangat baik. Puji Jesus.
Ember..!
Marah memacu hormon otak untuk bekerja lebih keras.
(itu sih cuma berlaku untuk species homo sapiens).
:giggle:
-
mas-mas moderator,
mohon ijin OOT dikit ya...
Jadi apakah mas solideo ini mengimani Kekristenan, GARA-GARA ter-iming-iming-i dengan Keselamatan yang Pasti..
Jadi andaikata Kekristenan ini tidak menuliskan teks "Keselamatan Hanya melalui Aku" dan diartikan sebagai Jaminan Pasti Selamat atau Memegang Hak Tagih atas Janji Tuhan...
maka mas solideo juga pasti ogah mengimani Kekristenan, walaupun substansi ajarannya sedemikian baik & mulia-nya?
Alias... Ngapain saya (solideo) memeluk suatu Agama kalau TIDAK PASTI upah/gaji/komisi/reward-nya yaitu Surga..
Maka saya (solideo) akan memilih Agama yang paling Jelas Roadmap to Reward-nya..
supaya TIDAK-SIA-SIA-lah segala pembatasan / doa / ritual / perbuatan yang sudah capek-capek saya (solideo) lakukan, tapi gak jelas reward-nya, walaupun hal-hal tersebut adalah hal yang baik dan beneficial to mankind & others?
Kira-kira alur pemikiran demikianlah yang saya terminologikan sebagai HEAVEN-MUPENG THEOLOGY....
sori mas mbak mod, oot dikit.... habis gateeelllll banget...
yuk BTT.. ehehe..
Jadi kalau bukan untuk keselamatan untuk apa ente masuk agama ?
Apa mau cari duit ?
-
Ini reply#500yang solidoegloria gunakan untuk merespon postingan cadangdata yang ini,Lalu, solideogloria posting yang ini,untuk merespon postinganku yang ini, Kemudian saya posting ini:Maafkan, itu memang pantun populer, saya kira Anda memahaminya, tetapi ternyata tidak (atau pura-pura?) memahami. Seharusnya memang langsung saya lanjutkan dengan Nggak nyambung Jek, gitu.
Mengapa tidak nyambuang?
Wong yang saya tanya adalah bagaimana Anda mengartikan, "perbuatlah ini menjadi peringatan akan Aku" yang dikatakan Jesus Kristus di Lukas 22:19 dan 1 Kor 11:24, yang Anda jawab dengan .
Anehnya, itu solideogloria pandang sebagai contoh yang tidak benar, terbukti dari postinganmu ini, Ah, periksa alur pikirmu dengan sola scripturamu itu Sol.
Benar-benar semakin memuakkan bertukar-pikir denganmu. Tapi, demi mengasihimu, akan saya coba sepanjang masih dalam batas toleransiku. Sekali lagi saya ingatkan, coba renungkan interaksimu dengan semua partisipan forum ini, semoga logikamu terbuka.
Damai bagimu.
Ucapan yang saya bold merah itu memang nampaknya buah dari yang katanya iman anda bukan ?
Interaksi saya apanya yang menurut anda keliru bung silahkan dijelaskan ?
Saya berinteraksi dengan mengikuti irama dan gaya bahasa sipemberi interaksi,kalau mau sopan silahkan dan kalau mau kasar ya terima jugalah, jangan maunya merasa benar sendiri.
Kalau belum merasa terjawab kan bisa diulangi pertanyaan dengan sopan bukan dengan kalimat bold merah diatas !
Apa anda ini dewa atau Tuhan yang tidak mungkin bisa membuat kesilafan ?
Silahkan renungkan semua perkataan kasar anda !
Belajarlah dari Odading bagaimana harus merespon jawaban orang !
-
Benar-benar semakin memuakkan bertukar-pikir denganmu. Tapi, demi mengasihimu, akan saya coba sepanjang masih dalam batas toleransiku. Sekali lagi saya ingatkan, coba renungkan interaksimu dengan semua partisipan forum ini, semoga logikamu terbuka.
Damai bagimu.
Maaf sebelumnya kalau saya terpaksa megkritik cara anda berdiskusi bro,karena nampaknya anda tidak siap menerima perbedaan atau bagaimana menghadapi suatu perbedaan.
Kalau masih terlalu emosi menghadapi perbedaan pendapat tidak selayaknya mengikuti suatu wacana diskusi,karena tanpa kebebasan berpendapat maka suatu wacana diskusi lama kelamaan akan mati suri.
Sebaiknya saya sarankan anda mengekang emosi dan mulai berdiskusi seperti yang pernah anda sarankan sendiri sebagai moderator.
Salam damai.
-
mas-mas mod..
ijin lagi ya oot dikit...
Mari dibedakan mas, apakah kita sedang diskusi dalam semesta Manusia secara UNIVERSAL, ataukah dalam Sudut Pandang Dari DALAM suatu Agama tertentu (SEKTARIAN)..
Kalo dicampur-campur... ya tambah pusing mas...
Yang mas sebut di post di atas adalah:
1. SUDUT PANDANG MAS sebagai Ssorg yang BERADA DI DALAM suatu Ajaran Tertentu, dan menggunakan Alat Ukur Ajaran itu Sendiri...
Jadi kata-kata "Semua Manusia" yang dimaksud tentu adalah manusia-manusia yang sudah ikut organisasi itu, atau Sedang Akan (calon prospekan), atau pernah mendengar Ajaran itu..
2. Soalnya kalo mas betul-betul mengartikan SEMUA Homo Sapiens yang ada di Planet Bumi, apalagi termasuk Extra Terrestrial Life yang belum terexplore oleh kita, maka Alat Ukur & Kabar "Selamat" itu adalah SALAH-SATU TOOLS yang dapat dipilih oleh para Homo Sapiens & Mahkluk berakalbudi lainnya dalam rangka Never-Ending Improvement of Quality of Life-nya..
3. Tentu hampir pasti ada TOOLS-TOOLS yang lain yang tersedia dan sudah / akan / sudah tidak digunakan oleh mahluk-mahluk ber-akal-budi itu..
misalnya: Kalo di ajaran Timur (spt Buddha & teman2nya), maka Penghakiman juga ada & istilahnya Karma...
dan "Keselamatan Kekal" disitu istilahnya reinkarnasi menjadi manusia yang lebih baik, atau jadi mahluk yang lebih tinggi..
sementara "Neraka" istilahanya adalah reinkarnasi jadi manusia jahat / jadi binatang, atau jadi pohon gitu lah...
dan juga, tentu "the Judge" yang menentukan reinkarnasinya jadi kucing atau monyet, itu pasti ISTILAHNYA bukan Tuhan, apalagi Yesus, yang orang Timur tengah itu... kan gak mungkin??
4. Sehingga kata-kata "MENYADARI" itu menurut saya MISLEADING lho mas..
bisa saja seseorang bukannya Tidak Menyadari melainkan TIDAK MEMPERCAYAI adanya Proses Penghakiman yang disambung dgn kehidupan kekal atau apa lah istilahnya...
karena org tsb MENYAKINI jenis ATRIBUT Budaya / Ajaran yang berbeda ORNAMEN-nya... walaupun kalo dipikir scr ESENSIAL, sbnrnya mirip-mirip...
5. Seperti halnya ada FRASE yang menurut saya amat IRRITATING dan MISLEADING yang sering saya dengar, yaitu... Si X itu soalnya "BELUM KRISTEN" karena "MASIH menganut PQRST"...
Lho kok belum dan Masih???
Biarin aja kan kalo si X itu "MEMANG BUKAN KRISTEN" atau "Memilih untuk TIDAK KRISTEN" atau "SUDAH TIDAK KRISTEN" atau "Sekarang MASIH KRISTEN", dsb...
sori lho mas... kalo oot..
Jadi mas,
kalo IMHO,
Saya Bukan masalah Sadar / Tidak Sadar / Belum Sadar bahw akan dihakimi kelak..
Melainkan Saya MENYERAHKAN Proses Penghakiman dan Nilai / IP /Skor berapapun yang diberikan kpd saya oleh "si Hakim" tsb...
karena toh itu semua diluar kuasa saya untuk menentukan, apalagi berusaha menyuap siHakim dengan "menyenangkan Hatinya Tuhan, biar Skor saya jadi bagus?"
lha emang saya ini siapa? & masa Tuhan bisa tergoda & tersenangkan hatinya terus jadi KELIRU memberi nilai terlalu tinggi?
Saya sudah berusaha mengimplementasikan & meneladani Core Values yang baik yang ada di Ajaran yg saya yakini...
nah.. masalah apakah nilai saya 5 atau 7 atau 10 atau malah 2.... wah itu saya gak tahu & gak berkuasa atasnya... & ngapain gue pikirin?
Jadi, saya melaksanakan nilai-nilai & moralitas yang terkandung di Alkitab itu BUKAN DIDASARI MOTIVASI agar Tuhan Senang, atau agar dimasukkin surga, atau agar Sudah menjalankan Perintah-Nya walaupun saya gak ngerti apa itu... dsb...
Saya melaksanakan itu & berusaha terus-menerus untuk improve, adalah karena memang Core Value positif yang ada di Alkitab adalah Guidance saya untuk Never-Ending Improvement of the Quality of LIfe of Saya sendiri & lingkungan di sekitar saya & surrounding yang makin membesar lagi..
gitu aja sih...
perkara itu sudah dianggap layak ke surga atau malah layaknya ke neraka...
bisa apa saya ini?
Masa mau nagih-nagih Janji Tuhan? emang saya Debt Collector? dan emangnya Tuhan berHUTANG ke saya, pake ditagih-tagih segala? ehehe...
dikasih hidup aja sukur.... malah mau nagih janji Tuhan segala.. ehehe...
Maaf kalau saya mengatakan pandangan anda walau kelihatan bijaksana tetapi mengandung ajaran sinkretisme yang tidak sesuai dengan apa yang diimani oleh orang kristen yang bersandar hanya kepada Kitab Suci mereka.
Campur aduk agama tidak diperkenankan didalam gereja kristen.
Salam
-
Yesus adalah satu satunya Juruselamat manusia tetapi iman keselamatan datang dari pendengaran akan Firman Kristus yang ada di Alkitab.
Yesus sekarang ada di Sorga duduk disebelah kanan Allah Bapa.
Dan kebenaran Alkitab adalah absolut tidak bisa direlatifisasikan oleh penafsiran manusia.
.
hahaha... "maaf, mohon ijin untuk tertawa sedikit ndan.!"
sejujurnya saya prihatin dengan adanya polapikir bundhet dan inkoheren logic semacam ini, dan lebih prihatin lagi, kok bisa cara pikir ini masih dipakai dan bertahan walau tanpa dukungan akal sehat? bertahun2 saya berdialog alias berdiskusi mengenai pola pikir bundhet ini, tapi sungguh sampai kehabisan kosa kata untuk memaparkan logika yang sejelas-jleasnya, bahasa yang semudah-mudahnya.. untuk membuat saudara saya yang masih terjebak dalam konsep tak logis ini bisa mengerti.. hadduh..... :think1: :doh:
bukannya anda itu menafsir, dan nyata bahwa tapsiran itu bisa relatif.. saya dan anda menafsir satu ayat jelas berbeda.. itu kan bisa, nyata.. kok bisa2nya anda mengatakan tidak bisa ditafsir relatif?? wong jelas2 sudah relatif.. Kitab Suci itu ga bisa protes dan ngamuk sama anda kalau ditapsir salah to? Kitab Suci ga berdaya anda tapsir suka2 bro..
-
Itulah mengapa kebanyakan protestan seperti ini membuat saya termanggu-manggu sendiri...
Binun Kalee :giggle: :lol:
-
hahaha... "maaf, mohon ijin untuk tertawa sedikit ndan.!"
Silahkan tertawa sampai tua komandan !
sejujurnya saya prihatin dengan adanya polapikir bundhet dan inkoheren logic semacam ini, dan lebih prihatin lagi, kok bisa cara pikir ini masih dipakai dan bertahan walau tanpa dukungan akal sehat? bertahun2 saya berdialog alias berdiskusi mengenai pola pikir bundhet ini, tapi sungguh sampai kehabisan kosa kata untuk memaparkan logika yang sejelas-jleasnya, bahasa yang semudah-mudahnya.. untuk membuat saudara saya yang masih terjebak dalam konsep tak logis ini bisa mengerti.. hadduh.....
Bisa lebih kongkrit menjelaskannya komandan,makanya tertawanya jangan kepanjangan sehingga lupa memberikan argumentasinya.
bukannya anda itu menafsir, dan nyata bahwa tapsiran itu bisa relatif.. saya dan anda menafsir satu ayat jelas berbeda.. itu kan bisa, nyata.. kok bisa2nya anda mengatakan tidak bisa ditafsir relatif?? wong jelas2 sudah relatif.. Kitab Suci itu ga bisa protes dan ngamuk sama anda kalau ditapsir salah to? Kitab Suci ga berdaya anda tapsir suka2 bro..
Anda sedang merelatifisasikan kebenaran Allah yang absolut dengan penafsiran manusia yang anda anggap relatif walau opini anda ini juga relatif sifatnya bukan absolut.
Kalau ada penafsiran yang anda anggap salah silahkan dong didiskusikan karena disini tempatnya membicarakannya.
Ada ratusan juta umat gereja kristen yang memiliki penafsiran yang hanya berdasarkan prinsip Sola Scriptura bukan ajaran tradisi diluar Sola Scriptura.
Anda sedang melakukan generalisasi bahwa penafsiran manusia relatif sedangkan tanpa penafsiran yang benar tidak mungkin ada keselamatan.
Magisterium gereja anda bukan penafsir tunggal dan Paus anda bukan Tuhan yang infallible,yang bisa memonopoli kebenaran penafsiran karena saya bisa membuktikan banyaknya ajaran tambahan gereja anda yang sudah bertentangan dengan kebenaran Alkitab.
Anda sensitif akan perbedaan penafsiran sebagaimana banyak member Katolik saya perhatikan di forum ini,sedangkan Rasul saja pernah berbeda pendapat tetapi tetap saja kebenaran Tuhan akan menyadarkan kesalahan mereka khususnya Petrus yang anda anggap sebagai batu fondasi landasan gereja anda.
Petrus saja selalu salah menafsirkan perkataan Yesus dan jemaat di Berea tetap menguji pengajaran Rasul dengan Kitab Suci,tetapi anda hanya manut saja semua apa yang ditafsirkan megisterium anda.
Anda kelihatannya menyangkal pekerjaan iluminasi oleh Roh Kudus bagi setiap orang percaya didalam memahami kebenaran Kitab Suci dan menggantikannya dengan sekelompok manusia yang rentan dosa dan kesalahan.
Shalom
-
Maaf kalau saya mengatakan pandangan anda walau kelihatan bijaksana tetapi mengandung ajaran sinkretisme yang tidak sesuai dengan apa yang diimani oleh orang kristen yang bersandar hanya kepada Kitab Suci mereka.
Campur aduk agama tidak diperkenankan didalam gereja kristen.
Salam
wah, saya tidak bermaksud supaya dibilang bijaksana kok mas...
itu cuma apa yang mampu saya pahami & apa yang saya coba laksanakan di kehidupan nyata berdasarkan kemampuan Interpretasi saya atas Ajaran Kekristenan..
Nah, jikalau dalam Interpretasi versi Anda dianggap sbagai Sinkretisme (dalam konotasi negatif) dan tidak diperkenankan..
itu juga hak anda untuk menginterpretasikan demikian kan...
Interpretasi versi saya Bisa BENAR dan Bisa SALAH, betul gak mas?
Demikian juga interpretasi versi anda Bisa Benar dan Bisa Salah juga kan?
Masa anda merasa PASTI TDIAK MUNGKIN SALAH hanya gara-gara mencukil kutipan sana-sini?
lha yang mengartikan dan memilih cukilan mana yang hendak dipakai itu kan Anda sendiri (dan saya asumsikan Anda juga manusia biasa spt saya..), maka kalo saya bisa salah, tentu anda juga bisa salah kan ya?
betul mas?
NB. Kalopun orang yang mengaku Kristen seluruh dunia memiliki Versi Interpretasi ala anda.... dan anda merasa dengan interpretasi model itu pasti masuk surga-versi-anda...
maka.. saya mendingan masuk Neraka-versi-anda aja deh...
ngeri kalo surga nya penuh amarah dan pembenaran diri sendiri mulu...... ehehe....
-
Anda sedang merelatifisasikan kebenaran Allah yang absolut dengan penafsiran manusia yang anda anggap relatif walau opini anda ini juga relatif sifatnya bukan absolut.
aduh... sedikit saja ya.. baru baca sedikit agumen anda yg sudah biasa ini saya langsung pusing.. pusing bukan karena susah dijawab, tapi susahnya membuat orang yg sudah kadung yakin ini menjadi rasional.
Alkitab itu tetep, ga berubah, diam saja, tulisannya juga sama. dan lakitab itu sudah kita setujui sebagai FT. namanya FT tentu adalah absolut. oke ya... ?
Alkitab itu absolut.. lalu kalau Alkitab absolut, tetep, pasti, kenapa ajaran dan kepercayaan sesama solascripturist itu banyak dan berbeda2? bisakah anda jawab dengan pikiran yang normal?
tentu saja karena tapsir! kenapa tapsir, ya tentu saja kalian tidak bersolasciptura dalam membentuk fondasi iman, tapi ada satu komponen penentu keimanan kalian, yaitu. : TAPSIR!
saya pernah tawarkan sebuah kenyataan yang sebenernya terjadi.
SOLASCRIPTURA yang dimaksud protestan adalah HANYA menggunakan SCRIPTURA (alktab) saja sebagai refrensi dan acuan membentuk keimanan. maka rumus perbendaan anatar katolik dan protestan adalah seperti ini:
Protestan: Kitab Suci+Magisterium pribadi (n) ---> Ajaran protestan(n)
Katolik: Kitab Suci +Tradisi Suci+Magisterium Gereja (absolut) ----->ajaran Katolik.
ini masuk akal kalau solascriptura diartikan seperti itu, naun sayangnya kalian pihak protestan selalu menafikan peran tapsiran dalam kesimpulan ajaran kalian. supaya seolah2 Alkitab memang berkata seperti yang anda pikir. kalian melegitimasi tapsir kalian masing2.. tanpa melakukan fair play dengan mengatakan Alkitab menurut saya berkata a, b,c.. namun dengan gagahnya menjudge tapsir yang lain dengan mengatasnamakan Alkitab yang tidak pernah bisa berdaya kalian tapsir
saya berpendapat bahwa rumus tak mungkin ini memang muncul akibat sikap "say no to Church" yang bergelora saat itu.
jadi jika kalian tidak solascriptura, maka kalian itu artinya kalian tidak setuju tapsir Gereja, dan lebih setuju tapsir kalian masing2. seharusnya Say no to Church, dan say Yes to Me. namun saat itu tidak ada yg berani menematkan diri sebagai saingan gereja.
sehingga meletakkan konsep solascriptura secara tidak masuk akal yaitu:
yang seharusnya
Tapsir/Magisterium Gereja vs tapsir/Magisterium anti Gereja
menjadi
Gereja VS Kitab Suci.
akibat hal ini, maka setiap orang yang tidak setuju dengan tapsir anda tempatkan sebagai orang yang tidak setuju dengan kitabsuci.
konsep ini menjadikan tapsir anda=kitabsuci, atau menjadikan anda = FT
ini konsepsi tidak masuk akal, mau menang sendiri dan jelas tidak adil..
tidak taukan dan tidak sadarkah anda, bahwa ribuan bahkan jutaan manusia yang punya keyakinan berbeda dengan anda juga menggunakan dan menjunjung tinggi Kitab Suci sebagai kebenaran sejati seperti anda??
jika anda bisa semena2 dan tidak adil mengatakan bahwa yang berbeda pendapat ttg FT sebagai pelawan FT, maka demikian jugalah mereka yang bisa memberikan tuduhan serupa kepada anda. ya.. Ribuan denominasilah adanya!
saya yakin, kesalahan konsep ini adalah kekonyolan yang legendaris, namun saya yakin kelegendarisan itu bukan karena benernya atau hebatnya konsep ini, namun oleh karena tendensi dibalik konsep ini, adan jelas oleh karena ego yang sebenernya menguatkan konsepsi ini. pingin tapsirnya diakui benar, tanpa mengakui kalau dirinya menapsir. ini sungguh perilaku naif.
selama ada kesombongan, selama ada kebutuhan, selama ada sikap tidak adil, selama ada tendensi, selama itu pulalah akan ada konsepsi SOLASCRIPTURA.
Kalau ada penafsiran yang anda anggap salah silahkan dong didiskusikan karena disini tempatnya membicarakannya.
itu bagus asalkan anda menempatkan pada posisi yg sebenernya
yaitu:
penafsiran anda vs penafsiran lawan diskusi anda. dan harap selalu disadari itu, jangan sampai muncul kata2 sakti: "anda melawan Alkitab" :D
Ada ratusan juta umat gereja kristen yang memiliki penafsiran yang hanya berdasarkan prinsip Sola Scriptura bukan ajaran tradisi diluar Sola Scriptura.
maka dari itu setujuilah kenyataan ini:
Protestan: Kitab Suci+Magisterium pribadi (n) ---> Ajaran protestan(n)
Katolik: Kitab Suci +Tradisi Suci+Magisterium Gereja (absolut) ----->ajaran Katolik.
Anda sedang melakukan generalisasi bahwa penafsiran manusia relatif sedangkan tanpa penafsiran yang benar tidak mungkin ada keselamatan.
Alkitab yang ditapsir oleh seorang muslim (saya ambil contog ekstrim) apakah akan membawa kabar kebenaran? Alkitab itu tak berdaya, "kata Alkitab" sangat tergantung siapa penafsirnya.
Magisterium gereja anda bukan penafsir tunggal dan Paus anda bukan Tuhan yang infallible,yang bisa memonopoli kebenaran penafsiran karena saya bisa membuktikan banyaknya ajaran tambahan gereja anda yang sudah bertentangan dengan kebenaran Alkitab.
kalau Magisterium dikatolik itu tunggal,
kalau di protestan Magisteriumnya siapa saja boleh..
Protestan: Kitab Suci+Magisterium pribadi (n) ---> Ajaran protestan(n)
Katolik: Kitab Suci +Tradisi Suci+Magisterium Gereja (absolut) ----->ajaran Katolik.
ingat Magisterium Prbadi (n) diatas juga mereka pikir bisa membuktikan kesalahan Magisterium Pribadi (n) yang lain.. apa anda tau maksud saya? :grining:
kalau anda yakin punya bukti untuk menyalahkan tapsir Gereja, sebaiknya anda perbanyak dulu pelajaran agama anda. kalau suruh milih, secara logis tentu saya milih percaya tapsirnya pihak yang mengkanon Kitab Suci, dari pada seorang anak muda seperti anda, atau mkn percaya pada Pendeta yg hanya belajar Kitab Suci selama 2 bulan.. :D
Anda sensitif akan perbedaan penafsiran sebagaimana banyak member Katolik saya perhatikan di forum ini,sedangkan Rasul saja pernah berbeda pendapat tetapi tetap saja kebenaran Tuhan akan menyadarkan kesalahan mereka khususnya Petrus yang anda anggap sebagai batu fondasi landasan gereja anda.
perbedaan pendapat itu tidak haram terjadi dlm Gereja katolik. Magisterium selalu muncul dengan diawali studi dan diskusi, pendapalam, perdebatan, dan proses yang mungkin tidak perbah bisa anda bayangkan. Magisterium Gereja kami bukan magisterium sekolah Alkitab 2 bulan.. :)
Petrus saja selalu salah menafsirkan perkataan Yesus dan jemaat di Berea tetap menguji pengajaran Rasul dengan Kitab Suci,tetapi anda hanya manut saja semua apa yang ditafsirkan megisterium anda.
jelas saya lebih tidak mengerti.. jelas magisterium saya jauhhhh... lebih bonafie dari saya.. saya tau diri, saya ga ada apa2nya.. hisup mereka dihabiskan ntuk menlaah, belum lagi dokumen2 yang berakar dari para rasul, aduuh... bumi dan langit.. dan perlu anda ingat, saya percaya kepada magisterium saya dengan Kekaguman saya, itu artinya saya percaya dengan berfikir.. bukan nggah-nggeh..
Anda kelihatannya menyangkal pekerjaan iluminasi oleh Roh Kudus bagi setiap orang percaya didalam memahami kebenaran Kitab Suci dan menggantikannya dengan sekelompok manusia yang rentan dosa dan kesalahan.
Shalom
saya bertanya pada anda.. apakah tapsir tentang konsep keselamatan seorang ber aliran pentakosta/kharismatik adalah tapsiran yang di iluminasi Roh Kudus? silahkan jawab kalau anda bisa.. :D
-
mas onde...
panjang amat sih mas...
cape ngetiknya...
paham belum tentu..
apalagi kalo kagak disertai cukil sana cukil sini ayat sana ayat sini.. kesannya KURANG BERDASAR Alkitab.. ehehe...
pasti dibilang argumen kosong, soalnya kaga pake cukilan...
nyambung gak nyambung cukilannya pokoknya udah ada... pasti seolah-olah dibimbing Roh Kudus dibantu roh wedhus.. ehehe...
-
mas onde...
panjang amat sih mas...
cape ngetiknya...
paham belum tentu..
apalagi kalo kagak disertai cukil sana cukil sini ayat sana ayat sini.. kesannya KURANG BERDASAR Alkitab.. ehehe...
pasti dibilang argumen kosong, soalnya kaga pake cukilan...
nyambung gak nyambung cukilannya pokoknya udah ada... pasti seolah-olah dibimbing Roh Kudus dibantu roh wedhus.. ehehe...
ehehehe... padahal diatas saya sudah bilang kalau sedikit saja ya... taunya kok mblandrang... hehehe.... apalagi kalau nanti yang dijawab ga tersangkut paut.. capek ya.. besok saya cangkulkan ayat2 saja... :D
-
Jadi kalau bukan untuk keselamatan untuk apa ente masuk agama ?
Apa mau cari duit ?
tuh kan mas soli.... mas soli...
mbok kalo ada orang posting itu dibaca sampai ke inti-intinya...
jangan cuma dipilih kata-kata yang merangsang, terus dikomentarin, terlepas dari substansi masalahnya... ehehe...
eh.. sori... tapi itu memang bakat & talenta yang dikaruniakan Tuhan sih ya... ehehehe....
Saya memeluk agama tertentu karena saya memerlukan PANDUAN HIDUP dan tempat BERSANDAR dalam masa hidup saya di dunia fana ini mas....
karena saya sadar bahwa saya ini amatlah banyak kejelekan dan kekurangannya, maka saya perlu GUIDANCE dalam rangka NEVER-ENDING IMPROVEMENT of LIFE saya sendiri & orang2 di sekitar saya... sukur-sukur bisa ber-impact yang lebih luas....
itu aja kok...
dan yang penting adalah, saya nyaman berada di dalamnya.... itu penting lho mas...... mungkin kalo pake istilah kerennya adalah... DiBimbing oleh Roh Kudus ehehe...
saya merasa amat terinspirasi oleh kesederhanaan dan sikap egalitarian Yesus yang diceritakan di Alkitab itu kok...
dan banyak terinspirasi akan berbagai hal yang benar / tidak benar, atau baik/tidak baik, dari berbagai perumpamaan di Alkitab kok...
Bahwa agama yang kebetulan saya ikuti itu punya iming-iming yang diberi nama SURGA... wah.. itu alhamdulilah.. kalo dikasih sukur... enggak juga gak papa.... bisa apa saya?
Tapi yang jelas... Saya bukan Percaya Yesus GARA-GARA iming-iming SURGA lho....
dengan kata lain, jika ada Nabi Paijo yang mengatakan bahwa dialah yang iming2 surga-nya lebih Pasti & pake diskon pula... masa saya jadi pengikut Nabi Paijo???
Kalo saya... biarin aja mau Paijo, Painem, George, Michelle, Drogba, Kim Jong Il, atau siapa aja ngaku2 punya Alkitab yang lebih murni & surga yang lebih indah.... emang gue pikirin.... ehehe..
Saya kebetulan memilih untuk Percaya & Yakin pada Tuhan & Yesus secara TANPA SYARAT kok mas....
jadi... termasuk bahwa nantinya saya dimasukkin ke Surga atau dilempar ke Neraka... saya tetep ikut Gusti Yesus.....
kalo kata embah saya.... Gesang Pejah ndherek Bung Yesus.. ehehe....
jadi mas.... tolong dibaca baik2 dan pelan2 biar gak keliru.....
saya percaya & yakin dgn Yesus & Tuhan BUKAN GARA-GARA di-iming-iming-i atau di JANJIkan SURGA..
dengan kata lain, bila Tuhan & Yesus itu KURANG PASTI JANJI SURGAnya maka apakah saya OGAH percaya kpd mereka??? enggak ah... biarin aja...
demikian sejauh kemampuan pemahaman iman saya yang masih dangkal karena kurang membaca Alkitab ini mas...
ehehe... tapi yah... gakpapalah.. setidaknya saya konsekuen antara yang saya yakini & saya laksanakan dalam kehidupan nyata dengan TIDAK berSTANDAR GANDA...
Soalnya susah lho.. kalau standar ganda...
kaya Amrik aja kan...
Giliran mau menjajah ekonomi orang lain ... bilangnya ini kan demokrasi... dan kebebasan modal harus diperjuangkan demi hak asasi... pemerintah tidak boleh ikut campur dalam ekonomi...
eh.. giliran pelabuhannya mau dibeli sahamnya oleh or-kay-or-kay dari UAE & Qatar.... eh..... bilangnya ... ini kan melindungi kepentingan nasional.. jadi pemerintah harus ikut campur...
ehehehehe.....
udah ah.. kepanjangan...
-
tuh kan mas soli.... mas soli...
mbok kalo ada orang posting itu dibaca sampai ke inti-intinya...
jangan cuma dipilih kata-kata yang merangsang, terus dikomentarin, terlepas dari substansi masalahnya... ehehe...
eh.. sori... tapi itu memang bakat & talenta yang dikaruniakan Tuhan sih ya... ehehehe....
Saya memeluk agama tertentu karena saya memerlukan PANDUAN HIDUP dan tempat BERSANDAR dalam masa hidup saya di dunia fana ini mas....
karena saya sadar bahwa saya ini amatlah banyak kejelekan dan kekurangannya, maka saya perlu GUIDANCE dalam rangka NEVER-ENDING IMPROVEMENT of LIFE saya sendiri & orang2 di sekitar saya... sukur-sukur bisa ber-impact yang lebih luas....
itu aja kok...
dan yang penting adalah, saya nyaman berada di dalamnya.... itu penting lho mas...... mungkin kalo pake istilah kerennya adalah... DiBimbing oleh Roh Kudus ehehe...
saya merasa amat terinspirasi oleh kesederhanaan dan sikap egalitarian Yesus yang diceritakan di Alkitab itu kok...
dan banyak terinspirasi akan berbagai hal yang benar / tidak benar, atau baik/tidak baik, dari berbagai perumpamaan di Alkitab kok...
Bahwa agama yang kebetulan saya ikuti itu punya iming-iming yang diberi nama SURGA... wah.. itu alhamdulilah.. kalo dikasih sukur... enggak juga gak papa.... bisa apa saya?
Tapi yang jelas... Saya bukan Percaya Yesus GARA-GARA iming-iming SURGA lho....
dengan kata lain, jika ada Nabi Paijo yang mengatakan bahwa dialah yang iming2 surga-nya lebih Pasti & pake diskon pula... masa saya jadi pengikut Nabi Paijo???
Kalo saya... biarin aja mau Paijo, Painem, George, Michelle, Drogba, Kim Jong Il, atau siapa aja ngaku2 punya Alkitab yang lebih murni & surga yang lebih indah.... emang gue pikirin.... ehehe..
Saya kebetulan memilih untuk Percaya & Yakin pada Tuhan & Yesus secara TANPA SYARAT kok mas....
jadi... termasuk bahwa nantinya saya dimasukkin ke Surga atau dilempar ke Neraka... saya tetep ikut Gusti Yesus.....
kalo kata embah saya.... Gesang Pejah ndherek Bung Yesus.. ehehe....
jadi mas.... tolong dibaca baik2 dan pelan2 biar gak keliru.....
saya percaya & yakin dgn Yesus & Tuhan BUKAN GARA-GARA di-iming-iming-i atau di JANJIkan SURGA..
dengan kata lain, bila Tuhan & Yesus itu KURANG PASTI JANJI SURGAnya maka apakah saya OGAH percaya kpd mereka??? enggak ah... biarin aja...
demikian sejauh kemampuan pemahaman iman saya yang masih dangkal karena kurang membaca Alkitab ini mas...
ehehe... tapi yah... gakpapalah.. setidaknya saya konsekuen antara yang saya yakini & saya laksanakan dalam kehidupan nyata dengan TIDAK berSTANDAR GANDA...
Soalnya susah lho.. kalau standar ganda...
kaya Amrik aja kan...
Giliran mau menjajah ekonomi orang lain ... bilangnya ini kan demokrasi... dan kebebasan modal harus diperjuangkan demi hak asasi... pemerintah tidak boleh ikut campur dalam ekonomi...
eh.. giliran pelabuhannya mau dibeli sahamnya oleh or-kay-or-kay dari UAE & Qatar.... eh..... bilangnya ... ini kan melindungi kepentingan nasional.. jadi pemerintah harus ikut campur...
ehehehehe.....
udah ah.. kepanjangan...
jika surga dan neraka tak pernah ada, masih kah kau sujud kepadaNya? itu lagunya krisye alm apa ya?
di agama manapun ada kelompok yang ber agama karena takut neraka dan ingin surga.. ada yang dengan penuh kesadaran, ketulusan menginginkan, dan membutuhkan Tuhan dalam hidupNya, sebagai Tujuan, sebagai Sandaran, sebagai pedoman., sebagai hara[an, agar hidup dalam kebermaknaan dan terhindar dari kehampaan dan terombang-ambing.
yah.. seperti kelas musik, ada yang beginer, ada yang kelas advance.. begitu barangkali Tuhan melihat manusia2 beragama ini..
-
jika surga dan neraka tak pernah ada, masih kah kau sujud kepadaNya? itu lagunya krisye alm apa ya?
di agama manapun ada kelompok yang ber agama karena takut neraka dan ingin surga.. ada yang dengan penuh kesadaran, ketulusan menginginkan, dan membutuhkan Tuhan dalam hidupNya, sebagai Tujuan, sebagai Sandaran, sebagai pedoman., sebagai hara[an, agar hidup dalam kebermaknaan dan terhindar dari kehampaan dan terombang-ambing.
yah.. seperti kelas musik, ada yang beginer, ada yang kelas advance.. begitu barangkali Tuhan melihat manusia2 beragama ini..
Saya rasa jg demikian mas...
Dan, it is absolutely fine...
yang kurang begitu fine adalah.. memaksakan bahwa kalo MOTIVASI beragamanya itu BEDA itu berarti KELIRU SESAT, Masuk Neraka, dan segala tetek bengek lainnya...
Saya juga merasa demikian mas... jangan-jangan memang Tuhan juga menghendaki heterogenitas dalam intra-agama, sekaligus memang menghendaki ada berbagai agama dan non-agama, sehingga antar berbagai komunitas manusia ini saling berinteraksi dan saling komplementer demi Betterment of Life & mankind & enviroment juga kali ya...
Bukannya berusaha membuat SERAGAM semua dengan mengatakan yang TIDAK SERAGAM adalah SESAT..
masa sih Tuhan kok sepicik manusia spt kita-kita ini?
itu kan karena menuruti EGO PRIBADI aja yang dicarikan pas-pas-an argumentasinya pake ayat-ayat biar kelihatan saleh & kedengaran suci aja...
masa sih Tuhan begitu?? Itu Tuhan yang Pencemburu & Pemarah itu ya??? yang lagi dapet itu ya??? ehehe...
-
Saya rasa jg demikian mas...
Dan, it is absolutely fine...
yang kurang begitu fine adalah.. memaksakan bahwa kalo MOTIVASI beragamanya itu BEDA itu berarti KELIRU SESAT, Masuk Neraka, dan segala tetek bengek lainnya...
Saya juga merasa demikian mas... jangan-jangan memang Tuhan juga menghendaki heterogenitas dalam intra-agama, sekaligus memang menghendaki ada berbagai agama dan non-agama, sehingga antar berbagai komunitas manusia ini saling berinteraksi dan saling komplementer demi Betterment of Life & mankind & enviroment juga kali ya...
Bukannya berusaha membuat SERAGAM semua dengan mengatakan yang TIDAK SERAGAM adalah SESAT..
masa sih Tuhan kok sepicik manusia spt kita-kita ini?
itu kan karena menuruti EGO PRIBADI aja yang dicarikan pas-pas-an argumentasinya pake ayat-ayat biar kelihatan saleh & kedengaran suci aja...
masa sih Tuhan begitu?? Itu Tuhan yang Pencemburu & Pemarah itu ya??? yang lagi dapet itu ya??? ehehe...
setuju saya mas.. karena memang hakikat manusia itu ingin di setujui, ingin di akui, eksistensi dari keberadaanya.
IMO
kalau manusia menyadar bahwa dirinya sendiri mempunyai hakikat yang sama dengan yang lain (sesama) dan kalau manusia itu memang baik,hendaknya tidak menghakimi sesamanya.. toh setiap manusia bisa dan berhak punya iman juga.. namun tentu saja tidak wajib sama.
agama dan orang beragama yang baik sudah sepatutnya sampai pada nilai2 universal dalam mengamalkan imannya itu. ya, universal.. karena kebaikan universal itu bisa dan ada.
-
aduh... sedikit saja ya.. baru baca sedikit agumen anda yg sudah biasa ini saya langsung pusing.. pusing bukan karena susah dijawab, tapi susahnya membuat orang yg sudah kadung yakin ini menjadi rasional.
Alkitab itu tetep, ga berubah, diam saja, tulisannya juga sama. dan lakitab itu sudah kita setujui sebagai FT. namanya FT tentu adalah absolut. oke ya... ?
Alkitab itu absolut.. lalu kalau Alkitab absolut, tetep, pasti, kenapa ajaran dan kepercayaan sesama solascripturist itu banyak dan berbeda2? bisakah anda jawab dengan pikiran yang normal?
tentu saja karena tapsir! kenapa tapsir, ya tentu saja kalian tidak bersolasciptura dalam membentuk fondasi iman, tapi ada satu komponen penentu keimanan kalian, yaitu. : TAPSIR!
Makanya penafsiran juga harus berdasarkan Sola Scriptura yaitu jangan mencomot ayat dan menafsirkannya terlepas atau bertentangan dengan ayat ayat lainnya.
Alkitab menafsirkan Alkitab maksudnya jangan mencomot suatu ayat lalu ditafsirkan terpisah dengan ayat ayat lainnya sehingga ayat yang satu berkontradiksi dengan ayat lainnya akibat penafsiran anda.
saya pernah tawarkan sebuah kenyataan yang sebenernya terjadi.
SOLASCRIPTURA yang dimaksud protestan adalah HANYA menggunakan SCRIPTURA (alktab) saja sebagai refrensi dan acuan membentuk keimanan. maka rumus perbendaan anatar katolik dan protestan adalah seperti ini:
Protestan: Kitab Suci+Magisterium pribadi (n) ---> Ajaran protestan(n)
Katolik: Kitab Suci +Tradisi Suci+Magisterium Gereja (absolut) ----->ajaran Katolik.
ini masuk akal kalau solascriptura diartikan seperti itu, naun sayangnya kalian pihak protestan selalu menafikan peran tapsiran dalam kesimpulan ajaran kalian. supaya seolah2 Alkitab memang berkata seperti yang anda pikir. kalian melegitimasi tapsir kalian masing2.. tanpa melakukan fair play dengan mengatakan Alkitab menurut saya berkata a, b,c.. namun dengan gagahnya menjudge tapsir yang lain dengan mengatasnamakan Alkitab yang tidak pernah bisa berdaya kalian tapsir
saya berpendapat bahwa rumus tak mungkin ini memang muncul akibat sikap "say no to Church" yang bergelora saat itu.
jadi jika kalian tidak solascriptura, maka kalian itu artinya kalian tidak setuju tapsir Gereja, dan lebih setuju tapsir kalian masing2. seharusnya Say no to Church, dan say Yes to Me. namun saat itu tidak ada yg berani menematkan diri sebagai saingan gereja.
sehingga meletakkan konsep solascriptura secara tidak masuk akal yaitu:
yang seharusnya
Tapsir/Magisterium Gereja vs tapsir/Magisterium anti Gereja
menjadi
Gereja VS Kitab Suci.
akibat hal ini, maka setiap orang yang tidak setuju dengan tapsir anda tempatkan sebagai orang yang tidak setuju dengan kitabsuci.
konsep ini menjadikan tapsir anda=kitabsuci, atau menjadikan anda = FT
Sayang sekali didalam keprotestanan tidak mengenal lembaga yang namanya magisterium yang memonopoli penafsiran Alkitab dan berwenang menambah wahyu yang setara Alkitab karena dianggap infallible karena :
1.Semua orang percaya adalah penyandang imamat yang rajani sehingga boleh menafsirkan Alkitab karena mereka dipimpin oleh Roh Kudus didalam pencerahan akan makna Kitab Suci.
2.Tuhan mengutuk manusia yang bersandar kepada manusia selain kepada Tuhan dan Firman-Nya.
3.Tuhan melarang keras menambahi Firman-Nya.
ini konsepsi tidak masuk akal, mau menang sendiri dan jelas tidak adil..
tidak taukan dan tidak sadarkah anda, bahwa ribuan bahkan jutaan manusia yang punya keyakinan berbeda dengan anda juga menggunakan dan menjunjung tinggi Kitab Suci sebagai kebenaran sejati seperti anda??
jika anda bisa semena2 dan tidak adil mengatakan bahwa yang berbeda pendapat ttg FT sebagai pelawan FT, maka demikian jugalah mereka yang bisa memberikan tuduhan serupa kepada anda. ya.. Ribuan denominasilah adanya!
saya yakin, kesalahan konsep ini adalah kekonyolan yang legendaris, namun saya yakin kelegendarisan itu bukan karena benernya atau hebatnya konsep ini, namun oleh karena tendensi dibalik konsep ini, adan jelas oleh karena ego yang sebenernya menguatkan konsepsi ini. pingin tapsirnya diakui benar, tanpa mengakui kalau dirinya menapsir. ini sungguh perilaku naif.
selama ada kesombongan, selama ada kebutuhan, selama ada sikap tidak adil, selama ada tendensi, selama itu pulalah akan ada konsepsi SOLASCRIPTURA.
Yang tidak masuk akal adalah mengaku kristen tetapi melanggar apa yang dilarang oleh Tuhan didalam Kitab Suci ajar jangan bersandar kepada manusia.
Yang tidak masuk akal adalah mengaku manusia tetapi menganggap dirinya tidak mungkin salah seperti Tuhan yang boleh memberikan wahyu baru yang infallible.
Yang tidak masuk akal adalah menganggap magisterium sebagai pengganti Roh Kudus didalam mengiluminasikan Kitab Suci kepada orang percaya,sehingga dilarang menafsirkan langsung tanpa melalui penafsiran resmi gereja.
Ajaran manusia siapapun dia hanya boleh kita amini asal berdasarkan kebenaran Scriptura yang absolut (Sola Scriptura).
Oleh sebab itu Tuhan mengatakan :
I Tesalonika 5:21 Ujilah segala sesuatu dan peganglah yang baik.
Dan hanya Scriptura satu satunya standard kebenaran yang berotoritas.
Quote from: solideogloria on Yesterday at 08:23:18 AM
Kalau ada penafsiran yang anda anggap salah silahkan dong didiskusikan karena disini tempatnya membicarakannya.
itu bagus asalkan anda menempatkan pada posisi yg sebenernya
yaitu:
penafsiran anda vs penafsiran lawan diskusi anda. dan harap selalu disadari itu, jangan sampai muncul kata2 sakti: "anda melawan Alkitab"
Memang kalau mau mendiskusikan kebenaran ajaran gereja maka Alkitablah yang merupakan otoritas tertinggi bukan ajaran hasil rekayasa manusia mas.
Jemaat di Berea juga menguji ajaran Rasul dengan Kitab Suci.
Prinsip “Alkitab Plus” lah yang banyak melahirkan bidat kristen mas
Quote from: solideogloria on Yesterday at 08:23:18 AM
Ada ratusan juta umat gereja kristen yang memiliki penafsiran yang hanya berdasarkan prinsip Sola Scriptura bukan ajaran tradisi diluar Sola Scriptura.
maka dari itu setujuilah kenyataan ini:
Protestan: Kitab Suci+Magisterium pribadi (n) ---> Ajaran protestan(n)
Katolik: Kitab Suci +Tradisi Suci+Magisterium Gereja (absolut) ----->ajaran Katolik.
Sudah saya jawab diatas mas betapa terkutuknya manusia kalau bersandar kepada manusia dan mengabaikan pimpinan Roh Kudus dan kebenaran Kitab Suci.
Yer.17:5 Beginilah firman Tuhan: "Terkutuklah orang yang mengandalkan manusia, yang mengandalkan kekuatannya sendiri, dan yang hatinya menjauh dari pada Tuhan
Roh Kudus senantiasa bekerja sinkron dengan Kitab Suci yang diwahyukan sendiri oleh-Nya mas.
Apalagi kalau bersandar kepada sekelompok manusia yang kebiasaannya selalu menambahi wahyu Tuhan sampai ribuan tahun berlalu sejak Kitab Suci selesai ditulis.
Sekali lagi terlalu riskan mas kalau melawan perintah Tuhan !
Bersambung.....
-
Sambungan....
Quote from: solideogloria on Yesterday at 08:23:18 AM
Anda sedang melakukan generalisasi bahwa penafsiran manusia relatif sedangkan tanpa penafsiran yang benar tidak mungkin ada keselamatan.
Alkitab yang ditapsir oleh seorang muslim (saya ambil contog ekstrim) apakah akan membawa kabar kebenaran? Alkitab itu tak berdaya, "kata Alkitab" sangat tergantung siapa penafsirnya.
Injil itu adalah kekuatan Allah didalam keselamatan manusia mas !
Roma 1:16 Sebab aku mempunyai keyakinan yang kokoh dalam Injil, karena Injil adalah kekuatan Allah yang menyelamatkan setiap orang yang percaya, pertama-tama orang Yahudi, tetapi juga orang Yunani.
Iman manusia juga lahir dari pendengaran akan Injil mas !
Mengatakan Kitab Suci tidak berdaya itu bukan ajaran kristen mas !
Makanya Tuhan mengatakan bahwa dari buahnya lah kita melihat apakah pohonnya benar.
Mengapa pula anda harus mendengarkan penafsiran orang yang tidak beriman tentang ajaran iman anda ???
Apa karena anda sudah membiasakan diri bersandar kepada manusia ???
Quote from: solideogloria on Yesterday at 08:23:18 AM
Magisterium gereja anda bukan penafsir tunggal dan Paus anda bukan Tuhan yang infallible,yang bisa memonopoli kebenaran penafsiran karena saya bisa membuktikan banyaknya ajaran tambahan gereja anda yang sudah bertentangan dengan kebenaran Alkitab.
kalau Magisterium dikatolik itu tunggal,
kalau di protestan Magisteriumnya siapa saja boleh..
Protestan: Kitab Suci+Magisterium pribadi (n) ---> Ajaran protestan(n)
Katolik: Kitab Suci +Tradisi Suci+Magisterium Gereja (absolut) ----->ajaran Katolik.
ingat Magisterium Prbadi (n) diatas juga mereka pikir bisa membuktikan kesalahan Magisterium Pribadi (n) yang lain.. apa anda tau maksud saya?
Maaf,tidak ada sistim magisterium seperti milik gereja anda itu di dalam gereja Protestan karena prinsip mereka adalah “Scripture Interpret Scripture” dan “Royal Priesthood of all Believers.”
Hermeneutics 101: Interpret Scripture with Scripture
A correct interpretation of the Bible will always be consistent with the rest of the Scriptures. Therefore, it is essential for us as students of the Bible to interpret a passage in light of what the rest of the Scriptures say on the topic.
Dan tidak pernah ada larangan seperti di gereja anda untuk menafsirkan Alkitab bagi setiap anggotanya.
Hanya ajaran bidat seperti SSY,Mormon dll yang penafsiran Alkitab bersifat indoktrinasi gereja.
kalau anda yakin punya bukti untuk menyalahkan tapsir Gereja, sebaiknya anda perbanyak dulu pelajaran agama anda. kalau suruh milih, secara logis tentu saya milih percaya tapsirnya pihak yang mengkanon Kitab Suci, dari pada seorang anak muda seperti anda, atau mkn percaya pada Pendeta yg hanya belajar Kitab Suci selama 2 bulan..
Memang sejarah membuktikan akan banyaknya penambahan ajaran gereja anda yang dianggap setara dengan wahyu Tuhan mas.
Apa mau disangkal dan perlu saya buktikan disini dan publik menjadi saksinya ?
Quote from: solideogloria on Yesterday at 08:23:18 AM
Anda sensitif akan perbedaan penafsiran sebagaimana banyak member Katolik saya perhatikan di forum ini,sedangkan Rasul saja pernah berbeda pendapat tetapi tetap saja kebenaran Tuhan akan menyadarkan kesalahan mereka khususnya Petrus yang anda anggap sebagai batu fondasi landasan gereja anda.
perbedaan pendapat itu tidak haram terjadi dlm Gereja katolik. Magisterium selalu muncul dengan diawali studi dan diskusi, pendapalam, perdebatan, dan proses yang mungkin tidak perbah bisa anda bayangkan. Magisterium Gereja kami bukan magisterium sekolah Alkitab 2 bulan..
Tetapi tidak demikian dengan banyak contoh member Kaltolik di forum ini yang suka mengolok olok lawan diskusinya bukannya berdiskusi secara baik dan fokus.
Quote from: solideogloria on Yesterday at 08:23:18 AM
Petrus saja selalu salah menafsirkan perkataan Yesus dan jemaat di Berea tetap menguji pengajaran Rasul dengan Kitab Suci,tetapi anda hanya manut saja semua apa yang ditafsirkan megisterium anda.
jelas saya lebih tidak mengerti.. jelas magisterium saya jauhhhh... lebih bonafie dari saya.. saya tau diri, saya ga ada apa2nya.. hisup mereka dihabiskan ntuk menlaah, belum lagi dokumen2 yang berakar dari para rasul, aduuh... bumi dan langit.. dan perlu anda ingat, saya percaya kepada magisterium saya dengan Kekaguman saya, itu artinya saya percaya dengan berfikir.. bukan nggah-nggeh..
Tetapi Tuhan sudah melarang bersandar kepada manusia siapapun dia,apalagi kalau ajarannya sudah menyimpang dari kebenaran Alkitab mas.
Quote from: solideogloria on Yesterday at 08:23:18 AM
Anda kelihatannya menyangkal pekerjaan iluminasi oleh Roh Kudus bagi setiap orang percaya didalam memahami kebenaran Kitab Suci dan menggantikannya dengan sekelompok manusia yang rentan dosa dan kesalahan.
Shalom
saya bertanya pada anda.. apakah tapsir tentang konsep keselamatan seorang ber aliran pentakosta/kharismatik adalah tapsiran yang di iluminasi Roh Kudus? silahkan jawab kalau anda bisa..
Yang menjadi ukuran adalah apakah penafsirannya didukung oleh semua ayat Alkitab dan prinsip "In Essentials, Unity. In Non-essentials, Liberty."
Shalom
-
Makanya penafsiran juga harus berdasarkan Sola Scriptura yaitu jangan mencomot ayat dan menafsirkannya terlepas atau bertentangan dengan ayat ayat lainnya.
sadarkah anda jika kalimat anda ini adalah kalimat konyol?
kalau ada orang napsir kitab berdasarkan primbon.. itu bukan tapsir kitab namanya.. :D
namanya saja menapsir kitab, tentu saja kitablah yang ditapsir.
Alkitab menafsirkan Alkitab maksudnya jangan mencomot suatu ayat lalu ditafsirkan terpisah dengan ayat ayat lainnya sehingga ayat yang satu berkontradiksi dengan ayat lainnya akibat penafsiran anda.
Alkitab menapsir Alkitab, yang kesemuanya ditapsirkan oleh yang punya otak, yaitu manusia.. :D
Alkitab menapsir Alkitab? baru tau Alkitab bisa menapsir.. Alkitab hanya bisa dibaca dan ditapsir.
sekali lagi manusia enapsir ini hendak cuci tangan dibalik Alkitab supaya tak terbantah..
manusia menapsir, namun tidak mau mengatasnamakan dirinya sebagai penapsir, bersembunyi dibalik suatu obyek yang bernama Alkitab, dengan alasan politis agar legitimed. ini perbuatan yg licik.
Sayang sekali didalam keprotestanan tidak mengenal lembaga yang namanya magisterium yang memonopoli penafsiran Alkitab dan berwenang menambah wahyu yang setara Alkitab karena dianggap infallible karena :
benarrr... kan saya sudah bilang diatas bahwa protestan ini adalah Magisterium Pribadi.. ya.. andalah magisterium bagi diri anda.. protestanisme ibarat makhluk liar yang tidak bisa dikuasai, tidak ada kata tunduk, semau gue saja...
1.Semua orang percaya adalah penyandang imamat yang rajani sehingga boleh menafsirkan Alkitab karena mereka dipimpin oleh Roh Kudus didalam pencerahan akan makna Kitab Suci.
2.Tuhan mengutuk manusia yang bersandar kepada manusia selain kepada Tuhan dan Firman-Nya.
berarti anda sudah dikutuk, karena anda bersandar pada kitab yang ditulis, dikanon, dan ditapsir oleh manusia. siapa yang mengatakan bahwa tulisan yang ada di kitab anda adalah FT? siapa? manusia atau Tuhan? kok anda percaya? :D
3.Tuhan melarang keras menambahi Firman-Nya.
yg mana Firman Tuhan?
-
BTT ya...
imho..
kenapa Sola Scriptura di konsep dan muncul adalah sebagai ANTITESIS dan FAKTOR IDENTITAS PEMBEDA (Deferensiator) antara Organisasi yang Lama dan Baru..
gitu aja sih..
Saya rasa Sola Scriptura ada sisi baiknya juga kok...
yaitu dalam konteks sebagai pendulum yang bergoyang ke ekstrim sebaliknya, sebagai reaksi atas fenomena yang menyalahgunakan tafsir Alkitab demi kepentingan pribadi / golongan.
hanya mungkin memang... Implementasi Sola Scriptura secara KONSISTEN memang agak sulit dilakukan sih kayanya..
karena dalam kehidupan manusia aja Tidak mungkin HITAM-PUTIH alias LINEAR atau FAKTOR TUNGGAL,
nah ini apalagi dalam Usaha Manusia memahami Firman Tuhan, kalau pake metode bener-bener FAKTOR TUNGGAL alias MENAFIKAN faktor-faktor kontributif lainnya itu Jelas Lebih Absurd lagi...
Jadi imho... Sola Scriptura sebagai Gerakan Moral & Gerakan Politik di tahun 1500-1600 an --> Oke kok & mulia tujuannya.
Tetapi, Sola Scriptura sebagai TOOLS untuk memahami Esensi Kekristenan --> kayanya memang susah sih..
-
BTT ya...
imho..
kenapa Sola Scriptura di konsep dan muncul adalah sebagai ANTITESIS dan FAKTOR IDENTITAS PEMBEDA (Deferensiator) antara Organisasi yang Lama dan Baru..
gitu aja sih..
Saya rasa Sola Scriptura ada sisi baiknya juga kok...
yaitu dalam konteks sebagai pendulum yang bergoyang ke ekstrim sebaliknya, sebagai reaksi atas fenomena yang menyalahgunakan tafsir Alkitab demi kepentingan pribadi / golongan.
hanya mungkin memang... Implementasi Sola Scriptura secara KONSISTEN memang agak sulit dilakukan sih kayanya..
karena dalam kehidupan manusia aja Tidak mungkin HITAM-PUTIH alias LINEAR atau FAKTOR TUNGGAL,
nah ini apalagi dalam Usaha Manusia memahami Firman Tuhan, kalau pake metode bener-bener FAKTOR TUNGGAL alias MENAFIKAN faktor-faktor kontributif lainnya itu Jelas Lebih Absurd lagi...
Jadi imho... Sola Scriptura sebagai Gerakan Moral & Gerakan Politik di tahun 1500-1600 an --> Oke kok & mulia tujuannya.
Tetapi, Sola Scriptura sebagai TOOLS untuk memahami Esensi Kekristenan --> kayanya memang susah sih..
Kalau bukan berdasarkan kebenaran Alkitab maka anda menguji ajaran gereja berdasarkan Apa ?
-
Yang tidak masuk akal adalah mengaku kristen tetapi melanggar apa yang dilarang oleh Tuhan didalam Kitab Suci ajar jangan bersandar kepada manusia.
dilarang Tuhan itu apa? dan yang melanggar itu siapa? khas banget deh golongan anda ini :think1:
Yang tidak masuk akal adalah mengaku manusia tetapi menganggap dirinya tidak mungkin salah seperti Tuhan yang boleh memberikan wahyu baru yang infallible.
siapa itu mas soli??? atau mending di perdalam dulu..
Yang tidak masuk akal adalah menganggap magisterium sebagai pengganti Roh Kudus didalam mengiluminasikan Kitab Suci kepada orang percaya,sehingga dilarang menafsirkan langsung tanpa melalui penafsiran resmi gereja.
kalau begitu memang ga masuk akal mas soli... :grining: tapi siapa yg begitu??
Ajaran manusia siapapun dia hanya boleh kita amini asal berdasarkan kebenaran Scriptura yang absolut (Sola Scriptura).
jadi, ajaran kharismatik dan ajaran reformed mana yang seuai Alkitab? :D
kalimat yang kaya gini jangan dipelihara deh.. ini kalimat salah, kalimat menipu.
Oleh sebab itu Tuhan mengatakan :
I Tesalonika 5:21 Ujilah segala sesuatu dan peganglah yang baik.
Dan hanya Scriptura satu satunya standard kebenaran yang berotoritas.
Memang kalau mau mendiskusikan kebenaran ajaran gereja maka Alkitablah yang merupakan otoritas tertinggi bukan ajaran hasil rekayasa manusia mas.
Jemaat di Berea juga menguji ajaran Rasul dengan Kitab Suci.
Prinsip “Alkitab Plus” lah yang banyak melahirkan bidat kristen mas
Sudah saya jawab diatas mas betapa terkutuknya manusia kalau bersandar kepada manusia dan mengabaikan pimpinan Roh Kudus dan kebenaran Kitab Suci.
Yer.17:5 Beginilah firman Tuhan: "Terkutuklah orang yang mengandalkan manusia, yang mengandalkan kekuatannya sendiri, dan yang hatinya menjauh dari pada Tuhan
Roh Kudus senantiasa bekerja sinkron dengan Kitab Suci yang diwahyukan sendiri oleh-Nya mas.
Apalagi kalau bersandar kepada sekelompok manusia yang kebiasaannya selalu menambahi wahyu Tuhan sampai ribuan tahun berlalu sejak Kitab Suci selesai ditulis.
Sekali lagi terlalu riskan mas kalau melawan perintah Tuhan !
Bersambung.....
mas, sadarlah, bahwa Alkitab itu sebuah tulisan yang tak berdaya untuk ditapsir, dan disalah gunakan.
otoritas itu tidak bisa melekat pada benda mati, tetep saja otoritas itu melekat pada benda hidup. otoritas sejatinya tetep melekat pada manusianya.
kalau anda, sebenernya otoritas tentang apa kata Alkitab itu ada dalam diri anda sendiri, kalau saya otoritas tentang apa maksud dan apa kata Alkitab sesungguhnya itu saya percayakan dan saya akukan pada Magisterum Gereja.
"otoritas tertinggi adalah Alkitab" ini adalah kalimat melarikan diri yg jika diperdalam menimbulkan error in statement.. inkoherensi logis. circular reasoning. solascripturis pasti akan muter2 disini saja jika dibahas.. karena jika kita menggalinya lebih dalam, maka akan muncul tulisan "404 forbiden" the page cannot display.. lalu muter lagi ke "otoritas tertinggi adalah Alkitab"
orang lagi bahas topi mas soli yang bolong2, malahan mbahas dasi kupu2 saya yang dikra dasi kekecilan..:D
memang susah jika kita berunding dengan yang sudah terlanjur mabuk kepayang dan mabuk cinta.. pasti deh susah nyambungnya.. :D
salam.. dan berkat Tuhan senantiasa bagi anda..
saya ingatkan lagi:
solascriptura protestan maksudnya adalah:
bahwa acuan satu2nya dalam keimanan adalah Alkitab.
rumus perbedaan antara katolik dan protestan:
Ajaran protestan (n): KS+Magisterium(n)
ajaran katolik: KS+TS+Magisterium Gereja Katolik.
selain solascriptura dengan pengertian diatas, maka solascriptura itu adalah kebohongan dan pengingkaran akal sehat.
-
Kalau bukan berdasarkan kebenaran Alkitab maka anda menguji ajaran gereja berdasarkan Apa ?
banyaknya perpecahan, banyaknya denominasi baru bahkan saling bermusuhan dan mencap bidat, itu di karenakan masing2 menguji satu sama lain berdasarkan Alkitab.
ini fakta..
ga percaya? silahkan tanya pada semuaa aliran protestan yang anda tau.. tanyakan ada mereka, apakah ajaran mereka melawan Alkitab?apakah ajaran mereka berdasar Alkitab?
semuaa aliran yang anda tanya pasti akan mengatakan, ajarannyalah yg paling berdasar Alkitab.. sama seperti anda.. ajaran andalah yang paling alkitabiyah.. tapi apakah orang kharismatik akan mengakui klaim anda?? dari otoritas mana anda berhak menyaahkan bahwa ajaran tertentu tidak alkitabiyah? apakah anda yakin bahwa anda sangat ekspert dan tidak mungkin salah memahami Alkitab?
-
Kalau bukan berdasarkan kebenaran Alkitab maka anda menguji ajaran gereja berdasarkan Apa ?
Mas, andaikatapun menguji Alkitab berdasrkan kebenaran Alkitab yang lain, tetap saja kan KITA (sbg manusia) harus menggunakan OTAK dan AKAL SEHAT dalam melaksanakan proses pengujian tersebut?
Dan percayalah mas...
yang lebih berperan dominan dan proses pengujian serta output hasil uji itu adalah HASIL KERJA OTAK dan AKAL SEHAT kita lho...
Soalnya membandingkan dua ayat yg sama persis aja...... bisa jauhnya interpretasinya....... padahal dua-dua ngaku menguji pake Alkitab & sudah doa 10hari 10malem & Rohkudus pula...
terus yang bisa bikin beda apanya??? Beda KEPALA orangnya kan mas?.. tepatnya Beda ISI KEPALA nya itu .. hehehe...
-
Mas, andaikatapun menguji Alkitab berdasrkan kebenaran Alkitab yang lain, tetap saja kan KITA (sbg manusia) harus menggunakan OTAK dan AKAL SEHAT dalam melaksanakan proses pengujian tersebut?
Dan percayalah mas...
yang lebih berperan dominan dan proses pengujian serta output hasil uji itu adalah HASIL KERJA OTAK dan AKAL SEHAT kita lho...
Soalnya membandingkan dua ayat yg sama persis aja...... bisa jauhnya interpretasinya....... padahal dua-dua ngaku menguji pake Alkitab & sudah doa 10hari 10malem & Rohkudus pula...
terus yang bisa bikin beda apanya??? Beda KEPALA orangnya kan mas?.. tepatnya Beda ISI KEPALA nya itu .. hehehe...
Kalau semua relatif seperti pikiran anda untuk apa Allah menyuruh kita merenungkan Firman-Nya siang dan malam ?
-
Kalau semua relatif seperti pikiran anda untuk apa Allah menyuruh kita merenungkan Firman-Nya siang dan malam ?
Kalo menurut saya JUSTRU Allah menyuruh kita merenungkan Firmannya siang malam..
adalah agar kita semakin menyadari Ke-Maha-Segala-an Allah lho mas...
Kalo pengalaman saya pribadi...
makin saya merenungi suatu kutipan, makin saya bawa dalam doa, ternyata makin menyadarkan saya bahwa yang Selama ini SAYA KIRA udah SAYA PAHAMI, ternyata masih begitu dangkalnya, dan masih banyak perspektif lain dari kutipan itu yang sebelumnya tidak pernah terbayangkan...
Di titik itulah, saya semakin bersyukur bahwa Allah-ku Luar Biasa...
Kalo ketika setelah membaca suatu Firman, terus kita Segera Merasa : WAH NIH FIRMAN JELAS BANGET.... gak perlu diinterpretasikan lagi.... GAMPANG JELAS dan NYATA....
maka disaat itulah, kita perlu untuk langsung INTROSPEKSI...
masa sih kebijaksanaan Tuhan cuma Segitunya doang?? cuma sama pintarnya dengan Saya?? masa sih???
sehingga kembali Siang & malam saya akan berusaha merenungi Firman Tuhan....
semakin tampak BETAPA NGGAK PAHAM APA-APA-nya saya ini, dan cuma seujung upilnya Tuhanlah saya ini...
gitu tuh mas kalo pengalaman saya...
-
Kalo menurut saya JUSTRU Allah menyuruh kita merenungkan Firmannya siang malam..
adalah agar kita semakin menyadari Ke-Maha-Segala-an Allah lho mas...
Kalo pengalaman saya pribadi...
makin saya merenungi suatu kutipan, makin saya bawa dalam doa, ternyata makin menyadarkan saya bahwa yang Selama ini SAYA KIRA udah SAYA PAHAMI, ternyata masih begitu dangkalnya, dan masih banyak perspektif lain dari kutipan itu yang sebelumnya tidak pernah terbayangkan...
Di titik itulah, saya semakin bersyukur bahwa Allah-ku Luar Biasa...
Kalo ketika setelah membaca suatu Firman, terus kita Segera Merasa : WAH NIH FIRMAN JELAS BANGET.... gak perlu diinterpretasikan lagi.... GAMPANG JELAS dan NYATA....
maka disaat itulah, kita perlu untuk langsung INTROSPEKSI...
masa sih kebijaksanaan Tuhan cuma Segitunya doang?? cuma sama pintarnya dengan Saya?? masa sih???
sehingga kembali Siang & malam saya akan berusaha merenungi Firman Tuhan....
semakin tampak BETAPA NGGAK PAHAM APA-APA-nya saya ini, dan cuma seujung upilnya Tuhanlah saya ini...
gitu tuh mas kalo pengalaman saya...
Jadi kalau begitu banyak ayat Alkitab yang memang secara hurufiah jelas bisa dipahami tanpa salah sehingga tidak mungkin diputarbalikkan atau dimanipulasi pemahamannya kan ?
-
Jadi kalau begitu banyak ayat Alkitab yang memang secara hurufiah jelas bisa dipahami tanpa salah sehingga tidak mungkin diputarbalikkan atau dimanipulasi pemahamannya kan ?
lho mas.. coba dibaca lagi post saya perlahan-lahan... jangan keburu-buru mas...
Justru menurut saya TIDAK ADA SATUPUN AYAT yang TIDAK BISA DIPELINTIR oleh manusia
bahkan disetiap DETIK dan SETIAP SAAT ketika kita MEMBACA & MERENUNGI Alkitab, maka kita secara Sub-Consciously & Consciously pasti melakukan REKAYASA atas FIRMAN Tuhan...
atau bahasa sundanya: THEOLOGICAL ENGINEERING...
TIDAK MUNGKIN TIDAK..... Kecuali pada teman-teman yang otaknya sudah didonorkan ehehe.....
-
lho mas.. coba dibaca lagi post saya perlahan-lahan... jangan keburu-buru mas...
Justru menurut saya TIDAK ADA SATUPUN AYAT yang TIDAK BISA DIPELINTIR oleh manusia
bahkan disetiap DETIK dan SETIAP SAAT ketika kita MEMBACA & MERENUNGI Alkitab, maka kita secara Sub-Consciously & Consciously pasti melakukan REKAYASA atas FIRMAN Tuhan...
atau bahasa sundanya: THEOLOGICAL ENGINEERING...
TIDAK MUNGKIN TIDAK..... Kecuali pada teman-teman yang otaknya sudah didonorkan ehehe.....
Kalau mas mau memelintir sih bisa bisa saja tetapi tidak semua orang bodoh mau percaya apa yang anda pelintir begitu saja !
Paling paling saya buka kedok rahasia pelintiran anda.
-
Kalau mas mau memelintir sih bisa bisa saja tetapi tidak semua orang bodoh mau percaya apa yang anda pelintir begitu saja !
Paling paling saya buka kedok rahasia pelintiran anda.
Memang saya TIDAK PERNAH TIDAK memelintir alias memanipulasi Firman Tuhan kok..
Tidak Mungkin mas.... karena dua hal:
1. Saya bukan Tuhan dan gak ada seujung upilnya Tuhan
2. Saya belum sempat Donor Otak.
silakan kok mas untuk membuka-buka saya.. eh.. rahasia saya...... walaupun dalam memelintir saya tidak ada rahasianya kok..
bahkan saya selalu DISCLAIMER bahwa semua pendapat itu adalah HASIL INTERPRETASI SAYA SENDIRI dan BUKAN Tuhan SENDIRI yang ngomong
alias: Yang anda baca adalah: Hasil Pelintiran versi SAYA...
Coba deh mas baca semua post saya... selalu ada IMO, atau sejauh kemampuan pemahaman saya, dsb...
soalnya kan emang gitu...
saya gak berani membajak & mencomot, apalagi Mengatasnamakan Tuhan seolah-olah Tuhan sendiri yang ngomong, padahal Pendapat itu cuma sejauh kemampuan otak saya yang pas-pas-an ini.. kan Kurang Ajar & Pengecut banget kan saya ?
Nah.. jadi dalam proses diskusi, misalnya saya lagi ngobrol-ngobrol dengan anda...
maka apa yang kita diskusikan dan debatkan adalah:
Hasil Pelintiran versi Saya dibandingkan Hasil Pelintiran versi Anda...
iya apa iya?
Nah, sekarang kalo tentang Rahasia Pelintiran Anda...
saya gak tahu dan gak tertarik mengomentari.... ngapain mas.. kurang kerjaan amat saya.. ehehe.. wong memelintir versi saya sendiri aja susah kok... ngurusi orang lain.. ehehe..
gak perlu takut terbuka rahasianya mas... kalo diskusi dengan saya... saya gak minat kok.. ehehe..
-
Memang saya TIDAK PERNAH TIDAK memelintir alias memanipulasi Firman Tuhan kok..
Tidak Mungkin mas.... karena dua hal:
1. Saya bukan Tuhan dan gak ada seujung upilnya Tuhan
2. Saya belum sempat Donor Otak.
silakan kok mas untuk membuka-buka saya.. eh.. rahasia saya...... walaupun dalam memelintir saya tidak ada rahasianya kok..
bahkan saya selalu DISCLAIMER bahwa semua pendapat itu adalah HASIL INTERPRETASI SAYA SENDIRI dan BUKAN Tuhan SENDIRI yang ngomong
alias: Yang anda baca adalah: Hasil Pelintiran versi SAYA...
Coba deh mas baca semua post saya... selalu ada IMO, atau sejauh kemampuan pemahaman saya, dsb...
soalnya kan emang gitu...
saya gak berani membajak & mencomot, apalagi Mengatasnamakan Tuhan seolah-olah Tuhan sendiri yang ngomong, padahal Pendapat itu cuma sejauh kemampuan otak saya yang pas-pas-an ini.. kan Kurang Ajar & Pengecut banget kan saya ?
Nah.. jadi dalam proses diskusi, misalnya saya lagi ngobrol-ngobrol dengan anda...
maka apa yang kita diskusikan dan debatkan adalah:
Hasil Pelintiran versi Saya dibandingkan Hasil Pelintiran versi Anda...
iya apa iya?
Nah, sekarang kalo tentang Rahasia Pelintiran Anda...
saya gak tahu dan gak tertarik mengomentari.... ngapain mas.. kurang kerjaan amat saya.. ehehe.. wong memelintir versi saya sendiri aja susah kok... ngurusi orang lain.. ehehe..
gak perlu takut terbuka rahasianya mas... kalo diskusi dengan saya... saya gak minat kok.. ehehe..
aduh.. sesuatu banget deh mas.. :D
-
sadarkah anda jika kalimat anda ini adalah kalimat konyol?
kalau ada orang napsir kitab berdasarkan primbon.. itu bukan tapsir kitab namanya.. :D
namanya saja menapsir kitab, tentu saja kitablah yang ditapsir.
Apanya yang konyol kalau saya mengatakan bahwa menafsirkan suatu ayat tidak boleh terlepas atau bertentangan dengan ayat lainnya didalam Alkitab ?
Apakah bisa dibenarkan menafsirkan suatu ayat secara bertentangan dengan ayat lainnya.
Justru seperti cara anda menafsirkan itulah makanya ada begitu banyak penambahan ajaran tidak perduli apakah bertentangan atau tidak dengan ajaran Alkitab.
Memang yang ditafsirkan itu adalah Alkitab tetapi ada ribuan ayat didalam Alkitab yang satu sama lain merupakan satu kesatuan kebenaran Allah yang konsisten yang tidak boleh dibuat menjadi kontradiksi satu sama lain.
Quote from: solideogloria on Today at 09:11:29 AM
Alkitab menafsirkan Alkitab maksudnya jangan mencomot suatu ayat lalu ditafsirkan terpisah dengan ayat ayat lainnya sehingga ayat yang satu berkontradiksi dengan ayat lainnya akibat penafsiran anda.
Alkitab menapsir Alkitab, yang kesemuanya ditapsirkan oleh yang punya otak, yaitu manusia..
Alkitab menapsir Alkitab? baru tau Alkitab bisa menapsir.. Alkitab hanya bisa dibaca dan ditapsir.
sekali lagi manusia enapsir ini hendak cuci tangan dibalik Alkitab supaya tak terbantah..
manusia menapsir, namun tidak mau mengatasnamakan dirinya sebagai penapsir, bersembunyi dibalik suatu obyek yang bernama Alkitab, dengan alasan politis agar legitimed. ini perbuatan yg licik.
Anda mendiskreditkan fungsi penafsiran individual karena ketergantungan anda akan penafsiran orang lain,padahal itu bukanlah tindakan yang arif karena seperti sudah saya katakana bahwa tidak ada jaminan tafsiran magisterium anda itu merupakan kebenaran yang mutlak malah banyak yang bertentangan dengan kebenaran Alkitab.
Anda juga merelatifkan penafsiran Alkitab untuk membenarkan segala macam ajaran tambahan magisterium anda yang sebenarnya sudah banyak bertentangan dengan kebenaran Alkitab.
Penafsiran model anda bisa dikatakan model gerbong KA dimana kalau lokomotipnya masuk jurang maka semua gerbong atau umatnya masuk jurang.
Matius 15:14 Biarkanlah mereka itu. Mereka orang buta yang menuntun orang buta. Jika orang buta menuntun orang buta pasti keduanya jatuh ke dalam lobang."
Tidak pernah ada ajaran Alkitab bahwa orang percaya secara individual tidak boleh menafsirkan Alkitab makanya ajaran gereja anda yang memberikan monopoli penafsiran hanya kepada magisterium bersifat indoktrinasi belaka.
Banyak ajaran ajaran Magisterium dan Tradisi Gereja Katholik Roma bertentangan dengan Alkitab,walau dinilai secara obyektif.
Tradisi dan Magisterium bisa salah dan bukan Kebenaran yang Mutlak, karena Kebenaran yang Mutlak hanya Firman Allah yaitu Alkitab (Sola Scriptura). Dan jika tidak sesuai dengan ajaran Alkitab maka hal tersebut jelas salah / menyimpang.
Penafsiran oleh magisterium bukanlah penafsiran yang final yang harus dipatuhi mentah mentah melainkan merupakan hal yang masih harus diuji oleh Alkitab sebagaimana jemaat Berea melakukannya terhadap ajaran Rasul sekalipun.
Quote from: solideogloria on Today at 09:11:29 AM
Sayang sekali didalam keprotestanan tidak mengenal lembaga yang namanya magisterium yang memonopoli penafsiran Alkitab dan berwenang menambah wahyu yang setara Alkitab karena dianggap infallible karena :
benarrr... kan saya sudah bilang diatas bahwa protestan ini adalah Magisterium Pribadi.. ya.. andalah magisterium bagi diri anda.. protestanisme ibarat makhluk liar yang tidak bisa dikuasai, tidak ada kata tunduk, semau gue saja...
Istilah magisterium itu tidak dikenal didalam gereja Kristen melainkan imamat rajani bagi orang percaya,jadi janganlah metode gereja anda dipakaikan kepada gereja lain yang berlainan ajaran,karena itu memaksakan ide namanya.
Bagi seorang protestan mereka harus tunduk kepada perintah Tuhan untuk menguji segala ajaran gereja bukan menelannya mentah mentah seperti anda mas.
Maka dalam hal ini kita harus "Back to Bible", apa yang didefinisikan oleh Alkitab, maka pengertian dari kata itu sendiri yg harus kita gunakan untuk menafsirkan ayat ayat lainnya yang ada di Alkitab.
Quote from: solideogloria on Today at 09:11:29 AM
1.Semua orang percaya adalah penyandang imamat yang rajani sehingga boleh menafsirkan Alkitab karena mereka dipimpin oleh Roh Kudus didalam pencerahan akan makna Kitab Suci.
Quote from: solideogloria on Today at 09:11:29 AM
2.Tuhan mengutuk manusia yang bersandar kepada manusia selain kepada Tuhan dan Firman-Nya.
berarti anda sudah dikutuk, karena anda bersandar pada kitab yang ditulis, dikanon, dan ditapsir oleh manusia. siapa yang mengatakan bahwa tulisan yang ada di kitab anda adalah FT? siapa? manusia atau Tuhan? kok anda percaya?
Alkitab itu pekerjaan Roh Kudus melalui manusia dan ini berbeda jauh dengan tradisi gereja yang menambahi ajaran Alkitab dengan cara merekayasanya sehingga bertentangan dengan kebenaran Alkitab yang absolute itu.
Gereja membikin tradisi sedemikian rupa sehingga kebenaran Alkitab menjadi relatif bisa ditafsirkan sedemikian rupa untuk mendukung doktrin baru hasil rekayasa gereja.
Makanya banyak tradisi gereja tidak tahan uji terhadap kebenaran Alkitab.
Quote from: solideogloria on Today at 09:11:29 AM
3.Tuhan melarang keras menambahi Firman-Nya.
yg mana Firman Tuhan?
Amsal 30:6 Jangan menambahi firman-Nya, supaya engkau tidak ditegur-Nya dan dianggap pendusta.
Jadi kalau anda tidak mau dianggap pendusta makanya jangan menambahi wahyu Allah dengan segala macam ajaran yang dianggap infallible.
Shalom
-
dilarang Tuhan itu apa? dan yang melanggar itu siapa? khas banget deh golongan anda ini :think1:
Ul.4:2 Janganlah kamu menambahi apa yang kuperintahkan kepadamu dan janganlah kamu menguranginya, dengan demikian kamu berpegang pada perintah Tuhan, Allahmu, yang kusampaikan kepadamu.
Sejarah penambahan ajaran gereja bisa and baca di http://www.jesus-is-savior.com/False%20Religions/Roman%20Catholicism/catholic_heresies-a_list.htm.
Quote from: solideogloria on Today at 09:11:29 AM
Yang tidak masuk akal adalah mengaku manusia tetapi menganggap dirinya tidak mungkin salah seperti Tuhan yang boleh memberikan wahyu baru yang infallible.
siapa itu mas soli??? atau mending di perdalam dulu..
The Roman Pontiff, head of the college of bishops, enjoys this infallibility in virtue of his office, when, as supreme pastor and teacher of all the faithful—who confirms his brethren in the faith he proclaims by a definitive act a doctrine pertaining to faith or morals. . . . The infallibility promised to the Church is also present in the body of bishops when, together with Peter’s successor, they exercise the supreme Magisterium,” above all in an Ecumenical Council. When the Church through its supreme Magisterium proposes a doctrine “for belief as being divinely revealed,” and as the teaching of Christ, the definitions “must be adhered to with the obedience of faith.” This infallibility extends as far as the deposit of divine Revelation itself.
[From Catechism of the Catholic Church]
http://www.markandlauraward.com/blog/2008/10/17/the-catholic-catechism-on-papal-infallibility/
Silahkan anda dalami bagaimana Petrus yang katanya fondasi gereja anda sering bikin kesalahan tetapi suksesinya yang namanya Paus plus Magisterium tidak mungkin bikin salah ?
Makanya saya tegaskan bahwa hanya Yesuslah batu fondasi gereja Kristen dan yang menjadi Kepala Gereja Kristen satu satunya bukan Rasul maupun manusia lainnya.
Quote from: solideogloria on Today at 09:11:29 AM
Yang tidak masuk akal adalah menganggap magisterium sebagai pengganti Roh Kudus didalam mengiluminasikan Kitab Suci kepada orang percaya,sehingga dilarang menafsirkan langsung tanpa melalui penafsiran resmi gereja.
kalau begitu memang ga masuk akal mas soli... tapi siapa yg begitu??
Magisterium hanyalah sekumpulan manusia yang fana rentan dosa dan kesalahan makanya bersandar hanya kepada mereka sama dengan melawan apa yang dilarang Tuhan.
Mazmur 118:8 Lebih baik berlindung pada Tuhan dari pada percaya kepada manusia.
Alkitab mengajarkan bahwa semua manusia sudah berdosa (Roma 3 : 10-12), makanya bersandarlah kepada Tuhan dan Firmannya bukan kepada manusia.
Quote from: solideogloria on Today at 09:11:29 AM
Ajaran manusia siapapun dia hanya boleh kita amini asal berdasarkan kebenaran Scriptura yang absolut (Sola Scriptura).
jadi, ajaran kharismatik dan ajaran reformed mana yang seuai Alkitab?
kalimat yang kaya gini jangan dipelihara deh.. ini kalimat salah, kalimat menipu.
Jadi ajaran gereja tidak perlu diuji oleh kebenaran Alkitab ?
Patut wahyu gereja bertambah terus walau sudah ribuan tahun berlalu sejak semua Kitab Suci sudah selesai ditulis.
Saya sedang mengkritik ajaran gereja anda disini jadi tidak perlulah anda mengadu domba saya dengan aliran Karismatik.
Cukup sanggah saja semua kritikan saya terhadap ajaran gereja anda saja mas sebagaimana saya juga menyanggah serangan anda terhadap ajaran gereja Protestan.
Quote from: solideogloria on Today at 09:11:29 AM
Oleh sebab itu Tuhan mengatakan :
I Tesalonika 5:21 Ujilah segala sesuatu dan peganglah yang baik.
Dan hanya Scriptura satu satunya standard kebenaran yang berotoritas.
Memang kalau mau mendiskusikan kebenaran ajaran gereja maka Alkitablah yang merupakan otoritas tertinggi bukan ajaran hasil rekayasa manusia mas.
Jemaat di Berea juga menguji ajaran Rasul dengan Kitab Suci.
Prinsip “Alkitab Plus” lah yang banyak melahirkan bidat kristen mas
Sudah saya jawab diatas mas betapa terkutuknya manusia kalau bersandar kepada manusia dan mengabaikan pimpinan Roh Kudus dan kebenaran Kitab Suci.
Yer.17:5 Beginilah firman Tuhan: "Terkutuklah orang yang mengandalkan manusia, yang mengandalkan kekuatannya sendiri, dan yang hatinya menjauh dari pada Tuhan
Roh Kudus senantiasa bekerja sinkron dengan Kitab Suci yang diwahyukan sendiri oleh-Nya mas.
Apalagi kalau bersandar kepada sekelompok manusia yang kebiasaannya selalu menambahi wahyu Tuhan sampai ribuan tahun berlalu sejak Kitab Suci selesai ditulis.
Sekali lagi terlalu riskan mas kalau melawan perintah Tuhan !
stop deh.. ane menyerah saja...
orang lagi bahas topi mas soli yang bolong2, malahan mbahas dasi kupu2 saya yang dikra dasi kekecilan..
memang susah jika kita berunding dengan yang sudah terlanjur mabuk kepayang dan mabuk cinta.. pasti deh susah nyambungnya..
salam.. dan berkat Tuhan senantiasa bagi anda..
Yah terserah saja mas kalau tidak suka dikritik ajaran gerejanya karena saya juga sebenarnya sangat terbuka akan kritikan terhadap Protestan hhususnya pilar Sola Scriptura yang paling sering diserang di forum ini.
Semoga Roh Kudus juga mencerahkan pikiran anda agar jangan bersandar kepada manusia melainkan hanya Firman Allah yang infallible sejati itu.
Sampai ketemu di topic lain mas.
Shalom
-
aduh.. sesuatu banget deh mas.. :D
cetar membahana.... deh.....
ntar... cari dulu ah... ayatnya "cetar membahana" di mana ya???? ehehe...
-
Anda mendiskreditkan fungsi penafsiran individual karena ketergantungan anda akan penafsiran orang lain,padahal itu bukanlah tindakan yang arif karena seperti sudah saya katakana bahwa tidak ada jaminan tafsiran magisterium anda itu merupakan kebenaran yang mutlak malah banyak yang bertentangan dengan kebenaran Alkitab.
maka magisterium pribadi anda lah yang lebih terjamn kebenarannya? :D
Anda juga merelatifkan penafsiran Alkitab untuk membenarkan segala macam ajaran tambahan magisterium anda yang sebenarnya sudah banyak bertentangan dengan kebenaran Alkitab.
pokoknya kalau ga sesuai dengan Magisterium mas soli, atau ga sesuai dengan tapsir mas soli.. itu adalah melawan Alkitab.. mas cadang data itu memang seorang yang pengecut, karena beliau suka mencatut dan mengatasnamakan Tuhan.
bertahun2 argumen soascripturis selalu berbalik-balik terus kesini. lihat saja beberapa jurus yg sudah susah payah di lakukan, akhirnya membawa kembali kesini.. ya, karena memang hanya sampai disini lah argumen solascriptura. "sorry page not found, please try again 1 million years later.. "
hang!
Penafsiran model anda bisa dikatakan model gerbong KA dimana kalau lokomotipnya masuk jurang maka semua gerbong atau umatnya masuk jurang.
kalau penapsiran model anda, berarti kalau masuk jurang masuk sendiri ya? :D
Matius 15:14 Biarkanlah mereka itu. Mereka orang buta yang menuntun orang buta. Jika orang buta menuntun orang buta pasti keduanya jatuh ke dalam lobang."
mari ikut mas soli saja, mas soli lah yag bukan orang buta...
Tidak pernah ada ajaran Alkitab bahwa orang percaya secara individual tidak boleh menafsirkan Alkitab makanya ajaran gereja anda yang memberikan monopoli penafsiran hanya kepada magisterium bersifat indoktrinasi belaka.
mamang ada di Alkitab yang mengatakan bahwa setiap individu boleh menapsir sendiri sesuka hati?
kalau saya sih adalah domba kristus yang di gembalakan Petrus didunia ini..
(Yohanes 21:17) makanya sebagai domba, saya musti nurut sama gembala saya.. apa jadinya kalau domba itu ngeyel dan ga nurut sama gembalanya? coba anda tanya pada gembala2 kambing di desa.. :D
Banyak ajaran ajaran Magisterium dan Tradisi Gereja Katholik Roma bertentangan dengan Alkitab,walau dinilai secara obyektif.
jujur secara obyektif saya lebih percaya Magisterium GK saat menjelaskan Kitab Suci ketimbang anda bro.. maaf.. :) barangkali seper sejutanya pun anda belum ada jika membanding ilmu kitabsuci dengan Magisterium GK.
Tradisi dan Magisterium bisa salah dan bukan Kebenaran yang Mutlak, karena Kebenaran yang Mutlak hanya Firman Allah yaitu Alkitab (Sola Scriptura). Dan jika tidak sesuai dengan ajaran Alkitab maka hal tersebut jelas salah / menyimpang.
bener kebenaran mutlak adalah Alkitab, dan tapsir anda akan Alkitab lebih bukan suatu hal yang mutlak.. anda belum tentu ngerti apa yg dimaksud Alkitab.
(mas cadang, apa anda masih jadi orang pengecut lagi? )
Penafsiran oleh magisterium bukanlah penafsiran yang final yang harus dipatuhi mentah mentah melainkan merupakan hal yang masih harus diuji oleh Alkitab sebagaimana jemaat Berea melakukannya terhadap ajaran Rasul sekalipun.
lebih tepat dan masuk akal jika kalimatnya: "di uji oleh Dr. Soli deogratia, S.Ms, M.Ms :D
(mas cadang, kenapa anda selalu jadi orang pengecut yg tak masuk akal? )
-
Quote from: solideogloria on Today at 09:11:29 AM
Ajaran manusia siapapun dia hanya boleh kita amini asal berdasarkan kebenaran Scriptura yang absolut (Sola Scriptura).
jadi, ajaran kharismatik dan ajaran reformed mana yang seuai Alkitab?
kalimat yang kaya gini jangan dipelihara deh.. ini kalimat salah, kalimat menipu.
Jadi ajaran gereja tidak perlu diuji oleh kebenaran Alkitab ?
Patut wahyu gereja bertambah terus walau sudah ribuan tahun berlalu sejak semua Kitab Suci sudah selesai ditulis.
Saya sedang mengkritik ajaran gereja anda disini jadi tidak perlulah anda mengadu domba saya dengan aliran Karismatik.
Cukup sanggah saja semua kritikan saya terhadap ajaran gereja anda saja mas sebagaimana saya juga menyanggah serangan anda terhadap ajaran gereja Protestan.
saya ngga mengadu domba...
kalau ajaran gereja saya sudah pasti salah, wong Gereja saya ngga solascriptura..
saya hanya ingin tau, apakah ajaran kharismatik itu alkitabiyah? anda tau bahwa kharismatik adalah solascripturist seperti anda.. HANYA PAKE Alkitab!
kalau menurut anda tidak alkitabiyah, kenapa bisa tidak alkitabiyah? bukankah mereka bersolascriptura, hanya memakai kitabsuci saja seperti anda? apa bedanya dengan anda?
kalau anda sudi menjawabnya dengan jujur... bukan ngelantur.. mudah2han bisa membantu membuka Gerbang misteri.. hehehe...
salam..
-
lebih tepat dan masuk akal jika kalimatnya: "di uji oleh Dr. Soli deogratia, S.Ms, M.Ms :D
(mas cadang, kenapa anda selalu jadi orang pengecut yg tak masuk akal? )
S.Ms & M.Ms singkatan apa sih mas?
kalo gelar S3 nya: "Sol.D" = Doctor of Solascriptura.. yg ini saya tahu singkatannya....
-
S.Ms & M.Ms singkatan apa sih mas?
kalo gelar S3 nya: "Sol.D" = Doctor of Solascriptura.. yg ini saya tahu singkatannya....
itu gelar di dalam teknologi komunikasi jaman sekarang mas.. :D
-
maka magisterium pribadi anda lah yang lebih terjamn kebenarannya? :D
Saya tidak mengenal apa itu magisterium didalam poerbendaharaan pengetahuan Alkitab saya,yang ada hanya pimpinan Roh Kudus didalam memahami Alkitab :
I Yohanes 2:27 Sebab di dalam diri kamu tetap ada pengurapan yang telah kamu terima dari pada-Nya. Karena itu tidak perlu kamu diajar oleh orang lain. Tetapi sebagaimana pengurapan-Nya mengajar kamu tentang segala sesuatu -- dan pengajaran-Nya itu benar, tidak dusta -- dan sebagaimana Ia dahulu telah mengajar kamu, demikianlah hendaknya kamu tetap tinggal di dalam Dia.
Quote from: solideogloria on Yesterday at 06:31:30 AM
Anda juga merelatifkan penafsiran Alkitab untuk membenarkan segala macam ajaran tambahan magisterium anda yang sebenarnya sudah banyak bertentangan dengan kebenaran Alkitab.
pokoknya kalau ga sesuai dengan Magisterium mas soli, atau ga sesuai dengan tapsir mas soli.. itu adalah melawan Alkitab.. mas cadang data itu memang seorang yang pengecut, karena beliau suka mencatut dan mengatasnamakan Tuhan.
bertahun2 argumen soascripturis selalu berbalik-balik terus kesini. lihat saja beberapa jurus yg sudah susah payah di lakukan, akhirnya membawa kembali kesini.. ya, karena memang hanya sampai disini lah argumen solascriptura. "sorry page not found, please try again 1 million years later.. "
hang!
Sudah saya jawab dengan panjang lebar apa makna Sola Scriptura didalam topik Sola Scriptura yang anda mulai itu.
Quote from: solideogloria on Yesterday at 06:31:30 AM
Penafsiran model anda bisa dikatakan model gerbong KA dimana kalau lokomotipnya masuk jurang maka semua gerbong atau umatnya masuk jurang.
kalau penapsiran model anda, berarti kalau masuk jurang masuk sendiri ya?
Kesalahan sendiri memang sepatutnya resiko sendiri dong bukan membawa-bawa resiko jutaan umat masuk jurang karena kesalahan sekelompok orang yang mengaku satu satunya penafsir yang boleh dipakai.
Itu keblinger namanya.
Quote from: solideogloria on Yesterday at 06:31:30 AM
Matius 15:14 Biarkanlah mereka itu. Mereka orang buta yang menuntun orang buta. Jika orang buta menuntun orang buta pasti keduanya jatuh ke dalam lobang."
mari ikut mas soli saja, mas soli lah yag bukan orang buta...
Ikut Scriptura saja karena saya juga demikian kok.
Quote from: solideogloria on Yesterday at 06:31:30 AM
Tidak pernah ada ajaran Alkitab bahwa orang percaya secara individual tidak boleh menafsirkan Alkitab makanya ajaran gereja anda yang memberikan monopoli penafsiran hanya kepada magisterium bersifat indoktrinasi belaka.
mamang ada di Alkitab yang mengatakan bahwa setiap individu boleh menapsir sendiri sesuka hati?
kalau saya sih adalah domba kristus yang di gembalakan Petrus didunia ini..
(Yohanes 21:17) makanya sebagai domba, saya musti nurut sama gembala saya.. apa jadinya kalau domba itu ngeyel dan ga nurut sama gembalanya? coba anda tanya pada gembala2 kambing di desa..
Diatas sudah saya kutip ayat Kitab Suci bagaimana Roh Kudus mengajar orang percaya,bukan diajar magisterium.
Kalau gembalanya ngawur masak mengikutinya secara membabi buta ?
Contohnya Petrus saja banyak yang ngawur pemikirannya,apalagi orang yang merasa sebagai suksesinya yang hanyalah manusia yang rentan dosa dan kesalahan.
Saya mah ikut pimpinan Roh Kudus saja,pasti aman deh.
Quote from: solideogloria on Yesterday at 06:31:30 AM
Banyak ajaran ajaran Magisterium dan Tradisi Gereja Katholik Roma bertentangan dengan Alkitab,walau dinilai secara obyektif.
jujur secara obyektif saya lebih percaya Magisterium GK saat menjelaskan Kitab Suci ketimbang anda bro.. maaf.. barangkali seper sejutanya pun anda belum ada jika membanding ilmu kitabsuci dengan Magisterium GK.
Maaf juga bro, siapa yang suruh mengikuti saya ?
Saya malah selalu mengumandangkan Sola Scriptura yaitu ikut Scriptura bukan ikut manusia yang rentan dosa apalagi merasa dirinya setara dengan Tuhan itu.
Quote from: solideogloria on Yesterday at 06:31:30 AM
Tradisi dan Magisterium bisa salah dan bukan Kebenaran yang Mutlak, karena Kebenaran yang Mutlak hanya Firman Allah yaitu Alkitab (Sola Scriptura). Dan jika tidak sesuai dengan ajaran Alkitab maka hal tersebut jelas salah / menyimpang.
bener kebenaran mutlak adalah Alkitab, dan tapsir anda akan Alkitab lebih bukan suatu hal yang mutlak.. anda belum tentu ngerti apa yg dimaksud Alkitab.
(mas cadang, apa anda masih jadi orang pengecut lagi? )
Kalau menurut anda saya salah menafsir mari kita bicarakan satu persatu :
• Apa yang salah
• Mengapa salah
• Apa yang benar
• Mengapa itu benar
Jadi jangan hanya melempar tuduhan sumbang tanpa bukti.
Quote from: solideogloria on Yesterday at 06:31:30 AM
Penafsiran oleh magisterium bukanlah penafsiran yang final yang harus dipatuhi mentah mentah melainkan merupakan hal yang masih harus diuji oleh Alkitab sebagaimana jemaat Berea melakukannya terhadap ajaran Rasul sekalipun.
lebih tepat dan masuk akal jika kalimatnya: "di uji oleh Dr. Soli deogratia, S.Ms, M.Ms
(mas cadang, kenapa anda selalu jadi orang pengecut yg tak masuk akal? )
Saya selalu menekankan diuji oleh prinsip prinsip ,kebenaran Alkitab bukan bersandar kepada manusia karena itu dikutuk Tuhan.
Apalagi bersandar kepada tradisi yang melawan Injil,berarti kutukannya jadi double !
Galatia 1:8 Tetapi sekalipun kami atau seorang malaikat dari sorga yang memberitakan kepada kamu suatu injil yang berbeda dengan Injil yang telah kami beritakan kepadamu, terkutuklah dia.
Shalom
-
cetar membahana.... deh.....
ntar... cari dulu ah... ayatnya "cetar membahana" di mana ya???? ehehe...
Baca Alkitabnya yang benar jangan yang bulat dikatakan lonjong !
-
jadi, ajaran kharismatik dan ajaran reformed mana yang seuai Alkitab?
kalimat yang kaya gini jangan dipelihara deh.. ini kalimat salah, kalimat menipu.
Termasuk juga ajaran Katolik kalau tidak sesuai dengan kebenaran Alkitab wajib ditolak !
Yang menentukan itu materi ajarannya bukan denominasinya mas.
Quote from: solideogloria on Yesterday at 06:42:22 AM
Jadi ajaran gereja tidak perlu diuji oleh kebenaran Alkitab ?
Patut wahyu gereja bertambah terus walau sudah ribuan tahun berlalu sejak semua Kitab Suci sudah selesai ditulis.
Saya sedang mengkritik ajaran gereja anda disini jadi tidak perlulah anda mengadu domba saya dengan aliran Karismatik.
Cukup sanggah saja semua kritikan saya terhadap ajaran gereja anda saja mas sebagaimana saya juga menyanggah serangan anda terhadap ajaran gereja Protestan.
saya ngga mengadu domba...
kalau ajaran gereja saya sudah pasti salah, wong Gereja saya ngga solascriptura..
saya hanya ingin tau, apakah ajaran kharismatik itu alkitabiyah? anda tau bahwa kharismatik adalah solascripturist seperti anda.. HANYA PAKE Alkitab!
kalau menurut anda tidak alkitabiyah, kenapa bisa tidak alkitabiyah? bukankah mereka bersolascriptura, hanya memakai kitabsuci saja seperti anda? apa bedanya dengan anda?
kalau anda sudi menjawabnya dengan jujur... bukan ngelantur.. mudah2han bisa membantu membuka Gerbang misteri.. hehehe...
salam..
Semua aliran Protestan adalah Sola Scripturalist makanya tidak ada perbedaan prinsipil diantara mereka.
Karena prinsip Sola Scripturalah makanya selalu ada 'check and control' terhadap ajaran yang salah bukan membabi buta seperti anda mas yang hanya menelan mentah mentah semua tradisi bikinan manusia,dan malas mengujinya berdasarkan Alkitab karena takut di eks-komunikasi ngkali ?
Shalom
-
Semua aliran Protestan adalah Sola Scripturalist makanya tidak ada perbedaan prinsipil diantara mereka.
Kalo Jacobus Arminius dan Iohanes Calvin sama-sama protestan tidak?
-
Memang saya TIDAK PERNAH TIDAK memelintir alias memanipulasi Firman Tuhan kok..
Tidak Mungkin mas.... karena dua hal:
1. Saya bukan Tuhan dan gak ada seujung upilnya Tuhan
2. Saya belum sempat Donor Otak.
silakan kok mas untuk membuka-buka saya.. eh.. rahasia saya...... walaupun dalam memelintir saya tidak ada rahasianya kok..
bahkan saya selalu DISCLAIMER bahwa semua pendapat itu adalah HASIL INTERPRETASI SAYA SENDIRI dan BUKAN Tuhan SENDIRI yang ngomong
alias: Yang anda baca adalah: Hasil Pelintiran versi SAYA...
Coba deh mas baca semua post saya... selalu ada IMO, atau sejauh kemampuan pemahaman saya, dsb...
soalnya kan emang gitu...
saya gak berani membajak & mencomot, apalagi Mengatasnamakan Tuhan seolah-olah Tuhan sendiri yang ngomong, padahal Pendapat itu cuma sejauh kemampuan otak saya yang pas-pas-an ini.. kan Kurang Ajar & Pengecut banget kan saya ?
Nah.. jadi dalam proses diskusi, misalnya saya lagi ngobrol-ngobrol dengan anda...
maka apa yang kita diskusikan dan debatkan adalah:
Hasil Pelintiran versi Saya dibandingkan Hasil Pelintiran versi Anda...
iya apa iya?
Nah, sekarang kalo tentang Rahasia Pelintiran Anda...
saya gak tahu dan gak tertarik mengomentari.... ngapain mas.. kurang kerjaan amat saya.. ehehe.. wong memelintir versi saya sendiri aja susah kok... ngurusi orang lain.. ehehe..
gak perlu takut terbuka rahasianya mas... kalo diskusi dengan saya... saya gak minat kok.. ehehe..
Itu adalah hak anda mau memlintir makna Alkitab sehingga menyimpag dari makna aslinya tetapi tidak semua orang bodoh sehingga tidak memngetahui plintiran anda tsb.
-
Itu adalah hak anda mau memlintir makna Alkitab sehingga menyimpag dari makna aslinya tetapi tidak semua orang bodoh sehingga tidak memngetahui plintiran anda tsb.
Setuju mas...
untuk itu, saya juga hendak berkata hal yang sama persis untuk Anda:
Itu adalah hak anda mau memlintir makna Alkitab sehingga menyimpang dari Yang Anda Kira makna aslinya tetapi tidak semua orang bodoh sehingga tidak memngetahui plintiran anda tsb.
Yang point ini, saya sepakat banget dgn sampeyan mas..
cakepppp :afro:
-
Setuju mas...
untuk itu, saya juga hendak berkata hal yang sama persis untuk Anda:
Itu adalah hak anda mau memlintir makna Alkitab sehingga menyimpang dari Yang Anda Kira makna aslinya tetapi tidak semua orang bodoh sehingga tidak memngetahui plintiran anda tsb.
Yang point ini, saya sepakat banget dgn sampeyan mas..
cakepppp :afro:
jujur saya juga sepakat banget..! :afro1:
semoga semakin banyak orang seperti mas osas, maka semakin sedikit lah budaya pengecut yg sudah terlanjur itu.. :)
-
Setahu saya setiap orang percaya bebas menafsirkan Alkitab menurut pimpinan Roh Kudus bukan harus bergantung kepada manusia.
Alkitab adalah bagi semua orang bukan hanya bagi magisterium.
Stau saya sih ngga sesederhana itu.
Krn yg satu mngaku dpimpin Roh Kudus lalu mnyalahkan pnafsiran org lain yg juga mngaku dpimpin Roh Kudus.
Yg satu mmegang doktrin Calvin, lalu mdukungnya dg ayat-ayat Alkitab.
Yg satu mmegang doktrin Arminian, yg jg mdukungnya dg ayat-ayat Alkitab.
Kl org-org punya pmikiran spt Bro OSAS, maka tiap-tiap pihak akan mhargai pola bpikir pihak lain krn kedua-duanya ddukung Alkitab.
Tp pd prakteknya kbanyakan ngga bgitu.
Yg sering saya liat di forum-forum malah saling serang, saling mnyalahkan, saling debat.
Mngapa?
Krn Gerejanya mngajarkan bhw tafsiran mrekalah yg benar dan lainnya keliru.
Gereja itulah Magisteriumnya.
Sama-sama Sola Scriptura tp yg satu mnafsirkan ini, yg lain mnafsirkan itu ssuai ajaran Gerejanya masing-masing (alias magisteriumnya masing-masing).
-
Stau saya sih ngga sesederhana itu.
Krn yg satu mngaku dpimpin Roh Kudus lalu mnyalahkan pnafsiran org lain yg juga mngaku dpimpin Roh Kudus.
Yg satu mmegang doktrin Calvin, lalu mdukungnya dg ayat-ayat Alkitab.
Yg satu mmegang doktrin Arminian, yg jg mdukungnya dg ayat-ayat Alkitab.
Kl org-org punya pmikiran spt Bro OSAS, maka tiap-tiap pihak akan mhargai pola bpikir pihak lain krn kedua-duanya ddukung Alkitab.
Tp pd prakteknya kbanyakan ngga bgitu.
Yg sering saya liat di forum-forum malah saling serang, saling mnyalahkan, saling debat.
Mngapa?
Krn Gerejanya mngajarkan bhw tafsiran mrekalah yg benar dan lainnya keliru.
Gereja itulah Magisteriumnya.
Sama-sama Sola Scriptura tp yg satu mnafsirkan ini, yg lain mnafsirkan itu ssuai ajaran Gerejanya masing-masing (alias magisteriumnya masing-masing).
Perbedaan penafsiran itu wajar karena Paulus saja bisa berbeda dengan Petrus penafsirannya,apalagi manusia biasa.
Tetapi memonopoli penafsiran oleh sekelompok orang dan menganggap dirinya yang paling benar dan infallible sama sekali bukan ajaran Alkitab karena Paulus juga tidak menafikan adanya perpecahan supaya nyata kelak siapa yang tahan uji.
Tidak ada sama sekali jaminan bahwa apa yang diajarkan magisterium itu kebenaran melainkan hanya Alkitab saja.
Malah pada prakteknya banyak ajaran magisterium yang sudah menyimpang dari Alkitab sehingga Luther memberontak.
Apalagi dengan semua konotasi magisterium yang tidak alkitabiah bukanlah istilah yang tepat bagi Protestan menggunakannya.
-
Perbedaan penafsiran itu wajar karena Paulus saja bisa berbeda dengan Petrus penafsirannya,apalagi manusia biasa.
Tetapi memonopoli penafsiran oleh sekelompok orang dan menganggap dirinya yang paling benar dan infallible sama sekali bukan ajaran Alkitab karena Paulus juga tidak menafikan adanya perpecahan supaya nyata kelak siapa yang tahan uji.
Tidak ada sama sekali jaminan bahwa apa yang diajarkan magisterium itu kebenaran melainkan hanya Alkitab saja.
Malah pada prakteknya banyak ajaran magisterium yang sudah menyimpang dari Alkitab sehingga Luther memberontak.
Apalagi dengan semua konotasi magisterium yang tidak alkitabiah bukanlah istilah yang tepat bagi Protestan menggunakannya.
Aneh juga anda begitu alergi istilah magisterium...lah istilah protestan emang ada dalam Alkitab ????
-
Magisterium kan hanya istilah.
Saya ganti dg yg lebih (terlihat) Alkitabiah ya, kepenatuaan.
Gereja itu diwakili oleh para Penatuanya.
Sama-sama Sola Scriptura tp yg satu mnafsirkan ini, yg lain mnafsirkan itu ssuai ajaran Gerejanya masing-masing (alias penatuanya masing-masing).
(dan oh ya...banyak gereja yg skrg tidak lagi mmakai istilah jabatan penatua)
-
Magisterium kan hanya istilah.
Saya ganti dg yg lebih (terlihat) Alkitabiah ya, kepenatuaan.
Gereja itu diwakili oleh para Penatuanya.
Sama-sama Sola Scriptura tp yg satu mnafsirkan ini, yg lain mnafsirkan itu ssuai ajaran Gerejanya masing-masing (alias penatuanya masing-masing).
(dan oh ya...banyak gereja yg skrg tidak lagi mmakai istilah jabatan penatua)
Mari kita tidak berburuk sangka..
Kalo misal Semua Orang NGAKUnya hanya BERDASAR Alkitab.... Tapi ternyata hasil Tafsirannya bisa beda-beda dan masing-masing merasa lebih benar & lebih sesuai Alkitab....
maka... penjelasan yang paling mungkin adalah:.... Alkitab-nya yang beda-beda....
Nah... jelas kan?? ehehe....
coba kita telaah...
Ada yang ngaku berdasar Alkitab, katanya Tuhan itu pencemburu & pemarah dan Bersikap ELITIS...
Sementara ada yang ngaku berdasar Alkitab, katanya Tuhan itu rendah hati, penyayang, dan EGALITER...
nah... tentu hal ini hampir pasti disebabkan karena Alkitab-nya beda dan tentu Tuhan-nya bisa jadi juga Beda kan ya...
-
Mari kita tidak berburuk sangka..
Kalo misal Semua Orang NGAKUnya hanya BERDASAR Alkitab.... Tapi ternyata hasil Tafsirannya bisa beda-beda dan masing-masing merasa lebih benar & lebih sesuai Alkitab....
maka... penjelasan yang paling mungkin adalah:.... Alkitab-nya yang beda-beda....
Nah... jelas kan?? ehehe....
coba kita telaah...
Ada yang ngaku berdasar Alkitab, katanya Tuhan itu pencemburu & pemarah dan Bersikap ELITIS...
Sementara ada yang ngaku berdasar Alkitab, katanya Tuhan itu rendah hati, penyayang, dan EGALITER...
nah... tentu hal ini hampir pasti disebabkan karena Alkitab-nya beda dan tentu Tuhan-nya bisa jadi juga Beda kan ya...
Sarkastik nich
-
Damai bagimu Sol.
Ucapan yang saya bold merah itu memang nampaknya buah dari yang katanya iman anda bukan ?
Bukan. Itu semata-mata dilatari oleh pemahaman saja, atau logika, atau akal sehat. Walaupun pemahaman, logika, dan akal sehat saya sering menguatkan iman, tetapi untuk kalimat yang Anda warnai merah itu bukan berdasar iman saya. Itu hanya berdasar akal sehat saja. Mungkin cara penampakan Anda dalam hal tersebut kurang pas.
Interaksi saya apanya yang menurut anda keliru bung silahkan dijelaskan ?
Saran saya, baca ulang posting saya itu, di situ seingat saya, sudah saya kopi hal yang melatari postingan itu. Bila dari postingan itu ada bagian yang Anda kurang nangkep, tanyakan lagi secara spesifik.
Saya berinteraksi dengan mengikuti irama dan gaya bahasa sipemberi interaksi,kalau mau sopan silahkan dan kalau mau kasar ya terima jugalah, jangan maunya merasa benar sendiri.
Puji Jesus. Andaikan Anda berkenan merenungkan semua interaksi Anda dengan berbagai partisipan, saya kira, tingkat intelektualitas Anda sangat mampu menangkap apa yang saya maksudkan.
Kalau belum merasa terjawab kan bisa diulangi pertanyaan dengan sopan bukan dengan kalimat bold merah diatas !
Maafkan kalau terasa 'pedas'. Bukan menyajikan secara 'pedas' maksud saya. Yang menjadi tujuan saya ialah sinambungnya apa yang Anda tulis melalui posting dengan apa yang saya dan partisipan lain posting.
Apa anda ini dewa atau Tuhan yang tidak mungkin bisa membuat kesilafan ?
Tidak pernah sekejappun saya menganggap diri dewa atau Tuhan. Tetapi, kalau tidak salah ingat, Anda sendiri yang pernah menyatakan bahwa Anda mampu mengetahui rencana Allah secara komprehensif, hanya dengan membaca Scriptura. Kenapa malah menuduh saya begitu?
Silahkan renungkan semua perkataan kasar anda !
Kasar? Saya kira tidak kasar. Apakah kasar kalau saya mengatakan perasaan saya? Apakah Anda mengharapkan saya mengatakan bahwa saya suka pada cara posting Anda yang tidak nyambung, padahal sebenarnya saya muak? Apakah menurut perasaan Anda, dengan saya menggunakan kata muak itu Anda kategorikan sebagai kasar?
Belajarlah dari Odading bagaimana harus merespon jawaban orang !
Terima kasih sarannya, walaupun sebelum Anda menyarankan hal itu, saya sudah melakukannya. Bahasa iklannya, SEBELUM ANDA BERPIKIR, SAYA SUDAH MELAKUKANNYA.
Ngomong-ngomong, Anda memposting seperti itu, bukan hendak menggeser topik, bukan? Menggeser dari yang terungkap pada judul trit ke pengulasan etika? Dan kalau Anda cermat, hanya dari penggunaan tanda baca saja misalnya huruf kapital, koma, tanda tanya, dll, dll, Anda sudah menangkap tingkat etika saya. :grining:
Damai bagimu solideogloria. :D
-
Damai bagimu OSAS.
Maaf sebelumnya kalau saya terpaksa megkritik cara anda berdiskusi bro,karena nampaknya anda tidak siap menerima perbedaan atau bagaimana menghadapi suatu perbedaan.
Terima kasih. Tidak perlu pemaafan dalam hal itu. Justru kita berdiskusi ini adalah untuk saling kritisi demi kebangunan bersama.
Tapi, boleh memberitahukan latar pikir Anda sehingga Anda menyimpulkan bawa saya tidak siap menerima perbedaan? Saya mengerti arti kata toleransi. Sepanjang dalam batas toleransi, saya kira, perbedaan adalah keniscayaan. Nah, kalau berkenan, ungkapkan di diskusi ini mengapa Anda menyimpulkan bahwa saya tidak tahu cara menghadapi perbedaan?
Kalau masih terlalu emosi menghadapi perbedaan pendapat tidak selayaknya mengikuti suatu wacana diskusi,karena tanpa kebebasan berpendapat maka suatu wacana diskusi lama kelamaan akan mati suri.
Emosi? Apakah Anda mengeri arti kata emosi? Bagaimana pula Anda menyimpulkan bahwa saya emosional?
Atau, apakah Anda sama dengan solideogloria yang menyimpulkan saya tidak mampu mengontrol diri dan menggunakan kata muak? Apakah Anda juga ingin mengharapkan saya mengatakan saya suka, padahal saya muak? Periksa logika Anda.
Damai bagimu OSAS.
-
Ngomong-ngomong, Anda memposting seperti itu, bukan hendak menggeser topik, bukan? Menggeser dari yang terungkap pada judul trit ke pengulasan etika? Dan kalau Anda cermat, hanya dari penggunaan tanda baca saja misalnya huruf kapital, koma, tanda tanya, dll, dll, Anda sudah menangkap tingkat etika saya. :grining:
Lha kalau sering-sering Tanda Baca yang diatasnya angka 1... itu menunjukkan apa ya?
(komentar saya edit karena OOT dan berpotensi memprovokasi pihak lain)
-
Magisterium kan hanya istilah.
Saya ganti dg yg lebih (terlihat) Alkitabiah ya, kepenatuaan.
Gereja itu diwakili oleh para Penatuanya.
Sama-sama Sola Scriptura tp yg satu mnafsirkan ini, yg lain mnafsirkan itu ssuai ajaran Gerejanya masing-masing (alias penatuanya masing-masing).
(dan oh ya...banyak gereja yg skrg tidak lagi mmakai istilah jabatan penatua)
Katolik juga pasti keberatan kalau dikatakan Sola Pope atau Sola Magisterium atau Sola Ecclesia padahal semua penafsiran mereka hanya berdasarkan makna Sola tsb !
Semua orang percaya adalah imam menurut prinsip Royal Priesthood Alkitab.
-
Damai bagimu Sol.Bukan. Itu semata-mata dilatari oleh pemahaman saja, atau logika, atau akal sehat. Walaupun pemahaman, logika, dan akal sehat saya sering menguatkan iman, tetapi untuk kalimat yang Anda warnai merah itu bukan berdasar iman saya. Itu hanya berdasar akal sehat saja. Mungkin cara penampakan Anda dalam hal tersebut kurang pas.
Memang ukuran kesopanan anda seragam dengan yang lainnya.
Quote
Interaksi saya apanya yang menurut anda keliru bung silahkan dijelaskan ?
Saran saya, baca ulang posting saya itu, di situ seingat saya, sudah saya kopi hal yang melatari postingan itu. Bila dari postingan itu ada bagian yang Anda kurang nangkep, tanyakan lagi secara spesifik.
Terlalu banyak dan saya merasa sudah menjawab semua argumentasimu Husada.
Silahkan saja mulai satu persatu apa peroblema anda bung !
Quote
Saya berinteraksi dengan mengikuti irama dan gaya bahasa sipemberi interaksi,kalau mau sopan silahkan dan kalau mau kasar ya terima jugalah, jangan maunya merasa benar sendiri.
Puji Jesus. Andaikan Anda berkenan merenungkan semua interaksi Anda dengan berbagai partisipan, saya kira, tingkat intelektualitas Anda sangat mampu menangkap apa yang saya maksudkan.
Saya harapkan anda juga instrospeksi diri anda sendiri jangan hanya melihat selumbar dimata orang tetapi balok dimata sendiri tidak kelihatan.
Quote
Kalau belum merasa terjawab kan bisa diulangi pertanyaan dengan sopan bukan dengan kalimat bold merah diatas !
Maafkan kalau terasa 'pedas'. Bukan menyajikan secara 'pedas' maksud saya. Yang menjadi tujuan saya ialah sinambungnya apa yang Anda tulis melalui posting dengan apa yang saya dan partisipan lain posting.
Silahkan diberitahu baik baik karena mungkin kamu sendiri yang bingung bukan saya.
Sekarang buktikan kata kata anda itu,mana yang menurutmu tidak berkesinambungan itu ?
Quote
Apa anda ini dewa atau Tuhan yang tidak mungkin bisa membuat kesilafan ?
Tidak pernah sekejappun saya menganggap diri dewa atau Tuhan. Tetapi, kalau tidak salah ingat, Anda sendiri yang pernah menyatakan bahwa Anda mampu mengetahui rencana Allah secara komprehensif, hanya dengan membaca Scriptura. Kenapa malah menuduh saya begitu?
Dimana kata kata saya “mampu mengetahui secara komprehensive” tersebut ?
Apa belum jelas berulang ulang saya jelaskan bahwa yang komprehensive itu adalah Alkitabnya ?
Atau anda memang kerjanya mencari pasal terus dengan tidak menghormati penjelasan lawan diskusi tetapi ngotot dengan maunya sendiri ?
Kalau saya salah ketik tetapi disindir juga apakah itu bukan kecongkakan yang merasa diri sendiri tidak pernah salah ?
Quote
Silahkan renungkan semua perkataan kasar anda !
Kasar? Saya kira tidak kasar. Apakah kasar kalau saya mengatakan perasaan saya? Apakah Anda mengharapkan saya mengatakan bahwa saya suka pada cara posting Anda yang tidak nyambung, padahal sebenarnya saya muak? Apakah menurut perasaan Anda, dengan saya menggunakan kata muak itu Anda kategorikan sebagai kasar?
Memang ukuran moral anda seragam dengan yang lainnya.
Quote
Belajarlah dari Odading bagaimana harus merespon jawaban orang !
Terima kasih sarannya, walaupun sebelum Anda menyarankan hal itu, saya sudah melakukannya. Bahasa iklannya, SEBELUM ANDA BERPIKIR, SAYA SUDAH MELAKUKANNYA.
Terbukti tidak sama !
Ngomong-ngomong, Anda memposting seperti itu, bukan hendak menggeser topik, bukan? Menggeser dari yang terungkap pada judul trit ke pengulasan etika? Dan kalau Anda cermat, hanya dari penggunaan tanda baca saja misalnya huruf kapital, koma, tanda tanya, dll, dll, Anda sudah menangkap tingkat etika saya.
Damai bagimu solideogloria.
Semua argumentasi anda sudah saya jawab dengan argumentasi tetapi tidak perlu saya mengeluarkan kata “muak” karena itu bukan rohnya diskusi tetapi hanya keluhan orang yang tersudut dan putus asa kelihatannya.
Shalom
-
Sarkastik nich
:blush:
ehehehe.....
saya cuma sedang menawarkan suatu sudut pandang alternatif yang barangkali bisa ditarik benang merahnya...
ehehe... jadi malu saya....
-
Sol, kalau uneg-unegmu sudah selesai, kembali saja ke topik.
-
Tidak ada sama sekali jaminan bahwa apa yang diajarkan magisterium itu kebenaran melainkan hanya Alkitab saja.
buat yang bisa mikir.. mari kita gunakan pikiran kita.. pkiran kita adalah anugrah, jadi jangan sia-siakan..
ketika kita membahas mengenai perbedaan magisterium..
maka, kita tau bahwa magisterium itu lah yang membuat perbedaan makna Alkitab.
ya? pesis seperti yang di posting oleh bro siip... replay 571: http://forumimankristen.com/index.php/topic,971.msg33645.html#msg33645
coba kita perhatikan kata per kata mas osas,
yang pertama:
"Tidak ada sama sekali jaminan bahwa apa yang diajarkan magisterium itu kebenaran" ini masih diterima nalar..
namun ketika embel-embelnya :"melainkan hanya Alkitab saja"
lahhh??? ini kan statemen yang muter-muter alias error...
lawong magisterium itu menapsir kitab yang sama kok.. tentu saja pembicaraab sudah tidak berada diseputar benar atau tidaknya tulisan di Alkitab itu.. kita semua yakin dan percaya bahwa tulisan di Alkitab itu adalah benar absolut.. Alkitab lah otoritas tertinggi, Alkitab infallible, ini sudah clear, sepakat, ga usah di bahas lagi..
sekarang seharusnya kita beranjak pada pemikiran yang bertolak dari kenyataan , bahwa Magisterium itu mempunyai pendapat yang berbeda-beda mengenai Kitab Suci.. kita kembangkan mengapa, dan bagaimana bisa terjadi banyak tapsir, lalu siapakah atau manakah tapsir yang benar?dan apakah itu baik atau tidak, lalu kalau tidak baik apa solusinya? dan seterusnya..
kan begitu harusnya?
jangan anda malah berlari membundhetkan logika berfikir menjadi inkoheren dengan kembali masuk ke jalur satu arah yang tadi dengan kembali mempermasalahkan tentang kebenaran Alkitab.. disaat sedang membahas magisterium siapa yang benar. itu kan bundhet namanya?? :idiot:
lalu menggunakan kata2 hafalan "Alkitab lah yg paling benar". "Alkitab yang absolut" Alkitab otoritas tertinggi" dan berbagai kalimat hafalan lainnya.. bukankah ini sebenernya hanya untuk mengatakan bahwa tapsirnyalah yang benar, dan menyalahkan tapsir orang lain salah.. bersembunyi dibalik wibawa Alkitab untuk menghindari bantahan, menangkal kritikan, mengunci perdebatan? melegtimasi tapsirnya? tapi itu kan sebenernya argumen yang salah tempat.. nalar waras akan berkata itu konyol..
haduuuh... gimana gitu... masak sih ga berubah juga pola pikir seperti ini? kapan majunya?? biarlah mas cadang data saja yang jadi pengecut, jangan ditiru dia.. :D
harapan saya, semoga diskusi-diskusi, atau perdebatan tentang solascriptura ini di forum-forum apapun belahan dunia ini levelnya meingkat dan beranjak keluar dari circular reasoning yang konyol ini..
(http://1.bp.blogspot.com/_Zrnc8QA3vuI/TBVhs1eWEcI/AAAAAAAAABQ/gfXH71ch6Pw/s1600/segitiga+tak+mungkin.JPG)
-
:blush:
ehehehe.....
saya cuma sedang menawarkan suatu sudut pandang alternatif yang barangkali bisa ditarik benang merahnya...
ehehe... jadi malu saya....
Jangan juga malu mengakui apa sebenarnya agama anda.
-
Lha kalau sering-sering Tanda Baca yang diatasnya angka 1... itu menunjukkan apa ya?
(komentar saya edit karena OOT dan berpotensi memprovokasi pihak lain)
Makanya ketimbang provokasi doang belajar Alkitab lebih baik lagi !
-
Sol, kalau uneg-unegmu sudah selesai, kembali saja ke topik.
Setuju, dan juga anda sebaiknya kembali fokus kepada materi diskusi ketimbang penyerangan kepada pribadi.
Shalom
-
Jangan juga malu mengakui apa sebenarnya agama anda.
Kalo itu bukan malu mas.. tapi sungkan dan takut bahwa sesungguhnya saya cuma sok-ngaku-ngaku aja beragama X, padahal kelakuan dan pola pikir saya jauh panggang dari api...
Misalnya spt mas solideo menulis agamanya Protestan ... Protestan apa mas tepatnya??
Tapi ternyata cukup banyak pola pikir dan pernyataan mas yang ternyata Kebablasan dan bahkan Akhirnya jadi Berlawanan dengan Semangat Mulia Mbah Martin Luther ketika melepaskan diri dari Roma Khatolik...
dan bahkan dalam beberapa hal mengadopsi pola pikir Klerik Koruptif dan Bejat pada abad ke 14-15an yang dilawan oleh Mbah Martin sendiri...
misalnya sampeyan merasa bahwa Tim Penerjemah L.A.I adalah INFALLIBEL dalam menerjemahkan Alkitab, atau sampeyan merasa bahwa Kemampuan Interpretasi Sampeyan itu pasti INFALLIBLE, sehingga orang lain yang berpendapat lain otomatis sampeyan suruh belajar Alkitab dengan baik (karena dikira belajarnya gak sebaik anda kan? ehehe)
Nah, kalo gini, kan anda telah MEMBUAT MALU member-member Protestan yang lain... padahal jelas Anda TIDAK MEREPRESENTASIKAN cara berpikir mereka, karena anda bukan Paus kan?
dan bahwa silent majorities dari pemeluk Protestantism rasanya biasa aja kok mikirnya..... gak mbundhet....
eh.. tapi gak tahu ya.. kalo gitu dianggap Kurang Dalam membaca Alkitabnya ehehe....
-
sejujurnya saya jg ingin tahu bro cadangdata ini dari denom apa.... ?
-
sejujurnya saya jg ingin tahu bro cadangdata ini dari denom apa.... ?
Mungkin dia nggak ngerti apa artinya denom,bro.
-
Setuju, dan juga anda sebaiknya kembali fokus kepada materi diskusi ketimbang penyerangan kepada pribadi.
Shalom
Damai bagimu solideogloria.
Biasakan tidak OOT, dan pahami apa yang engkau post.
-
Damai bagimu solideogloria.
Biasakan tidak OOT, dan pahami apa yang engkau post.
Jangan salahkan saya bro karena saya kan hanya menjawab apa yang ditanyakan kepada saya.
Kalau saya tidak jawab dikatakan tidak nyambung !
Silahkan anda teliti semua jawaban saya.
Saya harap anda juga netral dan tidak hanya memihak kalau bertindak sebagai moderator.
-
Damai bagimu solideogloria.
Biasakan tidak OOT, dan pahami apa yang engkau post.
sudahlah , mod..
SULE DILAWAN... pasti kalah lucu.. :giggle: :lol: :lol: :lol: :lol:
-
Ini, kesimpulan akhirnya, bagaimana?
Apakah saking banyaknya denominasi yang menamakan diri sebagai Pengikut Kristus yang terhimpun baik di Reformed maupun Protestan, sehingga tidak mungkin dituliskan di sini? Kalo usul saya, masing-masing partisipan berdasarkan pengetahuannya saja mencoba menyampaiakan, mengapa kumpulannya menganut Sola Scriptura. Dari situ nanti, kita coba mencari jawaban judul. Sepakat?
-
Yang paling logis menurut saya tentang alasan reformed dan protestan menganut Sola Scriptura ialah: untuk membedakan dari penganut Katolik.
-
Yang paling logis menurut saya tentang alasan dan reformed menganut Sola Scriptura ialah: untuk membedakan dari penganut Katolik.
MUANTEPPPPPPP !!!!!
SETUJU spesial pake telor !!!!!!
kata Philip Kotler : IDENTITAS PEMBEDA atau UNIQUE SELLING PREPOSITION, sehingga Brand-nya HARUS DIBIKIN TAMPAK BEDA, apalagi kalo kompetitor-nya Mirip & udah duluan...
:afro: :afro: :afro: :afro: :afro: :afro: :afro: :afro:
-
MUANTEPPPPPPP !!!!!
SETUJU spesial pake telor !!!!!!
kata Philip Kotler : IDENTITAS PEMBEDA atau UNIQUE SELLING PREPOSITION, sehingga Brand-nya HARUS DIBIKIN TAMPAK BEDA, apalagi kalo kompetitor-nya Mirip & udah duluan...
:afro: :afro: :afro: :afro: :afro: :afro: :afro: :afro:
Atau bisa disebut juga dengan product differentiation :
In economics and marketing, product differentiation (or simply differentiation) is the process of distinguishing a product or service from others, to make it more attractive to a particular target market. This involves differentiating it from competitors' products as well as a firm's own products. The concept was proposed by Edward Chamberlin in his 1933 Theory of Monopolistic Competition.
Jadi sebenarnya sih sudah teknik kuno, cuma masih dipergunakan hingga saat ini.
:whistle:
-
Lha belum apa2 sudah ngumpul Council Husada, Bro Cadang & Bro Salt.
Teman2 Reformed bisa dikeroyok nih :giggle:
-
Lha belum apa2 sudah ngumpul Council Husada, Bro Cadang & Bro Salt.
Teman2 Reformed bisa dikeroyok nih :giggle:
Pernah dengar semboyan 'One for all, and all for one' ?
Yup betul, the muskettiers
:D
-
Lha belum apa2 sudah ngumpul Council Husada, Bro Cadang & Bro Salt.
Teman2 Reformed bisa dikeroyok nih :giggle:
Melihat model ketawanya Phooey (ikon pilihannya) ini, seperti beraroma cemburu, ya? :drool:
-
Melihat model ketawanya Phooey (ikon pilihannya) ini, seperti beraroma cemburu, ya? :drool:
Enggak juga sih.
Kepingin nya biar dateng teman2 kita Bro Soli, Bro OSAS dan Bro Quovadis.
Kan enak ...................
hehehehehe :whistle:
-
Atau bisa disebut juga dengan product differentiation :
In economics and marketing, product differentiation (or simply differentiation) is the process of distinguishing a product or service from others, to make it more attractive to a particular target market. This involves differentiating it from competitors' products as well as a firm's own products. The concept was proposed by Edward Chamberlin in his 1933 Theory of Monopolistic Competition.
Jadi sebenarnya sih sudah teknik kuno, cuma masih dipergunakan hingga saat ini.
:whistle:
Tepat sekali mas...
bahkan kalo gak salah...
Semakin mirip produk-nya..
maka biasanya sang Follower akan SEMAKIN MATI-MATIAN dan semakin NAPSU untuk menunjukkan bahwa "BEDA LHO".. dan yang sama-pun DI-PUNTAR-PUNTIR biar BEDA...
itu memang Strategi Follower Brands di mana-mana sih mas...
karena jelas kalah Brand-Value-nya, maka EFFORT_nya harus Extra Keras untuk Meng-Akuisisi Customer dari Leading Brand-nya...
Biasanya, strategi di kuliah pertama di semester satu adalah:
- Point out your competitor's weakness, or Create the "PERCEPTION" of weakness
hehehe......
aduh... kenTONGan saya rusak euy....
beli dulu ah ke pasar... hehehe....
-
Tepat sekali mas...
bahkan kalo gak salah...
Semakin mirip produk-nya..
maka biasanya sang Follower akan SEMAKIN MATI-MATIAN dan semakin NAPSU untuk menunjukkan bahwa "BEDA LHO".. dan yang sama-pun DI-PUNTAR-PUNTIR biar BEDA...
itu memang Strategi Follower Brands di mana-mana sih mas...
karena jelas kalah Brand-Value-nya, maka EFFORT_nya harus Extra Keras untuk Meng-Akuisisi Customer dari Leading Brand-nya...
Biasanya, strategi di kuliah pertama di semester satu adalah:
- Point out your competitor's weakness, or Create the "PERCEPTION" of weakness
hehehe......
aduh... kenTONGan saya rusak euy....
beli dulu ah ke pasar... hehehe....
Jiaaah
:doh:
-
Tepat sekali mas...
bahkan kalo gak salah...
Semakin mirip produk-nya..
maka biasanya sang Follower akan SEMAKIN MATI-MATIAN dan semakin NAPSU untuk menunjukkan bahwa "BEDA LHO".. dan yang sama-pun DI-PUNTAR-PUNTIR biar BEDA...
itu memang Strategi Follower Brands di mana-mana sih mas...
karena jelas kalah Brand-Value-nya, maka EFFORT_nya harus Extra Keras untuk Meng-Akuisisi Customer dari Leading Brand-nya...
Biasanya, strategi di kuliah pertama di semester satu adalah:
- Point out your competitor's weakness, or Create the "PERCEPTION" of weakness
hehehe......
aduh... kenTONGan saya rusak euy....
beli dulu ah ke pasar... hehehe....
Waduhhh :doh:
Nanti disemprit Momod lho
:D
-
Waduhhh :doh:
Nanti disemprit Momod lho
:D
Memangnya mod sini senang main sempritan ya, om?
:whistle:
-
Memangnya mod sini senang main sempritan ya, om?
:whistle:
Enggak....
Momod disini baek2
:afro:
-
Enggak....
Momod disini baek2
:afro:
Syukurlah, soalnya belum ada yang kenal.
Jarang muncul ya?
:what:
-
Daripada si soli OOT ditopik sebelah, mending diajak kesini.
Hanya Alkitab saja atau Solascriptura, tidak dikenal oleh para Rasul, para Bapa Gereja, Gereja Perdana, iman Rasuli bahkan Alkitab itu sendiri.
Bahkan Alkitab memberikan kesaksian yang menolak Solascriptura:
Yoh 21:25 Masih banyak hal-hal lain lagi yang diperbuat oleh Yesus, tetapi jikalau semuanya itu harus dituliskan satu per satu, maka agaknya dunia ini tidak dapat memuat semua kitab yang harus ditulis itu.
2 Tes 2:15 Sebab itu, berdirilah teguh dan berpeganglah pada tradisi-tradisi yang kamu terima dari kami, baik secara lisan, maupun secara tertulis.
1Tim 3:15c Gereja-Nya adalah tiang penopang dan dasar kebenaran.
Solascriptura tidak dikenal oleh para Rasul, Bapa Gereja dan Alkitab.
Maka berdasarkan ketiga ayat tersebut, Gereja Katolik mengimani Alkitab, Tradisi Suci dan Magisterium Gereja.
Kalau belum mengerti dalam 3 hari, silahkan hubungi guru TK terdekat.
Salam
-
bahkan jikalau kita menggunakan p.o.v. solascriptura..
yg antara lain: "jangan menambah dan mengurangi apa yang sudah tertulis",
maka "Ajaran Solascriptura" itu sendiri JELAS-JELAS TIDAK-SolaScriptura, karena SolaScriptura itu sendiri TIDAK ALKITABIAH, sebab tidak ada ayatnya..
Maka,
bagi rekan-rekan kita yang MENGAKU sebagai pengikut AJARAN SOLASCRIPTURA, apalagi yg hardcore..
tentu dengan sendirinya pasti sudah tahu bahwa "SolaScriptura itu Tidak Alkitabiah, dan tentu Tidak SOLA pula"
dan oleh karenanya, perlu untuk "dikoreksi" agar "kembali ke jalan yang benar"
demikian pendapat saya...
-
Banyak pemimpin kristen awal juga menganut prinsip ajaran Sola Scriptura misalnya :
180 AD: Irenaeus:
"We have learned from none others the plan of our salvation, than from those through whom the Gospel has come down to us, which they did at one time proclaim in public, and, at a later period, by the will of God, handed down to us in the Scriptures, to be the ground and pillar of our faith. For it is unlawful to assert that they preached before they possessed "perfect knowledge," as some do even venture to say, boasting themselves as improvers of the apostles." (Irenaeus, Against Heresies, book 3, 1, 1)
Irenaeus states that the gospel was first orally revealed, then the gospel was recorded in scriptures and calls the scriptures the "ground and pillar" of faith. This should send shivers up the spine of every Roman Catholic and Orthodox because it is a clear interpretation of 1 Tim 3:15 where the same expression is used of the church. Obviously then, Irenaeus viewed that the church came second in authority under the scriptures. It is also clear that you can make no change from what the apostles teach as it was the unchangeable standard of doctrine.
-
Banyak pemimpin kristen awal juga menganut prinsip ajaran Sola Scriptura misalnya :
180 AD: Irenaeus:
"We have learned from none others the plan of our salvation, than from those through whom the Gospel has come down to us, which they did at one time proclaim in public, and, at a later period, by the will of God, handed down to us in the Scriptures, to be the ground and pillar of our faith. For it is unlawful to assert that they preached before they possessed "perfect knowledge," as some do even venture to say, boasting themselves as improvers of the apostles." (Irenaeus, Against Heresies, book 3, 1, 1)
Irenaeus states that the gospel was first orally revealed, then the gospel was recorded in scriptures and calls the scriptures the "ground and pillar" of faith. This should send shivers up the spine of every Roman Catholic and Orthodox because it is a clear interpretation of 1 Tim 3:15 where the same expression is used of the church. Obviously then, Irenaeus viewed that the church came second in authority under the scriptures. It is also clear that you can make no change from what the apostles teach as it was the unchangeable standard of doctrine.
Wah wah... Tulisan ini telah menyelewengkan ajaran Irenaeus yg sebenarnya tentang otoritas Kitab Suci.
Irenaeus menuliskan bahwa para rasul mengajarkan Injil, yang kemudian hari diwariskan kepada kita dalam bentuk Kitab Suci sebagai dasar dan tiang penopang iman, BUKAN utk mengajarkan konsep sola-scriptura, melainkan utk melawan bidaah yg menolak otoritas Kitab Suci, karena para bidaat ini berani mengaku sebagai pihak2 yg menyempurnakan ajaran para rasul dan mengajarkan ajaran2 yg berbeda dengan Kitab Suci.
Secara jelas, hal ini tertulis dalam kalimat yg mengikuti kutipan di atas, yang secara sengaja telah dipotong oleh penulis utk menunjukkan bahwa seolah2 Irenaeus mengajarkan sola-scriptura.
We have learned from none others the plan of our salvation, than from those through whom the Gospel has come down to us, which they did at one time proclaim in public, and, at a later period, by the will of God, handed down to us in the Scriptures, to be the ground and pillar of our faith. For it is unlawful to assert that they preached before they possessed "perfect knowledge," as some do even venture to say, boasting themselves as improvers of the apostles. For it is unlawful to assert that they preached before they possessed «perfect knowledge,» as some do even venture to say, boasting themselves as improvers of the apostles.
(Irenaeus, Against Heresies, book 3, 1, 1)
Lagi2, pendukung sola-scriptura memutilasi tulisan Irenaeus dan menyembunyikan ajaran Irenaeus yang jelas2 menggunakan otoritas Tradisi Suci yang setara dengan Kitab Suci utk melawan para bidaat.
Irenaeus dalam tulisan yg sama: "Against Heresies", dalam tulisan selanjutnya: "Book 3, 2, 1-3" justru membasmi para bidaat dengan menggunakan Kitab Suci DAN Tradisi Suci secara sejajar (equal).
1. When, however, they are confuted from the Scriptures, they turn round and accuse these same Scriptures, as if they were not correct, nor of authority, and [assert] that they are ambiguous, and that the truth cannot be extracted from them by those who are ignorant of tradition. For [they allege] that the truth was not delivered by means of written documents, but vivâ voce: wherefore also Paul declared, «But we speak wisdom among those that are perfect, but not the wisdom of this world.» 1 Corinthians 2:6 And this wisdom each one of them alleges to be the fiction of his own inventing, forsooth; so that, according to their idea, the truth properly resides at one time in Valentinus, at another in Marcion, at another in Cerinthus, then afterwards in Basilides, or has even been indifferently in any other opponent, who could speak nothing pertaining to salvation. For every one of these men, being altogether of a perverse disposition, depraving the system of truth, is not ashamed to preach himself.
2. But, again, when we refer them to that tradition which originates from the apostles, [and] which is preserved by means of the succession of presbyters in the Churches, they object to tradition, saying that they themselves are wiser not merely than the presbyters, but even than the apostles, because they have discovered the unadulterated truth. For [they maintain] that the apostles intermingled the things of the law with the words of the Saviour; and that not the apostles alone, but even the Lord Himself, spoke as at one time from the Demiurge, at another from the intermediate place, and yet again from the Pleroma, but that they themselves, indubitably, unsulliedly, and purely, have knowledge of the hidden mystery: this is, indeed, to blaspheme their Creator after a most impudent manner! It comes to this, therefore, that these men do now consent neither to Scripture nor to tradition.
3. Such are the adversaries with whom we have to deal, my very dear friend, endeavouring like slippery serpents to escape at all points. Where-fore they must be opposed at all points, if per-chance, by cutting off their retreat, we may succeed in turning them back to the truth. For, though it is not an easy thing for a soul under the influence of error to repent, yet, on the other hand, it is not altogether impossible to escape from error when the truth is brought alongside it.
http://www.newadvent.org/fathers/0103302.htm
So... sebetulnya bidaah yg menolak otoritas Tradisi Suci telah dihadapi Gereja sejak jaman Gereja Purba, dan oleh Irenaeus yg tulisannya dipakai oleh pendukung sola-scriptura, bidaah yg menolak otoritas Tradisi Suci ini justru telah dikutuk dan dinyatakan sebagai: "endeavouring like slippery serpents to escape at all points, must be opposed at all points"
-
Wah wah... Tulisan ini telah menyelewengkan ajaran Irenaeus yg sebenarnya tentang otoritas Kitab Suci.
Irenaeus menuliskan bahwa para rasul mengajarkan Injil, yang kemudian hari diwariskan kepada kita dalam bentuk Kitab Suci sebagai dasar dan tiang penopang iman, BUKAN utk mengajarkan konsep sola-scriptura, melainkan utk melawan bidaah yg menolak otoritas Kitab Suci, karena para bidaat ini berani mengaku sebagai pihak2 yg menyempurnakan ajaran para rasul dan mengajarkan ajaran2 yg berbeda dengan Kitab Suci.
Secara jelas, hal ini tertulis dalam kalimat yg mengikuti kutipan di atas, yang secara sengaja telah dipotong oleh penulis utk menunjukkan bahwa seolah2 Irenaeus mengajarkan sola-scriptura.
We have learned from none others the plan of our salvation, than from those through whom the Gospel has come down to us, which they did at one time proclaim in public, and, at a later period, by the will of God, handed down to us in the Scriptures, to be the ground and pillar of our faith. For it is unlawful to assert that they preached before they possessed "perfect knowledge," as some do even venture to say, boasting themselves as improvers of the apostles. For it is unlawful to assert that they preached before they possessed «perfect knowledge,» as some do even venture to say, boasting themselves as improvers of the apostles.
(Irenaeus, Against Heresies, book 3, 1, 1)
Lagi2, pendukung sola-scriptura memutilasi tulisan Irenaeus dan menyembunyikan ajaran Irenaeus yang jelas2 menggunakan otoritas Tradisi Suci yang setara dengan Kitab Suci utk melawan para bidaat.
Irenaeus dalam tulisan yg sama: "Against Heresies", dalam tulisan selanjutnya: "Book 3, 2, 1-3" justru membasmi para bidaat dengan menggunakan Kitab Suci DAN Tradisi Suci secara sejajar (equal).
1. When, however, they are confuted from the Scriptures, they turn round and accuse these same Scriptures, as if they were not correct, nor of authority, and [assert] that they are ambiguous, and that the truth cannot be extracted from them by those who are ignorant of tradition. For [they allege] that the truth was not delivered by means of written documents, but vivâ voce: wherefore also Paul declared, «But we speak wisdom among those that are perfect, but not the wisdom of this world.» 1 Corinthians 2:6 And this wisdom each one of them alleges to be the fiction of his own inventing, forsooth; so that, according to their idea, the truth properly resides at one time in Valentinus, at another in Marcion, at another in Cerinthus, then afterwards in Basilides, or has even been indifferently in any other opponent, who could speak nothing pertaining to salvation. For every one of these men, being altogether of a perverse disposition, depraving the system of truth, is not ashamed to preach himself.
2. But, again, when we refer them to that tradition which originates from the apostles, [and] which is preserved by means of the succession of presbyters in the Churches, they object to tradition, saying that they themselves are wiser not merely than the presbyters, but even than the apostles, because they have discovered the unadulterated truth. For [they maintain] that the apostles intermingled the things of the law with the words of the Saviour; and that not the apostles alone, but even the Lord Himself, spoke as at one time from the Demiurge, at another from the intermediate place, and yet again from the Pleroma, but that they themselves, indubitably, unsulliedly, and purely, have knowledge of the hidden mystery: this is, indeed, to blaspheme their Creator after a most impudent manner! It comes to this, therefore, that these men do now consent neither to Scripture nor to tradition.
3. Such are the adversaries with whom we have to deal, my very dear friend, endeavouring like slippery serpents to escape at all points. Where-fore they must be opposed at all points, if per-chance, by cutting off their retreat, we may succeed in turning them back to the truth. For, though it is not an easy thing for a soul under the influence of error to repent, yet, on the other hand, it is not altogether impossible to escape from error when the truth is brought alongside it.
http://www.newadvent.org/fathers/0103302.htm
So... sebetulnya bidaah yg menolak otoritas Tradisi Suci telah dihadapi Gereja sejak jaman Gereja Purba, dan oleh Irenaeus yg tulisannya dipakai oleh pendukung sola-scriptura, bidaah yg menolak otoritas Tradisi Suci ini justru telah dikutuk dan dinyatakan sebagai: "endeavouring like slippery serpents to escape at all points, must be opposed at all points"
Sola Scriptura sama seperti Tritunggal tidak ada istilahnya tetapi prinsipnya banyak didasarkan kepada ajaran Kitab Suci.
Prinsip Sola Scriptura adalah prinsip yang mengembalikan otoritas kebenaran kepada kebenaran Alkitab (Back to Bible) bukan merampok kebenaran Tuhan menjadi milik manusia yang diperdewakan.
Ini berbeda sekali dengan co-redemtrix,mediatrix,Pope infallible dan banyak lagi yang sama sekali tidak ada ajarannya malah menghujat Tuhan.
180 AD: Clement of Alexandria:
"But those who are ready to toil in the most excellent pursuits, will not desist from the search after truth,till they get the demonstration from the Scriptures themselves." (Clement of Alexandria, book 7, ch 16, Scripture the Criterion by Which Truth and Heresy are Distinguished).
-
Ini berbeda sekali dengan co-redemtrix,mediatrix,Pope infallible dan banyak lagi yang sama sekali tidak ada ajarannya malah menghujat Tuhan.
Itu kan hanya karena keterbatasan sang superpendeta tong yang mengajari kamu untuk menghujat gereja Katolik, karena iri dan dengki saja. Kalau kemampuan belajarnya setara dengan kebenciannya, sudah pasti sang superpendeta bisa melihatnya, sehingga bisa mengajari kamu, sehingga otakmu jadi sedikit terisi.
-
Jadi yang mengajarkan protestan untuk sola scriptura siapa kalau ndak ada ayat yang bilang sola dalam Kitab Suci...
bapa Gereja, atau Tradisi Protestan sendiri i.e luther dkk
-
Bagaimana mau sola scripture kalau Yesus Kristus sendiri tidak meninggalkan ajaran-Nya dalam bentuk tertulis (scripture)? Yang Tuhan Yesus perintahkan kepada para murid-Nya ialah: "Ajarlah mereka melakukan segala sesuatu yang telah Kuperintahkan kepadamu. Dan ketahuilah, Aku menyertai kamu senantiasa sampai kepada akhir zaman." Ketika ayat itu disampaikan, perintah Yesus Kristus belum ada yang tertulis. Lantas, bagaimana ceritanya sehingga banyak orang yang menyatakan diri sebagai pengikut Kristus menganut sola scripture? Terlalu mengada-ada. Kebablasan, mengklaim diri paling mengerti kehendak Tuhan. Semoga Tuhan mengampuni penganut sola scripture.
-
Sola Scriptura sama seperti Tritunggal tidak ada istilahnya tetapi prinsipnya banyak didasarkan kepada ajaran Kitab Suci.
Prinsip Sola Scriptura adalah prinsip yang mengembalikan otoritas kebenaran kepada kebenaran Alkitab (Back to Bible) bukan merampok kebenaran Tuhan menjadi milik manusia yang diperdewakan.
Nope, prinsip sola scriptura tidak pernah ada dalam Kitab Suci.
Kitab Suci mengajarkan otoritas dan wibawa Kitab Suci, tetapi tidak pernah menjadikan sebagai satu2nya otoritas kebenaran.
Para rasul, murid2 para rasul dan bapa2 Gereja Perdana juga mengukuhkan otoritas Tradisi Suci yang setara dengan Kitab Suci, seperti ajaran Irenaeus yg telah Anda (dan teman2 Anda) salah artikan itu.
Ini berbeda sekali dengan co-redemtrix,mediatrix,Pope infallible dan banyak lagi yang sama sekali tidak ada ajarannya malah menghujat Tuhan.
OOT, silakan dibahas di thread terpisah.
180 AD: Clement of Alexandria:
"But those who are ready to toil in the most excellent pursuits, will not desist from the search after truth,till they get the demonstration from the Scriptures themselves." (Clement of Alexandria, book 7, ch 16, Scripture the Criterion by Which Truth and Heresy are Distinguished).
Lagi2 main comot, memutilasi, dan menyelewengkan ajaran Clement of Alexandria.
Silakan dibaca dulu judul dari Book 7, Ch.16: Scripture the Criterion by Which Truth and Heresy are Distinguished.
Judulnya bukan: Scripture the ONLY Criterion by Which Truth and Heresy are Distinguised.
Kitab Suci memiliki otoritas sebagai sabda Allah, tentu saja Kitab Suci menjadi kriteria untuk membedakan bidaah dan kebenaran.
Clement of Alexandria mengajarkan bahwa Kitab Suci adalah SALAH SATU kriteria kebenaran, karena para bidaah tidak menggunakan Kitab Suci sebagai dasar ajaran sesat mereka, seperti yg dituliskan dalam paragraf berikut (dari book7, ch.16 yg sama), yg menjadi alasan mengapa Clement Alexandria mengajarkan pentingnya Kitab Suci sebagai kriteria kebenaran:
http://www.newadvent.org/fathers/02107.htm
And if those also who follow heresies venture to avail themselves of the prophetic Scriptures; in the first place they will not make use of all the Scriptures, and then they will not quote them entire, nor as the body and texture of prophecy prescribe. But, selecting ambiguous expressions, they wrest them to their own opinions, gathering a few expressions here and there; not looking to the sense, but making use of the mere words. For in almost all the quotations they make, you will find that they attend to the names alone, while they alter the meanings; neither knowing, as they affirm, nor using the quotations they adduce, according to their true nature.
Dan lebih parahnya, lagi2 teman2 Anda ini memutilasi dan menyembunyikan tulisan selanjutnya dari Clement Alexandria, yg mengajarkan otoritas Tradisi Suci yang setara dengan Kitab Suci!
http://www.newadvent.org/fathers/02107.htm
Chapter 17. The Tradition of the Church Prior to that of the Heresies
Those, then, that adhere to impious words, and dictate them to others, inasmuch as they do not make a right but a perverse use of the divine words, neither themselves enter into the kingdom of heaven, nor permit those whom they have deluded to attain the truth. But not having the key of entrance, but a false (and as the common phrase expresses it), a counterfeit key (ἀντικλεῖς), by which they do not enter in as we enter in, through the tradition of the Lord, by drawing aside the curtain; but bursting through the side-door, and digging clandestinely through the wall of the Church, and stepping over the truth, they constitute themselves the Mystagogues of the soul of the impious.
-
Bagaimana mau sola scripture kalau Yesus Kristus sendiri tidak meninggalkan ajaran-Nya dalam bentuk tertulis (scripture)? Yang Tuhan Yesus perintahkan kepada para murid-Nya ialah: "Ajarlah mereka melakukan segala sesuatu yang telah Kuperintahkan kepadamu. Dan ketahuilah, Aku menyertai kamu senantiasa sampai kepada akhir zaman." Ketika ayat itu disampaikan, perintah Yesus Kristus belum ada yang tertulis. Lantas, bagaimana ceritanya sehingga banyak orang yang menyatakan diri sebagai pengikut Kristus menganut sola scripture? Terlalu mengada-ada. Kebablasan, mengklaim diri paling mengerti kehendak Tuhan. Semoga Tuhan mengampuni penganut sola scripture.
Sebelum inkarnasi Yesus Kitab Suci sudah ada.
Setelah Yesus naik ke Surga maka semua ajarannya yang penting bagi keselamatan sudah tercatat lengkap oleh para Rasul dll karena yang menginspirasi adalah Allah Roh Kudus sendiri.
Tetapi semua tradisi rekayasa manusia/ gereja anda hanyalah isapan jempol belaka karena bertentangan dengan Kitab Suci,sebab sebelum abad pertama selesai semua tulisan Rasul sudah selesai ditulis.
Kalau mau diskusi kanonisasi lagi silahkan ketopiknya saja.
-
Nope, prinsip sola scriptura tidak pernah ada dalam Kitab Suci.
Kitab Suci mengajarkan otoritas dan wibawa Kitab Suci, tetapi tidak pernah menjadikan sebagai satu2nya otoritas kebenaran.
Para rasul, murid2 para rasul dan bapa2 Gereja Perdana juga mengukuhkan otoritas Tradisi Suci yang setara dengan Kitab Suci, seperti ajaran Irenaeus yg telah Anda (dan teman2 Anda) salah artikan itu.
Anda memisahkan antara tradisi Suci dengan Kitab Suci padahal keduanya isinya adalah sama,sebab semua tradisi suci sudah tertulis kedalam Kitab Suci.
Irenaeus and Tertullian held to sola Scriptura
It is with the writings of Irenaeus and Tertullian in the mid to late second century that we first encounter the concept of Apostolic Tradition (tradition handed down in the Church from the apostles in oral form). The word tradition simply means teaching. Irenaeus and Tertullian state emphatically that all the teachings of the Bishops that was given orally was rooted in Scripture and could be proven from the written Scriptures.
Both men give the actual doctrinal content of the Apostolic Tradition that was orally preached in the churches. From this, it can be seen clearly that all their doctrine was derived from Scripture. There was no doctrine in what they refer to as apostolic Tradition that is not found in Scripture.
In other words, the apostolic Tradition defined by Irenaeus and Tertullian is simply the teaching of Scripture. It was Irenaeus who stated that while the Apostles at first preached orally, their teaching was later committed to writing (the Scriptures), and the Scriptures had since that day become the pillar and ground of the Churchs faith. His exact statement is as follows:
"We have learned from none others the plan of our salvation, than from those through whom the gospel has come down to us, which they did at one time proclaim in public, and, at a later period, by the will of God, handed down to us in the Scriptures, to be the ground and pillar of our faith." (Ante-Nicene Fathers (Peabody: Hendriksen, 1995) Vol. 1, Irenaeus, “Against Heresies” 3.1.1, p. 414)
"For Tertullian, Scripture is the only means for refuting or validating a doctrine as regards its content… For Irenaeus, the Church doctrine is certainly never purely traditional; on the contrary, the thought that there could be some truth, transmitted exclusively viva voce (orally), is a Gnostic line of thought… If Irenaeus wants to prove the truth of a doctrine materially, he turns to Scripture, because therein the teaching of the apostles is objectively accessible.
Proof from tradition and Scripture serve one and the same end: to identify the teaching of the Church as the original apostolic teaching. The first establishes that the teaching of the Church is this apostolic teaching, and the second, what this apostolic teaching is." (Ellen Flessman-van Leer, Tradition and Scripture in the Early Church (Assen: Van Gorcum, 1953) pp. 184, 133, 144)
Tradisi Suci adalah semua yang diwahyukan Allah sebelum ditulis kedalam Kitab Suci oleh Nabi dan Rasul,bukan tradisi bikinan manusia (gereja) yang banyak heresy nya seperti daftar daftar terlampir :
http://www.jesus-is-savior.com/False%20Religions/Roman%20Catholicism/catholic_heresies-a_list.htm
http://www.gospeloutreach.net/romanerr1.html
http://katholiksesat.blogspot.com/2010/10/daftar-tradisi-yang-menyimpang-dari.html
http://mendapat-laia.blogspot.com/2012/06/pengajaran-yang-salah-dan-Tuhan-benci.html
http://hbcdelivers.org/list-of-roman-catholic-heresies/
Jadi semua tradisi rekayasa gereja setelah Nabi dan Rasul sudah meninggal semua sama sekali hanya tradisi bikinan manusia belaka bukan berasal dari wahyu Tuhan dan apa kata Yesus dan Paulus mengenai tradisi bikinan manusia :
Matius 15:3 But he answered and said unto them, Why do ye also transgress the commandment of God by your tradition?
Matius 15:6 And honour not his father or his mother, he shall be free. Thus have ye made the commandment of God of none effect by your tradition.
Markus 7
7:8 For laying aside the commandment of God, ye hold the tradition of men, as the washing of pots and cups: and many other such like things ye do.
Kolose 2:8 Beware lest any man spoil you through philosophy and vain deceit, after the tradition of men, after the rudiments of the world, and not after Christ.
Jelas sekali bahwa Tuhan Yesus dan Rasul mengajarkan bahwa otoritas Kitab Suci jauh diatas tradisi tradisi bikinan manusia (non revelation),dpl semua tradisi gereja yg bertentangan dengan kebenaran Kitab Suci wajib ditolak oleh gereja sebagai tubuh Kristus.
Bersambung
-
Sambungan
Quote from: solideogloria on Yesterday at 06:17:57 AM
Ini berbeda sekali dengan co-redemtrix,mediatrix,Pope infallible dan banyak lagi yang sama sekali tidak ada ajarannya malah menghujat Tuhan.
OOT, silakan dibahas di thread terpisah.
Quote from: solideogloria on Yesterday at 06:17:57 AM
180 AD: Clement of Alexandria:
"But those who are ready to toil in the most excellent pursuits, will not desist from the search after truth,till they get thedemonstration from the Scriptures themselves." (Clement of Alexandria, book 7, ch 16, Scripture the Criterion by Which Truth and Heresy are Distinguished).
Lagi2 main comot, memutilasi, dan menyelewengkan ajaran Clement of Alexandria.
Silakan dibaca dulu judul dari Book 7, Ch.16: Scripture the Criterion by Which Truth and Heresy are Distinguished.
Judulnya bukan: Scripture the ONLY Criterion by Which Truth and Heresy are Distinguised.
Kitab Suci memiliki otoritas sebagai sabda Allah, tentu saja Kitab Suci menjadi kriteria untuk membedakan bidaah dan kebenaran.
Clement of Alexandria mengajarkan bahwa Kitab Suci adalah SALAH SATU kriteria kebenaran, karena para bidaah tidak menggunakan Kitab Suci sebagai dasar ajaran sesat mereka, seperti yg dituliskan dalam paragraf berikut (dari book7, ch.16 yg sama), yg menjadi alasan mengapa Clement Alexandria mengajarkan pentingnya Kitab Suci sebagai kriteria kebenaran:
http://www.newadvent.org/fathers/02107.htm
And if those also who follow heresies venture to avail themselves of the prophetic Scriptures; in the first place they will not make use of all the Scriptures, and then they will not quote them entire, nor as the body and texture of prophecy prescribe. But, selecting ambiguous expressions, they wrest them to their own opinions, gathering a few expressions here and there; not looking to the sense, but making use of the mere words. For in almost all the quotations they make, you will find that they attend to the names alone, while they alter the meanings; neither knowing, as they affirm, nor using the quotations they adduce, according to their true nature.
Dan lebih parahnya, lagi2 teman2 Anda ini memutilasi dan menyembunyikan tulisan selanjutnya dari Clement Alexandria, yg mengajarkan otoritas Tradisi Suci yang setara dengan Kitab Suci!
http://www.newadvent.org/fathers/02107.htm
Chapter 17. The Tradition of the Church Prior to that of the Heresies
Those, then, that adhere to impious words, and dictate them to others, inasmuch as they do not make a right but a perverse use of the divine words, neither themselves enter into the kingdom of heaven, nor permit those whom they have deluded to attain the truth. But not having the key of entrance, but a false (and as the common phrase expresses it), a counterfeit key (ἀντικλεῖς), by which they do not enter in as we enter in, through the tradition of the Lord, by drawing aside the curtain; but bursting through the side-door, and digging clandestinely through the wall of the Church, and stepping over the truth, they constitute themselves the Mystagogues of the soul of the impious.
Gregory of Nyssa :
"The generality of men still fluctuate in their opinions about this, which are as erroneous as they are numerous. As for ourselves, if the Gentile philosophy, which deals methodically with all these points, were really adequate for a demonstration, it would certainly be superfluous to add a discussion on the soul to those speculations. But while the latter proceeded, on the subject of the soul, as far in the direction of supposed consequences as the thinker pleased, we are not entitled to such license, I mean that of affirming what we please; we make the Holy Scriptures the rule and the measure of every tenet; we necessarily fix our eyes upon that, and approve that alone which may be made to harmonize with the intention of those writings." (Nicene and Post-Nicene Fathers (Peabody: Hendriksen, 1995) Second Series: Volume V, Gregory of Nyssa: Dogmatic Treatises, "On the Soul and the Resurrection", p. 439. )
Inilah ajaran yang benar yaitu menempatkan Kitab Suci sebagai otorirtas tertinggi untuk menguji semua ajaran gereja kalau masih mengaku sebagai tubuh Kristus.
-
Sebelum inkarnasi Yesus Kitab Suci sudah ada.
Mungkin maksud kamu sebelum GRII ada, Kitab Suci sudah ada di toko buku ya?
:idiot: :idiot: :idiot:
-
Bedanya iman pokok Protestan sepenuhnya berdasarkan Kitab Suci wahyu Tuhan sedangkan iman pokok gereja anda dicampur dengan segala macam tradisi bikinan manusia yang berjalan terus walau sudah ribuan tahun dan dianggap setara dengan wahyu Tuhan padahal diatas sudah saya berikan buktinya begitu banyaknya tradisi tsb sudah menyimpang dari kebenarabn Kitab Suci yang absolut.
200 AD: Tertullian
"But there is no evidence of this, because Scripture says nothing." ... "The Scripture says nothing of this, although it is not in other instances silent" ..."I do not admit what you advance of your own apart from Scripture." (Tertullian, The Flesh of Christ, ch 6; ch 7).
Jelas Tertullian juga menggunakan prinsip Sola Scriptura !
Wah... wah... Anda kok maksa sekali bahwa Tertullian mengajarkan sola scriptura?
Kan sudah jelas di tulisan Tertullian yg kita bahas sebelumnya, bahwa Tertullian menggunakan Tradisi Suci untuk melawan bidaah (Irenaeus, Against Heresies, book 3, 2, 2)? Against Heresies adalah kumpulan dari semua tulisan2 Tertullian melawan bermacam2 bidaah, ga mungkin dong kalo kesimpulan dalam kumpulan tulisan itu mengajarkan Tradisi Suci utk melawan bidaah, tapi di salah satu tulisan yg disimpulkan itu malah mengajarkan utk tidak menggunakan Tradisi Suci?
Okay, kembali ke tulisan "The Flesh of Christ".
Tolong Anda hentikan main comot dan memenggal tulisan2 bapa2 Gereja utk Anda salah artikan.
Sebelum masuk ke chapter 6 & 7 di mana Anda penggal kalimat2 yg seolah2 mendukung konsep sola-scriptura, silakan dibaca dulu pendahuluannya, yg memberikan latar belakang mengapa Tertullian menuliskan "The Flesh of Christ".
Chapter 2 dari tulisan ini menjelaskan bahwa Tertullian sedang menegur Marcion yang menolak asal-usul Yesus. Silakan Anda cermati kalimat Tertullian ini:
http://www.newadvent.org/fathers/0315.htm
I suppose you have had, O Marcion, the hardihood of blotting out the original records (of the history) of Christ, that His flesh may lose the proofs of its reality. But, prithee, on what grounds (do you do this)? Show me your authority. If you are a prophet, foretell us a thing; if you are an apostle, open your message in public; if a follower of apostles, side with apostles in thought; if you are only a (private) Christian, believe what has been handed down to us: if, however, you are nothing of all this, then (as I have the best reason to say) cease to live. For indeed you are already dead, since you are no Christian, because you do not believe that which by being believed makes men Christian—nay, you are the more dead, the more you are not a Christian; having fallen away, after you had been one, by rejecting what you formerly believed, even as you yourself acknowledge in a certain letter of yours, and as your followers do not deny, while our (brethren) can prove it. Rejecting, therefore, what you once believed, you have completed the act of rejection, by now no longer believing: the fact, however, of your having ceased to believe has not made your rejection of the faith right and proper; nay, rather, by your act of rejection you prove that what you believed previous to the said act was of a different character. What you believed to be of a different character, had been handed down just as you believed it. Now that which had been handed down was true, inasmuch as it had been transmitted by those whose duty it was to hand it down. Therefore, when rejecting that which had been handed down, you rejected that which was true. You had no authority for what you did.
Justru tulisan Tertullian ini menjadi bumerang bagi Anda, karena tidak hanya Tertullian menyatakan otoritas Tradisi Suci yang diwarisinya dalam kapasitasnya sebagai Magisterium, tetapi tulisannya juga menunjukkan bahwa Magisterium itu harus berperan sebagai penjaga ajaran. Silakan dilihat, Tertullian menantang otoritas dari Marcion, apakah dia adalah bagian dari Magisterium sehingga berani mengajarkan ajaran2 yg berbeda dari ajaran Gereja. Tertullian justru menghardik, jika Marcion hanyalah seorang awam, agar menerima Tradisi Suci yang telah diwariskan kepada Magisterium. Di akhir kutipan itu, Tertullian justru mengatakan bahwa dengan menolak Tradisi Suci yang telah diwariskan kepada Magisterium, maka Marcion sejatinya telah menolak kebenaran.
Kembali ke kutipan Anda:
"But there is no evidence of this, because Scripture says nothing." ... "The Scripture says nothing of this, although it is not in other instances silent" ..."I do not admit what you advance of your own apart from Scripture." (Tertullian, The Flesh of Christ, ch 6; ch 7)
Justru ajaran Tertullian menjadi konsisten jika kita terima bahwa Tertullian menggunakan Kitab Suci DAN Tradisi Suci dalam melawan bidaah2.
Bukti apa yg dikatakan oleh Tertullian tidak terdapat di Alkitab? Rupanya Marcion hendak membuktikan bahwa Yesus menciptakan tubuh jasmaninya secara tiba2, bukan memperolehnya dari Maria. Dan justru karena Kitab Suci tidak mengatakan apa2 ttg hal ini, maka kembali ke awal tulisan Tertullian, Marcion diajak utk menerima apa yg telah diwariskan kepada Magisterium, yaitu bahwa Yesus memperoleh tubuh jasmaniNya dari ibuNya, Maria.
-
Anda memisahkan antara tradisi Suci dengan Kitab Suci padahal keduanya isinya adalah sama,sebab semua tradisi suci sudah tertulis kedalam Kitab Suci.
Irenaeus and Tertullian held to sola Scriptura
It is with the writings of Irenaeus and Tertullian in the mid to late second century that we first encounter the concept of Apostolic Tradition (tradition handed down in the Church from the apostles in oral form). The word tradition simply means teaching. Irenaeus and Tertullian state emphatically that all the teachings of the Bishops that was given orally was rooted in Scripture and could be proven from the written Scriptures.
Both men give the actual doctrinal content of the Apostolic Tradition that was orally preached in the churches. From this, it can be seen clearly that all their doctrine was derived from Scripture. There was no doctrine in what they refer to as apostolic Tradition that is not found in Scripture.
In other words, the apostolic Tradition defined by Irenaeus and Tertullian is simply the teaching of Scripture. It was Irenaeus who stated that while the Apostles at first preached orally, their teaching was later committed to writing (the Scriptures), and the Scriptures had since that day become the pillar and ground of the Churchs faith. His exact statement is as follows:
"We have learned from none others the plan of our salvation, than from those through whom the gospel has come down to us, which they did at one time proclaim in public, and, at a later period, by the will of God, handed down to us in the Scriptures, to be the ground and pillar of our faith." (Ante-Nicene Fathers (Peabody: Hendriksen, 1995) Vol. 1, Irenaeus, “Against Heresies” 3.1.1, p. 414)
"For Tertullian, Scripture is the only means for refuting or validating a doctrine as regards its content… For Irenaeus, the Church doctrine is certainly never purely traditional; on the contrary, the thought that there could be some truth, transmitted exclusively viva voce (orally), is a Gnostic line of thought… If Irenaeus wants to prove the truth of a doctrine materially, he turns to Scripture, because therein the teaching of the apostles is objectively accessible.
Proof from tradition and Scripture serve one and the same end: to identify the teaching of the Church as the original apostolic teaching. The first establishes that the teaching of the Church is this apostolic teaching, and the second, what this apostolic teaching is." (Ellen Flessman-van Leer, Tradition and Scripture in the Early Church (Assen: Van Gorcum, 1953) pp. 184, 133, 144)
Lho.. kok muter2? Itu kan sudah aku jawab di reply #611, tho? :doh:
Tulisan Tertullian yg Anda kutip terus diartikan sebagai sola scriptura, sudah aku jelaskan dan tunjukkan dari kalimat2 selanjutnya, ditujukan kepada bidaat yg menolak otoritas Kitab Suci. Tentu saja Tertullian akan menggunakan Kitab Suci utk melawan mereka, karena Tertullian juga memegang iman Gereja Katolik yg sama, yang mengakui otoritas Kitab Suci sebagai firman Allah.
Di tulisan selanjutnya sudah aku tunjukkan juga, bahwa para bidaat juga dilawan dengan tradition which originates from the apostles.
Buku 3, chapter 2, secara jelas memiliki judul: The heretics follow neither Scripture nor tradition. .
Jelas2 Tertullian membedakan antara Kitab Suci dengan Tradisi Suci, so... bagaimana bisa disimpulkan bahwa tradisi yg dimaksud oleh Tertullian adalah Kitab Suci??? :idiot:
Tradisi Suci adalah semua yang diwahyukan Allah sebelum ditulis kedalam Kitab Suci oleh Nabi dan Rasul,bukan tradisi bikinan manusia (gereja) yang banyak heresy nya seperti daftar daftar terlampir :
http://www.jesus-is-savior.com/False%20Religions/Roman%20Catholicism/catholic_heresies-a_list.htm
http://www.gospeloutreach.net/romanerr1.html
http://katholiksesat.blogspot.com/2010/10/daftar-tradisi-yang-menyimpang-dari.html
http://mendapat-laia.blogspot.com/2012/06/pengajaran-yang-salah-dan-Tuhan-benci.html
http://hbcdelivers.org/list-of-roman-catholic-heresies/
Jadi semua tradisi rekayasa gereja setelah Nabi dan Rasul sudah meninggal semua sama sekali hanya tradisi bikinan manusia belaka bukan berasal dari wahyu Tuhan dan apa kata Yesus dan Paulus mengenai tradisi bikinan manusia :
Matius 15:3 But he answered and said unto them, Why do ye also transgress the commandment of God by your tradition?
Matius 15:6 And honour not his father or his mother, he shall be free. Thus have ye made the commandment of God of none effect by your tradition.
Markus 7
7:8 For laying aside the commandment of God, ye hold the tradition of men, as the washing of pots and cups: and many other such like things ye do.
Kolose 2:8 Beware lest any man spoil you through philosophy and vain deceit, after the tradition of men, after the rudiments of the world, and not after Christ.
Jelas sekali bahwa Tuhan Yesus dan Rasul mengajarkan bahwa otoritas Kitab Suci jauh diatas tradisi tradisi bikinan manusia (non revelation),dpl semua tradisi gereja yg bertentangan dengan kebenaran Kitab Suci wajib ditolak oleh gereja sebagai tubuh Kristus.
OOT!!
Biar ga OOT, ini lho sudah aku penuhi janjiku utk menjawab semua tuduhan2 yg biasa dilontarkan oleh para anti-katolik:
http://forumimankristen.com/index.php/topic,1850.0.html
-
Gregory of Nyssa :
"The generality of men still fluctuate in their opinions about this, which are as erroneous as they are numerous. As for ourselves, if the Gentile philosophy, which deals methodically with all these points, were really adequate for a demonstration, it would certainly be superfluous to add a discussion on the soul to those speculations. But while the latter proceeded, on the subject of the soul, as far in the direction of supposed consequences as the thinker pleased, we are not entitled to such license, I mean that of affirming what we please; we make the Holy Scriptures the rule and the measure of every tenet; we necessarily fix our eyes upon that, and approve that alone which may be made to harmonize with the intention of those writings." (Nicene and Post-Nicene Fathers (Peabody: Hendriksen, 1995) Second Series: Volume V, Gregory of Nyssa: Dogmatic Treatises, "On the Soul and the Resurrection", p. 439. )
Inilah ajaran yang benar yaitu menempatkan Kitab Suci sebagai otorirtas tertinggi untuk menguji semua ajaran gereja kalau masih mengaku sebagai tubuh Kristus.
LOL!!!
Membuktikan konsep sola-scriptura dengan menggunakan tulisan Gregory of Nyssa: "On the Soul and the Resurrection"???
You dig your own grave, bro sola!! :rofl:
Apakah Anda lupa, kalo tulisan Gregory of Nyssa ini adalah salah satu acuan Gereja Katolik dalam merumuskan dogma purgatory, yang Anda tolak mati2an sebagai ajaran yg sesat dan tidak alkitabiah?
Lha... kalo tulisan Gregory of Nyssa ini benar mengajarkan sola-scriptura, berarti purgatory itu alkitabiah dong?
Kalo purgatory ga alkitabiah, berarti ga benar dong dalam tulisan ini Gregory of Nyssa sedang mengajarkan konsep sola-scriptura?
Doh.. bro soli, tolong dong, jangan diteruskan lagi main potong dan menyelewengkan ajaran bapa2 Gereja...
On the Soul and the Resurrection
Such I think is the plight of the soul as well when the Divine force, for God's very love of man, drags that which belongs to Him from the ruins of the irrational and material. Not in hatred or revenge for a wicked life, to my thinking, does God bring upon sinners those painful dispensations; He is only claiming and drawing to Himself whatever, to please Him, came into existence. But while He for a noble end is attracting the soul to Himself, the Fountain of all Blessedness, it is the occasion necessarily to the being so attracted of a state of torture. Just as those who refine gold from the dross which it contains not only get this base alloy to melt in the fire, but are obliged to melt the pure gold along with the alloy, and then while this last is being consumed the gold remains, so, while evil is being consumed in the purgatorial fire, the soul that is welded to this evil must inevitably be in the fire too, until the spurious material alloy is consumed and annihilated by this fire.
http://www.newadvent.org/fathers/2915.htm
-
Damai bagimu, Sol.
Sebelum inkarnasi Yesus Kitab Suci sudah ada.
Maksud solideogloria, Kitab Suci yang sekarang disebut Perjanjian Lama? Yang salah satunya ialah yang dibacakan oleh Yesus Kristus yang dapat diketahui dari Luk 4:16-30 dalam perikop Yesus ditolak di Nazare? Kitab-kitab itu pula merupakan sebagian dari yang digenapi oleh Yesus Kristus. Di Mat 5:17, tertulis Janganlah kamu menyangka, bahwa Aku datang untuk meniadakan hukum Taurat atau kitab para nabi. Aku datang bukan untuk meniadakannya, melainkan untuk menggenapinya. Itukah yang solideogloria maksud dengan Kitab Suci sudah ada sebelum Yesus inkarnasi?
Jikalau itu yang solideogloria maksudkan, itu tidak sama dengan Kitab Suci Kristen sekarang, kan? Kitab Suci Kristen sekarang terdiri dari Perjanjian Lama (sebagian besar yang dimaksud sebagai Hukum Taurat dan Kitab Para Nabi termuat di Perjanian Lama), dan Perjanjian Baru (kayaknya, semua kumpulan yang menamakan diri Kristen sepakat pada Perjanjian Baru ini).
Setelah Yesus naik ke Surga maka semua ajarannya yang penting bagi keselamatan sudah tercatat lengkap oleh para Rasul dll karena yang menginspirasi adalah Allah Roh Kudus sendiri.
Itu bukan berarti menghilangkan Tradisi Gereja, kan? Dan Tradisi Gereja itu bukan Scriptura. Artinya, tidak tepat mengatakan bahwa dasar hidup menggereja adalah Sola Scriptura, sebab ternyata Scriptura tidak serta merta menghilangkan Tradisi Gereja. Bahkan, kiranya dapat menyimpulkan bahwa Scriptura itu merupakan 'buah' dari Tradisi Gereja, Gereja yang disertai Yesus Kristus senantiasa sampai kepada akhir zaman.
Tetapi semua tradisi rekayasa manusia/ gereja anda hanyalah isapan jempol belaka karena bertentangan dengan Kitab Suci,sebab sebelum abad pertama selesai semua tulisan Rasul sudah selesai ditulis.
Kalau mau diskusi kanonisasi lagi silahkan ketopiknya saja.
Syukurlah, solideogloria mengetahui bahwa membahas detil tentang Tradisi Suci atau Tradisi Gereja kurang pas di trit ini. Ada tritnya tersendiri. Trit ini menurut pikiran saya, adalah trit yang ingin mencari alasan suatu kumpulan bersolascriptura. :afro:
Damai, damai, damai.
-
Wah... wah... Anda kok maksa sekali bahwa Tertullian mengajarkan sola scriptura?
Kan sudah jelas di tulisan Tertullian yg kita bahas sebelumnya, bahwa Tertullian menggunakan Tradisi Suci untuk melawan bidaah (Irenaeus, Against Heresies, book 3, 2, 2)? Against Heresies adalah kumpulan dari semua tulisan2 Tertullian melawan bermacam2 bidaah, ga mungkin dong kalo kesimpulan dalam kumpulan tulisan itu mengajarkan Tradisi Suci utk melawan bidaah, tapi di salah satu tulisan yg disimpulkan itu malah mengajarkan utk tidak menggunakan Tradisi Suci?
Okay, kembali ke tulisan "The Flesh of Christ".
Tolong Anda hentikan main comot dan memenggal tulisan2 bapa2 Gereja utk Anda salah artikan.
Sebelum masuk ke chapter 6 & 7 di mana Anda penggal kalimat2 yg seolah2 mendukung konsep sola-scriptura, silakan dibaca dulu pendahuluannya, yg memberikan latar belakang mengapa Tertullian menuliskan "The Flesh of Christ".
Chapter 2 dari tulisan ini menjelaskan bahwa Tertullian sedang menegur Marcion yang menolak asal-usul Yesus. Silakan Anda cermati kalimat Tertullian ini:
http://www.newadvent.org/fathers/0315.htm
I suppose you have had, O Marcion, the hardihood of blotting out the original records (of the history) of Christ, that His flesh may lose the proofs of its reality. But, prithee, on what grounds (do you do this)? Show me your authority. If you are a prophet, foretell us a thing; if you are an apostle, open your message in public; if a follower of apostles, side with apostles in thought; if you are only a (private) Christian, believe what has been handed down to us: if, however, you are nothing of all this, then (as I have the best reason to say) cease to live. For indeed you are already dead, since you are no Christian, because you do not believe that which by being believed makes men Christian—nay, you are the more dead, the more you are not a Christian; having fallen away, after you had been one, by rejecting what you formerly believed, even as you yourself acknowledge in a certain letter of yours, and as your followers do not deny, while our (brethren) can prove it. Rejecting, therefore, what you once believed, you have completed the act of rejection, by now no longer believing: the fact, however, of your having ceased to believe has not made your rejection of the faith right and proper; nay, rather, by your act of rejection you prove that what you believed previous to the said act was of a different character. What you believed to be of a different character, had been handed down just as you believed it. Now that which had been handed down was true, inasmuch as it had been transmitted by those whose duty it was to hand it down. Therefore, when rejecting that which had been handed down, you rejected that which was true. You had no authority for what you did.
Justru tulisan Tertullian ini menjadi bumerang bagi Anda, karena tidak hanya Tertullian menyatakan otoritas Tradisi Suci yang diwarisinya dalam kapasitasnya sebagai Magisterium, tetapi tulisannya juga menunjukkan bahwa Magisterium itu harus berperan sebagai penjaga ajaran. Silakan dilihat, Tertullian menantang otoritas dari Marcion, apakah dia adalah bagian dari Magisterium sehingga berani mengajarkan ajaran2 yg berbeda dari ajaran Gereja. Tertullian justru menghardik, jika Marcion hanyalah seorang awam, agar menerima Tradisi Suci yang telah diwariskan kepada Magisterium. Di akhir kutipan itu, Tertullian justru mengatakan bahwa dengan menolak Tradisi Suci yang telah diwariskan kepada Magisterium, maka Marcion sejatinya telah menolak kebenaran.
Kembali ke kutipan Anda:
"But there is no evidence of this, because Scripture says nothing." ... "The Scripture says nothing of this, although it is not in other instances silent" ..."I do not admit what you advance of your own apart from Scripture." (Tertullian, The Flesh of Christ, ch 6; ch 7)
Justru ajaran Tertullian menjadi konsisten jika kita terima bahwa Tertullian menggunakan Kitab Suci DAN Tradisi Suci dalam melawan bidaah2.
Bukti apa yg dikatakan oleh Tertullian tidak terdapat di Alkitab? Rupanya Marcion hendak membuktikan bahwa Yesus menciptakan tubuh jasmaninya secara tiba2, bukan memperolehnya dari Maria. Dan justru karena Kitab Suci tidak mengatakan apa2 ttg hal ini, maka kembali ke awal tulisan Tertullian, Marcion diajak utk menerima apa yg telah diwariskan kepada Magisterium, yaitu bahwa Yesus memperoleh tubuh jasmaniNya dari ibuNya, Maria.
Anda tidak paham atau pura pura tidak paham penjelasan saya sebelumnya bahwa yang dinamakan tradisi suci adalah wahyu Tuhan yang belum dalam bentuk tertulis,karena proses penulisan semua wahyu Tuhan memerlukan waktu yang panjang sebab belum ada komputer atas mesin tik pada masa itu.
Tradisi Suci berasal dari Tuhan sendiri sedangkan tradisi gereja seperti yang berjibun digereja anda selama ribuan tahun itu hanyalah bikinan manusia,mana bisa dibandingkan satu sama lain ???
Mana mungkin Kitab Suci dan tradisi bikinan gereja anda bisa berdiri bersama sebagai pilar gereja seperti ajaran gereja anda kalau satu sama lain saling berkonflik ???
“TWO HEADED DOG WON’T HUNT.”
Harap anda bedakan mana Tradisi Suci yang berasal dari wahyu Allah dan mana tradisi bikinan gereja anda sendiri yang berasal dari manusia yang berdosa !!!
Sekarang saya tanya anda apakah definisi anda mengenai prinsip Sola Scriptura ???
Kalau gereja tidak bersandar hanya kepada Kitab Suci mau bersandar kepada apa ???
Apakah bersandar juga kepada semua tradisi rekayasa gereja anda yang begitu banyaknya konflik dengan kebenaran Kitab Suci ???
Efesus 2:19,20 Demikianlah kamu bukan lagi orang asing dan pendatang, melainkan kawan sewarga dari orang-orang kudus dan anggota-anggota keluarga Allah,yang dibangun di atas dasar para rasul dan para nabi, dengan Kristus Yesus sebagai batu penjuru.
Gereja hanya berdiri diatas dasar para Rasul dan Nabi yaitu Kitab Suci hasil penulisan mereka bukan diatas tradisi rekayasa gereja yang sudah mengkhianati kebenaran Kitab Suci itu sendiri.
Dan gereja juga berdiri diatas Yesus sebagai Batu Karang dan batu Penjurunya bukan Petrus yang sudah dijadikan batu loncatan untuk menklaim supremasi diri yang sama sekali tidak realistis itu.
1 Korintus 10:4 dan mereka semua minum minuman rohani yang sama, sebab mereka minum dari batu karang rohani yang mengikuti mereka, dan batu karang itu ialah Kristus.
-
Lho.. kok muter2? Itu kan sudah aku jawab di reply #611, tho? :doh:
OOT!!
Biar ga OOT, ini lho sudah aku penuhi janjiku utk menjawab semua tuduhan2 yg biasa dilontarkan oleh para anti-katolik:
http://forumimankristen.com/index.php/topic,1850.0.html
Siapa bilang OOT karena itu adalah semua bukti yang sudah saya paparkan akan tradisi hasil rekayasa gereja yang bersifat heresy tersebut sebab begitu banyaknya praktek berhala didalamnya yang bertentangan dengan Kitab Suci wahyu Tuhan sendiri.
Saya bukan mengada ada didalam memberikan argumentasi !
Tradisi hasil rekayasa gereja anda yang terus berjalan selama ribuan tahun setelah kematian semua Rasul itu hanyalah isapan jempol belaka karena sudah kointradiksi dengan kebenaran ajaran Kitab Suci.
Itulah sebabnya kalau Paus yg hanya manusia berdosa sudah dianggap seperti Tuhan berhak mengeluarkan tradisi yang dianggap setara dengan wahyu Tuhan sendiri !
"As to papal authority, the Pope is as it were God on earth, Sole sovereign of all the faithful of Christ, chief king of kings, having a plentitude of unbroken power, entrusted by the omnipotent God to govern the earthly and heavenly kingdoms."
Bahasa aslinya:
("Deveniendo ad Papae auctoritatem, Papa est quasi Deus in terra unicaus Christifidelium princeps, regum omnium rex maximus, plenitudinem potestatis continens, cui terreni simul, ac coelestis imperii gubernacula ab omnipotenti Deo credita sunt.")
(John XXIII wearing the triregno crown presented to him in 1959).
Bagaimana tidak heresy kalau menganggap manusia siapapun dia sebagai :
1. Gods on earth
2. Sole Sovereign
3. Chief King of Kings
4. Unbroken Power
5. To govern earthly and heavenly kingdoms
Itu semua hanyalah atribut atribut yang hanya dimiliki oleh Tuhan sendiri !
2 Tes. 2:3 Janganlah kamu memberi dirimu disesatkan orang dengan cara yang bagaimanapun juga! Sebab sebelum Hari itu haruslah datang dahulu murtad dan haruslah dinyatakan dahulu manusia durhaka, yang harus binasa,
2:4 yaitu lawan yang meninggikan diri di atas segala yang disebut atau yang disembah sebagai Allah. Bahkan ia duduk di Bait Allah dan mau menyatakan diri sebagai Allah
Tepat sudah nubuatan Kitab Suci sudah digenapi.
-
LOL!!!
Membuktikan konsep sola-scriptura dengan menggunakan tulisan Gregory of Nyssa: "On the Soul and the Resurrection"???
You dig your own grave, bro sola!! :rofl:
Apakah Anda lupa, kalo tulisan Gregory of Nyssa ini adalah salah satu acuan Gereja Katolik dalam merumuskan dogma purgatory, yang Anda tolak mati2an sebagai ajaran yg sesat dan tidak alkitabiah?
Lha... kalo tulisan Gregory of Nyssa ini benar mengajarkan sola-scriptura, berarti purgatory itu alkitabiah dong?
Kalo purgatory ga alkitabiah, berarti ga benar dong dalam tulisan ini Gregory of Nyssa sedang mengajarkan konsep sola-scriptura?
Doh.. bro soli, tolong dong, jangan diteruskan lagi main potong dan menyelewengkan ajaran bapa2 Gereja...
On the Soul and the Resurrection
Such I think is the plight of the soul as well when the Divine force, for God's very love of man, drags that which belongs to Him from the ruins of the irrational and material. Not in hatred or revenge for a wicked life, to my thinking, does God bring upon sinners those painful dispensations; He is only claiming and drawing to Himself whatever, to please Him, came into existence. But while He for a noble end is attracting the soul to Himself, the Fountain of all Blessedness, it is the occasion necessarily to the being so attracted of a state of torture. Just as those who refine gold from the dross which it contains not only get this base alloy to melt in the fire, but are obliged to melt the pure gold along with the alloy, and then while this last is being consumed the gold remains, so, while evil is being consumed in the purgatorial fire, the soul that is welded to this evil must inevitably be in the fire too, until the spurious material alloy is consumed and annihilated by this fire.
http://www.newadvent.org/fathers/2915.htm
Saya kutip lagi :
We make the Holy Scriptures the rule and the measure of every tenet; we necessarily fix our eyes upon that, and approve that alone which may be made to harmonize with the intention of those writings."
Lho apanya yang salah mempercayai ajaran mereka yang mempunyai dasar kebenaran Alkitab ?
Silahkan anda jelaskan apanya yang salah kalau taat kepada Kitab Suci ???
2 Tim. 3:15 Ingatlah juga bahwa dari kecil engkau sudah mengenal Kitab Suci yang dapat memberi hikmat kepadamu dan menuntun engkau kepada keselamatan oleh iman kepada Kristus Yesus.
3:16 Segala tulisan yang diilhamkan Allah memang bermanfaat untuk mengajar, untuk menyatakan kesalahan, untuk memperbaiki kelakuan dan untuk mendidik orang dalam kebenaran.
3:17 Dengan demikian tiap-tiap manusia kepunyaan Allah diperlengkapi untuk setiap perbuatan baik
Alkitab wahyu Tuhan sudah menyatakan dirinya sebagai
• Segala sesuatu yang dikerjakan dan diajarkan Yesus (Kis.1:1,2)
• Ajaran yang benar (Lukas 1:4)
• Dirinya “Kebenaran” selain dirinya Allah sendiri (Yoh.17:17)
• Sumber iman yang menghidupkan didalam Yesus (Yoh.20:31)
• Penuntun kedalam keselamatan (2 Tim.3:15)
• Merupakan perintah Tuhan (1 Kor.14:37)
• Sebagai tiang penopang dan dasar kebenaran untuk bertindak (1 Tim.3:14,15)
• Untuk memperlengkapi perbuatan yang baik (2 Tim.3:16,17)
• Untuk mencegah orang berbuat dosa (1 Yoh.2:1)
• Jaminan akan hidup yang kekal (1 Yoh.5:13)
• Standar untuk mengukur ajaran gereja (Kis.17:11)
• Standar penghakiman akhir jaman (Wahyu 20:12)
• Yang akan menghakimi diakhir jaman (Yoh.12:48)
• Ukuran yang tidak boleh dilampaui (1 Kor.4:6)
• Berkat (blessing) dari Tuhan (Wahyu 1:3)
• Persatuan,persekutuan dan sukacita (1 Yoh.1:3,4)
325 AD: Athanasius:
"the sacred and inspired Scriptures are sufficient to declare the truth" (Athanasius, Against the Heathen, part 1, 1, 3)
Note:
Athanasius states that in defending doctrine, the scriptures are all-sufficient! In the Arian theological wars, Athanasius uses scripture not tradition as a first line of attack!
Ingat apa kata Yesus :
Matius 23:2 "Ahli-ahli Taurat dan orang-orang Farisi telah menduduki kursi Musa.
23:3 Sebab itu turutilah dan lakukanlah segala sesuatu yang mereka ajarkan kepadamu, tetapi janganlah kamu turuti perbuatan-perbuatan mereka, karena mereka mengajarkannya tetapi tidak melakukannya.
Siapapun dia kalau ajarannya sesuai dengan kebenaran Alkitab patut dipercaya tetapi kalau ajarannya menyimpang dari Alkitab seperti Purgatory dll patut ditolak.
Misalnya :
Apa kata Alkitab: Keluaran 20:3
Jangan ada padamu Allah lain di hadapan-Ku.
Tetapi apa kata GRK :
... We [the pope] hold upon this earth the place of God Almighty, ...
Source: Pope Leo XIII, Apostolic Exhortation Praeclara Gratulationis Publicae (The Reunion of Christendom), dated June 20, 1894, trans. in The Great Encyclical Letters of Pope Leo XIII (New York: Benziger, 1903), paragraph 5, page 304.
Inilah ajaran yang patut ditolak karena sudah berkontradiksi dengan ajaran Alkitab !
Justru berlandaskan tradisi hasil rekayasa gerejalah yang merupakan kesalahan yang sangat fatal !!!
Matius 15:3 But he answered and said unto them, Why do ye also transgress the commandment of God by your tradition?
Matius 15:6 And honour not his father or his mother, he shall be free. Thus have ye made the commandment of God of none effect by your tradition.
Markus 7:8 For laying aside the commandment of God, ye hold the tradition of men, as the washing of pots and cups: and many other such like things ye do.
Kolose 2:8 Beware lest any man spoil you through philosophy and vain deceit, after the tradition of men, after the rudiments of the world, and not after Christ.
Silahkan dicermati yang saya bold tersebut !
Bersambung
-
Sambungan
According to Christian living
This concept of Scripture is fully upheld by the Christian teaching. Jesus Christ Himself appeals to the authority of Scripture, "Search the scriptures" (John 5:39); He maintains that "one jot, or one tittle shall not pass of the law, till all be fulfilled" (Matthew 5:18); He regards it as a principle that "the Scripture cannot be broken" (John 10:35); He presents the word of Scripture as the word of the eternal Father (John 5:33-41), as the word of a writerinspired by the Holy Ghost (Matthew 22:43), as the word of God (Matthew 19:4-5; 22:31); He declares that "all things must needs be fulfilled which are written in the law of Moses, and in the prophets, and in the psalms, concerning me (Luke 24:44).
The Apostles knew that "prophecy came not by the will of man at any time: but the holy men of God spoke, inspiredby the Holy Ghost" (2 Peter 1:21); they regarded "all scripture, inspired of God" as "profitable to teach, to reprove, to correct, to instruct in justice" (2 Timothy 3:16).
They considered the words of Scripture as the words of God speaking in the inspired writer or by the mouth of the inspired writer (Hebrews 4:7; Acts 1:15-16; 4:25). Finally, they appealed to Scripture as to an irresistible authority (Romans, passim), they supposed that parts of Scripture have a typical sense such as only God can employ (John 19:36; Hebrews 1:5; 7:3 sqq.), and they derived most important conclusions even from a few words or certain grammatical forms of Scripture (Galatians 3:16; Hebrews 12:26-27).
It is not surprising, then, that the earliest Christian writers speak in the same strain of the Scriptures. St. Clement of Rome (I Corinthians 45) tells his readers to search the Scriptures for the truthful expressions of the Holy Ghost. St. Irenæus (Against Heresies II.38.2) considers the Scriptures as uttered by the Word of God and His Spirit. Origen testifies that it is granted by both Jews and Christians that the Bible was written under (the influence of) the Holy Ghost (Against Celsus V.10); again, he considers it as proven by Christ's dwelling in the flesh that the Law and the Prophets were written by a heavenly charisma, and that the writingsbelieved to be the words of God are not men's work (De princ., iv, vi).
St. Clement of Alexandria receives the voice of God who has given the Scriptures, as a reliable proof (Stromata I.2).
http://www.newadvent.org/cathen/13635b.htm
Itulah inti sebenarnya dari prinsip Sola Scriptura yaitu bahwa Kitab Suci merupakan dasar ajaran gereja yang absolut karena diwahyukan oleh Tuhan sendiri dimana semua ajaran gereja harus diuji berdasarkan kebenarannya.
-
Damai bagimu, Sol.
Maksud solideogloria, Kitab Suci yang sekarang disebut Perjanjian Lama? Yang salah satunya ialah yang dibacakan oleh Yesus Kristus yang dapat diketahui dari Luk 4:16-30 dalam perikop Yesus ditolak di Nazare? Kitab-kitab itu pula merupakan sebagian dari yang digenapi oleh Yesus Kristus. Di Mat 5:17, tertulis Janganlah kamu menyangka, bahwa Aku datang untuk meniadakan hukum Taurat atau kitab para nabi. Aku datang bukan untuk meniadakannya, melainkan untuk menggenapinya. Itukah yang solideogloria maksud dengan Kitab Suci sudah ada sebelum Yesus inkarnasi?
Jikalau itu yang solideogloria maksudkan, itu tidak sama dengan Kitab Suci Kristen sekarang, kan? Kitab Suci Kristen sekarang terdiri dari Perjanjian Lama (sebagian besar yang dimaksud sebagai Hukum Taurat dan Kitab Para Nabi termuat di Perjanian Lama), dan Perjanjian Baru (kayaknya, semua kumpulan yang menamakan diri Kristen sepakat pada Perjanjian Baru ini).
Kitab Suci sekarang tetap memasukkan semua PL sebagai bagian dari Kitab Suci.
Quote
Setelah Yesus naik ke Surga maka semua ajarannya yang penting bagi keselamatan sudah tercatat lengkap oleh para Rasul dll karena yang menginspirasi adalah Allah Roh Kudus sendiri.
Itu bukan berarti menghilangkan Tradisi Gereja, kan? Dan Tradisi Gereja itu bukan Scriptura. Artinya, tidak tepat mengatakan bahwa dasar hidup menggereja adalah Sola Scriptura, sebab ternyata Scriptura tidak serta merta menghilangkan Tradisi Gereja. Bahkan, kiranya dapat menyimpulkan bahwa Scriptura itu merupakan 'buah' dari Tradisi Gereja, Gereja yang disertai Yesus Kristus senantiasa sampai kepada akhir zaman.
Semua tradisi suci sudah tertulis didalam Kitab Suci.
Hanya tradisi rekayasa GRK saja yang bukan tradisi suci melainkan hanya karangan manusia belaka karena kamu tidak bisa membuktikan bahwa itu berasal dari Rasul.
-
Kitab Suci sekarang tetap memasukkan semua PL sebagai bagian dari Kitab Suci.
Semua tradisi suci sudah tertulis didalam Kitab Suci.
Hanya tradisi rekayasa GRK saja yang bukan tradisi suci melainkan hanya karangan manusia belaka karena kamu tidak bisa membuktikan bahwa itu berasal dari Rasul.
Istirahat dulu, Sol. Sediakan waktumu merenung. Kelihatannya agak doyong, tuh. :lol:
-
Anda tidak paham atau pura pura tidak paham penjelasan saya sebelumnya bahwa yang dinamakan tradisi suci adalah wahyu Tuhan yang belum dalam bentuk tertulis,karena proses penulisan semua wahyu Tuhan memerlukan waktu yang panjang sebab belum ada komputer atas mesin tik pada masa itu.
Tradisi Suci berasal dari Tuhan sendiri sedangkan tradisi gereja seperti yang berjibun digereja anda selama ribuan tahun itu hanyalah bikinan manusia,mana bisa dibandingkan satu sama lain ???
Mana mungkin Kitab Suci dan tradisi bikinan gereja anda bisa berdiri bersama sebagai pilar gereja seperti ajaran gereja anda kalau satu sama lain saling berkonflik ???
“TWO HEADED DOG WON’T HUNT.”
Harap anda bedakan mana Tradisi Suci yang berasal dari wahyu Allah dan mana tradisi bikinan gereja anda sendiri yang berasal dari manusia yang berdosa !!!
Sekarang saya tanya anda apakah definisi anda mengenai prinsip Sola Scriptura ???
Kalau gereja tidak bersandar hanya kepada Kitab Suci mau bersandar kepada apa ???
Apakah bersandar juga kepada semua tradisi rekayasa gereja anda yang begitu banyaknya konflik dengan kebenaran Kitab Suci ???
Efesus 2:19,20 Demikianlah kamu bukan lagi orang asing dan pendatang, melainkan kawan sewarga dari orang-orang kudus dan anggota-anggota keluarga Allah,yang dibangun di atas dasar para rasul dan para nabi, dengan Kristus Yesus sebagai batu penjuru.
Gereja hanya berdiri diatas dasar para Rasul dan Nabi yaitu Kitab Suci hasil penulisan mereka bukan diatas tradisi rekayasa gereja yang sudah mengkhianati kebenaran Kitab Suci itu sendiri.
Dan gereja juga berdiri diatas Yesus sebagai Batu Karang dan batu Penjurunya bukan Petrus yang sudah dijadikan batu loncatan untuk menklaim supremasi diri yang sama sekali tidak realistis itu.
1 Korintus 10:4 dan mereka semua minum minuman rohani yang sama, sebab mereka minum dari batu karang rohani yang mengikuti mereka, dan batu karang itu ialah Kristus.
Kami tidak punya definisi tentang sola-scriptura, karena Gereja Katolik TIDAK PERNAH mewarisi ajaran sola scriptura ini dari para rasul dan penerus2 para rasul.
Paulus mengajarkan kami utk memegang teguh ajaran para rasul, baik yang disampaikan secara lisan maupun tertulis (2 Tes 2 : 15)
Kitab Suci adalah salah satu dari ajaran2 tertulis para rasul, dan kami imani sebagai sumber pokok iman dan moral.
Tetapi selain Kitab Suci, masih banyak ajaran2 tertulis lainnya dan ajaran2 lisan. Semua ajaran rasul yg bukan merupakan Kitab Suci kami sebut sebagai Tradisi Suci.
Dan mengikuti ajaran Paulus dan rasul2 lainnya, baik Kitab Suci dan Tradisi Suci, semuanya ini kami jadikan landasan iman kami.
Tidak pernah ada satu pun ajaran para rasul maupun penerus2 para rasul, dan dalam Alkitab pun tidak pernah dituliskan, setelah ajaran lisan dituangkan dalam tulisan, maka ajaran lisan menjadi tidak berlaku lagi.
Ini semua HANYALAH interpretasi Anda utk mendukung konsep sola-scriptura yg tidak pernah diajarkan oleh rasul maupun penerus2 rasul.
-
Siapa bilang OOT karena itu adalah semua bukti yang sudah saya paparkan akan tradisi hasil rekayasa gereja yang bersifat heresy tersebut sebab begitu banyaknya praktek berhala didalamnya yang bertentangan dengan Kitab Suci wahyu Tuhan sendiri.
Saya bukan mengada ada didalam memberikan argumentasi !
Tradisi hasil rekayasa gereja anda yang terus berjalan selama ribuan tahun setelah kematian semua Rasul itu hanyalah isapan jempol belaka karena sudah kointradiksi dengan kebenaran ajaran Kitab Suci.
Itulah sebabnya kalau Paus yg hanya manusia berdosa sudah dianggap seperti Tuhan berhak mengeluarkan tradisi yang dianggap setara dengan wahyu Tuhan sendiri !
"As to papal authority, the Pope is as it were God on earth, Sole sovereign of all the faithful of Christ, chief king of kings, having a plentitude of unbroken power, entrusted by the omnipotent God to govern the earthly and heavenly kingdoms."
Bahasa aslinya:
("Deveniendo ad Papae auctoritatem, Papa est quasi Deus in terra unicaus Christifidelium princeps, regum omnium rex maximus, plenitudinem potestatis continens, cui terreni simul, ac coelestis imperii gubernacula ab omnipotenti Deo credita sunt.")
(John XXIII wearing the triregno crown presented to him in 1959).
Bagaimana tidak heresy kalau menganggap manusia siapapun dia sebagai :
1. Gods on earth
2. Sole Sovereign
3. Chief King of Kings
4. Unbroken Power
5. To govern earthly and heavenly kingdoms
Itu semua hanyalah atribut atribut yang hanya dimiliki oleh Tuhan sendiri !
2 Tes. 2:3 Janganlah kamu memberi dirimu disesatkan orang dengan cara yang bagaimanapun juga! Sebab sebelum Hari itu haruslah datang dahulu murtad dan haruslah dinyatakan dahulu manusia durhaka, yang harus binasa,
2:4 yaitu lawan yang meninggikan diri di atas segala yang disebut atau yang disembah sebagai Allah. Bahkan ia duduk di Bait Allah dan mau menyatakan diri sebagai Allah
Tepat sudah nubuatan Kitab Suci sudah digenapi.
Super duper OOT kalo membahas tentang paus di thread sola scriptura!!!
Silakan topik mengenai paus dibahas di thread terpisah.
Buat permulaan, silakan Anda lihat kesalah-pahaman dari para anti-katolik tentang jabatan paus dalam Gereja Katolik di sini:
-
Saya kutip lagi :
We make the Holy Scriptures the rule and the measure of every tenet; we necessarily fix our eyes upon that, and approve that alone which may be made to harmonize with the intention of those writings."
Lho apanya yang salah mempercayai ajaran mereka yang mempunyai dasar kebenaran Alkitab ?
Silahkan anda jelaskan apanya yang salah kalau taat kepada Kitab Suci ???
2 Tim. 3:15 Ingatlah juga bahwa dari kecil engkau sudah mengenal Kitab Suci yang dapat memberi hikmat kepadamu dan menuntun engkau kepada keselamatan oleh iman kepada Kristus Yesus.
3:16 Segala tulisan yang diilhamkan Allah memang bermanfaat untuk mengajar, untuk menyatakan kesalahan, untuk memperbaiki kelakuan dan untuk mendidik orang dalam kebenaran.
3:17 Dengan demikian tiap-tiap manusia kepunyaan Allah diperlengkapi untuk setiap perbuatan baik
Alkitab wahyu Tuhan sudah menyatakan dirinya sebagai
• Segala sesuatu yang dikerjakan dan diajarkan Yesus (Kis.1:1,2)
• Ajaran yang benar (Lukas 1:4)
• Dirinya “Kebenaran” selain dirinya Allah sendiri (Yoh.17:17)
• Sumber iman yang menghidupkan didalam Yesus (Yoh.20:31)
• Penuntun kedalam keselamatan (2 Tim.3:15)
• Merupakan perintah Tuhan (1 Kor.14:37)
• Sebagai tiang penopang dan dasar kebenaran untuk bertindak (1 Tim.3:14,15)
• Untuk memperlengkapi perbuatan yang baik (2 Tim.3:16,17)
• Untuk mencegah orang berbuat dosa (1 Yoh.2:1)
• Jaminan akan hidup yang kekal (1 Yoh.5:13)
• Standar untuk mengukur ajaran gereja (Kis.17:11)
• Standar penghakiman akhir jaman (Wahyu 20:12)
• Yang akan menghakimi diakhir jaman (Yoh.12:48)
• Ukuran yang tidak boleh dilampaui (1 Kor.4:6)
• Berkat (blessing) dari Tuhan (Wahyu 1:3)
• Persatuan,persekutuan dan sukacita (1 Yoh.1:3,4)
Taat pada Kitab Suci itu tidak pernah salah, tetapi menjadikan Kitab Suci sebagai satu2nya sumber iman, alias ber-sola scriptura, ini adalah ajaran yang TIDAK PERNAH diajarkan oleh para rasul maupun penerus2 mereka.
Anda salah fatal jika mengutip tulisan Gregory of Nyssa untuk mendukung konsep sola scriptura.
Pertama, Gregory of Nyssa mengikuti ajaran Gereja Katolik untuk menjadikan Kitab Suci sebagai sumber pokok iman dan moral, tetapi TIDAK PERNAH ber-sola scriptura, dan dari Kitab Suci ini lah Gregory of Nyssa menyimpulkan iman akan purgatory.
Kedua, purgatory Anda tolak mati2an sebagai ajaran sesat dan tidak alkitabiah. Sangat tidak masuk akal jika Anda katakan Gregory sedang mengajarkan sola scriptura di tulisan ini, tapi pada saat yg bersamaan dia mengajarkan purgatory??
Ketiga, dan yang paling penting, Anda selalu mengutip sepotong2 tulisan early fathers, lalu diartikan secara harafiah tanpa melihat konteks keseluruhan tulisan tersebut. Ini adalah kesalahan yg paling fatal, karena jika kalimat per kalimat diartikan secara terpisah2 dari konteks keseluruhan tulisan itu, maka interpretasinya sudah dipastikan tidak valid dan tidak sesuai dengan pesan sebenarnya yg hendak disampaikan oleh penulis itu!
325 AD: Athanasius:
"the sacred and inspired Scriptures are sufficient to declare the truth" (Athanasius, Against the Heathen, part 1, 1, 3)
Note:
Athanasius states that in defending doctrine, the scriptures are all-sufficient! In the Arian theological wars, Athanasius uses scripture not tradition as a first line of attack!
Wah.. lagi2 main mutilasi tulisan Athanasius dan menyelewengkan ajarannya.
http://www.newadvent.org/fathers/2801.htm
For although the sacred and inspired Scriptures are sufficient to declare the truth —while there are other works of our blessed teachers compiled for this purpose, if he meet with which a man will gain some knowledge of the interpretation of the Scriptures, and be able to learn what he wishes to know—still, as we have not at present in our hands the compositions of our teachers, we must communicate in writing to you what we learned from them—the faith, namely, of Christ the Saviour; lest any should hold cheap the doctrine taught among us, or think faith.
Anda lihat bukti nyatanya di sini, bahwa memutilasi tulisan bapa Gereja dan diartikan secara harafiah dan terpisah dari konteksnya bisa sangat menyesatkan!
Jika Anda potong kalimat yg dibold saja, maka tentu saja frasa tersebut akan mendukung konsep sola-scriptura, PADAHAL kalimat aslinya justru mengatakan: "MESKIPUN Kitab yang Kudus dan terinspirasi cukup untuk menyatakan kebenaran, TETAPI ada tulisan2 soko guru yang dapat memberikan pengetahuan akan interpretasi Kitab Suci, dan Athanasius sebagai bagian dari Magisterium harus meneruskannya kepada para umat”!!
Ingat apa kata Yesus :
Matius 23:2 "Ahli-ahli Taurat dan orang-orang Farisi telah menduduki kursi Musa.
23:3 Sebab itu turutilah dan lakukanlah segala sesuatu yang mereka ajarkan kepadamu, tetapi janganlah kamu turuti perbuatan-perbuatan mereka, karena mereka mengajarkannya tetapi tidak melakukannya.
Siapapun dia kalau ajarannya sesuai dengan kebenaran Alkitab patut dipercaya tetapi kalau ajarannya menyimpang dari Alkitab seperti Purgatory dll patut ditolak.
LOL!!!
Anda menolak ajaran purgatory, tetapi tulisan Gregory Nyssa yg mengajarkan purgatory Anda jadikan referensi untuk membenarkan sola scriptura??
Misalnya :
Apa kata Alkitab: Keluaran 20:3
Jangan ada padamu Allah lain di hadapan-Ku.
Tetapi apa kata GRK :
... We [the pope] hold upon this earth the place of God Almighty, ...
Source: Pope Leo XIII, Apostolic Exhortation Praeclara Gratulationis Publicae (The Reunion of Christendom), dated June 20, 1894, trans. in The Great Encyclical Letters of Pope Leo XIII (New York: Benziger, 1903), paragraph 5, page 304.
Inilah ajaran yang patut ditolak karena sudah berkontradiksi dengan ajaran Alkitab !
Justru berlandaskan tradisi hasil rekayasa gerejalah yang merupakan kesalahan yang sangat fatal !!!
Matius 15:3 But he answered and said unto them, Why do ye also transgress the commandment of God by your tradition?
Matius 15:6 And honour not his father or his mother, he shall be free. Thus have ye made the commandment of God of none effect by your tradition.
Markus 7:8 For laying aside the commandment of God, ye hold the tradition of men, as the washing of pots and cups: and many other such like things ye do.
Kolose 2:8 Beware lest any man spoil you through philosophy and vain deceit, after the tradition of men, after the rudiments of the world, and not after Christ.
Silahkan dicermati yang saya bold tersebut !
Bersambung
Super duper OOT kalo membahas tentang paus di thread sola scriptura!!!
Silakan topik mengenai paus dibahas di thread terpisah.
Buat permulaan, silakan Anda lihat kesalah-pahaman dari para anti-katolik tentang jabatan paus dalam Gereja Katolik di sini:
-
According to Christian living
This concept of Scripture is fully upheld by the Christian teaching. Jesus Christ Himself appeals to the authority of Scripture, "Search the scriptures" (John 5:39); He maintains that "one jot, or one tittle shall not pass of the law, till all be fulfilled" (Matthew 5:18); He regards it as a principle that "the Scripture cannot be broken" (John 10:35); He presents the word of Scripture as the word of the eternal Father (John 5:33-41), as the word of a writerinspired by the Holy Ghost (Matthew 22:43), as the word of God (Matthew 19:4-5; 22:31); He declares that "all things must needs be fulfilled which are written in the law of Moses, and in the prophets, and in the psalms, concerning me (Luke 24:44).
The Apostles knew that "prophecy came not by the will of man at any time: but the holy men of God spoke, inspiredby the Holy Ghost" (2 Peter 1:21); they regarded "all scripture, inspired of God" as "profitable to teach, to reprove, to correct, to instruct in justice" (2 Timothy 3:16).
They considered the words of Scripture as the words of God speaking in the inspired writer or by the mouth of the inspired writer (Hebrews 4:7; Acts 1:15-16; 4:25). Finally, they appealed to Scripture as to an irresistible authority (Romans, passim), they supposed that parts of Scripture have a typical sense such as only God can employ (John 19:36; Hebrews 1:5; 7:3 sqq.), and they derived most important conclusions even from a few words or certain grammatical forms of Scripture (Galatians 3:16; Hebrews 12:26-27).
It is not surprising, then, that the earliest Christian writers speak in the same strain of the Scriptures. St. Clement of Rome (I Corinthians 45) tells his readers to search the Scriptures for the truthful expressions of the Holy Ghost. St. Irenæus (Against Heresies II.38.2) considers the Scriptures as uttered by the Word of God and His Spirit. Origen testifies that it is granted by both Jews and Christians that the Bible was written under (the influence of) the Holy Ghost (Against Celsus V.10); again, he considers it as proven by Christ's dwelling in the flesh that the Law and the Prophets were written by a heavenly charisma, and that the writingsbelieved to be the words of God are not men's work (De princ., iv, vi).
St. Clement of Alexandria receives the voice of God who has given the Scriptures, as a reliable proof (Stromata I.2).
http://www.newadvent.org/cathen/13635b.htm
Itulah inti sebenarnya dari prinsip Sola Scriptura yaitu bahwa Kitab Suci merupakan dasar ajaran gereja yang absolut karena diwahyukan oleh Tuhan sendiri dimana semua ajaran gereja harus diuji berdasarkan kebenarannya.
Bro Soli,
Mosok sih Anda tidak bisa membedakan kedua hal ini?
1. Kitab Suci sebagai sumber pokok iman dan moral
2. Kitab Suci sebagai satu2nya sumber pokok iman dan moral (i.e. sola scriptura)
Ajaran nomer 1 adalah ajaran yg apostolik dan dipegang teguh oleh Gereja Katolik, diajarkan oleh para rasul, diajarkan oleh bapa2 Gereja, dan tetap diajarkan dalam ajaran2 Katolik.
Ajaran nomer 2 adalah ajaran yang TIDAK apostolik, dikutuk oleh Gereja Katolik, dan baru muncul setelah abad ke-15 oleh gerakan reformasi protestantism.
Kutipan dari newadvent dan tulisan bapa2 Gereja yg Anda berikan itu semuanya mengkonfirmasi ajaran nomer 1, tetapi SAMA SEKALI TIDAK mengajarkan ajaran nomer 2!
-
Istirahat dulu, Sol. Sediakan waktumu merenung. Kelihatannya agak doyong, tuh. :lol:
Bagaimana mau istirahat kalau kamu mengaku tradisi gerejamu adalah ajaran para Rasul sedangkan banyak ajarannya tidak ada buktinya sama sekali bahwa itu berasal dari Rasul !
Apa anda sudah kelabakan ?
-
Kami tidak punya definisi tentang sola-scriptura, karena Gereja Katolik TIDAK PERNAH mewarisi ajaran sola scriptura ini dari para rasul dan penerus2 para rasul.
Paulus mengajarkan kami utk memegang teguh ajaran para rasul, baik yang disampaikan secara lisan maupun tertulis (2 Tes 2 : 15)
Kitab Suci adalah salah satu dari ajaran2 tertulis para rasul, dan kami imani sebagai sumber pokok iman dan moral.
Tetapi selain Kitab Suci, masih banyak ajaran2 tertulis lainnya dan ajaran2 lisan. Semua ajaran rasul yg bukan merupakan Kitab Suci kami sebut sebagai Tradisi Suci.
Dan mengikuti ajaran Paulus dan rasul2 lainnya, baik Kitab Suci dan Tradisi Suci, semuanya ini kami jadikan landasan iman kami.
Tidak pernah ada satu pun ajaran para rasul maupun penerus2 para rasul, dan dalam Alkitab pun tidak pernah dituliskan, setelah ajaran lisan dituangkan dalam tulisan, maka ajaran lisan menjadi tidak berlaku lagi.
Ini semua HANYALAH interpretasi Anda utk mendukung konsep sola-scriptura yg tidak pernah diajarkan oleh rasul maupun penerus2 rasul.
Apakah prinsip Sola Scriptura yang sudah banyak saya kutip dari teolog klasik bukan fakta ?
Kalau hanya soal istilah berarti anda adalah hipokrit menerima begitu banyaknya tradisi gereja anda yang tidak ada istilahnya apalagi malah ajarannya didalam Kitab Suci yang ditulis oleh para Nabi dan Rasul.
Origen (185?-252), “No man ought, for the confirmation of doctrines, to use books which are not canonized Scriptures,” (Tract. 26 in Matt.).
Paulus mengajarkan kami utk memegang teguh ajaran para rasul, baik yang disampaikan secara lisan maupun tertulis (2 Tes 2 : 15)
Kitab Suci adalah salah satu dari ajaran2 tertulis para rasul, dan kami imani sebagai sumber pokok iman dan moral.
Tetapi selain Kitab Suci, masih banyak ajaran2 tertulis lainnya dan ajaran2 lisan. Semua ajaran rasul yg bukan merupakan Kitab Suci kami sebut sebagai Tradisi Suci.
Dan mengikuti ajaran Paulus dan rasul2 lainnya, baik Kitab Suci dan Tradisi Suci, semuanya ini kami jadikan landasan iman kami.
Bagaimana bisa disebut tradisi suci kalau yang membuatnya hanya manusia rentan heresy setelah semua Rasul meninggal dunia ?
Tradisi Suci hanya berasal dari Allah yang Suci bukan manusia yang berdosa.
Atribut Bapa Suci didalam GRK sudah menyalahi apa yang dikatakan Yesus sendiri sbb :
Matius 23:9 Dan janganlah kamu menyebut siapapun bapa di bumi ini, karena hanya satu Bapamu, yaitu Dia yang di sorga.
St. Cyprian of Carthage (200?-258), “Whence comes this tradition? Does it descend from the Lord’s authority, or from the commands and epistles of the apostles? For those things are to be done which are there written . . . If it be commanded in the gospels or the epistles and Acts of the Apostles, then let this holy tradition be observed,” (Cyprian of Carthage, Ep. 74 ad Pompeium).
Jelas sekali Cyprian menegaskan bahwa tradisi suci itu hanya berasal dari ajaran Tuhan melalui para Rasul bukan seperti semua tradisi gereja anda yang dikarang karang oleh manusia rentan heresy selama ribuan tahun setelah kematian para Rasul tsb.
Tidak pernah ada ajaran para rasul maupun penerus para rasul, dan dalam Alkitab pun tidak pernah dituliskan, setelah ajaran lisan dituangkan dalam tulisan, maka ajaran lisan menjadi tidak berlaku lagi.
Ini semua HANYALAH interpretasi Anda utk mendukung konsep sola-scriptura yg tidak pernah diajarkan oleh rasul maupun penerus2 rasul.
Anda belum menjawab saya yaitu apakah pemahaman anda atau definisi anda mengenai Sola Scriptura ?
Silahkan dijelaskan agar menjadi terang benderang mengapa GRK menolaknya ?
1 Tesalonika 5:21 Ujilah segala sesuatu dan peganglah yang baik.
1 Yohanes 4:1 Saudara-saudaraku yang kekasih, janganlah percaya akan setiap roh, tetapi ujilah roh-roh itu, apakah mereka berasal dari Allah; sebab banyak nabi-nabi palsu yang telah muncul dan pergi ke seluruh dunia.
Kisah Para Rasul 17:11Orang-orang Yahudi di kota itu lebih baik hatinya dari pada orang-orang Yahudi di Tesalonika, karena mereka menerima firman itu dengan segala kerelaan hati dan setiap hari mereka menyelidiki Kitab Suci untuk mengetahui, apakah semuanya itu benar demikian.
Apakah perintah menguji oleh Tuhan diatas tidak berlaku untuk semua tradisi GRK selama ribuan tahun sampai saat ini ?
Kalau tidak berlaku apa alasannya ?
Kalau berlaku pakai apa anda menguji semua tradisi rekayasa GRK tsb ?
Kalau anda menolak prinsip Sola Scriptura berarti anda juga menolak otoritas Kitab Suci sebagai alat penguji semua doktrin gereja !
Kalau demikian pakai apa anda mengujinya ?
1. Apa ditelan bulat bulat saja
2. Diuji oleh magisterium yang terdiri dari manusia yang berdosa itu ?
3. Diuji oleh Paus yang moralnya banyak tercemar itu ?
4. Diuji oleh Kitab Suci agama lain ?
5. Diuji oleh para ahli Filsafat ?
6. Diuji oleh para Scientist ?
7. Paganisme Romawi yg sudah sinkretis dengan GRK
8. Ajaran Mistik Kebatinan,dll
Apakah alat uji anda itu absolut,inerrancy dan infallible atau hanya relatif belaka ?
-
[author=Jenova link=topic=971.msg60790#msg60790 date=1408622363]
Super duper OOT kalo membahas tentang paus di thread sola scriptura!!!
Silakan topik mengenai paus dibahas di thread terpisah.
Buat permulaan, silakan Anda lihat kesalah-pahaman dari para anti-katolik tentang jabatan paus dalam Gereja Katolik di sini:
Saya hanya memberikan bukti bagaimana tradisi gereja anda sudah sangat kontradiksi dengan apa yang diajarkan didalam Kitab Suci wahyu Tuhan.
Itu saja !
-
Taat pada Kitab Suci itu tidak pernah salah, tetapi menjadikan Kitab Suci sebagai satu2nya sumber iman, alias ber-sola scriptura, ini adalah ajaran yang TIDAK PERNAH diajarkan oleh para rasul maupun penerus2 mereka.
2 Tim. 3:15 Ingatlah juga bahwa dari kecil engkau sudah mengenal Kitab Suci yang dapat memberi hikmat kepadamu dan menuntun engkau kepada keselamatan oleh iman kepada Kristus Yesus.
3:16 Segala tulisan yang diilhamkan Allah memang bermanfaat untuk mengajar, untuk menyatakan kesalahan, untuk memperbaiki kelakuan dan untuk mendidik orang dalam kebenaran.
3:17 Dengan demikian tiap-tiap manusia kepunyaan Allah diperlengkapi untuk setiap perbuatan baik
Mana mungkin GRK menerima prinsip Sola Scriptura sebab kalau semua tradisi palsu bikinan gerejanya itu diuji menurut Kitab Suci sudah pasti semua kebohongannya terungkap,sebab Kitab Suci adalah alat uji untuk melihat apakah ada yang salah dari doktrin gereja seperti dikatakan oleh ayat tsb diatas.
Ayat tsb tidak mengatakan bahwa Kitab Suci yang ditafsirkan oleh Magisterium Katolik yang bermanfaat untuk menyatakan kesalahan,malah semua tradisi bikinan Magisterium akan terbongkar kepalsuannya kalau diuji oleh kebenaran Kitab Suci.
Ayat tsb sudah menegaskan bahwa Kitab Suci sudah “memperlengkapi” manusia untuk semua perbuatan baik,jadi bukan tradisi buatan manusia yang malah banyak menghasilkan perbuatan jahat yang bersifat penyembahan berhala.
Yeremia 17:5 Beginilah firman Tuhan: "Terkutuklah orang yang mengandalkan manusia, yang mengandalkan kekuatannya sendiri, dan yang hatinya menjauh dari pada Tuhan!
Anda salah fatal jika mengutip tulisan Gregory of Nyssa untuk mendukung konsep sola scriptura.
Pertama, Gregory of Nyssa mengikuti ajaran Gereja Katolik untuk menjadikan Kitab Suci sebagai sumber pokok iman dan moral, tetapi TIDAK PERNAH ber-sola scriptura, dan dari Kitab Suci ini lah Gregory of Nyssa menyimpulkan iman akan purgatory.
Silahkan apa definisi atau pemahaman anda mengenai prinsip Sola Scriptura itu ?
Apakah salah kalau gereja menguji semua doktrin gereja berdasarkan kebenaran Kitab Suci ?
Atau hanya ditelan saja mentah mentah seperti jemaat gereja anda yang hanya boleh membeo kepada Magisterium ???
Athanasius (300?-375)
“The Holy Scriptures, given by inspiration of God, are of themselves sufficient toward the discovery of truth. (Orat. adv. Gent., ad cap.) The Catholic Christians will neither speak nor endure to hear anything in religion that is a stranger to Scripture; it being an evil heart of immodesty to speak those things which are not written,” (Athanasius, Exhort. ad Monachas).
Athanasius sendiri mengatakan bahwa Kitab Suci sudah cukup mengungkapkan kebenaran Tuhan makanya klaim arogansi gereja anda bahwa tradisi hasil rekayasanya itu sejajar dengan Kitab Suci hanyalah ajaran anti Kitab Suci belaka,karena sudah menyimpang dari Kitab Suci (stranger to Scripture).
Bagaimana mungkin mensejajarkan wahyu Allah dengan tradisi bikinan manusia yang rentas heresy.
Bukti buktinya sudah berjibun saya paparkan di forum ini.
Ini salah satu bukti lagi bagaimana prinsip Sola Scriptura diajarkan oleh teolog klasik.
Kedua, purgatory Anda tolak mati2an sebagai ajaran sesat dan tidak alkitabiah. Sangat tidak masuk akal jika Anda katakan Gregory sedang mengajarkan sola scriptura di tulisan ini, tapi pada saat yg bersamaan dia mengajarkan purgatory??
Prinsip Sola Scriptura adalah menerima ajaran siapapun kalau itu memang didukung oleh kebenaran Kitab Suci dan menolak semua ajaran yang :
1. Kontradiksi dengan Kitab Suci hasil tulisan para Rasul
2. Mencederai kebenaran Kitab Suci
3. Tidak ada dukungan Kitab Sucinya sama sekali.
Ketiga, dan yang paling penting, Anda selalu mengutip sepotong2 tulisan early fathers, lalu diartikan secara harafiah tanpa melihat konteks keseluruhan tulisan tersebut. Ini adalah kesalahan yg paling fatal, karena jika kalimat per kalimat diartikan secara terpisah2 dari konteks keseluruhan tulisan itu, maka interpretasinya sudah dipastikan tidak valid dan tidak sesuai dengan pesan sebenarnya yg hendak disampaikan oleh penulis itu!
Tidak mungkin saya mengutip apa yang tidak relevan dan silahkan anda buktikan apa yang salah dari kutipan saya ketimbang hanya bersembunyi dengan kalimat anda tsb diatas.
GRK sudah sangat terkenal dengan apa yang disebut sebagai tehnik “equivocation Paralelism Fallacy” yang suka memanipulasi kalimat dengan cara memparalelkan kalimat kalimat sedemikian rupa sehingga makna yang sejatinya direlatifisasikan untuk mendukung ajaran mereka seperti contohnya :
PARALELISME DAN PELABELINGAN MARIA TERHADAP Yesus
(Antara Alkitab dan ajaran Katolik)
1. Yesus tidak berdosa demikian juga Maria
2. Yesus dibangkitkan secara tubuh demikian juga Maria
3. Yesus adalah pengharapan akan kemuliaan demikian juga Maria adalah Queen of Glory
4. Yesus adalah Kepala Gereja sedangkan Maria adalah Ibu Gereja
5. Yesus adalah Adam yang terakhir demikian juga Maria adalah Hawa yang kedua
6. Yesus adalah man of sorrows (Yes.53:3) sedangkan Maria adalah “our Lady of Sorrows”
7. Yesus adalah penebus sedangkan Maria adalah “co-redeemer.”
8. Yesus adalah jalan kepada Bapa (Yoh.14:6) sedangkan Maria adalah “the way to God.”
9. Yesus satu satunya perantara tetapi Maria juga adalah “mediatrix of all grace.”
10. Yesus adalah Raja diatas segala Raja tetapi Maria juga adalah “Queen of Heaven.”
11. Yesus adalah Raja Damai (Yes.9:6) tetapi Maria juga adalah Queen of Peace
12. Yesus adalah pengantara (advocate) kepada Bapa tetapi jangan lupa Maria juga adalah “our most gracious advocate.”
13. Kristus adalah hidup kita (Kol.3:4) tetapi jangan lupa bahwa Maria “is our life.”
14. Yesus adalah dasar pengharapan kita (1 Tim.1:1),tetapi Maria juga adalah “our hope.”
15. Yesus berkuasa di Surga dan bumi tetapi Maria juga adalah “souvereign.”
16. Yesus adalah Bintang Timur (Wahyu 22:16),tetapi maria juga adalah “Morning Star.”
17. Yesus adalah penolongku (Ibr.13:6) tetapi Maria adalah “our helper.”
18. Yesus merupakan obyek doa tetapi orang juga berdoa kepada Maria
19. Yesus adalah batukarang kita (1 Kor.10:4) tetai maria juga adalah “our rock.”
20. Yesus adalah pintu (Yoh.10:7,9) tetapi Maria juga adalah “Gate of Heaven.”
21. Yesus meremukkan kepala Ular (Kej.3:15) tetapi Maria juga meremukkan kepala ular.
22. Yesus adalah Anak Allah tetapi Maria juga adalah Bunda Allah
-
Wah.. lagi2 main mutilasi tulisan Athanasius dan menyelewengkan ajarannya.
http://www.newadvent.org/fathers/2801.htm
For although the sacred and inspired Scriptures are sufficient to declare the truth —while there are other works of our blessed teachers compiled for this purpose, if he meet with which a man will gain some knowledge of the interpretation of the Scriptures, and be able to learn what he wishes to know—still, as we have not at present in our hands the compositions of our teachers, we must communicate in writing to you what we learned from them—the faith, namely, of Christ the Saviour; lest any should hold cheap the doctrine taught among us, or think faith.
Anda lihat bukti nyatanya di sini, bahwa memutilasi tulisan bapa Gereja dan diartikan secara harafiah dan terpisah dari konteksnya bisa sangat menyesatkan!
Jika Anda potong kalimat yg dibold saja, maka tentu saja frasa tersebut akan mendukung konsep sola-scriptura, PADAHAL kalimat aslinya justru mengatakan: "MESKIPUN Kitab yang Kudus dan terinspirasi cukup untuk menyatakan kebenaran, TETAPI ada tulisan2 soko guru yang dapat memberikan pengetahuan akan interpretasi Kitab Suci, dan Athanasius sebagai bagian dari Magisterium harus meneruskannya kepada para umat”!!
Silahkan tunjukkan dibuku mana Athanasius berkata demikian ?
Protestan tidak pernah menolak tradisi gereja manapun kalau itu tidak bertentangan dengan kebenaran Kitab Suci sebab prinsip utama Sola Scriptura adalah “Back to Bible”
Kalau kita mau menguji suatu tradisi manusia diluar wahyu Tuhan yang sudah tertulis haruslah menggunakan Kitab Suci bukan tradisi gereja yang menguji Kitab Suci atau tidak boleh menguji tradisi gereja karena dianggap sejajar dengan Kitab Suci.
Matius 22:29 Yesus menjawab mereka: "Kamu sesat, sebab kamu tidak mengerti Kitab Suci maupun kuasa Allah
Jelas sekali ayat tsb mengajarkan bahwa Kitab Suci disini merupakan alat ukur apakah doktrin gereja itu sesat atau tidak,bukan tradisi bikinan manusia yang menjadi ukuran.
Yesus selalu mengutip ayat Kitab Suci melawan kesesatan para Ahli Taurat dan cobaan si Iblis bukan pakai tradisi bikinan manusia.
Mat. 4:3 Lalu datanglah si pencoba itu dan berkata kepada-Nya: "Jika Engkau Anak Allah, perintahkanlah supaya batu-batu ini menjadi roti."
4:4 Tetapi Yesus menjawab: "Ada tertulis: Manusia hidup bukan dari roti saja, tetapi dari setiap firman yang keluar dari mulut Allah."
4:5 Kemudian Iblis membawa-Nya ke Kota Suci dan menempatkan Dia di bubungan Bait Allah,
4:6 lalu berkata kepada-Nya: "Jika Engkau Anak Allah, jatuhkanlah diri-Mu ke bawah, sebab ada tertulis: Mengenai Engkau Ia akan memerintahkan malaikat-malaikat-Nya dan mereka akan menatang Engkau di atas tangannya, supaya kaki-Mu jangan terantuk kepada batu."
4:7 Yesus berkata kepadanya: "Ada pula tertulis: Janganlah engkau mencobai Tuhan, Allahmu!"
4:8 Dan Iblis membawa-Nya pula ke atas gunung yang sangat tinggi dan memperlihatkan kepada-Nya semua kerajaan dunia dengan kemegahannya,
4:9 dan berkata kepada-Nya: "Semua itu akan kuberikan kepada-Mu, jika Engkau sujud menyembah aku."
4:10 Maka berkatalah Yesus kepadanya: "Enyahlah, Iblis! Sebab ada tertulis: Engkau harus menyembah Tuhan, Allahmu, dan hanya kepada Dia sajalah engkau berbakti!
Yesus tidak pernah mengatakan ada tradisi ,...dst
Inilah intisari apa yang dimaksud oleh Rasul Paulus sbb :
I Korintus 4:6 Saudara-saudara, kata-kata ini aku kenakan pada diriku sendiri dan pada Apolos, karena kamu, supaya dari teladan kami kamu belajar apakah artinya ungkapan: "Jangan melampaui yang ada tertulis", supaya jangan ada di antara kamu yang menyombongkan diri dengan jalan mengutamakan yang satu dari pada yang lain.
-
[author=Jenova link=topic=971.msg60791#msg60791 date=1408622481]
LOL!!!
Anda menolak ajaran purgatory, tetapi tulisan Gregory Nyssa yg mengajarkan purgatory Anda jadikan referensi untuk membenarkan sola scriptura??
Super duper OOT kalo membahas tentang paus di thread sola scriptura!!!
Silakan topik mengenai paus dibahas di thread terpisah.
Buat permulaan, silakan Anda lihat kesalah-pahaman dari para anti-katolik tentang jabatan paus dalam Gereja Katolik di sini:
[ author=Jenova link=topic=1850.msg60386#msg60386 date=1406041523]
Sudah saya jawab diatas bahwa Protestan tidak menolak ajaran siapapun kalau itu memang ada dukungan Kitab Sucinya bukan hasil manipulasi ayat dengan menggunakan tehnik “Equivocation Paralelism Fallacy”.
Banyak teolog yang ajarannya sebagian Alkitabiah tetapi ada bagian juga yang tidak Alkitabiah sehingga harus ditolak.
-
Bro Soli,
Mosok sih Anda tidak bisa membedakan kedua hal ini?
1. Kitab Suci sebagai sumber pokok iman dan moral
2. Kitab Suci sebagai satu2nya sumber pokok iman dan moral (i.e. sola scriptura)
Ajaran nomer 1 adalah ajaran yg apostolik dan dipegang teguh oleh Gereja Katolik, diajarkan oleh para rasul, diajarkan oleh bapa2 Gereja, dan tetap diajarkan dalam ajaran2 Katolik.
Ajaran nomer 2 adalah ajaran yang TIDAK apostolik, dikutuk oleh Gereja Katolik, dan baru muncul setelah abad ke-15 oleh gerakan reformasi protestantism.
Kutipan dari newadvent dan tulisan bapa2 Gereja yg Anda berikan itu semuanya mengkonfirmasi ajaran nomer 1, tetapi SAMA SEKALI TIDAK mengajarkan ajaran nomer 2!
Kalau butir satu dipegang teguh kok banyak ajarannya yang menyimpang seperti bukti bukti yang sudah banyak saya kutip disini ?
Bagimana anda memegang Akitab Suci dan tradisi bikinan gereja sekali gus kalau keduanya berkontradiksi satu sama lain ?
Yesus sendiri berkata : “ …. the scripture cannot be broken (Yoh.10:35),……ini sangat kontras dengan perkataan Yesus mengenai tradisi :
Matius 15:3 Tetapi jawab Yesus kepada mereka: "Mengapa kamupun melanggar perintah Allah demi adat istiadat nenek moyangmu?
Markus 7:8 Perintah Allah kamu abaikan untuk berpegang pada adat istiadat manusia."
Jadi disini jelas sekali ajaran Yesus yang mengkontraskan antara Kitab Suci dengan tradisi bahwa memang otoritasnya jelas berbeda total,tetapi gereja dengan angkuhnya mengatakan bahwa tradisi bikinan Magisteriumnya setara dengan wahyu Tuhan ???
Kalau mereka mengatakan bahwa tradisi itu diwariskan turun menurun oleh para Rasul melalui apa yg mereka anggap sebagai Bapa Bapa Gereja ternyata banyak Bapa Gereja yang malah mendukung prinsip Sola Scriptura yaitu bahwa hanya Kitab Suci adalah ukuran yang final bagi semua doktrin gereja.
-
Apakah prinsip Sola Scriptura yang sudah banyak saya kutip dari teolog klasik bukan fakta ?
Kalau hanya soal istilah berarti anda adalah hipokrit menerima begitu banyaknya tradisi gereja anda yang tidak ada istilahnya apalagi malah ajarannya didalam Kitab Suci yang ditulis oleh para Nabi dan Rasul.
Lah... kan sudah aku tunjukkan kalo kutipan dari teolog yg Anda kasih itu tidak ada satupun yg valid, karena dipotong2 dan diartikan di luar konteksnya? Sudah aku berikan pula link utk membaca lengkap tulisan2 teolog2 tersebut.
Origen (185?-252), “No man ought, for the confirmation of doctrines, to use books which are not canonized Scriptures,” (Tract. 26 in Matt.).
Hah? Tract.26 in Matt.??? AFAIK, tidak ada tulisan Origen yg berjudul Tract.26 in Matt..
Apakah maksudnya adalah tulisan Origen: “Commentary on Matthew”??
Tidak ada satupun kalimat dalam tulisan Origen “Commentary on the Gospel of Matthew” seperti yg Anda kutip di atas.
Kalo Anda tidak punya link ke naskah lengkap tulisah Origen “Commentary on the Gospel of Matthew”, silakan dilihat di sini:
http://www.newadvent.org/fathers/1016.htm
Mengingat kebiasaan Anda yang selalu memotong2 kalimat dan menyalah-artikan tulisan early fathers, silakan dibagikan di sini link ke naskah lengkap dari Tract.26 in Matt., atau setidaknya satu paragraph lengkap dari mana Anda memotong kalimat tersebut, supaya kita lihat bersama2 apa maksud sebenarnya ketika Origen menuliskan hal tersebut (kalopun benar itu adalah tulisan Origen).
-
Bagaimana bisa disebut tradisi suci kalau yang membuatnya hanya manusia rentan heresy setelah semua Rasul meninggal dunia ?
Tradisi Suci hanya berasal dari Allah yang Suci bukan manusia yang berdosa.
Atribut Bapa Suci didalam GRK sudah menyalahi apa yang dikatakan Yesus sendiri sbb :
Matius 23:9 Dan janganlah kamu menyebut siapapun bapa di bumi ini, karena hanya satu Bapamu, yaitu Dia yang di sorga.
St. Cyprian of Carthage (200?-258), “Whence comes this tradition? Does it descend from the Lord’s authority, or from the commands and epistles of the apostles? For those things are to be done which are there written . . . If it be commanded in the gospels or the epistles and Acts of the Apostles, then let this holy tradition be observed,” (Cyprian of Carthage, Ep. 74 ad Pompeium).
Jelas sekali Cyprian menegaskan bahwa tradisi suci itu hanya berasal dari ajaran Tuhan melalui para Rasul bukan seperti semua tradisi gereja anda yang dikarang karang oleh manusia rentan heresy selama ribuan tahun setelah kematian para Rasul tsb.
LOL... Anda mengira bahwa “holy tradition” yg disebut oleh Cyprian ini adalah “Tradisi Suci” Gereja Katolik??
Bro Soli, sebelum Anda memotong2 tulisan2 teolog Gereja Purba, mbok sekali2 Anda baca dulu tulisan itu secara utuh, atau setidaknya dibaca kalimat2/paragraf2 pendahulu dan selanjutnya, supaya Anda tahu apa yg sedang dibicarakan di situ.
Cyprian dalam Epistle 74 ad Pompeium ini, sedang menulis kepada Pompeius mengenai ajaran Uskup Stefanus mengenai baptisan para bidaah. Stefanus mengatakan bahwa baptisan bidaat itu sama sahnya dengan baptisan Gereja, dan oleh karenanya Stefanus menerima komunion dengan bidaah2 itu, dan mengatakan hal ini sebagai tradisi yang benar. Justru Cyprian ini sedang mengolok2 ajaran Stefanus dan mengatakan tradisi Stefanus itu adalah “holy tradition" yang harus dicermati.
Tidak percaya? Silakan Anda baca paragraf2 pendahulunya dari kutipan tersebut. Untuk memudahkan, kutipan Anda aku bold dalam kutipan yg lebih panjang ini.
Cyprian to his brother Pompeius, greeting. Although I have fully comprised what is to be said concerning the baptism of heretics in the letters of which I sent you copies, dearest brother, yet, since you have desired that what Stephen our brother replied to my letters should be brought to your knowledge, I have sent you a copy of his reply; on the reading of which, you will more and more observe his error in endeavouring to maintain the cause of heretics against Christians, and against the Church of God. For among other matters, which were either haughtily assumed, or were not pertaining to the matter, or contradictory to his own view, which he unskilfully and without foresight wrote, he moreover added this saying: «If any one, therefore, come to you from any heresy whatever, let nothing be innovated (or done) which has not been handed down, to wit, that hands be imposed on him for repentance; since the heretics themselves, in their own proper character, do not baptize such as come to them from one another, but only admit them to communion.»
He forbade one coming from any heresy to be baptized in the Church; that is, he judged the baptism of all heretics to be just and lawful. And although special heresies have special baptisms and different sins, he, holding communion with the baptism of all, gathered up the sins of all, heaped together into his own bosom. And he charged that nothing should be innovated except what had been handed down; as if he were an innovator, who, holding the unity, claims for the one Church one baptism; and not manifestly he who, forgetful of unity, adopts the lies and the contagions of a profane washing. Let nothing be innovated, says he, nothing maintained, except what has been handed down. Whence is that tradition? Whether does it descend from the authority of the Lord and of the Gospel, or does it come from the commands and the epistles of the apostles? For that those things which are written must be done, God witnesses and admonishes, saying to Joshua the son of Nun: «The book of this law shall not depart out of your mouth; but you shall meditate in it day and night, that you may observe to do according to all that is written therein.» Joshua 1:8 Also the Lord, sending His apostles, commands that the nations should be baptized, and taught to observe all things which He commanded. If, therefore, it is either prescribed in the Gospel, or contained in the epistles or Acts of the Apostles, that those who come from any heresy should not be baptized, but only hands laid upon them to repentance, let this divine and holy tradition be observed.
Link ke naskah utuhnya: http://www.newadvent.org/fathers/050673.htm
Selamat membaca! :)
-
Anda belum menjawab saya yaitu apakah pemahaman anda atau definisi anda mengenai Sola Scriptura ?
Diambil dari katolisitas.org:
Sola Scriptura adalah doktrin Protestan yang mengatakan bahwa Kitab Suci adalah “sumber otoritas yang terutama dan absolut, keputusan akhir dalam menentukan, untuk semua doktrin dan praktek (iman dan moral)” dan bahwa “Kitab Suci, tidak lebih dan tidak kurang, dan tidak ada lagi yang lain- yang diperlukan untuk iman dan moral.
(diterjemahkan dari Geisler, Norman L. dan MacKenzie, Ralph E., Roman Catholics and Evangelicals: Agreements and Differences (Grand Rapids: Baker, 1995) )
Silahkan dijelaskan agar menjadi terang benderang mengapa GRK menolaknya ?[/b][/color]
Tentu saja ajaran ini ditolak, karena para rasul dan penerus2 rasul tidak pernah mengajarkan demikian!
Kitab Suci sendiri mencatat ajaran untuk memegang teguh ajaran yg disampaikan oleh para rasul, baik ajaran tertulis (dalam Kitab Suci maupun dalam tulisan2 lain) DAN ajaran lisan ( 2 Tes 2 : 15 ).
1 Tesalonika 5:21 Ujilah segala sesuatu dan peganglah yang baik.
1 Yohanes 4:1 Saudara-saudaraku yang kekasih, janganlah percaya akan setiap roh, tetapi ujilah roh-roh itu, apakah mereka berasal dari Allah; sebab banyak nabi-nabi palsu yang telah muncul dan pergi ke seluruh dunia.
Kisah Para Rasul 17:11Orang-orang Yahudi di kota itu lebih baik hatinya dari pada orang-orang Yahudi di Tesalonika, karena mereka menerima firman itu dengan segala kerelaan hati dan setiap hari mereka menyelidiki Kitab Suci untuk mengetahui, apakah semuanya itu benar demikian.
Apakah perintah menguji oleh Tuhan diatas tidak berlaku untuk semua tradisi GRK selama ribuan tahun sampai saat ini ?
Kalau tidak berlaku apa alasannya ?
Kalau berlaku pakai apa anda menguji semua tradisi rekayasa GRK tsb ?
Tentu saja kami menguji segala ajaran, tapi tidak dengan Kitab Suci saja, melainkan dengan ajaran lisan DAN ajaran tertulis, baik ajaran tertulis dalam Kitab Suci maupun ajaran tertulis dalam tulisan2 lain.
Kalau anda menolak prinsip Sola Scriptura berarti anda juga menolak otoritas Kitab Suci sebagai alat penguji semua doktrin gereja !
Kalau demikian pakai apa anda mengujinya ?
1. Apa ditelan bulat bulat saja
2. Diuji oleh magisterium yang terdiri dari manusia yang berdosa itu ?
3. Diuji oleh Paus yang moralnya banyak tercemar itu ?
4. Diuji oleh Kitab Suci agama lain ?
5. Diuji oleh para ahli Filsafat ?
6. Diuji oleh para Scientist ?
7. Paganisme Romawi yg sudah sinkretis dengan GRK
8. Ajaran Mistik Kebatinan,dll
Apakah alat uji anda itu absolut,inerrancy dan infallible atau hanya relatif belaka ?
Menolak sola-scriptura bukan berarti menolak otoritas Kitab Suci, malah sebaliknya kami memegang teguh otoritas Kitab Suci.
Tetapi sekali lagi, ajaran rasul dan ajaran penerus2 para rasul tidak ada satupun yg hanya menggunakan Kitab Suci dalam menguji doktrin2, melainkan selalu menggunakan Kitab Suci DAN Tradisi Suci (ajaran tertulis selain Kitab Suci + ajaran lisan).
Otoritas terakhir dalam memutuskan suatu doktrin harus diterima atau ditolak pun TIDAK terletak dalam Kitab Suci, melainkan diputuskan dalam sidang para rasul, mengikuti Mat 18 : 18, sebagaimana telah dicontohkan dan dilakukan oleh bapa2 Gereja Perdana dalam konsili2 (misal: konsili Yerusalem, konsili Nisea, Konsili Efesus, dsb).
-
2 Tim. 3:15 Ingatlah juga bahwa dari kecil engkau sudah mengenal Kitab Suci yang dapat memberi hikmat kepadamu dan menuntun engkau kepada keselamatan oleh iman kepada Kristus Yesus.
3:16 Segala tulisan yang diilhamkan Allah memang bermanfaat untuk mengajar, untuk menyatakan kesalahan, untuk memperbaiki kelakuan dan untuk mendidik orang dalam kebenaran.
3:17 Dengan demikian tiap-tiap manusia kepunyaan Allah diperlengkapi untuk setiap perbuatan baik
Mana mungkin GRK menerima prinsip Sola Scriptura sebab kalau semua tradisi palsu bikinan gerejanya itu diuji menurut Kitab Suci sudah pasti semua kebohongannya terungkap,sebab Kitab Suci adalah alat uji untuk melihat apakah ada yang salah dari doktrin gereja seperti dikatakan oleh ayat tsb diatas.
Ayat tsb tidak mengatakan bahwa Kitab Suci yang ditafsirkan oleh Magisterium Katolik yang bermanfaat untuk menyatakan kesalahan,malah semua tradisi bikinan Magisterium akan terbongkar kepalsuannya kalau diuji oleh kebenaran Kitab Suci.
Ayat tsb sudah menegaskan bahwa Kitab Suci sudah “memperlengkapi” manusia untuk semua perbuatan baik,jadi bukan tradisi buatan manusia yang malah banyak menghasilkan perbuatan jahat yang bersifat penyembahan berhala.
Yeremia 17:5 Beginilah firman Tuhan: "Terkutuklah orang yang mengandalkan manusia, yang mengandalkan kekuatannya sendiri, dan yang hatinya menjauh dari pada Tuhan!
Menolak sola-scriptura bukan berarti menolak otoritas Kitab Suci, malah sebaliknya kami memegang teguh otoritas Kitab Suci.
Tetapi sekali lagi, ajaran rasul dan ajaran penerus2 para rasul tidak ada satupun yg hanya menggunakan Kitab Suci dalam menguji doktrin2, melainkan selalu menggunakan Kitab Suci DAN Tradisi Suci (ajaran tertulis selain Kitab Suci + ajaran lisan).
Otoritas terakhir dalam memutuskan suatu doktrin harus diterima atau ditolak pun TIDAK terletak dalam Kitab Suci, melainkan diputuskan dalam sidang para rasul, mengikuti Mat 18 : 18, sebagaimana telah dicontohkan dan dilakukan oleh bapa2 Gereja Perdana dalam konsili2 (misal: konsili Yerusalem, konsili Nisea, Konsili Efesus, dsb).
Silahkan apa definisi atau pemahaman anda mengenai prinsip Sola Scriptura itu ?
Apakah salah kalau gereja menguji semua doktrin gereja berdasarkan kebenaran Kitab Suci ?
Atau hanya ditelan saja mentah mentah seperti jemaat gereja anda yang hanya boleh membeo kepada Magisterium ???
Sudah dijawab di atas! :)
Athanasius (300?-375)
“The Holy Scriptures, given by inspiration of God, are of themselves sufficient toward the discovery of truth. (Orat. adv. Gent., ad cap.) The Catholic Christians will neither speak nor endure to hear anything in religion that is a stranger to Scripture; it being an evil heart of immodesty to speak those things which are not written,” (Athanasius, Exhort. ad Monachas).
Athanasius sendiri mengatakan bahwa Kitab Suci sudah cukup mengungkapkan kebenaran Tuhan makanya klaim arogansi gereja anda bahwa tradisi hasil rekayasanya itu sejajar dengan Kitab Suci hanyalah ajaran anti Kitab Suci belaka,karena sudah menyimpang dari Kitab Suci (stranger to Scripture).
Bagaimana mungkin mensejajarkan wahyu Allah dengan tradisi bikinan manusia yang rentas heresy.
Bukti buktinya sudah berjibun saya paparkan di forum ini.
Ini salah satu bukti lagi bagaimana prinsip Sola Scriptura diajarkan oleh teolog klasik.
Weleh... sudah memutilasi ajaran Athanasius, masih ngeyel pula menyelewengkan ajarannya dan mengatakan Athanasius mengajarkan sola scriptura!
Ini lho kalimat utuh dari tulisan Athanasius yg sudah Anda mutilasi itu!
Aku berikan pula link ke naskah aslinya. Jika keberatan dengan versi terjemahan di link tersebut, silakan Anda berikan link terjemahan versi yg Anda percayai, aku jamin 100% bahwa kutipan Anda itu memutilasi tulisan Athanasius yg mengatakan bahwa: "MESKIPUN Kitab Suci cukup untuk menyatakan kebenaran, tetapi ada ajaran2 lain yg berguna dan diteruskan oleh para penerus rasul"!!
Link ke naskah utuh: http://www.newadvent.org/fathers/2801.htm
For although the sacred and inspired Scriptures are sufficient to declare the truth —while there are other works of our blessed teachers compiled for this purpose, if he meet with which a man will gain some knowledge of the interpretation of the Scriptures, and be able to learn what he wishes to know—still, as we have not at present in our hands the compositions of our teachers, we must communicate in writing to you what we learned from them—the faith, namely, of Christ the Saviour; lest any should hold cheap the doctrine taught among us, or think faith.
Prinsip Sola Scriptura adalah menerima ajaran siapapun kalau itu memang didukung oleh kebenaran Kitab Suci dan menolak semua ajaran yang :
1. Kontradiksi dengan Kitab Suci hasil tulisan para Rasul
2. Mencederai kebenaran Kitab Suci
3. Tidak ada dukungan Kitab Sucinya sama sekali.
Aku tidak mempermasalahkan jika Anda mau menerima ajaran manapun dengan syarat apapun.
Yang aku permasalahkan adalah standard ganda yg Anda terapkan.
Anda mengacu tulisan Gregory of Nyssa: “On the soul and resurrection”.
Ajaran Gregory dalam tulisan ini mengenai purgatory Anda tolak, tetapi pada saat yg bersamaan ajaran Gregory untuk mengacu pada Kitab Suci Anda jadikan landasan bersola-scriptura (padahal Gregory of Nyssa mengakui otoritas Kitab Suci tapi tidak pernah bersola scriptura)
Tidak mungkin saya mengutip apa yang tidak relevan dan silahkan anda buktikan apa yang salah dari kutipan saya ketimbang hanya bersembunyi dengan kalimat anda tsb diatas.
Lah... Silakan dibaca baik2 postingan2ku itu.
Aku tidak sembarangan mengatakan kutipan Anda salah, justru sebaliknya telah aku berikan kutipan yg lebih lengkap disertai link ke naskah utuhnya, dan sudah aku buktikan bahwa kutipan2 Anda itu telah memutilasi kalimat / paragraf dan diselewengkan artinya dari konteks tulisan itu seutuhnya.
Silakan dibaca baik2 lagi!
GRK sudah sangat terkenal dengan apa yang disebut sebagai tehnik “equivocation Paralelism Fallacy” yang suka memanipulasi kalimat dengan cara memparalelkan kalimat kalimat sedemikian rupa sehingga makna yang sejatinya direlatifisasikan untuk mendukung ajaran mereka seperti contohnya :
PARALELISME DAN PELABELINGAN MARIA TERHADAP Yesus
... ... ...
LOL... OOT lagi, silakan topik mengenai Maria dibahas di thread terpisah.
Sudah aku tanggapi beberapa tuduhan2 para anti-katolik mengenai Maria di sini:
http://forumimankristen.com/index.php/topic,1850.0.html
-
Silahkan tunjukkan dibuku mana Athanasius berkata demikian ?
Protestan tidak pernah menolak tradisi gereja manapun kalau itu tidak bertentangan dengan kebenaran Kitab Suci sebab prinsip utama Sola Scriptura adalah “Back to Bible”
Kalau kita mau menguji suatu tradisi manusia diluar wahyu Tuhan yang sudah tertulis haruslah menggunakan Kitab Suci bukan tradisi gereja yang menguji Kitab Suci atau tidak boleh menguji tradisi gereja karena dianggap sejajar dengan Kitab Suci.
Matius 22:29 Yesus menjawab mereka: "Kamu sesat, sebab kamu tidak mengerti Kitab Suci maupun kuasa Allah
Jelas sekali ayat tsb mengajarkan bahwa Kitab Suci disini merupakan alat ukur apakah doktrin gereja itu sesat atau tidak,bukan tradisi bikinan manusia yang menjadi ukuran.
Yesus selalu mengutip ayat Kitab Suci melawan kesesatan para Ahli Taurat dan cobaan si Iblis bukan pakai tradisi bikinan manusia.
Mat. 4:3 Lalu datanglah si pencoba itu dan berkata kepada-Nya: "Jika Engkau Anak Allah, perintahkanlah supaya batu-batu ini menjadi roti."
4:4 Tetapi Yesus menjawab: "Ada tertulis: Manusia hidup bukan dari roti saja, tetapi dari setiap firman yang keluar dari mulut Allah."
4:5 Kemudian Iblis membawa-Nya ke Kota Suci dan menempatkan Dia di bubungan Bait Allah,
4:6 lalu berkata kepada-Nya: "Jika Engkau Anak Allah, jatuhkanlah diri-Mu ke bawah, sebab ada tertulis: Mengenai Engkau Ia akan memerintahkan malaikat-malaikat-Nya dan mereka akan menatang Engkau di atas tangannya, supaya kaki-Mu jangan terantuk kepada batu."
4:7 Yesus berkata kepadanya: "Ada pula tertulis: Janganlah engkau mencobai Tuhan, Allahmu!"
4:8 Dan Iblis membawa-Nya pula ke atas gunung yang sangat tinggi dan memperlihatkan kepada-Nya semua kerajaan dunia dengan kemegahannya,
4:9 dan berkata kepada-Nya: "Semua itu akan kuberikan kepada-Mu, jika Engkau sujud menyembah aku."
4:10 Maka berkatalah Yesus kepadanya: "Enyahlah, Iblis! Sebab ada tertulis: Engkau harus menyembah Tuhan, Allahmu, dan hanya kepada Dia sajalah engkau berbakti!
Yesus tidak pernah mengatakan ada tradisi ,...dst
Inilah intisari apa yang dimaksud oleh Rasul Paulus sbb :
I Korintus 4:6 Saudara-saudara, kata-kata ini aku kenakan pada diriku sendiri dan pada Apolos, karena kamu, supaya dari teladan kami kamu belajar apakah artinya ungkapan: "Jangan melampaui yang ada tertulis", supaya jangan ada di antara kamu yang menyombongkan diri dengan jalan mengutamakan yang satu dari pada yang lain.
Lha... Link ke buku Athanasius yg membuktikan bahwa Anda memutilasi tulisannya itu sudah aku berikan tho di atas kutipannya?
http://www.newadvent.org/fathers/2801.htm
-
Sudah saya jawab diatas bahwa Protestan tidak menolak ajaran siapapun kalau itu memang ada dukungan Kitab Sucinya bukan hasil manipulasi ayat dengan menggunakan tehnik “Equivocation Paralelism Fallacy”.
Banyak teolog yang ajarannya sebagian Alkitabiah tetapi ada bagian juga yang tidak Alkitabiah sehingga harus ditolak.
Aku tidak mempermasalahkan jika Anda mau menerima ajaran manapun dengan syarat apapun.
Yang aku permasalahkan adalah standard ganda yg Anda terapkan.
Anda mengacu tulisan Gregory of Nyssa: “On the soul and resurrection”.
Ajaran Gregory dalam tulisan ini mengenai purgatory Anda tolak, tetapi pada saat yg bersamaan ajaran Gregory untuk mengacu pada Kitab Suci Anda jadikan landasan bersola-scriptura (padahal Gregory of Nyssa mengakui otoritas Kitab Suci tapi tidak pernah bersola scriptura)
-
Kalau butir satu dipegang teguh kok banyak ajarannya yang menyimpang seperti bukti bukti yang sudah banyak saya kutip disini ?
Bagimana anda memegang Akitab Suci dan tradisi bikinan gereja sekali gus kalau keduanya berkontradiksi satu sama lain ?
Yesus sendiri berkata : “ …. the scripture cannot be broken (Yoh.10:35),……ini sangat kontras dengan perkataan Yesus mengenai tradisi :
Matius 15:3 Tetapi jawab Yesus kepada mereka: "Mengapa kamupun melanggar perintah Allah demi adat istiadat nenek moyangmu?
Markus 7:8 Perintah Allah kamu abaikan untuk berpegang pada adat istiadat manusia."
Jadi disini jelas sekali ajaran Yesus yang mengkontraskan antara Kitab Suci dengan tradisi bahwa memang otoritasnya jelas berbeda total,tetapi gereja dengan angkuhnya mengatakan bahwa tradisi bikinan Magisteriumnya setara dengan wahyu Tuhan ???
Kalau mereka mengatakan bahwa tradisi itu diwariskan turun menurun oleh para Rasul melalui apa yg mereka anggap sebagai Bapa Bapa Gereja ternyata banyak Bapa Gereja yang malah mendukung prinsip Sola Scriptura yaitu bahwa hanya Kitab Suci adalah ukuran yang final bagi semua doktrin gereja.
Ajaran menyimpang dari mana dulu nih???
Mungkin ajaran katolik memang menyimpang dari interpretasi sola-scripturist modern, tetapi ajaran Gereja Katolik selalu sama dengan ajaran2 Gereja Perdana, dibuktikan dari tulisan2 bapa2 Gereja Perdana, hasil konsili2 Gereja Purba, dokumen2 sejarah, dsb.
Ajaran Katolik pun tidak pernah menyimpang dari Kitab Suci, karena bapa2 Gereja dan konsili2 Gereja pun selalu menggunakan Kitab Suci dalam mempertahankan doktrin2 Gereja.
Mungkin, ajaran katolik hanya menyimpang dari interpretasi sola-scripturist modern. :grining:
-
Lah... kan sudah aku tunjukkan kalo kutipan dari teolog yg Anda kasih itu tidak ada satupun yg valid, karena dipotong2 dan diartikan di luar konteksnya? Sudah aku berikan pula link utk membaca lengkap tulisan2 teolog2 tersebut.
Semua kutipan saya menunjukkan bahwa mereka hanya mengakui Kitab Suci sebagai satu satunya kebenaran yahg Absolut didalam iman kristen (Regula Fidei).
Tradisi Suci adalah wahyu Tuhan yang belum dalam bentuk tertulis bukan seperti semua tradisi rekayasa gereja anda yang berjalan terus selama ribuan tahun dan sudah jauh menyimpang dari Regula Fidei tsb diatas !
Silahkan tunjukkan mana kalimat yang saya kutip itu yang tidak sesuai dengan prinsip Sola Scriptura !
Ingat bahwa dijaman banyak para teolog klasik itu GRK belum lahir termasuk semua tradisi palsu yg sudah jauh menyimpang itu.
Kalau mereka berbicara mengenai tradisi suci itu hanya menyangkut wahyu Tuhan yang sudah diterima oleh para Rasul tetapi masih dalam bentuk lisan bukan seperti semua tradisi karangan gereja seperti yang anda miliki itu.
1 Corinthians 11:2 - Imitate me, just as I also imitate Christ. I praise you that you keep the traditions just as I delivered them to you (NIV).
Jelas sekali ayat diatas mengatakan bahwa tradisi adalah apa yang sudah diajarkan oleh para Rasul.
2 Tes.2:15 Therefore, brethren, stand fast, and hold the traditions which ye have been taught, whether by word, or our epistle.
Jadi tradisi rasuliah pada jaman itu memang ada yang sudah tertulis dan ada yang masih dalam bentuk lisan karena masih didalam proses penulisan.
Jadi apa yang saya kritik selama ini yaitu semua tradisi palsu hasil rekayasa gereja anda itu selama ribuan tahun setelah semua para Rasul meninggal bahwa itu sama sekali bukan tradisi rasuliah yang dimaksud didalam Kitab Suci,melainkan hanya doktrin yang direkayasa gereja demi untuk meninggikan manusia menjadi seperti Tuhan atau dewa belaka.
2 Thessalonians 3:6 - We command you, brethren, in the name of our Lord Jesus Christ, that you withdraw from every brother who walks disorderly and not according to the tradition which he received from us.
Jelas sekali dikatakan bahwa tradisi disini adalah yang diterima dari para Rasul.
Mana mungkin ada tradisi para Rasul seperti ajaran ajaran gereja dibawah ini :
1. Prayers for the dead. (A.D. 300)
2. Making the sign of the cross. (300)
3. Wax candles. (320)
4. Veneration of angels and dead saints, and use of images. (375)
5. The beginning of mass as a daily celebration. (394)
6. The worship and exaltation of Mary and use of term "Mother of God"(431)
7. Priests begin to dress differently from laity. (500)
8. Extreme unction. (526)
9. The doctrine of purgatory, instituted by Gregory I. (593)
10. The Latin Language used in worship and prayer Gregory I. (600)
11. Prayers directed to Mary, dead saints and angels. (600)
12. Title of "Pope" or "universal bishop" first given to Boniface III. (607)
13. Kissing the pope's foot, began with Pope Constantine. (709)
14. Temporal power of the popes, conferred by Pepin, King of France. (750)
15. Worship of the cross, image, and relics authorized in (786).
16. Holy water, mixed with a pinch of salt and blessed by a priest. (850)
17. Worship of St. Joseph. (890)
18. College of Cardinals established. (927)
19. Canonization of dead saints, first by Pope John XV. (995)
20. Fastings on Fridays and during Lent. (998)
21. The mass developed as a sacrifice and attendance made mandatory. (11th Century)
22. Celibacy of the priesthood, decreed by Pope Gregory VII. (1079)
23. The rosary, used in prayer. (1090)
24. The Inquisition, instituted by the Council of Verona. (1184)
25. Sale of Indulgences. (1190)
26. Transubstantiation, proclaimed by Pope Innocent III. (1215)
27. Auricular (private) confession of sins to a priest, instituted by Pope Innocent III in Lateran Council. (1215)
28. Adoration of wafer (Host), decreed by Pope Honorius III. (1220)
29. Bible forbidden to laymen and placed on Index of Forbidden Books by Council of Valencia. (1229)
30. The Scapular, invented by Simon Stock, an English monk. (1251)
31. Cup forbidden to the people at communion by Council of Constance. (1414)
32. Purgatory proclaimed as a dogma by Council of Florence. (1439)
33. The doctrine of seven sacraments affirmed. (1439)
34. The Ave Maria (Hail Mary) invented and completed 50 years later. (1508)
35. Jesuit order founded by Loyola. (1534)
36. Tradition declared to be of equal authority with the Bible by Council of Trent. (1545)
37. The Apocryphal books added to the Bible by the Council of Trent. (1546)
38. Immaculate Conception of the Virgin Mary, proclaimed by Pope Pius IX. (1854)
39. Syllabus of Errors, proclaimed by Pope Pius IX and ratified by the Vatican Council; condemned freedom of religion, conscience, speech, press, and scientific discoveries which are disapproved by the Roman Church; reasserted the Pope's temporal authority over all civil rulers. (1864)
40. Infallibility of the pope in matters of faith and morals proclaimed by the Vatican Council. (1870)
41. Public schools condemned by Pope Pius XI. (1930)
42. Assumption of the Virgin Mary (bodily ascension into heaven shortly after her death), proclaimed by Pope XII. (1950)
43. Mary proclaimed mother of the Church by Pope Paul VI. (1965)
My God !!!!! hobinya bikin wahyu baru !!!
-
Mengingat kebiasaan Anda yang selalu memotong2 kalimat dan menyalah-artikan tulisan early fathers, silakan dibagikan di sini link ke naskah lengkap dari Tract.26 in Matt., atau setidaknya satu paragraph lengkap dari mana Anda memotong kalimat tersebut, supaya kita lihat bersama2 apa maksud sebenarnya ketika Origen menuliskan hal tersebut (kalopun benar itu adalah tulisan Origen).
Saya berikan sumbernya dari penulis yang ex-Catholics sendiri :
The Church Fathers and the Authority and Sufficiency of Scripture
William Webster
________________________________________
Roman Catholics have leveled the charge against Protestantism that her teaching on sola Scriptura is not only unbiblical, but also unhistorical. This charge is cogently articulated by Philip Blosser:
The doctrine that Scripture alone is sufficient to function as the regula fidei—the infallible rule for the ongoing faith and life of the Church—is of highly improbable orthodoxy since...it had no defender for the first thirteen centuries of the Church. It does not belong to historic Christianity...The proponent of sola scriptura must be able to show from Scripture that the whole content of God’s revelation for the ongoing instruction of His Church was committed wholly to writing without residue, and also that verses referring to the necessity of holding fast to oral as well as written apostolic traditions (such as 2 Th 2:15) are limited in their reference to the first century. Moreover, he must be able to show from history, that a preponderance of the data support sola scriptura but do not support the extrabiblical traditions of the Church...The Protestant insists that the deposit of faith is exhausted without residue in Scripture and, therefore, that only those doctrines that are “implicit” in Scripture can be “deduced” from Scripture as valid “developments”...Sola scriptura assumes no ultimate need for the larger context of the Church’s tradition and teaching. However, not only is the canon of Scripture incapable of being identified apart from tradition...but the meaning of Scripture cannot be fully grasped.1
Blosser makes a number of important claims that impinge on the historicity of the doctrine of sola Scriptura. He writes that the doctrine of Scripture alone as the ultimate authority and infallible revelation and source of doctrine for the Church is unhistorical. He claims:
1) The doctrine was never taught in the early Church.
2) The early Church taught that the Scriptures are not materially sufficient; that is, not all of God’s revelation to the Church is contained in Scripture, but there are extrabiblical doctrines and traditions handed down orally from the apostles which form the complete corpus of revelation.
3) The early Church did not consider the Scriptures to be formally sufficient; that is, Scripture requires an authoritative magisterium invested with an infallible, normative interpretive authority.
According to Blosser, the doctrine of sola Scriptura is unorthodox. He claims that the early Church consistently affirmed the need for authoritative tradition to supplement and complete Scripture, because not all revelation is contained in Scripture, and it is not self–interpreting. These statements hearken back to the Council of Trent which established the authoritative position of the Roman Church with respect to the nature of tradition. Trent affirmed, firstly, that Scripture and tradition are both sources of revelation and that the Roman Church alone has the authority to interpret Scripture.2 Secondly, Trent stated that tradition is authoritative because it is revelatory in nature, it contains truths handed down orally (from Christ and the apostles) which are independent of Scripture, and the Church was established as the authoritative interpreter of Scripture. Trent draws a direct correlation between its interpretive authority and the early Church historically by saying that it is unlawful to interpret Scripture contrary to the unanimous consent of the fathers. So, Trent explicitly denied the material and formal sufficiency of Scripture. Although there has been widespread debate within Roman Catholicism over the precise teaching of Trent on the nature of tradition, it is significant to note that at the time of Trent, and for centuries following, there was no debate about the meaning of Trent’s language. It was universally believed that Scripture was both materially and formally insufficient. Robert Bellarmine (1542–1621) is a canonized saint and was one of the leading Roman Catholic apologists subsequent to the Council of Trent. He expresses the position of Trent and the Roman Catholic critique of sola Scriptura in these comments:
We assert that the whole necessary doctrine either concerning faith or manners is not contained explicitly in the Scriptures; and that consequently beyond the written word of God is required also the unwritten word of God, that is, the divine and apostolical traditions...They (i.e. the Protestants) think that if there were any apostolical traditions they do not now exist, that is, that there cannot be any certain proof had of any apostolical tradition...We, on the contrary, assert that there are not wanting certain ways and methods by which apostolical traditions may be manifested...If the authority of an apostle when giving an oral precept is not less than when giving a written one, there certainly is no temerity in considering any thing unwritten equivalent to the written word...I assert that Scripture, although not composed principally with the view of its being a rule of faith, is nevertheless a rule of faith, not the entire rule but a partial rule. For the entire rule of faith is the word of God, or God’s revelation made to the Church, which is distributed into two partial rules, Scripture and tradition.3
Note that Bellarmine says that revelation itself is not contained wholly in Scripture. He insists there are doctrinal truths that were committed orally to the Church by the apostles and passed down orally in the Church through her Tradition. This is not merely an issue of tradition as an authoritative interpretation of Scripture but of supposed doctrinal truths that are part of revelation but not contained in Scripture. Neither Bellarmine nor Trent believed the Scriptures to be materially sufficient.
According to Trent, then, there is the written and unwritten word of God which together comprise the fullness of God’s revelation to man. The Roman Catholic Church claims to possess both, emphatically stating that this was the belief and practice of the Church in the beginning and throughout the ages of the Church historically. It was supposedly during the Reformation that this teaching was radically altered as 1500 years of Church practice was suddenly eradicated and a false dichotomy introduced between Scripture and the Church.
In contradistinction to the Council of Trent, the Reformers insisted that Scripture alone is the special revelation man possesses from God; that there exists no oral revelation in the form of tradition once the apostolic age had ended; and that Scripture, in its essential teaching on salvation, is clear (perspicuous) and self–interpreting. In other words, Scripture is both materially and formally sufficient. The Reformers argued that the Church is not infallible but that all tradition and teaching must be subject to the final authority of Scripture. Scripture is the sole and final arbiter of truth, infallible and the ultimate authority. As John Calvin has stated:
-
Let this be a firm principle: No other word is to be held as the Word of God, and given place as such in the church, than what is contained first in the Law and the Prophets, than in the writings of the apostles; and the only authorized way of teaching in the church is by the prescription and standard of his Word. From this also we infer that the only thing granted to the apostles was that which the prophets had of old. They were to expound the ancient Scripture and to show that what is taught there has been fulfilled in Christ. Yet they were not to do this except from the Lord, that is, with Christ’s Spirit as precursor in a certain measure dictating the words...Yet this, as I have said, is the difference between the apostles and their successors: the former were sure and genuine scribes of the Holy Spirit, and their writings are therefore to be considered oracles of God; but the sole office of others is to teach what is provided and sealed in the Holy Scriptures. We therefore teach that faithful ministers are now not permitted to coin any new doctrine, but that they are simply to cleave to that doctrine to which God has subjected all men without exception.4
Calvin also states emphatically that the doctrines preached by the Reformers reflected the teaching and practice of the fathers themselves, thereby claiming historical continuity with the early Church. Calvin repudiates the charge that the teaching of sola Scriptura is unhistorical. He writes:
Moreover, they unjustly set the ancient fathers against us (I mean the ancient writers of a better age of the church) as if in them they had supporters of their own impiety. If the contest were to be determined by patristic authority, the tide of victory—to put it very modestly—would turn to our side...With a frightful to do, they overwhelm us as despisers and adversaries of the fathers! But we do not despise them; in fact, if it were to our present purpose, I could with no trouble at all prove that the greater part of what we are saying today meets their approval.5
Thus, in embracing and teaching sola Scriptura, the Reformers claimed to be restoring to the Church a principle that would find overall patristic consent and, therefore, historical validation. But this is, after all, only a claim. The question is, Can the claim be validated from the writings of the fathers as Calvin affirms? In this section, we will examine what the Church fathers taught about Scripture and tradition. We will find that the Reformers were correct in claiming patristic support for the principle of sola Scriptura and did, in fact, restore the Church to the position which she had universally embraced and practiced for centuries. It is the Roman Catholic teaching on tradition and authority which is unbiblical and unhistorical.
All agree that the primary issue involved in this debate is how the revelation of God is passed on and preserved in the Church. The word tradition, in its historical usage covers both the content of the revelation and the process by which it is handed on to the Church through succeeding generations. G.L. Prestige explains:
The Bible assumes that religion is a thing given. The agents through whom the gift was made are inspired men, law–givers, prophets, and apostles authorised to hand over to the keeping of mankind the word of God and the means of His grace...So the faith was indeed once delivered to the saints, uniquely, because it was a unique and final revelation; and the significant fact of Christ’s resurrection, and the central truth that His death was a sacrificial act, as indicated by the mysteries of the Last Supper, formed outstanding features of the ‘tradition’ which St. Paul delivered to his converts. These things were not a human discovery, but a Gospel sent from God through ministers on whom woe must fall if they should fail to preach it. This conception of tradition was firmly retained by the ecclesiastical writers commonly referred to under the general title of Fathers. In their works the word paradosis or ‘tradition’ regularly means the delivery of teaching or the contents of the teaching delivered...It may refer equally either to oral or to written information.6
So the question is, Has the special revelation given us by God been passed on and preserved through Scripture alone or has it also been passed on and preserved through oral teaching as well? No one denies that the apostles began their ministry by teaching orally, but once their teachings were committed to holy Scripture, were there any essential truths that remained oral in nature, or was the entirety of the apostolic message preserved in Scripture alone? And did the early Church believe herself to be the ultimate authority, incapable of erring, or did she believe that all teachings must be validated from Scripture, her authority being contingent on her faithful adherence to Scripture? What exactly was the position of the early Church?
In the writings of the Church fathers, the term tradition came to include three major categories historically:
1) The apostolic teaching or doctrine handed down from the apostles to the Church—called the apostolic tradition.
2) Ecclesiastical customs and practices.
3) A patristic consensus of the interpretation of Scripture.
In this article, we will examine the patristic understanding of apostolic tradition and Church father's commitment to the ultimate authority and sufficiency of Scripture.
The Authority and Sufficiency of Scripture in the Early Church
It is in the mid–second century in the writings of Irenaeus and Tertullian that we encounter the first clear articulation of the concept of tradition. Prior to this, we find little use of the word by the earliest fathers, known as the Apostolic Fathers, and the apologists such as Justin Martyr, Theophilus of Antioch and Athenagoras. Rather, we find a constant appeal to the Old and New Testaments as authoritative sources of doctrine. These fathers held a very high view of the authority of the Scriptures because they believed them to be inspired by God. In his Epistle to the Corinthians, Clement of Rome wrote that the Scriptures are the oracles of God.7Â He made reference again and again to the authority of Scripture with the prefix, ‘it is written,’ and quotes both the Old and New Testaments as inspired by the Holy Spirit.8 In the same Epistle, he quotes from the New Testament book of Hebrews:
For it is thus written, ‘Who maketh His angels spirits, and His ministers a flame of fire.’9 Â
Polycarp quoted the writings of Paul, calling them Scripture and including them under the general title of sacred Scriptures.10 Â Justin Martyr likewise affirmed the inspiration of the Old Testament prophets by the Holy Spirit.11 Â Athenagoras gave one of the strongest statements of all the Apostolic Fathers and apologists on the inspired nature of the prophetic writings of the Old Testament:
-
If we satisfied ourselves with advancing such considerations as these, our doctrines might by some be looked upon as human. But, since the voices of the prophets confirm our arguments—for I think that you also, with your great zeal for knowledge, and your great attainments in learning, cannot be ignorant of the writings either of Moses or of Isaiah and Jeremiah, and the other prophets, who, lifted in ecstasy above the natural operations of their minds by the impulses of the Divine Spirit, uttered the things with which they were inspired, the Spirit making use of them as a flute–player breathes into a flute.12
There is no appeal in these writings to the concept of tradition as that embraced by the Roman Catholic Church today. They are full of direct quotations from the Old Testament and paraphrases or direct allusions to the New. The writings of the Apostolic Fathers literally breathe the New Testament. With the exception of 3 John and Jude, every book of the New Testament is either cited or alluded to in these early writings. There is no appeal to an oral tradition. The word tradition, when used in its verb form, refers to the handing over of the faith, the means employed being the Scriptures, either the Old or New Testaments. Ellen Flesseman–van Leer makes these observations about the Apologists’ writings:
The only formal authority the Apologists call upon...is Scripture. Aristedes gives first a summary of the main points of the Christian creed and then an exposition of Christian morality, i.e., of the commandments of the Lord Jesus Christ. The source of knowledge of this Christian faith is the Scriptures of the Christians.13
The Antignostic Fathers
It is with the antignostic fathers of the mid to late second century, in particular Irenaeus and Tertullian, that we see the emergence of the twin concepts of Scripture and tradition. These fathers made reference to a tradition handed down from the apostles which carries inherent authority because, as they contended, it was apostolic in nature. They referred to this teaching repeatedly as the rule of faith or the canon of truth. The question is, What relationship did this apostolic tradition have to Scripture? Was it a body of doctrine different from Scripture in content, oral in nature and therefore a second vehicle of revelation? Or was it a teaching, the content of which is derived from Scripture and therefore subordinate to Scripture in authority? Let us look in detail at the teaching of these two fathers.
Irenaeus
Irenaeus is considered one of the most important of the early Church fathers. He was born around 140 A.D. in Asia Minor and in his early years was acquainted with Polycarp, the martyr from Smyrna, who was a disciple of the apostle John. He later became a bishop of Lyons and was highly respected as a Church leader and theologian. He is principally known for his refutation of the Gnostic heresies and defense of orthodoxy.
Irenaeus’ View of Scripture
Irenaeus leaves his readers in no doubt as to his view of Scripture. He referred to them over and over again as perfect and inspired,14 divine,15 the scriptures of the Lord,16 sacred,17 and authoritative.18 The Scriptures embody the fullness of truth handed down to the Church from the apostles, and being inspired, are fully authoritative for proof for the doctrinal teaching of the Church. He states:
Since, therefore, the tradition from the apostles does thus exist in the Church, and is permanent among us, let us revert to the Scriptural proof furnished by those apostles who did also write the Gospel, in which they recorded the doctrine regarding God, pointing out that our Lord Jesus Christ is the truth, and that no lie is in Him.19 Â
Irenaeus’ criticism of the Gnostic system was the lack of proof for their teaching:
Moreover, they possess no proof of their system, which has but recently been invented by them...Such, then, is their system, which neither the prophets announced, nor the Lord taught, nor the apostles delivered, but of which they boast that beyond all others they have a perfect knowledge. They gather their views from other sources than the Scriptures...20
It is clear that what Irenaeus meant by proof was documentation from Scripture. This lack of it proved to him that Gnostic teaching was not apostolic. In fact, Irenaeus goes on to say that if a doctrine cannot be proven from Scripture it is purely speculative and cannot be known.21 He made it clear that revelation comes only through Scripture, so if Scripture is silent on a subject one cannot pretend to know what it does not reveal. He rejected the legitimacy of speculation on any matter not revealed in Scripture. The importance of this principle is apparent when applied to the subject of tradition. Irenaeus believed that true apostolic tradition cannot be purely oral in nature—it must be verified from the writings of the apostles. This was the point of contention between Irenaeus and his Gnostic opponents. The Gnostics claimed to possess an oral tradition from the apostles which was supplemental to Scripture and immune to the Scriptural proofs demanded by Irenaeus. We will look at this in more detail in a moment. According to Irenaeus, in order for tradition to be demonstrated as truly apostolic it must be documented from Scripture.
He further buttresses his case by stating that Scripture is the medium by which the true apostolic teaching has been handed down to the Church. He acknowledged that the apostles initially preached orally, but goes on to say that their teaching was then committed to writing, and it is that writing—the New Testament—that is the medium by which the apostolic tradition or teaching is handed down to the Church. It is those writings which have become the ground and pillar of the faith of the Church:
We have learned from none others the plan of our salvation, than from those through whom the Gospel has come down to us, which they did at one time proclaim in public, and, at a later period, by the will of God, handed down to us in the Scriptures, to be the ground and pillar of our faith.22
The phrase ‘handed down’ is the verb form of the word ‘tradition.’ What he is saying, then, is that the transmission of apostolic teaching is traditioned by means of Scripture. He writes further that the apostles committed to the Church the fullness of God’s revelation, and therefore, all things pertaining to the truth:
-
Since therefore we have such proofs, it is not necessary to seek the truth among others which it is easy to obtain from the Church; since the apostles, like a rich man [depositing his money] in a bank, lodged in her hands most copiously all things pertaining to the truth: so that every man, whosoever will, can draw from her the water of life.23 Â
It is clear that Irenaeus taught that Scripture is the pillar and ground of the faith. His reference to the apostles lodging the fullness of truth in the hands of the Church is primarily a reference to Scripture. He does assert that the Church possesses the truth which anyone can ascertain by listening to her preaching, and emphasizing that to embrace the teaching of the Church is to embrace the tradition of the truth:
Suppose there arise a dispute relative to some important question among us, should we not have recourse to the most ancient Churches with which the apostles held constant intercourse, and learn from them what is certain and clear in regard to the present question? For how should it be if the apostles themselves had not left us writings? Would it not be necessary, [in that case,] to follow the course of the tradition which they handed down to those to whom they did commit the Churches?24
Irenaeus proposes here a hypothetical situation. The Churches have received the tradition of the truth from the apostles. What, he asks, if they had not left us any writings? Then it would be necessary to follow the teaching, the tradition, of those Churches which have had direct contact with the apostles. The operative phrase here is, ‘what if the apostles had not left us their writings.’ But in point of fact they have left us their writings. And the point he makes is that while the Church does preach and teach orally, the doctrinal content of that preaching and teaching is directly verifiable from the written Scriptures. Irenaeus is not affirming the existence of oral tradition. He is simply presenting a hypothetical situation as a way of combating the Gnostic heretics.
The Bible is the means by which the traditio (tradition), or teaching of the apostles is transmitted from generation to generation and by which true apostolic teaching can be verified and error refuted. Irenaeus actually uses a form of the word ‘tradition’ to convey this idea. The importance of Scripture to Irenaeus as a doctrinal norm can be seen from the fact that, as Ellen Flesseman—van Leer put it:
The entire book of Adversus Haereses is broadly speaking but a demonstration from Scripture that the Church doctrine is right and the gnostic doctrine false...If Irenaeus wants to prove the truth of a doctrine materially, he turns to Scripture, because therein the teaching of the apostles is objectively accessible. Proof from tradition and Scripture serve one and the same end: to identify the teaching of the Church as the original apostolic teaching. The first establishes that the teaching of the Church is the apostolic teaching, and the second, what this apostolic teaching is.25 Â
J.N.D. Kelly writes:
His (Irenaeus’) real defence of orthodoxy was founded upon Scripture.26
R.P.C. Hanson comments:
The whole purpose of Irenaeus, at least, as we can reliably collect it from the prefaces and endings of each of the books of Adversus Heareses, was to refute the Gnostics from Scripture...Irenaeus will allow Scripture alone as his source of information about God, and if Scripture tells us nothing, then we can know nothing.27
In addition, Irenaeus states that the meaning of Scripture is not obscure. He says it can be easily apprehended by those who are willing to receive the teaching of Scripture as a whole, for Scripture itself clearly reveals its main message:
Since, therefore, the entire Scriptures, the prophets, and the Gospels, can be clearly, unambiguously, and harmoniously understood by all, although all do not believe them; and since they proclaim that one only God, to the exclusion of all others, formed all things by His word, whether visible or invisible, heavenly or earthly, in the water or under the earth, as I have shown from the very words of Scripture; and since the very system of creation to which we belong testifies, by what falls under our notice, that one Being made and governs it—those persons will seem truly foolish who blind their eyes to such a clear demonstration, and will not behold the light of the announcement [made to them]; but they put fetters upon themselves, and every one of them imagines, by means of their obscure interpretations of the parables, that he has found out a God of his own.28
To Irenaeus, then, Scripture is the full and final revelation given by God to man through the apostles. It is inspired and authoritative and a source of proof for discerning truth and error. It is Scripture that has final and sufficient authority and is the ground and pillar of the Church’s faith. The Scriptures are both materially and formally sufficient.
But the question arises, Did not Irenaeus also appeal to tradition as a source of authority? And did he not speak of the authority of the Church? The answer to both questions is yes. But this affirmation does not negate the fact that, for Irenaeus, Scripture is the final authority in all matters of faith. This becomes clear upon examination of his teaching on tradition and ecclesiastical authority.
Irenaeus and Apostolic Tradition
Irenaeus speaks often of tradition in his writings. He constantly referred to an apostolic tradition handed down to the Church which he called the canon of truth or the rule of faith. One of the most frequently quoted passages used to substantiate his belief and teaching of tradition is the following:
As I have already observed, the Church, having received this preaching and this faith, although scattered throughout the whole world, yet, as if occupying but one house, carefully preserves it. She also believes these points [of doctrine] just as if she had but one soul, and one and the same heart, and she proclaims them, and teaches them, and hands them down, with perfect harmony, as if she possessed only one mouth. For, although the languages of the world are dissimilar, yet the import of the tradition is one and the same. For the Churches which have been planted in Germany do not believe or hand down anything different, nor do those in Spain, nor those in Gaul, nor those in the East, nor those in Egypt, nor those in Libya, nor those which have been established in the central regions of the world. But as the sun, that creature of God, is one and the
-
same throughout the whole world, so also the preaching of the truth shineth everywhere, and enlightens all men that are willing to come to a knowledge of the truth. Nor will any one of the rulers in the Churches, however highly gifted he may be in point of eloquence, teach doctrines different from these (for no one is greater than the Master); nor, on the other hand, will he who is deficient in power of expression inflict injury on the tradition. For the faith being ever one and the same, neither does one who is able at great length to discourse regarding it, make any addition to it, nor does one, who can say but little diminish it...But, again, when we refer them to that tradition which originates from the apostles, [and] which is preserved by means of the succession of presbyters in the Churches, they object to tradition, saying that they themselves are wiser not merely than the presbyters, but even than the apostles, because they have discovered the unadulterated truth.29
It is not uncommon in Roman Catholic apologetic literature to see this particular passage quoted as confirmation of their concept of tradition. For example, under the heading of Sacred Tradition is a True Source of Revelation, listed in the Doctrinal Index of his book, The Faith of the Early Fathers, William Jurgens cites it to support this point of view. Roman Catholic apologist, Robert Sungenis, in Not By Scripture Alone, also gives the above quote and then makes this comment:
Obviously, Irenaeus believes not only in Scripture, but in the tradition that originates from the apostles. Moreover, Irenaeus also believes in the perpetuation of that tradition through the unbroken succession of presbyters (bishops and priests) in the Churches. How can Irenaeus be teaching that the oral tradition of the apostles was retired if he believes that the presbyters preserve it by means of successive generations...Catholics and Protestants accept as fact that after the first century God ceased the charism of divine inspiration. Hence Irenaeus is not saying that the preservation and perpetuation of the apostles’ oral tradition was retired, but only that the charism of inspiration had ceased. If anything, Irenaeus is assuring us that responsible and qualified men had systematically preserved the apostles’ orally inspired messages. Thus we have further proof of an unwritten Tradition that existed alongside the written Scripture in the life of the Church.30
Clearly, then, Roman Catholics employ the teaching of Irenaeus to support their own doctrine of tradition—doctrine which they claim is handed down orally from the apostles and is independent of Scripture. This position, however, is untenable when the teaching of Irenaeus is interpreted in context. The above quote (by Sungenis) is taken out of context. This quote is preceded by a lengthy statement defining what Irenaeus meant by tradition. That passage reads:
The Church, though dispersed throughout the whole world, even to the ends of the earth, has received from the apostles and their disciples this faith: [She believes] in one God, the Father Almighty, Maker of heaven, and earth, and the sea, and all things that are in them; and in one Christ Jesus, the Son of God, who became incarnate for our salvation; and in the Holy Spirit, who proclaimed through the prophets the dispensations of God, and the advents, and the birth from a virgin, and the passion, and the resurrection from the dead, and the ascension into heaven in the flesh of the beloved Christ Jesus, our Lord, and His [future] manifestation from heaven in the glory of the Father ‘to gather all things in one,’ and to raise up anew all flesh of the whole human race, in order that to Christ Jesus, our Lord, and God, and Savior, and King, according to the will of the invisible Father, ‘every knee should bow, of things in heaven, and things in earth, and things under the earth, and that every tongue should confess’ to Him, and that He should execute just judgment towards all; that He may send ‘spiritual wickednesses,’ and the angels who transgressed and became apostates, together with the ungodly, and unrighteous, and wicked, and profane among men, into everlasting fire; but may, in the exercise of His grace, confer immortality on the righteous, and holy, and those who have kept His commandments, and have persevered in His love, some from the beginning [of their Christian course], and others from [the date of] their repentance, and may surround them with everlasting glory.31 Â
Note that according to Irenaeus, the Church has received what he callsthis faithfrom the apostles and their disciples. He then goes on to give the doctrinal content of this faith which are primarily the cardinal truths of the Creed. And this faith, and the content as he has defined it, is equated with what he calls the tradition. He puts it this way:
The Church, though dispersed throughout the whole world, even to the ends of the earth, has received from the apostles and their disciples this faith...For, although the languages of the world are dissimilar, yet the import of the tradition is one and the same. For the Churches which have been planted in Germany do not believe or hand down anything different, nor do those in Spain, nor those in Gaul, nor those in the East, nor those in Egypt, nor those in Libya, nor those which have been established in the central regions of the world...For the faith being ever one and the same, neither does one who is able at great length to discourse regarding it, make any addition to it, nor does one, who can say but little diminish it.32
So, tradition, as defined by Irenaeus, is equivalent to the faith handed down from the apostles, which he often refers to as ‘the rule of faith.’ This rule has a very specific content, all of which is contained in Scripture. He makes no mention of other and purely oral doctrines that are essential for the faith.33  Every doctrine of the rule is derived from Scripture. Tradition, therefore, is the rule of faith expressly taught in Scripture. We have already seen that Irenaeus believed that what was initially taught orally by the apostles was later committed to Scripture, and that it was through Scripture that the apostolic tradition was transmitted to the Church. In other words, the apostolic teaching did not remain oral in nature. It was inscripturated. Thus, the content of the apostolic tradition preserved and preached (orally) in the Churches by the presbyters is identical in content with the teaching of Scripture. Tradition is verified by Scripture; they are one and the same. Contrary to Sungenis’ assertion, there is no other body of doctrine, oral in nature and independent of Scripture. The tradition of the Church is simply that teaching which is grounded upon and derived from Scripture. According to Irenaeus, apostolic tradition reaches us by two means: Scripture and the preaching and teaching of the Church, preserved in purity by the succession of her bishops. Did Irenaeus believe this rendered Scripture insufficient? By no means, because oral proclamation of the truth is simply the public proclamation of the teaching of Scripture. It is Scriptural truth presented orally, just as the present day preacher preaches a message derived from Scripture. He is passing on truth orally. He is ‘'traditioning,’ that is, handing on truth. But the actual content of that teaching is the same as that which is found in Scripture. As A.N.S. Lane has observed:
The first clear attitude to emerge on the relation between Scripture, tradition and the church was the coincidence view: that the teaching of the church, Scripture and tradition coincide. Apostolic tradition is authoritative but does not differ in content from the Scriptures. The teaching of the
-
church is likewise authoritative but is only the proclamation of the apostolic message found in Scripture and tradition. The classical embodiment of the coincidence view is found in the writings of Irenaeus and Tertullian.34Â
R.P.C. Hanson summarizes the position of Irenaeus on Scripture and its relationship to tradition:
It is easy to see why so many of the fathers regard the rule of faith as tradition. The rule of faith was the doctrine which the Church of their day was preaching, and they were convinced that the Church had always been preaching the same doctrine...Certainly, there is evidence in abundance that the very fathers of the second and third centuries who wrote most frequently of the rule of faith as interpreting Scripture regarded the content of the Scriptures as materially identical with the content of the rule of faith, or professed to draw all their doctrine from Scripture...Irenaeus claimed that the Church allowed neither addition to nor subtraction from the Scriptures...According to Irenaeus, says Flesseman–van Leer, ‘Scripture is the instrument with which to refute the heretics, and, what is even more important, the tradition of the Church (fides quae creditur) should be defended and proved through the Scripture. This is particularly true of Irenaeus’ later work, the Demonstration of the Apostolic Preaching. The reader finds as he makes his way through it that it is no more or less than an exposition of the rule of faith, supported by copious quotations from the Bible which demonstrate that this rule is grounded upon Scripture.’35 Â
F.F. Bruce makes these observations about the relationship between the rule of faith, tradition and Scripture:
When the summary of the apostolic tradition is called the rule of faith or the rule of truth, the implication is that this is the church’s norm, the standard by which everything must be judged that presents itself for Christian faith or claims to be Christian doctrine, the criterion for the recognition of truth and exposure of error. If at times it is formally distinguished from Scripture in the sense that it is recognized as the interpretation of Scripture, at other times it is materially identical with Scripture in the sense that it sums up what Scripture says. Plainly what was written down by the apostles in their letters and what was delivered by them orally to their disciples and handed down in the church’s tradition must be one and the same body of teaching. As R.P.C. Hanson puts it, the rule of faith invoked by the church fathers is ‘a graph of the interpretation of the Bible by the Church in the second and third centuries, a statement of what was generally believed to be the essence of Scripture.’36
This helps us to understand Irenaeus’ reference to barbarians who received the truth—the faith—apart from written documents. In other words, they received the truth orally as it was preached.37 Â There are barbarians, he says, uneducated, illiterate men and women, who received the true faith and carefully preserved the ancient tradition. In the absence of written documents they had believed the true faith. Was Irenaeus suggesting that the tradition or teaching received by these barbarians, though oral in nature, was somehow different in doctrinal content from the teaching of Scripture? No, the doctrinal content of the faith received by the barbarians consisted of the rule of faith, which is the teaching of Scripture. The equivalent today would be a missionary teaching the gospel to an illiterate tribal people. The missionary works to learn their language and then communicates the truth of Scripture orally to them. This is oral tradition, passing on or handing down Scriptural truth in oral form. Tradition, in this sense, is never a separate revelation independent of Scripture, but the explicit teaching of Scripture, derived wholly from it and communicated in two ways, one oral and the other written. The mediums differ but the content of the truth in each case is the same. Thus, for Irenaeus, the content of tradition and Scripture is the same. As J.N.D. Kelly observes:
The whole point of his (Irenaeus’) teaching was, in fact, that Scripture and the Church’s unwritten tradition are identical in content, both being vehicles of the revelation. If tradition was conveyed in the ‘canon’ is a more trustworthy guide, this is not because it comprises truths other than those revealed in Scripture, but because the true tenor of the apostolic message is there unambiguously set out.38
Irenaeus and the Gnostics
To understand the appeal of Irenaeus to tradition, it is necessary to have a clear understanding of the circumstances which prompted it. He wrote Against Heresies to counter the heretical teachings of the Gnostics. Generally, the Gnostics did not dispute the authority of the books of Scripture (excepting Marcion). They accepted the entire canon as authoritative, but Irenaeus states that they fell into error on two counts. Firstly, they completely misinterpreted the text by imposing upon it an arbitrary allegorical method of interpretation. And secondly, they supplemented the authority of Scripture with another authority. The Gnostics claimed to have an oral tradition, independent of Scripture, handed down by the apostles which they alone possessed. They sought to blunt the ultimate and final authority of Scripture by claiming that not everything the apostles taught was in Scripture. Irenaeus assesses the Gnostic position in these words:
When however, they are confuted from the Scriptures, they turn round and accuse these same scriptures, as if they were not correct, nor of authority, and assert that they are ambiguous, and that the truth cannot be extracted from them by those who are ignorant of tradition. For they allege that the truth was not delivered by means of written documents, but viva voce (orally)...For if the apostles had known hidden mysteries, which they were in the habit of imparting to &‘the perfect’ apart and privily from the rest, they would have delivered them especially to those to whom they were also committing the churches themselves.39
Note the logic used against the Church—that the Scriptures are not fully sufficient for understanding revelation. Unless, then, a person understands the oral tradition handed down from the apostles, in particular that given to the Gnostics, one cannot understand the Scriptures. The Gnostics alone could give the correct interpretation of Scripture in conformity with the oral apostolic tradition. G.W.H. Lampe summarizes this Gnostic teaching:
Among the Gnostics paradosis was a common word, and the idea of an esoteric tradition, imparted by the apostles to a select few, is commoner still; indeed, it is the foundation on which Gnostic teaching claims to rest...Valentenian Gnosticism cultivated an apostolic tradition. ‘Flora’, says Ptolmaeus, ‘may learn...being deemed worthy of the apostolic tradition...which we also have received by succession’...According to Irenaeus the Valentenians claimed that the truth in Scripture cannot be discovered by those who are ignorant of tradition. This tradition was
-
delivered orally, and this is the wisdom which Paul says: ‘we speak among the perfect.’...
In Gnosticism, therefore, we encounter for the first time the idea of unwritten tradition as an authority for doctrine. Unlike the orthodox tradition, it is neither the raw material, as it were, of what is to become Scripture, nor the explication of what is contained in Scripture. It is wholly independent of Scripture and is even superior to it, since only in the light of the tradition can Scripture be understood. Doctrine and practice alike are founded upon it. It claims to be apostolic tradition, handed down in succession from the apostles.40
Ellen Flesseman–van Leer adds these insights:
The word traditio…in book III (Against Heresies)…clearly means the secret Gnostic tradition not delivered by writing, but merely by means of the living voice, to which the Gnostics appeal when they are refuted from scripture, saying that this tradition is the necessary key without which scripture is not understandable.41
Irenaeus refutes the Gnostic claims in two ways. He first establishes the fact that the apostles’ successors can be found in all the orthodox churches and can trace their succession directly back to the apostles. And, secondly, as we have seen previously, he points to the doctrinal content of the apostolic tradition. He tells us the content of the specific doctrines preached orally and handed down by the apostles to the churches and subsequently through the succession of bishops. The Gnostics, says Irenaeus, can claim no succession and their teaching contradicted what was universally embraced by the churches and proclaimed by the bishops. Although the church has authority, it is a contingent authority, that is, she has authority only because she possesses and is true to the apostolic tradition embodied in Scripture, not simply because of succession. As Church history clearly reveals, a particular see may claim apostolic succession and yet embrace heresy, thereby abrogating any true spiritual authority. Henry Chadwick writes of the importance of Scripture as a verification of the true apostolic tradition in light of the Gnostic challenge:
Papias differentiates between oral and written tradition to disparage the latter. This could no longer be safely said after the main Gnostic challenge had precipitated violent conflict over the nature of authentic Christianity. Marcion and Valentine arrived in Rome about 140; each claimed that his doctrine was the true faith and thereby denied the correctness or sufficiency of the doctrine being taught by the Roman clergy. It was good to be able to point in reply to the succession of occupants of the teaching chairs in which the martyred heroes St Peter and St Paul had once sat to instruct the Roman church. It was even better to be able to vindicate the proposition that the contemporary bishop and presbyters of Rome taught what the apostles had taught. It could be proved by written documents. The tradition was open to control in the words of scripture. The teaching of the apostles had providentially been put into writing, so that it was no matter of guesswork to ascertain its nature.42
When Irenaeus defines the doctrinal content of the canon of truth or the apostolic tradition, he defines it as simply the summation of the major teaching of the Old and New Testaments. Thus, any oral tradition separate from Scripture in content, which does not conform to the teaching of Scripture, is, in the view of Irenaeus, a Gnostic heresy. Succession proves that the bishops preach and teach the true apostolic tradition, while Scripture verifies what the content of that apostolic tradition is. Heiko Oberman confirms this when he says:
Irenaeus seems to identify the transmission of truth with episcopal succession. Inasmuch as the Apostles did not institute other Apostles but bishops, however, the episcopal witness is a derived witness, and its function is to preserve the integrity and totality of the original apostolic witness. To this end the Canon was formed...the writings of the Apostles which were in the process of being received—not produced by the Church—were understood to contain the original kerygma in toto.43
Tradition, then, according to Irenaeus, is another term for the oral proclamation of the truth of Scripture in preaching, teaching or creedal statements. It is not an independent source of revelation but a verbal presentation of the one authoritative revelation of God—the holy Scriptures. Thus, the foundation of tradition is the written word of God.
It is significant to note that by the second century it was recognized that all apostolic truth necessary for the full understanding of the faith had been transmitted to the Church by means of Scripture. A separate body of doctrine, oral in nature and meant to supplement Scripture, did not exist. This concept originated, not in the Church, but with the Gnostic heretics. Flesseman–van Leer makes this comment:
For Irenaeus, the church doctrine is certainly never purely traditional; on the contrary, the thought that there could be some truth transmitted exclusively viva voce (orally), is a Gnostic line of thought.44
G.L. Prestige agrees with this assessment, writing:
The line taken by Irenaeus in defending orthodoxy against his heretical Gnostic opponents gives an instructive illustration both of his argument from apostolicity and of his practical dependence on the Bible. The apostles, he contends, first preached the Gospel, then by God’s will traditioned it in the Scriptures. Matthew, Peter, Paul, and John are cited as authorities behind the four Gospels (haer. lib. 3. cap. I). The heretics, however, deny the authority of the Scriptures, call them ambiguous, and say that the truth cannot be discovered from them by anybody who is ignorant of the tradition, which was not, according to themselves, delivered in writing, but orally. When, however, they are confronted with ‘that tradition which comes from the apostles and is preserved in the churches through the succession of the priests’—the episcopate is often designated the priesthood by the earlier ecclesiastical writers—they start objecting to tradition and say that they themselves know better than either bishop or apostle. ‘It comes to this,’ says Irenaeus: ‘they won’t agree either with the Scriptures or with the tradition’ (cap. 2). Yet, he continues, any honest investigator can observe in every church the tradition of the apostles; and the orthodox were ‘in a position to enumerate those who were appointed bishops in the churches by the apostles’, together with their successors, and to prove that their teaching bore no resemblance to that of the heretics...The heretics are pure innovators. Now comes the climax. Since the tradition derived from the apostles is an established and lasting fact, ‘let us revert to that proof which comes from the Scriptures, furnished by those apostles who also wrote the Gospel’ (cap. 5.1). And he proceeds to vindicate the faith out of the Bible for the rest of the book. If it is the duty of the Church to teach, it is the privilege of the Bible to prove.45
-
F.F. Bruce sums up Irenaeus’ position in these words:
The way of salvation and the tradition are in practice synonymous. But Irenaeus attached supreme importance to what was written with paper and ink. The apostolic tradition is for him the proper and natural interpretation of Scripture: the faith that he summarizes and expounds is what Scripture teaches. He is convinced of the perspicuity of Scripture; any honest student of Scripture must agree that this is its meaning.46 Â
The Roman Catholic appeal to Irenaeus for support for her doctrine of tradition is erroneous. Jaroslav Pelikan confirms the fact that the oral teaching of the apostles was later committed to writing which became the standard for determining apostolic tradition:
What the apostles had preached viva voce (orally), they had ‘handed down to us in the Scriptures as the pillar and bulwark of our faith.’ Not to assent to the content of these scriptures was to hold in contempt those who had communion with Christ the Lord...So it was that the terms apostolic, catholic, traditional, and orthodox became synonymous terms. The apostolic dogmas was a standard term for that which was believed, taught and confessed by the orthodox catholic church on the basis of the word of God.47
The parallels between the claims of Roman Catholicism and those of the Gnostics are clear. By teaching the existence of an oral apostolic tradition independent of Scripture as a separate vehicle of revelation, and the inability to understand Scripture apart from that tradition, the Roman Catholic Church has embraced a Gnostic heresy repudiated by Irenaeus and the fathers in general.
Tertullian
Tertullian was born in Carthage in North Africa and practiced law before his conversion to Christianity ca. A.D. 193. He was a prolific writer and has been called the ‘Father of Latin Christianity.’ He was most likely a layman and his writings were widely read. He had a great influence upon the Church fathers of subsequent generations, especially Cyprian.
The teaching of Tertullian on apostolic tradition and its relationship to Scripture is a mirror image of Irenaeus. Like him, Tertullian believed the revelation of God to be the ultimate authority for the Church. This revelation was handed down in the Old Testament Scriptures and through Jesus Christ to the apostles who in turn faithfully handed on this teaching to the churches which they founded. Tertullian referred to the doctrine which the apostles taught as tradition,48 and equated this apostolic teaching with the fundamental doctrines of the faith and the gospel. Initially, this tradition or teaching was given orally by the apostles and later inscripturated in their Gospels and epistles:
Now, what that was which they preached—in other words, what it was which Christ revealed to them—can, as I must here likewise prescribe, properly be proved in no other way than by those very churches which the apostles founded in person, by declaring the gospel to them directly themselves, both vivâ voce, as the phrase is, and subsequently by their epistles.49 Â
So the means of passing on the authoritative message was both oral and written. Like Irenaeus before him, Tertullian stressed that the true apostolic message could be ascertained by availing oneself of the preaching of the apostolic churches. He was convinced that these churches had faithfully handed on the fullness of the apostolic message without error, dilution or addition through the succession of bishops. And as Irenaeus did, Tertullian used the verb form of the Latin word for tradition to describe the process of transmission—the handing down—of apostolic teaching:
From what and through whom, and when, and to whom, has been handed down that rule, by which men become Christians?50
But what was Tertullian’s view of the relationship between Scripture and tradition? When he used the term, tradition, did he have in mind an oral apostolic teaching that is a separate revelation from Scripture? That is, is God’s revelation contained partly in Scripture and partly in tradition, the two comprising the fullness of his truth? Are the Scriptures materially sufficient or do they need to be supplemented by tradition?
Tertullian’s View of Scripture
Tertullian unambiguously taught that the Scriptures consist of the Old Testament with the apostolic epistles and Gospels designated as the New Testament.51 In his descriptions of the Scriptures, he refers to them repeatedly again as divine, inspired, sacred, holy, the word of God and the voice of the Holy Spirit.52 He considered them fully inspired and authoritative for the establishing of doctrine and the refutation of error. His writings are replete with examples. He believed the Scriptures to be the sole authoritative source from which we derive Christian doctrine and an understanding of apostolic tradition. Ellen Flesseman–van Leer comments on the authoritative nature of Scripture for Tertullian:
Because scripture contains the revelation and is part of tradition, it has of course absolute authority...And therefore, if a doctrine or precept is written in the Bible, it cannot be but true, and if a dogma needs to be proved true, it is entirely sufficient to show that it is written. And even more important, scripture is not only sufficient evidence, but strictly necessary evidence for proving the truth of a dogma.53 Â
For Tertullian there is no other source of doctrine but Scripture, which he described as the records of the faith.54 Consequently, he emphatically stated that it is not possible to know truth apart from Scripture because it reveals the entirety of God’s special revelation. It is materially sufficient and if Scripture is silent on an issue it is illegitimate to raise theological speculation to the status of revelation. We see this principle applied by him in his conflict with those who promoted the patripassian heresy and sought to bolster their heretical teachings with the logic that nothing was impossible with God. While agreeing with the statement in principle, Tertullian repudiated the notion that one could determine the truth of what God has or has not done apart from the revelation of Scripture. He demanded Scriptural proof for all teachings:
Of course nothing is ‘too hard for the Lord.’ But if we choose to apply this principle so extravagantly and harshly in our capricious imaginations, we may then make out God to have
-
done anything we please, on the ground that it was not impossible for Him to do it. We must not, however, because He is able to do all things suppose that He has actually done what He has not done. But we must inquire whether He has really done it. God could, if He had liked, have furnished man with wings to fly with, just as He gave wings to kites. We must not, however, run to the conclusion that He did this because He was able to do it…It will be your duty, however, to adduce your proofs out of the Scriptures as plainly as we do...55
In his treatise Against Hermogenes, he states further:
I revere the fullness of His Scripture, in which He manifests to me both the Creator and the creation. In the gospel, moreover, I discover a Minister and Witness of the Creator, even His Word. But whether all things were made out of any underlying Matter, I have as yet failed anywhere to find. Where such a statement is written, Hermogenes’ shop must tell us. If it is nowhere written, then let it fear the woe which impends on all who add to or take away from the written word.56 Â
Tertullian clearly taught that if a proposed teaching or doctrine could not be verified through what is written it was to be rejected. All doctrines, according to Tertullian, must receive their proof from Scripture. This is a fundamental principle of his theology, occurring often in his writings.57 Â In his treatise On the Resurrection of the Flesh, Tertullian wrote that heretics should support their inquiries from the Scriptures alone:
Take away, indeed, from the heretics the wisdom which they share with the heathen, and let them support their inquiries from the Scriptures alone: they will then be unable to keep their ground.58 Â
These quotations demonstrate the high estimate Tertullian had of the Scriptures in both theology and practice. He described them as the instruments of doctrine and went so far as to say that it is by Scripture that believers have their being.59 In teaching that Scripture is the only source of doctrine and that all teaching must be proven from the written Scriptures, Tertullian affirmed that Scripture is the ultimate authority for validating truth and refuting falsehood and error. In his treatise Against Praxeas, he cites numerous Scriptures in refutation of Praxeas’ doctrine of God and in defense of the Trinity writing that it is unlawful to believe anything that has not been ‘handed down’ in the Scriptures.60 The term ‘handed down’ is a form of the word tradition. Therefore, true apostolic tradition is traditioned through Scripture. J.N.D. Kelly explains Tertullian’s perspective on Scripture:
Scripture has absolute authority; whatever it teaches is necessarily true, and woe betide him who accepts doctrines not discoverable in it.61 Â
The Rule of Faith
Although Tertullian held a very high view of Scripture and its authority, it is also true that he often spoke of tradition. However, we must carefully assess what he meant by it because he used it in two distinct ways. Often Tertullian’s references to tradition are quoted indiscriminately by Roman Catholics to promote a theology that is actually foreign to his true teaching and intent. Tertullian taught that tradition was the original apostolic preaching faith, which he called the tradition of the faith or the rule of faith. It was fully contained in Scripture, and was passed down to the Church in completeness by the apostles.62 Â These are the essential doctrines by which churches are established and men and women become Christians:
They obtained the promised power of the Holy Ghost for the gift of miracles and of utterance; and after first bearing witness to the faith in Jesus Christ throughout Judaea, and founding churches (there), they next went forth into the world and preached the same doctrine of the same faith to the nations. They then in like manner founded churches in every city, from which all the other churches, one after another, derived the tradition of the faith, and the seeds of doctrine, and are every day deriving them, that they may become churches…From what and through whom, and when, and to whom, has been handed down that rule, by which men become Christians?63Â
This tradition is preached orally and publically in the Churches, and is fixed in doctrinal content. It is not subject to addition or subtraction:
The rule of faith, indeed, is altogether one, alone immovable and irreformable.64 Â
But is this rule a separate vehicle of revelation independent of Scripture? The answer is no. In essence the rule of faith sets forth the major doctrines of Scripture. As Ellen Flesseman–van Leer points out:
Regula can signify for Tertullian a number of formulated religious truths, more particularly those which are to him the most fundamental ones...a summary, formulated according to the need of the moment, of the entire Christian faith...But even when regula signifies a more or less well–formulated summing up of the Christian doctrine in its entirety, it is not being given its most fundamental meaning...When Tertullian speaks here of regula he has in the mind the real purport of revelation, the essence of the events of the holy history and preaching of Jesus Christ, something so closely linked with revelation that it can never be separated from it. This, however, does not mean that it is fully the same as revelation; it is rather the implicit, essential meaning of revelation...not merely the fixation of faith, but its inmost meaning.65
The content of Scripture and the teaching of the rule of faith are identical. This is evident when we examine the doctrinal content of the rule as defined by Tertullian, which is very similar to Irenaeus’ canon of truth.66 Â It consists of the primary doctrines that make up the creed pertaining to the three persons of the Trinity and the judgment to come. It is obvious from the listing of these doctrines that they are all taught in Scripture. Tertullian taught that the apostles received the fullness of the revelation from Christ and passed on that revelation in its entirety in their preaching and epistles.67
Just as Irenaeus taught that the oral teaching of the apostles was later committed to writing as Scripture, Tertullian taught that the tradition of the apostles was committed by them to the Church in the Scriptures as a will and testament.68 The apostolic tradition was summed up in the rule of faith, which was grounded in the truth of Scripture and preached orally in the Church, but was not in doctrinal content oral in nature, that is, there were no doctrines included that were not explicitly taught in Scripture. It was derived from Scripture and embodied the fundamentals of the faith:
-
Now, faith has been deposited in the rule; it has a law, and (in the observance thereof) salvation...To know nothing in opposition to the rule (of faith), is to know all things.69 Â
Faith (the apostolic tradition) has been deposited in the rule and the rule is derived from Scripture, so Scripture is the foundation for faith and tradition. However, Tertullian also taught a concept of tradition that was indeed a novelty. He was the first to cite, as tradition, ecclesiastical customs and practices which had a long history of use in the Church, but were not explicitly mentioned in Scripture. He wrote of this in his treatise De Corona:
And how long shall we draw the saw to and fro through this line, when we have an ancient practice, which by anticipation has made for us the state, i.e., of the question? If no passage of Scripture has prescribed it, assuredly custom, which without doubt flowed from tradition, has confirmed it. For how can anything come into use, if it has not first been handed down? Even in pleading tradition, written authority, you say, must be demanded. Let us inquire, therefore, whether tradition, unless it be written, should not be admitted. Certainly we shall say that it ought not to be admitted, if no cases of other practices which, without any written instrument, we maintain on the ground of tradition alone, and the countenance thereafter of custom, affords us any precedent. To deal with this matter briefly, I shall begin with baptism. When we are going to enter the water, but a little before, in the presence of the congregation and under the hand of the president, we solemnly profess that we disown the devil, and his pomp, and his angels. Hereupon we are thrice immersed, making a somewhat ampler pledge than the Lord has appointed in the Gospel. Then when we are taken up (as new–born children), we taste first of all a mixture of milk and honey, and from that day we refrain from the daily bath for a whole week. We take also, in congregations before daybreak, and from the hand of none but the presidents, the sacrament of the Eucharist, which the Lord both commanded to be eaten at meal–times, and enjoined to be taken by all alike. As often as the anniversary comes round, we make offerings for the dead as birthday honors. We count fasting or kneeling in worship on the Lord’s day to be unlawful. We rejoice in the same privilege also from Easter to Whitsunday. We feel pained should any wine or bread, even though our own, be cast upon the ground. At every forward step and movement, at every going in and out, when we put on our clothes and shoes, when we bathe, when we sit at table, when we light the lamps, on couch, on seat, in all the ordinary actions of daily life, we trace upon the forehead the sign.
If, for these and other such rules, you insist upon having positive Scripture injunction, you will find none. Tradition will be held forth to you as the originator of them, custom as their strengthener, and faith as their observer. That reason will support tradition, and custom, and faith, you will either yourself perceive, or learn from some one who has.70 Â
Tertullian is referring specifically to customs and practices under the heading of tradition. We should note that these traditions applied to matters of secondary importance in the Church, many of which are no longer observed, such as triple immersion at baptism. It is clear from his teaching on Scripture though, that he repudiated any notion of oral tradition with respect to doctrine. Any doctrine that claims apostolic authority must be grounded in Scripture. As Kelly observes:
Tertullian’s attitude does not differ from Irenaeus’ in any important respect. He was an innovator, it is true, in extending the meaning of ‘tradition’ to cover what had been customary in the Church for long generations. In this sense practices like the triple renunciation and triple immersion at baptism, the reception of the eucharist in the early morning, the prohibition of kneeling on Sundays at Eastertide, and the sign of the cross could be described as traditions; one tradition might even be said to be at variance with another. In its primary sense, however, the apostolic, evangelical or Catholic tradition stood for the faith delivered by the apostles, and he never contrasted tradition so understood with Scripture. Indeed, it was enshrined in Scripture, for the apostles subsequently wrote down their oral preaching in epistles. For this reason Scripture has absolute authority; whatever it teaches is necessarily true, and woe betide him who accepts doctrines not discoverable in it.71 Â
In spite of the evidence, Roman Catholic apologists misinterpret and distort Tertullian’s teaching on tradition by neglecting to make the distinction he made between doctrine and customs and practices in his writings. They imply he taught that there existed some essential doctrine of the faith passed down through oral tradition that was not rooted in Scripture. For example, in Not By Scripture Alone, Joe Gallegos cites a portion of the above quotation indiscriminately and out of context, misleading the reader regarding Tertullian’s real position. In the following quote, he implies that Tertullian’s use of the word tradition is the same as the present day Roman Catholic concept:
On occasion, both Irenaeus and Tertullian specifically referred to Tradition as something distinct from Scripture. Tradition was applied in a narrow sense meaning those teachings which (though coincident with the Scriptures) have come down to us through unwritten means.72 Â
He then quotes Tertullian, as listed above, from De Corona:
If, for these and other such rules, you insist upon having positive Scripture injunction, you will find none. Tradition will be held forth to you as the originator of them, custom as their strengthener, and faith as their observer. That reason will support tradition, and custom, and faith, you will either yourself perceive, or learn from some one who has (De Corona 4).73
This citation does come from De Corona 4. But the context of Tertullian’s remarks is found in the paragraph immediately preceding in De Corona 3 where he defines what he means by tradition. Gallegos omits this, and by so doing, fails to inform his readers that Tertullian is referring, not to doctrines, but to customs, the majority of which are no longer even accepted or practiced by the Roman Catholic Church. As Sungenis misrepresented Irenaeus, so Gallegos misrepresents Tertullian.
Authority of the Church and Apostolic Succession
In addition to the authority of Scripture and apostolic tradition, Tertullian spoke of the authority of the Church. The churches have authority because they have received and have faithfully preserved and passed on the teaching of the apostles. We can know the true apostolic tradition by appealing to the doctrine proclaimed by the churches founded by the apostles.74 The authority of any church, then, comes from its adherence to apostolic teaching:
-
They (the apostles) then in like manner founded churches in every city, from which all the other churches, one after another, derived the tradition of the faith, and the seeds of doctrine, and are every day deriving them, that they may become churches. Indeed, it is on this account only that they will be able to deem themselves apostolic, as being the offspring of apostolic churches. Every sort of thing must necessarily revert to its original for its classification. Therefore the churches, although they are so many and so great, comprise but the one primitive church, (founded) by the apostles, from which they all (spring). In this way all are primitive, and all are apostolic, whilst they are all proved to be one, in (unbroken) unity, by their peaceful communion, and title of brotherhood, and bond of hospitality—privileges which no other rule directs than the one tradition of the selfsame mystery.75 Â
Tertullian taught that authoritative apostolic succession is not ecclesiastical but doctrinal. What characterizes a Church as apostolic is conformity to apostolic tradition, which is preeminently enshrined in Scripture. Tertullian appealed to the apostolic churches (those founded directly by the apostles) as an affirmation of true apostolic tradition, and in so doing aligned those churches with the written Scriptures of the apostles.76
The Alexandrians
The Alexandrians is a term referring principally to Clement of Alexandria and Origen who were associated with the Church of Alexandria in Egypt. We find similarities to Irenaeus and Tertullian in their approach to Scripture and tradition, but also much that marks them as distinctive and unique among the church as a whole. While Irenaeus and Tertullian combated the philosophizing tendencies in the Church, Clement and Origen approached Christianity from a philosophical perspective and sought, as far as possible, to accommodate Christianity to the leading philosophical concepts of their day. They are fond of employing philosophical terms to define and defend Christian truth and were greatly influenced by the leading philosophies of their culture. They attempted to present Christianity as the highest and purest form of philosophy. Unlike Tertullian, who rejected all philosophy, Clement and Origen embraced it, or at least, to reinterpret it in Christian terms. As Clement puts it:
For, like farmers who irrigate the land beforehand, so we also water with the liquid stream of Greek learning what in it is earthy; so that it may receive the spiritual seed cast into it, and may be capable of easily nourishing it. The Stromata will contain the truth mixed up in the dogmas of philosophy, or rather covered over and hidden, as the edible part of the nut in the shell. For, in my opinion, it is fitting that the seeds of truth be kept for the husbandmen of faith, and no others. I am not oblivious of what is babbled by some, who in their ignorance are frightened at every noise, and say that we ought to occupy ourselves with what is most necessary, and which contains the faith; and that we should pass over what is beyond and superfluous, which wears out and detains us to no purpose, in things which conduce nothing to the great end. Others think that philosophy was introduced into life by an evil influence, for the ruin of men, by an evil inventor. But I shall show, throughout the whole of these Stromata, that evil has an evil nature, and can never turn out the producer of aught that is good; indicating that philosophy is in a sense a work of Divine Providence.77 Â
Clement of Alexandria
William Jurgens gives us the following historical background on Clement:
Titus Flavius Clemens, St. Clement of Alexandria, was born of pagan parents, probably at Athens, about the year 150 A.D. After becoming a Christian he journeyed to Italy, Syria and Palestine, seeking Christian teachers for his own instruction. Finally he met the celebrated Pantaenus in Alexandria, and was so attracted to the master that he settled there and became, in order, Pantaenus’ associate, assistant, and finally succeeded him as director of the school of catechumens, attaining the latter position about the year 200 A.D. Two or three years later he was forced by the persecution under Severus to flee from Egypt. He died in Cappadocia between the years 211 and 216 A.D., without ever having seen Egypt again.78
When we venture into the realm of philosophical Christianity as expounded by Clement of Alexandria, we are headed into a decidedly different environment from that of Irenaeus and Tertullian and the vast majority of later fathers. While the emphasis is still placed on the ultimate and final authority of Scripture, its message is often obscured by the philosophical bent and hermeneutical principles (also heavily influenced by philosophy) employed by Clement. Nevertheless, Clement shared the position of Irenaeus and Tertullian, that the Scriptures are materially sufficient and the ultimate authority for the Church.
Clement’s Estimate of Scripture
Clement used much the same terminology as Irenaeus and Terullian to describe the Scriptures, calling them the voice of God and inspired,79Â divine80 Â and truth.81 Because they are inspired, Clement taught that the Scriptures are the ultimate authority in all matters of faith and the sole source for all doctrine.82 He affirmed Scripture alone as the criterion for all truth so that all doctrine must be subjected to the bar of Scripture for validation. In refuting heretics and presenting the truth, Clement emphatically stated that all arguments must to be rooted in and derived from Scripture. He disdained personal opinion void of Scriptural proof,83Â and believed that those who are spiritual and orthodox are led by God in Scripture. They will seek proof from Scripture for the confirmation of all doctrines:
Accordingly, those fall from this eminence who follow not God whither He leads. And He leads us in the inspired Scriptures...Our Gnostic then alone, having grown old in the Scriptures, and maintaining apostolic and ecclesiastic orthodoxy in doctrines, lives most correctly in accordance with the Gospel, and discovers the proofs, for which he may have made search (sent forth as he is by the Lord), from the law and the prophets. For the life of the Gnostic, in my view, is nothing but deeds and words corresponding to the tradition of the Lord.84 Â
Clement believed that Scripture was the heart and soul of all theology and the preeminent authority in the life of every Christian. G.L. Prestige gives the following overview of Clement’s attitude towards the authority of Scripture and its relationship to tradition, noting that he is representative of the fathers as a whole:
The Bible was associated, and largely identified, with the tradition as early as Clement of Alexandria, at the turn of the century. He claims the authority of scriptural texts with the new phrase ‘as the Scripture has traditioned’ (strom. I.21, 142.2; ib. 7.18, 109.2), and speaks of the
-
‘spiritual knowledge traditioned through the Scriptures’, by which Christ makes a man truly great–minded (strom. 7.16, 105.1)...The genuine ‘‘nostic’—that is to say, the devout and intelligent Christian, the man of real enlightenment—will grow old in the Scriptures, preserves the apostolic and ecclesiastic orthodoxy in his doctrines, and lives according to the Gospel; for his life ‘is nothing else than the deeds and words conforming to the Lord’s tradition’ (ib. 104.1 & 2). In his maintenance of such an attitude, basing a deep reverence for the Bible on the unique character of the tradition which it contained, Clement is not singular. He merely gives expression in words to the spirit which animated all the Fathers, who repudiated with horror the idea of possessing any private or secret doctrine, and supported all their arguments with the most painstaking exegesis of the text of Holy Writ.85
It is interesting to note that Clement does not emphasize the rule of faith as did Irenaeus and Tertullian. Even so, this does not mean that the rule of faith played no role in the church at Alexandria. We know this because Irenaeus wrote that the rule of faith summarized the entirety of the faith and was received throughout the entire world. In addition, Origen, who succeeded Clement in the Church at Alexandria, did emphasize the rule of faith. The rule played an important role in the Church there and in the theology of Clement, but his main interest was not in the rule itself. This was because the rule of faith was a summary of the bare essentials of the Christian faith as it applied to the common Christian—it was merely foundational. Clement taught there were two levels of Christianity. The first was the common faith, represented by the rule, and embraced by all Christians. The second level comprised an elite few, whom Clement referred to as the Christian Gnostic, who went beyond the essentials of the faith.86 Through contemplation, this individual obtained a higher level of knowledge which he called gnosis. This more spiritual Christian or Gnostic, entered more deeply into the Christian faith and was able to comprehend what he called the secret tradition handed down from Jesus to his apostles and through them to the elite few:
The apostle, then, manifestly announces a twofold faith, or rather one which admits of growth and perfection; for the common faith lies beneath as a foundation. To those, therefore, who desire to be healed, and are moved by faith, He added, ‘Thy faith hath saved thee.’ But that which is excellently built upon is consummated in the believer, and is again perfected by the faith which results from instruction and the word, in order to the performance of the commandments...For intensification of the righteousness which is according to the law shows the Gnostic. So one who is placed in the head, which is that which rules its own body—and who advances to the summit of faith, which is the knowledge (gnosis) itself, for which all the organs of perception exist—will likewise obtain the highest inheritance.
The primacy of knowledge the apostle shows to those capable of reflection...But he teaches that knowledge (gnosis), which is the perfection of faith, goes beyond catechetical instruction, in accordance with the magnitude of the Lord’s teaching and the rule of the Church. Wherefore also he proceeds to add, ‘And if I am rude in speech, yet I am not in knowledge.’87Â
These elitist Christians are, he says, able to expound the truth of the Scriptures in accordance with the Church’s ecclesiastical rule, that is, by an authoritative method of interpreting the Scriptures. Clement taught that although the Scriptures are the source of all doctrine, they must be aligned with correct interpretation which is only found in the Church and handed down from the apostles by way of oral tradition. He mentions that this method was derived from eminent teachers who had preceded him.88
It is with this distinction, between the ordinary and the Gnostic Christian, that Clement propounded a concept of tradition that is both novel and outside the orthodox mainstream of the Church of his day. As we have seen earlier, apostolic tradition was equated with the rule of faith and the written Scriptures. It was not purely oral in nature but could be documented and verified by Scripture. The rule itself was not strictly a method of interpretation but a collation of the major and fundamental doctrines of the Christian faith as expressed in Scripture. Clement went beyond the orthodox understanding of tradition to teach that it included the handing down of an unwritten method of interpreting Scripture which he referred to as the ecclesiastical canon or rule.89 We will examine Clement’s concept of interpretive tradition in detail in chapter three.
Origen (A.D. 185–253/254)
Origen succeeded Clement as head of the catechetical school at Alexandria during the first half of the third century. It was under his direction that the school gained its greatest influence and prominence. He was a man of enormous intellect, and by far the most prolific writer of the patristic age. Eusebius tells us that his writings numbered near six thousand. He has been called the greatest scholar of Christian antiquity, and had immense influence on fathers in the East and West in subsequent centuries.
Origen’s View of Scripture
As with the fathers who preceded him, Origen held to the unique authority of Scripture. He describes it as holy,90 sacred and inspired.91 Because Scripture is inspired by God it is uniquely authoritative for the establishing of doctrine and truth:
Let us now ascertain how those statements which we have advanced are supported by the authority of holy Scripture.92 Â
Along with Irenaeus, Tertullian and Clement of Alexandria, Origen recognized no other source of doctrine than Scripture:
But that we may not appear to build our assertions on subjects of such importance and difficulty on the ground of inference alone, or to require the assent of our hearers to what is only conjectural, let us see whether we can obtain any declarations from holy Scripture, by the authority of which these positions may be more credibly maintained.93 Â
Since Scripture is the sole source of doctrine there can be no apostolic teaching that is purely oral in nature:
But let this Jew of Celsus, who does not believe that He foreknew all that happened to Him, consider how, while Jerusalem was still standing, and the whole Jewish worship celebrated in it, Jesus foretold what would befall it from the hand of the Romans. For they will not maintain that the acquaintances and pupils of Jesus Himself handed down His teaching contained in the Gospels without committing it to writing, and left His disciples without the memoirs of Jesus contained in their works.94
-
As Hanson has written:
The most cogent argument for the view that Origen believed that Scripture was the sole source of doctrine for himself or any other Christian is that (unlike Clement) he never quotes any other source as his authority for doctrine, and usually assumes without question that in any discussion the deciding factor is the evidence of the Bible.95 Â
Like Irenaeus and Tertullian, Origen appealed to the authority of the Church’s rule of faith and listed its doctrinal content.96 Â This rule he referred to as the Church’s canon. Like the fathers preceding him, Origen believed that the rule of faith summarized the fundamental truths of the Christian faith. It was representative of the preaching of the Church in its broad outlines, was given by the apostles, and, in its specific doctrines, was grounded in Scripture. It could be appealed to as an authority outside of Scripture but the particular doctrines had to be validated from Scripture. They were parallel authorities but identical in content. Hanson notes:
Origen did regard the Church’s rule of faith as separate from Scripture, but not entirely dissociated from it. The Church’s rule of faith was in fact the Church’s handling and interpretation of Scripture, and its content must therefore be identical with and derive its support from Scripture. But because the rule of faith is what the Church teaches and preaches, and because it derives in unbroken continuity from what the Church always has taught and preached from the very beginning, it cannot be precisely the same as the written books of the Bible, though it is certainly not thought to constitute a separate source of doctrine from Scripture. The rule of faith is the Church’s tradition as the Church teaches it, preaches it, and hands it on to her faithful children. The Scriptures are the same tradition of the Church as it is written down to be for all Christians ‘the certainty of those things wherein they are instructed’, and the source of the Church’s teaching and preaching.97 Â
In Not By Scripture Alone, Joe Gallegos cites Origen’s statements that those who are truly Christian remain true to what he calls the Church’s ecclesiastical and apostolical tradition. He gives the following interpretation of Origen’s words:
One of the most prolific writers of the third century is Origen of Alexandria. Like the Fathers before him, he testifies in his dogmatic treatise on the Christian faith of the necessity of holding fast to the traditional faith of the Church. This faith is transmitted and preserved through orderly succession from the apostles:
Since many, however, of those who profess to believe in Christ differ from each other, not only in small and trifling matters, but also on subjects of the highest importance, as, e.g., regarding God, or the Lord Jesus Christ, or the Holy Spirit; and not only regarding these, but also regarding others which are created existences, viz., the powers and the holy virtues; it seems on that account necessary first of all to fix a definite limit and to lay down an unmistakable rule regarding each one of these, and then to pass to the investigation of other points. For as we ceased to seek for truth (notwithstanding the professions of many among Greeks and Barbarians to make it known) among all who claimed it for erroneous opinions, after we had come to believe that Christ was the Son of God, and were persuaded that we must learn it from Himself; so, seeing there are many who think they hold the opinions of Christ, and yet some of these think differently from their predecessors, yet as the teaching of the Church, transmitted in orderly succession from the apostles, and remaining in the Churches to the present day, is still preserved, that alone is to be accepted as truth which differs in no respect from ecclesiastical and apostolical tradition.98 Â
His implication in these comments is that the Roman Catholic Church adheres to the ecclesiastical and apostolical tradition because she is directly descended from the apostles, the Protestant Church having departed from it. If we are not one with the Church then we are not one with apostolic teaching. But what did Origen mean by ‘the ecclesiastical and apostolical tradition?’ He was referring to the specific doctrines that made up the creed. Origen’s comments come from the Preface of his treatise On First Principles which is an explanation of and commentary on the creed. The Protestant Church therefore fully agrees, in the main, with the ecclesiastical and apostolical tradition as defined by Origen. On the other hand, although the Roman Catholic Church affirms the same doctrines, she does not embrace the same rule of faith defined by Origen and described as the ecclesiastical and apostolical tradition. She has added numerous doctrines to the rule which were completely unknown to the early Church, such as the papal and Marian dogmas. As Origen put it, ‘that alone is to be accepted as truth which differs in no respect from ecclesiastical and apostolical tradition.’ By Origen’s standard, those distinctively Roman doctrines are to be rejected because they differ from the ecclesiastical and apostolical tradition and are therefore not truth. It is the Roman Catholic Church, not the Protestant, that has departed from tradition as defined by Origen.
Cyril of Jerusalem
Cyril was bishop of Jerusalem from 348 A.D. to 386 A.D. His treatise, The Catechetical Lectures, is important historically because this is the earliest documentation we possess of the catechetical instruction of the early church. In this work, Cyril gives an exposition of the Christian faith for those who are being prepared for baptism; a systematic defense and explanation of ‘the canon of truth’ and ‘the rule of faith.’ This is an exhaustive treatise on what was taught the initiates into the Christian faith in the mid–fourth century. It is, in effect, the Creed. Following the example of the major fathers who preceded him, Cyril wrote with conviction of the divine inspiration and absolute authority of both the Old and New Testaments. He referred to them some fifteen times as holy,99  twenty–nine times as divine.100 three times as sacred,101 and four times as divinely inspired by the Holy Spirit.102 Â
Because he believed the Scriptures to be divinely inspired writings, Cyril taught that they are the ultimate authority for the Church and the sole source of doctrine and truth. Throughout his Lectures, Cyril defends each point of the Creed with Scripture, emphasizing repeatedly the necessity for every doctrine to be validated and proven from Scripture. He is emphatic that not the least point of doctrine is to be delivered without proof from the Scriptures:
Have thou ever in thy mind this seal, which for the present has been lightly touched in my discourse, by way of summary, but shall be stated, should the Lord permit, to the best of my power with the proof from the Scriptures. For concerning the divine and holy mysteries of the Faith, not even a casual statement must be delivered without the Holy Scriptures; nor must we be
-
drawn aside by mere plausibility and artifices of speech. Even to me, who tell thee these things, give not absolute credence, unless thou receive the proof of the things which I announce from the Divine Scriptures. For this salvation which we believe depends not on ingenious reasoning, but on demonstration of the Holy Scriptures.103
As with Irenaeus and Tertullian, Cyril used the verb form of the word tradition (paradivdosqai - paradidosthai) to refer to the handing down of the faith,104 saying that no teaching of the faith is to be delivered or ‘traditioned’ apart from the Scriptures. He is insistent that if a doctrine is not written it cannot be known and is to be rejected. He rejected theological speculation on subjects not written in Scripture.105 Â Furthermore, he stated that his Lectures contained the entirety of the faith with nothing omitted. Therefore the entirety of the faith is grounded upon Scripture:
But in learning the Faith and in professing it, acquire and keep that only, which is now delivered to thee by the Church, and which has been built up strongly out of all the Scriptures....We comprise the whole doctrine of the Faith in a few lines....For the articles of the Faith were not composed as seemed good to men; but the most important points collected out of all the Scripture make up one complete teaching of the Faith. And just as the mustard seed in one small grain contains many branches, so also this Faith has embraced in few words all the knowledge of godliness in the Old and New Testaments.106
There is nothing in the rule of faith that is not written in Scripture. Thus, no oral tradition exists which is authoritative for establishing and confirming the faith of individual members of the Church. Cyril certainly knew of no such tradition. Cyril did, however, speak of tradition. For example his Lectures state:
Take heed then, brethren, and hold fast the traditions which ye now receive, and write them on the table of your heart.107
What does Cyril mean by ‘tradition’ here? Roman Catholic apologists contend that he is referring to oral teachings handed down to the Church by the Apostle Paul. They argue that the Protestant insistence that all of the above quotations from Cyril which seem to suggest reliance on Scripture alone as a source and norm of doctrinal truth are proven fallacious by this one reference to tradition. They charge that Protestants distort the teaching of Cyril by neglecting to take into account his full teaching, taking his comments out of context. Robert Sungenis gives expression to this point of view:
Finally, to show how dangerous it can be to quote from a Father without examining the context of his quote, or all that he says on a given subject, we will observe a case of selective quoting, which if not scrutinized, seems to support the sola scriptura position. The same Protestant apologist (Eric Svendsen) quotes Cyril as saying:
For these articles of our faith were not composed of human opinion, but are the principle points collected out of the whole Scripture to complete a single doctrinal formulation of the faith.
The implication the apologist is attempting to draw from this quote is that only Scripture, not human tradition, has been amassed in all its parts to form the doctrinal stipulations of our faith. This seems like a plausible interpretation, that is, until we read the remainder of Cyril’s paragraph and the beginning of the next paragraph:
Take heed then, brethren, and hold fast the traditions which ye now receive, and write them on the table of your heart. Guard them with reverence, lest per chance the enemy despoil any who have grown slack; or lest some heretic pervert any of the truths delivered to you (Catechetical Lectures 5.12)
Here Cyril is paraphrasing the famous passage in 2 Thessalonians 2:15 (‘So then, brothers, stand firm and hold to the teachings passed on to you, whether by word of mouth or by letter’) which stipulates both oral (‘word of mouth’) and written (‘by Letter’) as divine revelation and the Tradition Paul wanted the Thessalonians to preserve. Cyril’s citation of 2 Thess. 2:15 comes only two sentences after the quote extracted by the Protestant apologist which he used to teach that Cyril believed in sola scriptura. We must assume that this apologist did not bother to read Cyril’s entire paragraph, or, more likely was quoting a secondary source whose objectivity he did not question.108
What becomes abundantly clear is that the one who has actually distorted Cyril’s writings, citing quotations out of context, is Sungenis. By his use of the word tradition Cyril is not referring to oral tradition. The context of his statement reveals this to be the case:
So for the present listen while I simply say the Creed, and commit it to memory; but at the proper season expect the confirmation out of Holy Scripture of each part of the contents. For the articles of the Faith were not composed as seemed good to men; but the most important points collected out of all the Scripture make up one complete teaching of the Faith. And just as the mustard seed in one small grain contains many branches, so also this Faith has embraced in few words all the knowledge of godliness in the Old and New Testaments. Take heed then, brethren, and hold fast the traditions which ye now receive, and write them on the table of your heart.109
The context is very important here. Cyril is referring to the doctrines of the faith which he says he is passing on to the catechumens. He says they are embodied in the Creed and all were collected out of the Scriptures. In addition, he says he committed the faith to them in its entirety. Thus, by ‘tradition,’ Cyril meant the fundamental doctrines of the rule of faith which were derived from Scripture and passed down by Scripture. Cyril was not referring to oral tradition when he used the term ‘tradition.’ There is no mention of any doctrine in the entirety of the Lectures which was derived from such a tradition. Rather than reading the full context of Cyril’s Lectures so as to interpret individual statements within that broader context, Sungenis isolated one statement, imposing his own preconceived theology on Cyril’s words. Sungenis insists that Cyril is referring to both oral tradition and Scriptural teaching. Cyril exhorted the catechumens to write the traditions he handed down to them on their hearts. Where are the supposed oral traditions mentioned in his Lectures? There are none. Every teaching or tradition that Cyril gave was derived from Scripture, conclusively proving that Cyril’s use of the term ‘tradition’ meant teaching passed on by the Church, rooted in and proven by Scripture. By alluding to 2 Thessalonians 2:15, Cyril demonstrated his belief that the Apostolic tradition is preserved in and
-
passed on through the written Scriptures. As he put it, it is ‘traditioned’ through Scripture.
The above documentation from the teaching of Cyril is a strong endorsement of the principle of sola Scriptura. Even Roman Catholic apologists are forced to admit that Cyril’s words are supportive of this principle, though they attempt to blunt the force and implication of his words as seen from the following comments by Philip Blosser and Patrick Madrid:
A good example of this Protestant misuse of the Church Fathers is furnished by James White. He typically begins his foray into the Fathers in search of evidence for sola scriptura with a quote from Cyril of Jerusalem’s Catechetical Lectures, in which he says: ‘not the least part [of the mysteries of the faith] may be handed on without the Holy Scriptures...Even to me, who tell you these things, do not give ready belief, unless you receive from the Holy Scriptures the proof of the things which I announce.’ Taken in isolation the passage may seem mildly promising to the Protestant, but the key issue here is the meaning of Scriptural ‘proof.’ The term is open to wide and narrow meanings. We cannot, in a narrow sense, ‘prove’ many doctrines from Scripture (e.g. the Trinity, or infant baptism). But in a wider sense, the Church that teaches these doctrines can look for ‘proofs’ from Scriptures. What does Cyril mean by ‘proof’? As Patrick Madrid points out:
If Cyril was in fact teaching sola scriptura [in this passage], Protestants have a big problem. Cyril’s Catechetical Lectures are filled with his forceful teaching on the infallible teaching office of the Catholic Church (18:23), the Mass as a sacrifice (23:6–8), the concept of purgatory and the efficacy of expiatory prayers for the dead (23:10), the Real Presence of Christ in the Eucharist (19:7; 21:3; 22:1–9), the theology of the sacraments (23:23), baptismal regeneration (1:3; 3:10–12; 21:3–4), indeed a staggering array of specifically ‘Catholic’ doctrines. It is clear, therefore, that Cyril didn’t mean Scriptural ‘proof’ in the narrow sense, and he certainly wasn’t teaching sola scriptura.110
Blosser and Madrid have blatantly misrepresented this Church father. As we have seen, Cyril does demand Scriptural proof for every doctrine in the narrow sense. He explicitly states this. Much of his Catechetical Lectures is given to proving the doctrine of the Trinity from Scripture, contrary to Blosser’s assertion that one cannot, in a narrow sense, ‘prove’ the doctrine in this way.
We are told that Protestants who appeal to Cyril in support of sola Scriptura have a big problem because Cyril also taught many things that are supportive of Roman Catholic dogma. Some of these claims are true but some are not. We are informed by Madrid, for example, that Cyril taught the infallibility of the Church in Book 18:23 of his Lectures, but this is actually a mistranslation. He did not say that the Church teaches infallibly, rather that she teaches ‘completely’ or ‘precisely.’
On the other hand, some of Cyril’s teachings are supportive of Roman Catholic doctrine. What are we to make of this? Roman Catholic apologists imply that if we accept a particular tenent of Cyril’s teaching, we are then obligated to accept everything he taught. We must make an important distinction—a distinction between the principle of sola Scriptura and the principle of interpretation. Although we agree with certain aspects of Cyril’s teachings, such as the fundamental principle of the supreme and final authority of Scripture and its sufficiency, this does not necessitate our acceptance of every conclusion he comes to about the meaning of Scripture. Every doctrine he proclaimed, even those listed by Roman Catholic apologists as supportive of their own teachings, he sought to derive from and defend by Scripture. From a Protestant perspective, we may agree with Cyril on sola Scriptura and yet take issue with some of his interpretations of those same Scriptures. This is the same attitude the fathers themselves held toward one another. One noted example is Augustine’s attitude toward Cyprian and other bishops of the Church:
For the reasonings of any men whatsoever, even though they be Catholics, and of high reputation, are not to be treated by us in the same way as the canonical Scriptures are treated. We are at liberty, without doing any violence to the respect which these men deserve, to condemn and reject anything in their writings, if perchance we shall find that they have entertained opinions differing from that which others or we ourselves have, by the divine help, discovered to be the truth. I deal thus with the writings of others, and I wish my intelligent readers to deal thus with mine.111
Roman Catholic apologists prove themselves to be completely inconsistent in their own practice. They suggest that if we appeal to Cyril on a particular issue, we are bound to accept everything he teaches. Why, then, are there teachings endorsed by Cyril which are rejected by these same Roman apologists today? For example, Cyril lists the specific books of the canon of Scripture, which he says were handed down by the Church.112 Yet Cyril rejected the majority of the books of the Old Testament Apocrypha from the canon of Scripture. In Not By Scripture Alone, Joe Gallegos makes reference to Cyril’s teaching on the canon in the context of promoting the authority of the Church. He purposefully misleads his readers, giving the impression that Cyril and the present day Roman Church are in agreement:
It was the Church who decided which books were and were not included in the canon of Scripture...Cyril of Jerusalem discusses where one finds the authentic canon of the Bible in his lectures on the faith: ‘Learn also diligently, and from the Church, what are the books of the Old Testament, and what those of the New.’113
This is all Gallegos says. He fails to give all of Cyril’s comments on the canon. For obvious reasons, he purposefully omits the catalogue of books which Cyril says were authoritatively determined by the Church as canonical. The Roman Catholic Church has rejected Cyril’s view, demonstrating the inherent contradiction between the claims of Roman apologists and the facts of history. If the Church in Cyril’s day authoritatively defined the canon and Gallegos appeals to that Church in support of the authority of present day Rome, how can he reject what that Church authoritatively taught in the person of Cyril of Jerusalem? Gallegos wants to appeal to Cyril of Jerusalem on a fundamental point of authority but rejects the teaching which he says is illustrative of that authority. This is disingenuous. If he is at liberty to reject the teachings of Church fathers, while appealing to the authority of the Church, then Protestants are at liberty to reject whatever teachings we believe do not conform to Scripture. As we have seen, this was the overall practice of the early Church and its approach to the writings of the Church fathers.
In his Lectures, Cyril addressed the issue of his authority as a teacher and bishop. He made it clear to the catechumens that his authority was contingent on his fidelity to the written word of
-
God. His authority as a teacher was to be disregarded if he taught anything that cannot be proven from Scripture:
Even to me, who tell thee these things, give not absolute credence, unless thou receive the proof of the things which I announce from the Divine Scriptures. For this salvation which we believe depends not on ingenious reasoning, but on demonstration of the Holy Scriptures...Now mind not my argumentations, for perhaps thou mayest be misled but unless thou receive testimony of the Prophets on each matter, believe not what I say: unless thou learn from the Holy Scriptures concerning the Virgin, and the place, the time, and the manner, receive not testimony from man.114
So, the ultimate issue with respect to authority was not the ecclesiastical position but conformity to the truth of Scripture. We ask, if the Roman Church has changed the teaching of the earlier Church, what will keep her from changing fundamental teachings which she embraces today? In fact, this has occurred on numerous occasions throughout the history of Roman Catholicism. The Protestant Church is in fundamental agreement with the rule of faith taught by the fathers of the early Church. This does not mean, however, that we accept every practice and interpretation of Scripture of the patristic age any more than did the early Church herself or the modern Roman Catholic Church.
Athanasius
Athanasius succeeded Alexander of Alexandria as Bishop of that see in 328 A.D. He is renowned as the indomitable champion of Nicene orthodoxy and the principal theologian responsible for the Nicene doctrine of the Trinity. He was one of the most influential and important bishops of the fourth century. His views of Scripture are clearly articulated in his many treatises and letters. They are compatible with those of the fathers we have examined thus far. He held to a high view of the inspiration, primacy, sufficiency and authority of Scripture. In his writings he called the Old and New Testaments inspired,115 holy,116 and divine.117 Athanasius taught there is only one revelation from God, the written and inspired Scriptures of the Old and New Testaments. They are the only source of truth for the Christian, the ultimate criterion against which all doctrinal teaching must be measured, and the ultimate and final judge in all doctrinal controversies. In his first letter to Serapion, Athanasius wrote:
Since, therefore, such an attempt is futile madness, nay, more than madness!, let no one ask such questions any more, or else let him learn only that which is in the Scriptures. For the illustrations they contain which bear upon this subject are sufficient and suitable.118 Â
He emphasized repeatedly in other letters that the faith of the Church is derived and known from the Scriptures.119 In one of his Festal Letters after giving a catalogue of the canonical books of Scripture, he wrote that these books alone comprise the source from which one derives the teachings of salvation and godliness.120 That is, Scripture is sufficient as a revelation for all teaching related to faith and morals.121
One of the applications of his belief in the sufficiency of Scripture was that if a truth could not be demonstrated from Scripture, it was not true and could not be known.122 Since he considered the Scriptures to be all sufficient, the source of all truth and the sole criteria and judge in all controversies, Athanasius demanded Scriptural proof for all teachings. In all his argumentation, he appealed to Scripture alone for validation of his doctrine. He demanded exactly what Cyril of Jerusalem demanded—Scriptural warrant for each and every doctrine.123 Â
This perspective is evident in his four letters to Serapion where he defends the doctrine of the Trinity, the deity of Christ and the full deity of the Holy Spirit completely from Scripture. Over and over again, when asserting truths about the specific persons of the Godhead, he says, ‘it is written,’ and he proceeds to quote Scripture. It is clear from the above quotes that Athanasius considered Scripture the ultimate source and authority for the Christian faith. It is also noteworthy that he described Scripture as the Apostolic Tradition. From his view, the teaching of the apostles was uniquely enshrined in the Scriptures. Any teaching claiming apostolic authority had to conform to what was written. Archibald Robertson gives the following summation of Athanasius’ position of Scripture:
On the sufficiency of Scripture for the establishment of all necessary doctrine Athanasius insists repeatedly and emphatically...and he follows up precept by example. His works are a continuous appeal to Scripture. There is no passage in his writings which recognizes tradition as supplementing Scripture, i.e., as sanctioning articles of faith not contained in Scripture.124
Some may object that this is an overexaggeration since the term Athanasius utilized for the defense of the deity of the Son was nonbiblical. While true, Athanasius defended the use of the term stating that it conveyed the essential message of Scripture as a whole. He wrote:
Vainly then do they run about with the pretext that they have demanded Councils for the faith’s sake; for divine Scripture is sufficient above all things; but if a Council be needed on the point, there are the proceedings of the Fathers, for the Nicene Bishops did not neglect this matter, but stated the doctrine so exactly, that persons reading their words honestly, cannot but be reminded by them of the religion towards Christ announced in divine Scripture.125
Athanasius and Tradition
Athanasius also spoke of tradition. In his first epistle to Serapion he wrote:
These sayings concerning the Holy Spirit, by themselves alone, show that in nature and essence he has nothing in common with or proper to creatures, but is distinct from things originate, proper to, and not alien from, the Godhead and essence of the Son; in virtue of which essence and nature he is of the Holy Triad, and puts their stupidity to shame. But, beyond these sayings, let us look at the very tradition, teaching, and faith of the Catholic Church from the very beginning, which the Lord gave, the Apostles preached, and the Fathers kept. Upon this the Church is founded, and he who should fall away from it would not be a Christian. and should no longer be so called. There is, then, a Triad, holy and complete, confessed to be God in Father, Son, and holy Spirit, having nothing foreign or external mixed with it, not composed of one that creates and one that is originated, but all creative; and it is consistent and in nature indivisible, and its activity is one…And that they may know this to be the faith of the Church, let them learn how the Lord, when sending forth the Apostles, ordered them to lay this foundation for the
-
Church, saying: ‘Go and make disciples of all nations, baptizing them in the name of the Father and of the Son and of the Holy Spirit’ (Mt. 28:19). The Apostles went, and thus they taught; and this is the preaching that extends to the whole Church which is under heaven. Since then the Church has this foundation of faith, let these men tell us once again and let them make answer, Is God tryad or dyad?126
The tradition Athanasius refers to is the teaching of Christ in Matthew 28, which forms the foundation for the various creeds of the Church and therefore the faith of the Church. This, he says, is what Christ handed on to the apostles, which they in turn preached and the fathers have kept. Regarding the doctrine of the person of Christ, Athanasius speaks of the tradition of the fathers as a confirmation of the true faith. He says:
But our faith is right, and starts from the teaching of the Apostles and tradition of the fathers, being confirmed both by the New Testament and the Old.127
Athanasius emphasizes that the faith is derived from the teaching of the apostles, by which he meant Scripture, and the tradition or teaching of the fathers, which, he says, is confirmed by Scripture. In other words, the proof that the teaching of the fathers was truly apostolic is conformity to Scripture.
In his treatise, A Defense of the Nicene Creed, Athanasius explains what he meant by the faith being derived from the tradition or teaching of the fathers. In defending his use of homoousios—because it was not a Scriptural term—Athanasius wrote that its use had historical precedent in the writings of four fathers: Dionysius of Alexandria, Theognostus, Origen and Dionysius of Rome.128 He appealed to two bishops and two heads of the catechetical school at Alexandria, calling them all fathers, including Origen. However, he did not accept their teaching uncritically; he accepted it only because it could be confirmed by Scripture. Thus, there are not two sources of knowledge but one, the holy Scriptures. After providing extensive documentation from Scripture in his defense of the doctrine of the Holy Spirit, Athanasius made this appeal to those who had distorted the scriptural teaching on the Holy Spirit, ‘Harken to the Scriptures.’129
Another reference from Athanasius utilized by Roman Catholic apologists in their attempts to augment the authority of their Church and tradition over the primacy of Scripture concerns his use of the term ‘saints.’ For example, Athanasius wrote:
But after him and with him are all inventors of unlawful heresies, who indeed refer to the Scriptures, but do not hold such opinions as the saints...have handed down, and receiving them as the traditions of men, err, because they do not rightly know them nor their power.130
Roman apologists jump to the conclusion that Athanasius’ use of the term saints here refers to Church fathers who preceded him. They assume that he is acknowledging their authority in handing down right opinions or right teaching. The term handed down is another way of saying tradition, so they use this statement to support the contention that the fathers looked to the Church and her tradition as the ultimate authority over Scripture. But, as the context reveals, in his use of the word saints, Athanasius is not referring to Church fathers but to the writers of Scripture.131 He calls them saints and Fathers, and refers to their writings as the apostolic tradition. We are to be followers of the saints, that is, of the apostles, by following what they have written:
Of these the (divine) word would have us disciples, and these should of right be our teachers, and to them only is it necessary to give heed, for of them only is ‘the word faithful and worthy of all acceptation;’ these not being disciples because they heard from others, but being eye–witnesses and ministers of the Word, that which they had heard from Him have they handed down.132 Â
This word ‘saints’ is also found in Athanasius’ letters to Serapion. He writes:
The divine Scriptures, then, consistently show that the Holy Spirit is not a creature, but is proper to the Word and to the Godhead of the Father. Thus the teaching of the saints joins in establishing the holy and indivisible Traid; and the Catholic Church has one faith, even this.133
Shapland gives this clarification on his use of the word saints:
The teaching of the saints: i.e. of the Scriptures... a{gioi (hagioi) in Athanasius usually refers to Biblical characters or writers, whether of New Testament or Old Testament. So in de Inc. 57, de Fug. 15.134
Thus, for Athanasius, the Scriptures are the foundation for the faith of the Church. They are an all–sufficient source of knowledge of what God had revealed to the Church and the ultimate standard against which all teachings must be measured. The authority of a Council or bishop is contingent on conformity to the teaching of Scripture.
John Chrysostom
John Chrysostom holds the distinction of being not only a prominent Church father but also one of the greatest preachers of the early Greek Church and one of its most prolific writers. We possess more of his writings than any other Church father. As Bertrand de Marjerie has noted:
As J. Quasten rightly observed, no Father of the Church has left behind a literary heritage (and we would add, an exegetical heritage) as significant in volume as is that of Chrysostom. He is the only early Antiochian whose writings have survived almost in their entirety.135
Chrysostom’s writings are important also because many were sermons delivered to his congregation and breathe a pastoral spirit. His emphasis was not polemical for the most part, but his primary concern was for the spiritual growth and maturity of those for whom he was responsible. So we have, in Chrysostom, one who dealt with the practical affairs of everyday living in the life of the Church. His sermons are significant, then, in revealing what he thought the priorities of the Christian life should be. Throughout his writings, one truth is emphasized repeatedly: the primacy of the written Scriptures. He teaches that they are the all–sufficient source of truth, the indispensable means of sanctification, and the all–important weapon for spiritual warfare in the Christian life. Chrysostom never tired of exhorting his congregation to read, study, meditate upon and obey the Scriptures. These exhortations and admonitions were rooted in his belief in the full inspiration of the Scriptures. He refers to them as
-
divine,136 holy,137 sacred,138 the divine oracles.139 To hear or read the Scriptures is to hear God speak.140 They are utterances of the Holy Spirit.141 He believed that both the Old and New Testaments were inspired by God and infallible,142 and because they are inspired, they carry divine authority. There is nothing useless or superfluous in them—every word has a purpose.143 As a result of this divine authority, Chrysostom operated on the basis of a number of fundamental principles and convictions. First, Scripture is the all–sufficient source of truth; there is no other revelation from God. He never quoted from tradition to support a doctrinal argument or to defend the faith:
‘For I am now ready to be offered up’ (2 Timothy 4:6), he says. For this reason he writes: ‘All Scripture is given by inspiration of God, and is profitable for doctrine, for reproof, for correction, for instruction in righteousness.’ All what Scripture? all that sacred writing, he means, of which I was speaking. This is said of what he was discoursing of; about which he said, ‘From a child thou hast known the holy Scriptures.’ All such, then, ‘is given by inspiration of God;’ therefore, he means, do not doubt; and it is ‘profitable for doctrine, for reproof, for correction, for instruction in righteousness: that the man of God may be perfect, thoroughly furnished unto all good works.’
‘For doctrine.’ For thence we shall know, whether we ought to learn or to be ignorant of anything. And thence we may disprove what is false, thence we may be corrected and brought to a right mind, may be comforted and consoled, and if anything is deficient, we may have it added to us.
‘That the man of God may be perfect.’ For this is the exhortation of the Scripture given, that the man of God may be rendered perfect by it; without this therefore he cannot be perfect. Thou hast the Scriptures, he says, in place of me. If thou wouldest learn anything, thou mayest learn it from them. And if he thus wrote to Timothy, who was filled with the Spirit, how much more to us!144
Note that Chrysostom taught that it is from inspired Scripture alone that we learn the truth. There is no other source. In the place of the Apostles, who gave us inspired revelation from God, we have the Scriptures. Thus, if Scripture does not teach something it cannot be known.145
Secondly, Chrysostom taught that all arguments must be proven from and supported by Scripture, else they are mere human conjecture and reasoning:
These then are the reasons; but it is necessary to establish them all from the Scriptures, and to show with exactness that all that has been said on this subject is not an invention of human reasoning, but the very sentence of the Scriptures. For thus will what we say be at once more deserving of credit, and sink the deeper into your minds.146 Â
Thirdly, Chrysostom appealed consistently and constantly to Scripture to support his teachings. He was a strong advocate of the principle that Scripture interprets Scripture.147 Robert Charles Hill makes these comments:
These lapses are few compared with the frequency of his reference to the Scriptures to support his teaching. In place of exegetical conviction his words are reinforced with scriptural testimonies and his own rationalizing and the underlying theology of the Word....All in all, it is a rich scriptural diet his congregation is fed...148
Fourthly, the only true teacher from God, the ‘true householder’ as Chrysostom calls him, is the one who has an intimate knowledge of Scripture and teaches in accordance with it.149 Scripture is the instrument used by God’s servants for the building of his Church.150 It is by fidelity to Scripture that the sheep will discern the true shepherds from the false. That one who does not teach according to the Scriptures he calls a robber, a thief and a false prophet.151 The true Christian is one whose profession and practice agrees with Scripture.152 Â
Fifthly, Chrysostom constantly exhorted his congregation to fill their minds and hearts with the Scriptures. In part, the argument against sola Scriptura has been the insinuation that there could not have been practical application of this principle in the life of the Church in the early centuries because of widespread illiteracy and the unavailability of bibles. Such assertions are refuted, however, by Chrysostom’s own admonitions. He exhorted his hearers (repeatedly) to procure bibles (poverty being no excuse) and to give themselves diligently to their reading.153 Â
The benefits he lists, accompanied by the constant exhortations he gave, underscore his belief in the authority, sufficiency and primacy of Scripture for individual Church members. Some of the benefits to be derived from Scripture he listed as: they are the door to the kingdom of God;154 they are an all–sufficient aid to sanctification;155 they guard the Christian and keep him safe from the attacks of heretics and false teachers;156 they give discernment;157 Â they are the soul’s food and security;158 by adhering to the Scriptures Christ becomes our pilot and guide;159 through them we please God and receive reward;160 through them we learn right doctrine and a perfect life;161 they are our spiritual weapon;162 they arm the Christian against heretics;163 they are a great aid against sinning;164 they quench pride, lull desire to sleep, tread under foot the love of money, inspire confidence, give patience and enable the believer to despise pain;165 they expel despondency, engender pleasure, extirpate vice, make virtue take root in the heart, bring stability to one’s life;166 they overthrow false doctrine, confirm the truth, aid in living a holy life;167 they thoroughly quench the darts of the devil;168 banish all satanical influences;169Â transform our souls into surpassing beauty;170 and sanctify us.171 It was Chrysostom’s conviction that no man could be saved who did not give diligent attention to the consistent reading and application of Scripture:
We must thoroughly quench the darts of the devil and beat them off by continual reading of the divine Scriptures. For it is not possible, not possible for anyone to be saved without continually taking advantage of spiritual reading.172
Thus, given the importance of Scripture and the spiritual benefits which accrue to those who apply them, Chrysostom continually exhorted the members of his congregation to saturate their minds and hearts with the word of God: to study the Scriptures attentively and diligently;173 earnestly and continually read them;174 search them;175 take them wholly to themselves and keep them in their minds;176 be diligent hearers of them;177 continually dwell upon them;178 give heed to them; let them be the subjects of their earnest care and constantly in their hands;179 engrave them on their hearts;180 and apply themselves to the Scriptures with great exactness.181
Sixthly, Chrysostom enumerated the spiritual harms derived from a neglect of the divine writings. This neglect, he wrote, renders one incapable of resisting sin;182 it is the cause of all
-
evils;183 it incapacitates a person in spiritual warfare, leaving him defenseless and bereft of the Holy Spirit;184 it renders one a slave and captive of the world.185 The ignorance of scripture is the cause of the plague of heresies, negligent lives, labor that results in no advantage, and much sinning.186 It is a great evil to be ignorant of the Scriptures;187 a betrayal of salvation;188 and makes salvation impossible.189
Chrysostom frequently chided his congregation for their neglect of the Scriptures.190 It was a recurring theme in his sermons. He instructed that children should be taught to appreciate the discipline of Scriptural reading and meditation, and exhorted parents to set the example.191 Chrysostom exhorted his congregation to read, study and meditate on Scripture that they might understand and obey it. As we will see in chapter three, he was convinced that the Scriptures were formally sufficient and could be understood by the common individual if certain conditions were met.
It is clear that Chrysostom held to the principle of sola Scriptura encompassing both its material and formal sufficiency. Some argue against this, claiming that Chrysostom affirmed the existence of traditions handed down from the apostles independent of Scripture. The following comments which he made on 2 Thessalonians 2:15 are often cited in support of this contention:
‘So then, brethren, stand fast, and hold the traditions which ye were taught, whether by word, or by Epistle of ours.’ Hence it is manifest, that they did not deliver all things by Epistle, but many things also unwritten, and in like manner both the one and the other are worthy of credit. Therefore let us think the tradition of the Church also worthy of credit. It is a tradition, seek no farther.192
Is this evidence that Chrysostom was no adherent of sola Scriptura? The key, once again, is in the meaning of his words. When he speaks of tradition, he is referring to ecclesiastical customs and practices. He assumed that if a practice had been in use for many ages it was apostolic in origin. However, nowhere, in the entirety of his writings, does he make an appeal to a tradition that is independent of Scripture in defense of a doctrine or as proof to support any teaching. Scripture alone is the source of truth and carries within itself its own normative authority. Â
The Cappadocians
The Cappadocians is a general title for three of the most influential and important Church fathers of the fourth century: Basil of Caesarea (also known as Basil the Great), his brother, Gregory of Nyssa, and Gregory of Nazianzus. Occasionally, the sister of Basil and Gregory, Macrina, is also included as the ‘fourth Cappadocian.’ Gregory of Nyssa referred to her as the Teacher. The three Cappadocians were responsible for finally formulating the orthodox Trinitarian doctrine which ultimately quelled the Arian heresy and those heresies arrayed against the person of the Holy Spirit. They are called the Cappadocians because were born and held bishoprics in the region of Cappadocia in central Asia Minor, now modern Turkey. Their importance is obvious from the following comments:
Gregory of Nyssa: His theological work won him high regard at the Second Council of Nicea (787) which bestowed on him the title Father of the Fathers.193
Gregory of Nazianzus: The Five Theological Orations of Gregory of Nazianzus, a defense of the trinitarian doctrine against the Eunomians and Macedonians, won him the title of The Theologian. It is said of these discourses, ‘In a few pages, and in a few hours, Gregory has summed and closed the controversy of a whole century.’194
Basil of Caesarea (Basil the Great): Basil is accounted the founder of Eastern monasticism; and with St. John Chrysostom, he is one of the two pillars of the Oriental Church.195
The Cappadocians’ use and view of Scripture conforms in every way to that of the fathers we have studied thus far. They taught that Scripture is holy, divine, sacred, inspired, and the one authoritative revelation we possess from God.196 Scripture is authoritative as the judge of all controversies and sufficient to declare the fullness of the Christian faith. In a dialogue with Gregory of Nyssa, his sister Macrina made the following remark, with Gregory’s approval:
We are not entitled to such license, I mean that of affirming what we please; we make the Holy Scriptures the rule and the measure of every tenet (dogma); we necessarily fix our eyes upon that, and approve that alone which may be made to harmonize with the intention of those writings.197 Â
Basil wrote in much the same language insisting that Scripture alone is the touchstone of faith and safeguard against error. He stated that all that is not expressly taught in Scripture is to be rejected and every teaching must be demonstrated and proved from Scripture:
But if ‘the Lord is faithful in all his words’ and ‘All his commandments are faithful, confirmed for ever and ever, made in truth and equity,‘ to delete anything that is written down or to interpolate anything not written amounts to open defection from the faith and makes the offender liable to a charge of contempt. For our Lord Jesus Christ says: ‘My sheep hear my voice,’ and, before this, He had said: ‘But a stranger they follow not but fly from him because they know not the voice of strangers.’ And the Apostle, using a human parallel, more strongly forbids adding to or removing anything from Holy Writ in the following words: ‘yet a man’s testament if it be confirmed, no man despiseth nor addeth to it’.198
Gregory of Nyssa echoed the same sentiments:
Whatever is not supported by the testimony of Scripture we reject as false.199 Â
So if Scripture does not teach a particular doctrine it cannot be true. All speculation that exceeds the revelation of Scripture is to be rejected as ‘idle.’ One cannot know what Scripture does not reveal.200 Â In matters of controversy, Scripture is the final arbiter between truth and error. It takes precedence over tradition and custom. In his controversy with the Pneumatomachi (those who denied the deity of the Holy Spirit), Basil was accused of introducing novel teachings, which they claimed were unhistorical because they contradicted their tradition. Basil rejected the argument from tradition and defended Scripture as the only appeal for final judgment:
Their complaint is that their custom does not accept this, and that Scripture does not agree. What is my reply? I do not consider it fair that the custom which obtains among them should be regarded as a law and rule of orthodoxy. If custom is to be taken in proof of what is right, then it
-
is certainly competent for me to put forward on my side the custom which obtains here. If they reject this, we are clearly not bound to follow them. Therefore let God–inspired Scripture decide between us; and on whichever side be found doctrines in harmony with the word of God, in favour of that side will be cast the vote of truth.201
Gregory of Nyssa made the same assertion:
They allege that while we confess three Persons we say that there is one goodness, and one power, and one Godhead. And in this assertion they do not go beyond the truth; for we do say so. But the ground of their complaint is that their custom does not admit this, and Scripture does not support it. What then is our reply? We do not think that it is right to make their prevailing custom the law and rule of sound doctrine. For if custom is to avail for proof of soundness, we too, surely, may advance our prevailing custom; and if they reject this, we are surely not bound to follow theirs. Let the inspired Scripture, then, be our umpire, and the vote of truth will surely be given to those whose dogmas are found to agree with the Divine words.202
When referring to the writings and teachings of the fathers who preceded him, Basil stated they possessed a definite authority.203 However, while according them respect and authority, he qualified their authority as secondary and contingent in nature. They had authority only because their teachings conformed to Scripture. He never received the teaching of the fathers as autonomous or coequal with Scripture:
What our fathers said, the same say we, that the glory of the Father and of the Son is common; wherefore we offer the doxology to the Father with the Son. But we do not rest only on the fact that such is the tradition of the Fathers; for they too followed the sense of Scripture, and started from the evidence which, a few sentences back, I deduced from Scripture and laid before you.204
He warned that it is the duty of all teachers to beware lest they teach anything beyond the will of God as it is revealed in Scripture, thereby becoming false witnesses and false teachers:
What mind ought a prelate to have in those things which he commands or appoints? To which the reply is, Towards God, as a servant of Christ, and a steward of the mysteries of God, fearing lest he should speak or order anything beyond the will of God, as declared in the Scriptures, and be found a false witness of God, or sacrilegious, in either introducing anything foreign to the doctrine of the Lord, or omitting anything acceptable to God.205
Basil gave an admonition similar to that of Cyril of Jerusalem, exhorting his readers to examine every teacher and to reject any teaching that did not conform to Scripture:
Concerning the Hearers: that those hearers who are instructed in the Scriptures should examine what is said by the teachers, receiving what is in conformity with the Scriptures and rejecting what is opposed to them; and that those who persist in teaching such doctrines should be strictly avoided.206
This perspective was also enunciated by Augustine who said he would receive the teaching of the fathers only as they conformed to the teaching of Scripture.207 Many centuries later, Thomas Aquinas restated the position expressed by Basil, Cyril and Augustine:
All the intermediaries through which faith comes to us are above suspicion. We believe the prophets and apostles because the Lord has been their witness by performing miracles, as Mark (16:20) says: ‘...and confirming the word with signs that followed.’ And we believe the successors of the apostles and prophets only in so far as they tell us those things which the apostles and prophets have left in their writings.208 Â
These fathers never taught a blind acceptance of the teaching of the Church, but that all teaching must be ratified by Scripture. To requote Basil:
Rule Twenty–six: That every word and deed should be ratified by the testimony of the Holy Scripture to confirm the good and cause shame to the wicked.209
One of Basil’s writings is a treatise titled Concerning Faith. He wrote in his introductory remarks that he intended to expound the essential doctrines of the faith as he had learned them from the divine Scriptures. He stated that Scripture is the source of doctrine for the faith and that it is unlawful to add anything to it not written in Scripture.210 Basil followed precisely the pattern we witnessed with Cyril of Jerusalem. He expounded the creed, giving proof of each and every doctrine from Scripture. He exhorted his readers to ground their convictions in its truth. The entirety of the faith, as it relates to doctrine and morals, is, according to Basil, communicated through the Scriptures, a sentiment likewise expressed by Gregory of Nyssa.211 The Scriptures, then, are a sufficient rule for the proclamation of the truth. All that is necessary to be believed for salvation is revealed in them, and anything not revealed therein is to be rejected, for it is outside of the faith. Basil warned that the true Christian is characterized by strict adherence to the teaching of Scripture:
What is the mark of a Christian? Faith working by charity. What is the mark of faith? A sure conviction of the truth of the inspired words, not to be shaken by any process of reasoning, nor by the alleging of natural requirements, nor by the pretences of false piety. What is the mark of a faithful soul? To be in these dispositions of full acceptance on the authority of the words [of the Scripture], not venturing to reject anything nor making additions. For, if ‘all that is not of faith is sin,’ as the Apostle says, and ‘faith cometh by hearing and hearing by the word of God,’ everything outside Holy Scripture, not being of faith, is sin.212
We need to note here that when Basil said it was unlawful to add anything to the faith which is not in Scripture, he did not mean the use of terms not found in Scripture, such as homoousios or Trinity, but that all terms used must reflect the overall meaning of Scripture—its overall scope or intention. As Macrina put it:
We make the Holy Scriptures the rule and the measure of every tenet (dogma); we necessarily fix our eyes upon that, and approve that alone which may be made to harmonize with the intention of those writings.213
-
Gregory of Nazianzus expresses a similar view:
Again, where do you get your Unbegotten and Unoriginate, those two citadels of your position, or we our Immortal? Show me these in so many words, or we shall either set them aside, or erase them as not contained in Scripture; and you are slain by your own principle, the names you rely on being overthrown, and therewith the wall of refuge in which you trusted. Is it not evident that they are due to passages which imply them, though the words do not actually occur? What are these passages?—I am the first, and I am the last, and before Me there was no God, neither shall there be after Me. For all that depends on that Am makes for my side, for it has neither beginning nor ending. When you accept this, that nothing is before Him, and that He has not an older Cause, you have implicitly given Him the titles Unbegotten and Unoriginate.214
The Cappadocians, while holding tenaciously to the primacy and sufficiency of Scripture, did not emphasize a slavish adherence to the literal words of Scripture but to its meaning. They employed logic and reasoning to express the truth of Scripture but both were always subject to the word of God. They reasoned from Scripture to Scriptural conclusions. As Gregory of Nyssa wrote:Â
Thus does our reason, under the guidance of the Scripture, place not only the Only–begotten but the Holy Spirit as well above the creation, and prompt us in accordance with our Savior’s command to contemplate Him by faith in the blessed world of life giving and uncreated existence: and so this unit, which we believe in, above creation, and sharing in the supreme and absolutely perfect nature...215
The argument for the supremacy, primacy and authority of Scripture in all theological discussions is well defended by Gregory of Nyssa and his sister Macrina. In their dialogue with one another over the nature of the soul and the reality of the resurrection, Macrina maintained, as we saw above, that Scripture is the rule of every tenant or dogma. Here we want to give a fuller context for her comments. They were made in reference to Greek philosophical speculations, in particular, those of Plato and Aristotle. She emphatically stated that the Christian is never to give full reign to intellectual speculation about reality. All reasoning must be subject to the authority of Scripture:
As for ourselves, if the Gentile philosophy, which deals methodically with all these points, were really adequate for a demonstration, it would certainly be superfluous to add a discussion on the soul to those speculations. But while the latter proceeded, on the subject of the soul, as far in the direction of supposed consequences as the thinker pleased, we are not entitled to such license, I mean that of affirming what we please; we make the Holy Scriptures the rule and the measure of every tenet; we necessarily fix our eyes upon that, and approve that alone which may be made to harmonize with the intention of those writings. We must therefore neglect the Platonic chariot and the pair of horses of dissimilar forces yoked to it, and their driver, whereby the philosopher allegorizes these facts about the soul; we must neglect also all that is said by the philosopher who succeeded him and who followed out probabilities by rules of art, and diligently investigated the very question now before us, declaring that the soul was mortal by reason of these two principles; we must neglect all before and since their time, whether they philosophized in prose or in verse, and we will adopt, as the guide of our reasoning, the Scripture, which lays it down as an axiom that there is no excellence in the soul which is not a property as well of the Divine nature....If on the other hand any one will accept a discussion which is in a naked unsyllogistic form, we will speak upon these points by making our study of them so far as we can follow the chain of Scriptural tradition. What is it, then, that we assert?216
Macrina then proceeded to expound upon the nature of the soul using logical argumentation without any specific appeal to Scripture. Gregory admonished her by reminding her that although he agrees with her conclusions and her process of reasoning, they had determined to support all their teaching and conclusions from Scripture. A reasoning process devoid of Scriptural testimony was not sufficient. She must adhere to her own basic principles, supporting her conclusions from Scripture:
Much moved by these words, I said: To any one who reflects indeed, your exposition, advancing as it does in this consecutive manner, though plain and unvarnished, bears sufficiently upon it the stamp of correctness and hits the truth. And to those who are expert only in the technical methods of proof a mere demonstration suffices to convince; but as for ourselves, we were agreed that there is something more trustworthy than any of these artificial conclusions, namely, that which the teachings of Holy Scripture point to: and so I deem that it is necessary to inquire, in addition to what has been said, whether this inspired teaching harmonizes with it all.217
Macrina agreed with this admonition. She responded with:
And who, she replied, could deny that truth is to be found only in that upon which the seal of Scriptural testimony is set? So, if it is necessary that something from the Gospels should be adduced in support of our view, a study of the Parable of the Wheat and Tares will not be here out of place.218 Â
Jaroslav Pelikan sums up the Cappadocians’ position:
When the Cappadocians interpreted God, the world, and man as topics in orthodox dogmatics, they could and did presuppose, as obvious assumptions, some views of God, the world, and man that had come to them from their heritage in Classical culture. Clearly they claimed to be ascribing authoritative priority to scriptural teaching. In the doctrine of God, they declared, the incarnation of the Logos came not to supplement but to correct all existing presuppositions about the divine nature. In the doctrine of immortality, Gregory of Nyssa acknowledged that Macrina’s philosophical ‘exposition, advancing as it did in this consecutive manner,’ was convincing on purely natural grounds. But then he immediately went on to identify Scripture as ‘more trustworthy than any of these artificial conclusions’; and therefore he demanded of her: ‘It is necessary to inquire, in addition to what has been said, whether this inspired teaching harmonizes with it all.’219
According to the Cappadocians, then, the Scriptures are materially sufficient. What is more, according to Basil, they are formally sufficient through the illuminating ministry of the Holy Spirit. In writing to a widow, he encouraged her with these words:
-
Enjoying as you do the consolation of the Holy Scriptures, you stand in need neither of my assistance nor of that of anybody else to help you to comprehend your duty. You have the all–sufficient counsel and guidance of the Holy Spirit to lead you to what is right.220
In all their controversies the Cappadocians grounded their arguments on the teaching of Scripture, demanding proof from their adversaries for any and all teachings. Gregory of Nyssa is representative in these comments against Eunomius:
Let him tell us whence he has this boldness of assertion. From what inspired utterance? What evangelist, what apostle ever uttered such words as these? What prophet, what lawgiver, what patriarch, what other person of all who were divinely moved by the Holy Ghost, whose voices are preserved in writing, ever originated such a statement as this?221
We need to say a word here about tradition because Basil is cited more than any other father in support of the principle of extra–biblical apostolic oral tradition. Roman Catholic apologists reject the conclusions we have drawn regarding the Cappadocian view of the primacy and sufficiency of Scripture due to Basil’s comments on tradition. We will examine this issue in detail in the next chapter but suffice it to say here that Basil did indeed believe in apostolic tradition independent of Scripture. However, when his teaching is examined within the context of his overall writings, what becomes clear is that his position on tradition did not diminish his belief in the material and formal sufficiency and primacy of Scripture. He wrote that there were many practices in the Church which were rooted in tradition and were not mentioned in Scripture.222 He gave specific examples of traditions he believed were handed down from the apostles apart from Scripture.223 It is important to remember that when Basil referred to unwritten traditions, he was referring specifically to ecclesiastical practices and customs and not doctrine. This whole issue arose when he was criticized for using a nonscriptural term to defend the deity of the Holy Spirit which had a long history of use in the Church. But, even with the appeal to the traditional use of a word, Basil did not rely on the argument from tradition in an exclusive sense. He stated that the use of the word was acceptable only because it was in harmony with the overall teaching of Scripture.224 Furthermore, the practices that Basil mentioned were clearly unnecessary for the faith because most of them are no longer practiced demonstrating that they are of secondary importance. The ultimate authority was still Scripture.
Augustine
Augustine was the bishop of Hippo in North Africa from 395 A.D. until his death in 430 A.D. He was one of, if not the most, influential of the Church fathers. He was a prolific writer and one of the greatest theologians of the early Church. He is one of few given the title ‘doctor of the Church.’ William Jurgens explains his importance:
If we were faced with the unlikely proposition of having to destroy completely either the works of Augustine or the works of all the other Fathers and Writers, I have little doubt that all the others would have to be sacrificed. Augustine must remain. Of all the Fathers it is Augustine who is the most erudite, who has the most remarkable theological insights, and who is effectively the most prolific. If Origen or Didymus the Blind or some other Father or Writer wrote more than Augustine—a hypothesis by no means certain—it is now of little account, because their works have not survived...Augustine’s writings are no less remarkable than his life. The surviving corpus of his letters is one of the most instructive known from antiquity; and the corpus of his sermons is the largest. His Confessions, the source of so much autobiographical information, is in a form quite unique in its time; and his City of God, which might be termed his major and typical writing, constitutes the earliest known theology of history. Again, his Corrections is perfectly unique, being a work written towards the end of his life, in which he pronounces judgment, generally quite severe, on the effectiveness individually of all his previous writings. Of all the Fathers, none wrote so well or so much as Augustine; and in modern times none other has been so much written about. He was unique in his time, and none like him has since been seen.225
Augustine left no doubt as to his view of Scripture. He is clear and unambiguous. His writings are saturated with direct quotations from and allusions to the Scriptures. As will become evident on examination of his teaching, he believed Scripture to be the foundation of the Church and the supreme authority over her. Few fathers have written as forcefully for the primacy of Scripture, the primary reason being his unequivocal belief in the divine inspiration and infallibility of the bible. His position is completely consistent with the fathers we have examined thus far, demonstrating the unanimous view of the early Church fathers towards the inspiration of Scripture. The usual descriptions of Scripture consistently enunciated by the fathers are reiterated over and over again by Augustine, though he is often even more fervent. Taken as a whole, his statements are a powerful witness to the patristic doctrine of inspiration. For example, he refers to the written Scriptures as holy,226 divine,227Â sacred,228 divinely inspired,229 the divine oracles,230 the Scriptures of God,231 spoken by God,232 the word of God,233Â the voice of God,234 the face of God,235 and the divine utterance.236 Â
His belief in inspiration was not primarily because the Church testified to it but because of the evidence within Scripture itself, particularly the fulfilment of prophecy.237 This implicit belief in Scripture’s inspiration led him to the application of a number of related principles, namely infallibility, authority and sufficiency. He believed that whatever God has revealed in the Scriptures is absolutely true and completely free from any error, mistakes, contradictions or falsehoods.238 The Scriptures cannot err at any point. They are inspired and infallible, carry divine authority and are, therefore, the paramount and supreme authority for the Church, outweighing every other:
This Mediator, having spoken what He judged sufficient first by the prophets, then by His own lips, and afterwards by the apostles, has besides produced the Scripture which is called canonical, which has paramount authority, and to which we yield assent in all matters of which we ought not to be ignorant, and yet cannot know of ourselves.239
That Augustine looked to the Scriptures as the supreme authority for every Christian, is seen in his attitude towards Church councils and the writings of Church fathers. He never believed the Church to be infallible. The only infallible standard is holy Scripture. In his work, On Baptism, Augustine wrote that Councils carry authority only in so far as they conform to the truth of Scripture; they can be corrected by later Councils. He clearly believed Councils could err:
-
You are wont, indeed, to bring up against us the letters of Cyprian, his opinion, his Council; why do ye claim the authority of Cyprian for your schism, and reject his example when it makes for the peace of the Church? But who can fail to be aware that the sacred canon of Scripture, both of the Old and New Testament, is confined within its own limits, and that it stands so absolutely in a superior position to all later letters of the bishops, that about it we can hold no manner of doubt or disputation whether what is confessedly contained in it is right and true; but that all the letters of bishops which have been written, or are being written, since the closing of the canon, are liable to be refuted if there be anything contained in them which strays from the truth, either by the discourse of some one who happens to be wiser in the matter than themselves, or by the weightier authority and more learned experience of other bishops, by the authority of Councils; and further, that the Councils themselves, which are held in the several districts and provinces, must yield, beyond all possibility of doubt, to the authority of plenary Councils which are formed for the whole Christian world; and that even of the plenary Councils, the earlier are often corrected by those which follow them, when, by some actual experiment, things are brought to light which were before concealed, and that is known which previously lay hid, and this without any whirlwind of sacrilegious pride, without any puffing of the neck through arrogance, without any strife of envious hatred, simply with holy humility, catholic peace, and Christian charity?240
In referring to Cyprian, the third century North African Church father, Augustine drew a distinction between his writings and the Scriptures, saying that his writings were to be received as authoritative only when it could be demonstrated they were consistent with the truth of Scripture. He claimed the liberty to reject any writings which contradicted or could not be validated from Scripture:
We do no injustice to Cyprian when we make a distinction between his epistles and the canonical authority of the divine Scriptures. Apart from the Sacred canonical Scriptures, we may freely pass judgment on the writings of believers and disbelievers alike...For that reason Cyprian’s epistles, which have no canonical authority must be judged according to their agreement with the authority of the divine writings. Thus we can accept from Cyprian only what agrees, and safely reject what does not agree, with Scripture.241
This was his position on the writings of all the bishops of the Church, including himself:
For the reasonings of any men whatsoever, even though they be Catholics, and of high reputation, are not to be treated by us in the same way as the canonical Scriptures are treated. We are at liberty, without doing any violence to the respect which these men deserve, to condemn and reject anything in their writings, if perchance we shall find that they have entertained opinions differing from that which others or we ourselves have, by the divine help, discovered to be the truth. I deal thus with the writings of others, and I wish my intelligent readers to deal thus with mine.242
Thomas Aquinas reiterates the same perspective, even quoting Augustine approvingly as an authority for his convictions.243 It is clear that Augustine believed and taught that the Church’s authority is contingent on her adherence to Scripture; where she deviates from that standard she is to be rejected. The true Church of Jesus Christ is evidenced by conformity to Scripture alone.244 Scripture is the foundation of the Church:
Intending to speak, in dependence on God’s grace, of the day of His final judgment, and to affirm it against the ungodly and incredulous, we must first of all lay, as it were, in the foundation of the edifice, the divine declarations.245
Augustine also taught that Scripture is sufficient as the source of all truth and is the final arbiter in all theological controversies. He wrote:
For holy Scripture setteth a rule to our teaching, that we dare not ‘be wise more than it behoveth to be wise;’ but be wise, as himself saith, ‘unto soberness, according as unto each God hath allotted the measure of faith.’ Be it not therefore for me to teach you any other thing, save to expound to you the words of the Teacher, and to treat of them as the Lord shall have given to me.246 Â
According to Augustine, all that is sufficient for salvation is contained in Scripture, meaning that there are no truths necessary for salvation and handed down from Christ to the Church through the apostles which are independent of Scripture. All that Christ desired for us to know, he commanded to be written, and what has been written is sufficient for salvation.247 Â
Augustine’s view of the sufficiency of Scripture is seen in his exposition of the creed for catechumens. In it he reiterated what Cyril of Jerusalem, Irenaeus and Tertullian taught, that the rule of faith is derived and proved from Scripture alone:
Receive, my children, the Rule of Faith, which is called the Symbol (or Creed). And when ye have received it, write it in your heart, and be daily saying it to yourselves; before ye sleep, before ye go forth, arm you with your Creed. The Creed no man writes so as it may be able to be read: but for rehearsal of it, lest haply forgetfulness obliterate what care hath delivered, let your memory be your record–roll: what ye are about to hear, that are ye to believe; and what ye shall have believed, that are about to give back with your tongue. For the Apostle says, ‘With the heart man believeth unto righteousness, and with the mouth confession is made unto salvation.’ For this is the Creed which ye are to rehearse and to repeat in answer. These words which ye have heard are in the Divine Scriptures scattered up and down: but thence gathered and reduced into one, that the memory of slow persons might not be distressed; that every person may be able to say, able to hold, what he believes.248
The specific doctrines of the Symbol or the Creed are listed by Augustine in his sermon On Faith and the Creed:
We believe in God the Father Almighty, the creator of all things…In Jesus Christ, the Son of God, the only–begotten of the Father, that is to say, His only Son our Lord...Who under Pontius Pilate was crucified and buried…On the third day he arose again from the dead…He ascended into heaven...He sits at the right hand of the Father...He will come from thence and will judge the quick and the dead...We believe in the Holy Ghost; the holy Church…catholic, the remission of sins and the resurrection of the flesh.249 Â
-
It is these doctrines which Augustine claimed are the saving truths of the catholic faith and sufficient for salvation.250 In his expositions of these doctrines he made no appeal to any source of authority other than Scripture. After covering each point, Augustine closed with these remarks:
This is the faith which in few words is given in the Creed to Christian novices, to be held by them. And these few words are known to the faithful, to the end that in believing they may be made subject to God; that being made subject, they may rightly live; that in rightly living, they may make the heart pure; that with the heart made pure, they may understand that which they believe.251
Augustine considered the Scriptures the all–sufficient source for the proclamation of the truths necessary for salvation. There is nothing in the Creed, which Augustine believed summarized the essence of saving faith, that was not supported from Scripture. As we have seen, this is the same perspective held by Cyril of Jerusalem. In addition it is a view also expressed by Niceta of Remesiana (335–415)252 and John Cassian.253 These fathers all taught that the tradition handed down by the Church as summarized in the Creed, contained a sufficient knowledge of salvation and all the mysteries of the faith, and were in turn derived completely from Scripture. Scripture then is the all–sufficient source of doctrine for the faith.
Given its authority and sufficiency, Augustine considered it axiomatic that all teaching which could not be proven from Scripture was to be rejected. He demanded Scriptural proof all teaching.254 It was the evidence or proof of Scripture which determined the faith of the Church:
Our belief is determined...by the declarations of Scripture, resting as they do on foundations of the strongest and surest evidence.255
Consequently, if anyone teaches anything beyond what is received in Scripture, especially with respect to the gospel, he is anathema:
Furthermore, whether concerning Christ, or concerning His Church, or any other matter whatsoever which is connected with your faith and life, to say nothing of ourselves, who are by no means to be compared with him who said, ‘Though we,’ at any rate, as he went on to say, ‘Though an angel from heaven preach any other gospel unto you than that which’ ye have received in the lawful and evangelical Scripture, ‘let him be accursed.’256 Â
This principle of not violating the silence of Scripture by promoting doctrines which cannot be proven from Scripture was practiced consistently by the fathers. As we have seen it is taught by Irenaeus, Tertullian, Athanasius, Cyril of Jerusalem, John Chrysostom, Gregory of Nazianzus and Gregory of Nyssa. It is also taught by Caesarius of Arles,257 Prosper of Aquitaine,258 Theodoret259 and Salvian the Presbyter.260
According to Augustine, the gospel which the apostle Paul handed down to the Church was handed down in the Scriptures, and woe to him who teaches anything that distorts or modifies that message. Therefore, in all doctrinal controversies, given the inspired, infallible, authoritative and sufficient nature of Scripture, it is the final arbiter. In his controversy with the Donatists he states this principle succinctly when he says, in effect, ‘Let us look to Scripture alone’:
Let us not bring in deceitful balances, to which we may hang what weights we will and how we will, saying to suit ourselves, ‘This is heavy and this is light;’ but let us bring forward the sacred balance out of holy Scripture, as out of the Lord’s treasure–house, and let us weigh them by it, to see which is the heavier; or rather, let us not weigh them for ourselves, but read the weights as declared by the Lord.261
In his controversy with the Pelagians, it was not the authority of the Church, but the authority of Scripture which settled the doctrinal issues for Augustine:
Moreover, in the sacred books of the canon, the authority of this doctrine is vigorously asserted in the clearest and fullest way. The apostle exclaims: ‘By one man sin entered into the world, and death by sin; and so it passed upon all men, in which all have sinned.’ Now from these words it cannot certainly be said, that Adam’s sin has injured even those who commit no sin, for the Scripture says, ‘In which all have sinned.’262 Â
Augustine’s position on the authority and sufficiency of Scripture is encapsulated in the following statement from his treatise, On the Unity of the Church: ‘These are the proofs, these the foundations, these the supports of our cause.’263
The foregoing evidence sufficiently demonstrates that Augustine was a firm believer in the principle of sola Scriptura, that is, in the ultimate authority, sufficiency and primacy of Scripture. In spite of this, Roman Catholic apologists insist that Augustine held to a three–fold concept of authority: the Church (as the ultimate authority), Tradition and Scripture. For example, in Not By Scripture Alone, Joe Gallegos mentions the debate between Maximinus the Arian and Augustine, in which Maximinus maintained that any use of nonbiblical terms (such as homoousion) was illegitimate because they were not found in Scripture. All argumentation had to be based expressly on Scripture alone. Gallegos argues that Maximinus was a strong promoter of sola Scriptura and attempts to equate the Protestant position with the Arian heresy. He says:
Maximinus insisted on adhering to Scripture alone, throughout the debate. He did not allow traditional formulas such as the Nicaean Creed or ‘homoousion,’ since he did not find these in Scripture. Therefore, the oral debate between Maximinus and Augustine was based on Scripture, since this was the only common authority between them. In the debate and his follow–up replies, Augustine imparted the ecclesiastical understanding of Scripture and never wavered from the traditional Catholic faith. Not surprisingly, Maximinus imparted his own Arian understanding of Scripture and rejected Catholic tradition. Maximinus not only exhibited a great facility in handling Scripture, he also possessed great oratory skills. His deftness in Scripture allowed him to defeat Heraclius, a disciple of Augustine, in debate. This defeat brought the bishop of Hippo out of retirement to debate Maximinus. The first series of passages below are from Maximinus. These passages clearly show Maximinus’ insistence and reliance on Scripture alone, apart from any traditional landmark. He even appeals to 2 Timothy 3:16, a favorite passage often used by Protestant apologists today, in defending the concept of scripture alone.264
-
By painting Maximinus as proponent of sola Scriptura, Gallegos is seeking to identify Protestants with the heretical Arian movement. He suggests that Maximinus appealed to Scripture alone apart from any ‘traditional landmarks’ while Augustine appealed to tradition and the authority of the Church. But, in fact, Gallegos has misrepresented both Maximinus and Augustine. It was not Maximinus who insisted on adhering to Scripture alone, but Augustine. While both men appealed to tradition by appealing to the authority of the Councils, it was Augustine who realized how counterproductive this was and insisted on appealing to Scripture alone. Here are his comments:
I should not, however, introduce the Council of Nicaea to prejudice the case in my favor, nor should you introduce the Council of Ariminum that way. I am not bound by the authority of Ariminum, and you are not bound by that of Nicaea. By the authority of the scriptures that are not the property of anyone, but the common witnesses for both of us, let position do battle with position, case with case, reason with reason.265
Roland Teske, the translator of Augustine’s works in the Rotelle series, confirms that it was indeed Augustine, and not Maximinus, who insisted on adherence to Scripture alone:
Early in the debate, when Maximinus appeals to the Council of Ariminum, Augustine insists that both parties leave aside appeals to councils and carry on the debate on the basis of the scripture which they both accept rather than on the basis of conciliar authorities over which they are divided. Maximinus had appealed to the Council of Ariminum (Rimini), where in 359 an Arian creed was ratified by 330 Western bishops. It was of this council that Jerome wrote: ‘The world groaned and was astonished to find itself Arian.’ Accordingly, Augustine agrees not to appeal to the Council of Nicaea, as Maximinus gives up appealing to that of Ariminum, so that the debate proceeds on the basis of the scripture common to both parties.266
The Church fathers did not generally disagree with Maximinus and the Arians on the principle of the authority and sufficiency of Scripture. As has been documented, both sides believed that Scripture contained the fullness of revelation from God and that all doctrinal formulation must be validated from it. However, the fathers disagreed with their Arian opponents arguing that it was not illegitimate to use nonbiblical terms such as homoousion and Trinity because, though not explicitly found in Scripture, the terms conveyed concepts clearly taught there. The real battle in the Arian heresy was not over sola Scriptura, but over interpretation. The Arians isolated biblical passages, interpreting them out of the context of the broader teaching of Scripture. They did not interpret Scripture in light of its overall scope (as Athanasius put it). Therefore, in the name of Scripture, they introduced teachings which undermined its true meaning.
The terms introduced by the fathers present at Nicaea became traditional and standard for expressing the biblical message. It is important to note that these bishops went to great lengths to justify their use of these terms, by demonstrating they could be supported from Scripture. Consequently, the Church cited them as authoritative. The Church’s interpretation was accepted by later fathers, such as Augustine, only because the terms were found to have a solid biblical basis. This, then, is how we are to understand the appeal of fathers like Augustine to the authority of the Church’s tradition. Gallegos attempts to draw a contrast between Maximinus and Augustine. However, the historical evidence demonstrates otherwise. Augustine did not blindly follow the Church. He agreed with what had become the Church’s understanding of the Trinity because he was convinced it was taught in Scripture. We come back again to Basil’s statement regarding the fathers:
But we do not rest only on the fact that such is the tradition of the Fathers; for they too followed the sense of Scripture, and started from the evidence which, a few sentences back, I deduced from Scripture and laid before you.267
Gallegos has misrepresented Augustine by failing to take into account his complete teaching on the Church and councils. Augustine believed that the Church had authority because her teaching agreed with the apostolic deposit handed down in Scripture. That Augustine and the North Africans did not slavishly follow the authority of the Church is demonstrated conclusively in the conflict between the North African bishops and Zosimus, the bishop of Rome, during the Pelagian controversy. At one point, Zosimus affirmed the orthodoxy of Pelagius and Celestius after their condemnation by the North Africans for heresy, demanding that the North Africans retract their position and receive Pelagius and Celestius as orthodox. They refused to submit to the bishop of Rome, convinced that the teachings of Pelagius and Celestius were heretical because they contradicted Scripture. They refused to yield to the authority of the Roman Church because, at that point, the Church’s authority (as represented by the bishop of Rome) was at odds with Scripture. The authority of Scripture took precedence over the authority of the bishop of Rome.
Gallegos constructs a straw man argument against sola Scriptura in citing Maximinus. The Protestant Church does not disagree with Augustine’s arguments against Maximinus. In fact, it rejects the arguments of Maximinus himself, yet firmly holds to the principle of sola Scriptura. Where in the teaching of the Trinity does the Protestant Church contradict what Augustine calls the faith of the Catholic Church of his day? Sola Scriptura does not prohibit the use of nonbiblical terms to express the teaching of Scripture. Evangelicals agree completely with Augustine, Athanasius and other great theologians of the patristic age who argued for the sound principle of interpretation, that individual passages must be interpreted in light of the whole of Scripture. This is the Reformation principle of the analogy of faith. What we do reject, however, is the notion promoted by Roman apologists that there is direct correlation between the Church of the patristic age and the Church of Rome today; that whatever the Church of the patristic age is, Rome is, and therefore whatever Rome teaches must be true. Just because the Church was right on certain issues in the fourth and fifth centuries does not mean we are to blindly follow the Church of Rome in whatever she teaches today. The logic here is skewed. If Roman apologists were consistent they would become Orthodox because the tradition Augustine cited as authoritative originated, not with Rome and the West, but with the Eastern Church through the council of Nicaea, Athanasius and finally the Cappadocians.
As for Maximinus and the Arians, it is the Roman Catholic Church, not the Protestant, that follows their hermeneutical example. In many of her dogmatic teachings, Rome has isolated Scripture from its broader context and given an interpretation of those passages that is antithetical to the overall teaching of Scripture. Furthermore, in the name of tradition and the authority of the Church, Rome has introduced novel teachings which are contrary to both Scripture and the tradition of the early Church. She appeals to the principle of tradition as justification for her present day teachings which actually contradict the past tradition. Like
-
Maximinus, who used the principle of Scripture alone to introduce teachings which were contrary to Scripture, so the Church of Rome appeals to tradition to introduce teachings which are contradictory to both tradition and Scripture.
That Augustine believed in the sufficiency and supreme authority of the Scriptures is also evidenced in his description of their function and the response to which he called his hearers regarding them. As to function, Augustine taught that the Scriptures guard against error,268 enable the faithful to overcome iniquity,269 and heal the ailments of the soul.270 He exhorts his hearers and readers to know the books of Scripture, to read them, commit them to memory and diligently study them.271Â They are to be believed without doubt or hesitation,272 considered as the authoritative standard,273 received as true and submitted to as the supreme authority;274 and wholeheartedly embraced.275 Augustine believed the Scriptures to be the ultimate authority for the Church. A.D.R. Pohlman comments:
From his first writings onward, St. Augustine was clearly and fully convinced of the divine authority of Holy Writ, and recognised no authority above it. In his famous discussion with Jerome he observed that Scripture must be placed on the highest pinnacle of authority.276
We have examined the teaching of the Apologists, Irenaeus, Tertullian, Clement of Alexandria, Origen, Athanasius, Cyril of Jerusalem, John Chrysostom, Basil of Caesarea, Gregory of Nyssa, Gregory of Nazianzus and Augustine. We have seen conclusively that all looked to Scripture as the ultimate authority for the Church. The Scriptures were the only source of truth for the faith of the Church and the all–sufficient deposit of the apostolic tradition. The tradition preached orally by the bishops of the Church was identical in content to the teaching of Scripture. Not one doctrine necessary for salvation had been handed down orally from the apostles that was independent of the Scriptures. They were and are, therefore, materially sufficient. These fathers universally taught that all doctrinal teaching must be proven and validated from Scripture. Any doctrine which could not be proven from Scripture was rejected as a false tradition, even though it might claim apostolic authority. Jerome epitomizes the overall view attitude of the Church fathers when he says:
The other things, also, which they find and feign, of themselves, without the authority and testimonies of the Scriptures, as if by apostolical tradition, the sword of God [the word of God in the Scriptures] strikes down.277 Â
Scripture was the ultimate judge and arbiter in all doctrinal controversies. The fathers agreed that the Church’s authority was contingent upon her conformity to Scripture. In addition to the fathers cited, there are others whose writings reflect this same belief in the authority, primacy and sufficiency of Scripture. These include Hippolytus, Cyprian, Epiphanius, Marius Victorinus, Hilary of Poitiers, Ambrose, Jerome, Theophilus of Alexandria, Niceta of Remesiana, John Cassian, Theodoret, John of Damascus, Cyril of Alexandria, Salvian the Presbyter, Cesarius of Arles, Vincent of Lerins, Gregory the Great and Cosmus of Indicopleustus.278 Earlier, we quoted Philip Blosser:
The doctrine that Scripture alone is sufficient to function as the regula fidei—the infallible rule for the ongoing faith and life of the Church—is of highly improbable orthodoxy since...it had no defender for the first thirteen centuries of the Church. It does not belong to historic Christianity.279 Â
The above documentation demonstrates the fallaciousness of Blosser’s assertion. Such statements manifest an ignorance of the patristic and medieval perspective on the authority of Scripture. Scripture alone as the infallible rule for the ongoing life and faith of the Church was the universal belief and practice of the Church of the patristic and medieval ages. J.N.D. Kelly affirms this in the following summation of the teaching of the fathers on the authority, primacy and sufficiency of Scripture:
The supreme doctrinal authority remained, of course, the original revelation given by Christ and communicated to the Church by His apostles. This was the divine or apostolic ‘tradition’ (paradosis; traditio) in the strict sense of the word. It was with reference to this that Cyprian in the third century could speak, of ‘the root and source of the dominical tradition’, or of ‘the fountain–head and source of the divine tradition’, and that Athanasius in the fourth could point to ‘the tradition...which the Lord gave and the apostles proclaimed’ as the Church’s foundation–stone. That this was embodied, however, in Holy Scripture, and found a parallel outlet in the Church’s general unwritten teaching and liturgical life, was taken for granted, and the use of the term ‘tradition’, with or without such qualifications as ‘ecclesiastical’ or ‘of the fathers’, to describe this latter medium now became increasingly common.
There is little need to dwell on the absolute authority accorded to Scripture as a doctrinal norm. It was the Bible, declared Clement of Alexandria about A.D. 200, which, as interpreted by the Church, was the source of Christian teaching. His greater disciple Origen was a thorough–going Biblicist who appealed again and again to Scripture as the decisive criterion of dogma. The Church drew her catechetical material, he stated, from the prophets, the gospels and the apostles’ writings; her faith, he suggested, was buttressed by Holy Scripture supported by common sense. ‘The holy and inspired Scriptures’, wrote Athanasius a century later, ‘are fully sufficient for the proclamation of the truth’; while his contemporary, Cyril of Jerusalem, laid it down that ‘with regard to the divine and saving mysteries of faith no doctrine, however trivial, may be taught without the backing of the divine Scriptures...For our saving faith derives its force, not from capricious reasonings, but from what may be proved out of the Bible.’
Later in the same century John Chrysostom bade his congregation seek no other teacher than the oracles of God; everything was straightforward and clear in the Bible, and the sum or necessary knowledge could be extracted from it. In the West Augustine declared that ‘in the plain teaching of Scripture we find all that concerns our belief and moral conduct’; while a little later Vincent of Lerins (†c. 450) took it as an axiom the Scriptural canon was ‘sufficient, and more than sufficient, for all purposes’...The clearest token of the prestige enjoyed by [Scripture] is the fact that almost the entire theological effort of the Fathers, whether their aims were polemical or constructive, was expended upon what amounted to the exposition of the Bible. Further, it was everywhere taken for granted that, for any doctrine to win acceptance, it had first to establish its Scriptural basis.280 Â
Roman Catholic theologian, Louis Bouyer, likewise confirms this, writing:
-
...it is right to insist that this narrow ‘biblicism’ is by no means to be confused with the affirmation that the Bible, and in one sense the Bible alone, is the ‘Word of God’ more directly and fully than any of its other expressions, since it alone is so inspired by God as to have him for its author. In making their own this assertion, and giving it the vigour and emphasis so characteristic of their doctrine, the Protestant reformers did not go beyond the unanimous verdict of Judaism on the Old Testament, once constituted, and of the Fathers and theologians on the Bible as a whole. The cautious reservations introduced by modern Catholic writers, as a result of the controversies of the sixteenth century, cannot disguise the fact that the Protestants, in the positive statements we refer to, say no more than the unanimous ecclesiastical tradition...
The Fathers of the Church, St. Augustine above all, themselves practiced that devotion derived from Scripture, whose ideal the Protestants steadily upheld; they hardly knew any other. No doubt they were much more careful than many Protestants not to isolate the Word of God in its settled form of Scripture from its living form in the Church, particularly in the liturgy. But, this reserve apart...they were no less enthusiastic, or insistent, or formal, in recommending this use of Scripture and in actually promoting it. Particularly from St. John Chrysostom, one might assemble exhortations and injunctions couched in the most forcible terms; they have often been recalled by those Protestants, from the sixteenth century onwards, the best grounded in Christian antiquity. It would be impossible to find, even among Protestants, statements more sweeping than those in which St. Jerome abounds: Ignoratio scripturarum, ignoratio Christi is doubtless the most lapidary, but not necessarily the most explicit.
What is more, in this case just as when the authority of Scripture is viewed as the foundation of theology, the constant practice of the Church, in the Middle Ages as well as in the patristic times, is a more eloquent witness than all the doctors. In the same way that Popes, Councils, theologians, always resorted to the scriptural argument as the really fundamental one, the practice of the great spiritual writers of every epoch attests the fully traditional character of a devotion based on the Bible. Writers as eminent and influential as Origen in the East and Augustine in the West equally prove the truth of this. Their entire spirituality in both cases is but an immense meditation on Scripture. The same is true of the great teachers of the Middle Ages, who often enough are disciples of both, as was St. Bernard. We can apply to them all that we said of the best of Protestant spirituality: not only did they know the Bible and make abundant use of it, but they moved in it as in a spiritual world that formed the habitual universe of all their thoughts and sentiments. For them, it was not simply one source among others, but the source par excellence, in a sense the only one.281
This point of view is likewise affirmed by the historians G.L. Prestige,282Â H.E.W. Turner,283 Heiko Oberman,284 Jaroslav Pelikan,285 Philip Schaff,286Â Ellen Flesseman–van Leer,287 R.P.C. Hanson,288 and Geoffrey Bromiley.289
The Post Patristic Age: The Middle Ages
Throughout the Middle Ages the biblical perspectives of the fathers on the supremacy, authority and sufficiency of Scripture were reiterated by the leading theologians of the Western Church. Alister McGrath provides the following summation of this fact:
One of the most enduring, if not endearing, stereotypes of the relation between the Reformation and the late medieval period is that the latter is characterized by an appeal to both scripture and tradition as theological sources, whereas the former appealed to scripture alone (sola scriptura). The Council of Trent, in its decree on scripture and tradition, has generally been regarded as endorsing the medieval view in recognizing these two distinct theological sources. The Reformation, therefore, may be regarded as marking a break with the medieval period this important respect, and Wycliffe and Hus may thus be regarded as ‘Forerunners of the Reformation’. In fact, however, it is becoming increasingly clear that the medieval period in general was characterized by its conviction that scripture was the sole material base of Christian theology, thus forcing us to reconsider what, if anything, was distinctive concerning the Reformation principle of sola scriptura.
Recent studies have indicated a general medieval consensus on the material sufficiency of scripture—in other words, that scripture contained all that is necessary for salvation. Thus Duns Scotus affirms that ‘theology does not concern anything except what is contained in scripture, and what may be drawn (elici) from this’, the latter being ‘contained there virtualiter’. Indeed, it is evident from even the most superficial reading of late medieval sources that scripture, and scripture alone, was regarded as the materially sufficient source and norm of Christian theology. No other theological source could be regarded as having this status. Is this not what is expressed by the Reformation principle of sola scriptura?290
This position was well expressed by Thomas Aquinas in the thirteenth century. Norman Geisler comments:
Aquinas insists that ‘the author of holy Scripture is God.’ Thus, ‘revelation is the basis of sacred Scripture or doctrine.’ For ‘holy Scripture looks at things in that they are divinely revealed.’ So it is ‘in Holy Scripture, through which the divine will is revealed to us.’ Citing 2 Timothy 3:16 (‘All Scripture is inspired of God’), Aquinas refers to the Bible as ‘Divinely inspired Scripture.’...While many in modern times have denied the inerrancy of Scripture, there is no question where Aquinas stands on the issue. In his commentary on Job he declares that ‘it is heretical to say that any falsehood whatsoever is contained either in the gospels or in any canonical Scripture.’...Agreeing with Augustine, Aquinas confesses of the books of Scripture, ‘I firmly believe that none of their authors have erred in composing them’ and refers to Scripture as ‘unfailing truth.’291 Â
The Scriptures held a place of supreme authority in the Church. In a quotation previously referenced, Aquinas echoed the sentiments of Basil of Caesarea and Augustine, stating that the teaching of the fathers was received as authoritative only when it could be demonstrated that it was true to Scripture.292  He taught that Scripture alone was the canonical standard of doctrine, and therefore the foundation and source of truth for the faith of the Church: ‘Only canonical Scripture is the rule of faith’ (quia sola canonica scriptura est regula fidei).293 Note that he used the term sola Scriptura. This particular view was expressed by Anselm (1033–1109) in the following statements:
For, indeed, in our preaching, nothing which Sacred Scripture—made fruitful by the miracle of the Holy Spirit—has not set forth or does not contain is conducive to spiritual salvation. Now, if on the basis of rational considerations we sometimes make a statement which we cannot clearly
-
exhibit in the words of Scripture, or cannot prove by reference to these words, nonetheless in the following way we know by means of Scripture whether the statement ought to be accepted or rejected. If the statement is arrived at by clear reasoning and if Scripture in no respect contradicts it, then (since even as Scripture opposes no truth, so it favors no falsity) by the very fact that Scripture does not deny that which is affirmed on the basis of rational considerations, this affirmation is supported by the authority of Scripture. But if Scripture unquestionably opposes a view of ours, then even though our reasoning seems to us unassailable, this reasoning should not be believed to be supported by any truth. So, then, Sacred Scripture—in that it either clearly affirms them or else does not at all deny them—contains the authority for all rationally derived truths.294
This documentation demonstrates that the Reformation principle of sola Scriptura was not a novel theological concept. It can claim historical continuity with the Church from the patristic age up through the Middle Ages. Roman Catholic medieval scholar, Brian Tierney, summarizes the overall view of the relationship between Scripture and Tradition in the early Middle Ages:
Such texts were often quoted and discussed by medieval theologians. But, before the thirteenth century, there is little trace in their works of the view that Tradition constituted a source of divine revelation separate from Scripture and little inclination to set up a distinction—still less an opposition—between Scriptural revelation and church doctrine. One modern author has observed that, for twelfth century theologians (as for the Fathers themselves), church and Scripture ‘co–inhered.’ This seems true in the sense that the teaching of the church and the teaching of Scripture were conceived of as essentially one. ‘The men of the Middle Ages lived in the Bible and by the Bible.’ When twelfth century theologians observed—as they sometimes did—that many things were held by the church that were not to be found in Scripture they seem to have had in mind only liturgical customs or pious practices. An extra–Scriptural source of faith like the Apostles’ Creed (which was commonly regarded as a work of the apostles themselves) was held to define various tenets of Christian doctrine with absolute fidelity; but it was not considered to be a body of revealed truth supplementary to sacred Scripture. Rather the Creed could be called in the twelfth century a ‘summary’ of the contents of Scripture. In this view Scripture recorded divine truth once and for all and the living voice of the church, guided by the Holy Spirit, interpreted that truth and proclaimed it anew to each succeeding generation.295 Â
Yves Congar offers this assessment of the period of the Middle Ages:
It was generally held that Scripture contained all the truths of faith necessary for salvation. If a question was put concerning a nonscriptural doctrinal formulation, attempts were made to provide some scriptural reference which was at least equivalent or indirect.296
Richard Muller comments on the historical continuity of the Reformation principle of sola Scriptura with the patristic and medieval Church:
The reading and study of Scripture were central to the theological enterprise of the Middle Ages. Indeed, before the late twelfth century, the Bible was the only ‘set text’ in the medieval schools...Just as the medieval view of the text, canon and exegesis is the proper background against which the Reformation and the subsequent development of Protestant approaches to Scripture must be understood, so also is the medieval doctrine of Scripture the necessary background to an understanding of the development of an orthodox Protestant doctrine of Scripture. With striking uniformity the medieval doctors declare the authority of Scripture as the divinely given source of all doctrines of the faith...Thomas Aquinas...clearly argues...that Scripture by its very nature is the ground or foundation of necessary argument in theology—whereas other sources, such as the church’s normative tradition, yield up only ‘probable’ arguments...Albert the Great similarly argued the higher certainty of theological science on the ground of the inspiration of Scripture: theology and theologians derive their authority from the books inspired by ‘the Spirit of truth.’ Even so, it is not possible to doubt a single word of Scripture. Reason itself may fall into contradiction but Scripture stands against error as a foundation of truth higher than anything present within the human soul...Alphonsus Vargas held as a basic maxim that all theological statements rested on either ‘a proposition of sacred scripture or were deduced from statements in sacred scripture.’ Indeed, it was the assumption of the theologians of the thirteenth and fourteenth centuries that Scripture was the materially sufficient ‘source and norm’ for all theological formulation, granting the inspiration and resulting authority of the text. The language of these thinkers, although not precisely the meaning and application, looks directly toward the Protestant orthodox assumption of a positive biblical principium for theological formulation.297 Â
Louis Bouyer draws a similar conclusion:
…it is right to insist that this narrow ‘biblicism’ is by no means to be confused with the affirmation that the Bible, and in one sense the Bible alone, is the ‘Word of God’ more directly and fully than any of its other expressions, since it alone is so inspired by God as to have him for its author...St. Augustine may be said to have given definite expression to this in a passage of his 19th letter to St. Jerome, repeated so often by writers in the Middle Ages: ‘To those books of Scripture alone that are now known as canonical I have learned to pay the honour and respect of believing firmly that none of their authors made any mistake in what they wrote.’ St. Thomas, far from moderating this expression, brings out its doctrine most precisely in the beginning of the Summa Theologica. The scriptural books alone, in and by themselves, enjoy absolute authority, since the Christian faith rests entirely on the revelation made by God to the apostles, and before them to the prophets; it is handed down to us with the direct authority of God only in the canonical books. All other writers, including the doctors of the Church, can by themselves only be the basis of probable arguments. Arguments drawn from Scripture are alone by themselves conclusive. Therefore, the Bible alone provides the real foundations for sacred science.
Duns Scotus is no less trenchant. According to him, Scripture alone is necessary and sufficient to make known to man the truths of salvation. That does not mean that all other kinds of writings, within and even outside the Church, may not be useful in this respect; but they cannot do more than throw additional light on our understanding of Scripture. Likewise, all the work of theologians and doctors only serves to bring out the content of Scripture.298
Clearly, the teaching of the Church of the early Middle Ages was consistent with that of the patristic age on the sufficiency and primacy of Scripture. As Roman Catholic scholar George Tavard puts it:
-
The greatest centuries of the Middle Ages—twelfth and thirteenth—were thus faithful to the patristic concept of ‘Scripture alone’.299 Â
A shift took place in the teaching of the later Middle Ages, however, which Heiko Oberman has documented in his book The Harvest of Medieval Theology. He writes of two opposing views on tradition that developed after the fourteenth century which he calls Tradition I and Tradition II. Tradition I is the historic position of the patristic and early Middle Ages, that Scripture contains all the truths necessary for salvation. Scripture is the materially sufficient source of all doctrine for the Church and tradition the authoritative ecclesiastical interpretation of that standard. Tradition II, however, made tradition more than the authoritative interpretation of Scripture. It became a source of revelation, supposedly containing truths which were handed down orally from the apostles and independent of Scripture. This meant that Scripture was not materially sufficient. As Oberman writes:
Tradition I, then, represents the sufficiency of Holy Scripture as understood by the Fathers and doctors of the Church. In the case of disagreement between these interpreters, Holy Scripture has the final authority...Since the appeal to extrascriptural tradition is rejected, the validity of ecclesiastical traditions and consuetudines is not regarded as ‘self–supporting’ but depends on its relation to the faith handed down by God in Holy Scripture...
The second concept of tradition, Tradition II, refers to the written and unwritten part of the apostolic message as approved by the Church...Ecclesiastical traditions, including canon law, are invested with the same degree of authority as that of Holy Scripture.300 Â
Alister McGrath concurs:
Whatever the origins of the ‘two source’ theory may have been, the late medieval tradition unquestionably included representatives of a school which insisted that ‘there are many truths which are necessary for salvation which are neither contained in scripture, nor which are necessary consequences of its contents’.301
This two source theory of revelation eventually found dogmatic formulation in the decrees of the Council of Trent on Scripture and Tradition. These decrees state that the revelation of God was contained in both the written Scriptures and the unwritten traditions. The point Oberman makes is that the decrees of Trent, sanctioning tradition as a vehicle of revelation, thereby rendering Scripture materially insufficient, are inconsistent with the historic testimony of the patristic and Middle Ages. The opinion of the fathers and theologians throughout the history of the Church and up to the Reformation was overwhelmingly in favor of the Reformation principle of sola Scriptura and antithetical to the position of the Council of Trent. Contrary to claims by Roman Catholic apologists, the principle of sola Scriptura is not only biblical, it is historical. It is Roman Catholic teaching, as defined by the Council of Trent, which is, in fact, unhistorical.
SELAMAT MEMBACA RIA KARENA SAYA TIDAK MEMUTILASI !
-
LOL... Anda mengira bahwa “holy tradition” yg disebut oleh Cyprian ini adalah “Tradisi Suci” Gereja Katolik??
Bro Soli, sebelum Anda memotong2 tulisan2 teolog Gereja Purba, mbok sekali2 Anda baca dulu tulisan itu secara utuh, atau setidaknya dibaca kalimat2/paragraf2 pendahulu dan selanjutnya, supaya Anda tahu apa yg sedang dibicarakan di situ.
Cyprian dalam Epistle 74 ad Pompeium ini, sedang menulis kepada Pompeius mengenai ajaran Uskup Stefanus mengenai baptisan para bidaah. Stefanus mengatakan bahwa baptisan bidaat itu sama sahnya dengan baptisan Gereja, dan oleh karenanya Stefanus menerima komunion dengan bidaah2 itu, dan mengatakan hal ini sebagai tradisi yang benar. Justru Cyprian ini sedang mengolok2 ajaran Stefanus dan mengatakan tradisi Stefanus itu adalah “holy tradition" yang harus dicermati.
Tidak percaya? Silakan Anda baca paragraf2 pendahulunya dari kutipan tersebut. Untuk memudahkan, kutipan Anda aku bold dalam kutipan yg lebih panjang ini.
Cyprian to his brother Pompeius, greeting. Although I have fully comprised what is to be said concerning the baptism of heretics in the letters of which I sent you copies, dearest brother, yet, since you have desired that what Stephen our brother replied to my letters should be brought to your knowledge, I have sent you a copy of his reply; on the reading of which, you will more and more observe his error in endeavouring to maintain the cause of heretics against Christians, and against the Church of God. For among other matters, which were either haughtily assumed, or were not pertaining to the matter, or contradictory to his own view, which he unskilfully and without foresight wrote, he moreover added this saying: «If any one, therefore, come to you from any heresy whatever, let nothing be innovated (or done) which has not been handed down, to wit, that hands be imposed on him for repentance; since the heretics themselves, in their own proper character, do not baptize such as come to them from one another, but only admit them to communion.»
He forbade one coming from any heresy to be baptized in the Church; that is, he judged the baptism of all heretics to be just and lawful. And although special heresies have special baptisms and different sins, he, holding communion with the baptism of all, gathered up the sins of all, heaped together into his own bosom. And he charged that nothing should be innovated except what had been handed down; as if he were an innovator, who, holding the unity, claims for the one Church one baptism; and not manifestly he who, forgetful of unity, adopts the lies and the contagions of a profane washing. Let nothing be innovated, says he, nothing maintained, except what has been handed down. Whence is that tradition? Whether does it descend from the authority of the Lord and of the Gospel, or does it come from the commands and the epistles of the apostles? For that those things which are written must be done, God witnesses and admonishes, saying to Joshua the son of Nun: «The book of this law shall not depart out of your mouth; but you shall meditate in it day and night, that you may observe to do according to all that is written therein.» Joshua 1:8 Also the Lord, sending His apostles, commands that the nations should be baptized, and taught to observe all things which He commanded. If, therefore, it is either prescribed in the Gospel, or contained in the epistles or Acts of the Apostles, that those who come from any heresy should not be baptized, but only hands laid upon them to repentance, let this divine and holy tradition be observed.
Link ke naskah utuhnya: http://www.newadvent.org/fathers/050673.htm
Selamat membaca! :)
Memang itulah yang selalu saya kritik dan tekankan bahwa tradisi yang dimaksud didalam Kitab Suci adalah sama sekali bukan tradisi bikinan GRK seperti yang ada sekarang ini.
Tradisi Suci adalah wahyu atau pengajaran Yesus yang diterima oleh para Rasul dan sebagian masih berbentuk lisan dan sebagian sudah tertulis pada masa itu.
Tetapi sekarang semua wahyu Tuhan bagi keselamatan manusia sudah sepenuhnya cukup didalam Kitab Suci (Scripture sufficiency) dan tidak perlu ditambahi lagi dengan segala macam tradisi rekayasa gereja apalagi yang jelas jelas sudah menyimpang jauh dari ajaran para Rasul itu.
-
Diambil dari katolisitas.org:
Sola Scriptura adalah doktrin Protestan yang mengatakan bahwa Kitab Suci adalah “sumber otoritas yang terutama dan absolut, keputusan akhir dalam menentukan, untuk semua doktrin dan praktek (iman dan moral)” dan bahwa “Kitab Suci, tidak lebih dan tidak kurang, dan tidak ada lagi yang lain- yang diperlukan untuk iman dan moral.
(diterjemahkan dari Geisler, Norman L. dan MacKenzie, Ralph E., Roman Catholics and Evangelicals: Agreements and Differences (Grand Rapids: Baker, 1995) )
Kitab Suci :
1. Sumber otoritas yang absolut
2. Otoritas final
3. Cukup pada dirinya sendiri
Prinsip itulah yang selalu dikatakan oleh para teolog klasik yang saya kutip itu !
Itulah inti ajaran Sola Scriptura atau Back to Bible !
Jadi jelas bahwa otoritas Kitab Suci adalah satu satunya “Regula Fidei” bagi gereja dan semua doktrin gereja harus diuji oleh Kitab Suci yang berotoritas absolut itu.
Tradisi Suci adalah bagian dari Kitab Suci yang belum dalam bentuk tertulis pada saat para Rasul menulis berdasarkan inspirasi Roh Kudus tersebut.
Quote from: solideogloria on Yesterday at 12:06:29 PM
Silahkan dijelaskan agar menjadi terang benderang mengapa GRK menolaknya ?[/b][/color]
Tentu saja ajaran ini ditolak, karena para rasul dan penerus2 rasul tidak pernah mengajarkan demikian!
Kitab Suci sendiri mencatat ajaran untuk memegang teguh ajaran yg disampaikan oleh para rasul, baik ajaran tertulis (dalam Kitab Suci maupun dalam tulisan2 lain) DAN ajaran lisan ( 2 Tes 2 : 15 ).
Alasan utama hanyalah kalau ketiga kriteria Kitab Suci diatas dipegang teguh oleh gereja kristen maka semua ajaran palsu tradisi GRK akan terbongkar sebagaimana yang sudah terjadi diabad ke-16 oleh gerakan Reformasi.
Kalau tidak ada larangan GRK untuk memiliki dan bebas membaca Kitab Suci sejak dulu,maka gerakan reformasi tersebut selayaknya sudah jauh hari lebih awal lagi terjadinya.
JADI SEMUA TRADISI REKAYASA GRK TIDAK AKAN TAHAN UJI OLEH KEBENARAN Kitab Suci !
Inilah alasan yg sebenarnya mengapa GRK menolak prinsip Sola Scriptura !
Quote from: solideogloria on Yesterday at 12:06:29 PM
1 Tesalonika 5:21 Ujilah segala sesuatu dan peganglah yang baik.
1 Yohanes 4:1 Saudara-saudaraku yang kekasih, janganlah percaya akan setiap roh, tetapi ujilah roh-roh itu, apakah mereka berasal dari Allah; sebab banyak nabi-nabi palsu yang telah muncul dan pergi ke seluruh dunia.
Kisah Para Rasul 17:11Orang-orang Yahudi di kota itu lebih baik hatinya dari pada orang-orang Yahudi di Tesalonika, karena mereka menerima firman itu dengan segala kerelaan hati dan setiap hari mereka menyelidiki Kitab Suci untuk mengetahui, apakah semuanya itu benar demikian.
Apakah perintah menguji oleh Tuhan diatas tidak berlaku untuk semua tradisi GRK selama ribuan tahun sampai saat ini ?
Kalau tidak berlaku apa alasannya ?
Kalau berlaku pakai apa anda menguji semua tradisi rekayasa GRK tsb ?
Tentu saja kami menguji segala ajaran, tapi tidak dengan Kitab Suci saja, melainkan dengan ajaran lisan DAN ajaran tertulis, baik ajaran tertulis dalam Kitab Suci maupun ajaran tertulis dalam tulisan2 lain.
Bagaimana anda menguji bahwa tulisan tulisan ,tradisi tradisi dan ajaran ajaran lain itu apakah itu merupakan kebenaran Tuhan sesuai dengan wahyu-Nya didalam Kitab Suci atau tidak ?
Atau anda menganggap Kitab Suci wahyu Tuhan yang diinspirasilan sendiri oleh Roh Kudus itu sama saja otoritasnya dengan semua klaim ajaran,tulisan dan tradisi bikinan manusia belaka itu ?
Apakah Magisterium yang dikepalai Paus anda itu sebagai ukuran yang absolut didalam menguji kebenaran ajaran gereja ?
Quote from: solideogloria on Yesterday at 12:06:29 PM
Kalau anda menolak prinsip Sola Scriptura berarti anda juga menolak otoritas Kitab Suci sebagai alat penguji semua doktrin gereja !
Kalau demikian pakai apa anda mengujinya ?
1. Apa ditelan bulat bulat saja
2. Diuji oleh magisterium yang terdiri dari manusia yang berdosa itu ?
3. Diuji oleh Paus yang moralnya banyak tercemar itu ?
4. Diuji oleh Kitab Suci agama lain ?
5. Diuji oleh para ahli Filsafat ?
6. Diuji oleh para Scientist ?
7. Paganisme Romawi yg sudah sinkretis dengan GRK
8. Ajaran Mistik Kebatinan,dll
Apakah alat uji anda itu absolut,inerrancy dan infallible atau hanya relatif belaka ?
Menolak sola-scriptura bukan berarti menolak otoritas Kitab Suci, malah sebaliknya kami memegang teguh otoritas Kitab Suci.
Tetapi sekali lagi, ajaran rasul dan ajaran penerus2 para rasul tidak ada satupun yg hanya menggunakan Kitab Suci dalam menguji doktrin2, melainkan selalu menggunakan Kitab Suci DAN Tradisi Suci (ajaran tertulis selain Kitab Suci + ajaran lisan).
Otoritas terakhir dalam memutuskan suatu doktrin harus diterima atau ditolak pun TIDAK terletak dalam Kitab Suci, melainkan diputuskan dalam sidang para rasul, mengikuti Mat 18 : 18, sebagaimana telah dicontohkan dan dilakukan oleh bapa2 Gereja Perdana dalam konsili2 (misal: konsili Yerusalem, konsili Nisea, Konsili Efesus, dsb).
Apakah sidang para Rasul yang anda maksudkan diatas itu boleh memberikan ajaran yang menyimpang dari apa yang sudah diajarkan Tuhan Yesus atau dalam arti bahwa hanya kalau apa yang mereka beritakan itu adalah wahyu Tuhan baru bisa mengikat manusia sebagaimana yang dimaksud oleh ayat tsb ?
Apakah otoritas para Rasul lebih besar dari wahyu Tuhan itu sendiri ?
Apakah masih ada ajaran lisan para Rasul yang masih belum tertulis alias kelupaan diinsirasikan oleh Roh Kudus sehingga Kitab Suci itu tidak cukup bagi ‘Regula Fidei” gereja pada saat ini ?
Kalau ada boleh buktikan ajaran apa itu ?
Atas dasar apa semua yg anda anggap ajaran lisan itu memang adalah berasal dari para Rasul yang belum tertulis didalam Kitab Suci dijaman sekarang ini ?
Bolehkah para Rasul tasb mengubah ubah wahyu Tuhan seperti apa yang diklaim sebagai otoritas Paus anda sbb :
#30. "The Pope is of so great authority and power, that he is able to modify, declare, or interpret even divine laws."
(#30. "Papa tantae est auctoritatis et potestatis, ut possit quoque leges divinas modificare, declarare, vel interpretari, ad num.")
Source: Lucius Ferraris, “Papa,” art. 2, in his Prompta Bibliotheca Canonica, Juridica, Moralis, Theologica, Ascetica, Polemica, Rubristica, Historica. (“Handy Library”), Vol. 5, published in Petit-Montrouge (Paris) by J. P. Migne, 1858 edition, column 1823, Latin.
Bagaimana pula mungkin seorang manusia walaupun menjabat Paus yaitu jabatan gerejawi yang tidak pernah diajarkan digereja itu boleh merubah rubah Hukum Tuhan ???
Bukankah ajaran para Rasul juga diuji oleh jemaat dengan Kitab Suci ( Kis.17:11) ?
-
Menolak sola-scriptura bukan berarti menolak otoritas Kitab Suci, malah sebaliknya kami memegang teguh otoritas Kitab Suci.
Tetapi sekali lagi, ajaran rasul dan ajaran penerus2 para rasul tidak ada satupun yg hanya menggunakan Kitab Suci dalam menguji doktrin2, melainkan selalu menggunakan Kitab Suci DAN Tradisi Suci (ajaran tertulis selain Kitab Suci + ajaran lisan).
Otoritas terakhir dalam memutuskan suatu doktrin harus diterima atau ditolak pun TIDAK terletak dalam Kitab Suci, melainkan diputuskan dalam sidang para rasul, mengikuti Mat 18 : 18, sebagaimana telah dicontohkan dan dilakukan oleh bapa2 Gereja Perdana dalam konsili2 (misal: konsili Yerusalem, konsili Nisea, Konsili Efesus, dsb).
Kalau Sola Scriptura maksudnya bahwa Kitab Suci adalah :
1. Sumber otoritas yang absolut
2. Otoritas final
3. Cukup pada dirinya sendiri
Apakah anda menolak otoritas Kitab Suci tsb ?
Kalau Tuhan Yesus sendiri selalu mengutip Kitab Suci (bukan tradisi) didalam melawan ajaran para Ahli Taurat dan cobaan si Iblis apakah itu bukan menunjukkan bahwa hanya Kitab Sucilah satu satunya otoritas tertinggi ?
Kalau Tuhan Yesus sendiri sudah mengatakan :
Matius 15:3 Tetapi jawab Yesus kepada mereka: "Mengapa kamupun melanggar perintah Allah demi adat istiadat nenek moyangmu?
Markus 7:8 Perintah Allah kamu abaikan untuk berpegang pada adat istiadat manusia."
Bukankah Kitab Suci lebih berotoritas ketimbang tradisi gereja berlawanan dengan apa yang diajarkan oleh gereja anda yang menganggapnya setara ?
Mazmur 19:8 Taurat Tuhan itu sempurna, menyegarkan jiwa; peraturan Tuhan itu teguh, memberikan hikmat kepada orang yang tak berpengalaman
Yesus sendiri mengatakan mereka sesat karena tidak memahami Kitab Suci !
Matius 22:29 Yesus menjawab mereka: "Kamu sesat, sebab kamu tidak mengerti Kitab Suci maupun kuasa Allah
Yesus tidak mengatakan “kamu sesat karena tidak memahami Kitab Suci,tradisi,katekismus gereja,magisterium,ajaran lisan,ex-cathedra, …dst…dst…dst.
Quote from: solideogloria on Yesterday at 12:07:01 PM
Athanasius (300?-375)
“The Holy Scriptures, given by inspiration of God, are of themselves sufficient toward the discovery of truth. (Orat. adv. Gent., ad cap.) The Catholic Christians will neither speak nor endure to hear anything in religion that is a stranger to Scripture; it being an evil heart of immodesty to speak those things which are not written,” (Athanasius, Exhort. ad Monachas).
Athanasius sendiri mengatakan bahwa Kitab Suci sudah cukup mengungkapkan kebenaran Tuhan makanya klaim arogansi gereja anda bahwa tradisi hasil rekayasanya itu sejajar dengan Kitab Suci hanyalah ajaran anti Kitab Suci belaka,karena sudah menyimpang dari Kitab Suci (stranger to Scripture).
Bagaimana mungkin mensejajarkan wahyu Allah dengan tradisi bikinan manusia yang rentas heresy.
Bukti buktinya sudah berjibun saya paparkan di forum ini.
Ini salah satu bukti lagi bagaimana prinsip Sola Scriptura diajarkan oleh teolog klasik.
Weleh... sudah memutilasi ajaran Athanasius, masih ngeyel pula menyelewengkan ajarannya dan mengatakan Athanasius mengajarkan sola scriptura!
Ini lho kalimat utuh dari tulisan Athanasius yg sudah Anda mutilasi itu!
Aku berikan pula link ke naskah aslinya. Jika keberatan dengan versi terjemahan di link tersebut, silakan Anda berikan link terjemahan versi yg Anda percayai, aku jamin 100% bahwa kutipan Anda itu memutilasi tulisan Athanasius yg mengatakan bahwa: "MESKIPUN Kitab Suci cukup untuk menyatakan kebenaran, tetapi ada ajaran2 lain yg berguna dan diteruskan oleh para penerus rasul"!!
Link ke naskah utuh: http://www.newadvent.org/fathers/2801.htm
For although the sacred and inspired Scriptures are sufficient to declare the truth —while there are other works of our blessed teachers compiled for this purpose, if he meet with which a man will gain some knowledge of the interpretation of the Scriptures, and be able to learn what he wishes to know—still, as we have not at present in our hands the compositions of our teachers, we must communicate in writing to you what we learned from them—the faith, namely, of Christ the Saviour; lest any should hold cheap the doctrine taught among us, or think faith.
“The Holy Scriptures, given by inspiration of God, are of themselves sufficient toward the discovery of truth. (Orat. adv. Gent., ad cap.) The Catholic Christians will neither speak nor endure to hear anything in religion that is a stranger to Scripture; it being an evil heart of immodesty to speak those things which are not written,” (Athanasius, Exhort. ad Monachas).
Saya tidak melihat bahwa bahwa statement diatas tidak berlaku bahwa apapun tulisan atau ajaran orang/guru tetap harus mengacu kepada kebenaran yang sudah diajarkan didalam Kitab Suci yang sudah cukup pada dirinya itu sehingga tidak harus ditambahi apapun lagi.
Tidak pernah Yesus dan para Rasul menganggap Kitab Suci sederajat dengan tradisi manusia :
Baca lagi penjelasan saya mengenai Kitab Suci dan tradisi manusia diatas !
Justru yang paling banyak terjadi adalah manipulasi GRK yang secara umum dikenal dengan istilah “EQUOIVOCATION PARALLELISM FALLACIES” itu.
Buktinya sudah saya berikan jadi itu bukan hanya omong kosong !
Bersambung
-
Sambungan
Quote from: solideogloria on Yesterday at 12:07:01 PM
Prinsip Sola Scriptura adalah menerima ajaran siapapun kalau itu memang didukung oleh kebenaran Kitab Suci dan menolak semua ajaran yang :
1. Kontradiksi dengan Kitab Suci hasil tulisan para Rasul
2. Mencederai kebenaran Kitab Suci
3. Tidak ada dukungan Kitab Sucinya sama sekali.
Aku tidak mempermasalahkan jika Anda mau menerima ajaran manapun dengan syarat apapun.
Yang aku permasalahkan adalah standard ganda yg Anda terapkan.
Anda mengacu tulisan Gregory of Nyssa: “On the soul and resurrection”.
Ajaran Gregory dalam tulisan ini mengenai purgatory Anda tolak, tetapi pada saat yg bersamaan ajaran Gregory untuk mengacu pada Kitab Suci Anda jadikan landasan bersola-scriptura (padahal Gregory of Nyssa mengakui otoritas Kitab Suci tapi tidak pernah bersola scriptura)
Tidak ada standard ganda karena saya selalu hanya berlandaskan kepada satu standard saja yaitu Kitab Suci,berbeda dengan anda yang memang berstandard ganda yaitu selain katanya Kitab Suci juga :
1. Tradisi gereja
2. Magisterium
3. Paus (ex-cathedra)
Saya mengutip Gregory Nyssa hanya sebagai salah satu bukti dari beberapa teolog lainnya yang menyetujui prinsip Sola Scriptura,bukan berarti saya menggunakan opini dia sebagai landasan karena ajaran mengenai Sola Scriptura berjibun didalam Kitab Suci hanya istilahnya saja yang tidak ada sebagaimana istilah Tritunggal.
Jadi jangan mengukurkan baju anda kepada saya karena itu sama sekali tidak akan cocok karena anda juga bersandar kepada manusia (Magisterium + Pope + Human Tradition),sedangkan saya hanya bersandar kepada Scriptura dan pencerahan Roh Kudus.
Markus 7:7 Percuma mereka beribadah kepada-Ku, sedangkan ajaran yang mereka ajarkan ialah perintah manusia.
7:8 Perintah Allah kamu abaikan untuk berpegang pada adat istiadat manusia."
7:9 Yesus berkata pula kepada mereka: "Sungguh pandai kamu mengesampingkan perintah Allah, supaya kamu dapat memelihara adat istiadatmu sendiri
Semua opini apa yang anda anggap sebagai para Bapa Gereja itu mengenai prinsip Sola Scriptura sudah saya kutip panjang lebar dipostingan sebelumnya.
Quote from: solideogloria on Yesterday at 12:07:01 PM
Tidak mungkin saya mengutip apa yang tidak relevan dan silahkan anda buktikan apa yang salah dari kutipan saya ketimbang hanya bersembunyi dengan kalimat anda tsb diatas.
Lah... Silakan dibaca baik2 postingan2ku itu.
Aku tidak sembarangan mengatakan kutipan Anda salah, justru sebaliknya telah aku berikan kutipan yg lebih lengkap disertai link ke naskah utuhnya, dan sudah aku buktikan bahwa kutipan2 Anda itu telah memutilasi kalimat / paragraf dan diselewengkan artinya dari konteks tulisan itu seutuhnya.
Silakan dibaca baik2 lagi!
Sudah saya kutip pula panjang lebar dari sumber yang saya pakai !
Quote from: solideogloria on Yesterday at 12:07:01 PM
GRK sudah sangat terkenal dengan apa yang disebut sebagai tehnik “equivocation Paralelism Fallacy” yang suka memanipulasi kalimat dengan cara memparalelkan kalimat kalimat sedemikian rupa sehingga makna yang sejatinya direlatifisasikan untuk mendukung ajaran mereka seperti contohnya :
PARALELISME DAN PELABELINGAN MARIA TERHADAP Yesus
LOL... OOT lagi, silakan topik mengenai Maria dibahas di thread terpisah.
Sudah aku tanggapi beberapa tuduhan2 para anti-katolik mengenai Maria di sini:
http://forumimankristen.com/index.php/topic,1850.0.html
Saya hanya mengutip sebagai referensi bukti bahwa gereja anda memang sering memanipulasi dengan tehnik “ Equivocation Parralelism Fallacies” ,bukan utk dibahas karena anda juga sembarangan menuduh saya hanya “memutilasi “ kutipan sepotong sepotong doang !
Setahu saya kita bebas memberikan referensi disini sebagai dukungan argumentasi masing masing.
Jadi kalau satu jari anda menunjuk ke-saya maka jangan lupa ada 3 jari lagi sedang menunjuk kediri anda sendiri.
-
Ajaran menyimpang dari mana dulu nih???
Mungkin ajaran katolik memang menyimpang dari interpretasi sola-scripturist modern, tetapi ajaran Gereja Katolik selalu sama dengan ajaran2 Gereja Perdana, dibuktikan dari tulisan2 bapa2 Gereja Perdana, hasil konsili2 Gereja Purba, dokumen2 sejarah, dsb.
Ajaran Katolik pun tidak pernah menyimpang dari Kitab Suci, karena bapa2 Gereja dan konsili2 Gereja pun selalu menggunakan Kitab Suci dalam mempertahankan doktrin2 Gereja.
Mungkin, ajaran katolik hanya menyimpang dari interpretasi sola-scripturist modern. :grining:
Ajaran yang menyimpang dari Alkitab sudah saya berikan buktinya sbb :
http://www.jesus-is-savior.com/False%20Religions/Roman%20Catholicism/catholic_heresies-a_list.htm
http://www.gospeloutreach.net/romanerr1.html
http://katholiksesat.blogspot.com/2010/10/daftar-tradisi-yang-menyimpang-dari.html
http://mendapat-laia.blogspot.com/2012/06/pengajaran-yang-salah-dan-Tuhan-benci.html
http://hbcdelivers.org/list-of-roman-catholic-heresies/
http://carm.org/list-of-roman-catholic-false-teachings
-
Judul threadnya apa yang ditulis apa, sakit apa manusia satu ini ya?
Apakah karena terlalu sering dimomeli oleh sang superpendeta tongky????
-
Ajaran yang menyimpang dari Alkitab sudah saya berikan buktinya sbb :
http://www.jesus-is-savior.com/False%20Religions/Roman%20Catholicism/catholic_heresies-a_list.htm
http://www.gospeloutreach.net/romanerr1.html
http://katholiksesat.blogspot.com/2010/10/daftar-tradisi-yang-menyimpang-dari.html
http://mendapat-laia.blogspot.com/2012/06/pengajaran-yang-salah-dan-Tuhan-benci.html
http://hbcdelivers.org/list-of-roman-catholic-heresies/
http://carm.org/list-of-roman-catholic-false-teachings
Itu bukan bukti melainkan opini.
Bedakan itu.
Jangan tetap bodoh seperti gurumu (false teacher).
-
Judul threadnya apa yang ditulis apa, sakit apa manusia satu ini ya?
Apakah karena terlalu sering dimomeli oleh sang superpendeta tongky????
Saya sarankan belajar lagi kepada romomu bagaimana cara berdiskusi secara terhormat dan berkwalitas agar kemampuanmu tidak jalan ditempat seperti ini dan mempermalukan katolikers.
-
Itu bukan bukti melainkan opini.
Bedakan itu.
Jangan tetap bodoh seperti gurumu (false teacher).
Itulah bukti kongkrit akan penyelewengan semua tradisi hasil rekayasa gereja selama ribuan tahun yang tidak tahan uji oleh kebenaran Alkitab dan tidak mampu kamu bantah selain cuap melulu.
Yang bodoh itu hanyalah yang bisanya cuap cuap melulu sepertimu ini tetapi tidak becus mempertahankan ajaran gerejanya yang jelas jelas sudah anti Alkitab itu.
Ini forum diskusi bukan forum mengoceh tidak fokus !
-
Cuma mengulang ulang, bagai menabuh tong kosong, tong tong tong.......
-
@bro soli:
Ingat, ada 2 premis yang kita hadapi di sini!
Premis A: Kitab Suci sebagai kebenaran yang absolut dalam iman kristen
Premis B: Kitab Suci sebagai SATU2NYA kebenaran yang absolut dalam iman kristen
Premis A adalah ajaran apostolik, premis B TIDAK benar dan tidak pernah diajarkan oleh para rasul.
Semua kutipan saya menunjukkan bahwa mereka hanya mengakui Kitab Suci sebagai satu satunya kebenaran yahg Absolut didalam iman kristen (Regula Fidei).
Tradisi Suci adalah wahyu Tuhan yang belum dalam bentuk tertulis bukan seperti semua tradisi rekayasa gereja anda yang berjalan terus selama ribuan tahun dan sudah jauh menyimpang dari Regula Fidei tsb diatas !
Silahkan tunjukkan mana kalimat yang saya kutip itu yang tidak sesuai dengan prinsip Sola Scriptura !
Ingat bahwa dijaman banyak para teolog klasik itu GRK belum lahir termasuk semua tradisi palsu yg sudah jauh menyimpang itu.
Nope, nope, dan sekali lagi NOPE!!!!
Tulisan2 yg Anda kutip itu SAMA SEKALI tidak menunjukkan sola scriptura (premis B), melainkan mendukung premis A!
Sudah aku tunjukkan dengan jelas di reply #633 dan #645, bahwa Athanasius SAMA SEKALI TIDAK PERNAH BER-SOLA SCRIPTURA, bahkan sebaliknya secara jelas Athanasius mengatakan MESKIPUN Kitab Suci cukup untuk menyatakan kebenaran, tetapi ada ajaran di luar Kitab Suci yang diajarkan oleh penerus2 rasul yang tetap dipegang teguh oleh Gereja!
Sudah aku tunjukkan dengan jelas di reply #643, bahwa "holy tradition" yang dipermasalahkan oleh Cyprian BUKANLAH Tradisi Suci Gereja Katolik, melainkan “tradisi” yang salah yang "disucikan" oleh Uskup Stefanus, dengan kata lain, Cyprian tidak menolak otoritas Tradisi Suci dalam Gereja!!
Sudah aku tunjukkan dengan jelas di reply #616, bahwa Clement of Alexandria dalam tulisan yang sama, di chapter selanjutnya justru menggunakan Tradisi Suci untuk melawan bidaat, dengan kata lain Clement of Alexandria tidak pernah ber-sola scriptura!!
Sudah aku tunjukkan dengan jelas di reply #621, bahwa Tertulian dalam tulisannya “The Flesh of Christ" justru menunjukkan otoritas Gereja yang memegang warisan Tradisi Suci, yang digunakan untuk melawan bidaah Marcion!
Sudah aku tunjukkan dengan jelas di reply##611, bahwa Irenaeus justru menggunakan Tradisi Suci bersama2 dengan Kitab Suci dalam melawan bidaah, dengan kata lain Ireneaus tidak pernah ber-sola scriptura!!
Sudah aku tunjukkan dengan jelas di reply #623, bahwa tulisan Gregory of Nyssa yg Anda gunakan untuk mendukung sola-scriptura itu sebenarnya berbicara tentang ajaran purgatory, yang mati2an Anda tolak dan Anda anggap sebagai ajaran sesat. Jelas tidak mungkin Gregory of Nyssa sedang ber-sola scriptura, bukan??
Kalo bapa2 Gereja ini menggunakan Tradisi Suci DAN Kitab Suci dalam melawan bidaah2, jelas Tradisi Suci ini bukan hal2 yg sama yang telah ditulis dalam Kitab Suci. Tradisi Suci mana lagi yang digunakan oleh para bapa Gereja ini jika bukan Tradisi Suci yang telah dan tetap digunakan oleh Gereja Katolik selama 2 milenia???
Ingat bahwa dijaman banyak para teolog klasik itu GRK belum lahir termasuk semua tradisi palsu yg sudah jauh menyimpang itu.
LOL!!! Bapa2 Gereja, atau menurut istilah Anda: "teolog klasik", hidup sebelum Gereja Katolik Roma lahir???
Gereja Katolik Roma didirikan oleh Petrus dan Paulus pada sekitar tahun 42 M, sedangkan bapa2 Gereja (atau menurut istilah Anda = teolog klasik) bermunculan di abad2 setelahnya.
Get your facts right!!!
Kalau mereka berbicara mengenai tradisi suci itu hanya menyangkut wahyu Tuhan yang sudah diterima oleh para Rasul tetapi masih dalam bentuk lisan bukan seperti semua tradisi karangan gereja seperti yang anda miliki itu.
1 Corinthians 11:2 - Imitate me, just as I also imitate Christ. I praise you that you keep the traditions just as I delivered them to you (NIV).
Jelas sekali ayat diatas mengatakan bahwa tradisi adalah apa yang sudah diajarkan oleh para Rasul.
Tradisi Suci, baik yang diimani oleh Bapa2 Gereja, yang diimani oleh Gereja Katolik maupun Gereja Orthodox, adalah tradisi rasuliah yg sama yang diwarisi dari para rasul, bisa dibuktikan dari bukti2 sejarah dari jaman Gereja Perdana.
So... apa yg salah dengan Tradisi Suci itu???
2 Tes.2:15 Therefore, brethren, stand fast, and hold the traditions which ye have been taught, whether by word, or our epistle.
Jadi tradisi rasuliah pada jaman itu memang ada yang sudah tertulis dan ada yang masih dalam bentuk lisan karena masih didalam proses penulisan.
Private intrepretation!!!! Kesimpulan yang sama sekali tidak masuk akal!
Sama sekali tidak ada indikasi bahwa Paulus menjanjikan semua ajaran lisan akan dituliskan, apalagi untuk meninggalkan ajaran lisan setelah semua ajaran dituliskan!!
Jadi apa yang saya kritik selama ini yaitu semua tradisi palsu hasil rekayasa gereja anda itu selama ribuan tahun setelah semua para Rasul meninggal bahwa itu sama sekali bukan tradisi rasuliah yang dimaksud didalam Kitab Suci,melainkan hanya doktrin yang direkayasa gereja demi untuk meninggikan manusia menjadi seperti Tuhan atau dewa belaka.
2 Thessalonians 3:6 - We command you, brethren, in the name of our Lord Jesus Christ, that you withdraw from every brother who walks disorderly and not according to the tradition which he received from us.
Jelas sekali dikatakan bahwa tradisi disini adalah yang diterima dari para Rasul.
Get your facts right!!!
Sejarah saja Anda tidak tahu! Bagaimana Anda mau membedakan mana yg merupakan ajaran baru dan mana ajaran dari jaman Gereja Perdana?
Mana mungkin ada tradisi para Rasul seperti ajaran ajaran gereja dibawah ini :
... ... ...
My God !!!!! hobinya bikin wahyu baru !!!
Get your facts right!!!
Membedakan Tradisi Suci dan tradisi manusiawi aja tidak bisa, kok bisa2nya menuduh ajaran Gereja Katolik tidak rasuliah??
Membedakan Tradisi Suci yang infallible dengan tradisi Gereja yang fallible saja tidak bisa, kok bisa2nya mengatakan Tradisi Suci Gereja Katolik itu salah???
Supaya tidak OOT, semua copy-paste Anda ttg tuduhan2 kepada Gereja Katolik itu sudah aku klarifikasi di sini!!
http://forumimankristen.com/index.php/topic,1850.0.html
-
Saya berikan sumbernya dari penulis yang ex-Catholics sendiri :
The Church Fathers and the Authority and Sufficiency of Scripture
William Webster
(sengaja dipotong karena kepanjangan)
SELAMAT MEMBACA RIA KARENA SAYA TIDAK MEMUTILASI !
Siapa itu William Webster???
Apakah dia seorang bapa Gereja Perdana, alias teolog klasik?? Apakah dia seorang penerus rasul???
Wong dia ini sama seperti Anda, seorang reformist modern yang anti-katolik dan menutup mata dari fakta2 tentang Gereja Katolik kok, untuk apa aku membaca tulisan dia??
Benar Anda tidak memutilasi tulisan Wiilliam Webster, tapi toh dia sama saja dengan Anda yang sudah memutilasi tulisan2 bapa2 Gereja (teolog klasik) untuk diselewengkan dan disalah-artikan!
So my demand is still the same, prove that you do not mutilate early fathers teaching!!
Kalo Anda tidak mau dikatakan memutilasi atau menyalah-artikan tulisan teolog2 klasik, silakan Anda tanggapi fakta2 yg aku berikan bahwa Anda dan teman Anda (William Webster) ini telah memutilasi dan menyelewengkan ajaran2 Irenaeus, Tertullian, Athanasius, Clement of Alexandria, Cyprian of Chartage, Gregory of Nyssa, seperti yg telah aku bantah dalam reply #611, #616, #621, #633, #643, #645!!
-
Memang itulah yang selalu saya kritik dan tekankan bahwa tradisi yang dimaksud didalam Kitab Suci adalah sama sekali bukan tradisi bikinan GRK seperti yang ada sekarang ini.
Tradisi Suci adalah wahyu atau pengajaran Yesus yang diterima oleh para Rasul dan sebagian masih berbentuk lisan dan sebagian sudah tertulis pada masa itu.
Tetapi sekarang semua wahyu Tuhan bagi keselamatan manusia sudah sepenuhnya cukup didalam Kitab Suci (Scripture sufficiency) dan tidak perlu ditambahi lagi dengan segala macam tradisi rekayasa gereja apalagi yang jelas jelas sudah menyimpang jauh dari ajaran para Rasul itu.
So... what’s your point??
Dari pembuktian2 yg aku berikan di reply #611, #616, #621, #633, #643, #645, para bapa Gereja (teolog klasik) itu jelas2 menggunakan Tradisi Suci sebagai sumber iman mereka di samping Kitab Suci, dan jelas kalo para bapa Gereja ini menggunakan Tradisi Suci yang sama dengan yang diajarkan oleh para rasul, bukan?
Berarti prinsip sola-scriptura sudah gugur dan tidak pernah diajarkan oleh para rasul ataupun bapa2 Gereja, bukan???
-
William Webster (1689–1758) was a British clergyman in the Church of England and a theological writer.
English Anglican priests
-
Kitab Suci :
1. Sumber otoritas yang absolut
2. Otoritas final
3. Cukup pada dirinya sendiri
Prinsip itulah yang selalu dikatakan oleh para teolog klasik yang saya kutip itu !
Itulah inti ajaran Sola Scriptura atau Back to Bible !
Jadi jelas bahwa otoritas Kitab Suci adalah satu satunya “Regula Fidei” bagi gereja dan semua doktrin gereja harus diuji oleh Kitab Suci yang berotoritas absolut itu.
Tradisi Suci adalah bagian dari Kitab Suci yang belum dalam bentuk tertulis pada saat para Rasul menulis berdasarkan inspirasi Roh Kudus tersebut.
I don’t care whatever definition you have regarding sola-scriptura.
What I want to find out from you is: what is your based for sola-scriptura principle?
Clearly the Scriptures itself never mentioned this concept, nor the traditions from the early fathers ever mentioned it!
Alasan utama hanyalah kalau ketiga kriteria Kitab Suci diatas dipegang teguh oleh gereja kristen maka semua ajaran palsu tradisi GRK akan terbongkar sebagaimana yang sudah terjadi diabad ke-16 oleh gerakan Reformasi.
Kalau tidak ada larangan GRK untuk memiliki dan bebas membaca Kitab Suci sejak dulu,maka gerakan reformasi tersebut selayaknya sudah jauh hari lebih awal lagi terjadinya.
JADI SEMUA TRADISI REKAYASA GRK TIDAK AKAN TAHAN UJI OLEH KEBENARAN Kitab Suci !
Inilah alasan yg sebenarnya mengapa GRK menolak prinsip Sola Scriptura !
Lagi2 alasan yang tidak masuk akal.
Sudah aku jelaskan berkali2, Anda harus melihat natur dari konsili2 Gereja, dan semua dekrit/keputusan/kanon konsili harus dilihat latar belakang dan keseluruhan konteks ajarannya, bukan asal potong salah satu kanon lalu digeneralisasi.
Gereja Katolik tidak pernah melarang umat untuk memiliki maupun membaca Kitab Suci, larangan yang pernah dikeluarkan adalah larangan untuk membaca / memiliki Kitab Suci versi terjemahan yang salah!!
Tuduhan berdasar fakta yang salah, menjadikan tuduhan itu sendiri sebagai tuduhan yang salah total!
Bagaimana anda menguji bahwa tulisan tulisan ,tradisi tradisi dan ajaran ajaran lain itu apakah itu merupakan kebenaran Tuhan sesuai dengan wahyu-Nya didalam Kitab Suci atau tidak ?
Atau anda menganggap Kitab Suci wahyu Tuhan yang diinspirasilan sendiri oleh Roh Kudus itu sama saja otoritasnya dengan semua klaim ajaran,tulisan dan tradisi bikinan manusia belaka itu ?
Apakah Magisterium yang dikepalai Paus anda itu sebagai ukuran yang absolut didalam menguji kebenaran ajaran gereja ?
Yesus tidak pernah memberikan otoritas untuk mengikat ajaran di bumi dan di surga kepada Kitab Suci, melainkan memberikan otoritas ini kepada para rasul (Mat 18 : 18).
Kiranya jawaban kami singkat, padat, jelas, dan konsisten!!
Apakah sidang para Rasul yang anda maksudkan diatas itu boleh memberikan ajaran yang menyimpang dari apa yang sudah diajarkan Tuhan Yesus atau dalam arti bahwa hanya kalau apa yang mereka beritakan itu adalah wahyu Tuhan baru bisa mengikat manusia sebagaimana yang dimaksud oleh ayat tsb ?
Apakah otoritas para Rasul lebih besar dari wahyu Tuhan itu sendiri ?
Apakah masih ada ajaran lisan para Rasul yang masih belum tertulis alias kelupaan diinsirasikan oleh Roh Kudus sehingga Kitab Suci itu tidak cukup bagi ‘Regula Fidei” gereja pada saat ini ?
Kalau ada boleh buktikan ajaran apa itu ?
Atas dasar apa semua yg anda anggap ajaran lisan itu memang adalah berasal dari para Rasul yang belum tertulis didalam Kitab Suci dijaman sekarang ini ?
Bolehkah para Rasul tasb mengubah ubah wahyu Tuhan seperti apa yang diklaim sebagai otoritas Paus anda sbb :
#30. "The Pope is of so great authority and power, that he is able to modify, declare, or interpret even divine laws."
(#30. "Papa tantae est auctoritatis et potestatis, ut possit quoque leges divinas modificare, declarare, vel interpretari, ad num.")
Source: Lucius Ferraris, “Papa,” art. 2, in his Prompta Bibliotheca Canonica, Juridica, Moralis, Theologica, Ascetica, Polemica, Rubristica, Historica. (“Handy Library”), Vol. 5, published in Petit-Montrouge (Paris) by J. P. Migne, 1858 edition, column 1823, Latin.
Bagaimana pula mungkin seorang manusia walaupun menjabat Paus yaitu jabatan gerejawi yang tidak pernah diajarkan digereja itu boleh merubah rubah Hukum Tuhan ???
Bukankah ajaran para Rasul juga diuji oleh jemaat dengan Kitab Suci ( Kis.17:11) ?
Silakan dibuktikan ajaran mana dari keputusan sidang para rasul (konsili2 Gereja) yang menyimpang dari ajaran para rasul??
Semua konsili Gereja selalu menggunakan Kitab Suci dalam mempertahankan doktrin2 yang benar, juga ajaran2 para rasul dan penerus2 para rasul yang dapat ditemukan dalam dokumen2 dan catatan2 sejarah.
Jika keputusan2 konsili2 Gereja itu berbeda dengan interpretasi reformist modern, padahal keputusan konsili2 itu selaras dengan ajaran bapa2 Gereja Perdana, maka kesimpulannya adalah intrepretasi reformist modern itu lah yg merupakan ajaran baru.
Ajaran siapakah yg bertentangan dengan Kitab Suci? Silakan Anda jawab sendiri!!
-
Kalau Sola Scriptura maksudnya bahwa Kitab Suci adalah :
1. Sumber otoritas yang absolut
2. Otoritas final
3. Cukup pada dirinya sendiri
Apakah anda menolak otoritas Kitab Suci tsb ?
Kalau Tuhan Yesus sendiri selalu mengutip Kitab Suci (bukan tradisi) didalam melawan ajaran para Ahli Taurat dan cobaan si Iblis apakah itu bukan menunjukkan bahwa hanya Kitab Sucilah satu satunya otoritas tertinggi ?
Kalau Tuhan Yesus sendiri sudah mengatakan :
Matius 15:3 Tetapi jawab Yesus kepada mereka: "Mengapa kamupun melanggar perintah Allah demi adat istiadat nenek moyangmu?
Markus 7:8 Perintah Allah kamu abaikan untuk berpegang pada adat istiadat manusia."
Bukankah Kitab Suci lebih berotoritas ketimbang tradisi gereja berlawanan dengan apa yang diajarkan oleh gereja anda yang menganggapnya setara ?
Mazmur 19:8 Taurat Tuhan itu sempurna, menyegarkan jiwa; peraturan Tuhan itu teguh, memberikan hikmat kepada orang yang tak berpengalaman
Yesus sendiri mengatakan mereka sesat karena tidak memahami Kitab Suci !
Matius 22:29 Yesus menjawab mereka: "Kamu sesat, sebab kamu tidak mengerti Kitab Suci maupun kuasa Allah
Yesus tidak mengatakan “kamu sesat karena tidak memahami Kitab Suci,tradisi,katekismus gereja,magisterium,ajaran lisan,ex-cathedra, …dst…dst…dst.
Tetap kami tolak, definisi apapun yg mengatakan bahwa Kitab Suci SAJA yang menjadi satu2nya otoritas kebenaran adalah ajaran yang TIDAK apostolik!!
Kitab Suci memang lebih berotoritas daripada tradisi manusia atau tradisi fallible Gereja, tetapi Tradisi Suci yang infallible memiliki otoritas yang setara dengan Kitab Suci!!
Tidak memahami Kitab Suci memang sesat, tetapi TIDAK PERNAH berarti Kitab Suci menjadi satu2nya sumber kebenaran!!
Yesus tidak pernah memberikan otoritas kepada Kitab Suci untuk mengikat ajaran2 di bumi maupun di surga, melainkan memberikan otoritas ini kepada para rasul (Mat 18 : 18). Ajaran2 yg diikat oleh para rasul ini adalah salah satu bagian dari Tradisi Suci!!
“The Holy Scriptures, given by inspiration of God, are of themselves sufficient toward the discovery of truth. (Orat. adv. Gent., ad cap.) The Catholic Christians will neither speak nor endure to hear anything in religion that is a stranger to Scripture; it being an evil heart of immodesty to speak those things which are not written,” (Athanasius, Exhort. ad Monachas).
Saya tidak melihat bahwa bahwa statement diatas tidak berlaku bahwa apapun tulisan atau ajaran orang/guru tetap harus mengacu kepada kebenaran yang sudah diajarkan didalam Kitab Suci yang sudah cukup pada dirinya itu sehingga tidak harus ditambahi apapun lagi.
Tidak pernah Yesus dan para Rasul menganggap Kitab Suci sederajat dengan tradisi manusia :
Baca lagi penjelasan saya mengenai Kitab Suci dan tradisi manusia diatas !
Justru yang paling banyak terjadi adalah manipulasi GRK yang secara umum dikenal dengan istilah “EQUOIVOCATION PARALLELISM FALLACIES” itu.
Buktinya sudah saya berikan jadi itu bukan hanya omong kosong !
Kok masih ngeyel sih???
Coba berikan di sini versi terjemahan tulisan Athanasius yg Anda percayai, tapi aku minta Anda berikan satu paragraf yg lengkap!!!
Jelas2 dalam kalimat utuhnya itu Athanasius berkata: “ALTHOUGH The Holy Scriptures, given by inspiration of God, are of themselves sufficient toward the discovery of truth, etc. etc.”. Kata “although” ini sendiri sudah menyatakan kontradiksi dari prinsip sola scriptura, secara jelasa menunjukkan bahwa Athanasius tidak pernah mengajarkan sola-scriptura!!
Jelas2 Anda yg menyelewengkan ajaran Athanasius, kok bisa2nya menuding aku melakukan fallacy??
-
Tidak ada standard ganda karena saya selalu hanya berlandaskan kepada satu standard saja yaitu Kitab Suci,berbeda dengan anda yang memang berstandard ganda yaitu selain katanya Kitab Suci juga :
1. Tradisi gereja
2. Magisterium
3. Paus (ex-cathedra)
Saya mengutip Gregory Nyssa hanya sebagai salah satu bukti dari beberapa teolog lainnya yang menyetujui prinsip Sola Scriptura,bukan berarti saya menggunakan opini dia sebagai landasan karena ajaran mengenai Sola Scriptura berjibun didalam Kitab Suci hanya istilahnya saja yang tidak ada sebagaimana istilah Tritunggal.
Jadi jangan mengukurkan baju anda kepada saya karena itu sama sekali tidak akan cocok karena anda juga bersandar kepada manusia (Magisterium + Pope + Human Tradition),sedangkan saya hanya bersandar kepada Scriptura dan pencerahan Roh Kudus.
Markus 7:7 Percuma mereka beribadah kepada-Ku, sedangkan ajaran yang mereka ajarkan ialah perintah manusia.
7:8 Perintah Allah kamu abaikan untuk berpegang pada adat istiadat manusia."
7:9 Yesus berkata pula kepada mereka: "Sungguh pandai kamu mengesampingkan perintah Allah, supaya kamu dapat memelihara adat istiadatmu sendiri
Semua opini apa yang anda anggap sebagai para Bapa Gereja itu mengenai prinsip Sola Scriptura sudah saya kutip panjang lebar dipostingan sebelumnya.
Nope, sekali lagi, Gregory of Nyssa tidak mungkin ber-sola scriptura.
Jika benar Gregory of Nyssa ber-sola, maka doktrin purgatory itu adalah doktrin yang alkitabiah pula, karena tulisan yg Gregory of Nyssa yg Anda kutip itu sedang mengajarkan konsep purgatory.
Jika benar Anda tidak sedang menerapkan standard ganda, apakah Anda mau akui bahwa doktrin purgatory yg diajarkan oleh Gregory of Nyssa dalam tulisan “On the Soul and the Resurrection” itu adalah doktrin yg alkitabiah??
Satu lagi, postingan Anda hanya meng-copy paste tulisan2 dari William Webster, justforcatholic.com, ataupun dari website2 anti-katolik lainnya.
Semua copy-paste Anda sudah aku tanggapi, bahkan sudah aku bandingkan dengan naskah lengkap dari potongan2 yg Anda ambil itu, dan sudah aku tunjukkan TIDAK BENAR!
Silakan ditanggapi dengan argumen Anda sendiri, jangan hanya copy-paste lalu mengatakan sudah menanggapi!
Sudah saya kutip pula panjang lebar dari sumber yang saya pakai !
Nope, Anda belum menanggapi, hanya meng-copy paste lebih banyak lagi dari website2 anti-katolik.
Anda belum tunjukkan bahwa tulisan bapa2 Gereja (teolog klasik) itu adalah benar seperti yg Anda maksudkan, yang mendukung sola scriptura. Argument Anda belum terbukti!!!
Saya hanya mengutip sebagai referensi bukti bahwa gereja anda memang sering memanipulasi dengan tehnik “ Equivocation Parralelism Fallacies” ,bukan utk dibahas karena anda juga sembarangan menuduh saya hanya “memutilasi “ kutipan sepotong sepotong doang !
Setahu saya kita bebas memberikan referensi disini sebagai dukungan argumentasi masing masing.
Jadi kalau satu jari anda menunjuk ke-saya maka jangan lupa ada 3 jari lagi sedang menunjuk kediri anda sendiri.
Likewise, you have your 3 fingers pointing at yourself!!
Anda hanya mengcopy-paste argument orang tanpa memberikan argumen Anda sendiri untuk mempertahankannya.
SIlakan ditanggapai, bisa dimulai dari tulisan Athanasius, silakan diberikan kalimat utuhnya dari potongan yg Anda ambil itu, dan tunjukkan di sini bahwa Athanasius memang benar2 sedang mengajarkan prinsip sola-scriptura!
-
Ajaran yang menyimpang dari Alkitab sudah saya berikan buktinya sbb :
http://www.jesus-is-savior.com/False%20Religions/Roman%20Catholicism/catholic_heresies-a_list.htm
http://www.gospeloutreach.net/romanerr1.html
http://katholiksesat.blogspot.com/2010/10/daftar-tradisi-yang-menyimpang-dari.html
http://mendapat-laia.blogspot.com/2012/06/pengajaran-yang-salah-dan-Tuhan-benci.html
http://hbcdelivers.org/list-of-roman-catholic-heresies/
http://carm.org/list-of-roman-catholic-false-teachings
OOT, kita tidak sedang membicarakan ajaran2 yg menyimpang dari Alkitab di thread ini.
Silakan dibahas di thread terpisah.
Dan btw, tuduhan2 semacam ini sudah aku klarifikasi di sini:
http://forumimankristen.com/index.php/topic,1850.0.html
-
Cuma mengulang ulang, bagai menabuh tong kosong, tong tong tong.......
Yang tong kosong itu hanya cuap cuapmu saja yang sama sekali tidak ada isinya !
-
@bro soli:
Ingat, ada 2 premis yang kita hadapi di sini!
Premis A: Kitab Suci sebagai kebenaran yang absolut dalam iman kristen
Premis B: Kitab Suci sebagai SATU2NYA kebenaran yang absolut dalam iman kristen
Premis A adalah ajaran apostolik, premis B TIDAK benar dan tidak pernah diajarkan oleh para rasul.
Kalau bukan satu satunya pakai Kitab Suci berarti anda menggunakan sumber apa untuk menguji semua tradisi bikinan gereja anda itu ?
Pakai apa anda menguji ajaran :
1. Redemptrix
2. Mediatrix
3. Apparitions
4. Sinless
5. Ever Virgin
6. Salam maria + Rosario + Scapular
7. Assumption
8. Pope Infallible
9. 8 dst..dst……
Apakah kalau anda anggap Paus anda infallible berarti semua tradisi bikinan gereja anda itu adalah kebenaran dan tidak perlu diuji ?
Tidak pernah Yesus atau para Rasul mengajarkan dan menguji ajaran gereja berdasarkan tradisi manusia seperti diatas melainkan hanya Kitab Suci.
Malah Yesus mengecam para Ahti Taurat akan tradisi mereka yang sudah melanggar kebenaran wahyu Allah sebagaimana juga tradisi bikinan gereja anda itu.
Matius 15:3 Tetapi jawab Yesus kepada mereka: "Mengapa kamupun melanggar perintah Allah demi adat istiadat nenek moyangmu?
Markus 7:8 Perintah Allah kamu abaikan untuk berpegang pada adat istiadat manusia."
Bukanklah semua tradisi gereja anda tsb diatas hanya ajaran dan bikinan manusia belaka ?
Matius 15:9 Percuma mereka beribadah kepada-Ku, sedangkan ajaran yang mereka ajarkan ialah perintahmanusia."
Markus 7:7 Percuma mereka beribadah kepada-Ku, sedangkan ajaran yang mereka ajarkan ialah perintah manusia.
Kolose 2:22 semuanya itu hanya mengenai barang yang binasa oleh pemakaian dan hanya menurut perintah-perintah dan ajaran-ajaran manusia.
Quote from: solideogloria on August 23, 2014, 05:09:08 PM
Semua kutipan saya menunjukkan bahwa mereka hanya mengakui Kitab Suci sebagai satu satunya kebenaran yahg Absolut didalam iman kristen (Regula Fidei).
Tradisi Suci adalah wahyu Tuhan yang belum dalam bentuk tertulis bukan seperti semua tradisi rekayasa gereja anda yang berjalan terus selama ribuan tahun dan sudah jauh menyimpang dari Regula Fidei tsb diatas !
Silahkan tunjukkan mana kalimat yang saya kutip itu yang tidak sesuai dengan prinsip Sola Scriptura !
Ingat bahwa dijaman banyak para teolog klasik itu GRK belum lahir termasuk semua tradisi palsu yg sudah jauh menyimpang itu.
Nope, nope, dan sekali lagi NOPE!!!!
Tulisan2 yg Anda kutip itu SAMA SEKALI tidak menunjukkan sola scriptura (premis B), melainkan mendukung premis A!
Sudah pasti Sola Scriptura karena mereka hanya mendasarkan ajaran mereka kepada satu satunya wahyu Tuhan yaitu Kitab Suci bukan tradisi bikinan atau hasil manipulasi manusia persis para Ahli Taurat didalam PB itu.
Sudah aku tunjukkan dengan jelas di reply #633 dan #645, bahwa Athanasius SAMA SEKALI TIDAK PERNAH BER-SOLA SCRIPTURA, bahkan sebaliknya secara jelas Athanasius mengatakan MESKIPUN Kitab Suci cukup untuk menyatakan kebenaran, tetapi ada ajaran di luar Kitab Suci yang diajarkan oleh penerus2 rasul yang tetap dipegang teguh oleh Gereja!
Istilah cukup berarti hanya Kitab Suci saja tidak boleh “Bible Plus” seperti GRK,Mormon dan YW itu.
Silahkan dijelaskan contohnya apa itu ajaran (doktrin) diluar Kitab Suci itu ?
Sudah aku tunjukkan dengan jelas di reply #643, bahwa "holy tradition" yang dipermasalahkan oleh Cyprian BUKANLAH Tradisi Suci Gereja Katolik, melainkan “tradisi” yang salah yang "disucikan" oleh Uskup Stefanus, dengan kata lain, Cyprian tidak menolak otoritas Tradisi Suci dalam Gereja!!
Tradisi Suci hanya apa yang sudah diajarkan oleh para Rasul berdasarkan wahyu Tuhan yang pada awalnya masih lisan dan akhirnya semua sudah tertulis didalam Kitab Suci.
Tuhan Yesus mengajarkan apa yang Dia dengar dari Allah Bapa dan para Rasul mengajar apa yang dia dengar dari Yesus,selebihnya sudah pasti hanya Injil palsu.
Galatia 1:8 Tetapi sekalipun kami atau seorang malaikat dari sorga yang memberitakan kepada kamu suatu injil yang berbeda dengan Injil yang telah kami beritakan kepadamu, terkutuklah dia.
Jadi semua tradisi gereja anda yang jelas jelas tidak mengakui bahwa hanya Yesus saja sebagai Penebus dan Pengantara keselamatan melainkan menambahinya dengan figur maria katolik,dll sudah pasti akan menyesatkan.
Kalau anda anggap masih ada wahyu yang belum tertulis silahkan dibuktikan disini !
Dan semua tradisi gereja anda hanyalah bikinan manusia bukan warisan dari para Rasul sehingga patut ditolak karena sudah “diametrically opposed” dengan kebenaran Kitab Suci.
Sudah aku tunjukkan dengan jelas di reply #616, bahwa Clement of Alexandria dalam tulisan yang sama, di chapter selanjutnya justru menggunakan Tradisi Suci untuk melawan bidaat, dengan kata lain Clement of Alexandria tidak pernah ber-sola scriptura!!
Walau anda menyebut Paus anda sebagai “Bapa Suci” tidaklah otomatis dia berhak membuat tradisi suci apalagi banyak para Paus yang hidupnya saja tidak suci.
Sudah pasti bahwa tradisi suci yang dimaksud itu adalah berasal dari ajaran wahyu Tuhan yang berasal dari tulisan para Rasul bukan karangan gereja seperti di GRK.
Tradisi Suci hanya berasal dari wahyu Allah yang Suci bukan ciptaan manusia seperti milik GRK tsb !
1 Yohanes 1:5 Dan inilah berita, yang telah kami dengar dari Dia, dan yang kami sampaikan kepada kamu: Allah adalah terang dan di dalam Dia sama sekali tidak ada kegelapan.
Silahkan buktikan kalau ada tradisi suci yang mengandung pengajaran / doktrin yang tidak termasuk kedalam Kitab Suci.
Bersambung
-
Bersambung
Sudah aku tunjukkan dengan jelas di reply #621, bahwa Tertulian dalam tulisannya “The Flesh of Christ" justru menunjukkan otoritas Gereja yang memegang warisan Tradisi Suci, yang digunakan untuk melawan bidaah Marcion!
Sudah pula kujawab sbb :
2 Tesalonika 3:6 Tetapi kami berpesan kepadamu, saudara-saudara, dalam nama Tuhan Yesus Kristus, supaya kamu menjauhkan diri dari setiap saudara yang tidak melakukan pekerjaannya dan yang tidak menurut ajaran yang telah kamu terima dari kami.
Sudah pasti bahwa tradisi suci yang dimaksud itu adalah berasal dari ajaran wahyu Tuhan yang berasal dari tulisan para Rasul bukan karangan gereja seperti di GRK.
Tradisi Suci hanya berasal dari wahyu Allah yang Suci bukan ciptaan manusia seperti milik GRK tsb !
Silahkan buktikan kalau ada tradisi suci yang mengandung pengajaran / doktrin yang tidak termasuk kedalam Kitab Suci.
Sudah aku tunjukkan dengan jelas di reply##611, bahwa Irenaeus justru menggunakan Tradisi Suci bersama2 dengan Kitab Suci dalam melawan bidaah, dengan kata lain Ireneaus tidak pernah ber-sola scriptura!!
Sudah pula kujawab sbb:
Sudah pasti bahwa tradisi suci yang dimaksud itu adalah berasal dari ajaran wahyu Tuhan yang berasal dari tulisan para Rasul bukan karangan gereja seperti di GRK.
Tradisi Suci hanya berasal dari wahyu Allah yang Suci bukan ciptaan manusia seperti milik GRK tsb !
Silahkan buktikan kalau ada tradisi suci yang mengandung pengajaran / doktrin yang tidak termasuk kedalam Kitab Suci.
Sudah aku tunjukkan dengan jelas di reply #623, bahwa tulisan Gregory of Nyssa yg Anda gunakan untuk mendukung sola-scriptura itu sebenarnya berbicara tentang ajaran purgatory, yang mati2an Anda tolak dan Anda anggap sebagai ajaran sesat. Jelas tidak mungkin Gregory of Nyssa sedang ber-sola scriptura, bukan??
Saya tidak mengutipnya utk berdiskusi mengenai Purgatory melainkan hanya yang relevan dengan topik Sola Scriptura !
Kalo bapa2 Gereja ini menggunakan Tradisi Suci DAN Kitab Suci dalam melawan bidaah2, jelas Tradisi Suci ini bukan hal2 yg sama yang telah ditulis dalam Kitab Suci. Tradisi Suci mana lagi yang digunakan oleh para bapa Gereja ini jika bukan Tradisi Suci yang telah dan tetap digunakan oleh Gereja Katolik selama 2 milenia???
Sudah pasti bahwa tradisi suci yang dimaksud itu adalah berasal dari ajaran wahyu Tuhan yang berasal dari tulisan para Rasul bukan karangan gereja seperti di GRK.
Tradisi Suci hanya berasal dari wahyu Allah yang Suci bukan ciptaan manusia seperti milik GRK tsb !
Silahkan buktikan kalau ada tradisi suci yang mengandung pengajaran / doktrin yang tidak termasuk kedalam Kitab Suci.
2 Tesalonika 2:15 Sebab itu, berdirilah teguh dan berpeganglah pada ajaran-ajaran yang kamu terima dari kami, baik secara lisan, maupun secara tertulis.
Ajaran lisan bisa dua macam:
1. Yang belum dalam bentuk tertulis pada masa itu (bukan sekarang).
2. Pengajaran yang berasal dari wahyu yang sudah tertulis (Kitab Suci)
Tetapi sama sekali bukan berasal dari tradisi manusia seperti milik GRK sekarang.
Quote from: solideogloria on August 23, 2014, 05:09:08 PM
Ingat bahwa dijaman banyak para teolog klasik itu GRK belum lahir termasuk semua tradisi palsu yg sudah jauh menyimpang itu.
LOL!!! Bapa2 Gereja, atau menurut istilah Anda: "teolog klasik", hidup sebelum Gereja Katolik Roma lahir???
Gereja Katolik Roma didirikan oleh Petrus dan Paulus pada sekitar tahun 42 M, sedangkan bapa2 Gereja (atau menurut istilah Anda = teolog klasik) bermunculan di abad2 setelahnya.
Get your facts right!!!
Petrus tidak pernah tercatat didalam Kitab mendirikan gereja di Roma melainkan Paulus yang lebih cocok karena dia memang pernah tinggal di Roma.
Gereja yang mula mula didirikan di Roma sama sekali berbeda dengan Gereja Roma Katolik setelah Kaisar Konstantine masuk kristen dan mencampuradukkan ajaran kristen dengan klebudayaan paganisme.
Vatican adalah negara agama dan politik berbeda total dengan gereja awal yang didirikan Paulus disana.
Tidak pernah ada jabatan Paus didalam gereja awal termasuk semua atribut yahng dimilikinya seperti :
1. Kepala Gereja
2. Vicar of Christ
3. God in earth
4. Infallible
5. Pontifix Maximus
6. Dll…dll..dll
Sistim gereja seperti Vatican atau Papalism tidak pernah ada didalam ajaran Yesus karena gereja bukan pemerintahan politik seperti Vatican.
Tidak pernah ada jabatan Paus sebagai kepala gereja dan Bapa Suci didalam ajaran Yesus sebab itu hanyalah profesi yang dimiliki Allah saja.
Demikian juga Paus atau sering disebut juga Roman Pontif atau Pontifix Maximus itu sama sekali tidak ada ajaran Alkitabnya selain hanya warisan dari sistim kekaisaran Romawi.
Sebagaimana kaisar romawi menyatakan dirinya adalah Allah maka demikian juga Paus mengklaim dirinya adalah Allah :
"The Pope and God are the same, so he has all power in Heaven and earth." Pope Pius V, quoted in Barclay, Chapter XXVII, p. 218, "Cities Petrus Bertanous".
These words appeared in the Roman Canon Law: "To believe that our Lord God the Pope has not the power to decree as he is decreed, is to be deemed heretical.-I?i the Gloss "Extravagantes" o.f Pope John XXII Cum inter, Tit. XIV, Cap. IV. Ad Callem Sexti Decretalium, Paris, 1685
Sistim papalism tidak menerima otoritas dari Kristus melainkan dari Caesar :
"...superior papal authority and dominion is derived from the law of the Caesars." Lucius Ferraris, in "Prompta Bibliotheca Canonica, Juridica, Moralis, Theologica, Ascetica, Polemica, Rubristica, Historica", Volume V, article on "Papa, Article II", titled "Concerning the extent of Papal dignity, authority, or dominion and infallibility", #19, published in Petit-Montrouge (Paris) by J. P. Migne, 1858 edition.
"...the appellation of God had been confirmed by Constantine on the Pope, who being God, cannot be judged by man." Pope Nicholas I, quoted in History of the Councils, vol. IX, Dist.: 96, Can 7, "Satis Evidentur Decret Gratian Primer Para", by Labbe and Cossart.
"Long ages ago, when Rome through the neglect of the Western emperors was left to the mercy of the barbarous hordes, the Romans turned to one figure for aid and protection, and asked him to rule them; and thus, . . . commenced the temporal sovereignty of the popes. And meekly stepping to the throne of Caesar, the vicar of Christ took up the scepter to which the emperors and kings of Europe were to bow in reverence through so many ages."--American Catholic Quarterly Review, April, 1911.
Jadi jelas sekali sistim papalism atau Vatican sama sekali tidak bisa disebut sebagai "Apostolic Succession" melainkan "Romanism Succession."
Bersambung
-
Sambungan
Quote from: solideogloria on August 23, 2014, 05:09:08 PM
Kalau mereka berbicara mengenai tradisi suci itu hanya menyangkut wahyu Tuhan yang sudah diterima oleh para Rasul tetapi masih dalam bentuk lisan bukan seperti semua tradisi karangan gereja seperti yang anda miliki itu.
1 Corinthians 11:2 - Imitate me, just as I also imitate Christ. I praise you that you keep the traditions just as I delivered them to you (NIV).
Jelas sekali ayat diatas mengatakan bahwa tradisi adalah apa yang sudah diajarkan oleh para Rasul.
Tradisi Suci, baik yang diimani oleh Bapa2 Gereja, yang diimani oleh Gereja Katolik maupun Gereja Orthodox, adalah tradisi rasuliah yg sama yang diwarisi dari para rasul, bisa dibuktikan dari bukti2 sejarah dari jaman Gereja Perdana.
So... apa yg salah dengan Tradisi Suci itu???
Tradisi Suci sekarang ini sudah tercatat semua didalam Kitab Suci,sedangkan anda berada dijaman sekarang bukan diwaktu abad abad pertama,,sedangkan tradisi gereja bikinan GRK seperti dibawah ini sama sekali tidak diajarkan malah bertentangan secara diametrikal dengan Kitab Suci :
http://www.jesus-is-savior.com/False%20Religions/Roman%20Catholicism/catholic_heresies-a_list.htm
http://www.gospeloutreach.net/romanerr1.html
http://katholiksesat.blogspot.com/2010/10/daftar-tradisi-yang-menyimpang-dari.html
http://mendapat-laia.blogspot.com/2012/06/pengajaran-yang-salah-dan-Tuhan-benci.html
http://hbcdelivers.org/list-of-roman-catholic-heresies/
http://carm.org/list-of-roman-catholic-false-teachings
Jika anda menganggap bahwa ada tradisi suci yang belum tercatta memngenai ajaran/doktrin gereja silahkan buktikan yang mana itu ?
The Scriptures do refer to Paul delivering oral tradition to the believers of Thessalonica, which they were to obey (2 Thessalonians 2:15). But the word tradition used here does not refer to the same thing as the tradition of Roman Catholicism. The word as used in this text simply means ‘teaching’. Paul has given them oral instruction, and that does not necessarily concern the major doctrines of the faith. That is clear from the same epistle, where he exhorts these believers to stand firm in the tradition they had received from him: ‘to keep away from every brother who is idle and does not live according to the teaching [tradition KJV] you received from us’ (3:6).
William Webster
Quote from: solideogloria on August 23, 2014, 05:09:08 PM
2 Tes.2:15 Therefore, brethren, stand fast, and hold the traditions which ye have been taught, whether by word, or our epistle.
Jadi tradisi rasuliah pada jaman itu memang ada yang sudah tertulis dan ada yang masih dalam bentuk lisan karena masih didalam proses penulisan.
Private intrepretation!!!! Kesimpulan yang sama sekali tidak masuk akal!
Sama sekali tidak ada indikasi bahwa Paulus menjanjikan semua ajaran lisan akan dituliskan, apalagi untuk meninggalkan ajaran lisan setelah semua ajaran dituliskan!!
Sudah pasti bahwa tradisi suci yang dimaksud itu adalah berasal dari ajaran wahyu Tuhan yang berasal dari tulisan para Rasul bukan karangan gereja seperti di GRK.
Tradisi Suci hanya berasal dari wahyu Allah yang Suci bukan ciptaan manusia seperti milik GRK tsb !
Silahkan buktikan kalau ada tradisi suci yang mengandung pengajaran / doktrin yang tidak termasuk kedalam Kitab Suci.
2 Tesalonika 2:15 Sebab itu, berdirilah teguh dan berpeganglah pada ajaran-ajaran yang kamu terima dari kami, baik secara lisan, maupun secara tertulis.
Ajaran lisan ada dua macam :
1. Belum dalam bentuk tertulis pada masa itu (bukan sekarang).
2. Pengajaran yang berasal dari wahyu yang sudah tertulis (Kitab Suci)
Tetapi sama sekali bukan berasal dari tradisi manusia seperti milik GRK sekarang.
Yesus jelas sekali membedakan otoritas antara tradisi manusia dengan wahyu Tuhan bukan seperti ajaran gereja anda.
Matius 15:3 But he answered and said unto them, Why do ye also transgress the commandment of God by your tradition?
Markus 7:8 For laying aside the commandment of God, ye hold the tradition of men, as the washing of pots and cups: and many other such like things ye do.
Yesus sama sekali tidak menyinggung tradisi suci melainkan tradisi bikinan manusia seperti yang dibuat GRK
Bersambung
-
Sambungan
Quote from: solideogloria on August 23, 2014, 05:09:08 PM
Jadi apa yang saya kritik selama ini yaitu semua tradisi palsu hasil rekayasa gereja anda itu selama ribuan tahun setelah semua para Rasul meninggal bahwa itu sama sekali bukan tradisi rasuliah yang dimaksud didalam Kitab Suci,melainkan hanya doktrin yang direkayasa gereja demi untuk meninggikan manusia menjadi seperti Tuhan atau dewa belaka.
2 Thessalonians 3:6 - We command you, brethren, in the name of our Lord Jesus Christ, that you withdraw from every brother who walks disorderly and not according to the tradition which he received from us.
Jelas sekali dikatakan bahwa tradisi disini adalah yang diterima dari para Rasul.
Get your facts right!!!
Sejarah saja Anda tidak tahu! Bagaimana Anda mau membedakan mana yg merupakan ajaran baru dan mana ajaran dari jaman Gereja Perdana?
Sejarah tradisi GRK sudah jelas dan banyak diungkapkan secara obyektif sepanjang sejarah didalam website sbb :
http://www.jesus-is-savior.com/False%20Religions/Roman%20Catholicism/catholic_heresies-a_list.htm
http://www.gospeloutreach.net/romanerr1.html
http://katholiksesat.blogspot.com/2010/10/daftar-tradisi-yang-menyimpang-dari.html
http://mendapat-laia.blogspot.com/2012/06/pengajaran-yang-salah-dan-Tuhan-benci.html
http://hbcdelivers.org/list-of-roman-catholic-heresies/
http://carm.org/list-of-roman-catholic-false-teachings
Mana mungkin masih ada tradisi baru yang nonggol terus walau sudah ribuan tahun setelah kematian para Rasul ???
Sudah pasti itu hanya bikinan manusia belaka dan sama sekali bukan Tradisi Suci berdasarkan wahyu Tuhan.dan Yesus sudah mengecam tradisi semacam itu.
Tradisi Suci hanya datang dari sumber para Nabi dan Rasul yang mendapat karunia khusus untuk itu.
Seperti sudah saya katakan diatas bahwa apa yang anda klaim sebagai Bapa Suci itu sama sekali tidak berhak mengeluarkan apa yang dimaksud sebagai Tradisi Suci karena wahyu Tuhan seudah berhenti tidak boleh ditambahi dgn apapu lagi (The S8ufficiency of Scripture).
Contohnya :
Apa kata Alkitab:
Keluaran 20:3 Jangan ada padamu Allah lain di hadapan-Ku.
Tetapi apa kata GRK (Gereja Roma katolik):
... We [the pope] hold upon this earth the place of God Almighty, ...
Source: Pope Leo XIII, Apostolic Exhortation Praeclara Gratulationis Publicae (The Reunion of Christendom), dated June 20, 1894, trans. in The Great Encyclical Letters of Pope Leo XIII (New York: Benziger, 1903), paragraph 5, page 304.
Quote from: solideogloria on August 23, 2014, 05:09:08 PM
Mana mungkin ada tradisi para Rasul seperti ajaran ajaran gereja dibawah ini :
... ... ...
My God !!!!! hobinya bikin wahyu baru !!!
Get your facts right!!!
Membedakan Tradisi Suci dan tradisi manusiawi aja tidak bisa, kok bisa2nya menuduh ajaran Gereja Katolik tidak rasuliah??
Membedakan Tradisi Suci yang infallible dengan tradisi Gereja yang fallible saja tidak bisa, kok bisa2nya mengatakan Tradisi Suci Gereja Katolik itu salah???
Supaya tidak OOT, semua copy-paste Anda ttg tuduhan2 kepada Gereja Katolik itu sudah aku klarifikasi di sini!!
http://forumimankristen.com/index.php/topic,1850.0.html
Didalam website tsb jelas sekali bagaimana tradisi gereja anda dikontraskan dengan apa yang diajarkan didalam Kitab Suci.
Itulah bedanya antara Tradisi Suci dengan tradisi bikin-bikinan manusia yang muncul terus walau sudah ribuan tahun sejak jaman para Rasul.
Contohnya :
Apa kata Alkitab:
Kis. 4:12 Dan keselamatan tidak ada di dalam siapa pun juga selain di dalam Dia, sebab di bawah kolong langit ini tidak ada nama lain yang diberikan kepada manusia yang olehnya kita dapat diselamatkan.
Tetapi apa kata GRK (Gereja Roma katolik):
“God has committed to her the treasury of all good things, in order that everyone may know that through her are obtained every hope, every grace, and all salvation. For this is his will, that we obtain everything through Mary.”
(Pius IX: Encycl., Ubi primum, February 2, 1849.) — [p. 12, number 12]
Sama sekali tidak ada ajaran Rasuliah bahwa harapan,anugerah dan semua keselamatan manusia itu harus melalui maria model katolik anda tsb !
-
Siapa itu William Webster???
Apakah dia seorang bapa Gereja Perdana, alias teolog klasik?? Apakah dia seorang penerus rasul???
Wong dia ini sama seperti Anda, seorang reformist modern yang anti-katolik dan menutup mata dari fakta2 tentang Gereja Katolik kok, untuk apa aku membaca tulisan dia??
Benar Anda tidak memutilasi tulisan Wiilliam Webster, tapi toh dia sama saja dengan Anda yang sudah memutilasi tulisan2 bapa2 Gereja (teolog klasik) untuk diselewengkan dan disalah-artikan!
So my demand is still the same, prove that you do not mutilate early fathers teaching!!
Kalo Anda tidak mau dikatakan memutilasi atau menyalah-artikan tulisan teolog2 klasik, silakan Anda tanggapi fakta2 yg aku berikan bahwa Anda dan teman Anda (William Webster) ini telah memutilasi dan menyelewengkan ajaran2 Irenaeus, Tertullian, Athanasius, Clement of Alexandria, Cyprian of Chartage, Gregory of Nyssa, seperti yg telah aku bantah dalam reply #611, #616, #621, #633, #643, #645!!
Wiliam Webster adalah seorang Roma Katolik yang sudah bertobat serta membuka kedok semua ajaran palsu gereja anda sebagaimana dulu pernah dilakukan oleh para Reformator.
Dia sudah mengutip apa yang relevan mengenai dukungan apa yang anda anggap sebagai para Bapa Gereja tsb mengenai prinsip Sola Scriptura.
Tidak ada mutilasi sepanjang kutipan memang menjelaskan cukup rinci mengenai kebenaran prinsip Sola Scriptura oleh teolog klasik tsb.
Masalahnya kutipan tsb memang tidak sesuai dengan apa yang anda inginkan…..itu saja persoalannya !
Semua sanggahan anda sudah saya jawab kembali diatas karena sanggahan anda sama sekali tidak menyangkal bahwa para Teolog klasik tsb :
1. Menganggap Scriptura sebagai otoritas tertinggi bagi gereja
2. Scriptura sudah cukup dalam dirinya bagi memperlengkap gereja
3. Yesus selalu mengutip Scriptura bukan tradisi manusia
-
So... what’s your point??
Dari pembuktian2 yg aku berikan di reply #611, #616, #621, #633, #643, #645, para bapa Gereja (teolog klasik) itu jelas2 menggunakan Tradisi Suci sebagai sumber iman mereka di samping Kitab Suci, dan jelas kalo para bapa Gereja ini menggunakan Tradisi Suci yang sama dengan yang diajarkan oleh para rasul, bukan?
Berarti prinsip sola-scriptura sudah gugur dan tidak pernah diajarkan oleh para rasul ataupun bapa2 Gereja, bukan???
Apa sih yang sudah anda buktikan ?
Sama sekali anda tidak bisa membedakan antara Tradisi Suci berdasarkan wahyu Allah yang sudah tertulis semua didalam Kitab Suci dengan segala tetek bengek tradisi bikinan gereja anda !
Tidak ada apa yang namanya tradisi suci mengenai ajaran/doktrin gereja sekarang ini yang belum tercatat didalam Kitab Suci !
Dan hanya Scriptura yang menjadi satu satunya otoritas tertinggi didalam menguji segala macam tradisi maupun ajaran gereja kristen kalau masih mau disebut sebagai gereja tubuh Kristus.
Kis. 17:2 And Paul, as his manner was, went in unto them, and three sabbath days reasoned with them out of the scriptures,
Rasul Paulus berdiskusi menggunakan Alkitab bukan tradisi atau ajaran magisterium.
II Timotius 3:16 Segala tulisan yang diilhamkan Allah memang bermanfaat untuk mengajar, untuk menyatakan kesalahan, untuk memperbaiki kelakuan dan untuk mendidik orang dalam kebenaran.
Dikatakan segala tulisan,bukan tradisi atau ajaran magisterium.
1 Korintus 4:6 Saudara-saudara, kata-kata ini aku kenakan pada diriku sendiri dan pada Apolos, karena kamu, supaya dari teladan kami kamu belajar apakah artinya ungkapan: "Jangan melampaui yang ada tertulis", supaya jangan ada di antara kamu yang menyombongkan diri dengan jalan mengutamakan yang satu dari pada yang lain.
Paulus sudah memperingatakan jangan melampaui apa yang sudah tertulis yaitu sama dengan “Bible Plus” seperti GRK,Mormon dan YW tsb.
SCRIPTURE AND TRADITION
Roman Catholic dogma teaches that the doctrine of sola scriptura (that Scripture alone is sufficient and the ultimate authority in all matters of faith and morals) is unscriptural. This dogma is unfounded because sola scriptura is the express teaching of Scripture and in particular of the Lord Jesus Christ. The word sufficient is not found in the Word of God in an explicit sense to describe the Scriptures. But neither is the word trinity found in Scripture, yet the doctrine is taught plainly throughout its pages. The same is true with regard to the teaching of sola scriptura.
It is as apparent as the teaching of the Trinity.6 The doctrine is clearly demonstrated in the life and teaching of Christ.
William Webster
-
William Webster (1689–1758) was a British clergyman in the Church of England and a theological writer.
English Anglican priests
Why are there Roman Catholic and Protestant Churches? Is there any reason why a disagreement about doctrine which took place almost 500 years ago should continue to divide people today? Is is not the case that Roman Catholics and Protestants believe basically the same things? In Salvation, The Bible, and Roman Catholicism William Webster explores the answers to these and other questions. In doing so he appleals both to authoritative Roman Catholic documents and to the Bible. William Webster brings a special qualification to his study - although now a Protestant, he was educated as a Roman Catholic.
http://www.amazon.com/Salvation-The-Bible-Roman-Catholicism/dp/0851515711
Jangan biasakan memalsukan identitas orang jaman sekarang !
-
I don’t care whatever definition you have regarding sola-scriptura.
What I want to find out from you is: what is your based for sola-scriptura principle?
Clearly the Scriptures itself never mentioned this concept, nor the traditions from the early fathers ever mentioned it!
SCRIPTURE AND TRADITION
Roman Catholic dogma teaches that the doctrine of sola scriptura (that Scripture alone is sufficient and the ultimate authority in all matters of faith and morals) is unscriptural. This dogma is unfounded because sola scriptura is the express teaching of Scripture and in particular of the Lord Jesus Christ.
The word sufficient is not found in the Word of God in an explicit sense to describe the Scriptures. But neither is the word trinity found in Scripture, yet the doctrine is taught plainly throughout its pages. The same is true with regard to the teaching of sola scriptura. It is as apparent as the teaching of the Trinity.6 The doctrine is clearly demonstrated in the life and teaching of Christ.
William Webster
Seperti yang sudah saya kutip sebelumnya bahwa baik Kitab Suci sendiri maupun semua kesaksian para teolog klasik membuktikan bahwa prinsip Sola Scriptura adalah benar sesuai ajaran Koitab Suci.
Mazmur 19:8 Taurat Tuhan itu sempurna, menyegarkan jiwa; peraturan Tuhan itu teguh, memberikan hikmat kepada orang yang tak berpengalaman
Hanya firman Tuhan yang sempurna sedangkan tradisi bikinan manusia banyak heresynya.
Quote from: solideogloria on August 23, 2014, 05:42:06 PM
Alasan utama hanyalah kalau ketiga kriteria Kitab Suci diatas dipegang teguh oleh gereja kristen maka semua ajaran palsu tradisi GRK akan terbongkar sebagaimana yang sudah terjadi diabad ke-16 oleh gerakan Reformasi.
Kalau tidak ada larangan GRK untuk memiliki dan bebas membaca Kitab Suci sejak dulu,maka gerakan reformasi tersebut selayaknya sudah jauh hari lebih awal lagi terjadinya.
JADI SEMUA TRADISI REKAYASA GRK TIDAK AKAN TAHAN UJI OLEH KEBENARAN Kitab Suci !
Inilah alasan yg sebenarnya mengapa GRK menolak prinsip Sola Scriptura !
Lagi2 alasan yang tidak masuk akal.
Sudah aku jelaskan berkali2, Anda harus melihat natur dari konsili2 Gereja, dan semua dekrit/keputusan/kanon konsili harus dilihat latar belakang dan keseluruhan konteks ajarannya, bukan asal potong salah satu kanon lalu digeneralisasi.
Gereja Katolik tidak pernah melarang umat untuk memiliki maupun membaca Kitab Suci, larangan yang pernah dikeluarkan adalah larangan untuk membaca / memiliki Kitab Suci versi terjemahan yang salah!!
Tuduhan berdasar fakta yang salah, menjadikan tuduhan itu sendiri sebagai tuduhan yang salah total!
Sebagai buktinya semua tradisi Mariology GRK dibawah ini sama sekali diluar ajaran Kitab Suci malah bertentangan secara diametrikal :
1. Peremuk kepala Setan (Manipulasi penterjemahan Alkitab Vulgata)
2. Hawa yang kedua
3. Co-redemptrix (CCC # 494)
4. Mediatrix (CCC # 969)
5. Disebut “full of grace” padahal yang benar menurut Kitab Suci adalah ‘highly favored.’ (Manipulasi terjemahan Vulgata)
6. Ibu rohani bagi semua manusia (CCC # 501)
7. Namanya disejajarkan dengan nama JHWH sehingga menyebut nama Maria dengan sia sia adalah berdosa (CCC # 2146)
8. Memiliki kedaulatan seperti Allah, In his Encyclical Ad Coeli Reginam to which the text of Lumen Gentium refers, my venerable Predecessor Pius XII indicates … The encyclical recalls the liturgical text: “There was St. Mary, Queen of Heaven and sovereign of the world ...” (p . 210).
9. Pope Infallible
10. 10.dst…dst…dst….
Tradisi gereja anda selama ribuan tahun ini sudah menghujat Allah Tritunggal dan merendahkan Kitab Suci karena :
1. Allah Bapa sudah ditambahi dengan Paus yang diklaim sebagai Allah didunia ini
2. Kepenebusan Yesus sudah ditambahi dengan Mary Co-redemtrix
3. Kepengantaraan Yesus sudah ditambahi Mary Mediatrix
4. Pencerahan Roh Kudus sudah digantikan oleh Magistrium GRK sebagai satu satunya penafsir Kitab Suci
5. Kitab Suci sudah disejajarkan dengan tradisi bikinan gereja sendiri
6. Yesus Adam kedua sudah disaingi oleh Maria Hawa kedua diluar ajarahn Kitab Suci
7. Dll.dll.dll.dll…..
Malah si Iblis yang memang suka gentayangan menyamar sebagai Malaikat Terang itu sudah dianggap sebagai roh maria yang gentayangan dan disembah dimana mana (apparitions).
Quote from: solideogloria on August 23, 2014, 05:42:06 PM
Bagaimana anda menguji bahwa tulisan tulisan ,tradisi tradisi dan ajaran ajaran lain itu apakah itu merupakan kebenaran Tuhan sesuai dengan wahyu-Nya didalam Kitab Suci atau tidak ?
Atau anda menganggap Kitab Suci wahyu Tuhan yang diinspirasilan sendiri oleh Roh Kudus itu sama saja otoritasnya dengan semua klaim ajaran,tulisan dan tradisi bikinan manusia belaka itu ?
Apakah Magisterium yang dikepalai Paus anda itu sebagai ukuran yang absolut didalam menguji kebenaran ajaran gereja ?
Yesus tidak pernah memberikan otoritas untuk mengikat ajaran di bumi dan di surga kepada Kitab Suci, melainkan memberikan otoritas ini kepada para rasul (Mat 18 : 18).
Kiranya jawaban kami singkat, padat, jelas, dan konsisten!!
Kalau para Rasul sudah tidak ada lagi apakah yg anda gunakan sebagai alat uji semua tradisi bikinan gereja anda tsb ?
Apakah tulisan para Rasul (Kitab Suci) bukan sebagai alat uji sebagaimana yang dilakukan gereja awal di Yerusalem :
Kisah Para Rasul 17:11
Orang-orang Yahudi di kota itu lebih baik hatinya dari pada orang-orang Yahudi di Tesalonika, karena mereka menerima firman itu dengan segala kerelaan hati dan setiap hari mereka menyelidiki Kitab Suci untuk mengetahui, apakah semuanya itu benar demikian.
Pakai apa anda menguji tradisi bikinan gereja anda atau anda merasa tidak perlu taat kepada perintah Tuhan sbb karena merasa Paus anda sama dengan Tuhan yang infallible itu ?
2 Korintus 13:5 Ujilah dirimu sendiri, apakah kamu tetap tegak di dalam iman. Selidikilah dirimu! Apakah kamu tidak yakin akan dirimu, bahwa Kristus Yesus ada di dalam diri kamu? Sebab jika tidak demikian, kamu tidak tahan uji.
Efesus 5:10 dan ujilah apa yang berkenan kepada Tuhan.
1 Tesalonika 5:21 Ujilah segala sesuatu dan peganglah yang baik.
Bersambung
-
Sambungan
Quote from: solideogloria on August 23, 2014, 05:42:06 PM
Apakah sidang para Rasul yang anda maksudkan diatas itu boleh memberikan ajaran yang menyimpang dari apa yang sudah diajarkan Tuhan Yesus atau dalam arti bahwa hanya kalau apa yang mereka beritakan itu adalah wahyu Tuhan baru bisa mengikat manusia sebagaimana yang dimaksud oleh ayat tsb ?
Apakah otoritas para Rasul lebih besar dari wahyu Tuhan itu sendiri ?
Apakah masih ada ajaran lisan para Rasul yang masih belum tertulis alias kelupaan diinsirasikan oleh Roh Kudus sehingga Kitab Suci itu tidak cukup bagi ‘Regula Fidei” gereja pada saat ini ?
Kalau ada boleh buktikan ajaran apa itu ?
Atas dasar apa semua yg anda anggap ajaran lisan itu memang adalah berasal dari para Rasul yang belum tertulis didalam Kitab Suci dijaman sekarang ini ?
Bolehkah para Rasul tasb mengubah ubah wahyu Tuhan seperti apa yang diklaim sebagai otoritas Paus anda sbb :
#30. "The Pope is of so great authority and power, that he is able to modify, declare, or interpret even divine laws."
(#30. "Papa tantae est auctoritatis et potestatis, ut possit quoque leges divinas modificare, declarare, vel interpretari, ad num.")
Source: Lucius Ferraris, “Papa,” art. 2, in his Prompta Bibliotheca Canonica, Juridica, Moralis, Theologica, Ascetica, Polemica, Rubristica, Historica. (“Handy Library”), Vol. 5, published in Petit-Montrouge (Paris) by J. P. Migne, 1858 edition, column 1823, Latin.
Bagaimana pula mungkin seorang manusia walaupun menjabat Paus yaitu jabatan gerejawi yang tidak pernah diajarkan digereja itu boleh merubah rubah Hukum Tuhan ???
Bukankah ajaran para Rasul juga diuji oleh jemaat dengan Kitab Suci ( Kis.17:11) ?
Silakan dibuktikan ajaran mana dari keputusan sidang para rasul (konsili2 Gereja) yang menyimpang dari ajaran para rasul??
Semua konsili Gereja selalu menggunakan Kitab Suci dalam mempertahankan doktrin2 yang benar, juga ajaran2 para rasul dan penerus2 para rasul yang dapat ditemukan dalam dokumen2 dan catatan2 sejarah.
Jika keputusan2 konsili2 Gereja itu berbeda dengan interpretasi reformist modern, padahal keputusan konsili2 itu selaras dengan ajaran bapa2 Gereja Perdana, maka kesimpulannya adalah intrepretasi reformist modern itu lah yg merupakan ajaran baru.
Ajaran siapakah yg bertentangan dengan Kitab Suci? Silakan Anda jawab sendiri!!
Konsili gereja sama sekali berbeda total dengan sidang para Rasul di Yerusalem,karena otoritas para Rasul takluk kepada mereka saja bukan anggota gereja siapapun dia !
Konsili konsili GRK berbeda total dengan Kitab Suci bukan interpretasi Reformist seperti sudah saya buktikan diwebsite yg pernah saya kutip itu :
Gereja tidak diperkenankan menambahi apa yang tidak diwahyukan oleh Tuhan :
Amsal 30:6 Jangan menambahi firman-Nya, supaya engkau tidak ditegur-Nya dan dianggap pendusta.
Jadi Paus anda sama sekali tidak berhak dan berotoritas merubah rubah Firman Tuhan seperti klaim gereja anda yang sudah saya kutip itu !
#30. "The Pope is of so great authority and power, that he is able to modify, declare, or interpret even divine laws."
(#30. "Papa tantae est auctoritatis et potestatis, ut possit quoque leges divinas modificare, declarare, vel interpretari, ad num.")
Source: Lucius Ferraris, “Papa,” art. 2, in his Prompta Bibliotheca Canonica, Juridica, Moralis, Theologica, Ascetica, Polemica, Rubristica, Historica. (“Handy Library”), Vol. 5, published in Petit-Montrouge (Paris) by J. P. Migne, 1858 edition, column 1823, Latin.
-
Tetap kami tolak, definisi apapun yg mengatakan bahwa Kitab Suci SAJA yang menjadi satu2nya otoritas kebenaran adalah ajaran yang TIDAK apostolik!!
Kitab Suci memang lebih berotoritas daripada tradisi manusia atau tradisi fallible Gereja, tetapi Tradisi Suci yang infallible memiliki otoritas yang setara dengan Kitab Suci!!
Tidak memahami Kitab Suci memang sesat, tetapi TIDAK PERNAH berarti Kitab Suci menjadi satu2nya sumber kebenaran!!
Yesus tidak pernah memberikan otoritas kepada Kitab Suci untuk mengikat ajaran2 di bumi maupun di surga, melainkan memberikan otoritas ini kepada para rasul (Mat 18 : 18). Ajaran2 yg diikat oleh para rasul ini adalah salah satu bagian dari Tradisi Suci!!
Apa bedanya Kitab Suci dengan Tradisi Suci ?
Tunjukkan mana Tradisi Suci yang bukan merupakan bagian dari Kitab Suci ?
Sudah berkali-kali saya menjelaskan bahwa semua Tradisi Suci sekarang sudah tertulis didalam Kitab Suci karena Tradisi Suci hanya berasal dari Allah yang suci bukan Bapa Suci yang anda anggap sebagai Allah didunia itu !
Dan para Teolog awal itu sudah berkali kali menegaskan ootoritas Kitab Suci sudah cukup pada dirinya sendiri untuk memperlengkapi gereja tanpa harus ditambahi dengan tradisi manusia seperti milik gereja anda tsb.
Tradisi Suci berasal juga dari Kitab Suci yang sudah lengkap tertulis apa yang Tuhan wahyukan bagi gereja karena bersumber dari sumber yang sama yaitu para Rasul.
2 Tim. 3:16 Segala tulisan yang diilhamkan Allah memang bermanfaat untuk mengajar, untuk menyatakan kesalahan, untuk memperbaiki kelakuan dan untuk mendidik orang dalam kebenaran.
3:17 Dengan demikian tiap-tiap manusia kepunyaan Allah diperlengkapi untuk setiap perbuatan baik
Quote from: solideogloria on August 23, 2014, 05:52:06 PM
“The Holy Scriptures, given by inspiration of God, are of themselves sufficient toward the discovery of truth. (Orat. adv. Gent., ad cap.) The Catholic Christians will neither speak nor endure to hear anything in religion that is a stranger to Scripture; it being an evil heart of immodesty to speak those things which are not written,” (Athanasius, Exhort. ad Monachas).
Saya tidak melihat bahwa bahwa statement diatas tidak berlaku bahwa apapun tulisan atau ajaran orang/guru tetap harus mengacu kepada kebenaran yang sudah diajarkan didalam Kitab Suci yang sudah cukup pada dirinya itu sehingga tidak harus ditambahi apapun lagi.
Tidak pernah Yesus dan para Rasul menganggap Kitab Suci sederajat dengan tradisi manusia :
Baca lagi penjelasan saya mengenai Kitab Suci dan tradisi manusia diatas !
Justru yang paling banyak terjadi adalah manipulasi GRK yang secara umum dikenal dengan istilah “EQUOIVOCATION PARALLELISM FALLACIES” itu.
Buktinya sudah saya berikan jadi itu bukan hanya omong kosong !
Kok masih ngeyel sih???
Coba berikan di sini versi terjemahan tulisan Athanasius yg Anda percayai, tapi aku minta Anda berikan satu paragraf yg lengkap!!!
Jelas2 dalam kalimat utuhnya itu Athanasius berkata: “ALTHOUGH The Holy Scriptures, given by inspiration of God, are of themselves sufficient toward the discovery of truth, etc. etc.”. Kata “although” ini sendiri sudah menyatakan kontradiksi dari prinsip sola scriptura, secara jelasa menunjukkan bahwa Athanasius tidak pernah mengajarkan sola-scriptura!!
Jelas2 Anda yg menyelewengkan ajaran Athanasius, kok bisa2nya menuding aku melakukan fallacy??
Kok kepala batu sih !!!
Sudah jelas Dia menyebutkan bahwa Scripture adalah cukup pada dirinya sendiri tidak perlu ditambahi dengan segala macam adat manusia seperti prinsip “Bible Plus” GRK,Mormon dan YW itu !
Yesus senantiasa mengutip semua ayat Kitab Suci dan tidak pernah mengutip tradisi manusia seperti miliki gereja anda itu yang sama statusnya dengan tradisi biikinan para ahli taurat itu.
Kalaupun ada tradisi pada jaman itu apakah tradisi itu boleh bertentangan dengan wahyu yang sudah selesai ditulis oleh para Rasul sebelum abad pertama berlalu ?
Tradisi Suci adalah ajaran tradisi yang berasal dari Kitab Suci sekarang ini Jenova !
Belajar lagi apa kata Yesus dan Paulus mengenai tradisi !
-
Nope, sekali lagi, Gregory of Nyssa tidak mungkin ber-sola scriptura.
Jika benar Gregory of Nyssa ber-sola, maka doktrin purgatory itu adalah doktrin yang alkitabiah pula, karena tulisan yg Gregory of Nyssa yg Anda kutip itu sedang mengajarkan konsep purgatory.
Jika benar Anda tidak sedang menerapkan standard ganda, apakah Anda mau akui bahwa doktrin purgatory yg diajarkan oleh Gregory of Nyssa dalam tulisan “On the Soul and the Resurrection” itu adalah doktrin yg alkitabiah??
Satu lagi, postingan Anda hanya meng-copy paste tulisan2 dari William Webster, justforcatholic.com, ataupun dari website2 anti-katolik lainnya.
Semua copy-paste Anda sudah aku tanggapi, bahkan sudah aku bandingkan dengan naskah lengkap dari potongan2 yg Anda ambil itu, dan sudah aku tunjukkan TIDAK BENAR!
Silakan ditanggapi dengan argumen Anda sendiri, jangan hanya copy-paste lalu mengatakan sudah menanggapi!
Apakah Petrus yang katanya Rasul itu tidak pernah keliru pemahamannya akan ajaran Kristus ???
Jadi kalau Rasul saja bisa keliru malah berkali kali mengapa pula Gregory of Nyssa tidak bisa keliru mengenai Purgatory.
Tetapi sebagaimana Petrus yang bisa keliru dan bisa benar pula pemahamannya seperti pengakuannya bahwa Yesus adalah Anak Allah demikian pula manusia ada yang bisa diterima ajarannya kalau sesuai dengah kebenaran Kitab Suci,tetapi kalau ada yg bertentangan haruslah ditolak seperti tradisi bikinan gereja anda itu.
Ajaran GRK mengenai Tritunggal misalnya bisa diterima karena Alkitabiah tetapi yang berbau berhala karena mempertuhankan atau memperdewakan manusia itu wajib ditolak oleh gereja kristen kalau masih mau mengaku sebagai tubuh Kristus.
Sekali lagi sudah saya buktikan bahwa andalah yang berstandard ganda karena tidak berdasarkan hanya Alkitab saja tetapi Bible Plus sebagaimana Mormon dan YW itu.
Quote from: solideogloria on August 23, 2014, 05:52:34 PM
Sudah saya kutip pula panjang lebar dari sumber yang saya pakai !
Nope, Anda belum menanggapi, hanya meng-copy paste lebih banyak lagi dari website2 anti-katolik.
Anda belum tunjukkan bahwa tulisan bapa2 Gereja (teolog klasik) itu adalah benar seperti yg Anda maksudkan, yang mendukung sola scriptura. Argument Anda belum terbukti!!!
Sudah saya sanggah semua komentar anda tetapi anda saja yang ngotot pura pura tidak tahu !
Menurut saya semua komentar Bapa Gereja sudah terbukti bahwa :
1. Kitab Suci sebagai satu satunya otoritas tertinggi dan absolut bagi ajaran gereja
2. Kitab Suci cukup pada dirinya sendiri tidak perlu ditambahi tradisi palsu manusia
Hanya tradisi bikinan gereja anda saja yang terbukti sama sekali sudah bertentangan secara diametrikal dengan kebenaran Kitab Suci,persis apa yang dikecam Yesus kepada para ahli Taurat itu !
Quote from: solideogloria on August 23, 2014, 05:52:34 PM
Saya hanya mengutip sebagai referensi bukti bahwa gereja anda memang sering memanipulasi dengan tehnik “ Equivocation Parralelism Fallacies” ,bukan utk dibahas karena anda juga sembarangan menuduh saya hanya “memutilasi “ kutipan sepotong sepotong doang !
Setahu saya kita bebas memberikan referensi disini sebagai dukungan argumentasi masing masing.
Jadi kalau satu jari anda menunjuk ke-saya maka jangan lupa ada 3 jari lagi sedang menunjuk kediri anda sendiri.
Likewise, you have your 3 fingers pointing at yourself!!
Anda hanya mengcopy-paste argument orang tanpa memberikan argumen Anda sendiri untuk mempertahankannya.
SIlakan ditanggapai, bisa dimulai dari tulisan Athanasius, silakan diberikan kalimat utuhnya dari potongan yg Anda ambil itu, dan tunjukkan di sini bahwa Athanasius memang benar2 sedang mengajarkan prinsip sola-scriptura!
Sudah panjang lebar pula saya jelaskan diatas,silahkan disimak bukan dengan kacamata tradisi gereja anda sebagai ukuran karena itu hanya bikinan manusia yang rentan heresy belaka.
Kitab Sucilah yang menguji tradisi gereja bukan sebaliknya.
Tritunggal tidak ada istilahnya di Kitab Suci anda terima.
Sola Scriptura walau tidak ada istilahnya tetapi berjibun ajarannya didalam Kitab Suci dan kesaksian para Teolog anda tolak
Tetapi Medatrix,redemptrix,mary assumption,Pope infallible,Mary sinless dll..dll..dll. sudah tidak ada istilah maupun ajarannya didalam Kitab Suci dan malah diametrically opposed dengan Kitab Suci,anda telan bulat bulat tanpa mengujinya dengan Kitab Suci.
Inilah cara berdiskusi yang hipokrit menurut saya !
-
OOT, kita tidak sedang membicarakan ajaran2 yg menyimpang dari Alkitab di thread ini.
Silakan dibahas di thread terpisah.
Dan btw, tuduhan2 semacam ini sudah aku klarifikasi di sini:
http://forumimankristen.com/index.php/topic,1850.0.html
Justru itulah bukti penyimpangan dari semua apa yang gereja anda anggap sebagai tradisinya itu !
Salah satu contohnya lagi :
Apa kata Alkitab :
Efesus 5:23 For the husband is the head of the wife, even as Christ is the head of the church: and he is the saviour of the body.
Tetapi apa kata GRK (Gereja Roma katolik):
CCC 882 The Pope, Bishop of Rome and Peter's successor, "is the perpetual and visible source and foundation of the unity both of the bishops and of the whole company of the faithful. "For the Roman Pontiff, by reason of his office as Vicar of Christ, and as pastor of the entire Church has full, supreme, and universal power over the whole Church, a power which he can always exercise unhindered."
Jelas sekali klaim arogansi gereja yang anti Alkitab dan sudah menghujat Tuhan Yesus sendiri.
-
Apakah Petrus yang katanya Rasul itu tidak pernah keliru pemahamannya akan ajaran Kristus ???
betul mas..
kalo mas soli sendiri gimana?
Apakah Soli yang rasul saja bukan, tidak pernah keliru pemahamannya akan ajaran Kristus ??
Tritunggal tidak ada istilahnya di Kitab Suci anda terima.
Sola Scriptura walau tidak ada istilahnya tetapi berjibun ajarannya didalam Kitab Suci dan kesaksian para Teolog anda tolak
Tetapi Medatrix,redemptrix,mary assumption,Pope infallible,Mary sinless dll..dll..dll. sudah tidak ada istilah maupun ajarannya didalam Kitab Suci dan malah diametrically opposed dengan Kitab Suci,anda telan bulat bulat tanpa mengujinya dengan Kitab Suci.
Inilah cara berdiskusi yang hipokrit menurut saya !
justru menurut saya, cara berdiskusi soli ini yang hipokrit..
soli menghakimi dan memvonis tradisi gereja dengan alasan TIDAK ADA TULISANNYA di Alkitab..
tetapi kenapa soli Menerima TRITUNGGAL dan SOLA SCRIPTURA yang padahal TIDAK ADA TULISANNYA di Alkitab ??
-
betul mas..
kalo mas soli sendiri gimana?
Apakah Soli yang rasul saja bukan, tidak pernah keliru pemahamannya akan ajaran Kristus ??
Kalau anda kamu saya keliru buktikan saja jangan bisanya pokrol bambu doang !
Quote
Tritunggal tidak ada istilahnya di Kitab Suci anda terima.
Sola Scriptura walau tidak ada istilahnya tetapi berjibun ajarannya didalam Kitab Suci dan kesaksian para Teolog anda tolak
Tetapi Medatrix,redemptrix,mary assumption,Pope infallible,Mary sinless dll..dll..dll. sudah tidak ada istilah maupun ajarannya didalam Kitab Suci dan malah diametrically opposed dengan Kitab Suci,anda telan bulat bulat tanpa mengujinya dengan Kitab Suci.
Inilah cara berdiskusi yang hipokrit menurut saya !
justru menurut saya, cara berdiskusi soli ini yang hipokrit..
soli menghakimi dan memvonis tradisi gereja dengan alasan TIDAK ADA TULISANNYA di Alkitab..
tetapi kenapa soli Menerima TRITUNGGAL dan SOLA SCRIPTURA yang padahal TIDAK ADA TULISANNYA di Alkitab ??
Saya percaya Tritunggal dan Sola Scriptura walau tidak ada istilahnya di Alkitab tetapi banyak ajarannya.
Kamu percaya tradisi katolik yang tidak ada istilah maupun ajarannya di Alkitab.
Kamu mengkritik saya yang munafik padahal kamu sendiri yang demikian !
-
Kalau anda kamu saya keliru buktikan saja jangan bisanya pokrol bambu doang !
Saya percaya Tritunggal dan Sola Scriptura walau tidak ada istilahnya di Alkitab tetapi banyak ajarannya.
Kamu percaya tradisi katolik yang tidak ada istilah maupun ajarannya di Alkitab.
Kamu mengkritik saya yang munafik padahal kamu sendiri yang demikian !
lho.. ditanya kok gak jawab?
soli mungkin keliru?
atau
soli tidak mungkin keliru?
ngapain saya menjawab pertanyaan ente, lha wong situ aja belum jawab pertanyaan saya..
urut atuh..
Lho.. Tritunggal dan sola Scriptura ada di Alkitab???
coba yang mana....
jangan asal pokrol bambu doang..
coba buktikan...
misalnya: kenapa kalo memang sola scriptura --> malah mengurangi apa yg sudah tertulis??
kan jadinya: semi-scriptura..
hipokrit engga tuh? hayooo...
-
lho.. ditanya kok gak jawab?
soli mungkin keliru?
atau
soli tidak mungkin keliru?
ngapain saya menjawab pertanyaan ente, lha wong situ aja belum jawab pertanyaan saya..
urut atuh..
Lho.. Tritunggal dan sola Scriptura ada di Alkitab???
coba yang mana....
jangan asal pokrol bambu doang..
coba buktikan...
misalnya: kenapa kalo memang sola scriptura --> malah mengurangi apa yg sudah tertulis??
kan jadinya: semi-scriptura..
hipokrit engga tuh? hayooo...
Peraturan Umum ForumImanKristen
Board Diskusi dikategorikan menjadi 3 kategori berdasar kategori partisipan diskusi:.
• Diskusi Trinitarian: HANYA untuk mendiskusikan ajaran2 Kristen Trinitarian, HANYA dikhususkan bagi member Kristen Trinitarian
-
Kalau bukan satu satunya pakai Kitab Suci berarti anda menggunakan sumber apa untuk menguji semua tradisi bikinan gereja anda itu ?
Pakai apa anda menguji ajaran :
1. Redemptrix
2. Mediatrix
3. Apparitions
4. Sinless
5. Ever Virgin
6. Salam maria + Rosario + Scapular
7. Assumption
8. Pope Infallible
9. 8 dst..dst……
Apakah kalau anda anggap Paus anda infallible berarti semua tradisi bikinan gereja anda itu adalah kebenaran dan tidak perlu diuji ?
Tidak pernah Yesus atau para Rasul mengajarkan dan menguji ajaran gereja berdasarkan tradisi manusia seperti diatas melainkan hanya Kitab Suci.
Malah Yesus mengecam para Ahti Taurat akan tradisi mereka yang sudah melanggar kebenaran wahyu Allah sebagaimana juga tradisi bikinan gereja anda itu.
Matius 15:3 Tetapi jawab Yesus kepada mereka: "Mengapa kamupun melanggar perintah Allah demi adat istiadat nenek moyangmu?
Markus 7:8 Perintah Allah kamu abaikan untuk berpegang pada adat istiadat manusia."
Bukanklah semua tradisi gereja anda tsb diatas hanya ajaran dan bikinan manusia belaka ?
Matius 15:9 Percuma mereka beribadah kepada-Ku, sedangkan ajaran yang mereka ajarkan ialah perintahmanusia."
Markus 7:7 Percuma mereka beribadah kepada-Ku, sedangkan ajaran yang mereka ajarkan ialah perintah manusia.
Kolose 2:22 semuanya itu hanya mengenai barang yang binasa oleh pemakaian dan hanya menurut perintah-perintah dan ajaran-ajaran manusia.
Lha... kan sudah jelas dijawab dari reply2 sebelum2nya tho?
Dogma2 dan ajaran2 kami selalu diuji dengan Kitab Suci DAN ajaran2 tertulis selain Kitab Suci DAN ajaran2 lisan!!
Kalo Anda mau baca dengan seksama doktrin2 Gereja Katolik, semua ajaran2 katolik juga selalu didukung oleh penafsiran ayat2 Kitab Suci.
Contoh nyata!!!
Baca sekali lagi tulisan Gregory of Nyssa yang mengajarkan purgatory (On the Soul and the Resurrection)!!
Jelas2 Gregory of Nyssa juga melandaskan doktrin purgatory ini dari ayat2 Kitab Suci, sampai2 Anda katakan bahwa Gregory of Nyssa sedang ber-sola scriptura dalam tulisannya ini.
Sudah jelas bukan, bahwa kami pun ber-scriptura!! Bukan ber-sola scriptura yang pasti, tapi kami jelas2 ber-scriptura!!
Jika scriptura kami memiliki interpretasi yang berbeda dengan interpretasi sola-scripturist modern seperti Anda, padahal interpretasi kami selaras dengan ajaran2 Gereja Kuno, maka sebetulnya justru ajaran2 sola-scripturist lah yang merupakan ajaran baru yang tidak sesuai dengan ajaran apostolik!
Herannya, kok justru ajaran2 baru ini lah yg berani menuding ajaran2 apostolik sebagai ajaran yang tidak alkitabiah!
Sudah pasti Sola Scriptura karena mereka hanya mendasarkan ajaran mereka kepada satu satunya wahyu Tuhan yaitu Kitab Suci bukan tradisi bikinan atau hasil manipulasi manusia persis para Ahli Taurat didalam PB itu.
LOL... ternyata Anda belum bisa membedakan antara ber-scriptura dengan ber-sola scriptura...
Bapa2 Gereja (teolog klasik) sekali lagi BER-SCRIPTURA, tetapi TIDAK PERNAH BER-SOLA SCRIPTURA!!!
Sudah jelas aku tunjukan di reply #611, #616, #621, #633, #643, #645, bahkan aku tunjukkan dari tulisan lengkap yang Anda kutip itu, bahwa bapa2 Gereja (teolog klasik) seperti Tertullian, Origen, Athanasius, Cyprian, Gregory of Nyssa, mereka semuanya juga menggunakan Tradisi Suci DI SAMPING Kitab Suci, yang berarti mereka TIDAK PERNAH BER-SOLA SCRIPTURA!!!
Istilah cukup berarti hanya Kitab Suci saja tidak boleh “Bible Plus” seperti GRK,Mormon dan YW itu.
Silahkan dijelaskan contohnya apa itu ajaran (doktrin) diluar Kitab Suci itu ?
Walah... Kalo kalimat aslinya adalah:
ALTHOUGH The Holy Scriptures, given by inspiration of God, are of themselves sufficient toward the discovery of truth, etc...
(terjemahan: MESKIPUN Kitab Suci, yang diinspirasi oleh Allah, cukup sebagai sumber kebenaran, dst...)
Kalo kata “although” atau “meskipun” itu dihapus, ya jelas lah artinya akan berubah 180 derajat, menyeleweng dari arti sesungguhnya yang hendak ditulis oleh Athanasius!
Kok bisa2nya masih tidak mengaku kalo telah menyelewengkan tulisan Athanasius???
Lalu ajaran2 apa aja yg ada di luar Kitab Suci itu?
SIlakan dilihat sendiri kelanjutkan tulisan Athanasius yg Anda mutilasi itu, karena Athanasius telah menjawabnya sebelum Anda mutilasi!!
there are other works of our blessed teachers compiled for this purpose, if he meet with which a man will gain some knowledge of the interpretation of the Scriptures, and be able to learn what he wishes to know—still, as we have not at present in our hands the compositions of our teachers, we must communicate in writing to you what we learned from them—the faith, namely, of Christ the Saviour;
Link ke naskah utuhnya: http://www.newadvent.org/fathers/2801.htm
-
Tradisi Suci hanya apa yang sudah diajarkan oleh para Rasul berdasarkan wahyu Tuhan yang pada awalnya masih lisan dan akhirnya semua sudah tertulis didalam Kitab Suci.
Tuhan Yesus mengajarkan apa yang Dia dengar dari Allah Bapa dan para Rasul mengajar apa yang dia dengar dari Yesus,selebihnya sudah pasti hanya Injil palsu.
Galatia 1:8 Tetapi sekalipun kami atau seorang malaikat dari sorga yang memberitakan kepada kamu suatu injil yang berbeda dengan Injil yang telah kami beritakan kepadamu, terkutuklah dia.
Jadi semua tradisi gereja anda yang jelas jelas tidak mengakui bahwa hanya Yesus saja sebagai Penebus dan Pengantara keselamatan melainkan menambahinya dengan figur maria katolik,dll sudah pasti akan menyesatkan.
Kalau anda anggap masih ada wahyu yang belum tertulis silahkan dibuktikan disini !
Dan semua tradisi gereja anda hanyalah bikinan manusia bukan warisan dari para Rasul sehingga patut ditolak karena sudah “diametrically opposed” dengan kebenaran Kitab Suci.
Lha ya itu... Anda tidak tahu ajaran Gereja Katolik, hanya mendengarkan rumor dan kebencian2 akan Gereja Katolik bahwa Yesus bukan satu2nya penebus, paus menggantikan Yesus, paus menciptakan Tradisi Suci, dsb dsb, ya selamanya Anda akan ngotot membuktikan bahwa bukti2 fiktif ini adalah benar, sekalipun fakta sudah disajikan di depan mata!
Semua Tradisi Suci sudah dituliskan dalam Kitab Suci??? WRONG!!!!
Kenyataannya, justru dalam Tradisi Suci lah kami memegang teguh iman Tritunggal (Bapa, Anak, dan Roh berbeda, tetapi co-substantial), dan iman ini tidak ada di Kitab Suci, sehingga bermunculan lah bidaat2 seperti Sabelianism yang mengatakan bahwa Yesus dan Bapa adalah Pribadi yang sama (mirip dengan bidaah protestantism modern oneness). Bidaah ini dibasmi dengan menggunakan Kitab Suci DAN Tradisi Suci, dikutuk oleh ajaran yang diikat oleh sidang para rasul dalam konsili Nisea (mengikuti Mat 18 : 18).
Kenyataannya, justru karena Tradisi Suci lah kami memegang teguh iman dwinatur Yesus, dan iman ini tidak ada di Kitab Suci, sehingga bermunculan lah bidaat2 seperti Nestorianism yang mengatakan bahwa Yesus adalah manusia biasa yang dirasuki Roh Allah. Bidaah ini dibasmi dengan menggunakan Kitab Suci DAN Tradisi Suci, dikutuk oleh ajaran yang diikat oleh sidang para rasul dalam konsili Efesus (mengikuti Mat 18 : 18).
Walau anda menyebut Paus anda sebagai “Bapa Suci” tidaklah otomatis dia berhak membuat tradisi suci apalagi banyak para Paus yang hidupnya saja tidak suci.
Sudah pasti bahwa tradisi suci yang dimaksud itu adalah berasal dari ajaran wahyu Tuhan yang berasal dari tulisan para Rasul bukan karangan gereja seperti di GRK.
Tradisi Suci hanya berasal dari wahyu Allah yang Suci bukan ciptaan manusia seperti milik GRK tsb !
1 Yohanes 1:5 Dan inilah berita, yang telah kami dengar dari Dia, dan yang kami sampaikan kepada kamu: Allah adalah terang dan di dalam Dia sama sekali tidak ada kegelapan.
Silahkan buktikan kalau ada tradisi suci yang mengandung pengajaran / doktrin yang tidak termasuk kedalam Kitab Suci.
Bersambung
Bukti ajaran2 yg tidak ada dalam Kitab Suci bisa Anda lihat dalam semua rumusan dogma konsili2 Gereja!
Justru karena Kitab Suci tidak mencatat iman2 tersebut, maka orang2 dengan mudahnya menginterpretasikan Kitab Suci menurut kepentingan dan pemahaman mereka sendiri2, sehingga muncullah bidaat2 seperti Montanism, Sabellianism, Arianism, Pelagianism, nestorianism, Monophysitism, Iconoclasm, Catharism, Protestantism, Jansenism, dsb.
Dengan Tradisi Suci lah maka interpretasi yang orthodox dari Kitab Suci itu dapat diuji, dan dalam Tradisi Suci lah ditemukan otoritas tertinggi dalam mengikat ajaran2 iman dan moral, baik di bumi dan di surga, seperti yg telah diamanatkan oleh Yesus dalam Mat 16 : 18 dan Mat 18 : 18.
-
Sudah pula kujawab sbb :
2 Tesalonika 3:6 Tetapi kami berpesan kepadamu, saudara-saudara, dalam nama Tuhan Yesus Kristus, supaya kamu menjauhkan diri dari setiap saudara yang tidak melakukan pekerjaannya dan yang tidak menurut ajaran yang telah kamu terima dari kami.
Sudah pasti bahwa tradisi suci yang dimaksud itu adalah berasal dari ajaran wahyu Tuhan yang berasal dari tulisan para Rasul bukan karangan gereja seperti di GRK.
Tradisi Suci hanya berasal dari wahyu Allah yang Suci bukan ciptaan manusia seperti milik GRK tsb !
Silahkan buktikan kalau ada tradisi suci yang mengandung pengajaran / doktrin yang tidak termasuk kedalam Kitab Suci.
Lha... ini kok jadi ga nyambung sih... :doh:
Kan Anda yang memulai dengan mengutip tulisan Tertullian "The Flesh of Christ”.
Dalam reply #121 Anda katakan Tertullian sedang ber-sola scriptura.
Dalam reply #621 aku tunjukkan naskah utuh tulisan Tertullian “The Flesh of Christ”, bahwa Tertullian mengatakan karena Kitab Suci tidak mengatakan apa2 mengenai “dari mana Kristus memperoleh tubuh jasmaniNya” (chapter 6 & 7), maka Tertullian mengajak Marcion untuk menerima ajaran lisan (Tradisi Suci) yang telah diwariskan kepada Magisterium (chapter 2).
Aku tantang Anda untuk menunjukkan bahwa memang Tertullian seperti yg Anda klaim mengajarkan Kitab Suci dari tulisan tersebut.
Eh lha dalah.... ini kok malah muter2 ga nyambung, bawa2 2 Tes 3 : 6 yang sama sekali ga nyambung ama yg dibicarakan?? :doh:
Sudah pula kujawab sbb:
Sudah pasti bahwa tradisi suci yang dimaksud itu adalah berasal dari ajaran wahyu Tuhan yang berasal dari tulisan para Rasul bukan karangan gereja seperti di GRK.
Tradisi Suci hanya berasal dari wahyu Allah yang Suci bukan ciptaan manusia seperti milik GRK tsb !
Silahkan buktikan kalau ada tradisi suci yang mengandung pengajaran / doktrin yang tidak termasuk kedalam Kitab Suci. ]
Lha... ini kok jadi ga nyambung sih... :doh:
Kan Anda yang memulai dengan mengutip tulisan Irenaeus: "Against Heresies, book 3, 1, 1".
Di reply #611 Anda katakan (meng-copy paste) bahwa Irenaeus mengajarkan bahwa Kitab Suci adalah otoritas tertinggi dalam Gereja.
Di reply #611 aku tunjukkan naskah utuh tulisan Irenaeus "Against Heresies", bahwa Irenaeus tidak pernah mengajarkan demikian, malahan sebaliknya Irenaeus mencatat bahwa Kitab Suci dan Tradisi Suci digunakan secara sejajar untuk melawan bidaah, yang artinya Irenaeus tidak pernah mengajarkan sola scriptura.
Aku tantang Anda untuk menunjukkan bahwa memang Irenaeus seperti yg Anda klaim mengajarkan Kitab Suci dari tulisan tersebut.
Eh lha dalah.... ini kok malah muter2 ga nyambung mengatakan bahwa Tradisi Suci diciptakan oleh Gereja Katolik?? :doh:
Saya tidak mengutipnya utk berdiskusi mengenai Purgatory melainkan hanya yang relevan dengan topik Sola Scriptura !
Laah.. malah ngeles dan melarikan diri dari topik yg Anda lempar sendiri??? :doh:
Di reply #619 Anda kutip tulisan Gregory of Nyssa: “On the Soul and the Resurrection” dan Anda katakan Gregory of Nyssa mengajarkan sola-scriptura.
Di reply #623 aku tunjukkan bahwa logika Anda ini sangat tidak masuk akal! Gregory of Nyssa dalam tulisan ini sedang mengajarkan doktrin purgatory yang mati2an Anda tolak sebagai ajaran sesat dan tidak alkitabiah! Sangat tidak masuk akal, dalam ajaran "sesat"nya ini Gregory of Nyssa malah Anda jadikan landasan ajaran sola scriptura??
Aku minta Anda untuk mempertanggung-jawabkan kutipan Anda ini!
Jika benar Gregory of Nyssa mengajarkan sola-scriptura dalam tulisan ini, maka ajaran lainnya yg juga ada di tulisan ini yaitu purgatory, memiliki kebenaran yg sama dengan sola-scriptura itu.
Jadi mana yg benar?? Sola-scriptura dan purgatory keduanya itu benar, atau keduanya salah??
Lha kok malah ngeles ga mau bahas purgatory?? Siapa yg sedang membahas purgatory di sini memangnya? :idiot:
Sudah pasti bahwa tradisi suci yang dimaksud itu adalah berasal dari ajaran wahyu Tuhan yang berasal dari tulisan para Rasul bukan karangan gereja seperti di GRK.
Tradisi Suci hanya berasal dari wahyu Allah yang Suci bukan ciptaan manusia seperti milik GRK tsb !
Silahkan buktikan kalau ada tradisi suci yang mengandung pengajaran / doktrin yang tidak termasuk kedalam Kitab Suci.
2 Tesalonika 2:15 Sebab itu, berdirilah teguh dan berpeganglah pada ajaran-ajaran yang kamu terima dari kami, baik secara lisan, maupun secara tertulis.
Ajaran lisan bisa dua macam:
1. Yang belum dalam bentuk tertulis pada masa itu (bukan sekarang).
2. Pengajaran yang berasal dari wahyu yang sudah tertulis (Kitab Suci)
Tetapi sama sekali bukan berasal dari tradisi manusia seperti milik GRK sekarang.
Lha... dari mana Anda tahu bahwa Tradisi Suci Gereja Katolik itu berbeda dengan Tradisi Suci yang berasak dari tulisan para rasul??
Anda sudah mengutip tulisan Gregory of Nyssa: "On the Soul and Resurrection”, dan Anda jadikan acuan ajaran sola-scriptura.
Berarti tulisan Gregory of Nyssa ini memenuhi syarat Anda “berasal dari ajaran para rasul”, bukan?
Purgatory adalah ajaran Gregory of Nyssa dalam tulisan ini, dan purgatory adalah Tradisi Suci dalam Gereja Katolik.
Ini adalah contoh jawaban dari pertanyaan Anda, bahwa ada Tradisi Suci dari para rasul yang tidak tertulis dalam Kitab Suci!
Anda sudah mengutip tulisan Tertullian: “ The Flesh of Christ”, dan Anda jadikan acuan ajaran sola-scriptura.
Berarti tulisan Tertullian ini memenuhi syarat Anda “berasal dari ajaran para rasul”, bukan?
Tertullian mengajarkan bahwa sekalipun Kitab Suci tidak mengatakan apa2 tentang asal tubuh jasmani Kristus, tetapi Tertullian menyatakan bahwa Tradisi Suci mengajarkan Kristus memperoleh tubuh jasmaniNya dari Maria.
Ini adalah contoh jawaban dari pertanyaan Anda, bahwa ada Tradisi Suci dari para rasul yang tidak tertulis dalam Kitab Suci!
-
Petrus tidak pernah tercatat didalam Kitab mendirikan gereja di Roma melainkan Paulus yang lebih cocok karena dia memang pernah tinggal di Roma.
Gereja yang mula mula didirikan di Roma sama sekali berbeda dengan Gereja Roma Katolik setelah Kaisar Konstantine masuk kristen dan mencampuradukkan ajaran kristen dengan klebudayaan paganisme.
Vatican adalah negara agama dan politik berbeda total dengan gereja awal yang didirikan Paulus disana.
Tidak pernah ada jabatan Paus didalam gereja awal termasuk semua atribut yahng dimilikinya seperti :
1. Kepala Gereja
2. Vicar of Christ
3. God in earth
4. Infallible
5. Pontifix Maximus
6. Dll…dll..dll
Sistim gereja seperti Vatican atau Papalism tidak pernah ada didalam ajaran Yesus karena gereja bukan pemerintahan politik seperti Vatican.
Tidak pernah ada jabatan Paus sebagai kepala gereja dan Bapa Suci didalam ajaran Yesus sebab itu hanyalah profesi yang dimiliki Allah saja.
Demikian juga Paus atau sering disebut juga Roman Pontif atau Pontifix Maximus itu sama sekali tidak ada ajaran Alkitabnya selain hanya warisan dari sistim kekaisaran Romawi.
Sebagaimana kaisar romawi menyatakan dirinya adalah Allah maka demikian juga Paus mengklaim dirinya adalah Allah :
"The Pope and God are the same, so he has all power in Heaven and earth." Pope Pius V, quoted in Barclay, Chapter XXVII, p. 218, "Cities Petrus Bertanous".
These words appeared in the Roman Canon Law: "To believe that our Lord God the Pope has not the power to decree as he is decreed, is to be deemed heretical.-I?i the Gloss "Extravagantes" o.f Pope John XXII Cum inter, Tit. XIV, Cap. IV. Ad Callem Sexti Decretalium, Paris, 1685
Sistim papalism tidak menerima otoritas dari Kristus melainkan dari Caesar :
"...superior papal authority and dominion is derived from the law of the Caesars." Lucius Ferraris, in "Prompta Bibliotheca Canonica, Juridica, Moralis, Theologica, Ascetica, Polemica, Rubristica, Historica", Volume V, article on "Papa, Article II", titled "Concerning the extent of Papal dignity, authority, or dominion and infallibility", #19, published in Petit-Montrouge (Paris) by J. P. Migne, 1858 edition.
"...the appellation of God had been confirmed by Constantine on the Pope, who being God, cannot be judged by man." Pope Nicholas I, quoted in History of the Councils, vol. IX, Dist.: 96, Can 7, "Satis Evidentur Decret Gratian Primer Para", by Labbe and Cossart.
"Long ages ago, when Rome through the neglect of the Western emperors was left to the mercy of the barbarous hordes, the Romans turned to one figure for aid and protection, and asked him to rule them; and thus, . . . commenced the temporal sovereignty of the popes. And meekly stepping to the throne of Caesar, the vicar of Christ took up the scepter to which the emperors and kings of Europe were to bow in reverence through so many ages."--American Catholic Quarterly Review, April, 1911.
Jadi jelas sekali sistim papalism atau Vatican sama sekali tidak bisa disebut sebagai "Apostolic Succession" melainkan "Romanism Succession."
Bersambung
Dan lagi2 Anda ber-argumentum ex silentio!!!
Kitab Suci tidak mengatakan Petrus mendirikan Gereja di Roma, lalu dari mana Anda menyimpulkan bahwa Petrus tidak pernah ke Roma???
Kami ber-argumentum ex silentio??
Nope!!! Tidak ada ex-silentio dalam iman kami. Kitab Suci bukan satu2nya otoritas dan sumber kebenaran dalam iman kami.
Tradisi Suci, didukung dengan bukti2 sejarah, menyatakan bahwa Petrus dan Paulus mendirikan Gereja di Roma, bahwa Petrus menjadi pemimpin di sana dan menjadi pemimpin dari Gereja Universal, sampai kematiannya sebagai martir di Roma, dan penerus2 Petrus meneruskan jabatan ini!
Tradisi Suci sekarang ini sudah tercatat semua didalam Kitab Suci,sedangkan anda berada dijaman sekarang bukan diwaktu abad abad pertama,,sedangkan tradisi gereja bikinan GRK seperti dibawah ini sama sekali tidak diajarkan malah bertentangan secara diametrikal dengan Kitab Suci :
Nope!!!
Bukti ajaran2 yg tidak ada dalam Kitab Suci bisa Anda lihat dalam semua rumusan dogma konsili2 Gereja!
Justru karena Kitab Suci tidak mencatat iman2 tersebut, maka orang2 dengan mudahnya menginterpretasikan Kitab Suci menurut kepentingan dan pemahaman mereka sendiri2, sehingga muncullah bidaat2 seperti Montanism, Sabellianism, Arianism, Pelagianism, nestorianism, Monophysitism, Iconoclasm, Catharism, Protestantism, Jansenism, dsb.
Dengan Tradisi Suci lah maka interpretasi yang orthodox dari Kitab Suci itu dapat diuji, dan dalam Tradisi Suci lah ditemukan otoritas tertinggi dalam mengikat ajaran2 iman dan moral, baik di bumi dan di surga, seperti yg telah diamanatkan oleh Yesus dalam Mat 16 : 18 dan Mat 18 : 18.
-
http://www.jesus-is-savior.com/False%20Religions/Roman%20Catholicism/catholic_heresies-a_list.htm
http://www.gospeloutreach.net/romanerr1.html
http://katholiksesat.blogspot.com/2010/10/daftar-tradisi-yang-menyimpang-dari.html
http://mendapat-laia.blogspot.com/2012/06/pengajaran-yang-salah-dan-Tuhan-benci.html
http://hbcdelivers.org/list-of-roman-catholic-heresies/
http://carm.org/list-of-roman-catholic-false-teachings
Jika anda menganggap bahwa ada tradisi suci yang belum tercatta memngenai ajaran/doktrin gereja silahkan buktikan yang mana itu ?
The Scriptures do refer to Paul delivering oral tradition to the believers of Thessalonica, which they were to obey (2 Thessalonians 2:15). But the word tradition used here does not refer to the same thing as the tradition of Roman Catholicism. The word as used in this text simply means ‘teaching’. Paul has given them oral instruction, and that does not necessarily concern the major doctrines of the faith. That is clear from the same epistle, where he exhorts these believers to stand firm in the tradition they had received from him: ‘to keep away from every brother who is idle and does not live according to the teaching [tradition KJV] you received from us’ (3:6).
William Webster
Cilakanya... Anda ini telah dibutakan oleh definisi2 fiktif dan bukti2 fiktif tentang Gereja Katolik, mengikuti para anti .katolik seperti William Webster!
Definisi Tradisi Suci saja salah total, kok bisa2nya kalian mengatakan bahwa Tradisi Suci Gereja Katolik itu salah?
Membedakan Tradisi Suci yang infallible dengan tradisi gerejawi yang tidak infallible saja tidak bisa, kok bisa2nya meng-genaralisasi bahwa semua tradisi gerejawi adalah Tradisi Suci, sehingga Tradisi Suci itu salah??
Semua yg Anda tuduhkan Anda bahwa Tradisi Suci dalam Gereja Katolik itu sesat, yang Anda copy paste dari website2 anti-katolik itu, sudah aku klarifikasi di sini:
http://forumimankristen.com/index.php/topic,1850.0.html
Sudah pasti bahwa tradisi suci yang dimaksud itu adalah berasal dari ajaran wahyu Tuhan yang berasal dari tulisan para Rasul bukan karangan gereja seperti di GRK.
Tradisi Suci hanya berasal dari wahyu Allah yang Suci bukan ciptaan manusia seperti milik GRK tsb !
Silahkan buktikan kalau ada tradisi suci yang mengandung pengajaran / doktrin yang tidak termasuk kedalam Kitab Suci.
2 Tesalonika 2:15 Sebab itu, berdirilah teguh dan berpeganglah pada ajaran-ajaran yang kamu terima dari kami, baik secara lisan, maupun secara tertulis.
Ajaran lisan ada dua macam :
1. Belum dalam bentuk tertulis pada masa itu (bukan sekarang).
2. Pengajaran yang berasal dari wahyu yang sudah tertulis (Kitab Suci)
Tetapi sama sekali bukan berasal dari tradisi manusia seperti milik GRK sekarang.
Yesus jelas sekali membedakan otoritas antara tradisi manusia dengan wahyu Tuhan bukan seperti ajaran gereja anda.
Matius 15:3 But he answered and said unto them, Why do ye also transgress the commandment of God by your tradition?
Markus 7:8 For laying aside the commandment of God, ye hold the tradition of men, as the washing of pots and cups: and many other such like things ye do.
Yesus sama sekali tidak menyinggung tradisi suci melainkan tradisi bikinan manusia seperti yang dibuat GRK
Bersambung
Tulisan Paulus sudah jelas!!
2 Tesalonika 2:15 Sebab itu, berdirilah teguh dan berpeganglah pada ajaran-ajaran yang kamu terima dari kami, baik secara lisan, maupun secara tertulis.
Tidak ada indikasi sama sekali bahwa semua ajaran2 lisan akan dituliskan, ataupun bahwa setelah semua ajaran lisan dituliskan, maka ajaran lisan tidak berlaku lagi. Kitab Suci dalam ayat manapun tidak menuliskan ajaran ini.
Jika Anda simpulkan sebaliknya, maka Anda sedang ber-argumentum ex silentio!!
-
Sejarah tradisi GRK sudah jelas dan banyak diungkapkan secara obyektif sepanjang sejarah didalam website sbb :
http://www.jesus-is-savior.com/False%20Religions/Roman%20Catholicism/catholic_heresies-a_list.htm
http://www.gospeloutreach.net/romanerr1.html
http://katholiksesat.blogspot.com/2010/10/daftar-tradisi-yang-menyimpang-dari.html
http://mendapat-laia.blogspot.com/2012/06/pengajaran-yang-salah-dan-Tuhan-benci.html
http://hbcdelivers.org/list-of-roman-catholic-heresies/
http://carm.org/list-of-roman-catholic-false-teachings
Mana mungkin masih ada tradisi baru yang nonggol terus walau sudah ribuan tahun setelah kematian para Rasul ???
Sudah pasti itu hanya bikinan manusia belaka dan sama sekali bukan Tradisi Suci berdasarkan wahyu Tuhan.dan Yesus sudah mengecam tradisi semacam itu.
Tradisi Suci hanya datang dari sumber para Nabi dan Rasul yang mendapat karunia khusus untuk itu.
Seperti sudah saya katakan diatas bahwa apa yang anda klaim sebagai Bapa Suci itu sama sekali tidak berhak mengeluarkan apa yang dimaksud sebagai Tradisi Suci karena wahyu Tuhan seudah berhenti tidak boleh ditambahi dgn apapu lagi (The S8ufficiency of Scripture).
Contohnya :
Apa kata Alkitab:
Keluaran 20:3 Jangan ada padamu Allah lain di hadapan-Ku.
Tetapi apa kata GRK (Gereja Roma katolik):
... We [the pope] hold upon this earth the place of God Almighty, ...
Source: Pope Leo XIII, Apostolic Exhortation Praeclara Gratulationis Publicae (The Reunion of Christendom), dated June 20, 1894, trans. in The Great Encyclical Letters of Pope Leo XIII (New York: Benziger, 1903), paragraph 5, page 304.
Didalam website tsb jelas sekali bagaimana tradisi gereja anda dikontraskan dengan apa yang diajarkan didalam Kitab Suci.
Itulah bedanya antara Tradisi Suci dengan tradisi bikin-bikinan manusia yang muncul terus walau sudah ribuan tahun sejak jaman para Rasul.
Contohnya :
Apa kata Alkitab:
Kis. 4:12 Dan keselamatan tidak ada di dalam siapa pun juga selain di dalam Dia, sebab di bawah kolong langit ini tidak ada nama lain yang diberikan kepada manusia yang olehnya kita dapat diselamatkan.
Tetapi apa kata GRK (Gereja Roma katolik):
“God has committed to her the treasury of all good things, in order that everyone may know that through her are obtained every hope, every grace, and all salvation. For this is his will, that we obtain everything through Mary.”
(Pius IX: Encycl., Ubi primum, February 2, 1849.) — [p. 12, number 12]
Sama sekali tidak ada ajaran Rasuliah bahwa harapan,anugerah dan semua keselamatan manusia itu harus melalui maria model katolik anda tsb !
Cilakanya... Anda ini telah dibutakan oleh definisi2 fiktif dan bukti2 fiktif tentang Gereja Katolik, mengikuti para anti-katolik seperti William Webster!
Definisi Tradisi Suci saja salah total, kok bisa2nya kalian mengatakan bahwa Tradisi Suci Gereja Katolik itu salah?
Membedakan Tradisi Suci yang infallible dengan tradisi gerejawi yang tidak infallible saja tidak bisa, kok bisa2nya meng-genaralisasi bahwa semua tradisi gerejawi adalah Tradisi Suci, sehingga Tradisi Suci itu salah??
Semua yg Anda tuduhkan Anda bahwa Tradisi Suci dalam Gereja Katolik itu sesat, yang Anda copy paste dari website2 anti-katolik itu, sudah aku klarifikasi di sini:
http://forumimankristen.com/index.php/topic,1850.0.html
Wiliam Webster adalah seorang Roma Katolik yang sudah bertobat serta membuka kedok semua ajaran palsu gereja anda sebagaimana dulu pernah dilakukan oleh para Reformator.
Dia sudah mengutip apa yang relevan mengenai dukungan apa yang anda anggap sebagai para Bapa Gereja tsb mengenai prinsip Sola Scriptura.
Tidak ada mutilasi sepanjang kutipan memang menjelaskan cukup rinci mengenai kebenaran prinsip Sola Scriptura oleh teolog klasik tsb.
Masalahnya kutipan tsb memang tidak sesuai dengan apa yang anda inginkan…..itu saja persoalannya !
Semua sanggahan anda sudah saya jawab kembali diatas karena sanggahan anda sama sekali tidak menyangkal bahwa para Teolog klasik tsb :
1. Menganggap Scriptura sebagai otoritas tertinggi bagi gereja
2. Scriptura sudah cukup dalam dirinya bagi memperlengkap gereja
3. Yesus selalu mengutip Scriptura bukan tradisi manusia
Mungkim memang sudah Anda jawab, tetapi Anda jawab TIDAK SESUAI dengan topik pembicaraan!!
Lihat lagi reply #716, sudah aku runut satu per satu jalannya diskusi kita, dan belum satu pun argumentasi ku Anda jawab sesuai topik!
Apa sih yang sudah anda buktikan ?
Sama sekali anda tidak bisa membedakan antara Tradisi Suci berdasarkan wahyu Allah yang sudah tertulis semua didalam Kitab Suci dengan segala tetek bengek tradisi bikinan gereja anda !
Tidak ada apa yang namanya tradisi suci mengenai ajaran/doktrin gereja sekarang ini yang belum tercatat didalam Kitab Suci !
Dan hanya Scriptura yang menjadi satu satunya otoritas tertinggi didalam menguji segala macam tradisi maupun ajaran gereja kristen kalau masih mau disebut sebagai gereja tubuh Kristus.
Kis. 17:2 And Paul, as his manner was, went in unto them, and three sabbath days reasoned with them out of the scriptures,
Rasul Paulus berdiskusi menggunakan Alkitab bukan tradisi atau ajaran magisterium.
II Timotius 3:16 Segala tulisan yang diilhamkan Allah memang bermanfaat untuk mengajar, untuk menyatakan kesalahan, untuk memperbaiki kelakuan dan untuk mendidik orang dalam kebenaran.
Dikatakan segala tulisan,bukan tradisi atau ajaran magisterium.
1 Korintus 4:6 Saudara-saudara, kata-kata ini aku kenakan pada diriku sendiri dan pada Apolos, karena kamu, supaya dari teladan kami kamu belajar apakah artinya ungkapan: "Jangan melampaui yang ada tertulis", supaya jangan ada di antara kamu yang menyombongkan diri dengan jalan mengutamakan yang satu dari pada yang lain.
Paulus sudah memperingatakan jangan melampaui apa yang sudah tertulis yaitu sama dengan “Bible Plus” seperti GRK,Mormon dan YW tsb.
SCRIPTURE AND TRADITION
Roman Catholic dogma teaches that the doctrine of sola scriptura (that Scripture alone is sufficient and the ultimate authority in all matters of faith and morals) is unscriptural. This dogma is unfounded because sola scriptura is the express teaching of Scripture and in particular of the Lord Jesus Christ. The word sufficient is not found in the Word of God in an explicit sense to describe the Scriptures. But neither is the word trinity found in Scripture, yet the doctrine is taught plainly throughout its pages. The same is true with regard to the teaching of sola scriptura.
It is as apparent as the teaching of the Trinity.6 The doctrine is clearly demonstrated in the life and teaching of Christ.
William Webster
Anda kutip tulisan2 bapa2 Gereja (teolog klasik), lalu Anda mutilasi dan Anda selewengkan ajaran mereka.
Sudah aku berikan tulisan lengkap dari Irenaeus, Tertullian, Cyprian of Carthage, Athanasius, Gregory of Nyssa, bahwa benar Anda telah memutilasi tulisan mereka dan menyelewengkan ajaran mereka.
Copy paste lebih banyak tulisan William Webster tidak akan membantu Anda, karena tetap tidak dapat membuktikan bahwa Irenaeus, Tertullian, Cyprian of Carthage, Athanasius, dan Gregory of Nyssa mengajarkan sola scriptura seperti yang kalian klaim itu!
-
SCRIPTURE AND TRADITION
Roman Catholic dogma teaches that the doctrine of sola scriptura (that Scripture alone is sufficient and the ultimate authority in all matters of faith and morals) is unscriptural. This dogma is unfounded because sola scriptura is the express teaching of Scripture and in particular of the Lord Jesus Christ.
The word sufficient is not found in the Word of God in an explicit sense to describe the Scriptures. But neither is the word trinity found in Scripture, yet the doctrine is taught plainly throughout its pages. The same is true with regard to the teaching of sola scriptura. It is as apparent as the teaching of the Trinity.6 The doctrine is clearly demonstrated in the life and teaching of Christ.
William Webster
Seperti yang sudah saya kutip sebelumnya bahwa baik Kitab Suci sendiri maupun semua kesaksian para teolog klasik membuktikan bahwa prinsip Sola Scriptura adalah benar sesuai ajaran Koitab Suci.
Mazmur 19:8 Taurat Tuhan itu sempurna, menyegarkan jiwa; peraturan Tuhan itu teguh, memberikan hikmat kepada orang yang tak berpengalaman
Hanya firman Tuhan yang sempurna sedangkan tradisi bikinan manusia banyak heresynya.
Anda kutip tulisan2 bapa2 Gereja (teolog klasik), lalu Anda mutilasi dan Anda selewengkan ajaran mereka.
Sudah aku berikan tulisan lengkap dari Irenaeus, Tertullian, Cyprian of Carthage, Athanasius, Gregory of Nyssa, bahwa benar Anda telah memutilasi tulisan mereka dan menyelewengkan ajaran mereka.
Copy paste lebih banyak tulisan William Webster tidak akan membantu Anda, karena tetap tidak dapat membuktikan bahwa Irenaeus, Tertullian, Cyprian of Carthage, Athanasius, dan Gregory of Nyssa mengajarkan sola scriptura seperti yang kalian klaim itu!
Sebagai buktinya semua tradisi Mariology GRK dibawah ini sama sekali diluar ajaran Kitab Suci malah bertentangan secara diametrikal :
1. Peremuk kepala Setan (Manipulasi penterjemahan Alkitab Vulgata)
2. Hawa yang kedua
3. Co-redemptrix (CCC # 494)
4. Mediatrix (CCC # 969)
5. Disebut “full of grace” padahal yang benar menurut Kitab Suci adalah ‘highly favored.’ (Manipulasi terjemahan Vulgata)
6. Ibu rohani bagi semua manusia (CCC # 501)
7. Namanya disejajarkan dengan nama JHWH sehingga menyebut nama Maria dengan sia sia adalah berdosa (CCC # 2146)
8. Memiliki kedaulatan seperti Allah, In his Encyclical Ad Coeli Reginam to which the text of Lumen Gentium refers, my venerable Predecessor Pius XII indicates … The encyclical recalls the liturgical text: “There was St. Mary, Queen of Heaven and sovereign of the world ...” (p . 210).
9. Pope Infallible
10. 10.dst…dst…dst….
Tradisi gereja anda selama ribuan tahun ini sudah menghujat Allah Tritunggal dan merendahkan Kitab Suci karena :
1. Allah Bapa sudah ditambahi dengan Paus yang diklaim sebagai Allah didunia ini
2. Kepenebusan Yesus sudah ditambahi dengan Mary Co-redemtrix
3. Kepengantaraan Yesus sudah ditambahi Mary Mediatrix
4. Pencerahan Roh Kudus sudah digantikan oleh Magistrium GRK sebagai satu satunya penafsir Kitab Suci
5. Kitab Suci sudah disejajarkan dengan tradisi bikinan gereja sendiri
6. Yesus Adam kedua sudah disaingi oleh Maria Hawa kedua diluar ajarahn Kitab Suci
7. Dll.dll.dll.dll…..
Malah si Iblis yang memang suka gentayangan menyamar sebagai Malaikat Terang itu sudah dianggap sebagai roh maria yang gentayangan dan disembah dimana mana (apparitions).
Cilakanya... Anda ini telah dibutakan oleh definisi2 fiktif dan bukti2 fiktif tentang Gereja Katolik, mengikuti para anti-katolik seperti William Webster!
Definisi Tradisi Suci saja salah total, kok bisa2nya kalian mengatakan bahwa Tradisi Suci Gereja Katolik itu salah?
Membedakan Tradisi Suci yang infallible dengan tradisi gerejawi yang tidak infallible saja tidak bisa, kok bisa2nya meng-genaralisasi bahwa semua tradisi gerejawi adalah Tradisi Suci, sehingga Tradisi Suci itu salah??
Semua yg Anda tuduhkan Anda bahwa Tradisi Suci dalam Gereja Katolik itu sesat, yang Anda copy paste dari website2 anti-katolik itu, sudah aku klarifikasi di sini:
http://forumimankristen.com/index.php/topic,1850.0.html
Kalau para Rasul sudah tidak ada lagi apakah yg anda gunakan sebagai alat uji semua tradisi bikinan gereja anda tsb ?
Apakah tulisan para Rasul (Kitab Suci) bukan sebagai alat uji sebagaimana yang dilakukan gereja awal di Yerusalem :
Kisah Para Rasul 17:11
Orang-orang Yahudi di kota itu lebih baik hatinya dari pada orang-orang Yahudi di Tesalonika, karena mereka menerima firman itu dengan segala kerelaan hati dan setiap hari mereka menyelidiki Kitab Suci untuk mengetahui, apakah semuanya itu benar demikian.
Pakai apa anda menguji tradisi bikinan gereja anda atau anda merasa tidak perlu taat kepada perintah Tuhan sbb karena merasa Paus anda sama dengan Tuhan yang infallible itu ?
2 Korintus 13:5 Ujilah dirimu sendiri, apakah kamu tetap tegak di dalam iman. Selidikilah dirimu! Apakah kamu tidak yakin akan dirimu, bahwa Kristus Yesus ada di dalam diri kamu? Sebab jika tidak demikian, kamu tidak tahan uji.
Efesus 5:10 dan ujilah apa yang berkenan kepada Tuhan.
1 Tesalonika 5:21 Ujilah segala sesuatu dan peganglah yang baik.
Bersambung
Mat 28 : 20 dan ajarlah mereka melakukan segala sesuatu yang telah Kuperintahkan kepadamu. Dan ketahuilah, Aku menyertai kamu senantiasa sampai kepada akhir zaman."
Para rasul tidak hidup abadi, tapi janji Yesus berlaku sampai akhir jaman.
Meskipun para rasul tidak hidup selamanya, tetapi suksesi rasuliah dapat diteruskan sampai akhir jaman.
Di sini lah janji Yesus menyatakan kuasaNya, bahwa pengganti2 para rasul tetap akan memiliki kuasa utk mengikat ajaran2 di bumi dan di surga!!
-
Konsili gereja sama sekali berbeda total dengan sidang para Rasul di Yerusalem,karena otoritas para Rasul takluk kepada mereka saja bukan anggota gereja siapapun dia !
Konsili konsili GRK berbeda total dengan Kitab Suci bukan interpretasi Reformist seperti sudah saya buktikan diwebsite yg pernah saya kutip itu :
Gereja tidak diperkenankan menambahi apa yang tidak diwahyukan oleh Tuhan :
Amsal 30:6 Jangan menambahi firman-Nya, supaya engkau tidak ditegur-Nya dan dianggap pendusta.
Jadi Paus anda sama sekali tidak berhak dan berotoritas merubah rubah Firman Tuhan seperti klaim gereja anda yang sudah saya kutip itu !
#30. "The Pope is of so great authority and power, that he is able to modify, declare, or interpret even divine laws."
(#30. "Papa tantae est auctoritatis et potestatis, ut possit quoque leges divinas modificare, declarare, vel interpretari, ad num.")
Source: Lucius Ferraris, “Papa,” art. 2, in his Prompta Bibliotheca Canonica, Juridica, Moralis, Theologica, Ascetica, Polemica, Rubristica, Historica. (“Handy Library”), Vol. 5, published in Petit-Montrouge (Paris) by J. P. Migne, 1858 edition, column 1823, Latin.
Kata siapa konsili Gereja berbeda dengna Kitab Suci dan bukan interpretasi reformist??
Konsili Trente juga menggunakan Kitab Suci sebagai landasan dalam menyatakan keutamaan Petrus. Ada ratusan ayat dalam Kitab Suci menyatakan demikian (http://www.scripturecatholic.com/primacy_of_peter.html).
Ajaran2 bapa2 Gereja (teolog2 klasik), bahkan yang hidup sejaman dengan para rasul seperti Ignatius of Anthiokia, juga menuliskan kesaksian akan keutamaan Petrus dan penerus2nya yang adalah uskup Roma.
Kalo ajaran konsili Trente ini (yg ber-scriptura dan sesuai dengan ajaran bapa2 Gereja / teolog klasik), berbeda dengan intrepretasi reformist dan sola-scripturist modern, sudah jelas bahwa interpretasi reformist dan sola-scripturist modern yang menolak keutamaan penerus Petrus itu lah yang merupakan ajaran baru.
Ajaran siapa yg tidak alkitabiah??? Silakan dijawab sendiri!!
Apa bedanya Kitab Suci dengan Tradisi Suci ?
Tunjukkan mana Tradisi Suci yang bukan merupakan bagian dari Kitab Suci ?
Sudah berkali-kali saya menjelaskan bahwa semua Tradisi Suci sekarang sudah tertulis didalam Kitab Suci karena Tradisi Suci hanya berasal dari Allah yang suci bukan Bapa Suci yang anda anggap sebagai Allah didunia itu !
Dan para Teolog awal itu sudah berkali kali menegaskan ootoritas Kitab Suci sudah cukup pada dirinya sendiri untuk memperlengkapi gereja tanpa harus ditambahi dengan tradisi manusia seperti milik gereja anda tsb.
Tradisi Suci berasal juga dari Kitab Suci yang sudah lengkap tertulis apa yang Tuhan wahyukan bagi gereja karena bersumber dari sumber yang sama yaitu para Rasul.
2 Tim. 3:16 Segala tulisan yang diilhamkan Allah memang bermanfaat untuk mengajar, untuk menyatakan kesalahan, untuk memperbaiki kelakuan dan untuk mendidik orang dalam kebenaran.
3:17 Dengan demikian tiap-tiap manusia kepunyaan Allah diperlengkapi untuk setiap perbuatan baik
Silakan Anda baca jawaban dari pertanyaan Anda di thread yg telah aku tulis ini:
http://forumimankristen.com/index.php?topic=12.0
Kok kepala batu sih !!!
Sudah jelas Dia menyebutkan bahwa Scripture adalah cukup pada dirinya sendiri tidak perlu ditambahi dengan segala macam adat manusia seperti prinsip “Bible Plus” GRK,Mormon dan YW itu !
Yesus senantiasa mengutip semua ayat Kitab Suci dan tidak pernah mengutip tradisi manusia seperti miliki gereja anda itu yang sama statusnya dengan tradisi biikinan para ahli taurat itu.
Kalaupun ada tradisi pada jaman itu apakah tradisi itu boleh bertentangan dengan wahyu yang sudah selesai ditulis oleh para Rasul sebelum abad pertama berlalu ?
Tradisi Suci adalah ajaran tradisi yang berasal dari Kitab Suci sekarang ini Jenova !
Belajar lagi apa kata Yesus dan Paulus mengenai tradisi !
Untuk membuktikan siapa yg berkepala batu, silakan Anda berikan di sini sumber referensi Anda yg menunjukkan tulisan utuh dari Athanasius yang Anda mutilasi itu!!
Sudah aku berikan referensiku: http://www.newadvent.org/fathers/2801.htm
Dalam naskah utuh ini, Athanasius bahkan memulai frase yg Anda mutilasi itu dengna kata "ALTHOUGH"!!
Yang artinya berlawanan 180 derajat dari yang mau Anda selewengkan itu!
For ALTHOUGH the sacred and inspired Scriptures are sufficient to declare the truth—while there are other works of our blessed teachers compiled for this purpose, if he meet with which a man will gain some knowledge of the interpretation of the Scriptures, and be able to learn what he wishes to know—still, as we have not at present in our hands the compositions of our teachers, we must communicate in writing to you what we learned from them—the faith, namely, of Christ the Saviour; lest any should hold cheap the doctrine taught among us, or think faith.
-
Apakah Petrus yang katanya Rasul itu tidak pernah keliru pemahamannya akan ajaran Kristus ???
Jadi kalau Rasul saja bisa keliru malah berkali kali mengapa pula Gregory of Nyssa tidak bisa keliru mengenai Purgatory.
Tetapi sebagaimana Petrus yang bisa keliru dan bisa benar pula pemahamannya seperti pengakuannya bahwa Yesus adalah Anak Allah demikian pula manusia ada yang bisa diterima ajarannya kalau sesuai dengah kebenaran Kitab Suci,tetapi kalau ada yg bertentangan haruslah ditolak seperti tradisi bikinan gereja anda itu.
Ajaran GRK mengenai Tritunggal misalnya bisa diterima karena Alkitabiah tetapi yang berbau berhala karena mempertuhankan atau memperdewakan manusia itu wajib ditolak oleh gereja kristen kalau masih mau mengaku sebagai tubuh Kristus.
Sekali lagi sudah saya buktikan bahwa andalah yang berstandard ganda karena tidak berdasarkan hanya Alkitab saja tetapi Bible Plus sebagaimana Mormon dan YW itu.
LOL!!! Anda ini anti-katolik tapi kok malah mau ikut2an katolik dalam memilah2 sumber2 ajaran??
Bagi kami, paus atau Petrus sekalipun, tidak pernah infallible JIKA TIDAK BERBICARA SECARA EX-CATHEDRA.
Para rasul maupun penerus rasul, tidak pernah infallible jika tidak mengambil keputusan dalam sidang para rasul.
Kami punya cara untuk memilah2 mana sumber ajaran yang infallible dan mana sumber ajaran yg tidak infallible, berdasar kuasa yg diberikan Kristus pada para rasul dan penerus2nya (Mat 16 : 18 dan Mat 18 : 18).
Bagaimana dengan Anda??
Anda tidak mengakui lembaga infallible utk menyatakan ajaran yg benar atau salah, jadi Anda tidak bisa membeedadkan mana ajaran Gregory of Nyssa yg infallible, dan mana ajaran Gregory of Nyssa yg tidak infallible.
Lha ini contoh nyatanya... dalam satu tulisan yg sama, satu ajaran dibilang benar karena mengajarkan sola-scriptura, sedangkan ajaran lainnya dianggap sesat karena mengajarkan purgatory.
Tidak konsisten dalam memilah2 ajaran, kok ga terima kalo dibilang menerapkan standard ganda?? :doh:
Sudah saya sanggah semua komentar anda tetapi anda saja yang ngotot pura pura tidak tahu !
Menurut saya semua komentar Bapa Gereja sudah terbukti bahwa :
1. Kitab Suci sebagai satu satunya otoritas tertinggi dan absolut bagi ajaran gereja
2. Kitab Suci cukup pada dirinya sendiri tidak perlu ditambahi tradisi palsu manusia
Hanya tradisi bikinan gereja anda saja yang terbukti sama sekali sudah bertentangan secara diametrikal dengan kebenaran Kitab Suci,persis apa yang dikecam Yesus kepada para ahli Taurat itu !
Dalam reply #121 Anda katakan Tertullian sedang ber-sola scriptura.
Dalam reply #621 aku tunjukkan naskah utuh tulisan Tertullian “The Flesh of Christ”, bahwa Tertullian mengatakan karena Kitab Suci tidak mengatakan apa2 mengenai “dari mana Kristus memperoleh tubuh jasmaniNya” (chapter 6 & 7), maka Tertullian mengajak Marcion untuk menerima ajaran lisan (Tradisi Suci) yang telah diwariskan kepada Magisterium (chapter 2).
Aku tantang Anda untuk menunjukkan bahwa memang Tertullian seperti yg Anda klaim mengajarkan Kitab Suci dari tulisan tersebut.
Di reply #611 Anda katakan (meng-copy paste) bahwa Irenaeus mengajarkan bahwa Kitab Suci adalah otoritas tertinggi dalam Gereja.
Di reply #611 aku tunjukkan naskah utuh tulisan Irenaeus "Against Heresies", bahwa Irenaeus tidak pernah mengajarkan demikian, malahan sebaliknya Irenaeus mencatat bahwa Kitab Suci dan Tradisi Suci digunakan secara sejajar untuk melawan bidaah, yang artinya Irenaeus tidak pernah mengajarkan sola scriptura.
Aku tantang Anda untuk menunjukkan bahwa memang Irenaeus seperti yg Anda klaim mengajarkan Kitab Suci dari tulisan tersebut.
-
Sudah panjang lebar pula saya jelaskan diatas,silahkan disimak bukan dengan kacamata tradisi gereja anda sebagai ukuran karena itu hanya bikinan manusia yang rentan heresy belaka.
Kitab Sucilah yang menguji tradisi gereja bukan sebaliknya.
Tritunggal tidak ada istilahnya di Kitab Suci anda terima.
Sola Scriptura walau tidak ada istilahnya tetapi berjibun ajarannya didalam Kitab Suci dan kesaksian para Teolog anda tolak
Tetapi Medatrix,redemptrix,mary assumption,Pope infallible,Mary sinless dll..dll..dll. sudah tidak ada istilah maupun ajarannya didalam Kitab Suci dan malah diametrically opposed dengan Kitab Suci,anda telan bulat bulat tanpa mengujinya dengan Kitab Suci.
Inilah cara berdiskusi yang hipokrit menurut saya !
Tulisan Anda yg aku bold merah itu lah yg aku permasalahkan di sini, terutama klaim Anda bahwa bapa2 Gereja (teolog klasik) mengajarkan sola scriptura.
SIlakan, diberikan di sini tulisan2 utuh dari Irenaeus, Tertullian, Athanasius yang benar2 mengajarkan sola-scriptura seperti yg Anda klaim itu!!!
-
Justru itulah bukti penyimpangan dari semua apa yang gereja anda anggap sebagai tradisinya itu !
Salah satu contohnya lagi :
Apa kata Alkitab :
Efesus 5:23 For the husband is the head of the wife, even as Christ is the head of the church: and he is the saviour of the body.
Tetapi apa kata GRK (Gereja Roma katolik):
CCC 882 The Pope, Bishop of Rome and Peter's successor, "is the perpetual and visible source and foundation of the unity both of the bishops and of the whole company of the faithful. "For the Roman Pontiff, by reason of his office as Vicar of Christ, and as pastor of the entire Church has full, supreme, and universal power over the whole Church, a power which he can always exercise unhindered."
Jelas sekali klaim arogansi gereja yang anti Alkitab dan sudah menghujat Tuhan Yesus sendiri.
OOT lagi... OOT lagi... :doh: :doh:
Thread mengenai paus sudah ada sendiri, silakan didiskusikan di sana.
Toh... semua yg Anda bilang tidak alkitabiah itu sebetulnya hanya tidak sesuai dengan intrepretasi Anda saja kok.
Tidak percaya?? Mari kita diskusikan di thread khusus mengenai paus / penerus Petrus!!
-
Untungnya Gereja Katolik ajarannya sudah tepat yaitu hanya magisterium yg berhak menafsir Alkitab.
Kalau tidak,.. kita sudah seperti si soli ini ayat-ayat di cuplik - digabung seenak udel.
Mirip-mirip muslim mencoba nafsir Alkitab.
Ini semua gara-gara luther...
-
Peraturan Umum ForumImanKristen
Board Diskusi dikategorikan menjadi 3 kategori berdasar kategori partisipan diskusi:.
• Diskusi Trinitarian: HANYA untuk mendiskusikan ajaran2 Kristen Trinitarian, HANYA dikhususkan bagi member Kristen Trinitarian
Soli yang NON-TRINITARIAN kok masih posting disini??
ente kan Sola Scripturist kan??
Berdasarkan patokan Sola-Scirptura versi soli:
- Sola scriptura engga ada scriptura-nya
- Trinitas engga ada scriptura-nya..
Maka JELAS bahwa SOLI adalah NON-TRINITARIAN..
terus ngapain elo disini hayoooo??
btw.. Junk Post bahaya disemprit admin lho.....
-
Lha... kan sudah jelas dijawab dari reply2 sebelum2nya tho?
Dogma2 dan ajaran2 kami selalu diuji dengan Kitab Suci DAN ajaran2 tertulis selain Kitab Suci DAN ajaran2 lisan!!
Kalo Anda mau baca dengan seksama doktrin2 Gereja Katolik, semua ajaran2 katolik juga selalu didukung oleh penafsiran ayat2 Kitab Suci.
Contoh nyata!!!
Baca sekali lagi tulisan Gregory of Nyssa yang mengajarkan purgatory (On the Soul and the Resurrection)!!
Jelas2 Gregory of Nyssa juga melandaskan doktrin purgatory ini dari ayat2 Kitab Suci, sampai2 Anda katakan bahwa Gregory of Nyssa sedang ber-sola scriptura dalam tulisannya ini.
Sudah jelas bukan, bahwa kami pun ber-scriptura!! Bukan ber-sola scriptura yang pasti, tapi kami jelas2 ber-scriptura!!
Jika scriptura kami memiliki interpretasi yang berbeda dengan interpretasi sola-scripturist modern seperti Anda, padahal interpretasi kami selaras dengan ajaran2 Gereja Kuno, maka sebetulnya justru ajaran2 sola-scripturist lah yang merupakan ajaran baru yang tidak sesuai dengan ajaran apostolik!
Herannya, kok justru ajaran2 baru ini lah yg berani menuding ajaran2 apostolik sebagai ajaran yang tidak alkitabiah!
Tidak ada manusia yang sempurna bahkan Rasul sendiri pun bisa salah seperti Petrus misalnya.
Jadi jangan biasakan bersandar kepada manusia tetapi hanya kepada Kitab Suci wahyu Allah saja kita bisa bersandar sebab itulah kebenaran yang sejati bukan tradisi bikinan manusia seperti milik gereja anda itu.
Quote from: solideogloria on Yesterday at 08:41:10 PM
Sudah pasti Sola Scriptura karena mereka hanya mendasarkan ajaran mereka kepada satu satunya wahyu Tuhan yaitu Kitab Suci bukan tradisi bikinan atau hasil manipulasi manusia persis para Ahli Taurat didalam PB itu.
LOL... ternyata Anda belum bisa membedakan antara ber-scriptura dengan ber-sola scriptura...
Bapa2 Gereja (teolog klasik) sekali lagi BER-SCRIPTURA, tetapi TIDAK PERNAH BER-SOLA SCRIPTURA!!!
Sudah jelas aku tunjukan di reply #611, #616, #621, #633, #643, #645, bahkan aku tunjukkan dari tulisan lengkap yang Anda kutip itu, bahwa bapa2 Gereja (teolog klasik) seperti Tertullian, Origen, Athanasius, Cyprian, Gregory of Nyssa, mereka semuanya juga menggunakan Tradisi Suci DI SAMPING Kitab Suci, yang berarti mereka TIDAK PERNAH BER-SOLA SCRIPTURA!!!
Sudah pula dijelaskan oleh tulisan William Webster eks katolik itu yg saya kutip bagaimana apa yang anda anggap sbg Bapa Gereja itu mendukung sepenuhnya prinsip Sola Scriptura bahwa hanya Kitab Sucilah otoritas tertinggi dan final bagi ajaran gereja.
Apa yang salah dengan itu ?
GRK mana mungkin bisa menerima prinsip Sola Scriptura karena memang tradisi bikinannya sendiri itu mana mungkin lulus ujian kebenaran Kitab Suci sebagaimana perintah Tuhan.
Quote from: solideogloria on Yesterday at 08:41:10 PM
Istilah cukup berarti hanya Kitab Suci saja tidak boleh “Bible Plus” seperti GRK,Mormon dan YW itu.
Silahkan dijelaskan contohnya apa itu ajaran (doktrin) diluar Kitab Suci itu ?
Walah... Kalo kalimat aslinya adalah:
ALTHOUGH The Holy Scriptures, given by inspiration of God, are of themselves sufficient toward the discovery of truth, etc...
(terjemahan: MESKIPUN Kitab Suci, yang diinspirasi oleh Allah, cukup sebagai sumber kebenaran, dst...)
Kalo kata “although” atau “meskipun” itu dihapus, ya jelas lah artinya akan berubah 180 derajat, menyeleweng dari arti sesungguhnya yang hendak ditulis oleh Athanasius!
Kok bisa2nya masih tidak mengaku kalo telah menyelewengkan tulisan Athanasius???
Lalu ajaran2 apa aja yg ada di luar Kitab Suci itu?
SIlakan dilihat sendiri kelanjutkan tulisan Athanasius yg Anda mutilasi itu, karena Athanasius telah menjawabnya sebelum Anda mutilasi!!
there are other works of our blessed teachers compiled for this purpose, if he meet with which a man will gain some knowledge of the interpretation of the Scriptures, and be able to learn what he wishes to know—still, as we have not at present in our hands the compositions of our teachers, we must communicate in writing to you what we learned from them—the faith, namely, of Christ the Saviour;
Link ke naskah utuhnya: http://www.newadvent.org/fathers/2801.htm
Istilah “Although” tidak menafikan bahwa Kitab Suci merupakan satu satunya otoritas yang final bagi ajaran gereja,bukan tradisi sebagaimana ajaran Yesus dan Paulus yang sudah berkali kali saya kutip itu.
Lho,Sudah saya berikan contohnya ajaran yg bertentangan dgn Kitab Suci kok tidak dibaca sih ?
Jangan buru buru menyanggah kalau belum baca komentar lawan diskusi anda !
Baca lagi replay 701 dan 709
-
Lha ya itu... Anda tidak tahu ajaran Gereja Katolik, hanya mendengarkan rumor dan kebencian2 akan Gereja Katolik bahwa Yesus bukan satu2nya penebus, paus menggantikan Yesus, paus menciptakan Tradisi Suci, dsb dsb, ya selamanya Anda akan ngotot membuktikan bahwa bukti2 fiktif ini adalah benar, sekalipun fakta sudah disajikan di depan mata!
Semua Tradisi Suci sudah dituliskan dalam Kitab Suci??? WRONG!!!!
Kenyataannya, justru dalam Tradisi Suci lah kami memegang teguh iman Tritunggal (Bapa, Anak, dan Roh berbeda, tetapi co-substantial), dan iman ini tidak ada di Kitab Suci, sehingga bermunculan lah bidaat2 seperti Sabelianism yang mengatakan bahwa Yesus dan Bapa adalah Pribadi yang sama (mirip dengan bidaah protestantism modern oneness). Bidaah ini dibasmi dengan menggunakan Kitab Suci DAN Tradisi Suci, dikutuk oleh ajaran yang diikat oleh sidang para rasul dalam konsili Nisea (mengikuti Mat 18 : 18).
Kenyataannya, justru karena Tradisi Suci lah kami memegang teguh iman dwinatur Yesus, dan iman ini tidak ada di Kitab Suci, sehingga bermunculan lah bidaat2 seperti Nestorianism yang mengatakan bahwa Yesus adalah manusia biasa yang dirasuki Roh Allah. Bidaah ini dibasmi dengan menggunakan Kitab Suci DAN Tradisi Suci, dikutuk oleh ajaran yang diikat oleh sidang para rasul dalam konsili Efesus (mengikuti Mat 18 : 18).
Mana jawaban anda atas pertanyaan saya yaitu “tunjukkan ajaran tradisi suci yang tidak ada termasuk ajarannya didalam Kitab Suci.”
Soal Tritunggal,Dwi-natur Yesus itu penuh ajarannya didalam Kitab Suci jadi jelas tradisi suci memang berasal dari ajaran Kitab Suci itu sendiri.
Jangan mengalihkan persoalan apa yang tidak saya tanya !
Justru tradisi gereja anda yang anti Alkitab karena sudah menghujat Allah Triitunggal sendiri seperti ajaran mariology dan Infallible Pope itu.
Buktinya sudah berjibun saya kutip.
Quote from: solideogloria on Yesterday at 08:41:10 PM
Walau anda menyebut Paus anda sebagai “Bapa Suci” tidaklah otomatis dia berhak membuat tradisi suci apalagi banyak para Paus yang hidupnya saja tidak suci.
Sudah pasti bahwa tradisi suci yang dimaksud itu adalah berasal dari ajaran wahyu Tuhan yang berasal dari tulisan para Rasul bukan karangan gereja seperti di GRK.
Tradisi Suci hanya berasal dari wahyu Allah yang Suci bukan ciptaan manusia seperti milik GRK tsb !
1 Yohanes 1:5 Dan inilah berita, yang telah kami dengar dari Dia, dan yang kami sampaikan kepada kamu: Allah adalah terang dan di dalam Dia sama sekali tidak ada kegelapan.
Silahkan buktikan kalau ada tradisi suci yang mengandung pengajaran / doktrin yang tidak termasuk kedalam Kitab Suci.
Bersambung
Bukti ajaran2 yg tidak ada dalam Kitab Suci bisa Anda lihat dalam semua rumusan dogma konsili2 Gereja!
Justru karena Kitab Suci tidak mencatat iman2 tersebut, maka orang2 dengan mudahnya menginterpretasikan Kitab Suci menurut kepentingan dan pemahaman mereka sendiri2, sehingga muncullah bidaat2 seperti Montanism, Sabellianism, Arianism, Pelagianism, nestorianism, Monophysitism, Iconoclasm, Catharism, Protestantism, Jansenism, dsb.
Dengan Tradisi Suci lah maka interpretasi yang orthodox dari Kitab Suci itu dapat diuji, dan dalam Tradisi Suci lah ditemukan otoritas tertinggi dalam mengikat ajaran2 iman dan moral, baik di bumi dan di surga, seperti yg telah diamanatkan oleh Yesus dalam Mat 16 : 18 dan Mat 18 : 18.
Anda tidak menjawab pertanyaan saya maka saya ulangi lagi :
Silahkan buktikan kalau ada tradisi suci yang mengandung pengajaran / doktrin yang tidak termasuk kedalam Kitab Suci.
Saya tidak menanyakan ajaran bidat kristen tetapi ajaran gereja kristen yang benar.
Silahkan fokus kalau berdiskusi jangan ngeyel kemana mana tidak nyambung !
Tidak ada ajaran Yesus dan para Rasul mengatakan bahwa ajaran gereja diuji oleh tradisi bikinan manusia apalagi tradisi seperti milik gereja anda itu karena isinya sama sekali sudah mengandung permberhalaan manusia yang sangat ditentang oleh Kitab Suci.
Hanya Kitab Suci firman Tuhan itulah kebenaran :
Yohanes 17:17 Kuduskanlah mereka dalam kebenaran; firman-Mu adalah kebenaran.
Tapi apa kata Yesus mengenai tradisi :
Matius 15:3 But he answered and said unto them, Why do ye also transgress the commandment of God by your tradition?
Markus 7:8 For laying aside the commandment of God, ye hold the tradition of men, as the washing of pots and cups: and many other such like things ye do.
-
Lha... ini kok jadi ga nyambung sih... :doh:
Kan Anda yang memulai dengan mengutip tulisan Tertullian "The Flesh of Christ”.
Dalam reply #121 Anda katakan Tertullian sedang ber-sola scriptura.
Dalam reply #621 aku tunjukkan naskah utuh tulisan Tertullian “The Flesh of Christ”, bahwa Tertullian mengatakan karena Kitab Suci tidak mengatakan apa2 mengenai “dari mana Kristus memperoleh tubuh jasmaniNya” (chapter 6 & 7), maka Tertullian mengajak Marcion untuk menerima ajaran lisan (Tradisi Suci) yang telah diwariskan kepada Magisterium (chapter 2).
Aku tantang Anda untuk menunjukkan bahwa memang Tertullian seperti yg Anda klaim mengajarkan Kitab Suci dari tulisan tersebut.
Eh lha dalah.... ini kok malah muter2 ga nyambung, bawa2 2 Tes 3 : 6 yang sama sekali ga nyambung ama yg dibicarakan?? :doh:
Jangan melarikan diri dari pertanyaan saya sebab anda tidak paham apa itu Tradisi Suci dan Kitab Suci,saya ulangi lagi disini :
Silahkan buktikan kalau ada tradisi suci yang mengandung pengajaran / doktrin yang tidak termasuk kedalam Kitab Suci.
Silahkan dijawab dengan fokus jangan ngeyel kemana mana.
Quote from: solideogloria on Yesterday at 08:42:46 PM
Sudah pula kujawab sbb:
Sudah pasti bahwa tradisi suci yang dimaksud itu adalah berasal dari ajaran wahyu Tuhan yang berasal dari tulisan para Rasul bukan karangan gereja seperti di GRK.
Tradisi Suci hanya berasal dari wahyu Allah yang Suci bukan ciptaan manusia seperti milik GRK tsb !
Silahkan buktikan kalau ada tradisi suci yang mengandung pengajaran / doktrin yang tidak termasuk kedalam Kitab Suci. ]
Lha... ini kok jadi ga nyambung sih...
Kan Anda yang memulai dengan mengutip tulisan Irenaeus: "Against Heresies, book 3, 1, 1".
Di reply #611 Anda katakan (meng-copy paste) bahwa Irenaeus mengajarkan bahwa Kitab Suci adalah otoritas tertinggi dalam Gereja.
Di reply #611 aku tunjukkan naskah utuh tulisan Irenaeus "Against Heresies", bahwa Irenaeus tidak pernah mengajarkan demikian, malahan sebaliknya Irenaeus mencatat bahwa Kitab Suci dan Tradisi Suci digunakan secara sejajar untuk melawan bidaah, yang artinya Irenaeus tidak pernah mengajarkan sola scriptura.
Aku tantang Anda untuk menunjukkan bahwa memang Irenaeus seperti yg Anda klaim mengajarkan Kitab Suci dari tulisan tersebut.
Eh lha dalah.... ini kok malah muter2 ga nyambung mengatakan bahwa Tradisi Suci diciptakan oleh Gereja Katolik??
Jangan melarikan diri dari pertanyaan saya sebab anda tidak paham apa itu Tradisi Suci dan Kitab Suci,saya ulangi lagi disini :
Silahkan buktikan kalau ada tradisi suci yang mengandung pengajaran / doktrin yang tidak termasuk kedalam Kitab Suci.
Silahkan dijawab dengan fokus jangan ngeyel kemana mana.
Quote from: solideogloria on Yesterday at 08:42:46 PM
Saya tidak mengutipnya utk berdiskusi mengenai Purgatory melainkan hanya yang relevan dengan topik Sola Scriptura !
Laah.. malah ngeles dan melarikan diri dari topik yg Anda lempar sendiri???
Di reply #619 Anda kutip tulisan Gregory of Nyssa: “On the Soul and the Resurrection” dan Anda katakan Gregory of Nyssa mengajarkan sola-scriptura.
Di reply #623 aku tunjukkan bahwa logika Anda ini sangat tidak masuk akal! Gregory of Nyssa dalam tulisan ini sedang mengajarkan doktrin purgatory yang mati2an Anda tolak sebagai ajaran sesat dan tidak alkitabiah! Sangat tidak masuk akal, dalam ajaran "sesat"nya ini Gregory of Nyssa malah Anda jadikan landasan ajaran sola scriptura??
Aku minta Anda untuk mempertanggung-jawabkan kutipan Anda ini!
Jika benar Gregory of Nyssa mengajarkan sola-scriptura dalam tulisan ini, maka ajaran lainnya yg juga ada di tulisan ini yaitu purgatory, memiliki kebenaran yg sama dengan sola-scriptura itu.
Jadi mana yg benar?? Sola-scriptura dan purgatory keduanya itu benar, atau keduanya salah??
Lha kok malah ngeles ga mau bahas purgatory?? Siapa yg sedang membahas purgatory di sini memangnya?
Baca lagi penjelasan saya sebelumnya bahwa saya tidak berbicara mengenai purgatory disini,kalau anda mau membahasnya silahkan bikin topik sendiri.
Saya hanya mengutip komentarnya mengenai Sola Scriptura.
Petrus saja juga bisa salah mengapa pula yg bukan Rasul tidak mungkin salah ???
Jangan OOT
Quote from: solideogloria on Yesterday at 08:42:46 PM
Sudah pasti bahwa tradisi suci yang dimaksud itu adalah berasal dari ajaran wahyu Tuhan yang berasal dari tulisan para Rasul bukan karangan gereja seperti di GRK.
Tradisi Suci hanya berasal dari wahyu Allah yang Suci bukan ciptaan manusia seperti milik GRK tsb !
Silahkan buktikan kalau ada tradisi suci yang mengandung pengajaran / doktrin yang tidak termasuk kedalam Kitab Suci.
2 Tesalonika 2:15 Sebab itu, berdirilah teguh dan berpeganglah pada ajaran-ajaran yang kamu terima dari kami, baik secara lisan, maupun secara tertulis.
Ajaran lisan bisa dua macam:
1. Yang belum dalam bentuk tertulis pada masa itu (bukan sekarang).
2. Pengajaran yang berasal dari wahyu yang sudah tertulis (Kitab Suci)
Tetapi sama sekali bukan berasal dari tradisi manusia seperti milik GRK sekarang.
Lha... dari mana Anda tahu bahwa Tradisi Suci Gereja Katolik itu berbeda dengan Tradisi Suci yang berasak dari tulisan para rasul??
Baca lagi website berikut ini yang membedakan mana ajaran para Rasul (Kitab Suci) dan mana tradisi bikinan gereja anda :
http://www.jesus-is-savior.com/False%20Religions/Roman%20Catholicism/catholic_heresies-a_list.htm
http://www.gospeloutreach.net/romanerr1.html
http://katholiksesat.blogspot.com/2010/10/daftar-tradisi-yang-menyimpang-dari.html
http://mendapat-laia.blogspot.com/2012/06/pengajaran-yang-salah-dan-Tuhan-benci.html
http://hbcdelivers.org/list-of-roman-catholic-heresies/
http://carm.org/list-of-roman-catholic-false-teachings
Anda sudah mengutip tulisan Gregory of Nyssa: "On the Soul and Resurrection”, dan Anda jadikan acuan ajaran sola-scriptura.
Berarti tulisan Gregory of Nyssa ini memenuhi syarat Anda “berasal dari ajaran para rasul”, bukan?
Purgatory adalah ajaran Gregory of Nyssa dalam tulisan ini, dan purgatory adalah Tradisi Suci dalam Gereja Katolik.
Ini adalah contoh jawaban dari pertanyaan Anda, bahwa ada Tradisi Suci dari para rasul yang tidak tertulis dalam Kitab Suci!
Anda sudah mengutip tulisan Tertullian: “ The Flesh of Christ”, dan Anda jadikan acuan ajaran sola-scriptura.
Berarti tulisan Tertullian ini memenuhi syarat Anda “berasal dari ajaran para rasul”, bukan?
Tertullian mengajarkan bahwa sekalipun Kitab Suci tidak mengatakan apa2 tentang asal tubuh jasmani Kristus, tetapi Tertullian menyatakan bahwa Tradisi Suci mengajarkan Kristus memperoleh tubuh jasmaniNya dari Maria.
Ini adalah contoh jawaban dari pertanyaan Anda, bahwa ada Tradisi Suci dari para rasul yang tidak tertulis dalam Kitab Suci!
Jangan melarikan diri dari pertanyaan saya sebab anda tidak paham apa itu Tradisi Suci dan Kitab Suci,saya ulangi lagi disini :
Silahkan buktikan kalau ada tradisi suci yang mengandung pengajaran / doktrin yang tidak termasuk kedalam Kitab Suci.
Silahkan dijawab dengan fokus jangan ngeyel kemana mana.
-
Dan lagi2 Anda ber-argumentum ex silentio!!!
Kitab Suci tidak mengatakan Petrus mendirikan Gereja di Roma, lalu dari mana Anda menyimpulkan bahwa Petrus tidak pernah ke Roma???
Kami ber-argumentum ex silentio??
Nope!!! Tidak ada ex-silentio dalam iman kami. Kitab Suci bukan satu2nya otoritas dan sumber kebenaran dalam iman kami.
Tradisi Suci, didukung dengan bukti2 sejarah, menyatakan bahwa Petrus dan Paulus mendirikan Gereja di Roma, bahwa Petrus menjadi pemimpin di sana dan menjadi pemimpin dari Gereja Universal, sampai kematiannya sebagai martir di Roma, dan penerus2 Petrus meneruskan jabatan ini!
Dimana ayatnya di Alkitab mengatakan Petrus pernah tinggal di Roma ?
Dimana ayatnya di Alkitab mengatakan Petrus menjadi Paus di Roma ?
Jadi andalah yang penuh dengan argumentum ex silentio menganggap Petrus Paus pertama di Roma tanpa bukti ayat Alkitab sama sekali.
Quote from: solideogloria on Yesterday at 08:44:13 PM
Tradisi Suci sekarang ini sudah tercatat semua didalam Kitab Suci,sedangkan anda berada dijaman sekarang bukan diwaktu abad abad pertama,,sedangkan tradisi gereja bikinan GRK seperti dibawah ini sama sekali tidak diajarkan malah bertentangan secara diametrikal dengan Kitab Suci :
Nope!!!
Bukti ajaran2 yg tidak ada dalam Kitab Suci bisa Anda lihat dalam semua rumusan dogma konsili2 Gereja!
Justru karena Kitab Suci tidak mencatat iman2 tersebut, maka orang2 dengan mudahnya menginterpretasikan Kitab Suci menurut kepentingan dan pemahaman mereka sendiri2, sehingga muncullah bidaat2 seperti Montanism, Sabellianism, Arianism, Pelagianism, nestorianism, Monophysitism, Iconoclasm, Catharism, Protestantism, Jansenism, dsb.
Dengan Tradisi Suci lah maka interpretasi yang orthodox dari Kitab Suci itu dapat diuji, dan dalam Tradisi Suci lah ditemukan otoritas tertinggi dalam mengikat ajaran2 iman dan moral, baik di bumi dan di surga, seperti yg telah diamanatkan oleh Yesus dalam Mat 16 : 18 dan Mat 18 : 18.
Silahkan buktikan kalau ada tradisi suci yang mengandung pengajaran / doktrin yang tidak termasuk kedalam Kitab Suci.
Saya menanyakan ajaran kristen yang benar bukan bidat kristen.
-
Cilakanya... Anda ini telah dibutakan oleh definisi2 fiktif dan bukti2 fiktif tentang Gereja Katolik, mengikuti para anti .katolik seperti William Webster!
Definisi Tradisi Suci saja salah total, kok bisa2nya kalian mengatakan bahwa Tradisi Suci Gereja Katolik itu salah?
Membedakan Tradisi Suci yang infallible dengan tradisi gerejawi yang tidak infallible saja tidak bisa, kok bisa2nya meng-genaralisasi bahwa semua tradisi gerejawi adalah Tradisi Suci, sehingga Tradisi Suci itu salah??
Semua yg Anda tuduhkan Anda bahwa Tradisi Suci dalam Gereja Katolik itu sesat, yang Anda copy paste dari website2 anti-katolik itu, sudah aku klarifikasi di sini:
http://forumimankristen.com/index.php/topic,1850.0.html
Yang cilaka dua belas itu adalah segala macam tradisi gereja anti Alkitab yang sudah menghujat Tuhan dan Kitab Suci-Nya dan penuh dengan pemberhalaan manusia itu:
Buktinya cermati lagi :
http://www.jesus-is-savior.com/False%20Religions/Roman%20Catholicism/catholic_heresies-a_list.htm
http://www.gospeloutreach.net/romanerr1.html
http://katholiksesat.blogspot.com/2010/10/daftar-tradisi-yang-menyimpang-dari.html
http://mendapat-laia.blogspot.com/2012/06/pengajaran-yang-salah-dan-Tuhan-benci.html
http://hbcdelivers.org/list-of-roman-catholic-heresies/
http://carm.org/list-of-roman-catholic-false-teachings
Kalrifikasi harus berdasarkan Kitab Suci bukan tradisi bikinan manusia,karena hanya Kitab Suci otoritas final didalam ajaran gereja kristen.
Quote from: solideogloria on Yesterday at 08:44:13 PM
Sudah pasti bahwa tradisi suci yang dimaksud itu adalah berasal dari ajaran wahyu Tuhan yang berasal dari tulisan para Rasul bukan karangan gereja seperti di GRK.
Tradisi Suci hanya berasal dari wahyu Allah yang Suci bukan ciptaan manusia seperti milik GRK tsb !
Silahkan buktikan kalau ada tradisi suci yang mengandung pengajaran / doktrin yang tidak termasuk kedalam Kitab Suci.
2 Tesalonika 2:15 Sebab itu, berdirilah teguh dan berpeganglah pada ajaran-ajaran yang kamu terima dari kami, baik secara lisan, maupun secara tertulis.
Ajaran lisan ada dua macam :
1. Belum dalam bentuk tertulis pada masa itu (bukan sekarang).
2. Pengajaran yang berasal dari wahyu yang sudah tertulis (Kitab Suci)
Tetapi sama sekali bukan berasal dari tradisi manusia seperti milik GRK sekarang.
Yesus jelas sekali membedakan otoritas antara tradisi manusia dengan wahyu Tuhan bukan seperti ajaran gereja anda.
Matius 15:3 But he answered and said unto them, Why do ye also transgress the commandment of God by your tradition?
Markus 7:8 For laying aside the commandment of God, ye hold the tradition of men, as the washing of pots and cups: and many other such like things ye do.
Yesus sama sekali tidak menyinggung tradisi suci melainkan tradisi bikinan manusia seperti yang dibuat GRK
Bersambung
Tulisan Paulus sudah jelas!!
2 Tesalonika 2:15 Sebab itu, berdirilah teguh dan berpeganglah pada ajaran-ajaran yang kamu terima dari kami, baik secara lisan, maupun secara tertulis.
Tidak ada indikasi sama sekali bahwa semua ajaran2 lisan akan dituliskan, ataupun bahwa setelah semua ajaran lisan dituliskan, maka ajaran lisan tidak berlaku lagi. Kitab Suci dalam ayat manapun tidak menuliskan ajaran ini.
Jika Anda simpulkan sebaliknya, maka Anda sedang ber-argumentum ex silentio!!
Buktikan mana ajaran lisan yang tidak termasuk kedalam ajaran Kitab Suci yang tertulis Jenova !
Camkan lagi apa kata Kitab Suci kalau masih mengaku kristen :
1 Korintus 4:6 Saudara-saudara, kata-kata ini aku kenakan pada diriku sendiri dan pada Apolos, karena kamu, supaya dari teladan kami kamu belajar apakah artinya ungkapan: "Jangan melampaui yang ada tertulis", supaya jangan ada di antara kamu yang menyombongkan diri dengan jalan mengutamakan yang satu dari pada yang lain.
-
Cilakanya... Anda ini telah dibutakan oleh definisi2 fiktif dan bukti2 fiktif tentang Gereja Katolik, mengikuti para anti-katolik seperti William Webster!
Definisi Tradisi Suci saja salah total, kok bisa2nya kalian mengatakan bahwa Tradisi Suci Gereja Katolik itu salah?
Membedakan Tradisi Suci yang infallible dengan tradisi gerejawi yang tidak infallible saja tidak bisa, kok bisa2nya meng-genaralisasi bahwa semua tradisi gerejawi adalah Tradisi Suci, sehingga Tradisi Suci itu salah??
Semua yg Anda tuduhkan Anda bahwa Tradisi Suci dalam Gereja Katolik itu sesat, yang Anda copy paste dari website2 anti-katolik itu, sudah aku klarifikasi di sini:
http://forumimankristen.com/index.php/topic,1850.0.html
Klarifikasi harus berdasarkan kebenaran Kitab Suci bukan tradisi bikinan gereja yang banyak isapan jempolnya itu !
Buktikan disini klarifikasi yang benar berdasarkan Kitab Suci sebagai otoritas final kalau sanggup !
Quote from: solideogloria on Yesterday at 08:48:08 PM
Wiliam Webster adalah seorang Roma Katolik yang sudah bertobat serta membuka kedok semua ajaran palsu gereja anda sebagaimana dulu pernah dilakukan oleh para Reformator.
Dia sudah mengutip apa yang relevan mengenai dukungan apa yang anda anggap sebagai para Bapa Gereja tsb mengenai prinsip Sola Scriptura.
Tidak ada mutilasi sepanjang kutipan memang menjelaskan cukup rinci mengenai kebenaran prinsip Sola Scriptura oleh teolog klasik tsb.
Masalahnya kutipan tsb memang tidak sesuai dengan apa yang anda inginkan…..itu saja persoalannya !
Semua sanggahan anda sudah saya jawab kembali diatas karena sanggahan anda sama sekali tidak menyangkal bahwa para Teolog klasik tsb :
1. Menganggap Scriptura sebagai otoritas tertinggi bagi gereja
2. Scriptura sudah cukup dalam dirinya bagi memperlengkap gereja
3. Yesus selalu mengutip Scriptura bukan tradisi manusia
Mungkim memang sudah Anda jawab, tetapi Anda jawab TIDAK SESUAI dengan topik pembicaraan!!
Lihat lagi reply #716, sudah aku runut satu per satu jalannya diskusi kita, dan belum satu pun argumentasi ku Anda jawab sesuai topik!
Sudah pula saya counter semua argumen anda yang hanya berlandaskan tradisi bikinan manusia itu bukannya Kitab Suci sebagai satu satunya otoritas yang final !
Quote from: solideogloria on Yesterday at 08:51:24 PM
Apa sih yang sudah anda buktikan ?
Sama sekali anda tidak bisa membedakan antara Tradisi Suci berdasarkan wahyu Allah yang sudah tertulis semua didalam Kitab Suci dengan segala tetek bengek tradisi bikinan gereja anda !
Tidak ada apa yang namanya tradisi suci mengenai ajaran/doktrin gereja sekarang ini yang belum tercatat didalam Kitab Suci !
Dan hanya Scriptura yang menjadi satu satunya otoritas tertinggi didalam menguji segala macam tradisi maupun ajaran gereja kristen kalau masih mau disebut sebagai gereja tubuh Kristus.
Kis. 17:2 And Paul, as his manner was, went in unto them, and three sabbath days reasoned with them out of the scriptures,
Rasul Paulus berdiskusi menggunakan Alkitab bukan tradisi atau ajaran magisterium.
II Timotius 3:16 Segala tulisan yang diilhamkan Allah memang bermanfaat untuk mengajar, untuk menyatakan kesalahan, untuk memperbaiki kelakuan dan untuk mendidik orang dalam kebenaran.
Dikatakan segala tulisan,bukan tradisi atau ajaran magisterium.
1 Korintus 4:6 Saudara-saudara, kata-kata ini aku kenakan pada diriku sendiri dan pada Apolos, karena kamu, supaya dari teladan kami kamu belajar apakah artinya ungkapan: "Jangan melampaui yang ada tertulis", supaya jangan ada di antara kamu yang menyombongkan diri dengan jalan mengutamakan yang satu dari pada yang lain.
Paulus sudah memperingatakan jangan melampaui apa yang sudah tertulis yaitu sama dengan “Bible Plus” seperti GRK,Mormon dan YW tsb.
SCRIPTURE AND TRADITION
Roman Catholic dogma teaches that the doctrine of sola scriptura (that Scripture alone is sufficient and the ultimate authority in all matters of faith and morals) is unscriptural. This dogma is unfounded because sola scriptura is the express teaching of Scripture and in particular of the Lord Jesus Christ. The word sufficient is not found in the Word of God in an explicit sense to describe the Scriptures. But neither is the word trinity found in Scripture, yet the doctrine is taught plainly throughout its pages. The same is true with regard to the teaching of sola scriptura.
It is as apparent as the teaching of the Trinity.6 The doctrine is clearly demonstrated in the life and teaching of Christ.
William Webster
Anda kutip tulisan2 bapa2 Gereja (teolog klasik), lalu Anda mutilasi dan Anda selewengkan ajaran mereka.
Sudah aku berikan tulisan lengkap dari Irenaeus, Tertullian, Cyprian of Carthage, Athanasius, Gregory of Nyssa, bahwa benar Anda telah memutilasi tulisan mereka dan menyelewengkan ajaran mereka.
Copy paste lebih banyak tulisan William Webster tidak akan membantu Anda, karena tetap tidak dapat membuktikan bahwa Irenaeus, Tertullian, Cyprian of Carthage, Athanasius, dan Gregory of Nyssa mengajarkan sola scriptura seperti yang kalian klaim itu!
Tulisan William Webster yang eks katolik itu sudah cukup jelas mengupas segala kepalsuan ajaran GRK yang memanipulasi Kitab Suci hanya untuk mendukung tradisi bikinan mereka sendiri yang sudah anti Alkitab itu persis Mormon dan YW yang berprinsip “Bible Plus.”
Buktinya ada di :
http://www.jesus-is-savior.com/False%20Religions/Roman%20Catholicism/catholic_heresies-a_list.htm
http://www.gospeloutreach.net/romanerr1.html
http://katholiksesat.blogspot.com/2010/10/daftar-tradisi-yang-menyimpang-dari.html
http://mendapat-laia.blogspot.com/2012/06/pengajaran-yang-salah-dan-Tuhan-benci.html
http://hbcdelivers.org/list-of-roman-catholic-heresies/
http://carm.org/list-of-roman-catholic-false-teachings
-
Anda kutip tulisan2 bapa2 Gereja (teolog klasik), lalu Anda mutilasi dan Anda selewengkan ajaran mereka.
Sudah aku berikan tulisan lengkap dari Irenaeus, Tertullian, Cyprian of Carthage, Athanasius, Gregory of Nyssa, bahwa benar Anda telah memutilasi tulisan mereka dan menyelewengkan ajaran mereka.
Copy paste lebih banyak tulisan William Webster tidak akan membantu Anda, karena tetap tidak dapat membuktikan bahwa Irenaeus, Tertullian, Cyprian of Carthage, Athanasius, dan Gregory of Nyssa mengajarkan sola scriptura seperti yang kalian klaim itu!
Tulisan William Webster yang eks katolik itu sudah cukup jelas mengupas segala kepalsuan ajaran GRK yang memanipulasi Kitab Suci hanya untuk mendukung tradisi bikinan mereka sendiri yang sudah anti Alkitab itu persis Mormon dan YW yang berprinsip “Bible Plus.”
Buktinya ada di :
http://www.jesus-is-savior.com/False%20Religions/Roman%20Catholicism/catholic_heresies-a_list.htm
http://www.gospeloutreach.net/romanerr1.html
http://katholiksesat.blogspot.com/2010/10/daftar-tradisi-yang-menyimpang-dari.html
http://mendapat-laia.blogspot.com/2012/06/pengajaran-yang-salah-dan-Tuhan-benci.html
http://hbcdelivers.org/list-of-roman-catholic-heresies/
http://carm.org/list-of-roman-catholic-false-teachings
Kalau mau klarifikasi pakailah Kitab Suci Wahyu Tuhan bukan tradisi manusia !
Quote from: solideogloria on Yesterday at 09:01:17 PM
Sebagai buktinya semua tradisi Mariology GRK dibawah ini sama sekali diluar ajaran Kitab Suci malah bertentangan secara diametrikal :
1. Peremuk kepala Setan (Manipulasi penterjemahan Alkitab Vulgata)
2. Hawa yang kedua
3. Co-redemptrix (CCC # 494)
4. Mediatrix (CCC # 969)
5. Disebut “full of grace” padahal yang benar menurut Kitab Suci adalah ‘highly favored.’ (Manipulasi terjemahan Vulgata)
6. Ibu rohani bagi semua manusia (CCC # 501)
7. Namanya disejajarkan dengan nama JHWH sehingga menyebut nama Maria dengan sia sia adalah berdosa (CCC # 2146)
8. Memiliki kedaulatan seperti Allah, In his Encyclical Ad Coeli Reginam to which the text of Lumen Gentium refers, my venerable Predecessor Pius XII indicates … The encyclical recalls the liturgical text: “There was St. Mary, Queen of Heaven and sovereign of the world ...” (p . 210).
9. Pope Infallible
10. 10.dst…dst…dst….
Tradisi gereja anda selama ribuan tahun ini sudah menghujat Allah Tritunggal dan merendahkan Kitab Suci karena :
1. Allah Bapa sudah ditambahi dengan Paus yang diklaim sebagai Allah didunia ini
2. Kepenebusan Yesus sudah ditambahi dengan Mary Co-redemtrix
3. Kepengantaraan Yesus sudah ditambahi Mary Mediatrix
4. Pencerahan Roh Kudus sudah digantikan oleh Magistrium GRK sebagai satu satunya penafsir Kitab Suci
5. Kitab Suci sudah disejajarkan dengan tradisi bikinan gereja sendiri
6. Yesus Adam kedua sudah disaingi oleh Maria Hawa kedua diluar ajarahn Kitab Suci
7. Dll.dll.dll.dll…..
Malah si Iblis yang memang suka gentayangan menyamar sebagai Malaikat Terang itu sudah dianggap sebagai roh maria yang gentayangan dan disembah dimana mana (apparitions).
Cilakanya... Anda ini telah dibutakan oleh definisi2 fiktif dan bukti2 fiktif tentang Gereja Katolik, mengikuti para anti-katolik seperti William Webster!
Definisi Tradisi Suci saja salah total, kok bisa2nya kalian mengatakan bahwa Tradisi Suci Gereja Katolik itu salah?
Membedakan Tradisi Suci yang infallible dengan tradisi gerejawi yang tidak infallible saja tidak bisa, kok bisa2nya meng-genaralisasi bahwa semua tradisi gerejawi adalah Tradisi Suci, sehingga Tradisi Suci itu salah??
Semua yg Anda tuduhkan Anda bahwa Tradisi Suci dalam Gereja Katolik itu sesat, yang Anda copy paste dari website2 anti-katolik itu, sudah aku klarifikasi di sini:
http://forumimankristen.com/index.php/topic,1850.0.html
Sudah saya buktikan pula fakta fakta ajaran gereja anda yang sudah kontradiksi dengan semua kebenaran Kitab Suci hanya karena anda hanya bersandar kepada manusia belaka bukan wahyu Tuhan sebagai otoritas final itu.
Klarifikasi harus berdasarkan kebenaran Kitab Suci bukan tradisi bikinan gereja yang banyak isapan jempolnya itu !
Buktikan disini klarifikasi yang benar berdasarkan Kitab Suci sebagai otoritas final kalau sanggup !
Quote from: solideogloria on Yesterday at 09:01:17 PM
Kalau para Rasul sudah tidak ada lagi apakah yg anda gunakan sebagai alat uji semua tradisi bikinan gereja anda tsb ?
Apakah tulisan para Rasul (Kitab Suci) bukan sebagai alat uji sebagaimana yang dilakukan gereja awal di Yerusalem :
Kisah Para Rasul 17:11
Orang-orang Yahudi di kota itu lebih baik hatinya dari pada orang-orang Yahudi di Tesalonika, karena mereka menerima firman itu dengan segala kerelaan hati dan setiap hari mereka menyelidiki Kitab Suci untuk mengetahui, apakah semuanya itu benar demikian.
Pakai apa anda menguji tradisi bikinan gereja anda atau anda merasa tidak perlu taat kepada perintah Tuhan sbb karena merasa Paus anda sama dengan Tuhan yang infallible itu ?
2 Korintus 13:5 Ujilah dirimu sendiri, apakah kamu tetap tegak di dalam iman. Selidikilah dirimu! Apakah kamu tidak yakin akan dirimu, bahwa Kristus Yesus ada di dalam diri kamu? Sebab jika tidak demikian, kamu tidak tahan uji.
Efesus 5:10 dan ujilah apa yang berkenan kepada Tuhan.
1 Tesalonika 5:21 Ujilah segala sesuatu dan peganglah yang baik.
Bersambung
Mat 28 : 20 dan ajarlah mereka melakukan segala sesuatu yang telah Kuperintahkan kepadamu. Dan ketahuilah, Aku menyertai kamu senantiasa sampai kepada akhir zaman."
Para rasul tidak hidup abadi, tapi janji Yesus berlaku sampai akhir jaman.
Meskipun para rasul tidak hidup selamanya, tetapi suksesi rasuliah dapat diteruskan sampai akhir jaman.
Di sini lah janji Yesus menyatakan kuasaNya, bahwa pengganti2 para rasul tetap akan memiliki kuasa utk mengikat ajaran2 di bumi dan di surga!!
Ayatnya sudah saya berikan diatas bahwa jemaat perdana di Yerusalem menguji ajaran para Rasul berdasarkan Kitab Suci bukan tradisi bikinan manusia seperti yang dimiliki gereja anda itu.
Jadi semua tradisi gereja anda tidak mungkin lolos kalau diuji oleh Kitab Suci firman Tuhan.
-
Kata siapa konsili Gereja berbeda dengna Kitab Suci dan bukan interpretasi reformist??
Konsili Trente juga menggunakan Kitab Suci sebagai landasan dalam menyatakan keutamaan Petrus. Ada ratusan ayat dalam Kitab Suci menyatakan demikian (http://www.scripturecatholic.com/primacy_of_peter.html).
Ajaran2 bapa2 Gereja (teolog2 klasik), bahkan yang hidup sejaman dengan para rasul seperti Ignatius of Anthiokia, juga menuliskan kesaksian akan keutamaan Petrus dan penerus2nya yang adalah uskup Roma.
Kalo ajaran konsili Trente ini (yg ber-scriptura dan sesuai dengan ajaran bapa2 Gereja / teolog klasik), berbeda dengan intrepretasi reformist dan sola-scripturist modern, sudah jelas bahwa interpretasi reformist dan sola-scripturist modern yang menolak keutamaan penerus Petrus itu lah yang merupakan ajaran baru.
Ajaran siapa yg tidak alkitabiah??? Silakan dijawab sendiri!!
Konsili Trente bikinan katolik itulah yang mensejajarkan Kitab Suci dengan tradisi bikinan manusia seperti milik gereja anda itu.
Konsili Trente lah sumber utama segala ajaran yang berbau berhala dari GRK itu.
Padahal Yesus sendiri berkata :
Matius 15:3 But he answered and said unto them, Why do ye also transgress the commandment of God by your tradition?
Markus 7:8 For laying aside the commandment of God, ye hold the tradition of men, as the washing of pots and cups: and many other such like things ye do.
Quote from: solideogloria on Yesterday at 09:05:31 PM
Apa bedanya Kitab Suci dengan Tradisi Suci ?
Tunjukkan mana Tradisi Suci yang bukan merupakan bagian dari Kitab Suci ?
Sudah berkali-kali saya menjelaskan bahwa semua Tradisi Suci sekarang sudah tertulis didalam Kitab Suci karena Tradisi Suci hanya berasal dari Allah yang suci bukan Bapa Suci yang anda anggap sebagai Allah didunia itu !
Dan para Teolog awal itu sudah berkali kali menegaskan ootoritas Kitab Suci sudah cukup pada dirinya sendiri untuk memperlengkapi gereja tanpa harus ditambahi dengan tradisi manusia seperti milik gereja anda tsb.
Tradisi Suci berasal juga dari Kitab Suci yang sudah lengkap tertulis apa yang Tuhan wahyukan bagi gereja karena bersumber dari sumber yang sama yaitu para Rasul.
2 Tim. 3:16 Segala tulisan yang diilhamkan Allah memang bermanfaat untuk mengajar, untuk menyatakan kesalahan, untuk memperbaiki kelakuan dan untuk mendidik orang dalam kebenaran.
3:17 Dengan demikian tiap-tiap manusia kepunyaan Allah diperlengkapi untuk setiap perbuatan baik
Silakan Anda baca jawaban dari pertanyaan Anda di thread yg telah aku tulis ini:
http://forumimankristen.com/index.php?topic=12.0
Jangan melarikan diri dari pertanyaan saya sebab anda tidak paham apa itu Tradisi Suci dan Kitab Suci,saya ulangi lagi disini :
Silahkan buktikan disini kalau ada tradisi suci yang mengandung pengajaran / doktrin yang tidak termasuk kedalam Kitab Suci.
Silahkan dijawab dengan fokus jangan ngeyel kemana mana.
Quote from: solideogloria on Yesterday at 09:05:31 PM
Kok kepala batu sih !!!
Sudah jelas Dia menyebutkan bahwa Scripture adalah cukup pada dirinya sendiri tidak perlu ditambahi dengan segala macam adat manusia seperti prinsip “Bible Plus” GRK,Mormon dan YW itu !
Yesus senantiasa mengutip semua ayat Kitab Suci dan tidak pernah mengutip tradisi manusia seperti miliki gereja anda itu yang sama statusnya dengan tradisi biikinan para ahli taurat itu.
Kalaupun ada tradisi pada jaman itu apakah tradisi itu boleh bertentangan dengan wahyu yang sudah selesai ditulis oleh para Rasul sebelum abad pertama berlalu ?
Tradisi Suci adalah ajaran tradisi yang berasal dari Kitab Suci sekarang ini Jenova !
Belajar lagi apa kata Yesus dan Paulus mengenai tradisi !
Untuk membuktikan siapa yg berkepala batu, silakan Anda berikan di sini sumber referensi Anda yg menunjukkan tulisan utuh dari Athanasius yang Anda mutilasi itu!!
Sudah aku berikan referensiku: http://www.newadvent.org/fathers/2801.htm
Dalam naskah utuh ini, Athanasius bahkan memulai frase yg Anda mutilasi itu dengna kata "ALTHOUGH"!!
Yang artinya berlawanan 180 derajat dari yang mau Anda selewengkan itu!
For ALTHOUGH the sacred and inspired Scriptures are sufficient to declare the truth—while there are other works of our blessed teachers compiled for this purpose, if he meet with which a man will gain some knowledge of the interpretation of the Scriptures, and be able to learn what he wishes to know—still, as we have not at present in our hands the compositions of our teachers, we must communicate in writing to you what we learned from them—the faith, namely, of Christ the Saviour; lest any should hold cheap the doctrine taught among us, or think faith.
Baca lagi semua tulisan Bapa Gereja menurut William Webster eks katolik itu dan tunjukkan apa yang salah darinya ketimbang buang waktu meladeni anda yang sukanya bertele tele itu dalam berdiskusi.
Saya ulangi "semua Bapa Gereja yang dikutip itu memegang teguh bahwa Kitab Suci sebagai satu satunya otoritas final didalam ajaran gereja."
Jadi kalaupun ada guru guru lain mengajarkan sesuatu ajaran maka harus diuji dulu dengan kebenaran Kitab Suci bukan duitelan mentah mentah seperti yang anda lakukan dengan semua tradisi palsu gereja anda itu.
Cermati lagi apa yang dilakukan gereja perdana ini :
Kisah Para Rasul 17:11
Orang-orang Yahudi di kota itu lebih baik hatinya dari pada orang-orang Yahudi di Tesalonika, karena mereka menerima firman itu dengan segala kerelaan hati dan setiap hari mereka menyelidiki Kitab Suci untuk mengetahui, apakah semuanya itu benar demikian.
Dan patuhi lagi apa yang dikatakan Rasul ini :
1 Korintus 4:6
Saudara-saudara, kata-kata ini aku kenakan pada diriku sendiri dan pada Apolos, karena kamu, supaya dari teladan kami kamu belajar apakah artinya ungkapan: "Jangan melampaui yang ada tertulis", supaya jangan ada di antara kamu yang menyombongkan diri dengan jalan mengutamakan yang satu dari pada yang lain.
-
[ author=Jenova link=topic=971.msg61045#msg61045 date=1409331474]
LOL!!! Anda ini anti-katolik tapi kok malah mau ikut2an katolik dalam memilah2 sumber2 ajaran??
Bagi kami, paus atau Petrus sekalipun, tidak pernah infallible JIKA TIDAK BERBICARA SECARA EX-CATHEDRA.
Para rasul maupun penerus rasul, tidak pernah infallible jika tidak mengambil keputusan dalam sidang para rasul.
Kami punya cara untuk memilah2 mana sumber ajaran yang infallible dan mana sumber ajaran yg tidak infallible, berdasar kuasa yg diberikan Kristus pada para rasul dan penerus2nya (Mat 16 : 18 dan Mat 18 : 18).
Bagaimana dengan Anda??
Anda tidak mengakui lembaga infallible utk menyatakan ajaran yg benar atau salah, jadi Anda tidak bisa membeedadkan mana ajaran Gregory of Nyssa yg infallible, dan mana ajaran Gregory of Nyssa yg tidak infallible.
Lha ini contoh nyatanya... dalam satu tulisan yg sama, satu ajaran dibilang benar karena mengajarkan sola-scriptura, sedangkan ajaran lainnya dianggap sesat karena mengajarkan purgatory.
Tidak konsisten dalam memilah2 ajaran, kok ga terima kalo dibilang menerapkan standard ganda?? :doh:
Saya hanya anti ajaran gereja yang melanggar kebenaran Kitab Suci apapun gerejanya !
Mana ada ajaran model kursi sakti “ex-cathedra” itu didalam ajaran Kitab Suci ???
Inilah contohnya “argumentum ex silentio” itu ,menambahi apa yang tidak ada di Kitab Suci !
Hanya Nabi dan Rasul saja yang mendapat anugerah untuk mendapatkan inspirasi dari Roh Kudus bukan manusia biasa yug rentan dosa.
Lembaga manapun kalau ajarannya anti Kitab Suci sudah harus dibuang saja ke tong sampah karena menyesatkan.
Kalau ada tulisan gereja harus dipilah mana yang sesuai dengan Kitab Suci dan mana yang heresy dan patut dibuang,sebab manusia termasuk para Paus anda itu hanya mahluk ciptaan yang terbatas dan sudah polusi oleh dosa.
Standard ganda adalah kalau selain Kitab Suci ternyata tradisi manusiapun digunakan juga termasuk lembaganya.
Quote from: solideogloria on Yesterday at 09:12:20 PM
Sudah saya sanggah semua komentar anda tetapi anda saja yang ngotot pura pura tidak tahu !
Menurut saya semua komentar Bapa Gereja sudah terbukti bahwa :
1. Kitab Suci sebagai satu satunya otoritas tertinggi dan absolut bagi ajaran gereja
2. Kitab Suci cukup pada dirinya sendiri tidak perlu ditambahi tradisi palsu manusia
Hanya tradisi bikinan gereja anda saja yang terbukti sama sekali sudah bertentangan secara diametrikal dengan kebenaran Kitab Suci,persis apa yang dikecam Yesus kepada para ahli Taurat itu !
Dalam reply #121 Anda katakan Tertullian sedang ber-sola scriptura.
Dalam reply #621 aku tunjukkan naskah utuh tulisan Tertullian “The Flesh of Christ”, bahwa Tertullian mengatakan karena Kitab Suci tidak mengatakan apa2 mengenai “dari mana Kristus memperoleh tubuh jasmaniNya” (chapter 6 & 7), maka Tertullian mengajak Marcion untuk menerima ajaran lisan (Tradisi Suci) yang telah diwariskan kepada Magisterium (chapter 2).
Aku tantang Anda untuk menunjukkan bahwa memang Tertullian seperti yg Anda klaim mengajarkan Kitab Suci dari tulisan tersebut.
Kitab Suci jelas mengajarkan dari siapa Yesus lahir dan memperoleh tubuhnya yaitu dari Maria,makanya komentar anda itu pasti penuh kepalsuan,seperti yang sudah disinyalir oleh W.Webster eks katolik itu.
Orang yang paling sederhanapun ngerti kalau baca Alkitab bahwa Yesus lahir dari kandungan Maria.
Di reply #611 Anda katakan (meng-copy paste) bahwa Irenaeus mengajarkan bahwa Kitab Suci adalah otoritas tertinggi dalam Gereja.
Di reply #611 aku tunjukkan naskah utuh tulisan Irenaeus "Against Heresies", bahwa Irenaeus tidak pernah mengajarkan demikian, malahan sebaliknya Irenaeus mencatat bahwa Kitab Suci dan Tradisi Suci digunakan secara sejajar untuk melawan bidaah, yang artinya Irenaeus tidak pernah mengajarkan sola scriptura.
Aku tantang Anda untuk menunjukkan bahwa memang Irenaeus seperti yg Anda klaim mengajarkan Kitab Suci dari tulisan tersebut.
Kalau anda memang tidak paham apa itu Tradisi Suci dan Kitab Suci makanya bengong terus.
Makanya jawab dulu pertanyaan saya yang anda hindari terus sampai sekarang yaitu :
Buktikan mana ajaran tradisi suci yang tidak atau belum termasuk kedalam ajaran Kitab Suci yang tertulis
Jadi anda membawa diri hidup dijaman abad abad pertama sedangkan sekarang sudah diabad ke-21 persis cara berpikirnya Husada.
-
Tulisan Anda yg aku bold merah itu lah yg aku permasalahkan di sini, terutama klaim Anda bahwa bapa2 Gereja (teolog klasik) mengajarkan sola scriptura.
SIlakan, diberikan di sini tulisan2 utuh dari Irenaeus, Tertullian, Athanasius yang benar2 mengajarkan sola-scriptura seperti yg Anda klaim itu!!!
Ajaran mengenai Sola Scriptura penuh berjibun didalam Kitab Suci dan ajaran para Bapa Gereja,dan sudah pula saya kutip semuanya dipostingan yang lalu.
Tetapi karena anda bengong terus tidak bisa membedakan mana tradisi suci dan mana tradisi bikinan manusia seperti milik gereja anda itu yah mana mungkin anda paham prinsip Sola Scriptura.
Walaupun misalnya anda paham mana mungkin anda berkontradiksi dengan tradisi bikinan gereja anda yang tidak lulus ujian Kitab Suci itu ?
Tritunggal anda terima dan Sola Scriptura anda tolak walau keduanya tidak ada istilahnya didalam Kitab Suci tetapi penuh ajarannya.
Tetapi Medatrix,redemptrix,mary assumption,Pope infallible,Mary sinless dll..dll..dll. sudah tidak ada istilah maupun ajarannya didalam Kitab Suci dan malah diametrically opposed dengan Kitab Suci,anda telan bulat bulat tanpa mengujinya dengan Kitab Suci.
Bukankah ini namanya berdiskusi secara hipokrit ?
Belum anda jawab pertanyaan saya ini !
-
OOT lagi... OOT lagi... :doh: :doh:
Thread mengenai paus sudah ada sendiri, silakan didiskusikan di sana.
Toh... semua yg Anda bilang tidak alkitabiah itu sebetulnya hanya tidak sesuai dengan intrepretasi Anda saja kok.
Tidak percaya?? Mari kita diskusikan di thread khusus mengenai paus / penerus Petrus!!
Lho anda selalu minta bukti dan sudah saya buktikan anda bilang OOT
Apakah yang saya kutip itu salah kalau demikian dimana kesalahannya ???
Soal jabatan Paus itu sudah banyak sekali saya jelaskan disini,silahkan dibantah saja kalau bisa.
-
Untungnya Gereja Katolik ajarannya sudah tepat yaitu hanya magisterium yg berhak menafsir Alkitab.
Kalau tidak,.. kita sudah seperti si soli ini ayat-ayat di cuplik - digabung seenak udel.
Mirip-mirip muslim mencoba nafsir Alkitab.
Ini semua gara-gara luther...
1 Yohanes 2:27 Sebab di dalam diri kamu tetap ada pengurapan yang telah kamu terima dari pada-Nya. Karena itu tidak perlu kamu diajar oleh orang lain. Tetapi sebagaimana pengurapan-Nya mengajar kamu tentang segala sesuatu--dan pengajaran-Nya itu benar, tidak dusta--dan sebagaimana Ia dahulu telah mengajar kamu, demikianlah hendaknya kamu tetap tinggal di dalam Dia.
Itu kata Alkitab,tetapi gereja yang pakai tradisi bikinan manusia hanya bisanya bersandar kepada manusia padahal cara itu sudah dikutuk oleh Tuhan.
Yeremia 17:5 Beginilah firman Tuhan: "Terkutuklah orang yang mengandalkan manusia, yang mengandalkan kekuatannya sendiri, dan yang hatinya menjauh dari pada Tuhan!
Silahkan saja kalau mau menjadi terkutuk !
-
Soli yang NON-TRINITARIAN kok masih posting disini??
ente kan Sola Scripturist kan??
Berdasarkan patokan Sola-Scirptura versi soli:
- Sola scriptura engga ada scriptura-nya
- Trinitas engga ada scriptura-nya..
Maka JELAS bahwa SOLI adalah NON-TRINITARIAN..
terus ngapain elo disini hayoooo??
btw.. Junk Post bahaya disemprit admin lho.....
Peraturan Umum Forum ImanKristen
Board Diskusi dikategorikan menjadi 3 kategori berdasar kategori partisipan diskusi:.
• Diskusi Trinitarian: HANYA untuk mendiskusikan ajaran2 Kristen Trinitarian, HANYA dikhususkan bagi member Kristen Trinitarian
Anggota non kristen yang provokator pengadu domba silahkan tahu diri dimana lapak diskusinya !
-
Peraturan Umum Forum ImanKristen
Board Diskusi dikategorikan menjadi 3 kategori berdasar kategori partisipan diskusi:.
• Diskusi Trinitarian: HANYA untuk mendiskusikan ajaran2 Kristen Trinitarian, HANYA dikhususkan bagi member Kristen Trinitarian
Anggota non kristen yang provokator pengadu domba silahkan tahu diri dimana lapak diskusinya !
Ayat Alkitab berbunyi..
Jangan menambah / mengurangi apa yg sudah tertulis..
kalo elo emang Sola-Scripturist sejati..
Jangan menambah-nambahi Forum Rules dari apa yang sudah tertulis..
itu baris paling bawah adalah HASIL KARANGAN ELO sendiri kan?? engga ada di Rules kan??
alias elo melanggar prinsip SOLA-FORUM-RULES
coba tanya pendetong elo, bro..
kali-kali Tuhan berkata lain.... menurut versi pendetong elo...
ehehe...
-
1 Yohanes 2:27 Sebab di dalam diri kamu tetap ada pengurapan yang telah kamu terima dari pada-Nya. Karena itu tidak perlu kamu diajar oleh orang lain. Tetapi sebagaimana pengurapan-Nya mengajar kamu tentang segala sesuatu--dan pengajaran-Nya itu benar, tidak dusta--dan sebagaimana Ia dahulu telah mengajar kamu, demikianlah hendaknya kamu tetap tinggal di dalam Dia.
Itu kata Alkitab,tetapi gereja yang pakai tradisi bikinan manusia hanya bisanya bersandar kepada manusia padahal cara itu sudah dikutuk oleh Tuhan.
Yeremia 17:5 Beginilah firman Tuhan: "Terkutuklah orang yang mengandalkan manusia, yang mengandalkan kekuatannya sendiri, dan yang hatinya menjauh dari pada Tuhan!
Silahkan saja kalau mau menjadi terkutuk !
Kamu jangan ngajari saya kalau gitu, soli.
Sebab saya harus ikuti Alkitab, dan harus cuekin kamu, soli.
-
:hug:
Kamu jangan ngajari saya kalau gitu, soli.
Sebab saya harus ikuti Alkitab, dan harus cuekin kamu, soli.
Ikutin saja Magisterium mu itu ngapain baca Alkitab !
-
:hug:
Ikutin saja Magisterium mu itu ngapain baca Alkitab !
Baca 'Alkitab' sambil makan lonTong, benar benar masuk lonTong nya....
:rofl: :rofl: :rofl: :rofl:
-
Tidak ada manusia yang sempurna bahkan Rasul sendiri pun bisa salah seperti Petrus misalnya.
Jadi jangan biasakan bersandar kepada manusia tetapi hanya kepada Kitab Suci wahyu Allah saja kita bisa bersandar sebab itulah kebenaran yang sejati bukan tradisi bikinan manusia seperti milik gereja anda itu.
Kok ga nyambung banget sih?
Kita lagi ngomongin tulisan Gregory of Nyssa yg menurut Anda bersola scriptura. Gregory of Nyssa tidak pernah bersola scriptura!!!
Sudah pula dijelaskan oleh tulisan William Webster eks katolik itu yg saya kutip bagaimana apa yang anda anggap sbg Bapa Gereja itu mendukung sepenuhnya prinsip Sola Scriptura bahwa hanya Kitab Sucilah otoritas tertinggi dan final bagi ajaran gereja.
Apa yang salah dengan itu ?
GRK mana mungkin bisa menerima prinsip Sola Scriptura karena memang tradisi bikinannya sendiri itu mana mungkin lulus ujian kebenaran Kitab Suci sebagaimana perintah Tuhan.
SALAH TOTAL jika mengatakan Tertullian, Origen, Athanasius, Cyprian of Carthage, dan Gregory of Nyssa bersola-scriptura.
Sudah aku tunjukkan di reply #611, #616, #621, #633, #643, #645, bahkan aku tunjukkan kutipan lebih lengkapnya dari naskah utuh yg Anda ambil itu, bahwa mereka TIDAK PERNAH BERSOLA SCRIPTURA!
William Webster hanya memutilasi tulisan mereka untuk diselewengkan artinya bahwa mereka mengajarkan sola scriptura.
Jika Anda masih bilang tulisan2 itu mengajarkan sola scriptura, sekali lagi aku minta Anda tunjukkan di sini kutipan lebih lengkapnya dari tulisan2 mereka, dan silakan dijelaskan bagaimana tulisan YANG UTUH itu bisa diartikan mereka sedang bersola-scriptura, sedangkan mereka justru menggunakan Tradisi Suci dalam mempertahankan doktrin2 mereka.
Istilah “Although” tidak menafikan bahwa Kitab Suci merupakan satu satunya otoritas yang final bagi ajaran gereja,bukan tradisi sebagaimana ajaran Yesus dan Paulus yang sudah berkali kali saya kutip itu.
Lho,Sudah saya berikan contohnya ajaran yg bertentangan dgn Kitab Suci kok tidak dibaca sih ?
Jangan buru buru menyanggah kalau belum baca komentar lawan diskusi anda !
Baca lagi replay 701 dan 709
For although the sacred and inspired Scriptures are sufficient to declare the truth—while there are other works of our blessed teachers compiled for this purpose, if he meet with which a man will gain some knowledge of the interpretation of the Scriptures, and be able to learn what he wishes to know—still, as we have not at present in our hands the compositions of our teachers, we must communicate in writing to you what we learned from them—the faith, namely, of Christ the Saviour; lest any should hold cheap the doctrine taught among us, or think faith.
Tolong Anda terjemahkan kalimat utuh Athanasius yg telah Anda mutilasi ini dalam bahasa Indonesia!!
Mari kita lihat, bagaimana mungkin Anda bisa balik arti kalimat ini menjadi sola-scriptura!
Mau dalam bahasa Indonesia, atau bahasa Inggris, kalo cuma dipenggal yg aku bold dan garis bawahi, ya tentu saja artinya akan berubah total 180 derajat. :doh: :doh:
-
Mana jawaban anda atas pertanyaan saya yaitu “tunjukkan ajaran tradisi suci yang tidak ada termasuk ajarannya didalam Kitab Suci.”
Soal Tritunggal,Dwi-natur Yesus itu penuh ajarannya didalam Kitab Suci jadi jelas tradisi suci memang berasal dari ajaran Kitab Suci itu sendiri.
Jangan mengalihkan persoalan apa yang tidak saya tanya !
Justru tradisi gereja anda yang anti Alkitab karena sudah menghujat Allah Triitunggal sendiri seperti ajaran mariology dan Infallible Pope itu.
Buktinya sudah berjibun saya kutip
Anda tidak menjawab pertanyaan saya maka saya ulangi lagi :
Silahkan buktikan kalau ada tradisi suci yang mengandung pengajaran / doktrin yang tidak termasuk kedalam Kitab Suci.
Saya tidak menanyakan ajaran bidat kristen tetapi ajaran gereja kristen yang benar.
Silahkan fokus kalau berdiskusi jangan ngeyel kemana mana tidak nyambung !
Tidak ada ajaran Yesus dan para Rasul mengatakan bahwa ajaran gereja diuji oleh tradisi bikinan manusia apalagi tradisi seperti milik gereja anda itu karena isinya sama sekali sudah mengandung permberhalaan manusia yang sangat ditentang oleh Kitab Suci.
Hanya Kitab Suci firman Tuhan itulah kebenaran :
Yohanes 17:17 Kuduskanlah mereka dalam kebenaran; firman-Mu adalah kebenaran.
Tapi apa kata Yesus mengenai tradisi :
Matius 15:3 But he answered and said unto them, Why do ye also transgress the commandment of God by your tradition?
Markus 7:8 For laying aside the commandment of God, ye hold the tradition of men, as the washing of pots and cups: and many other such like things ye do.
Tritunggal menurut iman kami (dan kebetulan menurut iman Anda juga) ada dalam Kitab Suci, tetapi bidaat Arianism mengatakan sebaliknya. Itulah sebabnya Konsili Nisea menegaskan iman Tritunggal!
Dwi-Natur menurut kami (dan kebetulan menurut iman Anda juga) ada dalam Kitab Suci, tetapi bidaat Nestorianism mengatakan sebaliknya. Itulah sebabnya Konsili Efesus menegaskan iman Dwi-Natur!
Kedua hal di atas adalah contoh bahwa Kitab Suci saja tidak pernah cukup, karena orang2 dapat menginterpretasikan Kitab Suci yang sama secara berbeda2.
Semua iman yg menurut Anda tidak ada dalam Kitab Suci, adalah sama persis seperti Arianism/Nestorianism yg mengatakan iman Tritunggal dan Dwinatur tidak ada dalam Kitab Suci.
Gereja Katolik menggunakan cara yg sama yang telah digunakan Gereja dari awal mula, yaitu menggali iman dalam Kitab Suci, berdasar pada ajaran2 Gereja Kuno (dibuktikan dengan catatan2 / ajaran2 bapa2 Gereja / teolog klasik), dan diputuskan oleh sidang para rasul yg diberi kuasa oleh Yesus utk mengikat ajaran di bumi dan di surga (Mat 18 : 18).
Meskipun para penerus rasul yg memiliki kuasa mengikat ajaran (Mat 18 : 18) telah menyatakan ajaran yg benar dengan mengacu pada Kitab Suci, tentu saja Anda akan tetap katakan iman seperti Mariology, purgatory, papal infallibility, dsb, yg ditegaskan dalam konsili2 Gereja sebagai iman yg tidak ada di Kitab Suci, persis seperti bidaat Arianism atau Nestorianism yg mengatakan iman Tritunggal dan Dwi-Natur tidak ada dalam Kitab Suci meskipun telah ditegaskan dalam konsili Nisea dan konsili Efesus.
-
Jangan melarikan diri dari pertanyaan saya sebab anda tidak paham apa itu Tradisi Suci dan Kitab Suci,saya ulangi lagi disini :
Silahkan buktikan kalau ada tradisi suci yang mengandung pengajaran / doktrin yang tidak termasuk kedalam Kitab Suci.
Silahkan dijawab dengan fokus jangan ngeyel kemana mana.
Jangan melarikan diri dari pertanyaan saya sebab anda tidak paham apa itu Tradisi Suci dan Kitab Suci,saya ulangi lagi disini :
Silahkan buktikan kalau ada tradisi suci yang mengandung pengajaran / doktrin yang tidak termasuk kedalam Kitab Suci.
Silahkan dijawab dengan fokus jangan ngeyel kemana mana.
Baca lagi penjelasan saya sebelumnya bahwa saya tidak berbicara mengenai purgatory disini,kalau anda mau membahasnya silahkan bikin topik sendiri.
Saya hanya mengutip komentarnya mengenai Sola Scriptura.
Petrus saja juga bisa salah mengapa pula yg bukan Rasul tidak mungkin salah ???
Jangan OOT
Astaga... pertanyaan Anda sudah aku jawab berulang2, masih juga bilang belum dijawab?
Okay, itu aku jawab lagi di reply #745, kali ini aku suapkan jawaban langsungnya kepada Anda.
Anda bilang sudah buktikan bahwa bapa2 Gereja itu bersola scriptura???
SALAH TOTAL jika mengatakan Tertullian, Origen, Athanasius, Cyprian of Carthage, dan Gregory of Nyssa bersola-scriptura.
Sudah aku tunjukkan di reply #611, #616, #621, #633, #643, #645, bahkan aku tunjukkan kutipan lebih lengkapnya dari naskah utuh yg Anda ambil itu, bahwa mereka TIDAK PERNAH BERSOLA SCRIPTURA!
Anda dan William Webster hanya memutilasi tulisan mereka untuk diselewengkan artinya bahwa mereka mengajarkan sola scriptura.
Jika Anda masih bilang tulisan2 itu mengajarkan sola scriptura, sekali lagi aku minta Anda tunjukkan di sini kutipan lebih lengkapnya dari tulisan2 mereka, dan silakan dijelaskan bagaimana tulisan YANG UTUH itu bisa diartikan mereka sedang bersola-scriptura, sedangkan mereka justru menggunakan Tradisi Suci dalam mempertahankan doktrin2 mereka.
Bisa dimulai dari tulisan Athanasius, silakan Anda terjemahkan ke bahasa Indonesia kalimat yg aku berikan di reply #744, silakan dibuktikan di sini bagaimana caranya kalimat yg dimulai dengna kata “meskipun” malah bisa dibalik 180 derajat artinya!
Baca lagi website berikut ini yang membedakan mana ajaran para Rasul (Kitab Suci) dan mana tradisi bikinan gereja anda :
http://www.jesus-is-savior.com/False%20Religions/Roman%20Catholicism/catholic_heresies-a_list.htm
http://www.gospeloutreach.net/romanerr1.html
http://katholiksesat.blogspot.com/2010/10/daftar-tradisi-yang-menyimpang-dari.html
http://mendapat-laia.blogspot.com/2012/06/pengajaran-yang-salah-dan-Tuhan-benci.html
http://hbcdelivers.org/list-of-roman-catholic-heresies/
http://carm.org/list-of-roman-catholic-false-teachings
Weleh... masih juga ga baca tulisan yg aku berikan:
http://forumimankristen.com/index.php/topic,1850.0.html
Tuduhan2 dalam website2 anti katolik itu sudah aku tanggapi di sana, dan sudah aku jelaskan mana yg termasuk Tradisi Suci yang infallible, dan mana yg merupakan tradisi gerejawi yg TIDAK infallible. Sudah aku tunjukkan pula bahwa Tradisi Suci yg infallible adalah benar2 Alkitabian dan rasuliah di sana.
Jangan melarikan diri dari pertanyaan saya sebab anda tidak paham apa itu Tradisi Suci dan Kitab Suci,saya ulangi lagi disini :
Silahkan buktikan kalau ada tradisi suci yang mengandung pengajaran / doktrin yang tidak termasuk kedalam Kitab Suci.
Silahkan dijawab dengan fokus jangan ngeyel kemana mana.
Lah... yang melarikan diri itu siapa??
Aku sudah tunjukkan di reply #621 tulisan utuh dari Tertullian, aku berikan kalimat yg lebih lengkap dari potongan2 yg Anda berikan, dan sudah aku tunjukkan bahwa Tertullian TIDAK PERNAH bersola scriptura.
Silakan sekarang Anda tunjukkan dari tulisan yg utuh itu, bahwa Tertullian memang benar mengajarkan sola-scriptura!
Jangan hanya mengulang2 berkata sudah dijawab (padahal tidak menjawab tapi hanya meng-copy paste tulisan William Webster), atau mengulang2 pertanyaan yg sudah aku jawab berkali2 dan aku jawab lagi di reply #745
-
Dimana ayatnya di Alkitab mengatakan Petrus pernah tinggal di Roma ?
Dimana ayatnya di Alkitab mengatakan Petrus menjadi Paus di Roma ?
Jadi andalah yang penuh dengan argumentum ex silentio menganggap Petrus Paus pertama di Roma tanpa bukti ayat Alkitab sama sekali.
Aku berikan juga pertanyaannya kepada Anda: di mana ayat yg mengatakan bahwa Petrus TIDAK pernah ke Roma???
Tidak ada, bukan?? Padahal Anda yang ber-sola scriptura, dan jika Scripture tidak mengatakan bahwa Petrus tidak pernah ke Roma, tapi Anda simpulkan demikian, bukan kah Anda sendiri yg sedang ber-argumentum ex silentio???
Kami sama sekali tidak malu2 mengatakan bahwa MEMANG TIDAK ADA AYAT YG MENGATAKAN Petrus PERNAH KE ROMA!
Tapi kami tidak pernah ber-sola scriptura, banyak ajaran2 Gereja Purba, kesaksian2 bapa2 Gereja dan pemimpin2 Gereja Purba, yg mengatakn bahwa Petrus mendirikan Gereja di Roma, memimpin Gereja di Roma sampai ke-martiran-nya di sana.
So.. kami jelas2 tidak ber-argumentum ex silentio, karena memang sumber iman kami mengatakan demikian!!
Tertullian, in The Demurrer Against the Heretics (A.D. 200), noted of Rome, “How happy is that church . . . where Peter endured a passion like that of the Lord, where Paul was crowned in a death like John’s [referring to John the Baptist, both he and Paul being beheaded].” Fundamentalists admit Paul died in Rome, so the implication from Tertullian is that Peter also must have been there. It was commonly accepted, from the very first, that both Peter and Paul were martyred at Rome, probably in the Neronian persecution in the 60s.
In the same book, Tertullian wrote that “this is the way in which the apostolic churches transmit their lists: like the church of the Smyrnaeans, which records that Polycarp was placed there by John; like the church of the Romans, where Clement was ordained by Peter.” This Clement, known as Clement of Rome, later would be the fourth pope. (Note that Tertullian didn’t say Peter consecrated Clement as pope, which would have been impossible since a pope doesn’t consecrate his own successor; he merely ordained Clement as priest.) Clement wrote his Letter to the Corinthians perhaps before the year 70, just a few years after Peter and Paul were killed; in it he made reference to Peter ending his life where Paul ended his.
In his Letter to the Romans (A.D. 110), Ignatius of Antioch remarked that he could not command the Roman Christians the way Peter and Paul once did, such a comment making sense only if Peter had been a leader, if not the leader, of the church in Rome.
Irenaeus, in Against Heresies (A.D. 190), said that Matthew wrote his Gospel “while Peter and Paul were evangelizing in Rome and laying the foundation of the Church.” A few lines later he notes that Linus was named as Peter’s successor, that is, the second pope, and that next in line were Anacletus (also known as Cletus), and then Clement of Rome.
Clement of Alexandria wrote at the turn of the third century. A fragment of his work Sketches is preserved in Eusebius of Caesarea’s Ecclesiastical History, the first history of the Church. Clement wrote, “When Peter preached the word publicly at Rome, and declared the gospel by the Spirit, many who were present requested that Mark, who had been for a long time his follower and who remembered his sayings, should write down what had been proclaimed.”
Lactantius, in a treatise called The Death of the Persecutors, written around 318, noted that “When Nero was already reigning (Nero reigned from 54–68), Peter came to Rome, where, in virtue of the performance of certain miracles which he worked by that power of God which had been given to him, he converted many to righteousness and established a firm and steadfast temple to God.”
Silahkan buktikan kalau ada tradisi suci yang mengandung pengajaran / doktrin yang tidak termasuk kedalam Kitab Suci.
Saya menanyakan ajaran kristen yang benar bukan bidat kristen.
Sudah aku jawab berkali2, kali ini aku simpulkan dan aku suapkan jawabannya kepada Anda dalam reply #745.
Silakan dibaca baik2!
-
Tulisan William Webster yang eks katolik itu sudah cukup jelas mengupas segala kepalsuan ajaran GRK yang memanipulasi Kitab Suci hanya untuk mendukung tradisi bikinan mereka sendiri yang sudah anti Alkitab itu persis Mormon dan YW yang berprinsip “Bible Plus.”
Buktinya ada di :
http://www.jesus-is-savior.com/False%20Religions/Roman%20Catholicism/catholic_heresies-a_list.htm
http://www.gospeloutreach.net/romanerr1.html
http://katholiksesat.blogspot.com/2010/10/daftar-tradisi-yang-menyimpang-dari.html
http://mendapat-laia.blogspot.com/2012/06/pengajaran-yang-salah-dan-Tuhan-benci.html
http://hbcdelivers.org/list-of-roman-catholic-heresies/
http://carm.org/list-of-roman-catholic-false-teachings
Kalau mau klarifikasi pakailah Kitab Suci Wahyu Tuhan bukan tradisi manusia !
LOL!! Lagi2 ga nyambung sama sekali.
Anda bilang sudah buktikan bahwa bapa2 Gereja itu bersola scriptura???
SALAH TOTAL jika mengatakan Tertullian, Origen, Athanasius, Cyprian of Carthage, dan Gregory of Nyssa bersola-scriptura.
Sudah aku tunjukkan di reply #611, #616, #621, #633, #643, #645, bahkan aku tunjukkan kutipan lebih lengkapnya dari naskah utuh yg Anda ambil itu, bahwa mereka TIDAK PERNAH BERSOLA SCRIPTURA!
Anda dan William Webster hanya memutilasi tulisan mereka untuk diselewengkan artinya bahwa mereka mengajarkan sola scriptura.
Jika Anda masih bilang tulisan2 itu mengajarkan sola scriptura, sekali lagi aku minta Anda tunjukkan di sini kutipan lebih lengkapnya dari tulisan2 mereka, dan silakan dijelaskan bagaimana tulisan YANG UTUH itu bisa diartikan mereka sedang bersola-scriptura, sedangkan mereka justru menggunakan Tradisi Suci dalam mempertahankan doktrin2 mereka.
Bisa dimulai dari tulisan Athanasius, silakan Anda terjemahkan ke bahasa Indonesia kalimat yg aku berikan di reply #744, silakan dibuktikan di sini bagaimana caranya kalimat yg dimulai dengna kata “meskipun” malah bisa dibalik 180 derajat artinya!
Sudah saya buktikan pula fakta fakta ajaran gereja anda yang sudah kontradiksi dengan semua kebenaran Kitab Suci hanya karena anda hanya bersandar kepada manusia belaka bukan wahyu Tuhan sebagai otoritas final itu.
Klarifikasi harus berdasarkan kebenaran Kitab Suci bukan tradisi bikinan gereja yang banyak isapan jempolnya itu !
Buktikan disini klarifikasi yang benar berdasarkan Kitab Suci sebagai otoritas final kalau sanggup !
Pembuktian dengan Kitab Suci sudah pasti dapat dilakukan.
Pertanyaannya sekarang, maukah Anda mau menerimanya sebagaimana penerus2 para rasul dalam konsili Gereja menginterpretasikan Kitab Suci, ataukah Anda mau seperti bidaat Arianism / Nestorianism yg menolak interpretasi dan ajaran yg diikat oleh sidang para rasul??
Ayatnya sudah saya berikan diatas bahwa jemaat perdana di Yerusalem menguji ajaran para Rasul berdasarkan Kitab Suci bukan tradisi bikinan manusia seperti yang dimiliki gereja anda itu.
Jadi semua tradisi gereja anda tidak mungkin lolos kalau diuji oleh Kitab Suci firman Tuhan.
Haa??? Gereja Yerusalem menguji berdasar Kitab Suci???
Kis 17 : 11 mengatakan bahwa umat di Tessalonika menerima firman dengan segala kerendahan hati, BUKAN MENERIMA Kitab Suci, APALAGI Kitab Suci 39+27!! Juga umat di Tesalonika menyelidiki Kitab Suci, BUKAN MENYELIDIKI DENGAN Kitab Suci, APALAGI MENYELIDIKI Kitab Suci SAJA!!
2 Kor 13 : 5 memerintahkan untuk menguji apakah diri kita tegak dalam iman, TAPI SAMA SEKALI TIDAK DISURUH MENGUJI DENGAN Kitab Suci, APALAGI MENGUJI Kitab Suci SAJA!!
Ef 5 : 10 memerintahkan untuk menguji hal2 yg berkenan kepada Tuhan, TAPISAMA SEKALI TIDAK DISURUH MENGUJI DENGAN Kitab Suci, APALAGI MENGUJI Kitab Suci SAJA!!
1 Tes 5 : 21 memerintahkan untuk menguji segala sesuatu dan memegang yg baik, TAPISAMA SEKALI TIDAK DISURUH MENGUJI DENGAN Kitab Suci, APALAGI MENGUJI Kitab Suci SAJA!!
-
Konsili Trente bikinan katolik itulah yang mensejajarkan Kitab Suci dengan tradisi bikinan manusia seperti milik gereja anda itu.
Konsili Trente lah sumber utama segala ajaran yang berbau berhala dari GRK itu.
Padahal Yesus sendiri berkata :
Matius 15:3 But he answered and said unto them, Why do ye also transgress the commandment of God by your tradition?
Markus 7:8 For laying aside the commandment of God, ye hold the tradition of men, as the washing of pots and cups: and many other such like things ye do.
Lho.. justru sebaliknya, bidaat protestantism lah yg hendak membuang otoritas Tradisi Suci, makanya konsili Trente meneguhkan iman apostolik yg meletakkan Tradisi Suci sejajar dengan Kitab Suci.
Tidak percaya?? Silakan dilihat semua konsili Ekumenis sebelum konsili Trente, semuanya selalu mengacu pada Kitab Suci DAN Tradisi Suci.
Jangan melarikan diri dari pertanyaan saya sebab anda tidak paham apa itu Tradisi Suci dan Kitab Suci,saya ulangi lagi disini :
Silahkan buktikan disini kalau ada tradisi suci yang mengandung pengajaran / doktrin yang tidak termasuk kedalam Kitab Suci.
Silahkan dijawab dengan fokus jangan ngeyel kemana mana.
Lah.. yang ngeyel siapa kok malah sekarang bilang aku yg ngeyel?
Pertanyaan Anda itu sudah aku jawab berulang kali, dan kali ini aku berikan kesimpulannya dan aku suapkan langsung ke mulut Anda di reply #745
Baca lagi semua tulisan Bapa Gereja menurut William Webster eks katolik itu dan tunjukkan apa yang salah darinya ketimbang buang waktu meladeni anda yang sukanya bertele tele itu dalam berdiskusi.
Saya ulangi "semua Bapa Gereja yang dikutip itu memegang teguh bahwa Kitab Suci sebagai satu satunya otoritas final didalam ajaran gereja."
Jadi kalaupun ada guru guru lain mengajarkan sesuatu ajaran maka harus diuji dulu dengan kebenaran Kitab Suci bukan duitelan mentah mentah seperti yang anda lakukan dengan semua tradisi palsu gereja anda itu.
Cermati lagi apa yang dilakukan gereja perdana ini :
Kisah Para Rasul 17:11
Orang-orang Yahudi di kota itu lebih baik hatinya dari pada orang-orang Yahudi di Tesalonika, karena mereka menerima firman itu dengan segala kerelaan hati dan setiap hari mereka menyelidiki Kitab Suci untuk mengetahui, apakah semuanya itu benar demikian.
Dan patuhi lagi apa yang dikatakan Rasul ini :
1 Korintus 4:6
Saudara-saudara, kata-kata ini aku kenakan pada diriku sendiri dan pada Apolos, karena kamu, supaya dari teladan kami kamu belajar apakah artinya ungkapan: "Jangan melampaui yang ada tertulis", supaya jangan ada di antara kamu yang menyombongkan diri dengan jalan mengutamakan yang satu dari pada yang lain.
Lho.. aku bertele2 di mananya sih?
Aku tunjukkan kalimat utuh yg sudah Anda mutilasi itu, aku berikan juga kutipan yg lebih lengkap dari naskah utuhnya, dan aku tunjukkan bahwa kutipan mutilasi Anda itu menyeleweng dari ajaran mereka sesungguhnya, karena dalam naskah utuhnya mereka jelas2 menggunakan Tradisi Suci DAN Kitab Suci dalam mempertahankan doktrin2 mereka.
Silakan Anda tunjukkan sebaliknya!!
-
Saya hanya anti ajaran gereja yang melanggar kebenaran Kitab Suci apapun gerejanya !
Mana ada ajaran model kursi sakti “ex-cathedra” itu didalam ajaran Kitab Suci ???
Inilah contohnya “argumentum ex silentio” itu ,menambahi apa yang tidak ada di Kitab Suci !
Hanya Nabi dan Rasul saja yang mendapat anugerah untuk mendapatkan inspirasi dari Roh Kudus bukan manusia biasa yug rentan dosa.
Lembaga manapun kalau ajarannya anti Kitab Suci sudah harus dibuang saja ke tong sampah karena menyesatkan.
Kalau ada tulisan gereja harus dipilah mana yang sesuai dengan Kitab Suci dan mana yang heresy dan patut dibuang,sebab manusia termasuk para Paus anda itu hanya mahluk ciptaan yang terbatas dan sudah polusi oleh dosa.
Standard ganda adalah kalau selain Kitab Suci ternyata tradisi manusiapun digunakan juga termasuk lembaganya.
Haa?? Hanya nabi dan rasul saja yg mendapat inspirasi Roh Kudus???
Coba berikan ayatnya di sini!! Berikan ayatnya bahwa jabatan rasul tidak diwariskan, dan amanat Yesus utk mengikat ajaran kepada sidang para rasul (Mat 18 : 18) tidak dimiliki oleh penerus para rasul.
Kalo interpretasi para penerus rasul itu tidak sesuai dengan interpretasi Anda, jangan seperti bidaat Arianism / Nestorianism yg menolak ajaran penerus rasul, dong!!
Kitab Suci jelas mengajarkan dari siapa Yesus lahir dan memperoleh tubuhnya yaitu dari Maria,makanya komentar anda itu pasti penuh kepalsuan,seperti yang sudah disinyalir oleh W.Webster eks katolik itu.
Orang yang paling sederhanapun ngerti kalau baca Alkitab bahwa Yesus lahir dari kandungan Maria.
LOL!! Ini yg Anda bilang sudah menjawab pertanyaanku?
AKu katakan bahwa Tertullian mengatakan karena Kitab Suci tidak mengatakan apa2 mengenai “dari mana Kristus memperoleh tubuh jasmaniNya” (chapter 6 & 7), maka Tertullian mengajak Marcion untuk menerima ajaran lisan (Tradisi Suci) yang telah diwariskan kepada Magisterium (chapter 2), dan dari sini dapat kita lihat bahwa Tertullian itu SAMA SEKALI TIDAK BER-SOLA SCRIPTURA.
Aku minta Anda pertanggung-jawabkan tulisan Anda, bahwa Tertullian dalam tulisannya “The Flesh of Christ” sedang mengajarkan sola-scriptura! Dan pembuktian Anda adalah dengan mengatakan aku penuh kepalsuan? LOL!!
Kalau anda memang tidak paham apa itu Tradisi Suci dan Kitab Suci makanya bengong terus.
Makanya jawab dulu pertanyaan saya yang anda hindari terus sampai sekarang yaitu :
Buktikan mana ajaran tradisi suci yang tidak atau belum termasuk kedalam ajaran Kitab Suci yang tertulis
Jadi anda membawa diri hidup dijaman abad abad pertama sedangkan sekarang sudah diabad ke-21 persis cara berpikirnya Husada.
LOL... Ga kebalik tuh? Justru aku yg harusnya bertanya: apakah Anda paham apa yg dimaksud sebagai Tradisi Suci??
Lha wong tradisi gerejawi yg TIDAK infallible seperti selibat, doa rosario, scapular, dsb. aja disalah-artikan sebagai Tradisi Suci, kok bisa2nya malah menuding aku tidak paham apa itu Tradisi Suci?
Dan lagi2 justru lari dari tuntutan yg aku minta! Silakan dibuktikan, dari tulisan utuh Tertullian "Against Heresies", bahwa memang benar Tertullian sedang mengajarkan sola-scriptura.
Sudah aku berikan di reply #611, bahwa di tulisan selanjutnya dari kutipan mutilasi Anda itu, yaitu di book 3, 2, 1-3, bahwa Tertullian sendiri malah menggunakan Tradisi Suci dalam melawan para bidaah!
Silakan buktikan sebaliknya!!
-
Ajaran mengenai Sola Scriptura penuh berjibun didalam Kitab Suci dan ajaran para Bapa Gereja,dan sudah pula saya kutip semuanya dipostingan yang lalu.
Tetapi karena anda bengong terus tidak bisa membedakan mana tradisi suci dan mana tradisi bikinan manusia seperti milik gereja anda itu yah mana mungkin anda paham prinsip Sola Scriptura.
Walaupun misalnya anda paham mana mungkin anda berkontradiksi dengan tradisi bikinan gereja anda yang tidak lulus ujian Kitab Suci itu ?
Tritunggal anda terima dan Sola Scriptura anda tolak walau keduanya tidak ada istilahnya didalam Kitab Suci tetapi penuh ajarannya.
Tetapi Medatrix,redemptrix,mary assumption,Pope infallible,Mary sinless dll..dll..dll. sudah tidak ada istilah maupun ajarannya didalam Kitab Suci dan malah diametrically opposed dengan Kitab Suci,anda telan bulat bulat tanpa mengujinya dengan Kitab Suci.
Bukankah ini namanya berdiskusi secara hipokrit ?
Belum anda jawab pertanyaan saya ini !
OOT tidak akan menjawab pertanyaanku, bro Soli!!
Silakan Anda jelaskan, tunjukkan tulisan yg utuh dari Irenaeus, Tertullian, Athanasius, bahwa mereka memang benar2 mengajarkan sola-scriptura!
Silakan buktikan bahwa kutipanku dalam reply #611, #616, #621, #633, #643, #645 memang menunjukkan mereka sedang ber-sola scriptura!
-
Lho anda selalu minta bukti dan sudah saya buktikan anda bilang OOT
Apakah yang saya kutip itu salah kalau demikian dimana kesalahannya ???
Soal jabatan Paus itu sudah banyak sekali saya jelaskan disini,silahkan dibantah saja kalau bisa.
Lha... memangnya aku minta bukti apa sih??
Lha wong reply Anda kali ini dimulai dari reply #634, di mana Aku katakan bahwa Gereja Katolik pun ber-scriptura, tapi kami tidak pernah ber-sola scriptura.
Lalu Anda tanggapi di reply berikutnya #641 yg mengatakan ajaran Gereja Katolik menyimpang dari Kitab Suci.
Lalu aku tanggapi lagi di reply #648, bahwa ajaran2 Gereja Katolik hanya menyimpang dari interpretasi sola-scripturist modern, tetapi tetap selaras dengan ajaran bapa2 Gereja (teolog klasik).
Reply #683 lagi2 Anda berikan tuduhan2 klasik dari website2 katolik. Tuduhan2 ini sangat2 irrelevant dan tidak masuk akal, dan sudah aku tanggapi dan klarifikasi di http://forumimankristen.com/index.php/topic,1850.0.html, termasuk tentang paus yg Anda sebut2 itu.
Kalo memang mau didiskusikan satu per satu, silakan dibahas di thread terpisah!
Jangan dilontarkan hanya sebagai batu lompatan untuk mengalihkan topik diskusi.
Di thread ini, silakan Anda buktikan bahwa memang Kitab Suci dan bapa2 Gereja (teolog klasik) mengajarkan sola-scriptura.
Semua ayat2 yg Anda berikan telah aku tanggapi, bahwa ayat2 itu tidak pernah mengajarkan sola-scriptura, seperti yg aku tanggapi di reply #748!
-
Kok ga nyambung banget sih?
Kita lagi ngomongin tulisan Gregory of Nyssa yg menurut Anda bersola scriptura. Gregory of Nyssa tidak pernah bersola scriptura!!!
Kalau Prinsip Sola Scriptura adalah :
Kitab Suci :
1. Sumber otoritas yang absolut
2. Otoritas final
3. Cukup pada dirinya sendiri
Maka dia sudah menganut prinsip Sola Scriptura walau istilahnya tidak ada di Kitab Suci sebagaimana juga Tritunggal.
Kalau anda menganut prinsip “biblicist” (harus ada istilah persisnya didalam Scriptura) maka jelas sekali anda juga sebenarnya hanya hipokrit didalam berdiskusi.
Buktinya sudah saya jelaskan sebelumnya.
Quote from: solideogloria on August 30, 2014, 08:17:36 AM
Sudah pula dijelaskan oleh tulisan William Webster eks katolik itu yg saya kutip bagaimana apa yang anda anggap sbg Bapa Gereja itu mendukung sepenuhnya prinsip Sola Scriptura bahwa hanya Kitab Sucilah otoritas tertinggi dan final bagi ajaran gereja.
Apa yang salah dengan itu ?
GRK mana mungkin bisa menerima prinsip Sola Scriptura karena memang tradisi bikinannya sendiri itu mana mungkin lulus ujian kebenaran Kitab Suci sebagaimana perintah Tuhan.
SALAH TOTAL jika mengatakan Tertullian, Origen, Athanasius, Cyprian of Carthage, dan Gregory of Nyssa bersola-scriptura.
Sudah aku tunjukkan di reply #611, #616, #621, #633, #643, #645, bahkan aku tunjukkan kutipan lebih lengkapnya dari naskah utuh yg Anda ambil itu, bahwa mereka TIDAK PERNAH BERSOLA SCRIPTURA!
Kalau Prinsip Sola Scriptura adalah :
Kitab Suci :
1. Sumber otoritas yang absolut
2. Otoritas final
3. Cukup pada dirinya sendiri
Maka dia sudah menganut prinsip Sola Scriptura walau istilahnya tidak ada di Kitab Suci sebagaimana juga Tritunggal.
Kalau anda menganut prinsip “biblicist” (harus ada istilah persisnya didalam Scriptura) maka jelas sekali anda juga sebenarnya hanya hipokrit didalam berdiskusi.
Buktinya sudah saya jelaskan sebelumnya.
William Webster hanya memutilasi tulisan mereka untuk diselewengkan artinya bahwa mereka mengajarkan sola scriptura.
Jika Anda masih bilang tulisan2 itu mengajarkan sola scriptura, sekali lagi aku minta Anda tunjukkan di sini kutipan lebih lengkapnya dari tulisan2 mereka, dan silakan dijelaskan bagaimana tulisan YANG UTUH itu bisa diartikan mereka sedang bersola-scriptura, sedangkan mereka justru menggunakan Tradisi Suci dalam mempertahankan doktrin2 mereka.
Alasan mutilasi anda sulit diterima karena hanya yang relevan saja yang patut dikutip agar diskusi tidak bertele-tele dan tidak fokus.
Sepanjang anda tidak paham bahwa istilah Tradisi Suci memang setahu saya tidak pernah ada didalam Kitab Suci maka pemahaman saya adalah bahwa hanya tradisi yang diajarkan menurut Kitab Suci oleh para Rasul saja yang boleh disebut sebagai suci sifatnya.
Dalam hal ini sekali lagi anda juga hipokrit karena tidak ada istilah Tradisi Suci sepanjang pengetahuan saya didalam Alkitab.
Kalau istilah “tradisi” bikinan manusia seperti halnya Yudaisme dan GRK memang ada dan itu sudah dikecam keras oleh Tuhan Yesus sendiri bahwa otoritasnya sama sekali berada dibawah Kitab Suci firman Allah.
Quote from: solideogloria on August 30, 2014, 08:17:36 AM
Istilah “Although” tidak menafikan bahwa Kitab Suci merupakan satu satunya otoritas yang final bagi ajaran gereja,bukan tradisi sebagaimana ajaran Yesus dan Paulus yang sudah berkali kali saya kutip itu.
Lho,Sudah saya berikan contohnya ajaran yg bertentangan dgn Kitab Suci kok tidak dibaca sih ?
Jangan buru buru menyanggah kalau belum baca komentar lawan diskusi anda !
Baca lagi replay 701 dan 709
For although the sacred and inspired Scriptures are sufficient to declare the truth—while there are other works of our blessed teachers compiled for this purpose, if he meet with which a man will gain some knowledge of the interpretation of the Scriptures, and be able to learn what he wishes to know—still, as we have not at present in our hands the compositions of our teachers, we must communicate in writing to you what we learned from them—the faith, namely, of Christ the Saviour; lest any should hold cheap the doctrine taught among us, or think faith.
Tolong Anda terjemahkan kalimat utuh Athanasius yg telah Anda mutilasi ini dalam bahasa Indonesia!!
Mari kita lihat, bagaimana mungkin Anda bisa balik arti kalimat ini menjadi sola-scriptura!
Mau dalam bahasa Indonesia, atau bahasa Inggris, kalo cuma dipenggal yg aku bold dan garis bawahi, ya tentu saja artinya akan berubah total 180 derajat.
Tidak pernah ada ajaran apa yg anda anggap para Bapa Gereja tsb bahwa gereja harus berdiri diatas tradisi manusia !
Tidak ada pula ajaran mereka bahwa gereja harus berdiri diatas segala tulisan,credo,pengakuan iman gereja ,dll kalau itu bertentangan dengan apa yang sudah diajarkan didalam Scriptura,karena mereka berprinsip bahwa :
Kitab Suci adalah :
1. Sumber otoritas yang absolut
2. Otoritasnya final
3. Cukup pada dirinya sendiri
Jadi janganlah anda menambahkan segala macam tradisi palsu manusia apalagi semua yang sudah dibuat gereja anda sepanjang ribuan tahun itu sebagai landasan gereja karena itu semua hanyalah bersifat heresy dan anti Alkitab belaka.
Colossians 2:8 Beware lest any man spoil you through philosophy and vain deceit, after the tradition of men, after the rudiments of the world, and not after Christ.
1 Peter 1:18-19 Forasmuch as ye know that ye were not redeemed with corruptible things, as silver and gold, from your vain conversation received by tradition from your fathers; But with the precious blood of Christ, as of a lamb without blemish and without spot:
Ini jelas sekali ajaran dari Petrus sendiri mengenai tradisi model ajaran gereja anda itu yang harus anda cermati !
-
Tritunggal menurut iman kami (dan kebetulan menurut iman Anda juga) ada dalam Kitab Suci, tetapi bidaat Arianism mengatakan sebaliknya. Itulah sebabnya Konsili Nisea menegaskan iman Tritunggal!
Dwi-Natur menurut kami (dan kebetulan menurut iman Anda juga) ada dalam Kitab Suci, tetapi bidaat Nestorianism mengatakan sebaliknya. Itulah sebabnya Konsili Efesus menegaskan iman Dwi-Natur!
Kedua hal di atas adalah contoh bahwa Kitab Suci saja tidak pernah cukup, karena orang2 dapat menginterpretasikan Kitab Suci yang sama secara berbeda2.
Semua iman yg menurut Anda tidak ada dalam Kitab Suci, adalah sama persis seperti Arianism/Nestorianism yg mengatakan iman Tritunggal dan Dwinatur tidak ada dalam Kitab Suci.
Gereja Katolik menggunakan cara yg sama yang telah digunakan Gereja dari awal mula, yaitu menggali iman dalam Kitab Suci, berdasar pada ajaran2 Gereja Kuno (dibuktikan dengan catatan2 / ajaran2 bapa2 Gereja / teolog klasik), dan diputuskan oleh sidang para rasul yg diberi kuasa oleh Yesus utk mengikat ajaran di bumi dan di surga (Mat 18 : 18).
Meskipun para penerus rasul yg memiliki kuasa mengikat ajaran (Mat 18 : 18) telah menyatakan ajaran yg benar dengan mengacu pada Kitab Suci, tentu saja Anda akan tetap katakan iman seperti Mariology, purgatory, papal infallibility, dsb, yg ditegaskan dalam konsili2 Gereja sebagai iman yg tidak ada di Kitab Suci, persis seperti bidaat Arianism atau Nestorianism yg mengatakan iman Tritunggal dan Dwi-Natur tidak ada dalam Kitab Suci meskipun telah ditegaskan dalam konsili Nisea dan konsili Efesus.
Anda tidak menjawab pertanyaan saya lagi !
Ajaran mengenai Tritunggal dan Kristologi penuh ajarannya didalam Kitab Suci bukan ajaran baru kecuali hanya istilahnya belaka !
Tetapi ajaran Mariology dan Papalism sama sekali tidak ada istilahnya maupun ajarannya didalam Kitab Suci tetap anda telan juga bulat bulat !
Bukti buktinya begitu banyaknya sudah saya berikan yaitu :
http://www.jesus-is-savior.com/False%20Religions/Roman%20Catholicism/catholic_heresies-a_list.htm
http://www.gospeloutreach.net/romanerr1.html
http://katholiksesat.blogspot.com/2010/10/daftar-tradisi-yang-menyimpang-dari.html
http://mendapat-laia.blogspot.com/2012/06/pengajaran-yang-salah-dan-Tuhan-benci.html
http://hbcdelivers.org/list-of-roman-catholic-heresies/
http://carm.org/list-of-roman-catholic-false-teachings
http://cnview.com/on_line_resources/the_truth_about_roman_catholics_final.htm
http://www.masters-table.org/reformation/catholictimeline.htm
Inilah apa yang saya maksud sebagai praktek teologis yang bersifat hipokrit sebagaimana Petrus juga pernah dituduh demikian oleh Paulus.
Jadi jelas ternyata anda sama sekali memang tidak paham apa bedanya tradisi yang berasal dari Kitab Suci atau para Rasul dengan segala macam tradisi bikinan manusia seperti yang dimiliki oleh Yudaisme dan gereja anda tsb.
Tidak pernah ada tradisi yang dianggap suci kalau tidak berdasarkan kepada apa yang sudah diajarkan oleh Kitab Suci.
Penerus para Rasul hanya mereka yang memegang teguh ajaran para Rasul yang sudah tertulis didalam Kitab Suci bukan segala macam ajaran tradisi bikinan gereja yang sudah kontradiksi dengan ajaran para Rasul tsb.
-
Astaga... pertanyaan Anda sudah aku jawab berulang2, masih juga bilang belum dijawab?
Okay, itu aku jawab lagi di reply #745, kali ini aku suapkan jawaban langsungnya kepada Anda.
Anda bilang sudah buktikan bahwa bapa2 Gereja itu bersola scriptura???
SALAH TOTAL jika mengatakan Tertullian, Origen, Athanasius, Cyprian of Carthage, dan Gregory of Nyssa bersola-scriptura.
Sudah aku tunjukkan di reply #611, #616, #621, #633, #643, #645, bahkan aku tunjukkan kutipan lebih lengkapnya dari naskah utuh yg Anda ambil itu, bahwa mereka TIDAK PERNAH BERSOLA SCRIPTURA!
Anda dan William Webster hanya memutilasi tulisan mereka untuk diselewengkan artinya bahwa mereka mengajarkan sola scriptura.
Jika Anda masih bilang tulisan2 itu mengajarkan sola scriptura, sekali lagi aku minta Anda tunjukkan di sini kutipan lebih lengkapnya dari tulisan2 mereka, dan silakan dijelaskan bagaimana tulisan YANG UTUH itu bisa diartikan mereka sedang bersola-scriptura, sedangkan mereka justru menggunakan Tradisi Suci dalam mempertahankan doktrin2 mereka.
Bisa dimulai dari tulisan Athanasius, silakan Anda terjemahkan ke bahasa Indonesia kalimat yg aku berikan di reply #744, silakan dibuktikan di sini bagaimana caranya kalimat yg dimulai dengna kata “meskipun” malah bisa dibalik 180 derajat artinya!
Kalau Prinsip Sola Scriptura adalah :
Kitab Suci :
1. Sumber otoritas yang absolut
2. Otoritas final
3. Cukup pada dirinya sendiri
Maka yg anda anggap para Bapa Gereja itu sudah menganut prinsip Sola Scriptura walau istilahnya tidak ada di Kitab Suci sebagaimana juga Tritunggal.
Kalau anda menganut prinsip “biblicist” (harus ada istilah persisnya didalam Scriptura) maka jelas sekali anda juga sebenarnya hanya hipokrit didalam berdiskusi.
Buktinya sudah saya jelaskan sebelumnya.
Soal Tradisi Suci ….. ternyata anda tidak paham bedanya dengan tradisi bikinan manusia sebagaimana agama Yudaisme dan gereja anda tsb.
Tidak pernah ada ajaran Petrus maupun Rasul lainnya mengenai doktrin Mariology dan Papalism seperti tradisi gereja anda itu !
Quote from: solideogloria on August 30, 2014, 08:28:24 AM
Baca lagi website berikut ini yang membedakan mana ajaran para Rasul (Kitab Suci) dan mana tradisi bikinan gereja anda :
http://www.jesus-is-savior.com/False%20Religions/Roman%20Catholicism/catholic_heresies-a_list.htm
http://www.gospeloutreach.net/romanerr1.html
http://katholiksesat.blogspot.com/2010/10/daftar-tradisi-yang-menyimpang-dari.html
http://mendapat-laia.blogspot.com/2012/06/pengajaran-yang-salah-dan-Tuhan-benci.html
http://hbcdelivers.org/list-of-roman-catholic-heresies/
http://carm.org/list-of-roman-catholic-false-teachings
Weleh... masih juga ga baca tulisan yg aku berikan:
http://forumimankristen.com/index.php/topic,1850.0.html
Tuduhan2 dalam website2 anti katolik itu sudah aku tanggapi di sana, dan sudah aku jelaskan mana yg termasuk Tradisi Suci yang infallible, dan mana yg merupakan tradisi gerejawi yg TIDAK infallible. Sudah aku tunjukkan pula bahwa Tradisi Suci yg infallible adalah benar2 Alkitabian dan rasuliah di sana.
Buktinya anda sampai sekarang tidak mampu membuktikan mana yang anda anggap Tradisi Suci yang ada diluar apa yang telah diajarkan didalam Kitab Suci itu.
Tidak pernah ada tradisi ajaran Petrus maupun Rasul lainnya mengenai doktrin Mariology dan Papalism itu !
Pakai apa anda menguji semua tradisi bikinan manusia itu !
Apa itu tidak perlu diuji sebagaimana perintah Tuhan ?
Athanasius (300-375),
“The Holy Scriptures, given by inspiration of God, are of themselves sufficient toward the discovery of truth. (Orat. adv. Gent., ad cap.) The Catholic Christians will neither speak nor endure to hear anything in religion that is a stranger to Scripture; it being an evil heart of immodesty to speak those things which are not written,” (Athanasius, Exhort. ad Monachas).
Quote from: solideogloria on August 30, 2014, 08:28:24 AM
Jangan melarikan diri dari pertanyaan saya sebab anda tidak paham apa itu Tradisi Suci dan Kitab Suci,saya ulangi lagi disini :
Silahkan buktikan kalau ada tradisi suci yang mengandung pengajaran / doktrin yang tidak termasuk kedalam Kitab Suci.
Silahkan dijawab dengan fokus jangan ngeyel kemana mana.
Lah... yang melarikan diri itu siapa??
Aku sudah tunjukkan di reply #621 tulisan utuh dari Tertullian, aku berikan kalimat yg lebih lengkap dari potongan2 yg Anda berikan, dan sudah aku tunjukkan bahwa Tertullian TIDAK PERNAH bersola scriptura.
Silakan sekarang Anda tunjukkan dari tulisan yg utuh itu, bahwa Tertullian memang benar mengajarkan sola-scriptura!
Jangan hanya mengulang2 berkata sudah dijawab (padahal tidak menjawab tapi hanya meng-copy paste tulisan William Webster), atau mengulang2 pertanyaan yg sudah aku jawab berkali2 dan aku jawab lagi di reply #745
Kalau Prinsip Sola Scriptura adalah :
Kitab Suci :
1. Sumber otoritas yang absolut
2. Otoritas final
3. Cukup pada dirinya sendiri
Maka yg anda anggap para Bapa Gereja itu sudah menganut prinsip Sola Scriptura walau istilahnya tidak ada di Kitab Suci sebagaimana juga Tritunggal.
Kalau anda menganut prinsip “biblicist” (harus ada istilah persisnya didalam Scriptura) maka jelas sekali anda juga sebenarnya hanya hipokrit didalam berdiskusi.
Buktinya sudah saya jelaskan sebelumnya.
Soal Tradisi Suci ….. ternyata anda tidak paham bedanya dengan tradisi bikinan manusia sebagaimana agama Yudaisme dan gereja anda tsb.
Tidak pernah ada ajaran Petrus maupun Rasul lainnya mengenai doktrin Mariology dan Papalism itu !
"Whereas, therefore, in every question, which relates to life and conduct, not only teaching, but exhortation also is necessary; in order that by teaching we may know what is to be done, and by exhortation may be incited not to think it irksome to do what we already know is to be done; what more can I teach you, than what we read in the Apostle? For holy Scripture setteth a rule to our teaching, that we dare not "be wise more than it behoveth to be wise;" but be wise, as himself saith, "unto soberness, according as unto each God hath allotted the measure of faith." (Augustine, On the Good of Widowhood, 2)
-
Aku berikan juga pertanyaannya kepada Anda: di mana ayat yg mengatakan bahwa Petrus TIDAK pernah ke Roma???
Tidak ada, bukan?? Padahal Anda yang ber-sola scriptura, dan jika Scripture tidak mengatakan bahwa Petrus tidak pernah ke Roma, tapi Anda simpulkan demikian, bukan kah Anda sendiri yg sedang ber-argumentum ex silentio???
Kalau tidak ada keterangan demikian di Kitab Suci berarti anda tidak boleh menambahkan bahwa dia pernah ke Roma sebab itu menambahkan apa yang tidak ada… dan itulah makna argumentum ex silentio dalam arti yang sebenarnya.
Saya menolaknya karena memang tidak ada keterangan tsb didalam Kitab Suci melainkan hanya dalih gereja anda saja untuk meninggikan Paus anda sebagai Kepala Gereja secara universal itu.
Anda memodifikasi Kitab Suci dengan menambahkan keterangan tsb sedangkan saya menolaknya karena tidak adanya keterangan tsb didalam Kitab Suci.
Itulah bedanya antara saya dgn anda yang menambahkan apa yg tidak ada itu.
Kami sama sekali tidak malu2 mengatakan bahwa MEMANG TIDAK ADA AYAT YG MENGATAKAN Petrus PERNAH KE ROMA!
Tapi kami tidak pernah ber-sola scriptura, banyak ajaran2 Gereja Purba, kesaksian2 bapa2 Gereja dan pemimpin2 Gereja Purba, yg mengatakn bahwa Petrus mendirikan Gereja di Roma, memimpin Gereja di Roma sampai ke-martiran-nya di sana.
So.. kami jelas2 tidak ber-argumentum ex silentio, karena memang sumber iman kami mengatakan demikian!!
Banyak dari apa yg anda anggap para Bapa Gereja tsb yang menolak supremasi Paus melalui manipulasi “Petrine Texts” ala Katolik tsb.
Buktinya sudah saya kutip lengkap.
Sedangkan kalau kita uji melalui otoritas tertinggi yaitu Kitab Suci maka semua doktrin ajaran berdasarkan tradisi GRK tsb akan runtuh semua seperti kartu domino sebab sudah berkontradiksi (diametrically opposed) dengan kebenaran Scriptura.
Tertullian, in The Demurrer Against the Heretics (A.D. 200), noted of Rome, “How happy is that church . . . where Peter endured a passion like that of the Lord, where Paul was crowned in a death like John’s [referring to John the Baptist, both he and Paul being beheaded].” Fundamentalists admit Paul died in Rome, so the implication from Tertullian is that Peter also must have been there. It was commonly accepted, from the very first, that both Peter and Paul were martyred at Rome, probably in the Neronian persecution in the 60s.
In the same book, Tertullian wrote that “this is the way in which the apostolic churches transmit their lists: like the church of the Smyrnaeans, which records that Polycarp was placed there by John; like the church of the Romans, where Clement was ordained by Peter.” This Clement, known as Clement of Rome, later would be the fourth pope. (Note that Tertullian didn’t say Peter consecrated Clement as pope, which would have been impossible since a pope doesn’t consecrate his own successor; he merely ordained Clement as priest.) Clement wrote his Letter to the Corinthians perhaps before the year 70, just a few years after Peter and Paul were killed; in it he made reference to Peter ending his life where Paul ended his.
In his Letter to the Romans (A.D. 110), Ignatius of Antioch remarked that he could not command the Roman Christians the way Peter and Paul once did, such a comment making sense only if Peter had been a leader, if not the leader, of the church in Rome.
Irenaeus, in Against Heresies (A.D. 190), said that Matthew wrote his Gospel “while Peter and Paul were evangelizing in Rome and laying the foundation of the Church.” A few lines later he notes that Linus was named as Peter’s successor, that is, the second pope, and that next in line were Anacletus (also known as Cletus), and then Clement of Rome.
Clement of Alexandria wrote at the turn of the third century. A fragment of his work Sketches is preserved in Eusebius of Caesarea’s Ecclesiastical History, the first history of the Church. Clement wrote, “When Peter preached the word publicly at Rome, and declared the gospel by the Spirit, many who were present requested that Mark, who had been for a long time his follower and who remembered his sayings, should write down what had been proclaimed.”
Lactantius, in a treatise called The Death of the Persecutors, written around 318, noted that “When Nero was already reigning (Nero reigned from 54–68), Peter came to Rome, where, in virtue of the performance of certain miracles which he worked by that power of God which had been given to him, he converted many to righteousness and established a firm and steadfast temple to God.”
Kitab Suci tidak pernah menyinggung hal itu sedikitpun. Dalam PB kata 'Roma' digunakan 15 x tetapi tidak pernah dihubungkan dengan Petrus:
• Dalam surat Petrus juga tidak disebut apa-apa tentang hal itu.
• Dalam Gal 2:7-8, dikatakan bahwa Petrus adalah rasul untuk orang Yahudi, ini tidak memungkinkan dia untuk menjadi bishop di Roma!
• Surat Roma ditulis oleh Paulus kira-kira pada tahun 58 M (berarti termasuk diantara 'masa jabatan' Petrus, yang menurut gereja Roma Katolik berlangsung tahun 42-67 M), tetapi dalam Ro 1:7, Paulus hanya menujukan suratnya kepada 'kamu sekalian' dan ti-dak menyebut nama Petrus, juga dalam Ro 1:11-13, ia tidak minta ijin 'bishop Roma' itu untuk mengunjungi jemaatnya. Juga, apa gunanya Paulus pergi ke Roma kalau Petrus sudah di sana?
• Paulus dipenjarakan di Roma selama 2 tahun (mulai 61 M; bdk. Kis 28:30) dan selama itu ia menulis beberapa suratnya, seperti: Efesus, Filipi, Kolose, Filemon. Dalam surat-surat itu ia menyebut nama banyak orang-orang yang bekerja dengan dia, tetapi tidak menyebut nama Petrus. Ini adalah sesuatu yang aneh, kalau Petrus menjadi bishop di Roma pada saat itu.
• Surat 2Timotius ditulis oleh Paulus pada saat pemenjaraannya yang ke dua sesaat sebelum ia mati pada tahun 67 M (bdk. 2Tim 4:6-8). Dalam 2Tim 4:10-11, Paulus berkata bahwa semua meninggalkan dia kecuali Lukas. Dimana Petrus pada saat itu? Kalau ia sudah mati, mengapa Paulus tidak menyebut-nyebut kematian 'bishop I Roma' itu? Kalau pada saat itu Petrus masih hidup, bagaimana mungkin ia tidak mengunjungi / menyertai Paulus, sehingga Paulus berkata bahwa semua telah meninggal-kannya, kecuali Lukas?
Kesimpulan:
Petrus tidak pernah pergi ke Roma, apalagi menjadi bishop I di Roma!
Quote from: solideogloria on August 30, 2014, 08:30:49 AM
Silahkan buktikan kalau ada tradisi suci yang mengandung pengajaran / doktrin yang tidak termasuk kedalam Kitab Suci.
Saya menanyakan ajaran kristen yang benar bukan bidat kristen.
Sudah aku jawab berkali2, kali ini aku simpulkan dan aku suapkan jawabannya kepada Anda dalam reply #745.
Silakan dibaca baik2!
Tidak ada satupun ajaran yang anda anggap Tradisi Suci itu yang berada diluar apa yang sudah diajarkan Kitab Suci.
Berkali kali saya minta anda buktikan mana ajaran Tradisi Suci yang diluar ajaran Kitab Suci itu dan berkali-kali pula anda mengelak tidak pernah menjawab secara nyambung dan relevan dengan pertanyaan saya,kecuali menyinggung ajaran bidat Nestorian dan Arianisme yang tidak pernah saya tanyakan.
-
LOL!! Lagi2 ga nyambung sama sekali.
Anda bilang sudah buktikan bahwa bapa2 Gereja itu bersola scriptura???
SALAH TOTAL jika mengatakan Tertullian, Origen, Athanasius, Cyprian of Carthage, dan Gregory of Nyssa bersola-scriptura.
Sudah aku tunjukkan di reply #611, #616, #621, #633, #643, #645, bahkan aku tunjukkan kutipan lebih lengkapnya dari naskah utuh yg Anda ambil itu, bahwa mereka TIDAK PERNAH BERSOLA SCRIPTURA!
Anda dan William Webster hanya memutilasi tulisan mereka untuk diselewengkan artinya bahwa mereka mengajarkan sola scriptura.
Jika Anda masih bilang tulisan2 itu mengajarkan sola scriptura, sekali lagi aku minta Anda tunjukkan di sini kutipan lebih lengkapnya dari tulisan2 mereka, dan silakan dijelaskan bagaimana tulisan YANG UTUH itu bisa diartikan mereka sedang bersola-scriptura, sedangkan mereka justru menggunakan Tradisi Suci dalam mempertahankan doktrin2 mereka.
Bisa dimulai dari tulisan Athanasius, silakan Anda terjemahkan ke bahasa Indonesia kalimat yg aku berikan di reply #744, silakan dibuktikan di sini bagaimana caranya kalimat yg dimulai dengna kata “meskipun” malah bisa dibalik 180 derajat artinya!
Kalau Prinsip Sola Scriptura adalah :
Kitab Suci :
1. Sumber otoritas yang absolut
2. Otoritas final
3. Cukup pada dirinya sendiri
Maka yg anda anggap para Bapa Gereja itu sudah menganut prinsip Sola Scriptura walau istilahnya tidak ada di Kitab Suci sebagaimana juga Tritunggal.
Kalau anda menganut prinsip “biblicist” (harus ada istilah persisnya didalam Scriptura) maka jelas sekali anda juga sebenarnya hanya hipokrit didalam berdiskusi.
Buktinya sudah saya jelaskan sebelumnya.
Scripture Alone is final Authority
1. Irenaeus, (130-202), “We have known the method of our salvation by no other means than those by whom the gospel came to us; which gospel they truly preached; but afterward, by the will of God, they delivered to us in the Scriptures, to be for the future the foundation and pillar of our faith,” (Adv. H. 3:1).
2. Clement of Alexandria (150?-213?), “They that are ready to spend their time in the best things will not give over seeking for truth until they have found the demonstration from the Scriptures themselves,” (Stromata 7:16:3).
3. Origen (185?-252), “No man ought, for the confirmation of doctrines, to use books which are not canonized Scriptures,” (Tract. 26 in Matt.).
4. St. Cyprian of Carthage (200?-258), “Whence comes this tradition? Does it descend from the Lord’s authority, or from the commands and epistles of the apostles? For those things are to be done which are there written . . . If it be commanded in the gospels or the epistles and Acts of the Apostles, then let this holy tradition be observed,” (Cyprian of Carthage, Ep. 74 ad Pompeium).
5. Athanasius (300?-375),
1. “The Holy Scriptures, given by inspiration of God, are of themselves sufficient toward the discovery of truth. (Orat. adv. Gent., ad cap.) The Catholic Christians will neither speak nor endure to hear anything in religion that is a stranger to Scripture; it being an evil heart of immodesty to speak those things which are not written,” (Athanasius, Exhort. ad Monachas).
2. Again it is not tedious to speak of the [books] of the New Testament. These are, the four Gospels, according to Matthew, Mark, Luke, and John. Afterwards, the Acts of the Apostles and Epistles (called Catholic), seven, viz., of James, one; of Peter, two; of John, three; after these, one of Jude. In addition, there are fourteen Epistles of Paul, written in this order. The first, to the Romans; then two to the Corinthians; after these, to the Galatians; next, to the Ephesians; then to the Philippians; then to the Colossians; after these, two to the Thessalonians, and that to the Hebrews; and again, two to Timothy; one to Titus; and lastly, that to Philemon. And besides, the Revelation of John. 6 These are fountains of salvation, that they who thirst may be satisfied with the living words they contain. In these alone is proclaimed the doctrine of godliness. Let no man add to these, neither let him take ought from these. For concerning these the Lord put to shame the Sadducees, and said, 'Ye do err, not knowing the Scriptures.' And He reproved the Jews, saying, 'Search the Scriptures, for these are they that testify of Me.' " (Athanasius, Festal Letter 39:5-6).
3. "Vainly then do they run about with the pretext that they have demanded Councils for the faith's sake; for divine Scripture is sufficient above all things; but if a Council be needed on the point, there are the proceedings of the Fathers, for the Nicene Bishops did not neglect this matter, but stated the doctrine so exactly, that persons reading their words honestly, cannot but be reminded by them of the religion towards Christ announced in divine Scripture." (Athanasius, De Synodis, 6).
6. Ambrose (340?-396), “How can we use those things which we do not find in the Holy Scriptures?” (Ambr. Offic., 1:23).
7. Cyril of Jerusalem (315?-386), “Not even the least of the divine and holy mysteries of the faith ought to be handed down without the divine Scriptures. Do not simply give faith to me speaking these things to you except you have the proof of what I say from the divine Scriptures. For the security and preservation of our faith are not supported by ingenuity of speech, but by the proofs of the divine Scriptures,” (Cat. 4).
8. Jerome (342?-420), “Those things which they make and find, as it were, by apostolical tradition, without the authority and testimony of Scripture, the word of God smites. (ad Aggai 1) As we deny not those things that are written, so we refuse those things that are not written. That God was born of a virgin we believe, because we read it; that Mary did marry after she was delivered we believe not, because we do not read it,” (Adv. Helvidium).
Bersambung
-
sambungan
Quote from: solideogloria on August 30, 2014, 08:40:15 AM
Sudah saya buktikan pula fakta fakta ajaran gereja anda yang sudah kontradiksi dengan semua kebenaran Kitab Suci hanya karena anda hanya bersandar kepada manusia belaka bukan wahyu Tuhan sebagai otoritas final itu.
Klarifikasi harus berdasarkan kebenaran Kitab Suci bukan tradisi bikinan gereja yang banyak isapan jempolnya itu !
Buktikan disini klarifikasi yang benar berdasarkan Kitab Suci sebagai otoritas final kalau sanggup !
Pembuktian dengan Kitab Suci sudah pasti dapat dilakukan.
Pertanyaannya sekarang, maukah Anda mau menerimanya sebagaimana penerus2 para rasul dalam konsili Gereja menginterpretasikan Kitab Suci, ataukah Anda mau seperti bidaat Arianism / Nestorianism yg menolak interpretasi dan ajaran yg diikat oleh sidang para rasul??
Untuk apa membahas Arianism atau Nestorianism kalau jelas jelas didepan mata ajaran GRK sudah bertentangan dengan kebenaran Scriptura ???
Sudah saya katakan berkali-kali bahwa segala macam ajaran mariology dan Papalism tradisi gereja anda itu sama sekali tidak ada dasar ajaran rasuliahnya.
Jadi kalau diuji menurut kebenaran Kitab Suci semua ajaran tradisi gereja anda itu hanyalah heresy belaka.
Silahkan buktikan mana ajaran Mariology dan Papalism yang sesuai dengan ajaran Kitab Suci ?
Quote from: solideogloria on August 30, 2014, 08:40:15 AM
Ayatnya sudah saya berikan diatas bahwa jemaat perdana di Yerusalem menguji ajaran para Rasul berdasarkan Kitab Suci bukan tradisi bikinan manusia seperti yang dimiliki gereja anda itu.
Jadi semua tradisi gereja anda tidak mungkin lolos kalau diuji oleh Kitab Suci firman Tuhan.
Haa??? Gereja Yerusalem menguji berdasar Kitab Suci???
Kis 17 : 11 mengatakan bahwa umat di Tessalonika menerima firman dengan segala kerendahan hati, BUKAN MENERIMA Kitab Suci, APALAGI Kitab Suci 39+27!! Juga umat di Tesalonika menyelidiki Kitab Suci, BUKAN MENYELIDIKI DENGAN Kitab Suci, APALAGI MENYELIDIKI Kitab Suci SAJA!!
Kis. 17:11 Orang-orang Yahudi di kota itu lebih baik hatinya dari pada orang-orang Yahudi di Tesalonika, karena mereka menerima firman itu dengan segala kerelaan hati dan setiap hari mereka menyelidiki Kitab Suci untuk mengetahui, apakah semuanya itu benar demikian
Jelas sekali kalimat yang menyatakan mereka menyelidiki Kitab Suci yang memang sudah ada pada waktu itu untuk menguji semua firman yang diajarkan kepada mereka oleh para Rasul dll.
2 Kor 13 : 5 memerintahkan untuk menguji apakah diri kita tegak dalam iman, TAPI SAMA SEKALI TIDAK DISURUH MENGUJI DENGAN Kitab Suci, APALAGI MENGUJI Kitab Suci SAJA!!
Ef 5 : 10 memerintahkan untuk menguji hal2 yg berkenan kepada Tuhan, TAPISAMA SEKALI TIDAK DISURUH MENGUJI DENGAN Kitab Suci, APALAGI MENGUJI Kitab Suci SAJA!!
1 Tes 5 : 21 memerintahkan untuk menguji segala sesuatu dan memegang yg baik, TAPISAMA SEKALI TIDAK DISURUH MENGUJI DENGAN Kitab Suci, APALAGI MENGUJI Kitab Suci SAJA!!
Pakai apa anda menguji segala macam tradisi anda kalau Rasul sendiri sudah mengatakan sbb :
Galatia 1:8
Tetapi sekalipun kami atau seorang malaikat dari sorga yang memberitakan kepada kamu suatu injil yang berbeda dengan Injil yang telah kami beritakan kepadamu, terkutuklah dia.
Galatia 1:9
Seperti yang telah kami katakan dahulu, sekarang kukatakan sekali lagi: jikalau ada orang yang memberitakan kepadamu suatu injil, yang berbeda dengan apa yang telah kamu terima, terkutuklahdia.
Jadi segala macam ajaran tradisi rekayasa gereja anda itu tidak mungkin sama dengan ajaran para Rasul misalnya :
1.Apa kata Alkitab:
Kis. 4:12 Dan keselamatan tidak ada di dalam siapa pun juga selain di dalam Dia, sebab di bawah kolong langit ini tidak ada nama lain yang diberikan kepada manusia yang olehnya kita dapat diselamatkan.
Tetapi apa kata GRK (Gereja Roma katolik):
“God has committed to her the treasury of all good things, in order that everyone may know that through her are obtained every hope, every grace, and all salvation. For this is his will, that we obtain everything through Mary.” (Pius IX: Encycl., Ubi primum, February 2, 1849.) — [p. 12, number 12]
2.Apa kata Alkitab :
Roma 5:12
Sebab itu, sama seperti dosa telah masuk ke dalam dunia oleh satu orang, dan oleh dosa itu juga maut, demikianlah maut itu telah menjalar kepada semua orang, karena semua orang telah berbuat dosa.
Tetapi apa kata GRK (Gereja Roma katolik):
CCC 508 From among the descendants of Eve, God chose the Virgin Mary to be the mother of his Son."Full of grace", Mary is "the most excellent fruit of redemption" (SC 103): from the first instant of her conception, she was totally preserved from the stain of original sin and she remained pure from all personal sin throughout her life.
Apakah alat uji anda itu absolut,inerrancy dan infallible atau hanya relatif belaka ?
1 Kor. 2:13 Which things also we speak, not in the words which man's wisdom teacheth, but which the Holy Ghost teacheth; comparing spiritual things with spiritual.
Jelas sekali diayat ini Paulus mengkontraskan antara ajaran Roh Kudus yang infallible dengan hikmat manusia,sehingga kelihatan sekali bahwa otoritas Kitab Suci disini jauh berada dibawah tradisi hasil hikmat manusia yang rentan heresy itu.
Demikian juga Roh Kudus yang ada didalam diri orang orang percaya sebagai jaminan itu akan memimpin mereka kedalam seluruh kebenaran Allah yang sudah tertulis semua didalam Kitab Suci wahyu Tuhan.
Yoh. 16:13 Tetapi apabila Ia datang, yaitu Roh Kebenaran, Ia akan memimpin kamu ke dalam seluruh kebenaran; sebab Ia tidak akan berkata-kata dari diri-Nya sendiri, tetapi segala sesuatu yang didengar-Nya itulah yang akan dikatakan-Nya dan Ia akan memberitakan kepadamu hal-hal yang akan datang.
1 Tes. 2:13 Dan karena itulah kami tidak putus-putusnya mengucap syukur juga kepada Allah, sebab kamu telah menerima firman Allah yang kami beritakan itu, bukan sebagai perkataan manusia, tetapi -- dan memang sungguh-sungguh demikian -- sebagai firman Allah, yang bekerja juga di dalam kamu yang percaya.
1 kor.14:37 Jika seorang menganggap dirinya nabi atau orang yang mendapat karunia rohani, ia harus sadar, bahwa apa yang kukatakan kepadamu adalah perintah Tuhan.
Jelas sekali ayat tsb diatas Paulus menegaskan kontras antara beritanya yang adalah firman Allah yg berotoritas final sebagai kontras dengan perkataan manusia yang sudah tentu otoritasnya adalah final dan jauh dibawah wahyu Allah,bukan setara seperti klaim GRK yang penuh arogansi itu.
-
Lho.. justru sebaliknya, bidaat protestantism lah yg hendak membuang otoritas Tradisi Suci, makanya konsili Trente meneguhkan iman apostolik yg meletakkan Tradisi Suci sejajar dengan Kitab Suci.
Tidak percaya?? Silakan dilihat semua konsili Ekumenis sebelum konsili Trente, semuanya selalu mengacu pada Kitab Suci DAN Tradisi Suci.
Protestan memang membuang semua ajaran bidat hasil tradisi bikinan GRK yang hasilnya hanya mempertuhankan manusia itu dengan menghujat Allah Tritunggal dan Firman-Nya yang merupakan satu satunya kebenaran yang diakui oleh Kitab Suci dengan memodifikasi kebenaran Kitab Suci itu sendiri,misalnya :
1. Allah Bapa sudah ditambahi dengan Paus yang diklaim sebagai Allah didunia ini
2. Kepenebusan Yesus sudah ditambahi dengan Mary Co-redemtrix
3. Kepengantaraan Yesus sudah ditambahi Mary Mediatrix
4. Pencerahan Roh Kudus sudah digantikan oleh Magistrium GRK sebagai satu satunya penafsir Kitab Suci
5. Kitab Suci sudah disejajarkan dengan tradisi bikinan gereja sendiri
6. Yesus Adam kedua sudah disaingi oleh Maria Hawa kedua diluar ajarahn Kitab Suci
7. Dll.dll.dll.dll…..
Malah si Iblis yang memang suka gentayangan menyamar sebagai Malaikat Terang itu sudah dianggap sebagai roh maria yang gentayangan dan disembah dimana mana (apparitions).
Jadi klaim bahwa Paus anda boleh memodifikasi Firman Tuhan dibawah ini hanyalah menunjukkan arogansi belaka mau menjadi seperti Allah,persis tipuan si Iblis di Taman Eden.
#30. "The Pope is of so great authority and power, that he is able to modify, declare, or interpret even divine laws."
(#30. "Papa tantae est auctoritatis et potestatis, ut possit quoque leges divinas modificare, declarare, vel interpretari, ad num.")
Source: Lucius Ferraris, “Papa,” art. 2, in his Prompta Bibliotheca Canonica, Juridica, Moralis, Theologica, Ascetica, Polemica, Rubristica, Historica. (“Handy Library”), Vol. 5, published in Petit-Montrouge (Paris) by J. P. Migne, 1858 edition, column 1823, Latin.
Quote from: solideogloria on August 30, 2014, 08:43:07 AM
Jangan melarikan diri dari pertanyaan saya sebab anda tidak paham apa itu Tradisi Suci dan Kitab Suci,saya ulangi lagi disini :
Silahkan buktikan disini kalau ada tradisi suci yang mengandung pengajaran / doktrin yang tidak termasuk kedalam Kitab Suci.
Silahkan dijawab dengan fokus jangan ngeyel kemana mana.
Lah.. yang ngeyel siapa kok malah sekarang bilang aku yg ngeyel?
Pertanyaan Anda itu sudah aku jawab berulang kali, dan kali ini aku berikan kesimpulannya dan aku suapkan langsung ke mulut Anda di reply #745
Berkali kali saya minta anda buktikan mana ajaran Tradisi Suci yang diluar ajaran Kitab Suci itu dan berkali-kali pula anda mengelak tidak pernah menjawab secara nyambung dan relevan dengan pertanyaan saya.
Anda hanya menjawab Tritunggal dan Kristologi yang memang berasal dari ajaran Kitab Suci.
Silahkan tunjukkan mana ajaran yang anda anggap Tradisi Suci diluar dari apa yang sudah diajarkan didalam Kitab Suci itu !
Quote from: solideogloria on August 30, 2014, 08:43:07 AM
Baca lagi semua tulisan Bapa Gereja menurut William Webster eks katolik itu dan tunjukkan apa yang salah darinya ketimbang buang waktu meladeni anda yang sukanya bertele tele itu dalam berdiskusi.
Saya ulangi "semua Bapa Gereja yang dikutip itu memegang teguh bahwa Kitab Suci sebagai satu satunya otoritas final didalam ajaran gereja."
Jadi kalaupun ada guru guru lain mengajarkan sesuatu ajaran maka harus diuji dulu dengan kebenaran Kitab Suci bukan duitelan mentah mentah seperti yang anda lakukan dengan semua tradisi palsu gereja anda itu.
Cermati lagi apa yang dilakukan gereja perdana ini :
Kisah Para Rasul 17:11
Orang-orang Yahudi di kota itu lebih baik hatinya dari pada orang-orang Yahudi di Tesalonika, karena mereka menerima firman itu dengan segala kerelaan hati dan setiap hari mereka menyelidiki Kitab Suci untuk mengetahui, apakah semuanya itu benar demikian.
Dan patuhi lagi apa yang dikatakan Rasul ini :
1 Korintus 4:6
Saudara-saudara, kata-kata ini aku kenakan pada diriku sendiri dan pada Apolos, karena kamu, supaya dari teladan kami kamu belajar apakah artinya ungkapan: "Jangan melampaui yang ada tertulis", supaya jangan ada di antara kamu yang menyombongkan diri dengan jalan mengutamakan yang satu dari pada yang lain.
Lho.. aku bertele2 di mananya sih?
Aku tunjukkan kalimat utuh yg sudah Anda mutilasi itu, aku berikan juga kutipan yg lebih lengkap dari naskah utuhnya, dan aku tunjukkan bahwa kutipan mutilasi Anda itu menyeleweng dari ajaran mereka sesungguhnya, karena dalam naskah utuhnya mereka jelas2 menggunakan Tradisi Suci DAN Kitab Suci dalam mempertahankan doktrin2 mereka.
Silakan Anda tunjukkan sebaliknya!!
Kalimat utuh anda kitu tidak satupun yang menafikan ajaran para Bapa Gereja itu bahwa :
Kitab Suci adalah :
1. Sumber otoritas yang absolut
2. Otoritas final
3. Cukup pada dirinya sendiri
Hanya konsep pemahaman anda yang secara “biblicist” itu saja yang tidak mungkin paham akan prinsip Sola Scriptura yang didukung oleh Kitab Suci dan para Bapa Gereja Klasik itu sendiri.
Jadi kalau anda masih berdiskusi secara hipokrit mana mungkin bisa menerima penjelasan saya.
-
Haa?? Hanya nabi dan rasul saja yg mendapat inspirasi Roh Kudus???
Coba berikan ayatnya di sini!! Berikan ayatnya bahwa jabatan rasul tidak diwariskan, dan amanat Yesus utk mengikat ajaran kepada sidang para rasul (Mat 18 : 18) tidak dimiliki oleh penerus para rasul.
Kalo interpretasi para penerus rasul itu tidak sesuai dengan interpretasi Anda, jangan seperti bidaat Arianism / Nestorianism yg menolak ajaran penerus rasul, dong!!
Kalau bukan Nabi dan Rasul sebagai fondasi gereja apakah anda mau pakai Paus + Magisterium yang anda jadikan sudah seperti Tuhan itu sebagai landasan gereja anda ???
Atau mendirikan gereja diatas konon katanya kuburan Petrus bukannya ajaran Petrus ???
Efesus 2:19 Demikianlah kamu bukan lagi orang asing dan pendatang, melainkan kawan sewarga dari orang-orang kudus dan anggota-anggota keluarga Allah,
2:20 yang dibangun di atas dasar para rasul dan para nabi, dengan Kristus Yesus sebagai batu penjuru.
Jelas sekali Scriptura menyatakan bahwa gereja atau jemaat Allah didirikan diatas dasar para Rasul dalam arti tentu tulisan mereka hasil inspirasi Roh Kudus bukan kuburan mereka seperti klaim gedung Vatican sekarang.
Dan Kristuslah sebagai batu penjuru bukan Mariology atau Papalism itu yg dipraktekkan gereja anda sepanjang abad itu.
Dimana ada ajaran Kitab Suci bahwa wahyu Allah diberikan bukan melalui Nabi dan Rasul ???
Argumentum ex silentio lagi !
1 Korintus 14:32 Karunia nabi takluk kepada nabi-nabi.
Demikian juga sebagaimana Nabi maka karunia Rasul juga hanya takluk kepada Rasul itu sendiri bukan manusia yang dipertuhankan oleh gereja.
Quote from: solideogloria on August 30, 2014, 08:48:22 AM
Kitab Suci jelas mengajarkan dari siapa Yesus lahir dan memperoleh tubuhnya yaitu dari Maria,makanya komentar anda itu pasti penuh kepalsuan,seperti yang sudah disinyalir oleh W.Webster eks katolik itu.
Orang yang paling sederhanapun ngerti kalau baca Alkitab bahwa Yesus lahir dari kandungan Maria.
LOL!! Ini yg Anda bilang sudah menjawab pertanyaanku?
AKu katakan bahwa Tertullian mengatakan karena Kitab Suci tidak mengatakan apa2 mengenai “dari mana Kristus memperoleh tubuh jasmaniNya” (chapter 6 & 7), maka Tertullian mengajak Marcion untuk menerima ajaran lisan (Tradisi Suci) yang telah diwariskan kepada Magisterium (chapter 2), dan dari sini dapat kita lihat bahwa Tertullian itu SAMA SEKALI TIDAK BER-SOLA SCRIPTURA.
Aku minta Anda pertanggung-jawabkan tulisan Anda, bahwa Tertullian dalam tulisannya “The Flesh of Christ” sedang mengajarkan sola-scriptura! Dan pembuktian Anda adalah dengan mengatakan aku penuh kepalsuan? LOL!!
Ajaran Tertulian mengenai prinsip Sola Scriptura:
200 AD: Tertullian:
1. "From this, therefore, do we draw up our rule. Since the Lord Jesus Christ sent the apostles to preach, (our rule is) that no others ought to be received as preachers than those whom Christ appointed; for "no man knoweth the Father save the Son, and he to whomsoever the Son will reveal Him." Nor does the Son seem to have revealed Him to any other than the apostles, whom He sent forth to preach-that, of course, which He revealed to them. Now, what that was which they preached-in other words, what it was which Christ revealed to them-can, as I must here likewise prescribe, properly be proved in no other way than by those very churches which the apostles rounded in person, by declaring the gospel to them directly themselves, both viva voce [living voice], as the phrase is, and subsequently by their epistles. If, then, these things are so, it is in the same degree manifest that all doctrine which agrees with the apostolic churches-those moulds and original sources of the faith must be reckoned for truth, as undoubtedly containing that which the (said) churches received from the apostles, the apostles from Christ, Christ from God. Whereas all doctrine must be prejudged as false which savours of contrariety to the truth of the churches and apostles of Christ and God. It remains, then, that we demonstrate whether this doctrine of ours, of which we have now given the rule, has its origin in the tradition of the apostles, and whether all other doctrines do not ipso facto proceed from falsehood. We hold communion with the apostolic churches because our doctrine is in no respect different from theirs. This is our witness of truth." (Tertullian, The prescription against the heretics, Ch 21)
Bersambung
-
sambungan
Tertullian clearly states that their doctrine and practice is identical to what the apostles taught orally and with scripture. Tertullian uses the expression "viva voce" (living voice) which is merely a reference to inspired oral revelation. The Roman Catholic and Orthodox churches have changed the original meaning of "viva voce" from the words spoken by inspired apostles, to whatever the current practice and dogma of the church is today. Here is proof: "But the appeal to antiquity is both a treason and a heresy. It is a treason because it rejects the Divine voice of the Church at this hour, and a heresy because it denies that voice to be Divine. How can we know what antiquity was except through the Church? ... I may say in strict truth that the Church has no antiquity. It rests upon its own supernatural and perpetual consciousness. ... The only Divine evidence to us of what was primitive is the witness and voice of the Church at this hour." (Henry Edward Manning, The Temporal Mission of the Holy Ghost: Or Reason and Revelation, 1865, p 227-228) To anyone with an ounce of insight, this statement is not only opposite to what Tertullian means it is utter heresy because it ignores history (Fathers) and scripture. Anyone who has talked to a Roman Catholic or Orthodox preacher, knows this is indeed exactly how they think!
2. If you had not purposely rejected in some instances, and corrupted in others, the Scriptures which are opposed to your opinion, you would have been confuted in this matter by the Gospel of John, when it declares that the Spirit descended in the body of a dove, and sat upon the Lord. (Tertullian, The Flesh of Christ, ch 3)
Tertullian appeals to scriptures as his primary and foremost doctrinal standard with no mention of oral tradition. Roman Catholic and Orthodox leaders today merely say, "the current tradition of the church is the standard." Further, These leaders don't even believe the scriptures can be understood by the common people so obviously they would feel Tertullian was wasting his time even arguing scripture with the Gnostics.
3. "But there is no evidence of this, because Scripture says nothing." ... "The Scripture says nothing of this, although it is not in other instances silent" ..."I do not admit what you advance of your own apart from Scripture." (Tertullian, The Flesh of Christ, ch 6; ch 7)
In refuting the Gnostics, Tertullian appeals to the silence of scripture as proof they are wrong. Whereas Roman Catholic and Orthodox churches today openly preach we must practice many things not revealed in scripture, Tertullian says otherwise. Tertullian therefore, not only shows we must not "exceed what is written" but that scripture itself is the all-sufficient standard. It is also noteworthy that when the Gnostics were actually making appeals to their own "oral traditions", Tertullian initially fought back, not by saying that church tradition was silent, but that the scriptures taught no such doctrine. The Gnostics argued with oral tradition and Tertullian refuted with scripture! We agree and do the same today in fighting the Roman Catholic and Orthodox churches! We fight their tradition with scripture just like Tertullian did!
4. "But to what shifts you resort, in your attempt to rob the syllable ex (Indicating the material or ingredient, "out of.") of its proper force as a preposition, and to substitute another for it in a sense not found throughout the Holy Scriptures! (Tertullian, The Flesh of Christ, ch 20)
Tertullian appeals to the private interpretation of a preposition of a word found in scripture. In a most "un-Roman catholic" way, he expects the Gnostics to possess the ability to be able to both understand and properly interpret this, even as heretics! Obviously Tertullian believed that the scripture was understandable, by merely reading it. Paul stated as much in Eph 3:3-5, "When you read you can have my same level of understanding of the mystery of Christ."
5. "We have, however, challenged these opinions to the test, both of the arguments which sustain them, and of the Scriptures which are appealed to, and this we have doneex abundanti; so that we have, by showing what the flesh of Christ was" (Tertullian, The Flesh of Christ, ch 25)
Tertullian says that he "abundantly" appealed to scripture to refute the heretics. Orthodox are surprised by this and would have expected Tertullian to merely say, "its not what our current church tradition is".
Bersambung
-
sambungan
6. "And how long shall we draw the saw to and fro through this line, when we have an ancient practice, which by anticipation has made for us the state, i.e., of the question? If no passage of Scripture has prescribed it, assuredly custom, which without doubt flowed from tradition, has confirmed it. For how can anything come into use, if it has not first been handed down? Even in pleading tradition, written authority, you say, must be demanded. Let us inquire, therefore, whether tradition, unless it be written, should not be admitted. Certainly we shall say that it ought not to be admitted, if no cases of other practices which, without any written instrument, we maintain on the ground of tradition alone, and the countenance thereafter of custom, affords us any precedent. To deal with this matter briefly, I shall begin with baptism. When we are going to enter the water, but a little before, in the presence of the congregation and under the hand of the president, we solemnly profess that we disown the devil, and his pomp, and his angels. Hereupon we are thrice immersed, making a somewhat ampler pledge than the Lord has appointed in the Gospel. Then when we are taken up (as new-born children), we taste first of all a mixture of milk and honey, and from that day we refrain from the daily bath for a whole week. We take also, in congregations before daybreak, and from the hand of none but the presidents, the sacrament of the Eucharist, which the Lord both commanded to be eaten at meal-times, and enjoined to be taken by all alike. As often as the anniversary comes round, we make offerings for the dead as birthday honours. We count fasting or kneeling in worship on the Lord's day to be unlawful. We rejoice in the same privilege also from Easter to Whitsunday. We feel pained should any wine or bread, even though our own, be cast upon the ground. At every forward step and movement, at every going in and out, when we put on our clothes and shoes, when we bathe, when we sit at table, when we light the lamps, on couch, on seat, in all the ordinary actions of daily life, we trace upon the forehead the sign. If, for these and other such rules, you insist upon having positive Scripture injunction, you will find none. Tradition will be held forth to you as the originator of them, custom as their strengthener, and faith as their observer. That reason will support tradition, and custom, and faith, you will either yourself perceive, or learn from some one who has. (Tertullian, The crown or De Corona, ch 3-4)
We love this statement by Tertullian because it proves our point that he used the Bible only to determine doctrine to the exclusion of oral tradition. Now we are actually shocked that Roman Catholic and Orthodox apologists would ever want to refer to this text because it utterly refutes their claim that there is an oral tradition with doctrines that are distinct from, and missing from scripture! If these anti-sola Scriptura advocates are correct, that we must follow, as Tertullian did, "tradition" then why do neither the Roman Catholic and Orthodox churches say as a matter of liturgy before they are baptized: "solemnly profess that we disown the devil". Why do Orthodox immerse three times ... just as Tertullian says you should do in tradition, "thrice immersed" yet the Catholics reject this tradition and sprinkle once? After being baptized, why do both the Catholic and Orthodox churches disobey "Tertullian's apostolic tradition" by not "a mixture of milk and honey, and from that day we refrain from the daily bath for a whole week"? In fact they all disobey this apostolic tradition and take a bath as soon as they get home after being baptized! What heresy! Of course, the liturgy of "triple baptism" is not taught in scripture any more than drinking milk/honey and not bathing for a week. These represent localized customs that are expedient. All churches have localized customs and they vary, from congregation to congregation. Remember, there are three kinds of tradition that the apostolic fathers refer to. This is the second type of tradition that is optional because it involves human origin choices that God cares nothing about. Like Tertullian said, "we trace upon the forehead the sign. If, for these and other such rules, you insist upon having positive Scripture injunction, you will find none". That's because it is optional for local churches and individual Christians to do. Indeed, even the Roman Catholic and Orthodox churches do not make the "sign of the cross on the forehead" as was the "apostolic tradition", rather they changed the "apostolic tradition" and started making the sign of the cross on the chest! It is these expedient things that are "tradition" and clearly optional that scripture is silent about. Other examples of tradition in this same category today, might be making sure the temperature of the water in the baptistery is exactly 77 degrees; holding the person being baptized under water for exactly three second, one for the Father, one for the Son and one for the Holy Spirit. So this very passage by Tertullian that Roman Catholic and Orthodox anti-sola Scriptura advocates quote to disprove sola Scriptura, in fact refutes them! This passage also clearly shows the category of "tradition" that all the "Apostolic Fathers" viewed was not found in scripture. Unlike "classical reformers" like Keith A. Matheson, who stated in his book, "The shape of sola Scriptura", that it is important to maintain the oral traditions of the post-apostolic church, we reject this completely because there was a clear and steady drift away from New Testament doctrine and liturgy immediately following the death of the apostles. For us, if it is not in the Bible, we don't do it!
Bersambung
-
Sambungan
7. "Now, with regard to this rule of faith-that we may from this point acknowledge what it is which we defend-it is, you must know, that which prescribes the belief thatthere is one only God, and that He is none other than the Creator of the world, who produced all things out of nothing through His own Word, first of all sent forth; that this Word is called His Son, and, under the name of God, was seen "in diverse manners" by the patriarchs, heard at all times in the prophets, at last brought down by the Spirit and Power of the Father into the Virgin Mary, was made flesh in her womb, and, being born of her, went forth as Jesus Christ; thenceforth He preached the new law and the new promise of the kingdom of heaven, worked miracles; having been crucified, He rose again the third day; (then) having ascended into the heavens, He sat at the right hand of the Father; sent instead of Himself the Power of the Holy Ghost to lead such as believe; will come with glory to take the saints to the enjoyment of everlasting life and of the heavenly promises, and to condemn the wicked to everlasting fire, after the resurrection of both these classes shall have happened, together with the restoration of their flesh. This rule, as it will be proved, was taught by Christ, and raises amongst ourselves no other questions than those which heresies introduce, and which make men heretics." (Tertullian, the Prescription Against Heretics, Chapter XIII)
The Roman Catholic and Orthodox churches love to quote (Tertullian, the Prescription Against Heretics, Chapter XIII) as proof that Tertullian had an oral apostolic tradition that was distinct from scripture. We who teach sola Scriptura, actually have no problem agreeing! Tertullian calls this oral tradition, "the rule of faith". We agree that it was a creed, but notice it contains absolutely nothing, except what the scriptures specifically reveal. This would have been a powerful witness for the Roman Catholic and Orthodox churches if such a "rule of faith" actually contained doctrinal details not found in scripture like: the perpetual virginity and assumption of Mary; infant baptism; triple baptism; the sign of the cross etc. In fact, Tertullian's "rule of faith" is proof of our major premise, namely, that all such "apostolic traditions" that were considered essential were based entirely (100%) upon scripture. Even in the Lord's true church today, any member at random, if asked from the pulpit, could give a similar "one paragraph summary" of the true faith. Even the apostle Paul gives a similar type of "one paragraph summary" of doctrine in 1 Cor 15:3-8. Of course, we must take issue with Tertullian's "rule of faith" on one key point: While he views this extra-biblical, man-made document authoritative in itself, even if it is directly based upon scripture, the correct approach is to give it no more authority than the many different "one paragraph summaries of faith" each member might give. Tertullian's creed, began a very dangerous trend where eventually, as we see in most denominations today, creeds have actually supplanted and replaced scripture as the ultimate authority.
8. ""With whom lies that very faith to which the Scriptures belong. From what and through whom, and when, and to whom, has been handed down that rule, by which men become Christians?" For wherever it shall be manifest that the true Christian rule and faith shall be, there will likewise be the true Scriptures and expositions thereof, and all the Christian traditions. (Tertullian, The prescription against the heretics, Ch 19)
It is clear that Tertullian accepts the creed, which he calls "the rule of faith" as an extra-biblical witness to truth. But it is also clear, from what he wrote in (Tertullian, the Prescription Against Heretics, Chapter XIII, see above in blue) that this creed contained nothing distinct from what the scriptures teach.
9. "Silence! Silence on such blasphemy. Let us be content with saving that Christ died, the Son of the Father; and let this suffice, because the Scriptures have told us so much. For even the apostle, to his declaration-which he makes not without feeling the weight of it-that "Christ died," immediately adds, "according to the Scriptures," in order that he may alleviate the harshness of the statement by the authority of the Scriptures, and so remove offence from the reader." (Tertullian, Against Praxeas, ch 29)
Tertullian takes the view that if the scriptures speak on a subject, it is the only authority needed.
10. What, therefore, did not exist, the Scripture [Gnostic false doctrine] was unable to mention; and by not mentioning it, it has given us a clear proof that there was no such thing: for if there had been, the Scripture would have mentioned it. (Tertullian, Against Hermogenes, ch 20)
Tertullian makes the profound statement that the Gnostics are wrong because scripture doesn't teach their doctrine. If there existed a separate channel of doctrinal authority, as the Roman Catholic and Orthodox churches say exists, the Gnostics would have countered Tertullian by saying, "That's a silly argument Tertullian, because you know there are all kinds of doctrines the church teaches that are not found in the scripture, but are considered true, because they are "oral apostolic tradition". We do not deny oral apostolic tradition was considered authoritative in the early church, just that it never differed in any way from what was in scripture. The both the church and the Gnostics understood this and that is why Tertullian refutes them based upon the silence of scripture.
Bersambung
-
Sambungan
11. I revere the fulness of His Scripture, in which He manifests to me both the Creator and the creation. In the gospel, moreover, I discover a Minister and Witness of the Creator, even His Word. But whether all things were made out of any underlying Matter, I have as yet failed anywhere to find. Where such a statement is written, Hermogenes' shop must tell us. If it is nowhere written, then let it fear the woe which impends on all who add to or take away from the written word. (Tertullian, Against Hermogenes, ch 22)
Tertullian first claims scripture is all-sufficient and then argues that if the Gnostic doctrines are not in scripture, then they are false.
12. "Suppose now I should say the city built a theatre and a circus, but the stage ... But this example may be an idle one as being derived from a human circumstance; I will take another, which has the authority of Scripture itself. It says that "God made man of the dust of the ground"" (Tertullian, Against Hermogenes, ch 31)
After using an argument based upon every day life, Tertullian then underscores that this next argument is authoritative because it comes from scripture. This shows that that non-biblical opinions by church leaders should not be considered authoritative. Of course today, bishops and priests demand obedience even when they do not quote scripture by calling it tradition.
Quote from: solideogloria on August 30, 2014, 08:48:22 AM
Kalau anda memang tidak paham apa itu Tradisi Suci dan Kitab Suci makanya bengong terus.
Makanya jawab dulu pertanyaan saya yang anda hindari terus sampai sekarang yaitu :
Buktikan mana ajaran tradisi suci yang tidak atau belum termasuk kedalam ajaran Kitab Suci yang tertulis
Jadi anda membawa diri hidup dijaman abad abad pertama sedangkan sekarang sudah diabad ke-21 persis cara berpikirnya Husada.
LOL... Ga kebalik tuh? Justru aku yg harusnya bertanya: apakah Anda paham apa yg dimaksud sebagai Tradisi Suci??
Lha wong tradisi gerejawi yg TIDAK infallible seperti selibat, doa rosario, scapular, dsb. aja disalah-artikan sebagai Tradisi Suci, kok bisa2nya malah menuding aku tidak paham apa itu Tradisi Suci?
Dan lagi2 justru lari dari tuntutan yg aku minta! Silakan dibuktikan, dari tulisan utuh Tertullian "Against Heresies", bahwa memang benar Tertullian sedang mengajarkan sola-scriptura.
Sudah aku berikan di reply #611, bahwa di tulisan selanjutnya dari kutipan mutilasi Anda itu, yaitu di book 3, 2, 1-3, bahwa Tertullian sendiri malah menggunakan Tradisi Suci dalam melawan para bidaah!
Silakan buktikan sebaliknya!!
Baca lagi penjelasan saya diatas !
-
OOT tidak akan menjawab pertanyaanku, bro Soli!!
Silakan Anda jelaskan, tunjukkan tulisan yg utuh dari Irenaeus, Tertullian, Athanasius, bahwa mereka memang benar2 mengajarkan sola-scriptura!
Silakan buktikan bahwa kutipanku dalam reply #611, #616, #621, #633, #643, #645 memang menunjukkan mereka sedang ber-sola scriptura!
Sudah pula saya jawab diatas !
It was Irenaeus who stated that while the Apostles at first preached orally, their teaching was later committed to writing (the Scriptures), and the Scriptures had since that day become the pillar and ground of the Churchs faith. His exact statement is as follows:
"We have learned from none others the plan of our salvation, than from those through whom the gospel has come down to us, which they did at one time proclaim in public, and, at a later period, by the will of God, handed down to us in the Scriptures, to be the ground and pillar of our faith."
Alexander Roberts and James Donaldson, editors, Ante-Nicene Fathers (Peabody: Hendriksen, 1995) Vol. 1, Irenaeus, “Against Heresies” 3.1.1, p. 414.
The fact that the early Church was faithful to the principle of sola Scriptura is clearly seen from the writings of Cyril of Jerusalem (the bishop of Jerusalem in the mid 4th century).
He is the author of what is known as the Catechetical Lectures. This work is an extensive series of lectures given to new believers expounding the principle doctrines of the faith. It is a complete explanation of the faith of the Church of his day. His teaching is thoroughly grounded in Scripture. There is in fact not one appeal in the entirety of the Lectures to an oral apostolic Tradition that is independent of Scripture.
He states in explicit terms that if he were to present any teaching to these catechumens which could not be validated from Scripture, they were to reject it. This fact confirms that his authority as a bishop was subject to his conformity to the written Scriptures in his teaching. The following excerpts are some of his statements on the final authority of Scripture from these lectures.
"This seal have thou ever on thy mind; which now by way of summary has been touched on in its heads, and if the Lord grant, shall hereafter be set forth according to our power, with Scripture proofs. For concerning the divine and sacred Mysteries of the Faith, we ought not to deliver even the most casual remark without the Holy Scriptures: nor be drawn aside by mere probabilities and the artifices of argument.
Do not then believe me because I tell thee these things, unless thou receive from the Holy Scriptures the proof of what is set forth: for this salvation, which is of our faith, is not by ingenious reasonings, but by proof from the Holy Scriptures." [5]
A Library of the Fathers of the Holy Catholic Church (Oxford: Parker, 1845), "The Catechetical Lectures of S. Cyril" Lecture 4.17.
-
Lha... memangnya aku minta bukti apa sih??
Lha wong reply Anda kali ini dimulai dari reply #634, di mana Aku katakan bahwa Gereja Katolik pun ber-scriptura, tapi kami tidak pernah ber-sola scriptura.
Lalu Anda tanggapi di reply berikutnya #641 yg mengatakan ajaran Gereja Katolik menyimpang dari Kitab Suci.
Lalu aku tanggapi lagi di reply #648, bahwa ajaran2 Gereja Katolik hanya menyimpang dari interpretasi sola-scripturist modern, tetapi tetap selaras dengan ajaran bapa2 Gereja (teolog klasik).
Reply #683 lagi2 Anda berikan tuduhan2 klasik dari website2 katolik. Tuduhan2 ini sangat2 irrelevant dan tidak masuk akal, dan sudah aku tanggapi dan klarifikasi di http://forumimankristen.com/index.php/topic,1850.0.html, termasuk tentang paus yg Anda sebut2 itu.
Kalo memang mau didiskusikan satu per satu, silakan dibahas di thread terpisah!
Jangan dilontarkan hanya sebagai batu lompatan untuk mengalihkan topik diskusi.
Di thread ini, silakan Anda buktikan bahwa memang Kitab Suci dan bapa2 Gereja (teolog klasik) mengajarkan sola-scriptura.
Semua ayat2 yg Anda berikan telah aku tanggapi, bahwa ayat2 itu tidak pernah mengajarkan sola-scriptura, seperti yg aku tanggapi di reply #748!
Kalau anda menganggap ajaran gereja anda dibawah ini berdasarkan Kitab Suci dan tidak menyimpang dari Kitab Suci maka silahkan buktikan saja sebagai contohnya ketimbang berbicara secara abstrak :
1. Mary Mediatrix
2. Mary Co-redemptrix
3. Mary Sinless
4. Mary Ever Virgin
5. Mary Apparitions
6. Mari Assumption
7. Pope Infallible
Ini dulu baru akan saya sambung lagi dgn yang lain
-
Judul topik adalah : Alasan reformed dan protestan bersolascriptura
Yang dibahas justru lonTong opor, lonTong balap, lonTong sayur, gado-gado lonTong, dst.
Benar benar tongkosong...
-
Kalau Prinsip Sola Scriptura adalah :
Kitab Suci :
1. Sumber otoritas yang absolut
2. Otoritas final
3. Cukup pada dirinya sendiri
Maka dia sudah menganut prinsip Sola Scriptura walau istilahnya tidak ada di Kitab Suci sebagaimana juga Tritunggal.
Kalau anda menganut prinsip “biblicist” (harus ada istilah persisnya didalam Scriptura) maka jelas sekali anda juga sebenarnya hanya hipokrit didalam berdiskusi.
Buktinya sudah saya jelaskan sebelumnya.
Kitab Suci sebagai sumber otoritas yg absolut dan final???
Silakan Anda jawab pertanyaanku ini, bagaimana caranya Kitab Suci menjadi sumber otoritas yg absolut jika Kitab Suci itu sendiri tidak dapat berbicara jika diinterpretasikan secara salah? Ambillah contoh Nestorianism yang mengatakan ada dua Pribadi dalam diri Yesus, Anak Allah dan Anak Manusia. Nestorius juga merumuskan doktrinnya dari interpretasi Kitab Suci (silakan Anda baca surat Nestorius yg dikutuk oleh Konsili Efesus). Lalu ada interpretasi Anda yg mengatakan hanya ada satu Pribadi Yesus, Allah sekaligus manusia.
Kitab Suci ga bisa menjadi otoritas final utk mengatakan interpretasi siapa yg benar atau interpretasi siapa yg salah. Bagaimana caranya Kitab Suci menjadi otoritas yg absolut????
Kitab Suci cukup pada dirinya sendiri?? Ambil lah contoh bahwa Kitab Suci tidak pernah mengatakan rasul2 lain sebagai gembala, bagaimana caranya Anda hanya mencukupkan pada Kitab Suci lalu mengatakan rasul2 lain adalah gembala???
Kalo mau menggunakan Kitab Suci sebagai otoritas absolut dan final, maka satu2nya cara adalah harus menggunakan apa yg tertulis secara explicit dalam Kitab Suci!
Kalo Anda harus menggunakan interpretasi Kitab Suci dalam menyimpulkan sesuatu, maka Kitab Suci tidak lagi menjadi otoritas absolut dan final, tetapi interpretasi Anda lah yg menjadi otoritas absolut dan final.
So... sebetulnya Anda ini ber-sola scriptura atau ber-sola interpretasi scriptura???
Alasan mutilasi anda sulit diterima karena hanya yang relevan saja yang patut dikutip agar diskusi tidak bertele-tele dan tidak fokus.
Sepanjang anda tidak paham bahwa istilah Tradisi Suci memang setahu saya tidak pernah ada didalam Kitab Suci maka pemahaman saya adalah bahwa hanya tradisi yang diajarkan menurut Kitab Suci oleh para Rasul saja yang boleh disebut sebagai suci sifatnya.
Dalam hal ini sekali lagi anda juga hipokrit karena tidak ada istilah Tradisi Suci sepanjang pengetahuan saya didalam Alkitab.
Kalau istilah “tradisi” bikinan manusia seperti halnya Yudaisme dan GRK memang ada dan itu sudah dikecam keras oleh Tuhan Yesus sendiri bahwa otoritasnya sama sekali berada dibawah Kitab Suci firman Allah.
Lho... Kita ini membicarakan Tradisi Suci nya Gereja Katolik, atau Tradisi Suci kayalan Anda??
Kalo membicarakan Tradisi Suci Gereja Katolik, dan Anda merasa tahu apa artinya, kok bisa2nya Anda tidak dapat membedakan mana Tradisi yang infallible dan mana tradisi yang tidak infallible??
Tradisi Suci tidak ada di Kitab Suci?? Itu kan menurut interpretasi Anda, wong Kitab Suci tidak pernah menuliskan demikian kok... :grining:
Tidak pernah ada ajaran apa yg anda anggap para Bapa Gereja tsb bahwa gereja harus berdiri diatas tradisi manusia !
Tidak ada pula ajaran mereka bahwa gereja harus berdiri diatas segala tulisan,credo,pengakuan iman gereja ,dll kalau itu bertentangan dengan apa yang sudah diajarkan didalam Scriptura,karena mereka berprinsip bahwa :
Kitab Suci adalah :
1. Sumber otoritas yang absolut
2. Otoritasnya final
3. Cukup pada dirinya sendiri
Jadi janganlah anda menambahkan segala macam tradisi palsu manusia apalagi semua yang sudah dibuat gereja anda sepanjang ribuan tahun itu sebagai landasan gereja karena itu semua hanyalah bersifat heresy dan anti Alkitab belaka.
Colossians 2:8 Beware lest any man spoil you through philosophy and vain deceit, after the tradition of men, after the rudiments of the world, and not after Christ.
1 Peter 1:18-19 Forasmuch as ye know that ye were not redeemed with corruptible things, as silver and gold, from your vain conversation received by tradition from your fathers; But with the precious blood of Christ, as of a lamb without blemish and without spot:
Ini jelas sekali ajaran dari Petrus sendiri mengenai tradisi model ajaran gereja anda itu yang harus anda cermati !
Lha wong membedakan tradisi yg dimaksud Paulus dalam Kol 2 : 8 dengan Tradisi yang dimaksud Paulus dalam 2 Tes 2 : 15 saja tidak bisa, kok bisa2nya malah menuding aku tidak paham Tradisi Suci???
Kalo tradisi dalam kedua ayat tersebut disamakan, berarti Paulus menentang ajarannya sendiri dong??
-
Anda tidak menjawab pertanyaan saya lagi !
Ajaran mengenai Tritunggal dan Kristologi penuh ajarannya didalam Kitab Suci bukan ajaran baru kecuali hanya istilahnya belaka !
Tetapi ajaran Mariology dan Papalism sama sekali tidak ada istilahnya maupun ajarannya didalam Kitab Suci tetap anda telan juga bulat bulat !
Bukti buktinya begitu banyaknya sudah saya berikan yaitu :
http://www.jesus-is-savior.com/False%20Religions/Roman%20Catholicism/catholic_heresies-a_list.htm
http://www.gospeloutreach.net/romanerr1.html
http://katholiksesat.blogspot.com/2010/10/daftar-tradisi-yang-menyimpang-dari.html
http://mendapat-laia.blogspot.com/2012/06/pengajaran-yang-salah-dan-Tuhan-benci.html
http://hbcdelivers.org/list-of-roman-catholic-heresies/
http://carm.org/list-of-roman-catholic-false-teachings
http://cnview.com/on_line_resources/the_truth_about_roman_catholics_final.htm
http://www.masters-table.org/reformation/catholictimeline.htm
Inilah apa yang saya maksud sebagai praktek teologis yang bersifat hipokrit sebagaimana Petrus juga pernah dituduh demikian oleh Paulus.
Jadi jelas ternyata anda sama sekali memang tidak paham apa bedanya tradisi yang berasal dari Kitab Suci atau para Rasul dengan segala macam tradisi bikinan manusia seperti yang dimiliki oleh Yudaisme dan gereja anda tsb.
Tidak pernah ada tradisi yang dianggap suci kalau tidak berdasarkan kepada apa yang sudah diajarkan oleh Kitab Suci.
Penerus para Rasul hanya mereka yang memegang teguh ajaran para Rasul yang sudah tertulis didalam Kitab Suci bukan segala macam ajaran tradisi bikinan gereja yang sudah kontradiksi dengan ajaran para Rasul tsb.
The answer is in the pattern!!
Tritunggal dan Dwi-Natur, doktrin yg menolak dan menerima iman tersebut keduanya sama2 menggunakan interpretasi Kitab Suci.
Keputusan absolut dan final utk menyatakan mana yg benar dan mana yg salah ada di luar Kitab Suci, maka ini adalah bukti bahwa Tradisi Suci menyatakan apa yg tidak dinyatakan dalam Kitab Suci.
Mariology dan Papacy, ada doktrin2 yg menolak dan menerima iman tersebut, keduanya sama2 menggunakan interpretasi Kitab Suci.
Keputusan absolut dan final utk menyatakan mana yg benar dan mana yg salah ada di luar Kitab Suci, maka ini adalah bukti bahwa Tradisi Suci menyatakan apa yg tidak dinyatakan dalam Kitab Suci.
Konsili2 Gereja, yang tidak lain dan tidak bukan adalah sidang para rasul, sama seperti konsili Nisea dan Efesus, telah menyatakan bahwa Tradisi Suci menyatakan Mariology dan Papacy sebagai doktrin yg benar. Anda mau menolaknya dan menyatakan doktrin2 ini tidak alkitabiah? Anda sama saja seperti Nestorianism dan Arianism yg ber-sola INTERPRETASI scriptura, menggunakan interpretasi sendiri sebagai otoritas yang mengatas namakan Kitab Suci.
-
Soal Tradisi Suci ….. ternyata anda tidak paham bedanya dengan tradisi bikinan manusia sebagaimana agama Yudaisme dan gereja anda tsb.
Tidak pernah ada ajaran Petrus maupun Rasul lainnya mengenai doktrin Mariology dan Papalism seperti tradisi gereja anda itu !
Lha... dari mana Anda tahu kalo para rasul tidak mengajarkan tentang keutamaan Petrus maupun Mariology?
Dari sola-scriptura? Wong scriptura juga tidak mengiyakan interpretasi2 Anda bahwa Petrus bukan pemimpin ataupun bantahan2 Anda akan Mariologi tuh.
Padahal di luar Kitab Suci ada banyak ajaran2 rasul yg diteruskan kepada penerus2nya, dapat ditemukan dalam catatan2 sejarah yg ditulis oleh mereka sendiri.
Lha... mengurung diri sendiri dalam tempurung, kok bisa2nya bilang para rasul tidak mengajarkan tentang Mariology dan Papacy?
Buktinya anda sampai sekarang tidak mampu membuktikan mana yang anda anggap Tradisi Suci yang ada diluar apa yang telah diajarkan didalam Kitab Suci itu.
Tidak pernah ada tradisi ajaran Petrus maupun Rasul lainnya mengenai doktrin Mariology dan Papalism itu !
Pakai apa anda menguji semua tradisi bikinan manusia itu !
Apa itu tidak perlu diuji sebagaimana perintah Tuhan ?
Itu sudah aku jawab di reply#768!!
Kitab Suci tidak dapat dipungkiri dapat diinterpretasikan secara berbeda2.
Kitab Suci tidak dapat bersuara jika diinterpretasikan secara salah.
Apa yg Anda katakan sebagai sola scriptura, sebenarnya adalah sola INTERPRETASI scriptura.
Anda mau gunakan interpretasi Anda sebagai alat utk menguji interpretasi2 lainnya yg berbeda dengan interpretasi Anda?? Monggo!!!
Kami tetap akan gunakan alat uji yang jelas2 telah ditulis dalam Kitab Suci itu (Mat 18 : 18), yaitu mengikuti ajaran yg diikat oleh sidang para rasul!
Siapa yg lebih ber-scriptura coba??
Athanasius (300-375),
“The Holy Scriptures, given by inspiration of God, are of themselves sufficient toward the discovery of truth. (Orat. adv. Gent., ad cap.) The Catholic Christians will neither speak nor endure to hear anything in religion that is a stranger to Scripture; it being an evil heart of immodesty to speak those things which are not written,” (Athanasius, Exhort. ad Monachas).
Lagi2 tidak memberikan yg aku minta!
Silakan, diberikan di sini, kutipan yg lebih lengkap dari naskah utuh yg ditulis oleh Athanasius!!
Hanya kalimat pertama dari kutipan Anda itu yg berasal dari tulisan Athanasius, dan itu pun sudah Anda mutilasi dengan menghilangkan satu kata penting di awal kalimatnya, yaitu kata "ALTHOUGH"!!
Kita lihat, jika Anda tidak mutilasi dan kutip kalimat Athanasius seutuhnya, masih bisa kah Anda mengatakan bahwa Athanasius mengajarkan sola-scriptura??
"Whereas, therefore, in every question, which relates to life and conduct, not only teaching, but exhortation also is necessary; in order that by teaching we may know what is to be done, and by exhortation may be incited not to think it irksome to do what we already know is to be done; what more can I teach you, than what we read in the Apostle? For holy Scripture setteth a rule to our teaching, that we dare not "be wise more than it behoveth to be wise;" but be wise, as himself saith, "unto soberness, according as unto each God hath allotted the measure of faith." (Augustine, On the Good of Widowhood, 2)
Lah.. kutipan Athanasius dari "Against the Heathens” aja belum tuntas dibahas, ini sudah lompat2 lagi ke kutipan yg lain.
Okay, supaya singkat, tulisan Augustine sama sekali tidak mengatakan “For holy scripture ALONE setteth a rule to our teaching, ... ...”.
Berarti Augustine di sini tidak pernah ber-sola scriptura, melainkan berscriptura.
-
Kalau tidak ada keterangan demikian di Kitab Suci berarti anda tidak boleh menambahkan bahwa dia pernah ke Roma sebab itu menambahkan apa yang tidak ada… dan itulah makna argumentum ex silentio dalam arti yang sebenarnya.
Saya menolaknya karena memang tidak ada keterangan tsb didalam Kitab Suci melainkan hanya dalih gereja anda saja untuk meninggikan Paus anda sebagai Kepala Gereja secara universal itu.
Anda memodifikasi Kitab Suci dengan menambahkan keterangan tsb sedangkan saya menolaknya karena tidak adanya keterangan tsb didalam Kitab Suci.
Itulah bedanya antara saya dgn anda yang menambahkan apa yg tidak ada itu.
Lho... kami kan tidak pernah bersola-scriptura, tapi memegang teguh ajaran2 lisan dan ajaran2 tertulis (baik tulisan2 Kitab Suci maupun tulisan2 lain).
Kalo ajaran lisan dan tulisan2 lain mengatakan Petrus memang ke Roma, mendirikan Gereja di sana dan wafat sebagai martir di sana, mengapa kami harus mengingkari kebenaran ini?
Kami tidak perlu memodifikasi Kitab Suci, karena meskipun Kitab Suci tidak berbicara tentang keberadaan Petrus di Roma, tetapi Tradisi Suci mengatakan demikian.
Lha kalo Anda???
Anda tidak menambahkan apa yg tidak ada???
C’mon!! Kitab Suci tidak mengatakan sama sekali bahwa Petrus tidak pernah ke Roma. Kalo Anda memaksa Petrus tidak pernah ke Roma padahal Kitab Suci tidak mengatakan demikian, bukan kah Anda ini sebenarnya yang sedang menambahkan apa yg tidak ada ke dalam Kitab Suci???
Banyak dari apa yg anda anggap para Bapa Gereja tsb yang menolak supremasi Paus melalui manipulasi “Petrine Texts” ala Katolik tsb.
Buktinya sudah saya kutip lengkap.
Sedangkan kalau kita uji melalui otoritas tertinggi yaitu Kitab Suci maka semua doktrin ajaran berdasarkan tradisi GRK tsb akan runtuh semua seperti kartu domino sebab sudah berkontradiksi (diametrically opposed) dengan kebenaran Scriptura.
Silakan dibahas di thread sebelah! Sudah aku berikan berjubel2 bukti untuk membantah pendapat Anda itu, bahwa para penerus rasul yang adalah pemimpin2 Gereja di seluruh dunia, selalu mengakui Petrus dan penerusnya sebagai uskup Roma, menjadi pemimpin!
Kitab Suci tidak pernah menyinggung hal itu sedikitpun. Dalam PB kata 'Roma' digunakan 15 x tetapi tidak pernah dihubungkan dengan Petrus:
• Dalam surat Petrus juga tidak disebut apa-apa tentang hal itu.
• Dalam Gal 2:7-8, dikatakan bahwa Petrus adalah rasul untuk orang Yahudi, ini tidak memungkinkan dia untuk menjadi bishop di Roma!
• Surat Roma ditulis oleh Paulus kira-kira pada tahun 58 M (berarti termasuk diantara 'masa jabatan' Petrus, yang menurut gereja Roma Katolik berlangsung tahun 42-67 M), tetapi dalam Ro 1:7, Paulus hanya menujukan suratnya kepada 'kamu sekalian' dan ti-dak menyebut nama Petrus, juga dalam Ro 1:11-13, ia tidak minta ijin 'bishop Roma' itu untuk mengunjungi jemaatnya. Juga, apa gunanya Paulus pergi ke Roma kalau Petrus sudah di sana?
• Paulus dipenjarakan di Roma selama 2 tahun (mulai 61 M; bdk. Kis 28:30) dan selama itu ia menulis beberapa suratnya, seperti: Efesus, Filipi, Kolose, Filemon. Dalam surat-surat itu ia menyebut nama banyak orang-orang yang bekerja dengan dia, tetapi tidak menyebut nama Petrus. Ini adalah sesuatu yang aneh, kalau Petrus menjadi bishop di Roma pada saat itu.
• Surat 2Timotius ditulis oleh Paulus pada saat pemenjaraannya yang ke dua sesaat sebelum ia mati pada tahun 67 M (bdk. 2Tim 4:6-8). Dalam 2Tim 4:10-11, Paulus berkata bahwa semua meninggalkan dia kecuali Lukas. Dimana Petrus pada saat itu? Kalau ia sudah mati, mengapa Paulus tidak menyebut-nyebut kematian 'bishop I Roma' itu? Kalau pada saat itu Petrus masih hidup, bagaimana mungkin ia tidak mengunjungi / menyertai Paulus, sehingga Paulus berkata bahwa semua telah meninggal-kannya, kecuali Lukas?
Kesimpulan:
Petrus tidak pernah pergi ke Roma, apalagi menjadi bishop I di Roma!
Tidak ada satupun ajaran yang anda anggap Tradisi Suci itu yang berada diluar apa yang sudah diajarkan Kitab Suci.
Berkali kali saya minta anda buktikan mana ajaran Tradisi Suci yang diluar ajaran Kitab Suci itu dan berkali-kali pula anda mengelak tidak pernah menjawab secara nyambung dan relevan dengan pertanyaan saya,kecuali menyinggung ajaran bidat Nestorian dan Arianisme yang tidak pernah saya tanyakan.
Lha... emang ayat2 yg Anda berikan itu menyatakan Petrus tidak pernah ke Roma???
Interpretasi Anda lah yg menyimpulkan apa yg tidak dikatakan oleh Kitab Suci, yang artinya Anda justru telah menambahkan apa yg tidak ada ke dalam Alkitab dengan prinsip sola INTERPRETASI scriptura itu!
-
Scripture Alone is final Authority
1. Irenaeus, (130-202), “We have known the method of our salvation by no other means than those by whom the gospel came to us; which gospel they truly preached; but afterward, by the will of God, they delivered to us in the Scriptures, to be for the future the foundation and pillar of our faith,” (Adv. H. 3:1).
2. Clement of Alexandria (150?-213?), “They that are ready to spend their time in the best things will not give over seeking for truth until they have found the demonstration from the Scriptures themselves,” (Stromata 7:16:3).
3. Origen (185?-252), “No man ought, for the confirmation of doctrines, to use books which are not canonized Scriptures,” (Tract. 26 in Matt.).
4. St. Cyprian of Carthage (200?-258), “Whence comes this tradition? Does it descend from the Lord’s authority, or from the commands and epistles of the apostles? For those things are to be done which are there written . . . If it be commanded in the gospels or the epistles and Acts of the Apostles, then let this holy tradition be observed,” (Cyprian of Carthage, Ep. 74 ad Pompeium).
5. Athanasius (300?-375),
1. “The Holy Scriptures, given by inspiration of God, are of themselves sufficient toward the discovery of truth. (Orat. adv. Gent., ad cap.) The Catholic Christians will neither speak nor endure to hear anything in religion that is a stranger to Scripture; it being an evil heart of immodesty to speak those things which are not written,” (Athanasius, Exhort. ad Monachas).
2. Again it is not tedious to speak of the [books] of the New Testament. These are, the four Gospels, according to Matthew, Mark, Luke, and John. Afterwards, the Acts of the Apostles and Epistles (called Catholic), seven, viz., of James, one; of Peter, two; of John, three; after these, one of Jude. In addition, there are fourteen Epistles of Paul, written in this order. The first, to the Romans; then two to the Corinthians; after these, to the Galatians; next, to the Ephesians; then to the Philippians; then to the Colossians; after these, two to the Thessalonians, and that to the Hebrews; and again, two to Timothy; one to Titus; and lastly, that to Philemon. And besides, the Revelation of John. 6 These are fountains of salvation, that they who thirst may be satisfied with the living words they contain. In these alone is proclaimed the doctrine of godliness. Let no man add to these, neither let him take ought from these. For concerning these the Lord put to shame the Sadducees, and said, 'Ye do err, not knowing the Scriptures.' And He reproved the Jews, saying, 'Search the Scriptures, for these are they that testify of Me.' " (Athanasius, Festal Letter 39:5-6).
3. "Vainly then do they run about with the pretext that they have demanded Councils for the faith's sake; for divine Scripture is sufficient above all things; but if a Council be needed on the point, there are the proceedings of the Fathers, for the Nicene Bishops did not neglect this matter, but stated the doctrine so exactly, that persons reading their words honestly, cannot but be reminded by them of the religion towards Christ announced in divine Scripture." (Athanasius, De Synodis, 6).
6. Ambrose (340?-396), “How can we use those things which we do not find in the Holy Scriptures?” (Ambr. Offic., 1:23).
7. Cyril of Jerusalem (315?-386), “Not even the least of the divine and holy mysteries of the faith ought to be handed down without the divine Scriptures. Do not simply give faith to me speaking these things to you except you have the proof of what I say from the divine Scriptures. For the security and preservation of our faith are not supported by ingenuity of speech, but by the proofs of the divine Scriptures,” (Cat. 4).
8. Jerome (342?-420), “Those things which they make and find, as it were, by apostolical tradition, without the authority and testimony of Scripture, the word of God smites. (ad Aggai 1) As we deny not those things that are written, so we refuse those things that are not written. That God was born of a virgin we believe, because we read it; that Mary did marry after she was delivered we believe not, because we do not read it,” (Adv. Helvidium).
Bersambung
Jujur, aku salut dengan kegigihan Anda ini.
Sudah aku tunjukkan di reply #611, #616, #621, #633, #643, #645, bahkan aku tunjukkan kutipan lebih lengkapnya dari naskah utuh yg Anda ambil itu, bahwa mereka TIDAK PERNAH BERSOLA SCRIPTURA!
Daripada hanya murni copy-paste, silakan tunjukkan bahwa Anda memang memahami tulisan2 para bapa Gereja / teolog klasik itu.
Silakan dimulai dari tulisan Athanasius, silakan diberikan kalimat utuhnya, lalu coba jelaskan pemahaman Anda akan kalimat utuh itu.
Kalo hanya dipotong2, diambil kalimat / frasa yg mendukung prinsip ber-scriptura, ya tentu saja dapat Anda selewengkan artinya bahwa mereka sedang ber-sola scriptura.
Jika Anda sudah bisa memahami tulisan2 bapa2 Gereja / teolog klasik dalam konteks yg utuh, maka dengan mudahnya dapat kita lihat bahwa mereka TIDAK PERNAH bersola-scriptura.
-
Untuk apa membahas Arianism atau Nestorianism kalau jelas jelas didepan mata ajaran GRK sudah bertentangan dengan kebenaran Scriptura ???
Sudah saya katakan berkali-kali bahwa segala macam ajaran mariology dan Papalism tradisi gereja anda itu sama sekali tidak ada dasar ajaran rasuliahnya.
Jadi kalau diuji menurut kebenaran Kitab Suci semua ajaran tradisi gereja anda itu hanyalah heresy belaka.
Silahkan buktikan mana ajaran Mariology dan Papalism yang sesuai dengan ajaran Kitab Suci ?
The answer is in the pattern!! Jawabannya ada dalam pola Gereja Purba menyatakan mana yang merupakan ajaran benar, mana yg merupakan ajaran sesat.
Tritunggal dan Dwi-Natur, doktrin yg menolak dan menerima iman tersebut keduanya sama2 menggunakan interpretasi Kitab Suci.
Keputusan absolut dan final utk menyatakan mana yg benar dan mana yg salah ada di luar Kitab Suci, maka ini adalah bukti bahwa Tradisi Suci menyatakan apa yg tidak dinyatakan dalam Kitab Suci.
Mariology dan Papacy, ada doktrin2 yg menolak dan menerima iman tersebut, keduanya sama2 menggunakan interpretasi Kitab Suci.
Keputusan absolut dan final utk menyatakan mana yg benar dan mana yg salah ada di luar Kitab Suci, maka ini adalah bukti bahwa Tradisi Suci menyatakan apa yg tidak dinyatakan dalam Kitab Suci.
Konsili2 Gereja, yang tidak lain dan tidak bukan adalah sidang para rasul, sama seperti konsili Nisea dan Efesus, telah menyatakan bahwa Tradisi Suci menyatakan Mariology dan Papacy sebagai doktrin yg benar. Anda mau menolaknya dan menyatakan doktrin2 ini tidak alkitabiah? Anda sama saja seperti Nestorianism dan Arianism yg ber-sola INTERPRETASI scriptura, menggunakan interpretasi sendiri sebagai otoritas yang mengatas namakan Kitab Suci.
Kis. 17:11 Orang-orang Yahudi di kota itu lebih baik hatinya dari pada orang-orang Yahudi di Tesalonika, karena mereka menerima firman itu dengan segala kerelaan hati dan setiap hari mereka menyelidiki Kitab Suci untuk mengetahui, apakah semuanya itu benar demikian
Jelas sekali kalimat yang menyatakan mereka menyelidiki Kitab Suci yang memang sudah ada pada waktu itu untuk menguji semua firman yang diajarkan kepada mereka oleh para Rasul dll.
Apakah Anda bisa membedakan premis berikut ini?
1. Menyelidiki Kitab Suci
2. Menyelidiki DENGAN MENGGUNAKAN Kitab Suci
3. Menyelidiki DENGAN MENGGUNAKAN Kitab Suci SAJA
Ayat tersebut jelas2 menuliskan premis pertama, tapi Anda mengubahnya menjadi premis 3.
Ini yang Anda sebut sola-scriptura? Jelas2 ini adalah sola INTERPRETASI scriptura!!
Pakai apa anda menguji segala macam tradisi anda kalau Rasul sendiri sudah mengatakan sbb :
Galatia 1:8
Tetapi sekalipun kami atau seorang malaikat dari sorga yang memberitakan kepada kamu suatu injil yang berbeda dengan Injil yang telah kami beritakan kepadamu, terkutuklah dia.
Galatia 1:9
Seperti yang telah kami katakan dahulu, sekarang kukatakan sekali lagi: jikalau ada orang yang memberitakan kepadamu suatu injil, yang berbeda dengan apa yang telah kamu terima, terkutuklahdia.
Lah... emangnya Injil = Kitab Suci?
Lah... emangnya ayat ini mengatakan bahwa Injil = Kitab Suci 39+27 SAJA???
Jelas2 sola scriptura disimpulkan dari interpretasi ayat2 ini, so... ini sama sekali bukan prinsip sola scriptura, melainkan prinsip sola INTERPRETASI scriptura!
Jadi segala macam ajaran tradisi rekayasa gereja anda itu tidak mungkin sama dengan ajaran para Rasul misalnya :
1.Apa kata Alkitab:
Kis. 4:12 Dan keselamatan tidak ada di dalam siapa pun juga selain di dalam Dia, sebab di bawah kolong langit ini tidak ada nama lain yang diberikan kepada manusia yang olehnya kita dapat diselamatkan.
Tetapi apa kata GRK (Gereja Roma katolik):
“God has committed to her the treasury of all good things, in order that everyone may know that through her are obtained every hope, every grace, and all salvation. For this is his will, that we obtain everything through Mary.” (Pius IX: Encycl., Ubi primum, February 2, 1849.) — [p. 12, number 12]
2.Apa kata Alkitab :
Roma 5:12
Sebab itu, sama seperti dosa telah masuk ke dalam dunia oleh satu orang, dan oleh dosa itu juga maut, demikianlah maut itu telah menjalar kepada semua orang, karena semua orang telah berbuat dosa.
Tetapi apa kata GRK (Gereja Roma katolik):
CCC 508 From among the descendants of Eve, God chose the Virgin Mary to be the mother of his Son."Full of grace", Mary is "the most excellent fruit of redemption" (SC 103): from the first instant of her conception, she was totally preserved from the stain of original sin and she remained pure from all personal sin throughout her life.
Apakah alat uji anda itu absolut,inerrancy dan infallible atau hanya relatif belaka ?
1 Kor. 2:13 Which things also we speak, not in the words which man's wisdom teacheth, but which the Holy Ghost teacheth; comparing spiritual things with spiritual.
Jelas sekali diayat ini Paulus mengkontraskan antara ajaran Roh Kudus yang infallible dengan hikmat manusia,sehingga kelihatan sekali bahwa otoritas Kitab Suci disini jauh berada dibawah tradisi hasil hikmat manusia yang rentan heresy itu.
Demikian juga Roh Kudus yang ada didalam diri orang orang percaya sebagai jaminan itu akan memimpin mereka kedalam seluruh kebenaran Allah yang sudah tertulis semua didalam Kitab Suci wahyu Tuhan.
Yoh. 16:13 Tetapi apabila Ia datang, yaitu Roh Kebenaran, Ia akan memimpin kamu ke dalam seluruh kebenaran; sebab Ia tidak akan berkata-kata dari diri-Nya sendiri, tetapi segala sesuatu yang didengar-Nya itulah yang akan dikatakan-Nya dan Ia akan memberitakan kepadamu hal-hal yang akan datang.
1 Tes. 2:13 Dan karena itulah kami tidak putus-putusnya mengucap syukur juga kepada Allah, sebab kamu telah menerima firman Allah yang kami beritakan itu, bukan sebagai perkataan manusia, tetapi -- dan memang sungguh-sungguh demikian -- sebagai firman Allah, yang bekerja juga di dalam kamu yang percaya.
1 kor.14:37 Jika seorang menganggap dirinya nabi atau orang yang mendapat karunia rohani, ia harus sadar, bahwa apa yang kukatakan kepadamu adalah perintah Tuhan.
Jelas sekali ayat tsb diatas Paulus menegaskan kontras antara beritanya yang adalah firman Allah yg berotoritas final sebagai kontras dengan perkataan manusia yang sudah tentu otoritasnya adalah final dan jauh dibawah wahyu Allah,bukan setara seperti klaim GRK yang penuh arogansi itu.
Memahami ayat Kitab Suci saja masih kebingungan, ini malah coba2 menginterpretasi ajaran Gereja Katolik.
Anda telah salah menginterpretasikan ajaran Gereja Katolik, jadi jelas saja Anda akan simpulkan bahwa ajaran Gereja Katolik bertentangan dengan Kitab Suci, apalagi dibandingkan dengan interpretasi Anda akan Kitab Suci, tentu saja akan bertolak belakang bagai langit dan bumi! :grining:
-
Protestan memang membuang semua ajaran bidat hasil tradisi bikinan GRK yang hasilnya hanya mempertuhankan manusia itu dengan menghujat Allah Tritunggal dan Firman-Nya yang merupakan satu satunya kebenaran yang diakui oleh Kitab Suci dengan memodifikasi kebenaran Kitab Suci itu sendiri,misalnya :
1. Allah Bapa sudah ditambahi dengan Paus yang diklaim sebagai Allah didunia ini
2. Kepenebusan Yesus sudah ditambahi dengan Mary Co-redemtrix
3. Kepengantaraan Yesus sudah ditambahi Mary Mediatrix
4. Pencerahan Roh Kudus sudah digantikan oleh Magistrium GRK sebagai satu satunya penafsir Kitab Suci
5. Kitab Suci sudah disejajarkan dengan tradisi bikinan gereja sendiri
6. Yesus Adam kedua sudah disaingi oleh Maria Hawa kedua diluar ajarahn Kitab Suci
7. Dll.dll.dll.dll…..
Malah si Iblis yang memang suka gentayangan menyamar sebagai Malaikat Terang itu sudah dianggap sebagai roh maria yang gentayangan dan disembah dimana mana (apparitions).
Jadi klaim bahwa Paus anda boleh memodifikasi Firman Tuhan dibawah ini hanyalah menunjukkan arogansi belaka mau menjadi seperti Allah,persis tipuan si Iblis di Taman Eden.
#30. "The Pope is of so great authority and power, that he is able to modify, declare, or interpret even divine laws."
(#30. "Papa tantae est auctoritatis et potestatis, ut possit quoque leges divinas modificare, declarare, vel interpretari, ad num.")
Source: Lucius Ferraris, “Papa,” art. 2, in his Prompta Bibliotheca Canonica, Juridica, Moralis, Theologica, Ascetica, Polemica, Rubristica, Historica. (“Handy Library”), Vol. 5, published in Petit-Montrouge (Paris) by J. P. Migne, 1858 edition, column 1823, Latin.
Yah... kanon Kitab Suci yang sudah ditetapkan sejak abad ke3 dalam sinode Hippo dan Konsili Kartage aja Anda tolak dan Anda buang, ya tidak heran jika iman2 apostolik yg diputuskan dalam konsili2 Gereja selanjutnya juga Anda buang. :grining:
Berkali kali saya minta anda buktikan mana ajaran Tradisi Suci yang diluar ajaran Kitab Suci itu dan berkali-kali pula anda mengelak tidak pernah menjawab secara nyambung dan relevan dengan pertanyaan saya.
Anda hanya menjawab Tritunggal dan Kristologi yang memang berasal dari ajaran Kitab Suci.
Silahkan tunjukkan mana ajaran yang anda anggap Tradisi Suci diluar dari apa yang sudah diajarkan didalam Kitab Suci itu !
Sudah aku jawab lagi di reply #768!
Kalimat utuh anda kitu tidak satupun yang menafikan ajaran para Bapa Gereja itu bahwa :
Kitab Suci adalah :
1. Sumber otoritas yang absolut
2. Otoritas final
3. Cukup pada dirinya sendiri
Hanya konsep pemahaman anda yang secara “biblicist” itu saja yang tidak mungkin paham akan prinsip Sola Scriptura yang didukung oleh Kitab Suci dan para Bapa Gereja Klasik itu sendiri.
Jadi kalau anda masih berdiskusi secara hipokrit mana mungkin bisa menerima penjelasan saya.
Silakan dibuktikan dengan penjelasan Anda dari tulisan2 utuh dari Athanasius, Tertullian, Origen, dsb, yg sudah Anda mutilasi itu!
-
Kalau bukan Nabi dan Rasul sebagai fondasi gereja apakah anda mau pakai Paus + Magisterium yang anda jadikan sudah seperti Tuhan itu sebagai landasan gereja anda ???
Atau mendirikan gereja diatas konon katanya kuburan Petrus bukannya ajaran Petrus ???
Efesus 2:19 Demikianlah kamu bukan lagi orang asing dan pendatang, melainkan kawan sewarga dari orang-orang kudus dan anggota-anggota keluarga Allah,
2:20 yang dibangun di atas dasar para rasul dan para nabi, dengan Kristus Yesus sebagai batu penjuru.
Jelas sekali Scriptura menyatakan bahwa gereja atau jemaat Allah didirikan diatas dasar para Rasul dalam arti tentu tulisan mereka hasil inspirasi Roh Kudus bukan kuburan mereka seperti klaim gedung Vatican sekarang.
Dan Kristuslah sebagai batu penjuru bukan Mariology atau Papalism itu yg dipraktekkan gereja anda sepanjang abad itu.
Dimana ada ajaran Kitab Suci bahwa wahyu Allah diberikan bukan melalui Nabi dan Rasul ???
Argumentum ex silentio lagi !
1 Korintus 14:32 Karunia nabi takluk kepada nabi-nabi.
Demikian juga sebagaimana Nabi maka karunia Rasul juga hanya takluk kepada Rasul itu sendiri bukan manusia yang dipertuhankan oleh gereja.
Lah.. jelas2 Yesus memberikan otoritas mengikat ajaran itu kepada sidang para rasul (Mat 18 : 18).
Para rasul dan penerus2 para rasul berkali2 mempraktekkan hal ini, seperti dalam konsili Yerusalem, konsili Nisea, Konsili Konstantinopel, Konsili Efesus, dsb.
Lah.. bukankah konsili2 ini dihadiri oleh para penerus para rasul, justru merupakan pemenuhan perintah dalam Ef 2 : 19 tho??
Ajaran Tertulian mengenai prinsip Sola Scriptura:
200 AD: Tertullian:
1. "From this, therefore, do we draw up our rule. Since the Lord Jesus Christ sent the apostles to preach, (our rule is) that no others ought to be received as preachers than those whom Christ appointed; for "no man knoweth the Father save the Son, and he to whomsoever the Son will reveal Him." Nor does the Son seem to have revealed Him to any other than the apostles, whom He sent forth to preach-that, of course, which He revealed to them. Now, what that was which they preached-in other words, what it was which Christ revealed to them-can, as I must here likewise prescribe, properly be proved in no other way than by those very churches which the apostles rounded in person, by declaring the gospel to them directly themselves, both viva voce [living voice], as the phrase is, and subsequently by their epistles. If, then, these things are so, it is in the same degree manifest that all doctrine which agrees with the apostolic churches-those moulds and original sources of the faith must be reckoned for truth, as undoubtedly containing that which the (said) churches received from the apostles, the apostles from Christ, Christ from God. Whereas all doctrine must be prejudged as false which savours of contrariety to the truth of the churches and apostles of Christ and God. It remains, then, that we demonstrate whether this doctrine of ours, of which we have now given the rule, has its origin in the tradition of the apostles, and whether all other doctrines do not ipso facto proceed from falsehood. We hold communion with the apostolic churches because our doctrine is in no respect different from theirs. This is our witness of truth." (Tertullian, The prescription against the heretics, Ch 21)
Tertullian clearly states that their doctrine and practice is identical to what the apostles taught orally and with scripture. Tertullian uses the expression "viva voce" (living voice) which is merely a reference to inspired oral revelation. The Roman Catholic and Orthodox churches have changed the original meaning of "viva voce" from the words spoken by inspired apostles, to whatever the current practice and dogma of the church is today. Here is proof: "But the appeal to antiquity is both a treason and a heresy. It is a treason because it rejects the Divine voice of the Church at this hour, and a heresy because it denies that voice to be Divine. How can we know what antiquity was except through the Church? ... I may say in strict truth that the Church has no antiquity. It rests upon its own supernatural and perpetual consciousness. ... The only Divine evidence to us of what was primitive is the witness and voice of the Church at this hour." (Henry Edward Manning, The Temporal Mission of the Holy Ghost: Or Reason and Revelation, 1865, p 227-228) To anyone with an ounce of insight, this statement is not only opposite to what Tertullian means it is utter heresy because it ignores history (Fathers) and scripture. Anyone who has talked to a Roman Catholic or Orthodox preacher, knows this is indeed exactly how they think!
(dst... dst... )
Lagi2 cuma copy paste! :doh: :doh:
Yang dicopy-paste pun bukan referensinya, tetapi argumentnya juga!! :doh: :doh:
Okay, kalau Anda memang bisa mempertanggung-jawabkan yg Anda copy paste, silakan dijelaskan, benarkan enry Edward Manning mengatakan sola scriptura???
"But the appeal to antiquity is both a treason and a heresy. It is a treason because it rejects the Divine voice of the Church at this hour, and a heresy because it denies that voice to be Divine. How can we know what antiquity was except through the Church? ... I may say in strict truth that the Church has no antiquity. It rests upon its own supernatural and perpetual consciousness. ... The only Divine evidence to us of what was primitive is the witness and voice of the Church at this hour."
Di sini Henry mengatakan bahwa membandingkan dengan ajaran Gereja Kuno adalah suatu bentuk kejahatan dan bidaah. Dia mengatakan bahwa Wahyu bersabda di saat ini, dan kita tidak tahu apa ajaran kuno jika tidak mendengarkan Wahyu yg diterima Gereja saat ini.
Padahal jelas2 Tertullian mengatakan bahwa membedakan doktrin yang benar dan doktrin palsu adalah dengan membandingkannya dengan doktrin Gereja apostolik.
We hold communion with the apostolic churches because our doctrine is in no respect different from theirs. This is our witness of truth."
Anda katakan Henry Edward Manning hendak mengajarkan sola-scriptura?
Jelas2 Henry Edward Manning hendak mengkudeta ajaran apostolik dan hendak mengubah semua ajaran apostolik berdasar "wahyu" yang diterima oleh gereja saat ini, yang pastinya akan berbeda jauh dari ajaran apostolik di jaman Tertullian. Ajaran yg tidak sola scriptura pun, berdasar definisi dari Edward, selama di-klaim sebagai "suara gereja saat ini", alias yg dikatakan oleh magisterium gereja dia, adalah kebenaran yg sejati.
-
2. If you had not purposely rejected in some instances, and corrupted in others, the Scriptures which are opposed to your opinion, you would have been confuted in this matter by the Gospel of John, when it declares that the Spirit descended in the body of a dove, and sat upon the Lord. (Tertullian, The Flesh of Christ, ch 3)
Tertullian appeals to scriptures as his primary and foremost doctrinal standard with no mention of oral tradition. Roman Catholic and Orthodox leaders today merely say, "the current tradition of the church is the standard." Further, These leaders don't even believe the scriptures can be understood by the common people so obviously they would feel Tertullian was wasting his time even arguing scripture with the Gnostics.
Sebelum masuk ke chapter 6 & 7 di mana Anda penggal kalimat2 yg seolah2 mendukung konsep sola-scriptura, silakan dibaca dulu pendahuluannya, yg memberikan latar belakang mengapa Tertullian menuliskan "The Flesh of Christ".
Chapter 2 dari tulisan ini menjelaskan bahwa Tertullian sedang menegur Marcion yang menolak asal-usul Yesus. Silakan Anda cermati kalimat Tertullian ini:
http://www.newadvent.org/fathers/0315.htm
I suppose you have had, O Marcion, the hardihood of blotting out the original records (of the history) of Christ, that His flesh may lose the proofs of its reality. But, prithee, on what grounds (do you do this)? Show me your authority. If you are a prophet, foretell us a thing; if you are an apostle, open your message in public; if a follower of apostles, side with apostles in thought; if you are only a (private) Christian, believe what has been handed down to us: if, however, you are nothing of all this, then (as I have the best reason to say) cease to live. For indeed you are already dead, since you are no Christian, because you do not believe that which by being believed makes men Christian—nay, you are the more dead, the more you are not a Christian; having fallen away, after you had been one, by rejecting what you formerly believed, even as you yourself acknowledge in a certain letter of yours, and as your followers do not deny, while our (brethren) can prove it. Rejecting, therefore, what you once believed, you have completed the act of rejection, by now no longer believing: the fact, however, of your having ceased to believe has not made your rejection of the faith right and proper; nay, rather, by your act of rejection you prove that what you believed previous to the said act was of a different character. What you believed to be of a different character, had been handed down just as you believed it. Now that which had been handed down was true, inasmuch as it had been transmitted by those whose duty it was to hand it down. Therefore, when rejecting that which had been handed down, you rejected that which was true. You had no authority for what you did.
Justru tulisan Tertullian ini menjadi bumerang bagi Anda, karena tidak hanya Tertullian menyatakan otoritas Tradisi Suci yang diwarisinya dalam kapasitasnya sebagai Magisterium, tetapi tulisannya juga menunjukkan bahwa Magisterium itu harus berperan sebagai penjaga ajaran. Silakan dilihat, Tertullian menantang otoritas dari Marcion, apakah dia adalah bagian dari Magisterium sehingga berani mengajarkan ajaran2 yg berbeda dari ajaran Gereja. Tertullian justru menghardik, jika Marcion hanyalah seorang awam, agar menerima Tradisi Suci yang telah diwariskan kepada Magisterium. Di akhir kutipan itu, Tertullian justru mengatakan bahwa dengan menolak Tradisi Suci yang telah diwariskan kepada Magisterium, maka Marcion sejatinya telah menolak kebenaran.
Kembali ke kutipan Anda:
"But there is no evidence of this, because Scripture says nothing." ... "The Scripture says nothing of this, although it is not in other instances silent" ..."I do not admit what you advance of your own apart from Scripture." (Tertullian, The Flesh of Christ, ch 6; ch 7)
Justru ajaran Tertullian menjadi konsisten jika kita terima bahwa Tertullian menggunakan Kitab Suci DAN Tradisi Suci dalam melawan bidaah2.
===
Tulisan2 yg lain untuk sementara tidak aku tanggapi.
Sepertinya percuma, yg kemarin2 saja sudah aku buktikan tidak benar dengan menunjukkan naskah utuhnya, tapi toh Anda tetap tidak mau membaca naskah utuhnya tetapi tetap berkutat dengan kutipan2 yg dimutilasi...
-
Sudah pula saya jawab diatas !
It was Irenaeus who stated that while the Apostles at first preached orally, their teaching was later committed to writing (the Scriptures), and the Scriptures had since that day become the pillar and ground of the Churchs faith. His exact statement is as follows:
"We have learned from none others the plan of our salvation, than from those through whom the gospel has come down to us, which they did at one time proclaim in public, and, at a later period, by the will of God, handed down to us in the Scriptures, to be the ground and pillar of our faith."
Alexander Roberts and James Donaldson, editors, Ante-Nicene Fathers (Peabody: Hendriksen, 1995) Vol. 1, Irenaeus, “Against Heresies” 3.1.1, p. 414.
The fact that the early Church was faithful to the principle of sola Scriptura is clearly seen from the writings of Cyril of Jerusalem (the bishop of Jerusalem in the mid 4th century).
He is the author of what is known as the Catechetical Lectures. This work is an extensive series of lectures given to new believers expounding the principle doctrines of the faith. It is a complete explanation of the faith of the Church of his day. His teaching is thoroughly grounded in Scripture. There is in fact not one appeal in the entirety of the Lectures to an oral apostolic Tradition that is independent of Scripture.
He states in explicit terms that if he were to present any teaching to these catechumens which could not be validated from Scripture, they were to reject it. This fact confirms that his authority as a bishop was subject to his conformity to the written Scriptures in his teaching. The following excerpts are some of his statements on the final authority of Scripture from these lectures.
"This seal have thou ever on thy mind; which now by way of summary has been touched on in its heads, and if the Lord grant, shall hereafter be set forth according to our power, with Scripture proofs. For concerning the divine and sacred Mysteries of the Faith, we ought not to deliver even the most casual remark without the Holy Scriptures: nor be drawn aside by mere probabilities and the artifices of argument.
Do not then believe me because I tell thee these things, unless thou receive from the Holy Scriptures the proof of what is set forth: for this salvation, which is of our faith, is not by ingenious reasonings, but by proof from the Holy Scriptures." [5]
A Library of the Fathers of the Holy Catholic Church (Oxford: Parker, 1845), "The Catechetical Lectures of S. Cyril" Lecture 4.17.
Astaga... ini kan sudah aku jawab di reply #622.
Argumentasinya sudah aku berikan di reply #611.
Tulisan Tertullian yg Anda kutip terus diartikan sebagai sola scriptura, sudah aku jelaskan dan tunjukkan dari kalimat2 selanjutnya, ditujukan kepada bidaat yg menolak otoritas Kitab Suci. Tentu saja Tertullian akan menggunakan Kitab Suci utk melawan mereka, karena Tertullian juga memegang iman Gereja Katolik yg sama, yang mengakui otoritas Kitab Suci sebagai firman Allah.
Tulisan Tertullian yg Anda kutip terus diartikan sebagai sola scriptura, sudah aku jelaskan dan tunjukkan dari kalimat2 selanjutnya, ditujukan kepada bidaat yg menolak otoritas Kitab Suci. Tentu saja Tertullian akan menggunakan Kitab Suci utk melawan mereka, karena Tertullian juga memegang iman Gereja Katolik yg sama, yang mengakui otoritas Kitab Suci sebagai firman Allah.
Di tulisan selanjutnya sudah aku tunjukkan juga, bahwa para bidaat juga dilawan dengan tradition which originates from the apostles.
Buku 3, chapter 2, secara jelas memiliki judul: The heretics follow neither Scripture nor tradition. .
Jelas2 Tertullian membedakan antara Kitab Suci dengan Tradisi Suci, so... bagaimana bisa disimpulkan bahwa tradisi yg dimaksud oleh Tertullian adalah Kitab Suci???
Silakan Anda jelaskan, mengapa Anda menutup mata dari tulisan2 di buku 3 chapter 2, di mana Tertullian secara jelas menggunakan Tradisi Suci. Ini bukti nyata bahwa Tertullian tidak pernah ber-sola scriptura!
-
Kalau anda menganggap ajaran gereja anda dibawah ini berdasarkan Kitab Suci dan tidak menyimpang dari Kitab Suci maka silahkan buktikan saja sebagai contohnya ketimbang berbicara secara abstrak :
1. Mary Mediatrix
2. Mary Co-redemptrix
3. Mary Sinless
4. Mary Ever Virgin
5. Mary Apparitions
6. Mari Assumption
7. Pope Infallible
Ini dulu baru akan saya sambung lagi dgn yang lain
Buktinya silakan Anda lihat di Katekismus Gereja Katolik, semuanya sudah dijelaskan lengkap dengan landasan ayat2 Kitab Suci kok.
Pastinya akan berbeda dengan interpretasi Kitab Suci Anda, tetapi toh... kita sedang membandingkan interpretasi dengan interpretasi, karena pada dasarnya hal yg Anda bangga2kan sebagai sola scriptura itu sebenarnya hanya sola INTERPRETASI scriptura.
Kalo memang mau dibandingkan interpretasi ala sola scriptura Anda dengan interpretasi Gereja Katolik, silakan dibuka thread terpisah utk masing2 topik di atas. :)
-
Kitab Suci sebagai sumber otoritas yg absolut dan final???
Silakan Anda jawab pertanyaanku ini, bagaimana caranya Kitab Suci menjadi sumber otoritas yg absolut jika Kitab Suci itu sendiri tidak dapat berbicara jika diinterpretasikan secara salah? Ambillah contoh Nestorianism yang mengatakan ada dua Pribadi dalam diri Yesus, Anak Allah dan Anak Manusia. Nestorius juga merumuskan doktrinnya dari interpretasi Kitab Suci (silakan Anda baca surat Nestorius yg dikutuk oleh Konsili Efesus). Lalu ada interpretasi Anda yg mengatakan hanya ada satu Pribadi Yesus, Allah sekaligus manusia.
Kitab Suci ga bisa menjadi otoritas final utk mengatakan interpretasi siapa yg benar atau interpretasi siapa yg salah. Bagaimana caranya Kitab Suci menjadi otoritas yg absolut????
Kebenaran Kitab Suci tidak pernah tergantung kepada penafsiran manusia melainkan kepada iluminasi dari Roh Kudus bagi mereka yang sudah beriman kepada Kristus.
Benar atau tidak penafsiran manusia maka Kitab Suci tetaplah kebenaran :
Yohanes 17:17 Kuduskanlah mereka dalam kebenaran; firman-Mu adalah kebenaran.
Kitab Suci tidak pernah berubah menjadi bukan kebenaran karena penafsiran tertentu manusia yang keliru penuh dengan manpipulasi dan modifikasi dengan motivasi yang sudah bejat dari manusia tsb.
Mengapakah Rasul Paulus mengatakan sbb :
Galatia 1:8 Tetapi sekalipun kami atau seorang malaikat dari sorga yang memberitakan kepada kamu suatu injil yang berbeda dengan Injil yang telah kami beritakan kepadamu, terkutuklah dia.
Kolose 2:8
Hati-hatilah, supaya jangan ada yang menawan kamu dengan filsafatnya yang kosong dan palsumenurut ajaran turun-temurun dan roh-roh dunia, tetapi tidak menurut Kristus.
2 Petrus 2:1
Sebagaimana nabi-nabi palsu dahulu tampil di tengah-tengah umat Allah, demikian pula di antara kamu akan ada guru-guru palsu. Mereka akan memasukkan pengajaran-pengajaran sesat yang membinasakan, bahkan mereka akan menyangkal Penguasa yang telah menebus mereka dan dengan jalan demikian segera mendatangkan kebinasaan atas diri mereka.
Untuk apa ada peringatan dari Rasul tsb kalau kebenaran Kitab Suci itu relatif bergantung kepada manusia seperti paham gereja anda ???
Untuk apa pula jemaat/gereja awal di Berea menyelidiki Kitab Suci kalau kebenaran Kitab tsb hanya relatif tidak absolut melainkan bergantung kepada manusianya.???
Kalau Kitab Suci tidak absolut maka gereja sama sekali akan kehilangan pegangan didalam menentukan mana ajaran yang benar dan mana yang salah.
Truth: "The Bible is the mother of Tradition"
False: "Tradition is the mother of or equal to the Bible"
Karena gereja anda sudah membuang peranan Roh Kudus bagi orang percaya yang sekarang sudah sebagai penyandang “Imamat Rajani” (Royal Priesthood) didalam memahami Kitab Suci dan menggantinya dengan sekelompok manusia rentan heresy dan dipimpin oleh seorang yang dianggap Kepala Gereja Universal,Infallible,Tuhan didunia,Roman Pontif,dll maka tidak heran bagi saya kalau peranan tradisi bikinan gereja anda lebih penting bagi anda ketimbang Kitab Suci.
Kitab Suci cukup pada dirinya sendiri?? Ambil lah contoh bahwa Kitab Suci tidak pernah mengatakan rasul2 lain sebagai gembala, bagaimana caranya Anda hanya mencukupkan pada Kitab Suci lalu mengatakan rasul2 lain adalah gembala???
Kalau anda mengakui Petrus sebagai gembala mengapa pula Rasul lain bukan sebagai gembala padahal Kitab Suci sendiri tidak pernah menyatakan secara verbal bahwa Petrus menyandang jabatan gerejawi sebagai gembala ???
Kalau gembala sebagai pemimpin suatu jemaat bukankah para Rasul juga merupakan pimpinan didalam jemaat dimana mereka menetap ?
Atau apa anda anggap Paus Linus dan Paus berikutnya pengganti Petrus itu misalnya lebih berotoritas dari Rasul Yohanes yang masih hidup dikala itu,dan Rasul Yohanes harus tunduk kepada Paus anda itu ???
• St. Linus (67-76)
• St. Anacletus (Cletus) (76-88)
• St. Clement I (88-97)
http://www.newadvent.org/cathen/12272b.htm
Kalo mau menggunakan Kitab Suci sebagai otoritas absolut dan final, maka satu2nya cara adalah harus menggunakan apa yg tertulis secara explicit dalam Kitab Suci!
Kalo Anda harus menggunakan interpretasi Kitab Suci dalam menyimpulkan sesuatu, maka Kitab Suci tidak lagi menjadi otoritas absolut dan final, tetapi interpretasi Anda lah yg menjadi otoritas absolut dan final.
So... sebetulnya Anda ini ber-sola scriptura atau ber-sola interpretasi scriptura???
Itulah topeng “Biblicist” yang anda terapkan secara hipokrit seperti sudah saya buktikan :
Kalau ajaran yang ditolak GRK anda pakai topeng Biblicist.
Kalau ajaran GRK yang Anti Alkitab anda tidak pakai topeng Biblicist.
Bagaimana mau berdebat kalau pendirian anda tidak konsisten begini ???
Apakah istilah Tritunggal juga tertulis secara ekplisit ?
Quote from: solideogloria on September 05, 2014, 05:27:09 PM
Alasan mutilasi anda sulit diterima karena hanya yang relevan saja yang patut dikutip agar diskusi tidak bertele-tele dan tidak fokus.
Sepanjang anda tidak paham bahwa istilah Tradisi Suci memang setahu saya tidak pernah ada didalam Kitab Suci maka pemahaman saya adalah bahwa hanya tradisi yang diajarkan menurut Kitab Suci oleh para Rasul saja yang boleh disebut sebagai suci sifatnya.
Dalam hal ini sekali lagi anda juga hipokrit karena tidak ada istilah Tradisi Suci sepanjang pengetahuan saya didalam Alkitab.
Kalau istilah “tradisi” bikinan manusia seperti halnya Yudaisme dan GRK memang ada dan itu sudah dikecam keras oleh Tuhan Yesus sendiri bahwa otoritasnya sama sekali berada dibawah Kitab Suci firman Allah.
Lho... Kita ini membicarakan Tradisi Suci nya Gereja Katolik, atau Tradisi Suci kayalan Anda??
Kalo membicarakan Tradisi Suci Gereja Katolik, dan Anda merasa tahu apa artinya, kok bisa2nya Anda tidak dapat membedakan mana Tradisi yang infallible dan mana tradisi yang tidak infallible??
Tradisi Suci tidak ada di Kitab Suci?? Itu kan menurut interpretasi Anda, wong Kitab Suci tidak pernah menuliskan demikian kok...
Silahkan pakai ayat mana anda menganggap Tradisi Suci model anda itu memang ada di Alkitab ?
Setahu saya istilah Tradisi Suci memang tidak ada di Alkitab karena Tradisi yang suci hanya berasal dari Kitab Suci atau wahyu dari Allah yang suci bukan bikinan manusia yang tidak suci.
Walau anda memberikan gelar Bapa Suci kepada Paus anda dan menganggap dia berwenang memodifikasi wahyu Allah sesuai klaimnya itu.... tidak otomatis berarti sama sekali bahwa tradisi yang dibuatnya adalah Tradisi Suci kalau menurut ukuran Kitab Suci.
Hanya tradisi yang berasal dari Kitab Suci saja yang layak disebut suci.
Kalau tradisi bikinan manusia seperti milik agama Yudaisme dan GRK anda tsb jelas sama sekali tidak suci dan otoritasnya dibawah Kitab Suci Firman Tuhan karena Tuhan Yesus sendiri mengatakan :
Markus 7:9 And he said unto them, Full well ye reject the commandment of God, that ye may keep your own tradition.
Tradisi bikinan gereja anda itu jelas jelas sudah anti Kitab Suci karena isinya sama sekali mempertuhankan manusia berbau idolatry yang dilarang oleh Tuhan.
Bersambung
-
Sambungan
Quote from: solideogloria on September 05, 2014, 05:27:09 PM
Tidak pernah ada ajaran apa yg anda anggap para Bapa Gereja tsb bahwa gereja harus berdiri diatas tradisi manusia !
Tidak ada pula ajaran mereka bahwa gereja harus berdiri diatas segala tulisan,credo,pengakuan iman gereja ,dll kalau itu bertentangan dengan apa yang sudah diajarkan didalam Scriptura,karena mereka berprinsip bahwa :
Kitab Suci adalah :
1. Sumber otoritas yang absolut
2. Otoritasnya final
3. Cukup pada dirinya sendiri
Jadi janganlah anda menambahkan segala macam tradisi palsu manusia apalagi semua yang sudah dibuat gereja anda sepanjang ribuan tahun itu sebagai landasan gereja karena itu semua hanyalah bersifat heresy dan anti Alkitab belaka.
Colossians 2:8 Beware lest any man spoil you through philosophy and vain deceit, after the tradition of men, after the rudiments of the world, and not after Christ.
1 Peter 1:18-19 Forasmuch as ye know that ye were not redeemed with corruptible things, as silver and gold, from your vain conversation received by tradition from your fathers; But with the precious blood of Christ, as of a lamb without blemish and without spot:
Ini jelas sekali ajaran dari Petrus sendiri mengenai tradisi model ajaran gereja anda itu yang harus anda cermati !
Lha wong membedakan tradisi yg dimaksud Paulus dalam Kol 2 : 8 dengan Tradisi yang dimaksud Paulus dalam 2 Tes 2 : 15 saja tidak bisa, kok bisa2nya malah menuding aku tidak paham Tradisi Suci???
Kalo tradisi dalam kedua ayat tersebut disamakan, berarti Paulus menentang ajarannya sendiri dong??
Kol 2:8 Beware lest any man spoil you through philosophy and vain deceit, after the tradition of men, after the rudiments of the world, and not after Christ.
Disini jelas sekali Paulus menganggap tradisi manusia tidak sesuai dengan ajaran Kristus persis tradisi Yudaisme dan gereja anda itu.
2 Tes.2:15 Therefore, brethren, stand fast, and hold the traditions which ye have been taught, whether by word, or our epistle.
Disini jelas sekali Paulus mengatakan tradisi yang mereka ajarakan (bukan tradisi manusia) yang tentunya berasal dari Firman atau Wahyu Tuhan yang mereka ajarkan.
Jadi jelas mana tradisi yang suci dan mana tradisi bikinan manusia yang satu sama lain sama sekali tidak sama.
Jadi jelas apa yang anda anggap Tradisi Suci bikinan manusia itu sama sekali tidak suci menurut Kitab Suci melainkan hanya oleh gereja anda belaka.
Standard ganda yang anda pegang teguh yaitu Tradisi manusia,Alkitab,Magisterium,Paus (Ex-cathedra) hanya membikin segala sesuatu menjadi ketidakpastian yaitu :
1. Bagaimana kalau tradisi bikinan gereja anda itu bertentangan dengan kebenaran Kitab Suci ?
2. Ibarat Kapal mempunyai 4 Nakhoda dan ternyata Nakhodanya masing masing mempunyai pendapatnya sendiri maka sudah pasti kapal itu hanya menunggu karam saja.
-
The answer is in the pattern!!
Tritunggal dan Dwi-Natur, doktrin yg menolak dan menerima iman tersebut keduanya sama2 menggunakan interpretasi Kitab Suci.
Keputusan absolut dan final utk menyatakan mana yg benar dan mana yg salah ada di luar Kitab Suci, maka ini adalah bukti bahwa Tradisi Suci menyatakan apa yg tidak dinyatakan dalam Kitab Suci.
Jawaban yang ngambang lagi karena yang saya tanyakan ajaran mana yang anda anggap merupakan tradisi suci itu atau yang diluar Kitab Suci …..sama sekali bukan penafsiran dari Kitab Suci ?
Jadi baik itu “tradisi suci” maupun “vulgar tongue” dan “vernacular”,jawaban anda sama sekali ngambang tidak jelas kecuali hanya ucapan kosong belaka.
Sekarang ini penafsiran dari Kitab Suci adalah merupakan ajaran lisan yang menyampaikan apa yang dikatakan oleh Kitab Suci tsb,lain tidak, karena wahyu Allah sudah berhenti tidak boleh ditambahi.
Kalau anda menganggap tradisi suci berbeda dengan Kitab Suci maka
1. Yang mana ajaran tradisi suci itu yg katanya diluar Kitab Suci ?
2. Diimana itu tradisi suci itu sekarang berada ?
3. Kapan beradanya ?
4. Bagaimana kalau apa yang anda anggap tradisi suci itu ternyata bertentangan dengan Kitab Suci ?
Mariology dan Papacy, ada doktrin2 yg menolak dan menerima iman tersebut, keduanya sama2 menggunakan interpretasi Kitab Suci.
Kalau menafsirkan itu tentunya ada dasar atau kaidah kaidah kebenarannya bukan malah menafsirkan dengan cara bertentangan dengan apa yang sudah diajarkan Kitab Suci.
Gereja hanya boleh melakukan “eksegesis” dari Kitab Suci yaitu menarik keluar apa yang ingin dikatakan oleh Kitab Suci bukan “eisegesis” seperti model gereja anda yaitu memasukkan apa yang mau dikatakan oleh Kitab Suci menurut apa yang gereja anda inginkan.
Gereja anda menciptakan ajaran baru mengenai Mariology dan Papalism lalu berusaha memodifikasi penafsiran Kitab Suci secara “equivocation parallelism fallacY” sedemikian rupa untuk mendukung ajaran baru tsb.
Ini hanyalah usaha yang sia sia belaka karena tradisi gereja anda itu kenyataannya sudah “diametrically opposed” dengan apa yang diajarkan oleh Kitab Suci.
Keputusan absolut dan final utk menyatakan mana yg benar dan mana yg salah ada di luar Kitab Suci, maka ini adalah bukti bahwa Tradisi Suci menyatakan apa yg tidak dinyatakan dalam Kitab Suci.
Otoritas kebenaran Kitab Suci berada pada Kitab Suci itu sendiri bukan berada pada manusia yang menafsirkannya.
Opini anda ini mirip dengan doktrin Neo Orthodoxnya Karl Barth !
Kitab Suci adalah Firman Tuhan bukan sekedar berisi Firman Tuhan karena Kitab Suci disebut sebagai dirinya kebenaran itu sendiri.
Kitab Suci bukan sekedar hanya tulisan mati melainkan “sumber hidup kerohanian” manusia dan mengandung kuasa Allah yang menyelamatkan manusia :
Kisah Para Rasul 5:20 Pergilah, berdirilah di Bait Allah dan beritakanlah seluruh firman hidup itu kepada orang banyak.
Matius 4:4 Tetapi Yesus menjawab: "Ada tertulis: Manusia hidup bukan dari roti saja, tetapi dari setiap firman yang keluar dari mulut Allah."
Roma 1:16 Sebab aku mempunyai keyakinan yang kokoh dalam Injil, karena Injil adalah kekuatan Allah yang menyelamatkan setiap orang yang percaya, pertama-tama orang Yahudi, tetapi juga orang Yunani.
Jadi Kitab Suci sama sekali tidak boleh disejajarkan dengan tradisi manusia seperti ajaran konsili Trente itu.
Itulah bedanya antara otoritas Kitab Suci Firman Allah dengan segala macam tradisi manusia gereja anda yang anda anggap suci itu yang tidak mempunyai kuasa apa apa selain hanya mengkhianati apa yang sudah diajarkan oleh Kitab Suci saja.
Konsili2 Gereja, yang tidak lain dan tidak bukan adalah sidang para rasul, sama seperti konsili Nisea dan Efesus, telah menyatakan bahwa Tradisi Suci menyatakan Mariology dan Papacy sebagai doktrin yg benar. Anda mau menolaknya dan menyatakan doktrin2 ini tidak alkitabiah? Anda sama saja seperti Nestorianism dan Arianism yg ber-sola INTERPRETASI scriptura, menggunakan interpretasi sendiri sebagai otoritas yang mengatas namakan Kitab Suci.
Konsili Gereja yang benar adalah mengukuhkan ajaran kebenaran Kitab Suci,bukan mengkhianatinya dengan segala macam ajaran palsu isapan jempol seperti yang sudah saya berikan contohnya itu.
Justru model “Alkitab Plus” gereja anda itulah persis dengan apa yang dimiliki Mormon dan YW.
Konsili Gereja Katolik umumnya hanya membuat ajaran atau tradisi baru yang sama sekali Anti Alkitab !
Tidak ada sedikitpun dukungan Kitab Sucinya atas tradisi ajaran gereja anda misalnya :
Salvation Only Through Mary
The foundation of all our confidence is found in the Virgin Mary. God has committed to her the treasury of all good things, in order that everyone may know that through her are obtained every hope, every grace, and all salvation. For this is His will: that we obtain everything through Mary. Sweet heart of Mary, be my salvation! Pope Pius IX
For, since it is the will of Divine Providence that we should have the God-Man through Mary, there is no other way for us to receive Christ except from her hands. Pope Pius X
He will not taste death forever who, in his dying moments, has recourse to the Blessed Virgin Mary. What will it cost you to save us? Has not Jesus placed in your hands all the treasures of His grace and mercy? You sit crowned as Queen at the right hand of your Son: your dominion reaches as far as the heavens, and to you are subject the earth and all creatures dwelling thereon. Your dominion reaches even down into the abyss of Hell, and you alone O Mary, save us from the hands of Satan. Pope Pius XI
Nothing comes to us except through the mediation of Mary, for such is the will of God. O Virgin Most Holy, no one abounds in the knowledge of God except through thee; no one O Mother of God, attains salvation except through thee! Every one of the multitudes, therefore, whom the evil of calamitous circumstances has stolen away from Catholic unity, must be born again to Christ by that same Mother whom God has endowed with a never-failing fertility to bring forth a holy people. Pope Leo XIII
Mary, not one of thy devout servants has ever perished; may I, too, be saved! Pope Benedict XV
Sambungan
-
Sambungan
Salvation Only Through The Catholic Church
Outside this Church there is no salvation and no remission of sins. Pope Boniface VIII
We believe with our hearts and confess with our lips but one Church, not that of heretics, but the Holy Roman, Catholic, and Apostolic Church, outside of which we believe that no one is saved. Pope Innocent III
He who is separated from the Catholic Church will not have life. He who is separated from the body of the Catholic Church, however praiseworthy his conduct may seem otherwise, will never enjoy eternal life, and the wrath of God remains on him by reason of the crime of which he is guilty in living separated from Christ…. All those who are separated from the holy universal Church will not be saved. Pope Gregory XVI
It must be held as a matter of faith that outside the Apostolic Roman Church no one can be saved, that the Church is the only Ark of Salvation, and that whoever does not enter it will perish in the Flood. It is a sin to believe that there is salvation outside the Catholic Church! You must indeed see to it that the faithful have fixed firmly in their minds the absolute necessity of the Catholic faith for attaining salvation. Protestantism is the Great Revolt against God. Pope Pius IX
Those outside the Church do not possess the Holy Ghost. The Catholic Church alone is the Body of Christ... and if separated from the Body of Christ he is not one of His members, nor is he fed by His Spirit. Pope Paul VI
No one, even if he pours out his blood for the name of Christ, can be saved unless he remains within the bosom and unity of the Catholic Church. Pope Eugene IV
Salvation Only Through Popes
We declare, say, define, and pronounce that it is absolutely necessary for the salvation of every human creature to be subject to the Roman Pontiff. Pope Boniface VIII
Into this fold of Jesus Christ no man may enter unless he be led by the Sovereign Pontiff, and only if they be united to him can men be saved. Pope John XXIII
Those who are obstinate toward the authority of the Church and the Roman Pontiff... cannot obtain eternal salvation. Pope Pius IX
Note : All pope quotes are found in The Apostolic Digest, Sacred Heart Press, Irving, TX, 1987.
Alangkah arogansinya klaim para Paus ini ... mereka sudah menghujat Kristus sendiri sebagai satu satunya jalan keselamatan dan Kepala Gereja Universal ????
Jelas sekali ajaran dari para Paus gereja anda yang katanya “infallible” tetapi sebenarnya sudah menipu umatnya ribuan tahun bahwa jalan keselamatan sudah dirampok dari Kristus dan Firman-Nya dan diberikan kepada oknum Maria,Paus dan Gereja secara tidak bertanggungjawab.
-
Lha... dari mana Anda tahu kalo para rasul tidak mengajarkan tentang keutamaan Petrus maupun Mariology?
Dari sola-scriptura? Wong scriptura juga tidak mengiyakan interpretasi2 Anda bahwa Petrus bukan pemimpin ataupun bantahan2 Anda akan Mariologi tuh.
Padahal di luar Kitab Suci ada banyak ajaran2 rasul yg diteruskan kepada penerus2nya, dapat ditemukan dalam catatan2 sejarah yg ditulis oleh mereka sendiri.
Lha... mengurung diri sendiri dalam tempurung, kok bisa2nya bilang para rasul tidak mengajarkan tentang Mariology dan Papacy?
Sudah pernah saya tanyakan dasar Kitab Sucinya akan sebagian ajaran gereja anda sbb :
1. Mary Mediatrix
2. Mary Co-redemptrix
3. Mary Sinless
4. Mary Ever Virgin
5. Mary Apparitions
6. Mari Assumption
7. Pope Infallible
Kalau anda anggap itu alkitabiah maka silahkan kita berdebat diforum ini soal semua tradisi gereja anda yang saya anggap sudah menipu umatnya ribuan tahun itu !
Itulah sebabnya utamanya gereja anda menolak Sola Scriptura karena tidak mungkin semua tradisi palsu gereja anda itu akan tahan terhadap ujian kebenaran Kitab Suci.
Kalau karena alasan tidak ada istilahnya didalam Kitab Suci itu hanyalah alasan Biblicist yang hipokrit belaka.
Semua akan rontok satu persatu seperti kartu domino !
Mengatakan Petrus sebagai Paus Pertama dan Kepala Gereja Universal saja jelas jelas sudah menipu tidak ada dasar kebenaran Kitab Sucinya.
Quote from: solideogloria on September 05, 2014, 05:36:34 PM
Buktinya anda sampai sekarang tidak mampu membuktikan mana yang anda anggap Tradisi Suci yang ada diluar apa yang telah diajarkan didalam Kitab Suci itu.
Tidak pernah ada tradisi ajaran Petrus maupun Rasul lainnya mengenai doktrin Mariology dan Papalism itu !
Pakai apa anda menguji semua tradisi bikinan manusia itu !
Apa itu tidak perlu diuji sebagaimana perintah Tuhan ?
Itu sudah aku jawab di reply#768!!
Kitab Suci tidak dapat dipungkiri dapat diinterpretasikan secara berbeda2.
Kitab Suci tidak dapat bersuara jika diinterpretasikan secara salah.
Apa yg Anda katakan sebagai sola scriptura, sebenarnya adalah sola INTERPRETASI scriptura.
Anda mau gunakan interpretasi Anda sebagai alat utk menguji interpretasi2 lainnya yg berbeda dengan interpretasi Anda?? Monggo!!!
Kami tetap akan gunakan alat uji yang jelas2 telah ditulis dalam Kitab Suci itu (Mat 18 : 18), yaitu mengikuti ajaran yg diikat oleh sidang para rasul!
Siapa yg lebih ber-scriptura coba??
Tidak ada satupun sidang para Rasul mengajarkan ajaran yang keluar dari Kitab Suci Firman Tuhan berbeda dengan semua konsili katolik yang seloalu mengeluarkan ajaran berbau idolatry itu !
Sidang para Rasul malah memperkokoh kebenaran Kitab Suci bukan mengkianatinya seperti yang dilakukan GRK !
Kitab Suci tidak bisa seenak perut ditafsirkan seperti kelakukan gereja anda ribuan tahun dengan segala macam manipulasi tsb.
Gereja anda tidak bisa bersembunyi dengan mempermasalahkan tafsiran kalau secara literal saja sudah banyak kebohongan yang bisa diterima oleh akal sehat manusia.
2 Kor. 4:2 Tetapi kami menolak segala perbuatan tersembunyi yang memalukan; kami tidak berlaku licik dan tidak memalsukan firman Allah. Sebaliknya kami menyatakan kebenaran dan dengan demikian kami menyerahkan diri kami untuk dipertimbangkan oleh semua orang di hadapan Allah
Jelas sekali Paulus walaupun seorang Rasul mempersilahkan semua orang utk menguji atau mempertimbangkan ajarannya,ini sangat kontras dgn GRK yg melarang umatnya menafsirkan Alkitab melainkan malah mewajibkan menerima secara membeo dan membabi buta semua penafsiran indoktrinasi mereka,padahal isinya sama sekali bertentangan dengan Kitab Suci Firman Tuhan.
Buktinya sudah berjibun saya kutip tanpa ada sanggahan yang memadai sama sekali.
Bersambung
-
Sambungan
Quote from: solideogloria on September 05, 2014, 05:36:34 PM
Athanasius (300-375),
“The Holy Scriptures, given by inspiration of God, are of themselves sufficient toward the discovery of truth. (Orat. adv. Gent., ad cap.)The Catholic Christians will neither speak nor endure to hear anything in religion that is a stranger to Scripture; it being an evil heart of immodesty to speak those things which are not written,” (Athanasius, Exhort. ad Monachas).
Lagi2 tidak memberikan yg aku minta!
Silakan, diberikan di sini, kutipan yg lebih lengkap dari naskah utuh yg ditulis oleh Athanasius!!
Hanya kalimat pertama dari kutipan Anda itu yg berasal dari tulisan Athanasius, dan itu pun sudah Anda mutilasi dengan menghilangkan satu kata penting di awal kalimatnya, yaitu kata "ALTHOUGH"!!
Kita lihat, jika Anda tidak mutilasi dan kutip kalimat Athanasius seutuhnya, masih bisa kah Anda mengatakan bahwa Athanasius mengajarkan sola-scriptura??
Silahkan bantah saya komentar diatas bahwa Kitab Suci sudah cukup bagi ajaran kebenaran gereja.
Jangan bersembunyi terus dengan segala macam dalih “mutilasi” kalau anda tidak mampu membantah kebenaran kalimat diatas !
GRK terkenal dengan tehnik “equivocation Parallelism fallachynya yaitu membuat manipulasi dengan kalimat kalimat tersembunyi yang bersaypa untuk mengalihkan kebenaran Alkitab untuk mendukung doktrin palsu mereka mengenai Maria dan Kepausan.
Equivocation is the error in dialogue and in logical discourse where the meaning of a word changes in a discussion. It is when a person confuses the meaning of a term by changing contexts.
Roman Catholic theologians are masters of equivocation--especially when it comes to Mary. With equivocation they have managed to develop doctrines that have absolutely no basis in scripture. Let's take a look at what they have said about Mary, who is perhaps the best example of Roman Catholic equivocation, so we can see how they develop their doctrines.
http://carm.org/roman-catholic-equivocation
Kitab Vulgata dan versi bahasa Inggrisnya (Douay-Rheims Version) yang diwajibkan dipakai secara resmi oleh gereja anda sudah memanipulasi banyak Kitab Aslinya sedemikian rupa atas petunjuk Pope Damasus I (305-384) untuk mendukung doktrin Mariology dan Petrine nya sebagai tangga pijakan untuk menciptakan jabatan Paus kepala gereja universal.
Tidak pernah para apa yg dianggap Bapa Gereja tsb men-sejajarkan Kitab Suci dengan tradisi bikinan manusia seperti milik gereja anda itu karena Tuhan Yesus sendiri sudah mengecam tradisi model demikian.
Quote from: solideogloria on September 05, 2014, 05:36:34 PM
"Whereas, therefore, in every question, which relates to life and conduct, not only teaching, but exhortation also is necessary; in order that by teaching we may know what is to be done, and by exhortation may be incited not to think it irksome to do what we already know is to be done; what more can I teach you, than what we read in the Apostle? For holy Scripture setteth a rule to our teaching, that we dare not "be wise more than it behoveth to be wise;" but be wise, as himself saith, "unto soberness, according as unto each God hath allotted the measure of faith." (Augustine, On the Good of Widowhood, 2)
Lah.. kutipan Athanasius dari "Against the Heathens” aja belum tuntas dibahas, ini sudah lompat2 lagi ke kutipan yg lain.
Okay, supaya singkat, tulisan Augustine sama sekali tidak mengatakan “For holy scripture ALONE setteth a rule to our teaching, ... ...”.
Berarti Augustine di sini tidak pernah ber-sola scriptura, melainkan berscriptura.
Augustine tidak pernah mengajarkan ada banyak pilar gereja seperti gereja anda yang memiliki standar ganda itu.
Augustine tetap setia kepada prinsip Kitab Suci sebagai otoritas final dan sufficient persis prinsip Sola Scriptura walau istilahnya belum ada pada masa itu tetapi prinsipnya sama.
Soal “alone” janganlah anda hipokrit lagi sebab Kitab Suci pernah berkata :
Kisah Para Rasul 4:12
Dan keselamatan tidak ada di dalam siapapun juga selain di dalam Dia, sebab di bawah kolong langit ini tidak ada nama lain yang diberikan kepada manusia yang olehnya kita dapat diselamatkan."
Tetapi seperti yang sudah saya buktikan diatas ternyata para Paus anda yang terhormat itu sudah mengganti Yesus Kristus dengan Maria,Roman Pontif dan Gereja.
Inikah yang namanya tradisi suci itu ????????
-
Lho... kami kan tidak pernah bersola-scriptura, tapi memegang teguh ajaran2 lisan dan ajaran2 tertulis (baik tulisan2 Kitab Suci maupun tulisan2 lain).
Kalo ajaran lisan dan tulisan2 lain mengatakan Petrus memang ke Roma, mendirikan Gereja di sana dan wafat sebagai martir di sana, mengapa kami harus mengingkari kebenaran ini?
Ajaran lisan atau tulisan yang mana
Dan dari siapa ?
Dan kapan itu adanya ?
Dan dimana sekarang tersimpan ?
Kok ngambang terus tidak jelas kementarnya ?
Kalau ajaran lisan dan tulisannya kontradiksi dengan Kitab Suci bagaimana ?
Apakah ditelan juga bulat bulat seperti biasanya ?
Kami tidak perlu memodifikasi Kitab Suci, karena meskipun Kitab Suci tidak berbicara tentang keberadaan Petrus di Roma, tetapi Tradisi Suci mengatakan demikian.
Lha kalo Anda???
Anda tidak menambahkan apa yg tidak ada???
C’mon!! Kitab Suci tidak mengatakan sama sekali bahwa Petrus tidak pernah ke Roma. Kalo Anda memaksa Petrus tidak pernah ke Roma padahal Kitab Suci tidak mengatakan demikian, bukan kah Anda ini sebenarnya yang sedang menambahkan apa yg tidak ada ke dalam Kitab Suci???
Jadi ajaran anda hanya berdasarkan dongeng isapan jempol belaka sama sekali tanpa bukti sejarahnya !
Demikian juga mengenai dongeng kuburan Petrus dibawah gedung Basilika ternyata malah kuburan aslinya ternyata ada di sekitar Yerusalem.
Kitab Suci hanya menjelaskan Paulus yang tinggal di Roma jadi mengatakan Petrus yang menjadi Paus di Roma sama sekali sudah tidak masuk akal sehat selain hanya mengada ada untuk mendukung kebohongan gereja anda mengenai kuasa sebagai Kepala Gereja Universal yang penuh dengan arogansi itu.
Bagimana mungkin ada jabatan Paus sebagai Kepala Gereja Universal dimana para Rasul lainnya masih hidup ???
Petrus sendiri mengatakan :
1 Petrus 5:1 The elders which are among you I exhort, who am also an elder, and a witness of the sufferings of Christ, and also a partaker of the glory that shall be revealed:
5:2 Feed the flock of God which is among you, taking the oversight thereof, not by constraint, but willingly; not for filthy lucre, but of a ready mind;
5:3 Neither as being lords over God's heritage, but being ensamples to the flock.
Tapi Paus anda malah mengatakan sbb :
Outrageous Claims Made For The Pope!
Not only are outlandish claims, such as those above, made regarding the authority of the pope, but he is addressed by various terms (Supreme Pontiff, Holy Father, etc.) which belong only to God. No such terms were given to a mere man in the holy Scriptures. The term "Holy Father" is used only once in God's word. It is used by Jesus in John 17:11 as He prayed to God the Father. For a mere man to assume the authority and titles which belong only to God, is surely the height of arrogance and blasphemy. If not, why not?
1. The New York Catholic Catechism, under: Pope, says, "The Pope takes the place of Jesus Christ on earth...by divine right the pope has supreme and full power in faith and morals over each and every pastor and his flock. He is the true Vicar of Christ, the head of the entire church, the father and teacher of all Christians He is the infallible ruler, the founder of dogmas, the author of and the judge of councils; the universal ruler of truth, the arbiter of the world, the supreme judge of heaven and earth, the judge of all, being judged by one, God himself on earth."
2. In his encyclical, "The Reunion of Christendom" (1885), Pope Leo XIII stated that the pope holds "upon this earth the place of God Almighty."
3. The Council of Trent declared: "Sitting in that chair in which Peter, the Prince of the Apostles, sat to the close of life, the Catholic Church recognizes in his person the most exalted degree of dignity, and the full jurisdiction not based on constitutions, but emanating from no less authority than from God Himself. As the Successor of St. Peter and the true and legitimate Vicar of Jesus Christ, he therefore, presides over the Universal Church, the Father and Governor of all the faithful, of Bishops, also and of all other prelates, be their station, rant, or power, what they may be."
4. The Catholic book, "My Catholic Faith" which is based on the Baltimore Catechism, on page 251, says, "The Pope can make and unmake laws for the entire Church; his authority is supreme and unquestioned. Every bishop, every priest, every member of the Church is subject to him."
Sangat kontras sekali ajaran Yesus dan Petrus dengan apa yang diklaim para Paus anda itu ?
Lukas 22:24 Terjadilah juga pertengkaran di antara murid-murid Yesus, siapakah yang dapat dianggap terbesar di antara mereka.
22:25 Yesus berkata kepada mereka: "Raja-raja bangsa-bangsa memerintah rakyat mereka dan orang-orang yang menjalankan kuasa atas mereka disebut pelindung-pelindung.
22:26 Tetapi kamu tidaklah demikian, melainkan yang terbesar di antara kamu hendaklah menjadi sebagai yang paling muda dan pemimpin sebagai pelayan
Siapakah yang percaya klaim anda mengenai Paus adalah suksesi Petrus sedangkan praktek dan ajarannya sangat kontras sekali ???
Hanya orang bodoh saja yang mau dibohongi seperti ini !
Apakah kemunafikan Petrus yang pernah disebutkan di Alkitab yang diwarisi / disuksesi oleh gereja anda ?
Walahualam !
Quote from: solideogloria on September 05, 2014, 05:41:34 PM
Banyak dari apa yg anda anggap para Bapa Gereja tsb yang menolak supremasi Paus melalui manipulasi “Petrine Texts” ala Katolik tsb.
Buktinya sudah saya kutip lengkap.
Sedangkan kalau kita uji melalui otoritas tertinggi yaitu Kitab Suci maka semua doktrin ajaran berdasarkan tradisi GRK tsb akan runtuh semua seperti kartu domino sebab sudah berkontradiksi (diametrically opposed) dengan kebenaran Scriptura.
Silakan dibahas di thread sebelah! Sudah aku berikan berjubel2 bukti untuk membantah pendapat Anda itu, bahwa para penerus rasul yang adalah pemimpin2 Gereja di seluruh dunia, selalu mengakui Petrus dan penerusnya sebagai uskup Roma, menjadi pemimpin!
Bersambung
-
Sambungan
Setahu saya ajaran resmi gereja anda mengatakan Petrus adalah Paus pertama bukan Uskup pertama.
Apakah anda tidak paham bedanya tingkatan didalam jabatan gereja anda seperti Paus,Kardinal,Uskup dll.
Kalaupun misalnya Petrus sebagai Paus kepala seluruh gereja dunia apakah itu masuk akal kalau dia hanya menjabat sebagai uskup Roma seperti keterangan anda ?
Bagaimana keterangan gereja anda bisa dipercaya kalau sepanjang ribuan tahun sejarahnya terus menerus mengumandangkan kebohongan belaka ?
Kalau anda ngotot terus tanpa fakta sejarah maka menarik kalau anda mencoba menjawab 25 pertanyaan berikut ini mengenai Petrus :
25 Questions That Catholics Must Answer about Peter As The Foundation of the Church
"...the attempts of the Roman Catholic hierarchy to establish its authority from Scripture are astonishingly weak...The assertion that the Roman Catholic bishops are the apostles' successors is based upon the thinnest of implications....we must conclude that the power of the Pope and bishops does not come from God." (James G. McCarthy, The Gospel According to Rome [hereafter "GAR"], page 260, 261)
1 - If Peter was assigned the position of leader of the Church why did Jesus declare emphatically: “. . . do not call anyone on earth ‘father’, for you have one Father, and he is in heaven. Nor are you to be called ‘teacher’, for you have one Teacher, the Christ” (Matthew 23:9, 10)?
Note: The context indicates that the reference is to the final authority vis-à-vis spiritual questions. No man can assume this role.
2 - If Peter and the disciples had understood the words of Christ in Matthew 16:18 as establishing Peter’s supremacy and leadership position, why a little later the disciples disputed who would be the greatest amongst them?
Note: They would rather be disputing the number 2 position, not the number 1, since that would have been already assured to Peter by Jesus.
3 - If Peter was the head of the Church, why wasn’t he who presented the final decision of the Jerusalem Council, but James (see Acts 15)?
Note: He only delivered an introductory speech, but James was the Christian leader who spoke on behalf of the body of apostles, which can be concluded reading carefully the entire chapter, especially verses 12ff.
4 - If Peter was the head of the Church, why was he sent by the Church to Samaria with John (see Acts 8:14)? As the No. 1 leader of the Church, he would be sending missionaries.
5 - If Peter was the head of the Church, the “rock” of its foundation, why did he himself attribute to Christ the role of the basic rock, and never claimed to himself or mentioned any special leadership role in the Church (see 1 Peter 2:6-8)?
6 - If Peter was the head of the Church, the “rock” of its foundation, why didn’t Paul confirm this in 1 Corinthians 10:4, as he assured that Christ is the rock?
7 - If Peter was the first Pope, how could Paul reprimand him so severely because he acted in a wrong way (see Galatians 2:11-14)?
Note: Nowhere in the writings of Paul does he confer any primacy to Peter whatsoever. On the contrary, when he had the opportunity to call Peter the Rock of the Church, Paul said that there's no other foundation other than Christ. I Cor 3:11.
8 - If Peter was the first Pope, why does Paul say that the Church is built on the human foundation of the apostles and prophets, without discriminating Peter as the most important of these (see Ephesians 2:20)?
Note: Christ in this text is presented again as the Church’s cornerstone.
9 - If Peter was the first Pope, why didn’t Paul discriminate Peter as the principal one, as he made reference to Peter, together with James and John as the columns of the Church (see Galatians 2:9)?
Note: He mentions James in the first place.
10 - If Peter was the first Pope, why didn’t the final authority of the Jerusalem church remain with Peter, but with the apostles, later substituted by “elders”?
Note: Besides having been “the apostles” who sent Peter to Samaria (Acts 8:14) to supervise the new Christian communities, they also did the same sending Barnabas to Antioquia (Acts 11:22), later Judas and Silas to the same place (Acts 15:22-27).
11 - If Peter was the first Pope, why were “James and the elders” the ones who recommended that Paul submitted himself to a purification rite in the Temple (Acts 21:18, 23-24)?
12 - If Peter was the first Pope, why does Paul make clear in Galatians that he did not consider Jerusalem a divinely appointed administrative center for all the congregational activity?
Note: After his conversion Paul did not go to Jerusalem, to seek guidance from Peter and the leadership of the Church there, but to Damascus.
13 - If Peter was the head of the Church, the “rock” of its foundation, why did Paul, after his conversion, receive divine instructions through a native of Damascus, called Ananias, and not through Peter?
Note: In Galatians 1: 16, 17 he says clearly that after his conversion he did not resort to any human source of authority.
14 - If Peter was the first Pope, why did Paul travel to Jerusalem only three years later and declared that he only saw Peter and James, and no other apostle in his fifteen-day sojourn there?
15 - If Peter was the head of the Church, the “rock” of its foundation, why did Paul set Antioch as the base of his operations, and although that city was near Jerusalem he did not see a reason to address himself to the capital of the Judea?
16 - If Peter was the first Pope, why don’t the stories of Paul’s missionary trips ever indicate that he undertook them under the recommendation of any “administrative board”, and with a route duly approved by an ecclesiastical leader (Acts 13, 15, 20, etc.--especially 15:36)?
17 - If Peter was head of the Church, the “rock” of its foundation, why did Paul go back up to Jerusalem only after fourteen years, accompanied by Barnabas and Titus and not Peter, and that because he had a “revelation” from the Lord (see Gal. 2: 1, 2)?
18 - If Peter was the first Pope, why the only Biblical manuscripts after the fall of Jerusalem, from the apostle John, written decades after the desolation of Jerusalem, don’t ever mention any Church leader [or Pope] or Christian administrative center in his days, having a Peter as the top leader?
Bersambung
-
Sambungan
19 - If Peter was the head of the Church, the “rock” of its foundation, why does John in the book of Revelation, portray Christ as sending messages to the seven churches of Asia Minor, not any Pope (Rev. 1 to 3), and in none of these messages is there any suggestion or indication that those congregations were under an external direction, but that of Christ Himself?
20 - If Peter was the first Pope, why, in the available writings of Christian authors from the second and third centuries, nothing is indicated regarding the existence of a centered administration to supervise the numerous Christian congregations, under the command of Peter?
Note: The history of the period discloses, in contrast, something much different--that the centered religious authority was the product of a post-apostolic and post-Biblical development.
21 - If Peter was the Rock, why didn't Jesus plainly say, 'UPON YOU', will I build my Church?
Note: Obviously because Jesus was referring to another Rock, the truth that Jesus Christ is the Son of the living God. He was obviously contrasting the character of Peter as expressed in the Gospels with the solid and unshakeable rock of Jesus.
22 - If Peter was a solid Rock, why did Jesus severely rebuke him shortly after? Matthew 16:22-23
Note: Jesus rebuked Satan who was speaking through Peter. So, if Peter had just been considered by Jesus as a 'rock', how could he have become so quickly an instrument of Satan?If Jesus had just established Peter as the foundation of the Church, this episode would clearly demonstrate that Jesus made a gross mistake, which is of course, absurd. Therefore, rock CANNOT be referring to Peter.
23 - If Peter was the Rock, why didn't Jesus commission Peter to build his church, instead of saying I WILL BUILD my church?
Note: Jesus is the builder and maker of the church and its foundation. "For other foundation can no man lay than that which is laid, which is Jesus Christ." I Cor. 3: 11.
24. If Jesus' statement in Matthew 16 was so important to the establishment of the Church, why do all the other Gospel omit these words altogether?
Note: If all we had were the other 3 Gospels, the Catholic Church would not have ANY biblical basis for their Papacy. But then again, the Catholic hierarchy DOES NOT need the Scriptures to invent new dogmas, they resort to their own tradition to supplant the Scriptures.
25. If Peter was the solid rock, what does his denial of Christ reveal about Peter's total inability to be the foundation of anything?
Note: Apparently, Peter continued to show his unstableness as a sinner long after that night of denial, and had to be confronted by Paul because he was changing his approach to please different groups of converts. (See Galatians 2:11-14 for full account.)
Quote from: solideogloria on September 05, 2014, 05:41:34 PM
Kitab Suci tidak pernah menyinggung hal itu sedikitpun. Dalam PB kata 'Roma' digunakan 15 x tetapi tidak pernah dihubungkan dengan Petrus:
• Dalam surat Petrus juga tidak disebut apa-apa tentang hal itu.
• Dalam Gal 2:7-8, dikatakan bahwa Petrus adalah rasul untuk orang Yahudi, ini tidak memungkinkan dia untuk menjadi bishop di Roma!
• Surat Roma ditulis oleh Paulus kira-kira pada tahun 58 M (berarti termasuk diantara 'masa jabatan' Petrus, yang menurut gereja Roma Katolik berlangsung tahun 42-67 M), tetapi dalam Ro 1:7, Paulus hanya menujukan suratnya kepada 'kamu sekalian' dan ti-dak menyebut nama Petrus, juga dalam Ro 1:11-13, ia tidak minta ijin 'bishop Roma' itu untuk mengunjungi jemaatnya. Juga, apa gunanya Paulus pergi ke Roma kalau Petrus sudah di sana?
• Paulus dipenjarakan di Roma selama 2 tahun (mulai 61 M; bdk. Kis 28:30) dan selama itu ia menulis beberapa suratnya, seperti: Efesus, Filipi, Kolose, Filemon. Dalam surat-surat itu ia menyebut nama banyak orang-orang yang bekerja dengan dia, tetapi tidak menyebut nama Petrus. Ini adalah sesuatu yang aneh, kalau Petrus menjadi bishop di Roma pada saat itu.
• Surat 2Timotius ditulis oleh Paulus pada saat pemenjaraannya yang ke dua sesaat sebelum ia mati pada tahun 67 M (bdk. 2Tim 4:6-8). Dalam 2Tim 4:10-11, Paulus berkata bahwa semua meninggalkan dia kecuali Lukas. Dimana Petrus pada saat itu? Kalau ia sudah mati, mengapa Paulus tidak menyebut-nyebut kematian 'bishop I Roma' itu? Kalau pada saat itu Petrus masih hidup, bagaimana mungkin ia tidak mengunjungi / menyertai Paulus, sehingga Paulus berkata bahwa semua telah meninggal-kannya, kecuali Lukas?
Kesimpulan:
Petrus tidak pernah pergi ke Roma, apalagi menjadi bishop I di Roma!
Tidak ada satupun ajaran yang anda anggap Tradisi Suci itu yang berada diluar apa yang sudah diajarkan Kitab Suci.
Berkali kali saya minta anda buktikan mana ajaran Tradisi Suci yang diluar ajaran Kitab Suci itu dan berkali-kali pula anda mengelak tidak pernah menjawab secara nyambung dan relevan dengan pertanyaan saya,kecuali menyinggung ajaran bidat Nestorian dan Arianisme yang tidak pernah saya tanyakan.
Lha... emang ayat2 yg Anda berikan itu menyatakan Petrus tidak pernah ke Roma???
Interpretasi Anda lah yg menyimpulkan apa yg tidak dikatakan oleh Kitab Suci, yang artinya Anda justru telah menambahkan apa yg tidak ada ke dalam Alkitab dengan prinsip sola INTERPRETASI scriptura itu!
Yang selalu menambahkan sesuatu (eisegesis) kedalam Alkitab adalah gereja anda sendiri sedangkan saya selalu menyatakan bahwa itu tidak ada dijelaskan didalam Alkitab.
Jadi saya bukan menambahkan tetapi menafikan keberadaan apa yang anda tambahkan itu !
Baca lagi 25 pertanyaan mengenai Petrus model anda itu diatas.
-
Jujur, aku salut dengan kegigihan Anda ini.
Sudah aku tunjukkan di reply #611, #616, #621, #633, #643, #645, bahkan aku tunjukkan kutipan lebih lengkapnya dari naskah utuh yg Anda ambil itu, bahwa mereka TIDAK PERNAH BERSOLA SCRIPTURA!
Daripada hanya murni copy-paste, silakan tunjukkan bahwa Anda memang memahami tulisan2 para bapa Gereja / teolog klasik itu.
Silakan dimulai dari tulisan Athanasius, silakan diberikan kalimat utuhnya, lalu coba jelaskan pemahaman Anda akan kalimat utuh itu.
Kalo hanya dipotong2, diambil kalimat / frasa yg mendukung prinsip ber-scriptura, ya tentu saja dapat Anda selewengkan artinya bahwa mereka sedang ber-sola scriptura.
Jika Anda sudah bisa memahami tulisan2 bapa2 Gereja / teolog klasik dalam konteks yg utuh, maka dengan mudahnya dapat kita lihat bahwa mereka TIDAK PERNAH bersola-scriptura.
Sory saya tidak perlu pujian dari anda melainkan sanggahan terhadap kritikan saya saja !
Alasan anda tidak menerima Sola Scriptura bukan karena isinya melainkan karena tidak ada istilahnya didalam Kitab Suci.
Dalam hal ini anda adalah seorang yang “Biblicist” sekaligus “Hipokrit” dengan dasar sbb :
Kalau ajaran yang ditolak GRK anda pakai topeng Biblicist.
Kalau ajaran GRK yang Anti Alkitab anda tidak pakai topeng Biblicist.
Waktu saya kutip sebagian anda menuduh mutilasi,lalu saya kutip semua bukti dari apa yang anda anggap Bapa gereja itu anda bilang kepanjangan ???
Tunjukkan dong secara kongkrit mana ajaran Bapa Gereja yang berani menyanggah bahwa :
Kitab Suci adalah :
1. Sumber otoritas yang absolut
2. Otoritasnya final
3. Cukup pada dirinya sendiri
Daripada hanya murni copy-paste, silakan tunjukkan bahwa Anda memang memahami tulisan2 para bapa Gereja / teolog klasik itu.
Silakan dimulai dari tulisan Athanasius, silakan diberikan kalimat utuhnya, lalu coba jelaskan pemahaman Anda akan kalimat utuh itu.
Kalo hanya dipotong2, diambil kalimat / frasa yg mendukung prinsip ber-scriptura, ya tentu saja dapat Anda selewengkan artinya bahwa mereka sedang ber-sola scriptura.
Jika Anda sudah bisa memahami tulisan2 bapa2 Gereja / teolog klasik dalam konteks yg utuh, maka dengan mudahnya dapat kita lihat bahwa mereka TIDAK PERNAH bersola-scriptura.
Dalih anda menggunakan istilah “mutilasi” sama sekali tidak bermakna kalau anda tidak bisa menunjukkan mana komentar Bapa Gereja yang saya kutip itu secara jelas dan tegas keliru didalam mendukung prinsip yang dianut oleh Sola Scriptura ?
Tidak perlu saya harus mengutip lengkap satu buku apa yang tidak relevan dengan topik yang sedang didiskusikan.
-
The answer is in the pattern!! Jawabannya ada dalam pola Gereja Purba menyatakan mana yang merupakan ajaran benar, mana yg merupakan ajaran sesat.
Tritunggal dan Dwi-Natur, doktrin yg menolak dan menerima iman tersebut keduanya sama2 menggunakan interpretasi Kitab Suci.
Keputusan absolut dan final utk menyatakan mana yg benar dan mana yg salah ada di luar Kitab Suci, maka ini adalah bukti bahwa Tradisi Suci menyatakan apa yg tidak dinyatakan dalam Kitab Suci.
Mariology dan Papacy, ada doktrin2 yg menolak dan menerima iman tersebut, keduanya sama2 menggunakan interpretasi Kitab Suci.
Keputusan absolut dan final utk menyatakan mana yg benar dan mana yg salah ada di luar Kitab Suci, maka ini adalah bukti bahwa Tradisi Suci menyatakan apa yg tidak dinyatakan dalam Kitab Suci.
Konsili2 Gereja, yang tidak lain dan tidak bukan adalah sidang para rasul, sama seperti konsili Nisea dan Efesus, telah menyatakan bahwa Tradisi Suci menyatakan Mariology dan Papacy sebagai doktrin yg benar. Anda mau menolaknya dan menyatakan doktrin2 ini tidak alkitabiah? Anda sama saja seperti Nestorianism dan Arianism yg ber-sola INTERPRETASI scriptura, menggunakan interpretasi sendiri sebagai otoritas yang mengatas namakan Kitab Suci.
Ini sudah saya tanggap dipostingan sebelumnya !
Quote from: solideogloria on September 05, 2014, 05:53:07 PM
Kis. 17:11 Orang-orang Yahudi di kota itu lebih baik hatinya dari pada orang-orang Yahudi di Tesalonika, karena mereka menerima firman itu dengan segala kerelaan hati dan setiap hari mereka menyelidiki Kitab Suci untuk mengetahui, apakah semuanya itu benar demikian
Jelas sekali kalimat yang menyatakan mereka menyelidiki Kitab Suci yang memang sudah ada pada waktu itu untuk menguji semua firman yang diajarkan kepada mereka oleh para Rasul dll.
Apakah Anda bisa membedakan premis berikut ini?
1. Menyelidiki Kitab Suci
2. Menyelidiki DENGAN MENGGUNAKAN Kitab Suci
3. Menyelidiki DENGAN MENGGUNAKAN Kitab Suci SAJA
Ayat tersebut jelas2 menuliskan premis pertama, tapi Anda mengubahnya menjadi premis 3.
Ini yang Anda sebut sola-scriptura? Jelas2 ini adalah sola INTERPRETASI scriptura!!
Istilah menyelidiki diayat tsb berasal dari kata Yunani “anakrino” yang menurut Strong berarti :
1. To Investigate,ecamine,enquire into.
2. To judge of,estimate,determine (the excellence or defects of any person thing)
Ini sangat selaras dengan apa yang dikatakan oleh Paulus sendiri sbb :
2 Kor. 4:2 Tetapi kami menolak segala perbuatan tersembunyi yang memalukan; kami tidak berlaku licik dan tidak memalsukan firman Allah. Sebaliknya kami menyatakan kebenaran dan dengan demikian kami menyerahkan diri kami untuk dipertimbangkan oleh semua orang di hadapan Allah
Jelas sekali Paulus mempersilahkan semua orang utk menguji ajarannya,ini sangat kontras dgn GRK yg melarang umatnya menguji ajaran mereka.
Karena kebiasaan gereja anda selama ini yang harus membeo dan menerima saja secara membabi-buta semua ajaran gereja / magisterium,maka tidak heran kalau tindakan jemaat di Berea itu asing bagi anda.
Tetapi itulah ketaatan kepada perintah Allah sbb :
1 Tesalonika 5:21 Ujilah segala sesuatu dan peganglah yang baik.
Kalau ikut ikutan saja ajaran manusia maka sudah ada peringatan Kitab Suci sbb :
Amsal 16:25 Ada jalan yang disangka lurus, tetapi ujungnya menuju maut.
Dan sudah saya buktikan tradisi gereja anda itu bukan jalan lurus tetapi banyak bengkoknya kalau diuji menurut ajaran lurus Kitab Suci Firman Tuhan.
Quote from: solideogloria on September 05, 2014, 05:53:07 PM
Pakai apa anda menguji segala macam tradisi anda kalau Rasul sendiri sudah mengatakan sbb :
Galatia 1:8
Tetapi sekalipun kami atau seorang malaikat dari sorga yang memberitakan kepada kamu suatu injil yang berbeda dengan Injil yang telah kami beritakan kepadamu, terkutuklah dia.
Galatia 1:9
Seperti yang telah kami katakan dahulu, sekarang kukatakan sekali lagi: jikalau ada orang yang memberitakan kepadamu suatu injil, yang berbeda dengan apa yang telah kamu terima, terkutuklahdia.
Lah... emangnya Injil = Kitab Suci?
Lah... emangnya ayat ini mengatakan bahwa Injil = Kitab Suci 39+27 SAJA???
Jelas2 sola scriptura disimpulkan dari interpretasi ayat2 ini, so... ini sama sekali bukan prinsip sola scriptura, melainkan prinsip sola INTERPRETASI scriptura!
Apakah Injil bukan bagian dari Kitab Suci ?
Sejak kapan Injil bukan bagian dari Kitab Suci secara keseluruhan itu ?
Berita Injil adalah Yesus sebagai penebus tetapi malah ditambahi oleh gereja anda dengan ajaran co-redemptrix.
Berita Injil Yesus satu satunya jalan keselamatan sudah dirubah oleh para Paus anda menjadi Maria,Roman Pontif dan Gereja.
Berita Injil Yesus adalah satu satunya pengantara sudah ditambahi oleh ajaran mediatrix
Dst…dst…dst terlalu panjang kalau saya kutip semua.
Bukankah gereja anda mengajarkan Injil palsu sebagaimana dikatakan Paulus tsb ?
Bersambung
-
[ author=Jenova link=topic=971.msg61211#msg61211 date=1409937168]
Bersambung
Quote from: solideogloria on September 05, 2014, 05:53:07 PM
Jadi segala macam ajaran tradisi rekayasa gereja anda itu tidak mungkin sama dengan ajaran para Rasul misalnya :
1.Apa kata Alkitab:
Kis. 4:12 Dan keselamatan tidak ada di dalam siapa pun juga selain di dalam Dia, sebab di bawah kolong langit ini tidak ada nama lain yang diberikan kepada manusia yang olehnya kita dapat diselamatkan.
Tetapi apa kata GRK (Gereja Roma katolik):
“God has committed to her the treasury of all good things, in order that everyone may know that through her are obtained every hope, every grace, and all salvation. For this is his will, that we obtain everything through Mary.” (Pius IX: Encycl., Ubi primum, February 2, 1849.) — [p. 12, number 12]
2.Apa kata Alkitab :
Roma 5:12
Sebab itu, sama seperti dosa telah masuk ke dalam dunia oleh satu orang, dan oleh dosa itu juga maut, demikianlah maut itu telah menjalar kepada semua orang, karena semua orang telah berbuat dosa.
Tetapi apa kata GRK (Gereja Roma katolik):
CCC 508 From among the descendants of Eve, God chose the Virgin Mary to be the mother of his Son."Full of grace", Mary is "the most excellent fruit of redemption" (SC 103): from the first instant of her conception, she was totally preserved from the stain of original sin and she remained pure from all personal sin throughout her life.
Apakah alat uji anda itu absolut,inerrancy dan infallible atau hanya relatif belaka ?
1 Kor. 2:13 Which things also we speak, not in the words which man's wisdom teacheth, but which the Holy Ghost teacheth;comparing spiritual things with spiritual.
Jelas sekali diayat ini Paulus mengkontraskan antara ajaran Roh Kudus yang infallible dengan hikmat manusia,sehingga kelihatan sekali bahwa otoritas Kitab Suci disini jauh berada dibawah tradisi hasil hikmat manusia yang rentan heresy itu.
Demikian juga Roh Kudus yang ada didalam diri orang orang percaya sebagai jaminan itu akan memimpin mereka kedalam seluruh kebenaran Allah yang sudah tertulis semua didalam Kitab Suci wahyu Tuhan.
Yoh. 16:13 Tetapi apabila Ia datang, yaitu Roh Kebenaran, Ia akan memimpin kamu ke dalam seluruh kebenaran; sebab Ia tidak akan berkata-kata dari diri-Nya sendiri, tetapi segala sesuatu yang didengar-Nya itulah yang akan dikatakan-Nya dan Ia akan memberitakan kepadamu hal-hal yang akan datang.
1 Tes. 2:13 Dan karena itulah kami tidak putus-putusnya mengucap syukur juga kepada Allah, sebab kamu telah menerima firman Allah yang kami beritakan itu, bukan sebagai perkataan manusia, tetapi -- dan memang sungguh-sungguh demikian -- sebagai firman Allah, yang bekerja juga di dalam kamu yang percaya.
1 kor.14:37 Jika seorang menganggap dirinya nabi atau orang yang mendapat karunia rohani, ia harus sadar, bahwa apa yang kukatakan kepadamu adalah perintah Tuhan.
Jelas sekali ayat tsb diatas Paulus menegaskan kontras antara beritanya yang adalah firman Allah yg berotoritas final sebagai kontras dengan perkataan manusia yang sudah tentu otoritasnya adalah final dan jauh dibawah wahyu Allah,bukan setara seperti klaim GRK yang penuh arogansi itu.
Memahami ayat Kitab Suci saja masih kebingungan, ini malah coba2 menginterpretasi ajaran Gereja Katolik.
Anda telah salah menginterpretasikan ajaran Gereja Katolik, jadi jelas saja Anda akan simpulkan bahwa ajaran Gereja Katolik bertentangan dengan Kitab Suci, apalagi dibandingkan dengan interpretasi Anda akan Kitab Suci, tentu saja akan bertolak belakang bagai langit dan bumi!
[/quote]
Kalau anda tidak bisa membantah bukti yang saya kutip diatas sebaiknya jangan hanya memberikan komentar kosong dan ngambang belaka karena siapapun yang berakal sehat pasti tahu kalau ajaran gereja anda tsb sudah jauh menyimpang dari apa yang diajarkan oleh Kitab Suci.
-
Yah... kanon Kitab Suci yang sudah ditetapkan sejak abad ke3 dalam sinode Hippo dan Konsili Kartage aja Anda tolak dan Anda buang, ya tidak heran jika iman2 apostolik yg diputuskan dalam konsili2 Gereja selanjutnya juga Anda buang. :grining:
Kitab Suci PL dipercayakan oleh Tuhan kepada bangsa Yahudi dan didalam bahasa Ibrani !
Hanya bangsa Yahudi yang tahu persis mana kitab asli mereka.
Apocrypha yang banyak salahnya itu mana mungkin wahyu Tuhan,selain hanya digunakan untuk berdoa kepada roh orang mati oleh gereja anda dan mencari kekayaan pakai penjualan Surat Pengampunan Dosa sejalan dgn doktrin Purgatory.
Quote from: solideogloria on September 05, 2014, 05:57:23 PM
Berkali kali saya minta anda buktikan mana ajaran Tradisi Suci yang diluar ajaran Kitab Suci itu dan berkali-kali pula anda mengelak tidak pernah menjawab secara nyambung dan relevan dengan pertanyaan saya.
Anda hanya menjawab Tritunggal dan Kristologi yang memang berasal dari ajaran Kitab Suci.
Silahkan tunjukkan mana ajaran yang anda anggap Tradisi Suci diluar dari apa yang sudah diajarkan didalam Kitab Suci itu !
Sudah aku jawab lagi di reply #768!
Tidak ada jawaban jelas kecuali ngambang !
Lain yang ditanya lain pula yang dijawab !
Argumentasi anda sudah pula sudah saya komentari diatas !
Quote from: solideogloria on September 05, 2014, 05:57:23 PM
Kalimat utuh anda kitu tidak satupun yang menafikan ajaran para Bapa Gereja itu bahwa :
Kitab Suci adalah :
1. Sumber otoritas yang absolut
2. Otoritas final
3. Cukup pada dirinya sendiri
Hanya konsep pemahaman anda yang secara “biblicist” itu saja yang tidak mungkin paham akan prinsip Sola Scriptura yang didukung oleh Kitab Suci dan para Bapa Gereja Klasik itu sendiri.
Jadi kalau anda masih berdiskusi secara hipokrit mana mungkin bisa menerima penjelasan saya.
Silakan dibuktikan dengan penjelasan Anda dari tulisan2 utuh dari Athanasius, Tertullian, Origen, dsb, yg sudah Anda mutilasi itu!
Sudah pula saya kutip berulang kali baik komentar para teolog klasik itu baik yang pendek maupun panjang yang relevan dengan topik bukan bertele tele seperti kebiasan anda !
Bukannya menyanggah apa yang sudah ada malah anda ngomel terus merasa kurang panjang !
Sanggah saja bukti bahwa mereka menganggap bahwa Kitab Suci sebagai otoritas final dan tertinggi.
Tidak pernah mereka mengajarkan tradisi sejajar Kitab Suci seperti ajaran gereja anda yang berstandard ganda itu !
-
Lah.. jelas2 Yesus memberikan otoritas mengikat ajaran itu kepada sidang para rasul (Mat 18 : 18).
Para rasul dan penerus2 para rasul berkali2 mempraktekkan hal ini, seperti dalam konsili Yerusalem, konsili Nisea, Konsili Konstantinopel, Konsili Efesus, dsb.
Lah.. bukankah konsili2 ini dihadiri oleh para penerus para rasul, justru merupakan pemenuhan perintah dalam Ef 2 : 19 tho??
Konsili Vatican I dan II serta Trente bikinan Roma Katolik itu merupakan sumber segala macam ajaran yang sudah menyimpang dari Kitab Suci.
Semua hasil konsili tsb hanya menghujat Tuhan belaka dan meninggikan / mempertuhankan / mengilahikan manusia belaka isinya.
Quote from: solideogloria on September 05, 2014, 06:05:44 PM
Ajaran Tertulian mengenai prinsip Sola Scriptura:
200 AD: Tertullian:
1. "From this, therefore, do we draw up our rule. Since the Lord Jesus Christ sent the apostles to preach, (our rule is) that no others ought to be received as preachers than those whom Christ appointed; for "no man knoweth the Father save the Son, and he to whomsoever the Son will reveal Him." Nor does the Son seem to have revealed Him to any other than the apostles, whom He sent forth to preach-that, of course, which He revealed to them. Now, what that was which they preached-in other words, what it was which Christ revealed to them-can, as I must here likewise prescribe, properly be proved in no other way than by those very churches which the apostles rounded in person, by declaring the gospel to them directly themselves, both viva voce [living voice], as the phrase is, and subsequently by their epistles. If, then, these things are so, it is in the same degree manifest that all doctrine which agrees with the apostolic churches-those moulds and original sources of the faith must be reckoned for truth, as undoubtedly containing that which the (said) churches received from the apostles, the apostles from Christ, Christ from God. Whereas all doctrine must be prejudged as false which savours of contrariety to the truth of the churches and apostles of Christ and God. It remains, then, that we demonstrate whether this doctrine of ours, of which we have now given the rule, has its origin in the tradition of the apostles, and whether all other doctrines do not ipso facto proceed from falsehood. We hold communion with the apostolic churches because our doctrine is in no respect different from theirs. This is our witness of truth." (Tertullian, The prescription against the heretics, Ch 21)
Tertullian clearly states that their doctrine and practice is identical to what the apostles taught orally and with scripture. Tertullian uses the expression "viva voce" (living voice) which is merely a reference to inspired oral revelation. The Roman Catholic and Orthodox churches have changed the original meaning of "viva voce" from the words spoken by inspired apostles, to whatever the current practice and dogma of the church is today. Here is proof: "But the appeal to antiquity is both a treason and a heresy. It is a treason because it rejects the Divine voice of the Church at this hour, and a heresy because it denies that voice to be Divine. How can we know what antiquity was except through the Church? ... I may say in strict truth that the Church has no antiquity. It rests upon its own supernatural and perpetual consciousness. ... The only Divine evidence to us of what was primitive is the witness and voice of the Church at this hour." (Henry Edward Manning, The Temporal Mission of the Holy Ghost: Or Reason and Revelation, 1865, p 227-228) To anyone with an ounce of insight, this statement is not only opposite to what Tertullian means it is utter heresy because it ignores history (Fathers) and scripture. Anyone who has talked to a Roman Catholic or Orthodox preacher, knows this is indeed exactly how they think!
(dst... dst... )
Lagi2 cuma copy paste!
Yang dicopy-paste pun bukan referensinya, tetapi argumentnya juga!!
Okay, kalau Anda memang bisa mempertanggung-jawabkan yg Anda copy paste, silakan dijelaskan, benarkan enry Edward Manning mengatakan sola scriptura???
Saya mengutip ucapan mereka dan sekalian penjelasannya supaya anda tidak bingung terus !
Baca lagi yang baik sebelum komentar !
Emangnya model anda tidak pakai copy paste ?
Kok hipokrit lagi komentarnya ?
"But the appeal to antiquity is both a treason and a heresy. It is a treason because it rejects the Divine voice of the Church at this hour, and a heresy because it denies that voice to be Divine. How can we know what antiquity was except through the Church? ... I may say in strict truth that the Church has no antiquity. It rests upon its own supernatural and perpetual consciousness. ... The only Divine evidence to us of what was primitive is the witness and voice of the Church at this hour."
Di sini Henry mengatakan bahwa membandingkan dengan ajaran Gereja Kuno adalah suatu bentuk kejahatan dan bidaah. Dia mengatakan bahwa Wahyu bersabda di saat ini, dan kita tidak tahu apa ajaran kuno jika tidak mendengarkan Wahyu yg diterima Gereja saat ini.
Padahal jelas2 Tertullian mengatakan bahwa membedakan doktrin yang benar dan doktrin palsu adalah dengan membandingkannya dengan doktrin Gereja apostolik.
We hold communion with the apostolic churches because our doctrine is in no respect different from theirs. This is our witness of truth."
Anda katakan Henry Edward Manning hendak mengajarkan sola-scriptura?
Jelas2 Henry Edward Manning hendak mengkudeta ajaran apostolik dan hendak mengubah semua ajaran apostolik berdasar "wahyu" yang diterima oleh gereja saat ini, yang pastinya akan berbeda jauh dari ajaran apostolik di jaman Tertullian. Ajaran yg tidak sola scriptura pun, berdasar definisi dari Edward, selama di-klaim sebagai "suara gereja saat ini", alias yg dikatakan oleh magisterium gereja dia, adalah kebenaran yg sejati.
Saya kutip lagi biar jelas apa yg menjadi intinya :
“…that all doctrine which agrees with the apostolic churches-those moulds and original sources of the faith must be reckoned for truth, as undoubtedly containing that which the (said) churches received from the apostles, the apostles from Christ, Christ from God.”
Semua doktrin yang dimaksud sebagai apostolik adalah yang diterima oleh gereja dari para Rasul dan para Rasul dari Yesus dan Yesus dari Allah Bapa !
Inilah inti dari prinsip Sola Scriptura !
Jadi semua tradisi gereja anda mengenai Mariology dan Papalism itu sama sekali tidak apostolik karena tidak pernah diajarkan oleh Yesus maupun para Rasul.
Itu hanya ciptaan gereja anda saja yang bertambah terus walau para Rasul sudah meninggal ribuan tahun yang lalu.
-
Sebelum masuk ke chapter 6 & 7 di mana Anda penggal kalimat2 yg seolah2 mendukung konsep sola-scriptura, silakan dibaca dulu pendahuluannya, yg memberikan latar belakang mengapa Tertullian menuliskan "The Flesh of Christ".
Chapter 2 dari tulisan ini menjelaskan bahwa Tertullian sedang menegur Marcion yang menolak asal-usul Yesus. Silakan Anda cermati kalimat Tertullian ini:
http://www.newadvent.org/fathers/0315.htm
I suppose you have had, O Marcion, the hardihood of blotting out the original records (of the history) of Christ, that His flesh may lose the proofs of its reality. But, prithee, on what grounds (do you do this)? Show me your authority. If you are a prophet, foretell us a thing; if you are an apostle, open your message in public; if a follower of apostles, side with apostles in thought; if you are only a (private) Christian, believe what has been handed down to us: if, however, you are nothing of all this, then (as I have the best reason to say) cease to live. For indeed you are already dead, since you are no Christian, because you do not believe that which by being believed makes men Christian—nay, you are the more dead, the more you are not a Christian; having fallen away, after you had been one, by rejecting what you formerly believed, even as you yourself acknowledge in a certain letter of yours, and as your followers do not deny, while our (brethren) can prove it. Rejecting, therefore, what you once believed, you have completed the act of rejection, by now no longer believing: the fact, however, of your having ceased to believe has not made your rejection of the faith right and proper; nay, rather, by your act of rejection you prove that what you believed previous to the said act was of a different character. What you believed to be of a different character, had been handed down just as you believed it. Now that which had been handed down was true, inasmuch as it had been transmitted by those whose duty it was to hand it down. Therefore, when rejecting that which had been handed down, you rejected that which was true. You had no authority for what you did.
Justru tulisan Tertullian ini menjadi bumerang bagi Anda, karena tidak hanya Tertullian menyatakan otoritas Tradisi Suci yang diwarisinya dalam kapasitasnya sebagai Magisterium, tetapi tulisannya juga menunjukkan bahwa Magisterium itu harus berperan sebagai penjaga ajaran. Silakan dilihat, Tertullian menantang otoritas dari Marcion, apakah dia adalah bagian dari Magisterium sehingga berani mengajarkan ajaran2 yg berbeda dari ajaran Gereja. Tertullian justru menghardik, jika Marcion hanyalah seorang awam, agar menerima Tradisi Suci yang telah diwariskan kepada Magisterium. Di akhir kutipan itu, Tertullian justru mengatakan bahwa dengan menolak Tradisi Suci yang telah diwariskan kepada Magisterium, maka Marcion sejatinya telah menolak kebenaran.
Dimana ada istilah Tradisi Suci didalam komentar Tertulian tsb ?
Anda sudah mengikuti kebiasaan gereja anda dan menambahi lagi dengan apa yang tidak ada (argumentum ex silentio) sedangkan sampai sekarang anda sama sekali tidak bisa menunjukkan mana Tradisi Suci yang resmi itu !
Tidak pernah Tertulian mengajarkan seperti gereja anda bahwa Kitab Suci Firman Tuhan yang diajarkan Yesus dan para Rasul sejajar dengan tradisi manusia seperti yang ada pada gereja anda itu !
Kembali ke kutipan Anda:
"But there is no evidence of this, because Scripture says nothing." ... "The Scripture says nothing of this, although it is not in other instances silent" ..."I do not admit what you advance of your own apart from Scripture." (Tertullian, The Flesh of Christ, ch 6; ch 7)
Justru ajaran Tertullian menjadi konsisten jika kita terima bahwa Tertullian menggunakan Kitab Suci DAN Tradisi Suci dalam melawan bidaah2.
Tulisan2 yg lain untuk sementara tidak aku tanggapi.
Sepertinya percuma, yg kemarin2 saja sudah aku buktikan tidak benar dengan menunjukkan naskah utuhnya, tapi toh Anda tetap tidak mau membaca naskah utuhnya tetapi tetap berkutat dengan kutipan2 yg dimutilasi...
Dimana ada istilah Tradisi Suci didalam komentar Tertulian tsb ?
Anda sudah mengikuti kebiasaan gereja adan menambahi lagi dengan apa yang tidak ada (argumentum ex silentio) sedangkan sampai sekarang anda sama sekali tidak bisa menunjukkan mana Tradisi Suci yang resmi itu !
Tidak pernah Tertulian mengajarkan seperti gereja anda bahwa Kitab Suci Firman Tuhan yang diajarkan Yesus dan para Rasul sejajar dengan tradisi manusia seperti yang ada pada gereja anda itu
Saya kutip lagi kalimat inti sbb:
I do not admit what you advance of your own apart from Scripture."
Itulah inti dari Sola Scriptura yaitu apapun tulisan manusia diluar Kitab Suci kalau tidak didukung oleh Scripture harus ditolak !
-
Astaga... ini kan sudah aku jawab di reply #622.
Argumentasinya sudah aku berikan di reply #611.
Tulisan Tertullian yg Anda kutip terus diartikan sebagai sola scriptura, sudah aku jelaskan dan tunjukkan dari kalimat2 selanjutnya, ditujukan kepada bidaat yg menolak otoritas Kitab Suci. Tentu saja Tertullian akan menggunakan Kitab Suci utk melawan mereka, karena Tertullian juga memegang iman Gereja Katolik yg sama, yang mengakui otoritas Kitab Suci sebagai firman Allah.
Tulisan Tertullian yg Anda kutip terus diartikan sebagai sola scriptura, sudah aku jelaskan dan tunjukkan dari kalimat2 selanjutnya, ditujukan kepada bidaat yg menolak otoritas Kitab Suci. Tentu saja Tertullian akan menggunakan Kitab Suci utk melawan mereka, karena Tertullian juga memegang iman Gereja Katolik yg sama, yang mengakui otoritas Kitab Suci sebagai firman Allah.
Di tulisan selanjutnya sudah aku tunjukkan juga, bahwa para bidaat juga dilawan dengan tradition which originates from the apostles.
Buku 3, chapter 2, secara jelas memiliki judul: The heretics follow neither Scripture nor tradition. .
Jelas2 Tertullian membedakan antara Kitab Suci dengan Tradisi Suci, so... bagaimana bisa disimpulkan bahwa tradisi yg dimaksud oleh Tertullian adalah Kitab Suci???
Silakan Anda jelaskan, mengapa Anda menutup mata dari tulisan2 di buku 3 chapter 2, di mana Tertullian secara jelas menggunakan Tradisi Suci. Ini bukti nyata bahwa Tertullian tidak pernah ber-sola scriptura!
Baca lagi semua sanggahan saya dan disanggah lagi dong sanggahan saya yg terakhir itu bukannya mengulang ulang menunjukkan sanggahan awal anda.
Tidak ada istilah tradisi suci didalam komentar mereka melainkan apa yang mereka maksudkan dengan tradisi yang diajarkan oleh para Rasul berbeda dengan tradisi manusia seperti berikut :
Kol 2:8 Beware lest any man spoil you through philosophy and vain deceit, after the tradition of men, after the rudiments of the world, and not after Christ.
Disini jelas sekali Paulus menganggap tradisi manusia tidak sesuai dengan ajaran Kristus melainkan persis tradisi Yudaisme dan gereja anda itu yang dikecam oleh Yesus.
2 Tes.2:15 Therefore, brethren, stand fast, and hold the traditions which ye have been taught, whether by word, or our epistle.
Disini jelas sekali Paulus mengatakan tradisi yang mereka ajarkan (bukan tradisi manusia) yang tentunya berasal dari Firman atau Wahyu Tuhan yang mereka ajarkan.
Jelas sekali kontrasnya antara tradisi manusia seperti milik gereja anda itu dengan tradisi ajaran para Rasul.
Apa yang anda anggap Tradisi Suci bikinan manusia itu sama sekali tidak suci menurut Kitab Suci melainkan hanya oleh gereja anda belaka.
Tradisi yang diajarkan para Rasul adalah berdasarkan ajaran Yesus dan itu semua sudah tertulis didalam Scriptura dan hanya itu yang boleh disebut sebagai suci.
Tidak ada satupun buktinya bahwa teolog klasik itu mensejajarkan Scriprura dengan tradisi manusia seperti milik gereja anda.
Mengenai penggunaan istilah Tradisi Suci sampai sekarang anda bingung terus tidak pernah memberikan jawaban yang jelas dan nyambung apa contohnya,kapan dikeluarkannya dan oleh siapa.
-
Buktinya silakan Anda lihat di Katekismus Gereja Katolik, semuanya sudah dijelaskan lengkap dengan landasan ayat2 Kitab Suci kok.
Pastinya akan berbeda dengan interpretasi Kitab Suci Anda, tetapi toh... kita sedang membandingkan interpretasi dengan interpretasi, karena pada dasarnya hal yg Anda bangga2kan sebagai sola scriptura itu sebenarnya hanya sola INTERPRETASI scriptura.
Kalo memang mau dibandingkan interpretasi ala sola scriptura Anda dengan interpretasi Gereja Katolik, silakan dibuka thread terpisah utk masing2 topik di atas. :)
Tidak ada sama sekali landasan Scriptura atas semua ajaran palsu diatas karena itu sama sekali sudah menghujat Tuhan.
Silahkan ditunjukkan buktinya disini atas dasar ayat mana ajaran tradisi gereja anda diatas tsb ?
Yang ada hanyalah penafsiran ala “equivocation parallelism fallacy” yang jelas tidak mungkin bisa diterima secara Scriptura.
-
Tidak ada sama sekali landasan Scriptura atas semua ajaran palsu diatas karena itu sama sekali sudah menghujat Tuhan.
Silahkan ditunjukkan buktinya disini atas dasar ayat mana ajaran tradisi gereja anda diatas tsb ?
Yang ada hanyalah penafsiran ala “equivocation parallelism fallacy” yang jelas tidak mungkin bisa diterima secara Scriptura.
semoga mas Soli diterangi oleh Roh Kudus Asli ya...
sehingga berani menjawab pertanyaan ini:
"Apakah Interpretasi Solideo PASTI TIDAK MUNGKIN SALAH (alias Infallible)?"
plus ralat di kalimat terakhir mas soli yang mulia:
selengkapnya harusnya demikian
"Yang ada hanyalah penafsiran ala “equivocation parallelism fallacy” yang jelas tidak mungkin bisa diterima oleh Interpretasi-Scriptura-versi-soli."
demikian,..
-
Kalau Prinsip Sola Scriptura adalah :
Kitab Suci :
1. Sumber otoritas yang absolut
2. Otoritas final
3. Cukup pada dirinya sendiri
Maka dia sudah menganut prinsip Sola Scriptura walau istilahnya tidak ada di Kitab Suci sebagaimana juga Tritunggal.
Kalau anda menganut prinsip “biblicist” (harus ada istilah persisnya didalam Scriptura) maka jelas sekali anda juga sebenarnya hanya hipokrit didalam berdiskusi.
Buktinya sudah saya jelaskan sebelumnya.
Dengan argument yang sama, kami juga bisa berkata, ajaran maria, berdoa rosari, dll,... tidak perlu ada di Alkitab.
-
Bosen ah ini ini melulu.
Kau cari aja ada jawaban untuk link yg kau berikan itu.
Bahasa inggris. Bukan bahasa indon.
-
Udah. kau engga baca ?
Tidak ada sanggahan selain pokrol bambu !
Kabur lagi penuh ketakutan !
Sampai sekarang kabur tidak bisa menyanggah ajaran palsu sbb :
http://www.jesus-is-savior.com/False%20Religions/Roman%20Catholicism/catholic_heresies-a_list.htm
http://www.gospeloutreach.net/romanerr1.html
http://katholiksesat.blogspot.com/2010/10/daftar-tradisi-yang-menyimpang-dari.html
http://mendapat-laia.blogspot.com/2012/06/pengajaran-yang-salah-dan-Tuhan-benci.html
http://hbcdelivers.org/list-of-roman-catholic-heresies/
http://carm.org/list-of-roman-catholic-false-teachings
http://cnview.com/on_line_resources/the_truth_about_roman_catholics_final.htm
http://www.masters-table.org/reformation/catholictimeline.htm
Saya tunggu jawabanmu kalau memang ajaran gerejamu bukan kebohongan !
-
Mana bukti Sola Scriptura tidak Alkitabiah ???
Sola scriptura tidak tertulis di Alkitab.
Mana bukti tertulisnya ?
bisa kasih tau ayatnya.
Serius dong soli. Jangan kayak anak kecil.
-
Sola scriptura tidak tertulis di Alkitab.
Mana bukti tertulisnya ?
bisa kasih tau ayatnya.
Serius dong soli. Jangan kayak anak kecil.
Tritunggal juga tidak tertulis jadi kamu tidak percaya ajaran itu yah ???
-
Tidak ada sanggahan selain pokrol bambu !
Kabur lagi penuh ketakutan !
Sampai sekarang kabur tidak bisa menyanggah ajaran palsu sbb :
http://www.jesus-is-savior.com/False%20Religions/Roman%20Catholicism/catholic_heresies-a_list.htm
http://www.gospeloutreach.net/romanerr1.html
http://katholiksesat.blogspot.com/2010/10/daftar-tradisi-yang-menyimpang-dari.html
http://mendapat-laia.blogspot.com/2012/06/pengajaran-yang-salah-dan-Tuhan-benci.html
http://hbcdelivers.org/list-of-roman-catholic-heresies/
http://carm.org/list-of-roman-catholic-false-teachings
http://cnview.com/on_line_resources/the_truth_about_roman_catholics_final.htm
http://www.masters-table.org/reformation/catholictimeline.htm
Saya tunggu jawabanmu kalau memang ajaran gerejamu bukan kebohongan !
Harap diskusi sesuai topic!
kita bukan mau ngumbar link tapi diskusi jadi diskusi sesuai topic.
-
Tritunggal juga tidak tertulis jadi kamu tidak percaya ajaran itu yah ???
Percaya lah. Kan kita bukan penganut sola scirptura.
NGerti enggak nih ? Kayaknya sih gelap.
Lagian ngapain ente ngikuti kami, soli.
Entar ente jadi sama-sama ane,.. tidak sola scriptura. hahahahah. itu otak.
-
Harap diskusi sesuai topic!
kita bukan mau ngumbar link tapi diskusi jadi diskusi sesuai topic.
Itu hanya berbeda cara pandang sebab saya membuktikan bahwa alasan katolikers menolak Sola Scriptura adalah hipokrit makanya saya buktikan kehipokritan itu dengan segala macam ajaran gereja anda tsb.
-
Itu hanya berbeda cara pandang sebab saya membuktikan bahwa alasan katolikers menolak Sola Scriptura adalah hipokrit makanya saya buktikan kehipokritan itu dengan segala macam ajaran gereja anda tsb.
Bodoh kamu soli.
Katolikers sudah jelas menolak sola scriptura karena ajaran katolik terdiri dari 3:
1. Alkitab
2. Magisterium
3. tradisi suci.
Kalau kamu senangnya sola scriptura,.. tolong dong berikan alasan dimana ada tertulis ajaran sola itu.
-
Bodoh kamu soli.
Katolikers sudah jelas menolak sola scriptura karena ajaran katolik terdiri dari 3:
1. Alkitab
2. Magisterium
3. tradisi suci.
Kalau kamu senangnya sola scriptura,.. tolong dong berikan alasan dimana ada tertulis ajaran sola itu.
Kamu yang bodoh karena alasan yang hipoikrit dalam menolak Sola Scriptura !
Kalau tradisi dan magisteriumnya ternyata melanggar Alkitab mana yang benar ?
-
Kamu yang bodoh karena alasan yang hipoikrit dalam menolak Sola Scriptura !
Kalau tradisi dan magisteriumnya ternyata melanggar Alkitab mana yang benar ?
hihi..
Pelan-pelan deh soli.
1.Katolik mengajarkan bahwa Alkitab bukanlah satu-satunya.
2. Protestan mengajarkan bahwa Alkitab adalah satu satunya.
Katolik bertanya : "Lalu dimana landasan ajaran HANYA Alkitab itu tertulis dalam Alkitab"
Kalau soli ikut2an katolik , berarti soli bukanlah penganut sola scriptura.
Dan ternyata soli ikut2an katolik. Sebab soli bertanya tritunggal yg tidak tertulis tetapi dipecayai.
Itu tandanya soli itu bukan penganut ajaran HANYA Alkitab.
ngerti ?
Duh ssusaah aamat.. amsiiong deh..
-
hihi..
Pelan-pelan deh soli.
1.Katolik mengajarkan bahwa Alkitab bukanlah satu-satunya.
2. Protestan mengajarkan bahwa Alkitab adalah satu satunya.
Katolik bertanya : "Lalu dimana landasan ajaran HANYA Alkitab itu tertulis dalam Alkitab"
Kalau soli ikut2an katolik , berarti soli bukanlah penganut sola scriptura.
Dan ternyata soli ikut2an katolik. Sebab soli bertanya tritunggal yg tidak tertulis tetapi dipecayai.
Itu tandanya soli itu bukan penganut ajaran HANYA Alkitab.
ngerti ?
Duh ssusaah aamat.. amsiiong deh..
Jawab dulu pertanyaan saya :
Kamu percaya ajaran Tritunggal atau tidak ?
Apa alasan percaya kalau tidak ada di Alkitab ?
-
Jawab dulu pertanyaan saya :
Kamu percaya ajaran Tritunggal atau tidak ?
Percaya.
Terus..?
-
Percaya.
Terus..?
Kok percaya kalau tidak ada di Alkitab istilahnya ?
-
Kok percaya kalau tidak ada di Alkitab istilahnya ?
Ya karena magisterium mengajarkan demikian.
Terus..?
-
Ya karena magisterium mengajarkan demikian.
Terus..?
Jadi kamu tidak pakai Alkitab dong melainkan hanya magisterium !
-
Jadi kamu tidak pakai Alkitab dong melainkan hanya magisterium !
Magisterium membaca Alkitab dan menafsirkan.
Hasil tafsiran diberikan ke saya.
Jadi magisterium menggunakan Alkitab.
-
Magisterium membaca Alkitab dan menafsirkan.
Hasil tafsiran diberikan ke saya.
Jadi magisterium menggunakan Alkitab.
Kalau magisterium salah maka kamu juga yang membeo itu ikut ikutan !
patut !
-
Kalau magisterium salah maka kamu juga yang membeo itu ikut ikutan !
patut !
YA IYALAH!
ada lagi?
-
YA IYALAH!
ada lagi?
Jadi jelas kamu tidak berlandaskan kepada Alkitab melainkan hanya magisterium dan tradisi palsu bikinan gereja saja !
-
Jadi jelas kamu tidak berlandaskan kepada Alkitab melainkan hanya magisterium dan tradisi palsu bikinan gereja saja !
barusan dibilangin.
MAGISTERIUM MEMBACA Alkitab DAN MENAFSIRKAN.
TAFSIRANNYA DIBERIKAN KE SAYA.
JADI MAGISTERIUM BERLANDASKAN Alkitab!
Bodok.
-
barusan dibilangin.
MAGISTERIUM MEMBACA Alkitab DAN MENAFSIRKAN.
TAFSIRANNYA DIBERIKAN KE SAYA.
JADI MAGISTERIUM BERLANDASKAN Alkitab!
Bodok.
Kalau berlandaskan Alkitab harusnya sesuai dengan apa kata Alkitab !
-
Kalau berlandaskan Alkitab harusnya sesuai dengan apa kata Alkitab !
betul sesuai dengan apa kata Alkitab tapi lagi2....kita disini bicarakan penapsiran, bisa jadi penapsiran anda tidak sesuai dengan penapsiran rekan anda atau denom anda tidak sesuai dengan denom yang lain.
Balik lagi ke otoritas.
Sejak kapan denom protestan mendapatkan otoritas sebagai penapsir tunggal Kitab Suci ?
Jika tidak mengapa banyak menciptakan doktrin2 yang mengatas namakan Alkitab?
-
betul sesuai dengan apa kata Alkitab tapi lagi2....kita disini bicarakan penapsiran, bisa jadi penapsiran anda tidak sesuai dengan penapsiran rekan anda atau denom anda tidak sesuai dengan denom yang lain.
Balik lagi ke otoritas.
Sejak kapan denom protestan mendapatkan otoritas sebagai penapsir tunggal Kitab Suci ?
Jika tidak mengapa banyak menciptakan doktrin2 yang mengatas namakan Alkitab?
Penafsiran tidak bisa dijadikan tumbal kalau Alkitab mengatakan dengan jelas apa yang benar dan tidak benar.
Contohnya sudah banyak saya berikan tanpa satupun yang bisa pihak anda sanggah.
Ada hal hal yang secara literal jelas dikatakan sehingga tidak boleh dimanipulasi.
Kebenaran Alkitab bersifat mutlak bukan bisa dimodifikasi seneak perut,karena ada kaidah kaidah bahasa yang harus dipatuhi.
Otoritas penafsir yang benar hanya Roh Kudus bukan sekelompok orang yang bernama magisterium yang rentan heresy itu karena sudah saya buktikan bahwa penafsiran mereka sudah keluar dari kebenaran Alkitab.
-
PARA MODERATOR YTH
SAYA MENDAPAT MESSAGE DARI BRO SOLI SBB :
Benar perkataan anda bahwa forum ini sama sekali tidak fair karena saya sekarang dihold tidak bisa merespon sedangkan katolikers yang lain bebas.padahal mereka yang ad-hominem terus secara keroyokan kepada saya seperti bisa anda saksikan sendiri.
Kelihatan sekali mereka kewalahan dengan argumentasi saya sehingga komentar saya pada di hold semua.
Demikian agar anda maklum saja bahwa sinyalemen anda dulu memang terbukti para moderator forum ini sama sekali tidak fair dan terbuka.
Salam
Kalau itu benar maka jelas sekali ketidakfairan forum ini karena hanya memihak Katolik belaka.
Kalau karena ini saya di band ya silahkan saja karena saya juga muak melihat moderator yg tidak fair dan berat sebelah !
-
PARA MODERATOR YTH
SAYA MENDAPAT MESSAGE DARI BRO SOLI SBB :
Benar perkataan anda bahwa forum ini sama sekali tidak fair karena saya sekarang dihold tidak bisa merespon sedangkan katolikers yang lain bebas.padahal mereka yang ad-hominem terus secara keroyokan kepada saya seperti bisa anda saksikan sendiri.
Kelihatan sekali mereka kewalahan dengan argumentasi saya sehingga komentar saya pada di hold semua.
Demikian agar anda maklum saja bahwa sinyalemen anda dulu memang terbukti para moderator forum ini sama sekali tidak fair dan terbuka.
Salam
Kalau itu benar maka jelas sekali ketidakfairan forum ini karena hanya memihak Katolik belaka.
Kalau karena ini saya di band ya silahkan saja karena saya juga muak melihat moderator yg tidak fair dan berat sebelah !
bro osas yang baik hatinya...
sepengelihatan saya... kok engga ada yang kewalahan ya?
biasa aja tuh..
mungkin mas soli salah lihat atau merasa dirinya sendiri yg kewalahan kali ya..
tolong dihibur mas...
kalau kepanasan, silakan dikipasin pake Alkitab.. biar adem...
nah..
sehubungan dgn topik..
barangkali mas osas bisa membantu bro soli untuk menjelaskan bahwa:
Sola Scriptura itu Alkitabiah mnrt konsep sola scriptura..
atau dgn bahasa lain:
Nomer ayat berapakah yang memuat perintah Tuhan untuk "SOLA SCRIPTURA" itu?
thanks bro...
-
Penafsiran tidak bisa dijadikan tumbal kalau Alkitab mengatakan dengan jelas apa yang benar dan tidak benar.
Contohnya sudah banyak saya berikan tanpa satupun yang bisa pihak anda sanggah.
Ada hal hal yang secara literal jelas dikatakan sehingga tidak boleh dimanipulasi.
Kebenaran Alkitab bersifat mutlak bukan bisa dimodifikasi seneak perut,karena ada kaidah kaidah bahasa yang harus dipatuhi.
Otoritas penafsir yang benar hanya Roh Kudus bukan sekelompok orang yang bernama magisterium yang rentan heresy itu karena sudah saya buktikan bahwa penafsiran mereka sudah keluar dari kebenaran Alkitab.
di ayat mana yang bilang tapsiran denom Protestan lebih otoritas dari tapsiran magisterium GK?
bukti?
di sub tema ini saja anda tidak bisa melampirkan ayat mana yang menjadi ajaran Hanya Kitab Suci
silahkan diskusi sesuai topik tidak usah repot2 ke doktrin orang lain karena yang dibahas di sini adalah
ke alkitabiahan doktrin sola scriptura?
-
PARA MODERATOR YTH
SAYA MENDAPAT MESSAGE DARI BRO SOLI SBB :
Benar perkataan anda bahwa forum ini sama sekali tidak fair karena saya sekarang dihold tidak bisa merespon sedangkan katolikers yang lain bebas.padahal mereka yang ad-hominem terus secara keroyokan kepada saya seperti bisa anda saksikan sendiri.
Kelihatan sekali mereka kewalahan dengan argumentasi saya sehingga komentar saya pada di hold semua.
Demikian agar anda maklum saja bahwa sinyalemen anda dulu memang terbukti para moderator forum ini sama sekali tidak fair dan terbuka.
Salam
Kalau itu benar maka jelas sekali ketidakfairan forum ini karena hanya memihak Katolik belaka.
Kalau karena ini saya di band ya silahkan saja karena saya juga muak melihat moderator yg tidak fair dan berat sebelah !
Diskusi ada aturan bukan copy paste tak jelas di luar TOPIK nya...
as simple as that
-
Diskusi ada aturan bukan copy paste tak jelas di luar TOPIK nya...
as simple as that
MEMBER KATOLIKNYA JAUH LEBIH OOT DAN KASAR TAPI ANDA DIAM SAJA BERBEDA KALAU DIA PROTESTAN.
BEGINIKAH MORAL ANDA SEBAGAI MODERATOR ???
ATAU ANDA MAU MENYEMBUNYIKAN SEMUA RAHASIA GEREJA ANDA YANG SUDAH DIUNGKAPKAN BRO SOLI ???
-
MEMBER KATOLIKNYA JAUH LEBIH OOT DAN KASAR TAPI ANDA DIAM SAJA BERBEDA KALAU DIA PROTESTAN.
BEGINIKAH MORAL ANDA SEBAGAI MODERATOR ???
ATAU ANDA MAU MENYEMBUNYIKAN SEMUA RAHASIA GEREJA ANDA YANG SUDAH DIUNGKAPKAN BRO SOLI ???
PULUHAN KALI POSTINGAN YANG LAIN SUDAH AKU BUANG .
RAHASIA GEREJA DIUNGKAPKAN INI BUKAN FORUM ANAK TK KAMI SUDAH TAU , YANG DIMINTA DISKUSI SESUAI TOPIKNYA
-
PULUHAN KALI POSTINGAN YANG LAIN SUDAH AKU BUANG .
RAHASIA GEREJA DIUNGKAPKAN INI BUKAN FORUM ANAK TK KAMI SUDAH TAU , YANG DIMINTA DISKUSI SESUAI TOPIKNYA
AND CARI CARI ALASAN BELAKA TIDAK TAHAN KRITIKAN HANYA MAU MENGERITIK DOANG !!!
-
AND CARI CARI ALASAN BELAKA TIDAK TAHAN KRITIKAN HANYA MAU MENGERITIK DOANG !!!
mas... mas...
jangan ngotot-ngotot... entar mencret lho...
percuma mas..
elo ngotot-ngotot kaya gitu.... tapi jawab pertanyaan saya aja engga berani sama sekali...
coba sini kalo berani... jawab pertanyaan saya..
engga usah pake ngotot... pake otak aja.. kalo masih punya..
malu atuh... tuh diketawain Roh Kudus...
ni.... saya copas pertanyaannya lagi ya...
sehubungan dgn topik..
barangkali mas osas bisa membantu bro soli untuk menjelaskan bahwa:
Sola Scriptura itu Alkitabiah mnrt konsep sola scriptura..
atau dgn bahasa lain:
Nomer ayat berapakah yang memuat perintah Tuhan untuk "SOLA SCRIPTURA" itu?
thanks bro...
-
@solideogloria:
Kali ini aku berikan definisi yg lebih definitif tentang Tradisi Suci mengacu pada Katekismus Gereja Katolik #78
Yesus mewartakan Kabar Gembira (Injil) dan mengajarkannya kepada para rasul SECARA LISAN (KGK #75).
Para rasul meneruskan ajaran dari Yesus ini kepada penerus2nya melalui ajaran lisan dan tulisan (baik tulisan2 terinspirasi maupun tulisan2 lain) (KGK #76-77).
Suksesi ajaran rasuliah ini lah yang disebut sebagai Tradisi Suci (KGK #78)., yang berlangsung dalam perlindungan dan bimbingan Roh Kudus sesuai janji Kristus (Yoh 15 : 26, Yoh 16 : 13, Mat 16: 18; Mat 18 : 18), yang diwariskan turun temurun dari para rasul ke penerus2 mereka, dari penerus rasul ke generasi2 penerus berikutnya sampai saat ini dan sampai akhir jaman, melalui transmisi ajaran lisan, tulisan terinspirasi, dan tulisan2 lain!
-
Kebenaran Kitab Suci tidak pernah tergantung kepada penafsiran manusia melainkan kepada iluminasi dari Roh Kudus bagi mereka yang sudah beriman kepada Kristus.
Dan bagaimana pula caranya Roh Kudus memberikan iluminasi kepada umat beriman?
Tidak lain dan tidak bukan, dengan menerangi mereka dalam menafsirkan Kitab Suci!
Benar atau tidak penafsiran manusia maka Kitab Suci tetaplah kebenaran :
Yohanes 17:17 Kuduskanlah mereka dalam kebenaran; firman-Mu adalah kebenaran.
Silakan dilihat baik2, Kitab Suci secara jelas menuliskan “firman-Mu adalah kebenaran”, BUKAN “Kitab Suci 39+27 adalah satu2nya kebenaran”.
Ayat ini tidak pernah menyatakan bahwa Kitab Suci menjadi menghakimi untuk membenarkan / menyalahkan interpretasi seseorang akan ayat2 Kitab Suci.
Sekali lagi, hanya INTERPRETASI Anda sajalah yg mengatakan bahwa Yoh 17 : 17 menyatakan Kitab Suci sebagai hakim atas interpretasi2 yg ada.
Kitab Suci tidak pernah berubah menjadi bukan kebenaran karena penafsiran tertentu manusia yang keliru penuh dengan manpipulasi dan modifikasi dengan motivasi yang sudah bejat dari manusia tsb.
Mengapakah Rasul Paulus mengatakan sbb :
Galatia 1:8 Tetapi sekalipun kami atau seorang malaikat dari sorga yang memberitakan kepada kamu suatu injil yang berbeda dengan Injil yang telah kami beritakan kepadamu, terkutuklah dia.
Kolose 2:8
Hati-hatilah, supaya jangan ada yang menawan kamu dengan filsafatnya yang kosong dan palsumenurut ajaran turun-temurun dan roh-roh dunia, tetapi tidak menurut Kristus.
2 Petrus 2:1
Sebagaimana nabi-nabi palsu dahulu tampil di tengah-tengah umat Allah, demikian pula di antara kamu akan ada guru-guru palsu. Mereka akan memasukkan pengajaran-pengajaran sesat yang membinasakan, bahkan mereka akan menyangkal Penguasa yang telah menebus mereka dan dengan jalan demikian segera mendatangkan kebinasaan atas diri mereka.
Untuk apa ada peringatan dari Rasul tsb kalau kebenaran Kitab Suci itu relatif bergantung kepada manusia seperti paham gereja anda ???
Rasul2 menuliskan ajaran demikian karena memang akan bermunculan banyak sekali interpretasi2 Kitab Suci, seperti yg telah dibuktikan dalam sejarah, dan Kitab Suci tidak pernah dapat berbicara jika diinterpretasikan secara salah.
Montanism, Sabellianism, Arianism, Nestorianism, Pelagianism, dsb, adalah contoh2 heresy yang salah menginterpretasikan Kitab Suci. Kitab Suci tidak pernah berbicara untuk membasmi bidaat2 ini, tetapi Gereja dengan MagisteriumNya yang menjaga interpretasi Kitab Suci yang orthodox lah yang berbicara dan membasmi interpretasi2 bidaat tersebut!
Untuk apa pula jemaat/gereja awal di Berea menyelidiki Kitab Suci kalau kebenaran Kitab tsb hanya relatif tidak absolut melainkan bergantung kepada manusianya.???
Sekali lagi, Gereja Perdana diajarkan utk “menyelidiki Kitab Suci" (Kis 17 : 1), BUKAN “menyelidiki dengan Kitab Suci”!!
Analogi sangat sederhana, tentu Anda ingat dalam pelajaran Biologi ketika Anda duduk di bangku SMP/SMA, di mana Anda disuruh menyelidiki anatomi tubuh seekor katak. Katak adalah object penyelidikan, dan dibutuhkan sarana2 lain utk menyelesaikan penyelidikan itu seperti: microscope, buku2 referensi, petunjuk guru biologi, dsb.
Hal yang sama, ketika para rasul memerintahkan jemaat Gereja mula2 utk “menyelidiki Kitab Suci" (Kis 17 : 1), BUKAN “menyelidiki dengan Kitab Suci”, tentu saja Kitab Suci di sini menjadi object pembelajaran, bukan saranan utk menyelesaikan penyelidikan!!
Dan justru ajaran2 tertulis selain tulisan2 Kitab Suci dan ajaran2 lisan, yang terkandung dalam Tradisi Suci, yang harus digunakan utk menyelidiki Kitab Suci, mengikuti 2 Tes 2 : 15!
Kalau Kitab Suci tidak absolut maka gereja sama sekali akan kehilangan pegangan didalam menentukan mana ajaran yang benar dan mana yang salah.
Kitab Suci adalah absolut, Amin, dan tiada keraguan akan hal ini!!
Tetapi Kitab Suci tidak dapat berdiri sendiri, karena Kitab Suci tidak akan pernah dapat berbicara jika diinterpretasikan secara salah.
Justru agar ke-absolut-an Kitab Suci tetap dapat tegak berdiri, dibutuhkan ajaran2 lainnya, baik tertulis maupun lisan, yang digunakan utk menjaga kewibawaan dan ke-absolut-an Kitab Suci, yang tidak lain dan tidak bukan dapat ditemukan dalam Tradisi Suci!
Truth: "The Bible is the mother of Tradition"
WRONG!!!!
Kenyataannya justru Kitab Suci lahir dari Tradisi Suci.
Sebelum Matius, Markus, Lukas, Yohanes menuliskan keempat Kitab Injil, ajaran2 ini diteruskan secara lisan dan dalam tulisan2 selain Kitab Suci. Sebelum Paulus, Petrus, Yakobus, Yohanes, dan penulis surat Ibrani menyampaikan ajaran2 dalam surat2 mereka, Firman Allah telah disampaikan secara estafet melalui ajaran lisan dan tulisan di luar Kitab Suci.
Bahkan sebelum semua tulisan2 ini dikumpulkan dalam suatu kanon Perjanjian Baru, berdampingan dengan kanon Perjanjian Lama, yang pertama kali ditetapkan melalui otoritas resmi setempat dalam konsili Hippo di abad ke3, Firman Allah telah diterima dan diteruskan di dalam Gereja melalui ajaran2 lisan dan tulisan di luar Kitab Suci.
Ajaran2 lisan dan tulisan2 selain Kitab Suci yang mengandung segala kebenaran ilahi, yang diajarkan oleh para rasul dan penerus2 para rasul, semua ini adalah Tradisi Suci, dan justru dari Tradisi Suci ini lah Kitab Suci 47 PL + 27 PB, sekali lagi Kitab Suci 46 PL + 27 PB, lahir!!!
False: "Tradition is the mother of or equal to the Bible"[/b][/color]
FACTS!!!!
Ini adalah kenyataan. Silakan Anda lihat lagi uraian singkat di atas!!
Karena gereja anda sudah membuang peranan Roh Kudus bagi orang percaya yang sekarang sudah sebagai penyandang “Imamat Rajani” (Royal Priesthood) didalam memahami Kitab Suci dan menggantinya dengan sekelompok manusia rentan heresy dan dipimpin oleh seorang yang dianggap Kepala Gereja Universal,Infallible,Tuhan didunia,Roman Pontif,dll maka tidak heran bagi saya kalau peranan tradisi bikinan gereja anda lebih penting bagi anda ketimbang Kitab Suci.
Yang mengatakan bahwa pengikut Kristus memiliki imamat untuk menafsirkan Kitab Suci HANYALAH INTERPRETASI Anda.
Tidak ada satupun ayat Kitab Suci yg mengatakan bahwa “umat beriman” dapat menginterpretasikan Kitab Suci, malah sebaliknya Kis 8 : 27-40 memberikan contoh bahwa seorang sida-sida pun tetap membutuhkan bimbingan seorang rasul (Filipus) untuk dapat memahami Kitab Suci.
Sekali lagi, kuasa utk mengikat ajaran, termasuk menyatakan interpretasi Kitab Suci yang benar hanya dimiliki oleh Petrus (Mat 16 : 18) dan rasul2 yang dalam persekutuan dengan Petrus (Mat 18 : 18), yang dalam bahas modern kita sebut sebagai lembaga infallible Magisterium Gereja.
Umat tentu saja selalu dalam bimbingan Roh Kudus dalam membaca dan memahami Kitab Suci, tetapi sekali lagi, Kitab Suci tidak dapat berbicara jika diinterpretasikan secara salah, jadi umat harus selalu memahami dan menginterpretasikan Kitab Suci dalam tuntunan ajaran Gereja!
-
Kalau anda mengakui Petrus sebagai gembala mengapa pula Rasul lain bukan sebagai gembala padahal Kitab Suci sendiri tidak pernah menyatakan secara verbal bahwa Petrus menyandang jabatan gerejawi sebagai gembala ???
Lho.. kata siapa kalo rasul2 lain bukan gembala???
Silakan tunjukkan di sini di reply mana aku pernah mengatakan demikian!!
Petrus adalah rasul, artinya dia adalah gembala!
Paulus, meskipun bukan rasul generasi pertama, adalah rasul dan gembala!
Andreas, Yakobus dan Yohannes anak Zebedeus, Filipus, Bartolomeus, Thomas, Matius, Yakobus anak Alfeus, Yudas Tadeus, Simon orang Zealot, semua rasul ini adalah gembala!!
Apakah daftar rasul gembala berhenti di sini? Tidak, karena semua orang yg diserahi suksesi rasuliah oleh rasul2 generasi pertama tetap menjabat rasul dan menjadikan mereka gembala yg sama dengan rasul2 generasi pertama, seperti yg dicontohkan dalam Kitab Suci: Matias pengganti Yudas Iskariot, Barnabas, Andronikus, Yunias, Yakobus saudara Tuhan (anak Yusuf ayah Tuhan dengan istri pertamanya Salome), Silas, Timotius.
Apakah daftar rasul generasi selanjutnya berhenti di sini? Tentu tidak, karena tidak semua nama rasul2 penerus ditulis di Kitab Suci, bahkan Paulus dalam 1 Kor 15 : 7 pun mengindikasikan ada banyak rasul lain yang tidak disebutkan namanya.
Kalau gembala sebagai pemimpin suatu jemaat bukankah para Rasul juga merupakan pimpinan didalam jemaat dimana mereka menetap ?
Lha ya emang, kan sudah jelas dalam sejarah Gereja, Petrus pertama kali mendirikan Gereja di Anthiokia dan menjadi gembala di sana, dan kemudian meneruskan suksesi rasuliah rasul gembala kepada Ignatius dari Anthiokia.
Markus mendirikan Gereja dan menjadi gembala di Alexandria, Yakobus saudara Tuhan (anak Yusuf dan Salome) mendirikan Gereja dan menjadi gembala di Yerusalem, Andreas mendirikan Gereja dan menjadi gembala di Konstantinopel, dan terakhir Petrus dan Paulus mendirikan Gereja di Roma dan Petrus menjadi gembala sampai wafatnya sebagai martir di sana.
Atau apa anda anggap Paus Linus dan Paus berikutnya pengganti Petrus itu misalnya lebih berotoritas dari Rasul Yohanes yang masih hidup dikala itu,dan Rasul Yohanes harus tunduk kepada Paus anda itu ???
• St. Linus (67-76)
• St. Anacletus (Cletus) (76-88)
• St. Clement I (88-97)
http://www.newadvent.org/cathen/12272b.htm
Yep!!
Semua rasul adalah setara dalam kuasa apostolik, yang artinya Yohanes adalah setara dengan Petrus, setara dengan Yakobus, setara dengan penerus Yakobus, setara dengan penerus Petrus, bahkan setara dengan penerus Yohanes sendiri.
Tetapi tidak ada satupun rasul yang tidak tunduk pada kepemimpinan Petrus dan penerus Petrus yang adalah gembala Roma!
Buktinya, St. Ignatius Antiokia yang adalah penerus dan murid langsung rasul Yohanes, yg hidup sejaman dengan rasul Yohanes, dalam suratnya kepada Gereja Roma, mengakui bahwa Gereja Roma memiliki supremacy di atas gembala2 lain dengan menyapa Gereja Roma sebagai “"presiding over the brotherhood of love (prokathemene tes agapes)”, bukan menyebut gurunya, rasul Yohanes, yg memiliki supremasi atas gembala2 lainnya, tetapi penerus Petrus di Roma!
-------------------------------------
Kita sudahi OOTnya, mari kita kembali ke topik diskusi yg mau kita simpulan di sini!
Anda katakan Kitab Suci adalah satu2nya sumber kebenaran?
Silakan dibuktikan dengan menjawab pertanyaan sederhana ini: "Apakah menurut Kitab Suci rasul2 lain seperti Yakobus, Andreas, Matius, Markus, Filipus, Timotius, dan rasul2 lainnya adalah gembala juga?".
Jika mereka semua adalah gembala yg sama seperti Petrus atau Paulus, ayat mana, sekali lagi AYAT MANA (BUKAN INTERPRETASI) yg menyatakan demikian?
Itulah topeng “Biblicist” yang anda terapkan secara hipokrit seperti sudah saya buktikan :
Kalau ajaran yang ditolak GRK anda pakai topeng Biblicist.
Kalau ajaran GRK yang Anti Alkitab anda tidak pakai topeng Biblicist.
Gereja Katolik tidak perlu mengenakan topeng apapun, karena fondasi iman kami kuat dan jelas, yaitu berlandaskan pada Kitab Suci DAN Tradisi Suci!
Ajaran yg ditolak oleh Gereja tentu saja akan dibasmi dengan menggunakan Kitab Suci, dengan Tradisi Suci, atau dengan Kitab Suci DAN Tradisi Suci.
Kitab Suci dan Tradisi Suci adalah sejajar dan sama2 mutlak sebagai Firman Allah, jadi tidak masalah kami mau menggunakan salah satu saja atau keduanya secara bersamaan.
Bagaimana mau berdebat kalau pendirian anda tidak konsisten begini ???
Apakah istilah Tritunggal juga tertulis secara ekplisit ?
Lho... justru kami ini konsisten!
Tritunggal tidak ada di Kitab Suci secara eksplisit, tetapi karena kami tidak bersumber pada Kitab Suci SAJA, tetapi bersumber pada Kitab Suci DAN Tradisi Suci, maka lengkaplah iman kami bahwa ajaran Tritunggal yang tidak eksplisit itu adalah iman yang mutlak, karena tafsiran Kitab Suci ttg Tritunggal dapat ditemukan dalam Tradisi Suci, dan dengan demikian iman ini dikukuhkan.
Lha kalo Anda?
Anda katakan sola scriptura ada di Alkitab?
Mana?? Tunjukkan kalimatnya bahwa ada ayat yg secara eksplisit, yang tidak dapat dibantah atau diartikan lain[/b], bahwa sola scriptura diajarkan!
Tidak ada bukan?? Lalu Anda berkata ajaran sola scriptura itu ada tapi tidak eksplisit?? Lha kalo tidak eksplisit, berarti harus ada tafsiran yg menyatakan demikian. Lalu apa bedanya dengan kami, menggunakan tafsiran utk menyatakan ajaran yang tidak eksplisit?
Kalo tafsiran digunakan utk mengukuhkan ajaran yang tidak eksplisit itu, logikanya berarti dibutuhkan tafsiran yg setidaknya sama mutlaknya dengan Kitab Suci itu sendiri, atau harus lebih mutlak dari Kitab Suci.
Nah lho... berarti Kitab Suci tidak paling mutlak lagi dong? Untuk menyatakan sola scriptura, ternyata Anda harus meninggalkan sola scriptura dulu bukan??
-
Silahkan pakai ayat mana anda menganggap Tradisi Suci model anda itu memang ada di Alkitab ?
Setahu saya istilah Tradisi Suci memang tidak ada di Alkitab karena Tradisi yang suci hanya berasal dari Kitab Suci atau wahyu dari Allah yang suci bukan bikinan manusia yang tidak suci.
Tradisi Suci dalam Alkitab:
2 Tes 2 : 15 Sebab itu, berdirilah teguh dan berpeganglah pada ajaran-ajaran yang kamu terima dari kami, baik secara lisan, maupun secara tertulis.
Tidak eksplisit menurut Anda? TIDAK MASALAH!!!!! Kami tidak ber-sola scriptura, ada Tradisi Suci yang bagi kami sama mutlak dan berotoritasnya dengan Kitab Suci, dan Tradisi Suci ini menafsirkan ayat ini demikian. :)
Istilahnya "Tradisi Suci" tidak ada di dalam Kitab Suci??? TIDAK MASALAH!!!!! Sama seperti istilah Tritunggal atau Dwi-natur yg tidak ada dalam Kitab Suci, tetapi konsep ajarannya semuanya jelas di dalam Tradisi Suci! :)
Walau anda memberikan gelar Bapa Suci kepada Paus anda dan menganggap dia berwenang memodifikasi wahyu Allah sesuai klaimnya itu.... tidak otomatis berarti sama sekali bahwa tradisi yang dibuatnya adalah Tradisi Suci kalau menurut ukuran Kitab Suci.
Lho.. yg menganggap bahwa paus berwenang memodifikasi wahyu Allah itu siapa??
Anda mungkin menganggapnya demikian, tetapi kami tidak tuh!
Paus mana pun, ketika menggunakan kuasa ex-cathedra untuk menyatakan suatu ajaran sebagai dogma yang mutlak dan infallible, TIDAK PERNAH memodifikasi Firman Allah yang terdapat dalam Kitab Suci dan Tradisi Suci.
Sebaliknya, jika Anda mau membuka mata terhadap sejarah, segala dogma ex-cathedra selalu selaras dan mengukuhkan ajaran2 Gereja Purba, yaitu ajaran2 yg senantiasa terkandung dalam Tradisi Suci dan Kitab Suci!!
Hanya tradisi yang berasal dari Kitab Suci saja yang layak disebut suci.
Apa itu tradisi yang berasal dari Kitab Suci?
Apakah yang Anda maksud adalah sola scriptura sebagai tradisi yang berasal dari Kitab Suci?
Justru Kitab Suci sendiri yang menyuruh utk berpegang pada ajaran lisan dan tulisan para rasul (2 Tes 2 : 15), juga Kitab Suci sendiri yg mengatakan tidak semua tindakan dan ajaran Yesus tercatat dalam Kitab Suci (Yoh 21 : 25). Juga sejarah Gereja mula2 tidak pernah ada yg bersola-scriptura, lalu apakah sola-scriptura ini yg Anda maksud sebagai tradisi yg berasal dari Kitab Suci?
-
Kalau tradisi bikinan manusia seperti milik agama Yudaisme dan GRK anda tsb jelas sama sekali tidak suci dan otoritasnya dibawah Kitab Suci Firman Tuhan karena Tuhan Yesus sendiri mengatakan :
Markus 7:9 And he said unto them, Full well ye reject the commandment of God, that ye may keep your own tradition.
Tradisi bikinan gereja anda itu jelas jelas sudah anti Kitab Suci karena isinya sama sekali mempertuhankan manusia berbau idolatry yang dilarang oleh Tuhan.
Kol 2:8 Beware lest any man spoil you through philosophy and vain deceit, after the tradition of men, after the rudiments of the world, and not after Christ.
Disini jelas sekali Paulus menganggap tradisi manusia tidak sesuai dengan ajaran Kristus persis tradisi Yudaisme dan gereja anda itu.
2 Tes.2:15 Therefore, brethren, stand fast, and hold the traditions which ye have been taught, whether by word, or our epistle.
Disini jelas sekali Paulus mengatakan tradisi yang mereka ajarakan (bukan tradisi manusia) yang tentunya berasal dari Firman atau Wahyu Tuhan yang mereka ajarkan.
Jadi jelas mana tradisi yang suci dan mana tradisi bikinan manusia yang satu sama lain sama sekali tidak sama.
Jadi jelas apa yang anda anggap Tradisi Suci bikinan manusia itu sama sekali tidak suci menurut Kitab Suci melainkan hanya oleh gereja anda belaka.
Sepertinya Anda memang kebingungan sekali membedakan antara “Tradisi Suci” dengan “tradisi gerejawi”.
Yesus mewartakan Kabar Gembira (Injil) dan mengajarkannya kepada para rasul SECARA LISAN (KGK #75).
Para rasul meneruskan ajaran dari Yesus ini kepada penerus2nya melalui ajaran lisan dan tulisan (baik tulisan2 terinspirasi maupun tulisan2 lain) (KGK #76-77).
Suksesi ajaran rasuliah ini lah yang disebut sebagai Tradisi Suci (KGK #78)., yang berlangsung dalam perlindungan dan bimbingan Roh Kudus sesuai janji Kristus (Yoh 15 : 26, Yoh 16 : 13, Mat 16: 18; Mat 18 : 18), yang diwariskan turun temurun dari para rasul ke penerus2 mereka, dari penerus rasul ke generasi2 penerus berikutnya sampai saat ini dan sampai akhir jaman, melalui transmisi ajaran lisan, tulisan terinspirasi, dan tulisan2 lain!
Jadi Tradisi Suci adalah estafet pengajaran itu sendiri, atau iman Gereja itu sendiri.
Contoh konkret Tradisi Suci adalah:
- Pengenalan Gereja tentang Allah (iman Tritunggal dan iman Dwinatur Yesus),
- iman tentang kehidupan setelah kematian,
- iman tentang keberadaan dan kodrat para kudus di surga dan hubungan Gereja duniawi dengan Gereja surgawi, termasuk penghormatan2 yg kami berikan kepada Maria dan para kudus lainnya,
- iman tentang pemurnian terakhir setelah kematian,
- iman tentang konsep Gereja sebagai Tubuh Kristus yang satu kudus katolik apostolik (termasuk hierarki apostolik, kuasa apostolik Petrus dan penerus2nya, kuasa apostolik rasul2 lainnya dan penerus2 mereka),
- interpretasi2 akan Kitab Suci,
- dan sebagainya.
Tradisi Suci masih abstrak?? Jelas!!! Tradisi Suci adalah semua MISTERI sekaligus iman Gereja, makanya tidak mudah utk dituangkan dalam doktrin yg explicit. Tetapi jika iman Tradisi Suci ini berhadapan dengan bidaat, maka Magisterium Gereja akan mendefinisikan secara lebih konkret fragment2 misteri iman ini, seperti dogma Tritunggal, Dwinatur, Purgatory, Papal Infallibility, dsb.
Tradisi Suci adalah mutlak dan infallible, sejajar dengan Kitab Suci, karena keduanya adalah suksesi ajaran iman apostolik yg berasal dari Yesus, melalui ajaran para rasul, dan terus dipelihara dan diteruskan di dalam Gereja sampai akhir jaman.
Sekarang silakan dibedakan dengan tradisi gerejawi, yg selalu Anda salah artikan sebagai Tradisi Suci itu, seperti:
- membuat tanda salib,
- menggunakan air suci,
- menggunakan lilin,
- menggunakan bahasa Latin dalam Gereja,
- iman hidup selibat,
- paus dipanggil sebagai bapa suci,
- berdevosi kepada Maria (rosario, novena, doa Salam Maria),
- berdevosi kepada st. Yusuf,
- dsb.
Ini adalah tradisi yang tidak infallible, dan tidak ada keharusan bagi umat katolik utk menerima dan melaksanakan tradisi gerejawi ini!
Jika "tradisi gerejawi" ini disejajarkan dengan Kitab Suci, maka bukan cuma non-katolik, bahkan seorang katolik pun sejatinya telah jatuh dalam dosa bidaat!!
-
Standard ganda yang anda pegang teguh yaitu Tradisi manusia,Alkitab,Magisterium,Paus (Ex-cathedra) hanya membikin segala sesuatu menjadi ketidakpastian yaitu :
1. Bagaimana kalau tradisi bikinan gereja anda itu bertentangan dengan kebenaran Kitab Suci ?
2. Ibarat Kapal mempunyai 4 Nakhoda dan ternyata Nakhodanya masing masing mempunyai pendapatnya sendiri maka sudah pasti kapal itu hanya menunggu karam saja.
Tradisi Suci pasti selaras dan tidak dapat bertentangan dengan Kitab Suci.
Sekali lagi, Tradisi Suci itu berbeda dengan tradisi buatan manusia atau tradisi gerejawi yang merupakan bentuk Doktrin, Disiplin, atau Devosi.
Dari jawabanku di atas, juga dari jawabanku terhadap kesalah-pahaman non katolik thd ajaran katolik di link berikut ini, harusnya Anda sudah bisa membedakan mana yg merupakan Tradisi Suci yang infallible dan mana tradisi bikinan manusia yg dimaksud oleh Yesus.
http://forumimankristen.com/index.php?topic=1850.0
Tradisi Suci pasti selaras dan tidak dapat bertentangan dengan Kitab Suci.
Jawaban yang ngambang lagi karena yang saya tanyakan ajaran mana yang anda anggap merupakan tradisi suci itu atau yang diluar Kitab Suci …..sama sekali bukan penafsiran dari Kitab Suci ?
Jadi baik itu “tradisi suci” maupun “vulgar tongue” dan “vernacular”,jawaban anda sama sekali ngambang tidak jelas kecuali hanya ucapan kosong belaka.
Pengajaran infallible (Tradisi Suci) yang di luar Kitab Suci dan bukan penafsiran Kitab Suci??
Ya jelas ga ada lah!!! Tradisi Suci selalu selaras dan saling melengkapi dengan Kitab Suci, keduanya adalah sumber iman yang sama2 mutlak dan infallible!
Anda minta jawaban yg lebih konkret? Sudah aku berikan di atas! :)
Sekarang ini penafsiran dari Kitab Suci adalah merupakan ajaran lisan yang menyampaikan apa yang dikatakan oleh Kitab Suci tsb,lain tidak, karena wahyu Allah sudah berhenti tidak boleh ditambahi.
Lha.. memang siapa yg menambahi wahyu dalam Kitab Suci?
Semua ajaran katolik, sekalipun yg Anda katakan berlawanan dengan Kitab Suci, semuanya selalu selaras dan mengacu pada Kitab Suci. Silakan saja Anda buka Katekismus Gereja Katolik, ada ribuan kutipan yang diambil dari Kitab Suci untuk menjelaskan SEMUA ajaran2 Gereja.
Kalo tafsiran kami tidak sama dengan tafsiran Anda, bukan berarti iman kami bertentangan dengan Kitab Suci.
Iman kami bertentangan dengan TAFSIRAN Anda, sesederhana itu!
Kalau anda menganggap tradisi suci berbeda dengan Kitab Suci maka
1. Yang mana ajaran tradisi suci itu yg katanya diluar Kitab Suci ?
Tidak akan pernah ada ajaran katolik yg di luar Kitab Suci!
Yang ada hanyalah ajaran katolik yang di luar TAFSIRAN Anda!
2. Diimana itu tradisi suci itu sekarang berada ?
Di dalam suksesi ajaran2 Gereja, yang disampaikan dari penerus2 rasul dari satu generasi ke generasi selanjutnya, baik secara lisan maupun tertulis yang tulisan2nya terdokumentasi dengan rapi dan dapat dilihat melalui catatan2 sejarah!
Sudah aku berikan berjubel2 link ke dokumen2 Gereja, bukan sekedar analisa dari teolog2.
Kalo masih tidak percaya, silakan Anda browsing di newadvent, di sana ada banyak copy tulisan2 bapa2 Gereja dari masa Gereja Perdana, seperti salinan tulisan2 Tertulian, Origen, Athanasius, Augustine the Great, Ignatius of Antioch, Clement of Alexandria, dsb!
3. Kapan beradanya ?
Sejak awal mula berdirinya Gereja, bahkan sejak sebelum Kitab Suci ditulis atau dikumpulkan dalam sebuah kanon.
Emangnya Anda kira sebelum Gereja pertama kali mengeluarkan kanon Kitab Suci 46 PL + 27 PB dalam sinode Hippo, Gereja tidak memiliki landasan iman?? Tradisi Suci selalu menjadi landasan iman, terutama di masa2 di mana tulisan2 terinspirasi belum diidentifikasikan dan dikumpulkan dalam satu kanon. Justru dari Tradisi Suci lah Gereja dapat memilah tulisan2 mana yg dijadikan Kitab Suci sampai akhirnya kanon itu ditetapkan.
4.Bagaimana kalau apa yang anda anggap tradisi suci itu ternyata bertentangan dengan Kitab Suci ?
Tidak mungkin ada Tradisi Suci yg bertentangan dengan Kitab Suci, yang ada hanyalah Tradisi Suci yang bertentangan dengan INTERPRETASI non katolik!
Kalau menafsirkan itu tentunya ada dasar atau kaidah kaidah kebenarannya bukan malah menafsirkan dengan cara bertentangan dengan apa yang sudah diajarkan Kitab Suci.
Yep, tafsirkanlah dengan menggunakan sumber2 lain yang dapat melengkapi Kitab Suci, seperti catatan2 sejarah dan ajaran2 penerus2 rasul mula2.
OOT sebentar utk memberikan contoh sederhana: kalo murid langsung rasul Yohanes, yaitu Ignatius dari Antiokia, yang hidup sejaman dengan rasul Yohanes, menuliskan surat ketika rasul Yohanes masih hidup dan mengatakan Maria tetap perawan, tanpa pernah ada keberatan dari rasul Yohanes, seharusnya interpretasi Kitab Suci yang benar akan mengatakan Maria tetap perawan.
Eh... tapi kalo begitu tidak akan jadi sola scriptura ya? Apakah berarti sola-scriptura tidak dapat dilakukan jika harus mengikuti fakta sejarah???
-
Gereja hanya boleh melakukan “eksegesis” dari Kitab Suci yaitu menarik keluar apa yang ingin dikatakan oleh Kitab Suci bukan “eisegesis” seperti model gereja anda yaitu memasukkan apa yang mau dikatakan oleh Kitab Suci menurut apa yang gereja anda inginkan.
Gereja anda menciptakan ajaran baru mengenai Mariology dan Papalism lalu berusaha memodifikasi penafsiran Kitab Suci secara “equivocation parallelism fallacY” sedemikian rupa untuk mendukung ajaran baru tsb.
Ini hanyalah usaha yang sia sia belaka karena tradisi gereja anda itu kenyataannya sudah “diametrically opposed” dengan apa yang diajarkan oleh Kitab Suci.
Baik doktrin yg menerima maupun menolak Mariology, keduanya menggunakan interpretasi Kitab Suci.
Anda katakan interpretasi katolik menggunakan fallacies? Bisa jadi justru sebaliknya, interpretasi non-katolik lah yg menggunakan fallacies!!
Lagipula, siapa yg menghakimi bahwa interpretasi katolik itu penuh fallacies? Kitab Suci??? NOPE!!!!
Lagi2 hanya INTERPRETASI seorang sola scripturist yg menghakimi, BUKAN Kitab Suci yang menghakiminya. Buktinya, Anda harus menggunakan interpretasi Anda kalo Anda hendak mendakwa tafsiran katolik dengan menggunakan sebuah ayat Kitab Suci, bukan?
Otoritas kebenaran Kitab Suci berada pada Kitab Suci itu sendiri bukan berada pada manusia yang menafsirkannya.
Opini anda ini mirip dengan doktrin Neo Orthodoxnya Karl Barth !
Kitab Suci adalah Firman Tuhan bukan sekedar berisi Firman Tuhan karena Kitab Suci disebut sebagai dirinya kebenaran itu sendiri.
Kitab Suci bukan sekedar hanya tulisan mati melainkan “sumber hidup kerohanian” manusia dan mengandung kuasa Allah yang menyelamatkan manusia :
Kisah Para Rasul 5:20 Pergilah, berdirilah di Bait Allah dan beritakanlah seluruh firman hidup itu kepada orang banyak.
Matius 4:4 Tetapi Yesus menjawab: "Ada tertulis: Manusia hidup bukan dari roti saja, tetapi dari setiap firman yang keluar dari mulut Allah."
Roma 1:16 Sebab aku mempunyai keyakinan yang kokoh dalam Injil, karena Injil adalah kekuatan Allah yang menyelamatkan setiap orang yang percaya, pertama-tama orang Yahudi, tetapi juga orang Yunani.
Jadi Kitab Suci sama sekali tidak boleh disejajarkan dengan tradisi manusia seperti ajaran konsili Trente itu.
Itulah bedanya antara otoritas Kitab Suci Firman Allah dengan segala macam tradisi manusia gereja anda yang anda anggap suci itu yang tidak mempunyai kuasa apa apa selain hanya mengkhianati apa yang sudah diajarkan oleh Kitab Suci saja.
Kitab Suci jika diinterpretasikan secara salah tidak akan pernah dapat berkata apa2!
Anda katakan interpretasi kami salah?? Atas dasar apa? Silakan tunjukkan ayat yg mengatakan bahwa interpretasi kami salah!
Paling yang dapat Anda tunjukkan adalah ayat dan interpretasi Anda akan ayat itu untuk menyatakan interpretasi kami salah.
Jadi sebenarnya interpretasi Anda lah yang sedang menghakimi interpretasi Gereja Katolik, bukan Kitab Suci!!
Interpretasi Anda tidak akan pernah dapat setara dengan Kitab Suci, karena jika interpretasi Anda setara dengan Kitab Suci maka interpretasi Anda ini sedang mengambil mengambil posisi yang mirip dengan Tradisi Suci dalam iman katolik!
Konsili Gereja yang benar adalah mengukuhkan ajaran kebenaran Kitab Suci,bukan mengkhianatinya dengan segala macam ajaran palsu isapan jempol seperti yang sudah saya berikan contohnya itu.
Justru model “Alkitab Plus” gereja anda itulah persis dengan apa yang dimiliki Mormon dan YW.
Konsili Gereja Katolik umumnya hanya membuat ajaran atau tradisi baru yang sama sekali Anti Alkitab !
Tidak ada sedikitpun dukungan Kitab Sucinya atas tradisi ajaran gereja anda misalnya :
Salvation Only Through Mary
(... ... ...)
Salvation Only Through The Catholic Church
(... ... ...)
Salvation Only Through Popes
(... ... ...)
Ajaran katolik yang dipahami secara salah tentu saja akan memberikan kesan bahwa ajaran katolik tidak sesuai dengan Kitab Suci.
Sudah ada thread2 terpisah yg membahas hal2 tersebut di atas, salah satunya di
http://forumimankristen.com/index.php?topic=1850.0
Silakan dilanjutkan di thread yg tepat, atau silakan dibuat thread terpisah supaya tidak OOT!
Sudah pernah saya tanyakan dasar Kitab Sucinya akan sebagian ajaran gereja anda sbb :
1. Mary Mediatrix
2. Mary Co-redemptrix
3. Mary Sinless
4. Mary Ever Virgin
5. Mary Apparitions
6. Mari Assumption
7. Pope Infallible
Kalau anda anggap itu alkitabiah maka silahkan kita berdebat diforum ini soal semua tradisi gereja anda yang saya anggap sudah menipu umatnya ribuan tahun itu !
Itulah sebabnya utamanya gereja anda menolak Sola Scriptura karena tidak mungkin semua tradisi palsu gereja anda itu akan tahan terhadap ujian kebenaran Kitab Suci.
Kalau karena alasan tidak ada istilahnya didalam Kitab Suci itu hanyalah alasan Biblicist yang hipokrit belaka.
Semua akan rontok satu persatu seperti kartu domino !
Mengatakan Petrus sebagai Paus Pertama dan Kepala Gereja Universal saja jelas jelas sudah menipu tidak ada dasar kebenaran Kitab Sucinya.
Sudah banyak thread2 lain yg membahas satu persatu hal2 di atas!
Silakan didiskusikan di sana supaya tidak OOT, bisa dimulai dari ringkasannya di thread ini:
http://forumimankristen.com/index.php?topic=1850.0
-
Tidak ada satupun sidang para Rasul mengajarkan ajaran yang keluar dari Kitab Suci Firman Tuhan berbeda dengan semua konsili katolik yang seloalu mengeluarkan ajaran berbau idolatry itu !
Sidang para Rasul malah memperkokoh kebenaran Kitab Suci bukan mengkianatinya seperti yang dilakukan GRK !
Kitab Suci tidak bisa seenak perut ditafsirkan seperti kelakukan gereja anda ribuan tahun dengan segala macam manipulasi tsb.
Gereja anda tidak bisa bersembunyi dengan mempermasalahkan tafsiran kalau secara literal saja sudah banyak kebohongan yang bisa diterima oleh akal sehat manusia.
2 Kor. 4:2 Tetapi kami menolak segala perbuatan tersembunyi yang memalukan; kami tidak berlaku licik dan tidak memalsukan firman Allah. Sebaliknya kami menyatakan kebenaran dan dengan demikian kami menyerahkan diri kami untuk dipertimbangkan oleh semua orang di hadapan Allah
Jelas sekali Paulus walaupun seorang Rasul mempersilahkan semua orang utk menguji atau mempertimbangkan ajarannya,ini sangat kontras dgn GRK yg melarang umatnya menafsirkan Alkitab melainkan malah mewajibkan menerima secara membeo dan membabi buta semua penafsiran indoktrinasi mereka,padahal isinya sama sekali bertentangan dengan Kitab Suci Firman Tuhan.
Buktinya sudah berjibun saya kutip tanpa ada sanggahan yang memadai sama sekali.
Bersambung
Ajaran2 konsili Gereja, selalu selaras dan menggunakan Kitab Suci sebagai referensi.
Ajaran2 Gereja Katolik tidak pernah bertentangan dengan Kitab Suci.
Yang paling memungkinkan adalah ajaran Gereja Katolik bertentangan dengan TAFSIRAN Anda akan Kitab Suci!
Tidak percaya?
Silakan Anda lakukan pembuktian sederhana ini!
Silakan Anda buktikan ajaran katolik mana yg bertentangan dengan Kitab Suci, dengan menggunakan ayat Kitab Suci SAJA, TANPA interpretasi Anda!
Silakan dibuktikan, jika di belakang ayat Kitab Suci harus ditambahi dengan penjelasan Anda, artinya INTERPRETASI Anda sajalah yg dilawan oleh ajaran katolik, bukan Kitab Suci!
-
Silahkan bantah saya komentar diatas bahwa Kitab Suci sudah cukup bagi ajaran kebenaran gereja.
Jangan bersembunyi terus dengan segala macam dalih “mutilasi” kalau anda tidak mampu membantah kebenaran kalimat diatas !
GRK terkenal dengan tehnik “equivocation Parallelism fallachynya yaitu membuat manipulasi dengan kalimat kalimat tersembunyi yang bersaypa untuk mengalihkan kebenaran Alkitab untuk mendukung doktrin palsu mereka mengenai Maria dan Kepausan.
Equivocation is the error in dialogue and in logical discourse where the meaning of a word changes in a discussion. It is when a person confuses the meaning of a term by changing contexts.
Roman Catholic theologians are masters of equivocation--especially when it comes to Mary. With equivocation they have managed to develop doctrines that have absolutely no basis in scripture. Let's take a look at what they have said about Mary, who is perhaps the best example of Roman Catholic equivocation, so we can see how they develop their doctrines.
http://carm.org/roman-catholic-equivocation
Kitab Vulgata dan versi bahasa Inggrisnya (Douay-Rheims Version) yang diwajibkan dipakai secara resmi oleh gereja anda sudah memanipulasi banyak Kitab Aslinya sedemikian rupa atas petunjuk Pope Damasus I (305-384) untuk mendukung doktrin Mariology dan Petrine nya sebagai tangga pijakan untuk menciptakan jabatan Paus kepala gereja universal.
Tidak pernah para apa yg dianggap Bapa Gereja tsb men-sejajarkan Kitab Suci dengan tradisi bikinan manusia seperti milik gereja anda itu karena Tuhan Yesus sendiri sudah mengecam tradisi model demikian.
Jangan lari2 ke mana2 dulu, kita bahas kutipan Athanasius yg seutuhnya!
Link ke naskah utuh: http://www.newadvent.org/fathers/2801.htm
For although the sacred and inspired Scriptures are sufficient to declare the truth —while there are other works of our blessed teachers compiled for this purpose, if he meet with which a man will gain some knowledge of the interpretation of the Scriptures, and be able to learn what he wishes to know—still, as we have not at present in our hands the compositions of our teachers, we must communicate in writing to you what we learned from them—the faith, namely, of Christ the Saviour; lest any should hold cheap the doctrine taught among us, or think faith.
Terjemahan:
MESKIPUN Kitab Suci yang kudus dan terinspirasi cukup untuk menyatakan kebenaran, -dan juga ada tulisan2 lain yang ditulis untuk tujuan menyatakan kebenaran ini, yang dapat memberikan pengetahuan dan interpretasi akan Kitab Suci, dan memampukan seseorang untuk memahami yang ingin dia ketahui-, tetapi karena saat ini kami tidak memiliki tulisan2 itu di tangan kami, kami harus menyampaikan secara tertulis apa yang kami pelajari dari mereka kepada kamu, yaitu iman kami, tentang Kristus Sang Penyelamat, sehingga tidak ada di antara kamu yang memandang remeh ajaran2 yg disampaikan kepada kita.
Jelas2 dituliskan:
MESKIPUN Kitab Suci cukup, tapi ada tulisan2 lain yang juga penting, dan karena tidak Athanasius tidak punya tulisan2 tersebut, justru Athanasius mau menuliskan apa yg telah dia terima ttg ajaran2 selain tulisan2 Kitab Suci itu untuk murid2nya.
Tidak masuk akal kalo Anda mau katakan bahwa Athanasius ber-sola scriptura dengan memutilasi tulisannya itu!!
Augustine tidak pernah mengajarkan ada banyak pilar gereja seperti gereja anda yang memiliki standar ganda itu.
Augustine tetap setia kepada prinsip Kitab Suci sebagai otoritas final dan sufficient persis prinsip Sola Scriptura walau istilahnya belum ada pada masa itu tetapi prinsipnya sama.
Soal “alone” janganlah anda hipokrit lagi ... ...
Lho.. justru kata “alone” ini penting jika Anda mau menggunakan tulisan Augustine untuk mendukung teori sola-scriptura!!
Ingat, Augustine sama seperti teolog katolik lainnya, mengakui otoritas Kitab Suci DAN Tradisi Suci.
Jika Augustine sedang menggunakan otoritas Kitab Suci dalam ajarannya, maka Anda harus menemukan kata "scripture ALONE" utk dijadikan bukti / dasar sola scriptura.
Tanpa kata alone, maka Anda tidak dapat menyimpulkan bahwa Augustine ber-sola scriptura, melainkan Augustine HANYA BER-solaSCRIPTURA, karena dalam tulisan2nya yang lain Augustine justru mengajarkan otoritas Tradisi Suci!
Berikut ini contoh tulisan2 Augustine yg mengukuhkan iman akan otoritas Tradisi Suci!!
"But in regard to those observances which we carefully attend and which the whole world keeps, and which derive not from Scripture but from Tradition, we are given to understand that they are recommended and ordained to be kept, either by the apostles themselves or by plenary [ecumenical] councils, the authority of which is quite vital in the Church" (Letter to Januarius (54) 1,1).
"The apostles, indeed, gave no injunctions on the point; but the custom [of infant baptism]… may be supposed to have had its origin in apostolic tradition, just as there are many things which are observed by the whole Church, and therefore are fairly held to have been enjoined by the apostles, which yet are not mentioned in their writings” (Baptism, 5,23).
-
sebab Kitab Suci pernah berkata :
Kisah Para Rasul 4:12
Dan keselamatan tidak ada di dalam siapapun juga selain di dalam Dia, sebab di bawah kolong langit ini tidak ada nama lain yang diberikan kepada manusia yang olehnya kita dapat diselamatkan."
Tetapi seperti yang sudah saya buktikan diatas ternyata para Paus anda yang terhormat itu sudah mengganti Yesus Kristus dengan Maria,Roman Pontif dan Gereja.
Inikah yang namanya tradisi suci itu ????????
OOT!!!
Gereja Katolik tidak pernah mengilahikan paus, tidak pernah menggantikan kedudukan Yesus dengan paus ataupun Maria!!
Kalo Anda masih bersikeras bahwa Gereja Katolik mengajarkan demikian, silakan ditunjukkan ajaran resmi Gereja Katolik yg Anda artikan demikian DI THREAD TERPISAH, dengan senang hati akan aku tanggapi di sana.
Ajaran lisan atau tulisan yang mana
Ajaran tertulis = semua ajaran yg dapat kita temukan tulisannya (baik dogma infallible maupun doktrin2 yang tidak infallible), misal kitab2 yg termasuk dalam kanon Kitab Suci 46+27 (bagi Gereja Katolik Roma), dogma2 yang didekritkan dalam konsili2 ekumenis, tulisan2 ex-cathedra paus, tulisan2 bapa2 Gereja yang tidak infallible seperti tulisan Iraneus, Tertulian, Ignatius Antiokia, Clement, Augustine Hippo, Thomas Aquinas, dsb.
Ajaran lisan = Ajaran2 yang tidak /belum tertulis (baik infallible ataupun tidak infallible), misal Trinitas sebelum didogmakan dalam konsili Nisea, dwinatur Yesus sebelum didogmakan dalam konsili Kalsedon, tulisan2 terinspirasi (daftar kanon Kitab Suci) bagi Gereja Timur yang belum didogmakan sampai sekarang, dan ajaran2 lisan lainnya yg belum ditulis oleh teolog2 Gereja di waktu2 dan tempat2 tertentu, sermon paus Fransiskus, sermon uskup Ignatius Suharyo, dsb.
Dan dari siapa ?
Dari rasul dan penerus2 rasul!
Penerus2 rasul adalah mereka yg saat ini dikenal sebagai pemegang jabatan uskup dalam Gereja Katolik!
Dan kapan itu adanya ?
Ketika rasul / penerus rasul itu hidup dan meneruskan estafet pengajaran mereka.
Dan dimana sekarang tersimpan ?
Di banyak tempat, masing2 Gereja di semua daerah di kurun waktu masing2 memiliki copy catatan2 tentang pengajaran tertulis dan lisan (sampai ajaran lisan itu dituliskan).
Buat Gereja Katolik Roma, bisa Anda cari di archive Vatican, atau website2 katolik lainnya seperti newadvent.org
Kok ngambang terus tidak jelas kementarnya ?
Silakan dibaca baik2 lagi jawaban2 yg aku berikan.
Kalo Anda tidak / belum mengerti, yang silakan dibaca2 lagi atau didiskusikan lebih dalam lagi, jangan salahkan jawaban yg tidak Anda mengerti itu! :)
Kalau ajaran lisan dan tulisannya kontradiksi dengan Kitab Suci bagaimana ?
Tradisi Suci yang infallible PASTI SELALU selaras dan tidak bisa bertentangan dengan Kitab Suci.
Yang ada sih Tradisi Suci bertentangan dengan INTERPRETASI non-katolik.
Apakah ditelan juga bulat bulat seperti biasanya ?
Tentu tidak, justru harus dipelajari apakah ajaran lisan atau tulisan itu selalu selaras dengan Kitab Suci DAN Tradisi Suci atau tidak! :)
-
Jadi ajaran anda hanya berdasarkan dongeng isapan jempol belaka sama sekali tanpa bukti sejarahnya !
Tulisan2 bapa2 Gereja awal seperti Ignatius Antioch, Tertulisan, Origen, Clement of Alexandria, Augustine Hippo, dsb, dan juga dokumentasi2 dari konsili2 ekumenis gereja dari konsili pertama di Nisea sampai konsili ekumenis terkahir di Vatikan, semuanya adalah dokument dan bukti sejarah otentik.
Silakan saja Anda anggap semua referensi itu adalah dongeng isapan jempol, tapi kenyataannya ajaran katolik tetap satu dan sama seperti ajaran yg diwariskan oleh para rasul generasi pertama! :)
Demikian juga mengenai dongeng kuburan Petrus dibawah gedung Basilika ternyata malah kuburan aslinya ternyata ada di sekitar Yerusalem.
Kitab Suci hanya menjelaskan Paulus yang tinggal di Roma jadi mengatakan Petrus yang menjadi Paus di Roma sama sekali sudah tidak masuk akal sehat selain hanya mengada ada untuk mendukung kebohongan gereja anda mengenai kuasa sebagai Kepala Gereja Universal yang penuh dengan arogansi itu.
Banyak kesaksian2 bapa2 Gereja yang menuliskan tentang keberadaan dan ke-martir-an Petrus di Roma, seperti:
Tertulian, The Demurrer Against the Heretics, 200 AD:
“How happy is that church (The Church of Rome) . . . where Peter endured a passion like that of the Lord, where Paul was crowned in a death like John’s (referring to John the Baptist, both he and Paul being beheaded).”
Tertulian, The Demurrer Against the Heretics, 200 AD:
“this is the way in which the apostolic churches transmit their lists: like the church of the Smyrnaeans, which records that Polycarp was placed there by John; like the church of the Romans, where Clement was ordained by Peter.”
Ignatius of Antioch, Letter to the Romans, 110 AD
"Ignatius... ... to the Church... ... which also presides in the place of the region of the Romans... ...
I do not, as Peter and Paul, issue commandments unto you. "
Irenaeus, in Against Heresies, 190 AD:
“while Peter and Paul were evangelizing in Rome and laying the foundation of the Church.”
Clement of Alexandria, a fragment of his work in Eusebius of Caesarea's Ecclesiastical History, around 3rd century:
“When Peter preached the word publicly at Rome, and declared the gospel by the Spirit, many who were present requested that Mark, who had been for a long time his follower and who remembered his sayings, should write down what had been proclaimed.”
Lactantius, The Death of the Persecutors, 318 AD
“When Nero was already reigning (Nero reigned from 54–68), Peter came to Rome, where, in virtue of the performance of certain miracles which he worked by that power of God which had been given to him, he converted many to righteousness and established a firm and steadfast temple to God.”
Tulisan dan kesaksian bapa2 Gereja ini Anda katakan sebagai dongeng isapan jempol????
Well... at least "dongeng" yang kami pegang ini lebih valid daripada dongeng non-katolik modern seperti dongengnya William Webster... :grinning:
Bagimana mungkin ada jabatan Paus sebagai Kepala Gereja Universal dimana para Rasul lainnya masih hidup ???
Petrus sendiri mengatakan :
1 Petrus 5:1 The elders which are among you I exhort, who am also an elder, and a witness of the sufferings of Christ, and also a partaker of the glory that shall be revealed:
5:2 Feed the flock of God which is among you, taking the oversight thereof, not by constraint, but willingly; not for filthy lucre, but of a ready mind;
5:3 Neither as being lords over God's heritage, but being ensamples to the flock.
Banyak juga kesaksian2 bapa2 Gereja yang menuliskan keutamaan dan kepemimpinan Petrus dan uskup2 Roma sebagai penerus2nya:
Clement of Alexandria, Who Is the Rich Man That Is Saved?, 200 AD
"The blessed Peter, the chosen, the preeminent, the first among the disciples, for whom alone with himself the Savior paid the tribute [Matt. 17:27], quickly gasped and understood their meaning. And what does he say? ‘Behold, we have left all and have followed you’ [Matt. 19:27; Mark 10:28]"
Tertullian, Antidote Against the Scorpion 10, 211 AD
"For though you think that heaven is still shut up, remember that the Lord left the keys of it to Peter here, and through him to the Church, which keys everyone will carry with him if he has been questioned and made a confession [of faith]"
Tertullian, Modesty 21:9–10, 220 AD
"T]e Lord said to Peter, ‘On this rock I will build my Church, I have given you the keys of the kingdom of heaven [and] whatever you shall have bound or loosed on earth will be bound or loosed in heaven’ [Matt. 16:18–19]. . . . Upon you, he says, I will build my Church; and I will give to you the keys, not to the Church"
Ambrose of Milan, The Faith 4:5, 379 AD
"[Christ] made answer: ‘You are Peter, and upon this rock will I build my Church. . . .’ Could he not, then, strengthen the faith of the man to whom, acting on his own authority, he gave the kingdom, whom he called the rock, thereby declaring him to be the foundation of the Church [Matt. 16:18]?"
Tulisan dan kesaksian bapa2 Gereja ini Anda katakan sebagai dongeng isapan jempol????
Well... at least "dongeng" yang kami pegang ini lebih valid daripada dongeng non-katolik modern seperti dongengnya William Webster... :grinning:
Btw, kok jadi OOT membicarakan supremacy Petrus?
Sudah ada thread terpisah yg membahas topik ini, silakan dilanjutkan di sana!
-
Tapi Paus anda malah mengatakan sbb :
Outrageous Claims Made For The Pope!
... ... ... ...
Sangat kontras sekali ajaran Yesus dan Petrus dengan apa yang diklaim para Paus anda itu ?
Lukas 22:24 Terjadilah juga pertengkaran di antara murid-murid Yesus, siapakah yang dapat dianggap terbesar di antara mereka.
22:25 Yesus berkata kepada mereka: "Raja-raja bangsa-bangsa memerintah rakyat mereka dan orang-orang yang menjalankan kuasa atas mereka disebut pelindung-pelindung.
22:26 Tetapi kamu tidaklah demikian, melainkan yang terbesar di antara kamu hendaklah menjadi sebagai yang paling muda dan pemimpin sebagai pelayan
Siapakah yang percaya klaim anda mengenai Paus adalah suksesi Petrus sedangkan praktek dan ajarannya sangat kontras sekali ???
Hanya orang bodoh saja yang mau dibohongi seperti ini !
Apakah kemunafikan Petrus yang pernah disebutkan di Alkitab yang diwarisi / disuksesi oleh gereja anda ?
Walahualam !
Banyak dari apa yg anda anggap para Bapa Gereja tsb yang menolak supremasi Paus melalui manipulasi “Petrine Texts” ala Katolik tsb.
Buktinya sudah saya kutip lengkap.
Sedangkan kalau kita uji melalui otoritas tertinggi yaitu Kitab Suci maka semua doktrin ajaran berdasarkan tradisi GRK tsb akan runtuh semua seperti kartu domino sebab sudah berkontradiksi (diametrically opposed) dengan kebenaran Scriptura.
Ajaran Gereja Katolik dan pernyataan2 paus jika dipotong2 dan diartikan di luar konteksnya, tentu saja dapat disalah-artikan sebagai ajaran yg bertentangan dengan Kitab Suci DAN bahkan bertentangan dengan Tradisi Suci itu sendiri.
OOT jika kita diskusikan ttg Paus di thread ini.
Silakan didiskusikan di thread terpisah, bisa dimulai di thread yg aku buka utk menjelaskan tentang keutamaan paus Gereja Roma:
http://forumimankristen.com/index.php/topic,1719.0.html
http://forumimankristen.com/index.php/topic,1821.0.html
Setahu saya ajaran resmi gereja anda mengatakan Petrus adalah Paus pertama bukan Uskup pertama.
Apakah anda tidak paham bedanya tingkatan didalam jabatan gereja anda seperti Paus,Kardinal,Uskup dll.
Kalaupun misalnya Petrus sebagai Paus kepala seluruh gereja dunia apakah itu masuk akal kalau dia hanya menjabat sebagai uskup Roma seperti keterangan anda ?
LOL... silakan ditunjukkan di sini ajaran resmi Gereja Katolik yg bisa diartikan demikian, bahwa Petrus adalah Paus pertama dan bukan uskup pertama? Anda belajar hierarki Gereja Katolik dari mana sih??
Petrus adalah Uskup pertama Gereja Anthiokia setelah Petrus mendirikan Gereja di sana, dan jabatan Uskup Gereja Anthiokia ini diteruskan kepada Ignatius Antioch ketika Petrus meninggalkan Anthiokia, dan penerus2 Ignatius Antioch menjadi Uskup Gereja Antiokia.
Petrus adalah Uskup pertama Gereja Roma setelah Petrus pertama kali mendirikan Gereja di Roma bersama2 dengan Paulus, dan jabatan Uskup Gereja Roma ini diteruskan kepada St. Linus sebagai Uskup kedua Gereja Roma ketika Petrus wafat, diteruskan kepada St. Anacletus sebagai Uskup ketiga Gereja Roma, dst sampai Fransiskus sebagai Uskup ke-266 Gereja Roma.
Semua penerus rasul, di dalam Gereja Katolik sekarang ini, disebut sebagai uskup. Seorang rasul adalah seorang gembala, jadi semua uskup dalam Gereja Katolik memiliki kuasa apostolik yg sama sebagai seorang gembala!
Tetapi, sebagaimana halnya dengan Gereja-Gereja Timur lainnya seperti Gereja Anthiokia, Gereja Yerusalem, Gereja Alexandria, dan Gereja Konstantinopel, ada struktur hierarki yuridis dalam otoritas Gereja, yang berasal dari suksesi rasuliah! Karena seorang Uskup Roma tidak dapat menggembalakan seluruh umat dalam wilayah yuridis Gereja Roma yang begitu luas, maka dibentuk hierarki yuridis di bawah Uskup Roma, yang masing2 dipimpin oleh seorang uskup juga, seperti uskup Ignatius Suharyo untuk wilayah yuridis keuskupan Gereja Roma di Indonesia.
Sedangkan penggunakan kata paus (pope) adalah merupakan perkembangan etimologi.
Kata paus (pope) dulunya digunakan tidak hanya utk menyebut Uskup Gereja Roma, tetapi juga untuk menyebut Uskup Gereja-Gereja Timur (Uskup Yerusalem, Uskup Anthiokia, Uskup Alexandria, Uskup Konstantinopel).
Hanya dalam perkembangan di kemudian hari sampai saat ini, dalam Gereja Roma kata paus (pope) dikhususkan utk menyebut Uskup Gereja Roma, untuk membedakan dengan uskup2 yang berada di bawah wilayah yuridis Gereja Roma.
Oh... sebelum Anda mempermasalahkan lebih jauh tentang etimologi kata "paus", silakan dibedakan:
- Hierarki apostolik dalam Gereja = Tradisi Suci
- Sebutan uskup / paus = tradisi gerejawi
Kalo Anda benar2 mau mempelajari lebih jauh struktur hierarki dalam Gereja Katolik YANG BENAR, silakan Anda baca sendiri di newadvent: http://www.newadvent.org/cathen/07322c.htm
Kita cukupkan di sini OOT ttg paus, ya?
Silakan dilanjutkan di thread terpisah kalo Anda masih mau mendiskusikan tentang paus dalam Gereja Roma!
-
Bagaimana keterangan gereja anda bisa dipercaya kalau sepanjang ribuan tahun sejarahnya terus menerus mengumandangkan kebohongan belaka ?
Makanya silakan dicari fakta dan informasi yang benar tentang Gereja Katolik, supaya tidak tertipu dengan kebohongan2 yg meraja-lela di dunia maya ini. :)
Kalau anda ngotot terus tanpa fakta sejarah maka menarik kalau anda mencoba menjawab 25 pertanyaan berikut ini mengenai Petrus :
25 Questions That Catholics Must Answer about Peter As The Foundation of the Church
... ... ... ... ...
Okay, akan aku coba jawab.
Tapi tidak sekarang, kalau ada waktu luang nanti akan aku berikan jawabannya di thread terpisah! :)
Yang selalu menambahkan sesuatu (eisegesis) kedalam Alkitab adalah gereja anda sendiri sedangkan saya selalu menyatakan bahwa itu tidak ada dijelaskan didalam Alkitab.
Jadi saya bukan menambahkan tetapi menafikan keberadaan apa yang anda tambahkan itu !
Baca lagi 25 pertanyaan mengenai Petrus model anda itu diatas.
Lho.. memangnya Anda tidak menambahkan eisegesis juga dalam interpretasi Anda???
Kitab Suci TIDAK mengatakan bahwa "Petrus tidak ke Roma".
Kalo Anda menginterpretasikan demikian, bukankan justru Anda sendiri yg menambahkan sesuatu (eisegesis) ke dalam Alkitab???
Setidaknya kami memiliki bukti2 dan kesaksian2 dari Gereja Perdana mengenai keberadaan dan supremacy Petrus dan penerus2 Petrus di Gereja Roma.
Lha kalo Anda??? Hanya karena Kitab Suci tidak mengatakan Petrus "pergi ke Roma", lalu Anda simpulkan bahwa Petrus tidak pergi ke Roma?? Siapa yg sebetulnya sedang menambahkan sesuatu yg tidak ada di Kitab Suci??
Sory saya tidak perlu pujian dari anda melainkan sanggahan terhadap kritikan saya saja !
Alasan anda tidak menerima Sola Scriptura bukan karena isinya melainkan karena tidak ada istilahnya didalam Kitab Suci.
Sola scriptura tidak pernah ada istilahnya, juga TIDAK PERNAH ADA AJARANNYA di dalam Kitab Suci.
Yang ada hanya INTERPRETASI Anda bahwa Kitab Suci mengajarkan sola scriptura.
Silakan berikan ayatnya di sini, AYAT SAJA, yang jika tanpa disertai penjelasan panjang lebar, mutlak diartikan sebagai ajaran sola scriptura, tanpa bisa diartikan lain selain sola scriptura!
Dalam hal ini anda adalah seorang yang “Biblicist” sekaligus “Hipokrit” dengan dasar sbb :
Kalau ajaran yang ditolak GRK anda pakai topeng Biblicist.
Kalau ajaran GRK yang Anti Alkitab anda tidak pakai topeng Biblicist.
Nope, ajaran yg ditolak GK adalah ajaran yang tidak sesuai dengan ajaran Kitab Suci DAN Tradisi Suci.
Ini contoh tokoh Gereja Katolik yg menolak ajaran sesat, karena tidak sesuai dengan Kitab Suci DAN Tradisi Suci:
"It comes to this, therefore, these men do not consent to either Scripture nor TRADITION." (Irenaeus, Against the Heresies 3:2:2).
Waktu saya kutip sebagian anda menuduh mutilasi,lalu saya kutip semua bukti dari apa yang anda anggap Bapa gereja itu anda bilang kepanjangan ???
Nope, yang aku tolak adalah copy paste berkepanjangan argumentasi2 non-katolik modern seperti William Webster, tanpa disertai argumentasi Anda. Aku sedang berdiskusi dengna Anda, bukan dengan orang2 yg tulisannya Anda copy paste.
Referensi katolik seperti tulisan2 bapa2 Gereja atau kanon2 konsili2 Gereja, justru aku minta tulisan yg utuh (atau link ke tulisan yg utuh), supaya ajaran2 katolik tidak bisa disalah-artikan!
Tunjukkan dong secara kongkrit mana ajaran Bapa Gereja yang berani menyanggah bahwa :
Kitab Suci adalah :
1. Sumber otoritas yang absolut
2. Otoritasnya final
3. Cukup pada dirinya sendiri
Satu contoh ini saja sudah cukup untuk mematahkan argument Anda di atas!
"It comes to this, therefore, these men do not consent to either Scripture nor TRADITION." (Irenaeus, Against the Heresies 3:2:2).
Dalih anda menggunakan istilah “mutilasi” sama sekali tidak bermakna kalau anda tidak bisa menunjukkan mana komentar Bapa Gereja yang saya kutip itu secara jelas dan tegas keliru didalam mendukung prinsip yang dianut oleh Sola Scriptura ?
Tidak perlu saya harus mengutip lengkap satu buku apa yang tidak relevan dengan topik yang sedang didiskusikan.
Itu sudah aku tunjukkan bahwa tulisan Athanasius sedang berkata: "Meskipun Kitab Suci cukup utk menyatakan kebenaran, TETAPI ada tulisan2 lain yang berguna utk memahami kebenaran", dan justru Athanasius berusaha merangkum dan menuliskan kembali tulisan2 selain Kitab Suci itu untuk murid2nya.
Kalo Anda hanya memotong tulisan Athanasius ""Meskipun Kitab Suci cukup utk menyatakan kebenaran, TETAPI ada tulisan2 lain yang berguna utk memahami kebenaran", tindakan Anda ini disebut apa kalo bukan memutilasi???
-
Istilah menyelidiki diayat tsb berasal dari kata Yunani “anakrino” yang menurut Strong berarti :
1. To Investigate,ecamine,enquire into.
2. To judge of,estimate,determine (the excellence or defects of any person thing)
Ini sangat selaras dengan apa yang dikatakan oleh Paulus sendiri sbb :
2 Kor. 4:2 Tetapi kami menolak segala perbuatan tersembunyi yang memalukan; kami tidak berlaku licik dan tidak memalsukan firman Allah. Sebaliknya kami menyatakan kebenaran dan dengan demikian kami menyerahkan diri kami untuk dipertimbangkan oleh semua orang di hadapan Allah
Jelas sekali Paulus mempersilahkan semua orang utk menguji ajarannya,ini sangat kontras dgn GRK yg melarang umatnya menguji ajaran mereka.
Karena kebiasaan gereja anda selama ini yang harus membeo dan menerima saja secara membabi-buta semua ajaran gereja / magisterium,maka tidak heran kalau tindakan jemaat di Berea itu asing bagi anda.
Tetapi itulah ketaatan kepada perintah Allah sbb :
1 Tesalonika 5:21 Ujilah segala sesuatu dan peganglah yang baik.
Kalau ikut ikutan saja ajaran manusia maka sudah ada peringatan Kitab Suci sbb :
Amsal 16:25 Ada jalan yang disangka lurus, tetapi ujungnya menuju maut.
Dan sudah saya buktikan tradisi gereja anda itu bukan jalan lurus tetapi banyak bengkoknya kalau diuji menurut ajaran lurus Kitab Suci Firman Tuhan.
Betul, menguji adalah terjemahan dari kata asli Yunani “anakrino”.
Tapi pertanyaannya, yg ditulis dalam Kis. 17:11 adalah “anakrinotev tav grafav”, yang diterjemahkan sebagai “menguji Kitab Suci” , BUKAN “menguji DENGAN Kitab Suci” , BUKAN PULA “ “menguji DENGAN Kitab Suci SAJA”
Silakan dibedakan!!!!
Jika Anda masih kesulitan membedakan ketiga premis yg aku berikan, aku berikan lagi sebuah analogi sederhana!
Jika aku beri Anda sebuah alat pengebor listrik, aku suruh Anda untuk menguji bor listrik itu, apakah Anda akan tahu kegunaan dan bagaimana cara memakainya jika Anda hanya berkutat pada bor itu dan tidak menggunakan sumber2 lain seperti buku manualnya???
Jadi perintah yg aku berikan adalah: "silakan diuji alat bornya!", BUKAN "silakan diuji DENGAN alat bornya", BUKAN pula "silakan diuji DENGAN alat bornya SAJA"!!
Logika yg sama, disuruh menguji Kitab Suci, tentunya diuji dengan referensi2 lain.
Makanya Paulus mengajarkan utk memegang juga ajaran2 lisan dan ajaran2 tulisan lainnya (selain tulisan Kitab Suci)!!
2 Tes 2:15 Sebab itu, berdirilah teguh dan berpeganglah pada ajaran-ajaran yang kamu terima dari kami, baik secara lisan, maupun secara tertulis.
Apakah Injil bukan bagian dari Kitab Suci ?
Sejak kapan Injil bukan bagian dari Kitab Suci secara keseluruhan itu ?
Berita Injil adalah Yesus sebagai penebus tetapi malah ditambahi oleh gereja anda dengan ajaran co-redemptrix.
Berita Injil Yesus satu satunya jalan keselamatan sudah dirubah oleh para Paus anda menjadi Maria,Roman Pontif dan Gereja.
Berita Injil Yesus adalah satu satunya pengantara sudah ditambahi oleh ajaran mediatrix
Dst…dst…dst terlalu panjang kalau saya kutip semua.
Bukankah gereja anda mengajarkan Injil palsu sebagaimana dikatakan Paulus tsb ?
Bersambung
Sebelum semakin blunder diskusinya, aku kembalikan lagi ke alur semula.
Anda katakan bahwa di ayat berikut ini, Kitab Suci mengajarkan prinsip sola scriptura:
Galatia 1:8
Tetapi sekalipun kami atau seorang malaikat dari sorga yang memberitakan kepada kamu suatu injil yang berbeda dengan Injil yang telah kami beritakan kepadamu, terkutuklah dia.
Galatia 1:9
Seperti yang telah kami katakan dahulu, sekarang kukatakan sekali lagi: jikalau ada orang yang memberitakan kepadamu suatu injil, yang berbeda dengan apa yang telah kamu terima, terkutuklahdia.
Yang aku tanyakan, apakah Injil = Kitab Suci???
Injil, menurut lexicon Yunani, berasal dari kata “euaggelizo”, yang artinya:
“1b) in the NT used especially of the glad tidings of the coming kingdom of God, and of the salvation to be obtained in it through Christ, and of what relates to this salvation”
Jadi points yg mau aku sampaikan:
1. Injil BUKAN serta merta berarti Kitab Suci 46+27!!
2. Segala ajaran yg menyatakan kedatangan kerajaan Tuhan dan keselamatan yg dibawa oleh Kristus, mau itu ditulis dalam Kitab Suci 46+27, ditulis dalam tulisan2 lain yg tidak terinspirasi seperti kitab Didache, tulisan2 apokripa, tulisan2 bapa2 Gereja, maupun ajaran2 lisan yg tidak/belum dituliskan, semua ajaran ini adalah merupakan "Injil"!!!
3. Yang paling penting, ayat ini tidak secara eksplisit, implisit pun TIDAK, mengajarkan sola scriptura. Tafsiran Anda akan ayat ini lah yg mengajarkan sola scriptura!!
-
Kalau anda tidak bisa membantah bukti yang saya kutip diatas sebaiknya jangan hanya memberikan komentar kosong dan ngambang belaka karena siapapun yang berakal sehat pasti tahu kalau ajaran gereja anda tsb sudah jauh menyimpang dari apa yang diajarkan oleh Kitab Suci.
Sudah aku jawab berkali2 bahwa Anda salah mengartikan ajaran Katolik, kok sepertinya masih terlewat juga oleh Anda.
SIlakan bisa Anda mulai dari rangkuman jawaban yg aku berikan di sini:
http://forumimankristen.com/index.php/topic,1850.0.html
Yang jadi persoalannya sekarang:
1. Ajaran katolik Anda pahami secara salah
2. Anda bandingkan ajaran katolik (pemahaman yg salah itu) dengan INTERPRETASI Anda
3. Lalu Anda katakan bahwa ajaran Katolik tidak sesuai dengan Kitab Suci, padahal sebenarnya yg bertentangan dengan ajaran Katolik adalah INTERPRETASI Anda, bukan Kitab Suci-nya!!
Kitab Suci PL dipercayakan oleh Tuhan kepada bangsa Yahudi dan didalam bahasa Ibrani !
Hanya bangsa Yahudi yang tahu persis mana kitab asli mereka.
Kalo begitu, mengapa Anda tidak menggunakan Kitab Suci bangsa Yahudi?
Oh.. tunggu dulu, memang mereka memiliki kanon Kitab Suci??
Jangan2 Anda mengacu pada KISAH FIKTIF KONSILI JAMNIA yang mengesahkan kanon Kitab Suci mereka yang sama seperti kanon PL protestant, 39 kitab itu???
Silakan Anda baca fakta ini, bahwa tidak pernah ada konsili di Jamnia yang mengesahkan kanon 39 PL!!
The Council of Jamnia, presumably held in Yavneh, was a hypothetical late 1st-century council at which the canon of the Hebrew Bible was alleged to have been finalized. First proposed by Heinrich Graetz in 1871, this theory was popular for much of the twentieth century. However, it was increasingly questioned from the 1960s onward and the theory has been largely discredited.
Sumber: http://en.wikipedia.org/wiki/Council_of_Jamnia
Today modern scholars are skeptical as to whether there was ever a synod in Jamnia dedicated specifically to matters of canonization.
... ... ...
Whether the sages held a special council or if their discussions about the holy books were ongoing, the enduring significance of Jamnia lies not in the closing of the Jewish canon, but in ensuring the cultural and religious survival of the Jewish people.
Sumber: http://jewishstudies.eteacherbiblical.com/jamnia/
Dan fakta yang lebih penting lagi, kanon Kitab Suci Yahudi TIDAK SAMA dengan kanon 39 PL protestant (yg mereka sebut sebagai "tanakh" atau torah tertulis), tetapi juga termasuk “talmud” atau torah lisan, dan juga tulisan2 lain yang disebut “midrashim”.
Sumber: http://www.jewfaq.org/torah.htm
Aneh jika umat kristen justru menggunakan kanon Yahudi yg berusaha menyangkal iman kristen, dan lebih aneh lagi jika mengaku menggunakan kanon Yahudi tapi hanya mengambil “Tanakh” saja dan menghapus “talmud” dan “midrashim”.
Apocrypha yang banyak salahnya itu mana mungkin wahyu Tuhan,selain hanya digunakan untuk berdoa kepada roh orang mati oleh gereja anda dan mencari kekayaan pakai penjualan Surat Pengampunan Dosa sejalan dgn doktrin Purgatory.
Salah menurut siapa dulu?
Lagi2 menuruth INTERPRETASI seorang sola scriptura kan? So what??
-
Tidak ada jawaban jelas kecuali ngambang !
Lain yang ditanya lain pula yang dijawab !
Argumentasi anda sudah pula sudah saya komentari diatas !
Semakin blunder saja diskusinya.
Dan karena Anda tidak menggunakan link quotation dengan baik, susah pula bagiku menelusuri apa yg kita diskusikan kali ini.
Ya sudah lah, aku anggap saja sudah berakhir utk topik yg satu ini..
Sudah pula saya kutip berulang kali baik komentar para teolog klasik itu baik yang pendek maupun panjang yang relevan dengan topik bukan bertele tele seperti kebiasan anda !
Bukannya menyanggah apa yang sudah ada malah anda ngomel terus merasa kurang panjang !
Sanggah saja bukti bahwa mereka menganggap bahwa Kitab Suci sebagai otoritas final dan tertinggi.
Tidak pernah mereka mengajarkan tradisi sejajar Kitab Suci seperti ajaran gereja anda yang berstandard ganda itu !
Ya sudah, kalo gitu balik dulu ke kutipan Athanasius.
Itu sudah aku berikan lagi tulisannya dari paragraf yg lebih utuh, juga link ke copy naskah lengkapnya.
Silakan kali ini Anda berikan terjemahan versi Anda dari paragraf lengkapnya, dan silakan dijelaskan bagaimana terjemahan itu bisa diartikan bahwa Athanasius membuang otoritas ajaran2 di luar Kitab Suci?
Link ke naskah utuh: http://www.newadvent.org/fathers/2801.htm
For although the sacred and inspired Scriptures are sufficient to declare the truth —while there are other works of our blessed teachers compiled for this purpose, if he meet with which a man will gain some knowledge of the interpretation of the Scriptures, and be able to learn what he wishes to know—still, as we have not at present in our hands the compositions of our teachers, we must communicate in writing to you what we learned from them—the faith, namely, of Christ the Saviour; lest any should hold cheap the doctrine taught among us, or think faith.
Terjemahan:
MESKIPUN Kitab Suci yang kudus dan terinspirasi cukup untuk menyatakan kebenaran, -dan juga ada tulisan2 lain yang ditulis untuk tujuan menyatakan kebenaran ini, yang dapat memberikan pengetahuan dan interpretasi akan Kitab Suci, dan memampukan seseorang untuk memahami yang ingin dia ketahui-, tetapi karena saat ini kami tidak memiliki tulisan2 itu di tangan kami, kami harus menyampaikan secara tertulis apa yang kami pelajari dari mereka kepada kamu, yaitu iman kami, tentang Kristus Sang Penyelamat, sehingga tidak ada di antara kamu yang memandang remeh ajaran2 yg disampaikan kepada kita.
Jelas2 dituliskan:
MESKIPUN Kitab Suci cukup, tapi ada tulisan2 lain yang juga penting, dan karena tidak Athanasius tidak punya tulisan2 tersebut, justru Athanasius mau menuliskan apa yg telah dia terima ttg ajaran2 selain tulisan2 Kitab Suci itu untuk murid2nya.
Tidak masuk akal kalo Anda mau katakan bahwa Athanasius ber-sola scriptura dengan memutilasi tulisannya itu!!
-
Konsili Vatican I dan II serta Trente bikinan Roma Katolik itu merupakan sumber segala macam ajaran yang sudah menyimpang dari Kitab Suci.
Semua hasil konsili tsb hanya menghujat Tuhan belaka dan meninggikan / mempertuhankan / mengilahikan manusia belaka isinya.
Jangan OOT dengan flamming bahwa ajaran Gereja Katolik menyimpang dari Kitab Suci.
Back to topic!!
Anda katakan di reply #760:
reply #760, by soli:
Kalau bukan Nabi dan Rasul sebagai fondasi gereja apakah anda mau pakai Paus + Magisterium yang anda jadikan sudah seperti Tuhan itu sebagai landasan gereja anda ???
Atau mendirikan gereja diatas konon katanya kuburan Petrus bukannya ajaran Petrus ???
Efesus 2:19 Demikianlah kamu bukan lagi orang asing dan pendatang, melainkan kawan sewarga dari orang-orang kudus dan anggota-anggota keluarga Allah,
2:20 yang dibangun di atas dasar para rasul dan para nabi, dengan Kristus Yesus sebagai batu penjuru.
Jelas sekali Scriptura menyatakan bahwa gereja atau jemaat Allah didirikan diatas dasar para Rasul dalam arti tentu tulisan mereka hasil inspirasi Roh Kudus bukan kuburan mereka seperti klaim gedung Vatican sekarang.
(---- akhir dari kutipan reply #760---)
Sekali lagi, INTERPRETASI Anda telah melampau tulisan Kitab Suci.
Kitab Suci mengatakan bahwa keluarga Allah dibangun di atas para rasul. TITIK!!!
Jika Anda tarik sampai sejauh dalam arti tentu tulisan mereka hasil inspirasi Roh Kudus, ini adalah INTERPRETASI Anda belaka!!
Lalu apa bedanya dengan interpretasi kami bahwa "dasar di atas para rasul" dalam artian SEMUA ajaran rasul, baik yang lisan, tertulis dalam Kitab Suci, maupun tertulis selain Kitab Suci???
Kiranya sudah sangat jelas, bahwa Anda selalu membenturkan ajaran Katolik dengan INTERPRETASI Anda belaka, bukan dengan Kitab Suci!!!
Saya mengutip ucapan mereka dan sekalian penjelasannya supaya anda tidak bingung terus !
Baca lagi yang baik sebelum komentar !
Emangnya model anda tidak pakai copy paste ?
Kok hipokrit lagi komentarnya ?
Justru argument “Henry Edward Manning”, yang dikutip lagi oleh “Steve Rudd”, yang Anda copy-paste dari http://www.bible.ca/sola-scriptura-apostolic-fathers-tertullian.htm tentang tulisan Tertulian itu sudah aku counter di reply #755.
Jika Anda memang berniat berdiskusi utk mencari pengetahuan, silakan Anda sanggah argumentku, bukan dengan menyanggah argumentku dengan argument Henry Edward Manning yg telah aku sanggah!!
by Henry:
"But the appeal to antiquity is both a treason and a heresy. It is a treason because it rejects the Divine voice of the Church at this hour, and a heresy because it denies that voice to be Divine. How can we know what antiquity was except through the Church? ... I may say in strict truth that the Church has no antiquity. It rests upon its own supernatural and perpetual consciousness. ... The only Divine evidence to us of what was primitive is the witness and voice of the Church at this hour."
by Jenova:
Di sini Henry mengatakan bahwa membandingkan dengan ajaran Gereja Kuno adalah suatu bentuk kejahatan dan bidaah. Dia mengatakan bahwa Wahyu bersabda di saat ini, dan kita tidak tahu apa ajaran kuno jika tidak mendengarkan Wahyu yg diterima Gereja saat ini.
Padahal jelas2 Tertullian mengatakan bahwa membedakan doktrin yang benar dan doktrin palsu adalah dengan membandingkannya dengan doktrin Gereja apostolik.
by Henry:
We hold communion with the apostolic churches because our doctrine is in no respect different from theirs. This is our witness of truth.".
by Jenova:
Anda katakan Henry Edward Manning hendak mengajarkan sola-scriptura?
Jelas2 Henry Edward Manning hendak mengkudeta ajaran apostolik dan hendak mengubah semua ajaran apostolik berdasar "wahyu" yang diterima oleh gereja saat ini, yang pastinya akan berbeda jauh dari ajaran apostolik di jaman Tertullian. Ajaran yg tidak sola scriptura pun, berdasar definisi dari Edward, selama di-klaim sebagai "suara gereja saat ini", alias yg dikatakan oleh magisterium gereja dia, adalah kebenaran yg sejati.
Saya kutip lagi biar jelas apa yg menjadi intinya :
“…that all doctrine which agrees with the apostolic churches-those moulds and original sources of the faith must be reckoned for truth, as undoubtedly containing that which the (said) churches received from the apostles, the apostles from Christ, Christ from God.”
Semua doktrin yang dimaksud sebagai apostolik adalah yang diterima oleh gereja dari para Rasul dan para Rasul dari Yesus dan Yesus dari Allah Bapa!
Inilah inti dari prinsip Sola Scriptura !
Jadi semua tradisi gereja anda mengenai Mariology dan Papalism itu sama sekali tidak apostolik karena tidak pernah diajarkan oleh Yesus maupun para Rasul.
Itu hanya ciptaan gereja anda saja yang bertambah terus walau para Rasul sudah meninggal ribuan tahun yang lalu.
Kalimat Anda yg aku bold merah dan aku garis bawahi:
Semua doktrin yang dimaksud sebagai apostolik adalah yang diterima oleh gereja dari para Rasul dan para Rasul dari Yesus dan Yesus dari Allah Bapa!
Yang jadi pertanyaannya sekarang: Apa itu doktrin yg diterima dari para rasul dari Yesus dan dari Bapa??
Hanya yg tertulis di Kitab Suci??? Ato hanya yg sesuai dengan INTERPRETASI Anda akan Kitab Suci???
Kalo Ignatius Antiokia, yg merupakan murid langsung rasul Yohanes, hidus sejaman dengan Yohanes, menuliskan surat2nya ketika Yohanes masih hidup, dan surat2nya masih dapat ditemukan sampai saat ini.
Kalo Ignatius menerima ajaran dari rasul Yohanes mengenai keutamaan Petrus dan penerus Petrus yang menjabat sebagai Uskup Roma, kalo Ignatius menerima ajaran dari rasul Yohanes mengenai keperawanan abadi Maria, lalu Anda katakan bahwa iman Katolik yang sesuai dengan ajaran Ignatius itu berlawanan dengan ajaran apostolik, lalu ajaran apostolik mana kah yg Anda bicarakan di sini???
-
Dimana ada istilah Tradisi Suci didalam komentar Tertulian tsb ?
Anda sudah mengikuti kebiasaan gereja anda dan menambahi lagi dengan apa yang tidak ada (argumentum ex silentio) sedangkan sampai sekarang anda sama sekali tidak bisa menunjukkan mana Tradisi Suci yang resmi itu !
Tidak pernah Tertulian mengajarkan seperti gereja anda bahwa Kitab Suci Firman Tuhan yang diajarkan Yesus dan para Rasul sejajar dengan tradisi manusia seperti yang ada pada gereja anda itu !
Sekali lagi, Tradisi Suci adalah SEMUA ajaran yang diteruskan dari rasul generasi pertama ke penerus2 rasul generasi berikutnya.
Penerusan / pewarisan ajaran ini berlangsung melalui sarana ajaran lisan, tulisan2 terinspirasi, dan tulisan2 yang tidak terinspirasi.
Sudah aku tunjukkan Tradisi Suci yg diacu oleh Tertulisan dalam tulisannya, yaitu bagian yg aku bold!
Tertullian mengatakan menyatakan otoritasnya dan menyuruh Marcion utk mempercayai ajaran yg telah diwariskan kepada Magisterium, dengan kata lain, Tertullian mengacu pada Tradisi Suci, bukan HANYA Kitab Suci saja!!
http://www.newadvent.org/fathers/0315.htm
I suppose you have had, O Marcion, the hardihood of blotting out the original records (of the history) of Christ, that His flesh may lose the proofs of its reality. But, prithee, on what grounds (do you do this)? Show me your authority. If you are a prophet, foretell us a thing; if you are an apostle, open your message in public; if a follower of apostles, side with apostles in thought; if you are only a (private) Christian, believe what has been handed down to us: if, however, you are nothing of all this, then (as I have the best reason to say) cease to live. For indeed you are already dead, since you are no Christian, because you do not believe that which by being believed makes men Christian—nay, you are the more dead, the more you are not a Christian; having fallen away, after you had been one, by rejecting what you formerly believed, even as you yourself acknowledge in a certain letter of yours, and as your followers do not deny, while our (brethren) can prove it. Rejecting, therefore, what you once believed, you have completed the act of rejection, by now no longer believing: the fact, however, of your having ceased to believe has not made your rejection of the faith right and proper; nay, rather, by your act of rejection you prove that what you believed previous to the said act was of a different character. What you believed to be of a different character, had been handed down just as you believed it. Now that which had been handed down was true, inasmuch as it had been transmitted by those whose duty it was to hand it down. Therefore, when rejecting that which had been handed down, you rejected that which was true. You had no authority for what you did.
Anda sudah mengikuti kebiasaan gereja adan menambahi lagi dengan apa yang tidak ada (argumentum ex silentio) sedangkan sampai sekarang anda sama sekali tidak bisa menunjukkan mana Tradisi Suci yang resmi itu !
Wrong!!! Kami tidak pernah berargument ex-silentio, karena apa yg tidak dikatakan oleh Kitab Suci (Scripture is silent) tetap dapat ditemukan dalam Tradisi Suci, yaitu dalam rantai pengajaran yg tidak terputus dari rasul2 ke penerus2nya!
Anda yg hanya berSOLA-scriptura lah yg ber-argumentum ex silentio, karena apa yg tidak dikatakan oleh Kitab Suci telah Anda tambahi dengna interpretasi2 sola-scripturist!!
Tidak pernah Tertulian mengajarkan seperti gereja anda bahwa Kitab Suci Firman Tuhan yang diajarkan Yesus dan para Rasul sejajar dengan tradisi manusia seperti yang ada pada gereja anda itu
Tidak pernah pula Gereja Katolik menyatakan bahwa tradisi2 manusia, sekalipun tradisi gerejawi, sejajar dengan Kitab Suci!
Dalam Gereja Katolik, yang sejajar dengan Kitab Suci adalah Tradisi Suci, yaitu SEMUA suksesi pengajaran dari para rasul kepada penerus2nya, yang disampaikan melalui ajaran lisan, tulisan2 terinspirasi (e.g.dekrit2 konsili ekumenis, kanon Kitab Suci yg didekritkan pertama kali dalam sinode Hippo) maupun tulisan2 lain yg tidak terinspirasi (seperti tulisan2 Tertullian, Origen, Ignatius Antioch, Clement of Alexandria, Agustine of Hippo, dsb)!!
Saya kutip lagi kalimat inti sbb:
I do not admit what you advance of your own apart from Scripture."
Itulah inti dari Sola Scriptura yaitu apapun tulisan manusia diluar Kitab Suci kalau tidak didukung oleh Scripture harus ditolak !
Sekali lagi, tulisan Tertulian yg Anda kutip itu adalah prinsip BER-SCRIPTURA, BUKAN BER-SOLA-SCRIPTURA!!!
Jangan buang tulisan Tertullian lainnya yg mengajarkan utk mempercayai SEMUA ajaran yg diwariskan kepada Magisterium (kutipan yg aku beri dan aku bold).
Di naskah yg sama ini, Tertullian mengajarkan prinsip utk BER-SCRIPTURA, BUKAN BER-SOLA-SCRIPTURA, sekaligus utk mempercayai juga SEMUA ajaran yg diwariskan kepada Magisterium, alias berpegang pada Tradisi Suci JUGA!!
-
Baca lagi semua sanggahan saya dan disanggah lagi dong sanggahan saya yg terakhir itu bukannya mengulang ulang menunjukkan sanggahan awal anda.
Sanggahan Anda yg mana sih?? Wong Anda hanya mengcopy-paste dari website2 anti katolik kok!
Yok kita telusuri lagi diskusinya!!
---------------------------------------------
reply #610, by soli:
Banyak pemimpin kristen awal juga menganut prinsip ajaran Sola Scriptura misalnya :
180 AD: Irenaeus:
"We have learned from none others the plan of our salvation, than from those through whom the Gospel has come down to us, which they did at one time proclaim in public, and, at a later period, by the will of God, handed down to us in the Scriptures, to be the ground and pillar of our faith. For it is unlawful to assert that they preached before they possessed "perfect knowledge," as some do even venture to say, boasting themselves as improvers of the apostles." (Irenaeus, Against Heresies, book 3, 1, 1)
Irenaeus states that the gospel was first orally revealed, then the gospel was recorded in scriptures and calls the scriptures the "ground and pillar" of faith. This should send shivers up the spine of every Roman Catholic and Orthodox because it is a clear interpretation of 1 Tim 3:15 where the same expression is used of the church. Obviously then, Irenaeus viewed that the church came second in authority under the scriptures. It is also clear that you can make no change from what the apostles teach as it was the unchangeable standard of doctrine.
(---akhir kutipan reply #610---)
---------------------------------------------
---> ini adalah MURNI copy-paste dari http://www.bible.ca/sola-scriptura-apostolic-fathers-irenaeus.htm
Aku berikan tanggapan di reply #611 dan aku ajak Anda utk melihat naskah utuh tulisan Irenaeus
reply #611, by Jenova
Irenaeus menuliskan bahwa para rasul mengajarkan Injil, yang kemudian hari diwariskan kepada kita dalam bentuk Kitab Suci sebagai dasar dan tiang penopang iman, BUKAN utk mengajarkan konsep sola-scriptura, melainkan utk melawan bidaah yg menolak otoritas Kitab Suci, karena para bidaat ini berani mengaku sebagai pihak2 yg menyempurnakan ajaran para rasul dan mengajarkan ajaran2 yg berbeda dengan Kitab Suci.
Secara jelas, hal ini tertulis dalam kalimat yg mengikuti kutipan di atas, yang secara sengaja telah dipotong oleh penulis utk menunjukkan bahwa seolah2 Irenaeus mengajarkan sola-scriptura.
We have learned from none others the plan of our salvation, than from those through whom the Gospel has come down to us, which they did at one time proclaim in public, and, at a later period, by the will of God, handed down to us in the Scriptures, to be the ground and pillar of our faith. For it is unlawful to assert that they preached before they possessed "perfect knowledge," as some do even venture to say, boasting themselves as improvers of the apostles. For it is unlawful to assert that they preached before they possessed «perfect knowledge,» as some do even venture to say, boasting themselves as improvers of the apostles.
(Irenaeus, Against Heresies, book 3, 1, 1)
Irenaeus dalam tulisan yg sama: "Against Heresies", dalam tulisan selanjutnya: "Book 3, 2, 1-3" justru membasmi para bidaat dengan menggunakan Kitab Suci DAN Tradisi Suci secara sejajar (equal).
1. When, however, they are confuted from the Scriptures, they turn round and accuse these same Scriptures, as if they were not correct, nor of authority, and [assert] that they are ambiguous, and that the truth cannot be extracted from them by those who are ignorant of tradition.
2. But, again, when we refer them to that tradition which originates from the apostles, [and] which is preserved by means of the succession of presbyters in the Churches, they object to tradition, saying that they themselves are wiser not merely than the presbyters, but even than the apostles, because they have discovered the unadulterated truth.
3. Such are the adversaries with whom we have to deal, my very dear friend, endeavouring like slippery serpents to escape at all points. Where-fore they must be opposed at all points, if per-chance, by cutting off their retreat, we may succeed in turning them back to the truth.
http://www.newadvent.org/fathers/0103302.htm
So... sebetulnya bidaah yg menolak otoritas Tradisi Suci telah dihadapi Gereja sejak jaman Gereja Purba, dan oleh Irenaeus yg tulisannya dipakai oleh pendukung sola-scriptura, bidaah yg menolak otoritas Tradisi Suci ini justru telah dikutuk dan dinyatakan sebagai: "endeavouring like slippery serpents to escape at all points, must be opposed at all points"
(---akhir kutipan reply #611---)
---------------------------------------------
Lalu ANda berikan tanggapan atas tulisanku di reply #612
reply #612, by soli:
Sola Scriptura sama seperti Tritunggal tidak ada istilahnya tetapi prinsipnya banyak didasarkan kepada ajaran Kitab Suci.
Prinsip Sola Scriptura adalah prinsip yang mengembalikan otoritas kebenaran kepada kebenaran Alkitab (Back to Bible) bukan merampok kebenaran Tuhan menjadi milik manusia yang diperdewakan.
Ini berbeda sekali dengan co-redemtrix,mediatrix,Pope infallible dan banyak lagi yang sama sekali tidak ada ajarannya malah menghujat Tuhan.
180 AD: Clement of Alexandria:
"But those who are ready to toil in the most excellent pursuits, will not desist from the search after truth,till they get the demonstration from the Scriptures themselves." (Clement of Alexandria, book 7, ch 16, Scripture the Criterion by Which Truth and Heresy are Distinguished).
(---akhir kutipan reply #612---)
(bersambung)---------------------------------------------
-
---------------------------------------------(sambungan)
---> argument Anda tidak menanggapi ajakanku utk mempelajari naskah utuh tulisan Irenaeusyang mengajarkan utk mengacu pada Kitab Suci DAN Tradisi Suci, bukan Kitab Suci SAJA!
Anda malah mengelak dengan membahas tulisan lain dari Clement of Alexandria dengan copy paste dari http://www.bible.ca/sola-scriptura-apostolic-fathers-clement-alexandria.htm.
Kemudian aku tanggapi lagi di reply #616 dengan mengajak Anda mempelajari juga naskah tulisan Clement of Alexandria yg lebih utuh:
reply #616, by Jenova
Lagi2 main comot, memutilasi, dan menyelewengkan ajaran Clement of Alexandria.
Silakan dibaca dulu judul dari Book 7, Ch.16: Scripture the Criterion by Which Truth and Heresy are Distinguished.
Judulnya bukan: Scripture the ONLY Criterion by Which Truth and Heresy are Distinguised.
Kitab Suci memiliki otoritas sebagai sabda Allah, tentu saja Kitab Suci menjadi kriteria untuk membedakan bidaah dan kebenaran.
Clement of Alexandria mengajarkan bahwa Kitab Suci adalah SALAH SATU kriteria kebenaran, karena para bidaah tidak menggunakan Kitab Suci sebagai dasar ajaran sesat mereka, seperti yg dituliskan dalam paragraf berikut (dari book7, ch.16 yg sama), yg menjadi alasan mengapa Clement Alexandria mengajarkan pentingnya Kitab Suci sebagai kriteria kebenaran:
http://www.newadvent.org/fathers/02107.htm
And if those also who follow heresies venture to avail themselves of the prophetic Scriptures; in the first place they will not make use of all the Scriptures, and then they will not quote them entire, nor as the body and texture of prophecy prescribe. But, selecting ambiguous expressions, they wrest them to their own opinions, gathering a few expressions here and there; not looking to the sense, but making use of the mere words. For in almost all the quotations they make, you will find that they attend to the names alone, while they alter the meanings; neither knowing, as they affirm, nor using the quotations they adduce, according to their true nature.
Dan lebih parahnya, lagi2 teman2 Anda ini memutilasi dan menyembunyikan tulisan selanjutnya dari Clement Alexandria, yg mengajarkan otoritas Tradisi Suci yang setara dengan Kitab Suci!
http://www.newadvent.org/fathers/02107.htm
Chapter 17. The Tradition of the Church Prior to that of the Heresies
Those, then, that adhere to impious words, and dictate them to others, inasmuch as they do not make a right but a perverse use of the divine words, neither themselves enter into the kingdom of heaven, nor permit those whom they have deluded to attain the truth. But not having the key of entrance, but a false (and as the common phrase expresses it), a counterfeit key (ἀντικλεῖς), by which they do not enter in as we enter in, through the tradition of the Lord, by drawing aside the curtain; but bursting through the side-door, and digging clandestinely through the wall of the Church, and stepping over the truth, they constitute themselves the Mystagogues of the soul of the impious.
(---akhir kutipan reply #616)
---------------------------------------------
Anda tanggapi lagi di reply #619
reply #619 by soli:
Gregory of Nyssa :
"The generality of men still fluctuate in their opinions about this, which are as erroneous as they are numerous. As for ourselves, if the Gentile philosophy, which deals methodically with all these points, were really adequate for a demonstration, it would certainly be superfluous to add a discussion on the soul to those speculations. But while the latter proceeded, on the subject of the soul, as far in the direction of supposed consequences as the thinker pleased, we are not entitled to such license, I mean that of affirming what we please; we make the Holy Scriptures the rule and the measure of every tenet; we necessarily fix our eyes upon that, and approve that alone which may be made to harmonize with the intention of those writings." (Nicene and Post-Nicene Fathers (Peabody: Hendriksen, 1995) Second Series: Volume V, Gregory of Nyssa: Dogmatic Treatises, "On the Soul and the Resurrection", p. 439. )
Inilah ajaran yang benar yaitu menempatkan Kitab Suci sebagai otorirtas tertinggi untuk menguji semua ajaran gereja kalau masih mengaku sebagai tubuh Kristus.
(---akhir kutipan reply #619---)
---------------------------------------------
---------------------------------------------
Di reply #611 sebelumnya aku ajak Anda utk menelaah tulisan Irenaeus seutuhnya, dan di reply #612 Anda sama sekali tidak menggubris tulisan Irenaeus yg lebih lengkap yg aku berikan. Malah Anda mengelak dan menambahi lagi dengan copy paste potongan tulisan Clement of Alexandria yg disalah artikan dari christianasnwers.net.
Di reply #616 aku tanggapi kutipan tulisan Clement of Alexandria dan aku ajak Anda utk mempelajari tulisan Clement of Alexandria yg utuh, tapi apakah Anda tanggapi?? Lagi2 TIDAK dan lagi2 Anda MENGELAK, malah di reply #619 Anda lagi2 menjawab dengan copy paste potongan tulisan Gregory of Nyssa dari christiananswer.net .
Inikah tanggapan yg Anda maksud sudah Anda berikan????
Mengutip tulisan Irenaeus dan Clement of Alexandria, ketika aku ajak melihat dan mempelajari tulisan utuhnya, Anda malah mengalihkan dengan mengutip tulisan2 early fathers lainnya, dan lagi2 dipotong2 dan diartikan di luar konteks naskah utuh tulisan mereka???
Jika Anda keberatan aku katakan "mengelak", silakan tunjukkan di sini bahwa Anda telah menanggapi ajakanku utk mempelajari naskah utuh tulisan Irenaeus / Clement of Alexandria / Gregory of Nyssa, dan mari kita lihat apakah mereka benar2 mengajarkan SOLA-scriptura, atau mengajarkan SCRIPTURA DAN TRADISI SUCI!!
Lagipula, di thread ini yg sedang berdiskusi itu Anda (solideogloria) atau penulis website bible.ca / christiananswers.net sih???
:doh: :doh:
-
Tidak ada istilah tradisi suci didalam komentar mereka melainkan apa yang mereka maksudkan dengan tradisi yang diajarkan oleh para Rasul berbeda dengan tradisi manusia seperti berikut :
Kol 2:8 Beware lest any man spoil you through philosophy and vain deceit, after the tradition of men, after the rudiments of the world, and not after Christ.
Disini jelas sekali Paulus menganggap tradisi manusia tidak sesuai dengan ajaran Kristus melainkan persis tradisi Yudaisme dan gereja anda itu yang dikecam oleh Yesus.
Yep, Anda benar, Paulus memperingatkan utk tidak mengikuti tradisi bikinan manusia.
Lha... Gereja Katolik sudah mengikuti nasihat Paulus tuh, tidak satu pun tradisi gerejawi buatan manusia yg dianggap infallible dalam Gereja Katolik.
Tata liturgi, praktek disiplin iman seperti selibat, menggunakan lilin, menggunakan alat musik modern, dsb, praktek2 devosi seperti doa rosario, doa jalan salib, doa novena, semuanya TIDAK ada yg menjadi tradisi infallible tuh!
Lalu Apa masalahnya dengan tradisi gerejawi nya Gereja Katolik???
2 Tes.2:15 Therefore, brethren, stand fast, and hold the traditions which ye have been taught, whether by word, or our epistle.
Disini jelas sekali Paulus mengatakan tradisi yang mereka ajarkan (bukan tradisi manusia) yang tentunya berasal dari Firman atau Wahyu Tuhan yang mereka ajarkan.
Yep, tradisi YANG MEREKA AJARKAN!!
Baik yg diajarkan dengan perkataan lisan, maupun dengan tulisan2!
Perkataan lisan ya perkataan lisan, BUKAN Kitab Suci!!
Tulisan2 TIDAK TERBATAS pada Kitab Suci Saja, tetapi mencakup semua tulisan2 yg tidak terinspirasi juga, karena Paulus mengacu pada kata "kami", yaitu rekan2 sesama pemegang jabatan rasul, seperti Ignatius of Antioch, Clement of Alexandria, Augustine of Hippo, dsb, yg juga menuliskan tulisan2 yg tidak dimasukkan dalam daftar kanon Kitab Suci!!
SEMUA suksesi / pewarisan ajaran itu, baik secara lisan, dalam tulisan terinspirasi, maupun dalam tulisan2 yang tidak terinspirasi, ini semua adalah TRADISI SUCI dalam Gereja Katolik!!
Tradisi yang diajarkan para Rasul adalah berdasarkan ajaran Yesus dan itu semua sudah tertulis didalam Scriptura dan hanya itu yang boleh disebut sebagai suci.
Kata siapa????
Tunjukkan ayat dalam Kitab Suci yg menyatakan demikian!!
Sekali lagi, ayat dalam Kitab Suci yg menyatakan demikian , bukan INTERPRETASI Anda yg menyatakan demikian!!!!
Tidak ada satupun buktinya bahwa teolog klasik itu mensejajarkan Scriprura dengan tradisi manusia seperti milik gereja anda.
Lha... makanya dibaca dong tulisan Tertullian atau Iraneaus atau Clement of Alexandria SECARA UTUH!!!
Jangan percaya buta pada website2 protestant yg hanya memotong2 tulisan2 early fathers!
Itu sudah aku berikan link-nya di reply2 ku sebelum2nya! Sudah aku berikan juga telaahnya dari tulisan yg utuh, bahwa mereka pun selain menekankan pentingnya Kitab Suci, JUGA menekankan pentingnya SUKSESI AJARAN RASULIAH yang jelas2 berbeda dengan Kitab Suci!!
SUKSESI AJARAN RASULIAH selain Kitab Suci, ini adalah Tradisi Suci dalam Gereja Katolik!
Mengenai penggunaan istilah Tradisi Suci sampai sekarang anda bingung terus tidak pernah memberikan jawaban yang jelas dan nyambung apa contohnya,kapan dikeluarkannya dan oleh siapa.
Okay, aku berikan definisi yg lebih definitif mengacu pada Katekismus Gereja Katolik #78
Yesus mewartakan Kabar Gembira (Injil) dan mengajarkannya kepada para rasul SECARA LISAN (KGK #75).
Para rasul meneruskan ajaran dari Yesus ini kepada penerus2nya melalui ajaran lisan dan tulisan (baik tulisan2 terinspirasi maupun tulisan2 lain) (KGK #76-77).
Suksesi ajaran rasuliah ini lah yang disebut sebagai Tradisi Suci (KGK #78)., yang berlangsung dalam perlindungan dan bimbingan Roh Kudus sesuai janji Kristus (Yoh 15 : 26, Yoh 16 : 13, Mat 16: 18; Mat 18 : 18), yang diwariskan turun temurun dari para rasul ke penerus2 mereka, dari penerus rasul ke generasi2 penerus berikutnya sampai saat ini dan sampai akhir jaman, melalui transmisi ajaran lisan, tulisan terinspirasi, dan tulisan2 lain!
Tidak ada sama sekali landasan Scriptura atas semua ajaran palsu diatas karena itu sama sekali sudah menghujat Tuhan.
Silahkan ditunjukkan buktinya disini atas dasar ayat mana ajaran tradisi gereja anda diatas tsb ?
Yang ada hanyalah penafsiran ala “equivocation parallelism fallacy” yang jelas tidak mungkin bisa diterima secara Scriptura.
Silakan Anda buka Katekismus Gereja Katolik, tetapi kali ini silakan DIBACA DENGAN TELITI!!
Anda akan temukan banyak sekali kutipan2 dari Kitab Suci, dan interpretasi2 dari Kitab Suci!
Lha.. kalo interpretasi Gereja Katolik BERBEDA DENGAN INTERPRETASI ANDA, jangan lalu samakan INTERPRETASI Anda dengan Kitab Suci, lalu menuduh Gereja Katolik tidak sesuai dengan Kitab Suci dong!!
Anda yg menuding Gereja Katolik melakukan "false equivalence fallacy", tapi justru Anda sendiri yg menyamakan INTERPRETASI Anda dengan Kitab Suci, lalu menuduh siapa saja yg tidak sesuai dengan INTERPRETASI Anda sebagai pihak yg melawan Kitab Suci!!!
Yang kami lawan di sini adalah INTERPRETASI SOLA-SCRIPTURIST yang menyamakan diri dengan Kitab Suci, BUKAN Kitab Suci!!!
-
@solideogloria:
Kali ini aku berikan definisi yg lebih definitif tentang Tradisi Suci mengacu pada Katekismus Gereja Katolik #78
Yesus mewartakan Kabar Gembira (Injil) dan mengajarkannya kepada para rasul SECARA LISAN (KGK #75).
Para rasul meneruskan ajaran dari Yesus ini kepada penerus2nya melalui ajaran lisan dan tulisan (baik tulisan2 terinspirasi maupun tulisan2 lain) (KGK #76-77).
Suksesi ajaran rasuliah ini lah yang disebut sebagai Tradisi Suci (KGK #78)., yang berlangsung dalam perlindungan dan bimbingan Roh Kudus sesuai janji Kristus (Yoh 15 : 26, Yoh 16 : 13, Mat 16: 18; Mat 18 : 18), yang diwariskan turun temurun dari para rasul ke penerus2 mereka, dari penerus rasul ke generasi2 penerus berikutnya sampai saat ini dan sampai akhir jaman, melalui transmisi ajaran lisan, tulisan terinspirasi, dan tulisan2 lain!
Tidak pernah ada sama sekali ajaran Rasuliah mengenai :
1. through her are obtained every hope, every grace, and all salvation
2. we obtain everything through Mary.
3. none, O Mother of God, obtains salvation except through thee
4. nothing comes to us except through Mary’s mediation, for such is God’s Will.
5. no one goes to CHRIST except through his mother.
6. it is also certain that you cannot find JESUS except with Mary and through Mary
7. leads us to JESUS through Mary
8. what we owe to Mary for our reconciliation and salvation.”
9. who has crushed the most cruel serpent’s poisonous head and brought salvation to the world
10. the Mediatrix of our salvation
11. “None, O Mother of God, obtains salvation except through thee, none receives a gift from the throne of mercy
except through thee.”
12. Mary is a Mediatrix and Dispenser of Graces.”
13. Mary is ‘Mother of Mercy, our life, our sweetness and our hope
14. “The Catholic Church has always and with justice put all her hope and trust in the Mother of God
Yang ada hanyalah tradisi rekayasa gereja sepanjang sejarah diluar apa yang sudah diwahyukan Tuhan seperti daftar diwebsite terlampir :
http://www.jesus-is-savior.com/False%20Religions/Roman%20Catholicism/catholic_heresies-a_list.htm
http://www.gospeloutreach.net/romanerr1.html
http://katholiksesat.blogspot.com/2010/10/daftar-tradisi-yang-menyimpang-dari.html
http://mendapat-laia.blogspot.com/2012/06/pengajaran-yang-salah-dan-Tuhan-benci.html
http://hbcdelivers.org/list-of-roman-catholic-heresies/
http://carm.org/list-of-roman-catholic-false-teachings
http://cnview.com/on_line_resources/the_truth_about_roman_catholics_final.htm
http://www.masters-table.org/reformation/catholictimeline.htm
-
Dan bagaimana pula caranya Roh Kudus memberikan iluminasi kepada umat beriman?
Tidak lain dan tidak bukan, dengan menerangi mereka dalam menafsirkan Kitab Suci!
Roh Kudus tidak pernah memberikan iluminasi keluar dari apa yang sudah diwahyukan dan tertulis seperti semua contoh ajaran GRK yg sudah saya berikan pd postingan diatas.
Quote from: solideogloria on September 08, 2014, 11:37:24 AM
Benar atau tidak penafsiran manusia maka Kitab Suci tetaplah kebenaran :
Yohanes 17:17 Kuduskanlah mereka dalam kebenaran; firman-Mu adalah kebenaran.
Silakan dilihat baik2, Kitab Suci secara jelas menuliskan “firman-Mu adalah kebenaran”, BUKAN “Kitab Suci 39+27adalah satu2nya kebenaran”.
Ayat ini tidak pernah menyatakan bahwa Kitab Suci menjadi menghakimi untuk membenarkan / menyalahkan interpretasi seseorang akan ayat2 Kitab Suci.
Sekali lagi, hanya INTERPRETASI Anda sajalah yg mengatakan bahwa Yoh 17 : 17 menyatakan Kitab Suci sebagai hakim atas interpretasi2 yg ada.
Kalau bukan berdasarkan Kitab Suci sebagai fondasi berdirinya gereja Kristus pakai apa anda menguji semua ajaran gereja sesuai dengan perintah Tuhan :
1 Tesalonika 5:21 Ujilah segala sesuatu dan peganglah yang baik.
Apakah pakai tradisi bikinan gereja sudah jelas jelas menyimpang dari kebenaran Kitab Suci itu ?
Otoritas mana yang lebih tinggi firman Tuhan atau tradisi bikinan gereja/manusia ?
Kalau demikian pakai apa anda menguji ajaran gereja ?
1. Apa ditelan bulat bulat saja
2. Diuji oleh magisterium yang terdiri dari manusia yang berdosa itu ?
3. Diuji oleh Paus yang moralnya banyak tercemar itu ?
4. Diuji oleh Kitab Suci agama lain ?
5. Diuji oleh para ahli Filsafat ?
6. Diuji oleh para Scientist ?
7. Paganisme Romawi yg sudah sinkretis dengan GRK
8. Ajaran Mistik Kebatinan,dll
Apakah alat uji anda itu absolut,inerrancy dan infallible atau hanya relatif belaka ?
Yeremia 17:5 Beginilah firman Tuhan: "Terkutuklah orang yang mengandalkan manusia, yang mengandalkan kekuatannya sendiri, dan yang hatinya menjauh dari pada Tuhan!
Kis. 5:29 Tetapi Petrus dan rasul-rasul itu menjawab, katanya: "Kita harus lebih taat kepada Allah dari pada kepada manusia.
Quote from: solideogloria on September 08, 2014, 11:37:24 AM
Kitab Suci tidak pernah berubah menjadi bukan kebenaran karena penafsiran tertentu manusia yang keliru penuh dengan manpipulasi dan modifikasi dengan motivasi yang sudah bejat dari manusia tsb.
Mengapakah Rasul Paulus mengatakan sbb :
Galatia 1:8 Tetapi sekalipun kami atau seorang malaikat dari sorga yang memberitakan kepada kamu suatu injil yang berbeda dengan Injil yang telah kami beritakan kepadamu, terkutuklah dia.
Kolose 2:8
Hati-hatilah, supaya jangan ada yang menawan kamu dengan filsafatnya yang kosong dan palsumenurut ajaran turun-temurun dan roh-roh dunia, tetapi tidak menurut Kristus.
2 Petrus 2:1
Sebagaimana nabi-nabi palsu dahulu tampil di tengah-tengah umat Allah, demikian pula di antara kamu akan ada guru-guru palsu. Mereka akan memasukkan pengajaran-pengajaran sesat yang membinasakan, bahkan mereka akan menyangkal Penguasa yang telah menebus mereka dan dengan jalan demikian segera mendatangkan kebinasaan atas diri mereka.
Untuk apa ada peringatan dari Rasul tsb kalau kebenaran Kitab Suci itu relatif bergantung kepada manusia seperti paham gereja anda ???
Rasul2 menuliskan ajaran demikian karena memang akan bermunculan banyak sekali interpretasi2 Kitab Suci, seperti yg telah dibuktikan dalam sejarah, dan Kitab Suci tidak pernah dapat berbicara jika diinterpretasikan secara salah.
Montanism, Sabellianism, Arianism, Nestorianism, Pelagianism, dsb, adalah contoh2 heresy yang salah menginterpretasikan Kitab Suci. Kitab Suci tidak pernah berbicara untuk membasmi bidaat2 ini, tetapi Gereja dengan MagisteriumNya yang menjaga interpretasi Kitab Suci yang orthodox lah yang berbicara dan membasmi interpretasi2 bidaat tersebut!
Ya… memang selain semua ajaran sesat seperti Montanism, Sabellianism, Arianism, Nestorianism, Pelagianism, dsb,juga harus ditambahkan semua tradisi palsu gereja sepanjang sejarah seperti daftar didalam blog terlampir :
http://www.jesus-is-savior.com/False%20Religions/Roman%20Catholicism/catholic_heresies-a_list.htm
http://www.gospeloutreach.net/romanerr1.html
http://katholiksesat.blogspot.com/2010/10/daftar-tradisi-yang-menyimpang-dari.html
http://mendapat-laia.blogspot.com/2012/06/pengajaran-yang-salah-dan-Tuhan-benci.html
http://hbcdelivers.org/list-of-roman-catholic-heresies/
http://carm.org/list-of-roman-catholic-false-teachings
http://cnview.com/on_line_resources/the_truth_about_roman_catholics_final.htm
http://www.masters-table.org/reformation/catholictimeline.htm
Quote from: solideogloria on September 08, 2014, 11:37:24 AM
Untuk apa pula jemaat/gereja awal di Berea menyelidiki Kitab Suci kalau kebenaran Kitab tsb hanya relatif tidak absolut melainkan bergantung kepada manusianya.???
Sekali lagi, Gereja Perdana diajarkan utk “menyelidiki Kitab Suci" (Kis 17 : 1), BUKAN “menyelidiki dengan Kitab Suci”!!
Analogi sangat sederhana, tentu Anda ingat dalam pelajaran Biologi ketika Anda duduk di bangku SMP/SMA, di mana Anda disuruh menyelidiki anatomi tubuh seekor katak. Katak adalah object penyelidikan, dan dibutuhkan sarana2 lain utk menyelesaikan penyelidikan itu seperti: microscope, buku2 referensi, petunjuk guru biologi, dsb.
Hal yang sama, ketika para rasul memerintahkan jemaat Gereja mula2 utk “menyelidiki Kitab Suci" (Kis 17 : 1), BUKAN“menyelidiki dengan Kitab Suci”, tentu saja Kitab Suci di sini menjadi object pembelajaran, bukan saranan utk menyelesaikan penyelidikan!!
Dan justru ajaran2 tertulis selain tulisan2 Kitab Suci dan ajaran2 lisan, yang terkandung dalam Tradisi Suci, yang harus digunakan utk menyelidiki Kitab Suci, mengikuti 2 Tes 2 : 15!
Pertanyaan saya sederhana saja :
Kalau bukan berdasarkan Kitab Suci sebagai fondasi berdirinya gereja Kristus pakai apa anda menguji semua ajaran gereja sesuai dengan perintah Tuhan :
1 Tesalonika 5:21 Ujilah segala sesuatu dan peganglah yang baik.
Apakah pakai tradisi bikinan gereja sudah jelas jelas menyimpang dari kebenaran Kitab Suci itu ?
Otoritas mana yang lebih tinggi firman Tuhan atau tradisi bikinan gereja/manusia ?
-
Quote from: solideogloria on September 08, 2014, 11:37:24 AM
Kalau Kitab Suci tidak absolut maka gereja sama sekali akan kehilangan pegangan didalam menentukan mana ajaran yang benar dan mana yang salah.
Kitab Suci adalah absolut, Amin, dan tiada keraguan akan hal ini!!
Tetapi Kitab Suci tidak dapat berdiri sendiri, karena Kitab Suci tidak akan pernah dapat berbicara jika diinterpretasikan secara salah.
Justru agar ke-absolut-an Kitab Suci tetap dapat tegak berdiri, dibutuhkan ajaran2 lainnya, baik tertulis maupun lisan, yang digunakan utk menjaga kewibawaan dan ke-absolut-an Kitab Suci, yang tidak lain dan tidak bukan dapat ditemukan dalam Tradisi Suci!
Kitab Suci adalah “Self Sufficient” didalam dirinya karena dinafaskan oleh Allah sendiri dan tidak boleh ditambahkan dengan apapun yang bukan firman Tuhan sesuai dengan perintah Tuhan sendiri :
Amsal 30:6 Jangan menambahi firman-Nya, supaya engkau tidak ditegur-Nya dan dianggap pendusta.
Jadi semua penambahan gereja yg menganggap setara dengan Kitab Suci hanyalah ajaran dusta belaka karena bukan berasal dari wahyu Tuhan.
2 Corinthians 3:5 (ESV) Not that we are sufficient in ourselves to claim anything as coming from us, but our sufficiency is from God,
2 Tim. 3:15 And that from a child thou hast known the holy scriptures, which are able to make thee wise unto salvation through faith which is in Christ Jesus.
3:16 All scripture is given by inspiration of God, and is profitable for doctrine, for reproof, for correction, for instruction in righteousness:
3:17 That the man of God may be perfect, throughly furnished unto all good works.
Jelas sekali ayat diatas mengajarkan Kitab Suci sudah cukup memperlengkapi orang percaya tidak perlu ditambahi dengan segala macam ajaran lain apalagi yang penuh dusta.
Athanasius (300?-375),
“The Holy Scriptures, given by inspiration of God, are of themselves sufficient toward the discovery of truth. (Orat. adv. Gent., ad cap.) The Catholic Christians will neither speak nor endure to hear anything in religion that is a stranger to Scripture; it being an evil heart of immodesty to speak those things which are not written,” (Athanasius, Exhort. ad Monachas).
Quote from: solideogloria on September 08, 2014, 11:37:24 AM
Truth: "The Bible is the mother of Tradition"
WRONG!!!!
Kenyataannya justru Kitab Suci lahir dari Tradisi Suci.
Sebelum Matius, Markus, Lukas, Yohanes menuliskan keempat Kitab Injil, ajaran2 ini diteruskan secara lisan dan dalam tulisan2 selain Kitab Suci. Sebelum Paulus, Petrus, Yakobus, Yohanes, dan penulis surat Ibrani menyampaikan ajaran2 dalam surat2 mereka, Firman Allah telah disampaikan secara estafet melalui ajaran lisan dan tulisan di luar Kitab Suci.
Bahkan sebelum semua tulisan2 ini dikumpulkan dalam suatu kanon Perjanjian Baru, berdampingan dengan kanon Perjanjian Lama, yang pertama kali ditetapkan melalui otoritas resmi setempat dalam konsili Hippo di abad ke3, Firman Allah telah diterima dan diteruskan di dalam Gereja melalui ajaran2 lisan dan tulisan di luar Kitab Suci.
Ajaran2 lisan dan tulisan2 selain Kitab Suci yang mengandung segala kebenaran ilahi, yang diajarkan oleh para rasul dan penerus2 para rasul, semua ini adalah Tradisi Suci, dan justru dari Tradisi Suci ini lah Kitab Suci 47 PL + 27 PB, sekali lagi Kitab Suci 46 PL + 27 PB, lahir!!!
Semua tradisi suci sudah dalam bentuk tertulis didalam Kitab Suci dan didukung oleh semua salinan naskah asli yang masih ada didalam perbendaharaan gereja sampai saat ini.
Tidak ada gereja Kristen yang mengaku bahwa Kitab Suci tidak lengkap dan masih harus ditambahi dengan segala macam tradisi palsu bikinan manusia.
Tidak ada tradisi suci yang belum tertulis didalam Kitab Suci sebelum abad pertama berakhir,dan semua tulisan Nabi dan Rasul merupakan fondasi berdirinya jemaat Tuhan yaitu gereja :
Efesus 2:19 Demikianlah kamu bukan lagi orang asing dan pendatang, melainkan kawan sewarga dari orang-orang kudus dan anggota-anggota keluarga Allah,
2:20 yang dibangun di atas dasar para rasul dan para nabi, dengan Kristus Yesus sebagai batu penjuru.
Sebaliknya semua tradisi gereja bikinan manusia hanyalah dusta besar dan sudah keluar sama sekali dari ajaran kebenaran Kitab Suci.
-
Quote from: solideogloria on September 08, 2014, 11:37:24 AM
False: "Tradition is the mother of or equal to the Bible"[/b][/color]
FACTS!!!!
Ini adalah kenyataan. Silakan Anda lihat lagi uraian singkat di atas!!
Tradisi Suci equal to Kitab Suci tetapi sama sekali kontradiksi dengan tradisi palsu bikinan gereja seperti contoh terlampir :
http://www.jesus-is-savior.com/False%20Religions/Roman%20Catholicism/catholic_heresies-a_list.htm
http://www.gospeloutreach.net/romanerr1.html
http://katholiksesat.blogspot.com/2010/10/daftar-tradisi-yang-menyimpang-dari.html
http://mendapat-laia.blogspot.com/2012/06/pengajaran-yang-salah-dan-Tuhan-benci.html
http://hbcdelivers.org/list-of-roman-catholic-heresies/
http://carm.org/list-of-roman-catholic-false-teachings
http://cnview.com/on_line_resources/the_truth_about_roman_catholics_final.htm
http://www.masters-table.org/reformation/catholictimeline.htm
Quote from: solideogloria on September 08, 2014, 11:37:24 AM
Karena gereja anda sudah membuang peranan Roh Kudus bagi orang percaya yang sekarang sudah sebagai penyandang “Imamat Rajani” (Royal Priesthood) didalam memahami Kitab Suci dan menggantinya dengan sekelompok manusia rentan heresy dan dipimpin oleh seorang yang dianggap Kepala Gereja Universal,Infallible,Tuhan didunia,Roman Pontif,dll maka tidak heran bagi saya kalau peranan tradisi bikinan gereja anda lebih penting bagi anda ketimbang Kitab Suci.
Yang mengatakan bahwa pengikut Kristus memiliki imamat untuk menafsirkan Kitab Suci HANYALAH INTERPRETASI Anda.
Tidak ada satupun ayat Kitab Suci yg mengatakan bahwa “umat beriman” dapat menginterpretasikan Kitab Suci, malah sebaliknya Kis 8 : 27-40 memberikan contoh bahwa seorang sida-sida pun tetap membutuhkan bimbingan seorang rasul (Filipus) untuk dapat memahami Kitab Suci.
Sekali lagi, kuasa utk mengikat ajaran, termasuk menyatakan interpretasi Kitab Suci yang benar hanya dimiliki oleh Petrus (Mat 16 : 18) dan rasul2 yang dalam persekutuan dengan Petrus (Mat 18 : 18), yang dalam bahas modern kita sebut sebagai lembaga infallible Magisterium Gereja.
Umat tentu saja selalu dalam bimbingan Roh Kudus dalam membaca dan memahami Kitab Suci, tetapi sekali lagi, Kitab Suci tidak dapat berbicara jika diinterpretasikan secara salah, jadi umat harus selalu memahami dan menginterpretasikan Kitab Suci dalam tuntunan ajaran Gereja!
Tidak ada sama sekali ajaran Alkitab bahwa hanya segolongan orang tertentu saja yang berhak menafsirkan Kitab Suci dan yang lain hanya boleh membebek belaka tanpa perlu mengujinya.
Nabi dan Rasul adalah orang yang diurapi Allah didalam menurunkan wahyu-Nya kepada manusia tetapi Paus hanya manusia biasa yang berdosa maka adalah suatu kecongkakan rohani mengklaim diri infallible seperti Tuhan dan berhak memberikan ajaran yang tidak mungkin salah.
Alkitab sudah berkata :
Yosua 1:8 Janganlah engkau lupa memperkatakan kitab Taurat ini, tetapi renungkanlah itu siang dan malam, supaya engkau bertindak hati-hati sesuai dengan segala yang tertulis di dalamnya, sebab dengan demikian perjalananmu akan berhasil dan engkau akan beruntung.
Mazmur 1:2 tetapi yang kesukaannya ialah Taurat Tuhan, dan yang merenungkan Taurat itu siang dan malam.
Gereja perdana juga menyelidiki Alkitab untuk menguji apakah ajaran Rasul memang benar demikian :
Kisah Para Rasul 17:11
Orang-orang Yahudi di kota itu lebih baik hatinya dari pada orang-orang Yahudi di Tesalonika, karena mereka menerima firman itu dengan segala kerelaan hati dan setiap hari mereka menyelidiki Kitab Suci untuk mengetahui, apakah semuanya itu benar demikian.
Roh Kuduslah yang akan memberikan pencerahan kepada orang beriman untuk dapat memahami Kitab Suci secara benar.
Yohanes 14:26
tetapi Penghibur, yaitu Roh Kudus, yang akan diutus oleh Bapa dalam nama-Ku, Dialah yang akanmengajarkan segala sesuatu kepadamu dan akan mengingatkan kamu akan semua yang telah Kukatakan kepadamu.
Alkitab tidak pernah mengajarkan agar jemaat hanya membeo kepada apa yang diajarkan gereja justru karena ternyata banyak ajaran gereja yang sudah menyimpang jauh dari kebenaran Kitab Suci seperti contoh terlampir :
http://www.jesus-is-savior.com/False%20Religions/Roman%20Catholicism/catholic_heresies-a_list.htm
Tuhan sudah memperingatkan :
Ibrani 13:9
Janganlah kamu disesatkan oleh berbagai-bagai ajaran asing. Sebab yang baik ialah, bahwa hati kamu diperkuat dengan kasih karunia dan bukan dengan pelbagai makanan yang tidak memberi faedah kepada mereka yang menuruti aturan-aturan makanan macam itu.
2 Petrus 2:1
Sebagaimana nabi-nabi palsu dahulu tampil di tengah-tengah umat Allah, demikian pula di antara kamu akan ada guru-guru palsu. Mereka akan memasukkan pengajaran-pengajaran sesat yang membinasakan, bahkan mereka akan menyangkal Penguasa yang telah menebus mereka dan dengan jalan demikian segera mendatangkan kebinasaan atas diri mereka.
-
Lho.. kata siapa kalo rasul2 lain bukan gembala???
Silakan tunjukkan di sini di reply mana aku pernah mengatakan demikian!!
Petrus adalah rasul, artinya dia adalah gembala!
Paulus, meskipun bukan rasul generasi pertama, adalah rasul dan gembala!
Andreas, Yakobus dan Yohannes anak Zebedeus, Filipus, Bartolomeus, Thomas, Matius, Yakobus anak Alfeus, Yudas Tadeus, Simon orang Zealot, semua rasul ini adalah gembala!!
Apakah daftar rasul gembala berhenti di sini? Tidak, karena semua orang yg diserahi suksesi rasuliah oleh rasul2 generasi pertama tetap menjabat rasul dan menjadikan mereka gembala yg sama dengan rasul2 generasi pertama, seperti yg dicontohkan dalam Kitab Suci: Matias pengganti Yudas Iskariot, Barnabas, Andronikus, Yunias, Yakobus saudara Tuhan (anak Yusuf ayah Tuhan dengan istri pertamanya Salome), Silas, Timotius.
Apakah daftar rasul generasi selanjutnya berhenti di sini? Tentu tidak, karena tidak semua nama rasul2 penerus ditulis di Kitab Suci, bahkan Paulus dalam 1 Kor 15 : 7 pun mengindikasikan ada banyak rasul lain yang tidak disebutkan namanya.
Tidak ada lagi jabatan Nabi dan Rasul setelah Rasul Yohanes meninggal dunia diakhir abad pertama.
Nabi dan Rasul adalah jabatan khusus yang diurapi dan dipilih Allah sendiri untuk menurunkan semua wahyu-Nya kepada manusia.
Kalau Nabi dan Rasul palsu pasti banyak seperti peringatan Alkitab sendiri ;
II Petrus 2:1 Sebagaimana nabi-nabi palsu dahulu tampil di tengah-tengah umat Allah, demikian pula di antara kamu akan ada guru-guru palsu. Mereka akan memasukkan pengajaran-pengajaran sesat yang membinasakan, bahkan mereka akan menyangkal Penguasa yang telah menebus mereka dan dengan jalan demikian segera mendatangkan kebinasaan atas diri mereka.
I Yohanes 4:1 Saudara-saudaraku yang kekasih, janganlah percaya akan setiap roh, tetapi ujilah roh-roh itu, apakah mereka berasal dari Allah; sebab banyak nabi-nabi palsu yang telah muncul dan pergi ke seluruh dunia.
Tuhan sudah memerintahkan agar menguji roh roh baik nabi atau rasul palsu tersebut dan ternyata memang ajarannya sudah menyimpang jauh dari kebanaran Kitab Suci seperti contoh terlampir :
http://www.jesus-is-savior.com/False%20Religions/Roman%20Catholicism/catholic_heresies-a_list.htm
http://www.gospeloutreach.net/romanerr1.html
http://katholiksesat.blogspot.com/2010/10/daftar-tradisi-yang-menyimpang-dari.html
http://mendapat-laia.blogspot.com/2012/06/pengajaran-yang-salah-dan-Tuhan-benci.html
http://hbcdelivers.org/list-of-roman-catholic-heresies/
http://carm.org/list-of-roman-catholic-false-teachings
http://cnview.com/on_line_resources/the_truth_about_roman_catholics_final.htm
http://www.masters-table.org/reformation/catholictimeline.htm
Quote from: solideogloria on September 08, 2014, 11:37:24 AM
Kalau gembala sebagai pemimpin suatu jemaat bukankah para Rasul juga merupakan pimpinan didalam jemaat dimana mereka menetap ?
Lha ya emang, kan sudah jelas dalam sejarah Gereja, Petrus pertama kali mendirikan Gereja di Anthiokia dan menjadi gembala di sana, dan kemudian meneruskan suksesi rasuliah rasul gembala kepada Ignatius dari Anthiokia.
Markus mendirikan Gereja dan menjadi gembala di Alexandria, Yakobus saudara Tuhan (anak Yusuf dan Salome) mendirikan Gereja dan menjadi gembala di Yerusalem, Andreas mendirikan Gereja dan menjadi gembala di Konstantinopel, dan terakhir Petrus dan Paulus mendirikan Gereja di Roma dan Petrus menjadi gembala sampai wafatnya sebagai martir di sana.
Kalau Petrus sebagai Rasul panutan mengapa pula gereja melarang selibat padahal Petrus memiliki istri ???
Mengapa pula gereja merekayasa segala macam ajaran yang tidak pernah diajarkan oleh Rasul Petrus seperti berikut :
http://www.jesus-is-savior.com/False%20Religions/Roman%20Catholicism/catholic_heresies-a_list.htm
http://www.gospeloutreach.net/romanerr1.html
http://katholiksesat.blogspot.com/2010/10/daftar-tradisi-yang-menyimpang-dari.html
http://mendapat-laia.blogspot.com/2012/06/pengajaran-yang-salah-dan-Tuhan-benci.html
http://hbcdelivers.org/list-of-roman-catholic-heresies/
http://carm.org/list-of-roman-catholic-false-teachings
http://cnview.com/on_line_resources/the_truth_about_roman_catholics_final.htm
http://www.masters-table.org/reformation/catholictimeline.htm
Quote from: solideogloria on September 08, 2014, 11:37:24 AM
Atau apa anda anggap Paus Linus dan Paus berikutnya pengganti Petrus itu misalnya lebih berotoritas dari Rasul Yohanes yang masih hidup dikala itu,dan Rasul Yohanes harus tunduk kepada Paus anda itu ???
• St. Linus (67-76)
• St. Anacletus (Cletus) (76-88)
• St. Clement I (88-97)
http://www.newadvent.org/cathen/12272b.htm
Yep!!
Semua rasul adalah setara dalam kuasa apostolik, yang artinya Yohanes adalah setara dengan Petrus, setara dengan Yakobus, setara dengan penerus Yakobus, setara dengan penerus Petrus, bahkan setara dengan penerus Yohanes sendiri.
Tetapi tidak ada satupun rasul yang tidak tunduk pada kepemimpinan Petrus dan penerus Petrus yang adalah gembala Roma!
Buktinya, St. Ignatius Antiokia yang adalah penerus dan murid langsung rasul Yohanes, yg hidup sejaman dengan rasul Yohanes, dalam suratnya kepada Gereja Roma, mengakui bahwa Gereja Roma memiliki supremacy di atas gembala2 lain dengan menyapa Gereja Roma sebagai “"presiding over the brotherhood of love (prokathemene tes agapes)”, bukan menyebut gurunya, rasul Yohanes, yg memiliki supremasi atas gembala2 lainnya, tetapi penerus Petrus di Roma!
Semua Rasul tidak saling membawahi alias setara satu sama lain malah gereja utama di Yerusalem dipimpin oleh Yakobus bukan Petrus.
Menjadikan Petrus sebagai pemimpin hanyalah isapan jempol belaka karena sikapnya yang pernah munafik dan keliru terus pemahamannya sehingga pernah dihardik sebagai Iblis oleh Yesus,dan pernah mengkhianati Yesus sampai tiga kali.
Bukankah sikap munafik mengatakan menjadi penerus Petrus yang beristri tetapi gereja membuat peraturan selibat ?
Bagaimana Petrus pernah mengkhianati Yesus demikian juga gereja sudah mengkhianati ajaran Yesus dengan semua tradisi palsunya sbb :
http://www.jesus-is-savior.com/False%20Religions/Roman%20Catholicism/catholic_heresies-a_list.htm
Jadi kelihatannya sifat munafik dan pengkhianatan Petrus yang kelihatannya disuksesikan oleh gereja.
Yang disuksesikan oleh para Rasul adalah ajarannya yaitu yang sudah tertulis didalam Kitab Suci bukan jabatannya.
Hanya kecongkakan rohani saja kalau ada yang merasa menggantikan jabatan Petrus dan menganggap diri infallible seperti Tuhan didunia ini,karena sama sekali tidak ada dasar alkitabiahnya.
-
Kita sudahi OOTnya, mari kita kembali ke topik diskusi yg mau kita simpulan di sini!
Anda katakan Kitab Suci adalah satu2nya sumber kebenaran?
Silakan dibuktikan dengan menjawab pertanyaan sederhana ini: "Apakah menurut Kitab Suci rasul2 lain seperti Yakobus, Andreas, Matius, Markus, Filipus, Timotius, dan rasul2 lainnya adalah gembala juga?".
Jika mereka semua adalah gembala yg sama seperti Petrus atau Paulus, ayat mana, sekali lagi AYAT MANA (BUKAN INTERPRETASI) yg menyatakan demikian?
Kalau Petrus adalah gembala mengapa Rasul lain tidak ?
Tidak ada ayat secara literal mengatakan Matius,Yakobus,dll adalah Rasul tetapi gereja percaya bahwa dia adalah seorang Rasul.
Anda kelihatannya hipokrit seolah olah harus ada ayat literal padahal semua ajaran co-redemptrix,mediatrix,Mary assumption,sinless dlsb tidak pernah ada baik literal maupun ajarannya didalam Alkitab tetapi anda telan juga mentah mentah ???
Quote from: solideogloria on September 08, 2014, 11:37:24 AM
Itulah topeng “Biblicist” yang anda terapkan secara hipokrit seperti sudah saya buktikan :
Kalau ajaran yang ditolak GRK anda pakai topeng Biblicist.
Kalau ajaran GRK yang Anti Alkitab anda tidak pakai topeng Biblicist.
Gereja Katolik tidak perlu mengenakan topeng apapun, karena fondasi iman kami kuat dan jelas, yaitu berlandaskan pada Kitab Suci DAN Tradisi Suci!
Ajaran yg ditolak oleh Gereja tentu saja akan dibasmi dengan menggunakan Kitab Suci, dengan Tradisi Suci, atau dengan Kitab Suci DAN Tradisi Suci.
Kitab Suci dan Tradisi Suci adalah sejajar dan sama2 mutlak sebagai Firman Allah, jadi tidak masalah kami mau menggunakan salah satu saja atau keduanya secara bersamaan.
Kalau berlandaskan kepada Kitab Suci kok Paus diberikan otoritas bisa memodifikasi Kitab Suci ?
#30. "The Pope is of so great authority and power, that he is able to modify, declare, or interpret even divine laws."
(#30. "Papa tantae est auctoritatis et potestatis, ut possit quoque leges divinas modificare, declarare, vel interpretari, ad num.")
Source: Lucius Ferraris, “Papa,” art. 2, in his Prompta Bibliotheca Canonica, Juridica, Moralis, Theologica, Ascetica, Polemica, Rubristica, Historica. (“Handy Library”), Vol. 5, published in Petit-Montrouge (Paris) by J. P. Migne, 1858 edition, column 1823, Latin.
Saya heran otoritas darimana pula seorang Paus bisa memodifikasi Kitab Suci firman Tuhan ?
Tradisi Suci adalah semua yang diwahyukan Allah sebelum ditulis kedalam Kitab Suci oleh Nabi dan Rasul,bukan tradisi bikinan manusia (gereja).
Jadi semua tradisi rekayasa gereja setelah Nabi dan Rasul sudah meninggal semua sama sekali hanya tradisi bikinan manusia belaka bukan berasal dari wahyu Tuhan dan apa kata Yesus dan Paulus mengenai tradisi bikinan manusia :
Matius 15:3 But he answered and said unto them, Why do ye also transgress the commandment of God by your tradition?
Matius 15:6 And honour not his father or his mother, he shall be free. Thus have ye made the commandment of God of none effect by your tradition.
Markus 7:8 For laying aside the commandment of God, ye hold the tradition of men, as the washing of pots and cups: and many other such like things ye do.
Kolose 2:8 Beware lest any man spoil you through philosophy and vain deceit, after the tradition of men, after the rudiments of the world, and not after Christ.
Jelas sekali bahwa Tuhan Yesus dan Rasul mengajarkan bahwa otoritas Kitab Suci jauh diatas tradisi tradisi bikinan manusia (non revelation),dpl semua tradisi gereja yg bertentangan dengan kebenaran Kitab Suci wajib ditolak oleh gereja sebagai tubuh Kristus.
Kis. 5:29 Tetapi Petrus dan rasul-rasul itu menjawab, katanya: "Kita harus lebih taat kepada Allah dari pada kepada manusia.
Quote from: solideogloria on September 08, 2014, 11:37:24 AM
Bagaimana mau berdebat kalau pendirian anda tidak konsisten begini ???
Apakah istilah Tritunggal juga tertulis secara ekplisit ?
Lho... justru kami ini konsisten!
Tritunggal tidak ada di Kitab Suci secara eksplisit, tetapi karena kami tidak bersumber pada Kitab Suci SAJA, tetapi bersumber pada Kitab Suci DAN Tradisi Suci, maka lengkaplah iman kami bahwa ajaran Tritunggal yang tidak eksplisit itu adalah iman yang mutlak, karena tafsiran Kitab Suci ttg Tritunggal dapat ditemukan dalam Tradisi Suci, dan dengan demikian iman ini dikukuhkan.
Kalau mengaku konsisten janganlah menuntut Sola Scriptura harus secara ekplisit karena ajaran mengenai prinsip Sola Scriptura berjibun didalam Kitab Suci.
Sola Scriptura adalah suatu prinsip bukan ajaran tambahan seperti mediatrix,co-redemptrix,Pope Infallible,dll yang jelas jelas merupakan tradisi tambahan setelah semua Tradisi Suci sudah ditulis pada akhir abad pertama.
Lha kalo Anda?
Anda katakan sola scriptura ada di Alkitab?
Mana?? Tunjukkan kalimatnya bahwa ada ayat yg secara eksplisit, yang tidak dapat dibantah atau diartikan lain[/b], bahwa sola scriptura diajarkan!
Tidak ada bukan?? Lalu Anda berkata ajaran sola scriptura itu ada tapi tidak eksplisit?? Lha kalo tidak eksplisit, berarti harus ada tafsiran yg menyatakan demikian. Lalu apa bedanya dengan kami, menggunakan tafsiran utk menyatakan ajaran yang tidak eksplisit?
Kalo tafsiran digunakan utk mengukuhkan ajaran yang tidak eksplisit itu, logikanya berarti dibutuhkan tafsiran yg setidaknya sama mutlaknya dengan Kitab Suci itu sendiri, atau harus lebih mutlak dari Kitab Suci.
Nah lho... berarti Kitab Suci tidak paling mutlak lagi dong? Untuk menyatakan sola scriptura, ternyata Anda harus meninggalkan sola scriptura dulu bukan??
Ekplisit tidak identik dengan Sola Scriptura karena Sola Scriptura berpegang kepada prinsip dan ajaran kebenaran yang terkandung didalam Kitab Suci baik secara ekplisit maupun implisit bukan tradisi palsu bikinan manusia yang dianggap sebagai tradisi suci.
Apakah prinsip Sola Scriptura yang sudah banyak saya kutip dari teolog klasik bukan fakta ?
Kalau hanya soal istilah berarti anda adalah hipokrit menerima begitu banyaknya tradisi gereja anda yang tidak ada istilahnya apalagi malah ajarannya didalam Kitab Suci yang ditulis oleh para Nabi dan Rasul.
-
Tradisi Suci dalam Alkitab:
2 Tes 2 : 15 Sebab itu, berdirilah teguh dan berpeganglah pada ajaran-ajaran yang kamu terima dari kami, baik secara lisan, maupun secara tertulis.
Tidak eksplisit menurut Anda? TIDAK MASALAH!!!!! Kami tidak ber-sola scriptura, ada Tradisi Suci yang bagi kami sama mutlak dan berotoritasnya dengan Kitab Suci, dan Tradisi Suci ini menafsirkan ayat ini demikian. :)
Istilahnya "Tradisi Suci" tidak ada di dalam Kitab Suci??? TIDAK MASALAH!!!!! Sama seperti istilah Tritunggal atau Dwi-natur yg tidak ada dalam Kitab Suci, tetapi konsep ajarannya semuanya jelas di dalam Tradisi Suci! :)
Ekplisit tidak identik dengan Sola Scriptura karena Sola Scriptura berpegang kepada prinsip dan ajaran kebenaran yang terkandung didalam Kitab Suci baik secara ekplisit maupun implisit bukan tradisi palsu bikinan manusia yang dianggap sebagai tradisi suci.
Tradisi Suci hanya berasal dari sumber Nabi dan Rasul bukan bikinan gereja.
Kis. 5:29 Tetapi Petrus dan rasul-rasul itu menjawab, katanya: "Kita harus lebih taat kepada Allah dari pada kepada manusia.
Quote from: solideogloria on September 08, 2014, 11:37:24 AM
Walau anda memberikan gelar Bapa Suci kepada Paus anda dan menganggap dia berwenang memodifikasi wahyu Allah sesuai klaimnya itu.... tidak otomatis berarti sama sekali bahwa tradisi yang dibuatnya adalah Tradisi Suci kalau menurut ukuran Kitab Suci.
Lho.. yg menganggap bahwa paus berwenang memodifikasi wahyu Allah itu siapa??
Anda mungkin menganggapnya demikian, tetapi kami tidak tuh!
Paus mana pun, ketika menggunakan kuasa ex-cathedra untuk menyatakan suatu ajaran sebagai dogma yang mutlak dan infallible, TIDAK PERNAH memodifikasi Firman Allah yang terdapat dalam Kitab Suci dan Tradisi Suci.
#30. "The Pope is of so great authority and power, that he is able to modify, declare, or interpret even divine laws."
(#30. "Papa tantae est auctoritatis et potestatis, ut possit quoque leges divinas modificare, declarare, vel interpretari, ad num.")
Source: Lucius Ferraris, “Papa,” art. 2, in his Prompta Bibliotheca Canonica, Juridica, Moralis, Theologica, Ascetica, Polemica, Rubristica, Historica. (“Handy Library”), Vol. 5, published in Petit-Montrouge (Paris) by J. P. Migne, 1858 edition, column 1823, Latin.
Saya heran otoritas darimana pula seorang Paus bisa memodifikasi Kitab Suci firman Tuhan ?
Apakah ajaran berikut ini tidak memodifikasi firman Allah :
Katolik mengajarkan KESELAMATAN HANYA ADA DIDALAM GEREJA
KATOLIK ROMA (# 816)
Sedangkan Kitab Suci mengajarkan KESELAMATAN HANYA ADA DIDALAM
JESUS KRISTUS (Kis.4 : 10,12 ; Rom.3 : 24)
Katolik mengajarkan BAPTISAN MENYELAMATKAN DAN MENGHAPUSKAN
DOSA ( # 985,1212,1213,1257,1265)
sedangkan Kitab Suci mengajarkan PENGAMPUNAN DOSA DAN KESELAMATAN
HANYA OLEH IMAN KEPADA KRISTUS MENDAHULUI BAPTISAN (Yoh.1:12
; Ef.1:7;1 Kor.1:17;Kis.16:30-33)
Katolik mengajarkan PAUS ADALAH KEPALA GEREJA (# 937)
Alkitab mengajarkan KRISTUS ADALAH KEPALA GEREJA
( Yes.42:8 ; Ef.5:23 ; Kol.1:18 ; Kol.2:10 )
Masih banyak lagi yang lainnya !
Sebaliknya, jika Anda mau membuka mata terhadap sejarah, segala dogma ex-cathedra selalu selaras dan mengukuhkan ajaran2 Gereja Purba, yaitu ajaran2 yg senantiasa terkandung dalam Tradisi Suci dan Kitab Suci!!
Buktikan kata kata anda dimana dukungan ajaran tradisi gereja sbb didalam Kitab Suci :
I.Mariolatry:
1. Peremuk kepala Setan (Manipulasi penterjemahan Alkitab Vulgata)
2. Hawa yang kedua
3. Co-redemptrix (CCC # 494)
4. Mediatrix (CCC # 969)
5. Disebut “full of grace” padahal yang benar menurut Kitab Suci adalah ‘highly favored.’ (Manipulasi
terjemahan Alkitab)
6. Ibu rohani bagi semua manusia (CCC # 501)
7. Namanya disejajarkan dengan nama JHWH sehingga menyebut nama Maria dengan sia sia adalah berdosa (CCC
# 2146)
8. Memiliki kedaulatan seperti Allah, In his Encyclical Ad Coeli Reginam to which the text of Lumen Gentium refers,
my venerable Predecessor Pius XII indicates … The encyclical recalls the liturgical text: “There was St. Mary,
Queen of Heaven and sovereign of the world ...” (p . 210).
9. Tidak berdosa
10. Assumption
11. Apparitions
12. Doa Salam Maria,dl.
II.Papism:
1. Paus sebagai Kepala Gereja Universal
2. Vicar of Christ
3. Infallible
4. Bapa Suci
5. Roman Pontif
6. Tuhan didunia ini
7. Holy Father
8. Supreme Pastor
9. His Holiness,
10. The Rock,
11. Supreme Pontiff,
12. Father of Kings,
13. Governor of the World,
14. Successor of St. Peter,
15. Shepherd of the Universal Church, etc.
Quote from: solideogloria on September 08, 2014, 11:37:24 AM
Hanya tradisi yang berasal dari Kitab Suci saja yang layak disebut suci.
Apa itu tradisi yang berasal dari Kitab Suci?
Apakah yang Anda maksud adalah sola scriptura sebagai tradisi yang berasal dari Kitab Suci?
Justru Kitab Suci sendiri yang menyuruh utk berpegang pada ajaran lisan dan tulisan para rasul (2 Tes 2 : 15), juga Kitab Suci sendiri yg mengatakan tidak semua tindakan dan ajaran Yesus tercatat dalam Kitab Suci (Yoh 21 : 25). Juga sejarah Gereja mula2 tidak pernah ada yg bersola-scriptura, lalu apakah sola-scriptura ini yg Anda maksud sebagai tradisi yg berasal dari Kitab Suci?
Tradisi Suci hanya berasal dari wahyu Allah yang Suci bukan manusia yang berdosa.
St. Cyprian of Carthage (200?-258), “Whence comes this tradition? Does it descend from the Lord’s authority, or from the commands and epistles of the apostles? For those things are to be done which are there written . . . If it be commanded in the gospels or the epistles and Acts of the Apostles, then let this holy tradition be observed,” (Cyprian of Carthage, Ep. 74 ad Pompeium).
Jelas sekali Cyprian menegaskan bahwa tradisi suci itu hanya berasal dari ajaran Tuhan melalui para Rasul bukan seperti semua tradisi gereja anda yang dikarang karang oleh manusia rentan heresy selama ribuan tahun setelah kematian para Rasul tsb.
Sola Scriptura adalah prinsip Back to Bible yaitu semua ajaran gereja harus berdasarkan kebenaran yang didajarkan didalam Kitab Suci.
Sola Scriptura bukan doktrin baru seperti mariaolatry tetapi sikap taat azas kepada apa yang sudah difirmankan Tuhan didalam Scriptura.
-
Sepertinya Anda memang kebingungan sekali membedakan antara “Tradisi Suci” dengan “tradisi gerejawi”.
Yesus mewartakan Kabar Gembira (Injil) dan mengajarkannya kepada para rasul SECARA LISAN (KGK #75).
Para rasul meneruskan ajaran dari Yesus ini kepada penerus2nya melalui ajaran lisan dan tulisan (baik tulisan2 terinspirasi maupun tulisan2 lain) (KGK #76-77).
Suksesi ajaran rasuliah ini lah yang disebut sebagai Tradisi Suci (KGK #78)., yang berlangsung dalam perlindungan dan bimbingan Roh Kudus sesuai janji Kristus (Yoh 15 : 26, Yoh 16 : 13, Mat 16: 18; Mat 18 : 18), yang diwariskan turun temurun dari para rasul ke penerus2 mereka, dari penerus rasul ke generasi2 penerus berikutnya sampai saat ini dan sampai akhir jaman, melalui transmisi ajaran lisan, tulisan terinspirasi, dan tulisan2 lain!
Jadi Tradisi Suci adalah estafet pengajaran itu sendiri, atau iman Gereja itu sendiri.
Contoh konkret Tradisi Suci adalah:
- Pengenalan Gereja tentang Allah (iman Tritunggal dan iman Dwinatur Yesus),
- iman tentang kehidupan setelah kematian,
- iman tentang keberadaan dan kodrat para kudus di surga dan hubungan Gereja duniawi dengan Gereja surgawi, termasuk penghormatan2 yg kami berikan kepada Maria dan para kudus lainnya,
- iman tentang pemurnian terakhir setelah kematian,
- iman tentang konsep Gereja sebagai Tubuh Kristus yang satu kudus katolik apostolik (termasuk hierarki apostolik, kuasa apostolik Petrus dan penerus2nya, kuasa apostolik rasul2 lainnya dan penerus2 mereka),
- interpretasi2 akan Kitab Suci,
- dan sebagainya.
Tradisi Suci masih abstrak?? Jelas!!! Tradisi Suci adalah semua MISTERI sekaligus iman Gereja, makanya tidak mudah utk dituangkan dalam doktrin yg explicit. Tetapi jika iman Tradisi Suci ini berhadapan dengan bidaat, maka Magisterium Gereja akan mendefinisikan secara lebih konkret fragment2 misteri iman ini, seperti dogma Tritunggal, Dwinatur, Purgatory, Papal Infallibility, dsb.
Tradisi Suci adalah mutlak dan infallible, sejajar dengan Kitab Suci, karena keduanya adalah suksesi ajaran iman apostolik yg berasal dari Yesus, melalui ajaran para rasul, dan terus dipelihara dan diteruskan di dalam Gereja sampai akhir jaman.
Sekarang silakan dibedakan dengan tradisi gerejawi, yg selalu Anda salah artikan sebagai Tradisi Suci itu, seperti:
- membuat tanda salib,
- menggunakan air suci,
- menggunakan lilin,
- menggunakan bahasa Latin dalam Gereja,
- iman hidup selibat,
- paus dipanggil sebagai bapa suci,
- berdevosi kepada Maria (rosario, novena, doa Salam Maria),
- berdevosi kepada st. Yusuf,
- dsb.
Ini adalah tradisi yang tidak infallible, dan tidak ada keharusan bagi umat katolik utk menerima dan melaksanakan tradisi gerejawi ini!
Jika "tradisi gerejawi" ini disejajarkan dengan Kitab Suci, maka bukan cuma non-katolik, bahkan seorang katolik pun sejatinya telah jatuh dalam dosa bidaat!!
Dimana ada dasar ajaran rasuliah mengenai tradisi bikinan gereja sbb :
I.Mariolatry:
1. Peremuk kepala Setan (Manipulasi penterjemahan Alkitab Vulgata)
2. Hawa yang kedua
3. Co-redemptrix (CCC # 494)
4. Mediatrix (CCC # 969)
5. Disebut “full of grace” padahal yang benar menurut Kitab Suci adalah ‘highly favored.’ (Manipulasi
terjemahan Alkitab)
6. Ibu rohani bagi semua manusia (CCC # 501)
7. Namanya disejajarkan dengan nama JHWH sehingga menyebut nama Maria dengan sia sia adalah berdosa (CCC
# 2146)
8. Memiliki kedaulatan seperti Allah, In his Encyclical Ad Coeli Reginam to which the text of Lumen Gentium refers,
my venerable Predecessor Pius XII indicates … The encyclical recalls the liturgical text: “There was St. Mary,
Queen of Heaven and sovereign of the world ...” (p . 210).
9. Tidak berdosa
10. Assumption
11. Apparitions
II.Papism:
1. Paus sebagai Kepala Gereja Universal
2. Vicar of Christ
3. Infallible
4. Bapa Suci
5. Roman Pontif
6. Tuhan didunia ini
7. Holy Father
8. Supreme Pastor
9. His Holiness,
10. The Rock,
11. Supreme Pontiff,
12. Father of Kings,
13. Governor of the World,
14. Successor of St. Peter,
15. Shepherd of the Universal Church, etc.
Kalau tidak ada dukungan ajaran rasuliahnya mengapa tidak dibuang saja jauh jauh ?
Bukankah itu sangat membahayakan iman kristen ???
-
Tradisi Suci pasti selaras dan tidak dapat bertentangan dengan Kitab Suci.
Sekali lagi, Tradisi Suci itu berbeda dengan tradisi buatan manusia atau tradisi gerejawi yang merupakan bentuk Doktrin, Disiplin, atau Devosi.
Dari jawabanku di atas, juga dari jawabanku terhadap kesalah-pahaman non katolik thd ajaran katolik di link berikut ini, harusnya Anda sudah bisa membedakan mana yg merupakan Tradisi Suci yang infallible dan mana tradisi bikinan manusia yg dimaksud oleh Yesus.
http://forumimankristen.com/index.php?topic=1850.0
Mana mungkin manusia yang berdosa bisa membuat tradisi suci setara dengan Kitab Suci yaitu tidak mungkin salah ?
Dimanakah dasar dukungan Alkitabnya atas ajaran ajaran Mariolatry yang dibuat ribuan tahun setelah Kitab Suci selesai ditulis dan dianggap infallible ???
Apakah Roh Kudus ada yang kelupaan memberikan wahyunya dahulu kala ???
Tradisi Suci pasti selaras dan tidak dapat bertentangan dengan Kitab Suci.
Quote from: solideogloria on September 08, 2014, 12:04:29 PM
Jawaban yang ngambang lagi karena yang saya tanyakan ajaran mana yang anda anggap merupakan tradisi suci itu atau yang diluar Kitab Suci …..sama sekali bukan penafsiran dari Kitab Suci ?
Jadi baik itu “tradisi suci” maupun “vulgar tongue” dan “vernacular”,jawaban anda sama sekali ngambang tidak jelas kecuali hanya ucapan kosong belaka.
Pengajaran infallible (Tradisi Suci) yang di luar Kitab Suci dan bukan penafsiran Kitab Suci??
Ya jelas ga ada lah!!! Tradisi Suci selalu selaras dan SALING melengkapi dengan Kitab Suci, keduanya adalah sumber iman yang sama2 mutlak dan infallible!
Anda minta jawaban yg lebih konkret? Sudah aku berikan di atas!
Mana mungkin manusia yang berdosa bisa membuat tradisi suci setara dengan Kitab Suci yaitu tidak mungkin salah ?
Dimanakah dasar dukungan Alkitabnya atas ajaran ajaran Mariolatry yang dibuat ribuan tahun setelah Kitab Suci selesai ditulis dan dianggap infallible ???
Apakah Roh Kudus ada yang kelupaan memberikan wahyunya dahulu kala ???
Quote from: solideogloria on September 08, 2014, 12:04:29 PM
Sekarang ini penafsiran dari Kitab Suci adalah merupakan ajaran lisan yang menyampaikan apa yang dikatakan oleh Kitab Suci tsb,lain tidak, karena wahyu Allah sudah berhenti tidak boleh ditambahi.
Lha.. memang siapa yg menambahi wahyu dalam Kitab Suci?
Semua ajaran katolik, sekalipun yg Anda katakan berlawanan dengan Kitab Suci, semuanya selalu selaras dan mengacu pada Kitab Suci. Silakan saja Anda buka Katekismus Gereja Katolik, ada ribuan kutipan yang diambil dari Kitab Suci untuk menjelaskan SEMUA ajaran2 Gereja.
Kalo tafsiran kami tidak sama dengan tafsiran Anda, bukan berarti iman kami bertentangan dengan Kitab Suci.
Iman kami bertentangan dengan TAFSIRAN Anda, sesederhana itu!
Dimana ada dasar ajaran rasuliah mengenai tradisi bikinan gereja sbb :
I.Mariolatry:
1. Peremuk kepala Setan (Manipulasi penterjemahan Alkitab Vulgata)
2. Hawa yang kedua
3. Co-redemptrix (CCC # 494)
4. Mediatrix (CCC # 969)
5. Disebut “full of grace” padahal yang benar menurut Kitab Suci adalah ‘highly favored.’ (Manipulasi
terjemahan Alkitab)
6. Ibu rohani bagi semua manusia (CCC # 501)
7. Namanya disejajarkan dengan nama JHWH sehingga menyebut nama Maria dengan sia sia adalah berdosa (CCC # 2146)
8. Memiliki kedaulatan seperti Allah, In his Encyclical Ad Coeli Reginam to which the text of Lumen Gentium refers, my venerable Predecessor Pius XII indicates … The encyclical recalls the liturgical text: “There was St. Mary, Queen of Heaven and sovereign of the world ...” (p . 210).
9. Tidak berdosa
10. Assumption
11. Apparitions
II.Papism:
1. Paus sebagai Kepala Gereja Universal
2. Vicar of Christ
3. Infallible
4. Bapa Suci
5. Roman Pontif
6. Tuhan didunia ini
7. Holy Father
8. Supreme Pastor
9. His Holiness,
10. The Rock,
11. Supreme Pontiff,
12. Father of Kings,
13. Governor of the World,
14. Successor of St. Peter,
15. Shepherd of the Universal Church, etc.
Kalau tidak ada dukungan ajaran rasuliahnya mengapa tidak dibuang saja jauh jauh ?
Bukankah itu sangat membahayakan iman kristen ???
Quote from: solideogloria on September 08, 2014, 12:04:29 PM
Kalau anda menganggap tradisi suci berbeda dengan Kitab Suci maka
1. Yang mana ajaran tradisi suci itu yg katanya diluar Kitab Suci ?
Tidak akan pernah ada ajaran katolik yg di luar Kitab Suci!
Yang ada hanyalah ajaran katolik yang di luar TAFSIRAN Anda!
Dimana ada dasar ajaran rasuliah mengenai tradisi bikinan gereja mengenai mariolatry dan papalism itu ?
Kalau tidak ada dukungan ajaran rasuliahnya mengapa tidak dibuang saja jauh jauh ?
Bukankah itu sangat membahayakan iman kristen ???
-
Quote from: solideogloria on September 08, 2014, 12:04:29 PM
2. Diimana itu tradisi suci itu sekarang berada ?
Di dalam suksesi ajaran2 Gereja, yang disampaikan dari penerus2 rasul dari satu generasi ke generasi selanjutnya, baik secara lisan maupun tertulis yang tulisan2nya terdokumentasi dengan rapi dan dapat dilihat melalui catatan2 sejarah!
Sudah aku berikan berjubel2 link ke dokumen2 Gereja, bukan sekedar analisa dari teolog2.
Kalo masih tidak percaya, silakan Anda browsing di newadvent, di sana ada banyak copy tulisan2 bapa2 Gereja dari masa Gereja Perdana, seperti salinan tulisan2 Tertulian, Origen, Athanasius, Augustine the Great, Ignatius of Antioch, Clement of Alexandria, dsb!
Ajaran Rasul Paulus saja masih diuji oleh jemaat Berea apakah sesuai dengan Kitab Suci,jadi semua ajaran siapapun yang anda anggap Bapa Gereja haruslah berdasarkan prinsip Sola Scriptura bukan Sola Magisterium yang banyak palsunya itu.
Sola Scriptura tidak menambah ajaran/doktrin apapan didalam dirinya melainkan hanya merupakan “sikap hati yang taat azas” hanya kepada kebenaran Kitab Suci saja berbeda jauh dengan segala macam tradisi rekayasa gereja sepanjang ribuan tahun sejarahnya yang banyak menambahi ajaran ajaran dusta anti Alkitab.
Quote from: solideogloria on September 08, 2014, 12:04:29 PM
3. Kapan beradanya ?
Sejak awal mula berdirinya Gereja, bahkan sejak sebelum Kitab Suci ditulis atau dikumpulkan dalam sebuah kanon.
Emangnya Anda kira sebelum Gereja pertama kali mengeluarkan kanon Kitab Suci 46 PL + 27 PB dalam sinode Hippo, Gereja tidak memiliki landasan iman?? Tradisi Suci selalu menjadi landasan iman, terutama di masa2 di mana tulisan2 terinspirasi belum diidentifikasikan dan dikumpulkan dalam satu kanon. Justru dari Tradisi Suci lah Gereja dapat memilah tulisan2 mana yg dijadikan Kitab Suci sampai akhirnya kanon itu ditetapkan.
Sebelum ada kanon maka semua Kitab Suci sudah dalam bentuk tertulis sebelum abad pertama berakhir dan selalu dibacakan didalam gereja atau kebaktian kristen
Kolose 4:16 Dan bilamana surat ini telah dibacakan di antara kamu, usahakanlah, supaya dibacakan juga di jemaat Laodikia dan supaya surat yang untuk Laodikia dibacakan juga kepadamu.
I Tesalonika 5:27 Demi nama Tuhan aku minta dengan sangat kepadamu, supaya surat ini dibacakan kepada semua saudara.
Quote from: solideogloria on September 08, 2014, 12:04:29 PM
4.Bagaimana kalau apa yang anda anggap tradisi suci itu ternyata bertentangan dengan Kitab Suci ?
Tidak mungkin ada Tradisi Suci yg bertentangan dengan Kitab Suci, yang ada hanyalah Tradisi Suci yang bertentangan dengan INTERPRETASI non katolik!
Dimana ada dasar ajaran rasuliah mengenai tradisi bikinan gereja seperti Mariolatry dan papalism itu ?
Kalau tidak ada dukungan ajaran rasuliahnya mengapa tidak dibuang saja jauh jauh ?
Bukankah itu sangat membahayakan iman kristen ???
Quote from: solideogloria on September 08, 2014, 12:04:29 PM
Kalau menafsirkan itu tentunya ada dasar atau kaidah kaidah kebenarannya bukan malah menafsirkan dengan cara bertentangan dengan apa yang sudah diajarkan Kitab Suci.
Yep, tafsirkanlah dengan menggunakan sumber2 lain yang dapat melengkapi Kitab Suci, seperti catatan2 sejarah dan ajaran2 penerus2 rasul mula2.
OOT sebentar utk memberikan contoh sederhana: kalo murid langsung rasul Yohanes, yaitu Ignatius dari Antiokia, yang hidup sejaman dengan rasul Yohanes, menuliskan surat ketika rasul Yohanes masih hidup dan mengatakan Maria tetap perawan, tanpa pernah ada keberatan dari rasul Yohanes, seharusnya interpretasi Kitab Suci yang benar akan mengatakan Maria tetap perawan.
Eh... tapi kalo begitu tidak akan jadi sola scriptura ya? Apakah berarti sola-scriptura tidak dapat dilakukan jika harus mengikuti fakta sejarah???
Semua tulisan siapapun yang bukan Rasul tidak boleh bertentangan dengan apa yang sudah diwahyukan oleh Roh Kudus dan ditulis didalam Kitab Suci,itulah prinsip Sola Scriptura yang benar.
Rasul Petrus yang menjadi patokan gereja anda saja sering ngawur teologinya apalagi yang bukan Rasul.
I Korintus 4:6 Saudara-saudara, kata-kata ini aku kenakan pada diriku sendiri dan pada Apolos, karena kamu, supaya dari teladan kami kamu belajar apakah artinya ungkapan: "Jangan melampaui yang ada tertulis", supaya jangan ada di antara kamu yang menyombongkan diri dengan jalan mengutamakan yang satu dari pada yang lain.
-
Reformed dan protestan tidak ada alasan untuk bersolascriptura, karena Alkitab bahkan Bapa2 Gereja tidak ada yang ber sola scriptura.
Ajaran sola scriptura baru muncul saat marthin luther sampai sekarang
-
Baik doktrin yg menerima maupun menolak Mariology, keduanya menggunakan interpretasi Kitab Suci.
Anda katakan interpretasi katolik menggunakan fallacies? Bisa jadi justru sebaliknya, interpretasi non-katolik lah yg menggunakan fallacies!!
Lagipula, siapa yg menghakimi bahwa interpretasi katolik itu penuh fallacies? Kitab Suci??? NOPE!!!!
Lagi2 hanya INTERPRETASI seorang sola scripturist yg menghakimi, BUKAN Kitab Suci yang menghakiminya. Buktinya, Anda harus menggunakan interpretasi Anda kalo Anda hendak mendakwa tafsiran katolik dengan menggunakan sebuah ayat Kitab Suci, bukan?
Saya tidak sedang mempersoalkan tafsiran tetapi segala macam tradisi tambahan yang anti Alkitab !
Jadi jangan mengalihkan persoalan yang sebenarnya.
Jangan bersembunyi dibelakang istilah interpretasi kalau sama sekali tidak ada dasar Alkitabnya utk mendukgung semua tradisi gereja.
Apa yang tidak diajarkan didalam Kitab Suci jangan ditambahi seperti :
I.Mariolatry:
1. Peremuk kepala Setan (Manipulasi penterjemahan Alkitab Vulgata)
2. Hawa yang kedua
3. Co-redemptrix (CCC # 494)
4. Mediatrix (CCC # 969)
5. Disebut “full of grace” padahal yang benar menurut Kitab Suci adalah ‘highly favored.’ (Manipulasi
terjemahan Alkitab)
6. Ibu rohani bagi semua manusia (CCC # 501)
7. Namanya disejajarkan dengan nama JHWH sehingga menyebut nama Maria dengan sia sia adalah berdosa (CCC # 2146)
8. Memiliki kedaulatan seperti Allah, In his Encyclical Ad Coeli Reginam to which the text of Lumen Gentium refers, my venerable Predecessor Pius XII indicates … The encyclical recalls the liturgical text: “There was St. Mary, Queen of Heaven and sovereign of the world ...” (p . 210).
9. Tidak berdosa
10. Assumption
11. Apparitions
II.Papism:
1. Paus sebagai Kepala Gereja Universal
2. Vicar of Christ
3. Infallible
4. Bapa Suci
5. Roman Pontif
6. Tuhan didunia ini
7. Holy Father
8. Supreme Pastor
9. His Holiness,
10. The Rock,
11. Supreme Pontiff,
12. Father of Kings,
13. Governor of the World,
14. Successor of St. Peter,
15. Shepherd of the Universal Church, etc.
Kalau tidak ada dukungan ajaran rasuliahnya mengapa tidak dibuang saja jauh jauh ?
Itu yang saya maksud sebagai tehnik “argumentum ex silentio” yaitu membuat argumentasi dimana sama sekali Kitab Suci tidak berbicara mengenainya.
Quote from: solideogloria on September 08, 2014, 12:04:29 PM
Otoritas kebenaran Kitab Suci berada pada Kitab Suci itu sendiri bukan berada pada manusia yang menafsirkannya.
Opini anda ini mirip dengan doktrin Neo Orthodoxnya Karl Barth !
Kitab Suci adalah Firman Tuhan bukan sekedar berisi Firman Tuhan karena Kitab Suci disebut sebagai dirinya kebenaran itu sendiri.
Kitab Suci bukan sekedar hanya tulisan mati melainkan “sumber hidup kerohanian” manusia dan mengandung kuasa Allah yang menyelamatkan manusia :
Kisah Para Rasul 5:20 Pergilah, berdirilah di Bait Allah dan beritakanlah seluruh firman hidup itu kepada orang banyak.
Matius 4:4 Tetapi Yesus menjawab: "Ada tertulis: Manusia hidup bukan dari roti saja, tetapi dari setiap firman yang keluar dari mulut Allah."
Roma 1:16 Sebab aku mempunyai keyakinan yang kokoh dalam Injil, karena Injil adalah kekuatan Allah yang menyelamatkan setiap orang yang percaya, pertama-tama orang Yahudi, tetapi juga orang Yunani.
Jadi Kitab Suci sama sekali tidak boleh disejajarkan dengan tradisi manusia seperti ajaran konsili Trente itu.
Itulah bedanya antara otoritas Kitab Suci Firman Allah dengan segala macam tradisi manusia gereja anda yang anda anggap suci itu yang tidak mempunyai kuasa apa apa selain hanya mengkhianati apa yang sudah diajarkan oleh Kitab Suci saja.
Kitab Suci jika diinterpretasikan secara salah tidak akan pernah dapat berkata apa2!
Anda katakan interpretasi kami salah?? Atas dasar apa? Silakan tunjukkan ayat yg mengatakan bahwa interpretasi kami salah!
Paling yang dapat Anda tunjukkan adalah ayat dan interpretasi Anda akan ayat itu untuk menyatakan interpretasi kami salah.
Jadi sebenarnya interpretasi Anda lah yang sedang menghakimi interpretasi Gereja Katolik, bukan Kitab Suci!!
Interpretasi Anda tidak akan pernah dapat setara dengan Kitab Suci, karena jika interpretasi Anda setara dengan Kitab Suci maka interpretasi Anda ini sedang mengambil mengambil posisi yang mirip dengan Tradisi Suci dalam iman katolik!
Dimana ada dasar Kitab Sucinya ajaran Mariolatry dan Papalism tsb diatas ?
Tuhan memberikan Kitab Suci untuk direnungkan dan dipahami oleh manusia dan Tuhan Yesus sudah berjanji memberikan Roh Kudus yang akan menerangi hati manusia untuk mengajarnya memahami firman Tuhan bukan harus membeo secara membabi buta kepada segolongan orang yg menamakan dirinya “magisterium” yang sudah menghujat dan mencuri kemuliaan Roh Kudus tsb sebagai satu satunya penafsir yang sempurna atas Kitab Suci.
Yosua 1:8 Janganlah engkau lupa memperkatakan kitab Taurat ini, tetapi renungkanlah itu siang dan malam, supaya engkau bertindak hati-hati sesuai dengan segala yang tertulis di dalamnya, sebab dengan demikian perjalananmu akan berhasil dan engkau akan beruntung.
Yohanes 14:26 tetapi Penghibur, yaitu Roh Kudus, yang akan diutus oleh Bapa dalam nama-Ku, Dialah yang akan mengajarkan segala sesuatu kepadamu dan akan mengingatkan kamu akan semua yang telah Kukatakan kepadamu.
Quote from: solideogloria on September 08, 2014, 12:04:29 PM
Konsili Gereja yang benar adalah mengukuhkan ajaran kebenaran Kitab Suci,bukan mengkhianatinya dengan segala macam ajaran palsu isapan jempol seperti yang sudah saya berikan contohnya itu.
Justru model “Alkitab Plus” gereja anda itulah persis dengan apa yang dimiliki Mormon dan YW.
Konsili Gereja Katolik umumnya hanya membuat ajaran atau tradisi baru yang sama sekali Anti Alkitab !
Tidak ada sedikitpun dukungan Kitab Sucinya atas tradisi ajaran gereja anda misalnya :
Salvation Only Through Mary
(... ... ...)
Salvation Only Through The Catholic Church
(... ... ...)
Salvation Only Through Popes
(... ... ...)
Ajaran katolik yang dipahami secara salah tentu saja akan memberikan kesan bahwa ajaran katolik tidak sesuai dengan Kitab Suci.
Sudah ada thread2 terpisah yg membahas hal2 tersebut di atas, salah satunya di
http://forumimankristen.com/index.php?topic=1850.0
Silakan dilanjutkan di thread yg tepat, atau silakan dibuat thread terpisah supaya tidak OOT!
Siapapun yang memiliki akal sehat pasti paham akan semua ajaran literal terhadap pengilahian maria versi katolik yang sudah saya berikan contohnya tsb.
Anda tidak mungkin lari dari fakta dengan berdalih soal penafsiran karena anak kecil juga paham apa yang dikatakan secara jelas dan tegas oleh petinggi gereja tsb.
Paralelisasi maria versi Katolik hanya membawa ajaran berbau keberhalaan belaka karena sudah mencuri kemuliaan Tuhan Yesus untuk diberikan kepada manusia biasa yang tidak layak memperolehnya.
-
Reformed dan protestan tidak ada alasan untuk bersolascriptura, karena Alkitab bahkan Bapa2 Gereja tidak ada yang ber sola scriptura.
Ajaran sola scriptura baru muncul saat marthin luther sampai sekarang
Sola Scriptura adalah prinsip yang dipegang oleh semua gereja sejak awal tetapi Sola Magisterium hanya ilusi manusia penuh spekulasi yang mau mencuri kemuliaan Allah Tritunggal.
-
Ajaran2 konsili Gereja, selalu selaras dan menggunakan Kitab Suci sebagai referensi.
Ajaran2 Gereja Katolik tidak pernah bertentangan dengan Kitab Suci.
Yang paling memungkinkan adalah ajaran Gereja Katolik bertentangan dengan TAFSIRAN Anda akan Kitab Suci!
Tidak percaya?
Silakan Anda lakukan pembuktian sederhana ini!
Silakan Anda buktikan ajaran katolik mana yg bertentangan dengan Kitab Suci, dengan menggunakan ayat Kitab Suci SAJA, TANPA interpretasi Anda!
Silakan dibuktikan, jika di belakang ayat Kitab Suci harus ditambahi dengan penjelasan Anda, artinya INTERPRETASI Anda sajalah yg dilawan oleh ajaran katolik, bukan Kitab Suci!
Dimana ada dasar ajaran alkitabiahnya mengenai tradisi bikinan gereja sbb :
I.Mariolatry:
1. Peremuk kepala Setan (Manipulasi penterjemahan Alkitab Vulgata)
2. Hawa yang kedua
3. Co-redemptrix (CCC # 494)
4. Mediatrix (CCC # 969)
5. Disebut “full of grace” padahal yang benar menurut Kitab Suci adalah ‘highly favored.’ (Manipulasi
terjemahan Alkitab)
6. Ibu rohani bagi semua manusia (CCC # 501)
7. Namanya disejajarkan dengan nama JHWH sehingga menyebut nama Maria dengan sia sia adalah berdosa (CCC # 2146)
8. Memiliki kedaulatan seperti Allah, In his Encyclical Ad Coeli Reginam to which the text of Lumen Gentium refers, my venerable Predecessor Pius XII indicates … The encyclical recalls the liturgical text: “There was St. Mary, Queen of Heaven and sovereign of the world ...” (p . 210).
9. Tidak berdosa
10. Assumption
11. Apparitions
II.Papism:
1. Paus sebagai Kepala Gereja Universal
2. Vicar of Christ
3. Infallible
4. Bapa Suci
5. Roman Pontif
6. Tuhan didunia ini
7. Holy Father
8. Supreme Pastor
9. His Holiness,
10. The Rock,
11. Supreme Pontiff,
12. Father of Kings,
13. Governor of the World,
14. Successor of St. Peter,
15. Shepherd of the Universal Church, etc.
-
Jangan lari2 ke mana2 dulu, kita bahas kutipan Athanasius yg seutuhnya!
Link ke naskah utuh: http://www.newadvent.org/fathers/2801.htm
For although the sacred and inspired Scriptures are sufficient to declare the truth —while there are other works of our blessed teachers compiled for this purpose, if he meet with which a man will gain some knowledge of the interpretation of the Scriptures, and be able to learn what he wishes to know—still, as we have not at present in our hands the compositions of our teachers, we must communicate in writing to you what we learned from them—the faith, namely, of Christ the Saviour; lest any should hold cheap the doctrine taught among us, or think faith.
Terjemahan:
MESKIPUN Kitab Suci yang kudus dan terinspirasi cukup untuk menyatakan kebenaran, -dan juga ada tulisan2 lain yang ditulis untuk tujuan menyatakan kebenaran ini, yang dapat memberikan pengetahuan dan interpretasi akan Kitab Suci, dan memampukan seseorang untuk memahami yang ingin dia ketahui-, tetapi karena saat ini kami tidak memiliki tulisan2 itu di tangan kami, kami harus menyampaikan secara tertulis apa yang kami pelajari dari mereka kepada kamu, yaitu iman kami, tentang Kristus Sang Penyelamat, sehingga tidak ada di antara kamu yang memandang remeh ajaran2 yg disampaikan kepada kita.
Jelas2 dituliskan:
MESKIPUN Kitab Suci cukup, tapi ada tulisan2 lain yang juga penting, dan karena tidak Athanasius tidak punya tulisan2 tersebut, justru Athanasius mau menuliskan apa yg telah dia terima ttg ajaran2 selain tulisan2 Kitab Suci itu untuk murid2nya.
Tidak masuk akal kalo Anda mau katakan bahwa Athanasius ber-sola scriptura dengan memutilasi tulisannya itu!!
Tradisi apapun termasuk tulisan apapun yang lain tidak boleh menyimpang dari kebenaran yang sudah diajarkan didalam Scriptura karena itu adalah wahyu yang dinafaskan sendiri oleh Allah dan ditulis oleh manusia.
Jadi semua tradisi dan tulisan yang bertentangan dengan kebenaran Kitab Suci wajib dibuang jauh jauh karena sangat membahayakan iman,apalagi yang berbau berhala yang sangat dibenci oleh Tuhan.
Prinsip taat azas kepada Scriptura itulah (Sola Scriptura) yang harus dipatuhi oleh semua gereja tubuh Kristus kalau masih mau disebut sebagai gereja sejati.
Athanasius (300?-375),
“The Holy Scriptures, given by inspiration of God, are of themselves sufficient toward the discovery of truth. (Orat. adv. Gent., ad cap.) The Catholic Christians will neither speak nor endure to hear anything in religion that is a stranger to Scripture; it being an evil heart of immodesty to speak those things which are not written,” (Athanasius, Exhort. ad Monachas).
Scriptura sudah cukup pada dirinya tidak perlu dirusak dan dicemari dengan segala macam tradisi bikinan manusia yang penuh berbau penyembahan berhala itu.
Quote from: solideogloria on September 08, 2014, 12:36:10 PM
Augustine tidak pernah mengajarkan ada banyak pilar gereja seperti gereja anda yang memiliki standar ganda itu.
Augustine tetap setia kepada prinsip Kitab Suci sebagai otoritas final dan sufficient persis prinsip Sola Scriptura walau istilahnya belum ada pada masa itu tetapi prinsipnya sama.
Soal “alone” janganlah anda hipokrit lagi ... ...
Lho.. justru kata “alone” ini penting jika Anda mau menggunakan tulisan Augustine untuk mendukung teori sola-scriptura!!
Ingat, Augustine sama seperti teolog katolik lainnya, mengakui otoritas Kitab Suci DAN Tradisi Suci.
Jika Augustine sedang menggunakan otoritas Kitab Suci dalam ajarannya, maka Anda harus menemukan kata "scripture ALONE" utk dijadikan bukti / dasar sola scriptura.
Tanpa kata alone, maka Anda tidak dapat menyimpulkan bahwa Augustine ber-sola scriptura, melainkan Augustine HANYA BER-solaSCRIPTURA, karena dalam tulisan2nya yang lain Augustine justru mengajarkan otoritas Tradisi Suci!
Berikut ini contoh tulisan2 Augustine yg mengukuhkan iman akan otoritas Tradisi Suci!!
"But in regard to those observances which we carefully attend and which the whole world keeps, and which derive not from Scripture but from Tradition, we are given to understand that they are recommended and ordained to be kept, either by the apostles themselves or by plenary [ecumenical] councils, the authority of which is quite vital in the Church" (Letter to Januarius (54) 1,1).
"The apostles, indeed, gave no injunctions on the point; but the custom [of infant baptism]… may be supposed to have had its origin in apostolic tradition, just as there are many things which are observed by the whole Church, and therefore are fairly held to have been enjoined by the apostles, which yet are not mentioned in their writings” (Baptism, 5,23).
Tradisi Suci adalah wahyu Tuhan yang belum dalam bentuk tertulis bukan seperti semua tradisi rekayasa gereja anda yang berjalan terus selama ribuan tahun dan sudah jauh menyimpang dari Regula Fidei tsb diatas !
Protestan tidak pernah menolak tradisi gereja manapun kalau itu tidak bertentangan dengan kebenaran Kitab Suci sebab prinsip utama Sola Scriptura adalah “Back to Bible”
Kalau kita mau menguji suatu tradisi manusia diluar wahyu Tuhan yang sudah tertulis haruslah menggunakan Kitab Suci bukan sebaliknya yaitu tradisi gereja yang menguji Kitab Suci.
Matius 22:29 Yesus menjawab mereka: "Kamu sesat, sebab kamu tidak mengerti Kitab Suci maupun kuasa Allah.
Jelas sekali ayat tsb mengajarkan bahwa Kitab Suci disini merupakan alat ukur apakah doktrin gereja itu sesat atau tidak,bukan tradisi bikinan manusia yang menjadi ukuran.
Yesus selalu mengutip ayat Kitab Suci melawan kesesatan para Ahli Taurat dan cobaan si Iblis bukan pakai tradisi bikinan manusia.
-
OOT!!!
Gereja Katolik tidak pernah mengilahikan paus, tidak pernah menggantikan kedudukan Yesus dengan paus ataupun Maria!!
Kalo Anda masih bersikeras bahwa Gereja Katolik mengajarkan demikian, silakan ditunjukkan ajaran resmi Gereja Katolik yg Anda artikan demikian DI THREAD TERPISAH, dengan senang hati akan aku tanggapi di sana.
Sudah terlalu banyak saya kutip ajaran yang anda minta diforum ini tetapi tetap saja tidak ada bantahan yang jelas !
Quote from: solideogloria on September 08, 2014, 12:48:08 PM
Ajaran lisan atau tulisan yang mana
Ajaran tertulis = semua ajaran yg dapat kita temukan tulisannya (baik dogma infallible maupun doktrin2 yang tidak infallible), misal kitab2 yg termasuk dalam kanon Kitab Suci 46+27 (bagi Gereja Katolik Roma), dogma2 yang didekritkan dalam konsili2 ekumenis, tulisan2 ex-cathedra paus, tulisan2 bapa2 Gereja yang tidak infallible seperti tulisan Iraneus, Tertulian, Ignatius Antiokia, Clement, Augustine Hippo, Thomas Aquinas, dsb.
Ajaran lisan = Ajaran2 yang tidak /belum tertulis (baik infallible ataupun tidak infallible), misal Trinitas sebelum didogmakan dalam konsili Nisea, dwinatur Yesus sebelum didogmakan dalam konsili Kalsedon, tulisan2 terinspirasi (daftar kanon Kitab Suci) bagi Gereja Timur yang belum didogmakan sampai sekarang, dan ajaran2 lisan lainnya yg belum ditulis oleh teolog2 Gereja di waktu2 dan tempat2 tertentu, sermon paus Fransiskus, sermon uskup Ignatius Suharyo, dsb.
Dan apa yg sudah tertulis jangan dilampaui karena firman Tuhan sudah lengkap dan sempurna :
I Korintus 4:6 Saudara-saudara, kata-kata ini aku kenakan pada diriku sendiri dan pada Apolos, karena kamu, supaya dari teladan kami kamu belajar apakah artinya ungkapan: "Jangan melampaui yang ada tertulis", supaya jangan ada di antara kamu yang menyombongkan diri dengan jalan mengutamakan yang satu dari pada yang lain.
Quote from: solideogloria on September 08, 2014, 12:48:08 PM
Dan dari siapa ?
Dari rasul dan penerus2 rasul!
Penerus2 rasul adalah mereka yg saat ini dikenal sebagai pemegang jabatan uskup dalam Gereja Katolik!
Quote from: solideogloria on September 08, 2014, 12:48:08 PM
Dan kapan itu adanya ?
Ketika rasul / penerus rasul itu hidup dan meneruskan estafet pengajaran mereka.
Quote from: solideogloria on September 08, 2014, 12:48:08 PM
Dan dimana sekarang tersimpan ?
Di banyak tempat, masing2 Gereja di semua daerah di kurun waktu masing2 memiliki copy catatan2 tentang pengajaran tertulis dan lisan (sampai ajaran lisan itu dituliskan).
Buat Gereja Katolik Roma, bisa Anda cari di archive Vatican, atau website2 katolik lainnya seperti newadvent.org
Kalau penerus Rasul yang diteruskan hanyalah ajarannya bukan jabatan gerejawinya tetapi ternyata banyak ajaran gereja yang sama sekali bertentangan dengan ajaran rasuliah.
Dan semua ajaran para Rasul sudah tertulis didalam Kitab Suci.
Tidak ada sama sekali salinan naskah asli ajaran para Rasul mengenai mariolatry gereja anda karena itu hanya hasil rekayasa gereja belaka.
Quote from: solideogloria on September 08, 2014, 12:48:08 PM
Kok ngambang terus tidak jelas kementarnya ?
Silakan dibaca baik2 lagi jawaban2 yg aku berikan.
Kalo Anda tidak / belum mengerti, yang silakan dibaca2 lagi atau didiskusikan lebih dalam lagi, jangan salahkan jawaban yg tidak Anda mengerti itu!
Quote from: solideogloria on September 08, 2014, 12:48:08 PM
Kalau ajaran lisan dan tulisannya kontradiksi dengan Kitab Suci bagaimana ?
Tradisi Suci yang infallible PASTI SELALU selaras dan tidak bisa bertentangan dengan Kitab Suci.
Yang ada sih Tradisi Suci bertentangan dengan INTERPRETASI non-katolik.
Quote from: solideogloria on September 08, 2014, 12:48:08 PM
Apakah ditelan juga bulat bulat seperti biasanya ?
Tentu tidak, justru harus dipelajari apakah ajaran lisan atau tulisan itu selalu selaras dengan Kitab Suci DAN Tradisi Suci atau tidak!
Dimana ada dasar ajaran alkitabiahnya mengenai tradisi bikinan gereja sbb :
I.Mariolatry:
1. Peremuk kepala Setan (Manipulasi penterjemahan Alkitab Vulgata)
2. Hawa yang kedua
3. Co-redemptrix (CCC # 494)
4. Mediatrix (CCC # 969)
5. Disebut “full of grace” padahal yang benar menurut Kitab Suci adalah ‘highly favored.’ (Manipulasi
terjemahan Alkitab)
6. Ibu rohani bagi semua manusia (CCC # 501)
7. Namanya disejajarkan dengan nama JHWH sehingga menyebut nama Maria dengan sia sia adalah berdosa (CCC # 2146)
8. Memiliki kedaulatan seperti Allah, In his Encyclical Ad Coeli Reginam to which the text of Lumen Gentium refers, my venerable Predecessor Pius XII indicates … The encyclical recalls the liturgical text: “There was St. Mary, Queen of Heaven and sovereign of the world ...” (p . 210).
9. Tidak berdosa
10. Assumption
11. Apparitions
II.Papism:
1. Paus sebagai Kepala Gereja Universal
2. Vicar of Christ
3. Infallible
4. Bapa Suci
5. Roman Pontif
6. Tuhan didunia ini
7. Holy Father
8. Supreme Pastor
9. His Holiness,
10. The Rock,
11. Supreme Pontiff,
12. Father of Kings,
13. Governor of the World,
14. Successor of St. Peter,
15. Shepherd of the Universal Church, etc.
-
Tulisan2 bapa2 Gereja awal seperti Ignatius Antioch, Tertulisan, Origen, Clement of Alexandria, Augustine Hippo, dsb, dan juga dokumentasi2 dari konsili2 ekumenis gereja dari konsili pertama di Nisea sampai konsili ekumenis terkahir di Vatikan, semuanya adalah dokument dan bukti sejarah otentik.
Silakan saja Anda anggap semua referensi itu adalah dongeng isapan jempol, tapi kenyataannya ajaran katolik tetap satu dan sama seperti ajaran yg diwariskan oleh para rasul generasi pertama! :)
Tradisi apapun termasuk tulisan apapun yang lain tidak boleh menyimpang dari kebenaran yang sudah diajarkan didalam Scriptura karena itu adalah wahyu yang dinafaskan sendiri oleh Allah dan ditulis oleh manusia.
Petrus saja panutan anda sering ngaco pemahamannya apalagi yang bukan Rasul.
Jadi semua tradisi dan tulisan yang bertentangan dengan kebenaran Kitab Suci wajib dibuang jauh jauh karena sangat membahayakan iman,apalagi yang berbau berhala yang sangat dibenci oleh Tuhan.
Quote from: solideogloria on September 08, 2014, 12:48:08 PM
Demikian juga mengenai dongeng kuburan Petrus dibawah gedung Basilika ternyata malah kuburan aslinya ternyata ada di sekitar Yerusalem.
Kitab Suci hanya menjelaskan Paulus yang tinggal di Roma jadi mengatakan Petrus yang menjadi Paus di Roma sama sekali sudah tidak masuk akal sehat selain hanya mengada ada untuk mendukung kebohongan gereja anda mengenai kuasa sebagai Kepala Gereja Universal yang penuh dengan arogansi itu.
Banyak kesaksian2 bapa2 Gereja yang menuliskan tentang keberadaan dan ke-martir-an Petrus di Roma, seperti:
Tertulian, The Demurrer Against the Heretics, 200 AD:
“How happy is that church (The Church of Rome) . . . where Peter endured a passion like that of the Lord, where Paul was crowned in a death like John’s (referring to John the Baptist, both he and Paul being beheaded).”
Tertulian, The Demurrer Against the Heretics, 200 AD:
“this is the way in which the apostolic churches transmit their lists: like the church of the Smyrnaeans, which records that Polycarp was placed there by John; like the church of the Romans, where Clement was ordained by Peter.”
Ignatius of Antioch, Letter to the Romans, 110 AD
"Ignatius... ... to the Church... ... which also presides in the place of the region of the Romans... ...
I do not, as Peter and Paul, issue commandments unto you. "
Irenaeus, in Against Heresies, 190 AD:
“while Peter and Paul were evangelizing in Rome and laying the foundation of the Church.”
Clement of Alexandria, a fragment of his work in Eusebius of Caesarea's Ecclesiastical History, around 3rd century:
“When Peter preached the word publicly at Rome, and declared the gospel by the Spirit, many who were present requested that Mark, who had been for a long time his follower and who remembered his sayings, should write down what had been proclaimed.”
Lactantius, The Death of the Persecutors, 318 AD
“When Nero was already reigning (Nero reigned from 54–68), Peter came to Rome, where, in virtue of the performance of certain miracles which he worked by that power of God which had been given to him, he converted many to righteousness and established a firm and steadfast temple to God.”
Tulisan dan kesaksian bapa2 Gereja ini Anda katakan sebagai dongeng isapan jempol????
Well... at least "dongeng" yang kami pegang ini lebih valid daripada dongeng non-katolik modern seperti dongengnya William Webster... :grinning:
Mengatakan Petrus yg mendirikan gereja di Roma memang hanyalah isapan jempol belaka karena sama sekali tidak ada dukungannya dari kutipan anda itu.
Perjanjian Baru tidak berkata apa-apa tentang keberadaan Petrus di Roma apalagi sebagai bishop pertama untuk Roma, dan memberikan bukti-bukti secarah tidak langsung hal-hal yang berlawanan dari pernyataan resmi Gereja Roma Katolik di atas.
Dua belas pasal pertama dari kitab Kisah Para Rasul tidak memberikan pernyataan bahwa Petrus pernah ada di Roma dan dikubur di Roma, dan buku ini ditutup dengan perjalanan rasul Paulus ke Roma, tidak tentang Petrus.
Catatan pelayanan Paulus kepada orang-orang di Roma (antara AD 57 atau 58) dan selama ia dipenjara di Roma (tahun permulaan AD 60) ia menulis empat surat, tidak satupun dari surat-surat tersebut menyinggung nama Petrus.
Paul bertemu Petrus di Antiokia (timur-laut Turky dekat Syria) lihat Gal 2:11-14.
Peter’s Tomb
Recently Discovered In Jerusalem
by F. PAUL PETERSON
http://www.aloha.net/~mikesch/peters-jerusalem-tomb.htm
Kuburannya juga di Yerusalem bukan di Roma, Kaisar (Claudius) Nero (54-68 AD) terkenal anti-Yahudi, jadi bangaimana mungkin membuat kuburan bagi Petrus di wilayah penting kota pemerintahannya, bahkan membuat monumen kemenangan (Trophoea) bagi Petrus?
Jadi memang rekayasa ajaran itu sudah menjadi kebiasaan digereja anda !
Mendirikan gereja yang benar adalah diatas ajaran para Rasul bukan diatas kuburannya.
-
Quote from: solideogloria on September 08, 2014, 12:48:08 PM
Bagimana mungkin ada jabatan Paus sebagai Kepala Gereja Universal dimana para Rasul lainnya masih hidup ???
Petrus sendiri mengatakan :
1 Petrus 5:1 The elders which are among you I exhort, who am also an elder, and a witness of the sufferings of Christ, and also a partaker of the glory that shall be revealed:
5:2 Feed the flock of God which is among you, taking the oversight thereof, not by constraint, but willingly; not for filthy lucre, but of a ready mind;
5:3 Neither as being lords over God's heritage, but being ensamples to the flock.
Banyak juga kesaksian2 bapa2 Gereja yang menuliskan keutamaan dan kepemimpinan Petrus dan uskup2 Roma sebagai penerus2nya:
Clement of Alexandria, Who Is the Rich Man That Is SAVED ?, 200 AD
"The blessed Peter, the chosen, the preeminent, the first among the disciples, for whom alone with himself the Savior paid the tribute [Matt. 17:27], quickly gasped and understood their meaning. And what does he say? ‘Behold, we have left all and have followed you’ [Matt. 19:27; Mark 10:28]"
Tertullian, Antidote Against the Scorpion 10, 211 AD
"For though you think that heaven is still shut up, remember that the Lord left the keys of it to Peter here, and through him to the Church, which keys everyone will carry with him if he has been questioned and made a confession [of faith]"
Tertullian, Modesty 21:9–10, 220 AD
"T]e Lord said to Peter, ‘On this rock I will build my Church, I have given you the keys of the kingdom of heaven [and] whatever you shall have bound or loosed on earth will be bound or loosed in heaven’ [Matt. 16:18–19]. . . . Upon you, he says, I will build my Church; and I will give to you the keys, not to the Church"
Ambrose of Milan, The Faith 4:5, 379 AD
"[Christ] made answer: ‘You are Peter, and upon this rock will I build my Church. . . .’ Could he not, then, strengthen the faith of the man to whom, acting on his own authority, he gave the kingdom, whom he called the rock, thereby declaring him to be the foundation of the Church [Matt. 16:18]?"
Tulisan dan kesaksian bapa2 Gereja ini Anda katakan sebagai dongeng isapan jempol????
Well... at least "dongeng" yang kami pegang ini lebih valid daripada dongeng non-katolik modern seperti dongengnya William Webster... :grinning:
Btw, kok jadi OOT membicarakan supremacy Petrus?
Sudah ada thread terpisah yg membahas topik ini, silakan dilanjutkan di sana!
Sekedar menanggapi komentar anda :
Peran penting Petrus itu siapapun tidak menolaknya tetapi mengangkatnya menjadi kepala atau pemmpin para Rasul sudah pasti hanyalah isapan jempol belaka,buktinya pemimpin gereja perdana di Yerusalem dipimpin sendiri oleh Yaklobus.
James, The Leader of the Jerusalem Church
We have seen that, despite attempts to suppress the fact, the primary sources show that James was the full brother of Jesus. Now it is time to examine the evidence showing that he was the leader of the Jerusalem church from the very beginning.
http://www.rejectionofpascalswager.net/jamesleader.html
James, the brother of Jesus
For the remainder of the history given by Luke, James is barely mentioned again, and Peter is absent. In chapter 21 Paul makes another visit to Jerusalem to meet with the leadership and the only name mentioned is James. Other than the letter attributed to James, he is only mentioned three times in all of the NT. How did James become the leader of the Church in Jerusalem? The answer comes from an early church tradition recorded in Eusebius' Church History.
Eusebius quotes from some earlier writings that now only exist through his quotations:
But Clement in the sixth book of his Hypotyposes writes thus: "For they say that Peter and James and John after the ascension of our Saviour, as if also preferred by our Lord, strove not after honor, but chose James the Just bishop of Jerusalem." But the same writer, in the seventh book of the same work, relates also the following things concerning him: "The Lord after his resurrection imparted knowledge to James the Just and to John and Peter, and they imparted it to the rest of the apostles, and the rest of the apostles to the seventy, of whom Barnabas was one. - Church History II.1.3-5
But Hegesippus, who lived immediately after the apostles, gives the most accurate account in the fifth book of his Memoirs. He writes as follows: "James, the brother of the Lord, succeeded to the government of the Church in conjunction with the apostles. He has been called the Just by all from the time of our Saviour to the present day....He was holy from his mother's womb; and he drank no wine nor strong drink, nor did he eat flesh. No razor came upon his head; he did not anoint himself with oil, and he did not use the bath. He alone was permitted to enter into the holy place; for he wore not woolen but linen garments. And he was in the habit of entering alone into the temple, and was frequently found upon his knees begging forgiveness for the people, so that his knees became hard like those of a camel...
- Church History II.23.5-6
http://www.churchhistory101.com/century1-p6.php
-
Ajaran Gereja Katolik dan pernyataan2 paus jika dipotong2 dan diartikan di luar konteksnya, tentu saja dapat disalah-artikan sebagai ajaran yg bertentangan dengan Kitab Suci DAN bahkan bertentangan dengan Tradisi Suci itu sendiri.
OOT jika kita diskusikan ttg Paus di thread ini.
Silakan didiskusikan di thread terpisah, bisa dimulai di thread yg aku buka utk menjelaskan tentang keutamaan paus Gereja Roma:
http://forumimankristen.com/index.php/topic,1719.0.html
http://forumimankristen.com/index.php/topic,1821.0.html
Apapun alasan anda tetapi Paus bukanlah :
1. Kepala Gereja Universal
2. Vicar of Christ
3. Holy Father
4. Infallible
5. God in earth,dlsb
Itu semua menurut akal sehat hanya penghujatan dan mencuri kemuliaan Tuhan belaka walau dengan alasan apapun untuk mendukungnya.
Quote from: solideogloria on September 08, 2014, 12:48:45 PM
Setahu saya ajaran resmi gereja anda mengatakan Petrus adalah Paus pertama bukan Uskup pertama.
Apakah anda tidak paham bedanya tingkatan didalam jabatan gereja anda seperti Paus,Kardinal,Uskup dll.
Kalaupun misalnya Petrus sebagai Paus kepala seluruh gereja dunia apakah itu masuk akal kalau dia hanya menjabat sebagai uskup Roma seperti keterangan anda ?
LOL... silakan ditunjukkan di sini ajaran resmi Gereja Katolik yg bisa diartikan demikian, bahwa Petrus adalah Paus pertama dan bukan uskup pertama? Anda belajar hierarki Gereja Katolik dari mana sih??
Petrus adalah Uskup pertama Gereja Anthiokia setelah Petrus mendirikan Gereja di sana, dan jabatan Uskup Gereja Anthiokia ini diteruskan kepada Ignatius Antioch ketika Petrus meninggalkan Anthiokia, dan penerus2 Ignatius Antioch menjadi Uskup Gereja Antiokia.
Petrus adalah Uskup pertama Gereja Roma setelah Petrus pertama kali mendirikan Gereja di Roma bersama2 dengan Paulus, dan jabatan Uskup Gereja Roma ini diteruskan kepada St. Linus sebagai Uskup kedua Gereja Roma ketika Petrus wafat, diteruskan kepada St. Anacletus sebagai Uskup ketiga Gereja Roma, dst sampai Fransiskus sebagai Uskup ke-266 Gereja Roma.
Semua penerus rasul, di dalam Gereja Katolik sekarang ini, disebut sebagai uskup. Seorang rasul adalah seorang gembala, jadi semua uskup dalam Gereja Katolik memiliki kuasa apostolik yg sama sebagai seorang gembala!
Tetapi, sebagaimana halnya dengan Gereja-Gereja Timur lainnya seperti Gereja Anthiokia, Gereja Yerusalem, Gereja Alexandria, dan Gereja Konstantinopel, ada struktur hierarki yuridis dalam otoritas Gereja, yang berasal dari suksesi rasuliah! Karena seorang Uskup Roma tidak dapat menggembalakan seluruh umat dalam wilayah yuridis Gereja Roma yang begitu luas, maka dibentuk hierarki yuridis di bawah Uskup Roma, yang masing2 dipimpin oleh seorang uskup juga, seperti uskup Ignatius Suharyo untuk wilayah yuridis keuskupan Gereja Roma di Indonesia.
Sedangkan penggunakan kata paus (pope) adalah merupakan perkembangan etimologi.
Kata paus (pope) dulunya digunakan tidak hanya utk menyebut Uskup Gereja Roma, tetapi juga untuk menyebut Uskup Gereja-Gereja Timur (Uskup Yerusalem, Uskup Anthiokia, Uskup Alexandria, Uskup Konstantinopel).
Hanya dalam perkembangan di kemudian hari sampai saat ini, dalam Gereja Roma kata paus (pope) dikhususkan utk menyebut Uskup Gereja Roma, untuk membedakan dengan uskup2 yang berada di bawah wilayah yuridis Gereja Roma.
Oh... sebelum Anda mempermasalahkan lebih jauh tentang etimologi kata "paus", silakan dibedakan:
- Hierarki apostolik dalam Gereja = Tradisi Suci
- Sebutan uskup / paus = tradisi gerejawi
Kalo Anda benar2 mau mempelajari lebih jauh struktur hierarki dalam Gereja Katolik YANG BENAR, silakan Anda baca sendiri di newadvent: http://www.newadvent.org/cathen/07322c.htm
Kita cukupkan di sini OOT ttg paus, ya?
Silakan dilanjutkan di thread terpisah kalo Anda masih mau mendiskusikan tentang paus dalam Gereja Roma!
The List of Popes
See also POPE, PAPAL ELECTIONS, ELECTION OF THE POPE.
1. St. Peter (32-67)
http://www.newadvent.org/cathen/12272b.htm
Chronological list of popes
1. St Peter 33 – 64/67
http://en.wikipedia.org/wiki/List_of_popes
Bagaimana mungkin Petrus menjadi Paus Kepala Gereja Universal kalau :
1. Alkitab tidak pernah mengenal jabatan itu
2. Rasul lainnya masih hidup
3. Tidak pernah ada pengangkatannya sebagai Paus didalam Alkitab
-
Makanya silakan dicari fakta dan informasi yang benar tentang Gereja Katolik, supaya tidak tertipu dengan kebohongan2 yg meraja-lela di dunia maya ini. :)
Sudah terlalu banyak ajaran dusta yang saya kutip di forum ini tanpa ada bantahan yang memadai sesuai dengan kebenaran Scriptura.
Kalau hanya menurut ajaran manusia maka silahkan direnungkan lagi ayat ini :
Kolose 2:22 semuanya itu hanya mengenai barang yang binasa oleh pemakaian dan hanya menurut perintah-perintah dan ajaran-ajaran manusia.
Quote from: solideogloria on September 08, 2014, 12:48:45 PM
Kalau anda ngotot terus tanpa fakta sejarah maka menarik kalau anda mencoba menjawab 25 pertanyaan berikut ini mengenai Petrus :
25 Questions That Catholics Must Answer about Peter As The Foundation of the Church
... ... ... ... ...
Okay, akan aku coba jawab.
Tapi tidak sekarang, kalau ada waktu luang nanti akan aku berikan jawabannya di thread terpisah!
Oke !
Quote from: solideogloria on September 08, 2014, 12:48:45 PM
Yang selalu menambahkan sesuatu (eisegesis) kedalam Alkitab adalah gereja anda sendiri sedangkan saya selalu menyatakan bahwa itu tidak ada dijelaskan didalam Alkitab.
Jadi saya bukan menambahkan tetapi menafikan keberadaan apa yang anda tambahkan itu !
Baca lagi 25 pertanyaan mengenai Petrus model anda itu diatas.
Lho.. memangnya Anda tidak menambahkan eisegesis juga dalam interpretasi Anda???
Kitab Suci TIDAK mengatakan bahwa "Petrus tidak ke Roma".
Kalo Anda menginterpretasikan demikian, bukankan justru Anda sendiri yg menambahkan sesuatu (eisegesis) ke dalam Alkitab???
Setidaknya kami memiliki bukti2 dan kesaksian2 dari Gereja Perdana mengenai keberadaan dan supremacy Petrus dan penerus2 Petrus di Gereja Roma.
Lha kalo Anda??? Hanya karena Kitab Suci tidak mengatakan Petrus "pergi ke Roma", lalu Anda simpulkan bahwa Petrus tidak pergi ke Roma?? Siapa yg sebetulnya sedang menambahkan sesuatu yg tidak ada di Kitab Suci??
Saya mengatakan Petrus tidak di Roma karena memang tidak ada dikatakan maupun diajarkan didalam Alkitab.
Kalau Alkitab silent jangan pula anda berargumentasi secara “ex silentio” karena itu hanyalah spekulasi belaka.
Saya tidak menambah melainkan menyatakan apa yang memang tidak dikatakan dan diajarkan oleh Kitab Suci tetapi anda menambah-nambah apa yang tidak dikatakan dan diajarkan oleh Kitab Suci,dan itu namanya spekulasi.
Jangan menghadirkan apa yang memang absent !
Quote from: solideogloria on September 08, 2014, 12:54:39 PM
Sory saya tidak perlu pujian dari anda melainkan sanggahan terhadap kritikan saya saja !
Alasan anda tidak menerima Sola Scriptura bukan karena isinya melainkan karena tidak ada istilahnya didalam Kitab Suci.
Sola scriptura tidak pernah ada istilahnya, juga TIDAK PERNAH ADA AJARANNYA di dalam Kitab Suci.
Yang ada hanya INTERPRETASI Anda bahwa Kitab Suci mengajarkan sola scriptura.
Silakan berikan ayatnya di sini, AYAT SAJA, yang jika tanpa disertai penjelasan panjang lebar, mutlak diartikan sebagai ajaran sola scriptura, tanpa bisa diartikan lain selain sola scriptura!
Sola Scriptura tidak menambah ajaran/doktrin apapan didalam dirinya melainkan hanya merupakan “sikap hati yang taat azas” hanya kepada kebenaran Kitab Suci saja berbeda jauh dengan segala macam tradisi rekayasa gereja sepanjang ribuan tahun sejarahnya yang banyak menambahi ajaran ajaran dusta anti Alkitab.
Sola Scriptura adalah prinsip Back to Bible yaitu semua ajaran gereja harus berdasarkan kebenaran yang didajarkan didalam Kitab Suci.
Sola Scriptura bukan doktrin baru seperti mariaolatry tetapi sikap taat azas kepada apa yang sudah difirmankan Tuhan didalam Scriptura.
Sola Scriptura berpegang kepada prinsip dan ajaran kebenaran yang terkandung didalam Kitab Suci baik secara ekplisit maupun implisit bukan tradisi palsu bikinan manusia yang dianggap sebagai tradisi suci.
Galatia 1:8 Tetapi sekalipun kami atau seorang malaikat dari sorga yang memberitakan kepada kamu suatu injil yang berbeda dengan Injil yang telah kami beritakan kepadamu, terkutuklah dia.
Jelas sekali bahwa segala sesuatu yg menyimpang dari firman Tuhan tsb hanya menghasilkan kutukan belaka.
Apa yang dicontohkan Yesus ketika melawan godaan si Iblis itulah contoh aplikasi prinsip Sola Scriptura yang dicontohkan oleh Yesus yaitu 3 kali jawaban-Nya “Ada tertulis.”
2 Tim. 3:15 Ingatlah juga bahwa dari kecil engkau sudah mengenal Kitab Suci yang dapat memberi hikmat kepadamu dan menuntun engkau kepada keselamatan oleh iman kepada Kristus Yesus.
3:16 Segala tulisan yang diilhamkan Allah memang bermanfaat untuk mengajar, untuk menyatakan kesalahan, untuk memperbaiki kelakuan dan untuk mendidik orang dalam kebenaran.
3:17 Dengan demikian tiap-tiap manusia kepunyaan Allah diperlengkapi untuk setiap perbuatan baik
-
Quote from: solideogloria on September 08, 2014, 12:54:39 PM
Dalam hal ini anda adalah seorang yang “Biblicist” sekaligus “Hipokrit” dengan dasar sbb :
Kalau ajaran yang ditolak GRK anda pakai topeng Biblicist.
Kalau ajaran GRK yang Anti Alkitab anda tidak pakai topeng Biblicist.
Nope, ajaran yg ditolak GK adalah ajaran yang tidak sesuai dengan ajaran Kitab Suci DAN Tradisi Suci.
Ini contoh tokoh Gereja Katolik yg menolak ajaran sesat, karena tidak sesuai dengan Kitab Suci DAN Tradisi Suci:
"It comes to this, therefore, these men do not consent to either Scripture nor TRADITION." (Irenaeus, Against the Heresies 3:2:2).
Sudah terlalu banyak ajaran dusta yang saya kutip di forum ini tanpa ada bantahan yang memadai sesuai dengan kebenaran Scriptura.
Quote from: solideogloria on September 08, 2014, 12:54:39 PM
Waktu saya kutip sebagian anda menuduh mutilasi,lalu saya kutip semua bukti dari apa yang anda anggap Bapa gereja itu anda bilang kepanjangan ???
Nope, yang aku tolak adalah copy paste berkepanjangan argumentasi2 non-katolik modern seperti William Webster, tanpa disertai argumentasi Anda. Aku sedang berdiskusi dengna Anda, bukan dengan orang2 yg tulisannya Anda copy paste.
Referensi katolik seperti tulisan2 bapa2 Gereja atau kanon2 konsili2 Gereja, justru aku minta tulisan yg utuh (atau link ke tulisan yg utuh), supaya ajaran2 katolik tidak bisa disalah-artikan!
Apakah anda juga tidak menggunakan referensi tokoh lain didalam berdiskusi ?
Atau semua komentar anda asli datangnya dari anda sendiri ?
Pengkotbah 1:9 Apa yang pernah ada akan ada lagi, dan apa yang pernah dibuat akan dibuat lagi; tak ada sesuatu yang baru di bawah matahari.
Satu satunya dasar kebenaran sebagai alat uji yang valid hanyalah Kitab Suci bukan magisterium maupun tradisi bikinan manusia.
Quote from: solideogloria on September 08, 2014, 12:54:39 PM
Tunjukkan dong secara kongkrit mana ajaran Bapa Gereja yang berani menyanggah bahwa :
Kitab Suci adalah :
1. Sumber otoritas yang absolut
2. Otoritasnya final
3. Cukup pada dirinya sendiri
Satu contoh ini saja sudah cukup untuk mematahkan argument Anda di atas!
"It comes to this, therefore, these men do not consent to either Scripture nor TRADITION." (Irenaeus, Against the Heresies 3:2:2).
Athanasius (300?-375),
“The Holy Scriptures, given by inspiration of God, are of themselves sufficient toward the discovery of truth. (Orat. adv. Gent., ad cap.) The Catholic Christians will neither speak nor endure to hear anything in religion that is a stranger to Scripture; it being an evil heart of immodesty to speak those things which are not written,” (Athanasius, Exhort. ad Monachas).
Inilah aplikasi prinsip Sola Scriptura yang sejati,Alkitab saja sydah cukup tidak perlu ditambahi dengan segala macam tradisi palsu manusia penuh ilusi dan spekulasi !
Quote from: solideogloria on September 08, 2014, 12:54:39 PM
Dalih anda menggunakan istilah “mutilasi” sama sekali tidak bermakna kalau anda tidak bisa menunjukkan mana komentar Bapa Gereja yang saya kutip itu secara jelas dan tegas keliru didalam mendukung prinsip yang dianut oleh Sola Scriptura ?
Tidak perlu saya harus mengutip lengkap satu buku apa yang tidak relevan dengan topik yang sedang didiskusikan.
Itu sudah aku tunjukkan bahwa tulisan Athanasius sedang berkata: "Meskipun Kitab Suci cukup utk menyatakan kebenaran, TETAPI ada tulisan2 lain yang berguna utk memahami kebenaran", dan justru Athanasius berusaha merangkum dan menuliskan kembali tulisan2 selain Kitab Suci itu untuk murid2nya.
Kalo Anda hanya memotong tulisan Athanasius ""Meskipun Kitab Suci cukup utk menyatakan kebenaran, TETAPI ada tulisan2 lain yang berguna utk memahami kebenaran", tindakan Anda ini disebut apa kalo bukan memutilasi???
Tradisi apapun termasuk tulisan apapun yang lain tidak boleh menyimpang dari kebenaran yang sudah diajarkan didalam Scriptura karena itu adalah wahyu yang dinafaskan sendiri oleh Allah dan ditulis oleh manusia.
Petrus saja panutan anda sering ngaco pemahamannya apalagi yang bukan Rasul.
Jadi semua tradisi dan tulisan yang bertentangan dengan kebenaran Kitab Suci wajib dibuang jauh jauh karena sangat membahayakan iman,apalagi yang berbau berhala yang sangat dibenci oleh Tuhan.
Matius 15:3 But he answered and said unto them, Why do ye also transgress the commandment of God by your tradition?
Markus 7:8 For laying aside the commandment of God, ye hold the tradition of men, as the washing of pots and cups: and many other such like things ye do.
-
Betul, menguji adalah terjemahan dari kata asli Yunani “anakrino”.
Tapi pertanyaannya, yg ditulis dalam Kis. 17:11 adalah “anakrinotev tav grafav”, yang diterjemahkan sebagai “menguji Kitab Suci” , BUKAN “menguji DENGAN Kitab Suci” , BUKAN PULA “ “menguji DENGAN Kitab Suci SAJA”
Silakan dibedakan!!!!
Jika Anda masih kesulitan membedakan ketiga premis yg aku berikan, aku berikan lagi sebuah analogi sederhana!
Jika aku beri Anda sebuah alat pengebor listrik, aku suruh Anda untuk menguji bor listrik itu, apakah Anda akan tahu kegunaan dan bagaimana cara memakainya jika Anda hanya berkutat pada bor itu dan tidak menggunakan sumber2 lain seperti buku manualnya???
Jadi perintah yg aku berikan adalah: "silakan diuji alat bornya!", BUKAN "silakan diuji DENGAN alat bornya", BUKAN pula "silakan diuji DENGAN alat bornya SAJA"!!
Logika yg sama, disuruh menguji Kitab Suci, tentunya diuji dengan referensi2 lain.
Makanya Paulus mengajarkan utk memegang juga ajaran2 lisan dan ajaran2 tulisan lainnya (selain tulisan Kitab Suci)!!
2 Tes 2:15 Sebab itu, berdirilah teguh dan berpeganglah pada ajaran-ajaran yang kamu terima dari kami, baik secara lisan, maupun secara tertulis.
Semua wahyu Tuhan melalui Nabi dan Rasul tidak perlu diuji karena Roh Kudus sendiri yang memberikan inspirasi.
Semua gereja mengakui bahwa Kitab Suci adalah innerancy dan infallible.
Tetapi semua ajaran gereja termasuk tradisi bikinannya wajib diuji oleh Kitab Suci karena otoritas Kitab Suci berada jauh diatas otoritas gereja.
Jadi Kitab Suci satu satunya dasar untuk menguji ajaran gereja maupun semua tradisi dan tulisan lainnya bukan sebaliknya karena hanya Kitab Suci sumber kebenaran Tuhan yang sempurna dan infallible.
Hanya kecongkakan rohani saja siapa yang berani mengatakan dirinya berani menguji kebenaran Kitab Suci firman Tuhan !
Quote from: solideogloria on September 08, 2014, 01:02:31 PM
Apakah Injil bukan bagian dari Kitab Suci ?
Sejak kapan Injil bukan bagian dari Kitab Suci secara keseluruhan itu ?
Berita Injil adalah Yesus sebagai penebus tetapi malah ditambahi oleh gereja anda dengan ajaran co-redemptrix.
Berita Injil Yesus satu satunya jalan keselamatan sudah dirubah oleh para Paus anda menjadi Maria,Roman Pontif dan Gereja.
Berita Injil Yesus adalah satu satunya pengantara sudah ditambahi oleh ajaran mediatrix
Dst…dst…dst terlalu panjang kalau saya kutip semua.
Bukankah gereja anda mengajarkan Injil palsu sebagaimana dikatakan Paulus tsb ?
Bersambung
Sebelum semakin blunder diskusinya, aku kembalikan lagi ke alur semula.
Anda katakan bahwa di ayat berikut ini, Kitab Suci mengajarkan prinsip sola scriptura:
Galatia 1:8
Tetapi sekalipun kami atau seorang malaikat dari sorga yang memberitakan kepada kamu suatu injil yang berbeda dengan Injil yang telah kami beritakan kepadamu, terkutuklah dia.
Galatia 1:9
Seperti yang telah kami katakan dahulu, sekarang kukatakan sekali lagi: jikalau ada orang yang memberitakan kepadamu suatu injil, yang berbeda dengan apa yang telah kamu terima, terkutuklahdia.
Yang aku tanyakan, apakah Injil = Kitab Suci???
Injil, menurut lexicon Yunani, berasal dari kata “euaggelizo”, yang artinya:
“1b) in the NT used especially of the glad tidings of the coming kingdom of God, and of the salvation to be obtained in it through Christ, and of what relates to this salvation”
Jadi points yg mau aku sampaikan:
1. Injil BUKAN serta merta berarti Kitab Suci 46+27!!
2. Segala ajaran yg menyatakan kedatangan kerajaan Tuhan dan keselamatan yg dibawa oleh Kristus, mau itu ditulis dalam Kitab Suci 46+27, ditulis dalam tulisan2 lain yg tidak terinspirasi seperti kitab Didache, tulisan2 apokripa, tulisan2 bapa2 Gereja, maupun ajaran2 lisan yg tidak/belum dituliskan, semua ajaran ini adalah merupakan "Injil"!!!
3. Yang paling penting, ayat ini tidak secara eksplisit, implisit pun TIDAK, mengajarkan sola scriptura. Tafsiran Anda akan ayat ini lah yg mengajarkan sola scriptura!!
Injil adalah bagian dari Kitab Suci !
Berita Injil merupakan sentral pengajaran kekristenan.
Makanya segala sesuatu yang bertentangan dengan Injil pasti akan menerima kutukan dari Tuhan.
Taat azas kepada kebenaran Injil adalah prinsip Sola Scriptura yang benar.
-
Sudah aku jawab berkali2 bahwa Anda salah mengartikan ajaran Katolik, kok sepertinya masih terlewat juga oleh Anda.
SIlakan bisa Anda mulai dari rangkuman jawaban yg aku berikan di sini:
http://forumimankristen.com/index.php/topic,1850.0.html
Yang jadi persoalannya sekarang:
1. Ajaran katolik Anda pahami secara salah
2. Anda bandingkan ajaran katolik (pemahaman yg salah itu) dengan INTERPRETASI Anda
3. Lalu Anda katakan bahwa ajaran Katolik tidak sesuai dengan Kitab Suci, padahal sebenarnya yg bertentangan dengan ajaran Katolik adalah INTERPRETASI Anda, bukan Kitab Suci-nya!!
Adalah jelas sekali akan berbagai tradisi rekayasa gereja anda yaitu semua ajaran mariolatry dan papalism yang tidak ada dasar kebenaran Alkitabnya sama sekali.
Ini bukan soal interpretasi melainkan menambahi apa yang tidak pernah dikatakan dan diajarkan oleh Alkitab.
Ini bukan soal interpretasi tetapi gereja sudah memanipulasi terjemahan Alkitab versi Vulgata yang sudah menyimpang dari Kitab Aslinya hanya untuk mendukung ajaran palsu tsb diatas. (Sudah saya buktikan di topik ybs).
Quote from: solideogloria on September 08, 2014, 01:19:59 PM
Kitab Suci PL dipercayakan oleh Tuhan kepada bangsa Yahudi dan didalam bahasa Ibrani !
Hanya bangsa Yahudi yang tahu persis mana kitab asli mereka.
Kalo begitu, mengapa Anda tidak menggunakan Kitab Suci bangsa Yahudi?
Oh.. tunggu dulu, memang mereka memiliki kanon Kitab Suci??
Jangan2 Anda mengacu pada KISAH FIKTIF KONSILI JAMNIA yang mengesahkan kanon Kitab Suci mereka yang sama seperti kanon PL protestant, 39 kitab itu???
Silakan Anda baca fakta ini, bahwa tidak pernah ada konsili di Jamnia yang mengesahkan kanon 39 PL!!
The Council of Jamnia, presumably held in Yavneh, was a hypothetical late 1st-century council at which the canon of the Hebrew Bible was alleged to have been finalized. First proposed by Heinrich Graetz in 1871, this theory was popular for much of the twentieth century. However, it was increasingly questioned from the 1960s onward and the theory has been largely discredited.
Sumber: http://en.wikipedia.org/wiki/Council_of_Jamnia
Today modern scholars are skeptical as to whether there was ever a synod in Jamnia dedicated specifically to matters of canonization.
... ... ...
Whether the sages held a special council or if their discussions about the holy books were ongoing, the enduring significance of Jamnia lies not in the closing of the Jewish canon, but in ensuring the cultural and religious survival of the Jewish people.
Sumber: http://jewishstudies.eteacherbiblical.com/jamnia/
Dan fakta yang lebih penting lagi, kanon Kitab Suci Yahudi TIDAK SAMA dengan kanon 39 PL protestant (yg mereka sebut sebagai "tanakh" atau torah tertulis), tetapi juga termasuk “talmud” atau torah lisan, dan juga tulisan2 lain yang disebut “midrashim”.
Sumber: http://www.jewfaq.org/torah.htm
Aneh jika umat kristen justru menggunakan kanon Yahudi yg berusaha menyangkal iman kristen, dan lebih aneh lagi jika mengaku menggunakan kanon Yahudi tapi hanya mengambil “Tanakh” saja dan menghapus “talmud” dan “midrashim”.
Sudah jelas Katolik memakai Apokripa agar bisa menyembah maria dan berdoa kepada arwah arwah orang yang sudah mati.
Athanasius on the Old Testament Canon
http://lutherancatholicity.blogspot.com/search/label/Old%20Testament%20Canon
"There are, then, of the Old Testament, twenty-two books in number; for, as I have heard, it is handed down that this is the number of the letters among the Hebrews; their respective order and names being as follows. The first is Genesis, then Exodus, next Leviticus, after that Numbers, and then Deuteronomy.
Following these there is Joshua the son of Nun, then Judges, then Ruth. And again, after these four books of Kings, the first and second being reckoned as one book, and so likewise the third and fourth as one book. And again, the first and second of the Chronicles are reckoned as one book.
Again Ezra, the first and second are similarly one book. After these there is the book of Psalms, then the Proverbs, next Ecclesiastes, and the Song of Songs. Job follows, then the Prophets, the Twelve [minor prophets] being reckoned as one book. Then Isaiah, one book, then Jeremiah with Baruch, Lamentations and the Epistle, one book; afterwards Ezekiel and Daniel, each one book.
Thus far constitutes the Old Testament...These are the fountains of salvation, that he who thirsts may be satisfied with the living words they contain. In these alone the teaching of godliness is proclaimed. Let no one add to these; let nothing be taken away from them.
For concerning these the Lord put to shame the Sadducees, and said, "Ye do err, not knowing the Scriptures". And he reproved the Jews, saying, "Search the Scriptures, for these are they that testify of me...There are other books besides these, indeed not received as canonical but having been appointed by our fathers to be read to those just approaching and wishing to be instructed in the word of godliness: Wisdom of Solomon, Wisdom of Sirach, Esther, Judith, Tobit..."
Catatan:
Tidak ada nabi Yahudi lahir selama 400 tahun periode antara PL dan PB sehingga apokripa sama sekali bukan bagian dari kanon wahyu Allah.
Quote from: solideogloria on September 08, 2014, 01:19:59 PM
Apocrypha yang banyak salahnya itu mana mungkin wahyu Tuhan,selain hanya digunakan untuk berdoa kepada roh orang mati oleh gereja anda dan mencari kekayaan pakai penjualan Surat Pengampunan Dosa sejalan dgn doktrin Purgatory.
Salah menurut siapa dulu?
Lagi2 menuruth INTERPRETASI seorang sola scriptura kan? So what??
Jangan selalu bersembunyi dibelakang kata interpretasi kalau faktanya semua tradisi rekayasa gereja anda sudah melawan kebenaran Scriptura.
Augustine on the Authority of Canonical Scripture as Compared with Later Wiritings
"The excellence of the canonical authority of the Old and New Testaments is distinct from that of later books (the ecclesiastical writings). Canonical authority was confirmed at the time of the apostles and has been established on a sort of lofty throne by successions of bishops and by the spreading of churches. Every faithful and devout intellect is in service to it.. Furthermore, in the case of the lesser works of later people that are contained in countless books, these may by no means be compared with the canonical excellence of Holy Scripture. We consider that in some of them we do find the same truth but certainly not the same authority."
Augustine (354-430), Reply to Faustus the Manichaean
http://lutherancatholicity.blogspot.com/search/label/Scripture%27s%20Authority
Jelas apokripa bukakanlah kanon wahyu Tuhan.
-
Semakin blunder saja diskusinya.
Dan karena Anda tidak menggunakan link quotation dengan baik, susah pula bagiku menelusuri apa yg kita diskusikan kali ini.
Ya sudah lah, aku anggap saja sudah berakhir utk topik yg satu ini..
Ya sudah, kalo gitu balik dulu ke kutipan Athanasius.
Itu sudah aku berikan lagi tulisannya dari paragraf yg lebih utuh, juga link ke copy naskah lengkapnya.
Silakan kali ini Anda berikan terjemahan versi Anda dari paragraf lengkapnya, dan silakan dijelaskan bagaimana terjemahan itu bisa diartikan bahwa Athanasius membuang otoritas ajaran2 di luar Kitab Suci?
Link ke naskah utuh: http://www.newadvent.org/fathers/2801.htm
For although the sacred and inspired Scriptures are sufficient to declare the truth —while there are other works of our blessed teachers compiled for this purpose, if he meet with which a man will gain some knowledge of the interpretation of the Scriptures, and be able to learn what he wishes to know—still, as we have not at present in our hands the compositions of our teachers, we must communicate in writing to you what we learned from them—the faith, namely, of Christ the Saviour; lest any should hold cheap the doctrine taught among us, or think faith.
Terjemahan:
MESKIPUN Kitab Suci yang kudus dan terinspirasi cukup untuk menyatakan kebenaran, -dan juga ada tulisan2 lain yang ditulis untuk tujuan menyatakan kebenaran ini, yang dapat memberikan pengetahuan dan interpretasi akan Kitab Suci, dan memampukan seseorang untuk memahami yang ingin dia ketahui-, tetapi karena saat ini kami tidak memiliki tulisan2 itu di tangan kami, kami harus menyampaikan secara tertulis apa yang kami pelajari dari mereka kepada kamu, yaitu iman kami, tentang Kristus Sang Penyelamat, sehingga tidak ada di antara kamu yang memandang remeh ajaran2 yg disampaikan kepada kita.
Jelas2 dituliskan:
MESKIPUN Kitab Suci cukup, tapi ada tulisan2 lain yang juga penting, dan karena tidak Athanasius tidak punya tulisan2 tersebut, justru Athanasius mau menuliskan apa yg telah dia terima ttg ajaran2 selain tulisan2 Kitab Suci itu untuk murid2nya.
Tidak masuk akal kalo Anda mau katakan bahwa Athanasius ber-sola scriptura dengan memutilasi tulisannya itu!!
Tradisi apapun termasuk tulisan apapun yang lain tidak boleh menyimpang dari kebenaran yang sudah diajarkan didalam Scriptura karena itu adalah wahyu yang dinafaskan sendiri oleh Allah dan ditulis oleh manusia.
Petrus saja panutan anda sering ngaco pemahamannya apalagi yang bukan Rasul.
Jadi semua tradisi dan tulisan yang bertentangan dengan kebenaran Kitab Suci wajib dibuang jauh jauh karena sangat membahayakan iman,apalagi yang berbau berhala yang sangat dibenci oleh Tuhan.
Matius 15:3 But he answered and said unto them, Why do ye also transgress the commandment of God by your tradition?
Markus 7:8 For laying aside the commandment of God, ye hold the tradition of men, as the washing of pots and cups: and many other such like things ye do.
Tidak mungkin sama otoritas Kitab Suci firman Tuhan dengan semua tradisi dan tulisan bikinan manusia.
Kisah Para Rasul 5:29 Tetapi Petrus dan rasul-rasul itu menjawab, katanya: "Kita harus lebih taat kepada Allah dari pada kepada manusia.
Ibrani 12:9 Selanjutnya: dari ayah kita yang sebenarnya kita beroleh ganjaran, dan mereka kita hormati; kalau demikian bukankah kita harus lebih taat kepada Bapa segala roh, supaya kita boleh hidup?
-
Jangan OOT dengan flamming bahwa ajaran Gereja Katolik menyimpang dari Kitab Suci.
Back to topic!!
Anda katakan di reply #760:
reply #760, by soli:
Kalau bukan Nabi dan Rasul sebagai fondasi gereja apakah anda mau pakai Paus + Magisterium yang anda jadikan sudah seperti Tuhan itu sebagai landasan gereja anda ???
Atau mendirikan gereja diatas konon katanya kuburan Petrus bukannya ajaran Petrus ???
Efesus 2:19 Demikianlah kamu bukan lagi orang asing dan pendatang, melainkan kawan sewarga dari orang-orang kudus dan anggota-anggota keluarga Allah,
2:20 yang dibangun di atas dasar para rasul dan para nabi, dengan Kristus Yesus sebagai batu penjuru.
Jelas sekali Scriptura menyatakan bahwa gereja atau jemaat Allah didirikan diatas dasar para Rasul dalam arti tentu tulisan mereka hasil inspirasi Roh Kudus bukan kuburan mereka seperti klaim gedung Vatican sekarang.
(---- akhir dari kutipan reply #760---)
Sekali lagi, INTERPRETASI Anda telah melampau tulisan Kitab Suci.
Kitab Suci mengatakan bahwa keluarga Allah dibangun di atas para rasul. TITIK!!!
Jika Anda tarik sampai sejauh dalam arti tentu tulisan mereka hasil inspirasi Roh Kudus, ini adalah INTERPRETASI Anda belaka!!
Lalu apa bedanya dengan interpretasi kami bahwa "dasar di atas para rasul" dalam artian SEMUA ajaran rasul, baik yang lisan, tertulis dalam Kitab Suci, maupun tertulis selain Kitab Suci???
Kiranya sudah sangat jelas, bahwa Anda selalu membenturkan ajaran Katolik dengan INTERPRETASI Anda belaka, bukan dengan Kitab Suci!!!
Yang selalu berbenturan adalah Sola Scriptura versus Sola Magisterium atau Sola Pope karena patokan anda hanyalah apa yang sudah digariskan oleh magisterium yang dikepalai oleh Paus yang nyatanya sudah merampok kemuliaan Roh Kudus didalam memberikan iluminasi kepada orang percaya.
#30. "The Pope is of so great authority and power, that he is able to modify, declare, or interpret even divine laws."
(#30. "Papa tantae est auctoritatis et potestatis, ut possit quoque leges divinas modificare, declarare, vel interpretari, ad num.")
Source: Lucius Ferraris, “Papa,” art. 2, in his Prompta Bibliotheca Canonica, Juridica, Moralis, Theologica, Ascetica, Polemica, Rubristica, Historica. (“Handy Library”), Vol. 5, published in Petit-Montrouge (Paris) by J. P. Migne, 1858 edition, column 1823, Latin.
Saya heran otoritas darimana pula seorang Paus bisa memodifikasi Kitab Suci firman Tuhan ?
Quote from: solideogloria on September 08, 2014, 01:26:15 PM
Saya mengutip ucapan mereka dan sekalian penjelasannya supaya anda tidak bingung terus !
Baca lagi yang baik sebelum komentar !
Emangnya model anda tidak pakai copy paste ?
Kok hipokrit lagi komentarnya ?
Justru argument “Henry Edward Manning”, yang dikutip lagi oleh “Steve Rudd”, yang Anda copy-paste darihttp://www.bible.ca/sola-scriptura-apostolic-fathers-tertullian.htm tentang tulisan Tertulian itu sudah aku counter di reply #755.
Jika Anda memang berniat berdiskusi utk mencari pengetahuan, silakan Anda sanggah argumentku, bukan dengan menyanggah argumentku dengan argument Henry Edward Manning yg telah aku sanggah!!
by Henry:
"But the appeal to antiquity is both a treason and a heresy. It is a treason because it rejects the Divine voice of the Church at this hour, and a heresy because it denies that voice to be Divine. How can we know what antiquity was except through the Church? ... I may say in strict truth that the Church has no antiquity. It rests upon its own supernatural and perpetual consciousness. ... The only Divine evidence to us of what was primitive is the witness and voice of the Church at this hour."
by Jenova:
Di sini Henry mengatakan bahwa membandingkan dengan ajaran Gereja Kuno adalah suatu bentuk kejahatan dan bidaah. Dia mengatakan bahwa Wahyu bersabda di saat ini, dan kita tidak tahu apa ajaran kuno jika tidak mendengarkan Wahyu yg diterima Gereja saat ini.
Padahal jelas2 Tertullian mengatakan bahwa membedakan doktrin yang benar dan doktrin palsu adalah dengan membandingkannya dengan doktrin Gereja apostolik.
by Henry:
We hold communion with the apostolic churches because our doctrine is in no respect different from theirs. This is our witness of truth.".
by Jenova:
Anda katakan Henry Edward Manning hendak mengajarkan sola-scriptura?
Jelas2 Henry Edward Manning hendak mengkudeta ajaran apostolik dan hendak mengubah semua ajaran apostolik berdasar "wahyu" yang diterima oleh gereja saat ini, yang pastinya akan berbeda jauh dari ajaran apostolik di jaman Tertullian. Ajaran yg tidak sola scriptura pun, berdasar definisi dari Edward, selama di-klaim sebagai "suara gereja saat ini", alias yg dikatakan oleh magisterium gereja dia, adalah kebenaran yg sejati.
Saya tidak melihat bahwa Henry menganggap ada wahyu yang baru melainkan suara Tuhan tetap saja akan bergema sampai kepada jaman sekarang,bukan tradisi bikinan manusia.
Dan dia mengatakan bahwa kita harus bersekutu dengan para Rasul tentunya dalam arti setia kepada ajarannya yaitu suara Tuhan yang sudah ditulis oleh mereka kedalam Kitab Suci.
Inilah aplikasi prinsip Sola Scriptura menurut saya.
-
Quote from: solideogloria on September 08, 2014, 01:26:15 PM
Saya kutip lagi biar jelas apa yg menjadi intinya :
“…that all doctrine which agrees with the apostolic churches-those moulds and original sources of the faith must be reckoned for truth, as undoubtedly containing that which the (said) churches received from the apostles, the apostles from Christ, Christ from God.”
Semua doktrin yang dimaksud sebagai apostolik adalah yang diterima oleh gereja dari para Rasul dan para Rasul dari Yesus dan Yesus dari Allah Bapa!
Inilah inti dari prinsip Sola Scriptura !
Jadi semua tradisi gereja anda mengenai Mariology dan Papalism itu sama sekali tidak apostolik karena tidak pernah diajarkan oleh Yesus maupun para Rasul.
Itu hanya ciptaan gereja anda saja yang bertambah terus walau para Rasul sudah meninggal ribuan tahun yang lalu.
Kalimat Anda yg aku bold merah dan aku garis bawahi:
Semua doktrin yang dimaksud sebagai apostolik adalah yang diterima oleh gereja dari para Rasul dan para Rasul dari Yesus dan Yesus dari Allah Bapa!
Yang jadi pertanyaannya sekarang: Apa itu doktrin yg diterima dari para rasul dari Yesus dan dari Bapa??
Hanya yg tertulis di Kitab Suci??? Ato hanya yg sesuai dengan INTERPRETASI Anda akan Kitab Suci???
Kalo Ignatius Antiokia, yg merupakan murid langsung rasul Yohanes, hidus sejaman dengan Yohanes, menuliskan surat2nya ketika Yohanes masih hidup, dan surat2nya masih dapat ditemukan sampai saat ini.
Kalo Ignatius menerima ajaran dari rasul Yohanes mengenai keutamaan Petrus dan penerus Petrus yang menjabat sebagai Uskup Roma, kalo Ignatius menerima ajaran dari rasul Yohanes mengenai keperawanan abadi Maria, lalu Anda katakan bahwa iman Katolik yang sesuai dengan ajaran Ignatius itu berlawanan dengan ajaran apostolik, lalu ajaran apostolik mana kah yg Anda bicarakan di sini???
Semua ajaran dari Yesus tentunya sudah diterima oleh para Rasul dan sudah mereka tuliskan didalam apa yang kita kenal sebagai Scriptura sekarang ini.
Scriptura adalah hasil inspirasi Roh Kudus kepada para Rasul untuk ditulis sehingga sudah pasti pekerjaannya sempurna dan tidak mungkin ada salahnya.
Katolik senantiasa selalu berusaha mencari otoritas lain selain Alkitab hanya untuk membenarkan semua tradisinya yang jelas jelas tidak ada dasar Alkitabnya termasuk memaipulasi penterjemahan Alkitab versi Vulgata.
Katolik tidak pernah dapat membuktikan bahwa kalau ada wahyu Tuhan atau tradisi Suci yang belum tertulis apa itu dan apakah ada salinan naskah aslinya ???
Kalau Petinggi Katolik hanya bersandar kepada ajaran manusia bukannya wahyu Tuhan yang sudah tertulis maka jelaslah nasib semua umatnya berada didalam bahaya besar didalam kekekalan.
Interpretasi Alkitab tidak akan mungkin bisa dimanipulasi karena semua ayat didalam Alkitab saling mendukung satu sama lain dan penafsir yang paling benar adalah ayat mendukung penafsiran ayat lain secara harmonis.
How does Scripture interpret Scripture?
Today, we will look at our text less in relation to what it is saying and more in relation to what it is actually referring to. All through Scripture, we see Scripture quoting Scripture. In the New Testament, the prophets are quoted numerous times, showing the truth of God’s authority over history as it applied to the life and works of Christ. Jesus also quoted Scripture in an amazing show of the Word (John 1:1–5) quoting the Word.
Not only this, but we often are able to find a clear understanding of a text and historical context by looking at different accounts of Scripture. We get a thorough understanding of the life of David by looking at the accounts of his life from the books of Samuel, Kings and Chronicles, as well as many Psalms. Scripture also helps us to understand the very narrative of Scripture.
https://answersingenesis.org/answers/biblical-authority-devotional/how-does-scripture-interpret-scripture/
-
Sekali lagi, Tradisi Suci adalah SEMUA ajaran yang diteruskan dari rasul generasi pertama ke penerus2 rasul generasi berikutnya.
Penerusan / pewarisan ajaran ini berlangsung melalui sarana ajaran lisan, tulisan2 terinspirasi, dan tulisan2 yang tidak terinspirasi.
Sudah aku tunjukkan Tradisi Suci yg diacu oleh Tertulisan dalam tulisannya, yaitu bagian yg aku bold!
Tertullian mengatakan menyatakan otoritasnya dan menyuruh Marcion utk mempercayai ajaran yg telah diwariskan kepada Magisterium, dengan kata lain, Tertullian mengacu pada Tradisi Suci, bukan HANYA Kitab Suci saja!!
http://www.newadvent.org/fathers/0315.htm
I suppose you have had, O Marcion, the hardihood of blotting out the original records (of the history) of Christ, that His flesh may lose the proofs of its reality. But, prithee, on what grounds (do you do this)? Show me your authority. If you are a prophet, foretell us a thing; if you are an apostle, open your message in public; if a follower of apostles, side with apostles in thought; if you are only a (private) Christian, believe what has been handed down to us: if, however, you are nothing of all this, then (as I have the best reason to say) cease to live. For indeed you are already dead, since you are no Christian, because you do not believe that which by being believed makes men Christian—nay, you are the more dead, the more you are not a Christian; having fallen away, after you had been one, by rejecting what you formerly believed, even as you yourself acknowledge in a certain letter of yours, and as your followers do not deny, while our (brethren) can prove it. Rejecting, therefore, what you once believed, you have completed the act of rejection, by now no longer believing: the fact, however, of your having ceased to believe has not made your rejection of the faith right and proper; nay, rather, by your act of rejection you prove that what you believed previous to the said act was of a different character. What you believed to be of a different character, had been handed down just as you believed it. Now that which had been handed down was true, inasmuch as it had been transmitted by those whose duty it was to hand it down. Therefore, when rejecting that which had been handed down, you rejected that which was true. You had no authority for what you did.
Tradisi Suci hanya bisa datangnya dari wahyu Allah yang dirinya adalah Suci itu bukan hasil rekayasa manusia berdosa seperti tradisi gereja Katolik sepanjang sejarahnya.
Semua yg namanya tradisi suci sudah dalam bentuk tertulis didalam Kitab Suci bahkan sebelum abad pertama berakhir.
Tradisi apapun termasuk tulisan apapun yang lain bikinan manusia tidak boleh menyimpang dari kebenaran yang sudah diajarkan didalam Scriptura karena itu adalah wahyu yang dinafaskan sendiri oleh Allah yang suci dan ditulis oleh manusia.
Petrus saja panutan anda sering ngaco pemahamannya apalagi yang bukan Rasul.
Jadi semua tradisi dan tulisan yang bertentangan dengan kebenaran Kitab Suci wajib dibuang jauh jauh karena sangat membahayakan iman,apalagi yang berbau berhala yang sangat dibenci oleh Tuhan.
Matius 15:3 But he answered and said unto them, Why do ye also transgress the commandment of God by your tradition?
Markus 7:8 For laying aside the commandment of God, ye hold the tradition of men, as the washing of pots and cups: and many other such like things ye do.
Quote from: solideogloria on September 08, 2014, 01:30:12 PM
Anda sudah mengikuti kebiasaan gereja adan menambahi lagi dengan apa yang tidak ada (argumentum ex silentio) sedangkan sampai sekarang anda sama sekali tidak bisa menunjukkan mana Tradisi Suci yang resmi itu !
Wrong!!! Kami tidak pernah berargument ex-silentio, karena apa yg tidak dikatakan oleh Kitab Suci (Scripture is silent) tetap dapat ditemukan dalam Tradisi Suci, yaitu dalam rantai pengajaran yg tidak terputus dari rasul2 ke penerus2nya!
Anda yg hanya berSOLA-scriptura lah yg ber-argumentum ex silentio, karena apa yg tidak dikatakan oleh Kitab Suci telah Anda tambahi dengna interpretasi2 sola-scripturist!!
Tidak ada bukti sama sekali bahwa semua tradisi bikinan gereja anda itu bersifat suci malah sebaliknya merupakan penghujatan kepada Allah dan itu sama sekali adalah hasil pekerjaan manusia karena tetap saja bertambah terus walau sudah berjalan ribuan tahun sampai sekarang.
Sebaliknya semua tradisi suci para Nabi dan Rasul sudah selesai tertulis didalam Kitab Suci dan didukung oleh salinan naskah aslinya disimpan pada beberapa perbendaharaan gereja.
Quote from: solideogloria on September 08, 2014, 01:30:12 PM
Tidak pernah Tertulian mengajarkan seperti gereja anda bahwa Kitab Suci Firman Tuhan yang diajarkan Yesus dan para Rasul sejajar dengan tradisi manusia seperti yang ada pada gereja anda itu
Tidak pernah pula Gereja Katolik menyatakan bahwa tradisi2 manusia, sekalipun tradisi gerejawi, sejajar dengan Kitab Suci!
Dalam Gereja Katolik, yang sejajar dengan Kitab Suci adalah Tradisi Suci, yaitu SEMUA suksesi pengajaran dari para rasul kepada penerus2nya, yang disampaikan melalui ajaran lisan, tulisan2 terinspirasi (e.g.dekrit2 konsili ekumenis, kanon Kitab Suci yg didekritkan pertama kali dalam sinode Hippo) maupun tulisan2 lain yg tidak terinspirasi (seperti tulisan2 Tertullian, Origen, Ignatius Antioch, Clement of Alexandria, Agustine of Hippo, dsb)!!
Tradisi Suci berasal juga dari Kitab Suci yang sudah lengkap tertulis apa yang Tuhan wahyukan bagi gereja karena bersumber dari sumber yang sama yaitu para Rasul.
2 Tim. 3:16 Segala tulisan yang diilhamkan Allah memang bermanfaat untuk mengajar, untuk menyatakan kesalahan, untuk memperbaiki kelakuan dan untuk mendidik orang dalam kebenaran.
3:17 Dengan demikian tiap-tiap manusia kepunyaan Allah diperlengkapi untuk setiap perbuatan baik
Tradisi apapun termasuk tulisan apapun yang lain bikinan manusia tidak boleh menyimpang dari kebenaran yang sudah diajarkan didalam Scriptura karena itu adalah wahyu yang dinafaskan sendiri oleh Allah yang suci dan ditulis oleh manusia.
Yesus senantiasa mengutip semua ayat Kitab Suci dan tidak pernah mengutip tradisi manusia seperti miliki gereja anda itu yang sama statusnya dengan tradisi biikinan para ahli taurat itu.
Silahkan anda belajar lagi apa pandangan Yesus mengenai tradisi !
Quote from: solideogloria on September 08, 2014, 01:30:12 PM
Saya kutip lagi kalimat inti sbb:
I do not admit what you advance of your own apart from Scripture."
Itulah inti dari Sola Scriptura yaitu apapun tulisan manusia diluar Kitab Suci kalau tidak didukung oleh Scripture harus ditolak !
Sekali lagi, tulisan Tertulian yg Anda kutip itu adalah prinsip BER-SCRIPTURA, BUKAN BER-SOLA-SCRIPTURA!!!
Jangan buang tulisan Tertullian lainnya yg mengajarkan utk mempercayai SEMUA ajaran yg diwariskan kepada Magisterium (kutipan yg aku beri dan aku bold).
Di naskah yg sama ini, Tertullian mengajarkan prinsip utk BER-SCRIPTURA, BUKAN BER-SOLA-SCRIPTURA, sekaligus utk mempercayai juga SEMUA ajaran yg diwariskan kepada Magisterium, alias berpegang pada Tradisi Suci JUGA!!
Kalau dikatakan bahwa “diluar dari Scriptura tidak bisa diterima “maka kalau akal anda masih sehat itu berarti hanya yang berdasarkan Scriptura saja ajaran yang dapat diterima,dan inilah prinsip Sola Scriptura itu.
Silahkan berguru lagi kepada ahli bahasa Indonesia.
-
Sanggahan Anda yg mana sih?? Wong Anda hanya mengcopy-paste dari website2 anti katolik kok!
Yok kita telusuri lagi diskusinya!!
---------------------------------------------
reply #610, by soli:
Banyak pemimpin kristen awal juga menganut prinsip ajaran Sola Scriptura misalnya :
180 AD: Irenaeus:
"We have learned from none others the plan of our salvation, than from those through whom the Gospel has come down to us, which they did at one time proclaim in public, and, at a later period, by the will of God, handed down to us in the Scriptures, to be the ground and pillar of our faith. For it is unlawful to assert that they preached before they possessed "perfect knowledge," as some do even venture to say, boasting themselves as improvers of the apostles." (Irenaeus, Against Heresies, book 3, 1, 1)
Irenaeus states that the gospel was first orally revealed, then the gospel was recorded in scriptures and calls the scriptures the "ground and pillar" of faith. This should send shivers up the spine of every Roman Catholic and Orthodox because it is a clear interpretation of 1 Tim 3:15 where the same expression is used of the church. Obviously then, Irenaeus viewed that the church came second in authority under the scriptures. It is also clear that you can make no change from what the apostles teach as it was the unchangeable standard of doctrine.
(---akhir kutipan reply #610---)
---------------------------------------------
---> ini adalah MURNI copy-paste dari http://www.bible.ca/sola-scriptura-apostolic-fathers-irenaeus.htm
Aku berikan tanggapan di reply #611 dan aku ajak Anda utk melihat naskah utuh tulisan Irenaeus
reply #611, by Jenova
Irenaeus menuliskan bahwa para rasul mengajarkan Injil, yang kemudian hari diwariskan kepada kita dalam bentuk Kitab Suci sebagai dasar dan tiang penopang iman, BUKAN utk mengajarkan konsep sola-scriptura, melainkan utk melawan bidaah yg menolak otoritas Kitab Suci, karena para bidaat ini berani mengaku sebagai pihak2 yg menyempurnakan ajaran para rasul dan mengajarkan ajaran2 yg berbeda dengan Kitab Suci.
Secara jelas, hal ini tertulis dalam kalimat yg mengikuti kutipan di atas, yang secara sengaja telah dipotong oleh penulis utk menunjukkan bahwa seolah2 Irenaeus mengajarkan sola-scriptura.
Saya kutip :
"We have learned from none others the plan of our salvation, than from those through whom the Gospel has come down to us, which they did at one time proclaim in public, and, at a later period, by the will of God, handed down to us in the Scriptures, to be the ground and pillar of our faith
Jelas sekali pakai bahasa Indonesia yang normal bahwa satu satunya pilar iman yang disebutkan dalam kalimat tsb adalah Scriptura,dan memang inilah prinsip Sola Scriptura itu yaitu “Back to Bible”.
Kalau anda menganggap Sola Scriptura itu merupakan doktrin baru maka itu hanyalah ketidakmengertian anda apa itu prinsip Sola Scriptura menurut penjelasan saya karena anda sampai sekarang tidak pernah dapat membuktikan bahwa Sola Scriptura itu memberikan suatu ajaran atau doktrin yang baru sebagaimana semua tradisi rekayasa bikinan gereja anda,melainkan hanya prinsip untuk kembali kepada Alkitab saja.
Anda pasti tidak setuju prinsip Sola Scriptura karena semua tradisi palsu gereja anda itu memang sudah bertentangan sama sekali dengan prinsip Sola Scriptura.
Irenaeus dalam tulisan yg sama: "Against Heresies", dalam tulisan selanjutnya: "Book 3, 2, 1-3" justru membasmi para bidaat dengan menggunakan Kitab Suci DAN Tradisi Suci secara sejajar (equal).
1. When, however, they are confuted from the Scriptures, they turn round and accuse these same Scriptures, as if they were not correct, nor of authority, and [assert] that they are ambiguous, and that the truth cannot be extracted from them by those who are ignorant of tradition.
2. But, again, when we refer them to that tradition which originates from the apostles, [and] which is preserved by means of the succession of presbyters in the Churches, they object to tradition, saying that they themselves are wiser not merely than the presbyters, but even than the apostles, because they have discovered the unadulterated truth.
3. Such are the adversaries with whom we have to DEAL , my very dear friend, endeavouring like slippery serpents to escape at all points. Where-fore they must be opposed at all points, if per-chance, by cutting off their retreat, we may succeed in turning them back to the truth.
http://www.newadvent.org/fathers/0103302.htm
So... sebetulnya bidaah yg menolak otoritas Tradisi Suci telah dihadapi Gereja sejak jaman Gereja Purba, dan oleh Irenaeus yg tulisannya dipakai oleh pendukung sola-scriptura, bidaah yg menolak otoritas Tradisi Suci ini justru telah dikutuk dan dinyatakan sebagai: "endeavouring like slippery serpents to escape at all points, must be opposed at all points"
(---akhir kutipan reply #611---)
Tradisi suci (t) konsep anda sama sekali berbeda dengan Tradisi Suci (T) yang berasal dari wahyu Allah sendiri karena memang anda akan selalu berusaha memakai istilah tradisi suci tetapi apa yang anda maksudkan adalah untuk pembenaran semua tradisi manusia bikinan gereja anda yang penuh dusta itu.
Tidak ada satupun yang namanya tradisi suci yang bertentangan dengan Kitab Suci karena sumbernya adalah sama tetapi tradisi suci sudah pasti berkontradiksi dengan semua tradisi rekayasa bikinan gereja anda yang pebuh dusta dan penghujatan itu.
-
---> argument Anda tidak menanggapi ajakanku utk mempelajari naskah utuh tulisan Irenaeusyang mengajarkan utk mengacu pada Kitab Suci DAN Tradisi Suci, bukan Kitab Suci SAJA!
Anda malah mengelak dengan membahas tulisan lain dari Clement of Alexandria dengan copy paste darihttp://www.bible.ca/sola-scriptura-apostolic-fathers-clement-alexandria.htm.
Kemudian aku tanggapi lagi di reply #616 dengan mengajak Anda mempelajari juga naskah tulisan Clement of Alexandria yg lebih utuh:
Kiranya sudah panjang lebar saya jelaskan dari awal bahwa istilah tradisi suci yang anda terus dengungkan itu sama sekali tidak berbeda dengan Kitab Suci karena bersumber dari Allah yang sama.
Tradisi Suci (T) masih bersifat lisan sebelum semuanya sudah dalam bentuk tertulis didalam Kitab Suci dan didukung oleh salinan naskah aslinya didalam perbendaharaan gereja.
Yang bertentangan dengan Kitab Suci adalah semua tradisi manusia (t) yang mungkin anda anggap sebagai suci karena dibuat oleh Paus yang notebene dianggap infallible seperti Tuhan dan boleh seenaknya memodifikasi firman Tuhan itu.
Silahkan dijelaskan apakah apa yang anda anggap tradisi suci tersebut boleh bertentangan dengan Kitab Suci ?
reply #616, by Jenova
Lagi2 main comot, memutilasi, dan menyelewengkan ajaran Clement of Alexandria.
Silakan dibaca dulu judul dari Book 7, Ch.16: Scripture the Criterion by Which Truth and Heresy are Distinguished.
Judulnya bukan: Scripture the ONLY Criterion by Which Truth and Heresy are Distinguised.
Kitab Suci memiliki otoritas sebagai sabda Allah, tentu saja Kitab Suci menjadi kriteria untuk membedakan bidaah dan kebenaran.
Clement of Alexandria mengajarkan bahwa Kitab Suci adalah SALAH SATU kriteria kebenaran, karena para bidaah tidak menggunakan Kitab Suci sebagai dasar ajaran sesat mereka, seperti yg dituliskan dalam paragraf berikut (dari book7, ch.16 yg sama), yg menjadi alasan mengapa Clement Alexandria mengajarkan pentingnya Kitab Suci sebagai kriteria kebenaran:
Jelas sekali dari tulisan diatas bahwa Scripturalah yang menjadi kriteria satu satunya untuk menguji kebenaran ajaran gereja apakah berdasarkan kebenaran atau heresy.
Makanya pertanyaan saya adalah :
Kalau demikian pakai apa anda menguji ajaran gereja ?
1. Apa ditelan bulat bulat saja
2. Diuji oleh magisterium yang terdiri dari manusia yang berdosa itu ?
3. Diuji oleh Paus yang moralnya banyak tercemar itu ?
4. Diuji oleh Kitab Suci agama lain ?
5. Diuji oleh para ahli Filsafat ?
6. Diuji oleh para Scientist ?
7. Paganisme Romawi yg sudah sinkretis dengan GRK
8. Ajaran Mistik Kebatinan,dll
Apakah alat uji anda itu absolut,inerrancy dan infallible atau hanya relatif belaka ?
Yeremia 17:5 Beginilah firman Tuhan: "Terkutuklah orang yang mengandalkan manusia, yang mengandalkan kekuatannya sendiri, dan yang hatinya menjauh dari pada Tuhan!
Kis. 5:29 Tetapi Petrus dan rasul-rasul itu menjawab, katanya: "Kita harus lebih taat kepada Allah dari pada kepada manusia.
Dan lebih parahnya, lagi2 teman2 Anda ini memutilasi dan menyembunyikan tulisan selanjutnya dari Clement Alexandria, yg mengajarkan otoritas Tradisi Suci yang setara dengan Kitab Suci!
http://www.newadvent.org/fathers/02107.htm
Chapter 17. The Tradition of the Church Prior to that of the Heresies
Those, then, that adhere to impious words, and dictate them to others, inasmuch as they do not make a right but a perverse use of the divine words, neither themselves enter into the kingdom of heaven, nor permit those whom they have deluded to attain the truth. But not having the key of entrance, but a false (and as the common phrase expresses it), a counterfeit key (ἀντικλεῖς), by which they do not enter in as we enter in, through the tradition of the Lord, by drawing aside the curtain; but bursting through the side-door, and digging clandestinely through the wall of the Church, and stepping over the truth, they constitute themselves the Mystagogues of the soul of the impious.
(---akhir kutipan reply #616)
Memang Tradisi Suci dengan capital “T” adalah sebagian dari ajaran lisan yang berasal dari firman Allah sebelum semuanya ditulis kedalam Sacred Scripture.
Wahyu Allah ada yang langsung ditulis oleh Nabi berdasarkan perintah Allah sendiri dan ada yang masih bersifat lisan sebelum semuanya ditulis kedalam Kitab Suci.
Tidak ada apa itu Tradisi Suci yang diluar dari apa yang diajarkan didalam Kitab Suci,Tradisi Suci selalu berisi ajaran atau doktrin kebenaran Allah sebagai pegangan iman orang percaya.
Semua tradisi gereja anda seperti mariolatry dan papalism itu sama sekali bukan bagian dari Tradisi Suci melainkan hanya tradisi bikinan manusia belaka.
Sacred Tradition dan Sacred Scripture selalu berinteraksi satu sama lain dalam arti sebelum semuanya dalam bentuk tertulis maka wahyu Allah sebagian masih bersifat tradisi lisan,demikian juga Sacred Scripture juga lama kelamaan dapat membentuk tradisi ajaran karena setiap minggu dikotbahkan didalam kebaktian kristen.
Sacred Tradition berbeda dengan tradisi gereja seperti kebiasaan kebiasaan didalam jemaat,pemikiran pemikiran dan tulisan tulisan apologetik para teolog awal,dll.
-
Anda tanggapi lagi di reply #619
reply #619 by soli:
Gregory of Nyssa :
"The generality of men still fluctuate in their opinions about this, which are as erroneous as they are numerous. As for ourselves, if the Gentile philosophy, which DEALS methodically with all these points, were really adequate for a demonstration, it would certainly be superfluous to add a discussion on the soul to those speculations. But while the latter proceeded, on the subject of the soul, as far in the direction of supposed consequences as the thinker pleased, we are not entitled to such license, I mean that of affirming what we please; we make the Holy Scriptures the rule and the measure of every tenet; we necessarily fix our eyes upon that, and approve that alone which may be made to harmonize with the intention of those writings." (Nicene and Post-Nicene Fathers (Peabody: Hendriksen, 1995) Second Series: Volume V, Gregory of Nyssa: Dogmatic Treatises, "On the Soul and the Resurrection", p. 439. )
Inilah ajaran yang benar yaitu menempatkan Kitab Suci sebagai otorirtas tertinggi untuk menguji semua ajaran gereja kalau masih mengaku sebagai tubuh Kristus.
(---akhir kutipan reply #619---)
Di reply #611 sebelumnya aku ajak Anda utk menelaah tulisan Irenaeus seutuhnya, dan di reply #612 Anda sama sekali tidak menggubris tulisan Irenaeus yg lebih lengkap yg aku berikan. Malah Anda mengelak dan menambahi lagi dengan copy paste potongan tulisan Clement of Alexandria yg disalah artikan dari christianasnwers.net.
Sudah tentu saya hanya mengutip yang relevan dengan prinsip Sola Scriptura bukan harus berpanjang lebar mengutip segala yang tidak relevan dan buang waktu serta energi.
Anda yang tidak paham apa bedanya Sacred Tradition dengan tradisi bikinan manusia seperti semua tradisi gereja anda sepanjang sejarah ribuan tahun tsb.
Di reply #616 aku tanggapi kutipan tulisan Clement of Alexandria dan aku ajak Anda utk mempelajari tulisan Clement of Alexandria yg utuh, tapi apakah Anda tanggapi?? Lagi2 TIDAK dan lagi2 Anda MENGELAK, malah di reply #619 Anda lagi2 menjawab dengan copy paste potongan tulisan Gregory of Nyssa dari christiananswer.net .
Inikah tanggapan yg Anda maksud sudah Anda berikan????
Mengutip tulisan Irenaeus dan Clement of Alexandria, ketika aku ajak melihat dan mempelajari tulisan utuhnya, Anda malah mengalihkan dengan mengutip tulisan2 early fathers lainnya, dan lagi2 dipotong2 dan diartikan di luar konteks naskah utuh tulisan mereka???
Sudah tentu saya hanya mengutip yang relevan dengan prinsip Sola Scriptura bukan harus berpanjang lebar mengutip segala yang tidak relevan dan buang waktu serta energi.
Anda yang tidak paham apa bedanya Sacred Tradition dengan tradisi bikinan manusia seperti semua tradisi gereja anda sepanjang sejarah ribuan tahun tsb,itulah yang menjadi dilema anda sendiri.
Jika Anda keberatan aku katakan "mengelak", silakan tunjukkan di sini bahwa Anda telah menanggapi ajakanku utk mempelajari naskah utuh tulisan Irenaeus / Clement of Alexandria / Gregory of Nyssa, dan mari kita lihat apakah mereka benar2 mengajarkan SOLA-scriptura, atau mengajarkan SCRIPTURA DAN TRADISI SUCI!!
Memang mereka berpegang hanya kepada Scriptura sesuai dengan kutyipan yang saya berikan itu dan sudah saya buktikan diatas.
Masalahnya,anda yang tidak paham apa bedanya Sacred Tradition dengan tradisi bikinan manusia seperti semua tradisi gereja anda sepanjang sejarah ribuan tahun tsb,itulah yang menjadi dilema anda sendiri.
Lagipula, di thread ini yg sedang berdiskusi itu Anda (solideogloria) atau penulis website bible.ca / christiananswers.net sih???
Kalau anda... apakah berdiskusi itu anda sendiri ataukah http://www.newadvent.org/cathen/ ?
Ataukah anda demikian hebatnya sehingga memberikan ajaran yang baru sama sekali yang tidak pernah diajarkan oleh para pendahulu anda sebelumnya ???
Kalau saya hanya mampu mengutip apa yang sudah pernah dipikirkan oleh para pendahulu yang menurut saya memang dapat saya terima sesuai dengan ajaran Kitab Suci.
Bagi saya baik tradisi maupun semua tulisan para teolog awal dapat saya terima sepanjang didukung oleh kebenaran yang diajarkan oleh Kitab Suci siapapun dia.
Otoritas Kitab Suci berada diatas semua pikiran manusia siapapun dia karena Kitab Suci dinafaskan oleh Allah sendiri dan diinspirasikan oleh Roh Kudus.
Pengkotbah 1:9,10 Apa yang pernah ada akan ada lagi, dan apa yang pernah dibuat akan dibuat lagi; tak ada sesuatu yang baru di bawah matahari. Adakah sesuatu yang dapat dikatakan: "Lihatlah, ini baru!"? Tetapi itu sudah ada dulu, lama sebelum kita ada.
-
Yep, Anda benar, Paulus memperingatkan utk tidak mengikuti tradisi bikinan manusia.
Lha... Gereja Katolik sudah mengikuti nasihat Paulus tuh, tidak satu pun tradisi gerejawi buatan manusia yg dianggap infallible dalam Gereja Katolik.
Tata liturgi, praktek disiplin iman seperti selibat, menggunakan lilin, menggunakan alat musik modern, dsb, praktek2 devosi seperti doa rosario, doa jalan salib, doa novena, semuanya TIDAK ada yg menjadi tradisi infallible tuh!
Lalu Apa masalahnya dengan tradisi gerejawi nya Gereja Katolik???
Apakah ajaran mariolatry yang berdasarkan ex-cathedra itu bukan infallible ???
Mana dasar kebenaran Alkitabnya ?
Mengapa ajaran tsb dianggap tidak mungkin salah kalau tidak ada dasar kebenaran Alkitabnya ?
Quote from: solideogloria on September 08, 2014, 01:34:58 PM
2 Tes.2:15 Therefore, brethren, stand fast, and hold the traditions which ye have been taught, whether by word, or our epistle.
Disini jelas sekali Paulus mengatakan tradisi yang mereka ajarkan (bukan tradisi manusia) yang tentunya berasal dari Firman atau Wahyu Tuhan yang mereka ajarkan.
Yep, tradisi YANG MEREKA AJARKAN!!
Baik yg diajarkan dengan perkataan lisan, maupun dengan tulisan2!
Perkataan lisan ya perkataan lisan, BUKAN Kitab Suci!!
Tulisan2 TIDAK TERBATAS pada Kitab Suci Saja, tetapi mencakup semua tulisan2 yg tidak terinspirasi juga, karena Paulus mengacu pada kata "kami", yaitu rekan2 sesama pemegang jabatan rasul, seperti Ignatius of Antioch, Clement of Alexandria, Augustine of Hippo, dsb, yg juga menuliskan tulisan2 yg tidak dimasukkan dalam daftar kanon Kitab Suci!!
SEMUA suksesi / pewarisan ajaran itu, baik secara lisan, dalam tulisan terinspirasi, maupun dalam tulisan2 yang tidak terinspirasi, ini semua adalah TRADISI SUCI dalam Gereja Katolik!!
Baca lagi penjelasan saya diatas mengenai Sacred Tradition dan Sacred Scripture dimana tidak ada ajaran ajaran Sacred Tradition yang belum tertulis didalam Sacred Scripture.
Sacred Tradition sama sekali berbeda dengan tradisi bikinan gereja seperti mariolatry dan papalism milik gereja anda itu.
Sacred Tradition identik ajarannya dengan Sacred Scripture tetapi semua tradisi bikinan gereja anda itu “diametrical opposite” dengan Sacred Tradition ataupun Sacred Scripture.
Baik Sacred Tradition maupun Sacred Scripture bersumber dari Allah yang Suci itu sendiri.
Quote from: solideogloria on September 08, 2014, 01:34:58 PM
Tradisi yang diajarkan para Rasul adalah berdasarkan ajaran Yesus dan itu semua sudah tertulis didalam Scriptura dan hanya itu yang boleh disebut sebagai suci.
Kata siapa????
Tunjukkan ayat dalam Kitab Suci yg menyatakan demikian!!
Sekali lagi, ayat dalam Kitab Suci yg menyatakan demikian , bukan INTERPRETASI Anda yg menyatakan demikian!!!!
2 Tes. 2:15 Therefore, brethren, stand fast, and hold the traditions which ye have been taught, whether by word, or our epistle.
Tradisi dalam bahasa Yunani adalah “paradosis” yang memiliki makna semua ajaran para Rasul baik lisan maupun tertulis karena pada masa periode abad pertama masehi belum semua Sacred Tradition sudah ditulis kedalam Sacred Scripture.
Semua tradisi yang diajarkan oleh para Rasul adalah suci karena berasal langsung dari ajaran Tuhan Yesus.
Rasul Paulus menjelaskan lebih terang lagi Sacred Tradition tsb dalam kaitannya dengan Sacred Scripture yaitu :
1 Kor.15:3 For I delivered unto you first of all that which I also received, how that Christ died for our sins according to the scriptures;
11 Therefore whether it were I or they, so we preach, and so ye believe
Jadi Paulus menerima ajaran makna kematian Kristus sesuai dengan ajaran Scriptura. Pada awalnya Paulus mengajarkan secara lisan lalu akhirnya dia menulisnya kedalam Sacred Scripture.
Quote from: solideogloria on September 08, 2014, 01:34:58 PM
Tidak ada satupun buktinya bahwa teolog klasik itu mensejajarkan Scriprura dengan tradisi manusia seperti milik gereja anda.
Lha... makanya dibaca dong tulisan Tertullian atau Iraneaus atau Clement of Alexandria SECARA UTUH!!!
Jangan percaya buta pada website2 protestant yg hanya memotong2 tulisan2 early fathers!
Itu sudah aku berikan link-nya di reply2 ku sebelum2nya! Sudah aku berikan juga telaahnya dari tulisan yg utuh, bahwa mereka pun selain menekankan pentingnya Kitab Suci, JUGA menekankan pentingnya SUKSESI AJARAN RASULIAH yang jelas2 berbeda dengan Kitab Suci!!
SUKSESI AJARAN RASULIAH selain Kitab Suci, ini adalah Tradisi Suci dalam Gereja Katolik!
Masalahnya,anda yang tidak paham apa bedanya antara Sacred Tradition dengan tradisi bikinan manusia seperti semua tradisi gereja anda sepanjang sejarah ribuan tahun tsb,itulah yang menjadi dilema anda sendiri.
Tradisi bikinan Paus anda anda anggap setara dengan Alkitab yaitu infallible.
Sacred Tradition sudah semua tertulis didalam Sacred Scripture oleh para Nabi dan Rasul berdasarkan inspirasi Roh Kudus.
-
Quote from: solideogloria on September 08, 2014, 01:34:58 PM
Mengenai penggunaan istilah Tradisi Suci sampai sekarang anda bingung terus tidak pernah memberikan jawaban yang jelas dan nyambung apa contohnya,kapan dikeluarkannya dan oleh siapa.
Okay, aku berikan definisi yg lebih definitif mengacu pada Katekismus Gereja Katolik #78
Yesus mewartakan Kabar Gembira (Injil) dan mengajarkannya kepada para rasul SECARA LISAN (KGK #75).
Para rasul meneruskan ajaran dari Yesus ini kepada penerus2nya melalui ajaran lisan dan tulisan (baik tulisan2 terinspirasi maupun tulisan2 lain) (KGK #76-77).
Suksesi ajaran rasuliah ini lah yang disebut sebagai Tradisi Suci (KGK #78)., yang berlangsung dalam perlindungan dan bimbingan Roh Kudus sesuai janji Kristus (Yoh 15 : 26, Yoh 16 : 13, Mat 16: 18; Mat 18 : 18), yang diwariskan turun temurun dari para rasul ke penerus2 mereka, dari penerus rasul ke generasi2 penerus berikutnya sampai saat ini dan sampai akhir jaman, melalui transmisi ajaran lisan, tulisan terinspirasi, dan tulisan2 lain!
Yang mana ajaran lisan para Rasul yang menurut anda sampai sekarang belum tertulis didalam Sacred Scripture ?
Buktikan dimana salinan naskah aslinya dari ajaran lisan para Rasul yang menurut anda belum dalam bentuk tertulis itu !
Quote from: solideogloria on September 08, 2014, 01:38:08 PM
Tidak ada sama sekali landasan Scriptura atas semua ajaran palsu diatas karena itu sama sekali sudah menghujat Tuhan.
Silahkan ditunjukkan buktinya disini atas dasar ayat mana ajaran tradisi gereja anda diatas tsb ?
Yang ada hanyalah penafsiran ala “equivocation parallelism fallacy” yang jelas tidak mungkin bisa diterima secara Scriptura.
Silakan Anda buka Katekismus Gereja Katolik, tetapi kali ini silakan DIBACA DENGAN TELITI!!
Anda akan temukan banyak sekali kutipan2 dari Kitab Suci, dan interpretasi2 dari Kitab Suci!
Lha.. kalo interpretasi Gereja Katolik BERBEDA DENGAN INTERPRETASI ANDA, jangan lalu samakan INTERPRETASI Anda dengan Kitab Suci, lalu menuduh Gereja Katolik tidak sesuai dengan Kitab Suci dong!!
Anda yg menuding Gereja Katolik melakukan "false equivalence fallacy", tapi justru Anda sendiri yg menyamakan INTERPRETASI Anda dengan Kitab Suci, lalu menuduh siapa saja yg tidak sesuai dengan INTERPRETASI Anda sebagai pihak yg melawan Kitab Suci!!!
Saya tidak menyorot soal interpretasi tetapi segala macam ajaran tambahan yang merupakan tradisi gereja anda selama ribuan tahun sampai sekarang yang dianggap setara dengan Kitab Suci padahal itu hanya bikinan manusia berdosa belaka dan sama sekali tidak suci serta sudah bertentangan dengan Sacred Scripture.
Tradisi Suci memiliki otoritas dari Allah sendiri sedangkan tradisi bikinan manusia tidak memiliki otoritas didalam dirinya sendiri melainkan “subject to be judged by Scripture.”
Sacred Scripture and Sacred Tradition Really Equal
Yang kami lawan di sini adalah INTERPRETASI SOLA-SCRIPTURIST yang menyamakan diri dengan Kitab Suci,BUKAN Kitab Suci!!!
Yang saya lawan disini adalah Sola Scriptura yang berhadapan dengan Sola Magisterium atau Sola Pope yang menyamakan dirinya dengan Tuhan dan boleh memodifikasi firman Tuhan seenak perutnya belaka dengan mengabaikan sama sekali peran Roh Kudus didalam diri manusia.
1. Ajaran Mariolatry sudah mengkultuskan Maria menyaingi Tuhan Yesus
2. Ajaran Papism sudah mengkultuskan Paus sebagai Bapa Suci dan Tuhan didunia ini dengan menghujat Allah Bapa
3. Ajaran Petrine sudah mengkultuskan Petrus sebagai Batukarang Gereja dan menjadi Paus pertama yang sudah menghujat Tuhan Yesus sebagai satu satunya batukarang gereja dan Kepala Gereja.
4. Ajaran kultus Magisterium yang memonopoli penafsiran Alkitab sudah menghujat Roh Kudus sebagai satu satunya sumber pencerahan yang absolut.
5. Membuat tradisi palsu sudah merendahkan Scriptura sebagai Firman Tuhan yang menjadi dasar gereja yang absolut.
Shalom
-
Sampai sekarang, Alkitab tidak menyatakan "harus ber sola scriptura".
:D
-
Kalo soli yg ngomong,.. itu jawabnya gampang. Tinggal kutip saja link dari katolik yang menjawab keberatan yg ditulis di dalam link yang diberikan soli.
Salam soli..
-
Sampai sekarang, Alkitab tidak menyatakan "harus ber sola scriptura".
:D
Alkitab juga tidak mengatakan Mary co-redemptrix,mediatrix,papal infallible,Mary assumption etc...etc... tetapi kamu telan juga bulat bulat membabi buta.
Shalom
-
Alkitab juga tidak mengatakan Mary co-redemptrix,mediatrix,papal infallible,Mary assumption etc...etc... tetapi kamu telan juga bulat bulat membabi buta.
Shalom
Halahhh......... jangan OOT.
Bikin thread baru untuk membahas hal yang ingin anda tanyakan.
(kog kontradiksi dengan prinsip tidak perlu diajar yang anda pegang) :P
Sampai sekarang, Alkitab tidak menyatakan "harus ber sola scriptura".
:D
-
Halahhh......... jangan OOT.
Bikin thread baru untuk membahas hal yang ingin anda tanyakan.
(kog kontradiksi dengan prinsip tidak perlu diajar yang anda pegang) :P
Sampai sekarang, Alkitab tidak menyatakan "harus ber sola scriptura".
:D
Prinsipnya sama saja yaitu apakah bisa dipercaya adanya ajaran yg tidak tertera secara eksplisit didalam Alkitab !
Buat apa berdebat secara hipokrit mengkritik orang lain tetapi diri sendiri melakukannya persis kata Alkitab :
Matius 7:3 Mengapakah engkau melihat selumbar di mata saudaramu, sedangkan balok di dalam matamu tidak engkau ketahui?
Gawatnya ada ajaran yang secara eksplisit bahwa hanya satu mediator di Alkitab tetap saja dikhianati dengan menambah tradisi palsu co-mediatrix !
Bukankah ini hanya pikiran hipokrit belaka.
Jangan bersembunyi dengan istilah OOT mas.
Shalom
-
Prinsipnya sama saja yaitu apakah bisa dipercaya adanya ajaran yg tidak tertera secara eksplisit didalam Alkitab !
Buat apa berdebat secara hipokrit mengkritik orang lain tetapi diri sendiri melakukannya persis kata Alkitab :
Beda dong.
Kita tidak hipokrit, engkau lah yg hipokrit, hai soli sang paus baru.
Kita itu bukan penganut sola scriptura, jadi sah-sah saja mengikuti ajaran yg tidak tertulis di Alkitab secara explisit.
Bagaimana dengan engkau, hai soli sang paus ?
Harusnya kau jangan mengikuti kami , tetapi ikutlah ajaran martin luther : Engkau harus ikuti allkitab saja.
Jika tidak ada tertulis explisit dalam alkitan, kau jangan ikuti.
Lalu mana ajaran sola scriptura tertulis di Alkitab ?
-
Prinsipnya sama saja yaitu apakah bisa dipercaya adanya ajaran yg tidak tertera secara eksplisit didalam Alkitab !
Buat apa berdebat secara hipokrit mengkritik orang lain tetapi diri sendiri melakukannya persis kata Alkitab :
Matius 7:3 Mengapakah engkau melihat selumbar di mata saudaramu, sedangkan balok di dalam matamu tidak engkau ketahui?
Gawatnya ada ajaran yang secara eksplisit bahwa hanya satu mediator di Alkitab tetap saja dikhianati dengan menambah tradisi palsu co-mediatrix !
Bukankah ini hanya pikiran hipokrit belaka.
Jangan bersembunyi dengan istilah OOT mas.
Shalom
Enggak usah berkoar2 dah Bro.
Tunjukkan di Alkitab kata "Sola Scriptura"
Katanya sola tapi kog enggak sola
-
Masih ada yang mau di bahas atau sudah cukup jangan melenceng lagi ke topik Maria dll :oot:
-
Damai sejahtera Tuhan Jesus Kristus menyertaimu Glomod Leo.
Masih ada yang mau di bahas atau sudah cukup jangan melenceng lagi ke topik Maria dll :oot:
Simpulkan saja Glomod. Nantikan beberapa saat, siapa tahu masih ada yang ingin menambahkan.
Lalu tutup.
Damai, damai, damai.
-
@bro soli: maaf baru sempat balas sekarang, kemarin2 lagi sibuk dengan pekerjaan.
Tidak pernah ada sama sekali ajaran Rasuliah mengenai :
1. through her are obtained every hope, every grace, and all salvation
2. we obtain everything through Mary.
3. none, O Mother of God, obtains salvation except through thee
4. nothing comes to us except through Mary’s mediation, for such is God’s Will.
5. no one goes to CHRIST except through his mother.
6. it is also certain that you cannot find JESUS except with Mary and through Mary
7. leads us to JESUS through Mary
8. what we owe to Mary for our reconciliation and salvation.”
9. who has crushed the most cruel serpent’s poisonous head and brought salvation to the world
10. the Mediatrix of our salvation
11. “None, O Mother of God, obtains salvation except through thee, none receives a gift from the throne of mercy
except through thee.”
12. Mary is a Mediatrix and Dispenser of Graces.”
13. Mary is ‘Mother of Mercy, our life, our sweetness and our hope
14. “The Catholic Church has always and with justice put all her hope and trust in the Mother of God
Yang ada hanyalah tradisi rekayasa gereja sepanjang sejarah diluar apa yang sudah diwahyukan Tuhan seperti daftar diwebsite terlampir :
http://www.jesus-is-savior.com/False%20Religions/Roman%20Catholicism/catholic_heresies-a_list.htm
http://www.gospeloutreach.net/romanerr1.html
http://katholiksesat.blogspot.com/2010/10/daftar-tradisi-yang-menyimpang-dari.html
http://mendapat-laia.blogspot.com/2012/06/pengajaran-yang-salah-dan-Tuhan-benci.html
http://hbcdelivers.org/list-of-roman-catholic-heresies/
http://carm.org/list-of-roman-catholic-false-teachings
http://cnview.com/on_line_resources/the_truth_about_roman_catholics_final.htm
http://www.masters-table.org/reformation/catholictimeline.htm
Ya, INTERPRETASI ajaran katolik seperti yg Anda sajikan selama ini tentu saja tidak pernah diajarkan oleh para rasul.
Tetapi ajaran2 Gereja Katolik YANG SEBENARNYA tentu saja merupakan ajaran yg diajarkan oleh para rasul sendiri!!
Ajaran rasuliah TIDAK TERBATAS pada apa yg tertulis dalam Kitab Suci saja, apalagi hanya terbatas pada Alkitab 39+27!! TIDAK DEMIKIAN!!!
Kalo ajaran murid2 langsung dari para rasul seperti Ignatius of Antioch dan Polycarp of Smyrna (keduanya adalah murid Yohanes rasul, dan ditahbiskan sebagai penerus rasul oleh Yohanes) dan Clement of Rome (murid Petrus, dan ditahbiskan sebagai penerus rasul oleh Petrus) mengajarkan ajaran2 yg sama seperti ajaran Gereja Katolik, maka sudah terbukti bahwa ajaran2 Gereja Katolik adalah ajaran yg rasuliah!!
Apalagi ditemukan banyak tulisan2 dari jaman Gereja Perdana, meskipun tidak ditetapkan sebagai tulisan terinspirasi, tapi dipegang sebagai tulisan yg berotoritas seperti "Didache" dan "Shepert of Hermas", juga tulisan2 dan ajaran2 penerus2 rasul lainnya seperti St. Ambrose, St. Athanasius, St. Augustine of Hippo, St. Gregory of Nyssa, St. Cyril of Jerusalem, St. Jerome, dan masih banyak lagi early fathers yg mengajarkan ajaran2 yg sama yang tulisan2 aslinya masih dapat ditemukan, jelas2 fakta sejarah ini menunjukkan bahwa ajaran yg sama yg juga dipegang oleh Gereja Katolik adalah ajaran yg rasuliah!!
Anda membuang ajaran2 dari Ignatius of Antioch dan Clement of Rome, dan juga ajaran2 dari penerus2 rasul yg lain???
Anda katakan bahwa ajaran2 mereka ini tidak rasuliah karena tidak tertulis dalam Kitab Suci???
Anda bilang Kitab Suci adalah cukup???
Mana buktinya???
Justru fakta2 yg ada menunjukkan sebaliknya, dan justru membuktikan uraianku di atas tuh!!!!
-
Roh Kudus tidak pernah memberikan iluminasi keluar dari apa yang sudah diwahyukan dan tertulis seperti semua contoh ajaran GRK yg sudah saya berikan pd postingan diatas.
Yang diwahyukan adalah semua Sabda Allah yg terkandung dalam ajaran rasuliah, yang diwarisi dari para rasul sebagai Deposit Iman Gereja, yaitu ajaran dalam Tradisi Suci dan Kitab Suci!!!
Wahyu Allah tidak terbatas pada Kitab Suci saja! TIDAK!!! Kitab Suci sendiri pun tidak pernah mengajarkan demikian!!!
Dengan iluminasi Roh Kudus sesuai janji Kristus kepada Petrus (Mat 16 : 18 – 20) dan rasul2 lainnya (Mat 18 : 18), justru Gereja Katolik dengan magisteriumnya adalah pelayan Sabda itu, dan menjaga supaya ajaran2 rasuliah tetap sesuai dengan ajaran para rasul, yg diwariskan kepada penerus2 rasul dari satu generasi ke generasi2 berikutnya!
Dengan iluminasi Roh Kudus sesuai janji Kristus kepada Petrus (Mat 16 : 18 – 20) dan rasul2 lainnya (Mat 18 : 18), justru Gereja Katolik menjaga supaya ajaran katolik sampai akhir jaman adalah sama seperti yg diajarkan oleh para rasul generasi pertama, sesuai dengan ajaran yg diwarisi oleh para rasul generasi kedua seperti Ignatius of Antioch, Polycarp of Smyrna, Clement of Rome, dan juga penerus2 rasul generasi selanjutnya seperti St. Ambrose, St. Athanasius, St. Augustine of Hippo, St. Gregory of Nyssa, St. Cyril of Jerusalem, St. Jerome, dsb; dan juga penerus2 rasul sampai saat ini yaitu pemegang jabatan uskup di Gereja Katolik!
Dengan iluminasi Roh Kudus sesuai janji Kristus kepada Petrus (Mat 16 : 18 – 20) dan rasul2 lainnya (Mat 18 : 18), justru Gereja Katolik menjaga agar ajaran iman di dalam gereja tetap satu, kudus, katolik dan apostolik, dan Gereja Katolik melawan ajaran2 dari guru2/nabi2 palsu yg membuang warisan ajaran ini, yang menyamakan INTERPRETASI mereka setara dengan Kitab Suci!!
Kalau bukan berdasarkan Kitab Suci sebagai fondasi berdirinya gereja Kristus pakai apa anda menguji semua ajaran gereja sesuai dengan perintah Tuhan :
1 Tesalonika 5:21 Ujilah segala sesuatu dan peganglah yang baik.
Menguji pakai ajaran lisan dan tulisan yang diwarisi dari para rasul dan diwariskan kepada penerus2 para rasul generasi2 selanjutnya, sesuai ajaran Paulus yang di catat dalam Kitab Suci di ayat 2 Tes 2 : 15 untuk berpegang teguh pada ajaran lisan dan tulisan para rasul!!
Kitab Suci TIDAK PERNAH dijadikan alat uji, malah sebaliknya dalam Kis 17 : 11 justru dicontohkan bahwa Kitab Suci lah YANG DISELIDIKI.
Silakan dipakai akal sehat Anda! Yang diselidiki tidak mungkin dapat dijadikan alat uji!!!
Apakah pakai tradisi bikinan gereja sudah jelas jelas menyimpang dari kebenaran Kitab Suci itu ?
Yep!! Pakai Tradisi Suci dan bukan tradisi manusia!
Tradisi Suci yaitu keseluruhan ajaran para rasul yg terdapat dalam rantai suksesi ajaran para rasul kepada penerus2nya, digunakan untuk menyelidiki Kitab Suci seperti yg dicontohkan dalam Kis 17 : 11!
Paulus menyuruh untuk berpegang teguh pada ajaran2 lisan dan tertulis para rasul ini (2 Tes 2 : 15), yang tidak lain dan tidak bukan adalah Tradisi Suci (lihat definisi yg aku berikan sebelumnya), jadi Paulus mengajarkan untuk berpegang teguh pada Tradisi Suci, BUKAN BERPEGANG TEGUH PADA Kitab Suci SAJA!!!
Otoritas mana yang lebih tinggi firman Tuhan atau tradisi bikinan gereja/manusia ?
Tradisi gerejawi seperti disiplin hidup selibat, tata liturgi, atau bentuk2 devosi seperti doa rosario, doa jalan salib, dsb, tentu saja tidak dapat dibandingkan dengan Kitab Suci dan otoritasnya jauh di bawah Kitab Suci!
Tapi Tradisi Suci, yaitu keseluruhan ajaran para rasul yg terdapat dalam rantai suksesi ajaran para rasul kepada penerus2nya selalu sejajar, memiliki otoritas dan kewibawaan yg sama dengan Kitab Suci sebagai Sabda Allah!!
-
Kalau demikian pakai apa anda menguji ajaran gereja ?
1. Apa ditelan bulat bulat saja
2. Diuji oleh magisterium yang terdiri dari manusia yang berdosa itu ?
3. Diuji oleh Paus yang moralnya banyak tercemar itu ?
4. Diuji oleh Kitab Suci agama lain ?
5. Diuji oleh para ahli Filsafat ?
6. Diuji oleh para Scientist ?
7. Paganisme Romawi yg sudah sinkretis dengan GRK
8. Ajaran Mistik Kebatinan,dll
Apakah alat uji anda itu absolut,inerrancy dan infallible atau hanya relatif belaka ?
Menguji ajaran Gereja dengan menggunakan Tradisi Suci DAN Kitab Suci!!!
Tradisi Suci adalah keseluruhan ajaran para rasul yg terdapat dalam rantai suksesi ajaran para rasul kepada penerus2nya, sedangkan Kitab Suci adalah tulisan2 yg BERDASARKAN TRADISI SUCI telah diidentifikasi oleh Gereja sebagai tulisan terinspirasi, mengandung ajaran2 pokok iman dan moral yang mutlak dan infallible!!
Yeremia 17:5 Beginilah firman Tuhan: "Terkutuklah orang yang mengandalkan manusia, yang mengandalkan kekuatannya sendiri, dan yang hatinya menjauh dari pada Tuhan!
Kis. 5:29 Tetapi Petrus dan rasul-rasul itu menjawab, katanya: "Kita harus lebih taat kepada Allah dari pada kepada manusia.
Amin!!! Terkutuklah orang yg mengandalkan kekuatannya sendiri dan tidak taat kepada Allah!!
Justru Gereja menjaga agar umat tidak terjatuh dalam dosa ini, agar umat menyandarkan diri pada Sabda Allah sesuai yg diterima oleh para rasul generasi pertama dari Yesus, yang diwariskan kepada para rasul generasi2 selanjutnya, yang selalu dan senantiasa dijaga dan diajarkan oleh Gereja Katolik!
Ya… memang selain semua ajaran sesat seperti Montanism, Sabellianism, Arianism, Nestorianism, Pelagianism, dsb,juga harus ditambahkan semua tradisi palsu gereja sepanjang sejarah seperti daftar didalam blog terlampir :
http://www.jesus-is-savior.com/False%20Religions/Roman%20Catholicism/catholic_heresies-a_list.htm
http://www.gospeloutreach.net/romanerr1.html
http://katholiksesat.blogspot.com/2010/10/daftar-tradisi-yang-menyimpang-dari.html
http://mendapat-laia.blogspot.com/2012/06/pengajaran-yang-salah-dan-Tuhan-benci.html
http://hbcdelivers.org/list-of-roman-catholic-heresies/
http://carm.org/list-of-roman-catholic-false-teachings
http://cnview.com/on_line_resources/the_truth_about_roman_catholics_final.htm
http://www.masters-table.org/reformation/catholictimeline.htm
Ah... blog2 anti-katolik di atas itu hanya menyajikan INTERPRETASI dan SPEKULASI mereka ttg ajaran2 katolik kok???
Daftar spekulasi dan INTERPRETASI sola-scripturist yg dirinci dalam website2 anti-katolik di atas sama sekali bukan bukti bahwa Gereja Katolik mengajarkan ajaran2 sesat di itu, apalagi menambahkan ajaran2 sesat itu ke dalam ajaran2 apostolik!! Nope, tidak ada buktinya sama sekali!!!
Sudah aku berikan klarifikasinya di sini:
http://forumimankristen.com/index.php/topic,1850.0.html
Ajaran Katolik bukan seperti yg ditulis dalam blog2 anti-katolik di atas, tapi sebaliknya, ajaran2 Gereja Katolik YANG SEBENARNYA justru merupakan ajaran sama dengan yg diajarkan oleh para rasul sendiri!!
Ajaran rasuliah TIDAK TERBATAS pada apa yg tertulis dalam Kitab Suci saja, apalagi hanya terbatas pada Alkitab 39+27!! TIDAK DEMIKIAN!!!
Kalo ajaran murid2 langsung dari para rasul seperti Ignatius of Antioch dan Polycarp of Smyrna (keduanya adalah murid Yohanes rasul, dan ditahbiskan sebagai penerus rasul oleh Yohanes) dan Clement of Rome (murid Petrus, dan ditahbiskan sebagai penerus rasul oleh Petrus) mengajarkan ajaran2 yg sama seperti ajaran Gereja Katolik, maka sudah terbukti bahwa ajaran2 Gereja Katolik adalah ajaran yg rasuliah!!
Apalagi ditemukan banyak tulisan2 dari jaman Gereja Perdana, meskipun tidak ditetapkan sebagai tulisan terinspirasi, tapi dipegang sebagai tulisan yg berotoritas seperti "Didache" dan "Shepert of Hermas", juga tulisan2 dan ajaran2 penerus2 rasul lainnya seperti St. Ambrose, St. Athanasius, St. Augustine of Hippo, St. Gregory of Nyssa, St. Cyril of Jerusalem, St. Jerome, dan masih banyak lagi early fathers yg mengajarkan ajaran2 yg sama yang tulisan2 aslinya masih dapat ditemukan, jelas2 fakta sejarah ini menunjukkan bahwa ajaran yg sama yg juga dipegang oleh Gereja Katolik adalah ajaran yg rasuliah!!
Pertanyaan saya sederhana saja :
Kalau bukan berdasarkan Kitab Suci sebagai fondasi berdirinya gereja Kristus pakai apa anda menguji semua ajaran gereja sesuai dengan perintah Tuhan :
1 Tesalonika 5:21 Ujilah segala sesuatu dan peganglah yang baik.
Apakah pakai tradisi bikinan gereja sudah jelas jelas menyimpang dari kebenaran Kitab Suci itu ?
Otoritas mana yang lebih tinggi firman Tuhan atau tradisi bikinan gereja/manusia ?
Pertanyaan sederhana juga kepada Anda: kalo Kitab Suci menuliskan untuk menguji segala sesuatu, bahkan Kitab Suci pun harus diselidiki (Kis 17 : 11), dari mana logika yg mengatakan bahwa Kitab Suci (YANG DISELIDIKI) justru dijadikan alat uji??? :idiot:
Jika jelas2 Paulus mengajarkan untuk berpegang teguh pada ajaran2 lisan maupun tertulis para rasul, dan jika dalam Gereja ajaran2 ini terus diteruskan dalam suksesi ajaran rasuliah dari pemegang jabatan rasul satu generasi ke generasi selanjutnya, jika suksesi rasuliah ini dalam Gereja Katolik dikenal sebagai TRADISI SUCI, maka jawaban pertanyaan sederhana Anda itu juga sangat sederhana: bahwa segala sesuatu harus diuji berdasar Tradisi Suci!!
-
Kitab Suci adalah “Self Sufficient” didalam dirinya karena dinafaskan oleh Allah sendiri dan tidak boleh ditambahkan dengan apapun yang bukan firman Tuhan sesuai dengan perintah Tuhan sendiri :
Nope, jelas2 tidak ada ayat yg berkata Kitab Suci adalah sufficient, hanya INTERPRETASI Anda yg berkata demikian!!
Sudah berkali2 aku buktikan di thread sebelah bukan, bahwa tidak satu pun ayat dalam Kitab Suci yg dapat diartikan demikian JIKA TIDAK DISERTAI INTERPRETASI Anda, jadi sekali lagi, hanya INTERPRETASI Anda yg berkata bahwa Kitab Suci adalah “self sufficient”!!
Amsal 30:6 Jangan menambahi firman-Nya, supaya engkau tidak ditegur-Nya dan dianggap pendusta.
Lagi2, ayat ini tidak pernah berkata / memerintahkan untuk tidak menambahi (tulisan) Kitab Suci!!! TIDAK!!!
Ingat!!! Umat Yahudi TIDAK memiliki Kitab Suci 39 kitab seperti yg Anda kira itu, tapi mereka memegang hukum tertulis Musa / written Torah (Tanakh), Torah lisan (Talmud) yg akhirnya dituliskan juga, dan tulisan2 lain (Midrashim)!!
Silakan Anda pelajari fakta ini di sini: http://www.jewfaq.org/torah.htm
Ams 30 : 6 memerintahkan untuk tidak menambahi “dabar” (firman)!!!
“Dabar” tidak pernah diartikan sebagai “cepher towrah” (=Tanakh=Torah tertulis) SAJA, tetapi semua FIRMAN yg terkandung dalam “Tanakh”, “Talmud”, dan “Midrashim”.
Satu lagi fakta unik yg perlu Anda ketahui, dalam PL, “Cheper Towrah” tidak pernah disebut sebagai Kitab Suci, TIDAK PERNAH, melainkan hanya disebut sebagai “kitab”, “kitab hukum”, atau “kitab Musa”!!
Salah besar jika menginterpretasikan Ams 30 : 6 sebagai perintah untuk ber-SOLA TANAKH, lalu diadopsi menjadi ajaran ber-sola scriptura, apalagi menyamakan INTERPRETASI yg salah ini sebagai kebenaran Kitab Suci itu sendiri!!! SALAH!!!
Jadi semua penambahan gereja yg menganggap setara dengan Kitab Suci hanyalah ajaran dusta belaka karena bukan berasal dari wahyu Tuhan.
Gereja Katolik tidak pernah menambahkan ajaran apapun selain ajaran yg sama yg diwarisi dari para rasul generasi pertama, yang diwariskan turun temurun kepada penerus2 rasul dari satu generasi ke generasi berikutnya.
Semua ajaran Gereja Katolik selalu dapat ditelusuri dan dibuktikan TETAP SAMA dengan ajaran early fathers, bahkan early fathers yg merupakan murid langsung para rasul generasi pertama, yang artinya ajaran Gereja Katolik adalah ajaran apostolik yg diwarisi dari para rasul generasi pertama!!
Suksesi ajaran rasuliah ini, atau yg disebut sebagai Tradisi Suci dalam Gereja Katolik, adalah setara dan memiliki otoritas yg sama dengan Kitab Suci!!
Justru ajaran2 yg membuang ajaran2 yg terdapat dalam suksesi ajaran rasuliah ini, yang menggunakan INTERPRETASI pribadi bahwa Kitab Suci tidak mengajarkan demikian, menurut fakta2 yg ada, justru ajaran2 ini lah yg merupakan ajaran penuh dusta!!
2 Corinthians 3:5 (ESV) Not that we are sufficient in ourselves to claim anything as coming from us, but our sufficiency is from God,
Lagi2, ayat ini TIDAK menyatakan “self-sufficiency” Kitab Suci!!!
Meskipun ayat ini menuliskan kata “sufficient”, yg dikatakan sufficient adalah “we”, yaitu para rasul!!!
Kalo Anda artikan “we are sufficient” sebagai “Kitab Suci adalah sufficient”, lagi2 ini hanyalah INTERPRETASI Anda belaka, BUKAN Kitab Suci YG BERKATA DEMIKIAN, karena sekali lagi, ayat ini menyatakan bahwa yg sufficient adalah “we”, yaitu para rasul, BUKAN Kitab Suci!!!
2 Tim. 3:15 And that from a child thou hast known the holy scriptures, which are able to make thee wise unto salvation through faith which is in Christ Jesus.
3:16 All scripture is given by inspiration of God, and is profitable for doctrine, for reproof, for correction, for instruction in righteousness:
3:17 That the man of God may be perfect, throughly furnished unto all good works.[/color]
Jelas sekali ayat diatas mengajarkan Kitab Suci sudah cukup memperlengkapi orang percaya tidak perlu ditambahi dengan segala macam ajaran lain apalagi yang penuh dusta.
Nope, sekali lagi, hanya INTEPRETASI Anda belaka yg mengatakan Kitab Suci saja sudah cukup!!!!
TANPA INTERPRETASI, 2 Tim 3 : 15 hanya mengajarkanya bahwa “holy scripture are able to make thee wise”, sama sekali tidak dituliskan, diindikasikan pun tidak, kalo “holy scripture ALONE are sufficient to make thee wise”!!!
TANPA INTERPRETASI, 2 Tim 3 : 15 hanya mengajarkan bahwa " All scripture is profitable for doctrine, for reproof, for correction, for instruction in righteousness”, TIDAK ADA KATA “ALONE” DISISIPKAN DI SANA UNTUK DIARTIKAN SEBAGAI SOLA SCRIPTURA!!!.
Athanasius (300?-375),
“The Holy Scriptures, given by inspiration of God, are of themselves sufficient toward the discovery of truth. (Orat. adv. Gent., ad cap.) The Catholic Christians will neither speak nor endure to hear anything in religion that is a stranger to Scripture; it being an evil heart of immodesty to speak those things which are not written,” (Athanasius, Exhort. ad Monachas).
Mbok ya sekali2 referensi2 yg Anda ambil itu dibaca seutuhnya, jangan hanya meng-copy paste tulisan2 orang lain yg hanya memotong2 tulisan2 Athanasius lalu diartikan di luar konteks ajaran Athanasius yg sebenarnya.
Sudah berkali2 aku berikan toh link ke copy naskah lengkapnya: http://www.newadvent.org/fathers/2801.htm
Sudah berkali2 aku bantu pula membaca sesuai konteksnya, kok ya bisa2nya fakta yg disajikan dianggap tidak pernah ada??
Sekali lagi:
Link ke naskah utuh: http://www.newadvent.org/fathers/2801.htm
For although the sacred and inspired Scriptures are sufficient to declare the truth —while there are other works of our blessed teachers compiled for this purpose, if he meet with which a man will gain some knowledge of the interpretation of the Scriptures, and be able to learn what he wishes to know—still, as we have not at present in our hands the compositions of our teachers, we must communicate in writing to you what we learned from them—the faith, namely, of Christ the Saviour; lest any should hold cheap the doctrine taught among us, or think faith.
Terjemahan:
MESKIPUN Kitab Suci yang kudus dan terinspirasi cukup untuk menyatakan kebenaran, -dan juga ada tulisan2 lain yang ditulis untuk tujuan menyatakan kebenaran ini, yang dapat memberikan pengetahuan dan interpretasi akan Kitab Suci, dan memampukan seseorang untuk memahami yang ingin dia ketahui-, tetapi karena saat ini kami tidak memiliki tulisan2 itu di tangan kami, kami harus menyampaikan secara tertulis apa yang kami pelajari dari mereka kepada kamu, yaitu iman kami, tentang Kristus Sang Penyelamat, sehingga tidak ada di antara kamu yang memandang remeh ajaran2 yg disampaikan kepada kita.
Jelas2 dituliskan:
MESKIPUN Kitab Suci cukup, tapi ada tulisan2 lain yang juga penting, dan karena tidak Athanasius tidak punya tulisan2 tersebut, justru Athanasius mau menuliskan apa yg telah dia terima ttg ajaran2 selain tulisan2 Kitab Suci itu untuk murid2nya.
Tidak masuk akal kalo Anda mau katakan bahwa Athanasius ber-sola scriptura hanya dengan memutilasi tulisannya itu!!
-
Semua tradisi suci sudah dalam bentuk tertulis didalam Kitab Suci dan didukung oleh semua salinan naskah asli yang masih ada didalam perbendaharaan gereja sampai saat ini.
Mana ayat Kitab Suci yg bilang demikian???
Lha wong jelas2 Yohanes menuliskan sebaliknya: bahwa tidak semua karya Kristus dituliskan (Yoh 21 : 25), dan tidak pernah ada koreksi dari Yohanes sampai ajalnya tuh...
Tidak ada gereja Kristen yang mengaku bahwa Kitab Suci tidak lengkap dan masih harus ditambahi dengan segala macam tradisi palsu bikinan manusia.
LOL!!! Tidak ada gereja kristen yg mengaku bahwa (kanon) Kitab Suci tidak lengkap???
Mana referensi Anda yg mengatakan demikian???
Makanya, buka wawasan Anda, bro soli!!!
BIG WROOONG!!! Justru Gereja Timur seperti Gereja Orthodox Yunani, Gereja Orthodox Coptic, Gereja Orthodox Rusia, dsb, mereka tidak memiliki kanon Kitab Suci yg mutlak, masing2 dapat memiliki daftar kitab yg berbeda yg berbeda terutama dalam daftar kitab PL, bahkan ada yg memasukkan lebih dari 46 kitab dalam daftar PL mereka, dan daftar Kitab Suci mereka ini TIDAK / BELUM ditutup / disepakati / dikanonkan!!!
Nih contoh FAKTA nya kalo Anda tidak percaya!!
The canon of the Ethiopic Bible differs both in the Old and New Testament from that of any other churches.
List all books. As a whole, books written in the Geez language and on parchment are numerous. The Ethiopian Orthodox Church has 46 books of the Old Testament and 35 books of the New Testament that will bring the total of canonized books of the Bible to 81
http://www.ethiopianorthodox.org/english/canonical/books.html
Tidak ada tradisi suci yang belum tertulis didalam Kitab Suci sebelum abad pertama berakhir,dan semua tulisan Nabi dan Rasul merupakan fondasi berdirinya jemaat Tuhan yaitu gereja :
Efesus 2:19 Demikianlah kamu bukan lagi orang asing dan pendatang, melainkan kawan sewarga dari orang-orang kudus dan anggota-anggota keluarga Allah,
2:20 yang dibangun di atas dasar para rasul dan para nabi, dengan Kristus Yesus sebagai batu penjuru.
Lagi2 INTERPRETASI Anda belaka!!! Lebih parah lagi, Anda menambahkan kata "tulisan" di ayat 20 hanya untuk membenarkan INTERPRETASI Anda ini!!!
Ef 2 : 19 menuliskan bahwa "jemaat Allah dibangun di atas dasar para rasul dan nabi", BUKAN "jemaat Allah dibangun di atas TULISAN para rasul dan para nabi"!!!
Sekali lagi, INTERPRETASI Anda saja yg mengatakan bahwa fondasi jemaat adalah ??tulisan?? para rasul dan para nabi!!
Jika kami memegang iman yg sama diwarisi dan diteruskan oleh para penerus rasul, bahwa fondasi jemaat adalah AJARAN PARA RASUL YANG TERDAPAT DALAM TRADISI SUCI DAN Kitab Suci, maka iman kami ini hanya bertentangan dengan INTERPRETASI Anda belaka, bukan bertentangan dengan Kitab Suci!!!
Sebaliknya semua tradisi gereja bikinan manusia hanyalah dusta besar dan sudah keluar sama sekali dari ajaran kebenaran Kitab Suci.
Jika ajaran para murid langsung dari para rasul generasi pertama seperti Ignatius of Antioch, Polycarp of Smyrna, Clement of Rome, dan ajaran2 penerus2 rasul lainnya disebut sebagai ajaran dusta, hanya karena ajaran2 ini tidak sesuai dengan INTERPRETASI modern sola scripturist yg disejajarkan dengan Kitab Suci, kiranya sudah jelas terlihat di sini siapa yg sebenarnya sedang berdusta!!
Tradisi Suci equal to Kitab Suci tetapi sama sekali kontradiksi dengan tradisi palsu bikinan gereja seperti contoh terlampir :
Aku bingung dengan kalimat Anda ini.
Tradisi Suci equal to Kitab Suci --> BENAR!!
Tradisi Suci equal to Kitab Suci berkontradiksi dengan tradisi palsu --> BENAR!!
So... apa yg mau Anda permasalahkan? :grining:
http://www.jesus-is-savior.com/False%20Religions/Roman%20Catholicism/catholic_heresies-a_list.htm
http://www.gospeloutreach.net/romanerr1.html
http://katholiksesat.blogspot.com/2010/10/daftar-tradisi-yang-menyimpang-dari.html
http://mendapat-laia.blogspot.com/2012/06/pengajaran-yang-salah-dan-Tuhan-benci.html
http://hbcdelivers.org/list-of-roman-catholic-heresies/
http://carm.org/list-of-roman-catholic-false-teachings
http://cnview.com/on_line_resources/the_truth_about_roman_catholics_final.htm
http://www.masters-table.org/reformation/catholictimeline.htm
Blog2 anti-katolik di atas itu hanya menyajikan INTERPRETASI dan SPEKULASI mereka ttg ajaran2 katolik!!
Daftar spekulasi dan INTERPRETASI sola-scripturist yg dirinci dalam website2 anti-katolik di atas sama sekali bukan bukti bahwa Gereja Katolik mengajarkan ajaran2 sesat di itu!!
Sebaliknya, ajaran2 Gereja Katolik YANG SEBENARNYA justru merupakan ajaran sama dengan yg diajarkan oleh para rasul sendiri!!
Ajaran rasuliah TIDAK TERBATAS pada apa yg tertulis dalam Kitab Suci saja, apalagi hanya terbatas pada Alkitab 39+27!! TIDAK DEMIKIAN!!!
Kalo ajaran murid2 langsung dari para rasul seperti Ignatius of Antioch dan Polycarp of Smyrna (keduanya adalah murid Yohanes rasul, dan ditahbiskan sebagai penerus rasul oleh Yohanes) dan Clement of Rome (murid Petrus, dan ditahbiskan sebagai penerus rasul oleh Petrus) mengajarkan ajaran2 yg sama seperti ajaran Gereja Katolik, maka sudah terbukti bahwa ajaran2 Gereja Katolik adalah ajaran yg rasuliah!!
Apalagi ditemukan banyak tulisan2 dari jaman Gereja Perdana, meskipun tidak ditetapkan sebagai tulisan terinspirasi, tapi dipegang sebagai tulisan yg berotoritas seperti "Didache" dan "Shepert of Hermas", juga tulisan2 dan ajaran2 penerus2 rasul lainnya seperti St. Ambrose, St. Athanasius, St. Augustine of Hippo, St. Gregory of Nyssa, St. Cyril of Jerusalem, St. Jerome, dan masih banyak lagi early fathers yg mengajarkan ajaran2 yg sama yang tulisan2 aslinya masih dapat ditemukan, jelas2 fakta sejarah ini menunjukkan bahwa ajaran yg sama yg juga dipegang oleh Gereja Katolik adalah ajaran yg rasuliah!!
-
Tidak ada sama sekali ajaran Alkitab bahwa hanya segolongan orang tertentu saja yang berhak menafsirkan Kitab Suci dan yang lain hanya boleh membebek belaka tanpa perlu mengujinya.
Begitu pula dalam Kitab Suci TIDAK PERNAH ADA ajaran bahwa semua sola-scripturist diberi otoritas menafsirkan Kitab Suci
Dalam Kitab Suci TIDAK PERNAH ADA ajaran bahwa semua sola-scripturist diberi otoritas untuk menyamakan INTERPRETASI mereka setara dengan Kitab Suci.
Dalam Kitab Suci juga TIDAK PERNAH ADA ajaran bahwa semua sola-scripturist diberi otoritas melarang orang lain menafsirkan Kitab Suci berbeda dengan INTERPRETASI mereka tuh!!
Bukankah justru justru sola-scripturist yg memaksakan INTERPRETASI pribadi ini yg mengajarkan prinsip membebek?
Semua INTERPRETASI yg sesuai dengan INTERPRETASI mereka, tidak peduli menyalah-artikan ajaran2 / interpretasi2 lain di luar konteks dari interpretasi pihak lain, selama sesuai dengan INTERPRETASI mereka, maka INTERPRETASI itu juga harus ditiru, seperti contoh memutilasi tulisan Athanasius di atas???
Nabi dan Rasul adalah orang yang diurapi Allah didalam menurunkan wahyu-Nya kepada manusia tetapi Paus hanya manusia biasa yang berdosa maka adalah suatu kecongkakan rohani mengklaim diri infallible seperti Tuhan dan berhak memberikan ajaran yang tidak mungkin salah.
Alkitab sudah berkata :
Yosua 1:8 Janganlah engkau lupa memperkatakan kitab Taurat ini, tetapi renungkanlah itu siang dan malam, supaya engkau bertindak hati-hati sesuai dengan segala yang tertulis di dalamnya, sebab dengan demikian perjalananmu akan berhasil dan engkau akan beruntung.
Mazmur 1:2 tetapi yang kesukaannya ialah Taurat Tuhan, dan yang merenungkan Taurat itu siang dan malam.
Anda katakan: ” Nabi dan Rasul adalah orang yang diurapi Allah didalam menurunkan wahyu-Nya kepada manusia “???
Anda mau buktikan dengan ayat Yos 1 : 8 dan Mzm 1 : 2???
Lagi2 hanya membuktikan INTERPRETASI Anda belaka yang mengatakan demikian!!!
Yos 1 : 8 memerintahkan utk merenungkan Taurat, BUKAN menyatakan bahwa "nabi dan rasul diurapi Allah utk menurunkan wahyuNya" seperti INTERPRETASI Anda itu!!!
Mzm 1 : 2 menyatakan bahwa Allah menyukai orang2 yg merenungkan Taurat siang dan malam, BUKAN menyatakan bahwa "nabi dan rasul diurapi Allah utk menurunkan wahyuNya" seperti INTERPRETASI Anda itu!!!
Gereja perdana juga menyelidiki Alkitab untuk menguji apakah ajaran Rasul memang benar demikian :
Kisah Para Rasul 17:11
Orang-orang Yahudi di kota itu lebih baik hatinya dari pada orang-orang Yahudi di Tesalonika, karena mereka menerima firman itu dengan segala kerelaan hati dan setiap hari mereka menyelidiki Kitab Suci untuk mengetahui, apakah semuanya itu benar demikian.
Benar!!! Gereja Perdana MENYELIDIKI Kitab Suci untuk menguji apakah FIRMAN yang disampaikan kepada mereka itu benar atau tidak!
SIlakan diperhatikan, ada 2 FAKTA yang menarik di sini:
1. Umat di Berea menerima FIRMAN yang diajarkan oleh Paulus dan Silas (ayat 11)
2. Umat di Berea MENYELIDIKI Kitab Suci untuk mengetahui apakah semuanya itu benar demikian (ayat 12)
Dari sini sudah jelas bahwa FIRMAN yang diterima oleh umat di Berea itu BERBEDA dengan Kitab Suci YANG DISELIDIKI oleh mereka, sehingga dari perbandingannya umat di Berea dapat mengetahui bahwa FIRMAN yang mereka terima itu benar.
Kesimpulannya jelas sekali, bahwa umat di Berea pun TIDAK PERNAH ber-sola scriptura!!!
Ada FIRMAN yang disampaikan secara lisan oleh Paulus dan Silas, yang BERBEDA dengan Kitab Suci.
Dan mereka gunakan Kitab Suci utk saling melengkapi baik FIRMAN yang di luar Kitab Suci dengan firman yang tertulis dalam Kitab Suci!!!
-
Roh Kuduslah yang akan memberikan pencerahan kepada orang beriman untuk dapat memahami Kitab Suci secara benar.
Yohanes 14:26
tetapi Penghibur, yaitu Roh Kudus, yang akan diutus oleh Bapa dalam nama-Ku, Dialah yang akanmengajarkan segala sesuatu kepadamu dan akan mengingatkan kamu akan semua yang telah Kukatakan kepadamu.
TUNGGU DULU!!!!
Apakah Anda katakan Roh Kudus memberikan pencerahan kepada SEMUA orang beriman utk memahami Kitab Suci???
Anda mau gunakan ayat Yoh 14 : 26 untuk membenarkan hal ini???
Lagi2 bro soli, Anda dengan suksesnya membuktikan bahwa Anda menyamakan INTERPRETASI pribadi dengan kebenaran Kitab Suci!!!
Lihat lagi ayat2 dan perikop2 pendahulunya!!
Sabda Yesus dalam Yoh 14 : 26 ini disampaikan dalam peristiwa Perjamuan Terakhir (dimulai dari perikop Yoh 13). Jadi Kitab Suci TIDAK mengatakan bahwa SEMUA umat beriman akan memperoleh pencerahan dan dapat memahami Kitab Suci secara benar, tetapi ayat ini hanya KHUSUS mengatakan bahwa HANYA kepada 11 rasul (Yudas Iskariot tidak termasuk karena dia telah meninggalkan perjamuan pada saat Yesus bersabda) Yesus menjanjikan Roh Penghibur!!
Hanya INTERPRETASI Anda belaka yang mengatakan bahwa ayat ini membenarkan SEMUA sola-scripturist utk dapat memahami Kitab Suci dengan benar, lalu memberikan kebebasan kepada sola-scripturist utk memaksakan INTERPRETASI mereka sebagai satu2nya kebenaran SETARA dengan Kitab Suci itu sendiri!!
Sebaliknya, dalam ajaran apostolik, kuasa apostolik ini diturunkan, sehingga para penerus para rasul lah yang mewarisi previllege dari sabda Yesus dalam Yoh 14 : 26, sehingga hanya pada para penerus rasul saja lah (uskup2 dalam persekutuan dengan Paus) yang memiliki kuasa menginterpretasikan Kitab Suci!!
Anda tidak setuju??? Tidak masalah!!! Toh yang kami lawan di sini ini hanya sekedar INTERPRETASI Anda, bukan kebenaran Kitab Suci!!!
Alkitab tidak pernah mengajarkan agar jemaat hanya membeo kepada apa yang diajarkan gereja justru karena ternyata banyak ajaran gereja yang sudah menyimpang jauh dari kebenaran Kitab Suci seperti contoh terlampir :
http://www.jesus-is-savior.com/False%20Religions/Roman%20Catholicism/catholic_heresies-a_list.htm
Sudah aku jawab di thread ini:
http://forumimankristen.com/index.php/topic,1850.0.html
Bahwa yang disajikan di website tersebut itu BUKAN ajaran katolik, melainkan sekedar kesalah-pahaman non-katolik akan ajaran2 katolik.
Kalo sudah dibuktikan bahwa yg disampaikan di website2 seperti itu bukan ajaran katolik, sudah disajikan ajaran2 resmi katolik seperti apa, tapi terus berulang2 menyajikan tulisan2 non katolik dan menyelewengkannya sebagai ajaran katolik, siapa sebenarnya yang sedang membeo di sini????
Tuhan sudah memperingatkan :
Ibrani 13:9
Janganlah kamu disesatkan oleh berbagai-bagai ajaran asing. Sebab yang baik ialah, bahwa hati kamu diperkuat dengan kasih karunia dan bukan dengan pelbagai makanan yang tidak memberi faedah kepada mereka yang menuruti aturan-aturan makanan macam itu.
2 Petrus 2:1
Sebagaimana nabi-nabi palsu dahulu tampil di tengah-tengah umat Allah, demikian pula di antara kamu akan ada guru-guru palsu. Mereka akan memasukkan pengajaran-pengajaran sesat yang membinasakan, bahkan mereka akan menyangkal Penguasa yang telah menebus mereka dan dengan jalan demikian segera mendatangkan kebinasaan atas diri mereka.
Yep!!! Makanya dengarkan peringatan Tuhan!!!
Jika murid2 langsung rasul2 generasi pertama seperti St. Polycarp, St. Clement of Rome, St. Ignatius Antioch, dan penerus2 rasul lainnya mengajarkan ajaran2 apostolik yg konsisten seperti "Kitab Suci dan Tradisi Suci sebagai Firman Allah", "Mariology", "Persekutuan dengan para kudus di surga", "hierarki dan kuasa apostolik", dsb, dan ajaran2 yg sama ini diajarkan oleh Gereja Katolik;
Jika mulai abad ke15, bidaat protestant mulai membuang otoritas ajaran rasuliah yang terkandung dalam Tradisi Suci, mengajarkan ajaran2 yg berbeda dengna penerus2 rasul, seperti "sola scriptura", "anti Mariology", "memutus persekutuan dengan para kudus di surga", "menyangkal hierarki dan kuasa2 apostolik penerus2 rasul", dsb;
Dari sini sudah jelas siapa yg sedang diacu dan diperingati utk diwaspadai dalam ayat2 yg Anda berikan itu!!
-
Tidak ada lagi jabatan Nabi dan Rasul setelah Rasul Yohanes meninggal dunia diakhir abad pertama.
Nabi dan Rasul adalah jabatan khusus yang diurapi dan dipilih Allah sendiri untuk menurunkan semua wahyu-Nya kepada manusia.
Mana ayat yg menyatakan tidak ada lagi nabi dan rasul setelah rasul Yohanes meninggal???
Kalo tidak pernah ada ayat yg menyatakan demikian, bukankah Anda telah melanggar prinsip Sola-Scriptura????
Kalau Nabi dan Rasul palsu pasti banyak seperti peringatan Alkitab sendiri ;
II Petrus 2:1 Sebagaimana nabi-nabi palsu dahulu tampil di tengah-tengah umat Allah, demikian pula di antara kamu akan ada guru-guru palsu. Mereka akan memasukkan pengajaran-pengajaran sesat yang membinasakan, bahkan mereka akan menyangkal Penguasa yang telah menebus mereka dan dengan jalan demikian segera mendatangkan kebinasaan atas diri mereka.
I Yohanes 4:1 Saudara-saudaraku yang kekasih, janganlah percaya akan setiap roh, tetapi ujilah roh-roh itu, apakah mereka berasal dari Allah; sebab banyak nabi-nabi palsu yang telah muncul dan pergi ke seluruh dunia.
Yep!!! Makanya dengarkan peringatan Tuhan di atas!!!
Jika murid2 langsung rasul2 generasi pertama seperti St. Polycarp, St. Clement of Rome, St. Ignatius Antioch, dan penerus2 rasul lainnya mengajarkan ajaran2 apostolik yg konsisten seperti "Kitab Suci dan Tradisi Suci sebagai Firman Allah", "Mariology", "Persekutuan dengan para kudus di surga", "hierarki dan kuasa apostolik", dsb, dan ajaran2 yg sama ini diajarkan oleh Gereja Katolik;
Jika mulai abad ke15, bidaat protestant mulai membuang otoritas ajaran rasuliah yang terkandung dalam Tradisi Suci, mengajarkan ajaran2 yg berbeda dengna penerus2 rasul, seperti "sola scriptura", "anti Mariology", "memutus persekutuan dengan para kudus di surga", "menyangkal hierarki dan kuasa2 apostolik penerus2 rasul", dsb;
Dari sini sudah jelas siapa yg sedang diacu dan diperingati utk diwaspadai dalam ayat2 yg Anda berikan itu!!
Tuhan sudah memerintahkan agar menguji roh roh baik nabi atau rasul palsu tersebut dan ternyata memang ajarannya sudah menyimpang jauh dari kebanaran Kitab Suci seperti contoh terlampir :
http://www.jesus-is-savior.com/False%20Religions/Roman%20Catholicism/catholic_heresies-a_list.htm
http://www.gospeloutreach.net/romanerr1.html
http://katholiksesat.blogspot.com/2010/10/daftar-tradisi-yang-menyimpang-dari.html
http://mendapat-laia.blogspot.com/2012/06/pengajaran-yang-salah-dan-Tuhan-benci.html
http://hbcdelivers.org/list-of-roman-catholic-heresies/
http://carm.org/list-of-roman-catholic-false-teachings
http://cnview.com/on_line_resources/the_truth_about_roman_catholics_final.htm
http://www.masters-table.org/reformation/catholictimeline.htm
Blog2 anti-katolik di atas itu hanya menyajikan INTERPRETASI dan SPEKULASI mereka ttg ajaran2 katolik!!
Daftar spekulasi dan INTERPRETASI sola-scripturist yg dirinci dalam website2 anti-katolik di atas sama sekali bukan bukti bahwa Gereja Katolik mengajarkan ajaran2 sesat di itu!!
Sebaliknya, ajaran2 Gereja Katolik YANG SEBENARNYA justru merupakan ajaran sama dengan yg diajarkan oleh para rasul sendiri!!
Ajaran rasuliah TIDAK TERBATAS pada apa yg tertulis dalam Kitab Suci saja, apalagi hanya terbatas pada Alkitab 39+27!! TIDAK DEMIKIAN!!!
Kalo ajaran murid2 langsung dari para rasul seperti Ignatius of Antioch dan Polycarp of Smyrna (keduanya adalah murid Yohanes rasul, dan ditahbiskan sebagai penerus rasul oleh Yohanes) dan Clement of Rome (murid Petrus, dan ditahbiskan sebagai penerus rasul oleh Petrus) mengajarkan ajaran2 yg sama seperti ajaran Gereja Katolik, maka sudah terbukti bahwa ajaran2 Gereja Katolik adalah ajaran yg rasuliah!!
Apalagi ditemukan banyak tulisan2 dari jaman Gereja Perdana, meskipun tidak ditetapkan sebagai tulisan terinspirasi, tapi dipegang sebagai tulisan yg berotoritas seperti "Didache" dan "Shepert of Hermas", juga tulisan2 dan ajaran2 penerus2 rasul lainnya seperti St. Ambrose, St. Athanasius, St. Augustine of Hippo, St. Gregory of Nyssa, St. Cyril of Jerusalem, St. Jerome, dan masih banyak lagi early fathers yg mengajarkan ajaran2 yg sama yang tulisan2 aslinya masih dapat ditemukan, jelas2 fakta sejarah ini menunjukkan bahwa ajaran yg sama yg juga dipegang oleh Gereja Katolik adalah ajaran yg rasuliah!!
Kalau Petrus sebagai Rasul panutan mengapa pula gereja melarang selibat padahal Petrus memiliki istri ???
See??? Ini bukti bahwa Anda menutup mata dari FAKTA yang ada di dalam Gereja Katolik!!
Kata siapa Gereja Katolik melarang (??mengharuskan??) selibat???
Lha wong ada banyak tuh pastor Gereja Katolik Roma yang pada kenyataannya menikah, karena mereka memperoleh panggilan menjadi pastor setelah menikah!!!
Lha wong kenyataannya pastor Gereja Katolik Timur yang bersatu dengan Gereja Roma menikah semua tuh..
Makanya, jangan percaya buta pada tulisan2 dalam website2 anti-katolik saja, silakan Anda pelajari FAKTA yang sebenarnya.
Dasar disiplin hidup selibat adalah anjuran dari Paulus sendiri dalam suratnya kepada jemaat di Korintus: 1 Kor 7 : 1
1 Kor 7 Dan sekarang tentang hal-hal yang kamu tuliskan kepadaku. Adalah baik bagi laki-laki, kalau ia tidak kawin,
Selibat adalah bentuk DISIPLIN iman, sebuah praktek, peraturan gerejawi, yang sama sekali tidak mutlak dan infallible, yang dapat diberlakukan dengan pertimbangan2 tertentu dan dapat ditinjau kembali dalam kasus2 tertentu!! Bentuk DISIPLIN selibat ini dipandang oleh Gereja Katolik sebagai praktek DISIPLIN yang baik, karena gembala dapat mendedikasikan dirinya seutuhnya melayani Tuhan.
Gereja Katolik mendesak dan dalam hampir semua kasus mengharuskan pastor utk selibat, TAPI BUKAN BERARTI MELARANG PASTOR UNTUK MENIKAH, karena dalam banyak kasus, Gereja Katolik tetap memperbolehkan pastor2 utk menikah dalam keadaan yg khusus dan dapat dipertanggung-jawabkan!!
-
Mengapa pula gereja merekayasa segala macam ajaran yang tidak pernah diajarkan oleh Rasul Petrus seperti berikut :
http://www.jesus-is-savior.com/False%20Religions/Roman%20Catholicism/catholic_heresies-a_list.htm
http://www.gospeloutreach.net/romanerr1.html
http://katholiksesat.blogspot.com/2010/10/daftar-tradisi-yang-menyimpang-dari.html
http://mendapat-laia.blogspot.com/2012/06/pengajaran-yang-salah-dan-Tuhan-benci.html
http://hbcdelivers.org/list-of-roman-catholic-heresies/
http://carm.org/list-of-roman-catholic-false-teachings
http://cnview.com/on_line_resources/the_truth_about_roman_catholics_final.htm
http://www.masters-table.org/reformation/catholictimeline.htm
Blog2 anti-katolik di atas itu hanya menyajikan INTERPRETASI dan SPEKULASI mereka ttg ajaran2 katolik!!
Daftar spekulasi dan INTERPRETASI sola-scripturist yg dirinci dalam website2 anti-katolik di atas sama sekali bukan bukti bahwa Gereja Katolik mengajarkan ajaran2 sesat di itu!!
Sebaliknya, ajaran2 Gereja Katolik YANG SEBENARNYA justru merupakan ajaran sama dengan yg diajarkan oleh para rasul sendiri!!
Ajaran rasuliah TIDAK TERBATAS pada apa yg tertulis dalam Kitab Suci saja, apalagi hanya terbatas pada Alkitab 39+27!! TIDAK DEMIKIAN!!!
Kalo ajaran murid2 langsung dari para rasul seperti Ignatius of Antioch dan Polycarp of Smyrna (keduanya adalah murid Yohanes rasul, dan ditahbiskan sebagai penerus rasul oleh Yohanes) dan Clement of Rome (murid Petrus, dan ditahbiskan sebagai penerus rasul oleh Petrus) mengajarkan ajaran2 yg sama seperti ajaran Gereja Katolik, maka sudah terbukti bahwa ajaran2 Gereja Katolik adalah ajaran yg rasuliah!!
Apalagi ditemukan banyak tulisan2 dari jaman Gereja Perdana, meskipun tidak ditetapkan sebagai tulisan terinspirasi, tapi dipegang sebagai tulisan yg berotoritas seperti "Didache" dan "Shepert of Hermas", juga tulisan2 dan ajaran2 penerus2 rasul lainnya seperti St. Ambrose, St. Athanasius, St. Augustine of Hippo, St. Gregory of Nyssa, St. Cyril of Jerusalem, St. Jerome, dan masih banyak lagi early fathers yg mengajarkan ajaran2 yg sama yang tulisan2 aslinya masih dapat ditemukan, jelas2 fakta sejarah ini menunjukkan bahwa ajaran yg sama yg juga dipegang oleh Gereja Katolik adalah ajaran yg rasuliah!!
Semua Rasul tidak saling membawahi alias setara satu sama lain malah gereja utama di Yerusalem dipimpin oleh Yakobus bukan Petrus.
Siapa yg mengatakan demikian??
Kitab Suci??????
Tunjukkan di sini ayat yg menyatakan demikian!!
Tunjukkan ayatnya ya, jangan tunjukkan INTERPRETASI Anda!!!!
Menjadikan Petrus sebagai pemimpin hanyalah isapan jempol belaka karena sikapnya yang pernah munafik dan keliru terus pemahamannya sehingga pernah dihardik sebagai Iblis oleh Yesus,dan pernah mengkhianati Yesus sampai tiga kali.
Lha wong rasul2 lainnya dan semua penerus2 rasul sampai Skisma Besar mengakui kepemimpinan Petrus kok!!
Sudah aku berikan bukti2nya di thread sebelah, di mulai dari reply #4:
http://forumimankristen.com/index.php/topic,1719.0.html
Ignatius Antioch, yang adalah murid langsung dari Yohanes, justru mengakui keutamaan Gereja Roma yang dipimpin BUKAN oleh Petrus melainkan PENERUS Petrus, dan bukan mengakui keutamaan Yohanes tuh!!
Konsili2 ekumenis (termasuk 7 konsili ekumenis pertama yg diakui juga oleh Gereja Orthodox) selalu membutuhkan restu dari Paus sebelum dekrit2 dan kanon2nya dapat mengikat seluruh Gereja Universal!
Kanon 28 Konsili Ekumenis IV Kalsedon (451 AD) dibatalkan karena kanon ini tidak direstui oleh Paus Leo, hal ini adalah bukti nyata supremacy dari Petrus (dan penerus2 Petrus di Roma) atas semua rasul (dan penerus2 rasul) lainnya.
Kitab Suci tidak pernah mengatakan bahwa Petrus bukan pemimpin para rasul.
Sebaliknya, suksesi ajaran apostolik (Tradisi Suci) mengajarkan bahwa Petrus dan penerus2 Petrus sebagai uskup Roma adalah pemimpin para rasul dan penerus2 rasul lainnya.
Jika ada yg mengatakan bahwa Petrus dan penerus2 Petrus di Roma bukan pemimpin atas para rasul lainnya, berarti sudah bisa dilihat siapa yg sedang diacu oleh peringatan2 dalam Ibr 13 : 9; 1 Pet 2 : 1; 2 Pet 2 : 1; 1 Yoh 4 : 1, bukan???
-
Bukankah sikap munafik mengatakan menjadi penerus Petrus yang beristri tetapi gereja membuat peraturan selibat ? ???
Kata siapa Gereja Katolik mengharuskan selibat???
Lha wong ada banyak tuh pastor Gereja Katolik Roma yang pada kenyataannya menikah, karena mereka memperoleh panggilan menjadi pastor setelah menikah!!!
Lha wong kenyataannya pastor Gereja Katolik Timur yang bersatu dengan Gereja Roma menikah semua tuh..
Makanya, jangan percaya buta pada tulisan2 dalam website2 anti-katolik saja, silakan Anda pelajari FAKTA yang sebenarnya.
Dasar disiplin hidup selibat adalah anjuran dari Paulus sendiri dalam suratnya kepada jemaat di Korintus: 1 Kor 7 : 1
1 Kor 7 Dan sekarang tentang hal-hal yang kamu tuliskan kepadaku. Adalah baik bagi laki-laki, kalau ia tidak kawin,
Selibat adalah bentuk DISIPLIN iman, sebuah praktek, peraturan gerejawi, yang sama sekali tidak mutlak dan infallible, yang dapat diberlakukan dengan pertimbangan2 tertentu dan dapat ditinjau kembali dalam kasus2 tertentu!! Bentuk DISIPLIN selibat ini dipandang oleh Gereja Katolik sebagai praktek DISIPLIN yang baik, karena gembala dapat mendedikasikan dirinya seutuhnya melayani Tuhan.
Gereja Katolik mendesak dan dalam hampir semua kasus mengharuskan pastor utk selibat, TAPI BUKAN BERARTI MELARANG PASTOR UNTUK MENIKAH, karena dalam banyak kasus, Gereja Katolik tetap memperbolehkan pastor2 utk menikah dalam keadaan yg khusus dan dapat dipertanggung-jawabkan!!
Bagaimana Petrus pernah mengkhianati Yesus demikian juga gereja sudah mengkhianati ajaran Yesus dengan semua tradisi palsunya sbb :
http://www.jesus-is-savior.com/False%20Religions/Roman%20Catholicism/catholic_heresies-a_list.htm
Jadi kelihatannya sifat munafik dan pengkhianatan Petrus yang kelihatannya disuksesikan oleh gereja.
Bukan Gereja Katolik yang mengkhianati ajaran Yesus, tetapi mereka yg memutar-balikkan ajaran Gereja Katolik lah yang telah mengkhianati Yesus, seperti contoh website yg Anda berikan ini!!
Sudah aku jawab di thread ini:
http://forumimankristen.com/index.php/topic,1850.0.html
Bahwa yang disajikan di website tersebut itu BUKAN ajaran katolik, melainkan sekedar kesalah-pahaman non-katolik akan ajaran2 katolik.
Kalo sudah dibuktikan bahwa yg disampaikan di website2 seperti itu bukan ajaran katolik, sudah disajikan ajaran2 resmi katolik seperti apa, tapi terus berulang2 menyajikan tulisan2 non katolik dan menyelewengkannya sebagai ajaran katolik, siapa yg sedang mengkhianati ajaran Yesus di sini????
Yang disuksesikan oleh para Rasul adalah ajarannya yaitu yang sudah tertulis didalam Kitab Suci bukan jabatannya.
Kata siapa bahwa suksesi ajaran itu sudah tertulis SEMUA dalam Kitab Suci???
Berikan di sini ayat Kitab Suci yang menyatakan demikian!!!
Tunjukkan ayatnya ya, jangan tunjukkan INTERPRETASI Anda!!!!
Hanya kecongkakan rohani saja kalau ada yang merasa menggantikan jabatan Petrus dan menganggap diri infallible seperti Tuhan didunia ini,karena sama sekali tidak ada dasar alkitabiahnya.
Dasar Alkitabiahnya sudah aku berikan di sini thread berikut ini, mulai dari reply #1
http://forumimankristen.com/index.php/topic,1719.0.html
Anda tidak setuju?? Tidak masalah, toh yang kami lawan ini hanya sekedar INTERPRETASI Anda, BUKAN Kitab Suci, sama seperti contoh2 yg telah sukses Anda berikan, bahwa tidak ada satupun ayat yg mendukung sola-scriptura, tetapi hanya INTERPRETASI Anda belaka yg mendukung ajaran sola scriptura!!
-
Kalau Petrus adalah gembala mengapa Rasul lain tidak?
Lho... sudah aku jawab di reply #831 kan, kalo rasul2 lain adalah gembala juga??
Gereja Katolik tidak pernah sekalipun menyangkal kuasa apostolik dan penggembalaan rasul2 lain selain Petrus!!
Sudah jelas??
Tidak ada ayat secara literal mengatakan Matius,Yakobus,dll adalah Rasul tetapi gereja percaya bahwa dia adalah seorang Rasul.
Anda kelihatannya hipokrit seolah olah harus ada ayat literal padahal semua ajaran co-redemptrix,mediatrix,Mary assumption,sinless dlsb tidak pernah ada baik literal maupun ajarannya didalam Alkitab tetapi anda telan juga mentah mentah ???
Justru tudingan hipokrit ini kembali menuding ke hidung Anda sendiri, bro soli!!
Anda sendiri sudah menyatakan: “tidak ada ayat literal mengatakan bahwa Matias, Yakobus, dll adalah rasul, tetapi Gereja percaya bahwa dia adalah rasul”!
Jika ajaran2 Mariology dipercayai oleh Gereja Katolik, ajaran yg sama juga diajarkan oleh penerus2 rasul (yg biarpun tidak literal tapi diterima sebagai pemegang jabatan rasul juga) seperti Ignatius Antioch, Ambrose, Augustine, dsb, jadi dari mana Anda menyimpulkan dan menuding bahwa ajaran Mariology ini tidak ada ajarannya dalam Alkitab???
Apakah Anda mau mengatakan bahwa Anda lebih benar dari penerus2 jabatan rasul tersebut??
Apakah Anda mau mengatakan bahwa penerus2 rasul itu melawan Alkitab???
Ajaran Mariology Katolik tidak ada dalam INTERPRETASI Anda, bukan tidak ada dalam Alkitab.
Sesederhana itu!!!
Kalau berlandaskan kepada Kitab Suci kok Paus diberikan otoritas bisa memodifikasi Kitab Suci ?
#30. "The Pope is of so great authority and power, that he is able to modify, declare, or interpret even divine laws."
(#30. "Papa tantae est auctoritatis et potestatis, ut possit quoque leges divinas modificare, declarare, vel interpretari, ad num.")
Source: Lucius Ferraris, “Papa,” art. 2, in his Prompta Bibliotheca Canonica, Juridica, Moralis, Theologica, Ascetica, Polemica, Rubristica, Historica. (“Handy Library”), Vol. 5, published in Petit-Montrouge (Paris) by J. P. Migne, 1858 edition, column 1823, Latin.
Saya heran otoritas darimana pula seorang Paus bisa memodifikasi Kitab Suci firman Tuhan ?
Sekali lagi, bro Soli, silakan Anda pelajari FAKTA yang ada, jangan percaya buta pada tulisan2 dalam website2 anti katolik!!!
Pernyataan di atas di tulis oleh Lucius Ferraris!!!
Siapa itu Lucius Ferraris??? Dia adalah seorang ahli hukum kanonik!!!
Apakah dia adalah seorang paus atau pemegang kuasa infallibilitas??
Jawab: TIDAK!!!!
Pernyataan itu tertulis dalam tulisan Lucius berjudul: Prompta Bibliotheca, ditulis pada tahun 1746.
Apakah karya tulis ini adalah ajaran infallible???
Jawab: TIDAK!!!!
SIlakan dicatat RULE OF THUMBS dalam Gereja Katolik berikut ini!!
Jika ada ajaran terkandung dalam tulisan yang TIDAK infallible, maka ajaran ini harus selalu dipahami dalam kerangka ajaran2 yang mutlak dan infallible!!!
Jika ada keraguan apakah benar Lucius Ferraris bermaksud menuliskan bahwa Paus dapat mengubah Kitab Suci, maka silakan kembali pada ajaran Gereja Katolik yg mutlak:
CoCC #891
"The Roman Pontiff, head of the college of bishops, enjoys this infallibility in virtue of his office, when, as supreme pastor and teacher of all the faithful - who confirms his brethren in the faith he proclaims by a definitive act a doctrine pertaining to faith or morals. The infallibility promised to the Church is also present in the body of bishops when, together with Peter's successor, they exercise the supreme Magisterium," above all in an Ecumenical Council. When the Church through its supreme Magisterium proposes a doctrine "for belief as being divinely revealed," and as the teaching of Christ, the definitions "must be adhered to with the obedience of faith." This infallibility extends as far as the deposit of divine Revelation itself.
Jadi Paus tidak pernah dapat mengubah Kitab Suci, tetapi memiliki kuasa utk menyatakan ajaran moral dan iman yang harus diterima oleh semua umat beriman!!! Dan ajaran iman dan moral ini, tidak akan pernah dapat salah dan PASTI SELARAS dengan Kitab Suci, karena kuasa infallibilitas ini adalah anugrah dan janji Kristus sendiri kepada Petrus (Mat 16 : 17-18)!
Tradisi Suci adalah semua yang diwahyukan Allah sebelum ditulis kedalam Kitab Suci oleh Nabi dan Rasul,bukan tradisi bikinan manusia (gereja).
Anda mengacu pada Tradisi Suci-nya Gereja Katolik, bukan?
Jadi silakan gunakan definisi yang dimiliki oleh Gereja Katolik, jangan bikin definisi sendiri lalu memaksakan definisi itu utk memutar-balikkan ajaran2 katolik!!!
Tradisi Suci adalah SEMUA suksesi pengajaran dari para rasul kepada penerus2nya, yang disampaikan melalui ajaran lisan, tulisan2 terinspirasi (e.g.dekrit2 konsili ekumenis, kanon Kitab Suci yg didekritkan pertama kali dalam sinode Hippo) maupun tulisan2 lain yg tidak terinspirasi (seperti tulisan2 Tertullian, Origen, Ignatius Antioch, Clement of Alexandria, Agustine of Hippo, dsb)!
-
Jadi semua tradisi rekayasa gereja setelah Nabi dan Rasul sudah meninggal semua sama sekali hanya tradisi bikinan manusia belaka bukan berasal dari wahyu Tuhan dan apa kata Yesus dan Paulus mengenai tradisi bikinan manusia :
Matius 15:3 But he answered and said unto them, Why do ye also transgress the commandment of God by your tradition?
Matius 15:6 And honour not his father or his mother, he shall be free. Thus have ye made the commandment of God of none effect by your tradition.
Markus 7:8 For laying aside the commandment of God, ye hold the tradition of men, as the washing of pots and cups: and many other such like things ye do.
Kolose 2:8 Beware lest any man spoil you through philosophy and vain deceit, after the tradition of men, after the rudiments of the world, and not after Christ.
Jelas sekali bahwa Tuhan Yesus dan Rasul mengajarkan bahwa otoritas Kitab Suci jauh diatas tradisi tradisi bikinan manusia (non revelation),dpl semua tradisi gereja yg bertentangan dengan kebenaran Kitab Suci wajib ditolak oleh gereja sebagai tubuh Kristus.
Kis. 5:29 Tetapi Petrus dan rasul-rasul itu menjawab, katanya: "Kita harus lebih taat kepada Allah dari pada kepada manusia.
Yep, tradisi2 yang BUKAN merupakan suksesi pengajaran dari para rasul kepada penerus2nya, yang disampaikan melalui ajaran lisan, tulisan2 terinspirasi, maupun tulisan2 lain yg tidak terinspirasi, tradisi2 ini harus DIBUANG jauh2!!!
Kalau mengaku konsisten janganlah menuntut Sola Scriptura harus secara ekplisit karena ajaran mengenai prinsip Sola Scriptura berjibun didalam Kitab Suci.
Lah.. yang minta segala sesuatu harus ditulis di Alkitab siapa????
Wong Anda sebagai penganut sola-scriptura yg menuntut segala sesuatu harus ditulis di Alkitab kok!
Ya sekarang aku minta kekonsistenan Anda, silakan semua AJARAN yg Anda berikan itu ditunjukkan ayat dalam Alkitab yg mengajarkannya!!!
Sola Scriptura adalah suatu prinsip bukan ajaran tambahan seperti mediatrix,co-redemptrix,Pope Infallible,dll yang jelas jelas merupakan tradisi tambahan setelah semua Tradisi Suci sudah ditulis pada akhir abad pertama.
Kok argumentasinya mengambang, mengatakan sola scriptura adalah prinsip doang???
Sola scriptura itu prinsip apa???
Prinsip asal bukan seperti ajaran katolik???
Prinsip asal bukan Mariology???
Prinsip asal bukan infalliibility paus???
Atau prinsip yang bagaimana??? Silakan dijelaskan!!!!
Semua ajaran katolik yg Anda bantah itu, semuanya selalu dapat kami pertanggung-jawabkan dalam terang tulisan Kitab Suci, yang dijelaskan panjang lebar dalam INTERPRETASI Gereja Katolik akan ayat2 Kitab Suci!!
Jika INTERPRETASI Gereja Katolik tidak sesuai dengan INTERPRETASI Anda, lalu atas dasar apa Anda katakan bahwa Gereja Katolik bertentangan dengan kebenaran Kitab Suci, sedangkan INTERPRETASI Anda adalah prinsip yang benar alias prinsip ber-sola scriptura???
Ingat Anda menggunakan istilah “sola–scriptura”, jadi kalo Anda mau tampil beda dengan INTERPRETASI Gereja Katolik, silakan konsisten dengan klaim "sola" Anda, jadi ajaran Anda harus tertulis di Alkitab, bukan ajaran Anda sesuai dengan INTERPRETASI Anda.
Jika Anda hanya berkutat dengan INTERPRETASI Anda, silakan Anda ganti nama prinsip Anda itu menjadi "sola INTERPRETASI Scriptura", dan aku akan akhiri diskusi ini dengan Anda!!!
Ekplisit tidak identik dengan Sola Scriptura karena Sola Scriptura berpegang kepada prinsip dan ajaran kebenaran yang terkandung didalam Kitab Suci baik secara ekplisit maupun implisit bukan tradisi palsu bikinan manusia yang dianggap sebagai tradisi suci.
Seperti apa prinsip dan ajaran kebenaran yg terkandung dalam Kitab Suci baik secara ekplisit maupun implisit???
Definisi sola-scriptura yg Anda berikan ini adalah prinsip BERINTERPRETASI, karena semua orang bisa mengklaim INTERPRETASI mereka sebagai INTERPRETASI yang berpegang kepada prinsip dan ajaran kebenaran yang terkandung didalam Kitab Suci baik secara ekplisit maupun implisit!!!
Lalu, jika hanya ada SATU Kitab Suci, lalu ada bermacam2 INTERPRETASI, dari mana Anda dapat membedakan INTERPRETASI mana yg mengikuti definisi ambigu "sola scriptura" yg Anda berikan di atas???
Apakah prinsip Sola Scriptura yang sudah banyak saya kutip dari teolog klasik bukan fakta ?
Nope!!!
Bapa2 Gereja, atau teolog2 klasik jika menggunakan istilah Anda, selalu menggunakan prinsip “BER-SCRIPTURA”, yaitu menggunakan Kitab Suci sebagai sumber ajaran iman dan moral!!
Tidak ada satu pun dari mereka yg menggunakan kata ALONE atau SOLA.
Prinsip BERSCRIPTURA adalah menggali INTERPRETASI dari ayat2 dalam Kitab Suci!!!
Karena dari prinsip BERSCRIPTURA akan selalu muncul banyak INTERPRETASI, dari sini lah kita membutuhkan SUMBER IMAN lain yg sama mutlaknya dengan Kitab Suci, utk menjaga agar INTERPRETASI2 yg bermunculan tetap SESUAI dengan Firman dalam ajaran apotolik.
Apa itu sumber iman yang lain??? Yep, you name it!!! TRADISI SUCI!!!!
Ada Tradisi Suci yang sejajar, sama2 mutlak dan infallible dengan Kitab Suci, jadi tidak mungkin ada prinsip SOLA Scriptura!!
Kalau hanya soal istilah berarti anda adalah hipokrit menerima begitu banyaknya tradisi gereja anda yang tidak ada istilahnya apalagi malah ajarannya didalam Kitab Suci yang ditulis oleh para Nabi dan Rasul.
Nope, istilah tidak pernah aku permasalakan, tetapi prinsip bersola-scriptura yg tidak konsisten yg selalu aku permasalahkan.
Anda selalu ber-Sola INTERPRETASI Scriptura, dan selalu menyetarakan INTERPRETASI Anda itu sebagai satu2nya kebenaran yg sejajar dengan Kitab Suci itu sendiri, menyatakan interpretasi2 Gereja Katolik yg tidak sesuai dengan interpretasi Anda sebagai ajaran yg menyimpang dari Alkitab, lalu menyatakan prinsip ini sebagai prinsip sola scriptura!! Ini yg aku permasalahkan!!!!
-
Ekplisit tidak identik dengan Sola Scriptura karena Sola Scriptura berpegang kepada prinsip dan ajaran kebenaran yang terkandung didalam Kitab Suci baik secara ekplisit maupun implisit bukan tradisi palsu bikinan manusia yang dianggap sebagai tradisi suci.
Yep, Tradisi Suci yang adalah SEMUA suksesi pengajaran dari para rasul kepada penerus2nya, yang disampaikan melalui ajaran lisan, tulisan2 terinspirasi, maupun tulisan2 lain yg tidak terinspirasi, adalah kebenaran yang terkandung dalam 2 Tes 2 : 15 baik secara explisit maupun implisit!!
Berarti, dengan diterimanya Tradisi Suci sebagai landasan iman mengikuti 2 Tes 2 : 15, kita harus meninggalkan prinsip sola-scriptura, karena Tradisi Suci itu selalu berdiri sejajar dan sama2 mutlak dan infallible dengan Kitab Suci!!
Tradisi Suci hanya berasal dari sumber Nabi dan Rasul bukan bikinan gereja.
Kis. 5:29 Tetapi Petrus dan rasul-rasul itu menjawab, katanya: "Kita harus lebih taat kepada Allah dari pada kepada manusia.
Pertama: Lagi2 kebiasaan mengeluarkan INTERPRETASI Pribadi, lalu mengambil ayat Kitab Suci utk digunakan SEOLAH2 mendukung INTERPRETASI tersebut!! Kis 5 : 29 memerintahkan untuk taat kepada Allah, sama sekali tidak menuliskan bahwa Tradisi Suci bersumber dari nabi dan rasul!!
Kedua: sekali lagi, Tradisi Suci adalah SEMUA suksesi pengajaran dari para rasul kepada penerus2nya, yang disampaikan melalui ajaran lisan, tulisan2 terinspirasi (e.g.dekrit2 konsili ekumenis, kanon Kitab Suci yg didekritkan pertama kali dalam sinode Hippo) maupun tulisan2 lain yg tidak terinspirasi (seperti tulisan2 Tertullian, Origen, Ignatius Antioch, Clement of Alexandria, Agustine of Hippo, dsb)!
Tradisi Suci berbeda dengan tradisi gerejawi seperti disiplin selibat, tata liturgi dan ritual dalam ibadah, penggunaan bahasa dalam liturgi, praktek2 devosi dan doa. Tradisi gerejawi adalah TIDAK infallible, dan harus selalu harus dievaluasi apakah pelaksanaannya sesuai dengan ajaran iman dan moral dalam Tradisi Suci dan Kitab Suci!!
#30. "The Pope is of so great authority and power, that he is able to modify, declare, or interpret even divine laws."
(#30. "Papa tantae est auctoritatis et potestatis, ut possit quoque leges divinas modificare, declarare, vel interpretari, ad num.")
Source: Lucius Ferraris, “Papa,” art. 2, in his Prompta Bibliotheca Canonica, Juridica, Moralis, Theologica, Ascetica, Polemica, Rubristica, Historica. (“Handy Library”), Vol. 5, published in Petit-Montrouge (Paris) by J. P. Migne, 1858 edition, column 1823, Latin.
Saya heran otoritas darimana pula seorang Paus bisa memodifikasi Kitab Suci firman Tuhan ?
Dan aku heran juga, semua tulisan yg anti katolik kok selalu diterima mentah2 dan dipercayai begitu saja?
Mengapa tidak dipelajari dulu FAKTA dan kebenarannya??
Pernyataan di atas di tulis oleh Lucius Ferraris!!!
Siapa itu Lucius Ferraris??? Dia adalah seorang ahli hukum kanonik!!!
Apakah dia adalah seorang paus atau pemegang kuasa infallibilitas??
Jawab: TIDAK!!!!
Pernyataan itu tertulis dalam tulisan Lucius berjudul: Prompta Bibliotheca, ditulis pada tahun 1746.
Apakah karya tulis ini adalah ajaran infallible???
Jawab: TIDAK!!!!
SIlakan dicatat RULE OF THUMBS dalam Gereja Katolik berikut ini!!
Jika ada ajaran terkandung dalam tulisan yang TIDAK infallible, maka ajaran ini harus selalu dipahami dalam kerangka ajaran2 yang mutlak dan infallible!!!
Jika ada keraguan apakah benar Lucius Ferraris bermaksud menuliskan bahwa Paus dapat mengubah Kitab Suci, maka silakan kembali pada ajaran Gereja Katolik yg mutlak dan infallible:
CoCC #891
"The Roman Pontiff, head of the college of bishops, enjoys this infallibility in virtue of his office, when, as supreme pastor and teacher of all the faithful - who confirms his brethren in the faith he proclaims by a definitive act a doctrine pertaining to faith or morals. The infallibility promised to the Church is also present in the body of bishops when, together with Peter's successor, they exercise the supreme Magisterium," above all in an Ecumenical Council. When the Church through its supreme Magisterium proposes a doctrine "for belief as being divinely revealed," and as the teaching of Christ, the definitions "must be adhered to with the obedience of faith." This infallibility extends as far as the deposit of divine Revelation itself.
Jadi Paus tidak pernah dapat mengubah Kitab Suci, tetapi memiliki kuasa utk menyatakan ajaran moral dan iman yang harus diterima oleh semua umat beriman!!! Dan ajaran iman dan moral ini, tidak akan pernah dapat salah dan PASTI SELARAS dengan Kitab Suci, karena kuasa infallibilitas ini adalah anugrah dan janji Kristus sendiri kepada Petrus (Mat 16 : 17-18)!
-
Apakah ajaran berikut ini tidak memodifikasi firman Allah :
Katolik mengajarkan KESELAMATAN HANYA ADA DIDALAM GEREJA
KATOLIK ROMA (# 816)
Sedangkan Kitab Suci mengajarkan KESELAMATAN HANYA ADA DIDALAM
JESUS KRISTUS (Kis.4 : 10,12 ; Rom.3 : 24) !
Tentu saja ajaran Gereja Katolik di atas menjadi “memodifikasi firman Allah” JIKA DIARTIKAN DI LUAR KERANGKA AJARAN KATOLIK YANG BENAR!!!
Bukankah Gereja itu adalah Tubuh Yesus Kristus??
Hanya mereka yg menyalah-artikan ajaran Gereja yg dapat menyalahkan ajaran bahwa KESELAMATAN HANYA ADA DI DALAM TUBUH Yesus KRISTUS
Katolik mengajarkan BAPTISAN MENYELAMATKAN DAN MENGHAPUSKAN
DOSA ( # 985,1212,1213,1257,1265)
sedangkan Kitab Suci mengajarkan PENGAMPUNAN DOSA DAN KESELAMATAN
HANYA OLEH IMAN KEPADA KRISTUS MENDAHULUI BAPTISAN (Yoh.1:12
; Ef.1:7;1 Kor.1:17;Kis.16:30-33) !
Tentu saja ajaran Gereja Katolik di atas menjadi “memodifikasi firman Allah” JIKA DIARTIKAN DI LUAR KERANGKA AJARAN KATOLIK YANG BENAR!!!
Pembaptisan artinya adalah pertobatan dan mengimani (menerima) Kristus sebagai Tuhan dan Juru Selamat.
Hanya mereka yg menyalah-artikan ajaran Gereja yg dapat menyalahkan ajaran bahwa BERTOBAT DAN MENGIMANI KRISTUS SEBAGAI JURU SELAMAT DAPAT MENYELAMATKAN DAN MENGHAPUS DOSA!
Katolik mengajarkan PAUS ADALAH KEPALA GEREJA (# 937)
Alkitab mengajarkan KRISTUS ADALAH KEPALA GEREJA
( Yes.42:8 ; Ef.5:23 ; Kol.1:18 ; Kol.2:10 )
Masih banyak lagi yang lainnya !
Tentu saja ajaran Gereja Katolik di atas menjadi “memodifikasi firman Allah” JIKA DIARTIKAN DI LUAR KERANGKA AJARAN KATOLIK YANG BENAR!!!
Yesus sendiri yang memberikan amanat kepada Petrus untuk menggembalakan domba2nya. Bahkan amanat ini diberikan di hadapan para murid lainnya, yang artinya hanya Petrus seorang sajalah yg diberi kuasa sebagai gembala utama (Yoh 21 : 15 - 17). Jika kuasa menggembalakan domba diberikan kepada Petrus setelah Yesus naik ke surga, maka jelas bahwa Petrus lah yang ditunjuk sebagai WAKIL Kristus sebagai kepala Gereja di dunia ini!
Hanya mereka yg menyalah-artikan ajaran Gereja yg dapat menyalahkan ajaran bahwa PAUS (PENERUS Petrus) ADALAH KEPALA GEREJA YANG MEWAKILI KRISTUS SESEUAI AMANATNYA DALAM YOH 21 : 15 - 17!
Buktikan kata kata anda dimana dukungan ajaran tradisi gereja sbb didalam Kitab Suci :
I.Mariolatry:
1. Peremuk kepala Setan (Manipulasi penterjemahan Alkitab Vulgata)
2. Hawa yang kedua
3. Co-redemptrix (CCC # 494)
4. Mediatrix (CCC # 969)
5. Disebut “full of grace” padahal yang benar menurut Kitab Suci adalah ‘highly favored.’ (Manipulasi
terjemahan Alkitab)
6. Ibu rohani bagi semua manusia (CCC # 501)
7. Namanya disejajarkan dengan nama JHWH sehingga menyebut nama Maria dengan sia sia adalah berdosa (CCC
# 2146)
8. Memiliki kedaulatan seperti Allah, In his Encyclical Ad Coeli Reginam to which the text of Lumen Gentium refers,
my venerable Predecessor Pius XII indicates … The encyclical recalls the liturgical text: “There was St. Mary,
Queen of Heaven and sovereign of the world ...” (p . 210).
9. Tidak berdosa
10. Assumption
11. Apparitions
12. Doa Salam Maria,dl.
II.Papism:
1. Paus sebagai Kepala Gereja Universal
2. Vicar of Christ
3. Infallible
4. Bapa Suci
5. Roman Pontif
6. Tuhan didunia ini
7. Holy Father
8. Supreme Pastor
9. His Holiness,
10. The Rock,
11. Supreme Pontiff,
12. Father of Kings,
13. Governor of the World,
14. Successor of St. Peter,
15. Shepherd of the Universal Church, etc.
Sudah banyak tuh aku berikan tulisan2 Bapa2 Gereja (atau menurut istilah Anda: "teolog klasik") yg mengajarakan Mariology dan papal supremacy seperti yg diimani oleh Gereja Katolik!
Nih aku berikan beberapa link ke thread yg bersangkutan:
http://forumimankristen.com/index.php/topic,1719.0.html
http://forumimankristen.com/index.php/topic,1889.0.html
Silakan langsung menuju ke threadnya, karena akan OOT dan panjang sekali jika dijawab di sini!
-
Tradisi Suci hanya berasal dari wahyu Allah yang Suci bukan manusia yang berdosa.
St. Cyprian of Carthage (200?-258), “Whence comes this tradition? Does it descend from the Lord’s authority, or from the commands and epistles of the apostles? For those things are to be done which are there written . . . If it be commanded in the gospels or the epistles and Acts of the Apostles, then let this holy tradition be observed,” (Cyprian of Carthage, Ep. 74 ad Pompeium).
Jelas sekali Cyprian menegaskan bahwa tradisi suci itu hanya berasal dari ajaran Tuhan melalui para Rasul bukan seperti semua tradisi gereja anda yang dikarang karang oleh manusia rentan heresy selama ribuan tahun setelah kematian para Rasul tsb.
LOL!!! Makanya dibaca dong tulisan lengkap dari St. Cyprian itu!!!
Anda kira St. Cyprian menentang Tradisi Suci???
Big Wrong!!! Tradisi Suci adalah SEMUA suksesi pengajaran dari para rasul kepada penerus2nya, yang disampaikan melalui ajaran lisan, tulisan2 terinspirasi, maupun tulisan2 lain yg tidak terinspirasi.
Apakah St. Cyprian sedang mengacu pada Tradisi Suci??? WRONG!!! BIG WRONG!!!
Pertanyaan serupa sudah pernah Anda tanyakan dan sudah aku jawab di reply #643, tapi sepertinya (lagi2) tidak Anda baca!! Ini aku kutip lagi jawabanku dari reply #643. AKu tuliskan sekali lagi tulisan yg sudah pernah aku berikan di reply #643 itu!
Anda mengira bahwa “holy tradition” yg disebut oleh Cyprian ini adalah “Tradisi Suci” Gereja Katolik??
Bro Soli, sebelum Anda memotong2 tulisan2 teolog Gereja Purba, mbok sekali2 Anda baca dulu tulisan itu secara utuh, atau setidaknya dibaca kalimat2/paragraf2 pendahulu dan selanjutnya, supaya Anda tahu apa yg sedang dibicarakan di situ.
Cyprian dalam Epistle 74 ad Pompeium ini, sedang menulis kepada Pompeius mengenai ajaran Uskup Stefanus mengenai baptisan para bidaah. Stefanus mengatakan bahwa baptisan bidaat itu sama sahnya dengan baptisan Gereja, dan oleh karenanya Stefanus menerima komunion dengan bidaah2 itu, dan mengatakan hal ini sebagai tradisi yang benar. Justru Cyprian ini sedang mengolok2 ajaran Stefanus dan mengatakan tradisi Stefanus itu adalah “holy tradition" yang harus dicermati.
Tidak percaya? Silakan Anda baca paragraf2 pendahulunya dari kutipan tersebut. Untuk memudahkan, kutipan Anda aku bold dalam kutipan yg lebih panjang ini.
Cyprian to his brother Pompeius, greeting. Although I have fully comprised what is to be said concerning the baptism of heretics in the letters of which I sent you copies, dearest brother, yet, since you have desired that what Stephen our brother replied to my letters should be brought to your knowledge, I have sent you a copy of his reply; on the reading of which, you will more and more observe his error in endeavouring to maintain the cause of heretics against Christians, and against the Church of God. For among other matters, which were either haughtily assumed, or were not pertaining to the matter, or contradictory to his own view, which he unskilfully and without foresight wrote, he moreover added this saying: «If any one, therefore, come to you from any heresy whatever, let nothing be innovated (or done) which has not been handed down, to wit, that hands be imposed on him for repentance; since the heretics themselves, in their own proper character, do not baptize such as come to them from one another, but only admit them to communion.»
He forbade one coming from any heresy to be baptized in the Church; that is, he judged the baptism of all heretics to be just and lawful. And although special heresies have special baptisms and different sins, he, holding communion with the baptism of all, gathered up the sins of all, heaped together into his own bosom. And he charged that nothing should be innovated except what had been handed down; as if he were an innovator, who, holding the unity, claims for the one Church one baptism; and not manifestly he who, forgetful of unity, adopts the lies and the contagions of a profane washing. Let nothing be innovated, says he, nothing maintained, except what has been handed down. Whence is that tradition? Whether does it descend from the authority of the Lord and of the Gospel, or does it come from the commands and the epistles of the apostles? For that those things which are written must be done, God witnesses and admonishes, saying to Joshua the son of Nun: «The book of this law shall not depart out of your mouth; but you shall meditate in it day and night, that you may observe to do according to all that is written therein.» Joshua 1:8 Also the Lord, sending His apostles, commands that the nations should be baptized, and taught to observe all things which He commanded. If, therefore, it is either prescribed in the Gospel, or contained in the epistles or Acts of the Apostles, that those who come from any heresy should not be baptized, but only hands laid upon them to repentance, let this divine and holy tradition be observed.
Link ke naskah utuhnya: http://www.newadvent.org/fathers/050673.htm
Selamat membaca!
Sola Scriptura adalah prinsip Back to Bible yaitu semua ajaran gereja harus berdasarkan kebenaran yang didajarkan didalam Kitab Suci.
Berdasar pada kebenaran yg diajarkan dalam Kitab Suci? Dengan cara apa???
Satu2nya cara utk menerapkan prinsip yang ambigu ini adalah dengan meng-INTERPRETASI-kan Kitab Suci!
Jika yang dijadikan acuan kemudian adalah INTERPRETASI; maka silakan Anda ganti nama prinsip ini sebagai prinsip "Sola INTERPRETASI Scriptura", dan aku akan akhiri diskusi ini dengan Anda!!
Kalo Anda berpendapat bahwa sola scriptura tidak mengandalkan INTERPRETASI, maka silakan diberikan di sini pembuktiannya bahwa Kitab Suci dapat dijadikan landasan kebenaran tanpa menggunakan INTERPRETASI Anda sama sekali!!
Sola Scriptura bukan doktrin baru seperti mariaolatry tetapi sikap taat azas kepada apa yang sudah difirmankan Tuhan didalam Scriptura.
Bukan doktrin baru???
Ini jelas2 dari jaman Gereja Perdana sudah banyak bapa2 Gereja (atau menurut istilah Anda: “teolog klasik”) yang menyatakan otoritas Tradisi Suci setara dengan Kitab Suci.
"It comes to this, therefore, these men do not consent to either Scripture nor TRADITION." (Irenaeus, Against the Heresies 3:2:2)
"But in regard to those observances which we carefully attend and which the whole world keeps, and which derive not from Scripture but from Tradition, we are given to understand that they are recommended and ordained to be kept, either by the apostles themselves or by plenary [ecumenical] councils, the authority of which is quite vital in the Church" (Augustine, Letter to Januarius (54) 1,1).
"The apostles, indeed, gave no injunctions on the point; but the custom [of infant baptism]… may be supposed to have had its origin in apostolic tradition, just as there are many things which are observed by the whole Church, and therefore are fairly held to have been enjoined by the apostles, which yet are not mentioned in their writings” (Augustine, Baptism, 5,23).
Jadi jelas bahwa sola-scriptura BUKANLAH ajaran asli dari Gereja Perdana, karena Gereja Perdana justru mengajarkan sebaliknya, bahwa ada Tradisi Suci yang setara dan sama2 mutlak dan infallible dengan Kitab Suci!!
-
Dimana ada dasar ajaran rasuliah mengenai tradisi bikinan gereja sbb :
I.Mariolatry:
1. Peremuk kepala Setan (Manipulasi penterjemahan Alkitab Vulgata)
2. Hawa yang kedua
3. Co-redemptrix (CCC # 494)
4. Mediatrix (CCC # 969)
5. Disebut “full of grace” padahal yang benar menurut Kitab Suci adalah ‘highly favored.’ (Manipulasi
terjemahan Alkitab)
6. Ibu rohani bagi semua manusia (CCC # 501)
7. Namanya disejajarkan dengan nama JHWH sehingga menyebut nama Maria dengan sia sia adalah berdosa (CCC
# 2146)
8. Memiliki kedaulatan seperti Allah, In his Encyclical Ad Coeli Reginam to which the text of Lumen Gentium refers,
my venerable Predecessor Pius XII indicates … The encyclical recalls the liturgical text: “There was St. Mary,
Queen of Heaven and sovereign of the world ...” (p . 210).
9. Tidak berdosa
10. Assumption
11. Apparitions
II.Papism:
1. Paus sebagai Kepala Gereja Universal
2. Vicar of Christ
3. Infallible
4. Bapa Suci
5. Roman Pontif
6. Tuhan didunia ini
7. Holy Father
8. Supreme Pastor
9. His Holiness,
10. The Rock,
11. Supreme Pontiff,
12. Father of Kings,
13. Governor of the World,
14. Successor of St. Peter,
15. Shepherd of the Universal Church, etc.
Kalau tidak ada dukungan ajaran rasuliahnya mengapa tidak dibuang saja jauh jauh ?
Bukankah itu sangat membahayakan iman kristen ???
Loh.. justru dukungan ajaran rasuliahnya sangat kuat dan dapat dibuktikan!!
Sudah ada thread2 lain yg membahas ttg Mariology dan papal supremacy, dan sudah banyak pula aku berikan bukti2 ajaran2 bapa2 Gereja, yaitu penerus2 rasul pada jaman Gereja Perdana, yang tulisan2nya mengajarkan Mariology dan papal supremacy yang sama yg diajarkan oleh Gereja Katolik.
Silakan Anda langsung menuju ke lokasi, akan Anda lihat bahwa ajaran2 itu sama sekali tidak membahakan iman kristen, malah sebaliknya sangat berguna bagi pertumbuhan iman kristen!
http://forumimankristen.com/index.php/topic,1719.0.html
http://forumimankristen.com/index.php/topic,1889.0.html
Mana mungkin manusia yang berdosa bisa membuat tradisi suci setara dengan Kitab Suci yaitu tidak mungkin salah ?
Lagi2 Anda TIDAK menyimak penjelasan yg aku berikan!
Yesus mewartakan Kabar Gembira (Injil) dan mengajarkannya kepada para rasul SECARA LISAN (KGK #75).
Para rasul meneruskan ajaran dari Yesus ini kepada penerus2nya melalui ajaran lisan dan tulisan (baik tulisan2 terinspirasi maupun tulisan2 lain) (KGK #76-77).
Suksesi ajaran rasuliah ini lah yang disebut sebagai Tradisi Suci (KGK #78)., yang berlangsung dalam perlindungan dan bimbingan Roh Kudus sesuai janji Kristus (Yoh 15 : 26, Yoh 16 : 13, Mat 16: 18; Mat 18 : 18), yang diwariskan turun temurun dari para rasul ke penerus2 mereka, dari penerus rasul ke generasi2 penerus berikutnya sampai saat ini dan sampai akhir jaman, melalui transmisi ajaran lisan, tulisan terinspirasi, dan tulisan2 lain!
Jadi Tradisi Suci adalah estafet pengajaran itu sendiri, atau iman Gereja itu sendiri.
Tidak ada satu manusia pun yang dapat membuat Tradisi Suci!!!
Dimanakah dasar dukungan Alkitabnya atas ajaran ajaran Mariolatry yang dibuat ribuan tahun setelah Kitab Suci selesai ditulis dan dianggap infallible ???
Ajaran Mariology yg diajarkan oleh Gereja Katolik adalah ajaran Mariology yg sama yg terdapat dalam Tradisi Suci, diwariskan oleh para rasul kepada penerus2nya, seperti yg dapat dilihat dalam ajaran2 bapa2 Gereja Perdana (atau menurut istilah Anda: “teolog klasik”).
Silakan dilihat di sini contoh2 penjelasan2 yang mengacu pada tulisan2 bapa2 Gereja (teolog klasik)
http://www.catholic.com/tracts/mary-ever-virgin
http://www.catholic.com/tracts/immaculate-conception-and-assumption
http://www.catholic.com/magazine/articles/mary-mother-of-salvation
Apakah Roh Kudus ada yang kelupaan memberikan wahyunya dahulu kala ???
Nope, Roh Kudus tidak kilaf, dan justru Roh Kudus mewahyukan kebenaran2 yg tidak dapat ditulis dalam Kitab Suci (seperti yg dinyatakan dalam kesaksian Yohanes Yoh 21 : 25), maka keseluruhan wahyu itu diberikan dalam Tradisi Suci!
-
Ajaran Rasul Paulus saja masih diuji oleh jemaat Berea apakah sesuai dengan Kitab Suci,jadi semua ajaran siapapun yang anda anggap Bapa Gereja haruslah berdasarkan prinsip Sola Scriptura bukan Sola Magisterium yang banyak palsunya itu.
Kebalik, bro soli!!!
Justru umat Berea menerima FIRMAN yang BUKAN merupakan Kitab Suci, lalu menyelidiki Kitab Suci utk mengetahui bahwa FIRMAN itu adalah benar.
Silakan Anda baca sekali lagi dengan teliti Kis 17 : 21
SIlakan diperhatikan, ada 2 FAKTA yang menarik di sini:
1. Umat di Berea menerima FIRMAN yang diajarkan oleh Paulus dan Silas (ayat 11)
2. Umat di Berea MENYELIDIKI Kitab Suci untuk mengetahui apakah semuanya itu benar demikian (ayat 12)
Dari sini sudah jelas bahwa FIRMAN yang diterima oleh umat di Berea itu BERBEDA dengan Kitab Suci YANG DISELIDIKI oleh mereka, sehingga dari perbandingannya umat di Berea dapat mengetahui bahwa FIRMAN yang mereka terima itu benar.
Kesimpulannya jelas sekali, bahwa umat di Berea pun TIDAK PERNAH ber-sola scriptura!!!
Ada FIRMAN yang disampaikan secara lisan oleh Paulus dan Silas, yang BUKAN MERUPAKAN Kitab Suci.
Dan mereka gunakan Kitab Suci utk saling melengkapi baik FIRMAN yang di luar Kitab Suci dengan firman yang tertulis dalam Kitab Suci!!!
Sola Scriptura tidak menambah ajaran/doktrin apapan didalam dirinya melainkan hanya merupakan “sikap hati yang taat azas” hanya kepada kebenaran Kitab Suci saja berbeda jauh dengan segala macam tradisi rekayasa gereja sepanjang ribuan tahun sejarahnya yang banyak menambahi ajaran ajaran dusta anti Alkitab.
Berdasar pada kebenaran yg diajarkan dalam Kitab Suci? Dengan cara apa???
Satu2nya cara utk menerapkan prinsip yang ambigu ini adalah dengan meng-INTERPRETASI-kan Kitab Suci!
Jika yang dijadikan acuaan kemudian adalah INTERPRETASI; maka silakan Anda ganti nama prinsip ini sebagai prinsip "Sola INTERPRETASI Scriptura", dan aku akan akhiri diskusi ini dengan Anda!!
Kalo Anda berpendapat bahwa sola scriptura tidak mengandalkan INTERPRETASI, maka silakan diberikan di sini pembuktiannya bahwa Kitab Suci dapat dijadikan landasan kebenaran tanpa menggunakan INTERPRETASI Anda sama sekali!!
Sebelum ada kanon maka semua Kitab Suci sudah dalam bentuk tertulis sebelum abad pertama berakhir dan selalu dibacakan didalam gereja atau kebaktian kristen
Kolose 4:16 Dan bilamana surat ini telah dibacakan di antara kamu, usahakanlah, supaya dibacakan juga di jemaat Laodikia dan supaya surat yang untuk Laodikia dibacakan juga kepadamu.
I Tesalonika 5:27 Demi nama Tuhan aku minta dengan sangat kepadamu, supaya surat ini dibacakan kepada semua saudara.
Haaa????
Sebelum ada kanon maka semua Kitab Suci sudah dalam bentuk tertulis sebelum abad pertama berakhir dan selalu dibacakan didalam gereja atau kebaktian kristen ?????
Weleh... ini asumsi datangnya dari mana????
Kanon Kitab Suci itu bahkan sampai jaman Athanasius of Alexandria di tahun 367 AD, masih jauh dari lengkap!!
Daftar paling tua mengenai kumpulan tulisan yg disebut sebagai Kitab Suci itu ditemukan dalam “Paschal Letter” yg ditulis oleh Athanasius of Alexandria (http://orthodoxwiki.org/Holy_Scripture).
Paschal Letter hanya merinci 20 kitab PL, dan 27 kitab PB.
Dari sini saja sudah terbukti bahwa asumsi Anda ini salah total, bahwa semua Kitab Suci kristen telah tertulis dan dibaca semuanya di dalam Gereja, apalagi diteruskan pada asumsi bahwa Kitab Suci kristen adalah 39 + 27, lalu lebih parah lagi Kitab Suci 39+27 dijadikan sebagai SOLA scriptura.
Dimana ada dasar ajaran rasuliah mengenai tradisi bikinan gereja seperti Mariolatry dan papalism itu ?
Kalau tidak ada dukungan ajaran rasuliahnya mengapa tidak dibuang saja jauh jauh ?
Bukankah itu sangat membahayakan iman kristen ???
Tidak, sama sekali tidak membahayakan iman kristen, melainkan sangat berguna!
Kalo membahayakan, tentu saja tidak akan pernah diajarkan oleh para rasul!
Ajaran Mariology yg diajarkan oleh Gereja Katolik adalah ajaran Mariology yg sama yg terdapat dalam Tradisi Suci, diwariskan oleh para rasul kepada penerus2nya, seperti yg dapat dilihat dalam ajaran2 bapa2 Gereja Perdana (atau menurut istilah Anda: “teolog klasik”).
Silakan dilihat di sini contoh2 penjelasan2 yang mengacu pada tulisan2 bapa2 Gereja (teolog klasik)
http://www.catholic.com/tracts/mary-ever-virgin
http://www.catholic.com/tracts/immaculate-conception-and-assumption
http://www.catholic.com/magazine/articles/mary-mother-of-salvation
Semua tulisan siapapun yang bukan Rasul tidak boleh bertentangan dengan apa yang sudah diwahyukan oleh Roh Kudus dan ditulis didalam Kitab Suci,itulah prinsip Sola Scriptura yang benar.
Rasul Petrus yang menjadi patokan gereja anda saja sering ngawur teologinya apalagi yang bukan Rasul.
I Korintus 4:6 Saudara-saudara, kata-kata ini aku kenakan pada diriku sendiri dan pada Apolos, karena kamu, supaya dari teladan kami kamu belajar apakah artinya ungkapan: "Jangan melampaui yang ada tertulis", supaya jangan ada di antara kamu yang menyombongkan diri dengan jalan mengutamakan yang satu dari pada yang lain.
Yep, tulisan2 penerus2 rasul tidak pernah bertentangan dengan Kitab Suci.
Yang ada juga paling bertentangan dengan INTERPRETASI Sola Scripturist modern, so... ajaran2 Gereja Katolik yg sesuai dengna ajaran2 penerus2 rasul adalah ajaran yg rasuliah dan harus diterima sebagai kebenaran yg sejati! :)
-
Saya tidak sedang mempersoalkan tafsiran tetapi segala macam tradisi tambahan yang anti Alkitab !
Jadi jangan mengalihkan persoalan yang sebenarnya.
Jangan bersembunyi dibelakang istilah interpretasi kalau sama sekali tidak ada dasar Alkitabnya utk mendukgung semua tradisi gereja.
Tambahan??? Lha wong semua ajaran katolik itu sama seperti ajaran2 penerus2 rasul dari jaman Gereja Perdana kok... Apa yg ditambahkan oleh Gereja Katolik???
Anda selalu mengatakan bahwa ajaran Gereja Katolik bertentangan dengan Kitab Suci!
Ya sekarang aku tantang Anda buktikan bahwa ada tulisan Kitab Suci yg memang dilawan oleh ajaran katolik dan ajaran bapa2 Gereja!!
Selama ini Anda hanya memberikan INTERPRETASI lalu menyatatakan bahwa ajaran katolik bertentangan dengan ayat Kitab Suci, padahal sebenarnya yg ditentang oleh ajaran katolik hanyalah INTERPRETASI Anda belaka!
Tidak terima??? Silakan dibuktikan AYAT MANA yg dilanggar oleh ajaran katolik seperti tuduhan Anda, bukan INTERPRETASI mana yg dilanggar oleh ajaran katolik, atau malah main tuding aku lari di belakang istilah INTERPRETASI!
Apa yang tidak diajarkan didalam Kitab Suci jangan ditambahi seperti :
I.Mariolatry:
1. Peremuk kepala Setan (Manipulasi penterjemahan Alkitab Vulgata)
2. Hawa yang kedua
3. Co-redemptrix (CCC # 494)
4. Mediatrix (CCC # 969)
5. Disebut “full of grace” padahal yang benar menurut Kitab Suci adalah ‘highly favored.’ (Manipulasi
terjemahan Alkitab)
6. Ibu rohani bagi semua manusia (CCC # 501)
7. Namanya disejajarkan dengan nama JHWH sehingga menyebut nama Maria dengan sia sia adalah berdosa (CCC # 2146)
8. Memiliki kedaulatan seperti Allah, In his Encyclical Ad Coeli Reginam to which the text of Lumen Gentium refers, my venerable Predecessor Pius XII indicates … The encyclical recalls the liturgical text: “There was St. Mary, Queen of Heaven and sovereign of the world ...” (p . 210).
9. Tidak berdosa
10. Assumption
11. Apparitions
II.Papism:
1. Paus sebagai Kepala Gereja Universal
2. Vicar of Christ
3. Infallible
4. Bapa Suci
5. Roman Pontif
6. Tuhan didunia ini
7. Holy Father
8. Supreme Pastor
9. His Holiness,
10. The Rock,
11. Supreme Pontiff,
12. Father of Kings,
13. Governor of the World,
14. Successor of St. Peter,
15. Shepherd of the Universal Church, etc.
Kalau tidak ada dukungan ajaran rasuliahnya mengapa tidak dibuang saja jauh jauh ?
Loh.. justru dukungan ajaran rasuliahnya sangat kuat dan dapat dibuktikan!!
Sudah ada thread2 lain yg membahas ttg Mariology dan papal supremacy, dan sudah banyak pula aku berikan bukti2 ajaran2 bapa2 Gereja, yaitu penerus2 rasul pada jaman Gereja Perdana, yang tulisan2nya mengajarkan Mariology dan papal supremacy yang sama yg diajarkan oleh Gereja Katolik.
Silakan Anda langsung menuju ke lokasi, akan Anda lihat bahwa ajaran2 itu sama sekali tidak membahakan iman kristen, malah sebaliknya sangat berguna bagi pertumbuhan iman kristen!
http://forumimankristen.com/index.php/topic,1719.0.html
http://forumimankristen.com/index.php/topic,1889.0.html
Ajaran Mariology yg diajarkan oleh Gereja Katolik adalah ajaran Mariology yg sama yg terdapat dalam Tradisi Suci, diwariskan oleh para rasul kepada penerus2nya, seperti yg dapat dilihat dalam ajaran2 bapa2 Gereja Perdana (atau menurut istilah Anda: “teolog klasik”).
Silakan dilihat di sini contoh2 penjelasan2 yang mengacu pada tulisan2 bapa2 Gereja (teolog klasik)
http://www.catholic.com/tracts/mary-ever-virgin
http://www.catholic.com/tracts/immaculate-conception-and-assumption
http://www.catholic.com/magazine/articles/mary-mother-of-salvation
-
Itu yang saya maksud sebagai tehnik “argumentum ex silentio” yaitu membuat argumentasi dimana sama sekali Kitab Suci tidak berbicara mengenainya.
Kasus 1: Gereja Katolik memiliki 2 landasan iman yg sejajar dan sama2 mutlak dan infallible sebagai Sabda Allah, yaitu Kitab Suci dan Tradisi Suci (semua suksesi ajaran2 rasuliah yg dapat ditemukan dalam ajaran lisan, tulisan2 terinspirasi, maupun tulisan2 lain dari rasul generasi pertama ke generasi2 penerus rasul selanjutnya). Ajaran yg tidak tertulis di Kitab Suci selalu selaras dan dikukuhkan dalam Tradisi Suci, dan sebaliknya semua ajaran dalam Tradisi Suci selalu selaras dan dikukuhkan dalam Kitab Suci.
Kasus 2: Sola-scripturist hanya mengakui Kitab Suci sebagai satu2nya landasan iman. Ajaran yg tidak ada di Kitab Suci (apalagi jika diajarkan oleh Gereja Katolik), harus disimpulkan sebagai ajaran yg tidak sesuai dengan Kitab Suci, walaupun Kitab Suci TIDAK pernah menuliskan bahwa ajaran itu tidak sesuai dengan Kitab Suci.
Argumentum ex silentio fallacy = kesalahan logika dengan menyimpulkan sesuatu dari sesuatu yg tidak ada.
Siapa sih di sini yg sedang ber-fallacy? Kasus 1 atau kasus 2?
Dimana ada dasar Kitab Sucinya ajaran Mariolatry dan Papalism tsb diatas ?
Dasar Kitab Sucinya bisa Anda baca di penjelasan2 yg aku berikan di thread2 lain:
http://forumimankristen.com/index.php/topic,1719.0.html
http://forumimankristen.com/index.php/topic,1889.0.html
Tuhan memberikan Kitab Suci untuk direnungkan dan dipahami oleh manusia dan Tuhan Yesus sudah berjanji memberikan Roh Kudus yang akan menerangi hati manusia untuk mengajarnya memahami firman Tuhan bukan harus membeo secara membabi buta kepada segolongan orang yg menamakan dirinya “magisterium” yang sudah menghujat dan mencuri kemuliaan Roh Kudus tsb sebagai satu satunya penafsir yang sempurna atas Kitab Suci.
Yosua 1:8 Janganlah engkau lupa memperkatakan kitab Taurat ini, tetapi renungkanlah itu siang dan malam, supaya engkau bertindak hati-hati sesuai dengan segala yang tertulis di dalamnya, sebab dengan demikian perjalananmu akan berhasil dan engkau akan beruntung.
Yohanes 14:26 tetapi Penghibur, yaitu Roh Kudus, yang akan diutus oleh Bapa dalam nama-Ku, Dialah yang akan mengajarkan segala sesuatu kepadamu dan akan mengingatkan kamu akan semua yang telah Kukatakan kepadamu.
Jadi menurut Anda kebenaran Kitab Suci = Roh Kudus akan menerangi hati SEMUA umat manusia utk memahami firman Tuhan, dengan menggunakan kedua ayat di atas????
WRONG!!! Yang Anda tuliskan itu BUKAN kebenaran Kitab Suci!
Lagi2, Anda dengan suksesnya membuktikan bahwa INTERPRETASI Anda belaka lah yg menyatakan demikian!!
Sekali lagi, bro Soli, sebelum mengINTERPRETASIKAN ayat Yoh 14 : 26 sebagai pembenaran utk semua sola-scripturist dalam menafsirkan Kitab Suci, silakan dibaca perikop2 dan ayat2 pendahulunya.
Jelas bahwa Sabda Yesus dalam Yoh 14 : 26 ditujukan kepada para rasul yg menghadiri perjamuan terakhir (kecuali Yudas Iskariot yang telah meninggalkan perjamuan itu).
Jadi kebenaran Kitab Suci mengatakan bahwa HANYA 11 RASUL saja yang akan memperoleh pengajaran dari Roh Kudus!!
Kalo Anda gunakan ayat ini untuk membenarkan bahwa sola-scripturist memperoleh pengajaran sehingga memiliki otoritas utk menafsirkan Kitab Suci, ini BUKAN kebenaran Kitab Suci, tetapi INTERPRETASI Anda belaka!!
Siapapun yang memiliki akal sehat pasti paham akan semua ajaran literal terhadap pengilahian maria versi katolik yang sudah saya berikan contohnya tsb.
Anda tidak mungkin lari dari fakta dengan berdalih soal penafsiran karena anak kecil juga paham apa yang dikatakan secara jelas dan tegas oleh petinggi gereja tsb.
Paralelisasi maria versi Katolik hanya membawa ajaran berbau keberhalaan belaka karena sudah mencuri kemuliaan Tuhan Yesus untuk diberikan kepada manusia biasa yang tidak layak memperolehnya.
Yep, Mariolatry versi sola-scripturist tentu saja berbau keberhalaan, karena mereka tidak mengikuti ajaran Mariology yg sama yg diajarkan oleh bapa2 Gereja dan penerus2 para rasul, seperti yg dilestarikan dan diajarkan oleh Gereja Katolik!!
-
Dimana ada dasar ajaran alkitabiahnya mengenai tradisi bikinan gereja sbb :
I.Mariolatry:
1. Peremuk kepala Setan (Manipulasi penterjemahan Alkitab Vulgata)
2. Hawa yang kedua
3. Co-redemptrix (CCC # 494)
4. Mediatrix (CCC # 969)
5. Disebut “full of grace” padahal yang benar menurut Kitab Suci adalah ‘highly favored.’ (Manipulasi
terjemahan Alkitab)
6. Ibu rohani bagi semua manusia (CCC # 501)
7. Namanya disejajarkan dengan nama JHWH sehingga menyebut nama Maria dengan sia sia adalah berdosa (CCC # 2146)
8. Memiliki kedaulatan seperti Allah, In his Encyclical Ad Coeli Reginam to which the text of Lumen Gentium refers, my venerable Predecessor Pius XII indicates … The encyclical recalls the liturgical text: “There was St. Mary, Queen of Heaven and sovereign of the world ...” (p . 210).
9. Tidak berdosa
10. Assumption
11. Apparitions
II.Papism:
1. Paus sebagai Kepala Gereja Universal
2. Vicar of Christ
3. Infallible
4. Bapa Suci
5. Roman Pontif
6. Tuhan didunia ini
7. Holy Father
8. Supreme Pastor
9. His Holiness,
10. The Rock,
11. Supreme Pontiff,
12. Father of Kings,
13. Governor of the World,
14. Successor of St. Peter,
15. Shepherd of the Universal Church, etc.
Silakan dibuktikan ayat mana yg dilanggar oleh Gereja Katolik!!
Sekali lagi, Anda menuduh bahwa ajaran2 katolik melawan kebenaran Alkitab, jadi tunjukkan ayatnya ya, BUKAN INTERPRETASI Anda!!
Kalo Anda tunjukkan interpretasi ayat lagi yg dilanggar oleh Gereja Katolik, maka Anda hanya berhasil membuktikan bahwa ajaran katolik bertentangan dengan INTERPRETASI sola-scripturist belaka, bukan bertentangan dengan Kitab Suci!
-
Tradisi apapun termasuk tulisan apapun yang lain tidak boleh menyimpang dari kebenaran yang sudah diajarkan didalam Scriptura karena itu adalah wahyu yang dinafaskan sendiri oleh Allah dan ditulis oleh manusia.
Jadi semua tradisi dan tulisan yang bertentangan dengan kebenaran Kitab Suci wajib dibuang jauh jauh karena sangat membahayakan iman,apalagi yang berbau berhala yang sangat dibenci oleh Tuhan.
Prinsip taat azas kepada Scriptura itulah (Sola Scriptura) yang harus dipatuhi oleh semua gereja tubuh Kristus kalau masih mau disebut sebagai gereja sejati.
Athanasius (300?-375),
“The Holy Scriptures, given by inspiration of God, are of themselves sufficient toward the discovery of truth. (Orat. adv. Gent., ad cap.) The Catholic Christians will neither speak nor endure to hear anything in religion that is a stranger to Scripture; it being an evil heart of immodesty to speak those things which are not written,” (Athanasius, Exhort. ad Monachas).
Scriptura sudah cukup pada dirinya tidak perlu dirusak dan dicemari dengan segala macam tradisi bikinan manusia yang penuh berbau penyembahan berhala itu.
Baca lagi tulisan Athanasius yg utuh, sudah jelas ada kata frasa “For although the sacred and inspired Scriptures are sufficient to declare the truth...”, yg artinya Athanasius tidak pernah mengajarkan sola scritpura!
Link ke naskah utuh: http://www.newadvent.org/fathers/2801.htm
For although the sacred and inspired Scriptures are sufficient to declare the truth —while there are other works of our blessed teachers compiled for this purpose, if he meet with which a man will gain some knowledge of the interpretation of the Scriptures, and be able to learn what he wishes to know—still, as we have not at present in our hands the compositions of our teachers, we must communicate in writing to you what we learned from them—the faith, namely, of Christ the Saviour; lest any should hold cheap the doctrine taught among us, or think faith.
Tradisi Suci adalah wahyu Tuhan yang belum dalam bentuk tertulis bukan seperti semua tradisi rekayasa gereja anda yang berjalan terus selama ribuan tahun dan sudah jauh menyimpang dari Regula Fidei tsb diatas !
Protestan tidak pernah menolak tradisi gereja manapun kalau itu tidak bertentangan dengan kebenaran Kitab Suci sebab prinsip utama Sola Scriptura adalah “Back to Bible”
Kalau kita mau menguji suatu tradisi manusia diluar wahyu Tuhan yang sudah tertulis haruslah menggunakan Kitab Suci bukan sebaliknya yaitu tradisi gereja yang menguji Kitab Suci.
Matius 22:29 Yesus menjawab mereka: "Kamu sesat, sebab kamu tidak mengerti Kitab Suci maupun kuasa Allah.
Jelas sekali ayat tsb mengajarkan bahwa Kitab Suci disini merupakan alat ukur apakah doktrin gereja itu sesat atau tidak,bukan tradisi bikinan manusia yang menjadi ukuran.
Yesus selalu mengutip ayat Kitab Suci melawan kesesatan para Ahli Taurat dan cobaan si Iblis bukan pakai tradisi bikinan manusia.
Lagi bahas tulisan Augustine, bukan?
Mari tetap fokus pada tulisan Augustine!!
Augustine menuliskan:
Link ke naskah utuh: http://www.newadvent.org/fathers/2801.htm
For although the sacred and inspired Scriptures are sufficient to declare the truth —while there are other works of our blessed teachers compiled for this purpose, if he meet with which a man will gain some knowledge of the interpretation of the Scriptures, and be able to learn what he wishes to know—still, as we have not at present in our hands the compositions of our teachers, we must communicate in writing to you what we learned from them—the faith, namely, of Christ the Saviour; lest any should hold cheap the doctrine taught among us, or think faith.
Ditambah lagi, Augustine menuliskan tulisan2 ini:
"But in regard to those observances which we carefully attend and which the whole world keeps, and which derive not from Scripture but from Tradition, we are given to understand that they are recommended and ordained to be kept, either by the apostles themselves or by plenary [ecumenical] councils, the authority of which is quite vital in the Church" (Letter to Januarius (54) 1,1).
"The apostles, indeed, gave no injunctions on the point; but the custom [of infant baptism]… may be supposed to have had its origin in apostolic tradition, just as there are many things which are observed by the whole Church, and therefore are fairly held to have been enjoined by the apostles, which yet are not mentioned in their writings” (Baptism, 5,23).
Jika Anda gunakan tulisan Augustine utk mendukung ajaran sola-scritpura, sudah jelas bahwa sola-scriptura TIDAK memiliki dasar ajaran apostolik, karena bapa2 Gereja (ato menurut istilah Anda: teolog klasik) seperti Augustine, yg merupakan penerus2 rasul TIDAK PERNAH mengajarkan demikian!!
-
Sudah terlalu banyak saya kutip ajaran yang anda minta diforum ini tetapi tetap saja tidak ada bantahan yang jelas !
Bantahan yg aku berikan tidak jelas????
Anda katakan bahwa ajaran katolik mengilahikan Maria dan menggantikan kedudukan Yesus dengan Maria, kami jawab dengan ajaran resmi Gereja Katolik dari Katekismus Gereja Katolik:
Katekismus Gereja Katolik #970
Sebab segala pengaruh santa Perawan Maria yang menyelamatkan manusia berasal dari kelimpahan pahala Kristus. Pengaruh itu bertumpu pada pengantaraan-Nya, sama sekali tergantung daripadanya, dan menimba segala kekuatannya daripadanya" (LG 60). "Sebab tiada makhluk satu pun yang pernah dapat disejajarkan dengan Sabda yang menjelma dan Penebus kita. Namun seperti imamat Kristus secara berbeda-beda ikut dihayati oleh para pelayan (imam) maupun oleh umat beriman, dan seperti satu kebaikan Allah dengan cara yang berbeda-beda pula terpancarkan secara nyata dalam makhluk-makhluk, begitu pula satu-satunya pengantaraan Penebus tidak meniadakan, melainkan membangkitkan pada makhluk-makhluk aneka bentuk kerja sama yang berasal dari satu-satunya sumber" (LG 62).
Siapa pun yang memiliki akal sehat pasti akan menerima bahwa kami telah memberikan bantahan yg jelas dan memiliki sumber referensi yang valid!!
Dan apa yg sudah tertulis jangan dilampaui karena firman Tuhan sudah lengkap dan sempurna :
I Korintus 4:6 Saudara-saudara, kata-kata ini aku kenakan pada diriku sendiri dan pada Apolos, karena kamu, supaya dari teladan kami kamu belajar apakah artinya ungkapan: "Jangan melampaui yang ada tertulis", supaya jangan ada di antara kamu yang menyombongkan diri dengan jalan mengutamakan yang satu dari pada yang lain.
Nope, tidak ada petunjuk sedikitpun dalam ayat itu yg menyatakan bahwa firman Tuhan dalam Kitab Suci sudah lengkap sempurna!!
Tidak ada petunjuk sedikit pun dalam ayat itu utk membatasi firman Tuhan dalam Kitab Suci 39 + 27 saja!
Ini semua lagi2 HANYA INTERPRETASI Anda belaka!!!
TANPA INTERPRETASI 1 Kor 4 : 6 HANYA menanyakan apa arti ungkapan "Jangan melampaui yang ada tertulis"
TANPA INTERPRETASI 1 Kor 4 : 6 sudah menjawab pertanyaan itu, yaitu " supaya jangan ada di antara kamu yang menyombongkan diri dengan jalan mengutamakan yang satu dari pada yang lain."
Jadi TANPA INTERPRETASI 1 Kor 4 : 6 mengajarkan "jangan menyombongkan diri", BUKAN mengajarkan "jangan melampaui Kitab Suci" seperti INTERPRETASI Anda itu!!
Kalau penerus Rasul yang diteruskan hanyalah ajarannya bukan jabatan gerejawinya tetapi ternyata banyak ajaran gereja yang sama sekali bertentangan dengan ajaran rasuliah.
Dan semua ajaran para Rasul sudah tertulis didalam Kitab Suci.
Tidak ada sama sekali salinan naskah asli ajaran para Rasul mengenai mariolatry gereja anda karena itu hanya hasil rekayasa gereja belaka.
Kalo ajaran murid2 langsung dari para rasul seperti Ignatius of Antioch dan Polycarp of Smyrna (keduanya adalah murid Yohanes rasul, dan ditahbiskan sebagai penerus rasul oleh Yohanes) dan Clement of Rome (murid Petrus, dan ditahbiskan sebagai penerus rasul oleh Petrus) mengajarkan ajaran2 yg sama seperti ajaran Gereja Katolik, maka sudah terbukti bahwa ajaran2 Gereja Katolik adalah ajaran yg rasuliah!!
Apalagi ditemukan banyak tulisan2 dari jaman Gereja Perdana, meskipun tidak ditetapkan sebagai tulisan terinspirasi, tapi dipegang sebagai tulisan yg berotoritas seperti "Didache" dan "Shepert of Hermas", juga tulisan2 dan ajaran2 penerus2 rasul lainnya seperti St. Ambrose, St. Athanasius, St. Augustine of Hippo, St. Gregory of Nyssa, St. Cyril of Jerusalem, St. Jerome, dan masih banyak lagi early fathers yg mengajarkan ajaran2 yg sama, yang tulisan2 aslinya masih dapat ditemukan, jelas2 fakta sejarah ini menunjukkan bahwa ajaran yg sama yg juga dipegang oleh Gereja Katolik adalah ajaran yg rasuliah!!
Dimana ada dasar ajaran alkitabiahnya mengenai tradisi bikinan gereja sbb :
I.Mariolatry:
1. Peremuk kepala Setan (Manipulasi penterjemahan Alkitab Vulgata)
2. Hawa yang kedua
3. Co-redemptrix (CCC # 494)
4. Mediatrix (CCC # 969)
5. Disebut “full of grace” padahal yang benar menurut Kitab Suci adalah ‘highly favored.’ (Manipulasi
terjemahan Alkitab)
6. Ibu rohani bagi semua manusia (CCC # 501)
7. Namanya disejajarkan dengan nama JHWH sehingga menyebut nama Maria dengan sia sia adalah berdosa (CCC # 2146)
8. Memiliki kedaulatan seperti Allah, In his Encyclical Ad Coeli Reginam to which the text of Lumen Gentium refers, my venerable Predecessor Pius XII indicates … The encyclical recalls the liturgical text: “There was St. Mary, Queen of Heaven and sovereign of the world ...” (p . 210).
9. Tidak berdosa
10. Assumption
11. Apparitions
II.Papism:
1. Paus sebagai Kepala Gereja Universal
2. Vicar of Christ
3. Infallible
4. Bapa Suci
5. Roman Pontif
6. Tuhan didunia ini
7. Holy Father
8. Supreme Pastor
9. His Holiness,
10. The Rock,
11. Supreme Pontiff,
12. Father of Kings,
13. Governor of the World,
14. Successor of St. Peter,
15. Shepherd of the Universal Church, etc.
Sudah ada thread2 lain yg membahas ttg Mariology dan papal supremacy, dan sudah banyak pula aku berikan bukti2 ajaran2 bapa2 Gereja, yaitu penerus2 rasul pada jaman Gereja Perdana, yang tulisan2nya mengajarkan Mariology dan papal supremacy yang sama yg diajarkan oleh Gereja Katolik.
Silakan Anda langsung menuju ke lokasi, akan Anda lihat bahwa ajaran2 itu sama sekali tidak membahakan iman kristen, malah sebaliknya sangat berguna bagi pertumbuhan iman kristen!
http://forumimankristen.com/index.php/topic,1719.0.html
http://forumimankristen.com/index.php/topic,1889.0.html
Ajaran Mariology yg diajarkan oleh Gereja Katolik adalah ajaran Mariology yg sama yg terdapat dalam Tradisi Suci, diwariskan oleh para rasul kepada penerus2nya, seperti yg dapat dilihat dalam ajaran2 bapa2 Gereja Perdana (atau menurut istilah Anda: “teolog klasik”).
Silakan dilihat di sini contoh2 penjelasan2 yang mengacu pada tulisan2 bapa2 Gereja (teolog klasik)
http://www.catholic.com/tracts/mary-ever-virgin
http://www.catholic.com/tracts/immaculate-conception-and-assumption
http://www.catholic.com/magazine/articles/mary-mother-of-salvation
-
Tradisi apapun termasuk tulisan apapun yang lain tidak boleh menyimpang dari kebenaran yang sudah diajarkan didalam Scriptura karena itu adalah wahyu yang dinafaskan sendiri oleh Allah dan ditulis oleh manusia.
Yep, memang semua ajaran dalam Tradisi Suci tidak pernah menyimpang dari Kitab Suci kok.
Toh selama ini Anda TIDAK / belum berhasil membuktikan bahwa ajaran katolik dalam Tradisi Suci menyimpang dari Kitab Suci, tetapi hanya sekedar menyimpang dari INTERPRETASI Anda belaka!
Petrus saja panutan anda sering ngaco pemahamannya apalagi yang bukan Rasul.
Silakan Anda resapi dan renungkan kalimat Anda sendiri ini!!!
Kalo Petrus saja sering ngaco pemahamannya, apa yg menjadikan INTERPRETASI sola scripturist seperti Anda ini lebih baik dari pemahaman Petrus? Lebih baik pemahaman penerus2 Petrus dan penerus2 rasul lainnya?
Semua penerus2 rasul seperti Polycarp, Ignatius of Antioch, Clement of Rome, Augustine, Ambrose, Gregory of Nyssa, dsb mengajarkan iman Mariology dan apostolic succession yg sama yg dipelihara dan diajarkan oleh Gereja Katolik.
Apa yg membuat Anda merasa INTERPRETASI Anda ini lebih baik dari ajaran para penerus rasul tersebut???
Jadi semua tradisi dan tulisan yang bertentangan dengan kebenaran Kitab Suci wajib dibuang jauh jauh karena sangat membahayakan iman,apalagi yang berbau berhala yang sangat dibenci oleh Tuhan.
Kebalik!!!
Justru kita harus kembali ke ajaran rasuliah yg sama yg diajarkan oleh para rasul dan diwariskan kepada penerus2 para rasul!!
Gereja Katolik mengajarkan ajaran2 yg sama dengan ajaran2 penerus2 rasul seperti Ignatius of Antioch, Polycarp of Smyrna, Clement of Rome ,St. Ambrose, St. Athanasius, St. Augustine of Hippo, St. Gregory of Nyssa, St. Cyril of Jerusalem, St. Jerome, dsb. Jadi kita harus kembali kepada ajaran apostolik yg sama yg diajarkan oleh mereka!
-
Mengatakan Petrus yg mendirikan gereja di Roma memang hanyalah isapan jempol belaka karena sama sekali tidak ada dukungannya dari kutipan anda itu.
Perjanjian Baru tidak berkata apa-apa tentang keberadaan Petrus di Roma apalagi sebagai bishop pertama untuk Roma, dan memberikan bukti-bukti secarah tidak langsung hal-hal yang berlawanan dari pernyataan resmi Gereja Roma Katolik di atas.
Dua belas pasal pertama dari kitab Kisah Para Rasul tidak memberikan pernyataan bahwa Petrus pernah ada di Roma dan dikubur di Roma, dan buku ini ditutup dengan perjalanan rasul Paulus ke Roma, tidak tentang Petrus.
Catatan pelayanan Paulus kepada orang-orang di Roma (antara AD 57 atau 58) dan selama ia dipenjara di Roma (tahun permulaan AD 60) ia menulis empat surat, tidak satupun dari surat-surat tersebut menyinggung nama Petrus.
Paul bertemu Petrus di Antiokia (timur-laut Turky dekat Syria) lihat Gal 2:11-14.
Peter’s Tomb
Recently Discovered In Jerusalem
by F. PAUL PETERSON
http://www.aloha.net/~mikesch/peters-jerusalem-tomb.htm
Kuburannya juga di Yerusalem bukan di Roma, Kaisar (Claudius) Nero (54-68 AD) terkenal anti-Yahudi, jadi bangaimana mungkin membuat kuburan bagi Petrus di wilayah penting kota pemerintahannya, bahkan membuat monumen kemenangan (Trophoea) bagi Petrus
Jadi memang rekayasa ajaran itu sudah menjadi kebiasaan digereja anda
Mendirikan gereja yang benar adalah diatas ajaran para Rasul bukan diatas kuburannya.
OOT!!! :oot:
Aku jawab di thread sebelah supaya tidak OOT!
-
Sekedar menanggapi komentar anda :
Peran penting Petrus itu siapapun tidak menolaknya tetapi mengangkatnya menjadi kepala atau pemmpin para Rasul sudah pasti hanyalah isapan jempol belaka,buktinya pemimpin gereja perdana di Yerusalem dipimpin sendiri oleh Yaklobus.
James, The Leader of the Jerusalem Church
We have seen that, despite attempts to suppress the fact, the primary sources show that James was the full brother of Jesus. Now it is time to examine the evidence showing that he was the leader of the Jerusalem church from the very beginning.
http://www.rejectionofpascalswager.net/jamesleader.html
James, the brother of Jesus
For the remainder of the history given by Luke, James is barely mentioned again, and Peter is absent. In chapter 21 Paul makes another visit to Jerusalem to meet with the leadership and the only name mentioned is James. Other than the letter attributed to James, he is only mentioned three times in all of the NT. How did James become the leader of the Church in Jerusalem? The answer comes from an early church tradition recorded in Eusebius' Church History.
Eusebius quotes from some earlier writings that now only exist through his quotations:
But Clement in the sixth book of his Hypotyposes writes thus: "For they say that Peter and James and John after the ascension of our Saviour, as if also preferred by our Lord, strove not after honor, but chose James the Just bishop of Jerusalem." But the same writer, in the seventh book of the same work, relates also the following things concerning him: "The Lord after his resurrection imparted knowledge to James the Just and to John and Peter, and they imparted it to the rest of the apostles, and the rest of the apostles to the seventy, of whom Barnabas was one. - Church History II.1.3-5
But Hegesippus, who lived immediately after the apostles, gives the most accurate account in the fifth book of his Memoirs. He writes as follows: "James, the brother of the Lord, succeeded to the government of the Church in conjunction with the apostles. He has been called the Just by all from the time of our Saviour to the present day....He was holy from his mother's womb; and he drank no wine nor strong drink, nor did he eat flesh. No razor came upon his head; he did not anoint himself with oil, and he did not use the bath. He alone was permitted to enter into the holy place; for he wore not woolen but linen garments. And he was in the habit of entering alone into the temple, and was frequently found upon his knees begging forgiveness for the people, so that his knees became hard like those of a camel...
- Church History II.23.5-6
http://www.churchhistory101.com/century1-p6.php
OOT!!! :oot:
Supaya tidak OOT, aku tanggapi di thread sebelah!
-
Apapun alasan anda tetapi Paus bukanlah :
1. Kepala Gereja Universal
2. Vicar of Christ
3. Holy Father
4. Infallible
5. God in earth,dlsb
Itu semua menurut akal sehat hanya penghujatan dan mencuri kemuliaan Tuhan belaka walau dengan alasan apapun untuk mendukungnya.
The List of Popes
See also POPE, PAPAL ELECTIONS, ELECTION OF THE POPE.
1. St. Peter (32-67)
http://www.newadvent.org/cathen/12272b.htm
Chronological list of popes
1. St Peter 33 – 64/67
http://en.wikipedia.org/wiki/List_of_popes
Bagaimana mungkin Petrus menjadi Paus Kepala Gereja Universal kalau :
1. Alkitab tidak pernah mengenal jabatan itu
2. Rasul lainnya masih hidup
3. Tidak pernah ada pengangkatannya sebagai Paus didalam Alkitab
OOT!!!
Supaya tidak OOT, aku tanggapi di thread sebelah!
-
Sudah terlalu banyak ajaran dusta yang saya kutip di forum ini tanpa ada bantahan yang memadai sesuai dengan kebenaran Scriptura.
Kalau hanya menurut ajaran manusia maka silahkan direnungkan lagi ayat ini :
Kolose 2:22 semuanya itu hanya mengenai barang yang binasa oleh pemakaian dan hanya menurut perintah-perintah dan ajaran-ajaran manusia.
Lha... dalam setiap jawabanku selalu aku berikan kutipan ajaran2 resmi katolik yg utuh, juga aku berikan kutipan2 dari tulisan2 bapa2 Gereja (atau menurut istilah Anda: teolog klasik), juga sudah aku berikan link utk membaca tulisan lengkapnya!
Coba dibandingkan dengan Anda, selalu mengatakan bahwa ajaran katolik mengajarkan ini itu, hanya memberikan sepotong2 ajaran2 katolik dan tulisan2 bapa2 Gereja (teolog klasik), lalu diartikan semau Anda sendiri berbeda dengan ajaran katolik yg sebenarnya.
Tidak sulit utk melihat, siapa sebenarnya yg sedang diacu oleh Paulus ketika memberikan peringatan dalam Kol 2 : 22 itu!
Saya mengatakan Petrus tidak di Roma karena memang tidak ada dikatakan maupun diajarkan didalam Alkitab.
Kalau Alkitab silent jangan pula anda berargumentasi secara “ex silentio” karena itu hanyalah spekulasi belaka.
Apakah Alkitab mengatakan bahwa “Petrus tidak ke Roma”????
Tunjukkan di sini ayat / tulisan yg menyatakan demikian!!
TIDAK PERNAH ada tulisan yg menyatakan demikian, lebih2 dalam Kitab Suci 39+27, TIDAK ADA!!!
Mengklaim bahwa kalo tidak tertulis di Alkitab maka tidak boleh disimpulkan demikian, tetapi ironisnya justru mengatakan Petrus tidak ke Roma padahal Alkitab tidak menuliskan demikian!!!
Jadi siapa sebenarnya yg sedang ber-argumentum ex silentio di sini???
Saya tidak menambah melainkan menyatakan apa yang memang tidak dikatakan dan diajarkan oleh Kitab Suci tetapi anda menambah-nambah apa yang tidak dikatakan dan diajarkan oleh Kitab Suci,dan itu namanya spekulasi.
Jangan menghadirkan apa yang memang absent !
Nope, LURUSKAN DULU PEMAHAMAN ANDA!!!
Kami tidak pernah ber-sola scriptura!!! Sekali2 TIDAK PERNAH!!!
Kami TIDAK PERNAH melandaskan tulisan2 Kitab Suci utk mengatakan bahwa Petrus mendirikan Gereja di Roma dan wafat sebagai martir di sana. TIDAK!!!
Kami memegang Kitab Suci DAN Tradisi Suci!! Karena Kitab Suci tidak mengatakan bahwa Petrus mendirikan Gereja di Roma, maka kami berpegang pada Tradisi Suci yg melengkapi Kitab Suci itu, bahwa ajaran rasuliah yg diwariskan turun temurun dari rasul satu generasi ke generasi berikutnya (i.e. Tradisi Suci), mencatat bahwa benar lah Petrus dan Paulus mendirikan Gereja di Roma dan wafat sebagai martir di sana! Silakan dilihat lagi kesaksian2 bapa2 Gereja (atau menurut istilah Anda: teolog klasik) yg memberikan kesaksian ini, sudah aku berikan di posting2 sebelumnya!!
Sekali lagi, landasan iman kami, yaitu Tradisi Suci, menyatakan bahwa Petrus mendirikan Gereja di Roma dan wafat sebagai martir di sana.
Jadi kami TIDAK pernah ber-argumentum ex silentio!!
Sola Scriptura tidak menambah ajaran/doktrin apapan didalam dirinya melainkan hanya merupakan “sikap hati yang taat azas” hanya kepada kebenaran Kitab Suci saja berbeda jauh dengan segala macam tradisi rekayasa gereja sepanjang ribuan tahun sejarahnya yang banyak menambahi ajaran ajaran dusta anti Alkitab.
Sola Scriptura adalah prinsip Back to Bible yaitu semua ajaran gereja harus berdasarkan kebenaran yang didajarkan didalam Kitab Suci.
Sola Scriptura bukan doktrin baru seperti mariaolatry tetapi sikap taat azas kepada apa yang sudah difirmankan Tuhan didalam Scriptura.
Sola Scriptura berpegang kepada prinsip dan ajaran kebenaran yang terkandung didalam Kitab Suci baik secara ekplisit maupun implisit bukan tradisi palsu bikinan manusia yang dianggap sebagai tradisi suci.
Galatia 1:8 Tetapi sekalipun kami atau seorang malaikat dari sorga yang memberitakan kepada kamu suatu injil yang berbeda dengan Injil yang telah kami beritakan kepadamu, terkutuklah dia.
Jelas sekali bahwa segala sesuatu yg menyimpang dari firman Tuhan tsb hanya menghasilkan kutukan belaka.
Apa yang dicontohkan Yesus ketika melawan godaan si Iblis itulah contoh aplikasi prinsip Sola Scriptura yang dicontohkan oleh Yesus yaitu 3 kali jawaban-Nya “Ada tertulis.”
2 Tim. 3:15 Ingatlah juga bahwa dari kecil engkau sudah mengenal Kitab Suci yang dapat memberi hikmat kepadamu dan menuntun engkau kepada keselamatan oleh iman kepada Kristus Yesus.
3:16 Segala tulisan yang diilhamkan Allah memang bermanfaat untuk mengajar, untuk menyatakan kesalahan, untuk memperbaiki kelakuan dan untuk mendidik orang dalam kebenaran.
3:17 Dengan demikian tiap-tiap manusia kepunyaan Allah diperlengkapi untuk setiap perbuatan baik
Jika murid2 langsung para rasul generasi pertama seperti Polycarp, Ignatius of Antioch, Clement of Rome, yang tulisan2nya masih dapat ditemukan sampai saat ini, mereka ini mengajarkan ajaran2 Mariology dan hierarki rasuliah yg sama yg diajarkan oleh Gereja Katolik;
Jika penerus2 rasul lainnya yg menerima suksesi ajaran dari penerus2 rasul generasi2 sebelumnya, seperti Tertullian, Origen, Ambrose, Gregory of Nyssa, Augustine, dsb, yang tulisan2nya masih dapat ditemukan sampai saat ini, mengajarkan ajaran2 Mariology dan hierarki rasuliah yg sama yg diajarkan oleh Gereja Katolik;
Jika semua ajaran Mariology dan hierarki rasuliah ini selalu dapat digali dalam interpretasi2 Kitab Suci seperti interpretasi2 para penerus rasul tersebut, juga seperti seperti penjelasan2 Gereja Katolik dalam menyampaikan ajaran2Nya;
Jika ajaran2 Mariology dan hierarki rasuliah ini tidak pernah diragukan sampai kemunculan bidaat protestant di Gereja Roma di abad ke-15, yang membuang semua ajaran2 rasuliah ini;
Jika ajaran2 baru yang muncul mulai dari abad ke-15 ini selalu menuduh ajaran2 rasuliah yg telah ada sejak awal mula Gereja berdiri, sebagai ajaran yg tidak sesuai dengan Kitab Suci, hanya karena ajaran2 ini tidak sesuai dengan INTERPRETASI mereka,
Kiranya sudah jelas bahwa ajaran2 baru ini sama sekali TIDAK menunjukkan "sikap hati yang taat azas", karena mereka telah menyamakan INTERPRETASI mereka dengan Kitab Suci dan memposisikan diri mereka sebagai hakim atas ajaran2 rasuliah yg telah dipelihara dan dipertahankan selama 2 milenium oleh Gereja katolik.
Siapakah iblis yg sebenarnya sedang bekerja di sini?
Silakan dijawab sendiri!!
-
Sudah terlalu banyak ajaran dusta yang saya kutip di forum ini tanpa ada bantahan yang memadai sesuai dengan kebenaran Scriptura.
Lha... dalam setiap jawabanku selalu aku berikan kutipan ajaran2 resmi katolik yg utuh, juga aku berikan kutipan2 dari tulisan2 bapa2 Gereja (atau menurut istilah Anda: teolog klasik), juga sudah aku berikan link utk membaca tulisan lengkapnya!
Coba dibandingkan dengan Anda, selalu mengatakan bahwa ajaran katolik mengajarkan ini itu, hanya memberikan sepotong2 ajaran2 katolik dan tulisan2 bapa2 Gereja (teolog klasik), lalu diartikan semau Anda sendiri berbeda dengan ajaran katolik yg sebenarnya.
Ajaran siapa yg merupakan ajaran dusta di sini???
Apakah anda juga tidak menggunakan referensi tokoh lain didalam berdiskusi ?
Atau semua komentar anda asli datangnya dari anda sendiri ?
Aku selalu memberikan argument dan menjelaskan pemahamanku dari tulisan2 yg aku kutip.
Silakan dilihat lagi tulisan2ku, silakan ditunjukkan jika aku pernah mengutip tulisan orang lain tanpa aku beri penjelasan dan argument dari pemahamanku sendiri!
Sekarang bagaimana dengan Anda?
Aku tanyakan pemahaman Anda tentang tulisan2 William Webster dkk yg Anda kutip, sudahkan Anda menjawabnya??
Silakan ditelusuri lagi diskusinya, bisa dimulai dilihat dari reply #121,
Reply #121, by soli:
Anda meniru tulisan2 di website2 seperti http://www.bible.ca/sola-scriptura-apostolic-fathers-tertullian.htm yg memutilasi tulisan Tertulian dan disalah artikan bahwa Tertullian mengajarkan sola-scriptura
Reply #621, by Jenova:
Aku tanggapi di reply #621
Aku ajak Anda memahami tulisan Tertullian yg utuh, bahwa Tertullian sedang mengajarkan utk ber-Scriptura, BUKAN ber-solaScriptura!
Apakah Anda mau mengikuti ajakanku utk memahami apa yg Anda copy-paste itu?
Silakan dilihat di tanggapan Anda berikutnya di reply #625!!
Reply #625, by soli:
Tidak, sama sekali Anda tidak melirik kembali tulisan Tertullian yg Anda salah artikan itu, malah berlari pada INTERPRETASI Anda akan ayat2 Kitab Suci.
Reply #631, by Jenova:
Aku tanggapi lagi bahwa INTERPRETASI Anda itu tidak sama dengan Kitab Suci.
Lalu... apakah Anda mau kembali lagi ke topik diskusi yaitu tulisan Tertullian?
Mari kita lihat reply Anda di reply #636
Reply #636, by soli:
Nope, Anda lagi2 tidak kembali ke tulisan Tertullian.
Lebih parah lagi, Anda sajikan tulisan lain, yaitu tulisan Origen dan Cyprian of Carthage.
Lagi2 Anda salah artikan tulisan mereka sebagai ajaran utk ber-sola scriptura.
Aku tanggapi "copy paste" Anda ini di reply #642 dan reply #643
Reply #642, by Jenova:
Aku tidak menemukan sama sekali tulisan Origen yg Anda berikan itu.
Aku minta Anda berikan link ke naskah utuh dari tulisan Origen yg Anda kutip itu.
Apakah Anda menjawab pertanyaanku??
Reply #643, by Jenova:
Aku berikan tulisan Cyprian of Carthage yg seutuhnya, dan aku ajak Anda utk memahami, bahwa Cyprian of Carthage sama sekali tidak pernah mengajarkan utk ber-sola scriptura. Ya, Cyprian of Carthage mengajarkan utk ber-scriptura, tetapi sama sekali tidak pernah mengajarkan utk ber-sola scriptura, karena jelas2 dalam tulisan yg sama yg lebih utuh, Cyprian of Carthage mengajarkan utk berpegang pada “holy tradition” juga!
Mari kita lihat apakah Anda mengikuti ajakanku utk menggali tulisan2 Tertullian, tulisan Origen, dan tulisan Cyprian of Carthage?? Kita lihat tanggapan Anda di reply #650
Reply #650, by soli:
Bukannya menanggapi ajakanku utk memahami tulisan Tertullian, Origen, dan Cyprian yg Anda kutip dan Anda mutilasi, kali ini Anda hanya memberikan copy paste dari tulisan William Webster!!
Ini kah yg Anda bilang Anda telah memberikan penjelasan dan kebenaran???
Meng-copy paste tulisan orang lain, ketika diminta tanggung jawab dan pemahaman Anda akan kutipan yg Anda ambil, Anda jawab dengan copy paste yg lain yg belum tentu Anda pahami juga?
Reply #690, by Jenova:
Aku kembali ajak Anda utk menggali tulisan2 Tertullian, Origen, Cyprian, dan penulis2 lain yg tulisannya telah Anda kutip. Apakah Anda mau mengikuti ajakanku ini? Silakan dilihati tanggapan Anda berikutnya di reply #702
Reply #702, by soli:
Bukannya membahas pokok permasalahan, yaitu memahami tulisan Tertullian, Origen, Cyprian, dsb, Anda hanya berkutat pada pertanyaan retoris yg aku berikan sebelumnya ttg siapa itu William Webster.
Tulisan Tertullian, Origen, Cyprian, dll, sama sekali tidak Anda bahas.
Reply #719, by Jenova:
Kembali aku ajak Anda kembali ke masalah sebenarnya, bagaimana pemahaman Anda tentang kutipan yg Anda copy-paste itu. Apakah Anda mau mengikuti ajakanku??
Reply #732, by soli:
Nope, lagi2 aku tidak melihat pembahasan mengenai pemahaman dan penggalian yg Anda lakukan dari kutipan2 yg Anda berikan.
Parahnya, Anda memberikan klaim di sini:
"Sudah pula saya counter semua argumen anda yang hanya berlandaskan tradisi bikinan manusia itu bukannya Kitab Suci sebagai satu satunya otoritas yang final!"
Dan diskusi seperti ini terus berlangsung sampai saat ini!!
Inikah yg Anda maksud sudah mempertanggung-jawabkan kutipan2 yg Anda ambil???
Ini kah yg Anda maksud sudah menjawab pertanyaan2ku???
Anda samakan aku dengan Anda yg hanya meng-copy paste, tidak memberikan pemahaman dari yg di-copy paste, tapi terus berlari dari pokok persoalan yg seharusnya dibahas???
Kalo Anda memang mau meneruskan diskusi ini, bro Soli, silakan diberikan di sini pemahaman Anda akan tulisan Origen, Tertullian, Cyprian, Augustine, dsb, yg Anda klaim sebagai ajaran sola-scriptura!!
Berikan ulasan dan pemahaman Anda dari tulisan mereka yg utuh, jangan hanya sekedar meng-copy paste tulisan2 dari website2 anti katolik, karena mereka sama seperti Anda, tidak menggali tulisan2 tersebut, tetapi hanya memotong2 utk disalah-artikan!!
-
Pengkotbah 1:9 Apa yang pernah ada akan ada lagi, dan apa yang pernah dibuat akan dibuat lagi; tak ada sesuatu yang baru di bawah matahari.
Satu satunya dasar kebenaran sebagai alat uji yang valid hanyalah Kitab Suci bukan magisterium maupun tradisi bikinan manusia.
Aku benar2 bingung dengan konsep berdiskusi Anda.
Tolong Anda klarifikasi 2 pertanyaanku berikut ini!!
1. Anda mengatakan bahwa " Satu satunya dasar kebenaran sebagai alat uji yang valid hanyalah Kitab Suci", lalu mengapa Anda mengutip tulisan2 bapa2 Gereja (atau menurut istilah Anda: teolog klasik) utk mendukung ajaran sola-scriptura??
2. Anda selalu berkata "Satu satunya dasar kebenaran sebagai alat uji yang valid hanyalah Kitab Suci", tetapi mengapa Anda selalu menggunakan INTERPRETASI utk membenarkan argument2 Anda?? Apakah sola-scriptura sama dengan sola INTERPRETASI scriptura????
Athanasius (300?-375),
“The Holy Scriptures, given by inspiration of God, are of themselves sufficient toward the discovery of truth. (Orat. adv. Gent., ad cap.) The Catholic Christians will neither speak nor endure to hear anything in religion that is a stranger to Scripture; it being an evil heart of immodesty to speak those things which are not written,” (Athanasius, Exhort. ad Monachas).
Inilah aplikasi prinsip Sola Scriptura yang sejati,Alkitab saja sydah cukup tidak perlu ditambahi dengan segala macam tradisi palsu manusia penuh ilusi dan spekulasi !
Sekali lagi, Anda dengan suksesnya membuktikan keraguanku bahwa Anda memahami yg Anda kutip dari tulisan Augustine itu!!
Sudah aku berikan link ke naskah tulisan Augustine yg lengkap, jelas2 kalimat Augustine itu adalah "MUTILASI" dari paragraf yg mengajarkan ajaran yg bertolak belakang dengan prinsip sola scriptura!
Silakan dilihat lagi tulisan yg lebih lengkap yg sudah berkali2 aku berikan sebelumnya:
Link ke naskah utuh: http://www.newadvent.org/fathers/2801.htm
For although the sacred and inspired Scriptures are sufficient to declare the truth —while there are other works of our blessed teachers compiled for this purpose, if he meet with which a man will gain some knowledge of the interpretation of the Scriptures, and be able to learn what he wishes to know—still, as we have not at present in our hands the compositions of our teachers, we must communicate in writing to you what we learned from them—the faith, namely, of Christ the Saviour; lest any should hold cheap the doctrine taught among us, or think faith.
Terjemahan:
MESKIPUN Kitab Suci yang kudus dan terinspirasi cukup untuk menyatakan kebenaran, -dan juga ada tulisan2 lain yang ditulis untuk tujuan menyatakan kebenaran ini, yang dapat memberikan pengetahuan dan interpretasi akan Kitab Suci, dan memampukan seseorang untuk memahami yang ingin dia ketahui-, tetapi karena saat ini kami tidak memiliki tulisan2 itu di tangan kami, kami harus menyampaikan secara tertulis apa yang kami pelajari dari mereka kepada kamu, yaitu iman kami, tentang Kristus Sang Penyelamat, sehingga tidak ada di antara kamu yang memandang remeh ajaran2 yg disampaikan kepada kita.
Jelas2 dituliskan:
MESKIPUN Kitab Suci cukup, tapi ada tulisan2 lain yang juga penting, dan karena tidak Athanasius tidak punya tulisan2 tersebut, justru Athanasius mau menuliskan apa yg telah dia terima ttg ajaran2 selain tulisan2 Kitab Suci itu untuk murid2nya.
Tidak masuk akal kalo Anda mau katakan bahwa Athanasius ber-sola scriptura hanya dengan memutilasi tulisannya itu!!
Sekarang, kalo memang Anda berani mempertanggung-jawabkan kutipan Anda ini, silakan Anda bagikan di sini pemahaman dan telaah Anda dari tulisan Augustine yg lebih lengkap ini, dibanding dengan MUTILASI yg Anda sajikan berulang2!!
-
Tradisi apapun termasuk tulisan apapun yang lain tidak boleh menyimpang dari kebenaran yang sudah diajarkan didalam Scriptura karena itu adalah wahyu yang dinafaskan sendiri oleh Allah dan ditulis oleh manusia.
Petrus saja panutan anda sering ngaco pemahamannya apalagi yang bukan Rasul.
Jadi semua tradisi dan tulisan yang bertentangan dengan kebenaran Kitab Suci wajib dibuang jauh jauh karena sangat membahayakan iman,apalagi yang berbau berhala yang sangat dibenci oleh Tuhan.
Matius 15:3 But he answered and said unto them, Why do ye also transgress the commandment of God by your tradition?
Markus 7:8 For laying aside the commandment of God, ye hold the tradition of men, as the washing of pots and cups: and many other such like things ye do.
Yep, segala tradisi dan ajaran yg tidak sesuai dengan ajaran yg diajarkan oleh para rasul, yg tidak sesuai dengan tulisan2 penerus2 rasul seperti Polycarp, Ignatius of Antioch, Clement of Rome, Augustine, Tertullian, Ambrose, Gregory of Nyssa, dsb, segala ajaran2 baru yg berlandaskan pada INTERPRETASI pribadi mereka yang disejajarkan dengan otoritas Kitab Suci, segala ajaran yang tidak rasuliah ini yang harus dibuang jauh2!!
Semua wahyu Tuhan melalui Nabi dan Rasul tidak perlu diuji karena Roh Kudus sendiri yang memberikan inspirasi.
Lho.. katanya Anda ini memegang prinsip sola scriptura, taat pada kebenaran injil??
Lha kok malah Anda melawan sendiri kebenaran EXPLICIT Kitab Suci dalam Kis 17 : 11???
Silakan dibaca lagi ayatnya!!!
Lha wong jelas2 Kitab Suci itu DISELIDIKI, bukan digunakan untuk menyelidiki!!!!
Apakah Kitab Suci bukan wahyu Tuhan??
Anda mau katakan Kitab Suci tidak perlu diuji??? Jelas2 Anda telah membantah TULISAN Kis 17 : 11, bukan interpretasi yg Anda bantah, tapi tulisan explicit Kitab Suci yg Anda bantah! Inikah prinsip azas taat pada kebenaran Kitab Suci????
Semua gereja mengakui bahwa Kitab Suci adalah innerancy dan infallible.
Kalo Anda sudah tahu bahwa Kitab Suci adalah innerancy dan infallible, ya JANGAN BANTAH TULISAN Kitab Suci!!!
Kis 17 : 11 menuliskan bahwa Kitab Suci itu DISELIDIKI, berarti wahyu Tuhan sekalipun dalam Kitab Suci ya harus diuji!!!
Tetapi semua ajaran gereja termasuk tradisi bikinannya wajib diuji oleh Kitab Suci karena otoritas Kitab Suci berada jauh diatas otoritas gereja.
Jadi Kitab Suci satu satunya dasar untuk menguji ajaran gereja maupun semua tradisi dan tulisan lainnya bukan sebaliknya karena hanya Kitab Suci sumber kebenaran Tuhan yang sempurna dan infallible.
Hanya kecongkakan rohani saja siapa yang berani mengatakan dirinya berani menguji kebenaran Kitab Suci firman Tuhan !
Sekali lagi, silakan dibaca baik2 Kis 17 : 11!!!
Ada 2 hal yg berbeda di sini!
1. FIRMAN yang disampaikan oleh para rasul kepada jemaat di Berea
2. Kitab Suci yang DISELIDIKI oleh jemaat di Berea
FIRMAN yg disampaikan para rasul adalah suksesi ajaran rasuliah, yang kami sebut Tradisi Suci.
Kitab Suci DISELIDIKI, dan setelah diselidiki, barulah umat memahami bahwa FIRMAN yg disampaikan oleh para rasul adalah benar adanya karena telah dinubuatkan dalam Kitab Suci Perjanjian Lama. Ingat, di jaman umat Bereja menerima FIRMAN dari para rasul, tidak ada yg namanya Kitab Suci 39+27, tetapi mereka adalah orang Yahudi yg memegang Taurat, jadi yg diacu sebagai Kitab Suci di sini adalah Taurat tertulis atau Tanakh!
Jadi, sekali lagi, ada dua warisan dari para rasul di dalam ayat ini, yaitu FIRMAN (Tradisi Suci) dan Kitab Suci (Tanakh), dan KEDUANYA diterima oleh jemaat Berea!!
Injil adalah bagian dari Kitab Suci !
Berita Injil merupakan sentral pengajaran kekristenan.
Makanya segala sesuatu yang bertentangan dengan Injil pasti akan menerima kutukan dari Tuhan.
Taat azas kepada kebenaran Injil adalah prinsip Sola Scriptura yang benar.
Bagus!! Anda sekarang mengakui bahwa Injil adalah BAGIAN dari Kitab Suci, jadi Injil TIDAK SAMA dengan Kitab Suci!!!
Sekarang kembali lagi ke argument Anda di reply #758, di mana Anda gunakan ayat Gal 1 : 8 - 9 utk mendukung prinsip sola-scriptura, padahal ayat ini hanya mengacu pada Injil, BUKAN Kitab Suci secara keseluruhan. Kalo mau mengikuti logika Anda ini, maka ayat2 tersebut akan mengajarkan sola-Injil, BUKAN sola-scriptura!
Anda lihat sekarang?? Dari kesalahan logika ini saja sudah ketahuan bahwa prinsip sola scriptura sebenarnya tidak pernah ada di Kitab Suci, tetapi hanya ada di INTERPRETASI sola-scripturist belaka!!!
-
Adalah jelas sekali akan berbagai tradisi rekayasa gereja anda yaitu semua ajaran mariolatry dan papalism yang tidak ada dasar kebenaran Alkitabnya sama sekali.
Ini bukan soal interpretasi melainkan menambahi apa yang tidak pernah dikatakan dan diajarkan oleh Alkitab.
Ini bukan soal interpretasi tetapi gereja sudah memanipulasi terjemahan Alkitab versi Vulgata yang sudah menyimpang dari Kitab Aslinya hanya untuk mendukung ajaran palsu tsb diatas. (Sudah saya buktikan di topik ybs).
Nope, sekali lagi, yang ada hanya INTERPRETASI Anda yang bertentangan dengan ajaran katolik.
Sekali lagi, TIDAK PERNAH ADA ayat Kitab Suci yg dilanggar oleh ajaran2 katolik, tetapi hanya INTERPRETASI Anda yg bertentangan dengan ajaran katolik.
Sudah jelas Katolik memakai Apokripa agar bisa menyembah maria dan berdoa kepada arwah arwah orang yang sudah mati.
Ini contoh bahwa Anda salah memahami ajaran katolik!!!
Sudah aku buktikan di thread sebelah, bahwa penghormatan (dulia) yang kami berikan kepada para kudus, termasuk penghormatan yg lebih tinggi (hyper dulia) yg kami berikan kepada Maria, BERBEDA dan TIDAK DAPAT DISAMAKAN dengan penyembahan (latria) yg kami berikan kepada Allah.
Sudah aku tunjukkan, bahwa Kitab Suci juga telah menunjukkan adanya konsep penyembahan dulia kepada malaikat dan bangsawan2 duniawi, dan penyembahan dulia ini TIDAK PERNAH menjadikan tokoh Kitab Suci itu terjatuh dalam dosa penyembahan berhala!!
Silakan dilihat lagi tulisanku berikut ini:
- Kejadian 19:1 --> Lot sujud menyembah 2 malaikat --> tidak dilarang
- Kejadian 23:12 --> Abraham sujud menyembah orang2 Het --> tidak dilarang
- Yosua 5:14 --> Yosua sujud menyembah Panglima Balatentara Tuhan --> tapi TIDAK dilarang
- Rut 2:10 --> Rut sujud menyembah Boas --> tapi TIDAK dilarang
Mau Anda cari sampai kiamat juga tidak akan pernah ketemu istilah penyembahan latria dan penyembahan dulia dalam Kitab Suci. Sama seperti kata "tritunggal" tidak akan pernah Anda temukan dalam Kitab Suci.
Tetapi sudah jelas ada contohnya dalam Kitab Suci, yang aku tunjukkan di atas, bahwa ada banyak yg melakukan penyembahan kepada para bangsawan atau kepada malaikat, bahkan dengan tutur gerak sujud menyembah dengan muka menyentuh tanah, yang tidak pernah digugat dan disamakan dengan penyembahan kepada Allah. Jadi jelas memang ada penyembahan yang berbeda dan lebih rendah derajatnya dari penyembahan latria kepada Allah, dan memang dapat dilakukan kepada orang yg pantas mendapat penyembahan lebih rendah tersebut.
Penghormatan kepada Maria / para kudus melalui patung adalah penyembahan dulia!
Selama umat katolik dapat membedakannya dengan penyembahan latria yang hanya boleh diberikan kepada Allah, sama seperti Lot, Abraham, Yoshua, Rut, dsb yg menyembah sampai muka menyentuh tanah, penghormatan ini tidak pernah melanggar larangan menyembah ilah lain.
-
Athanasius on the Old Testament Canon
http://lutherancatholicity.blogspot.com/search/label/Old%20Testament%20Canon
"There are, then, of the Old Testament, twenty-two books in number; for, as I have heard, it is handed down that this is the number of the letters among the Hebrews; their respective order and names being as follows. The first is Genesis, then Exodus, next Leviticus, after that Numbers, and then Deuteronomy.
Following these there is Joshua the son of Nun, then Judges, then Ruth. And again, after these four books of Kings, the first and second being reckoned as one book, and so likewise the third and fourth as one book. And again, the first and second of the Chronicles are reckoned as one book.
Again Ezra, the first and second are similarly one book. After these there is the book of Psalms, then the Proverbs, next Ecclesiastes, and the Song of Songs. Job follows, then the Prophets, the Twelve [minor prophets] being reckoned as one book. Then Isaiah, one book, then Jeremiah with Baruch, Lamentations and the Epistle, one book; afterwards Ezekiel and Daniel, each one book.
Thus far constitutes the Old Testament...These are the fountains of salvation, that he who thirsts may be satisfied with the living words they contain. In these alone the teaching of godliness is proclaimed. Let no one add to these; let nothing be taken away from them.
For concerning these the Lord put to shame the Sadducees, and said, "Ye do err, not knowing the Scriptures". And he reproved the Jews, saying, "Search the Scriptures, for these are they that testify of me...There are other books besides these, indeed not received as canonical but having been appointed by our fathers to be read to those just approaching and wishing to be instructed in the word of godliness: Wisdom of Solomon, Wisdom of Sirach, Esther, Judith, Tobit..."
Catatan:
Tidak ada nabi Yahudi lahir selama 400 tahun periode antara PL dan PB sehingga apokripa sama sekali bukan bagian dari kanon wahyu Allah.
LOL!!! Jadi ini yg mau Anda pakai sebagai pembuktian bahwa kanon 39+27 itu benar, bahwa protestant mengikuti kanon PL yg diusulkan oleh Athanasius???
Anda ini sebenarnya memahami tulsian Athanasius tidak sih?
Ato ini sekali lagi membuktikan bahwa Anda memang tidak menelaah tulisan2 bapa2 Gereja (atau menurut istilah Anda: teolog klasik), tapi sekedar mencomot dan mengcopy-paste tulisan2 non-katolik di internet???
Jika Anda menggunakan daftar kanon Athanasius utk membenarkan kanon 39 PL-nya protestant, maka ini akan menjadi bumerang bagi Anda sendiri!!!
Yuk, aku bantu Anda menghitung, ada berapa Kitab Perjanjian Lama yg daftar oleh Athanasius!!
Silakan dihitung lagi, sekalipun Athanasius menghitung ada 22 buku, tetapi jika kita dirinci satu persatu, maka keseluruhan kitab PL menurut kanon Athanasius menjadi 40 (EMPAT PULUH) kitab!!!
The first is Genesis --> 1
then Exodus --> 2
next Leviticus --> 3
after that Numbers --> 4
and then Deuteronomy --> 5
Following these there is Joshua the son of Nun --> 6
then Judges --> 7
then Ruth --> 8
And again, after these four books of Kings, the first and second being reckoned as one book --> 9, 10
and so likewise the third and fourth as one book --> 11, 12
And again, the first and second of the Chronicles are reckoned as one book --> 13, 14
Again Ezra, the first and second are similarly one book --> 15, 16
After these there is the book of Psalms --> 17
then the Proverbs --> 18
next Ecclesiastes --> 19
and the Song of Songs --> 20
Job follows --> 21
then the Prophets --> 22
the Twelve [minor prophets] being reckoned as one book --> 23-34
Then Isaiah, one book --> 35
then Jeremiah with Baruch, Lamentations and the Epistle, one book --> 36, 37, 38
afterwards Ezekiel and Daniel, each one book. --> 39, 40
Lalu silakan dilihat lagi perbedaan yg mencolok antara kanon Athanasius dengan kanon protestant!!
- Silakan Anda lihat, Athanasius memasukkan kitab Baruch dalam daftar kanonnya!
Apakah Kitab Barukh ada di Kitab Suci 39 + 27 yg Anda pegang??? - Athanasius juga memasukkan "The Epistle” atau “Letter of Jeremiah”!
Apakah dalam Kitab Suci 39+27 yg Anda pegang juga memasukkan Kitab ini dalam daftar kanonnya???
Boro2 dimasukkan dalam daftar kanon, apakah “Letter of Jeremiah” ini mengikuti Kitab Yeremia dalam Kitab Suci 39+27??? - Juga silakan dicek lagi daftar kanon 39+27 Anda yg memasukkan Kitab Esther!
Apakah Anda melihat ada kitab Esther di daftar kanon Athanasius??
Jadi apakah kanon protetant 39+27 itu valid???
SILAKAN DIJAWAB SENDIRI!!!
-
Jangan selalu bersembunyi dibelakang kata interpretasi kalau faktanya semua tradisi rekayasa gereja anda sudah melawan kebenaran Scriptura.
Dan jangan pula selalu menuduh ajaran katolik bertentangan dengan Kitab Suci, jika hanya INTERPRETASI Anda yg digunakan utk menjerat ajaran2 katolik!!!
Augustine on the Authority of Canonical Scripture as Compared with Later Wiritings
"The excellence of the canonical authority of the Old and New Testaments is distinct from that of later books (the ecclesiastical writings). Canonical authority was confirmed at the time of the apostles and has been established on a sort of lofty throne by successions of bishops and by the spreading of churches. Every faithful and devout intellect is in service to it.. Furthermore, in the case of the lesser works of later people that are contained in countless books, these may by no means be compared with the canonical excellence of Holy Scripture. We consider that in some of them we do find the same truth but certainly not the same authority."
Augustine (354-430), Reply to Faustus the Manichaean
http://lutherancatholicity.blogspot.com/search/label/Scripture%27s%20Authority
Jelas apokripa bukakanlah kanon wahyu Tuhan.
Lagi2 aku harus mengajukan pertanyaan ini kepada Anda: Apakah Anda sudah memahami tulisan Augustine????
Kalo Augustine sendiri menuliskan:
We consider that in some of them we do find the same truth but certainly not the same authority
Jelas2 Augustine menyatakan SECARA EXPLICIT bahwa dalam beberapa tulisan2 apokripa itu dapat kita temukan KEBENARAN YANG SAMA, bagaimana mungkin Anda bisa mencomot tulisan Augustine tersebut utk mendukung pendapat Anda bahwa apokripa bukan wahyu Tuhan????
Tradisi apapun termasuk tulisan apapun yang lain tidak boleh menyimpang dari kebenaran yang sudah diajarkan didalam Scriptura karena itu adalah wahyu yang dinafaskan sendiri oleh Allah dan ditulis oleh manusia.
Petrus saja panutan anda sering ngaco pemahamannya apalagi yang bukan Rasul.
Jadi semua tradisi dan tulisan yang bertentangan dengan kebenaran Kitab Suci wajib dibuang jauh jauh karena sangat membahayakan iman,apalagi yang berbau berhala yang sangat dibenci oleh Tuhan.
Matius 15:3 But he answered and said unto them, Why do ye also transgress the commandment of God by your tradition?
Markus 7:8 For laying aside the commandment of God, ye hold the tradition of men, as the washing of pots and cups: and many other such like things ye do.
Tidak mungkin sama otoritas Kitab Suci firman Tuhan dengan semua tradisi dan tulisan bikinan manusia.
Kisah Para Rasul 5:29 Tetapi Petrus dan rasul-rasul itu menjawab, katanya: "Kita harus lebih taat kepada Allah dari pada kepada manusia.
Ibrani 12:9 Selanjutnya: dari ayah kita yang sebenarnya kita beroleh ganjaran, dan mereka kita hormati; kalau demikian bukankah kita harus lebih taat kepada Bapa segala roh, supaya kita boleh hidup?
See??? Yang didiskusikan apa, Anda larinya ke mana???
Lihat lagi tulisanku sebelumnya, pahami apa yg mau aku diskusikan dengan Anda!!!
Athanasius yg jelas2 menyatakan:
For although the sacred and inspired Scriptures are sufficient to declare the truth —while there are other works of our blessed teachers compiled for this purpose... ...
MESKIPUN Kitab Suci yang kudus dan terinspirasi cukup untuk menyatakan kebenaran, -dan juga ada tulisan2 lain yang ditulis untuk tujuan menyatakan kebenaran ini... ...
Bagaimana bisa Anda mutilasi dan selewengkan tulisan Athanasius untuk mendukung teori sola scriptura???
Aku tanyakan bagaimana pemahaman dan telaah Anda mengenai tulisan Athanasius, tapi apa yg Anda jawab???
Lagi2 hanya memberikan INTERPRETASI ayat2 Kitab Suci, sama sekali tidak membahas tulisan Athanasius!!
Ini kah yg Anda klaim sebagai telah memberikan jawaban dan kebenaran????
-
Yang selalu berbenturan adalah Sola Scriptura versus Sola Magisterium atau Sola Pope karena patokan anda hanyalah apa yang sudah digariskan oleh magisterium yang dikepalai oleh Paus yang nyatanya sudah merampok kemuliaan Roh Kudus didalam memberikan iluminasi kepada orang percaya.
#30. "The Pope is of so great authority and power, that he is able to modify, declare, or interpret even divine laws."
(#30. "Papa tantae est auctoritatis et potestatis, ut possit quoque leges divinas modificare, declarare, vel interpretari, ad num.")
Source: Lucius Ferraris, “Papa,” art. 2, in his Prompta Bibliotheca Canonica, Juridica, Moralis, Theologica, Ascetica, Polemica, Rubristica, Historica. (“Handy Library”), Vol. 5, published in Petit-Montrouge (Paris) by J. P. Migne, 1858 edition, column 1823, Latin.
Saya heran otoritas darimana pula seorang Paus bisa memodifikasi Kitab Suci firman Tuhan ?
Dan aku heran juga, semua tulisan yg anti katolik kok selalu diterima mentah2 dan dipercayai begitu saja?
Mengapa tidak dipelajari dulu FAKTA dan kebenarannya??
Pernyataan di atas di tulis oleh Lucius Ferraris!!!
Siapa itu Lucius Ferraris??? Dia adalah seorang ahli hukum kanonik!!!
Apakah dia adalah seorang paus atau pemegang kuasa infallibilitas??
Jawab: TIDAK!!!!
Pernyataan itu tertulis dalam tulisan Lucius berjudul: Prompta Bibliotheca, ditulis pada tahun 1746.
Apakah karya tulis ini adalah ajaran infallible???
Jawab: TIDAK!!!!
SIlakan dicatat RULE OF THUMBS dalam Gereja Katolik berikut ini!!
Jika ada ajaran terkandung dalam tulisan yang TIDAK infallible, maka ajaran ini harus selalu dipahami dalam kerangka ajaran2 yang mutlak dan infallible!!!
Jika ada keraguan apakah benar Lucius Ferraris bermaksud menuliskan bahwa Paus dapat mengubah Kitab Suci, maka silakan kembali pada ajaran Gereja Katolik yg mutlak dan infallible:
CoCC #891
"The Roman Pontiff, head of the college of bishops, enjoys this infallibility in virtue of his office, when, as supreme pastor and teacher of all the faithful - who confirms his brethren in the faith he proclaims by a definitive act a doctrine pertaining to faith or morals. The infallibility promised to the Church is also present in the body of bishops when, together with Peter's successor, they exercise the supreme Magisterium," above all in an Ecumenical Council. When the Church through its supreme Magisterium proposes a doctrine "for belief as being divinely revealed," and as the teaching of Christ, the definitions "must be adhered to with the obedience of faith." This infallibility extends as far as the deposit of divine Revelation itself.
Jadi Paus tidak pernah dapat mengubah Kitab Suci, tetapi memiliki kuasa utk menyatakan ajaran moral dan iman yang harus diterima oleh semua umat beriman!!! Dan ajaran iman dan moral ini, tidak akan pernah dapat salah dan PASTI SELARAS dengan Kitab Suci, karena kuasa infallibilitas ini adalah anugrah dan janji Kristus sendiri kepada Petrus (Mat 16 : 17-18)!
Saya tidak melihat bahwa Henry menganggap ada wahyu yang baru melainkan suara Tuhan tetap saja akan bergema sampai kepada jaman sekarang,bukan tradisi bikinan manusia.
Dan dia mengatakan bahwa kita harus bersekutu dengan para Rasul tentunya dalam arti setia kepada ajarannya yaitu suara Tuhan yang sudah ditulis oleh mereka kedalam Kitab Suci.
Inilah aplikasi prinsip Sola Scriptura menurut saya.
Dan inilah keblunderan prinsip sola scriptura!!!
Dari mana datangnya ide bahwa "SEMUA ajaran para rasul telah ditulis dalam Kitab Suci"???
Kalo ajaran murid2 langsung dari para rasul seperti: Ignatius of Antioch dan Polycarp of Smyrna (keduanya adalah murid Yohanes rasul, dan ditahbiskan sebagai penerus rasul oleh Yohanes) dan Clement of Rome (murid Petrus, dan ditahbiskan sebagai penerus rasul oleh Petrus) mengajarkan ajaran2 yg sama seperti ajaran Gereja Katolik, bagaimana bisa Anda / Henry Edward menyatakan ajaran katolik tidak mengikuti ajaran rasuliah, tapi justru membenarkan bahwa ajaran kalian (yg bertentangan dengan tulisan2 Polycarp / Ignatius of Antioch / Clement of Rome, dsb) sebagai ajaran rasuliah???
:idiot: :idiot: :idiot:
-
Semua ajaran dari Yesus tentunya sudah diterima oleh para Rasul dan sudah mereka tuliskan didalam apa yang kita kenal sebagai Scriptura sekarang ini.
Scriptura adalah hasil inspirasi Roh Kudus kepada para Rasul untuk ditulis sehingga sudah pasti pekerjaannya sempurna dan tidak mungkin ada salahnya.
Katolik senantiasa selalu berusaha mencari otoritas lain selain Alkitab hanya untuk membenarkan semua tradisinya yang jelas jelas tidak ada dasar Alkitabnya termasuk memaipulasi penterjemahan Alkitab versi Vulgata
Katolik tidak pernah dapat membuktikan bahwa kalau ada wahyu Tuhan atau tradisi Suci yang belum tertulis apa itu dan apakah ada salinan naskah aslinya ???
Kalau Petinggi Katolik hanya bersandar kepada ajaran manusia bukannya wahyu Tuhan yang sudah tertulis maka jelaslah nasib semua umatnya berada didalam bahaya besar didalam kekekalan.
Mana buktinya????
Mana ayat Kitab Suci yg mengatakan demikian???
Sekali lagi, mana ayatnya??? Silakan diberikan ayat yg menyatakan hal ini TANPA disertai INTERPRETASI Anda!!
Wong jelas2 Yohanes memberikan kesaksian demikian:
Yoh 21 : 25 Masih banyak hal-hal lain lagi yang diperbuat oleh Yesus, tetapi jikalau semuanya itu harus dituliskan satu per satu, maka agaknya dunia ini tidak dapat memuat semua kitab yang harus ditulis itu.
Murid2 langsung para rasul generasi pertama seperti Polycarp, Ignatius of Antioch, Clement of Rome, dan juga penerus2 rasul generasi2 selanjutnya, secara konsisten meneruskan ajaran2 yg mereka terima dari para rasul generasi pertama mengenai karya Yesus kepada Maria, kepada Gereja, kepada suksesi rasuliah, kepada para kudus di surga, dsb; dan semuanya ini jelas2 tidak tertulis di Kitab Suci 46 PL + 27 PB.
Jadi jelas2 ADA ajaran para rasul yg tidak tertulis dalam kanon Kitab Kitab Suci!!
Interpretasi Alkitab tidak akan mungkin bisa dimanipulasi karena semua ayat didalam Alkitab saling mendukung satu sama lain dan penafsir yang paling benar adalah ayat mendukung penafsiran ayat lain secara harmonis.
How does Scripture interpret Scripture?
Today, we will look at our text less in relation to what it is saying and more in relation to what it is actually referring to. All through Scripture, we see Scripture quoting Scripture. In the New Testament, the prophets are quoted numerous times, showing the truth of God’s authority over history as it applied to the life and works of Christ. Jesus also quoted Scripture in an amazing show of the Word (John 1:1–5) quoting the Word.
All through Scripture, we see Scripture quoting Scripture.
LOL!!! “Scripture quoting Scripture”???
Yg ada juga INTERPRETASI memaksakan Scripture quoting Scripture!!
Tidak percaya? Silakan dilihat bukti yg sudah berkali2 Anda berikan sendiri!!!
Ini salah satu contohnya bahwa Anda MENGIRA Gal 3 : 8 quoting Kej 3 : 15, padahal keduanya membicarakan konteks dan peristiwa yang berbeda. Anda dengan suksesnya membuktikan bahwa memang ada banyak kemiripan kalimat / kata2 dalam Kitab Suci, dan INTERPRETASI dengan suksesnya mengira "Scripture quoting Scripture"!! :grining: :grining:
Woman’s Seed
Who is the woman’s seed? Simply her descendants? Or is Christ involved?
An affirmative answer to the first question is not plausible. Clearly, the seed promise of this entire book (Gen. 22:18; cf. Gal. 3:8, 16) finds its complete fulfillment in the Savior who, in the fullness of time, was “born of woman” (Gal. 4:4).
Lagi2 sekedar INTERPRETASI yg seolah2 mengatakan (mem-parallel-kan) bahwa Gal 3 : 8, 16 dan Gal 4 : 4 menyatakan bahwa Kej 3 : 15 menubuatkan tentang Yesus. Padahal ini hanya sekedar INTERPRETASI sola-scripturist!!!
Yok mari kita lihat lagi ayat2nya!
Gal 3 : 8 menyatakan secara explicit kisah tentang Abraham. Apakah Kej 3 : 15 adalah kisah tentang Abraham???
Nope, Kej 3 : 15 adalah kisah tentang Adam dan Hawa, jadi hanya sekedar INTERPRETASI lah yg seolah2 mengatakan (mem-parallel-kan) bahwa Gal 3 : 8 menyatakan Kej 3 : 15 menubuatkan tentang Yesus!!!
Gal 3 : 16 menyatakan secara eksplisit bahwa kata "benih/keturunan" yg diartikan sebagai Kristus terdapat dalam sabda Allah yg disampaikan kepada Abraham!
Lha... jelas2 Kej 3 : 15 itu secara explisit dikisahkan bahwa Allah bersabda kepada Hawa kok, bukan kepada Abraham. Jadi jelas lah kata "benih/keturunan" dalam Kej 3 : 15 itu BUKAN "benih/keturunan" yang sama yg diwahyukan kepada Abraham!!!
Hanya INTERPRETASI sola-scripturist lah yg seolah2 mengatakan (mem-parallel-kan) bahwa Gal 3 : 16 menyatakan Kej 3 : 15 menubuatkan tentang Yesus!!!
Gal 4 : 4 memang mengatakan bahwa Anak Allah (Kristus) akan lahir dari seorang perempuan. Tapi ayat ini berhenti di sini. TITIK!!! Tidak ada kelanjutan bahwa ayat ini adalah kelanjutan nubuat dari Kej 3 : 15, indikasi bahwa keduanya berkaitan pun TIDAK ADA.
So... Lagi2 hanya INTERPRETASI sola-scripturist lah yg seolah2 mengatakan (mem-parallel-kan) bahwa Gal 3 : 16 menyatakan Kej 3 : 15 menubuatkan tentang Yesus!!!
Not only this, but we often are able to find a clear understanding of a text and historical context by looking at different accounts of Scripture. We get a thorough understanding of the life of David by looking at the accounts of his life from the books of Samuel, Kings and Chronicles, as well as many Psalms. Scripture also helps us to understand the very narrative of Scripture.
https://answersingenesis.org/answers/biblical-authority-devotional/how-does-scripture-interpret-scripture/
O ya??? Scripture also helps us to understand the very narrative of Scripture.???
Mari kita lakukan satu pembuktian sederhana dari klaim yg tidak masuk akal ini!!
Silakan dibuktikan bagaiman Scripture membantu memahami narasi tulisan Paulus, mengenai siapa itu Yanes dan Yambres, dan kapan (dalam peristiwa apa) mereka menentang Musa, seperti yg ditulis Paulus dalam 2 Tim 3 : 8-9!!!
Akan kita lihat dari satu contoh sederhana ini, bahwa Anda tidak akan pernah dapat mengandalkan Kitab Suci SAJA utk mengetahui siapa itu Yanes dan Yambres yg sedang dibicarakan oleh Musa!
-
Tradisi Suci hanya bisa datangnya dari wahyu Allah yang dirinya adalah Suci itu bukan hasil rekayasa manusia berdosa seperti tradisi gereja Katolik sepanjang sejarahnya.
Semua yg namanya tradisi suci sudah dalam bentuk tertulis didalam Kitab Suci bahkan sebelum abad pertama berakhir.
Tradisi apapun termasuk tulisan apapun yang lain bikinan manusia tidak boleh menyimpang dari kebenaran yang sudah diajarkan didalam Scriptura karena itu adalah wahyu yang dinafaskan sendiri oleh Allah yang suci dan ditulis oleh manusia.
Petrus saja panutan anda sering ngaco pemahamannya apalagi yang bukan Rasul.
Jadi semua tradisi dan tulisan yang bertentangan dengan kebenaran Kitab Suci wajib dibuang jauh jauh karena sangat membahayakan iman,apalagi yang berbau berhala yang sangat dibenci oleh Tuhan.
Matius 15:3 But he answered and said unto them, Why do ye also transgress the commandment of God by your tradition?
Markus 7:8 For laying aside the commandment of God, ye hold the tradition of men, as the washing of pots and cups: and many other such like things ye do.
Lha... yg mau dibahas ini apaan sih??
Yang sedang dibahas adalah definisi Tradisi Suci yang juga digunakan oleh Tertullian!!
Lihat lagi tulisan Anda di reply #793!!
Anda menanyakan: di mana ada istilah Tradisi Suci dalam tulisan Tertulian!
Aku jawab di reply #846, dan aku berikan langsung tulisan Tertullian ttg adanya konsep Tradisi Suci, yaitu ajaran2 yg diturunkan kepada Tertulian dan penerus2 lainnya (Tradisi Suci), menjadi otoritas dalam memilah2 ajaran mana yg benar.
Silakan Anda berikan definisi menurut Anda, tetapi definisi Tradisi Suci menurut tulisan Tertullian adalah “suksesi ajaran rasuliah, yang menjadi otoritas dalam menyatakan ajaran yg orthodox”!!
http://www.newadvent.org/fathers/0315.htm
I suppose you have had, O Marcion, the hardihood of blotting out the original records (of the history) of Christ, that His flesh may lose the proofs of its reality. But, prithee, on what grounds (do you do this)? Show me your authority. If you are a prophet, foretell us a thing; if you are an apostle, open your message in public; if a follower of apostles, side with apostles in thought; if you are only a (private) Christian, believe what has been handed down to us: if, however, you are nothing of all this, then (as I have the best reason to say) cease to live. For indeed you are already dead, since you are no Christian, because you do not believe that which by being believed makes men Christian—nay, you are the more dead, the more you are not a Christian; having fallen away, after you had been one, by rejecting what you formerly believed, even as you yourself acknowledge in a certain letter of yours, and as your followers do not deny, while our (brethren) can prove it. Rejecting, therefore, what you once believed, you have completed the act of rejection, by now no longer believing: the fact, however, of your having ceased to believe has not made your rejection of the faith right and proper; nay, rather, by your act of rejection you prove that what you believed previous to the said act was of a different character. What you believed to be of a different character, had been handed down just as you believed it. Now that which had been handed down was true, inasmuch as it had been transmitted by those whose duty it was to hand it down. Therefore, when rejecting that which had been handed down, you rejected that which was true. You had no authority for what you did.
Tidak ada bukti sama sekali bahwa semua tradisi bikinan gereja anda itu bersifat suci malah sebaliknya merupakan penghujatan kepada Allah dan itu sama sekali adalah hasil pekerjaan manusia karena tetap saja bertambah terus walau sudah berjalan ribuan tahun sampai sekarang.
Sebaliknya semua tradisi suci para Nabi dan Rasul sudah selesai tertulis didalam Kitab Suci dan didukung oleh salinan naskah aslinya disimpan pada beberapa perbendaharaan gereja.
Dilihat lagi diskusinya!!!
Anda mengatakan bahwa aku melakukan argumentum ex-silentio!!
Aku buktikan bahwa sumber iman kami adalah Kitab Suci DAN Tradisi Suci.
Sekalipun Kitab Suci tidak menuliskan ajaran2 tertentu, tetapi sumber iman kami yg sama2 mutlak dan infallible, yaitu Tradisi Suci (suksesi ajaran rasuliah) menyatakan demikian.
Jadi kami tidak pernah ber-argumentum ex silentio!
Sekarang silakan dibandingkan dengan Anda yg ber SOLA Scriptura, tetapi menyimpulkan banyak hal yang sejatinya tidak pernah ada di Kitab Suci!!!
Tradisi Suci berasal juga dari Kitab Suci yang sudah lengkap tertulis apa yang Tuhan wahyukan bagi gereja karena bersumber dari sumber yang sama yaitu para Rasul.
2 Tim. 3:16 Segala tulisan yang diilhamkan Allah memang bermanfaat untuk mengajar, untuk menyatakan kesalahan, untuk memperbaiki kelakuan dan untuk mendidik orang dalam kebenaran.
3:17 Dengan demikian tiap-tiap manusia kepunyaan Allah diperlengkapi untuk setiap perbuatan baik
Tradisi apapun termasuk tulisan apapun yang lain bikinan manusia tidak boleh menyimpang dari kebenaran yang sudah diajarkan didalam Scriptura karena itu adalah wahyu yang dinafaskan sendiri oleh Allah yang suci dan ditulis oleh manusia.
Yesus senantiasa mengutip semua ayat Kitab Suci dan tidak pernah mengutip tradisi manusia seperti miliki gereja anda itu yang sama statusnya dengan tradisi biikinan para ahli taurat itu.
Silahkan anda belajar lagi apa pandangan Yesus mengenai tradisi !
Sekali lagi, Tradisi Suci adalah SEMUA suksesi ajaran rasuliah yg diwariskan turun temurun oleh para rasul kepada penerus2 para rasul!!
Yesus TIDAK PERNAH menyatakan pandangan / sikap mengenai Tradisi Suci, karena Tradisi Suci baru lahir setelah Yesus naik ke surga, yaitu ketika para rasul meneruskan suksesi ajaran kepada penerus2 mereka!!!
Anda katakan Yesus mengecam Tradisi Suci???
BIG WRONG!!! Yesus tidak mungkin mengecam Tradisi Suci karena Tradisi Suci belum ada ketika Yesus hidup di bumi dan mengajar!!
Kalau dikatakan bahwa “diluar dari Scriptura tidak bisa diterima “maka kalau akal anda masih sehat itu berarti hanya yang berdasarkan Scriptura saja ajaran yang dapat diterima,dan inilah prinsip Sola Scriptura itu.
Silahkan berguru lagi kepada ahli bahasa Indonesia.
Makanya jangan main mutilasi tulisan2 bapa2 Gereja (atau istilah Anda: teolog klasik)!!!
Kalo Tertullian hanya menuliskan "I do not admit what you advance of your own apart from Scripture, TITIK!" , maka masuk akal kalo Anda menyimpulkan bahwa Tertullian mengajarkan SOLA Scriptura!
Lha ini kan sudah aku berikan tulisan yg lebih lengkap tho?
Jelas2 tulisan Tertullian tidak berhenti di satu kalimat itu saja, melainkan ada pendahulu dan kelanjutannya seperti.
Lihat lagi kutipan yg aku berikan di atas, bahwa dari Kitab Suci yg sama, ada dua INTERPRETASI, yaitu INTERPRETASI Marcion dan INTERPRETASI Tertullian.
Tertullian menggunakan otoritas "BELIEVE WHAT HAS BEEN HANDED TO US", jadi ketika ada beragam INTERPRETASI, Kitab Suci tidak lagi menjadi satu2nya otoritas, tetapi “semua suksesi ajaran rasuliah” (Tradisi Suci) menjadi otoritas yg sejajar dan sama2 mutlak infallible dengan Kitab Suci!!!
-
Saya kutip :
"We have learned from none others the plan of our salvation, than from those through whom the Gospel has come down to us, which they did at one time proclaim in public, and, at a later period, by the will of God, handed down to us in the Scriptures, to be the ground and pillar of our faith
Jelas sekali pakai bahasa Indonesia yang normal bahwa satu satunya pilar iman yang disebutkan dalam kalimat tsb adalah Scriptura,dan memang inilah prinsip Sola Scriptura itu yaitu “Back to Bible”.
Kalau anda menganggap Sola Scriptura itu merupakan doktrin baru maka itu hanyalah ketidakmengertian anda apa itu prinsip Sola Scriptura menurut penjelasan saya karena anda sampai sekarang tidak pernah dapat membuktikan bahwa Sola Scriptura itu memberikan suatu ajaran atau doktrin yang baru sebagaimana semua tradisi rekayasa bikinan gereja anda,melainkan hanya prinsip untuk kembali kepada Alkitab saja.
Anda pasti tidak setuju prinsip Sola Scriptura karena semua tradisi palsu gereja anda itu memang sudah bertentangan sama sekali dengan prinsip Sola Scriptura.
Nope, baca sekali lagi kutipan yg Anda ambil itu!!!
Kalo Anda baca baik2 dan benar2 dipahami maksudnya, maka Anda tidak akan menyimpulkan bahwa Irenaeus mengajarkan sola Scriptura!!!
Aku bantu terjemahan:
Kami mempelajari rencana keselamatan bukan dari orang lain, selain dari mereka yang menyampaikan Injil kepada kami, di mana mereka pada satu kesempatan menyampaikannya di hadapan publik, dan pada waktu selanjutnya, mewariskan kepada kita Kitab Suci, sebagai dasar dan pilar iman kita.
Yang disampaikan kepada Irenaeus, itu lah tokoh utama dalam kutipan ini.
Dikatakan bahwa pada waktu selanjutnya, rencana keselamatan yg disampaikan di hadapan publik itu diwariskan dalam bentuk Kitab Suci, tetapi TIDAK PERNAH DISEBUTKAN hanya diwariskan dalam Kitab Suci.
Sekali lagi, tidak pernah ada kata HANYA atau SOLA, malah sebaliknya, secara konsisten Irenaeus menyatakan dalam karya tulis yg sama, bahwa ada otoritas selain Kitab Suci yg diwariskan kepada penerus2 rasul, yaitu Tradisi Suci!!!
Against Heresies, Book 3, 2, 1-3:
2. But, again, when we refer them to that tradition which originates from the apostles, [and] which is preserved by means of the succession of presbyters in the Churches, they object to tradition, saying that they themselves are wiser not merely than the presbyters, but even than the apostles, because they have discovered the unadulterated truth. .
http://www.newadvent.org/fathers/0103302.htm[/color]
Kalo Anda masih berpendapat bahwa Tertullian mengajarkan sola Scriptura, silakan Anda berikan telaah Anda, bagaimana tulisan Tertullian di atas, yg ditulisnya dalam karya tulis yg sama di mana Anda mencomot kutipan yg Anda bawa itu, bisa diartikan mengajarkan sola scriptura!!
Tradisi suci (t) konsep anda sama sekali berbeda dengan Tradisi Suci (T) yang berasal dari wahyu Allah sendiri karena memang anda akan selalu berusaha memakai istilah tradisi suci tetapi apa yang anda maksudkan adalah untuk pembenaran semua tradisi manusia bikinan gereja anda yang penuh dusta itu.
Tidak ada satupun yang namanya tradisi suci yang bertentangan dengan Kitab Suci karena sumbernya adalah sama tetapi tradisi suci sudah pasti berkontradiksi dengan semua tradisi rekayasa bikinan gereja anda yang pebuh dusta dan penghujatan itu.
Tradisi Suci dalam Gereja Katolik adalah konsep yang sama dengan yang dituliskan oleh Tertullian dalam tulisan tersebut di atas!
Tradisi Suci dalam Gereja Katolik adalah tradition which originates from the apostles, [and] which is preserved by means of the succession of presbyters in the Churches,.
Anda mau menuduh tadisi yg dipelihara oleh Gereja Katolik melalui suksesi prebyster (uskup) itu adalah rekayasa??
Well.. kami punya bukti bahwa ajaran Gereja Katolik tetap sama dengan ajaran prebyster dari Gereja Perdana seperti Polycarp, Ignatius of Antioch, Clement of Rome, Ambrose, Tertullian, Augustine, Athanasius, dsb.
-
Kiranya sudah panjang lebar saya jelaskan dari awal bahwa istilah tradisi suci yang anda terus dengungkan itu sama sekali tidak berbeda dengan Kitab Suci karena bersumber dari Allah yang sama.
Tradisi Suci (T) masih bersifat lisan sebelum semuanya sudah dalam bentuk tertulis didalam Kitab Suci dan didukung oleh salinan naskah aslinya didalam perbendaharaan gereja.
Yang bertentangan dengan Kitab Suci adalah semua tradisi manusia (t) yang mungkin anda anggap sebagai suci karena dibuat oleh Paus yang notebene dianggap infallible seperti Tuhan dan boleh seenaknya memodifikasi firman Tuhan itu.
Tradisi Suci dalam Gereja Katolik adalah konsep yang sama dengan yang dituliskan oleh Tertullian dalam tulisan tersebut di atas!
Tradisi Suci dalam Gereja Katolik adalah tradition which originates from the apostles, [and] which is preserved by means of the succession of presbyters in the Churches,.
Anda mau menuduh tadisi yg dipelihara oleh Gereja Katolik melalui suksesi prebyster (uskup) itu adalah rekayasa??
Well.. kami punya bukti bahwa ajaran Gereja Katolik tetap sama dengan ajaran prebyster dari Gereja Perdana seperti Polycarp, Ignatius of Antioch, Clement of Rome, Ambrose, Tertullian, Augustine, Athanasius, dsb.
color=red]Silahkan dijelaskan apakah apa yang anda anggap tradisi suci tersebut boleh bertentangan dengan Kitab Suci ?[/color]
Jelas tidak boleh, dan Tradisi Suci dalam Gereja Katolik tidak pernah bertentangan dengan Kitab Suci tuh...
Buktinya, ajaran Gereja Katolik selalu menyertakan interpretasi2 ayat2 Kitab Suci yg selaras dengan ajaran Tradisi Suci.
Kalo Anda mengatakan ajaran2 Gereja Katolik bertentangan dengan Kitab Suci, silakan dibuktikan dan diberikan ayat yg ditentang oleh Gereja Katolik.
Paling juga Anda bisanya hanya menunjukkan bahwa yg ditentang oleh ajaran Gereja Katolik adalah INTERPRETASI sola-scripturist... :grining:
Jelas sekali dari tulisan diatas bahwa Scripturalah yang menjadi kriteria satu satunya untuk menguji kebenaran ajaran gereja apakah berdasarkan kebenaran atau heresy.
Jelas dari mana sih???
Lha wong jelas2 di tulisan yg sama yg Anda mutilasi itu juga menuliskan adanya Tradisi Gereja (The Tradition of The Church), yang tidak mereka ikuti (by which they do not enter in as we enter in).
Jadi jelas dalam tulisannya ini, Clement of Alexandria menunjukkan ada dua INTERPRETASI yang berbeda, dan INTERPRETASI bidaat adalah INTERPRETASI yang tidak mengikuti Tradisi Gereja.
So... jelas2 konsep sola-scriptura justru menjadi sumber permasalahan di sini, jika Kitab Suci berdiri sendiri tanpa ada otoritas lain, maka hasilnya adalah INTERPRETASI yang beragam dan bisa salah, makanya dibutuhkan otoritas lain yg sama mutlaknya dengan Kitab Suci, yaitu Tradisi Gereja (Tradisi Suci = suksesi ajaran rasuliah), agar tidak ada INTERPRETASI yang salah!!
http://www.newadvent.org/fathers/02107.htm
Chapter 17. The Tradition of the Church Prior to that of the Heresies
Those, then, that adhere to impious words, and dictate them to others, inasmuch as they do not make a right but a perverse use of the divine words, neither themselves enter into the kingdom of heaven, nor permit those whom they have deluded to attain the truth. But not having the key of entrance, but a false (and as the common phrase expresses it), a counterfeit key (ἀντικλεῖς), by which they do not enter in as we enter in, through the tradition of the Lord, by drawing aside the curtain; but bursting through the side-door, and digging clandestinely through the wall of the Church, and stepping over the truth, they constitute themselves the Mystagogues of the soul of the impious.
Makanya pertanyaan saya adalah :
Kalau demikian pakai apa anda menguji ajaran gereja ?
1. Apa ditelan bulat bulat saja
2. Diuji oleh magisterium yang terdiri dari manusia yang berdosa itu ?
3. Diuji oleh Paus yang moralnya banyak tercemar itu ?
4. Diuji oleh Kitab Suci agama lain ?
5. Diuji oleh para ahli Filsafat ?
6. Diuji oleh para Scientist ?
7. Paganisme Romawi yg sudah sinkretis dengan GRK
8. Ajaran Mistik Kebatinan,dll
Apakah alat uji anda itu absolut,inerrancy dan infallible atau hanya relatif belaka ?
Menguji ajaran Gereja dengan menggunakan Tradisi Suci DAN Kitab Suci!!!
Tradisi Suci adalah keseluruhan ajaran para rasul yg terdapat dalam rantai suksesi ajaran para rasul kepada penerus2nya, sedangkan Kitab Suci adalah tulisan2 yg BERDASARKAN TRADISI SUCI telah diidentifikasi oleh Gereja sebagai tulisan terinspirasi, mengandung ajaran2 pokok iman dan moral yang mutlak dan infallible!!
Yeremia 17:5 Beginilah firman Tuhan: "Terkutuklah orang yang mengandalkan manusia, yang mengandalkan kekuatannya sendiri, dan yang hatinya menjauh dari pada Tuhan!
Kis. 5:29 Tetapi Petrus dan rasul-rasul itu menjawab, katanya: "Kita harus lebih taat kepada Allah dari pada kepada manusia.
Apa hubungannya ayat2 ini dengan keberatan Anda??
Menguji ajaran Gereja dengan menggunakan Tradisi Suci DAN Kitab Suci justru menunjukkan ketaatan pada firman Tuhan dalam kedua ayat di atas!
Memang Tradisi Suci dengan capital “T” adalah sebagian dari ajaran lisan yang berasal dari firman Allah sebelum semuanya ditulis kedalam Sacred Scripture.
Wahyu Allah ada yang langsung ditulis oleh Nabi berdasarkan perintah Allah sendiri dan ada yang masih bersifat lisan sebelum semuanya ditulis kedalam Kitab Suci.
Tidak ada apa itu Tradisi Suci yang diluar dari apa yang diajarkan didalam Kitab Suci,Tradisi Suci selalu berisi ajaran atau doktrin kebenaran Allah sebagai pegangan iman orang percaya.
Semua tradisi gereja anda seperti mariolatry dan papalism itu sama sekali bukan bagian dari Tradisi Suci melainkan hanya tradisi bikinan manusia belaka.
Sacred Tradition dan Sacred Scripture selalu berinteraksi satu sama lain dalam arti sebelum semuanya dalam bentuk tertulis maka wahyu Allah sebagian masih bersifat tradisi lisan,demikian juga Sacred Scripture juga lama kelamaan dapat membentuk tradisi ajaran karena setiap minggu dikotbahkan didalam kebaktian kristen.
Sacred Tradition berbeda dengan tradisi gereja seperti kebiasaan kebiasaan didalam jemaat,pemikiran pemikiran dan tulisan tulisan apologetik para teolog awal,dll.
Tradisi Suci dalam Gereja Katolik adalah konsep yang sama dengan yang dituliskan oleh Clement of Alexandria dalam tulisan tersebut di atas!
Tradisi Suci dalam Gereja Katolik adalah Tradisi Gereja (The Tradition of The Church), yang tidak mereka ikuti (by which they do not enter in as we enter in).
Anda mau menuduh Tradisi Gereja yg kami ikuti ini bukan Tradisi Suci yang sejati??
Well.. kami punya bukti bahwa Tradisi Gereja Katolik tetap sama dengan Tradisi Gereja Perdana seperti yg dicatat oleh Polycarp, Ignatius of Antioch, Clement of Rome, Ambrose, Tertullian, Augustine, Athanasius, dsb.
Bagaiman dengan Anda??
-
Sudah tentu saya hanya mengutip yang relevan dengan prinsip Sola Scriptura bukan harus berpanjang lebar mengutip segala yang tidak relevan dan buang waktu serta energi.
Anda yang tidak paham apa bedanya Sacred Tradition dengan tradisi bikinan manusia seperti semua tradisi gereja anda sepanjang sejarah ribuan tahun tsb.
Yep, prinsip tebang pilih, ambil yg relevant, buang yg tidak relevant!!! :doh: :doh:
Pantas saja Anda selalu SALAH TOTAL dalam memahami maksud ajaran penulisnya!!! :doh:
Baru dikasih tahu bahwa ajaran Gregory of Nyssa yg Anda kutip itu mengajarkan “purgatory” yg Anda tolak mati2an, Anda langsung mengaku menggunakan prinsip tebang pilih!
Pantas saja tulisan Gregory of Nyssa yg mengajarkan otoritas Tradisi Suci Anda anggap tidak pernah ada!
So.. sudah terbukti bukan, bahwa cara Anda mengutip tulisan2 bapa2 Gereja (atau menurut istilah Anda: teolog klasik) itu adalah METODE YANG SALAH!!
Mau bukti bahwa Gregory of Nyssa justru mengajarkan otoritas Tradisi Suci (suksesi ajaran rasuliah) juga?
Silakan dilihat tulisan Gregory of Nyssa yg ini:
Gregory of Nyssa, Against Eunomius, Book IV-6
And let no one interrupt me, by saying that what we confess should also be confirmed by constructive reasoning: for it is enough for proof of our statement, that the tradition has come down to us from our fathers, handed on, like some inheritance, by succession from the apostles and the saints who came after them. They, on the other hand, who change their doctrines to this novelty, would need the support of arguments in abundance, if they were about to bring over to their views, not men light as dust, and unstable, but men of weight and steadiness: but so long as their statement is advanced without being established, and without being proved, who is so foolish and so brutish as to account the teaching of the evangelists and apostles, and of those who have successively shone like lights in the churches, of less force than this undemonstrated nonsense?
http://www.newadvent.org/fathers/290104.htm
Memang mereka berpegang hanya kepada Scriptura sesuai dengan kutyipan yang saya berikan itu dan sudah saya buktikan diatas.
HANYA?????
Lagi2 Anda membuktikan bahwa Anda MEMODIFIKASI tulisan bapa2 Gereja (teolog klasik) hanya untuk memuaskan keinginan sendiri! :doh: :doh:
SIlakan dibuktikan di sini kalo Tertullian, Irenaeus, Clement of Alexandria, atau Gregory of Nyssa menuliskan kata “HANYA” atau “ONLY” atau “SOLA” tulisan2 mereka!!!
Jika mereka tidak pernah menuliskan kata “HANYA”, lalu tulisan mereka yg mengajarkan prinsip ber-scriptura disalah artikan menjadi SOLA Scriptura, maka jelas bahwa hanya imajinasi Anda saja yg menciptakan konsep SOLA dari tulisan mereka!
Masalahnya,anda yang tidak paham apa bedanya Sacred Tradition dengan tradisi bikinan manusia seperti semua tradisi gereja anda sepanjang sejarah ribuan tahun tsb,itulah yang menjadi dilema anda sendiri.
Oh.. kami paham sekali definisi Tradisi Suci dalam Gereja Katolik, yaitu SEGALA suksesi ajaran rasuliah yang diwariskan turun temurun dari para rasul generasi pertama ke generasi2 selanjutnya!
Suksesi ajaran rasuliah ini terdokumentasi dengan rapi dan dapat ditelusuri ke-otentikan-nya, karena banyak catatan2 dan tulisan2 dari Gereja Perdana masih dapat ditemukan sampai saat ini.
Lha kalo Anda?
Mendakwa Tradisi Suci dalam Gereja Katolik sebagai tradisi yang salah, menuduh ajaran Gereja Katolik merupakan ajaran baru dan tidak pernah diajarkan para rasul, lalu membuat definisi sendiri mengenai Tradisi Suci, lalu menciptakan tradisi “menggunakan INTERPRETASI dan menyamakan INTERPRETASI sola-scripturist dengna kebenaran Kitab Suci”.
Tradisi siapa yg sejatinya merupakan wahyu Tuhan???
Kalau anda... apakah berdiskusi itu anda sendiri ataukah http://www.newadvent.org/cathen/ ?
Lha.. aku selalu berikan telaah dan argument ku dari tulisan2 yg aku ambil dari newadvent bukan??
Kalo Anda merasa berdiskusi dengan newadvent, ya berarti Anda tidak menggubris sama sekali telaah dan penjelasan2 yang aku berikan!
Ataukah anda demikian hebatnya sehingga memberikan ajaran yang baru sama sekali yang tidak pernah diajarkan oleh para pendahulu anda sebelumnya ???
Silakan ditunjukkan di sini kalo aku pernah mengajarkan ajaran2 baru!!
Aku justru membuktikan bahwa ajaran Gereja Katolik selalu konsisten dengan ajaran2 bapa2 Gereja (atau menurut istilah Anda: teolog klasik).
Justru ajaran2 sola-scripturist lah bertentangan dengan ajaran bapa2 Gereja (teolog klasik), kok bisa2nya malah menuding kami menciptakan ajaran baru???
Kalau saya hanya mampu mengutip apa yang sudah pernah dipikirkan oleh para pendahulu yang menurut saya memang dapat saya terima sesuai dengan ajaran Kitab Suci.
Mengutip dengan metode tebang pilih, tidak membaca tulisan2 bapa2 Gereja (teolog klasik) seutuhnya, lalu dimodifikasi seperti menyisipkan kata “HANYA” utk mencari pembenaran ajaran sola scriptura???
Bagi saya baik tradisi maupun semua tulisan para teolog awal dapat saya terima sepanjang didukung oleh kebenaran yang diajarkan oleh Kitab Suci siapapun dia.
Lha... kebenaran Kitab Suci itu yang seperti apa?
Kalo bapa2 Gereja (teolog klasik) seperti Gregory of Nyssa mengajarkan purgatory, lalu tulisannya Anda tebang pilih, hanya satu kalimat / paragraf yg disalah artikan mengajarkan sola-scriptura dikutip, sementara tulisan lain yg mengajarkan purgatory dianggap melawan kebenaran Kitab Suci, metode Anda ini sudah menunjukkan betapa subjektif-nya “kebenaran” yang Anda maksud!!
Apakah kebenaran Kitab Suci itu adalah subjektif seperti metode Anda ini???
Otoritas Kitab Suci berada diatas semua pikiran manusia siapapun dia karena Kitab Suci dinafaskan oleh Allah sendiri dan diinspirasikan oleh Roh Kudus.
Pengkotbah 1:9,10 Apa yang pernah ada akan ada lagi, dan apa yang pernah dibuat akan dibuat lagi; tak ada sesuatu yang baru di bawah matahari. Adakah sesuatu yang dapat dikatakan: "Lihatlah, ini baru!"? Tetapi itu sudah ada dulu, lama sebelum kita ada.
Lagi2 menyajikan ayat2 yang sama sekali tidak relevan dengan argumentasi Anda!!!
Pengkotbah 1 : 1 - 11 meratapi kesia2an semua usaha manusia. Apa hubungannya dengan argument Anda: "Otoritas Kitab Suci berada diatas semua pikiran manusia siapapun dia karena Kitab Suci dinafaskan oleh Allah sendiri dan diinspirasikan oleh Roh Kudus"
Jika Anda gunakan ayat ini utk mendukung prinsip sola scriptura, sekali lagi terbukti bahwa hanya INTERPRETASI belaka yg mendukung teori sola-scriptura, karena perikop ini sama sekali tidak membahas tentang otoritas Kitab Suci!!
-
Apakah ajaran mariolatry yang berdasarkan ex-cathedra itu bukan infallible ???
Mana dasar kebenaran Alkitabnya ?
Mengapa ajaran tsb dianggap tidak mungkin salah kalau tidak ada dasar kebenaran Alkitabnya ?
Segala ajaran Mariology adalah Alkitabiah!
Segala ajaran Gereja Katolik selalu disertai dengan INTERPRETASI akan ayat2 Kitab Suci yang mendukung doktrin2 Gereja.
Anda katakan tidak sesuai kebenaran Kitab Suci??
Lebih tepatnya, tidak sesuai dengan INTERPRETASI sola-scripturist!!!
Justru ajaran2 Gereja Katolik selalu konsisten dengan ajaran2 bapa2 Gereja (teolog klasik), bisa dibuktikan dengan membandingkan ajaran Gereja Katolik dengan tulisan2 bapa2 Gereja (teolog klasik) yang naskah aslinya masih dapat ditemukan sampai saat ini!
Baca lagi penjelasan saya diatas mengenai Sacred Tradition dan Sacred Scripture dimana tidak ada ajaran ajaran Sacred Tradition yang belum tertulis didalam Sacred Scripture.
Penjelasan Anda yg mana?
Penjelasan Anda seperti di reply #878??? Penjelasan Anda hanya argumentasi belaka tanpa memberikan bukti yg valid tuh...
Mana bukti ayat yang mengatakan semua Tradisi Suci sudah ditulis semua dalam Kitab Suci?
Mana bukti tulisan2 bapa2 Gereja (teolog klasik) yg jika dipahami sesuai konteks dalam tulisannya yang utuh, yang mengajarkan bahwa Tradisi Suci telah ditulis semuanya dalam Kitab Suci?
Sacred Tradition sama sekali berbeda dengan tradisi bikinan gereja seperti mariolatry dan papalism milik gereja anda itu.
Sacred Tradition identik ajarannya dengan Sacred Scripture tetapi semua tradisi bikinan gereja anda itu “diametrical opposite” dengan Sacred Tradition ataupun Sacred Scripture.
Baik Sacred Tradition maupun Sacred Scripture bersumber dari Allah yang Suci itu sendiri.
Sacred Tradition atau Tradisi Suci adalah SEGALA suksesi ajaran rasuliah yang diwariskan turun temurun dari para rasul generasi pertama ke generasi2 selanjutnya! Tentu saja Tradisi Suci bersumber dari Allah sendiri.
Suksesi ajaran rasuliah ini terdokumentasi dengan rapi dan dapat dibuktikan ke-otentikan-nya, karena banyak catatan2 dan tulisan2 dari Gereja Perdana masih dapat ditemukan sampai saat ini.
Mendakwa Tradisi Suci dalam Gereja Katolik sebagai tradisi yang salah, menuduh Tradisi Suci dalam Gereja Katolik merupakan ajaran baru dan tidak pernah diajarkan para rasul, lalu membuat definisi sendiri mengenai Tradisi Suci, lalu menciptakan tradisi “menggunakan INTERPRETASI dan menyamakan INTERPRETASI sola-scripturist dengna kebenaran Kitab Suci”, ya sudah jelas di sini bahwa kita memang sedang membicarakan dua hal yg berbeda!
Tradisi Suci yg apostolik vs “tradisi suci" versi sola-scripturist!
2 Tes. 2:15 Therefore, brethren, stand fast, and hold the traditions which ye have been taught, whether by word, or our epistle.
Tradisi dalam bahasa Yunani adalah “paradosis” yang memiliki makna semua ajaran para Rasul baik lisan maupun tertulis karena pada masa periode abad pertama masehi belum semua Sacred Tradition sudah ditulis kedalam Sacred Scripture.
Lagi2 menambahkan INTERPRETASI ajaran2 yg tidak ada dalam Kitab Suci lalu disejarkan dengan otoritas Kitab Suci itu sendiri!!!
2 Tes 2 : 15 berhenti pada perintah utk menerima segala ajaran yang diajarkan “by words”atu “by our epistles”. TITIK!!!!
Tidak pernah ada kelanjutan, diimplikasikan pun tidak, bahwa “semua Sacred Tradition sudah ditulis kedalam Sacred Scripture”. Ini semua hanya ada dalam INTERPRETASI Anda!!! Jangan pernah samakan INTERPRETASI Anda dengan kebenaran Kitab Suci itu sendiri!!!
Semua tradisi yang diajarkan oleh para Rasul adalah suci karena berasal langsung dari ajaran Tuhan Yesus.
Rasul Paulus menjelaskan lebih terang lagi Sacred Tradition tsb dalam kaitannya dengan Sacred Scripture yaitu :
1 Kor.15:3 For I delivered unto you first of all that which I also received, how that Christ died for our sins according to the scriptures;
11 Therefore whether it were I or they, so we preach, and so ye believe
Jadi Paulus menerima ajaran makna kematian Kristus sesuai dengan ajaran Scriptura. Pada awalnya Paulus mengajarkan secara lisan lalu akhirnya dia menulisnya kedalam Sacred Scripture.
Yep, lagi2 membuktikan INTERPRETASI yg disamakan dengan otoritas Kitab Suci itu sendiri!
1 Kor 15 : 3 mengajarkan bahwa Kristus telah mati demi dosa2 kita menurut Kitab Suci. TITIK!!!
Tidak ada ayat kelanjutannya, tidak ada ayat pendahulunya, yg menuliskan, mengimplikasikan pun TIDAK, bahwa semua ajaran Paulus dan rasul2 lainnya akan dituliskan semuanya dalam Kitab Suci!!!
1 Kor 15 : 11 mengajarkan agar menerima semua yang diajarkan oleh Paulus maupun oleh rasul2 lainnya! TITIK!!!
Tidak ada ayat kelanjutannya, tidak ada ayat pendahulunya, yg menuliskan, mengimplikasikan pun TIDAK, bahwa semua ajaran Paulus dan rasul2 lainnya akan dituliskan semuanya dalam Kitab Suci!!!
Sudah jelas2 hanya INTERPRETASI yang digunakan, kok bisa2nya mengatakan bahwa argument Anda ini adalah kebenaran Kitab Suci???
Masalahnya,anda yang tidak paham apa bedanya antara Sacred Tradition dengan tradisi bikinan manusia seperti semua tradisi gereja anda sepanjang sejarah ribuan tahun tsb,itulah yang menjadi dilema anda sendiri.
Tradisi bikinan Paus anda anda anggap setara dengan Alkitab yaitu infallible.
Sacred Tradition sudah semua tertulis didalam Sacred Scripture oleh para Nabi dan Rasul berdasarkan inspirasi Roh Kudus.
Oh.. kami paham sekali definisi Tradisi Suci dalam Gereja Katolik, yaitu SEGALA suksesi ajaran rasuliah yang diwariskan turun temurun dari para rasul generasi pertama ke generasi2 selanjutnya!
Suksesi ajaran rasuliah ini terdokumentasi dengan rapi dan dapat ditelusuri ke-otentikan-nya, karena banyak catatan2 dan tulisan2 dari Gereja Perdana masih dapat ditemukan sampai saat ini.
Lha kalo Anda?
Mendakwa Tradisi Suci dalam Gereja Katolik sebagai tradisi yang salah, menuduh ajaran Gereja Katolik merupakan ajaran baru dan tidak pernah diajarkan para rasul, lalu membuat definisi sendiri mengenai Tradisi Suci, lalu menciptakan tradisi “menggunakan INTERPRETASI dan menyamakan INTERPRETASI sola-scripturist dengna kebenaran Kitab Suci”.
Tradisi siapa yg sejatinya merupakan wahyu Tuhan???
-
Yang mana ajaran lisan para Rasul yang menurut anda sampai sekarang belum tertulis didalam Sacred Scripture ?
Ajaran rasuliah yang tidak tertulis dalam Kitab Suci???
Lah... itu ajaran rasuliah mengenai hierarki kuasa apostolik, kuasa rasuliah dalam jabatan uskup dan paus, keabsahan pembaptisan percik vs siram, perpetual virginity of Mary, karya2 Allah dalam diri Maria, karya2 Allah dalam orang2 kudusnya termasuk para kudus yang telah paripurna di surga, dsb.
Ini semua tidak tertulis didalam Kitab Suci, tetapi semuanya ada dalam tulisan2 penerus2 para rasul, termasuk penerus langsung rasul Yohanes dan Petrus seperti Polycarp, Ignatius of Antioch, Clement of Rome, yang tulisan2nya masih dapat ditemukan sampai saat ini! Ada juga kitab Didache, Liturgy santo Markus, Liturgi Santo Yakobus, dsb, yang mencatat ajaran2 yg tidak ditulis dalam Kitab Suci.
Sudah jelas bukan, bahwa ada banyak ajaran rasuliah yg diajarkan para rasul dan diwariskan turun temurun kepada penerus2 mereka, yg tidak ditulis semuanya dalam Kitab Suci 46 PL + 27 PB, mengkonfirmasi kesaksian Yohanes dalam Yoh 21 : 25???
Buktikan dimana salinan naskah aslinya dari ajaran lisan para Rasul yang menurut anda belum dalam bentuk tertulis itu !
Lol.. diskusi kok menggunakan metode “fallacy of the heap"???
Menyajikan dua paradox, lalu menyuruh lawan diskusi memilih paradox mana yg benar??
Yang namanya paradox ya pasti tidak akan ada yg benar, begitu pula pertanyaan Anda itu tidak pernah bisa dijawab dengan benar!!!
Menanyakan mana naskah asli ajaran lisan yg belum ditulis???
Yang namanya ajaran lisan ya pasti TIDAK ditulis lah, kok mau minta naskah nya??
Bukankah ini adalah contoh “fallacy of the heap”???
Ajaran lisan para rasul sebelum ditulis itu ya seperti ajaran ttg Mariology yg diajarkan oleh Yohanes kepada penerusnya seperti Polycarp dan Ignatius of Antioch, atau ajaran suksesi dan kuasa hierarki apostolik yg diajarkan oleh Petrus kepada penerusnya seperti Clement of Rome.
Ajaran lisan ini akhirnya menjadi tertulis karena dituliskan oleh Polycarp / Ignatius of Antioch / Clement of Rome dalam surat2 mereka.
Surat2 mereka diakui otoritasnya oleh seluruh Gereja Universal (Gereja Roma, Yerusalem, Antiokia, Alexandria, Konstantinopel) tuh, yang artinya ajaran Polycarp / Ignatius of Antioch / Clement of Rome adalah ajaran2 yg apostolik.
Jika sola-scripturist modern menuduh ajaran2 Gereja Katolik bukan ajaran rasuliah, padahal ajaran Gereja Katolik adalah sama dengan ajaran Polycarp / Ignatius of Antioch / Clement of Rome, bukankan sudah jelas sekali bahwa kita harus mempertanyakan kebenaran ajaran sola-scripturist ini???
Saya tidak menyorot soal interpretasi....
Tentu saja Anda tidak akan menyoroti INTERPRETASI, karena ini adalah taktik Anda untuk menyamakan INTERPRETASI dengan kebenaran Kitab Suci!
tetapi segala macam ajaran tambahan yang merupakan tradisi gereja anda selama ribuan tahun sampai sekarang yang dianggap setara dengan Kitab Suci padahal itu hanya bikinan manusia berdosa belaka dan sama sekali tidak suci serta sudah bertentangan dengan Sacred Scripture.
Kalo Anda mengira ajaran2 Gereja Katolik adalah ajaran2 baru, silakan Anda baca dokumen2 dari jaman Gereja Perdana!
Silakan Anda baca tulisan2 murid2 langsung rasul2 generasi pertama, seperti tulisan Polycarp dan Ignatius of Antioch yg merupakan murid langsung rasul Yohanes, atau tulisan Clement of Rome yg merupakan murid langsung Petrus.
Jika sola-scripturist modern menuduh ajaran2 Gereja Katolik bukan ajaran rasuliah, padahal ajaran Gereja Katolik adalah sama dengan ajaran Polycarp / Ignatius of Antioch / Clement of Rome, bukankan sudah jelas sekali ajaran siapa yg merupakan ajaran baru yang tidak rasuliah???
Tradisi Suci memiliki otoritas dari Allah sendiri sedangkan tradisi bikinan manusia tidak memiliki otoritas didalam dirinya sendiri melainkan “subject to be judged by Scripture.”
Sacred Scripture and Sacred Tradition Really Equal
Wow!!! Sacred Tradition “subject to be judged by Scripture”???
Lha wong Kitab Suci sendiri menuliskan untuk menguji segala sesuatu, bahkan Kitab Suci pun harus diselidiki (Kis 17 : 11), dari mana logika yg mengatakan bahwa Kitab Suci (YANG DISELIDIKI) justru dijadikan alat uji??? :idiot:
Baca sekali lagi Kis 17 : 11-12!!!!
SIlakan diperhatikan, ada 2 FAKTA yang menarik di sini:
1. Umat di Berea menerima FIRMAN yang diajarkan oleh Paulus dan Silas (ayat 11)
2. Umat di Berea MENYELIDIKI Kitab Suci untuk mengetahui apakah semuanya itu benar demikian (ayat 12)
Dari sini sudah jelas bahwa FIRMAN yang diterima oleh umat di Berea itu BERBEDA dengan Kitab Suci YANG DISELIDIKI oleh mereka, sehingga dari perbandingannya umat di Berea dapat mengetahui bahwa FIRMAN yang mereka terima itu benar.
Kesimpulannya jelas sekali, bahwa umat di Berea pun TIDAK PERNAH ber-sola scriptura!!!
Ada FIRMAN yang disampaikan secara lisan oleh Paulus dan Silas, yang BERBEDA dengan Kitab Suci.
Dan mereka gunakan Kitab Suci utk saling melengkapi baik FIRMAN yang di luar Kitab Suci dengan firman yang tertulis dalam Kitab Suci!!!
Yang saya lawan disini adalah Sola Scriptura yang berhadapan dengan Sola Magisterium atau Sola Pope yang menyamakan dirinya dengan Tuhan dan boleh memodifikasi firman Tuhan seenak perutnya belaka dengan mengabaikan sama sekali peran Roh Kudus didalam diri manusia.
1. Ajaran Mariolatry sudah mengkultuskan Maria menyaingi Tuhan Yesus
2. Ajaran Papism sudah mengkultuskan Paus sebagai Bapa Suci dan Tuhan didunia ini dengan menghujat Allah Bapa
3. Ajaran Petrine sudah mengkultuskan Petrus sebagai Batukarang Gereja dan menjadi Paus pertama yang sudah menghujat Tuhan Yesus sebagai satu satunya batukarang gereja dan Kepala Gereja.
4. Ajaran kultus Magisterium yang memonopoli penafsiran Alkitab sudah menghujat Roh Kudus sebagai satu satunya sumber pencerahan yang absolut.
5. Membuat tradisi palsu sudah merendahkan Scriptura sebagai Firman Tuhan yang menjadi dasar gereja yang absolut.
Shalom
Yep, silakan saja Anda lawan!
Tapi perlawanan Anda yg hanya menggunakan INTERPRETASI tidak akan pernah dapat membuktikan bahwa ajaran Gereja Katolik bertentangan dengan kebenaran Kitab Suci.
Anda hanya akan dapat membuktikan bahwa ajaran Gereja Katolik bertentangan dengan INTERPRETASI Anda.
-
Mantap bro Jenova, penjelasan yang sangat terstruktur! :afro1:
-
wuah... bro jenova mantabbbh sekali..
nubie harus banyak belajar kepada agan....
:afro:
-
wuah... bro jenova mantabbbh sekali..
nubie harus banyak belajar kepada agan....
:afro:
Sependapat.
Tapi, tentang belajar, kayaknya dari semua orang perlu belajar, deh. Memang, lebih banyak belajar kepada orang sekaliber Jenova sangat menguntungkan.
Damai, damai, damai.
-
@bro soli: maaf baru sempat balas sekarang, kemarin2 lagi sibuk dengan pekerjaan.
No problem,saya juga sudah cukup lama saya tidak berkunjung keforum ini dan nampaknya banyak pekerjaan rumah yang masih harus saya selesaikan disini.
Saya berusaha dalam waktu yg terbatas akan menanggapi semua komentar anda didalam suasana kebebasan berbicara tanpa ada halangan dalam bentuk apapun sepanjang saya memberikan argumentasi berdasarkan sumber sumber valid yang saya peroleh.
Catatan:
Agar membatasi banyaknya jumlah postingan maka secara tehnis ada sebagian kutipan anda saya potong agar tidak terlalu panjang,tetapi saya tetap memperhatikan substansinya.
Ya, INTERPRETASI ajaran katolik seperti yg Anda sajikan selama ini tentu saja tidak pernah diajarkan oleh para rasul.
Tetapi ajaran2 Gereja Katolik YANG SEBENARNYA tentu saja merupakan ajaran yg diajarkan oleh para rasul sendiri!!
Lho,saya mengutip semua ajaran gereja anda sendiri dan kutipan saya itu sudah menjelaskan sendiri apa yang menjadi kepercayaan anda selama ini.
Tidak ada kutipan yang saya manipulasikan.
Tidak ada sama sekali buktinya bahwa ajaran gereja anda yang saya kutip itu berlandaskan kepada kebenaran ajaran para Rasul,kalaupun ada silahkan kita diskusikan disini kebenarannya.
Ajaran rasuliah TIDAK TERBATAS pada apa yg tertulis dalam Kitab Suci saja, apalagi hanya terbatas pada Alkitab 39+27!! TIDAK DEMIKIAN!!!
Setahu saya semua ajaran Rasul sudah dikanonisasi menjadi sebuah Alkitab dan didukung oleh salinan naskah aslinya yang masih tersimpan dengan baik dibeberapa gereja saat ini.
Ajaran diluar Kitab Suci hanya berdsifat tradisi gereja bukan wahyu Tuhan berdasarkan inspirasi Roh Kudus untuk ditulis sehingga harus diuji berdasarkan kebenaran Kitab Suci.
Hanya Rasul sumber yang berotoritas secara otentik menulis wahyu Tuhan yang di-inspirasikan oleh Roh Kudus sendiri.
Kalaupun ada yang bukan Rasul pada masa itu seperti Lukas tetapi tentu tulisannya sudah mendapat pengawasan dari para Rasul yang masih hidup dimasa itu,kalau misalnya terdapat kesalahan,karena semua penulisan Alkitab saya percaya merupakan pekerjaan dari Roh Kudus didalam diri setiap mereka yang menulis Kitab Suci.
Kalo ajaran murid2 langsung dari para rasul seperti Ignatius of Antioch dan Polycarp of Smyrna (keduanya adalah murid Yohanes rasul, dan ditahbiskan sebagai penerus rasul oleh Yohanes) dan Clement of Rome (murid Petrus, dan ditahbiskan sebagai penerus rasul oleh Petrus) mengajarkan ajaran2 yg sama seperti ajaran Gereja Katolik, maka sudah terbukti bahwa ajaran2 Gereja Katolik adalah ajaran yg rasuliah!!
Apalagi ditemukan banyak tulisan2 dari jaman Gereja Perdana, meskipun tidak ditetapkan sebagai tulisan terinspirasi, tapi dipegang sebagai tulisan yg berotoritas seperti "Didache" dan "Shepert of Hermas", juga tulisan2 dan ajaran2 penerus2 rasul lainnya seperti St. Ambrose, St. Athanasius, St. Augustine of Hippo, St. Gregory of Nyssa, St. Cyril of Jerusalem, St. Jerome, dan masih banyak lagi early fathers yg mengajarkan ajaran2 yg sama yang tulisan2 aslinya masih dapat ditemukan, jelas2 fakta sejarah ini menunjukkan bahwa ajaran yg sama yg juga dipegang oleh Gereja Katolik adalah ajaran yg rasuliah!!
Anda membuang ajaran2 dari Ignatius of Antioch dan Clement of Rome, dan juga ajaran2 dari penerus2 rasul yg lain???
Anda katakan bahwa ajaran2 mereka ini tidak rasuliah karena tidak tertulis dalam Kitab Suci???
Anda bilang Kitab Suci adalah cukup???
Mana buktinya???
Justru fakta2 yg ada menunjukkan sebaliknya, dan justru membuktikan uraianku di atas tuh!!!!
Roman apologists historically have often resorted to the use of selected statements of major Church fathers, interpreting them as supportive of papal primacy. An example of this type of argumentation can be seen in the following references to the writings of Cyprian, Ambrose and Augustine by a Roman Catholic apologist:
St. Cyprian of Carthage (d. 258 A.D.) in his letter to Cornelius of Rome (c. 251 A.D.) speaks of the Church of Rome as the ‘chair of Peter (cathedra Petri)’ and ‘the principle Church in which sacerdotal unity has its source’ (Ep. 59, 14). St Ambrose (d. 397 A.D.) states that ‘where Peter is, there is the Church’ (Commen.. on the Psalms 40, 30)...St. Augustine’s recognition of the authority of the Pope is manifested by the famous words with which he welcomes the decision made by the Pope: Roma locuta est; causa finita est—Rome has spoken the case is concluded (Sermon 131, 6:10). Why does Augustine believe the Bishop of Rome has the final word? The answer is because the Pope is the successor of St. Peter—a fact clearly recognized by Augustine in his Letter to Generosus (c. 400 A.D.) in which he names all 34 of the bishops of Rome from Peter to Anastasius (Letter 53, 1,2).
The above arguments are very common.
They are precisely the same citations found in The Faith of the Early Fathers by the Roman Catholic patristics scholar William Jurgens as proof for the purported belief in papal primacy in the early Church. And Karl Keating uses the same reference to Augustine in his book Catholicism and Fundamentalism. But do the statements of these fathers actually support the claims of papal primacy? Is this what they meant by these statements? The facts do not support this contention. These statements are given completely out of context of the rest of the writings of these fathers thereby distorting the true meaning of their words.
http://www.christiantruth.com/articles/mt16.html
Saya juga sudah mengutip ajaran para teolog klasik tsb (Bapa Gereja hanya Kristus) yang memegang prinsip ajaran Sola Scriptura yaitu Back to Bible,hanya saja anda membedakan antara Tradisi Suci dan Kitab Suci padahal tradisi gereja yang dikatakan suci biasanya lahir dan bertumbuh melalui pengajaran Kitab Suci setelah para Nabi dan Rasul sudah tiada.
Penafsiran anda mengenai Sola Scriptura juga bersifat Biblicist yang rada hipokrit.
Tidak mungkin ada kontradiksi ajaran kalau memang ajaran Rasul diteruskan kepada siapapun,dan hanya ada 12 Rasul yang sejati termasuk yg lainnya seperti Yakobus dan Paulus seperti yang diajarkan Kitab Suci.
Dan Kitab Suci sudah selesai ditulis sehingga tidak boleh ditambahi dengan segala ajaran apapun yang dianggap setara dengannya,sebab Kitab Suci adalah wahyu Tuhan semdiri.
Rasul saja masih diuji oleh jemaat apakah ajarannya sesuai dengan Kitab Suci apalagi yang lainnya.
Rasul Petrus sendiri mengatakan sbb :
Kis. 5:29 Tetapi Petrus dan rasul-rasul itu menjawab, katanya: "Kita harus lebih taat kepada Allah dari pada kepada manusia.
Jadi siapapun dia kalau bukan Allah patut diuji ajarannya apakah sudah sesuai dengan Alkitab yang merupakan pekerjaan Roh Kudus melalui manusia,karena Alkitab harus merupakan bahasa manusia untuk dapat dipahami oleh manusia itu juga.
Shalom
-
Yang diwahyukan adalah semua Sabda Allah yg terkandung dalam ajaran rasuliah, yang diwarisi dari para rasul sebagai Deposit Iman Gereja, yaitu ajaran dalam Tradisi Suci dan Kitab Suci!!!
Wahyu Allah tidak terbatas pada Kitab Suci saja! TIDAK!!! Kitab Suci sendiri pun tidak pernah mengajarkan demikian!!!
Semua yang namanya tradisi suci adalah firman Allah atau wahyu Allah dan sekarang sudah dalam bentuk tertulis didukung oleh semua salinan naskah aslinya.
Diluar itu ada tradisi gereja dan itu berada dibawah otoritas kebenaran Kitab Suci yang tertulis karena hanya Kitab Suci saja yang dianggap sebagai wahyu Allah yang otentik.
Dengan iluminasi Roh Kudus sesuai janji Kristus kepada Petrus (Mat 16 : 18 – 20) dan rasul2 lainnya (Mat 18 : 18), justru Gereja Katolik dengan magisteriumnya adalah pelayan Sabda itu, dan menjaga supaya ajaran2 rasuliah tetap sesuai dengan ajaran para rasul, yg diwariskan kepada penerus2 rasul dari satu generasi ke generasi2 berikutnya!
Semua orang percaya adalah penyandang imamat rasuli sehingga boleh membaca dan menafsirkan Kitab Suci dibawah bimbingan iluminasi Roh Kudus tanpa harus dihalangi oleh institusi gereja apapun.
1 Petrus 2:9 Tetapi kamulah bangsa yang terpilih, imamat yang rajani, bangsa yang kudus, umat kepunyaan Allah sendiri, supaya kamu memberitakan perbuatan-perbuatan yang besar dari Dia, yang telah memanggil kamu keluar dari kegelapan kepada terang-Nya yang ajaib:
Yosua 1:8 Janganlah engkau lupa memperkatakan kitab Taurat ini, tetapi renungkanlah itu siang dan malam, supaya engkau bertindak hati-hati sesuai dengan segala yang tertulis di dalamnya, sebab dengan demikian perjalananmu akan berhasil dan engkau akan beruntung.
Tidak pernah ada ajaran Alkitab tentang monopoli penafsiran oleh segelintir manusia yang dianggap infallible seperti Tuhan itu.
Dengan iluminasi Roh Kudus sesuai janji Kristus kepada Petrus (Mat 16 : 18 – 20) dan rasul2 lainnya (Mat 18 : 18), justru Gereja Katolik menjaga agar ajaran iman di dalam gereja tetap satu, kudus, katolik dan apostolik, dan Gereja Katolik melawan ajaran2 dari guru2/nabi2 palsu yg membuang warisan ajaran ini, yang menyamakan INTERPRETASI mereka setara dengan Kitab Suci!!
Justru apa yang terjadi dalam sejarah adalah yang namanya magisterium itu sudah menambahi segala macam ajaran yang sudah bertentangan dengan prinsip kebenaran Kitab Suci seperti contoh terlampir :
http://www.jesus-is-savior.com/False%20Religions/Roman%20Catholicism/catholic_heresies-a_list.htm
http://www.gospeloutreach.net/romanerr1.html
http://katholiksesat.blogspot.com/2010/10/daftar-tradisi-yang-menyimpang-dari.html
http://mendapat-laia.blogspot.com/2012/06/pengajaran-yang-salah-dan-Tuhan-benci.html
http://hbcdelivers.org/list-of-roman-catholic-heresies/
http://carm.org/list-of-roman-catholic-false-teachings
http://cnview.com/on_line_resources/the_truth_about_roman_catholics_final.htm
http://www.masters-table.org/reformation/catholictimeline.htm
https://www.cai.org/bible-studies/romes-heretical-inventions
http://www.eaec.org/cults/rc/timeline.htm
Itu adalah fakta sejarah penambahan tradisi gereja yang anda tidak mungkin bantah.
Sampai kapan Kitab Suci selesai ditulis kalau terus ribuan tahun ditambahi dengan segala macam ajaran penuh isapan jempol itu ?
Quote from: solideogloria on February 01, 2015, 02:04:11 AM
Menguji pakai ajaran lisan dan tulisan yang diwarisi dari para rasul dan diwariskan kepada penerus2 para rasul generasi2 selanjutnya, sesuai ajaran Paulus yang di catat dalam Kitab Suci di ayat 2 Tes 2 : 15 untuk berpegang teguh pada ajaran lisan dan tulisan para rasul!!
Kitab Suci TIDAK PERNAH dijadikan alat uji, malah sebaliknya dalam Kis 17 : 11 justru dicontohkan bahwa Kitab Suci lah YANG DISELIDIKI.
Silakan dipakai akal sehat Anda! Yang diselidiki tidak mungkin dapat dijadikan alat uji!!!
Mana ada bukti ajaran lisan para Rasul yang belum dalam bentuk tertulis ?
Mana bukti salinan naskah aslinya dari ajaran Rasul yang belum tertulis itu ?
Apakah ajaran Pope infallible,mediatrix,co-redemptrix,apparitions,assumption ,,dll….dll yang bertambah terus itu adalah ajaran para Rasul ???
Quote from: solideogloria on February 01, 2015, 02:04:11 AM
Yep!! Pakai Tradisi Suci dan bukan tradisi manusia!
Tradisi Suci yaitu keseluruhan ajaran para rasul yg terdapat dalam rantai suksesi ajaran para rasul kepada penerus2nya, digunakan untuk menyelidiki Kitab Suci seperti yg dicontohkan dalam Kis 17 : 11!
Paulus menyuruh untuk berpegang teguh pada ajaran2 lisan dan tertulis para rasul ini (2 Tes 2 : 15), yang tidak lain dan tidak bukan adalah Tradisi Suci (lihat definisi yg aku berikan sebelumnya), jadi Paulus mengajarkan untuk berpegang teguh pada Tradisi Suci, BUKAN BERPEGANG TEGUH PADA Kitab Suci SAJA!!!
Tidak ada suksesi ajaran Rasul terhadap semua ajaran Papalism dan Mariology itu yang jelas jelas sudah melanggar prinsip prinsip kebenaran Kitab Suci.
Buktinya sudah saya berikan tetapi sampai sekarang belum ada bantahan yang Alkitabiah kecuali hanya tuduhan miring belaka.
Quote from: solideogloria on February 01, 2015, 02:04:11 AM
Tradisi gerejawi seperti disiplin hidup selibat, tata liturgi, atau bentuk2 devosi seperti doa rosario, doa jalan salib, dsb, tentu saja tidak dapat dibandingkan dengan Kitab Suci dan otoritasnya jauh di bawah Kitab Suci!
Tapi Tradisi Suci, yaitu keseluruhan ajaran para rasul yg terdapat dalam rantai suksesi ajaran para rasul kepada penerus2nya selalu sejajar, memiliki otoritas dan kewibawaan yg sama dengan Kitab Suci sebagai Sabda Allah!!
Tidak ada yang namanya Tradisi Suci diluar apa yang sudah ditulis oleh para Rasul,dll didalam sebuah Alkitab sebab tradisi manusia sudah dikecam oleh Yesus akan bahayanya :
Matius 15:3 Tetapi jawab Yesus kepada mereka: "Mengapa kamu pun melanggar perintah Allah demi adat istiadat nenek moyangmu?
Kita tidak berada didalam era para Rasul lagi sehingga menganggap masih ada tercecer tradisi ajaran mereka yang belum tertulis.
Dan apa yang sudah tertulis tidak boleh dilanggar oleh segala macam pangakuan adanya tradisi yang sebenarnya hanya manipulasi manusia penuh spekulasi belaka.
I Korintus 4:6 Saudara-saudara, kata-kata ini aku kenakan pada diriku sendiri dan pada Apolos, karena kamu, supaya dari teladan kami kamu belajar apakah artinya ungkapan: "Jangan melampaui yang ada tertulis", supaya jangan ada di antara kamu yang menyombongkan diri dengan jalan mengutamakan yang satu dari pada yang lain.
Rasul Paulus juga sudah memperingatkan sbb :
Kolose 2:8 Beware lest any man spoil you through philosophy and vain deceit, after the tradition of men, after the rudiments of the world, and not after Christ.
Jadi sejak jaman Tuhan Yesus dan para Rasul sudah banyak terdapat tradisi manusia yang anti Alkitab apalagi terus bertambah sepanjang sejarah gereja seperti yang sudah saya buktikan itu.
Tradisi GRK persis mencontoh tradisi bangsa Yahudi yang dibuat diluar apa yang sudah diwahyukan Tuhan dan sudah tertulis didalam sebuah Alkitab.
Shalom
-
Menguji ajaran Gereja dengan menggunakan Tradisi Suci DAN Kitab Suci!!!
Tradisi Suci adalah keseluruhan ajaran para rasul yg terdapat dalam rantai suksesi ajaran para rasul kepada penerus2nya, sedangkan Kitab Suci adalah tulisan2 yg BERDASARKAN TRADISI SUCI telah diidentifikasi oleh Gereja sebagai tulisan terinspirasi, mengandung ajaran2 pokok iman dan moral yang mutlak dan infallible!!
Baca lagi penjelasan saya diatas mengenai hubungan antara Kitab Suci dan Tradisi Suci.
Tradisi Suci (capital letter) terbentuk dari pengajaran Kitab Suci hasil penulisan para Nabi dan Rasul.
Tradisi Suci biasanya tumbuh dan terbentuk dari semua wahyu Tuhan yang sekarang sudah dalam bentuk tertulis,diluar itu bukan tradisi suci namanya tetapi tradisi bikinan manusia belaka.
Quote from: solideogloria on February 01, 2015, 02:04:11 AM
Amin!!! Terkutuklah orang yg mengandalkan kekuatannya sendiri dan tidak taat kepada Allah!!
Justru Gereja menjaga agar umat tidak terjatuh dalam dosa ini, agar umat menyandarkan diri pada Sabda Allah sesuai yg diterima oleh para rasul generasi pertama dari Yesus, yang diwariskan kepada para rasul generasi2 selanjutnya, yang selalu dan senantiasa dijaga dan diajarkan oleh Gereja Katolik!
Justru mengandalkan segelintir manusia manusia yang diberi label Magisterium itulah yang dikutuk oleh Tuhan karena terbukti sudah begitu banyaknya segala macam ajaran tambahan diluar ajaran para Rasul yang dapat menyesatkan mereka yang tidak paham Kitab Suci.
Sudah ribuan tahun masih saja ada ajaran yang dianggap infallible setara dengan firman Tuhan ???
Keliwatan sekali !
Quote from: solideogloria on February 01, 2015, 02:04:11 AM
Ah... blog2 anti-katolik di atas itu hanya menyajikan INTERPRETASI dan SPEKULASI mereka ttg ajaran2 katolik kok???
Daftar spekulasi dan INTERPRETASI sola-scripturist yg dirinci dalam website2 anti-katolik di atas sama sekali bukan bukti bahwa Gereja Katolik mengajarkan ajaran2 sesat di itu, apalagi menambahkan ajaran2 sesat itu ke dalam ajaran2 apostolik!! Nope, tidak ada buktinya sama sekali!!!
Anda tidak membantah satu persatu materi ajaran yang sudah dibuktikan merupakan ajaran heresy didalam links yang sudah saya berikan tsb secara Alkitabiah selain hanya komentar yang menurut saya tidak valid dan mampu membantah fakta fakta sejarah yang actual tsb.
Quote from: solideogloria on February 01, 2015, 02:04:11 AM
Pertanyaan sederhana juga kepada Anda: kalo Kitab Suci menuliskan untuk menguji segala sesuatu, bahkan Kitab Suci pun harus diselidiki (Kis 17 : 11), dari mana logika yg mengatakan bahwa Kitab Suci (YANG DISELIDIKI) justru dijadikan alat uji???
Jika jelas2 Paulus mengajarkan untuk berpegang teguh pada ajaran2 lisan maupun tertulis para rasul, dan jika dalam Gereja ajaran2 ini terus diteruskan dalam suksesi ajaran rasuliah dari pemegang jabatan rasul satu generasi ke generasi selanjutnya, jika suksesi rasuliah ini dalam Gereja Katolik dikenal sebagai TRADISI SUCI, maka jawaban pertanyaan sederhana Anda itu juga sangat sederhana: bahwa segala sesuatu harus diuji berdasar Tradisi Suci!!
Yang diuji adalah firman yang dikotbahkan didalam gereja bukan firman yang sudah tertulis didalam Alkitab.
Apakah gereja anda tidak mengakui infalliblitity dan inerrancy Alkitab ?
Kalau tidak percaya Alkitab adalah infallible dan masih harus diuji maka jangan sekalipun menyebut gereja anda bersifat kristiani,sebab gereja Kristen hanya berdiri diatas ajaran Para Nabi dan Rasul saja yang sekarang sudah tertulis didalam Alkitab.
Shalom
-
Nope, jelas2 tidak ada ayat yg berkata Kitab Suci adalah sufficient, hanya INTERPRETASI Anda yg berkata demikian!!
Sudah berkali2 aku buktikan di thread sebelah bukan, bahwa tidak satu pun ayat dalam Kitab Suci yg dapat diartikan demikian JIKA TIDAK DISERTAI INTERPRETASI Anda, jadi sekali lagi, hanya INTERPRETASI Anda yg berkata bahwa Kitab Suci adalah “self sufficient”!!
Alkitab adalah firman Tuhan dan kebenaran yang absolut dan diberikan Tuhan untuk dipahami oleh orang kristen,bukan dibuat tandingannya dengan segala macam tradisi palsu bikinan manusia.
Dan orang kristen yang benar tentunya ada pimpinan Roh Kudus didalam dirinya yang memberikan iluminasi agar memahami Kitab Suci dengan benar.
1 Tes. 1:6 Dan kamu telah menjadi penurut kami dan penurut Tuhan; dalam penindasan yang berat kamu telah menerima firman itu dengan sukacita yang dikerjakan oleh Roh Kudus
Ef. 1:17 dan meminta kepada Allah Tuhan kita Yesus Kristus, yaitu Bapa yang mulia itu, supaya Ia memberikan kepadamu Roh hikmat dan wahyu untuk mengenal Dia dengan benar
Tetapi kalau kerjanya malah membuat segala macam ajaran anti Alkitab sudah pasti bukan pimpinan Roh Kudus melainkan roh najis barangkali.
Quote from: solideogloria on February 01, 2015, 02:04:42 AM
Lagi2, ayat ini tidak pernah berkata / memerintahkan untuk tidak menambahi (tulisan) Kitab Suci!!! TIDAK!!!
Ingat!!! Umat Yahudi TIDAK memiliki Kitab Suci 39 kitab seperti yg Anda kira itu, tapi mereka memegang hukum tertulis Musa / written Torah (Tanakh), Torah lisan (Talmud) yg akhirnya dituliskan juga, dan tulisan2 lain (Midrashim)!!
Silakan Anda pelajari fakta ini di sini: http://www.jewfaq.org/torah.htm
Ams 30 : 6 memerintahkan untuk tidak menambahi “dabar” (firman)!!!
“Dabar” tidak pernah diartikan sebagai “cepher towrah” (=Tanakh=Torah tertulis) SAJA, tetapi semua FIRMAN yg terkandung dalam “Tanakh”, “Talmud”, dan “Midrashim”.
Satu lagi fakta unik yg perlu Anda ketahui, dalam PL, “Cheper Towrah” tidak pernah disebut sebagai Kitab Suci, TIDAK PERNAH, melainkan hanya disebut sebagai “kitab”, “kitab hukum”, atau “kitab Musa”!!
Salah besar jika menginterpretasikan Ams 30 : 6 sebagai perintah untuk ber-SOLA TANAKH, lalu diadopsi menjadi ajaran ber-sola scriptura, apalagi menyamakan INTERPRETASI yg salah ini sebagai kebenaran Kitab Suci itu sendiri!!! SALAH!!!
Janganlah anda memanipulasi firman Tuhan untuk mendapat pembenaran mengajarkan segala macam tradisi anti Alkitab kebenaran firman Tuhan karena Kitab Suci sudah sering memperingatkan agar jangan menambahi apa yang sudah difirmankan Tuhan :
Amsal 30:6 Jangan menambahi firman-Nya, supaya engkau tidak ditegur-Nya dan dianggap pendusta.
Ul. 4:2 Janganlah kamu menambahi apa yang kuperintahkan kepadamu dan janganlah kamu menguranginya, dengan demikian kamu berpegang pada perintah Tuhan, Allahmu, yang kusampaikan kepadamu
Ul. 12:32 Segala yang kuperintahkan kepadamu haruslah kamu lakukan dengan setia, janganlah engkau menambahinya ataupun menguranginya
Amsal 30:6 Jangan menambahi firman-Nya, supaya engkau tidak ditegur-Nya dan dianggap pendusta.
Wahyu 22:18 Aku bersaksi kepada setiap orang yang mendengar perkataan-perkataan nubuat dari kitab ini: "Jika seorang menambahkan sesuatu kepada perkataan-perkataan ini, maka Allah akan menambahkan kepadanya malapetaka-malapetaka yang tertulis di dalam kitab ini
Quote from: solideogloria on February 01, 2015, 02:04:42 AM
Gereja Katolik tidak pernah menambahkan ajaran apapun selain ajaran yg sama yg diwarisi dari para rasul generasi pertama, yang diwariskan turun temurun kepada penerus2 rasul dari satu generasi ke generasi berikutnya.
Semua ajaran Gereja Katolik selalu dapat ditelusuri dan dibuktikan TETAP SAMA dengan ajaran early fathers, bahkan early fathers yg merupakan murid langsung para rasul generasi pertama, yang artinya ajaran Gereja Katolik adalah ajaran apostolik yg diwarisi dari para rasul generasi pertama!!
Suksesi ajaran rasuliah ini, atau yg disebut sebagai Tradisi Suci dalam Gereja Katolik, adalah setara dan memiliki otoritas yg sama dengan Kitab Suci!!
Justru ajaran2 yg membuang ajaran2 yg terdapat dalam suksesi ajaran rasuliah ini, yang menggunakan INTERPRETASI pribadi bahwa Kitab Suci tidak mengajarkan demikian, menurut fakta2 yg ada, justru ajaran2 ini lah yg merupakan ajaran penuh dusta!!
Bukti semua ajaran tambahan diluar Kitab Suci yang tertulis.
http://www.jesus-is-savior.com/False%20Religions/Roman%20Catholicism/catholic_heresies-a_list.htm
http://www.gospeloutreach.net/romanerr1.html
http://katholiksesat.blogspot.com/2010/10/daftar-tradisi-yang-menyimpang-dari.html
http://mendapat-laia.blogspot.com/2012/06/pengajaran-yang-salah-dan-Tuhan-benci.html
http://hbcdelivers.org/list-of-roman-catholic-heresies/
http://carm.org/list-of-roman-catholic-false-teachings
http://cnview.com/on_line_resources/the_truth_about_roman_catholics_final.htm
http://www.masters-table.org/reformation/catholictimeline.htm
https://www.cai.org/bible-studies/romes-heretical-inventions
http://www.eaec.org/cults/rc/timeline.htm
Itu adalah fakta sejarah penambahan tradisi gereja yang anda tidak mungkin bantah.
Tidak ada ajaran Rasul yang mengajarkan ajaran ajaran tradisi tsb diatas melainkan hanya rekayasa gereja belaka.
Bersambung
-
Sambungan
Quote from: solideogloria on February 01, 2015, 02:04:42 AM
2 Corinthians 3:5 (ESV) Not that we are sufficient in ourselves to claim anything as coming from us, but our sufficiency is from God,
Lagi2, ayat ini TIDAK menyatakan “self-sufficiency” Kitab Suci!!!
Meskipun ayat ini menuliskan kata “sufficient”, yg dikatakan sufficient adalah “we”, yaitu para rasul!!!
Kalo Anda artikan “we are sufficient” sebagai “Kitab Suci adalah sufficient”, lagi2 ini hanyalah INTERPRETASI Anda belaka, BUKAN Kitab Suci YG BERKATA DEMIKIAN, karena sekali lagi, ayat ini menyatakan bahwa yg sufficient adalah “we”, yaitu para rasul, BUKAN Kitab Suci!!!
Kecukupan itu dikatakan dari Tuhan dan Tuhan sudah mewahyukan apa yang perlu diketahui oleh para Nabi dan Rasul dan para Nabi dan Rasul sudah di-inspirasikan oleh Roh Kudus untuk menulis semua apa yang mejadi perintah dan kehendak Tuhan kedalam sebuah Kitab Suci yaitu Alkitab.
Menerima sumber diluar Kitab Suci sangat rentan akan bahaya penyesatan seperti begitu banyaknya link yang sudah saya kutip itu tetapi anda tidak bisa membantah fakta sejarah tsb.
Kitab Suci Firman Allah adalah satu satunya kebenaran Allah yang tertinggi selain dirinya Allah sendiri.
Tradisi Suci hanya di-inspirasikan oleh Roh Kudus dan semua sudah tertulis didalam Alkitab firman Tuhan.
1 Corinthians 11:1,2 - Imitate me, just as I also imitate Christ. I praise you that you keep the traditions just as I delivered them to you.
Note the connection: Traditions are teachings that have been delivered. Paul praised them for keeping traditions. But we should follow teaching only so far as it comes from Christ.
Divine tradition is the teaching delivered by inspired men from Christ.
Jadi misalnya kalau Yesus / Rasul sudah mengajarkan hanya Dia saja Penebus Dosa dan Pengantara manusia dengan Allah tetapi ada tradisi (huruh kecil) mengajarkan bahwa Maria juga adalah co-redemptrix dan mediatix,sudah pasti tradisi itu adalah palsu adanya.
Quote from: solideogloria on February 01, 2015, 02:04:42 AM
2 Tim. 3:15 And that from a child thou hast known the holy scriptures, which are able to make thee wise unto salvation through faith which is in Christ Jesus.
3:16 All scripture is given by inspiration of God, and is profitable for doctrine, for reproof, for correction, for instruction in righteousness:
3:17 That the man of God may be perfect, throughly furnished unto all good works.[/color]
Jelas sekali ayat diatas mengajarkan Kitab Suci sudah cukup memperlengkapi orang percaya tidak perlu ditambahi dengan segala macam ajaran lain apalagi yang penuh dusta.
Nope, sekali lagi, hanya INTEPRETASI Anda belaka yg mengatakan Kitab Suci saja sudah cukup!!!!
TANPA INTERPRETASI, 2 Tim 3 : 15 hanya mengajarkanya bahwa “holy scripture are able to make thee wise”, sama sekali tidak dituliskan, diindikasikan pun tidak, kalo “holy scripture ALONE are sufficient to make thee wise”!!!
TANPA INTERPRETASI, 2 Tim 3 : 15 hanya mengajarkan bahwa " All scripture is profitable for doctrine, for reproof, for correction, for instruction in righteousness”, TIDAK ADA KATA “ALONE” DISISIPKAN DI SANA UNTUK DIARTIKAN SEBAGAI SOLA SCRIPTURA!!!.
Diperlengkap dari kata “exartizo” (Greek) yang menurut KJV berarti :
1. To furnish perfectly
2. To finish.accomplish
3. To render the days complete
Istilah “throughly furnished” atau diperlengkapi berarti sudah lengkap sebagai alat kelengkapan iman percaya seseorang tidak perlu ditambahi dengan segala macam ajaran tradisi gereja yang bertentangan dengan ajaran Alkitab firman Tuhan seperti :
1. Petrus Kepala Gereja Universal
2. Vicar of Christ
3. Holy Father
4. Infallible
5. God in earth
6. Co-redemptrix
7. Mediatrix
8. Mary Sinless
9. Mary Assumption
10. Mary Apparitions
Apabila semua tradisi yg anti Alkitab tsb dibuang saja maka manusia malah lebih terjamin keselamatannya ketimbang mempercayainya secara membabi buta,karena Alkitab sudah lebih dari cukup sebagai perlengkapan keselamatan manusia tidak perlu ditambahi segala macam ajaran isapan jempol.
2 Tim.3:15 Ingatlah juga bahwa dari kecil engkau sudah mengenal Kitab Suci yang dapat memberi hikmat kepadamu dan menuntun engkau kepada keselamatan oleh iman kepada Kristus Yesus.
Jelas sekali dikatakan tidak disebutkan adanya tradisi segala macam tetapi cukup Kitab Suci untuk menuntun manusia kepada keselamatan.
Pertanyaan saya :
Kalau semua ajaran papalism dan mariology tsb diatas dibuang dari perbendaharaan gereja apakah manusia bisa selamat hanya dari Kitab Suci saja ?
Quote from: solideogloria on February 01, 2015, 02:04:42 AM
Athanasius (300?-375),
“The Holy Scriptures, given by inspiration of God, are of themselves sufficient toward the discovery of truth. (Orat. adv. Gent., ad cap.) The Catholic Christians will neither speak nor endure to hear anything in religion that is a stranger to Scripture; it being an evil heart of immodesty to speak those things which are not written,” (Athanasius, Exhort. ad Monachas).
Mbok ya sekali2 referensi2 yg Anda ambil itu dibaca seutuhnya, jangan hanya meng-copy paste tulisan2 orang lain yg hanya memotong2 tulisan2 Athanasius lalu diartikan di luar konteks ajaran Athanasius yg sebenarnya.
Sudah berkali2 aku berikan toh link ke copy naskah lengkapnya: http://www.newadvent.org/fathers/2801.htm
Diatas sudah saya kutip bagaimana banyak ajaran teolog klasik itu yang ditafsirkan "out of contect." oleh gereja anda.
Kalau mau berikan bahan tulisan Athanasius yang sebenarnya maka mbok silahkan berikan link tulisan asli Athanasiusnya,karena aneh kalau dia memberikan pelajaran yang berkontradiksi satu sama lain.
Irenaeus and Tertullian state emphatically that all the teaching of the Bishops that was given orally was rooted in Scripture and could be proven from the written Scriptures. Both fathers give us the actual doctrinal content of the Apostolic Tradition that was orally preached in the Churches and every doctrine is derived from Scripture. There is no doctrine in this Apostolic Tradition that is not found in Scripture. And there is no appeal in the writings of these fathers to a Tradition that is oral in nature for a defense of what they call Apostolic Tradition. The Apostolic Tradition for Irenaeus and Tertullian is simply Scripture.
http://www.christiantruth.com/articles/solascriptura.html
Jelas sekali bahwa teolog klasik ini mengajarkan tidak ada perbedaan sumber antara Scripture dan Apostolic Tradition (with capital letter).
Shalom
-
Mana ayat Kitab Suci yg bilang demikian???
Lha wong jelas2 Yohanes menuliskan sebaliknya: bahwa tidak semua karya Kristus dituliskan (Yoh 21 : 25), dan tidak pernah ada koreksi dari Yohanes sampai ajalnya tuh...
Kitab Suci mana mungkin mengatakan hal hal soal naskah asli/krn bukan itu yg menjadi persoalan, tetapi pada umumnya semua gereja kristen percaya bahwa semua tulisan para Rasul ada salinan naskah aslinya yang masih tersimpan sampai sekarang didalam perbendaharaan gereja.
Sumber-sumber naskah yang cukup otentik yang dijadikan rujukan terjemahan Alkitab kita sekarang ini.
diantaranya :
ALEPPO CODEX
ARGENTEUS CODEX
BEZAE CODEX
SINAITICUS CODEX
VATICANUS CODEX
dan masih banyak codex2 lainnya
http://www.sarapanpagi.org/sumber-dan-teks-asli-Alkitab-vt1899.html
The manuscript evidence for the "New Testament" is also dramatic, with nearly 25,000 ancient manuscripts discovered and archived so far, at least 5,600 of which are copies and fragments in the original Greek. 4 Some manuscript texts date to the early second and third centuries, with the time between the original autographs and our earliest existing fragment being a remarkably short 40-60 years.
http://www.allaboutthejourney.org/bible-manuscripts.htm
Sudah saya pastikan bahwa didalam manuscript tsb tidak akan pernah dijumpai segala macam ajaran papalism dan mariology seperti contoh yg sudah saya berikan diatas.
Kalau menurut anda ada silahkan dibuktikan.
Quote from: solideogloria on February 01, 2015, 02:04:42 AM
Tidak ada gereja Kristen yang mengaku bahwa Kitab Suci tidak lengkap dan masih harus ditambahi dengan segala macam tradisi palsu bikinan manusia.
LOL!!! Tidak ada gereja kristen yg mengaku bahwa (kanon) Kitab Suci tidak lengkap???
Mana referensi Anda yg mengatakan demikian???
Makanya, buka wawasan Anda, bro soli!!!
BIG WROOONG!!! Justru Gereja Timur seperti Gereja Orthodox Yunani, Gereja Orthodox Coptic, Gereja Orthodox Rusia, dsb, mereka tidak memiliki kanon Kitab Suci yg mutlak, masing2 dapat memiliki daftar kitab yg berbeda yg berbeda terutama dalam daftar kitab PL, bahkan ada yg memasukkan lebih dari 46 kitab dalam daftar PL mereka, dan daftar Kitab Suci mereka ini TIDAK / BELUM ditutup / disepakati / dikanonkan!!!
Nih contoh FAKTA nya kalo Anda tidak percaya!!
The canon of the Ethiopic Bible differs both in the Old and New Testament from that of any other churches.
List all books. As a whole, books written in the Geez language and on parchment are numerous. The Ethiopian Orthodox Church has 46 books of the Old Testament and 35 books of the New Testament that will bring the total of canonized books of the Bible to 81
http://www.ethiopianorthodox.org/english/canonical/books.html
(http://i62.tinypic.com/e8sa54.jpg)
Perbedaan kanon adalah wajar dan tidak akan sama didalam setiap denominasi karena masalah kitab kitab apokripa,tetapi semua tulisan para Rasul yang didukung salinan naskah aslinya sudah pasti tidak ada gereja yang menolaknya.
Kalau anda menolak ada ajaran Rasul tanpa ada salinan naskah aslinya silahkan dibuktikan saja karena gereja perdana tidak pernah memiliki kebiasaan memanipulasi atau menambahi firman Tuhan seperti gereja anda.
Quote from: solideogloria on February 01, 2015, 02:04:42 AM
Tidak ada tradisi suci yang belum tertulis didalam Kitab Suci sebelum abad pertama berakhir,dan semua tulisan Nabi dan Rasul merupakan fondasi berdirinya jemaat Tuhan yaitu gereja :
Efesus 2:19 Demikianlah kamu bukan lagi orang asing dan pendatang, melainkan kawan sewarga dari orang-orang kudus dan anggota-anggota keluarga Allah,
2:20 yang dibangun di atas dasar para rasul dan para nabi, dengan Kristus Yesus sebagai batu penjuru.
Lagi2 INTERPRETASI Anda belaka!!! Lebih parah lagi, Anda menambahkan kata "tulisan" di ayat 20 hanya untuk membenarkan INTERPRETASI Anda ini!!!
Ef 2 : 19 menuliskan bahwa "jemaat Allah dibangun di atas dasar para rasul dan nabi", BUKAN "jemaat Allah dibangun di atas TULISAN para rasul dan para nabi"!!!
Sekali lagi, INTERPRETASI Anda saja yg mengatakan bahwa fondasi jemaat adalah ??tulisan?? para rasul dan para nabi!!
Jika kami memegang iman yg sama diwarisi dan diteruskan oleh para penerus rasul, bahwa fondasi jemaat adalah AJARAN PARA RASUL YANG TERDAPAT DALAM TRADISI SUCI DAN Kitab Suci, maka iman kami ini hanya bertentangan dengan INTERPRETASI Anda belaka, bukan bertentangan dengan Kitab Suci!!!
Baca lagi penjelasan Irenaeus and Tertullian diatas bahwa Tradisi Suci (capital letter) hanya berasal dari Kitab Suci.
Semua Rasul sudah menuliskan apa yang dibutuhkan sebagai perlengkapan keselamatan bagi manusia didalam Kitab Suci dan tidak ada sumber lain sehingga semua tradisi palsu dibawah ini sama sekali tidak ada kaitannya dengan warisan ajaran Rasuliah :
1. Petrus Kepala Gereja Universal
2. Vicar of Christ
3. Holy Father
4. Infallible
5. God in earth,dlsb
6. Co-redemptrix (CCC # 494)
7. Mediatrix (CCC # 969)
8. Mary Sinless
9. Mary Assumption
10. Mary Apparitions
Jadi ajaran yg demikian wajib ditolak oleh gereja karena sudah bertentangan dengan kebenaran ajaran Rasuliah.
Quote from: solideogloria on February 01, 2015, 02:04:42 AM
Sebaliknya semua tradisi gereja bikinan manusia hanyalah dusta besar dan sudah keluar sama sekali dari ajaran kebenaran Kitab Suci.
Jika ajaran para murid langsung dari para rasul generasi pertama seperti Ignatius of Antioch, Polycarp of Smyrna, Clement of Rome, dan ajaran2 penerus2 rasul lainnya disebut sebagai ajaran dusta, hanya karena ajaran2 ini tidak sesuai dengan INTERPRETASI modern sola scripturist yg disejajarkan dengan Kitab Suci, kiranya sudah jelas terlihat di sini siapa yg sebenarnya sedang berdusta!!
Mana mungkin ada ajaran Rasuliah bertentangan dengan Kitab Suco yang tertulis seperti contoh dibawah ini :
1. Petrus Kepala Gereja Universal
2. Vicar of Christ
3. Holy Father
4. Infallible
5. God in earth,dlsb
6. Co-redemptrix (CCC # 494)
7. Mediatrix (CCC # 969)
8. Mary Sinless
9. Mary Assumption
10. Mary Apparitions
Quote from: solideogloria on February 01, 2015, 02:05:11 AM
Aku bingung dengan kalimat Anda ini.
Tradisi Suci equal to Kitab Suci --> BENAR!!
Tradisi Suci equal to Kitab Suci berkontradiksi dengan tradisi palsu --> BENAR!!
So... apa yg mau Anda permasalahkan?
Masalahnya adalah mengaku adanya tradisi (huruf kecil) yang dianggap Rasuliah tetapi isinya sbb :
1. Petrus Kepala Gereja Universal
2. Vicar of Christ
3. Holy Father
4. Infallible
5. God in earth,dlsb
6. Co-redemptrix (CCC # 494)
7. Mediatrix (CCC # 969)
8. Mary Sinless
9. Mary Assumption
10. Mary Apparitions
Siapa yang percaya ajaran tsb berasal dari Rasuliah ?
Blog2 anti-katolik di atas itu hanya menyajikan INTERPRETASI dan SPEKULASI mereka ttg ajaran2 katolik!!
Daftar spekulasi dan INTERPRETASI sola-scripturist yg dirinci dalam website2 anti-katolik di atas sama sekali bukan bukti bahwa Gereja Katolik mengajarkan ajaran2 sesat di itu!!
Sampai sekarang saya tidak melihat anda bisa membantah materi dari fakta sejarah tersebut terhadap segala penambahan tradisi (huruf kecil) gereja yang berlangsung terus sampai ribuan tahun.
Kapan selesainya wahyu Tuhan kalau ditambahi terus tanpa otoritas ilahi dan inspirasi Roh Kudus ?
Shalom
-
Begitu pula dalam Kitab Suci TIDAK PERNAH ADA ajaran bahwa semua sola-scripturist diberi otoritas menafsirkan Kitab Suci
Dalam Kitab Suci TIDAK PERNAH ADA ajaran bahwa semua sola-scripturist diberi otoritas untuk menyamakan INTERPRETASI mereka setara dengan Kitab Suci.
Dalam Kitab Suci juga TIDAK PERNAH ADA ajaran bahwa semua sola-scripturist diberi otoritas melarang orang lain menafsirkan Kitab Suci berbeda dengan INTERPRETASI mereka tuh!!
Bukankah justru justru sola-scripturist yg memaksakan INTERPRETASI pribadi ini yg mengajarkan prinsip membebek?
Semua INTERPRETASI yg sesuai dengan INTERPRETASI mereka, tidak peduli menyalah-artikan ajaran2 / interpretasi2 lain di luar konteks dari interpretasi pihak lain, selama sesuai dengan INTERPRETASI mereka, maka INTERPRETASI itu juga harus ditiru, seperti contoh memutilasi tulisan Athanasius di atas???
Saya tidak pernah mengatakan harus membebek seperti di Katolik yang diharuskan membebek atau membeo saja kepada tafsiran Magisterium dimana isi tafsirannya ternyata banyak yang sudah menyimpang dari kebenaran Ajaran Alkitab.
Didalam Protestan setiap orang yang sudah beriman sejati adalah penyandang imamat rajani sehingga pasti dipimpin / di-iluminasi oleh Roh Kudus didalam memahami Kitab Suci,dan tidak perlu diajar oleh orang lain apalagi segelintir orang yang merasa dirinya seperti Tuhan tidak mungkin salah,padahal tafsirannya sudah banyak yang ngaco karena pakai tradisi (huruf kecil) manusia belaka.
1 Yohanes 2:27 Sebab di dalam diri kamu tetap ada pengurapan yang telah kamu terima dari pada-Nya. Karena itu tidak perlu kamu diajar oleh orang lain. Tetapi sebagaimana pengurapan-Nya mengajar kamu tentang segala sesuatu--dan pengajaran-Nya itu benar, tidak dusta--dan sebagaimana Ia dahulu telah mengajar kamu, demikianlah hendaknya kamu tetap tinggal di dalam Dia.
Gal. 5:25 Jikalau kita hidup oleh Roh, baiklah hidup kita juga dipimpin oleh Roh,
Quote from: solideogloria on February 01, 2015, 02:05:11 AM
Anda katakan: ” Nabi dan Rasul adalah orang yang diurapi Allah didalam menurunkan wahyu-Nya kepada manusia “???
Anda mau buktikan dengan ayat Yos 1 : 8 dan Mzm 1 : 2???
Lagi2 hanya membuktikan INTERPRETASI Anda belaka yang mengatakan demikian!!!
Yos 1 : 8 memerintahkan utk merenungkan Taurat, BUKAN menyatakan bahwa "nabi dan rasul diurapi Allah utk menurunkan wahyuNya" seperti INTERPRETASI Anda itu!!!
Mzm 1 : 2 menyatakan bahwa Allah menyukai orang2 yg merenungkan Taurat siang dan malam, BUKAN menyatakan bahwa "nabi dan rasul diurapi Allah utk menurunkan wahyuNya" seperti INTERPRETASI Anda itu!!!
Efesus 2:19 Demikianlah kamu bukan lagi orang asing dan pendatang, melainkan kawan sewarga dari orang-orang kudus dan anggota-anggota keluarga Allah,
2:20 yang dibangun di atas dasar para rasul dan para nabi, dengan Kristus Yesus sebagai batu penjuru
Fondasi Gereja dikatakan nabi dan Rasul berarti hanya melalui merekalah semua wahyu dan pengajaran Allah berasal karena mereka yang diurapi oleh Tuhan untuk menerima wahyu Allah.
Yang pasti sama sekali tidak ada secuilpun ajaran Alkitab bahwa seorang Paus bisa merubah atau memodifikasi firman Tuhan seperti ajaran gereja anda yang sudah mempertuhankan jabatan Paus itu.
"The Pope is of great authority and power that he can modify, explain, or interpret even divine laws... The Pope can modify divine law, since his power is not of man, but of God, and he acts as vicegerent of God upon earth." -Lucius Ferraris, Prompta Ribliotheca, "Papa," art. 2, translated.
Quote from: solideogloria on February 01, 2015, 02:05:11 AM
Benar!!! Gereja Perdana MENYELIDIKI Kitab Suci untuk menguji apakah FIRMAN yang disampaikan kepada mereka itu benar atau tidak!
SIlakan diperhatikan, ada 2 FAKTA yang menarik di sini:
1. Umat di Berea menerima FIRMAN yang diajarkan oleh Paulus dan Silas (ayat 11)
2. Umat di Berea MENYELIDIKI Kitab Suci untuk mengetahui apakah semuanya itu benar demikian (ayat 12)
Dari sini sudah jelas bahwa FIRMAN yang diterima oleh umat di Berea itu BERBEDA dengan Kitab Suci YANG DISELIDIKI oleh mereka, sehingga dari perbandingannya umat di Berea dapat mengetahui bahwa FIRMAN yang mereka terima itu benar.
Kesimpulannya jelas sekali, bahwa umat di Berea pun TIDAK PERNAH ber-sola scriptura!!!
Ada FIRMAN yang disampaikan secara lisan oleh Paulus dan Silas, yang BERBEDA dengan Kitab Suci.
Dan mereka gunakan Kitab Suci utk saling melengkapi baik FIRMAN yang di luar Kitab Suci dengan firman yang tertulis dalam Kitab Suci!!!
Jangan memutarbalikkan penafsiran.
Mereka menyelidiki pemberitaan / kotbah mengenai firman Tuhan oleh para Rasul apakah sesuai dengan isi Kitab Suci,karena Kitab Suci adalah infallible dan inerrancy yang dipercaya oleh semua gereja kristen mungkin kecuali anda sendiri yang tidak percaya.
Pakai apa pula firman Tuhan harus diuji kalau Kitab Suci itu sendiri adalah firman Tuhan yang tertulis dan merupakan alat uji tertinggi karena dia dikatakan sebagai kebenaran.
Tidak pernah ada firman Tuhan yang berada diluar Kitab Suci apalagi firman yang bersangkutan dengan semua ajaran menyimpang sbb :
1. Petrus Kepala Gereja Universal
2. Vicar of Christ
3. Holy Father
4. Infallible
5. God in earth,dlsb
6. Co-redemptrix (CCC # 494)
7. Mediatrix (CCC # 969)
8. Mary Sinless
9. Mary Assumption
10. Mary Apparitions
Shalom
-
TUNGGU DULU!!!!
Apakah Anda katakan Roh Kudus memberikan pencerahan kepada SEMUA orang beriman utk memahami Kitab Suci???
Anda mau gunakan ayat Yoh 14 : 26 untuk membenarkan hal ini???
Lagi2 bro soli, Anda dengan suksesnya membuktikan bahwa Anda menyamakan INTERPRETASI pribadi dengan kebenaran Kitab Suci!!!
Lihat lagi ayat2 dan perikop2 pendahulunya!!
Sabda Yesus dalam Yoh 14 : 26 ini disampaikan dalam peristiwa Perjamuan Terakhir (dimulai dari perikop Yoh 13). Jadi Kitab Suci TIDAK mengatakan bahwa SEMUA umat beriman akan memperoleh pencerahan dan dapat memahami Kitab Suci secara benar, tetapi ayat ini hanya KHUSUS mengatakan bahwa HANYA kepada 11 rasul (Yudas Iskariot tidak termasuk karena dia telah meninggalkan perjamuan pada saat Yesus bersabda) Yesus menjanjikan Roh Penghibur!!
Hanya INTERPRETASI Anda belaka yang mengatakan bahwa ayat ini membenarkan SEMUA sola-scripturist utk dapat memahami Kitab Suci dengan benar, lalu memberikan kebebasan kepada sola-scripturist utk memaksakan INTERPRETASI mereka sebagai satu2nya kebenaran SETARA dengan Kitab Suci itu sendiri!!
Sebaliknya, dalam ajaran apostolik, kuasa apostolik ini diturunkan, sehingga para penerus para rasul lah yang mewarisi previllege dari sabda Yesus dalam Yoh 14 : 26, sehingga hanya pada para penerus rasul saja lah (uskup2 dalam persekutuan dengan Paus) yang memiliki kuasa menginterpretasikan Kitab Suci!!
Anda tidak setuju??? Tidak masalah!!! Toh yang kami lawan di sini ini hanya sekedar INTERPRETASI Anda, bukan kebenaran Kitab Suci!!!
Apakah semua orang percaya tidak memiliki Roh Kudus didalam dirinya ?
Apakah semua orang percaya tidak menerima meterai keselamatan Roh Kudus didalam dirinya ?
Apakah semua orang percaya tidak menerima jaminan keselamatan berupa Roh Kudus yang ada didalam diri-Nya ?
Apakah semua orang percaya bukan bait Allah dimana Roh Kudus tinggal didalam dirinya ?
Kalau demikian maka silahkan anda renungkan pekerjaan Roh Kudus sbb :
Yohanes 14:26 tetapi Penghibur, yaitu Roh Kudus, yang akan diutus oleh Bapa dalam nama-Ku, Dialah yang akanmengajarkan segala sesuatu kepadamu dan akan mengingatkan kamu akan semua yang telah Kukatakan kepadamu.
I Yohanes 2:27 Sebab di dalam diri kamu tetap ada pengurapan yang telah kamu terima dari pada-Nya. Karena itu tidak perlu kamu diajar oleh orang lain. Tetapi sebagaimana pengurapan-Nya mengajar kamu tentang segala sesuatu -- dan pengajaran-Nya itu benar, tidak dusta -- dan sebagaimana Ia dahulu telah mengajar kamu, demikianlah hendaknya kamu tetap tinggal di dalam Dia.
Dikatakan mengajarlan segala sesuatu maka tidak mungkin ada pengajaran yang ketinggalan bagi keselamatan manusia.
Tetapi tidak mungkin ada pengajaran Roh Kudus yang berkaitan dengan :
1. Petrus Kepala Gereja Universal
2. Vicar of Christ
3. Holy Father
4. Infallible
5. God in earth,dlsb
6. Co-redemptrix (CCC # 494)
7. Mediatrix (CCC # 969)
8. Mary Sinless
9. Mary Assumption
10. Mary Apparitions
Jadi, prinsip Sola Scriptura menolak otoritas tradisi (huruf kecil) gereja yang disetarakan dengan otoritas Alkitab Firman Tuhan.
Quote from: solideogloria on February 01, 2015, 02:05:11 AM
Sudah aku jawab di thread ini:
http://forumimankristen.com/index.php/topic,1850.0.html
Bahwa yang disajikan di website tersebut itu BUKAN ajaran katolik, melainkan sekedar kesalah-pahaman non-katolik akan ajaran2 katolik.
Sudah pula aku tanggapi sebelumnya bahwa semua orang percaya adalah penyandang imamat yang rajani dan bisa langsung menghampiri tahta Allah dan memahami firman-Nya tanpa harus melalui segala macam perantara palsu apakah itu Maria,Paus,Magisterium ataupun tradisi (huruf kecil) manusia.
Ibrani 4:16
Sebab itu marilah kita dengan penuh keberanian menghampiri takhta kasih karunia, supaya kita menerima rahmat dan menemukan kasih karunia untuk mendapat pertolongan kita pada waktunya.
Quote from: solideogloria on February 01, 2015, 02:05:11 AM
Yep!!! Makanya dengarkan peringatan Tuhan!!!
Jika murid2 langsung rasul2 generasi pertama seperti St. Polycarp, St. Clement of Rome, St. Ignatius Antioch, dan penerus2 rasul lainnya mengajarkan ajaran2 apostolik yg konsisten seperti "Kitab Suci dan Tradisi Suci sebagai Firman Allah", "Mariology", "Persekutuan dengan para kudus di surga", "hierarki dan kuasa apostolik", dsb, dan ajaran2 yg sama ini diajarkan oleh Gereja Katolik;
Jika mulai abad ke15, bidaat protestant mulai membuang otoritas ajaran rasuliah yang terkandung dalam Tradisi Suci, mengajarkan ajaran2 yg berbeda dengna penerus2 rasul, seperti "sola scriptura", "anti Mariology", "memutus persekutuan dengan para kudus di surga", "menyangkal hierarki dan kuasa2 apostolik penerus2 rasul", dsb;
Dari sini sudah jelas siapa yg sedang diacu dan diperingati utk diwaspadai dalam ayat2 yg Anda berikan itu!!
Tidak ada satupun ajaran para Rasul yang mendukung segala tradisi (huruf kecil) gereja sbb :
1. Petrus Kepala Gereja Universal
2. Vicar of Christ
3. Holy Father
4. Infallible
5. God in earth,dlsb
6. Co-redemptrix (CCC # 494)
7. Mediatrix (CCC # 969)
8. Mary Sinless
9. Mary Assumption
10. Mary Apparitions
Gereja Roma Katolik memberikan otoritas kepada tradisi (huruf kecil) manusia, karena itu mereka tidak mengizinkan siapapun menafsir Alkitab dengan cara yang bertentangan dengan tradisi tersebut. Jelas mereka meninggikan tradisi melebihi Alkitab, bahkan menganggap bahwa Alkitab hanya bisa ditafsirkan dan diajarkan dengan perantaraan Paus atau konsili gerejawi. Ini sudah pasti hanya penghujatan saja kepada otoritas Roh Kudus didalam memberikan pencerahan kepada Orang Percaya.
Ajaran Katolik jelas jelas sudah menghujat pekerjaan exclusive Allah Tritunggal dan Firmannya :
1. Ajaran Mariolatry sudah mengkultuskan Maria menyaingi Tuhan Yesus
2. Ajaran Papism sudah mengkultuskan Paus sebagai Bapa Suci dan Tuhan didunia ini dengan menghujat Allah Bapa
3. Ajaran Petrine sudah mengkultuskan Petrus sebagai Batukarang Gereja dan menjadi Paus pertama yang sudah menghujat Tuhan Yesus sebagai satu satunya batukarang gereja dan Kepala Gereja.
4. Ajaran kultus Magisterium yang memonopoli penafsiran Alkitab sudah menghujat Roh Kudus sebagai satu satunya sumber pencerahan yang absolut.
5. Membuat tradisi palsu yg dianggap infallible sudah mendegradasikan otoritas Scriptura sebagai Firman Tuhan yang menjadi dasar gereja yang absolut.
Shalom
-
Mana ayat yg menyatakan tidak ada lagi nabi dan rasul setelah rasul Yohanes meninggal???
Kalo tidak pernah ada ayat yg menyatakan demikian, bukankah Anda telah melanggar prinsip Sola-Scriptura????
Karena Alkitab sudah ditutup dengan Kitab Wahyu dan tidak ada pewahyuan baru oleh Roh Kudus lagi.
Sola Scriptura bukan dalam pengertian Biblicist yaitu hanya memahami Alkitab secara literal seperti pikiran anda yang tidak paham makna Sola Scriptura.
Prinsip Sola Scriptura adalah sikap hati kembali kepada kebenaran Alkitab (Back to Bible) baik yang tersurat maupun yang tersirat sepanjang ada dasar ayat-ayat Alkitab yang mendukungnya secara harmonis satu sama lain.
Quote from: solideogloria on February 01, 2015, 02:13:02 AM
Yep!!! Makanya dengarkan peringatan Tuhan di atas!!!
Jika murid2 langsung rasul2 generasi pertama seperti St. Polycarp, St. Clement of Rome, St. Ignatius Antioch, dan penerus2 rasul lainnya mengajarkan ajaran2 apostolik yg konsisten seperti "Kitab Suci dan Tradisi Suci sebagai Firman Allah", "Mariology", "Persekutuan dengan para kudus di surga", "hierarki dan kuasa apostolik", dsb, dan ajaran2 yg sama ini diajarkan oleh Gereja Katolik;
Jika mulai abad ke15, bidaat protestant mulai membuang otoritas ajaran rasuliah yang terkandung dalam Tradisi Suci, mengajarkan ajaran2 yg berbeda dengna penerus2 rasul, seperti "sola scriptura", "anti Mariology", "memutus persekutuan dengan para kudus di surga", "menyangkal hierarki dan kuasa2 apostolik penerus2 rasul", dsb;
Dari sini sudah jelas siapa yg sedang diacu dan diperingati utk diwaspadai dalam ayat2 yg Anda berikan itu!!
Ini hanya tuduhan tanpa bukti karena anda hanya bisa memfitnah tetapi tidak bisa membuktikan dimana ajaran Protestan yang tidak Alkitabiah.
Tetapi semua ajaran dibawah ini adalah heresy belaka karena tidak ada dukungan kebenaran firman Tuhan yang tertulis baik secara eksplisit apalagi implisit:
http://www.jesus-is-savior.com/False%20Religions/Roman%20Catholicism/catholic_heresies-a_list.htm
http://www.gospeloutreach.net/romanerr1.html
http://katholiksesat.blogspot.com/2010/10/daftar-tradisi-yang-menyimpang-dari.html
http://mendapat-laia.blogspot.com/2012/06/pengajaran-yang-salah-dan-Tuhan-benci.html
http://hbcdelivers.org/list-of-roman-catholic-heresies/
http://carm.org/list-of-roman-catholic-false-teachings
http://cnview.com/on_line_resources/the_truth_about_roman_catholics_final.htm
http://www.masters-table.org/reformation/catholictimeline.htm
https://www.cai.org/bible-studies/romes-heretical-inventions
http://www.eaec.org/cults/rc/timeline.htm
Quote from: solideogloria on February 01, 2015, 02:13:02 AM
Blog2 anti-katolik di atas itu hanya menyajikan INTERPRETASI dan SPEKULASI mereka ttg ajaran2 katolik!!
Daftar spekulasi dan INTERPRETASI sola-scripturist yg dirinci dalam website2 anti-katolik di atas sama sekali bukan bukti bahwa Gereja Katolik mengajarkan ajaran2 sesat di itu!!
Ini hanya tuduhan tanpa bukti karena anda hanya bisa memfitnah tetapi tidak bisa membuktikan dimana ajaran Protestan yang tidak Alkitabiah.
Tetapi semua ajaran dibawah ini adalah heresy belaka karena tidak ada dukungan kebenaran firman Tuhan yang tertulis baik secara eksplisit apalagi implisit:
http://www.jesus-is-savior.com/False%20Religions/Roman%20Catholicism/catholic_heresies-a_list.htm
http://www.gospeloutreach.net/romanerr1.html
http://katholiksesat.blogspot.com/2010/10/daftar-tradisi-yang-menyimpang-dari.html
http://mendapat-laia.blogspot.com/2012/06/pengajaran-yang-salah-dan-Tuhan-benci.html
http://hbcdelivers.org/list-of-roman-catholic-heresies/
http://carm.org/list-of-roman-catholic-false-teachings
http://cnview.com/on_line_resources/the_truth_about_roman_catholics_final.htm
http://www.masters-table.org/reformation/catholictimeline.htm
https://www.cai.org/bible-studies/romes-heretical-inventions
http://www.eaec.org/cults/rc/timeline.htm
Sampai sekarang saya tidak melihat ada bantahan terhadap materi fakta akan sejarah penambahan ajaran palsu gereja seperti tersebut di link-link diatas.
Quote from: solideogloria on February 01, 2015, 02:13:02 AM
Kalau Petrus sebagai Rasul panutan mengapa pula gereja melarang selibat padahal Petrus memiliki istri ???
See??? Ini bukti bahwa Anda menutup mata dari FAKTA yang ada di dalam Gereja Katolik!!
Kata siapa Gereja Katolik melarang (??mengharuskan??) selibat???
Lha wong ada banyak tuh pastor Gereja Katolik Roma yang pada kenyataannya menikah, karena mereka memperoleh panggilan menjadi pastor setelah menikah!!!
Lha wong kenyataannya pastor Gereja Katolik Timur yang bersatu dengan Gereja Roma menikah semua tuh..
Makanya, jangan percaya buta pada tulisan2 dalam website2 anti-katolik saja, silakan Anda pelajari FAKTA yang sebenarnya.
Dasar disiplin hidup selibat adalah anjuran dari Paulus sendiri dalam suratnya kepada jemaat di Korintus: 1 Kor 7 : 1
1 Kor 7 Dan sekarang tentang hal-hal yang kamu tuliskan kepadaku. Adalah baik bagi laki-laki, kalau ia tidak kawin,
Selibat adalah bentuk DISIPLIN iman, sebuah praktek, peraturan gerejawi, yang sama sekali tidak mutlak dan infallible, yang dapat diberlakukan dengan pertimbangan2 tertentu dan dapat ditinjau kembali dalam kasus2 tertentu!! Bentuk DISIPLIN selibat ini dipandang oleh Gereja Katolik sebagai praktek DISIPLIN yang baik, karena gembala dapat mendedikasikan dirinya seutuhnya melayani Tuhan.
Gereja Katolik mendesak dan dalam hampir semua kasus mengharuskan pastor utk selibat, TAPI BUKAN BERARTI MELARANG PASTOR UNTUK MENIKAH, karena dalam banyak kasus, Gereja Katolik tetap memperbolehkan pastor2 utk menikah dalam keadaan yg khusus dan dapat dipertanggung-jawabkan!!
Adakah Paus,Kardinal atau Pastor yang memiliki istri yang masih diperbolehkan melayani didalam organisasi gereja anda ?
Kalau ada bolehkan saya tahu buktinya ?
Dulu memang ada Paus yang menikah tetapi apakah sekarang diperbolehkan,kalau benar mana aturannya ?
Apakah kemurnian pelayanan harus berdasarkan selibat,mana dasar Alkitabiahnya ?
Shalom
-
Blog2 anti-katolik di atas itu hanya menyajikan INTERPRETASI dan SPEKULASI mereka ttg ajaran2 katolik!!
Daftar spekulasi dan INTERPRETASI sola-scripturist yg dirinci dalam website2 anti-katolik di atas sama sekali bukan bukti bahwa Gereja Katolik mengajarkan ajaran2 sesat di itu!!
Ini hanya tuduhan tanpa bukti karena anda hanya bisa memfitnah tetapi tidak bisa membuktikan dimana ajaran Protestan yang tidak Alkitabiah.
Tetapi semua ajaran dibawah ini adalah heresy belaka karena tidak ada dukungan kebenaran firman Tuhan yang tertulis baik secara eksplisit apalagi implisit:
http://www.jesus-is-savior.com/False%20Religions/Roman%20Catholicism/catholic_heresies-a_list.htm
http://www.gospeloutreach.net/romanerr1.html
http://katholiksesat.blogspot.com/2010/10/daftar-tradisi-yang-menyimpang-dari.html
http://mendapat-laia.blogspot.com/2012/06/pengajaran-yang-salah-dan-Tuhan-benci.html
http://hbcdelivers.org/list-of-roman-catholic-heresies/
http://carm.org/list-of-roman-catholic-false-teachings
http://cnview.com/on_line_resources/the_truth_about_roman_catholics_final.htm
http://www.masters-table.org/reformation/catholictimeline.htm
https://www.cai.org/bible-studies/romes-heretical-inventions
http://www.eaec.org/cults/rc/timeline.htm
Sampai sekarang saya tidak melihat ada bantahan terhadap materi fakta akan sejarah penambahan ajaran palsu gereja seperti tersebut di link-link diatas.
Quote from: solideogloria on February 01, 2015, 02:13:02 AM
Siapa yg mengatakan demikian??
Kitab Suci??????
Tunjukkan di sini ayat yg menyatakan demikian!!
Tunjukkan ayatnya ya, jangan tunjukkan INTERPRETASI Anda!!!!
Petrus mengaku hanya sesama Penatua bukan Kepala Gereja Universal seperti ajaran palsu gereja anda.
1 Pet. 5:1 The elders which are among you I exhort, who am also an elder, and a witness of the sufferings of Christ, and also a partaker of the glory that shall be revealed:
Janganlah anda menjadi sok Biblicist tetapi yang hipoktirt didalam memahami ajaran Alkitab.
Bib•li•cist = One who interprets the Bible literally.
Quote from: solideogloria on February 01, 2015, 02:13:02 AM
Lha wong rasul2 lainnya dan semua penerus2 rasul sampai Skisma Besar mengakui kepemimpinan Petrus kok!!
Sudah aku berikan bukti2nya di thread sebelah, di mulai dari reply #4:
http://forumimankristen.com/index.php/topic,1719.0.html
Jika ada yg mengatakan bahwa Petrus dan penerus2 Petrus di Roma bukan pemimpin atas para rasul lainnya, berarti sudah bisa dilihat siapa yg sedang diacu oleh peringatan2 dalam Ibr 13 : 9; 1 Pet 2 : 1; 2 Pet 2 : 1; 1 Yoh 4 : 1, bukan???
Petrus sendiri mengaku bahwa dirinya hanya sebatas jabatan Penatua belaka :
1 Petrus 5:1The elders which are among you I exhort, who am also an elder, and a witness of the sufferings of Christ, and also a partaker of the glory that shall be revealed:
Yang pernah memimpin para Rasul didalam konsili hanya Yakobus tercatat didalam Alkitab.
Kalau Petrus sebagai pemimpin mengapa ia diutus bukan mengutus :
Kisah Para Rasul 8:14
Ketika rasul-rasul di Yerusalem mendengar, bahwa tanah Samaria telah menerima firman Allah, mereka mengutus Petrus dan Yohanes ke situ.
Kalau Petrus pemimpin mengapa pula dia bisa dituduh munafik olah Paulus ?
Kelihatan sekali pemafsiran anda tidak ada dasar Alkitabnya sama sekali dan terlalu dibikin-bikin hanya sebagai batu loncatan untuk meninggikan Paus setara dengan Tuhan.
(http://i58.tinypic.com/fofvwi.jpg)
The Bible contains several passages where the office of Pope ought to be mentioned, if it existed. Ephesians 4:11,12 and 1 Corinthians 12:28 list various officers and workers in the church, but the office of Pope is not mentioned. Why not?
Paul wrote several letters to and from Rome, naming many people there (Rom. 16; Col. 4:7-14; 2 Tim. 4:9-22; Philem. 23,24). If Peter was Pope in Rome, surely Paul would have mentioned him. But Paul mentions neither Peter nor anyone else as being Pope.
Pope Leo I (440-461), with the aid of Roman law, solidified this doctrine by making the bishop of Rome the legal heir of Peter. Leo argued that the apostle Peter continued to speak to the Christian community through his successors as bishop of Rome.
From Gregory I to Clement V
The historical and juridical development of the "primacy of the Roman Pontiff" from Pope Gregory I (590-604) to Pope Clement V (1305–1314) was a doctrinal evolution in fidelity of the depositum fidei (deposit of faith).
http://en.wikipedia.org/wiki/Primacy_of_the_Bishop_of_Rome
Dari sejarah kepausan kelihatan sekali Uskup Leo lama kelamaan mengklaim sebagai Paus diabad kelima dst sampai dipakai resmi oleh Gregory I diabad ke-6.
Leo, yang dikenal dalam sejarah sebagai Leo Agung, memanfaatkan kepercayaan yang makin kuat bahwa perkataan Kristus kepada Petrus, “Engkau adalah Petrus dan di atas batu karang ini Aku akan mendirikan jemaat-Ku,“ dapat dipakai untuk para uskup Roma yg memberinya alasan keunggulan dan wewenang yang ia butuhkan untuk menjadikan dirinya Paus Kepala Gereja Universial yg pada gilirannya mengakibatkan pecahnya gereja dengan gereja di Timur (Konstantinopel).
Jadi mengatakan Paus sebagai Kepala Gereja Universal yang sudah ada sejak jaman para Rasul hanyalah ajaran penuh isapan jempol belaka dari segi sejarah gereja.
Shalom
-
Kata siapa Gereja Katolik mengharuskan selibat???
Lha wong ada banyak tuh pastor Gereja Katolik Roma yang pada kenyataannya menikah, karena mereka memperoleh panggilan menjadi pastor setelah menikah!!!
Lha wong kenyataannya pastor Gereja Katolik Timur yang bersatu dengan Gereja Roma menikah semua tuh..
Makanya, jangan percaya buta pada tulisan2 dalam website2 anti-katolik saja, silakan Anda pelajari FAKTA yang sebenarnya.
Dasar disiplin hidup selibat adalah anjuran dari Paulus sendiri dalam suratnya kepada jemaat di Korintus: 1 Kor 7 : 1
1 Kor 7 Dan sekarang tentang hal-hal yang kamu tuliskan kepadaku. Adalah baik bagi laki-laki, kalau ia tidak kawin,
Selibat adalah bentuk DISIPLIN iman, sebuah praktek, peraturan gerejawi, yang sama sekali tidak mutlak dan infallible, yang dapat diberlakukan dengan pertimbangan2 tertentu dan dapat ditinjau kembali dalam kasus2 tertentu!! Bentuk DISIPLIN selibat ini dipandang oleh Gereja Katolik sebagai praktek DISIPLIN yang baik, karena gembala dapat mendedikasikan dirinya seutuhnya melayani Tuhan.
Gereja Katolik mendesak dan dalam hampir semua kasus mengharuskan pastor utk selibat, TAPI BUKAN BERARTI MELARANG PASTOR UNTUK MENIKAH, karena dalam banyak kasus, Gereja Katolik tetap memperbolehkan pastor2 utk menikah dalam keadaan yg khusus dan dapat dipertanggung-jawabkan!!
Katekismus 915 Nasihat-nasihat Injil dalam keaneka-ragamannya dianjurkan kepada setiap murid Kristus. Cinta sempurna, untuk mana semua umat beriman dipanggil, membawa untuk mereka yang secara bebas menerima panggilan untuk kehidupan berkaul, kewajiban, supaya hidup dalam kemurnian pantang nikah demi Kerajaan Allah, dan dalam kemiskinan dan ketaatan. Ikrar nasihat-nasihat ini dalam salah satu status kehidupan yang diakui Gereja menandakan hidup bakti.
2349 Kemurnian "harus menghiasi manusia dalam aneka ragam status kehidupan: yang satu dalam status keperawanan atau dalam hidup wadat yang ditahbiskan kepada Allah, satu cara yang menonjol, supaya dapat menyerahkan diri hanya kepada Allah dengan hati yang tidak terbagi; yang lain, dengan cara yang ditentukan oleh hukum kesusilaan bagi semua orang, apakah mereka itu telah menikah atau belum menikah" (CDF, Perny. "Persona humana" 11). Mereka yang telah menikah dipanggil supaya hidup murni sebagai suami isteri; yang lain hidup murni, kalau mereka berpantang.
Apa pula dasar bahwa kemurnian hidup itu harus dibuktikan dengan keharusan selibat ?
Apakah semua Nabi dan Rasul yang sudah beristri hidupnya tidak murni ?
Quote from: solideogloria on February 01, 2015, 02:13:02 AM
Bukan Gereja Katolik yang mengkhianati ajaran Yesus, tetapi mereka yg memutar-balikkan ajaran Gereja Katolik lah yang telah mengkhianati Yesus, seperti contoh website yg Anda berikan ini!!
Sudah aku jawab di thread ini:
http://forumimankristen.com/index.php/topic,1850.0.html
Bahwa yang disajikan di website tersebut itu BUKAN ajaran katolik, melainkan sekedar kesalah-pahaman non-katolik akan ajaran2 katolik.
Kalo sudah dibuktikan bahwa yg disampaikan di website2 seperti itu bukan ajaran katolik, sudah disajikan ajaran2 resmi katolik seperti apa, tapi terus berulang2 menyajikan tulisan2 non katolik dan menyelewengkannya sebagai ajaran katolik, siapa yg sedang mengkhianati ajaran Yesus di sini????
Bagaimana tidak mengkhianati kalau ada perbedaan ajaran sbb :
1.Katolik mengajarkan KESELAMATAN HANYA ADA DIDALAM GEREJA KATOLIK ROMA (# 816)
Sedangkan Alkitab mengajarkan KESELAMATAN HANYA ADA DIDALAM
JESUS KRISTUS (Kis.4 : 10,12 ; Rom.3 : 24)
2.Katolik mengajarkan GEREJA MEMPUNYAI OTORITAS MEMBERIKAN PENGAMPUNAN DOSA(# 979,982, 986,1448,1461)
Sedangkan Alkitab mengajarkan HANYA Allah YANG BISA MENGAMPUNI
DOSA MANUSIA ( Mark.2 : 7)
3. Katolik mengajarkan PAUS ADALAH KEPALA GEREJA (# 937)
Alkitab mengajarkan KRISTUS ADALAH KEPALA GEREJA
( Yes.42:8 ; Ef.5:23 ; Kol.1:18 ; Kol.2:10 )
Masih banyak lagi kalau mau dibahas khususnya ajaran mariology !
Quote from: solideogloria on February 01, 2015, 02:13:02 AM
Kata siapa bahwa suksesi ajaran itu sudah tertulis SEMUA dalam Kitab Suci???
Berikan di sini ayat Kitab Suci yang menyatakan demikian!!!
Tunjukkan ayatnya ya, jangan tunjukkan INTERPRETASI Anda!!!!
Ini adalah fakta sejarah penambahan tradisi gereja duliar ajaran Rasuliah yang anda tidak mungkin bantah.
1. Petrus Kepala Gereja Universal
2. Vicar of Christ
3. Holy Father
4. Infallible
5. God in earth,dlsb
6. Co-redemptrix (CCC # 494)
7. Mediatrix (CCC # 969)
8. Mary Sinless
9. Mary Assumption
10. Mary Apparitions
Quote from: solideogloria on February 01, 2015, 02:13:02 AM
Hanya kecongkakan rohani saja kalau ada yang merasa menggantikan jabatan Petrus dan menganggap diri infallible seperti Tuhan didunia ini,karena sama sekali tidak ada dasar alkitabiahnya.
Dasar Alkitabiahnya sudah aku berikan di sini thread berikut ini, mulai dari reply #1
http://forumimankristen.com/index.php/topic,1719.0.html
Anda tidak setuju?? Tidak masalah, toh yang kami lawan ini hanya sekedar INTERPRETASI Anda, BUKAN Kitab Suci, sama seperti contoh2 yg telah sukses Anda berikan, bahwa tidak ada satupun ayat yg mendukung sola-scriptura, tetapi hanya INTERPRETASI Anda belaka yg mendukung ajaran sola scriptura!!
Bukan interpretasi yang mejadi masalah melainkan hanya putar belit penafsiran Katolik yang dipaksakan sehingga Petrus dijadikan batu loncatan untuk menjadikan jabatan Paus sebagai Kepala Gereja Universal secara menghujat Tuhan Yesus sendiri sebagai satu satunya Kepala Gereja yang sah dan berotoritas absolut,berdasarkan kebenaran Kitab Suci.
Shalom
-
Ajaran rasuliah yang tidak tertulis dalam Kitab Suci???
Lah... itu ajaran rasuliah mengenai hierarki kuasa apostolik, kuasa rasuliah dalam jabatan uskup dan paus, keabsahan pembaptisan percik vs siram, perpetual virginity of Mary, karya2 Allah dalam diri Maria, karya2 Allah dalam orang2 kudusnya termasuk para kudus yang telah paripurna di surga, dsb.
Ini semua tidak tertulis didalam Kitab Suci, tetapi semuanya ada dalam tulisan2 penerus2 para rasul, termasuk penerus langsung rasul Yohanes dan Petrus seperti Polycarp, Ignatius of Antioch, Clement of Rome, yang tulisan2nya masih dapat ditemukan sampai saat ini! Ada juga kitab Didache, Liturgy santo Markus, Liturgi Santo Yakobus, dsb, yang mencatat ajaran2 yg tidak ditulis dalam Kitab Suci.
Sudah jelas bukan, bahwa ada banyak ajaran rasuliah yg diajarkan para rasul dan diwariskan turun temurun kepada penerus2 mereka, yg tidak ditulis semuanya dalam Kitab Suci 46 PL + 27 PB, mengkonfirmasi kesaksian Yohanes dalam Yoh 21 : 25???
Mana mungkin ajaran Rasuliah bertentangan dengan ajaran mereka yang sudah tertulis ?
Semua wahyu Tuhan sudah dalam bentuk tertulis didalam satu Kitab Suci yaitu Alkitab,diluar itu sama sekali bukan wahyu Tuhan karena tidak ada satupun dukungan adanya salinan naskah aslinya.
Semua ajaran didalam links terlampir yg terus bertambah setelah ribuan tahun tidak mungkin merupakan warisan ajaran Rasuliah karena tidak masuk akal sama sekali :
http://www.jesus-is-savior.com/False%20Religions/Roman%20Catholicism/catholic_heresies-a_list.htm
http://www.gospeloutreach.net/romanerr1.html
http://katholiksesat.blogspot.com/2010/10/daftar-tradisi-yang-menyimpang-dari.html
http://mendapat-laia.blogspot.com/2012/06/pengajaran-yang-salah-dan-Tuhan-benci.html
http://hbcdelivers.org/list-of-roman-catholic-heresies/
http://carm.org/list-of-roman-catholic-false-teachings
http://cnview.com/on_line_resources/the_truth_about_roman_catholics_final.htm
http://www.masters-table.org/reformation/catholictimeline.htm
https://www.cai.org/bible-studies/romes-heretical-inventions
http://www.eaec.org/cults/rc/timeline.htm
Quote from: solideogloria on February 01, 2015, 09:22:46 AM
Buktikan dimana salinan naskah aslinya dari ajaran lisan para Rasul yang menurut anda belum dalam bentuk tertulis itu !
Lol.. diskusi kok menggunakan metode “fallacy of the heap"???
Menyajikan dua paradox, lalu menyuruh lawan diskusi memilih paradox mana yg benar??
Yang namanya paradox ya pasti tidak akan ada yg benar, begitu pula pertanyaan Anda itu tidak pernah bisa dijawab dengan benar!!!
Menanyakan mana naskah asli ajaran lisan yg belum ditulis???
Yang namanya ajaran lisan ya pasti TIDAK ditulis lah, kok mau minta naskah nya??
Bukankah ini adalah contoh “fallacy of the heap”???
Ajaran lisan para rasul sebelum ditulis itu ya seperti ajaran ttg Mariology yg diajarkan oleh Yohanes kepada penerusnya seperti Polycarp dan Ignatius of Antioch, atau ajaran suksesi dan kuasa hierarki apostolik yg diajarkan oleh Petrus kepada penerusnya seperti Clement of Rome.
Ajaran lisan ini akhirnya menjadi tertulis karena dituliskan oleh Polycarp / Ignatius of Antioch / Clement of Rome dalam surat2 mereka.
Surat2 mereka diakui otoritasnya oleh seluruh Gereja Universal (Gereja Roma, Yerusalem, Antiokia, Alexandria, Konstantinopel) tuh, yang artinya ajaran Polycarp / Ignatius of Antioch / Clement of Rome adalah ajaran2 yg apostolik.
Jika sola-scripturist modern menuduh ajaran2 Gereja Katolik bukan ajaran rasuliah, padahal ajaran Gereja Katolik adalah sama dengan ajaran Polycarp / Ignatius of Antioch / Clement of Rome, bukankan sudah jelas sekali bahwa kita harus mempertanyakan kebenaran ajaran sola-scripturist ini???
Kalau Rasul tidak menulis berarti memang itu tidak penting bagi iman sehingga tidak layaklah direkayasa dengan mengaku itu berasal dari para Rasul apalagi isinyapun bertentangan dengan ajaran para Rasul yg tertulis.
Allah Roh Kudus yg memimpin inspirasi penulisan Alkitab makanya tidak mungkin ada ajaran penting yang kececeran lupa ditulis.
Jelas sekali anda memang tidak bisa memberikan alasan yang memadai bahwa semua ajaran yang saya kutip di link diatas memang ajaran Rasuliah karena :
1. Tidak ada bukti naskah aslinya
2. Ajaran terus berkembang sampai ribuan tahun
3. Tidak ada satupun ajaran yang anda anggap berasal para Bapa Gereja tsb mendukung semua ajaran yang ada didalam links tsb yg merupakan fakta sejarah.
Silahkan buktikan mana jaran apa yg anda anggap Bapa Gereja tsb mengenai segala macam predikat maria sbb :
1. Co-redemptrix
2. Mediatrix
3. Sinless
4. Apparitions
5. Assumption
6. Ratu Surga
7. Permaisuri Surga
8. Spouse Holy Ghost
9. Our Live and Swettness
10. Our Advocate
11. Mary is Sovereign
12. Mary’s devotion is intrinsic to christian worship (Cath.971)
13. Spiritual Mother of all men (Cath.501)
14. Praying to Mary,dll
Predikat itu semua sama sekali tidak ada dasar Alkitabnya dan sudah sangat kebablasan karena meninggikan Maria diluar batas kemanusiaannya dan menjadikannya setara dengan Tuhan sendiri.
BERSAMBUNG
-
SAMBUNGAN
Quote from: solideogloria on February 01, 2015, 09:22:46 AM
Saya tidak menyorot soal interpretasi....
Tentu saja Anda tidak akan menyoroti INTERPRETASI, karena ini adalah taktik Anda untuk menyamakan INTERPRETASI dengan kebenaran Kitab Suci!
Alkitab diberikan untuk dipahami dibawah pimpinan Roh Kudus bukan dibatasi pembacaan dan penafsirannya hanya dimonopoli oleh segelitir orang yang mengaku infallible seperti Tuhan itu.
Yoh. 14:26 tetapi Penghibur, yaitu Roh Kudus, yang akan diutus oleh Bapa dalam nama-Ku, Dialah yang akan mengajarkan segala sesuatu kepadamu dan akan mengingatkan kamu akan semua yang telah Kukatakan kepadamu
Jemaat Tuhan tidak harus membeo kepada manusia yang mengaku infallible dan merasa paling benar didalam menafsirkan Alkitab padahal sejarah membuktikan banyak ajarannya sudah jauh menyimpang dari kebenaran Alkitab seperti link yg sudah saya kutip itu.
Kis. 5:29 Tetapi Petrus dan rasul-rasul itu menjawab, katanya: "Kita harus lebih taat kepada Allah dari pada kepada manusia
Quote from: solideogloria on February 01, 2015, 09:22:46 AM
tetapi segala macam ajaran tambahan yang merupakan tradisi gereja anda selama ribuan tahun sampai sekarang yang dianggap setara dengan Kitab Suci padahal itu hanya bikinan manusia berdosa belaka dan sama sekali tidak suci serta sudah bertentangan dengan Sacred Scripture.
Kalo Anda mengira ajaran2 Gereja Katolik adalah ajaran2 baru, silakan Anda baca dokumen2 dari jaman Gereja Perdana!
Silakan Anda baca tulisan2 murid2 langsung rasul2 generasi pertama, seperti tulisan Polycarp dan Ignatius of Antioch yg merupakan murid langsung rasul Yohanes, atau tulisan Clement of Rome yg merupakan murid langsung Petrus.
Jika sola-scripturist modern menuduh ajaran2 Gereja Katolik bukan ajaran rasuliah, padahal ajaran Gereja Katolik adalah sama dengan ajaran Polycarp / Ignatius of Antioch / Clement of Rome, bukankan sudah jelas sekali ajaran siapa yg merupakan ajaran baru yang tidak rasuliah???
Anda memang sama sekali tidak bisa membuktikan atau membantah semua sejarah penambahan ajaran seperti link yg sudah saya berikan itu melainkan hanya memberikan komentar yang mengandung jawaban yang tidak tuntas dan nyambung.
Quote from: solideogloria on February 01, 2015, 09:22:46 AM
Tradisi Suci memiliki otoritas dari Allah sendiri sedangkan tradisi bikinan manusia tidak memiliki otoritas didalam dirinya sendiri melainkan “subject to be judged by Scripture.”
Sacred Scripture and Sacred Tradition Really Equal
Wow!!! Sacred Tradition “subject to be judged by Scripture”???
Lha wong Kitab Suci sendiri menuliskan untuk menguji segala sesuatu, bahkan Kitab Suci pun harus diselidiki (Kis 17 : 11), dari mana logika yg mengatakan bahwa Kitab Suci (YANG DISELIDIKI) justru dijadikan alat uji???
Baca sekali lagi Kis 17 : 11-12!!!!
SIlakan diperhatikan, ada 2 FAKTA yang menarik di sini:
1. Umat di Berea menerima FIRMAN yang diajarkan oleh Paulus dan Silas (ayat 11)
2. Umat di Berea MENYELIDIKI Kitab Suci untuk mengetahui apakah semuanya itu benar demikian (ayat 12)
Dari sini sudah jelas bahwa FIRMAN yang diterima oleh umat di Berea itu BERBEDA dengan Kitab Suci YANG DISELIDIKI oleh mereka, sehingga dari perbandingannya umat di Berea dapat mengetahui bahwa FIRMAN yang mereka terima itu benar.
Kesimpulannya jelas sekali, bahwa umat di Berea pun TIDAK PERNAH ber-sola scriptura!!!
Ada FIRMAN yang disampaikan secara lisan oleh Paulus dan Silas, yang BERBEDA dengan Kitab Suci.
Dan mereka gunakan Kitab Suci utk saling melengkapi baik FIRMAN yang di luar Kitab Suci dengan firman yang tertulis dalam Kitab Suci!!!
Tidak ada indikasi bahwa ajaran para Rasul berbeda dengan Kitab Suci karena itu tuduhan yang tidak bertanggungjawab dan tanpa bukti yang jelas.
Jadi penafsiran anda hanya sepkulasi kosong belaka.
Yang benar adalah kebiasaan Jemaat untuk menguji apakah firman yang diajarkan para Rasul sesuai dengan isi Kitab Suci karena Kitab Suci yang tertulis adalah kebenaran yang absolut.
Quote from: solideogloria on February 01, 2015, 09:22:46 AM
Yang saya lawan disini adalah Sola Scriptura yang berhadapan dengan Sola Magisterium atau Sola Pope yang menyamakan dirinya dengan Tuhan dan boleh memodifikasi firman Tuhan seenak perutnya belaka dengan mengabaikan sama sekali peran Roh Kudus didalam diri manusia.
1. Ajaran Mariolatry sudah mengkultuskan Maria menyaingi Tuhan Yesus
2. Ajaran Papism sudah mengkultuskan Paus sebagai Bapa Suci dan Tuhan didunia ini dengan menghujat Allah Bapa
3. Ajaran Petrine sudah mengkultuskan Petrus sebagai Batukarang Gereja dan menjadi Paus pertama yang sudah menghujat Tuhan Yesus sebagai satu satunya batukarang gereja dan Kepala Gereja.
4. Ajaran kultus Magisterium yang memonopoli penafsiran Alkitab sudah menghujat Roh Kudus sebagai satu satunya sumber pencerahan yang absolut.
5. Membuat tradisi palsu sudah merendahkan Scriptura sebagai Firman Tuhan yang menjadi dasar gereja yang absolut.
Shalom
Yep, silakan saja Anda lawan!
Tapi perlawanan Anda yg hanya menggunakan INTERPRETASI tidak akan pernah dapat membuktikan bahwa ajaran Gereja Katolik bertentangan dengan kebenaran Kitab Suci.
Anda hanya akan dapat membuktikan bahwa ajaran Gereja Katolik bertentangan dengan INTERPRETASI Anda.
Tuhan memberikan Kitab Suci untuk dipahami melalui interpretasi,bukan melalui mimpi atau cara cara mistik.
Dan Roh Kudus yang ada didalam diri orang percaya akan memberikan pencerahan agar memampukannya memperoleh makna yang benar dari firman Tuhan :
Yoh. 14:26 tetapi Penghibur, yaitu Allah Roh Kudus, yang akan diutus oleh Bapa dalam nama-Ku, Dialah yang akan mengajarkan segala sesuatu kepadamu dan akan mengingatkan kamu akan semua yang telah Kukatakan kepadamu.
Jadi kalau bukan Allah Roh Kudus tetapi hanya segelintir manusia yg menganggap dirinya yg paling tahu menafsirkan Alkitab secara infallible seperti Tuhan dan Jemaat hanya harus membeo saja,maka jelaslah gereja harus menolak cara menafsirkan yang demikian.
Kis. 5:29 Tetapi Petrus dan rasul-rasul itu menjawab, katanya: "Kita harus lebih taat kepada Allah dari pada kepada manusia.
Shalom
-
Segala ajaran Mariology adalah Alkitabiah!
Segala ajaran Gereja Katolik selalu disertai dengan INTERPRETASI akan ayat2 Kitab Suci yang mendukung doktrin2 Gereja.
Anda katakan tidak sesuai kebenaran Kitab Suci??
Lebih tepatnya, tidak sesuai dengan INTERPRETASI sola-scripturist!!!
Justru ajaran2 Gereja Katolik selalu konsisten dengan ajaran2 bapa2 Gereja (teolog klasik), bisa dibuktikan dengan membandingkan ajaran Gereja Katolik dengan tulisan2 bapa2 Gereja (teolog klasik) yang naskah aslinya masih dapat ditemukan sampai saat ini!
Kalau demikian silahkan anda buktikan kata kata anda dengan memberikan dasar dasar ajaran Rasuliah yang nyata atas semua ajaran Mariology yang ada di link yang sudah saya berikan itu.
Saya tunggu penjelasan alkiabiah anda,agar diskusinya nyambung,tidak maju maju terus.
Quote from: solideogloria on February 01, 2015, 09:22:36 AM
Baca lagi penjelasan saya diatas mengenai Sacred Tradition dan Sacred Scripture dimana tidak ada ajaran ajaran Sacred Tradition yang belum tertulis didalam Sacred Scripture.
Penjelasan Anda yg mana?
Penjelasan Anda seperti di reply #878??? Penjelasan Anda hanya argumentasi belaka tanpa memberikan bukti yg valid tuh...
Mana bukti ayat yang mengatakan semua Tradisi Suci sudah ditulis semua dalam Kitab Suci?
Mana bukti tulisan2 bapa2 Gereja (teolog klasik) yg jika dipahami sesuai konteks dalam tulisannya yang utuh, yang mengajarkan bahwa Tradisi Suci telah ditulis semuanya dalam Kitab Suci?
Tradisi (capital letter) Suci terbentuk berdasarkan pengajaran Kitab Suci yang sudah selesai ditulis oleh para Nabi dan Rasul.
Semua kitab yang ditulis oleh para Rasul didukung oleh bukti-bukti otentik yaitu ribuan salinan naskah aslinya tersimpan dibeberapa gereja.
Dan apa yang tertulis jangan dilampaui oleh segala macam ajaran palsu tanpa dasar kebenaran Alkitab :
I Korintus 4:6 Saudara-saudara, kata-kata ini aku kenakan pada diriku sendiri dan pada Apolos, karena kamu, supaya dari teladan kami kamu belajar apakah artinya ungkapan: "Jangan melampaui yang ada tertulis", supaya jangan ada di antara kamu yang menyombongkan diri dengan jalan mengutamakan yang satu dari pada yang lain.
Quote from: solideogloria on February 01, 2015, 09:22:36 AM
Sacred Tradition sama sekali berbeda dengan tradisi bikinan gereja seperti mariolatry dan papalism milik gereja anda itu.
Sacred Tradition identik ajarannya dengan Sacred Scripture tetapi semua tradisi bikinan gereja anda itu “diametrical opposite” dengan Sacred Tradition ataupun Sacred Scripture.
Baik Sacred Tradition maupun Sacred Scripture bersumber dari Allah yang Suci itu sendiri.
Sacred Tradition atau Tradisi Suci adalah SEGALA suksesi ajaran rasuliah yang diwariskan turun temurun dari para rasul generasi pertama ke generasi2 selanjutnya! Tentu saja Tradisi Suci bersumber dari Allah sendiri.
Suksesi ajaran rasuliah ini terdokumentasi dengan rapi dan dapat dibuktikan ke-otentikan-nya, karena banyak catatan2 dan tulisan2 dari Gereja Perdana masih dapat ditemukan sampai saat ini.
Mendakwa Tradisi Suci dalam Gereja Katolik sebagai tradisi yang salah, menuduh Tradisi Suci dalam Gereja Katolik merupakan ajaran baru dan tidak pernah diajarkan para rasul, lalu membuat definisi sendiri mengenai Tradisi Suci, lalu menciptakan tradisi “menggunakan INTERPRETASI dan menyamakan INTERPRETASI sola-scripturist dengna kebenaran Kitab Suci”, ya sudah jelas di sini bahwa kita memang sedang membicarakan dua hal yg berbeda!
Tradisi Suci yg apostolik vs “tradisi suci" versi sola-scripturist!
Makanya buktikan bahwa semua ajaran baru yang terus bertambah selama ribuan tahun setelah kematian para Rasul itu memang ada dasar kebenaran Alkitabnya,sampai sekarang tidak pernah ada sanggahan yang relevan :
http://www.jesus-is-savior.com/False%20Religions/Roman%20Catholicism/catholic_heresies-a_list.htm
http://www.gospeloutreach.net/romanerr1.html
http://katholiksesat.blogspot.com/2010/10/daftar-tradisi-yang-menyimpang-dari.html
http://mendapat-laia.blogspot.com/2012/06/pengajaran-yang-salah-dan-Tuhan-benci.html
http://hbcdelivers.org/list-of-roman-catholic-heresies/
http://carm.org/list-of-roman-catholic-false-teachings
http://cnview.com/on_line_resources/the_truth_about_roman_catholics_final.htm
http://www.masters-table.org/reformation/catholictimeline.htm
https://www.cai.org/bible-studies/romes-heretical-inventions
http://www.eaec.org/cults/rc/timeline.htm
Itu adalah fakta sejarah penambahan tradisi gereja yang anda tidak mungkin bantah.
BERSAMBUNG
-
Quote from: solideogloria on February 01, 2015, 09:22:36 AM
2 Tes. 2:15 Therefore, brethren, stand fast, and hold the traditions which ye have been taught, whether by word, or our epistle.
Tradisi dalam bahasa Yunani adalah “paradosis” yang memiliki makna semua ajaran para Rasul baik lisan maupun tertulis karena pada masa periode abad pertama masehi belum semua Sacred Tradition sudah ditulis kedalam Sacred Scripture.
Lagi2 menambahkan INTERPRETASI ajaran2 yg tidak ada dalam Kitab Suci lalu disejarkan dengan otoritas Kitab Suci itu sendiri!!!
2 Tes 2 : 15 berhenti pada perintah utk menerima segala ajaran yang diajarkan “by words”atu “by our epistles”. TITIK!!!!
Tidak pernah ada kelanjutan, diimplikasikan pun tidak, bahwa “semua Sacred Tradition sudah ditulis kedalam Sacred Scripture”. Ini semua hanya ada dalam INTERPRETASI Anda!!! Jangan pernah samakan INTERPRETASI Anda dengan kebenaran Kitab Suci itu sendiri!!!
Makanya buktikan segala macam penambahan ajaran gereja anda yang terus berlangsung selama ribuan tahun itu memang ada dasar kebenaran alkitabiahnya seperti komentar saya diatas.
Anda tidak pernah bisa membantah kritikan atas ajaran heresy tsb sampai sekarang !
Quote from: solideogloria on February 01, 2015, 09:22:36 AM
Semua tradisi yang diajarkan oleh para Rasul adalah suci karena berasal langsung dari ajaran Tuhan Yesus.
Rasul Paulus menjelaskan lebih terang lagi Sacred Tradition tsb dalam kaitannya dengan Sacred Scripture yaitu :
1 Kor.15:3 For I delivered unto you first of all that which I also received, how that Christ died for our sins according to the scriptures;
11 Therefore whether it were I or they, so we preach, and so ye believe
Jadi Paulus menerima ajaran makna kematian Kristus sesuai dengan ajaran Scriptura. Pada awalnya Paulus mengajarkan secara lisan lalu akhirnya dia menulisnya kedalam Sacred Scripture.
Yep, lagi2 membuktikan INTERPRETASI yg disamakan dengan otoritas Kitab Suci itu sendiri!
1 Kor 15 : 3 mengajarkan bahwa Kristus telah mati demi dosa2 kita menurut Kitab Suci. TITIK!!!
Tidak ada ayat kelanjutannya, tidak ada ayat pendahulunya, yg menuliskan, mengimplikasikan pun TIDAK, bahwa semua ajaran Paulus dan rasul2 lainnya akan dituliskan semuanya dalam Kitab Suci!!!
1 Kor 15 : 11 mengajarkan agar menerima semua yang diajarkan oleh Paulus maupun oleh rasul2 lainnya! TITIK!!!
Tidak ada ayat kelanjutannya, tidak ada ayat pendahulunya, yg menuliskan, mengimplikasikan pun TIDAK, bahwa semua ajaran Paulus dan rasul2 lainnya akan dituliskan semuanya dalam Kitab Suci!!!
Sudah jelas2 hanya INTERPRETASI yang digunakan, kok bisa2nya mengatakan bahwa argument Anda ini adalah kebenaran Kitab Suci???
Jadi kalau anda menganggap tidak semua ajaran Rasul tertulis apakah berarti gereja boleh menambahkan semua ajaran baru walau sudah berjalan ribuan tahun ?
Atas dasar apa gereja menambahi segala macam ajaran yang sudah bertentangan dengan kebenaran ajaran Rasul yg sudah dalam bentuk tertulis seperti yg didalam link yang sudah saya berikan diatas itu.
Quote from: solideogloria on February 01, 2015, 09:22:36 AM
Masalahnya,anda yang tidak paham apa bedanya antara Sacred Tradition dengan tradisi bikinan manusia seperti semua tradisi gereja anda sepanjang sejarah ribuan tahun tsb,itulah yang menjadi dilema anda sendiri.
Tradisi bikinan Paus anda anda anggap setara dengan Alkitab yaitu infallible.
Sacred Tradition sudah semua tertulis didalam Sacred Scripture oleh para Nabi dan Rasul berdasarkan inspirasi Roh Kudus.
Oh.. kami paham sekali definisi Tradisi Suci dalam Gereja Katolik, yaitu SEGALA suksesi ajaran rasuliah yang diwariskan turun temurun dari para rasul generasi pertama ke generasi2 selanjutnya!
Suksesi ajaran rasuliah ini terdokumentasi dengan rapi dan dapat ditelusuri ke-otentikan-nya, karena banyak catatan2 dan tulisan2 dari Gereja Perdana masih dapat ditemukan sampai saat ini.
Lha kalo Anda?
Mendakwa Tradisi Suci dalam Gereja Katolik sebagai tradisi yang salah, menuduh ajaran Gereja Katolik merupakan ajaran baru dan tidak pernah diajarkan para rasul, lalu membuat definisi sendiri mengenai Tradisi Suci, lalu menciptakan tradisi “menggunakan INTERPRETASI dan menyamakan INTERPRETASI sola-scripturist dengna kebenaran Kitab Suci”.
Tradisi siapa yg sejatinya merupakan wahyu Tuhan???
Sekarang silahkan jelaskan mana buktinya semua tradisi gereja anda didalam sejarah yg terus bertambah itu selama ribuan tahun yang tiba tiba ujuk ujuk muncul,bahwa itu memang sesuai dengan ajaran Rasuliah yang sudah tertulis didalam Alkitab ?
Linknya sudah saya berikan dan itu adalah fakta sejarah penambahan tradisi gereja yang anda tidak mungkin bantah.
Shalom
-
Yep, prinsip tebang pilih, ambil yg relevant, buang yg tidak relevant!!! :doh: :doh:
Pantas saja Anda selalu SALAH TOTAL dalam memahami maksud ajaran penulisnya!!! :doh:
Baru dikasih tahu bahwa ajaran Gregory of Nyssa yg Anda kutip itu mengajarkan “purgatory” yg Anda tolak mati2an, Anda langsung mengaku menggunakan prinsip tebang pilih!
Pantas saja tulisan Gregory of Nyssa yg mengajarkan otoritas Tradisi Suci Anda anggap tidak pernah ada!
So.. sudah terbukti bukan, bahwa cara Anda mengutip tulisan2 bapa2 Gereja (atau menurut istilah Anda: teolog klasik) itu adalah METODE YANG SALAH!!
Mau bukti bahwa Gregory of Nyssa justru mengajarkan otoritas Tradisi Suci (suksesi ajaran rasuliah) juga?
Silakan dilihat tulisan Gregory of Nyssa yg ini:
Gregory of Nyssa, Against Eunomius, Book IV-6
And let no one interrupt me, by saying that what we confess should also be confirmed by constructive reasoning: for it is enough for proof of our statement, that the tradition has come down to us from our fathers, handed on, like some inheritance, by succession from the apostles and the saints who came after them. They, on the other hand, who change their doctrines to this novelty, would need the support of arguments in abundance, if they were about to bring over to their views, not men light as dust, and unstable, but men of weight and steadiness: but so long as their statement is advanced without being established, and without being proved, who is so foolish and so brutish as to account the teaching of the evangelists and apostles, and of those who have successively shone like lights in the churches, of less force than this undemonstrated nonsense?
http://www.newadvent.org/fathers/290104.htm
Tradisi apapun dan dari siapapun kalau bertentangan dengan ajaran rasuliah yang sudah tertulis sudah pasti bukan Tradisi Suci melainkan tradisi bikinan manusia belaka yang harus ditolak.
I Korintus 4:6 Saudara-saudara, kata-kata ini aku kenakan pada diriku sendiri dan pada Apolos, karena kamu, supaya dari teladan kami kamu belajar apakah artinya ungkapan: "Jangan melampaui yang ada tertulis", supaya jangan ada di antara kamu yang menyombongkan diri dengan jalan mengutamakan yang satu dari pada yang lain.
Quote from: solideogloria on February 01, 2015, 09:12:15 AM
Memang mereka berpegang hanya kepada Scriptura sesuai dengan kutipan yang saya berikan itu dan sudah saya buktikan diatas.
HANYA?????
Lagi2 Anda membuktikan bahwa Anda MEMODIFIKASI tulisan bapa2 Gereja (teolog klasik) hanya untuk memuaskan keinginan sendiri!
SIlakan dibuktikan di sini kalo Tertullian, Irenaeus, Clement of Alexandria, atau Gregory of Nyssa menuliskan kata “HANYA” atau “ONLY” atau “SOLA” tulisan2 mereka!!!
Jika mereka tidak pernah menuliskan kata “HANYA”, lalu tulisan mereka yg mengajarkan prinsip ber-scriptura disalah artikan menjadi SOLA Scriptura, maka jelas bahwa hanya imajinasi Anda saja yg menciptakan konsep SOLA dari tulisan mereka!
Anda memahami prinsip Sola Scriptura secara Biblicist tetapi berbau hipokrit karena anda tidak akan berani menanyakan mana tertulis secara literal istilah Tritunggal didalam Alkitab,karena itupun memang tidak ada walaupun seperti juga halnya Sola Scriptura ada pengajaran secara implisit.
Apalagi kalau berani menanyakan mana istilah Infallible Pope,co-redemptrix,mediatrix dlsb yang anda telan mentah mentah juga tanpa mau menanyakan apakah istilah itu memang ada didalam Alkitab,padahal baik sevara implisit apalagi eksplisit juga tidak pernah ada dasarnya didalam Alkitab.
Sebagaimana prinsip Tritunggal demikian juga prinsip Sola Scriptura yang memang diajarkan secara implisit disepanjang Alkitab,karena Yesus menolak segala macam tradisi bikinan manusia.
Quote from: solideogloria on February 01, 2015, 09:12:15 AM
Masalahnya,anda yang tidak paham apa bedanya Sacred Tradition dengan tradisi bikinan manusia seperti semua tradisi gereja anda sepanjang sejarah ribuan tahun tsb,itulah yang menjadi dilema anda sendiri.
Oh.. kami paham sekali definisi Tradisi Suci dalam Gereja Katolik, yaitu SEGALA suksesi ajaran rasuliah yang diwariskan turun temurun dari para rasul generasi pertama ke generasi2 selanjutnya!
Suksesi ajaran rasuliah ini terdokumentasi dengan rapi dan dapat ditelusuri ke-otentikan-nya, karena banyak catatan2 dan tulisan2 dari Gereja Perdana masih dapat ditemukan sampai saat ini.
Lha kalo Anda?
Mendakwa Tradisi Suci dalam Gereja Katolik sebagai tradisi yang salah, menuduh ajaran Gereja Katolik merupakan ajaran baru dan tidak pernah diajarkan para rasul, lalu membuat definisi sendiri mengenai Tradisi Suci, lalu menciptakan tradisi “menggunakan INTERPRETASI dan menyamakan INTERPRETASI sola-scripturist dengna kebenaran Kitab Suci”.
Tradisi siapa yg sejatinya merupakan wahyu Tuhan???
Kalau anda anggap tradisi gereja anda memang berdasarkan ajaran rasuliah dan tidak bertentangan dengan ajaran Rasuliah yang tertulis maka silahkan dijelaskan mana dasar rasuliahnya semua tradisi gereja anda berdasarkan sejarah sbb :
http://www.jesus-is-savior.com/False%20Religions/Roman%20Catholicism/catholic_heresies-a_list.htm
http://www.gospeloutreach.net/romanerr1.html
http://katholiksesat.blogspot.com/2010/10/daftar-tradisi-yang-menyimpang-dari.html
http://mendapat-laia.blogspot.com/2012/06/pengajaran-yang-salah-dan-Tuhan-benci.html
http://hbcdelivers.org/list-of-roman-catholic-heresies/
http://carm.org/list-of-roman-catholic-false-teachings
http://cnview.com/on_line_resources/the_truth_about_roman_catholics_final.htm
http://www.masters-table.org/reformation/catholictimeline.htm
https://www.cai.org/bible-studies/romes-heretical-inventions
http://www.eaec.org/cults/rc/timeline.htm
Itu adalah fakta sejarah penambahan tradisi gereja yang anda tidak mungkin bantah.
Dan sampai sekarang anda mengelak terus tidak bisa menyanggahnya.
BERSAMBUNG
-
SAMBUNGAN
-
SAMBUNGAN
Quote from: solideogloria on February 01, 2015, 09:12:15 AM
Ataukah anda demikian hebatnya sehingga memberikan ajaran yang baru sama sekali yang tidak pernah diajarkan oleh para pendahulu anda sebelumnya ???
Silakan ditunjukkan di sini kalo aku pernah mengajarkan ajaran2 baru!!
Aku justru membuktikan bahwa ajaran Gereja Katolik selalu konsisten dengan ajaran2 bapa2 Gereja (atau menurut istilah Anda: teolog klasik).
Justru ajaran2 sola-scripturist lah bertentangan dengan ajaran bapa2 Gereja (teolog klasik), kok bisa2nya malah menuding kami menciptakan ajaran baru???
Makanya silahkan dibuktikan semua ajaran baru setelah kematian para Rasul yang terus bertambah setelah ribuan tahun berselang itu seperti komentar saya diatas itu memang tidak bertentangan dengan semua ajaran Rasul yang tertulis.
Kalau ternyata bertentangan maka klaim anda ternyata hanya spekulasi penuh kepalsuan.
Quote from: solideogloria on February 01, 2015, 09:12:15 AM
Kalau saya hanya mampu mengutip apa yang sudah pernah dipikirkan oleh para pendahulu yang menurut saya memang dapat saya terima sesuai dengan ajaran Kitab Suci.
Mengutip dengan metode tebang pilih, tidak membaca tulisan2 bapa2 Gereja (teolog klasik) seutuhnya, lalu dimodifikasi seperti menyisipkan kata “HANYA” utk mencari pembenaran ajaran sola scriptura???
Kalau mengutip tentunya tidak semua yang tidak relevan harus dikutip,apakah kalau mengutip Alkitab harus separoh,seperempat atau seluruh bukunya ???
Quote from: solideogloria on February 01, 2015, 09:12:15 AM
Bagi saya baik tradisi maupun semua tulisan para teolog awal dapat saya terima sepanjang didukung oleh kebenaran yang diajarkan oleh Kitab Suci siapapun dia.
Lha... kebenaran Kitab Suci itu yang seperti apa?
Kalo bapa2 Gereja (teolog klasik) seperti Gregory of Nyssa mengajarkan purgatory, lalu tulisannya Anda tebang pilih, hanya satu kalimat / paragraf yg disalah artikan mengajarkan sola-scriptura dikutip, sementara tulisan lain yg mengajarkan purgatory dianggap melawan kebenaran Kitab Suci, metode Anda ini sudah menunjukkan betapa subjektif-nya “kebenaran” yang Anda maksud!!
Apakah kebenaran Kitab Suci itu adalah subjektif seperti metode Anda ini???
Kalau menurut anda kebenaran itu obyektif makanya silahkan dibuktikan semua ajaran baru setelah kematian para Rasul yang terus bertambah setelah ribuan tahun berselang itu seperti komentar saya diatas itu memang tidak bertentangan dengan semua ajaran Rasul yang tertulis.
Kalau ternyata bertentangan maka klaim anda ternyata hanya spekulasi penuh kepalsuan.
Quote from: solideogloria on February 01, 2015, 09:12:15 AM
Otoritas Kitab Suci berada diatas semua pikiran manusia siapapun dia karena Kitab Suci dinafaskan oleh Allah sendiri dan diinspirasikan oleh Roh Kudus.
Pengkotbah 1:9,10 Apa yang pernah ada akan ada lagi, dan apa yang pernah dibuat akan dibuat lagi; tak ada sesuatu yang baru di bawah matahari. Adakah sesuatu yang dapat dikatakan: "Lihatlah, ini baru!"? Tetapi itu sudah ada dulu, lama sebelum kita ada.
Lagi2 menyajikan ayat2 yang sama sekali tidak relevan dengan argumentasi Anda!!!
Pengkotbah 1 : 1 - 11 meratapi kesia2an semua usaha manusia. Apa hubungannya dengan argument Anda: "Otoritas Kitab Suci berada diatas semua pikiran manusia siapapun dia karena Kitab Suci dinafaskan oleh Allah sendiri dan diinspirasikan oleh Roh Kudus"
Jika Anda gunakan ayat ini utk mendukung prinsip sola scriptura, sekali lagi terbukti bahwa hanya INTERPRETASI belaka yg mendukung teori sola-scriptura, karena perikop ini sama sekali tidak membahas tentang otoritas Kitab Suci!!
Tidak ada gereja kristen sejati yang menolak bahwa Alkitab itu berotoritas karena itu adalah firman Tuhan sendiri.
Kalau Alkitab firman Tuhan bisa dimodifikasi oleh seorang Paus berarti Paus menganggap otoritas dirinya lebih tinggi dari Tuhan,ini hanya penghujatan saja sifatnya ?????
"The Pope is of great authority and power that he can modify, explain, or interpret even divine laws... The Pope can modify divine law, since his power is not of man, but of God, and he acts as vicegerent of God upon earth." -Lucius Ferraris, Prompta Ribliotheca, "Papa," art. 2, translated.
"The Pope has the power to change times, to abrogate laws, and to dispense with all things, even the precepts of Christ." "The Pope has the authority and often exercised it, to dispense with the command of Christ." Decretal, de Tranlatic Episcop. Cap. (The Pope can modify divine law.) Ferraris' Ecclesiastical Dictionary.
Tetapi kalau tradisi (huruf kecil) manusia tidak ada gereja yang menganggapnya sebagai berotoritas kalau sudah menyimpang dari kebenaran Alkitab firman Tuhan.
Shalom
-
Tradisi Suci dalam Gereja Katolik adalah konsep yang sama dengan yang dituliskan oleh Tertullian dalam tulisan tersebut di atas!
Tradisi Suci dalam Gereja Katolik adalah tradition which originates from the apostles, [and] which is preserved by means of the succession of presbyters in the Churches,.
Anda mau menuduh tadisi yg dipelihara oleh Gereja Katolik melalui suksesi prebyster (uskup) itu adalah rekayasa??
Well.. kami punya bukti bahwa ajaran Gereja Katolik tetap sama dengan ajaran prebyster dari Gereja Perdana seperti Polycarp, Ignatius of Antioch, Clement of Rome, Ambrose, Tertullian, Augustine, Athanasius, dsb.
Makanya kalau anda anggap tradisi gereja anda memang berdasarkan ajaran rasuliah dan tidak bertentangan dengan ajaran Rasuliah yang tertulis maka silahkan dijelaskan mana dasar rasuliahnya semua tradisi gereja anda berdasarkan sejarah sbb :
http://www.jesus-is-savior.com/False%20Religions/Roman%20Catholicism/catholic_heresies-a_list.htm
http://www.gospeloutreach.net/romanerr1.html
http://katholiksesat.blogspot.com/2010/10/daftar-tradisi-yang-menyimpang-dari.html
http://mendapat-laia.blogspot.com/2012/06/pengajaran-yang-salah-dan-Tuhan-benci.html
http://hbcdelivers.org/list-of-roman-catholic-heresies/
http://carm.org/list-of-roman-catholic-false-teachings
http://cnview.com/on_line_resources/the_truth_about_roman_catholics_final.htm
http://www.masters-table.org/reformation/catholictimeline.htm
https://www.cai.org/bible-studies/romes-heretical-inventions
http://www.eaec.org/cults/rc/timeline.htm
Itu adalah fakta sejarah penambahan tradisi gereja yang anda tidak mungkin bantah,dan sampai sekarang saya tidak pernah mendapat penjelasan yang memadai dari anda.
Quote from: solideogloria on February 01, 2015, 09:12:06 AM
color=red]Silahkan dijelaskan apakah apa yang anda anggap tradisi suci tersebut boleh bertentangan dengan Kitab Suci ?[/color]
Jelas tidak boleh, dan Tradisi Suci dalam Gereja Katolik tidak pernah bertentangan dengan Kitab Suci tuh...
Buktinya, ajaran Gereja Katolik selalu menyertakan interpretasi2 ayat2 Kitab Suci yg selaras dengan ajaran Tradisi Suci.
Kalo Anda mengatakan ajaran2 Gereja Katolik bertentangan dengan Kitab Suci, silakan dibuktikan dan diberikan ayat yg ditentang oleh Gereja Katolik.
Paling juga Anda bisanya hanya menunjukkan bahwa yg ditentang oleh ajaran Gereja Katolik adalah INTERPRETASI sola-scripturist...
Makanya kalau anda anggap tradisi gereja anda memang berdasarkan ajaran rasuliah dan tidak bertentangan dengan ajaran Rasuliah yang tertulis maka silahkan dijelaskan mana dasar rasuliahnya semua tradisi gereja anda berdasarkan sejarah seperti komentar saya diatas.
Quote from: solideogloria on February 01, 2015, 09:12:06 AM
http://www.newadvent.org/fathers/02107.htm
Chapter 17. The Tradition of the Church Prior to that of the Heresies
Those, then, that adhere to impious words, and dictate them to others, inasmuch as they do not make a right but a perverse use of the divine words, neither themselves enter into the kingdom of heaven, nor permit those whom they have deluded to attain the truth. But not having the key of entrance, but a false (and as the common phrase expresses it), a counterfeit key (ἀντικλεῖς), by which they do not enter in as we enter in, through the tradition of the Lord, by drawing aside the curtain; but bursting through the side-door, and digging clandestinely through the wall of the Church, and stepping over the truth, they constitute themselves the Mystagogues of the soul of the impious.
Makanya kalau anda anggap tradisi gereja anda memang berdasarkan ajaran rasuliah dan tidak bertentangan dengan ajaran Rasuliah yang tertulis maka silahkan dijelaskan mana dasar rasuliahnya semua tradisi gereja anda berdasarkan sejarah
Quote from: solideogloria on February 01, 2015, 09:12:06 AM
Menguji ajaran Gereja dengan menggunakan Tradisi Suci DAN Kitab Suci!!!
Tradisi Suci adalah keseluruhan ajaran para rasul yg terdapat dalam rantai suksesi ajaran para rasul kepada penerus2nya, sedangkan Kitab Suci adalah tulisan2 yg BERDASARKAN TRADISI SUCI telah diidentifikasi oleh Gereja sebagai tulisan terinspirasi, mengandung ajaran2 pokok iman dan moral yang mutlak dan infallible!!
Bagaimana tradisi (huruf kecil) manusia dapat dianggap suci kalau bertentangan dengan ajaran Rasuliah yang tertulis didalam Alkitab ???
Matius 15:3 But he answered and said unto them, Why do ye also transgress the commandment of God by your tradition?
Makanya kalau anda anggap tradisi gereja anda memang berdasarkan ajaran rasuliah dan tidak bertentangan dengan ajaran Rasuliah yang tertulis maka silahkan dijelaskan mana dasar rasuliahnya semua tradisi gereja anda berdasarkan sejarah gereja anda yang sudah saya kutip linknya itu.
Quote from: solideogloria on February 01, 2015, 09:12:06 AM
Yeremia 17:5 Beginilah firman Tuhan: "Terkutuklah orang yang mengandalkan manusia, yang mengandalkan kekuatannya sendiri, dan yang hatinya menjauh dari pada Tuhan!
Kis. 5:29 Tetapi Petrus dan rasul-rasul itu menjawab, katanya: "Kita harus lebih taat kepada Allah dari pada kepada manusia.
Apa hubungannya ayat2 ini dengan keberatan Anda??
Menguji ajaran Gereja dengan menggunakan Tradisi Suci DAN Kitab Suci justru menunjukkan ketaatan pada firman Tuhan dalam kedua ayat di atas
Hubungannya adalah kalau tradisi (huruf kecil) bikinan manusia apalagi sudah melanggar kebenaran Kitab Suci mana boleh dipakai didalam gereja tubuh Kristus ?
Tradisi (capital letter) Suci hanya berasal dari pengajaran Kitab Suci yang tertulis setelah para Rasul tidak ada lagi.
Quote from: solideogloria on February 01, 2015, 09:12:06 AM
Tradisi Suci dalam Gereja Katolik adalah konsep yang sama dengan yang dituliskan oleh Clement of Alexandria dalam tulisan tersebut di atas!
Tradisi Suci dalam Gereja Katolik adalah Tradisi Gereja (The Tradition of The Church), yang tidak mereka ikuti (by which they do not enter in as we enter in).
Anda mau menuduh Tradisi Gereja yg kami ikuti ini bukan Tradisi Suci yang sejati??
Well.. kami punya bukti bahwa Tradisi Gereja Katolik tetap sama dengan Tradisi Gereja Perdana seperti yg dicatat oleh Polycarp, Ignatius of Antioch, Clement of Rome, Ambrose, Tertullian, Augustine, Athanasius, dsb.
Bagaiman dengan Anda??
Makanya kalau anda anggap tradisi gereja anda memang berdasarkan ajaran rasuliah dan tidak bertentangan dengan ajaran Rasuliah yang tertulis maka silahkan dijelaskan mana dasar rasuliahnya semua tradisi gereja anda berdasarkan sejarah seperti pertanyaan saya sebelumnya.
Shalom
-
PERTANYAAN : APA ALASAN REFORMED DAN PROTESTANT BERSOLASCRIPTURA
JAWABAN (SOLI ) : AJARAN KATOLIK BEGINI BEGITU INI ITU..
IYA APA... JAWABAN DARI PERTANYAAN ITU ? :signofcross:
-
PERTANYAAN : APA ALASAN REFORMED DAN PROTESTANT BERSOLASCRIPTURA
JAWABAN (SOLI ) : AJARAN KATOLIK BEGINI BEGITU INI ITU..
IYA APA... JAWABAN DARI PERTANYAAN ITU ? :signofcross:
Supaya jelas alasan utamanya adalah agar tidak pakai tradisi seperti Katolik yg sudah banyak menyimpang dari Scriptura.
-
Supaya jelas alasan utamanya adalah agar tidak pakai tradisi seperti Katolik yg sudah banyak menyimpang dari Scriptura.
Mana ayat yg menyatakan protestant harus bersolascriptura?
Mana?
-
Supaya jelas alasan utamanya adalah agar tidak pakai tradisi seperti Katolik yg sudah banyak menyimpang dari Scriptura.
Mana ayat yg menyatakan protestant harus bersolascriptura?
Mana?
Memang tidak ada "sola scriptura" di Alkitab.
Sola scriptura adalah tafsir yg muncul pada tahun 1500.
-
Memang tidak ada "sola scriptura" di Alkitab.
Sola scriptura adalah tafsir yg muncul pada tahun 1500.
Tritunggal juga tidak ada di Alkitab berarti kamu tidak percaya Tritunggal ya ?
Pope Infallible,Mary co-redemptrix,Mary mediatrix,apparitions,assumption juga tidak ada di Alkitab tetapi kamu telan juga bulat bulat ya ?
Memang gurumu Petrus yang pernah hipokrit itu !
-
Tritunggal juga tidak ada di Alkitab berarti kamu tidak percaya Tritunggal ya ?
Pope Infallible,Mary co-redemptrix,Mary mediatrix,apparitions,assumption juga tidak ada di Alkitab tetapi kamu telan juga bulat bulat ya ?
Memang gurumu Petrus yang pernah hipokrit itu !
Berarti kamu ngaku ya bahwa sola scriptura tidak ada di Alkitab....?
Hahahaha
Kita memang mengakui ajaran yg tidak ada di Alkitab, sol... (Kan kita bukan penganut sola scriptura)... Tul ngga ?
Nah baru paham kan... nah..nah... baru masuk di utek kan....
Makanya... :dance:
-
Tritunggal juga tidak ada di Alkitab berarti kamu tidak percaya Tritunggal ya ?
Pope Infallible,Mary co-redemptrix,Mary mediatrix,apparitions,assumption juga tidak ada di Alkitab tetapi kamu telan juga bulat bulat ya ?
Memang gurumu Petrus yang pernah hipokrit itu !
Memang tidak ada "sola scriptura" di Alkitab.
Sola scriptura adalah tafsir yg muncul pada tahun 1500.
Simple jawabannya
Tiga pilar kebenaran: Kitab Suci, Tradisi Suci dan Magisterium Gereja Katolik.
:D
Kembali ke denominasimu mr. Soli.
Ada enggak sola scriptura di Alkitab
Kalo tidak ada, enggak usah mewek :rofl:
70 Jawab Yesus kepada mereka: "Bukankah Aku sendiri yang telah memilih kamu yang dua belas ini? Namun seorang di antaramu adalah Iblis."
71 Yang dimaksudkan-Nya ialah Yudas, anak Simon Iskariot; sebab dialah yang akan menyerahkan Yesus, dia seorang di antara kedua belas murid itu.
(Joh 6:70-71 ITB)
catatan :
Ngapain marah2 sama Rasul Petrus ..... yg memilih Tuhan Yesus sendiri.
Emang mr. Soli lebih hebat dari Tuhan Yesus
:D
-
Simple jawabannya
Tiga pilar kebenaran: Kitab Suci, Tradisi Suci dan Magisterium Gereja Katolik.
:D
Kembali ke denominasimu mr. Soli.
Ada enggak sola scriptura di Alkitab
Kalo tidak ada, enggak usah mewek :rofl:
catatan :
Ngapain marah2 sama Rasul Petrus ..... yg memilih Tuhan Yesus sendiri.
Emang mr. Soli lebih hebat dari Tuhan Yesus
:D
Itu sama sekali ajaran ngaco karena Yesus justru mengecam segala macam adat istiadat / tradisi model gerejamu itu :
Matius 15:3 Tetapi jawab Yesus kepada mereka: "Mengapa kamu pun melanggar perintah Allah demi adat istiadat nenek moyangmu?
Apalagi yg namanya magisterium yang merasa dirinya seperti Allah tidak mungkin salah,ini mah pasti kualat.
-
Berarti kamu ngaku ya bahwa sola scriptura tidak ada di Alkitab....?
Hahahaha
Kita memang mengakui ajaran yg tidak ada di Alkitab, sol... (Kan kita bukan penganut sola scriptura)... Tul ngga ?
Nah baru paham kan... nah..nah... baru masuk di utek kan....
Makanya... :dance:
Emangnya menurutmu apa sih definisi Sola Scriptura ?
Jangan jangan nggak ngerti tetapi sok tahu ?
-
Emangnya menurutmu apa sih definisi Sola Scriptura ?
Jangan jangan nggak ngerti tetapi sok tahu ?
Lah.. ????? Kan situ yg ngajarin....
enggak tau tapi sok tau..
:ballspin:
-
Itu sama sekali ajaran ngaco karena Yesus justru mengecam segala macam adat istiadat / tradisi model gerejamu itu :
Matius 15:3 Tetapi jawab Yesus kepada mereka: "Mengapa kamu pun melanggar perintah Allah demi adat istiadat nenek moyangmu?
Apalagi yg namanya magisterium yang merasa dirinya seperti Allah tidak mungkin salah,ini mah pasti kualat.
Otak yang aneh akibat mengikuti ajaran aneh :giggle:
Di Matius 15:3 emangnya Tuhan Yesus ngomong sama siapa ?
Gereja Katolik ??
Gitu ngakunya Sola Scriptura .....
Jangan lari2 melulu.
Jelaskan dimana ada tertulis sola scriptura di Alkitab.
Jangan mewek lagi ya
:D
-
Tidak mungkin Kekristenan berdasar kepada Alkitab saja, sebab Tuhan Yesus Kristus tidak meninggalkan Alkitab seperti yang dipegang oleh Kristen dewasa ini.
Damai, damai, damai.
-
Lah.. ????? Kan situ yg ngajarin....
enggak tau tapi sok tau..
:ballspin:
Jadi kamu memang tidak paham definisinya tetapi sok tahu,itu kualat namanya !
-
Otak yang aneh akibat mengikuti ajaran aneh :giggle:
Di Matius 15:3 emangnya Tuhan Yesus ngomong sama siapa ?
Gereja Katolik ??
Gitu ngakunya Sola Scriptura .....
Jangan lari2 melulu.
Jelaskan dimana ada tertulis sola scriptura di Alkitab.
Jangan mewek lagi ya
:D
Gereja katolik kan sama saja dengan agama Yahudi pakai segala macam tradisi palsu anti firman Tuhan.
Makanya buang saja semua tradisi palsu yang merusak iman itu !
-
Tidak mungkin Kekristenan berdasar kepada Alkitab saja, sebab Tuhan Yesus Kristus tidak meninggalkan Alkitab seperti yang dipegang oleh Kristen dewasa ini.
Damai, damai, damai.
Tetapi semua ajaran yang penting sudah ditulis oleh para Rasul agar tidak diselewengkan lagi karena ajaran sesat sudah dimulai sejak jaman para Rasul dan ternyata sampai sekarang berjalan terus didalam kepercayaan tradisi anda itu.
-
Gereja katolik kan sama saja dengan agama Yahudi pakai segala macam tradisi palsu anti firman Tuhan.
Makanya buang saja semua tradisi palsu yang merusak iman itu !
Otak yang aneh akibat mengikuti ajaran aneh :giggle:
Di Matius 15:3 emangnya Tuhan Yesus ngomong sama siapa ?
Gereja Katolik ??
Gitu ngakunya Sola Scriptura .....
Jangan lari2 melulu.
Jelaskan dimana ada tertulis sola scriptura di Alkitab.
Jangan mewek lagi ya
:D
Saya nanya lagi.
Tuhan Yesus di Matius 15:3 ngomong sama siapa ??
seperti biasa .... calvinis kepepet trus lari2
:D
-
Tidak mungkin Kekristenan berdasar kepada Alkitab saja, sebab Tuhan Yesus Kristus tidak meninggalkan Alkitab seperti yang dipegang oleh Kristen dewasa ini.
Damai, damai, damai.
Tetapi semua ajaran yang penting sudah ditulis oleh para Rasul agar tidak diselewengkan lagi karena ajaran sesat sudah dimulai sejak jaman para Rasul dan ternyata sampai sekarang berjalan terus didalam kepercayaan tradisi anda itu.
Damai bagimu, Sol.
Jika semua ajaran yang penting sudah ditulis oleh para rasul, kenapa pula Yoh 16:12 ditulis sperti berikut ini?
Masih banyak hal yang harus Kukatakan kepadamu, tetapi sekarang kamu belum dapat menanggungnya.
Apa yang tertangkap oleh solideogloria? Masihkan memandang bahwa semua ajaran yang penting sudah ditulis oleh para Rasul? Atau, itu hanya pernyataan solideogloria semata? Alkitab tidak mencatat yang begitu itu?
Menurut Husada, sebelum Yesus Kristus diserahkan dan menanggung sengsara, berkat perkataan Yesus itu, diketahui bahwa masih banyak yang harus dikatakan Yesus kepada para rasul, tetapi karena para rasul belum dapat menanggungnya, maka Yesus belum mengatakannya. Dari penggunaan kata 'harus', mengartikan 'tidak boleh tidak'. Lalu, kalau perkataan itu harus dikatakan oleh Yesus kepada para rasul, lantas, kapan perkataan itu akan dikatakan?
Adakah ayat dalam Alkitab yang mengisyaratkan bahwa Yesus telah mengatakan segala hal yang belum dikatakannya menurut Yoh 16:12 itu? Sepanjang yang terbaca dalam Alkitab, Husada belum menemukan perkataan lain yang dicatat kemudian untuk menunaikan Yoh 16:12 itu.
Pertanyaannya, kalau perkataan yang harus dikatakan kepada para rasul oleh Yesus itu belum dikatakan sampai wafat, bangkit, dan naik ke sorga, lalu kapan itu dikatakan, agar dasar percaya para rasul kepada Yesus menjadi penuh? Jika dicermati, kemudian setelah Yoh 16 itu, tidak ada informasi yang mengungkapkan bahwa Yesus sudah mengatakan segala sesuatu kepada para rasul. Padahal, perkataan itu adalah harus dikatakan Yesus kepada para rasul. Kapan hal itu akan dikatakan kepada para rasul? Dan kalau jadi dikatakan, pastinya, tidak akan tercatat di Alkitab. Alkitab sudah ditutup, tetapi wahyu Tuhan masih terus sampai kepada akhir zaman, sesuai janji Yesus kepada para rfasul.
Jadi, kalau mengimani Sola Scripture, atau hanya berdasar kepada Alkitab saja, sementara Tuhan Yesus Kristus pada saat Alkitab ditutup, belum mengatakan segala sesuatu kepada para rasul berhubung para rasul belum dapat menanggung, lalu, dari mana pertanyaan judul trit ini diperoleh? Jika Tuhan Yesus Kristus sendiri mengatakan, "Masih banyak yang harus Kukatakan..." bisa dipastikan bahwa Alkitab belum memuat segala sesuatu yang harus dikatakan Yesus kepada para rasul.
Bisa tertangkap oleh solideogloria?
Damai, damai, damai.
-
Jadi kamu memang tidak paham definisinya tetapi sok tahu,itu kualat namanya !
Boleh sebut ayat nya yg berkata tentang sola scriptura ?
To the point aja yah..
-
Tetapi semua ajaran yang penting sudah ditulis oleh para Rasul agar tidak diselewengkan lagi karena ajaran sesat sudah dimulai sejak jaman para Rasul dan ternyata sampai sekarang berjalan terus didalam kepercayaan tradisi anda itu. Damai bagimu, Sol.
Jika semua ajaran yang penting sudah ditulis oleh para rasul, kenapa pula Yoh 16:12 ditulis sperti berikut ini?
Masih banyak hal yang harus Kukatakan kepadamu, tetapi sekarang kamu belum dapat menanggungnya.
Apa yang tertangkap oleh solideogloria? Masihkan memandang bahwa semua ajaran yang penting sudah ditulis oleh para Rasul? Atau, itu hanya pernyataan solideogloria semata? Alkitab tidak mencatat yang begitu itu?
Menurut Husada, sebelum Yesus Kristus diserahkan dan menanggung sengsara, berkat perkataan Yesus itu, diketahui bahwa masih banyak yang harus dikatakan Yesus kepada para rasul, tetapi karena para rasul belum dapat menanggungnya, maka Yesus belum mengatakannya. Dari penggunaan kata 'harus', mengartikan 'tidak boleh tidak'. Lalu, kalau perkataan itu harus dikatakan oleh Yesus kepada para rasul, lantas, kapan perkataan itu akan dikatakan?
Adakah ayat dalam Alkitab yang mengisyaratkan bahwa Yesus telah mengatakan segala hal yang belum dikatakannya menurut Yoh 16:12 itu? Sepanjang yang terbaca dalam Alkitab, Husada belum menemukan perkataan lain yang dicatat kemudian untuk menunaikan Yoh 16:12 itu.
Pertanyaannya, kalau perkataan yang harus dikatakan kepada para rasul oleh Yesus itu belum dikatakan sampai wafat, bangkit, dan naik ke sorga, lalu kapan itu dikatakan, agar dasar percaya para rasul kepada Yesus menjadi penuh? Jika dicermati, kemudian setelah Yoh 16 itu, tidak ada informasi yang mengungkapkan bahwa Yesus sudah mengatakan segala sesuatu kepada para rasul. Padahal, perkataan itu adalah harus dikatakan Yesus kepada para rasul. Kapan hal itu akan dikatakan kepada para rasul? Dan kalau jadi dikatakan, pastinya, tidak akan tercatat di Alkitab. Alkitab sudah ditutup, tetapi wahyu Tuhan masih terus sampai kepada akhir zaman, sesuai janji Yesus kepada para rfasul.
Jadi, kalau mengimani Sola Scripture, atau hanya berdasar kepada Alkitab saja, sementara Tuhan Yesus Kristus pada saat Alkitab ditutup, belum mengatakan segala sesuatu kepada para rasul berhubung para rasul belum dapat menanggung, lalu, dari mana pertanyaan judul trit ini diperoleh? Jika Tuhan Yesus Kristus sendiri mengatakan, "Masih banyak yang harus Kukatakan..." bisa dipastikan bahwa Alkitab belum memuat segala sesuatu yang harus dikatakan Yesus kepada para rasul.
Bisa tertangkap oleh solideogloria?
Damai, damai, damai.
Sudah tentu harus berdasarkan Kitab Suci yg tertulis saja karena hanya Roh Kudus yang berhak dan berotoritas memberikan wahyu dan inspirasi untuk menulis Kitab Suci bukan manusia yang walaupun mengaku dirinya sebagai Tuhan didunia ini tetapi itu hanyalah klaim arogansi belaka dan sudah menghujat Tuhan.
Bukankah Alkitab sudah mengajarkan sbb :
I Korintus 4:6 Saudara-saudara, kata-kata ini aku kenakan pada diriku sendiri dan pada Apolos, karena kamu, supaya dari teladan kami kamu belajar apakah artinya ungkapan: "Jangan melampaui yang ada tertulis", supaya jangan ada di antara kamu yang menyombongkan diri dengan jalan mengutamakan yang satu dari pada yang lain.
Sekarang saya tanyakan anda :
1. Kalau semua doktrin mengenai Mariology dan Papalisme itu dibuang saja dari gereja karena bukan merupakan wahyu Tuhan apakah manusia kehilangan keselamatannya ?
2. Apakah Kitab Suci seperti yang ada sekarang tidak cukup bagi keselamatan manusia sehingga harus ditambahi dengan segala macam tradisi bikinan manusia yang sudah jauh menyimpang dari kebenaran Kitab Suci itu ?
3. Bukankah Tuhan sudah mengatakan agar jangan menambahi firman atau perintah-Nya,mengapa gereja terus menambahi ajaran sampai ribuan tahun tidak pernah berhenti ?
4. Apakah semua tradisi bikinan manusia itu dianggap lebih tinggi dari Kitab Suci sehingga banyak isinya bertentangan dengan kebenaran Kitab Suci tetapi tetap dipegang terus ?
5. Sampai jilid berapa Kitab Suci baru anda anggap selesai,sehingga ditambahi terus hanya karena penafsiran ayat yang anda kutip diatas tsb ?
Silahkan ditanggapi satu persatu.
-
Saya nanya lagi.
Tuhan Yesus di Matius 15:3 ngomong sama siapa ??
seperti biasa .... calvinis kepepet trus lari2
:D
Yang lari lari itu kamu karena tidak bisa membantah tetapi mengelak jawaban terus !
Yesus berbicara kepada ahli Taurat karena gereja Roma katolik belum eksis pada saat itu dan apa yang Dia ajarkan itu berlaku bagi siapapun termasuk yang menamakan dirinya gereja kristen.
Kalau kamu menganggap gerejamu bukan bagian dari gereja kristen tubuh Kristus ya bebas sajalah membuat segala macam ajaran diluar Kitab Suci firman Tuhan.
-
Boleh sebut ayat nya yg berkata tentang sola scriptura ?
To the point aja yah..
Jelaskan dulu apa definisimu mengenai Sola Scriptura itu !
-
Yang lari lari itu kamu karena tidak bisa membantah tetapi mengelak jawaban terus !
Yesus berbicara kepada ahli Taurat karena gereja Roma katolik belum eksis pada saat itu dan apa yang Dia ajarkan itu berlaku bagi siapapun termasuk yang menamakan dirinya gereja kristen.
Kalau kamu menganggap gerejamu bukan bagian dari gereja kristen tubuh Kristus ya bebas sajalah membuat segala macam ajaran diluar Kitab Suci firman Tuhan.
Ngaku nya Calvinis yg jago Alkitab.
Saya tanya lagi, Tuhan Yesus di Matius 15:3 ngomong sama siapa ....
Trs apa hubungan tuduhan mu dengan Gereja Katolik.
:giggle:
Tidak usah lari2.
Sampai sekarang mr. Soli Calvinis tidak dapat membuktikan adanya sola scriptura di Alkitab.
Sola scriptura adalah tradisi ajaran manusia yg baru muncul tahun 1500 an.
Enggak usah mewek ....
Tunjukkan saja sola scriptura di Alkitab
:D
-
Jelaskan dulu apa definisimu mengenai Sola Scriptura itu !
Adalah seorang mahasiswa berada dalam sidang sarjana mempertahankan thesisnya.
Profesor penguji : "silahkan buktikan thesis anda"
Mahasiswa : "Anda ngerti tidak thesis saya ini ?"
...
..
Ini hasilnya jadi protestant?